PPT CASE

41
Meningitis Bakterialis Hanne Wimalisca, S.Ked Pembimbing: dr. Msy Rita Dewi, Sp.A (K) Laporan Kasus Laporan Kasus

description

wetrat

Transcript of PPT CASE

Page 1: PPT CASE

Meningitis Bakterialis

Hanne Wimalisca, S.Ked

 Pembimbing:

dr. Msy Rita Dewi, Sp.A (K)

Laporan KasusLaporan Kasus

Page 2: PPT CASE

I. Identifikasi

• Nama : Aditya bin Romli

• Umur : 2 tahun

• Jenis kelamin : Laki-Laki

• Agama : Islam

• Kebangsaan : Indonesia

• Alamat : Luar kota

• MRS : 14 Mei 2014

Page 3: PPT CASE

II. ANAMNESIS(Alloanamnesis dengan ibu penderita, 19 Mey 2014)

• Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran

• Keluhan Tambahan : Kejang

• Riwayat Perjalanan Penyakit :

Sejak ± 10 hari SMRS, penderita mengalami demam tidak terlalu tinggi, demam hilang timbul. Penderita dibawa berobat ke mantri dan diberi 2 macam obat sirup namun keluhan berkurang.

Sejak ± 7 hari SMRS penderita demam (+) tinggi, demam terus- menerus, menggigil (-), batuk (+) pilek (+), keluhan juga disertai mual (+) dan muntah (+), frekuensi 3-4x/hari, isi apa yang dimakan dan diminum ± 1/5 gelas belimbing, menyemprot (-). Penderita juga mengalami BAB cair, frekuensi 3x/hari, lebih banyak air daripada ampas, ada lendir, dan tidak ada darah. Penderita dibawa berobat ke charitas dan dirawat. Penderita dirawat di RS charitas selama 7 hari.

Page 4: PPT CASE

• Perawatan hari ke-2 penderita kejang (+) frekuensi 2x/24 jam, tonik klonik (+) selama ±10 menit, post iktal penderita tidak sadar. Penderita dipindahkan ke PICU, setelah 5 hari perawatan di PICU penderita di rujuk ke RSMH Palembang karena masalah biaya dan dirawat dibagian anak RSMH Palembang.

Page 5: PPT CASE

Riwayat Penyakit Dahulu • Riwayat menderita sakit yang sama sebelumnya (-)• Riwayat batuk berulang (+)• Riwayat alergi (-)• Riwayat kontak dengan penderita TB (-)• Riwayat sering berkeringat pada malam hari (-)• Riwayat sering demam (+) sejak berumur 4 bulan

 

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga• Riwayat sakit yang sama dalam keluarga disangkal

 

Page 6: PPT CASE

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran• Masa kehamilan : Cukup bulan• Partus : Spontan (G3P2A0)• Ditolong oleh : Bidan• Tanggal : 26 Mei 2014• Berat badan lahir : 2700 gram• Panjang badan lahir : 48 cm• Keadaan saat lahir : Langsung menangis

 

Page 7: PPT CASE

Riwayat Makan

• ASI : Lahir – 9 bulan• Bubur susu: 6 bulan – 1 tahun• Nasi biasa : 1 tahun – sekarang

Page 8: PPT CASE

Riwayat Perkembangan

• Berbalik : 3 bulan• Tengkurap : 6 bulan• Merangkak : 8 bulan• Duduk : 1,5 tahun• Berdiri : 2 tahun• Berjalan : 2 tahun• Berbicara : 2 tahun (beberapa suku

kata)• Kesan : Perkembangan motorik terlambat

Page 9: PPT CASE

Riwayat Imunisasi

• BCG :1 kali,usia 1 bulan(scar positif)• DPT : +• Polio : +• Hepatitis B : +• Campak : +• Kesan :Imunisasi dasar lengkap

Page 10: PPT CASE

Riwayat Sosial Ekonomi

Penderita merupakan anak ketiga dari dua bersaudara. Ayah penderita berumur 30 tahun, pendidikan SD dan bekerja sebagai petani. Ibu penderita berumur 27 tahun, pendidikan SD dan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Secara ekonomi, keluarga penderita tergolong tingkat ekonomi menengah ke bawah.

