profil DM

41
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif pembangunan sumber daya manusia, pembangunan kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini dapat dicapai dengan melaksanakan reformasi bidang kesehatan yang telah menetapkan visi pembangunan kesehatan yang tercermin dalam motto Indonesia Sehat 2015 sehingga tercapai kabupaten sehat, kecamatan sehat dan desa sehat. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara yang hidup dalam lingkungan dan prilaku yang sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Komitmen nasional yang menetapkan Indonesia Sehat 2015 telah mendorong setiap kabupaten untuk memacu dan meningkatkan kinerja program terutama penataan kembali system informasi kesehatan. Sistem informasi kesehatan merupakan bagian penting dan mendukung dalam pengembangan pelayanan di puskesmas seperti profil kesehatan puskesmas yang merupakan gambaran Profil Puskesmas Lampisang 1

Transcript of profil DM

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perspektif pembangunan sumber daya manusia, pembangunan kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini dapat dicapai dengan melaksanakan reformasi bidang kesehatan yang telah menetapkan visi pembangunan kesehatan yang tercermin dalam motto Indonesia Sehat 2015 sehingga tercapai kabupaten sehat, kecamatan sehat dan desa sehat.Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara yang hidup dalam lingkungan dan prilaku yang sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.Komitmen nasional yang menetapkan Indonesia Sehat 2015 telah mendorong setiap kabupaten untuk memacu dan meningkatkan kinerja program terutama penataan kembali system informasi kesehatan. Sistem informasi kesehatan merupakan bagian penting dan mendukung dalam pengembangan pelayanan di puskesmas seperti profil kesehatan puskesmas yang merupakan gambaran pencapaian indicator pelayanan kesehatan ke masyarakat oleh puskesmas sesuai dengan program pokok dan pengembangan puskesmas.Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) menurut Permenkes No. 741/Menkes/Per/VII/2003 yang mencakup: Pelayanan Kesehatan Dasar, Pelayanan Kesehatan Rujukan, Penyelidikan Epidemiologi & Penanggulangan KLB serta Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat. Untuk mencapai tujuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang optimal perlu didukung oleh partisipasi dari masyarakat secara teratur dan berkesinambungan. Keberhasilan upaya kesehatan puskesmas baik wajib maupun pengembangan juga didukung dengan system informasi kesehatan puskesmas yang terangkum dalam bentuk profil kesehatan puskesmas.Data yang diperoleh dalam pembuatan profil puskesmas ini dikumpulkan dari hasil laporan program yang ada di puskesmas dan kantor kecamatan Peukan Bada pada periode Januari s/d Desember 2013. Selanjutnya data yang dikumpulkan diolah dan dianalisa sehingga menghasilkan gambaran informasi secara menyeluruh tentang gambaran umum, cakupan program kesehatan, derajat kesehatan masyarakat serta target kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Lampisang. Profil Kesehatan Puskesmas ini dapat pula digunakan sebagai sarana penyediaan data dan informasi dalam rangka perencanaan dan evaluasi tahunan guna mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan puskesmas.

1.2. Tujuan Penyusunan Profil

1. Tujuan UmumTujuan dari penyusunan profil Puskesmas Lampisang adalah untuk memperoleh dan menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya target kegiatan, yang kelak dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah perencanaan selanjutnya.

2. Tujuan KhususDiperolehnya data/informasi kesehatan di tingkat Puskesmas Lampisang, yang menyangkut data-data sebagai berikut:a) data/informasi derajat kesehatan masyarakat b) data/informasi perilaku masyarakat di bidang kesehatan c) data/informasi kesehatan lingkungan d) data/informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan

BAB IIGAMBARAN UMUM PUSKESMAS2.1 Identitas Puskesmas1. Nama Puskesmas:Lampisang Kecamatan Peukan Bada2. Nomor Kode Puskesmas: P1108120023. Alamat Puskesmas: Jl. Banda Aceh-Meulaboh KM. 7,5Gampong Lampisang4. Nomor Telepon: -5. Nama Pimpinan Puskesmas : dr. Emar Yolanda6. Tahun Berdiri: 20077. Tipe Puskesmas: Non Perawatan8. Visi Puskesmas: Mewujudkan Kerjasama Masyarakat dengan Tim Lintas Program dan Lintas Sektoral serta Menciptakan Lingkungan dan Budaya yang sehat dan Islami.9. Misi Puskesmas: 1. Memberikan pelayanan yang islami dan merata bagi masyarakat di wilayah kerja puskesmas.2. Memandirikan masyarakat untuk hidup sehat.3. Kerjasama Tim menjadi kekuatan kita.10. Tujuan Puskesmas : Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, merata dan berkesinambungan kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Lampisang.

