Majalah Bali Post Edisi 134

52
RP 20.000 Giring Investor Ke Desa 134 | 18 - 24 April 2016

description

Headline : Giring Investor Ke Desa

Transcript of Majalah Bali Post Edisi 134

Page 1: Majalah Bali Post Edisi 134

RP 20.000

Giring Investor Ke Desa

134 |18 - 24 April 2016

Page 2: Majalah Bali Post Edisi 134
Page 3: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 3

D A F T A R I S I

KIPRAH REMAJA ”Menyulap” Sampah Jadi Berkah 18

MANCANEGARAKrisis Listrik, Tambah Libur 20

DAERAH Pasar Badung Pascaterbakar

Bangun Gedung Baru, Tetap sebagai Pasar Tradisional 22

LENSA Mengayak 26

PENDIDIKAN Data Tak Valid

Karangasem Siapkan Sensus Pendidikan 27OLAHRAGA

Menyamai Rekor Blankers Koen 28PERTANIAN

Gianyar Mulai Kembangkan Padi Bali 33LINGKUNGAN

Nusa Penida Mulai Berbenah 36

PARIWISATA”Water Blow” Nusa Dua, Keindahan

Terusik Sampah 38HIBURAN

Sheila on 7, Komit Genre Pop 42TRADISI

“Ngusabha Tegenan” Simbol Keseimbangan Bhuana Agung dan Bhuana Alit 48PROPERTI

Bangunan Bambu Dianggap Semipermanen 50

OPINIBisnis Suap Dalam Proses Regulasi 6

BALI SEPEKANUN, Belasan Siswa Absen 7

LAPORAN UTAMABaru Segelintir Desa Wisata Berkembang 8Giring Investor ke Desa 9

Eksis di Tengah Gempuran Modernisasi 10 Diusulkan sebagai Perbup

Klungkung Miliki 14 Desa Wisata 11POLITIK

Membidik Suap Perizinan Reklamasi 16Mengawal Roh Peradaban Bali 17

Page 4: Majalah Bali Post Edisi 134

4

18 - 24 April 20164

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur PelaksanaSugiartha

RedaksiDira Arsana, Mawa, Sueca, Daniel Fajry,Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto,

Diah Dewi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Dedy Sumartana.

Anggota Redaksi DenpasarGiriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu

Paranggi, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah

Kertanegara, Komang Suryawan, Agung Dharmada, .

Bangli: Ida Ayu Swasrina, Sosiawan.Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta,

Gianyar: Manik Astajaya, Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa

Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma,Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor RedaksiJalan Kepundung 67 A Denpasar 80232.

Telepon : (0361)225764, Facsimile: 227418,

Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi:

Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat.

NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543,

Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Tanggapan PLNSehubungan dengan pernyataan disampaikan Bupati Gianyar AA Gde Agung

Bharata terkait kebakaran di Pasar Ubud yang dimuat di harian Bali Post,tanggal 29 Maret 2016, berikut kami sampaikan tanggapan PT PLN (Persero) Rayon Gianyar terkait pernyataan tersebut, yakni: Pertama–tama kami sam-paikan terima kasih atas koordinasi yang telah dilakukan oleh Pemda Gianyar kepada PLN Rayon Gianyar perihal kewaspadaan terhadap instalasi listrik. Atas kejadian kebakaran di Pasar Ubud, kami sampaikan rasa prihatin. Sehubungan dengan pemeriksaan instalasi listrik, kami informasikan bahwa sesuai dengan UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, instalasi listrik merupakan tanggung jawab dari pelanggan. Adapun yang berhak untuk memeriksa ke-layakan instalasi listrik adalah Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah (LIT-TR), yaitu Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional (PPILN) dan KONSUIL. PLN Rayon Gianyar telah menyampaikan hal ini melalui surat kepada Pemda Gianyar. Demikian tanggapan yang dapat kami sampaikan. Untuk informasi kelistrikan di Bali dan pelayanan PLN dapat menghubungi Call Center PLN 123 / (kode wilayah) 123.

ManajerI Nyoman Warsawardana

Page 5: Majalah Bali Post Edisi 134

5

18 - 24 April 2016 5

BEBAN Bali dalam mengelola laju pertumbuhan kendaraan bermotor sudah tak sebanding dengan daya dukung yang ada. Bali saat ini cenderung menuju ke-padatan lalu lintas yang berpotensi tak terurai. Tidak adanya kebijakan strategis dalam tata kelola transportasi juga akan mengantarkan Bali menjadi daerah yang memiliki tingkat kemacetan parah. Indikatornya, Denpasar sebagai barom-eter pengelolaan lalu lintas di Bali kini sudah berada dalam zona merah dari sisi kemacetan.

Menyikapi hal ini, Pusat Data Majalah Bali Post melakukan jajak pendapat di seluruh Bali. Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden, tercatat 78,30 persen responden mendesak Pemprov Bali dan kepolisian segera melakukan kajian terh-adap tingkat kelayakan jumlah mobil dan sepada motor di Bali. Beban lalu lintas ini pun harus dikorelasikan dengan tingginya armada truk angkutan barang dan bus pariwisata yang melintasi jalan-jalan di Bali. Pada jajak yang dilakukan selama sepakan terakhir ini dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon, pemerintah diharapkan menggandeng akademisi dan pelaku pariwisata untuk memetakan kelayakan jalan dan mobili-tas angkutan umum, taksi dan kendaraan

pribadi di Bali. Tak hanya itu, responden juga meminta agar Bali segera membuat master plan pengelolaan transportasi Bali agar tidak semua ruang dikorbankan untuk pembangunan jalan baru. Terlebih pembuatan jalan baru tak akan menga-tasi masalah jangka panjang di sektor transportasi. Responden menyarankan agar Bali mengotimalkan transportasi publik dengan kualitas dan layanan yang memadai.

Di lain pihak, 20,05 persen responden mengatakan tata kelola transportasi di Bali tak hanya berpijak pada perencanaan atau master plan. Hal mendesak yang harus dilakukan adalah membuat peng-guna jalan raya tertib lalu lintas. Sering kali kemacetan dan laka lantas di Bali di-picu oleh kesalahan individu. Responden berpandangan, saat ini beban lalu lintas di Bali masih bisa ditoleransi. Jalur-jalur di Bali hanya padat pada waktu tertentu saja. Jadi, langkah mendesak yang harus dilakukan adalah membangun budaya tertib berlalu-lintas. Responden menilai penerapan pajak progresif yang dilakukan pemerintah merupakan salah satu strategi yang bisa dioptimalkan jika ingin mene-kan kepemilikan kendaraan bermotor.

Sedangkan, 1,65 persen responden lainnya tak memberikan respons. Mereka

tak memberikan solusi terkait dengan tata kelola transportasi di Bali. Umumnya responden kelompok ini berharap peran polisi lalu lintas dalam mengendalikan potensi kemacetan dioptimalkan. Selama ini di banyak daerah kepadatan juga ser-ing terjadi namun tetap bisa diurai dengan manajemen lalu lintas.

Dira Arsana

Strategi Kelola Transportasi Bali

Menurut Anda, apakah Bali perlu membuat “Master Plan” pengelolaan transportasi?

grafis: tomik cahya

Perlu

TidakPerlu

20,05% 78,30%1,65%

TidakTahu

Page 6: Majalah Bali Post Edisi 134

6

O P I N I

18 - 24 April 20166

OlehWayan Windia

Bisnis Suap Dalam Proses RegulasiSudah lama Gus Dur mangatakan

bahwa parlemen kita tidak ubahnya seperti anak-anak. Karena anak-anak, maka mereka harus disuapi,

agar mau makan atau bekerja. Dalam realitas sosial sudah banyak menjadi wacana pub-lik, bahwa ada bisnis dan suap di belakang proses pembuatan peraturan perundang-undangan. Misalnya, kalangan kapitalis dan orang asing akan mengajak dulu tour dan bersenang-senang ke luar negeri, dengan alasan untuk melakukan studi banding. Kalangan parlemen akan “dilayani” dengan baik, dll. Tujuannya adalah untuk meng-goal-kan pasal-pasal yang menguntungkan dirinya. Seperti juga halnya dalam pemilu, banyak sekali terjadi politik-uang. Semunya kok serba uang dan uang.

Barangkali itulah sebabnya, kenapa ban-yak UU yang dipersoalkan kembali, karena dikhawatirkan terlalu memihak kepentingan asing atau investor kapitalis. Misalnya saja, UU tentang Energi, UU tentang Sumber-daya Air, dll. Tentu para investor dan agen pihak asing akan berkomentar. Bahwa memang, UU harus memihak rakyat. Lalu dipertanyakan: rakyat yang mana? Dalam hal ini, investor kapitalis-pun, atau orang awak yang menjadi agen kepentingan asing pun, merasa juga sebagai rakyat yang harus dijamin kepentingannya. Oleh karenanya, standar untuk kepentingan rakyat, harus bercermin pada Pasal 33 UUD 1945. Kalau pejabat publik di Indonesia ternyata tidak paham dengan implementasi Pasal 33 terse-but, maka sebaiknya mereka mundur saja sebagai pejabat publik. Tidak ada gunanya mereka menjadi pejabat di Indonesia, yang dahulu tanah air ini dipertaruhkan dengan tetesan darah.

Untunglah ada KPK. Pada awal bulan ini KPK membuktikannya dalam sebuah gerakan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Bahwa memang ada bisnis dan suap dalam proses regulasi di Indonesia. Khususnya dalam proses regulasi proyek-proyek besar. Di Jakarta, proses ini terjadi dalam pelaksan-aan proyek reklamasi Teluk Jakarta (Jakarta Utara). Mereka yang ditangkap antara lain politikus Partai Gerindra, Mohamad Sanusi. Ia adalah Ketua Komisi D DPRD DKI. Ke-mudian menyusul menyerahkan diri Presdir PT Agung Podomoro Land, yang mengaku menyuap pejabat publik tersebut. Kloplah sudah. Apalagi yang mau dibantah? Tinggal

sekarang menunggu proses pengembanan kasus tersebut. Entah siapa lagi yang terlibat dalam proses bisnis dan suap dalam regulasi tersebut .

Kalangan KoruptorSaya sendiri menjadi sangat terheran-

heran. Tercatat sudah begitu banyak para koruptor yang ditangkap KPK. Kemudian menjadi terpidana. Tetapi kenapa para pe-jabat publik kita tidak kapok-kapok? Mungkin karena mereka tidak dihukum mati. Mungkin karena mereka tidak di-miskinkan. Mungkin karena mereka merasa nyaman dengan berbagai fasilitas unik di Penjara Suka Miskin. Berbeda dengan pen-jahat kacangan, yang tersesak dan terinjak di penjara kelas kacangan. Oleh karenanya, untuk menjamin keberlanjutan NKRI, maka sebaiknya kalangan koruptor dimasukkan saja bersama-sama dengan terpidana lainnya di kelas penjara kacangan. Tujuannya, agar mereka tersadar bahwa, kalau saja mereka tidak korupsi, maka keadaan NKRI akan jauh lebih baik. Misalnya saja, koruptor sekelas Nazarudin perlu dimasukkan di penjara kelas kacangan tersebut.

Sementara itu, saya juga berpikir bahwa jangan-jangan dalam berbagai proyek raklamasi yang dananya triliunan, terjadi juga kasus seperti proyek reklamasi Teluk Jakarta. Misalnya saja, dalam proyek rekla-masi Teluk Benoa. Belum apa-apa pihak investor telah mengatakan bahwa ia telah menghabiskan uang satu triliun. Untuk siapa saja uang sebanyak itu? Tidak mungkin uang sebesar itu hanya untuk bagi-bagi bingkisan sembako murah. Tentu ada yang diberikan kepada kalangan pejabat dalam bentuk am-plop, atau berwisata ke luar negeri, dll. Kare-

na kejadiannya aneh-aneh. Tidak masuk akal belum waktunya, Perpres tentang Sarbagita sudah diubah mentah-mentah. Sudah kasat mata. Tujuannya tentu untuk meloloskan proyek reklamasi Teluk Benoa.

Oleh karenanya, kini ada momentum, agar semua pihak yang memiliki data/fakta, dan mencintai Pulau Bali, untuk memberikan laporan dan informasi kepada KPK. Dengan demikian memudahkan KPK untuk turun ke Bali dan Jakarta. Di samping itu, kok DPRD Bali adem ayem saja. Seolah-olah dibiarkan saja wacana publik, masyarakat, dan desa adat berjuang sendiri. Sama sekali tidak respons. Bahkan justru akhirnya pihak polisi yang memberi respons dengan menahan beberapa pejabat desa adat yang terlanjur emosi. Kasihan juga rakyat kita. Sementara itu kalangan DPRD Bali tenang-tenang saja berada dalam zone nyaman. Pihak eksekutif di Bali, juga sami mawon. Ada apa ini? Heran juga kita pada tabiat para pejabat dan wakil-wakil rakyat kita di DPRD Bali. Sekarang, kalau betul-betul kalangan DPRD Bali itu bersih dan jantan, maka segera ben-tuk pansus reklamasi Teluk Benoa. Maka semua akan terungkap. Agar jelas, ke mana saja aliran dana satu triyun itu bermuara. Dengan demikian akan memudahkan pihak KPK untuk turun tangan.

Akhirnya, saya juga berpikir secara ni-skala, bahwa mungkin memang beginilah eranya Zaman Kaliyuga. Sudah Takdir. Se-dangkan secara sekaa, kita semua sekarang sudah kalah melawan Zaman Globalisasi, Zaman Wertenisasi, dan Zaman Kompetisi. Orang menjadi egoistis, individualistis, dan tis…tis… yang lain. Lalu kemudian mengambil jalan pintas dengan melaku-kan tindak pidana korupsi. Terakhir, kita sekarang mesti harus menaruh respek pada Mahatma Gandhi. Ia telah memberikan keteladanan, kesederhanaan, dan mem-berikan keyakinan abadi. Bahwa sebetulnya dunia sudah cukup memberkan kita apa saja yang kita butuhkan sebagai manusia. Kalau sekarang kita merasa selalu berkekurangan dan tidak berkecukupan, hal itu disebabkan karena kita terlalu serakah. The earth is enough for every man’s need, but not for every man’s greed.

*) Penulis adalah Ketua Pusat Penelitian Subak Univ. Udayana.

Oleh karenanya, kini ada momen-tum, agar semua pihak yang memi-liki data/fakta, dan mencintai Pulau

Bali untuk memberikan laporan dan informasi kepada KPK. Dengan demikian memudahkan KPK untuk turun ke Bali dan Jakarta. Di samp-ing itu, kok DPRD Bali adem ayem

saja. Seolah-olah dibiarkan saja wa-cana publik, masyarakat, dan desa adat berjuang sendiri. Sama sekali

tidak respons.

Page 7: Majalah Bali Post Edisi 134

7

18 - 24 April 2016 7

B A L I S E P E K A N

DUA tower di Gilimanuk disegel tim pendataan dan penertiban aset Pemkab Jembrana, Selasa (5/4). Tower untuk se-luler ini disegel lantaran tidak mengan-tongi Surat Perjanjian Sewa Tanah (SPST) lokasi berdirinya tower tersebut. Bahkan, hingga batas waktu yang ditentukan, pihak pengelola tower tersebut tidak bisa menun-jukkan SPST. Tanah tersebut berstatus Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang dikelola Pemkab Jembrana.

Tim yang melibatkan petugas dari Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah dan Satpol PP ini sejatinya akan menyegel tiga tower. Dua tower di Lingkungan Asri dan satu tower di Lingkungan Samiana. Namun, satu di antaranya dipending karena pihak pengelola mengaku telah mengirim-kan copy dokumen tersebut ke Pemkab Jembrana.

Tim yang didampingi aparat kelurahan menyegel tower milik PT Exelcomindo Pratama/PT Axiata TBK yang berada di belakang Pasar Gilimanuk. Disusul tower milik PT Indosat TBK di lingkungan Sami-ana. Tower ini disegel lantaran belum bisa menunjukkan dokumen SPST.

Kasubag Pemanfaatan Aset Made Sapta Budiarta mengatakan tim menyegel dua tower tersebut setelah hingga batas waktu yang ditentukan tidak dapat menunjuk-kan SPST dan bukti pembayaran lainnya yang terkait dengan tanah lokasi tower dimaksud.

Surya Darma

RENOVASI Pasar Desa Adat Legian Kecamatan Kuta pascaterbakar diagenda-kan Juni mendatang. Pihak desa adat kini

bangunan baru. Rencana para pedagang akan dipindah sementara ke Wantilan Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Legian, yang lokasinya bersebelahan dengan Lapangan Trisakti Legian.

“Sekarang menunggu gambar dulu. Targetnya Mei mendatang selesai, seh-ingga Juni 2016 pembangunan bisa mu-lai dikerjakan,” ujar Kepala Pasar Desa Adat Legian, Wayan Sukanadi, Rabu (6/4). Menurutnya, sesuai kesepakatan

bersama, proses pemindahan dilakukan 11 April mendatang. “Sambil menunggu pembangunan gedung baru, para pedagang sementara akan dipindah ke Wantilan Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Legian,” terangnya.

Pihaknya, kata Sukanada, terlebih dahulu akan mendata untuk pembangian tempatnya. Di tempat baru nanti para peda-gang bisa juga menggunakan wantilan yang ada. “Kami akan siapkan tenda sama seperti di areal parkir depan kantor pasar yang sekarang jadi tempat sementara para pedagang berjualan,” ujarnya.

Parwata

TERBITNYA Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.01/KP/2015 membuat nelayan di Bali tak berdaya. Mereka tidak bisa lagi bebas menangkap lobster untuk diekspor. Pasalnya, lobster yang boleh ditangkap untuk ekspor harus berukuran 200 gram ke atas. Sementara laut Bali merupakan habitat lobster pasir yang rata-rata berukuran 100-200 gram.

“Permen KP itu telah menyengsarakan rakyat, membuat kemiskinan baru, mem-buat pengangguran di masyarakat, dan tidak mencerdaskan kehidupan bangsa karena nelayan tidak mampu lagi untuk menyekolahkan anaknya,” ujar Ketua Pa-guyuban Nelayan Bali Ketut Arsana Yasa

yang memimpin aksi demo ratusan nelayan di Gedung DPRD Bali, Senin (4/4) lalu.

Dalam aksinya, para nelayan mem-bawa bubu ditutupi spanduk bertuliskan ‘’nelayan mati’’. Bubu itu diarak layaknya bade saat upacara ngaben dari parkir timur Renon menuju gedung dewan. Para nelayan sendiri mengenakan pakaian adat madya serta ikat kepala berwarna putih sebagai simbol ‘’kematian’’.

Terkait aspirasi nelayan, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama mengatakan segera membuat rekomendasi dan meng-utus anggotanya untuk menyampaikan ke Presiden.

Rindra

UJIAN Nasional (UN) 2016 secara serentak digelar Senin (4/4). Di Denpasar, jumlah siswa SMA/MA/SMK yang mengikuti UN tercatat 12.801 siswa. Pe-serta dari SMA/MA sebanyak 5.919, yang berasal dari 35 sekolah. Sedangkan untuk SMK tercatat 6.882 siswa dari 32 sekolah. UN kali ini menggunakan sistem komput-er atau ujian nasional berbasis komputer (UNBK) serta yang manual dengan meng-gunakan kertas lembar jawaban.

