ppid.bantulkab.go.id · &$7$7$1 $7$6 /$325$1 .(8$1*$1 8QWXN WDKXQ WDKXQ \DQJ EHUDNKLU SDGD WDQJJDO...

$: ppid.bantulkab.go.id · &$7$7$1 $7$6 /$325$1 .(8$1*$1 8QWXN WDKXQ WDKXQ \DQJ EHUDNKLU SDGD WDQJJDO 'HVHPEHU GDQ 3(0(5,17$+ '$(5$+ .$%83$7(1 %$178/ /DSRUDQ .HXDQJDQ 'DHUDK 7DKXQ $QJJDUDQ$
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANTUL

14 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2019

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANTUL

TAHUN ANGGARAN 2019

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Keuangan merupakan media Pertanggungjawaban Keuangan Daerah pada Tahun Anggaran berkenaan atas pelaksanaan perencanaan dan program kegiatan yang dituangkan dalam APBD. Selain ituLaporan Keuangan merupakan tahap akhir siklus anggaran untuk satu tahun anggaran yang memuat data realisasi pelaksanaan APBD.

Dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2019, Pemerintah Kabupaten Bantul menyusun Laporan Keuangan Daerah yang meliputi:

1. Laporan Realisasi Anggaran;

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;

3. Laporan Operasional;

4. Neraca;

5. Laporan Perubahan Ekuitas;

6. Laporan Arus Kas;

7. Catatan atas Laporan Keuangan.

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang relevan kepada stakeholder, mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan selama satu periode pelaporan. Penyusunan Laporan Keuangan ini juga merupakan wujud pelaksanaan kewajiban dalam melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada satu periode pelaporan dalam rangka:

a. Akuntabilitas pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan, dalam mencapai pelaksanaan tujuan yang telah ditetapkan secara periodik;

b. Membantu para pengguna Laporan Keuangan, untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Bantul selama satu periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat;

c. Transparansi dalam memberikan informasi keuangan kepada seluruh masyarakat, berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan;



d. Membantu para pengguna Laporan Keuangan dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah selama periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan, dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

Adapun tujuan penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Bantul Tahun 2019, sesuai Standar Akuntansi Pemerintah adalah:

a. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran;

b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;

c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;

d. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;

e. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;

f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul diselenggarakan berdasarkan peraturan perudang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, yaitu:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

d. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri No 59 Tahun 2007 dan Permendagri No 21 tahun 2011;

h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan standart akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada Pemerintah Daerah.



1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Bab. I Pendahuluan; 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan; 1.2. Landasan Hukum penyusunan laporan keuangan; 1.3. Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.

Bab. II Ekonomi makro, kebijakan keuangan, dan pencapaian target kinerja APBD; 2.1. Ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan APBD; 2.2. Kebijakan Keuangan yang diterapkan Pemerintah Kabupaten

Bantul; 2.3.Penjelasan mengenai pencapaian target kinerja APBD.

Bab. III. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan; 3.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan kinerja

APBD menurut urusan pemda, berupa gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan;

3.2. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

Bab. IV. Kebijakan Akuntansi; 4.1. Entitas Pelaporan; 4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan; 4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan

keuangan; 4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan

yang ada dalam standar akuntansi pemerintah; Bab. V. Penjelasan Pos-pos laporan keuangan;

5.1. Laporan Realisasi Anggaran; 5.1.1. Pendapatan-LRA; 5.1.2. Belanja; 5.1.3. Transfer; 5.1.4. Pembiayaan; 5.1.5. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran. 5.2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih; 5.3. Neraca; 5.3.1. Aset; 5.3.2. Kewajiban; 5.3.3. Ekuitas; 5.4. Laporan Operasional; 5.4.1. Pendapatan – LO; 5.4.2. Beban. 5.5. Laporan Perubahan Ekuitas; 5.6. Laporan Arus Kas;

Bab. VI. Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan; Bab. VII. Penutup.



BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1 Ekonomi Makro

Realisasi makro ekonomi tahun 2019 adalah sebagai berikut:

a. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,53%;

b. Laju inflasi sebesar 2,71%;

c. Prediksi PDRB tahun 2019sebesar Rp26,35 milyar atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan Rp19,15 milyar;

d. Indeks Pengembangan Manusia (IPM);

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bantul tahun 2019 sebesar 80,01 lebih tinggidari DIY (79,99.).

e. Angka Putus Sekolah;

Tahun 2019 Angka putus sekolah untuk jenjang SD/MI sebesar 0,04% dan jenjang SMP/MTs tahun 2019 sebesar 0,01%.

2.2 Kebijakan Keuangan.

Kebijakan keuangan yang ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul untuk tahun 2018 tidak terlepas dari kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang dilakukan dengan menekankan prinsip money follow function sebagai konsekuensi hubungan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, yang bertumpu pada hal-hal sebagai berikut:

a. Pengelolaan keuangan Kabupaten Bantul mengacu pada azas umum pengelolaan keuangan yang tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung-jawab dengan memperhatikan azas keadilan dan kepatutan;

b. APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dan jumlah yang dianggarkan dalam APBD merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis Belanja;

c. Semua transaksi keuangan daerah baik penerimaan daerah maupun pengeluaran daerah dilaksanakan melalui kas daerah. Penyusunan APBD ditekankan pada penerapan anggaran terpadu (unified budget, yaitu penyusunan rencana keuangan tahunan dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan pemerintahan. Dalam penyusunan APBD terkandung prinsip partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas anggaran, disipiln anggaran, keadilan anggaran, effisiensi dan efektifitas anggaran serta saat azas;

d. Semua pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan dianggarkan secara bruto dalam APBD, kecuali ditentukan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Pendapatan daerah meliputi pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah;

f. Sumber PAD terdiri atas pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pad yang sah;



g. Sumber pendapatan transfer terdiri atas transfer pemerintah pusat-dana perimbangan yang meliputibagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, transfer pemerintah pusat-lainnya berupa dana penyesuaian dan transfer pemerintah daerah lainnya antara lain bagi hasil pajak;

h. Lain – lain pendapatan daerah yang sah terdiri atas pendapatan hibah, dana darurat dan pendapatan lainnya;

i. Belanja daerah terdiri atas belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga dan belanja transfer;

j. Belanja operasi terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bunga, belanja hibah dan belanja bantuan sosial;

k. Belanja modal terdiri belanja modal tanah, belanja modal peralatan dan mesin, belanja modal gedung dan bangunan, belanja modal jalan, irigasi dan jaringan serta belanja modal aset tetap lainnya;

l. Penggunaan anggaran belanja tidak terduga, ditetapkan dengan Keputusan Bupati dan diberitahukan kepada DPRD paling lambat satu bulan terhitung sejak Keputusan Bupati ditetapkan;

m. Belanja hibah, belanja bantuan sosial dan bantuan keuangan dianggarkan untuk pengeluaran dengan kriteria sebagai berikut:

1) Tidak menerima secara langsung imbal barang dan jasa, seperti lazimnya yang terjadi dalam transaksi pembelian dan penjualan;

2) Tidak mengharapkan akan diterima kembali dimasa yang akan datang seperti lazimnya piutang;

3) Tidak mengharapkan adanya hasil, seperti lazimnya suatu penyertaan modal atau investasi.

n. Belanja tidak terduga, belanja hibah, belanja bantuan sosial dan bantuan keuangan dikelola di BKAD selaku PPKD Kab Bantul dengan memperhatikan peraturan yang ada;

o. Surplus anggaran, dimanfaatkan antara lain untuk pembayaran pokok utang, penyertaan modal (investasi), dan/atau sisa perhitungan anggaran tahun bersangkutan yang dianggarkan pada kelompok pembiayaan, jenis pengeluaran daerah;

p. Defisit anggaran dibiayai antara lain dari sisa anggaran tahun yang lalu, pinjaman daerah, penjualan obligasi daerah, hasil penjualan barang milik daerah yang dipisahkan, transfer dari dana cadangan yang dianggarkan pada kelompok pembiayaan jenis penerimaan daerah.

2.3 Pencapaian Target Kinerja APBD

Arah dan kebijakan pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2018 yang dijabarkan dalam rencana pembangunan seoptimal mungkin memperhatikan permasalahan daerah yang mendesak dan harus segera diatasi terutama risiko bencana pada setiap aspek, aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, prediksi perkembangan penyelenggaraan otonomi daerah, dan kemampuan pendanaan daerah Berdasarkan kajian terhadap kondisi terkini di wilayah Kabupaten Bantul, permasalahan mendesak yang teridentifikasi adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bantul terutama masyarakat miskin melalui pengembangan ekonomi lokal.



Capaian kinerja berdasarkan sasaran pembangunan yang ditetapkan untuk Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

a. Penurunan kemiskinan dan peningkatan kesempatan kerja;

Capaian indikator yang mencerminkan sasaran ini terlihat antara lain pada:

1) Pertumbuhan ekonomi terealisir 5,53% pada tahun 2019;

2) PDRB sesuai harga konstan mencapai Rp19,15 milyarpada tahun 2019;

b. Infrastruktur yang semakin baik;

Capaian indikator yang mencerminkan capaian sasaran ini terlihat antara lain:

1) Saluran irigasi semakin baik kondisi fisiknya;

2) Peningkatan kondisi dan mutu jalan yang semakin baik;

3) Semakin banyak kondisi jalan kabupaten yang baik;

4) Kondisi sarana dan prasaran kesehatan yang semakin baik;

5) Kondisi pasar yang semakin membaik.

c. Lingkungan hidup dan sumberdaya alam terkelola dengan baik;

d. Penataan ruang kawasan perumahan dan permukiman yang semakin baik;

e. Kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh meningkat;

Capaian Indikator yang mencerminkan sasaran ini antara lain nampak pada capaian indikator sebagai berikut:

1) Usia harapan hidup tercapai 73,77 tahun;

2) Semakin banyaknya penduduk yang memiliki jaminan kesehatan;

3) Angka kematian bayi tercapai sebesar8,4/1000 KH lebih rendah dari target 8,2/1000 KH;

4) Gizi buruk, realisasi tahun 2019 sebesar0,41% target 0,99%;

5) Puskesmas yang sudah melaksanakan BLUD 100.% Puskesmas dari target 27 Puskesmas;

6) Meningkatnya Desa Siaga kategori baik (Purnama dan Mandiri);

7) Menurunnya angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan.

f. Kesetaraan gender yang semakin baik, semakin meningkatnya pemahaman PUG, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak disemua lapisan masyarakat;

g. Meningkatnya ketahanan pangan daerah;

1) Meningkatnya ketersediaan energy;

2) Meningkatnya ketersediaan protein;

3) Meningkatnya pola pangan harapan;

4) Meningkatnya ketersediaan ikan untuk konsumsi;

h. Pengembangan dunia usaha dan koperasi;

i. Pengembangan pariwisata;

1) Tercapainya target pendapatan disektor Pariwisata;

2) Meningkatnya investor dibidang pariwisata;



BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Pencapaian target kinerja keuangan (APBD) tahun anggaran 2019 dapat diuraikan sebagai berikut: 3.1 Pendapatan

Secara garis besar komposisi anggaran pendapatan dalam APBD Kabupaten Bantul Tahun 2019 adalah Rp2.258.180.662.975,05, Pendapatan Asli Daerah Rp467.159.577.195,41, Pendapatan Transfer Rp1.712.821.785.008,64, dan untuk Lain- Lain Pendapatan yang Sah sebesar Rp78.199.300.771,00. Dibanding dengan anggaran yang ditetapkan, realisasi pendapatan mencapai Rp2.269.429.557.448,63, dengan komposisi realisasi Pendapatan Asli Daerah mencapaiRp505.929.472.001,63,Pendapatan Transfer Rp1.686.328.525.294,00, dan untuk Lain- Lain Pendapatan yang Sah sebesar Rp77.171,560.153,00 dengan rasio sebagai berikut.

a. Rasio realisasi pendapatan

NO Komponen Pendapatan Realisasi %

a. Pendapatan Asli Daerah 505.929.472.001,63 22,29

2 Pendapatan Transfer 1.686.328.525.294,00 74,31

3 Lain-lain Pendapatan Yang sah 77.281.170.982,00 3,41

Jumlah 2.269.539.168.277,63 100,00

b. Rasio komponen pendapatan asli daerah terhadap pendapatan asli daerah


1 Pajak Daerah 213.628.741.844,18 42,23

2 Retribusi Daerah 48.278.231.843,00 9,54

3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 21.945.038.058,10 4,34

4 Lain-lain PAD 222.077.460.256,35 43,89

Jumlah 505.929.472.001,63 100,00

c. Rasio komponen pendapatan transfer terhadap total pendapatan transfer


1 Dana Bagi Hasil Pajak 19.354.934.749,00 1,15

2 Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak (SDA)

592.066.800,00 0,04

3 Dana Alokasi Umum 1.015.302.849.000,00 60,21

4 Dana Alokasi khusus Fisik 91.840.596.690,00 5,45

5 Dana Alokasi khusus non Fisik 224.066.653.592,00 13,29

6 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 165.849.585.000,00 9,83

7 Pendapatan Bagi Hasil Pajak Propinsi 164.965.839.463,00 9,78

8 Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Provinsi Lainnya – LRA

4.356.000.000,00 0,26

Jumlah 1.686.328.525.294,00 100,00



d. Rasio komponen lain-lain pendapatan yang sah atas lain-lain pendapatan

yang sah


1 Pendapatan Hibah 77.281.170.982,00 100,00

2 Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00

3 Pendapatan Lainnya 0,00 0,00

Jumlah 77.281.170.982,00 100,00

e. Rasio kemandirian daerah

Pendapatan Asli Daerah X 100%

(Dana Transfer + Pinjaman Daerah)

= 505.929.471.001,63 X 100% = 20,77%

1.693.328.525.294,00

Pendapatan Asli Daerah X 100%

Total Belanja dan transfer

= 505.929.471.001,63 X 100% = 22,15%

2.284.063.006.482,63

3.2 Belanja dan Transfer

Secara garis besar komposisi anggaran belanja dan transfer dalam APBD Kabupaten Bantul tahun 2019 adalah Rp2.504.062.661.991,45,Belanja Operasi Rp1.766.131.605.016,54,Belanja ModalRp442.145.713.703,00,Belanja Tidak Terduga Rp16,679.917.020,51,dan Belanja Transfer ke Kabupaten/Kota/Desa sebesarRp279.105.426.251,40. Dibanding dengan anggaran yang telah ditetapkan, realisasi Belanja dan Transfer mencapai Rp2.284.063.006.482,63,dengan komposisi realisasi Belanja Operasi mencapai Rp1.672.492.538.937,88,Belanja Modal mencapai Rp336.796.564.780,75,Belanja Tidak Terduga mencapaiRp1.312.416.750,00,dan Belanja Transfer ke Kabupaten/Kota/Desa sebesar Rp273.461.486.014,00.

a. Rasio belanja dan transfer terhadap total belanja dan transfer

NO Komponen Belanja dan transfer Realisasi %

1 Belanja operasi 1.672.492.538.937,88 73,22

2 Belanja modal 336.796.564.780,75 14,75

3 Belanja tak terduga 1.312.416.750,00 0,06

4 Transfer ke kab/kota/desa 273.461.486.014,00 11,97

Jumlah 2.284.063.006.482,63 100,00

b. Rasio komponen belanja operasi terhadap total belanja

NO Komponen Belanja operasi Realisasi %

1 Belanja Pegawai 952.516.905.031,00 58,85

2 Belanja Barang dan Jasa 632.450.797.650,99 37,34



3 Belanja Bunga 39.333.333,00

4 Belanja Subsidi

5 Belanja Hibah 80.565.482.922,89 3,31

6 Belanja Bantuan Sosial 6.920.020.000,00 0,50

1.672.492.538.938,88 100,00

c. Rasio belanja bantuan sosial terhadap total belanja dan transfer

d. Rasio belanja tidak terduga terhadap total belanja dan transfer

e. Rasio belanja hibah terhadap total belanja dan transfer

f. Rasio belanja transfer terhadap total belanja dan transfer

g. Rasio belanja pegawai terhadap total belanja dan transfer

h. Rasio belanja barang dan jasa terhadap total belanja dan transfer

3.3 Pembiayaan.

Realisasi penerimaan pembiayaan daerah dalam tahun anggaran 2019 adalah sebesar Rp296.985.005.918,40,berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2018 sebesar Rp279.158.249.016,40,Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp2.973.750.000,00, Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri sebesarRp7.000.000.000,00, dan Penerimaan kembali Investasi Non Permanen Lainnya sebesarRp7.853.006.902,00. Realisasi pengeluaran pembiayaan tahun 2019 adalah sebesar Rp48.891.500.000,00 untuk penyertaan modal Rp34.300.000.000,00, pembayaran hutang pokok Rp7.000.000.000,00 dan untuk pemberian pinjaman Rp7.591.500.000,00. a. Rasio SILPA terhadap total penerimaan pembiayaan

233.569.667.714,40

X 100% = 78,65 % 296.985.005.918,40

6.920.020.000,00

2.284.063.006.482,63 = X 100% = 0,30 %

1.312.416.750,00

2.284.063.006.482,63 = X 100% = 0,06 %

80.565.020.000,00

2.284.063.006.482,63 = X 100% = 3,53 %

73.461.486.014,00

2.284.063.006.482,63 = X 100% = 3,22 %

952.516.905.031,00

2.284.063.006.482,63 = X 100% = 41,70 %

632.450.797.649,99

2.284.063.006.482,63 = X 100% = 27,69 %



b. Rasio Penerimaan kembali investasi non permanen lainnya terhadap Total Penerimaan Pembiayaan

c. Rasio Pengeluaran Pembiayaan untuk Pemberian Pinjaman Daerah terhadap Total Pengeluaran Pembiayaan :

7.591.500.000,00 X 100% = 15,53 % 48.891.500.000,00

7.853.006.902,00 X 100% = 2,64 %

296.985.005.918,40



BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2017 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul.

4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah.

a. Entitas akuntansi adalah Organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai pengguna anggaran/barang, oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan, sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya, kepada entitas pelaporan. Pada Pemeritah Kabupaten Bantul terdapat 60 OPD yang merupakan entitas akuntansi;

b. Entitas pelaporan Pemerintah Kabupaten adalah Bupati. Dalam pelaksanaannya Bupati sebagai entitas pelaporan melimpahkan wewenangnya kepada Kepala Organisasi perangkat daerah (OPD)sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). Pejabat ini adalah Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan daerah dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD). Produk dari entitas pelaporan adalah Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Neraca, dan CaLK.

4.2 Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

a. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul adalah basis akrual, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam hal peraturan perundangan mewajibkan disajikannya laporan keuangan dengan basis kas, maka entitas wajib menyajikan laporan demikian;

b. Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan; serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.

4.3 Basis Pengungkapan dan Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Pos-pos dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019 disajikan menggunakan mata uang rupiah. Apabila terdapat Pendapatan, Belanja, Pembiayaan, Aset, Kewajiban dan Ekuitas dalam mata uang asing dikonversikan ke rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pertanggal Neraca.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan adalah sebagai berikut:

4.3.1 Pos–pos Laporan Realisasi Anggaran

a. Pendapatan- LRA



1 ) Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan oleh rekening kas daerah atau oleh entitas pemerintah daerah lainnya yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

2 ) Pendapatan LRA diakui pada saat: a) Diterima oleh rekening kas umum daerah atau oleh entitas

pelaporan; b) Diterima oleh bendahara penerimaan di OPD; c) Bagi OPD yang menerapkan pengelolaan keuangan BLUD,

maka pendapatan diakui pada saat OPD tersebut melaporkan pendapatan dan penggunaanya kepada PPKD.Pada saat yang sama PPKD membebani anggaran belanja OPD tersebut sebesar penggunaan pendapatannya;

d) Penerimaan pendapatan dalam bentuk barang dan jasa diakui pada saat serah terima barang dan jasa dilakukan (berita acara serah terima barang dan jasa) sebesar nilai yang tercantum dalam berita acara serah terima. Apabila dalam Berita Acara serah terima tidak dicantumkan nilai barang dan jasa tersebut, maka dapat dilakukan penaksiran atas nilai barang dan jasa yang bersangkutan sesuai ketentuan yang berlaku.

3 ) Pengukuran Pendapatan-LRA : a) Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas

brutto, yaitu dengan membukukan penerimaan brutto, dan tidak mencatat jumlah nettonya, setelah dikompensasikan dengan pengeluaran;

b) Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum;

c) Pengembalian yang sifatnya sistemik (normal) dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan-LRA;

d) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan-LRA dibukukan sebagai pengurang pendapatan-LRA pada periode yang sama;

e) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA setelah diaudit BPK dibukukan dengan menggunakan rekening belanja tak terduga;

4 ) Pengungkapan Pendapatan-LRA a) Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan

yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer dan,lain-lain pendapatan yang sah;

b) klasifikasi pendapatan menurut jenis pendapatan disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.



b. Belanja 1) Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah

yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

2) Pengakuan Belanja

a) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas umum daerah;

b) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh pengguna anggaran;

c) Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum;

d) Suatu pengeluaran belanja akan diperlakukan sebagai belanja modal jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:

(1) Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas) bulan;

(2) Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan, serta tidak dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada pihak lain. Jika perolehan barang direncanakan untuk diserahkan kepada pihak ketiga maka penganggarannya melalui belanja barang dan jasa;

(3) Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk pembelian barang tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah ditetapkan;

(4) Nilai aset tetap dalam belanja modal yang disebut biaya perolehan aset tetap yaitu sebesar harga beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan;

(5) Biaya perolehan yang dapat dianggarkan melalui rekening belanja modal OPD, meliputi biaya konstruksi, honor Pejabat Pembuat Komitmen, honor pejabat dan/atau panitia pengadaan, honor panitia penerima barang, alat tulis kantor, penggandaan, biaya makan minum rapat, biaya perjalanan dinas dalam rangka pengadaan, biaya perencanaan dan pengawasan;

(6) Biaya perolehan dalam pengadaan barang yang dilakukan oleh ULP tidak menambah nilai aset, sehingga tidak dianggarkan pada belanja modal.

e) Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai belanja modal (dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:

(1) Manfaat ekonomi atas barang/aset tetap yang dipelihara :

(a) Bertambah ekonomis/efisien; dan/atau;

(b) Bertambah umur ekonomis; dan/atau;

(c) Bertambah volumen; dan/atau;



(d) Bertambah kapasitas produksi.

(2) Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan barang/aset tetap tersebut material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah ditetapkan.

(3) Pemberian hibah dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang atau jasa dicatat dan diakui sebesar nilai belanja hibah yang dkeluarkan;

(4) Pemberian bantuan sosial dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang atau jasa dicatat dan diakui sebesar nilai belanja bantuan sosial yang dkeluarkan;

(5) Belanja bagi hasil dicatat dan diakui sebesar nilai yang dikeluarkan. Apabila pada akhir tahun belum direalisasi, maka akan menjadi utang sebesar nilai yang harus dibayar;

(6) Bantuan keuangan dalam bentuk uang, barang dan jasa dicatat dan diakui sebagai belanja bantuan keuangan sebesar nilai yang dikeluarkan. Belanja tidak terduga dalam bentuk uang, barang dan jasa dicatat dan diakui sebagai belanja tidak terduga sebesar nilai yang dikeluarkan;

(7) Kriteria untuk belanja tidak terduga ialah belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang, seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan atau hal yang sangat mendesak dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah, termasuk pengembalian atas kelebihan Penerimaan Daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

3) Pengukuran Belanja Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran yang sah.

4) Pengungkapan Belanja

a) Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi antara lain meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial.;

b) Belanja modal didefinisikan sebagai pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwujud dan/ atau aset tidak berwujud yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi;

c) Belanja tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan terjadi berulang seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya;



d) Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran. Klasifikasi belanja menurut organisasi disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran atau di Catatan atas Laporan Keuangan. Klasifikasi belanja menurut fungsi disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan;

e) Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran. Karena adanya perbedaan klasifikasi menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dengan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, maka entitas akuntansi/pelaporan harus membuat konversi untuk klasifikasi belanja yang akan dilaporkan dalam laporan lembar muka Laporan Realisasi Anggaran;

f) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan dalam pendapatan-LRA dalam pos pendapatan lain-lain;

g) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja, yang terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas atau tidak, dibukukan sebagai pembetulan pada akun yang bersangkutan pada periode yang sama;

h) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang menambah saldo kas dan tidak mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dibukukan sebagai penambah saldo kas dan pendapatan lain-lain pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut;

i) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang mengurangi saldo kas dan tidak mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dibukukan sebagai pengurang saldo kas dan ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut;

j) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja (mengakibatkan penerimaan kembali belanja), yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang mempengaruhi saldo kas, serta mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dibukukan sebagai pembetulan pada akun pendapatan lain-lain, akun aset, serta akun ekuitas dana yang terkait pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut.



c. Transfer 1) Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu

entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil;

2) Transfer diakui pada saat terjadinya penerimaan/pengeluaran dari rekening kas umum daerah.

3) Transfer diukur berdasarkan azas brutto dan diukur berdasarkan nilai nominal yang diterima/dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen yang sah;

4) Transfer disajikan berdasarkan jenis transfer masuk dan jenis transfer keluar dalam Laporan Realisasi Anggaran dan rincian lebih lanjut jenis belanja disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

d. Akuntansi Surplus/Defisit-LRA

1) Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan;

2) Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan;

3) Surplus/defisit dicatat sebesar selisih lebih/kurang antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan.

e. Pembiayaan

1) Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan;

2) Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan;

3) Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan;

4) Pembiayaan bersih/netto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu;

5) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah;

6) Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah;

7) Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto,dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran);



8) Pembiayaan netto dicatat sebesar selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan;

9) Pembiayaan disajikan berdasarkan jenis pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran dan rincian lebih lanjut jenis pembiayaan disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

f. Akuntansi Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran 1) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran adalah selisih

lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan;

2) Selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos SILPA/SIKPA;

3) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.

4.3.2 Pos-Pos Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut:

a. Saldo Anggaran Lebih awal;

b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;

c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;

d. Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya;

e. Lain-lain; dan

f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.

4.3.3 Pos-Pos Laporan Operasional

4.3.3.1 Pendapatan – LO

a. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali;

b. Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan pada saat pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi;

c. Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan;

d. Pendapatan-LO yang diperoleh sebagai imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan, diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih imbalan;



e. Pendapatan – LO pada level PPKD yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah diakui pada saat terbitnya surat ketetapan atas pendapatan terkait;

f. Pendapatan – LO pada level PPKD yang berasal dari pendapatan transfer diakui pada saat jumlah dana transfer masuk ke kas daerah;

g. Pendapatan – LO pada level PPKD yang berasal dari lain-lain pendapatan yang sah dan pendapatan non operasional diakui pada saat naskah perjanjiannya telah ditandatangani;

h. Pendapatan – LO pada level PPKD yang berasal dari pendapatan non operasional diakui pada saat dokumen sumber berupa berita acara telah diterima;

i. Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari pendapatan asli daerah diakui pada saat terbitnya surat ketetapan atas pendapatan terkait;

j. Pengukuran Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran);

k. Pendapatan-LO disajikan berdasarkan jenis pendapatan-LO dalam Laporan Opersional dan rincian lebih lanjut jenis pembiayaan disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

4.3.3.2 Beban

a. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa termasuk potensi pendapatan yang hilang, atau biaya yang timbul akibat transaksi tersebut dalam periode pelaporan yang berdampak pada penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran, konsumsi aset atau timbulnya kewajiban;

b. Beban diakui pada saat:

1) Timbulnya kewajiban. Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah. Contohnya tagihan rekening telepon dan rekening listrik yang belum dibayar pemerintah;

2) Terjadinya konsumsi aset. Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/ atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah;

3) Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/ berlalunya waktu. Contoh penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa adalah penyusutan atau amortisasi;

c. Beban bunga diakui saat bunga tersebut jatuh tempo untuk dibayarkan. Untuk keperluan pelaporan keuangan, nilai beban bunga diakui sampai dengan tanggal pelaporan walaupun saat jatuh tempo melewati tanggal pelaporan;

d. Beban subsidi diakui pada saat kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan subsidi telah timbul;



e. Pengakuan beban hibah sesuai NPHD dilakukan bersamaan dengan penyaluran belanja hibah, mengingat kepastian beban tersebut belum dapat ditentukan berdasarkan NPHD karena harus dilakukan verifikasi atas persyaratan penyaluran hibah;

f. Pengakuan beban bantuan sosial dilakukan bersamaan dengan penyaluran belanja bantuan sosial, mengingat kepastian beban tersebut belum dapat ditentukan sebelum dilakukan verifikasi atas persyaratan penyaluran bantuan sosial;

g. Beban penyisihan piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang terkait ketertagihan piutang. Beban penyisihan piutang diakui saat akhir tahun;

h. Beban Transfer merupakan beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk mengeluarkan uang dari pemerintah daerah kepada entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. Beban transfer diakui saat diterbitkan SP2D atau pada saat timbulnya kewajiban pemerintah daerah (jika terdapat dokumen yang memadai). Dalam hal pada akhir tahun anggaran terdapat pendapatan yang harus dibagihasilkan tetapi belum disalurkan dan sudah diketahui daerah yang berhak menerima, maka nilai tersebut dapat diakui sebagai beban;

i. Beban pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil, dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah daerah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal;

j. Beban barang merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban akibat transaksi pengadaan barang dan jasa yang habis pakai, perjalanan dinas, pemeliharaan termasuk pembayaran honorarium kegiatan kepada non pegawai dan pemberian hadiah atas kegiatan tertentu terkait dengan suatu prestasi. Beban barang diakui ketika bukti penerimaan barang atau Berita Acara Serah Terima ditandatangani. Dalam hal pada akhir tahun masih terdapat barang persediaan yang belum terpakai, maka dicatat sebagai pengurang beban;

k. Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum;

l. Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas;



4.3.4 Pos–pos Neraca

4.3.4.1 Aset

4.3.4.1.1 Aset Lancar

4.3.4.1.1.1 Kas dan Setara Kas

a. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Kas memiliki sifat sangat likuid dan bebas dari perubahan nilai. Kas juga meliputi seluruh uang yang harus dipertanggungjawabkan dan wajib dilaporkan dalam neraca dan Laporan Arus Kas. Kas tersebut meliputi kas di kas daerah, kas di bendahara penerimaan, kas di bendahara pengeluaran dan kas di BLUD;

b. Setara kas sebagai investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas pada pemerintah daerah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara kas kalau investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan dari tanggal perolehannya;

c. Kas diakui pada saat kas diterima oleh bendahara /rekening kas daerah dan pada saat dikeluarkan oleh bendahara/rekening kas daerah;

d. Kas dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

4.3.4.1.1.2 Piutang a. Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah

daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah;

b. Piutang diakui pada saat munculnya hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah;

c. Untuk dapat diakui sebagai piutang harus memenuhi kriteria : 1) Diterbitkan surat ketetapan; atau 2) Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan;

atau 3) Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan;

d. Untuk periode berikutnya, perlakuan atas piutang pajak/retribusi melalui mekanisme pengakuan pendapatan;

e. Perlakuan untuk piutang dari pemberian pinjaman kepada pemerintah desa/pihak ketiga/masyarakat/institusi lain diakui pada saat terjadinya, untuk periode berikutnya melalui mekanisme pembiayaan untuk pokok pinjaman dan mekanisme pendapatan untuk bunga dan denda;

f. Piutang dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasi;

g. Untuk piutang pajak official assessment dicatat berdasarkan surat ketetapan pajak daerah yang pembayarannya belum diterima dan pengukuran diakumulasikan setiap bulannya, untuk piutang pajak



yang self assessment,surat ketetapan pajak yang diinput sama dengan realisasi jadi tidak ada piutang pajak, untuk piutang retribusi dicatat berdasarkan tagihan retribusi yang tercantum dalam Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang sampai tanggal laporan keuangan belum dilunasi oleh wajib retribusi, untuk bagian lancar pinjaman kepada BUMD/bagian lancar tagihan penjualan angsuran/bagian lancar TP/TGR dicatat berdasarkan reklasifikasi nilai bagian lancar nominal jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun berjalan, dan untuk piutang lainnya dicatat berdasarkan nilai nominal surat tagihan/dokumen yang diperlakukan sama yang belum dilunasi oleh pihak ketiga (informasi atas piutang lainnya diperoleh dari satuan kerja yang berhubungan);

h. Penyisihan piutang tidak tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan umur piutang.

i. Penyisihan piutang tidak tertagih diperhitungkan dan dibukukan dalam periode yang sama dengan periode timbulnya piutang, sehingga dapat menggambarkan nilai yang betul-betul diharapkan dapat ditagih.

j. Penyisihan piutang yang kemungkinan tidak tertagih diprediksi berdasarkan pengalaman masa lalu dengan melakukan analisa terhadap saldo-saldo piutang yang masih outstanding;

k. Penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan berdasarkan umur piutang dan jenis piutang;

l. Besarnya persentase penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut:

No Uraian % penyisihan berdasarkan umur piutang

0 s/d 1 thn >1 s/d 3 thn

>3 thn s/d 5 thn

> 5 thn

1 Piutang pajak 0 % 25 % 50 % 100 %

2 Piutang retribusi 100 % - - -

3 Piutang lainnya 0 % 25 % 50 % 100 %

m. Penyisihan piutang tidak tertagih di Neraca disajikan sebagai unsur

pengurang dari piutang yang bersangkutan dan tidak menghapus kewajiban bayar yang ada. Nilai penyisihan piutang diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan;

n. Penyisihan piutang tak tertagih bukan merupakan penghapusan piutang. Untuk penghapusan piutang akan diatur tersendiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah;

o. Piutang yang diperkirakan tak tertagih tetap dicatat secara ekstrakomptabel;

p. Penghapusan piutang diatur tersendiri dalam Peraturan Bupati yang mengatur tentang Tata Cara / Pedoman Penghapusan Piutang Daerah.

Piutang yang berasal dari perikatan khususnya dana bergulir sesuai dengan tata pengelolaan yang ada di Pemerintah Kabupaten Bantul dan mengacu pada Buletin Teknis Nomor 7 Standart Akuntansi Pemerintahan pada pos neraca tercantum dan ditempatkan pada aset lancar pos piutang lainnya, termasuk dalam penyajian dan pengungkapan penyisihannya.



Dalam pelaksanaan pemberian piutang mekanisme pengguliran masih berdasarkan Perbup no 7 tahun 2012 dan Perbup8 Tahun 2012 tentang mekanisme pencairan dana bergulir.

Piutang denda merupakan jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat dari keterlambatan bayar atas tagihan piutang pokok yang sudah jatuh tempo yang diatur dalam peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah. Dalam pelaksanaan dan penerapan piutang denda di Pemerintah Kabupaten Bantul perhitungan dan piutang denda serta penyisihannya sudah disajikan dalam laporan keuangan.

Pelaksanaan pengelolaan piutang yang ada di Pemerintah Kabupaten Bantul sampai saat ini baru sebatas melakukan dan menghitung penyisihan piutang. Mengenai tata cara dan mekanisme penghapusan piutang dari piutang yang sudah termasuk kategori macet sudah diatur dalam Peraturan Bupati No 148 Tahun 2016, tetapi dalam pelaksanaan pengelolaan piutang, penghapusan belum dilakukan.

Dalam rangka pelaksanaan peraturan perundang-undangan serta meningkatkan transparansi dan kejelasan informasi maka dalam pencantuman/tampilan/face di Neraca untuk nilaipiutang ditampilkan beriringan antara nilai nominal/bruto piutang dengan penyisihan piutang dan disajikan berdasarkan jenis piutang.

4.3.4.1.1.3 Persediaan a. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan

yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Daerah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat;

b. Persediaan merupakan aset yang berwujud : 1) barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka

kegiatan operasional pemerintah daerah; 2) bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses

produksi; 3) barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau

diserahkan kepada masyarakat; 4) (barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada

masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintah daerah; c. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan

disimpan untuk digunakan; d. Dalam hal pemerintah daerah memproduksi sendiri, persediaan juga

meliputi barang yang digunakan dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian. Barang hasil proses produksi yang belum selesai dicatat sebagai persediaan, contohnya alat-alat pertanian setengah jadi;

e. Dalam hal pemerintah daerah menyimpan barang untuk tujuan cadangan strategis seperti cadangan energi (misalnya bahan bakar minyak) atau untuk tujuan berjaga-jaga seperti cadangan pangan (misalnya beras), barang-barang dimaksud diakui sebagai persediaan;

f. Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat antara lain berupa sapi, kambing, ikan, benih padi, dan bibit tanaman diakui sebagai persediaan;

g. Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan;



h. Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyek swakelola dan dibebankan ke suatu perkiraan aset untuk konstruksi dalam pengerjaan, tidak dimasukkan sebagai persediaan;

i. Persediaan dapat berasal dari belanja modal aset daerah yang mempunyai resiko tinggi terhadap kerusakan, kehilangan, nilainya dibawah batas kapitalisasi dan menurut standar teknis masa manfaatnya tidak mencapai 12 (dua belas) bulan;

j. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah, mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal, dan telah diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah;

k. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock opname);

l. Barang yang diserahkan kepada masyarakat apabila belum dibuat Berita Acara Serah Terima tetap diakui sebagai persediaan;

m. Persediaan disajikan sebesar : 1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan. Biaya perolehan persediaan dianggarkan dalam rekening/akun belanja barang dan jasa.Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh. Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual, seperti karcis, dinilai dengan biaya perolehan terakhir;

2) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; Biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan rencana kerja dan anggaran. Penentuan biaya standar untuk produksi sendiri diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah;

3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan, persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan nilai wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar. Penentuan nilai wajar untuk hewan dan tanaman diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah;

4) Persediaan yang kadaluwarsa merupakan persediaan yang telah melampaui batas kadaluwarsa dan tidak dapat digunakan lagi serta akan dihapus dari persediaan, misalnya persediaan obat, dan bahan-bahan laboratorium (bahan kimia, dan alat kontrasepsi);

4)5) Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai metode penilaian yang digunakan;

5)6) Metode perpektual, untuk persediaan yang sifatnya berkelanjutan dan membutuhkan kontrol yang besar,seperti obat-obatan. Pencatatan dilakukan setiap ada persediaan yang masuk dan keluar,sehingga nilai/ jumlah persediaan selalu ter-update;



6)7) Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan;

7)8) Metode periodik, untuk persediaan yang penggunaannya sulit diidentifikasi, seperti Alat Tulis Kantor (ATK). Dengan metode ini, pencatatan hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan, sehingga tidak meng-update jumlah persediaan. Jumlah persediaan akhir diketahui dengan melakukan stock opname pada akhir periode;

Dalam pelaporan persediaan diinformasikan saldo awal, penambahan, penggunaan, saldo akhir.Untuk perhitungan beban persediaan belum secara maksimal dan dihitung secara nyata pertransaksi, sehingga perhitungan beban dihitung berdasarkan stockopname terakhir.

4.3.4.1.2 Investasi Jangka Panjang.

a. Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat;

b. Investasi diklasifikasikan menjadi jangka pendek dan jangka panjang; c. Investasi Jangka Pendek adalah investasi yang memiliki karakteristik

dapat segera diperjualbelikan/dicairkan dalam waktu 3 bulan sampai dengan 12 (dua belas)bulan. Investasi jangka pendek biasanya digunakan untuk tujuan manajemen kas dimana pemerintah daerah dapat menjual investasi tersebut jika muncul kebutuhan akan kas. Investasi jangka pendek biasanya berisiko rendah;

d. Investasi jangka panjang adalah investasi yang pencairannyamemiliki jangka waktu lebih dari 12 bulan meliputi investasi jangka panjang non permanen dan investasi jangka panjang permanen;

e. Investasi jangka panjang nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan atau suatu waktu akan dijual atau ditarik kembali antara lain meliputi pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah daerah, penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga, dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat, dan investasi non permanen lainnya;

f. Investasi jangka panjang permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan atau tidak untuk diperjualbelikan atau ditarik kembali antara lain penyertaan modal pada perusahaan negara/daerah, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara serta Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;

g. Investasi diakui apabila kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa pontensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah daerah dan nilai



perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadaiataureliable);

h. Pengeluaran kas untuk memperoleh investasi jangka pendek dan jangka panjang dianggarkan melalui pengeluaran pembiayaan;

i. Investasi non permanen lainnya dalam bentuk dana bergulir merupakan dana yang dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan kepada masyarakat oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran yang bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan lainnya;

j. Investasi non permanen dalam bentuk dana bergulir dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan atau net realizable value;

k. Penyisihan investasi non permanen dana bergulir yang kemungkinan tidak tertagih diprediksi berdasarkan pengalaman masa lalu dengan melakukan analisa terhadap saldo-saldo investasi non permanen dana bergulir yang masih beredar (outstanding);

l. Penyisihan investasi non permanen dana bergulir diperhitungkan dan dibukukan dalam periode yang sama dengan periode timbulnya investasi non permanen dana bergulir;

m. Penyisihan investasi non permanen dana bergulir yang tidak tertagih dilakukan berdasarkan umur investasi non permanen dana bergulir;

n. Besarnya prosentase penyisihan investasi non permanen dana bergulir yang tidak tertagih adalah sebagai berikut.

No Uraian

% penyisihan berdasarkan umur

0 s/d 1 thn

>1 thn s/d 3 thn

>3thn s/d 5 thn

>5thn

1 Investasi non permanen 0 % 25 % 50 % 100 %

o. Penyisihan investasi non permanen dana bergulir di Neraca disajikan sebagai pengurang dari investasi non permanen dana bergulir yang bersangkutan dan tidak menghapus kewajiban bayar dari penerima dana bergulir;

p. Penyisihan investasi non permanen dana bergulir bukan merupakan penghapusan piutang. Untuk penghapusan piutang akan mengacu pada ketentuan yang berlaku;

q. Investasi non permanen yang disisihkan tetap dicatat secara ekstrakomptabel;

r. Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal pemerintah dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut;

s. Investasi jangka panjang yang bersifat permanen dalam bentuk penyertaan modal pemerintah daerah yang terbagi atas saham-saham, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi itu;

t. Investasi jangka panjang yang bersifat permanen dalam bentuk penyertaan modal pemerintah daerah yang tidak terbagi atas saham-saham, dicatat sebesar akumulasi kekayaan daerah yang dipisahkan sebagai modal disetor dalam rangka investasi itu;

u. Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai pasar



dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat, atau nilai wajar lainnya;

v. Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah daerah, maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah daerah adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.

w. Penilaian investasi pemerintah daerah dilakukan dengan tiga metode, yaitu:

1) Metode biaya, adalah metode akuntansi yang mencatat investasi sebesar biaya perolehan, digunakan jika kepemilikan investasi pemerintah daerah kurang dari 20 %;

2) Metode ekuitas, adalah metode akuntansi yang mencatat nilai awal investasi berdasarkan harga perolehan, nilai investasi tersebut kemudian disesuaikan dengan perubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitas dari badan usaha penerima investasi yang terjadi sesudah perolehan awal investasi, digunakan jika kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan, atau kepemilikan lebih dari 50%;

3) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan, digunakan jika kepemilikan investasi pemerintah bersifat non permanen, digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat;

x. Harga perolehan investasi dalam mata uang asing harus dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi;

y. Pengakuan hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari penyertaan modal pemerintah daerah yang terbagi atas saham-saham yang pencatatannya menggunakan metode biaya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi. Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas, bagian laba yang diperoleh oleh pemerintah daerah akan dicatat mengurangi nilai investasi pemerintah daerah dan tidak dicatat sebagai pendapatan hasil investasi. Kecuali untuk dividen dalam bentuk saham yang diterima akan menambah nilai investasi pemerintah daerah dan ekuitas dana yang diinvestasikan dengan jumlah yang sama.

Pengakuan hasil investasi penyertaan modal pemerintah daerah yang tidak terbagi atas saham-saham, disesuaikan dengan ketentuan yang mengatur tentang penggunaan laba bersih pada masing-masing investasi dimaksud;

z. Pelepasan investasi pemerintah daerah dapat terjadi karena penjualan, dan pelepasan hak karena peraturan pemerintah daerah dan lain sebagainya.

Penerimaan dari pelepasan investasi jangka panjang diakui sebagai penerimaan pembiayaan;

Pelepasan sebagian dari investasi tertentu yang dimiliki pemerintah daerah dinilai dengan menggunakan nilai rata-rata. Nilai rata-rata diperoleh dengan cara membagi total nilai investasi terhadap jumlah saham yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah.



Pemindahan pos investasi dapat berupa reklasifikasi investasi permanen menjadi investasi jangka pendek, aset tetap, aset lain-lain dan sebaliknya;

aa. Investasi jangka pendek disajikan sebagai bagian dari aset lancar,sedangkan investasi jangka panjang disajikan sebagai bagian dari investasijangka panjang yang kemudian dibagi ke dalam investasinonpermanen dan investasi permanen.

4.3.4.1.3 Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah kabupaten atau dimanfaatkan oleh masyarakat.

Aset tetap berwujud harus memenuhi kriteria:

a. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

b. Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara handal;

c. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

d. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari sitaan atau rampasan.

Klasifikasi aset tetap yang digunakan adalah:

a. Tanah;

b. Peralatan dan Mesin;

c. Gedung dan Bangunan;

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan;

e. Aset Tetap Lainnya;

f. Konstruksi dalam Pengerjaan.

Aset tetap diakui pada saat diterima dan kepemilikan berpindah serta dinyatakan dalam neraca dengan harga perolehan. Apabila aset tetap dinilai dengan menggunakan harga perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada harga perolehan yang diestimasikan atau harga pasar yang wajar.

Bila harga/biaya perolehan dinyatakan dalam valuta asing, maka nilai rupiah aset tersebut ditetapkan berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada saat perolehan.

Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan, biasanya merupakan aset yang dimaksudkan digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang. Konstruksi dalam pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan.

Batas biaya/belanja yang dapat dikapitalisasi (capitalization threshold) untuk masing-masing aset adalah sebagai berikut.

a. Pengeluaran per satuan aset tetap peralatan mesin, dan alat olah raga yang sama atau lebih dari Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);



b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan atau lebih dari Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);

c. Untuk aset tanah, jalan, irigasi dan jembatan dan aset tetap lainnya dikecualikan dari kapitalisasi diatas.

Pelaksanaan pengelolaan Aset pada Tahun 2019 dilakukan dengan Sistem berbasis Komputer (SIMAS BMD). Dalam SIMAS BMD untuk Beban penyusutan aset tetap dilakukan langsung setelah tahun perolehan tanpa ada tenggang waktu, sehingga penyajian akumulasi penyusutan aset tetap di Neraca dan beban penyusutan di Laporan Operasional merupakan akumulasi penyusutan dari tahun pertama aset tersebut diperoleh.

Dalam rangka pelaksanaan peraturan perundang-undangan serta meningkatkan transparansi dan kejelasan informasi maka dalam pencantuman/tampilan/face di Neraca untuk nilai aset ditampilkan beserta penyusutannya.

4.3.4.1.4 Dana Cadangan

a. Dana Cadangan merupakan dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.Pembentukan dana cadangan ini harus didasarkan perencanaan yang matang, sehingga jelas tujuan dan pengalokasiannya. Untuk pembentukan dana cadangan harus ditetapkan dalam peraturan daerah yang didalamnya mencakup: 1) Penetapan tujuan pembentukan dana cadangan; 2) Program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan; 3) Besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan

dan ditransfer kerekening dana cadangan dalam bentuk rekening tersendiri;

4) Sumber dana cadangan; dan 5) Tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan;

b. Pembentukan dana cadangan dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan, sedangkan pencairannya dianggarkan pada penerimaan pembiayaan. Untuk penggunaannya dianggarkan dalam program kegiatan yang sudah tercantum di dalam peraturan daerah;

c. Dana cadangan diakui saat terjadi pemindahan dana dari Rekening Kas Daerah ke Rekening Dana Cadangan. Proses pemindahan ini harus melalui proses penatausahaan yang menggunakan mekanisme LS;

d. Penerimaan hasil atas pengelolaan dana cadangan berupa jasa giro/bunga dapat diperlakukan sebagai penambah dana cadangan atau dikapitalisasi ke dana cadangan atau dicatat sebagai lain-lain pendapatan asli daerah yang sah-jasa giro/bunga dana cadangan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Pembentukan Dana Cadangan;

e. Pengukuran Dana Cadangan sebesar nilai nominal dana cadangan ditambah dengan pendapatan jasa giro rekening dana cadangan.

4.3.4.1.5 Aset Lainnya

a. Aset Lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadanganmeliputi tagihan penjualan angsuran, tagihan tuntutan



ganti kerugian daerah, kemitraan dengan pihak ketiga, aset tidak berwujud dan aset lain-lain;

b. Pengakuan Aset Lainnya ditetapkan sebagai berikut: 1) Tagihan penjualan angsuran diakui pada saat kontrak penjualan

angsuran antara pemerintah daerah dengan pegawai daerah ditandatangani. Penurunan tagihan penjualan angsuran diakui saat pemerintah daerah menerima angsuran dari pegawai;

2) Tuntutan ganti kerugian daerahdiakui saat diterbitkan Surat Keputusan Pembebanan/Surat Ketetapan Tanggung Jawab Mutlak/dokumen yang dipersamakan untuk penyelesaian yang dilakukan secara damai (di luar pengadilan). Untuk penyelesaian tuntutan ganti kerugian daerah yang dilakukan melalui jalur pengadilan, pengakuan tuntutan ganti kerugian daerah dilakukan setelah ada surat ketetapan yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang;

3) Kemitraan dengan pihak ketiga berupa sewa diakui pada saat terjadi perjanjian kerjasama/kemitraan yang diikuti dengan perubahan penetapan status penggunaan yaitu dengan perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset lainnya kerjasama/kemitraan-sewa;

4) Kemitraan Dengan Pihak Ketiga dalam bentuk pinjam pakai diakui saat disetujuinya permohonan pinjam pakai yang dituangkan dalam perjanjian pinjam pakai dan diikuti dengan perubahan penetapan status penggunaan aset tetap menjadi aset lainnya-pinjam pakai.

5) Kemitraan dengan pihak ketiga dalam bentuk kerjasama pemanfaatan (ksp) diakui pada saat terjadi perjanjian kerjasama/kemitraan yang diikuti dengan adanya penetapan perubahan status penggunaan yaitu dengan perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi asset lainnya kerjasama-pemanfaatan (KSP);

6) Kemitraan dengan pihak ketiga dalam bentuk bangun guna serah (bgs) diakui pada saat ditandatanganinya perjanjian kerjasama bangun guna serah antara pemerintah daerah dengan pihak investor yang diikuti dengan perubahan penetapan status penggunaan dari aset tetap menjadi aset lainnya – kemitraan dengan pihak ketiga (BGS). BGS dicatat sebesar nilai perolehan aset yang diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pihak ketiga/investor untuk membangun aset bgs tersebut. aset yang berada dalam bgs ini disajikan terpisah dari aset tetap;

7) Kemitraan dengan pihak ketiga dalam bentuk bangun serah guna (BSG) diakui pada saat pengadaan/pembangunan gedung dan/atau sarana berikut fasilitasnya selesai dan siap digunakan untuk digunakan/dioperasikan. Penyerahan aset oleh pihak ketiga/investor kepada pemerintah daerah disertai dengan kewajiban pemerintah daerah untuk melakukan pembayaran kepada pihak ketiga/investor. Pembayaran oleh pemerintah daerah ini dapat juga dilakukan secara bagi hasil;

8) Penyerahan kembali aset yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga beserta fasilitasnya kepada pengelola barang dilaksanakan setelah berakhirnya perjanjian dan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Barang, selanjutnya Pengelola Barang membuat status penetapan penggunaan aset tetap yang disahkan oleh Kepala Daerah sebagai dasar mereklasifikasi dari aset lainnya menjadi aset tetap sebesar nilai bersih yang tercatat atau sebesar nilai wajar pada saat aset tetap tersebut diserahkan kembali;



9) Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam aset lain-lain. Hal ini dapat disebabkan karena rusak berat, usang, dan/atau aset tetap yang tidak digunakan karena sedang menunggu proses pemindahtanganan (proses penjualan, sewa beli, penghibahan, penyertaan modal). Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah dan direklasifikasikan ke dalam aset lain-lain berdasarkan Surat Keputusan Pengguna Barang setelah pengajuan Surat Permohonan Penghapusan Barang Daerah kepada Pembantu Pengelola Barang Daerah.

4.3.4.1.5.1 Aset Tidak Berwujud

a. Aset tidak berwujud adalah aset yang secara fisik tidak dapat dinyatakan atau tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Contoh aset tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, hak merek, serta biaya riset dan pengembangan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh melalui pembelian atau dapat dikembangkan sendiri oleh pemerintah daerah.

b. Aset tidak berwujud harus memenuhi kriteria: 1) Dapat diidentifikasi; 2) Dikendalikan oleh entitas; 3) Mempunyai potensi manfaat ekonomi masa depan; 4) Biaya yang dikeluarkan setelah perolehan awal dari aset tidak

berwujud tidak menambah masa manfaat dan tidak dikapitalisasi.

c. Pengakuan aset tidak berwujud :

Sesuatu diakui sebagai aset tak berwujud jika dan hanya jika :

1) Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari aset tak berwujud tersebut akan mengalir kepada Pemerintah Daerah atau dinikmati oleh entitas; dan

2) Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal.

d. Pengukuran aset tidak berwujud:

Aset tak berwujud dicatat sebesar harga perolehan, namun jika tidak dapat ditelusuri maka dapat dicatat sebesar nilai wajar.

Pengeluaran atas aset tak berwujud yang awalnya telah diakui oleh entitas sebagai beban tidak dapat dianggap sebagai bagian dari harga perolehan aset tak berwujud tersebut dikemudian hari.

e. Amortisasi

Amortisasi adalah penyusutan alokasi harga perolehan aset tidak berwujud secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya.Amortisasi aset tak berwujud sama prinsipnya seperti penyusutan dalam aset tetap.

Aset lain-lain khususnya asettidak berwujud juga dilakukan penyusutan/amortisasi sebagai berikut.

1) Penghitungan masa manfaat aset tidak berwujud berupa software selama 5 (lima) tahun;



2) Penghitungan amortisasi menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.

4.3.4.2 Kewajiban.

a. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yangpenyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. Kewajiban pemerintah daerah dapat muncul akibat melakukan pinjaman kepada pihak ketiga, perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintahan, kewajiban kepada masyarakat, alokasi/realokasi pendapatan ke entitas lainnya, atau kewajiban kepada pemberi jasa. Kewajiban bersifat mengikat dan dapat dipaksakan secara hukum sebagai konsekuensi atas kontrak atau peraturan perundang-undangan.

b. Kewajiban diklasifikasikan menjadi Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang dengan ketentuan:

1) Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. kewajiban jangka pendek meliputi utang perhitungan pihak ketiga (pfk), utang bunga, bagian lancar utang jangka panjang, pendapatan diterima dimuka, utang belanja dan utang jangka pendek lainnya;

2) Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. kewajiban jangka panjang meliputi utang dalam negeri dan utang jangka panjang lainnya.

c. Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Utang perhitungan pihak ketiga (PFK) diakui pada saat dilakukan pemotongan oleh bud atas pengeluaran dari kas daerah untuk pembayaran tertentu yang harus dipungut potongan taspen, iuran jaminan kesehatan, iuran wajib pegawai, uang jaminan dan pajak;

2) Utang bunga diakui berdasarkan akumulasi berjalannya waktu, dan diakui pada setiap akhir periode pelaporan;

3) Bagian lancar utang jangka panjangdiakui pada saat melakukan reklasifikasi pinjaman jangka panjang yangakan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neracapada setiap akhir periode akuntansi;

4) Pendapatan diterima dimukadiakui pada saat terdapat/timbul klaim pihak ketiga kepada pemerintah daerah terkait kas yang telah diterima pemerintah daerah dari pihak ketiga tetapi belum ada penyerahan barang/jasa dari pemerintah daerah;

5) Utang belanja diakui pada saat terdapat klaim pihak ketiga, biasanya dinyatakan dalam bentuk surat penagihan atau invoice, kepada pemerintah daerah terkait penerimaan barang/jasa yang belum diselesaikan pembayarannya oleh pemerintah daerah;

6) Utang jangka pendek lainnya antara lain utang jamkesos diakui saat tagihan klaim dari pihak penyedia layanan kesehatan diterima dan diverifikasi;



7) Utang dalam negeri sektor perbankan diakui pada saat dana diterima di kas daerah sepanjang tidak diatur secara khusus dalam perjanjian pinjaman;

8) Utang dalam negeri dari lembaga keuangan bukan bank diakui pada saat dana diterima di kas daerah sepanjang tidak diatur secara khusus dalam perjanjian pinjaman;

9) Utang dalam negeri – obligasi daerah diakui pada saat kewajiban timbul yaitu pada saat terjadi transaksi penjualan obligasi;

10) Utang dalam negeri – pemerintah pusat diakui pada saat dana diterima di kas daerah sepanjang tidak diatur secara khusus dalam perjanjian pinjaman;

11) Utang dalam negeri – pemerintah daerah lainnya diakui pada saat dana diterima di kas daerah sepanjang tidak diatur secara khusus dalam perjanjian pinjaman;

12) Utang dalam negeri lainnya diakui pada saat dana diterima di kas daerah sepanjang tidak diatur secara khusus dalam perjanjian pinjaman;

13) Utang jangka panjang lainnya seperti utang kemitraan diakui pada saat aset diserahkan oleh pihak ketiga kepada pemerintah daerah yang untuk selanjutnya akan dibayar sesuai perjanjian, misalnya secara angsuran.

d. Pengukuran kewajiban sesuai dengan klasifikasi utang ditentukan sebagai berikut:

1) Utang PFK diukur sebesar PFK yang sudah dipotong tetapi oleh BUD dan belum disetorkan kepada yang pihak berkepentingan.

2) Utang bunga diukur sebesar kewajiban bunga atau commitment fee yang telah terjadi tetapi belum dibayar oleh pemerintah. Besaran kewajiban tersebut pada naskah perjanjian pinjaman biasanya dinyatakan dalam persentase dan periode tertentu yang telah disepakati oleh para pihak.

