MEDIA PRESENTASI PEMBELAJARAN MEDIA PRESENTASI PEMBELAJARAN MEDIA PRESENTASI PEMBELAJARAN MEDIA
Presentasi
-
Upload
yunis-andriani -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of Presentasi
Disajikan oleh :Yunis Andriani
Eni SuryaningsihWeni Kuswardhani
PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2013
B E L A J A RPENGERTIAN :
Belajar adalah usaha aktif dari seseorang yang dilakukan secara sadar untuk
mengubah perilakunya sendiri.
Pembelajaran !!
Belajar adalah suatu perubahan perbuatan sebagai akibat dari mengalami.
Belajar adalah proses perbaikan pengetahuan dan keterampilan dengan cara mengalami sendiri.
Belajar adalah mengubah perbuatan, yaitu pengetahu- an dan keterampilan, yang hasilnya dapat benar atau salah.
Belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan kemampuan agar dapat menggantikan perilaku yang buruk menjadi baik.
Hampir semua perilaku manusia Hampir semua perilaku manusia adalah hasil dari proses belajarnya, adalah hasil dari proses belajarnya, sehingga dapat dikatakan bahwa sehingga dapat dikatakan bahwa proses belajar adalah proses proses belajar adalah proses pematangan atau pendewasaan pematangan atau pendewasaan seseorang.seseorang.
Belajar didorong oleh kebutuhan atau keinginan yang dimiliki dan dirasakan oleh orang yang bersangkutan.
Kebutuhan / Keinginan
Memiliki Kemampuan
Tak memiliki Kemampuan
Belajar
Kemampuan
Pemenuhan kebutuhan/ Kepuasan
Proses Belajar yang didorong oleh motif mencari Proses Belajar yang didorong oleh motif mencari kepuasankepuasan
APA ARTINYA ? Membuat Kelas sebagai
tempat belajar. Menciptakan Proses Belajar
terjadi dalam kelas. Menciptakan suasana kelas
yang kondusif untuk terjadinya proses belajar.
Selalu berusaha agar siswa benar-benar aktif belajar.
Mengupayakan sarana-sarana yang membantu proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien.
› Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien
› Tujuan Pengelolaan Kelas: Agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien
INTERAKSI UNSUR-UNSUR UTAMAINTERAKSI UNSUR-UNSUR UTAMA
SISWA
GURUMATERIPELAJARAN Penguasaan :
Kompetensi GURU
Motivasi belajar :
Tujuan belajar Minat,Pengarahan belajar
Belajar :Pengalaman belajar
Tujuan Pengelolaan di dalam kelas Bagi siswa:
Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya. Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan, dan bukan kamarahan.Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri di dalam tugas serta bertingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.
INTERAKSI INTERAKSI GURUGURU--SISWASISWA
1. 1. Hubungan Hubungan Guru-SiswaGuru-Siswa: : intensitas, intensitas, frekuensi, suasana.frekuensi, suasana.
2. 2. Interaksi Interaksi Guru Guru--SiswaSiswa : : responrespon, relevan, , relevan, sesuai.sesuai.
3. 3. Metoda mengajarMetoda mengajar: : ceramah, tanya-ceramah, tanya- jawab, jawab, diskusi kelompok, latihan, studi kasus, diskusi kelompok, latihan, studi kasus, widyawisata, praktek lapang, memberi widyawisata, praktek lapang, memberi pekerjaan rumah, dllpekerjaan rumah, dll
4. 4. Pengalaman belajarPengalaman belajar : : mendengarkan mendengarkan meteri, meteri, mencatat mencatat pelajaran, menjawab pelajaran, menjawab pertanyaan, bertanya, menyanggah pertanyaan, bertanya, menyanggah pendapat, mengkritik, membuat PR, pendapat, mengkritik, membuat PR, melakukan praktek, membaca buku, menulis melakukan praktek, membaca buku, menulis makalah, praktikum, menonton makalah, praktikum, menonton slide/film/video, dllslide/film/video, dll
PENDEKATAN PENDEKATAN PENDEKATAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELASMANAJEMEN KELAS
Pendekatan kekuasaan Pendekatan ancaman Pendekatan kebebasan Pendekatan resep Pendekatan tingkah laku Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial Pendekatan eklektik dan pluralistik
PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN KELASKELAS
Hangat dan antusias Tantangan Bervariasi Keluwesan Penekanan pada hal hal positif Penanaman disiplin diri
KOMPONEN - KOMPONEN KOMPONEN - KOMPONEN KETRAMPILAN MANAJEMEN KELASKETRAMPILAN MANAJEMEN KELAS
KETRAMPILAN YANG BERHUBUNGAN KETRAMPILAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCIPTAAN DAN PEMELIHARAAN DENGAN PENCIPTAAN DAN PEMELIHARAAN
KONDISI BELAJAR YANG OPTIMAL KONDISI BELAJAR YANG OPTIMAL (PREVENTIF)(PREVENTIF)
Sikap tanggapMemandang seksamaGerak mendekatiMemberi pernyataanMemberi reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan
Membagi perhatian• Visual• Verbal
Pemusatan Perhatian Kelompok–Memberi tanda–Pertanggungan jawab–Pengarahan dan Petunjuk yang jelas
–Penghentian–Penguatan–Kelancaran
› Campur tangan yang berlebihanCampur tangan yang berlebihan› KelenyapanKelenyapan› PenyimpanganPenyimpangan› Ketidak tepatan berhenti dan memulai Ketidak tepatan berhenti dan memulai
kegiatankegiatan
KecepatanKecepatan› Bertele teleBertele tele› Mengulangi penjelasan yang tidak perluMengulangi penjelasan yang tidak perlu
KETERAMPILAN YANG KETERAMPILAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBANGAN KONDISI PENGEMBANGAN KONDISI BELAJAR YANG OPTIMALBELAJAR YANG OPTIMAL
Modifikasi tingkah lakuModifikasi tingkah laku Pendekatan pemecahan masalah Pendekatan pemecahan masalah
kelompokkelompok Menemukan dan memecahkan Menemukan dan memecahkan
tingkah laku yang menimbulkan tingkah laku yang menimbulkan masalahmasalah
Masalah KelompokMasalah Kelompok
Masalah Masalah Individual Individual
a. Attention Getting Behaviors
b. Power Seeking Behaviorsc. Revenge Seeking
Behaviorsd. Peragaan
Ketidakmampuan
› Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dsb.
› Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya.
› Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya.
› “Membombong” anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.
› Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.
› Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair.
› Kelas kurang mampu menyesuakan diri dengan keadaan baru.
Penataan ruang kelasPenataan ruang kelas Pengaturan tempat dudukPengaturan tempat duduk Pengaturan alat-alat pengajaranPengaturan alat-alat pengajaran Penataan keindahan dan Penataan keindahan dan
kebersihan kelaskebersihan kelas Ventilasi dan tata cahayaVentilasi dan tata cahaya
U-SHAPE
V-SHAPE
O-SHAPE
THEATER ACAK
Pembentukan organisasiPembentukan organisasi Pengelompokan siswaPengelompokan siswa Menurut Roestiyah NK (1989:80)Menurut Roestiyah NK (1989:80) Waktu :Waktu :
› Kelompok jangka panjangKelompok jangka panjang› Kelompok jangka pendekKelompok jangka pendek
Kecepatan:Kecepatan:› Kelompok anak cepatKelompok anak cepat› Kelompok anak lambatKelompok anak lambat
Sifat:› Kelompok mengatasi pelajaran› Kelompok berdasar intelegensi
individual› Kelompok atas dasar minat
individual› Kelompok untuk memperbesar
partisipasi› Kelompok pembagian pelajaran› Kelompok belajar efisien untuk
mencapai tujuan
Pengelompokan menurut Pengelompokan menurut kesenangan berkawankesenangan berkawan
Pengelompokan menurut Pengelompokan menurut KemampuanKemampuan
Pengelompokan menurut minatPengelompokan menurut minat
23
Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu yang dilengkapi tugas-untuk tujuan tertentu yang dilengkapi tugas-tugas diarahkan oleh gurutugas diarahkan oleh guru
Dalam suatu kelas, guru bukan tutor satu Dalam suatu kelas, guru bukan tutor satu anak, tetapi untuk seluruh anak dalam kelasanak, tetapi untuk seluruh anak dalam kelas
Setiap kelompok mempunyai perilaku sendiri, Setiap kelompok mempunyai perilaku sendiri, yang berbeda dengan perilaku setiap individu yang berbeda dengan perilaku setiap individu dalam kelompokdalam kelompok
Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya pada setiap anggotapada setiap anggota
Praktek guru dalam proses pembelajaran Praktek guru dalam proses pembelajaran cenderung terdapat pada hubungan guru dan cenderung terdapat pada hubungan guru dan siswasiswa
Struktur kelompok, pola komunikasi, dan Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara guru kesatuan kelompok ditentukan oleh cara guru mengelola baik bagi mereka yang tertarik mengelola baik bagi mereka yang tertarik pada sekolah atau bagi mereka yang apatis, pada sekolah atau bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusuhanmasa bodoh atau bermusuhan
Keterbukaan, baik guru ataupun siswa Keterbukaan, baik guru ataupun siswa saling bersikap jujur dan membuka diri saling bersikap jujur dan membuka diri satu sama lainsatu sama lain
Tanggap bila mana seseorang tahu Tanggap bila mana seseorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lainbahwa dia dinilai oleh orang lain
Saling ketergantungan satu sama lainSaling ketergantungan satu sama lain Kebebasan, memperbolehkan setiap Kebebasan, memperbolehkan setiap
orang tumbuh dan mengembangkan orang tumbuh dan mengembangkan keunikanya, kreativitasnya, dan keunikanya, kreativitasnya, dan kepribadianyakepribadianya
Saling memenuhi kebutuhan, sehingga Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orangpun tidak ada kebutuhan satu orangpun yang tidak terpenuhiyang tidak terpenuhi