Plt. Kadisdikpora Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidartha didampingi Kabid Dikmen Wayan Supartha men-gatakan, hari pertama pelaksanaan UN, tercatat 17 siswa absen. Dari jumlah

itu, 11 siswa tidak bisa ikut UN karena sakit dan 6 siswa berhenti sebelum UN berlangsung. Sebelas siswa yang sakit, yakni enam siswa dari SMK/SMKN dan lima siswa dari SMA.

Bukan hanya itu, ada pula siswa sakit yang sedang opname di RS Trijata atas nama Made Yogi Adi Anggara dari SMA Dwijendra tetap bisa ikut UN. Namun, siswa ini ikut UN di RS Trijata. Data dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar menyebutkan, sekolah yang menggelar UNBK seban-yak 11 SMA/SMK. Dari 11 sekolah itu, 5 sekolah negeri dan 6 sekolah swasta.

Asmara

Pedagang Direlokasi ke Wantilan Pura Dalem

Nelayan Gelar Aksi ke DPRD Bali

Dua Tower Seluler Disegel

UN, Belasan Siswa Absen

MBP/eka

Page 8: Majalah Bali Post Edisi 134

8

8 18 - 24 April 2016

MBP/mudiarta

Air terjun Gitgit di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada

Sejak beberapa tahun lalu, tidak satu pun desa di Buleleng yang diakui sebagai desa wisata. Namun, beberapa desa dengan sendirinya

memasang predikat sebagai desa wisata. Desa itu seperti Desa Ambengan, Kecama-tan Sukasada dan Desa Sudaji, Kecamatan Sawan. Geliat pariwisata di desa ini sangat terlihat jelas. Bahkan, kunjungan wisatawan pun terbilang ramai.

Dari 10 desa yang diseleksi, Desa Sambangan, Desa Ambengan (Kecama-tan Sukasada), Desa Sekumpul dan Desa Sudaji (Kecamatan Sawan) diusulkan untuk ditetapkan sebagai objek desa wisata di Bali Utara. Selain menetapkan desa wisata, Disbudpar melakukan pembinaan dan memberikan program pendampingan untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM-red) pengelolanya. Termasuk, upaya jangka panjang untuk melakukan program penataan terhadap infrastruktur dan fasilitas

pendukungnya.Ketua Persatuan Hotel dan Restoran

Indonesia (PHRI) Buleleng Dewa Ketut Suardipa mengatakan, penetapan desa wisata oleh pemerintah daerah merupakan kebijakan yang sangat tepat dalam men-ingkatkan pengembangan objek wisata di Bali Utara. Apalagi, desa wisata yang sudah ditetapkan itu dari segi potensi yang ada di masing-masing wilayah memiliki “daya jual” untuk wisatawan mancanegara (wisman). Bahkan, sebelum ditetapkan pun desa aktivitas wisata di beberapa desa telah bergeliat dan pemilik modal di bidang pari-wisata mulai menanamkan investasinya.

Di Kabupaten Tabanan, dari delapan desa wisata yang ada, hanya satu yang kini masih tetap eksis, yakni desa wisata Pinge yang berlokasi di Kecamatan Marga. Po-tensi alam yang masih asri rupanya mampu menyedot perhatian para wisatawan baik asing maupun lokal. Bendesa Adat Pinge

A.A. Suranada mengatakan, memang tidak mudah menjaga desanya tetap eksis menjadi kawasan desa wisata. Apalagi, di tengah gempuran arus modernisasi.

Denpasar yang merupakan kawasan metropolitan pun tetap mengembangkan desa wisata. Mengingat, Denpasar masih memiliki potensi yang cukup besar dalam menata desa-desa yang ada menjadi objek wisata. Desa wisata yang dikembangkan ini, diharapkan mampu menjadi tujuan favorit wisatawan mancanegara dan domestik.Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Wayan Gunawan mengatakan, desa-desa yang dirancang menjadi tujuan wisata di antaranya Sanur Kauh, Sanur Kaja, Sanur, Penatih, Kertalangu, dan Serangan. Desa ini dikembangkan menjadi desa wisata agar warganya bisa ikut merasakan manfaat ekonomi kegiatan pariwisata.

Mudiarta/Puspawati/Asmara

Eksis di Tengah Gempuran Modernisasi

L A P O R A N U T A M A

Page 9: Majalah Bali Post Edisi 134

9

LAMBANNYA perkembangan desa wisata di Bali, tidak terlepas dari keterbatasan modal. Terbukti, banyak desa wisata yang telantar akibat ter-bentur dana pengelolaan, seperti dana promosi, pengembangan infrastruktur dan lainnya. Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ADWI) Jro Mangku Kandia mengatakan, investor yang ingin menanamkan modal di sek-tor pariwisata harus diarahkan untuk perbaikan desa menuju desa wisata. Pemilik modal yang ingin menanamkan modalnya di Bali tidak mesti mem-bangun infrastruktur seperti hotel atau vila, tetapi yang diperlukan bagaimana upaya melestarikan budaya dan fasilitas yang telah ada di desa.

“Jika pemerintah bisa mengarah-kan penanam modal, pembangunan pariwisata di Bali akan langsung dinikmati oleh masyarakat. Seperti, mengemas desa wisata dengan baik, sehingga wisatawan yang mengunjungi desa wisata bisa menginap di rumah penduduk tidak di hotel berbintang,” ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah Bali har-usnya berpikir holistik dan pemerataan dalam membangun pariwisata, seh-ingga warga yang selama ini daerah-nya dijadikan objek wisata merasakan dampaknya. “Bali diminati wisatawan karena seni budaya serta lingkungan alamnya. Jika salah satu dari komponen itu bergeser maka Pulau Dewata tidak akan menjadi daya tarik wisatawan. Jika pemerintah masih fokus untuk membangun hotel atau vila dengan terus mengizinkan investor memban-gun dampak Bali ke depan wisatawan tidak tertarik lagi terhadap Bali,” terangnya.

Pria yang berkecipung lama sebagai pramuwisata ini juga mendorong kom-ponen pariwisata atau investor untuk mengembangkan desa wisata karena wisatawan asing lebih tertarik untuk menikmati objek tersebut. Pengemban-gan desa wisata akan berdampak pada masyarakat setempat karena dengan berkembangnya sektor pariwisata di pedesaan secara langsung akan mampu memberdayakan warga meningkatkan perekonomian.

Sentuhan AnggaranPerhatian pemerintah daerah ter-

hadap desa wisata khususnya bidang anggaran, dinilai belum maksimal. Di sisi lain, desa wisata perlu adanya penambahan sejumlah fasilitas untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Hal tersebut disampaikan Ketua Pen-gelola Desa Wisata Undisan, Tembuku, Bangli I Komang Adi Sutisna.

Dijelaskannya, belakangan ini per-hatian pemerintah terhadap desa wisata baru terbatas pada pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang melibatkan instansi kepariwisataan. Akan tetapi, dari sisi anggaran untuk penambahan dan penataan sejumlah fasilitas, belum ada. “Pemkab sudah melakukan upaya untuk mengembangkan desa wisata ini. Tapi, itu baru sebatas SDM. Sejak dibentuk pada 2012 lalu, kami belum pernah dapat anggaran,” katanya.

Khusus untuk di Undisan, katanya, fasilitas yang perlu didukung anggaran yakni jalan setapak jalur trecking yang kini kondisinya kurang memadai. Hal ini kerap memunculkan rasa kurang nyaman untuk wisatawan. “Kondisi jalan masih kurang mendukung. Kadang membuat wisatawan kurang nyaman. Ini sangat perlu sentuhan anggaran. Petani sudah mau menyiapkan badan jalan, pemer-intah biar ada perhatiannyalah. Apalagi

sudah sering dapat PHR, alokasikan untuk desa wisata,” ujarnya.

Selain bidang infrastruktur, Sutisna juga mengharapkan pemerintah bisa memberikan pelayanan dalam pengang-kutan sampah yang dihasilkan warga. Sebab, hal tersebut sering menjadi so-rotan wisatawan. ”Kami juga berharap pemerintah bisa membantu dalam pen-gakutan sampah,” harapnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangli I Wayan Adnyana didampingi Sekdisbudpar Dewa Bhakti menyebutkan, tahun ini telah digel-ontorkan dana Rp 1,19 miliar yang bersumber dari PHR untuk enam desa wisata. Rinciannya, Rp 200 juta untuk Penglipuran, Rp 200 juta untuk Un-disan, Rp 200 juta untuk Pengotan, Rp 200 juta untuk Trunyan, dan Rp 190 juta untuk Jehem. “Anggaran itu digunakan untuk penambahan toilet, parkir dan perbaikan jalan setapak,” katanya.

Sayangnya, Adnyana belum bisa memberikan kepastian bulan apa pro-gram itu mulai dilaksanakan. Pihaknya berdalih masih menunggu hasil veri-fikasi dari konsultan. “Program itu sudah pasti akan ada tahun ini. Terkait kapan waktu mulainya, kami belum bisa menyampaikan karena masih menunggu hasil dari konsultan,” tandasnya.

Parwata/Swasrina

18 - 24 April 2016 9

MBP/swarina

Desa Wisata Bayung Gede, Kintamani, Bangli.

Giring Investor ke Desa

Page 10: Majalah Bali Post Edisi 134

10

18 - 24 April 201610

L A P O R A N U T A M A

Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata dan Budaya, memiliki program pengemban-gan desa wisata. Tahun ini untuk

program tersebut, Kabupaten Tabanan mendapatkan jatah 16 titik. Denpasar Ran-cang Enam Desa Wisata. Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Buleleng me-netapkan 10 desa yang diajukan sebagai objek desa wisata. Sepuluh desa wisata ini ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Buleleng. Demikian pula Klung-kung, ada beberapa desa yang diplot men-jadi desa wisata. Dari sejumlah desa wisata itu, baru segelintir yang berkembang.

Di Bangli sampai tahun ini telah ada 25 desa wisata yang tersebar di seluruh kecamatan. Akan tetapi, dalam perjalanan-nya, yang paling dikenal wisatawan hanya Penglipuran. Sementara yang lainnya, nyaris tak pernah terdengar. Padahal, po-tensi yang dimilikinya tak kalah menarik. Desa Bayunggede, Kintamani sebagai salah satu desa tua misalnya, masuk da-lam jajaran puluhan desa wisata tersebut. Potensi yang dimiliki tak hanya keindahan alam, namun adat dan kebudayaan lain, yakni berupa Setra Ari-ari dan rumah tradisional yang tatanannya mirip dengan Penglipuran. Sejak beberapa tahun bela-kangan, kunjungan wisatawan pun cukup banyak, baik melalui kegiatan tracking maupun cycling. Sayangnya, hal tersebut belum diimbangi dengan kemampuan Sumber Daya manusia bidang pariwisata dan sarana prasarana. “Kami masih perlu pembinaan SDM supaya ada yang bisa memberikan informasi kepada wisatawan terkait potensi alam yang ada di sini. Be-gitu juga sarana pendukung dan penataan lingkungan,” kata Perbekel Bayunggede I Wayan Suarjaya.

Kurangnya kemampuan SDM ini secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kunjungan yang ada dan nanti-nya juga akan bermuara pada pendapatan desa. Menyikapi hal ini, usulan adanya pembinaan kepariwisataan ke pemerintah daerah sudah dilakukan sejak setahun lalu. Sayangnya, hal tersebut tak kunjung

mendapatkan tindak lanjut. Selain Bayunggede, Desa Undisan,

Tembuku juga masuk menjadi salah satu desa wisata. Desa yang berada di Bangli Timur ini memiliki potensi alam berupa air terjun yang sangat eksotik dan beberapa objek spiritual. Selain tracking, wisatawan juga dimanjakan dengan wisata budaya, yakni matekap. “Kami padukan potensi alam itu dengan budaya,” ujar Ketua Pen-gelola Desa Wisata Undisan, Tembuku I Komang Adi Sutisna.

Kabid Promosi Disbudpar Bangli Wayan Merta mengatakan, agar sebuah desa bisa ditetapkan menjadi desa wisata, ada beberapa kriteria yang harus dimiliki. Salah satu yang utama yakni memiliki objek wisata. Selain itu, sebuah desa juga harus memiliki kelompok yang memiliki anggaran dasar rumah tangga (ADRT). “Yang terpenting agar bisa menjadi desa wisata harus diusulkan oleh masyarakat. Untuk mengembangkan desa wisata, peran dan partisipasi masyarakat harus besar,” ujarnya sembari mengakui, desa wisata di Bangli belum semuanya berkembang.

Di Jembrana, dari sejumlah desa yang memiliki potensi wisata alam maupun seni, baru beberapa desa yang sudah ditetapkan menjadi desa wisata. Sebagian besar beru-paya mandiri untuk menjadikan sejumlah keunggulan desa menjadi daya tarik wisata. Seperti di Desa Blimbingsari, Me-laya, satu-satunya desa di Jembrana yang secara rutin dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Daya tarik wisata di desa ini lebih ke wisata religius. Dimana dalam areal desa seluas 443 hektar ini penduduknya didominasi memeluk agama Kristen Protestan. Dengan suasana yang asri dan tertata, pengunjung disuguhi suasana pedesaan yang masih alami. Di setiap rumah terdapat homestay yang bisa dimanfaatkan untuk menginap.

Kepala Desa Blimbingsari I Made John Ronny mengatakan, selain menjadi desa wisata rohani, di Blimbingsari juga terdapat sejumlah wisata alam yang dikun-jungi masyarakat. Di antaranya tracking di hutan dan wisata grojogan yang berada di

perbatasan hutan. Saat-saat tertentu seperti liburan, kawasan tersebut juga digunakan untuk berkemah. Desa juga telah mem-bentuk tim pariwisata yang hingga saat ini masih berjalan.

Selain Blimbingsari, salah satu desa yang ditetapkan menjadi desa wisata adalah Desa Ekasari, Kecamatan Melaya dan Perancak, Kecamatan Jembrana. Desa Ekasari secorak dengan Desa Blimbing-sari, dimana lebih dominan untuk wisata rohani. Akulturasi budaya Bali menjadi daya tarik desa tersebut, di samping per-mukiman yang tertata dengan sejumlah bangunan rumah yang lawas. Selain itu, di bagian atas desa ini, terdapat salah satu bendungan monumental yakni bendungan Palasari.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Dikpo-rabudpar Jembrana I Nyoman Partika men-gatakan, dari puluhan desa di Jembrana yang sudah ditetapkan sebagai desa wisata yakni Blimbingsari, Perancak, Ekasari, Sangkaragung dan Delodberawah. Dari sekian desa wisata itu, menurutnya baru Desa Blimbingsari yang baru berjalan secara aktif. Termasuk, adanya kelom-pok sadar wisata yang mendukung desa tersebut menjadi desa wisata. “Yang lain masih kita bekukan dulu agar ke depan ada greget,” tambahnya.

Ketua PHRI Jembrana I Nyoman Su-antaya mengatakan, memang agak sulit mendatangkan wisatawan khususnya man-canegara ke Jembrana. Karena itu, perlu objek yang atraktif bisa dikembangkan di Jembrana, salah satunya Makepung dan Jegog yang menjadi ikon kabupaten di Bali Barat ini. “Kami sedang rancang paket yang memungkinkan bisa mendatangkan turis. Sejatinya kita memiliki alam yang atraktif seperti wisata adventure. Tinggal bagaimana mengemas dan menarik hati para turis untuk datang ke Jembrana. Jarak yang jauh dari Denpasar menjadi salah satu faktor pemicu wisatawan mancanegara enggan ke sini. Kecuali memang memiliki daya tarik yang spesial,” tegasnya.

Swasrina/Sosiawan/Suryadharma

Baru Segelintir Desa Wisata Berkembang

Page 11: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 11

SEBANYAK 14 desa di Kabupaten Klungkung dipilih menjadi desa wisata dengan dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Klungkung. Dari jumlah tersebut, delapan desa diakui Klungkung dan 6 si-sanya usulan dari Pemprov Bali.Dengan ter-pilihnya sebagai desa wisata, nantinya desa tersebut bisa mengembangkan diri sebagai tempat wisata sesuai dengan potensi yang dimiliki, seperti agro wisata, wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, wisata tirta, wisata spiritual dan wisata sejarah.

Kasi Pengelolaan Pengembangan Pe-lestarian Objek Wisata, Ida Bagus Putu Buana mengungkapkan, Perbup terkait pemilihan 14 desa wisata ini sudah maju ke meja Bupati Klungkung awal tahun 2016. Setelah disahkan melalui tanda tangan Bu-pati Klungkung I Nyoman Suwirta, desa-de-sa wisata ini nantinya akan menjadi proyek percontohan dan bisa menjadi percontohan desa lainnya yang ingin mengembangkan kepariwisataan. “Dalam perkembangannya, diharapkan akomodasi desa wisata diarah-kan pada pemanfaatan rumah penduduk dengan kondisi yang layak sebagai penun-jang akomodadi wisata,” tuturnya.

Desa wisata yang terpilih tersebut me-liputi Desa Tihingan, Timuhun, Bakas, Kamasan, Tegak, Budaga, Gelgel, Besan, Pesinggahan, Jungutbatu, Lembongan, Ped, Batukandik dan Tanglad. Dari 14 desa wisata tersebut, Pemkab Klungkung hanya mengusulkan 8 desa, sedangkan 6desa lainnya menjadi usulan Pemprov Bali. “Pengembangan desa wisata berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian seni budaya termasuk ramah lingkungan,” jelasnya.

Dengan adanya Perbup tersebut, desa wisata yang sebelumnya baru sebatas objek wisata saja, kini dilegalformalkan. Di sisi lain bila sudah diputuskan dalam aturan, maka pengembangan kepariwisataan dan sebagiannya, menjadi tanggung jawab pemerintah. Bila sudah dikembangkan men-jadi desa wisata, secara ekonomi diharapkan di desa tersebut mengalami peningkatan dan membuka lapangan kerja baru, “Selain nantinya bisa mengembangkan dan meles-tarikan seni dan budaya Bali,” imbuhnya.

Desa Wisata KamasanSelain lukisan klasik Wayang Kamasan,

Desa Kamasan juga memiliki berbagai kerajinan yang sudah diwariskan sejak turun temurun. Berbagai kerajinan mulai dari kerajinan perak, emas hingga uang kepeng, ada di desa yang sudah terkenal hingga ke mancanegara ini. Namun, kar-ena tidak dikembangkan dengan baik, Desa Kamasan mulai tenggelam dari objek yang dapat dikunjungi wisatawan. Untuk kembali membangkitkan kejayaan Desa Kamasan, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta terjun langsung ke desa tersebut untuk membangun Desa Kamasan sebagai desa wisata. Kedatangan Bupati Suwirta didampingi Sekda Klungkung Gede Putu Winastra diikuti beberapa pimpinan SKPD seperti Kadis Sosial Tenaga Kerja dan Trans-migrasi, Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kadis Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan, Kadis Kebersihan dan Pertamanan, Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informasi, Dirut PDAM Klungkung dan pimpinan SKPD lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Su-wirta mengunjungi beberapa seniman lukisan wayang klasik khas Kamasan. Dari sejumlah tempat tersebut, Bupati Suwirta mengungkapkan, Desa Kamasan sudah memiliki potensi untuk dapat mendatangkan wisatawan. Hanya saja, diperlukan cara mengemasnya sehingga wisatawan yang berkunjung dapat menikmatinya. Bupati Su-wirta juga mengunjungi sebuah Paud yang ada di Desa Kamasan yang sebelumnya menjadi workshop Karang Taruna.

