PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

53
PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK Dwi Wicaksono Hanifah RN Herliani DPH

description

PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK. Dwi Wicaksono Hanifah RN Herliani DPH. Identitas. Nama: Ny.HK Usia :47 tahun Alamat: Pasar Rumput Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga Suku: Jawa Agama: Islam Pernikahan: Janda Pendidikan: Tamat SD Tanggal periksa: 8 Des 2012. Keluhan Utama. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Page 1: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

PRESENTASI KASUSSTROKE HEMORAGIK

Dwi WicaksonoHanifah RN

Herliani DPH

Page 2: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Identitas

• Nama : Ny.HK• Usia :47 tahun• Alamat : Pasar Rumput• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Suku : Jawa• Agama : Islam• Pernikahan : Janda• Pendidikan : Tamat SD• Tanggal periksa : 8 Des 2012

Page 3: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Keluhan Utama

• Penurunan kesadaran mendadak 1,5 jam SMRS.

Page 4: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Riwayat Penyakit Sekarang• Menurut anak pasien yang tinggal serumah,

pasien mengalami penurunan kesadaran mendadak 1,5 jam SMRS. Pada saat itu, pasien sedang mandi dan kemudian berteriak “aduh”. Ketika ditemukan, pasien dalam keadaan jatuh terduduk, tampak lemas, dan tidak sadarkan diri. Lima menit kemudian, pasien mulai meringis kesakitan, mulut mencong ke kanan, berbicara tidak jelas, dan tidak merespons ketika ditanya. Dalam perjalanan menuju ke rumah sakit, pasien terus-menerus mengeluhkan sakit kepala sambil memegangi kepala sebelah kanan. Tidak ada mual dan muntah menyemprot. Riwayat trauma kepala disangkal. Riwayat demam disangkal. Riwayat penurunan berat badan disangkal.

Page 5: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Riwayat Penyakit Sekarang

• Menurut anak pasien, pasien sering mengeluhkan sakit kepala sejak ± 3 tahun yang lalu. Sakit kepala berkurang dengan obat warung. Namun, sejak suami pasien sakit-sakitan pada tahun yang sama, sakit kepala bertambah sering sehingga pasien berobat ke puskesmas. Tekanan darah pasien saat itu 200/100 mmHg sehingga pasien diresepkan obat tekanan darah tinggi yang diminum rutin oleh pasien.

Page 6: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Riwayat Penyakit Sekarang• Dengan pertanyaan tertutup, pasien

menjelaskan sakit kepala dirasakan di sebelah kanan (VAS 9/10), berdenyut, tidak menjalar, yang timbul terus-menerus , dan makin terasa sakit ketika batuk . Pasien tidak pernah merasakan sakit kepala seperti ini sebelumnya.

• Sebelum penurunan kesadaran, selain sakit

kepala hebat, pasien juga merasa pandangan berkunang-kunang dan seluruh badan terasa lemas. Pandangan ganda disangkal. Kelemahan sesisi disangkal. Rasa baal dirasakan oleh pasien pada lengan , tangan, tungkai, dan kaki kiri.

Page 7: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Riwayat Penyakit Dahulu

• Hipertensi (+) yang terkontrol sejak ± 3 tahun yang lalu.

• Diabetes mellitus (-)• Penyakit jantung (-)• Stroke (-)• Pasien tidak pernah dirawat di rumah

sakit disebabkan oleh penyakit lain sebelumya.

Page 8: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

• Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan dan penyakit serupa dengan pasien.

• Riwayat SosialPasien adalah janda beranak tiga. Suami pasien meninggal ±3 tahun yang lalu. Pasien bekerja sehari-hari sebagai buruh cuci. Pasien tidak pernah merokok.

Page 9: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Status Generalis

Keadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : SomnolenTekanan Darah : 170/90 mmHgFrekuensi Nadi : 83x/menitFrekuensi nafas : 20x/menitSuhu : 36.2oC

Page 10: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Kulit : Tidak ada kelainanMata : Sklera ikterik (-/-),

konjungtiva anemik (-/-)

Kepala : Tidak ada deformitasRambut : Tidak ada kelainanWajah : AsimetrisMulut : Mencong ke kanan,

faring hiperemis (-)Leher : JVP tidak meningkat,

tidak ada pembesaran KGB, tiroid tidak teraba

Page 11: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Jantung : Iktus kordis teraba,batas jantung normal, S1 dan S2 normal, murmur (-), gallop (-)

