Ppkn ix

50

Transcript of Ppkn ix

Page 1: Ppkn ix
Page 2: Ppkn ix

A. Pentingnya usaha pembelaan Negara

1. Pengertian usaha pembelaan Negara.

Menurut UU RI No 3 tahun 2002

Upaya bela Negara adalah sikap dan Prilaku WN yang dijiwai oleh kecintaanNya kepada NKRI yang berdasarkanPancasila dan UUD 1945 dalam Menjamin kelangsungan hidup bangsaDan Negara.

Page 3: Ppkn ix

Sikap hormat terhadap Bendera Merah Putih.

Menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Menolak campur tangan pihak Asing terhadap kedaulatan NKRI.

Contoh sikap usaha pembelaan Negara bagi siswa.

Page 4: Ppkn ix

Pengertian usaha pembelaanNegara meliputi.

MengunakanSenjata.

Sikap dan tindakan untuk meningkatkan Kesejahteraan warga Negara : Mewujutkan keamanan lingkungan Mewujutkan keamanan energi. Mewujutkan keamanan ekonomi.

Page 5: Ppkn ix

2. Usaha pembelaan Negara penting di lakukan.

Bagaimana kehidupan manusiaSebelum adanya Negara.

Pendapat Thomas Hobbes

Homo Homini Lupus, manusia merupakan Serigala bagi manusia lain. Bellum Omnium Contra Omnes, Perang manusia lawan manusia.

Page 6: Ppkn ix

4 alasan pentingnyaUsaha pembelaan Negara.

Untuk mempertahankan Negara dariBerbagai ancaman.

Untuk menjaga keutuhan wilayah Negara

Merupakan pangilan sejarah Merupakan kewajiban setiap WN.

3. Fungsi Negara dalam kaitanya dengan pembelaan Negara.

Fungsi Negara menurutMIRIAM BUDIARDJO

Fungsi penertiban ( law and order )Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran.

Fungsi pertahanan.Fungsi keadilan.

Fungsi Negara tidak dapat dipisahkan dari tujuan Negara karena keduanya saling berkaitan.

Page 7: Ppkn ix

Fungsi nagara ygBerhubungan dgPembelaan NegaraRI.

Fungsi pertahananUntuk menjaga dan mempertahankan Negara dari kemungkinan

Serangan dari luar adanya : 1. alat pertahanan ( TNI ) 2. alat perlengkapan (alat utama Senjata ALUTSISTA)

UU RI No. 3 tahun 203 pasal 9 ayat 1, “ Setiap WN berhak danWajib ikut serta dalam upaya bela nagara yang diwujutkan dalam Penyelenggaraan pertahanan Negara “.

Fungsi keamanan / ketertiban.Untuk mencegah bentrokan dalam masyarakat, hal ini di serahkan Kepada POLRI.

Page 8: Ppkn ix

Untuk mewujutkan fungsiPertahanan dan keamanan.

Negara harus memiliki alat-alat hankam

Keikutan segenab WN dalam upaya Pertahanan dan keamanan Negara.

Kerjasama dalam mempertahankan dan Mengamankan Negara antara TNI dan POLRI Serta setiap WNI.

Fungsi kesejahteraan dan Kemakmuran.

Di jalankan pemerintah.

Bentuk pelayanan dan perniagaan :» Pemeliharaan fakir miskin.» pembangunan jalan, jembatan.» pembangunan kesehatan, pendidikan.

Page 9: Ppkn ix

4. Unsur – unsur Negara.

a. menurut konvensi Montevideo th 1933

b. Menurut Oppenheim – lauterpaekt.

Penduduk yang tetap. Wilayah tertentu. Pemerintah.Kemampuan mengadakan hubungan dengan Negara lain.

Unsur pembentuk (konstitutif). Rakyat. Daerah / wilayah. Pemerintahan yang berdaulat. Unsur Deklaratif. Pengakuan dari Negara lain.

Page 10: Ppkn ix

Berhubungan dengan upaya bela Negara Unsur wilayah Negara merupaKan wadah, alat dan kondisiJuang bagi berlangsungnyaPenyelengaraan upaya belaNegara.

