Majalah Bali Post Edisi 130

52
RP 20.000 ’’Mabuug-Buugan’’ Komitmen Jaga Lingkungan 130 | 21 - 27 Maret 2016

description

Headline : "Mabuung-Buugan" Komitmen Jaga Lingkungan

Transcript of Majalah Bali Post Edisi 130

Page 1: Majalah Bali Post Edisi 130

RP 20.000

’’Mabuug-Buugan’’Komitmen JagaLingkungan

130 |21 - 27 Maret 2016

Page 2: Majalah Bali Post Edisi 130
Page 3: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 3

D A F T A R I S I

KIPRAH REMAJA Indah dan Krisma,

Ke Belanda Berkat Limbah Kulit Kakao 18MANCANEGARA

Fenomena Langka Dunia 20DAERAH

Musibah di Selat Bali KMP Rafelia II Tenggelam, Lima Orang Tewas 22

LENSA ”MELASTI” 26

PENDIDIKAN ”Reward” Guru

di Daerah Terpencil Terganjal 27LINGKUNGAN

Mengelola Sampah Plastik Jadi Sumber Energi 36

PARIWISATA Menata Sangeh di Tengah Isu Rabies 38

PROPERTI DIRE, Momen Kebangkitan

Bisnis Properti 42

OPINISanur, Pariwisata

dan Aksi Tolak Reklamasi 6BALI SEPEKAN

Ribuan Umat Hindu Gelar “Melasti” 7LAPORAN UTAMA

Jeritan Desa Adat Pesisir 8’’Mabuug-Buugan’’

Komitmen Jaga Lingkungan 10

Logika yang Salah Reklamasi Atasi Bahaya Tsunami 11POLITIK

’’Kanibalisme’’ Membayangi Industri Lokal 16Deparpolisasi, Pergeseran Selera Politik 17

Page 4: Majalah Bali Post Edisi 130

4

21 - 27 Maret 20164

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Menjaga dan Menata Pariwisata Nusa Penida

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur PelaksanaSugiartha

RedaksiDira Arsana, Mawa, Sueca, Daniel Fajry,Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto,

Diah Dewi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Dedy Sumartana.

Anggota Redaksi DenpasarGiriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu

Paranggi, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah

Kertanegara, Komang Suryawan, Agung Dharmada, Agus Toni.

Bangli: Ida Ayu Swasrina, Sosiawan.Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta,

Gianyar: Manik Astajaya, Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa

Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma,Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor RedaksiJalan Kepundung 67 A Denpasar 80232.

Telepon : (0361)225764, Facsimile: 227418,

Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi:

Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat.

NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543,

Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Aktivitas pariwisata di Nusa Penida akhir-akhir ini semakin menggeliat. Kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara

kian membanjiri pulau kecil dengan satu kecamatan ini. Kehadiran pamedekyang berasal dari berbagai kabupaten di Bali dalam rangkaian tirtayatrake Pura-pura Sad Kahyangan di Nusa Penida pun ikut mewarnai suasana kepariwisataan Nusa Penida. Dampaknya adalah transportasi laut dan darat kian ramai, tempat-tempat akomodasi pariwisata pun banyak bermunculan. Itu semua tidak terlepas dari upaya Pemkab Klungkung melakukan promosi besar-besaran melalui Nusa Penida Festival I dan II sejak dua tahun yang lalu. Pelaku pariwisata, para pelancong, dan anak-anak muda lokal pun punya andil besar dalam menguak dan menyebar luaskan potensi keindahan alam Nusa Penida yang tersembunyi karena minimnya akses dan kualitas jalan serta su-litnya medan dengan cara memposting dan mengunggahnya lewat FB, twitter, website, whatshap, dan media sosial lainnya.

Potensi alam Nusa Penida dengan bukit-bukit berbaris dan lembah-lembah-nya yang indah, pantai dan tebing-tebing terjal dengan pulau-pulau kecil serta belahan tebing yang terpisah di dekatnya yang menakjubkan (di kawasan timur, barat dan selatan Nusa Penida). Beberapa tebing terjal memunculkan sumber mata air di bawahnya, mengalirkan air tawar yang jernih ke laut selatan. Di pantai utara terlihat hamparan budi daya rumput laut warna-warni (alga hijau, merah, coklat, dan pirang) ketika air laut tenang dan surut yang memesona. Ketika cuaca cerah dari atas bukit terlihat pemandangan laut biru mengelilingi pulau. Memandang jauh ke utara terlihat daratan Bali dengan Gunung Agung-nya yang berdiri megah, memandang ke arah timur terlihat daratan Lombok dengan Gunung Rinjaninya yang tampak samar-samar.

Yang tidak kalah menariknya adalah pohon-pohon besar yang tumbuh sejak lama di tepi jalan di beberapa ruas jalan di Nusa Penida, hendaknya menjadi perhatian khusus pemerintah dan masyarakat untuk melestarikannya. Pohon-pohon besar tersebut menambah keasrian dan keunikan kawasan Nusa Penida yang telah ditetapkan sebagai daerah kunjungan wisata, baik wisata alam dan wisata spiritual. Hal ini penting karena belakangan ini ada kecenderungan ok-num atau sekelompok masyarakat ingin menebang pohon di tepi jalan dengan dalih menata lingkungannya agar tampak bersih dan terang/tidak gelap, agar tidak seram/angker.

Drs. I Komang Sudiana, M.M.Kelian Br. Adat Mentigi,

Desa Batununggul, Nusa Penida

Page 5: Majalah Bali Post Edisi 130

5

21 - 27 Maret 2016 5

PERJUANGAN krama Bali menjaga wilayah adatnya bangkit. Otoritas adat bergerak dan melakukan perlawanan ter-hadap investasi tak ramah lingkungan. To-koh adat dan krama adat di Bali bergerak melakukan penolakan. Sayangnya, reaksi publik yang didasari spirit menjaga Bali dari ancaman investasi yang tak berpihak pada budaya dan alam Bali, nyaris tanpa pengawalan. Lembaga umat, birokrat dan wakil rakyat Bali nyaris tanpa suara membela kepentingan krama Bali.

Menyikapi lemahnya keberpihakan lembaga umat, wakil rakyat dan ekse-kutif terhadap perjuangan desa adat di Bali, usulan membentuk Majelis Rakyat Bali (MRB) pun disuarakan. Majelis ini diharapkan mampu menjadi media dan ruang aspirasi yang bisa menyalurkan perjuangan dan perlawanan krama Bali menjaga wilayahnya. Mejelis ini dinilai sebagai salah satu strategi untuk mela-wan ancaman investasi yang berpotensi memecah belah kedaulatan krama Bali di tanah Bali.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Pusat Data Majalah Bali Post terkait dengan usulan ini, tercatat 75,40 persen responden menyatakan dukungannya. Responden berpandangan Majelis Rakyat Bali bisa menjadi wadah yang efektif untuk menyalurkan aspirasi krama Bali. Majelis ini juga bisa menjadi partner lembaga umat yang selama ini

lebih banyak diam ketika krama Bali berjuang. Bahkan, pada jajak yang di-lakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon ini, responden berharap tokoh-tokoh Bali segera melaku-kan pematangan dan membuat format mejelis lembaga ini. Tokoh Bali yang terakomodasi mestinya punya integritas dan masih bisa diteladani umat.

Responden mengingatkan majelis ini jangan dijadikan lembaga yang punya kepentingan politik praktis. Diingatkan agar mejelis ini benar-benar bisa menjadi pengayom desa pakraman tanpa harus dikendalikan kepentingan kekuasaan.

Selebihnya, 22,26 persen responden mengatakan Majelis Rakyat Bali mestinya menjadi pilihan terakhir untuk dibentuk jika lembaga umat Hindu benar-benar tak berdaya mengatasi persoalan umat. Mestinya tokoh-tokoh Bali yang memiliki integritas tinggi menjaga Bali dengan lebih dulu memberdayakan desa pakraman. Masalahnya, kekuatan desa pakraman dalam melawan tantangan dan pengaruh negatif terhadap budaya Bali masih sangat kuat. Usulan pembentukan Majelis Rakyat Bali ini tidak masalah ditindaklanjuti sepa-njang masyarakat Bali menghendaki. Akan tetapi, bila majelis ini dibentuk jangan sampai ada benturan kepentingan dengan lembaga adat lainnya.

Sementara itu, 2,34 persen responden tak memberikan respons. Mereka hanya

berharap komponen masyarakat Bali bersatu melawan perusakan lingkungan yang berpotensi berimbas pada mergin-alisasi budaya Bali. Bali diharapkan mengoptimalkan peran desa pakraman untuk melawan kebijakan politis dan pendekatan ekonomis yang berpotensi merusak Bali.

Dira Arsana

Mendesain Majelis Rakyat Bali

Page 6: Majalah Bali Post Edisi 130

6

Rencana reklamasi Teluk Benoa telah menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Megaproyek ini cenderung berisiko dan ber-

potensi memicu disharmonisasi dan keberlangsungan lingkungan serta perike-hidupan budaya Bali. Sebagaimana setiap pembangunan yang diharapkan mampu memberikan kesejahteraan masyarakat dan meminimalisir kerusakan lingkun-gan, ternyata pada tahap awal rencana ini

dampak yang akan ditimbulkan baik se-cara sekala maupun niskala.

Membangun pariwisata di Bali pada hakikatnya adalah suatu proses yang harus mengaitkan banyak unsur seperti religi, budaya, alam dan lingkungan hidup. Pada tataran sosial budaya, krisis oleh pemaksaan kehendak dari investor yang begitu kuat

sendi pariwisata itu sendiri. Di sisi lain pembangunan pariwisata tidak lagi bersifat fungsional menyiapkan sarana dan prasa-rana, tapi juga mengekspresikan posisi dan identitas. Maka tidaklah berlebihan bila pari-wisata yang berkembang melampaui daya dukung alam dan budayanya adalah realitas semu seperti sebentuk tubuh tanpa aura.

Lantas mau dibawa ke mana wajah parisata Bali sebagai akibat hadirnya kontradiktif penyediaan ruang yang me-maksakan ini? Pariwisata global yang dibangun di atas iklim persaingan yang tinggi antardestinasi mendorong strategi untuk menciptakan pariwisata yang memi-liki keunikan dan kekhasan, memuati prestise, status dan kelas. Pariwisata bukan

dikonstruksi secara sosial budaya dan daya dukung alam.

Dinamika pariwisata Bali terus berkem-bang, budaya dan lingkunganlah sebagai penopangnya. Penyelamatan lingkungan harus benar-benar menjadi aktualisasikan diri. Masa depan pariwisata Bali dengan da-lih kebutuhan tingkat hunian dan sarananya tidak hanya tertuju pada eksploitasi alam, melainkan inovasi yang tetap berakar pada kekuatan luhur dan penyelamatan alam.

Memang tanpa disadari, kemajuan

pariwisata telah membawa pada peruba-han tingkat kesejahteraan masyarakat serta dampak pergeseran kualitas lingkungan hidup. Namun, juga menghadirkan dampak buruk terhadap lingkungan.

Adanya pulau-pulau ciptaan atas rekla-masi Teluk Benoa kelak akan mengakibat-kan proses sedimentasi atau pendangkalan. Ini karena material sedimen dari sungai-sungai yang bermuara ke Teluk Benoa terhalang oleh pulau-pulau baru itu. Arus laut jelas bakal berubah dan mempengaruhi ekosistem yang selama ini telah terbangun alami di perairan teluk. Masih melekat dalam ingatan reklamasi Pulau Serangan telah mengempas pantai di sekitarnya den-gan abrasi yang sedemikian rupa, termasuk Sanur telah menjadi korbannya.

Menjaga Sanur yang LuhurYayasan Pembangunan Sanur (YPS),

sebuah lembaga pemberdayaan masyarakat yang menaungi 27 banjar di Desa Sanur Kaja, Kelurahan Sanur, Desa Sanur Kauh, Desa Adat Sanur, Desa Adat Intaran dan Desa Adat Penyaringan, sepakat menolak rencana reklamasi Teluk Benoa dengan alasan revitalisasi maupun kedok apapun.

Penolakan ini selaras dengan semangat para penglingsir saat mendirikan yayasan pada 1966 di antaranya mengantisipasi perkembangan pariwisata dengan tetap memegang tegus potensi seni, budaya, adat, tradisi dan kelestaraian lingkungan hidup. Sanur sebagai destinasi pariwisata dengan keagungan seni budaya, sejak awal telah memiliki kesadaran lingkungan, lentur menghadapi gesekan budaya asing, dan arif menghadapi perubahan. Ketenangan dan kedamaian wilayah Sanur saat ini juga karena sendi-sendi yang telah dibangun para pendahulu tersebut.

Blunder yang telah dibuat dan harus diselesaikan oleh pemerintah saat ini adalah membatalkan perizinan pembangunan Teluk Benoa dan Presiden membatalkan Perpres No.51 tahun 2014 dan mengembalikan Teluk Benoa sebagai wilayah konservasi

sekaligus menjaga kesuciannya. Sudah men-jadi kewajiban para generasi penerus untuk mempertahankan niat luhur para pendiri untuk menjaga keluhuran Sanur dengan kemampuan yang ada sampai kapanpun.

Kelestarian adat, seni, budaya dan ling-kungan telah menjadi harga mati yang tak dapat ditawar lagi demi terjaganya keajegan Sanur. Percepatan pembangunan yang tak terkendali akan menghadirkan banyak risiko. Oleh karena itu yayasan ini berupaya ikut memberikan pertimbangan kepada Pemkot Denpasar terhadap investasi yang akan masuk Sanur. Kini bisa dirasakan hotel dan restoran di Sanur yang banyak dimi-liki orang lokal tetap eksis dan lingkungan terjaga dengan baik. Nuansa Bali masih sangat terasa di Sanur, tidak seperti pusat pariwisata lain yang lebih berisik.

Tak berlebihan jika segenap pengurus YPS ingin berada di garda depan un-tuk menggapai tujuan menyejahterakan warga di antaranya melalui kepedulian melestarikan lingkungan dan bukan justru merusaknya. YPS didukung tokoh banjar, desa, sesepuh adat dan para ida pedanda di Sanur tidak mau hal yang menimpa Sanur akibat reklamasi Pulau Serangan terulang kembali, apalagi di kawasan Teluk Benoa yang secara niskala adalah kawasan suci. Yayasan bersama warga Sanur akan selalu

-desa kala patra, hingga

Tri Hita Karana.Setahun lalu, tokoh spritual Bali Ida Ped-

anda Gede Made Gunung mengajak semua pihak untuk kembali berpikir jernih dan merenungkan apa yang selama ini telah diper-buat. Berbagai program pembangunan yang lebih banyak berdampak pada perusakan alam kiranya segera dilakukan evaluasi, jangan me-maksakan kehendak, terlebih hanya membela kepentingan investor. Keselamatan alam Bali dari kehancuran pada generasi mendatang perlu dipikirkan. “Untuk menyelamatkan Bali masyarakat harus berani berbuat,” kata Ida Pedanda Gede Made Gunung.

Penulis adalah Ketua Yayasan Pem-bangunan Sanur, alumnus Maryville

University, St. Louis, AS.

O P I N I

21 - 27 Maret 20166

OlehIda Bagus Gede Sidharta Putra

Sanur, Pariwisata dan Aksi Tolak Reklamasi

Page 7: Majalah Bali Post Edisi 130

7

21 - 27 Maret 2016 7

B A L I S E P E K A N

FASILITAS tenaga pendidik berupa mes di dua Sekolah Dasar Negeri di Desa Satra, Kintamani terbilang tak layak huni. Pasalnya, beberapa bagian bangunan men-galami kerusakan. Atas kondisi ini, perbai-kan pun diharapkan segera dilakukan.

Salah satu guru, Ni Ketut Ramini, Minggu (6/3) menuturkan, sekolah tempatnya mengajar yakni SDN 2 Satra memiiki tiga unit mes. Dua unit ditem-pati guru yang salah satunya ditempati dirinya dan satu unit mes lagi digunakan sekolah Taman Kanak-kanak. Akan tetapi, kondisi mes yang ditempati guru ini kondisinya sudah memprihatinkan.

Atapnya sudah banyak bocor, bahkan su-dah ada yang lepas. Maka tak heran, saat hujan, air bisa masuk ke kamarnya.

Kondisi mess SDN 3 Satra yang lokasinya bersebelahan dengan SDN 2 Satra juga tak kalah memprihatinkan. Dari empat unit, dua unit tidak ada yang menempati.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli I Nyoman Suteja menjelaskan, tahun ini belum ada pro-gram perbaikan mes. Anggaran yang ada masih diprioritaskan untuk perbaikan ruang kelas belajar dan laboratorium.

Sosiawan

RANGKAIAN pelaksanaan Tawur Kasanga dan hari raya Nyepi Tahun Baru Çaka 1938, diawali dengan upacara melasti. Kegiatan melasti ini dilakukan oleh masing-masing desa adat/pakra-man sebagai simbol menyucikan alam semesta dan juga diri sendiri yang ber-tempat di laut dan juga sumber air lain-nya. Serangkaian melasti ini, sejumlah pantai di Denpasar pun dipadati ribuan umat Hindu, Minggu (6/3).

Beberapa titik melasti di Denpasar, di antaranya Pantai Padanggalak, Matahari Terbit, Inna Grand Bali Beach (Pantai Sa-nur), Sindu, Segara, sampai di Mertasari.

Suasana ramai sudah terlihat sejak subuh, terutama di Pantai Padanggalak, Kesiman, Denpasar Timur. Umat Hindu yang melasti di pantai ini berasal dari desa adat yang ada di Denpasar Utara, seperti Peguyangan, Penguyangan Kangin, Bekul, Peraupan, serta sejumlah desa adat lainnya.

Beberapa pratima dari masing-masing Pura Khayangan Tiga di desa pakraman di Denpasar mulai memasuki pantai sejak subuh. Bendesa Desa Adat Intaran, Sa-nur, A.A. Kompyang Raka, mengatakan kegiatan melasti ini secara rutin digelar menjelang Nyepi.

Asmara Putera

PEMKAB Badung melayangkan surat kepada Balai Wilayah Sungai Bali-Penida (BWS-BP). Surat ini guna menindaklanjuti ambrolnya senderan Tukad Mati di samping Pura Dalem Penataran Desa Adat Legian. Menurut Wakil Bupati Ba-dung I Ketut Suiasa, pihak Balai secara lisan telah menyanggupi un-tuk melakukan perbaikan. “Setelah saya cek, ternyata cukup parah. Makanya kami minta kepada Balai untuk segera ditindaklanjuti selaku pemilik kewenangan,” ujar Suiasa saat meninjau proyek, Sabtu (5/3).

Pemkab Badung, kata Suiasa, akan terus berupaya mendorong pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida sehingga kerusakan yang terjadi tidak semakin parah. “Saya akan dorong terus itu, sehingga efek kelanjutan dari pada jebolnya send-eran itu tidak melebar,” tegasnya.

Wabup Suiasa menilai perlu ada penguatan dinding Tukad Mati. Sebab, dilihat dari struktur yang ada sekarang, sudah tidak layak. “Secara teknis dan struktur, senderan itu ternyata sudah tidak layak untuk sekarang ini. Kami akan ubah struk-tur dinding pakai beton bertulang. Sekalian akan menata kawasan sepa-njang Tukad Mati,” tegasnya lagi.

