Preskas Sesak Nafas Moneta

108
PRESENTASI KASUS SESAK Pembimbing : Prof. Widagdo, Sp. A Penyusun : Moneta 030.07.166 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI 1

description

ilustrasi kasus sesak nafas pada anak

Transcript of Preskas Sesak Nafas Moneta

Page 1: Preskas Sesak Nafas Moneta

PRESENTASI KASUS

SESAK

Pembimbing :

Prof. Widagdo, Sp. A

Penyusun :

Moneta

030.07.166

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

1

Page 2: Preskas Sesak Nafas Moneta

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI PARU

Struktur dasar jalan nafas sudah ada sejak lahir dan berkembang selama neonatus dan

dewasa menjadi sistem bronkopulmonal. Jalan nafas pada setiap manusia tidak simetris.

Apabila dibagi menjadi dua bagian, ada perbedaan bentuk dan jumlah cabang yang

tergantung dari lokasinya. Variasi tersebut menyebabkan implikasi fisiologi yang berbeda.

Alur yang berbeda menyebabkan perbedaan resistensi terhadap aliran udara, sehingga

menyebabkan distribusi udara atau partikel yang terhisap tidak merata. Cabang dari bronkus

mengalami pengecilan ukuran dan kehilangan kartilago, yang kemudian disebut bronkhiolus.

Bronkhiolus terminalis membuka saat pertukaran udara dalam paru-paru.

Jalan nafas dilapisi oleh membran epitel yang berganti secara bertahap dari epitel kolumner

bertingkat bersilia di bronkus menjadi epitel kubus bersilia pada area tempat pertukaran

udara. Sillia berfungsi untuk menghantarkan mukus dari pinggir jalan nafas ke faring. Sistem

transport mukosilier ini penting untuk mekanisme pertahanan paru. Sel goblet pada trakhea

dan bronkhus memproduksi musin dalam retikulum endoplasma kasar dan apparatus golgi.

Sel goblet meningkat jumlahnya pada beberapa gangguan seperti bronkhitis kronis yang

hasilnya terjadi hipersekresi mukus dan peningkatan produksi sputum.

Unit pertukaran udara terdiri dari bronkiolus distal sampai terminal: bronkiolus respiratorius,

duktus alveolaris, dan alveoli.

2

Page 3: Preskas Sesak Nafas Moneta

Paru-paru dextra lebih pendek dan lebih berat dari paru kiri. Paru kanan dan kiri dipisahkan

oleh alur

yang disebut

incissura interlobaris.

Pulmo dextra dibagi menjadi 3 lobus:

Lobus superior

Dibagi menjadi 3 segmen: apikal, posterior, inferior

Lobus medius

Dibagi menjadi 2 segmen: lateralis dan medialis

Lobus inferior

Dibagi menjadi 5 segmen: apikal, mediobasal, anterobasal,laterobasal, posterobasal.

Lobus sinistra dibagi menjadi 2 lobus:

Lobus superior

Apikoppsterior, anterior, lingualis suoerior, lingualis superior

Lobus inferior

Apikal, anteromediobasal, laterobasal, posterobasal.

Perkembangan paru pascalahir dapat dibagi menjadi dua fase, tergantung

pada kecepatan perkembangan relatif berbagai komponen paru. Selama fase pertama, yang

meluas sampai umur 18 bulan sesudah lahir, ada kenaikan yang tidak seimbang pada

permukaan dan volume ruang yang terlibat dalam pertukaran gas. Volume kapiler meningkat

lebih cepat daripada volume ruangan udara dan selanjutnya bertambah lebih cepat daripada

3

Page 4: Preskas Sesak Nafas Moneta

volume jaringan padat. Proses ini terutama aktif selama awal masa bayi dan dapat menjadi

sempurna pada 2 tahun pertama.

FISIOLOGI RESPIRASI

Fungsi utama respirasi adalah untuk mendapatkan oksigen untuk digunakan oleh sel-

sel tubuh, dan mengeluarkan karbon dioksida yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Respirasi

merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyelesaikan proses perpindahan

oksigen dari atmosfer untuk mendukung metabolisme tubuh dan proses pengeluaran

karbondioksida yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh ke udara luar.

Respirasi dimulai dari masuknya udara luar (atmosfer) melalui inhalasi udara

melewati system respiratorik dan keluar melalui ekshalasi. Proses keluar masuknya udara ini

yang disebut proses ventilasi, dan inilah fungsi primer utama dari system respiratorik.

Proses respirasi melalui 4 tahapan, yaitu :

1. Ventilasi, pertukaran gas antara udara atmosfer dengan alveoli

2. Difusi, proses perpindahan oksigen dari luar dalam alveoli ke kapiler darah,

dan sebaliknya perpindahan karbondioksida dari kapiler ke udara dalam

alveoli.

3. Sirkulasi, darah yang kaya oksigen di bawa ke seluruh jaringan tubuh dan

karbondioksida dari jaringan dibawa kembali ke paru untuk dibuang di

atmosfer.

4. Pertukaran gas di tingkat sel-sel

MEKANISME RESPIRASI Secara umum, repirasi terdiri dari 2 proses yaitu respirasi eksternal dan respirasi

internal. Respirasi eksternal meliputi pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) antara

cairan interstisial tubuh dengan lingkungan luar. Tujuan dari respirasi eksternal adalah untuk

memenuhi kebutuhan respirasi sel. Respirasi internal adalah proses absorbsi oksigen dan

pelepasan karbon dioksida dari sel. Proses respirasi internal ini disebut juga respirasi seluler,

terjadinya di mitokondria.

4

Page 5: Preskas Sesak Nafas Moneta

Proses pertukaran gas dalam respirasi eksternal melalui proses difusi melibatkan 2

komponen utama yaitu ventilasi dan perfusi. Keduanya bersinggungan di alveoli. Pada

gangguan respiratorik dengan akibat penurunan ventilasi, tubuh berusaha meningkatkannya

sehingga terjadi usaha nafas ekstra dan pasien terlihat sesak. Secara garis besar, sesak bisa

disebabkan oleh gangguan ventilasi dan atau gangguan perfusi. Gangguan perfusi utamanya

melibatkan jantung yang terganggu fungsi sirkulasinya.

SESAK

DEFINISI

Sesak atau dispnea merupakan suatu istilah yang menggambarkan persepsi subjektif

mengenai ketidaknyamanan bernafas yang terdiri dari berbagai sensasi yang berbeda

intensitasnya. Selain itu juga hasil interaksi dari berbagai faktor fisiologi, psikologi, social

dan lingkungan dan dapat menginduksi respon fisiologis dan perilaku sekunder

MEKANISME SESAK

Konsep mekanisme sesak yang diajukan oleh Campbell dan Howel yang disebut

ketidaksesuaian panjang dengan tegangan otot nafas. Saat volume paru berubah, panjang otot

nafas juga berubah yang terdeteksi oleh otak melalui pindai otot (muscle spindle). Sesak

terjadi jika sensasi usaha nafas ( yang dirasakan melalui tegangan otot ) tidak seimbang

dengan perubahan panjang otot

KLASIFIKASI SESAK

Derajat sesak

Klasifikasi ini berdasarkan sesak yang dirasakan pasien atau yang diamati oleh dokter

1. Normal

2. Pasien dapat berjalan mengiringi orang sehat di tempat datar tanpa sesak, tapi

tidak bisa jalan mendaki atau menaiki tangga tanpa timbul sesak

3. Pasien tidak dapat berjalan beriringi dengan orang sehat di tempat datar, tapi

dapat berjalan tanpa sesak dengan kecepatan jalannya sendiri

4. Pasien tidak dapat berjalan lebih dari 100 yard

5. Pasien tidak dapat berjalan tanpa sesak, bahkan sesak timbul saat mandi atau

berpakaian.

Istirahat vs aktifitas

5

Page 6: Preskas Sesak Nafas Moneta

Sesak saat istirahat akibat kelainan mekanikal akut seperti pneumothoraks, efusi

pleura atau pneumonia, asma, asidosis metabolic. Sedangkan sesak yang terpacu oleh

aktifitas misalnya pada gagal jantung.

Saat awitan dan progesivitasnya

1. Sesak mendadak : pneumothoraks, emboli paru, asma, aspirasi benda asing,

bronkiolitis, bronkopneumoni

2. Sesak subakut yang progresif dalam hitungan minggu atau bulan : gagal jantung,

anemia, obesitas, efusi pleura dan lain-lain.

3. Sesak kronik : bronkitis kronik, emfisema, dan lain-lain

ETIOLOGI

1.Gangguan Aliran :

Ekstra torakal :

obstruksi saluran respiratorik besar/ ekstra torakal

contoh : rhinitis dengan obstruksi, polip nasal, cranio-facial malformation,

hipertrofi tonsil adenoid, laringotrakeomalasia, diphtheria, croup, epiglotitis

klinis : stridor inspirasi

sesak biasanya timbul akibat gangguan aliran udara karena obstruksi di saluran

respiratorik atas yang terletak ekstratorakal.

Intra torakal :

obstruksi saluran respiratorik intra torakal

contoh : asma, bronkiolitis, hipertrofi timus, aspirasi benda asing

klinis : expiratory effort (mengi dan ekpirasi memanjang)

usia : bayi sampai dibawah 5 tahun

sesak timbul akibat gangguan aliran udara karena obstruksi di saluran

respiratorik bawah yang terletak intratorakal

2. Gangguan Volume :

Intra torakal :

gangguan parenkim paru

contoh : pneumonia(infeksi, aspirasi), atelektasis, udem paru, sepsis

6

Page 7: Preskas Sesak Nafas Moneta

klinis : inspiratory effort

gangguan ekstra paru

contoh : pneumothorax, kardiomegali, gagal jantung, efusi pleura, deformitas

toraks(skoliosis berat), trauma dada(kontusio paru/fraktur kosta), tumor

klinis : inspiratory effort

Ekstra torakal :

gangguan ekspansi paru

contoh : gastritis, ulkus peptikum, appendicitis, peritonitis, ascites,

hepatosplenomegali, gangguan neuromuscular (sindrom guillian bare)

klinis : inspiratory constraint

gangguan pusat respiratorik

contoh : anemia, asidosis metabolic, ensefalitis, trauma kapitis,

klinis : nafas cepat dan dalam

BRONKIOLITIS

DEFINISIBronkiolitis diartikan sebagai penyakit obstruktif akibat inflamasi akut pada saluran nafas

kecil (bronkioli) yang sering terjadi pada anak dibawah 2 tahun insiden tertinggi 2-8 bulan.

Secara klinis ditandai dengan episode wheezing, nafas cepat dan retraksi dada.

ETIOLOGI

Respiratory Syncytial Virus merupakan agen penyebab pada 50-90 % kasus, sisanya oleh

virus para influenza, mikoplasma, adenovirus dan virus lainnya

PATOFISIOLOGI

Invasi virus pada percabangan bronkus kecil, menyebabkan nekrosis epitel yang

kemudian berproliferasi membentuk sel kuboid atau gepeng tanpa silia. Rusaknya sel epitel

bersilia menyebabkan gangguan mekanisme pertahanan local. Jaringan peribronkial

mengalami infiltrasi lekosit, sel plasma dan makrofag, dan sebagian limfosit bermigrasi

diantara sel epitel sehingga udem, akumulasi mucus dan debris seluler sehingga terjadi

obstruksi lumen bronkiolus

7

Page 8: Preskas Sesak Nafas Moneta

Resistensi aliran udara meningkat pada fase inspirasi maupun ekspirasi. Tetapi karena

radius saluran nafas kecil selama fase ekspirasi maka terdapat mekanisme klep hingga udara

akan terperangkap dan menimbulkan hiperinflasi dada.

MANIFESTASI KLINIS

Bronkiolitis Akut

Mula-mula bayi mendapatkan infeksi saluran napas ringan berupa

pilek encer, batuk, bersin-bersin, dan kadang-kadang demam. Gejala ini

berlangsung  b e b e r a p a h a r i , k e m u d i a n t i m b u l d i s t r e s r e s p i r a s i y a n g

d i t a n d a i o l e h b a t u k    paroksimal, mengi, dispneu, dan iritabel. Timbulnya

kesulitan minum terjadi karena napas cepat sehingga menghalangi proses menelan

dan menghisap. Pada kasus ringan, gejala menghilang 1-3 hari. Pada kasus berat,

gejalanya dapat timbul beberapa hari dan perjalananya sangat cepat. Kadang-kadang,

bayi tidak demam sama sekali, bahkan hipotermi.