Keterkaitan dan kedudukanUnsur Negara dg konsepUpaya pembelaan Negara.

Unsur penduduk / warga Negara» unsur pendukung dalam penyelengaraan Hukum Negara.Unsur wilayah» wadah, alat dan kondisi juang bagi berlangsungnya Penyelenggaraan upaya pembelaan Negara.Unsur pemerintahan yang berdaulat» penentu kebijakan dan pelaksanaan kebijakan.

Page 11: Ppkn ix

5. Sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Pembinaan rasa kebangsaan.

kebangkitan nasional 1908 sumpah pemuda 1928 proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945

Adanya organisasi rakyatDalam membela Negara.

Kelaskaran

Pasukan gerilya desa (pager desa)

Mobilisasi pelajar

Organisasi perlawanan rakyat (OPR)

Hansip, wanra, dan karma.

Page 12: Ppkn ix

6. Landasan hukum tentang kewajiban membela Negara.

aPasal 30 ayat 1UUD 1945: tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.bPasal 30 ayat 2 UUD 1945 : usaha pertahanan dan keamanan NegaraDilaksanakan melalui sistim pertahanan dan keamanan rakyatSemesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyatSebagai kekuatan pendukung.

c. Undang – undang nomer 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara

Page 13: Ppkn ix

Beberapa hal yangHarus di pahami dariPasal 30.

Keikut sertaan WN dalam hankam Negara menyataKan hak dan kewajiban.

Rakyat sebagai kekuatan pendukung.

Menggunakan sistim HANKAMRATA.

Kekuatan utama sistim pertahanan - TNI sistim keamanan - POLRI

Konsep bela Negara diatur dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945 bahwa “ Setiap warga Negara Berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara “.

Page 14: Ppkn ix

Pertahanan Negara.

Segala usaha untuk mempertahankan kedaulatanNegara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatanBangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara(Pasal 1 ayat 1 UURI No. 3 tahun 2002)

Kata wajib pada pasal 27 ayat 3 dan UURI No. 3 tahun 2002 pasal 9 ayat 1 bahwa Setiap warga Negara dalam keadaan tertentu dapat dipaksakan oleh Negara untuk Ikut serta dalam pembelaan Negara. Contoh : WAMIL (wajib militer).

Page 15: Ppkn ix

B. Bentuk – bentuk usaha pembelaan Negara.

1. Bentuk penyelengaraan usaha pembelaan Negara.

Menurut pasal 9 ayat 2UU RI No. 3 tahun 2002

Pendidikan kewarga negaraan.

Pengabdian sesuai dengan profesi.

Pelatihan dasar kemileteran secara wajib.

Pengabdian sebagai prajurit TNI secara suka rela Atau secara wajib.

Pasal 37 ayat 1UU RI No. 3Tahun 2002

Bahwa pendidikan kewarganegaraan diMaksutkan untuk membentuk peserta didikMenjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air

Page 16: Ppkn ix

Konsep kecintaanKepada NKRI

Rasa kebangsaan ( Nasionalisme )

Rasa cinta tanah air ( Patriotisme )

Konsep bela Negara.

Konsepsi moral yangDi implementasikanDalam.

Sikap.

Perilaku.

Tindakan WNI yg dilandasi

cinta tanah air. kesadaran berbangsa dan Bernegara. keyakinan kepada pancasila sebagai Ideologi Negara. kerelaan berkorban untuk bangsa dan Negara.

Page 17: Ppkn ix

Komponen WN yang mendapat Pelatihan dasar militer.

Unsur Mahasiswa

MENWA ( resiman mahasiswa )

UKM ( unit kegiatan mahasiswa ) bela Negara.

2. Pengabdian sebagai Prajurit TNI.

Page 18: Ppkn ix

Tuntutan reformasi.

Perubahan peradigmaDlm sistim ketatanegaraan.

Pemisahan Fungsi danPeran TNIDan POLRI.

