Presentasi Kasus Dr. Hendro
description
Transcript of Presentasi Kasus Dr. Hendro
PRESENTASI KASUS
G1P0A0, 19 TAHUN, UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU 2 HARI, JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERIN,
PRESENTASI KEPALA, PUNGGUNG KANAN, INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN KPD 10 JAM DAN
PRE-EKLAMSIA BERAT
Pembimbing:dr. Hendro Boedhi H, Sp.OG
Disusun oleh: Devi Cynthia Devi G1A211011 Annisa Hema Izati G1A212041 Rahmah Fitri Utami G1A212042
TINJAUAN PUSTAKA
Ketuban Pecah Dini (KPD) Robeknya selaput korioamnion secara spontan
dalam kehamilan pada saat belum inpartu (pembukaanprimipara < 3cm multipara < 5cm)
Etiologi Inkompetensia serviks Peninggian tekanan intra uterin (trauma, gemelli,
makrosomia, hidramnion) Kelainan Letak Penyakit Infeksi
Patogenesis & PatofisiologiFaktor Endogen
variasi lokal penipisan membran/kandungan
kolagenFaktor Eksogen
Efek yg dimediasi oleh metabolisme
mikrobial, host or fetal inflamation / nikotinFaktor Lain
merokok, infeksi serviks, protease yg berisi mekonium
Penegakkan Diagnosis Anamnesis basah pada vagina, tiba-tiba mengeluarkan cairan
>> dari jalan lahir, cairan berbau khas & warna (putih keruh, jernih, hijau/kecoklatan), keluarnya cairan tersebut his belum teratur /belum ada & belum ada pengeluaran lendir darah.
Px Fisik Px umum , Px Abdomen, Px pelvis, Px Inspekulo,
Px dalamPx Penunjang Lab, Tes Lakmus, Mikroskopik, USG ,Leukosit darah,
Kardiotokografi, Amniosintesis
Diagnosis BandingGejala & Tanda
Selalu Ada
Gejala & Tanda Kadang-
Kadang Ada
Diagnosis
Kemungkinan
Keluar cairan
ketuban
Ketuban pecah tiba-tiba
Cairan tampak di introitus
Tidak ada his dalam 1 jam
Ketuban pecah dini
Cairan vagina
berbau
Demam / menggigil
Nyeri perut
Riwayat keluarnya cairan
Uterus nyeri
Denyut jantung janin cepat
Perdarahan per vaginam sedikit
Amnionitis
Cairan vagina
berbau
Tidak ada riwayat
ketuban pecah
Gatal
Keputihan
Nyeri perut
Disuria
Vaginitis/ servisitis
Cairan vagina
berdarah
Nyeri perut
Gerak janin berkurang
Perdarahan banya
Perdarahan
antepartum
Cairan berupa
darah-lendir
Pembukaan & pendataran serviks
Ada his
Awal persalinan
aterm atau
preterm
PenatalaksanaanPrinsip memperpanjang kehamilan sampai paru janin
matang /sampai dicurigai / terdiagnosis khorioamnionitis
Komplikasi KPDPersalinan Prematur InfeksiHipoksia & asfiksiaSindrom deformitas janin
Pre-eklampsia Adalah sindrom spesifik-kehamilan berupa
<<perfusi organ akibat vasospasme & aktivasi endotel, yg ditandai dg hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan Hipertensi Kronik Preeklampsia-Eklampsia Hipertensi kronik dengan superimposed
preeklampsia Hipertensi gestasional (disebut juga transient
hypertension)
Derajat Preeklampsia & Eklampsia
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan Hipertensi Kronik Preeklampsia-Eklampsia Hipertensi kronik dengan superimposed
preeklampsia Hipertensi gestasional (disebut juga transient
hypertension)
Preeklamsia
ringan
Preeklamsia berat Eklamsia
Tekanan
darah
Sistolik > 140
Diastolik > 90
Sistolik > 160
Diastolik > 110
Preeklamsia yang
disertai dengan
kejang menyeluruh
dan koma
Proteinu
ria
>300 mg/24 jam
atau
>1 + dipstick
>5 gram/24 jam atau
+ 4 dipstick
Kriteria
lain
Oliguria (< 500cc/jam)
Impending eklamsia :
Nyeri kepala hebat, gangguan
visus, mual, muntah, nyeri
epigastrium, kenaikan progresif
tekanan darah
Faktor Resiko Primigravida, Hiperplasentosis, Umur yang ekstrim
( 15 atau ≥ 35 tahun), Riw. preeklampsia/eklampsia, Peny. ginjal dan hipertensi yang sudah ada, Obesitas
Patofisiologi
Diagnosis ditemukan 1 >lebih gejala sbb:
TD sistolik ≥160 mmHg & TD diastolik ≥ 110 mmHg Proteinuria > 5 g/24 jam / 4+ Oliguria ( produksi urin <500 cc/24 jam ) ↑ kreatinin plasma (>1.2 mg/dL) Gg visus dan serebral Nyeri epigastrium / nyeri pada kuadran kanan atas
abdomen Gg fungsi hepar ( ↑ AST dan ALT) Edema paru & sianosis. Hemolisis mikroangiopati ( ↑ LDH) Trombositopenia (<100.000/mm3) Pertumbuhan janin intra uterin terlambat Sindrom HELLP
Penatalaksanaan Konservatif Indikasi : UK < 37 minggu tanpa adanya tanda-
tanda impending eklampsia dengan keadaan janin baik.
