ppt kontrasepsi

41
METODE-METODE KONTRASEPSI DENGAN EFEKTIVITAS BERVARIASI PEMBIMBING : DR. VINSENSIUS HARRY SP.OG Novella Iona Tiffany (11.2014.158)

description

CN

Transcript of ppt kontrasepsi

Page 1: ppt kontrasepsi

METODE-METODE KONTRASEPSI DENGAN EFEKTIVITAS BERVARIASI

PEMBIMBING : DR. VINSENSIUS HARRY SP.OG

Novella Iona Tiffany

(11.2014.158)

Page 2: ppt kontrasepsi

PENDAHULUAN

Keluarga berencana merupakan salah satu upaya

pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar

dan utama.

Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan

alasan utama diperlukannya pelayanan keluarga

berencana.

Perwujudan nyata dalam partisipasi program

Keluarga Berencana adalah dengan menggunakan

kontrasepsi.

Page 3: ppt kontrasepsi

SYARAT METODE KONTRASEPSI YANG IDEAL :

Aman, artinya tidak menimbulkan komplikasi yang berat

bila digunakan

Berdaya guna, dalam arti bila digunakan sesuai dengan

aturan akan dapat mencegah kehamilan

Dapat diterima, bukan hanya oleh akseptor tapi juga oleh

lingkungan budaya di masyarakat

Terjangkau harganya oleh masyarakat

Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya,

kesuburan akan segera pulih, kecuali untuk kontrasepsi

mantap

Page 4: ppt kontrasepsi

METODE-METODE DENGAN EFEKTIVITAS BERVARIASI YANG SAAT INI DIGUNAKAN

ADALAH :

Kontrasepsi tanpa menggunakan alat-alat/obat-obatan

Kontrasepsi secara mekanis baik untuk pria maupun

wanita

Kontrasepsi dengan obat-obat spermatisida

Kontrasepsi Hormonal (oral, suntik, implant)

Kontrasepsi dengan AKDR

Kontrasepsi Mantap (tubektomi dan vasektomi)

Page 5: ppt kontrasepsi

KONTRASEPSI TANPA MENGGUNAKAN ALAT-ALAT/ OBAT-OBATAN

1. Senggama terputus (coitus interuptus)

penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi

Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk

melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya

(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per

tahun)

Kegagalan dengan cara ini dapat disebabkan oleh :

Adanya pengeluaran air mani sebelum ejakulasi (praejeculatory

fluid) yang dapat mengandung sperma, apalagi pada koitus

yang berulang (repeated coitus);

Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina;

Page 6: ppt kontrasepsi

PEMBILASAN PASCASENGGAMA (POSTCOITAL DOUCHE)

Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau

tanpa tambahan larutan obat setelah koitus

Efektivitas : Kehamilan terjadi pada 6-26/ 100 wanita

Page 7: ppt kontrasepsi

PERPANJANGAN MASA MENYUSUI ANAK (PROLONGED LACTATION)

Menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode

kontrasepsi sementara yang cukup efektif

Hal ini dapat efektif bila ibu menyusui > 8 x sehari ,

ibu belum mendapat haid, dan atau dalam 6 bulan

pasca persalinan

Laktasi dikaitkan dengan adanya prolaktinemia

Efektivitasnya dapat mencapai 98 %

Page 8: ppt kontrasepsi

PANTANG BERKALA (RHYTHM METHOD)

cara/metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh

pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama

atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi

Bila haid teratur (28 hari)

Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1

dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16

dalam siklus haid

Bila haid tidak teratur

Rumus :

Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18

Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11

Page 9: ppt kontrasepsi

KETERBATASAN

Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri

Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya

Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual

setiap saat

Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak

subur

Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus

Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat)

Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.

