PRESENTASI SIDANG SKRIPSI - digilib.its.ac.id · DaerahkalimantanTimur,khususnyadaerahTarakan&selat...
Transcript of PRESENTASI SIDANG SKRIPSI - digilib.its.ac.id · DaerahkalimantanTimur,khususnyadaerahTarakan&selat...
23 Juli 2012 Lutfia P.I.A
PRESENTASI SIDANG SKRIPSI
EKSPLORASI PARAMETER FISIK CEKUNGAN MIGAS DI PERAIRAN BLOK AMBALAT DENGAN
METODE GRAVITY
DISUSUN OLEH: LUTFIA P.I.ANRP : 4307100084
DOSEN PEMBIBING1. Drs Mahmud Musta’in,M.Sc.Ph.D2. Prof Mukhtasor,M.Eng,Ph.D3. Dr.A.Syaeful Bahri,S.Si.,MT
BAB I
PENDAHULUAN
Ya,allah lindungilahhamba dari perbuatan
mahkluk engkau ygingin menyakiti &
mengecewakan hamba
LATAR BELAKANG Daerah kalimantan Timur, khususnya daerah Tarakan & selat
Makasar secara geologis memiliki potensi cekungan Migasyang potensial.
Ketersediaan data mengenai potensi Migas dalam hal inidata gravitasi belum digunakan secara maksimal, perludilakukan interpertasi data Anomali Bouguer di daerahpenelitian tersebut.
RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana perkiraan bentuk cekungan, ukuran, struktur
sedimen bawah permukaan sebagai penyebab adanyaanomali gravitasi di Perairan Ambalat.
2. Bagaimana cara menginterpretasikan secara kualitatif padapeta anomali Bouger, yang diperoleh pada bentuk konturtertutup dan secara kuantitatif dilakukan lebih dalam hasilpemodelan dari interpertasi kualitatif.
TUJUAN1. Dapat menentukan bagaimana perkiraan bentuk cekungan,
ukuran, struktur sedimen bawah permukaan sebagai penyebabadanya anomali gravitasi di Perairan Ambalat.
2. Dapat menentukan secara kualitatif dengan mengamati hasilinterpertasi pada peta anomali Bouger, untuk mendapatkanstruktur bentuk cekungan.
MANFAATaPotensicekungan Krisis energi Data masuk
Pengembangan metodegravityDapat memanfaatkan
potensi SDM
BAB IIDASAR TEORI
PERKEMBANGAN EKSPLORASI
1. Eksplorasi sumber daya alam di bawah dasar laut dengan metodegeofisika dimaksudkan untuk menyelidiki atau mendapatkandeposit hidrokarbon yang tersembunyi (minyak, gas, dan sumbermineral lainnya).
2. Metode eksplorasi gravity dilakukan untuk menyelidiki keadaanbawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa (Densitas).
Jenis-jenis Batuan
Kerak bumi bergerak dengan kecepatan5-10 mm/tahun
AB
Samudra HindiaJawa Batuan Beku
Batuan Sedimen
Batuan Metamorf
Gambar 1 Jenis-jenis batuan di bumi
Pengendapan Batuan Sedimen
pelapukan
erositransportasi
deposisi
• Batuan yang tersingkap dipermukaan akan mengalami proses pelapukan, erosi, dan transportasi dan deposisi (terendapkan)
• Transportasi hasil rombakan akan menuju tempat yang mempunyaienergi rendah, dengan media air atau angin..
• Batuan sedimen terendapkan ditempat terjadinya penurunan energitransportasi. A.l.: delta (muara sungai), pinggiran sungai, danau dll.
Gambar 2 Proses pengendapan batuan sedimen
Petroleum SystemKitchen :
tempat terbentuknya minyak bumi dibatuan
Resevoar rock : tempat berkumpulnya hidrokarbon.