Page 11: PPT CASE

III. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum

• Kesadaran : E2M3V3

• Nadi : 104 x/menit, reguler, isi dan tegangan: cukup

• Pernapasan : 40 x/menit• Suhu : 36,9 °c• Berat Badan : 11 kg• Tinggi Badan : 82 cm

 

Page 12: PPT CASE

• Anemis : tidak ada• Sianosis : tidak ada• Ikterus : tidak ada• Dispnea : tidak ada • Edema : tidak ada

• Status GiziBB/U : antara 0 SD sampai -2 SD PB/U : antara 0 SD sampai -2SD BB/PB : antara 0 SD sampai 2 SDKesan : gizi baik 

Page 13: PPT CASE

Keadaan Spesifik

• Kepala• Bentuk : Normocefali, simetris, lingkar

kepala 49 cm• Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut • Mata : Cekung (-), Pupil bulat isokor ø 3 mm,

reflek cahaya +/+ normal, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), edema palpebra -/-

• Hidung : Sekret (-), napas cuping hidung (-).• Telinga : Sekret (-)• Mulut : mulut dan bibir kering (-), sianosis (-).• Tenggorokan: T1-T1 hiperemis (-)• Leher : Pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat

Page 14: PPT CASE

Thorax

Paru-paru

• Inspeksi : Statis, dinamis simetris, retraksi subcosta (-)• Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri• Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru• Auskultasi : Vesikuler (+) normal,ronki (-),

wheezing (-), stridor (-)

Page 15: PPT CASE

Jantung

• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat, voussure cardiac tidak terlihat.

• Palpasi : Thrill tidak teraba, iktus tidak teraba

• Perkusi : Dalam batas normal• Auskultasi: HR: 104 x/menit, irama reguler, BJ

I-II normal, murmur (-), gallop (-).

Page 16: PPT CASE

Abdomen

• Inspeksi : Datar• Palpasi : Lemas, hepar dan lien tidak

teraba• Perkusi : Timpani• Auskultasi : Bising usus (+) normal

Page 17: PPT CASE

• Lipat paha dan genitalia

Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada

• Ekstremitas

Akral dingin tidak ada, edema tidak ada, sianosis tidak ada, CRT <2 detik

Page 18: PPT CASE

Pemeriksaan Neurologis

Pemeriksaan Tungkai

Kanan

Tungkai Kiri Lengan

Kanan

Lengan Kiri

Gerakan Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas

Kekuatan 3 3 3 3

Tonus eutoni eutoni eutoni eutoni

Klonus - -

Reflek fisiologis normal normal normal normal

Reflek patologis - - - -

Page 19: PPT CASE

• Fungsi sensorik : Dalam batas normal• Fungsi nervi craniales : Dalam batas normal• GRM : Kaku kuduk (+) , Brudzinsky I, II (+), Kernig

sign (+)

Page 20: PPT CASE

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM (17 Juli 2013)

N Parameter Hasil Rujukan

1 Hb 10 g/dl 11,3-14,1 g/dl

2 Ht 20% 37-41 %

3 Leukosit 8.200 / mm3 6.000-17.500 / mm3

4 Eritrosit 2.750.000/ mm3 5.330.000-5.470.000 / mm3

5 Trombosit 299.000 / µL 217.000 – 497.000 / µL

6 LED 15mm/ jam < 15 mm/jam

7 Diff. count 0/4/0/39/45/12 0-1/1-6/2-6/50-70/25-40/2-8%

8 retikulosit 2 0,5-1,5 %

9 Bss 116 mg/dl < 200 mg/dl

10 CRP Kuantitatif 48 mg/dl < 5

Page 21: PPT CASE

11 Na trium 131 135-155 mEq/L

12 kalsium 4,5mg/dl 8,4-10,4 mg/dl

Page 22: PPT CASE

No Parameter Hasil Pemeriksaan Rujukan

LCS Makroskopi

1 Volume 2 ml

2 Warna Tidak berwarna Transudat : kekuningan

Eksudat : kuning sd merah

3 Kejernihan Jernih Transudat : jernih

Eksudat : keruh

4 Bau Tidak berbau Transudat : tidak berbau

Eksudat : berbau busuk

5 Berat jenis 1.025 Transudat : < 1.016

Eksudat : > 1.016

6 Bekuan Negatif Transudat : negatif

Eksudat : positif

7 pH 8,0 Transudat : 7,4-7,6

Eksudat : <7,3

Pemeriksaan LCS

Page 23: PPT CASE

Mikroskopi

8 Jumlah leukosit 36,0 Transudat : <500

Eksudat : >500

9 PMN cell 92% Transudat : lebih sedikit

Eksudat : lebih banyak

10 MN cell 8% Transudat : lebih banyak

Eksudat : lebih sedikit

11 Nonne Negatif Transudat : jernih

Eksudat : keruh

12 Pandy Positif Transudat : jernih

Eksudat : keruh

13 Protein 0,1 g/dl Transudat : <2,5

Eksudat : >3

14 LDH 92 U/L Transudat : <200

Eksudat : >200

15 Glukosa 57,5 mg/dl Transudat : = kadar di serum

Eksudat : < kadar di serum

16 Klorida 110 mEq/L 98 - 107

Page 24: PPT CASE

CT SCAN KEPALA

• Pada pemeriksaan foto NCCT cerebrum didapatkan :• Kontur tulang kepala intact, tidak tampak fracture• Intracranial – extracerebral tidak tampak lesi yang mencurigakan