Terjadi distres pernapasan dengan frekuensi napas 60 x/menit, terdapat napas cuping

hidung, penggunaan otot pernapasan tambahan, r e t raks i , dan kadang-kadang

s i anos i s . Re t raks i b iasanya t idak da lam karena adanya hiperinflasi paru

(terperangkapnya udara dalam paru). Hepar dan lien bisateraba karena terdorong

diafragma akibat hiperinflasi paru. Mungkin terdengar  ronk i pada akh i r

insp i ras i dan awal ekp i ras i . Ekp i ras i memanjang dan mengi kadang-kadang

terdengar dengan jelas.

BRONKOPNEMONIA

DEFINISI

8

Page 9: Preskas Sesak Nafas Moneta

Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim

paru. Pneumonia pada anak dibedakan menjadi:

Pneumonia lobaris

Pneumonia lobularis (bronkopneumonia)

Pneumonia intertisial (bronkiolitis)

Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-

paru yang ditandai dengan adanya bercak infiltrat. ( Whalley and Wong, 1996).

Bronkopneumonia adalah frekuensi komplikasi pulmonary, batuk produktif

yang lama, tanda dan gejalanya biasanya suhu tubuh meningkat, nadi dan petnafasan

meningkat. (Suzanne G. Bare,1993)

Bronchopneumonia disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-

paru yang disebakan oleh bakteri, jamur,virus, dan benda asing (Sylvia Anderson,1994)

Jika digabungkan dapat menjadi, bronkopneumonia disebut juga pneumonia

lobularis yaitu suatu peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya

mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya, yang sering menimpa anak-

anak dan balita, yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur

dan benda asing.

ETIOLOGI

Usia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting pada

perbedaan dan kekhasan pneumonia pada anak, terutama spektrum etiologi, gabaran klinis,

dan strategi pengobatan. Etiologi pada neonatus dan bayi kecil meliputi streptococcus grup B

dan Bakteri gram negatif seperti E.coli, Pseudomonassp, Klebsiella sp. Pada bayi yang lebih

besar dan balita seringnya disebabkan oleh infeksi Streptococcus Pneumoniae, Haemophillus

influenzae tipe B dan Staphylococcus auereus.

Faktor lain yang mempengaruhi bronkopneumonia adalah menurunnya

daya tahan tubuh, seperti malnutrisi energi protein (MEP), penyakit kronis, pengobatan

antibiotik yang tidak adekuat.

Etiologi Pneumonia pada anak sesuai dengan kelompok usia di negara maju :

USIA ETIOLOGI YANG SERING ETIOLOGI YANG

9

Page 10: Preskas Sesak Nafas Moneta

JARANG

Lahir – 20 hari BAKTERI BAKTERI

E. colli Bakteri anaerob

Streptococcus group B Streptococcus group D

Listeria monocytogenes Haemophillus influenzae

Streptococcus pneumoniae

Ureaplasma urealyticum

VIRUS

Virus Sitomegalo

Virus Herpes simpleks

3 minggu – 3 bulan BAKTERI BAKTERI

Chlamydia trachomatis Bordetella pertussis

Streptococcus pneumoniae Haemophillus influenzae tipe

B

VIRUS Moraxella catharalis

Virus Adeno Staphylococcus aureus

Virus Influenza Ureaplasma urealyticum

Virus Parainfluenza 1, 2, 3 VIRUS

Respitatory Syncytical Virus Virus Sitomegalo

4 bulan – 5 tahun BAKTERI BAKTERI

Chlamydia pneumoniae Haemophillus influenzae tipe

B

Mycoplasma pneumoniae Moraxella catharalis

Streptococcus pneumoniae Neisseria meningitidis

VIRUS Staphylococcus aureus

Virus Adeno VIRUS

Virus Influenza Virus Varisela-Zoster

Virus Parainfluenza

Virus Rino

Respiratory Synncytial virus

5 tahun – remaja BAKTERI BAKTERI

Chlamydia pneumoniae Haemophillus influenzae

10

Page 11: Preskas Sesak Nafas Moneta

Mycoplasma pneumoniae Legionella sp

Streptococcus pneumoniae Staphylococcus aureus

VIRUS

Virus Adeno

Virus Epstein-Barr

Virus Influenza

Virus Parainfluenza

Virus Rino

Respiratory Syncytial Virus

Virus Varisela-Zoster

EPIDEMIOLOGI

Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai masalah kesehatan utama

pada anak di negara berkembang. Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan

mortalitas anak berusia di bawah lima tahun (balita). Diperkirakan hampir seperlima

kematian anak di seluruh dunia, lebih kurang 2 juta anak meninggal setiap tahunnya akibat

pneumonia. Menurut survei kesehatan nasional (SKN) 2001, 27,6% kematian bayi, 22,8%

kematian balita di indonesia disebabkan oleh penyakit respiratori, terutama pneumonia.

FAKTOR RESIKO

Faktor resiko yang menyebabkan tingginya angka mortalitas pneumonia

pada anak balita di negara berkembang, antara lain:

Pneumonia yang terjadi pada masa bayi

Berat badan lahir rendah

Tidak mendapat imunisasi

Tidak mendapat ASI yang adekuat

Malnutrisi

Defisiensi vitamin A

Tingginya prevalens kolonisasi bakteri patogen di nasofaring

Tingginya pajanan terhadap polusi udara (polusi industri atau asap

rokok)

11

Page 12: Preskas Sesak Nafas Moneta

Imunodefisiensi dan imunosupresi : keadaan ini meningkatkan

predisposisi pneumonia.

Adanya penyakit lain yang mendahului, seperti infeksi HIV, campak

Tinggal di lingkungan padat penduduk

Intubasi, trakeostomi, refleks batuk yang terganggu, dan aspirasi :

keadaan ini menyebabkan organisme infeksi lebih mudah masuk

kedalam alveoli dan ruang udara terminal

Diskinesia silier, obstruksi bronkial, infeksi viral, merokok, dan bahan-

bahan kimia: kondisi ini menganggu kerja mukosiliar.

Abnormalitas anatomi, aspirasi cairan lambung atau sebab lain dari

inflamasi nooninfeksius, penurunan aliran darah, dan edema pulmonal:

kondisi tersebut meningkatkan predisposisi dari pneumonia.

KLASIFIKASI

Pembagian pneumonia sendiri pada dasarnya tidak ada yang memuaskan,

dan pada umumnya pembagian berdasarkan anatomi dan etiologi.

Pembagian secara anatomis :

o Pneumonia lobaris

o Pneumonia lobularis

o Pneumonia interstisialis (bronkiolitis)

Pembagian secara etiologi :

o Bakteri : Pneumococcus pneumonia, Streptococcus pneumonia,

Staphylococcus pneumonia, Haemofilus influenzae.

o Virus : Respiratory Synctitial virus, Parainfluenzae virus,

Adenovirus

o Jamur : Candida, Aspergillus, Mucor, Histoplasmosis,

Coccidiomycosis, Blastomycosis, Cryptoccosis.

o Corpus Alienum

o Aspirasi

o Pneumonia hipostatik

PATOGENESIS

12

Page 13: Preskas Sesak Nafas Moneta

Paru-paru dilindungi dari infeksi bakteri melalui mekanisme pertahanan

anatomis dan mekanis, dan faktor imun lokal dan sistemik. Mekanisme pertahanan awal

berupa filtrasi bulu hidung, refleks batuk dan mukosilier aparatus. Mekanisme pertahanan

lanjut berupa sekresi Ig A lokal dan respon inflamasi yang diperantarai leukosit, komplemen,

sitokin, imunoglobulin, makrofag alveolar, dan imunitas yang diperantarai sel

Infeksi paru terjadi bila satu atau lebih mekanisme di atas terganggu, atau

bila virulensi organisme bertambah. Agen infeksius masuk ke saluran nafas bagian bawah

melalui inhalasi atau aspirasi flora komensal dari saluran nafas bagian atas, dan jarang

melalui hematogen.

Umumnya mikroorganisme penyebab terhisap ke paru bagian perifer

(alveoli atau bronkioli terminalis) melalui saluran respiratori. Awalnya terjadi edema akibat

reaksi jaringan yang mempermdah proliferasi dan penyebaran kuman ke jaringan sekitarnya.

Bagian paru yang terkena mengalami konsolidasi, yaitu terjadi sebukan sel PMN, fibrin,

eritrosit, cairan edema, dan ditemukan kuman pada alveoli atau pada bronkioli terminalis.

Reaksi ini lah yang membuat alveoli mengalami penurunan fungsi (perubahan anatomis dan

fisiologis) sebagai media dalam proses difusi, sehingga membuat karbon dioksida yang

seharusnya dibuang dari tubuh malah akan berbalik lg ke sirkulasi bukannya ditukar dengan

oksigen, lama kelamaan akan membuat banyak karbon dioksida yang terjebak di dalam tubuh

(air trapping) dan membuat penderita jatuh kedalam keadaan hiperkarbia.

Hal ini lah yang menyebabkan pada pasien dengan bronkopneumonia sering

ditemukan peningkatan PCO2 dan penurunan PO2. Gejala lain yang ditimbulkan adalah

sesak karena kompensasi tubuh atas keadaan hipoksia, ronkhi pada auskultasi paru.

Insiden tertinggi ditemukan pada anak kurang dari 4 tahun dan terus

berkurang seiring dengan bertambahnya usia.

GEJALA KLINIS

Bronkopneumonia biasanya di dahului oleh infeksi saluran nafas bagian

atas selama beberapa hari. Gambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak bergantung berat

ringannya infeksi, tetapi secara umum adalah sebagai berikut:

Gambaran infeksi umum :

o Demam suhu bisa mencapai 39-40oC dan kadang dapat juga

disertai dengan kejang akibat demam yang tinggi.

o Sakit kepala

13

Page 14: Preskas Sesak Nafas Moneta

o Gelisah

o Malaise

o Penurunan nafsu makan

o Keluhan gastrointestinal mual, muntah, diare

Gambaran gangguan respiratori:

o Batuk awalnya kering kemudian menjadi produktif

o Sesak nafas

o Retraksi dada

o Takipnea

o Napas cuping hidung

o Penggunaan otat pernafasan tambahan

o Air hunger

o Sianosis

o Merintih

Pada pemeriksaan fisik bronkopneumonia tergantung dari luasnya daerah

yang terkena. Inspeksi dapat terlihat nafas cuping hidung, sianosis sekitar hidung dan mulut,

retraksi dada. Pada perkusi toraks sering tidak ditemukan kelainan. Tetapi kadang dapat juga

bunyi pekak saat perkusi atau bila sarang bronkopneumonia menjadi satu (konfluens)

mungkin pada perkusi ditemukan bunyi redup dan suara nafas mengeras saat auskultasi.

Saat auskultasi terdapat ronki basah halus, mengi dan penurunan suara

nafas. Tetapi ronki dan mengi sukar dilokalisasi sumbernya dari suara yang kebetulan pada

anak yang amat muda dengan dada hipersonor. Pada perkusi dan auskultasi paru umumnya

tidak ditemukan kelainan. ‘

DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan :

• Anamnesis terhadap manifestasi manifestasi klinis yang umumnya dijumpai

pada anak dengan bronkopneumonia

• Temuan pemeriksaan fisik yang sesuai

• Pemeriksaan penunjang seperti :

Darah lengkap

Leukositosis berkisar antara 15.000-40.000/mm3 , dengan predominan PMN.

Leukopenia menunjukan prognosis buruk.

14

Page 15: Preskas Sesak Nafas Moneta

Leukositosis hebat (> 30.000/mm3) hampir selalu menunjukan adanya infeksi bakteri,

sering ditemukan pada keadaan bakteriemi, dan resiko terjadi komplikasi lebih tinggi.