TNI

Berperan dalam bidang pertahanan Negara.Alat pertahanan NKRI.1.mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhanwilayah.2.melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa.3.melaksanakan operasi militer selain perang.4.ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional.

POLRI

berperan dalam bidang keamanan Negara. memelihara Kamtibmas. penegakan hukum. terpeliharanya keamanan dalam negeri.

Page 19: Ppkn ix

ANCAMAN

Setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam negeri Maupun luar negeri yg di nilai membahayakan kedaulatanNegar, keutuhan wilayah Negara dan keselamatan segenabBangsa.

Ancaman

Militer

Non Militer

TNI di tempatkan sebagai komponen utamaYang di dukung oleh :1. komponen cadangan.2. komponen pendukung.

Unsur utama adalah pemerintah di luarBidang pertahanan sesuai dengan bentukDan sifat ancaman yang di hadapi.

Page 20: Ppkn ix

Pengertian usaha pembelaanNegara meliputi.

MengunakanSenjata.

Sikap dan tindakan untuk meningkatkan Kesejahteraan warga Negara : Mewujutkan keamanan lingkungan Mewujutkan keamanan energi. Mewujutkan keamanan ekonomi.

Page 21: Ppkn ix

Ancaman militer.Ancaman yang mengunakan kekuatan senjataYang terorganisasi dan di nilai mempunyai Kemampuan yang membahayakan Negara.

Ancaman non militerAncaman yang tidak mengunakan senjata Tetapi jika di biarkan akan membahayakanNegara.

Bentuk – bentuk ancaman Militer( UU RI No. 3 tahun 2002 )

Agresi : penggunaan kekuasaan senjata oleh Negara Lain terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah dan kesela Matan bangsa.

Pelanggaran wilayah oleh Negara lain.

Page 22: Ppkn ix

Pemberontakan bersenjata.

Sabotase : untuk merusak intalansi penting militer dan Obyek vital nasional.

Perang saudara antar kelampok masyarakat Bersenjata.

Spionase : di lakukan Negara lain untuk mencari dan Mendapatkan rahasia militer.

Aksi teror bersenjata : di lakukan oleh jaringan teroris Internasional beberapa sama dg teroris dalam negeri.

Page 23: Ppkn ix

Contoh potensiAncaman militer

Dari sisi Malaysia : lepasnya sipadan – ligitan dan perSekutuan di blok ambalat.

Dari sisi Singapura :» permasalahan batas Negara yang belum jelas Yang memungkinkan memperluas wil ke Indonesia» merupakan tempat yang empuk utk pencucian Uang.

Dari sisi Australia :» terus melakukan pembangunan kekuatan yang Mengarah ke utara.» lepasnya Timur – timur dari Indonesia.» pemberlakuan kebijakan sepihak konsep penentuan Wilayah laut Australia.» memperkuat adanya ancaman militer terhadap Indonesia.

Page 24: Ppkn ix

Departemen pertahanan

TNI adalah salah satu kekuatan nasionalNegara ( Instrument Of Power ).

Menghadapi ancaman yang berbentukKekuatan militer.

TNI melaksanakan operasi :1OMP ( operasi militer perang )2OMSP ( operasi militer selain perang )

OMP Orgisasi militer dalam menghadapi Kekuatan militer Negara lawan berupa : Invasi Agresi Infiltrasi

OMSP operasi militer yang dilaksana Kan bukan dalam rangka Perang dg Negara lain tetapi Dalam tugas lain : melawan pemberontakan Bersenjata gerakan separatis tugas mengatasi kejahatan Luar negari. tugas bantuan tugas kemanusiaan tugas perdamaian.

Page 25: Ppkn ix

Ancaman bersifat non militer atau non tradisional.

Perdagangan narkotikDan obat terlarang.

Peran warga Negara Sesuai kedudukanDan profesinya.

Siswa / Guru.Berkewajiban melaporkan perdagangan apabila Mengetahui.

Polisi.Berkewajiban untuk melakukan penyelidikan Dan Penyidikan terhadap pelaku.

TNI.Tidak memiliki kewenangan untukturut sertaMenangani masalah tersebut.