Paru : Simetris statis dinamis,fremitus kanan= kiri, sonor +/+, vesikuler +/+

Abdomen : Datar, supel, lemas, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)

Punggung : Tidak ada kelainanEkstrimitas : Akral hangat,

edema -/-

Page 12: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Status Neurologis

Glasgow Coma Scale : E3M6V3

Tanda rangsang meningeal: • kaku kuduk (+)• laseque>70/>70• kernig >135/>135• brudzinsky I -/-• brudzinsky II -/-  

Page 13: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Nervus Kranialis Tanda Klinis

N .I normal

N. II pupil bulat, isokor, 4mm/4mm, RCL +/+, RCTL +/+, visus >6/60,lapang pandang normal, warna normal.

N. III, IV, VI tidak ada paresis, uji konvergensi normal

N. VII plica nasolabialis kiri lebih datar, kerutan dahi kanan dan kiri simetris paresis N.VII kiri tipe sentral

N. VIII normal

N. IX, N.X normal

N.XI normal

N.XII normal

Page 14: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Pemeriksaan Motorik

Inspeksi : gerakan involunter (-), atrofi otot

(-), kesan hemiparesis sinistraKekuatan :

5555 44445555 4444

Tonus : normotoniRefleks fisiologis: +2 +2 +2 +2Refleks patologis: tidak ada

Page 15: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Koordinasipast pointing tidak diperiksadisdiadokokinesia tidak diperiksanose to finger test tidak diperiksaknee to heel tidak diperiksa

Pemeriksaan SensorikHemihipestesia sesisi kiri.

Fungsi luhur: tidak diperiksa

Page 16: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

CT Scan

Page 17: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

CT ScanHasil Pemeriksaan Radiologis:•Tampak lesi hiperdens berdensitas perdarahan di thalamus kanan disertai dengan hipodensitas di sekitarnya (perifokal edema)•Tampak pula lesi hiperdens mengisi sebagian cisterna ambiens kanan, kortikal sulci, dan fissura sylvii.

-Perdarahan thalamus kanan-Perdarahan SA sisterna ambiens kanan

Page 18: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Foto Thorax

Page 19: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Hasil Laboratorium

Page 20: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Diagnosis Diagnosis klinis:-Paresis N. VII sinistra tipe

sentral-Kesan hemiparesis sinistra-Hemihipestesia kiri-Hipertensi grade II-Riwayat penurunan

kesadaran

Diagnosis topis:-Subkortikal (thalamus)

kanan

Diagnosis patologis-Hemoragik

Diagnosis etiologis-Ruptur pembuluh darah

Diagnosis kerja:Stroke hemoragik OH IHipertensi grade II

Page 21: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Prognosis

• Ad vitam : Bonam• Ad functionam : Dubia ad bonam• Ad sanationam : Bonam

Page 22: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Tatalaksana

• Elevasi kepala 300

• O2 3 liter/menit

• IVFD NaCl 0,9% 500cc/ 12 jam

• Diet cair 6x 250 cc• Ascardia 1x 320 mg

(load)• Simvastatin 1x20 mg• Citicholin 2x 500 mg IV• B6 2x tab I

• B 12 2x tab I• Asam folat 2x tab I• Paracetamol 3x500

mg prn nyeri kepala • Tramadol 3x100 mg

IV• Nimodipine 4x60 mg

po• Observasi tanda

vital

Page 23: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Stroke

Stroke adalah suatu sindroma klinis yang menyebabkan defisit neurologis baik fokal maupun global yang terjadi mendadak dan menetap >24 jam yang disebabkan oleh gangguan serebrovaskular.

Ropper AH, Brown RH. Adams and Victors Principles of Neurology: Cerebrovascular diseases. 8th ed. 2005. New York: The Mc-Graw-Hill Companies.

Stroke Hemoragik

Stroke Iskemik

Patologi Anatomi

Page 24: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Tanda dan Gejala

Rohkamm. Color atlas of neurology. 2004. Thieme: 166

Page 25: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Skor Siriraj(2,5xS)+(2xM)+(2xN)x (0,1xD)-(3xA)-12S kesadaran dimana 0= kompos mentis,

1=somnolen, 2=stupor atau komaM muntah dimana 0=tidak ada, 1=adaN nyeri kepala dimana 0=tidak ada, 1=adaD diastolikA ateroma dimana 0=tidak ada, 1=salah satu

atau lebih penyebab lainnya: DM, angina, penyakit pembuluh darah.

