Laporan Sosialisasi Makasar

5
Sosialisasi Peranan Pendidikan dan Pelatihan dalam Mendukung Kebijakan Sektor ESDM di Provinsi Sulawesi Selatan 25 Mei 2010 - Makassar KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI BARU TERBARUKAN

Transcript of Laporan Sosialisasi Makasar

Page 1: Laporan Sosialisasi Makasar

Sosialisasi Peranan Pendidikan dan Pelatihan dalam Mendukung

Kebijakan Sektor ESDM di Provinsi Sulawesi Selatan

25 Mei 2010 - Makassar

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI BARU TERBARUKAN

Page 2: Laporan Sosialisasi Makasar

Sosialisasi Peranan Pendidikan dan Pelatihan dalam Mendukung Kebijakan

Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral di Provinsi Sulawesi Selatan

25 Mei 2010 - Makassar

Sosialisasi Peranan Pendidikan dan Pelatihan dalam Mendukung Kebijakan Sektor

ESDM di Provinsi Sulawesi Selatan ini bertujuan menyebarluaskan informasi tentang

program-program pendidikan dan pelatihan sektor ESDM untuk dapat dimanfaatkan

seluas-luasnya oleh Instansi Terkait di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan, Perusahaan, Perguruan Tinggi dan Asosiasi Profesi. Diharapkan dari

penyelenggaraan Sosialisasi ini secara bersinergi, Badan Diklat ESDM dapat

meningkatkan peranannya dalam mewujudkan peningkatan kualitas SDM di Provinsi

Sulawesi Selatan untuk mengelola sektor ESDM secara kompeten.

Sebagaimana kita ketahui saat ini sektor ESDM merupakan salah satu sektor

utama penggerak roda ekonomi pembangunan, dan kedepan masih akan menjadi tulang

punggung ekonomi dalam rangka mewujudkan tujuan negara mencapai kemakmuran

rakyat. Peran sektor ESDM dalam Pembangunan Nasional berlandaskan kepada

pelaksanaan pembangunan yang didukung oleh ketersedian sumber daya yang

mencukupi, pengelolaan yang berkelanjutan, serta pemanfaatan seluas-luasnya untuk

kepentingan rakyat terutama dalam memenuhi kebutuhan energi dan sumber daya

mineral, baik untuk kepentingan domestik maupun ekspor.

Pengelolaan sektor ESDM memerlukan IPTEK yang unggul dan investasi yang

besar, terdapat tantangan dan resiko tinggi serta perlu mempertimbangkan kualitas

lingkungan hidup. Untuk menjawab tantangan tersebut dibutuhkan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang memiliki kemampuan dan kompetensi tertentu di bidangnya sehingga

diharapkan pengelolaan sektor ESDM dapat dilaksanakan sesuai dengan norma dan

ketentuan yang berlaku serta dapat mecapai hasil sesuai dengan tujuan pembangunan

nasional.

Seiring dengan upaya tersebut, Badan Diklat ESDM sebagai salah satu Unit

Penunjang di lingkungan Kementerian ESDM yang memiliki tugas utama meningkatkan

kemampuan SDM Aparatur dan non-Aparatur, telah menetapkan 6 pilar kebijakan untuk

mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi Badan Diklat ESDM. Pilar-pilar kebijakan

tersebut diantaranya peningkatan SDM sektor ESDM, peningkatan perangkat kebijakan,

Page 3: Laporan Sosialisasi Makasar

peningkatan kapasitas kelembagaan pengembangan jejaring kerja, peningkatan sarana

dan prasarana dan promosi. Pilar kebijakan dimaksud menjadi acuan dalam

pengembangan program pendidikan dan pelatihan di sektor ESDM. Program pendidikan

dan pelatihan yang dikembangkan adalah untuk menjawab isu-isu stratejik, memenuhi

amanat peraturan perundang-undangan.

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di sektor ESDM untuk Aparatur salah

satunya untuk menjawab amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Kabupaten/Kota. Dalam Lampiran Peraturan Pemerintah tersebut, huruf

BB angka 5, mengenai Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Energi dan Sumber

Daya Mineral Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), Pemerintah cq. Kementerian

ESDM mempunyai 10 (sepuluh) urusan yang salah satunya adalah Pemberian bimbingan

dan konsultasi di sektor ESDM lingkup nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

Dalam era globalisasi yang penuh kompetisi bangsa Indonesia akan kesulitan untuk

survive apabila tidak segera berbenah meningkatkan kualitas SDM-nya. Indonesia sangat

membutuhkan SDM kompeten, yaitu SDM yang memiliki keunggulan: pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku/sikap kerja atau sering disebut sebagai kompetensi lunak (soft

competence). Selanjutnya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan juga diarahkan

untuk non-Aparatur dikembangkan untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang

berlaku di sektor ESDM terutama untuk implementasi standar kompetensi personil tenaga

teknis tertentu yang bekerja di sektor ESDM.