Menurut Bupati Suwirta, dari letaknya

yang berdekatan dengan pintu masuk ke Desa Kamasan, tempat tersebut sangat cocok sebagai tempat untuk menyambut wisatawan yang datang ke Desa Kamasan. Bila dikon-sepkan, tempat tersebut bisa menampilkan berbagai informasi tentang Desa Kamasan, sebelum nantinya wisatawan mengunjungi desa tersebut. Untuk mengunjungi desa, juga diperlukan angkutan khusus yang tentunya unik sehingga wisatawan dapat menikmati saat berkendara. “Bisa nantinya mengguna-kan angkutan terbuka atau memanfaatkan dokar. Yang pasti, kita akan upayakan untuk menggarap desa wisata dengan mengguna-kan Kamasan sebagai labelnya,” ucapnya. Namun, untuk dapat merealisasikan desa wisata tersebut, diperlukan penataan kembali wajah Desa Kamasan. Saat mendatangi SD 3 Kamasan yang sudah tidak beroperasi sejak tahun 1997, Bupati Suwirta pun berupaya untuk mengecek status aset lahan seluas enam are tersebut.

Bupati Suwirta menambahkan, pihaknya berencana menggarap desa wisata di empat desa yakni Desa Kamasan, Tojan, Gelgel dan Kampung Gelgel yang dilabel menjadi Desa Wisata Kamasan. Meski didukung dengan potensi dan infrastruktur yang memadai, Bupati Suwirta meminta agar masyarakat juga menyiapkan tempat penginapan yang nantinya bisa dimanfaatkan wisatawan un-tuk bermalam. “Desa wisata ini harus bisa kita wujudkan, kita datang ke tempat ini untuk memulai dan mengajak masyarakat mengonsepkan desa wisata,” imbuhnya.

Farendra

Diusulkan sebagai Perbup

Klungkung Miliki 14 Desa Wisata

MBP/dwa

Bupati Suwirta mengunjungi beberapa seniman lukisan wayang klasik khas Kamasan.

Page 12: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201612

A K T I V I T A S

MBP/ist

APTISI - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indo-nesia (Aptisi) Wilayah VIII A-Bali Dr. I Made Sukamerta, M.Pd.,

Selasa (5/4) bertemu dengan Ketua Asosiasi Badan Penyeleng-gara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) di Kantor ABP-PTSI Bali. Sukamerta langsung diterima Ketua ABP-PTSI

Bali yang juga Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si. didamp-ingi Sekretaris Yayasan Made Johnny Sanger, B.T., S.H., M.H.

dan Wakil Sekretaris ABP-PTSI Bali Ir. I Ketut Sugihantara, MSA. Pertemuan Sukamerta sebagai Ketua Aptisi Bali yang baru

terpilih untuk memantapkan langkah konsolidasi dan sinergitas antara Aptisi Bali dan ABP-PTSI.

MBP/ist

PEMKOT DENPASAR – Penyusunan perencanaan daerah yang dilakukan aparatur Pemkot Denpasar secara baik sesuai

dengan kapasitas dan karakteristik dokumen rencana pembangu-nan menjadi yang terbaik di tingkat Provinsi Bali. Dari capaian

keberhasilan perencanaan terbaik ini, Pemkot Denpasar seka-ligus mewakili Provinsi Bali dalam ajang Anugerah Pangripta

Nusantara (APN) tingkat Nasional yang penilaiannya dilakukan dalam tahapan presentasi di Jakarta, Kamis (7/4).

PEMKAB BADUNG – Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Badung melaksanakan Bhakti Panganyaran di Pura Agung Besakih pada Anggara Kliwon Tambir,

Selasa (5/4). Bhakti panganyaran serangkaian Karya Tawur Labuh Gentuh dan IdaBatara Turun Kabeh

di Pura Agung Besakih, yang puncaknya pada Buda Paing Klurut, Rabu (23/3) lalu. Rombongan Pemkab

Badung dipimpin langsung Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Sekda Badung Kompyang R.

Swandika. Hadir Ny. Seniasih Giri Prasta, Ny. Kris-tianiSuiasa, Ny. Kompyang R. Swandika dan pimpi-nan SKPD beserta pegawai Pemkab Badung. Dalam

kesempatan itu turut hadir Panglingsir PuriAgeng Mengwi A.A. Gde Agung.

SMK TI - Prestasi siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan Teknolo-gi Informasi (SMK TI) Bali Global Denpasar patut diacungi jempol. Segudang piala disabet, baik tingkat lokal Bali maupun nasional. Semua itu berkatbimbingan dan arahan para guru bergelar S-1 dan S-2 yang kompeten serta berpengalaman di bidangnya masing-masing.Kepala SMK TI Bali Global Denpasar Drs. I Gusti Made Murjana, M.Pd.,Senin (4/4), mengata-kan pihaknya selalu mendukung dan memotivasi jika anak didiknya mengi-kuti berbagai event.

MBP/ist

Page 13: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 13

MBP/ist

FE UNMAS - Sebanyak 350 mahasiswa dan dosenFakultas Ekonomi (FE) Universitas Mahasaraswati (Unmas)Denpasar melakukan bakti sosial terpadu di Desa Penatahan, Penebel,

Tabanan, Sabtu(2/4). Peserta baksos terpadu juga diikuti dosen PPS Unmas dilepas RektorUnmas Denpasar Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd., didampingi Dekan FE Unmas Dr. I

Wayan Sujana, M.M. Ketua Panitia Baksos Terpadu I Gede Cahyadi Putra, S.E., M.Si., Ak., menjelaskan, selama sehari

penuh mahasiswa dan dosen melakukan baksos diisi dengan

MBP/ist

FH UNWAR – Dekan FH Unwar Dr. I Nyoman Putu Bu-diarta, S.H., M.H., Senin (4/4), melepas 115 sarjana. Yang

106 dengan predikat sangat memuaskan. Dengan demikian, tak ada yang lulus dengan predikatmemuaskan.Tampil

sebagai lulusan terbaik masing-masing Ni Putu Ayu Putri Ade (IPK 3,82)untuk kelas reguler, I.A. Gede Adnyani (3,93)

untuk kelas non reguler. Sedangkandosen terbaik diraih Dr. I Made Arjaya, S.H., M.H.

MBP/ist

BPJS SINGARAJA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Singaraja belakangan semakin

meningkatkan kerja sama dengan rumah sakit, baik pemer-intah maupun swasta. Dari kerja sama yang sudah dibangun

oleh BPJS Kesehatan Cabang Singaraja, rumah sakit yang menjadi mitra kerjadalam memberikan layanan di bidang ja-minan kesehatan telah merasakan manfaat positifnya. Salah

satu manfaat itu adalah tingkat kunjungan pasien meningkat tajam terutama di rumah sakit swasta. Seperti yang terjadi di

Rumah Sakit Umum (RSU) Kertha Usada Singaraja.

MBP/ist

STPIB - Untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diperlukan sumber daya manusia berkualitas khusus-nya di bidang perhotelan. Sekolah Tinggi Pariwisata Bali In-tenasional (STPBI) dan Sekolah Perhotelan Bali (SPB) telah menyiapkan berbagai program guna meningkatkan kualitas

lulusannya agar lebih siap menghadapi MEA. Salah satunya STPBI dan SPB bekerja sama dengan PT Bali Duta Mandiri

(BDM) sebagai agen yang mempersiapkan Intership Program (J1) yaitu on the job training ke Amerika. Pada Senin 4 April

2016, STPBI & SPB kedatangan delegasi dari The Setai

Page 14: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201614

A K T I V I TA S

MBP/ist

STAN - DPD-RI kini menjadi saluran aspirasi utama dari masyarakat di Bali, khususnya setelah melihat bagaimana lembaga negara ini merespons setiap usulan masyarakat.

Salah satunya menilik kinerja anggota DPD-RI peraih suara tertinggi di Bali yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWSIII dalam membantu masyarakat menye-

lesaikan masalah, terutama yang berhubungan dengan pusat Jakarta. Sebagaimana aspirasi warga Sumerta Kelod

khususnya Banjar Sembung Sari yang khawatir dengan rencanapembangunan unit kampus Sekolah Tinggi Ad-

ministrasi Negara (STAN) Cabang Bali atau Balai Diklat Keuangan di lahan perumahan karyawan seluas 2,5 hektar

dan juga munculnya isu penggusuran pura parahyangan dan Balai Banjar Sembung Sari.

MBP/ist

BANK MANTAP - Direktur Utama PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) dan Kepala KantorRegional X Badan Kepegawaian Negara (BKN) menandatangani

perjanjian kerjasama di Kantor BKN, Jalan By-pass Ngurah Rai Denpasar, Kamis (31/3). Dalam perjanjian

kerja sama ini, Bank Mantap tidak saja memberikan fasilitas pembiayaan kepada karyawan BKN, tetapi juga

memintaedukasi BKN terkait peraturan tata kelola pe-gawai negeri. Hal ini diungkapkan Direktur Utama Bank

Mantap Nixon Napitupulu.

MBP/ist

STIKES BALI - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bali sangat konsisten mengisi program kerja sama dengan

pihak kedua. Seperti kerja sama Stikes Bali dengan Ke-lurahan Panjer. Tahun lalu Stikes Bali menerjunkan 122

mahasiswa Program Studi Ners di Kelurahan Panjer untuk melakukan PKL. Sejak Senin (4/4), Stikes Bali kembali

menerjunkan 111 calon bidan PKL di Kelurahan Panjer. Pelepasan mahasiswa PKL ditandai dengan penyerahan

mahasiswa D-3 Kebidanan oleh Ketua Stikes Bali Drs. I Ketut Widia, BN, Stud., kepada Sekretaris Diskes Kota

Denpasar IGA Mas Widiastuti, dilanjutkan kepada Lurah Panjer I Made Suryanata, S.H.

MBP/ist

FE UNMAS - Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Unmas Denpasar Dr. Drs. I Wayan Sujana, M.M., meyudisium

245 sarjana baru, Selasa (5/4). Dari jumlahitu, 124 orang dari Prodi Akuntansi dan 121 dari Prodi Manajemen.

Tampil sebagai lulusan terbaik di Akuntansi yakni Dewa Ayu Made DesiKomala Dewi (IPK 3,78) dan Ni Luh Emi

Pradnyani dari Prodi Manajemen dengan IPK 3,57. Ketua Panitia Yudisium Ni Wayan Ayu Suryandarimenegaskan,

dari 245 yang dilepas, sebagian sudah bekerja dengan-nilai IPK rata-rata di atas 3,50.

Page 15: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 15

MBP/ist

UNDWI - Universitas Dwijendra (Undwi) kembali mengundang decak kagum pada pentas budaya diTaman

Budaya Bali, Minggu (3/4) malam. Saat itu, seniman Undwi menampilkan kolaborasi fragmen “Cinta Padamu

Bali” di Panggung Terbuka Ardha Candra.Tari kolaborasi ini memberi pesan betapa hebatnya pertentangan budaya

moderen dan tradisional menghantam generasi muda Bali. Semua tari ini digarap sutradara Putu Arif Mahendra. Arif

mengungkapkan pentas semalam berjalan sukses karena keduatari ini didukung seniman Undwi yang dikenal teguh

memegang disiplin dan sarat kreativitas.

MBP/ist

SENATOR RI - Jika Anda berkunjung ke Pura Besakih pada upacara Batara Turun Kabeh 2016, yang berlangsung

pada 23 Maret–13 Mei 2016, tentu akan melihat peman-dangan yang berbeda di Pura Besakih, khususnya di Zona

Ekonomi Kawasan Pura Besakih. Sejumlah penataan yang digagas oleh Komite III DPD-RI bidang agama, budaya,

pariwisata dan kesra yang dipimpin Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna M Wedastera Putra Suyasa III telah menuai hasil. Sinergi dengan rakyat makin men-jadikan Pura Besakih sebagai tempat yang nyaman untuk

dikunjungi. Demikian pandangan dari Ida Bagus Budiantra, S.E., (Ketua Panitia Penataan Zona Ekonomi Besakih).

MBP/ist

LKBB BUPATI - Lomba Keterampilan Baris Berbaris (LKBB) Bupati Cup VI serangkaian HUT ke-245 Kota

Gianyar berlangsung semarak. Gerakan dasar dan variasi berbaris disuguhkan dengan nyaris sempurna oleh seluruh

peserta. Aksipara peserta pun berhasil mengundang rasa kagum ratusan audien.Gemuruh tepuk tangan tiada henti

membuat bising area indoor GOR Kebo Iwa Gianyar, Rabu (6/4).Ketua Umum Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabu-paten Gianyar Komang Wahyu Utarama mengatakan, LKBB

Cup ini sebagai ajang pembentukan awal karakter remaja menjadi pribadi yang disiplin, secara individu maupun

berkelompok.

MBP/ist

STIKOM BALI - Setelah sebelumnya Stikom Bali memiliki

ternama, baik di dalam negeri maupun luar negeri, kini satu lagi dosen Stikom Bali berhasil meraih gelar doktor. Dosen Stikom Bali I Gde Putu Wirarama Wedashwara, S.T., M.T.,

Ph.D., belumlama ini meraih gelar doktor di Faculty of Sci-ence and EngineeringYamaguchi University, Jepang. Hal ini

makin membuat Stikom Bali menjadi perguruan tinggi IT

pengajar yang mumpuni di bidang Teknologi Informasi.

Page 16: Majalah Bali Post Edisi 134

16

BISNIS regulasi membuat negeri ini tak pernah sepi dari kasus suap. Birokrat dan pelaku usaha menjadikan suap seba-gai jalur pintas. Korupsi pun menggurita. Dampaknya regulasi dan investasi yang lahir tak berpihak kepada publik melainkan menguatkan kekuasaan korporasi atas negeri ini.

Setidaknya, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mendesak berbagai komponen melakukan langkah pengawasan terhadap praktik suap dalam pengelolaan regulasi. Walhi juga mendorong masyarakat Bali untuk mendesak aparat penegakan hukum dan Pusat Pelaporan dan Analisis Tran-saksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri adanya cacat hukum maupun dugaan unsur korupsi dalam proses perizinan terkait izin lokasi rencana reklamasi Teluk Benoa.

Demikian pula terhadap perubahan regulasi yaitu keluarnya Perpres No 51/2014 yang mengubah kawasan Teluk Benoa dari kawasan konservasi menjadi ka-wasan pemanfaatan. “Kasus tertangkapnya Mohamad Sanusi dan penetapan tersangka Presiden Direktur Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dalam pemberian izin

reklamasi menjadi pembuka kasus koru-psi yang melibatkan swasta dan pembuat regulasi terkait pengubahan sebuah status kawasan konservasi,” kata Ketua Departe-men Advokasi Walhi, Kurniawan Sabar.

Kurniawan mengatakan, terbongkarnya kasus korupsi dalam pemberian izin re-klamasi Teluk Jakarta oleh KPK, menjadi pintu bagi masyarakat daerah lainnya untuk secepatnya mendesak aparat penegak hu-kum mengungkap modus pemberian izin reklamasi yang terjadi selama ini. “Kami meyakini, banyak investor yang bermain untuk memperoleh lahan murah dengan cara mereklamasi pantai. Dan kami meya-kini bukan hanya terjadi di Teluk Jakarta saja, juga di daerah lain termasuk kemung-kinan di Teluk Benoa,” katanya.

Oleh karena itu, Walhi berharap peran aktif masyarakat untuk menghentikan kegiatan reklamasi yang bisa dimulai dengan membongkar praktik korupsinya. “Kami akan memberikan advokasi kepada masyarakat Bali untuk mendatangi KPK, kejaksaan maupun kepolisian serta instansi terkait lainnya, untuk menelusuri unsur korupsi yang terjadi dalam proses perizinan

dan pembuatan kebijakan dalam rencana reklamasi Teluk Benoa,” kata Kurniawan.

Walhi meyakini modus yang sama juga dilakukan di daerah lainnya yang wilayahnya memiliki proyek reklamasi. Menurutnya, ada beberapa celah bagi investor untuk bisa bemain. Pertama, menyangkut penggunaan ruang. “Salah satu modusnya adalah pembe-rian izin lokasi penggunaan tata ruang dan zonasi. Celah ini digunakan investor untuk memudahkan berinvestasi,” ujarnya.

Lalu dari aspek legalitas berupa izin pelaksanaannya. “Karena harus menye-suaikan pemanfaatan, maka regulasinya harus direvisi, bisa PP, Perpres bahkan hingga tingkat Undang-Undang. Di Teluk Benoa, perubahan Perpres No 45 Tahun 2011 menjadi Perpres No.51 Tahun 2014, kami yakini ada permainan untuk mendapat legalitas itu,’ kata Kurniawan.

Oleh karena itu, Walhi berharap aparat penegak hukum bisa menelusuri kemung-kinan adanya praktik korupsi di daerah lain yang wilayahnya terdapat proyek reklamasi. “Karena modus serupa bisa terjadi di daerah lain. Sangat bisa ditelusuri adanya unsur korupsi dalam keluarnya izin lokasi reklamasi. Juga unsur korupsi dalam proses revisi peundang-undangannya,” yakinnya.

Hardianto

Terbongkarnya kasus

korupsi dalam pem-

berian izin reklamasi Teluk

Jakarta oleh KPK, men-

jadi pintu bagi masyarakat

daerah lainnya untuk se-

cepatnya mendesak aparat

penegak hukum mengung-

kap modus pemberian

izin reklamasi yang terjadi

selama ini.

Kurniawan SabarKetua Departemen Advokasi Walhi

18 - 24 April 201616

P O L I T I K

Membidik Suap Perizinan Reklamasi

Bali Post/dok

Aksi Demo Menolak Reklamasi

Page 17: Majalah Bali Post Edisi 134

17

18 - 24 April 2016 17

Bali tak bisa hanya diam dan pasrah menghadapi serbuan investasi. Petani Bali harus bangkit dan berbuat untuk menjaga Bali. Petani Bali juga harus ter-tantang terus mendapatkan penghasilan yang memadai untuk mendukung ajeg Bali. Tantangan lain yang harus dihadapi petani Bali adalah segera menyetop ketergantungan ketersedian bahan pan-gan dari daerah lain. Jati diri petani Bali harus dibangkitkan.

Hal itu, dipaparkan Wayan Supadno, petani asal Banyuwangi yang sukses menjadi motivator pertanian nasional karena keberhasilannya di sektor perta-nian. Kepada Majalah Bali Post Wayan Supadno yang kini menjadi pembicara di berbagai seminar pertanian, meng-ingatkan, agar Bali tidak mengabaikan pertanian. Risikonya terlalu tinggi jika pertanian sampai tergusur oleh kepentingan–kepentingan yang hanya berorientasi pada uang. ‘’Jika Bali sam-pai mengingkari pertanian, itu artinya petani Bali bisa dikatakan melenceng dari ajaran Hindu terutama dalam pen-jabaran Tri Hita Karana. Petani Bali harus tetap berbuat dan melakukan inovasi untuk melawan penghancuran lahan pertanian,’’ ujarnya.