3) Bagian lancar utang jangka panjang diukur jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Dalam kasus kewajiban jangka pendek yang terjadi karena payable on demand, nilai yang dicantumkan di neraca adalah sebesar saldo utang jangka panjang beserta denda dan kewajiban lainnya yang harus ditanggung oleh peminjam sesuai perjanjian;

4) Pendapatan diterima dimuka diukur sebesar bagian barang/jasa yang belum diserahkan oleh pemerintah kepada pihak ketiga sampai dengan tanggal neraca;

5) Utang belanja diukur sebesar sebesar biaya yang belum dibayar oleh pemerintah sampai dengan tanggal neraca;

6) Utang jangka pendek lainnya berupa utang jamkesos diukur sebesar nilai tagihan klaim yang diajukan oleh pihak pemberi layanan kesehatan dan telah diverifikasi oleh SKPD;

7) Utang dalam negeri sektor perbankan diukur sebesar jumlah dana yang telah ditarik oleh pemerintah daerah. Selanjutnya, pembayaran pokok pinjaman akan mengurangi jumlah utang sehingga jumlah yang dicantumkan dalam neraca adalah sebesar total penarikan dikurangi dengan pelunasan;

8) Utang dalam negeri dari lembaga keuangan bukan bank diukur sebesar jumlah dana yang telah ditarik oleh Pemerintah Daerah. Selanjutnya, pembayaran pokok pinjaman akan mengurangi jumlah utang sehingga



jumlah yang dicantumkan dalam neraca adalah sebesar total penarikan dikurangi dengan pelunasan;

9) Utang dalam negeri – obligasi daerah diukur sebesar nilai nominal/pari, ditambah premium atau dikurangi diskon yang disajikan pada akun terpisah. Nilai nominal utang obligas daerah tersebut mencerminkan nilai yang tertera pada lembar surat utang pemerintah dan merupakan nilai yang akan dibayar pemerintah pada saat jatuh tempo. Dalam hal utang obligasi yang pelunasannya diangsur, aliran ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat (carrying amount) utang tersebut. Apabila surat utang obligasi dijual di bawah nilai pari (dengan diskon), maupun di atas nilai pari (dengan premium), maka nilai pokok utang tersebut adalah sebesar nilai nominalnya atau nilai jatuh temponya, sedangkan diskon atau premium dikapitalisasi untuk diamortisasi sepanjang masa berlakunya surat utang obligasi;

10) Utang dalam negeri pemerintah pusat diukur sebesar jumlah dana yang telah ditarik oleh pemerintah daerah. Selanjutnya, pembayaran pokok pinjaman akan mengurangi jumlah utang sehingga jumlah yang dicantumkan dalam neraca adalah sebesar total penarikan dikurangi dengan pelunasan;

11) Utang dalam negeri pemerintah daerah lainnya diukur jumlah dana yang telah ditarik oleh pemerintah daerah. Selanjutnya, pembayaran pokok pinjaman akan mengurangi jumlah utang sehingga jumlah yang dicantumkan dalam neraca adalah sebesar total penarikan dikurangi dengan pelunasan;

12) Utang dalam negeri lainnya diukur jumlah dana yang telah ditarik oleh pemerintah daerah. Selanjutnya, pembayaran pokok pinjaman akan mengurangi jumlah utang sehingga jumlah yang dicantumkan dalam neraca adalah sebesar total penarikan dikurangi dengan pelunasan;

13) Utang jangka panjang lainnya dalam bentuk utang kemitraan diukur berdasarkan nilai yang disepakati dalam perjanjian kemitraan BSG sebesar nilai yang belum dibayar;

e. Amortisasi utang adalah alokasi sistematis dari premium diskonto selama umur utang pemerintah daerah. Premiun adalah jumlah selisih lebih antara nilai kini kewajiban (present value) dengan nilai jatuh tempo kewajiban (maturity value) karena tingkat bunga nominal lebih tinggi dari tingkat bunga efektif.Diskonto adalah jumlah selisih kurang antara nilai kini kewajiban (present value) dengan nilai jatuh tempo kewajiban (maturity value) karena tingkat bunga nominal lebih rendah dari tingkat bunga efektif.Amortisasi atas premium atau diskonto menggunakan metode garis lurus;

f. Utang Dalam Negeri dalam bentuk obligasi daerah yang diselesaikan sebelum jatuh tempo maka selisih antara harga perolehan kembali dengan nilai bukunya harus disajikan pada Laporan Operasional dan diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian dari pos kewajiban yang berkaitan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Apabila harga perolehan kembali adalah sama dengan nilai buku maka

penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo dianggap sebagai penyelesaian utang secara normal yaitu dengan menyesuaiakan jumlah kewajiban dan aset yang berhubungan;



2) Apabila harga perolehan kembali adalah tidak sama dengan nilai bukumaka penyesuaian jumlah kewajiban dan aset yang terkait, jumlah perbedaan yang ada juga disajikan dalam Laporan Operasional pada pos surplus/defisit dari kegiatan non operasional dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

4.3.4.3 Ekuitas

a. Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten yang merupakan selisih antara aset dengan kewajiban Pemerintah kabupaten pada tanggal laporan;

b. Saldo ekuitas berasal dari ekuitas awal ditambah/dikurangi oleh surplus/defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi persediaan, selisih evaluasi tetap dan lain-lain;

c. Ekuitas terdiri dari ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi, dan ekuitas dana cadangan;

d. Ekuitas dana lancar merupakan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai kewajiban jangka pendek;

e. Ekuitas dana investasi merupakan kekayaan pemerintah daerah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, dan aset lainnya (tidak termasuk dana cadangan) dikurangi dengan jumlah nilai kewajiban jangka panjang;

f. Ekuitas dana cadangan merupakan kekayaan pemerintah daerah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu;

g. Penyajian ekuitas dineraca disajikan hanya sebatas nilai ekuitas dana.

4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintahan

Penerapan kebijakan akuntansi yang belum mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan dilakukan secara bertahap dikarenakan penerapan basis akrual baru pertama kali dilaksanakan dan untuk perhitungan umur penyusutan piutang masih konsisten berdasarkan perhitungan yang telah diterapkan dimasa yang lalu terutama menyangkut penilaian aset tetap yang belum sepenuhnya berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar pada saat perolehan.

.



BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2018 tetanggal 28 Desember 2018. Komposisi APBD TA 2019 total pendapatan daerah sebesar Rp2.156.590.131.485,60, belanja sebesar Rp2.383.358.028.670,00 serta devisit sebesar Rp226.767.897.184,40 yang dibiayai oleh SILPA tahun lalu. Penjabaran tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019 ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 136 Tahun 2018 tertanggal 28 Desember 2018.

Kemudian Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2019 tertanggal 13 Agustus 2019 dengan komposisi total pendapatan daerah sebesar Rp2.249.721.087.975,05 , belanja sebesar Rp2.495.603.086.991,45. Penjabaran tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019 ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 84 Tahun 2019 tertanggal 13 Agustus 2019.

Setelah Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perubahan APBD Kabupaten Bantul TA 2019 ditetapkan, terjadi perubahan Peraturan Bupati nomor 84 tentang Penjabaran Perubahan APBD TA 2019 sebanyak enam kali yaitu dengan menerbitkan :

1. Peraturan Bupati Bantul Nomor 85 Tahun 2019 tanggal 26 Agustus 2019 . Perubahan tersebut dalam rangka pemberian program hibah daerah untuk program peningkatan Sarana dan prasarana aparatur kegiatan pemeliharaan rumah dan gedung (rehap Pendopo Parasamya yang ambruk)

2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 92 Tahun 2019 tanggal 27 September 2019. Perubahan tersebut dalam rangka pergeseran antar kode rekening dalam satu kegiatan yang ada di beberapa OPD.

3. Peraturan Bupati Bantul Nomor 101 Tahun 2019 tanggal 21 Oktober 2019 Perubahan tersebut dalam rangka penambahan pendapatan dan belanja pada program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun , kegiatan bantuan operasional sekolah dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah , pendapatan hibah dana bos sebesar Rp2.528.000.000,00

4. Peraturan Bupati Bantul Nomor 103 Tahun 2019 tanggal 24 Oktober 2019. Perubahan tersebut dalam rangka pergeseran antar kode rekening dalam satu kegiatan yang ada di beberapa OPD.

5. Peraturan Bupati Bantul Nomor 109 Tahun 2019tanggal 04 Desemner 2019. Perubahan tersebut dalam rangka Penyesuaian Iuran Jaminan kesehatan pada pemerintah Daerah. Penambahan pada DAU dan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk miskin, kegiatan pelayanan Jamkesda pada UPT Jamkesda sebesar Rp5.774.575.000,00

6. Peraturan Bupati Bantul Nomor 115 Tahun 2019tanggal 20 Desember 2019. Perubahan tersebut dalam rangka Penyesuaian pendapatan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah pada Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas , kegiatan pengadaan lampu penerangan jalan sebesar Rp157.000.000,00 Sehubungan terbinya enam Peraturan Bupat Bantul tersebut untuk pagu anggaran yang di gunakan dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2019 menggunakan pagu anggaran berdasrkanPeraturan Bupati Bantul nomor 115 Tahun 2019 tanggal 20 Desember 2019



5.1. POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

5.1.1.Pendapatan LRA

Merupakan Pendapatan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2019. Pendapatan Daerah Kabupaten Bantul meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, dengan anggaran dan realisasi dalam TA 2019dan 2018sebagai berikut:

Tabel 5.1.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah TA 2019 dan 2018

Sesuai Peraturan Daerah

No. Pendapatan Anggaran (Rp) Sesuai Perda

Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018(Rp)

5.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

467.159.577.195,41 505.929.472.001,63 108,30 462.653.956.229,75

5.1.1.2 Pendapatan Transfer 1.712.821.785.008,64 1.686.328.525.294,00 98,45 1.625.756.237.566,22

5.1.1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah

78.199.300.771,00 77.281.170.982,00 98,83 139.341.833.553,00

Jumlah Pendapatan Daerah

2.258.180.662.975,05 2.269.539.168.277,63 100,50 2.227.752.027.348,97

Realisasi Pendapatan Daerah TA 2019 sebesar Rp2.269.539.168.277,63 atau 100,50% dari anggarannya sebesar Rp2.258.180.662,975,05, termasuk pendapatan BLUD dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta penerimaan DAU Tambahan sebagai penyesuain iuran jaminan kesehatan yang penerimaannya tidak melalui Rekening Kas Umum Daerah.

Realisasi tersebut belum termasuk di dalamnya penerimaan yang langsung diterima SKPD tanpa melalui mekanisme APBD maupun ke Rekening Kas Umum Daerah, seperti penerimaan Dana Tugas Pembantuan, Dana Dekonsentrasi dan lainnya.

5.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Akun ini menggambarkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk periode Tahun Anggaran 2019, dengan rincian pos dan jumlah anggaran dan realisasi PAD Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 sebagai berikut:

Tabel 5.1.2. Anggaran dan Realisasi PAD TA 2019 dan TA 2018 berdasarkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati

No. Pendapatan Asli Daerah

Anggaran (Rp) Realisasi 2019(Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

5.1.1.1.1

Pajak Daerah 198.715.500.000,0

0 213.628.741.844,1

8 107,5

0 182.127.309.683,8

8

5.1.1.1.2

Retribusi Daerah 42.959.909.608,00 48.278.231.843,00 112,3

8 46.052.620.246,00

5.1.1.1.3

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

21.883.863.426,19 21.945.038.058,10 100,2

8 19.652.871.723,03



No. Pendapatan Asli Daerah

Anggaran (Rp) Realisasi 2019(Rp)

% Realisasi 2018

(Rp) Dipisahkan

5.1.1.1.4

Lain-lain PAD yang Sah

203.600.304.161,22

222.077.460.256,35

109,08

214.821.154.576,84

Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)

467.159.577.195,41

506.929.472.001,63

108,30

462.653.956.229,75

Realisasi PAD Tahun Anggaran2019 sebesar Rp506.929.472.001,63 atau 108,30% dari anggarannya sebesar Rp467.159.577.195,41

Realisasi PAD Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp506.929.472.001,63 atau mengalami kenaikan sebesar 109,35% dari Realisasi PAD Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp462.653.956.229,75.

Realisasi masing-masing akun PAD, dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.1.1.1.1 Pajak Daerah

Pajak Daerah merupakan PAD yang pemungutannya berdasarkan Peraturan Daerah (Perda). Pajak Daerah Kabupaten Bantul dipungut dengan azas Self Assessment dan Official Assesment serta dikelola oleh BKAD.

Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp213.628.741.844,18 atau mencapai 107,50 % dari anggarannya sebesar Rp198.715.500.000,00

Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp213.628.741.844,18 mengalami kenaikan sebesar 117,30 % dari pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2018 yang realisasi sebesar Rp 182.127.309.683,88

Kenaikan penerimaan pajak daerah yang signifikan pada pajak hotel, pajak restoran, pajak penerangan jalan, PBB P2 dan BPHTB.

Rincian anggaran dan realisasi pendapatan pajak daerah Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.3 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah TA 2019 dan TA 2018

Pajak Daerah Anggaran

(Rp)

Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

5.1.1.1. 1.1 Pajak Hotel 3.500.000.000,00 3.841.960.122,00 109,77 2.725.071.153,00

5.1.1.1. 1.2 Pajak Restoran 12.000.000.000,00 15.137.093.141,00 126,14 12.200.886.407,63

5.1.1.1. 1.3 Pajak Hiburan 700.000.000,00 811.374.242,80 115,91 1.224.474.750,00

5.1.1.1.1. 4 Pajak Reklame 1.800.000.000,00 2.314.177.264,00 128,57 2.446.041.981,00

5.1.1.1.1. 5 Pajak Penerangan Jalan

43.100.000.000,00 43.987.340.643,00 102,06 40.386.521.630,00

5.1.1.1. 1.6 Pajak Pengambilan

600.000.000,00 943.673.954,00 157,28 2.169.770.641,50



Pajak Daerah Anggaran

(Rp)

Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

Bahan Galian Golongan C

5.1.1.1.1. 7 Pajak Parkir 180.000.000,00 237.965.761,00 132,20 178.719.292,00

5.1.1.1. 1.8 Pajak Air Tanah 600.000.000,00 743.337.273,00 123,89 729.053.714,00

5.1.1.1.1. 9 Pajak Sarang Burung Walet

500.000,00 1.400.000,00 280,00 1.600.000,00

5.1.1.1.1. 10

PBB Perdesaan dan Perkotaan

51.200.000.000,00 54.785.787.180,00 107,00 39,327.997.070,00

5.1.1.1. 1.11

BPHTB 85.035.000.000,00 90.824.632.263,38 106,81 80.737.173.044,75

Jumlah pendapatan pajak daerah

198.715.500.000,00 213.628.741.844,18 107,50 182.127.309.683,88

Rincian lebih lanjut atas anggaran dan realisasi masing-masing Pajak Daerah dapat diuraikan sebagai berikut:

5.1.1.1.1.1.1 Pajak Hotel

Pemungutan pajak hotel berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Pajak Hotel.

Pajak Hotel merupakan pajak Self Assesment dimana Wajib Pajak menghitung sendiri besaran kewajiban pembayaran pajaknya sesuai omzet di hotel masing-masing setiap bulan dengan tarif pengenaan sebesar 10% dari jumlah pembayaran yang dilakukan pelanggan kepada hotel.

Penerimaan Pajak Hotel Tahun Anggaran 2019 dengan target sebesar Rp3.500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp3.841.960.122,00 atau mencapai 109,77 %. Dan mengalami kenaikan sebesar 140,99% dari penerimaan Pajak Hotel Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp2.725.071.153,00

Hal ini dikarenakan adanya intensifikasi dengan meningkatkan kegiatan pendataan wajib pajak baru, monitoring dan sosialisasi ke hotel-hotel yang ada di Kabupaten Bantul.

Tabel 5.1.4. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak HotelTA 2019 dan TA 2018

Pajak Hotel Anggaran

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

5.1.1.1.1.1.1.1 Hotel Bintang Empat

2.544.000.000,00 2.737.084.904,00 107,59 1.830.406.762,00

5.1.1.1.1.1.1.2 Hotel Melati Tiga 950.000.000,00 1.096.045.218,00 115,37 889.164.391,00

5.1.1.1.1.1.1.3

Losmen / Rumah Penginapan / Pesanggrahan / Hostel/ Rumah Kos

6.000.000,00 8.830.000,00 147,17 5.500.000,00

Jumlah pendapatan pajak 3.500.000.000,00 3.841.960.122,00 109,77 2.725.071.153,00



Pajak Hotel Anggaran

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

Restoran

Realisasi masing-masing Pajak Hotel dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.1.1.1.1.1.1.1 Hotel Bintang Empat

Realisasi PajakHotel Bintang Empat pada tahun Anggaran 2019 dari anggaran sebesar Rp2.544,000.000,00 terealisasi sebesar Rp2.737.084.904,00 atau 107,59%.

Realisasi untuk Pajak Hotel Bintang Empat tahun Anggaran 2019 mengalami kenaikan sebesar 149,53% dari realisasi penerimaan Pajak Restoran tahun Anggaran 2018 yang realisasi sebesar Rp1.830.406.762,00 .

Realisasi Pajak Hotel Bintang Empat berasal dari Hotel Bintang Empat Banguntapan dari Target sebesar Rp1.444.000.000,00 terealisasi Rp1.668.095.067,00 .dan Hotel Bintang Empat Sewon dari Target Rp1.100.000.000,00 realisasi sebesar Rp1.068.989.837,00

5.1.1.1.1.1.1.2 Hotel Melati Tiga

Realisasi Pajak Hotel Melati Tiga pada Tahun Anggaran 2019 dari anggaran sebesar Rp950.000.000 terealisasi Rp1.096.045.218,00atau 115,37 % .

Realisasi untuk Pajak Hotel Melati Tiga tahun Anggaran 2019 mengalami kenaikan sebesar 123,27% dari realisasi penerimaan Pajak Hotel Melati Tiga tahun Anggaran 2018 yang realisasimya sebesar Rp889.164.391,00

Realisasi Pajak Hotel Melati Tiga tahun 2019 berasal dari Hotel Melati Tiga yang tersebar di beberapa Kecamatan di Wilayah Kabupaten Bantul dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.1.5. Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Hotel Melati Tiga TA 2019 dan TA 2018

NAMA WILAYAH TARGET 2019 REALISASI 2019 % REALISASI 2018

Kecamatan Sanden 5.000.000,00 5.519.029,00 110,38 3.043.839,00

Kecamatan Kretek 16.000.000,00 17.340.000,00 108,38 13.580.000,00

Kec. Banguntapan 248.000.000,00 277.282.644,00 111,81 247.937.727,00

Kecamatan Piyungan 7.000.000,00 6.970.400,00 99,58

Kecamatan sewon 13.000.000,00 16.062.950,00 123,56 11.148.000,00

Kecamatan Kasihan 266.000.000,00 312.288.072,00 117,40 302.149.204,00




Kecamatan Sedayu 105.000,00

Kecamatan Bambanglipuro 1.130.000,00

Kecamatan Pajangan 9.127.614,00

Kecamatan Bantul 208.000,00

Jumlah 950.000.000,00 1.096.045.218,00 115,37 889.164.391,00

5.1.1.1.1.1.1.3 Losmen/Rumah Penginapan/Pesangrahan/Hostel/Rumah Kos

Realisasi Pajak Losmen/Rumah/Penginapan/Pesangrahan/Hostel/Rumah Kos pada Tahun Anggaran 2019 dari anggaran sebesar Rp6.000.000,00 terealisasi Rp8.830.000,00 atau 147,17 % .

Realisasi untuk Pajak Hotel Melati Tigatahun Anggaran 2019 mengalami kenaikan sebesar 160,55% dari realisasi penerimaan Losmen/ Rumah Penginapan/ Pesangrahan/ Hostel/ Rumah Kos tahun Anggaran 2018 yang realisasi sebesar Rp5.500.000,00

5.1.1.1.1.1.2 Pajak Restoran

Pemungutan pajak restoran berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Pajak Restoran dengan tarif pengenaan sebesar 10% dari jumlah pembayaran konsumen yang dilakukan kepada restoran.

Target penerimaan Pajak Restoran tahun Anggaran 2019 sebesar Rp12.000.000.000,00 terealisasi sebesar Rp15.137.093.141,00 atau mencapai 126,14 %

Realisasi untuk Pajak Restoran tahun Anggaran 2019 sebesar Rp15.137.093.141,00 mengalami kenaikan sebesar 124,07 .% dari realisasi penerimaan Pajak Restoran tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp12.200.886.407,63 . Kenaikan realisasi pajak restoran terjadi pada setiap obyek pajak restoran.

Adapun rincian anggaran dan realisasi Tahun Anggaran 2019 dan realisasi Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.6. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak RestoranTA 2019 dan TA 2018

Pajak Restoran Anggaran

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

5.1.1.1.1.1.2.1 Restoran 4.750.000.000,00 5.093.627.775,00 107,23 4.350.921.583,00

5.1.1.1.1.1.2.2 Rumah Makan 750.000.000,00 1.044.195.856,00 139,23 332.100.750,00

5.1.1.1.1.1.2.3 Katering 6.415.000.000,00 8.874.745.510,00 138,34 7.417.379.574,63

5.1.1.1.1.1.2.4 Warung 85.000.000,00 124.524.000,00 146,50 100.484.500,00

Jumlah pendapatan pajak Restoran

12.000.000.000,00 15.137.093.141,00 126,14 12.200.886.407,63

Realisasi masing-masing Pajak Restoran dapat dijelaskan sebagai berikut:



5.1.1.1.1.1.2.1 Restoran

Realisasi Pajak atas Restoran pada tahun Anggaran 2019 dari anggaran sebesar Rp4.750.000.000,00 dapat dicapai sebesar Rp5.093.627.775,00 atau 107,23 %. Pajak Restoran merupakan pajak Self Assesment dimana Wajib Pajak menghitung sendiri besaran kewajiban pembayaran pajaknya sesuai omzet di Restoran masing-masing setiap bulan.

Realisasi untuk Pajak Restoran Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp5.093.627.775,00 atau meningkat sebesar 117,07% dibandingkan Tahun Anggaran realisasinya sebesar Rp4.350.921.583,00

Realisasi Pajak Restoran berasal dari Restoran yang tersebar di beberapa Kecamatan di Wilayah Kabupaten Bantul dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.1.7. Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Restoran atas Restoran TA 2019 dan TA 2018


Kecamatan Bantul 45.000.000,00 201.714.727,00 448,25

Kecamatan Dlingo 60.000.000,00 73.762.000,00 122,94 50.130.880,00

Kecamatan Pleret 60.000.000,00 67.750.000,00 112,92 56.000.000,00

Kecamatan Banguntapan 1.200.000.000,00 1.269.150.958,00 105,76 1.540.031.161,00

Kecamatan Piyungan 90.000.000,00 102.617.344,00 114,02 159.384.330,00

Kecamatan sewon 1.136.000.000,00 1.147.358.428,00 101,00 934.563.076,00

Kecamatan Kasihan 2.075.000.000,00 2.140.971.918,00 103,18 1.589.782.136,00

Kecamatan sedayu 4.000.000,00 3.695.000,00 92,38 8.036.000,00

Kecamatan Imogiri 80.000.000,00 86.607.400,00 108,26 13.795.000,00

Jumlah 4.750.000.000,00 5.093.627.775,00 107,23 4.351.722.583,00

5.1.1.1.1.1.2.2 Rumah Makan

Realisasi untuk Pajak Restoran atas Rumah Makan tahun Anggaran 2019 dari anggaran sebesar Rp750.000.000,00 dapat dicapai sebesar Rp1.044.195.856,00 atau 139,23 %. Realisasi Pajak Restoran atas Rumah Makan tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.044.195.856,00 mengalami kenaikan sebesar 314,42.% dari Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp332.100.750,00

Realisasi Pajak Restoranatas Rumah Makan berasal dari Rumah Makan yang tersebar di beberapa Kecamatan di Wilayah Kabupaten Bantul dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.1.8. Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Restoran atas Rumah Makan TA 2019 dan TA 2018




Kecamatan Srandakan 11.000.000,00 13.032.000,00 118,47 8.441.000,00

Kecamatan Kretek 3.000.000,00 6.400.000,00 213,33

Kecamatan Bambanglipuro 10.000.000,00 13.903.370,00 139,03

4.450.000,00

Kecamatan Pandak 2.000.000,00 3.550.000,00 177,50 1.427.530,00

Kecamatan Pajangan 3.000.000,00 9.093.520,00 303,12 2.600.000,00

Kecamatan Bantul 171.000.000,00 213.179.767,00 124,67 67.269.290,00

Kecamatan Jetis 15.000.000,00 16.912.500,00 112,75 5.500.000,00


Kecamatan Dlingo 2.000.000,00 2.525.000,00 126,25 2.302.750,00

Kecamatan Banguntapan 170.000.000,00 245.730.418,00 144,55

92.560.515,00



Kecamatan Sewon 82.000.000,00 107.705.419,00 131,35 40.704.259,00


Kecamatan Sedayu 9.000.000,00 13.806.000,00 153,40

Jumlah 750.000.000,00 1.044.195.856,00 139,23 332.100.750,00

5.1.1.1.1.1.2.3. Katering

Realisasi untuk Pajak atas Katering tahun Anggaran 2019 dari anggaran Rp6.415.000.000,00 terealisasi sebesar Rp 8.874.745.510,00 atau138,34 %, . Pelampauan target karena adanya intensifikasi pembayaran pajak oleh wajib pajak yang difasilitasi oleh Bendahara Pengeluaran SKPD dan Pemerintah Desa pada saat melakukan belanja makanan dan minuman menggunakan jasa katering.

Realisasi Pajak Katering diintensifkan melalui bukti setor dari wajib pajak berupa SSPD yang dihimpun oleh Bendahara Pengeluaran

Realisasi untuk Pajak Katering tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 8.874.745.510,00 mengalami kenaikan sebesar 119,65 .% dari Tahun ran 2018 yang realisasnya sebesar Rp7.417.379.574,63

5.1.1.1.1.1.2.4. Warung

Realisasi untuk Pajak restoran atas Warung tahun Anggaran 2019 dari anggaran Rp85.000.000,00 terealisasi sebesar Rp124.524.000,00 atau 146,50%, realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar 123,92 % dari realisasi Tahun Anggaran 2018 yang realisasi sebesar Rp100.484.500,00



Realisasi Pajak Restoran atas Warung berasal dari Warung yang tersebar di 27 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Bantul dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.1.9. Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Restoranatas warusng TA 2019 dan TA 2018

NAMA WILAYAH TARGET 2019 REALISASI 2019

% REALISASI 2018

Kecamatan Srandakan 4.000.000,00 5.636.000,00 140,90 5.300.500,00

Kecamatan Sanden 900.000,00 1.200.000,00 133,33 1.180.000,00


Kecamatan Pundong 1.100.000,00 1.640.000,00 149,09 1.420.000,00

Kecamatan Bambanglipuro 2.300.000,00 2.971.000,00 129,17 2.127.000,00


Kecamatan Pajangan 900.000,00 1.285.000,00 142,78 576.000,00


Kecamatan Jetis 1.900.000,00 2.830.000,00 148,95 1.840.000,00


Kecamatan Dlingo 200.000,00 216.000,00 108,00 216.000,00

Kecamatan Banguntapan 6.500.000,00 9.528.000,00 146,58 7.247.000,00



Kecamatan Sewon 11.500.000,00 17.097.000,00 148,67 11.925.500,00


Kecamatan Sedayu 3.500.000,00 4.945.000,00 141,29 5.199.000,00

Jumlah 85.000.000,00 124.524.000,00 146,50 100.484.500,00

5.1.1.1.1.1.3 Pajak Hiburan

Pemungutan pajak hiburan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 26 tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Pajak Hiburan dengan besaran tarif pengenaan sesuai jenis hiburan meliputi:

a. Tontonan Film sebesar 35% (tiga puluh lima perseratus);

b. Pagelaran kesenian, musik, tari dan/ busana sebesar 30% (tiga puluh perseratus);

c. Kontes kecantikan sebesar 30%(tiga puluh perseratus);

d. Kontes Binaraga dan sejenisnya 25% (dua puluh lima perseratus);



e. Pameran sebesar 25% (dua puluh lima perseratus);

f. Diskotik, karaoke, klab malam dan sejenisnya sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus);

g. Sirkus, akrobat dan sulap sebesar 30%(tiga puluh perseratus);

h. Permainan bilyart, golf dan boling sebesar 35% (tiga puluh lima perseratus);

i. Pacuan kuda dan kendaraan bermotor sebesar 30%.(tiga puluh perseratus);

j. Permainan ketangkasan sebesar 50% (lima puluh perseratus);

k. Panti pijat dan mandi uap/spa sebesar 50% (lima puluh perseratus)

l. Refleksi dan pusat kebugaran (Fitnes center) sebesar 35%(tiga puluh lima perseratus);

m. Pertandingan olah raga sebesar 15% (lima belas perseratus)

Target Pajak Hiburan tahun Anggaran 2019 sebesar Rp700.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp 811.374.242,80atau mencapai 115,91% dan mengalami penurunan 66,77 % dari penerimaan Pajak Hiburan tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp1.224.474.750,00

Rincian dari anggaran dan realisasi penerimaan Pajak Hiburan Tahun Anggaran 2019dengan realisasi tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.10. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan TA 2019 dan TA 2018

Pajak Hiburan Anggaran

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018

(Rp)

5.1.1.1.1.1.3.1 Pameran 341.500.000,00 404.169.000,00 118,35 459.017.000,00

5.1.1.1.1.1.3.2 Permainan Ketangkasan

145.000.000,00 178.407.658,80 123,04 149.527.755,00

5.1.1.1.1.1.3.3 Panti Pijat/Refleksi 3.500.000,00 7.347.569,00 209,93 2.472.000,00

5.1.1.1.1.1.3.4 Mandi Uap/Spa

6.494.365,00

5.1.1.1.1.1.3.5 Pusat Kebugaran 10.000.000,00 13.445.500,00 134,46 9.223,500,00

5.1.1.1.1.1.3.6 Pertandingan Olah Raga

200.000.000,00 201.510.150,00 100,76 524.306.245,00

5.1.1.1.1.1.3.7 Insidentil -

79.928.250,00

Jumlah 700.000.000,00 811.374.242,80 115,91 1.224.474.750,00

Realisasi lebih lanjut masing-masing Pajak Hiburan dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.1.1.1.1.1.3.1 Pameran

Untuk pemungutan pajak atas Pameran tahun Anggaran 2019 dari anggaran sebesar



Rp341.500.000,00 dapat terealisasi sebesar Rp404.169.000,00.atau mencapai 118,36%.Realisasi untuk Pajak hiburan atas Pameran tahun Anggaran 2019 tersebut mengalami penurunan sebesar 88,05% dari realisasi Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp459.017.000,00

5.1.1.1.1.1.3.2 Permainan Ketangkasan

Pemungutan Pajak atas Permainan Ketangkasan tahun Anggaran 2019 dari anggaran sebesar Rp145.000.000,00 realisasi sebesar Rp178.407.658,80.atau mencapai 123,04%. Realisasi untuk Pajak atas Permainan Ketangkasan tahun Anggaran 2019 tersebutmengalami kenaikan sebesar 119,31 %dari Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp149.527.755,00

5.1.1.1.1.1.3.3 Panti Pijat/Refleksi

Penerimaan Pajak atas Panti Pijat/Refleksitahun Anggaran 2019 dari target sebesar Rp3.500.000,00 realisasi sebesar Rp7.347.569,00 atau mencapai 209,93%.

Realisasi untuk Pajak atas Panti Pijat/Refleksi tahun Anggaran 2019 tersebut mengalami kenaikan sebesar 297,23 % dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp2.472.000,00

5.1.1.1.1.1.3.4 Mandi Uap/Spa

Penerimaan Pajak atas mandi uap/spa tahun Anggaran 2019 belum ditargetkan akan tetapi ada realisasi sebesar Rp6.494.365,00.

5.1.1.1.1.1.3.5 Pusat Kebugaran

Penerimaan Pajak atas Pusat Kebugara tahun Anggaran 2019 dari target sebesar Rp10.000.000,00 realisasi sebesar Rp13.445.500,00.atau mencapai 134,46%.

Realisasi untuk Pajak atas Pusat Kebugaran tahun Anggaran 2019 tersebut mengalami kenaikan sebesar 145,77 % dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasi sebesar Rp9.223,500,00

5.1.1.1.1.1.3.6 Pertandingan Olah Raga

Penerimaan Pajak atas Pertandingan Olah Raga tahun Anggaran 2019 dari target sebesar Rp200.000.000,00 realisasi sebesar Rp201.510.150,00 atau mencapai 100,76%.

Realisasi untuk Pajak atas Pertandingan Olah Raga tahun Anggaran 2019 tersebut mengalami kenaikan sebesar 38,43 % dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp524.306.245,00

5.1.1.1.1.1.3.7 Pajak Hiburan Insidentil Penerimaan Pajak atas Pajak Hiburan Insidentiltahun Anggaran 2019 tidak ditargetkan dan tidak terealisasi. 5.1.1.1.1.1.4 Pajak Reklame



Pemungutan pajak reklame berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 26 tahun 2017 tentangTata Cara Pengelolaan Pajak Reklame dengan tarif pengenaan sebesar 25% dari Nilai Sewa Reklame.

Penerimaan Pajak Reklame tahun Anggaran 2019 dari target sebesar Rp1.800.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp 2.314.177.264,00 atau 128,57% dan mengalami penurunan sebesar 94,61% dari Tahun Anggaran 2018 sebesar yang realisasinya sebesar Rp2.446.041.981,00

Rincian anggaran dan realisasi Penerimaan Pajak Reklame tahun Anggaran 2019 dan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebagai berikut:

Tabel 5.1.11. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Reklame TA 2019 dan TA 2018

Pajak Reklame Anggaran

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018

(Rp)

5.1.1.1.4.1 Reklame Papan/ Billboard/Videotron/Megatron

1.476.000.000,00 1.899.621.239,00 128,70 2.070.273.312,00

5.1.1.1.4.2 Reklame Kain 200.000.000,00 215.783.460,00 107,89 146.573.272,00

5.1.1.1.4.3 Reklame melekat/ stiker 120.000.000,00 196.159.471,00 163,47 225.706.997,00

5.1.1.1.4.5 Reklame berjalan 4.000.000,00 2.613.094,00 65,33 3.488.400,00

Jumlah pendapatan pajak Reklame 1.800.000.000,00 2.314.177.264,00 128,57 2.446.041.981,00

Realisasi masing-masing Pajak Reklame dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.1.1.1.1.1.4.1 Reklame Papan/Billboard/Videotron/Megatron

Penerimaan pendapatan pajak untuk reklame papan/ billboard/ Videotron/ Megatron tahun Anggaran 2019 dengan target sebesar Rp1.476.000.000,00.dan realisasi sebesar Rp1.899.621.239,00.atau 128,70%. Pelampauan pendapatan Pajak Reklame Papan/Billboard/Videotron/Megatron dari target dikarenakan adanya tambahan titik pemasangan reklame (promosi perumahan, waralaba kuliner dan produk elektronik)

Realisasi untuk Pajak Reklame Papan/Billboard tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.476.000.000,00 mengalami penurunan sebesar 91,76 % dari realisasi Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp2.070.273.312,00

5.1.1.1.1.1.4.2 Reklame Kain

Target pendapatan dari Reklame Kain tahun Anggaran 2019 sebesar Rp200.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp215.783.460,00 atau 107,89%. Pelampauan pendapatan Pajak Reklame Kain dari target dikarenakan banyaknya pemasanganspanduk event dan produk rokok.

Realisasi untuk Pajak Reklame Kain tahun Anggaran 2019 sebesar Rp215.783.460,00 mengalami kenaikan sebesar 147,22 %dari Tahun Anggaran 2018yang realisasinya sebesar Rp146.573.272,00.



5.1.1.1.1.1.4.3 Reklame Melekat/Stiker

Target pendapatan dari Reklame Melekat/Stiker tahun Anggaran 2019 sebesar Rp120.000.000,00dan realisasi sebesar Rp196.159.471,00atau 163,47%. Realisasi pendapatan Pajak Reklame Melekat/Stiker dari target dikarenakan banyaknya promosi event hiburan dan pemasaran produk elektronik

Realisasi untuk Pajak Reklame Melekat/Stiker tahun Anggaran 2019 sebesar Rp196.159.471,00mengalami penurunan sebesar 86,91% dariTahun Anggaran 2018yang realisasinya sebesar Rp225.706.997,00

5.1.1.1.1.1.4.3 Reklame Berjalan

Target pendapatan dari Reklame Berjalan tahun Anggaran 2019 sebesar Rp4.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp 2.613.094,00 atau 65,33%.

Realisasi untuk Pajak Reklame Berjalan tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 2.613.094,00 mengalami penurunan sebesar 74,91.%dari Tahun Anggaran 2018 sebesar yang realisasinya sebesar Rp3.488.400,00

5.1.1.1.1.1.5 Pajak Penerangan Jalan

Pemungutan pajak penerangan jalan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten BantulNomor 08 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah danPeraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Pajak Penerangan Jalandengan tarip pengenaan sebesar 8% untuk penggunaan listrik dari PLN bukan untuk industri dan 3% untuk penggunaan listrik dari PLN untuk industri..

Adapun untuk penerimaan tahun Anggaran 2019 dari target sebesar Rp43.100.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp43.987.340.643,00 atau mencapai 102,06%. Pelampauan Pendapatan Pajak Penerangan Jalan dari target dikarenakan adanya program migrasi (penambahan daya) yang tidak dipungut biaya dan penambahan jumlah pelanggan baru.

Realisasi untuk penerimaan Pajak Penerangan Jalan Umum tahun Anggaran 2019 sebesar Rp43.987.340.643,00 mengalami kenaikan sebesar 108,92 % dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp 40.386.521.630,00

5.1.1.1.1.1.6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Pemungutan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Bupati Bantul 21 tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Pajak Mineral Bukal Logamdan Batuan, dengan tarif pengenaan sebesar 25% dari nilai jual pengambilan mineral bukan logam dan batuan.

Adapun realisasi untuk penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan tahun Anggaran 2019 dari target sebesar Rp 600.000.000,00 terealisasi sebesar Rp 943.673.954,00atau 157,28.%.Pelampauan target karenaadanya penambahan wajib pajak baru berdasarkan ijin operasi usaha pertambanganMineral Bukan Logam dan Batuan

Realisasi untuk penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 943.673.954,00mengalami penurunan 43,49% dibandingkan Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp. 2.169.770.641,50.



5.1.1.1.1.1.7 Pajak Parkir

Pemungutan pajak parkir berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Pajak Parkir.

Penerimaan Pajak Parkir tahun Anggaran 2019 dari target sebesar Rp 180.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp237.965.761,00 atau 132,20 .%. Pelampauan Pendapatan Pajak Parkir dari target dikarenakan adanya intensifikasi dan ekstensifikasi secara terus menerus dan adanya tambahan Wajib Pajak serta banyaknya even yang bersifat insidentil.

Realisasi untuk penerimaan Pajak Parkir tahun Anggaran 2019 sebesar Rp237.965.761,00 mengalami kenaikan sebesar 133,15 % dariTahun Anggaran 2018 sebesar Rp178.719.292,00

.

Realisasi Pajak Parkir tahun 2019 berasal dari titik parkir yang tersebar di 12Kecamatan di Wilayah Kabupaten Bantul dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.1.12. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak parker TA 2019 dan TA 2018

NAMA WILAYAH

TARGET 2019 (Rp) REALISASI 2019 (Rp)

% REALISASI 2018 (Rp)


Kecamatan Bambanglipuro 500.000,00 504.000,00 100,80 504.000,00

Kecamatan Pandak 5.500.000,00 15.898.800,00 289,07 281.900,00


Kecamatan Jetis 6.000.000,00 7.172.000,00 119,53 3.630.000,00

Kecamatan Imogiri 800.000,00 918.000,00 114,75 886.500,00

Kecamatan Banguntapan 70.000.000,00 94.192.830,00 134,56 98.574.000,00



Kecamatan Sewon 8.000.000,00 8.731.000,00 109,14 8.337.900,00


Kecamatan Sedayu 700.000,00 927.000,00 132,43 504.000,00

Jumlah 180.000.000,00 237.965.761,00 132,20 178.719.292,00

5.1.1.1.1.1.8 Pajak Air Tanah

Pemungutan pajak air tanah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor



8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Pajak Air Tanah dengan tarif sebesar 20% dari nilai perolehan air

Penerimaan Pajak Air Tanah tahun Anggaran 2019 dari target sebesar Rp600.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp 743.337.273,00 atau mencapai123,89 %.Pelampauan Pendapatan Pajak Air Tanah dari target dikarenakan adanya penambahan Wajib Pajak Air Tanah dan penentuan nilai perolehan air /NPA sudah ditentukan oleh SK Gubernur.

Realisasi untuk penerimaan Pajak Air Tanah tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 743.337.273,00 mengalami peningkatan sebesar 102,72 .% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp723.660.255,00

Realisasi Pajak Air Tanah tahun 2019 berasal dari wajib pajak Pajak Air Tanahyang tersebar di 15 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Bantul dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.1.13. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak parker TA 2019 dan Ta 2018

NAMA WILAYAH TARGET 2019 (Rp) REALISASI2019 (Rp)

% REALISASI2018 (Rp)

Kecamatan Sanden 250.000,00 367.200,00 146,88 489.600,00

Kecamatan Kretek 4.300.000,00 5.025.554,00 116,87 4.903.859.00

Kecamatan Pundong 350.000,00 464.400,00 132,69

464.400,00

Kecamatan Bambanglipuro 7.000.000,00 8.295.566,00 118,51

9.055.699,00


Kecamatan Pajangan 9.000.000,00 10.496.688,00 116,63

13.032.960,00


Kecamatan Jetis 21.500.000,00 24.065.650,00 111,93 20.067.846,00


Kecamatan Banguntapan 150.600.000,00 179.766.136,00 119,37

160.004.059,00


Kecamatan Piyungan 81.000.000,00 93.956.713,00 116,00

113.638.637,00

Kecamatan Sewon 65.000.000,00 88.179.589,00 135,66 73.267.108,00




Kecamatan Sedayu 41.000.000,00 50.360.685,00 122,83 52.898.094,00

Jumlah 600.000.000,00 743.337.273,00 123,89 723.660.255,00

5.1.1.1.1.1.9 Pajak Sarang Burung Walet

Pemungutan Pajak Sarang Burung Walet berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Bupati Bantul Nomor 28 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Pajak Sarang Burung Walet dengan tarif pengenaan sebesar 10% dari nilai jual sarang burung walet yang dihitung berdasarkan perkalian antara harga pasaran umum sarang burung walet yang berlaku di daerah dengan volume sarang burung walet.

Untuk penerimaan Pajak Sarang Burung Walet tahun Anggaran 2019 dari target sebesar Rp500.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp1.400.000,00 atau mencapai 280,00 % .

Realisasi untuk penerimaan Pajak Sarang Burung Walet tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.400.000,00 mengalami penurunan sebesar 87,50 % dari Tahun Anggaran 2018 sebesar yang realisasinya sebesar Rp 1.600.000,00

5.1.1.1.1.1.10 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dan Perkotaan (PBB-P2) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah.

Peraturan Bupati yang mendasari pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dan Perkotaan (PBB-P2) adalah :

1. Peraturan Bupati Bantul Nomor 43 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pendaftaran Objek Pajak PBB-P2;

2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 105 Tahun 2018 tentang Tata CaraPengurangan dan Penghapusan Sanksi Administrasi PBB-P2;

3. Peraturan Bupati Bantul Nomor 46 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pembetulan Kesalahan Tulis, kesalahan hitung, dan /atau kekeliruan penetapan ketentuan PBB-P2;

4. Peraturan Bupati Bantul Nomor 148 Tahun 2016 tentang Pedoman Penghapusan Piutang Daerah;

5. Peraturan Bupati Bantul Nomor 56 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengembalian Kelebihan Pembayaran PBB-P2;

6. Peraturan Bupati Bantul Nomor 64A Tahun 2012 tentang Penerbitan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang;

7. Peraturan Bupati Bantul Nomor 04 Tahun 2013 tentang Klasifikasi dan penetapan NJOP sebagai dasar pengenaan PBB-P2;

8. Peraturan Bupati Bantul Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 43 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pendaftaran Objek Pajak PBB-P2

9. Peraturan Bupati Bantul Nomor 40 Tahun 2018 tentang tata Cara Pengajuan danpenyelesaian keberatan dan banding PBB-P2;

10. Peraturan Bupati Bantul Nomor 68 Tahun 2014 tentang Nomor Objek Pajak PBB-P2;



11. Peraturan Bupati Bantul Nomor 39 Tahun 2018 tentang tata cara pemberian pengurangan PBB-P2;

12. Peraturan Bupati Bantul Nomor 96 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran PBB-P2.

Target penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp51.200.000.000,00 terealisasi sebesar Rp54.785.787.180,00 atau 107,00%

Hal ini disebabkan adanya intensifikasi penagihan Pajak Bumi dan bangunan kepada Wajib Pajak , bulan panutan PBB dan kerjasama dengan Kepala Desa dan Dukuh.

Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp54.785.787.180,00 mengalami kenaikan sebesar 139,30% dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 yang realisasinya sebesar Rp39.327.997.070,00 . Hal ini disebabkan meningkatnya kesadaran masyaraakat untuk melakukan pembayaran PBB-P2, bulan panutan pembayaran PBB-P2 dan adanya reward bagi wajib pajak yang melakukan pembayaran lebih awal.

5.1.1.1.1.1.11 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

Pemungutan Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 9 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Peraturan Bupati Bantul Nomor 87 tahun 2017tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Kabupaten Bantul Nomor 9 Tahun 2010. Obyek pemungutan adalah pengalihan hak atas tanah dan bangunan yang nilainya lebih dari Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) dengan tarif pengenaan sebesar 5% dari nilai selisih jual setelah dikurangi Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP) sebesar Rp60.000.000,00 selain Hibah Wasiat dan Waris. Sedangkan khusus untuk Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Hibah Wasiat dan Waris, nilai NPOPTKP-nya sebesar Rp300.000.000,00.

Untuk penerimaan Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) tahun Anggaran 2019 dari target sebesar Rp85.035.000.000,00

dapat direalisasikan sebesar Rp90.824.632.263,38 atau mencapai 106,81%.

Pelampauan Pendapatan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari target karena meningkatnya transaksi peralihan hak atas tanah/jual beli tanah terutama karena:

- Bertambahnya pengembangan perumahan.

- Dilakukannya cek lapangan terhadap transaksi

- Koordinasi dengan PPAT/Notaris dan Badan Pertanahan

Realisasi untuk penerimaan Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) tahun Anggaran2019 sebesar Rp90.824.632.263,38 mengalami peningkatan sebesar 112,49 .% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp80.737.173.044,75

5.1.1.1.1.2 Retribusi Daerah

Retribusi Daerah merupakan PAD yang pemungutannya berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) digolongkan dalam 3 jenis retribusi:

1) Retribusi Jasa Umum



2) Retribusi Jasa Usaha 3) Retribusi Perizinan Tertentu

Adapun ketentuan yang mengatur retribusi menurut jenisnya dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.14. Dasar Hukum Pemungutan Retribusi Daerah Kab. Bantul

Dasar Hukum Tentang SKPD Penghasil

A. Retribusi Jasa Umum

1 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 9 Tahun 2011

Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan

Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perdagangan


Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum

Dinas Perhubungan.


Retribusi Pelayanan Pasar Dinas Perdagangan


Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

Dinas Perhubungan.


Retribusi Pelayanan Pendidikan Pelatihan Teknis

Dinas Kesehatan


Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

Dinas Komunikasidan Informatika

7 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah

Retribusi Pelayanan Penyedotan Kakus

Dinas Pekerjaan Umum, Perumaahan dan Kawasan Pemukiman, Dinas Perdagangan


Retribusi Pelayanan Kesehatan Hewan

Dinas Pertanian, Pangan Kelautan, dan Perikanan


Retribusi Pelayanan Kesehatan di Laboratorium Pengawasan Kualitas Air

Dinas Kesehatan


Retribusi Pengolahan Limbah Cair

Dinas Pekerjaan Umum, Perumaahan dan Kawasan Pemukiman


Retribusi Peyalanan Tera/ Tera Ulang

Dinas Perdagangan

B. Retribusi Jasa Usaha


Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Dinas Pekerjaan Umum, Perumaahan dan Kawasan Pemukiman dan Dinas Perhubungan

2 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Kendaraan Bermotor




Dasar Hukum Tentang SKPD Penghasil


Retribusi tempat Pelelangan Ikan



Retribusi Terminal- Tempat Parkir Untuk Kendaraan Penumpang dan Bis Umum

Dinas Perhubungan

5 Retribusi Terminal –Tempat Kegiatan Usaha

Dinas Perhubungan


Retribusi Tempat Khusus Parkir

Dinas Perhubungan


Retribusi Tempat Penginapan/ Pesranggrahan/Villa

Bagian Umum


Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Dinas Pariwisata dan Dinas Pertanian, Pangan Kelautan, dan Perikanan


Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah


10 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 7Tahun 2011

Retribusi Rumah Potong Hewan


C. Retribusi Perizinan Tertentu


Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan


Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1 tahun 2017

Pemberian Perpanjangan IMTA kepada Pemberi Kerja Tenaga Asing

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Pendapatan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2019 dari anggaran sebesar Rp 42.959.909.608,00 dapat direalisasikan sebesar Rp 48.278.231.843,00 atau mencapai 112,38%. Pelampauan target terbesar dicapai oleh Retribusi Menara Telekomunikasi sebesar Rp1.758.744.000,00. dari target Rp269.064.000,00 atau mencapai 653,65%, Retribusi pelayanan kesehatan di laboratorium pengawasan kualitas air sebesar 181.971.500,00 dari target Rp.90.000.000,00 atau 202,19% dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan sebesar Rp2.437.709.223,00 dari target Rp1.900.000.000,00 atau mencapai 128,30%.

Gambaran antara target dan realisasi dalam penerimaan retribusi Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 berdasarkan jenis retribusidapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.15 Target dan Realisasi Retribusi Daerah TA 2019 dan TA 2018



No. Retribusi Daerah Anggaran (Rp) Realisasi 2019(Rp)

% Realisasi 2018(Rp)

A. Retribusi Jasa Umum

1 Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan

1.150.454.000,00 1.457.908.060,00 126,72 1.371.123.279,00

2 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

235.155.000,00 240.280.000,00 102,18 256.058.000,00

3 Retribusi Pelayanan Pasar

2.824.000.000,00 3.262.478.210,00 115,53 3.082.816.590,00

4 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

1.324.072.500,00 1.427.022.500,00 107,78 1.313.902.500,00

5 Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus

120.602.500,00 140.507.000,00 116,50 129.378.500,00

6 Retribusi Pelayanan Kesehatan Hewan

200.000.000,00 269.708.500,00 134,85 213.973.500,00

7

Retribusi Pelayanan Kesehatan di Laboratorium Pengawasan Kualitas Air - LRA

90.000.000,00 181.971.500,00 202,19 120.138.000,00

8 Retribusi Pengolahan Limbah Cair

95.256.000,00 134.362.500,00 141,05 128.619.000,00

9 Retribusi Pelayanan Pendidikan

7.000.000,00 7.873.000,00 112,47 6.854.000,00

10 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

269.064.000,00 1.758.744.000,00 653,65 2.631.258.000,00

11 Retribusi Pelayanan Tera / Tera Ulang

100.000.000,00 113.256.600,00 113,26 49.858.500,00

Jumlah Retribusi Jasa Umum

6.415.604.000,00 8.994.111.870,00 140,19 9.303.814.869,00

B Retribusi Jasa Usaha

1 Retribusi Jasa Pemakaian Kekayaan Daerah

732.000.000,00 778.150.000,00 106,30 763.475.000,00

2 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Kendaraan Bermotor

21.600.000,00 9.840.000,00 45,56 40.940.000,00

3 Retribusi Tempat Pelelangan ikan

83.000.000,00 114.256.300,00 137,66 90.700.497,00

4 Retribusi Terminal 128.159.250,00 155.506.900,00 121,34 62.672.350,00

5 Retribusi Tempat Khusus Parkir

215.149.000,00 259.075.000,00 120,42 236.621.000,00

6 Retribusi Rumah Potong Hewan

100.000.000,00 59.475.000,00 59,48 42.352.500,00

7 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga

30.773.273.424,00 33.342.503.250,00 108,35 31.022.041.000,00



No. Retribusi Daerah Anggaran (Rp) Realisasi 2019(Rp)


8 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

2.101.212.684,00 1.637.075.100,00 77,91 1.794.477.400,00

9 Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa

10.000.000,00 10.850.000,00 108,50 14.050.000,00

10 Retribusi Tempat Pariwisata

24.311.250,00 -

-

Jumlah Retribusi Jasa Usaha

34.188.705.608,00 36.366.731.550,00 106,37 34.067.329.747,00

C. Retribusi Perizinan Tertentu

1 Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan

1.900.000.000,00 2.437.709.223,00 128,30 2.195.663.200,00

2 Retribusi Ijin Gangguan - -

686.400,00

3 Retribusi Ijin Trayek 5.600.000,00 5.600.000,00 100,00 100.000,00

4

Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA)

450.000.000,00 474.079.200,00 105,35 484.861.030,00

Jumlah Retribusi Perizinan Tertentu

2.355.600.000,00 2.917.388.423,00 123,85 2.681.310.630,00

Jumlah Pendapatan Retribusi Daerah

42.959.909.608,00 48.278.231.843,00 112,38 46.052.620.246,00

Pendapatan Retribusi Daerah dikelola oleh masing-masing SKPD Penghasil. Adapun Rincian dari masing-masing SKPD penghasil retribusi pada Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.16 Realisasi Retribusi Daerah Per SKPD TA 2019dan TA 2018

No. SKPD Realisasi 2019

(Rp) Realisasi 2018(Rp)

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

250.000.000,00 224.000.000,00 259.075.000,00

Dinkes 97.000.000,00 189.844.500,00 126.920.000,00

2 Dinas Pekerjaan Umum,Perumahan dan Kawasan Pemukiman

2.763.458.500,00 3.375.251.723,00 3.136.634.700,00

3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

450.000.000,00 474.079.200,00 484.861.030,00

4 Dinas Lingkungan Hidup 932.154.000,00 1.232.629.060,00 1.136.759.829,00

5 Dinas Perhubungan 1.914.135.750,00 2.093.834.400,00 1.876.102.850,00

6 Dinas Komunikasi dan Informasi

269.064.000,00 1.758.744.000,00 2.631.258.000,00

7 Dinas Pariwisata 28.214.350.000,00 31.756.578.250,00 29.066.376.750,00





8 Dinas Pertanian,Pangan , Kelautan dan Perikanan

4.817.447.358,00 3.442.439.900,00 3.844.514.147,00

9 Dinas Perdagangan 3.242.300.000,00 3.719.980.810,00 3.476.067.940,00

10 Bagian Umum 10.000.000,00 10.850.000,00 14.050.000,00

Jumlah Hasil Retribusi Daerah

42.959.909.608,00 48.278.231.843,00 46.052.620.246,00

Realisasi masing-masing Retribusi Daerah dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.1.1.1.1.2.1 Retribusi Jasa Umum

5.1.1.1.1.2.1.1 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

Target Pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/KebersihanTahun Anggaran 2019sebesar Rp1.150.454.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp 1.457.908.060,00 atau mencapai 126,72 %.. Pelaksana Pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah Dinas Perdagangan danDinas Lingkungan Hidup.

Tabel : 5.1.17 Realisasi Retribusi Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Per OPD TA 2019 dan TA 2018

No. SKPD Anggaran 2019 Realisasi 2019 (Rp)


1 Dinas Perdagangan (Sampah Pasar)

218.300.000,00 225.279.000,00 564,65 235.049.850,00

2 Dinas Lingkungan Hidup (Sampah Perumahan)

932.154.000,00 1.232.629.060,00 24,17 1.136.073.429,00

Jumlah 1.150.454.000,00 1.457.908.060,00 126,72 1.371.123.279,00

Capaian retribusi dari Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihandapat melampaui target disebabkan adanya sosialisasi retribusi kebersihan/persampahan , cakupan layanan yang semakin luas dan kesadaran masyarakat semakin meningkat.

Realisasi untuk penerimaan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.457.908.060,00 mengalami kenaikan sebesar 106,33% dari Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp1.371.123.279,00

5.1.1.1.1.2.1.2 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

Target Pemungutan Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum tahun Anggaran 2019 sebesar Rp235.155.000 dapat direalisasikan sebesar Rp240.280.000,00 atau mencapai 102,18 % dan mengalami penurunan sebesar 93,84.% dari TA 2018 yang realisasinya sebesar Rp256.058.000,00 Kenaikan disebabkan adanya penambahan titik parkir

Pelaksana Pemungutan Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah Dinas Perhubungan.

5.1.1.1.1.2.1.3 Retribusi Pelayanan Pasar

Target Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Tahun Anggaran 20189 sebesar Rp2.824.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp 3.262.478.210,00 atau mencapai



115,53 %. Pelaksana Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar adalah Dinas Perdagangan. Memenuhi target dikarenakan adanya peningkatan sarana dan prasarana pasar diikuti pula dengan peningkatan kesadaran pedagang untuk membayar retribusi.

Realisasi untuk penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 3.262.478.210,00 mengalami kenaikan sebesar 105,83% dari realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 3.082.816.590,00

5.1.1.1.1.1.2.1.4 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

Target Pemungutan Retribusi Pengujian Kendaraan BermotorTahun Anggaran 2019sebesar Rp1.324.072.500,00 dapat direalisasikan sebesar Rp1.427.022.500,00 atau mencapai 107,78% dan mengalami kenaikan sebesar 108,61 % dari TA 2018 yang realisasinyan sebesar Rp1.313.902.500,00 Pelampauan target karena bertambahnya kendaraan wajib uji dan beberapa kendaraan yang masa berlakunya habis diujikan kembali.

Pelaksana Pemungutan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah Dinas Perhubungan.

Rincian realisasi dariRetribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1.18Target dan Realisasi rincian Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor TA 2019 dan TA 2018

No. Retribusi Daerah Anggaran (Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Retribusi PKB-Mobil penumpang-Sedan

8.050.000,00 4.657.500,00 57,86 8.510.000,00

2 Retribusi PKB-Mobil penumpang - Minibus

862.500,00 1.265.000,00 146,67 345.000,00

3 Retribusi PKB-Mobil Bus

70.200.000,00 80.600.000,00 114,81 71.985.000,00

4 Retribusi PKB-Mobil Barang / beban Pick Up

635.375.000,00 691.320.000,00 108,81 634.742.500,00

5 Retribusi PKB- Mobil Barang/ beban Truck

361.785.000,00 380.010.000,00 105,04 351.740.000,00

6 Retribusi PKB-Buku Uji

247.800.000,00 269.170.000,00 108,62 246.580.000,00

jumlah 1.324.072.500,00 1.427.022.500,00 107,78 1.313.902.500,00

5.1.1.1.1.1.2.1.5 Retribusi penyediaan dan/atau Peyedotan Kakus

Target Pemungutan Retribusi penyediaan dan/atau Peyedotan Kakus Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp120.602.500,00 dapat direalisasikan sebesar Rp140.507.000,00atau mencapaim116,50%. Pelampauan target dikarenakan adanya peningkatan jumlah wajib retribusi yang dilayani.

Pelaksana Pemungutan Retribusi penyediaan dan/atau Peyedotan Kakusadalah DinasPekerjaan Umum,Perumahan dan Kawasan Pemukiman yang wajib pungutnya masyarakat umum dan Dinas Perdagangan yang wajib pungutnya MCK/WC di lingkungan pasar.



Realisasi untuk penerimaan Retribusi penyediaan dan/atau Peyedotan KakusTahun Anggaran 2019 sebesar Rp140.507.000,00 mengalami peningkatan sebesar 108,60 % dari realisasiTahun Anggaran 2018 sebesar Rp129.378.500,00

5.1.1.1.1.1.2.1.6 Retribusi Pelayanan Kesehatan Hewan

Target Pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan Hewan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp200.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp 269.708.500,00 atau mencapai 134,85.%. Realisasi tersebut mengalami peningkatan 126,05% dari realisasi TA2018yang realisasinya sebesar Rp213.973.500,00

Pelaksana Pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan Hewan adalah Dinas Pertanian,Pangan , Kelautan dan Perikanan.

5.1.1.1.1.1.2.1.7 Retribusi Pelayanan Kesehatan di Laboratorium pengawasan Kualitas Air

Target Pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan di Laboratorium pengawasan Kualitas AirTahun Anggaran 2019 sebesar Rp90.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp181.971.500,00 atau mencapai 202,19%. Realisasi tersebut mengalami peningkatan 151,47 % dari realisasi TA 20178 sebesar Rp 120.138.000,00

.Pelaksana Pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan di Laboratorium pengawasan Kualitas Air adalah Dinas Kesehatan.

5.1.1.1.1.1.2.1.8 Retribusi Pengolahan Limbah Cair

Target Pemungutan Retribusi Pengolahan Limbah CairTahun Anggaran 2019 sebesar Rp95.256.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp 134.362.500,00 atau mencapai 141,05%. Realisasi tersebut mengalami peningkatan 104,47% dari realisasi TA2018yang realisasinya sebesar Rp 128.619.000,00

Pelaksana Pemungutan Retribusi Pengolahan Limbah Cairadalah Dinas Pekerjaan Umum,Perumahan dan Kawasan Pemukiman.

5.1.1.1.1.1.2.1.8 Retribusi Pelayanan Pendidikan

Target Pemungutan Retribusi Pelayanan PendidikanTahun Anggaran 2019 sebesar Rp7.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp7.873.000,00 atau mencapai 112,47%. Realisasi tersebut mengalami peningkatan 114,87.% dari realisasi TA 20187 sebesar Rp 6.854.000,00

Pelaksana Pemungutan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah Dinas Kesehatan.

5.1.1.1.1.2.1.6 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

Target Pemungutan Retribusi Pengendalian Menara TelekomunikasiTahun Anggaran 2019 sebesar Rp269.064.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp1.758.744.000,00 atau mencapai 653,65%. Pencapaian realisasi yang lebih tinggi dari target disebabkan adanya penyetoran dari Provider yang membayar hutang atas tagihan tahun 2018

Pelaksana Pemungutan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah Dinas Komunikasi, dan Informatika.

Realisasi untuk penerimaan Retribusi Pengendalian MenaraTelekomunikasi Tahun



Anggaran 2019 sebesar Rp1.758.744.000,00 mengalami penurunan sebesar 66,84.% dari realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 2.631.258.000,00 karena untuk realisasi tahun 2018 terdapat pembayaran piutang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi tahun 2017.

5.1.1.1.1.2.1.5 Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang

Target Pemungutan Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp100.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp113.256.600 atau mencapai 113,26%.

Pelaksana Pemungutan Retribusi Pelayanan Tera/TeraUlang adalah Dinas perdagangan.

Realisasi untuk penerimaan Retribusi Pelayanan Tera/TeraUlang Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp113.256.600 mengalami peningkatan sebesar 227,16 .% dari realisasi Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp 49.858.500,00 . Kenaikan realisasi tersebut karena adanya sosialiasi dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan tera ulang.

