PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat...

191
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015

Transcript of PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat...

Page 1: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

PROFIL KESEHATAN

KABUPATEN TABANAN

TAHUN 2014

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN TABANAN

TAHUN 2015

Page 2: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

ii

KATA PENGANTAR

Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang

Maha Esa, Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2014 ini dapat terselesaikan

tepat pada waktunya dari rangkaian penyajian data dan informasi.

Sebagai salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan, maka Profil

Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberi gambaran

kepada para pembaca mengenai kondisi dan situasi kesehatan di wilayah Kabupaten

Tabanan pada tahun 2014

Kondisi kesehatan yang digambarkan dalam Profil Kesehatan Kabupaten

Tabanan Tahun 2014 ini disusun berdasarkan data-data yang dihimpun dari bidang-

bidang dan pengelola program di jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan,

Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan, pelayanan kesehatan swasta yang

terdapat di Kabupaten Tabanan, serta lintas sektor terkait.

Untuk menjamin akurasi, dilakukan validasi data melalui mekanisme

pemutakhiran data. Namun demikian, Profil Kesehatan ini masih banyak

kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat

diharapkan untuk memperbaiki penyusunan di tahun-tahun mendatang.

Tersusunnya Profil Kesehatan ini tidak lepas dari komitmen dan kerja keras

seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, untuk itu disampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya, dan mudah-mudahan Profil Kesehatan ini bermanfaat

Page 3: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

iii

dalam mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan yang terkini sesuai dengan

harapan kita semua.

Tabanan, Oktober 2015.

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tabanan,

dr. I Nyoman Suratmika, M.Kes

Pembina Utama Muda

NIP. 19630410 199003 1 014

Page 4: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN HUDUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Tujuan Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan ........................................ 3

C. Sistematika .............................................................................................. 3

BAB II GAMBARAN UMUM………………………………………… 5

A. Geografi .................................................................................................. 5

B. Keadaan Penduduk ................................................................................. 6

C. Keadaan Sosial Ekonomi ........................................................................ 7

D. Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Penduduk ...................... 9

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ……………………….. 15

A. Mortalitas ............................................................................................... 15

B. Morbiditas .............................................................................................. 23

BAB IV UPAYA KESEHATAN ……………………………………… 42

A. Pelayanan Kesehatan Dasar ................................................................... 43

B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan .................................................. 71

C. Pelayanan Kesehatan Rujukan ............................................................... 74

BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN …………………………… 79

A. Tenaga Kesehatan .................................................................................. 79

B. Sarana Kesehatan ................................................................................... 83

C. Pembiayaan Kesehatan .......................................................................... 90

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………… 93

A. Kesimpulan ............................................................................................ 93

B. Saran ...................................................................................................... 95

LAMPIRAN TABEL

Page 5: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab

atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan

kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya. Pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya

kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi kesehatan, yang

dilakukan melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor, dengan

ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan

pasal 169 mengatakan bahwa pemerintah memberikan kemudahan kepada

masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pada pasal 2 ayat 1 mengatakan pengelolaan

kesehatan diselenggarakan melalui pengelolaan administrasi kesehatan,

informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan

kesehatan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan

teknologi di bidang kesehatan serta pengaturan hokum kesehatan secata terpadu

dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang

setingi-tingginya. Dengan demikian informasi kesehatan merupakan sub sistem

yang berguna untuk mendukung subsistem lainnya, karena tidak mungkin

subsistem lain dapat bekerja tanpa didukung dengan Sistem Informasi Kesehatan

demikian juga sebaliknya.

Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan

adalah Profil Kesehatan Kabupaten, yang merupakan salah satu paket penyajian

Page 6: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014

2

data/ informasi kesehatan yang relatif lengkap, berisi data/informasi tentang data

umum, derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan

data/informasi terkait lainnya, yang diterbitkan setiap tahun.

Disamping itu berguna untuk mengukur keberhasilan pembangunan

kesehatan sesuai dengan Visi Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang

Mandiri dan Berkeadilan” dan dengan Misinya “1) Meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan

masyarakat madani; 2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin

tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan;

3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; 4)

Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik”.

Profil Kesehatan Kabupaten diharapkan dapat dijadikan salah satu

media untuk memantau dan mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan

kesehatan di kabupaten, dan sebagai masukan bagi penyusunan Profil Kesehatan

Provinsi Bali. Untuk itu penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten yang

berkualitas, yaitu yang dapat terbit lebih cepat, menyajikan data yang lengkap,

akurat, konsisten, dan sesuai kebutuhan, menjadi harapan bersama.

Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2014 ini mengacu pada

Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2013

(berdasarkan data terpilah jenis kelamin) di modifikasi dengan Edisi Revisi 2014

yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI.

Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2014 disusun berdasarkan data/informasi

yang didapatkan dari bidang-bidang dan pengelola program di jajaran Dinas

Kesehatan Kabupaten Tabanan, Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan,

pelayanan kesehatan swasta di Kabupaten Tabanan, serta data/informasi dari

lintas sektor terkait.

Page 7: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014

3

B. TUJUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN

Tujuan dari dibuatnya Profil Kesehatan ini merupakan salah satu sarana

evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja

dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, dan

pencapaian target indikator Millenium Development Goals bidang kesehatan,

serta berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan yang

diselenggarakan lintas sector seperti Badan Pusat Statistik.

C. SISTEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan tentang tentang latar belakang diterbitkannya

Profil Kesehatan Kabupaten, maksud dan tujuan serta sistematika

penyajiannya.

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten, letak

geografis, administratif dan informasi umum lainnya yang

berpengaruh terhadap kesehatan dan factor-faktor lainnya seperti

kependudukan, ekonomi, pendidikan, social budaya, perilaku dan

lingkungan.

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Bab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat kesehatan,

seperti angka kematian, angka kesakitan, angka harapan hidup, dan

status gizi masyarakat.

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Bab ini menguraikan tentang upaya kesehatan yang sesuai tujuan

program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang

upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi pencapaian

pelayanan kesehatan dasar, pencapaian pelayanan kesehatan

Page 8: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014

4

rujukan, perbaikan gizi masyarakat dan promosi kesehatan.

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang

kesehatan seperti pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan

rujukan dan penunjang dan sanitasi dasar, perbaikan gizi

masyarakat, pelayanan kefarmasian, sarana/fasilitas kesehatan,

tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.

BAB VI SIMPULAN

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu

disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten

Tabanan Tahun 2014 berdasarkan analisis sederhana dari masing-

masing hasil pelaksanaan program kesehatan. Selain hal-hal yang

sudah berhasil dicapai, juga menguraikan hal-hal yang masih

dianggap kurang dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

LAMPIRAN

Pada lampiran berisi resume atau angka pencapaian program

kesehatan dan 81 tabel data yang merupakan gabungan table

indicator Kabupaten Tabanan dan indicator kinerja standar

pelayanan minimal bidang kesehatan.

Page 9: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 5

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. GEOGRAFI

Kabupaten Tabanan merupakan salah satu salah satu dari 9 kabupaten/kota

yang ada di Provinsi Bali.

1. Letak Wilayah

Secara geografis Kabupaten Tabanan berada pada posisi 08014’30” sampai

08038’07“ Lintang Selatan dan 114

054’52’’ sampai 115

012’57” Bujur Timur.

Wilayah ini cukup strategis karena berdekatan dengan Ibukota Provinsi Bali yang

hanya berjarak sekitar 25 Km dengan waktu tempuh ± 45 menit dan dilalui oleh jalur

arteri yaitu jalur antar propinsi. Secara administratif Kabupaten Tabanan terbagi atas

10 kecamatan dan 133 desa. Batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan secara lengkap

adalah :

1. Sebelah Utara : Kabupaten Buleleng

2. Sebelah Timur : Kabupaten Badung

3. Sebelah Barat : Kabupaten Jembrana

4. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

2. Luas Wilayah

Luas Kabupaten Tabanan adalah 839,33 km2 atau sekitar 14,90 % dari luas

Propinsi Bali (5.632,86 km2). Berdasarkan besarnya wilayah, maka Kabupaten

Tabanan termasuk kabupaten terbesar kedua di Propinsi Bali setelah Kabupaten

Buleleng. Keadaan topografi Kabupaten Tabanan dapat digambarkan dengan adanya

dataran tinggi di bagian utara wilayah Tabanan, dan dataran rendah di bagian

selatannya. Kabupaten Tabanan bagian utara merupakan daerah pegunungan dengan

ketinggian tertinggi berada pada puncak Gunung Batukaru, yaitu 2.276 meter dari

permukaan laut, dan di bagian selatan Kabupaten Tabanan merupakan daerah pantai

yang berupa dataran rendah.

Page 10: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 6

Bila dilihat dari penguasaan tanahnya, dari luas wilayah yang ada, sekitar

62,455 Ha (74,41 %) wilayah Kabupaten Tabanan merupakan lahan pertanian, yang

terdiri dari lahan sawah sebesar 22.184 Ha (26,43 %) dan 40,271 Ha (47,98 %)

merupakan lahan pertanian bukan sawah, yang sebagian besar berupa perkebunan,

tegal, hutan rakyat, dan lainnya (tambak, kolam, empang, dll). Sedangkan 25,59 %

lahan lainnya di Kabupaten Tabanan merupakan lahan bukan pertanian, seperti jalan,

pemukiman, perkantoran, sungai dan lain-lain.

3. Iklim

Curah hujan disuatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi, dan

pertemuan arus angin. Dari topografinya, Kabupaten Tabanan merupakan daerah

pegunungan dan pantai. Hal ini mengakibatkan perbedaan suhu di masing-masing

daerah di wilayah Kabupaten Tabanan, dimana perbedaan suhu tersebut pada

akhirnya dapat mempengaruhi tingkat curah hujan.

B. KEADAAN PENDUDUK

Jumlah penduduk Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 berdasarkan hasil

peoyeksi BPS sebesar 433.300 jiwa, terdiri dari 215.100 jiwa penduduk laki-laki dan

218.200 jiwa penduduk perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 516

jiwa per km2.

Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan

Kediri, dengan kepadatan sebesar 1.671,27 jiwa per km2, sedangkan Kecamatan

Selemadeg Barat merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah, yaitu

hanya 159,80 jiwa per km2. Rincian jumlah penduduk menurut kelompok umur dan

angka beban tanggungan dapat dilihat pada lampiran tabel 2.1

Page 11: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 7

Tabel 2.1 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 14,100 13,500 27,600 104.44

2 5 - 9 16,300 15,300 31,600 106.54

3 10 - 14 16,900 15,500 32,400 109.03

4 15 - 19 14,000 13,500 27,500 103.70

5 20 - 24 13,000 12,500 25,500 104.00

6 25 - 29 13,400 13,000 26,400 103.08

7 30 - 34 13,900 14,500 28,400 95.86

8 35 - 39 17,500 17,800 35,300 98.31

9 40 - 44 20,100 20,400 40,500 98.53

10 45 - 49 19,200 19,400 38,600 98.97

11 50 - 54 15,400 15,500 30,900 99.35

12 55 - 59 12,500 12,800 25,300 97.66

13 60 - 64 9,900 10,600 20,500 93.40

14 65 - 69 7,800 8,600 16,400 90.70

15 70 - 74 5,100 6,600 11,700 77.27

16 75+ 6,000 8,700 14,700 68.97

JUMLAH 215,100 218,200 433,300 98.58

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 45

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

Sumber : BPS Kab. Tabanan Tahun 2014

Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa komposisi penduduk

Kabupaten Tabanan menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang

berusia muda (0-14 tahun) sebesar 21,14 %, yang berusia produktif (15-64 tahun)

sebesar 68,98 %, dan yang berusia tua (≥ 65 tahun) sebesar 9,88 %. Dengan

demikian maka Angka Beban Tanggungan (Depedency Ratio) penduduk Kabupaten

Tabanan pada tahun 2014 adalah sebesar 31,02 %. Artinya beban tanggungan cukup

tinggi karena usia produktif harus menanggung kelompok usia non produktif.

C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI

Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam

menentukan keberhasilan pembangunan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

merupakan total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit di suatu

wilayah dalam periode tertentu, dimana informasi tersebut berisi tentang data nilai

tambah sektoral, struktur perekonomian, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per

kapita. PDRB suatu daerah dapat dihitung melalui dua pendekatan, yaitu PDRB atas

dasar harga konstan, dan PDRB atas dasar harga berlaku.

PDRB Kabupaten Tabanan tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat

Statistik (BPS) Kabupaten Tabanan, yakni PDRB atas dasar harga berlaku mencapai

6.452.645,72 juta rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan sebesar

2.941.820,83 juta rupiah. Dengan memperhatikan laju pertumbuhan PDRB, maka

Page 12: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8

dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan

PDRB Kabupaten Tabanan sebesar 6,03 persen

Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan

termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

terkait dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam

pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat, sehingga dapat melemahkan

daya tahan tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit-

penyakit tertentu. Fenomena gizi buruk dan gizi kurang sering kali dikaitkan dengan

kondisi ekonomi yang buruk. Merujuk pada fakta betapa keterbatasan pemenuhan

pangan dapat menyebabkan busung lapar, kwashiokor, penyakit kekurangan vitamin

seperti xeropthalmia, scorbut.

Adapun kriteria Keluarga Miskin versi BKKBN yaitu :

a. Pada umumnya anggota keluarga makan kurang dari 2 (dua) kali sehari.

b. Anggota keluarga tidak memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah,

bekerja/sekolah, dan berpergian.

c. Bagian lantai rumah yang terluas adalah dari tanah.

d. Anak sakit atau PUS yang ingin ber KB tidak dibawa ke sarana

kesehatan.

e. Dalam seminggu keluarga tidak pernah makan daging/telur/ ikan.

f. Setahun terakhir anggota keluarga tidak mendapat pakaian baru.

g. Luas lantai rumah kurang 8 m2 untuk tiap penghuni

h. Anak umur 7-15 tahun belum sekolah karena faktor ekonomi.

Berdasarkan kriteria diatas maka Jumlah penduduk miskin di Kabupaten

Tabanan pada tahun 2014 sebanyak 103.964 jiwa atau 23,99 % dari jumlah

penduduk. Jumlah penduduk miskin terbanyak terdapat di Kecamatan Kediri yaitu

sebesar 16.019 jiwa dan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Selemadeg Barat

dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 6.416 jiwa.

Page 13: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 9

D. KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU

PENDUDUK

Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat salah

satunya adalah factor lingkungan, disamping tiga factor lainnya seperti perilaku,

pelayanan kesehatan dan genetic. Faktor lingkungan akan sangat menentukan baik

buruknya derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan

di Kabupaten Tabanan akan disajikan beberapa indicator yang terkait seperti :

1. Sarana dan Akses Air Minum Berkualitas

Pembangunan prasarana penyediaan air bersih salah satu indicator yang

tertuang dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang harus kita wujudkan

sebagai komitmen suatu negara agar kelestarian lingkungan hidup dengan

menurunkan target hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses

berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga 2015.

Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses

pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Penyelenggara air minum dapat berasal dari badan usaha milik negara/badan usaha

milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok

masyarakat, dan/atau individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air

minum. Syarat-syarat kualitas air minum seseuai dengan Permenkes No.

492/Menkes/Per/IV/2010, diantaranya adalah sebagai berikut :

Parameter mikrobiologi E Coli dan total bakteri kolform, kadar maksimum yang

diperbolehkan 0 jumlah per 100 ml sampel.

Syarat fisik : tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.

Syarat kimia : Kadar besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, kesadahan

maksimal 500 mg/l, pH 6,5-8,5.

Tahun 2012 secara nasional cakupan fisik air minum 95,93%, artinya kategori

baik yang mencakup tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Cakupan

Page 14: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 10

sarana dan akses air minum di Kabupaten Tabanan tahun 2014 adalah sebagai

berikut :

Sumber : Seksi PL Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Pada gambar 2.1 diatas dapat dikatakan bahwa rata-rata cakupannya sebesar 89,04%.

Cakupan yang paling tinggi adalah Puskesmas Selemadeg Barat 115,78% dan yang

terendah Puskesmas Penebel I 59,62%. Bila dibandingkan dengan cakupan Propinsi

82,65%, cakupan nasional 85% dan MDGs 68,87%. Jadi cakupan di Kabupaten

Tabanan secara umum sudah di atas cakupan baik propinsi, nasional dan MDGs.

2. Sarana dan Akses terhadap Sanitasi Dasar

Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang

kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang

mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Persentase penduduk yang

menggunakan jamban sehat pada tahun 2013 sebesar 98,80%, jumlah ini mengalami

penurunan menjadi sebesar 87,8% pada tahun 2014. Target tahun 2014 sebesar 80%,

sehingga tahun 2014 sudah mencapai target. Namun demikian masih terdapat

beberapa penduduk yang tidak mengakses jamban sehat atau masih terdapat

beberapa penduduk yang tidak mengakses jamban sehat atau masih berperilaku

buang air besar sembarangan (BABS). Pertambahan jumlah penduduk yang pesat

dan tingginya tingkat mobilitas penduduk di Provinsi Bali tidak diikuti dengan

penyediaan sarana sanitasi (jamban). Disisi lain perilaku penduduk yang masih

BABS menjadi kendala yang penting untuk segera diselesaikan. Beberapa upaya

yang ditempuh dalam peningkatan akses sanitasi adalah pemicuan perubahan

Page 15: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 11

perilaku melelaui strategi STBM, sehingga diharapkan penduduk mau jamban sehat

dan pada akhirnya mau membangun sarana sanitasinya sendiri. Kalau kita lihat

capaian pemanfaatan jamban sehat untuk masing-masing Puskesmas di Kabupaten

Tabanan tahun 2014, seperti gambar berikut :

Sumber : Seksi PL Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Sebagian besar cakupan akses penggunaan jamban 80% lebih namun ada 4

Puskesmas yang masih dibawah 80%, dan yang terendah di wilayah kerja Puskesmas

Baturiti II yaitu 25,53%. Kalau dirata-ratakan cakupan Kabupaten Tabanan sebesar

87,77%.

3. Rumah Sehat

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan khususnya pasal

163 ayat 2 mengamanatkan bahwa lingkungan sehat antara lain mencakup

lingkungan pemukiman. Untuk melaksanakan amanat tersebut, maka

penyelenggaraan penyehatan pemukiman difokuskan pada peningkatan rumah sehat.

Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi kriteria minimal : akses air minum, akses

jamban sehat, lantai, ventilasi, dan pencahayaan (Kepmenkes Nomor

829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan Kesehatan Perumahan dan Permenkes

Nomor 1077/Per/V/Menkes/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang

Rumah).

Cakupan rumah sehat Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 77,41%,

sedangkan tahun 2013 sebesar 70,76%. Jadi tahun 2014 ini mengalami peningkatan

sebesar 6,85% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Cakupan tersebut

Page 16: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 12

diakibatkan karena beberapa indicator rumah sehat seperti ketersediaan sanitasi

(jamban sehat), sarana air bersih, pengelolaan limbah, keberadaan vector, kondisi

fisik rumah seperti ventelasi dll belum sepenuhnya baik. Untuk itu perlu dilakukan

pembinaan sehingga diharapkan pada tahun mendatang kualitas indicator rumah

sehatnya semakin membaik. Persentase rumah sehat per Puskesmas di Kabupaten

Tabanan Tahun 2014

Sumber : Seksi PL Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Rata-rata cakupan rumah sehat Kabupaten Tabanan per Puskesmas sebesar 94,67%.

Cakupan tertinggi adalah Puskesmas Tabanan I sebesar 99,52% dan yang terendah

adalah Puskesmas Pupuan II sebesar 34,89%.

4. Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota

keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku.

Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat

menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap upaya kesehatan di

masyarakat. Untuk hal ini Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes memprogramkan

rumah tangga untuk ber-PHBS.

PHBS merupakan semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga

anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan

aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.

Page 17: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 13

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah

tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat

serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Ada 10 perilaku hidup

bersih dan sehat yang harus dilakukan apabila rumah tangga dikatakan telah,

melakukan PHBS seperti 1) persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, 2) memberi

ASI Ekslusif, 3) menimbang balita setiap bulan, 4) menggunakan air bersih, 5)

mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6) menggunakan jamban sehat, 7)

memberantas jentik di rumah sekali seminggu, 8) makan buah dan syur setiap hari, 9)

melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan 10) tidak merokok di dalm rumah.

Target nasional dalam renstra Kemenkes 2010-2014 sebesar 70% tahun 2014.

Hasil Riskesdas tahun 2013 rumah tangga yang ber-PHBS mencapai 32,3%. Provinsi

Bali rumah tangga ber-PHBS tahun 2014 sebesar 69,95%, sedangkan Kabupaten

Tabanan rumah tangga ber-PHBS tahun 2014 mencapai 72,44%. Hal ini mengalami

peningkatan dari tahun 2013 sebesar 70,25%. Persentase rumah tangga ber-PHBS

per Puskesmas di Kabupaten Tabanan 2014 sebagai berikut :

Sumber : Seksi Promkes dan PSM Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata rumah tangga yang sudah ber-

PHBS sebesar 72,44%. Puskesmas yang cakupan tertinggi adalah Puskesmas

Kerambitan II sebesar 97,54%, sedangkan yang terendah adalah Puskesmas Baturiti

II sebesar 25%.

5. Desa yang Melaksanakan STBM

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan program yang

memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan

Page 18: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 14

kesehatan lingkungan. Dari 133 desa yang ada di wilayah kerja Pemerintah

Kabupaten Tabanan, desa yang sudah melaksanakan STBM baru 53 desa atau

39,85%. Ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kurangnya tenaga fasilitator STBM

yang terampil di tingkat kecamatan/desa, belum ada regulasi yang kuat untuk

memberdayakan masyarakat mulai tingkat propinsi sampai desa, perlu

ditingkatkannya kerja sama baik lintas program maupun lintas sector.

Page 19: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 15

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Untuk menilai Derajat Kesehatan di suatu wilayah biasanya menggunakan

indicator yang umum dan telah disepakati baik secara nasional maupun internasional

seperti angka angka kematian (mortalitas) dan kesakitan (morbiditas). Dalam Profil

Kesehatan Kabupaten Tabanan ini, derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Tabanan

digambarkan melalui angka kematian yang terdiri dari Angka Kematian Neonatal

(AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA, dan Angka

Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit.

Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-

faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan

dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor-

faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya.

A. MORTALITAS

Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat

tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun

sebab lainnya. Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir

(outcome) dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung.

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari

kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian

kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan

pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian

pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian.

Angka kematian yang disajikan pada bab ini adalah Angka Kematian

Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA),

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Kasar.

Page 20: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 16

1. Angka Kematian Neonatal (AKN)

Angka Kemtian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian bayi usia sampai 28

hari yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Cakupan

AKN Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 8,68 per 1000 kelahiran hidup. Tahun

2014 cakupan AKN mengalami peningkatan dari Tahun 2013 sebesar 6,48 per 1000

kelahiran hidup. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan pelayanan ANC yang

berkualitas dan terpadu, meningkatkan pelaksanaan GSI-B dan P4K, meningkatkan

fungsi Puskesmas dalam memberikan pelayanan neonatal esensial, peningkatan SDM

kesehatan melalui peningkatan keterampilan dan pelatihan, meningkatkan fungsi

keluarga dalam perawatan bayi dan balita melalui kelas ibu balita, meningkatkan

pemanfaatan buku KIA.

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai satu

hari sebelum ulang tahun pertama. Dari sisi penyebabnya, kematian bayi dibedakan

faktor endogen dan faktor eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal)

adalah kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan,

umumnya disebabkan oleh faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen (kematian

post neonatal) adalah kematian bayi yang terjadi antara usia satu bulan sampai satu

tahun, umumnya disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan pengaruh

lingkungan.

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate adalah jumlah

kematian bayi usia 0-11 bulan yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada

tahun yang sama. AKB menggambarkan banyaknya jumlah bayi yang meninggal

pada fase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1000

kelahiran hidup pada tahun tertentu di suatu daerah.

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang sangat berguna tidak

hanya terhadap status kesehatan anak, tetapi juga terhadap status penduduk secara

keseluruhan dan kondisi ekonomi dimana penduduk tersebut bertempat tinggal. AKB

Page 21: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 17

merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

masyarakat, baik pada tataran kabupaten, provinsi maupun nasional. Selain itu,

program-program kesehatan di Indonesia banyak yang menitikberatkan pada upaya

penurunan Angka Kematian Bayi. AKB tidak hanya mencerminkan besarnya

masalah kesehatan yang berkaitan dengan kematian bayi seperti akibat diare, infeksi

saluran pernafasan, salah gizi, atau penyakit infeksi lainnya, akan tetapi juga

mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum

serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014

sebesar 14,93 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih tingi dibandingkan

dengan Angka Kematian Bayi pada tahun 2013 yang sebesar 14,93 per 1000

kelahiran hidup. Menurut jenis kelamin, kematian bayi laki-laki lebih tinggi dari

kematian bayi perempuan, yakni 42 kematian bayi laki-laki sedangkan bayi

perempuan hanya 34 kematian bayi. Angka Kematian Bayi pada tahun 2013

menunjukkan angka terendah dimiliki oleh Kecamatan Selemadeg Barat dengan

Angka Kematian Bayi sebesar 0,39 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka

Kematian Bayi tertinggi dimiliki oleh Kecamatan Kediri, dimana Angka Kematian

Bayi di kecamatan tersebut sebesar 3,93 per 1000 kelahiran hidup.

Gambaran perkembangan terakhir mengenai Angka Kematian Bayi dapat

dilihat pada gambar 3.1 berikut ini.

Page 22: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 18

Gambar diatas memperlihatkan trend AKB Kabupaten Tabanan dari Tahun

2005-2014 bersifat flutuasi. Untuk itu diperlukan perhatian lebih dari program

terkait, karena bayi adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari

perubahan lingkungan maupun sosial ekonomi. Kejadian kematian bayi sangat

berkaitan dengan kualitas pelayanan kesehatan, yang dipengaruhi antara lain karena

masih ada persalinan di rumah, status gizi ibu selama kehamilan kurang baik,

rendahnya pengetahuan keluarga dalam perawatan bayi baru lahir. Untuk itu

diperlukan perhatian khusus dalam memberikan pelayanan kesehatan bayi terutama

pada hari-hari pertama kehidupannya yang sangat rentan karena banyak perubahan

yang terjadi pada bayi dalam menyesuaikan diri dari kehidupan di dalam rahim ke

kehidupan di luar rahim. Gambaran AKB per Puskesmas se Kabupaten Tabanan

dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Dari gambar diatas dapat dijelaskan rata-rata AKB Kabupaten Tabanan Tahun 2014

sebesar 12 per 1.000 kelahiran hidup. AKB tertinggi terjadi di wilayah kerja

Puskesmas Tabanan 1 sebesar 16,7 per 1.000 kelahiran hidup, dan yang terendah

yaitu di dua Puskesmas yaitu di Puskesmas Selemadeg Timur II dan Puskesmas

Kediri III.

3. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal

sebelum mencapai usia 5 (lima) tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000

kelahiran hidup. AKABA menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase

Page 23: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 19

antara kelahiran dan sebelum umur 5 (lima) tahun. AKABA dapat menggambarkan

tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh

terhadap kesehatan anak seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi, dan kecelakaan.

Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA yaitu,

sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71 – 140, sedang dengan nilai

20 – 70, dan rendah dengan nilai < 20.

Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

menyebutkan bahwa Angka Kematian Balita pada tahun 2014 sebesar 13 per 1000

kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Angka Kematian

Balita pada tahun 2013, dimana Angka Kematian Balita sebesar 14,93 per 1000

kelahiran hidup. Gambaran perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) di

Kabupaten Tabanan pada tahun 2005-2014 disajikan pada gambar 3.3 berikut ini.

Sumber : Seksi Kesga Dinkes Kab. Tabanan Tahun 2014

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data AKABA di Kabupaten Tabanan

trendnya fluktuatif, dan secara umum bila dilihat dari tahun 2005 kecendrungan agak

meningkat hal ini diakibatkan oleh semakin baiknya system pelaporannya dari bawah

baik dari masyarakat sampai pada tingkat kabupaten. Gambaran AKABA per

Puskesmas se Kabupaten Tabanan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Page 24: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 20

Dari gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata AKABA Kabupaten

Tabanan Tahun 2014 sebesar 13 per 1000 kelahiran hidup. AKABA tertinggi terjadi

di wilayah kerja Puskesmas Tabanan I dan yang terendah di Puskesmas Selemadeg

Timur II yaitu 0.

4. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indicator penting yang

menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan pelayanan

kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas. Angka kematian ibu juga merupakan

salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium yaitu

tujuan ke 5 meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai

tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. AKI juga

menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait

dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau

insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah

melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Ibu bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa

menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Angka

Kematian Ibu juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait kehamilan.

Angka Kematian Ibu mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa

Page 25: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 21

kehamilan, persalinan, dan nifas. AKI berguna untuk menggambarkan tingkat

kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan

lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan

kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan

pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor

kesehatan.

Menurut laporan dari Seksi Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana,

Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 adalah sebesar

41 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih rendah dari Angka Kematian

Ibu pada tahun 2013 yang sebesar 78,60 per 100.000 kelahiran hidup. Gambaran

Angka Kematian Ibu di Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2014 disajikan pada

gambar 3.3. berikut.

Pada gambar diatas terlihat trend AKI yang mengalami fluktuasi dari tahun

2005 sampai dengan 2014, bahkan AKI pada tahun 2012 mengalami peningkatan

yang sangat tajam dari tahun sebelumnya dan merupakan AKI tertinggi selama kurun

waktu 10 tahun terakhir. Untuk itu perlu kiranya mendapat perhatian lebih dari Seksi

Page 26: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 22

Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana serta program terkait, karena kematian

ibu dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, pendidikan, serta pelayanan

selama kehamilan dan melahirkan. Target AKI secara nasional sebesar 102 per

100.000 kelahiran hidup, maka cakupan AKI di Kabupaten Tabanan sudah mencapai

target bahkan sudah cukup dibawah target nasional. Gambaran AKI per Puskesmas

se Kabupaten Tabanan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan 2014

Dari gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata cakupan AKI di Kabupaten

Tabanan Tahun 2014 sebesar 41 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah AKI sebanyak

2 (dua) orang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Kerambitan I dan Selemadeg

masing-masing 1 orang (1,6 per 100.000 kelahiran hidup)

5. Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka/Umur Harapan Hidup (AHH/UHH) secara definisi adalah perkiraan

rata-rata lamanya hidup yang akan dicapai oleh sekelompok penduduk dari sejak

lahir. AHH dapat dijadikan salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah

pada keberhasilan pembangunan kesehatan serta sosial ekonomi di suatu wilayah,

termasuk di dalamnya derajat kesehatan. Data AHH diperoleh melalui survei yang

dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Selain Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

Harapan Hidup (AHH) juga digunakan untuk menilai derajat kesehatan dan kualitas

Page 27: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 23

hidup masyarakat, baik kabupaten, provinsi, maupun negara. AHH juga menjadi

salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan

pembangunan pada sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan

angka harapan hidup saat lahir. AHH Kabupaten Tabanan untuk tahun 2014 belum

ada, yang ada AHH untuk tahun 2013 yang bersumber dari penghitungan IPM BPS

Pusat adalah sebesar 74,91. UHH Tahun 2014 mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya yaitu Tahun 2012 sebesar 74,55.

B. MORBIDITAS

Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu

penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada

kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat

kesehatan masyarakat.

Tingkat kesakitan suatu negara juga mencerminkan situasi derajat kesehatan

masyarakat yang ada di dalamnya. Bahkan tingkat morbiditas penyakit menular

tertentu yang terkait dengan komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan

dalam membandingkan kondisi kesehatan antar negara. Selain menghadapi transisi

demografi, Indonesia juga menghadapi transisi epidemiologi yang menyebabkan

beban ganda. Di satu sisi, kasus gizi kurang serta penyakit-penyakit infeksi, baik re-

emerging maupun new-emerging disease masih tinggi. Namun di sisi lain, penyakit

degeneratif, gizi lebih dan gangguan kesehatan akibat kecelakaan juga meningkat.

Masalah perilaku tidak sehat juga menjadi faktor utama yang harus dirubah terlebih

dahulu agar beban ganda masalah kesehatan teratasi. Angka kesakitan (Morbiditas)

pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui

pengamatan (surveilans), terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan

melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin serta insidentil. Sementara untuk

kondisi penyakit menular, berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit

Page 28: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 24

menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk penyakit menular yang dapat

dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit yang memiliki potensi untuk menjadi

Kejadian Luar Biasa (KLB).

Pada bab ini akan disajikan gambaran morbiditas penyakit-penyakit menular

dan tidak menular yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat di

Kabupaten Tabanan sepanjang tahun 2014.

1. Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

Angka Kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang

diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan

rutin dan isedentil. Berdasarkan pengamatan penyakit berpotensial KLB dan

penyakit tidak menular yang diamati di Puskesmas dan jaringannya, terdapat suatu

pola dan trend penyakit.

Berdasarkan laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

(SP2TP), pola 10 besar penyakit terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

pada tahun 2014 menunjukkan bahwa kasus terbanyak adalah penyakit

Nasofaringitis Akut (Common Cold) dengan jumlah total kasus sebanyak 31.808,

diikuti penyakit Hipertensi Primer dengan jumlah total kasus sebanyak 24.398,

selanjutnya Kecelakaan dan Rudapaksa dengan jumlah total kasus sebanyak 23.114.

Sedangkan urutan terbawah dari 10 besar penyakit adalah Gangguan Gigi dan

Jaringan Penyangga Lainnya dengan jumlah total kasus sebanyak 9.357. Tabel 3.1

berikut menyajikan pola 10 penyakit terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten

Tabanan pada tahun 2014.

Page 29: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 25

Tabel 3.1

Pola 10 Penyakit Terbanyak

di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

Pada Tahun 2014

No Nama Penyakit Jumlah Rangking

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Nasofaringitis Akut (Common Cold)

Hipertensi Primer

Penyakit Lain pada Saluran Nafas Atas

Kecelakaan dan Ruda Paksa

Arthritis Lainnya

Gastritis

Dermatitis Kontak Alergi

Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal

Faringitis Akut

Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya

34.997

28.215

25.676

24.579

20.065

16.576

11.953

9.028

7.099

6.913

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

X

Sumber : Laporan SP2TP

Dari tabel 10 besar penyakit diatas diketahui bahwa penyakit Nasofaringitis Akut

merupakan penyakit yang mendominasi. Pada saat ini penyakit tidak menular seperti

hipertensi atau penyakit darah tinggi primer merupakan penyakit yang sering terjadi

di masyarakat sehinga perlu dilakukan tindakan intervensi dalam kegiatan Program

PPTM (Penanggulangan Penyakit Tidak Menular) dengan memperbanyak skrining,

penyuluhan kesehatan serta penyiapan logistiknya terutama obat PTM (Penyakit

Tidak Menular)

2. Penyakit Menular

a. TB Paru

Penyakit Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat karena merupakan salah satu penyakit infeksi pembunuh utama yang

Page 30: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 26

menyerang golongan usia produktif (15 – 50 tahun) dan anak – anak serta golongan

sosial ekonomi lemah.

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular berbahaya yang disebabkan

oleh infeksi bakteri Mycobanterium Tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar

melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB (BTA Positif). Kuman ini tidak

hanya menyerang paru-paru, tapi juga organ tubuh lainnya, seperti tulang sendi, usus,

kelenjar limpa, selaput otak dan lain-lain. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS,

TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global

dalam Millenium Development Goals (MDGs).