Ia bahkan sangat meyakini tanpa pertanian masa depan Bali akan suram. ‘’Masa depan Bali tanpa pertanian suram,’’ ujarnya lagi. Bali sebenarnya sudah diwarisi oleh leluhurnya kaya multi potensi yaitu bisa hidup makmur di desanya sendiri tanpa harus ke kota mencari pekerjaan.

Pria kelahiran Banyuwangi ini, mengatakan dengan mengembangkan pertanian pedesaan di Bali bisa dijadikan kekuatan ekonomi. Desa bisa menjadi tempat kegiatan agar jadi passive incometanpa kenal batas zaman. Dengan cara ini, Bali akan jadi rebutan para investor multi sektor termasuk pertanian karena pasarnya sangat bagus.

Ia juga mengingatkan agar Bali kembali menjadikan pertanian sebagai salah satu penyangga strategis ketah-anan ekonomi Bali. Jika ini diabaikan,

anak-anak muda akan kehilangan jati dirinya sebagai insan Bali yang mestinya mencintai ciptaan Sang Hyang Widhi. Ini perlu diingat dan dijabarkan agar Sang Hyang Wudhi juga mencintai kita. ‘’In-gat pertanian adalah roh dari peradaban Bali,’’ sarannya.

Dalam pengelolaan lahan, ia meng-ingatkan agar petani Bali jangan sampai menelantarkan lahan atau ibu pertiwi. Semua harus dikelola dengan pendekatan yadnya dan tetap memiliki korelasi untuk meningkatkan pendapatan. Dengan cara ini, krama Bali akan tetap menjadi bagian yang kuat dalam mengelola potensi Bali.

Ia bahkan mengingatkan agar pen-gelolaan subak dioptimalkan. Setidaknya optimalisasai dalam pertanian minimal bisa menghasilkan Rp 150 juta/tahun. Ini perlu langkah nyata dan kerja nyata. Jangan sekali mengelola Bali dengan mengabaikan pertanian. Wayan Su-padno, yang kini menetap di Cibubur ini mengatakan petani Bali harus malu jika harus mendatangkan kebutuhan bahan pangannya dari luar Bali. Padahal, di luar sana banyak petani Bali sukses men-gelola pertanian. ‘’Saya dari jauh justru prihatin, ketika banyak lahan pertanian Bali akhirnya dibeli pedagang bakso, dimiliki investor asing dan terakhir kita tersisih karena tak berdaya dalam mengelola persaingan. Saya ingatkan semua komponen di Bali harus kembali memberdayakan pertanian. Jangan per-nah lupakan pertanian, roh dari kekuatan Ajeg Bali,’’ sarannya.

Ia mengingatkan agar Bali segera mengehntikan ketergatungan produk pangan dari daerah lain. Langkah ini penting dilakukan dan persiapan dari sekarang agar Bali tidak menjadi pasar produk pertanian dari daerah lain bahkan pasar asing. Potensi ini sangat terbuka terjadi, ketika banyak orang datang ke Bali dan Bali gagal menyiapkan cadan-gan pangan. ‘’Ini hanyalah masalah waktu. Petani Bali harus segera diber-dayakan,’’ sarannya.

Dira Arsana

Saya dari jauh justru

prihatin, ketika banyak

lahan pertanian Bali akh-

irnya dibeli pedagang bakso,

dimiliki investor asing dan

terakhir kita tersisih karena

tak berdaya dalam mengelola

persaingan. Saya ingatkan

semua komponen di Bali

harus kembali memberdaya-

kan pertanian. Jangan pernah

lupakan pertanian, roh dari

kekuatan Ajeg Bali.

Wayan SupadnoPetani Sukses

Mengawal Roh Peradaban Bali

Page 18: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201618

K I P R A H R E M A J A

Suatu pagi, Ketua OSIS SMPN 3 Denpasar I Putu Mega Darma Putra ditemani Sekretaris Majelis Perwakilan Kelas (MPK) Kadek Clarisa Candraswari dan sejumlah temannya tampak asyik mengaduk-aduk tumpukan sampah di halaman belakang sekolahnya. Seolah sudah

terlatih, tangan mereka sangat cekatan memilah-milah antara sampah organik dan anorganik. Aneka sampah plastik seperti botol air mineral dan soft drinkdimasukkan ke tong sampah khusus. Botol yang terbuat dari kaca dan gelas dikumpulkan dalam satu kelompok. Begitu pula dengan sampah kertas seperti koran bekas, lembaran buku tulis dan kertas lainnya juga digabungkan dalam tong sampah tersendiri. Sedangkan aneka sampah organik yang bisa diolah menjadi kompos juga ditampung dalam wadah tersendiri. Dengan sistem pemilahan seperti ini, volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) bisa ditekan seminimal mungkin sehingga secara tidak langsung bisa membantu pemerintah daerah mengatasi lonjakan volume sampah yang kini sudah overload di TPA Suwung.

”Jadi, hanya sampah yang benar-benar tidak bisa didaur ulang yang diang-kut oleh petugas DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) Kota Denpasar untuk dibuang ke TPA. Meminimalisasi volume sampah ini merupakan salah satu strategi yang diterapkan sekolah kami untuk ikut berpartisipasi aktif dalam gerakan cinta lingkungan,” kata Mega Darma Putra mengawali ceritanya.

Menurut siswa Kelas VIII B ini, pihak sekolah memang mewajibkan selu-ruh siswa membiasakan diri untuk memilah-milah sampah sebelum dibuang

”Menyulap”Sampah

BerkahJadi

Page 19: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 19

SELAIN mentradisikan pemilahan sampah, SMPN 3 Denpasar juga mengasah kreativitas siswa-siswanya untuk mendaur ulang sampah anorganik menjadi produk maupun karya seni yang ber-nilai ekonomi tinggi. Guna merealisasikan hal itu, pihak sekolah membentuk Bengkel Kreativitas Daur Ulang yang diresmikan Wali Kota Denpasar IB Rai Dahmawijaya bertepatan dengan puncak peringatan HUT ke-37 SMPN 3 Denpasar, 1 April 2016 lalu. Di bengkel ini, para siswa ditempa menjadi insan-insan kreatif dengan memanfaatkan berbagai jenis sampah anorganik sebagai bahan baku produk kerajinan. Kehadiran bengkel kreativitas ini sekali-gus memantapkan pelaksanaan mata pelajaran ”Prakarya” yang ditetapkan sebagai mata pelajaran muatan lokal wajib bagi siswa kelas VII, VIII dan IX di SMPN 3 Denpasar. “Setelah anak-anak terbiasa memilah sampah sesuai jenisnya, kami juga menantang mereka untuk kreatif mengolah sampah itu menjadi berbagai jenis produk dan karya seni yang memiliki nilai ekonomi,” kata Kepala SMPN 3 Denpasar I Wayan Murdana, S.Pd, M.Psi. didampingi Wakasek Kesiswaan I Wayan Sumiara, S.Pd., M.Psi kepada Ma-jalah Bali Post, belum lama ini.

Dalam mata pelajaran Prakarya, kata Murdana, para siswa diajari keterampilan membuat pot bunga, tas belanja, keranjang sampah dan berbagai jenis produk lainnya dengan bahan baku botol plastik. Sementara koran bekas dan sampah kertas lain-nya “disulap” menjadi aneka jenis nampan, bokor dan peralatan lainnya yang disamping memiliki nilai fungsi dan ekonomi juga mencuatkan nilai estetika yang tinggi. “Guna memantapkan jiwa kreativitas para siswa, selain dibimbing langsung oleh guru mata pelajaran Prakarya, kami juga mendatangkan instruktur dari Pa-gan Asri yang memang bergerak di bidang daur ulang sampah menjadi berbagai produk yang bermanfaat. Jika keterampilan ini ditekuni dengan serius, kami optimis ada sejumlah siswa kami

yang bisa menangkap potensi ekonomi dari sampah ini sebagai sumber penghasilan ketika mereka menamatkan pendidikannya nanti. Intinya, kami ingin merubah mindset mereka bahwa sampah yang selama ini identik dengan sesuatu yang kotor, kumuh dan bau, juga bisa disulap jadi karya seni untuk mendulang gemerinc-ing rupiah,” ujarnya.

Murdana menambahkan, pihaknya akan serius mengelola beng-kel kreativitas itu dengan merekrut siswa-siswa yang bertalenta, kreatif dan memiliki jiwa seni tinggi. Nantinya, mereka akan diberikan pelatihan keterampilan khusus dan dibina langsung oleh instruktur yang berkompenten di bidangnya. “Dalam waktu dekat ini, kami berencana membentuk Estrakurikuler Kreativitas Seni Daur Ulang untuk menghimpun siswa-siswa yang memiliki talenta, kreativitas dan minat khusus untuk mengolah sampah anorganik ini menjadi benda-benda berharga,” tegasnya.

Sumatika

ke tong sampah. Gerakan ini berbasis di tingkat kelas, di mana setiap kelas diberi-kan tanggung jawab penuh untuk menjaga kebersihan ruang kelas dan di sekitarnya. Setiap hari, petugas piket dari masing-masing kelas wajib memilah-milah sampah yang diproduksi oleh warga kelasnya. Setiap satu pekan sekali, sampah anorganik seperti botol plastik air mineral dan soft drink, koran bekas serta botol yang terbuat dari kaca/gelas wajib diserahkan ke bank sampah yang dikelola oleh pihak sekolah. Menariknya, sampah anorganik yang dikumpulkan para siswa itu dibeli oleh bank sampah sehingga hasil penjualannya bisa untuk menambah uang kas kelas yang bisa digunakan untuk membeli berbagai jenis barang inventaris kelas. Sebagai contoh, untuk 1 kilogram botol plastik dihargai Rp 1.000, kertas be-kas Rp 800/kilogram dan lembaran plastik seperti tas kresek dihargai Rp 100/kilogram. ”Pihak sekolah sengaja membeli sampah anorganik itu sebagai bentuk penghargaan

kepada siswa yang sudah mau bersusah payah memilah-milah sampah. Yang tak kalah pentingnya, ini juga sebagai bentuk pembelajaran bahwa sampah yang selama ini dibuang begitu saja bisa ‘disulap’ jadi berkah jika kita bijaksana mengelolanya. Manfaat lainnya, kebiasaan ini secara tidak langsung juga memberikan kontribusi yang positif bagi upaya pelestarian lingkungan yang didengung-dengungkan selama ini. Kami di SMPN 3 Denpasar berkiprah dengan cara yang sederhana, tapi jelas manfaatnya bagi lingkungan,” tegas Mega Darma Putra dengan wajah serius.

Hal senada juga dilontarkan Sekretaris MPK SMPN 3 Denpasar Kadek Clarisa Candraswari. Menurut siswa kelas VIII G ini, wajib hukumnya bagi seluruh siswa di sekolah favorit berjuluk Spentri ini terlibat aktif menjaga kebersihan sekolah. Bahkan, pihak OSIS secara khusus membentuk Sat-gas Keamanan dan Kebersihan Sekolah yang salah satu tugas utamanya adalah memantau

kebersihan masing-masing kelas maupun lingkungan sekolah secara umum. Satgas ini juga memiliki kewenangan untuk me-negur dan membina sekaligus melaporkan siswa-siswa bandel yang tidak peduli dengan kebersihan sekolah kepada pembina OSIS. Termasuk memberikan teguran kepada ketua kelas yang terbukti kelasnya tidak melaku-kan pemilahan sampah dan menyerahkan sampah tersebut ke bank sampah yang dikelola pihak sekolah dalam rentang waktu yang telah ditentukan. ”Sampai saat ini, tidak ada siswa yang sampai dilaporkan kepada Pembina OSIS. Setelah diberikan teguran, mereka biasanya langsung menyadari kes-alahannya. Ini strategi kami dalam menggu-gah kesadaran para siswa untuk lebih peduli lingkungan,” katanya seraya menambahkan, Satgas Keamanan dan Kebersihan Sekolah itu diperankan oleh seluruh pengurus OSIS secara bergiliran.

Sumatika

Kreatif dengan Sampah

Page 20: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201620

M A N C A N E G A R A

Krisis Listrik, Tambah Libur

Page 21: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 21

Ketika negara mengalami masalah, sang pemimpin harus mengambil keputusan yang tepat. Presiden Venezuela, Nicolas Maduro,

telah memutuskan bahwa semua hari Jumat untuk dua bulan ke depan menjadi hari libur. Keputusan itu diklaim untuk menghemat energi setelah Venezuela di-landa krisis listrik. ”Kami akan memiliki akhir pekan yang panjang,” kata Presiden Maduro saat mengumumkan hari libur baru. Menurutnya, upaya melawan krisis listrik akan berlangsung selama 60 hari ke depan atau dua bulan.

Negara itu mengalami krisis listrik set-elah dilanda kekeringan yang parah. Selain itu, menurut kritikus, krisis listrik juga disebabkan oleh kurangnya investasi dan pemeliharaan infrastruktur energi di negara Amerika Latin itu. Venezuela sebenarnya negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia. Namun, hal itu tak membuat per-ekonomian negeri ini sehat.

-diaan barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun dan kertas toilet serta pemadaman listrik menjadi menu sehari-hari warga negeri ini.

Kini, akibat kekeringan yang membuat permukaan air di 18 bendungan menyusut sehingga mempengaruhi kinerja PLTA. Presiden Maduro mengambil contoh bendungan Guri di negara bagian Bolivar di wilayah tenggara negeri itu adalah salah satu yang terdampak kekeringan.

Bendungan ini memasok 70 persen kebutuhan listrik Venezuela kini dalam kondisi kritis. “Level permukaan air hanya

tiga centimeter di atas level permukaan air yang dianggap kritis,” katanya. Selain menambah libur akhir pekan, Maduro me-merintahkan industri-industri milik negara untuk memangkas konsumsi listrik hingga 20 persen. Perintah yang sama juga berlaku untuk kantor-kantor pemerintah.

Krisis listrik bukan kali ini saja terjadi disana. Tahun lalu, karyawan Venezuela bekerja kurang dari enam jam karena krisis energi. Mereka bekerja mulai pukul 07.30 sampai 13.00 demi menghemat penggu-naan air conditioner (AC) dan perangkat elektronik lainnya.

Pemotongan jam kerja ini merupakan

bagian dari rencana pemerintah mengenai konsumsi listrik. Wakil Presiden Jorge Arreaza mengatakan konsumsi energi meningkat 1.500 megawatt akibat cuaca panas. Awal tahun ini, hal serupa terjadi. Sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di ibukota Venezuela, Caracas memangkas jam buka menjadi empat jam sehari. Langkah tersebut terpaksa diambil meny-usul adanya penjatahan energi listrik dari pemerintah.

Pemangkasan jam buka toko itu juga ber-imbas pada penurunan jam kerja karyawan yang mau tidak mau pada akhirnya berim-bas pada pekerjaan. Sekitar 75 persen kary-awan di pusat perbelanjaan memiliki dua shift. Selain memangkas waktu buka pusat perbelanjaan, pemerintah juga telah mem-inta rumah pribadi untuk mulai menghemat energi dan melakukan penjatahan pasokan air domestik sejak Januari kemarin.

Beberapa warga Venezuela meluapkan kritikannya melalui Twitter atas keputusan Presiden Maduro.”Apakah Anda bercanda ???,” tulis seorang pengguna Twitter me-nanggapi pengumuman Jumat sebagai hari libur baru.

Menurut Bloomberg Venezuela menya-bet sebagai negara ekonomi paling buruk dunia. Pada 2015, Venezuela berada di per-ingkat pertama dengan misery index 105,1. Hal sama pada 2016 dengan misery index sekitar 159,7. Jika tidak mampu mengatasi krisis, kemungkinan besar negara ini akan mengalami kebangkrutan.

Gugiek Savindra

Page 22: Majalah Bali Post Edisi 134

D A E R A H

18 - 24 April 201622

Pasar Badung Pascaterbakar

Bangun Gedung Baru, Tetap sebagai Pasar Tradisional

MBP/ara

Suasana Pasar Badung pascaterbakarnya akhir Februari 2016.

Page 23: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 23

MASYARAKAT banyak yang menunggu tentang penyebab kebakaran yang melalap Pasar Badung, akhir Februari 2016 lalu. Apakah karena arus pendek listrik, sabotase, atau penyebab lainnya. Penantian ini begitu lama. Polisi belum juga menyampaikan pe-nyebab pasar terbesar di Denpasar ini terbakar.

Kemudian, beberapa waktu lalu, Puslabfor Mabes Polri Cabang Den-pasar hanya menyebutkan kebakaran bukan akibat arus pendek (korsleting listrik). Keterangan polisi ini kembali mengundang tanda tanya di kalangan masyarakat. Sejatinya, apa yang men-jadi pemicu terbakarnya bangunan yang dihuni ribuan pedagang tersebut.

Menurut Kalabfor Kombes Pol. Koesnadi, penyebab kebakaran pasar itu bukan karena korsleting listrik. Ko-baran api muncul pertama kali di lantai satu. Hasil olah TKP tim labfor, lanjut Koesnadi, diketahui jika sumber api dari lantai satu dekat tangga. ‘’Kita temukan lantai satu dekat sisi sebelah barat tiang nomor 7,’’ ujarnya.

Ciri-cirinya, menurut Kalabfor, secara umum material bangunan dari lantai satu hingga empat sama. Namun, kerusakan paling parah terjadi di lantai satu karena mengalami panas cukup

lama dan tinggi.Koesnadi mengungkapkan, secara

kelistrikan tidak ada masalah alias tidak ada arus pendek listrik. Selain itu tidak ditemukan peralatan mekanik meng-hasilkan panas, juga tidak ada bahan kimia bisa menimbulkan panas sendiri dan tidak ditemukan proses biokimia yang bisa timbulkan panas.

Untuk penyebab kebakaran, bukan kewenangan labfor. Sementara itu, Kombes Hery mengatakan, untuk men-gungkap penyebab pastinya, penyidik Reskrim Polresta masih melakukan pe-nyelidikan. ‘’Di TKP kan ruang bebas, siapa saja boleh masuk. Bisa saja ada orang ke sana buang puntung rokok atau karena api dupa,’’ kata Kombes Hery.

Meski belum mengantongi hasil pemeriksaan labfor, penyidik Reskrim Polresta Denpasar langsung mendalami penyelidikan kasus kebakaran Pasar Ba-dung. Salah satu dugaan yang diselidiki adalah indikasi sabotase. Oleh karena itu, polisi mengumpulkan alat bukti.

“Dugaan awal kan memang di lantai satu sumber apinya. Setelah hasil labfor turun, kita intensifkan penyelidikan-nya,” kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard.

Kerta Negara

Musibah yang melanda Pasar Badung akhir Februari 2016 lalu, hingga kini belum tuntas. Relokasi pedagang yang kios dan losnya terbakar, akan

ditempatkan di eks Tiara Grosir. Setelah relokasi berjalan, mulai akan diagendakan untuk melaku-kan redesain bangunan Pasar Badung yang dinilai sudah berumur. Bangunan saat ini mulai digarap sekitar tahun 1977 silam. Karena itu, dinilai layak untuk melakukan redesain ulang.

Ketua Komisi III DPRD Denpasar Ir. Eko

Pasar Badung dengan tegas menyatakan, akan dibangun ulang. Bangunan yang ada sekarang ini dinilai sudah tidak layak lagi untuk dijadikan pasar. “Kami minta bangunan tersebut tidak digunakan lagi. Harus dibangun kembali. Kar-ena sudah beberapa kali mengalami musibah kebakaran,” ujar politisi PDI-P ini di kantornya, belum lama ini.