2.2 Wilayah kerja Puskesmas2.2.1 Data Geografis1. Batas Wilayah KerjaUtara: Desa Lamtemen Kota Banda AcehSelatan: Desa Nusa Kecamatan LhokngaTimur: Desa Lampasi Engking Kecamatan Darul Imarah Barat: Desa Lam Geu-eu Kecamatan Peukan Bada

2. Posisi GeografisPuskesmas Lampisang terletak di wilayah Kecamatan Peukan Bada, yang memiliki wilayah kerja terdiri dari 8 Desa yaitu: Desa Braden, Keuneu-eu, Lampisang, Rima Jeuneu, Rima Kenerum, Paya Tieng, Lam Hasan dan Ajun. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Lampisang 709 Km2.

2.2.2 Data DemografiA. Jumlah Penduduk Menurut DesaTabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Lampisang Tahun 2012-2013NODESATAHUN 2012TAHUN 2013

12345678BradenKeuneu-euLampisangRima JeuneuRima KenerumPaya TiengLam HasanAjun3784946069266615282107217732551967681373154326532515

78778775

Pada Tabel Jumlah Penduduk diatas menunjukkan bahwa Tahun 2012 Jumlah Penduduk terbanyak berada didesa Ajun sedangkan Tahun 2013 terjadi pergeseran dimana jumlah penduduk terbanyak berada di Desa Lam Hasan.

B. Jumlah Penduduk Menurut Jenis KelaminTabel 2.2 Jumlah penduduk menurut Jenis Kelamin Di wilayah Kerja Puskesmas Lampisang Tahun 2012-2013

TahunJenis Kelamin

Laki-lakiPerempuan

20124456945955

20134589247878

Pada Tabel Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin diatas menunjukkan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan.

C. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk di desa dalam wilayah kerja Puskesmas Lampisang bervariasi. Desa Lam Hasan memiliki Luas wilayah 80 Km2 dengan kepadatan penduduk terpadat yaitu 2682 / Km2, sedangkan Desa Keuneu-eu dengan luas wilayah yang terluas yaitu 123 Km2 memiliki kepadatan penduduk yang paling rendah yaitu 350/Km2.

D. Jumlah Penduduk MiskinPada Tahun 2013 penduduk miskin yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lampisang berjumlah 2500 jiwa.

2.2.3 EkonomiBidang ekonomi merupakan penggerak utama pembangunan, seiring dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia, sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat tidak terlepas dari segi sosial ekonomi masyarakat yang meliputi tingkat pendidikan, mata pencaharian dan kondisi perekonomian masyarakat, jadi pada umumnya tingkat ekonomi yang baik akan diikuti dengan kesehatan yang baik pula.

2.2.4 Tingkat PendidikanPendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat serta diakui sebagai kebutuhan manusia secara keseluruhan sehingga upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan merupakan bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi ilmu seseorang maka semakin bijaklah seseorang memelihara kesehatannya atau memanfaatkan fasilitas kesehatan. Kemajuan pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Lampisang sudah baik ditandai dengan tersedianya fasilitas pendidikan yang lengkap dengan tingkat jenjang pendidikan yang rendah sampai dengan tingkat yang tinggi.

BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN3.1 Angka Kematian BayiSalah satu indicator penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat adalah dari kejadian atau adanya kasus kematian (Mortalitas) ibu dan anak, dimana mortalitas menggambarkan tingkat kesehatan, mutu pelayanan kesehatan di puskesmas serta kondisi social ekonomi masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari pemegang program KIA Tahun 2013 menunjukkan tidak ada kasus bayi yang meninggal. Ada banyak faktor yang mempengaruhi Angka Kematian bayi (AKB) tetapi tidak mudah menemukan faktor yang dominan. Tersedianya berbagai fasilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan yang terampil serta keinginan masyarakat untuk hidup sehat sangat mempengaruhi terhadap tingkat angka kematian bayi. Menurunnya angka kematian bayi memberi gambaran adanya peningkatan kualitas hidup sehat dan pelayanan kesehatan yang maksimal terhadap masyarakat.

