print DK 1

download print DK 1

of 6

Transcript of print DK 1

Prosedur keamananPenulis :admin www.kursusdiving.com

Safety dan prosedur sebelum melakukan penyelaman 1. Gunakan peralatan yang terpelihara dengan baik dan layak untuk dipakai 2. Menyelam hanya jika kondisi fisik dan mental dalam keadaan baik 3. Biasakan melakukan inspeksi peralatan sebelum penyelaman dilakukan 4. Kenali lingkungan dan evaluasi daerah sebelum menyelam. 5. Buatlah perencanaan menyelam yang aman dengan menggunakan dive table 6. Menyelam harus selalu bersama dengan buddy atau mitra selam 7. Ikutilah seluruh rencana penyelaman yang telah dibuat oleh dive leader 8. Pahami dan gunakan kode komunikasi di bawah air atau hand signal 9. Batasi kedalaman menyelam sesuai dengan level dan kemampuan anda 10. Kenali dengan baik lingkungan bawah air saat menyelam 11. Bernafaslah secara teratur dan jangan menahan nafas sewaktu menyelam 12. Saat ascent naiklah secara perlahan dengan kecepatan maksimal 60 feet permenit 13. Berlatihlah secara berkelanjutan dan selalu siap menghadapi situasi tak terduga 14. Menyelamlah secara teratur untuk menambah pengalaman dan keahlian 15.periksakan kesehatan secara berkala untuk mengetahui tingkat kesehatan anda. 16. belajar menyelam hanya pada instruktur yang bersertifikat dan berpengalaman 17. jagalah jarak dengan buddy anda saat menyelam dan jangan terlalu jauh dengan buddy 18.pahami dan kenali cara kerja peralatan diving anda dan buddy anda. 19.ketahui dan pahami emergency prosedur secara baik sebelum menyelam. 20. Jangan mengkonsumsi obat obatan dan alkohol sebelum menyelam. 21. PENGANTARPenyakit Dekompresi atau dalam bahasa inggris kita sebut sebagai Decompression Sickness adalah suatu keadaan yang paling harus dihindari oleh setiap diver. Secara sederhana dekompresi didefinisikan sebagai suatu keadaan medis dimana akumulasi nitrogen yang terlarut setelah menyelam membentuk gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta system syaraf. Akibat dari kondisi tersebut maka timbul gejala yang mirip sekali dengan stroke, dimana akan timbul gejala-gejala seperti mati rasa (numbness), paralysis (kelumpuhan), bahkan kehilangan kesadaran yang bisa menyebabkan meninggal dunia.

PERHATIAN: SCUBA DIVING adalah aktifitas yang relatif aman apabila kita melakukannya sesuai standard prosedur yang telah diajarkan sewaktu mengambil training selam. Itu sebabnya proses training yang baik dan benar sangat PENTING bagi keselamatan kita bersama. Semua bahaya SCUBA DIVING termasuk Dekompresi dapat dihindari hanya dengan langkah yang mudah, Disiplin dan taat pada prosedur adalah kunci untuk melakukan Scuba Diving dengan aman.22. TEORI DASARHukum Fisika yang paling mendasari teori dekompresi adalah HUKUM HENRY, dimana hukum