Sementara itu, pendapat lainnya datang dari rekan-rekannya di Dewan. Mereka mempertan-yakan kembali keberadaan Pasar Badung yang terletak di jatung Kota Denpasar sebagai pasar induk. Mengingat, letaknya di pusat kota, ke-beradaan pasar induk dinilai perlu dikaji kembali kelayakannya. Karena banyak dampak ikutannya yang terjadi, ketika pasar induk masih di pusat kota. Salah satunya, kawasan yang semakin krodit.

Wakil Ketua DPRD Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira didampingi Ketua Fraksi Demokrat A.A. Susruta Ngurah Putra menga-takan, perlunya Pemkot Denpasar melakukan kajian terhadap keberadaan pasar Badung seba-gai pasar induk. Mengingat, saat ini kekroditan kawasan pusat kota dengan adanya pasar induk semakin padat. “Jadi kami mempertanyakan, masih layakah Pasar Badung yang fungsinya sebagai pasar induk terletak di pusat kota,” ujar Wandhira penuh tanya.

Wandhira mengatakan, pasar tradisional sekaligus pasar induk di tengah kota, perlu dikaji kembali keberadaannya. Hal ini melihat kondisi kekroditan yang terjadi selama ini, terutama pada arus lalu lintas. Karena dengan posisinya sebagai pasar induk, mobilitas angkutan barang akan banyak yang masuk kota. “Ini perlu kajian secara menyeluruh,” katanya.

Susruta mengatakan, bila hanya menjadi pasar tradisional biasa, masih memungkinkan. Namun, karena fungsinya sebagai pasar induk, maka kendaraan yang mengangkut barang ke pasar itu semakin banyak. Karena transaksi yang terjadi bukan antara pedagang kepada konsumen, tetapi transaksi yang lebih besar, misalnya dari peda-gang besar kepada pedagang kecil. “Kalau sta-tusnya hanya pasar tradisional biasa, tentu tingkat kekroditannya lebih kecil,” ujar Susruta.

Asmara Putera

Penyebab Kebakaran Belum Diketahui

MBP/eka

Kepala Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar Kombes Pol Koesnadi menunjukkan denah titik api pertama penyebab terbakarnya Pasar Badung di Mapolda Bali, Selasa

(5/4). Dari pemeriksaan Labfor, titik api pertama dari lantai 1 Pasar Badung, Denpasar.

Page 24: Majalah Bali Post Edisi 134

K E S E H ATA N

18 - 24 April 201624

Di dunia, 7 persen dari populasi memiliki penyakit asma, prev-alensi asma dalam kehamilan 5-9 % dan diperkirakan akan

terus mengalami peningkatan. Hal ini membuat asma menjadi salah satu per-masalahan yang sering ditemukan dalam kehamilan.

kronis pada saluran pernapasan. Asma biasanya dipicu oleh adanya beberapa stimulan di antaranya iritan, infeksi vi-rus, udara dingin, dan olahraga. Salah satu gejala khas asma ialah sesak napas yang bersifat reversible akibat adanya pe-nyempitan saluran napas. Gejala ini dapat bervariasi dari ringan sampai berat. Selain bersifat reversible, perubahan-perubahan ini dapat ditoleransi oleh individu sehat yang tidak hamil, namun meskipun dalam stadium awal, keadaan ini dapat berba-haya bagi wanita hamil dan janinnya.

Sampai saat ini tidak ada bukti bahwa

kehamilan dapat menimbulkan efek yang dapat diprediksi pada penyakit asma. Sekitar sepertiga wanita penderita asma akan semakin memburuk kondisinya saat sedang hamil, sepertiga lainnya justru membaik dan sisanya tidak mengalami perubahan apapun. Sedangkan efek asma dalam kehamilan dalam beberapa tahun mengalami perbaikan. Adapun beberapa yang dilaporkan, terjadi sedikit pening-katkan kejadian preeklamsia (hipertensi dalam kehamilan disertai adanya protein dalam urine), persalinan kurang bulan, bayi dengan berat lahir rendah, mortali-tas perinatal, solusio plasenta (lepasnya placenta dari tempatnya), dan ketuban pecah dini. Tingginya angka morbiditas berhubungan dengan berkembangnya pe-nyakit ke stadium yang lebih berat, serta kontrol yang buruk. Sedangkan efek pada bayinya secara umum baik jika kontrol asma dilakukan dengan baik. Pertumbuhan janin terhambat semakin meningkat seiring

peningkatan derajat penyakit asma. Penanganan asma dalam kehamilan

secara umum sama dengan pasien yang tidak hamil. Di antaranya adalah jauh-kan diri dari pemicu asma, seperti debu, bulu anjing, kucing atau hewan lainnya, asap rokok. Setelah mengetahui status kehamilan, segera periksakan diri ke dokter, untuk mengetahui penanganan asma yang Anda derita dan obat yang akan dikonsumsi. Pastikan obat Anda selalu tersedia, untuk penanganan awal saat mulai kambuh. Data tidak menunjukkan bahwa obat-obatan asma yang lazim digu-nakan berbahaya untuk pasien hamil. Jika serangan asma semakin memberat dan Anda khawatir hal ini dapat mengganggu Anda dan janin, segera periksakan diri ke dokter. Perlu diingat bahwa sangatlah penting untuk mengendalikan gejala asma untuk menjaga kesahatan ibu dan janin.

dr. Made Gandhi Mahardika

Asma dan Kehamilan

Page 25: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 25

DI masyarakat berkembang informasi jika terlalu sering menggunakan handphone (hp) terutama dengan ditempelkan langsung ke kepala (telinga) bisa menyebabkan kanker otak. Dasar pemikirannya, hp bisa mengeluarkan radiasi dan radiasi dari hp inilah disebut-sebut sebagai pemicu kanker otak. Be-narkah?

Radiasi handphone (HP) belum dapat dipastikan sebagai penyebab kanker otak. Penelitian tentang ini pernah dilakukan. Disponsori oleh 75 persen produsen HP, penelitian itu menye-butkan tidak ada hubungan antara radiasi HP dengan kanker otak. Sementara itu, 25 persen penelitian dari tim independen mengatakan ada hubungannya. “Jadi perlu dilakukan penelitian lebih jauh lagi dan sampel lebih banyak untuk mengatakan adakah hubungan antara tumor otak dan radiasi HP,” kata dok-ter spesialis saraf RSUD Wangaya dr. I Ketut Sumadha, Sp.S. terkait hal ini.

Dikatakannya, informasi mengenai radiasi HP dengan kanker otak dipicu oleh adanya tuntutan seorang ahli pada tahun 1992. Istrinya meninggal karena kanker otak dan menuntut pabrik HP, lalu banyak orang melakukan penuntutan yang sama. “Karena tidak banyak bukti yang menguatkan bahwa HP berhubungan dengan tumor otak, jadi semua tuntutan itu digugurkan,” im-buhnya.

Tahun 2011, International Agency for Research on Can-cer (IARC) menyebutkan bahwa radiasi HP digolongkan ke dalam kelompok radiasi 2B yang hanya possible (mungkin) menyebabkan kanker otak. “Tidak seperti G1 atau G2A yang probably, untuk mengatakan radiasi menyebabkan tumor otak atau tidak, masih banyak penelitian yang bertentangan, memerlukan penelitian dengan sampel yang lebih banyak,” tegasnya.

Selain itu, radiasi HP yang diduga menjadi penyebab kanker otak membutuhkan waktu sampai 10 tahun. Sedangkan penggu-naan HP yang telah lebih dari 20 tahun, belum terlihat terjadinya

di Australia, angka kasus kanker otak 10 tahun terakhir terjadi

Kanker otak adalah terjadinya pertumbuhan sel yang tidak normal sehingga mengambil tempat sel lain. Hal itu menyebab-kan sel lain terdesak dan fungsi sel otak terganggu hingga me-nyebabkan kematian. Sejauh ini penyebab kanker otak adalah radiasi sinar-X dan keturunan. Selain itu, zat karsinogenik yang terdapat pada makanan, minuman pada plastik yang panas, dan minyak goreng yang dipakai berkali-kali dapat memicu terjadinya kanker otak. Untuk menjadi kanker, tentunya perlu proses paling cepat tiga bulan sehingga kanker otak adalah penyakit kronis yang agresif. Sumadha juga mengungkapkan pada prinsipnya tumor yang ada di otak adalah ganas karena sel kanker mengambil tempat yang sempit.

Citamaya

MBP/maya

dr. I Ketut Sumadha, Sp.S.

Radiasi HP PenyebabKanker Otak?

Page 26: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201626

L E N S A

Seorang pedagang tengah membersihkan cabai dengan cara mengayaknya di Pasar

Adat Kapal, Badung. Kondisi cuaca dan pasokan petani san-gat mempengaruhi harga cabai

di pasaran. Seperti beberapa waktu lalu harga cabai melam-bung tinggi karena kurangnya

pasokan petani.

MBP/eka

MENGAYAK

Page 27: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 27

P E N D I D I K A N

Dunia pendidikan Karangasem masih bermasalah dengan data. Situasi ini membuat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah-

raga (Disdikpora) sulit menilai capaian kinerjanya. Untuk memperoleh data yang valid, khususnya data buta aksara dan rata-rata lama belajar, Pemkab Karan-gasem melalui Disdikpora berencana melakukan sensus pendidikan. Program itu akan dilakukan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Karangasem. Kadisdikpora Karangasem I Gede Ariyasa menegaskan hal itu, belum lama ini.

Menurut Ariyasa, saat ini data terkait di Disdikpora belum valid lantaran data tersebut tidak dibuat berdasarkan by name by address. Data dari BPS setiap tahun hanya berupa persentase. Ini tentu me-nyulitkan untuk melakukan penanganan karena tidak memperlihatkan kondisi riil. Disdikpora juga sempat membuat data angka buta huruf dan rata-rata lama be-lajar sendiri dengan bekerja sama dengan pihak perbekel di seluruh Karangasem. Namun, data seperti itu tak mendapat pengakuan sebagai data resmi karena tak dikeluarkan oleh lembaga resmi seperti BPS. “Makanya, kami tahun ini menggan-deng BPS melakukan sensus pendidikan secara khusus untuk memperoleh data byname by address itu. Kalau tak ada data seperti itu, yang mana kami mau garap?” kata Ariyasa.

Tahun ini pihaknya fokus pada pen-dataan ini. Penanganan persoalan ini butuh data sasaran yang pasti. Ini hanya dapat dilihat dari proses sensus. Di mana, siapa dan berapa jumlahnya. Sehingga tahu, program apa yang tepat dilakukan untuk mengatasinya. Sedangkan tahun depan, baru akan melakukan penan-ganan sesuai dengan data hasil sensus pendidikan itu. Untuk mematangkan rencana tersebut, pihaknya saat ini se-dang melakukan pembicaraan lebih jauh dengan BPS Kabupaten Karangasem maupun BPS Provinsi Bali. Proses sensus sepenuhnya akan dilakukan BPS

dengan dua sampai tiga orang petugas dari BPS di 78 desa/kelurahan di seluruh Karangasem. Sedangkan, anggarannya diambil dari APBD Perubahan 2016. Namun, berapa besarannya masih se-dang digodok di Disdikpora. “Kesulitan kami selama ini adalah data. Dengan data valid, minimal selama lima tahun kami bisa tangani 70 persen ke atas atau maksimal 100 persen,” tegasnya.

Buta aksara dan rata-rata lama belajar menjadi dua persoalan yang menjadi in-dikator keberhasilan kinerja Disdikpora. Namun, penuntasan buta aksara juga bermuara pada perbaikan rata-rata lama belajar masyarakat Karangasem.

Data di Disdikpora dari hasil peng-galian data sendiri tahun lalu, tercatat jumlah penduduk buta aksara usia 15-59 tahun 2015 mencapai 12.935. Tertinggi terdapat di Kecamatan Kubu sebanyak 2.621 orang, Abang 2.179 orang, Rendang 2.046 orang, Karangasem 1.754 orang, Bebandem 1.120 orang, Sidemen 1.111 orang, Selat 1.090 orang dan Manggis 1.014 orang. Sedangkan untuk data angka putus sekolah, jumlah paling banyak ter-dapat di tingkat SD sebanyak 175 orang siswa, SMP 60 orang, SMA 45 orang dan SMK 32 orang.

Bagiarta

Data Tak Valid

Karangasem Siapkan Sensus Pendidikan

MBP/bagiarta

Salah satu kegiatan belajar di ruang kelas SMPN 3 Amlapura. Sensus pendidikan di-harapkan bisa menjawab persoalan buta aksara dan rata-rata lama belajar.

Page 28: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201628

O L A H R A G A

Sprinter Belanda Dafne Schippers.

MenyamaiRekorBlankersKoenSprinter Belanda

Dafne Schippers bermimpi bisa mengawinkan

gelar juara lari 100m dan 200m di Olimpiade Rio de Janeiro nanti. Karena itu ia memerlukan pemanasan yang cukup agar fisiknya cukup bugar di Brazil Agustus nanti.

Juara dunia lari 200m serta pemegang rekor Eropa itu memilih kejuaraan atletik Dia-mond League di Birmingham se -bagai ajang pemanasan. Lomba yang digelar pada 5 Juni akan menjadi titik tolaknya sebelum tampil di Rio.

“Birmingham Diamond League merupakan lomba yang tepat untuk menguji secara dini diri saya dan me-mulai perjuangan menuju Rio,” ujar atlet berusia 23 tahun dengan tinggi badan 1,79m.

Schippers ingin mengulang sukses pendahulunya Fanny Blankers-Koen. Atlet legendaris Belanda itu memenangkan nomor 100m dan 200m di Olimpiade London 1948. Selain Schippers, atlet top yang akan tampil di kejuaraan itu adalah juara Olim-piade Mo Farah dari Inggris. Sementara pemegang rekor dunia lari 800m, David Rudisha dari Kenya turun di nomor favor-itnya 600m. Ia juga menggunakan event ini untuk pemanasan ke Rio.

Yudi Winanto

MARKAS Borussia Dortmund di Signal Iduna Park , bergemuruh saat tim Liga Jerman itu memasuki

lapangan bersama lawannya Liverpool pada pertandingan pertama babak perempatfinal Liga

Eropa. Lagu “You’ll Never Walk Alone” pun menggema, dinyanyikan oleh fans kedua

klub.Tak hanya mereka, Celtic (Skotlandia)

pun menggunakan lagu ini sebagai lagu kebangsaaan mereka. Seperti dilaporkan Daily Mail, lagu yang dimunculkan dalam film musikal “Carousel” pada 1945 dan dipopuler-kan Gerry and the Pacemakers pada 1963, memiliki sejarah panjang pada

klub-klub tersebut.Lagu yang dilantunkan 65 ribu

penonton di Signal Iduna itu, pertama kali muncul di film “Carousel” karya Richard Rodgers dan Oscar Hammerstein. Sejumlah penyanyi hebat menyanyikan lagu tersebut seperti Frank Sinatra, Judy Garland, Elvis Presley, Andy Williams dan Doris Day.

Puncaknya adalah saat band asal kota Liverpool Gerry and the Pacemakers

menyanyikan “You’ll Never Walk Alone” pada 1963. Liverpudlian, pendukung klub, menjadikan itu bentuk

lagu kebangsaan mereka, spirit untuk mendukung klub kesayangannya dimana pun dimana berlaga. Dikabar-kan pula bahwa personel band tersebut Gerry Marsden menyumbangkan rekaman lagu yang meledak di tahun

1963 itu, pada Liverpool. “You’ll Never Walk Alone” seperti lagu wajib

di stadion the Kop, Anfield. Terlebih bila the Reds menghadapi laga-laga tangguh seperti menantang set-

eru utama di Liga Utama Inggris dari Arsenal, Chelsea hingga Manchester United.

Meski lagu itu kemudian tak lagi menduduki tangga No.1 dikancah lagu pop Inggris, kenyataannya masih terus dinyanyikan

dan menjadi tradisi di the Kop.Legenda Liverpool Steven Gerrard mengenang final Liga Champi-

ons melawan AC Milan di stadion Ataturk, Istanbul Turki pada 2005. Setelah tertinggal tiga gol, timnya mampu bangkit dan memenangkan

pertandingan melalui adu penalti. Itu semua karena lagu tersebut yang dinyanyikan dengan penuh emosi oleh Liverpudlian.

Klopp dan

Page 29: Majalah Bali Post Edisi 134

Pelatih Liverpool

Juergen Klopp

bertepuk tangan

setelah timnya

menahan imbang

Borussia Dortmund

1-1 pada pertandin-

gan pertama babak

Eropa di stadion

Westfallen, Signal

Iduna.

18 - 24 April 2016 29

“Saat mimpi anda kacau, yang anda tunggu adalah babak pertama usai. Menunggu lengkingan lagu itu untuk membakar semangat anda kembali,” ujar Gerrard yang sepanjang 45 menit pertama merasa hancur lebur. “Kemudian Anda mendengar lagu You’ll Never Walk Alone” mungkin yang terkeras paling emosional sepanjang saya menjadi pemain.”

Peristiwa unik terjadi pada 1966 saat Liverpool menundukan Celtics di

yanyikan dengan lantang oleh pendukung tim tamu. Peristiwa

Di Jerman selain Dortmund, klub St Pauli, Kaiserslautern dan Bayer Leverkusen juga fasih menyanyikan lagu tersebut. Menurut Malte Oberschelp yang menulis buku tentang sejarah sepak bola Jerman, pendukung St Pauli pertama

berjudul “Tor!” menulis: “Fans Jerman tak sepenuhnya faham dengan lagu yang dekat dengan klub Liverpool dan Celtic itu. Dibenak mereka, lagu tersebut populer dinyanyikan di pertandingan sepakbola.”

Fans Dortmund pun demikian. Publik di Signal Idu

menghadapi Celtic pada Piala UEFA 1992/1993.Pendukung tuan rumah kian akrab dengan lagu tersebut sete

Kali kondisinya semakin emosional. Pelatih Liverpool Juergen Klopp sebelumnya sukses membawa Dortmund juara Bundesliga, Piala Jerman dan finalis Liga Champions dalam tujuh tahun masa pengabdiannya. Ia mendapat penghormatan besar dari pendukung tuan rumah saat pertama kali “pulang” ke Signal Iduna.

Sebagai balasannya, Klopp tak ber

biasanya saat Divock Origi menjebol gawang Dortmund babak pertama. Ia pun terlihat biasa saat pertandingan

balasan yang menyamakan kedudukan.

Yudi Winanto/dari berbagai sumber

Signal Iduna

Page 30: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201630

O L A H R A G A

MIMPI Markus Rehm berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro, Agustus mendatang, semakin memudar. Atlet berjuluk “Blade Jumper” hingga kini kesulitan mendapatkan izin dari induk olahraga atletik internasional (IAAF) tentang kriteria nomor yang diikuti.

Peraih medali emas Paralimpik 2012 itu ingin mengikuti jejak Oscar Pistorius, si “Blade Runner” asal Afrika Selatan yang memperoleh tiket ke Olimpiade meski meng-gunakan kaki palsu saat berlomba. Kenyataannya sang juara Jerman dengan serat karbon prosthetic-ya menghadapi peraturan yang berse-berangan dengan harapannya.