<-1: infark serebri-1 s.d. 1 meragukan>1: perdarahan supratentorial

Soertidewi L, Tiksnadi A. Buku Saku Tentorium Neurologi. Jakarta: Departemen Neurologi FKUI/RSCM.

Page 26: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Stroke Hemoragik• Stroke yang disebabkan oleh perdarahan

intrakranial ,dapat terjadi spontan (i.e., non-traumatik) intrakranial, dengan lokasi di epidural, subdural, intraparenkimal, atau interventrikular.

• Perdarahan otak sering didiagnosis dengan menggunakan CT scan non-kontras saat mengevaluasi stroke akut.

• Berdasarkan anatominya perdarahan otak dibedakan menjadi perdarahan intraserebral dan perdarahan subarakhnoid.Misbach J. Stroke: aspek diagnostic, patofisiologi, dan manajemen. 1999. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Page 27: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Perdarahan Intraserebral

Rohkamm. Color atlas of neurology. 2004. Thieme: 185.

Page 28: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Perdarahan Intraparenkimal Hipertensif

• Perdarahan intraserebral tanpa disertai bukti kelainan vaskular seperti aneurisma atau angioma, biasanya disebabkan oleh hipertensi.

• Lokasi tersering adalah ganglia basal (khususnya putamen), thalamus, serebelum, dan pons.

• Perdarahan arteri kecil hipertensi yang menyebabkan bekuan darah berukuran kecil maupun besar herniasi bahkan kematian.

Fauci AS, Brunwald E, Kasper DL, Hauser Sl, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th edition. USA: The McGraw-hill Companies, inc; 2008.

Page 29: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Perdarahan Intraparenkimal Hipertensif

• Meskipun tidak berkaitan dengan aktivitas fisik, sebagian besar perdarahan intraserebral terjadi ketika pasien sadar dan terkadang ketika stress.

Fauci AS, Brunwald E, Kasper DL, Hauser Sl, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th edition. USA: The McGraw-hill Companies, inc; 2008.

Page 30: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Perdarahan Subarakhnoid

Rohkamm. Color atlas of neurology. 2004. Thieme: 185.

Page 31: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Perdarahan Subarakhnoid

• Penyebab 5-10% stroke disebabkan oleh perdarahan subarakhnoid.

• Sering disebabkan oleh ruptur aneurisma atau malformasi arteriovenosus, tetapi pada 20% kasus penyebab pastinya tidak ditemukan.

• Gejala nyeri kepala hebat dan mendadak saat onset penyakit yang dapat disertai mual dan muntah.

• Dapat disertai penurunan kesadaran dan gangguan status mental.

• Dalam 90% kasus, perdarahan dapat terlihat di CT-scan dalam waktu 24 jam.

Misbach J. Stroke: aspek diagnostic, patofisiologi, dan manajemen. 1999. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Rohkamm. Color atlas of neurology. 2004. Thieme: 185.

Page 32: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Perdarahan Subarakhnoid

• Gejala nyeri kepala hebat dan mendadak saat onset penyakit yang dapat disertai mual dan muntah.

• Dapat disertai penurunan kesadaran dan gangguan status mental.

• Dalam 90% kasus, perdarahan dapat terlihat di CT-scan dalam waktu 24 jam.

Misbach J. Stroke: aspek diagnostic, patofisiologi, dan manajemen. 1999. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Rohkamm. Color atlas of neurology. 2004. Thieme: 185.

Page 33: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Komplikasi Perdarahan Subarakhnoid• Edema serebri• Rebleeding timbul pada 50-60% kasus

dalam 6 bulan pertama setelah perdarahan awal, menurun 10% pada hari ke-30, dan berkurang 3% setiap tahun

• Vasospasme yang timbul pada hari ke-3 dan meningkat pada hari ke-7 sangat menentukan prognosis

• Hidrosefalus tersumbatnya aliran likuor serebri intraventrikular muncul sebagai komplikasi perdarahan subarakhnoid.

• Hiponatremia, edema pulmoner neurogenik, kejang, dan kardiak aritmia.

Rohkamm. Color atlas of neurology. 2004. Thieme: 184.

