DISUSUN OLEH:NOVA LIADI (13174015)

ARDI SATRIA HANDALAN(13174008)MUHAMMAD AMRI (13174057)

KHALIDIN (13174001)

Infus Ketamine Untuk Perawatan Depresi Resisten: Rangkaian Perawatan dari 28 Pasien Setiap Minggu atau Dua Kali Seminggu di Klinik ETC

Abstrak

Ketamin memiliki efek antidepresan yang sangat cepat dalam perawatan depresi resisten (TRD). Efek pada fungsi kognitif dari berbagai infus ketamine dan medikasi antidepresan secara bersamaan pada tingkat respon dan durasi belum diketahui.

Dua puluh delapan pasien dengan uni- atau bipolar TRD dirawat selama tiga minggu dengan tiga atau enam infus ketamin (0,5 mg/kg selma 40 menit) dalam ruang pemulihan dari klinik ETC rutin. Penilaian memori pasca-perawatan dilakukan pada hari ke 21 (4-7 hari setelah infus terakhir). Pasien diamati selama enam bulan bila memungkinkan, sambil memperhatikan keparahan depresi dan efek samping.

Pendahuluan

Sejak Berman et al. (2000) mendemonstrasikan efek antidepresan yang sangat cepat pada pasien dengan depresi berat, sudah ada lima percobaan acak terkontrol lebih lanjut (RCTs) yang mengakui bahwa infus ketamin tunggal (0,5 mg/kg diberikan selama 40 menit)dapat menimbulkan efek antidepresan yang sangat cepat pada keduanya bipolar dan unipolar depresi yang sulit disembuhkan (Zarate et al., 2006, 2012;

Dalam sebuah percobaan terbaru melawan pembanding midazolam aktif, Murrough et.al. (2013) mengatakan tingkat respon terhadap dosis tunggal ketamine pada 3 dan 7 hari dari 60% dan 46% dibandingkan dengan 21,5% dan 17,5% dengan midazolam.

Durasi respon antidepresan pada RCTs ini telah memiliki variabel yang tinggi, memiliki rentang dari beberapa jam sampai beberapa minggu, dengan sebagian besar pasien akhirnya kambuh.

Tujuan utama studi label terbuka ini adalah untuk menyelidiki keamanan dan efisiensi dari pemberian infus berulang pada pasien yang melanjutkan pengobatan psikotropik lain, dengan penekanan khusus pada fungsi memori. Kami beralasan bahwa jika manfaat infus ketamine telah ditujukkan untuk membagi mekanisme aksi selanjutnya dari ECT, yang mungkin berpotensi sebagai alternatif, maka akan penting untuk mengetahui bahwa ketamine tidak membagi dampak ECT dalam memori episodik dan autobiografi.

Metode dan bahan

Merupakan studi deskriptif dengan kriteria inklusi luas dari rujukan perawatan sekunder dan self-referral melalui iklan di media dan website studi.

Peserta Partisipan dengan perawatan bipolar atau

unipolar depresi resisten diambil melalui penyerahan perawatan kedua dan penyerahan sendiri melalui periklanan di media dan website studi. Diagnosis didapatkan melalui interview klinis, Structure Clinical Interview of DSM-IV (First et al., 1997) dan Hamilton Rating Scale for Depression ( HRSD) (1960).

Intervensi Pada tahap pertama pasien diperoleh untuk diberikan

infus ketamin (Ketalar) seminggu sekali selama tiga minggu. Pada tahap kedua kelompok yang telah dipisahkan diambil untuk menerima infus ketamin seminggu dua kalai selama tiga minggu. Dosis ketamin yang diberikan adalah 0,5mg/kg ( berat badan ideal) diberikan secara intravena selam 40 menit. Pada kedua tahap tersebut,jika seorang partisipan memberika respon terhadap ketamin dan kambuh kembali setelah infus tarakhir meraka masuk fase pemeliharaan dalam percobaan, hasilnya akan dilaporkan terpisah. Partisipan di follow up selama enam bulan jika memungkinkan.