3.2 Angka Kematian IbuHasil laporan dan pencatatan program KIA Tahun 2013 menunjukkan jumlah angka kematian ibu sebanyak 1 Orang dalam masa nifas. Kematian ibu bisa dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya karena masih kurang maksimal pelayanan kesehatan ibu hamil dan nifas di desa oleh tenaga kesehatan dan bisa juga dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan serta kebiasaaan ibu dalam melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan lengkap.

3.3 Morbiditas ( Angka Kesakitan )Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal di masyarakat melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data pada sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP).

a. Penyakit MenularPenyakit menular yang digambarkan dalam profil ini antara lain:1. Diare.Penyakit diare merupakan penyakit yang berpotensi terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa). Kasus Diare di wilayah kerja Puskesmas Lampisang Tahun 2013 adalah 195 kasus2. MalariaPenyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, tetapi di wilayah kerja Puskesmas Lampisang Tahun 2013 tidak ditemukan kasus malaria. 3. Demam berdarah Dengue (DBD)Penyakit DBD telah menyebar luas keseluruh provinsi di Indonesia. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi. Angka insiden DBD secara nasional bergerak fluktuasi dari tahun ke tahun. Adapun jumlah kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Lampisang Tahun 2013 hanya 2 Kasus.4. TB ParuTuberkulosis Paru merupakan penyebab kematian ke tiga terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data dari pemegang program TB Paru di Puskesmas Lampisang Tahun 2013 didapatkan 4 kasus TB Paru BTA (+)5. FilariasisPenyakit Filariais merupakan penyakit yang disebabkan oleh vektor yaitu nyamuk, dan berdasarkan hasil laporan surveilains tahun 2013 tidak ditemukan kasus filariasis.6. CampakCampak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar biasa. Tahun 2013 dilaporkan terdapat 12 kasus campak di wilayah kerja Puskesmas Lampisang

BAB IVUPAYA KESEHATANDalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya kesehatan kepada masyarakat baik pelayanan dalam ataupun luar gedung. Berikut ini gambaran upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Lampisang Tahun 2013.

4. 1 Pelayanan Kesehatan DasarUpaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan utama dan pengembangan yang dilaksanakan oleh puskesmas yaitu : a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi1. Pelayanan AntenatalPelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (Dokter, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya dengan mengikuti program pedoman pelayanan antenatal serta menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat pada cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 merupakan gambaran besarnya kunjungan pertama ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan guna mendapat pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran kunjungan ibu hamil pada trimester tiga dengan jumlah kunjungan maksimal 2 kali. Berdasarkan data program KIA Tahun 2013 menunjukkan Cakupan K1 adalah 94,4 % dan Cakupan K4 adalah 85,7 %. Target Cakupan K1 dan K4 adalah 95 % , maka berdasarkan gambaran data diatas menunjukkan K1 dan K4 belum mencapai target, maka diharapkan kepada seluruh bidan untuk terus meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan ibu dan anak ke seluruh masyarakat, bekerja sama dan melakukan sweeping untuk mencapai target yang diharapkan.2. Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatanKomplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan ( Profesional ). Target persentase pertolongan persalinan menurut Indonesia Sehat 2015 adalah 93 % sedangkan menurut data laporan pemegang program Tahun 2013 persentase persalinan oleh tenaga kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Lampisang adalah 175 ibu atau 94,1 %.3. Kunjungan NeonatusUsia Bayi sampai kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) dan pemberian konseling ASI Eksklusif pada ibuhamil dan ibu menyusui. Menurut data laporan dari pemegang program Tahun 2013 persentase cakupan kunjungan neonatus 3 kali ( KN Lengakap ) di wilayah kerja Puskesmas Lampisang adalah 163 kunjungan atau 93,1 %. Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa target cakupan KN Lengkap belum mencapai target yang diharapkan yaitu 95%, sehingga pelayanan kunjungan neonatus harus lebih ditingkatkan dan merata keseluruh masyarakat.

b. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja.Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah dan remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang anak pra sekolah, pemeriksaan berkala dan penjaringan kesehatan, serta pelayanan kesehatan reproduksi pada remaja yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan serta tenaga terlatih lainnya seperti guru UKS dan dokter kecil. Menurut hasil pelaporan data dari pemegang program Tahun 2013 cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di wilayah kerja Puskesmas Lampisang mencapai 100% untuk 3 sekolah (SD I , SD II dan MIN Lampisang). Berdasarkan data diatas menggambarkan bahwa penjaringan siswa SD dan setingkat telah mencapai target yang diharapkan dan menjadi program rutin setiap tahunnya. Program pelayanan kesehatan gigi dan mulut juga memiliki jenis pelayanan yang lainnya yang sasarannya tidak hanya untuk SD dan setingkat tetapi juga dilakukan pada anak TK di wilayah kerja Puskemas Lampisang yaitu melakukan pembinaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan kesehatan berkala dan perawatan kesehatan gigi dan mulut.

c. Pembinaan Keluarga BerencanaTarget pelayanan KB menurut Indonesia Sehat Tahun 2015 sebesar 95 % sedangkan cakupan peserta KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas lampisang Tahun 2013 adalah 100 % atau 2448 peserta, Hal ini menggambarkan bahwa cakupan peserta KB aktif sudah baik dan mencapai target yang diinginkan.

d. Pelayanan Imunisasi DasarPencapaian Universal Child Immunization pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapat imunisasi secara lengkap. Cakupan UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I. Berdasarkan data yang terkumpul di wilayah kerja Puskesmas Lampisang Tahun 2013, dari 8 desa yang ada 5 desa termasuk katagori desa UCI.

e. Pembinaan Gizi Masyarakat1. Pemantauan Pertumbuhan BalitaUpaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Berdasarkan laporan dari pemegang program Tahun 2013 terdapat 758 Balita yang ditimbang di posyandu, dimana cakupan Balita D/S adalah 62,7 %. Hasil cakupan tersebut menunjukkan bahwa target 85% yang diharapkan belum tercapai. Kasus BGM terdapat 4 orang balita atau 0,8 % dengan katagori gizi buruk 1 orang. Pada kasus BGM dan Gizi buruk dilakukan pelaporan, perawatan atau pemantauan khusus oleh petugas gizi selama 3 bulan berturut-turut. Kasus gizi buruk sangat tidak diharapkan ada di dalam masyarakat wilayah kerja Puskesmas Lampisang maka sangat diharapkan kepada pemegang program gizi untuk terus meningkatkan kinerja programnya baik lintas program ataupun lintas sektoral guna menghilangkan kasus BGM atau Gizi Buruk. Kondisi BGM atau Gizi Buruk pada anak sangat beresiko menimbulkan berbagai dampak yang sangat beresiko bagi pertumbuhan dan perkembangannya.2. Pemberian Kapsul Vitamin ABerdasarkan data dari hasil pelaporan pemegang program Tahun 2013, cakupan pemberian vitamin A pada bayi (6-11 Bulan) adalah 85 bayi atau 48,57 %, sedangkan pada balita (12-59 Bulan) adalah 604 anak atau 100 %. Berdasarkan gambaran data diatas menunjukkan bahwa pemberian vitamin pada bayi masih belum mencapai target yaitu 100%, hal tersebut dapat dipengaruhi karena masih rendahnya peran ibu dalam membawa bayi nya ke posyandu untuk mendapat pelayanan vitamin A. 3. Pemberian Tablet BesiTablet FE adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi anemia gizi besi yang diberikan pada ibu hamil. Cakupan pemberian tablet besi di wilayah kerja Puskesmas Lampisang Tahun 2013 adalah FE 1 sebanyak 185 bumil atau 94,39 % dan FE3 adalah 168 Bumil atau 85,71 %.

f. Pembinaan Kesehatan LingkunganUntuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan diantaranya pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi kesehatan, pengawasan rumah sehat, sarana air bersih, jamban, tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan serta pengawasan industri. Berdasarkan hasil pelaporan dari pemegang program Kes.Ling Tahun 2013 jumlah rumah di wilayah kerja Puskesmas Lampisang adalah 2143 rumah.

g. Pelayanan Kesehatan Usia LanjutUpaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Lampisang berhubungan dengan kesehatan usia lanjut adalah melakukan pelayanan usila di puskesmas, polindes dan pustu serta pembinaan usia lanjut di posyandu usila. Pelaksanaan posyandu usia lanjut di desa belum maksimal dilakukan karena posyandu usila hanya dilakukan 3 bulan sekali di seluruh desa dalam wilayah kerja Puskesmas Lampisang disebabkan karena keterbatasan tenaga.

h. Pelayanan Kesehatan JiwaUpaya kesehatan yang dilakukan berhubungan dengan program kesehatan jiwa adalah melakukan pendeteksian dini gangguan jiwa, melakukan penanganan pasien terdeteksi gangguan jiwa dan melakukan penyuluhan kesehatan jiwa ke masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas Lampisang berjalan dengan baik, dimana petugas yang melaksanakan adalah dokter puskesmas dan petugas program jiwa.