5.1.1.1.1.2.2 Retribusi Jasa Usaha

5.1.1.1.1.2.2.1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Target Pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp732.000.000,00.dapat direalisasikan sebesar Rp778.150.000 atau mencapai 106,37%

Realisasi untuk penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah tahun Anggaran 2019 sebesar Rp778.150.000 mengalami peningkatan sebesar 101,92% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp763.475.000,00

Pelaksana pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pemukiman (Rusunawa) dengan realisasi sebesar Rp 771.800.000,00 dan Dinas Perhubungan (pemakaian bus) realisasinya sebesar Rp6.350.000,00

.5.1.1.1.1.2.2.2 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Kendaraan Bermotor

Target Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-Kendaraan Bermotor sebesar Rp21.600.000,00 dan realisasi Rp 9.840.000,00 atau hanya mencapai 45,56 %,.

Pelaksana pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Kendaraan Bermotor adalah Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pemukiman.

5.1.1.1.1.2.2.3 Retribusi Tempat Pelelangan

Target Pemungutan Retribusi Tempat Pelelangan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp83.000.000,00dapat direalisasikan sebesar Rp114.256.300,00 atau mencapai 137,66 .%. Realisasi tersebut mengalami peningkatan sebesar 125,97 % dari TA 2018 yang realisasinya sebesa Rp 90.700.497,00

Hal ini disebabkan peningkatan hasil tangkapan ikan dan harga ikan di pelalangan cukup baik dan stabil.

Pelaksana Pemungutan Retribusi Tempat Pelelangan adalah Dinas Pertanian, Kalautan dan Perikanan.



5.1.1.1.1.2.2.4 Retribusi Terminal

Target Pemungutan Retribusi Terminal Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp128.159.250,00 dapat direalisasikan sebesar Rp155.506.900,00.atau mencapai 121,34 % mengalami kenaikan sebesar248,13 % dari Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp62.672.350,00Kenaikan realisasi tersebut disebabkan adanya intensifikasi pemungutan retribusi terminal.

Pelaksana Pemungutan Retribusi Terminal adalah Dinas Perhubungan

Adapun rincian Retribusi Terminal TA 2019 sebagai berikut :

Tabel 5.1.19 Anggaran dan Realisasi Retribusi Terminal TA 2019 dam TA 2018

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp)

Realisasi 2018 (Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

1. Tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum

17.659.250,00 16.751.900,00 94,86 15.597.350,00

2. Tempat kegiatan usaha 108.000.000,00 135.900.000,00 125,83 44.710.000,00

3. Fasilitas lainnya di lingkungan terminal

2.500.000,00 2.855.000,00 114,20 2.365.000,00

Jumlah 128.159.250,00 155.506.900,00 121,34 62.672.350,00

5.1.1.1.1.2.2.5 Retribusi Tempat Khusus Parkir

Target Pemungutan Retribusi Tempat Khusus ParkirTahun Anggaran 2019 sebesar Rp215.149.000,00dapat direalisasikan sebesar Rp 259.075.000,00 atau mencapai 120,42 % dan mengalami kenaikan sebesar 109,49 % dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp236.621.000,00 dikarenakan adanya upaya merealisasikan potensi yang ada dan adanya titik parkir yang baru.

Pelaksana Pemungutan Retribusi Tempat Khusus Parkir adalah Dinas Perhubungan

5.1.1.1.1.2.2.6 Retribusi Rumah Potong Hewan

Target Pemungutan Retribusi Rumah Potong Hewan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp100.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp59.475.000,00 atau hanya mencapai 59,48 % dan mengalami peningkatan sebesar 140,43 % dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp 42.352.500,00. Realisasi untuk tahun anggaran tidak mencapai target karena sebagian pedagang memotong sendiri.

Pelaksana Pemungutan Retribusi Rumah Potong Hewan adalah Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan.

5.1.1.1.1.2.2.7 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga

Target pemungutan retribusi tempat Rekreasi Tahun 2019 sebesar Rp30.773.273.424,00 sedangkan realisasi sebesar Rp33.342.503.250,00 atau mencapai 108,82 % karena adanya upaya-upaya promosi wisata sehingga meningkatkan kunjungan wisata.

Pelaksana Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi adalah Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta Dinas Pariwisata.

Realisasi untuk penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp33.342.503.250,00 mengalami kenaikan sebesar 107,48 .;% dari Tahun Anggaran



2018 yang realisasinya sebesar Rp31.023.041.000,00 yang disebabkan banyaknya destinasi wisata yang baru terutama di Kecamatan Dlingo, dan banyakdiadakan event di obyek wisata serta promosi melalui media social maupun cetak.

Tabel 5.1.20 Anggaran dan Realisasi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga TA 2019 dan TA 2018

No. Uraian Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

1. Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan

2.308.923.424,00 1.361.925.000,00 59,40 1.696.589.250,00

2. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

250.000.000,00

224.000.000,00

95,00

259.075.000,00

3. Dinas Pariwisata.

28.214.350.000,00

31.756.578.250,00

112,98 29.066.376.750,00

Jumlah

30.773.273.424,00

33.342.503.250,00

108,82

31.023.041.000,00

5.1.1.1.1.2.2.8 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

Target Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp2.101.212.684,00 dan realisasi sebesar Rp1.637.075.100,00 atau mencapai 77,91 % dan mengalami penurunan sebesar 91,33 % dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp 1.792.427.400,00

Realisasi Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Tahun Anggaran 2019 tidak mencapai target karena adanya perubahan iklim sehingga mempengaruhi pola tanam petani dan adanya bantuan benih daripara calon legislative kepada kelompok tani sehingga penjualan benih menurun.

Pelaksana PemungutanRetribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan.

Rincian Anggaran dan Realisasi Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagi berikut :

Tabel : 5.1. 21Rincian Anggaran dan Realisasi Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah TA 2019 dan TA 2018

No. Retribusi Daerah Anggaran (Rp) Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018 (Rp)

1 Hasil Perkebunan dan Holtikultura

2.000.000,00 2.000.000,00 100,00 2.050,000,00

2 Hasil Tanaman Pangan 35.000.000,00 36.200.000,00 103,43 36.750.000,00

3 Perbenihan / Pembibitan 1.464.212.684,00 1.109.054.000,00 75,74 1.222.447.000,00

4 Hasil Penetasan 55.000.000,00 70.249.100,00 127,73 65.231.000,00

5 Pengolahan Pupuk Organik

300.000.000,00 174.345.000,00 58,12 232.460.000,00

6 Hasil Penjualan Produksi Kebun Buah Mangunan

20.000.000,00 17.855.000,00 89,28 19.126.000,00

7 Hasil Produksi Balai 225.000.000,00 227.372.000,00 101,05 216.413.400,00



Benih Ikan

Jumlah 2.101.212.684,00 1.637.075.100,00 77,91 1.794.477.400,00

5.1.1.1.1.2.2.9 Retribusi Tempat Penginapan / Pesanggrahan/ Villa

Realisasi Retribusi Tempat Penginapan / Pesanggrahan/ Villa ini merupakan realisasi biaya sewa/penginapan di Kantor Perwakilan Pemerintah Kabupaten Bantul yang ada di Jakarta dan di manfaatkan oleh PNS maupun warga masyarakat Bantul yang pergi ke Jakarta.Pelaksana pemungutan Retribusi Tempat Penginapan / Pesanggrahan/ Villa adalah Bagian Umum Sekretariat Daerah kabupaten Bantul.

Target Retribusi Tempat Penginapan / Pesanggrahan/ Villa TA 2019 sebesar Rp10.000.000,00

dan realisasi sebesar Rp10.850.000,00 atau mencapai 108,50 % dan mengalami penurunan sebesar 77,22 % dari TA 2018 yang realisasinya sebesar Rp14.050.000,00.

5.1.1.1.1.2.3 Retribusi Perizinan Tertentu

5.1.1.1.1.2.3.1 Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan

Target Pemungutan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.900.000.000,00dapat direalisasikan sebesar Rp2.437.709.223,00 atau mencapai 128,30% Capaian yang lebih tinggi dari target ini karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membuat IMB, serta meningkatnya pengembangan perumahan dan rumah tinggal.

Pelaksana Pemungutan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan adalah Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman sebagai OPD pemungut retribusi bekerjasama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu sebagai penerbit IMB dan SKRD.

Realisasi untuk penerimaan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp2.437.709.223,00 mengalami peningkatan sebesar 111,02.% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp2.195.663.200,00

5.1.1.1.1.2.3.2 Retribusi Ijin Gangguan

Target Pemungutan Retribusi Ijin Gangguan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp0,00 dan realisasi sebesar Rp0,00.Retribusi Ijin Gangguan dalam APBD tidak dianggarkan karena Perturan Bupati Nomor 43 tahun 2017 tentang Penghentian pelaksanaan Perda Kabupaten Bantul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Izin Gangguan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Perda Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Perda Kabupaten Bantul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Izin Gangguan

5.1.1.1.1.2.3.3 Retribusi Ijin Trayek

Target Pemungutan Retribusi Ijin Trayek Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp5.600.000,00

dan terrealisasi sebesar Rp5.600.000,00 atau 100%.

Pelaksana Pemungutan Retribusi Ijin Gangguanadalah Dinas Lingkungan Hidup



5.1.1.1.1.2.3.4 Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing

Target Pemungutan Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing(IMTA)Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp450.000.000,00dan realisasi sebesar Rp474.079.200,00 dan mengalami penurunan sebesar 97,78.% dari TA 2018 yang realisasinya sebesar Rp 484.861.030,00. Penurunan realisasi tersebut karena jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di Kabupaten Bantul berkurang (ijinnya tidak diperpanjang dari yayasan kesatuan banngsa)

Pelaksana Pemungutan Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing(IMTA) adalah Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi.

5.1.1.1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan merupakan Bagian Laba Perusahaan Daerah Tahun 2018 yang disetorkan di tahun anggaran 2019 dengan pengaturan sesuai masing-masing Peraturan Daerah sebagai payung hukum pendirian perusahaan daerah. Di tahun 2019tidak semua BUMD dapat menyetorkan bagian labanya ke kas daerah yaitu PD Aneka Dharma karena masih mengalami kerugian.

Adapun dasar hukum pendirian masing-masing Perusahaan Daerah adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.22 Dasar Hukum Pendirian Perusahaan Daerah

Dasar Hukum Tentang Keterangan

1) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 9 Tahun 2007

Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Bantul

Penyertaan Modal murni milik Kab. Bantul

2) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat IIBantul Nomor 5 Tahun 1978

Perusahaan Daerah Aneka Dharma

Penyertaan Modal murni milik Kab. Bantul

3) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul Nomor 11 Tahun 1990

Perusahaan Daerah Air Minum Penyertaan Modal murni milik Kab. Bantul

4) Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 1 Tahun 1989

Pembentukan Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP)

Penyertaan Modal Milik Provinsi DIY, Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa

5) Peraturan Daerah Propinsi DIY Nomor 2 Tahun 1993 jo Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1997 dan Nomor 7 Tahun 2000

Pendirian Bank Pembangunan Daerah DIY

Penyertaan Modal Milik Provinsi DIY, Kabupaten/ Kota

Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan merupakan bagian laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Milik Daerah.

Adapun rincian anggaran dan realisasi penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang DipisahkanTahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018



adalahsebagai berikut:

Tabel 5.1.23 Anggaran dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerh Yang

Dipisahkan TA 2019 dan TA 2018

NO. Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Anggaran (Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PD BPR Bank Bantul

3.816.694.903,36 3.816.694.903,36 100,00 3.657.169.617,31

2 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada PerusahaanPT BPD DIY

17.353.443.967,83 17.353.443.967,83 100,00 15.347.196.005,03

3

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PD Aneka Dharma

- -

4

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PDAM

513.557.600,00 513.557.600,00 100,00 408.134.300,00

5

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD BUKP

200.166.955,00 261.341.586,91 130,56 240.371.800,69

Jumlah 21.883.863.426,19 21.945.038.058,10 100,28 19.652.871.723,03

Realisasi pendapatan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp21.945.038.058,10 atau 100,28% dari anggaran sebesarRp21.883.863.426,19

Realisasi untuk Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp21.945.038.058,10 mengalami peningkatan sebesar 111,66.% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp19.652.871.723,03 sesuai pembagian laba masing-masing Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) .

5.1.1.1.1.3.1 Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah PD BPR Bank Bantul

Penetapan bagian laba tahun 2019 yang harus disetor ke kas daerah berasal dari hasil audit atas Laporan Keuangan Perusahaan Daerah PD BPR Bank Bantul tahun 2019 oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Soeroso Donosaoetro dengan perincian sebagai berikut:

Laba sebelum pajak tahun 2019 Rp11.032.342.729,38

50% Bagian laba yang harus disetor Rp5.516.171.364,69



Pembulatan Rp 0,00

Bagian laba tahun 2019yang telah disetor Rp 3.816.694.903,36

Kewajiban yang belum disetor Rp1.699.476.461,33

Realisasi untuk penerimaan Bagian Laba Perusahaan Daerah PD BPR Bank Bantul Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp3.816.694.903,36 mengalami peningkatan sebesar 104,36% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp3.657.169.617,31

5.1.1.1.1.3.2.2 Bagian Laba PT Bank BPD DIY

Bagian Laba PT Bank BPD DIYmerupakan pembagian laba dari Perseroan Terbatas Bank BPD DIY. Penetapan bagian laba tahun 2019 yang harus disetor ke kas daerah berdasarkanHasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah DIYtanggal 22 Februari 2019yang tercatat di Kantor Notaris Anom Junprahadi,SH dengan penjelasan sebagai berikut:

Bagian Laba Kabupaten Bantul Rp 17.353.443.967,83

Bagian Laba Yang Telah Disetor Rp 17.353.443.967,83

Kewajiban yang belum disetor Rp 0,00

Realisasi untuk penerimaan Bagian Laba PT Bank BPD DIYTahun Anggaran 2019 sebesar Rp 17.353.443.967,83 mengalami peningkaan sebesar 113,07 % dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp15.347.196.005,03 .

5.1.1.1.1.3.1.3Bagian Laba PD Aneka Dharma

Penetapan bagian laba tahun 2019yang harus disetor ke kas daerah berdasarkan;hasil audit atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019 oleh Kantor Akuntan Publik Abdul Muntalib dan Yunus diyatakan bahwa PD Aneka Dharma mengalami keurugai sebesar Rp112.358.854,16 sehingga tidak berkewajiban untuk menyetorkan bagian laba hasil usaha ke Pemda .

5.1.1.1.1.3.1.4Bagian Laba Perusahaan Daerah Air Minum

Penetapan bagian laba tahun 2018 yang harus disetor ke kas daerah berasal dari hasil audit atas Laporan Keuangan PDAM Tahun 2018 oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Soeroso Donosaoetro dengan perincian sebagai berikut:

Laba Bersih setelah pajak tahun 2018 Rp1.253.568.171,60

Bagian laba dibagi (55% dari Laba) Rp 689.462.494,00

Pembulatan Rp 0,00

Bagian laba yang telah disetor Rp513.557.600,00

Kewajiban yang belum disetor Rp 175.904.894,00

Realisasi untuk penerimaan Bagian Laba Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp513.557.600,00 mengalami peningkatan sebesar 125,83% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar



Rp408.134.300,00

5.1.1.1.1.3.1.5 Bagian Laba BUKP

Penetapan bagian laba tahun 2018 yang harus disetor ke kas daerah berdasarkan pada Keputusan Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta Nomor 92/KEP/2018 tentang Pembagian Laba Bersih Badan Usaha Kredit Pedesaan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun buku 2018.

Pembagian Laba bersih BUKP dibagi untuk pemilik modal 55%, Cadangan Umum 15%, Cadangan tujuan 15%, dana pembinaan 7,5% dan Jasa produksi 7,5%.

Tabel : 5.1.24Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan TA 2019 dan TA 2018

NO BUKP WILAYAH KERJA

KECAMATAN

REALISASI BERDASARKAN SK GUBERNUR

REALISASI TA 2019

REALIASASI TA 2018

1 Imogiri 15.398.246,35 15.398.246,35 14.659.803,79

2 Srandakan 14.991.349,85 14.991.349,85 14.628.936,43

3 Pandak 6.746.444,21 6.746.444,21 4.726.211,31

4 Kretek 23.149.230,85 23.149.230,85 21.003.319,44

5 Pleret 9.599.880,97 9.599.880,97 5.095.267,95

.6 Piyungan 14.902.432,75 14.902.432,75 13.243.429,66

7 Sedayu 28.472.924,75 28.472.924,75 29.605.519,99

8 Pajangan 10.557.553,40 10.557.553,40 2.479.294,13

9 Sanden 4.817.472,81 4.817.472,81 3.832.067,33

10 Dlingo 12.554.882,72 12.554.882,72 12.400.621,28

11 Bambanglipuro 16.281.194,58 16.281.194,58 15.522.514,21

12 Sewon 14.210.962,23 8.488.614,84 14.210.962,23

13 Banguntapan 11.407.796,40 11.407.796,40 10.634.465,33

14 Jetis 18.901.463,55 18.901.463,55 18.019.839,10

15 Pundong 16.976.691,70 16.976.691,70 17.460.017,93

16 Bantul 31.507.895,18 31.507.895,18 32.277.073,06

17 Kasihan 16.587.512,00 16.587.512,00 10.572.457,52

JUMLAH 267.063.934,30 261.341.586,91 240.371.800,69

Realisasi untuk penerimaan Bagian Laba BUKP Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp261.341.586,91 mengalami peningkatan sebesar 108,72% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp240.371.800,69



Realisasi Bagian Laba BUKP yang harus disetorkan ke Pemerintah Kabupaten Bantul terdapat perbedaan antara realisasi berdasarkan SK Gubernur dengan realisasi yang sudah disetorkan ke Kas Daerah Kabupaten Bantul karena terjadi kesalahan ketik pada SK Gubernur sedangkan realisasi yang disetor ke Kasda sudah benar sesuai prosentasi dari laba bersih dari masing-masing BUKP.

5.1.1.1.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah merupakan pendapatan dari berbagai sumber yang bersifat tidak tetap/rutin kecuali pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati dan 27 (dua puluh tujuh) puskesmas (BLUD), Pendapatan dari Jasa Giro, Pendapatan bunga dari Deposito dan Dana Bergulir, dan Pendapatan dari Pemanfaatan Fasilitas umum dan fasilitas Sosial.

Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Tahun Anggaran 2019 dari anggaran sebesar Rp 203.600.304.161,22.dapat direalisasikan sebesar Rp 222.077.460.256,35atau 109,08%.Capaian realisasi tersebut dapat melampaui target adanya realisasi penerimaan dari denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang tidak dianggaran dalam APBD.

Realisasi untuk penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp222.077.460.256,35mengalami peningkatansebesar 103,91% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp 213.721.224.439,98 karena pada tahun anggaran 2019 terdapat kegiatan penghapusan barang milik daerah yang realisasi pendapatan mencapai Rp2.333.115.949,00 dari target anggaran sebesar Rp108.138.590,00.

Adapun rincian anggaran dan realisasi Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.25 Anggaran dan Realisasi Lain-Lain PAD Yang Sah

TA 2019 dan TA 2018

No. Lain-lain PAD Yang

Sah Anggaran 2019(Rp)

Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

1 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan

108.138.590,00 2.333.115.949,00 2.157,52 327.087.282,00

2 Penerimaan Jasa Giro 562.283.357,00 1.087.571.906,00 193,42 946.219.114,00

3 Penerimaan Bunga Deposito

20.337.595.021,00 24.638.532.717,12 121,15 20.600.219.620,74

4 Tuntutan Ganti Rugi Kerugian Daerah

437.376.505,83 84.759.153,22 19,38 1.985.246.186,79

5 Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

647.464.684,00 330.196.077,08

33.175.237,25

6 Pendapatan Denda Pajak

11.601.900,00 1.297.598.212,00 200,41 1.317.245.662,20

7 Pendapatan denda Retribusi

30.277.932,00 24.757.780,00 213,39 31.483.025,00

8 Pendapatan dari Pengembalian

647.464.684,00 34.193.740,00 112,93 30.675.748,00



No. Lain-lain PAD Yang

Sah Anggaran 2019(Rp)

Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

9 Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah

2.355.000.000,00

10 Pendapatan BLUD 179.013.706.791,39 189.878.381.208,00 106,07 184.575.709.914,00

11 Lain-lain PAD Yang Sah Lainnya

477.879.380,00 38.188.750,00 7,99 59.449.250,00

12 Fasilitas Sosial dan Failitas Umum

1.531.980.000,00 1.087.333.500,00 70,98 1.012.360.400,00

13 Hasil dari pengelolaan dan Bergulir

324.000.000,00 181.422.997,00 55,99 190.635.000,00

14 Pendapatan dari sewa kapal dan sewa kawasan BAT

256.718.000,00

15 Pungutan dalam rangka penempatan kios baru

70.000.000,00 164.475.000,00 234,96 327.087.282,00

16 Penerimaan Lain-lain 48.000.000,00 896.933.266,93 1.868,61

Jumlah lain-lain PAD yang sah

203.600.304.161,22 222.077.460.256,35 109,08 276.910.533.853,40

Adapun rincian SKPD penghasil Lain-lain PAD yang sah Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.26 Anggaran dan Realisasi Lain-Lain PAD Yang Sah

TA 2019 dan TA 2018 per SKPD

No. Lain-lain PAD

Yang Sah Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Dinas Kesehatan 59.013.706.791,39 57.557.752.549,00 102,66 56.828.947.084,00

2

Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati

120.000.000.000,00 132.320.628.659,00 93,25 127.746.762.830,00

3

Dinas Pekerjaan Umum,Perumahan dan Kawasan Pemukiman

765.990.000,00 1.093.703.280,00 107,39 3.380.357.400,00

4 Dinas Perhubungan

11.601.900,00

20.779.500,00

22.419.525,00

5

Dinas Pertanian,Pangan , Kelautan dan Perikanan

79.000.000,00 56.308.750,00 148,6 82.259.250,00

6 Dinas Perdagangan 258.000.000,00 412.860.000,00 123,28 397.918.000,00



No. Lain-lain PAD

Yang Sah Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

7 Badan Keuangan dan Aset Daerah

23.472.005.469,83 30.615.427.518,35 148,15 26.362.490.487,84

Jumlah lain-lain PAD yang sah

203.600.304.161,22 222.077.460.256,35 100,54 214.821.154.576,84

5.1.1.1.1.4.1 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan

Realisasi pendapatan dari hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan pada Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp2.333.115.949,00 atau 2.157,5% dari target sebesar Rp108.138.590,00 .karena adanya penjualan bahan-bahan bekas bangunan yang cukup segnifikan dari hasil lelang kendaraan roda dua dan penjualan peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai.

Realisasi untuk penerimaan dari hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp Rp2.333.115.949,00 mengalami kenaikan sebesar713,30 % dari Tahun Anggaran 2018 realisasinya sebesarRp 327.087.282,00

Rincian lebih lanjut pendapatan dari hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.27 Anggaran dan Realisasi Penjualan Aset Daerah

Yang Tidak Dipisahkan TA 2019dan TA 2018


Realisasi 2019(Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

1 Penjualan Peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai

15.000.000,00 62.100.000,00 414,00 72.285.000,00

2 Penjualan mesin/alat-alat berat tidak terpakai

10.000.000,00 10.000.000,00 100,00

3 Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua

32.188.590,00 283.393.319,00 880,42 68.789.364,00

4 Penjualan Kendaraan Dinas Roda Empat

25.000.000,00 1.899.572.630,00 7.598,29 136.982.918,00

5 Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan

25.950.000,00 78.050.000,00 300,77 39.030.000,00

Jumlah Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan

108.138.590,00 2.333.115.949,00 2.157,52 327.087.282,00

5.1.1.1.1.4.1.1 Penjualan Peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai

Realisasi penjualan Peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai TA 2019 sebesar Rp62.100.000,00 atau mencapai 414,00% dari target sebesar Rp15.000.000,00

Realisasi Penjualan Peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai TA 2019 sebesar Rp62.100.000,00 mengalami peningkatan sebesar.116,40% dari TA 2018 yang realisasinya sebesar Rp72.285.000,00

5.1.1.1.1.4.1.2 Penjualan mesin/alat-alat berat tidak terpakai



Realisasi penjualan mesin/alat-alat berat tidak terpakaiTA 2019 sebesar Rp10.000.000,00 atau mencapai 100% .Untuk tahun anggaran 2018 tidak terealisasi.

5.1.1.1.1.4.1.3 Penjualan Kendaraan Dinas

Realisasi penjualan kendaraan Dinas TA 2019 sebesar Rp2.182.965.949,00 atau mencapai 3.817,14% dari target sebesar Rp57.188.590,00

Realisasi Penjualan Kendaraan Dinas TA 2019 sebesar Rp2.182.965.949,00 mengalami peningkatan sebesar 264,67% dari TA 2018 yang realisasinya sebesar Rp824.772.282,00

Adapun rincian dari Penjualan Kendaraan Dinas sebagai berikut :

Kendaraan Dinas roda dua :

Realisasi penjualan kendaraan roda dua TA 2019sebesar Rp283.393.319,00 .sedangkan pada Tahun Anggaran 2018 realisasi sebesar Rp68.789.364,00

Kendaraan Dinas roda empat : Realisasi penjualan kendaraan roda empat TA 2019 dari anggaran sebesar Rp25.000.000,00 terealisir sebesar Rp1.899.572.630,00

5.1.1.1.1.4.1.4 Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan

Pendapatan ini merupakan pendapatan dari penjualan material hasil bongkaran gedung/bangunan milik pemerintah daerah.

Dari anggaran sebesar Rp25.950.000 realisasi mencapai 300,77% atau sebesar Rp78.050.000,00

Pelaksana Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Realisasi untuk penerimaan dari hasil penjualan bahan-bahan bekas bangunan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp78.050.000,00 mengalami kenaikan sebesar 199,97% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp39.030.000,00

5.1.1.1.1.4.2 Penerimaan Jasa Giro

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari jasa giro penempatan rekening kas daerah di PT Bank Pembangunan Daerah DIY dan penempatan rekening bendahara pengeluaran .

Untuk penerimaan dari jasa giroTahun Anggaran 2019 dari target sebesar Rp562.283.357,00.sampai 31 Desember 2019 dapat terealisir sebesar Rp1.087.571.906,00 .atau 193,42%

Pelampauan target penerimaan Jasa giro tersebut disebabkan karena penyerapan anggaran pada awal tahun kurang optimal, sehingga saldo dana di RKUD cukup tinngi yang berdampak pada tingginya jasa Giro.

Realisasi untuk penerimaan dari jasa giroTahun Anggaran 2019 sebesar Rp562.283.357,00 mengalami penurunan sebesar 114,94% dari realisasi Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp 946.219.114,00.karena penempatan idle cashlebih banyak pada deposito yana lebih menguntungkan atau bunganya lebih besar maka dioptimalkan.



Adapun rincian penerimaan jasa giro Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.28 Anggaran dan Realisasi Penerimaan Jasa Giro

TA 2019dan TA 2018

N0. Uraian Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Jasa Giro Kas Daerah 562.283.357,00 1.087.571.906,00 193,42 863.516.446,00

2 Jasa Giro Pemegang Kas

0,00 0,00

82.702.668,00

Jumlah Penerimaan Jasa Giro

562.283.357,00 1.087.571.906,00 193,42 946.219.114,00

Penjelasan lebih lanjut atas penerimaan Jasa Giro adalah sebagai berikut:

5.1.1.1.1.4.2.1 Jasa Giro Kas Daerah

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari jasa giro penempatan rekening kas daerah di PT Bank BPD DIY selama tahun 2019.

Penempatan rekening BUD dalam rangka pelaksanaan APBD ditetapkan melalui Keputusan Bupati Bantul Nomor 09 Tahun 2017 tanggal 3 Januari 2017tentang Penunjukan PT Bank Pembangunan Daerah daerah Istimewa Yogyakarta Cabang Bantul sebagai Pemegang Rekening Kas Umum Daerah dan Pemegang Kas Umum Daerah.

Realisasi untuk penerimaan dari jasa giro kas daerah Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.087.571.906,00 mengalami peningkatan sebesar 114,94,% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp863.516.446,00 karena semua rekening yang digunakan oleh bendahara dalam bentuk rekening giro.

5.1.1.1.1.4.2.2 Jasa Giro Pemegang Kas

Penempatan uang di bank bagi Bendahara Penerimaan maupun Bendahara Pengeluaran tahun 2018 diatur dengan Keputusan Bupati Bantul Nomor 09 Tahun 2017 tanggal 3 Januari 2017 tentang Penunjukan PT Bank Pembangunan Daerah daerah Istimewa Yogyakarta Cabang Bantul sebagai Pemegang Rekening Kas Umum Daerah dan Pemegang Kas Umum Daerah.

Penerimaan jasa giro pemegang kas Tahun Anggaran 2019 tidakditargetkan dalam APBD 2019 akan tetapi terrealisir yang ada realisasinya dan digabung di jasa giro kasda.

5.1.1.1.1.4.3 Penerimaan Bunga Deposito

Penerimaan Bunga Deposito merupakan pendapatan daerah yang berasal dari jasa bunga deposito penempatan dana daerah yang belum terpakai atau menurut perkiraan masih dapat ditanamkan dalam bentuk deposito dengan pertimbangan bunganya relatif lebih tinggi dari pada dalam bentuk giro.

Penerimaan bunga deposito Tahun Anggaran 2019sebesar Rp24.638.532.717,12 atau mencapai 121,15% dari anggarannya sebesar Rp20.337.595.021,00,00. Capaian target yang tinggi disebabkan adanya perhitungan/analisa untuk dana yang belum



digunakan/idle cash serta pemilihan penempatan pada Bank Pemerintah yang memberikan suku bunga lebih tinggi.

Realisasi untuk penerimaan bunga deposito Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp24.638.532.717,12 mengalami peningkatan sebesar 119,60 % dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp 20.600.219.620,74.

Hal ini dikarenakan untuk TA 2019 penyerapan Anggaran dari masing-masing OPD sesuai tidak sesuai dengan Angggaran Kas yang dibuat segingga banyak kas yang di depositokan.

Penempatan Deposito berjangka waktu 1 (satu) bulan sampai 3 (tiga) bulan diperpanjang secara otomatis. Penempatan deposito di bank-bank pemerintah diantaranyaBPD, Bank Woory Saudara, BRI, BRIS, BNI, BTN, Bukopin, Bank Muamalat, Bank Mandiri, bank Panin Dubai Syariah dan Bank Mandiri Syariah.dan Mandiri Tapos

Bunga deposito yang diperoleh dipindahbukukan setiap tanggal jatuh tempo ke Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Bantul. Adapun rincian penerimaan dari bunga deposito Tahun Anggaran 2019dan Tahun Anggaran 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.29 Anggaran dan Realisasi Penerimaan Bunga Deposito

TA 2019 dan TA 2018 per Bank

Bunga Deposito dari Bank Realisasi 2019(Rp) Realisasi 2018(Rp)

1 BPD 2.997.933.504,92 3.143.974.316,06

2 WOORY SAUDARA 1.288.397.290,26 1.369.075.342,39

3. BRI 4.776.124.892,00 3.183.567.069,00

4. BRI SYARIAH 114.865.021,20 184.097.978,87

5 BNI 2.836.089.370,00 2.056.643.829,00

6 BTN 5.744.016.595,84 3.835.338.356,16

7 BUKOPIN 1.801.479.420,00 2.481027.336,00

8 MUAMALAT 208.838.826,75 351.069.852,25

9 MANDIRI 2.854.342.465,81 2.511.416.438,20

10 PANIN DUBAI SYARIAH 313.363.013,72 777.561.643,77

11 MANDIRI SYARAH 96.063.137,99 146.392.664,54

12 MANDIRI TASPEN POS 1.607.019.178,63 560.054.794,50

Jumlah Penerimaan Bunga Deposito 24.638.532.717,12 20.600.219.620,74

5.1.1.1.1.4.4 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR)

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari penyetoran kerugian daerah yang telah ditetapkan Majelis Pertimbangan Tuntutan Ganti Rugi Kerugian Daerah (Majelis TGR) untuk ditagih atau dikembalikan ke kas daerah.



Untuk Tahun Anggaran 2019 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR) dianggarkan sebesar Rp437.376.505,83 terealisasi sebesar Rp84.759.153,22 atau mencapai 19,38 %. Realisasi tersebut merupakan kerugian daerah hasil audit dari auditor internal dan eksternal.

Realisasi untuk penerimaan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR) Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp437.376.505,83mengalami penurunan sebesar 4,27 dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp1.985.246.186,79

5.1.1.1.1.4.5 Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari denda keterlambatan rekanan dalam pelaksanaan pekerjaan yang telah disepakati dalam kontrak. Pendapatan ini tidak ditetapkan targetnya dalam APBD akan tetapi ada realisasinya. Adapun pengelompokan rekening untuk mencatatnya mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

Realisasi untuk penerimaan denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp330.196.077,08 mengalami peningkatan sebesar 995,31 .% dari Tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp 33.175.237,25

Adapun rincian bidang penyetor denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan Tahun Anggaran 2019dan Tahun Anggaran 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.30 Realisasi Penerimaan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

TA 2019 dan TA 2018 per Bidang

Bidang Pekerjaan Realisasi 2019

(Rp) Realisasi 2018 (Rp)

a). Bidang Pendidikan 17.946.396,00 8.015.302,00

b). Bidang Kesehatan 264.307.541,00 154.700,00

c). Bidang Pekerjaan Umum 7.118.317,00 2.764.081,14

d). Bidang Penataan Ruang 2.904.100,00 12.601.860,00

e). Bidang Perhubungan 35.935.103,00 7.985.993,45

f) Bidang Lingkungan Hidup 912.120,00 1.653.300,00

Jumlah 330.196.077,00 33.175.237,25

5.1.1.1.1.4.6 Pendapatan denda Pajak

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari penerimaan denda keterlambatan pembayaran pajak daerah yang melebihi masa jatuh temponya..

Realisasi penerimaan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.297.598.212,00 dari target sebesar Rp647.464.684,00 .dan mengalami peniurunan sebesar 98,51% dari TA 2018 yang realisiasinya sebesar Rp1.317.245.662,20



Adapun rincian denda pajak daerah Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.31 Realisasi Penerimaan Denda Pajak Daerah


Jenis Denda Pajak Daerah Target 2019(Rp) Realisasi 2019

(Rp) Realisasi 2018

(Rp)

a). Pajak Hotel 80.919,00 170.173,00 491.650,00

b). Pajak Restoran 69.328.585,00 65.654.371,00 296.392,00

c). Pajak Hiburan 0,00 0,00 854.760,00

d). Pajak Reklame 26.170.733,00 35.539.889,00 68.409.588,00

e). Pajak Pengembalian Bahan Galian Golongan C

0,00 0,00 1.613.625,00

f). Pajak Parkir 0,00 28,320,00 19,260,00

h) Pajak Air Bawah Tanah 96.270,00 1.582.628,00 3.274.285,00

i) Pajak PBBP2 550.968.177,00 1.194.622.831,00 1.242.284.014,00

j) Denda Pelimpaham PBB 0,00 2.088,20

Jumlah 647.464.684,00 1.297.598.212,00 1.317.245.662,20

5.1.1.1.1.4.6 Pendapatan denda Retribusi

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari penerimaan denda keterlambatan pembayaran retribusi daerah yang melebihi masa jatuh temponya..

Realisasi penerimaan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp24.757.780,00 dari target sebesar Rp11.601.900,00.dan mengalami peningkatan sebesar78,64 % dari TA 2018 yang realisiasinya sebesar Rp 31.483.025,00

Adapun rincian denda retribusi daerah Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.32 Realisasi Penerimaan Denda retribusi Daerah


Jenis Denda Pajak Daerah Target

2019(Rp) Realisasi 2019 (Rp)

Realisasi 2018 (Rp)

a). Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

11.601.900,00 20.779.500

31.483.025,00

b). Retribusi Pengelolaan Limbah Cair

0,00 27.780,00

c). Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

0,00 3.950.500,00



Jenis Denda Pajak Daerah Target

2019(Rp) Realisasi 2019 (Rp)

Realisasi 2018 (Rp)

Jumlah 11.601.900,00 24.757.780,00 31.483.025,00

5.1.1.1.1.4.7 Pendapatan Dari Pengembalian

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari pengembalian kelebihan pembayaran gajidan tunjangan tahun-tahun sebelum tahun anggaran 2019 yang telah diperhitungkan sebagai belanja tahun bersangkutan.

Realisasi untuk penerimaan pengembalian Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp34.193.740,00 dan pada Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 30.675.748,00 atau mengalami kenaikan sebesar 111,47 %

5.1.1.1.1.4.7 Pendapatan Dari Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari pemanfaatan dari Rusunawa. Realisasi Pendapatan Dari Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial TA 2019 sebesar Rp1.087.333.500,00dari target sebesar Rp.1.531.980.000,00Realisasi ini mengalami kenaikan sebesar107,41% dari TA 2018 yang realisasinya sebesar Rp 1.012.360.400,00 .karena peningkatan pemakain air dan listrik di Rusunawa dan untuk Rusunawa IV sudah full digunakan .

Rincian dari Realisasi Pendapatan dari Fasilitas Sosial TA 2019 terdiri dari 1) Penerimaan sewa hunian Rusunawa III (blok 8) dan Rusunawa IV sebesar

Rp546.450.000,00 2) Penerimaan dari rekening listrik rusunawa I, II, III dan IV sebesar

Rp324.067.400,00 3) Penerimaan Air rusunawa I, II, III,dan IV sebesar Rp216.816.100,00

5.1.1.1.1.4.8 Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati dan dari 27 Puskesmas yang telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah.

Mekanisme penerimaan tidak melalui rekening kas daerah namun hanya dicatat dan dilaporkan dalam APBD sebagai Pendapatan BLUD Rumah Sakit Umum Daerah sedangkan uang ada di rekening giro Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati dan di rekening 27 Puskesmas yang telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah.

Target Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp179.013.706.791,39realisasi tercapai sebesar Rp189.878.381.208,00 atau mencapai 106,07%. Realisai ini mengalami kenaikan sebesar 102,87% dari TA 2018 yang realisasinya sebesar Rp184.575.709.914,00

Adapun rincian target anggaran dan realisasi penerimaan Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.33 Anggaran dan Realisasi Penerimaan Blud

TA 2019 dan TA 2018



No. Penerimaan BLUD Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018(Rp)

1

Pendapatan jasa layana umum BLUD Kesehatan ( Puskesmas)

59.013.706.791,39 57.557.752.549,00 97,53 56.828.947.084,00

2 Pendapatan BLUD RSUD

120.000.000.000,00 132.320.628.659,00 110,2

7 127.746.762.830,0

0

Jumlah Pendapatan BLUD

179.013.706.791,39 189.878.381.208,00 106,0

7 184.575.709.914,0

0

5.1.1.1.1.4.8.1 Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dari 27 Puskesmas yang telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Keputusa Bupati Bantul Nomor 524 tahun 2014 tentang Penetapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada Puskesmas. Dalam pengelolaan keuangan, Puskesmas di Bantual masih meninduk pada Dinas Kesehatan karena BLUD Puskesmas sebagai BLUD Unit SKPD (UPT Puskesmas) sehingga DPA nya masih jadi satu dengan Dinas Kesehatan.

Target Pendapatan dari Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Tahun Anggaran 2019 sebesar RP59.013.706.791,39 terealisasi sebesar Rp57.557.752.549,00 atau mencapai 97,53 %. Realisasi ini mengalami peningkatan sebesar 101,28% dari Tahun 2018 yang realisasinya sebesar Rp56.828.947.084,00

Adapun rincian target anggaran dan realisasi Pendapatan dari Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.34 Anggaran dan Realisasi Penerimaan Blud Puskesmas

TA 2019 dan TA 2018

No.

Puskesmas Anggaran 2019 (Rp)

Realisasi 2019 (Rp)


1 SRANDAKAN 2.238.101.503,00 2.377.372.027,00 106,22 2.423.311.863,00

2 SANDEN 2.285.500.000,00 2.360.078.028,00 103,26 2.439.535.119,00

3 KRETEK 2.238.000.000,00 2.203.389.529,00 98,45 2.343.597.531,00

4 PUNDONG 2.996.400.000,00 2.775.754.416,00 92,64 2.975.485.305,00

5 BAMBANGALIPURO 3.037.592.125,00 3.124.315.524,00 102,86 3.027.920.550,00

6 PANDAKI 2.093.989.950,00 1.960.741.357,00 93,64 1.961.930.350,00

7 PANDAK II 1.737.644.000,00 1.665.163.724,00 95,83 1.742.701.815,00

8 BANTUL I 2.208.890.200,00 2.166.361.916,00 98,07 2.206.563.449,00

9 BANTUL II 1.559.129.017,00 1.584.135.759,00 101,60 1.552.559.729,00



5.1.1.1.1.4.8.1 Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dari RSU Panembahan Senopati yang telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Keputusan Bupati Nomor195 Tahun 2014 Tanggal 21 Juli 2009 tentang Penetapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)

Target Pendapatan dari Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Tahun Anggaran 2019 sebesar RP120.000.000.000,00 terealisasi sebesar Rp 132.320.628.659,00 atau mencapai 102,87 %.

Realisasi Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp132.320.628.659,00 mengalami peningkatan sebesar 103,58.% dari Tahun 2018 yang realisasinya sebesar Rp127.746.762.830,00

5.1.1.1.1.4.8 Pendapatan dari Pengelolaan Dana Bergulir

Target Pendapatan dari Pengelolaan Dana Bergulir Tahun Anggaran 2019 sebesar RP324.000.000,00terealisasi sebesar Rp181.422.997,00.atau mencapai 55,99 %.

10 JETIS I 2.055.000.000,00 2.113.188.396,00 102,83 2.055.552.910,00

11 JETIS II 1.380.000.000,00 1.462.892.856,00 106,01 1.414.918.375,00

12 IMOGIRI I 1.984.251.220,00 2.314.418.299,00 116,64 2.207.147.245,00

13 IMOGIRI II 2.003.000.000,00 1.912.930.526,00 95,50 1.883.206.423,00

14 DLINGO I 1.643.268.404,00 1.644.345.636,00 100,07 1.640.124.553,00

15 DLINGO II 1.280.200.000,00 1.264.515.227,00 98,77 1.233.969.662,00

16 PLERET 2.612.243.605,00 2.830.220.611,00 108,34 2.655.367.304,00

17 PIYUNGAN 3.209.371.107,00 3.033.482.216,00 94,52 3.028.598.775,00

18 BANGUNTAPAN I 2.190.405.000,00 2.254.880.338,00 102,94 2.199.786.784,00

19 BANGUNTAPAN II 1.811.355.410,00 1.824.951.912,00 100,75 1.920.909.952,00

20 BANGUNTAPAN III 992.137.000,00 980.795.968,00 98,86 1.001.192.493,00

21 SEWON I 2.900.000.000,00 2.933.973.890,00 101,17 2.784.648.938,00

22 SEWON II 1.998.000.000,00 2.072.638.189,00 103,74 1.914.556.026,00

23 KASIHAN I 2.800.000.000,00 2.794.227.456,00 99,79 2.560.816.984,00

24 KASIHAN II 1.875.000.000,00 1.923.055.246,00 102,56 1.808.886.597,00

25 PAJANGAN 2.850.265.000,00 2.686.319.753,00 94,25 2.686.407.464,00

26 SEDAYU I 1.838.254.000,00 1.774.896.054,00 96,55 1.708.508.754,00

27 SEDAYU II 1.555.000.000,00 1.518.707.696,00 97,67 1.450.742.134,00

JUMLAH

57.372.997.541,00 57.557.752.549,00 100,32 56.828.947.084,00



Realisasi ini mengalami penurunan sebesar 95,17 % dari Tahun 2018 yang realisasinya sebesar Rp190.635.000,00

Adapun rincian target dan realisasi penerimaan dari Pengelolaan Dana BergulirTahun Anggaran 2019 dan 2018 dan OPD pengampunya adalah sebagai berikut:

Tabel: 5.1 35 Target dan realisasi penerimaan dari pengelolaan Dana Bergulir Tahun2019 dan Tahun 2018

NO NAMA DANA BERGULIR

OPD PENGAMPU

ANGGARAN TA 2019 (Rp)

REALISASI TA 2019 (Rp)

REALISASI TA 2018 (Rp)

1 Revolving Sapi Dinas Pertanian,

kelautan dan Perikanan

22.000.000,00 18.120.000,00 22.810.000,00

BKAD

162.000.000,00

2 PEKM DPP,KB dan PMD

4.200.000,00 5.610.000,00

3 Koperasi Dinas Koperasi

5.550.000,00

4 PIK Dinas Koperasi

7.097,00

5 UMKM Dinas Koperasi

900,00

6 KUPK DPP,KB dan PMD

13.545.000,00 21.015.000,00

7 Pemberdayaan Pedagang Pasar

Dinas Perdagangan

140.000.000,00 140.000.000,00 141.200.000,00

JUMLAH

324.000.000,00 181.422.997,00 190.635.000,00

5.1.1.1.1.4.9 Lain-lain PAD yang sah lainnya

Penerimaan dari Pendapatan Lain-Lain PAD yang sah lainnya TA 2019 sebesar Rp202.663.750,00 dari anggaran Rp574.879.380,00 atau mencapai 36,99%. Realisasi penerimaan lain-lain PAD yang sah lainnya TA 2019 sebesar Rp202.663.750,00.

Adapun rincian Lain-lain PAD yang sah lainnya sebagai berikut :

5.1.1.1.1.4.9.1 Penerimaan Dari Lain-lain PAD yang sah lainnya

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yangtidak termasuk dalam kategori Pajak Dearah, Retribusi Daerah dan Pengelolaan kekayaan yang dipisahkan dengan anggaran sebesar RpRp477.897.380,00, dengan realisasi sebesar RpRp38.188.750 atau mencapai 7,99%. .

Pelaksana pemungutannya adalah BKAD dan Dinas Pertanian , Kelautan dan Perikanan

5.1.1.1.1.4.9.2 Pungutan Dalam Rangka Penempatan kios baru

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah dalam rangka penempatan kios baru yang tersebar di beberapa pasar tradisional di kab Bantul.

Untuk penerimaan Tahun Anggaran 2019 dari anggaran sebesar Rp70.000.000,00 dapat terealisir sebesar Rp164.475.000,00 atau mencapai 234,96%.

Realisasi untuk penerimaan Pungutan Dalam Rangka Penempatan kios baru Tahun



Anggaran 2019 sebesar Rp164.475.000,00 mengalami penurunan sebesar 64,07% dari tahun Anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp256.718.000,00 karena untuk TA 2019 tidak ada penambahan / pembangunan kios baru sehingga realisasi TA 2019 merupakan pembayaran kekurangan biaya partisipasi tahun yang lalu.

5.1.1.1.1.4.9.3 Penerimaan Lain-lain

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah untuk menampung semua bentuk pendapatan asli daerah yang tidak dapat dikategorikan sesuai nomenklatur pos-pos terdahulu dan termasuk menampung penerimaan dari pendapatan jasa produksi dan dana pembinaan dari BUKP. Dari anggaran TA 2019 sebesar Rp48.000.000,00 dapat terealisir sebesar Rp896.933.266,93 atau mencapai1.868,61%

Adapun rincian realisasi penerimaan lain-lain Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 sebagai berikut :

Tabel 5.136 Realisasi Penerimaan Lain-Lain

TA 2019 dan TA 2018 per SKPD


(Rp) Realisasi 2018

(Rp)

1) Penerimaan Lain-Lain 765.365.825,44 976.900.905,75

2) Pendapatan Jasa Produksi BUKP 57.473.179,29 51.041.026,67

3) Pendapatan dari Dana Pembinaan BUKP

71.702.762,20 68.054.704,44

4) Pendapatan dari Denda Sewa Rusunawa

2.391.500,00 3.933.500,00

Jumlah penerimaan Lain-lain 896.933.266,93 1.099.930.136,86

5.1.1.1.1.4.9.3.1 Penerimaan Lain-lain

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah untuk menampung semua bentuk pendapatan asli daerah yang tidak dapat dikategorikan sesuai nomenklatur pos-pos terdahulu .Realisasi Penerimaan Lain-lain antara lain bersumber dari hasil tipiring yang disetorkan dari Kejaksaan Bantul, bunga Bank, kelebihan pembayaran kepada pihak ketiga dan penerimaan lainnya.

Realisasi Penerimaan Lain-lain TA 2019 sebesar Rp896.933.266,93 atau mencapai 1.868,61%.

5.1.1.1.1.4.9.3.2 Pendapatan Jasa Produksi BUKP

Penerimaan ini merupakan bagian laba bersih dari BUKP yang digunakan untuk jasa produksi yang dibagi untuk anggota sebesar 7,5% dari jumlah laba bersih.

Realisasi dariPendapatan Jasa Produksi BUKP TA 2019 sebesar Rp57.473.179,29.dari target sebesar Rp0,00. Realisasi ini mengalami peningkatan sebesar 112,60.% dari TA 2018 yang realisasinya sebesar Rp51.041.026,67

Adapun rincian dari Pendapatan Jasa Produksi BUKP TA 2019 dan Ta 2018 adalah sebagai berikut :

Tabel : 5.1.37 Realisasi dan Anggaran realisasi Pendapatan Jasa Produksi BUKP



TA 2019 dan TA 2018

NO BUKP WILAYAH

KERJA KECAMATAN


REALISASI TA 2019

REALIASASI TA 2018

1 Imogiri 4.296.931,89 4.296.931,89 4.090.867,04

2 Srandakan 2.565.101,49 2.565.101,49 2.503.090,68

3 Pandak 1.523.398,73 1.523.398,73 1.067.214,68

4 Kretek 5.712.521,01 5.712.521,01 5.182.975,81

5 Pleret 1.614.487,96 1.614.487,96 856.911,53

6 Piyungan 1.882.399,79 2.509.866,37 1.672.842,92

7 Sedayu 3.526.753,19 3.526.753,18 3.667.040,28

8 Pajangan 2.279.514,30 3.039.352,39 535.312,13

9 Sanden 1.290.440,40 1.290.440,40 1.026.483,11

10 Dlingo 4.978.073,99 4.978.073,99 4.916.908,56

11 Bambanglipuro 4.096.073,86 4.096.073,86 3.905.202,68

12 Sewon 3.639.990,32 2.899.027,32 3.639.990,32

13 Banguntapan 2.177.578,79 2.177.578,79 2.029.961,38

14 Jetis 6.255.447,68 6.255.447,68 5.963.673,68

15 Pundong 3.681.220,63 3.681.220,63 3.786.024,94

16 Bantul 3.977.115,74 3.977.115,74 4.074.205,99

17 Kasihan 3.329.787,86 3.329.787,86 2.122.320,94

JUMLAH 56.826.837,63 57.473.179,29 51.041.026,67

Realisasi Pendapatan Jasa Produksi BUKPyang harus disetorkan ke Pemerintah Kabupaten Bantul terdapat perbedaan antara realisasi berdasarkan SK Gubernur dengan realisasi yang sudah disetorkan ke Kas Daerah Kabupaten Bantul karena terjadi kesalahan ketik pada SK Gubernur sedangkan realisasi yang disetor ke Kasda sudah benar menurut prosentase dari laba bersih dari masing-masing BUKP.

5.1.1.1.1.4.9.3.3 Pendapatan dari Dana Pembinaan BUKP

Penerimaan ini merupakan bagian laba bersih dari BUKP yang digunakan untuk Dana Pembinaan yang dibagi untuk kegiatan sebesar 7,5% dari jumlah laba bersih.

Realisasi dariPendapatan Dana Pembinaan BUKP TA 2019 sebesar Rp71.702.762,20 dari target sebesar Rp0,00. Realisasi ini mengalami peningkatan sebesar 131,67 % dari TA 2018 yang realisasinya sebesar Rp54.456.666,21



Adapun rincian dari Pendapatan Dana Pembinaan BUKP TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut :

Tabel :5.1.38 Realisasi dan Anggaran realisasi Pendapatan Jasa Produksi BUKP TA 2019 dan TA 2018

NO BUKP WILAYAH

KERJA KECAMATAN


REALISASI TA 2019

REALIASASI TA 2018

1 Imogiri 5.729.242,53 5.729.242,53 5.454.489,39

2 Srandakan 3.420.135,32 3.420.135,32 3.337.454,11

3 Pandak 2.031.198,31 2.031.198,31 1.422.952,91

4 Kretek 7.616.694,68 7616694,68 6.90.634,41

5 Pleret 2.152.650,61 2.152.650,61 1.142.548,71

6 Piyungan 2.509.866,37 1.882.399,78 2.230.457,22

7 Sedayu 4.702.337,58 4.702.337,58 4.889.387,04

8 Pajangan 3.039.352,39 2.279.514,30 713.749,51

9 Sanden 1.720.587,19 1.720.587,19 1.368.644,15

10 Dlingo 6.637.431,99 6.637.431,99 6.555.878,07

11 Bambanglipuro 5.461.431,81 5.461.431,81 5.206.936,90

12 Sewon 4.853.320,43 2.174.270,49 4.853.320,43

13 Banguntapan 2.903.438,39 2.903.438,39 2.706.615,18

14 Jetis 8.340.596,91 8.340.596,91 7.951.564,91

15 Pundong 4.908.294,17 4.908.294,17 5.048.033,25

16 Bantul 5.302.820,99 5.302.820,99 5.432.274,66

17 Kasihan 4.439.717,15 4.439.717,15 2.829.763,59

JUMLAH 75.769.116,82 71.702.762,20 54.456.666,21

Realisasi Pendapatan dari Dana Pembinaan BUKP yang harus disetorkan ke Pemerintah Kabupaten Bantul terdapat perbedaan antara realisasi berdasarkan SK Gubernur dengan realisasi yang sudah disetorkan ke Kas Daerah Kabupaten Bantul karena terjadi kesalahan ketik pada SK Gubernur sedangkan realisasi yang disetor ke Kasda sudah benar penurut prosentasi dari laba bersih dari masing-masing BUKP.

5.1.1.1.1.4.9.3.3 Pendapatan dari Denda Sewa Rusunawa

Penerimaan ini merupakan pendapatan daerah yang berasal dari keterlambatan pembayaran sewa Rusunawa. Pengampu pemungutan DPUPKP



Pendapatan ini tidak ditetapkan targetnya dalam APBD murni TA 2019 namun karena ada penerimaan, maka pengelompokan rekening mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengeloaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.Adapun realisasi penerimaan Pendapatan dari Denda Sewa Rusunawatahun anggaran 2019 sebesar Rp2.391.500,00

5.1.1.1 .2 Pendapatan Transfer

Akun ini menggambarkan realisasi penerimaan Dana Perimbangan yang berupa Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat/Propinsi untuk periode Tahun Anggaran 2019, dengan rincian pos dan jumlah anggaran dan realisasi Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 sebagai berikut :

Tabel 5.1.39 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer

TA 2019 dan TA 2018

No. Pendapatan Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

1 Transfer Pemerintah Pusat

1.388.065.951.692,00 1.351.157.100.831,00 97,34 1.355.455.930.302,00

2 Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya

165.849.585.000,00 165.849.585.000,00 100,00 113.326.105.000,00

3 Transfer Pemerintah Daerah – Lainnya

154.194.885.782,60 164.965.839.463,00 106,99 155.587.029.264,22

4 Transfer Pemerintah Provinsi

4.711.362.534,04 4.356.000.000,00 92,46 1.387.173.000,00

Jumlah Pendapatan Transfer

1.712.821.785.008,64 1.686.328.525.294,00 98,45 1.625.756.237.566,22

Pendapatan Transfer berasal dari :

a. Transfer Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan),

b. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya (Dana Penyesuaian)

c. Transfer Pemerintah Daerah lainnya (Bagi Hasil dan Pemerintah Provinsi)

d. Transfer Pemerintah Provinsi (Bantuan Keuangan).

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat yang penerimaannya berdasar Peraturan Presiden, Peraturan Menteri Keuangan sedangkan Pendapatan Transfer Pemerintah Propinsi berdasarkan Keputusan Gubernur.

Dalam Tahun Anggaran 2019 realisasi pendapatan transfer sebesar Rp1.686.328.525.294,00 atau mencapai 98,45% dari anggaran sebesar Rp1.712.821.785.008,64.

5.1.1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan

Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.351.157.100.831,00 atau 97,34% dari anggaran baik sesuai dengan Peraturan Daerah maupun sesuai dengan Peraturan Bupati yaitu



sebesar Rp1.388.065.951.692,00

Masing-masing dasar penerimaan untuk penetapan definitif maupun penetapan kelebihan/kekurangan realisasi pembayarannya sesuai dengan Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri Keuangan. Asumsi yang diberlakukan untuk Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat yaitu : a) Penetapan pagu anggaran Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan

berdasarkan Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri Keuangan, yang ditetapkan sesuai peruntukannya sebelum penetapan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019.

b) Realisasi pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan berdasarkan realisasi transfer yang masuk ke rekening kas umum daerah tanggal 1 Januari sampai 31 Desember 2019.

c) Atas kelebihan/kekurangan transfer akan dicatat sebagai hutang/piutang apabila Pemerintah Pusat telah menerbitkan peraturan definitif atau dokumen lainnya sebagai informasi yang mendukung penetapan hutang/piutang.

Adapun rincian masing-masing pendapatan transfer pemerintah pusat – dana perimbangan tahun Anggaran 2019dan Tahun Anggaran 2018dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.41 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer Dana Perimbangan

TA 2019 dan TA 2018

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

1 Bagi Hasil Pajak

29.734.628.100,00 19.354.934.749,00 65,09 29.870.558.991,00

2 Bagi Hasil Bukan Pajak

986.778.000,00 592.066.800,00 60,00 713.613.199,00

3 Dana Alokasi Umum

1.015.302.849.000,00 1.015.302.849.000,00 100,00 982.250.842.000,00

4 Dana Alokasi Khusus

342.041.696.592,00 315.907.250.282,00 92,36 342.620.916.112,00

Jumlah Pendapatan Transfer- Dana Perimbangan

1.388.065.951.692,00 1.351.157.100.831,00 97,34 1.355.455.930.302,00

Realisasi Pendapatan Transfer Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.351.157.100.831,00 dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp1.355.455.930.302,00atau mengalami penurunan sebesar 99,6%.

5.1.1.2.1.1 Bagi Hasil Pajak

Merupakan pendapatan atas pembagian hasil-hasil pajak pusat yang ditransfer ke Kabupaten Bantul. Target anggaran Bagi Hasil Pajak dalam Perubahan APBD 2019 sesuai dengan alokasi yang ada pada Peraturan Presiden RI nomor 129 Tahun



2018tanggal 30 Nopember 2018 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019.

Sedangkan pada Bulan Mei 2019 terbit PMK baru yaitu Peraturan Menteri Keuangan RI nomor : 77/PMK.07/2019 tanggal 16 Mei 2019 Tentang Penyaluran kurang bayar Dana Bagi Hasil pada tahun anggaran 2019.

Adapun rincian alokasi, anggaran dan realisasi bagi Hasil Pajak TA 2019 dan TA 208 sebagai berikut :

Tabel 5.1.43 Alokasi, Anggaran dan Realisasi Bagi Hasil Pajak

TA 2019 dan TA 2018

No.

Uraian Perpres 129 Tahun

2018

PMK 77PMK.07/201

9

Anggaran APBD 2019

Realisasi 2019 (Rp) Realisasi 2018 (Rp)

1

DBH Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan

6.138.456.000,00

2.079.606.100,00 4.863.253.761,00 5.673.513.872,00

2 Bagi Hasil Pajak Penghasilan Orang Pribadi

17.572.443.000,00

23.710.899.000,00 10.543.465.800,00 19.175.250.119,00

3 Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau

0,00

3.944.123.000,00 3.948.215.188,00 5.021.795.000,00

Jumlah Pendapatan Transfer DP – Bagi Hasil Pajak

23.710.899.000,00

29.734.628.100,00 19.354.934.749,00 29.870.558.991,00

Realisasi untuk pendapatan Bagi Hasil Pajak tahun Anggaran 2019 sebesarRp19.354.934.749,00 dan tahun Anggaran 2018 sebesar Rp29.870.558.991,00 ataumengalami penurunan sebesar 64,80%.

Rincian masing-masing Bagi Hasil Pajak sebagai berikut:

5.1.1.2.1.1.1 Bagi Hasil Pajak Bumi dan BangunanSektor Pertambangan

Alokasi Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan berdasarkan PeraturanPresiden RI nomor 129Tahun 2018 tanggal 30 Nopember 2018 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp6.138.456.000,00 Penetapan pagu anggaran dalam Perubahan APBD 2019 sebesar Rp2.079.606.100,00

Sedangkan pada Bulan Desember 2018 terbit PMK baru yaitu Peraturan Menteri Keuangan RI nomor : 77/PMK.07/2019 tanggal 16 Mei 2019Tentang Penyaluran kurang bayar Dana Bagi Hasil pada tahun anggaran 2019 alokasi Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan untuk Kabupaten Bantul tidak dapat alokasi dan bagi hasil.