epidural/subdural hematom.• Intracerebral tidak tampak lesi hiper/hipodens yang mencurigakan suatu

perdarahan/SOL/infark cerebri.• System ventrikel di tengah, melebar, tidak tampak midline – shift• Sulci perifer, fisurra Sylvii dan sisterna basalis dalam batas normal.• Perbedaan white/grey matter baik.• Cerebellum dan batang otak baik.

Kesan : Hidrocephalus

 

Page 25: PPT CASE

V. DIAGNOSIS BANDING

• Meningitis bakterialis

• Meningitis tuberkulosis

• Meningitis aseptik/viral

• Ensefalitis virus

Page 26: PPT CASE

VI. DIAGNOSIS KERJA

Meningitis bakterialis DD meningitis TB + Hidrocepalus

Page 27: PPT CASE

VII. PENATALAKSANAAN

• IVFD D5 ¼ NS , gtt 10 x / menit makro• Ceftriaxone 1 x 1,2 gr (iv) • Vancomisin 4x165 mg (iv)• Dexametasone 3 x 2 mg (iv)• Asetozolamid 3x200 gr • Rencana mantonx test• Menunggu hasil kultur darah, BTA LCS, kultur LCS• Konsul bedah syaraf

Page 28: PPT CASE

VIII. PROGNOSIS

• Quo ad vitam : dubia

• Quo ad functionam : dubia

Page 29: PPT CASE

FOLLOW UPS: Keluhan : demam (-) kejang (-)

O: Keadaan Umum

• Sens: E5M4V2

• RR : 24 x/menit• N : 114 x/menit T : 37 Oc

• Keadaan spesifik• Kepala : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat isokor, ø 3 mm,

reflek cahaya +/+ , edema palpebra (-) , nafas cuping hidung (-), mikrosefali• Leher : pembesaran KGB (-)• Thorak : simetris, retraksi (-)• Cor : bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)• Pulmo : vesikuler normal, rhonki (-), wheezing (-)• Abdomen : datar, lemas, H/L tidak teraba, BU (+) normal• Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik

Page 30: PPT CASE

Pemeriksaan Tungkai Kanan Tungkai Kiri Lengan Kanan Lengan Kiri

Gerakan Luas luas luas Luas

Kekuatan 4 4 4 4

Tonus Eutoni eutoni eutoni Eutoni

Klonus - -

Reflek fisiologis Normal normal normal Normal

Reflek patologis - -

Page 31: PPT CASE

• Fungsi sensorik : dalam batas normal

• Fungsi nervi craniales : dalam batas normal

• GRM : (+)

• M1 : Meningitis bakterialis

• M2 : Hidrocephalus

 

Page 32: PPT CASE

P: IVFD D5 ¼ NS , gtt 10 x / menit makro• Ceftriaxone 1 x 1,2 gr (iv) • Vancomisin 4x165 mg (iv)• Dexametasone 3 x 2 mg (iv)• Asetozolamid 3x200 gr • Rencana mantonx test• Menunggu hasil kultur darah, BTA LCS,

kultur LCS• Menunggu jawaban bedah syaraf

Page 33: PPT CASE

ANALISIS KASUS • Seorang anak laki-laki usia 2 tahun, berat badan 11 kg,

panjang badan 82 cm, beragama Islam, alamat desa saleh agung, MRS 14-05-2014 pukul 21.00 WIB dengan keluhan utama penurunan kesadaran dan keluhan tambahan kejang.

• Dari alloanamnesa Sejak ± 10 hari SMRS, penderita mengalami demam tidak terlalu tinggi, demam hilang timbul. Penderita dibawa berobat ke mantri dan diberi 2 macam obat sirup namun keluhan berkurang. Sejak ± 7 hari SMRS penderita demam (+) tinggi, demam terus- menerus, menggigil (-), batuk (+) pilek (+), keluhan juga disertai mual (+) dan muntah (+), frekuensi 3-4x/hari, isi apa yang dimakan dan diminum ± 1/5 gelas belimbing, menyemprot (-). Penderita juga mengalami BAB cair, frekuensi 3x/hari, lebih banyak air daripada ampas, ada lendir, dan tidak ada darah.