Angka kegagalan penggunaan metode ini adalah 14 per 100 wanita per

tahun

Page 10: ppt kontrasepsi

KONTRASEPSI SECARA MEKANIS PRIAKondom

98% efektif mencegah kehamilan jika dipakai dengan

benar

Page 11: ppt kontrasepsi

Mengenai pemakaian kondom perlu diperhatikan hal hal berikut :

Jangan melakukan koitus sebelum kondom terpasang dengan baik.

Pasanglah kondom sepanjang penis yang sedang dalam ereksi. Pada

pria yang tidak bersunat, prepusium harus ditarik terlebih dahulu.

Tinggalkan sebagian kecil dari ujung kondom untuk menampung

sperma. Pada kondom yang mempunyai kantong kecil di ujungnya,

keluarkanlah udara terlebih dahulu sebelum kondom dipasang.

Pergunakanlah bahan pelicin secukupnya pada permukaan kondom

untuk mencegah terjadinya robekan.

Keluarkanlah penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi

dan tahanlah kondom pada tempatnya ketika penis dikeluarkan dari

vagina, supaya sperma tidak tumpah.

Page 12: ppt kontrasepsi

WANITA

Beberapa Pessarium yang dibuat untuk tujuan Kontrasepsi

1. Diafragma Vaginal

Efektivitas nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama)

Keuntungan cara ini ialah : 1) hampir tidak ada efek sampingan; 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian yang betul, hasilnya cukup

memuaskan; 3) dapat dipakai sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita

yang tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu sebab.

Page 13: ppt kontrasepsi

2. CERVIKAL CAP

Page 14: ppt kontrasepsi

KONTRASEPSI DENGAN OBAT-OBAT SPERMATISIDA

Obat spermatisida yang dipakai untuk kontrasepsi terdiri atas 2 komponen :

1. yaitu zat kimiawi yang mampu mematikan spermatosoon

2. vehikulum yang nonaktif dan yang dipergunakan untuk membuat tablet atau cream/jelly

Page 15: ppt kontrasepsi

suppositorium : Lorofin suppositoria, Rendel pessaries.

Suppositorium dimasukkan sejauh mungkin ke dalam vagina sebelum

koitus. Obat ini baru mulai aktif setelah 5 menit. Lama kerjanya kurang

lebih 20 menit sampai 1 jam.

jelly atau cream. 1) Perseptin vaginal jelly, Orthogynol vaginal jelly, 2)

Delfen vaginal cream. Jelly lebih encer daripada cream. Obat ini

disemprotkan ke dalam vagina dengan menggunakan suatu alat. Lama

kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1 jam.

tablet busa : Sampoon, Volpar, Syn-A-Gen. Sebelum digunakan, tablet

terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air, kemudian dimasukkan ke dalam

vagina sejauh mungkin. Lama kerjanya 30-60 menit.

C-film, yang merupakan benda yang tipis, dapat dilipat, dan larut dalam

air. Dalam vagina obat ini merupakan gel dengan tingkat dispersi yang

tinggi dan menyebar pada porsio uteri dan vagina. Obat mulai efektif

setelah 30 menit.

Efektivitas KB spermatisid ini kurang (3 – 21 kehamilan per 100

perempuan per tahun pertama)

Page 16: ppt kontrasepsi

KONTRASEPSI HORMONAL

1. Kontrasepsi ekstrogen plus progestin (kombinasi)

Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri

dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan

prosgestasional yang diminum tiap hari selama 3 minggu

dan berhenti selama 1minggu

Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai efektivitas

tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per

1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)