Salah satu indicator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case

Notification Rate (CNR), yaitu angka yang menunjukkan jumlah seluruh pasien TB

yang ditemukan dan tercatat 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini

apabila dikumpulkan serial, akan menggambarkan kecendrungan penemuan kasus

dari tahun ke tahun di suatu wilayah. Dismaping itu untuk mengukur keberhasilan

pengobatan TB digunakan Angka Keberhasilan Pengobatan (SR=Succes Rate) yang

mengidentifikasikan persentase pasien TB paru BTA positif yang menyelesaikan

pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara

pasien TB paru positif yang tercatat. Berikut CNR seluruh TN per Puskesmas se

Kabupaten Tabanan tahun 2014

Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Page 31: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 27

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata CNR Kabupaten

Tabanan tahun 2014 sebesar 40,2 per 100.000 penduduk. CNR secara

nasional ditargetkan naik 5% setiap tahun, maka target tahun 2014

sebesar 78/100.000 penduduk sehingga Kabupaten Tabanan belum

memenuhi target di tahun 2014.

Succes Rate (SR) dapat membantu dalam mengetahui

kecendrungan meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada

wilayah tersebut. Berikut ini angka kesembuhan TB paru per Puskesmas

se Kabupaten Tabanan Tahun 2014.

Sumber : Seksi P2M Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa capaian SR sebagian

besar telah bagus namun ada 4 (empat) Puskesmas yang belum seperti Puskesmas

Selemedeg Timur I, Selemadeg Timur II, Penebel II, dan Puskesmas Kediri III yaitu

0. Bila dibandingkan dengan target dalam renstra propinsi sebesar 88%, cakupan

propinsi sebesar 87,5%. Bila dibandingkan dengan cakupan Kabupaten Tabanan,

maka Kabupaten Tabanan sudah mencapai bahkan diatas angka Nasional

Besar kecilnya kesembuhan dipengaruhi juga oleh besar kecilnya angka drop

out, yang berimbas pada besar kecilnya angka penemuan penderita TB Multi Drug

Resisten (MDR) yang semakin merebak belakangan ini, ditambah adanya pengaruh

peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS.

Page 32: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 28

b. Pneumonia

Pneumonia merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan balita

terbesar di Indonesia. Sekitar 80 – 90 % dari kasus kematian Infeksi Saluran

Pernafasan Atas disebabkan oleh Pneumonia. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada

balita terutama pada kasus gizi kurang dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat

(asap rokok, polusi).

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi

dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi

akibat kecelakaaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan

terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari

65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan

imunologi).

Cakupan penemuan pneumonia balita pada tahun 2014 sebesar 9,6 % dengan

jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 426 kasus, yang terdiri dari 240 kasus laki-

laki dan 186 kasus perempuan. Dilihat dari Puskesmas, cakupan penemuan kasus

pneumonia tertinggi adalah Puskesmas Marga I yakni sebesar 2,3 %, diikuti

Puskesmas Tabanan II sebesar 1,9 %, dan Puskesmas Tabananl I sebesar 1,7 %.

Berikut ini cakupan Pneumonia per Puskesmas se Kabupaten Tabanan Tahun 2014.

Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Page 33: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 29

c. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency

Syndrome (AIDS)

Penyakit HIV/AIDS merupakan new emerging desease dan menjadi pandemi

di semua kawasan beberapa tahun terakhir ini. Penyakit ini terus menunjukkan

peningkatan yang signifikan meskipun berbagai pencegahan dan penanggulangan

terus dilakukan. Makin tinggi mobilitas penduduk antar wilayah, meningkatnya

perilaku seksual yang tidak aman, serta meningkatnya penyalahgunaan NAPZA

melalui jarum suntik merupakan faktor yang secara simultan memperbesar risiko

dalam penyebaran HIV/AIDS.

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus

Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi

tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga

sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain (Infeksi Oportunistik).

HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara penularan, yaitu hubungan seksual

lawan jenis (heteroseksual), hubungan sejenis melalui lelaki seks dengan lelaki

(LSL), penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian, dan

penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan

menyusui.

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai

HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3

metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling and Testing (VCT), Sero Survey,

dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).

Kasus HIV/AIDS menunjukkan trend peningkatan setiap tahun. Pada tahun

2014 di Kabupaten Tabanan terdapat 64 kasus HIV yang terdiri dari 30 laki-laki dan

34 perempuan, dengan jumlah kasus AIDS adalah 80 kasus yang terdiri dari 58 laki-

laki dan 22 perempuan, dimana terdapat 5 kasus kematian yang disebabkan AIDS

terdiri dari 3 laki-laki, dan 2 perempuan. Sedangkan jumlah infeksi menular seksual

lainnya (syphilis) adalah 0. Gambar berikut menampilkan jumlah kumulatif kasus

Page 34: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 30

HIV/AIDS berdasarkan berdasarkan golongan usia di Kabupaten Tabanan Tahun

2014.

Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa seberan usia yang penderita kasus

HIV/AIDS adalah terjadi pada semua kelompok umur. Penderita yang terbanyak

terjadi pada usia 25-49 tahun, dan yang terendah pada usia 5-14 tahun. Untuk itu

perlu adanya upaya promotif dan preventif pada semua kelompok usia. Peningkatan

upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS,

ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan, dan diarahkan pada upaya

pendekatan kesehatan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan upaya deteksi

dini untuk mengetahui akan status HIV seseorang melalui Konseling dan Tes HIV

sukarela atau Voluntary Counseling and Testing (VCT) sampai pada tingkat

Puskesmas yang ada.

d. Kusta

Penyakit kusta atau sering disebut penyakit lepra adalah penyakit menular

yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Leprae. Penyakit Kusta merupakan

penyakit menahun yang menyerang kulit, saraf tepi, dan jaringan tubuh lainnya.

Penatalaksanaan yang buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif,

menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Tahun

2000 mempunyai arti penting bagi program pengendalian kusta. Pada tahun 2000,

dunia dan khususnya negara Indonesia berhasil mencapai eliminasi penyakit kusta.

Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita terdaftar kurang dari 1

Page 35: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 31

kasus per 100.000 penduduk. Dengan demikian, sejak tahun tersebut di tingkat dunia

maupun nasional, kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi manusia.

Diagnosis dini dan pengobatan dengan menggunakan Multi Drug Therapy (MDT)

merupakan kunci utama keberhasilan mengeliminasi kusta sebagai masalah

kesehatan masyarakat. Pengobatan MDT berhasil menurunkan 84,6% kasus penyakit

kusta di Indonesia sejak tahun 1985 hingga akhir tahun 2011. Diagnosis kusta dapat

ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut :

1. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa.

2. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan

kelemahan/kelumpuhan otot.

3. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA positif).

Target yang ditetapkan secara nasional untuk angka penemuan kasus baru

penyakit kusta tahun 2014 kurang dari 5/100.000 penduduk. Sedangkan angka

penemuan kasus baru (New Case Detection Rate) penyakit Kusta untuk Provinsi Bali

tahun 2014 adalah 1,66/100.000 penduduk. Cakupan penemuan kasus baru di

Kabupaten Tabanan tahun 2014 adalah 0,96/100.000 penduduk. Angka ini masih

dibawah target yang telah ditetapkan baik secara nasional maupun dari Provinsi Bali.

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya

menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria

disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel

darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat

menyerang semua orang, baik laki-laki ataupun perempuan pada semua golongan

umur dari bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Wilayah endemis malaria pada

umumnya adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik,

sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang,

tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya

perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Upaya penanggulangan

Page 36: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 32

penyakit malaria di Indonesia dapat dipantau dengan menggunakan indikator Annual

Parasite Incidence (API) yang telah digunakan sejak tahun 2010 untuk seluruh

provinsi di Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas

malaria suatu wilayah menjadi 4 strata yaitu :

1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.

2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 – 5 per 1.000 penduduk.

3. Endemis Rendah bila API 0 – 1 per 1.000 penduduk.

4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah

pembebasan malaria) atau API = 0

Pada tataran nasional, malaria masih menjadi permasalahan kesehatan yang berarti.

Namun tidak demikian halnya dengan yang terjadi di Kabupaten Tabanan. Angka

kesakitan malaria di Kabupaten Tabanan dalam kurun waktu 2005 sampai dengan

2011 menunjukkan kecenderungan penurunan, bahkan tujuh tahun terakhir (2007

sampai dengan 2014) angka kesakitan malaria di Kabupaten Tabanan adalah 0/1000

penduduk. Hal ini disebabkan karena Kabupaten Tabanan bukan merupakan daerah

endemis penyakit malaria. Kasus-kasus yang terjadi merupakan kasus import dari

penduduk yang datang dari daerah endemis malaria. Tabel 3.2 akan menjelaskan

kasus dan angka kesakitan malaria di Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2014.

Tabel 3.2

Jumlah Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Tabanan

Periode Tahun 2005-2014

Tahun Kasus Malaria (+) API

2005 2 0

2006 2 0

2007 0 0

2008 0 0

2009 0 0

2010 0 0

2011 0 0

2012 0 0

2013 0 0

2014 0 0 Sumber : Bidang P2 PL

Page 37: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 33

4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) merupakan

penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program

imunisasi. Penyakit yang termasuk kelompok PD3I meliputi : Difteri, Pertusis,

Tetanus Neoatorum, Campak, Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh

Layu Akut).

a. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)

Polio (Poliomyelitis) merupakan penyakit paralisis atau lumpuh yang

disebabkan virus polio. Cara penularan Polio terbanyak melalui mulut ketika

seseorang mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontamisasi lendir, dahak

atau faeses penderita polio. Virus masuk aliran darah ke sistem saraf pusat

menyebabkan otot melemah dan kelumpuhan, menyebabkan tungkai menjadi lemas

secara akut. Kondisi inilah disebut Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau lumpuh layuh

akut.

Polio adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang

menyerang system syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan.. Penyakit yang

pada umumnya menyerang anak berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya

demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, dan sakit ditungkai dan lengan.

Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami

penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada

kelumpuhan. Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator

surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate minimal sebesar 2/100.000

anak usia < 15 tahun. Non Folio AFP Rate untuk Kabupaten Tabanan pada tahun

2014 adalah 5,46/100.000 anak usia < 15 tahun.

b. Difteri

Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri

Corynebacterium Diphtheriae yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Gejala

Page 38: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 34

awal penyakit ini adalah demam 38 ºC, pseudomembrane (selaput tipis) putih

keabuan pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah

berdarah. Dapat disertai nyeri menelan, leher bengkak seperti leher sapi (bullneck)

dan sesak nafas disertai bunyi (stridor). Difteri juga kerap ditandai dengan

tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan.

Pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan tidak ada kasus.

c. Pertusis

Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit yang disebabkan bakteri Bardetella

Pertusis dengan gejala batuk beruntun disertai tarikan nafas hup (whoop) yang khas

dan muntah. Lama batuk bisa 1–3 bulan sehingga disebut batuk 100 hari. Penyakit

ini biasanya terjadi pada anak berusia dibawah 1 tahun dan penularannya melalui

droplet atau batuk penderita. Di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 tidak

ditemukan kasus Pertusis.

d. Tetanus Neonatorum

Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium Tetani, yang

masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir (umur < 28

hari) yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang

tidak steril. Penanganan Tetanus neonatorium tidak mudah, sehingga yang terpenting

adalah upaya pencegahan melalui pertolongan persalinan yang higienis dan imunisasi

Tetanus Toxoid (TT) ibu hamil serta perawatan tali pusat. Kasus TN banyak

ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang rendah. Ciri khas dari penyakit ini adalah pada mulanya beberapa

hari setelah lahir bayi menangis keras dan menyusu dengan kuat namun beberapa

hari berikutnya tidak bisa menyusu. Pada tahun 2014, di Kabupaten Tabanan

dilaporkan tidak ada kasus Tetanus Neonatorum.

Page 39: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 35

e. Campak

Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi

virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis

(peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan

karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus.

Penularan infeksi dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh

sekret orang yang telah terinfeksi atau karena menghirup percikan ludah penderita

campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum

timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Sebagian besar kasus campak

menyerang anak-anak. Pada tahun 2014, ada 9 (Sembilan) Puskesmas yang

melaporkan penemuan kasus campak, yakni Puskesmas Tabanan I dengan 2 (satu)

kasus, Puskesmas Tabanan II dengan 4 (empat) kasus, Puskesmas Tabanan III

dengan 3 (tiga) kasus, Puskesmas Kerambitan II dengan 1 kasus, Puskesmas Pupuan

I dengan 1 kasus, Puskesmas Baturiti I dan Baturiti II masing-masing 1 kasus, dan

Puskesmas Kediri I dengan 3 (tiga) kasus. Dari 17 kasus campak yang ditemukan, 11

kasus merupakan jenis kelamin laki-laki dan 6 (enam) kasus merupakan jenis

kelamin perempuan, dengan case fatality rate (CFR) = 0 %.

Sumber : Seksi Surveilan dan Epidemiologi Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

5. Penyakit Potensial KLB/Wabah

Penyakit menular tertentu memiliki potensi menjadi Kejadian Luar Biasa

(KLB)/wabah, diantaranya adalah Demam Berdarah Dengeu (DBD), Diare,

Page 40: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 36

Chikungunya, Rabies, dan Filariasis. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak

mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.

a. Deman Berdarah Dengeu (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

(DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi

masalah kesehatan masyarakat. Sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)

karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit

ini merupakan penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang

tergolong Arthropod-Borne virus, genus flavivirus, family flaviviridae. DBD

ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes spp, Aedes Aegypti, dan Aedes Albopictus

merupakan vector utama penyakit DBD.

Sepanjang tahun 2014 dilaporkan terjadi 470 kasus di Kabupaten Tabanan

dengan Incidence Rate (IR) sebesar 108,5 per 100.000 penduduk dengan tidak ada

kematian akibat DBD atau Case Fatality Rate (CFR) adalah 0,2 %. Jumlah kasus

yang terjadi pada tahun 2014 ini menurun apabila dibandingkan dengan jumlah kasus

yang terjadi pada tahun sebelumnya yakni dengan 793 kasus. Jumlah kasus

terbanyak ditemui di Kecamatan Kediri dengan 213 kasus, disusul kemudian oleh

Kecamatan Tabanan dengan 91 kasus, dan Kecamatan Kerambitan dengan 52 kasus.

Sedangkan tiga kecamatan dengan jumlah kasus paling sedikit adalah Kecamatan

Selemadeg Barat dengan 4 kasus, Kecamatan Pupuan dengan 6 kasus, dan

Kecamatan Baturiti dengan hanya 9 kasus. Jumlah kasus DBD menurut Puskesmas

pada tahun 2014 secara rinci dapat dilihat pada tabel 21.

Adapun beberapa permasalahan dalam penanggulangan DBD di Kabupaten

Tabanan antara lain :

1. Belum ada obat anti virus dan vaksin untuk mencegah DBD, maka untuk

memutus rantai penularan, pengendalian vektor dianggap yang paling

memadai saat ini.

Page 41: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 37

2. Vektor DBD khususnya Aedes Aegypti sebenarnya mudah dikendalikan,

karena sarang-sarangnya terbatas di tempat yang berisi air bersih dan jarak

terbangnya maksimum 100 meter. Tetapi karena vektor tersebar luas, maka

untuk keberhasilan pengendaliannya diperlukan total coverage (meliputi

seluruh wilayah) agar nyamuk tidak dapat berkembang biak lagi. Untuk itu

sangat memerlukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat khususnya dalam

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD.

3. Banyak faktor yang berhubungan dengan peningkatan kejadian DBD yang

sulit atau tidak dapat dikendalikan seperti kepadatan penduduk, mobilitas,

lancarnya transportasi, pergantian musim dan perubahan iklim, kebersihan

lingkungan dan perilaku hidup sehat.

4. Sebagian masyarakat masih minat dengan fogging.

5. Uji resistensi terhadap insektisida belum optimal

Salah satu cara untuk menekan penyebaran penyakit Deman Berdarah

Dengeu (DBD) adalah dengan membasmi jentik nyamuk Aedes aegypty di dalam

rumah maupun di sekitar lingkungan rumah. Gambaran Kasus DBD dan Incidene

Rate di Kabupaten Tabanan periode tahun 2007-2014 disajikan pada gambar 3.

berikut.

Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah kasus DBD trend nya fluktuasi.

Dilihat dari tahun 2017 s/d 2014 jumlah kasus tertinggi terjadi pada tahun 2013

Page 42: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 38

sebanyak 793 kasus, dengan insiden rate 179,25%. Tahun 2014 jumlah kasus dan IR

menurun bila dibandingkan dengan tahun 2013.

b. Diare

Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi

feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila

feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau

buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Secara klinis

penyebab Diare antara lain : infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi

parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi, dan sebab-sebab lainnya.

Penyebab yang sering ditemukan di lapangan ataupun secara klinis adalah Diare

yang disebabkan oleh infeksi dan keracunan. Jenis Diare ada 2 (dua) yaitu Diare

Akut dan Diare Persisten (diare kronik). Diare Akut adalah diare yang berlangsung

kurang dari 14 hari, sedangkan Diare Persisten (diare kronik) adalah diare yang

berlangsung lebih dari 14 hari.

Penderita diare di Puskesmas setiap tahun jumlahnya cukup tinggi. Namun

demikian hal ini belum dapat menggambarkan prevalensi keseluruhan dari penyakit

diare karena banyak dari kasus tersebut yang tidak terdata oleh sarana pelayanan

kesehatan (pengobatan sendiri atau pengobatan di praktek swasta). Laporan Profil

Kesehatan Kabupaten menunjukkan bahwa selama kurun tahun 2014 jumlah

perkiraan kasus diare di Kabupaten Tabanan sebesar 9273 kasus. Dari jumlah

tersebut, jumlah kasus yang ditangani sebesar 8.519 kasus (91,9 %) yang terdiri dari

laki-laki sebesar 4.538 kasus (48,94 %) dan perempuan sebesar 3.981 (42,93 %), dan

angka kesakitan diare 214 per 1.000 penduduk. Terjadi penurunan jumlah kasus diare

dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2013 jumlah kasus diare sebanyak 18.714

kasus.

Untuk itu upaya kesehatan harus lebih ditingkatkan lagi untuk mencegah

tingkat kematian akibat diare. Tingkat kematian akibat diare dapat diturunkan dengan

Page 43: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 39

adanya tata laksana yang tepat dan cepat, diantaranya melalui pelatihan petugas yang

diintegrasikan dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Selain itu juga

dapat dilakukan pengamatan tata laksana diare ke Puskesmas.

Sedangkan upaya pencegahan dan penanggulangan kasus diare dilakukan

melalui penyuluhan ke masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari – hari, karena secara umum penyakit diare

sangat berkaitan dengan hygiene sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat,

sehingga adanya peningkatan kasus diare merupakan cerminan dari perbaikan kedua

faktor tersebut.

c. Rabies

Rabies (bahasa Latin: rabies, "kegilaan") atau penyakit anjing gila merupakan

penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rabies yang ditularkan melalui gigitan

hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan serigala yang di dalamnya

tubuhnya mengandung virus Rabies.

Virus Rabies menyebabkan peradangan akut otak pada manusia dan hewan

berdarah panas lainnya. Periode waktu antara terjadi kesakitan dan gejala awal

biasanya satu sampai tiga bulan, namun bisa kurang dari satu minggu atau lebih dari

satu tahun, tergantung pada jarak virus untuk mencapai sistem saraf pusat, dimana

gejala awal antara lain : demam dan kesemutan di lokasi paparan; kemudian diikuti

dengan gerakan kekerasan, kegembiraan yang tidak terkendali; takut air atau

ketidakmampuan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh serta kebingungan yang

menyebabkan hilangnya kesadaran. Penyakit ini bila sudah menunjukkan gejala

klinis pada hewan atau manusia selalu diakhiri dengan kematian, sehingga

mengakibatkan timbulnya rasa cemas dan takut bagi orang-orang yang terkena

gigitan dan kekhawatiran serta keresahan bagi masyarakat pada umumnya.

Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam memantau upaya

pengendalian Rabies, yaitu kasus GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies), kasus

Page 44: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 40

yang di vaksinasi VAR (Vaksin Anti Rabies), dan kasus Rabies yang menyebabkan

kematian (Lyssa).

Pada tahun 2013 di Kabupaten Tabanan, jumlah kasus Gigitan Hewan Penular

Rabies (GHPR) sebanyak 6.042 kasus, sedangkan tahun 2014 jumlah kasus gigitan

meningkat menjadi 6.318 kasus atau 4,57%. Dari jumlah gigitan tersebut tidak

terdapat jumlah kasus penyakit rabies yang menyebabkan kematian (Lyssa). Kasus

GHPR terbanyak terjadi pada bulan Juni yaitu dengan 563 kasus, sedangkan bulan

Pebruari merupakan bulan dengan kasus GHPR paling sedikit yakni dengan 436

kasus. Gambaran kasus GHPR di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 disajikan

pada gambar 3.12 dibawah ini

Walaupun jumlah kasus kematian akibat rabies di Kabupaten Tabanan pada

tahun 2014 tidak ada, namun mengingat akan bahaya rabies terhadap kesehatan dan

ketentraman masyarakat karena dampak buruknya selalu diakhiri kematian, serta

dapat mempengaruhi dampak perekonomian khususnya bagi pengembangan daerah-

daerah pariwisata seperti Bali yang tertular rabies, maka usaha pengendalian

penyakit berupa pencegahan dan pemberantasan perlu dilaksanakan seintensif

mungkin bahkan menuju pada program pembebasan dari rabies.

Page 45: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 41

d. Filariasis

Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) merupakan penyakit infeksi menahun yang

disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria yang terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu

Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Filariasis ditularkan oleh

vektor nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya, kemudian di dalam

tubuh manusia cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di

jaringan limfe (getah bening) sehingga akan menyebabkan pembengkakan di kaki,

tungkai, payudara, lengan, dan organ genital. Hingga kini filariasis masih menjadi

permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia, namun di Kabupaten Tabanan

pada tahun 2013 dan 2014 tidak ditemukan adanya penderita penyakit filariasis,

namun upaya pemantauan kasus filariasis tetap dilaksanakan

Page 46: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 42

BAB IV

UPAYA KESEHATAN

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilakukan upaya

pelayanan kesehatan yang melibatkan masyarakat sebagai individu dan masyarakat

sebagai bagian dari kelompok atau komunitas. Secara umum upaya kesehatan terdiri

atas dua unsur utama, yaitu Upaya Kesehatan Masyrakat (UKM) dan Upaya

Kesehatan Perorangan (UKP).

Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di

masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi

kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian

penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar,

perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat

kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman,

pengamanan narkotika, psikotroprika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta

penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,

pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan

dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.

Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga bagi bangsa

Indonesia. Untuk mencapai keadaan tersebut di Kabupaten Tabanan telah dilakukan

berbagai upaya pelayanan kesehatan selama beberapa tahun terakhir, khususnya

tahun 2014 seperti uraian di bawah ini.

Page 47: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 43

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakah langkah awal yang sangat

penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan

pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian

besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan

kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan

bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu, sehingga mampu

melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, serta dapat mengurangi angka

kematian ibu sebagai salah satu indikator dari MDGs. Upaya kesehatan ibu

sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang tersebut meliputi upaya promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Peran seorang ibu sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan

perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang

hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran

sampai masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Oleh karena itu diperlukan

pemeriksaan secara teratur pada masa kehamilan guna menghindari gangguan atau

segala sesuatu yang membahayakan kesehatan ibu dan janin di kandungannya

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus

berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru

lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas kesehatan, dari Posyandu sampai rumah

sakit pemerintah maupun fasilitas kesehatan swasta.

Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat.

Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah angka kematian ibu

(AKI), angka kematian neonatus (AKN), angka kematian bayi (AKB), dan angka

kematian balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya,

Page 48: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 44

AKI, AKB dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut data SDKI 2012,

AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dengan target MDGs sebesar 102 per

100.000, AKB 32 per 1000 kelahiran hidup dengan target Renstra Kemenkes 2014

sebesar 24 dan target MDGs 23 per 1000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1000 kelhiran

hidup dengan target Renstra Kemenkes 15 per 1000 kelahiran hidup dan AKABA 40

per kelahiran hidup dengan target MDGs 32 per 1000 kelahiran hidup.

Upaya pencapaian MDGs dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan

pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan angka kematian

ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 1992. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya yang

terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas.

Salah satu upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas yang

dilaksanakan di Kabupaten Tabanan adalah dengan menerapkan program pusat

berupa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta melalui program Propinsi dan

Kabupaten melalui Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), disamping juga selalu

berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan, antara lain peningkatan

status Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap dengan pelayanan PONED

a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)

Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan

ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya, sehingga dalam masa

kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna

menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan

terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar

pelayanan antenatal yang ditetapkan dalan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).

Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada

Page 49: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 45

ibu hamil antara lain dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum,

bidan, dan perawat.

Pelayanan kesehatan yang sesuai standar meliputi timbang berat badan,

pengukuran tinggi badan, mengukur tekanan darah, menilai status gizi (mengukur

lingkar lengan atas), pemeriksaan tinggi fundus uteri, menentukan presentasi

janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan

memberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat

besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan, test laboratorium (rutin dan

khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta KB pasca persalinan.

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga

kesehatan serta memenuhi standar pelayanan kesehatan. Ditetapkan pula bahwa

distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan,

dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan, yaitu : minimal 1

kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan

ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin

perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan

penanganan komplikasi.

Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai

dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga

disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang

telah melakukan pemeriksaan pertama kali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk

mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah

gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai

dengan standar serta paling sedikit 4 kali pemeriksaan kehamilan. Indikator K1

dan K4 ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan

kepada ibu hamil.

Page 50: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 46

Gambar 4.1 memperlihatkan cakupan kunjungan K1 dan K4 pada ibu

hamil selama enam tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan K1 dan K4 selama

tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 mengalami pasang surut.

Dari gambar tersebut diatas dapat dilihat kesenjangan yang terjadi antara

cakupan K1 dan K4. Pada tahun 2008 terjadi selisih antara cakupan K1 dan K4

sebesar 6,00 %, kemudian tahun 2009 meningkat menjadi sebesar 6,25 %. Tahun

2009 merupakan tahun terjadinya kesenjangan cakupan K1 dan K4 yang paling

besar, dan juga merupakan tahun dimana cakupan K1 dan K4 di Kabupaten

Tabanan berada pada titik terendah. Pada tahun 2010 Kesenjangan antara

cakupan K1 dan K4 menurun sangat tajam yaitu hanya 1.97 %, namun pada

tahun 2011 kesenjangan tersebut meningkat menjadi 4,50 %, dan pada tahun

2012 kesenjangan tersebut meningkat kembali menjadi 4,83 %, tahun 2013

kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menurun sampai 1,57 %, dan tahun 2014

kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 meningkat lagi menjadi 1,61%.

Kesenjangan tahun 2013 merupakan kesenjangan antara cakupan K1 dan K4

yang terendah selama kurun waktu 7 tahun. Gambaran cakupan K1 dan K4 per

Puskesmas tahun 2014 seperti dibawah ini.

Page 51: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 47

Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka drop out K1

dan K4, dengan kata lain, jika kesenjangan K1 dan K4 kecil, maka hampir semua

ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal

meneruskannya hingga kunjungan keempat pada triwulan 3, sehingga

kehamilannya dapat terus dipantau oleh petugas kesehatan.

Pada tahun 2014, Puskesmas dengan persentase cakupan pelayanan K1

tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I dengan cakupan sebesar 117,6 %,

diikuti oleh Puskesmas Baturiti I dengan cakupan sebesar 104,9 %, dan

Puskesmas Kediri III dengan cakupan sebesar 103,9 %. Sedangkan Puskesmas

dengan cakupan pelayanan K1 terendah adalah Puskesmas Marga I dengan

cakupan hanya sebesar 86,9%, kemudian Puskesmas Selemadeg Timur II dengan

cakupan sebesar 90,3%, dan Puskesmas Baturiti II dengan cakupan sebesar 93,2

%. Untuk Puskesmas dengan persentase cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah

Puskesmas Selemadeg Timur I dengan cakupan sebesar 116,2 %, diikuti

Puskesmas Kerambitan I dengan cakupan sebesar 103,5 %, dan Puskesmas

Selemadeg Timur II dengan cakupan sebesar 102,8 %. Sedangkan Puskesmas

dengan cakupan pelayanan K4 terendah adalah Puskesmas Selemadeg dengan

cakupan hanya sebesar 83,8 %, kemudian Puskesmas Marga I dengan cakupan

hanya sebesar 92,7 %, dan Puskesmas Penebel II cakupan sebesar 93,3%.

Page 52: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 48

Cakupan kunjungan ibu hamil (K1 dan K4) lebih rinci dapat dilihat pada

lampiran tabel 29.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi

Kebidanan (Pn)

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang profesional (dengan

kompetensi kebidanan) dimulai dari lahirnya bayi, pemotongan tali pusat sampai

keluarnya placenta. Periode persalinan merupakan salah satu periode yang

berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat

bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60 % dari seluruh kematian ibu.

Kasus komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar

terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan

yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi

kebidanan (profesional). Persalinan yang dilakukan di sarana pelayanan

kesehatan dapat menurunkan risiko kematian ibu saat persalinan, karena ditempat

tersebut persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan tersedia sarana kesehatan

yang memadai sehingga dapat menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada

saat persalinan yang membahayakan nyawa ibu dan bayi.

Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan pada tahun 2014 di

Kabupaten Tabanan sebesar 96,4%. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan

dengan cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan pada tahun 2013 yang

sebesar 98,32%. Puskesmas dengan pencapaian cakupan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan (Pn) tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I

(123,7%), diikuti Puskesmas Kerambitan I (105,6%) dan Puskesmas Marga II

(103,4%). Sedangkan Puskesmas Kerambitan II merupakan Puskesmas dengan

Pencapaian Pn terendah (88,7%), diikuti Puskesmas Penebel II (92,3%), dan

Puskesmas Selemadeg (93,3%). Data mengenai Cakupan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan pada tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran tabel 29.

Page 53: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 49

Gambar 4.3 diatas memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh

tenaga kesehatan sejak tahun 2007 sampai tahun 2014 yang mengalami pasang

surut, namun 3 tahun terakhir cakupan persalinan memperlihatkan trend yang

meningkat, tetapi tahun terakhir yaitu 2014 sedikit mengalami penurunan. Bila

dibandingkan dengan target indicator persalinan oleh tenaga kesehatan sesuai

MDGs dan SPM sebesar 90% dan Renstra Kemenkes 2014 sebesar 95%, ini

berarti Kabupaten Tabanan dengan capaian 96,4% sudah melampui target

tersebut. Namun demikian program ini perlu untuk ditingkatkan sehingga semua

ibu yang melahirkan lebih merasa aman dan ditolong oleh tenaga kesehatan yang

terlatih.

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar

pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.

Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan

pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal 3

kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam

setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas ke-2 (KF2) dilakukan dalam

waktu hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas

ke-3 (KF3) dilakukan dalam waktu hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 setelah

Page 54: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 50

persalinan. Pelayanan kunjungan nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas

dengan tenaga kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung fasilitas

kesehatan (termasuk bidan di desa/polindes/ poskesdes) dan kunjungan rumah.

Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi : 1) pemeriksaan

tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3)

pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan

payudara dan anjuran ASI ekslusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A

200.000 IU sebanyak dua kali; dan 6) pelayanan KB pasca persalinan. Gambaran

cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan seperti

dibawah ini.

Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2014 adalah 96,50%, angka ini

sudah melampaui cakupan kunjungan ibu nifas berdasarkan target Standar

Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yaitu 90%, dan capaian propinsi

96,5%. Puskesmas cakupan KF3 tertinggi yaitu Puskesmas Selemadeg Timur I

sebesar 120%, dan Puskesmas cakupan KF3 terendah adalah Puskesmas

Selemadeg 85,27%. Lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 29.

d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal

Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang

secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.

Komplikasi kebidanan antara lain Hb < 8 g%, ketuban pecah dini, perdarahan per

Page 55: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 51

vaginam, hipertensi dalam kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90

mmHg), letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada

primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur, dan distosia (persalinan

macet, persalinan tidak maju).

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan

Puskesmas, beberapa ibu hamil memiliki risiko tinggi/komplikasi dan

memerlukan pelayanan kesehatan. Karena terbatasnya kemampuan dalam

memberikan pelayanan, maka kasus tersebut dilakukan upaya rujukan ke unit

pelayanan kesehatan yang memadai.

Pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan jumlah ibu hamil adalah 5.330

bumil, dimana 1.066 bumil (20%) merupakan ibu hamil dengan risiko tinggi/

komplikasi, dengan jumlah ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang ditangani

sebanyak 932 ibu hamil (87,43%). Bila dibandingkan dengan tahun 2013 tahun

2014 cakupannya meningkat dimana tahun 2013 cakupannya 84,63 %. Bila

dibandingkan dengan tardet dalam SPM sebesar 80%, maka cakupan komplikasi

kebidanan yang ditangani sudah melampaui. Cakupan komplikasi kebidanan per

Puskesmas tahun 2014 seperti gambar dibawah ini.

Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa Puskesmas yang cakupan

komplikasi kebidanan tertinggi adalah Puskesmas Kerambitan I sebesar

Page 56: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 52

191,68%, dan yang terendah adalah Puskesmas Selemadeg Timur II sebesar

27,78%. Data cakupan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 33.

Neonatus risti/komplikasi adalah keadaan neonatus dengan penyakit dan

kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian serta kecacatan seperti

asfiksia, hipotermi, tetanus neonatorium, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR

(Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan, kelainan

neonatal termasuk klasifikasi kuning pada MTBS. Neonatus risti/komplikasi

yang ditangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh

tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di puskesmas dan rumah

sakit. Dalam pelayanan neonatus, sekitar 15% diantara neonatus yang dilayani

bidan di Puskesmas tergolong dalam kasus risti/komplikasi yang memerlukan

penanganan lebih lanjut.

Pada tahun 2014 cakupan penanganan neonatal komplikasi yang

dilaporkan sebesar 548 neonatal (74,3% ) dari 738 jumlah perkiraan neonatal

risti/komplikasi. Dibandingkan dengan tahun 2013 tahun ini mengalami

penurunan dimana tahun 2013 cakupan penanganan neonatal komplikasi sebesar

81,09%. Sementara target SPM bidang kesehatan untuk indikator tersebut adalah

80%. Ini berarti cakupan penanganan neonatal komplikasi belum memenuhi

standar pelayanan minimal bidang kesehatan ini perlu mendapat perhatian karena

langkah ini merupakan salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian

bayi. Gambaran cakupan penanganan komplikasi neonatal per Puskesmas tahun

2014 dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut.

Page 57: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 53

Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa cakupan yang tertinggi adalah

Puskesmas Penebel II sebesar 99,80%, dan yang paling rendah adalah

Puskesmas Baturiti II sebesar 49,38%. Hal ini sulit mencapai target karena

masih adanya kebingungan dalam pencatatan dan pelaporan penanganan

komplikasi disamping juga disebabkan karena sasaran dari neonatal

rosti/komplikasi bukan merupakan angka riil tetapi angka perkiraan. Lebih detail

dapat dilihat pada lampiran table 33.

e. Kunjungan Neonatal

Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur yang

memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang

dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan

memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.