Kadang terdapat anemia ringan dan LED meningkat. Secara umum hasil pemeriksaan

darah perifer lengkap dan LED tidak dapat membedakan antara infeksi virus dan

bakteri secara pasti.

C reaktif protein

Suatu protein fase akut yang disintesis oleh hepatosit. Sebagai respo infeksi atau

inflamasi jaringan

Uji serologis

Deteksi antigen dan antibodi pada infeksi bakteri tipik mempunyai sensitivitas dan

spesifisitas yang rendah. Tetapi diagnosis infeksi Streptokokus grup A dapat dikonfirmasi

dengan peningkatan titer antibodi seperti antistreptolisin O, streptotozim.

Rontgen toraks AP

Gambaran difus merata padakedua paru berupa bercak infiltrat yang dapat meluas

hingga daerah petifer paru, disertai dengan peningkatan corakan peribronkial.

DIAGNOSA BANDING

Pneumonia lobaris

Biasanya pada anak yang lebih besar disertai badan menggigil dan kejang pada bayi kecil.

Suhu naik cepat sampai 39-40oC dan biasanya tipe kontinua. Sesak nafas (+), nafas cuping

hidung (+), sianosis sekitar hidung dan mulut dan nyeri dada. Anak lebih suka tidur pada sisi

yang terkena. Pada foto rotgen terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.

Bronkioloitis

Diawali infeksi saluran nafas bagian atas, subfebris, sesak nafas, nafas cuping hidung,

retraksi intercostal dan suprasternal, terdengar wheezing, ronki nyaring halus pada auskultasi.

Gambaran labarotorium dalam batas normal, kimia darah menggambarkan asidosis

respiratotik ataupun metabolik.

Aspirasi benda asing

Ada riwayat tersedak

Atelektasis

Adalah pengembangan tidak sempurna atau kempisnya bagian paru yang seharusnya

mengandung udara. Dispnoe dengan pola pernafasan cepat dan dangkal, takikardia,

15

Page 16: Preskas Sesak Nafas Moneta

sianosis. Perkusi mungkin batas jantung dan mediastinum akan bergeser dan letak

diafragma mungkin meninggi.

Tuberkulosis

Demam > 2 minggu, batuk > 3 minggu, berat badan menurun, nafsu makan menurun,

malaise, diare persisten yang tidak membaik dengan pengobatan baku diare. Dan

biasanya terdapat kontak. Diagnosis TB pada anak ditegakkan dengan skor TB, yaitu:

Parameter 0 1 2 3

Kontak TB Tidak

jelas

-

Laporan keluarga

(BTA negatif

atau tdk jelas

BTA (+)

Uji Tuberkulin negatif - -

Postif (≥ 10mm,

atau ≥5 mm pada

keadaan

imunosupresi

Berat badan/

keadaan gizi -

BB/TB

<90%

atau

BB/U<80

%

Klinis gizi buruk

atau BB/TB

<70% atau

BB/U<60%

-

Demam yg tdk

diketahui

penyebabnya

- ≥ 2

minggu

- -

Batuk kronik - ≥ 3

minggu

- -

Pembesaran

kelenjar limfe

kolli, aksila,

inguinal

- ≥ 1 cm

jumlah

> 1, tidak

nyeri

Pembengkakan

tulang/sendi

panggul, lutut,

falang

-

Ada

pembeng

kakan

- -

16

Page 17: Preskas Sesak Nafas Moneta

Foto toraks Normal/

kelainan

tdk jelas

Gambara

n sugestif

TB*

- -

PENATALAKSANAAN

- Oksigen

- Cairan intravena

- Koreksi keseimbangan asam basa, elektrolit, gula darah

- Aalgetik/ antipirektik untuk demamnya

- Antibiotik penggunaan antibiotik yang tepat merupakan kunci keberhasilan

pengobatan. Pilihan lini pertama adalah golongan beta laktam atau kloramfenikol.

Jika tidak responsif, dapat diberikan antibiotik golongan gentamisin, amikasin,

sefalosporin sesuai dengan petunjuk etiologi yang ditemukan. Terapi dilanjutkan

7-10 hari bila tidak ada komplikasi.

KOMPLIKASI

Komplikasi pneumonia pada anak meliputi empiema torasis, perikarditis purulenta,

pnemothorax, atau infeksi ekstrapulmoner seperti meningitis purulenta. Empiema torasis

merupakan komplikasi tersering yang terjadi pada pneumonia bakteri. Efusi pleura, abses

paru dapat juga terjadi.

Ilten F dkk. melaporkan mengenai komplikasi miokarditis (tekanan sistolik ventrikel

kanan meningkat, kreatinin kinase meningkat, dan gagal jantung) yang cukup tinggi pada seri

pneumonia anak berusia 2-24 bulan.

PROGNOSIS

Secara umum, prognosisnya adalah baik, Gangguan jangka panjang pada

fungsi paru jarang, bahkan pada anak dengan pneumonia yang telah terkomplikasi dengan

empiema dan abses paru. Sekuele yang signifikan muncul pada penyakit adenoviral,

termasuk bronkiolitis obliterans. Kematian dapat muncul pada anak dengan kondisi yang

mendasari, seperti penyakit paru kronik pada bayi prematur, penyakit jantung bawaan,

imunosupresi, malnutrisi energi. Dengan pemberian antibiotik yang tepat dan adekuat,

mortalitas dapat diturunkan sampai kurang dari 1%.

ASMA

DEFINISI

17

Page 18: Preskas Sesak Nafas Moneta

Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) mengungkapkan bahwa kecurigaan timbul

apabila anak menunjukkan gejala batuk dan/ atau mengi yang timbul secara episodic,

cenderung pada malam hari, musiman, setelah aktifitas fisik, serta ada riwayat asma dan atopi

pada penderita atau keluarga.

ETIOLOGI

Antara lain Infeksi saluran pernafasan; terutama disebabkan oleh virus, Allergen; terdapat

dua respon yaitu early asthmatic responses dan late asthmatic responses, Iritan; berupa asap

rokok, udara dingin, bahan kimia, parfum, polusi udara yang dapat mencetuskan

hiperresponsif bronchial, Inflamasi saluran nafas atas; rhinitis alergi, sinusitis.

GEJALA KLINIS

Gejala asma diantaranya adalah batuk, sesak dengan bunyi mengi, sukar bernapas dan rasa

berat di dada, lendir atau dahak berlebihan, sukar keluar dan sering batuk kecil. Batuk

biasanya berpanjangan di waktu malam hari, wheezing, sesak napas, merasakan dada sempit.

EFUSI PLEURA

Efusi pleura adalah indikator dari proses patologi yang mungkin berasal dari proses primer di

paru atau berhubungan dengan sistem organ yang lain atau juga karena penyakit sistemik,

dapat terjadi secara akut maupun kronis dan tidak merupakan diagnosis tersendiri.

 ETIOLOGI

1. Hambatan resorbsi cairan dari rongga pleura, karena adanya bendungan seperti pada

dekompensasi kordis, penyakit ginjal, tumor mediatinum, sindroma meig (tumor ovarium)

dan sindroma vena kava superior.

2. Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang (tuberculosis, pneumonia, virus),

bronkiektasis, abses amuba subfrenik yang menembus ke rongga pleura, karena tumor

dimana masuk cairan berdarah dan karena trauma. Di Indonesia 80% karena tuberculosis.

Kelebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul pada proses penyakit neoplastik,

tromboembolik, kardiovaskuler, dan infeksi. Ini disebabkan oleh sedikitnya satu dari empat

mekanisme dasar :

a. Peningkatan tekanan kapiler subpleural atau limfatik

b. Penurunan tekanan osmotic koloid darah

c. Peningkatan tekanan negative intrapleural

d. Adanya inflamasi atau neoplastik pleura

18

Page 19: Preskas Sesak Nafas Moneta

PEMERIKSAAN FISIK

Pada pemeriksaan fisik didapatkan perkusi redup, fremitus vokal menurun atau asimetris

bahkan menghilang, bising napas juga menurun atau hilang. Gerakan pernapasan menurun

atau asimetris, lenih rendah terjadi pada sisi paru yang mengalami efusi pleura. Pemeriksaan

fisik sangat terbantu oleh pemeriksaan radiologi yang memperlihatkan jelas frenikus kostalis

yang menghilang dan gambaran batas cairan melengkung.

LAPORAN KASUS 1

BAGIAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

RSUD BUDHI ASIH

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. H

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 23 februari 2011

Usia : 23 bulan

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Usman Harun No.2 Cawang

Identitas Orang Tua

Ayah

Nama : Tn. L

Usia : 31 tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : Jalan Usman Harun No.2 Cawang

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Penghasilan : Rp. 2.000.000,-

Ibu

Nama : Ny. I

Usia : 23 tahun

19

Page 20: Preskas Sesak Nafas Moneta

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : Jalan Usman Harun No.2 Cawang

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hubungan dengan orang tua : Anak kandung.

II. ANAMNESIS

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ny. I (ibu kandung pasien)

Lokasi : Bangsal lantai V

Tanggal / waktu : 24 Januari 2013

KELUHAN UTAMA

Sesak sejak 3 hari SMRS

KELUHAN TAMBAHAN

Batuk dan demam

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien laki-laki datang ke IGD RSUD Budhi Asih dibawa oleh ibunya dengan

keluhan sesak sejak 3 hari SMRS. Ibu os mengeluhkan anaknya sesak nafas yang dirasakan

secara tiba-tiba. Sesak nafas tidak disertai adanya suara nafas berbunyi atau mengorok. Ibu os

langsung membawa anaknya ke Rumah sakit, setelah diuap sesak berkurang. Nafsu makan os

berkurang, BAK dan BAB tidak adak ada keluhan. Riwayat asma disangkal oleh ibu pasien.

6 hari SMRS os terdapat batuk. Warna dahak tidak diketahui karena dahak sulit

dikeluarkan. Pasien juga terdapat demam. Demam naik turun, menurut ibu os panas

meningkat tidak menentu.

1 hari SMRS os tidak dapat tidur karena sesak yang semakin meningkat. Kemudian

ibu os membawa anaknya ke IGD RSUD Budhi Asih.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

20

Page 21: Preskas Sesak Nafas Moneta

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteria - Jantung -

Cacingan - Diare - Ginjal -

Demam

Berdarah- Kejang - Darah -

Demam

Thypoid- Kecelakaan - Radang paru -

Otitis - Morbili - Tuberkulosis -

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Kedua orangtua pasien tidak sedang menderita keluhan yang sama seperti pasien.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan -

Perawatan antenatalRutin kontrol ke bidan

1x/bulan, vaksin TT 2x

KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah bersalin

Penolong persalinan Bidan

Cara persalinan Spontan

Masa gestasi Cukup bulan

Keadaan bayi

Berat lahir : 3400 gram

Panjang lahir : 49 cm

Langsung menangis (+)

Kesan : Riwayat kehamilan dan persalinan normal, dalam keadaan baik

RIWAYAT PERKEMBANGAN:

Pertumbuhan gigi I : 8 bulan

Psikomotor

Tengkurap : 4 bulan

Duduk : 8 bulan

Berdiri : 9 bulan

Berjalan : 10 bulan

21

Page 22: Preskas Sesak Nafas Moneta

Bicara : 12 bulan

Kesan : Riwayat tumbuh kembang baik dan tidak ada keterlambatan psikomotor

RIWAYAT MAKANAN :

Umur

(bulan

)

ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

0 – 2 ASI - - -

2 – 4 ASI - - -

4 – 6 ASI + + -

6 – 8 PASI + + +

8 – 10 PASI + + +

10 – 12

a. Riwayat Imunisasi :

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )

BCG 0 bulan

DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6 bulan

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan

Campak Belum

Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan

Kesan: Riwayat imunisasi dasar pasien belum lengkap

RIWAYAT KELUARGA

a. corak reproduksi

No. Tanggal Jenis Hidup Lahir Abortus Mati Keterangan

22

Page 23: Preskas Sesak Nafas Moneta

lahir (umur) kelamin mati (sebab) kesehatan

1. 8 tahun Laki-laki √ - - - Sehat

2. 23 bulan Perempuan √ - - - Sakit

b. Riwayat Pernikahan

Ayah Ibu

Nama Tn. L Ny. I

Perkawinan ke- Satu Satu

Umur saat menikah 21 tahun 20 tahun

Pendidikan terakhir SMA SMP

Agama Islam Islam

Suku bangsa Jawa Jawa

Keadaan kesehatan Sehat Sehat

Kesan: kedua orang tua sehat

c. Riwayat Keluarga Orang Tua Pasien

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama, tidak ada riwayat

darah tinggi, kencing manis, asma, sakit jantung maupun penyakit sistemik lainnya

dalam keluarga.

d. Riwayat Anggota Keluarga Lain yang Serumah

Tidak ada anggota keluarga pasien yang lain yang tinggal serumah

RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN

Perumahan : Rumah Kontrakan

Keadaan rumah :

23

Page 24: Preskas Sesak Nafas Moneta

Pasien tinggal bersama kedua orang tua. Rumah terdiri dari dua kamar

tidur dan ruang tamu serta satu kamar mandi. Terdapat sebuah

ventilasi dan hanya terdapat dua buah jendela. Sumber air bersih dari

PAM. Air limbah rumah tangga disalurkan dengan baik dan

pembuangan sampah setiap harinya diangkut oleh petugas kebersihan.

