Presentation1 REFERAT

download Presentation1 REFERAT

of 17

description

baik

Transcript of Presentation1 REFERAT

Slide 1

BAGIAN ILMU PENYAKIT TELINGA, HIDUNG TENGGOROKANREFERATFAKULTAS KEDOKTERAN NOVEMBER 2014UNIVERSITAS PATTIMURA

SINUSITIS MAKSILA DENTOGEN

Disusun oleh:Rahel Laritmas (2008-83-022)

Pembimbing:dr. Rodrigo Limmon, Sp. THT-KL, MARS

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON2014

PENDAHULUANSinusitis peradangan pada satu atau lebih mukosa sinus paranasalPenyakit sinusitis Penyumbatan daerah kompleks osteomeatal (KOM)Infeksi obstruksi mekanis atau alergi, dan oleh karena penyebaran infeksi gigiANATOMI SINUS PARANASALSecara embrionik sinus paranasal brsl dari invaginasi mukosa rongga hidungPerkembangannya mulai pada fetus usia 3-4 bulan Kecuali: sinus sfenoid dan sinus frontalSinus maksila dan sinus etmoid telah ada saat bayi lahirSinus frontal: berkembang dari sinus etmoid anterior pada anak < 8 thnPneumatisasi sinus sphenoid di mulai pada usia 8-10 thn dan berasal dari bgn posterior-superior rongga hidung

Lanjutan Sinus maksila sinus paranasal yang terbesar. Saat lahir bervolume 6-8ml berkembang 15 mlBentuk piramid. Batas-batas sinus maksilaDinding anterior : fosa kanina/permukaan fasial os maksilaDinding posterior: permukaan infra-temporal maksilaDinding medial: dinding lateral hidungDinding superior: dasar orbitaDinding inferior :prosesus alveolaris dan palatum

Dari segi klinikDasar sinus maksila berdekatan dengan akar gigi rahang atas yaitu premolar (P1 dan P2), molar (M1 dan M2), kadang-kadang gigi taringSinusitis maksila dapat menimbulkan komplikasi orbita.

Kompleks Osteo-Meatal (KOM)

ETIOLOGI Penjalaran infeksi gigi Prosedur ekstraksi gigiPenjalaran penyakit periodontalTraumaAdanya benda asingOsteomielitis akut dan kronis pada maksilakista dentogen yang seringkali meluas ke sinus maksiladeviasi septum nasi, polip serta neoplasma atau tumor dapat menyebabkan obstruksi ostium yang memicu sinusitis

PATOFISIOLOGIBila terjadi obstruksi dari ostiumMenyebabkan terjadinya hipooksigenasi Menyebabkan fungsi silia berkurang Dengan fungsi silia yang kurang baikMenyebabkan retensi mukus yang kurang baik pada sinusBila terjadi edema di kompleks osteometal mukosa yang letaknya berhadapan bertemusilia tidak dapat bergerakterjadi gangguan drainase dan ventilasi di dalam sinus produksi mukosa makin kental (baik untuk bertumbuhnya bakteri).

Sinusitis dentogen dapat terjadi melalui 2 cara adalahInfeksi gigi kronis jaringan granulasi di dalam mukosa sinus maksila menghambat gerakan silia ke arah ostium menghalangi drainase sinusKuman dapat menyebar secara hematogen atau limfogen

Gejala klinisRiwayat gejala sesuai dengan 2 kriteria mayor dan 1 kriteria mayor ditambah 2 kriteria minor dari kumpulan gejala dan tanda menurut International Consesnsus on Sinus Disease, tahun 1993 dan 2004. PenderitaGejala dan tandaDewasa dan anakMayorMinorKongesti hidung atau sumbatan, Sekret hidung post nasal purulen, Rasa nyeri tekanan penuh di wajah, Gangguan penghidu (hiposmia, anosmia), demamDemamSakit kepalaNapas berbauFatiqueBatukSakit gigiHidung berbau

DIAGNOSIS Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjangAnamnesisPemeriksaan fisikinspeksi: pembengkakan pada muka, pada pipi sampai ke kelopak mata bawahPalpasi: nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketuk pada gigiTransluminasi: adanya perbedaan sinus kanan dan kiri. Yang sakit akan tampak lebih gelapPemeriksaan PenunjangPemeriksaan radiologiCT- scanPemeriksaan mikrobiologi

DIAGNOSIS BANDINGKista yang terbentuk dari mukosa sinus termasuk pseudokista, mukokel, dan yang paling sering kista retensiTumor-tumor jinak atau lesi seperti tumor dapat menyebabkan penyimpangan, ekspansi atau erosi dinding sinus. Tumor ganasPENATALAKSANAANPrinsip penatalaksanaan sinusitis dentogenAtasi masalah gigiPenderita dengan sinusitis akut yang diserta demam dan kelemahan sebaiknya beristirahat ditempat tidur. Diusahakan agar kamar tidur mempunyai suhu dan kelembaban udara tetapKonservatif, diberikan obat-obatan antibiotik, dekongestan, antihistamin, kortikosteroid dan irigasi sinusOperatif. Beberapa macam tindakan bedah sinus yaitu antrostomi meatus inferior Caldwell-Lue, etmoidektomi intra dan ekstra nasal, trepanasi sinus frontal, dan bedah sinus endoskopik fungsional

KOMPLIKASIKelainan yang dapat timbul ialah edema palpebra, selulitis orbita, abses subperiostal, abses orbita dan selanjutnya dapat terjadi thrombosis sinus kavernosus. Komplikasi lain adalah infeksi orbital menyebabkan mata tidak dapat digerakkan serta kebutaan karena tekanan pada nervus optikus.PROGNOSISPrognosis sangat tergantungan kepada tindakan pengobatan yang dilakukan dan komplikasi penyakit. Jika drainase sinus membaik dengan terapi antibiotik atau terapi operatif maka pasien mempunyai prognosis yang baikTERIMA KASIH