Tirah baring, Infus dextrose 5% RL, Drip MgSO4, anti hipertensi
Aktif Indikasi : Hasil penilaian kesejahteraan janin
jelek, ada keluhan subyektif, ada sindrom HELLP, aterm (37mg), konservatif gagal
Pengobatan Medisional Pengobatan Obstetrik
Komplikasi Ibu
SSP, Gastrointestinal-hepatik, Ginjal, Hematologik, Kardiopulmonal
Janin Solusio plasenta, IUFD, kematian neonatal,
prematuritas, cerebral palsy
VAKUM EKSTRAKSI
Suatu tindakan bantuan persalinan dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi menggunakan tekanan negatif dengan alat vakum (negative pressure vacuum extractor) yg dipasang di kepalanya.
Prinsip : Keadaan yang memerlukan pertolongan persalinan kala II yang dipercepat, karena jika terlambat dapat membahayakan ibu dan janin.
Cup
Rantai penghubun
g
Pipa penghubun
g
Botol
Pompa penghisap
Saluran manomete
rSaluran
menuju ke mangkuk
Saluran menuju ke pompa penghisap
IBU•Eklampsia•Pre eklampsia berat •Penyakit jantung & paru-paru•Ibu dalam keadaan lemah untuk mengejan•Edema vulva •Bekas perlukaan dinding rahim (Caesar, miomektomi, histerektomi)
IBU•Eklampsia•Pre eklampsia berat •Penyakit jantung & paru-paru•Ibu dalam keadaan lemah untuk mengejan•Edema vulva •Bekas perlukaan dinding rahim (Caesar, miomektomi, histerektomi)
JANIN•Gawat janin (masih kontroversial)•Tangan / kaki menumbung•Presentasi ganda•Tali pusat menumbung•Deep Transverse Arrest•Persistent Occiput Posterior Position
JANIN•Gawat janin (masih kontroversial)•Tangan / kaki menumbung•Presentasi ganda•Tali pusat menumbung•Deep Transverse Arrest•Persistent Occiput Posterior Position
WAKTU
•Kala II lama
WAKTU
•Kala II lama
INDIKASIINDIKASIKONTRA INDIKASIKONTRA INDIKASI
MNEMONIC “EKSTRAKSI VAKUM”
SYARAT
TEKNIK VACUM EKSTRAKSI
Keuntungan Ekstraksi Vakum Kerugian Ekstraksi Vakum
1. Tidak memerlukan narcosis umum 1.Kelainan janin yang tidak segera
terlihat
2. Pemasangan lebih mudah
(mengurangi bahaya trauma dan
infeksi)
2.Tidak dapat digunakan untuk
melindungi kepala janin preterm
3. Lesi jalan lahir ibu tidak banyak
terjadi
3.Memerlukan waktu lebih lama untuk
mengakhiri persalinan sehingga pada
umunya tidak dilakukan untuk
menolong gawat janin
4.Memerlukan kerja sama dengan ibu
yang bersalin
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. OUmur : 19 tahunJenis kelamin : PerempuanPendidikan Terakhir : SDAlamat : Tinggar Wagi 5/6 JatilawangAgama : IslamSuku Bangsa : JawaStatus : MenikahPekerjaan : Ibu Rumah TanggaTanggal masuk RSMS : 11 November 2011Tanggal periksa : 11 November 2011No.CM : 794 802
Keluhan utama: Tekanan darah tinggiRPS: Pasien datang ke IGD RSMS dengan surat
rujukan dari Bidan Jatilawang dengan tekanan darah tinggi sejak kontrol kehamilan terakhir.Kenceng-kenceng dirasakan sejak pukul 08.00 (10/09/2012). Kenceng-kenceng dirasakan sebanyak 2 kali dalam 10 menit.