Sebagian besar kematian neonatus terjadi pada minggu pertama

kehidupan (0-6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama

ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih

sering dalam minggu pertama, untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda

bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah

kematian. Terkait hal tersebut, terjadi perubahan kebijakan dalam pelaksanaan

kunjungan neonatus dari semula 2 kali (satu kali pada minggu pertama dan satu

kali pada 8-28 hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan

Page 58: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 54

perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada umur 6-48 jam,

umur 3-7 hari, dan 8-28 hari.

Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standar yang

mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang

meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI

Ekslusif, injeksi Vitamin K1, imunisasi (jika belum diberikan pada saat lahir),

penanganan dan rujukan kasus, serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah

dengan menggunakan buku KIA.

Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan indikator cakupan

kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1)

pada tahun 2014 sebesar 99,4%. Bila dibandingkan dengan sebelumnya, maka

tahun ini sedikit mengalami kenaikan dimana tahun 2013 cakupannya sebesar

99,06%. Cakupan kunjungan neonatus lengkap per Puskesmas di Kabupaten

Tabanan tahun 2014 dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut ini :

Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa cakupan kunjungan neonatal lengkap

tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I sebesar 123,3%, dan yang

terendah adalah Puskesmas Selemadeg sebesar 88,3%. Bila dibandingkan dengan

target sebesar 85%, maka cakupan KN3 sudah melampaui target yang telah

ditetapkan. Lebih lengkap mengenai cakupan kunjungan neonatus baik KN1

maupun KN Lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 38.

Page 59: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 55

f. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh

tenaga kesehatan (Dokter, Bidan, dan Perawat) minimal 4 kali dalam setahun,

yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, satu kali pada umur 3-6 bulan, satu kali

pada umur 6-9 bulan, dan satu kali pada umur 9-11 bulan.

Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar

(BCG, DPT/HB1-3, Polio, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh

kembang bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini

merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh

pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau

penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan

kualitas hidup bayi.

Pada tahun 2014 cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Tabanan

meningkat dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2013 cakupan kunjungan bayi

adalah 93,29 %, maka pada tahun ini cakupan kunjungan bayi adalah 96,5%.

Cakupan Pelayanan kesehatan bayi per Puskesmas di Kabupaten Tabanan tahun

2014 dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut ini :

Sumber : Bidang Binkesmas Dikes

Puskesmas dengan cakupan kunjungan bayi tertinggi adalah Puskesmas

Tabanan II sebesar 110,8% dan cakupan kunjungan bayi terendah Puskesmas

Tabanan III sebesar 73,6%. %, diikuti Puskesmas Baturiti I dengan cakupan

sebesar 80,29 %, dan Puskesmas Tabanan III dengan cakupan sebesar 81,06 %.

Page 60: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 56

Pencapaian target cakupan kunjungan bayi sangat dipengaruhi oleh keaktifan

Posyandu tiap bulannya, peran kader, dan partispasi keluarga untuk membawa

bayi ke posyandu, serta keaktifan tenaga Puskesmas dalam membina Posyandu.

Lebih lengkap mengenai cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Tabanan pada

tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran tabel 40.

g. Pelayanan Kesehatan Pada Balita

Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak

umur 12-59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8

kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, dan pemberian

Vitamin A 2 kali setahun (Bulan Pebruari dan Agustus).

Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan Berat Badan,

pengukuran Tinggi Badan di Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan

praktek swasta serta sarana/fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan

perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberian Vitamin

A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan.

Pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan terdapat 19.805 anak balita (umur

12-59 bulan) yang terdiri dari 10.145 anak balita laki-laki dan 9.660 anak balita

perempuan. Dari jumlah anak balita yang ada, 19.198 anak balita (96,95%) telah

mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 8 kali setahun, dengan rincian 9.256

anak balita laki-laki (95,1%) dan 8.531 anak balita perempuan (90,1 %) yang

mendapatkan pelayanaan kesehatan. Untuk lebih jelas mengenai cakupan

pelayanan kesehatan anak balita menurut jenis kelamin, kecamatan dan

Puskesmas di Kabupaten Tabanan tahun 2014, dapat dilihat pada lampiran tabel

44.

Page 61: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 57

h. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan setingkat

Pelayanan kesehatan pada siswa sekolah yang melaksanakan penjaringan

kesehatan dan pemeriksaan berkala kesehatan adalah serangkaian kegiatan

pemeriksaan fisik, laboratorium, mendeteksi adanya penyimpangan mental

emosional, serta kesegaran dan kebugaran jasmani pada siswa. Rangkaian

pemeriksaan tersebut seharusnya dapat dilaksanakan seluruhnya, namun dalam

pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi wilayah

setempat. Penjaringan kesehatan peserta didik meliputi : pemeriksaan keadaan

umum, pemeriksaan laboratorium, pengukuran jasmani, dan deteksi dini

penyimpangan mental emosional.

Menurut laporan dari Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, pada tahun

2014 cakupan penjaringan kesehatan kelas 1 siswa SD dan setingkat di

Kabupaten Tabanan sudah mencapai 100 %. Dari 20 Puskesmas yang ada, semua

Puskesmas cakupan penjaringan kesehatan kelas 1 siswa SD dan setingkat

mencapai 100%. Lebih lengkap mengenai cakupan penjaringan kesehatan siswa

SD dan setingkat dapat dilihat pada lampiran tabel 49.

Sedangkan laporan dari Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat,

mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat,

dengan kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut melaporkan bahwa pada

tahun 2014 dari 330 SD/MI yang ada, 330 (100 %). Jumlah murid SD/MI

sebanyak 43.309 orang, laki-laki sebanyak 22.711, dan perempuan sebanyak

20.598 orang. Murid yang diperiksa laki-laki sebanyak 15.637 (68,9%), dan

perempuan sebanyak 14.658 (71,2%). Hasilnya yang perlu perawatan sebanyak

10.221 orang, laki-laki sebanyak 5.224 orang, dan perempuan sebanyak 4.997

orang. Namun yang mendapat perawatan sebanyak 7.813 orang 76,4% terdiri dari

laki-laki sebanyak 3.987 orang (76,4%), dan perempuan sebanyak 3.826 orang

(76,6%). Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat lebih

rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 51.

Page 62: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 58

2. Upaya Peningkatan Status Gizi Masyarakat

Peningkatan status gizi masyarakat terdiri dari 3 (tiga) indicator yaitu

persentase balita yang ditimbang berat badannya ke Posyandu (D/S), persentase

rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dan prevalensi balita gizi

kurang.

a. Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Lebih

Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui

adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Untuk mengetahui

npertumbuhan tersebut, penimbangan balita setiap bulan sangat diperlukan.

Peninmbangan balita dapat dilakukan di beberapa tempat seperti Posyandu, Polindes,

Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan lain. Idealnya dalam enam bulan anak

balita ditimbang minimal enam kali. Sedangkan untuk status gizi anak balita diukur

berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB/U, TB/U,

dan BB/TB. Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum, dan

juga menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan yang

berlangsung dalam waktu pendek, seperti menurunnya nafsu makan akibat sakit

karena menderita diare atau penyakit infeksi lainnya. Dalam keadaan demikian berat

badan anak akan cepat turun sehingga tidak proporsional lagi dengan tinggi

badannya dan pada akhirnya anak menjadi kurus

Page 63: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 59

b. Cakupan Penimbangan Balita (D/S) di Posyandu

Persentase balita yang ditimbang di posyandu merupakan jumlah balita yang

datang dan ditimbang dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ada di

wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. Gambar berikut menggambarkan cakupan

penimbangan Balita di Posyandu.

Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014

Dari gambar tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa cakupan D/S di Kabupaten

Tabanan mencapai 82,38%, Cakupan D/S tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg

Timur II sebesar 127,75%, dan yang terendah adalah Puskesmas Tabanan I sebesar

56,06%. Artinya masih ada 17,62% balita yang belum terpantau status gizinya yang

mungkinan disinilah terjadi masalah-masalah kesehatan. Masih rendahnya persentase

balita yang ditimbang di posyandu mengharuskan pemerintah untuk melakukan

berbagai upaya seperti : meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor

terkait seperti KIA, imunisasi, promosi kesehatan, PKK, BPMPD dan lain-lain;

meningkatkan penyuluhan ke masyarakat tentang pentingnya pemantauan

pertumbuhan balita, melakukan refreshing kader, pemenuhan sarana dan prasarana di

posyandu seperti dacin, tripod, celana dan sarung timbang, buku SIP, dan

memberikan insentif kader.

Page 64: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 60

c. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui

secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui

anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi endapatkan makanan

pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.

Gambar berikut menggambarkan cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia

0-6 bulan.

Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 4.11 dapat dilihat bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif di

Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 67,34%. Cakupan tertinggi adalah

Puskesmas Selemadeg Timur I sebesar 86,89%, dan cakupan yang terendah adalah

Puskesmas Tabanan II sebesar 35,03%. Belum tercapainya target capaian ASI

ksklusif ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: kurangnya pengetahuan ibu

tentang manfaat pemberian ASI secara eksklusif dan cara penyimpanan, ibu yang

bekerja, kurangnya dukungan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif.

d. Cakupan Rumah Tangga Yang mengkonsumsi Garam Beryodium

Iodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik tanah maupun air

dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan mahkluk hidup. Iodium sangat esensial untuk membentuk hormon

Page 65: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 61

tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan berfungsi untuk mengatur

perkembangan janin sampai dewasa dan amat diperlukan untuk perkembangan otak

manusia. Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam eriodium 6-10 gram/orang/hari.

Kebijakan garam beriodium di Indonesia dituangkan dalam bentuk regulasi antara

lain dengan ditetapkannya Standar Nasional Indonesia (SNI) Garam Beriodium

sebagai SNI wajib. Hasil riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa persentase

rumah tangga yang mengkonsumsi garam mengandung cukup iodium cepat tahun

2013 adalah 77,1%, mengandung kurang iodium 14,8%, dan tidak beriodium 8,1%.

Sedangkan target WHO adalah universal salt iodization (USI) atau garam beriodium

untuk semua minimal 90% rumah tangga mengkonsumsi garam yang mengandung

cukup iodium. Hasil Riskesdas tahun 2013, Provinsi Bali menduduki peringkat

kedua paling rendah setelah Aceh yaitu 50,8%. Sedangkan di Bali Kabupaten

Tabanan menempati urutan terendah. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi

garam beryodium di Kabupaten Tabanan tahun 2014 sebesar 65,33%, meningkat

dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 47,67%.

e. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil (Fe)

Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang

disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb

tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat

besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi dan

kelompok yang paling rentan adalah wanita hamil. Dampak yang ditimbulkan antara

lain risiko perdarahan yang dilahirkan, bayi yang dilahirkan BBLR, kesakitan

meningkat dan penurunan kesegaran fisik.

Persentase ibu hamil mendapat Fe3 90 tablet merupakan jumlah ibu hamil

yang telah mendapat tablet tambah darah sebanyak 90 tablet dibandingkan dengan

jumlah ibu hamil yang ada di wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu.

Page 66: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 62

Upaya pencegahan dan penanggulangan Anemia gizi besi dilaksanakan

melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang diprioritaskan pada ibu hamil,

karena prevalensi Anemia pada kelompok ini cukup tinggi. Di samping itu,

kelompok ibu hamil merupakan kelompok rawan yang sangat berpotensi memberi

kontribusi terhadap tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Berikut gambar ibu hamil

yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014

Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014

Gambar diatas menjelaskan bahwa cakupan ibu hamil yang mendapat Fe3 di

Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 adalah 97,86. Dibandingkan dengan tahun

sebelumnya mengalami penurunan sedikit yaitu 98,09%. Puskesmas yang

persentasenya paling tinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I sebesar 116,20%,

sedangkan yang terendah adalah Puskesmas Selemadeg 83,76%.

Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan Antenatal Care

(ANC), dimana seharusnya cakupan Fe3 lebih besar atau sama dengan cakupan K4.

Pada tahun 2014 cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah sebanyak 90

tablet (Fe3) sama dengan cakupan kunjungan K4 pada ibu hamil, ini berarti telah

optimalnya koordinasi sistem pencatatan dan pelaporan antar program terkait. Lebih

lengkap mengenai cakupan Fe3 kepada ibu hamil menurut Puskesmas dapat dilihat

pada lampiran tabel 32.

Page 67: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 63

f. Pemberian Kapsul Vitamin A

Masalah kekurangan vitamin A masih merupakan masalah gizi utama di

Indonesia. Keadaan kadar serum vitamin A yang rendah ternyata berhubungan

dengan menurunnya daya tahan tubuh sehingga berdampak pada meningkatnya

angka kesakitan dan angka kematian balita.

Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah menurunkan

prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis

tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada

masyarakat apabila cakupannya tinggi. Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro

yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh

(imunitas) dan untuk kesehatan mata. Anak yang menderita kurang vitamin A, bila

terserang penyakit campak, diare atau penyakit infeksi lain, maka penyakit tersebut

akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat

kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi, dan pada saat yang sama akan

mengikis simpanan vitamin A di dalam tubuh. Bila tubuh kekurangan vitamin A

untuk jangka waktu yang lama, akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata,

dan bila anak tidak segera mendapatkan vitamin A, maka akan mengakibatkan

kebutaan.

Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11

bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4 tahun)

diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A

200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI.

Pada bayi (6-11 bulan) diberikan setahun pada bulan Pebruari atau Agustus, dan

untuk anak balita diberikan enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada

bulan Pebruari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas,

diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas.

Namun dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut

Page 68: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 64

belum mendapatkan kapsul vitamin A. Berikut gambaran pemberian Vitamin A di

Kabupaten Tabanan Tahun 2014.

Cakupan bayi yang mendapat kapsul vitamin A pada tahun 2014 adalah

sebesar 100%, cakupan anak balita yang mendapat kapsul vitamin A sebesar 99,99%.

Sebagian besar mencapai 100% kecuali Puskesmas cakupan anak balita yang

mendapat kapsul vitamin A sebesar 99,92%. Cakupan tersebut sudah melampaui

target. Untuk lebih rinci tentang cakupan pemberian vitamin A pada bayi, dan anak

balita menurut Puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 44.

3. Pelayanan Imunisasi

Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan

pemutusan mata rantai penularan pada Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi (PD3I). Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program

imunisasi adalah angka UCI (Universal Child Immunization). Pada awalnya UCI

dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 80 % untuk tiga

jenis antigen yaitu DPT3, Polio dan Campak. Namun sejak tahun 2003, indikator

perhitungan UCI sudah mencakup semua jenis antigen, yakni BCG 1 (satu) kali,

DPT 3 (tiga) kali, HB 3 (tiga) kali, Polio 4 (empat) kali dan Campak 1 (satu) kali.

Adapun sasaran program imunisasi ádalah bayi (0-11 bulan), ibu hamil, Wanita Usia

Subur (WUS) dan murid SD. Upaya peningkatan kualitas imunisasi dilaksanakan

Page 69: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 65

melalui kampanye, peningkatan skill petugas imunisasi, kualitas penyimpanan vaksin

dan sweeping sasaran.

Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit

menular yang dapat mematikan seperti Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput

otak, radang paru-paru, dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Untuk itu salah satu

pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi

adalah melalui imunisasi.

Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif, imunisasi aktif

adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan

tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah

imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan

sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya

penyuntikan ATS pada orang yang mengalami luka kecelakaan.

a. Imunisasi Dasar pada Bayi

Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak

adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak

merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Oleh karena itu

harus dipertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Target tersebut sejalan

dengan target Renstra Kemenkes 2014 yang menetapkan target cakupan imunisasi

campak sebesar 90%. Persentase imunisasi dasar lengkap tahun 2014 per Puskesmas

dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Page 70: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 66

Sumber : Bidang P2PL Tahun 2014

Pada tahun 2014, cakupan imunisasi campak di Kabupaten Tabanan telah

mencapai 104,60 %. Puskesmas dengan cakupan imunisasi campak tertinggi adalah

Puskesmas Selemadeg Timur I dengan cakupan sebesar 133,33 %, sedangkan

Puskesmas dengan cakupan imunisasi campak terendah adalah Puskesmas Tabanan

II dengan cakupan sebesar 90,28 %. Data mengenai cakupan imunisasi dasar pada

bayi menurut Puskesmas tahun 2013 terdapat pada lampiran tabel 42 dan 43.

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan

proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Bila

cakupan UCI dikaitkan dengan batas suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah

tersebut tergambar besarnya tingkat kekebalan bayi (herd immunity) terhadap

penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini

pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan.

Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan dengan ≥ 80 % jumlah bayi

yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap

dalam waktu satu tahun. Pencapaian desa UCI di Kabupaten Tabanan mengalami

pasang surut. Pada periode tahun 2004 - 2008 persentase desa UCI sudah mencapai

100 %, namun terjadi penurunan persentase pada tahun 2009 menjadi 97,73 %,

kemudian naik lagi pada tahun 2010 menjadi 100 %, lalu turun lagi pada tahun 2011

menjadi 75,19 %, kemudian pada tahun 2012 persentase desa UCI meningkat

mencapai 96,24 %. Tahun 2013, persentase desa UCI di Kabupaten Tabanan sudah

Page 71: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 67

mencapai 100 %, dan Tahun 2014 persentase desa UCI di Kabupaten Tabanan juga

mencapai 100 %,. Berikut gambaran desa UCI di Kabupaten Tabanan tahun 2014

seperti gambar dibawah ini.

Sumber : Bidang P2PL Tahun 2014

b. Imunisasi Dasar pada Ibu hamil

Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut

Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus

Noenatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah

satu penyebab kematian bayi di Indonesia.

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu

kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus

Tetanus Neonatal di setiap kabupaten hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup

pertahun. MNTE merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita

usia subur termasuk ibu hamil, dengan strategi antara lain : pertolongan persalinan

yang aman dan bersih, cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata, serta

penyelenggaraan surveilans. Berikut gambaran cakupan TT2 ibu hamil di Kabupaten

Tabanan tahun 2014 seperti gambar dibawah ini.

Page 72: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 68

Pada tahun 2014, cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil di Kabupaten

Tabanan adalah sebesar 89,68 %, dimana cakupan TT2+ tertinggi terdapat di

Puskesmas Tabanan II dengan cakupan sebesar 154,08 %, dan cakupan terendah

terdapat di Puskesmas Tabanan III dengan cakupan sebesar 30,28 %. Lebih lengkap

mengenai cakupan imunisasi TT+ pada ibu hamil menurut kecamatan dan Puskesmas

di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014, dapat disimak pada lampiran tabel 30.

4. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan

sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian,

usia subur seoarang wanita biasanya antara 15 - 49 tahun. Oleh karena itu untuk

mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita lebih diprioritaskan

untuk menggunakan alat KB.

Page 73: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 69

Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari cakupan

peserta KB yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB Aktif), cakupan

peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB,

dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Dari 81.618 Pasangan Usia Subur

(PUS) yang ada di Kabupaten Tabanan, 67.584 (82,8 %) merupakan peserta KB aktif

dan 3.441 (4,2 %) merupakan peserta KB baru. Jumlah PUS terbanyak terdapat di

Kecamatan Kediri dengan 7.790 PUS, sedangkan Kecamatan dengan jumlah PUS

paling sedikit adalah Kecamatan Selemadeg Timur II dengan 1.497.

Pada tahun 2014, sebesar 35,9 % peserta KB baru menggunakan Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan yang menggunakan metode Non MKJP

64,1%. Lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 35 dan 36.

5. Penyakit Tidak Menular

a. Cakupan IVA

Pelaksanaan program kanker leher rahim di Kabupaten Tabanan sudah

dilaksanakan mulai tahun 2008 dengan menggunakan metode Inspeksi Visual Asam

Asetat (IVA). Saat itu pendanaannya bersumber dari Famale Cancer Program (FCP)

dari Belanda. Tahun 2010 program ini dilanjutkan yang bersumber dari dana APBD

Kabupaten Tabanan. Untuk mempercepat cakupan pelayanan kanker leher rahim,

maka Kabupaten Tabanan mencanangkan Tabanan Bebas Kanker 2016. Untuk itu

Kabupaten Tabanan lewat Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan melaksanakan

dengan 2 (dua) cara yaitu lewat IVA Massal dan IVA regular.

IVA Massal pelaksanaannya difokuskan pada satu tempat yaitu di Dinas

Kesehatan Kabupaten Tabanan dan pernah juga di Balai Subak Kabupaten Tabanan.

Semua sumber daya di pusatkan pada lokasi tempat pelaksanaan IVA Massal baik

sumber daya manusianya yang terdiri dari dokter, bidan, perawat dan tenaga

promkesnya. Sasaran diangkut dari alamatnya sampai pada tempat pelaksanaan IVA

Massal. Setelah itu dikembalikan lagi ke alamatnya masing-masing. Kegiatan ini

Page 74: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 70

melibatkan lintas sector sehingga semuanya berjalan sesuai rencana. Sedangkan IVA

regular dilaksanakan dilaksanakan di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan

yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Tabanan baik di Puskesmas, Pustu dan

Poskesdes. Sejak tahun 2014 pelaksanaan IVA hanya dilaksanakan secara regular.

Hal ini karena Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan sudah mengadakan 2 (dua) unit

mobil operasional yang dikenal dengan “MOBIL SEHAT” yang mampu melayani

seperti pelayanan IVA, pelayanan umum, pelayanan kesehatan mata, pelayanan

kesehatan gigi dan promosi kesehatan sampai pada tingkat banjar, sehingga

keberadaan kedua mobil tersebut sangat membantu dalam mempercepat pelayanan

khususnya pelayanan IVA. Untuk masyarakat sasaran yang dekat dengan fasilitas

pelayanan seperti Puskesmas tetap dilayani di Puskesmas, sedangkan yang lokasi dan

jaraknya cukup jauh dilayani oleh MOBIL SEHAT yang sifatnya terjadwal selama

tahun.

Jumlah sasaran tahun 2014 yang mendapatkan pelayanan IVA sebanyak

8.620 orang atau 2014 sebesar 12,68%. Hasilnya yang IVA positif 829 orang 9,6%.

Sedangkan jumlah sasaran yang telah mendapatkan pelayanan IVA dari tahun 2008-

2014 sebanyak 31.287 orang atau 72,18%. Lebih detailnya cakupan pelayanan IVA

tahun 2014 dapat dilihat dalam table lampiran 26.

b. Cakupan Penduduk Yang Deteksi Dini Hipertensi dan Kencing Manis

Untuk Hipertensi semua Puskesmas sudah melakukan, sedangkan Kencing

Manis belum semua Puskesmas yang melakukan secara rutin. Pelaksanakan deteksi

dini Hipertensi ini dilaksanakan baik pada fasilitas pelayanan maupun pada saat

pelayanan IVA di seluruh pelosok wilayah Kabupaten Tabanan. Dengan demikian

Puskesmas telah melakukan pemeriksaan faktor resiko Penyakit Tidak Menular

secara terpadu, untuk deteksi dini Hipertensi, obesitas terhadap pengunjung

puskesmas maupun pengunjung Mobil Sehat.

Page 75: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 71

Cakupan pengukuran tekanan darah tahun 2014 sebanyak 28.622 orang.

Jumlah penduduk >15 tahun sebanyak 341.700 orang 11,94%. Hasilnya 15.080 atau

52,69% yang menderita hipertensi. Hal ini berarti sebanyak 11,94% penduduk usia

15 tahun telah melakukan pemeriksaan umum berupa tekanan darah untuk

mengantisipasi resiko terjadinya kejadian tekanan darah tinggi (hipertensi). Capaian

ini telah melebihi target yang ditentukan yakni sebesar 5% saja dari jumlah

penduduk usia > 15 tahun.

B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan

pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III

di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain-lain

1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Penilaian tingkat pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi

yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa

indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau

antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari

perawatan (Lenght of Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn

Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI),

persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR) dan persentase

pasien keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR).

BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu

tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan

tempat tidur RS. Tahun 2014 Angka penggunaan tempat tidur BRSU Tabanan

(84,4%), RS Wisma Prasanti (59,4%), RS Dharma Kerti (79,5%), RS Kasih Ibu

(73,6%), RS Bhakti Rahayu (31,3%), RS Dharma Nata (33,2%), dan RS Bali

Holistic (0,2%). Bila dilihat dari data tersebut hanya BRSU BOR nya melebihi angka

ideal > 80%, yang artinya pemanfaatan tempat tidur di RS tersebut sangat tinggi.

Page 76: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 72

Sedangkan 3 (tiga) RS Swasta yang BOR nya ideal mencapai target dari BOR ideal

(60-80%) yaitu RS Wisma Prasanti (59,4%), RS Dharma Kerti (79,5%), RS Kasih

Ibu (73,6%), dan 4 (empat) lagi BOR nya dibawah target ideal.

LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini

memberikan gambaran tentang tingkat efisiensi dan mutu pelayanan, apabila

diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih

lanjut. Nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. Sedangkan TOI adalah rata-rata hari

dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat digunakan

kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antara pasien satu dengan pasien

berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong pada kisaran 1-3 hari. Tahun 2014 TOI

BRSU Tabanan adalah 0,85 hari. Angka ini belum mencapai angka ideal karena

masih dibawah 1-3 hari. Gambaran LOS rumah sakit Umum Kabupaten Tabanan

sebagai berikut:

Sumber : Bidang P2PL

Dari gambar diatas terlihat bahwa dari tahun 2008 sampai dengan 2014 angka LOS BRSU

Tabanan berkisar antara 3,98 hari sampai 4,70 hari, artinya belum mencapai angka ideal

karena masih dibawah 6-9 hari.

2. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Kesehatan adalah hak asasi setiap manusia yang harus dipenuhi. Kesehatan

menjadi salah satu penentu kesejahteraan manusia dan kualitas dari sumber daya

manusia. Oleh karena itu kesehatan menjadi tanggung jawab diri sendiri dan

Page 77: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 73

pemerintah. Dalam hal ini pemerintah yang dimaksud adalah pemerintah pusat dan

daerah.

Sejak tahun 2008 Pemerintah Kanupaten Tabanan telah menjalankan program

Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat miskin tetapi tidak tercatat sebagai peserta

asuransi kesehatan masyarakat miskin yang dibiayai oleh pemerintah pusat

(askeskin) dan jaminan kesehatan mandiri yang sumber pembiayaannya dari masing-

masing peserta bekerja sama dengan PT Askes. Akhirnya tahun 2010 program

tersebut akhirnya melebur menjadi satu dengan program jaminan kesehatan

masyarakat yang dijalankan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bali yang dikenal

dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali (JKBM) sebagai upaya mengatasi

masalah kesehatan di Provinsi Bali. Program ini sangat baik untuk mengatasi

masalah kesehatan yang sifatnya kuratif dan rehabilitatif, terutama bagi masyarakat

yang belum memiliki jaminan kesehatan. Karena harus disadari bahwa sehat itu

mahal tetapi saat sakit biaya yang dibutuhkan untuk penyembuhan lebih mahal lagi.

Sampai akhir tahun 2014 jumlah peserta JKBM sebesar 61,15%

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan menggunakan mekanisme asuransi

kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-undang nomor

40 tahun 2004 tentang SJSN. Tujuannya agar semua penduduk Indonesia terlindungi

dalam sistem asuransi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu

dan terjangkau.

JKN dilaksanakan bertahap mulai 1 Januari 2014, dimana yang menjadi

peserta wajib pertama adalah peserta ASKES, TNI/Polri dan jamsostek. Sampai

dengan akhir tahun 2014 yang sudah menjadi peserta JKN sebanyak 95,58% % yaitu

414.145 orang dari 433.300 penduduk di Kabupaten Tabanan yang terdiri dari

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 23,99%, dan Jaminan Kesehatan Daerah

71,59%.

Page 78: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 74

C. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan meningkatkan akses

keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana

pelayanan kesehatan perorangan seperti Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas

kesehatan lainnya. Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan antara lain

peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk

miskin di kelas III di rumah sakit, dan lain-lain. Dibawah ini akan diuraikan secara

singkat mengenai pelayanan kesehatan rujukan.

2. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan

swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan. Upaya pelayanan

kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat

gangguan kesehatan ringan, dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun

melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan

sedang hingga besar.

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit dapat dilihat dari

berbagai segi diantaranya tingkat pemanfaatan sarana, mutu, dan tingkat efisiensi

pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah

sakit antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata

lama hari perawatan (Length of Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn

Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI),

persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR), dan persentase

pasien keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR).

Tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di Badan Rumah Sakit Umum

Tabanan (BRSU Tabanan) selalu mengalami penurunan dan peningkatan. Selama

periode tahun 2007-2009 cenderung menurun setiap tahunnya walaupun masih di

atas angka ideal yang diharapkan (60 -85 %). Pada tahun 2007 angka BOR BRSU

Page 79: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 75

Tabanan adalah 87,39 %, kemudian turun 1,09 % menjadi 86,30 % pada tahun 2008,

dan pada tahun 2009 turun lagi menjadi 85,40 % namun pada tahun 2010, BOR

BRSU Tabanan mengalami peningkatan menjadi 90,40 %, kemudian pada tahun

2011, mengalami penurunan menjadi 88,71 %, lalu pada tahun 2012 sedikit

meningkat menjadi 89,74 %, tahun 2013 menurun menjadi 86,67, tetapi pada tahun

2014 BOR BRSU menurun lagi menjadi 84,4 %. Banyak faktor yang mempengaruhi

angka BOR suatu rumah sakit, diantaranya semakin meningkatnya jumlah rumah

sakit dan tempat tidur yang tersedia, sementara jumlah populasi yang mencari

pelayanan tidak terlalu tinggi.

Los adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini disamping

memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu

pelayanan, apabila diterapkan diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu

pengamatan lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal adalah antara 6-9 hari.

LOS pada BRSU Tabanan periode tahun 2008 sampai 2014 yang berkisar antara 4,20

- 4,70 hari dan belum mencapai angka ideal.

Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah Turn Over Interval (TOI).

TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan

sampai saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antar pasien satu

dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3

hari. Selama tahun 2008-2014 TOI di BRSU Tabanan belum pernah mencapai angka

ideal. Pada tahun 2008 TOI BRSU Tabanan adalah 0,70 hari, tahun 2009 adalah 0,80

hari, tahun 2010 adalah 0,40 hari, tahun 2011 menjadi 0,60 hari, tahun 2012 adalah

0,51 hari dan pada tahun 2013 ini adalah 0,71. Rincian indikator pelayanan kinerja di

rumah sakit baik yang di BRSU Tabanan maupun yang di Rumah Sakit swasta di

Kabupaten Tabanan tahun 2014 menjadi 0,85, dapat dilihat pada lampiran tabel 56.

Gambar 4.19 memperlihatkan pencapaian LOS dan TOI di Kabupaten Tabanan tahun

2008-2014

Page 80: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 76

GDR adalah angka kematian umum setiap 1.000 penderita keluar dari rumah

sakit. Pada GDR, tidak terlihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk

sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun

2014 angka GDR di Kabupaten Tabanan sebesar 48 kematian per 1.000 pasien keluar

rumah sakit. Artinya masih diatas angka ideal.

NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per 1.000

pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.

Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam, berarti ada

faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien.

Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor

keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien

meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun

2014, angka NDR di Kabupaten Tabanan adalah 28,1 per 1.000 pasien keluar.

Artinya masih diatas angka ideal.

3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Kesehatan adalah hak asasi setiap manusia yang harus dipenuhi. Kesehatan

menjadi salah satu penentu kesejahteraan manusia dan kualitas dari sumber daya

manusia. Oleh karena itu kesehatan menjadi tanggung jawab diri sendiri dan

pemerintah baik pemerintah pusat, propinsi dan daerah (kabupaten).

Page 81: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 77

Sejak tahun 2006 Kabupaten telah menjalankan program jaminan kesehatan

masyarakat yang disebut dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (masyarakat

miskin di luar kuota Askeskin) dan masyarakat yang mampu dikenal dengan istilah

Askes Mandiri yaitu peserta membayar secara swadaya bekerja sama dengan PT.

Askes. Akhirnya sejak tahun 2010 Pemerintah Daerah Provinsi Bali menjalankan

program Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali (JKBM) Jaminan Kesehatan yang ada

di Kabupaten Tabanan menyatu dengan JKBM, sebagai upaya mengatasi masalah

kesehatan. Program ini sangat baik untuk mengatasi masalah kesehatan yang sifatnya

kuratif dan rehabilitatif, terutama bagi masyarakat yang belum memiliki jaminan

kesehatan. Harus disadari bahwa sehat itu mahal tetapi saat sakit biaya yang

dibutuhkan untuk penyembuhan lebih mahal lagi. Sampai akhir tahun 2014 jumlah

peserta JKBM di Kabupaten Tabanan sebanyak 71,59%

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari System Jaminan

Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan menggunakan mekanisme asuransi

kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-undang nomor

40 tahun 2004 tentang SJSN. Tujuannya agar semua penduduk Indonesia terlindungi

dalam sistem asuransi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu

dan terjangkau.

JKN dilaksanakan bertahap mulai 1 Januari 2014, dimana yang menjadi

peserta wajib pertama adalah peserta ASKES, TNI/Polri dan jamsostek. Sampai

dengan akhir tahun 2014 yang sudah menjadi peserta JKN sebanyak 23,58% % yaitu

103.964 orang dari 433.300 penduduk di Kabupaten Tabanan, dan peserta Jamkesda

(JKBM) sebanyak 71,59% atau sebanyak 310.181 orang. Berikut ini gambaran

pemeliharaan kesehatan JKN dan Jamkesda (JKBM) di Kabupaten Tabanan tahun

2014;

Page 82: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 78

Page 83: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 79

BAB V

SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi mutu

pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila

pemenuhan sumber daya sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan

kesehatan memadai dan seimbang dengan kebutuhan. Gambaran mengenai sumber

daya kesehatan dapat dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan,

dan pembiayaan kesehatan.

A. TENAGA KESEHATAN

Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mendefinisikan

bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau

keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu

memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan

Sedangkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996

tentang tenaga kesehatan, maka tenaga kesehatan terbagi atas 7 (tujuh) jenis tenaga

yaitu tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi,

tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian medis.

Ratio method/ratio terhadap nilai adalah metode perhitungan yang

diperkirakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kesehatan di suatu wilayah

berdasarkan ratio terhadap penduduk. Perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan

dalam penyusunan Dokumen Data dan Informasi Tenaga Kesehatan di Dinas

Kesehatan Kabupaten Tabanan sampai dengan Tahun 2014 menggunakan ratio

kebutuhan per 100.000 penduduk perjenis tenaga kesehatan. Untuk menghitung

kekurangan perjenis tenaga menggunakan perhitungan jumlah kebutuhan dikurangi

jumlah tenaga yang ada saat ini. Jumlah tenaga yang ada saat ini dihitung tenaga

Page 84: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 80

kesehatan yang ada di unit pelayanan kesehatan yaitu puskesmas dan rumah sakit

daerah seperti tabel berikut ini.

Tabel 5.1

Standar Ratio Tenaga Kesehatan Berdasarkan Indikator Indonesia Sehat 2010.

No

Jenis Tenaga Standar Ratio

(per 100.000 penduduk)

1 Tenaga Medis

a Dokter Spesialis 6

b Dokter Umum 40

c Dokter Gigi 11

2 Tenaga Keperawatan

a Perawat 117.5

b Bidan 100

3 Tenaga Farmasi

a Apoteker 10

b Asiten Apoteker 22

4 Tenaga Kesehatan Masyarakat

a SKM 40

b Sanitarian 40

5 Tenaga Gizi 22

7 Keteknisan Medis 6

8 Keterapian Fisik 4

Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan

masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia yang

dimiliki, terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun 2013 terdapat 791

tenaga kesehatan yang bekerja di 20 Puskesmas yang ada di Kabupaten Tabanan.