Page 34: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Anamnesis Stroke Hemoragik

• Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam anamnesis pasien yang diduga mengalami stroke hemoragik antara lain awitan gejala, gejala awal dan progresinya, faktor risiko vaskuler, pemakaian obat-obatan, riwayat trauma atau pembedahan, demensia, alkohol atau penyalahgunaan obat lain, riwayat kejang, penyakit hati , kanker dan gangguan hematologis.

Hazinsky MF, Leon C, Bob E, Robin H. Adult stroke. Circulation 2005;112;111-120; originally published online Nov 28,2005.

Page 35: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan yang penting dilakukan dimulai dari status generalis.

• Untuk kesadaran dapat dinilai dengan kualitatif dan kuantitatif. Penilaian lebih obyektif dengan Skala Koma Glasgow.

• Pada tanda vital, terutama diperhatikan tekanan darah karena terjadi hipertensi reaktif akut.

Hazinsky MF, Leon C, Bob E, Robin H. Adult stroke. Circulation 2005;112;111-120; originally published online Nov 28,2005.

Page 36: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Perdarahan Talamus• Gejala utama yang ditimbulkan adalah hilangnya

sensasi pada seluruh tubuh kontralateral.• Hemiplegia atau hemiparesis karena kompresi

atau destruksi kapsula interna. • Hilangnya sensasi lebih berat daripada

kelumpuhan yang terjadi. • Dapat terjadi afasia, dapat juga terjadi

gangguan lapang pandang homonim yang reversibel.

• Pupil anisokor, ptosis dan miosis ipsilateral, nistagmus retraksi juga dapat muncul.

Ropper AH, Brown RH. Adam and Victor’s Principles of Neurology. 8th ed. New York: McGrawHill. 2005;711-6.

Page 37: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Pemeriksaan Penunjang• darah perifer lengkap, • kimia darah, • prothrombin time (PT) atau INR, • activated partial thromboplastin time (APTT), • skrining toksik, • urinalisis, • elektrokardiografi, • foto polos dada, • Neuroimaging (CT-Scan, MRI).

Hazinsky MF, Leon C, Bob E, Robin H. Adult stroke. Circulation 2005;112;111-120; originally published online Nov 28,2005.

Page 38: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Tatalaksana Stroke Akut• Stabilisasi pasien dengan tindakan ABCDE• Pasang jalur infuse intravena dengan larutan salin normal 0,9 %

dengan kecepatan 20 ml/jam, jangan memakai cairan hipotonis seperti dekstrosa 5 % dalam air dan salin 0,45%, karena dapat memperhebat edema otak

• Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui kanul hidung• Buat rekaman elektrokardiogram (EKG) dan lakukan foto

rontgen toraks• Ambil sampel untuk pemeriksaan darah : pemeriksaan darah

perifer lengkap dan trombosit, kimia darah (glukosa, elektrolit, ureum, dan kreatinin), masa protrombin, dan masa tromboplastin parsial

• Jika ada indikasi, lakukan tes-tes berikut : kadar alkohol, fungsi hati, gas darah arteri, dan skrining toksikologi

• Tegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis

• CT-scan atau MRI bila alat tersedia. Bila tidak ada, dengan skor Siriraj untuk menentukan jenis stroke.Misbach J. Stroke: aspek diagnostik, patofisiologi, manajemen. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia. 1999.Hazinsky MF, Leon C, Bob E, Robin H. Adult stroke. Circulation 2005;112;111-120; originally published online Nov 28, 2005.

Page 39: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Tatalaksana Stroke Hemoragik

• Pada pasien dengan defisiensi faktor koagulasi dan trombositopenia, penatalaksaan yang dilakukan meliputi pemberian faktor pembekuan atau platelet.

• Pada pasien dengan riwayat pemakaian antikoagulan oral yang mengalami perdarahan yang mengancam nyawa, dalam hal ini misalnya perdarahan intrakranial, direkomendasikan untuk memperbaiki INR secepat mungkin.

• Vitamin K membutuhkan waktu beberapa jam untuk memperbaiki INR, sedangkan FFP memiliki kekurangan berupa peluang timbulnya reaksi alergi, risiko transfusi infeksius, waktu produksi yang lama, serta masalah volume yang diperlukan untuk koreksi.

