Presentasi

19
PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Kelompok 6 AFDAL MONANDA 2008/02648 DEDET APRIMA DONI 2008/02621 ERNI YENTI 2008/02634 MIFTAH FARIDL 2008/02604 RIO DONIKA VIRMAN 2008/02657 WANDI SYAH PUTRA 2008/02641

Transcript of Presentasi

Page 1: Presentasi

PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Kelompok 6• AFDAL MONANDA 2008/02648• DEDET APRIMA DONI 2008/02621• ERNI YENTI 2008/02634• MIFTAH FARIDL 2008/02604• RIO DONIKA VIRMAN 2008/02657• WANDI SYAH PUTRA 2008/02641

Page 2: Presentasi

Buruh Anak-anak

Buruh anak adalah masalah yang meluas di negara berkembang. Jika anak-anak berusia kurang dari 14 tahun

terpaksa bekerja, maka konsekuensinya minimalnya adalah terganggunya waktu untuk belajar dan dalam sebagian besar kasus mereka tidak dapat bersekolah sama sekali. Masalah ini diperberat dengan kenyataan bahwa tingkat kesehatan burus anak-anak itu sangat buruk dibandingkan dengan anak-anak

yang tidak bekerja walaupun sama-sama berasal dari keluarga miskin.

Page 3: Presentasi

Untuk model buruh anak-anak, kita akan membuat dua asumsi penting. Pertama, sebuah rumah tangga yang

berpendapatan tinggi tidak akan menyuruh anaknya bekerja. Kedua, buruh anak-anak dan dewasa merupakan substitusi. Pada kenyataannya buruh anak tidaklah seproduktif orang dewasa, dan orang dewasa dapat mengerjakan pekerjaan apapun yang dapat dikerjakan anak-anak. Penafsiran ini

bukanlah asumsi melainkan merupakan temuan dari berbagai studi mengenai produktivitas buruh anak-anak di berbagai

Negara.

Page 4: Presentasi

Pelarangan buruh anak-anak ketika terdapat ekuilibrium alternatif yang memungkinkan semua anak-anak bersekolah merupakan kebijakan yang tidak dapat ditolak, namun perlu diingat bahwa ketika semua keluarga

buruh anak-anak diuntungkan, para majikan yang mempekerjakan buruh anak-anak akan

dirugikan, karena sekarang mereka harus membayar upah yang lebih tinggi. Oleh karena itu para majikan tersebut akan menggunakan

tekanan politik untuk mencegah undang-undang mengenai larangan buruh anak. Dalam hal ini buruh anak, bahkan dalam

bentuknya yang paling buruk, dapat menjadi optimal pereto, sebuah penemuan yang menyatakan bahwa optimalisasi Pereto

kadang-kadang merupakan kondisi yang sangat lemah untuk dipakai sebagai dasar

pembuatan kebijakan pembangunan.

Page 5: Presentasi

Terdapat 4 pendekatan utama atas kebijakan mengenai buruh anak yang berlaku saat ini dalam kebijakan pembangunan

- Memandang buruh anak-anak sebagai cerminan dari kemiskinan dan merekomendasikan penekanan pada penanggulangan kemiskinan dan bukan penanganan masalah buruh anak-anak secara langsung- Strategi yang megupayakan agar anak-anak bisa bersekolah- Menganggap bahwa buruh anak-anak tidak bisa di cegah, paling tidak dalam jangka pendek, dan lebih menekankan pada ukuran yang meringankan seperti pengaturan yang dapat mencegah penganiayaan anak dan memberikan berbagai pelayanan pendukung untuk anak-anak bekerja- Mendukung pelarangan buruh anak

Page 6: Presentasi

Kesenjangan GenderMempersempit Kesenjangan gender dalam pendidikan dengan

memperluas kesempatan pendididkan bagi kaum wanita sangat menguntuingkan secara ekonomis karena empat alasan:

• Tingkat pengembalian dari pendidikan kaum wanita lebih tinggi daripada tingkat pengembalian pendidikan pria di kebanyakan negara berkembang.

• Peningkatan pendidikan kaum wanita tidak hanya menaikkan produktivitasnya di lahan pertanian dan di pabrik tetapi juga meningkatkan partisipasi tenaga kerja, pernikahan yang lebih lambat

• Kesehatan dan gizi anak yang lebih baik serta ibu yang lebih baik akan memberikan dampak pengganda terhadap kualitas anak bangsa selama beberapa generasi yang akan dating

• Karena kaum wanita memikul beban terbesar dari kemiskinan dan kelangkaan lahan garapan yang melingkupi masyarakat di negara berkembang, maka perbaikan signifikan dalam peran dan status wanita melalui pendidikan dapat mempunyai dampak penting dalam memutuskan lingkaran setan kemiskinan serta pendidikan yang tidak memadai.

