presentasi anor

21
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM BAB 1 DAN 2 K E L O M P O K 3

description

praktikum anorganik

Transcript of presentasi anor

PowerPoint Presentation

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIKHASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM BAB 1 DAN 2

KELOMPOK3

HASIL PERCOBAAN 1PEMURNIAN NaCl DAN IODISASINYA

Aspek yang diamatiPengamatanWarna garam sebelum dimurnikanPutih kekuninganBentuk kristal garam sebelum dimurnikanKasarWarna garam setelah dimurnikanPutih BersihBentuk kristal garam setelah dimurnikanHalusVolume Ba(OH)2 yang diperlukan21 tetesVolume (NH4)2CO3 yang diperlukan5 mLBerat Kristal hasil Rekristalisasi1.5522 gDATA PENGAMATAN

V NaCl10 mLV AgNO3Titrasi 1 (Standarisasi)3,85 mL , 3,90 mL3,875 mLTitrasi 2 (kadar garam kotor)3,40 mL , 3,40 mL3,40 mLTitrasi 3 (kadar garam bersih)3,85 mL , 3,86 mL 3,855 mL DATA PENGAMATAN

ANALISIS DATA

Penentuan kadar garam kotor (sampel)Penentuan kadar garam hasil rekristalisasi

Pada percobaan ini dilakukan cara memurnikan Natrium Klorida yang berasal dari garam dapur dengan menggunakan air sebagai pelarutnya. NaCl merupakan komponen utama yang akan dimurnikan karena mengandung zat pengotor yang berasaldari ion-ion Ca2+, Mg2+, Al3+, SO42-, dan Br-. Agar daya larut antar NaCl dengan zat pengotor cukup besar maka perlu dilakukan penambahan zat-zat tertentu. Zat-zat tambahan itu akan membentuk senyawa terutama garam yang sukar larut dalam air, selain itu rekristalisai dapat dilakukan dengan cara menambahkan ion sejenis kedalam larutan zat yang akan dipisahkan.PEMBAHASAN

Penambahan 0.05 gram CaO bertujuan untuk mengendapkan zat-zat pengotor seperti ion Ca2+ , Fe3+ , Mg2+ kemudian penambahan Ba(OH)2 bertujuan untuk menghentikan proses pengendapan lebih lanjut karena adanya ion Ca2+.sementara penambahan NH4)2CO3 adalah untuk menjenuhkan larutan.Kemudian fungsi dari penambahan HCl 1.5 M pada larutan adalah untuk menetralkan pH larutan yang semula bersifat basa sebagai akibat dari penambahan Ba(OH)2. Tahap sebelumnya,uji pH ini menggunakan indikator universal dengan ditandai dengan warna hijau yang muncul pada hijau ketika larutan diuji.PEMBAHASAN

Sebelum penentuan kadar dilakukan, dilakukan standarisasi larutan AgNO3 karena larutan AgNO3 merupakan larutan baku sekunder yang kadar dan normalitasnya dapat selalu berubah ubah sehingga perlu dilakukan standarisasi guna mengetahui secara pasti normalitas AgNO3 yang nantinya akan digunakan untuk menentukan kadar dari garam kotor dan garam hasil rekristalisasi agar didapatkan hasil yang benar benar kuantitatif.PEMBAHASAN

Penentuan kadar dilakukan melalui titrasi Argentometri dengan AgNO3 yang telah distandarisasi, setelah dilakukan titrasi penentuan kadar didapatkan Volume AgNO3 yang digunakan sebesar 3.40 mL dari 0.2553 gram garam kotor yang digunakan dan setelah dlakukan perhitungan didapatkan kadar garam NaCl pada garam kotor sebesar 85.952 % dan volume AgNO3 yang digunakan pada proses penentuan kadar garam bersih sebesar 3.855 mL dari 0.2507 gram garam hasil rekristalisasi yang dititrasi kemudian setelah dilakukan perhitungan didapatkan kadar sebesar 99.242 %.PEMBAHASAN

Garam hasil permunian atau rekristalisasi memiliki sedikit pengotor karena kadar garam yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan kadar sebelum direkristalisasikadar garam NaCl pada garam kotor sebesar 85.952 % dan volume AgNO3 yang digunakan pada proses penentuan kadar garam bersih sebesar 3.855 mL dari 0.2507 gram garam hasil rekristalisasi yang d titrasi kemudian setelah dilakukan perhitungan didapatkan kadar sebesar 99.242 %.

