Presentasi

25
Disajikan oleh : Yunis Andriani Eni Suryaningsih Weni Kuswardhani PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013

description

presentasi manajemen kelas

Transcript of Presentasi

Page 1: Presentasi

Disajikan oleh :Yunis Andriani

Eni SuryaningsihWeni Kuswardhani

PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2013

Page 2: Presentasi

B E L A J A RPENGERTIAN :

Belajar adalah usaha aktif dari seseorang yang dilakukan secara sadar untuk

mengubah perilakunya sendiri.

Pembelajaran !!

Belajar adalah suatu perubahan perbuatan sebagai akibat dari mengalami.

Belajar adalah proses perbaikan pengetahuan dan keterampilan dengan cara mengalami sendiri.

Belajar adalah mengubah perbuatan, yaitu pengetahu- an dan keterampilan, yang hasilnya dapat benar atau salah.

Belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan kemampuan agar dapat menggantikan perilaku yang buruk menjadi baik.

Page 3: Presentasi

Hampir semua perilaku manusia Hampir semua perilaku manusia adalah hasil dari proses belajarnya, adalah hasil dari proses belajarnya, sehingga dapat dikatakan bahwa sehingga dapat dikatakan bahwa proses belajar adalah proses proses belajar adalah proses pematangan atau pendewasaan pematangan atau pendewasaan seseorang.seseorang.

Belajar didorong oleh kebutuhan atau keinginan yang dimiliki dan dirasakan oleh orang yang bersangkutan.

Kebutuhan / Keinginan

Memiliki Kemampuan

Tak memiliki Kemampuan

Belajar

Kemampuan

Pemenuhan kebutuhan/ Kepuasan

Proses Belajar yang didorong oleh motif mencari Proses Belajar yang didorong oleh motif mencari kepuasankepuasan

Page 4: Presentasi

APA ARTINYA ? Membuat Kelas sebagai

tempat belajar. Menciptakan Proses Belajar

terjadi dalam kelas. Menciptakan suasana kelas

yang kondusif untuk terjadinya proses belajar.

Selalu berusaha agar siswa benar-benar aktif belajar.

Mengupayakan sarana-sarana yang membantu proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien.

Page 5: Presentasi

› Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien

› Tujuan Pengelolaan Kelas: Agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien

Page 6: Presentasi

INTERAKSI UNSUR-UNSUR UTAMAINTERAKSI UNSUR-UNSUR UTAMA

SISWA

GURUMATERIPELAJARAN Penguasaan :

Kompetensi GURU

Motivasi belajar :

Tujuan belajar Minat,Pengarahan belajar

Belajar :Pengalaman belajar

Page 7: Presentasi

Tujuan Pengelolaan di dalam kelas Bagi siswa:

Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya. Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan, dan bukan kamarahan.Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri di dalam tugas serta bertingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.

Page 8: Presentasi

INTERAKSI INTERAKSI GURUGURU--SISWASISWA

1. 1. Hubungan Hubungan Guru-SiswaGuru-Siswa: : intensitas, intensitas, frekuensi, suasana.frekuensi, suasana.

2. 2. Interaksi Interaksi Guru Guru--SiswaSiswa : : responrespon, relevan, , relevan, sesuai.sesuai.

3. 3. Metoda mengajarMetoda mengajar: : ceramah, tanya-ceramah, tanya- jawab, jawab, diskusi kelompok, latihan, studi kasus, diskusi kelompok, latihan, studi kasus, widyawisata, praktek lapang, memberi widyawisata, praktek lapang, memberi pekerjaan rumah, dllpekerjaan rumah, dll

4. 4. Pengalaman belajarPengalaman belajar : : mendengarkan mendengarkan meteri, meteri, mencatat mencatat pelajaran, menjawab pelajaran, menjawab pertanyaan, bertanya, menyanggah pertanyaan, bertanya, menyanggah pendapat, mengkritik, membuat PR, pendapat, mengkritik, membuat PR, melakukan praktek, membaca buku, menulis melakukan praktek, membaca buku, menulis makalah, praktikum, menonton makalah, praktikum, menonton slide/film/video, dllslide/film/video, dll

Page 9: Presentasi

PENDEKATAN PENDEKATAN PENDEKATAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELASMANAJEMEN KELAS

Pendekatan kekuasaan Pendekatan ancaman Pendekatan kebebasan Pendekatan resep Pendekatan tingkah laku Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial Pendekatan eklektik dan pluralistik

Page 10: Presentasi

PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN KELASKELAS

Hangat dan antusias Tantangan Bervariasi Keluwesan Penekanan pada hal hal positif Penanaman disiplin diri

Page 11: Presentasi

KOMPONEN - KOMPONEN KOMPONEN - KOMPONEN KETRAMPILAN MANAJEMEN KELASKETRAMPILAN MANAJEMEN KELAS

KETRAMPILAN YANG BERHUBUNGAN KETRAMPILAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCIPTAAN DAN PEMELIHARAAN DENGAN PENCIPTAAN DAN PEMELIHARAAN

KONDISI BELAJAR YANG OPTIMAL KONDISI BELAJAR YANG OPTIMAL (PREVENTIF)(PREVENTIF)

Sikap tanggapMemandang seksamaGerak mendekatiMemberi pernyataanMemberi reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan

Page 12: Presentasi

Membagi perhatian• Visual• Verbal

Pemusatan Perhatian Kelompok–Memberi tanda–Pertanggungan jawab–Pengarahan dan Petunjuk yang jelas

–Penghentian–Penguatan–Kelancaran

Page 13: Presentasi

› Campur tangan yang berlebihanCampur tangan yang berlebihan› KelenyapanKelenyapan› PenyimpanganPenyimpangan› Ketidak tepatan berhenti dan memulai Ketidak tepatan berhenti dan memulai

kegiatankegiatan

KecepatanKecepatan› Bertele teleBertele tele› Mengulangi penjelasan yang tidak perluMengulangi penjelasan yang tidak perlu

Page 14: Presentasi

KETERAMPILAN YANG KETERAMPILAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBANGAN KONDISI PENGEMBANGAN KONDISI BELAJAR YANG OPTIMALBELAJAR YANG OPTIMAL

Modifikasi tingkah lakuModifikasi tingkah laku Pendekatan pemecahan masalah Pendekatan pemecahan masalah

kelompokkelompok Menemukan dan memecahkan Menemukan dan memecahkan

tingkah laku yang menimbulkan tingkah laku yang menimbulkan masalahmasalah

Page 15: Presentasi

Masalah KelompokMasalah Kelompok

Masalah Masalah Individual Individual

Page 16: Presentasi

a. Attention Getting Behaviors

b. Power Seeking Behaviorsc. Revenge Seeking

Behaviorsd. Peragaan

Ketidakmampuan

Page 17: Presentasi

› Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dsb.

› Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya.

› Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya.

› “Membombong” anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.

› Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.

› Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair.

› Kelas kurang mampu menyesuakan diri dengan keadaan baru.

Page 18: Presentasi

Penataan ruang kelasPenataan ruang kelas Pengaturan tempat dudukPengaturan tempat duduk Pengaturan alat-alat pengajaranPengaturan alat-alat pengajaran Penataan keindahan dan Penataan keindahan dan

kebersihan kelaskebersihan kelas Ventilasi dan tata cahayaVentilasi dan tata cahaya

Page 19: Presentasi

U-SHAPE

V-SHAPE

O-SHAPE

THEATER ACAK

Page 20: Presentasi

Pembentukan organisasiPembentukan organisasi Pengelompokan siswaPengelompokan siswa Menurut Roestiyah NK (1989:80)Menurut Roestiyah NK (1989:80) Waktu :Waktu :

› Kelompok jangka panjangKelompok jangka panjang› Kelompok jangka pendekKelompok jangka pendek

Kecepatan:Kecepatan:› Kelompok anak cepatKelompok anak cepat› Kelompok anak lambatKelompok anak lambat

Page 21: Presentasi

Sifat:› Kelompok mengatasi pelajaran› Kelompok berdasar intelegensi

individual› Kelompok atas dasar minat

individual› Kelompok untuk memperbesar

partisipasi› Kelompok pembagian pelajaran› Kelompok belajar efisien untuk

mencapai tujuan

Page 22: Presentasi

Pengelompokan menurut Pengelompokan menurut kesenangan berkawankesenangan berkawan

Pengelompokan menurut Pengelompokan menurut KemampuanKemampuan

Pengelompokan menurut minatPengelompokan menurut minat

Page 23: Presentasi

23

Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu yang dilengkapi tugas-untuk tujuan tertentu yang dilengkapi tugas-tugas diarahkan oleh gurutugas diarahkan oleh guru

Dalam suatu kelas, guru bukan tutor satu Dalam suatu kelas, guru bukan tutor satu anak, tetapi untuk seluruh anak dalam kelasanak, tetapi untuk seluruh anak dalam kelas

Setiap kelompok mempunyai perilaku sendiri, Setiap kelompok mempunyai perilaku sendiri, yang berbeda dengan perilaku setiap individu yang berbeda dengan perilaku setiap individu dalam kelompokdalam kelompok

Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya pada setiap anggotapada setiap anggota

Praktek guru dalam proses pembelajaran Praktek guru dalam proses pembelajaran cenderung terdapat pada hubungan guru dan cenderung terdapat pada hubungan guru dan siswasiswa

Struktur kelompok, pola komunikasi, dan Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara guru kesatuan kelompok ditentukan oleh cara guru mengelola baik bagi mereka yang tertarik mengelola baik bagi mereka yang tertarik pada sekolah atau bagi mereka yang apatis, pada sekolah atau bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusuhanmasa bodoh atau bermusuhan

Page 24: Presentasi

Keterbukaan, baik guru ataupun siswa Keterbukaan, baik guru ataupun siswa saling bersikap jujur dan membuka diri saling bersikap jujur dan membuka diri satu sama lainsatu sama lain

Tanggap bila mana seseorang tahu Tanggap bila mana seseorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lainbahwa dia dinilai oleh orang lain

Saling ketergantungan satu sama lainSaling ketergantungan satu sama lain Kebebasan, memperbolehkan setiap Kebebasan, memperbolehkan setiap

orang tumbuh dan mengembangkan orang tumbuh dan mengembangkan keunikanya, kreativitasnya, dan keunikanya, kreativitasnya, dan kepribadianyakepribadianya

Saling memenuhi kebutuhan, sehingga Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orangpun tidak ada kebutuhan satu orangpun yang tidak terpenuhiyang tidak terpenuhi

Page 25: Presentasi