BAB VSUMBER DAYA KESEHATAN5.1. Sarana KesehatanPuskesmas Lampisang memiliki sarana pelayanan kesehatan diantaranya Puskesmas Pembantu (Pustu) dan sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yaitu Polindes dan Posyandu.a. Puskesmas Pembantu (Pustu)Puskesmas Lampisang memiliki Pustu sebanyak 2 Pustu yaitu Pustu Lam Hasan dan Pustu Rima Jeuneu. Pada dasarnya puskesmas pembantu menganut konsep wilayah dan melayani sasaran penduduk rata-rata mencakup 3 atau 4 desa. Ratio puskesmas pembantu terhadap puskesmas induk rata-rata 2,55 : 1 yang artinya setiap 1 puskesmas induk didukung oleh 2 sampai 3 pustu dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat. b. Pelayanan Kesehatan Bersumber Daya MasyarakatDalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat untuk aktif dalam pelayanan kesehatan. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Dalam memantau perkembangan posyandu maka posyandu dapat dikatagorikan menjadi 4 strata yaitu posyandu pratama, madya, purnama dan mandiri. Berdasarkan data laporan pemegang program promosi kesehatan Tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah posyandu aktif sebanyak 11 posyandu dengan katagori madya 5 posyandu, katagori purnama 6 posyandu dan posyandu dengan katagori mandiri belum ada. Selanjutnya polindes merupakan salah satu pelayanan yang berperan ke masyarakat berfokus pelayanan kebidanan dengan menyediakan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Di Wilayah Kerja Puskesmas Lampisang memiliki 8 polindes.5.2. Tenaga KesehatanDalam memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Lampisang maka tenaga bidan dan perawat menempati proporsi yang lebih banyak. Puskesmas Lampisang memiliki tenaga medis 3 orang, tenaga bidan 26 orang dan perawat 7 orang. Selebihnya mencakup tenaga kesehatan kesehatan masyarakat, gizi, laboratorium, faramasi, kesehatan lingkungan, gigi dan tenaga administrasi

5.3. Sumber Anggaran KesehatanPelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat sangat didukung oleh jumlah anggaran yang tersedia. Sumber anggaran kesehatan tang tersedia di Puskesmas Lampisang Tahun 2013 adalah bersumber dari APBD, BOK, Jamkesmas, Jampersal dan JKA.

BAB VIPELAKSANAAN KEGIATAN DOKTER MUDADI PUSKESMAS LAMPISANG

A. Jenis KegiatanKegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh dokter muda selama stase di Puskesmas Lampisang, antara lain :1. Poliklinik umum2. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)3. Pengendalian obat4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)5. Unit Gawat Darurat (UGD)6. Posyandu dan Imunisasi7. Penyuluhan 8. Kegiatan di Pustu (Puskesmas Pembantu)

1. Poliklinik UmumMerupakan pelayanan kesehatan rawat jalan dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan dan pencegahan penyakit. Pelaksanaan kegiatan poliklinik dilaksanakan setiap hari Senin - Sabtu pada pukul 08.30 - 13.30 WIB. Kegiatan yang dilakukan pada poliklinik antara lain anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa dan penulisan resep serta memberikan edukasi terhadap pasien dibawah bimbingan dr. Emar Yolanda, dr. Fitri Nurseptari dan dr. Maulizar.Berikut merupakan daftar penyakit terbanyak di poli Puskesmas Lampisang dari tanggal 29 Desember 2014 s/d 24 Januari 2015.

Data diatas diambil dari poliklinik umum Puskesmas Lampisang dari tanggal 29 Desember 2014 s/d 24 Januari 2015. Data diambil tidak melihat batasan umur. Dijumpai diagnosa ISPA adalah penyakit terbanyak, kemudian hipertensi, dispepsia, dermatitis, faringitis, demam tifoid, dan lain-lain.