Daerah lingkungan : Rumah terletak di daerah padat penduduk.

Kesimpulan keadaan lingkungan :

Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik

III.PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada tanggal 24 Januari 2013 pukul 13.00 WIB

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital

Tekanan Darah : -

Nadi : 160 x/menit, lemah, reguler, cukup

Suhu : 37,4°C

Pernapasan : 52 x/menit, teratur, tipe thorakal abdominal

Data Antropometri

Berat Badan : 8,5 kg

Tinggi Badan : 68 cm

Lingkar Kepala : 43 cm (normocephali)

Status Gizi

BB/U: (8,5 /8,6) x 100 %= 98 % Gizi baik

TB/U: (68/71) x 100 % = 98 % Tinggi Normal

BB/TB: (8,5/8,0) x 100 % = 106 % Gizi baik

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien baik

Kepala dan Leher

24

Page 25: Preskas Sesak Nafas Moneta

Kulit : Warna sawo matang, sianotis (-), ikterik (-)

Kepala : Normosefali, ubun-ubun besar belum menutup

Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : Pupil bulat isokor +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,

refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung +/+, sekret

-/-

Telinga : Normotia, liang telinga lapang, membran timpani sulit dinilai,

serumen +/+ minimal, refleks cahaya sulit dinilai

Mulut : simetris, oral higiene cukup baik, gigi geligi caries (-),

Bibir : simetris, sianosis (-), kering (-)

Lidah : Normoglosia, kotor (-), tremor (-)

Tonsil : sulit dinilai

Tenggorok : faring hiperemis (-)

Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar

Thoraks

Paru-paru

Inspeksi : bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, tipe abdominotorakal,

retraksi sela iga (+)

Palpasi : gerak nafas simetris, vocal fremitus kanan dan kiri sama

Perkusi : Sonor pada kedua hemithoraks

Auskultasi : Suara nafas vesikular, rhonki basah halus nyaring +/+, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba, thrill -

Perkusi : Redup

Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : Datar, eflouresensi (-)

Auskultasi : Bising usus (+) 3x/menit

Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen

Palpasi : Supel, tidak ada pembesaran hepar dan lien, nyeri tekan (-)

25

Page 26: Preskas Sesak Nafas Moneta

Genitalia : tanda-tanda radang (-), ulkus (-), sekret (-)

Anus : kemerahan (-)

Ekstremitas atas : simetris, akral hangat, atrofi (-), sianosis (-), gerakan involunter (-),

Refleks fisiologis (+), patologis (-)

Ekstremitas bawah : Akral hangat, atrofi (-), sianosis (-), gerakan involunter (-),

Refleks fisiologis (+), patologis (-)

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hasil pemeriksaan pada tanggal 25 Januari 2013 :

PEMERIKSAAN FOTO RONTGEN AP

o Cor : dalam batas normal

26

JENIS PEMERIKSAANHASIL

PEMERIKSAANNILAI NORMAL

Hematologi

Hemoglobin 12.0 g/dL 10,5 – 12,9 g/Dl

Hematokrit 36 % 35 - 43 %

Le u kosit 21.1 rb /uL 6 – 17.5 rb/uL

Trombosit 353 rb/uL 217 - 497 rb/uL

LED 15 mm/jam 0 – 10 mm/jam

Hitung Jenis

Basofil 1 % 0-1

Eosinofil 0 % 1-5

Netrofil batang 2 % 0-8

Netrofil Segmen 73 % 17-60

Limfosit 15 % 20-70

Monosit 10 % 1-11

KIMIA KLINIK

Glukosa Darah Sewaktu 66 mg/dl 50-80

ELEKTROLIT

Natrium 147 mmol/L 135-155 mmol/L

Kalium 3,9 mmol/L 3.6-5.5 mmol/L

Klorida 100 mmol/L 96-109 ol/L

Page 27: Preskas Sesak Nafas Moneta

o Pulmo : tampak infiltrate pada suprahiler kanan dan parakardial kanan

o Diafragma dan sinus normal

Kesan : Bronkopnemonia

V.RESUME

Seorang anak perempuan usia 9 bulan dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari SMRS.

Os juga terdapat demam. Demam naik turun, disertai batuk dengan dahak sulit dikeluarkan.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan dengan status gizi baik, suhu 37,4 C, nadi

160x/menit, pernafasan 52x/menit. Pada pemeriksaan hidung, nafas cuping hidung +, retraksi

sela iga (+), dan ronki basah halus nyaring +/+

Berdasarkan pemeriksaan darah, jumlah leukosit 21.1 ribu/uL, LED 15 mm/jam. Pada

pemeriksaan foto thorax didapatkan kesan bronkopnemonia

VI. DIAGNOSIS BANDING

- Bronchopneumonia

- Bronkiolitis

VII. DIAGNOSIS KERJA

Bronchopneumonia

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Pemeriksaan darah lengkap

Foto rontgen toraks

IX. TERAPI

Non medikamentosa

- Tirah baring

Medikamentosa

IVFD KaEn 1 B 3 cc/kgBB

Inj. Ampicilin 4x200mg

Salbutamol 3x0,5

Ambroxol 3x3,5 mg

CTM 3x0,6 mg

Paracetamol 2x70 mg( bila panas )

27

Page 28: Preskas Sesak Nafas Moneta

Oksigen 1 L/menit

X. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad sanasionam : ad bonam

FOLLOW UP

Tanggal S O A P

25/1/2013 -Demam

meningkat

-Batuk (+)

-Sesak (+)

- BAB 1x

konsistensi lunak

berwarna coklat

KU : TSS/CM

Suhu : 38,1 C

RR: 48x/menit

Nadi : 154x/menit

Kepala :

normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-,

Hidung : NCH +/+,

secret -/-

Leher : KGB dan

tiroid tidak teraba

membesar

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh+/+,

wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU + 3x/menit,

hepar lien tidak teraba

Bronkopnemonia -IVFD KaEn IB

3cc/kgBB/jam

-Inj. Ampisillin

4x200mg

-paracetamol 70 mg

-Salbutamol

3x0,5mg

-Ambroxol 3x3,5

mg

-CTM 3x0,6 mg

- oksigen 1L/menit

28

Page 29: Preskas Sesak Nafas Moneta

26/1/2013 -Demam menurun

-Batuk (+)

-Sesak berkurang

-BAB 1x

konsistensi lunak

membesar, timpani

Extremitas : akral

hangat (+)

KU : TSS/CM

Nadi : 124x/menit

Suhu : 37,3 C

RR : 40x/menit

Kepala :

normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-

Hidung : NCH -/-,

secret -/-

Leher : KGB dan

tiroid tidak teraba

membesar

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh+/+,wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU + 3x/menit,

hepar lien tidak teraba

membesar, timpani

Extremitas : akral

hangat

Laboratorium :

Hb : 11,3 g/dL

Lek : 7.6 rb/uL

Trom : 166 rb/uL

Ht : 36%

Bronkopnemonia -IVFD KaEn IB

3cc/kgBB/jam

-Inj. Ampisillin

4x200mg

-paracetamol

2x70mg

-Salbutamol

3x0,5mg

-Ambroxol 3x3,5

mg

-CTM 3x0,6mg

- oksigen 1 L/menit

29

Page 30: Preskas Sesak Nafas Moneta

27/1/2013 -demam turun

-Batuk berkurang

-Sesak berkurang

-sudah mau

makan

KU : TSS/CM

Nadi : 112x/menit,

regular, cukup

Suhu : 36,7 C

RR : 32x/menit

Kepala :normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-

Hidung : NCH -/-,

secret -/-

Leher : kgb dan tiroid

tidak teraba

membesar

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh+/+,wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU + 3x/menit,

hepar lien tidak teraba

membesar, timpani

Extremitas : akral

hangat

Laboratorium :

Hb : 11.5 g/dL

L : 6.9 rb/uL

Ht : 37 %

Tr : 263 rb/uL

Bronkopnemonia -IVFD KaEn IB

3cc/kgBB/jam

-Inj. Ampisillin

4x200mg

-Salbutamol

3x0,5mg

-Ambroxol 3x3,5

mg

-CTM 3x0,6 mg

- oksigen 1 L/menit

30

Page 31: Preskas Sesak Nafas Moneta

LAPORAN KASUS 2

BAGIAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

RSUD BUDHI ASIH

II. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. R

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 4 Mei 2012

Usia : 9 bulan

Jenis Kelamin : perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jln. Kafi I Jagakarsa RT2/6 No. 10

Identitas Orang Tua

Ayah

Nama : Tn. A

Usia : 32 tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : Jln. Kafi I Jagakarsa RT2/6 No. 10

Pekerjaan : Buruh

Penghasilan : Rp. 1.000.000/ bulan

Ibu

Nama : Ny. Z

Usia : 29 tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

Alamat : Jln. Kafi I Jagakarsa RT2/6 No. 10

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

31

Page 32: Preskas Sesak Nafas Moneta

Hubungan dengan orang tua : Anak kandung.

II. ANAMNESIS

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ny. Z (ibu kandung pasien)

Lokasi : Bangsal lantai V

Tanggal / waktu : 29 januari 2013

KELUHAN UTAMA

Sesak sejak 1 hari SMRS

KELUHAN TAMBAHAN

Demam, Batuk, pilek

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

3 hari SMRS, pasien batuk dan pilek. Menurut ibu pasien, pasien mulai batuk dan

pilek setelah mengalami musibah banjir. Pilek berwarna bening encer. Pasien juga batuk

berdahak, ibu pasien mengatakan bahwa dahaknya sulit dikeluarkan dan nafas pasien sering

berbunyi grok-grok. Selain keluhan diatas pasien juga demam, demam 1 hari SMRS dan pada

perabaan panas tinggi. Ibu pasien lalu membawa pasien ke puskesmas, diberi obat penurun

panas dan obat batuk, namun tidak membaik. Pasien muntah 1x, muntah berisi asi yang

diminum pasien. BAB dan BAK normal. Nafsu makan menurun, pasien tampak selalu

gelisah. Malam sebelum dibawa ke rumah sakit pasien juga tidak bisa tidur. Pasien menangis

semalaman.