Dari 791 tenaga kesehatan yang ada, jumlah dokter umum yang bertugas di

Puskesmas sebanyak 68 orang dengan rata-rata 3,40 dokter umum per Puskesmas,

jumlah dokter gigi sebanyak 44 orang dengan rata-rata 2,20 dokter gigi per

puskesmas, jumlah bidan sebanyak 315 orang dengan rata-rata 15,75 per Puskesmas,

jumlah perawat sebanyak 179 orang dengan rata-rata 8,95 per Puskesmas, jumlah

perawat gigi sebanyak 58 orang dengan rata-rata 2,90 per Puskesmas, jumlah tenaga

kefarmasian sebanyak 28 orang dengan rata-rata 1,40 per Puskesmas, jumlah tenaga

gizi sebanyak 20 orang dengan rata-rata 1,00 per Puskesmas, jumlah tenaga

kesehatan masyarakat sebanyak 16 orang dengan rata-rata 0,80 per Puskesmas,

jumlah tenaga sanitasi sebanyak 46 orang dengan rata-rata 2,30 per Puskesmas,

Page 85: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 81

jumlah tenaga teknisi medis sebanyak 15 orang dengan rata-rata 0,75 per Puskesmas,

dan jumlah tenaga fisoterapis sebanyak 2 orang dengan rata-rata 0,10 per Puskesmas.

Gambar 5.2 memperlihatkan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang bekerja di

Puskesmas.

Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, baik itu rumah sakit

pemerintah (BRSU Tabanan) maupun rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten

Tabanan sebanyak 782 orang, dengan rincian 543 orang tenaga kesehatan bekerja di

BRSU Tabanan, dan 239 orang tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit swasta.

Dari 543 orang tenaga kesehatan yang bekerja di BRSU Tabanan, 6,26 % (34 orang)

merupakan dokter spesialis, 7,37 % (40 orang) adalah dokter umum, 1,29 % (7

orang) adalah dokter gigi, 8,84 % (48 orang) adalah bidan, dan 51,93 % (282 orang)

adalah perawat, yang juga merupakan jumlah tenaga kesehatan terbanyak di BRSU

Tabanan. Gambar 5.3 memperlihatkan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang

bekerja di BRSU Tabanan.

Page 86: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 82

Pada tahun 2013, rasio dokter spesialis di Kabupaten Tabanan terhadap

100.000 penduduk adalah 9,72 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum adalah

29,39 per 100.000 penduduk, rasio dokter gigi adalah 12,43 per 100.000 penduduk,

rasio bidan adalah 95,61 per 100.000 penduduk, dan rasio perawat adalah 149,19 per

100.000 penduduk. Gambar 5.4 memperlihatkan rasio tenaga kesehatan terhadap

100.000 penduduk.

Untuk lebih rinci mengenai jumlah dan persebaran tenaga kesehatan di sarana

pelayanan kesehatan menurut unit kerja dapat dilihat pada lampiran tabel 74 sampai

dengan lampiran tabel 80.

Page 87: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 83

B. SARANA KESEHATAN

Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Tabanan relatif cukup banyak baik

dari segi jumlah maupun jenisnya. Sarana pelayanan kesehatan dasar milik

pemerintah (puskesmas) telah menjangkau keseluruhan kecamatan yang ada di

Kabupaten Tabanan, bahkan jika digabungkan dengan puskesmas pembantu dan

Poskesdes sebagai jaringan pelayanannya dan UKBM, telah menjangkau seluruh

desa yang ada.

Perkembangan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di sektor swasta juga

bekembang pesat dengan munculnya berbagai sarana pelayanan seperti rumah sakit

swasta, dokter praktek swasta, bidan praktek swasta, klinik dan lain-lain.

1. Puskesmas

Sesuai dengan peraturan menteri kesehatan republik Indonesia Nomor 75

tahun 2014, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah

fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat

dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan

upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Berdasarkan kemampuan penyelenggaraannya, puskesmas dikategorikan

menjadi puskesmas non rawat inap dan puskesmas rawat inap. Puskesmas non rawat

inap adalah puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat inap, kecuali

pertolongan persalinan normal. Sedangkan puskesmas rawat inap adalah puskesmas

yang diberi tambahan sumber daya untuk menyelenggarakan pelayanan rawat inap,

sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.

Pada tahun 2014 jumlah Puskesmas di Kabupaten Tabanan sebanyak 20 unit,

dengan rincian jumlah Puskesmas perawatan sebanyak 5 unit dan Puskesmas non

rawat inap sebanyak 15 unit, dimana Puskesmas yang mampu melaksanakan PONED

(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) sebanyak 5 Puskesmas yakni :

Page 88: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 84

Puskesmas Pupuan I, Puskesmas Selemadeg, Puskesmas Tabanan III, Puskesmas

Baturiti I, dan Puskesmas Penebel I. Salah satu indikator yang digunakan untuk

mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap Puskesmas adalah rasio Puskesmas

terhadap 30.000 penduduk sebesar 1,38.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, maka mutu

Puskesmas Perawatan terus ditingkatkan. Pada tahun 2014 jumlah Puskesmas

Perawatan di Kabupaten Tabanan adalah 5 unit atau 20 % dari jumlah Puskesmas

yang ada. Puskesmas di Kabupaten Tabanan yang merupakan Puskesmas Perawatan

antara lain Puskesmas Pupuan I di Kecamatan Pupuan, Puskesmas Selemadeg di

Kecamatan Selemadeg, Puskesmas Baturiti I di Kecamatan Baturiti, Puskesmas

Tabanan III di Kecamatan Tabanan, dan Puskesmas Penebel I di Kecamatan Penebel.

Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan Puskesmas terhadap masyarakat di

wilayah kerjanya, Puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa

Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Keliling (Pusling). Jumlah Pustu pada

tahun 2014 dilaporkan sebanyak 78 unit, dan jumlah Pusling di Kabupaten Tabanan

adalah sebanyak 20 unit yang tersebar di 20 Puskesmas ditambah dengan 2 unit

Mobil Sehat untuk memberikan pelayanan sampai pada tingkat banjar khususnya

pelayanan kesehatan kanker servik (IVA).

Jumlah kunjungan di Puskesmas pada tahun 2014 sebanyak 318.201

kunjungan, yang terdiri dari 310.303 kunjungan rawat jalan, dan 1.332 kunjungan

rawat inap. Dari jumlah total kunjungan, 6.566 kunjungan (2,06 %) merupakan

kunjungan gangguan jiwa. Hanya Puskesmas Perawatan di Kabupaten Tabanan yang

memiliki kemampuan memberikan pelayanan Gawat Darurat (Gadar) level I, tetapi

semua Puskesmas mempunyai Laboratorium Kesehatan (Labkes).

Page 89: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 85

Sumber : Bidang Yankesmas Tahun 2014

2. Puskesmas Pembantu

Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang

sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan

puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas

dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan

yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia. Jumlah

puskesmas pembantu Tahun 2014 sebanyak 78 buah. Jumlah ini tetap dengan jumlah

tahun sebelumnya.

3. UKBM

Pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan telah

diakui oleh semua pihak, hasil pengamatan, pengalaman sampai peningkatan catatan

program yang dikaji secara statistik semuanya membuktikan bahwa peran serta

masyarakat amat menentukan terhadap keberhasilan, kemandirian, dan

kesinambungan pembangunan kesehatan. Peran serta masyarakat itu semakin

menampakkan sosoknya setelah muncul posyandu sebagai salah satu bentuk upaya

kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud nyata peran

serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Pelayanan kesehatan dengan terus

mendorong peran serta aktif masyarakat kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan

Page 90: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 86

bersih berorientasi kepada kepedulian lingkungan terus dibina sehingga tumbuh dan

berkembang menjadi sikap budaya bangsa. Bentuk UKBM yang ditampilkan pada

profil ini adalah Posyandu, Polindes, Poskesdes dan Desa Siaga Aktif.

a. Posyandu, Polindes dan Poskesdes

Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya asyarakat

(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama

masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat

penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita. Adapun jenis posyandu ada 4 jenis

yaitu; posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu

mandiri. Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah upaya kesehatan bersumberdaya

masyarakat yang menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan

kesehatan ibu dan anak termasuk KB desa. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah

upaya kesehatan ersumberdaya masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan

dasar, buka setiap hari dan dapat diakses dengan mudah oleh penduduk di wilayah

tersebut. Poskesdes dikelola oleh 1 orang bidan dan minimal 2 orang kader. Tahun

2014 di Kabupaten Tabanan jumlah Polindes sebanyak 23 buah, Poskesdes sebanyak

67 buah dan Posyandu sebanyak 828 buah. Gambaran jenis Posyandu di Kabupaten

Tabanan Tahun 2014 seperti berikut :

Sumber : Bidang Binkesmas Tahun 2014

Page 91: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 87

Dambar diatas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar jenis Posyandu yang ada di

Kabupaten Tabanan Tahun 2014 adalah Purnama (78,74%). Artinya posyandu yang

sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata

kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatannya lebih dari 50%,

mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber

pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang kepesertaannya

masih kurang dari 50% KK di wilayah kerja posyandu.

b. Desa Siaga Aktif

Desa siaga adalah desa dan kelurahan yang penduduknya dapat mengakses

pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM). Pencapaian desa siaga aktif di Kabupaten Tabanan pada tahun

2014 seperti berikut :

Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Tahun 2014

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa secara umum di Kabupaten Tabanan

tahun 2014 belum mencapai target nasional yaitu 70%, cakupan desa siaga aktif di

Kabupaten Tabanan 68,42%. Untuk itu diperlukan adanya : 1). stratifikasi yang

mengacu pada pedoman yang ada (8 indikator), 2). adanya penyamaan persepsi

dalam melakukan stratifikasi, dan 3). dibuatkan SK Forum desa siaga.

Page 92: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 88

4. Rumah Sakit

Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif,

di dalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif.

Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam

kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga berfungsi sebagai sarana

pelayanan kesehatan rujukan.

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit

antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur

dengan menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap

jumlah penduduk.

Pada tahun 2014 jumlah rumah sakit di Kabupaten Tabanan sebanyak 7

(tujuh) unit. Rumah sakit yang dikelola pemerintah sebanyak 1 (satu) unit yakni

Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan, sedangkan rumah sakit yang dikelola

swasta sebanyak 6 (enam) unit antara lain RS. Wisma Prasanthi, RS. Dharma Kerti,

RS. Bhakti Rahayu, RS. Dharmanatha, dan RS. Kasih Ibu, dan RS. Bali Holistic.

Semua rumah sakit yang terdapat di Kabupaten Tabanan mempunyai fasilitas

pelayanan Laboratorium Kesehatan (Labkes), dan dan hanya 4 rumah sakit yang

memiliki kemampuan memberikan pelayanan 4 spesialis dasar (spesialis kandungan,

spesialis anak, spesialis bedah, dan spesialis penyakit dalam). Di Kabupaten Tabanan

hanya terdapat rumah sakit umum, tidak terdapat rumah sakit jiwa, rumah sakit

bersalin maupun rumah sakit khusus lainnya.

Pada tahun 2014 jumlah kunjungan di rumah sakit sebanyak 223.312

kunjungan, yang terdiri dari 196.462 kunjungan rawat jalan, dan 26.850 kunjungan

rawat inap. Apabila jumlah kunjungan (rawat jalan dan rawat inap) yang ada di

Puskesmas dan di rumah sakit dijumlah, akan didapatkan cakupan kunjungan.

Adapun cakupan kunjungan di Kabupaten Tabanan adalah 513.331 (118,47%)

merupakan kunjungan rawat jalan, dan 28.182 (6,5%) merupakan kunjungan rawat

inap di berbagai sarana pelayanan kesehatan. Gambar 5.8 memperlihatkan cakupan

Page 93: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 89

kunjungan, baik cakupan kunjungan rawat jalan maupun cakupan kunjungan rawat

inap di Kabupaten Tabanan periode tahun 2009-2014.

Sumber : Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014

Dari gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi trend peningkatan

cakupan kunjungan pasien ke sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun

swasta, baik rawat jalan maupun rawat inap. Hal ini seiring dengan semakin

meningkatnya jumlah dan kualitas sarana pelayanan kesehatan yang ada, dan

meningkatnya jumlah masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan baik.

Rincian jumlah tempat tidur rumah sakit dapat dilihat pada lampiran tabel 55

Sumber : Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi trend yang meningkat ratio tempat

tidur rumah sakit dari tahun ke tahun. Menurut standar WHO, ratio ideal jumlah

tempat tidur (TT) RS terhadap jumlah penduduk adalah 1 TT untuk 1.000 orang dan

Page 94: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 90

dalam Permenkes nomor 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi dan Perijinan Rumah

Sakit, rasio TT kelas III di RS Pemerintah adalah 30% dari jumlah TT keseluruhan

dan untuk RS Swasta adalah 20%.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan

yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan

termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin

terselenggaranya pembangunan kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat setinggi-tingginya.

Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan non-pemerintah.

Anggaran kesehatan yang bersumber pemerintah berasal dari tingkat pusat, provinsi

dan APBD Kabupaten. Setiap sumber pembiayaan tersebut harus mengikuti

desentralisasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk pembiayaan kesehatan

dari non-pemerintah dapat bersumber dari belanja perusahaaan untuk kesehatan,

pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan. Oleh karena itu, pembiayaan kesehatan

yang adekuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan memegang peran yang amat

vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai berbagai

tujuan pembangunan kesehatan. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat

merupakan public good yang menjadi tanggung-jawab pemerintah, sedangkan untuk

pelayanan kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat private, kecuali

pembiayaan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi tanggung-jawab

pemerintah. Pada profil ini hanya akan disajikan pembiayaan kesehatan oleh

pemerintah, karena data mengenai pembiayaan kesehatan oleh masyarakat belum ada

pada bidang yang terkait.

Alokasi anggaran kesehatan di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014

bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Tabanan, APBN (Dana Alokasi

Khusus/DAK, dan Tugas Pembantuan/TP) dengan total anggaran kesehatan sebesar

Page 95: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 91

Rp. 214.230.885.375,10. Dari APBD Kabupaten Tabanan, alokasi anggaran untuk

kesehatan sebesar Rp.200.444.665.375,10 atau 15,09% dari APBD Kabupaten

Tabanan Tahun Anggaran 2014 yang berjumlah Rp.1.328.610.781.308,50 sehingga

anggaran kesehatan perkapita pada tahun 2014 sebesar Rp.494.417. Alokasi

anggaran yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan tersebut

dipergunakan untuk belanja langsung maupun belanja tidak langsung pada 2 (dua)

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yakni SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten

Tabanan dan SKPD Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan. Persentase alokasi

anggaran kesehatan pada tahun 2014 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan

dengan alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2013 yang berjumlah Rp.

182.672.026.420,12,- atau 14,52 % dari APBD Kabupaten Tabanan Tahun Anggaran

2013. Gambar 5.10 memperlihatkan persentase alokasi anggaran kesehatan dari

APBD Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2014.

Sumber : Subag. Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014

Anggaran kesehatan yang bersumber dari APBN di Kabupaten Tabanan pada

tahun 2014 antara lain berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dari dana Tugas

Pembantuan (TP). DAK tahun 2014 memperoleh anggaran sebesar Rp.

Page 96: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 92

3.684.220.000,-. Sedangkan dari dana TP mendapatkan anggaran sebesar

Rp.10.102.000.000,- dengan rincian Rp. 2.749.000.000,- untuk Dinas Kesehatan,

yang merupakan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), TP Pisik, dan Rp.

7.353.000.000,- untuk Badan Rumah Sakit Umum Tabanan. Jadi total anggaran

kesehatan di Kabupaten Tabanan yang bersumber dana APBN sebesar

Rp.13.786.220.000 atau 6,44 % dari total anggaran kesehatan di Kabupaten Tabanan

pada tahun 2014.

Page 97: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 93

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Perbandingan antara cakupan program yang dicapai di Kabupaten Tabanan

berdasarkan laporan program dengan target Standar Pelayanan Minimal (SPM),

target MDG’s tahun 2015, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

tahun 2011-2015 dan juga cakupan program secara nasional untuk setiap indikator,

maka dapat diketahui kemajuan yang telah dicapai oleh Kabupaten Tabanan dari

tahun ke tahun, distribusi keberhasilan pembangunan kesehatan pada setiap

Puskesmas dan juga posisi tingkat kinerja Kabupaten Tabanan dibandingkan dengan

kabupaten lainnya di Bali dalam keberhasilan pembangunan kesehatan.

Perbandingan ini juga memperlihatkan kinerja masing-masing program, kelemahan-

kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan program serta hal-hal yang perlu

mendapatkan penekanan-penekanan sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik.

Kabupaten Tabanan telah melaksanakan berbagai program yang diharapkan

dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Program-

program yang telah dilaksanakan hasilnya, seperti dibawah ini :

1. Gambaran mengenai derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tabanan pada

tahun 2014 dapat dilihat dari 2 (dua) aspek, yaitu aspek mortalitas dan aspek

morbiditas.

Dari aspek mortalitas, terjadi penurunan pada Angka Kematian Bayi (AKB)

yakni dari 14,93 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013, menjadi 12 per 1000

kelahiran hidup pada tahun 2014. Angka Kematian Balita (AKABA) juga

mengalami penurunan dari 14,93 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013,

menjadi 12,61 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Sedangkan AKI

menurun dari 78,60 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 menjadi 70,5

per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014.

Page 98: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 94

Dari aspek morbiditas, yang mengalami penurunan jumlah dan angka

kesakitannya seperti penyakit TBC, pneumonia, difteria dan DBD, sedangkan

yang mengalami peningkatan seperti penyakit kusta, campak, AFP non polio.

2. Upaya kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Tabanan antara lain

pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup

masyarakat, dan keadaan lingkungan. Berbagai pelayanan kesehatan yang

dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan meliputi pelayanan Kesehatan

Ibu dan Anak, pelayanan Keluarga Berencana, dan pelayanan Imunisasi seperti

cakupan K4 sebesar 97,86%, Pererta KB aktif 82,81%, persalinan ditolong

tenaga kesehatan 96,44%, pelayanan ibu nifas 96,52%, penanganan komplikasi

kebidanan 87,43%, penanganan komplikasi neonatal 74,30% . Perbaikan gizi

masyarakat dilakukan dengan cara Pemberian ASI Eksklusif 67,34% ini masih

dibawah target 70%, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 100%,

pemberian Fe3 pada ibu hamil 97,86%, pemberian perawatan pada balita gizi

buruk 100%, Balita ditimbang (D/S) 82,38%, pelayanan kepada anak sekolah

seperti penjaringan siswa SD dan setingkat 100%, murid SD/MI diperiksa

(UKGS) 69,95%, siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut

76,44%, dan pelayanan kesehatan usila (≥60 tahun) 53,08%.

3. Sumber daya kesehatan terdiri dari sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan

pembiayaan kesehatan. Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Tabanan antara

lain 20 unit Puskesmas, 20 Unit Puskesmas Keliling, 7 unit Rumah Sakit, 828

unit Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), 123 unit Pos Kesehatan Desa

(Poskesdes), dan Posbindu 6 buah. Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di

Puskesmas sebanyak 795 orang, dan sebanyak 952 orang tenaga kesehatan yang

bekerja di rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta.

Persentase anggaran kesehatan terhadap APBD Kabupaten Tabanan mengalami

fluktuasi dalam 9 tahun terakhir, namun tahun ini sedikit meningkat dari tahun

Page 99: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 95

sebelumnya, dimana alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2014 adalah

15,09%, tahun sebelumnya 14,52 % dari APBD Kabupaten Tabanan.

B. SARAN-SARAN

1. Kepada pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan agar

senantiasa meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu pengumpulan laporan,

sehingga proses informasi yang dihasilkan semakin bermutu dan tepat waktu.

2. Kepada pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan agar

senantiasa meningkatkan koordinasi lintas program dalam penetapan sasaran

yang sama agar ada kesamaan data.

3. Kepada pihak-pihak yang terkait semoga informasi yang tersaji dalam profil ini

bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan, pelaksanaan,

maupun pengambilan keputusan.

Page 100: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 839 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 133 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 215,100 218,200 433,300 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 63.2 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

516.3 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 45.0 per 100 penduduk produktif Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 98.6 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 52.76 46.14 49.40 % Tabel 3

9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 16,750.00 17,350.00 34,100.00 % Tabel 3

b. SMA/ SMK/ MA 18,750.00 14,960.00 33,710.00 % Tabel 3

c. Sekolah menengah kejuruan 10,600.00 7,140.00 17,740.00 % Tabel 3

d. Diploma I/Diploma II 2,910.00 2,040.00 4,950.00 % Tabel 3

e. Akademi/Diploma III 830.00 1,160.00 1,990.00 % Tabel 3

f. Universitas/Diploma IV 5,710.00 2,630.00 8,340.00 % Tabel 3

g. S2/S3 (Master/Doktor) 60.00 110.00 170.00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 2,536 2,381 4,917 Tabel 4

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 10 5 7 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4

12 Jumlah Kematian Neonatal 25 18 43 neonatal Tabel 5

13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 10 8 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

14 Jumlah Bayi Mati 33 27 60 bayi Tabel 5

15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 13 11 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

16 Jumlah Balita Mati 35 27 62 Balita Tabel 5

17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 14 11 13 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

18 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 2 Ibu Tabel 6

Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 41 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

B.2 Angka Kesakitan

19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 59 39 98 Kasus Tabel 7

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Page 101: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Proporsi kasus baru TB BTA+ 60.20 39.80 % Tabel 7

CNR kasus baru BTA+ 27.43 17.87 22.62 per 100.000 penduduk Tabel 7

Jumlah seluruh kasus TB 98 78 176 Kasus Tabel 7

CNR seluruh kasus TB 45.56 35.75 40.62 per 100.000 penduduk Tabel 7

Kasus TB anak 0-14 tahun 8.52 % Tabel 7

Persentase BTA+ terhadap suspek 12.97 8.53 10.71 % Tabel 8

Angka kesembuhan BTA+ 93.18 91.43 92.41 % Tabel 9

Angka pengobatan lengkap BTA+ 4.55 0.00 2.53 % Tabel 9

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 97.73 91.43 94.94 % Tabel 9

Angka kematian selama pengobatan 0.21 0.62 0.82 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 1.10 0.82 0.96 % Tabel 10

21 Jumlah Kasus HIV 30 34 64 Kasus Tabel 11

22 Jumlah Kasus AIDS 58 22 80 Kasus Tabel 11

23 Jumlah Kematian karena AIDS 3 2 5 Jiwa Tabel 11

24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11

25 Donor darah diskrining positif HIV 0.22 0.00 0.20 % Tabel 12

26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13

27 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 2 2 4 Kasus Tabel 14

Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.46 0.46 0.92 per 100.000 penduduk Tabel 14

Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 % Tabel 15

Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 % Tabel 15

Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 15

Angka Prevalensi Kusta 0.05 0.05 0.09 per 10.000 Penduduk Tabel 16

Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! 0.00 0.00 % Tabel 17

Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 50.00 #DIV/0! 50.00 % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

AFP Rate (non polio) < 15 th 5.46 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18

Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19

Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19

Jumlah Kasus Campak 11 6 17 Kasus Tabel 20

Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20

Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20

Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20

Page 102: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

29 Incidence Rate DBD 123.20 93.95 108.47 per 100.000 penduduk Tabel 21

30 Case Fatality Rate DBD 0.38 0.00 0.21 % Tabel 21

31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22

32 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 22

33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23

34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 56.88 49.37 52.69 % Tabel 24

35 Persentase obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 25

36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 9.62 % Tabel 26

37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.00 % Tabel 26

38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 99 % Tabel 29

40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 97.86 % Tabel 29

41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 96.44 % Tabel 29

42 Pelayanan Ibu Nifas 96.52 % Tabel 29

43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 90.64 % Tabel 29

44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 89.68 % Tabel 30

45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 97.86 % Tabel 32

46 Penanganan komplikasi kebidanan 87.43 % Tabel 33

47 Penanganan komplikasi Neonatal 75.71 72.80 74.30 % Tabel 33

48 Peserta KB Baru 4.22 % Tabel 36

49 Peserta KB Aktif 82.81 % Tabel 36

50 Bayi baru lahir ditimbang 98 98 98 % Tabel 37

51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2.73 3.42 3.06 % Tabel 37

52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 103.15 95.60 99.36 % Tabel 38

53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 103.40 95.44 99.40 % Tabel 38

54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 68.75 65.92 67.34 % Tabel 39

55 Pelayanan kesehatan bayi 98.51 94.53 96.51 % Tabel 40

56 Desa/Kelurahan UCI 100.00 % Tabel 41

57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 107.01 100.49 104.60 % Tabel 43

58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 107.01 100.49 104.60 % Tabel 43

59 Bayi Mendapat Vitamin A 100.00 100.00 100.00 % Tabel 44

60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 99.98 100.00 99.99 % Tabel 44

61 Baduta ditimbang 82.04 81.32 81.69 % Tabel 45

62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.16 0.07 0.12 % Tabel 45

63 Pelayanan kesehatan anak balita 95.10 90.13 92.65 % Tabel 46

64 Balita ditimbang (D/S) 296.12 312.22 82.38 % Tabel 47

Page 103: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.59 0.84 0.71 % Tabel 47

66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48

67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100.00 100.00 100.00 %

Tabel 49

68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.74 Tabel 50

69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100.00 sekolah Tabel 51

70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 60.61 sekolah Tabel 51

71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 68.85 71.16 69.95 % Tabel 51

72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 76.32 76.57 76.44 % Tabel 51

73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut 76.32 76.57 76.44 % Tabel 51

74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 54.89 51.42 53.08 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 96.42 94.75 95.58 % Tabel 53

76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 110.49 122.05 116.31 % Tabel 54

77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 6.27 6.74 6.50 % Tabel 54

78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 3.73 2.54 3.13 per 100.000 pasien keluar Tabel 55

79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 1.73 1.83 1.78 per 100.000 pasien keluar Tabel 55

80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 61.88 % Tabel 56

81 Bed Turn Over (BTO) di RS 52.64 Kali Tabel 56

82 Turn of Interval (TOI) di RS 2.64 Hari Tabel 56

83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3.98 Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

87 Rumah Tangga ber-PHBS 72.44 % Tabel 57

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Persentase rumah sehat 77.61 % Tabel 58

89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 89.04 % Tabel 59

90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 72.73 % Tabel 60

91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 87.77 % Tabel 61

92 Desa STBM - % Tabel 62

93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 94.26 % Tabel 63

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 55.10 % Tabel 64

TPM tidak memenuhi syarat dibina 26.63 % Tabel 65

Page 104: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

TPM memenuhi syarat diuji petik 100.00 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

94 Jumlah Rumah Sakit Umum 7.00 RS Tabel 67

95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 67

96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 5.00 Tabel 67

97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 15.00 Tabel 67

Jumlah Puskesmas Keliling 33.00 Tabel 67

Jumlah Puskesmas pembantu 78.00 Tabel 67

98 Jumlah Apotek 54.00 Tabel 67

99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 - % Tabel 68

100 Jumlah Posyandu 828.00 Posyandu Tabel 69

101 Posyandu Aktif 78.86 % Tabel 69

102 Rasio posyandu per 100 balita 3.00 per 100 balita Tabel 69

103 UKBM

Poskesdes 123.00 Poskesdes Tabel 70

Polindes - Polindes Tabel 70

Posbindu 6.00 Posbindu Tabel 70

104 Jumlah Desa Siaga 91.00 Desa Tabel 71

105 Persentase Desa Siaga 68.42 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan

106 Jumlah Dokter Spesialis 39.00 10.00 49.00 Orang Tabel 72

107 Jumlah Dokter Umum 64.00 57.00 121.00 Orang Tabel 72

108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 39.23 per 100.000 penduduk Tabel 72

109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 18.00 35.00 53.00 Orang Tabel 72

110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 12.23 per 100.000 penduduk

111 Jumlah Bidan 322.00 Orang Tabel 73

112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 147.57 per 100.000 penduduk Tabel 73

113 Jumlah Perawat 202.00 486.00 688.00 Orang Tabel 73

114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 158.78 per 100.000 penduduk Tabel 73

115 Jumlah Perawat Gigi 18.00 54.00 72.00 Orang Tabel 73

116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 12.00 80.00 92.00 Orang Tabel 74

117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 7.00 24.00 31.00 Orang Tabel 75

118 Jumlah Tenaga Sanitasi 22.00 28.00 50.00 Orang Tabel 76

119 Jumlah Tenaga Gizi 9.00 46.00 55.00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan

Page 105: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

120 Total Anggaran Kesehatan 214,230,885,375.10 Rp Tabel 81

121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 15.09 % Tabel 81

122 Anggaran Kesehatan Perkapita 494,417.00 Rp Tabel 81

Page 106: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Tabanan 51.4 12 0 12 72,860 1,418 51.40 1417.51

2 Kerambitan 42.4 15 0 15 38,520 909 42.39 908.70

3 Selemadeg 52.0 10 0 10 19,520 375 52.05 375.24

4 Selemadeg Barat 120.2 11 0 11 19,200 160 120.15 159.80

5 Selemadeg Timur 54.8 10 0 10 21,380 390 54.78 390.29

6 Pupuan 179.0 14 0 14 38,830 217 179.02 216.90

7 Penebel 142.0 18 0 18 44,520 314 141.98 313.57

8 Marga 44.8 16 0 16 41,280 922 44.79 921.63

9 Baturiti 99.2 12 0 12 47,610 480 99.17 480.08

10 Kediri 53.6 15 0 15 89,580 1,671 53.60 1671.27

JUMLAH (KAB/KOTA) 839.3 133 0 133 433,300 6,855 63.21 516

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota

- sumber lain…... (sebutkan)

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN

DESA +

KELURAHAN

Page 107: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten
Page 108: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 14,100 13,500 27,600 104.44

2 5 - 9 16,300 15,300 31,600 106.54

3 10 - 14 16,900 15,500 32,400 109.03

4 15 - 19 14,000 13,500 27,500 103.70

5 20 - 24 13,000 12,500 25,500 104.00

6 25 - 29 13,400 13,000 26,400 103.08

7 30 - 34 13,900 14,500 28,400 95.86

8 35 - 39 17,500 17,800 35,300 98.31

9 40 - 44 20,100 20,400 40,500 98.53

10 45 - 49 19,200 19,400 38,600 98.97

11 50 - 54 15,400 15,500 30,900 99.35

12 55 - 59 12,500 12,800 25,300 97.66

13 60 - 64 9,900 10,600 20,500 93.40

14 65 - 69 7,800 8,600 16,400 90.70

15 70 - 74 5,100 6,600 11,700 77.27

16 75+ 6,000 8,700 14,700 68.97

JUMLAH 215,100 218,200 433,300 98.58

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 45

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota

- Sumber lain…... (sebutkan)

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

Page 109: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 184,700 189,400 374,100

2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF97,440 87,380 184,820 52.76 46.14 49.40

3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 17,810 26,820 44,630 9.64 14.16 11.93

b. SD/MI 26,840 27,800 54,640 14.53 14.68 14.61

c. SMP/ MTs 16,750 17,350 34,100 9.07 9.16 9.12

d. SMA/ MA 18,750 14,960 33,710 10.15 7.90 9.01

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 10,600 7,140 17,740 5.74 3.77 4.74

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 2,910 2,040 4,950 1.58 1.08 1.32

g. AKADEMI/DIPLOMA III 830 1,160 1,990 0.45 0.61 0.53

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 5,710 2,630 8,340 3.09 1.39 2.23

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 60 110 170 0.03 0.06 0.05

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

Page 110: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 4

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 179 2 181 155 1 156 334 3 337

Tabanan II 113 3 116 112 0 112 225 3 228

Tabanan III 144 5 149 138 0 138 282 5 287

2 Kerambitan Kerambitan I 111 1 112 117 0 117 228 1 229

Kerambitan II 98 1 99 96 0 96 194 1 195

3 Selemadeg Selemadeg 104 0 104 107 0 107 211 0 211

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 109 1 110 107 1 108 216 2 218

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 95 0 95 72 1 73 167 1 168

Selamdeg Timur II 34 0 34 30 0 30 64 0 64

6 Pupuan Pupuan I 144 1 145 151 0 151 295 1 296

Pupuan II 90 1 91 96 2 98 186 3 189

7 Penebel Penebel I 152 1 153 148 0 148 300 1 301

Penebel II 86 0 86 81 0 81 167 0 167

8 Marga Marga I 111 4 115 117 1 118 228 5 233

Marga II 133 0 133 107 1 108 240 1 241

9 Baturiti Baturiti I 240 0 240 188 1 189 428 1 429

Baturiti II 100 0 100 89 0 89 189 0 189

10 Kediri Kediri I 292 3 295 293 2 295 585 5 590

Kediri II 95 1 96 91 1 92 186 2 188

Kediri III 106 2 108 86 0 86 192 2 194

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,536 26 2,562 2,381 11 2,392 4,917 37 4,954

10.1 4.6 7.5

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMASHIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

Page 111: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Tabanan Tabanan I 3 5 0 5 3 5 0 5 6 10 0 10

Tabanan II 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

Tabanan III 2 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 2

2 Kerambitan Kerambitan I 2 2 1 3 2 3 0 3 4 5 1 6

Kerambitan II 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

3 Selemadeg Selemadeg 2 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 2

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1 1 0 1 2 3 0 3 3 4 0 4

Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Pupuan Pupuan I 3 3 0 3 2 3 0 3 5 6 0 6

Pupuan II 0 1 0 1 2 2 0 2 2 3 0 3

7 Penebel Penebel I 2 3 0 3 0 0 0 0 2 3 0 3

Penebel II 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

8 Marga Marga I 1 1 0 1 4 5 0 5 5 6 0 6

Marga II 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1

9 Baturiti Baturiti I 3 4 0 4 0 0 0 0 3 4 0 4

Baturiti II 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

10 Kediri Kediri I 4 5 0 5 2 2 0 2 6 7 0 7

Kediri II 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2 0 2

Kediri III 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 25 33 2 35 18 27 0 27 43 60 2 62

10 13 1 14 8 11 0 11 9 12 0 13

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

NEONATAL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BALITA ANAK

BALITABAYI

a ANAK

BALITANEONATAL NEONATAL

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH KEMATIAN

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYIa BALITA BAYI

a ANAK

BALITABALITA

Page 112: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 6

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Tabanan Tabanan I 334 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tabanan II 225 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tabanan III 282 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kerambitan Kerambitan I 228 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1

Kerambitan II 194 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Selemadeg Selemadeg 211 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 216 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 167 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Selamdeg Timur II 64 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Pupuan Pupuan I 295 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pupuan II 186 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Penebel Penebel I 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penebel II 167 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Marga Marga I 228 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Marga II 240 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Baturiti Baturiti I 428 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Baturiti II 189 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Kediri Kediri I 585 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kediri II 186 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kediri III 192 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4,917 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 2 2

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 41

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR

HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

Page 113: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 7

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 15,952 15,723 31,675 7 70.00 3 30.00 10 10 52.63 9 47.37 19 2 10.53

