presentasi.pptx
-
Upload
yulia-niswatul-fauziyah -
Category
Documents
-
view
12 -
download
3
Transcript of presentasi.pptx
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. T. P Umur : 10hari Jenis Kelamin : laki-laki Agama : Islam Tanggal masuk RS : 18 Juni 2011
ANAMNESIS
Keluhan Utama Os dibawa ke RS karena sebagian perut terbuka, terlihat
ususnya yang terbungkus lapisan bening keluar dari perut.
Riwayat Penyakit Sekarang: Os lahir secara spontan dirumah 10 hari yang lalu, ditolong
bidan dari ibu G1P0A0 dengan UK 36 minggu. KPD(+), sisa air ketuban jernih, jenis kelamin laki-laki, menangis kuat setelah lahir, warna kulit kemerahan, gerakan aktif, anus (+), BB lahir 2300 gram, PB 47 cm. Ibu memberikan ASI dan susu formula sejak lahir hingga sekarang, tidak kuning, sedikit pucat, tidak kejang, tidak demam, tidak mual maupun muntah, reflek menghisap kurang kuat, reflek menelan kuat. BAK dan BAB anak kurang baik tapi lancar. Os belum pernah mendapat imunisasi apapun sejak lahir hingga sekarang.
Riwayat Penyakit Dahulu: Usia kehamilan kurang bulan, 36 minggu. Anak
lahir preterm karena adanya KPD. Ibu Os melakukan ANC teratur di puskesmas dan mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali. Terdapat riwayat demam tinggi dan lama saat hamil, riwayat tekanan darah tinggi, diabetes melitus, merokok saat hamil disangkal. Ibu Os tidak melakukan USG sama sekali selama hamil.
Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada anggota keluarga yang memiliki
riwayat yang sama dengan os. Riwayat penyakit tumor, hipertensi, diabetes mellitus, jantung, dan paru juga disangkal.
Riwayat kebiasaan hidup: Ibu Os tidak pernah merokok, mengkonsumsi
alkohol, dan obat-obatan selama hamil.
Riwayat pengobatan: Ibu pasien belum pernah menggunakan
kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntik, ataupun lainnya.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis ( Pemeriksaan tanggal 20 Juni 2011 )
Kesan umum : Lemah, menangis kurang kuat.
Kesadaran : Compos mentis Nadi : 118x/menit Suhu badan : 37,2 0C Pernafasan : 42x/menit Berat badan : 1800 gram Panjang badan : 47 cm Gizi : kurang
Kulit: Tidak kering, turgor kulit kembali < 2 detik, tidak ada
atrofi, warna kulit tidak ikterik, tidak sianosis, tidak pucat.
Otot eutrofi, tonus dan kekuatan otot baik, clonus (-).
Tulang deformitas (-)
Sendi dislokasi (-), tanda radang (-), tidak ada keterbatasan
gerak, tidak kaku.
Leher: Kelenjar getah bening tak teraba, kaku kuduk (-).
Thorax: Paru-Paru: Inspeksi : Bentuk normal, simetris kedua
thorax pada keadaan statis dan dinamis, hematom (-)
Palpasi : Vocal Fremitus kanan dan kiri simetris, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Sonor pada kedua hemithoraks Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronchi -/-,
wheezing -/-.
Jantung: Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat. Palpasi : Ictus cordis tidak teraba. Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-). Status LokalisAbdomen Inspeksi : tampak usus terbungkus peritoneum keluar dari
dinding perut, kembung (-), sikatrik (-), umbilikus (+) di puncak kantong.
Auskultasi : peristaltik (+) normal. Perkusi : timpani Palpasi : supel, defans muskular (-), massa (-), nyeri tekan
(-), turgor kulit kembali cepat < 2 detik.
Genitalia : Terdapat kelainan genitalia, genital bengkok, dan BAB lewat genital. Anus (+) anormal.
Ekstremitas atas dan bawah: Akral hangat, perfusi jaringan baik, capillary
reffil < 2 detik, sianosis (-), deformitas (-), udem (-), gerakan bebas, tonus (+) normal.
KEPALA Bentuk : Lingkar kepala 36 cm,
normocephal Mata : pupil bulat isokor (-/-), refleks
cahaya langsung (+/+), konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-).
