Presentation1 refrat

download Presentation1 refrat

of 27

Transcript of Presentation1 refrat

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    1/27

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    2/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.LATAR BELAKANG

    Intra Uterine Device (IUD) adalah alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim. Dimana AKDR terdiri dari bermacam-macam bentuk, terdiri dari plastik (polietiline), ada

    yang di lilit tembaga (Cu), ada pula yang tidak. Tetapi ada pula yang di lilit tembaga

    bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon

    progesterone.Intra Uterine Device (IUD) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan

    dalam rahim sebagai pencegah kehamilan. Cara kerjanya sebagai benda asing dalam

    rahim dapat menimbulkan reaksi peradangan setempat. Tembaga yang terdapat di dalamIUD mempengaruhi reaksi biokimia dalam rahim yang menyebabkan disfungsi sperma

    sehingga tidak mampu melakukan pembuahan. Intra uterine device (IUD) relatif aman dan

    efektif dalam mencegah kehamilan.diperkirakan lebih dari 100 juta wanita yang memakai

    AKDR, hampir 40%-nya terdapat di Cina. Sebaliknya, hanya 6 % di Negara maju dan 0.5

    % di sub-sahara Afrika.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    3/27

    Di Indonesia pemakai AKDR 22.6 % dari semua pemakai metoda

    kontrasepsi.Di seluruh dunia, IUD adalah Bentuk yang paling populer kontrasepsi

    reversibel, digunakan oleh lebih dari 160 juta wanita. Amerika Utara memiliki

    tingkat penggunaan secara signifikan lebih rendah pada 1,5% dibandingkan

    dengan daerah geografis lainnya yang serupa status sosial ekonomi dan

    kesehatan seperti Australia dan Selandia Baru (5,2%), Eropa dan bekas Uni

    Soviet (7,2%) dan Skandinavia (18,2%) .

    Di Indonesia pemakai AKDR sekitar 4.024.273 (22,6%) dari semua

    pemakai metode kontrasepsi.

    Infeksi saluran reproduksi (ISR) merupakan masalah kesehatan

    masyarakat yang serius tetapi tersembunyi. ISR pada perempuan biasanya

    lebih serius dan sulit didiagnosis

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    4/27

    karena umumnya tidak menunjukkan gejala (asimtomatik). Dampak dari

    ISR mulai darikemandulan, kehamilan ektopik (di luar kandungan), nyerikronis pada panggul, keguguran, meningkatkan risiko tertular HIV, hingga

    kematian.

    Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) adalah salah satu masalah utama yang

    terkait dengan penggunaan IUD.Pemakai AKDR di Kabupaten Tuban tahun

    2005 sebesar 28.898 orang dan mengalami penurunan pada tahun 2006 sekitar10% menjadi 25.635 orang yang merupakan akseptor aktif. Dari jumlah

    keseluruhan akseptor terdapat 282 kasus efek samping yang dialami oleh

    akseptor AKDR terdiri dari spooting 18%, amenorhoe 10,2%, nyeri perut

    34,39%, perubahan libido 3,19%, efek samping erosi porsio yaitu 35,1%(Data

    kasus efek samping Kabupaten Tuban).

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    5/27

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi IUD

    Intra Uterine Device (IUD) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan

    dalam rahim sebagai pencegah kehamilan. Cara kerjanya sebagai benda asing

    dalam rahim dapat menimbulkan reaksi peradangan setempat. Tembaga yang

    terdapat di dalam IUD mempengaruhi reaksi biokimia dalam rahim yangmenyebabkan disfungsi sperma sehingga tidak mampu melakukan pembuahan.

    Intra uterine device (IUD) relatif aman dan efektif dalam mencegah kehamilan.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    6/27

    Intra Uterine device (IUD) adalah alat kecil berbentuk T terbuat dari plastik

    dengan bagian bawahnya terdapat tali halus yang juga terbuat dari plastik. Sesuaidengan namanya IUD dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan.