Sejak 3 jam SMRS, pasien terlihat lebih sesak, ibu pasien mengatakan bibir pasien

sempat berwarna biru, pasien sangat rewel dan tidak bisa ditenangkan. Keluarga pasien lalu

membawa pasien ke IGD RSUD Budhi Asih.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteria - Jantung -

Cacingan - Diare - Ginjal -

32

Page 33: Preskas Sesak Nafas Moneta

Demam

Berdarah- Kejang - Darah -

Demam

Thypoid- Kecelakaan - Radang paru -

Otitis - Morbili 9 bulan Tuberkulosis -

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Kedua orangtua pasien tidak sedang menderita keluhan yang sama seperti pasien.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan -

Perawatan antenatalRutin kontrol ke bidan

1x/bulan, vaksin TT 2x

KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah bersalin

Penolong persalinan Bidan

Cara persalinan Spontan

Masa gestasi Cukup bulan

Keadaan bayi

Berat lahir : 3100 gram

Panjang lahir : 48 cm

Langsung menangis (+)

Kesan : Riwayat kehamilan dan persalinan normal, dalam keadaan baik

RIWAYAT PERKEMBANGAN:

Pertumbuhan gigi I : 9 bulan

Psikomotor

Tengkurap : 4 bulan

Duduk : 6 bulan

Berdiri : - bulan

Berjalan : - bulan

Bicara : - bulan

33

Page 34: Preskas Sesak Nafas Moneta

Kesan : Riwayat tumbuh kembang baik dan tidak ada keterlambatan psikomotor

RIWAYAT MAKANAN :

Umur

(bulan

)

ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

0 – 2 ASI - - -

2 – 4 ASI - - -

4 – 6 ASI + + -

6 – 8 ASI + + +

8 – 10 ASI + + +

10 – 12 ASI + + +

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah

Nasi/Pengganti 2x/hari, 1 piring

Sayur 1x/hari, ½ mangkok kecil

Daging -

Telur 2x/minggu, 1 butir

Ikan 2x/minggu, 1 potong kecil

Tahu 3x/minggu, 1 potong

Tempe 4x/minggu., 1 potong

Susu (merk/takaran) SGM, 3-4x/botol

Lain-lain Biskuit, buah

Kesulitan Makan : Tidak ada.

Kesimpulan : Pola makan pasien baik.

b. Riwayat Imunisasi :

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )

BCG 0 bulan

DPT / PT 2 bulan 4 bulan

34

Page 35: Preskas Sesak Nafas Moneta

Polio 0 bulan 2 bulan

Campak -

Hepatitis B 0 bulan 1 bulan

Kesan: Riwayat imunisasi dasar pasien lengkap, ulangan belum dilakukan.

RIWAYAT KELUARGA

c. corak reproduksi

No. Tanggal

lahir (umur)

Jenis

kelamin

Hidup Lahir

mati

Abortus Mati

(sebab)

Keterangan

kesehatan

1. 9 bulan Laki-laki √ - - - Sakit

d. Riwayat Pernikahan

Ayah Ibu

Nama Tn. A Ny. Z

Perkawinan ke- Satu Satu

Umur saat menikah 28 tahun 26 tahun

Pendidikan terakhir SMA SMK

Agama Islam Islam

Suku bangsa Jawa Sunda

Keadaan kesehatan Sehat Sehat

Kesan: kedua orang tua sehat

e. Riwayat Keluarga Orang Tua Pasien

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama, tidak ada riwayat

darah tinggi, kencing manis, asma, sakit jantung maupun penyakit sistemik lainnya

dalam keluarga.

f. Riwayat Anggota Keluarga Lain yang Serumah

Kakek, nenek, ayah dan ibu tidak ada yang mengalami keluhan yang sama. Nenek

pasien menderita kencing manis. Tidak ada riwayat asma, sakit jantung maupun

penyakit sistemik lainnya dalam keluarga

35

Page 36: Preskas Sesak Nafas Moneta

RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN

Perumahan : Rumah Kontrakan

Keadaan rumah :

Pasien kedua orang tua. Rumah terdiri dari 2 kamar tidur dan ruang

tamu serta satu kamar mandi. Terdapat sebuah ventilasi dan dua buah

jendela yang jarang dibersihkan. Sumber air bersih dari PAM.

Pembuangan sampah 2 hari sekali diangkut oleh petugas kebersihan.

Daerah lingkungan : Rumah terletak di daerah padat penduduk.

Kesimpulan keadaan lingkungan :

Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik

III.PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada tanggal 29 januari 2013 pukul 11.30 WIB

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital

Tekanan Darah : -

Nadi : 136 x/menit, lemah, reguler, cukup

Suhu : 38,4°C

Pernapasan : 48 x/menit, teratur, tipe thorakal abdominal

Data Antropometri

Berat Badan : 6 kg

Tinggi Badan : 63 cm

Lingkar Kepala : 41 cm (normocephali)

Status Gizi

BB/U: (6 /6,4) x 100 %= 93,75% Gizi baik

TB/U: 63/64) x 100 % = 98 % Tinggi Normal

BB/TB: (6/6,1) x 100 % = 98 % Gizi baik

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien baik

36

Page 37: Preskas Sesak Nafas Moneta

Kepala dan Leher

Kulit : Warna sawo matang, sianotis (-), ikterik (-)

Kepala : Normocephali, ubun-ubun besar sudah menutup

Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : Pupil bulat isokor +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,

refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung +/+, sekret

+/+ warna putih bening

Telinga : Normotia, liang telinga lapang, membran timpani sulit dinilai,

serumen -/-, refleks cahaya sulit dinilai

Mulut : simetris, oral higiene cukup baik, gigi geligi caries -, stomatitis (+)

Bibir : simetris, merah muda, pucat (-), sianosis (-), kering (+)

Lidah : Normoglosia, kotor (-), tremor (-)

Tonsil : T1-T1 tenang, hiperemis (-)

Tenggorok : faring hiperemis (-), uvula ditengah

Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar

Thoraks

Paru-paru

Inspeksi : bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, tipe abdominotorakal,

retraksi sela iga (+)

Palpasi : gerak nafas simetris, vocal fremitus kanan dan kiri sama

Perkusi : Sonor pada kedua hemithoraks

Auskultasi : Suara nafas vesikular, rhonki -/-, wheezing +/+, ekspirasi memanjang

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba, thrill -

Perkusi : Redup

Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : Datar, eflouresensi (-)

Auskultasi : Bising usus (+) 5x/menit

Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen

37

Page 38: Preskas Sesak Nafas Moneta

Palpasi : Supel, tidak ada pembesaran hepar dan lien, nyeri tekan (-)

Genitalia : tanda-tanda radang (-), ulkus (-), sekret (-)

Ekstremitas atas : simetris, akral hangat, atrofi (-), sianosis (-), gerakan involunter (-),

Refleks fisiologis (+), patologis (-)

Ekstremitas bawah : Akral hangat, atrofi (-), sianosis (-), gerakan involunter (-),

Refleks fisiologis (+), patologis (-)

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hasil pemeriksaan pada tanggal 30 januari 2013 :

PEMERIKSAAN FOTO RONTGEN AP

o Cor : dalam batas normal

38

JENIS PEMERIKSAANHASIL

PEMERIKSAANNILAI NORMAL

Hematologi

Hemoglobin 11 g/dL 10,8 – 12,8 g/dL

Hematokrit 33 % 31 - 43 %

Le u kosit 39.5 rb /uL 5.5 – 15.5 rb/uL

Trombosit 524 rb/uL 217 - 497 rb/uL

LED 45 mm/jam 0 – 10 mm/jam

Hitung Jenis

Basofil 1 % 0-1

Eosinofil 3 % 1-5

Netrofil batang 5 % 3-6

Netrofil Segmen 35 % 25-60

Limfosit 49 % 25-50

Monosit 15 % 1-6

KIMIA KLINIK

Glukosa Darah Sewaktu 135 mg/dl 52-98

ELEKTROLIT

Natrium 135 mmol/L 135-155 mmol/L

Kalium 5,5 mmol/L 3.6-5.5 mmol/L

Klorida 100mmol/L 98-109 mmol/L

Page 39: Preskas Sesak Nafas Moneta

o Pulmo : tampak Infiltrat pada supra hilus kanan

o Diafragma dan sinus normal

Kesan : Bronkiolitis

V.RESUME

Seorang anak perempuan usia 9 bulan dengan keluhan sesak sejak 1 hari SMRS.

Sebelumnya Os batuk dan pilek. Os juga terdapat demam yang tinggi mendadak dan nafas

pasien sering berbunyi grok-grok. Pasien juga sesak, bibir pasien sempat berwarna biru.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan dengan status gizi baik, suhu 38,4 C, nadi

136x/menit, pernafasan 48x/menit. Pada pemeriksaan hidung, secret +/+, nafas cuping hidung

+, retraksi sela iga (+), dan wheezing +/+

Berdasarkan pemeriksaan darah, jumlah leukosit 39.5 ribu/uL, LED 45 mm/jam. Pada

pemeriksaan foto thorax didapatkan kesan bronkiolitis

VI. DIAGNOSIS BANDING

- Bronkiolitis

- Asma bronchial

VII. DIAGNOSIS KERJA

Bronkiolitis

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Pemeriksaan darah lengkap

Rontgen thorax

Analisa gas darah

Kultur Sputum

IX. TERAPI

Non medikamentosa

- Tirah baring

Medikamentosa

IVFD KaEn 3B 3 cc/kgBB

Inj. Ceftriaxone 2x600mg drip (NaCl 0,9% 100 ml)

39

Page 40: Preskas Sesak Nafas Moneta

Ambroxol syr 3x1/2 cth

Paracetamol syr 4x1cth( bila panas )

X. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad sanasionam : ad bonam

FOLLOW UP

Tanggal S O A P

30/1/2013

31/1/2013

-Demam (+)

-Batuk berdahak

(+)

-Sesak (+)

-Pilek (+)

- BAB 1x

konsistensi padat

berwarna coklat

KU : TSS/CM

Suhu : 37,6 C

RR: 40x/menit

Nadi : 124x/menit

Kepala : normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-

Hidung : NCH +/+,

secret +/+

Mulut :bibir kering (+)

Leher : KGB dan

tiroid tidak teraba

membesar

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh-/-, wh+/+

, ekpirasi memanjang.

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU + 4x/menit,

- Bronkiolitis - IVFD KaEn 3B

3 cc/kgBB

-Inj.Ceftriaxone 2x1

-Paracetamol syr

4x1cth

40

Page 41: Preskas Sesak Nafas Moneta

1/2/2013

2/2/2013

-Demam menurun

-Batuk (+)

-Sesak (+)

-Pilek (+)

berwarna bening,

encer

-BAB (-)

-demam menurun

-Batuk (+)

NT (-), hepar lien

tidak teraba

membesar, timpani

Extremitas : akral

hangat (+)

KU : TSS/CM

Nadi : 120x/menit

Suhu : 36,6 C

RR : 44x/menit

Kepala : normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-

Hidung : NCH -/-,

secret +/+

Mulut :bibir kering (+)

Leher : KGB dan

tiroid tidak teraba

membesar

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh-/-, wh+/+

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU + 4x/menit,

hepar lien tidak teraba

membesar, timpani

Extremitas : akral

hangat

Laboratorium :

Hb : 11,2 g/dL

Lek : 9.0 rb/uL

KU : TSS/CM

Nadi : 120x/menit,

-bronkiolitis

-Bronkiolitis

- IVFD KaEn 3B 3

cc/kgBB

-Inj.Ceftriaxone 2x1

-Ambroxol syr

3x1/2 cth

- IVFD KaEn 3B 3

cc/kgBB

41

Page 42: Preskas Sesak Nafas Moneta

-pilek berkurang

-Sesak berkurang

- makan dan

minum baik

regular, cukup

Suhu : 36,4 C

RR : 32x/menit

Kepala : normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-,

Hidung : NCH -/-,

secret +/+ minimal

Leher : kgb dan tiroid

tidak teraba membesar

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh-/-, wh+/+

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU + 3x/menit,

hepar lien tidak teraba

membesar, timpani

Extremitas : akral

hangat

-Inj.Ceftriaxone

2x600mg drip (NaCl

0,9% 100 ml)

-Ambroxol syr

3x1/2 cth

- Borax gliserin

LAPORAN KASUS 3

BAGIAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

42

Page 43: Preskas Sesak Nafas Moneta

RSUD BUDHI ASIH

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. I

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 11 november 2011

Usia : 14 bulan

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jln. Sawo kecik II no 16

Identitas Orang Tua

Ayah

Nama : Tn. R

Usia : 50 tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : Jln. Sawo kecik II No 16

Pekerjaan : karyawan

Penghasilan : Rp. 2.200.000/ bulan

Ibu

Nama : Ny. I

Usia : 45 tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

Alamat : Jln. Sawo kecik II No. 16

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hubungan dengan orang tua : Anak kandung.

