laporan sosialisasi smkn 3 Jember

17
LAPORAN HASIL SOSIALISASI MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN LOKAL Oleh: KELOMPOK 7 RENY PRIHATINI (121710101051) ZULFA NUR LAILI A (121710101070) IKE WIJAYANTI (121710101071) DENI ANTRA PUSUMA (121710101072) GUNDA EKO PRASETYO (121710101088)

description

laporan sosialisasi smkn 3 Jember

Transcript of laporan sosialisasi smkn 3 Jember

Page 1: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

LAPORAN HASIL SOSIALISASI

MATA KULIAH

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN LOKAL

Oleh:

KELOMPOK 7

RENY PRIHATINI (121710101051)

ZULFA NUR LAILI A (121710101070)

IKE WIJAYANTI (121710101071)

DENI ANTRA PUSUMA (121710101072)

GUNDA EKO PRASETYO (121710101088)

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

2014

Page 2: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama, karena

itu pemenuhannya menjadi hak asasi setiap individu. Pangan lokal merupakan

produk pangan yang telah lama diproduksi, berkembang dan dikonsumsi di suatu

daerah atau suatu kelompok masyarakat lokal tertentu. Umumnya produk pangan

lokal diolah dari bahan baku lokal, teknologi lokal, dan pengetahuan lokal pula.

Adanya pangan lokal akan mencukupi keutuhan gizi dan memperkaya kekhasan

suatu daerah. Pangan lokal berkaitan dengan ketahanan pangan nasional.

Ketahanan pangan menitikberatkan pada aspek terpenuhinya gizi masyarakat,

baik kuantitas maupun kualitas gizi dalam rangka untuk membentuk sumber daya

manusia yang berkualitas.

Namun, saat ini masyarakat Indonesia jauh lebih tertarik pada makanan

junk food, khususnya para remaja. Umumnya remaja jauh lebih menyukai

makanan siap saji, yang cepat dan terjangkau. Seiring berjalannya waktu, pangan

lokal mulai terlupakan. Oleh karena itu, perlu dilakukannya sosialisasi kepada

masyarakat akan pentingnya pangan lokal.

Sekolah merupakan lingkungan yang paling tepat untuk mensosialisasikan

pangan lokal. Hal ini dikarenakan pola konsumsi para remaja yang jauh dari

pangan lokal. Oleh karena itu diperlukan pemahaman kepada para remaja akan

pentingnya pangan lokal. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di SMKN 5 Jember

siswa kelas XI PMT, kerena pada SMKN 5 Jember ini diketahui memiliki jurusan

yang kampir sama selain itu mereka juga mempelajari tentang pangan lokal

sehingga lebih memudahkan kami untuk proses penyampaiannya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari sosialisi ini adalah:

a. Untuk memperkenalkan definisi dan ruang lingkup pangan lokal, ketahanan

pangan, diversifikasi serta memberikan contoh pangan lokal.

Page 3: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

b. Untuk memberi wawasan tentang pentingnya pangan lokal, serta

pemanfaatannya bagi Indonesia.

1.3 Manfaat

Manfaat dari kegiatan ini antara lain yaitu :

a. Dapat memperkenalkan pangan lokal kepada masyarakat terutama remaja.

b. Dapat memberi wawasan lebih luas kepada masyarakat tentang pentingnya

pangan lokal.

c. Dapat meninjau sejauh mana masyarakat mengetahui tentang bahan pangan

lokal.

Page 4: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pangan Lokal dan Ruang Lingkupnya

Pangan lokal merupakan produk pangan yang telah lama diproduksi,

berkembang dan dikonsumsi di suatu daerah atau suatu kelompok

masyarakat lokal tertentu. Umumnya produk pangan lokal diolah dari bahan

baku lokal, teknologi lokal, dan pengetahuan lokal pula. Di samping itu,

produk pangan lokal biasanya dikembangkan sesuai dengan preferensi

konsumen lokal pula. Sehingga produk pangan lokal ini berkaitan erat

dengan budaya lokal setempat. Karena itu, produk ini sering kali

menggunakan nama daerah, seperti gudek jokya, dodol garut, jenang kudus,

beras cianjur, dan sebagainya (Hariyadi, 2010).

Aneka ragam pangan lokal tersebut berpotensi sebagai bahan alternatif

pengganti beras. Sebagai contoh, di Papua ada beberapa bahan pangan lokal

setempat yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai

bahan baku pengganti beras, seperti ubi jalar, talas, sagu, gembili, dan

jawawut. Produk pangan lokal tersebut telah beradaptasi dengan baik dan

dikonsumsi masyarakat Papua secara turun temurun (Wahid Rauf dan Sri

Lestari, 2009). Selain di Papua, beberapa pangan lokal yang telah

dimanfaatkan oleh masyarakatnya sebagai bahan pengganti beras adalah

jagung di Madura dan Gorontalo.