    Pemasangan bisa dengan rawat jalan dan biasanya akan tetap terus berada dalam

    rahim sampai dikeluarkan lagi. IUD mencegah sperma tidak bertemu dengan sel

    telur dengan cara merubah lapisan dalam rahim menjadi sulit ditempuh oleh

    sperma.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    7/27

    2.1.1 JENIS-JENIS IUD

    Jenis IUD antara lain adalah :

    1. Copper-T

    http://utehlela.blogspot.com/2012/11/kontrasepis-spiral-iud.html
  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    8/27

    2. Copper-7

    http://utehlela.blogspot.com/2012/11/kontrasepis-spiral-iud.html
  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    9/27

    3.Multi load

    http://utehlela.blogspot.com/2012/11/kontrasepis-spiral-iud.html
  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    10/27

    1.Lippes loop

    http://utehlela.blogspot.com/2012/11/kontrasepis-spiral-iud.html
  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    11/27

    2.1.2 MEKANISME KERJA IUD

    Mekanisme kerja IUD menimbulkan reaksi radang di endometrium, disertai

    peningkatan produksi prostaglandin dan infiltrasi leukosit. Reaksi ini

    ditingkatakan oleh tembaga, yang mempengaruhi enzim-enzim di endometrium,

    metabolisme glikogen, dan penyerapan estrogen serta menghambat transportsi

    sperma. Pada pemakai IUD yang mengandung tembaga, jumlah spermatozoa

    yang mencapai saliran genetalia atas berkurang. Perubahan cairan uterus dan tuba

    mengganggu viabilitas gamet, baik sperma atau ovum yang diambil dari pemakai

    IUD yang mengandung tembaga memeperlihatkan degerasi mencolok.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    12/27

    Pengawasan hormon secara dini memperlihatkan bahwa tidak terjadi kehamilanpada pemakai IUD modern yang mengandung tembaga. Dengan demikian,

    pencegahan implantasi bukan merupakan mekanisme kerja terpenting kecuali

    apabila IUD yang mengandung tembaga digunakan untuk kontrasepsi pasca

    coitus. LNG-IUS menginduksi atrofi dan produksi mukus serviks antagonis, yang

    akan meningkatkan efektifitasnya.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    13/27

    KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN IUD

    A.KEUNTUNGAN

    1.IUD dapat efektif segera setelah pemasangan.

    2.Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-308A dan tidak perludiganti).

    3.Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.

    4.Tidak mempengaruhi hubungan seksual.

    5.Meningkatkan kenyamanan seksual, karena tidak perlu takut hamil.

    6.Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A).

    7.Tidak mempengaruhi kualitas ASI.

    8.Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak

    ada infeksi).

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    14/27

    1.Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir).

    2.Tidak ada interaksi dengan obat-obat.

    3.Membantu mencegah kehamilan ektopik (Handayani:2010).

    4.AKDR modern bersifat efektif dan bekerja lama, sementara AKDR tembaga

    harganya sangat murah. Alat ini menghasilkan kontrsepsi sampai 10 tahun sehingga

    sangat efisien dari segi biaya (Anna dan Ailsa:2006).

    5.LNG-IUS memiliki manfaat tambahan selain kontrasepsi dan semakin sering

    digunakan untuk penatalaksanaan masalah-masalah ginekologis (Sturridge dan

    Guilebaud: 1997). Alat ini mengurangi secara nyata jumlah darah menstruasi dan

    dismenore serta dapat bermanfaat dalam terapi menorargia (Anderson dan Rybo:1990). Namun bercak darah yang berulang sering mendahuluinya oligomenore,

    terutama selama 3 bulan pertama pemakaian (Anna dan Ailsa, 2006)

    6.AKDR umumnya sangat mudah dikeluarkan dan pemulihan kesuburan

    berlangsung cepat (angka konsepsi 78-88% setelah 12 bulan dan 92-97% pada 3

    tahun setelah pengeluaran). Kesuburan cepat pulih setelah pengeluaran LNG-IUS(Anna dan Ailsa, 2006).

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    15/27

    . KERUGIAN

    1.Efek samping yang umum terjadi: a.Perubahan siklus haid (umumnya pada 3

    bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan). b.Haid lebih lama dan

    banyak. c.Perdarahan (spotting) antar menstruasi. d.Saat haid lebih sakit

    (disminorea).2.Komplikasi lain: a.Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah

    pemasangan. b.Perdarahan hebat diwaktu haid atau diantaranya dapat

    memungkinkan penyebab anemia. c.Perforasi dinding uterus (sangat jarang

    apabila pemasangannya benar).

    3.Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.4.Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang

    sering berganti pasangan.

    5.Penyakit radang panggul dapat terjadi setelah wanita dengan IMS memakai

    AKDR. PRP dapat memicu infertilitas.