Aturan baru IAAF memang men-

gizinkan atlet cacat ambil bagian dalam kompetisi melawan atlet normal sepanjang piranti yang digu-nakan tidak memberi keuntungan. Sementara dalam Pasal 144.3 (d) disebutkan tentang larangan peng-gunaan alat bantu mekanik yang menguntungkan sang pemakainya dibandingkan atlet lain yang tak menggunakan peralatan serupa. Rehm telah meminta IAAF untuk meninjau ulang pasal tersebut. Namun hingga saat in belum ada jawaban. Pihak IAAF sebelumnya menyebutkan bahwa mitranya di Jerman tengah melakukan uji coba atas aduan Rehm itu.

Rehm yang mencatat lompatan sejauh 8,10m di Grand Prix indoor

Glasgow, Februari lalu, tidak sabar disuruh menunggu terus karena itu kian menutup peluangnya tampil di Rio. Ia mengancam akan membawa kasus itu ke pengadilan karena IAAF dianggap menghalanginya tampil di Olimpiade.

Atlet berusia 27 tahun itu kehil-angan bagian bawah kakinya dalam sebuah kecelakaan saat berperahu. Ia ternyata memang tidak masuk dalam skuad Jerman yang dipersiapkan ke Brazil, laporan Associated Press.

Olimpiade Rio dimulai pada 5 Agustus mendatang. Babak kuali-

digelar pada 12 dan 13 Agustus.

Yudi Winanto

MBP/net

Atlet lompat jauh Jerman Markus

Rehm.

Terganjal Aturan

Page 31: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 31

MEREBUT medali perak pada Kejurnas Remaja dan Junior di Stadion Rawamangun, Jakarta, Maret lalu, menjadi angin segar buat Ni Made Ariani. Atlet atletik binaan Kota Denpasar ini dipanggil ke pelatnas dan dipersiapkan turun pada ASEAN Youth Games (AYG) di Thailand, 23-24 April.

Ariani menempati urutan kedua nomor lari 100 meter dengan catatan waktu 12.40 detik. Medali emas disabet atlet pelatnas Jeany Nuraini asal DKI Jakarta dengan prestasi 12,18 detik. ‘’Surat resmi panggilan untuk turun di AYG baru saya terima 1 April,’’ ucap Ariani yang otomatis mendapatkan tiket berlaga pada PON Remaja 2017, di Denpasar pekan lalu.

Berlaga di AYG merupakan pengalaman pertamanya pada event berskala internasional. Untuk itu, Ariani getol berlatih di bawah pengawasan trio pelatih Nyoman Suteja, Kadek Sri Suantari, dan Wayan Muliarsana. Ia ingin membuktikan bahwa berlatih di daerah tidak kalah dibandingkan atlet yang menghuni pelatnas. Contohnya atlet lompat jauh Maria Natalia Londa yang menjalani pelatnas di daerah dan dipoles pelatih lokal Ketut Pageh, toh mampu berprestasi lebih baik daripada atlet pelatnas.

Atlet kelahiran Banjar Wanekeling, Desa Sulangai, Petang, Badung, 10 Januari 1999 ini turun di nomor 100 meter dan 4 x 100 meter pada hajatan multievent untuk remaja se-Asia Tenggara. Di nomor estafet, ia tampil bersama Jeany, pelari Jatim, dan seorang atlet daerah lainnya.

Ariani mendulang emas di nomor lari 100 meter dan estafet 4 x 100 meter untuk Denpasar pada Porsenijar Bali 2015. Sementara pada ajang Porprov Bali 2015 di Buleleng, meraih perak di nomor 100 meter. Emas disabet seniornya Ni Nyoman Kerni. Ia belum bisa turun di Pra-PON, sebab lahir 1999, setahun lebih muda dari persyaratan minimal kelahiran 1998.

Ariani merupakan putri kedua pasangan Made Sukarma dan Ni Nyoman Sudiani. Ia sekarang duduk di kelas II Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMKN 1 Denpasar. Dikenal sebagai pelari sejak di bangku kelas V SDN 2 Sesetan, bakatnya makin menonjol saat duduk di SMPN 6 Denpasar. Menjadi polwan adalah cita-cit-anya. ‘’Saya suka polwan sebab berdisiplin tinggi dan ditopang jiwa kepemimpinan,’’ ungkapnya.

Daniel Fajry

Ni Made Ariani

Berlaga di AYG Thailand

Page 32: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201632

O L A H R A G A

FINAL ideal yang terjadi pada turna-men Piala Torabika Bhayangkara 2016 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/4) lalu, akhirnya dimenangkan Arema Cronus Malang. Tim Singo Edan memupus ambisi Persib Bandung dengan skor meyakinkan 2-0 lewat gol-gol yang dicetak Raphael Maitimo dan Sunarto dalam pertandingan yang disaksikan pu-luhan ribu penonton termasuk Presiden Joko Widodo.

Ini merupakan gelar pertama Arema dalam empat kejuaraan tingkat nasional yang diikuti sepanjang 2015-2016 atau se-jak dibekukannya PSSI oleh Menpora dua tahun lalu. Sebelumnya, Tim Singo Edan hanya menjadi juara ketiga dalam ajang Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, dan Piala Gubernur Kalimantan Timur. Klub kesayangan warga Kabupaten Ma-lang ini memang menjadi juara dalam Bali Island Cup II yang digelar di Stadion Wayan Dipta, Gianyar, namun turnamen ini cuma

melibatkan empat klub yang bertanding dengan sistem setengah kompetisi.

Perjalanan Arema menuju tangga juara terbilang mulus. Hamka Hamzah dan kawan-kawan berhasil menjuarai peny-isihan Grup B yang diputar di Stadion Dipta. Hasil ini menguntungkan Arema karena berhak menjadi tuan rumah babak

sendiri tidak disia-siakannya. Lawan berat Sriwijaya FC Palembang yang mencoba menghadang berhasil dilumpuhkan dua gol tanpa balas.

Pertandingan final impian kontra Persib juga tidak begitu berat buat Arema. Duel yang diperkirakan bakal berjalan ketat dan berimbang ini ternyata mampu dimenangkan Arema dua gol. Hasil ini membuktikan kualitas dan kesiapan skuad racikan Milomir Sislija dibandingkan tim-tim ISL lainnya dalam menyongsong Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 yang digelar mulai pertengahan

April. Sislija bahkan menilai Arema se-bagai klub sepak bola dengan komposisi terbaik di Indonesia saat ini.

Arema juga meraih gelar pemain terbaik yang direbut bek sayapnya Johan Alfarizie. Ia menyisihkan dua pemain Arema lainnya, tiga pemain Persib, dua pemain Sriwijaya FC, dan dua pung-gawa Bali United. Sriwijaya FC menjadi juara ketiga setelah menang 2-0 atas Bali United yang bercokol di peringkat keem-pat. Sriwijaya FC mendapat gelar lainnya berupa tim fair play.

Penyerang Persib, Samsul Arif, dan striker Sriwijaya FC, Alberto Gonçalves, dinobatkan sebagai pencetak gol terban-yak dengan tiga gol. Gelar wasit terbaik disabet Thoriq Al Khatiri. Persib cukup terhibur setelah pendukungnya yang lebih dikenal dengan bobotoh ditetapkan seba-gai suporter terbaik turnamen.

Mawa

MBP/wan

Pemain Arema Cronus Malang ketika tampil di Stadion Dipta, Gianyar. Cristian Conzales dan kawan-kawan akhirnya sukses merebut gelar juara Piala Bhayangkara.

Sepak Bola

Arema Akhiri Spesialis Juara Tiga

Page 33: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 33

P E R TA N I A N

Subak Belong, Tarukan, Tampaksiring, pekan lalu, suasananya berbeda dari bi-asanya. Puluhan petani dan anggota TNI, bersama-sama melakukan panen padi Bali Tarukan. Di areal seluas 54 are yang terdiri dari tiga petak, mereka melakukan panen untuk kedua kalinya, Enam bulan lalu, hal serupa juga di lakukan. Namun, areal tanamnya ketika itu setengah dari areal saat ini. Hanya 27,5 are.

Penanaman padi Bali Tarukan, pada musim tanam ini dilakukan tiga petani. ‘’Karena hasilnya pada panen pertama cukup baik, maka ada petani yang ikut menanam padi Bali. Ternyata hasilnya semakin baik,’’ kata Pekaseh Subak Be-long, I Wayan Budiana.

Kali ini panen padi Bali di lahan 54 are menghasilkan padi kering panen seberat 5,28 ton. ‘’Setelah panen yang pertama

berhasil, petani lainnya juga ikut mena-nam varietas padi Bali karena kualitas dan hasilnya memang jauh lebih banyak dibandingkan padi yang sebelumnya mereka tanam,’’ ucap Budiana di sela-sela panen padi Bali bersama puluhan petani serta jajaran Kodim 1616/Gianyar.

Dijelaskannya, selama proses penana-man bibit padi Bali yang diperoleh dari Pasraman Tarukan tersebut, pihaknya menggunakan metode tanam Jajar Le-gowo. Metode ini sesuai arahan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gianyar serta Kodim 1616/Gianyar. ‘’Sebelum menanam padi kami membuat jarak sesuai sistem Jajar Le-gowo 21. Sistem ini membuat penyerapan sinar lebih maksimal sehingga padi bisa tumbuh dengan baik. Selain itu varietas padi Bali ini juga tidak membutuhkan banyak air,’’ tuturnya didampingi Kas-dim 1616/Gianyar Mayor Inf. Wayan Suwitantra.

Selanjutnya, di lahan percontohan yang berlokasi 10 kilometer dari Istana Presiden Tampaksiring itu, petani hanya mengguna-kan pupuk organik. Termasuk untuk mem-basmi hama, digunakan pestisida nabati dari bahan organik. ‘’Pupuk organik ini hanya digunakan sekali saja. Kalau lebih dari itu tanaman padi bisa gemuk dan ini justru memancing wereng, belalang dan serangga lainnya,’’ katanya.

Wayan Budiana mengakui, untuk

menjaga kualitas padi Bali dengan memi-nimalisasi penggunaan pupuk dan bahan kimia, dibutuhkan pengawasan ekstra dan kejelian petani selama empat bulan 15 hari tersebut. ‘’Misalnya bila terlihat bintik putih pada tanaman padi, harus langsung dibersihkan. Apabila dibiarkan akan menjadi sumber wereng. Intinya di sini sangat dibutuhkan kejelian dan ketekunan seorang petani hingga saat panen menghasilkan hasil yang melimpah seperti sekarang ini,’’ ucapnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Tampaksiring I Ketut Warta mengungkapkan, harga beras dari padi lokal Bali tersebut mencapai Rp 20 ribu per kilogram. Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan beras dari padi hibrida yang berada di kisaran Rp 11 ribu per kilogram.

Kadis Pertanian Kabupaten Gianyar Made Raka menyampaikan dukungan-nya untuk pelestarian varietas padi Bali, terlebih kualitas produksi varietas ini jelas lebih baik dari padi lainnya, serta memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. ‘’Kalau sekarang yang membudidayakan varietas padi Bali itu juga ada di Subak Pulagan. Kalau ini memang mau terus dikembangkan oleh petani tentu saya san-gat mendukung,’’ katanya saat dihubungi via telepon.

Manik

Gianyar Mulai Kembangkan Padi Bali

VARIETAS padi Bali patut dikembangkan kembali. Ini su-dah terbukti di Subak, Belong,

Gianyar. Panen kedua tahun ini, jauh lebih tinggi dibandingkan musim tanam sebelumnya. Se-hingga tak heran, jika pengem-

bangan padi Bali di Gianyar kini dilakukan di dua subak.

Selain Subak Belong juga ada di subak Pulagan.

MBP/nik

Petani dan jajaran Kodim 1616/Gianyar saat memanen varietas padi lokal Bali, di Subak Belong, Tarukan, Tampaksiring.

Page 34: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201634

Ketergantungan Bali akan Jawa sangat tinggi. Tak hanya tenaga kerja, juga kebutuhan sehari-hari. Pisang, sayur, janur, ubi, jeruk dan beras pun didatangkan dari Jawa. Ini menandakan Bali sudah tak lagi swasem-

bada pangan. Ada banyak sebab kondisi terjadi. Pertama orang Bali sudah malas bertani. Karena hasil pertanian kalah jauh bila mereka menjadi buruh bangunan. Kedua, lahan pertanian kian menyempit. Ketiga, pajak bumi dan bangunan sangat mencekik, sehingga menjadi alasan para petani menjual lahannya. Keem-pat, irigasi tak lagi baik akibat serbuan perumahan.

Semua itu berkorelasi turunnya kemampuan Bali untuk me-menuhi kebutuhannya.

Kepala Bulog Divre Bali Mansur Siri, pekan lalu, mengakui, pasokan beras untuk stok mayoritas masih didatangkan dari luar Bali utamanya Pulau Jawa. Pasalnya, harga beli gabah maupun beras di Jawa masih di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Sedangkan di Bali, harganya di atas itu. Di samping itu jumlah lahan persawahan di Jawa jauh lebih banyak sehingga produksinya juga lebih besar dibandingkan di Bali.

Ia juga memastikan bahwa stok beras Bali aman untuk 8 bulan

ke depan. Stok beras kurang lebih berjumlah 19 ribu ton. Namun demikian, Bulog terus membeli beras untuk cadangan beras pemerintah. Terakhir, pengadaan untuk lokal sudah dilakukan sebanyak 170 ton yang masuk ke Bulog Divre Bali.

“Bulog ini punya manajemen stok di seluruh Indonesia. Bulog minimal harus mempunyai cadangan 3 sampai 6 bulan ke depan. Kalau di sini umpamanya kebutuhan kita 3.000 ton per bulan, ya…harus ada 9.000 ton di sini minimal,” ujar Mansur Siri.

HPP BaliAnggota Komisi II DPRD Bali A.A. Ngurah Adhi Ardhana

mengatakan, pemerintah pusat semestinya merubah pemikiran-nya terkait HPP beras dan gabah. Mestinya, HPP tidak dipukul rata di semua daerah. Pasalnya, kebutuhan hidup petani antara satu daerah dan daerah lain juga berbeda.

“HPP-nya memang harus HPP Bali, ini harus di-supportoleh yang namanya Badan Usaha Logistik, bukannya justru dijatuhkan,” ujarnya. Politisi PDI-P ini menambahkan, Bali mempunyai angka hidup yang berbeda dengan di Jawa. Bisa jadi lebih tinggi daripada di Jawa, sehingga harga beras dan gabah yang dijual petani menjadi lebih tinggi dari HPP. Oleh karena itu, Bulog mesti memiliki kebijakan sendiri dalam membeli hasil panen petani.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Dewi Setyowati, mengatakan ketahanan pangan salah satunya harus ditumbuhkan, karena Bali sebagai daerah pariwisata di-kunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. “Kebutuhan pangan Bali harus mencukupi untuk 4,3 juta jiwa, ditambah wisatawan bisa 9 juta jiwa perlu makan,” katanya.

Dia menyayangkan, terjadinya konversi lahan di Bali. Untuk itu, BI bekerja sama dengan pakar berusaha mengembalikan ketahanan pangan. Salah satunya bagaimana menjadikan unsur hara tanah tumbuh kembali. “Di tengah keterbatasan lahan ba-gaimana produktivitas bertambah, sehingga minat masyarakat kembali menggarap lahan pertanian,” katanya.

Rindra

Beras punDidatangkandari Jawa

MBP/dok

Sejumlah buruh sedang memanen padi di Tabanan.

Page 35: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 35

A K T I V I TA S

MBP/ist

KABUPATEN TABANAN – Kabupaten Tabanan dikenal sebagai lumbung pangannya Bali, namun tidak dipungkiri masih ada beberapa warganya yang hidup di bawah garis

kemiskinan. Oleh karena itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengajak semua elemen masyarakat untuk

ikut peduli membangun dan berjuang maksimal memer-angi kemiskinan. Hal tersebut terungkap saat Bupati Eka

memberikan bantuan bedah rumah dari CSR BPD Bali dan dari dana APBD Tabanan kepada dua KK miskin diBanjar

Munduk Andong, Desa Bangli, Baturiti, Rabu (6/4).

MBP/ist

FH UNMAS - Dekan FH Unmas Denpasar I Nengah Sus-rama, S.H., M.H., Senin (4/4) meyudisium 51 sarjana baru.

Dari jumlah itu, sebagian besar meraih predikat sangat memuaskan. Hingga yudisium, FH Unmas Denpasar sudah

menamatkan 2.886 sarjana. Mereka ini adalah lulusan yang menguasai keilmuan, memiliki kompetensi dan ber-

daya saing tinggi.Saat itu, I Nengah Susramamenyerahkan penghargaan kepada tigalulusan terbaik yakni Nudya Ayu

Pramesti (IPK 3,79), Komang Ayu Selvia (3,76) dan I Ketut Gede Citarjana Yudiastra (3,75).

MBP/ist

FIAK UNHI - Fakultas Ilmu Agama dan Kebudayaan (FIAK) Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar,

Kamis (31/3) genap berusia 53 tahun. Memeriahkanpuncak hari jadinya itu, FIAK Unhi menggelar garapan

topeng berjudul‘’Satya Semaya’’ di lapangan depan Pura Maha Widya Mandira Kampus Unhi. Menariknya, tari

topeng ini digarap civitas akademika FIAK Unhi melibat-kan dekan, dosen dan mahasiswa sebagai penari maupun

penabuh. Dalam garapan berdurasi sekitar satu jam itu, Dekan FIAK Dr. I Wayan Subrata, M.Ag. memerankan

Raja Bali Sri Astasura Ratna Bumi Banten.

MBP/ist

FSB UNUD - Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) Universi-tas Udayana (Unud) melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM) 2016 di Kelurahan Sanur. Keg-iatan yang dimulai akhir Maret hingga pertengahan bulan

April tersebut dibuka oleh Dekan FSB, Kamis (31/3).Di per-guruan tinggi (PT) ada tiga kewajiban yang harus dipenuhi

yang disebutTri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pembelaja-ran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM).

Hal ini disampaikan Dekan FSB Unud Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A.

Page 36: Majalah Bali Post Edisi 134

36

L I N G K U N G A N

18 - 24 April 2016

Nusa Penisa mulai berbenah. Tak hanya pembangu-nan infrastruktur, penataan pantai juga dilakukan. Namun, kesannya terlambat. Sebab sebagian besar pantai sudah ‘’dipagari’’ bangunan. Bahkan

sebagian besar melanggar sempadan pantai yang ditetapkan 100 meter.

Hal itu pun menjadi perhatian Bupati Klungkung I Nyo-man Suwirta. Ketika berkunjung ke daratan Nusa Penida, ia pun menyoroti maraknya bangunan yang ada di pinggir pantai. Katanya, bangunan tersebut tidak memiliki izin. Pasalnya, sesuai dengan aturan sempadan pantai, seharusnya tidak ada bangunan dalam jarak 100 meter dari garis pantai.

Bupati Suwirta mengungkapkan, tidak melarang inves-tor untuk ikut mengembangkan pariwisata di Nusa Penida. Apalagi, tidak sedikit pengusaha lokal asal Nusa Penida ikut membangun akomodasi di Nusa Penida. Namun ia mem-inta agar pembangunan akomodasi tersebut jangan sampai mengorbankan kawasan publik. “Jangan sampai semua membangun di pinggir pantai sehingga akses menuju pantai tertutup dan masyarakat Nusa Penida kesulitan saat ke pan-tai,” bebernya di sela-sela mengunjungi Nusa Penida, Rabu (6/4) kemarin.