Realisasi Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan TA 2019sebesarRp4.863.253.761,00 Atau mencapai 233,85% dari pagu anggaran yang



tercantum dalam APBD Perubahan tahun 2019. Realisasi ini mengalami penurunan dari TA 2018 sebesar 85,72% yang realisasinya sebesar Rp5.673.513.872,00

5.1.1.2.1.1.2Bagi Hasil Pajak Penghasilan Orang Pribadi

Pagu anggaran Bagi Hasil Pajak Penghasilan yang ditetapkan dalam Perubahan APBD 2018 sebesar Rp23.710.899,00 atau tidak sesuai dengan alokasi berdasarkan Peraturan Presiden RI nomor 129 tahun 2018 tanggal 29 Nopember 2018 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019.sebesar Rp17.572.443.000,00

Sedangkan pada Bulan Desember 2018 terbit PMK baru yaitu Peraturan Menteri Keuangan RI nomor : 77/PMK.07/2019 tanggal 16 Mei 2019 Tentang Penyaluran kurang bayar Dana Bagi Hasil pada tahun anggaran 2019 alokasi Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan untuk Kabupaten Bantul tidak dapat alokasi dan bagi hasil.

Realisasi transfer yang berasal dari Bagi Hasil Pajak Penghasilan Orang Pribadi Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp10.543.465.800,00atau mencapai 44,47% dari menurutpagu anggaran yang tercantum dalam Perubahan APBD TA 2019.

Realisasi bagi hasil pajak penghasilan orang pribadi tahun anggaran 2019 sebesarRp10.543.465.800,00dan tahun anggaran 2018 sebesar Rp19.175.250.119,00 atau mengalami penurunan sebesar 54,98%.

5.1.1.2.1.2.3 Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)

Realisasi transfer yang berasal dari Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau sebesar Rp3.948.215.188,00

Dari pagu anggaran sebesar Rp.3.944.123.000,00atau mencapai 100,10% . Realisasi tersebut mengalami penuunan sebesar 78,62% dari Tahun anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp 5.021.795.000,00

5.1.1.2.1.2 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam

Penerimaan dana perimbangan dari Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam dari target sebesar Rp 986.778.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp 592.066.800,00 atau mencapai 60,00%.

Realisasi untuk penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya AlamTahun Anggaran 2019 sebesar Rp 592.066.800,00 dan tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 713.613.199,00 .atau mengalami penurunan sebesar82,97%.

Adapun rincian masing-masing Anggaran dan Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak atau Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 5.1.44 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Bagi Hasi Sumber Daya Alam TA 2019 dan TA 2018

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi 2019(Rp)


1 Bagi Hasil dari Iuran Hak Penguasaan Hutan

3.185.000,00 1.911.000,00 60,00 10.889.167,00

2 Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan

983.593.000,00 590.155.800,00 60,00 701.234.591,00

3 Bagi Hasil dari Pertambangan

1.489.441,00



No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi 2019(Rp)


Gas Bumi

Jumlah pendapatan transfer DP – Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam

986.778.000,00 592.066.800,00 60,00 713.613.199,00

5.1.1.2.1.2.1 Bagi Hasil dari Iuran Hak Penguasaan Hutan

Realisasi transfer yang berasal Bagi Hasil dari Iuran Hak Penguasaan Hutansebesar Rp1.911.000,00.atau mencapai 60,00.%dari anggarannya sebesar Rp3.185.000,00 berdasarkan Peraturan Presiden RI nomor 129 Tahun 2018 tanggal 30 Nopember 2018 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019


Realisasi untuk penerimaan Bagi Hasil dari Bagi Hasil dari Iuran Hak Penguasaan HutanTahun Anggaran 2019 sebesar RpRp1.911.000,00dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp10.889.167,00.mengalami peningkatan sebesar17,55% .

5.1.1.2.1.2.2 Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan

Realisasi transfer yang berasal Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan sebesar Rp590.155.800,00 .atau mencapai 60%dari anggarannya sebesar Rp983.593.000,00berdasarkan Peraturan Presiden RI nomor 129 Tahun 2018 tanggal 30 Nopember 2018 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019


Realisasi untuk penerimaan Bagi Hasil dari Bagi Hasil dari Pungutan Hasil PerikananTahun Anggaran 2019sebesar Rp590.155.800,00 dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp701.234.591,00 .mengalami peningkatan sebesar 84,16% .

5.1.1.2.1.2.3Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi

Untuk Dana Bagi Hasil dari pertambangan Gas Bumi Kabupaten Bantul tidak mendapatkan alokasi dana baik menurut Peraturan Presiden RI nomor 129 Tahun 2018 tanggal 30 Nopember 2018 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019maupun Peraturan Menteri Keuangan RI nomor : 77/PMK.07/2019 tanggal 16 Mei 2019 Tentang Penyaluran kurang bayar Dana Bagi Hasil pada tahun anggaran 2019 alokasi Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan

5.1.1.2.1.3 Dana Alokasi Umum

Pagu anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Kabupaten Bantul berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 129 Tahun 2018 tentang rincian Anggaran Pendapatan



dan Belanja Negara tahun anggaran 2019 sebesar Rp1.015.302.849.000,00

Realisasi untuk penerimaan dari Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.015.302.849.000,00 dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp982.250.842.000,00

atau mengalami kenaikan sebesar 103,36%.Kenaikan realisasi pendapatan DAU tersebut karena terbitnya PMK nomor 166/PMK.07/2019 tentang Dana Alokasi Tambahan Bantuan Pembayaran Selisih Perubahan Iuran Jaminan Kesehatan Penduduk yang didaftarkan oleh Pemda dan Surat Edaran dari Menteri Dalam Negeri Nomor 900/14075/SJ tentang Penyesuaian Iuran Jaminan Kesehatan Pada Pemerintah Daerah. Besaran DAU tambahan yang diterima oleh Kabupaten Bantul sebesar Rp5.774.575.000,00.

Penganggaran DAU Tambahan bantuan selisih perubahan iuran tersebut dianggarkan dalam bentuk program dan kegiatan pada SKPD yang menangani urusan kesehatan.

5.1.1.1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus (DAK) mulai TA 2019 terdiri dari DAK Fisik dan DAK Non Fisik. Penetapan target penerimaan dalam Perubahan APBD TA 2019 sebesar Rp342.041.696.592,00berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 129 Tahun 2018 tentang rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2019

Realisasi DAK sebesar Rp315.907.250.282,00atau mencapai 92,36% dari anggaran sebesar Rp342.041.696.592,00.yang terdiri dari :

1. Dana Alokasi Khusus Fisik

Pagu DAK Fisik sebesar Rp95.575.904.592,00 terleasisasi sebessar Rp91.840.596.690,00 atau 96,09%.

2. DAK Non Fisik

Pagu alokasi sebesar Rp246.465.792.000,00 terlealisasi sebesar Rp224.066.653.592,00 atau 90,91% .

Rincian Alokasi, Anggaran dan Realisasi Dana Alokasi Khusus tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 dengan alokasi penggunaan sebagai berikut:

Tabel 5.1.45 Alokasi, Anggaran dan Realisasi Dana Alokasi Khusus

TA 2019 dan TA 2018Sesuai Perda dan Perbup

No Uraian Dana

Alokasi Khusus Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

DAK Fisik 96.588.942.592,00 92.853.634.690,00 96,09 112.795.458.069,00

1 DAK Bidang Pendidikan

6.877.421.000,00 6.639.168.374,00 96,54 5.948.269.000,00

2 DAK Bidang Kesehatan

31.440.306.592,00 31.272.512.152,00 99,47 63.746.979.511,00

3 DAK Bidang Infrastruktur Jalan

30.361.703.000,00 28.801.212.000,00 94,86 16.670.388.000,00

4 DAK Bidang Infrastruktur Irigasi

3.614.026.000,00 3.461.407.000,00 95,78 4.065.020.000,00

5 DAK Bidang Infrastruktur Air Minum

3.390.154.000,00 3.299.266.000,00 97,32 8.860.761.000,00



No Uraian Dana

Alokasi Khusus Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

6 DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi

2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 100,00 0,00

7 DAK Bidang Kelautan & Perikanan

779.367.000,00 738.656.104,00 94,78 939.696.123,00

8 DAK Bidang Pertanian

2.915.051.000,00 2.889.612.667,00 99,13 1.830.533.847,00

9

DAK Bidang Perumahan dan kawasan pemukiman

3.262.144.000,00 3.138.741.400,00 96,22 2.381.500.000,00

10 Bidang Keluarga Berencana

1.049.370.000,00 0,00 0,00 0,00

11 Bidang Lingkungan Hidup

481.629.000,00 459.030.000,00 95,31 6.686.053.900,00

12 DAK Bidang Pasar

3.400.000.000,00 3.293.315.000,00 96,86 1.666.256.688,00

13 DAK Bidang Pariwisata

5.504.733.000,00 5.347.675.993,00 97,15 0,00

DAK Nonfisik 246.465.792..000,00 224.066.653.592,00 90,91 229.825.458.043,00

18 Tunjangan Profesi Guru

180.612.289.000,00 164.509.523.560,00 91,08 182.253.954.466,00

19 Tambahan Penghasilan Guru

1.302.000.000,00 525.750.000,00 40,38 753.000.000,00

20

Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD

25.771.200.000,00 20.935.200.000,00 81,23 27.198.600.000,00

21

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) dan BOK KB

31.145.462.000,00 30.470.910.612,00 97,83 17.863.637.827,00

22

Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

437.500.000,00 437.500.000,00 100,00

23 Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan

1.984.903.000,00 1.975.331.420,00 99,52 1.756.265.750,00

24 Dana Pelayanan Kepariwisataan

1.013.038.000,00 1.013.038.000,00 100

25

Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

4.199.400.000,00 4.199.400.000,00 100,00

Jumlah Dana Alokasi Khusus

342.041.696.592,00 315.907.250.282,00 92,36 342.620.916.112,00



5.1.1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya

5.1.1.2.2.1 Dana Penyesuaian

Realisasi dari penerimaan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya merupakan Dana Penyesuaian sebesar Rp165.849.585.000,00 terdiri dari Dana Insentif Daerah sebesar Rp67.489.680.000,00 dan Dana Desa sebesar Rp98.359.905.000,00 atau mencapai 100% dari anggaran sebesar Rp165.849.585.000,00

Adapun anggaran dan realisasi Transfer Pemerintah Pusat Lainnya tahun Anggaran 2019dan realisasi Tahun Anggaran 2018 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.1.46 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer

Pemerintah Pusat Lainnya TA 2019 dan TA 2018

No Uraian Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019


1 Dana Insentif Daerah 67.489.680.000,00 67.489.680.000,00 34.250.000.000,00

2 Dana Desa 98.359.905.000,00 98.359.905.000,00 79.076.105.000,00

Jumlah Dana Penyesuaian

165.849.585.000,00

165.849.585.000,00

113.326.105.000,00

Realisasi untuk penerimaan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya tahun anggaran 2019 sebesar Rp165.849.585.000,00 .dan tahun Anggaran 2018 sebesar Rp113.326.105.000,00atau mengalami peningkatan sebesar 146,35.%.

5.1.1.1.2.2.1 Dana Insentif Daerah

Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 129 Tahun 2018 tentang rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2019dengan anggaran dana Insentif Daerah sebesar Rp67.489.680.000,00 dan dapat terealisasi sebesar Rp67.489.680.000,00 atau mencapai 100%. Realisasi Dana Insentif Daerah TA 2019 sebesar Rp67.489.680.000,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2018 sebesar Rp 34.250.000.000,00 atau mengalami kenaikan sebesar 197,05%

5.1.1.2.2.4 Dana Desa

Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 129 Tahun 2018 tentang rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2019anggaran Dana Desa sebesar Rp98.359.905.000,00.dengan realisasi 100%. Realisasi untuk penerimaan Dana Desa tahun anggaran 2019 sebesar Rp98.359.905.000,00 dan tahun Anggaran 2018 sebesar Rp79.076.105.000,00 atau mengalami kenaikan sebesar 124,39%.

5.1.1.2.3 Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

5.1.1.2.3.1 Bagi Hasil Pajak



Realisasi dari penerimaan Transfer Pemerintah Provinsi yang berasal dari pos Bagi Hasil Pajaksebesar Rp164.965.839.463,00 atau mencapai 106,99% dari anggaran sebesar Rp154.194.885.782,60 karena realisasi penerimaan bagi hasil pajak rokok tahun 2019 termasuk penerimaan dari kurang salur Dana Bagi Hasil Pajak Dari Propinsi pada tahun 2018 sebesar Rp5.061.294.500,00 .berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DIY Nomor 58/KEP/2019 tanggal 15 Februari 2019 tentang Penetapan Bagi Hasil kurang bayar tahun 2018 Atas Penerimaan Pajak Daerah Kepada Pemerintah Kabupaten Kota Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2019.

Bagi Hasil Pajak berdasarkan :

Keputusan Gubernur DIY Nomor 65/KEP/2018 tentang Penetapan Bagi Hasil Atas Penerimaan Pajak Daerah Kepada Kabupaten dan Kota Pemerintah DaerahDIY Tahun Anggaran 2019 sebagaimana telah diubah dengan Ketetapan Dubernur DIY Nomor 241/KEP/2019 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Nomor 65/KEP/2019 tentang Penetapan Bagi Hasil Atas Penerimaan Pajak Daerah Kepada Kabupaten/Kota Pemerintah Daerah DIY Tahun Anggaran 2019.

Keputusan Gubernur DIY nomor 116/KEP/2019 Tanggal 7 Mei 2019 tentang Bagi Hasil Penerimaan Pajak RokokKepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk Desember 2018 sebesar Rp.7.885.949.464,00 dan Triwulan I TA2018 sebesar Rp4.565.384.188,00.

Keputusan Gubernur DIY nomor 263/KEP/2019 Tanggal 07 November 2019 tentang Bagi Hasil Penerimaan Pajak Rokok Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk Triwulan III TA 2018 sebesar Rp7.774.808.332,00

Keputusan Gubernur DIY nomor 332/KEP/2019 Tanggal 26 Desember 2019 tentang Bagi Hasil Penerimaan Pajak Rokok Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk Triwulan IV TA 2018 sebesar Rp4.370.451.622,00

Tabel 5.1.47 Alokasi, Anggaran dan Realisasi Pendapatan Bagi Hasil

Pajak Dari Provinsi TA 2019

No. Uraian APBDP 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) %

1. Pajak Kendaraan Bermotor 50.011.419.910,00 55.394.739.000,00 110,76

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

29.480.008.000,00 31.704.482.000,00 107,55

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

41.163.679.552,60 42.970.332.000,00 104,39

4. Pajak Air Permukaan 31.620.000,00 126.548.000,00 400,22

5. Pajak Rokok 33.508.158.320,00 34.769.738.463,00 103,76

Jumlah

154.194.885.782,60

164.965.839.463,00 106,99



Realisasi penerimaan tahun 2019 sebesar Rp164.965.839.463,00 terdiri dari penerimaan realisasi murni tahun 2019 sebesar Rp 159.904.544.963,00 dan realisasi kurang salur tahun 2018 sebesar Rp5.061.294.500,00

Penjelasan lebih lanjut terkait Transfer Pemerintah Provinsi berupa Bagi Hasil Pajak adalah sebagai berikut:

5.1.1.2.3.1.1 Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor

Realisasi penerimaan Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor TA 2019sebesarRp55.394.739.000,00 atau mencapai 110,76% dari anggaran dalam APBD Perubahan 2019 sebesar Rp50.011.419.910,00. Berdasarkan Keputusan Gubernur DIY Nomor 05/KEP/2020 tanggal 13 Januari 2020 tentang Penetapan Bagi Hasil Kurang Bayar 2019 Atas Penerimaan Pajak Daerah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota Tahun Anggaran 2020 alokasi Dana Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor sebesar Rp465.806.183,00

Realisasi untuk penerimaan Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor tahun Anggaran 2019 sebesar Rp55.394.739.000,00 dan tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 48.189.461.118,87 atau mengalami kenaikan 114,95% .

5.1.1.2.3.1.2 Bagi Hasil Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Realisasi penerimaan Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor TA 2019 sebesar Rp31.704.482.000,00 atau mencapai 107,55% dari anggaran Rp29.480.008.000,00 Berdasarkan Keputusan Gubernur DIY Nomor 05/KEP/2020 tanggal 13 Januari 2020 tentang Penetapan Bagi Hasil Kurang Bayar 2019 Atas Penerimaan Pajak Daerah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota Tahun Anggaran 2020 alokasi dana Bagi Hasil Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebesar Rp2.192.188.319,00

Realisasi untuk penerimaan Bagi Hasil Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor tahun Anggaran 2019 sebesar Rp31.704.482.000,00dan tahun Anggaran 2018 sebesarRp32.249.556.051,00 atau mengalami penurunan98,31%.

5.1.1.2.3.1.3 Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

Realisasi penerimaan Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sampai dengan 31 Desember 2019 sebesarRp42.970.332.000,00 atau mencapai 104,39 % dari anggaran sebesar Rp41.163.679.552,60.Berdasarkan Keputusan Gubernur DIY Nomor 05/KEP/2020 tanggal 13 Januari 2020 tentang Penetapan Bagi Hasil Kurang Bayar 2019 Atas Penerimaan Pajak Daerah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota Tahun Anggaran 2020 alokasi dana Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar Rp 1.892.691.463,00

Realisasi untuk penerimaan Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor tahun Anggaran 2019Rp42.970.332.000,00 dan tahun Anggaran 2018sebesarRp 41.342.949.473,54 atau mengalami peningkatan103,94%.

5.1.1.2.3.1.4 Bagi Hasil Pajak Pengambilan & Pemanfaatan Air Permukaan

Realisasi penerimaan Bagi Hasil Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan TA 2019 sebesarRp126.548.000,00 atau mencapai 400,22% dari anggaran sebesar



Rp31.620.000,00. Berdasarkan Keputusan Gubernur DIY Nomor 05/KEP/2020 tanggal 13 Januari 2020 tentang Penetapan Bagi Hasil Kurang Bayar 2019 Atas Penerimaan Pajak Daerah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota Tahun Anggaran 2020 alokasi dana Bagi Hasil Pajak Pengambilan & Pemanfaatan Air Permukaan sebesar Rp14.627.702,00

Realisasi untuk penerimaan Bagi Hasil Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan tahun Anggaran 2019 sebesar Rp126.548.000,00dan tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 43.711.787,44 atau mengalami kenaikan289,51%.

5.1.1.2.3.1.5 Bagi Hasil Pajak Rokok

Bagi Hasil Pajak Rokok sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diberlakukan mulai tahun 2014.

Realisasi penerimaan Bagi Hasil Pajak Rokok sebesar Rp34.769.738.463,00 atau mencapai 106,99% dari anggaran sebesar Rp33.508.158.320,00 dan tahun Anggaran 2018 sebesar Rp33.761.350.833,37 atau mengalami peningkatan sebesar 102,99%.

5.1.1.2.4 Bantuan Keuangan

5.1.1.2.4.1 Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Provinsi Lainnya

Pendapatan Transfer pemerintah provinsi merupakan penerimaan dariBantuan Keuangan ProvinsiDIY Tahun2019.

Realisasi Bantuan Keuangan dari ProvinsiDIY Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2018 sebagai berikut :

Tabel 5.1.48 Realisasi Bantuan Keuangan Provinsi TA 2019 dan TA 2018

No. Uraian Realisasi 2019


1 Bantuan untuk padat karya 3.354.000.000,00 0,00

2 Bantuan untuk jambanisasi 350.000.000,00 0,00

3 Bantuan Padat karya Infrakstruktur Pedesaan 0,00 1.256.073.000,00

4 Bantuan Fasilitasi dan jejaring Ekomoni bagi keluaarga Miskin dan RTSM PKH

495.000.000,00 131.100.000,00

5 Bantuan pengadaan dan pemasangan APIL Listrik

157.000.000,00 0,00

Jumlah Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/ Kota

4.356.000.000,00 1.387.173.000,00

Bantuan Keuangan dari Pemerintah Propinsi DIY pada TA 2019 terealisasi sebesar Rp4.356.000.000,00 dari anggaran sebesar Rp4.598.000.000,00atau mencapai 94,74%. .

Realisasi Bantuan Keuangan Desa dari Provinsi TA 2019 sebesar Rp4.356.000.000,00 dan TA 2018 sebesar Rp1.387.173.000,00 mengalami kenaikan sebesar 314,02%

5.1.1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah



Realisasi Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp77.281.170.982,00 atau mencapai 98,68% dari anggaran sebesar Rp78.312.663.305,04

Rincian anggaran dan realisasi Lain-lain Pendapatan Yang Sah TA 2019 dan TA 2018 sesuai sebagai berikut :

Tabel 5.1.49 Anggaran dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Yang Sah

TA 2019 dan 2018


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Hibah - Dana BOS

73.699.300.771,00 71.755.170.982,00 97,36 69.916.567.553,00

2 Hibah - Rehab Rekon Pasca Bencana

64.200.266.000,00

3

Hibah Reimbust Penyertaan Modal kepada PDAM

4.500.000.000,00 4.500.000.000,00 100,00 4.500.000.000,00

4 Hibah Air Minum Pedesaan APBN

116.000.000,00

5 Hibah Air Limbah (SAIIG)

609.000.000,00

6 Hibah Sanitasi

1.026.000.000,00

0,00

Jumlah Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

78.199.300.771,00 77.281.170.982,00 98,69 139.341.833.553,00

Realisasi Lain-lain Pendapatan yang sah TA 2019 sebesar Rp77.281.170.982,00 dan TA 2018 sebesar Rp139.341.833.553,00 mengalami penurunan sebesar 55,49%

Rincian masing-masing Pendapatan Lain-lain yang sah adalah:

a. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Dana BOS merupakan dana yang diberikan oleh Pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya operasional dan non operasional bagi satuan pendidikan baik negeri maupun swasta. BOS tersebut diberikan untuk SD/MIsebesar Rp800.000,00/siswa/tahun dan SMP/MTs sebesar Rp1.000.000,00/siswa/tahun.

Realisasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp71.755.170.982,00 atau 97,35% dari anggaran sebesar Rp73.699.300.771,0073.699.300.771,00 Realisasi penerimaan Dana BOS tidak melalui Rekening Kas Umum Daerah melainkan diterima langsung oleh sekolah-sekolah.

Realisasi Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp71.755.170.982,00 terdiri dari penerima fransfer dari Propinsi sebesar Rp 71.645.560.153,00 dan pengembalian dari hasil audit Inspektorat Kabupaten Bantul terhadap pengelolaan BOS tahun



2018 sebesar Rp109.610.829,00 dengan perincian untuk SD sebesar Rp 33.464.499,00 dan SMP sebesar Rp 76.146.330,00

Rincian realisasi penerimaan Dana BOS TA 2019 dan TA 2018 sebagai berikut:

Tabel 5.1.51 Anggaran dan Realisasi Dana BOS TA 2019 dan TA 2018

No. Uraian Realisasi 2019 (Rp) Realisasi 2018 (Rp)

Hibah :

1 BOS SD 46.104.739.513,00 24.363.686.056,00

2 BOS SMP 25.650.431.469,00 24.363.686.056,00

Jumlah 71.755.170.982,00 69.916.567.553,00



5.1.2 Belanja

Belanja Daerah meliputi Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak Terduga (BTT) dan Transfer. Anggaran dan realisasi Belanja Daerah TA 2019 dan TA 2018 sesuai Peraturan Daerah adalah sebagai berikut:

Tabel : 5.1.2.1 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah TA 2019 dan TA 2018


(Rp) Realisasi 2019(Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

5.1.2..1 Belanja Operasi 1.766.131.605.016,54 1.672.096.663.513,88 94,68 1.564.686.541.591,43

5.1.2..2 Belanja Modal 442.145.713.703,00 336.714.471.624,61 76,15 338.160.112.904,53

5.1.2.3 Belanja Tak Terduga (BTT) 16.679.917.020,51 1.312.416.750,00 1,23

405.542.500,00

5.1.2.4 Transfer 279.105.426.251,40 273.461.486.014,00 99,51 262.399.563.357,00

Jumlah Belanja Daerah

2.504.062.661.991,45 2.283.585.037.902,49 91,20 2.165.651.760.352,96

Realisasi Belanja Daerah TA 2019 sebesar Rp2.283.585.037.902,49 atau 91,20% dari anggaran menurut Peraturan Bupati sebesar Rp2.504.062.661.991,45 termasuk belanja BOS tahun 2019.

Secara garis besar dapat digambarkan bahwa Program dan Kegiatan TA 2019 telah dilaksanakan sesuai capaian kinerjanya namun dari sisi belanja terealisir sebesar 92,20% terutama disebabkan belanja tidak terduga yang pemanfaatannya sangat rendah, belanja dari anggaran dana perimbangan dari pemerintah pusat DAK dan pendapatan hibah TA 2019 sebagian turun di bulan Desember 2019 dan adanya upaya-upaya untuk efisiensi dan penghematan serta peningkatan kedisiplinan dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.

Rincian belanja daerah dapat dijelaskan sebagai berikut : 5.1.2.1. Belanja Operasi

Belanja Operasi Kabupaten Bantul meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Hibah, dan Belanja Bantuan Sosial dengan realisasi TA 2019 dan TA 2018 sebagai berikut:

Tabel 5.2.1.2 Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi TA 2019 dan TA 2018


(Rp) Sesuai Perbup Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018(Rp)

5.1.2.1.1. Belanja Pegawai 1.001.580.263.191,54 952.516.905.031,00 95,10 920.799.514.553,00

5.1.2.1.2 Belanja Barang 663.479.076.415,00 632.516.905.031,00 95,10 584.223.835.850,66

5.1.2.1.3 Belanja Bunga 400.000.000,00 39.333.333,00 9,83

5.1.2.1.4 Belanja Hibah 91.624.745.410,00 80.544.557.499,89 87,91 51.811.098.937,77

5.1.2.1.5 Belanja Bantuan Sosial

9.047.520.000,00 6.920.020.000,00 76,49 7.852.092,250,00



Jumlah Belanja Operasi

1.766.131.605.016,54 1.672.096.663.513,88 94,68 1.564.686.541.591,43

Realisasi Belanja Operasi TA 2019 sebesar Rp 1.672.096.663.513,88 atau 94,68% dari anggaran Rp1.766.131.605.016,54

Realisasi untuk Belanja Operasi TA 2019 sebesar Rp Rp 1.672.096.663.513,88 dan TA 2018 sebesar Rp1.564.686.541.591,43 atau mengalami peningkatan sebesar 106,86%.

Rincian per jenis belanja Operasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

5.1.2.1.1. Belanja Pegawai

Realisasi belanja Pegawai sebesar Rp952.516.905.031,00 atau 95,10% dari anggarannya sebesar Rp1.001.580.263.191,54 dipergunakan untuk pembayaran gaji, tunjangan, honor, dan belanja pegawai dana BOS serta sejenisnya yang dipilah kedalam Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.

Realisasi untuk Belanja Pegawai TA 2019 sebesar Rp Rp952.516.905.031,00 dan TA 2018 sebesar Rp1.564.686.541.591,43 atau mengalami kenaikan sebesar 103,44%.

Adapun rincian anggaran dan realisasi Belanja Pegawai TA 2019 dan TA 2018 sebagai sesuai Peraturan Daerah berikut:

Tabel : 5.1.2.3 Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai TA 2019 dan TA 2018


(Rp) Sesuai Perbup Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

5.1.2.1.1.1 Belanja Tidak Langsung

881.935.648.047,54 838.871.806.847,00 95,12 826.969.448.856,00

5.1.2.1.1.2 Belanja Langsung 119.644.615.144,00 113.645.098.184,00 94,99 93.830.065.697,00

Jumlah Belanja Pegawai

1.001.580.263.191,54 952.516.905.031,00 95,10 920.799.514.553,00

5.1.2.1.1.1 Belanja Pegawai dari Belanja Tidak Langsung

Realisasi pelaksanaan pembayaran belanja pegawai pada belanja tidak langsung sebesar

Rp838.871.806.847,00 atau 95,12% dari anggarannya sebesar Rp881.935.648.047,54 dipergunakan untuk membayar gaji dan tunjangan PNS, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan juga untuk membayar Tambahan Penghasilan bagi PNSD dan CPNSD, Tunjangan Profesi Guru PNSD dan Tambahan Penghasilan Guru PNSD, dan Insentif Pemungutan Pajak.

Realisasi untuk Belanja Pegawai pada belanja tidak langsung TA 2019 sebesar Rp838.871.806.847,00 dan TA 2018 sebesar Rp826.969.448.856,00 atau mengalami kenaikan sebesar 101,44.%.

Adapun rincian anggaran dan realisasi dari Belanja Pegawai pada Belanja Tidak Langsung TA 2019 dan TA 2018



Tabel : 5.1.2.4 Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai dari Belanja Tidak Langsung

TA 2019 dan TA 2018


(Rp) Realisasi 2019(Rp) % Realisasi 2018(Rp)

1 Gaji dan Tunjangan 776.183.276.004,54 736.474.607.351,00 94,88 728.703.331.992,00

2 Tambahan Penghasilan PNS

81.951.847.043,00 78.600.404.750,00 95,91 79.000.640.426,00

3

Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH

13.866.000.000,00 13.866.000.000,00 100,00 11.439.120.000,00

4 Insentif Pemungutan Pajak Daerah

9.934.525.000,00 9.930.794.746,00 99,96 7.826.356.438,00

Jumlah Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai

881.935.648.047,54 838.871.806.847,00 95,12 826.969.448.856,00

Realisasi masing-masing akun Belanja Pegawai untuk Belanja Tidak Langsung dapat dijelaskan sebagai berikut: 5.1.2.1.1.1. Gaji dan Tunjangan

Dalam pelaksanaannya untuk membayar gaji dan tunjangan PNS, Bupati, Wakil Bupati serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan besaran mengacu pada ketentuan yang diatur oleh Pemerintah Pusat.

Gaji dan tunjangan diperuntukkan bagi PNS/CPNS sebanyak 7.990 Orang. Anggota DPRD Kabupaten bantul sebanyak 45 orang, Bupati dan Wakil Bupati Bantul beserta suami/istri dan anak yang berhak mendapatkan tunjangan sesuai ketentuan yang berlaku.

Capaian penyerapan sebesar 94,88% karena adanya Pegawai Negeri Sipil yang pensiun.

Realisasi untuk Belanja Pegawai pada belanja Gaji dan Tunjangan TA 2019 sebesar Rp736.474.607.351,00 dan TA 2018 sebesar Rp728.703.331.992,00 atau mengalami kenaikan sebesar 101,07%.

Adapun rincian lebih lanjut antara anggaran dan realisasi dari Belanja Gaji dan Tunjangan TA 2019 dan TA 2018 sebagai berikut:

Tabel : 5.1.2.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Gaji dan Tunjangan

TA 2019 dan TA 2018


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Gaji Pokok PNS/ Uang Representasi

446.225.957.481,00 435.863.517.735,00 97,68

426.444.226.212,00

2 Tunjangan Keluarga 39.713.141.914,85 37.682.691.757,00 94,89 37.209.620.145,00




(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

3 Tunjangan Jabatan 8.987.584.500,00 8.464.982.700,00 94,19 8.621.941.938,00

4 Tunjangan Fungsional 30.077.558.900,00 29.323.574.700,00 97,49 30.318.135.500,00

5 Tunjangan Fungsional Umum

7.291.494.817,00 6.381.500.000,00 87,52

5.824.000.000,00

6 Tunjangan Beras 19.748.104.720,00 18.426.695.980,00 93,31 18.846.001.439,00

7 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus

2.943.181.169,40 2.770.619.973,00 94,14

2.538.374.377,00

8 Pembulatan Gaji 17.891.620,70 5.710.010,00 31,91 5.291.238,00

9 Iuran Asuransi Kesehatan 13.215.729.255,00 12.149.288.160,00 91,93 11.913.280.430,00

10 Uang Paket 86.058.000,00 85.890.000,00 99,80 85.743.000,00

11 Tunjangan Badan Musyawarah

23.568.300,00 16.168.950,00 68,60 19.183.500,00

12 Tunjangan Komisi 55.906.200,00 46.588.500,00 83,33 55.540.800,00

13 Tunjangan Badan Anggaran

30.510.900,00 20.249.250,00 66,37 25.029.900,00

14 Tunjangan Badan Kehormatan

7.856.100,00 6.546.750,00 83,33 7.856.100,00

15 Tunjangan Alat Kelengkapan Lainnya

38.397.450,00 16.747.500,00 43,62 26.293.575,00

16 Tunjangan Perumahan 4.131.600.000,00 4.109.000.000,00 99,45 3.858.200.000,00

17 Uang Duka Wafat/Tewas

18 Uang Jasa Pengabdian 437.220.000,00 422.415.000,00 96,61 -

19 Belanja Penunjang Operasional Pimp DPRD

453.600.000,00 336.000.000,00 74,07 246.960.000,00

20 Tunjangan Badan Legislasi

15.529.500,00 12.027.750,00 77,45 14.433.300,00

21 Tunjangan Radiasi 166.625.500,00 138.000.000,00 82,82 114.525.000,00

22 Iuran Asuransi Jamianan Kecelakaan Kerja

1.078.859.475,44 893.336.828,00 82,80 875.287.203,00

23 Iuran Jaminan Kematian 3.241.431.185,15 2.680.020.808,00 82,68 3.424.707.335,00

24 Tunjangan Uang Makan -

- 1.297.675.000,00

25 Tunjangan Profesi Guru 196.309.476.840,00 175.918.285.000,00 89,61 176.040.526.000,00

26 Tunjangan Penghasilan Guru PNSD

1.885.992.176,00 704.750.000,00 37,37 890.500.000,00

Jumlah Belanja Gaji dan Tunjangan

776.183.276.004,54 736.474.607.351,00 94,88 728.703.331.992,00

Tunjangan Profesi Guru

Pos belanja tunjangan profesi guru yang pelaksanaannya ditentukan oleh pemerintah



pusat berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indponesia Nomor 19 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi. Tunjangan Khusus dan Tambahan Penghasilan Bagi Guru PNS Daerah.

Alokasi Tunjangan Profesi Guru untuk TA 2019 sebesar Rp196.309.476.840,00 dan sisa anggaran tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp 15.697.187.840,00

Realisasi belanja Tunjangan Profesi Guru TA 2019 sampai bulan Desember 2019 sebesar Rp175.918.285.000,00 atau mencapai 89,61% dari anggaran sebesar Rp196.309.476.840,00 disebabkan banyak guru yang pensiun.

Tambahan Penghasilan Guru

Belanja Tambahan Penghasilan Guru dialokasikan untuk membayar tambahan penghasilan guru yang pelaksanaannya berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indponesia Nomor 19 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi. Tunjangan Khusus dan Tambahan Penghasilan Bagi Guru PNS Daerah. Tambahan Penghasilan Guru ini untuk membayar Tambahan Penghasilan bagi PNSD yang belum bersertifikasi yang ditugaskan sebagai guru TK, SD, SMP, SLB, SMA, SMK dan Pengawas selama 12 (dua belas) bulan dan dibayarkan dalam empat tahap atau per triwulan.

Realisasi Belanja Tambahan Penghasilan Guru TA 2019 sebesar Rp704.750.000,00 dan TA 2018 sebesar Rp890.500.000,00 mengalami penurunan sebesar 79,14.% terutama disebabkan semakin banyak guru yang bersertifikasi sehingga tidak menerima tambahan penghasilan lagi namun menerima tunjangan profesi.

5.1.2.1.1.1.2 Tambahan Penghasilan PNS

Kebijakan untuk pemberian Tambahan Penghasilan PNS TA 2018 berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 01 Tahun 2019 tentang Pedoman Pemberian Tambahan Penghasilan Berdasarkan Prestasi Kerja PNSD dan CPNSD dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Bantul .

Tambahan Penghasilan kepada PNSD dan CPNSD dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Bantul tidak diberikan kepada :

a. PNS/CPNS yang bekerja pada instansi dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

b. PNS/CPNS yang melaksanakan tugaas sebagai guru dan pengawas;

c. PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada instansi di luar jajaran Pemerintah Daerah;

d. PNS Pemerintah Pusat atau Daaerah lain yang diperbantukan/dipekerjakan di lingkungan Daerah, kecualiyang bersangkutan sudah tidak mendapatkan tunjangan kinerja dan / atau remunerasi dan / atau tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja dari instansi asal;

e. PNS yang mengambil Cuti, selain cuti sakit sesuai dengan jumlah hari yang diambil;

f. PNS yang melaksanakan Tugas Belajar;

g. PNS yang mengambil Bebas Tgas(BT);

h. PNS yang diberhentikan sementara.

Pemberian tambahan penghasilan dianggarkan di Badan Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bantul.



Dengan diberikannya tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja maka pemberian honorarium dan tambahan biaya penunjang operasional kepada Pejabat dan Pegawai dibatasi. Honoraium masih dapat diberikan kepada Pejabat dan pegawai terbatas kepada :

1) Tim Anggaran Pemerintah Daerah;

2) Tim Penyusun Perencanaan Umum dan Musrenbang, KUA PPAS dan LKPJ Bupati;

3) Pejabat Pembuat Komitmen(PPK), Pejabat/Panitia?Kelompok Kerja Pengadaan Barang/Jasa, Pejabat Pelaksana Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Pejaba /Panitia Penerima Hasil Pekerjaan;

4) Tim Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umun;

5) Tim Penilai Prestasi Kinerja PNS/Baperjakat;

6) Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan tinggi dan Panitia Seleksi CPNS;

7) Tim Kuasa Hukum Pemda dan / atau Pemerintah Desa;

8) Tim pelaksana kegiatan pengawasan penunjang;

9) Tim pelaksanaan pelayanan percepatan administrasi kependudukan;

10) Pengelolaan dana yang bersumber selain dari APBD dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis;

11) Pengelola Keuangan, barang daerah dan urusan kepegawaian;

12) Narasumber, moderator dan peserta pada kegiatan penyuluhan, sosialisasi, workshop, seminar dan sejenisnya;

13) Badan/pengawas satuan kerja yang menerapkan PPK BLUD.

Realisasi untuk Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil TA 2019 mencapai 95,91% atau sebesar Rp78.600.404.750,00 dari anggaran Rp81.951.847.043,00

5.1.2.1.1.1.3 Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta

Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Pembayaran penghasilan/penerimaan lainnya untuk Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Bantul sebanyak 45 orang serta Belanja Penunjang kegiatan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah. Penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional.

Sedangkan belanja penerimaan lainnya untuk Bupati dan Wakil Bupati berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. termasuk di dalamnya Biaya Penunjang Operasional untuk Bupati dan Wakil Bupati.

Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah TA 2019 dari anggaran sebesar Rp13.866.000.000,00 realisasinya mencapai 100%

Realisasi untuk Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah TA 2019 mengalami kenaikan sebesar 121,22% karena adanya kenaikan tunjangan perumahan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD serta kenaikan tunjangan transportasi bagi anggota DPRD kabupaten Bantul.



Rincian lebih lanjut dari Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah TA 2019 dan TA 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel : 5.1.2.6 Anggaran dan Realisasi Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH

TA 2018 dan TA 2017


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1

Belanja Tunjangan Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota DPRD

7.938.000.000,00 7.938.000.000,00 100,00 5.649.000.000,00

2 Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH

700.000.000,00 700.000.000,00 100,00 630.000.000,00

3 Tunjangan Transportasi 3.905.000.000,00 3.905.000.000,00 100,00 3.742.620.000,00

4 TunjanganReses 1.323.000.000,00 1.323.000.000,00 100,00 1.417.500.000,00

Jumlah 13.866.000.000,00 13.866.000.000,00 100,00 11.439.120.000,00

5.1.2.1.1.1.4 Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah

Pos belanja Insentif Pemungutan Pajak dialokasikan untuk membayar insentif pemungutan pajak-pajak daerah. Dari anggaran sesuai Peraturan Bupati sebesar Rp9.934.525.000,00 realisasi mencapai 99,96.% atau sebesar Rp9.930.794.746,00 yaitu merupakan belanja insentif pemungutan pajak tahun 2019 atas penyetoran pajak daerah tahun 2019.

Pagu anggaran ditetapkan sebesar 5% dari target pendapatan masing-masing pajak, sedangkan realiasasinya diberikan jika dapat mencapai target kinerja pendapatan yang telah ditentukan dan sebesar 5% dari target keinerja tersebut. .

Pembayarannya Insentif Pemungutan Pajak Daerah berdasarkan:

- Keputusan Bupati Bantul Nomor 164 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah Sampai dengan triwulan Pertama Tahun 2019;

- Keputusan Bupati Bantul Nomor 309 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah Sampai dengan triwulan Kedua Tahun 2019;

- Keputusan Bupati Bantul Nomor 408 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah Sampai dengan triwulan Ketiga Tahun 2019;

- Keputusan Bupati Bantul Nomor 488 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah Sampai dengan triwulan Keempat Tahun 2019;

- Keputusan Bupati Bantul Nomor 165 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan sampai dengan triwulan Pertama Tahun 2019;

- Keputusan Bupati Bantul Nomor 310 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan sampai dengan triwulan Kedua Tahun 2019;

- Keputusan Bupati Bantul Nomor 409 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif



Pemungutan Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan sampai dengan triwulan Ketiga Tahun 2019;

- Keputusan Bupati Bantul Nomor 489 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan sampai dengan triwulan Keempat Tahun 2019;

- Keputusan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Nomor 900 / 01015 Tahun 2019 tentang Perincian Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan sampai dengan triwulan Pertama Tahun 2019;

- Keputusan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Nomor 900 / 01014 Tahun 2019 tentang Perincian Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah sampai dengan triwulan Pertama Tahun 2019;

- Keputusan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Nomor 973/0489 Tahun 2019 tentang Perincian Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah sampai dengan triwulan kedua Tahun 2019;

- Keputusan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Nomor 973/0490 Tahun 2019 tentang Perincian Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan sampai dengan triwulan kedua Tahun 2019;

- Keputusan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Nomor 973/0826 Tahun 2019 tentang Perincian Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah sampai dengan triwulan ketiga Tahun 2019;

- Keputusan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Nomor 973/0827 Tahun 2019 tentang Perincian Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan sampai dengan triwulan ketiga Tahun 2019;

- Keputusan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Nomor 973/1164 Tahun 2019 tentang Perincian Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan sampai dengan triwulan keempat Tahun 2019;

- Keputusan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Nomor 973/1163 Tahun 2019 tentang Perincian Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah sampai dengan triwulan keempat Tahun 2019;

Pelaksana belanja Insentif Pemungutan Pajak adalah Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Bantul

Realisasi Belanja Insentif Pemungutan Pajak TA 2019 sebesar Rp9.930.794.746,00 dan TA 2018 sebesar Rp7.826.356.438,00 atau mengalami kenaikan sebesar 126,89% karena target dan realisasi pajak daerah lebih tinggi dibandingkan tahun 2018. 5.1.2.1.1.2 Belanja Pegawai dari Belanja Langsung

Pelaksanaan pembayaran belanja pegawai pada belanja langsung dipergunakan untuk pembayaran honorarium PNS, honorarium Non PNS, uang lembur, uang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyararakat, honorarium pengelolaan operasional Puskesmas, honorarium pengelolaan operasional dinas, belanja pegawai BLUD dan Belanja Pegawai Dana Bantuan Operasional Sekolah.

Dari anggaran sebesar Rp 119.644.615.144,00 .realisasi mencapai 94,99.% atau sebesar Rp 113.645.098.184,00.



Realisasi Belanja Pegawai pada Belanja Langsung TA 2019 sebesar Rp.113.645.098.184,00 dan TA 2018 sebesar Rp93.830.065.697,00 atau mengalami kenaikan sebesar 121,12% .

Adapun rincian Belanja Pegawai per obyek belanja pada Belanja Langsung TA 2019 dan TA 2018 sesuai dengan Peraturan Daerah dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel : 5.1.2.7 Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai dari Belanja Langsung

TA 2019 dan TA 2018 per Obyek Belanja


Sesuai Perda Realisasi 2019

(Rp) % Realisasi 2018

1 Honorarium PNS 7.165.852.200,00 6.613.266.900,00 92,29 7.190.335.700,00

2 Honorarium Non PNS 88.669.608.480,00 85.553.691.433,00 96,49 65.134.478.542,00

3 Uang Lembur 135.620.000,00 112.645.000,00 83,06 102.191.201,00

4 Uang diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat

41.100.000,00 16.100.000,00 39,17 219.900.000,00

5 Belanja Pegawai BLUD 12.956.739.348,00 11.250.191.154,00 86,83 10.973.704.256,00

6 Honorarium Pengelola Operasional Puskesmas

12.874.860,00

7 Honorarium Pengelola Opeasional Dinas

20.000.000,00

8 Belanja Pegawai BOS 10.675.695.116,00 10.099.203.697,00 94,60 10.176.581.138,00

Jumlah Belanja

Langsung Belanja Pegawai

1.001.580.263.191,54 952.516.905.031,00 95,10 93.830.065.697,00

Realisasi masing-masing akun Belanja Pegawai pada Belanja Langsung dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.1.2.1.1.2.1. Honorarium PNS

Belanja Honorarium PNS direalisasikan untuk pembayaran Panitia Pelaksana Kegiatan, Tim Pengadaan Barang dan Jasa, Honor Pengelola Keuangan dan Barang.

Sesuai Peraturan Bupati Bantul Nomor 115 Tahun 2019 tanggal 20 Desember 2019 tentang Perubahan keenam Atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 84 Tahun 2019 tanggal 26 Agustus 2019 tentang Penjabaran Perubahan APBD Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019 dari pagu anggaran sebesar Rp7.165.852.200,00 realisasi mencapai Rp6.613.266.900,00 atau 92,29%.

Realisasi Belanja Honorarium PNS TA 2019 sebesar Rp6.613.266.900,00 dan TA 2018 sebesar Rp7.190.335.700,00 atau mengalami penurunan sebesar 91,97% .



5.1.2.1.1.2.1.2 Honorarium Non PNS

Belanja Honorarium Non PNS TA 2019 direalisasikan untuk pembayaran honorarium Tim Non PNS, honor pegawai honorer/tidak tetap, Honor Pegawai Kontrak, honorarium tim peliputan dan Honorarium Petugas Pendamping Kegiatan. Dari pagu anggaran sebesar Rp88.669.608.480,00 .realisasi mencapai Rp85.553.691.433,00 atau 96,49%. Realisasi Belanja Honorarium Non PNS TA 2019 sebesar Rp85.553.691.433,00 dan TA 2018 sebesar Rp65.134.478.542,00 atau mengalami kenaikan sebesar131,35%

5.1.2.1.1.2.1.3 Uang Lembur

Belanja uang lembur direalisasikan untuk pembayaran lembur dalam rangka pelaksanaan pekerjaan baik untuk tenaga PNS maupun tenaga Non PNS. Dari pagu anggaran sebesar Rp135.620.000,00 realisasi mencapai Rp112.645.000,00 atau 83,06%. Capaian penyerapan anggaran sebesar 83,06.%. karena realisasi belanja menyesuaikan kebutuhan riil untuk lembur SKPD yang dapat diajukan pencairannya.

Realisasi Uang Lembur TA 2019 sebesar Rp112.645.000,00 dan TA 2018 sebesar Rp102.191.201,00 atau mengalami peningkatan sebesar110,23%

Adapun anggaran dan realisasi Belanja Uang Lembur TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel : 5.1.2.8 Anggaran dan Realisasi Belanja Uang Lembur

TA 2019 dan TA 2018 per Rincian Obyek Belanja


Realisasi 2019 (Rp)


1. Uang Lembur PNS 134.120.000,00 112.645.000,00 83,99 94.741.201,00

2. Uang Lembur Non PNS

1.500.000,00 0,00

7.450.000,00

Total Belanja Uang Lembur

135.620.000,00 112.645.000,00 83,06 102.191.201,00

5.1.2.1.1.2.1.4 Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat

Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat TA 2019 direalisasikan untuk pemberian yang sifatnya reward atau hadiah suatu lomba atau kompetisi . Dari anggaran sebesar Rp41.100.000,00 .terealisir sebesar Rp16.100.000,00 atau mencapai 39,17%.

Adapun rincian SKPD yang melaksanakan Belanja untuk Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat TA 2019 dan adalah sebagai berikut:

Tabel : 5.1.2.9 Realisasi Belanja Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat

TA 2019 per SKPD

NO. SKPD Uang untuk diberikan

kepada masyarakat (Rp)

Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga

(Rp)

1 Kecamatan Kretek 12.500.000,00 3.600.000,00



NO. SKPD Uang untuk diberikan

kepada masyarakat (Rp)

Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga

(Rp)

Jumlah Belanja Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat

12.500.000,00 3.600.000,00

5.1.2.1.1.2.1.5 Belanja Pegawai BLUD

Pos Belanja Pegawai ini dialokasikan untuk belanja operasional pegawai pada kegiatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Panembahan Senopati dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) PUSKESMAS .

Dari anggaran sebesar Rp12.956.739.348,00 realisasi mencapai Rp11.250.191.154,00 atau sebesar 86,83% terutama disebabkan realisasi pemberian jasa medis disesuaikan dengan tindakan/penanganan riil yang dilaksanakan.

Realisasi Belanja Pegawai BLUD pada Belanja Pegawai TA 2019 sebesar Rp11.250.191.154,00 dan TA 2018 sebesar Rp10.973.704.256,00atau mengalami peningkata sebesar 102,52%.

Adapun rincian realisasi Belanja Pegawai BLUD TA 2019 perincian sebagai berikut:

Tabel :5.1.2.10 Realisasi Belanja BLUD TA 2019

No. Uraian Belanja Pegawai

Operasional BLUD (Rp)

Belanja Pegawai Umum dan

Administrasi BLUD (Rp)

1 Dinas Kesehatan 2.513.646.068,00 0.00

2 RSU Panembahan Senopati 8.408.765.086,00 327.780.000,00

Jumlah Belanja Pegawai BLUD 10.922.411.154,00 327.780.000,00

5.1.2.1.1.2.1.6 Honorarium Pengelolaan Operasional Puskesmas

Honorarium Pengelolaan Operasional Puskesmas TA 2019 tidak dianggarkan, sedangkan untuk Ta 2018 dianggarkan dan direalisasikan untuk Pembayaran honorarium jasa pelayanan klaim BPJs (Non Kapitasi JKN) yang harus ditanggung oleh pemberi kerja sebesar 3% dari upah tenaga kontrak Pelaksana belanja ini adalah BKAD. Realissasi untuk Tahun anggran 2018 sebesar Rp.12.874.860,00

5.1.2.1.1.2.1.7 Honorarium Pengelolaan Operasional Dinas

Honorarium Pengelolaan Operasional Dinas TA 2019 tidak dianggarkan akan tetapi untuk Tahun anggaran 2018 dianggarkan dan teealisasi sebesar Rp20.000.000,00 dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan perikanan.

5.1.2.1.1.2.1.8 Belanja Pegawai - Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Pos Belanja Pegawai - BOS pada TA 2019 dialokasikan pada Pos Belanja Pegawai pada Belanja Langsung di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

Realisasi Belanja Pegawai - BOS pada TA 2019 sebesar Rp10.099.203.697,00 atau mencapai 94,60 % dari pagu anggaran sebesar Rp.10.675.695.116,00.



Realisasi Belanja Pegawai - BOS pada TA 2019 sebesar Rp10.099.203.697,00 mengalami penurunan sebesar 99,24% dari tahun anggaran 2018 yang realisasinya mencapai Rp10.176.581.138,00

5.1.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa

Sesuai dengan Permendari Nomor 32 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah dengan Permendagri nomor 39 tahun 2012 tentang pedoman pemberian hibah dan bansos yang bersumber dari APBD harus dikonversi ke dalam belanja hibah ( belanja tidak langsung).

Dalam penyajian di face Laporan Realisasi Anggaran, untuk pagu anggaran dan realisasi barang dan jasa mencantumkan angka setelah di konversi.

Realisasi belanja barang dan Jasa sebelum dikonversi sebesar Rp 652.974.844.349,88 atau mencapai 95,17% dari anggaran sesuai Peraturan Bupati dari anggaran sebesar Rp Rp686.139.282.825,00

Sedangkan Realisasi belanja barang dan Jasa setelah dikonversi sebesar Rp632.075.847.649,99 atau mencapai 95,27% dari anggaran sesuai Peraturan Bupati dari anggaran sebesar Rp 663.479.076.415,00

Anggaran dan realisasi belanja barang dan jasa yang sifatnya hibah ke pihak ketiga dan ke masyarakat adalah sebagai berikut :

Tabel : 5.1.2.11 Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa TA 2019 dan TA 2018 per Obyek Belanja Sesuai Peraturan Bupati


(Rp) Sesuai perbup

Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018

(Rp)

1 Barang yang diserahkan kepada pihak ketiga

195.350.000,00 192.473.400,00 98,53 83.880.000,00

2 Barang yang diserahkan kepada masyarakat

22.464.856.410,00 20.706.523.299,89 92,17 6.931.198.952,81

Jumlah 22.660.206.410,00 20.898.996.699,89 92,23 7.015.078.952,81

Belanja Barang Yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat/PihakKetiga

Realisasi Belanja Barang Yang Akan diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga TA 2019 adalah sebesar Rp 20.898.996.699,89 dari pagu anggaran sebesar Rp 22.660.456.410,00 atau mencapai 92,23 % dan pada tahun anggaran 2018 sebesar Rp7.015.078.952,81

Belanja barang yang diserahkan kepada Masyarakat

Realisasi belanja barang yang diserahkan kepada pihak masyarakat TA 2019 sebesar Rp20.706.523.299,89 atau mencapai 92,17.% dari anggaran TA 2019 sebesar Rp22.464.856.410,00

Realisasi Belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat TA 2019 sebesar Rp20.706.523.299,89 dan TA 2018 sebesar Rp6.931.198.952,81 atau mengalami kenaikan sebesar 298,74%.



Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat TA 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.12 Anggaran dan Realisasi Belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat

TA 2019 dan 2018

No OPD Anggaran 2019(Rp)

Realisasi 2019(Rp)

Realisasi 2018(Rp)

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 710.000.000,00 663.121.000,00

1.807.729.810,52

2 Dinas Kesehatan 131.995.000,00 131.312.500,00

34.182.000,00

3 Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman 10.275.169.000,00 9.959.875.700,00

4 Kantor Kesbangpol 63.000.000,00 63.000.000,00

5 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 0,00 0,00

3.304.424.371,83

6 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 5.011.174.910,00 3.865.991.000,00

7 Dinas Lingkungan Hidup 1.794.475.000,00 1.683.013.804,67

8

Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa 15.650.000,00 15.650.000,00 582.422.770,46

9 Dinas Kebudayaan 150.000.000,00 149.550.000,00 5.600.000,00

10 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 762.500.000,00 624.161.295,22 1.182.740.000,00

11 Dinas Pariwisata 9.000.000,00 9.000.000,00 14.100.000,00

12 Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan 3.489.392.500,00 3.489.348.000,00

13 Bagian Humas dan Protokol 45.000.000,00 45.000.000,00

14 Kecamatan Sanden 7.500.000,00 7.500.000,00

Total Belanja barang yg akan diserahkan kepada masyarakat

22.464.856.410,00 20.706.523.299,89

6.931.198.952,81,00

Belanja barang yang diserahkan kepada Pihak ketiga

Realisasi belanja barang yang diserahkan kepada pihak ketiga TA 2019 sebesar Rp192.473.400,00 atau mencapai 98,40.% dari anggaran TA 2019 sebesar Rp195.600.000,00

Realisasi Belanja barang yang diserahkan kepada pihak ketiga TA 2019 sebesar

Rp192.473.400,00 dan TA 2018 sebesar Rp83.880.000,00 atau mengalami kenaikan sebesar 229,46%

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja barang yang diserahkan kepada



masyarakat TA 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.13 Anggaran dan Realisasi Belanja barang yang diserahkan kepada pihak ketiga TA 2019 dan 2018

Adapun anggaran dan realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2019 dan 2018 setelah dikonversi adalah sebagai berikut:

Tabel : 5.1.2.14 Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa

TA 2019 dan TA 2018 per Obyek Belanja Sesuai Peraturan Bupati


(Rp) Sesuai perbup

Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

1 Belanja Bahan Pakai Habis

25.777.515.803,00 25.087.228.060,00 97,32 14.934.820.789,00

2 Belanja Bahan/Material

45.363.619.270,00 43.898.502.259,50 96,77 43.260.108.818,38

3 Belanja Jasa Kantor 50.427.727.186,00 46.525.146.469,85 92,26 42.717.451.932

4 Belanja Premi Asuransi

21.739.117.098,00 20.755.630.871,00 95,48 10.847.352.364,00

5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

14.006.429.200,00 12.699.044.677,00 90,67 13.453.091.596,00

6 Belanja Cetak dan Penggandaan

13.575.904.563,50 12.665.963.204,00 93,30 10.947.363.030,00

7 Belanja Sewa Rumah / Gedung / Gudang/ Parkir

4.758.472.565,50 4.334.584.923,00 91,09 4.610.425.404,98

8 Belanja Sewa Sarana Mobilitas

1.098.449.000,00 992.279.000,00 90,33 1.025.882.291,00

10 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor

7.905.627.500,00 7.274.824.385,00 92,02 5.752.932.600,00

11 Belanja Makanan dan Minuman

56.743.973.873,00 53.514.350.471,00 94,31 41.017.010.711,00

12 Belanja Pakaian 578.575.000,00 523.689.500,00 90,51 404.910.100,00


Realisasi 2019(Rp)

Realisasi 2018(Rp)

1 Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa

60.000.000,00 59.980.000,00 26.595.000,00

2 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 130.350.000,00 127.493.400,00 32.285.000,00

3 Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan

5.000.000,00 5.000.000,00 25.000.000,00

Jumlah 195.350.000,00 192.473.400,00 83.880.000,00




(Rp) Sesuai perbup

Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

Dinas dan Atributnya

13 Belanja Pakaian Kerja

1.768.947.700,00 1.717.830.941,00 97,11 1.452.509.751,00

14 Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu

4.020.258.500,00 3.860.565.000,00 96,03 4.511.134.100,00

15 Belanja Perjalanan Dinas

38.456.887.220,00 32.100.809.618,00 83,47 37.088.865.955,00

16 Belanja Pemeliharaan

12.280.915.218,00 11.680.248.359,98 95,11 10.840.273.751,00

17 Belanja Jasa Konsultasi

13.885.696.000,00 13.348.353.000,00 96,13 15.754.926.150,00

18 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

69.125.000,00 49.750.000,00 71,97 103.500.000,00

19

Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

8.269.966.765,00 8.124.762.500,00 98,24 3.390.889.800,00

20 Belanja Retribusi Persampahan

774.750.000,00 669.983.151,01 86,48 618.393.016,42

21 Belanja Operasional Bidang Kesehatan

250.000,00

22 Belanja Barang dan Jasa Puskesmas

0,00

23 Belanja barang Operasional BLUD

168.421.561.132,00 166.020.776.497,65 98,57 158.744.953.925,88

24 Belanja operasional Pendidikan

47.045.477.000,00 45.904.296.180,00 97,57 37.377.883.237,00

25 Belanja Pemeliharaan Kesehatan

8.184.979.658,00 5.185.374.636,00 63,35 14.741.029.118,00

26 Belanja Kursus kursus DPRD

1.129.062.500,00 981.347.000,00 86,92 .787.358.250,00

27 Belanja Perlengkapan Penyelamatan

398.640.400,00

28 Belanja Jasa Pelaku seni

2.173.950.000,00 2.167.740.000,00

29 Belanja Penyusunan Naskah Akademik

212.000.000,00 205.064.500,00 96,73 133.825.001,00

31 Belanja Barang dan Jasa BOS

42.702.780.463,00

43.686.493.758,00 102,30 44.362.319.934,00

31 Belanja barang Untuk Penghargaan

980.917.000,00 841.362.900,00 85,77 862.128.200,00

32 Belanja Jasa Pematangan Lahan

1.526.600.000,00 1.420.381.318,00 93,04 0,00




(Rp) Sesuai perbup

Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

33

Jasa Narasumber, Tenaga Ahli, Yuri, Entry Data, Petugas Fogging dan Petugas Lapangan

42.611.464.900,00 40.385.674.145,00 94,78 40,753,526,417.00

34

Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat

6.311.958.800,00 5.796.405.000,00

91,83 6.332.112.500,00

35 Belanja Jasa 20.676.117.500,00 19.657.385.325,00 95,07 15.802.196.698,00

Total Belanja Barang dan Jasa

663.479.076.415,00

632.075.847.649,99

95,27 591.238.914.802,47

Realisasi masing-masing akun Belanja Barang dan Jasa dapat dijelaskan sebagai berikut: 5.1.2.1.2.1 Belanja Bahan Pakai Habis

Realisasi belanja bahan pakai habis sebesar Rp25.087.228.060,00 mencapai 97,32% dari anggaran sebesar Rp 25.777.515.803,00.