Page 17: ppt kontrasepsi

INTERAKSI OBATObat yang berinteraksi Efek merugikan

Asetaminofen dan aspirin mengurangi efek analgetik

Obat penenang golongan benzodiazepin

menurunkan atau meningkatkan efektivitas obat penenang dan fungsi

psikomotor

Metildopa menurunkan efek hipotensif

Antikoagulan oral menurunkan efek antikoagulan

Hipoglikemik oral mengurangi efek hipoglikemik

Page 18: ppt kontrasepsi

Obat yang berinteraksi Efek yang merugikan

Alkohol Efek meningkat

Aminlfilin Efek meningkat

Antidepresan Efek meningkat

Benzodiazepine Efektifitas zat penenang dan fungsi psikomotor meningkat

atau menurunBeta bloker Efek penghambat meningkat

Kafein Efek meningkat

Kortikosteroid Toksisitas meningkat

Teofilin Efek meningkat

Page 19: ppt kontrasepsi

2. PROGESTIN ORAL

pil yang hanya mengandung progestin 350 μg atau < yang diminum setiap hari.

Terbentuknya mukus serviks yang menghambat penetrasi sperma dan perubahan pematangan endometrium sehingga dapat menolak implantasi blastokista

Page 20: ppt kontrasepsi

Keuntungan : Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan keganasan

belum terbukti lebih kecil kemungkinannya menyebabkan peninggian

tekanan darah atau nyeri kepala, tidak berefek pada metabolisme karbohidrat

Page 21: ppt kontrasepsi

KONTRASEPSI PROGESTIN SUNTIK Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada kontrasepsi oral kombinasi

Efek bertahan lama dengan hanya 4 – 6 kali penyuntikan setahun, dan gangguan laktasi yang minimal

Pemulihan kesuburan akan lambat namun tidak terhambat

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar obat dilepaskan secara perlahan-lahan. Dosis lazim adalah 150 mg setiap 90 hari

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama dalam dosis 200mg, tetapi penyuntikan obat ini harus diulang setiap 60 hari

Page 22: ppt kontrasepsi

IMPLAN PROGESTIN (SISTEM NORPLANT)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal

Setiap wadah memiliki panjang 34mm, garis tengah 2,4mm,

dan mengandung 36 mg levonorgestrel

Dosis kombinasi sebesar 216 mg menghasilkan pembebasan

ke dalam plasma sekitar 85 μg/hari untuk 6 sampai 8 hari

pertama dan menghasilkan kontrasepsi yang efektif. Ini

merupakan salah satu metode yang paling efektif yang

tersedia. Setelah penghentian pemakaian fertilitas akan

segera pulih dengan segera.

Page 23: ppt kontrasepsi

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral, kecuali efek pada metabolisme karbohidrat.

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan, kadar glukosa

dan insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita

nondiebetik. Pada wanita normal perubahan ini tidak

bermakna, tetapi akan sangat mengkhawtirkan pada orang

yang berpotensi untuk diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tidak terjadi pengurangan

kepadatan tulang

Page 24: ppt kontrasepsi

INJEKSI MEDROKSIPROGESTERON ASETAT/ ESTRADIOL SIPIONAT

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron

asetat + 5 mg estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi dan menekan proliferasi endometrium.

Kadar estrasdiol mencapai puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi ovulatorik normal.

Kadar estradiol menetap setinggi ini selama sekitar 10-14 hari, dan penurunannya menyebabkan perdarahan lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan.

Page 25: ppt kontrasepsi

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang

nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur, namun

setelah 3 bulan pemakaian, ketidakteraturan

perdarahan tampaknya menjadi lebih jarang terjadi

dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat

Pulihnya kesuburan setelah penghentian berlangsung

cepat

Page 26: ppt kontrasepsi

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) Mekanisme kerja dari AKDR sampai saat ini belum diketahui dengan pasti,

tetapi pendapat yang terbanyak mengatakan bahwa dengan adanya AKDR dalam kavum uteri menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan sebukan leukosit yang dapat menghancurkan blastokista dan sperma.

timbulnya kontraksi uterus pada pemakai AKDR, yang dapat menghalangi nidasi.

Pada AKDR bioaktif selain kerjanya menimbulkan peradangan, juga oleh karena ion logam atau bahan lain yang melarut dari AKDR mempunyai pengaruh terhadap sperma.