Tabanan II 10,637 10,996 21,633 2 33 4 66.67 6 6 55 5 45.45 11 0 0.00

Tabanan III 9,761 9,791 19,552 7 64 4 36.36 11 18 58 13 41.94 31 11 35.48

2 Kerambitan Kerambitan I 9,528 9,735 19,263 0 0 1 100.00 1 2 50 2 50.00 4 0 0.00

Kerambitan II 9,472 9,785 19,257 4 100 0 0.00 4 8 100 0 0.00 8 0 0.00

3 Selemadeg Selemadeg 9,530 9,990 19,520 2 100 0 0.00 2 6 67 3 33.33 9 1 11.11

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 9,540 9,660 19,200 3 50 3 50.00 6 3 38 5 62.50 8 0 0.00

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7,607 8,044 15,651 3 100 0 0.00 3 4 100 0 0.00 4 0 0.00

Selamdeg Timur II 2,833 2,896 5,729 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 2 100.00 2 0 0.00

6 Pupuan Pupuan I 11,183 11,165 22,348 2 40 3 60.00 5 4 44 5 55.56 9 0 0.00

Pupuan II 8,157 8,325 16,482 1 33 2 66.67 3 1 20 4 80.00 5 0 0.00

7 Penebel Penebel I 12,407 12,836 25,243 3 60 2 40.00 5 5 50 5 50.00 10 0 0.00

Penebel II 9,283 9,994 19,277 1 33 2 66.67 3 2 50 2 50.00 4 0 0.00

8 Marga Marga I 11,689 12,049 23,738 0 0 1 100.00 1 0 0 1 100.00 1 0 0.00

Marga II 8,671 8,871 17,542 4 80 1 20.00 5 4 80 1 20.00 5 0 0.00

9 Baturiti Baturiti I 15,232 14,670 29,902 2 29 5 71.43 7 2 22 7 77.78 9 0 0.00

Baturiti II 8,528 9,180 17,708 1 100 0 0.00 1 3 75 1 25.00 4 0 0.00

10 Kediri Kediri I 26,394 25,441 51,835 8 53 7 46.67 15 11 52 10 47.62 21 0 0.00

Kediri II 8,480 8,313 16,793 5 83 1 16.67 6 4 67 2 33.33 6 0 0.00

Kediri III 10,216 10,736 20,952 4 100 0 0.00 4 5 83 1 16.67 6 1 16.67

JUMLAH (KAB/KOTA) 215,100 218,200 433,300 59 60 39 40 98 98 56 78 44 176 15 9

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 27.43 17.87 22.62

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 45.56 35.75 40.62

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

JUMLAH PENDUDUKJUMLAH KASUS BARU TB BTA+

L PL+P

JUMLAH SELURUH

KASUS TB

L PL+P

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK

0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 114: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 23 25 48 7 3 10 30.43 12.00 20.83

Tabanan II 6 12 18 2 4 6 33.33 33.33 33.33

Tabanan III 179 193 372 7 4 11 3.91 2.07 2.96

2 Kerambitan Kerambitan I 15 18 33 0 1 1 0.00 5.56 3.03

Kerambitan II 10 13 23 4 0 4 40.00 0.00 17.39

3 Selemadeg Selemadeg 13 5 18 2 0 2 15.38 0.00 11.11

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 8 9 17 3 3 6 37.50 33.33 35.29

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 13 12 25 3 0 3 23.08 0.00 12.00

Selamdeg Timur II 7 8 15 0 0 0 0.00 0.00 0.00

6 Pupuan Pupuan I 14 14 28 2 3 5 14.29 21.43 17.86

Pupuan II 35 40 75 1 3 4 2.86 7.50 5.33

7 Penebel Penebel I 28 34 62 3 2 5 10.71 5.88 8.06

Penebel II 5 6 11 1 2 3 20.00 33.33 27.27

8 Marga Marga I 4 4 8 0 1 1 0.00 25.00 12.50

Marga II 21 23 44 4 1 5 19.05 4.35 11.36

9 Baturiti Baturiti I 14 7 21 2 5 7 14.29 71.43 33.33

Baturiti II 8 8 16 1 0 1 12.50 0.00 6.25

10 Kediri Kediri I 26 13 39 8 7 15 30.77 53.85 38.46

Kediri II 15 14 29 5 1 6 33.33 7.14 20.69

Kediri III 11 11 22 4 0 4 36.36 0.00 18.18

JUMLAH (KAB/KOTA) 455 469 924 59 40 99 12.97 8.53 10.71

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

% BTA (+)

TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

SUSPEK

Page 115: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 9

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L + PJUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H% L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Tabanan Tabanan I 8 3 11 8 100.00 2 66.67 10 90.91 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 66.67 90.91 0 1 1

Tabanan II 1 5 6 1 100.00 5 100.00 6 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

Tabanan III 9 5 14 6 66.67 4 80.00 10 71.43 1 11.11 0 0.00 1 7.14 77.78 80.00 78.57 1 1 2

2 Kerambitan Kerambitan I 3 4 7 3 100.00 4 100.00 7 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

Kerambitan II 2 2 4 2 100.00 1 50.00 3 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 50.00 75.00 0 1 1

3 Selemadeg Selemadeg 1 3 4 1 100.00 3 100.00 4 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1 0 1 1 100.00 0 #DIV/0! 1 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

Selamdeg Timur II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

6 Pupuan Pupuan I 1 1 2 1 100.00 1 100.00 2 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

Pupuan II 1 1 2 1 100.00 1 100.00 2 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

7 Penebel Penebel I 2 0 2 2 100.00 0 #DIV/0! 2 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0

Penebel II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

8 Marga Marga I 2 0 2 2 100.00 0 #DIV/0! 2 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0

Marga II 1 2 3 1 100.00 2 100.00 3 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

9 Baturiti Baturiti I 2 0 2 2 100.00 0 #DIV/0! 2 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0

Baturiti II 1 0 1 1 100.00 0 #DIV/0! 1 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0

10 Kediri Kediri I 7 5 12 7 100.00 5 100.00 12 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

Kediri II 2 4 6 2 100.00 4 100.00 6 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

Kediri III 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 44 35 79 41 93.18 32 91.43 73 92.41 2 4.55 0 0.00 2 2.53 97.73 91.43 94.94 1 3 4

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.2 0.6 0.8

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN

SELAMA PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP

(COMPLETE RATE)

L P

BTA (+) DIOBATI

ANGKA KEBERHASILAN

PENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)

Page 116: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Tabanan Tabanan I 14,054 13,160 27,214 1,405 1,316 2,721 25 1.8 23 1.7 48 1.8

Tabanan II 12,956 13,386 26,342 1,296 1,339 2,634 26 2.0 24 1.8 50 1.9

Tabanan III 9,338 9,403 18,741 934 940 1,874 16 1.7 9 1.0 25 1.3

2 Kerambitan Kerambitan I 9,917 10,178 20,095 992 1,018 2,010 1 0.1 2 0.2 3 0.1

Kerambitan II 9,858 10,145 20,003 986 1,015 2,000 24 2.4 28 2.8 52 2.6

3 Selemadeg Selemadeg 10,630 11,139 21,769 1,063 1,114 2,177 6 0.6 6 0.5 12 0.6

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,028 11,171 22,199 1,103 1,117 2,220 2 0.2 0 0.0 2 0.1

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,806 9,152 17,958 881 915 1,796 16 1.8 12 1.3 28 1.6

Selamdeg Timur II 3,216 3,201 6,417 322 320 642 0 0.0 1 0.3 1 0.2

6 Pupuan Pupuan I 12,359 11,672 24,031 1,236 1,167 2,403 10 0.8 3 0.3 13 0.5

Pupuan II 9,058 9,050 18,108 906 905 1,811 0 0.0 1 0.1 1 0.1

7 Penebel Penebel I 13,926 14,917 28,843 1,393 1,492 2,884 24 1.7 15 1.0 39 1.4

Penebel II 10,691 11,581 22,272 1,069 1,158 2,227 0 0.0 1 0.1 1 0.0

8 Marga Marga I 11,757 13,306 25,063 1,176 1,331 2,506 31 2.6 27 2.0 58 2.3

Marga II 9,079 9,628 18,707 908 963 1,871 12 1.3 7 0.7 19 1.0

9 Baturiti Baturiti I 15,843 16,952 32,795 1,584 1,695 3,280 4 0.3 1 0.1 5 0.2

Baturiti II 7,394 9,365 16,759 739 937 1,676 15 2.0 13 1.4 28 1.7

10 Kediri Kediri I 22,807 22,134 44,941 2,281 2,213 4,494 6 0.3 5 0.2 11 0.2

Kediri II 7,467 7,612 15,079 747 761 1,508 18 2.4 7 0.9 25 1.7

Kediri III 8,908 9,389 18,297 891 939 1,830 4 0.4 1 0.1 5 0.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 219,092 226,541 445,633 21,909 22,654 44,563 240 1.09543 186 0.821043 426 0.96

Sumber: Bidang P2PL 0.10

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

Page 117: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 11

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 3 4 7 10.94 1 0 1 1.25 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

2 5 - 14 TAHUN 1 0 1 1.56 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

3 15 - 19 TAHUN 0 1 1 1.56 1 0 1 1.25 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

4 20 - 24 TAHUN 0 8 8 12.50 0 1 1 1.25 0 1 1 0 0 0 #DIV/0!

5 25 - 49 TAHUN 24 20 44 68.75 47 19 66 82.50 2 1 3 0 0 0 #DIV/0!

6 ≥ 50 TAHUN 2 1 3 4.69 9 2 11 13.75 1 0 1 0 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 30 34 64 58 22 80 3 2 5 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN 46.88 53.13 72.50 27.50 60.00 40.00 #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Bidang P2PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

NO KELOMPOK UMUR

H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

Page 118: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 12

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 PMI Kab.Tabanan 3,582 503 4,085 3,582 100.00 503 100.00 4,085 100.00 8 0.22 0 0.00 8 0.20

JUMLAH 3,582 503 4,085 3,582 100.00 503 100.00 4,085 100.00 8 0.22 0 - 8 0.20

Sumber: Bidang P2PL

P L + P

JUMLAH PENDONOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING

TERHADAP HIV

L P

POSITIF HIV

L + P L

Page 119: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Tabanan Tabanan I 15,952 15,723 31,675 341 336 678 225 66 201 60 426 63

Tabanan II 10,637 10,996 21,633 228 235 463 252 111 210 89 462 100

Tabanan III 9,761 9,791 19,552 209 210 418 236 113 204 97 440 105

2 Kerambitan Kerambitan I 9,528 9,735 19,263 204 208 412 97 48 113 54 210 51

Kerambitan II 9,472 9,785 19,257 203 209 412 140 69 114 54 254 62

3 Selemadeg Selemadeg 9,530 9,990 19,520 204 214 418 255 125 166 78 421 101

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 9,540 9,660 19,200 204 207 411 82 40 67 32 149 36

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7,607 8,044 15,651 163 172 335 34 21 34 20 68 20

Selamdeg Timur II 2,833 2,896 5,729 61 62 123 61 101 61 98 122 100

6 Pupuan Pupuan I 11,183 11,165 22,348 239 239 478 140 59 141 59 281 59

Pupuan II 8,157 8,325 16,482 175 178 353 106 61 106 59 212 60

7 Penebel Penebel I 12,407 12,836 25,243 266 275 540 567 214 539 196 1,106 205

Penebel II 9,283 9,994 19,277 199 214 413 364 183 422 197 786 191

8 Marga Marga I 11,689 12,049 23,738 250 258 508 246 98 238 92 484 95

Marga II 8,671 8,871 17,542 186 190 375 364 196 288 152 652 174

9 Baturiti Baturiti I 15,232 14,670 29,902 326 314 640 327 100 243 77 570 89

Baturiti II 8,528 9,180 17,708 182 196 379 190 104 153 78 343 91

10 Kediri Kediri I 26,394 25,441 51,835 565 544 1,109 381 67 339 62 720 65

Kediri II 8,480 8,313 16,793 181 178 359 214 118 152 85 366 102

Kediri III 10,216 10,736 20,952 219 230 448 257 118 190 83 447 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 215,100 218,200 433,300 4,603 4,669 9,273 4,538 98.6 3,981 85.3 8,519 91.9

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: Bidang P2PL

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIAREJUMLAH TARGET

PENEMUAN

DIARE DITANGANI

Page 120: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kerambitan II 1 0 1 0 0 0 1 0 1

3 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pupuan II 0 0 0 0 1 1 0 1 1

7 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Kediri Kediri I 0 0 0 1 1 2 1 1 2

Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 1 2 3 2 2 4

PROPORSI JENIS KELAMIN 100.00 0.00 33.33 66.67 50.00 50.00

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.46 0.46 0.92

Sumber: Bidang P2PL

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

Page 121: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 15

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tabanan Tabanan I - #DIV/0! #DIV/0!

Tabanan II - #DIV/0! #DIV/0!

Tabanan III - #DIV/0! #DIV/0!

2 Kerambitan Kerambitan I - #DIV/0! #DIV/0!

Kerambitan II 1 0.00 0

3 Selemadeg Selemadeg - #DIV/0! #DIV/0!

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat - #DIV/0! #DIV/0!

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I - #DIV/0! #DIV/0!

Selamdeg Timur II - #DIV/0! #DIV/0!

6 Pupuan Pupuan I - #DIV/0! #DIV/0!

Pupuan II 1 0.00 0

7 Penebel Penebel I - #DIV/0! #DIV/0!

Penebel II - #DIV/0! #DIV/0!

8 Marga Marga I - #DIV/0! #DIV/0!

Marga II - #DIV/0! #DIV/0!

9 Baturiti Baturiti I - #DIV/0! #DIV/0!

Baturiti II - #DIV/0! #DIV/0!

10 Kediri Kediri I 2 0.00 0

Kediri II - #DIV/0! #DIV/0!

Kediri III - #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 - 0.00 - 0

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -

Sumber: Bidang P2PL

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA

0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA

KUSTA

Page 122: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kerambitan II 1 0 1 0 0 0 1 0 1

3 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Selamdeg Timur II 0 0 0 0 1 1 0 1 1

6 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Kediri Kediri I 0 0 0 1 1 2 1 1 2

Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 1 2 3 2 2 4

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.046157 0.046157 0.092315

Sumber: Bidang P2PL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

Page 123: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Tabanan Tabanan I 0 1 1 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Tabanan II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Tabanan III 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Kerambitan II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Selamdeg Timur II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 0 0 #DIV/0! 1 100

6 Pupuan Pupuan I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 0 0 0 #DIV/0! 0 0

Pupuan II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

7 Penebel Penebel I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Penebel II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

8 Marga Marga I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Marga II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

9 Baturiti Baturiti I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Baturiti II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

10 Kediri Kediri I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Kediri II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Kediri III 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0.0 0 0.0 2 0 2 1 50 0 #DIV/0! 1 50

Sumber: Bidang P2PL

PENDERITA MBa

L + P

RFT MB

L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS

RFT PB

L + PPENDERITA PB

a

Page 124: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 18

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4 5

1 Tabanan Tabanan I 0 0

Tabanan II 0 0

Tabanan III 0 1

2 Kerambitan Kerambitan I 0 0

Kerambitan II 0 0

3 Selemadeg Selemadeg 0 0

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0

Selamdeg Timur II 0 1

6 Pupuan Pupuan I 0 1

Pupuan II 0 0

7 Penebel Penebel I 0 0

Penebel II 0 0

8 Marga Marga I 0 0

Marga II 0 0

9 Baturiti Baturiti I 0 0

Baturiti II 0 0

10 Kediri Kediri I 0 1

Kediri II 0 0

Kediri III 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 91,600 5

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 5.46

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:91,600

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Page 125: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kediri III 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Bidang P2PL

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUSMENINGGAL

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUSMENINGGAL

Page 126: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 20

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Tabanan Tabanan I 1 1 2 0 0 0

Tabanan II 4 0 4 0 0 0

Tabanan III 2 1 3 0 0 0

2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0

Kerambitan II 0 1 1 0 0 0

3 Selemadeg Selemadeg 1 0 1 0 0 0

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0

Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0

6 Pupuan Pupuan I 0 1 1 0 0 0

Pupuan II 0 0 0 0 0 0

7 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0

Penebel II 0 0 0 0 0 0

8 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0

Marga II 0 0 0 0 0 0

9 Baturiti Baturiti I 1 0 1 0 0 0

Baturiti II 1 0 1 0 0 0

10 Kediri Kediri I 1 2 3 0 0 0

Kediri II 0 0 0 0 0 0

Kediri III 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 6 17 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber: Bidang P2PL

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 127: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 24 12 36 0 0 0 0.0 0.0 0.0

Tabanan II 12 10 22 0 0 0 0.0 0.0 0.0

Tabanan III 20 13 33 0 0 0 0.0 0.0 0.0

2 Kerambitan Kerambitan I 16 17 33 0 0 0 0.0 0.0 0.0

Kerambitan II 10 9 19 0 0 0 0.0 0.0 0.0

3 Selemadeg Selemadeg 12 12 24 0 0 0 0.0 0.0 0.0

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 2 2 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 12 10 22 0 0 0 0.0 0.0 0.0

Selamdeg Timur II 4 3 7 0 0 0 0.0 0.0 0.0

6 Pupuan Pupuan I 2 2 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0

Pupuan II 2 0 2 0 0 0 0.0 #DIV/0! #DIV/0!

7 Penebel Penebel I 5 7 12 0 0 0 0.0 0.0 0.0

Penebel II 6 6 12 0 0 0 0.0 0.0 0.0

8 Marga Marga I 3 2 5 0 0 0 0.0 0.0 0.0

Marga II 7 6 13 0 0 0 0.0 0.0 0.0

9 Baturiti Baturiti I 0 2 2 0 0 0 #DIV/0! 0.0 #DIV/0!

Baturiti II 4 3 7 0 0 0 0.0 0.0 0.0

10 Kediri Kediri I 75 47 122 0 0 0 0.0 0.0 0.0

Kediri II 8 6 14 0 0 0 0.0 0.0 0.0

Kediri III 41 36 77 1 0 1 2.4 0.0 2.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 265 205 470 1 0 1 0.4 0.0 0.2

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 123.2 94.0 108.5

Sumber: Bidang P2PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Page 128: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 22

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Tabanan Tabanan I 31 16 47 31 16 47 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Tabanan II 65 51 116 65 51 116 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Tabanan III 27 20 47 27 20 47 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 Kerambitan Kerambitan I 25 22 47 25 22 47 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Kerambitan II 13 11 24 13 11 24 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 Selemadeg Selemadeg 32 20 52 32 20 52 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 24 20 44 24 20 44 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 37 21 58 37 21 58 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Selamdeg Timur II 23 20 43 23 20 43 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

6 Pupuan Pupuan I 56 36 92 56 36 92 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Pupuan II 152 92 244 152 92 244 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

7 Penebel Penebel I 7 7 14 7 7 14 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Penebel II 58 34 92 58 34 92 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

8 Marga Marga I 13 8 21 13 8 21 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Marga II 13 11 24 13 11 24 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

9 Baturiti Baturiti I 6 7 13 6 7 13 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Baturiti II 15 13 28 15 13 28 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

10 Kediri Kediri I 62 51 113 62 51 113 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Kediri II 71 56 127 71 56 127 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Kediri III 18 13 31 18 13 31 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 748 529 1,277 748 529 1,277 - 0.00 - - #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Bidang P2PL

PUSKESMAS POSITIFL P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

NO KECAMATAN

Page 129: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0

Tabanan II 0 0 0 0 0

Tabanan III 0 0 0 0 0

2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0

Kerambitan II 0 0 0 0 0

3 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0

Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0

6 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0

Pupuan II 0 0 0 0 0 0

7 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0

Penebel II 0 0 0 0 0 0

8 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0

Marga II 0 0 0 0 0 0

9 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0

Baturiti II 0 0 0 0 0 0

10 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0

Kediri II 0 0 0 0 0 0

Kediri III 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Bidang P2PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

Page 130: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 14,054 13,858 27,912 252 1.79 216 1.56 468 1.68 303 120.24 240 111.11 543 116.03

Tabanan II 9,925 10,177 20,102 396 3.99 840 8.25 1,236 6.15 460 116.16 436 51.90 896 72.49

Tabanan III 9,477 9,421 18,898 1,332 14.06 1,848 19.62 3,180 16.83 204 15.32 295 15.96 499 15.69

2 Kerambitan Kerambitan I 9,917 10,094 20,011 1,032 10.41 1,392 13.79 2,424 12.11 34 3.29 41 2.95 75 3.09

Kerambitan II 9,858 10,148 20,006 144 1.46 132 1.30 276 1.38 636 441.67 820 621.21 1456 527.54

3 Selemadeg Selemadeg 10,830 11,149 21,979 372 3.43 204 1.83 576 2.62 309 83.06 293 143.63 602 104.51

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,057 11,171 22,228 816 7.38 960 8.59 1,776 7.99 537 65.81 422 43.96 959 54.00

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,806 8,926 17,732 132 1.50 156 1.75 288 1.62 200 151.52 302 193.59 502 174.31

Selamdeg Timur II 3,286 3,201 6,487 24 0.73 72 2.25 96 1.48 264 1100.00 352 488.89 616 641.67

6 Pupuan Pupuan I 12,413 12,145 24,558 1,080 8.70 1,620 13.34 2,700 10.99 317 29.35 401 24.75 718 26.59

Pupuan II 9,058 9,067 18,125 408 4.50 456 5.03 864 4.77 71 17.40 95 20.83 166 19.21

7 Penebel Penebel I 13,903 14,517 28,420 480 3.45 864 5.95 1,344 4.73 1223 254.79 1008 116.67 2231 166.00

Penebel II 10,691 11,474 22,165 840 7.86 792 6.90 1,632 7.36 604 71.90 858 108.33 1462 89.58

8 Marga Marga I 12,306 12,461 24,767 840 6.83 600 4.82 1,440 5.81 651 77.50 716 119.33 1367 94.93

Marga II 9,283 9,728 19,011 1,478 15.92 2,256 23.19 3,734 19.64 110 7.44 141 6.25 251 6.72

9 Baturiti Baturiti I 16,843 16,441 33,284 1,128 6.70 1,260 7.66 2,388 7.17 320 28.37 502 39.84 822 34.42

Baturiti II 9,347 9,355 18,702 504 5.39 528 5.64 1,032 5.52 378 75.00 385 72.92 763 73.93

10 Kediri Kediri I 23,034 22,134 45,168 204 0.89 444 2.01 648 1.43 207 101.47 251 56.53 458 70.68

Kediri II 7,407 7,205 14,612 540 7.29 876 12.16 1,416 9.69 213 39.44 221 25.23 434 30.65

Kediri III 8,908 9,325 18,233 636 7.14 468 5.02 1,104 6.05 148 23.27 112 23.93 260 23.55

JUMLAH (KAB/KOTA) 220,403 221,997 442,400 12,638 5.73 15,984 7.20 28,622 6.47 7,189 56.88 7,891 49.37 15,080 52.69

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

9,100

LAKI-LAKI +

PEREMPUAN

HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN

Page 131: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 14,054 13,858 27,912 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Tabanan II 9,925 10,177 20,102 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Tabanan III 9,477 9,421 18,898 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Kerambitan Kerambitan I 9,917 10,094 20,011 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Kerambitan II 9,858 10,148 20,006 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Selemadeg Selemadeg 10,830 11,149 21,979 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,057 11,171 22,228 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,806 8,926 17,732 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Selamdeg Timur II 3,286 3,201 6,487 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

6 Pupuan Pupuan I 12,413 12,145 24,558 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Pupuan II 9,058 9,067 18,125 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

7 Penebel Penebel I 13,903 14,517 28,420 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Penebel II 10,691 11,474 22,165 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

8 Marga Marga I 12,306 12,461 24,767 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Marga II 9,283 9,728 19,011 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

9 Baturiti Baturiti I 16,843 16,441 33,284 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Baturiti II 9,347 9,355 18,702 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

10 Kediri Kediri I 23,034 22,134 45,168 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Kediri II 7,407 7,205 14,612 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Kediri III 8,908 9,325 18,233 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 220,403 221,997 442,400 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS

DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15

TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI

Page 132: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Tabanan Tabanan I 2885 451 15.63 54.00 11.97 0.00

Tabanan II 2003 359 17.92 35 9.75 0.00

Tabanan III 1589 259 16.30 23 8.88 0.00

2 Kerambitan Kerambitan I 1953 428 21.92 38 8.88 0.00

Kerambitan II 1725 503 29.16 52 10.34 0.00

3 Selemadeg Selemadeg 1896 544 28.69 27 4.96 0.00

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 2053 430 20.94 28 6.51 0.00

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1780 460 25.84 19 4.13 0.00

Selamdeg Timur II 808 206 25.50 7 3.40 0.00

6 Pupuan Pupuan I 2574 380 14.76 25 6.58 0.00

Pupuan II 1668 639 38.31 36 5.63 0.00

7 Penebel Penebel I 2763 503 18.20 71 14.12 0.00

Penebel II 2161 318 14.72 24 7.55 0.00

8 Marga Marga I 2354 472 20.05 33 6.99 0.00

Marga II 1896 333 17.56 23 6.91 0.00

9 Baturiti Baturiti I 3754 639 17.02 129 20.19 0.00

Baturiti II 1994 579 29.04 97 16.75 0.00

10 Kediri Kediri I 4113 579 14.08 72 12.44 0.00

Kediri II 1300 210 16.15 18 8.57 0.00

Kediri III 2078 328 15.78 18 5.49 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 43,347 8,620 19.89 829 9.62 0 0.00

Sumber: Bidang Binkesmas

Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM

DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN

NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN

USIA 30-50 TAHUN

IVA POSITIF

Page 133: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

DIKETAHU

I

DITANGGU-

LANGIAKHIR L P L+P

0-7

HARI

8-28

HARI

1-11

BLN

1-4

THN

5-9

THN

10-14

THN

15-19

THN

20-44

THN

45-54

THN

55-59

THN

60-69

THN

70+

THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 KLB DIARE 1 1 8/4/2014 8/4/2014 8/4/2014 9 17 26 0 0 0 0 1 3 1 4 4 0 4 9 0 0 0 1,637 1,723 3,360 0.55 0.99 0.77 - - -

2 KLB DIARE 1 1 14/8/2014 14/8/2014 18/8/2014 17 15 32 0 0 0 1 1 1 2 10 9 3 2 3 0 0 0 1,474 1,694 3,168 1.15 0.89 1.01 - - -

3 DSS 1 1 5/08/2014 5/08/2014 5/08/2014 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 2,911 3,012 5,923 0.03 - 0.02 100.00 #DIV/0! 100.00

4 KLB CAMPAK 1 1 15/10/201415/10/101431/10/2014 16 8 24 0 0 0 4 19 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4,807 4,831 9,638 0.33 0.17 0.25 - - -

Sumber: Bidang P2PL

JUMLAH

KEC

YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH

DESA/KEL

CFR (%)NO

JENIS KEJADIAN

LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAM

Page 134: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 28

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6

1 Tabanan Tabanan I #DIV/0!

Tabanan II #DIV/0!

Tabanan III 1 1 100.00

2 Kerambitan Kerambitan I #DIV/0!

Kerambitan II #DIV/0!

3 Selemadeg Selemadeg #DIV/0!

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat #DIV/0!

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I #DIV/0!

Selamdeg Timur II #DIV/0!

6 Pupuan Pupuan I #DIV/0!

Pupuan II #DIV/0!

7 Penebel Penebel I 1 1 100.00

Penebel II 1 1 100.00

8 Marga Marga I #DIV/0!

Marga II #DIV/0!

9 Baturiti Baturiti I #DIV/0!

Baturiti II #DIV/0!

10 Kediri Kediri I #DIV/0!

Kediri II #DIV/0!

Kediri III 1 1 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 4 100.00

Sumber: Bidang P2PL

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

Page 135: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Tabanan Tabanan I 360 356 98.9 345 95.8 343 331 96.5 347 101.2 339 98.83

Tabanan II 233 241 103.4 233 100.0 223 225 100.9 232 104.0 223 100.00

Tabanan III 317 317 100.0 297 93.7 302 286 94.7 289 95.7 262 86.75

2 Kerambitan Kerambitan I 227 234 103.1 235 103.5 216 228 105.6 230 106.5 216 100.00

Kerambitan II 223 209 93.7 225 100.9 213 189 88.7 185 86.9 150 70.42

3 Selemadeg Selemadeg 234 224 95.7 196 83.8 224 209 93.3 191 85.3 194 86.61

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 240 241 100.4 229 95.4 229 215 93.9 197 86.0 174 75.98

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 142 167 117.6 165 116.2 135 167 123.7 162 120.0 135 100.00

Selamdeg Timur II 72 65 90.3 74 102.8 68 65 95.6 64 94.1 48 70.59

6 Pupuan Pupuan I 325 335 103.1 327 100.6 310 292 94.2 285 91.9 300 96.77

Pupuan II 210 210 100.0 210 100.0 201 188 93.5 186 92.5 182 90.55

7 Penebel Penebel I 339 325 95.9 338 99.7 323 298 92.3 300 92.9 235 72.76

Penebel II 180 178 98.9 168 93.3 172 165 95.9 166 96.5 142 82.56

8 Marga Marga I 260 226 86.9 241 92.7 248 224 90.3 240 96.8 209 84.27

Marga II 244 243 99.6 232 95.1 233 241 103.4 228 97.9 233 100.00

9 Baturiti Baturiti I 468 491 104.9 467 99.8 446 427 95.7 442 99.1 424 95.07

Baturiti II 207 193 93.2 196 94.7 197 188 95.4 194 98.5 188 95.43

10 Kediri Kediri I 633 632 99.8 631 99.7 604 582 96.4 592 98.0 587 97.19

Kediri II 211 202 95.7 202 95.7 202 191 94.6 184 91.1 175 86.63

Kediri III 205 213 103.9 205 100.0 195 192 98.5 193 99.0 192 98.46

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,330 5,302 99.47 5,216 97.9 5,084 4,903 96.4 4,907 96.5 4,608 90.64

Sumber: Bidang Binkesmas

K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL

PERSALINAN

DITOLONG NAKES

MENDAPAT

YANKES NIFAS

IBU NIFAS

MENDAPAT VIT A JUMLAH

Page 136: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Tabanan Tabanan I 360 0 - 0 - 0 - 141 39.17 224 62.2 365 101.39

Tabanan II 233 0 - 0 - 0 - 142 60.94 217 93.1 359 154.08

Tabanan III 317 0 - 0 - 0 - 22 6.94 74 23.3 96 30.28

2 Kerambitan Kerambitan I 227 0 - 0 - 0 - 75 33.04 163 71.8 238 104.85

Kerambitan II 223 0 - 0 - 0 - 0 - 156 70.0 156 69.96

3 Selemadeg Selemadeg 234 0 - 0 - 0 - 46 19.66 195 83.3 241 102.99

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 240 0 - 0 - 0 - 0 - 97 40.4 97 40.42

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 142 0 - 0 - 0 - 55 38.73 67 47.2 122 85.92

Selamdeg Timur II 72 0 - 0 - 0 - 5 6.94 67 93.1 72 100

6 Pupuan Pupuan I 325 0 - 0 - 0 - 0 - 336 103.4 336 103.38

Pupuan II 210 0 - 0 - 0 - 18 8.57 99 47.1 117 55.71

7 Penebel Penebel I 339 0 - 0 - 0 - 25 7.37 303 89.4 328 96.76

Penebel II 180 0 - 0 - 0 - 28 15.47 150 82.9 178 98.34

8 Marga Marga I 260 0 - 0 - 0 - 71 27.31 244 93.8 315 121.15

Marga II 244 0 - 0 - 0 - 0 - 218 89.3 218 89.34

9 Baturiti Baturiti I 468 0 - 0 - 0 - 26 5.56 330 70.5 356 76.07

Baturiti II 207 0 - 0 - 0 - 67 32.37 98 47.3 165 79.71

10 Kediri Kediri I 633 0 - 0 - 0 - 216 34.12 353 55.8 569 89.89

Kediri II 211 0 - 0 - 0 - 66 31.28 174 82.5 240 113.74

Kediri III 205 0 - 0 - 0 - 20 9.76 192 93.7 212 103.41

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,330 0 - 0 - 0 - 1,023 19.2 3,757 70.5 4,780 89.7

Sumber: Bidang P2PL

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 137: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tabanan Tabanan I 5,753 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Tabanan II 4,169 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Tabanan III 3,822 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

2 Kerambitan Kerambitan I 4,155 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Kerambitan II 4,158 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

3 Selemadeg Selemadeg 4,579 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 4,628 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 3,741 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Selamdeg Timur II 1,349 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

6 Pupuan Pupuan I 5,053 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Pupuan II 3,759 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

7 Penebel Penebel I 5,885 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Penebel II 4,673 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

8 Marga Marga I 5,164 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Marga II 3,919 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

9 Baturiti Baturiti I 6,821 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Baturiti II 3,889 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

10 Kediri Kediri I 9,259 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Kediri II 2,989 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Kediri III 3,788 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 91,553 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Sumber: Bidang P2PL

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS

(15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

Page 138: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tabanan Tabanan I 360 356 98.89 345 95.83

Tabanan II 233 241 103.43 233 100.00

Tabanan III 317 317 100.00 297 93.69

2 Kerambitan Kerambitan I 227 234 103.08 235 103.52

Kerambitan II 223 209 93.72 225 100.90

3 Selemadeg Selemadeg 234 224 95.73 196 83.76

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 240 241 100.42 229 95.42

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 142 167 117.61 165 116.20

Selamdeg Timur II 72 65 90.28 74 102.78

6 Pupuan Pupuan I 325 335 103.08 327 100.62

Pupuan II 210 210 100.00 210 100

7 Penebel Penebel I 339 325 95.87 338 99.71

Penebel II 180 178 98.89 168 93.33

8 Marga Marga I 260 226 86.92 241 92.69

Marga II 244 243 99.59 232 95.08

9 Baturiti Baturiti I 468 491 104.91 467 99.79

Baturiti II 207 193 93.24 196 94.69

10 Kediri Kediri I 633 632 99.84 631 99.68

Kediri II 211 202 95.73 202 95.73

Kediri III 205 213 103.90 205 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 5330 5,302 99.47 5,216 97.86

Sumber: Bidang Binkesmas

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

Page 139: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 33

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Tabanan Tabanan I 360 72 35 48.6 179 155 334 27 23 50 27 100.6 21 90.3 48 95.8

Tabanan II 233 47 42 90.1 113 112 225 17 17 34 19 112.1 10 59.5 29 85.9

Tabanan III 317 63 51 80.4 144 138 282 22 21 42 22 101.9 13 62.8 35 82.7

2 Kerambitan Kerambitan I 227 45 87 191.6 111 117 228 17 18 34 9 54.1 9 51.3 18 52.6

Kerambitan II 223 45 30 67.3 98 96 194 15 14 29 17 115.6 5 34.7 22 75.6

3 Selemadeg Selemadeg 234 47 49 104.7 104 107 211 16 16 32 9 57.7 9 56.1 18 56.9

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 240 48 44 91.7 109 107 216 16 16 32 10 61.2 12 74.8 22 67.9

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 142 28 25 88.0 95 72 167 14 11 25 6 42.1 7 64.8 13 51.9