tersebut menyebutkan bahwa pada sebuah bejana yang berisi air dan udara, bila tekanan udara ditingkatkan maka akan terjadi pelarutan udara kedalam zat cair tersebut proporsi seiring dengan peningkatan tekanan udara. Saat tekanan dalam bejana tersebut sudah cukup tinggi, apabila tekanan udara dikurangi secara perlahan-lahan, maka gas yang terlarut akan dibebaskan secara perlahan kembali ke udara tanpa membentuk gelembung udara. Lain halnya bila tekanan tersebut dikurangi secara cepat, maka udara yang terlarut didalam zat cair akan dibebaskan secara cepat pula, dan membentuk gelembung udara seperti air mendidih (boiling water). 23. Teori lainnya yang mendukung teori dekompresi adalah HUKUM BOYLE, yang menyebutkan bahwa semakin tinggi tekanan udara, maka kepadatan molekul udara akan semakin padat pada volume yang sama. Contoh, jika dipermukaan air kita ada sebuah balon yang berukuran 1 Liter berisi satu juta molekul gas, maka pada kedalaman 30 meter, 1 Liter balon gas tersebut akan akan berisi 4 juta molekul gas. Hal ini berarti bahwa semakin dalam kita menyelam maka kita menghirup lebih banyak molekul gas ketimbang saat kita tidak menyelam. 24. NITROGEN ADALAH BIANG KELADI DARI DEKOMPRESI Saat kita menyelam, akibat terjadinya peningkatan tekanan, maka udara yang ktia hirup lebih banyak dari biasanya. Seperti kita ketahui bahwa udara yang kita hirup saat menyelam adalah mayoritas Oksigen dan Nitrogen. Peningkatan oksigen yang dihirup akan berdampak positif bagi metabolisme tubuh, namun gas nitrogen tidak digunakan oleh tubuh kita. Maka akibatnya, gas Nitrogen akan terakumulasi didalam tubuh penyelam proporsi dengan durasi menyelam dan kedalaman penyelaman. Dengan kata lain, semakin dalam kita menyelam, semakin lama kita menyelam, maka akumulasi nitrogen didalam tubuh penyelam akan semakin banyak. 25. BAGAIMANA BISA TERJADI ? Tubuh manusia adalah obat yang paling manjur bagi dirinya sendiri, tubuh kita memiliki kemampuan menetralisir zat beracun dengan sendirinya. Begitu pula saat tubuh kita mengalami kelebihan nitrogen dalam jumlah yang wajar, tubuh kita bisa me-netralisir dengan sendirinya dalam waktu yang relatif singkat melalui proses respirasi (pernafasan). Sepanjang kita tidak menyelam terlalu lama dan tidak terlalu dalam, serta naik perlahan-lahan sehabis menyelam, maka nitrogen tersebut bukan menjadi masalah. 26. Masalah terjadi, bila kita naik dengan cepat dari kedalaman tertentu ke permukaan air. Hal ini akan sama kondisinya dengan botol bir yang kita kocok lalu kita buka tutupnya. Nitrogen yang sudah ter-akumulasi didalam cairan tubuh penyelam akan dilepas dalam bentuk gelembung udara (buih) akibat dari penurunan tekanan secara drastis. Buih-buih inilah yang akan menyumbat aliran darah maupun sistem syaraf tubuh manusia. Akibatnya bisa sangat fatal, mirip dengan stroke. 27. Gejala-gejala dekompresi ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu type pain only yang relatif lebih ringan biasanya menimbulkan rasa sakit di persendian, sakit kepala, gatal-gatal di kulit. Dekempresi yang lebih parah biasanya terjadi jika kita melanggar berat aturan durasi dan kedalaman menyelam atau naik ke permukaan dengan cepat. Dekompresi type 2 ini gejalanya bisa lebih serius meliputi kelumpuhan, kehilangan kesadaran (pingsan), mati rasa, bahkan kematian. 28. Mengkonsumsi alkohol, keletihan, faktor obesitas, usia, dll. dapat juga meningkatkan resiko dekompresi, namun selama aturan penyelaman pokok yang meliputi naik perlahan-lahan, batasbatas kedalaman, dan batas durasi penyelaman tidak kita langgar, maka kecil sekali kemungkinan menderita dekompresi type 2. 29. Gejala-gejala Dekompresi biasanya timbul sesaat setelah menyelam atau tertunda sampai maksimal 48 jam. Gejala dekompresi tidak mungkin terjadi setelah melewati 48 jam setelah diving atau setelah naik pesawat, karena dalam waktu sekian lama tubuh sudah menetralisir akumulasi nitrogen akibat menyelam. Dekompresi bukan penyakit menular, dekompresi bukan penyakit menahun, dan teori ini tidak akan pernah berubah. 30. BAGAIMANA MENGHINDARI PENYAKIT DEKOMPRESI ? Taati standard prosedur yang tertuang pada Recreational Dive Planner (RDP) atau dive computer, anda akan mempelajari hal tersebut pada training selam anda. Naik ke permukaan secara perlahan-lahan sehabis menyelam dengan kecepatan 18 meter dalam 1 menit. Semua bahaya Scuba diving dapat dihindari hanya dengan hal yang sangat mudah.

