Ppt Farmakoterapi Diare Klp 1

17
FARMAKOTERAPI DIARE

description

makalah diare

Transcript of Ppt Farmakoterapi Diare Klp 1

  • FARMAKOTERAPI

    DIARE

  • Diare merupakan salah satu gangguan kesehatan yang umum terjadi dilingkungan kita. Diare sering dianggap gangguan penyakit yang ringan, namun penanganan yang tidak tepat dan atau terlambat dapat dan sering kali menimbulkan kematian

  • Diare adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.Berdasarkan jangka waktu terjadinya, diare dibagi menjadi dua yaitu Diare akut dan diare kronis.

    Diare Akut adalah : Diare yang terjadi sampai dengan 7 hari, kemudian diare berlanjut atau berlangsung hingga 8-14 hari.Diare Kronis adalah : Diare yang terjadi lebih dari dua minggu, di Indonesia lebih banyak diare akut dibandingkan diare kronis yang menyerang penderitanya.

  • ETIOLOGI DIARE

  • Hal-hal yang mempengaruhi kejadian diare:

    Lingkungan kebersihan lingkungan & perorangan Gizi pemberian makanan Kependudukan insiden diare pd daerah kota yg padat/ kumuh lebih Pendidikan pengetahuan ibu Perilaku masyarakat kebiasaan2 Sosial ekonomi

  • Gejala DiareGejala Diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:MuntahBadan lesu atau lemahPanasTidak nafsu makanDarah dan lendir dalam kotoranRasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan.

  • Kehilangan air dan elektrolit Dehidrasi, Hipokalemia, Asidosis metabolik, Kejang, Alkalosis metabolikGangguan sirkulasi darah Syok hipovolemikGangguan gizi Hipoglikemia, Malnutrisi energi protein, Intolerasi laktosa sekunder

  • Beberapa cara penanggulangan diare antara lain:

    Jaga hidrasi dengan elektroli yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air).Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.Cairan intravenous: kadangkala, terutama pada anak-anak, dehidrasi dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.Terapi rehidrasi oral: Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh.Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit.

  • Laksantif Antasid yang mengandung MagnesiumAntineoplastikAntibiotikAntihipertensiKolinergikKardiak agen yang lain seperti quinidin dan digitalisLain lainnya, yaitu analog prostaglandin dan kolkisin

  • Loperamid, sering diberikan untuk diare akut dan kronik karena Loperamid dapat menurunkan volume tinja dan kehilangan cairan serta elektrolit usus dan bersifat antisekretorik.Adsorben (kaolin, pektin dan arang aktif) bekerja dengan mengabsorbsi secara non spesifik terhadap nutrient, toksin, obat atau zat zat pembantu pencernaanBismut subsalisilat sering digunakan untuk pengobatan dan pencegahankarena mempunyai efek antisekretori antiinflamsi dan antibakterial karena mampu mengikat toksin usus dan dapat melindungi mukosa usus

  • Difenoksilat, efektif untuk diare sebagai derivat opiat dan insidensi efek sentral sentral opiat jarang terjadiLactobacilus sebagai terapi diare sebenarnya masih kontroversi. Terapi ini digunakan untuk mengembalikan fungsi bakteri intestinal pathogen dan untuk menekan perkembangan pertumbuhan mikroorganisme pathogen Kodein untuk terapi gejala jangka pendek

  • Terapi Non Farmakologis

    Diet merupakan prioritas utama dalam penanganan diare. Menghentikan konsumsi makanan padat dan susu perlu dilakukan. Rehidrasi danmaintenanceair dan elektrolit merupakan terapi utama yang harus dilakukan hingga episode diare berakhir. Pemberian cairan parenteral perlu dilakukan untuk memasok air dan elektrolit jika pasien mengalami muntah dan dehidrasi berat, selain untuk mencegah terjadinya hipernatremia.

  • rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan yaitu menggunakan oralitIdentifikasi penyebab diare spesifik atau non spesifikTerapi definitifPemberian edukasi yang jelas sangat penting sebagai langkah pencegahan. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan, dan imunisasi sangat berarti selain terapi farmakologi.