Walaupun ia meminta agar pantai yang milik publik dibebaskan dari bangunan, Pemkab Klungkung juga telah memohon agar sempadan pantai yang ditentukan 100 meter dikurangi menjadi 25 meter. “Dengan regulasi yang tepat bangunan yang ada di Nusa Penida bisa ditata dengan baik, sehingga dapat mendukung pariwisata dan tidak mengor-bankan masyarakat lokal,” sebutnya.

Perlu diketahui, sebelumnya Bupati Suwirta memberikan usulan untuk mempersempit radius sempadan pantai. Pada surat masukan Bupati Klungkung terkait pembahasan Ran-perda Provinsi Bali tentang Arahan Peraturan Zonasi (APZ) Nomor 800/704/Bappeda, Bupati Suwirta mengusulkan un-tuk mempersempit radius yang sudah diterapkan pada APZ. Surat yang disampaikan kepada Ketua DPRD Provinsi Bali melalui Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Provinsi Bali tersebut meminta agar kawasan pantai yang dibatasi 100 meter dari garis permukaan air laut surut terendah, diusulkan untuk dipersempit lagi agar di bawah 100 meter.

Diusulkan juga terkait arahan zonasi sempadan pantai yang perlu diatur lebih detail lagi terhadap pemanfaatan sempadan pantai tersebut. Untuk sempadan pantai dari 0-25 meter diarahkan untuk apa? dari 25-50 meter diarahkan untuk apa? Demikian pula dari 50 meter sampai 100 meter diarahkan untuk apa saja, demikian salah satu usulan yang tertuang dalm surat yang ditandatangani Bupati Suwirta.

Farendra

Nusa PenidaMulai Berbenah

Page 37: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 37

MAHALNYA harga kebutuhan pokok dan material bangunan di Nusa Penida lebih mahal dari Bali daratan. Ini dikarenakan terbatasnya transportasi yang menghubungkan Klungkung dan Nusa Penida. Ini pula yang menjadi salah satu alasan, mengapa pengembangan Nusa Penida lebih lambat.

Namun, sekarang semestinya itu tak terjadi lagi. Sebab akses transportasi ke Nusa Penida semakin dimudahkan. Salah satunya dermaga di Desa Pesinggahan. Di dermaga itu, kini semakin ramai dengan aktivitas bongkar muat material dari Klungkung daratan ke Nusa Penida. Aktivi-tas yang sudah terjadi sejak awal tahun 2016 ini dimanfaatkan sejumlah kontraktor untuk men-gangkut material. Keberadaan penyeberangan material dengan menggunakan kapal tongkang di Pesinggahan ini pun melancarkan distribusi mate-rial untuk proyek-proyek di Nusa Penida.

Sejumlah alat berat beroperasi memindahkan material ke kapal tongkang yang menyandar di bibir pantai. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengungkapkan, Pantai Pesinggahan akan men-jadi pusat penyeberangan ke Nusa Penida. Pantai tersebut nantinya akan menjadi segitiga emas transportasi laut bersama penyeberangan di Desa Sampalan dan di Bias Munjul, Nusa Ceningan. “Sekarang sudah berjalan aktivitas penyeberan-gan di Pantai Pesinggahan. Tapi kita harus buat pelabuhan lebih permanen disana. Nantinya, Pan-tai Pesinggahan akan menjadi konektivitas Bali daratan dan Nusa Penida,” bebernya, Rabu (6/4).

Terkait dengan beroperasinya kapal tongkang yang mengangkut material bangunan, menurut Bupati Suwirta, operasional kapal dilaksanakan oleh Sinar Bali. Selain kontraktor Sinar Bali, se-jumlah kontraktor yang kini mengerjakan proyek di Nusa Penida juga memanfaatkan Pantai Pesing-gahan untuk menyeberangkan material.

Ia mengakui, keterbatasan penyeberangan yang mengangkut material, membuat harga material di Nusa Penida menjulang tinggi. Dengan meman-faatkan Pantai Pesinggahan untuk menyeberang-kan material, hal itu dapat membantu dalam mem-percepat pembangunan di Nusa Penida. “Dengan failitas ini, selain mempercepat pengerjaan proyek, juga harga material bisa ditekan sesuai dengan harga satuan yang ditetapkan pemerintah,” pungkasnya.

Farendra

Transportasi ke Nusa PenidaTak Lagi Susah

Sejumlah kapal di Sanur, sedang menaik-

kan penumpang menuju Nusa Penida.

MBP/dok

Page 38: Majalah Bali Post Edisi 134

P A R I W I S A T A

18 - 24 April 201638

”Water Blow” Nusa Dua, Keindahan Terusik Sampah

Dari kejauhan water blow seperti buih besar berwarna putih tengah menari ke atas. Semakin besar dan kencang ombak yang datang, semakin tinggi ombak menjulang melewati tebing. Pemandangannya sungguh indah.

Page 39: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 39

Nusa Dua merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Pulau Bali khususnya Bali Selatan. Di Nusa Dua ter-dapat banyak tempat wisata, salah satunya Pulau Pen-insula. Di pulau ini ada tempat wisata yang sangat me-

narik untuk dikunjungi yakni Water Blow. Tak sedikit wisatawan maupun masyarakat setempat yang datang hanya untuk berfoto

prewedding. Sayang, kawasan yang memang terbuka untuk umum ini dikotori sampah plastik puntung rokok hingga pembungkus makanan oleh pengunjung.

Sebelum masuk ke kawasan water blow, Anda akan disambut dengan patung Krisna dan Arjuna. Patung tersebut menggam-barkan Raden Arjuna yang memegang panah sedangkan kusir Raden Arjuna, yakni Prabu Kresna memegang pecut (cemeti). Pengunjung dari seluruh Indonesia juga bisa menikmati keinda-han samudra Hindia yang berada di Kawasan Pulau Peninsula, Nusa Dua.

Direktur Operasional Indonesia Tourism Developmen Cor-poration (ITDC), AA Ngurah Wirawan, membenarkan prihal tersebut. Menurutnya, kawasan indah seperti Pulau Peninsula seharusnya dijaga kebersihanya oleh para pengunjung sehingga tetap lestari.

“Banyak sekali pengunjung yang datang untuk berfoto. Tapi mereka berfoto sambil membuang sambah. Coba lihat putung rokok dan sampah plastik di kawasan water blow ini. Member-sihkan sampah di batu karang ini sangat sulit,” ungkap Ngurah Wirawan.

Guna mengawasi pengunjung agar tidak membuang sampah di kawasan tersebut, Ngurah Wirawan mengaku akan segera melakukan penambahan tempat sampah serta mengefektifkan pengawasan dan imbauan. “Di sebelah utara water blow ini terdapat menara yang telah dipasangi CCTV untuk mengawasi,” katanya.

Menurutnya, sejak awal pihak ITDC telah melakukan pemi-sahan sampah plastik dan berupaya menekan produksi sampah plastik. Pihaknya pun sangat mendukung gerakan pengurangan sampah plastik yang dicanangkan pemerintah. Sementara, ITDC telah melakukan pengolahan sampah organik dan limbah cair.

“Sampah organik diolah menjadi kompos sedangkan limbah cair dari hotel diolah sehingga bisa dimanfaatkan kembali untuk penyiraman. Kawasan lagun yang digunakan sebagai pengolahan limbah ITDC kini menjadi habitat sejumlah burung dan hewan air,” terangnya.

Resort Manager Hotel Ayodya Ketut Wirabawa menyatakan harapannya agar masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke kawasan Panisula ikut menjaga kebersihan. “Saya berharap harus ada ketegasan dari pengelola kepada pengunjung yang membuang sampah. Kami berharap ada penambahan fasilitas seperti CCTV untuk pengawasan,” ucapnya.

Dia juga mendukung gerakan yang dicanangkan oleh pemer-intah mengenai pengurangan sampah plastik. Pihaknya secara internal sudah melakukan himbauan dan upaya pengurangan penggunaan plastik. Disebutkan produksi sampah hotel yang disominasi sampah organik mencapai sekitar 1 ton. Sedangkan sampah plastiknya hanya 10 persen. “Kami akan olah sampah organik kita hingga 50 persen,” pungkasnya.

Parwata

Page 40: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201640

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

MBP/ist

HKG PKK - Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahter-aan Keluarga (HKG PKK)ke-44 di Kabupaten Gianyar merupakan

momentum untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indone-sia yang dimulai dari keluarga. Gerakandari, oleh, dan untuk

masyarakat selayaknya diimplementasikan dalam keseharian dan dilaksanakan berkesinambungan. Hal tersebut diungkapkan Wakil

Bupati Gianyar Made Mahayastra saat menghadiri puncak acara HKG PKK ke-44 di Wantilan Pura Tirta Empul, Tampaksiring,

Kamis (31/3).

MBP/ist

SMPN 3 - Puncak HUT ke-37 SMPN 3 Denpasar, Jumat (1/4) dirayakan dengan meriah. Saat itu, dipentaskan tari kebesaran

SMPN 3 Denpasar Tri Lingga dan Wali Kota IB. Rai Dharmawi-jaya Mantra meresmikan bengkel kreativitas seni daur ulang.

Sementara itu, para guru SMPN 3 Denpasar juga ikut larut dalam kegembiraan dengan mengisi acara HUT. Para guru ikutma-

jangeran dan menjadi penari joged bumbung. Kepala SMPN 3 Denpasar I Wayan Murdana, S.Pd., M.Psi., menegaskan kreativi-

tas SMPN 3 Denpasar selalu dikaitkan dengan visi Denpasar seba-gai kota bersih, berbudaya dan kreatif, serta melahirkan harmoni

dan kebahagiaan.

MBP/ist

STIKOM BALI - Perusahaan Information and Communications Technology (ICT) terbesar nomor 3 di dunia Fujitsu Corporation Ltd. Tokyo, Jepang dan Sekolah Tinggi ICT (STMIK) terbaik no-

mor 3 di Indonesia, Stikom Bali, telah mencapai kesepakatan men-jalin kerja sama magang untuk mahasiswa Stikom Bali. Kesepaka-tan itu ditandatangani di Kantor Pusat Fujitsu di Tokyo oleh Seiya

Yamazaki (Professional Engineering, Japan Director of Fujitsu)dan Ketua Stikom Bali Dr. Dadang Hermawan, Selasa (22/3).

MBP/ist

ISUZU DENPASAR - Astra Isuzu Denpasar, Sabtu (2/4), mengge-lar ‘’Isuzu Family Touring Bali 2016 Makes U-Xiting’’. Kegiatan ini

bertujuan untuk mengapresiasi serta merangkul dan lebih men-gakrabkan keluarga besar pengguna Isuzu khususnya MU-X.Tour-ing ini dikuti sebanyak 25 kendaraan denga rute di sekitar kawasan

-tan inijuga diharapkan bisa menjadi media untuk memperkenalkan

kepada masyarakatluas di Bali, bahwa Isuzu memiliki kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) yang sangat andal.

Page 41: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 41

MBP/ist

BPR GROUP - Bank BPR Group Sri Partha Pusaka yang terdiri BPR Sri Partha, BPR Antenk, BPR Ashi, BPR Pusaka dan

BPR Tish, Minggu (3/4), meningkatkan keterampilan SDM-nya melalui Pelatihan Kredit dan Yuridis di Hotel Puri Nusa Indah, Jl. Waribang Denpasar Timur. Kegiatan ini menampilkan pembicara

I Nengah Sutrisna, S.E. dan Ir. Ketut Harta Yasa, S.H., M.H., MBA., M.Kn. yang meningkatkan keterampilan SDM BPR Group Sri Partha tentang Penerapan Akibat Hukum dari Mora-Debitoris

dan Mora-Creditoris (Perjanjian Kredit). Pelatihan dibuka oleh Ketua Pendidikan I Made Budha, S.E. yang Direktur Utama BPR

Pusaka Denpasar.

MBP/ist

BUPATI KARANGASEM - Dalam upaya menekan angka kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat

menyangkut tempat tinggal layak huni, Dinas Sosial Kabupaten Karangasem menggelar acara sosialisasi dan penyerahan secara

simbolis bantuan bedah rumah di Wantilan Yayasan Yasa Kerti, Senin (4/4).Bedah rumah melaui dana Perubahan APBD II

Kabupaten Karangasem untuk tahun 2016 sebanyak 1.402 unit. Bantuan bedah rumah ini diserahkan secara simbolis oleh Bupati

Karangasem IGA Mas Sumatri kepada sembilan orang mewakili masing-masing kecamatan di Kabupaten Karangasem dan ban-

tuan CSR dari BPD.

MBP/ist

UNHI DENPASAR - Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar dipercaya oleh Kopertis Wilayah VIII Kemenristek

Dikti untuk menyelenggarakan seleksi tahap II Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Pergu-

ruan Tinggi (ON MIPA-PT) tingkat wilayah VIII tahun 2016 pada 5 - 6 April2016. Acara yang berlangsung dua hari di

Kampus Unhi tersebut diikuti 288 peserta dari 28 perguruan tinggi negeri dan swasta di Bali, NTBdan NTT. Acara tersebut

dibuka Rektor Unhi Dr. IB Dharmika, disaksikan Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi Dr. AA Ngurah Sadiartha.

MBP/ist

SENATOR RI - Pada awal menjadi anggota parlemen di Senayan, Jakarta, peraih suara tertinggi di Pemilu DPD

2014 yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWSI III adalah satu-satunya wakil Bali yang membidangi bidang

agama di antara komisi (DPR-RI) dan komite (DPD-RI).Pascaterbitnya Peraturan Menteri Agama No.54 Tahun 2014,

Senator RI Gusti Wedakarna secara getol mengawal kepen-tingan aspirasi Hindu dalam pendirian sekolah Hindu, di antaranya dalam catatan resmi Komite III Bidang Agama

DPD-RI telah terjadi dua kali rapat kerja dalam periode 2015-2016.

Page 42: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201642

H I B U R A N

SHEILA ON 7, personel grup musik lawas yang berdiri di Yo-gyakarta 6 Mei 1996, tidak akan mengubah genre musiknya dari

pop ke yang lain. Sebab, aliran tersebut yang membuat masyarakat mengenalnya. “Kami tidak akan mengubah genre musik yang pertama kami rilis oleh Sheila On Seven ke aliran lain, apalagi ke genre melayu, karena itu bukan tipe musiknya Sheila on 7,” ujar gitaris Sheila On 7, Eros di Pekanbaru, baru-baru ini.

Kelompok musik yang sudah me-nelorkan delapan album ini tidak bisa

memprediksikan kapan akan merilis lagu lagi. “Untuk album baru pasti ada, kalau tidak dari mana bisa dapat uang, tetapi buat waktunya kapan, kami belum bisa memastikannya,” ucapnya. Ia mengaku, di Pekanbaru ini merupakan konser tour mereka, dan dalam konser itu mereka membawakan lagu dari album perdana sampai album yang keluar di tahun 2014. Dengan jumlah lagu sekitar 13-16 lagu.

Sementara itu, perwakilan dari Bold Xperience Rio Saputra mengatakan bah-wa materi musik yang ditampilkan yang berkualitas dan konsep konser yang lain

dari yang lainnya. Salah satu sarana yang ditampilkan adalah multi medianya.

“Kita buat penikmat hiburan yang ber-beda, yang tidak mudah dilupakan. Acara ini dikemas dengan konsep pertunjukan musik yang megah yang didukung dengan Vidio Multimedia Semi-surrounding yang dipersiapkan dengan matang,” ucapnya.

Setelah tampil di Medan dan Kota Pekanbaru, Raisa dan Sheila on 7 tampil di Palembang pada 13 April 2016 di Grandballroom Hotel Novotel.

KMB

Sheila on 7

Komit Genre Pop

MBP/ant

Eros, gitaris band Sheila On 7 menunjukkan kebolehannya saat

konser, belum lama ini.

Page 43: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 2016 43

AKTRIS Hollywood Drew Barrymore dan suaminya Will Kopelman akan bercerai, berdasarkan keterangan dari pasangan itu yang dirilis ma-jalah People.

“Sayangnya keluarga kami akan berpisah secara legal, meski perceraian ini tidak membuat kami berhenti merasa seperti keluarga,” kata mereka dalam pernyataan.

“Perceraian bisa jadi mem-buat seseorang merasa gagal, tapi suatu saat kau akan mera-sakan bersyukur karena hidup terus berjalan... Anak-anak ada-lah dunia kami, dan kami tak sabar menghabiskan sisa hidup kami dengan mereka sebagai prioritas pertama.”

Barrymore dan Kopelman menikah pada 2012 dan memili-ki dua anak bersama, seperti di-lansir dari Reuters. Sang aktris sebelumnya menikah dengan pemilik bar Jeremy Thomas pada Maret 1994, kemudian mengajukan perceraian kurang dari dua bulan kemudian. Pada Juli 2001 ia menikah dengan komedian Tom Green, namun Green mengajukan cerai kurang dari enam bulan kemudian.

KMB

Drew Barrymore Bercerai

Drew Barrymore

MBP/ant

Page 44: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201644

A K T I V I T A S

MBP/ist

BPR LESTARI - Dimulai dari ide sederhana, yakni memberikan apresiasi kepada para pebisnis di Bali yang sedikit banyak berkon-

tribusi terhadap perekonomian daerah, maka Entrepreneur Festival mulai digelar sejak tiga tahun yang lalu. Itulah yang disampaikan

Alex P. Chandra,inisiator ajang berkumpulnya para pengusaha ini. Sabtu (2/4) lalu BPR Lestari bekerja sama dengan Money and I danAkubank kembali menggelar event tahunan The 3rd Annual

Entrepreneur Festival 2016, dengan tema “Go Online or Go Away”.

MBP/ist

WABUP BADUNG - Guna memastikan pelaksanaan Ujian Na-sional (UN) tingkat SMA/SMK di Kabupaten Badung berjalan aman dan lancar, Wakil Bupati (Wabup) Badung Drs. I Ketut

Suiasa bersama Kadisdikpora Badung I Ketut Widia Astika me-mantau jalannya UN hari pertama di SMAN 1 Kuta dan SMAN

1 Kuta Utara,Senin (4/4). Dari pantauan di dua sekolah tersebut, UN berjalan lancar. Ini dapat dilihat dari kehadiran siswa yang

tepat waktu dan tidakada yang absen serta distribusi logistik soal-soal ujian juga tidak adamasalah.

MBP/ist

PPS UNMAS - Program Pascasarjana (PPS) Unmas Denpasar menambah aluminya. Direktur PPS Unmas Prof. Dr. A.A. Putu

Agung, M.Si., Selasa (5/4) melepas 49 magister. Dari jumlah itu, 20 Magister Prodi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pengelo-

laan Lingkungan (P2WL) dan 29 Magister Manajemen (MM).Yang menarik dari jumlah itu, lima lulusannya meraih nilai sempurna yakni 4,0 (semuanya dari MM). Mereka adalah Cahya Sudiarta, Kadek Purwantara, Inten Pertiwi, Nyoman Surya Wijaya dan Ni

Komang Nariani.