Ruang lingkup pangan lokal adalah mengenai pangan lokal di Indonesia

dan strategi pengoptimalan potensi tersebut dalam mewujudkan ketahanan

pangan nasional. Sehingga Indonesia tidak lagi tergantung dengan bahan-

bahan pangan import.

2.2 Ketahanan Pangan

Ketahanan Pangan adalah suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi

rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup,

baik jumlah maupun mutu, aman, merata dan terjangkau.

Page 5: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

Ketahanan pangan menitik beratkan pada aspek terpenuhinya gizi

masyarakat, baik kuantitas maupun kualitas gizi dalam rangka untuk

membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Titik temu antara

diversifikasi pangan dan ketahanan pangan nasional terletak pada tujuan

untuk mencapai terpenuhinya gizi nasional dengan harga yang terjangkau

dan kualitas gizi yang tinggi.

2.3 Diversifikasi Pangan

Diversifikasi atau penganekaragaman adalah suatu cara untuk

mengadakan lebih dari satu jenis barang/komoditi yang dikonsumsi. Di

bidang pangan, diversifikasi memiliki dua makna, yaitu diversifikasi

tanaman pangan dan diversifikasi konsumsi pangan. Kedua bentuk

diversifikasi tersebut masih berkaitan dengan upaya untuk mencapai

ketahanan pangan. Apabila diversifikasi tanaman pangan berkaitan dengan

teknis pengaturan pola bercocok tanam, maka diversifikasi konsumsi pangan

akan mengatur atau mengelola pola konsumsi masyarakat dalam rangka

mencukupi kebutuhan pangan.

Menurut Riyadi (2003), diversifikasi pangan merupakan suatu proses

pemilihan pangan yang tidak hanya tergantung pada satu jenis pangan, akan

tetapi memiliki beragam pilihan (alternatif) terhadap berbagai bahan pangan.

Menurut Kasryno, et al (1993) diversifikasi pangan sebagai upaya yang

sangat erat kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia,

pembangunan pertanian di bidang pangan dan perbaikan gizi masyarakat,

yang mencakup aspek produksi, konsumsi, pemasaran, dan distribusi.

Page 6: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

Bab 3. METODOLOGI SOSIALISASI

3.1 Tempat, Waktu, Sasaran, dan Jumlah Peserta

Kegiatan sosialisasi dilakuak di SMKN 5 Jember pada tanggal 20

Februari 2014 pukul 08.30 - 09.15 WIB. Sosialisasi dilakukan pada siswa SMKN

5 Jember kelas XI PMT dengan jumlah peserta 31 siswa.

3.2 Metode Pelaksanaan

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan pembukaan dan

perkenalan, kemudian pembagian kuisioner, penyampaian materi, pembagian

konsumsi, tanya jawab dan pemberian hadiah bagi yang menjawab dan bertanya.

Page 7: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Kronologi Sosialisasi

Pada sosialisasi yang telah kami lakukan, mula-mula kami melakukan

survey pada sekolah yang kami tuju, dan kami memutuskan untuk melakukan

sosialisasi di SMKN 5 Jember, dan kebetulan pada SMK ini terdapat jurusan

yang hampir sama dengan THP. Pelaksanaan sosialisasi pangan lokal yang kami

lakukan dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2014 di SMKN 5 JEMBER

tepatnya pagi hari pada pukul 08:30 WIB. Kami memberi sosialisasi tersebut

kepada siswa kelas XI PMT (Pengawasan Mutu) yang dilakukan di Laboratorium

Pengawasan Mutu SMKN 5 Jember, dengan jumlah peserta sebanyak 31 siswa-

siswi.

Pada sosialisasi yang kami lakukan, mula-mula seorang guru yang

bernama Pak Derajat memperkenalan kepada siswa-siswi tentang unuversitas,

fakultas dan jurusan kami, selain itu guru tersebut menyampaikan juga tentang

tujuan kami, setelah itu waktu dipersilahkan kepada kami. Setelah wktu telah

dipersilahka pertama kami melakukan pembukaan dengan memberi perkenalan

tentang Universitas Jember, Fakultas hingga Jurusan kami, serta memperkenalkan

diri dan selain itu kami memberi perkenalan dan pandangan tentang pangan lokal.

Setelah melakukan pembukaan kami membagikan kuisioner yang berisi 5

pertanyaan terkait pemahaman mereka tentang pangan lokal. Dari hasil kuisioner

tersebut sebagian besar siswa telah mengetahui tentang pangan lokal, namun

mereka belum mengetahui tentang diversifikasi pangan serta ketahanan pangan

lokal, sehingga kami dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka tentang

pangan lokal.