• Kendalikan hipertensi : Tekanan darah sistolik > 180 mmHg harus diturunkan sampai 150-180 mmHg dengan labetalol (20 mg intravena dalam 2 menit, ulangi 40-80 mg intravena dalam interval 10 menit sampai tekanan yang diinginkan, kemudian infuse 2 mg/menit (120 ml/jam) dan dititrasi atau penghambat ACE (misalnya kaptopril 12,5-25 mg, 2-3 kali sehari) atau antagonis kalsium (misalnya nifedipin oral 4 kali 10 mg).

Page 40: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

• Pertimbangkan konsultasi bedah saraf• Pertimbangkan angiografi untuk menyingkirkan aneurisma

atau malformasi arteriovenosa. • Berikan manitol 20 % (1 mg/kgBB, bolus intravena dalam

20-30 menit, dilanjutkan 0,5 mg/kgBB setiap 3-5 jam) untuk pasien dengan koma dalam atau tanda-tanda tekanan intrakranial yang meninggi atau ancaman herniasi.

• Steroid tidak terbukti efektif pada perdarahan intraserebral. • Pertimbangkan fenitoin (10-20 mg/kgBB intravena,

kecepatan maksimal 50 mg/menit, atau per oral) pada pasien dengan perdarahan luas dan derajat kesadaran menurun.

• Pertimbangkan terapi hipervolemik dan nimodipin untuk mencegah vasospasme bila secara klinis, pungsi lumbal atau CT-Scan menunjukkan perdarahan subaraknoid akut primer.

Page 41: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

TatalaksanaManajemen tekanan darah• Apabila tekanan darah sistolik >200 mmHg atau MAP >150

mmHg, pertimbangkan penurunan tekanan darah secara agresif dengan infus intravena kontinyu, dengan pemantauan setiap 5 menit.

• Apabila tekanan darah sistolik >180 mmHg atau MAP >140 mmHg dan terdapat kemungkinan peningkatan tekanan intrakranial, pertimbangkan pemantauan tekanan intrakranial dan penurunan tekanan darah dengan pengobatan intravena intermiten atau kontinyu sambil mempertahankan tekanan perfusi serebral ≥60 mmHg.

• Apabila tekanan darah sistolik >180 mmHg atau MAP >130 mmHg tanpa bukti peningkatan tekanan intrakranial, pertimbangkan penurunan tekanan darah secara moderat (misalnya MAP 110 mmHg atau target tekanan darah 160/90 mmHg) dengan pengobatan intravena intermiten atau kontinyu untuk mengontrol tekanan darah sambil memantau pasien setiap 15 menit. (rekomendasi kelas C)

Hazinsky MF, Leon C, Bob E, Robin H. Adult stroke. Circulation 2005;112;111-120; originally published online Nov 28, 2005.

Page 42: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Prognosis

• Prognosis dari stroke hemoragik tergantung pada jumlah perdarahan dan skala koma Glasgow.

• Prognosis untuk clot serebral berukuran sedang dan berat adalah buruk, dapat menyebabkan kematian.

• Angka kematian tinggi pada perdarahan di daerah serebelum.

Page 43: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Pembahasan

Page 44: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Anamnesis• Pasien mengalami penurunan kesadaran

mendadak 1,5 jam sebelum masuk rumah sakit, timbul gejala neurologis berupa defisit neurologis sebelah sisi dan nyeri kepala hebat, hipertensi (+) sejak 3 tahun lalu, trauma (-), demam (-), penurunan BB (-) stroke akut.

• SSS , kesadaran somnolen, terdapat nyeri kepala, tidak ada muntah, diastolik 90 mmHg 1.5 perdarahan supratentorial (stroke hemoragik)

• Kelemahan sesisi dan hilangnya sensasi sesisi kontralateral lokasi nyeri perdarahan intraserebral

• Nyeri kepala hebat, kaku kuduk positif perdarahan subarakhnoid

Page 45: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Pemeriksaan

• Perdarahan intraparenkimal yang biasa terjadi pada hipertensif kronik adalah perdarahan talamus, putamen, serebelar, dan pons.