MBP/ist

WALI KOTA - Pelaksanaan Ujian Nasonal (UN) di SMA Dwijendra Denpasar benar-benar berlangsung berintegritas.

Semua Standar Operasional Prosedur (SOP) UN dilakukan secara ketat. Pelaksanaan UN di SMA Dwijendra langsung

dipantau Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, didampingi Kabid Dikmen Drs. I Wayan Supartha,

M.Pd. Wali Kota langsung diterima Kepala SMA Dwijen-dra Denpasar IB Alit Bajra Manuaba, S.Pd. dan Sekretaris

Yayasan Dwijenda Ir. I Wayan Abdi Negara, M.Si. Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengaku

puas memantau UN di SMA Dwijendra karena berlangsung kondusif dan berintegritas.

Page 45: Majalah Bali Post Edisi 134

4518 - 24 April 2016

MBP/ist

BUPATI BADUNG - Guna mewujudkan performa kinerja SKPD yang dapat merespons kebutuhan masyarakat, seiring dengan

ekspektasi masyarakat akan kehadiran pemerintah dalam men-yuguhkan kualitas pelayanan public, mendapat perhatian serius oleh Bupati dan Wakil Bupati Badung Giri Asa. Komitmen Pem-

kab Badung untuk menyuguhkan pelayanan publik yang semakin berkualitas kini kembali ditegaskan oleh Bupati Badung. Guna menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik yang

lebih baik, pihaknya minta kepada segenap SKPD di Kabupaten Badung yang memberikan pelayanan publik mampu menyuguh-kan layanan yang cepat, murah dan tepat. Demikian kata Bupati

Badung I Nyoman Giri Prasta.

MBP/ist

RAPAT KERJA - Dalam rangka memantapkan serta memastikan program pembangunan tahun 2017 di Kabupaten Badung diran-cang dengan penuh inovasi serta mengimplementasikan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Badung periode 2016-2021, Senin

(4/4) Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Wakil Bupati I Ketut Suiasa memimpin langsung Rapat Kerja SKPD di ling-

kungan Pemkab Badung di Ruang Kriya Gosana Puspem Badung di Mangupura. Rapat kerja dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda)

Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika dan dipandu Kepala Bappeda dan Litbang I Wayan Suambara. Turut hadir para kepala

SKPD serta para sekretaris SKPD.

MBP/ist

BUPATI KARANGASEM - Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri didampingi Wakil Bupati Karangasem Artha Dipa,

Sekda Kabupaten Karangasem I Gede Adnya Mulyadi, Forkofimda, pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Ka-

bupaten Karangasem, Camat Bebandem, unsur Muspika dan Kepala Desa Buana Giri melakukan bedah rumah tidak layak

huni dengan peletakan batu pertama pembangunan kembali di Banjar Dinas Linggasana, Desa Buana Giri, Kecamatan

Bebandem, Rabu (6/4).

MBP/ist

SMPN 4 - Jika sekolah lain menekankan pendidikan karakter siswa secara umum, di SMPN 4 Denpasar lebih khusus lagi dalam

membudayakan pendidikan karakter Hindu. Hal itu dilakukan warga sekolah untuk memberi penguatan pendidikan karakter

bebasis kearifan lokal Bali.Kampanye penguatan karakter Hindu dilakukan SMPN 4 Denpasar saat puncak HUT ke-37 SMPN 4

Denpasar, Jumat (1/4) ditandai dengan pembukaan selubung kar-ikatur ajeg Bali yangberisi guru dan siswa mencakupkan tangan

‘Om Swastiastu’.Pembukaan selubung dilakukanKepala SMPN 4 Denpasar Drs. I Wayan Dania, M.Pd., bersama Ketua Komite Gusti

Ketut Anom, S.Sos., beserta guru dan OSIS.

Page 46: Majalah Bali Post Edisi 134

A K T I V I T A S

18 - 24 April 201646

MBP/ist

SPB STPBI - Berbicara tentang potensi sumber daya alam Indonesia memang tidak ada habisnya. Indonesia kaya akan

flora, fauna dan berbagai keindahan alamyang dapat men-jadi daya tarik pariwisata. Pengamat pariwisata Drs. IKetut

Suarja, M.Si. mengatakan hal itu pada Musyawarah Wilayah (Muswil) Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia (HMPI) di Kampus SPB-STPBI. Saat itu, ia menjelaskan tentang pari-wisata di antara harapan dan tantangan. Sementara itu, Ketua

Panitia Pelaksana Muswil HMPI Korwil V I Made Wahyu Setiadi (18) mengatakan, kegiatan musyawarah wilayah ini

diikuti oleh perwakilah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi pariwisata di Indonesia.

MBP/ist

YPWK - Dalam upaya mengajegkan dan menguatkan ekonomi desa pakraman di Bali, Yayasan Pendidikan Widya

Kerthi (YPWK) sebagai Badan Penyelenggara Universitas Hindu Indonesia (Unhi) dan Taman Kanak-kanak (TK) Hindu

Widya Kerthi menyelenggarakan Dharma Santhi bersama Badan Kerja Sama Lembaga Perkreditan Desa (BKS LPD) Provinsi Bali di aula rektorat lantai tiga Unhi, Senin (4/4). Acara dihadiri Rektor Unhi Dr. Ida Bagus Dharmika, M.A. dan seluruh jajarannya, Ketua Dewan Pengurus YPWK Dr.

A.A.Ngurah Gede Sadiartha, S.E., M.M., Ketua BKS LPD Provinsi Bali Drs. I Nyoman Cendikiawan, S.H., M.Si., Ida

Pedanda Gede Rai Manuaba, seluruh pengurus LPD di Bali dan seluruh civitas akademika YPWK Unhi.

MBP/ist

FT UNMAS - Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati (FT Unmas) melepas 11 calon wisudawan, Sabtu (2/4). Pada acara

yudisium periode pertama tahun 2016 itu dilakukan di Hotel Sunda, Jalan Bedahulu, Denpasar. FT Unmas melakuandua kali

yudisium yaitu periode April dan September. “Mestinya ada 15, tetapi ada yang belum selesai tugasnya. Akhirnya kami pending saja, kita berikan kesempatan September,” kata Dekan FT Un-mas Ir. Made Letera, M.Si. Tahun kemarin, FT Unmas meneri-ma 69 mahasiswa reguler dan 15 mahasiswa lanjutan sehingga

total mahasiswa yang diterima sebanyak 84 orang.

MBP/ist

DPR RI - Perjuangan salah satu anggota Komisi IV DPR-RI dari Fraksi PDI PerjuanganDrs. I Made Urip, M.Si., tidak

saja di kampung halamannya di Kabupaten Tabanan yang te-lah menggelontorkan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

sebesar Rp 3,28 miliar, juga daerah lain seperti Kabupaten Gi-anyar yang telah disalurkan BLM tahun 2015 Rp 2,13 miliar. Realisasi Program BLM yang telah diperjuangkan Made Urip

tersebut untuk sektor pertanian dan peternakan.

Page 47: Majalah Bali Post Edisi 134

4718 - 24 April 2016

MBP/ist

SENATOR RI - Pernahkah terbayang bahwa salah satu pe-nyebab merosotnya citra Bali di dunia pariwisata adalah masalah

transportasi yang tidak pernahdituntaskan oleh pemimpin Bali, baik di provinsi maupun kabupaten/kota. Masalah demi masalah datang tiap tahun, tetapi tidak ada solusi konkret. Kini sengkarut

masalah transportasi darat, laut dan udara berusaha diuraidan diperjuangkan oleh Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah

Arya Wedakarna MWS III - anggota Komite III yang membidangi pariwisata, kesra dan tenaga kerja. Menurut Arya Wedakarna,

masalah transportasi di Bali bisa diselesaikan dengan cepat jika ada ketegasan dari pemerintah.

MBP/ist

AUDENSI - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didamp-ingi Ketua DPRD Kab Badung I Putu Parwata, Wakil Bupati

Badung I Ketut Suiasa dan Sekretaris Daerah Kab Badung Kompyang R. Swandika melakukan audensi sekaligus meny-

erahkan LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) Ka-bupaten Badung tahun 2015 kepada BPK Perwakilan Provinsi

Bali. Mereka diterima Kepala BKP Perwakilan Provinsi Bali Dori Santosa, S.E., M.M. di kantor BPK Perwakilan Provinsi Bali, Kamis (31/3). Turut hadir Inspektorat Kab. Badung Luh

Suryaniti, Kabag Keuangan Ketut Gede Suyasa dan Kabag Aset dan Perlengkapan I Wayan Puja.

MBP/ist

IKA PNB - Guna memperkenalkan dan lebih mendekatkan keberadaan Ikatan Alumi Politeknik Negeri Bali (IKA PNB)

kepada masyarakat, pengurus IKA PNB akan menggelar 2 Decades Reunion, 15 Mei mendatang. Kegiatan ini digelar di

Lapangan Renon, Sisi Timur mulai pukul 06.00 wita. Kegiatan yang diisi dengan berbagai aksi kepedulian terhadap lingkun-

gan ini mengambil tema “Hidup Sehat Peduli Lingkungan”.Selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan ini juga mengusung

konsep green life untuk menggemakan gerakan olah raga dan kepedulian akan bahaya polusi sampah plastik.

MBP/ist

LP2M UNWAR - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Ke-pada Masyarakat (LP2M) Universitas Warmadewa (Unwar)

mengadakan kegiatan klinik proposal penelitian pada Sabtu (2/4). Pembicara dalam acara tersebut adalah Prof. Dr.

Ir. Yuli Hariyati, MS., dosenUniversitas Jember sekaligus reviewer Kemenristek Dikti.Rektor Unwar, Prof. dr. I Dewa

Putu Widjana, DAP&E.Sp. Park., mengatakan, klinikpropos-al adalah suatu kegiatan untuk me-review proposal-proposal yang dibuat oleh mahasiswa maupun dosen yang dilakukan

oleh tim reviewer, dari Universitas Jember dan Dikti.

Page 48: Majalah Bali Post Edisi 134

T R A D I S I

18 - 24 April 201648

Menengok Kabupaten Bangli, yang nampak tak hanya po-tensi alamnya yang cukup memesona. Di balik itu,

kabupaten yang memiliki Danau Batur ini juga menyimpan sejumlah tradisi unik. Salah satunya Ngusabha Tegenan yang rutin dilakukan oleh krama di Desa Pak-raman Palaktiying, Desa Landih, Bangli. Lalu, bagaimana tradisi itu, dan makna apa yang terkandung di dalamnya?

Ngusabha Tegenan menjadi warisan leluhur yang masih dipegang teguh dan dilaksanakan krama di Desa Pakraman Palaktiying Desa Landih, meskipun arus globalisasi semakin deras. Ngusabha terse-but berlangsung di Pura Dalem Pingit yang berada di sekitar permukiman warga. Mend-engar namanya, Ngusabha ini menonjolkan sarana upacara berupa tegen-tegenan, yang terbuat dari sebatang kayu sakti (dapdap). Satu ujungnya diisi dengan tipat kelanan dan ujung satunya diisi buah-buahan, jaja begina, dan jaja uli serta dilengkapi sam-pian (hiasan janur). Sepintas, ukurannya sama seperti gebogan.

Bendesa Adat Palaktiying I Wayan Budikarda menjelaskan Ngusbha Tegenanini berlangsung pada Tilem Kesanga. Te-genan yang dihaturkan itu, sudah dipersiap-kan oleh krama dari rumahnya. Sekitar pukul 16.00 Wita, dihaturkan ke Pura Dalem Pingit, ditempatkan di depan palinggih. “Tegenandiaturkan oleh krama Pangarep dan Bala Angkep,” ujarnya belum lama ini.

Sekitar pukul 21.00 Wita, seluruh krama melakukan persembahyangan seperti biasa. Satu jam selanjutnya baru dilakukan prosesi ngelungsur yang didahului dengan tegenan desa. Setelah itu baru dilanjutkan dengan tegenan masing-masing yang iringi sorakan. Kemeriahan upacara semakin dirasakan pada saat terjadi perebutan tegenan desa di jaba pura. “Yang pertama di-lungsur adalah tegenan desa. Setelah itu baru lanjut ke te-genan masing-masing,” kata Budikarda.

Sampian yang ada pada tegenan itu, kata Budikarda tidak diperkenankan untuk dibuang. Namun harus dipasang di angkul-angkul rumah, sebagai pertanda adanya nyepi desa yang dimulai keesokan harinya. Nyepi ini persis dengan nyepi pada umum-

nya, yakni harus menerapkan catur bratha,yakni amati gni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelanguan(tidak berfoya-foya atau menikmati hiburan) dan amati lelungaan (tidak bepergian). Jika ada masyarakat yang melanggar, maka dikenakan sanksi, yakni denda berupa satu kilo beras per orang. “Nyepi ini berlangsung selama dua hari. Ini sudah menjadi tradisi turun temurun. Kalau ada yang melanggar, maka akan dikenakan sanksi,” tegasnya.

Makna yang terkandung dalam Ngusabha Tegenan, yakni sebagai wujud ungkapan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena telah memberikan kemak-muran. Tak hanya itu, upacara yang rutin dilaksanakan setiap tahun sekali ini juga se-bagai bentuk wujud keseimbangan Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Demikian juga halnya dengan Nyepi Desa. “Jika melihat tegen-tegenan, makna yang terkandung dari Ngusabha ini, yakni mewujudkan kes-eimbangan antara Bhuana Agung dan Alit,” pungkasnya Budikarda.

Sosiawan

“Ngusabha Tegenan”

Simbol Keseimbangan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

MBP/sos

Ngusabha Tegenan merupakan warisan leluhur yang masih dilestarikan krama Desa Pakraman Palaktiying Desa Landih.

Page 49: Majalah Bali Post Edisi 134

A K T I V I T A S

18 - 24 April 2016 49

MBP/ist

SIDANG PARIPURNA – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyampaikan jawaban pemerintah atas pemandan-

gan umum fraksi-fraksi DPRD Badung pada sidang paripur-na DPRD Badung, Kamis (31/3) di Ruang Rapat Utama Go-sana, Gedung DPRD, Puspem Badung. Jawaban pemerintah ini terhadap tiga buah Ranperda, yaitu Ranperda Perubahan

atas Perda Kabupaten Badung No. 10 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan, Ranperda

Pencabutan Perda Kab. Badung No. 13 tahun 2010 tentang Retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil dan Ranperda perubahan atas Perda Kab. Badung No. 20 tahun 2013 tentang Retribusi perpanjangan

izin mempekerjakan tenaga kerja asing.

MBP/ist

PPS UNWAR - Direktur Program Pascasarjana (PPS) Universitas Warmadewa (Unwar) Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, M.P.,

Rabu malam (6/4) meyudisium 38 lulusan S-2 atau magister. Pada yudisium ke-6 tersebut, 20 orang dari Magister Manajemen, 14

orang dari Magister Ilmu Hukum dan 4 orang dari Magister Ilmu Linguistik. Sedangkan Program Studi Administrasi Publik, Septem-

ber nanti baru meluluskan perdana. Lulusan magister ini, dikata-kan Suranaya Pandit, sudah menyelesaikan tesis dan studi 40-44

SKS. Mereka digembleng lewat proses akademik yang panjang.

MBP/ist

PENANDATANGANAN - Sidang paripurna DPRD Badung, Jumat (1/4) berhasil menetapkan lima Ranperda menjadi Perda. Peneta-pan lima Perda tersebut juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta

dengan Ketua DPRD Badung Putu Parwata didampingi Wabup Ketut Suiasa dan para Wakil Ketua DPRD Badung, I Nyoman Karyana dan Made Sunarta. Lima Perda yang ditetapkan tersebut yakni Perda Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Pemberdayaan

Nelayan Kecil dan Pembudiyaan Ikan Kecil, Perubahan atas Perda Badung 10/2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kepen-dudukan, Pencabutan Perda Badung 13/2010 tentang Retrebusi Pergatian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil, dan perubahan atas

Perda Badung 20/2013 tentang Reterbusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA).

Page 50: Majalah Bali Post Edisi 134

18 - 24 April 201650

P R O P E R T I

Bambu memiliki potensi sangat besar untuk dapat dimanfaatkan dalam aplikasi desain. Selain itu, bambu merupakan salah satu ba-

han bangunan tertua dan sangat serbaguna dengan banyak aplikasi di bidang konstruksi bangunan, khususnya di negara-negara berkembang.

Di Indonesia, bambu tumbuh me-limpah dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat selama berabad-abad. Pertum-buhan bambu yang cepat membuat bambu sebagai sumber daya yang dapat berkelanju-tan dan ramah lingkungan. Selain itu, bambu merupakan material kuat dan ringan, mudah untuk membangun, tahan terhadap gaya gempa, dan mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan.

“Di Indonesia sudah terbukti menjadi ma-teri bangunan dan konstruksi yang tangguh. Bambu saat ini banyak dimanfaatkan oleh arsitektur modern dengan tujuan yang sangat beragam karena keindahan alamiahnya,” tegas Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali I Kadek Pranajaya.

Selain dikagumi karena memiliki elasitas dan kekuatan, lanjut Pranajaya, penggunaan material bambu lebih efektif dalam ran-cangan struktur bentang panjang. “Bambu itu elastis karena sifatnya sangat baik be-radaptasi terhadap gaya yang membebani konstruksi seperti gempa. Saat ini kurangnya bimbingan desain dan standardisasi terhadap desain rekayasa struktur bambu belum sepenuhnya ditangani oleh para ahli dan pemerintah,” ujarnya.

Beberapa opsi, menurutnya disampaikan beberapa arsitek yaitu material bahan struk-tur, laminasi, bambu lidi, split beam, opsi bahan lantai, papan laminasi, dowel pin, slit lantai, plywood lapis bambu, beton cor dan bahan modern lainnya. Selain itu, opsi bahan dinding dan railing atau partisi (dinding ulat plupuh, ulat slit, bedeg, bambu bulat, slit, bambu duri belah) dan opsi bahan atap.

Untuk treatment biasanya dilakukan sebelum digunakan dengan direndam meng-gunakan boraks dan borix. Ada juga proses injeksi jika dalam pelaksanaan masih perlu treatment. Untuk masalah penanganan rayap

banyak pendekatan dan pendapat tapi masih menggunakan metode rendam ini.

“Ada teknologi baru yang masih dipela-jari yaitu sistem pressure treatment. Jika dikaitkan dengan UU Bangunan Gedung, bangunan berbahan bambu masih termasuk banggunan semipermanen,” katanya.

Padahal saat ini bukan bangunan seder-hana, bahkan bertingkat dan sangat mewah sehingga tidak cocok dengan kategori semipermanen. Saat ini sulitnya mencari standar ketika pengurusan legalitas atau IMB karena standar bangunan bambu be-lum ada di Indonesia. Ia mewakili anggota IAI berharap supaya bangunan bambu disejajarkan dengan bangunan permanen dan dapat dipertanggungjawabkan secara kekuatan struktur dan lain-lain. Sudah mulai membangun bangunan bambu yang bentang lebar atau yang berbentuk tower untuk mem-perlihatkan bangunan berbahan bambu bisa sebagai alternatif untuk bangunan–bangunan di masa kini.

Kerta Negara

Bangunan Bambu Dianggap Semipermanen

MBP/ist

Page 51: Majalah Bali Post Edisi 134
Page 52: Majalah Bali Post Edisi 134