II. ANAMNESIS

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ny. I (ibu kandung pasien)

43

Page 44: Preskas Sesak Nafas Moneta

Lokasi : Bangsal lantai VI

Tanggal / waktu : 27 januari 2013

KELUHAN UTAMA

Sesak sejak 1 hari SMRS

KELUHAN TAMBAHAN

Batuk, pilek dan demam tinggi

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien laki-laki datang ke IGD RSUD Budhi Asih dibawa oleh ibunya dengan

keluhan sesak sejak 1 hari SMRS. Os juga batuk dengan dahak tidak dapat dikeluarkan.

Demam naik turun, mulai meningkat pada malam hari dan menurun pada pagi hari. Os

terdapat pilek dengan secret cair bening. Akhirnya ibu Os membawa ke klinik, dokter

memberikan obat puyer penurun panas, demam sempat menurun. Namun kembali demam

lagi.

1 hari SMRS batuk os semakin meningkat dan sesak nafas bertambah berat.

3 hari yang lalu os pulang paksa setelah sempat dirawat di RSUD Budhi Asih karena

radang paru, os dirawat selama 8 hari. Os mulai sakit pasca musibah banjir yang melanda

tempat os tinggal. Semenjak sakit nafsu makan menurun dan hanya minum susu sedikit, berat

badan menurun dari 11 kg menjadi 7,9 kg.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteria - Jantung -

Cacingan - Diare - Ginjal -

Demam

Berdarah- Kejang - Darah -

Demam

Thypoid- Kecelakaan - Radang paru -

Otitis - Morbili - Tuberkulosis -

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

44

Page 45: Preskas Sesak Nafas Moneta

Kedua orangtua pasien tidak sedang menderita keluhan yang sama seperti pasien.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan -

Perawatan antenatalRutin kontrol ke dokter

1x/bulan, vaksin TT 1x

KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah sakit

Penolong persalinan Dokter

Cara persalinan Spontan

Masa gestasi 9 bulan

Keadaan bayi

Berat lahir : 2800 gram

Panjang lahir : tidak ingat

Langsung menangis (+)

Kesan : Riwayat kehamilan dan persalinan normal, dalam keadaan baik

RIWAYAT PERKEMBANGAN:

Pertumbuhan gigi I : 9 bulan

Psikomotor

Tengkurap : 5 bulan

Duduk : b bulan

Berdiri : 12 bulan

Berjalan : 12 bulan

Bicara : - bulan

Kesan : Riwayat tumbuh kembang baik dan tidak ada keterlambatan psikomotor

RIWAYAT MAKANAN :

Umur

(bulan

)

ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

0 – 2 PASI - - -

45

Page 46: Preskas Sesak Nafas Moneta

2 – 4 PASI - - -

4 – 6 PASI + + -

6 – 8 PASI + + +

8 – 10 PASI + + +

10 – 12 PASI + + +

g. Riwayat Imunisasi :

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )

BCG 0 bulan

DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6 bulan

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan

Campak 9 bulan

Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan

Kesan: Riwayat imunisasi dasar pasien lengkap, ulangan belum dilakukan.

RIWAYAT KELUARGA

h. corak reproduksi

No. Tanggal

lahir (umur)

Jenis

kelamin

Hidup Lahir

mati

Abortus Mati

(sebab)

Keterangan

kesehatan

1. 24 tahun Perempuan √ - - - Sehat

2. 15 tahun perempuan √ - - - Sehat

3. 23 bulan Laki-laki √ - - - Sakit

i. Riwayat Pernikahan

Ayah Ibu

Nama Tn. R Ny. I

Perkawinan ke- Satu Satu

Umur saat menikah 25 tahun 22 tahun

Pendidikan terakhir SMA SMP

Agama Islam Islam

Suku bangsa Jawa Sunda

46

Page 47: Preskas Sesak Nafas Moneta

Keadaan kesehatan Sehat Sehat

Kesan: kedua orang tua sehat

j. Riwayat Keluarga Orang Tua Pasien

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama, tidak ada riwayat

darah tinggi, kencing manis, asma, sakit jantung maupun penyakit sistemik lainnya

dalam keluarga.

k. Riwayat Anggota Keluarga Lain yang Serumah

Tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal 1 rumah dengan pasien

RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN

Perumahan : Rumah Kontrakan

Keadaan rumah : Pasien tinggal bersama kedua orang tua. Rumah terdiri dari dua

kamar tidur dan ruang tamu serta satu kamar mandi. Terdapat sebuah

ventilasi dan dua buah jendela yang jarang dibersihkan. Sumber air

bersih dari PAM. Pembuangan sampah 2 hari sekali diangkut oleh

petugas kebersihan.

Daerah lingkungan : Rumah terletak di daerah padat penduduk.

Kesimpulan keadaan lingkungan :

Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik

III.PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada tanggal 27 januari 2013 pukul 14.00 WIB

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital

Tekanan Darah : -

Nadi : 148 x/menit, lemah, reguler, cukup

Suhu : 37,7°C

Pernapasan : 60 x/menit, teratur, tipe thorakal abdominal

47

Page 48: Preskas Sesak Nafas Moneta

Data Antropometri

Berat Badan : 7,9 kg

Tinggi Badan : 85 cm

Lingkar Kepala : 46 cm (normocephali)

Status Gizi

BB/U: (7,9/12,8) x 100 %= 61% Gizi buruk

TB/U: (85/87) x 100 % = 97 % Tinggi Normal

BB/TB: (7,9/12) x 100 % = 65% Gizi buruk

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien buruk

Kepala dan Leher

Kulit : Warna kuning langsat, sianotis (-), ikterik (-)

Kepala : Normocephali, ubun-ubun besar sudah menutup

Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : Pupil bulat isokor +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,

refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung +/+, sekret

-/-

Telinga : Normotia, liang telinga lapang, membran timpani sulit dinilai,

serumen -/-, refleks cahaya sulit dinilai

Mulut : simetris, oral higiene cukup baik, gigi geligi caries -

Bibir : simetris, merah muda, pucat (-), sianosis (-), kering (-)

Lidah : Normoglosia, kotor (-), tremor (-)

Tonsil : T1-T1 tenang, hiperemis (-)

Tenggorok : faring hiperemis (-), uvula ditengah

Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar

Thoraks

Paru-paru

Inspeksi : bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, tipe abdominotorakal,

retraksi sela iga (+)

48

Page 49: Preskas Sesak Nafas Moneta

Palpasi : gerak nafas simetris, vocal fremitus kanan dan kiri sama

Perkusi : Sonor pada kedua hemithorak

Auskultasi : Suara nafas vesikular, rhonki kasar +/+ pada kedua lapang paru,

wheezing -/-

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V 1 cm medial garis midclaviculari

sinistra, thrill -

Perkusi : Redup

Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : Distensi, eflouresensi (-)

Auskultasi : Bising usus (+) 3x/menit

Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen

Palpasi : Supel, tidak ada pembesaran hepar dan lien, nyeri tekan (-)

Genitalia : tanda-tanda radang (-), ulkus (-), sekret (-)

Anus : kemerahan (-)

Ekstremitas atas : simetris, akral hangat, atrofi (-), sianosis (-), gerakan involunter (-),

Refleks fisiologis (+), patologis (-)

Ekstremitas bawah : Akral hangat, atrofi (-), sianosis (-), gerakan involunter (-),

Refleks fisiologis (+), patologis (-)

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hasil pemeriksaan pada tanggal 29 Januari 2013 :

49

Page 50: Preskas Sesak Nafas Moneta

PEMERIKSAAN FOTO RONTGEN AP

o Cor : dalam batas normal

o Pulmo : tampak infiltrate pada seluruh lapang paru

o Diafragma dan sinus normal

Kesan : bronkopneumonia duplex

V.RESUME

Seorang anak laki-laki usia 14 bulan dengan keluhan sesak sejak 1 hari SMRS. Os

juga terdapat batuk dengan dahak tidak dapat dikeluarkan dan pilek. Demam naik turun.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan dengan status gizi kurang, suhu 37,7 C, nadi

148x/menit, pernafasan 60x/menit. Pada pemeriksaan hidung, nafas cuping hidung +, retraksi

sela iga (+), dan ronki +/+

Berdasarkan pemeriksaan darah, jumlah leukosit 21.4 ribu/uL. Pada pemeriksaan foto

thorax didapatkan kesan bronkopneumonia.

VI. DIAGNOSIS BANDING

- Bronkopneumonia duplex

- Tuberculosis paru

VII. DIAGNOSIS KERJA

Bronkopneumonia duplex

50

JENIS PEMERIKSAANHASIL

PEMERIKSAANNILAI NORMAL

Hematologi

Hemoglobin 9.1 g/dL 10,8 – 12,8 g/dL

Hematokrit 25 % 31 - 43 %

Le u kosit 21.4 rb /uL 5.5 – 15.5 rb/uL

Trombosit 473 rb/uL 217 - 497 rb/uL

KIMIA KLINIK

Glukosa Darah Sewaktu 92 mg/dl 52-98

ELEKTROLIT

Natrium 140 mmol/L 135-155 mmol/L

Kalium 4,7 mmol/L 3.6-5.5 mmol/L

Klorida 102 mmol/L 98-109 mmol/L

Page 51: Preskas Sesak Nafas Moneta

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Pemeriksaan darah lengkap

Analisa gas darah

IX. TERAPI

Non medikamentosa

- Tirah baring

Medikamentosa

O2 nasal 2 L/menit

IVFD KaEn 1B 3 cc/kgBB

Inj. cefotaxim 3x200 mg

Paracetamol 4x80 mg

Ambroxol 4mg + salbutamol 0,4 mg 3x1

X. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad sanasionam : ad bonam

FOLLOW UP

28/1/2013 -Demam (-)

-sesak (+)

-batuk (+)

KU : TSS/CM

Suhu : 37,2 C

RR: 42x/menit

Nadi : 144x/menit

Kepala :

normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-

Hidung : NCH -/-,

secret -/-

Leher : KGB dan

tiroid tidak teraba

Bronkopneumonia - IVFD KaEn 1B 3

cc/kgBB

-Inj. Cefotaxim 3x

200mg

-PCT 4x 80mg

-ambroxol 4mg

Salbutamol 0,4mg

3x1

51

Page 52: Preskas Sesak Nafas Moneta

29/1/2013 -Demam

menurun

-Batuk (+)

-Sesak (+)

-Pilek berkurang

membesar

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh+/+,

wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU +

3x/menit, NT (-),

hepar lien tidak

teraba membesar,

timpani

Extremitas : akral

hangat (+)

KU : TSS/CM

Nadi : 132x/menit

Suhu : 36,7 C

RR : 40x/menit

Kepala :

normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-

Hidung : NCH -/-,

secret -/-

Leher : KGB dan

tiroid tidak teraba

membesar

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh+/+,

wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

Bronkopneumonia - IVFD KaEn 1B 3

cc/kgBB

-Inj.Cefotaxime

3x200mg

-Ambroxol 4mg +

salbutamol 0,4 mg

3x1

Salbutamol 0,4 mg

52

Page 53: Preskas Sesak Nafas Moneta

30/1/2013 -demam menurun

-Batuk (+)

-pilek (-)

-Sesak berkurang

- makan dan

minum baik

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU +

3x/menit, hepar lien

tidak teraba

membesar, timpani

Extremitas : akral

hangat

KU : TSS/CM

Nadi : 128x/menit,

regular, cukup

Suhu : 36,4 C

RR : 32x/menit

Kepala :

normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-,

Hidung : NCH -/-,

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh+/+,

wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU + 3x/menit

Extremitas : akral

hangat

Bronkopneumonia

- IVFD KaEn 1B 3

cc/kgBB

-Inj.Cefotaxime

3x200mg

-Ambroxol 4mg +

salbutamol 0,4 mg

3x1

LAPORAN KASUS 4

BAGIAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

RSUD BUDHI ASIH

53

Page 54: Preskas Sesak Nafas Moneta

II. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. N

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 12 april 2009

Usia : 4 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jalan Panca Warga III No. 2

Identitas Orang Tua

Ayah

Nama : Tn. S

Usia : 30 tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : Jalan Panca Warga III No. 2

Pekerjaan : karyawan

Penghasilan : Rp. 1.500.000/ bulan

Ibu

Nama : Ny. S

Usia : 28 tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : jawa

Alamat : Jalan Panca Warga III No. 2

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hubungan dengan orang tua : Anak kandung.