31.32. Saat Kursus Diving nanti, anda akan mempelajari bagaimana cara menggunakan Recreational Dive Planner (RDP) 33. BAGAIMANA SEANDAINYA DEKOMPRESI TERJADI ? Berilah oksigen murni (100%) pada penyelam yang menunjukan gejala dekompresi sehabis menyelam, hubungi Rumah Sakit yang memiliki fasilitas Hyperbarik (Recompression Chamber). Segera evakuasi korban ke fasilitas hyperbarik terdekat. Gejala-gejala Dekompresi tidak akan membaik sampai si korban mendapatkan terapi hiperbarik. 34. Didalam Recompression chamber (Hyperbarik), si pasien akan dimasukan kedalam tabung besar, dimana tekanan udara akan ditingkatkan kembali seperti sewaktu kita menyelam. Dengan demikian buih-buih nitrogen yang menyumbat didalam aliran darah akan kembali melarut didalam darah, dan di netralisir secara alamiah oleh tubuh melalui proses pernafasan. 35. NAIK PESAWAT SETELAH MENYELAM Nitrogen didalam tubuh kita sehabis menyelam secara umum akan dinetralisir secara sempurna dalam waktu 12 24 jam tergantung profil menyelam kita. Bila didalam tubuh kita masih ada akumulasi nitrogen, lalu kita naik pesawat terbang, maka dekompresi masih bisa terjadi akibat perbedaan tekanan udara di permukaan laut dan di ketinggian jelajah pesawat terbang. Oleh sebab itu tunggulah sedikitnya 18 jam sehabis menyelam sebelum naik pesawat terbang. 36. SEBULAN SETELAH DIVING TRIP, SAYA MERASAKAN NYERI SENDI, APAKAH DEKOMPRESI ? TIDAK MUNGKIN, Pada penyelaman normal, Secara umum akumulasi nitrogen sudah dinetralisir secara sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam sehabis menyelam. Keadaan tertentu mungkin membutuhkan waktu sampai 48 jam. Jika anda sudah naik pesawat setelah menyelam dan tidak mengalami apa-apa, berarti tubuh anda sudah bebas nitrogen. Anda tidak mungkin mengalami dekompresi lebih dari 48 jam setelah anda turun dari pesawat setelah trip menyelam. Perlu diketahui bahwa, banyak sekali kondisi medis lain yang mirip dengan gejala dekompresi, gunakan logika dalam meng-identifikasi kelainan medis, jika perlu berkonsultasilah dengan ahli medis. 37.SEMUA BAHAYA SCUBA DIVING DAPAT DIHINDARI DENGAN LANGKAH YANG MUDAH

PERALATAN DASAR SELAM DAN SCUBA 38. Written by Administrator http://mdc.undip.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=82&Itemid=67 Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air dengan atau tanpa menggunakan peralatan selam, dengan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam kegiatan penyelaman terdapat dua jenis kegiatan selam menurut kebutuhan dan kelengkapannya, yaitu skin diving dan scuba diving. Skin diving merupakan penyelaman yang dilakukan dengan menggunakan peralatan selam dasar (masker, snorkel dan fins) dan biasanya hanya dilakukan untuk kegiatan snorkling (menikmati pemandangan bawah permukaan air) atau sport diving (penyelaman olahraga. Sedagkan scuba diving merupakan penyelaman yang menggunakan peralatan selam lengkap atau biasa disebut peralatan SCUBA (Self Breathing Underwater Breathing Apparatus) yang biasanya digunakan untuk kegiatan penyelaman ilmiah (Scientific Diving), penyelaman komersial (engginering dive, ship salvage, inspection & repair), ataupun penyelaman yang dilakukan oleh para marinir untuk kegiatan pertahan dan keamanan (Tactical / Combat Diving). Adapun alat yang digunakan pada Scuba dive, yaitu : 2. Peralatan Scuba (Scuba Equipment)

