PPT ANESTESI UMUM

62
CLINICAL SCIENCE SESSION ANESTESI UMUM Dani Dania Darmawan Nurma Fitri Apriani Preseptor : Riri., dr., Sp.An SMF ILMU ANESTESI FK UNISBA – RSUD AL IHSAN 2015

description

anes umum

Transcript of PPT ANESTESI UMUM

Page 1: PPT ANESTESI UMUM

CLINICAL SCIENCE SESSIONANESTESI UMUM

Dani Dania Darmawan

Nurma Fitri Apriani

Preseptor : Riri., dr., Sp.An

SMF ILMU ANESTESI

FK UNISBA – RSUD AL IHSAN

2015

Page 2: PPT ANESTESI UMUM

BAB IPENDAHULUAN

Anestesia berarti hilangnya segala sensasi baik perasaan panas, dingin, rabaan, kedudukan tubuh, nyeri dan biasanya dihubungkan dengan orang yang hilang kasadarannya. Semua keadaan ini merupakan proses yang reversibel dan sementara, berlaku hanya selama obat itu masih utuh dan berpengaruh dalam tubuh.

Page 3: PPT ANESTESI UMUM

CONT..

Obat anestesia umum dapat diberikan secara inhalasi, intravena, intamuskular, oral, rektal.

Anestesia dibagi menjadi 3 komponen (trias anestesia) yaitu :

Hipnotika : pasien kehilangan kesadaran

Analgetik : pasien bebas nyeri

Relaksasi : pasien mengalami kelumpuhan otot rangka

Trias anestesia dapat diwujudkan dengan obat anestesia tunggal misalnya eter atau dengan kombinasi beberapa obat untuk mencapai masing-masing komponen trias anesthesia tersebut.

Page 4: PPT ANESTESI UMUM

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN DAN PERSIAPAN PRA ANESTESIA

Persiapan prabedah yang kurang memadai merupakaan faktor penyumbang sebab – sebab terjadinya kecelakaan anesthesia.

Tujuan utama kunjungan pra anestesia adalah untuk mengurangi angka kesakitan operasi, mengurangi biaya operasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Page 5: PPT ANESTESI UMUM

Penilaian Pra Bedah

1). Anamnesis

Menanyakan semua hal yang berhubungan dengan akan dilakukannya anesthesia sangatlah penting untuk mengetahui apakah ada hal – hal yang membutuhkan perhatian khusus seperti : alergi, mual – muntah, nyeri otot, gatal – gatal, atau sesak nafas pasca bedah.

Page 6: PPT ANESTESI UMUM

CONT..

Tanyakan hal-hal berikut ke pasien :

Identitas pasien apakah sesuai dengan medrek ?

Tanyakan mengenai hari dan bagian tubuh yang akan dioperasi ?

Riwayat penyakit yang pernah dialami pasien ?

Riwayat pemakaian obat jangka panjang ?

Riwayat operasi atau anestesi terdahulu ?

Kebiasaan buruk (merokok & minum alkohol) ?

Riwayat alergi ?

Memakai gigi palsu ?

Page 7: PPT ANESTESI UMUM

2). Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan keadaan gigi-geligi,

• Tindakan buka mulut,

• Lidah relatif besar sangat penting untuk diketahui apakah akan menyulitkan tindakan laringoskopi intubasi.

•Leher pendek dan kaku juga akan menyulitkan laringoskopi intubasi.

Pemeriksaan rutin lain secara sistematik keadaan umum tentu seperti inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi semua system organ tubuh pasien.

Page 8: PPT ANESTESI UMUM

3). Pemeriksaan Laboratorium

Uji laboratorium hendaknya atas indikasi yang sesuai dengan dugaan penyakit yang sedang dicurigai.

a). Pemeriksaan rutin

Darah : Hb, Ht, eritrosit, leukosit dan hitung jenis, trombosit, masa perdarahan dan masa pembekuan.