Efektifitasnya tinggi dapat mencapai 0.6 – 0.8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan)

yang paling banyak digunakan dalam program KB di Indonesia ialah AKDR jenis copper T dan spiral (Lippes loop).

Keuntungan-keuntungan AKDR Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan demikian

satu kali motivasi Tidak menimbulkan efek sistemik Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal Efektivitas cukup tinggi Reversibel Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Page 27: ppt kontrasepsi

Efek samping AKDR Perdarahan Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak, terutama pada bulan-

bulan pertama pemakaian Rasa nyeri dan kejang di perut Gangguan pada suami Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Kontraindikasi pemasangan AKDR

kontraindikasi relatif : Mioma uteri dengan adanya perubahan bentuk rongga uterus Insufisiensi serviks uteri Uterus dengan parut pada dindingnya, seperti pada bekas SC, enukleasi

mioma, dsb. Kelainan jinak serviks uteri, seperti erosio porsiones uteri

kontraindikasi mutlak : Kehamilan Adanya infeksi yang aktif pada traktus genitalis (Penyakit Menular Seksual) Adanya tumor ganas pada traktus genitalis Adanya metrorhagia yang belum disembuhkan Pasangan yang tidak lestari/harmonis

Page 28: ppt kontrasepsi

PEMASANGAN AKDR

AKDR dapat dipasang dalam keadaan berikut :

Sewaktu haid sedang berlangsung Pemasangan dapat dilakukan pada hari pertama atau pada hari

terakhir haid. Keuntungannya : pemasangan lebih mudah karena serviks saat itu sedang terbuka dan lembek, rasa nyeri tidak seberapa keras, perdarahan yang timbul akibat pemasangan tidak seberapa dirasakan, kemungkinan pemasangan pada uterus yang sedang hamil tidak ada.

Sewaktu postpartum Pemasangan AKDR setelah melahirkan dapat dilakukan:

Secara dini(immediate insertion); dipasang pada wanita yang melahirkan sebelum dipulangkan dari rumah sakit.

Secara langsung (direct insertion); dipasang dalam masa tiga bulan setelah partus atau abortus.

Secara tidak langsung (indirect insertion); dipasang sesudah masa tiga bulan setelah partus atau abortus; atau pada saat tidak ada hubungan sama sekali dengan partus atau abortus.

Page 29: ppt kontrasepsi

Sewaktu postabortum Sebaiknya AKDR dipasang segera setelah abortus oleh

karena dari segi fisiologi dan psikologi waktu itu adalah paling ideal. Tetapi, septic abortion merupakan kontraindikasi

Beberapa hari setelah haid terakhir Dalam hal ini wanita yang bersangkutan dilarang untuk

bersenggama sebelum AKDR dipasang

Page 30: ppt kontrasepsi

TEHNIK PEMASANGAN AKDR

Pada umumnya tehnik pemasangan adalah sama pada setiap jenis AKDR, tapi disini diterangkan mengenai cara pemasangan jenis lippes loop karena yang paling banyak digunakan di Indonesia :

Setelah kandung kencing dikosongkan, akseptor dibaringkan diatas meja ginekologi dalam posisi litotomi.

Bersihkan daerah vulva dan vagina secara a dan antisepsis dengan betadine Lakukan pemeriksaan bimanual untuk mengetahui letak, bentuk, dan besar

uterus Spekulum dimasukkan ke dalam vagina, dan serviks uteri dibersihkan dengan

larutan antiseptik. Lalu dengan tenakulum dijepit bibir depan porsio uteri, dan dimasukkan sonde ke dalam uterus untuk menentukan arah dan panjangnya kanalis servikalis serta kavum uteri.

AKDR dimasukkan ke dalam uterus dengan tehnik tanpa sentuh, lalu dorong ke dalam kavum uteri hingga mencapai uterus.

Tahan pendorong (plunger) dan tarik selubung (inserter) ke bawah sehingga AKDR bebas.