Hidung : nafas cuping hidung (-), dischard hidung (-), Deviasi septum (-), hiperemis mukosa (-)
Telinga : dischard telinga (-) Mulut dan bibir : mukosa mulut kering (+),
mukosa mulut hiperemis (-), bibir sianosis (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANGLABORATORIUM RUTIN (18-6-2011)
HEMATOLOGI AL : 19.680 /µL (M : 5000 – 10.000 F : 5.000-10.000) AE : 4.660.000 /µL (M : 4.500.000 – 5.500.000 F : 4.000.000 – 5.000.000 ) HB : 15,6 g/dL (M : 13 - 16 F : 12 – 15) HCT : 46,5 % (M : 40 - 48 F : 37 – 43) AT : 755.000 /µL ( 150.000 – 400.000 /µL)
NEUT : 8430 /µL (1.800-8000) LYMP : 6570 /µL (900-5200) MONO : 4430 /µL (160-1000) EOS : 200 /µL (45-440) BASO : 50 /µL (0-200)
FUNGSI GINJAL
UREA : 82 mg/dl (10-50) CREA : 1,08 mg/dl (0,6-1,2)
DIABETES Glukosa Sewaktu : 112 mg/dl
ELEKTROLIT K : 3,4 mmol/l (3,4-5,4) Na : 132 mmol/l (135-155) Cl : 82 mmol/l (95-108)
ALB : 4,1 gr/dl (4-5,7)
LABORATORIUM RUTIN (25-6-2011)
HEMATOLOGI AL : 10.430 /µL (M : 5000 – 10.000 F : 5.000-10.000) AE : 2.760.000 /µL (M : 4.500.000 – 5.500.000 F : 4.000.000 – 5.000.000 ) HB : 9,1 g/dL (M : 13 - 16 F : 12 – 15) HCT : 31,8 % (M : 40 - 48 F : 37 – 43) AT : 471.000 /µL (150.000 – 400.000 /µL)
NEUT : 3390 /µL (1.800-8000) LYMP : 4520 /µL (900-5200) MONO : 2060 /µL (160-1000) EOS : 460 /µL (45-440) BASO : 0 /µL (0-200)
DIABETES Glukosa Sewaktu : 85 mg/dl
ELEKTROLIT K : 3,1 mmol/l (3,4-5,4) Na : 136 mmol/l (135-155) Cl : 84 mmol/l (95-108)
DIAGNOSIS KERJA: Omphalocele
Dasar diagnosis : Kelainan diderita sejak pasien lahir. Defek sentral dinding abdomen pada dasar cincin
umbilicus. Organ di dalam perut terburai keluar tapi masih
dibungkus oleh suatu kantong membran atau amnion. Umbilicus cord berada di puncak kantong dengan
pembuluh darah berjalan sepanjang dinding kemudian masuk ke abdomen.
PENGOBATAN
Medikamentosa : Rawat inkubator Inf. KAEN – 1A 10 cc/hari Inj. Cefotaxim 2x85 mg Tutup luka dengan nebacetin powder dan kassa
steril NaCl 0,9% lembab tiap hari
Non Medikamentosa : Diet ASI
Tindakan : Rujuk RSUP dr. Sardjito
OMPHALOCELE
defek sentral dinding abdomen pada daerah cincin umbilikus sehingga terda-
pat herniasi organ-organ abdomen dari cavum abdomen namun masih dilapiasi oleh suatu kan- tong atau selaput. Kejadian nya 1:5000, laki-laki : perempuan 1:1
ETIOLOGI
Menurut Glasser (2003) ada beberapa penyebab omfalokel, yaitu:
Infeksi Penggunaan obat Merokok Defisiensi asam folat Hipoksia Penggunaan salisilat Kelainan genetik Polihidramnion
DIAGNOSIS
• Diagnosis prenatal USG Ekhocardiografi MSAPF (maternal serum alpha-fetoprotein) analisa kromosom melalui amniosintesis.
• Diagnosis postnatalPx penunjang Ro thorax dan ekhocardiography
PENATALAKSANAAN Tx prenatal IC
Tx postnatal Penatalaksanaan segera setelah lahir (immediate
postnatal) Tempatkan bayi pada ruangan yang asaeptik dan hangat Posisikan bayi , Posisi kepala sebaiknya lebih tinggi Pasang NGT dan rectal tube Pasang kateter uretra Pasang jalur intra vena Pemberian antibiotik broad spectrum Kantong ditutup kasa steril dan ditetesi NaCl 0,9% kalo
perlu ditutup dengan lapisan silo yang dikecilkan secara bertahap
CONT….. Penatalakasanaan awal1. Non operatifIndikasi terapi non bedah adalah: Bayi dengan giant omphalocele dan kelainan penyerta
yang mengancam jiwa. Bayi dengan kelainan yang menimbulkan komplikasi bila
dilakukan pembedahan. Bayi dengan kelainan lain yang berat yang sangat
mempengaruhi daya tahan hidup. 0,25 % merbromin (mercurochrome), 0,25% silver nitrat, silver sulvadiazine dan povidone iodine (betadine) merangsang epitelisasiAce wraps, Velcro binder, dan poliamid mesh penekanan eksternal kantong.
Menurut Steven (1992) penanganan emergensi omfalokel dibagi 2, yaitu: Kantong intak» NGT dengan penghisap» melapisi kantong dengan salep (Povidon-Iodin/betadin) atau kasa yang dibasahi
minyak» bungkus kantong dengan kasa» bungkus seluruh tubuh bayi untuk mencegah kehilangan panas.» dilarang mengecilkan ukuran kantong karena dapat menyebabkan ruptur kantong
dan distres pernapasan.» infus melalui lengan.» antibiotik spektrum luas (Ampicillin dan Gentamicin).» Konsultasi rencana bedah, Monitor suhu dan pH.
Ruptur kantong» NGT dengan penghisap» melapisi usus yang terburai dengan kasa salin dan bungkus bayi dengan kain kering
dan handuk steril untuk mencegah kehilangan panas.» monitor suhu dan pH.» pasang infus.» antibiotik spektrum luas (Ampicillin dan Gentamicin).» rencanakan bedah emergensi.