Urin : pemeriksaan fisik, kimiawi dan sedimen urin.

b). Pemeriksaan khusus

Ditujukan kepada pasien yang dipersiapkan operasi besar dan pasien yang menderita penyakit sistemik tertentu dengan indikasi.

Page 9: PPT ANESTESI UMUM

CONT..

Hal-hal yang diperiksa adalah:

Laboratorium lengkap : fungsi hati, fungsi ginjal, analisis gas darah, elektrolit, hematologi dan faal hemostasis lengkap, sesuai dengan indikasi.

Pemeriksaan radiologi : foto toraks, IVP dan yang lainnya sesuai indikasi.

Evaluasi kardiologi terutama untuk pasien yang berumur di atas 35 tahun

Pemeriksaan spirometri pada penderita PPOM

Page 10: PPT ANESTESI UMUM

4). Kesehatan Untuk Anestesia

•Pembedahan elektif boleh ditunda tanpa batas waktu untuk menyiapkan agar pasien dalam keadaan bugar,

•sebaliknya pada operasi sito penundaan yang tidak perlu harus dihindari.

Page 11: PPT ANESTESI UMUM

5). Klasifikasi Status Fisik The American Society of Anesthesiologists (ASA)

ASA 1 : pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, biokimia

ASA 2 : pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang

ASA 3 : pasien dengan penyakit sistemik berat, sehingga aktivitas rutin terhambat

ASA 4 : pasien dengan penyakit sistemik berat tak dapat melakukan aktivitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap saat.

ASA 5 : pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam.

Apabila tindakan pembedahannya dilakukan secara darurat, dicantumkan tanda E (emergency) di belakang angka, misalnya ASA 1 E.

Page 12: PPT ANESTESI UMUM

6). Masukan Oral

Kelompok pasien Lamanya puasa

Dewasa 6 – 8 jam

Anak kecil 4 – 6 jam

Bayi 3 – 4 jam

Page 13: PPT ANESTESI UMUM

7). Premedikasi

Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesia dengan tujuan untuk melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anestesia diantaranya :

• Menimbulkan suasana nyaman bagi pasien, • Memudahkan dan memperlancar induksi• Mengurangi dosis obat anestesia• Menekan refleks-refleks yang tidak diinginkan• Menekan dan mengurangi sekresi kelenjar

Page 14: PPT ANESTESI UMUM

INDUKSI DAN RUMATAN ANESTESIA

1). Induksi Anestesia

Induksi anestesia adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya anesthesia dan pembedahan.

Page 15: PPT ANESTESI UMUM

Untuk persiapan induksi anesthesia sebaiknya ingat kata STATICS :

S = Scope Stetoskop, untuk mendengarkan suara paru dan jantung.

Laringo-Scope, pilih bilah atau daun (blade) yang sesuai dengan usia

pasien. Lampu harus cukup terang.

T = Tubes Pipa trakea. Pilih sesuai usia. Usia < 5 tahun tanpa balon (cuffed) dan > 5

tahun dengan balon.

A = Airway Pipa mulut-faring (Guedel, orotracheal airway) atau pipa hidung faring (naso-

tracheal airway). Pipa ini untuk menahan lidah saat pasien tidak sadar untuk

menjaga agar lidah tidak menyumbat jalan napas.

T = Tape Plester untuk fiksasi pipa supaya tidak terdorong atau tercabut

I = Introducer Mandrin atau stilet dari kawat dibungkus plastic (kabel) yang mudah

dibengkokkan untuk pemandu supaya pipa trakea mudah dimasukkan

C = Connector Penyambung antara pipa dan peralatan anesthesia

S = Suction Penyedot lendir, ludah dan lain-lainnya

Page 16: PPT ANESTESI UMUM

2). Induksi Intravena

•Paling banyak dikerjakan

•Dikerjakan dengan hati-hati, perlahan-lahan, lembut dan terkendali

•Obat induksi bolus disuntikkan dalam kecepatan antara 30-60 detik

•Selama induksi anesthesia, tanda-tanda vital pasien harus selalu diawasi dan selalu diberikan oksigen.