    6.Prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasanganAKDR. Seringkali perempuan takut selama pemasangan.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    16/27

    1.Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan

    AKDR. Biasanya menghilang selama 1-2 hari.2.Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan terlatih

    yang harus melepas AKDR.

    3.Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR

    dipasang sesudah melahirkan).

    4.Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untukmencegah kehamilan normal.

    5.Perempuan harus memeriksakan posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.

    Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina ,

    sebagian perempuan tidak mau melakuakan ini.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    17/27

    INFEKSI SALURAN REPRODUKSI

    2.2.1 DEFINISI

    ISR adalah infeksi saluran reproduksi yang disebabkan oleh organisme yangbiasanya berada di saluran reproduksi atau diperoleh dari luar selama melakukan

    hubungan seks atau karenaprosedur pengobatan/tindakan. Infeksi saluran

    reproduksi (ISR), termasuk infeksi menular seksual (IMS) dan infeksi menular

    seksual non-(non-IMS) pada saluran reproduksi bertanggung jawab untuk utama

    sakit-kesehatan di seluruh dunia. Dunia memperkirakan Organisasi Kesehatanbahwa setiap tahun ada lebih dari 340 juta kasus baru infeksi menular seksual di

    mana 75-85% terjadi di negara berkembang. Di India saja, 40 juta kasus baru

    muncul setiap tahun. Mayoritas wanita terus menderita ISR menyebabkan

    komplikasi seperti penyakit radang panggul (PID), infertilitas, kanker serviks,

    postabortal, dan sepsis nifas, nyeri panggul kronis, dan kehamilan ektopik. ISR

    dalam banyak kasus tidak menunjukkan gejala di kalangan perempuan, membuat

    deteksi dan diagnosis sulit.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    18/27

    Jenis-jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR)1.ISR Endogen,2.. ISR Iatrogenik

    3.penyakit menular seksual (PMS)

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    19/27

    2.3 Efek IUD terhadap Infeksi Saluran Reproduksi

    IUD Cu T380A merupakan jenis dari IUD yang terbuat dari bahan

    polietilen berbentuk huruf T, pada bagian tubuhnya mengandung barium sulfat

    yang menjadikan radio opaque. Pada bagian tubuh yang tegak, dibalut dengan

    tembaga sebanyak 176 mg dan pada bagian lengannya masing- masing

    mengandung 68,7 mg tembaga, dengan luas permukaan 380 23 mm2.

    Ukuran bagian tegak 36 mm dan bagian melintang 32 mm, dengan diameter 3

    mm. Pada bagian ujung bawah dikaitkan benang monofilamen polietilen

    sebagai kontrol dan untuk mengeluarkan IUD.mekanisme kerja AKDR Cu T380A melepaskan tembaga secara

    berkesinambungan ke dalam rongga rahim.Tetapi mekanisme yang pasti tidak

    dapat ditunjukkan, dari beberapa hipotesa yang dilaporkan, termasuk

    mengganggu perjalanan sperma, perkembangan ovum, fertilisasi dan implantasi.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    20/27

    IUD diduga dapat menimbulkan iritasi kronis pada serviks uteri, iritasi kronis

    sendiri mempermudah timbulnya peradangan. Radang yang terus menerus diduga

    dapat mengubahsel-sel serviks uteri ke arah keaganasan. Disamping itu kesadaran

    para pemakai IUD untuk mengontrol serviks uteri dengan pemeriksaan apusan pap

    secara rutin (minimal 1 tahun sekali) masih rendah. Dan juga penapisan calon

    akseptor IUD dengan pemeriksaan sitologi apusan pap belum banyak dilakukan,

    sehingga pemasangan IUD dapat dilaksanakan apabila secara makroskopik keadaan

    serviks uteri normal dan tidak dijumpai tanda-tanda infeksi/ kelainan organ.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    21/27

    IUD sebagai benda asing akan menimbulkan radang setempat, dengan

    sebukan leukosit yang dapat melarutkan blastokis atau sperma,sedangkan pada

    IUD yang mengandung tembaga mekanisme kerjanya, selain mencegah implantasiblastokis dan menimbulkan reaksi radang. Tembaga yang dilepaskan didalam

    rongga rahim, menghambat khasiat anhidrase karbon dan fosfatase alkali.dan pada

    kontrasepsi IUD terdapat kemungkinan ikut masuknya mikroorganisme penyebab

    infeksi termasuk jamur dan infeksi dapat terjadi melalui hubungan seksual.reaksi

    peradangan atau reaksi benda asing didalam rahim, sehingga IUD mempunyaipotensi yang besar sebagai salah satu penyebab infeksi kronis. IUD dan benang

