PRESENTASI RUSLI.pptx
Transcript of PRESENTASI RUSLI.pptx
ANALISA KERUSAKAN DIFFERENTIAL PADA SCANIA P420CB8X4EHZ DI PT. UNITED TRACTORS ,Tbk
Balikpapan
RUSLIANSYAHNIM:100309140991
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPANJURUSAN TEKNIK MESIN ALAT BERAT
BALIKPAPAN2013
Latar Belakang Masalah
Pada saat penulis melaksanakan on the job training di PT UNITED TRACTOR BALIKPAPAN, penulis melihat yang terjadi yaitu kerusakan pada bolt crown wheel broken pada Differential, yang berdampak kerusakan pada komponen lainnya. Hal ini yang mendorong penulis untuk menganalisa kerusakan Differential pada Scania P420CB8X4EHZ dan mengangkatnya dalam pembahasan tugas akhir penulis.
Rumusan Masalah Apakah penyebab kerusakan differential
pada Scania P420CB8X4EHZ ?Bagaimana cara meminimalisir
kerusakan pada differential pada Scania P420CB8X4EHZ ?
PEMBATASAN MASALAHKarena luasnya dari pengetahuan yang ada, maka
penulis membatasi masalah agar tidak menyimpang dari tujuan semula yang disesuaikan dengan data
yang telah didapat pada saat On Job Training
1. Tidak bisa mencantumkan uji kekerasan bahan2. Dan tidak bisa menampilkan uji sample oli3. Hanya membahas pada penyebab kerusakan pada
differential.
TUJUANMengetahui cara kerja differential dan komponen dari
differential Scania P420CB8X4EHZ.Dapat mengetahui faktor penyebab kerusakan pada
differential Scania P420CB8X4EHZ.Mengetahui prosedur penggunaan inter-axle
differential lock
Scania P420CB8X4EHZ adalah dump truck dengan tenaga besar yang digunakan untuk mengangkut batu bara dari tambang menuju penumpukan batu bara (stock pile) atau penghancur batu bara (crusher).
Pengertian DifferentialDifferential adalah suatu Komponen untuk meneruskan tenaga putar dari transmisi melalui propeller shaft yang selanjutnya akan membuat penyaluran tenaga lebih halus dari final gear ke roda kiri dan kanan pada kondisi apapun. Saat kendaraan berjalan belok atau pada jalan buruk akan terjadi jarak tempuh yang berbeda antara roda kiri dan roda kanan.
Fungsi Differential :
1. Menaikkan Torque2. Merubah arah potaran dari Propeller shaft 900 ke Axle3. Membedakan Putaran
Tipe Differential :1. Standard differentialTipe ini paling banyak digunakan pada kendaran ringan karena konstruksinya sederhana, yang hanya terdiri dari bevel gear, bevel pinion, differential case, pinion gear, spider shaft, dan side gear.
2. Non spin differential gearSistem ini merupakan jenis differential yang dapat mengunci secara otomatis (automatic locking) yang memaksa kedua roda untuk berputar dengan kecepatan yang sama dalam kondisi apapun
Komponen Umum Differential Final Gear ialah untuk merubah arah tenaga dari
propeller shaft ke roda kanan dan kiri,oleh karena itu umumnya digunakan untuk kombinasi bevel gear.
Differential Gear ialah untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan. Jika kendaraan berbelok ke kanan,maka side gear kiri yang mengitari side gear tersebut dan sebaliknya.
Bearing adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mengurangi gesekan pada machine atau komponen-komponen yang bergerak dan saling menekan antara satu dengan yang lainnya.
Axle housing adalah komponen yang berfungsi menutup dan melindungi shaft, mendukung berat kendaraan dan beban, dan melindungi final gear yang terpasang pada bagian tengah axle housing.
Inter-Axle Differential lock
Inter–Axle Differential Lock ialah komponen differential yang berfungsi untuk
mengunci axle depan-belakang agar putaran yang dihasilkan sama. Inter–Axle Differential
Lock digunakan pada saat unit melewati jalan yang tidak rata,jalan berlumpur dan berpasir.