Realisasi Belanja bahan habis pakai TA 2019 sebesar Rp25.087.228.060,00 dan TA 2018 sebesar Rp14.934.820.789,00 atau mengalami peningkatan sebesar 167,98%.

Adapun anggaran dan realisasi belanja bahan habis pakai TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.15 Anggaran dan Realisasi Belanja Bahan Pakai Habis TA 2019 dan TA 2018 per Rincian Obyek Belanja sesuai Perbup


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Alat Tulis Kantor 11.531.550.848,00 11.122.461.474,00 96,45 9.930.838.486,00

2 Belanja Dokumen/Administrasi Tender

3.105.000,00 3.105.000,00 100,00 0,00

3 Belanja Alat Listrik Dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering)

1.598.451.674,00 1.568.949.165,00 98,15 892.014.595,00

4 Belanja Perangko, Materai Dan Benda Pos 389.635.000,00 368.311.900,00 94,53 281.737.000,00

5 Belanja Peralatan Kebersihan Dan Bahan Pembersih

1.032.655.381,00 996.533.915,00 96,50 1.234.023.396,00

6 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas

1.666.086.700,00 1.625.860.647,00 97,59 1.076.118.415,00

7 Belanja Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran

12.180.000,00 11.341.000,00 93,11 6.155.000,00



8 Belanja Pengisian Tabung Gas

51.382.900,00 40.462.500,00 78,75 30.239.000,00

9 Belanja pembelian bendera

171.934.000,00 154.531.800,00 89,88 270.226.300,00

10 Belanja pengisian freon 19.800.000,00 3.600.000,00 18,18 4.150.000,00

11 Belanja Bahan medis (obat-obatan) habis pakai

9.258.734.300,00 9.150.490.659,00 98,83 1.148.598.597,00

12 Belanja Batubara 42.000.000,00 41.580.000,00 99,00 60.720.000,00

Total Belanja Barang Pakai Habis 25.777.515.803,00 25.087.228.060,00 97,32 14.934.820.789,00

5.1.2.1.2.2 Belanja Bahan/Material

Realisasi belanja bahan/material sebesar Rp43.898.502.259,50.atau hanya mencapai 96,77 % dari anggaran sebesar Rp45.363.619.270,00

Realisasi Belanja bahan/material TA 2019 sebesar Rp43.898.502.259,50 dan TA 2018 sebesar Rp43.260.108.818,38 atau mengalami kenaikan sebesar 101,48% terutama disebabkan oleh belanja obat-obatan.

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja bahan/material TA 2019 dan 2018 sesuai Peraturan Bupati adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.16 Anggaran dan Realisasi Belanja Bahan Material TA 2019 dan TA 2018 sesuai dengan Peraturan Bupati


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Bahan Baku Bangunan

19.708.558.665,00 18.808.113.746,50 95,43 6.812.687.586,00

2 Belanja Bahan/Bibit Tanaman

2.421.994.000,00 2.205.978.230,00 91,08 1.827.928.499,90

3 Belanja Bibit Ternak

147.680.000,00 146.611.000,00 99,28 108.709.800,00

4 Belanja Bahan Obat-Obatan

5.744.888.221,00 5.718.267.109,00 99,54 6.175.528.506,00

5 Belanja Bahan Kimia dan Pupuk

515.194.000,00 500.788.525,00 97,20 447.829.350,00

6 Belanja Persediaan Makanan Pokok

99.250.000,00 99.250.000,00 100,00 68.750.000,00

7 Belanja Cindera Mata

1.101.381.750,00 1.051.201.000,00 95,44 936.516.900,00

8 Belanja Bahan Makanan

6.222.007.150,00 6.153.153.261,00 98,89 6.262.137.084,00

9 Belanja Bahan Non Kimia/Organik

183.730.000,00 183.712.000,00 99,99 254.075.000,00

10 Belanja Bahan 405.248.250,00 404.938.900,00 99,92 390.988.500,00



Pakan

11 Belanja Pilar 53.500.000,00 53.395.000,00 99,80 42.900.000,00

12 Belanja alat-alat/perlengkapan

5.133.667.734,00 5.015.190.029,00 97,69 4.757.656.939,18

13 Belanja bahan Repacking obat

3.450.000,00 3.450.000,00 100,00 4.470.000,00

14 Belanja Air Bersih

40.000.000,00 39.975.000,00 99,94 34.800.000,00

15 Belanja Bahan Medis

610.208.500,00 608.420.784,00 99,71 408.762.477,00

16 Belanja Bahan Pupuk

308.785.000,00 295.468.700,00 95,69 179.132.210,00

17 Belanja Bahan Percontohan

2.664.076.000,00 2.610.588.975,00 97,99 14.547.235.966,30

Total Belanja Bahan / Material 45.363.619.270,00 43.898.502.259,50 96,77 43.260.108.818,38

5.1.2.1.2.3 Belanja Jasa Kantor

Realisasi belanja Jasa Kantor sebesar Rp 46.525.146.469,85 atau mencapai 92,26 .% dari anggaran sebesar Rp 50.427.727.186,00 karena adanya penghematan pemakaian listrik dan telepon serta belanja air.

Realisasi Belanja Jasa Kantor TA 2019 sebesar Rp Rp46.525.146.469,85 dan TA 2018 sebesar Rp42.717.451.932,00 atau mengalami peningkatan sebesar 108,91%, peningkatan yang signifikan pada belanja transport dan akomodasi, dekorasi, belanja uji kesehatan dan belanja penghitungan/penilai

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja Jasa Kantor TA 2019 sesuai dengan Perbup dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.17 Anggaran dan Realisasi Belanja Jasa Kantor TA 2019 dan TA 2018 per Rincian Obyek Belanja


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Telepon 492.735.000,00 326.894.366,00 66,34 318.892.282,00

2 Belanja Air 395.461.700,00 335.468.600,00 84,83 285.493.924,00

3 Belanja Listrik 31.244.274.000,00 28.747.067.128,00 92,01 26.378.683.354,00

4 Belanja Jasa Pengumuman Lelang/Pemenang Lelang

11.000.000,00 10.731.600,00 97,56 3.334.500,00

5 Belanja Surat Kabar/Majalah

367.957.050,00 337.110.560,00 91,62 298.634.727,00

6 Belanja Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit

4.951.759.000,00 4.846.347.315,85 97,87 4.266.184.355,00



7 Belanja Paket/Pengiriman

88.610.000,00 74.553.300,00 84,14 104.274.000,00

8 Belanja Sertifikasi 323.140.000,00 275.071.980,00 85,12 480.804.480,00

9 Belanja cek/pajak 286.116.000,00 194.051.665,00 67,82 205.608.275,00

10 Belanja Transportasi dan Akomodasi

1.060.152.500,00 860.603.548,00 81,18 417.725.678,00

11 Belanja Dokumentasi 364.178.500,00 331.395.500,00 91,00 202.948.500,00

12 Belanja Dekorasi 2.302.878.640,00 2.168.360.150,00 94,16 1.712.247.700,00

13 Belanja Publikasi 6.710.942.400,00 6.488.902.033,00 96,69 6.706.052.667,00

14 Belanja Analisa Laboratorium

727.718.600,00 550.605.500,00 75,66 343.097.095,00

15 Belanja Asuransi 124.888.000,00 84.608.960,00 67,75 37.636.512,00

16 Belanja Sewa Frekuensi dan Pajak Radio

36.944.874,00 32.798.084,00 88,78 14.686.498,00

17 Belanja Perkara 6.305.000,00 3.010.000,00 47,74 174.800,00

18 Belanja Pemasangan Instalasi Telepon, Instalasi Listrik dan Instalasi Air

22.000.000,00 21.858.000,00 99,35 67.493.284,00

19 Belanja Uji Kesehatan 77.000.000,00 40.613.500,00 52,74 8.281.000,00

20 Belanja Jasa Penghitungan/Penilai 75.000.000,00 70.650.000,00 94,20 0,00

21 Belanja Jasa Pengelolaan Sampah

7.300.000,00 2.956.050,00 40,49 8.975.000,00

22 Belanja Pajak Bumi dan Bangunan

162.781.422,00 161.836.735,00 99,42 104.744.578,00

23 Belanja Jasa Prossesing Benih

94.135.000,00 88.346.400,00 93,85 85.086.800,00

24 Belanja Fumigasi 71.000.000,00 70.500.000,00 99,30 315.384.505,00

25 Belanja Iuran 123.360.000,00 117.360.000,00 95,14 106.900.000,00

26 Belanja Jasa Tambah Daya Listrik

249.729.500,00 233.518.995,00 93,51 147.117.418,00

27 Belanja Jasa Pengelolaan Aset

50.000.000,00 49.626.500,00 99,25 93.410.000,00

28 Belanja Jasa Transfer 360.000,00 300.000,00 83,33 330.000,00

29 Belanja Tes Psikologi 0,00 0,00 0,00 3.250.000,00

Total Belanja Jasa Kantor 50.427.727.186,00 46.525.146.469,85 92,26 42.717.451.932,00

5.1.2.1.2.4 Belanja Premi Asuransi

Realisasi Belanja Premi Asuransi sebesar Rp 20.755.630.871,00 atau 95,48 .% dari anggaran sebesar Rp 21.739.117.098,00

Realisasi Belanja Premi Asuransi TA 2019 sebesar Rp 20.755.630.871,00 dan TA 2018 sebesar Rp 10.847.352.364,00 atau mengalami kenaikan sebesar 191,34%



Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja Premi Asuransi TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.18 Anggaran dan Realisasi Belanja Premi Asuransi TA 2019 dan TA 2018 per Rincian Obyek Belanja


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Premi Asuransi Kesehatan

21.218.939.998,00 20.360.994.829,00 68,74 10.773.069.147,00

2 Belanja Premi Asuransi Ketenagakerjaan

520.177.100,00 394.636.042,00 75,87 74.283.217,00

Total Belanja Premi Asuransi

21.739.117.098,00 20.755.630.871,00 95,48 10.847.352.364,00

Kenaikan realisasi belanja premi asuransi kesehatan tersebut karena terbitnya PMK nomor 166/PMK.07/2019 tentang Dana Alokasi Tambahan Bantuan Pembayaran Selisih Perubahan Iuran Jaminan Kesehatan Penduduk yang didaftarkan oleh Pemda dan Surat Edaran dari Menteri Dalam Negeri Nomor 900/14075/SJ tentang Penyesuaian Iuran Jaminan Kesehatan Pada Pemerintah Daerah. Besaran DAU tambahan yang diterima oleh Kabupaten Bantul sebesar Rp5.774.575.000,00. Dan dianggarkan dalam bentuk program dan kegiatan pada SKPD yang menangani urusan kesehatan .

5.1.2.1.2.5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

Realisasi belanja Perawatan Kendaraan Bermotor sebesar Rp12.699.044.677,00 atau mencapai 90,67 % dari anggaran sebesar Rp14.006.429.200,00 karena menyesuaikan dengan kebutuhan riil dan adanya pengadaan kendaraan bermotor baru yang tidak membutuhkan biaya perawatan yang besar.

Realisasi Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor TA 2019 sebesar Rp12.699.044.677,00 dan TA 2018 sebesar Rp13.453.091.596,00 atau mengalami penurunan sebesar 94,39.%

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja Perawatan Kendaraan Bermotor TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1.2.19 Anggaran dan Realisasi Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor



(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Jasa Service 1.070.496.895,00 705.231.403,00 65,88 867.612.813,00

2 Belanja Penggantian Suku Cadang

2.095.079.705,00 1.865.338.674,00 89,03

1.506.450.558,00

3 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas

8.480.869.200,00 8.223.558.038,00 96,97

8.378.970.775,00

4 Belanja Jasa KIR 12.739.000,00 4.875.500,00 38,27 1.185.300,00



5 Belanja Pajak Kendaraan Bermotor

510.225.400,00 325.239.900,00 63,74

182.076.850,00

6 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan

299.169.000,00 229.636.150,00 76,76

225.380.800,00

7 Belanja Pengecatan kendaraan 158.500.000,00 114.015.000,00

71,93 125.339.000,00

8 Belanja pengisian freon

29.300.000,00 18.905.000,00 64,52

12.635.000,00

9 Belanja accessories kendaraan 264.050.000,00 175.095.750,00

66,31 106.457.500,00

10 Belanja Rehabilitasi Kendaraan

1.086.000.000,00 1.037.149.262,00 95,50

2.046.983.000,00

Total Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 14.006.429.200,00 12.699.044.677,00 90,67 13.453.091.596,00

5.1.2.1.2.6 Belanja Cetak dan Penggandaan

Realisasi belanja cetak dan penggandaan TA 2019 adalah sebesar Rp 12.665.963.204,00 mencapai 93,30 % dari anggaran sebesar Rp 13.575.904.563,50

Realisasi Belanja cetak dan penggandaan TA 2019 sebesar Rp 12.665.963.204,00 dan TA 2018 sebesar Rp10.947.363.039,00 atau mengalami kenaikan sebesar 115,70.% karena meningkatnya kebutuhan cetak dan penggandaan atas dokumen rancangan produk hukum daerah untuk bahan pembahasan hingga ditetapkan secara resmi.

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja cetak dan penggandaan TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.20 Anggaran dan Realisasi Belanja Cetak dan Penggandaan



(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Cetak 8.450.737.503,50 8.156.174.806,00 96,51 6.457.016.200,00

2 Belanja Penggandaan

5.125.167.060,00 4.509.788.398,00 87,99 4.490.346.839,00

Total Belanja Cetak dan Penggandaan 13.575.904.563,50 12.665.963.204,00 93,30 10.947.363.039,00

5.1.2.1.2.7 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir

Realisasi belanja sewa rumah/gedung/gudang parkir TA 2019 adalah sebesar Rp4.334.584.923,00 atau mencapai 91,09% dari anggaran 2019 sebesar Rp 4.758.472.565,50

Realisasi Belanja sewa rumah/gedung/gudang parkir TA 2019 sebesar Rp4.334.584.923,00 dan TA 2018 sebesar Rp4.610.425.404,98 atau mengalami penurunan sebesar 94,02%, terutama disebabkan oleh belanja sewa lahan untuk pertanian.



Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja sewa rumah/gedung/gudang parkir TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.21 Anggaran dan Realisasi Belanja Sewa Rumah/Gudang/Parkir



(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Sewa Rumah Jabatan/Rumah Dinas

41.558.000,00 41.533.000,00 99,94 41.508.000,00

2 Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat

1.676.830.120,00 1.557.859.500,00 92,91 1.656.016.750,00

3 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan

518.166.000,00 413.864.600,00 79,87 659.734.950,00

4 Belanja Sewa Tempat Parkir/Uang Tambat/Hanggar Sarana Mobilitas

14.100.000,00 14.100.000,00 100,00

5 Belanja Sewa Kamar Hotel/Penginapan

1.053.702.400,00 926.996.500,00 87,98 281.800.000,00

6 Belanja Sewa Tempat/Lahan Pertanian

214.300.620,00 177.820.766,00 82,98 971.770.335,00

7 Belanja Sewa Tanah/Lahan untuk Pasar

604.250.000,00 588.547.379,00 97,40 544.169.564,00

8 Belanja Sewa Tanah/Lahan untuk Repeater

6.000.000,00 6.000.000,00 100,00 44.200.000,00

9 Belanja Sewa Tanah/Lahan Kas Desa/Penduduk

629.565.425,50 607.863.178,00 96,55 411.225.805,00

Total Belanja Bahan Sewa Rumah / Gedung / Gudang /

Parkir 4.758.472.565,50 4.334.584.923,00 91,09 4.610.425.404,00

5.1.2.1.2.8 Belanja Sewa Sarana Mobilitas

Realisasi belanja sewa sarana mobilitas sebesar Rp992.279.000,00 atau mencapai 90,33% dari anggaran sebesar Rp1.098.449.000,00

Realisasi Belanja sewa sarana mobilitas TA 2019 sebesar Rp992.279.000,00 dan TA 2018 sebesar Rp1.025.882.291,00 atau mengalami penurunan sebesar 96,72%.

Adapun rincian belanja Sewa Sarana Mobilitas TA 2019 dan TA 2018 sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.22 Anggaran dan Realisasi rincian Belanja Sewa Sarana Mobilitas

TA 2019 dan Ta 2018


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat

1.096.449.000,00 990.279.000,00 90,32 1.017.332.291,00



2 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air

2.000.000,00 2.000.000,00 100,00 8.550.000,00

Total Belanja Sewa Sarana Mobilitas

1.098.449.000,00 992.279.000,00 90,33 1.025.882.291,00

5.1.2.1.2.9 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor

Realisasi belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor TA 2019 adalah sebesar Rp7.274.824.385,00 atau mencapai 92,02 % dari anggaran sebesar Rp 7.905.627.500,00

Realisasi Belanja sewa sarana perlengkapan dan peralatan kantor TA 2019 sebesar Rp7.274.824.385,00 dan TA 2018 sebesar Rp5.752.932.600,00 atau mengalami kenaikan sebesar 126,45%, terutama disebabkan meningkatnya sewa meja kursi, sewa tenda, sewa pakaian adat, serta sewa perlengkapan lainnya.

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor TA sewa 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.23 Anggaran dan Realisasi Belanja Sewa Perlengkapan Peralatan Kantor TA 2019 dan TA 2018 per Rincian Obyek Belanja


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Sewa Meja Kursi

648.912.500,00 604.118.000,00 93,10 597.208.000,00

2 Belanja Sewa Komputer Dan Printer

23.900.000,00 23.825.000,00 99,69 34.292.500,00

3 Belanja Sewa Proyektor

3.600.000,00 0,00 0,00 0,00

4 Belanja Sewa Generator

439.040.000,00 367.710.000,00 83,75 267.650.000,00

5 Belanja Sewa Tenda 1.761.499.000,00 1.681.595.000,00 95,46 1.282.226.500,00

6 Belanja Sewa Pakaian Adat/Tradisional

307.400.000,00 298.724.000,00 97,18 239.750.000,00

7 Belanja Sewa Sound System

1.635.025.000,00 1.588.295.000,00 97,14 1.223.472.000,00

8 Belanja sewa alat komunikasi

1.022.282.000,00 947.909.635,00 92,72 597.406.000,00

9 Belanja sewa peralatan display

813.050.000,00 793.342.000,00 97,58 619.442.000,00

10 Belanja sewa peralatan dan perlengkapan kesenian/lomba

285.875.000,00 278.375.000,00 97,38 199.000.000,00

11 Belanja sewa peralatan dan perlengkapan kegiatan

965.044.000,00 690.930.750,00 71,60 692.485.600,00

12 Belanja Sewa Deposit 0,00 0,00 0,00 0,00



Box

Total Belanja Bahan Sewa Rumah / Gedung / Gudang

/ Parkir 7.905.627.500,00 7.274.824.385,00 92,02 5.752.932.600,00

5.1.2.1.2.10 Belanja Makanan dan Minuman

Realisasi belanja makanan dan minuman sebesar Rp53.514.350.471,00 atau mencapai 94,31 .% dari anggaran sesuai Perbub sebesar Rp 56.743.973.873,00 terutama disebabkan jumlah rapat dan makan minum kegiatan yang direncanakan tidak dapat dilaksanakan secara optimal.

Realisasi Belanja makanan dan minuman TA 2019 sebesar Rp53.514.350.471,00 dan TA 2018 sebesar Rp41.017.010.711,00 atau mengalami kenaikan sebesar 130,47%, terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah rapat yang dilaksanakan oleh SKPD pada TA 2019.

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja makanan dan minuman TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.24 Anggaran dan Realisasi Belanja Makanan dan Minuman.

TA 2019 dan 2018 per Rincian Obyek Belanja


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Makanan Dan Minuman Harian Pegawai

596.840.873,00 539.328.526,00 90,36 640.541.850,00

2 Belanja Makanan Dan Minuman Rapat

12.547.663.500,00 11.641.206.500,00 92,78 10.558.719.900,00

3 Belanja Makanan Dan Minuman Tamu

2.022.065.000,00 1.850.338.275,00 91,51 2.247.242.970,00

4 Belanja makanan dan minuman Lembur

142.535.000,00 129.565.000,00 90,90 150.698.500,00

5 Belanja Makanan dan Minuman Pelaksanaan Kegiatan

41.434.869.500,00 39.353.912.170,00 94,98 27.419.807.491,00

Total Belanja Makanan dan Minuman

56.743.973.873,00 53.514.350.471,00 94,31 41.017.010.711,00

5.1.2.1.2.11 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya

Realisasi belanja pakaian dinas dan atributnya dibelanjakan sebesar Rp 523.689.500,00 atau mencapai 90,51 % dari anggaran sebesar Rp 578.575.000,00

Realisasi Belanja pakaian dinas dan atributnya TA 2019 sebesar Rp 523.689.500,00 dan TA 2018 sebesar Rp404.910.100,00 atau mengalami peningkatan sebesar 129,33% .

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja pakaian dinas dan atributnya TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:



Tabel 5.1.2.25 Anggaran dan Realisasi Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya


No Uraian Anggaran

2019 (Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Pakaian Dinas KDH Dan WKDH

70.000.000,00 67.515.000,00 96,45 69.166.000,00

2 Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH)

79.200.000,00 74.250.000,00 93,75 89.490.000,00

3 Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL)

49.500.000,00 48.757.500,00 98,50 48.262.500,00

4 Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH)

311.225.000,00 275.104.500,00 88,39 106.842.500,00

5 Belanja Pakaian Dinas Upacara (PDU)

19.700.000,00 19.700.000,00 100,00 27.700.000,00

6 Belanja Pakaian Sipil Resmi (PSR)

44.550.000,00 38.362.500,00 86,11 63.449.100,00

7 Belanja Pakaian Dinas PAW

4.400.000,00 0,00 0,00 0,00

Total Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya

578.575.000,00 523.689.500,00 90,51 404.910.100,00

5.1.2.1.2.12 Belanja Pakaian Kerja

Realisasi belanja pakaian kerja sebesar Rp1.717.830.941,00.atau mencapai 97,11% dari anggaran sebesar Rp1.768.947.700,00

Realisasi Belanja pakaian kerja TA 2019 sebesar Rp1.717.830.941,00 dan TA 2018 sebesar Rp1.452.509.751,00 atau mengalami peningkatan sebesar 118,27%

Rincian anggaran dan realisasi belanja pakaian kerja TA 2019 dan TA 2018 sebagai

berikut:

Tabel 5.1.2.26 Anggaran dan Realisasi Belanja Pakaian Kerja

TA 2019 dan TA 2018


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Pakaian Kerja Lapangan

1.479.032.700,00 1.437.494.600,00 97,19 1.252.888.206,00

2 Belanja Pakaian Kerja Pelayanan

289.915.000,00 280.336.341,00 96,70 199.621.545,00

Total Belanja Pakaian Kerja

1.768.947.700,00 1.717.830.941,00 97,11 1.452.509.751,00

5.1.2.1.2.13 Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu

Realisasi belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu sebesar Rp3.860.565.000,00 atau mencapai 96,03% dari anggaran sebesar Rp4.020.258.500,00



Realisasi Belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu TA 2019 sebesar Rp3.860.565.000,00 dan TA 2018 sebesar Rp4.511.134.100,00 atau mengalami penurunan sebesar 85,58%.

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.27 Anggaran dan Realisasi Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari tertentu.



(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Pakaian Adat Daerah

130.830.000,00 62.205.000,00 47,55 64.125.000,00

2 Belanja Pakaian Batik Tradisional

131.513.500,00 125.930.000,00 95,75 646.449.000,00

3 Belanja Pakaian Olahraga

1.752.925.000,00 1.679.765.000,00 95,83 1.661.664.000,00

4 Belanja pakaian kejuaraan/ lomba

372.740.000,00 370.570.000,00 99,42 337.862.500,00

5 Belanja pakaian medis

1.500.000,00 1.500.000,00 100,00 1.500.000,00

6 Belanja Pakaian Kaos/Training

739.755.000,00 734.795.000,00 99,33 860.918.125,00

7 Belanja Pakaian Kesenian

2.000.000,00 0,00 0,00 0,00

8 Belanja Pakaian Paskibraka

888.995.000,00 885.800.000,00 99,64 859.635.475,00

9 Belanja Pakaian Dinas Protokol

0,00 0,00 0,00 19.800.000,00

10 Belanja Pakaian Khusus Tahan Panas

0,00 0,00 0,00 59.180.000,00

Total Belanja Bahan Sewa Rumah / Gedung

/ Gudang / Parkir 4.020.258.500,00 3.860.565.000,00 96,03 4.511.134.100,00

5.1.2.1.2.14 Belanja Perjalanan Dinas

Realisasi belanja perjalanan Dinas sebesar Rp32.100.809.618,00 atau mencapai 83,47 % dari anggaran sesuai sebesar Rp 38.456.887.220,00 Kurang optimalnya realisasi belanja perjalanan dinas disebabkan karena adanya himbauan pembatasan kunjungan ke luar daerah secara lebih selektif.

Realisasi Belanja perjalanan dinas TA 2019 sebesar Rp32.100.809.618,00 dan TA 2018 sebesar Rp37.088.865.955,00 atau mengalami penurunan sebesar 86,55.%.

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja perjalanan dinas TA 2019 dan TA 2018 sesuai Peraturan Bupati adalah sebagai berikut:



Tabel 5.1.2.28 Anggaran dan Realisasi Belanja Perjalanan Dinas

TA 2019 dan TA 2018 per Rincian Obek Belanja


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah

3.916.329.000,00 3.188.109.701,00 81,41 2.813.466.534,00

2 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah

33.925.890.220,00 28.640.838.197,00 84,42 33.535.690.355,00

3 Belanja perjalanan dinas luar negeri

614.668.000,00 271.861.720,00 44,23 739.709.066,00

Total Belanja Perjalanan Dinas

38.456.887.220,00 32.100.809.618,00 83,47 37.088.865.955,00

5.1.2.1.2.15 Belanja Pemeliharaan

Realisasi belanja pemeliharaan sebesar Rp11.680.248.359,98 atau mencapai 95,11 % dari anggaran sebesar Rp 12.280.915.218,00.

Realisasi Belanja pemeliharaan sebesar Rp11.680.248.359,98 dan TA 2018 sebesar Rp 10.840.273.751,00 atau mengalami peningkatan sebesar 107,74%.

Rincian anggaran belanja pemeliharaaan untuk tahun 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.29 Anggaran dan Realisasi Belanja Pemeliharaan

TA 2019 dan TA 2018


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Pemeliharaan Jalan

910.000.000,00 888.294.000,00 97,61 0,00

2 Belanja Pemeliharaan Jembatan

50.000.000,00 48.513.000,00 97,03 0,00

3 Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin

3.190.438.360,00 2.937.899.488,98 92,08 2.029.606.883,00

4 Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan

4.219.888.778,00 4.067.268.819,00 96,38 2.958.750.041,00

5 Belanja Pemeliharan perlengkapan kantor

687.284.000,00 657.151.922,00 95,62 790.030.487,00

6 Belanja Pemeliharaan Jaringan dan Instalasi

1.428.024.000,00 1.408.536.450,00 98,64 1.855.281.440,00

7 Belanja Pemeliharaan Aplikasi dan Database

1.127.380.080,00 1.022.492.080,00 90,69 1.184.955.750,00

8 Belanja Pemeliharaan Aset Tetap Lainnya

311.900.000,00 307.391.800,00 98,55 367.691.150,00

9 Belanja Pemeliharaan Saluran Irigasi

356.000.000,00 342.700.800,00 96,26 1.653.958.000,00

Total Belanja Pemeliharaan 12.280.915.218,00 11.680.248.359,98 95,11 10.840.273.751,00



5.1.2.1.2.16 Belanja Jasa Konsultasi

Realisasi belanja Jasa Konsultasi TA 2019 sebesar Rp13.348.353.000,00 atau mencapai 96,13% dari anggaran sebesar Rp 13.885.696.000,00

Realisasi belanja Jasa Konsultasi TA 2019 sebesar Rp13.348.353.000,00 dan TA 2018 adalah Rp15.754.926.150,00 mengalami peningkatan sebesar 84,72%.

Tabel 5.1.2.30 Anggaran dan Realisasi Belanja Jasa Konsultasi

TA 2019 dan TA 2018


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Jasa Konsultansi Penelitian

4.724.341.500,00 4.677.193.100,00 99,00 2.126.418.550,00

2 Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan

6.458.984.500,00 6.215.467.000,00 96,23 10.896.010.400,00

3 Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan

45.800.000,00 10.575.000,00 23,09 659.287.700,00

4 Belanja Jasa Konsultasi Sistem Manajeman Mutu

522.050.000,00 517.758.400,00 99,18 304.840.000,00

5 Belanja Jasa Konsultasi Penyusunan Buku Petunjuk

90.000.000,00 89.200.000,00 99,11 149.135.000,00

6 Belanja Jasa Konsultasi Penyusunan Dokumen Lingkungan

588.750.000,00 418.237.000,00 71,04 128.516.000,00

7 Belanja Jasa Konsultasi Psikologi

217.325.000,00 217.325.000,00 100,00 29.799.000,00

8 Belanja Jasa Pendataan PBB

0,00 0,00 0,00 0,00

9 Belanja Jasa Konsultasi Penelusuran Naskah Sumber

50.000.000,00 49.797.000,00 99,59 225.474.500,00

10 Belanja Jasa Pembuatan Database Aset Tetap

66.875.000,00 66.000.000,00 98,69 240.555.000,00

11 Belanja Jasa Appraisal 354.445.000,00 332.079.000,00 93,69 809.215.000,00

12 Belanja Jasa Penyusunan Buku Profil

224.125.000,00 222.860.000,00 99,44 0,00

13 Belanja Jasa Konsultansi Pembuatan Sistem Informasi/Aplikasi

473.000.000,00 463.861.500,00 98,07 185.675.000,00

14 Belanja Jasa Pendampingan Hukum

70.000.000,00 68.000.000,00 97,14 0,00



Total Belanja Jasa Konsultasi

13.885.696.000,00 13.348.353.000,00 96,13 15.754.926.150,00

5.1.2.1.2.17 Beasiswa Pendidikan Pegawai Negeri Sipil

Realisasi belanja beasiswa pendidikan Pegawai Negeri Sipil sebesar Rp49.750.000,00.atau mencapai 71,97 % dari anggaran sebesar Rp69.125.000,00

Realisasi Belanja Beasiswa Pendidikan PNS TA 2019 diperuntukan untuk bea siswa tugas belajar S2 dengan realisasi sebesar Rp49.750.000,00.dan TA 2018 sebesar Rp103.500.000,00 atau mengalami penurunan sebesar 48,07.%.

Pelaksana Belanja Beasiswa Pendidikan Pegawai Negeri Sipil adalah Badan Kepegawaian , Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bantul.

5.1.2.1.2.18 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

Realisasi belanja Kursus, Pelatihan sebesar Rp8.124.762.500,00 atau mencapai 98,24 % dari anggaran sebesar Rp 8.269.966.765,00

Realisasi Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS TA 2019 sebesar Rp8.124.762.500,00 dan TA 2018 sebesar Rp3.390.889.800,00 atau mengalami kenaikan sebesar 239,61%. Peningkatan realisasi belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan Bimtek PNS pada belanja diklat prajabatan belanja pengiriman peserta diklat.

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.31 Anggaran dan Realisasi Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bintek PNS TA 2019 dan TA 2018


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Kursus-Kursus Singkat/Pelatihan

1.251.970.000,00 1.185.325.900,00 94,68 704.838.000,00

2 Belanja Sosialisasi 480.915.265,00 416.970.000,00 86,70 528.934.500,00

3 Belanja Bimbingan Teknis

199.375.000,00 193.410.100,00 97,01 70.590.000,00

4 Belanja Diklat Prajabatan 4.461.520.000,00 4.461.520.000,00 100,00 118.800.000,00

5 Belanja Diklat Penjenjangan Struktural

817.022.000,00 817.022.000,00 100,00 1.632.500.000,00

6 Belanja Pengiriman Ujian Dinas

2.250.000,00 1.650.000,00 73,33 5.700.000,00

7 Belanja Pengiriman Peserta Seleksi Akademik

60.000.000,00 60.000.000,00 100,00 0,00

8 Belanja Pengiriman Peserta Diklat

996.914.500,00 988.864.500,00 99,19 329.527.300,00

Total Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi, dan

Bimtek PNS 8.269.966.765,00 8.124.762.500,00 98,24 3.390.889.800,00



5.1.2.1.2.19 Belanja Retribusi Persampahan

Realisasi Belanja Retribusi Persampahan TA 2019 adalah sebesar Rp669.983.151,01 atau mencapai 86,48 .% dari anggaran 2019 sebesar Rp774.750.000,00

Realisasi Belanja Retribusi Persampahan TA 2019 adalah sebesar Rp669.983.151,01 dan TA 2018 adalah sebesar Rp 618.393.016,42 mengalami peningkatan sebesar 108,34%.

Pelaksana Realisasi Belanja Retribusi Persampahan TA 2019 adalah Dinas Perdagangan dan Dinas Lingkungan Hidup

5.1.2.1.2.20 Belanja barang dan jasa Operasional Blud

Realisasi Belanja barang dan jasa Operasional Blud TA 2019 adalah sebesar Rp 166.020.776.497,65 atau mencapai 98,57 % dari anggaran 2019 sebesar Rp 168.421.561.132,00.

Realisasi Belanja barang dan jasa Operasional Blud TA 2018 adalah sebesar Rp158.744.953.925,88 mengalami penurunan sebesar 104,58.%.

Pelaksana Belanja barang dan jasa Operasional Blud TA 2019 adalah Dinas Kesehatan dalam hal ini Puskesamas dan RSUD Panembahan Senopati Bantul

5.1.2.1.2.21 Belanja operasional Pendidikan

Realisasi Belanja operasional Pendidikan TA 2019 adalah sebesar Rp45.904.296.180,00 atau mencapai 97,57 % dari anggaran 2019 sebesar Rp 47.045.477.000,00

Realisasi Belanja operasional Pendidikan TA 2018 adalah sebesar Rp37.377.883.237,00 mengalami peningkatan sebesar 122,81.%.

Pelaksana Realisasi Belanja operasional Pendidikan TA 2019 adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga.

Rincian anggaran dan realisasi operasional Pendidikan TA 2019 per rincian obyek belanja adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1.2.32 Anggaran dan Realisasi rincian Belanja Operasional Pendidikan per obyek belanja TA 2019 dan TA 2018


(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Operasional Pendidikan PAUD

180.000.000,00 147.900.000,00 97,57 0,00

2 Belanja Operasional Pendidikan TK

20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 88.800.000,00

3 Belanja Operasional Pendidikan SD/MI

28.258.678.000,00 27.247.953.000,00 96,42 21.461.960.000,00

4 Belanja Operasional Pendidikan SMP

17.806.799.000,00 17.708.443.180,00 99,45 15.256.323.237,00

5 Belanja Operasional Pendidikan Kejar Paket

780.000.000,00 780.000.000,00 100,00 570.800.000,00

Jumlah belanja Jasa Lainnya

47.045.477.000,00 45.904.296.180,00 97,57 37.377.883.237,00



5.1.2.1.2.22 Belanja Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Realisasi Belanja Jaminan Pemeliharaan Kesehatan TA 2019 adalah sebesar Rp 5.185.374.636,00 atau mencapai 63,35% dari anggaran 2019 sebesar Rp 8.184.979.658,00

Realisasi Belanja Jaminan Pemeliharaan Kesehatan TA 2018 adalah sebesar Rp 14.741.029.118,00 mengalami penurunan sebesar 35,18.%.

Pelaksana Realisasi Belanja Jaminan Pemeliharaan Kesehatan TA 2019 adalah Dinas Kesehatan

Realisasi Belanja Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Tahun 2019 mengalami penurunan karena pada bulan Nopember 2018, Universal Heltlt Coverage (UHC) sdh tercapai sebesar 95%. Manfaat dari itu setiap warga miskin yang didaftarkan bias langsung aktif pada hari didaftarkan. Untuk tahun 2019 hanya menganggarka pembayaran premi PBI APBD dan pembayaran hutang pelayanan tahun 2018, sedangkan belanja pemeliharaan klaim tidak dianggarkan.

5.1.2.1.2.24 Belanja Kursus-kursus singkat/pelatihan/bintek DPRD

Realisasi Belanja Kursus-kursus singkat/pelatihan/bintek DPRD TA 2019 adalah sebesar Rp981.347.000,00 atau mencapai 86,92% dari anggaran 2019 sebesar Rp 1.129.062.500,00

Realisasi Belanja Kursus-kursus singkat/pelatihan/bintek DPRD TA 2018 adalah sebesar Rp 1.787.358.250,00 mengalami penurunan sebesar 54,90.%.

Pelaksana Realisasi Belanja operasional Pendidikan TA 2019 adalah Sekretariat DPRD

Realisasi Belanja Kursus-kursus singkat/pelatihan/bintek DPRD Tahun 2019 mengalami penurunan karena pada tahun 2019 terjadi pergantian anggota DPRD.

5.1.2.1.2.25 Belanja Jasa Pelaku Seni

Realisasi Belanja Jasa Pelaku Seni TA 2019 adalah sebesar Rp2.167.740.000,00 atau mencapai 99,71 % dari anggaran 2019 sebesar Rp 2.173.950.000,00

Realisasi Belanja Jasa Pelaku Seni TA 2018 adalah nol.

Pelaksana Realisasi Belanja Jasa Pelaku Seni TA 2019 adalah Dinas Kebudayaan

5.1.2.1.2.26 Belanja Penyusunan Naskah Akademik

Realisasi Belanja Penyusunan Naskah Akademik TA 2019 adalah sebesar Rp205.064.000,00 atau mencapai 96,73 % dari anggaran 2019 sebesar Rp 212.000.000,00

Realisasi Belanja Jasa Pelaku Seni TA 2018 adalah Rp133.825.001,00 atau mengalami peningkatan sebesar 153,23% karena untuk tahun Anggaran 2019 banyak Raperda baru yang diusulkan dalam Prolegda Kabupaten Bantul

5.1.2.1.2.27 Belanja Barang dan Jasa Dana BOS

Belanja Barang dan Jasa yang bersumber dari Dana BOS TA 2019 sebesar Rp 43.686.493.758,00 atau 102,30% dari anggaran sebesar Rp42.702.780.463,00..hal ini dikarenakan belanja menyesuaikan dengan jumlah siswa dan pemakaian sisa tahun sebelumnya, sedangkan penetapan pagu anggaran hanya berdasarkan prosentase



penggunaan dari dana BOS.

Belanja tersebut pengelolaannya tidak melalui RKUD, dana BOS ditransfer oleh Pemerintah Provinsi ke Sekolah-sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga dan digunakan langsung untuk pelaksanaan kegiatan BOS.

Realisasi Belanja Barang dan Jasa Dana BOS TA 2019 sebesar Rp 43.686.493.758,00 termasuk didalamnya terdapat belanja yang bersumber dari pengembalian dana BOS atas audit Inspektorat Kabupaten Bantul atas pelaksaan BOS tahun 2018. Sedangkan untuk realisasi BOS TA 2018 sebesar Rp 44.362.319.935,00 atau mengalami kenaikan sebesar 98,48%.

5.1.2.1.2.28 Belanja Jasa Narasumber, Tenaga Ahli, Yuri, Entry Data, Petugas Fogging dan Petugas Lapangan

Realisasi Belanja Jasa Narasumber, Tenaga Ahli, Yuri, Entry Data, Petugas Fogging dan Petugas Lapangan TA 2019 adalah sebesar Rp40.385.674.145,00 atau mencapai 94,78% dari anggaran 2019 sebesar Rp 42.611.464.900,00

Realisasi Jasa Narasumber, Tenaga Ahli, Yuri, Entry Data, Petugas Fogging dan Petugas Lapangan TA 2018 adalah Rp 40.753.526.417,00 atau mengalami penurunan sebesar 99,10%

5.1.2.1.2.29 Belanja Barang untuk Penghargaan

Realisasi Belanja Barang untuk Penghargaan TA 2019 adalah sebesar Rp841.362.900 atau mencapai 85,77% dari anggaran 2019 sebesar Rp 980.917.000,00

Realisasi Belanja Barang untuk Penghargaan TA 2018 adalah Rp 862.128.200,00 atau mengalami penurunan sebesar 97,59%.

Rincian Realisasi Belanja Barang untuk Penghargaan TA 2019 adalah belanja barang untuk penghargaan sebesar Rp603.977.000,00 dan belanja untuk hadiah sebesar Rp237.385.840,00

5.1.2.1.2.30 Belanja Pematangan Lahan

Belanja pematangan lahan TA 2019 dialokasikan untuk pematangan lahan relokasi terdampak bencana pada kegiatan Renconstruksi Packa Bencana yang dananya bersumber dari Hibah Pemerintah Pusat . Belanja pematangan lahan TA 2019 dari pagu anggaran sebesar Rp1.526.600.000,00 terealisasi sebesar Rp1.420.381.318,00 atau 93,04%. Untuk realisasi tahun anggaran 2018 tidak terlaksana karena dana turun dari Pemerintah pusat baru pada akhir bulan desember 2018.

Pelaksanan belanja pemeliharaan dan pengolahan Tanah adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.

5.1.2.1.2.31 Belanja Uang Untuk Diberikan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

Realisasi Belanja Uang Untuk Diberikan Kepada Masyarakat/PihakKetiga TA 2019 adalah sebesar Rp 5.796.405.000,00 dari pagu anggaran sebesar Rp 6.311.958.800,00 atau mencapai 91,83 %. Sedangakan untuk realisasi TA 2018 adalah sebesar Rp6.332.112.500,00 atau mengalami penurunan sebesar 91,83 %.

Rincian OPD yang melaksanakan Realisasi Belanja Uang Untuk diberikan Kepada Masyarakat TA 2019 dam 2018 sebagai berikut :



Tabel 5.1.2.33 OPD Yang melaksanakan Realisasi Belanja Uang Untuk Diberikan

Kepada Masyarakat TA 2019 dan TA2018


(Rp) Realisasi 2019

Rp) Realisasi 2018

Rp)

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan olah raga

2.577.553.800,00 2.160.200.000,00 2.934.400.000,00

2 Dinas Kesehatan 855.500.000,00 805.500.000,00 1.060.737.500,00

3 Kesatuan Bangsa dan Politik 0,00 0,00 63.000.000,00

4 Dinas Sosial, Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

0,00 0,00 116.775.000,00

5 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

0,00 0,00 140.000.000,00

6 Dinas Lingkungan Hidup 294.000.000,00 294.000.000,00 143.500.000,00

7 Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan PMD

1.274.750.000,00 1.244.750.000,00 1.124.250.000,00

8 Dinas Koperasi, Usaha kecil Menengahdan Perindustrian

121.500.000,00 92.250.000,00 59.000.000,00

9 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

76.150.000,00 76.150.000,00 71.350.000.00

10 Dinas Pariwisata 146.000.000,00 145.500.000,00 104.900.000,00

11 Dinas Pertanian, Pangan, kelautan dan perikanan

331.700.000,00 330.200.000,00 229.600.000,00

12 Dinas Perdagangan 90.500.000,00 90.500.000,00 85.500.000,00

13 Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat

55.000.000,00 54.100.000,00 84.750.000,00

14 Dinas Kebudayaan 45.000.000,00 45.000.000,00

15 Di Sosia, P3A 114.205.000,00 114.505.000,00

16 Dinas Nakertrans 212.750.000,00 212.750.000,00

17 Dinas Perhubungan 7.250.000,00 7.250.000,00

18 Kecamatan Bantul

7.500.000,00

19 Kecamatan Kretek

9.900.000,00

20 Kecamatan Srandakan

15.000.000,00

21 Kecamatan Pleret 12.000.000,00 12.000.000,00

22 Kecamatan Sewon 17.500.000,00 17.500.000,00

23 Kecamatan Pudong 10.600.000,00 10.600.000,00 1.200.000,00

24 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan pelatihan

95.000.00,00 83.950.000,00 81.500.000,00

Jumlah Uang yang diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat

6.336.958.800,00 5.796.405.000,00 6.332.112.500,00



5.1.2.1.2.32 Belanja Jasa

Realisasi Belanja Jassa TA 2019 adalah sebesar Rp19.657.385.325,00 dari pagu anggaran sebesar Rp 20.676.117.500,00 atau mencapai 95,07%. Sedangakan untuk realisasi TA 2018 adalah sebesar Rp 15.802.196.698,00 atau mengalami peningkatan sebesar 124,40%.

Rincian Realisasi Belanja Jasa TA 2019 dam 2018 sebagai berikut :

Tabel 5.1.2.34 OPD Anggaran dan realisasi belanja Jasa TA 2019 dan TA2018


(Rp) Realisasi 2019

Rp) Realisasi 2018 Rp)

1 Belanja Jasa Transport Petugas/Peserta

14.993.220.000,00 14.399.448.500,00 10.546.754.000,00

2 Belanja Jasa Pentas/Pertunjukan

2.081.367.500,00 1.984.193.825,00 1.735.076.030,00

3 Uang Saku Pengiriman Perlombaan

269.350.000,00 188.225.000,00 358.060.000,00

4

Belanja Jasa Upgrade 369.000.000,00 367.603.000,00

246.150.000,00

5 Belanja Jasa Penyusunan SPT 65.000.000,00 64.405.000,00

46.585.000,00

6 Belanja Jasa Ujian Seleksi 1.758.400.000,00 1.699.250.000,00

708.950.000,00

7 Belanja Jasa Perekrutan Pegawai Outsourcing

- 736.006.468,00

8 Belanja Jasa Bongkar 41.200.000,00 40.700.000,00 105.815.000,00

9 Belanja Jasa Pengadaan Aplikasi

1.070.580.000,00 886.060.000,00 1.291.300.200,00

10 Belanja Jasa Pemasangan

195.770.000,00

Jumlah 20.676.117.500,00 19.657.385.325,00 15.802.196.698,00

5.1.2.1.3 Belanja Bunga

Pada Tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Bantul tidak mempunyai kewajiban jangka panjang, akan tetapi terdapat realisasi Belanja Bunga atas penerimaan pinjaman daerah dari lembaga keuangan bank sebesar Rp.39.333.334,00 dari pagu anggaran sebesar Rp400.000.000,00. Belanja ini merupakan pembayaran Bunga atas penerimaan pinjaman daerah dari lembaga keuangan bank yang dilakukan oleh RSU Panembahan Senopati Bantul.

Pada tahun Anggaran 2019 RSUD Panembahan Senopati melakukan pinjaman ke pihak Bank Mandiri dalam rangka untuk percepatan penerimaan klaim fasilitas kesehatan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Akad perjanjian di Notaris SUKAMTO,SH,M.Hum dengan akta perjanjian Account Receivable Financing nomor CRO.YOG/0002/AR/2019 tettanggal 07 Agustus 2019.



5.1.2.1.4 Belanja Subsidi

Pada Tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Bantul tidak menganggarkan Belanja Subsidi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2019.

5.1.2.1.5 Belanja Hibah

Untuk Belanja Hibah dikelola oleh BKAD selaku PPKD dan OPD pelaksana Belanja Hibah

Sesuai dengan Permendari Nomor 32 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah dengan Permendagri nomor 39 tahun 2012 tentang pedoman pemberian hibah dan bansos yang bersumber dari APBD harus dikonversi ke dalam belanja hibah ( belanja tidak langsung).

Dalam penyajian di face Laporan Realisasi Anggaran, untuk pagu anggaran dan realisasi belanja hibah mencantumkan angka setelah di konversi.

Realisasi belanja Hibah sebelum dikonversi sebesar Rp59.645.560.800,00 atau mencapai 86,49% dari anggaran sesuai Peraturan Bupati sebesar Rp68.964.539.000,00

Sedangkan Realisasi belanja Hibah setelah dikonversi sebesar Rp 80.544.557.499,89 atau mencapai 87,91.% dari anggaran sesuai Peraturan Bupati sebesar Rp91.624.745.410,00

Anggaran dan realisasi belanja hibah tahun 2019 dan tahun 2018 sebelum konversi sebagai berikut :

Tabel : 5.1.2.35 Anggaran dan Realisasi Belanja Hibah TA 2019 dan 2018


(Rp) Realisasi 2019


1 Hibah kepada Pemerintah Pusat

349.401.000,00 349.401.000,00 100,00

2 Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi

16.848.038.000,00 15.816.876.473,00 93,88 6.784.119.984,00

3 Belanja Hibah kepada Kelompok/ Anggota Masyarakat

1.500.000.000,00 1.500.000.000,00 100,00 2.069.000.000,00

4 BOP PAUD masyaraakat,Swasta

30.607.200.000,00 23.617.100.000,00 77,16 22.522.800.000,00

5 BOP untuk sekolah Swasta 15.460.500.000,00 15.452.714.577,00 99,94 11.206.050.000,00

6 BOP untuk MI Negeridan MTS Negeri

4.199.400.000,00 2.909.468.750,00 69,28 2.214.050.000,00

Jumlah Belanja Hibah 68.964.539.000,00 59.645.560.800,00 86,49 44.796.019.984,96

Sedangkan Anggaran dan realisasi belanja hibah tahun 2019 dan tahun 2018 setelah konversi sebagai berikut :



Tabel : 5.1.2.36 Anggaran dan Realisasi Belanja Hibah TA 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019(Rp)

Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2019

1 Hibah kepada Pemerintah Pusat

349.401.000,00 349.401.000,00 100,00

2 Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi

16.848.038.000,00 15.816.876.473,00 93,88 6.784.119.984,00

3 Belanja Hibah kepada Kelompok/ Anggota Masyarakat

1.500.000.000,00 1.500.000.000,00

2.069.000.000,00

4 BOP PAUD masyaraakat,Swasta

30.607.200.000,00 23.617.100.000,00 77,16 22.522.800.000,00

5

Belanja Operasional Pendidikan untuk Sekolah Swasta, MI Negri dan MTS Negri

15.460.500.000,00 15.452.714.577,00 99,94 11.206.050.000,00

6 Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

4.199.400.000,00 2.909.468.750,00 69,28 2.214.050.000,00

7 Belanja Barang yang diserahkan ke pihak ketiga

22.464.856.410,00 20.706.523.299,89 92,17 6.931.198.952,81

8 Belanja Barang yang diserahkan ke pihak masyarakat

195.350.000,00 192.473.400,00 98,53 83.880.000,00


Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, maka realisasi TA 2019 mengalami kenaikan yaitu sebesar 155,50 % .

5.1.2.1.5.1 Hibah Kepada Pemerintah Pusat

Penyaluran belanja hibah kepada Pemerintah Pusat berdasarkan padaPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun2019 tentang Pendanaan Kegiatan pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota yang bersumber dari APBD (Berita Negara republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 902).

Realisasi belanja hibah kepada Pemerintah Pusat terealisasi 100% yitu sebesar Rp349.401.000,00.

Rincian realisasi hibah kepada Pemerintah Pusat adalah sebagai berikut :

a. Hibah kepada Komisi Pemilihan Umum sebesar Rp253.316.000,00

b. Hibah kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum sebesar Rp96.085.000,00

5.1.2.1.5.2 Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi

Bantuan hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi dapat direalisasikan sebesar Rp15.816.876.473,00 dari anggaran sebesar Rp16.848.000,00 .atau 93,88.%, dengan rincian sebagai berikut:



Tabel 5.1.2.37 Anggaran dan Realisasi Belanja Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta

TA 2019

No. Uraian Anggaran 2019(Rp)

Realisasi 2019 (Rp)

% OPD

Pengampu

1 KONI 11.600.000.000 11.577.368.903 99,80 DIKPORA

2 PRAMUKA 2.000.000.000 2.000.000.000 100,00 DIKPORA

3 KNPI 1.000.000.00,00 0,00

DIKPORA

4 PMI 345.538.000,00 337.007.570,00 97,53 DINKES

5 Belanja Hibah kepada Sekber Kartamantu

250.000.000,00 250.000.000,00 100,00 DPUPKP

6 Belanja Hibah ke KNPI 1.000.000.000,00

7 Belanja Hibah kelompok keagamaan, lembaga dan Orsos

BAGIAN KESRA

8 Belanja Hibah ke NPC 750.000.000,00 750.000.000,00 100,00

9 Bantuan Komunikasi Kedaruratan (RAPI)

237.500.000,00 237.500.000,00 100,00

10 Panti Asuhan Yapitu Mabarot 15.000.000,00 15.000.000,00 100,00

11 BADKO TPA 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00

12 PC Nahdatul Ulama 250.000.000,00 250.000.000,00 100,00 DPUPKP

Jumlah Belanja Hibah

Badan/Lembaga/Organisasi 16.848.038.000,00 15.816.876.473,00 93,88

Penyaluran belanja Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi adalah :

1. KONI dan NPC berdasarkan Keputusan Bupati Bantul Nomor 39 Tahun 2019 Tentang “Daftar Penerima dan Besaran Penerimaan Hibah kepada Komite Olahraga Nasiona Indonesia dan National Paralimpic Comite Kabupaten Bantul Tahun 2019”

2. Pramuka dan KNPI berdasarkan pada Keputusan Bupati Bantul Nomor 175 Tahun 2019 Tentang “Daftar Penerima dan Besaran penerimaan Hibah kepada Kwartir Cabang Gerakan Pramuka dan Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019” Untuk KNPI tidak dicairkan karena pada awal tahun 2019 KNPI mengadaan MUSDA dan terjadi pergantian pengurus dan baru dilantik pada bulan Oktober 2019. Dalam waktu tiga bulan pengurus baru tidak sanggup untuk menyelesaikan program yang telah direncanakan , sehingga anggaran tidak dicairkan.

3. PMI berdasarkan Keputusan Bupati Bantul Nomor 169 Tahun 2019 Tentang” Penerima Dan Besaran Peneriaan Hibah Kepada Palang Merah Indonesia Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019”

4. Belanja Hibah kepada Sekber Kartamantul berdasarkan pada Keputusan Bupati Bantul Nomor 102 Tahun 2019 Tentang “ Penerima Dan Besaran Penerimaan Hibah Kepada Sekretariat Bersama Kartamantul Tahun Anggaran 2019”

5. Bantuan Komunikasi Kedaruratan (RAPI) berdasarkan pada Keputusan Bupati Bantul Nomor 113 Tahun 2019 tentang “Penerima Dan Besaran Penerimaan



Hibah Kepada OrganisasiRadio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kabupaten Bantul TA 2019”

6. Panti Asuhan Yapitu Mabarot berdasarkan pada Keputusan Bupati Bantul Nomor 286 Tahun 2019 tentang“ Penerima Dan Besaran Penerimaan Hibah Kepada Panti Asuhan Mabarot “Yapitu” TA 2019

7. BADKO TPA dan PC Nahdatul Ulama berdasarkan pada Keputusan Bupati Bantul Nomor 414 Tahun 2019 Tentang “ Daftar Penerima Dan Besaran Pemerintah Hibah Kepada Badko TK-TPA Kabupaten Bantul Dan Pengurus Cabang Nahdiatul Ulama Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019”

5.1.2.1.5.3 Hibah Kepada Kelompok / Anggota Masyarakat

Realisasi Hibah kepada Kelompok/anggota Masyarakat pada TA 2019 dialokasikan untuk Pansimas.

Realisasi Hibah kepada Kelompok/anggota Masyarakat pada TA 2019 terealisir 100% yaitu sebesar Rp1.500.000.000,00. Realisasi pada TA 2018 sebesar Rp2.069.000.000,00.

Penyaluran belanja Hibah Kepada Kelompok / Anggota Masyarakat berdasarkan kepada Keputusan Bupati Bantul Nomor 38 Tahun 2018 Tentang “Pedoman Pemberian Bantuan Keuangan Pembangunan Partisipatif Masyarakat Desa” dan Peraturan Bupati Bantul nomor 69 Tahun 2019 Tentang “Daftar Desa, Lokasi Dan Alokasi Bantuan Keuangan Pembanguanan Partisipatif Masyarakat Desa Tahun Anggaran 2019”

5.1.2.1.5.4 BOP PAUD masyarakat/Swasta

Belanja BOP PAUD masyarakat / Swasta bersumber dari DAK NON Fisik. Penggunaan DAK Non Fisik Bantuan Operasional BOP PAUD tahun 2019 diatur dalam Permendikbud RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan BOP PAUD Tahun 2019.

Penetapan penerima dan besaran penerima Hibah DAK Non Fisik BOP PAUD tahun 2018 dituangkan dalam Keputusan Bupati Bantul nomor 223 Tahun 2019 tentang Daftar Penerima dan Besaran Penerima Hibah DAK Non Fisik BOP PAUD di Kabupaten Bantul Tahun 2019.

Dari pagu anggaran sebesar Rp30.607.200.000,00 terealissai sebesar Rp23.617.100,00 atau 77,16%. Hal ini terjadi karena pengusulan dan penyaluran dana BOP PAUD menggunakan dasar dapodik tahun ajaran 2018/2019. Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 2 Tahun 2018 penghitungan alokasi penyaluran DAK Non Fisik BOP PAUD dari rekening Kas Umum Daerah ke satuan PAUD atau satuan pendidikan nonformal yang mendapatkan dana hibah berdasarkan data rii jumlah anak yang dilayani sesuai dengan data yang ada di dapodik PAUD dan Dikmas. Sedangkan untuk pagu anggaran termasuk sisa DAK Non Fisik BOP PAUD tahun lalu

5.1.2.1.5.5. Belanja Operasional Pendidikan untuk Sekolah Swasta, MI Negri dan MTS Negri

Realisasi Hibah BOP untuk sekolah Swasta, MI Negri dan MTS Negri pada TA 2019 terealisir sebesar Rp 15.452.714.577,00 dari anggaran Rp 15.460.500.000 atau 99,94%. Realisasi pada TA 2018 sebesar Rp13.420.100.000,00



Penetapan penerima dan besaran penerima Hibah BOP untuk sekolah Swasta, MI Negri dan MTS Negri pada TA 2019 dituangkan pada Keputusan Bupati Bantul Nomor 95 Tahun 2019 Tentang “Daftar Penerima dan Besaran Penerimaan Hibah BOP SD Swasta, Madrasah Ibtidaiyah Swasta, SMP Swasta, dan Madrasah Tsanawiyah Swasta Tahun Anggaran 2019”

Rincian untuk realisasi Hibah BOP untuk sekolah Swasta, MI Negri dan MTS Negri pada TA 2019adalah :

1. Hibah SMP Swasta pagu anggaran sebesar Rp3.200.500.000,00 tealisasi sebesar Rp 3.199.573.577,00 atau 99,97%

2. Hibah Mts Swasta pagu anggaran sebesar Rp1.806.000.000,00 tealisasi sebesar Rp Rp1.806.000.000,00 atau 100%

3. Hibah Mts Negeri Swasta pagu anggaran sebesar Rp2.054.000.000,00 tealisasi sebesar Rp Rp2.047.000.000,00 atau 99,68%

4. Hibah SD/MI Swasta pagu anggaran sebesar Rp8.143.800.000,00 tealisasi sebesar Rp8.143.800.000,00 atau 99,68%

5. Hibah MI Negeri dari pagu anggaran Rp256.200.000,00 rerealisasi sebesar Rp 255.840.000,00

5.1.2.1.5.6 Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Keseteraan

Realisasi Hibah bantuan opeasional penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada TA 2019 sebesar Rp 4.199.400.000,00dari anggaran Rp 4.199.400.000,00 atau 69,28%.