    IUD sebagai benda asing merupakan rangsang mekanik terhadap uterus, termasuk

    leher rahim.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    22/27

    2.3.1 ETIOLOGI

    Banyak bakteri yang berbeda dapat menyebabkan infeksi Saluran Reproduksi

    yang disebaban oleh IUD , Hampir semua infeksi hadir pada Wanita yang saluran

    reproduksi rendah serta infeksi serviks menular seksual, seperti gonore atauklamidia, bisa menyebabkan kondisi serius. Bakteri pada peralatan medis yang

    tidak steril juga dapat menimbulkan infeksi.

    2.3.2 GEJALA

    Beberapa gejala yang mungkin timbul antara lain:

    a) Rasa sakit di sekitar panggul

    b) Demam tinggi secara tiba-tiba

    c) Menggigil Haid tidak teraturd) Cairan vagina yang tidak normal

    e) Timbul rasa sakit saat berhubungan seksual

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    23/27

    2.3.3 DIAGNOSA DAN PENATALAKSANAAN

    infeksi saluran reproduksi akibat iud sering dapat diobati berhasil dengan

    antibiotik jika mereka didiagnosis dengan cepat. Sayangnya, banyak infeksi

    tersebut mendapat perhatian hanya setelah mereka telah menyebabkan

    kerusakan dapat diperbaiki, seperti jaringan parut atau penyumbatan saluran

    tuba, atau kerusakan jaringan.Jika seorang wanita baru-baru ini menjalani

    prosedur transcervical, gejala berikut mungkin menunjukkan adanya infeksisaluran reproduksi

    Nyeri di daerah panggul

    demam tinggi mendadak

    Menggigil

    Gangguan Menstruasi keputihan yang tidak biasa

    Nyeri saat berhubungan intim

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    24/27

    2.3.3 PENCEGAHAN

    dapat dicegah melalui sterilisasi peralatan medis yang digunakan, kedisiplinan

    untuk mengikuti protokol standar penggunaan peralatan yang steril selamapemeriksaan, serta skrining atau pengobatan terhadap ISR sebe-lum

    melaksanakan prosedur medis.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    25/27

    KESIMPULAN

    Intra Uterine device (IUD) adalah alat kecil berbentuk T terbuat dari plastik

    dengan bagian bawahnya terdapat tali halus yang juga terbuat dari plastik.

    Sesuai dengan namanya IUD dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah

    kehamilan. Pemasangan bisa dengan rawat jalan dan biasanya akan tetap terus

    berada dalam rahim sampai dikeluarkan lagi. IUD mencegah sperma tidakbertemu dengan sel telur dengan cara merubah lapisan dalam rahim menjadi

    sulit ditempuh oleh sperma

    ISR adalah infeksi saluran reproduksi yang disebabkan oleh organisme yang

    biasanya berada di saluran reproduksi atau diperoleh dari luar selama melakukan

    hubungan seks atau karenaprosedur pengobatan/tindakan.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    26/27

    membutuhkan inteligensia yang tinggi pada pemakaian untuk beberapa jenis

    IUD, dapat dipakai untuk jangka lama (bertahun-tahun). Sedangkan kerugiannyaadalah pemasangan dalam dan penyaringan infeksi saluran genitalia diperlukan

    sebelum pemasangan IUD; dapat meningkatkan risiko Penyakit Radang Panggul

    (PRP); memerlukan prosedur pencegahan infeksi sewaktu memasang dan

    mencabutnya; bertambahnya darah haid dan rasa sakit selama beberapa bulan

    pertama pada sebagian pemakai IUD; pasien tidak dapat mencabut sendiri IUDnya; tidak dapat terlindungi terhadap PMS, HIV/AIDS; IUD dapat keluar dari

    rahim melalui kanalis servikalis hingga keluar ke vagina; dan bertambahnya

    risiko mendapat PRP pada pemakai IUD yang dahulu pernah menderita penyakit

    menular seksual (PMS) atau mereka yang mempunyai mitra seks banyak.

  • 7/22/2019 Presentation1 refrat

    27/27