Pasien juga mengeluhkan keluar air ngepyok dari jalan lahir sejak pukul 13.00 WIB (10/09/2012) warna jernih dan mengeluhkan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
Pasien merasakan gerakan janin yang aktif. Pasien tidak mengeluhkan lemah, letih, lesu, mual dan muntah.
RPD
Penyakit Jantung : disangkal
Penyakit Paru : disangkal
Penyakit Diabetes Melitus : disangkal
Penyakit Ginjal : disangkal
Penyakit Hipertensi : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
RPK
Penyakit Jantung : disangkal
Penyakit Paru : disangkal
Penyakit Diabetes Melitus : disangkal
Penyakit Ginjal : disangkal
Penyakit Hipertensi : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat Menstruasi teratur 28 hari/7 hari/2-3 x ganti pembalut
Riwayat Menikah 1x/1 tahun Riwayat Obstetri G1P0A0, Anak I : Hamil ini HPHT : lupa UK : UK 39 minggu 2 hari (rumus McDonald) Riwayat ANC bidan/1x per bulan Riwayat KB tidak pernah Riwayat Ginekologi tidak ada Riwayat Sosial Ekonomi menengah ke bawah (JAMPERSAL)
PEMERIKSAAN FISIKAbdomen Inspeksi : Cembung, gravid membujur, striae gravidarum
(+) Palpasi : TFU 31 cm, (UK 39 minggu 2 hari, rumus
McDonald) his (+) 1x dalam 10 menit Leopold I : teraba satu bagian lunak Leopold II : teraba tahanan memanjang di kanan ibuLeopold III : teraba satu bagian bulat keras, susah
digerakkan sudah masuk PAPLeopold IV : konvergen
Perkusi : pekak janin Auskultasi : DJJ (+) 11-11-11, regular
GenitaliaVT: Pembukaan 4 cm, effacement 60%, portio konsistensi
lunak, bagian bawah kepala turun H I, Kulit Ketuban (-), caput (+), Point Of Direction Ubun-Ubun Kecil, posisi serviks anterior
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hemoglobin : 10,8 g/dl (↓) Leukosit : 19780 /uL (↑) Hematokrit : 34% () Eritrosit : 4,5 /uL (N) Trombosit : 279.000 /uL (N) Protein urin : 300
DIAGNOSISG1P0A0, 19 tahun, Umur Kehamilan 39 minggu 2
hari, Janin Tunggal Hidup Intra Uterin, presentasi kepala, punggung kanan inpartu kala
I fase aktif dengan KPD 10 jam dan pre-eklampsi berat
DIAGNOSISG1P0A0, 19 tahun, Umur Kehamilan 39 minggu 2
hari, Janin Tunggal Hidup Intra Uterin, presentasi kepala, punggung kanan inpartu kala
I fase aktif dengan KPD 10 jam dan pre-eklampsi berat
FOLLOW UP PASIEN
Diagnosis P1A0, 19 tahun, pasca vakum ekstraksi atas indikasi pre-eklampsi
berat, KPD 10 jam
PENGAWASAN 2 JAM POST PARTUM
Pukul Tekanan darah
(mmHg)
Nadi (x/menit)
TFU dan Konsistensi
Vesika urinaria
Perdarahan pervaginam
01.45 120/80 88 Keras, 2 jari bawah pusat
50 cc + dalam batas normal
02.00 120/80 88 Keras, 2 jari bawah pusat
50 cc + dalam batas normal
02.15 120/70 84 Keras, 2 jari bawah pusat
50 cc + dalam batas normal
02.30 120/70 80 Keras, 2 jari bawah pusat
50 cc + dalam batas normal
03.00 120/70 84 Keras, 2 jari bawah pusat
150 cc + dalam batas normal
03.30 120/70 88 Keras, 2 jari bawah pusat
150 cc + dalam batas normal
CATATAN PERKEMBANGAN PASIENTanggal Subjektif Objektif Assesment Planning
12-09-2012 BAB(-), Flatus (+)
KU/kes : sedang/ composmentis TD : 110/80 mmHg N : 88 x/menit RR: 20 x/menit S : 36,5°C Status Generalis: - Mata : CA -/-, SI :-/-- C: dbn - P: SDV, ST -/- Status Lokalis : Reg. Abdomen : Inspeksi : - cembungPalpasi : - TFU 2 jari dibawah pusat, keras- SupelAuskultasi : - BU (+) N Reg. Genitalia : - PPV (+) dbn
P1A0, 19 tahun, pasca vakum ekstraksi atas indikasi pre-eklampsi berat, KPD 10 jam H+1
IVFD RL 20 tpmInj Ketorolac 3x30 mgInj Ampicillin 4x1 grDiet lunak