Penetapan penerima dan besaran penerima Hibah bantuan opeasional penyelenggaraan pendidikan kesetaraan adalah Keputusan Bupati Bantul Nomor 438 Tahun 2019 Tentang “Daftar Penerima dan Besaran Penerimaan Hibah Tahap 2 Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bantuan Operasional Penyelenggarakan Pendidikan Kesetaraan di Kabupaten Bantul Tahun 2019”

5.1.2.1.5.7 Belanja Barang yang diserahkan ke pihak masyarakat

Realisasi belanja barang yang diserahkan kepada pihak ketiga terealiasi sebesar Rp20.726.523.299,89 dari pagu anggaran sebesar Rp22.464.856.410,00 atau 92,26%

Rincian anggran dan realisasi belanja baranag yang diserahkan ke pihak ketiga untuk tahun 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel. 5.1.2.38 Anggran dan realisasi belanja baranag yang diserahkan ke masyarakat untuk tahun 2019 dan 2018

No OPD Anggaran 2019 (Rp)

Realisasi 2019(Rp)

% Realisasi 2018 Rp)

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

710.000.000,00 663.121.000,00 93,40 1.807.729.810,52

2 Dinas Kesehatan 131.995.000,00 131.312.500,00 99,48 34.182.000,00

3 Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman

10.275.169.000,00 9.959.875.700,00 96,93

4 Kantor Kesbangpol 63.000.000,00 63.000.000,00 100,00

5 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

0,00 0,00 3.304.424.371,83



6 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

5.011.174.910,00 3.865.991.000,00 77,15

7 Dinas Lingkungan Hidup 1.794.475.000,00 1.683.013.804,67 93,79

8

Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa

15.650.000,00 15.650.000,00 100,00 582.422.770,46

9 Dinas Kebudayaan 150.000.000,00 149.550.000,00 99,70 5.600.000,00

10 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

762.500.000,00 624.161.295,22 81,86 1.182.740.000,00

11 Dinas Pariwisata 9.000.000,00 9.000.000,00 100,00 14.100.000,00


3.489.392.500,00 3.489.348.000,00 100,00

13 Bagian Humas dan Protokol

45.000.000,00 45.000.000,00 100,00

14 Kecamatan Sanden 7.500.000,00 7.500.000,00 100,00

Jumlah 22.464.856.410,00 20.706.523.299,89 92,11 6.931.198.952,81

5.1.2.1.5.8 Belanja Barang yang diserahkan ke pihak ketiga

Realisasi belanja barang yang diserahkan kepada pihak ketiga TA 2019 sebesar Rp192.473.400,00 atau mencapai 98,40.% dari anggaran TA 2019 sebesar Rp195.600.000,00

Realisasi Belanja barang yang diserahkan kepada pihak ketiga TA 2019 sebesar Rp192.473.400,00 dan TA 2018 sebesar Rp83.880.000,00 atau mengalami kenaikan sebesar 229,46%

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat TA 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.39 Anggaran dan Realisasi Belanja barang yang diserahkan kepada pihak ketiga TA 2019 dan 2018

5.1.2.1.6 Belanja Bantuan Sosial

Realisasi belanja bantuan sosial sebesar Rp6.920.020.000,00 atau mencapai 76,49% dari anggaran sebesar Rp9.047.520.000,00

Rincian Anggaran dan realisasi belanja bansos tahun 2019 dan tahun 2018 sebagai


Realisasi 2019(Rp)

Realisasi 2018(Rp)

1 Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa

60.000.000,00 59.980.000,00 26.595.000,00

2 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 130.350.000,00 127.493.400,00 32.285.000,00


5.000.000,00 5.000.000,00 25.000.000,00

Jumlah 195.350.000,00 192.473.400,00 83.880.000,00



berikut :

Tabel 5.1.2.40 Anggaran dan Realisasi Belanja Bansos TA 2019 dan 2018


(Rp) Realisasi 2019


1 Belanja bantuan Sosial kepada organisasi Sosial Kemasyarakatan

125.520.000,00 125.520.000,00 100,00 123.600.000,00

2 Belanja bantuan Sosial kepada Anggota Masyarakat

8.922.000.000,00 6.794.500.000,00 76,15 7.728.492.250,00


Rincian lebih lanjut dari Belanja Bantuan Sosial sesuai dengan pengelompokannya dapat diuraikan sebagai berikut :

5.1.2.1.6.1. Belanja Bantuan Sosial kepada organisasi kemasyarakatan

Realisasi belanja bantuan sosial kepada organisasi kemsyaraakatan di alokasikan untuk organisasi KPAD .

Realisasi untuk tahun 2019 sebesar Rp125.520.000,00 dari pagu anggaran sebesar Rp125.5200.000,00 atau mencapai 100%

Penetapan penerima dan besaran penerima Bansos kepada organisasi kemsyaraakatan dituangkan dalam Keputusan Bupati Bantul Nomor 52 Tahun 2019 Tentang “Penerima Dan Besaran Penerimaan Bantuan Sosial Kepada Komisi Penanggulangan AIDS”

5.1.2.1.6.2. Belanja Bantuan Sosial kepada anggota Masyarakat

Realisasi belanja Bantuan Sosial kepada anggota Masyarakat untuk tahun 2019 sebesar Rp 6.794.500.000,00 .dari pagu anggaran sebesar Rp8.922.000.000,00 atau mencapai 76,15%

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanaja bantuan social kepada anggota masyarakat tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1.2.41 Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial kepada anggota MasyarakatTA 2019


(Rp) Realisasi 20199

(Rp) %

OPD Pengampu

1 Bansos Rumah Tidak LAyak Huni (RTLH)

2.000.000.000,00

1.225.000.000,00

61,25

DPUPKP

2 Bansos Rumah Tidak LAyak Huni (RTLH) dari dana DAK

3.115.000.000,00

2.992.500.000,00

96,07

DPUPKP

3 Bansos Rumah Tidak LAyak Huni (RTLH)

2.000.000.000,00

1.225.000.000,00

61,25

DINSOP3A

4 Bansos WRSE

600.000.000,00

286.000.000,00

47,67 DINSOP3A




(Rp) Realisasi 20199

(Rp) %

OPD Pengampu

5 Bansos aasistensi orang dengan kecacatan (ASODK)

DINSOP3A

6 Bansos asistensi social lanjut usia terlantar (ASLUT)

DINSOP3A

7

Fasilitasi dan jejaring ekonomi bagi keluarga miskin dan RTSM PKH (BKK Propinsi)

495.000.000,00

495.000.000,00

100,00

DINSOP3A

8 Pembangunan Jamban (BKK Propinsi)

592.000.000,00

346.000.000,00

58,45

DINKES

Jumlah Bansos kepada

anggota masyarakat 8.922.000.000,00 6.794.500.000,00 76,15

Penetapan penerima dan besaran penerima Bansos kepada anggota masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Bansos untuk Rumah tidak Layak Huni (RTLH) :

a. Keputusan Bupati Bantul Nomor 153 Tahun 2019 Tentang “ Daftar Penerima Dan Besaran Penerimaan Bantuan Sosial Kegiatan Fasilitasi Dan Stimulasi pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu Untuk Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019”

b. Keputusan Bupati Bantul Nomor 257 Tahun 2019 Tetang “ Penerima Dan Besaran Penerimaan Bantuan Rumah Swadya Berupa Uang Untuk Rumah Tidak Layak huni Bagi Masyarakat Di Desa Trimurti Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019”

c. Keputusan Bupati Bantul Nomor 258 Tahun 2019 Tentang Penerima Dn Besaran Penerimaan Bantuan Rumah Swadaya Berupa Uang Untuk Rumah Tidak Layak Huni Bagimasyarakat Di Desa

d. Keputusan Bupati Bantul Nomor 260 Tahun 2019 Tentang “ Penerima Dan Besaran Penerimaan Bantuan Rumah Swadya Berupa Uang Untuk Runah Tidak Layak Huni Bagi Masyarakat Di Desa Srihardono Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul Tahun Anggaan 2019”

e. Keputusan Bupati Bantul Nomor 340 Tahun 2019 Tentang “Daftar Penerima Dan Besaran Penerimaan Bantuan Sosial Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Di Kabupaten Bantul Tahun 2019

2. Penetapan penerima dan besaran penerima Bansos WRSE adalah Keputusan Bupati Bantul Nomor 341 Tahun 2019 Tentang “Daftar Penerima Dan Besar Penerimaan Bantuan Sosial Kepada Wanita Rawan Sosial Ekonomi Peserta Program Keluarga Harapan Tahun 2019”

3. Penetapan penerima dan besaran penerima Bansos Fasilitasi dan jejaring ekonomi bagi keluarga miskin dan RTSM PKH (BKK Propinsi) Keputusan Bupati Bantul Nomor 342 Tahun 2019 Tentang “Daftar Penerima Dan Besaran Penerimaan Bantuan Sosial Kepada Masyarakat Untuk Fasilitas Dan Jejaring Ekonomi Bagi Keluarga Miskin Dan Rumah Tangga Sangat Miskin Program Keluarga Harapan Graduasi Melalui Bantuan Keuangan Khusus Tahun 2019”

4.

5.1.2.2 Belanja Modal



Realisasi belanja modal TA 2019 secara keseluruhan sebesar Rp336.714.471.624,61 atau 76,15% dari anggarannya sebesar Rp442.145.713.703,00.

Belanja Modal meliputi Belanja Modal Tanah, Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal Bangunan dan Gedung, Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan serta Belanja Modal serta Aset Tetap Lainnya.

Realisasi Belanja Modal TA 2019 sebesar Rp336.714.471.624,61 dibanding dengan realisasi Belanja Modal TA 2018 sebesar Rp338.160.112.904,53 mengalami kenaikan sebesar 99,57%.

Rincian anggaran dan realisasi dari belanja modal TA 2019 dan TA 2018 dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 5.1.2.42 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal TA 2019 dan TA 2018

NO. Uraian

Anggaran Sesuai Perda (Rp)

Realisasi 2019 (Rp)

(%) Realisasi 2018

(Rp)

5.1.2.2.1 Tanah 5.886.775.500,00 1.283.152.400,00 21,80 42.425.000,00

5.1.2.2.2 Peralatan dan Mesin

123.802.276.909,00

104.872.405.656,96

84,71

133.322.488.051,70

5.1.2.2.3 Bangunan dan Gedung

67.407.048.015,00

63.607.527.362,51

94,36

56.708.073.961,28

5.1.2.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan

240.576.752.878,00

162.852.703.741,16

67,69

134.416.276.876,55

5.1.2.2.5 Aset Tetap Lainnya

4.432.839.401,00 4.058.726.963,98 91,56 13.670.849.015,00

5.1.2.2.6 Aset Lainnya 40.021.000,00 39.955.500,00 99,84 -

Jumlah Belanja Modal

442.145.713.703,00 336.714.471.624,61 76,15 338.160.112.904,53

Adapun rincian lebih lanjut terhadap Belanja Modal adalah sebagai berikut:

5.1.2.2.1 Belanja Modal Pengadaan Tanah

Realisasi Belanja Modal Pengadaan Tanah TA 2019 sebesar Rp1.283.152.400,00 .atau 21,80% dari anggaran sebesar Rp5.886.775.500,00

Realisasi Belanja Modal Pengadaan Tanah TA 2019 sebesar Rp Rp1.283.152.400,00 dan realisasi Belanja Modal TA 2018 sebesar Rp42.425.000,00 atau mengalami peningkatan sebesar 3.024,52%.

Rincian realisasi dari belanja modal pengadaan tanah TA 2019 sebagai berikut :

1. Pengadaan kolam ikan air tawar dari anggaran Rp87.200.000,00 terealisasi sebesar Rp85.865.000,00 atau 98,47%

2. Pengadaan tanah kosong dari anggaran Rp.947.875.000,00 terealisasi sebesar Rp783.944.100,00 atau 41,02%

3. Pengadaan tanah untuk bangunan jalan dari anggaran Rp3.888.612.500,00 realisasi sebesar Rp413.343.300,00

5.1.2.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin



Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin tahun 2019 sebesar Rp104.872.405.656,96 atau 84,71 .% dari anggaran sebesar Rp123.802.276.909,00

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin 2019 sebesar Rp104.872.405.656,96 dibanding realisasi Belanja Modal TA 2018 sebesar Rp133.322.488.051,70 atau mengalami penurunan sebesar 78,66 %.

Adapun rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2019 dan TA 2018 sesuai Perbup dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.43 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin

TA 2019 dan TA 2018 Sesuai Peraturan Bupati

No.

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Anggaran Sesuai Perbup (Rp)

Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

1 BM Peralatan dan mesin-Pengadaan alat-alat besar darat

3.594.625.000,00

3.175.406.000,00

88,34 1.734.812.000,00

2 Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Bantu

4.028.509.400,00

3.781.790.450,00

93,88 530.817.500,00

3 Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor

15.542.881.499,00

12.628.358.375,00

81,25 21.877.084.437,00

4 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Tak Bermotor

60.075.000,00

59.776.000,00

99,50 206.192.700,00

5 Belanja Modal pengadaan alat angkut apung bermotor

-

148.075.000,00

6 Belanja Modal pengadaan alat angkut apung tak bermotor

-

25.775.000,00

7 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Bengkel Bermesin

558.795.000,00

537.702.000,00

96,23 101.985.025,00

8 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Bengkel tak Bermesin

94.848.000,00

89.651.235,00

94,52 10.000.000,00

9 Belanja Modal Pengadaan Alat Ukur

4.285.874.000,00

3.745.526.350,00

87,39 1.142.309.850,00

10 Belanja Modal Pengadaan Alat Pengolahan

4.680.125.000,00

548.787.000,00

11,73 180.616.500,00

11 Belanja Modal Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan

193.302.000,00

187.520.000,00

97,01 129.733.670,00

12 Belanja Modal Pengadaan Alat Kantor

3.115.615.150,00

2.648.256.995,00

85,00 2.429.909.895,00

13 Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah Tangga

8.848.600.164,00

8.291.161.692,00

93,70 5.027.580.481,00

14 Belanja Modal Pengadaan Komputer

21.637.073.689,00

20.754.742.063,00

95,92 14.040.269.936,70



No.

Belanja Modal Peralatan dan Mesin


Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

15 Belanja Modal Pengadaan Meja dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat

7.500.000,00

7.500.000,00

100,00 936.204.900,00

16 Belanja Modal Pengadaan Alat Studio

2.629.609.617,00

2.447.685.755,20

93,08 692.016.081,00

17 Belanja Modal Pengadaan Alat Komunikasi

1.086.985.360,00

1.065.351.360,00

98,01 354.742.250,00

18 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Pemancar

125.000.000,00

123.862.000,00

99,09 9.570.000,00

19 Belanja Modal Pengadaan Alat Kedokteran

3.985.981.600,00

3.683.612.454,00

92,41 0,00

20 Belanja Modal Pengadaan Alat Kesehatan

17.316.954.092,00

17.138.829.170,00

98,97 54.806.731.579,00

21 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium

296.378.000,00

242.467.000,00

81,81 122.712.882,00

22 Belanja Modal Pengadaan Alat Peraga/Praktek Sekolah

1.892.815.000,00

1.816.022.000,00

95,94 6.254.387.400,00

23 Belanja Modal Pengadaan Alat Laboratorium Lingkungan Hidup

482.879.000,00

460.280.000,00

95,32 1.913.535.000,00

24 Belanja Modal Pengadaan Alat Keamanan dan Perlindungan

287.250.000,00

285.797.000,00

99,49 893.705.500,00

25 Belanja Modal Peralatan dan mesin BLUD

287.250.000,00

285.797.000,00

81,92 14.154.030.068,00

26 Belanja Modal Peralatan dan mesin dana BOS

20.320.825.193,00

14.001.242.147,00

68,90

5.599.690.397,00

Jumlah Belanja Modal Peralatan dan Mesin

123.802.276.909,00

104.872.405.656,96

84,71

133.322.488.051,70

5.1.2.2.3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Bangunan dan Gedung sebesar Rp63.607.527.362,51 atau 94,36% dari pagu anggaran sebesar Rp67.407.048.015,00

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2019 sebesar Rp63.607.527.362,51 dan TA 2018 sebesar Rp56.708.073.961,28 atau mengalami peningkatan sebesar 112,17 %.

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Bangunan dan Gedung TA 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.44 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Bangunan dan Gedung

TA 2019 dan TA 2018



No. Belanja Modal Bangunan dan

Gedung

Anggaran 2019 (Rp)

Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

1 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja

59.934.214.215,00 56.523.332.782,51

94,31 51.763.929.666,28

2 Belanja Modal Pengadaan Bangunan bersejarah

797.800.000,00 627.074.000,00

78,60 607.845.000,00

3 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan

800.000.000,00 793.267.600,00

99,16 253.425.000,00

4 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Rambu-rambu

4.996.899.800,00 4.896.670.690,00

97,99 3.178.320.550,00

5 Belanja Modal Pengadaan Bangunan BLUD

356.934.000,00 254.289.535,00

71,24 239.500.720,00

6 Belanja Modal Pengadaan Bangunan billboat/baliho/reklame

382.305.000,00

7 Belanja Modal Pengadaan Bangunan dana BOS

282.748.025,00

Jumlah belanja Modal Gedung dan bangunan

67.407.048.015,00 63.607.527.362,51 94,36 56.708.073.961,28

5.1.2.2.3 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 2019 sebesar Rp162.852.703.741,16 dan TA 2018 sebesar Rp134.416.276.876,55

Rincian Anggaran dan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 20189 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.45 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

TA 2019 dan TA 2018 Sesuai Peraturan Bupati

No. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan


Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018

(Rp)

1 Belanja Modal Pengadaan Jalan

105.073.179.678,00 94.193.389.064,86

89,65

58.601.846.636,55

2 Belanja Modal Pengadaan Jembatan

68.571.257.600,00 12.181.794.150,00

17,77

8.510.660.350,00

3 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air Irigasi

35.418.976.000,00 26.672.166.705,00

75,30

34.875.840.663,00

4 Belanja Modal Bangunan Pengaman sungai dan penanggulangan bencana

3.744.256.600,00

3.236.373.000,00

86,44

5 Belanja Modal Pengadaan

59.473.000,00



No. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan


Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018

(Rp) Bangunan Air Bersih/Baku

6 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air Kotor

7.374.775.000,00 7.189.421.300,00

97,49

7.552.573.000,00

7 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air

287.250.000,00 278.994.000,00

97,13

816.412.000,00

8 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Air minum/bersih

9.913.365.000,00

9 Belanja Modal Pengadaan Instalasi pembangkit Listrik

19.717.058.000,00 18.734.139.746,30 95,01 0,00

10 Belanja Modal Pengadaan Instalasi pengamanan

39.975.000,00

11 Belanja Modal Pengadaan Jaringan Listrik

14.018.877.227,00

12 Belanja Modal Jalan,irigasi dan Jaringan- BLUD

390.000.000,00 366.425.775,00

93,96 27.254.000,00

Jumlah Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

240.576.752.878,00 162.934.796.897,30 67,73 134.416.276.876,55

5.1.2.2.4 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya

Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya sebesar Rp4.058.726.963,98 atau 91,56 % dari anggaran sebesar Rp 4.432.839.401,00.

Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya TA 2019 sebesar Rp Rp4.058.726.963,98 dan TA 2018 sebesar Rp13.670.849.015,00 atau mengalami penurunan sebesar 29,69 ,%.karena untuk penggolongan belanja modal dari dana Bos hanya peralatan dan mesin.

Rincian Anggaran dan Belanja Modal Aset Tetap Llainnya TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.46 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

TA 2019 dan TA 2018

No. Belanja Modal Aset tetap

Lainnya Anggaran Sesuai

Perbup (Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku

1.410.215.901,00 1.397.679.934,00 99,11 1.949.980.099,00

2 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Terbitan

33.875.000,00 32.698.000,00 96,53

3 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan barang-barang perpustakaan

76.325.000,00 75.999.000,00 99,57 182.581.200,00

4 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang Bercorak Kebudayaan

666.177.500,00 593.548.669,98 89,10 349.100.000,00

5 Belanja Modal Aset Tetap 1.294.018.000,00 1.055.393.110,00 81,56 294.385.000,00



No. Belanja Modal Aset tetap

Lainnya Anggaran Sesuai

Perbup (Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

Lainnya - Pengadaan Alat Olah Raga Lainnya

6 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Hewan

-

17.000.000,00

7 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Tanaman

1.200.000,00 1.200.000,00 100,00

8 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap Renovasi

564.528.000,00 559.743.250,00 99,15 444.346.000,00

9 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap Tak Berwujud

386.500.000,00 342.465.000,00 88,61 361.714.120,00

10 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - BLUD

37.306.000,00

11 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Dana BOS

10.034.436.596,00

Jumlah Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

240.576.752.878,00 162.934.796.897,30 67,73 13.670.849.015,00

5.1.2.2.5 Belanja Modal Aset Lainnya

Pagu anggaran Belanja Modal Aset Lainnya sebesar Rp 40.021.000,00 Realisasinya Rp39.955.500,00 atau 99,84%.

5.1.2.3 Belanja Tak Terduga (BTT)

Sebagai dasar penggunaan Belanja Tak Terduga (BTT), di Kabupaten Bantul telah diterbitkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Tidak Terduga pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul.

Realisasi Belanja Tidak Terduga Tahun 2019 sebesar Rp1.312.416.750,00 digunakan untuk pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Daerah dan penanganan bencana di kabupaten Bantul. SKPD yang melaksanakan Belanja Tak Terduga adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, yang pencairannya melalui Bendahara Pengeluaran SKPKD (BKAD selaku SKPKD).

Dalam penganggaran Belanja Tak Terduga TA 2019 termasuk didalamnya alokasi anggaran untuk pengembalian setoran pengembalian dana hibah yang berasal dari APBD dan APBDP Kabupaten Bantul TA 2011 yang diperuntukan untuk KONI Kabupaten Bantul, yang sampai saat ini masih dalam proses hukum. Proses hukum sudah melalui pengadilan tingkat pertama, banding dan kasasi.

Rincian realisasi Belanja tak terduga digunakan untuk :

1. Pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp209.702.375,00

2. Pelaksanaan operasi tanggap darurat gangguan banjir (BPBD) sebesar Rp1.102.714.375,00

5.1.3 TRANSFER

Belanja Transfer Tahun Anggaran 2019 sesuai dengan Peraturan Bupati dari anggaran sebesar Rp279.105.426.251,40 terealisasi sebesar Rp273.461.486.014,00 atau 97,98 %.



Realisasi TA 2019 sebesar Rp Rp273.461.486.014,00 dan realisasi TA 2018 sebesar Rp262.399.563.357,00

.

Adapun realisasi belanja transfer TA 2019 dan TA 2018 sebagai berikut :

Tabel 5.1.2.47 Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer

TA 2019 dan TA 2018

No

Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) (%) Realisasi 2018 (Rp)

1. TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN

22.290.550.000,40 22.290.550.000,00 100,00 17.798.976.196,00

Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah

18.171.550.000,00

18.171.550.000,00

100,00 14.406.543.900,00

Transfer Bagi Hasil Retribusi Daerah

4.119.000.000,40

4.119.000.000,00

100,00

3.392.432.300,00

2. TRANSFER BANTUAN KEUANGAN

256.814.876.251,00

251.170.936.014,00

97,80 244.600.587.161,00

Transfer Bantuan Keuangan Ke Pemerinta Daerah Lainnya

984.852.930,00 784.852.930,00 79,69 659.065.410,00

Transfer Bantuan Keuangan Ke Desa

254.700.679.920,00 249.390.749.850,00 97,92 242.812.178.350,00

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya

1.129.343.401,00 995.333.234,00 88,13 1.129.343.410,00

JUMLAH 279.105.426.251,40 273.461.486.014,00 97,98 262.399.563.357,00

5.1.3.1. Transfer Bagi Hasil pendapatan

Realisasi TA 2019 sebesar Rp22.290.550.000,00 dari anggaran sebesar Rp22.290.550.000,40 atau 100%. Realisasi TA 2019 sebesar Rp Rp22.290.550.000,00 mengalami kenaikan 125,24 % dari tahun anggaran 2018 yang realisasinya sebesar Rp17.798.976.196,00

5.1.3.1.1 Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah

Realisasi Belanja Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintah Desa berdasarkan kepada : 1. Peraturan Bupati Bantul Nomor 63 Tahun 2019 Tentang “ Tata Cara

Pengalokasian Dan Besaran Bagian Dari Hasil Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Untuk Setiap Desa Tahun Anggaran 2019”

2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 226 Tahun 2019 Tentang “Besaran Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Semester 1 untuk Setiap Desa Tahun Anggaran 2019”




Realisasi Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah tahun 2019 sebesar Rp18.171.550.000,00.atau 100% dan tersalur ke 75 desa yang ada di Kabupaten Bantul

Rincian lebih lanjut Belanja Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintah Desa ada di Bab VII

5.1.3.1.2. Bagi Hasil Retribusi Daerah

Realisasi Belanja Transfer Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintah Desa berdasarkan kepada : 1. Peraturan Bupati Bantul Nomor 63 Tahun 2019 Tentang “ Tata Cara

Pengalokasian Dan Besaran Bagian Dari Hasil Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Untuk Setiap Desa Tahun Anggaran 2019”



Realisasi Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintah Desa tahun 2019 sebesar Rp 4.119.000.000,00 atau 100 % dan tersalur ke 75 desa yang ada di Kabupaten Bantul.

Rincian lebih lanjut Belanja Transfer Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintah Desa ada di Bab VII

5.1.3.2 Transfer Bantuan Keuangan

Transfer Bantuan Keuangan TA 2019 terealisasi sebesar Rp273.461.486.014,00 atau 97,98% dari anggaran sebesar Rp 279.105.426.251,40 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.48 Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer Bantuan Keuangan

TA 2019 dan TA 2018

No Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) (%) Realisasi 2018 (Rp)

1 Bantuan keuangan ke Pemerintah Daerah Lainya

984.852.930,00 784.852.930,00 79,69 659.065.410,00

2 Bantuan Keuangan ke Desa

254.700.679.920,00 249.390.749.850,00 97,92 242.812.178.350,00

3 Bantuan Keuangan Lainnya

1.129.343.401,00 995.333.234,00 88,13 1.129.343.401,00

Jumlah Belanja Bantuan Keuangan

279.105.426.251,40 273.461.486.014,00 97,98 244.600.587.161,00

5.1.3.2.1 Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya

Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya terealisasi sebesar Rp784.852.930,00 atau 79,69% dari anggaran sebesar Rp984.852.930,00



Rincian Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya untuk : 1. Transfer Bantuan Keuangan ke Propinsi sebesar Rp84.852.930,00 untuk Bantuan

pengelolaan IPAL 2. Bantuan keuangan ke kabupaten/kota bantuan KSAD untuk transmigran sebesar

Rp700.000.000,00 berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 207 Tahun 2019 Tentang “ Pemberian Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara Untuk Pembangunan Rumah Transmigran Asal Kabupaten Bantul Tahun 2019”

5.1.3.2.2 Transfer Bantuan Keuangan ke Desa

Realisasi Transfer Bantuan Keuangan ke desa realisasinya sebesar Rp249.390.749.850,00 .atau mencapai 97,92% dari anggaran sebesar Rp254.700.679.920,00

Adapun rincian realisasi transfer Bantuan keuangan ke Desa Tahun Anggaran 2019 . adalah sebagai berikut:

1. Transfer alokasi Dana Desa realisasinya 100% yaitu sebesar Rp104.074.977.000,00 dan tersalur ke 75 desa yang ada di Kabupaten Bantul Penyaluran Alokasi Dana Desa berdasarkan kepada Keputusan Bupati Bantul Nomor 10 Tahun 2019 Tentang “Tata Cara Pengalokasian Alokasi Dana Desa dan Besaran Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2019”

2. Transfer Dana Desa realisasi realisasinya 100% yaitu sebesar Rp 98.359.905.000,00 dan tersalur ke 75 desa yang ada di Kabupaten Bantul

Penyaluran Dana Desa berdasarkan kepada Keputusan Bupati Bantul Nomor. 09 Tahun 2019 Tentang “Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Di Kabupaten Bantul”

3. Transfer Bantuan Keuangan Kepada Desa tahun 2019 realisasinya sebesar Rp46.955.867.850,00 dari pagu anggaran sebesar Rp52.265.797.920,00 atau 89,84%.

Penyaluran Transfer Bantuan Keuangan Kepada Desa berdasarkan kepada :

a. Keputusan Bupati Bantul Nomor 99 Tahun 2017 Tentang “Pedoman Bantuan Keuangan Khusus Kepada Keuangan Pemerintah Desa”

b. Keputusan Bupati Bantul Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bantul No. 99 Tahun 2017 Tentang Pedoman Bantuan Keuangan Khusus Kepada Keuangan Pemeritah Desa”

c. Keputusan Bupati Bantul Nomor 48 Tahun 2018 Tentang “Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Bantul No. 99 Tahun 2017 Tentang Pedoman Bantuan Keuangan Khusus Kepada Pemerintah Desa”

Rincian lebih lanjut Belanja Transfer Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa ada di Bab VII

5.1.3.2.3 Transfer Bantuan Keuangan Lainnya

Realisasi Transfer Bantuan Keuangan Lainnya berupa Bantuan Kepada Partai Politik sebesar Rp 995.333.234,00.atau mencapai 88,13% dari pagu anggaran sebesar Rp1.129.343.401,00 karena pada tahun 2019 terjadi pergantian anggota legislative hasil PEMILU tahun 2019 dan terjadi perubahan besaran uang bantuanyang ditermakan. Untuk anggota hasil pilihan legislative 2014 per suara sebesar Rp1.927,00 sedangkan anggota hasil pilihan legislative 2019 per suara sebesar



Rp530,00 karena kalau diberikan sama dengan per suara sebesar Rp1.927,00, anggaran tidak mencukupi.

Penyaluran Bantuan Kepada Partai Politik tahun 2019 berdasarkan kepada :

1. Keputusan Bupati Bantul Nomor 364 Tahun 2019 Tentang “Pemberia Bantuan Keuangan Partai Politik Yang Mendapatkan Kursi Di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019”

2. Keputusan Bupati Bantul Nomor 364 Tahun 2019 Tentang “Pemberia Bantuan Keuangan Partai Politik kepada Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan PembangunanKabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019”

Adapun rincian realisasi Bantuan Partai Politik Tahun Anggaran 2019 dan TA 2018 . adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.49 Anggaran dan Realisasi Bantuan Partai Politik TA 2019 dan TA 2018

No. Uraian Anggaran 2019 Realisasi 2019 Realisasi 2018

(Rp) (Rp) (Rp)

1 Partai Demokrasi Indoesia Perjuangan

291.817.172,00 243.048.154,00 291.817.172

2 Partai Golongan Karya 81.477.414,00 71.577.771,00 81.477.414

3 Partai GERINDRA 145.515.478,00 130.662.779,00 145.515.478

4 Partai DEMOKRAT 54.695.968,00 51.601.841,00 54.695.968

5 Partai Kebangkitan Bangsa 110.846.821,00 110.764.816,00 110.846.821

6 Partai Keadilan Sejahtera 81.128.627,00 77.410.482,00 81.128.627

7 Partai Bulan Bintang 21.393.554,00 20.058.573,00 21.393.554

8 Partai Persatuan Pembangunan

73.239.489,00 60.059.865,00 146.478.978,00

9 Partai NASDEM 61.802.744,00 49.280.401,00 61.802.744

10 DPC PPP tahun 2016 73.239.489,00 73.239.489,00

11 Partai Amanat Nasional 134.186.645,00 107.629.063,00 134.186.645

Jumlah 1.129.343.401,00 995.333.234,00 1.129.343.401,00

5.1.4 Pembiayaan

Pembiayaan Daerah meliputi Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan. Anggaran dan realisasi pembiayaan daerah TA 2019 disandingkan dengan realisasi TA 2018, sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.50 Anggaran dan Realisasi Pembiayaan TA 2019 dan TA 2018

Pembiayaan: Anggaran 2019 Realisasi 2019 Realisasi 2018

(Rp) (Rp) (Rp)

Penerimaan Pembiayaan 307.841.999.016,40 296.985.005.918,40 256.630.482.020,39

Pengeluaran Pembiayaan 61.960.000.000,00 48.891.500.000,00 39.572.500.000,00

Pembiayaan Neto 245.881.999.016,00 248.093.505.918,00 217.057.982.020,39



Realisasi pembiayaan netto TA 2019 sebesar Rp248.093.505.918,40 atau 100,90% dari anggarannya sebesar Rp245.881.999.016,40 Apabila dibandingkan dengan TA 2018, realisasi pembiayaan netto TA 2019 mengalami kenaikan sebesar 100.90%.

Adapun Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan TA 2019 dan TA 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

5.1.4.1 Penerimaan Pembiayaan

Realisasi penerimaan pembiayaan TA 2019 dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2019 dan TA 2018 sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.51 Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan TA 2019 dan TA 2018

Uraian Anggaran 2019 Realisasi 2019 Realisasi 2018

(Rp) (Rp) (Rp)

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA)

279.158.249.016,40 279.158.249.016,40 247.144.690.990,39

Penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

2.973.750.000,00 2.973.750.000,00 0,00

Penerimaan Daerah dari lembaga keuangan bank

15.000.000.000,00 7.000.000.000,00 0,00

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

12.135.000.000,00 7.853.006.902,00 9.485.791.030,00

Jumlah Penerimaan Pembiayaan

307.841.999.016,40 296.985.005.918,40 256.630.482.020,39

Realisasi Penerimaan Pembiayaan TA 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp296.985.005.918,40 mencapai 94,20% dari anggaran sebesar Rp307.841.999.016,40, dibanding dengan realisasi TA 2018 sebesar Rp256.630.482.020,39 atau mengalami peningkatan sebesar 112,95%. Komponen Realisasi Penerimaan Pembiayaan TA 2019 terdiri dari penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan daerah dari lembaga keuangan bank dan penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah yang berasal dari piutang dana bergulir terealisasi.

Rincian lebih lanjut dari Penerimaan Pembiayaan TA 2019 dan TA 2018 adalah sebagai berikut:

5.1.3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)

Realisasi Penerimaan Pembiayaan TA 2019 yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya sebesar Rp279.158.249.016,40yang berasal dari:

a) Pelampauan Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp30.108.188.920,75

b) Pendapatan dana perimbangan yang tidak tercapai Rp(21.897.954.698,00)

c) Pelampauan Penerimaan Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp13.035.971.784,62

d) Sisa Penghematan Belanja atau akibat lainnya sebesar Rp256.355.368.309,03

e) Surplus pembiayaan sebesar Rp1.556.674.700,00



5.1.3.1.2 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

Realisasi Penerimaan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan merupakan hasil penjualan aset milik pemerintah Daerah yang di kerjasamakan dengan pihak ketiga ( hasil penjualan aset PT BKM dalam likuidasi) Pada tahun 2019 menyetorkan bagi hasil atas penjulan aset sebesar Rp 5.017.465.000 dengan perincian penjulan aset tahun 2018 sebesar Rp4.366.090.000 dan penjualan tahun 2019 sebesar Rp651.375.000,00.

Jumlah total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp142.465.000,00 sehingga hasil penjualan yg dibagi sebesar Rp4.875.000.000,00

Pembagian hak Pemda sebesar 61% dari dan Perwita Karya 39% hasil penjulan setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan yaitu sebesarRp2.973.750000, Perwita Karya 39% yaitu sebar Rp1.901.200.000,00

5.1.3.1.3 Penerimaan Pinjaman Daerah

Pada tahun Anggaran 2019 RSUD Panembahan Senopati melakukan pinjaman daerah ke Bank Mandiri dalam rangka untuk percepatan penerimaan klaim fasilitas kesehatan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Akad perjanjian di Notaris SUKAMTO,SH,M.Hum dengan akta perjanjian Account Receivable Financing nomor CRO.YOG/0002/AR/2019 tettanggal 07 Agustus 2019. Pagu Anggaran untuk pinjaman daerah sebesar Rp15.000.000.0000,00 tapi hanya dicairkan sebesar Rp7.000.000.000,00

5.1.3.1.2 Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir

Realisasi Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah TA 2019 sebesar Rp7.853.006.902,00atau mencapai 73,32% dari pagu anggaran sebesar Rp10.710.000.000,00 . Realisasi tahun 2018 sebesar Rp 9.485.791.030,00 atau mengalami penurunan sebesar 82,79%.

Rincian dari Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah TA 2019 adalah sebagai berikut :

a) Penerimaaan dari Dana Bergulir Pasar Rp6.913.129.000,00

b) Penerimaaan dari Dana Bergulir UEP / KUPK Rp563.708.500,00

c) Penerimaaan dari Dana Bergulir PEKM Rp188.948.931,00

d) Penerimaaan dari Dana Bergulir Budidaya Sapi Rp123.060.000,00

e) Penerimaaan dari Dana Bergulir Alih Profesi PertanianRp600.000,00

f) Penerimaan dari Dana bergulir UMKM Rp1.628.800

g) Penerimaan dari Dana bergulir Operasi Rp61.682.768,00

5.1.3.1 Pengeluaran Pembiayaan Daerah

Realisasi pengeluaran pembiayaan TA 2019 dan TA 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:



Tabel 5.1.2.52 Realisasi Pengeluaran Pembiayaan

Uraian Anggaran Realisasi 2019 Realisasi 2018

(Rp) (Rp) (Rp)

Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00

Penyertaan Modal (Investasi) Pemda 34.825.000.000,00 34.300.000.000,00 31.500.000.000,00

Pembayaran pokok utang 7.000.000.000,00 7.000.000.000,00

Pengeluaran Dana Bergulir 12.135.000.000,00 7.591.500.000,00 8.072.500.000,00

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 61.960.000.000,00 48.891.500.000,00 39.572.500.000,00

Realisasi pengeluaran pembiayaan TA 2018 sebesar Rp48.891.500.000,00 atau 78,91% dari anggaran sebesar Rp61.960.000.000,00

Penyertaan Modal (Investasi) Pemda

Realisasi pengeluaran pembiayaan untuk penyertaan (investasi jangka panjang) ke Badan Usaha Milik Daerah sebesar Rp34.300.000.000,00

Adapun rincian anggaran dan realisasi penyertaan modal sampai 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2.53 Rincian Anggaran dan Realisasi Penyertaan Modal

Uraian Anggaran Realisasi Lebih (Kurang)

(Rp) (Rp) (Rp)

PT BANK BPD DIY 23.000.000.000,00 23.000.000.000,00 0,00

PD. BPR BANK BANTUL 1.825.000.000,00 1.800.000.000,00 0,00

PDAM 5.000.000.000,00 4.500.000.000,00 0,00

PD. ANEKA DHARMA 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 0,00

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 34.825.000.000,00 34.300.000.000,00 0,00

Pembayaran Pokok Utang

Merupakan pembayaran Pokok utang sebelum jatuh tempo kepada lembaga keuangan bank yang dilakukan oleh RSU Panembahan Senopati sebesar Rp7.000.000.000,00

Pengeluaran Investasi Non Permanen Lainnya (Dana Bergulir)

Realisasi Pengeluaran Investasi Non Permanen Lainnya TA 2019 sebesar Rp7.591.500.000,00 dari anggaran sebesar Rp12.135.000.000,00 digunakan untuk pemberian pinjaman daerah berupa dana bergulir. Sedangkan rincian realisasi pemberian pinjaman daerah berupa dana bergulir TA 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1.2.54 Rincian Anggaran dan Realisasi Pengeluaran pinjaman daerah berupa dana bergulir TA 2019

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI



1 Dana Bergulir KUPK 710.000.000,00 451.500.000,00

2 Dana Bergulir Pemberdayaan Pedagang Pasar 9.000.000.000,00 7.000.000.000,00

3 Dana Bergulir PEKM 1.000.000.000,00 140.000.000,00

BMT 1.200.000.000,00 0,00

4 Dana Bergaulir Koperasi 225.000.000,00 0,00

Jumlah 12.135.000.000,00 7.591.500.000,00

5.1.4 Sisa Lebih Permbiayaan Anggaran (SILPA)

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) TA 2019 sebesar Rp 234.047.636.293,54

berasal dari:

Tabel 5.1.2.55 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) TA 2019

No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) SILPA (Rp)

1. Pendapatan 2.258.180.662.975,05 2.269.539.168.277,63 2.227.752.027.348,97

2. Belanja 2.504.062.661.991,45 2.283.585.037.902,49 2.165.651.760.352,96

3 Penerimaan Pembiayaan Daerah

307.841.999.016,40 296.985.005.918,40 (10.856.993.098,00)

4. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

61.960.000.000,00 48.891.500.000,00 13.068.500.000,00

Jumlah SILPA 234.047.636.293,54



5.2 POS LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) TA 2019 dan TA 2018 sebagaimana tabel berikut:

Tabel 5.2.1. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih TA 2019 dan 2018

URAIAN 2019 2018

Saldo Anggaran Lebih Awal 279.158.249.016,40 247.226.307.320,39

Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan

(279.158.249.016,40) (247.144.690.990,39)

Sub Total 0,00 81.616.330,00

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA)

234.047.636.293,54 279.158.249,016,40

Sub Total 234.047.636.293,54 279.239.865.346,40

Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya 0,00 (81.616.330,00)

Lain-lain 0,00 0,00

Saldo Anggaran Lebih Akhir 234.047.636.293,54 279.158.249.016,40

Saldo Anggaran Lebih (SAL) akhir TA 2019 sebesar Rp234.047.636.293,54 atau mengalami penurunan sebesar 83,84% dibanding TA 2018 yang realisasinya sebesar Rp279.158.249.016,40. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan TA 2019 dan 2018 sebesar SAL awal tahun yang bersangkutan digunakan untuk menutup defisit dan mendanai pelaksanaan kegiatan tahun anggaran berkenaan.

Hal ini disebabkan karena peningkatan pendapatan pada TA 2019 lebih kecil daripada peningkatan belanja dan transfer, meskipun pembiayaan netto mengalami peningkatan, sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Tabel 5.2.2. Rekapitulasi SILPA / Saldo Anggaran Lebih TA 2019 dan 2018

Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp) Peningkatan/Penurunan

Rp %

1) Pendapatan dan Belanja:

a) Realisasi Pendapatan 2.269.539.168.277,63 2.227.752.027.348,97 41.787.140.929 1,88

b) Realisasi Belanja 2.010.123.551.888,49 1.903.252.196.995,96 106.871.354.892,53 5,61

c) Realisasi Transfer 273.461.486.014,00 262.399.563.357,00 11.061.922.657 4,22

Surplus (Defisit) Anggaran:1 a) –1 b) - 1 c)

14.045.869.624,86 62.100.266.996,01 (48.054.397.371,15) 77,38

2) Pembiayaan:

-

a) Penerimaan Daerah 296.985.005.918,40 256.630.482.020,39 40.354.523.898 15,72

b) Pengeluaran Daerah 48.4891.500.000,00 39.572.500.000,00 9.319.000.000 23,55

Pembiayaan Netto:2 a) –2 b) 248.093.505.918,40 238.867.071.052,00 9.226.434.866 3,86

3) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran: 1) + 2)

234.047.636.293,54 279.158.249.016,40 (45.110.612.722,86) 16,15


`


5.3 PENJELASAN POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional disusun dengan basis akrual, pengakuan Pendapatan-LO dan Beban didasarkan pada timbulnya hak atas pendapatan daerah dan kewajiban daerah.

5.3.1 Pendapatan – LO

Merupakan Pendapatan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2019. Pendapatan Daerah Kabupaten Bantul meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, dengan realisasi dalam TA 2019 sebagai berikut:

Tabel :5.3.1 Perbandingan Pendapatan LO dan Pendapatan LRA TA 2019

Uraian Pendapatan LO

2019 Pendapatan LRA

2019 Lebih(kurang) %

5.3.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

528.119.186.818,51

505.929.472.001,63

22.189.714.816,88

4,39

5.3.1.2. Pendapatan Transfer

1.690.893.838.961,00

1.686.328.525.294,00

4.565.313.667,00 0,27

5.3.1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

129.264.563.122,00

77.281.170.982,00

51.983.392.140,00

67,27

Jumlah Pendapatan Daerah

2.348.277.588.901,51

2.269.539.168.277,63

78.738.420.623,88

3,47

Realisasi Pendapatan - LO TA 2019 sebesar Rp. 2.348.277.588.901,51 dibandingkan dengan realisasi Pendapatan LRA Tahun anggaran 2019 sebesar Rp.2.269.539.168.277,63 terdapat selisih sebesar Rp78.738.420.623,88. Selisih positif terdapat pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah dan Surplus Non Operasional.

Rincian lebih lanjut selisih Pendapatan LO dan Pendapatan LRA adalah sebagai berikut:

5.3.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah terdiri atas Pendapatan Pajak Daerah, Pendapatan Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Pendapatan Lain-lain PAD yang Sah. Selisih Pendapatan Asli Daerah-LO dengan Pendapatan Asli Daerah LRA dirinci sebagaimana tabel berikut:

Tabel :5.3.2 Perbandingan Pendapatan LO dan Pendapatan LRA TA 2019

URAIAN LO LRA SELISIH

PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pajak Daerah 228.233.007.478,38 213.628.741.844,18 14.604.265.634,20

Retribusi Daerah 48.226.106.415,71 48.278.231.843,00 (52.125.427,29)

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

21.945.038.058,10 21.945.038.058,10 -


`


Lain-lain PAD 229.715.034.866,32 222.077.460.256,35 7.637.574.609,97

Jumlah 528.119.186.818,51 505.929.472.001,63 22.189.714.816,88

Secara terperinci komponen dari masing-masing jenis pendapatan pada kelompok Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut:

Tabel :5.3.3 Perbandingan Pendapatan LO dan Pendapatan LRA TA 2019 per

jenis pendapatan pada PAD

URAIAN LO LRA SELISIH

Pajak hotel 3.871.590.042,00 3.841.960.122,00 29.629.920,00

Pajak restoran 15.103.449.995,20 15.137.093.141,00 -33.643.145,80

Pajak hiburan 826.874.242,80 811.374.242,00 15.500.000,00

Pajak reklame 2.378.588.874,00 2.314.177.264,00 64.411.610,00

Pajak penerangan jalan 44.311.768.535,00 43.987.340.643,00 324.427.892,00

Pajak parkir 237.953.761,00 237.965.761,00 -12.000,00

Pajak Air Tanah 732.244.254,00 743.337.273,00 -11.093.019,00

Pajak Sarang Burung Walet 1.400.000,00 1.400.000,00

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

943.673.954,00 943.673.954,00

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

69.000.831.557,00 54.785.787.180,00 14.215.044.377,00

Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

90.824.632.263,00 90.824.632.263,38

Jumlah Pajak Daerah 228.233.007.478,38 213.628.741.844,18 14.604.265.634,62

Retribusi Daerah

Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan

1.524.630.680,00 1.457.908.060,00 66.722.620,00

Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

257.220.000,00 240.280.000,00 16.940.000,00

Retribusi Pelayanan Pasar 3.262.595.210,00 3.262.478.210,00

Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

1.157.852.500,00 1.157.852.500,00

Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus

140.507.000,00 140.507.000,00

Retribusi Pelayanan Kesehatan Hewan

269.708.500,00 269.708.500,00

Retribusi Pelayanan Kesehatan di Laboratorium Pengawasan Kualitas Air

181.971.500,00 181.971.500,00

Retribusi Pengolahan Limbah Cair

134.362.500,00 134.362.500,00

Retribusi Pelayanan Pendidikan 7.873.000,00 7.873.000,00

Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

1.483.669.418,00 1.758.744.000,00 -275.074.582,00

Retribusi PKB – Buku Uji 269.170.000,00 269.170.000,00


`


Retribusi Pelayanan Tera / Tera Ulang

113.256.600,00 113.256.600,00

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

792.526.486,00 778.150.000,00

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Kendaraan Bermotor

9.840.000,00 9.840.000,00

Retribusi Tempat Pelelangan 114.256.300,00 114.256.300,00

Retribusi Terminal 155.506.900,00 155.506.900,00

Retribusi Tempat Khusus Parkir 269.610.000,00 259.075.000,00 10.535.000,00

Retribusi Rumah Potong Hewan 59.475.000,00 59.475.000,00

Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah raga

33.476.903.250,00 33.342.503.250,00 13.500.000,00

Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

1.634.075.100,00 1.637.075.100,00 -3000.000,00

Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Vill

10.850.000,00 10.850.000,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

2.411.067.271,71 2.437.709.223,00 -26.641.091,00

Retribusi Pemberian Izin Trayek 5.600.000,00 5.600.000,00

Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA)

474.079.200,00 474.079.200,00

Jumlah 48.226.106.415,71 48.278.231.843,00 -210.505.413,00

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD

BPR Bank Bantul 3.816.694.903,36 3.816.694.903,36

PDAM 513.557.600,00 513.557.600,00

BUKP 261.341.586,91 261.341.586,91

BPD 17.353.443.967,83 17.353.443.967,83

Jumlah 21.945.038.058,10 21.945.038.058,10

Lain-lain PAD

Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan - LRA 2.333.115.949,00 2.333.115.949,00

Penerimaan Jasa Giro - LRA 1.087.571.906,00 1.087.571.906,00

Pendapatan Bunga - LRA 24.638.532.717,12 24.638.532.717,12

Tuntutan Ganti Kerugian Daerah - LRA 84.759.153,22 84.759.153,22

Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan – LRA 330.196.077,08 330.196.077,08

Pendapatan Denda Pajak - LRA

Pendapatan Denda Pajak Hotel 4.859.517,02 170.173,00 4.689.344,02

Pendapatan Denda Pajak Restoran 64.899.508,00 65.654.371,00 -754.863,00

Pendapatan Denda Pajak Reklame 91.107.208,14 35.539.889,00 55.567.319,14

Pendapatan Denda Pajak Parkir 28.080,00 28.320,00 -240,00


`


Pendapatan Denda Pajak Air Bawah Tanah 736.572,43 1.582.628,00 -846.055,57

Pendapatan Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan 3.972.939.644,38 1.194.622.831,00 2.778.316.813,38

Pendapatan Denda Retribusi - LRA 0,00

Pendapatan Denda Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 20.779.500,00 20.779.500,00 0,00

Pendapatan Denda Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 27.780,00 27.780,00 0,00

Pendapatan dari Pengembalian 3.950.500,00 3.950.500,00 0,00

Pendapatan BLUD - LRA 0,00

Pendapatan dari pengembalian 34.193.740,00 34.193.740,00 0,00

Pendapatan BLUD RSU 138.354.649.006,00 132.320.628.659,00 6.034.020.347,00

Pendapatan BLUD Puskesmas 56.324.334.494,00 57.557.752.549,00 -1.233.418.055,00

Lain-lain PAD yang Sah Lainnya - LRA 38.188.750,00 38.188.750,00 0,00

Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum - LRA 1.087.333.500,00 1.087.333.500,00 0,00

Hasil dari pengelolaan dana bergulir 181.422.997,00 181.422.997,00 0,00

Pungutan Dalam Rangka Penempatan Kios Baru - LRA 164.475.000,00 164.475.000,00 0,00

Penerimaan Lain-lain - LRA 896.933.266,93 896.933.266,93 0,00

Jumlah 229.715.034.866,32 222.077.460.256,35 7.637.574.609,97

Penjelasan atas selisih pada realisasi Pendapatan Asli Daerah - LRA dan Pendapatan Asli Daerah - LO sebagai berikut :

5.3.1.1.1 Pajak Daerah

1. Pajak Restoran

Pajak Restoran-LO sebesar Rp.15.103.449.995,00 dan Pajak Restoran-LRA sebesar Rp.15.137.093.141,00 Terdapat selisih minus sebesar Rp. 33.643.145,80. karena Penambahan ketetapan pajak restoran dan pembayaran piutang;

2. Pajak Reklame

Pajak Reklame-LO sebesar Rp. 2.378.588.874,00 dan Pajak Reklame-LRA sebesar Rp. 2.314.177.264,00 Terdapat selisih sebesar Rp. 64.411.610,00. karena Penambahan ketetapan pajak

3. Pajak Penerangan Jalan

Pajak Penerangan Jalan -LO sebesar Rp 44.311.768.535,00. dan Pajak Penerangan Jalan -LRA sebesar Rp. 43.987.340.643,00 Terdapat selisih sebesar Rp324.427.892,00


`


4. Pajak Parkir

Pajak Parkir -LO sebesar Rp. 237.953.761,00 dan Pajak Parkir -LRA sebesar Rp. 237.965.761,00 Terdapat selisih minus sebesar Rp 12.000,00 karena adanya pembayaran piutang pajak.

5. Pajak Air Bawah Tanah

Pajak Air Bawah Tanah -LO sebesar Rp. 732.244.254,00dan Pajak Air Bawah Tanah -LRA sebesar Rp. 743.337.273,00 Terdapat selisih minus sebesar Rp. 11.093.019,00 karena adanya pembayaran piutang pajak

5.3.1.1.2 Retribusi Daerah

1. Retribusi Pelayanan Persampahan

Retribusi Pelayanan Persampahan-LO sebesar Rp. 1.524.630.680,00 dan Retribusi Pelayanan Persampahan-LRA sebesar Rp. 1.457.908.060,00 terdiri dari penambahan ketetapan dan realisasi piutang.

2. Retribusi Pelayanan Parkir tepi Jalan Umum

Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum-LO sebesar Rp. 257.220.000,00 dan Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum-LRA sebesar Rp. 240.280.000,00 terdiri dari penambahan ketetapan dan realisasi piutang.

3. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

Retribusi Pelayanan Menara Telekomunikasi-LO sebesar Rp. 1.483.669.418,00 dan Retribusi Pelayanan Menara Telekomunikasi-LRA sebesar Rp1.758.744.000,00 terdiri dari penambahan ketetapan dan realisasi piutang .

4. Retribusi Pelayanan Tempat Khusus Parkir

Retribusi Tempat Khusus Parkir-LO sebesar Rp. 269.610.000,00 dan Retribusi Pelayanan Tempat Khusus Parkir-LRA sebesar Rp. 259.075.000,00 terdiri dari penambahan ketetapan dan realisasi piutang.

5. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah-LO sebesar Rp. 1.634.075.100,00 dan Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah -LRA sebesar Rp1.637.075.100,00, merupakan piutang benih padi yang terdiri dari penambahan dan realisasi pelunasan piutang.

6. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

Retribusi Pelayanan IMB-LO sebesar Rp. 2.411.067.271,71 dan Retribusi Pelayanan IMB LRA sebesar Rp 2.437.709.223,00 terdiri dari penambahan ketetapan.dan realisasi piutang.

5.3.1.1.3 Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.

Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan merupakan Bagian Laba Perusahaan Daerah Tahun 2018 yang disetorkan di tahun anggaran 2019. Realisasi Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan-LO sama dengan realisasi LRA.

5.3.1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Pendapatan pada komponen Lain-lain PAD yang sah merupakan pencatatan atas beberapa penerimaan daerah-LO yang pengakuannya berbasis akrual yang meliputi


`


Pendapatan LO dari Layanan Kesehatan BLUD, Pengelolaan Rusunawa, penerimaan denda pajak PBB. Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah- LO sebesar Rp.229.635.586.118,38 dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah- LRA Rp.222.077.460.256,35 dan terdapat selisih sebesar Rp.7.558.125.862,03

5.3.1.2. Pendapatan Transfer

Pendapatan Transfer-LO dalam laporan keuangan pemerintah Kabupaten Bantul merupakan penerimaan yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi yang terdiri dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat, Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya, Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta Bantuan Keuangan yang berasal dari Pemerintah Provinsi DIY. Pendapatan Transfer-LO sama dengan Pendapatan Transfer-LRA yaitu sebesar Rp1.686.328.525.294,00 yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar Rp.60.572.287.727,78

5.3.2 Beban

Secara garis besar, beban terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Beban Operasi, Beban Transfer dan Beban Luar Biasa. Dalam Laporan Operasional Tahun 2019, beban bila disandingkan dengan belanja yang berkenaan sebagaimana tersaji pada tabel di bawah ini.

Tabel :5.3.4 Perbandingan Beban dan Belanja TA 2019

URAIAN LO URAIAN LRA

BEBAN OPERASI

BELANJA OPERASI

Beban Pegawai 953.211.148.991,00 Belanja Pegawai 952.516.905.031,00

Beban Persediaan 140.542.265.717,26 Belanja Barang dan Jasa 632.075.847.649,99

Beban Pemeliharaan 21.424.527.908,98 Belanja Bunga 39.333.333,00

Beban Perjalanann Dinas 32.100.809.618,00 Belanja Subsidi -

Beban Jasa 407.542.150.596,40 Belanja Hibah 80.544.557.499,89

Belanja Bunga 39.333.333,00 Belanja Bantuan Sosial 6.920.020.000,00

Beban Hibah 80.544.557.499,89 BELANJA MODAL

Beban Bantuan Sosial 6.920.020.000,00 Belanja Tanah 1.283.152.400,00

Beban Penyusutan dan Amortisasi 220.809.903.151,77 Belanja Peralatan dan

Mesin 104.872.405.656,96

Beban Penyisihan Piutang 12.436.766.668,08 Belanja Gedung

Bangunan 63.607.527.362,51

Belanja Jalan Irigasi Jaringan 162.852.703.741,16

Belanja Aset Tetap Lainnya 4.058.726.963,98

Belanja Aset Lainnya 39.955.500,00

BEBAN TRANSFER 273.461.486.014,00 BELANJA TRANSFER 273.461.486.014,00

Beban transfer bagi hasil pajak daerah

18.171.550.000,00 Bagi Hasil Pajak 18.171.550.000,00

Beban transfer bagi hasil pendapatan lainnya

4.119.000.000,00 Bagi Hasil Retribusi 4.119.000.000,00


`


Beban transfer bantuan keuangan ke pemda lainnya

784.852.930,00 Bantuan keuangan ke pemda lainnya

784.852.930,00

Beban transfer bantuan keuangan ke desa

249.390.749.850,00 Bantuan keuangan ke desa

249.390.749.850,00

Beban transfer bantuan keuangan lainnya

995.333.234 Bantuan keuangan lainnya

995.333.234,00

BEBAN LUAR BIASA BELANJA TIDAK

TERDUGA 1.312.416.750,00

Beban Luar Biasa 1.312.416.750,00 Belanja Tidak Terduga 1.312.416.750,00

TOTAL BEBAN 2.150.336.386.248,38 TOTAL BELANJA 2.504.062.661.991,45

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perbedaan beban dan belanja terutama pada beban operasi dan belanja operasi, untuk belanja modal, pada laporan keuangan berbasis akrual langsung diakui sebagai aset tetap/aset lainnya pada laporan neraca. Pengalokasian nilai aset tetap/aset lainnya secara sistematik dibebankan pada beban penyusutan dan amortisasi sesuai masa manfaat aset yang bersangkutan sedangkan untuk pengungkapan beban transfer dan beban luar biasa relatif sama dengan pengungkapan belanja transfer, belanja bantuan keuangan yang masuk kedalam belanja operasi dan belanja tidak terduga pada Laporan Realisasi Anggaran.

Penjelasan lebih lanjut atas masing-masing jenis beban, sebagai berikut:

5.3.2.1 Beban Operasi

Beban operasi bila dibandingkan belanja operasi tahun 2019 sebagaimana tersaji pada tabel di bawah ini:

Tabel :5.3.5 Perbandingan Beban Operasi dan Belanja Operasi TA 2019

URAIAN LO URAIAN LRA

BEBAN OPERASI BELANJA

OPERASI

Beban Pegawai 953.211.148.991,00 Belanja Pegawai 952.516.905.031,00

Beban Persediaan 140.542.265.717,26 Belanja Barang dan

Jasa 632.075.847.649,99

Beban Pemeliharaan 21.424.527.908,98 Belanja Bunga 39.333.333,00

Beban Perjalanann Dinas 32.100.809.618,00 Belanja Subsidi -

Beban Jasa 407.542.150.596,40 Belanja Hibah 80.544.557.499,89

Belanja Bunga 39.333.333,00 Belanja Bantuan Sosial 6.920.020.000,00

Beban Hibah 80.544.557.499,89

Beban Bantuan Sosial 6.920.020.000,00

Beban Penyusutan dan Amortisasi

220.809.903.151,77

Beban Penyisihan Piutang 12.436.766.668,08


`


Perbedaan antara Beban Operasi dan Belanja Operasi terdapat pada komponen Belanja Bantuan Keuangan dimana mapping didalam Laporan Realisasi Anggaran menjadi komponen Belanja Operasi sedangkan didalam Laporan Operasi menjadi komponen Beban Transfer.

5.3.2.2 Beban Transfer

Beban Transfer dalam laporan operasi relatif sama dengan komponen Belanja transfer pada tahun 2018. Beban transfer terdiri dari 4 obyek sebagaimana tersaji dalam tabel di bawah ini.

Tabel :5.3.6 Perbandingan Beban Tranfer dan Belanja Transfer TA 2019

No Beban Transfer Jumlah Belanja Transfer Jumlah

5.3.2.10 Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 18.171.550.000,00

Bagi Hasil Pajak Daerah 18.171.550.000,00

5.3.2.11 Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 4.119.000.000,00

Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 4.119.000.000,00

5.3.2.13

Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Lainnya 784.852.930,00

Bantuan Keuangan ke Pemerintah Lainnya 784.852.930,00

5.3.2.14 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 249.390.749.850,00

Bantuan Keuangan ke Desa 249.390.749.850,00

5.3.2.15 Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 995.333.234,00,00

Bantuan Keuangan Lainnya 995.333.234,00,00

JUMLAH 273.461.486.014,00 JUMLAH 273.461.486.014,00

Penjelasan untuk masing-masing obyek dalam beban transfer dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.3.2.10 Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah

Beban transfer bagi hasil pajak daerah tahun 2019 sebesar Rp. 18.171.550.000,00merupakan beban transfer berupa bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah desa.

5.3.2.11 Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

Beban transfer bagi hasil pendapatan lainnya tahun 2019 sebesar Rp 4.119.000.000,00merupakan beban transfer berupa bagi hasil retribusi daerah kepada pemerintah desa.

