Ppt masa depan indah
-
Upload
suharmita-darmin -
Category
Health & Medicine
-
view
452 -
download
2
description
Transcript of Ppt masa depan indah
PREVALENSI PARAMPHISTOMIASIS PADA SAPI BALI DI KECAMATAN LIBURENG
KABUPATEN BONE
SUHARMITA DARMIN
(O111 10 127)
Pembimbing I : Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc
Pembimbing II : Drh. Meriam Sirupang
Impor Daging & Sapi Bakalan
Produktivitas sapi Bali
Penyakit Parasitik
Paramphistomiasis
Akibat Kasus Subklinik
Prevalensi
Paramphistomiasis pada
sapi Bali di Kecamatan
Libureng Kabupaten
Bone
Sapi Bali
Uji lab (Feses)
Sistem
Pemeliharaan
Latar Belakang
Akibat Paramphistomiasis
Penurunan bobot badan (kekurusan)
Anoreksia
Gastrointeritis
Menyebabkan kematian terutama pada ternak muda
BACK
Provinsi Prevalensi (%)
Aceh Kutu 94,5
Sumatera Barat 99,5
Lampung 69,84
Sulawesi Selatan 53,23
Nusa Tenggara 80
Nusa Tenggara
Timur 32,27
Kalimanatan
Selatan 56
Jawa 41,60
54 ekor sapi terinfeksi Paramphistomum sp. dari 60 sampel lambung David dkk (2013)
57 dari 195 sampel terinfeksi Paramphistomum sp. (Wirawan, 2011)
Kecamatan Ujungjaya, Sumedang 18,52%, (Yasa, 2013)
Beriajaya dkk (1981)
Kasus Paramphistomiasis
BACK
Bagaimana prevalensi paramphistomiasis pada
sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone
Rumusan Masalah
Tujuan Umum
Mengetahui prevalensi
paramphistomiasis pada sapi
Bali di Kecamatan Libureng
Kabupaten Bone
Tujuan Khusus
Mengidentifikasi Paramphistomum
sp. pada sapi Bali di Kecamatan
Libureng Kabupaten Bone
Mendiagnosa paramphistomiasis
pada sapi Bali di Kecamatan
Libureng Kabupaten Bone
Tujuan Penelitian
Pengembangan Ilmu
Sebagai informasi mengenai
prevalensi paramphistomiasis
pada sapi Bali di Kecamatan
Libureng Kabupaten Bone
Aplikasi
Diharapkan paramphistomiasis bisa dikendalikan sehingga kerugian akibat parasit ini bisa ditangani lebih lanjut oleh peternak dan instansi yang berwenang.
Hasil penelitian ini juga akan bermanfaat dalam menyusun program pencegahan paramhistomiasis pada sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone.
Manfaat Penelitian
Paramphistomiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Paramphistomum sp. yang merupakan salah satu cacing dalam kelas trematoda
Salah satu jenis Paramphistomum sp. yang sering terdapat pada sapi adalah Paramphistomum cervi
Paramphistomiasis
Cacing Paramphistomum sp. Telur Paramphistomum sp.
Morfologi
Panjang 113-175 mikron dan lebar 73-100 mikron dan berwarna sedikit
kuning muda transparan Bentuk pipih, tebal, batil isap,
berukuran sekitar panjang 5-13 mm dan lebar 2-5 mm
Mirasidium
Siklus Hidup
serkaria
Siput
ookista
redia
Telur Paramphistomum sp.
Metaserkaria
serkaria
Paramphistomiasis tersebar di seluruh dunia dengan prevalensi tertinggi terjadi pada daerah beriklim tropis dan subtropis, seperti Asia, Afrika, Australia, Eropa timur dan Rusia.
