REFERAT

HERPES GENITALIS Pembimbing: dr. Retno Sawitri, Sp.KK & dr. Shinta J.B T R, Sp.KK

ANINDA REBECCA LEONORA (030.10.032)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit RSUD Kota Bekasi

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

30

/07

/20

15

1

EPIDEMIOLOGI

• Penyakit kosmopolit

• Menyerang pria dan wanita

• HSV-1: infeksi non-genital, anak-anak

• HSV-2: genital, usia dewasa

• Amerika Serikat: 17% pada usia 14-49 tahun (tahun 2001-2004), 16% (tahun 2005-2008). Wanita > pria.

• Eropa: 10-15%.

• Indonesia: perbandingan wanita dan pria 1.96:1, usia 25-34 tahun (tahun 2005-2007).

30

/07

/20

15

2

ETIOLOGI

HSV-1 HSV-2

30

/07

/20

15

3

KLASIFIKASI

Primary Genital Herpes

Initial Nonprimary Genital Herpes

Recurrent Genital Herpes

Subclinical Infection

30

/07

/20

15

4

PATOGENESIS

Gambar 1. Proses infeksi virus herpes simpleks. The American College of Obstetricians and Gynecologists, FAQ054

30

/07

/20

15

5

MANIFESTASI KLINIS PRIMARY GENITAL HERPES

Gambar 2. Perjalanan Klinis Infeksi Primer Herpes Genitalis

30

/07

/20

15

6

MANIFESTASI KLINIS PRIMARY GENITAL HERPES

Gambar 3. Infeksi Primer Herpes Genitalis Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th ed.

30

/07

/20

15

7

MANIFESTASI KLINIS RECURRENT GENITAL HERPES

30

/07

/20

15

8

Herpes Genitalis Rekuren Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th ed.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Sitologi

30

/07

/20

15

9

Tzanck’s Smears Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th ed.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan biologi molekular

• Kultur virus

• Deteksi antigen virus

30

/07

/20

15

10

DIAGNOSIS BANDING

• ulkus genitalis nekrotik

• Sangat nyeri + limfadenipati inguinal

• e/ Haemophilus ducreyi

Chancroid / Ulkus Mole

• e/ Chlamydia trachomatis

• afek primer biasanya cepat hilang

• bentuk tersering: sindrom inguinal (limfadenitis & penadenitis KGB inguial).

Limfogranuloma venerum

30

/07

/20

15

11

DIAGNOSIS BANDING

• e/ Treponema pallidum

• sangat kronik dan sistemik.

• masa inkubasi, gejala konstitusi (-), nyeri (-)

• afek primer: erosi/ulkus bersih soliter, bulat/lonjong, teratur, indolen dengan indurasi: T. Pallidum positif.

• KGB dapat membesar, indolen, tidak berkelompok, tidak ada periadenitis, tanpa supurasi

Sifilis

30

/07

/20

15

12

PENATALAKSANAAN PRIMARY GENITAL HERPES

Gambar 5. Rekomendasi obat untuk infeksi primer herpes genitalis

PENATALAKSANAAN UMUM: - Membersihkan area lesi dengan normal saline - Pemberian analgetika - Perawatan infeksi sekunder

30

/07

/20

15

13

Sen P, Barton SE. Genital Herpes and It’s Management. BMJ 2007; 334: 1048-52. doi: 10.1136/bmj.39189.504306.55

PENATALAKSANAAN RECURRENT HERPES GENITALIS

Meliputi: - terapi suportif - terapi antiviral episodik, atau - terapi antiviral supresif

Gambar 6. Rekomendasi obat untuk herpes genitalis rekuren

Gambar 7. Rekomendasi terapi supresif herpes genitalis rekuren

30

/07

/20

15

14

Sen P, Barton SE. Genital Herpes and It’s Management. BMJ 2007; 334: 1048-52. doi: 10.1136/bmj.39189.504306.55

PROGNOSIS

• Pengobatan dini & tepat = lebih baik (masa penyakit lebih singkat & rekurens lebih panjang)

30

/07

/20

15

15

KOMPLIKASI

herpes simpleks ensefalitis pada neonatus

meningitis aspetik akut pada dewasa

meningitis aseptik rekuren

ensefalitis dan meningonesefalitis HSV-2 pada dewasa

radikulopati HSV-2, serta nekrosis retina akut

30

/07

/20

15

16

PENCEGAHAN

Konseling pencegahan:

• Hindari kontak seksual selama ada lesi genital / gejala prodormal

• Penggunaan kondom

• Terapi valacyclovir 500mg/hari pada penderita

30

/07

/20

15

17

INFEKSI HSV-2 PADA KEADAAN TERTENTU

• Infeksi kongenital jarang terjadi / dapat terjadi pada trimester III

KEHAMILAN

• Penularan paling sering: saat melahirkan.

• Bayi diletakkan di ruang isolasi

• Px: kultur virus, fungsi hati & LCS

• Th/ Asiklovir iv dosis tinggi (20mg/kgBB tiap 8 jam, 21 hari)

NEONATUS

• Gejala lebih berat & lama

• Th/ antiviral episodik dan supresif

HIV/AIDS

30

/07

/20

15

18

30

/07

/20

15

19