5.3.2.13 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Lainnya merupakan transfer kepada Pemerintah Provinsi DIY sebagai bagian dalam pengelolaan persampahan, serta berkaitan dengan kebencanaan.

5.3.2.14 Beban transfer bantuan keuangan ke desa tahun 2019 sebesar Rp. 249.390.749.850,00 merupakan bantuan keuangan kepada pemerintah desa.


`


5.3.2.15 Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya

Beban transfer bantuan keuangan lainnya tahun 2019 sebesar Rp.995.333.234,00,00…merupakan bantuan keuangan yang diberikan kepada Partai Politik di Kabupaten Bantul yang besarannya sudah ditentukan dengan Peraturan Perundang-undangan

5.3.3 Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional

Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional tahun 2019 sebesar Rp2.333.115.949,00 merupakan pendapatan dari hasil penjualan aset peralatan dan mesin yang sudah tidak terpakai (hasil pengapusan aset).

5.3.4 Beban Luar Biasa

Beban luar biasa sama dengan realisasi belanja tidak terduga pada LRA tahun 2019 sebesar Rp.1.312.416.750,00

5.3.5 Surplus/Defisit – LO

Surplus/Defisit – LO adalah selisih antara Pendapatan – LO dan Beban. Surplus/Defisit-LO akan dicatat dan disajikan pada Laporan Perubahan Ekuitas. Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2019 terdapat surplus sebesar Rp. 200.274.318.602,13 mengalami penurunan 10,04% dibandingkan surplus LO tahun 2018 sebesar Rp.192.670.542.252,11



5.4 PENJELASAN POS-POS NERACA

5.4.1 Aset

Tabel : Aset TA 2019 dan TA 2018

Aset 2019 (Rp) 2018 (Rp) Bertambah (Berkurang)

%

5.4.1.1 Aset Lancar 375.809.628.545,66 381.698.011.024,14 (5.888.382.479,14) (1,54)

5.4.1.2 Investasi Jangka Panjang 350.211.800.815,80 289.951.934.987,86 60.259.865.827,94 20,78

5.4.1.3 Aset Tetap 2.708.023.206.449,69 2.576.933.983.851,41 131.089.222.598,28 5,09

5.4.1.4 Aset Lainnya 12.375.105.970,16 6.436.173.889,45 5.938.932.080,71 92,27

Jumlah Aset 3.446.419.741.780,31 3.255.020.103.752,86 191.399.638.027,79 5,88

Saldo Aset per 31 Desember 2019sebesar Rp3.446.419.741.780,65 per 31 Desember 2018 sebesar Rp3.255.020.103.752,85 mengalami peningkatan sebesar Rp191.399.638.027,79 atau 5,88%.

5.4.1.1Aset Lancar

Tabel : Aset Lancar TA 2019 dan TA 2018

Aset Lancar 2019 (Rp) 2018 (Rp) Bertambah

(Berkurang) %

5.4.1.1 Kas 234.221.742.866,54 279.201.069.180,40 (44.979.326.313,86) (16,11)

5.4.1.2 Piutang 79.054.966.423,85 66.825.617.211,05 12.229.349.212,80 (18,30)

5.4.1.2.4 Belanja dibayar dimuka 1.155.845.948,39 1.286.866.564,57

(131.020.616,18) (10,18)

5.4.1.2.5 Piutang Lainnya 3.081.888.053,00 3.667.446.553,00 (585.558.500,00) (15,97)

5.4.1.2.6 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 0,00 4.989.600,00

(4.989.600,00) 0,00

5.4.1.2.7 Piutang Lain-lain 4.565.313.667,00 0,00 4.565.313.667,00 0,00

5.4.1.2.8 Persediaan 53.729.871.566,88 30.712.021.915,12 23.017.849.651,76 74,95

Jumlah Aset Lancar 375.809.628.525,66 381.698.011.024,14 (5.888.382.498,48) (1,54)

Saldo Aset Lancar per 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar Rp5.888.382.498,48 atau 1,54% dari semula per 31 Desember 2018 sebesar Rp381.698.011.024,14.

5.4.1.1 Kas

Posisi Kas per 31 Desember 2019sebesar Rp234.221.742.886,54dan per 31 Desember 2018 sebesar Rp279.201.069.180,40 atau mengalami penurunan sebesar 19,20% .



Rincian kas dan setara kas per 31 Desember 2019 dan 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel : Kas TA 2019 dan TA 2018

Kas 2019 (Rp) 2018 (Rp) Bertambah (Berkurang)

%

5.4.1.1.1 Kas di Kas Daerah 209.212.057.577,20 262.466.433.453,75 (53.254.375.877) (20,29)

5.4.1.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran 517.382.679,14 895.288.887,04 (377.906.208) (42,21)

5.4.1.1.3 Kas di Bendahara Penerimaan 144.893.486,00 202.892.821,00 (57.999.335) (28,59)

5.4.1.1.4 Kas di Bendahara Badan Layanan Umum Daerah 18.688.863.886,20 13.932.533.083,61 4.756.330.803 34,14

5.4.1.1.5 Kas di Bendahara BOS

5.658.545.258,00 1.703.920.935,00 3.954.624.323 232,09

Jumlah Kas 234.221.742.886,54 279.201.069.180,40 (44.979.326.294) (16,11)

5.4.1.1.1. Kas di Kas Daerah

Jumlah tersebut merupakan kas pemerintah daerah per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 yang dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab Bendahara Umum Daerah yang terdiri atasSaldo kas Pemerintah Daerah (Kas Daerah) yang berada di Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY Cabang Bantul No. Rekening 004.111.000207 sebesar Rp209.212.057.577,20.

Dalam saldo Kas di Kas Daerah terdapat dana dari Penerimaan Lain-lain PAD yang sah komponen penerimaan lain-lain yaitu setoran dari pengembalian dana hibah yang berasal dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Bantul TA 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang diperuntukan bagi PERSIBA, sebesar Rp740.952.250,00 , Rp69.478.200,00 Rp11.689.669.550,00. Perkembangan saldo sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp15.260.842.496,21yang terdiri dari pokok sebesar Rp15.222.009.794,39.dan bunga sebesar Rp38.832.702,00.

5.4.1.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran

Jumlah tersebut merupakan sisa Uang Persediaan (UP)/saldo kas di bendahara pengeluaran pada Unit Organisasi/Satuan Kerja yang belum disetor ke rekening Kas Daerah per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 dengan rincian sebagai berikut:

NO URAIAN TAHUN2019 TAHUN 2018

1 Sisa TU di DPTR 30.000.000,00 0,00

2 Sisa UP di BPBD 0,00 94.215.362,00

5 Sisa UP di Bagian Umum 9.414.100,00 0,00



7 Sisa UP Satpol PP 0,00 8.969.140,00

8 Setoran belanja hibah 0,00 650.694.894,04

9 Sisa UP DPPKP 0,00 17.756.445,00

10 Sisa UP Kesbangpol 0,00 227.494,00

11 Sisa UP BKAD 0,00 120.582,00

12 Sisa UP DPPKBPMD 0,00 46.253.770,00

13 Sisa UP Kecamatan Sewon 0,00 3.575.149,00

14 Sisa UP Kecamatan Srandakan 0,00 4.062.682,00

15 Sisa TU SatPol PP 0,00 43.124.695,00

16 Sisa TU BKAD 0,00 16.574.044,00

17 Sisa TU Kecamatan Sewon 0,00 93.530,00

18 setoran kelebihan pembayaran gaji di Dikpora

0,00 6.510.200,00

19 Setoran kelebihan BOP di dikpora 0,00 3.110.900,00

20 Setoran kelebihan pembayaran Kegiatan DBR BPBD ( Temuan BPK) 20.000.000,00 0,00

21 Setoran kelebihan pembayaran Kegiatan pendampingan Aplikasi SIMRAL Kominfo ( Temuan BPK) 62.200.000,00 0,00

22 Setoran sisa hibah BOP sekolah Swasta (PPKD) 925.423,00 0,00

23 Setoran kelebihan belanja mamin pelaksanaan kegiatan (temuan BPK) DIKPORA 312.750.000,00 0,00

24 Setoran kkelebihan bayar pelaksanaan pemeliharaan Jalan (Temuan BPK BM JIJ) DPUPKP 82.093.156,14 0,00

Jumlah 517.382.679,14 895.288.887,04

5.4.1.1.3 Kas di Bendahara Penerimaan

Jumlah tersebut merupakan penerimaan yang masih ada pada bendahara penerimaan 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 dengan rincian sebagai berikut:

NO URAIAN TAHUN 2019 TAHUN 2018

1 Saldo pendapatan retribusi jasa umum pada obyek pariwisata yang dikelola Dinas Pariwisata yg dterima petugas pada tanggal 31 Desember 2019 dan Tahun 2018 120.900.000,00 124.437.500,00

2 Saldo pendapatan retribusi jasa umum pada obyek pariwisata Kebun Buah Mangunan , Tempat rekreasi dan olah raga, yang dikelola Dinas Pertanian yg dterima petugas pada tanggal 31 Desember 2019 9.500.000,00 11.400.000,00



dan Tahun 2018

5 Saldo pendapatan Pajak PBB yang diterima Rekening Penampungan PBB BKAD per 31 Desember 2018 dan Tahun 2017 267.865,00

6 Saldo pendapatan Denda Pajak PBB P2 yang diterima Rekening Penampungan PBB BKAD per 31 Desember 2018 dan Tahun 2017 21.432,00

8 Retribusi Pelayanan Pasar yang dikelola oleh dinas Perdagangan 117.000 111.000,00

9 Retribusi Terminal di DINHUB 51.000,00

10 hasil penjualan kendaraan dinas yg dipindahtangankan dengan cara lelang terbuka untuk umum

32.188.590,00

11 Pendapatan bungan dari rekening milik KONI (PLL di BKAD)

9.349.184,00


12 Penerimaan lain-lain dari kelebihan setor sisa UP dari BPBD

300.000,00

13 PLL dari Jasa Giro instansi/bosnas 6.514.350,00

14 MCK Pasar Bantul dinas perdaganagan 2.256.000,00

15 Retribusi Rusunawa dinas DPUPKP 14.376.486,00 11.015.000,00

16 Pemakaiab listrik air RusunawaI dinas DPUPKP 675.500,00

17 Denda retribusi rusunawa PTS I DPUPKP 4.305.400,00

Jumlah 144.893.486,00 202.892.821,00

5.4.1.1.4 Kas di BLUD

Jumlah tersebut merupakan saldo kas di RSUD Panembahan Senopati dan saldo kas di Puskesmas (dana kapitasi BPJS) per tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018. RSUD Panembahan Senopati telah melaksanakan BLUD sesuai dengan SK Bupati Nomor 195 Tahun 2009 tanggal 2 Juli 2009 tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD/PPK BLUD pada RSUD Panembahan Senopati dan Puskesmas berdasarkan Perpres Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan JKN pada fasilitas kesehatan tingkat pertama milik Pemerintah Daerah, dengan rincian sebagai berikut:

a. BLUD RSUD Panembahan Senopati :


1 Bank Mandiri Nomor Rekening 137-00-0534188-4 9.725.055.671,00 4.106.151.631,00

2 BPD Nomor Rekening 004.111.000424 876.473.468,00 1.558.202.919,00

3 BRI Bantul Nomor Rekening 00000236-01-000931-30-3

4.760.299.651,00 1.669.300.478,00

4 Kas Tunai 600.000,00



5 Kas intransit Bank BPD setoran pelayanan bulan Desember Tahun 2018 dan baru divalidasi sistem perbankan pada tanggal 2 Januari 2019

66.485.211,00 0,00

6 Kas intransit Bank BRI setoran pelayanan bulan Desember Tahun 2017 dan baru divalidasi sistem perbankan pada tanggal 2 Januari 2018

42.587.451,00

7 Deposito di BRI 2.500.000.000,00

JUMLAH 15.428.314.001,00 9.876.842.479,00

b. BLUD UPT Puskesmas


1 Srandakan 279.556.414,00 147.335.497,00

2 sanden 111.302.786,00 219.082.619,00

3 Kretek 60.209.136,46 201.903.388,46

4 Pundong 482.462,00 387.688.166,00

5 Bambanglipuro 256.614.947,36 211.947.875,36

6 Pandak I 83.337.070,50 165.753.967,02

7 Pandak II 19.620.899,00 73.612.477,00

8 Bantul I 176.913.901,12 362.607.756,12

9 Bantu II 146.243.449,00 80.870.983,00

10 Jetis I 95.172.009,41 55.264.213,65

11 Jetis II 125.060.149,85 58.764.712,00

12 Imogiri I 367.586.715,00 125.594.394,00

13 Imogiri II 16.803.594,00 21.597.229,00

14 Dlingo I 151.069.955,00 58.179.596,00

15 Dlingo II 102.794.324,00 73.214.783,00

16 Pleret 339.191.607,00 298.266.395,00

17 Piyungan 42.901.695,00 84.028.893,00

18 Banguntapan I 72.475.887,00 96.340.167,00

19 Banguntapan II 44.897.230,00 69.596.589,00

20 Banguntapan III 61.733.541,00 98.703.798,00

21 Sewon I 86.916.493,00 197.765.345,00

22 Sewon II 154.177.747,00 346.244.323,00

23 Kasihan I 144.282.817,00 260.846.773,00

24 Kasihan II 179.162.834,00 157.404.565,00



25 Pajangan 73.383.631,00 89.113.602,00

26 Sedayu I 36.490.455,00 94.839.338,00

27 Sedayu II 32.168.135,50 19.123.160,00

3.260.549.885,20 4.055.690.604,61

5.4.1.1.5 Kas di Bendahara BOS

Jumlah tersebut merupakan saldo kas di Bendaharan BOS yang tersebar di Sekolah Dasar (SD Negeri) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP N) di wilayah Kabupaten Bantul per tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018. Total Kas di Bendahara BOS sebesar Rp5.658.545.258,00 dengan perincian untuk SD sebesar Rp1.613.173.618,00 dan SMP sebesar Rp4.045.371.640. didalam saldo BOS sebesar Rp5.658.545.258,00 terdapat pajak yang belum disetorkan sebesar Rp29.213.107,00 dengan perincian untuk SD sebesar Rp25.622.198,00 dan SMP sebesar Rp3.590.909,00.

5.4.1.2Piutang Pendapatan

Akun ini menggambarkan hak Pemerintah Daerah yang berasal dari pendapatan daerah dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 belum diterima sebesar Rp82.371.908.810,00Saldo Akun Piutang Pendapatan per 31 Desember 2019(netto) sebesar Rp79.054.966.425,75dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2018 sebesar Rp66.825.617.211,05 mengalami peningkatan sebesar 15,46%.

Saldo Piutangnettoper 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 dengan perincian sebagai berikut:

Tabel : Saldo Piutang nettoTA 2019 dan 2018

No Piutang Pendapatan 2019 (Rp) 2018 (Rp)

Bertambah (Berkurang) %

5.1.5.1.2.1 Piutang Pajak

47.225.563.006,00 40.721.815.605,60

6.503.747.400,40

13,77

5.1.5.1.2.2 Piutang Retribusi

884.472.069,25 1.107.117.992,00

(222.645.922,75)

(25,17)

5.1.5.1.2.3 Piutang PAD Lainnya

30.944.931.348,50 24.996.683.613,45

5.948.247.735,05

19,22

Jumlah Piutang Pendapatan 79.054.966.423,75

66.825.617.211,05

12.219.187.715,05

15,46

5.4.1.2.1Piutang Pajak

Pengelola Piutang Pajak di Kabupaten Bantul di Badan Keuangan dan Aset Kabupaten Bantul. Rincian Piutang Pajak per 31 Desember 2019 seperti tertuang dalam tabel sebagai berikut :

Tabel : Piutang Pajak



No Piutang Pajak Piutang Bruto Penyisihan Piutang Netto

1. Pajak Restoran 32.651.348,00 (27.892.744,00) 4.758.604,00

2. PajakHotel 48.148.629,50 (16.718.709,50) 31.429.920,00

3. Pajak Hiburan 129.503.723,10 (113.778.723,00) 15.725.000,10

4. Pajak Parkir 3.533.903,90 (3.530.903,90) 3.000,00

5. Pajak Air Bawah Tanah

97.301.116,79 (69.792.890,54) 27.508.226,25

6. PBB P2

114.984.991.600,00

(72.186.722.502,25)

42.798.269.097,75

7. Pajak Penarangan Jalan

4.057.871.923,00 0,00 4.057.871.923,00

8. Pajak Reklame 359.916.360,00 (69.919.125,00) 289.997.235,00

9. Pajak Restoran (temuan BPK) 1.224.081.186,00 (1.224.081.186,00) 0,00

10. Pajak Hotel (temuan BPK)

52.006.620,70 (52.006.620,70) 0,00

Jumlah Piutang Pajak

120.990.006.410,99

(73.764.443.404,99)

47.225.563.006,00

5.4.1.2.2 Piutang Retribusi

Saldo Akun Piutang Retribusi per 31 Desember 2019 sebesar Rp965.762.320,86 apabila dibandingkan dengan saldo akun piutang retribusi per 31 Desember 2018 sebesar Rp1.162.781.234,15 mengalami penurunan sebesar 16,94% atau sebesar Rp197.018.913,29. Penurunan piutang terbesar pada piutang retribusi menara telekomunikasi. Untuk jenis piutang ijin gangguan, ijin trayek dan retribusi minuman beralkohol merupakan piutang retribusi dari ijin yang sudah jadi tetapi belum diambil.

Saldo Akun Piutang Retribusi per 31 Desember 2019 sebesar Rp965.762.320,86 berada pada OPD sebagai berikut:

NO OPD PIUTANG (Rp) KETERANGAN

1 Dinas Komunikasi dan Informatika

693.049.667,00 Retribusi Menara Telekomunikasi

2 Dinas Perhubungan 78.103.000,00 Retribusi Parkir dan Ijin Trayek

3 Dikpora 13.500.000,00 Retribusi Rekreasi dan Olah Raga

4 DPUPKP 46.361.613,86 Retribusi Ijin IMB

5 Badan Lingkungan Hidup 97.715.040,00 Retribusi Ijin Gangguan dan Sampah

6 Dinas Perdagangan 25.753.000,00 Retribusi Ijin Minuman Beralkohol

7 DPPKP 11.280.000,00 Retribusi benih padi

Jumlah Piutang Retribusi 965.762.320,86



Tabel : Piutang Retribusi

No Piutang Retribusi Piutang Bruto Penyisihan Piutang Netto

1 Retribusi Menara Telekomunikasi

693.049.667,00 693.049.667,00

2 Retribusi Khusus Parkir 31.840.000,00 31.840.000,00

3 Retribusi Parkir Tepi Jalan 45.563.000,00 45.563.000,00

4 Retribusi Rekreasi dan Olah Raga

13.500.000,00 13.500.000,00

5 Retribusi Ijin Trayek 700.000,00 700.000,00 -

6 Retribusi IMB 46.361.613,86 39.061.731,61 7.299.882,25

7 Retribusi Ijin Gangguan 19.677.720,00 15.775.520,00 3.902.200,00

8 Retribusi Ijin MInuman Beralkohol

25.753.000,00 25.753.000,00 -

9 Retribusi Benih Padi 11.280.000,00 11.280.000,00

10 Retribusi Sampah 78.037.320,00 78.037.320,00

Jumlah Piutang Retribusi 965.762.320,86 81.290.251,61 884.472.069,25

5.4.1.2.3Piutang Lain-lain PAD

Piutang Lain-lain Pendapatan Asli Daerah terdiri dari:

Tabel : Piutang Lain-lain PAD

No. Uraian 2019(Rp) 2018 (Rp) KETERANGAN

1. Piutang Jaminan Kesehatan atas layanan kesehatan di BLUD RSUD 18.551.664.408,00 12.544.636.346,00

2. Piutang Jaminan Kesehatan atas layanan kesehatan di Puskesmas 304.683.830,00 1.538.101.885,00

3. Piutang Sewa Pengelolaan Rusunawa 43.620.790,00 3.669.200,00

4. Piutang Denda PBB P2 11.960.473.602,75 10.846.133.423,00

5. Piutang Denda Pajak 4.689.344,02 1.937.340,00

6. Piutang Denda Pajak Restoran 622.677,08 23.147.820,00

7. Piutang Denda Pajak Hiburan 1.308.000,00 245

Piutang Denda Pajak Parkir 1440,002 0,00

8. Piutang Denda Pajak ABT 9.222.092,51 12.961.339,00

9. Piutang Denda Pajak Reklame 68.645.164,14 26.096.015,00

JUMLAH 30.944.931.348,50 24.996.683.613,45

Tabel : Piutang Lain-lain PAD



No Piutang Lain-lain PAD Piutang Bruto Penyisihan Piutang Netto

1. Jaminan kesehatan di BLUD RSUD

19.209.561.161,00

(657.896.753,00)

18.551.664.408,00

2. Partisipasi Pembanguan Kios

95.287.500,00 (95.287.500,00) 0.00

3. Jaminan kesehatan di BLUD Puskesmas

304.683.830,00 0.00

304.683.830,00

4. Rusunawa 43.620.790,00 0.00 43.620.790,00

5. Denda PBB P2 46.130.159.450,00 (34.169.685.847,25) 11.960.473.602,75

6. Denda Pajak Hotel 12.714.324,58 (8.024.980,56) 4.689.344,02

7. Denda Pajak Hotel (temuan BPK)

24.963.178,00 (24.963.178,00) 0.00

8. Denda Pajak Restoran 14.011.194,20 (13.388.517,12) 622.677,08

9. Denda Pajak Restoran (temuan BPK)

587.558.969,28 (587.558.969,28) 0.00

10. Denda Pajak Hiburan 55.921.787,09 (54.613.787,09) 1.308.000,00

11. Denda Pajak Parkir 1.696.273,87 (1.694.833,87) 1.440,00

12. Denda Pajak ABT 42.714.512,44 (33.492.419,93) 9.222.092,51

13. Denda Pajak Reklame 101.021.314,14 (32.376.150,00) 68.645.164,14

Jumlah Piutang lain-lain PAD

66.623.914.284,60

(35.678.982.936,10)

30.944.931.348,50

5.4.1.2.4 Belanja Dibayar Dimuka

Balanja Dibayar Dimuka merupakan belanja sewa tanah/gedung yang digunaka oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. Balanja Dibayar Dimuka per 31 Desemer 2019 sebesar Rp.1.155.845.948,39 yang dikelolan oleh OPD:

NO OPD 2019 2018 KETERANGAN

1. DPUPKP 78.464.374,95 105.213.593,75 Sewa tanah untuk rusunawa Panggungharjo

2. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

225.456.091,17 216.182.739,17 Sewa tanah untuk GOR dan beberapa sekolah

3. DPPKP 756.261.866,00 878.685.926,67 Sewa tanah untuk kebun buah Mangunan, BAT,BPP, BBI, Gudang bawang merah

4. RSUD 26.000.000,00 26.000.000,00 Sewa tanah untuk perluasan RSUD dan gudang arsip

5. Dinas Perpustakaan dan Arsip

35.937.500,00 46.875.000,00 Sewa tanah untuk gedung perpustakaan

6. Dinas Perdagangan 33.726.116,27 13.909.304,98 Sewa tanah untuk beberapa pasar, gudang SRG, Pasar Seni



Gabusan

Jumlah 1.155.845.948,39 1.286.866.564,57

5.4.1.2.5 Piutang Lainnya

Akun ini menggambarkan hak Pemerintah Daerah yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 belum diterima sebesar Rp13.043.382.057,00 dengan perbandingan saldo per 31 Desember 2018 sebesar Rp13.340.761.956,00 berupaPiutang Dana Bergulir dan di catat di Neraca Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).

Tabel : Piutang Dana Bergulir

No Uraian Piutang Bruto Penyisihan Piutang Netto

(Rp) (Rp)

1 Piutang Kelompok UMKM 287.669.890,00 -245.148.390,00 42.521.500,00

2 Piutang Kelompok KUPK 747.192.676,00 -237.566.886,00 509.625.790,00

3 Piutang PIK 275.038.856,00 -275.038.856,00 -

4 Piutang Penguatan Modal Sapi 2.151.905.000,00 -1.874.577.500,00

277.327.500,00

5 Piutang Budi Daya Ikan 315.849.000,00 -315.849.000,00 -

6 Piutang Lembaga Keuangan Mikro BMT

5.000.000,00 -5.000.000,00 -

7 Piutang PEKM 4.215.900.351,00 -3.978.231.070,00

237.669.281,00

8 Piutang PSG 570.678.567,00 -570.678.567,00 -

9 Piutang Pasca Panen 1.681.356.835,00 1.681.356.835,00

10 Piutang Alih Profesi Penambang Pasir (DPPKP)

61.800.000,00 -61.800.000,00 -

11 Piutang Alih Profesi Penambang Pasir ( DPPKBPMD)

156.772.650,00 -156.772.650,00 -

12 Piutang Pemberdayaan Pedagang Pasar

2.450.902.000,00 -559.474.250,00 1.891.427.750,00

13 Piutang Koperasi 123.316.232,00 -1.681.356.835,00

-1.558.040.603,00

Jumlah 13.043.382.057,00 -9.961.494.004,00

3.081.888.053,00

5.4.1.2.6 Piutang Kerugian Daerah

Saldo Piutang dari Kerugian Daerah berupa Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR) per 31 Desember 2019, dicatat di Pejabat Pengelola Keuangan Daerah sebesar Rp0,00. Selama tahun 2019 terdapat pelunasan TGR sebesar Rp4.989.600,00 sehingga dari saldo TGR 2018 sebesar Rp4.989.600,00 menjadi Rp0,00.



5.4.1.2.6 Piutang Lain-Lain

Saldo piutang dari piutang lain-lain merupakan piutang kepada Pemerintah Propinsi DIY terhadap bagi hasil kurang bayar 2019 atas penerimaan pajak daerah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota berdasarkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 05/KEP/2020 tertanggal 13 Januari 2020.

Rincian piutang Lain-lain per 31 Desember 2019 adalah :

1. Pajak Kendaraan Bermotor sebesar Rp465.806.183,00 2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebesar Rp2.192.188.319,00 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar Rp1.892.691.463,00 4. Pajak air Permukaan sebesar Rp14.627.702,00 5.4.1.2.8 Persediaan

Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang mempunyai sifat habis pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Daerah, serta barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat yang masih berada di OPD. Saldo per 31 Desember 2019 dan saldo31 Desember 2018 dengan perbandingan sebagai berikut:

Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

Persediaan 53.729.871.566,88 30.712.021.915,12

Saldo Persediaan per 31 Desember 2019 sebesarRp53.729.871.566,88dibanding Saldo Persediaan per 31 Desember 2018 sebesar Rp30.712.021.915,12 atau mengalami penurunan sebesar 174,95%.

Rincian mutasi Persediaan tahun 2019 per OPD adalah :