Cap rock :batuan impermeable yg berfungsi
sebagai penahan supaya hidrokarbontidak bermigrasi
Trap : berfungsi sebagai perangkap
hidrokarbon terjebak.Migrasi : proses perjalanan dari kitchen sampai
ke jebakanGambar 3. Structur terbentuknya
Hidrokarbon
PRINSIP DASARHukum Newton II :
F( r )=G(m1.m2)/r2 (New ton Law)
magnitude of gravity acceleration : g( r )=G(m2/r2 )
F
r
F
METODE GRAVITASI1. Posisi bumi dalam
pergerakan tata surya,terutama bulan danmatahari (pasang surut)
2. Perbedaan lintangdipermukaan bumi
3. Perbedaan ketinggianpermukaan bumi (elevasi)
4. Efek topografi5. Perubahan rapat massa
disuatu tempat(densitasbawah permukaan)
Gambar 4 Ilustarsi PengukuranGravity
MULAI
Studi Literature
Pemodelan dan Interpretasi data Anomali Bouger
Mengolah Data Anomali
Pengumpulan data : Peta Potensi cekungan ,Sedimen ,anomaliBouger,
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A
METODOLOGI PENELITIAN
Input data ke software GRAV2DC
Interpretasi dengan perhitungan manual,bentuk 3 dimensidan Validasi
PEMBAHASAN
Kesimpulan & Saran
selesai
A
BAB IVPEMBAHASAN DAN ANALISA
Data Peta Geologi
Gambar 5 Peta potensi cekungan hidrokarbon di Indonesia
JENIS MINERALDari hasil data petageologi diketahui didaerah penelitian kayaakan jenis batuansediment : lumpur,pasir,lempung, kerikil dan gamping.
Material Density (gr/cm3)
sediment 1,7-2,3
water 1
sand 1,7-2,3
clay 1,63-2,6
sandstone 1,61-2,76
gravel 1,7-2,4
Tabel 1 Densitas material
INTERPERTASI
Gambar 7b MENENTUKAN ARAH POTONGAN/SAYATAN
Gambar 7a PETA INTERPERTASI ANOMALY BOUGER
116 118 120 122 1240 0 0 0 08
6
4
2
0
0
0
0
U
TB
S
Konversi longtitude & langitudeke utm
INPUT DATA
Titik pusat perpotongan garis melintang padapeta anomali bouger berada pada koordinat4⁰LU,123⁰14’BT & .
MEMULAI PEMODELAN
Gambar 8 Input data dalam Notepad
INPUT DATA & PARAMETER
MENGISI PARAMETER DATA YG DIBUTUHKAN SEPERTI DENSITAS BATUAN &MATERIAL PADA DAERAH PENELITIAN.
Gambar 9 Input parameter ke dalam software Grav2DC
PEMODELAN
Nilai Densitas(2.000)
Titik sudut
Kedalaman
Jarak
Gambar 10 Pemodelan contoh hasil interpretasi Grav2DC
PEMODELAN 1 ARAH 0⁰.
Titik Sudut Jarak(X) [km]
Kedalaman (Y) [km]
1 -451.281 2.7222 -389.048 1.7403 -253.914 0.8324 -138.820 0.5645 16.624 0.4506 112.056 0.6817 234.801 2.1128 275.817 2.955
Gambar 11 Hasil Interpertasi Grav2DC untuk potongan 1
sudut
sudut
sudut
sudut
sudutsudut
sudut
sudut
Tabel 2 Koordinat Potongan 1
PEMODELAN 2 ARAH 21⁰
Gambar 12 Hasil Interpertasi Grav2DC untuk potongan 2
sudut
sudutsudut
sudut
sudut
sudut
sudut
Titik
Sudut
Jarak(X)
[km]
Kedalaman(Y)
[km]
1 -322.340 2.503
2 -281.941 0.974
3 -87.419 0.351
4 44.157 0.345
5 169.040 1.161
6 256.156 2.153
7 260.943 2.979
Tabel 3 Koordinat potongan 2
PEMODELAN 3 ARAH 51⁰
TITIK SUDUT
JARAK (KM) X
KEDALAMAN (KM) Y
1 -246.806 2.9172 -150.63 0.5973 -135.317 0.6184 -81.601 0.5425 34.921 0.4086 220.244 1.2687 298.796 2.4098 310.206 2.822
Gambar 13 Hasil InterpertasiGrav2DC untuk potongan 3
sudut
sudut
sudut sudut
sudut
Tabel 4 Koordinat potongan 3
PEMODELAN 4 ARAH 72⁰
Gambar 14 Hasil InterpertasiGrav2DC untuk potongan 4
Titik
sudut
Jarak (x)
km
Kedalaman (y)
km
1 -322.340 2.503
2 -218.914 0.974
3 -87.317 0.351
4 -44.157 0.345
5 169.040 1.161
6 256.156 2.153
7 260.943 2.979
Tabel 5 Koordinat potongan 4
PEMODELAN 5 ARAH 90⁰