Parwata

RATUSAN kendaraan roda dua, Minggu (6/3) memadati loket pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk. Sebagian besar penumpang kapal ini merupakan warga pendatang yang pulang kampung memanfaatkan libur selama pelaksanaan hari raya Nyepi di Bali. Pihak ASDP Gil-imanuk menyebutkan jumlah kendaraan yang keluar Bali kemarin naik mencapai 100 persen dibanding hari normal.

Kendaraan yang datang ke Gilimanuk sudah sejak pagi hari. Bahkan di antaran-ya datang berkelompok dan bersamaan sehingga diputuskan membuka tiga loket tiket kendaraan dari biasanya satu atau dua loket. Sejumlah pengguna kapal ini

mengaku sedikit khawatir dengan kapal tenggelam akhir pekan lalu. Tetapi, mer-eka memberanikan diri pulang kampung naik kapal lantaran hanya itu transportasi yang paling murah.

Salah satu pengendara motor, War-doyo (35), mengaku sengaja berangkat pagi dari Denpasar untuk pulang ke kampung ke Jember, Jawa Timur. Ia memperkirakan sampai di Gilimanuk pagi hari, saat kondisi matahari tidak terlalu terik, sehingga sampai di kam-pung halamannya siang. Ia pun pulkam tidak sendiri, melainkan bersama-sama dengan teman-teman.

Surya Dharma

Ribuan Umat Hindu Gelar “Melasti”

Senderan Tukad Mati Ambrol

MBP/wan

Kondisi Mes Guru Memprihatinkan

Kendaraan Keluar Bali Meningkat 100 Persen

Page 8: Majalah Bali Post Edisi 130

8

8 21 - 27 Maret 2016

L A P O R A N U T A M A

Krama Bali ibarat anak ayam kehilangan induk. Mereka berjuang sendirian dalam me-nyelamatkan lingkungan Bali

utamanya dalam menolak rencana re-klamasi. Pimpinan eksekutif dan wakil rakyat Bali sudah menyerahkan sepenuh-nya kewenangan itu kepada pemerintah pusat. Namun, krama Bali tak menyerah. Bahkan mereka semakin bersatu padu me-nyelamatkan Bali dari kerakusan investor. Terbukti sudah tercatat 26 desa adat di Bali yang sepakat menolak reklamasi. Ini merupakan gerakan yang luar biasa untuk menjaga keajegan tanah Bali.

Koordinator ForBALI Wayan ‘Gendo’ Suardana mengatakan gerakan yang mas-sif ini, harusnya disikapi oleh pemerintah dan wakil rakyat. Tidak ada pilihan bagi pemeritah, kecuali menghentikan rencana reklamasi Teluk Benoa. Caranya, Presiden Jokowi segera mencabut Perpres 51 tahun 2014. “Sampai hari ini sudah ada 26 desa adat di Bali yang menyatakan penolakan.

Dari jumlah itu, 13 di Badung, delapan di Denpasar, dua di Gianyar yakni Desa Lebih dan Ketewel, terakhir tiga desa adat di Karangasam,“ bebernya.

Gendo melanjutkan penolakan ini tentu saja harus dilihat pemerintah sebagai per-ingatan, bahwasanya kebijakan mereka benar-benar ditentang oleh rakyat. Apalagi Desa Pakraman Lebih adalah desa pakra-man yang mengalami trauma abrasi akibat reklamasi Pulau Serangan 1994. “Mereka telah menyaksikan sendiri, bagaimana abrasi terus merongrong pesisir. Tentunya Desa Pakraman Lebih tidak mau seperti keledai. Oleh karena itu pemikiran iniharus diapresiasi sebagai suara rakyat, suara yang murni, suara yang tidak bisa dikekang dan diabaikan,” tandasnya, pekan lalu.

Sementara itu, mengawali Tahun Baru Çaka 1938, ribuan masyarakat Desa Adat Lebih, Gianyar melakukan aksi tolak reklamasi Teluk Benoa, Kamis (10/3). Penolakan Desa Adat Lebih menambah panjang deretan yang menolak reklamasi menjadi 26 desa adat.

Pendeklarasi penolakan reklamasi di desa Lebih, diawali dengan persem-bahyang bersama di Pura Dalem Desa Pakraman Lebih, Kamis siang. Selajutnya ribuan masyarakat berkumpul di Balai Banjar Lebih Beten Kelod.

Diringi baleganjur, ribuan masyarakat kemudian berjalan kaki ke selatan menye-berangi jalan bypass I.B Mantra menuju Pantai Lebih. Setiba di pantai ribuan warga Desa Adat Lebih berdiri diatas batu penahan ombak, diiringi teriakan menolak reklamasi Teluk Benoa.

Bendesa Pakraman Lebih I Wayan Wisma dalam orasinya mengungkapkan bahwa sudah puluhan hektar sawah di Desa Pakraman Lebih yang tergerus abrasi. Paling parah terjadi pascareklamasi Pulau Serangan. “Berdasarkan catatan pekaseh, tahun 1960, Desa Pakraman Lebih memi-liki luas 86 hektar. Tetapi semenjak rekla-masi Pulau Serangan pada 1994, terjadi abrasi besar-besaran di pesisir desa kami. Sampai saat ini luas Desa Pakraman Lebih hanya 16 hektar,“ ungkapnya.

Dari kondisi ini warganya pun kah-watir, bila reklamasi Teluk Benoa dengan rencana luas 700 hektar itu terealisasi, maka seluruh Desa Pakraman Lebih bisa habis karena abrasi. “Maka melalui aksi ini kami sangat memohon kepada pemer-intah agar mau mendengar jeritan kami. Bapak Gubernur tolong perjuangkan nasib Desa Pakrmaan yang ada di pesi-sir. Bapak Presiden tolong cabut Perpres 51/2014,“ pekiknya.

Ia juga mengatakan bila pemerintah memang ingin membangun pariwisata, hendaknnya dilakukan secara merata di kabupaten lain. Sebab dari kondisi saat ini wilayah Denpasar dan Badung sudah padat dengan akomodasi pariwisata. “Bali ada 8 kabupaten dan satu kota. Tetapi saat ini kesannya pembangunan pariwisata di Badung dan Kodya saja. Yang kami ketahui Kabupaten Bangli, Karangasem, Buleleng dan Jembrana belum tersentuh, malahan hanya disusui oleh program ban-tuan keuangan khusus,“ tandasnya.

Manik

JeritanDesa Adat

Pesisir

Ribuan masyarakat Desa Adat Lebih saat aksi tolak reklamasi di Pantai Lebih, Kamis (10/3).

MBP/nik

Page 9: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 9

Abrasi mengganas di Pantai Lebih Gianyar. Fotodiambil dari udara

enam tahun lalu.

MBP/dok

9

Page 10: Majalah Bali Post Edisi 130

10

21 - 27 Maret 201610

L A P O R A N U T A M A

Krama Kedonganan menggelar tradisi mabuug-buugan, sehari setelah hari raya Nyepi. Tradisi lama itu, kembali dihidupkan. Hal ini menyusul semakin massifnya upaya merusak lingkungan di

kawasan mangrove. Tradisi lama yang dibangkitkan kembali itu disambut antusias kalangan generasi muda setempat. Mer-eka pun terjun ke mangrove di Teluk benoa untuk melumuri tubuh mereka dengan lumpur.

Ketua Karang Taruna Eka Chanti I Wayan Yustisia Se-marariana ditemui di sela-sela acara memaparkan kegiatan ini dibangkitkan kembali tahun lalu setelah sempat vakum. Untuk kali ini, pesertanya yang umumnya para pemuda jauh lebih banyak dari sebelumnya. Ada 800 orang pemuda ikut dalam tradisi ini. Kegiatan ini Kata Yustisia juga untuk mendekatkan pemuda agar cinta kepada alam dan lingkun-gannya. Dengan begitu mereka akan bersama-sama peduli menjaga lingkungan agar tetap lestari dan tidak berubah.

Dia berharap tradisi ini terus berlanjut karena nilai his--

tensi tradisi ini bisa menjadi ikon Desa Adat Kedonganan. “Mabuug-buugan berasal dari kata ‘buug’ yang berarti tanah atau lumpur. Ini juga sebagai makna agar kita selalu dekat dengan alam. Jangan memusuhi alam, apalagi merusak alam,” papar bagian Humas Made Sudarsana. Sebagai gen-erasi penerus, pihaknya mencoba membangkitkan kembali kevakuman tradisi nenek moyang yang bertujuan men-etralisir hal buruk tersebut. Senada dengan Yustisia, dia juga berharap tidak ada reklamasi karena akan berdampak pada tradisi ini. Sebab jika reklamasi terjadi tentu kawasan tempat mereka mencari lumpur sebagai media akan hilang.

Bendesa Adat Kedongonan Ketut Puja menyampaikan apresiasi akan kegiatan yang dilakukan pemuda kedonganan dalam menjaga warisan nenek moyangnya. Sebab tradisi ini sudah ada sejak zaman dulu dan dilakukan secara turun-temurun. Hal ini, Kata Puja, juga bertujuan membersihkan bhuana agung dan bhuana alit serangkaian hari raya Nyepi. Dia berharap tradisi ini bisa terus lestari bahkan dikemas sebagai atraksi budaya dalam pengembangan pariwisata.

Terkait kekhawatiran hilangnya tradisi ini seperti dikhawatirkan para pemuda, Puja juga memaklumi kekha-watiran tersebut. Namun, desa adat telah bersikap menolak reklamasi. “Sikap kami di desa adat sudah jelas, menolak reklamasi karena mengancam tradisi dan juga kawasan suci,” pungkasnya.

Edy

’’Mabuug-Buugan’’Komitmen JagaLingkungan

Page 11: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 11

BALI bagian selatan rendah tersapu gelom-bang tsunami. Oleh karena itu, membentengi Bali dengan reklamasi Teluk Benoa adalah satu solusi. Demikian penegasan para pengamat dan para pe-jabat yang proreklamasi. Namun, itu dibantah oleh ahli lingkungan. Katanya, tanah hasil reklamasi tak mempunyai pondasi yang kuat. Sehingga tidak akan mampu menahan gelombang tsunami. Satu-satunya yang ampuh untuk mencegahnya adalah hutan mangrove.

Eko Teguh, dosen dari UPN Yogyakarta, tim ahli yang bergabung dalam ForBALI mengatakan tinda-kan reklamasi melawan logika pendukung investor yang menyatakan bahwa reklamasi merupakan satu-satunya cara mengatasi masalah rusaknya ekologi, sidementasi, rendahnya kualitas sungai di kawasan Teluk Benoa. ‘’Seharusnya bukan dengan reklamasi, tetapi perbaiki aliran DAS-nya, perbaiki dan diperluas lagi kawasan hutan mangrovenya. Hanya dengan cara itu. Bukan malah menguruknya sekalian,” katanya ketika dialog dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Dia juga meluruskan logika salah bahwa reklamasi dapat menjadi cara untuk mengatasi bahaya tsunami. Menurutnya, pada dasarnya lahan reklamasi dan infrastrukturnya tidak tahan gempa. Dan biasanya tsunami didahului oleh gempa. “Jadi kalau ada tsunami, semua bangunan rontok dulu oleh gempa, baru terjangan tsunami. Lalu di mana logika mereka,” kata Eko Teguh.

Anggota Tim 9 PHDI Ida Padanda Panji Sogata mengingatkan kepada pemerintah pusat bahwa rakyat Bali sangat memegang erat konsep kesucian alam lingkungan yaitu Gunung dan Laut. Oleh kar-ena itu, apabila laut direklamasi, maka mau tak mau akan menyerempet kepada nilai-nilai agama. “Nah, kalau Teluk Benoa dihancurkan, kami prihatin. Sebab, ada keyakinan alam kena musibah. Karena itu, laut selalu kami sucikan, seperti upacara melasti,habis labuhan ngaben, setelah larung ke laut,” kata Ida Padanda Sogata.

Ia Padanda Sogata juga mengingatkan tentang pent-ingnya keputusan dari para bendesa adat yang mem-bawa aspirasi rakyat dari desa adat yang dipimpinnya. Dalam pertemuan tersebut, terdapat 23 bendesa adat yang mayoritas berada di pesisir selatan Badung dan Denpasar menyatakan sikap penolakannya. “Sebe-narnya bendesa adat ini memiliki otoritas penuh di desanya. Dia yang tahu. Kalau tidak diajak, tidak diberi tahu, begini jadinya,” kata Pedanda Sogata.

Tim ahli ForBALI Wayan Windia mengatakan

dirinya lebih mengedepankan persoalan ini pada asas patut atau tidak patut dibandingkan soal me-langgar hukum atau tidak. “Karena reklamasi akan mengubah tetuah orang Bali,” katanya. Soal kejenu-han pembangunan hotel dan fasilitas wisata modern juga dikeluhkan tim ahli Wayan Merta dari Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua, Bali. Menurutnya, dari kajiannya, hingga tahun 2015, ada sekitar 950 ribu kamar penginapan di wilayah Badung, dan jumlah itu hingga saat ini diyakininya bertambah karena masih belum ada yang tercatat.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti selaku pimpinan rapat mengaku senang dengan kepedulian masyarakat Bali dalam menjaga ling-kungannya. ’’Senang saya melihat kepedulian masyarakat Bali terhadap lingkungannya. Saya berharap dari dulu orang Bali seperti ini. Tapi di sini saya belum bisa beri sikap apa pun, dan kita merasa belum ada situasi yang memaksa kita harus memberi sikap.’’

Dia mengatakan, kehadiran seluruh komponen yang memenuhi undangannya itu menunjukkan masih banyak orang Bali yang ternyata peduli pada lingkungannya. “Senang saya melihat kepedulian masyarakat Bali terhadap lingkungannya. Saya berharap dari dulu orang Bali seperti ini,” kata Menteri Susi.

Menurutnya, persoalan reklamasi sebetulnya bukan hanya persoalan di Bali, tetapi juga di Jakarta. Bahkan reklamasi di Ibu Kota sudah dilaksanakan tanpa prosedur yang seharusnya dipenuhi. Susi mengatakan sebagai pejabat publik yang dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menduduki Menteri Kelautan dan Perikanan, sebetulnya belum waktu-nya bagi dirinya untuk menggelar forum diskusi, tetapi karena saking ramainya hiruk-pikuk peno-lakan, dirinya berinisiatif untuk menerima semua masukan dan pandangan untuk bisa melaporkan kepada Presiden.

Ketua Umum Ikabana RI Eko Sriyanto Galgend-hu mengatakan akan terus menggerakkan forum forum seperti ini di kementerian lainnya, agar gaung penolakan reklamasi Teluk Benoa terus terdengar hingga diperhatikan Presiden Joko Widodo. “Meski kami di luar Bali, tetapi kami memiliki keterikatan dan kepentingan dengan masyarakat Bali. Kami akan terus bersama-sama berjuang menolak rencana reklamasi Teluk Benoa, hingga Perpres Nomor 51 Tahun 2014 dicabut Presiden Jokowi,” tegasnya.

Hardianto

Logika yang Salah

Reklamasi AtasiBahaya Tsunami

Tradisi “mabuug-buugan” yang digelar pemuda Kedonganan,

Badung.

MBP/edy

Page 12: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 201612

A K T I V I T A S

UKN - Smart, professional, dan touch the feelingmenggambarkan suasana Uji Kompetensi Nasional (UKN) para mahasiswa Pansophia Singaraja yang

menghadirkan tiga orang Penguji Nasional di bawah koordinasi Dr. Nurmawati Napitupulu, M.Pd. dari LSK Nasional Bidang Perhotelan, di hotel Sunari

Lovina Singaraja, Kamis-Sabtu, 3-5 Maret 2016 -

telan Nurmawati Napitupulu yang disapa Nurma tersebut mengatakan, sebanyak 75 orang peserta uji

kompetensi Pansophia di tahun 2016 ini yang paling spektakuler dan membanggakan. Sebab, jumlahnya

paling banyak dibandingkan dengan lembaga-lemba-ga lain di seluruh Indonesia.

MBP/ist

SARASEHAN - Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi-Nya sebagai Ida Batari Dewi Danu yang berstana di Pura Ulundanu Batur di Songan, Sulinggih Paseme-

tonan Agung Pemecutan telah melaksanakan upacara Guru-Bendu Piduka, Minggu (31/1) lalu. Upacara guna memohon

keselamatan dan petunjuk dalam mengamalkan tugas kewajiban mengayomi umat dan sebagai langkah awal, bersama Paseme-

tonan Puri Agung Pemecutan, Puri Agung Gelogor dan Puri Agung Jero Kuta Jambe Merik sepakat dan telah melaksanakan

Sarasehan Kajang Kawitan Ksatria Mahottama Pasemetonan Agung Pemecutan, Pratisentana Ida Batara Sri Nararya Damar

dan Ida Batara Sri Nararya Kenceng dan Pameran Raja Purana Silsilah Ratu Badung, Minggu (28/2) di Ruang Pemecutan, Hotel

Puri Ayu Denpasar.

MBP/ist

AJS RAPTOR - Berkendara nyaman dengan motor gagah dan trendi? Untuk yang satu ini, AJS Raptor menjadi satu pilihan yang tepat. Dengan penampilan yang macho, motor keluaran

pabrik asal Inggris ini memang kian diminati, tak terkecuali di Bali. Alasan lainnya, si kuda besi yang satu ini enak dikendarai

dan tidak panas dan mudah bermanuver di tengah situasi lalu lintas yang padat. Dengan harga di bawah Rp 50 juta (on the

road), makin banyak penggemar motor yang melirik AJS Raptor juga dua “saudara”-nya, Spyder dan Bobber.

AWAK - PT Jasa Raharja (Persero) mengadakan pendidikan dan pelatihan pada awak kendaraan angkutan umum, Kamis (3/3) di Harris Hotel, Sunset Road. PT Jasa Raharja (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diamanatkan untuk mengelola program asuransi sosial. Ia beru-paya meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat, agar manfaat santunan yang diberikan kepada korban/ahli waris korban kecelakaan alat ang-kutan umum dan kecelakaan lalu lintas jalan dapat dirasakan meningkat. Dr. Ir. Sulistianingtias, M.M., AAI-K., CRMP., Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Bali, mengatakan pendidikan dan pelatihan awak kendaraan angkutan umum ini merupakan program kerja Divisi Pencegahan dan Pelayanan PT Jasa Raharja (Persero) Tahun 2016.