Gambar 1. Kegiatan dokter muda di poliklinik puskesmas Lampisang

2. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)Merupakan pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan, serta pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi dan upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pemberian vitamin A dan konseling pemberian makan.Berikut merupakan daftar penyakit terbanyak di MTBS Puskesmas Lampisang dari tanggal 29 Desember s/d 24 Januari 2015.

Data diatas diambil dari MTBS Puskesmas Lampisang dari tanggal 29 Desember 2014 s/d 24 Januari 2015. Data diambil tidak melihat batasan umur. Dijumpai diagnosa ISPA adalah penyakit terbanyak, kemudian dermatitis, penyakit kecacingan, cerumen prop, faringotonsilitis dan furunkel.

Gambar 2. Kegiatan dokter muda di MTBS puskesmas Lampisang

3. Pengendalian obat Pada minggu pertama, kami melakukan kegiatan orientasi di gudang obat serta apotek puskesmas Lampisang. Orientasi ini bertujuan untuk mengetahui persediaan obat yang terdapat di Puskesmas Lampisang. Masih minimnya jenis dan jumlah obat-obatan di Puskesmas ini merupakan kendala dalam pelayanan rawat jalan sehingga obat yang pasien perlukan terkadang harus diresepkan untuk dibeli di luar Puskesmas.

Gambar 3. Kegiatan dokter muda di apotek puskesmas Lampisang4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarga untuk menuju Norma Kecil Keluarga Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.Adapun Kegiatan KIA yang telahdilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut diatas adalah sebagaiberikut:1. KIA di dalam gedung, kegiatan yang dilakukan :a. Pemeriksaan ibu hamil, bersalin, menyusui, bayi dan balita.b. Pemeriksaan imunisasi terhadap ibu dan balita.c. Penyuluhan gizi setiap kunjungan ibu hamil dan balita.d. Pemsangan dan pelepasan alat kontrasepsie. Pemberian Vit.A dan tablet besi.f. Pendeteksian dan pemeliharaan ibu hamil dan balita resikotinggi.g. Pencatatan dan pelaporan2. KIA di luar gedunga. Di Posyandu, kegiatan yang dilakukanb. Penyuluhan bagi ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu menyusuic. Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.d. Pemberian imunisasi TT.e. Pemberian Tablet besi (Fe)f. Pembinaan Kader Posyandu.

Pelaksanaan kegiatan Keluarga Berencana dilaksanakan tidak hanya didalam gedung Puskesmas, tetapi juga diluar gedung puskesmas seperti posyandu.

5. UGD (Unit Gawat Darurat)Dimana jika ada pasien UGD kami dari dokter muda juga ikut membantu dokter dan perawat di UGD seperti menganamnesa, pemeriksaan fisik, dan juga ada ikut serta melakukan tindakan pemasangan infus, mengheting luka robek, debridement dll

Gambar 5. Kegiatan dokter muda di IGD Puskesmas Lampisang

6. Kegiatan-kegiatan lain di luar puskesmas a. Mengikuti kegiatan Posyandu di Desa Ajun, Lampisang, Rima Jeuneu, Braden, Keneu Eu, Rima Keuneurum, Paya Tieng, Lamhasan bersama petugas puskesmas dan kader Posyandu.b. Memberikan pelayanan kesehatan Imunisasi kepada balita dan ibu hamil bersama petugas Puskesmas di Posyandu.c. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit kecacingan di Posyandu.d. Memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Lamhasan dan Rima Jeuneu.

Kegiatan Dokter Muda Di Posyandu

Kegiatan Imunisasi Di Posyandu

Kegiatan Penyuluhan Cacingan oleh Dokter Muda

Manfaat Penyuluhan Penyakit Kecacingan Para ibu rumah tangga mengetahui tentang penyakit kecacingan, sehingga mampu mengenali tanda dan gejalanya serta dapat memberikan penanganan awal di rumah yang tepat terhadap anggota keluarga yang terinfeksi, serta dapat mengetahui pencegahan tentang penyakit kecacingan. Setiap anggota rumah tangga dapat meningkatkan derajat kesehatannya melalui cara hidup sehat agar tidak mudah sakit Meningkatkan citra puskesmas dalam bidang kesehatan

Pelaku dan Sasaran Penyuluhan Penyakit Kecacingan Pelaku penyuluhan penyakit kecacingan yaitu para dokter muda dan petugas kesehatan, tokoh masyarakat dan kader kesehatan. Sasaran penyuluhan penyakit penyakit kecacingan yaitu masyarakat umum atau seluruh anggota keluarga (Ibu, bapak, anak, nenek, dll).

