PPT Blok 29 Kelompok 2007
-
Upload
yordi-njudang -
Category
Documents
-
view
44 -
download
2
description
Transcript of PPT Blok 29 Kelompok 2007
SYOK HIPOVOLEMIK ET CAUSA TRAUMA INTRA ABDOMEN
Kelompok D1
KELOMPOK D-1
Grace Wonnae E 102009003 Tubagus Siswadi 102009141 Yordi Rambu Wandal 102010030 Claudia Natalia 102010055 Liana Herdita 102010127 Benedictus Aldwin 102010134 Rini Resmina 102010297 Peggy Falentin 102010303
SKENARIO 7
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke UGD RS setelah mengalami kecelakaan sepeda motor sekitar 3 jam yang lalu. Menurut saksi mata yang ikut mengantar korban ke RS, saat kejadian, korban melaju dengan kecepatan sedang, tiba-tiba sebuah mobil dari arah kiri korban melaju cukup cepat setelah menerobos lampu merah dan akhirnya menabrak korban. Setelah tertabrak, korban terpelanting dari sepeda motornya dan sempat terguling beberapa meter.
RUMUSAN MASALAH
Laki-laki 45 tahun kecelakaan sepeda motor sejak 3 jam yang lalu, setelah tertabrak korban terpelanting
Rumusan Masalah
WD
Penatalaksanaan
ATLS
Syok hipovolemik e.c trauma abdomen
HIPOTESIS
pasien mengalami syok karena trauma abdomen
TRAUMA
Sebuah mekanisme yang disengaja ataupun tidak disengaja sehingga menyebabkan luka
Trauma pada abdomen:1. Trauma tumpul2. Trauma tembus
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Penyebab tersering:1. Kecelakaan mobil dengan mobil2. Kecelakaan mobil dengan pejalan kaki
Tekanan penyebab:1. Tekanan kompresi2. Tekanan deselerasi
PENANGANAN AWAL
Kita melakukan penanganan awal sesuai dengan alur ATLS (Advanced Trauma Life Support)
ATLS (ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT)
ATLS (ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT)
PRIMARY SURVEY
Menggunakan asas A B C D E:1.Airway maintanance with cervical spine
protection2.Breathing and ventilation3.Circulation with hemorrhage control4.Disability : Neurological status5.Exposure/Enviromental control: completely
undress the patient, but prevent hypothermia
RESUSITASI
Oksigenasi dan ventilasi Manajemen syok, pemberian cairan ringer
laktat yang dihangatkan Mengatasi dengan segera keadaan yang
mengancam nyawa pasien
PEMERIKSAAN TAMBAHAN 1
Dilakukan setelah primary survey dan resusitasi sebagai penunjang untuk mengetahui hal yang dapat menyebabkan pasien kritis berlanjut:
1. X-ray dada, pelvis, tulang punggung, lakukan DPL dan FAST
2. Pemasangan kateter pada gastrointestinal dan kateter urine.
3. Monitor: gas darah, frekuensi nafas, EKG, TD, kuat angkat nadi.
SECONDARY SURVEY
Dilakukan setelah tindakan-tindakan sebelumnya, dan setelah pasien menunjukan perbaikan keadaan umum dan TTV
Dilakukan history taking, observasi head to toe, pemeriksaan fisik lengkap.
HISTORY TAKING
Menggunakan asas A M P L E:1.Allergies2.Medications (pengobatan yang sedang
dijalankan atau baru dijalankan)3.Past illness/Pregnancy4.Last meal5.Events/Environment related to the injury6. Selain itu juga perlu digali riwayat trauma
tumpul, trauma tertusuk, luka bakar atau luka beku, terkena zat berbahaya.