MBP/ist

Page 13: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 13

MBP/ist

LUNCURKAN - Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank dengan jaringan terbesar dan tersebar selalu mendukung pro-

-

bertempat di Wantilan Desa Trunyan, BRI meresmikan dan -

di Desa Trunyan tersebut diresmikan langsung oleh Bupati

MBP/ist

PGC

-

yang menjalani pendidikan profesi diterjunkan selama tiga

MBP/ist

UNDIAN

disiapkan untuk pemenang utama, dalam pengundian yang

MBP/ist

NYEPI -

seluruh Indonesia, dan juga bertepatan dengan adanya fenomena gerhana matahari pada saat yang sama, anggota

-

ada permasalahan di Bali yang dianggap potensial menyulut --

Page 14: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 201614

A K T I V I TA S

MBP/ist

SEMINAR - Pengurus Cabang Federasi Serikat Pekerja Pariwisata, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PC FSP Par–SPSI) Kabupaten Badung menggelar seminar “Ke-

setaraan Perempuan dan Laki-laki di Segala Bidang, Indonesia Maju dan Jaya” di Gedung SPSI Bali, Jl. Gurita,

Denpasar, Senin (7/3). Seminar untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia ini diikuti 80 orang anggota PC FSP

Par–SPSI Badung yang seluruhnya perempuan. Dua nara-sumber dihadirkan untuk memberikan materi, yakni Kepala

Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung Ida Ayu Yutri Indahgustari, S.E., MM. dan Ketua LSM Bali

Sruti Dr. Luh Riniti Rahayu.

MBP/ist

GERHANA - Sejumlah sulinggih dan tokoh Hindu memba-has peristiwa gerhana matahari total yang akan terjadi pada

9 Maret 2016, bertepatan dengan hari raya Nyepi, di Geria Tegeh Tunjuk, Tabanan, Minggu (28/2)

lalu. Gerhana merupakan hari yang sangat khusus bagi umat Hindu di India

maupun di Bali, sebagaimana telah disu-ratkan dalam kitab-kitab sucinya. Dalam

diskusi tersebut, IBG Agastia menjelas-kan sistem giotisha (ilmu astronomi

Hindu) yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari dan bulan (surya

graha dan candra graha) termasuk ter-jadinya purnama dan tilem.

MBP/ist

SILATURAHMI - Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, spiritnya untuk menata

kembali tatanan otonomi daerah yang hakikatnya adalah hierarki dengan fungsi koordinasi, pembinaan dan pen-gawasan oleh pemerintah di atasnya. Dalam paradigma

otonomi daerah, bupati/wali kota mempunyai peran sangat strategis dalam pengembangan kehidupan demokrasi yang

berkeadilan, pemerataan kesejahteraan masyarakat serta pemeliharaan hubungan yang serasi antarpemerintah

daerah. Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat acara silaturahmi bersama Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa serta Pimpinan DPRD

Kabupaten Badung mengaku menaruh harapan yang besar kepada para bupati termasuk tentunya dengan Bupati dan

Wakil Bupati Badung Giriasa untuk dapat mengoptimalkan segenap potensi daerah.

MBP/ist

BANTU - Banyak cara dapat dilakukan untuk membantu masyarakat tidak mampu dan kurang beruntung. Seperti

yang dilakukan dua artis pop Bali Wayan Maliasa Adnyana bersama Shanti Dewi yang lebih dikenal dengan duo Legu Gembrong menyalurkan bingkisan kepada para lansia dan

penyandang cacat di wilayah Kecamatan Selat, Karangasem. Bingkisan disalurkan sebanyak 40 paket bertepatan dengan

HUT Sekaa Truna-Truni (STT) Sila Dharma Laksana, Ban-jar Siladumi, Desa Peringsari, Selat.

Page 15: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 15

MBP/ist

JUMANTIK - Dinas Kesehatan Kota Denpasar membagi-kan sembako kepada jumantik dan koordinator jumantik se-Kota Denpasar, serta petugas fogging fokus di Gedung

Sewaka Dharma, Senin (7/3) . Sembako yang dibagikan berjumlah 482, 431 di antaranya untuk jumantik, 43 untuk koordinator jumantik, dan 8 untuk petugas fogging fokus.

Sembako yang berisi beras, gula pasir, kopi, minyak goring, diserahkan secara simbolis oleh Walikota Denpasar.

MBP/ist

ATLET - Pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Badung menjadi perhatian serius

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung. Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan prestasi pendidikan di

Kabupaten Badung. Selain prestasi akademis, sekolah di Ba-dung juga mesti mampu mencetak anak didik yang memiliki

kecakapan hidup, termasuk berhasil dalam melahirkan bibit-bibit atlet yang juga berprestasi pada bidangnya masing-

masing. Hal ini diungkapkan Bupati Badung saat menerima Kadek Ariel Apriyana, siswa kelas V SD Alam Kudus, yang berhasil menjadi duta bangsa sebagai atlet sepak bola yang

akan mewakili Indonesia pada ajang Kejuaraan Sepak Bola Internasional Usia Dini di Barcelona, Spanyol, Jumat (4/3)

lalu, di Puspem Badung.

MBP/ist

PRESTASI - Dua siswa SMA Negeri 1 Ubud, Anak Agung Gede Hari Wishnawa asal Banjar Tengah Kauh Peliatan dan I Dewa Gde Anom Segara Giri asal Banjar Padang

Tegal Tengah Ubud, terpilih menjadi wakil Bali pada Jen-esis 2 dan Japanese-Language Program for High School

Students. Prestasi Anak Agung Gede Hari Wishnawa dalam bidang Bahasa Jepang yaitu prestasi dalam lomba shou-

-sil meraih juara 1, Juara 1 juga diraihnya dalam bidang

lomba menulis Kana di Udayana serta juara 2 Kana CUP di Undiksha.

MBP/ist

GENERASI - Salah satu wakil rakyat yang sangat peduli dengan generasi muda penerus bangsa Drs. I Made Urip,

M.Si. mendadak menemui para pengurus Sekaa Teruna dan Teruna (STT) se-Kecamatan Penebel yang dipusat-

kan di Nami Rasa, Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Tabanan, Sabtu (6/3) lalu. Kehadiran Anggota Komisi

IV DPR-RI itu sekaligus sebagai agenda reses Anggota DPRD Tabanan I Wayan Widnyana, S.Sos yang sengaja

ingin bertemu langsung dengan seluruh muda-mudi ban-jar se-Kecamatan Penebel yang sedang mempersiapkan

agenda perayaan Hari Raya Nyepi tahun baru saka 1938 mendatang.

Page 16: Majalah Bali Post Edisi 130

16

21 - 27 Maret 201616

P O L I T I K

DEGRADASI terhadap Bali dalam segala sektor menguat. Ancaman tak saja datang dari jalur politik, regulasi dan de-

-guat di sektor ekonomi. Menyikapi hal ini Bali harus bergerak cepat menyelamatkan daya tahan ekonominya. Keterpurukan ekonomi yang membuat berbagai sektor mengalami kelesuan hendaknya disikapi dengan langkah cerdas dan langkah luar biasa. Hal ini penting dijadikan agenda, mengingat tahun 2016 ekonomi dan bisnis di Bali tetap rawan. Walaupun ada harapan dibanding daerah lain di Indone-sia yang masih mengalami pelambatan (akibat pengaruh regional) namun ini tetap belum menjamin terjadinya penguatan ekonomi. Laju ekonomi Bali memang sedikit memberikan harapan untuk bisa tumbuh sedikit di atas 5% dibanding tahun 2015 sekitar 4,7-4,8% , namun, harapan ini juga dibayangi ancaman serius yakni menguatnya ‘’kanibalisme’’ atas industri lokal Bali.

Pandangan ini dilontarkan pengamat Ekonomi Viraguna Bagoes Oka. Kepada Majalah Bali Post, ia menga-takan ruang adanya harapan bagi pertum-buan ekonomi Bali dimungkinkan antara lain karena Bali yang unik masih men-jadi tujuan destinasi wisata dunia. Unsur budaya dan magisnya kharisma

Bali tetap menjadi karakteristik yang mendukung ketahanan ekonomi Bali.

Ia mengatakan walaupun properti dan investasi mengalami kelesuan drastis dalam enam bulan terakhir yang hingga kini masih berlangsung, tapi daya tarik investor spekulan dan investor pem-buru prestise masih melihat Bali sebagai tujuan terbaik untuk usaha spekulasi dan prestise tersebut. Dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi Bali memang akan dirasakan. Ia mengingatkan di sektor lembaga keuangan dan perbankan pada umumnya mereka saat ini sedang menge-nyampingkan tujuan pertumbuhan, namun lebih memprioritaskan untuk menjaga likuiditas dan tingkat kualitas portfolio kreditnya. Ini dilakukan akibat menguat-nya ancaman dan meningkatnya potensi kredit macet akibat usaha masyarakat yang besar potensi gagal bayar. Ini akan berdampak pada terjadi ancaman pening-katan NPL(kredit macet) yang besar di tahun 2016 ini .

Ia mengatakan Kredit Usaha Menen-gah ke bawah akan menghadapi anca-man besar kegagalan di tengah gencar masuknya investor-investor asing lewat

(MEA) dan kemudahan 35 paket yang baru diluncurkan pemerintah untuk lebih mudahnya kepemilikan saham oleh asing di Indonesia. Ini juga akan menjadi ancaman bila tidak dilindungi secara “local wis-

” oleh pemerintah provinsi. Ini juga akan membuka

ruang terjadinya “kanibalisme” be-sar-besaran terhadap industri lokal

oleh investor asing. ‘’Dengan

demikian pertumbuhan ekonomi Bali yang meningkat akan bersifat semu karena tidak dibarengi dengan pemerataan dan keberpihakan terhadap ekonomi golongan lemah,’’ ujar Viraguna.

Ekonom Unhi Dr. A.A. Ngurah Gde Sadiartha, S.E., M.M. berharap lembaga keuangan yang ada di Bali memberikan keriangatan kredit kepada pengusaha lokal dalam mendukung daya tahan ekonomi Bali. Langkah ini bisa dikoordinasikan dengan berbagai elemen. Langkah lain yang bisa ditempuh adalah adanya keber-pihakan dalam bentuk kebijakan politik dengan memberikan ruang kepada pen-gusaha lokal Bali untuk berkembang di Bali.

adalah dengan membentuk konsersium pengusaha lokal Bali. Konsersium ini di-harapkan menjadi kekuatan untuk mem-bangun daya saing pengusaha lokal baik dari sisi permodalan, relasi dan cakupan ruang usaha yang bisa digarap. Untuk itulah, penting bagi semua pelaku ekonomi Bali untuk melakukan langkah luar bisa dan bersatu dalam mengelola peluang dan potensi ekonomi yang ada.

Dira Arsana

Kredit Usaha Menen-gah ke bawah akan

menghadapi ancaman besar kegagalan di tengah gencar masuknya investor-investor asing lewat (MEA) dan kemu-dahan 35 paket yang baru diluncurkan pemerintah untuk lebih mudahnya kepemilikan saham oleh asing di Indonesia.

Viraguna Bagoes Oka

’’Kanibalisme’’Membayangi Industri Lokal

Page 17: Majalah Bali Post Edisi 130

17

21 - 27 Maret 2016 17

DOMINASI dan kekuasaan elite partai cenderung membuat publik melakukan koreksi pilihan. Figur pimpinan partai yang merasa diri paling hebat dan berhak menentukan nasib kadernya kini mulai ditinggal-kan. Elit parpol mestinya mencermati pergeseran selera politik publik dan melakukan manajemen profesional-isme dalam mengelola partai.

Fenomena terjadinya pergeseran selara politik menguat saat ini. An-tusiasme masyarakat menjadi rela-wan pendukung calon perseorangan (independen) dalam pilkada serentak mendapat perhatian serius pimpinan partai politik.

Setidaknya, Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengakui dalam membangun proses demokrasi, partai politik se-bagai pilarnya demokrasi memiliki kekurangan yang memang perlu diper-baiki. “Kurang lebihnya partai politik itu, ya harus kita perbaiki bersama-

Ketua MPR itu.Munculnya isu deparpolisasi terkait

dengan tingginya masyarakat yang menjadi relawan Gubernur DKI Ba-suki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menjadi calon petahana dalam pilkada serentak yang akan digelar 2017 men-datang patut diapresiasi. Dukungan dari relawan disebut-sebut sudah melampaui jumlah syarat dukungan masyarakat yang ditetapkan.

Ahok yang berharap diusung PDI Perjuangan akhirnya memilih mundur dan cenderung memilih jalur inde-penden. Langkah Ahok itu mendapat perhatian Ketua umum PDIP Mega-wati Soekarnoputri yang menganggap relawan yang kini sedang dibangun Ahok untuk menjadi alat perjuangan politiknya bisa menjadi indikasi gem-bosnya kepercayaan rakyat terhadap partai politik alias deparpolisasi.

reformasi ini siapapun dapat meraih kekuasaan apapun yang semua itu sangat tergantung dari perjuangan masing-masing. Hanya memang untuk capres dan cawapres, UUD 1945 se-bagai konstitusi telah mengikat hanya bisa diajukan oleh partai politik, tetapi untuk calon kepala daerah, UUD 1945 tidak mensyarakatkan harus diusung parpol.

Zulkifli mengata-kan bangsa Indo-nesia telah mem-buat konsensus yang memilih demokrasi da-lam menata sistem keta-

tanegaraannya. Selain itu juga telah disepakati bahwa partai politik meru-pakan pilar dalam menjalankan proses demokrasi. Oleh karena itu, dalam menentukan pemimpinnya baik di tingkat daerah maupun nasional, pili-han itu yang perlu diperjuangkan. “Jadi saya mengajak gunakanlah yang sudah sama-sama kita sepakati,” katanya.

-ergi dengan adanya calon independen, karena pada akhirnya siapapun yang dipercaya menjadi pemimpin karena dipilih oleh rakyat. “UUD itu, intinya kedaulatan ada di tangan rakyat. Jadi untuk mendapat semua itu, sangat ter-

Hardianto

Deparpolisasi, Pergeseran Selera Politik

Page 18: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 201618

K I P R A H R E M A J A

Seorang anak kos Putu Sri Indah Cahyani, dalam waktu dekat ini akan terbang ke Negeri Kincir Angin, Belanda berkat prestasinya

di bidang karya tulis. Indah, begitu dia ser-ing dipanggil teman-temannya di SMAN 3 Denpasar, terpilih menjadi duta Indonesia di ajang bergengsi International Enviromen Sustainability Project Olympiad (INESPO), akhir Mei mendatang. Sosok anak kampung yang berasal dari Banjar Sema, Payangan, Gianyar ini memiliki hobi membaca. Kesu-kaannya membaca bacaan bernuansa sains berbuah manis. Dia sukses memanfaatkan limbah kakao (Throbroma cacao) menjadi superkapasitor.

Superkapasitor sendiri dapat digunakan untuk men-charger gadget dalam waktu relatif singkat. Tak kalah penting, Indonesia tercatat sebagai produser kakao terbesar ke-tiga di dunia sehingga makin memantapkan langkah siswi kelas XII MIPA 5 SMAN 3 Denpasar ini untuk meneliti. Apalagi, sam-

pai saat ini limbah kakao terbuang begitu saja dan menggunung di daerah penghasil kakao yang otomatis menambah volume sampah. ”Potensi kulit kakao memiliki kandungan selulosa tinggi yang dapat di-gunakan sebagai material superkapasitor,’’ ujar Indah mengawali penuturannya tentang temuannya yang meloloskan dirinya pada kompetisi Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) bidang teknologi.

Remaja kelahiran Gianyar, 31 Maret 1998 ini, merupakan sulung dari tiga ber-saudara pasangan Wayan Darya Suparta, M.T. dan Ni Wayan Trisna Dewi. Alumni SMPN 1 Payangan, Gianyar ini mencerita-kan suka duka sebagai anak kos. Bersyukur punya hobi baca dan tempat kos tak begitu jauh dari sekolah, membuat Indah lebih banyak menghabiskan waktunya mem-baca di perpustakaan sekolah. Bercita-cita menjadi peneliti, Indah menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi yang diraihnya. ”Jangankan lolos mewakili Indonesia,

berkompetisi di tingkat daerah saja saya pesimis bisa menang. Belum lagi saya ter-masuk pendatang baru di kancah olimpiade sains ini,” katanya.

Indah menyadari keberhasilan ini berkat dukungan banyak orang. Mulai dari kedua orangtua dan adik-adiknya, bapak ibu guru maupun teman-temannya di kelas XII MIPA 5 SMAN 3 Denpasar. Ada kebanggaan yang luar biasa dirasakan Indah, tatkala Bali masuk tiga besar dan karyanya lolos menjadi kandidat untuk mewakili Indonesia di kancah internasional. Sambil bergurau Indah menampik nasib anak kos tak sep-erti yang banyak dituangkan dalam lagu. Tergantung pribadi masing-masing. Justru, Indah sendiri merasa tertantang untuk ber-prestasi. Apalagi, dia punya banyak waktu untuk belajar. Termasuk membaca.

Rupanya, keberangkatan Indah ke Be-landa tidak sendiri. Dia berangkat bersama Ni Ketut Ayu Krisma Dewi, teman satu tim yang juga teman satu kelasnya.

Ke Belanda Berkat Limbah

MBP/astra prayoga

Indah dan Krisma di sela-sela persiapan keberangkatannya ke Belanda sebagai duta Indonesia di ajang bergengsi International Enviromen Sustainability Project

Olympiad (INESPO).

Page 19: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 19

BIDANG penelitian tampaknya menda-pat porsi perhatian yang cukup besar dalam pengembangan pendidikan di SMAN 3 Denpasar. Berbagai prestasi membanggakan, baik tingkat lokal Bali, nasional bahkan internasional, telah dicetak oleh peneliti-pe-neliti muda dari sekolah favorit yang berjuluk Trisma ini. “Ya, kami memang menanamkan budaya meneliti secara intensif kepada siswa-siswa di sini,” kata Kepala SMAN 3 Denpasar Drs. Ketut Suyastra, M.Pd. kepada Majalah Bali Post, belum lama ini.

Suyastra menegaskan, penelitian meru-pakan wahana yang sangat strategis guna melatih siswa mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tu-lisan ilmiah yang sistematis dan metodolo-gis. Tak kalah pentingnya, penelitian juga penting untuk mengasah dan menumbuh-kan etos ilmiah di kalangan siswa. Dengan begitu, siswa tidak hanya memerankan diri sebagai konsumen ilmu pengetahuan semata, tapi juga mampu menjadi produsen atau penghasil pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan. “Melalui

penelitian dan karya ilmiah yang telah ditulis para siswa ini, kami berharap bisa menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat. Ini juga sebagai pembuktian bahwa masa remaja itu tidak identik dengan kegiatan hura-hura, tapi juga sarat dengan aktivitas bernuansa ilmiah,” tegasnya.

Manfaat strategis lainnya dari penelitian yang dilakoni para siswa, kata Suyastra, aktivitas penelitian secara otomatis akan melatih siswa untuk mengembangkan ket-erampilan membaca yang efektif, melatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber atau referensi dan meningkatkan keterampilan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis. “Muaranya, tentu saja aktivitas penelitian ini akan memperluas cakrawala ilmu pengetahuan para siswa. Makanya, kami di SMAN 3 Denpasar sangat mendorong para siswa untuk menekuni penelitian secara serius,” tegasnya.

Sumatika

Kekompakan keduanya patut dicontoh. Sama-sama suka menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah untuk membaca dan terakhir sama-sama kompak tertarik meneliti tentang kulit kakao.