Kegiatan Dokter Muda Saat Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Pembantu (Pustu)

KESIMPULAN

1. Puskesmas Lampisang merupakan sarana pelayanan jasa di bidang kesehatan yang melayani masyarakat di wilayah Kecamatan Peukan Bada. Saat ini memberikan pelayanan kesehatan kuratif dengan Pelayanan Rawat jalan melalui Poli Umum, Poli anak (MTBS), Poli KIA/KB, IGD, Poli Gigi, Laboratorium, dan Poli Imunisasi dan Gizi, serta melaksanakan kegiatan luar gedung yang terkait dengan program kesehatan seperti pembinaan Posyandu, Posyandu lansia, pelaksanaan Imunisasi, Perbaikan Gizi Balita, Penatalaksanaan TB, promosi kesehatan, penyehatan kesehatan lingkungan, pembinaan desa siaga dan lain-lain.2. Pembiayaan Kesehatan Puskesmas Lampisang bersumber pada APBD yang berupa Operasional Rutin dan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), selain itu ada juga dana yang bersumber dari APBN yang tersalur melalui Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). 3. Obat-obat yang tersedia di Puskesmas Lampisang berasal dari Instalasi Farmasi Kabupaten Aceh Besar dan Pengadaan dengan Dana JKA untuk obat-obatan atau Alat kesehatan yang tidak tercukupi Oleh IFK. 4. Dari data pelayanan poliklinik dan MTBS Puskesmas Lampisang dari tanggal 29 Desember 2014 sampai dengan 24 Januari 2015 penyakit terbanyak adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan bagian Atas).5. Dokter muda di Puskesmas Lampisang berperan dalam membantu pelayanan kesehatan di dalam puskesmas (Poliklinik, MTBS, KIA, dan IGD) maupun kegiatan di luar puskesmas antara lain kegiatan posyandu, imunisasi, penyuluhan, dan pelayanan di Puskesmas Pembantu.

DAFTAR HADIR DOKTER MUDA FAKULTAS KEDOKTERAN ABULYATAMAPUSKESMAS LAMPISANG PERIODE 29 DESEMBER s/d 24 JANUARI 2014

NAMA29-12-1430-12-1431-12-1401-1-1502-1-1503-1-15

Cut Rekha N

Deassi Puji Lestari

Laxmi Nurul Suci

M. Hafiz

Virdaus

MINGGU I

NAMA05-1-1506-1-1507-1-1508-1-1509-1-1510-1-15

Cut Rekha N

Deassi Puji Lestari

Laxmi Nurul Suci

M. Hafiz

Virdaus

MINGGU II

NAMA12-1-1513-1-1514-1-1515-1-1516-1-1517-1-15

Cut Rekha N

Deassi Puji Lestari

Laxmi Nurul Suci

M. Hafiz

Virdaus

MINGGU III

NAMA19-1-1520-1-1521-1-1522-1-1523-1-1524-1-15

Cut Rekha N

Deassi Puji Lestari

Laxmi Nurul Suci

M. Hafiz

Virdaus

MINGGU IV

BIODATA PENULIS

Nama: Cut Rekha NovanarisaTTL: 09 April 1991Alamat: Jl.Tutut Meulaboh, Ds. Bangkeh, Geumpang. Kabupaten PidieHp: 082366266263

Nama: Deassi Puji LestariTTL: 10 Desember 1987Alamat: Jl.TP Sriwijaya, Perum Melati Indah No. 15. JambiHp:085263278708

Nama: Laxmi Nurul SuciTTL: 19 Januari 1989Alamat: Jl.Medan Banda- aceh No. 99, Loskala Lhokseumawe aceh UtaraHp: 082367213455

Nama: Muhammad HafizTTL: 10 Desember 1989Alamat: Kel. Pkl. Dodek , Kec. Medang Deras, Kab. Batu Bara prov. Sumatra utaraHp: 081320963545

Nama: VirdausTTL: 03 Desember 1989Alamat: Jl. Simpang Tiga Landuh, Desa Rantau Pauh, Kabupaten Aceh TamiangHp: 085275222030

Aceh Besar, 22 Januari 2015Mengetahui, Kepala Puskesmas Lampisang ( dr. Emar Yolanda )

Profil Puskesmas Lampisang 30