Presentasi biotekel
-
Upload
vicarioabsalomabbas -
Category
Documents
-
view
217 -
download
2
description
Transcript of Presentasi biotekel
PEMANFAATAN SISIK IKAN BANDENG (Chanos chanos) UNTUK PEMBUATAN
CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET MAKANAN
Disusun Oleh :Vicario Absalom Amandus Abbas (130801418)
Zuraeka Naomi Ronsumbre (130801331)Victorina Fransiska Tiling (090801113)
Magdalena Yovita Gesi (100801160)
Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
bahwa sisik ikan bisa digunakan untuk bahan pengawet
alami yang aman pada makanan. Penelitian ini
diharapkan nantinya memiliki luaran berupa artikel atau
jurnal ilmiah mengenai pemanfaatan bahan chitosan
pada sisik ikan sebagai pengawet alami.
Latar Belakang• Manusia dalam hidupnya pasti membutuhkan makanan. Makanan yang
baik adalah makanan yang alami tanpa campuran zat aditif. Manusia harus
mengonsumsi makanan yang sehat untuk menjaga kesehatannya.
• Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki garis pantai
terpanjang di dunia. Berdasarkan wawasan nusantara, segi sosial dan
ekonomi, perikanan Indonesia memiliki peran yang penting karena wilayah
negaranya terdiri dari lautan yang memiliki kekayaan potensial berupa
sumber daya alam hayati terutama hasil perikanan
• Bahan pengawet merupakan bahan kimia yang
berfungsi untuk menghambat kerusakan pada
makanan baik yang disebabkan oleh mikroba
pembusuk, ragi, maupun jamur dengan cara
menghambat, mencegah, menghentikan proses
pembusukan fermentasi dari bahan makanan.
• Ikan bandeng merupakan salah satu ikan laut yang memiliki
sisik cukup banyak. Keberadaannya di Indonesia pun sudah
dikenal luas serta mudah didapat. Selain dagingnya enak
dikonsumsi, ternyata sisiknya mempunyai manfaat sebagai
bahan yang mengandung kitosan.
• Chitosan adalah produk alami dari chitin, polysaccharide pada
exoskeleton ikan. Bahan dasar chitosan antara lain dari sisik
ikan.
• Chitosan mempunyai kelebihan dan tingkat
keamanan lebih dibandingkan dengan boraks karena
mempunyai gugus aktif yang akan berikatan dengan
mikroba maka chitosan mampu menghambat
pertumbuhan mikroba.
Ikan Bandeng• Ikan bandeng dengan nama latin Chanos chanos merupakan salah
satu jenis ikan penghasil protein hewani tinggi, memiliki bentuk
tubuh memanjang, padat, pipih, dan oval.
• Sisik ikan bandeng terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar tipis
merupakan epidermisnya di bentuk oleh sel-sel ephiteal. Di bawah
dermis terdapat lapisan sel-sel yang mengandung kitin .
04/19/23
Ikan Bandeng
Chitosan• Chitosan adalah poli 2-amino-2deoksi-β-D-glukosa, merupakan kitin yang
terdeasetilasi, dimana gugus asetil pada kitin disubstitusikan oleh hidrogen
menjadi gugus amino dengan penambahan larutan basa kuat berkonsentrasi
tinggi.
• Chitosan adalah produk alami dari chitin, polysaccharide pada exoskeleton
ikan, seperti udang dan rajungan. Bahan dasar Chitosan antara lain dari
sisik ikan. Sisik ikan dihilangkan mineralnya (demineralisai) dengan cara
dijemur di bawah sinar matahari karena organisme laut kaya mineral
04/19/23
Struktur Chitosan
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksperimen dengan variabel bebas yaitu Serbuk sisik
ikan bandeng (Chanos chanos) yang mengandung
chitosan serta variabel Terikat yaitu pengawetan pada
makanan.
Kelebihan ChitosanChitosan pada ikan bandeng memiliki beberapa keunggulan diantaranya :
1. Mempunyai gugus 4 aktif yang akan berikatan dengan mikroba maka chitosan
2. Mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
3. Menyerap bahan anorganik dan komponen logam.
4. Mempunyai gugus amoni yang bermuatan positif yang dapat mengikat muatan
negatif dari senyawa lain .
5. Berfungsi sebagai anti mikrobial, pelapis (coating), pengikat protein dan lemak.
6. Chitosan mampu melindungi dan melapisi bahan makanan sehingga dapat
mempertahankan rasa asli dan menjadi penghalang masuknya mikroba
Proses Pembuatan ChitosanA. Pembuatan serbuk chitosan.
B. Proses Deproteinasi dan Demineralisasi
Cuplikan serbuk yang sudah jadi ditambah larutan NaOH 3,5% dipanaskan
selama 2 jam pada suhu 65oC disaring dan residu yang dihasilkan dicuci
dengan air hingga netral dioven pada temperatur 100oC ditambah dengan
larutan HCL 1N Larutan disaring dan residu dicuci sampai netral dengan air
dioven pada suhu 100oC. Kitin yang telah terbentuk dikrakterisasi dengan
FTIR untuk melihat gugus fungsi dari kitin.
C. Proses Deasetilasi
Larutan NaOH 50% dimasukkan Kitin di refluks
pada temperatur 100oC sambil dialirkan gas N2
selama 1 jam disaring dicuci dengan air
sampai pH netral dikeringkan dalam oven pada
suhu 100oC dikarakterisasi dengan FTIR untuk
melihat gugus fungsi dari chitosan.
TERIMA KASIH
04/19/23