Scuba merupakan peralatan pernafasan dibawah permukaan air yang dapat dibawa sendiri oleh penyelam. Perlengkapan scuba menurut sistem kerjanya dibagi menjadi 4 sistem: a. Sistem Sirkulasi Tertutup Suatu sistem yang menggunakan zat asam/oksigen murni dilengkapi penyerap kimia untuk menghalau zat asam arang/CO2 yang keluar dari paru-paru. Unit ini pada hakekatnya meniupkan kembali O2 membuang udara ke dalam air. Ini merupakan suatu sistem tertutup sama sekali. Unit ini digunakannya terbatas hingga kedalaman 33 feet. Penggunaan SCUBA jenis ini dituntut keahlian tertentu karena sangat berbahaya. b. Sistem Sirkulasi Terbuka Terdiri dari Demand Regulator dan Tabung Udara yang dimampatkan (Compressed Air Tank) adalah jenis alat scuba yang pada saat ini merupakan alat yang paling aman dipergunakan. Udara yang dimampatkan disalurkan melalui regulator ke penyelam, dan udara yang telah dihisap dibuang langsung ke air tanpa dipergunakan lagi. c. Sistem Sirkulasi Semi Tertutup Dipakai untuk operasi militer dan merupakan kombinasi dari sistem-sistem sirkuit terbuka dan tertutup. Sistem ini mempunyai kantong udara, kotak kimiawi, regulator dan tabung udara yang dimampatkan. Sistem ini memungkinkan penyelam militer untuk bekerja pada kedalaman dan jangka waktu yang lama. Sistem ini memerlukan pemanasan yang khusus serta membutuhkan peralatan pendukung yang khusus pula, hingga unit ini jarang dipakai umum. d. Sistem Gas-Campuran Sirkulasi Tertutup Sistem ini sangat rumit, memerlukan pemeliharaan khusus dan cukup mahal. Unit ini mempunyai kantong pernafasan, kotak kimiawi dan suatu alat elektronis penyaring oksigen yang dapat mengontrol jumlah O2 pada kedalaman lebih dari 1.000 feet, yang memberikan cukup udara untuk turun dan naik kembali ke permukaan untuk pekerjaan-pekerjaan ilmiah dalam penggunaannya memerlukan latihan yang sangat khusus. Dari keempat sistem yang dibicarakan untuk selam olahraga adalah sistem terbuka. Didalamnya termasuk masker, fins, dan snorkel selain itu juga terdapat : a. Wet Suit Pakaian pelindung penyelam yang kini umum dipakai adalah foam neoprene wet suit, bahan yang terbuat dari karet neoprene yang mempunyai gelembung gelembung busa berudara. Bahan ini tidak menyerap air dan dibuat dalam berbagai ukuran ketebalan bahan. Adapun kegunaan alat ini adalah untuk melindungi penyelam dari goresan karang dan pengurangan panas badan dibawah permukaan air. Namun wet suit sama sekali tidak membuat penyelam menjadi hangat, hanya mencegah penyelam dari kedinginan dan bukan berati penyelam tidak basah. b. Weight Belt Alat ini digunakan untuk mnengatur daya apung penyelam. Setiap penyelam mempunyai daya apung yang berbeda. Seorang penyelam di air laut tanpa menggunakan wet suit memerlukan berat antara 4 sampai dengan 6 pounds untuk mengingimbangi daya apung positifnya, sedang bila menggunakan wet suit memerlukan tambahan pemberat antara 10 sampai dengan 12 pounds diatas daya apung normal, sehingga jumlah total yang diperlukan seorang penyelam untuk bisa turun ke bawah berkisar antara 14 sampai dengan 16 pounds. Sebagai pedoman untuk mempermudah penentuan berapa berat yang diperlukan adalah 1/10 dari berat badan normal untuk wet suit dengan ketebalan 3/16 inch. Weight belt harus dilengkapi dengan quick release buckle yaitu suatu gesper pengancing yang dapat dilepas secara cepat. c. Tabung Selam (Aqualung) Tabung selam merupakan botol udara yang bertekanan tinggi dibuat untukmenampung udara yang dimampatkan secara aman. Tabung tabung masa kini dibuat dari bahanbaja atau campuran alumunium dan diperoleh dalam beberapa ukuran. Pada tabung biasa terdapat tulisan tulisan DOT 3 AA 2250, H 474829, 7 + 89 +. Tulisan itu berarti, tabung ini telah memiliki lisensi dari Department of Transportation (DOT) cap ini biasanya merupakan produk buatan amerika. 3 AA memiliki arti tabung menggunakan kelas dan macam logam penahan tekanan tinggi (Chromenolybdenum stell 4130). 2250 merupakan tekanan kerja maksimum pada tabung dalam satuan Psi, namun dapat diisi hingga 2475 Psi. H 474829 merupakan nomer seri tabung dan 7 + 89 + merupakan tanggal pengujian. Adapun macam macam jenis tabung : Tabung baja 71,2 cuft : Standart tabung baja adalah 25 inch panjang, memiliki berat kira kira 30 Lbs dalam keadaan kososng dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melayang di air laut. bila udara dimampatkan atau dipompa kedalam tabung sampai tekanan maksimum sebesar 2250 Psi itu berarti kira kira 65 cuft udara