Ni Ketut Ayu Krisma Dewi yang sering dipanggil Ayu atau Krisma, merupakan bungsu empat saudara pasangan I Ketut Adiyasa dan Ni Ketut Santri. Krisma sendiri merupakan pindahan Kota Makepung, Jem-brana. Menurut remaja kelahiran Negara, 25 Juli 1998. Ada keinginan untuk lebih mandiri dan mendapatkan sekolah yang sarat kompetisi, dia pun memutuskan pindah ke SMAN 3 Denpasar ketika menginjak kelas XI. ‘’Bersyukur tak sia-sia saya pergi jauh-jauh ke Denpasar dari Negara pindah sekolah. Setidaknya, ada kebanggaan dengan prestasi yang saya raih ini. Tapi bukannya sombong lho,’’ katanya sambil tersenyum.

Jika Indah baru pertamakali menggeluti karya tulis, namun tak demikian dengan Krisma. Dia pernah memenangkan lomba

karya tulis di kota kelahirannya. Hanya saja di bidang humaniora. Persoalan yang diangkat tentang multikulturisme di Bumi Makepung, Jembrana.

Menambahkan pendapat Indah, Krisma secara rinci menjelaskan manfaat kulit kakao tersebut. Di era komunikasi digital yang makin canggih ini, diperlukan alat penyimpan energi yang memiliki cara kerja seperti baterai. Hanya saja, kapasitas energi yang dapat disimpan lebih besar dan lebih lama. Termasuk sangat aman digunakan. Sebelumnya sudah ada yang membuat superkapasitor, namun meng-gunakan bahan kimia yang tentu saja tidak bersahabat dengan lingkungan. Lagi pula, di Indonesia bahan kimia tersebut sulit dida-pat. Kulit kakao yang selama ini menjadi limbah, dibakar pada suhu 1.200 derajat celsius untuk mendapatkan karbon. Karbon tersebut nantinya sebagai elektroda pada superkapasitor tersebut. ”Saya dan Indah sama-sama dari jauh dan membuktikan jika

banyak membaca itu sangat banyak man-faatnya. Membacalah sebelum membaca itu dilarang,’’ imbuh Krisma yang tertarik menggeluti profesi dokter sambil tertawa.

Menjelang keberangkatannya ke Be-landa, persiapanpun jauh-jauh telah di-lakukan. Termasuk di karantina di Jakarta yang mengharuskan kedua siswi tersebut menempuh ujian sekolah susulan. Disa-dari Indah dan Krisma, jika perjuangan itu butuh pengorbanan. Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, Tuhan pasti memberikan hasil terbaik. ”Keberhasilan ini keberhasilan bersama, yang diharapkan menginspirasi siswa lainnya untuk banyak membaca. Yakinlah jika membaca itu justru banyak untungnya dan tidak ada ruginya, ketimbang melakukan aktivitas yang tidak ada manfaatnya. Perubahanpun akan terjadi dari membaca. Ayo membaca!’’ kata Indah dan Krisma kompak sambil tersenyum.

Astra Prayoga

Kulit Kakao

Menumbuhkan Etos Ilmiah

Bali Post/dok

Drs. Ketut Suyastra, M.Pd

Page 20: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 201620

M A N C A N E G A R A

Tangggal 9 Maret 2016 menjadi salah satu hari yang paling banyak dibicarakan oleh orang-orang In-donesia tahun ini. Di hari ini, telah

terjadi peristiwa alam yang menakjubkan, yaitu Gerhana Matahari Total. Beragam upacara dan acara telah dilakukan, termasuk daerah-daerah yang bahkan tidak dilalui peristiwa ini.

Terlepas dari itu, menarik untuk me-nyimak bagaimana Gerhana Matahari dipahami oleh peradaban-peradaban kuno di dunia. Masyarakat Viking menyebut gerhana dengan Ragnarok alias apoca-lypse alias kiamat. Fenomena ini diaggap terjadi karena dua serigala bernama Skoll dan Hati yang mengejar-ngejar Matahari dan Bulan. Jika salah satu benda langit

itu tertangkap, maka gerhana akan terjadi. Manusia di Bumi harus menyelamatkan-nya, dengan cara membuat kebisingan sebanyak mungkin untuk menakut-nakuti dua serigala itu.

Meskipun ritual menyembah Matahari adalah hal lazim, sangat sedikit informasi yang dapat digali dari masyarakat Mesir Kuno tentang fenomena ini, bahkan mer-eka hampir tak mengenal istilah gerhana. Meski demikian, ada beberapa ahli yang mencoba berteori, Gerhana Matahari bagi masyarakat Mesir Kuno adalah sebuah tanda kejahatan.

Orang-orang Maya Kuno menyebut Gerhana Matahari dengan “chi’ ibal kin” alias “memakan Matahari”. Tapi sayang, apa pandangan masyarakat Maya tentang

fenomena ini tidak bisa digali lebih lanjut menyusul aksi penghancuran terhadap catatan-catatan Suku Maya tahun 1600-an oleh para misionaris Eropa yang datang ke daratan Amerika. Meski demikian, sekelompok ilmuan pada 2013 menemu-kan bahwa kalender astronomi masyarakat Maya Kuno berhasil memprediksi dengan akurat Gerhana Matahari pada 1991.

Dalam mitologi Hindu, Gerhana Matahari diidentikkan dengan dipenggalnya kepala Kala Rau oleh Batara Wisnu karena meminum nek-tar para Dewa. Kepala Kala Rau yang dipeng-gal akhirnya melayang ke langit, menelan Matahari dan menyebabkan gerhana.

Masyarakat Yunani Kuno mempercayai Gerhana Matahari sebagai pertanda buruk, para dewa sedang marah, dan awal bencana

Fenomena Langka Dunia

Page 21: Majalah Bali Post Edisi 130

dan kehancuran. Catatan tentang fenomena ini berhasil ditemukan di Homer’s Oddysey,yang berbunyi: “Matahari telah musnah dari surga, dan kabut yang jahat telah menyebar luas di dunia.”

Pada masyarakat Cina Kuno, Gerhana Matahari juga dianggap sebagai pertanda buruk. Orang-orang mengira fenomena ini terjadi karena Matahari ditelan oleh naga. Untuk menghentikannya, orang-orang harus berteriak, membunyikan drum, dan menyala-kan meriam api supaya naga takut lalu pergi dan memuntahkan kembali Matahari.

Lalu bagaimana Gerhana Matahari menurut kaca mata peradaban modern? Selama beberapa abad terakhir, telah terjadi lebih dari empat kali gerhana matahari total dan tidak satu pun yang mengakibatkan dunia berakhir. Tentunya ini sebagai bukti bahwa tidak ada alasan untuk percaya den-gan mitos-mitos yang tersebut di atas.

Meski demikian, para doomsayer (pem-buat ramalan tentang masa depan dan kiamat) masih berpikir bahwa gerhana harus dilihat sebagai tanda peringatan dari kebesaran Yang Maha Kuasa. Dalam sebuah wawancara dengan Bob O’Dell, co-founder Root Source, mengatakan bahwa fenomena ini sebagai pesan Tuhan untuk seluruh penduduk Bumi.

Setidaknya dua kali setahun, orbit bulan akan melintas antara matahari dan bumi sehingga posisi bulan berada tepat antara bumi dan matahari, sehingga bulan menu-tupi matahari, kalau dilihat dari bumi. Jika yang tertutup hanya sebagian, terjadilah gerhana parsial. Jika bulan menutup selu-ruh matahari, yang terjadi adalah gerhana matahari total. Gerhana total terakhir terjadi Maret 2015, dan bisa disaksikan di bagian Norwegia yang dekat ke Kutub Utara.

AnehGerhana matahari ternyata membawa

pengaruh pada perilaku satwa. Hal ini terlihat dari pengamatan yang dilakukan peneliti Pusat Penelitian Biologi Lem-baga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di penangkaran hewan Cibinong Science Center(CSC), Cibinong, Jawa Barat.

Dari hasil pengamatan, beberapa satwa menunjukkan perilaku abnormal seperti terkena tipuan malam. “Satwa-satwa yang kami amati di antaranya kelompok mamalia kecil, kelompok burung paruh bengkok, serta binatang melata atau herpetofauna,” ujar Hari Sutrisno, Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI.

Menurut Hari, penelitian ini didasari oleh penelitian sebelumnya yang pernah ada

bahwa GMT mempengaruhi perilaku satwa. “Ini merupakan momen sangat langka, yang sebelumnya di Indonesia terjadi pada tahun 1983,” imbuh Hari. Dirinya menjelaskan, secara umum respon satwa-satwa memang menunjukkan perilaku seolah-olah sudah senja atau malam. “Kemungkinan besar bagi wilayah yang mengalami penurunan intensi-

-kan hasil yang lebih positif,” jelas Hari.

Untuk kelompok mamalia, kukang di-anggap memberikan respons paling positif. “Hewan nokturnal yang aktif di malam hari ini tadinya pada pukul 05.00 WIB sebelum ada cahaya matahari masih aktif, kemudian mulai tidur saat matahari terbit. Namun beberapa menit saat gerhana matahari total, intensitas cahaya berkurang dan kukang bangun lagi dan melakukan aktivitas,” jelas Wartika Rosa Farida dari Laboratorium Nutrisi dan Penangkaran Satwa Liar Pusat Penelitian Biologi LIPI.

Begitu juga dengan babi. Pada saat ma-tahari terbit, babi bergerak dan melakukan aktivitas seperti makan. “Namun pada saat gerhana, aktivitas babi mulai menurun dan mereka mulai tidur seakan-akan sudah mulai malam,” imbuh Rosa.

Selain kukang dan babi, tim mamalia juga mengamati beberapa hewan lainnya seperti landak raya, landak jawa, landak sumatera, jelarang (bajing besar), bajing tiga warna dan oposum layang. “Namun satwa-satwa ini tidak terlalu terpengaruh dan tidak mengalami perubahan perilaku

timnya berasumsi bahwa hewan nokturnal cenderung memberikan respon yang lebih besar terhadap perubahan intensitas cahaya sehingga berperilaku abnormal.

Sementara itu, tim peneliti kelompok bu-rung mengamati beberapa jenis seperti nuri bayan, kakaktua govini, betet jawa, dan nuri kepala hitam. “Burung yang menunjukkan

Pada saat cahaya redup, mereka langsung tidur seperti aktivitas menjelang pagi atau menjelang senja,” jelas Rini Rahmatika, pe-neliti burung Pusat Penelitian Biologi LIPI. Kakaktua juga menunjukkan respon yang hampir sama. “Sejenak mereka berkoloni dan mengurangi aktivitas,” sambung Rini.

Berbeda dengan kelompok mamalia dan burung, kelompok hewan melata diduga tidak terpengaruh sama sekali oleh fenom-ena tersebut. Beberapa hewan yang diamati yaitu kura-kura brazil, kura-kura ambon, kura-kura sulawesi, kura-kura papua, biawak, phyton timor, serta viper hijau. “Untuk kelompok reptil, mereka biasanya dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Namun karena tidak ada perubahan respon yang

reptil tidak terlalu terpengaruh oleh peruba-han cahaya karena perubahan cahaya yang terjadi juga tidak terlalu tinggi,” jelas Evy Arida, peneliti herpetofauna Pusat Peneli-tian Biologi LIPI. Kita tampaknya harus menunggu lagi untuk mendapat kesempatan menyaksikan fenomena serupa.

Gugiek Savindra

21 - 27 Maret 2016 21

Page 22: Majalah Bali Post Edisi 130

D A E R A H

21 - 27 Maret 201622

Musibah bisa datang kapan dan di mana saja. Di laut, di udara, apalagi di darat. Musibah terbaru yang menimpa Kapal

Motor Penumpang (KMP) Rafelia II terjadi di laut, sesaat akan melakukan sandar di Pelabuhan Ketapang. Saat berada di selat Bali, kapal yang mengangkut puluhan penumpang itu, tenggelam. Sedikitnya lima orang tewas dalam peristiwa menyedihkan ini. Kapal ini berangkat dari Gilimanuk menuju Ketapang, Jumat (4/3) siang. Diduga, insiden ini dipicu kapal dalam kondisi bocor.

Kapal milik PT Dharma Bahari Utama

ini berlayar dari Pelabuhan LCM Gilimanuk sekitar pukul 12.30 WIB. Saat kejadian, cuaca sangat bersahabat. Bahkan, nyaris tak ada gelombang. Petaka muncul ketika kapal yang dinakhodai Bambang Adi ini berlayar sekitar 30 menit. Kapal mendadak miring tajam ke kiri. Tak berselang lama, air laut mulai masuk. Dalam kondisi kritis, nakhoda kapal menghubungi sentral traf-fic control (STC) Pelabuhan Ketapang. Nakhoda diperintahkan segera merapat ke pesisir terdekat. Kala itu posisi kapal hanya berjarak sekitar 250 meter dari bibir Pantai Bulusan, dekat Dermaga LCM Ketapang. Upaya nakhoda menyelamatkan kapal

ternyata sia-sia. Kapal makin miring, lalu terbalik. Hanya dalam hitungan 10 menit, badan kapal hanyut ditelan permukaan air laut.

Melihat kapal mulai tenggelam, sejumlah nelayan yang santai di pantai bergegas me-luncur ke tengah, memberikan pertolongan. Tim Satpolair Banyuwangi dan TNI-AL juga bergerak ke lokasi. Seluruh penump-ang berhasil dievakuasi. Penumpang yang panik melompat ke laut dan dievakuasi. Setelah itu, badan kapal tak terlihat lagi. Seluruh korban selamat ditampung di aula ASDP Ketapang.

Seluruh korban tewas tenggelamnya ka-

Pukul 12.30 kapal berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk.

Pukul 12.45 nakhoda komunikasi dengan STT Ketapang diindikasi kemiringan sudah 10 derajat.

Pukul 12.50 nakhoda meminta izin untuk mendarat.

Pukul 13.09 WIB Kapal Refelia II tenggelam.

Korban Kapal Rafelia II Gusti Made Suana Puji Purwono Tia Agus Miharja Masruroh M Ramlan

Musibah di Selat Bali

KMP Rafelia II Tenggelam, Lima

Detik-detikTenggelamnya Rafelia II

Page 23: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 23

TERJADINYA beberapa kali insiden di Selat Bali baik kapal kandas, angin puting beliung, dan Jumat (4/3) lalu kapal tenggelam membuat Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Gilimanuk I Nyoman Daelon Wirawan prihatin. Pejabat yang juga penekun spiritual ini, Minggu (6/3) mengatakan pihaknya merencanakan akan melakukan upacara pakelem di Selat Bali. Pihaknya akan berkoordinasi dulu dengan ASDP, Gapasdap, APP Syahbandar Ketapang Gilimanuk sehingga bisa bersama-sama melaksanakannya.

“Minimal kita ngaturang suksma kepada Dewa Baruna dan Ratu Pantai Selatan agar penyeberangan ini dijaga dan semua yang melakukan kegiatan utamanya stakeholder operator pemi-lik kapal bersama-sama dengan instansi terkait di pelabuhan penyeberangan selamat dan agar selalu dalam bimbingannya. Serta diberi jalan yang benar sehingga bisa mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan bersama,” jelas Daelon.

Pihaknya juga mengharapkan kepedulian para pengusaha kapal di Selat Bali agar menyisihkan rezekinya lewat CSR untuk menjaga keseimbangan alam. “Sejak lama saya sudah usulkan namun tidak pernah terlaksana,” katanya mengingatkan.

Witari

pal Rafelia II akhirnya berhasil ditemukan. Tim penyelamat menemu-kan korban terakhir di dalam kapal. Jenazah yang terakhir ditemukan tersebut adalah Gusti Made Suana. Ia ditemukan tim penyelam sekitar pukul 10.55 WIB, Minggu (6/2).

Pihak kepolisian menyatakan, jumlah penumpang kapal tersebut sebanyak 81 orang. Jumlah itu terdiri atas 60 penumpang, 14 anak buah kapal (ABK), 4 orang kadet, 1 petugas kantin, dan 1 .Kapal itu juga mengangkut 18 truk sedang, 2 truk besar, 1 pikap, 4 tronton, dan 4 kendaraan kecil.

Dari 81 jumlah penumpang, 76 orang di antaranya ditemukan dalam kondisi selamat melalui pencarian sejak hari tenggelamnya kapal, sedangkan lima lainnya hilang dan akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal.

Budi Wiryanto

Orang Tewas

Syahbandar akan Gelar “Pakelem”

MBP/ant

Page 24: Majalah Bali Post Edisi 130

K E S E H ATA N

21 - 27 Maret 201624

Mual dan muntah ringan sampai berat sering terjadi di awal kehamilan. Keja-dian ini dialami sekitar 80%

wanita hamil. Sebenarnya ini bukan hal normal. Bila tubuh siap menerima kehamilan, seharusnya gejala mual dan muntah tidak perlu terjadi. Meski demiki-an, ada pandangan di tengah masyarakat mual dan muntah adalah suatu hal biasa di awal kehamilan. Bahkan, kadang kondisi ini bisa dijadikan pertanda kalau seorang wanita itu telah hamil.

Muntah yang terjadi pada awal ke-hamilan sampai umur kehamilan 20 minggu istilah medisnya hiperemesis-gravidarum. Mual dan muntah berat dapat menyebabkan ibu dan bayi yang dikandungnya itu mengalami kekurangan nutrisi. Selain itu bisa juga berdampak buruk pada pertumbuhan bayi. Hingga saat ini penyebab hiperemesisgravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa teori yang dianggap sebagai penyebab hiperemesisgravidarum adalah masalah hormonal, gangguan saluran cerna, kon-sumsi makanan tinggi lemak, sebelum kehamilan dan kondisi psikologis.

Muntah adalah rasa tidak nyaman. Penurunan nafsu makan bisa menyer-tai penderita hiperemesis. Hal itu jelas menyebabkan terganggunya asupan ka-lori dan cairan. Jika dibiarkan, maka bisa menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi, penurunan status nutrisi dan elektrolit. Sementara gejala hiperemesis-gravidarum berlangsung sampai trimester

ketiga meningkatkan resiko berat lahir rendah. Malnutrisi berat pada kehamilan dapat menyebabkan abortusspontan, efek teratogenik,perkembangan neurologis yang buruk dan kelahiran prematur.

-min B1) telah dilaporkan pada 60% pen-

thiamin dapat menyebabkan gejala beri-

mental), hilang nafsu makan, emosi tidak stabil, gangguan tidur, dan rasa tidak nya-man pada perut. Hiperemesis juga dapat menyebabkan peningkatan ringan enzim

normal ketika hiperemesisgravidarum berhasil diobati.

Pemberian cairan dan elektrolit meru-pakan pengobatan lini pertama untuk hip-eremesisgravidarum. Tujuanya mengatasi dehidrasi pada penderita. Mengatasi mun-tah itu penderita dapat diberi obat-obatan anti muntah sesuai anjuran dokter.Selain itu dukungan psikologis dari tim medis atau pun keluarga, penting untuk mem-bantu kesembuhan pasien.

Pengaturan pola makan dan perubahan gaya hidup adalah pendekatan lini per-tama pada wanita yang menderita mual dan muntah. Pendekatan ini meliputi makan dalam jumlah kecil dan sering, hindari perut kosong, hindari makanan

atau memasak makanan jenis ini), makan dry crackers sebelum bangun tidur di pagi hari, dan makanan mengandung protein tinggi sebelum istirahat di malam hari.