KESIMPULANHASIL PERCOBAAN 2SINTESIS GARAM MOHR

Warna dan bentuk H2SO4 : Lautan jernihWarna dan bentuk serbuk besi : Serbuk abu-abuWarna dan bentuk NH3 : Larutan jernihReaksi-reaksi yang terjadi dalam percobaan :NH3(aq) + H2SO4(aq) (NH4)SO4(aq)Fe(s) + H2SO4(aq) FeSO4(aq) + H2(g)(NH4)2SO4 + FeSO4 (NH4)2Fe(SO4)2.6H2ODATA PENGAMATAN

Berat garam mohr yang dihasilkan : 8,5388 gWarna dan bentuk kristal garam mohr : hijau toscaRendemen garam mohr :Mol Fe = gram/mr = 1,7507 g/56 = 0,313 molMol (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O = mol FeSO4 = mol Fe = 0,313 molMassa (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O terhitung :mol x mr = 0,313 mol x 392 = 12,2696 gram

DATA PENGAMATAN

Rendemen :Massa garam mohr yang dihasilkan x 100%massa garam mohr terhitung8,5388 gram x 100%12,2696 gram= 69,59%DATA PENGAMATAN

Pembuatan larutan A dengan dinetralkannya 25 ml H2SO4 20 % dengan amonia 25 %, campuran tersebut berupa larutan jernih dan panas. Pengukuran pH dengan menggunakan kertas indikator universal, fungsinya agar dapat lebih mydah diketahui pH nya dengan hanya melihat perubahan warna pada kertas. Apabila pH larutan sudah netral atau 7, maka warna kertas akan berubah menjadi hijau muda. Hal ini dikarenakan reaksi antara kedua reaktan merupakan reaksi netralisasi asam-basa dengan hasil berupa pH netral. Penguapan larutan hingga jenuh sampai timbul hablur-hablur bertujuan untuk menguapkan NH3 yang mungkin tidak bereaksi dengan H2SO4. Reaksi yang terjadi yaitu:H2SO4(aq) + 2NH3(aq) (NH4)2SO4(aq)

PEMBAHASAN

Pembuatan larutan B dengan cara mereaksikan serbuk besi dengan H2SO4, kemudian dipanaskan tujuannya untuk menghilangkan gas H2 dan mempercepat pembentukan ion Fe2+ yang ditandai dengan terbentuknya hablur berwarna kehijauan. Serbuk besi yang sudah larut dan disaring dengan kertas saring dan corong, kemudian dipanaskan lagi untuk menghilangkan pengotor dan mengkristalkan larutan. Tujuan dari penyaringan adalah untuk menghindari terbentuknya kristal pada suhu yang rendah dan tujuan dari pemanasan adalah sebagai katalis (mempercepat terjadinya reaksi) sehingga hampir semua besi dapat melarut. Larutan ini terus diuapkan dengan tujuan untuk mengurangi molekul air yang ada pada larutan. Pemanasan ini menghasilkan gas H2. Adapun reaksi yang terjadi :Fe(s) + H2SO4(aq) FeSO4(aq) + H2(g)

PEMBAHASAN

Pencampuran larutan A dengan B hingga terbentuk larutan berwarna jernih kehijauan ini berarti telah terbentuk garam mohr. Larutan ini kemudian didinginkan sehingga terbentuk kristal garam mohr berupa kristal monoklin yang berwarna hijau kebiruan karena adanya Fe dengan (NH4)2SO4 yang membentuk senyawa kompleks, dengan reaksi sebagai berikut :FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O(s)

PEMBAHASAN

Garam mohr yang dihasilkan dalam percobaan kali ini adalah 8,5388 gram, sedangkan menurut hasil perhitungan teoritis seharusnya mencapai 12,2696 gram. Sehingga rendemen garam mohr yang diperoleh adalah 69,59%. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah serbuk besi yang belum larut 100 %, kurangnya waktu pemanasan, adanya kerak pada saat pemanasan, dan kesalahan praktikan yang kurang teliti. Jadi disini serbuk besi yang direaksikan dengan asam sulfat dan ammonia dapat membentuk bongkahan garam mohr dengan rendemen yang lumayan tinggi.PEMBAHASAN

Garam mohr merupakan senyawa kompleks besi dengan ligan ammonia dan sulfat dengan rumus (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O(s)Garam mohr stabil di udara dan larutannya tidak mudah dioksidasi oleh oksigen di atmosferGaram mohr yang terbentuk sebanyak 8,5388 gram dan rendemen yang dihasilkan sebanyak 69,59 %KESIMPULAN

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIKHASIL DAN PEMBAHASAN PERCOBAAN 1 DAN 2

KELOMPOK3

02-12-2014TERIMA KASIH