Page 34: PPT CASE

• Penderita dibawa berobat ke charitas dan dirawat. Penderita dirawat di RS. Charitas selama 7 hari.

• Perawatan hari ke-2 penderita kejang (+), frekuensi 3x/24 jam, tonik klonik(+) selama ±10 menit, post iktal penderita tidak sadar. Penderita dipindahkan ke PICU, setelah 5 hari perawatan penderita di rujuk ke RSMH Palembang karena masalah biaya dan dirawat dibagian anak RSMH Palembang.

• Pada riwayat penyakit dahulu didapatkan riwayat menderita sakit yang sama sebelumnya (-), kejang (-), riwayat batuk berulang (+), riwayat alergi (-) riwayat kontak dengan penderita TB (-) riwayat sering berkeringat pada malam hari (-) riwayat sering demam (+) sejak berumur 4 bulan. Riwayat sakit yang sama dalam keluarga disangkal

Page 35: PPT CASE

• . Pada pemeriksaan fisik penderita nampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis E2M3V3, nadi 104 x/menit dengan isi dan tegangan cukup, pernafasan 40 x/menit, suhu 36,6 º C, berat badan 11 kg, panjang badan 82 cm. Pada keadaan spesifik di dapatkan anemis (-) sklera ikterik (-), mata cekung tidak ada, cor dan pulmo dalam batas normal, abdomen datar, lemas dan cubitan kulit kembali cepat, dan pada ekstremitas akral dingin tidak ada.

Page 36: PPT CASE

• Pada pemeriksaan neurologikus didapatkan fungsi motorik pada tungkai dan lengan berupa gerakan terbatas, kekuatan 3 tungkai dan lengan, eutoni pada keempat ekstremitas, refleks fisiologis norma. Fungsi sensorik dan nervus craniales dalam batas normal. Gejala rangsang meningeal berupa kaku kuduk (+),Brudzinsky I, II (+), Kernig sign (+). Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya LED meningkat dan CRP kuantitatif meningka . Pada hasil pemeriksaan lumbal pungsi didapatkan warna cairan cerebrospinal tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Jumlah leukosit 36.0sel/µl dengan sel PMN 92% dan sel MN 8%. Pandy (-), protein 0,1 dan glukosa 57,5 mg/d

Page 37: PPT CASE

• Dari pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda infeksi intrakranial seperti gangguan kesadaran, gangguan neurologis berupa rangsangan meningeal. Hasil ini dapat memperkuat kemungkinan terjadinya infeksi intrakranial berupa meningitis dan dapat menyingkirkan kemungkinan kejang demam kompleks. Pada pemeriksaan fisik juga terdapat demam, sehingga kemungkinan penyakit seperti epilepsi dapat disingkirkan

Page 38: PPT CASE

• Pada hasil pemeriksaan lumbal pungsi, didapatkan warna cairan cerebrospinal jernih, tidak berwarna, tidak berbau, jumlah leukosit 36,0 sel/µ, pandy (-), Nonne (-) dan glukosa 57,5 mg/dl. Hal ini memperkuat kemungkinan meningitis bakterialis dimana PMN sel lebih besar dari MN sel.

Page 39: PPT CASE

• Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini antara lain antibiotik ceftriaxone dengan dosis 100 mg/kgbb/hari yaitu diberikan 1 x 1,2 gr iv dan vancomisin 4x165 mg iv untuk mengatasi infeksi dan profilaksis pada pasien ini. Diberikan pula golongan glukokortikoid seperti kortikosteroid dexametason 0,2-0,3 mg/kgBB/kali diberikan 3 kali sehari selama 4–5 hari . Pada pasien ini diberikan deksametason 3 x 2 mg iv.

Page 40: PPT CASE

• Pada kasus ini, diagnosis banding meningitis bakterialis adalah meningitis tuberkulosis, meningitis aseptik/viral dan ensefalitis viral

• Prognosis pada meningitis bakterialis ditentukan dari beberapa faktor yaitu umur pasien, jenis mikroorganisme, berat ringannya infeksi, lamanya sakit sebelum mendapat pengobatan dan kepekaan bakteri terhadap antibiotik yang diberikan. Dengan deteksi bakteri penyebab yang baik maka pengobatan antibiotik yang adekuat dan pengobatan suportif yang baik dapat diberikan sehingga dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat meningitis bakterialis. Maka prognosis pada pasien ini quo ad vitam dubia ad bonam dan quo ad fungsionam dubia ad bonam.

Page 41: PPT CASE

42