Pendekatan terbaru dalam penanganan mual dan muntah adalah menggunakan obat alami dan alternatif. Jahe sangat populer sebagai terapi alternative untuk pengobatan berbagai jenis mual dan muntah. Sedikit sekali data yang dapat menjelaskan seberapa dosis yang tepat untuk pengobatan mual dan muntah itu. Tetapi biasanya jahe diberikan dalam dosis 1-2 gram/hari secara oral,dalam

Jahe efektif mengurangi gejala mual dan muntah. Alasannya, jahe itu mengandung vitamin b6. Beberapa laporan efek samp-ing menyebutkan jahe dapat menyebab-kan sendawa, kembung, buang gas dan meninggalkan rasa tidak enak di mulut. Penggunaan jahe memang harus hati -hati pada wanita yang mengalami perdarahan atau menggunakan aspirin karena dapat meningkatkan resiko perdarahan.

Terapi akupressur teknik sederhana juga dapat mengurangi gejala mual dan muntah. Akupressur adalah stimulasi den-gan menekan titik tertentu, yang disebut titik akupuntur. Titik paling sering ditekan untuk mengatasi mual dan muntah adalah

yang terletak tiga jari di atas pergelangan tangan di sisi bagian dalam lengan bawah. Keuntungan akupressur mengobati mual dan muntah tidak ada risiko terhadap janin.`Di sisi lain, akupressur profesional harus dilakukan hanya di bawah penga-wasan mereka yang terlatih.

dr. Riza Firman Satria

Mual dan Muntah Saat Hamil, Gunakan Jahe dan Akupressur

Page 25: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 25

PEMERINTAH menggelar program PMTCT (Prevention of Mother To Child Transmission) dalam upaya menekan angka infeksi virus HIV dari ibu positif ke bayi yang dikandungnya. Kabupaten Tabanan sendiri untuk program PMTCT sudah bisa dilakukan di VCT Pelangi BRSUD Tabanan, malah sudah berjalan sejak tahun 2012. Selama rentang waktu tiga tahun itu sudah ada 32 ibu hamil positif HIV menjalani program ini. Dari 32 ibu hamil, 21 di antaranya melahirkan. Hebatnya lagi, delapan bayi sudah dinya-takan negatif HIV.

Ketua Tim Penanggulangan HIV/AIDS RSUD Tabanan dr. Ni Nyoman Tri Darmayanti mengatakan dari data ko-mulatif sejak tahun 2012, tercatat 32 ibu hamil menjalani program PMTCT. Kom-posisinya, tiga di antaranya mengalami keguguran dan satu tidak melanjutkan program. Alasannya, merasa tidak nya-man dengan terapi ARV yang diberikan.

Dalam tiga tahun tersebut 21 bayi lahir dari program PMTCT dimana 8 sudah dinyatakan negatif sementara 13 bayi lainnya masih menunggu, sebab usianya harus telah mencapai 18 bulan, baru bisa menjalani tes HIV. “Bayi bisa diketahui negatif atau tidak saat usianya 18 bulan,” ujar Tri.

Lanjutnya, saat ini tugas screeningibu hamil positif HIV di Tabanan tidak saja berpusat di VCT Pelangi BRSUD Tabanan saja. Tetapi screening bisa di-lakukan di setiap puskesmas. Disarankan, di masing masing Puskesmas setiap ibu hamil melakukan tes HIV. “Jadi kasus saat ini lebih banyak terjaring di Puskes-mas. Sementara di VCT Pelangi selain screening juga menangani yang hendak terapi saja,” jelas Tri.

Program PMTCT sendiri juga menjadi jawaban bagi pasangan HIV yang ingin mendapatkan keturunan bebas HIV. Un-tuk itu diperlukan keterlibatan pasangan

suami istri dengan baik. Virus HIV harus sama sama mencapa level tidak terdeteksi, sehingga pasutri memerlukan terapi ARV. Jika CD4 atau sel pertahanan tubuh me-menuhi syarat dan virus HIV sudah tidak terdeteksi barulah dilakukan pembuahan dengan melihat waktu subur ibu. Lanjut Tri selama ini pasangan HIV, hanya salah satunya positif bisa berhubungan. Namun, syaratnya harus memakai kondom. “Jika ingin punya anak, saat waktu subur ibu, kondom ini dilepas sehingga pembuahan bisa terjadi,” ujarnya.

Bahkan program PMTCT bisa dilaku-kan bagi suami yang positif dan istri yang negatif. “Jika semua prosedur dilalui den-gan baik dan taat, istri yang negatif HIV bisa mengandung dan tidak terjangkit HIV dari suaminya yang positif. Saat ini ada satu kasus seperti ini sedang ditangani di VCT Pelangi,” jelas Tri Darmayanti.

Wira Sanjiwani

21 Bayi Lahir dari PMTCT

dr. Ni Nyoman Tri Darmayanti

Page 26: Majalah Bali Post Edisi 130

L E N S A

Umat Hindu di Desa Ungasan menggelar prosesi melasti di Pantai Melasti, Ungasan, Minggu (6/3). Prosesi melasti ini serangkaian hari raya Nyepi yang juga dilaksanakan umat Hindu di berbagai daerah di Bali. Umat dengan membawa pratima menuju pantai atau sumber-sumber air lainnya, sebagai simbolis untuk membersihkan bhuana

alit (diri) dan bhuana agung (alam semesta).

BPM/edi

”MELASTI”

Page 27: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 27

P E N D I D I K A N

Persoalan dunia pendidikan seakan tidak kunjung selesai. Meski dana yang digelontorkan pemerintah makin besar, namun persoalan tetap saja terjadi. Berbagai persoalan seperti sarana prasarana, mau-

pun keberadaan guru yang kurang dan tidak merata tetap saja terjadi. Hal inilah menjadi sorotan Ketua Komisi IV Made Dirga saat melakukan pertemuan dengan Kadisdikmudora Tabanan Putu Santika, belum lama ini.

Dirga mengakui selama ini pengaduan terkait p e m e r a t a a n d a n minimnya tenaga guru masih kerap muncul khusus-nya di wilayah terpencil sep-er t i Pupuan, S e l e m a d e g dan Baturi-t i . Bahkan, yang leb ih m e m p r i -hatinkan lagi a d a i n f o r -masi bahwa ada seorang Kepala Seko-lah merang-kap menjadi tenaga admin-s t r a s i . “ D a -lam rapat kerja masalah pemer-ataan guru ini akan kita tekankan, yang penting standarisasi dulu. Jangan banyak ke-bijakan. Kalau kebijakan banyak, guru terus kurang saja, diangkat seribu masih saja kurang,” ujarnya mengkritisi.

Politisi asal Sudimara ini juga men-yarankan Disdik bisa meniru terobosan Diskes yang berencana memberikan reward (penghargaan-red)khusus bagi tenaga pengajar di daerah terpencil. “Jika me-mang aturan memungkinkan, ada baiknya jika ada reward khusus bagi tenaga pengajar di daerah terpencil. Jika mereka sejahtera di daerah itu, otomatis tidak akan mau pindah,”

katanya menyarankan.Terkait saran Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, Putu

Santika mengatakan rencana pemberian reward bagi tenaga pengajar khususnya di daerah terpencil sudah diusulkan. “Tapi yang perlu diingat kasus di Disdik berbeda dengan

Diskes. Kalau dokter jumlahnya sedikit, sementara guru luar biasa banyaknya.

Yang jelas bisa menguras APBD,” kilahnya.

Tidak hanya itu saja, pem-berian reward bagi tenaga

pengajar di daerah ter-pencil juga terganjal

kajian pemerintah pusat yang menya-

takan bahwa di wilayah Kabu-paten Taban-an t idak ada daerah yang masuk kate-gori terpen-cil. “Sesuai aturan dari pu s a t , Ta -banan tidak masuk daer-ah terpencil. Tapi jika ada k e i n g i n a n p e m e r i n t a h

d a e r a h , i t u tidak masalah,”

jelasnya.D i s i n g g u n g

tentang masalah p e m e r a t a a n g u r u

yang terus muncul , Putu Santika mengakui

kekurangan guru tida hanya terjadi di wilayah Pupuan,

Selemadeg Barat dan Baturiti. Pasalnya, di Kecamatan Tabanan

yang masuk daerah perkotaan belum se-luruhnya bisa memenuhi standar pemenuhan guru

yakni enam guru kelas, satu guru penjas, satu guru agama dan satu kepala sekolah. “Buktinya masih ada satu sekolah hanya ada lima sampai enam guru saja,” pungkasnya.

Dewi Puspa

”Reward” Gurudi Daerah Terpencil Terganjal

Page 28: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 201628

O L A H R A G A

Mimpi Blake Gr i ff in memperkuat timnas AS untuk Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Bra-

zil, sedikit terganggu. Ini akibat ulahnya sendiri yang menonjok staf klub Los Angeles Clippers awal akhir Januari lalu. Akibat perkelahian di sebuah restora di Toronto itu, Clippers men-jatuhkan hukuman tak boleh bermain dalam 4 pertandingan dan menjadi pemain cadangan di lima pertandingan. Total dia menanggung denda 859.442 dolar AS.

Akibat perkelahian itu dia juga menga-lami cedera patah tulang pada tangannya. Ini menambah daftar cederanya setelah absen sejak 26 Desember akibat luka

robek pada otot tangannya. Pelatih timnas AS Jerry Colangelo menolak membicara-

atas kasus yang menimpanya,” ungkap Colangelo kepada The Associated Press.

Dia menegaskan seleksi pemain timnas didasarkan pada penampilannya sepa-

serta rekor sebelumnya. Seleksi terhadap 12 anggota timnas dilakukan pada 26-28 Juni.

Selanjutanya tim akan menjalani pelatihan di Las Vegas pada 17 Juli dan puncaknya adalah pertandingan untuk seleksi akhir. Timnas akan memainkan pertandingan ekshibisi Los Angeles, San Francisco, Chicago dan Houston sebelum

berangkat ke Rio.Sementara status Monty Williams

sebegai asisten pelatih juga tidak menentu menyusul kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa istrinya bulan lalu. Akibat insiden itu Williams yang juga menjabat asisten pelatih klub Oklahoma City Thunder, menjadi orang tua tunggal terhadap keempat anak-anaknya yang masih kecil.

Colangelo yang menghadiri pen-guburan Ingrid Williams, memilih untuk tidak mendiskusikan tugas di Olimpiade

yang akand ia lakukan selanjutnya,” tegas Colangelo.

Yudi Winanto

MBP/ap

Ulah Sendiri

Page 29: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 29

SEDERET sponsor meninggalkan Maria Sharapova setelah petenis Rusia mengumumkan bahwa dirinya gagal dalam tes obat terlarang pada grand slam Australia Terbuka Januari lalu. Namun mantan petenis nomor satu dunia itu, masih bersyukur karena masih mendapat kepercayaan dari Head, produsen raket asal Austria.

Dalam keterangan persnya, Head bah-kan berjanji akan memperpanjang kerja

sama sponsor dengan Sharapova.CEO Head, John Eliasch menjelaskan

Sharapova telah mengakui kesalahannya karena menggunakan obat terlarang. Namun sejauh ini tidak ditemukan bukti bahwa obat tersebut dengan sengaja digu-nakan untuk meningkatkan penampilan-nya atau mendapatkan keuntungan secara tidak adil.

“Kami bangga mendukung Maria sekarang ini dan dimasa mendatang serta

kami ingin memperpanjang kontraknya,” jelas Eliasch yang perusahaannya telah mengikat kerjasama dengan Sharapova sejak 2011. eputusan Head ini amat berto-lak belakang dengan sponsor lainnya yang memilih mengundurkan diri. Produsen peralatan olahraga Nike, perusahaan jam TAG Heur dan pabrk mobil sport Porche juga langsung angkat kaki setelah Sharapova mengumumkan hasil tes obat terlarang pertengahan Maret lalu.

Tahun lalu saja, Sharapova yang men-duduki ranking1 dunia WTA selama 21 pekan, mengumpulkan uang mencapai 29,5 juta dolar AS yang sebagian besar didapat dari hasil keringatnya di lapangan pertandingan. Sementara total hadiah yang dikumpulkan setelah memenangi 35 turnamen adalah 36 juta dolar, laporan The Associated Press.

Sharapova mengakui dirinya meng-konsumsi meldonium selama 10 tahun untuk menjaga kesehatannya dari berba-gai penyakit. Hanya saja dirinya teledor tidak mengecek sebuah email yang dirim badan anti obat terlarang dunia WADA pada akhir Desember lalu yang memuat daftar baru obat-obat yang dilarang. Seh-ingga ketika mengikuti Australia Terbuka, sampelnya terbukti mengandung zat terlarang itu. Dengan keputusan itu, dia menunggu keputusan lebih lanjut. Besar kemungkinan akan menghadapi hukuman berat termasuk larangan membela timnas Rusia di Olimpiade di Rio de Janeiro, Brazil, Agustus mendatang.

Menurut Eliasch, pihaknya meyakini Sharapova tidak pernah menggunakan obat yang dilarang WADA atau zat -zat ilegal sepanjang kariernya. Ketele-dorannya dinilai masih dalam katagori kejujuran yang keliru. Maka atas per-timbangan itu, Head masih memberikan kepercayaan padanya. “Kejujuran dan keberanian yang diperlihatkan saat men-gumumkan dan mengakui kesalahannya, amat terpuji,” puji Eliasch pada keju-juran Sharapova saat menggelar konfe-rensi pers terkait hasil tes obat terlarang itu. “Maria mungkin saja melakukan sebuah kekeliruan dan dia mendapatkan manfaat dari keragu-raguannya,” tambah Eliasch.

Yudi Winanto

MBP/ap

Petenis Rusia Maria Sharapova gagal dalam uji obat terlarang setelah sampelnya me-ngandung zat meldonium.

Tetap Dipercaya

Page 30: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 201630

O L A H R A G A

DUA event besar akan digelar pada musim panas ini yakni Copa America yang genap ke-100 tahun di AS dan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. Bila Copa America dilaksanakan pada Juni sedangkan Olimpiade pada Agustus. Tak ada pesepak bola yang tak ingin absen di event tersebut. Meski untuk yang katagori senior atau profesional dibatasi di event Olimpiade. Tak ter-kicuali Neymar. Penyerang Barcelona itu berharap bisa tampil di dua event tersebut terlebih Olimpiade nanti digelar di kampung halamannya sendiri.

Sayangnya, klubnya Barcelona tidak mengizinkan dan hanya mem-bolehkan satu event saja. Bahkan pelatih timnas Brazil Dunga meng-harapkan Neymar tampil di Olimpiade saja.

Denga dan stafnya berada di Barcelona untuk merundingkan turnamen mana yang akan dipilih untuk Neymar. Keputusan akan diam-bil setelah menden-gar keterangan d a r i p i h a k Barca dan k e p u -t u s a n ked -u a

belah pihak.“Jika saya harus memilih antara Copa

America dan Olimiade, saya lebih senang melihat Neymar tampil di Olimipade,” jelas Dunga saat diwawancarai stasiun

televisi B r a -

z i l

Esporte Interativo.Sebelumnya Neymar telah mengung-

kapkan keinginannya untuk tampil di Copa America dan Olimpiade. Tapi Barca meminta untuk memilih salah satu saja.

“Terserah pada mereka untuk me-mutuskan apa yang harus dilakukan,” ungkap,” Gilmar Rinaldi, staf sepak bola Brazil kepada The Associated Press. “Kami akan berbicara dengan pemain bersangkutan dan pelatih (Luis Enrique) untuk mendengar rencananya mereka,” tambahnya.

Sejauh ini, Barca tidak pernah mem-berikan izin pada pemainnya untuk tampil di Olimpiade. Di event ini tim diperbo-lehkan diperkuat pemain diatas usia 23 tahun dan jumlahnya hanya tiga saja. Dunga punya argumen mengapa Neymar diperlukan di Olimpiade. Karena sejauh ini Brazil belum pernah menggaet medali emas di event ini meski pemain-pemain hebatnya tersebar di sleuruh penjuru dunia.

Rekan setimnya Neymar, Lionel Messi telah melontarkan keinginan-nya untuk tampil di Copa America bersama timnas Argentina diband-ingkan di Olimpiade. Padahal

Messi pernah membawa tim Tango merebut medali emas di

Olimpiade Beijing 2008.Sementara untuk pertand-

-ia 2018, Dunga kali ini tidak menyertakan bek Real Madrid Marcelo di timnya. Bek Real Madrid itu baru saja sembuh dari cedera otot itu dan dinilai tidak layak pertandingan melawan Uruguay pada 26 Maret mendatang dan menghadapi tuan rumah Paraguay tiga hari kemudian.

Yudi Winanto

Penyerang Barce-lona Neymar ber-harap bisa tampil di dua event besar yang melibatkan negaranya, Brazil yakni Copa America dan Olimpiade.

Pilihan Sulit

Page 31: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 31

PENCAK silat nomor seni Bali lang-gangan menjadi juara umum dalam ajang di Tanah Air utamanya Pekan Olahraga Nasional (PON). Prestasi ini membawa tim silat Bali selalu menjadi unggulan di kancah nasional. Posisi ini sangat men-guntungkan kontingen Pulau Dewata, namun di sisi lain merugikan atlet silat itu sendiri. Pesilat Bali kini ‘’dimata-matai’’ oleh provinsi lain terutama pesaing di semua ajang yang diikuti.

Gerakan dan jurus pesilat Bali ditiru melalui rekaman video. Tidak hanya sampai di situ, kostum kebesaran para pendekar Pulau Dewata tidak luput dari incaran daerah lain. ‘’Kami kaget, pesilat Sulsel yang meraih perak ternyata ber-seragam khas Bali. Udeng mereka juga berwarna prada,’’ jelas I Made Dwi Surya Adnyana, salah satu pesilat nomor seni, di Denpasar pekan lalu.

Gerakan dan kostum bisa saja sama, na-mun pesilat Bali tetap memiliki kekhasan. Yang membedakan adalah penghayatan, karakter kejiwaan, dan taksu. ‘’Gerakan

dasar di Pra-PON bakal kami tampilkan

sedikit, ditambah mematangkan tingkat kesulitan.

Kami akan menyajikan gerakan seo-lah-olah bertarung benaran,’’ kata pesilat kelahiran Bangli, 2 Februari 1988, ini.

Surya Adnyana yang berpasangan dengan I Made Sukma Satriana sukses memboyong medali emas pada Pra-PON Wilayah III (DKI, Bali, Sulut, Sulsel, Papua Barat, Papua, Sultra, Sulteng, Gorontalo, Malut, Maluku, dan Sulbar) di Gorontalo, 24-30 November 215 lalu. Perak direbut Anjas AR Yordan/Akbar (Sulsel), dan perunggu diraih Andika Ard-iansyah/Aang Ega Ivanto (Sulteng).

Pada PON XVII/2008 di Kaltim dan XVIII/2012 di Riau, Surya Adnyana yang berduet dengan Ari Sudana mendapatkan medali perak. Sementara Sukma Satri-ana yang berpasangan dengan Bandem Dananjaya mendulang medali emas pada ASEAN School Games 2012 di Surabaya.