Selamdeg Timur II 72 14 4 27.8 34 30 64 5 5 10 2 39.2 4 88.9 6 62.5

6 Pupuan Pupuan I 325 65 67 103.1 144 151 295 22 23 44 13 60.2 19 83.9 32 72.3

Pupuan II 210 42 39 92.9 90 96 186 14 14 28 11 81.5 16 111.1 27 96.8

7 Penebel Penebel I 339 68 61 90.0 152 148 300 23 22 45 24 105.3 15 67.6 39 86.7

Penebel II 180 36 33 91.7 86 81 167 13 12 25 12 93.0 13 107.0 25 99.8

8 Marga Marga I 260 52 35 67.3 111 117 228 17 18 34 12 72.1 8 45.6 20 58.5

Marga II 244 49 29 59.4 133 107 240 20 16 36 15 75.2 12 74.8 27 75.0

9 Baturiti Baturiti I 468 94 49 52.4 240 188 428 36 28 64 22 61.1 21 74.5 43 67.0

Baturiti II 207 41 38 91.8 100 89 189 15 13 28 9 60.0 5 37.5 14 49.4

10 Kediri Kediri I 633 127 123 97.2 292 293 585 44 44 88 31 70.8 39 88.7 70 79.8

Kediri II 211 42 44 104.3 95 91 186 14 14 28 6 42.1 11 80.6 17 60.9

Kediri III 205 41 47 114.6 106 86 192 16 13 29 12 75.5 11 85.3 23 79.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,330 1,066 932 87.43 2,536 2,381 4,917 380 357 738 288 75.7 260 72.8 548 74.3

Sumber: Bidang Binkesmas

JUMLAH BAYI

PERKIRAAN

BUMIL

DENGAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATAL

KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

L + PL P

PENANGANAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

Page 140: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 34

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW %IM

PLAN% JUMLAH %

KON

DOM % SUNTIK % PIL %

OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Tabanan Tabanan I 2,957 60.6 1 0.0 247 5.1 26 0.5 3,231 66.2 60 1.2 1,275 26.1 317 6.5 0 0.0 0 0.0 1,652 33.8 4,883 87.97

Tabanan II 1,665 59.4 4 0.1 190 6.8 22 0.8 1,881 67.1 81 2.9 726 25.9 117 4.2 0 0.0 0 0.0 924 32.9 2,805 79.33

Tabanan III 1,519 60.6 4 0.2 186 7.4 19 0.8 1,728 68.9 41 1.6 669 26.7 69 2.8 0 0.0 0 0.0 779 31.1 2,507 85.19

2 Kerambitan Kerambitan I 1,720 58.0 0 0.0 117 3.9 0 0.0 1,837 62.0 35 1.2 924 31.2 168 5.7 0 0.0 0 0.0 1,127 38.0 2,964 81.81

Kerambitan II 1,559 57.7 0 0.0 122 4.5 2 0.1 1,683 62.3 19 0.7 763 28.2 238 8.8 0 0.0 0 0.0 1,020 37.7 2,703 89.50

3 Selemadeg Selemadeg 1,370 44.6 12 0.4 101 3.3 19 0.6 1,502 48.9 34 1.1 1,418 46.2 118 3.8 0 0.0 0 0.0 1,570 51.1 3,072 81.31

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 902 26.6 17 0.5 136 4.0 53 1.6 1,108 32.6 77 2.3 1,796 52.9 415 12.2 0 0.0 0 0.0 2,288 67.4 3,396 88.60

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1,327 50.5 0 0.0 132 5.0 14 0.5 1,473 56.1 36 1.4 1,019 38.8 98 3.7 0 0.0 0 0.0 1,153 43.9 2,626 79.65

Selamdeg Timur II 568 46.0 1 0.1 74 6.0 0 0.0 643 52.1 12 1.0 520 42.1 60 4.9 0 0.0 0 0.0 592 47.9 1,235 82.50

6 Pupuan Pupuan I 2,299 61.4 2 0.1 78 2.1 68 1.8 2,447 65.3 59 1.6 1,096 29.3 143 3.8 0 0.0 0 0.0 1,298 34.7 3,745 79.06

Pupuan II 710 25.5 2 0.1 27 1.0 42 1.5 781 28.1 13 0.5 1,664 59.9 321 11.6 0 0.0 0 0.0 1,998 71.9 2,779 89.99

7 Penebel Penebel I 2,866 55.7 0 0.0 74 1.4 181 3.5 3,121 60.6 124 2.4 1,737 33.8 164 3.2 0 0.0 0 0.0 2,025 39.4 5,146 87.79

Penebel II 1,005 31.4 2 0.1 60 1.9 11 0.3 1,078 33.7 56 1.7 1,755 54.8 314 9.8 0 0.0 0 0.0 2,125 66.3 3,203 82.11

8 Marga Marga I 1,861 57.3 0 0.0 185 5.7 1 0.0 2,047 63.0 28 0.9 1,027 31.6 148 4.6 0 0.0 0 0.0 1,203 37.0 3,250 74.54

Marga II 1,861 58.0 0 0.0 112 3.5 9 0.3 1,982 61.8 28 0.9 960 29.9 237 7.4 0 0.0 0 0.0 1,225 38.2 3,207 88.27

9 Baturiti Baturiti I 2,947 62.8 0 0.0 291 6.2 45 1.0 3,283 70.0 34 0.7 1,066 22.7 307 6.5 0 0.0 0 0.0 1,407 30.0 4,690 70.21

Baturiti II 2,108 64.4 1 0.0 170 5.2 25 0.8 2,304 70.4 36 1.1 624 19.1 311 9.5 0 0.0 0 0.0 971 29.6 3,275 85.40

10 Kediri Kediri I 3,961 58.6 4 0.1 214 3.2 40 0.6 4,219 62.4 355 5.2 1,672 24.7 516 7.6 0 0.0 0 0.0 2,543 37.6 6,762 86.80

Kediri II 1,211 59.0 0 0.0 106 5.2 8 0.4 1,325 64.6 9 0.4 596 29.1 121 5.9 0 0.0 0 0.0 726 35.4 2,051 73.15

Kediri III 1,865 56.8 0 0.0 38 1.2 23 0.7 1,926 58.6 31 0.9 1,290 39.3 38 1.2 0 0.0 0 0.0 1,359 41.4 3,285 85.32

JUMLAH (KAB/KOTA) 36,281 53.7 50 0.1 2,660 3.9 608 0.9 39,599 58.6 1,168 1.7 22,597 33.4 4,220 6.2 0 0.0 0 0.0 27,985 41.4 67,584 82.81

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP + NON

MKJP

% MKJP

+ NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

Page 141: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 35

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Tabanan Tabanan I 42 22.0 0 0.0 8 4.2 3 1.6 53 27.7 0 0.0 129 67.5 9 4.7 0 0.0 0 0.0 138 72.3 191 3.44

Tabanan II 50 26.5 1 0.5 11 5.8 16 8.5 78 41.3 18 9.5 80 42.3 13 6.9 0 0.0 0 0.0 111 58.7 189 5.35

Tabanan III 45 58.4 0 0.0 0 0.0 9 11.7 54 70.1 2 2.6 21 27.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0 23 29.9 77 2.62

2 Kerambitan Kerambitan I 46 26.4 0 0.0 11 6.3 3 1.7 60 34.5 14 8.0 99 56.9 1 0.6 0 0.0 0 0.0 114 65.5 174 4.80

Kerambitan II 19 32.2 0 0.0 4 6.8 0 0.0 23 39.0 0 0.0 33 55.9 3 5.1 0 0.0 0 0.0 36 61.0 59 1.95

3 Selemadeg Selemadeg 38 25.2 0 0.0 4 2.6 0 0.0 42 27.8 0 0.0 107 70.9 2 1.3 0 0.0 0 0.0 109 72.2 151 4.00

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 31 11.8 0 0.0 30 11.4 12 4.6 73 27.8 9 3.4 164 62.4 17 6.5 0 0.0 0 0.0 190 72.2 263 6.86

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 65 35.7 0 0.0 4 2.2 10 5.5 79 43.4 11 6.0 73 40.1 19 10.4 0 0.0 0 0.0 103 56.6 182 5.52

Selamdeg Timur II 59 61.5 1 1.0 2 2.1 0 0.0 62 64.6 13 13.5 19 19.8 2 2.1 0 0.0 0 0.0 34 35.4 96 6.41

6 Pupuan Pupuan I 60 52.2 0 0.0 3 2.6 25 21.7 88 76.5 2 1.7 24 20.9 1 0.9 0 0.0 0 0.0 27 23.5 115 2.43

Pupuan II 60 27.5 0 0.0 6 2.8 16 7.3 82 37.6 0 0.0 130 59.6 6 2.8 0 0.0 0 0.0 136 62.4 218 7.06

7 Penebel Penebel I 55 20.1 0 0.0 4 1.5 5 1.8 64 23.4 9 3.3 199 72.9 1 0.4 0 0.0 0 0.0 209 76.6 273 4.66

Penebel II 38 40.0 0 0.0 1 1.1 0 0.0 39 41.1 6 6.3 46 48.4 4 4.2 0 0.0 0 0.0 56 58.9 95 2.44

8 Marga Marga I 75 40.8 0 0.0 2 1.1 0 0.0 77 41.8 6 3.3 76 41.3 25 13.6 0 0.0 0 0.0 107 58.2 184 4.22

Marga II 21 13.6 0 0.0 6 3.9 25 16.2 52 33.8 4 2.6 92 59.7 6 3.9 0 0.0 0 0.0 102 66.2 154 4.24

9 Baturiti Baturiti I 81 42.6 0 0.0 2 1.1 4 2.1 87 45.8 0 0.0 95 50.0 8 4.2 0 0.0 0 0.0 103 54.2 190 2.84

Baturiti II 23 26.7 1 1.2 3 3.5 2 2.3 29 33.7 2 2.3 44 51.2 11 12.8 0 0.0 0 0.0 57 66.3 86 2.24

10 Kediri Kediri I 106 20.8 0 0.0 7 1.4 2 0.4 115 22.5 5 1.0 389 76.3 1 0.2 0 0.0 0 0.0 395 77.5 510 6.55

Kediri II 20 29.4 0 0.0 3 4.4 1 1.5 24 35.3 0 0.0 41 60.3 3 4.4 0 0.0 0 0.0 44 64.7 68 2.43

Kediri III 45 27.1 0 0.0 0 0.0 8 4.8 53 31.9 7 4.2 100 60.2 6 3.6 0 0.0 0 0.0 113 68.1 166 4.31

JUMLAH (KAB/KOTA) 979 28.5 3 0.1 111 3.2 141 4.1 1,234 35.9 108 3.1 1,961 57.0 138 4.0 0 0.0 0 0.0 2,207 64.1 3,441 4.22

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP +

NON

MKJP

% MKJP

+ NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 142: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tabanan Tabanan I 5,551 191 3.4 4,883 88.0

Tabanan II 3,536 189 5.3 2,805 79.3

Tabanan III 2,943 77 2.6 2,507 85.2

2 Kerambitan Kerambitan I 3,623 174 4.8 2,964 81.8

Kerambitan II 3,020 59 2.0 2,703 89.5

3 Selemadeg Selemadeg 3,778 151 4.0 3,072 81.3

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 3,833 263 6.9 3,396 88.6

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 3,297 182 5.5 2,626 79.6

Selamdeg Timur II 1,497 96 6.4 1,235 82.5

6 Pupuan Pupuan I 4,737 115 2.4 3,745 79.1

Pupuan II 3,088 218 7.1 2,779 90.0

7 Penebel Penebel I 5,862 273 4.7 5,146 87.8

Penebel II 3,901 95 2.4 3,203 82.1

8 Marga Marga I 4,360 184 4.2 3,250 74.5

Marga II 3,633 154 4.2 3,207 88.3

9 Baturiti Baturiti I 6,680 190 2.8 4,690 70.2

Baturiti II 3,835 86 2.2 3,275 85.4

10 Kediri Kediri I 7,790 510 6.5 6,762 86.8

Kediri II 2,804 68 2.4 2,051 73.1

Kediri III 3,850 166 4.3 3,285 85.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 81,618 3,441 4.2 67,584 82.8

Sumber: Bidang Binkesmas

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 143: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 37

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 179 155 334 179 100.0 155 100.0 334 100.0 8 4.46927 11 7.1 19 5.7

Tabanan II 113 112 225 113 100.0 112 100.0 225 100.0 3 2.7 4 3.6 7 3.1

Tabanan III 144 138 282 144 100.0 138 100.0 282 100.0 4 2.8 2 1.4 6 2.1

2 Kerambitan Kerambitan I 111 117 228 110 99.1 117 100.0 227 99.6 6 5.5 3 2.6 9 4.0

Kerambitan II 98 96 194 93 94.9 91 94.8 184 94.8 4 4.3 3 3.3 7 3.8

3 Selemadeg Selemadeg 104 107 211 100 96.2 104 97.2 204 96.7 1 1.0 2 1.9 3 1.5

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 109 107 216 108 99.1 106 99.1 214 99.1 5 4.6 4 3.8 9 4.2

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 95 72 167 95 100.0 72 100.0 167 100.0 2 2.1 3 4.2 5 3.0

Selamdeg Timur II 34 30 64 34 100.0 29 96.7 63 98.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0

6 Pupuan Pupuan I 144 151 295 141 97.9 148 98.0 289 98.0 4 2.8 10 6.8 14 4.8

Pupuan II 90 96 186 86 95.6 93 96.9 179 96.2 1 1.2 4 4.3 5 2.8

7 Penebel Penebel I 152 148 300 149 98.0 145 98.0 294 98.0 5 3.4 1 0.7 6 2.0

Penebel II 86 81 167 86 100.0 81 100.0 167 100.0 0 0.0 1 1.2 1 0.6

8 Marga Marga I 111 117 228 103 92.8 110 94.0 213 93.4 5 4.9 6 5.5 11 5.2

Marga II 133 107 240 136 102.3 109 101.9 245 102.1 5 3.7 5 4.6 10 4.1

9 Baturiti Baturiti I 240 188 428 240 100.0 188 100.0 428 100.0 3 1.3 2 1.1 5 1.2

Baturiti II 100 89 189 97 97.0 82 92.1 179 94.7 2 2.1 3 3.7 5 2.8

10 Kediri Kediri I 292 293 585 287 98.3 288 98.3 575 98.3 7 2.4 9 3.1 16 2.8

Kediri II 95 91 186 89 93.7 87 95.6 176 94.6 3 3.4 4 4.6 7 4.0

Kediri III 106 86 192 103 97.2 84 97.7 187 97.4 0 0.0 3 3.6 3 1.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,536 2,381 4,917 2,493 98.3 2,339 98.2 4,832 98.3 68 2.7 80 3.4 148 3.1

Sumber: Bidang Binkesmas

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 144: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 163 164 327 175 107.4 154 93.9 329 100.6 195 119.6 159 97.0 354 108.3

Tabanan II 105 107 212 113 107.6 112 104.7 225 106.1 115 109.5 103 96.3 218 102.8

Tabanan III 148 140 288 145 98.0 137 97.9 282 97.9 135 91.2 127 90.7 262 91.0

2 Kerambitan Kerambitan I 103 103 206 112 108.7 114 110.7 226 109.7 113 109.7 115 111.7 228 110.7

Kerambitan II 101 102 203 93 92.1 91 89.2 184 90.6 96 95.0 87 85.3 183 90.1

3 Selemadeg Selemadeg 106 107 213 100 94.3 104 97.2 204 95.8 95 89.6 93 86.9 188 88.3

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 108 110 218 108 100.0 104 94.5 212 97.2 97 89.8 111 100.9 208 95.4

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 68 61 129 93 136.8 71 116.4 164 127.1 84 123.5 75 123.0 159 123.3

Selamdeg Timur II 32 33 65 34 106.3 29 87.9 63 96.9 26 81.3 32 97.0 58 89.2

6 Pupuan Pupuan I 150 145 295 141 94.0 148 102.1 289 98.0 139 92.7 140 96.6 279 94.6

Pupuan II 85 106 191 83 97.6 96 90.6 179 93.7 85 100.0 97 91.5 182 95.3

7 Penebel Penebel I 151 157 308 150 99.3 145 92.4 295 95.8 152 100.7 142 90.4 294 95.5

Penebel II 82 82 164 84 102.4 79 96.3 163 99.4 86 104.9 67 81.7 153 93.3

8 Marga Marga I 117 119 236 102 87.2 111 93.3 213 90.3 114 97.4 108 90.8 222 94.1

Marga II 113 109 222 134 118.6 110 100.9 244 109.9 127 112.4 99 90.8 226 101.8

9 Baturiti Baturiti I 211 214 425 240 113.7 178 83.2 418 98.4 241 114.2 205 95.8 446 104.9

Baturiti II 94 94 188 97 103.2 82 87.2 179 95.2 100 106.4 94 100.0 194 103.2

10 Kediri Kediri I 286 289 575 285 99.7 287 99.3 572 99.5 292 102.1 294 101.7 586 101.9

Kediri II 96 96 192 95 99.0 89 92.7 184 95.8 96 100.0 85 88.5 181 94.3

Kediri III 92 94 186 103 112.0 84 89.4 187 100.5 105 114.1 88 93.6 193 103.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,411 2,432 4,843 2,487 103.2 2,325 95.6 4,812 99.4 2,493 103.4 2,321 95.4 4,814 99.4

Sumber: Bidang Binkesmas

JUMLAH BAYINO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)

L

Page 145: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 39

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 147 147 294 87 59.2 90 61.2 177 60.2

Tabanan II 77 120 197 35 45.5 34 28.3 69 35.0

Tabanan III 111 117 228 79 71.2 84 71.8 163 71.5

2 Kerambitan Kerambitan I 98 102 200 62 63.3 64 62.7 126 63.0

Kerambitan II 105 96 201 73 69.5 70 72.9 143 71.1

3 Selemadeg Selemadeg 106 80 186 86 81.1 69 86.3 155 83.3

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 82 84 166 52 63.4 63 75.0 115 69.3

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 30 31 61 25 83.3 28 90.3 53 86.9

Selamdeg Timur II 27 29 56 23 85.2 25 86.2 48 85.7

6 Pupuan Pupuan I 93 106 199 67 72.0 78 73.6 145 72.9

Pupuan II 78 85 163 54 69.2 55 64.7 109 66.9

7 Penebel Penebel I 149 151 300 118 79.2 116 76.8 234 78.0

Penebel II 75 70 145 53 70.7 39 55.7 92 63.4

8 Marga Marga I 98 80 178 68 69.4 54 67.5 122 68.5

Marga II 136 85 221 92 67.6 47 55.3 139 62.9

9 Baturiti Baturiti I 210 214 424 154 73.3 170 79.4 324 76.4

Baturiti II 92 94 186 74 80.4 77 81.9 151 81.2

10 Kediri Kediri I 215 242 457 127 59.1 113 46.7 240 52.5

Kediri II 97 85 182 53 54.6 38 44.7 91 50.0

Kediri III 86 86 172 70 81.4 73 84.9 143 83.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,112 2,104 4,216 1,452 68.8 1,387 65.9 2,839 67.3

Sumber: Bidang Binkesmas

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

USIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATANJUMLAH BAYI

PUSKESMASL P

Page 146: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 163 164 327 163 100.0 158 96.3 321 98.2

Tabanan II 105 107 212 123 117.1 112 104.7 235 110.8

Tabanan III 148 140 288 104 70.3 108 77.1 212 73.6

2 Kerambitan Kerambitan I 103 103 206 115 111.7 72 69.9 187 90.8

Kerambitan II 101 102 203 105 104.0 91 89.2 196 96.6

3 Selemadeg Selemadeg 106 107 213 106 100.0 103 96.3 209 98.1

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 108 110 218 86 79.6 102 92.7 188 86.2

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 68 61 129 70 102.9 70 114.8 140 108.5

Selamdeg Timur II 32 33 65 38 118.8 31 93.9 69 106.2

6 Pupuan Pupuan I 150 145 295 136 90.7 134 92.4 270 91.5

Pupuan II 85 106 191 73 85.9 95 89.62 168 87.96

7 Penebel Penebel I 151 157 308 154 102.0 151 96.18 305 99.03

Penebel II 82 82 164 91 111.0 84 102.44 175 106.71

8 Marga Marga I 117 119 236 136 116.2 117 98.32 253 107.20

Marga II 113 109 222 98 86.7 118 108.26 216 97.30

9 Baturiti Baturiti I 211 214 425 200 94.8 215 100.47 415 97.65

Baturiti II 94 94 188 99 105.3 87 92.55 186 98.94

10 Kediri Kediri I 286 289 575 278 97.2 267 92.39 545 94.78

Kediri II 96 96 192 117 121.9 90 93.75 207 107.81

Kediri III 92 94 186 83 90.2 94 100.00 177 95.16

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,411 2,432 4,843 2,375 98.5 2,299 95 4,674 96.5

Sumber: Bidang Binkesmas

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

PELAYANAN KESEHATAN BAYI

Page 147: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 41

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6

1 Tabanan Tabanan I 4 4 100

Tabanan II 6 6 100

Tabanan III 2 2 100

2 Kerambitan Kerambitan I 7 7 100

Kerambitan II 8 8 100

3 Selemadeg Selemadeg 10 10 100

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 11 100

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 7 100

Selamdeg Timur II 3 3 100

6 Pupuan Pupuan I 7 7 100

Pupuan II 7 7 100

7 Penebel Penebel I 9 9 100

Penebel II 9 9 100

8 Marga Marga I 10 10 100

Marga II 6 6 100

9 Baturiti Baturiti I 7 7 100

Baturiti II 5 5 100

10 Kediri Kediri I 6 6 100

Kediri II 4 4 100

Kediri III 5 5 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 133 133 100

Sumber: Bidang P2PL

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KELURAHAN

UCINO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/KELURAHAN

DESA/KELURAHAN

UCI

Page 148: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI

Hb < 7 hari BCG

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 163 164 327 180 110.43 119 72.56 299 91.44 178 109.20 161 98.17 339 103.67

Tabanan II 105 107 212 110 104.76 91 85.05 201 94.81 115 109.52 106 99.07 221 104.25

Tabanan III 148 140 288 142 95.95 93 66.43 235 81.60 144 97.30 138 98.57 282 97.92

2 Kerambitan Kerambitan I 103 103 206 123 119.42 105 101.94 228 110.68 117 113.59 113 109.71 230 111.65

Kerambitan II 101 102 203 110 108.91 76 74.51 186 91.63 103 101.98 86 84.31 189 93.10

3 Selemadeg Selemadeg 106 107 213 96 90.57 29 27.10 125 58.69 88 83.02 96 89.72 184 86.38

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 108 110 218 94 87.04 151 137.27 245 112.39 94 87.04 105 95.45 199 91.28

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 68 61 129 93 136.76 105 172.13 198 153.49 104 152.94 78 127.87 182 141.09

Selamdeg Timur II 32 33 65 36 112.50 148 448.48 184 283.08 33 103.13 29 87.88 62 95.38

6 Pupuan Pupuan I 150 145 295 162 108.00 83 57.24 245 83.05 156 104.00 149 102.76 305 103.39

Pupuan II 85 106 191 96 112.94 125 117.92 221 115.71 91 107.06 106 100.00 197 103.14

7 Penebel Penebel I 151 157 308 163 107.95 94 59.87 257 83.44 144 95.36 138 87.90 282 91.56

Penebel II 82 82 164 87 106.10 201 245.12 288 175.61 81 98.78 79 96.34 160 97.56

8 Marga Marga I 117 119 236 122 104.27 88 73.95 210 88.98 120 102.56 117 98.32 237 100.42

Marga II 113 109 222 135 119.47 308 282.57 443 199.55 130 115.04 105 96.33 235 105.86

9 Baturiti Baturiti I 211 214 425 227 107.58 78 36.45 305 71.76 242 114.69 209 97.66 451 106.12

Baturiti II 94 94 188 93 98.94 99 105.32 192 102.13 97 103.19 90 95.74 187 99.47

10 Kediri Kediri I 286 289 575 294 102.80 0.00 294 51.13 288 100.70 306 105.88 594 103.30

Kediri II 96 96 192 95 98.96 0.00 95 49.48 90 93.75 85 88.54 175 91.15

Kediri III 92 94 186 103 111.96 0.00 103 55.38 94 102.17 97 103.19 191 102.69

JUMLAH (KAB/KOTA) 2411 2432 4843 2561 106.22 1993 81.95 4554 94.03 2509 104.06 2393 98.40 4902 101.22

Sumber: Bidang P2PL

L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH LAHIR HIDUP

L P

Page 149: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI

DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Tabanan Tabanan I 163 164 327 180 110 157 96 337 103 178 109.2 159 96.951 337 103.06 194 119.02 140 85.366 334 102.14 194 119.02 140 85.366 334 102.14

Tabanan II 105 107 212 113 108 122 114 235 111 113 107.62 122 114.02 235 110.85 104 99.048 122 114.02 226 106.6 104 99.048 122 114.02 226 106.6

Tabanan III 148 140 288 130 88 130 93 260 90 134 90.541 126 90 260 90.278 128 86.486 132 94.286 260 90.278 128 86.486 132 94.286 260 90.278

2 Kerambitan Kerambitan I 103 103 206 121 117 118 115 239 116 118 114.56 121 117.48 239 116.02 110 106.8 101 98.058 211 102.43 110 106.8 101 98.058 211 102.43

Kerambitan II 101 102 203 112 111 90 88 202 100 111 109.9 91 89.216 202 99.507 112 110.89 97 95.098 209 102.96 112 110.89 97 95.098 209 102.96

3 Selemadeg Selemadeg 106 107 213 97 92 88 82 185 87 99 93.396 86 80.374 185 86.854 103 97.17 91 85.047 194 91.08 103 97.17 91 85.047 194 91.08

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 108 110 218 86 80 125 114 211 97 101 93.519 110 100 211 96.789 94 87.037 122 110.91 216 99.083 94 87.037 122 110.91 216 99.083

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 68 61 129 76 112 81 133 157 122 93 136.76 64 104.92 157 121.71 92 135.29 80 131.15 172 133.33 92 135.29 80 131.15 172 133.33

Selamdeg Timur II 32 33 65 41 128 29 88 70 108 41 128.13 29 87.879 70 107.69 38 118.75 29 87.879 67 103.08 38 118.75 29 87.879 67 103.08

6 Pupuan Pupuan I 150 145 295 166 111 153 106 319 108 155 103.33 164 113.1 319 108.14 161 107.33 161 111.03 322 109.15 161 107.33 161 111.03 322 109.15

Pupuan II 85 106 191 96 113 103 97 199 104 92 108.24 107 100.94 199 104.19 93 109.41 105 99.057 198 103.66 93 109.41 105 99.057 198 103.66

7 Penebel Penebel I 151 157 308 160 106 180 115 340 110 175 115.89 165 105.1 340 110.39 163 107.95 162 103.18 325 105.52 163 107.95 162 103.18 325 105.52

Penebel II 82 82 164 73 89 83 101 156 95 85 103.66 71 86.585 156 95.122 101 123.17 85 103.66 186 113.41 101 123.17 85 103.66 186 113.41

8 Marga Marga I 117 119 236 140 120 99 83 239 101 117 100 122 102.52 239 101.27 134 114.53 117 98.319 251 106.36 134 114.53 117 98.319 251 106.36

Marga II 113 109 222 109 96 117 107 226 102 126 111.5 100 91.743 226 101.8 120 106.19 99 90.826 219 98.649 120 106.19 99 90.826 219 98.649

9 Baturiti Baturiti I 211 214 425 235 111 186 87 421 99 223 105.69 198 92.523 421 99.059 243 115.17 192 89.72 435 102.35 243 115.17 192 89.72 435 102.35

Baturiti II 94 94 188 89 95 96 102 185 98 93 98.936 92 97.872 185 98.404 94 100 90 95.745 184 97.872 94 100 90 95.745 184 97.872

10 Kediri Kediri I 286 289 575 340 119 357 124 697 121 328 114.69 369 127.68 697 121.22 298 104.2 330 114.19 628 109.22 298 104.2 330 114.19 628 109.22

Kediri II 96 96 192 93 97 85 89 178 93 93 96.875 85 88.542 178 92.708 109 113.54 86 89.583 195 101.56 109 113.54 86 89.583 195 101.56

Kediri III 92 94 186 99 108 101 107 200 108 99 107.61 101 107.45 200 107.53 89 96.739 103 109.57 192 103.23 89 96.739 103 109.57 192 103.23

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,411 2,432 4,843 2,556 106 2,500 103 5,056 104 2,574 106.76 2,482 102.06 5,056 104.4 2,580 107.01 2,444 100.49 5,024 104.6 2,580 107.01 2,444 100.49 5,024 104.6

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

(SURVIVING INFANT)L P L + PL P L + PL + P L P L + P L P

Page 150: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Tabanan Tabanan I 163 164 327 163 100 164 100 327 100 448 449 897 448 100 449 100 897 100 611 613 1,224 611 100 613 100 1,224 100

Tabanan II 105 107 212 105 100 107 100 212 100 472 450 922 472 100 450 100 922 100 577 557 1,134 577 100 557 100 1,134 100

Tabanan III 148 140 288 148 100 140 100 288 100 281 241 522 281 100 241 100 522 100 429 381 810 429 100 381 100 810 100

2 Kerambitan Kerambitan I 103 103 206 103 100 103 100 206 100 465 429 894 465 100 429 100 894 100 568 532 1,100 568 100 532 100 1,100 100

Kerambitan II 101 102 203 101 100 102 100 203 100 499 450 949 499 100 450 100 949 100 600 552 1,152 600 100 552 100 1,152 100

3 Selemadeg Selemadeg 106 107 213 106 100 107 100 213 100 393 385 778 393 100 385 100 778 100 499 492 991 499 100 492 100 991 100

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 108 110 218 108 100 110 100 218 100 471 471 942 471 100 471 100 942 100 579 581 1,160 579 100 581 100 1,160 100

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 68 61 129 68 100 61 100 129 100 380 310 690 380 100 310 100 690 100 448 371 819 448 100 371 100 819 100

Selamdeg Timur II 32 33 65 32 100 33 100 65 100 157 285 442 157 100 285 100 442 100 189 318 507 189 100 318 100 507 100

6 Pupuan Pupuan I 150 145 295 150 100 145 100 295 100 707 614 1,321 707 100 614 100 1,321 100 857 759 1,616 857 100 759 100 1,616 100

Pupuan II 85 106 191 85 100 106 100 191 100 415 389 804 415 100 389 100 804 100 500 495 995 500 100 495 100 995 100

7 Penebel Penebel I 151 157 308 151 100 157 100 308 100 677 607 1,284 677 100 607 100 1,284 100 828 764 1,592 828 100 764 100 1,592 100

Penebel II 82 82 164 82 100 82 100 164 100 395 384 779 395 100 384 100 779 100 477 466 943 477 100 466 100 943 100

8 Marga Marga I 117 119 236 117 100 119 100 236 100 562 510 1,072 562 100 510 100 1,072 100 679 629 1,308 679 100 629 100 1,308 100

Marga II 113 109 222 113 100 109 100 222 100 419 389 808 419 100 389 100 808 100 532 498 1,030 532 100 498 100 1,030 100

9 Baturiti Baturiti I 211 214 425 211 100 214 100 425 100 1,021 989 2,010 1,021 100 989 100 2,010 100 1,232 1,203 2,435 1,232 100 1,203 100 2,435 100

Baturiti II 94 94 188 94 100 94 100 188 100 509 501 1,010 509 100 501 100 1,010 100 603 595 1,198 603 100 595 100 1,198 100

10 Kediri Kediri I 286 289 575 286 100 289 100 575 100 1,015 985 2,000 1,013 99.8 985 100 1,998 99.90 1,301 1,274 2,575 1,299 99.85 1,274 100 2,573 99.92

Kediri II 96 96 192 96 100 96 100 192 100 420 366 786 420 100 366 100 786 100 516 462 978 516 100 462 100 978 100

Kediri III 92 94 186 92 100 94 100 186 100 439 456 895 439 100 456 100 895 100 531 550 1,081 531 100 550 100 1,081 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,411 2,432 4,843 2,411 100.00 2,432 100.00 4,843 100.00 10,145 9,660 19,805 10,143 99.98 9,660 100.00 19,803 99.99 12,556 12,092 24,648 12,554 99.98 12,092 100.00 24,646 99.99

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun 96.94491

dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus

PLP

MENDAPAT VIT A

LL PL + P

MENDAPAT VIT AJUMLAH

MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS

L + PJUMLAH BAYI JUMLAH

L + P

Page 151: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+PJUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 334 322 656 182 188 370 54.5 58.4 56.4 0.0 0.0 0 0.0

Tabanan II 249 242 491 203 196 399 81.5 81 81.3 0.0 0.0 0 0.0

Tabanan III 141 111 252 112 84 196 79.4 76 77.8 0.0 0.0 0 0.0

2 Kerambitan Kerambitan I 232 199 431 202 167 369 87.1 84 85.6 0 0.0 1 0.6 1 0.3

Kerambitan II 226 190 416 215 172 387 95.1 91 93.0 0.0 0.0 0 0.0

3 Selemadeg Selemadeg 219 209 428 167 167 334 76.3 80 78.0 0.0 0.0 0 0.0

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 207 208 415 188 187 375 90.8 90 90.4 0.0 0.0 0 0.0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 185 180 365 167 146 313 90.3 81 85.8 0.0 0.0 0 0.0

Selamdeg Timur II 94 60 154 76 54 130 80.9 90 84.4 0.0 0.0 0 0.0

6 Pupuan Pupuan I 309 305 614 278 264 542 90.0 87 88.3 0.0 0.0 0 0.0

Pupuan II 197 220 417 169 171 340 85.8 78 81.5 0.0 0.0 0 0.0

7 Penebel Penebel I 312 294 606 297 280 577 95.2 95 95.2 3 1.0 1 0.4 4 0.7

Penebel II 190 183 373 166 158 324 87.4 86 86.9 0.0 0.0 0 0.0

8 Marga Marga I 277 260 537 215 206 421 77.6 79 78.4 1 0.5 0 0.0 1 0.2

Marga II 269 250 519 167 151 318 62.1 60 61.3 0.0 0.0 0 0.0

9 Baturiti Baturiti I 544 476 1,020 492 444 936 90.4 93 91.8 0.0 0.0 0 0.0

Baturiti II 256 245 501 228 217 445 89.1 89 88.8 0.0 0.0 0 0.0

10 Kediri Kediri I 571 602 1,173 432 447 879 75.7 74 74.9 1 0.2 1 0.2 2 0.2

Kediri II 226 184 410 178 144 322 78.8 78 78.5 2 1.1 0 0.0 2 0.6

Kediri III 263 259 522 215 222 437 81.7 86 83.7 0.0 0.0 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,301 4,999 10,300 4,349 4,065 8,414 82.0 81 81.7 7 0.2 3 0.1 10 0.1

Sumber: Bidang Binkesmas

BGM

JUMLAH (D) % (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

JUMLAH BADUTA

DILAPORKAN (S)

DITIMBANG

Page 152: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 46

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 674 606 1,280 671 99.6 633 104.5 1,304 101.9

Tabanan II 420 428 848 431 102.6 396 92.5 827 97.5

Tabanan III 327 276 603 289 88.4 246 89.1 535 88.7

2 Kerambitan Kerambitan I 413 411 824 305 73.8 333 81.0 638 77.4

Kerambitan II 404 408 812 366 90.6 325 79.7 691 85.1

3 Selemadeg Selemadeg 380 363 743 370 97.4 365 100.6 735 98.9

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 431 444 875 401 93.0 393 88.5 794 90.7

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 282 234 516 267 94.7 226 96.6 493 95.5

Selamdeg Timur II 271 288 559 166 61.3 173 60.1 339 60.6

6 Pupuan Pupuan I 675 589 1,264 625 92.6 526 89.3 1,151 91.1

Pupuan II 340 424 764 295 86.8 307 72.4 602 78.8

7 Penebel Penebel I 609 523 1,132 559 91.8 459 87.8 1,018 89.9

Penebel II 395 371 766 344 87.1 304 81.9 648 84.6

8 Marga Marga I 585 595 1,180 576 98.5 520 87.4 1,096 92.9

Marga II 452 436 888 491 108.6 444 101.8 935 105.3

9 Baturiti Baturiti I 839 862 1,701 959 114.3 852 98.8 1,811 106.5

Baturiti II 470 470 940 362 77.0 347 73.8 709 75.4

10 Kediri Kediri I 953 936 1,889 1,032 108.3 992 106.0 2,024 107.1

Kediri II 396 361 757 368 92.9 311 86.1 679 89.7

Kediri III 417 440 857 379 90.9 379 86.1 758 88.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 9,733 9,465 19,198 9,256 95.1 8,531 90.1 17,787 92.7

Sumber: Bidang Binkesmas

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

Page 153: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 275 269 1,600 448 449 897 54.2 58.0 56.1 9 2.0 12 2.7 21 2.3

Tabanan II 90 93 1,161 472 450 922 79.7 79 79.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0

Tabanan III 342 311 756 281 241 522 69.6 68 69.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

2 Kerambitan Kerambitan I 113 119 1,047 465 429 894 85.5 85 85.4 2 0.4 4 0.9 6 0.7

Kerambitan II 126 101 1,015 499 450 949 93.4 94 93.5 3 0.6 0 0.0 3 0.3

3 Selemadeg Selemadeg 154 133 991 393 385 778 77.7 79 78.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 268 204 1,055 471 471 942 89.9 89 89.3 2 0.4 2 0.4 4 0.4

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 105 91 804 380 310 690 90.5 81 85.8 0 0.0 5 1.6 5 0.7

Selamdeg Timur II 48 42 346 157 285 442 80.1 190 127.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0

6 Pupuan Pupuan I 180 143 1,570 707 614 1,321 84.6 84 84.1 8 1.1 6 1.0 14 1.1

Pupuan II 106 97 984 415 389 804 84.0 79 81.7 8 1.9 13 3.3 21 2.6

7 Penebel Penebel I 158 147 1,378 677 607 1,284 93.3 93 93.2 3 0.4 2 0.3 5 0.4

Penebel II 95 101 897 395 384 779 87.0 87 86.8 3 0.8 0 0.0 3 0.4

8 Marga Marga I 167 139 1,267 562 510 1,072 84.6 85 84.6 18 3.2 21 4.1 39 3.6

Marga II 132 111 1,199 419 389 808 68.0 67 67.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0

9 Baturiti Baturiti I 317 268 2,237 1,021 989 2,010 87.3 93 89.9 4 0.4 6 0.6 10 0.5

Baturiti II 113 102 1,147 509 501 1,010 87.8 88 88.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0

10 Kediri Kediri I 398 384 2,582 1,015 985 2,000 78.2 77 77.5 0 0.0 4 0.4 4 0.2

Kediri II 105 107 965 420 366 786 80.0 83 81.5 0 0.0 6 1.6 6 0.8

Kediri III 134 132 1,039 439 456 895 84.3 88 86.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,426 3,094 24,040 10,145 9,660 19,805 296.1 312 82.4 60 0.6 81 0.8 141 0.7

Sumber: Bidang Binkesmas

BGM

L P

DITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BALITA DILAPORKAN

(S)

BALITA

L+P

Page 154: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I - - - - #DIV/0! - #VALUE! - #DIV/0!