•Induksi cara ini dikerjakan pada pasien yang kooperatif

•Obat : thiopental, propofol, dan ketamin

Page 17: PPT ANESTESI UMUM

3). Induksi Intramuskular

Sampai sekarang hanya ketamin (ketalar) yang dapat diberikan secara intramuscular dengan dosis 5-7 mg/kgBB dan setelah 3-5 menit pasien tidur.

4). Induksi Per rectal

Cara ini hanya untuk anak atau bayi menggunakan thiopental atau midazolam.

Page 18: PPT ANESTESI UMUM

5). Induksi Inhalasi

•Hanya dikerjakan dengan halotan (fluotan) atau sevofluran.

•Cara induksi ini dikerjakan pada bayi atau anak yang belum terpasang jalur vena atau pada dewasa yang takut disuntik.

Induksi halotan memerlukan gas pendorong O2 > 4 liter/menit atau campuran N2O : O2 = 3 : 1 aliran > 4 liter/menit, dimulai dengan halotan 0,5 vol% sampai konsentrasi yang dibutuhkan.

Page 19: PPT ANESTESI UMUM

6). steal induction

Dilakukan pada anak atau bayi yang sedang tidur. Untuk yang sudah ada jalur vena tidak ada masalah, tetapi pada yang belum, harus kita kerjakan dengan hati-hati agar pasien tidak terbangun.

Induksi mencuri menggunakan sungkup muka tidak kita tempelkan pada muka pasien, tetapi kita berikan jarak beberapa sentimeter, sampai pasien tertidur baru sungkup muka kita tempelkan.

Page 20: PPT ANESTESI UMUM

7). Rumatan Anestesia

Dapat dikerjakan dengan cara intravena (anestesi intravena total) atau dengan inhalasi atau dengan campuran intravena inhalasi.

Rumatan anestesi mengacu pada trias anestesi yaitu hypnosis, analgesia, dan relaksasi otot lurik.

8). Rumatan Inhalasi

Rumatan inhalasi biasanya menggunakan campuran N2O dan O2 3:1 ditambah halotan 0,5-2 vol% atau enfluran 2-4 vol% atau isofluran 2-4 vol% atau sevofluran 2-4 vol% bergantung apakah pasien bernafas spontan, dibantu (assisted) atau dikendalikan (controlled).

Page 21: PPT ANESTESI UMUM

ANESTESI INTRAVENA (IV)

Digunakan untuk induksi, rumatan anestesi, tambahan pada analgesia regional atau untuk membantu prosedur diagnostik.

1. Propofol

Propofol adalah isopropylphenol yang diberikan secara IV dengan konsentrasi 1% solusi dalam solven berwarna ‘putih susu’. Campuran 1% obat dalam air dan emulsi yang berisi 10% soya bean oil, 1.2% phosphatide telur, 2.25% glycerol.

Page 22: PPT ANESTESI UMUM

CONT..

Propofol merupakan golongan sedatif-hipnotik yang akan berinteraksi dengan gamma-amino-butyric acid atau dikenali sebagai GABA (neurotransmitter inhibitori utama di SSP) dan menyebabkan depresi Sistem Saraf Pusat (SSP).

Propofol memberi efek penurunan tekanan darah akibat dari relaksasi otot-otot polos pada pembuluh darah yang disebabkan oleh inhibasi simpatetik, Efek ini berlebihan pada pasien hipovolemia, pasien tua, dan pasien yang mempunyai penyakit jantung koroner.

Page 23: PPT ANESTESI UMUM

CONT..

Dosis :

Induksi = 1.5-2.5mg/kg IV, menyebabkan hilang kasadaran dalam 20 detik.

Pemulihan hampir sempurna tanpa efek residu, penurunan rasa mual-muntah post-operatif merupakan alasan utama propofol lebih dipilih dari thiopental untuk induksi anestesi.