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning13-09-2012 Mual
BAB (+), BAK (+), Flatus (+)
KU/kes : sedang/ composmentis TD : 120/80 mmHg N : 92 x/menit RR: 20 x/menit S : 36,2°C Status Generalis: - Mata : CA -/-, SI :-/-- C: dbn - P: SDV, ST -/-Status Lokalis : Reg. Abdomen : Inspeksi : - cembung, Palpasi : - TFU 2 jari dibawah pusat, keras- SupelAuskultasi : - BU (+) N Reg. Genitalia : - PPV (+) dbn
P1A0, 19 tahun, pasca vakum ekstraksi atas indikasi pre-eklampsi berat, KPD 10 jamH+2
Aff infuse Amoxicillin 3x500 mgAsam mefenamat 3x500 mgVit.B komplek/ C/Sulfas Ferosus 2x1Boleh pulang
PEMBAHASAN G1P0A0, 19 tahun, umur kehamilan 39 minggu 2 hari, janin
tunggal hidup intra uterin, presentasi kepala, punggung kanan inpartu kala I fase aktif dengan preeklampsi berat dan KPD 10 jam atas dasar : Pasien hamil pertama kalinya, belum memiliki anak Hamil aterm : UK 39 minggu 2 hari berdasarkan rumus
Neagle dengan HPHT 10 Desember 2011. Janin tunggal hidup intra uterin, presentasi kepala,
punggung kanan Leopold Inpartu his adekuat/efektif, pembukaan serviks, (bloody
show). Kala I fase aktif vaginal toucher 4 cm, KK (-), effacement
60%, portio konsistensi lunak, bagian bawah kepala turun HI,
caput (+), POD UUK, posisi serviks anterior. Hasil Bishop Score : 7
Preeklampsi berat : Tekanan darah 200/100 mmHg+proteinuria 300
KPD : keluar air dari jalan lahir, berwarna jernih sejak 10 jam yang lalu
Pasien menyangkal memiliki penyakit jantung, paru, diabetes mellitus dan hipertensi yang merupakan penyulit saat kehamilan dan persalinan.
PF 200/100 mmHg , nadi = 100 Px ekstremitas tidak didapatkan edema pada kedua tungkai, protein urin = 300.
DD : hipertensi gestasional, preeklampsi eklampsi, hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsi, dan hipertensi kronik.
pre eklampsi berat : diberikan MgSO4.
Loading dose : injeksi 4 gram (10 ml) MgSO4
40%+10 ml akuades diberikan i.v dlm15 menit.
Dosis maintenance : injeksi 6 gram (15 ml) MgSO4
40% dalam 500 ml Ringer Laktat didrip 20 tpm
dalam 6 jam
Pukul 00.15 injeksi ampicillin 1x1 gr i.v untuk profilaksis terjadinya infeksi, karena ketuban sudah pecah sejak 10 jam yang lalu.
Pasien dirawat di ruang VK. Saat di VK pukul 00.45, Pasien masuk VK, DJJ (+) (12-12-12), His (+) jarang, TD = 150/100 mmHg, TFU 31 cm, presentasi kepala, VT pembukaan 8 cm, Kulit ketuban (-), Kepala H III
Pukul 00.45 TD : 150/100 sehingga pasien diberi nifedipin 3 x 10 mg dan dopamet 3 x 500 mg
Pukul 01.25 TD : 150/100 mmHg, VT pembukaan lengkap, kulit ketuban (-), kepala H III , Sikap : Persalinan dipimpin dengan vakum ekstraksi.
Pukul 01.30 Bayi lahir menggunakan vakum ekstraksi Pukul 01.31 Injeksi oksitosin 10 IU intramuskular, Placenta
lahir spontan & lengkap, kotiledon lengkap, infark (-), hematom (-), Eksplorasi cavum uteri bersih: kontraksi uterus kuat, perdarahan (-), Jahit tempat episiotomi
Pukul 01.45 Persalinan selesai
Diagnosis P1A0, 19 tahun, pasca vakum ekstraksi a/i
Pre-eklampsi berat, KPD 10 jam
KESIMPULAN
Diagnosis masuk G1P2A0, 19 tahun, umur kehamilan 39 minggu 2 hari, janin tunggal hidup intra uterin, presentasi kepala, punggung kanan, inpartu kala I fase aktif dengan ketuban pecah dini 10 jam dan preeklampsia berat.
Diagnosis pulang P1A0, 19 tahun, pasca vakum ekstraksi atas indikasi pre-eklampsi berat, KPD 10 jam. Vakum ekstraksi dilakukan karena untuk memperingan kala II.
TERIMA KASIH