Selanjutnya kami melaksankan sosialisasi pangan lokal dengan bahasa

yang tidak terlalu tinggi sehingga mereka dapat lebih memahami, materi yang

kami sampaikan antara lain yaitu pangan lokal, diversifikasi pangan, ketahanan

pangan lokal beserta ruang lingkupnya, kami juga memberi contoh-contoh

pangan lokal kepada mereka, dan kami juga memberi contoh tepung mocaf yang

Page 8: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

ditemukan oleh Bapak Prof. Soebagio sebagai bahan pangan lokal sebagai

pengganti tepung terigu. Waktu pemberian telah usai kami melakukan pembagian

konsumsi kepada masing-masing siswa, konsumsi itu berupa brownis berbahan

tepung mocaf, hingga akhir proses sosialisasi. Proses sosialisasi kami akhiri

dengan melakukan tanya jawab dan memberikan hadiah kepada mereka yang

dapat menjawab pertanyaan dari kami. Setelah tanya jawab serta pemberian

hadiah usai kami memberikan ucapan terimakasih kepada siswa siswi yang akan

melanjutkan praktikumnya serta memberikan ucapan terimakasih serta memberi

kue kepada Bapak Derajat atas pemberian waktu untuk proses sosialisasi.

4.2 Respon Peserta

Berdasarkan kuisioner yang telah kami bagikan, sebagian besar dari

mereka telah mengerti tentang pangan lokal namun mereka belum mengetahui

tentang diversifikasi pangan serta ketahanan pangan. Selama proses sosialisasi

berjalan mereka mengikuti dengan baik, dan mereka juga menjawab semua hal

yang diajukan selama proses sosialisasi. Setelah materi sosialisasi tersampaikan

kami membagikan brownis yang terbuat dari tepung mocaf sebagai contoh nyata

pangan lokal. Kemudian kami mengajukan beberapa pertanyaan tentang pangan

lokal yang telah kami sosialisasikan kepada mereka, dan mereka sangat antusias

untuk mengacungkan tangannya untuk menjawab. Pertanyaan-pertanyaan yang

kami ajukan dapat mereka jawab dengan baik. Selain menjawab mereka juga

bertanya-tanya tentang proses bengolahannya serta potensi tepung mocaf di

Indonesia.

Setelah kegiatan sosialisasi kami lakukan, kami dapat menganalisa bahwa

siswa SMKN 5 Jember dapat lebih memahami dengan memberikan contoh

terlebih dahulu kemudian menyimpulkan bersama pengertian dari pangan lokal,

ketahanan pangan dan diversifikasi pangan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa

SMKN 5 Jember telah memahami tentang pangan lokal, ketahanan pangan dan

diversifikasi pangan.

Page 9: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

Dewan guru yang mendampingi kegiatan sosialisasi mengucapkan banyak

terima kasih atas kegiatan sosialisasi yang dilakukan, namun materi pangan lokal,

ketahanan pangan dan diversifikasi pangan masih belum banyak dipahami oleh

siswa, sehingga banyak membantu dalam pemahaman.

Page 10: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan teori dan pembahasan sosialisasi dapat di simpulkan bahwa :

1. Pangan lokal merupakan produk pangan yang telah lama diproduksi,

berkembang dan dikonsumsi di suatu daerah atau suatu kelompok

masyarakat lokal tertentu

2. Ketahanan Pangan adalah suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi

rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup,

baik jumlah maupun mutu, aman, merata dan terjangkau.

3. Diversifikasi atau penganekaragaman adalah suatu cara untuk

mengadakan lebih dari satu jenis barang/komoditi yang dikonsumsi

4. Proses sosialisasi dihadiri oleh 31 siswa siswi SMK 5, sebagian besar dari

mereka telah mengetahui yang dimaksud dengan pangan lokal, namun

belum mengetahui tentang ketahanan pangan serta diversifikasi.

5. Sebagian besar siswa siswi telah memahami pentingnya bahan pangan

lokal, dan macam-macam olahannya serta fungsinya.

5.2 Saran

Sebaiknya lebih memberi pemahaman lebih lanjut sehingga mereka lebih

mengerti tentang diversifikasi dan ketahanan pangan lokal sehingga dapat

mengaplikasikan bahan pangan lokal di daerahnya.

Page 11: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

DAFTAR PUSTAKA

Kasryno, F.,M. Gunawan dan C.A. Rasahan. 1993. Strategi Diversifikasi

Produksi Pangan. Prisma, No 5. Tahun XXII. Lp3es. Jakarta

Riyadi. 2003. Kebiasaan Makan Masyarakat dalam Kaitannya dengan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan. Prosiding Simposium Pangan dan

Gizi Serta Kongres IV Bergizi dan Pangan Indonesia. Jakarta

Wahid Rauf dan Martina Sri Lestari. 2009. Jurnal. Pemanfaatan Komoditas

Pangan Lokal Sebagai Sumber Pangan Alternatif. Papua. Jayapura

Page 12: laporan sosialisasi smkn 3 Jember

LAMPIRAN

Page 13: laporan sosialisasi smkn 3 Jember