Gambar 15 Hasil InterpertasiGrav2DC untuk potongan 5
sudut
sudut
sudutTitik
sudut
Jarak (x)
km
Kedalaman (y)
km
1 -210.732 1.971
2 -144.880 1.125
3 -68.482 0.432
4 18.037 0.350
5 154.489 0.800
6 207.324 1.148
7 280.796 2.447
8 299.851 2.805
Tabel 6 Koordinat potongan 5
PEMODELAN 6 ARAH 106⁰
Titik sudut Jarak (x)
km
Kedalaman (y)
km
1 -280.843 2.934
2 -268.077 2.374
3 -198.098 1.711
4 -172.247 0.866
5 -59.704 0.554
6 -87.732 0.591
7 205.035 1.219
8 221.860 1.521Gambar 16 Hasil InterpertasiGrav2DC untuk potongan 6
sudut
sudut
sudut
sudut
sudut
sudut
sudut
Tabel 7 Koordinat potongan 6
PEMODELAN 7 ARAH 128⁰
Gambar 17 Hasil InterpertasiGrav2DC untuk potongan 7
sudut
sudut
sudutsudut
sudutsudut
sudut
sudut
sudutsudut
Titik sudut Jarak (X) Kedalaman (Y)
1 -343.757 2.509
2 -348.263 0.673
3 -327.019 0.000
4 -255.564 0.109
5 -200.203 0.182
6 -124.885 0.000
7 -69.524 0.036
8 -9.012 1.291
Tabel 8 Koordinat potongan 7
PEMODELAN 8 ARAH 151⁰
Gambar 18 Hasil InterpertasiGrav2DC untuk potongan 8
sudut
sudut
sudut
sudut
sudut
sudut
sudutsudut
sudutsudut
sudut
sudut
Titik
sudut
Jarak x
(km)
Kedalaman
Y (km)
1 -346.948 2.847
2 -328.335 1.900
3 -319.215 0.841
4 -282.303 1.137
5 -239.311 0.917
6 -208.044 0.544
7 -177.211 0.468
8 -123.749 0.476
Tabel 9 Koordinat potongan 8
Total Potongan Grafik Grav2dc
-50
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
-600 -500 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400
Total Grafik Interpretasi Gravity
interpertasi 2
interpertasi 3
interpertasi 4
interpertasi 5
interpertasi 6
interpertasi 7
interpertasi 8
interpertasi 1
interpertasi 8
Gambar 19 Total Potongan Grafik Interpertasi Grav2DC
Interpertasi 3 Dimensi
Gambar 20 Interpertasi Penggabungan Gambar 21 hasil penggabunganstruktur rangka output Grav2DC.
Gambar 22 Hasil Pegabungan dg Bentuk 3 Dimensi Struktur Solid untukPerairan Ambalat.
Memprediksi Volume CekunganJadi volume cekungan = Untuk jari – jari (R) = 280
Volume cekungan = 1/2 χ4/3 X 3,14 χ (280)2
= 615440Km3
= 615.440.000.000.000 m3
615.440.000.000.000 m3 = 615.440.000.000.000.000 dm3
615.440.000.000.000.000 dm3= 615.440.000.000.000.000 liter
Untuk lokasi observasi (Perairan Ambalat).Md = (2000 kg/m3) 615.440.000.000.000 m3 =123088 X 1013 Kg
= 123,088X 1013 ton
Prediksi Volume CekunganDengan pendekatan rumus volume bangun tabung
Gambar 23 Potongan cekunganyang diasumsikan sebagai tabung
Gambar 24 Ilustrasi gambar 3 dimensi tabung dengan cekungan
Dimensi Tabung dalam Tabung luar
Diameter 456 km 560 km
Jari - jari 228 km 280 km
tinggi 3 km 3 km
Volume cekungan = volume Tabung = [(r)2]tUntuk jari – jari (R) = 280 dan t = 3Volume cekungan = 3,14 χ (280)2 χ 3
= 738528Km3
Prediksi Volume CekunganDengan pendekatan rumus volume bangun tabung
Tabel 10 Dimensi dari potongan cekungan asumsi berupa tabung
Prediksi Volume CekunganDengan pendekatan rumus volume bangun bola
Gambar 25 Potongan cekungan yang diasumsikan menyerupai bangun setengah bola
Prediksi Volume CekunganDengan pendekatan rumus volume bangun bola
Dimensi Bola
Diameter 560 km
Jari - jari 280 km
tinggi 3 kmRumus volume bangun setengah bola :
Volume cekungan = ½ x 4/3 x 3,14 x (280)2 x 3= 615440 km3
Tabel 11 Dimensi potongan cekungan berupa bola
Harga densitas batuan diambil 2,0 gr/cm3 yang merupakam harga rata-rata yang dipilih untuk jenis sedimen.