Page 26: Ppkn ix

Perkiraan ancaman dan gangguan terHadap kepentingan pertahanan Negara Menurut DEPHAN :

1Terorisme Internasional.2Gerakan sparatis3Aksi radikalisme4Konflik komunal5kejahatan lintas Negara6kegiatan imigrasi gelap7gangguan keamanan laut8gangguan keamanan udara9perusakan lingkungan1bencana alam

3. pengabdian sesuai profesi. pengapdian WN yang mempunyai Profesi tertentu untuk kepentingan Pertahanan Negara termasuk Menanggulangi dan / memperkecil Akibat yang di timbulkan oleh Perang, bencana alam dan benca Na lainya. Profesi : petugas PMI Para medis Tim SAR POLRI Petugas bantuan sosial LINMAS

Page 27: Ppkn ix

Melalui PKN dengan adanya :1pembinaan sikap dan prilaku nasionalisme dan patriotisme2membela kebenaran dan keyakinan pada pancasila dan UUD 45

Contoh upaya bela Negara komponen bangsa.

Sekolah / siswa.

PROFESI 1Mencari dan menolong korban bencana

Alam ( Tim SAR, Paramedis, dan PMI ).2memperjuangkan kasus sipadan danligitan ( Menteri luar negeri ).

Page 28: Ppkn ix

TNI 1 Menghadapi ancaman agresi belanda2 Ancaman gerakan federalis dan

Separatis :

1 APRA2RMS3PRRI / PERMESTA4Papua merdeka5Gerakan separatis aceh (GSA)6Melawan PKI ? DI ?TII

POLRI 1Kerusuhan2Penyalahgunakan narkotika3Konflik komunal

Page 29: Ppkn ix

RAKYAT 1Kelaskaran / barisan cadangan

2Pager desa3OKD / OPR4Hansip, wanra dan karma5Perwira cadangan6Linmas dan rakyat terlatih 2. Partisipasi dalam usaha

pembelaan Negara di lingkungan Melalui kegiatan siskamling Ikut serta menangulangi bencana alam Ikut serta mengatasi kerusuhan messal dan konflik komunal Peran serta Linmas.

Sasaran bela NegaraOleh setiap WN

Merupakan wadah, alat dan kondisiJuang bagi berlangsungnya Penyelenggaraan upaya bela Negara

WilayahNegara

Page 30: Ppkn ix
Page 31: Ppkn ix

A. OTONOMI DAERAH.

1. Hakekat otonomi daerah.

Indonesia Negara kesatuan yang berbentuk republik

Pelaksanaan pemerintahan dibagi atas daerah provinsi propinsi dibagi atas kabupaten dan kota mempunyai pemda yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas.

Asas otonomi. Tugas pembantuan.

Page 32: Ppkn ix

UU RI No. 32 tahun 2004 Pemerintahan daerah. UU RI No. 33 tahun 2004 Perimbangan keuangan antara Pemerintaha pusat dan daerah.

Beberapa istilah :

1Pemerintah

2Pemerintah daerah.

3Desentralisasi.

4Dekonsentrasi.

5Tugas pembantuan.

Perangkat NKRI yang terdiri dari presiden bersama para Menteri. Kepala daerah beserta perangkat daerah otonomi yang lain Sebagai badan eksekutif daerah, DPRD adalah badan Legislative daerah. Penyerahan wewenag pemerintah oleh pemerintah kepada Daerah otonomi dalam kerangka NKRI. Pelimpahan wewenag dari pemerintah pusat kepada Gubenur sebagai wakil presiden dan / perangkat pusat Daerah. Penugasan dari pemerintah kepada daerah dan desa untuk Melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, Sarana, prasarana dan SDM dg kewajiban melaporkan Pelaksanaanya.

Page 33: Ppkn ix

6. Otonomi daerah.

7. Daerah otonom.

8. Wilayah adminitrasi.

9. Instansi vertical.

10. Pejabat yang berwenang.

11. kecamatan.