Epidemiologi
Patogenesa
Cacing muda sub mukosa peradangan usus, nekrosis sel, dan erosi vili-vili mukosa
Cacing dewasa rumen dan retikulum kepucatan pada mukosa serta papilla rumen banyak mengalami degenerasi
Intestinal (Usus)
Adanya radang usus akan diikuti
diare yang berbau busuk
Sapi menjadi lemah, depresif,
dehidrasi dan anoreksia
Mukosa menjadi pucat dan
hipoproteinemia juga ditandai
dengan oedema submandibular
Lambung (rumen)
Penyakit kronik yang berupa
kekurusan, anemia, bulu kusam
serta produktifitas yang menurun
Gejala Klinis
Gejala klinis
Pemeriksaan feses
Deteksi antibodi dan antigen pada ternak yang terinfeksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji ELISA (Enzyme Linked Immunosorbant Assay)
Diagnosa
Infeksi Paramphistomum sp. pada rumen (a) dan retikulum (b)
Postmortem (makroskopik)
Cacing dewasa menggigit erat rumen (a) dan terjadi kepucatan anemik (b)
(a) (b)
Pemeriksaan Mikroskopik (Usus)
Cacing melekat pada usus Strangulasi & mukosa
nekrosis
Cacing dewasa menggigit erat rumen
Menembus submukosa rumen
Pemeriksaan Mikroskopik (Rumen)
Pengendalian & pencegahan
Memberikan obat pembunuh siput Pengeringan parit Menutup genangan air Pemberian anthelmentika pada cacing dewasa maupun cacing muda Ternak tidak digembalakan di padang rumput ketika musim hujan
Pengobatan
Meniclopholen (niclofolan, bilevon)
Mensonil (niclosaminde, yomeson)
Resorentel (terenol)
Pengendalian, Pencegahan & Pengobatan
Umur ternak
Jenis kelamin
Jenis ternak
Penggunaan antelmintik
Pendidikan
Status ekonomi peternak
Manajemen ternak
Faktor yg mempengaruhi Paramphistomiasis pada Ternak
Lokasi dan Waktu Penelitian
Materi Penelitian
Desain Penelitian
Kerangka Konsep
Analisis Data
Metodologi Penelitian
Lokasi & Waktu Penelitian
Tahun 2014 Pengambilan
Sampel
Pengujian
Laboratorium
Kec.Libureng Kab.Bone Lab Parasitologi
Sampel dan Teknik Sampling
Bahan Penelitian
Peralatan Penelitian
Metode Penelitian
Materi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sapi Bali
yang terdapat di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone
sebanyak 39.656 ekor
Populasi
Sampel
n = Besaran sampel feses sapi yang diambil P = Asumsi dugaan tingkat kejadian paramphistomiasis (50%) L = Tingkat kesalahan 10% (0,1)
Metode rambang acak dengan mengambil sampel secara
proporsional di seluruh Desa yang terdapat di Kecamatan
Libureng Kabupaten Bone
Metode Pengambilan Sampel
Bahan untuk Penelitian
Formalin 10% Kapas Methylene Blue Air Feses sapi
Alat-Alat untuk Pengambillan Sampel
Kantong Plastik Coolbox Refrigerator
Timbangan
Alat-Alat untuk Pengujian Laboratorium
Pengaduk Sentrifus Mortar Tabung sentrifus Object glass
Cover glass Gelas ukur Pipet pasteur Mikroskop Saringan teh
Pengambilan Feses
Uji Lab Metode Sedimentasi
Observasi
Pengambilan Sampel
Pemeriksaan dan Pengumpulan Sampel
POSITIF
Identifikasi
Analisis Data
Kesimpulan
NEGATIF
Kerangka Konsep
Analisis Data
DESKRIPTIF
Ket:
F: Jumlah sampel positif
N: Jumlah dari seluruh sampel yang diperiksa
POPULASI TERNAK SAPI
Tanggal : 08-12-2011
Kecamatan Libureng
DESA POPULASI
Baringeng 2060
Tompobulu 1716
Ponre-ponre 1834
Laburasseng 1587
Tappale 1745
Polewali 1203
Suwa 485
Pitumpidange 1129
Wanuawaru 1149
Ceppaga 1991
Mattiro Walie 2688
Mario 1890
Poleonro 1954
Tanabatue 1072
Swadaya 1554
Binuang 1291
Mattiro Deceng 1303
Bune 3092
Mallinrung 1761
Mattiro Bulu 979
Kecamatan Libureng 32483
Populasi Sapi Kec. Libureng
Proporsional