Untuk volume perhitungan dengan bangun tabungMt = (2000 kg/m3) x 738.528.000.000.000 m3 = 147705,6 X 1013 kg
= 147,7056X 1013 ton.
Untuk volume perhitungan dengan bangun bolaMk = (2000 kg/m3) 615.440.000.000.000 m3 = 123088 X 1013 kg
= 123,088 X 1013 ton
Berat dari batuan sedimen penyusun cekungan atau kubah (mass of deposit) yaitu : ρ x volume cekungan, dimana ρ adalah densitas batuan
BERAT SEDIMEN
Kesimpulan yang didapat dari tugas akhir ini adalah :
1. Bentuk cekungan dari hasil interpetasi adalah berbentuk Antiklin, volume cekunganberbentuk antiklin dapat dihitung dengan menggunakan tiga pendekatan rumus volume bangun kerucut, tabung, dan bola sebagai berikut:
Pendekatan dengan rumus volume bangun tabung didapat volume cekungan sebesar738528 km3.Pendekatan dengan rumus volume bangun bola didapat volume cekungan sebesar615440 km3.
Dari hasil perhitungan volume dengan tiga pendekatan tersebut maka cekungan diperairan Ambalat memiliki volume yang cukup besar.
2. Intepretasi secara kualitatif dan kuantitatif didapatkan hasil rata-rata diameter daridelapan potongan cekungan sebagai berikut sebesar 560 km.
1. Agar dihasilkan tiga dimensi yang mendekati bentuk sebenarnya diusahakan untuk memperbanyak garis-garis sayatan melintang pada konturanomaly gravitasi Bouger sehingga interval jarak antar sayatan menjadilebih dekat.2. Hasil interpertasi ini tidak dapat memastikan secara langsung adanyaminyak bumi di bawah permukaan dasar laut. Survey gravitasi merupakanlangkah awal dalam mencari lokasi minyak bumi dengan mengindentifikasijenis batuan dan struktur geologinya. Hasil yang didapat dijadikan sebagaibahan pertimbangan selanjutnya berupa survei seismic dan pengeboran.
Terimakasih
Koreksi dalam Metode Gayaberata. Koreksi Pasang Surut
penarikan bulan dan matahari menyebabkangravitasi bumi mengalami penyimpangan nilaisecara periodik dari nilai-nilai normalnya.
GST = Gs + T
dimana :GST=Pembacaan percepatan gravitasi dalammilligal terkoreksi pasang surutGs =Pembacaan percepatan gravitasi setelahdikonversi dalam satuan milligalT =Koreksi pasang surut
Koreksi Driftkoreksi yang dilakukan karena adanya pergeseran nilai nolpada alat gravimeter yang besarnya dinyatakan sebagaifungsi waktu.
GSTD = GST – DnGSTD = g bacaansetelah dikurangi drift
(milligal) GST = g bacaan setelahdikoreksi pasut (milligal)Dn = koreksi drift (milligal)
Dn =
KOREKSI LINTANG• KOREKSI LINTANG MERUPAKAN KOREKSI YG DIAKIBATKAN
PERBEDAAN JARI2 ANTARA EKUATOR & KUTUB.gn = 978318(1+0,0053024 sin2 φ – 0,0000059 sin2 2φ) mGalDimana:gn = nilai gayaberat teoritik pada posisi titik amatφ = posisi (derajat lintang) titik amat
Koreksi udara bebasKoreksi udara bebas merupakan koreksi akibat perbedaan ketinggiansebesar h dengan mengabaikan adanya massa yang terletak diantaratitik amat dengan sferoid referensi. Koreksi ini dilakukan untukmendapatkan anomali medan gayaberat di topografi.
Jika tinggi titik amat di atas permukaan acuan adalah h, maka KUB.
KUB = 0,03068 h
Jadi makin tinggi tempat pengamatan, makin kecil gayabratnya atausebaliknya.