Page 7: Presentasi

Sistem Pendidikan dan Pembangunan

Pendidikan dan kesempatan kerja pada khususnya, berputar di sekitar dua proses

ekonomi yang fundamental, Yakni (1) Interaksi antara permintaan yang bermotivasi politik

sebagai tanggapan (2) pentingnya selisih antara manfaat dan biaya-biaya , baik yang berskala individual maupun sosial, dari masing-masing tingkatan pendidikan, serta segenap implikasi yang ditimbulkan oleh selisih-selisih tersebut

terhadap strategi investasi di bidang pendidikan.

Page 8: Presentasi

Penawaran dan Permintaan Pendidikan: Hubungan antara kesempatan kerja dan permintaan pendidikan

Dari sisi permintaan, ada dua hal yang paling berpengaruh terhadap jumlah atau tingkat pendidikan yang diinginkan, Yakni (1) harapan bagi seorang siswa yang lebih terdidik untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang

lebih baik pada sektor modern di masa yang akan dating (2) Biaya-biaya pendidikan baik yang tidak langsung, yang harus di keluarkan atau di tanggung

oleh siswa dan keluarga.Pada sisi penawaran, jumlah sekolah di tingkat sekolah dasar, menengah, dan universitas lebih banyak ditentukan oleh proses politik, yang sering tidak ada kaitannya dengan criteria ekonomi. Karena semakin besar dan kuat tekanan-

tekanan politik yang diletakkan ke pundak pemerintahan Negara-negara dunia ketiga untuk menyediakan tempat sekolah yang lebih banyak, maka tidak dapat diasumsiskan bahwa tingkat penawaran atau penyediaan tempat-

tempat sekolah ini dibatasi oleh tingkat pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan. Pada gilirannya, hal tersebut akan dipengaruhi oleh tingkat

permintaan agregat dari masyarakat terhadap pendidikan.

Page 9: Presentasi

Manfaat dan biaya sosial versus manfaat biaya individual

Daya tarik pendidikan tinggi yang sangat besar sebenarnya menimbulkan jauh lebih banyak biaya daripada yang tersimpul melalui gambaran sederhana tersebut. Hal itu akan mudah dipahami jika kita tidak hanya menyoroti biaya individual saja, tetapi juga biaya-biaya pendidikan secara sosial, yaitu biaya oportunitas yang harus ditanggunng oleh masyarakat seluruhnya sebagai akibat dari adanya kebutuhan masyarakat tersebut untuk membiayai perluasan pendidikan yang lebih tinggi dan mahal dengan dana yang mungkin akan menjadi lebih produktif apabila digunakan pada sektor-sektor lainnya. Di Negara-negara berkembang pada umumnya, segenap biaya sosial dari pendidikan meningkat secara cepat seiring dengan semakin meningkatnya pendidikan yang ditempuh para pelajar. Sementara itu biaya-biaya pendidikan individual yakni biaya yang harus ditangguang oleh si anak didik dan keluarganya sendiri justru akan meningkat secara lebih lambat atau bahkan bisa jadi akan mengalami penurunan.

Page 10: Presentasi

Distribusi pendidikan

Riset yang dilakukan oleh Jere Behrman dan Nancy Birdsall menyimpulkan bahwa yang menjadi penentu perbedaan pendapatan dan produktivitas adalah kualitas pendidikan dan bukan hanya kuantitas saja. Implikasinya adalah bahwa pemerintah harus mencurahkan lebih banyak upaya untuk meningkatkan kualitas sekolah-sekolah yang ada dan tidak perlu memperbanyak jumlah sekolah yaitu mereka harus memperdalam investasi dalam modal manusia dan bukan memperluasnya agar bisa dijangkau sebanyak mungkin orang. Sialnya hal ini dapat menimbulkan masalah pemerataan yang serius, dan temuan mereka menjadi kontroversial. Kebijakan yang berimbang adalah dengan menekankan kualitas pendidikan dasar ke semua orang sebelum melangkah menuju perluasan jumlah sekolah menengah.

Page 11: Presentasi

Pendidikan, ketimpangan Pendapatan, dan kemiskinan

Alasan utama dari efek buruk pendidikan formal atas distribusi pendapatan adalah adanya korelasi yang positif

antara tingkat pendidikan seseorang dengan penghasilannya seumur hidup. Korelasi ini dapat dilihat terutama pada mereka yang menyelesaikan pendidkan

sekolah menengah atas dan Universitas.Ada dua alasan ekonomi mendasar yang memaksa kita

percaya bahwa sistem pendidikan di banyak Negara berkembang pada dasarnya tidak memperhatikan aspek

pemerataan:1. Biaya-biaya individual untuk menempuh sekolah dasar

secara relatif jauh lebih tinggi bagi anak orang miskin daripada biaya-biaya yang harus dipikul oleh anak-anak dari

keluarga kaya.2. Manfaat yang diharapkan dari pendidikan sekolah dasar

bagi anak-anak dari keluarga miskin justru lebih rendah.