Penggunaan Inter-Axle Differential Lock yang tepat sangat mempengaruhi life time
komponen differential tersebut. Berikut ini prosedur penggunaan Inter-Axle Differential
lock pada Scania P420CB8X4EHZ :
a. Stop unit (pastikan roda tidak ada putaran lagi)
b. Tekan Inter-axle Differential lock switch ke posisi ON
c. Pastikan lampu indikator Inter-axle Differential lock menyala
d. Gerakan unit dari area tersebut
e. Setelah terbebas dari area tersebut, segera OFF kan switch
f. Pastikan lampu indikator mati
Tempat dan Waktu penelitianTempat penelitian dilaksanaan di PT. UNITED TRACTORS, Tbk Balikpapan, Kalimantan Timur. Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 bulan yang dimulai tanggal 16 Juli 2012 sampai dengan 14 Desember 2012.
Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data tentang Analisis penyebab kerusakan pada bolt differential SCANIA P420CB8X4EHZ. Penulis menggunakan teknik pengelompokan data secara kualitatif berdasarkan data lapangan yaitu, dokumentasi, observasi, dan beberapa referensi lainnya maka disusun instrumen penelitian melalui beberapa tahap yaitu:Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang
terjadi.Mengumpulkan data yang berkaitan dengan
rumusan masalah.Menganalisis penyebab terjadinya permasalahan
dari data-data yang telah dikumpulkan.
Unit model Scania P420CB8X4EHZ
Serial number unit 5237447
Engine model DC 1206 L02
Serial number engine
8111489
Hours meter 6578
Kilos meter 168974
Trouble date 22 Oktober 2012
Costumer PT. Kalimantan Lestari Raharja
Location Samboja, Balikpapan
Berikut adalah data unit Scania P420CB8X4EHZ yang mengalami kerusakan pada differential :
Bolt crown wheel broken diakibatkan karena kurangnya retorque dan bolt loose sehingga bolt mengalami kekenduran lalu bersinggungan dengan bearing cup terus menerus mengakibatkan bolt bevel gear broken.
Ring gear dan bevel gear mengalami chipping diakibatkan dari gram-gram bolt yang broken , pada saat itu ring gear bevel gear dalam putaran tinggi sehingga rentan mengalami chipping apabila terdapat serpihan/partical dalam housing differential.
Iner Bearing mengalami rusak karena banyaknya serpihan atau partical-partical yang masuk melalui celah-celah dari bearing cup
Cara Meminimalisir Kerusakan Memperhatikan cara retorque differential yang sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan guna menghindari kerusakan komponen yang nantinya akan menggangu cara kerja differential dan proses produksi.
Pelatihan terhadap mekanik sangat di perlukan agar meminimalisir kerusakan yang terjadi terhadap unit yang lainya yang dapat merugikan perusahaan. Membekali mekanik agar mengetahui basic dari sistem differential supaya mekanik paham apabila melakukan kesalahan sekecil apapun dapat berakibat yang sangat fatal dan mengetahui komponen-komponen yang dapat mengalami kerusakan akibat dari kesalahan itu. Dari pada itu pengetahuan tentang basic differential sangat dibutuhkan di samping harus mengetahui juga prosedur saat melakukan retorque serta menambahkan sudut 90 derajat pada bolt.
KESIMPULAN Bolt pada bevel gear yang berjumlah 14 dan 8 dari
bolt tersebut mengalami kekenduran serta 6 bolt lainnya mengalami broken pada kepala bolt.
Kekenduran pada Bolt Bevel Gear terjadikarena kurangnya memberikan retorque 90 derajat pada saat adjustment.
Jika didalam housing differential terdapat serpihan/partical lalu saat itu putaran ring gear sangat tinggi sehingga dapat mengakibatkan chipping pada komponen tersebut
Kerusakan pada differential case berupa scratch penyebab dari gram-gram/patahan dari bolt serta partical lainnya
Kerusakan yang terakhir dan dampak dari gram-gram yang berada didalam housing differential mengakibatkan iner bearing mengalami rusak.
SARAN Pada saat proses adjustment sebaiknya mekanik telah
mempunyai sertifikat lulus uji assembly differential guna untuk membuktikan bahwa mekanik dapat dipercaya saat melakukan assembly differential.
Mengechek ulang pada bolt yang telah diretorque dan memberikan tanda pada bolt setiap melakukan retorque untuk memastikan bahwa semua bolt telah standar sesuai prosedur retorque bolt pada bevel gear 17 kg+90 derajat.
Melakukan pemeriksaan terhadap bolt bevel gear yang telah diberikan tanda retorque pada unitscania terutama pada rear-front dan rear-rear differential untuk dipastikan bahwa sudah semua ditambahkan sudut 90 derajat pada 14 bolt bevel gear.