Koreksi bougerKoreksi Bouguer merupakan koreksi yang dilakukan untukmenghilangkan perbedaan ketinggian dengan tidak mengabaikanmassa di bawahnya.
Koreksi ini memperhitungkan adanya massa yang mengisi antarabidang acuan dengan ketinggian h. Massa ini dianggap sebagailempeng massa (slab) dengan jari- jari tak terhingga, tebal h densitasρ (gr/cc) sebagai.
BC = 2πGρhdengan :G = 6,67 ± 0,001 x 10-11m3 kg-1s-2 (Resolusi I , IAG, Hamburg, 1983)
maka [1]:BC = 0,04193 ρh
Koreksi Medan Koreksi medan digunakan untuk menghilangkan pengaruh efek massa
disekitar titik observasi. Adanya bukit dan lembah disekitar titik amatakan mengurangi besarnya medan gayaberat yang sebenarnya.
Koreksi medan diakibatkan oleh pemukaan bumi disekitar titikpengamatan gravitasi tidak rata, yang dapat dirumuskan(Burger, 1992) dengan :
KM=2 ᴨ Gρ[(r0-r1) + – ]Dimana :G = konstanta gravitasiΡ = rapat massa batuanRo = jari-jari luar silinderR1 = jari-jari dalam silinderZ = ketinggian relatif silinder terhadap tinggi titik pengamatan.[1]
Anomali bougerAnomlai Bouger didefenisian sebagai penyimpangan hargagayaberat pengamatan (gobs) terhadap perkiraan hargagaya berat normal dititik tersebut (gn).
AB = gobs – gnAnomali Bouguer adalah selisih antara harga gravitasi
pengamatan dengan harga gravitasi teoritis yang seharusnya teramati pada suatu titik[2] :
BA = gsta – (gϕ+ FAC + BC + TC)= gsta – g ϕ + (0.3086 - 0.04193 ρ ) h + TC
Anomali Udara Bebas
Anomali udara bebas adalah selisih harga gayaberatpengamatan dengan harga gayaberat teoritik besertakoreksi udara bebasnya :
AUB = gobs – (γ – KUB)
KONVERSI DATAN0
Lintang
Bujur Utm (y)
Utm (X)
1 4⁰-0’-0" 119⁰-12’-0" 442454,6 744272,411
2 5⁰-55’-0" 120⁰-35’-0" 654574,7 232430,349
3 5⁰-36’-0" 121⁰-41’-0" 619151,5 354169,885
4 5⁰-52’-0" 122⁰-29’-0" 648492 442806,289
5 5⁰-48’-0" 123⁰-14’-0" 641101,5 525832,193
6 1⁰-34’-0" 122⁰-13’-0" 173180,5 412864,249
7 1⁰-44’-0" 120⁰-59’-0" 191705,5 275650,93
8 5⁰-12’-0" 125⁰-59’-0" 830761,2 830761,166
PEMODELAN
Memperkecil error
Langkah invers ini dilakukan berulang2 sampai mendapatkan error sekecil mungkin.
Batasan Masalah1. Data yang dipakai adalah data sekunder berupa peta bouger
anomali gravitasi dan peta endapan sedimen di indonesia.2. Untuk mendapatkan model interpretasi cekungan digunakan
bantuan Grav2DC (interpetasi struktur bawah permukaan) danAutocad.
3. Dari peta bouguer anomali daerah penelitian diambil 8(delapan) sayatan yang diharapkan dapat mewakili kondisigeologi bawah permukaan.
4. Posisi lokasi observasi berada dalam wilayah 40LU,117⁰ BT -40LU,123014’BT/ 461374,889- 663799,345m, 510944,048- 768606,159m (UTM).
MANFAAT1. Mengetahui potensi bentuk struktur daerah penelitian
yang diharapkan dapat mengetahui potensi sumberMigas.
2. Mengurangi dampak krisis energi & ketergantunganImpor minyak.
3. Dapat memberikan data masukan potensi cadanganMigas bagi perusahaan Migas (minyak & gas bumi).
4. Pengembangan metode gravity sebagai alternatifinterpertasi.
5. Dapat mendayahgunakan potensi sumber daya mineralterutama di daerah perbatasan.
A typical gravity anomaly or a typical basin of unconsolidated sediments in the Northeast.(Vertical scale exaggerated.)