HISTORY TAKING
Anamnesis:
1. Proses kecelakaan dan kerusakan kendaraan?
2. Waktu pembebasan (evakuasi) yang dibutuhkan?
3. Apakah pasien meninggal?
4. Apakah pasien terlempar dari kendaraan?
5. Bagaimana fungsi peralatan keselamatan seperti sabuk pengaman dan airbags?
6. Apakah pasien dalam pengaruh obat atau alkohol?
7. Apakah ada cidera kepala atau tulang belakang?
8. Apakah ada masalah psikiatri ?
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan meliputi:1. Fungsi neurologis2. Pemeriksaan fisik kepala3. Leher dan cincin cervical4. Thorax5. Abdomen6. Perineum/rectum/vagina7. Muskuloskeletal
PEMERIKSAAN TAMBAHAN 2
Status hemodinamik CT scan (tentukan letak perdarahan) Foto rontgen (tentukan ada tidaknya fraktur) X-ray ekstremitas (tentukan ada tidaknya
fraktur) Endoskopi (melihat keadaan organ
pencernaan dalam) USG-FAST (deteksi cairan intraperitoneal)
REEVALUASI
Reevaluasi keadaan pasien Monitor TTV dan Urine Output Analisa gas darah EKG Beri analgesik yang efektif Bila butuh bantuan spesialis lain pasien
dapat di konsul Bila butuh penanganan spesialis lain pasien
dapat ditransfer
KOMPLIKASI
Cedera yang terlewatkan Terlambat dalam diagnosis Cedera iatrogenic Intra abdomen sepsis dan abses Resusitasi yang tidak adekuat Rupture spleen yang muncul kemudian Syok hipovolemik
DEFINISI ‘Syok’ keadaan berkurangnya perfusi organ
dan oksigenasi jaringangangguan mekanisme homeostasis.
Diagnosa syok didasarkan tanda-tanda klinis : Hipotensi Oliguria Perfusi perifer yang buruk
PEMERIKSAANHasil kajian dari manifestasi klinis menunjukkan tanda-tanda syok, termasuk: Tekanan darah rendah Suhu tubuh rendah Denyut nadi cepat Lemah, akral dingin, dan kulit pucat
Tes yang dilakukan meliputi: Kimia darah (termasuk tes fungsi ginjal) hitung darah lengkap CT- scan, USG, atau x-ray pada daerah trauma Echocardiogram Endoskopi Kateterisasi urin tabung ditempatkan ke dalam
kandung kemih untuk mengukur output urin
PEMERIKSAAN
Abdomen: inspeksi, palpasi, perkusi, auskulasi
Kadar SGOT, SGPT dan bilirubin. Albumin dan globulin Kadar ureum dan keratinin Pemeriksaan rontgen Ultrasonografi Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL)
ETIOLOGI Diare Muntah Trauma
Kehilangan sekitar 1 / 5 atau lebih dari jumlah normal darah dalam tubuh syok hipovolemik.
MANIFESTASI KLINISStatus mental: ansietas, apati, stupor,
atau komaTTV: TDS <100mmHg, hipotensi
postural, frek.nadi ↓, takikardi postural, Nafas takipnea
Kulit: dingin, pucat dan berbintik, vena ekstremitas menunjukan tekanan yang rendah
Gejala: mual, lemah, rasa haus yang sangat.
SYOK HIPOVOLEMIK KARENA PERDARAHAN
PENATALAKSANAAN
Pemantauan keadaan TTV, harus stabil Pemantauan urine output (dibawah 30
ml/jam menunjukkan buruknya perfusi) Pemberian oksigen aliran tinggi, dapat
dilakukan intubasi bila terdapat kelainan klinis atau analisa gas darah.
PENATALAKSANAAN
Pemberian cairan: RL 1-2 L dalam 45-60 menit.
Bila hipotensi teratasi merupakan indikasi kehilangan darah sudah minimal
Bila belum juga teratasi segera transfusi darah O negatif
PENALAKSANAAN
Vasopressor:1. Sudah jarang digunakan2. Mampu mengontrol tekanan darah
sementara3. NE 4-8 mg dilarutkan dalam 500 ml D5W
4. Metaraminol 5-10 mg dilarutkan dalam 500 ml D5W
PROGNOSIS Bervariasi Angka kematian untuk rawat inap berkisar
antara 5-10%
KESIMPULAN
Syok Hipovolemik selalu merupakan darurat medis. Namun, gejala-gejala dan hasil dapat bervariasi tergantung pada:
Jumlah volume darah yang hilang Tingkat kehilangan darah Cedera yang menyebabkan kehilangan Mendasari pengobatan kondisi kronis, seperti
diabetes dan jantung, paru-paru, dan penyakit ginjal
.
Thank you……..