Infus kontinu = 25-100 ug/kg/min IV (IV total)

Rumatan anestesi: 100-300ug/kg/min IV ( biasanya digabung dgn opiod)

ICU: 0.2mg/kg

Page 24: PPT ANESTESI UMUM

2. Ketamin

Ketamin merupakan derivatif fensiklidin yang menghasilkan anestesi disosiatif yang menyerupai keadaan kataleptik dimana mata pasien tetap terbuka, dengan nistagmus lambat.

Ketamin akan berinteraksi dengan reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA), reseptor opoid, reseptor monoamine, reseptor muskarinik, dan saluran voltage sensitif sensitif ion kalsium (tidak berinteraksi dengan GABA).

Page 25: PPT ANESTESI UMUM

CONT..

Ketamin akan memberi efek peningkatan tekanan darah, tekanan arteri pulmoner, denyut jantung dan curah jantung. Ketamin adalah vasodilator serebral yang poten sehingga dapat meningkatkan aliran darah serebral (CBF), dan meningkatkan tekanan intrakranial (ICP). Delilium berikan midazolam sebelumnya.

Page 26: PPT ANESTESI UMUM

Dosis : Induksi: 1-2 mg/kg/ IV (Hilang Kasadaran=30 detik) atau 4-

8 mg/kg/ IM (Hilang Kasadaran=2-4min) Efek analgesik: 0.2-0.5 mg/kg/ IVKomplikasi: Menekan pusat pernafasan Merangsang jantung dan meningkatkan tekanan darah,

harus hati-hati pada kelainan jantung, dan pembuluh darah otak

Peningkatan sekresi kelenjar ludah dan saluran pernafasan

Penggunaan:Operasi-operasi singkat Indikasi utama pada pasien dengan tekanan darah rendahKontraindikasi : Penyakit jantung, kelainan pembuluh

darah otak dan hipertensi

Page 27: PPT ANESTESI UMUM

3. Benzodiazepin

• Benzodiazepin yang sering dipakai pada waktu preoperatif : diazepam, midazolam, dan lorazepam.

• Obat-obat ini menghasilkan efek penenang dan sedatif.

• obat-obat dapat menyebabkan anterograde amnesia, depresi pernafasan minimal, antikonvulsan, relative aman pada overdosis, jarang menyebabkan ketagihan dan tidak adanya reaksi alergi.

Page 28: PPT ANESTESI UMUM

Benzodiazepin bekerja dengan meningkatkan fungsi saluran ion klorida yang menyebabkan hiperpolarisasi pada membrane sel melalui neurotransmitter inhibitor GABA. Obat yang sangat larut dalam lemak sehingga cepat memasuki SSP. Dimetabolisme di hati.

Page 29: PPT ANESTESI UMUM

Benzodiazepin memberi efek penurunan tekanan darah, efek ini kemungkinan dari vasodilatasi perifer dimana cardiak output tidak berubah. Efek depresi nafas yang minimal. Juga menurunkan metabolic cerebral untuk oksigen (CMRO2), aliran darah serebral (CBF). Mempunyai efek antikonvulsan yang baik yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan status epileptikus dan kejang kerana anestesi lokal.

Dosis :

Induksi (midazolam) = 0.1-0.2mg/kg IV, efek hilang kasadaran lebih lambat dari pentothal

Sedasi pada regional anestasi = 1-1.25 mg IV

Antikonvulsan: 0.1mg/kg IV

Page 30: PPT ANESTESI UMUM

4. Opioid

Opioid (morfin,petidin,fentanil,sufentanil) untuk induksi diberikan dosis tinggi. Opioid tidak mengganggu kardiovascular, sehingga banyak digunakan untuk induksi pasien dengan kelainan jantung.

Dosis fentanil :

Induksi 20 – 50mg/kgbb dilanjutkan dengan dosis rumatan 0,3 – 1 mg / kg / menit.

