Prima

22
NEONATAL CHOLESTASIS ET CAUSA NEONATAL HEPATITIS Prima Magdalena Desiyanthi Manurung 102011393

description

as

Transcript of Prima

Page 1: Prima

NEONATAL CHOLESTASIS ET CAUSA NEONATAL HEPATITIS

Prima Magdalena Desiyanthi Manurung

102011393

Page 2: Prima

SkenarioSeorang anak berusia 3 bulan dibawa ke dokter dengan keluhan utama warna kuning pada badannya. Sang ibu mengatakan bahwa badan kuning terlihat sejak usia 2 minggu. Semakin lama semakin kuning pada tubuh anak tersebut. Dikatakan oleh ibunya bahwa anak menjadi rewel, kurang aktif, menangis lemah, dan malas menyusu. Tumbuh kembang terlambat dengan lingkar kepala < -2SD. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada anak positif sklera ikterik, positif jaundice diseluruh tubuh dan mukosa, dan tanda-tanda vital dalam batas normal.

Page 3: Prima

Anak 3 bulan, kuning diseluruh tubuh sejak

usia 2 minggu dan semakin menguning

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Differential Diagnosis

Working Diagnosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisilogi

Faktor resiko Penatalaksanaan

Komplikasi &

Pencegahan

Prognosis

Medika Mentosa Non- Medika Mentosa

Pemeriksaan Penunjang

Page 4: Prima

Anamnesis1. Keluhan utama? Kapan pertama kali ikterus muncul

karena berpengaruh menentukan ikterus fisiologis atau patologis. 1

2. Keluhan penyerta?3. Riwayat penyakit dahulu?4. Riwayat penyakit yang memperberat?5. Obat-obatan yang pernah dikonsumsi?6. Riwayat keluarga, seperti penyakit hati?7. Bagaimana cara dia menyusui, apakah bayi dapat

menyusui dengan baik, bagaimana keaktifan bayi?

Page 5: Prima

Pemeriksaan fisik - Kondisi umum (KU) dari neonatus, apakah tampak

sehat, sakit ringan, sakit sedang atau sakit berat, hal ini dilihat dari aktivitas fisiknya.2

- Periksa apakah ada tanda-tanda trauma pada tengkorak neonatus.

- ditemukannya kulit berwarna kuning pada muka neonatus.

- periksa matanya, apakah sklera neonatus menjadi kuning, perhatikan juga apakah ada pendarahan konjungtiva.

- Periksa juga apakah terdapat hepatosplenomegali

Page 6: Prima

Perubahan warna kulit menjadi kuning di tubuh bagian mana saja menentukan derajat/kadar bilirubin dari ikterus.Ikterus yang paling ringan hanya akan mengubah warna kulit di sekitar muka, terutama mata, sedangkan untuk ikterus dengan kadar bilirubin paling tinggi, warna kulit kuning di telapak tangan dan telapak kaki.

Page 7: Prima

Derajat

Ikterus Daerah Ikterus

Perkiraan Kadar

Bilirubin

I Kepala dan leher 5,0 mg%

II Sampai badan atas (di atas umbilikus) 9,0 mg%

III

Sampai badan bawah (di bawah

umbilikus) hingga tungkai atas (di atas

lutut)11,4 mg/dl

IV Sampai lengan, tungkai bawah lutut 12,4 mg/dl

V Sampai telapak tangan dan kaki 16,0 mg/dl

Tabel 1. Derajat Ikterus pada Neonatus menurut Kramer 3

Page 8: Prima

Pemeriksaan penunjang pemeriksan kadar bilirubin dalam tubuh, baik kadar

bilirubin total maupun kadar bilirubin direk dan indirek

Pemeriksaan darah adanya anemia. Pemeriksaan tes fungsi hatio Hepatoseluler transaminase > fosfatase alkali o Kolestasis fosfatase alkali > SGOT

Kadar enzim G6PD pada neonatus defisiensi enzim ini dapat mengakibatkan hemolisis masif ikterus.

Page 9: Prima

Gejala klinisGejala dan tanda klinis utama kolestasis neonatal:

- ikterus,- tinja akolik,- urin berwarna gelap.

Keadaan umum bayi biasanya baik. Ikterus bisa terlihat sejak lahir atau tampak jelas pada minggu ke 3 s/d 5.

Page 10: Prima

Diagnosis kerja Neonatal cholestasis yaitu hambatan sekresi dan

berkurangnya aliran empedu yang biasanya terjadi dalam 3 bulan pertama kehidupan.

Akibatnya terjadi akumulasi, retensi serta regurgitasi bahan-bahan yang harus disekresi oleh empedu seperti bilirubin, asam empedu serta kolesterol ke dalam plasma.

Secara klinik bayi terlihat ikterik, urin berwarna lebih gelap dan tinja berwarna lebih pucat seperti dempul

Page 11: Prima

Ikterus fisiologis Atresia bilier

Etiologi Pembentukan bilirubin indirek

terlalu cepat

saluran hepatik utama tidak ada

Waktu timbulnya ikterus

< 7 hari > 7 hari

Gejala klinis Ikterus , peningkatan berat badan (-) & tumbuh normal,

pembesaran hati dan limpa.

