Presentasi Ku

13
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PULAU-PULAU TERLUAR DAN MASALAH DISINTEGRASI UNIVERSITAS HALU OLEO FAKULTAS TEKNIK S1 ARSITEKTUR REGULER SORE KENDARI 2015 OLEH : KELOMPOK 12 IHWAN NUSUR ( E1B2 14 015 ) WAHID WARDIAN ( E1B2 14 035 )

description

kemaritiman

Transcript of Presentasi Ku

Slide 1

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PULAU-PULAU TERLUAR DAN MASALAH DISINTEGRASIUNIVERSITAS HALU OLEOFAKULTAS TEKNIKS1 ARSITEKTUR REGULER SOREKENDARI2015

OLEH :KELOMPOK 12

IHWAN NUSUR( E1B2 14 015 )WAHID WARDIAN( E1B2 14 035 )Pendahuluan

Kawasan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam dan jasa lingkungan yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai modal dasar pelaksanaan pembangunan Indonesia di masa sekarang dan yang akan datang.

Dari 17.504 pulau di Indonesia, terdapat 92 (sembilan puluh dua) pulau-pulau kecil yang dijadikan sebagai titik dasar dan referensi untuk menarik garis pangkal kepulauan yangberbatasan langsung dengan 10 (sepuluh) negara tetanggadi wilayah laut yang tersebar pada10 (sepuluh) provinsi. Dan dari data Strategi Nasional (Stranas) Pembangunan Daerah Tertinggal terdapat26 (dua puluh enam) kabupatenyang berbatasan langsung dengan negara tetangga.Pengakuan Konvensi Hukum Laut PBB(UNCLOS 1982)Indonesia sebagai Negara Kepulauan membawa konsekuensi yuridis, yaitu bahwa perairan Indonesia akan menjadi suatu wilayah yang utuh, di mana batas lautnya diukur dari titik pulau-pulau terluarnya. Pasal 47 Ayat (1) UNCLOS 1982 menyebutkan bahwa, Negara Kepulauan berhak menarik garis pangkal kepulauan (archipelagic baseline) sebagai dasar pengukuran wilayah perairannya dari titik-titik terluar dari pulau-pulau terluarnya (Arif Havas Oegroseno, 2004: 2).POTENSI PULAU-PULAUKECIL TERLUARKawasan pulau-pulau kecil memiliki potensi pembangunan yang cukup besar karena didukung oleh letaknya yang strategis dari aspek ekonomi, maupun pertahanan dan keamanan.Potensi Sumberdaya Hayati Meliputi : terumbu karang, Padang lamun, dan Hutan MangroveSumber daya perikananPotensi Sumberdaya Nir Hayati Meliputi : Pertambangan, Energi KelautanJasa-jasa Lingkungan Meliputi : Wisata bahari, wisata terestrial, dan Wisata KulturalPengembangan Kawasan Perbatasan dalam RPJPN 20052025

Arah PJP 20052025 ke5: MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG LEBIHMERATA DAN BERKEADILANWilayahwilayah perbatasan dikembangkan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward looking sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negera tetangga.Pendekatan pembangunan yang dilakukan, selain menggunakan pendekatan bersifat keamanan, juga diperlukan pendekatan kesejateraan.Perhatian khusus diarahkan bagi pengembangan pulau-pulau kecil di perbatasan yang selama luput dari perhatian KAWASAN PERBATASAN DI INDONESIA (PP NO. 26/2008 ttg RTRWN )1Kawasan Perbatasan Laut dengan Thailand/India/Malaysia (NAD dan Sumut) termasuk 2 Pulau Kecil Terluar2Kawasan Perbatasan Laut dengan Malaysia/Vietnam/Singapura (Riau dan Kepri), termasuk 20 Pulau Kecil Terluar3Kawasan Perbatasan Darat dengan Malaysia (Kalbar dan Kaltim)4Kawasan Perbatasan Laut dengan Malaysia dan Filipina (Kaltim, Sulteng, dan Sulut), termasuk 18 Pulau Kecil Terluar5Kawasan Perbatasan Laut dengan Palau (Maluku Utara, Papua Barat, Papua), termasuk 8 Pulau Kecil Terluar6Kawasan Perbatasan Darat dengan Papua Nugini (Papua)7Kawasan Perbatasan Laut dengan Timor Leste dan Australia (Papua dan Maluku), termasuk 20 Pulau Kecil Terluar8Kawasan Perbatasan Darat dengan Timor Leste (NTT)9 Kawasan Perbatasan Laut dengan Timor Leste dan Australia (NTT), termasuk 5 Pulau Kecil Terluar10Kawasan Perbatasan Laut Berhadapan dengan Laut Lepas (NAD, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa tengah, jawatimur, NTB, termasuk 19 pulau kecil terluarDari Kondisi geografis Indonesia atas kebaradaan pulau-pulau terluarTiga fungsi penting dari pulau-pulau terluar tersebut yaitu antara lain:

Sebagai fungsi pertahanan dan keamanan.b. Sebagai fungsi ekonomi. c. Sebagai fungsi ekologi.

KEBIJAKAN DAN STRATEGIPENGELOLAAN PULAU2 KECIL Pengelolaan pulau-pulau kecil di kawasan perbatasan terutama pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dilakukan dalam rangka menjaga keutuhan NKRI :Meningkatkan pengawasan dan pengamanan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan;Meningkatkan kerjasama bilateral di bidang pengelolaan sumberdaya alamMengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat lokal.

SEBARAN 26 PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL(PP 26/2008 MENGENAI RTRWN)Tanah MerahMelonguaneJasaBatamLong PahangaiMeraukeDumaiKefamenanuKalabahiEntikongIlwakiNunukanSimanggarisBeluJagoi BabangDoboLong MidangDarubaRanaiSaumlakiLong NawangSabangPaloh-ArukNanga BadauTahunaJayapuraDISINTEGRASI BANGSA INDONESIATerlepasnya beberapa wilayah Indonesia dari bagian NKRI yang dikarenakan oleh gerakan-gerakan merdeka di beberapa wilayah yang digagas oleh masyarakat di wilayah tersebut merupakan suatu gambaran jelas akan adanya diintegrasi bangsa.

Disintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah-belah.

Menurut M. Ryaas Rasyid (2011),mantan Menteri Negara Otonomi Daerah dan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara,ada lima hal utama yang dapat menimbulkan disintegrasi bagsa, yaitu:Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lamaKrisis politik berupa perpecahan elite di tingkat nasionalKrisis sosial yang dimulai dari terjadinya disharmoni dan bermuara pada meletusnya konflik kekerasan di antara kelompok-kelompok masyarakatIntervensi internasional yang bertujuan memecah-belahDemoralisasi aparat negara dalam bentuk pupusnya keyakinan mereka atas makna pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai peerejkat persatuan dan kesatuan bangsa.

UPAYA PEMERINTAH MENJAGA PULAU TERLUARDirektur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Sudirman Saad, Ia mengungkapkan, Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil mengatur PPKT ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT) yang memiliki potensi sumber daya alam dan jasa lingkungan yang tinggi, juga mempunyai peran strategis dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Pemerintah dalam pengelolaan PPKT tersebut selama ini ditujukan untuk pulau kecil terluar berpenduduk dan tidak berpenduduk. PULAU KECIL TERLUAR BERPENDUDUK dilakukan dengan mengedepankan pendekatan kesejahteraan sosial dan ekonomi seperti penyediaan sarana-prasarana dasar seperti air bersih, listrik, dermaga dan sarana komunikasi. Sedangkan, PULAU KECIL TERLUAR TIDAK BERPENDUDUK melalui penguatan pengelolaan keamanan dan konservasi laut. Pilihan untuk mendorong agenda konservasi laut di pulau kecil terluar tidak berpenduduk sangat beralasan. Alasannya yaitu mengefektifkan penguasaan pulau kecil terluar oleh pemerintah Indonesia sebagai batas laut negara dan upaya mencapai target 20 juta hektar kawasan konservasi laut pada tahun 2020.

Terima Kasih