Page 12: Presentasi

Pendidikan, Migrasi Internal, dan Pengurasan Intelektual

Pendidikan nampaknya juga merupakan salah satu faktor pendorong yang penting bagi terjadinya proses migrasi

internal. Berbagai penelitian yang secara khusus diadakan untuk menganalisis proses migrasi diberbagai negara telah

mendokumentasikan adanya hubungan positif antara pencapaian taraf pendidikan oleh seseorang dengan besar

kecilnya kecenderungan orang tersebut untuk bermigrasi dari desa asalnya ke kota-kota.

Page 13: Presentasi

Pendidikan juga memainkan peranan penting atas masalah migrasi internasional di kalangan tenaga-tenaga terdidik yang disebut sebagai pengurasan intelektual dari berbagai negara

miskin ke Negara kaya. Ini merupakan suatau kenyataan yang menyedihkan, karena setelah mereka memperoleh pendididkan di negara asalnya dengan biaya sosial yang sangat besar, mereka

justru pergi untuk mencari keuntungan dari dan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi negara yang sudah kaya.

Masalah pengurasan intelektual ini patut mendapat perhatian khusus bukan hanya karena pengaruhnya yang besar terhadap

tingkat dan struktur pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang tetapi juga karena dampaknya terhadap pendekatan

dan gaya yang digunakan dalam pengembangan sistem pendidikan negara-negara dunia ketiga.

Page 14: Presentasi

Sistem Kesehatan dan Pembangunan

Kesehatan dan produktivitas Efek negatif dari kesehatan yang buruk terhadap tingkat kematian anak-anak cukup jelas. Pemenang hadiah nobel Robert Fogel menemukan bahwa dewasa ini penduduk di negara maju secara substansial lebih tinggi dibandingkan generasi kakeknya dua abad yang lalu, dan berpendapat bahwa tinggi badan adalah indeks kesehatan yang bermanfaat dan mencerminkan kondisi kesejahteraan sebuah masyarakat secara umum. Kenaikan tinggi badan juga telah ditemukan di negara-negara berkembang pada beberapa dekade terakhir seiring dengan perbaikan kondisi kesehatan. Dalam banyak hal, peningkatan tinggi badan rata-rata yang cepat pada awal abad kedua puluh menyebabkan peningkatan yang kecil pada pertengahan abad tersebut.

Page 15: Presentasi

Kebijakam sistem kesehatan

Menurut defenisi WHO, sistem kesehatan adalah semua aktivitas yang tujuan utamanya adalah meningkatkan, mengembalikan, atau menjaga kesehatan. Sistem kesehatan meliputi komponen-komponen departemen kesehatan publik, rumah sakit dan klionik, serta ruang-ruang praktek dokter dan paramedik.

Page 16: Presentasi

Untuk mengukur sistem kesehatan di 191 negara WHO menggunakan lima indikator kinerja:

• Tingkat kesehatan keseluruhan masyarakat• Ketimpangan kesehatan dalam masyarakat• Tingkat tanggapan sistem kesehatan • Distribusi tingkat tanggapan dalam populasi• Distribusi, atau keadilan, beban financial

sistem kesehatan dalam masyarakat

Page 17: Presentasi

Peran pemerintah yang efektif dalam sistem kesehatan merupakan hal yang sangat kritis karena tiga alasan penting.- Kesehatan merupakan hal yang sentral dalam mengentaskan kemiskinan- Rumah tangga mengeluarkan dana yang terlau sedikit untuk kesehatan karena mereka mungkin mengabaikan eksternalitas - Pasar akan berinvestasi terlalu sedikit pada Infrastruktur kesehatan dan penelitian serta pengembangan dan transfer teknologi ke negara-negara berkembang, karena kegagalan pasar.

Page 18: Presentasi

Kebijakan untuk kesehatan, pendidikan, dan penghasilanDalam beberapa tahun mendatang akan terdapat bukti yang jelas bahwa kesehatan dan pendidikan merupakan investasi gabungan yang dapat menawarkan lingkungan pendekatan kebijakan yang lebih terpadu. Hal ini dapat menjadi salah satu investasi yang paling efektif yang dapat kita lakukan dalam kualitas pendidikam untuk meningkatkan kesehatan anak-anak. Demikian juga, salah satu investasi yang paling efektif yang dapat kita lakukan dalam bidang kesehatan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam kenyataannya, program pengentasan kemiskinan yang terkenal di banyak Negara berkembang sekarang secara eksplisit mengintegrasikan insentif untuk pengembangan modal manusia berupa kesehatan dan pendidikan di antara keluarga-keluarga berpendapatan rendah.

Page 19: Presentasi

Terimakasih