bebas yang ditampungnya. Dan apabila diisi hingga melampaui 10 % yaitu 2475 Psi, berarti tabung ini biasanya disebut tabung selam satandar 71 kubik feet (71 cubic feet satandart diving tank). Tabung alumunium 71,2 cuft : Silinder alumunium 71,2 cuft, panjang 28 inch dan mempunyai berat kira kira 27 Lbs dalam keadaan kosong. Tabung ini 3 inch lebih panjang dan lebih ringan dibanding tabung baja dengan ukuran yang sama. Tekanan maksimum tabung adalah 2475 Psi. Tanda A+ untuk pengisian lebih 10 % tidak diperlukan. Silinder alumunium dijamin anti karat dan proses perapuhan tidak perlu dikhawatirkan lagi. Sampai saat ini tabung scuba alumunium dibuat di amerika oleh Luxver Ltd. Tabung alumunium 3000 Psi 72,0 cuft : Tabung ini panjangnya 26 inh, beratnya 30 Lbs dan berbobot netral dalam air laut. kapasitas tabung adalah 72,0 cuft pada tekanan maksimum 3000 Psi ada tekanan 2475 Psi tabung akan berisi lebih kurang 60 kubik feet udara bebas. Unit tabung ganda : Tabung jenis ini disediakan untuk persediaan yang lebih lama. Tabung ini dapat disatukan dengan katup ganda atau dua tabung tunggal yang digabungkan dengan pipa penyambung. Pipa penyambung memungkinkan anda untuk menggunakan tabung tunggal tersebut secara terpisah. Tipe unit ini sangat cocok untuk penyelaman air dalam, fotografi bawah bawah air atau penyelaman penyelamatan yang memerlukan bottom time yang lama. Type non reserve / K valve : Katup K tanpa cadangan adalah katup yang mudah ditutup dan dibuka. Tabung dengan katup ini mengharuskan penyelam menggunakan alat tambahan untuk memonitor seberapa banyak udara yang masih ada dalam tabung. Alat itu disebut Submersible Pressure Gauge. Type constant reserve / J valve : Katup ini hampir sama dengan katup K valve, adapun perbedaannya adalah tipe ini dilengkapi dengan perlengkapan mekanisme cadangan pada tekanan 300 Psi. Jadi apabila tekanan tabung turun sampai kira kira 300 Psi, pegas akan menutup katup dan menimbulkan kontraksi dalam pengadaan udara untuk pernapasan dan dengan menarik ke bawah batang penghubung yang tersambung pada katup cadangan disisi kiri tabung, dapat melepaskan kembali katup yang tertutup, maka mengalirlah sisa udara terakhir pada tabung. Katup cadangan menyediakan udara cukup untuk penyelam naik ke permukaan.

Tabung selam memiliki katup tabung / valve. Terdapat dua jenis katup standar, yaitu :

O-Ring Seal : O-ring karet (gelang karet berbentuk O) yang kecil terletak pada permukaan katup membuat suatu kedap tekanan tinggi antara regulator dengan katup tabung. Bawalah selalu persediaan o-ring dalam tas perlengkapan selam anda, sebab apabila o-ring tersebut hilang maka regulator anda tidak dapat dipakai. Penyandang Tabung (Back Pack) : Adalah suatu sistem harness yang melekatkan tabung pada punggung penyelam. Bentuknya bermacam-macam. Tetapi yang beredar sekarang adalah BC yang sekaligus bergabung dengan back packnya, sehingga mudah untuk memasangnya tabung pada BC nya. Backpack dan sabuk penyandang harus mempunyai gesper luncur cepat pada ikat bahu kiri ikat pinggang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penyelam melepas maupun memasang kembali tabung di dalam air. Seperti halnya dengan peralatan selam lain, setelah dipakai menyelam dibersihkan dengan air tawar yang bersih, untuk BC dibilas dengan air hangat di bagian dalamnya, simpan dengan kondisi berisi udara. d. Regulator Regulator adalah suatu alat yang sederhana untuk mengubah udara bertekanan tinggi dari sebuah tabung scuba menjadi udara bertekanan rendah sesuai dengan kebutuhan penyelam dan hanya memberikan udara yang diperlukan sesuai dengan tekanan sekelilingnya. Ada beberapa tipe regulator: Pipa udara ganda (Double Hose) Regulator Demand yang biasa dikenal di Amerika sejak tahun 1949 terdiri dari satu bagian yang dipasang di atas katup tabung dengan sebuah pipa penyalur udara napas, mouthpiece dan sebuah pipa buang udara. Pada saat ini biasanya disebut Two Hose Regulator. Mouthpiece atau Genggam Mulut adalah suatu bagian yang dimasukkan ke dalam mulut. Jenis dari regulator ini pemakaiannya lebih sukar, karena penyelam harus menghembus dengan keras bila akan menghirup udara. Pada umumnya digunakan oleh penyelam komersil. Oleh karena gelembung udara yang dikeluarkan oleh penyelam keluar di belakang penyelam, maka gelembung tidak mengganggu pandangan penyelam. Prinsip kerjanya mempunyai dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second stage). Pada tingkat pertama udara diturunkan diatas tekanan sekelilingnya dan tingkat kedua tekanan udara berkurang sesuai yang dibutuhkan penyelam yaitu sesuai dengan keadaan sekelilingnya. Sisa udara yang berasal dari mouthpiece akan dikembalikan ke tingkat pertama untuk dibuang keluar.