Ikterus, feses akolik, urine

berwarna gelap & hepatomegali

Fungsi sistem sal. empedu

Ada, tapi ukurannya kecil

Saluran hepatik utama tdk ada, ada(obstruksi

mekanik)

Page 12: Prima

Gambar 1. Atresia biliaris (Sumber: www.ningrumwahyuni.files.wordpress.com)

Page 13: Prima

Epidemiologi Arief (2012), Kolestasis pada bayi terjadi

pada ± 1:25000 kelahiran hidup. Insiden hepatitis neonatal 1:5000 kelahiran hidup, atresia bilier 1:10000-1:13000, defisiensi α-1antitripsin 1:20000. Rasio atresia bilier pada anak perempuan dan anak laki-laki adalah 2:1,sedang pada hepatitis neonatal, rasionya terbalik.5

Page 14: Prima

EtiologiPenyebab dari cholestasis karena adanya sumbatan intrahepatik sehingga berkurangnya aliran empedu dan juga meningkatnya bilirubin terkonjugasi atau bilirubin direk pada darah.5 Sumbatan bisa terjadi karena adanya neonatal hepatitis, sel hati raksasa yang tidak beregenerasi menekan saluran empedu intrahepatik sehingga menimbulkan sumbatan pada saluran empedu tersebut. 5

Page 15: Prima

PatogenesisPada cholestasis kongenital atau bisa juga karena didapat, sehingga terjadi sumbatan atau obstruksi.Sedangkan pada neonatal hepatitis masih belum diketahui bagaimana terjadinya sel hati raksasa tersebut.Neonatal hepatitis dapat menjadi penyebab terjadinya neonatal cholestasis dikarenakan pada neonatal hepatitis terbentuk sel hati raksasa dan tidak dapat beregenerasi sel hati raksasa menekan duktuli-duktuli pada saluran empedu intrahepatis, terjadisumbatan atau cholestasis intrahepatik.

Page 16: Prima

Penatalaksanaana. Terapi medika mentosa:

Untuk memperbaiki aliran bahan-bahan yang dihasilkan oleh hari terutama asam empedu (asam litokolat), dengan memberikan:

Fenobarbital 5 mg/kgBB/hari dibagi dua dosis, peroral. Fenobarbital merangsang enzim glukoronil transferase (merangsang ekskresi bilirubin), enzim sitokrom P-450 (untuk oksigenasi toksin), enzim Na-K-ase (menginduksi aliran empedu).

Page 17: Prima

b. Terapi NutrisiPenatalaksanaan defisiensi vitamin yang larut dalam lemak dengan memberikan tambahan:

Vitamin A, 5.000-10.000 IU/hari Vitamin D3, (kalsitriol) 0.05-0.2

ug/kgBB/hari Vitamin E, 25 IU/kgBB/hari Vitamin K1, (yang larut dalam air) 2,5-5

mg/hari Kalsium dan Fosfor bila dianggap perlu

Page 18: Prima

Komplikasi Kern ikterus 2

o Bilirubin indirek o Cedera sawar darah-otak o bayi jd demam, hipertonik + tangisan nada

tinggi ,refleks tendon & respirasi jd terdepresi. o Opistotonus + penonjolan dahi ke anterior.

Page 19: Prima

Pencegahan ASI yg adekuat Meletakkan bayi dibawah sinar matahari selama 15 -

20’, setiap hari pukul 06.30 -08.00 Imunisasi hep. B

Page 20: Prima

PrognosisPrognosis pada penyakit ini termasuk baik, tergantung pada beberapa hal yaitu derajat keparahan dari “giant cell transformation” pada hepatitis neonatal dan juga penanganan yang diberikan pada pasien saat terjadi cholestasis dan munculnya manifestasi klinis. Apabila ditangani tepat waktu dan juga dengan optimal maka akan mempunyai prognosis yang baik. Prognosis buruk terjadi pada “giant cell transformation” yang lengkap, mortalitas terjadi 30%-40% pada anak tersebut. 4

Page 21: Prima

KesimpulanDari skenario yang didapat dan gejala yang diketahui, anak usia 3 bulan ini menderita neonatal cholestasis et causa neonatal hepatitis. Hipotesis diterima. Dengan ditemukannya peningkatan kadar bilirubin terkonyugasi maka proses diagnose untuk mencari penyebab harus segera dilakukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam pengobatan maupun pembedahan. Kegagalan dalam deteksi dini dapat menyebabkan terlambatnya tindakan sehingga mempengaruhi prognosis.

Page 22: Prima

Daftar pustaka1. Gleadle J. At a glance anamnesis. Jakarta:

Penerbit Erlangga; 2007. h.154-7.2. Hidayat AAA. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak.

Jakarta: Salemba Medika. 2008. h.66.3. Behrman RE, Kliegman RM. Nelson esensi

pediatric ed 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010. 245-6, 549-50.

4. Latief A, Napitupulu PM, Pudjiaji A, Ghazali MV, Putra ST. Buku kuliah 2 ilmu kesehatan anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI; 2007. 538-9, 542-4.

5. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, Behrman RE. Nelson essentials of pediatrics ed 6th. Canada: Elsevier Limited. 2011. 247-8, 489-91.