Tabanan II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

Tabanan III - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

2 Kerambitan Kerambitan I - - - - #DIV/0! - #VALUE! - #DIV/0!

Kerambitan II 1 1 2 1 100 1 100 2 100

3 Selemadeg Selemadeg - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1 - 1 1 100 - #DIV/0! 1 100

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

Selamdeg Timur II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

6 Pupuan Pupuan I - - - - #DIV/0! - #VALUE! - #DIV/0!

Pupuan II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

7 Penebel Penebel I - 1 1 - #VALUE! 1 100 1 100

Penebel II - - - - #VALUE! - #DIV/0! #VALUE! #VALUE!

8 Marga Marga I - - - - #VALUE! - #DIV/0! - #DIV/0!

Marga II - - - - #VALUE! - #DIV/0! - #DIV/0!

9 Baturiti Baturiti I 1 - 1 1 100 - #VALUE! 1 100

Baturiti II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

10 Kediri Kediri I - - - - #DIV/0! - #VALUE! - #DIV/0!

Kediri II 1 - 1 1 100 - #DIV/0! 1 100

Kediri III - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 2 6 4 100 2 100 6 100

Sumber: Bidang Binkesmas

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS

LJUMLAH DITEMUKAN

Page 155: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 49

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Tabanan Tabanan I 275 269 544 275 100 269 100 544 100 24 24 100

Tabanan II 90 93 183 90 100 93 100 183 100 15 15 100

Tabanan III 342 311 653 342 100 311 100 653 100 15 15 100

2 Kerambitan Kerambitan I 113 119 232 113 100 119 100 232 100 17 17 100

Kerambitan II 126 101 227 126 100 101 100 227 100 15 15 100

3 Selemadeg Selemadeg 154 133 287 154 100 133 100 287 100 17 17 100

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 268 204 472 268 100 204 100 472 100 20 20 100

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 105 91 196 105 100 91 100 196 100 15 15 100

Selamdeg Timur II 48 42 90 48 100 42 100 90 100 5 5 100

6 Pupuan Pupuan I 180 143 323 180 100 143 100 323 100 17 17 100

Pupuan II 106 97 203 106 100 97 100 203 100 14 14 100

7 Penebel Penebel I 158 147 305 158 100 147 100 305 100 25 25 100

Penebel II 95 101 196 95 100 101 100 196 100 19 19 100

8 Marga Marga I 167 139 306 167 100 139 100 306 100 20 20 100

Marga II 132 111 243 132 100 111 100 243 100 14 14 100

9 Baturiti Baturiti I 317 268 585 317 100 268 100 585 100 23 23 100

Baturiti II 113 102 215 113 100 102 100 215 100 13 13 100

10 Kediri Kediri I 398 384 782 398 100 384 100 782 100 28 28 100

Kediri II 105 107 212 105 100 107 100 212 100 7 7 100

Kediri III 134 132 266 134 100 132 100 266 100 11 11 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,426 3,094 6,520 3,426 100 3,094 100 6,520 100 334 334 100

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100 100 100

Sumber: Bidang Binkesmas

JUMLAH

MENDAPAT

PELAYANAN

KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

L P L + P

SD DAN SETINGKAT

Page 156: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 50

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI

TETAP

RASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN1 2 3 4 5 6

1 Tabanan Tabanan I 89 155 0.6

Tabanan II 80 98 0.8

Tabanan III 324 411 0.8

2 Kerambitan Kerambitan I 90 114 0.8

Kerambitan II 138 246 0.6

3 Selemadeg Selemadeg 65 118 0.6

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 27 140 0.2

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 158 57 2.8

Selamdeg Timur II 23 58 0.4

6 Pupuan Pupuan I 163 312 0.5

Pupuan II 63 403 0.2

7 Penebel Penebel I 347 338 1.0

Penebel II 102 285 0.4

8 Marga Marga I 86 142 0.6

Marga II 252 166 1.5

9 Baturiti Baturiti I 110 111 1.0

Baturiti II 267 268 1.0

10 Kediri Kediri I 182 268 0.7

Kediri II 15 42 0.4

Kediri III 299 155 1.9

JUMLAH (KAB/ KOTA) 2,880 3,887 0.7

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

Page 157: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Tabanan Tabanan I 24 24 100 6 25.0 1,463 1,314 2,777 373 25.5 323 24.6 696 25.1 157 118 275 62 39.5 46 39.0 108 39.3

Tabanan II 14 14 100 14 100 758 682 1,440 500 66.0 478 70.1 978 67.9 136 150 286 126 92.6 110 73.3 236 82.5

Tabanan III 13 13 100 13 100.0 1,871 1,615 3,486 1,648 88.1 1,401 86.7 3,049 87.5 116 139 255 116 100.0 139 100.0 255 100.0

Kerambitan Kerambitan I 16 16 100 17 106 1,042 1,000 2,042 976 93.7 978 97.8 1,954 95.7 103 129 232 103 100.0 129 100.0 232 100.0

Kerambitan II 15 15 100 2 13.3 652 674 1,326 391 60.0 404 59.9 795 60.0 67 74 141 67 100.0 74 100.0 141 100.0

Selemadeg Selemadeg 17 17 100 3 17.6 857 813 1,670 601 70.1 601 73.9 1,202 72.0 229 266 495 191 83.4 224 84.2 415 83.8

Selemadeg Barat Selemadeg Barat 20 20 100 20 100 834 785 1,619 207 24.8 181 23.1 388 24.0 90 135 225 90 100.0 135 100.0 225 100.0

Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 15 15 100 15 100 111 139 250 111 100.0 139 100.0 250 100.0 111 139 250 52 46.8 40 28.8 92 36.8

Selamdeg Timur II 5 5 100 5 100 1,066 970 2,036 990 92.9 776 80.0 1,766 86.7 100 78 178 100 100.0 78 100.0 178 100.0

Pupuan Pupuan I 17 17 100 9 52.9 1,076 970 2,046 872 81.0 797 82.2 1,669 81.6 525 419 944 199 37.9 215 51.3 414 43.9

Pupuan II 14 14 100 5 35.7 1,362 1,453 2,815 1,139 83.6 1,056 72.7 2,195 78.0 421 530 951 421 100.0 530 100.0 951 100.0

Penebel Penebel I 25 25 100 2 8.0 1,069 962 2,031 323 30.2 296 30.8 619 30.5 115 110 225 83 72.2 79 71.8 162 72.0

Penebel II 19 19 100 19 100 856 756 1,612 698 81.5 758 100.3 1,456 90.3 362 439 801 240 66.3 287 65.4 527 65.8

Marga Marga I 20 20 100 5 25.0 1,063 873 1,936 881 82.9 827 94.7 1,708 88.2 274 232 506 272 99.3 206 88.8 478 94.5

Marga II 14 14 100 4 28.6 789 777 1,566 650 82.4 746 96.0 1,396 89.1 94 89 183 86 91.5 78 87.6 164 89.6

Baturiti Baturiti I 23 23 100 23 100 1,620 896 2,516 984 60.7 822 91.7 1,806 71.8 576 501 1,077 322 55.9 297 59.3 619 57.5

Baturiti II 13 13 100 13 100 2,045 1,965 4,010 2,028 99.2 1,882 95.8 3,910 97.5 703 634 1,337 703 100.0 634 100.0 1,337 100.0

Kediri Kediri I 28 28 100 7 25.0 2,499 2,311 4,810 909 36.4 790 34.2 1,699 35.3 436 218 654 352 80.7 110 50.5 462 70.6

Kediri II 7 7 100 7 100 693 587 1,280 400 57.7 345 58.8 745 58.2 132 85 217 15 11.4 11 12.9 26 12.0

Kediri III 11 11 100 11 100 985 1,056 2,041 956 97.1 1,058 100.2 2,014 98.7 477 512 989 387 81.1 404 78.9 791 80.0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 330 330 100 200 60.6 22,711 20,598 43,309 15,637 68.9 14,658 71.2 30,295 70.0 5,224 4,997 10,221 3,987 76.3 3,826 76.6 7,813 76.4

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

% %

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH

SD/MI

Page 158: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 52

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 2,621 2,872 5,493 910 34.72 1,028 35.79 1,938 35.28

Tabanan II 1,503 1,648 3,151 1,040 69.19 1,047 63.53 2,087 66.23

Tabanan III 598 605 1,203 558 93.31 588 97.19 1,146 95.26

2 Kerambitan Kerambitan I 1,403 1,656 3,059 1,047 74.63 904 54.59 1,951 63.78

Kerambitan II 3,265 3,423 6,688 2,118 64.87 2,273 66.40 4,391 65.65

3 Selemadeg Selemadeg 1,335 1,400 2,735 554 41.50 698 49.86 1,252 45.78

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1,484 1,704 3,188 929 62.60 951 55.81 1,880 58.97

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1,353 1,444 2,797 393 29.05 447 30.96 840 30.03

Selamdeg Timur II 442 533 975 315 71.27 319 59.85 634 65.03

6 Pupuan Pupuan I 1,439 1,521 2,960 956 66.44 1,020 67.06 1,976 66.76

Pupuan II 770 769 1,539 568 73.77 444 57.74 1,012 65.76

7 Penebel Penebel I 2,295 2,644 4,939 1,221 53.20 1,216 45.99 2,437 49.34

Penebel II 1,690 2,105 3,795 705 41.72 1,027 48.79 1,732 45.64

8 Marga Marga I 1,831 2,055 3,886 1,075 58.71 1,214 59.08 2,289 58.90

Marga II 1,269 1,429 2,698 604 47.60 552 38.63 1,156 42.85

9 Baturiti Baturiti I 1,819 1,783 3,602 1,114 61.24 1,190 66.74 2,304 63.96

Baturiti II 1,221 1,357 2,578 444 36.36 424 31.25 868 33.67

10 Kediri Kediri I 2,033 2,231 4,264 1,104 54.30 972 43.57 2,076 48.69

Kediri II 916 875 1,791 510 55.68 395 45.14 905 50.53

Kediri III 1,603 1,602 3,205 791 49.34 598 37.33 1,389 43.34

JUMLAH (KAB/KOTA) 30,890 33,656 64,546 16,956 54.89 17,307 51.42 34,263 53.08

Sumber: Bidang Binkesmas

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 159: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 53

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

%

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 51,475 52,489 103,964 23.93 24.06 23.99

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 0 0.00 0.00 0.00

1.2 PBI APBD 0 0.00 0.00 0.00

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 0 0.00 0.00 0.00

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 0 0.00 0.00 0.00

1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0.00 0.00 0.00

2 Jamkesda 155,921 154,260 310,181 72.49 70.70 71.59

3 Asuransi Swasta 0 0.00 0.00 0.00

4 Asuransi Perusahaan 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 207,396 206,749 414,145 96.42 94.75 95.58

Sumber: Bidang Binkesmas

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN KESEHATAN

JUMLAH

Page 160: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 54

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Tabanan I 8,585 8,106 16,691 0 0 0 90 73 163

2 PuskesmasTabanan II 7,160 9,357 16,517 0 0 0 166 147 313

3 PuskesmasTabanan III 6,818 7,723 14,541 135 536 671 86 105 191

4 Puskesmas Kerambitan I 6,209 6,560 12,769 0 0 0 495 332 827

5 Puskesmas Kerambitan II 11,804 14,664 26,468 0 0 0 152 145 297

6 Puskesmas Selemadeg 9,205 7,814 17,019 183 266 449 114 129 243

7 Puskesmas Selemadeg Barat 4,990 5,247 10,237 0 0 0 368 239 607

8 Puskesmas Selemadeg Timur I 2,854 3,455 6,309 0 0 0 76 20 96

9 Puskesmas Selamdeg Timur II 3,620 4,478 8,098 0 0 0 109 91 200

10 Puskesmas Pupuan I 6,072 6,103 12,175 52 89 141 680 326 1,006

11 Puskesmas Pupuan II 4,831 4,164 8,995 0 0 0 73 42 115

12 Puskesmas Penebel I 13,895 16,278 30,173 0 0 0 325 303 628

13 Puskesmas Penebel II 11,381 15,321 26,702 0 0 0 208 187 395

14 Puskesmas Marga I 10,519 12,205 22,724 0 0 0 247 172 419

15 Puskesmas Marga II 6,100 6,061 12,161 0 0 0 113 66 179

16 Puskesmas Baturiti I 7,161 7,062 14,223 0 0 0 5 7 12

17 Puskesmas Baturiti II 8,520 9,002 17,522 18 53 71 87 51 138

18 Puskesmas Kediri I 9,748 10,599 20,347 0 0 0 533 176 709

19 Puskesmas Kediri II 3,921 4,292 8,213 0 0 13 5

20 Puskesmas Kediri III 4,067 4,352 8,419 0 0 0 17 11 28

SUB JUMLAH I 147,460 162,843 310,303 388 944 1,332 3,957 2,627 6,566

1 BRSU Tabanan 53,256 71,219 124,475 7,114 7,716 14,830 1,539 1,235 2,774

2 RSU Wisma Prasanthi 5,201 4,097 9,298 1,401 1,447 2,848 0 0 0

3 RSU Darma Kerti 12,856 9,941 22,797 987 1,130 2,117 0 0 0

4 RSU Kasih Ibu 14,569 13,952 28,521 1,978 2,037 4,015 0 0 0

5 RSU Bhakti Rahayu 3,989 3,985 7,974 756 747 1,503 0 0 0

6 RSU Darma Natha 201 124 325 854 663 1,517 0 0 0

7 RSU Bali Holistic 137 161 298 7 13 20 0 0 0

SUB JUMLAH II 90,209 103,479 193,688 13,097 13,753 26,850 1,539 1,235 2,774

1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 237,669 266,322 503,991 13,485 14,697 28,182 5,496 3,862 9,340

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 215,100 218,200 433,300 215,100 218,200 433,300

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 110.5 122.1 116.3 6.3 6.7 6.5

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

Page 161: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 55

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BRSU Tabanan 222 7,114 7,716 14,830 425 287 712 201 216 417 59.7 37.2 48.0 28.3 28.0 28.1

2 RSU Wisma Prasanthi 50 1,401 1,447 2,848 24 23 47 11 12 23 17.1 15.9 16.5 7.9 8.3 8.1

3 RSU Darma Kerti 24 952 1,162 2,114 4 6 10 1 4 5 4.2 5.2 4.7 1.1 3.4 2.4

4 RSU Kasih Ibu 64 1,978 2,037 4,015 33 28 61 12 17 29 16.7 13.7 15.2 6.1 8.3 7.2

5 RSU Bhakti Rahayu 50 857 643 1,500 - - - - - - - - - - - -

6 RSU Darma Natha 50 854 663 1,517 5 4 9 3 2 5 5.9 6.0 5.9 3.5 3.0 3.3

7 RSU Bali Holistic 50 7 13 20 - - - - - - - -

510 13,163 13,681 26,844 491 348 839 228 251 479 3.7 2.5 3.1 1.7 1.8 1.8

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa

Page 162: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH

TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI

PERAWATAN

JUMLAH LAMA

DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 BRSU Tabanan 222 14,830 68,374 71,049 84.4 66.80 0.85 4.8

2 RSU Wisma Prasanthi 50 2,848 10,841 10,841 59.4 56.96 2.60 3.8

3 RSU Darma Kerti 24 2,114 6,962 7,441 79.5 88.08 0.85 3.5

4 RSU Kasih Ibu 64 4,015 17,192 14,525 73.6 62.73 1.54 3.6

5 RSU Bhakti Rahayu 50 1,500 5,717 2,860 31.3 30.00 8.36 1.9

6 RSU Darma Natha 50 1,517 6,068 4 33.2 30.34 8.03 0.0

7 RSU Bali Holistic 50 20 43 3 0.2 0.40 910.35 0.2

510 26844 115,197 106,723 61.9 52.64 2.6 3.98

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

Page 163: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU

JUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tabanan Tabanan I 8,893 840 9.4 507 60.4

Tabanan II 6,166 1,260 20.4 1,076 85.4

Tabanan III 5,332 420 7.9 261 62.1

2 Kerambitan Kerambitan I 6,184 1,260 20.4 1,076 85.4

Kerambitan II 6,044 1,260 20.8 1,229 97.5

3 Selemadeg Selemadeg 6,427 3,210 49.9 2,365 73.7

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 3,394 1,756 51.7 1,404 80.0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5,435 687 12.6 523 76.1

Selamdeg Timur II 2,047 630 30.8 398 63.2

6 Pupuan Pupuan I 5,929 1,470 24.8 1,183 80.5

Pupuan II 4,962 1,470 29.6 965 65.6

7 Penebel Penebel I 9,187 500 5.4 400 80.0

Penebel II 7,286 210 2.9 138 65.7

8 Marga Marga I 6,975 2,100 30.1 1,367 65.1

Marga II 5,409 1,260 23.3 981 77.9

9 Baturiti Baturiti I 8,465 210 2.5 56 26.7

Baturiti II 10,900 1,260 11.6 315 25.0

10 Kediri Kediri I 19,067 1,260 6.6 894 71.0

Kediri II 3,867 840 21.7 564 67.1

Kediri III 5,210 1,050 20.2 925 88.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 137,179 22,953 16.7 16,627 72.4

Sumber Bidang P2PL

RUMAH TANGGA

TABEL 57

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Page 164: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Tabanan Tabanan I 7571 7,485 98.86 86 86 100.00 50 58.14 7,535 99.52 99.52

Tabanan II 5653 4,825 85.35 828 155 18.72 103 66.45 4,928 87.17 98.09

Tabanan III 4989 1,456 29.18 3,533 800 22.64364563 646 80.75 2,102 42.13 97.18

2 Kerambitan Kerambitan I 6084 4,547 74.74 1,537 714 46.45 589 82.49 5,136 84.42 87.77

Kerambitan II 5852 3,994 68.250 1,858 50 2.69 32 64.00 4,026 68.80 87.65

3 Selemadeg Selemadeg 6541 4,941 75.54 1,600 824 51.50 800 97.09 5,741 87.77 87.17

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7077 5,689 80.39 1,388 200 14.41 153 76.50 5,842 82.55 86.93

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5435 5,265 96.87 170 114 67.06 17 14.91 5,282 97.18 86.35

Selamdeg Timur II 2000 1,426 71.30 574 147 25.6097561 137 93.20 1,563 78.15 84.42

6 Pupuan Pupuan I 6449 4,163 64.55 2,286 240 10.50 200 83.33 4,363 67.65 82.55

Pupuan II 4876 1,362 27.93 3,514 350 9.96 339 96.86 1,701 34.89 78.15

7 Penebel Penebel I 8278 7,065 85.35 1,213 1,142 94.14674361 83 7.27 7,148 86.35 76.62

Penebel II 7311 6,348 86.83 963 63 6.54 60 95.24 6,408 87.65 68.80

8 Marga Marga I 6707 3,834 57.16 2,873 95 3.31 90 94.74 3,924 58.51 67.65

Marga II 5558 3,609 64.93 1,949 65 3.34 20 30.77 3,629 65.29 65.29

9 Baturiti Baturiti I 8465 7,279 85.99 1,186 180 15.18 80 44.44 7,359 86.93 64.19

Baturiti II 5615 3,404 60.62 2,211 211 9.54 200 94.79 3,604 64.19 58.51

10 Kediri Kediri I 11209 6,500 57.99 4,709 4,725 100.34 4495 95.13 10,995 98.09 48.97

Kediri II 4051 2,928 72.28 1,123 278 24.76 176 63.31 3,104 76.62 42.13

Kediri III 5168 2,250 43.54 2,918 1,281 43.90 281 21.94 2,531 48.97 34.89

JUMLAH (KAB/KOTA) 124,889 88,370 70.76 36,519 11,720 32.09 8551 72.96 96,921 77.61

(36,441)

RUMAH DIBINA MEMENUHI

SYARAT

2014

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

SELURUH

RUMAH

Sumber: Bidang P2PL

TABEL 58

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

2013

JUMLAH

RUMAH YANG

BELUM

MEMENUHI

SYARAT

RUMAH DIBINA

Page 165: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 59

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 Tabanan Tabanan I 31,675 11 25 7 32 727 6770 689 6083 98 437 98 437 0 - - 0 14 179 14 179 0 0 0 4246 20500 4246 19652 26383 83.293

Tabanan II 21,633 25 305 21 260 680 2471 664 2458 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 4820 17325 4820 18843 21561 99.67

Tabanan III 19,552 191 1000 96 550 18 72 9 39 80 320 74 297 0 - - 0 15 500 12 423 0 0 0 0 3641 16664 3641 17170 18479 94.51

2 Kerambitan Kerambitan I 19,263 333 1665 343 1665 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 11 1100 11 1100 0 0 0 3717 17275 3717 17275 20040 104.03

Kerambitan II 19,257 892 3568 3485 118 472 450 0 - 0 0 - - 0 10 40 30 0 0 0 2974 11896 11896 15861 82.36

3 Selemadeg Selemadeg 19,520 376 2192 314 1466 - 0 0 0 0 - 0 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 21 18311 18 16977 18443 94.48

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 19,200 9 30 30 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 1171 22199 22199 22229 115.78

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 15,651 263 1074 240 907 138 360 138 360 55 255 55 255 0 - - 0 2 1689 2 1689 0 0 0 3855 14081 3855 14081 17292 110.48

Selamdeg Timur II 5,729 69 292 38 225 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 170 785 170 785 0 0 0 1389 5052 1389 4410 5420 94.61

6 Pupuan Pupuan I 22,348 28 180 0 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 12 2505 0 0 0 0 16 15659 16 16657 16657 74.53

Pupuan II 16,482 - 0 0 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 3464 18468 18468 18468 112.05

7 Penebel Penebel I 25,243 - 0 0 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 2 244 2 244 0 0 0 36 16840 31 14805 15049 59.62

Penebel II 19,277 291 1375 280 1327 0 0 - 0 0 - - 0 3 234 3 234 0 0 0 489 20558 489 20561 22122 114.76

8 Marga Marga I 23,738 28 115 102 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 3806 15224 15224 15326 64.56

Marga II 17,542 1,383 4406 1300 4002 - 0 0 45 208 45 208 0 - - 0 10 20 4 10 0 0 0 2899 14206 2899 14206 18426 105.04

9 Baturiti Baturiti I 29,902 - 0 0 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 22 202 22 202 8000 32138 8022 32138 32340 108.15

Baturiti II 17,708 - 0 0 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 1220 19228 1220 19228 19228 108.58

10 Kediri Kediri I 51,835 2,800 11114 180 720 - 0 0 440 1,704 86 344 0 - - 0 80 322 6 24 0 0 0 7857 31450 7857 31450 32538 62.77

Kediri II 16,793 1,525 7103 1525 7103 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 1681 7788 1681 7788 14891 88.67

Kediri III 20,952 2,387 9805 9805 - 0 0 16 80 80 6 - - 0 25 1988 1988 0 0 0 2406 3182 3182 15055 71.85

JUMLAH (KAB/KOTA) 433,300 ##### 44249 4344 31679 1681 10145 1500 9390 734 3004 358 1621 6 0 0 0 354 9606 224 6706 22 202 22 202 57708 338044 43901 336210 385808 89.039

Sumber: Bidang P2PL

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MEMENUHI

SYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

NOMEMENUHI

SYARAT

MEMENUHI

SYARAT

KECAMATAN PUSKESMASPENDUDU

K

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

PENDUDUK

DENGAN AKSES

BERKELANJUTAN

TERHADAP AIR

MINUM LAYAK

JU

MLA

H

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

Page 166: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 60

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 Tabanan Tabanan I 6 0 0 #DIV/0!

Tabanan II 1 0 0 #DIV/0!

Tabanan III 4 0 0 #DIV/0!

2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 #DIV/0!

Kerambitan II 1 0 0 #DIV/0!

3 Selemadeg Selemadeg 1 0 0 #DIV/0!

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1 0 0 #DIV/0!

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1 0 0 #DIV/0!

Selamdeg Timur II 1 0 0 #DIV/0!

6 Pupuan Pupuan I 1 0 0 #DIV/0!

Pupuan II 7 0 0 #DIV/0!

7 Penebel Penebel I 14 7 6 85.71

Penebel II 27 0 0 #DIV/0!

8 Marga Marga I 1 0 0 #DIV/0!

Marga II 4 4 2 50

9 Baturiti Baturiti I 7 0 0 #DIV/0!

Baturiti II 5 0 0 #DIV/0!

10 Kediri Kediri I 1 0 0 #DIV/0!

Kediri II 1 0 0 #DIV/0!

Kediri III 1 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 85 11 8 72.73

Sumber: ………………… (sebutkan)

MEMENUHI SYARAT

(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAH

PENYELENGGARA

AIR MINUM

PUSKESMAS

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPEL

DIPERIKSA

Page 167: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 61

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Tabanan Tabanan I 31675 4 315 4 315 100 5,945 24,024 5,945 24,024 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 24339 76.8

Tabanan II 21633 - - - - #DIV/0! 5,745 19,685 5,745 19,685 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 19685 91.0

Tabanan III 19552 - - - - #DIV/0! 3,866 18,540 3,866 18,540 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 18540 94.8

2 Kerambitan Kerambitan I 19263 - - - - #DIV/0! 5,566 19,562 5,566 19,562 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 19263 100.0

Kerambitan II 19257 - - - - #DIV/0! 5,284 17,400 5,284 17,400 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 17400 90.4

3 Selemadeg Selemadeg 19520 - - - - #DIV/0! 3,650 15,376 3,650 15,376 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 15376 78.8

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 19200 - - - - #DIV/0! 5,741 22,199 5,741 22,199 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 19200 100.0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 15651 - - - - #DIV/0! 4,208 17,524 4,208 17,524 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 15651 100.0

Selamdeg Timur II 5729 - - - - #DIV/0! 1,939 5,665 1,939 5,665 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 5665 98.9

6 Pupuan Pupuan I 22348 - - - - #DIV/0! 5,288 22,735 5,288 22,735 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 22348 100.0

Pupuan II 16482 - - - - #DIV/0! 4,578 17,023 4,578 17,023 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 16482 100.0

7 Penebel Penebel I 25243 #DIV/0! 5,404 21,912 5,404 21,912 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 21912 86.8

Penebel II 19277 - - - - #DIV/0! 7,111 22,015 7,111 22,015 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 19277 100.0

8 Marga Marga I 23738 - - - - #DIV/0! 5,893 23,572 5,893 23,572 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 23572 99.3

Marga II 17542 - - - - #DIV/0! 4,116 18,263 4,116 18,263 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 17542 100.0

9 Baturiti Baturiti I 29902 - - - - #DIV/0! 6,772 31,699 6,772 31,699 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 29902 100.0

Baturiti II 17708 - - - - #DIV/0! 4,793 4,520 4,793 4,520 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 4520 25.5

10 Kediri Kediri I 51835 - - - - #DIV/0! 12,030 44,590 12,030 44,590 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 44590 86.0

Kediri II 16793 - - - - #DIV/0! 3,050 7,823 3,050 7,823 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 7823 46.6

Kediri III 20952 - - - - #DIV/0! 4,631 17,200 4,631 17,200 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 17200 82.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 433,300 4 315 4 315 100 ###### ###### ###### 391,327 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 380,287 87.8

Sumber: Bidang P2PL

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA MEMENUHI SYARAT

PENDUDUK

DENGAN AKSES

SANITASI LAYAK

(JAMBAN SEHAT)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN

LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK MEMENUHI SYARAT

JU

ML

AH

SA

RA

NA

KOMUNAL

MEMENUHI SYARAT

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

Page 168: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 62

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Tabanan Tabanan I 4 1 25 0 0 - 0

Tabanan II 6 3 50.0 0.0 0 - 0

Tabanan III 2 1 50.0 0.0 0 - 0

2 Kerambitan Kerambitan I 7 1 14.3 0.0 0 - 0

Kerambitan II 8 1 12.5 0.0 0 - 0

3 Selemadeg Selemadeg 10 7 70.0 0.0 0 - 0

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 1 9.1 0.0 0 - 0

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 2 28.6 0.0 0 - 0

Selamdeg Timur II 3 2 66.7 0.0 0 - 0

6 Pupuan Pupuan I 7 7 100.0 0.0 0 - 0

Pupuan II 7 6 85.7 0.0 0 - 0

7 Penebel Penebel I 9 8 88.9 0.0 0 - 0

Penebel II 9 4 44.4 0.0 0 - 0

8 Marga Marga I 10 - 0.0 0.0 0 - 0

Marga II 6 6 100.0 0.0 0 - 0

9 Baturiti Baturiti I 7 - 0.0 0.0 0 - 0

Baturiti II 5 1 20.0 0.0 0 - 0

10 Kediri Kediri I 6 - 0.0 0.0 0 - 0

Kediri II 4 2 50.0 0.0 0 - 0

Kediri III 5 - 0.0 0.0 0 - 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 133 53 39.8 0 0 0

Sumber: Bidang P2PL

PUSKESMASJUMLAH DESA/

KELURAHAN

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN

STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STOP BABS

(SBS)

Page 169: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 63

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

SD

SL

TP

SL

TA

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

H

SA

KIT

UM

UM

BIN

TA

NG

NO

N

BIN

TA

NG

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Tabanan Tabanan I 23 1 1 1 3 - 2 31 23 100.0 1 100.0 1 100 1 100 3 100 0 #DIV/0! 2 100 31 100

Tabanan II 14 1 - 7 1 - - 23 14 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 7 100 1 100 0 #DIV/0! - #DIV/0! 23 100

Tabanan III 15 6 9 1 2 - 3 36 15 100.0 6 100.0 9 100 1 100 2 100 0 #DIV/0! 3 100 36 100

2 Kerambitan Kerambitan I 17 3 2 8 - - - 30 17 100.0 3 100.0 2 100 8 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 30 100

Kerambitan II 14 1 1 6 - 1 - 23 8 57.1 1 100.0 1 100 6 100 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 17 73.9

3 Selemadeg Selemadeg 17 2 2 0 - - - 21 17 100.0 1 50.0 2 100 0 #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 20 95.2

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 20 2 - 8 - - 2 32 20 100.0 2 100.0 - #DIV/0! 8 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 30 93.8

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 15 2 1 1 - - - 19 12 80.0 2 100.0 1 100 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 16 84.2

Selamdeg Timur II 5 1 - 4 - - 3 13 5 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 4 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 67 12 92.30769

6 Pupuan Pupuan I 17 4 1 6 1 - - 29 17 100.0 4 100.0 1 100 6 100 1 100 0 #DIV/0! - #DIV/0! 29 100

Pupuan II 14 2 - 1 - - - 17 14 100.0 2 100.0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 17 100

7 Penebel Penebel I 25 2 1 10 1 - 6 45 20 80.0 2 100.0 1 100 10 100 1 100 0 #DIV/0! 6 100 40 88.9

Penebel II 19 1 - 1 - - - 21 19 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 21 100

8 Marga Marga I 21 2 1 3 - - - 27 15 71.4 1 50.0 1 100 3 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 20 74.1

Marga II 14 2 - 5 1 - 2 24 14 100.0 2 100.0 - #DIV/0! 5 100 - - 0 #DIV/0! 2 100 23 95.8

9 Baturiti Baturiti I 23 5 - 1 - - 6 35 23 100.0 5 100.0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 100 35 100

Baturiti II 13 1 1 1 - - - 16 11 84.6 1 100.0 1 100 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 14 87.5

10 Kediri Kediri I 28 2 3 1 1 - - 35 28 100.0 1 50.0 3 100 1 100 1 100 0 #DIV/0! - #DIV/0! 34 97.1

Kediri II 7 1 - 5 - - - 13 7 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 5 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 13 100

Kediri III 11 1 - 1 1 1 15 11 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 1 100 1 100 15 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 332 42 23 71 10 2 25 505 310 93.4 39 92.9 23 100 71 100 9 90.0 2 100 22 88 476 94.26

Sumber: Bidang P2PL

YANG ADA

JU

ML

AH

TT

U

SARANA

KESEHATANHOTEL

SLTP SLTA

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT

UMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA KESEHATAN

PUSKESMASRUMAH SAKIT

UMUM

HOTELSARANA PENDIDIKAN

SD BINTANG NON BINTANG

Page 170: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 64

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL % JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Tabanan Tabanan I 84 0 0 5 0 5 5.95 0 5 6 68 79 94.05

Tabanan II 150 2 1 4 117 124 82.67 0 0 0 26 26 17.33

Tabanan III 107 3 0 1 0 4 3.74 23 15 8 57 103 96.26

2 Kerambitan Kerambitan I 263 1 5 1 243 250 95.06 0 0 0 13 13 4.94

Kerambitan II 8 3 2 1 0 6 75.00 0 0 0 2 2 25.00

3 Selemadeg Selemadeg 8 0 1 3 1 5 62.50 0 0 0 3 3 37.50

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 8 2 1 1 2 6 75.00 0 0 0 2 2 25.00

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 264 0 2 0 160 162 61.36 0 0 0 102 102 38.64

Selamdeg Timur II 113 4 0 0 101 105 92.92 0 0 0 8 8 7.08

6 Pupuan Pupuan I 238 0 0 0 0 0 0.00 0 3 2 233 238 100

Pupuan II 81 0 3 0 0 3 3.70 0 0 0 78 78 96.30

7 Penebel Penebel I 84 3 9 2 44 58 69.05 0 1 0 25 26 30.95

Penebel II 322 1 5 2 130 138 42.86 0 0 0 184 184 57.14

8 Marga Marga I 178 0 0 0 3 3 1.69 0 0 0 175 175 98.31

Marga II 31 1 3 1 21 26 83.87 0 0 0 5 5 16.13

9 Baturiti Baturiti I 168 1 35 1 4 41 24.40 0 3 0 124 127 75.60

Baturiti II 33 0 6 1 0 7 21.21 0 2 0 24 26 78.79

10 Kediri Kediri I 635 4 9 5 545 563 88.66 0 0 0 72 72 11.34

Kediri II 179 0 0 0 121 121 67.60 0 0 0 58 58 32.40

Kediri III 15 2 4 1 2 9 60.00 0 0 0 6 6 40.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,969 27 86 29 1494 1636 55.10 23 29 16 1265 1333 44.90

Sumber: Bidang P2PL

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMASJUMLAH

TPM

Page 171: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 65

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Tabanan Tabanan I 79 0 3 4 29 36 45.57 5 5 0 0 0 5 100

Tabanan II 26 0 0 0 19 19 73.08 124 124 0 0 0 124 100

Tabanan III 103 4 6 5 7 22 21.36 4 4 0 0 0 4 100

2 Kerambitan Kerambitan I 13 0 0 0 5 5 38.46 250 250 0 0 0 250 100

Kerambitan II 2 0 0 0 2 2 100 6 6 0 0 0 6 100

3 Selemadeg Selemadeg 3 0 0 0 1 1 33.33 5 5 0 0 0 5 100

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 2 0 0 0 2 2 100.00 6 6 0 0 0 6 100

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 102 0 0 0 20 20 19.61 162 162 0 0 0 162 100

Selamdeg Timur II 8 4 0 0 2 6 75.00 105 105 0 0 0 105 100

6 Pupuan Pupuan I 238 0 3 2 15 20 8.40 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

Pupuan II 78 0 0 0 23 23 29.49 3 3 0 0 0 3 100

7 Penebel Penebel I 26 0 1 0 14 15 57.69 58 58 0 0 0 58 100

Penebel II 184 0 0 0 25 25 13.59 138 138 0 0 0 138 100

8 Marga Marga I 175 0 0 0 65 65 37.14 3 3 0 0 0 3 100

Marga II 5 0 0 0 2 2 40.00 26 26 0 0 0 26 100

9 Baturiti Baturiti I 127 0 0 0 26 26 20.47 41 41 0 0 0 41 100

Baturiti II 26 0 0 0 2 2 7.69 7 7 0 0 0 7 100

10 Kediri Kediri I 72 0 9 5 25 39 54.17 563 563 0 0 0 563 100

Kediri II 58 0 0 0 23 23 39.66 121 121 0 0 0 121 100

Kediri III 6 0 0 0 2 2 33.33 9 9 0 0 0 9 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 1333 8 22 16 309 355 26.63 1636 1636 0 0 0 1636 100

Sumber: Bidang P2PL

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIB

INA

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JU

MLA

H T

PM

ME

ME

NU

HI

SY

AR

AT

HIG

IEN

E S

AN

ITA

SI

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JU

MLA

H T

PM

TID

AK

ME

ME

NU

HI

SY

AR

AT

PUSKESMAS

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIU

JI P

ET

IK

Page 172: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 66

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 37,596 23,800 18,800 42,600 113.31

2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 46,097 21,400 46,700 68,100 147.73

3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 134 138 527 665 496.27

4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 3,548 2,000 1,900 3,900 109.92

5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul - #DIV/0!