Pengukuran Menggunakan AMI-SF pasien ditanya

tentang rincian enam kejadian berbeda. Pertanyaan kemudian ditanya mengenai kejadian yang sama pada saat follow up dan dicatat persentasi informasi yang diulang secara benar. Menggunakan AFT, partisipan diinstruksikan untuk mengulangi informasi dalam tiga kategori berbeda (“semantik personal”, “episodik personal”, “semantik impersonal”) dalam 90 detik.

Prosedur Seluruh infus diambil dari ruang pemulihan

dari suite ECT di Warneford Hospital, Oxford, UK selama dua kali setiap minggu pagi sesi ECT. Pasien diizinkan sedikit sarapan sebelum perawatan. 0,5 mg/kg ketamin hidroklorit disaring dalam 40 mL salin dan diberikan selama 40 menit menggunakan pompa infus Graseby 3200.

Sambungan prosedur..

Infus diberikan pada hari ke 0, 7 dan 14 di tahap pertama dan hari 0, 3, 7, 10, 14 dan 17 dalam tahap kedua. Peserta terlihat pada hari ke 6 dan 13 untuk menyelesaikan Hamd, BDI dan VAS. Setelah tiga minggu peserta pengobatan selesai suatu VAS lebih lanjut dan semua suasana hati (HRSD, BDI) dan memori (AMI-SF, Cerita Ingat, AFT, SMQ) penilaian pada hari 21. Semua peserta kemudian ditindaklanjuti pada 2 minggu, 4 minggu , 8 minggu, 12 minggu dan 26 minggu. Penilaian memori lebih lanjut dilakukan pada 12 dan 26 minggu.

Tanggapan antidepresan didefinisikan pada ≥pengurangan 50% dalam skor BDI dari awal sampai akhir pengobatan tiga minggu pada hari 21, dan remisi sebagai skor jatuh dalam kisaran normal (0-10) pada BDI. Panjang respon dihitung dari infus akhir sampai pasien tidak lagi menunjukkan ≥25% penurunan nilai. Pada titik ini pasien dianggap telah kambuh.

Hasil

Empat puluh empat pasien telah disaring, dengan 28-nya termasuk dalam analisis (Table 1); 15 pasien diambil untuk mendapatkan tiga infus selama tiga minggu dan 13 pasien dipisahkan untuk mendapatkan enam infus selama tiga minggu.

 

Pembahasan

Hasilnya menunjukkan bahwa ketamine tidak menyebabkan melemahnya memori saat diberikan sampai enam kali. Keyakinan dalam kesimpulan ini semakin meningkat dengan fakta bahwa dua pengukuran fungsi memori autobiografi dan sebuah pengukuran dari fungsi memori episodik juga bertepatan, sepeti penilaian memori subjektif.

Kami menemukan bahwa infus ketamin dapat secara aman digunakan pada keaadaan ini namun tidak selalu ditolerir dengan baik. Diantara efek samping akut, yang paling penting adalah meliputi seorang pasien yang mengalami vasovagal episode selama 10 menit.

Penelitian kami meliputi pasien dengan bipolar sama seperti depresi unipolar. Observasi menunjukkan bahwa perawatan ketamine dapat berhubungan selanjutnya dengan ketidakstabilan mood, sedangkan kemungkinan hanya karena riwayat alami pada pasien yang sulit dirawat, adalah mengingatkan bahwa pasien ini perlu kontak berkelanjutan setelah keadaanini selesai. Keduanya, naik dan turunnya mood harus diamati. Sama dengan yang lainnya (Price et al., 2009), juga mengamati adanya pengurangan yang sangat cepat untuk keinginan bunuh diri.

Kesimpulan

Saat ini, studi label naturalistik terbuka menunjukkan bahwa sampai enam dosis rendah infus ketamin aman diberikan dalam struktur klinis NHS pada pasien yang melanjutkan antidepresannya. Tingkat respon sebanding dengan yang ditemukan dalam RCTs dari dosis tunggal ketamin pada pasien tanpa antidepresan namun masih membutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkannya.

Terima kasih