Pipa udara tunggal (Single Hose)

Yang umum dipakai sekarang adalah pipa udara tunggal terdiri dari dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second stage) yang dipasang pada bagian mulut (mouthpiece). Udara pada tingkat pertama menjadi 140 psi diatas tekanan sekelilingnya. Pada tingkat kedua dikurangi menjadi sebesar tekanan yang dibutuhkan. Perbedaan utama dengan double hose adalah bahwa kedua tingkatannya terpisah. Dimana Second Stage terletak dekat mulut penyelam untuk memudahkan bernapas, oleh karena itu sekat karet berada pada permukaan yang sama dengan paru-paru dalam posisi berenang biasa. Single hose juga dilengkapi dengan tombol kuras (purge botton) yaitu berfungsi membuang sisa air dalam mouthpiece bila ditekan. Untuk melindungi bagian first stage dari masuknya air dan debu juga dilengkapi dengan penutup (cup) dipasang pada bagian first stage jika regulator tidak dipakai. e. Buoyancy Compensator Device / BCD Berbentuk seperti sebuah rompi yang didalamnya terdapat air cell. Air cell pada sebuah BCD berfungsi untuk mengatur buoyancy (daya apung) sang penyelam. Komponen lain dari sebuah BCD diantaranya adalah inflator / deflator dan dump valve. f. Pisau Selam Merupakan alat serbaguna, dipergunakan untuk menolong, menggali, juga sebagai alat pengukur. Terbuat dari logam antikarat, bergerigi pada matanya dan yang lain dapat berguna memotong tali di dalam air. Di pasang pada betis sebelah dalam untuk menghindari tersangkut pada rumput dan sebagainya. Tulisan SS.320 atau SS.420 berarti SS.320 mengandung carbon lebih sedikit dibandingkan SS.420. g. Sarung Tangan Peralatan ini merupakan tambahan pakaian selam. Berguna untuk melindungi anggota tubuh yaitu bagian dari tangan dari goresan tangan dan sebagainya. Tangan penyelam akan menjadi lembut jika terendam dalam air dan apabila tergores sangat sulit untuk menghentikan pendarahan. h. Senter Senter digunakan untuk selam malam, sebagai penanda, dan dalam penyelaman gua. Jika menyelam dilakukan pada sore hari atau pada cuaca yang kurang bersahabat persiapkanlah senter. i. Jam Selam Dalam penyelaman setiap penyelam harus membawa jam atau alat pengukur waktu lainnya. Hal ini untuk mengetahui waktu-waktu dalam penyelaman. Jam selama selain dapat melihat waktu, ada juga yang dikombinasikan dengan depth meter dan kompas. Hal ini mempermudah penyelaman. Perhatikan batas water resistant. Untuk penyelaman yang tidak melebihi 7 meter dapat dipakai jam yang memiliki water resistant 10 bar (misal Q&Q). j. Bag Sangat berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga atau alat komunikasi yang tak mungkin di tinggal selama penyelaman. Sebelum menggunakan cek apakah bag bocor atau tidak. Perhatikan warna dari bag, warna yang terlalu mengkilat akan menarik ikan-ikan yang mungkin dapat mendatangkan bahaya.