Surya Adnyana dan Sukma Satriana bertekad menyabet medali emas pada PON XIX/2016 di Jawa Barat, September mendatang. Keduanya optimis, tetapi ada syaratanya. Mereka harus menjalani pemusatan latihan daerah (pelatda) yang digelar KONI Bali selama 45 hari atau satu setengah bulan ditambah TC yang diputar IPSI Bali paling tidak dua bulan. ‘’Semoga kami dapat emas walaupun persaingan ketat,’’ ujar Dwi, suami pesilat ganda Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari.

Pada PON 2016, Surya Adnyana/Sukma Satriana berlaga bersama 10 ganda terbaik di Indonesia. Mereka adalah tiga wakil wilayah III, tiga utusan wilayah II, tiga peringkat teratas wilayah I, pesilat tuan rumah Jabar, dan peraih medali emas SEA Games asal DKI yang otomatis lolos PON. Surya Adnyana dan Sukma Satriana berlatih di Ranting Lalang Bhuana, Bajar Temen, Susut, Bangli, ditangani pelatih Wayan Selamat.

Daniel Fajry

Pencak Silat Bali

Gerakan dan Kostumnya Ditiru Daerah Lain

MBP/nel

I Made Sukma Satriana (kiri) dan I Made Dwi Surya Adnyana.

Page 32: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 201632

O L A H R A G A

MEMPERTAHANKAN gelar juara leb-ih sulit daripada merebutnya. Ini berlaku di semua cabang olahraga (cabor). Dalam dua turnamen sepak bola nasional yang dihelat tahun lalu, tim juara selalu berbeda. Piala Presiden dimenangkan Persib Bandung, se-dangkan Piala Jenderal Sudirman diboyong Mitra Kukar Tenggarong (Kaltim).

Kejuaraan memperebutkan Piala Guber-nur Kaltim (PGK) 2016 juga menampilkan juara baru menyusul lolosnya Madura United

Siapa pun pemenangnya adalah sejarah bagi kedua tim. Persib absen dalam kejuaraan ini setelah menjadi runner-up di bawah Arema Cronus Malang dalam Bali Island Cup II di Stadion Dipta, Gianyar, sedangkan Mitra Kukar tersingkir di babak penyisihan.

Hadirnya Madura United di laga pamung-kas merupakan kejutan besar, mengingat persiapan tim yang terbilang sangat pendek sebelum berangkat ke Kalimantan Timur.

Mereka hanya berlatih intensif selama tiga pekan, sehingga tidak memasang target tinggi di turnamen PGK. Belum lagi Madura United berada di grup berat karena harus berseteru melawan Mitra Kukar, PS TNI, dan Sriwi-jaya FC. Namun, meski tidak diunggulkan, Fabiano Beltrame dan kawan-kawan justru tidak terkalahkan selama babak penyisihan grup dan menempati peringkat teratas.

Klub berjuluk Sape Kerap itu sukses mempermalukan Mitra Kukar 3-0, Sriwijaya FC 2-1, dan bermain imbang 1-1 melawan PS TNI. Sementara pada laga semifinal dengan format trofeo di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Rabu (9/3) malam, tim asuhan Gomes de Oliviera ini menang adu penalti masing-masing 4-3 atas Persiba Balikpapan 4-3 dan 4-1 atas tim ung-gulan Arema Cronus.

Sementara Pusamania Borneo FC me-

perlawanan Surabaya United 3-0 dan me-

mupus ambisi Sriwijaya FC melalui drama

Samarinda, Kamis (10/3). PBFC yang dibe-sut Basri Badusalam mengumpulkan poin 5 disusul Sriwijaya FC (3) dan Surabaya United.

Keberhasilan Pusamania Borneo FC menembus partai puncak juga sebuah kejutan sekaligus penyelamat bagi wakil tuan rumah yang berkiprah di ajang PGK 2016. Tiga kes-ebelasan Kaltim lainnya, yakni Mitra Kukar, Tim PON Kaltim, dan Persiba Balikpapan, yang diharapkan mampu berbicara banyak, tersisih di babak penyisihan.

Pusamania Borneo FC diputar di Stadion Utama, Palaran, Samarinda, pada 14 Maret. Sehari sebelumnya (13/3), digelar perebutan juara ketiga mempertemukan Arema Cronus dengan Sriwijaya FC.

Mawa

MPB/ant

Kaltim.

Piala Gubernur Kaltim

Munculkan Juara Baru

Page 33: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 33

A D V E R T O R I A L

MELIHAT tren yoga ini, MNC Channels, sebagai salah satu unit bisnis MNC Group yang bergerak dalam bidang penyedia dan distribusi konten saluran televisi berbayar telah memiliki 23 saluran yang tayang di Indovision, Okevision, Top TV, Play Media, kembali mengadakan event yoga. MNC Channels untuk kedua kalinya kembali menghadirkan acara Yoga Festival bagi para pecinta olah raga yoga di Indonesia.

Setelah sukses pada event “JAKARTA YOGA FESTIVAL’’ sebelumnya di 2015, dimana MNC Channels menyelenggarakan sebuah acara yoga dengan kemasan sangat special dan menjan-jikan pengalaman berbeda bagi para pecinta yoga di Indonesia. Kini dengan tajuk “YOGA FESTIVAL”, mnc Channels akan melaksanakannya di 4 Kota, yaitu Jakarta, Bandung, Bali, dan Jogjakarta. “Yoga Festival” kali ini tentu akan menyajikan

suasana yang berbeda–beda di tiap kotanya, dimulai pada sore hari pukul 15.00 WIB hingga malam hari dan akan membuka 3 kelas yoga yang berbeda di tiap Kotanya.

Di Jakarta event “Yoga Festival 2016” sudah dilaksanakan pada 30 Januari 2016. Kali ini “Yoga Festival 2016” yang akan diadakan di 2 kota berbeda secara bersamaan, Bandung dan Bali, akan berlangsung pada Sabtu, 27 Februari 2016. Di Bandung Yogis akan dipandu oleh instuktur seperti Yanti Warso, Zilvia Martha dan Andreas Riyan. Serta dimeriahkan oleh The Groove. Untuk di Bali para Yogis akan dipandu oleh instruktur Yudhi Widyantoro, Penyogastar & DJ Wizznu dan Jitendra.

Serta dimeriahkan oleh DJ Echa. Selain itu para peserta juga akan mendapatkan Yoga pack yang berisi: yoga shirt, head band, exclusive yoga mat bag serta produk sponsor.

Yoga Festival

Page 34: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 201634

A K T I V I TA S

MBP/ist

WISUDA - Universitas Udayana (Unud) menyelenggarakan Wisuda ke-116, Jumat (4/3) kemarin. Pada wisuda kali ini

Unud melepas 999 wisudawan yang terdiri dari 2 orang Diploma-3, 16 orang Diploma-4, 676 orang S-1, 18 orang Profesi Dokter Hewan, 27 orang Profesi Dokter, 34 orang

Dokter Spesialis, 148 orang Magister dan 24 orang Doktor. Dengan demikian keseluruhan wisudawan Unud sampai

hari ini berjumlah 75.071 orang. Rektor Unud Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD., mengatakan pada akhir

2015 telah diberlakukan perdagangan bebas di wilayah ASEAN, yang lebih dikenal dengan nama Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga seharusnya negara ASEAN bisa maju bersama dan mampu bersaing dengan

negara lainnya dalam menghadapi tantangan dunia global secara bersama-sama.

MBP/ist

AKREDITASI - Undiksha merupakan satu-satunya per-guruan tinggi negeri (PTN) terbesar di Bali yang mayoritas mengampu bidang kependidikan. Saat ini Undiksha sedang gencar menggenjot semua potensi yang dimilikinya dengan

memberdayakan berbagai sumber daya yang dimilikinya. Upaya tersebut dilakukan dengan target utama bahwa pada

tahun 2018 atau paling lambat 2019 Undiksha telah ber-hasil meraih nilai akreditasi A atau unggul (Permendiknas

87/2014). Target akreditasi institusi unggul tersebut kiranya tidak berlebihan, karena posisi akreditasi program studi

(prodi) yang ada di Undiksha saat ini, bahwa dari 53 prodi yang ada adalah 35 prodi lama dan 17 prodi baru dibuka.

MBP/ist

NYEPI - Hari Suci Nyepi hendaknya dimaknai bukan sema-ta-mata perayaan untuk peringatan pengulangan kalender

secara rutin periode tahunan. Namun yang terpenting, bagaimana memaknai hakikat dari perayaan Nyepi sebagai

pergantian Tahun Baru Çaka 1938 ini merupakan kesem-patan untuk memurnikan tubuh dan pikiran. Sekaligus,

momentum membangun penyadaran diri. Hal ini penting, mengingat perayaan Nyepi kali ini akan dibarengi dengan

gerhana matahari total (GMT, 9 Maret). Bupati Giri Prasta mengajak segenap masyarakat dan krama Badung senan-

tiasa menjaga keharmonisan, toleransi dengan sesama.

MBP/ist

KUNJUNGAN - Keberadaan Universitas Udayana (Unud) sebagai perguruan tinggi terbesar di Bali menarik perhatian Tottori Daigakko untuk bekerjasama. Hal itu terungkap da-lam kunjungan tiga mahasiswa Tottori ke Unud belum lama

ini. Mereka diterima Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama Prof. Dr. Suastra yang didampingi Prof. Dr. Putu Rumawan Salain. Sedangkan tiga mahasiswa jepang itu adalah Yasu-

shi Kameoka dari Fakultas Pertanian, Ayaka Morizane dari Farmasi serta Momoyo Yokoyama dari Ilmu Regional. Mere-ka didampingi Joji Sugimoto serta penglingsir Pasemetonan

Denpasar-Fukuoka I Gusti Kompyang Pujawan.

Page 35: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 35

MBP/ist

RESMIKAN - Sun Life Financial Indonesia (Sun Life), Kamis (3/3) meresmikan empat kantor di Denpasar, yaitu Agency Recruitment and Development Center (ARDC) di Jalan Raya Puputan, Renon, kantor pemasaran konven-sional Brighter Gen pertamanya di Jalan Tukad Batang-hari, kantor pemasaran syariah di Jalan Suli, dan kantor pemasaran konvensional di Jalan Merdeka. Sampai saat ini, Sun Life sudah memiliki 106 kantor pemasaran kon-

vensional dan 49 kantor pemasaran syariah yang tersebar di 63 kota di seluruh Indonesia. Peresmian kantor baru

ini dibuka oleh Kevin Strain, Presiden Sun Life Financial Asia, dan Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Financial

Indonesia.

MBP/ist

SEMINAR - “BE outstanding because good is not enough”.Itulah kutipan yang terus ditegaskan oleh Alex P. Chandra

kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Desain Bali dan New Media dalam seminar motivasi yang bertajuk “Be Smart in

Entrepreneurship”. Acara ini merupakan rangkaian keg-iatan dies natalis ke XIII STD Bali dan New Media. STD Bali sengaja memilih Alex P. Chandra sebagai pembicara karena beliau adalah pengusaha yang sarat prestasi dan

sukses dalam membangun usahanya dari nol sejak 16 tahun yang lalu. Seminar ini diharapkan dapat merangsang dan

menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi peserta.

MBP/ist

PELATIHAN - Stikes Bali bekerja sama dengan Indonesia Holistic Care Assotiation (IHCA) mengadakan pelatihan

kesehatan ibu dan pemijatan bayi (baby spa). Pelatihan diikuti 30 dosen Stikes Bali, perawat dan bidan di Klinik Tulus Ayu di Karangasem dan Tulus Ayu di Batanghari

milik Stikes Bali. Pelatihan dibuka Ketua Stikes Bali Drs. I Ketut Widia, BN.Stud., M.M. menampilkan pembicara

dari IHCA, Kusmini S, M.Kep., Sp.Kep.An., Melyana Nurul W.S.SiT., M.Kes., C.SBP. dan dr. Bagus Made Dwi Aryana

dari RUSP Sanglah, Denpasar.

MBP/ist

PEMBANGUNAN - Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dhar-mawijaya Mantra bersama Wakil Wali Kota IGN Jaya Negara melakukan langkah cepat dalam pelaksanaan

prosesi pembangunan di Kota Denpasar. Berbagai program yang telah dituangkan dalam visi dan misi Padmaksara

delapan langkah baru Dharmanegara yang meliputi kota cerdas, dan peningkatan daya saing masyarakat Kota Den-pasar harus segera terealisasi secara baik dan melakukan

percepatan program oleh masing-masing SKPD. Reaksi cepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat te-

lah dilakukan Wali Kota Rai Mantra dengan memanfaatkan teknologi aplikasi android.

Page 36: Majalah Bali Post Edisi 130

36

L I N G K U N G A N

21 - 27 Maret 2016

Page 37: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 37

MengelolaSampah Plastik

Jadi Sumber EnergiPeringatan sampah utamanya sampah

plastik sebagai ancaman terhadap lingkungan, entah sudah berapa kali disampaikan. Bahkan, sampah plastik

ini disebutkan menjadi ancaman pariwisata Bali. Tentu saja hal ini tak lepas dari pemandangan sampah plastik yang bertebaran di mana-mana. Bertebaran dan menumpuknya sampah plastik ini, tak lepas dari perilaku masyarakat sendiri yang masih membuang sampah sembarangan dan tak kunjung berubah untuk sekadar memilah sampah organik dan anorganik.

Kepala Badan Lingkungan HBidup (BLH) Bali Gede Suarjana menyebut sampah plastik atau anorganik sebagai momok yang sangat me-nakutkan. Pasalnya, bila dibakar menghasilkan dioxin dan mengganggu kesehatan masyarakat. Kalau dibiarkan, merusak estetika dan proses degradasinya memakan waktu puluhan bahkan ratusan tahun.

Persoalan sampah plastik ini muncul karena hampir setiap orang dalam aktivitasnya sehari-hari tidak bisa dilepaskan dari yang namanya bahan plastik. Plastik telah menjadi komponen penting dalam kehidupan modern saat ini karena kelebihan yang dimilikinya. Antara lain, ringan dan kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai, serta sifat insulasinya yang cukup baik. Sifat-sifat bahan plastik inilah yang membuatnya sulit tergantikan dengan bahan lainnya untuk berbagai aplikasi khususnya da-lam kehidupan sehari-hari, mulai dari kemasan makanan, alat-alat rumah tangga, mainan anak, elektronik sampai dengan komponen otomotif.

Peningkatan penggunaan bahan plastik ini mengakibatkan peningkatan produksi sampah plastik dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran, konsumsi plastik di Indonesia mencapai 10 kg per kapita per tahun, sehingga dapat diprediksi-kan sebesar itulah sampah plastik yang dihasil-kan. Pembuangan di TPA bukanlah solusi yang cukup bijak dalam pengelolaan sampah plastik ini. Peranan para pemulung dalam mengurangi timbunan sampah plastik patut mendapat apre-siasi, meskipun ini tidak bisa menghilangkan seratus persen sampah plastik yang ada. Perlu

adanya manajemen sampah plastik mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga hingga skala besar meliputi kawasan kota yang dikelola oleh pemerintah kota atau daerah setempat.

Untuk memudahkan pengelolaan sampah plastik pada skala rumah tangga, maka perlu adanya pemahaman tentang jenis-jenis plastik, kandungan materialnya, hingga dampaknya terhadap lingkungan sehingga diharapkan terbentuk manajemen pengelolaan yang tepat. Mengingat kandungan energi yang tinggi dari bahan plastik, maka potensi pemanfaatannya sebagai salah satu sumber energi memiliki prospek yang cukup bagus di masa mendatang. Dari sini bisa didapatkan dua keuntungan seka-ligus, yaitu mengurangi problem sampah dan juga menghasilkan energi yang bisa digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional. Beberapa teknologi bisa digunakan untuk mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar, di antaranya konversi ke bahan bakar padat

dengan mencacah sampah plastik dan ke-mudian membriketnya untuk nantinya menjadi bahan bakar briket untuk pembakaran di tungku-tungku industri.

Sampah plastik juga bisa donversi ke bahan bakar cair. Dengan menggunakan prinsip piroli-sis, sampah plastik dipanaskan pada suhu sekitar 500 derajat C sehingga fasenya akan berubah menjadi gas dan kemudian akan terjadi proses perengkahan (cracking). Setelah itu, didinginkan kembali dan bisa mendapatkan bahan bakar cair setara dengan bensin dan solar. Sampah plastik juga dikonversi ke bahan bakar gas dengan

pada suhu yang sangat tinggi mencapai 900 derajat C dengan prinsip oksidasi parsial seh-ingga akan dihasilkan gas hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan industri. Tentu saja semua ini hanya efektif dapat dilaksanakan jika dari hulunya yakni sumber sampah sudah dilakukan pemilahan, mana sampah plastic dan mana sampah organik.

Rindra/Sugiarta

Page 38: Majalah Bali Post Edisi 130

P A R I W I S A T A

21 - 27 Maret 201638

Isu rabies masih menjadi momok bagi Bali. Sebab, masih terjadi kasus ke-matian akibat rabies. Terakhir, seorang bocah di Koripan, Banjarangkan,

Klungkung, meninggal karena rabies setelah digigit anjing. Isu rabies ini juga membayan-gi Objek Taman Wisata Alam Sangeh yang mengandalkan pemandangan gerombolan ratusan kera. Maklum, rabies disebutkan bisa menular lewat gigitan monyet atau kera karena kera merupakan salah satu hewan penular/pembawa rabies (HPR).

Sangeh sendiri merupakan objek wisata alam yang sudah terkenal sejak dulu. Tem-pat wisata ini mengandalkan satwa dan hutan sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke sana. Objek wisata Sangeh memiliki luas keseluruhan 13,969 hektar, di sebelah utara dibatasi sawah, sebelah barat dibatasi sungai Yeh Penet, di sebelah selatan dan timur dibatasi dengan perkampungan Banjar Batusari. Hutan yang ditumbuhi sekitar 6.443 pohon pala (difterocarpus tri nervis), sekitar 27 jenis pohon lain seperti gamal, harbesia, pule, beringin, juga ada 22 jenis tumbuhan bawah seperti “ket-ket”, “lempeni” dan “gunggung” ini, memliki luas 10,8 hektar. Hutan ini dihuni oleh hewan di

antaranya 2 jenis hewan mamalia seperti kera dan musang, 8 jenis apes seperti burung jelatik dan tekukur, 3 jenis hewan antropoda seperti ular dan 2 jenis ampibi.

Objek wisata ini juga memiliki 4 pura, seperti Pura Bukitsari yang terletak di paling barat hutan, Pura Melanting terletak di ten-gah hutan, Pura Tirta berada di depan lokasi hutan dan Pura Anyar terletak di depan pintu masuk menuju hutan.

Semua pura ini di-sungsung oleh Krama Adat Sangeh, kecuali Pura Anyar khusus di-sungsung oleh warga Banjar Batusari. Untuk menjaga kelestarian satwa dan hutan, dibangun kandang untuk tempat isolasi kera jika ada yang nakal atupun sakit dan diban-gun lab sebagai tempat untuk mengobati kera yang sakit.

