TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

download TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

of 20

description

ppt

Transcript of TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    1/20

    TERAPI FISIK

    &PSIKOFARMAKA

    Dr.Syahrial,Sp.KJ

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    2/20

    PENDAHULUAN

    Terapi terhadap penderita gangguan jiwa

    bersifat ekletik-holistik (organobiologik,psikoedukatif, dan sosiokultural).

    Terapi biologik /fisik terdiri atas terapiobat/psikofarmaka, ECT/terapi kejang listrik,

    dan beberapa terapi fisik lainnya.

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    3/20

    PSIKOFARMAKOTERAPI

    Meliputi obat-obat yang memiliki efek utama terhadap

    proses mental di SSP (mis: proses pikir, perasaan, dan

    fungsi motorik atau perilaku).

    Berdasarkan efek klinis, terbagi 4 :

    -Antipsikotik

    -Antidepresan-antianxietas

    -Antimanik (mood stabilizer)

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    4/20

    ANTIPSIKOTIK

    Klasifikasi :

    berdasarkan rumus kimiawi terbagi atas golongan

    Fenotiazin (mis: Chlorpromazine) dan Non-Fenotiazine(mis: Haloperidol)

    Berdasarkan cara kerjanya terbagi atas Dopamin

    reseptor Antagonis (DA)/antipsikotik tipikal dan

    Serotonin Dopamin Antagonis (SDA)/antipsikotikatipikal.

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    5/20

    ANTIPSIKOTIK

    Farmakokinetik : metabolisme obat-obat antipsikotiksecara farmakokinetik dipengaruhi oleh beberapa hal,

    antara lain pemakaian berlebihan enzyme inducer

    seperti carbamazepine, phenytoin, ethambutol,

    barbiturate. Kombinasi obat-obat tersebut akanmempercepat pemecahan antipsikotik sehingga

    diperlukan dosis yang tinggi.

    Farmakodinamik : Obat-obat antipsikotik terutamabekerja sebagai antagonis reseptor dopamin dan

    serotonin di otak, dengan target untuk menurunkan

    gejala psikotik seperti halusinasi, waham, dll.

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    6/20

    ANTIPSIKOTIK

    Efek samping : akatisia, distonia akut, dan

    parkinsonism (acute extrapyramidal

    syndrome), SNM (Syndroma neuroleptik

    Maligna)

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    7/20

    ANTIPSIKOTIK

    Prinsip pengobatan

    Dimulai dengan terapi inisial, dilanjutkan ke terapi

    pengawasan dan kemudian diberikan terapi

    pemeliharaan.a. Terapi inisial diberikan segera setelah diagnosa

    ditegakkan, dan dosis dimulai dari dosis anjuran

    dinaikkan perlahan secara bertahap dalam waktu 1-3

    minggu, hingga dicapai dosis optimal yang dapat

    mengendalikan gejala.

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    8/20

    ANTIPSIKOTIK

    b. Terapi pengawasan : setelah dipeoleh dosis optimal,

    maka dosis tersebut dipertahankan selama kurang lebih

    8-10 minggu sebelum masuk tahap pemeliharaan.

    c. Terapi pemeliharaan : dosis dapat diturunkan

    bertahap sampai diperoleh dosis minimal yang masih

    dapat dipertahankan tanpa menimbulkan kekambuhan.

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    9/20

    ANTIDEPRESAN

    Adalah kelompok obat-obatan yang heterogen dengan efekutama dan terpenting adalah untu mengendalikan gejala

    depresi juga untuk beberapa indikasi lain.

    Secara umum diklasifikasikan sbb :- Derivat trisiklik (mis: Imipramin, Amitriptilin)

    - Derivat Tetrasiklik (mis: Maproptilin, Mianserin)

    - Derivat MAOI/MonoAmine Oksidase Inhibitor (mis:Moclobemide)

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    10/20

    -Derivat SSRI/Selective Serotonin Reuptake Inhibitor

    (mis: Sertralin, Fluoexetine, Fluvoxamine, Paroxetine,Escitalypram)

    -Derivat SNRI/Serotonin Norepineprin Reuptake

    Inhibitor (mis: Venlafaxine, Duloxetine

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    11/20

    ANTIDEPRESAN

    Cara kerja :

    Depresi terjadi karena rendahnya kadar serotonin dipasea sinap. Secara umum antidepresan bekerja pada

    sistem neurotransmiter serotonin dengan cara

    meningkatkan jumlah serotonin di pasea sinap.