6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 977,972 569,700 506,400 1,076,100 110.03

7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 17,952 6,870 13,080 19,950 111.13

8 Metampiron tablet 500 mg tablet 30,878 65,200 65,200 211.15

9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - #DIV/0!

10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium

Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

tablet 632,613 382,300 342,700 725,000 114.60

11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +

polimiksin 10.000 IU/g

tube 4,583 537 1,875 2,412 52.63

12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +

Heksaklorofen 250 mg

supp 2,223 -

13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam

Salisilat 3%

pot 411 144 672 816 198.54

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 4,860 2,700 2,600 5,300 109.05

15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +

Levodopa 250 mg

tablet - #DIV/0!

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 622 -

17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 366,942 454,500 278,500 733,000 199.76

18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 4,454 4,100 11,600 15,700 352.49

19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 1,500 9,800 9,800 653.33

20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - #DIV/0!

21 Atropin tetes mata 0,5% botol - #DIV/0!

22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - #DIV/0!

23 Betametason krim 0,1 % krim 8,253 4,069 4,975 9,044 109.58

24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 18,428 4,725 16,675 21,400 116.13

25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 708,480 399,400 663,000 1,062,400 149.95

26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - #DIV/0!

27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 11,841 2,600 2,600 21.96

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 123,147 22,500 22,500 18.27

29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 957 32 393 425 44.41

30 Diazepam tablet 2 mg tablet 36,625 22,000 48,000 70,000 191.13

31 Diazepam tablet 5 mg tablet - #DIV/0!

32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 14,972 9,330 19,620 28,950 193.36

33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 9,275 5,100 6,200 11,300 121.83

34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 39,009 1,250 1,250 3.20

35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - #DIV/0!

36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 866 211 339 550 63.51

37 Etakridin larutan 0,1% botol 492 259 192 451 91.67

38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - #DIV/0!

39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 510 24 534 558 109.41

40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 197,913 130,500 130,500 65.94

41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - #DIV/0!

42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - #DIV/0!

43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 375 400 400 106.67

44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 1,413 335 205 540 38.22

45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 4,743 1,600 9,000 10,600 223.49

46 Furosemid tablet 40 mg tablet 20,499 9,300 13,200 22,500 109.76

47 Gameksan lotion 1 % botol - #DIV/0!

48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium

klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g

sach 32,751 18,650 43,150 61,800 188.70

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol - #DIV/0!

50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 90,332 58,257 128,300 186,557 206.52

51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 299,867 161,000 3,000 164,000 54.69

52 Gliserin botol - #DIV/0!

53 Glukosa larutan infus 5% botol 776 374 487 861 110.95

54 Glukosa larutan infus 10% botol 1,052 30 519 549 52.19

55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - #DIV/0!

56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 11,862 6,000 7,100 13,100 110.44

57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 2,120 1,900 400 2,300 108.49

58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 2,333 1,500 6,000 7,500 321.47

59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 2,991 3,300 - 3,300 110.33

60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 30,482 116,000 34,000 150,000 492.09

61 Hidrkortison krim 2,5% tube 11,040 6,480 6,480 58.70

62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 77,585 138,300 138,300 178.26

63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 245,669 131,700 222,800 354,500 144.30

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

Page 173: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 1,323 1,100 3,200 4,300 325.02

65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 97,611 86,000 284,000 370,000 379.06

66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 16,086 22,000 132,900 154,900 962.95

67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 361,428 329,700 493,600 823,300 227.79

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 9,096 7,400 7,400 81.35

69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - #DIV/0!

70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - #DIV/0!

71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 15,941 3,000 29,500 32,500 203.88

72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 3,716 5,232 5,232 140.80

73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 652,361 424,200 118,900 543,100 83.25

74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - #DIV/0!

75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - #DIV/0!

76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 1,000 - 5,000 5,000 500.00

77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 8,085 3,800 49,300 53,100 656.77

78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +

Sulfadoxin 500 mg

tablet - #DIV/0!

79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg

+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml

botol 10,209 6,310 5,050 11,360 111.27

80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :

Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg

tablet 127,401 92,000 555,000 647,000 507.85

81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :

Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet - #DIV/0!

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - #DIV/0!

83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - #DIV/0!

84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 12,351 8,190 18,060 26,250 212.53

85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial - #DIV/0!

86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial - #DIV/0!

87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - #DIV/0!

88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - #DIV/0!

89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - #DIV/0!

90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125

mg

tablet 14,549 5,300 13,200 18,500 127.16

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 792 392 1,705 2,097 264.77

92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 10,431 4,900 52,700 57,600 552.20

93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - #DIV/0!

94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - #DIV/0!

95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 1,788 1,392 3,017 4,409 246.59

96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - #DIV/0!

97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet - #DIV/0!

98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 5,277 2,620 5,340 7,960 150.84

99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 10,061 - -

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 3,639 2,851 1,900 4,751 130.56

101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - #DIV/0!

102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 1,505 6,000 150 6,150 408.64

103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 22,248 14,616 19,320 33,936 152.54

104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 14,722 -

105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 1,190,843 905,300 834,400 1,739,700 146.09

106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - #DIV/0!

107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet - #DIV/0!

108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 233,315 124,000 47,000 171,000 73.29

109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 842 176 772 948 112.59

110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 485 1,020 1,192 2,212 456.08

111 Prednison tablet 5 mg tablet 153,393 83,500 83,500 54.44

112 Primakuin tablet 15 mg tablet - #DIV/0!

113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 2,348 1,600 7,000 8,600 366.27

114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 783 300 5,900 6,200 791.83

115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet 510 -

116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet 233 100 400 500 214.59

117 Ringer Laktat larutan infus botol 6,360 6,272 5,370 11,642 183.05

118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap

4%

tube 918 537 537 58.50

119 Salisil bedak 2% kotak 5,589 1,175 4,425 5,600 100.20

120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 54 43 43 79.63

121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - #DIV/0!

122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - #DIV/0!

123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 1,077 165 1,235 1,400 129.99

124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - #DIV/0!

125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 38,763 17,800 25,200 43,000 110.93

126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 1,548 1,424 1,424 91.99

127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - #DIV/0!

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 23,961 4,000 4,000 16.69

129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 36,737 21,200 37,500 58,700 159.78

130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 1,046 510 480 990 94.65

131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 352,860 310,000 43,000 353,000 100.04

132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - #DIV/0!

133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 14,231 13,400 31,300 44,700 314.10

134 Vaksin Rabies Vero vial - #DIV/0!

135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 453,960 3,025,000 71,000 3,096,000 682.00

VAKSIN -

Page 174: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

136 BCG vial 3,686 2,065 186 2,251 61.07

137 T T vial - 659 171 830 #DIV/0!

138 D T vial 2,640 867 105 972 36.82

139 CAMPAK 10 Dosis vial 1,181 3,732 101 3,833 324.56

140 POLIO 10 Dosis vial 5,012 3,865 178 4,043 80.67

141 DPT-HB vial 6,002 4,623 152 4,775 79.56

142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 6,219 4,737 143 4,880 78.47

143 POLIO 20 Dosis vial 8,177 - - -

144 CAMPAK 20 Dosis vial - - - #DIV/0!

Sumber: Bidang Penunjang Pelayanan Medis

Page 175: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA

1 2 3 4 5 6 7 8

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 6

2 RUMAH SAKIT KHUSUS

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 5

- JUMLAH TEMPAT TIDUR 87

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 15

3 PUSKESMAS KELILING 33

4 PUSKESMAS PEMBANTU 78

1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 1 0 4

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 133

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 11

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1

7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1

1 INDUSTRI FARMASI

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 1

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN

5 PEDAGANG BESAR FARMASI

6 APOTEK 0 0 0 0 0 54

7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 19

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN

Sumber: Bidang Penunjang Pelayanan Medis

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Page 176: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

PEMILIKAN/PENGELOLA

JUMLAH

9

7

-

5

87

15

33

78

-

5

-

133

11

1

1

-

-

1

-

-

54

19

-

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Page 177: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 68

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 7 0 -

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 0 -

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

Page 178: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 69

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tabanan Tabanan I 7 19.44 17 47.22 12 33.33 0 0.00 36 12 33.33

Tabanan II 0 0.00 0 0.00 32 100 0 0.00 32 32 100

Tabanan III 0 0.00 0 0.00 18 100 0 0.00 18 18 100

2 Kerambitan Kerambitan I 0 0.00 0 0.00 44 100 0 0.00 44 44 100

Kerambitan II 0 0.00 0 0.00 46 100 0 0.00 46 46 100

3 Selemadeg Selemadeg 0 0.00 0 0.00 50 100 0 0.00 50 50 100

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0.00 0 0.00 21 100 0 0.00 21 21 100

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0.00 0 0.00 60 100 0 0.00 60 60 100

Selamdeg Timur II 0 0.00 0 0.00 72 100 0 0.00 72 72 100

6 Pupuan Pupuan I 0 0.00 0 0.00 69 95.83 0 0.00 69 69 100

Pupuan II 0 0.00 0 0.00 61 84.72 0 0.00 61 61 100

7 Penebel Penebel I 6 8.33 30 41.67 6 8.33 0 0.00 42 6 14.29

Penebel II 0 0.00 1 1.39 29 40.28 0 0.00 30 29 96.67

8 Marga Marga I 0 0.00 40 55.56 0 0.00 0 0.00 40 0 0.00

Marga II 8 11.11 17 23.61 0 0.00 0 0.00 25 0 0.00

9 Baturiti Baturiti I 0 0.00 40 55.56 2 2.78 0 0.00 42 2 4.76

Baturiti II 0 0.00 3 4.17 26 36.11 0 0.00 29 26 89.66

10 Kediri Kediri I 0 0.00 3 4.17 49 68.06 1 1.39 53 50 94.34

Kediri II 0 0.00 3 4.17 23 31.94 0 0.00 26 23 88.46

Kediri III 0 0.00 0 0.00 32 44.44 0 0.00 32 32 100

21 2.54 154 18.60 652 78.74 1 0.12 828 653 78.86

3

Sumber: Bidang Binkesmas

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDU

PRATAMA

Page 179: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 70

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

POSKESDES POLINDES POSBINDU

1 2 3 4 5 6 7

1 Tabanan Tabanan I 4 36 0 -

Tabanan II 6 6 0 2

Tabanan III 2 - 0 -

2 Kerambitan Kerambitan I 7 7 0 -

Kerambitan II 8 8 0 -

3 Selemadeg Selemadeg 10 6 0 3

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 4 0 -

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 3 0 -

Selamdeg Timur II 3 3 0 -

6 Pupuan Pupuan I 7 1 0 -

Pupuan II 7 - 0 -

7 Penebel Penebel I 9 2 0 -

Penebel II 9 9 0 -

8 Marga Marga I 10 9 0 -

Marga II 6 6 0 1

9 Baturiti Baturiti I 7 7 0 -

Baturiti II 5 1 0 -

10 Kediri Kediri I 6 6 0 -

Kediri II 4 4 0 -

Kediri III 5 5 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 133 123 0 6

Sumber: Bidang Binkesmas

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/

KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

Page 180: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 71

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Tabanan Tabanan I 4 - 0 - 0 - 0

Tabanan II 6 - 0 - 0 - 0

Tabanan III 2 2 0 - 0 2 100

2 Kerambitan Kerambitan I 7 7 0 - 0 7 100

Kerambitan II 8 8 0 - 0 8 100

3 Selemadeg Selemadeg 10 10 0 - 0 10 100

4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 7 0 - 0 7 63.64

5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 7 0 - 0 7 100

Selamdeg Timur II 3 3 0 - 0 3 100

6 Pupuan Pupuan I 7 - 0 - 0 - 0

Pupuan II 7 7 0 - 0 7 100

7 Penebel Penebel I 9 9 0 - 0 9 100

Penebel II 9 9 0 - 0 9 100

8 Marga Marga I 10 - 0 - 0 - 0

Marga II 6 6 0 - 0 6 100

9 Baturiti Baturiti I 7 7 0 - 0 7 100

Baturiti II 5 5 0 - 0 5 100

10 Kediri Kediri I 6 - 0 - 0 - 0

Kediri II 4 4 0 - 0 4 100

Kediri III 5 - 0 - 0 - 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 133 91 0 0 0 91 68.42

Sumber: Bidang Binkesmas

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/

KELURAHAN

Page 181: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 72

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Tabanan I - 2 2 4 2 2 4 1 1 2 - 1 1 2

2 Tabanan II - 1 1 2 1 1 2 3 3 - - 3 3

3 Tabanan III - 4 7 11 4 7 11 1 3 4 - 1 3 4

4 Kerambitan I - 1 1 2 1 1 2 2 2 - - 2 2

5 Kerambitan II - 1 2 3 1 2 3 1 1 - 1 - 1

6 Selemadeg - 2 1 3 2 1 3 2 2 - - 2 2

7 Selemadeg Barat - 2 1 3 2 1 3 1 1 2 - 1 1 2

8 Selemadeg Timur I - 1 1 2 1 1 2 2 2 - - 2 2

9 Selamdeg Timur II - 1 1 2 1 1 2 1 1 - - 1 1

10 Pupuan I - 3 2 5 3 2 5 1 1 2 - 1 1 2

11 Pupuan II - 2 1 3 2 1 3 1 1 - - 1 1

12 Penebel I - 2 1 3 2 1 3 1 1 2 - 1 1 2

13 Penebel II - 2 - 2 2 - 2 1 1 - 1 - 1

14 Marga I - 1 1 2 1 1 2 1 1 2 - 1 1 2

15 Marga II - 1 1 2 1 1 2 1 2 3 - 1 2 3

16 Baturiti I - 3 4 7 3 4 7 3 3 - - 3 3

17 Baturiti II - 1 1 2 1 1 2 1 1 - - 1 1

18 Kediri I - 1 1 2 1 1 2 3 3 - 3 - 3

19 Kediri II - 2 2 - 2 2 1 2 3 - 1 2 3

20 Kediri III - 3 3 - 3 3 2 2 - - 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 31 34 65 31 34 65 13 29 42 - - - 13 29 42

1 BRSU Tabanan 30 10 40 21 13 34 51 23 74 3 4 7 - 3 4 7

2 RS . Wisma Prashanti 5 - 5 5 3 8 10 3 13 - 1 1 - - 1 1

3 RS . Dharma Kerti - - - 2 2 4 2 2 4 - - - - - - -

4 RS . Bakti Rahayu 2 - 2 3 1 4 5 1 6 - 1 1 - - 1 1

5 RS. Dharmanatha 2 - 2 2 - 2 4 - 4 1 - 1 - 1 - 1

6 RS. Kasih Ibu - - - - 4 4 - 4 4 1 - 1 - 1 - 1

7 RSU Bali Holistic - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 39 10 49 33 23 56 72 33 105 5 6 11 - - - 5 6 11

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 39 10 49 64 57 121 103 67 170 18 35 53 - - - 18 35 53

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 11.309 27.925 39.234 12.232 0 12.232

Keterangan : a termasuk S3

DOKTER

GIGI SPESIALIS TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL

Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian

DOKTER GIGI NO UNIT KERJA

Page 182: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 73

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Tabanan I 11 2 4 6 1 2 3

2 Tabanan II 10 0 9 9 3 3

3 Tabanan III 11 1 6 7 1 3 4

4 Kerambitan I 14 4 4 8 2 2 4

5 Kerambitan II 11 5 5 10 0 3 3

6 Selemadeg 9 3 17 20 0 1 1

7 Selemadeg Barat 4 4 12 16 0 2 2

8 Selemadeg Timur I 4 1 7 8 3 1 4

9 Selamdeg Timur II 8 3 3 6 1 2 3

10 Pupuan I 12 5 9 14 1 2 3

11 Pupuan II 8 9 11 20 2 0 2

12 Penebel I 14 5 6 11 0 4 4

13 Penebel II 7 1 6 7 0 4 4

14 Marga I 11 3 5 8 0 2 2

15 Marga II 10 2 4 6 2 1 3

16 Baturiti I 12 2 6 8 2 1 3

17 Baturiti II 9 4 4 8 0 3 3

18 Kediri I 10 2 8 10 1 3 4

19 Kediri II 12 1 3 4 0 2 2

20 Kediri III 10 2 9 11 0 3 3

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 197 59 138 197 16 44 60

1 BRSU Tabanan 65 103 250 353 2 10 12

2 RS . Wisma Prashanti 21 11 38 49 0

3 RS . Dharma Kerti 13 9 14 23 0 0 0

4 RS . Bakti Rahayu 8 5 5 10 0

5 RS. Dharmanatha 8 6 1 7 0

6 RS. Kasih Ibu 10 9 40 49 0

7 RSU Bali Holistic 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 125 143 348 491 2 10 12

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 322 202 486 688 18 54 72

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 147.57 158.78 16.62

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian

BIDANPERAWAT

a

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

Page 183: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 74

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

TENAGA TEKNIS

KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Tabanan I 1 1 2 - 1 1 2

2 Tabanan II 2 2 - - 2 2

3 Tabanan III 2 2 2 2 - 4 4

4 Kerambitan I 1 1 - - 1 1

5 Kerambitan II 2 2 - - 2 2

6 Selemadeg 2 2 1 1 - 3 3

7 Selemadeg Barat 1 1 - - 1 1

8 Selemadeg Timur I 1 1 - - 1 1

9 Selamdeg Timur II 1 1 - 1 - 1

10 Pupuan I 1 1 - - 1 1

11 Pupuan II - - - - -

12 Penebel I 1 1 - - 1 1

13 Penebel II - - - - -

14 Marga I 1 1 - - 1 1

15 Marga II 1 1 - - 1 1

16 Baturiti I 2 2 - - 2 2

17 Baturiti II - - - - -

18 Kediri I 1 1 - - 1 1

19 Kediri II 1 1 - - 1 1

20 Kediri III 1 1 - - 1 1

- - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 21 23 - 3 3 2 24 26

1 BRSU Tabanan 6 24 30 1 6 7 7 30 37

2 RS . Wisma Prashanti 8 8 1 1 - 9 9

3 RS . Dharma Kerti - 5 5 1 1 - 6 6

4 RS . Bakti Rahayu 1 1 2 1 1 1 2 3

5 RS. Dharmanatha 1 1 2 2 - 3 3

6 RS. Kasih Ibu 2 5 7 1 1 2 6 8

7 RSU Bali Holistic - - - - -

- - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 44 53 1 12 13 10 56 66

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 65 76 1 15 16 12 80 92

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 17.53981 3.692592 21.2324

Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian

Page 184: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 75

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

KESEHATAN MASYARAKATa

KESEHATAN LINGKUNGANb

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tabanan I 2 - 2 - 1 1

2 Tabanan II - 2 2 2 2 4

3 Tabanan III 1 2 3 - 2 2

4 Kerambitan I - 1 1 2 1 3

5 Kerambitan II - - - 1 - 1

6 Selemadeg - 1 1 3 2 5

7 Selemadeg Barat - - - - - -

8 Selemadeg Timur I 1 1 - 1 1

9 Selamdeg Timur II - - - 1 1 2

10 Pupuan I - 1 1 1 - 1

11 Pupuan II - - - - 1 1

12 Penebel I - 1 1 - - -

13 Penebel II - - - 1 2 3

14 Marga I - 1 1 2 - 2

15 Marga II 2 2 1 1 2

16 Baturiti I - - - 2 - 2

17 Baturiti II - - - 1 1 2

18 Kediri I - 3 3 1 2 3

19 Kediri II - 1 1 2 2 4

20 Kediri III - - - 1 - 1

- -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 16 19 21 19 40

1 BRSU Tabanan 4 5 9 1 9 10

2 RS . Wisma Prashanti - -

3 RS . Dharma Kerti - 1 1 - - -

4 RS . Bakti Rahayu - -

5 RS. Dharmanatha - -

6 RS. Kasih Ibu 2 2 -

7 RSU Bali Holistic - -

- -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 8 12 1 9 10

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 24 31 22 28 50

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7.154396492 11.53934918

Keterangan : a

termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,

tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian

Page 185: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 76

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Tabanan I - 2 2 - - 2 2

2 Tabanan II - 1 1 - - 1 1

3 Tabanan III - 2 2 - - 2 2

4 Kerambitan I - 1 1 - - 1 1

5 Kerambitan II - 1 1 - - 1 1

6 Selemadeg 1 - 1 - 1 - 1

7 Selemadeg Barat 1 - 1 - 1 - 1

8 Selemadeg Timur I 1 - 1 - 1 - 1

9 Selamdeg Timur II - 1 1 - - 1 1

10 Pupuan I - 2 2 - - 2 2

11 Pupuan II 1 - 1 - 1 - 1

12 Penebel I - 1 1 - - 1 1

13 Penebel II - - - - - - -

14 Marga I - - - - - - -

15 Marga II 1 - 1 - 1 - 1

16 Baturiti I - 4 4 - - 4 4

17 Baturiti II 1 - 1 - 1 - 1

18 Kediri I 1 1 - - 1 1

19 Kediri II 1 1 2 - 1 1 2

20 Kediri III 1 1 - - 1 1

- - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 7 18 25 - - - 7 18 25

1 BRSU Tabanan 2 19 21 - 2 19 21

2 RS . Wisma Prashanti 3 3 - - - - 3 3

3 RS . Dharma Kerti 1 1 - - 1 1

4 RS . Bakti Rahayu 1 1 - - 1 1

5 RS. Dharmanatha 2 2 - - 2 2

6 RS. Kasih Ibu 2 2 - - 2 2

7 RSU Bali Holistic - - - - -

- - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 28 30 - - - 2 28 30

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 46 55 - - - 9 46 55

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 12.6932841

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian

Page 186: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 77

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Tabanan I - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1

2 Tabanan II - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tabanan III - - - - - - - - - - - - - - -

4 Kerambitan I - - - - - - - - - - - - - - -

5 Kerambitan II - - - - - - - - - - - - - - -

6 Selemadeg - - - - - - - - - - - - - - -

7 Selemadeg Barat - - - - - - - - - - - - - - -

8 Selemadeg Timur I - - - - - - - - - - - - - - -

9 Selamdeg Timur II - - - - - - - - - - - - - - -

10 Pupuan I - - - - - - - - - - - - - - -

11 Pupuan II - - - - - - - - - - - - - - -

12 Penebel I - - - - - - - - - - - - - - -

13 Penebel II - - - - - - - - - - - - - - -

14 Marga I - - - - - - - - - - - - - - -

15 Marga II - - - - - - - - - - - - - - -

16 Baturiti I - - - - - - - - - - - - - - -

17 Baturiti II - - - - - - - - - - - - - - -

18 Kediri I - - - - - - - - - - - - - - -

19 Kediri II - - - - - - - - - - - - - - -

20 Kediri III - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1

1 BRSU Tabanan 6 5 11 - - - - - - - - - 6 5 11

2 RS . Wisma Prashanti - - - - - - - - - - - - - - -

3 RS . Dharma Kerti - - - - - - - - - - - - - - -

4 RS . Bakti Rahayu - - - - - - - - - - - - - - -

5 RS. Dharmanatha - - - - - - - - - - - - - - -

6 RS. Kasih Ibu - - - - - - - - - - - - - - -

7 RSU Bali Holistic - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 5 11 - - - - - - - - - 6 5 11

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 12 - - - - - - - - - 6 6 12

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.7694

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN

TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL

NO UNIT KERJA

Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian

Page 187: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 78

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Tabanan I 1 1 - - - - - - - - - - 1 1

2 Tabanan II - - - - - - - - - - - - -

3 Tabanan III 2 2 - 2 2 - 2 1 3 - - 1 1 - - 6 2 8

4 Kerambitan I - - - - 1 1 - - - - - - 1 1

5 Kerambitan II - - - - - - - - - - - - -

6 Selemadeg - - - - 1 1 - - 2 2 - - 2 1 3

7 Selemadeg Barat - - - - - - - - - - - - -

8 Selemadeg Timur I - - - - - - - - - - - - -

9 Selamdeg Timur II - - - - - - - - - - - - -

10 Pupuan I - - - - 1 1 - - - - - 1 - 1

11 Pupuan II - - - - - - - - - - - - -

12 Penebel I - - - - - - - - - - - - -

13 Penebel II - - - - - - - - - - - - -

14 Marga I - - - - - - - - - - - - -

15 Marga II - - - - - - - - - - - - -

16 Baturiti I 1 1 - - - 1 1 - - - - - 1 1 2

17 Baturiti II - - - - - - - - - - - - -

18 Kediri I - - - - 1 1 - - - - - - 1 1

19 Kediri II - - - - 1 1 - - - - - 1 - 1

20 Kediri III - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 1 4 - - - 2 - 2 - - - 4 5 9 - - - - - - 2 1 3 - - - - - - 11 7 18

1 BRSU Tabanan 6 3 9 - - - - - - - - - 6 11 17 - - - - - - - - - - - - - - - 12 14 26

2 RS . Wisma Prashanti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 RS . Dharma Kerti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 RS . Bakti Rahayu - 1 1 - - - - - - - - - - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - - 4 4

5 RS. Dharmanatha 1 - 1 - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2

6 RS. Kasih Ibu 3 1 4 - - - - - - - - - 1 4 5 - - - - - - - - - - - - - - - 4 5 9

7 RSU Bali Holistic - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 10 5 15 - - - - - - - - - 7 19 26 - - - - - - - - - - - - - - - 17 24 41

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 13 6 19 - - 2 - 2 - - - 11 24 35 - - - - - - 2 1 3 - - - - - - 28 31 59

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13.62

TEKNISI

ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI

ANALISIS

KESEHATAN

REFRAKSIONIS

OPTISIEN

ORTETIK

PROSTETIK

REKAM MEDIS DAN

INFORMASI

KESEHATAN

Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian

TEKNISI TRANSFUSI

DARAH

TEKNISI

KARDIOVASKULERJUMLAH

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPIS

Page 188: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 79

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Tabanan I - 3 1 4 3 1 4

2 Tabanan II - 3 1 4 3 1 4

3 Tabanan III - 2 6 8 2 6 8

4 Kerambitan I - 4 3 7 4 3 7

5 Kerambitan II - 4 1 5 4 1 5

6 Selemadeg - 7 2 9 7 2 9

7 Selemadeg Barat - 1 1 2 1 1 2

8 Selemadeg Timur I - 7 - 7 7 - 7

9 Selamdeg Timur II - - 3 3 - 3 3

10 Pupuan I - 7 1 8 7 1 8

11 Pupuan II - 2 - 2 2 - 2

12 Penebel I - 5 3 8 5 3 8

13 Penebel II - 3 1 4 3 1 4

14 Marga I - 3 - 3 3 - 3

15 Marga II - 4 2 6 4 2 6

16 Baturiti I - 5 2 7 5 2 7

17 Baturiti II - 3 4 7 3 4 7

18 Kediri I - 1 3 4 1 3 4

19 Kediri II - 3 1 4 3 1 4

20 Kediri III - 2 1 3 2 1 3

- - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 69 36 105 69 36 105

1 BRSU Tabanan - - - - -

2 RS . Wisma Prashanti - - - - -

3 RS . Dharma Kerti - 38 38 38 - 38

4 RS . Bakti Rahayu - - - - -

5 RS. Dharmanatha - - - - -

6 RS. Kasih Ibu - - - - -

7 RSU Bali Holistic - - - - -

- - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - 38 - 38 38 - 38

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 107 36 143 107 36 143

Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAIN

TOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA

Page 189: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 80

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Tabanan I 2 2 - - - - - - - 2 - 2

2 Tabanan II 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

3 Tabanan III 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

4 Kerambitan I 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

5 Kerambitan II 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

6 Selemadeg 2 2 - - - - - - - 2 - 2

7 Selemadeg Barat 2 2 - - - - - - - 2 - 2

8 Selemadeg Timur I 2 2 - - - - - - - - 2 2

9 Selamdeg Timur II 2 2 - - - - - - - - 2 2

10 Pupuan I 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

11 Pupuan II 2 2 - - - - - - - 2 - 2

12 Penebel I 2 2 - - - - - - - 2 - 2

13 Penebel II 2 2 - - - - - - - 2 - 2

14 Marga I 2 2 - - - - - - - 2 - 2

15 Marga II 2 2 - - - - - - - 2 - 2

16 Baturiti I 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

17 Baturiti II 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

18 Kediri I 2 2 - - - - - - - 2 - 2

19 Kediri II 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

20 Kediri III 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

- - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 27 13 40 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 27 13 40

1 BRSU Tabanan - - - - - - - - - - -

2 RS . Wisma Prashanti - - - - - - - - - - -

3 RS . Dharma Kerti - - - - - - - - - - -

4 RS . Bakti Rahayu - - - - - - - - - - -

5 RS. Dharmanatha - - - - - - - - - - -

6 RS. Kasih Ibu - - - - - - - - - - -

7 RSU Bali Holistic - - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 27 13 40 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 27 13 40

Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian

TENAGA

PENUNJANG

KESEHATAN

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

TOTALPEJABAT

STRUKTURAL

STAF PENUNJANG

ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG

TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG

PERENCANAANTENAGA PENDIDIK JURU

TENAGA

KEPENDIDIKAN

Page 190: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TABEL 81

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2014

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 200,444,665,375.10 93.56

a. Belanja Langsung 95,710,081,987.10

b. Belanja Tidak Langsung 104,734,583,388

2 APBD PROVINSI - 0.00

- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi

3 APBN : 13,786,220,000 6.44

- Dana Alokasi Umum (DAU) 0.00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 3,684,220,000 1.72

- Dana Dekonsentrasi 0.00

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 2,749,000,000 1.28

- Lain-lain (Bina Upaya Kesehatan) 7,353,000,000 3.43

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00

214,230,885,375.10

1,328,610,781,308.50

15.09

494,417.00

Sumber: Subag Keuangan

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

Page 191: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 · Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8 dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

TARGET

2015 HASIL %

A Pelayanan Kesehatan Dasar

1 Cakupan kunjungan Bumil (K4) 95 5,216 97.90

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80 932 87.43

3 Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki

kompetensi kebidanan

95 5,084 96.44

4 Cakupan pelayanan nifas 90 4,907 96.52

5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yg ditangani 80 548 74.30

6 Cakupan kunjungan bayi 90 4,814 99.40

7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100 133 100.00

8 Cakupan pelayanan anak balita 90 17,787 92.65

9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia

6 - 24 bulan keluarga miskin

100 50 100.00

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 6 100.00

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 6,520 100.00

12 Cakupan peserta KB aktif 70 67,584 82.81

13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

a Acute Placid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun ≥ 2/100.000 7 1.5/100.000

b Penemuan penderita pneumonia balita 100 426 0.96

c Penemuan pasien baru TB BTA positif 100 98 22.62

d Penderita DBD yang ditangani 100 470 108.50

e Penemuan penderita diare 100 8,519 91.90

14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100 59.073 13.63

B Pelayanan Kesehatan Rujukan

1 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien maskin 100 7,184 6.91

2 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan 100 11 42.30

sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

C Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB

Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan 100 4 100.00

epidemiologi < 24 jam

D Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Cakupan Desa Siaga Aktif 80 91 68.42

DATA INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014(Sesuai dengan Permenkes RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008)

NO INDIKATOR SPM PENCAPAIAN