Dengan adanya isu rabies, wajar bila wisatawan merasa takut dengan ulah kera yang berjumlah sekitar 700 ekor di Objek Taman Wisata Alam Sangeh. Namun hal itu dulu. Sekarang, hal ini hampir tidak pernah terjadi. Pasalnya, objek wisata yang terletak di Desa Sangeh Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, sekitar 25 Km Utara Kota Denpasar ini kini betul-betul ditata secara apik. Baik menyangkut keamanan,

kebersihan dan penataan ruang. Meskipun objek wisata ini masih tetap dikelola oleh pihak Desa Adat Sangeh, namun secara teknis pengelolaannya dilakukan oleh orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang pariwisata.

Pengelola Objek Taman Wisata Alam Sangeh sekarang ini berjumlah 20 orang yang dipilih berdasarkan testing. Desa Adat Sangeh yang terdiri dari 5 banjar seperti Banjar Batursari, Banjar Brahmana, Banjar Sibang, Banjar Pemijian dan Banjar Muluk Babi, memilih masing-masing 4 orang wak-ilnya. Namun sebagai pengawas teknis, tetap dilakukan dari Dinas Kehutanan Provinsi Bali. “Kalau dulu yang dominan berperan adalah Hansip dengan klian-klian banjar. Tetapi mulai 1 April 2003, objek ini dikelola oleh orang yang khusus dipilih. Sudah ten-tunya mengetahui tentang pariwisata,” kata Manajer Pengelola, I Made Sumohan (35).

Penjaga yang berjumlah 20 orang itu, lanjut tamatan BPLP ini, bertugas men-jaga kebersihan, keamanan wisatawan, penertiban pedagang dan Polaroid untuk kenang-kenangan. Para penjaga ini tersebar di lingkungan hutan Sangeh.

Parwata

Menata Sangeh di Tengah Isu Rabies

MBP/dok

Page 39: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 39

MBP/ist

PARADE - Pemerintah Kabupaten Badung amat konsen men-dorong masyarakat Badung untuk terus menjaga adat dan bu-

daya daerahnya. Hal ini dilakukan karena pemerintah bersama masyarakat menyadari bahwa daya tarik dan pesona wisata

yang dimiliki Badung bukan semata-mata karena bentang alamnya yang indah namun karena terjaganya seni dan budaya

yang adiluhung. Berbagai parade dan festival seni budaya terus dikembangkan sehingga tetap terjaga dengan Ajeg, salah

satunya yang setiap tahun secara rutin digelar oleh masyarakat Desa Adat Kuta yakni parade ogoh-ogoh serangkaian upacara

pengerupuk menjelang perayaan Nyepi.

MBP/ist

DANA - Cukup tingginya alokasi dana desa di Kabupaten Badung, mendapat apresiasi dari kalangan legislatif Badung. Hal ini bagian

dari upaya pemerintah dalam memenuhi konsep dan janji pasangan Bupati Nyoman Giri Prasta dan wakilnya ketut Suiasa (Giriasa) untuk

mewujudkan pembangunan dari desa. Namun, ada beberapa masu-kan dari kalangan Dewan terkait besarnya alokasi dana desa untuk tahun ini. Misalnya para perbekel yang memperoleh dana tersebut,

bisa menggunakan dana itu ke program-program pemberdayaan masyarakat, bukan lebih banyak ke dalam infrastuktur berskala besar.

Ketua DPRD Badung, Putu Parwata, Minggu (6/3) mengatakan, setiap tahun alokasi dana desa terus mengalami peningkatan.

MBP/ist

KUNJUNGAN - Silih berganti para diplomat asing menyam-bangi Istana Mancawarna Tampaksiring. Tujuannya tidak lain untuk bertemu dengan satu–satunya putra Bali yang memiliki

akses besar di tataran internasional khususnya dibidang politik dan kemanusiaan yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Weda-

karna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III. Tak terhitung, puluhan Duta Besar, Presiden Asing, Raja Ratu dari Kerajaan

Sahabat dan sejumlah Ketua Organisasi Internasional telah menyambangi Istana Mancawarna Tampaksiring yang dikenal

sebagai basis Sukarnoisme di Bali. Termasuk salah satunya kunjungan diplomat negara pecahan Uni Soviet yang terkuat saat ini yakni Kazakhstan. Hadir lengkap bersama keluarga, Askhat T. Orazbay menyampaikan rasa salutnya atas penerimaan dari tuan

rumah dan pihaknya berjanji untuk meningkatkan kerjasama antara Bali dan negerinya.

MBP/ist

PENGAMANAN - Ribuan personel gabungan sudah dipersiap-kan untuk pengamanan rangkaian perayaan hari raya Nyepi

Tahun Çaka 1938 di Kabupaten Gianyar. Meski demikian, Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata tetap mengimbau seluruh kom-ponen untuk bersama-sama menjaga kerukunan sehingga situasi wilayah bisa tetap kondusif. Dalam pertemuan menyambut hari

raya Nyepi di Balai Budaya Gianyar, Kamis (3/3), Agung Bharata mengatakan, toleransi dan komunikasi yang intens sangat dibu-

tuhkan oleh semua forum dan seluruh umat beragama. Terlebih, dalam pelaksanaan Nyepi tahun ini umat Islam akan melaksana-

kan salat gerhana matahari.

Page 40: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 201640

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

MBP/ist

NYEPI - Tahun Baru Çaka 1938 sebentar lagi akan datang, dan tahun Çaka 1937 akan berlalu. Seperti tahun-tahun sebelumnya,

rangkaian perayaan menyambut Tahun Baru Çaka 1938 yang juga disebut Hari Suci Nyepi, diawali dengan sejumlah ritual

keagamaan, di antaranya melasti, pacaruan tawur kesanga, pangerupukan, sipeng hingga ngembak geni. Bupati Jembrana

I Putu Artha, saat memantau ritual melasti di lima kecamatan di Jembrana bersama Wakilnya I Made Kembang Hartawan, Minggu

(6/3), mengharapkan pelaksanaan Hari Suci Nyepi di Jembrana berjalan dengan aman dan lancar.

MBP/ist

PROMOSI - Dua hari penuh, 23-24 Februari yang lalu, industri pariwisata Bali berpromosi bersama demi menggaet grup-grup korporasi Australia untuk melaksanakan rapat mereka di Bali.

Dalam ajang promosi bertajuk ‘’Australia Incentive Meet-ings Expo’’ atau disingkat AIME, stan pameran besutan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali gencar menyasar para

pembuat keputusan agar menyelenggarakan event mereka di Bali, dengan menampilkan berbagai pilihan akomodasi seperti Nusa

yang dimiliki BNDCC.

MBP/ist

SIDANG - Dalam rangka menjaga ketertiban masyarakat terh-adap kebersihan lingkungan, sesuai dengan Perda No. 3 Tahun

2000 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum di Kota Denpasar, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar mengge-

lar sidang yustitia kebersihan terhadap pelanggar di Balai Banjar Kedaton, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kamis

(3/3). Sidang Yustitia dipimpin hakim tunggal Achmad Peten Sili, S.H., M.H. didampingi panitera pengganti Ketut Adiun, S.H. dan

MBP/ist

DUTA - SD Saraswati 1 dan SD Saraswati 2 Denpasar selangkah lebih maju. Sebanyak 10 siswa kedua sekolah ini terpilih sebagai duta Bali dalam pertukaran budaya Bali-Jepang. Peserta dilepas

secara sederhana, Sabtu (5/3), diawali dengan penampilan tari para peserta. Kesepuluh siswa tersebut masing-masing lima siswa dari SD Saraswati 1 Denpasar yakni I Ketut Veda Suputra, Luh Made

Ratna Nirmala Smaradewi, Anak Agung Istri Dwi Sarasmita Dewi, I Gede Krisna Kusuma Yuda dan Kadek Jovian Krisnantara. Sedan-gkan dari SD Saraswati 2 Denpasar masing-masing Ida Ayu Nadya Arlista, Anak Agung Istri Emilia Mayori, Ni Putu Devi Maheswari,

Ni Putu Amrita Dhyana Putri dan Ni Putu Saraswati Putri Pranata.

Page 41: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 41

MBP/ist

KAMPANYE - Pemkab Gianyar bersama TNI, Polri serta berba-gai elemen masyarakat beberapa waktu lalu telah melaksanakan

pertemuan sinergitas dalam mengampanyekan ‘’Stop Sampah Plastik.’’ Berbagai upaya program pengurangan sampah plastik

pun dilaksanakan. Dalam apel bulanan yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Gianyar, Senin (7/3) lalu, Bupati Anak Agung Gde Agung Bharata menyampaikan komitmen bersama

sesuai hasil pertemuan lalu tersebut. Menurutnya, program terse-but dalam rangka mengajak masyarakat untuk bersama-sama

mengurangi penggunaan plastik terutama saat berbelanja

MBP/ist

DUTA - Yayasan PR Saraswati Denpasar memberi apresiasi luar biasa atas ditunjukkannya 10 siswa SD Saraswati 1 dan SD Saras-wati 2 Denpasar yang terpilih sebagai duta Bali dalam pertukaran

budaya Bali- Jepang. Senin (7/3), peserta didampingi kepala sekolah dan guru pendamping pamitan dengan yayasan. Mereka

diterima Pejabat Ketua Yayasan PR Saraswati Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S. didampingi Sekretaris Drs. Dewa Sukanada, Benda-

hara dr. Susila dan Ketua Dewan Pembina Yayasan IGB Yudhara. Saat itu Bagus Ketut Lodji menyerahkan bonus Rp 6 juta untuk mendukung program pertukaran budaya Bali-Jepang tersebut.

MBP/ist

RESES - Dalam masa reses yang pertama kali sejak dilantik tanggal 7 Januari 2016 sebagai PAW DPRD Provinsi Bali, Dr.

I Gst Ayu Diah Werdhi Srikandi WS, S.E., M.M. (Fraksi PDI Perjuangan) melaksanakan reses anggota dewan yang dijad-walkan pada media Februari – Maret 2016. Dr. Diah Werdhi Srikandi menyasar lima kecamatan se-Kabupaten Jembrana

untuk memberikan informasi seputar program-program yang telah dilaksanakan DPRD Provinsi khususnya Komisi III yang dibidanginya. Tujuan dari reses ini adalah turun ke

masyarakat guna menyerap aspirasi masyarakat Jembrana.

MBP/ist

SIMULASI - Penanganan bencana membutuhkan kesiapan yang matang. Terlebih di lokasi seperti rumah sakit yang penuh dengan pasien. Guna melatih kesiapan itu, RSUD

Karangasem menggelar simulasi penanganan bencana yang dipusatkan di gedung Wijaya Kusuma RSUD Karangasem, Ju-

mat (4/3). Dengan simulasi ini, petugas setidaknya tahu apa yang harus dilakukan ketika menghadapi bencana.

Page 42: Majalah Bali Post Edisi 130

LESUNYA perekonomian global sangat dirasakan bisnis properti, ter-masuk di Bali. Pemerintah pun berupa-ya menggairahkan kembali bisnis padat karya dan padat modal ini dengan men-geluarkan berbagai terobosan. Salah satunya, instrument Dana Investasi Real Estate (DIRE) yang dinilai bakal membawa angin segar bagi bisnis prop-erti. Salah satunya dengan adanya UU Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang telah disahkan, akhir Februari lalu. UU ini diharapkan bisa mengatasi masalah pembiayaan pemenuhan ke-butuhan rumah masyarakat Indonesia, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Di negara lain, instrumen DIRE atau yang biasa disebut juga dengan Real Estate Investment Trusts telah menjadi salah satu instrumen yang semakin dipenghitungkan terkait sumber dana murah masyarakat,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda dalam keteran-gan tertulisnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Instrumen seperti DIRE di Malaysia dinilai telah berhasil mengumpulkan hingga Rp 100 triliun dari kapital-isasi pasar Malaysia. Selain Malay-sia, negara tetangga lainnya seperti di Singapura dengan instrumen yang serupa juga berhasil mengumpulkan hingga Rp 600 triliun atau 19 persen dari kapitalisasi pasar Singapura. “Di Indonesia sendiri saat ini masih Rp 500 miliar dan itu angka yang sangat kecil melihat potensi besar pasar properti Tanah Air,” katanya.

Dengan adanya instrumen DIRE, diperkirakan pasar properti nasional paling tidak dapat menyamai Malaysia bahkan lebih besar. Mengingat, masih banyak wilayah-wilayah lain di Indo-nesia selain Jakarta dan kawasan seki-tarnya. Munculnya DIRE juga harus menjadi momen bagi kebangkitan pasar properti Indonesia untuk mem-berikan stimulus dana segar bagi para pengembang local. Sebab, saat ini den-

gan bunga kredit perbankan berkisar antara 12-13 persen. “Kondisi ini pula yang membuat banyak pengembang lokal mencari dana pinjaman luar neg-eri dengan bunga 2-3 persen, meskipun dalam bentuk dolar Amerika Serikat,” katanya. Dengan DIRE maka dana murah yang terkumpul akan menjadi salah satu daya saing ketika pasar as-ing menyerbu Indonesia dengan modal kapital yang luar biasa.

Ali Tranghanda mengatakan, turun-nya “BI rate” atau suku bunga acuan

(BI Rate) ke level 7 persen sehar-usnya dapat memicu penurunan suku bunga KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Menurut dia, setiap penurunan 1 persen suku bunga KPR dinilai akan menin-gkatkan potensi pasar KPR sebesar 4 persen hingga 5 persen. Dengan penu-runan yang ada dari 7,5 persen menjadi saat ini 7 persen, dimungkinkan suku bunga KPR juga bisa turun menjadi hanya satu digit. Jika suku bunga KPR menjadi satu digit maka berarti akan

ada potensi peningkatan pangsa pasar KPR 10 - 25 persen pada tahun 2016.

Meski secara nasional instrumen DIRE ini bisa membawa angin segar bagi bisnis properti, tidak demikian halnya di Bali karena permasalahan Bali tidak akan sama dengan daerah lain. Pengamat sekaligus pebisnis properti Gede Semadi menyebutkan, hal ini karena harga tanah di Pulau Dewata jauh lebih mahal dari daerah lain di Indonesia. Di pihak lain, ketika pengembang ingin membuat hunian bertingkat berupa rumah susun un-tuk mengatasi mahalnya harga lahan ini, terbentur dengan aturan keting-gian bangunan. “Misalnya, pekerja pariwisata di Badung Selatan dengan penghasilan di bawah Rp 6 juta belum mampu membeli hunian di wilayah tersebut. Saat penghasilannya dikum-pulkan, uang muka harga rumah keburu tinggi,” ujar Semadi.

Sugiarta/Kertanegara

21 - 27 Maret 201642

P R O P E R T I

DIRE, Momen Kebangkitan Bisnis Properti

MBP/ist

Page 43: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 43

KEBIJAKAN ekonomi global yang diperkirakan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja ekonomi Indo-nesia di kwartal pertama tahun 2016, te-lah berlalu. Sinyal negatif itu te-lah reda sehingga geliat pertumbuhanekonomi yang sudah nampak membaik akan bisa terus berlanjut di kwartalkedua dan seterusnya. Ketentuan pen-genaan PPNBM (pajak pertambahan nilai barang mewah) yang telah di-sahkan oleh pemerintah, akan men-jadi stimulus penting untuk kebangkitan kembali pasar properti menengah dan mewah di Bali, termasuk juga Indone-sia secara umum.

“Hal ini dapat dilihat dari naiknya har-ga rupiah terhadap dolar Amerika. Selain itu, peningkatan arus modal asing masukke Indonesia melalui pasar modal di bur-sa efek Jakarta,” kata pengamat properti

I Wayan Sukarja.K o n d i s i i n i , k a t a S u k a r j a ,

jika disikapi dengan kebijakan pe-merintah mempercepat proses belanjapembangunan dan infrastruktur, bisa memberikan efek yang jauh lebih ce-pat untuk pemulihan ekonomi se-cara umum dan khususnya sektor properti. Undang-undang ketentuanambang batas pengenaan pajak me-wah atas properti yang semula diten-tukan berdasarkan luasan, kini diubah berdasarkan ketetentuan ambang ba-tas harga jual, dapat menarik mi-nat pembeli dan investor. Pasalnya, har-ga properti di Bali termasuk katagori masih cukup murah dibandingkan dengan negara lain. “Properti me-wah dan town house dengan harga jual di bawah Rp 20 miliar tidak dikena-kan PPNBM 20% yang semula diten-

tukan berdasarkan luasan bangunan 350 meter persegi.

Untuk apertemen, kondominium dantown house dengan status strata tittle yang semula ditentukan dengan lua-san 150 meter persegi, kini sudah diubahdengan harga jual di atas Rp 10 miliar baru dikenakan pajak PPNBM,” ujarnya.

Kondisi harga properti di Bali rata-rata di bawah ketentuan harga dimaksud. Kondisi ini akan menarik minat kon-sumen dengan kantong tebal dan in-vestor, baik lokal maupun asing. Mereka akan segera berebut menda-patkan properti yang diinginkannya. Tentunya, lokasi properti yang strete-gis akan tetap memiliki daya pikat leb-ih dibandingkan properti dengan loka-si yang kurang bagus dan prospektif.

Kertanegara

Perubahan PPNBM Percepat Bangkitkan Bisnis Properti

MBP/ist

Page 44: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 201644

T R A D I S I

Pangerupukan menjelang hari raya Nyepi identik dengan pengarakan ogoh-ogoh. Namun berbeda di wilayah Desa Adat Kediri Ta-

banan. Desa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Tabanan ini menampilkan tradisi kesenian yang di-sakralkan yakni Tektekan. Ritual Tektekantersebut awalnya hanya dilakukan untuk tolak bala. Namun seiring dengan per-jalanan waktu, Tektekan justru menjadi tradisi warga Desa Adat Kediri. Tahun ini Tektekan kembali digelar selama dua minggu oleh warga tujuh banjar di Desa Kediri yang terbagi dalam dua grup, setiap dua hari sekali sejak tanggal 23 Februari hingga tanggal 8 Maret 2016 (malam pangerupukan). Tektekan itu digelar berkeliling desa. Pada malam pangerupukan, ketujuh banjar menampil-kan kebolehannya di depan Pura Puseh.

“Tektekan dilaksanakan hingga men-jelang Nyepi, mulai pukul 20.00 wita hingga pukul 23.00 wita,” kata seorang warga Desa Banjar Sema, Desa Kediri, Ngurah Manik (30), belum lama ini.

Pun, Tektekan yang ditampilkan mas-ing-masing banjar di Desa Adat Kediri tersebut tidaklah sama dengan Tektekanyang ada di wilayah lain yang diperuntuk-kan sebagai hiburan. Pasalnya, Tektekanini tidak boleh dimainkan sembarangan.

Hanya boleh dimainkan saat tertentu saja. Konon Tektekan hanya boleh dimainkan jika kondisi desa setempat tengah men-galami bencana misalnya saja paceklik ataupun gerubug. Itulah mengapa tradisi ini sangat dinanti oleh masyarakat luar sebagai hiburan. Tetapi sangat dihindari dan tidak diharapkan oleh masyarakat desa adat Kediri karena berarti bencana sedang terjadi.