Setelah selubung keluar dari uterus, pendorong juga dikeluarkan, dan tenakulum juga dilepaskan, benang AKDR digunting sehingga 2½ - 3 cm keluar dari ostium uteri, dan akhirnya spekulum diangkat.

Pemeriksaan setelah pemasangan AKDR dilakukan 1 minggu sesudahnya; pemeriksaan kedua 3 bulan kemudian, dan selanjutnya tiap 6 bulan.

Cooper T-380A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan, tetapi dapat dilepaskan lebih awal apabila diinginkan.

Page 31: ppt kontrasepsi

CARA MENGELUARKAN AKDR

Mengeluarkan AKDR biasanya dilakukan dengan cara menarik benang AKDR yang keluar dari ostium uteri eksternum dengan dua jari, dengan pinset, atau dengan cunam.

Kadang-kadang benang tidak tampak dari ostium uteri eksternum.

Tidak terlihatnya benang oleh karena : Akseptor menjadi hamil Perforasi usus Ekspulsi yang tidak disadari oleh akseptor Perubahan letak AKDR sehingga benang tertarik ke

dalam rongga uterus, seperti adanya mioma uterus.

Page 32: ppt kontrasepsi

TUBEKTOMI

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi/

pengambilan sebagian saluran telur wanita untuk

mencegah proses fertilisasi.

Waktu yang terbaik untuk melakukan tubektomi

pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari

subumbilikus dan rendahnya resiko infeksi.

Page 33: ppt kontrasepsi

(+)

1.Motivasi hanya satu kali saja, tidak diperlukan

motivasi yang berulang-ulang

2.Efektivitas hampir 100%

3.Tidak mempengaruhi libido seksualis

4.Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Page 34: ppt kontrasepsi

( - )

Tindakan ini dapat dianggap tidak reversibel,

walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba

kembali pada mereka yang masih menginginkan anak

lagi dengan operasi rekanalisasi.

Page 35: ppt kontrasepsi

Indikasi dilakukannya tubektomi :

1.Penghentian fertilitas atas indikasi medik

2.Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi :

1.Syarat sukarela

2.Syarat bahagia

3.Syarat medik

Page 36: ppt kontrasepsi
Page 37: ppt kontrasepsi
Page 38: ppt kontrasepsi

VASEKTOMI

Vasektomi ialah tindakan yang dilakukan pada kedua

vas deferens pria,yang mengakibatkan yang

bersangkutan tidak dapat menyebabkan kehamilan

lagi.

Indikasi vasektomi ialah bahwa pasangan suami

isteri tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak

suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan

pada dirinya.

Kontraindikasi, sebenarnya tidak ada, kecuali bila

ada kelainan lokal yang dapat mengganggu

sembuhnya luka operasi.

Page 39: ppt kontrasepsi

Keuntungan vasektomi :

1.Tidak menimbulkan kelainan fisik maupun mental

2.Tidak mengganggu libido seksualitas

3.Operasinya hanya berlangsung sebentar sekitar 10 - 15 menit

Page 40: ppt kontrasepsi

KESIMPULAN

Kontrasepsi ialah suatu usaha-usaha untuk mencegah

terjadinya kehamilan. Dan usaha –usaha pencegahan itu

dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen.

Dalam hal ini setiap calon peserta KB (akseptor KB) bebas

dalam menentukan dan memilih jenis alat dan obat

kontrasepsi yang paling cocok untuk dirinya.

Untuk dapat memilih mana alat atau obat kontrasepsi yang

kiranya cocok untuk mereka baik dalam hal rasionalitas,

efektivitas dan efisiensi, maka masyarakat harus dapat

memperoleh informasi yang benar, jujur, dan terbuka

mengenai kelebihan, kekurangan, efek samping, dan

kontraindikasi dari masing-masing alat atau obat tersebut.

Page 41: ppt kontrasepsi