12. Kelurahan.

Kewengan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus Kepentingan masyarakat setempat menurut pelaksaan Sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan Peraturan perundang – undangan. Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas Daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus Kepentingan masyarakat setempat menurut prakasa Sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan NKRI. Wilayah kerja gubenur selalu wakil pemerintah. Perangkat departemen dan / atau lembaga pemerintah Non departemen di daerah. Pejabat pemerintah di tingkat pusat / pejabat pemerintah di Tingkat propensi yang berwenang memilih dan mengawasi Penyelengaraan pemda. Wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten Dan daerah kota. Wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten / Kota di bawah kecamatan.

Page 34: Ppkn ix

13. Desa. Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk Mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat Berdasarkan asal usul dan adapt istiadat setempat yang diakui dalam Sistim pemerintahan nasional dan brada di daerah kabupaten.

Desentralisasi. Transfer ( perpindahan ) kewenangan dan tanggung jawab Fungsi – fungsi publik.

Pemerintah pusat kepada pihak lain.

Daerah Bawahan. Organisasi pemerintah

Yang semi bebas.

Sektor swasta.

Page 35: Ppkn ix

4 macam Desentralisasi.

Desentralisasi politik. Bertujuan menyalurkan semangat demokrasi secara positif di Masyarakat.

Desentralisasi admitrasi. Dekonsentrasi. Memiliki 3 bentuk utama : delegasi. Devolosi. Bertujuan agar penyelenggaraan pemerintah dapat Berjalan secara efektif dan efesien.

Desentralisasi ekonomi / pasar. Bertujuan untuk lebih memberikan tanggung jawab yang ber Kaitan sektor publik ke sektor privat.

Desentralisasi fiskal. Bertujuan memberikan kesempatan kepada daerah untuk Menggali berbagai sumber dana.

Page 36: Ppkn ix

VISI OTONOMI DAERAH

1 Bidang politik : Proses untuk membuka lahirnya kepala pemda yang di pilih secara demokrasi.

penyelenggaraan pemerintahan yang reponsip terhadap kepentingan masy luas. Memelihara suatu mekanisme pengambilan keputusan yg taat kepada asas Pertanggung jawaban public.

2 Bidang ekonomi : Menjamin lancarnya pelaksanaan kebijakan ekonomi nasional di daerah. Mengembangkan kebijakan regional dan lokal untuk mengoptimalkan pendayagunaan Profesi ekonomi di daerahnya. Membangun berbagai infrastruktur yang menunjang perputaran ekonomi di daerahnya.3 Bidang sosial budaya : Menciptakan harmoni sosial Memelihara nilai lokal yang dipandang kondusif terhadap kemampuan masyarakat. Merespon dinamika kehidupan disekitarnya.

Page 37: Ppkn ix

KONSEP OTONOMI DAERAH MENGANDUNG MAKNA

1 Penyerahan sebanyak mungkin kewenangan pemerintahan dalam hubungan domestik kepada Daerah, kecuali bidang : Keuangan dan moneter. Politik luar negeri.

Peradilan. Pertahanan

Keagamaan2 Penguatan peran DPRD dalam pemilihan dan penetapan kepada daerah

3 pembangunan tradisi politik yang lebih sesuai dengan kultur ( budaya ) setempat 4 Peningkatan efektivitas fungsi – fungsi pelayanan eksekutif 5 Peningkatan efisiensi administrasi keuangan daerah 6 Perwujutan desentralisasi fiskal. 7 Pembinaan dan pemberdayaan lembaga dan nilai lokal yang bersifat kondosif.

Page 38: Ppkn ix

Tujuan pemberian

Otonomi daerah

Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang Semakin baik

Pengembangan kehidupan demokrasi.

Keadilan

Pemerataan

Pemeliharaan hubungan yang serasi antar pusat dan daerah.

Menumbuhkan prakarsa dan kreatipitas, peran serta masyarakat Mengembangkan peran dan fungsi DPRD.

Page 39: Ppkn ix

3. Asas – asas dan prinsip pemerintahan daerah.

Asas pemerintahan Daerah.