Page 31: PPT ANESTESI UMUM

ANESTESI INHALASI

Mekanisme kerja belum jelas namun efek utamanya berhubungan dengan konsentrasi pada SSP. Tiga faktor utama yang mempengaruhi uptake anestesi inhalasi:

1.kelarutan dalam darah

2.aliran darah ke alveoli

3.perbedaan tekanan parsial antara gas alveolar dan darah vena.

Eliminasi Sebagian besar

dikeluarkan lagi lewat paru.

Sebagian dimetabolisme oleh hepar dengan system oksidasi sitokrom P 450.

Sisa metabolism yang larut dalam air dikeluarkan melalui ginjal.

Page 32: PPT ANESTESI UMUM

NITROUS OXIDE (N2O)

Gas anorganik yang tidak berwarna dan tidak berbau.

Wujudnya adalah gas dan dapat disimpan dalam berupa cairan bila diberi tekanan.

N2O secara langsung menekan kontraksi jantung namun tekanan darah, curah jantung dan denyut jantung tidak berubah.

Gas ini dapat meningkatkan frekuensi napas dan menurunkan volume tidal sehingga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada minute ventilation.

Page 33: PPT ANESTESI UMUM

HALOTAN

Merupakan alkaline yang berhalogen dan merupakan anestetika volatile yang murah.

Penggunaan halotan dihindari pada pasien dengan disfungsi hepar.

Efek :

bronkodilator yang poten, biasanya dipakai pada bronkospasme karena asmamelebarkan pembuluh darah serebral sehingga meningkatkan aliran darah serebral dan peningkatan tekanan intrakranial

Page 34: PPT ANESTESI UMUM

Cont..

menekan miokardium secara langsung sehingga mengakibatkan penurunan tekanan darah

menekan fungsi baroreseptor sehingga akan menurunkan konduksi nodal sinoartrial yang dapat menghasilkan junctional rhythm atau bradikardi

menyebabkan napas cepat dan dangkal

Gas ini dapat menyebabkan otot skeletal lemas dan menjadi pencetus terjadinya malignant hyperthermia.

Page 35: PPT ANESTESI UMUM

ENFLURAN

Merupakan ether yang terhalogen, mempunyai bau ether yang lembut dan tidak mudah terbakar.

Efek:

• kontraktilitas miokardium seperti halotan• menurunkan minute ventilation dan meningkatkan

PaCO2• menyebabkan peningkatan aliran darah serebral dan

peningkatan tekanan intrakranial.

Page 36: PPT ANESTESI UMUM

ISOFLURAN

Merupakan volatile anetetik yang mudah terbakar dengan bau ether yang menyegat.

Efek:

•depresi kardiak yang minimal

•depresi respirasi

•meningkatkan aliran darah serebral dan tekanan serebral.

Page 37: PPT ANESTESI UMUM

DESFLURAN

Strukturnya menyerupai isofluran dengan perbedaan substitusi atom C1 dengan atom F.

Sangat cepat untuk ‘masuk’ dan ‘keluar’ dari tubuh karena solubilitas darah yang rendah.

Efek :efek kardiovaskular menyerupai isofluranmenurunkan volume tidal dan meningkatkan jumlah

respirasibau yang menyengat dapat menyebabkan salivasi, pasien

menahan napas, batuk dan laringospasme sewaktu induksi

vasodilatasi pembuluh darah serebral, meningkatkan aliran darah ke serebral dan meningkatkan tekanan intrakranial.

Page 38: PPT ANESTESI UMUM

SEVOFLURAN

Sama seperti desfluran namun tidak berbau menyengat dan peningkatan konsentrasi di alveolar yang cepat

pilihan yang baik untuk induksi inhalasi.

Efek:

•menekan kontraktilitas miokardium

•mendepresi respirasi

•mempunyai efek bronkodilator

•menyebabkan peningkatan aliran darah serebral dan tekanan intrakranial

Page 39: PPT ANESTESI UMUM

 MESIN DAN PERALATAN ANESTESIA

Fungsi mesin anesthesia (mesin gas) ialah menyalurkan gas anestetik ke rangkaian sirkuit anestetik yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisanya.