Bendesa Adat Kediri, A.A. Ngurah Panji mengatakan, Tektekan digelar bertujuan sebagai penakluk merana dan menetralisir aura negatif yang terjadi di desa. Kapan awal tradisi ini muncul tidak banyak yang tahu. “Ini tradisi tu-run temurun yang berfungsi tolak bala dan nangluk merana,” ujarnya. Atraksi Tektekan ini sejak empat tahun lalu dita-mpilkan rutin setiap tahun menjelang Hari Raya Nyepi.

Salah seorang pamangku setempat ketika ditanya terkait tradisi Tektekan ini juga tidak mengetahui secara jelas. “Sejarah pasti tradisi ini tidak ada yang tahu. Dari cerita orang tua, warga su-dah mewarisi tradisi ini turun temurun. Munculnya Tektekan tidak pernah bisa diprediksi, biasanya diawali oleh keadaan gering atau gerubug yang terjadi di desa,” ujarnya.

Ia menceritakan, awalnya Tektekan

hanya dilakukan oleh anak-anak. Jika Tektekan itu istilahnya nadi, barulah dilakukan orang dewasa termasuk orang-tua, laki, perempuan semua ikut terlibat. Awalnya, Tektekan ini menggunakan alat tradisi kulkul bambu dan okokan, sejenis alat musik tradisional yang juga meru-pakan kalungnya sapi yang diperoleh dengan meminjam dari luar desa. “Jika dilihat secara tradisi, tektekan dimainkan menggunakan alat berupa kulkul bambu dan okokan. Namun seiring perkemban-gan zaman ada juga yang menggunakan tambahan alat berupa bedug,” ujarnya.

Wayan Sudana (34) warga Banjar Sema, pembuat dan tukang servis oko-kan mengatakan, jika menjelang Nyepi akan banyak warga di Desa Kediri yang menservis okokan. Bahkan juga ada yang membeli baru. Okokan itu merupakan in-strumen yang dimainkan dalam Tektekan. “Rata-rata setiap keluarga punya dua atau sepasang okokan,” jelasnya. Kayu yang digunakan untuk membuat okokan adalah jenis teep, camplung dan blalu. Keru-sakan yang ada pada okokan biasanya pecah atau bolong. Ukuran okokan yang digunakan untuk kegiatan Tektekan,panjangnya mencapai 90 centimeter dan lebar 30 centimeter.

Dewi Puspawati

“Tektekan”

Menetralisir Aura Negatif

MBP/bit

Salah satu penampilan Tektekan di Kediri.

Page 45: Majalah Bali Post Edisi 130

4521 - 27 Maret 2016

ALUNAN gambelan dan tembang-tembang berbahasa Jawa menghadirkan suasana religius. Ribuan umat Hindu dari wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta memenuhi halaman Wisnu Mandala di sisi timur Candi Prambanan--tempat diseleng-garakannya Tawur Agung Kesanga, serangkaian hari raya Nyepi Tahun Baru Çaka 1938, Selasa (8/3) lalu. Upacara itu berlangsung khusyuk. Semangat dan antusiasme umat Hindu melaksanakan ritual itu sangat tinggi, meski tanpa dihadiri Presiden RI. Upacara ini dihadiri Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin dan Menteri Koperasi dan UMKM A.A. Puspayoga.

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin memuji umat Hindu yang menempatkan kesadaran akan keberagaman dalam bingkai per-satuan sebagai tema besar perayaan Nyepi Çaka 1938. Tema Nyepi 2016 yakni ‘’Keberagaman Perekat Persatuan’’, menurut Lukman, sangat penting dan relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Diperlu-kan ikatan persaudaraan yang kokoh di tengah merawat kekayaan keberagaman bumi Indonesia yang gemah ripah loh jinawi.

‘’Saya mengharapkan tema ini menginspirasi dan benar-benar menjadi pedoman umat Hindu dalam merawat keberagaman di Indonesia. Tampaknya Nyepi tahun ini begitu istimewa karena alam pun ikut melakoni amati geni,’’ tutur Lukman Hakim.

Pujian serupa juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Tema ‘’Keberagaman Perekat Persatuan’’, menurut Gan-jar, menunjukkan keinginan umat meneguhkan kebhinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia dalam menggalang persatuan. ‘’Inilah ke-Indonesia-an kita yang harus terus dirawat, karena telah teruji oleh perjalanan sejarah bangsa dalam mempersatukan keberagaman sebagai satu bangsa dan wujud kesyukuran kita,’’ katanya.

Upacara tawur agung di-puput tiga sulinggih yang merepresenta-sikan Tri Sadaka yakni Ida Pedanda Gede Dwaja Tembuku Manuaba dari Geria Punia Manuaba Kuwum, Mengwi, Badung, Ida Pedanda Gede Panji Sogata dari Jakarta dan Romo Rsi Bahudanda Sajiwa Telabah dari Klaten, Jawa Tengah. Selain ketiga sulinggih yang

mapuja di Bale Pawedan, sejumlah sulinggih dan pamangku dari Bali, DIY dan Jateng juga turut hadir.

Rangkaian tawur diisi dengan mengarak gunungan d a n o g o h - ogoh berbentuk raksasa yang membawa gergaji mesin melambangkan perusakan alam, terutama peneban- gan hutan. Upacara Tawur Agung di-tutup den- gan persembahyangan bersama seluruh umat Hindu yang hadir C a n d i Pram- banan. (kmb)

HARI raya Nyepi yang dibarengi den-gan gerhana matahari jarang terjadi, seperti Nyepi pada Tahun Baru Çaka 1938 (Rabu, 9 Maret 2016 lalu). Karena itu umat Hindu mesti melaksanakan persembahyangan ke-pada Dewa Surya, sebab gerhana matahari dikhawatirkan dapat memberi vibrasi terh-adap kondisi alam.

“Gerhana matahari saat Nyepi ini sangat jarang terjadi. Karena itu perlu dilakukan persembahyangan kepada Dewa Surya untuk memohon keselamatan dari berbagai ancaman terhadap alam,’’ ucap Ida Pedanda Gunung.

Persembahyangan itu sangat baik dilaku-kan sehari sebelum pelaksanaan Nyepi yak-ni dalam rangkaian Pangerupukan. “Jadi,

saat Pangerupukan itu semua umat Hindu di Bali bisa melaksanakan persembahyangan kepada Dewa Surya, memohon keselama-tan untuk alam Bali, baik itu bhuana agungmaupun bhuana alit,“ terangnya.

Selain melalui persembahyangan, men-jaga alam Bali harus diimbangi dengan tin-dakan nyata. “Masyarakat harus tetap komit, menjaga alam Bali dengan menolak rencana reklamasi Teluk Benoa,“ tegasnya.

Akademisi Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar Drs. I Gusti Ketut Widana, M.Si. mengingatkan bhakti dalam konteks Nyepi tidak boleh lagi berhenti di tingkatan ritual saja, tetapi kosong dari aksi spiritual dan behavioral. Aksi spiritual dimaksud dapat dilakukan dengan mematuhi dan

melaksanakan Catur Brata Panyepian. Ia berharap perubahan tingkah laku beragama yang tidak hanya berhenti dan dianggap selesai sebatas sajian ritual, tetapi harus terus bergerak ke dalam tataran kehidupan sosial. Jika ritual caru/tawur menjelang Nyepi, secara idealitik konsepsi ditujukan untuk mengharmoniskan alam, maka dalam tatanan realitas kontekstual menjadi ke-harusan untuk diwujudkan ke dalam bentuk aksi menyepikan diri dari segala aktivitas merusak bhuana, mulai dari bhuana agung(alam) dari segala bentuk eksploitasi seperti reklamasi.

Manik, Dira

Nyepi dan Gerhana Matahari

Mohon Keselamatan Alam Bali

Menteri Agama Puji Umat Hindu

MBP/kmb

Suasana upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Selasa (8/3) lalu.

Page 46: Majalah Bali Post Edisi 130

A K T I V I T A S

21 - 27 Maret 201646

MBP/ist

PEMKOT - Untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan saat malam Pangerupukan, Sekaa Teruna dan komunitas masyarakat

Kota Denpasar yang melakukan prosesi pengarakan ogoh-ogoh di-minta tidak menggunakan iringan musik dari sound system. Hal ini di samping tidak sesuai dengan kaedah budaya Bali yang religious,

juga rentan dapat menimbulkan situasi yang tidak kondusif dan dapat menimbulkan gesekan antar warga. Permintaan ini disampai-kan orang nomor satu di Pemkot Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya

Mantra ketika ditemui di kediamannya, Minggu (6/3).

MBP/ist

NEPAL - Setelah melakukan kunjungan ke Provinsi NTB, rombongan delegasi Pemerintah Tinggi Nepal melakukan

kunjungan di Kabupaten Badung. Rombongan yang berjum-lah tujuh orang yang dipimpin Direktur Bidang KB Miksa diterima Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa didampingi

Kepala Kantor KBKS Putu Rianingsih, Kabag Tapem A.A. Ngr. Yuda Darma dan instansi terkait bertempat di Ruang

Nayaka Gosana Pusat Pemerintahan Mangupraja Mandala, Kamis (3/3). Ketua rombongan Miksa menyampaikan maksud

dan tujuannya melakukan kunjungan ke Kabupaten Badung untuk mendengar secara langsung bagaimana komitmen

Pemerintah Kabupaten Badung dalam mendukung program Keluarga Berencana (KB).

MBP/ist

PAWAI - Menyambut hari raya Nyepi Tahun Çaka 1938, Widiat-mika School (TK, SD dan SMP) di Jalan Kembar Kampus Unud,

Jimbaran, Badung, menggelar parade budaya dan pawai ogoh-ogoh melibatkan seluruh siswa, Senin (7/3). Agenda tahunan ini

bertujuan untuk melestasikan dan pengenalan budaya lokal sejak dini. Menurut Ketua Yayasan Widiatmika Drs. I Nyoman Sudiatma,

M.Pd., kegiatan tersebut merupakan program yayasan sesuai visi dan misinya, termasuk visi dan misi sekolah. Selain berprestasi

bidang akademik, juga non akamdeik dan berwawasan multi kultur.

MBP/ist

PMI - Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya membuka Musyawarah Kerja PMI 2016 dan serah terima hasil bulan

dana PMI Tabanan 2014 di Aula Markas PMI Kabupaten Tabanan, Jumat (4/3). Hadir Wakil Ketua I PMI Provinsi

Bali Lanang Rudiartha, Asisten I Setda Kabupaten Tabanan I Wayan Yatna Nadi selaku Ketua Panitia, SKPD terkait di

lingkungan Pemkab Tabanan, dan perwakilan unsur Muspida Tabanan. Sanjaya menyatakan, bulan dana PMI telah mampu

mencapai target sehingga patut disyukuri.

Page 47: Majalah Bali Post Edisi 130

4721 - 27 Maret 2016

MBP/ist

KUKUHKAN- Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar kembali mengukuhkan guru besar atas nama Prof. Dr. Ir. Euis Dewi Yuliana, M.Si., Sabtu (5/3). Wakil Rektor (WR) III Unhi

ini dikukuhkan sebagai guru besar di bidang Ilmu Sosial Budaya Pertanian di aula Gedung Rektorat Unhi. Prof. Dewi Yuliana

menyelesaikan program doktornya tanggal 7 Agustus 2010 dan diangkat sebagai guru besar terhitung mulai 1 Desember 2015. Dalam pengukuhan guru besar itu, Prof. Dewi Yuliana memb-

awakan orasi ilmiah berjudul ‘’Pertanian sebagai Entitas Budaya dan sosial’’. Kajian ini, kata Prof. Dewi Yuliana, menarik diangkat

lebih lanjut karena terkait bidang sosial dan budaya pertanian.

MBP/ist

DUKUNGAN - Tidak banyak yang tahu bahwa di Pilkada Karangasem 2015 silam, ada sosok penting yang mendu-kung kemenangan Cabup–Cawabup MasDipa, yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III. Sebagai tokoh sentral PNI Marhaenisme Bali, Gusti Wedakarna

mengerahkan potensi kader PNI dan Sukarnois di Karan-gasem untuk memenangkan paket MasDipa. Hal ini ia

lakukan karena mengingat betapa pentingnya komunikasi politik yang cair untuk bisa menjadi pemimpin. Itu diakuin-

ya saat hadir di Karangasem dan akhirnya ia buka suara tentang dukungan dari dirinya kepada kandidat di Pilkada

Karangasem 2015 lalu.

MBP/ist

MOU - Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asia Global, Senin (7/3). Tujuan pelaksanaan kerjasama tersebut

adalah memberikan kesempatan bagi mahasiswa STPBI-SPB yang ingin mendapatkan pengalaman pendidikan di luar Bali

dalam bidang Event Management(konferensi dan kongres). Selain itu, kerjasama tersebut juga akan terkait dengan berbagai kegia-tan yang nantinya akan menyangkut dengan pengadaan seminar

bersama maupun melakukan kegiatan pendidikan bersama. Penandantanganan tersebut dilakukan oleh Ketua STPBI, Drs.

I Gusti Made Sudjana, M.M., CHT., CHA didampingi dengan PUKET IV di Bidang Humas dan Kerjasama, Drs. I Nyoman

Urbanus, M.Sc.

MBP/ist

MOU - Untuk mewujudkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas keuangan desa, Pemerintah Kabupaten Badung

melakukan penandatanganan Kerjasama (MoU) dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Perwakilan Bali terkait dengan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di Puspem Badung, Jumat (4/3). Penandatanganan

MoU dilakukan oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, S.Sos bersama Kepala BPKP Perwakilan Bali Sudiro, Ak. MM. Setelah penandatanganan MoU, Bupati Giri Prasta menyerah-kan secara simbolis dana desa, yang bersumber dari ADD dan

penyisihan bagi hasi pajak daerah dan retrebusi daerah kepada Desa se-Kabupaten Badung.

Page 48: Majalah Bali Post Edisi 130

H I B U R A N

21 - 27 Maret 201648

Setelah sukses dengan album pertamanya yang berjudul LDR, kini band Motifora akan segera luncurkan album kedua. Pada

album kedua ini temanya tidak jauh berbeda dengan album pertama, yaitu tentang kisah cinta. Namun, pada album kedua ini juga menampilkan lagu yang bertemakan tentang sosial, agama dan kehidupan sehari-hari dengan musik yang agak nge-beat.

“Di album pertama kami, lagunya kebanyakan cinta-cinta yang galau, dan hanya isi 4 lagu Bali dan 4 lagu Indone-

sia. Pada album kedua nanti juga masih dominan bertemakan cinta, tetapi ada juga yang bertemakan sosial, agama dan kehidupan sehari-hari,” terang Tunick, vokalis Motifora beberapa waktu lalu.

Band yang terbentuk pada 17 April 2015 dan di perkuat oleh Tunick (vocal + gitar), Rheno (lead gitar), Ery (bass), Anna (drum) mengaku tidak mengalami kesulitan yang

keduanya ini. Meskipun demikian, Tunick mengatakan ada beban yang mereka hadapi dalam pembuatan album kedua tersebut agar bisa mengimbangi kualitas lagu-lagu

di album pertama. “Jadi, entah bisa atau tidak mengim-

bangi album pertama, yang terpenting kita tetap masih berkarya, melakukan dan memberikan yang terbaik dan astungkara akan diterima dengan baik juga,” ujarnya. Tunick berharap agar band Motifora setelah diluncurkan-nya album kedua nanti bisa diterima oleh masyarakat pecinta lagu Bali dan mampu menelurkan hits-hits baru sep-erti pada album pertama.

Winata

Album Kedua Motifora

Selain Cinta, Juga Bertemakan Sosial

Page 49: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 2016 49

AKTRIS sekaligus model cantik Kar-enina Anderson akan kembali ke dunia akting setelah vakum cukup lama. Aktris 33 tahun ini akan kembali membintangi

-

sebagai model, ibu dua anak ini lantas va-kum cukup lama dari dunia akting. Diakui

-

sebagai model, sekarang gali lagi

lama ini.Selain itu, kembali ke

dunia akting Karenina juga memiliki perjanjian

sebulan sampai tiga bu- lan kan setelah itu bisa fokus di ru-

k a n

-

mengetahui jika masing-masing adalah

-

Wulan Guritno, dan Cecep Arif Rahman.

Ipik Tanoyo

Karenina Anderson

Kembali Terjun ke Dunia Film

Page 50: Majalah Bali Post Edisi 130

21 - 27 Maret 201650

A K T I V I T A S

MBP/ist

BANTUAN - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, mendapakan program CSR Bantuan Mahasiswa Berprestasi (BMB) dari Lippo Group, sebesar Rp 150 Juta.

Penerima BMB merupakan mahasiswa-mahasiswi berprestasi,

Group turut berperan membantu mahasiswa berpestasi di sepuluh perguruan tinggi di Indonesia. Total nilai bantuan

yang diserahkan mencapai Rp 1,5 miliar.

MBP/ist

SEMINAR- Dalam rangka menciptakan regenerasi berkelan-jutan terhadap insan-insan penerbangan, dirgantara, keban-

daran dan penerbangan, SMK Penerbangan Cakra Nusantara mengadakan seminar kedirgantaraan dengan tema berkarir di

dunia penerbangan, kebandaraan dan kedirgantaraan pendapa-tan di atas rata-rata di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ratusan siswa-siswi SMP se-Bali membanjiri seminar tersebut.

Seminar kedirgantaraan ini merupakan kegiatan yang mengem-birakan bagi siswa-siswi SMP se-Bali’. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya yang datang berbondong- bondong ke Hotel Puri Ayu

Denpasar untuk hadir demi mendapat informasi yang berharga guna menyongsong masa depan di era MEA.

MBP/ist

SAMPAH - Kota Denpasar sebagai kota metropolitan memiliki segudang permasalahan, di antaranya penanggulangan sampah.

Permasalahan sampah merupakan persoalan rumit yang perlu tindakan serius untuk mengatasinya. Untuk memaksimalkan

semua sistem penanggulangan sampah di Kota Denpasar, Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra mengadakan

tatap muka khusus dengan para kades/lurah se-Kota Denpasar untuk membahas tentang penanggulangan sampah berbasis

lingkungan, Jumat (4/2). Pertemuan juga dihadiri oleh SKPD terkait dan Camat.

MBP/ist

SAMPAH - Pemkab Gianyar bersama TNI dan Polri serta se-jumlah elemen masyarakat melaksanakan pertemuan sinergitas di ruang rapat Polres Gianyar, Kamis (3/3). Pertemuan tersebut

digelar dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap lingkun-gan melalui upaya mengurangi sampah plastik. Acara kampanye ‘‘Stop Sampah Plastik” itu dihadiri kalangan DPRD Kabupaten

Gianyar, kejaksaan, TNI, perwakilan BI, Ketua MMDP Kabupaten Gianyar, Ketua FKUB Kabupaten Gianyar, Kepala Pasar se-Ka-

bupaten Gianyar, pejabat terkait di lingkungan Pemkab Gianyar, ketua organisasi, asosiasi, yayasan, perusahaan, dan perbankan.

Page 51: Majalah Bali Post Edisi 130
Page 52: Majalah Bali Post Edisi 130