Kompetensi SDM menjadi persyaratan dan pertimbangan yang sangat penting

dalam memasuki persaingan kerja yang semakin ketat, baik di tingkat nasional, regional

maupun global. Saat ini Badan Diklat ESDM telah menyelenggarakan beberapa program

pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi mengacu kepada standar kompetensi

personil yang telah ditetapkan. Sertifikasi personil yang dikeluarkan oleh lembaga

terakreditasi menjadi salah satu bukti pengakuan bahwa seseorang memiliki kompetensi

tertentu. Menghadapi persaingan pasar global ketersediaan SDM yang kompeten, yaitu

yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai yang dipersyaratkan,

mutlak dibutuhkan.

Badan Diklat ESDM sebagai Instansi Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri

mengembangkan program-program pendidikan dan pelatihan baik untuk Aparatur maupun

non-Aparatur tanpa bekerja sama dengan Instansi Pemerintah Daerah, Perusahaan,

Perguruan Tinggi dan Asosiasi. Kerjasama yang dikembangkan diarahkan untuk

Page 4: Laporan Sosialisasi Makasar

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan NSPK, pemanfaatan sarana

prasarana, dan promosi program.

Sejalan dengan itu, Badan Diklat ESDM sangat mengharapkan Sosialisasi ini dapat

dimanfaatkan untuk memperoleh informasi seluas-luasnya tentang peran dan program

pendidikan dan pelatihan sektor ESDM, serta peluang untuk melakukan kerjasama.

Partisipasi aktif dari Pemerintah Daerah, khususnya Dinas yang membidangi ESDM, untuk

meningkatkan kualitas SDM di wilayah Provinsi Sulawesi Salatan sangat diharapkan,

mengingat Provinsi ini memiliki potensi ESDM yang sangat dominan.

Melalui kegiatan Sosialisasi ini, diharapkan mendapat respon positif khususnya

dalam upaya meningkatkan kualitas SDM serta meningkatkan jejaring kerja dalam

pengembangan SDM Sektor ESDM. Pusdiklat KEBT selaku pelaksana kegiatan

sosialisasi ini adalah untuk mendukung kebijakan Badan Diklat ESDM yang terangkum

dalam 6 (enam) pilar kebijakan antara lain pengembangan kapasitas SDM dan jejaring

promosi.

Sosialisasi ini dilakukan langsung oleh Badan Diklat ESDM cq. Pusdiklat KEBT

dengan format pemaparan dan diskusi interaktif, sehingga terbentuk persepsi yang sama

dalam mendukung kebijakan sektor ESDM sekaligus untuk menjalankan fungsi

pembinaan dan pengawasan pemerintah.

Tujuan yang hendak dicapai dari sosialisasi ini adalah :

1. Menyebarluaskan informasi tentang program-program pendidikan dan pelatihan sektor

ESDM untuk dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh Instansi Terkait di lingkungan

Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Perusahaan, Perguruan Tinggi dan

Asosiasi Profesi;

2. Mewujudkan tertib penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ketenagalistrikan yang

berbasis kompetensi;

3. Dapat meningkatkan peranannya mewujudkan peningkatan kualitas SDM di Provinsi

Sulawesi Selatan untuk mengelola sektor ESDM secara kompeten.

Target yang hendak dicapai adalah dapat disebarluaskannya informasi yang

tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota.

Sasaran yang hendak dicapai dari pelaksanaan sosialisasi ini adalah :

Page 5: Laporan Sosialisasi Makasar

1. Terbentuknya pola pengembangan sumber daya manusia sektor ESDM yang berbasis

kompetensi;

2. Terwujudnya tertib penyelenggaraan diklat sektor ESDM yang mengacu pada kriteria

unjuk kerja.

Peserta sosialisasi yang hadir berjumlah 99 (sembilan puluh sembilan) orang,

berasal dari instansi pemerintah/perguruan tinggi/organisasi profesi/swasta se-provinsi

Sulawesi Selatan. Kepada peserta yang telah mengikuti acara sosialisasi hingga selesai

diberikan sertifikat.