Mesin yang aman dan ideal :Dapat menyalurkan gas anestetik dengan dosis tepatRuang rugi (dead space) minimalMengeluarkan CO2 dengan efisienBertekanan rendahKelembaban terjada dengan baikPenggunaannya sangat mudah dan aman

Page 40: PPT ANESTESI UMUM

PELUMPUH OTOT

Relaksasi otot lurik dapat dicapai dengan mendalamkan anesthesia umum inhalasi, melakukan blockade saraf regional dan memberikan pelumpuh otot

Page 41: PPT ANESTESI UMUM

PELUMPUH OTOT DEPOLARISASI (NONKOMPETITIF)

Bekerja seperti asetil kolin, tetapi di celah saraf otot tidak dapat dirusak oleh kolinesterase → dapat bertahan lebih lama di celah → depolarisasi yang disusul oleh relaksasi otot lurik.

Yang termasuk golongan ini adalah suksinil-kolin (diasetil-kolin) dan dekamentonium.

Efek samping suksinil: Nyeri otot pasca

pemberian Peningkatan tekanan

intraocular Peningkatan tekanan

intracranial Peningkatan tekanan

intragastrik Peningkatan kadar kalium

plasma Aritmia jantung Salvias Alergi, anafilaksis

Page 42: PPT ANESTESI UMUM

PELUMPUH OTOT NON-DEPOLARISASI (INHIBITOR KOMPETITIF)

Berikatan dengan reseptor nikotinik-

kolinergik, tapi tidak menyebabkan depolarisasi, hanya

menghalangi asetilkolin

menempati celah syaraf sehingga asetilkolin tidak dapat bekerja.

Berdasarkan susunan molekul, dibagi menjadi:Bensiliso-kuinolinum : d-tubokurarin, metokurin, artakurium, doksakurium, mivakuriumSteroid : pankuronium, vekuronium, pipekuronium, ropakuranium, rokuroniumEfek-fenolik : gallaminNortoksiferin : alkuronium

Page 43: PPT ANESTESI UMUM

Pilihan pelumpuh otot:Gangguan faal ginjal :

atrakurium, vekuroniumGangguan faal hati :

atrakuriumMistenia gravis : jika

dibutuhkan dosis 1/10 atrakurium

Bedah singkat : atrakurium, rokuronium, mivakuronium

Kasus obstetric : semua dapat digunakan kecuali gallamin

Tanda-tanda kekurangan pelumpuh ototCegukanDinding perut kakuAda tahanan pada inflasi paru

Page 44: PPT ANESTESI UMUM

PENAWAR PELUMPUH OTOT

Penawar pelumpuh otot atau antikolinesterase

bekerja pada sambungan saraf otot mencegah asetil kolin

esterase bekerja sehingga asetilkolin

dapat bekerja.

Antikolinesterase yang sering digunakan adalah:neostigmin/prostigmin (0,04-0,08 mg/kg)piridostigmin (0,1-0,4 mg/kg)edrophonium (0,5-1 mg/kg) fisostigmin (0,01-0,03 mg/kg, hanya peroral)

Page 45: PPT ANESTESI UMUM

Penawar pelumpuh otot dapat menyebabkan:

HipersalivasiKeringatanBradikardiaKejang bronkusHipermotilitas ususPandangan kabur

Sehingga pemberiannya harus diertai obat vagolitik seperti atropine (0,01-0,02 mg/kg) atau glikopirolat (0,005-0,01 mg/kg sampai 0,2-0,3 mg pada orang dewasa).

