Preeklamsia Dan Eklamsia

16
PREEKLAMSIA dan EKLAMSIA Definisi Preeklampsia termasuk dalam kelompok penyakit hipertensi dalam kehamilan, yakni hipertensi yang ditemukan pada masa kehamilan. Preeklampsia dapat berkembang dari preeklampsia yang ringan sampai preeklampsia yang berat. Preeklampsia merupakan sindrom spesifik-kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang ditandai dengan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria (Cunningham, et al, 2007). Hipertensi ialah tekanan darah ≥140/90 mmHg. Dengan catatan, pengukuran darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam. Sedangkan proteinuria adalah adanya 300 mg protein dalam urin 24 jam atau sama dengan ≥1+ dipstick (Angsar, 2008). Pada beberapa konsensus terakhir dilaporkan bahwa edema tidak lagi dimasukkan sebagai kriteria diagnosis. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat juga terjadi pada trimester kedua kehamilan (Backes, 2010). Eklamsia adalah kelainan pada kehamilan, dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang atau koma yang sebelumnya menunjukkan gejala- gejala Preeklampsia. Epidemiologi

Transcript of Preeklamsia Dan Eklamsia

PREEKLAMSIA dan EKLAMSIADefinisiPreeklampsia termasuk dalam kelompok penyakit hipertensi dalam kehamilan, yakni hipertensi yang ditemukan pada masa kehamilan. Preeklampsia dapat berkembang dari preeklampsia yang ringan sampai preeklampsia yang berat. Preeklampsia merupakan sindrom spesifik-kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang ditandai dengan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria (Cunningham, et al, 2007). Hipertensi ialah tekanan darah 140/90 mmHg. Dengan catatan, pengukuran darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam. Sedangkan proteinuria adalah adanya 300 mg protein dalam urin 24 jam atau sama dengan 1+ dipstick (Angsar, 2008). Pada beberapa konsensus terakhir dilaporkan bahwa edema tidak lagi dimasukkan sebagai kriteria diagnosis. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat juga terjadi pada trimester kedua kehamilan (Backes, 2010).Eklamsia adalah kelainan pada kehamilan, dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang atau koma yang sebelumnya menunjukkan gejala-gejala Preeklampsia.Epidemiologi Hipertensi pada kehamilan terdapat pada 5-10% kehamilan, hipertensi merupakan salah satu dari ketiga penyebab kematian pada ibu hamil selain perdarahan dan infeksi. World Health Organization (WHO) menyatakan pada negara maju 16% kematian maternal diakibatkan karena hipertensi pada kehamilan, dan menempati proporsi kematian pertama setelah perdarahan (13%), aborsi (8%), dan sepsis (2%). Pangemanan (2007) melaporkan kematian maternal sekitar 16% karena komplikasi dari hipertensi pada kehamilan, dua tahun kemudian melakukan penelitian yang menunjukan bahwa kematian maternal akibat hipertensi dapat dicegah melalui beberapa tahapan. Dari beberapa kepustakaan lain frekuensi penderita preeklampsia berkisar 3-10%, hasil di Padang didapatkan kejadian preeklampsia berat 4,32 % dan eklampsia 0,89 % dengan jumlah kematian perinatal 1,08% (Pangemanan, 2007).Faktor resiko1. Nullipara2. Kehamilan ganda3. Obesitas4. Riwayat keluarga preeclampsia-eklampsia5. Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya6. Diabetes mellitus gestasional7. Adanya trombofilia8. Adanya hipertensi atau penyakit ginjal

Klasifikasi Hipertensi pada KehamilanKlasifikasi hipertensi pada kehamilan yang disusun oleh The National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP) adalah sebagai berikut:1. Hipertensi gestasionala. Hipertensi yang baru muncul setelah usia kehamilan 20 minggub. Tidak terdapat proteinuriac. Tekanan darah kembali ke normal kurang dari 12 minggu setelah melahirkand. Diagnosis akhir hanya dibuat setelah melahirkan2. Hipertensi kronika. Tekanan darah >140/90 mmHg sebelum kehamilan atau terdiagnosa sebelum usia kehamilan 20 minggu dan tidak berhubungan dengan kelainan trofoblastik gestasional.b. Hipertensi akan terdiagnosa setelah usia kehamilan 20 minggu tapi menjadi persisten setelah 12 minggu setelah melahirkan3. Preeklamsia/eklamsiaa. Tekanan darah >140/90 mmHg setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normalb. Terdapat proteinuria (>0.3 gram protein dalam urin selama 24 jam)c. Eklampsia adalah preeklamsia yang disertai kejang dan atau/koma. Preeklampsia dibagi menjadi dua derajat yaitu ringan dan berat. Eklampsia merupakan preeklamsia berat yang disertai kejang (Prawirohardjo, 2008)4. Superimposed preeclampsia (pada hipertensi kronik)a. Onset proteinuria yang baru (>300mg/24 jam) pada wanita dengan hipertensi tapi tanpa proteinuria sebelum usia kehamilan 20 minggub. Peningkatan proteinuria yang mendadak atau peningkatan tekanan darah mendadak, ataupun hitung platelet kurang dari 100.000 pada wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum usia kehamilan 20 minggu (Rudra, 2011).

Klasifikasi Preeklamsia BeratPreeklamsia berat dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Kategori pertama adalah preeklamsia berat tanpa impending eclampsia. Sedangkan kategori kedua adalah preeklamsia berat dengan impending eclampsia. Impending eclampsia adalah gejala preeklamsia berat yang disertai gejala obyektif dan gejala subyektif. Gejala obyektif adalah adanya hiper refleksi eksitasi motorik dan sianosis serta sesak napas. Sedangkan gejala subyektif adalah adanya gangguan visus, nyeri kepala, dan nyeri epigastrium (Himpunan Kedokteran Feto Maternal POGI, 2005).

Penegakan Diagnosis Preeklamsia digolongkan lagi menjadi ringan dan berat. Preeklamsia berat ditandai dengan adanya salah satu atau lebih dari gejala dan tanda berikut ini :1. Tekanan darah : pasien yang dalam keadaan istirahat tekanan darah sisoliknya 160 mmHg dan tekanan darah diastoliknya 110 mmHg2. Proteinuria : 5 gr/jumlah urin dalam 24 jam atau dengan tes dipstick hasilnya 4+. Proteinuria merupakan tanda penting dari diagnosis preeklamsia. Sebuah studi mengamati spesimen biopsi ginjal dari wanita hamil dengan hipertensi, umumnya terdapat proteinuria bila dijumpai lesi glomerulus yang dianggap khas untuk preeklamsia. Semakin parah hipertensi dan proteinuria yang terjadi, semakin pasti diagnosisnya adalah preeklamsia (Cunningham, 2006). 3. Oliguria : produksi urin < 4 5 cc/24 jam atau