Pasal 18 ayat 2 UUD 1945

Pemerintah daerah Propinsi, daerah Kabupaten, dan kota Mengatur dan meng Gurus sendiri urusan Pemerintahan mem Uat asas otonomi Dan tugas pemban Tuan.

Asas otonomi : pelaksanaan urusan pemerintahan oleh daerah dapat Di selengarakan secara langsung oleh pemerintahan daerah itu Sendiri.

Asas tugas pembantuan : Pelaksanaan melalui penugasan oleh pemerintah Provinsi ke pemerintah kabupaten / kota dan desa atau penugasan dari pemerintah kabupaten / kota ke desa.

Page 40: Ppkn ix

Pasal 16 ayat 6 UUD 1945. Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan – peraturan lain Untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

Prinsip penyelengaraan pemerintahan daerah : Mengunakan asas : Desentralisasi Dekonsentrasi Tugas pembantuan menyelengarakan asas desentralisai secara utuh dan bulat yang di laksana Kan di daerah kabupaten / kota. Asas pembantuan dilaksanakan di : Daerah propinsi Daerah kabupaten Daerah kota Daerah desa

Page 41: Ppkn ix

4. Kewenangan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah.

DASAR

Pasal 18 A ayat 1 UUD 1945 Pasal 18 A ayat 2 UUD 1945

Antar susunan pemerintahan memiliki hubungan yang bersifat hirarkis Pengaturan hubungan pemerintahan tersebut memperhatikan ke khususan dan Keragaman Daerah. Antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki hubungan keuangan, Pelayanan umum, dan pemanfaatan sumber daya.

Page 42: Ppkn ix

5. BENTUK DAN SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH

DAERAH

DPRD ( Legislatif ) Pemerintahan daerah ( Eksekutif )

merupakan wahana Untuk Melaksanakan Demokrasi berdasar Pancasila berkedudukan sejajar Dan menjadi mitra dari Pemerintahan darah ( pasal 40 UU RI No. 32 th 2004 )

Kepala daerah Perangkat daerah lainya

Fungsi DPRD ( pasal 41 UU RI No. 32 Tahun 2004 )

Fungsi legislasi. pembentuk PERDA

Fungsi anggaran. kewenangan dalam hal anggaran Daerah ( APBD )

Fungsi pengawasan. mengontrol pelaksanaan perda Dan peraturan yang lain.

Page 43: Ppkn ix

Cara pemilihan anggota DPRD.

1Dasr pasal 18 ayat 3 UUD 1945.2Anggotanya di pilih melalui PEMILU.3Wakil pelaksanaan bersamaan dg pemilu untuk anggota DPR dan DPD

Tugas dan wewenang DPRD ( pasal 42 UU RI No. 32 tahun 2004 )amembentuk perda yang di bahas bersama kepala daerah.

bMembahas dan menyetujui RAPERDA – APBD bersama dg kepala daerahcPelaksanaan pengawasan terhadap :

Perda dan aturan lain Peraturan kepala daerah APBD Kebijakan pemdadMengusulkan pengangkatan dan pemberhentian : DPRD provinsi Gubenur dan wakil gubenur kepada presiden melalui Menteri dalam negeri

DPRD kabupaten Bupati / wali kota dan wakilnya kepada menteri dalam / kota negeri melalui gubenur.

Page 44: Ppkn ix

e. Memiliki wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah. f. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemda terhadap rencana perjanjian internasional di daerah. g. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasiaonal oleh pemda. h. Menerima keterangan laporan pertanggung jawaban kepada daerah dalam penyelengaraan pemda. i. Membentuk PANWAS PILKADA. j. Melaksanakan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan PILKADA k. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama antar daerah dan dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah .

HAK DPRD

Pasal 43 UU No. 32 tahun 2004

Page 45: Ppkn ix

HAK Interpelasi Hak badan legis latif untuk Meminta keterangan atau Pertangung jawaban Mengenai suatu masalah Tertentu kpd pemerintah

HAK Angkat Hak badan legeslatif untk Mengadakan penyelidi Kan tentang ketidak Beresan kekuasaan ter Tinggi.