Page 46: PPT ANESTESI UMUM

SISTEM/SIRKUIT ANESTESIA

Sistem penghantar gas/sistem anesthesia/sirkuit anesthesia adalah alat yang berfungsi untuk

• menghantarkan gas/uap anastetik dan oksigendari mesin ke jalan napas atas pasien

• membuang CO2 dengan mendorongnya dengan aliran gas segar/dengan mengisapnya dengan kapur soda.

Page 47: PPT ANESTESI UMUM

SIRKUIT ANESTHESIA TERDIRI DARI

1. Sungkup muka, sungkup laring, atau pipa trakea.

2. Katup ekspirasi dengan per atau pegas.

3. Pipa ombak, pipa cadang.

4. Kantong cadang

5. Tempat masuk campuran gas anestetik dan O2

Page 48: PPT ANESTESI UMUM

SIRKUIT ANESTESI Sistem Lingkar

Sistem ini popular di Amerika, menggunakan dua katup ekspirasi (di dekat pasien dan dekat kantong cadangan).

Aliran gas cukup 2-3 liter/menit asalkan kadar O2 > 25% Komponen-komponennya

Tempat masuk campuran gas segar,Katup inspirasi dan ekspirasi searah,Pipa ombak inspirasi dan ekspirasi,Konektor Y,Katup Pop-off,Kantong cadang,Canister berisi kapur soda

Page 49: PPT ANESTESI UMUM

Sistem Mapleson

• Disebut juga sistem Magill atau Magill attachment, atau disebut juga sebagai sistem semi tertutup yang terdiri dari :

• Sungkup muka• Katup ekspirasi• Pipa ombak• Kantong cadang• Lubang masuk untuk aliran gas segar

Page 50: PPT ANESTESI UMUM

SISTEM INI TERDIRI DARI BEBERAPA KELAS

Sistem Mapleson A : Paling cocok digunakan pada anestesi dengan pernapasan spontan.

Sistem Mapleson B dan C : kadang sistem ini digunakan di ruang pulih pada pasien dengan napas spontan.

Mapleson D

Mapleson E dan F : cocokk untuk bayi dan anak

Page 51: PPT ANESTESI UMUM

VENTILATOR MEKANIK

VM adalah alat yang mengahsilkan tekanan positif secara ritmik untuk mengembangkan paru selama ventilasi artificial

Fungsi ventilator yaitu :

1. Mengembangkan paru selama inspirasi

2. Dapat mengatur waktu, dari inspirasi ke ekspirasi

3. Mencegah paru untuk menguncup sewaktu ekspirasi

4. Dapat mengatur waktu, fase ekspirasi ke fase inspirasi

Page 52: PPT ANESTESI UMUM

KOMPONEN VENTILATOR CANGGIH

Pengukur tekanan (pressure gauge)

Pembatas tekanan untuk mencegah paru dari barotraumas (pressure limiting device)

Pengaman (alarm) tekanan tinggi dan rendah

Pengatur volum paru (spirometer)

Page 53: PPT ANESTESI UMUM

VENTILASI EFEKTIF Volume tidal : 10-12 cc/kgBB (pasien sadar normal 7

cc/kgBB) Laju napas : 10-12 kali/menit. Pada sistem sirkel 8

kali /menit. Rasio inspirasi : ekspirasi = 1 : 2 pasien hipovolemik

1 : 3 atau 1 : 4 untuk member kesempatan darah vena masuk jantung)

Aliran inspirasi lambat. Tekanan tidak boleh > 35 cmH2O bisa menyebabkan (barotrauma paru)

Jika mungkin disediakan kapnografi untuk menyesuaikan :

Besarnya aliran gas segar Besarnya volume tidal Frekuensi laju jalan napas Menjaga supaya ‘end tidal’ CO2 antara 35-45 mmHg

Page 54: PPT ANESTESI UMUM

TATALAKSANA NYERI

Nyeri adalah pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual.