• Hilangnya sensasi sesisi yang lebih dominan dari kelemahan sesisi khas pada perdarahan talamus

• Hasil CT-Scan:– Lesi hiperdens di talamus kanan perdarahan

talamus kanan– Lesi hiperdens mengisi sisterna ambiens kanan

perdarahan subaraknoid

Page 46: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Tatalaksana• Ascardia 1x 320 mg

(load) dan Simvastatin 1x20 mg untuk mencegah stroke berulang

• Citicholin 2x 500 mg IV sebagai neuroprotektor

• B6, B12, sebagai vitamin neurotropik

• asam folat menurunkan level homosistein

• Parasetamol dan tramadol dikombinasi untuk sakit kepala berat

• Nimodipine 4x60 mg po untuk mengendalikan tekanan darah dan sebagai neuroprotektor

• Observasi tanda vital

Page 47: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Nimodipin

• Antagonis kanal kalsium menghambat pengeluaran tromboksan (vasokonstriktor) merelaksasi pembuluh darah aliran darah menjadi lancar vasospasme ↓.

• Pemberian 4x60 mg per oral dengan waktu paruh sekitar 8-9 jam.

• Selain itu, nimodipin dianggap dapat berperan sebagai neuroprotektif.

http://www.medicinenet.com/nimodipine-oral/article.htm

Page 48: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Ascardia

• Ascardia adalah aspirin/ asam asetilsalisilat yang berfungsi sebagai antitrombotik sehingga dapat menjadi pencegahan pembekuan darah.

• Aspirin (325 mg) dalam 24-48 jam pertama setelah serangan stroke (rekomendasi A).

Page 49: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Daftar Pustaka• Ropper AH, Brown RH. Adams and Victors Principles of Neurology:

Cerebrovascular diseases. 8th ed. 2005. New York: The Mc-Graw-Hill Companies.• Misbach J. Stroke: aspek diagnostic, patofisiologi, dan manajemen. 1999. Jakarta:

Balai Penerbit FKUI.• Soertidewi L, Tiksnadi A. Buku Saku Tentorium Neurologi. Jakarta: Departemen

Neurologi FKUI/RSCM.• Fauci AS, Brunwald E, Kasper DL, Hauser Sl, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J.

Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th edition. USA: The McGraw-hill Companies, inc; 2008.

• Gonzales R, Zeiger R. Current medical diagnosis & treatment: nervous system disorders. 2010. USA: Lange.

• Morgenstem LB, Hemphill JC, Anderson C, Becker K, Broderick JP, Connoly ES, et al. Guidelines for the management of spontaneous intracerebral hemorrhage: guideline for healthcare professionals from the american heart association/american stroke association. Stroke 2010;41;2108-2129; originally published online Jul 22, 2010

• Hazinsky MF, Leon C, Bob E, Robin H. Adult stroke. Circulation 2005;112;111-120; originally published online Nov 28, 2005.

• http://emedicine.medscape.com/article/1916662-overview#aw2aab6b2b6aa

Page 50: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

Tanya Jawab

• Edwin : mengapa yang positif hanya kaku kuduknya saja?

• Cieto : bagaimana menilai apakah hipertensi karena peningkatan TIK atau memang benar hipertensi?

• Peningkatan TIK: bradikardi relatif, hipertensi, hiperventilasi (lihat

• Wahyu : pada stroke hemoragik akut, kapan dilakukan penurunannya? Dan bagaimana?

Page 51: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

• Osmolalitas = 2 (Na+K) + (Glu/18)+(ur/6.4)

• =2 (142 + 3.7 )+ (116/18) + (23.9/6.4)

• = 291.4+ 6.4 + 3.73 = 301.53

Page 52: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

• Tekanan darah pada stroke hemoragik diturunkan apabila ada perdarahan retina, epistaksis masif, gagal jantung, ekstravasasi cairan ke alveolus (froathy sputum), gagal ginjal (kriteria Rifle).

• Iskemia pada oksipital atas merupakan silent area.

• Pada kecurigaan peningkatan intrakranial, lakukan penatalaksanaan elevasi kepala 30 derajat. Selain untuk menyeimbangkan perfusi dan venous return, elevasi kepala untuk mencegah aspirasi.

Page 53: PRESENTASI KASUS STROKE HEMORAGIK

• Untuk penatalaksanaan hiperglikemia, berikan insulin intravena.

• Nimodipin diberikan untuk mencegah vasospasme. Vasospasme terjadi karena adanya perdarahan dimana ada kontak antara dinding luar pembuluh darah dengan darah. Oleh karena itu, muncul mekanisme pembuluh darah berkontak dengan darah sehingga terjadi mekanisme vasokonstriksi.

• Transamin tidak boleh diberikan karena transamin akan menstabilkan plasma sehingga darah tidak diresorpsi.