Menyatakan pendapat

Hak anggota DPRD Pasal 44 UU No. 32 th 2004

Mengajukan Raperda. Mengajukan pertanyaan Menyampaikan usul dan pendapat Memilih dan di pilih Membela diri Imunitas ( kekebalan ) Protokoler, keuangan dan admistratif Tugas dan wewenag kepala daerah :

Page 46: Ppkn ix

1 Memimpin penyelenggaraan pemda berdasarkan kebijakan yang di tetapkan bersama BPRD.2 Mengajukan RAPERDA.

3 Menetapkan perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD. 4 Menyusun dan mengajukan RAPERDA tentang APBD kepada DPRD. 5 Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah. 6 Mewakili daerahnya didalam dan di luar pengadilan, dapat menunjuk kuasa hukum untuk Mewakilinya

7 Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang – undangan

Kepala daerah

Kepala Eksekutif

PROVINSI

Bupati dan wakilnya

Gubernur dan wakilnya

KABUPATEN

KOTA Wali kota dan wakilnya

Page 47: Ppkn ix

KEUANGAN DAERAH.

Sumber keuangan daerah

PAD ( pendapatan asli daerah ) Hasil pajak daerah Hasil retribusi daerah Hasil perusahaan daerah Hasil pengolahan daerah Pendapatan daerah yang lain yang sah Dana perimbangan. Penerimaan pajak bumidan banggunan Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan Penerimaan dari SDA DAU ( dana alokasi umum ) DAK ( dana alokasi khusus ) Pinjaman daerah. Penerimaan lain yang sah.

Dana perimbangan PBB 10% pemerintah pusat 90% pemerintah daerah Bea perolehan hak atas tanah Dan bangunan : 20% pemerintah pusat 80% pemerintah daerah Sektor kehutanaan, pertanggu Ngan umum dari perikanan : 20% pemerintah pusat 80% pemerintah daerah Pertambangan minyak : 85% pemerintah pusat 15% pemerintah daerah GAS alam 70% pemr pusat 30% pemr daerah.

Page 48: Ppkn ix

B Partisipasi masyarakat dalam perumasan kebijakan publik.

Definisi kebijakan publik. 1 DYE Apapun yang pemerintah pilih untuk melakukan atau tidak melakukan.

2 EDWAR III Apa yang pemerintah katakan dan di lakukan atau tidak dilakukan kebijakan Merupakan serangkaian tujuan dan sasaran dari program – progam pemerinth3 KARTA SASMITA Kebijakan public merupakan upaya untuk memahami dan mengartikan:

1 Apa yang dilakukan dan apa yang tidak dilakukan pemerintah 2 Apa yang menyebabkannya 3 Apa pengaruhnya

4 ANDERSON Serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang di ikuti dan diLaksanakan oleh pelaku atau kelompok guna

memecahkan masalah tertentu

Tujuan penerapan Publik.

Apa yang telah di gariskan bukan hanya bersifat Apstrak belaka.

Harus direalisasikan dalam kehidupan ber Masyarakat berbangsa dan bernegara.

Page 49: Ppkn ix

Tujuan penerapan Manusia Kebijakan publik Dana Sarana dan prasarana..

Sosialisasi kebijakan public Dapat di lakukan denngan

Media masa dan Elektronik

Secara manual ( spanduk, selebaran )

Pengumpulan masa dalam suatu tempat

Partisipasi dalam perumusan kebijakan public.

Melalui praktek belajar kewarganegaraan Berbaris foto folio.

Page 50: Ppkn ix

aperumusan masalah f. pelaksanaan SWO CASE ( penyajian data

bmenentukan sumber informasi dan permasalahan ) apa yang disiapkan :cmencari informasiddiskusi hasil lapangan epembentukan kelompok porto poliofpelaksanaan SWO CASE ( penyajian data dan permasalahan ) apa yang di siapkan :

1panel atau papan / kertas karton

2 tempat atau ruangan 3 juri4 moderator5 seting tempat sajian