Page 55: PPT ANESTESI UMUM

KALSIFIKASI BERDASARKAN WAKTU

1. Nyeri Akut : nyeri somatik luar (nyeri tajam di kulit, subkutis, mukosa), nyeri somatik dalam (nyeri tumpul otot rangka, tulang, sendi, jaringan ikat), nyeri visceral (nyeri karena penyakit atau disfungsi organ dalam)

2. Nyeri Kronik : sangat subjektif dan dipengaruhi oleh kelakuan, kebiasaan dan lainnya.

Page 56: PPT ANESTESI UMUM

KLASIFIKASI BERDASARKAN KUALITASNYA Nyeri Cepat (fast pain) : nyeri yang singkat sesuai

rangsang yang diberikan (nyeri tusuk, nyeri pembedahan), dihantarkan oleh serabut saraf A-delta dengan kecepatan konduksi 12-30 meter/detik.

Nyeri Lambat (slow pain) : nyeri yang sulit dilokalisir dan tidak berhubungan dengan rangsang (rasa terbakar, rasa berdenyut/ngilu/linu), dihantarkan serabut saraf C dengan kecepatan konduksi 0,5-2 meter/detik.

Page 57: PPT ANESTESI UMUM

MEKANISME NYERI 1. Transduksi : rangsang nyeri diubah menjadi depolarisasi

membrane reseptor yang kemudian menjadi impuls saraf

2. Transmisi

3. Modulasi

4. Persepsi

Metode penghilang nyeri analgetik golongan opioid untuk nyeri hebat anti inflamasi non-steroid (NSAID) untuk nyeri sedang atau

ringan

Page 58: PPT ANESTESI UMUM

MONITORING PERIANESTESIA

Monitoring artinya memperhatikan, mengawasi atau memeriksa dengan suatu tujuan tertentu.

Monitor artinya yang memberi peringatan atau perintah.

Tujuan utama monitoring adalah menilai diagnosis adanya permasalahan, perkiraan kemungkinan terjadi kegawatan, evaluasi hasil suatu tindakan, termasuk efektifitas dan adanya efek tambahan.

Page 59: PPT ANESTESI UMUM

HAL YANG PENTING UNTUK DI MONITOR

Tingkat kedalaman anestesi  

Monitoring Kardiovaskular

Monitoring Respirasi

Monitoring Suhu Badan

Monitoring Ginjal

Monitoring Blokade Neuromuskular

Monitoring Sistem Saraf

Page 60: PPT ANESTESI UMUM

TATALAKSANA PASCA ANESTESI 1. Gangguan pernapasan

Lidah jatuh menutup faring > triple manuver

Kejang atau edema laring > kortikosteroid

Kebanyakan opioid > nalokson

Kebanyakan pelumpuh otot > prostigmin-atropin

2. Gangguan Kardiovaskular

Hipertensi : nyeri, cairan infus berlebihan, aktifasi saraf simpatis karena hipoksia, hiperkapni dan asidosis

Terapi : klonidin atau nitroprusid 0,5 – 1.0 mikrogram/kg/menit

Hipotensi : VR menurun karena perdarahan, terapi cairan kurang, UO belum terganti, kontraksi miokardium kurang, tekanan perifer menurun.

Terapi : Infus kristaloid RL atau Asering 300 – 500 mL

Page 61: PPT ANESTESI UMUM

3. Gelisah

Diakibatkan oleh hipoksia, asidosis, hipertensi, kesakitan, efek samping ketamin. Terapi : midazolam 0.05 mg/kgBB

4. Nyeri

Terapi :morfin 0.05 – 0.10 mg

5. Mual-Muntah

Diakibatkan oleh : opioid, bedah intraabdomen

Ondansetron 0.05-0,1 mg/kgBB IV

Dehydrobenzperidol 0.05- 0,1 mg/kgBB IM atau IV

Metoklopramid 0,1 mg/kgBB IV, supp 20 mg

Cyclizine 25 – 50 mg

6. Menggigil

Hipotermia akibat efek obat anestesi.

TATALAKSANA PASCA ANESTESI

Page 62: PPT ANESTESI UMUM

Terima kasih..