II. ANAMNESIS

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ny. I (ibu kandung pasien)

Lokasi : Bangsal lantai VI

54

Page 55: Preskas Sesak Nafas Moneta

Tanggal / waktu : 22 januari 2013

KELUHAN UTAMA

Sesak sejak 1 hari SMRS

KELUHAN TAMBAHAN

Demam naik turun, batuk berdahak

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien laki-laki datang ke IGD RSUD Budhi Asih dibawa oleh ibunya dengan

keluhan sesak sejak 1 hari SMRS. Ibu os mengatakan suara nafas anakny berbunyi “ngik-

ngik”. Sesak kambuh tiap kali os batuk pilek. Demam naik turun.. Akhirnya ibu Os

membawa ke puskesmas, diberi obat puyer penurun panas, demam sempat menurun. Namun

kembali demam lagi. Os juga batuk dengan dahak tidak dapat dikeluarkan. Batuk berdahak

sejak 1 minggu SMRS, kadang os batuk sampai muntah. Nenek os menderita asma.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteria - Jantung -

Cacingan - Diare - Ginjal -

Demam

Berdarah- Kejang - Darah -

Demam

Thypoid- Kecelakaan - Radang paru -

Otitis - Morbili - Tuberkulosis -

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Kedua orangtua pasien tidak sedang menderita keluhan yang sama seperti pasien.

Nenek os penderita asma.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan -

Perawatan antenatal Rutin kontrol ke dokter

55

Page 56: Preskas Sesak Nafas Moneta

1x/bulan, vaksin TT 1x

KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah sakit

Penolong persalinan Dokter

Cara persalinan Spontan

Masa gestasi 9 bulan

Keadaan bayi

Berat lahir : 3000 gram

Panjang lahir : 50

Langsung menangis (+)

Kesan : Riwayat kehamilan dan persalinan normal, dalam keadaan baik

RIWAYAT PERKEMBANGAN:

Pertumbuhan gigi I : 8 bulan

Psikomotor

Tengkurap : 6 bulan

Duduk : 7 bulan

Berdiri : 16 bulan

Berjalan : 16 bulan

Bicara : 24 bulan

Kesan : Riwayat tumbuh kembang baik dan tidak ada keterlambatan psikomotor

RIWAYAT MAKANAN :

Umur

(bulan

)

ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

0 – 2 ASI - - -

2 – 4 ASI - - -

4 – 6 ASI - - -

6 – 8 ASI - + -

8 – 10 ASI + + +

10 – 12 ASI + + +

56

Page 57: Preskas Sesak Nafas Moneta

l. Riwayat Imunisasi :

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )

BCG 0 bulan

DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6 bulan

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan

Campak 9 bulan

Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan

Kesan: Riwayat imunisasi dasar pasien lengkap, ulangan belum dilakukan.

RIWAYAT KELUARGA

m. corak reproduksi

No. Tanggal

lahir (umur)

Jenis

kelamin

Hidup Lahir

mati

Abortus Mati

(sebab)

Keterangan

kesehatan

1. 4 tahun Laki- laki √ - - - Sakit

n. Riwayat Pernikahan

Ayah Ibu

Nama Tn. S Ny. S

Perkawinan ke- Satu Satu

Umur saat menikah 25 tahun 23 tahun

Pendidikan terakhir SMK SMA

Agama Islam Islam

Suku bangsa Jawa Jawa

Keadaan kesehatan Sehat Sehat

Kesan: kedua orang tua sehat

o. Riwayat Keluarga Orang Tua Pasien

57

Page 58: Preskas Sesak Nafas Moneta

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama, tidak ada riwayat

darah tinggi, kencing manis, asma, sakit jantung maupun penyakit sistemik lainnya

dalam keluarga.

p. Riwayat Anggota Keluarga Lain yang Serumah

Tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal 1 rumah dengan pasien

RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN

Perumahan : Rumah milik sendiri

Keadaan rumah : Pasien tinggal bersama kedua orang tua. Rumah terdiri dari dua

kamar tidur dan ruang tamu serta satu kamar mandi. Terdapat sebuah

ventilasi dan 3 jendela. Sumber air bersih dari PAM. Pembuangan

sampah 5 hari sekali diangkut oleh petugas kebersihan.

Daerah lingkungan : Rumah terletak di daerah padat penduduk.

Kesimpulan keadaan lingkungan :

Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik

III.PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada tanggal 22 januari 2013 pukul 14.00 WIB

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital

Tekanan Darah : 100/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit, reguler, cukup

Suhu : 38°C

Pernapasan : 40 x/menit, teratur, tipe thorakal abdominal

Data Antropometri

Berat Badan : 14 kg

Tinggi Badan : 100 cm

Lingkar Kepala : 48 cm (normocephali)

Status Gizi

58

Page 59: Preskas Sesak Nafas Moneta

BB/U: (14/17) x 100 %= 82% Gizi kurang

TB/U: (100/103) x 100 % = 97 % Tinggi Normal

BB/TB: (14/17) x 100 % = 82% Gizi kurang

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien kurang

Kepala dan Leher

Kulit : Warna kuning langsat, sianotis (-), ikterik (-)

Kepala : Normocephali

Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : Pupil bulat isokor +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,

refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-)

Telinga : Normotia, liang telinga lapang, membran timpani sulit dinilai,

serumen -/-, refleks cahaya sulit dinilai

Mulut : simetris, oral higiene cukup baik, gigi geligi caries -

Bibir : simetris, merah muda, pucat (-), sianosis (-), kering (-)

Lidah : Normoglosia, kotor (-), tremor (-)

Tonsil : T1-T1 tenang, hiperemis (-)

Tenggorok : faring hiperemis (-), uvula ditengah

Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar

Thoraks

Paru-paru

Inspeksi : bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, tipe abdominotorakal

Palpasi : gerak nafas simetris, vocal fremitus kanan dan kiri sama

Perkusi : Sonor pada kedua hemithorak

Auskultasi : Suara nafas vesikular, ekspirasi memanjang. rhonki kasar -/-, wheezing +/+

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V 1 cm medial garis midclaviculari

sinistra, thrill -

Perkusi : Redup

Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

59

Page 60: Preskas Sesak Nafas Moneta

Inspeksi : Distensi, eflouresensi (-)

Auskultasi : Bising usus (+) 3x/menit

Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen

Palpasi : Supel, tidak ada pembesaran hepar dan lien, nyeri tekan (-)

Genitalia : tanda-tanda radang (-), ulkus (-), sekret (-)

Ekstremitas atas : simetris, akral hangat, atrofi (-), sianosis (-), gerakan involunter (-),

patologis (-)

Ekstremitas bawah : Akral hangat, atrofi (-), sianosis (-), gerakan involunter (-),

patologis (-)

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hasil pemeriksaan pada tanggal 23 Januari 2013

V.RESUME

Seorang anak laki-laki usia tahun dengan keluhan sesak sejak 1 hari SMRS. Sesak

makin lama makin berat. Sesak kambuh tiap kali os batuk pilek. Os juga terdapat batuk

dengan dahak tidak dapat dikeluarkan. Demam naik turun.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan dengan status gizi kurang, suhu 38 C, nadi

84x/menit, pernafasan 40x/menit. Pada pemeriksaan, retraksi sela iga (+), wheezing +/+

Berdasarkan pemeriksaan darah, jumlah leukosit 3,6 ribu/uL.

VI. DIAGNOSIS BANDING

- Bronkopneumonia

- Asthma

VII. DIAGNOSIS KERJA

Asthma

60

JENIS PEMERIKSAANHASIL

PEMERIKSAANNILAI NORMAL

Hematologi

Hemoglobin 11.4 g/dL 10,8 – 12,8 g/dL

Hematokrit 34 % 31 - 43 %

Le u kosit 3,6 rb /uL 5.5 – 15.5 rb/uL

Trombosit 279 rb/uL 217 - 497 rb/uL

Page 61: Preskas Sesak Nafas Moneta

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Analisa gas darah

LED

Mantoux test

Rontgen thorax AP-Lateral

IX. TERAPI

Non medikamentosa

- Tirah baring

Medikamentosa

O2 nasal 2 L/menit

Inhalasi 2x = NaCl 0,9% + combivent

IVFD KaEn 1B 3 cc/kgBB

Ambroxol 3x1 cth

Paracetamol 4x1

Teofilin 25 mg + salbutamol 0,5 mg + metilprednisolon 3 mg = 3x1

X. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad sanasionam : dubia ad bonam

FOLLOW UP

24/1/2013 -Demam (-)

-sesak (+)

KU : TSS/CM

Suhu : 37,2 C

Asma -O2 nasal 2 L/menit

-Inhalasi 2x = NaCl

61

Page 62: Preskas Sesak Nafas Moneta

25/1/2013

-batuk (+)

-Demam semalam

-Batuk (+)

-Sesak berkurang

TD: 100/80 mmHg

RR: 38x/menit

Nadi : 80x/menit

Kepala : normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-

Hidung : NCH -/-,

secret -/-

Leher : KGB dan

tiroid tidak teraba

membesar

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh-/-, wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU + 3x/menit,

NT (-), hepar lien

tidak teraba

membesar, timpani

Extremitas : akral

hangat (+)

KU : TSS/CM

Nadi : 82x/menit

Suhu : 36,5 C

RR : 36x/menit

Kepala : normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-

Hidung : NCH -/-,

secret -/-

Leher : KGB dan

tiroid tidak teraba

membesar

Asma

0,9% + combivent

-IVFD KaEn 1B 3

cc/kgBB

-Ambroxol 3x1 cth

-Paracetamol 4x1

-Teofilin 25 mg +

salbutamol 0,5 mg +

metilprednisolon 3

mg = 3x1

-O2 nasal 2 L/menit

-Inhalasi 2x = NaCl

0,9% + combivent

-IVFD KaEn 1B 3

cc/kgBB

-Ambroxol 3x1 cth

-Paracetamol 4x1

-Teofilin 25 mg +

salbutamol 0,5 mg +

metilprednisolon 3

mg = 3x1

62

Page 63: Preskas Sesak Nafas Moneta

30/1/2013 -demam menurun

-Batuk (+)

-pilek (-)

-Sesak berkurang

- makan dan

minum baik

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh-/-, wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU + 3x/menit,

hepar lien tidak teraba

membesar, timpani

Extremitas : akral

hangat

KU : TSS/CM

Nadi : 128x/menit,

regular, cukup

Suhu : 36,4 C

RR : 32x/menit

Kepala : normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-,

Hidung : NCH -/-,

Paru : Suara nafas

vesikuler, rh+/+, wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

datar, BU + 3x/mnt

Asma

-Inhalasi 2x = NaCl

0,9% + combivent

-Ambroxol 3x1 cth

-Paracetamol 4x1

-Teofilin 25 mg +

salbutamol 0,5 mg +

metilprednisolon 3

mg = 3x1

LAPORAN KASUS 5

BAGIAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

RSUD BUDHI ASIH

III. IDENTITAS PASIEN

63

Page 64: Preskas Sesak Nafas Moneta

Nama : An. S

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 5 februari 2010

Usia : 3 tahun

Jenis Kelamin : perempuan

Agama : Islam

Alamat : KP Dukuh Jakarta

Identitas Orang Tua

Ayah

Nama : Tn. Z

Usia : 35 tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : KP Dukuh Jakarta

Pekerjaan : karyawan

Penghasilan : Rp. 3.000.000/ bulan

Ibu

Nama : Ny. O

Usia : 30 tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : jawa

Alamat : KP Dukuh Jakarta

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hubungan dengan orang tua : Anak kandung.