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    12/20

    ANTIDEPRESAN

    Efek samping

    Hipotensi, gangguan jantung, gejala gangguan saraf

    otonom, gejala gangguan susunan saraf pusat, alergi,

    gejala hematologi, gejala psikis lain (maniakal, gelisah,

    delirium).

    Khusus untuk kelompok MAOI yang klasik, efek samping

    yang mungkin : Hipotensi dan hipertensi, gangguan hepar,

    gangguan otonom, gangguan sistem saraf (parestesi,

    konvulsi, edema, gangguan hematologi, gangguan

    psikologik, krisis hipertensi

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    13/20

    ANTIDEPRESAN

    Prinsip Pengobatan

    Selalu dimulai pada dosis rendah, ditingkatkan bertahap

    sampai mencapai dosis terapeutik. Efek terapi baru akan

    tampak pada minggu ke 2-3. Pada minggu-minggu pertama

    biasanya perlu diberikan benzodiazepine yang memiliki efek

    cepat sambil menunngu efek terapi antidepresan. Setelah

    efek terapi tercapai, maka dilanjutkan dengan terapi

    pemeliharaan

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    14/20

    ANTIANSIETAS

    Klasifikasi yang sering dipakai adalah :

    1. Derivat benzodiazepin (diazepam, bromazepam,

    lorazepam, alprazolam, clobazam)

    2. Derivat Gliserol (meprobamat)

    3. Derivat Barbiturat (fenobarbital)

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    15/20

    ANTIANSIETASCara kerja

    Mayoritas neurotransmiter yang melakukan inhibisi di otakadalah asam amino GABA. Benzodiazepin misalnya

    menghasilkan efek terapi dengan cara pengikatan spesifik

    terhadap reseptor GABA.

    Efek samping

    Yang paling utama adalah mengantuk, sakit kepala, disartri,

    ataksia, nafsu makan meningkat, mudah terjadi toleransi dan

    dependensi dalam pemberian dosis besar dan jangka lama,

    serta gejala putus zat bila obat dihentikan secara tiba-tiba.

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    16/20

    ANTIMANIK

    Kelompok obat yang divergen, berkhasiat mempertahankan

    stabilitas suasana perasaan.

    Klasifikasi

    1. Garam lithium (Lithium Carbonat. Mis: priadel, theralith)

    2. lain-lain (Carbamazepine, Asam Valproate, Natrium

    Divalproate)

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    17/20

    ANTIMANIK

    Cara Kerja

    Diatakan bahwa lithium meemiliki efek akut dan kronis dalam

    pelepasan serotonin dan norepineprin di neuron terminalSSP. Walaupun cara kerjanya tidak dapat dijelaskan dengan

    tepat, tetapi ditemukan bahwa Lithium sangat bermanfaat

    dalam pengobatan gangguan afektif

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    18/20

    ANTIMANIK

    Efek samping

    Tremor halus, diare dan muntah-muntah, rasalelah dan

    vertigo, ataksia dan tremor kasar, penurunan kesadaran,

    konvulsi, oliguria, edema

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    19/20

    (ECT)

    ECT merupakan salah satu jenis terapi fisik yang merupakan

    pilihan untuk indikasi terapi pada beberapa kasus gangguan

    psikiatri. Indikasi utamanya adalah depresi berat.

    Metode : ECT dilakukan dengan cara memberikan aliran

    listrik pada otak melalui 2 elektrode yang ditempatkan pada

    bagian temporal kepala. Aliran listrik tersebut akan

    menimbulkan kejang-kejang seperti kejang yang terjadi padaepilepsi granmal.

  • 5/20/2018 TERAPI FISIK Dan Psikofarmaka Dr.syahrial by Yanuarman

    20/20

    TERAPI BIOLOGIK LAIN

    1. Light therapy

    2. Sleep Deprivation dan Alteration of Sleep Schedules

    3. Psychosurgery

    4. Orthomolecular therapy

    5. Subcoma Insulin Therapy

    6. Coma Therapy

    7. Carbon Dioxide Therapy