II. ANAMNESIS

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ny. O (ibu kandung pasien)

Lokasi : Bangsal lantai V

Tanggal / waktu : 26 januari 2013

KELUHAN UTAMA

64

Page 65: Preskas Sesak Nafas Moneta

Demam naik turun sejak 4 hari smrs

KELUHAN TAMBAHAN

Setelah perawatan hari 1 os sesak

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien perempuan datang ke IGD RSUD Budhi Asih dibawa oleh ibunya dengan

keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam pada perabaan tidak terlalu tinggi, suhu

meningkat pada malam hari, teraba hangat pada siang hari. Ibu os member obat sirup penurun

panas, panas tidak turun, dibawa ke RSUD Budhi asih. Perawatan hari pertama os mulai

terlihat sesak dan batuk- batuk kering dan muntah saat batuk. Os merasa lebih nyaman jika

tempat tidur ditinggikan. Os belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteria - Jantung -

Cacingan - Diare - Ginjal -

Demam

Berdarah- Kejang - Darah -

Demam

Thypoid- Kecelakaan - Radang paru -

Otitis - Morbili - Tuberkulosis -

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Kedua orangtua pasien tidak sedang menderita keluhan yang sama seperti pasien.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan -

Perawatan antenatalRutin kontrol ke dokter

1x/bulan

KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah sakit

Penolong persalinan Dokter

Cara persalinan Operasi SC a/I riwayat SC

65

Page 66: Preskas Sesak Nafas Moneta

Masa gestasi 9 bulan

Keadaan bayi

Berat lahir : 3500 gram

Panjang lahir : 50 cm

Langsung menangis (+)

Kesan : Riwayat kehamilan dan persalinan normal, dalam keadaan baik

RIWAYAT PERKEMBANGAN:

Pertumbuhan gigi I : 9 bulan

Psikomotor

Tengkurap : 6 bulan

Duduk : 7 bulan

Berdiri : 12 bulan

Berjalan : 12 bulan

Bicara : 17 bulan

Kesan : Riwayat tumbuh kembang baik dan tidak ada keterlambatan psikomotor

RIWAYAT MAKANAN :

Umur

(bulan

)

ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

0 – 2 ASI - - -

2 – 4 ASI - - -

4 – 6 ASI - - -

6 – 8 ASI - - -

8 – 10 ASI - - -

10 – 12 ASI - - -

q. Riwayat Imunisasi :

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )

BCG 0 bulan

DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6 bulan

66

Page 67: Preskas Sesak Nafas Moneta

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan

Campak 9 bulan

Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan

Kesan: Riwayat imunisasi dasar pasien lengkap, ulangan belum dilakukan.

RIWAYAT KELUARGA

r. corak reproduksi

No. Tanggal

lahir (umur)

Jenis

kelamin

Hidup Lahir

mati

Abortus Mati

(sebab)

Keterangan

kesehatan

1. 12 tahun Laki- laki √ - - - Sehat

2. 3 tahun perempuan √ - - - Sakit

s. Riwayat Pernikahan

Ayah Ibu

Nama Tn. Z Ny. O

Perkawinan ke- Satu Satu

Umur saat menikah 25 tahun 23 tahun

Pendidikan terakhir Sarjana SMA

Agama Islam Islam

Suku bangsa Jawa Jawa

Keadaan kesehatan Sehat Sehat

Kesan: kedua orang tua sehat

t. Riwayat Keluarga Orang Tua Pasien

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama, tidak ada riwayat

darah tinggi, kencing manis, asma, sakit jantung maupun penyakit sistemik lainnya

dalam keluarga.

u. Riwayat Anggota Keluarga Lain yang Serumah

Tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal 1 rumah dengan pasien

RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN

Perumahan : Rumah milik sendiri

67

Page 68: Preskas Sesak Nafas Moneta

Keadaan rumah : Pasien tinggal bersama kedua orang tua. Rumah terdiri dari tiga

kamar tidur dan ruang tamu serta satu kamar mandi. Terdapat sebuah

ventilasi dan 4 jendela. Sumber air bersih dari PAM. Pembuangan

sampah 3 hari sekali diangkut oleh petugas kebersihan.

Daerah lingkungan : Rumah terletak di daerah padat penduduk.

Kesimpulan keadaan lingkungan :

Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien cukup baik

III.PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada tanggal 26 januari 2013 pukul 14.00 WIB

Keadaan Umum : Tampak sakit berat

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital

Tekanan Darah : 90/60 mmHg

Nadi : 80 x/menit, reguler, lemah

Suhu : 37,8°C

Pernapasan : 48 x/menit, teratur, tipe thorakal abdominal

Data Antropometri

Berat Badan : 12 kg

Tinggi Badan : 93 cm

Lingkar Kepala : 48 cm (normocephali)

Status Gizi

BB/U: (12/12) x 100 %= 100% Gizi baik

TB/U: (93/87) x 100 % = 106 % Tinggi Normal

BB/TB: (12/13) x 100 % = 92% Gizi baik

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien baik

Kepala dan Leher

Kulit : Warna kuning langsat, sianotis (-), ikterik (-)

Kepala : Normocephali

Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

68

Page 69: Preskas Sesak Nafas Moneta

Mata : Pupil bulat isokor +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,

refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-)

Telinga :Normotia, liang telinga lapang, membran timpani sulit dinilai,

serumen -/-, refleks cahaya sulit dinilai

Mulut : simetris, oral higiene cukup baik, gigi geligi caries -

Bibir : simetris, merah muda, pucat (-), sianosis (-), kering (+)

Lidah : Normoglosia, kotor (-), tremor (-)

Tonsil : T1-T1 tenang, hiperemis (-)

Tenggorok : faring hiperemis (-), uvula ditengah

Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar

Thoraks

Paru-paru

Inspeksi : bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, tipe abdominotorakal

Palpasi : gerak nafas simetris, vocal fremitus kanan dan kiri menurun

Perkusi : redup pada kedua basal paru

Auskultasi : Suara nafas vesikular, rhonki halus +/+, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V 1 cm medial garis midclaviculari

sinistra, thrill -

Perkusi : Redup

Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : Distensi (+), eflouresensi (-)

Auskultasi : Bising usus (+) 1x/menit

Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen

Palpasi : tegang, hepar dan lien sulit dinilai, shifting dullness (+)

Genitalia : tanda-tanda radang (-), ulkus (-), sekret (-)

Ekstremitas atas : simetris, akral hangat, atrofi (-), sianosis (-), gerakan involunter (-),

patologis (-)

Ekstremitas bawah : Akral hangat, atrofi (-), sianosis (-), gerakan involunter (-),

patologis (-)

69

Page 70: Preskas Sesak Nafas Moneta

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hasil pemeriksaan pada tanggal 27 Januari 2013

V.RESUME

Seorang anak perempuan usia 3 tahun dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS.

sesak sejak 1 hari perawatan di RS. Sesak makin lama makin berat. Os juga terdapat batuk

dengan dahak tidak dapat dikeluarkan. Demam naik turun. Os batuk batuk dan lebih nyaman

jika duduk.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan dengan status gizi baik, suhu 37,7C, nadi

80x/menit, pernafasan 48x/menit. Pada pemeriksaan, retraksi sela iga (+), ronki halus di basal

paru +/+

Berdasarkan pemeriksaan darah, jumlah leukosit 5,2 ribu/uL, HB 16,5 g/dl, HT 49%,

21 ribu/uL.

VI. DIAGNOSIS BANDING

- Dengue shock syndrome dengan efusi pleura

- Viral infection

VII. DIAGNOSIS KERJA

Dengue shock syndrome dengan efusi pleura

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Pemeriksaan darah serial

Rontgen thorax AP-Lateral

IX. TERAPI

Non medikamentosa

70

JENIS PEMERIKSAANHASIL

PEMERIKSAANNILAI NORMAL

Hematologi

Hemoglobin 16.5 g/dL 10,8 – 12,8 g/dL

Hematokrit 49 % 31 - 43 %

Le u kosit 5,2 rb /uL 5.5 – 15.5 rb/uL

Trombosit 21 rb/uL 217 - 497 rb/uL

Page 71: Preskas Sesak Nafas Moneta

- Tirah baring

- Puasa

- Observasi tanda- tanda vital jika sesak pro ICU

Medikamentosa

O2 nasal 6 L/menit

IVFD KaEn 3A 3 cc/kgBB

Aminofusin 250 cc/ hari

Inj cefotaxim 3x300mg

Inj. OMZ 1x20mg

X. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad sanasionam : ad bonam

FOLLOW UP

27/1/2013 -Demam (-)

-sesak (+)

-batuk (+)

KU : TSS/CM

Suhu : 37,2 C

TD: 90/60 mmHg

RR: 48x/menit

Nadi : 112x/menit

Kepala : normocephali

DHF + efusi

pleura

-O2 nasal 6 L/mnit

-IVFD KaEn 3A 3

cc/kgBB

-Aminofusin 250 cc/

hari

-Inj cefotaxim

71

Page 72: Preskas Sesak Nafas Moneta

28/1/2013 -Demam (-)

-Batuk (+)

-Sesak (+)

Mata : CA-/-, SI -/-

Hidung : NCH -/-,

Paru : Suara nafas

vesikuler menurun,

rh+/+, wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

buncit, BU +

1x/menit, NT (-),

shifting dullness +

Extremitas : akral

hangat (+)

KU : TSS/CM

Nadi : 120x/menit

Suhu : 36,5 C

RR : 50x/menit

Kepala : normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-

Hidung : NCH -/-,

secret -/-

Paru : Suara nafas

vesikuler menurun,

rh+/+, wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

DHF + efusi

pleura

3x300mg

-Inj. OMZ 1x20mg

-O2 nasal 6 L/mnit

-IVFD KaEn 3A 3

cc/kgBB

-Aminofusin 250 cc/

hari

-Inj cefotaxim

3x300mg

-Inj. OMZ 1x20mg

72

Page 73: Preskas Sesak Nafas Moneta

30/1/2013 -demam menurun

-Batuk (+)

-Sesak berkurang

buncit, BU +

3x/menit, shifting

dullness (+)

Extremitas : akral

hangat

KU : TSS/CM

Nadi : 120x/menit,

regular, cukup

Suhu : 37 C

RR : 42x/menit

Kepala : normocephali

Mata : CA-/-, SI -/-,

Hidung : NCH -/-,

Paru : Suara nafas

vesikuler menurun,

rh-/-, wh-/-

Jantung : BJ I-II

regular, murmur (-),

gallop (-)

Abdomen : supel,

cembung, BU +

3x/mnt

DHF + efusi

Pleura

-O2 nasal 2 L/mnit

-IVFD KaEn 3A 3

cc/kgBB

-Aminofusin 250 cc/

hari

-Inj cefotaxim

3x300mg

-Inj. OMZ 1x20mg

DAFTAR PUSTAKA

1. Said M. Pneumonia. In: Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB. Buku Ajar

Respirologi Anak. 1st ed. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2008. H. 350-65.

2. Jr william w.hay, Levin myron j, sondheimer judith m, Deterding robin

R.Lange current diagnosis and treatment in pediatric.United states of america:

The McGraw-Hill companies;2007.

3. Bartlett, JG, Sexton, DJ, Thorner, AR, Aspiration Pneumonia In Adult.

UpToDate For Patients 2009 ( http://www.uptodate.com/, 24 september 2012

73

Page 74: Preskas Sesak Nafas Moneta

4. Swaminathan, A. Naderi S. Pneumonia aspiration.

(http://emedicine.medscape.com/article/954506 .accessed on 24 september

2012

5. IDAI. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta : 79-

83

6. Advani N. Penatalaksanaan Gagal Jantung pada anak. Updates in pediatric

emergencies. Jakarta: balai penerbit FKUI; 2002. H. 87-94

7. http://www.scribd.com/doc/33659310/Askep-Bronkopneumonia-Pada-Anak-

Roy. Accessed on 16 september 2012

8. Louden Mark. Pediatric, bronchiolitis. (http://www.emedicine.medscape.com)

9. Sherwood L. Sistem Pernafasan. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi

ke 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001.

10. http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?page=Bronkopneumonia.accessed

on 15 januari 2011.

11. Sherwood L. Sistem Pernafasan. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi

ke 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001.

12. Reinhard V. Putz, Reinhard Pabst. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Jilid 2.

Edisi ke 21. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2000.

13. Prescilla MP, MD. Pediatric, Guillan Bare Syndrome. Available at:

http://emedicine.medscape.com/article/964132-overview. Accessed on :

September 12, 2012.

14. Arvin ann, Kliegman Robert, Behrman waldo. Nelson Ilmu kesehatan

anak.EGC.Jakarta.2000.

74