No Nama Instansi Saldo Awal Penerimaan Pengeluaran Saldo Akhir

1

SEKRETARIS DAERAH

-

-

-

-

2

BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

458.000,00

93.463.200,00

89.828.100,00

4.093.100,00

3

BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA

2.024.000,00

243.617.500,00

241.079.000,00

4.562.500,00

4 BAGIAN HUKUM

8.888.700,00

126.379.300,00

130.390.100,00

4.877.900,00

5

BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN

2.720.000,00

127.996.875,00

126.170.475,00

4.546.400,00




6

BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

10.548.950,00

109.399.840,00

117.961.790,00

1.987.000,00

7

BAGIAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

1.231.350,00

110.437.900,00

110.280.770,00

1.388.480,00

8

BAGIAN ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN RAKYAT

2.284.495,00

123.457.645,00

125.371.745,00

370.395,00

9

BAGIAN ORGANISASI

934.100,00

63.612.700,00

56.368.400,00

8.178.400,00

10 BAGIAN UMUM

6.081.700,00

399.754.050,00

398.987.450,00

6.848.300,00

11

BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL

16.057.200,00

150.513.709,96

166.203.659,96

367.250,00

12

SEKRETARIAT DPRD

21.499.220,00

289.875.900,00

285.779.520,00

25.595.600,00

13

INSPEKTORAT DAERAH

18.069.960,00

273.730.500,00

265.518.160,00

26.282.300,00

14

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

62.180.670,00

3.211.657.130,00

2.311.515.120,00

962.322.680,00

15 UPT KEC. BANTUL

-

-

-

-

16 SD 1 BANTUL

247.500,00

110.885.926,00

110.348.126,00

785.300,00

17

SD BANTUL WARUNG

1.041.800,00

7.008.200,00

8.050.000,00

-

18 SD 3 BANTUL

10.298.924,00

58.987.342,00

68.742.266,00

544.000,00

19 SD TERUMAN

4.563.500,00

12.696.381,00

16.842.355,00

417.526,00

20 SD RINGINHARJO

6.782.450,00

82.294.350,00

72.498.285,00

16.578.515,00

21 SD 1 PALBAPANG

412.300,00

8.236.800,00

8.590.100,00

59.000,00

22 SD BANTUL TIMUR

440.600,00

26.728.200,00

26.132.700,00

1.036.100,00

23 SD PRIYAN

2.573.700,00

21.468.425,00

20.810.425,00

3.231.700,00

24 SD KARANGMOJO

437.650,00

43.842.550,00

43.861.350,00

418.850,00

25

SD SABDODADI KEYONGAN

4.370.402,00

33.482.329,02

33.543.300,02

4.309.431,00




26 SD 2 SABDODADI

579.850,00

58.309.922,00

58.220.172,00

669.600,00

27 SD TEGALDOWO

498.700,00

47.091.300,00

46.711.000,00

879.000,00

28

SD PALBAPANG BARU

7.317.570,00

31.740.714,00

28.903.984,00

10.154.300,00

29

SD MANDING TENGAH

269.650,00

26.766.738,00

23.898.452,00

3.137.936,00

30 SD SUTRAN

1.542.850,00

25.472.400,00

24.365.450,00

2.649.800,00

31 SD PENI

37.950,00

6.469.760,00

4.035.450,00

2.472.260,00

32 SD 1 TRIRENGGO

217.000,00

18.613.350,00

18.493.050,00

337.300,00

33 UPT. KEC. SEWON

-

-

-

-

34 SD KEPUHAN

-

62.846.740,00

62.846.740,00

-

35 SD TIMBULHARJO

887.331,00

72.073.375,51

70.251.986,51

2.708.720,00

36 SD GANDOK

1.067.500,00

58.123.050,00

59.086.550,00

104.000,00

37 SD WOJO

-

19.705.640,00

19.198.140,00

507.500,00

38 SD 2 WOJO

28.000,00

31.637.245,00

31.143.845,00

521.400,00

39 SD NGOTO

423.500,00

23.482.750,00

22.952.600,00

953.650,00

40 SD JARAKAN

3.977.159,00

127.633.190,55

128.284.704,55

3.325.645,00

41 SD 3 JARAKAN

3.000,00

27.271.493,00

27.267.493,00

7.000,00

42 SD 1 SEWON

733.200,00

36.395.300,00

36.184.500,00

944.000,00

43 SD BAKALAN

7.053.100,00

42.612.775,00

42.452.444,00

7.213.431,00

44 SD CEPIT

268.500,00

44.144.571,00

44.286.471,00

126.600,00

45 SD I BLUNYAHAN

910.900,00

72.329.490,00

71.247.240,00

1.993.150,00

46 SD 2 BLUNYAHAN

1.126.565,00

23.764.696,00

21.635.075,00

3.256.186,00

47 SD JAGERAN

488.500,00

45.498.525,00

45.676.225,00

310.800,00

48 SD BANGUNHARJO

284.643,00

41.406.770,00

41.296.595,00

394.818,00




49

SD KARANGGONDANG

1.072.250,00

49.243.770,00

50.089.320,00

226.700,00

50

SD KRAPYAK WETAN

636.650,00

41.898.600,00

41.133.250,00

1.402.000,00

51 SD JURUG

1.755.500,00

60.930.700,00

60.101.600,00

2.584.600,00

52 SD PACAR

3.827.250,00

76.140.875,00

77.138.975,00

2.829.150,00

53 SD BALONG

253.350,00

30.474.400,00

30.473.500,00

254.250,00

54 SD SAWIT

147.000,00

26.251.119,00

25.792.119,00

606.000,00

55 SD MONGGANG

1.745.740,00

24.985.500,00

24.257.540,00

2.473.700,00

56 UPT. KEC. KASIHAN

-

-

-

-

57 SD 1 PADOKAN

9.068.650,00

30.965.000,00

13.068.100,00

26.965.550,00

58 SD 2 PADOKAN

936.050,00

41.843.025,00

40.759.075,00

2.020.000,00

59 SD SONOSEWU

1.056.900,00

29.962.646,00

30.004.046,00

1.015.500,00

60 SD 1 KADIPIRO

1.580.000,00

81.726.224,00

81.784.274,00

1.521.950,00

61 SD 2 KADIPIRO

1.120.200,00

18.182.600,00

19.234.800,00

68.000,00

62 SD 3 KADIPIRO

157.500,00

25.951.200,00

25.611.700,00

497.000,00

63 SD KASIHAN

84.000,00

76.724.048,00

76.708.048,00

100.000,00

64 SD NGEBEL

-

20.536.400,00

20.536.400,00

-

65 SD 1 SRIBITAN

221.000,00

74.747.420,00

74.968.420,00

-

66 SD BANGUNJIWO

225.000,00

31.586.400,00

31.739.400,00

72.000,00

67 SD KASONGAN

572.000,00

29.277.100,00

29.498.100,00

351.000,00

68 SD KALANGAN

150.000,00

21.277.800,00

21.237.800,00

190.000,00

69 SD NIRMALA

367.000,00

11.777.791,00

9.215.791,00

2.929.000,00

70 SD WINONGO

368.000,00

46.277.300,00

46.239.800,00

405.500,00

71 SD RUKEMAN

601.000,00

42.244.250,00

42.528.000,00

317.250,00




72 SD DONOTIRTO

928.500,00

31.505.500,00

31.960.000,00

474.000,00

73 SD SEMBUNGAN

214.000,00

37.982.200,00

37.811.400,00

384.800,00

74 SD REJODADI

68.500,00

36.112.400,04

36.082.900,04

98.000,00

75 SD SAMBIKEREP

72.000,00

17.952.500,00

18.024.500,00

-

76 SD TLOGO

7.075.900,00

20.011.200,00

27.087.100,00

-

77 SD BIBIS

-

53.888.907,80

51.260.707,80

2.628.200,00

78 SD BANYURIPAN

20.000,00

18.537.320,00

18.047.320,00

510.000,00

79 SD BRAJAN

410.000,00

18.754.050,00

18.044.240,00

1.119.810,00

80 SD KALIPUCANG

323.300,00

7.257.500,00

7.520.800,00

60.000,00

81 SD KARANGJATI

1.467.300,00

9.259.300,00

10.621.800,00

104.800,00

82 UPT. KEC. SEDAYU

-

-

-

-

83 SD 1 PEDES

641.654,00

67.948.725,00

67.097.029,00

1.493.350,00

84 SD 2 PEDES

-

53.714.100,00

53.714.100,00

-

85 SD PULUHAN

1.019.100,00

55.868.000,00

56.887.100,00

-

86

SD GUNUNG MULYO

-

51.754.767,00

51.754.767,00

-

87 SD KLANGON

7.878.000,00

37.754.480,00

44.730.480,00

902.000,00

88 SD 1 SEDAYU

1.700.000,00

34.068.150,00

33.997.150,00

1.771.000,00

89 SD 2 SEDAYU

-

13.545.550,00

11.674.050,00

1.871.500,00

90 SD 3 SEDAYU

4.332.200,00

126.984.000,00

130.353.200,00

963.000,00

91 SD BANDUT

160.100,00

29.531.051,00

29.019.051,00

672.100,00

92 SD 1 SUNGAPAN

847.550,00

11.899.400,00

12.479.750,00

267.200,00

93 SD 2 SUNGAPAN

1.234.000,00

58.069.546,00

59.303.546,00

-

94 SD SUNGAPAN

1.294.900,00

43.508.700,00

43.906.500,00

897.100,00




95 SD 1 DINGKIKAN

964.450,00

26.156.850,00

27.121.300,00

-

96 SD 2 DINGKIKAN

109.000,00

21.208.376,00

21.200.376,00

117.000,00

97 SD SUKOHARJO

1.840.000,00

19.685.000,00

20.224.500,00

1.300.500,00

98 SD JETIS

557.200,00

32.261.000,00

32.658.200,00

160.000,00

99 SD PANGGANG

2.730.750,00

52.255.488,00

54.058.738,00

927.500,00

100 SD KRAPYAK

879.200,00

15.921.270,00

16.800.470,00

-

101 SD KALIBEROT

853.800,00

19.415.300,00

20.269.100,00

-

102 SD BRONGKOL

542.500,00

12.447.950,00

9.314.600,00

3.675.850,00

103

UPT. KEC. PAJANGAN

-

-

-

-

104 SD TRIWIDADI

220.000,00

40.472.000,00

40.046.700,00

645.300,00

105 SD TRUCUK

-

28.708.800,00

28.036.800,00

672.000,00

106 SD SENDANGSARI

941.000,00

105.733.400,00

106.282.400,00

392.000,00

107 SD 1 IROYUDAN

80.000,00

31.719.000,00

31.583.000,00

216.000,00

108 SD GUWOSARI

459.300,00

76.251.824,00

76.247.524,00

463.600,00

109

SD KEMBANG PUTIHAN

-

9.680.700,00

9.398.700,00

282.000,00

110 SD BEJI

629.172,00

6.142.328,00

6.771.500,00

-

111 SD MANGIR LOR

-

23.004.100,00

22.934.700,00

69.400,00

112 SD KADIRESA

355.500,00

24.789.619,00

24.982.119,00

163.000,00

113 SD KREBET

-

75.894.129,00

75.048.129,00

846.000,00

114 SD GUWO

339.600,00

21.449.800,00

21.639.400,00

150.000,00

115 UPT KEC. PANDAK

-

-

-

-

116 SD 1 PANDAK

841.700,00

26.453.000,00

26.575.900,00

718.800,00

117 SD 2 WIJIREJO

3.004.150,00

81.339.700,00

84.343.850,00

-




118 SD 1 WIJIREJO

701.750,00

42.806.204,00

43.507.954,00

-

119

SD NGENTAK MANGIR

642.550,00

9.250.500,00

9.674.050,00

219.000,00

120 SD BANTULAN

1.100.050,00

44.190.385,00

44.927.810,00

362.625,00

121 SD KREKAH

278.000,00

37.615.300,00

37.779.800,00

113.500,00

122 SD BONGSREN

5.864.650,00

8.019.800,00

13.292.250,00

592.200,00

123 SD JIGUDAN

-

53.828.592,00

53.828.592,00

-

124 SD GUNTURAN

631.100,00

44.810.100,00

45.441.200,00

-

125 SD CIREN

1.054.500,00

19.794.800,00

20.040.300,00

809.000,00

126 SD GUMULAN

17.273.636,24

45.891.650,00

62.811.286,24

354.000,00

127 SD DALEMAN

297.300,00

5.148.975,00

5.124.125,00

322.150,00

128 SD SALAM

1.276.500,00

18.668.800,00

18.335.300,00

1.610.000,00

129 SD PAYUNGAN

362.500,00

79.044.100,00

79.346.600,00

60.000,00

130 SD GLAGAHAN

526.550,00

30.611.675,00

31.138.225,00

-

131 SD TUNJUNGAN

1.077.475,00

9.253.200,00

9.746.675,00

584.000,00

132 SD GUNTING

601.100,00

33.995.200,00

34.369.800,00

226.500,00

133 SD BOGO

142.100,00

24.611.500,00

24.753.600,00

-

134

UPT. KEC. SRANDAKAN

-

-

-

-

135 SD 1 SRANDAKAN

1.341.500,00

32.920.850,00

33.673.330,00

589.020,00

136 SD MANGIRAN

105.000,00

29.489.454,00

29.171.954,00

422.500,00

137 SD GUNUNGSAREN

2.044.000,00

44.644.450,00

45.551.950,00

1.136.500,00

138 SD 1 GODEGAN

56.000,00

17.996.796,00

17.907.396,00

145.400,00

139 SD KORIPAN

185.350,00

22.218.200,00

21.833.050,00

570.500,00

140 SD 2 SRANDAKAN

-

13.117.400,00

12.927.400,00

190.000,00




141 SD TALKONDO

279.500,00

15.159.185,00

14.818.685,00

620.000,00

142 SD PROKETEN

175.000,00

18.106.750,00

18.281.750,00

-

143 SD KRAJAN

263.000,00

22.731.450,00

22.803.450,00

191.000,00

144 UPT. KEC. SANDEN

-

-

-

-

145 SD SOROBAYAN

848.700,00

41.870.850,00

41.400.550,00

1.319.000,00

146 SD DAYU

394.000,00

40.874.250,00

40.940.250,00

328.000,00

147 SD ROJONITEN

598.100,00

24.350.700,00

24.092.600,00

856.200,00

148 SD 1 SANDEN

1.398.000,00

48.795.900,00

47.661.650,00

2.532.250,00

149 SD 2 SANDEN

877.200,00

30.962.700,00

30.690.000,00

1.149.900,00

150 SD PIRING

385.900,00

36.462.600,00

35.250.000,00

1.598.500,00

151 SD 1 GADINGHARJO

525.500,00

24.730.700,00

24.857.200,00

399.000,00

152 SD WULUHADEG

1.470.000,00

60.199.850,00

55.387.650,00

6.282.200,00

153 SD NGENTAK

1.892.900,00

23.334.400,00

24.850.800,00

376.500,00

154 SD TEGALSARI

791.200,00

55.451.950,00

56.243.150,00

-

155 SD KLAGARAN

353.400,00

27.947.100,00

27.865.500,00

435.000,00

156 SD 2 GADINGHARJO

223.700,00

26.402.350,00

26.489.350,00

136.700,00

157 SD BONGGALAN

388.000,00

51.994.980,00

49.521.790,00

2.861.190,00

158 UPT. KEC. KRETEK

-

-

-

-

159 SD TIRTOMULYO

425.000,00

30.748.950,00

30.239.950,00

934.000,00

160 SD TIRTOSARI

324.400,00

46.067.400,00

45.989.800,00

402.000,00

161 SD TIRTOHARGO

290.850,00

42.176.738,00

42.341.588,00

126.000,00

162

SD 1 PARANGTRITIS

1.591.100,00

39.814.121,00

39.572.721,00

1.832.500,00

163

SD 2 PARANGTRITIS

216.400,00

32.866.370,00

32.620.420,00

462.350,00




164 SD SONO

339.000,00

75.204.800,00

74.661.800,00

882.000,00

165 SD 1 KRETEK

2.995.350,00

87.552.750,00

83.387.700,00

7.160.400,00

166 SD 2 KRETEK

1.355.500,00

5.230.300,00

6.330.800,00

255.000,00

167 SD 1 DONOTIRTO

234.200,00

31.652.466,00

31.616.666,00

270.000,00

168 SD KAREN

179.000,00

42.556.400,00

42.377.000,00

358.400,00

169 SD 2 DONOTIRTO

687.150,00

37.967.040,00

38.619.190,00

35.000,00

170 SD CIMPON

208.400,00

58.477.925,56

58.587.475,56

98.850,00

171 SD BUNGKUS

324.575,00

35.713.769,00

34.796.444,00

1.241.900,00

172

UPT PPD KEC. BAMBANGLIPURO

-

-

-

-

173 SD PANGGANG

482.000,00

35.999.650,00

35.880.350,00

601.300,00

174 SD 3 PANGGANG

68.000,00

44.361.500,00

44.417.500,00

12.000,00

175 SD GROGOL

520.000,00

59.626.960,00

59.777.460,00

369.500,00

176 SD TULASAN

559.500,00

31.901.550,00

32.204.050,00

257.000,00

177 SD SRIBIT

1.105.700,00

46.891.750,00

47.723.050,00

274.400,00

178 SD BONDALEM

448.700,00

59.658.800,00

59.886.000,00

221.500,00

179 SD KALIGONDANG

1.509.100,00

39.543.200,00

39.275.900,00

1.776.400,00

180 SD PLEBENGAN

103.000,00

49.714.500,00

47.920.500,00

1.897.000,00

181 SD KEMBANGAN

250.000,00

20.163.750,00

20.276.875,00

136.875,00

182 SD TERBAN

222.000,00

17.806.485,00

17.461.585,00

566.900,00

183

UPT. KEC. PUNDONG

-

-

-

-

184 SD 1 PANJANGREJO

208.000,00

88.699.560,00

88.907.560,00

-

185 SD 1 PUNDONG

417.500,00

21.032.200,00

21.404.200,00

45.500,00

186 SD SEYEGAN

-

22.657.250,00

21.535.250,00

1.122.000,00




187 SD KATEGAN

373.750,00

25.314.258,00

25.633.008,00

55.000,00

188 SD BARAN

96.000,00

31.991.700,00

30.542.700,00

1.545.000,00

189 SD MONGGANG

226.500,00

36.200.200,00

36.371.700,00

55.000,00

190 SD SOKA

-

21.483.750,00

21.451.750,00

32.000,00

191 SD 2 PANJANGREJO

95.000,00

14.493.950,00

14.410.050,00

178.900,00

192 SD BECARI

-

21.361.385,00

21.222.385,00

139.000,00

193 SD TULUNG

25.000,00

24.938.300,00

24.963.300,00

-

194 UPT KEC. IMOGIRI

-

-

-

-

195 SD SILUK

220.200,00

10.149.300,00

9.856.550,00

512.950,00

196 SD LANTENG BARU

222.400,00

67.094.800,00

67.131.700,00

185.500,00

197 SD NAWUNGAN

528.000,00

25.326.200,00

25.446.200,00

408.000,00

198 SD KALIDADAP

368.250,00

27.810.700,00

28.023.950,00

155.000,00

199 SD KEDUNGMIRI

301.700,00

11.304.600,00

11.138.500,00

467.800,00

200 SD WUKIRSARI

437.500,00

35.262.000,00

35.218.500,00

481.000,00

201 SD NGASINAN

309.350,00

52.008.125,00

51.736.475,00

581.000,00

202 SD PUCUNG

2.026.500,00

102.204.500,00

103.817.000,00

414.000,00

203 SD IMOGIRI

363.850,00

94.716.035,00

93.377.385,00

1.702.500,00

204 SD 3 IMOGIRI

710.050,00

50.176.000,00

50.323.550,00

562.500,00

205 SD KEBONAGUNG

393.400,00

19.350.600,00

19.648.000,00

96.000,00

206 SD PUNDUNG

161.000,00

35.197.000,00

34.827.500,00

530.500,00

207 SD SRIHARJO

488.600,00

21.388.500,00

16.098.500,00

5.778.600,00

208 SD GIRIWUNGU

222.500,00

69.791.600,00

69.818.100,00

196.000,00

209 SD SRUNGGO

411.500,00

42.019.642,00

41.357.742,00

1.073.400,00




210 SD BANGO

90.000,00

12.091.850,00

12.074.350,00

107.500,00

211 SD NGRANCAH

603.500,00

13.990.150,00

14.115.150,00

478.500,00

212 SD SOMPOK

133.500,00

18.479.471,00

18.273.571,00

339.400,00

213 SD NOGOSARI

127.500,00

36.201.000,00

36.003.900,00

324.600,00

214

SD KARANGTENGAH BARU

311.200,00

32.763.000,00

32.780.200,00

294.000,00

215 SD LEMAHRUBUH

543.500,00

34.113.625,00

34.113.625,00

543.500,00

216 UPT.KEC. JETIS

-

-

-

-

217 SD CANDEN

885.650,00

54.303.545,00

54.200.195,00

989.000,00

218 SD KEPUH

7.575.700,00

71.917.900,00

78.994.700,00

498.900,00

219 SD 1 PATALAN

3.940.100,00

42.087.348,00

44.928.173,00

1.099.275,00

220 SD PATALAN BARU

2.556.950,00

29.508.600,00

27.620.050,00

4.445.500,00

221 SD 2 PATALAN

140.000,00

29.124.769,00

29.036.769,00

228.000,00

222 SD BAKULAN

171.500,00

54.507.010,00

51.346.310,00

3.332.200,00

223 SD SAWAHAN

507.100,00

21.720.550,00

18.764.150,00

3.463.500,00

224 SD JETIS

3.098.000,00

59.423.800,00

51.671.150,00

10.850.650,00

225 SD 1 BARONGAN

1.992.200,00

5.065.450,00

4.764.000,00

2.293.650,00

226

SD 1 SUMBERAGUNG

913.300,00

51.251.865,00

51.216.665,00

948.500,00

227

SD 2 SUMBERAGUNG

667.350,00

49.614.700,00

49.618.700,00

663.350,00

228 SD 2 BARONGAN

8.142.450,00

7.706.300,00

15.806.450,00

42.300,00

229

SD KEMBANGSONGO

901.850,00

19.062.775,00

19.222.925,00

741.700,00

230 SD BENDOSARI

419.800,00

28.361.232,00

28.643.512,00

137.520,00

231 SD KOWANG

2.094.500,00

25.699.200,00

27.162.900,00

630.800,00

232 SD SINDET

410.000,00

30.400.950,00

30.614.750,00

196.200,00




233 UPT. KEC. PLERET

47.500,00

-

47.500,00

-

234 SD JEJERAN

4.519.900,00

94.837.800,00

96.402.700,00

2.955.000,00

235 SD PUTREN

879.500,00

68.073.027,00

67.662.377,00

1.290.150,00

236 SD KAUMAN

3.321.550,00

98.875.900,00

100.690.450,00

1.507.000,00

237 SD SEGOROYOSO

314.900,00

38.757.700,00

37.995.400,00

1.077.200,00

238 SD KEDUNGPRING

-

61.846.973,00

58.951.273,00

2.895.700,00

239 SD WONOLELO

285.000,00

45.012.500,00

44.702.500,00

595.000,00

240 SD KANGGOTAN

3.687.300,00

25.676.000,00

25.606.300,00

3.757.000,00

241 SD DAHROMO

427.100,00

23.596.600,00

23.151.500,00

872.200,00

242 SD PUNGKURAN

285.000,00

33.213.600,00

33.333.600,00

165.000,00

243 SD CEGOKAN

147.000,00

19.039.600,00

18.940.600,00

246.000,00

244

SD KARANGGAYAM

1.071.290,00

49.608.798,00

50.295.088,00

385.000,00

245 SD SRUMBUNG

351.155,00

48.317.443,00

48.573.598,00

95.000,00

246 SD BRAJAN

-

48.261.864,00

47.804.364,00

457.500,00

247 SD BAWURAN

983.500,00

52.243.020,00

50.807.220,00

2.419.300,00

248

UPT. KEC. PIYUNGAN

-

-

-

-

249 SD BANYAKAN

1.016.250,00

35.570.100,00

29.013.650,00

7.572.700,00

250 SD 1 CEPOKOJAJAR

549.000,00

15.718.500,00

15.060.500,00

1.207.000,00

251 SD 2 CEPOKOJAJAR

13.828.325,00

9.460.000,00

17.369.500,00

5.918.825,00

252 SD PIYUNGAN

2.037.000,00

109.309.300,00

98.118.300,00

13.228.000,00

253 SD JOLOSUTRO

531.000,00

41.676.000,00

40.229.500,00

1.977.500,00

254 SD BINTARAN

1.601.100,00

22.916.500,00

22.164.350,00

2.353.250,00

255 SD PAYAK

159.300,00

16.244.300,00

15.971.300,00

432.300,00




256 SD KEMBANGSARI

4.840.750,00

31.251.350,00

35.036.100,00

1.056.000,00

257 SD 1 PETIR

4.337.500,00

49.037.000,00

49.537.250,00

3.837.250,00

258 SD 2 PETIR

143.300,00

45.057.200,00

44.645.950,00

554.550,00

259

SD KARANGGAYAM

1.965.400,00

42.928.050,00

43.753.450,00

1.140.000,00

260 SD JOMBOR

410.700,00

15.679.600,00

15.269.300,00

821.000,00

261 SD SANANSARI

418.700,00

16.007.500,00

15.277.000,00

1.149.200,00

262 SD KABREGAN

1.764.050,00

27.851.900,00

28.707.550,00

908.400,00

263 SD NGABLAK

2.172.500,00

19.756.629,00

21.739.129,00

190.000,00

264 SD MANDUNGAN

887.500,00

35.791.000,00

32.409.000,00

4.269.500,00

265 SD MOJOSARI

1.145.800,00

13.919.100,00

12.222.400,00

2.842.500,00

266 SD KALIGATUK

625.000,00

23.703.000,00

20.344.200,00

3.983.800,00

267 SD KLENGGOTAN

480.000,00

33.678.500,00

33.445.500,00

713.000,00

268

UPT KEC. BANGUNTAPAN

-

-

-

-

269 SD TAMANAN

4.524.050,00

99.132.300,00

103.439.050,00

217.300,00

270 SD GROJOGAN

250.000,00

24.311.300,00

24.383.300,00

178.000,00

271 SD MUTIHAN

680.150,00

15.584.133,00

15.854.283,00

410.000,00

272 SD WIROKERTEN

1.308.900,00

38.148.200,00

37.962.800,00

1.494.300,00

273 SD SAMPANGAN

829.900,00

50.748.929,00

51.323.489,00

255.340,00

274 SD 1 JAMBIDAN

2.740.975,00

35.073.950,00

33.992.525,00

3.822.400,00

275 SD 1 SALAKAN

1.719.000,00

33.224.970,00

33.583.370,00

1.360.600,00

276 SD 1 SEKARSULI

635.600,00

24.543.800,00

24.862.900,00

316.500,00

277 SD BATURETNO

1.858.400,00

140.455.900,00

141.133.300,00

1.181.000,00

278 SD WIYORO

977.000,00

41.991.200,00

42.147.200,00

821.000,00




279 SD BANGUNTAPAN

371.400,00

41.674.000,00

41.790.400,00

255.000,00

280 SD SINGOSAREN

1.010.550,00

28.994.600,00

30.005.150,00

-

281 SD PLAKARAN

541.750,00

11.517.450,00

12.044.200,00

15.000,00

282 SD JARANAN

1.109.050,00

12.596.689,36

9.623.489,48

4.082.249,88

283 SD JOMBLANGAN

450.000,00

34.135.200,00

32.538.700,00

2.046.500,00

284 SD JURUGENTONG

781.000,00

50.467.545,00

49.865.545,00

1.383.000,00

285 SD NGENTAK

415.300,00

37.367.475,00

37.418.275,00

364.500,00

286 SD POTORONO

549.500,00

23.026.500,00

23.193.000,00

383.000,00

287 SD 2 JAMBIDAN

482.000,00

31.559.900,00

28.948.800,00

3.093.100,00

288

SD SOKOWATEN BARU

1.848.900,00

134.670.033,48

122.774.993,48

13.743.940,00

289 SD 2 SALAKAN

1.314.350,00

21.485.812,00

22.119.582,00

680.580,00

290 UPT. KEC. DLINGO

-

-

-

-

291 SD PAKIS

3.920.799,76

27.053.401,00

20.952.399,76

10.021.801,00

292 SD DLINGO

-

5.702.800,00

4.672.800,00

1.030.000,00

293 SD MANGUNAN

291.500,00

18.470.000,00

18.543.500,00

218.000,00

294 SD KANIGORO

179.350,00

48.831.580,00

43.562.230,00

5.448.700,00

295 SD SUKORAME

3.484.200,00

46.576.581,00

49.423.881,00

636.900,00

296 SD TANGKIL

519.700,00

21.541.090,00

18.137.690,00

3.923.100,00

297 SD 1 BANJARHARJO

1.267.100,00

19.882.855,00

18.103.505,00

3.046.450,00

298 SD SEROPAN

948.350,00

27.586.512,00

27.633.862,00

901.000,00

299 SD 2 TEMUWUH

8.237.450,00

41.711.500,00

47.258.050,00

2.690.900,00

300 SD 1 TEMUWUH

-

43.557.700,00

42.151.100,00

1.406.600,00

301 SD 1 JATIMULYO

-

8.503.300,00

8.335.650,00

167.650,00




302 SD DODOGAN

386.750,00

11.503.400,00

8.667.250,00

3.222.900,00

303 SD 2 DODOGAN

50.000,00

19.478.300,00

19.038.752,00

489.548,00

304 SD 1 TERONG

496.600,00

24.761.825,00

24.598.025,00

660.400,00

305 SD 2 TERONG

320.680,00

11.855.410,00

8.242.610,00

3.933.480,00

306 SD 2 BANJARHARJO

48.000,00

32.696.210,00

31.409.510,00

1.334.700,00

307 SD 3 TEMUWUH

1.263.750,00

31.602.400,00

31.456.150,00

1.410.000,00

308 SD BANYUURIP

6.337.805,00

4.517.242,00

6.964.496,00

3.890.551,00

309 SD SENDANGSARI

3.929.250,00

30.478.567,00

33.345.967,00

1.061.850,00

310 SD PELEM

518.500,00

28.227.500,00

27.918.000,00

828.000,00

311 SD SURUH

259.000,00

22.775.600,00

22.595.600,00

439.000,00

312 SD SEMUTEN

610.000,00

26.438.700,00

25.152.700,00

1.896.000,00

313

SMP NEGERI 1 BANTUL

35.029.014,96

74.364.200,10

92.158.359,36

17.234.855,70

314

SMP NEGERI 2 BANTUL

15.310.600,00

89.706.200,00

53.864.050,00

51.152.750,00

315

SMP NEGERI 3 BANTUL

25.953.285,00

52.168.100,00

34.558.185,00

43.563.200,00

316

SMP NEGERI 1 SEWON

54.291.550,00

236.201.853,00

239.932.453,00

50.560.950,00

317

SMP NEGERI 3 SEWON

24.819.650,00

64.039.750,00

13.986.440,00

74.872.960,00

318

SMP NEGERI 2 SEWON

34.021.300,00

216.787.272,00

202.511.617,00

48.296.955,00

319

SMP NEGERI 4 SEWON

41.933.675,00

54.835.650,00

65.966.125,00

30.803.200,00

320

SMP NEGERI 3 KASIHAN

93.035.528,00

49.412.000,00

95.210.154,00

47.237.374,00

321


8.003.350,00

82.879.850,00

78.986.350,00

11.896.850,00

322


58.247.285,00

64.677.325,00

19.799.340,00

103.125.270,00

323

SMP NEGERI 1 SEDAYU

38.029.140,00

60.243.850,00

45.078.440,00

53.194.550,00

324

SMP NEGERI 2 SEDAYU

77.988.758,00

117.474.300,00

152.002.387,00

43.460.671,00




325

SMP NEGERI 1 PAJANGAN

182.000.815,00

116.176.750,00

140.590.260,00

157.587.305,00

326


18.766.030,00

13.167.650,00

15.533.000,00

16.400.680,00

327


14.653.525,00

73.427.100,00

62.220.325,00

25.860.300,00

328

SMP NEGERI 1 PANDAK

56.822.442,00

79.154.268,00

70.784.022,00

65.192.688,00

329

SMP NEGERI 2 PANDAK

49.119.475,00

183.452.425,00

186.439.698,00

46.132.202,00

330

SMP NEGERI 3 PANDAK

14.668.550,00

58.432.565,00

60.554.750,00

12.546.365,00

331

SMP NEGERI 4 PANDAK

11.796.800,00

104.115.721,00

93.856.221,00

22.056.300,00

332

SMP NEGERI 1 SRANDAKAN

71.699.525,00

159.416.000,00

142.102.650,00

89.012.875,00

333

SMP NEGERI 2 SRANDAKAN

41.761.464,00

90.119.068,00

59.116.158,00

72.764.374,00

334

SMP NEGERI 1 SANDEN

136.766.200,00

77.049.091,14

101.873.891,14

111.941.400,00

335

SMP NEGERI 2 SANDEN

97.645.660,00

98.065.400,00

64.789.710,00

130.921.350,00

336

SMP NEGERI 1 KRETEK

3.388.050,00

53.697.696,00

44.470.821,00

12.614.925,00

337

SMP NEGERI 2 KRETEK

11.719.350,00

45.820.600,00

57.539.950,00

-

338

SMP NEGERI 2 BAMBANGLIPURO

7.376.000,00

45.846.750,00

28.235.500,00

24.987.250,00

339

SMP NEGERI 1 BAMBANGLIPURO

26.972.300,00

89.387.650,00

72.971.350,00

43.388.600,00

340

SMP NEGERI 1 PUNDONG

77.229.075,00

39.052.583,00

60.163.483,00

56.118.175,00

341

SMP NEGERI 2 PUNDONG

26.698.900,00

42.997.200,00

28.456.950,00

41.239.150,00

342

SMP NEGERI 1 IMOGIRI

100.153.750,00

153.099.950,00

153.106.645,00

100.147.055,00

343


43.880.400,00

74.472.850,00

77.266.825,00

41.086.425,00

344


10.984.940,00

82.871.500,00

44.969.130,00

48.887.310,00

345 SMP NEGERI 1 JETIS

6.522.500,00

59.424.496,00

61.632.096,00

4.314.900,00


26.461.550,00

58.035.825,00

49.648.503,00

34.848.872,00


33.192.750,00

128.484.696,00

123.079.146,00

38.598.300,00




348

SMP NEGERI 1 PLERET

41.766.721,00

47.226.930,00

51.268.987,00

37.724.664,00

349

SMP NEGERI 2 PLERET

170.505.992,00

140.885.600,00

100.472.328,00

210.919.264,00

350

SMP NEGERI 3 PLERET

14.041.717,00

89.818.091,00

78.109.795,00

25.750.013,00

351

SMP NEGERI 1 PIYUNGAN

107.129.993,00

152.648.657,00

128.679.831,00

131.098.819,00

352

SMP NEGERI 2 PIYUNGAN

29.549.487,00

44.747.443,00

60.470.680,00

13.826.250,00

353

SMP NEGERI 1 BANGUNTAPAN

20.278.800,00

86.905.225,00

70.668.525,00

36.515.500,00

354


58.725.650,00

91.156.952,00

77.441.700,00

72.440.902,00

355


23.064.450,00

55.402.500,00

31.487.550,00

46.979.400,00

356


59.413.890,00

52.909.098,00

26.555.085,00

85.767.903,00

357


58.896.950,00

18.305.200,00

21.177.005,00

56.025.145,00

358

SMP NEGERI 1 DLINGO

55.728.198,00

67.330.186,00

56.471.906,00

66.586.478,00

359

SMP NEGERI 2 DLINGO

1.952.900,00

51.881.200,00

52.204.600,00

1.629.500,00

360 TK

1.546.600,00

71.685.600,00

71.678.200,00

1.554.000,00

361 SKB

363.350,00

74.104.800,00

74.104.800,00

363.350,00

362 DINAS KESEHATAN

6.201.045.099,23

4.686.720.379,89

4.884.427.562,72

6.003.337.916,40

363

PUSKESMAS SRANDAKAN

185.568.926,00

708.358.220,98

766.066.765,98

127.860.381,00

364

PUSKESMAS SANDEN

85.751.387,00

568.639.974,72

567.655.315,12

86.736.046,60

365

PUSKESMAS KRETEK

168.667.570,85

607.983.443,19

640.610.495,12

136.040.518,92

366

PUSKESMAS PUNDONG

124.894.807,02

699.978.352,19

728.817.532,91

96.055.626,30

367

PUSKESMAS BAMBANGLIPURO

145.899.923,05

782.610.064,94

798.442.631,02

130.067.356,97

368

PUSKESMAS PANDAK I

89.241.562,24

753.146.362,10

727.928.185,73

114.459.738,61

369

PUSKESMAS PANDAK II

68.215.170,30

300.680.120,00

311.062.898,82

57.832.391,48

370

PUSKESMAS BANTUL I

82.811.235,00

719.466.979,91

708.973.499,91

93.304.715,00




371

PUSKESMAS BANTUL II

77.070.895,00

494.003.394,20

506.920.088,20

64.154.201,00

372 PUSKESMAS JETIS I

82.539.360,00

631.826.311,00

594.956.097,00

119.409.574,00

373

PUSKESMAS JETIS II

50.456.213,41

415.731.848,06

412.559.095,04

53.628.966,43

374

PUSKESMAS IMOGIRI I

121.367.399,50

747.695.861,19

770.145.486,14

98.917.774,55

375

PUSKESMAS IMOGIRI II

147.343.525,00

504.004.864,00

398.437.696,00

252.910.693,00

376

PUSKESMAS DLINGO I

80.447.861,80

328.553.270,80

357.174.874,60

51.826.258,00

377

PUSKESMAS DLINGO II

69.159.477,44

873.367.427,80

862.218.227,63

80.308.677,61

378

PUSKESMAS PLERET

62.126.448,00

683.399.648,26

678.379.668,72

67.146.427,54

379

PUSKESMAS PIYUNGAN

149.974.743,98

727.963.232,60

456.310.116,38

421.627.860,20

380

PUSKESMAS BANGUNTAPAN I

93.742.470,00

676.215.623,15

661.154.746,00

108.803.347,15

381

PUSKESMAS BANGUNTAPAN II

109.133.185,00

565.239.949,40

567.087.717,40

107.285.417,00

382

PUSKESMAS BANGUNTAPAN III

144.432.995,61

452.023.865,33

535.470.499,93

60.986.361,01

383

PUSKESMAS SEWON I

75.819.424,31

841.011.716,74

814.717.004,99

102.114.136,06

384

PUSKESMAS SEWON II

60.435.598,00

450.352.763,99

486.157.092,99

24.631.269,00

385

PUSKESMAS KASIHAN I

109.454.036,70

640.858.985,53

640.253.515,23

110.059.507,00

386

PUSKESMAS KASIHAN II

79.296.071,89

563.144.633,20

533.462.281,24

108.978.423,85

387

PUSKESMAS PAJANGAN

131.934.292,20

447.259.315,26

511.316.972,56

67.876.634,90

388

PUSKESMAS SEDAYU I

72.905.006,10

463.898.971,46

440.230.573,86

96.573.403,70

389

PUSKESMAS SEDAYU II

113.114.104,17

450.261.274,21

488.911.199,58

74.464.178,80

390

UNIT PELAKSANA TEKNIS JAMINAN KESEHATAN DAERAH

1.339.400,00

53.196.420,00

52.603.220,00

1.932.600,00

391

DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

5.492.712.235,00

20.564.209.108,50

13.335.342.818,00

12.721.578.525,50




392

DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG

1.320.500,00

275.865.800,00

276.427.300,00

759.000,00

393

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

11.551.900,00

180.924.700,00

185.616.750,00

6.859.850,00

394

DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

37.912.300,00

1.132.909.210,00

1.120.095.710,00

50.725.800,00

395

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

1.451.400,00

737.456.450,00

721.770.750,00

17.137.100,00

396

DINAS PERHUBUNGAN

816.012.973,04

2.159.212.810,00

2.001.713.211,54

973.512.571,50

397

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

1.295.419.583,00

4.315.384.938,00

2.236.831.190,00

3.373.973.331,00

398

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

1.090.584.928,76

6.374.786.178,20

7.240.004.506,96

225.366.600,00

399

DINAS KEBUDAYAAN

11.460.950,00

303.061.670,00

296.585.345,00

17.937.275,00

400 DINAS PARIWISATA

254.270.196,62

1.437.073.900,00

1.384.597.941,40

306.746.155,22

401

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, DAN PERINDUSTRIAN

3.324.500,00

621.503.685,00

620.203.285,00

4.624.900,00

402

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

87.603.300,00

546.859.119,00

517.392.006,00

117.070.413,00

403

DINAS PERDAGANGAN

63.569.490,00

1.257.173.553,00

1.246.223.273,00

74.519.770,00

404

DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

1.027.477.183,00

5.040.562.265,00

4.479.078.686,00

1.588.960.762,00

405

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

323.600.305,00

6.173.757.275,00

6.359.879.445,00

137.478.135,00




406

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

19.381.800,00

553.609.405,00

567.855.205,00

5.136.000,00

407

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

7.941.025,00

1.560.758.233,97

1.550.447.758,97

18.251.500,00

408

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

9.533.000,00

763.284.350,00

727.169.350,00

45.648.000,00

409

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

53.566.914,00

2.175.123.979,00

1.896.284.618,00

332.406.275,00

410

BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

81.929.523,00

280.528.642,00

319.199.415,00

43.258.750,00

411

RSUD. PANEMBAHAN SENOPATI

8.263.074.125,89

57.653.437.318,77

52.441.628.749,66

13.474.882.695,00

412

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

12.794.850,00

7.538.248.850,00

341.777.580,00

7.209.266.120,00

413

KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

5.398.800,00

70.077.000,00

68.880.650,00

6.595.150,00

414

KECAMATAN SRANDAKAN

1.703.200,00

50.911.500,00

52.005.700,00

609.000,00

415

KECAMATAN SANDEN

2.446.925,00

76.486.100,00

78.197.475,00

735.550,00

416

KECAMATAN PAJANGAN

6.098.900,00

34.085.998,00

37.192.648,00

2.992.250,00

417

KECAMATAN SEDAYU

1.175.525,00

71.700.000,00

71.624.975,00

1.250.550,00

418

KECAMATAN PANDAK

2.327.175,00

31.607.975,00

23.944.850,00

9.990.300,00

419

KECAMATAN KASIHAN

1.152.150,00

66.570.375,00

67.362.925,00

359.600,00

420

KECAMATAN BANTUL

9.065.600,00

38.503.050,00

28.931.317,00

18.637.333,00

421

KECAMATAN BAMBANGLIPURO

898.700,00

63.460.000,00

62.049.850,00

2.308.850,00

422

KECAMATAN KRETEK

1.878.300,00

76.356.223,00

74.313.947,00

3.920.576,00

423

KECAMATAN PUNDONG

618.900,00

35.886.500,00

35.024.450,00

1.480.950,00

424

KECAMATAN SEWON

1.614.004,00

23.841.900,00

25.104.904,00

351.000,00




425 KECAMATAN JETIS

1.792.000,00

34.074.000,00

33.792.300,00

2.073.700,00

426

KECAMATAN IMOGIRI

1.108.200,00

172.000.000,00

170.192.200,00

2.916.000,00

427

KECAMATAN DLINGO

162.800,00

134.595.900,00

134.665.700,00

93.000,00

428

KECAMATAN PLERET

1.920.800,00

40.843.600,00

42.367.400,00

397.000,00

429

KECAMATAN BANGUNTAPAN

518.000,00

27.745.000,00

26.101.500,00

2.161.500,00

430

KECAMATAN PIYUNGAN

329.000,00

55.900.000,00

55.362.000,00

867.000,00

431 PPKD

0,00 0,00 0,00 0,00

JUMLAH TOTAL

30.712.037.306,07

163.560.099.978,07

140.542.265.717,26

53.729.871.566,88

Saldo persediaan dalam laporan keuangan per 31 Desember 2019 tidak termasuk obat kadaluarsa di RSUD sebesar Rp13.265.490,00; di Dinas Kesehatan sebesar Rp475.412.068,00 dan di Puskesmas sebesar Rp252.200.358,47.

5.4.1.2.2 Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

Kebijakan penentuan penempatan Investasi permanen berupa penyetoran penyertaan modal untuk masing-masing BUMD dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain:

Batasan kewajiban Penyetoran Modal (Modal Disetor) yang tercantum dalam Peraturan Daerah yang mengatur masing-masing BUMD.

Situasi dan kondisi yang mempengaruhi kelangsungan BUMD.

Ketersediaan dana untuk Pengeluaran Pembiayaan dari APBD.

Regulasi peraturan yang lebih tinggi yang mendasari operasional masing-masing BUMD.

Rincian investasi permanen Pemerintah Kabupaten Bantul per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

No BUMD

Nilai Investasi Permanen Kab. Bantul per 31/12/2019 (Rp)

Nilai Investasi Permanen Kab. Bantul per 31/12/2018 (Rp)

Bertambah / (Berkurang) (Rp)

1 PD. BPR Bank Bantul

102.671.623.298,00 95.465.278.433,00 7.206.344.865,00

2 PD Aneka Dharma 8.538.284.794,00 6.890.407.255,00 1.647.877.539,00



3 PD Air Minum 81.100.511.925,80 39.258.962.959,87 41.841.548.965,93

Jumlah 192.310.420.017,80 141.614.648.647,87 50.695.771.369,93

Jumlah tersebut merupakan saldo investasi permanen per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 dalam bentuk penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Bantul dengan kepemilikan saham lebih dari 51%. Penyertaan modal dihitung dengan metode ekuitas.

Investasi Permanen Lainnya

Saldo investasi permanen lainnya merupakan saldo investasi permanen dalam bentuk penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Bantul kepada :

1. Perseroan Terbatas Bank BPDDIY

Penambahan penyertaan modal kepada Bank BPDDIYpada tahun 2019sebesar Rp23.000.000.000,00 sehingga Saldo Investasi Permanen pada Bank BPD DIY per 31 Desember 2019 sebesar Rp151.700.000.000,00.

2. Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP)

Untuk tahun 2018 tidak ada penyertaan modal kepada Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) sehingga penyertaan modal pada Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) sampai dengan tahun 2019 sebesar Rp.825.999.833,99 untuk 17 BUKP se Kabupaten Bantul.

5.4.1.3 Aset Tetap

Akun ini menggambarkan aset berwujud milik Pemerintah Kabupaten Bantul yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan yang digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar:

Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp) Bertambah (kurang) (Rp)

Aset Tetap 4.992.980.841.750,47 4.644.936.209.727,10 348.044.632.023,37

Akumulasi Penyusutan

(2.284.957.635.303,78)

(2.068.002.225.875,69) (216.955.409.428,09)

Nilai Buku Aset Tetap 2.708.023.206.446,69 2.576.933.983.851,41 131.089.222.595,29

Rincian Saldo Aset Tetap Per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Uraian Tahun 2019 (Rp) Tahun 2018 (Rp) Bertambah (kurang) (Rp)

Tanah

518.697.554.092,00 517.793.609.992,00

903.944.100,00

Peralatan dan Mesin

795.637.620.715,69

697.431.861.949,87

98.205.758.765,82

Gedung & Bangunan



1.322.393.411.270,17 1.249.672.267.649,94 72.721.143.620,23

JalanIrigasi dan Jaringan

2.279.618.395.258,91

2.107.565.021.860,11

172.053.373.398,80

Aset Tetap Lainnya

76.633.860.413,70

72.473.448.275,18

4.160.412.138,52

Konstruksi Dalam Pengerjaan

-

-

Akumulasi Penyusutan (2.284.957.635.303,78)

(2.068.002.225.875,69) (216.955.409.428,09)

TOTAL 2.708.023.206.446,69 2.576.933.983.851,41 131.089.222.595,28

Mutasi Aset Tetap Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Uraian

Saldo Tahun 2018 (Rp) Mutasi Tahun 2019

Saldo Tahun 2019 (Rp)

Penambahan

(Rp) Pengurangan

(Rp)

Tanah

517.793.609.992,00

2.403.159.725,00

1.499.215.625,0

0

518.697.554.092,00

Peralatan dan Mesin

697.431.861.949,87 150.725.184.385,

74

52.519.425.515,

42

795.637.620.715,70

Gedung & Bangunan

1.249.672.267.649,94

145.375.115.852,

21

72.653.972.178,

64

1.322.393.411.270,

17

JalanIrigasi dan Jaringan

2.107.565.021.860,11

237.636.940.828,

04

65.583.567.435,

56

2.279.618.395.258,

91

Aset Tetap Lainnya

72.473.448.275,18

8.460.607.908,92

4.300.195.635,8

0

76.633.860.413,70

Aset Tetap tanah

Realisasi belanja modal tahun 2019 sebesar Rp 1.283.152.400,00. Mutasi penambahan nilai tanah per 31 Desember 2019 sebesar Rp 2.403.159.725,00 yang bersumber dari belanja modal tahun 2019 dan hibah dari pemerintah pusat.

Dalam rangka optimalisasi pendayagunaan barang milik daerah sebagai asset tetap tanah ada yang dikuasai atau di manfaatkan oleh pihak ketiga dengan bentuk pemanfaatan secara sewa dan pinjam pakai. Barang milik daerah tersebut tetap di catat sebagai barang milik daerah (Aset Tetap) kabupaten.

Untuk keperluaan penyelenggaraan pemerintahaan, pemeritah kabupaten Bantul juga menggunakan tanah yang bukan milik daerah dengan system sewa,pinjam pakai atau kompensasi, yang terdiri dari tanah milik pemda lain, Tanah Kas Desa dan Sultan Ground.

Aset Tetap Peralatan Dan Mesin

Mutasi penambahaan nilai peralatan dan mesin per 31 Desember 2019berasal dari



antara lain berasal dari belanja modal APBD di OPD sebesar Rp150.725.184.385,74 ,belanja modal dengan menggunakan dana BLUD dan belanja di sekolah-sekolah melalui belanja modal BOSNAS dan BOP serta hibah dari pemerintah pusat.

Sebagaian Aset Tetap peralatan dan mesin di pinjam pakai oleh pihak lain (Instansi Vertikal), yaitu kantor pelayanan pajak daerah (Samsat), rumah tanahan Negara, Polres, kejaksaan negeri, pengadilan negeri, kodim 0729, KPU dan BPN /kantor pertanahan , Bawaslu.

Sesuai dengan kebijakan akuntansi pemerintah kabupaten bantul perihal pencatanan asset tetap peralatan dan mesin. Pemerintah kabupaten bantul juga mencatat asset tetap peralatan dan mesin dengan nilai di bawah Rp 300,000 sebesar Rp33.542.534.397,06

Mutasi kurang nilai peralatan dan mesin per 31 Desember 2019di karenakan adanya penghapusan barang rusak/tidak bisa di gunakan/umur manfaat habis, penghapusan inventaris kendaraan, penghapusan karena barang di hibahkan.

Aset Tetap Gedung dan Bangunan

Mutasi penambahaan nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2019berasal dari antara lain unsur belanja modal gedung dan bangunan di SKPD tahun 2019 sebesar Rp145.375.115.852,21pembangunan yang berasal dari belanja modal BOS serta lain-lain menyesuaikan saldo akhir Aset Tetap.

Sebagian asset tetap gedung dan bangunan ada yang di kuasai/ di manfaatkan oleh pihak ketiga dengan bentuk pemanfaatan sewa, pinjam pakai, atau pembinaan untuk di operasikan pihak lain.

Mutasi kurang nilai gedung dan bangunana per 31 Desember 2019di karenakan adanya penghapusan karena penghapusan sebagaian.

Aset Tetap Jalan Irigasi dan Jaringan

Mutasi penambahaan nilai nilai Aset Tetap Jalan Irigasi dan Jaringanper 31 Desember 2019berasal dari antara lain unsur belanja modal gedung dan bangunana di SKPD tahun 2019 sebesar Rp237.636.940.828,04, berasal dari belanja modal pada BLUD dan lain-lain menyesuaikan saldo akhir Aset Tetap.

Mutasi kurang nilai jalan, irigasi dan jaringan per 31 Desember 2019di karenakan adanya penghapusan dan di hibahkan ke masyarakat, penghapusan Karena diserahkan ke pemerintah provinsi, dan adanya mutasi antar OPD.

Aset Tetap Lainnya

Mutasi penambahaan nilai aset tetap lainnya per 31 Desember 2019berasal dari antara lain unsur belanja modal aset tetap lainnya di OPD tahun 2019 sebesar Rp8.460.607.908,92, penambahaan berasal dari belanja modal BLUD dan penambahaan berasal dari belanja modal BOSNAS.

Mutasi kurang aset tetap lainnya per 31 Desember 2019di karenakan adanya penghapusan barang rusak/tidak bisa di gunakan/umur/manfaat habis.

Penyusustan Aset Tetap

Pada tahun 2019 pemerintah kabupaten bantul dalam penghitungan penyusustan aset



tetap baik aset tetap peralatan dan mesin, aset tetap jalan irigasi dan jaringan maupun aset tetap gedung dan bangunan telah menggunakan system berbasis teknologi informasi sudah tidak mengunakan penilaian manual (Exel). Data yang tercantum dalam laporan yang di sajikan sudah sesuai rumus dan menggunakan kriteria umum ekonimis sesuai dengan kebijakan akuntasi.

Aset Tidak Berwujud

Mutasi penambahaan nilai aset tidak berwujud per 31 Desember 2019berasal dari Antara lain unsur belanja aset tidak berwujud di OPD tahun 2018 (belanja jasa pihak ketiga, belanja jasa pengembangan, DED, software sebesar Rp39.955.500,00.

Mutasi kurang aset tidak berwujud per 31 Desember 2019di karenakan penghapusan barang rusak/tidak bisa di gunakan/umur manfaat habis danada yang beralih ke aset tetap.

Amortisasi Aset Tidak berwujud

Pada tahun 2019 pemerintah kabupaten bantul dalam penghitungan Amortisasi aset tidak berwujud masih penilaian manual (Excel). Data yang tercantum dalam laporan yang di sajikan sudah sesuai rumus dan mengunakan kriteria umum ekonomis sesuai dengan kebjiakan akuntansi.

Untuk mutasi Aset Tetap, Aset Tak Berwujud, Penyusutan dan Amortisasi disajikan dalam lampiran.

Dana Cadangan

Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk membiayai kegiatan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Saldo Dana Cadangan Pemerintah Kabupaten Bantul per 31 Desember 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah:

Uraian 2019 2018

Dana Cadangan 0,00 0,00

5.4.1.4 Aset Lainnya

Aset Lainnya merupakan aset nonlancar yang tidak dapat diklasifikasikan dalam kelompok Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, maupun Dana Cadangan. Saldo Aset Lainnya Pemerintah Kabupaten Bantul per 31 Desember 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

Aset Lainnya 12.375.105.970,1

6 6.436.173.889,4

5

Saldo Aset Lainnya per31 Desember 2019 sebesar Rp12.375.105.970,16atau mengalami peningkatan sebesar Rp5.938.932.080,71.



Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 tersebut terdiri atas:

Uraian Saldo per

31/12/2019 (Rp) Saldo per

31/12/2018 (Rp)

1 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah - -

2 Tagihan jangka panjang (Piutang pajak pemnafaatan ABT, piutang kepada PO Jatayu, Piutang UMK dana SO)

15.311.414,00 15.311.414,00

3

Aset lain yang dibatasi penggunaannya (Kas dipengelola jasa bongkar reklame, Kas dipengelola rusunawa, Kas dipengelola pengajuan keberatan PBB P2, Kas di bendahara penerima untuk penampungan PBB P2

795.205.530,45 238.882.149,45

4 Aset Tidak Berwujud 28.169.681.589,88 18.926.953.566,49

5 Aset Lain-Lain

-

6 Akumulasi amortisasi Aset Tak Berwujud (16.605.092.564,17) (12.744.973.240,49)

Jumlah Aset Lainnya 12.375.105.970,16 6.436.173.889,45

5.4.2. Kewajiban

Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

5.5.2 Kewajiban 37.329.954.705,47 32.990.815.170,10

Akun ini merupakan saldo kewajiban Pemerintah Kabupaten Bantul per 31 Desember 2019, dengan perincian sebagai berikut:

No. Kewajiban 2019 (Rp) 2018 (Rp)

5.5.2.1 Kewajiban Jangka Pendek 37.329.954.705,47 32.990.815.170,10

5.5.2.2 Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00

Jumlah Kewajiban 37.329.954.705,47 32.990.815.170,10

Saldo akun kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2018sebesar Rp37.329.954.705,47 atau mengalami peningkatan sebesar 13,15% dibandingkan Saldo per 31 Desember 2018 sebesar Rp32.990.815.170,10karena adanya peningkatan pada Kewajiban Jangka Pendek yang sebagian besar berasal dari utang beban BLUD RSUD Panembahan Senopati dan UPT BLUD Puskesmas.

5.4.2.1 Kewajiban Jangka Pendek

Akun ini menggambarkan jumlah kewajiban daerah yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun sejak tanggal 31 Desember 2019, yang meliputipendapatan diterima dimuka, Utang beban RSUD Panembahan Senopati,



utang beban listrik, telepon, air dan langganan lainnyaserta kekurangan pembayaran Belanja Pegawai, dengan rincian sebagai berikut:

Kewajiban Jangka Pendek 2019 (Rp) 2018 (Rp)

1 Pendapatan diterima dimuka 2.097.987.840,47 2.358.808.158.10

- Pajak hotel, restoran, ABT dan Parkir 49.221.813,80 49.221.813,80

- Sewa tanah dan gedung eks Dinas Perijinan

(BKAD)

12.800.000,00 19.200.000,00

- Sewa gedung eks transito

-

- Sewa gedung eks Dikmenof (BKAD) 31.570.646,17 42.713.227,17

- Sewa tanah dan bangunan kepada BPD (komplek parasamya

37.500.000 50.000.000,00

- Sewa tanah kepada BPD (komplek manding 3.000.000,00 6.000.000,00

- Sewa tanah, bangunan dan workshop asphlt mixing plant, tangki aspal (DPUPKP)

1.530.750.000,00 2.001.750.000,00

- Sewa lahan untuk pembangunan dan pengoperasian industry daging olahan dan rumah potong ayam di desa argosari

138.716.232,00 175.707.227,20

Kewajiban Jangka Pendek 2019 (Rp) 2018 (Rp)

- Sewa lahan pembangunan pabrik rambut palsu (Wig) oleh Dong Young Arts

0,00 14.215.889,93

- Sewa lahan untuk pembangunan waterboom dan pembangunan sarpras pariwisata

132.544.912,50

Pendapatan yang belum disetorkan oleh Bendahara Penerimaan (pungutan sore/malam hari)

144.893.486,00

2 Utang belanja 35.202.753.758,00 30.589.186.848,00

- Kelebihan setor Pemda Sleman untuk kontribusi operasional TPST Piyungan

506.000,00 506.000,00

- Pembelian obat dan alkes pada RSUD 26.425.591.322,00 22.657.664.805,00

- Pleksanaan jaminan kesehatan daerah 0,00 2.225.282.228,00

- Tagihan rekening PJU dan gedung-gedung perkantoran

2.775.950.084,00 2.494.125.360

- Tagihan rekening telepon 44.066.995,00 36.079.529,00

- Tagihan rekening air 38.326.800,00 16.436.357,00

- Tagihan internet 8.442.406,00 9.695.337,00

- Belanja operasional BLUD di puskesmas 5.044.328.111,00 2.426.633.056,00

- Hutang Dinas Kesehatan dhi BLUD Puskesmas pada pihak ketiga (bidan swasta)

156.080.080,00 80.289.476,00

- Hutang DPUPKP langganan surat kabar 218.000,00 0,00

- Sewa lahan tanah kas desa oleh RSUD 15.000.000,00 10.000.000,00



- Hutang belanja pegawai 694.243.960,00 632.474.700,00

3 Utang PFK 29.213.107,00 42,820.164,00

- Hutang Pajak belum disetor 29.213.107,00 42,820.164,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 37.329.954.705,47 32.990.815.170,10

5.4.2.1.1 Kewajiban Jangka Panjang

Saldo kewajiban jangka panjang per 31 Desember 2019dan per 31 Desember 2018 sebesar Rp0,00.

5.4.3 Ekuitas

Akun ini menggambarkan jumlah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Bantul per 31 Desember 2019 dan per 31 Desember 2018 sebagai berikut:

Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp) Bertambah

(Berkurang) %

Ekuitas 3.371.636.815.180,19 3.222.029.288.582,75 149.607.526.597,44 5,81

Jumlah Ekuitas 3.409.089.787.072,84 3.222.029.288.582,78 187.060.498.490,07 5,81

Saldo Akun Ekuitas per 31 Desember 2019 sebesar Rp3.409.089.787.072,84 atau mengalami peningkatan sebesar 5,81% dibandingkan saldo per 31 Desember 2018 sebesar Rp.3.222.029.288.582,75.Saldo Ekuitas per 31 Desember 2019 sesuai Laporan Perubahan Ekuitas diperoleh dari Saldo Ekuitas per 31 Desember 2018 sebesar Rp3.222.029.288.582,75 ditambah surplus laporan operasional sebesar Rp200.274.318.602,13 dikurangi koreksi ekuitas sebesar Rp13.213.820.112,04.



5.5 PENJELASAN POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

URAIAN 2019 2018

EKUITAS AWAL 3.222.029.288.582,75 3.031.709.114.601,65

SURPLUS/DEFISIT-LO 200.274.318.602,13 192.670.471.036,04

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR:

(13.213.820.112,04) (2.350.297.054,94)

Koreksi Nilai Persediaan 4.677.877.069,81 0,00

Selisih Revaluasi Aset Tetap 0,00 -0,00

Koreksi ekuitas lainnya (17.891.697.181,85) (2.350.297.054,94)

EKUITAS AKHIR 3.409.089.787.072,84 3.222.029.288.582,75

5.5.1 Ekuitas Awal

Saldo Ekuitas Awal TA 2019 sebesar Rp3.222.029.288.582,75 merupakan Saldo Ekuitas per 31 Desember 2018 pada Laporan Neraca. Apabila dibandingkan dengan Saldo Ekuitas Awal tahun 2018 sebesar Rp3.031.709.114.601,65 terdapat peningkatan sebesar Rp190.320.173.981,10 atau 106,28%.

5.5.2 Surplus /Defisit-LO

Saldo Surplus/Defisit-LO merupakan selisih antara Pendapatan – LO dengan Beban pada Laporan Operasional. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 terdapat surplus sebesar Rp200.274.318.602,13 dan apabila dibandingkan dengan saldo surplus -LO per 31 Desember 2018 sebesar Rp293.845.963.233.85 terdapat penurunan sebesar Rp93.571.644.631,72 atau 31,84%.

5.5.3 Koreksi Nilai Persediaan

Saldo Koreksi Nilai Persediaan merupakan penyesuaian nilai persediaan ntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 sebesar Rp4.677.877.069,81 dan saldo Saldo Koreksi Nilai Persediaan per 31 Desember 2018 sebesar Rp0,00.

5.5.4 Koreksi Ekuitas Lainnya

Saldo Akun Koreksi Ekuitas lainnya per 31 Desember 2019 sebesar Rp17.891.697.181,85 Apabila dibandingkan dengan saldo akun koreksi ekuitas lainnya per 31 Desember 2018 sebesar Rp2.350.297.054,94 secara absolut terdapat peningkatan sebesar Rp15.541.400.126,91.

Rincian Koreksi Ekuitas lainnya Tahun Anggaran 2019 dapat diuraikan sebagai berikut:

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga 710.194.415.581,61

Dinas Kesehatan 158.274.707.525,09

RSUD Panembahan Senopati 31.313.234.977,53

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan 206.159.935.586,87



Pemukiman

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 2.771.032.422,00

Satuan Polisi Pamong Praja 9.450.556.885,68

Badan Penanggulangan Bencana Daerah 24.916.008.114,00

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

20.829.273.407,35

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 32.523.174.035,48

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 7.757.556.501,00

Dinas Lingkungan Hidup 36.498.756.366,23

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 14.798.584.290,01

Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa

21.109.221.521,00

Dinas Perhubungan 36.660.045.264,88

Dinas Komunikasi dan Informatika 21.294.399.931,76

Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian 10.544.763.270,26

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu 6.956.199.747,50

Dinas Kebudayaan 8.610.362.192,00

Dinas Perpustakaan dan Arsip 9.166.050.235,72

Dinas Pariwisata (8.465.027.922,19)

Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan 27.527.466.722,24

Dinas Perdagangan 24.545.827.348,76

DPRD 20.606.792.538,00

Bupati dan Wakil Bupati 860.661.140,00

Bagian Administrasi Pembangunan 699.701.628,00

Bagian Administrasi Pemerintahan 1.437.143.855,00

Bagian Administrasi Pemerintahan Desa 1.335.394.572,00

Bagian Hukum 984.143.570,00

Bagian Umum 22.594.381.677,85

Bagian Humas Protokol 1.287.542.490,00

Bagian Administrasi Perekonomian 1.046.578.779,00

Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat 8.501.514.322,00

Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa 2.000.639.609,24

Bagian Organisasi 813.778.095,00

Sekretariat DPRD 21.447.574.966,16

Kecamatan Piyungan 2.143.992.841,50

Kecamatan Dlingo 1.998.995.405,20

Kecamatan Imogiri 2.138.547.246,70

Kecamatan Pandak 2.314.649.607,00

Kecamatan Bantul 2.205.285.173,00



Kecamatan Kretek 2.181.100.807,00

Kecamatan Bambanglipuro 2.191.216.333,00

Kecamatan Jetis 2.099.408.884,32

Kecamatan Kasihan 2.553.057.872,00

Kecamatan Pleret 3.860.516.385,00

Kecamatan Pajangan 2.096.167.351,00

Kecamatan Sanden 3.150.888.684,00

Kecamatan Sedayu 2.453.755.131,50

Kecamatan Sewon 2.555.010.294,68

Kecamatan Srandakan 2.113.818.293,50

Kecamatan Banguntapan 2.732.138.512,50

KecamatanPundong 2.190.834.381,00

Inspektorat 6.520.941.119,00

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 10.961.878.696,68

Badan Keuangan dan Aset Daerah (196.861.123.940,33)

Badan Kepegawaian, Pelatihan dan Pendidikan 93.431.658.972,01

SKPKD (1.490.749.630.062,82)

penyesuaian beban persediaan (12.072.294.165,74)

Koreksi kurang catat - Aset tetap-Peralatan dan Mesin 472.631.765,00

Koreksi kurang catat -Aset tetap-Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.916.696.504,25

Koreksi kurang catat - Aset tetap-Aset Tetap Lainnya 18.819.900,00

Koreksi lebih catat Gedung dan Bangunan (5.323.111.758,86)

penyesuaian beban amortisasi 21.099.799,68

penyesuaian akumulasi penyusutan (32.139.400,17)

Koreksi kurang catat Aset tidak berwujud 143.423.000,00

Koreksi penyesuaian (kurang catat) Penyertaan Modal Pemerintah

36.101.538.394,33

Koreksi penyesuaian (lebih catat)Penyertaan Modal Pemerintah

(4.555.953.610,96)

Koreksi kurang atas Belanja Modal pada DPUPKP 82.093.156,14

(17.891.697.181,85)

5.5.5 Ekuitas Akhir

Merupakan Saldo Ekuitas Awal ditambah surplus-LO atau dikurangi defisit LO dan ditambah Dampak Kumulatif Perubahan/Kesalahan mendasar. Saldo Ekuitas Akhir akan dicatat dan disajikan pada Laporan Neraca. Saldo Ekuitas Akhir per 31 Desember 2019 sebesar Rp3.409.089.787.072,84, jika dibandingkan Saldo Ekuitas Akhir per 31 Desember 2018 sebesar Rp3.222.029.288.582,75 terdapat peningkatan sebesar Rp187.060.498.490,09 atau 5,81%.



5.6 PENJELASAN POS-POS ARUS KAS

Pos-pos pada Laporan Arus Kas secara umum sudah disajikan dan diuraikan dalam Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran I Pernyataan No. 11 tentang Laporan Keuangan konsolidasi paragraf 21 dengan diterbitkannya PSAP 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum, Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah dalam Laporan Keuangan merupakan konsolidasi Arus Kas yang dikelola Bendahara Umum Daerah (BUD) maupun di luar pengelolaan BUD termasuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) baik pendapatan maupun belanjanya dan selanjutnya dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya yaitu:

5.6.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi;

5.6.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi;

5.6.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan;

5.6.4 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris.

Informasi ini bertujuan untuk:

a. Menilai pengaruh dari masing-masing aktivitas terhadap posisi kas dan setara kas pemerintah daerah

b. Mengevaluasi hubungan antara masing-masing aktivitas

Komponen laporan arus kas yang disajikan terdiri dari:

Tabel 5.6.1 Komponen Laporan Arus Kas

Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

5.6.1 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

5.6.1.1 Arus Kas Masuk 2.267.206.052.328,63 2.227.424.940.066,97

5.6.1.2 Arus Kas Keluar 1.946.870.566.277,88 1.827.491.647.448,43

Aliran Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi

320.335.486.050,75 399.933.292.618,54

5.6.2 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

5.6.2.1 Arus Kas Masuk 5.306.865.949,00 327.087.282,00

5.6.2.2. Arus Kas Keluar 371.014.471.624,61 369.660.112.904,53

Aliran Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi

(365.707.605.675,61) (369.333.025.622,53)

5.6.3 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

5.6.3.1 Arus Kas Masuk 14.853.006.902,00 9.485.791.030,00

5.6.3.2 Arus Kas Keluar 14.591.500.000,00 8,072,500,000.00

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan

261.506.902,00 1.413.291.030.00



5.6.4 Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris

5.6.4.1 Arus Kas Masuk 116.078.665.590,85 31.523.701.134,96

5.6.4.2 Arus Kas Keluar 116.092.272.647,85 32.376.169.858,00

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Transitoris

(13.607.057,00) (852.468.723,04)

5.6.5 Kenaikan/(Penurunan) Bersih Kas (45.124.219.779,86) 31.161.089.302,97

5.6.6 Saldo Awal Kas (BUD dan BLUD) 279.201.069.180,40 247.144.690.990,39

Saldo Awal BOS 0,00 0,00

5.6.6 Saldo Akhir Kas ( BUD dan BLUD) 227.900.921.463,40 276.398.966.537,36

5.6.6 Kas di Bendahara Pengeluaran 517.382.679,14 895.288.887,04

5.6.6 Kas Di Bendahara Penerimaan 144.893.486,00 202.892.821,00

5.6.6 Kas di dana Bergulir 0,00 0,00

5.6.6 Kas di Bos 5.629.332.151,00 1.703.920.935,00

5.6.6 Kas di Block Grand 0,00 0,00

Saldo Akhir Kas - Neraca 234.221.742.886,54 279.201.069.180,40

5.6.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

5.6.1.1 Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi Rp2.267.206.052.328,63

Jumlah tersebut merupakan penerimaan kas Pemerintah Kabupaten Bantul dalam Tahun Anggaran 2019, yang terdiri dari:

Tabel 5.6.1.1 Rincian Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi

URAIAN REALISASI 2019

(Rp) REALISASI 2018

(Rp)

BERTAMBAH/

BERKURANG

Penerimaan Pajak Daerah 213.628.741.844,18 182.127.218.999,88 31.501.522.844,00

Penerimaan Retribusi Daerah 48.278.231.843,00 46.053.647.246,00 2.224.584.597,00

Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

21.945.038.058,10 19.652.871.723,03 2.292.166.335,00

Penerimaan Lain – Lain PAD yang Sah 219.744.344.307,35 214.493.130.978,84 5.251.213.329,00

Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 19.354.934.749,00 29.870.558.991,00 (10.515.624.242,00)

Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 592.066.800,00 713.613.199,00 (121.546.399,00)

Penerimaan Dana Alokasi 1.015.302.849.000,00 982.250.842.000,00 33.052.007.000,00



Umum

Penerimaan Dana Alokasi Khusus 315.907.250.282,00 342.620.916.112,00 (26.713.665.830,00)

Penerimaan Dana Penyesuaian 165.849.585.000,00 113.326.105.000,00 52.523.480.000,00

Penerimaan Dana Tunjangan Pendidikan 0,00 0,00

-0,00

Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 164.965.839.463,00 155.587.029.264,22 9.378.810.199,00

Penerimaan Bantuan Keuangan dr Pemerintah Daerah Provinsi Lainnya

4.356.000.000,00 1.387.173.000,00 2.968.827.000,00

Penerimaan Hibah 77.281.170.982,00 139.341.904.759,00 (62.060.733.777,00)

Penerimaan Lainnya 0,00 0,00 0,00

Penerimaan dari Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00 0,00

2.267.206.052.329,00 2.227.425.011.273,00 39.781.041.056,00

Jumlah arus kas masuk dari aktivitas operasi Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp2.267.206.052.328,63 dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp2.227.424.940.066,97 atau mengalami kenaikan sebesar Rp 39.781.041.055,66

5.6.1.2 Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi Rp1.946.870.566.277,88

Jumlah tersebut merupakan pengeluaran kas untuk operasi Pemerintah Kabupaten Bantul untuk Tahun Anggaran 2019 terdiri dari:

Tabel 5.6.1.2 Rincian Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi

URAIAN REALISAsI 2019 (Rp) REALISASI 2018 (Rp) BERTAMBAH/ BERKURANG

Pembayaran Pegawai 952.516.905.031,00 920.799.514.553,00 31.717.390.478,00

Pembayaran Barang dan Jasa 632.075.847.649,99 591.238.914.803,41 40.836.932.846,52

Pembayaran Bunga 39.333.333,00 0,00 39.333.333,00

Pembayaran Hibah 80.544.577.499,89 44.796.019.984,96 35.748.537.514,93

Pembayaran Bantuan Sosial 6.920.020.000,00 7.852.092.250,00 (932.072.250,00)

Pembayaran Bantuan Keuangan kpd Prop/Kab/kota/Pemerintah Desa

251.170.936.014,00 244.600.587.161,00 6.570.348.853,00

Pembayaran Tak Terduga 1.312.416.750,00 405.542.500,00 906.874.250,00

Pembayaran Bagi Hasil Kpd Kab/kota/Pemerintah Desa

22.290.550.000,00 17.798.976.196,00 4.491.573.804,00



Pembayaran Bagi Hasil Retribusi

0,00 0,00

0,00

Pembayaran dari Pendapatan Luar Biasa

0,00 0,00 0,00

1.946.870.566.277,88 1.827.491.647.448,43 119.378.918.829,45

Jumlah arus kas keluar dari aktivitas operasi Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.946.870.566.277,88 dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp1.827.491.647.448,43 atau mengalami kenaikan sebesar Rp119.378.918.829,45. Peningkatan arus kas keluar dari aktifitas operasi terjadi pada hampir seluruh pos dan mengalami penurunan hanya pada belanja bantuan sosial.

5.6.2 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

Arus kas bersih dari aktivitas investasi di Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp365.707.605.675,61 dan Tahun anggaran 2018 sebesar Rp369.333.025.622,53.

5.6.2.1 Arus Kas Masuk Dari Aktivitas Investasi

Arus kas masuk dari aktivitas investasi 2019 berasal dari pendapatan hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan sebesar Rp5.306.865.949,00 dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp327.087.282 atau mengalami kenaikan sebesar Rp4.979.778.667,00.

5.6.2.2 Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Investasi

Besarnya arus kas keluar untuk aktivitas investasi non keuangan dipergunakan untuk membiayai Belanja Modal sebesar Rp442.063.620.546,86 dan penyertaan modal pemerintah daerah Rp34.300.000,00. Jumlah arus kas keluar dari Aktivitas Investasi Non Keuangan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp371.014.471.624,61 dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp369.660.112.904,53 atau mengalami peningkatan sebesar Rp1.354.358.720,08.

5.6.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan di Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp261.506.902,00 dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp1.413.291.030.

5.6.3.1 Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas masuk dari Aktivitas Pendanaan di Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp14.853.006.902,00 berasal dari aktivitas dana bergulir dan penerimaan pinjaman dalam negeri. Jumlah Arus kas masuk dari Aktivitas Pendanaan di Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp14.853.006.902,00 dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp9.485.791.030,00 atau mengalami peningkatan sebesar Rp5.367.215.872,00.

5.6.3.2 Arus Kas Keluar dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas keluar dari Aktivitas Pendanaan di Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp14.591.500.000,00 merupakan aktivitas pembayaran hutang yang belum jatuh tempo dan dari dana bergulir. Jumlah Arus kas keluar dari Aktivitas Pendanaan di



Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp14.591.500.000,00 dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp8.072.500.000,00 atau mengalami peningkatan sebesar Rp6.519.000.000,00.

5.6.4 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris

Bagian ini menampung penerimaan dari arus kas dari aktivitas penerimaan kas atau pengeluaran kas yang tidak termasuk aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Adapun rincian arus kas dari Aktivitas Transitoris Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp13.607.057,00 dan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp852.468.723,04.

5.6.4.1 Arus Kas Masuk dari Aktivitas Transitoris.

Rincian arus kas masuk dari Aktivitas Transitoris Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp116.078.665.590,85 merupakan penerimaan perhitungan fihak ketiga, penyetoran sisa UP dan pengesahan SP2D nihil.

5.6.4.2 Arus Kas Keluar dari Transitoris.

Arus kas keluar dari Aktivitas Transitoris Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp116.092.272.647,85 merupakan aliran kas keluar yang pengeluaran pihak ketiga dan uang persediaan di Bendahara Pengeluaran.



BAB VI

INFORMASI NON KEUANGAN

1. Bentuk hukum Pemerintah Kabupaten Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati RSUD Panembahan Senopati sejak tahun 2009 menerapkan pola pengelolaan Keuangan –Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) berdasarkan Keputusan Bupati Bantul Nomor : 195 Tahun 2009 tangal 2 Juli 2009 tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD/PPK BLUD pada RSUD Panembahan Senopati. Pelaksanaan penerapan PPK BLUD dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan baik dalam tata kelola pengelolaan maupun aturan-aturan yang membawahi pelaksanaan penerapan PPK BLUD.

3. Dalam rangka melaksanakan peraturan perundangan tentang jaminan kesehatan masyarakat yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat antara lain Perpres Nomor 32 Tahun2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah dan Permenkes Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasinal pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten Bantul menindaklanjuti dengan merubah fungsi puskesmas menjadi BLUD Puskesmas sebagai unit kerja dibawah Dinas Kesehatan denga Keputusan Bupati Bantul Nomor 5240 Tahub 2014 tanggal 9 Desember 2014 tentang Penetapan PPK-BLUD pada UPT Puskesmas.

4. Sistem Elektronik Perencanaan, Penganggaran dan Informasi Kinerja Terintegrasi (SEPAK@T)-2019, Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMAS) dan Sistem Informasi Manajemen Persediaan (Simpersada). Dalam rangka untuk melaksanakan perencanaan, penatausahaan dan pelaporan keuangan yang terintegrasi, Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul mengadakan MoU dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tanggal 21 Nopember 2017 dengan Nomor :78/KB/BPPT-PEMKAB.BANTUL/11/2017 dan Nomor : 36/MoU/Bt/ 2017, sedangkan untuk pengelolaan aset tetap dan persediaan Pemerintah Kabupaten Bantul menggunakan aplikasi berbasis web SIMAS dan SIMPERSADA. Adapun tujuan dari kerjasama dan penggunaan aplikasi tersebut untuk mewujudkan pengelolaan keuangan, aset dan persediaan di Kabupaten Bantul agar lebih transparan dan akuntabel.


221

Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2019

BAB VII

INFORMASI LAINNYA

Sesuai dengan amanat SAP 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan, maka pada bagian ini disajikan informasi lainnya yang belum disajikan pada laporan keuangan ,yaitu:

7.1 Dana Tugas Pembantuan

Kabupaten Bantul pada tahun 2019 menerima anggaran dari Pemerintah Pusat melalui Dana Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 7.1 Realisasi Dana Tugas Pembantuan TA.2019

NO DINAS/INSTANSI ANGGARAN REALISASI %

1. Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan

668.000.000,00 636.775.800,00 95,33

7.2 Dana Operasional Sekolah (BOSNAS)

Berdasarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2019 tentang tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler, maka untuk penganggaran dan realisasi belanja pelaksanaan dana Bosnas di sekolah negeri di Kabupaten Bantul TA 2019 telah dimasukan dalam APBD. Adapun rekapitulasi penerimaan dan belanja Dana Bosnas setiap satuan pendidikan negeri TA. 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 7.2 Rekapitulasi penerimaan dan belanja Dana Bosnas

BOSNAS PENERIMAAN BELANJA SISA

SD 46.622.598.474,00 45.035.047.054,00 1.587.551.420,00

SMP 26.793.673.279,00 22.751.892.548,00 4.041.780.731,00

7.3 Dana Keistimewaan

Dana Keistimewaan yang diterima Kabupaten Bantul pada tahun 2019 sebesar Rp22.737.103.400,00. Realisasi sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp21.487.284.725,00, yang dilaksanakan oleh 4 (empat) Perangkat Daerah yaitu Bagian Organisasi, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Kebudayaan dan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, dengan perincian sebagai berikut :


222


Tabel 7.3 Realisasi Dana Keistimewaan TA. 2019

NO PERANGKAT DAERAH/PENGELOLA

ANGGARAN REALISASI SISA

1. Bagian Organisasi 479.900.000,00 461.740.900,00 18.159.100,00

2. Dinas PUPR 6.600.000.000,00 6.127.732.000,00 472.268.000,00

3. Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 2.808.861.000,00 2.713.219.500,00 95.641.500,00

4. Dinas Kebudayaan 12.848.342.400,00 12.184.592.325,00 663.750.075,00

JUMLAH 22.737.103.400,00 21.487.284.725,00 1.249.818.675,00

7.4 Dana Blockgrant

Pada Tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Bantul menerima dana blockgrant dari Pemerintah Pusat yang diterima langsung oleh sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PPKD, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 7.4 Dana Blockgrant per OPD

SKPD JENIS BARANG NOMINAL

Dinas Perhubungan PJU Tenaga Surya 1.204.379.000,00

DPUPKP PSU Jalan 977.810.490,00

Jaringan Induk Distribusi Kapasitas Sedang 541.931.780,00

Jaringan Induk Distribusi Kapasitas Besar 21.794.571.100,00

Flat/rusun permanen 14.082.498.064,00

Bangunan lainnya 10.372.642.400,00

Jumlah 46.791.643.344,00

PPKD Sumur bor dalam 421.628.427,00

Sumur bor dalam 421.329.227,00

Jumlah 842.957.654,00

DIKPORA Rehabilitasi gedung SD (SD Trimulyo dan SD Kretek)

666.601.652,00

Komputer (SMP 1 Dlingo) 250.000.000,00

Komputer (SMP 1 Sanden) 250.000.000,00

Komputer (SMP 2 Jetis) 250.000.000,00

Komputer (SMP 2 Kasihan) 250.000.000,00

Komputer (SMP 3 Kasihan) 250.000.000,00

Komputer (SMP 3 Bantul) 250.000.000,00

Jumlah 2.166.601.652,00

Jumlah Total 51.983.392.140,00


223


7.5 Dana ke Desa

Pemerintah Kabupaten Bantul sampai dengan 31 Desember 2019 telah melaksanakan penyaluran dana ke desa sebesar Rp.224.725.432.000,00 yang terdiri dari dana desa, alokasi dana desa, bagi hasil pajak daerah dan bagi hasil retribusi daerah, dengan perincian sebagai berikut :


224


REKAP PENCAIRAN ADD , DD , BH. PAJAK , BH. RETRIBUSI TAHUN 2019

NO DESA ADD DD BH. PAJAK BH. RETRIBUSI

ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI PUNDONG

1 SELOHARJO

1.655.154.000,00

1.655.154.000,00

1.454.805.000,00

1.454.805.000,00

178.212.400,00

178.212.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

2 PANJANGREJO

1.489.334.000,00

1.489.334.000,00

1.253.755.000,00

1.253.755.000,00

189.384.400,00

189.384.400,00

34.292.410,00

34.292.410,00

3 SRI HARDONO

1.608.381.000,00

1.608.381.000,00

1.336.591.000,00

1.336.591.000,00

179.674.400,00

179.674.400,00

34.575.600,00

34.575.600,00

PANDAK

-

-

-

-

4 CATUHARJO

1.344.252.000,00

1.344.252.000,00

1.405.640.000,00

1.405.640.000,00

174.141.400,00

174.141.400,00

33.865.330,00

33.865.330,00

5 TRIHARJO

1.486.810.000,00

1.486.810.000,00

1.613.856.000,00

1.613.856.000,00

182.697.400,00

182.697.400,00

33.223.100,00

33.223.100,00

6 GILANGHARJO

1.797.612.000,00

1.797.612.000,00

1.707.681.000,00

1.707.681.000,00

194.821.400,00

194.821.400,00

35.647.540,00

35.647.540,00

7 WIJIREJO

1.187.036.000,00

1.187.036.000,00

1.236.909.000,00

1.236.909.000,00

183.941.400,00

183.941.400,00

38.675.870,00

38.675.870,00

KASIHAN

-

-

-

-

8 BANGUJIWO

2.278.598.000,00

2.278.598.000,00

1.910.441.000,00

1.910.441.000,00

597.319.400,00

597.319.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

9 TIRTONIRMOLO

1.544.835.000,00

1.544.835.000,00

1.424.590.000,00

1.424.590.000,00

370.559.400,00

370.559.400,00

50.481.600,00

50.481.600,00

10 TAMANTIRTO

1.562.361.000,00

1.562.361.000,00

1.441.070.000,00

1.441.070.000,00

625.454.400,00

625.454.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

11 NGESTIHARJO

1.558.058.000,00

1.558.058.000,00

1.433.317.000,00

1.433.317.000,00

612.416.400,00

612.416.400,00

33.815.780,00

33.815.780,00

SANDEN

-

-

-

-


225


12 GADINGSARI

1.496.357.000,00

1.496.357.000,00

1.348.475.000,00

1.348.475.000,00

183.774.400,00

183.774.400,00

75.243.450,00

75.243.450,00

13 GADINGHARJO

967.830.000,00

967.830.000,00

1.087.708.000,00

1.087.708.000,00

164.900.400,00

164.900.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

14 SRIGADING

1.398.973.000,00

1.398.973.000,00

1.146.070.000,00

1.146.070.000,00

210.536.400,00

210.536.400,00

74.430.790,00

74.430.790,00

15 MURTIGADING

1.345.144.000,00

1.345.144.000,00

1.127.435.000,00

1.127.435.000,00

187.690.400,00

187.690.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

BANTUL

-

-

-

-

15 PALBAPANG

1.264.134.000,00

1.264.134.000,00

1.176.222.000,00

1.176.222.000,00

249.562.400,00

249.562.400,00

34.374.200,00

34.374.200,00

17 RINGINHARJO

960.051.000,00

960.051.000,00

1.096.187.000,00

1.096.187.000,00

184.733.400,00

184.733.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

18 BANTUL

1.198.827.000,00

1.198.827.000,00

1.154.316.000,00

1.154.316.000,00

276.603.400,00

276.603.400,00

67.009.380,00

67.009.380,00

19 TRIRENGGO

1.611.607.000,00

1.611.607.000,00

1.339.169.000,00

1.339.169.000,00

240.043.400,00

240.043.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

20 SABDODADI

812.802.000,00

812.802.000,00

1.033.092.000,00

1.033.092.000,00

189.467.400,00

189.467.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

SEWON

-

-

-

-

21 PENDOWOHARJO

1.668.099.000,00

1.668.099.000,00

1.398.637.000,00

1.398.637.000,00

313.611.400,00

313.611.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

22 TIMBULHARJO

1.875.755.000,00

1.875.755.000,00

1.532.327.000,00

1.532.327.000,00

362.355.400,00

362.355.400,00

36.129.840,00

36.129.840,00

23 BANGUNHARJO

1.896.872.000,00

1.896.872.000,00

1.486.181.000,00

1.486.181.000,00

552.831.400,00

552.831.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

24 PANGGUNGHARJO

1.759.536.000,00

1.759.536.000,00

1.364.826.000,00

1.364.826.000,00

445.230.400,00

445.230.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

BANGUNTAPAN

-

-

-

-


226


25 BATURETNO

1.143.528.000,00

1.143.528.000,00

1.096.012.000,00

1.096.012.000,00

422.767.400,00

422.767.400,00

35.873.280,00

35.873.280,00

26 BANGUNTAPAN

1.753.238.000,00

1.753.238.000,00

1.276.735.000,00

1.276.735.000,00

687.036.400,00

687.036.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

27 JAGALAN

560.977.000,00

560.977.000,00

949.490.000,00

949.490.000,00

169.357.400,00

169.357.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

28 SINGOSAREN

581.632.000,00

581.632.000,00

932.489.000,00

932.489.000,00

193.655.400,00

193.655.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

29 JAMBITAN

1.117.230.000,00

1.117.230.000,00

1.226.137.000,00

1.226.137.000,00

264.259.400,00

264.259.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

30 POTORONO

1.160.505.000,00

1.160.505.000,00

1.198.097.000,00

1.198.097.000,00

353.543.400,00

353.543.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

31 TAMANAN

1.163.497.000,00

1.163.497.000,00

1.120.690.000,00

1.120.690.000,00

388.608.400,00

388.608.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

32 WIROKERTEN

1.200.704.000,00

1.200.704.000,00

1.266.076.000,00

1.266.076.000,00

346.220.400,00

346.220.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

IMOGIRI

-

-

-

-

33 SELOPAMIORO

2.439.462.000,00

2.439.462.000,00

2.202.864.000,00

2.202.864.000,00

169.437.400,00

169.437.400,00

35.242.320,00

35.242.320,00

34 SRIHARJO

1.292.840.000,00

1.292.840.000,00

1.297.733.000,00

1.297.733.000,00

162.167.400,00

162.167.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

35 WUKIRSARI

1.925.457.000,00

1.925.457.000,00

1.728.278.000,00

1.728.278.000,00

180.148.400,00

180.148.400,00

33.096.890,00

33.096.890,00

36 KEBONAGUNG

690.533.000,00

690.533.000,00

993.942.000,00

993.942.000,00

156.138.400,00

156.138.400,00

34.354.410,00

34.354.410,00

37 KARANGTENGAH

1.040.934.000,00

1.040.934.000,00

1.168.390.000,00

1.168.390.000,00

156.488.400,00

156.488.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

38 GIRIREJO

781.224.000,00

781.224.000,00

1.108.579.000,00

1.108.579.000,00

152.481.400,00

152.481.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

39 KARANGTALUN

698.242.000,00

698.242.000,00

919.882.000,00

919.882.000,00

153.623.400,00

153.623.400,00

34.392.900,00

34.392.900,00

40 IMOGIRI

614.772.000,00

614.772.000,00

903.060.000,00

903.060.000,00

154.213.400,00

154.213.400,00

55.999.800,00

55.999.800,00


227


DLINGO

-

-

-

-

41 MANGUNAN

1.162.913.000,00

1.162.913.000,00

1.242.367.000,00

1.242.367.000,00

163.124.400,00

163.124.400,00

111.940.880,00

111.940.880,00

42 MUNTUK

1.545.459.000,00

1.545.459.000,00

1.570.356.000,00

1.570.356.000,00

159.235.400,00

159.235.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

43 DLINGO

1.301.768.000,00

1.301.768.000,00

1.331.643.000,00

1.331.643.000,00

159.306.400,00

159.306.400,00

34.303.650,00

34.303.650,00

44 TEMUWUH

1.316.024.000,00

1.316.024.000,00

1.247.150.000,00

1.247.150.000,00

161.177.400,00

161.177.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

45 TERONG

1.080.711.000,00

1.080.711.000,00

1.136.538.000,00

1.136.538.000,00

161.759.400,00

161.759.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

46 JATIMULYO

1.376.340.000,00

1.376.340.000,00

1.463.251.000,00

1.463.251.000,00

157.554.400,00

157.554.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

SRANDAKAN

-

-

-

-

47 PONCOSARI

1.761.346.000,00

1.761.346.000,00

1.389.143.000,00

1.389.143.000,00

212.265.400,00

212.265.400,00

210.610.130,00

210.610.130,00

48 TRIMURTI

1.555.153.000,00

1.555.153.000,00

1.433.435.000,00

1.433.435.000,00

206.309.400,00

206.309.400,00

36.015.740,00

36.015.740,00

KRETEK

-

-

-

-

49 TIRTOMULYO

1.177.153.000,00

1.177.153.000,00

951.043.000,00

951.043.000,00

169.880.400,00

169.880.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

50 PARANGTRITIS

1.236.187.000,00

1.236.187.000,00

1.107.518.000,00

1.107.518.000,00

186.248.400,00

186.248.400,00

1.169.863.290,00

1.169.863.290,00

51 DONOTIRTO

1.219.905.000,00

1.219.905.000,00

1.027.426.000,00

1.027.426.000,00

189.283.400,00

189.283.400,00

41.055.050,00

41.055.050,00

52 TIRTOSARI

949.200.000,00

949.200.000,00

1.028.516.000,00

1.028.516.000,00

163.292.400,00

163.292.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

53 TIRTOHARGO

933.530.000,00

933.530.000,00

1.126.384.000,00

1.126.384.000,00

168.314.400,00

168.314.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00


228


JETIS

-

-

-

-

54 PATALAN

1.617.686.000,00

1.617.686.000,00

1.225.209.000,00

1.225.209.000,00

187.006.400,00

187.006.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

55 CANDEN

1.493.996.000,00

1.493.996.000,00

1.305.001.000,00

1.305.001.000,00

174.311.400,00

174.311.400,00

33.016.360,00

33.016.360,00

56 SUMBER AGUNG

1.551.484.000,00

1.551.484.000,00

1.317.832.000,00

1.317.832.000,00

198.821.400,00

198.821.400,00

37.642.880,00

37.642.880,00

57 TRIMULYO

1.619.080.000,00

1.619.080.000,00

1.471.489.000,00

1.471.489.000,00

221.146.400,00

221.146.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

PAJANGAN

-

-

-

-

58 TRIWIDADI

1.911.904.000,00

1.911.904.000,00

1.703.280.000,00

1.703.280.000,00

189.991.400,00

189.991.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

59 SENDANGSARI

1.920.114.000,00

1.920.114.000,00

1.826.210.000,00

1.826.210.000,00

217.002.400,00

217.002.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

60 GUWOSARI

1.591.950.000,00

1.591.950.000,00

1.470.644.000,00

1.470.644.000,00

246.938.400,00

246.938.400,00

44.787.480,00

44.787.480,00

PIYUNGAN

-

-

-

-

61 SITIMULYO

1.695.326.000,00

1.695.326.000,00

1.332.692.000,00

1.332.692.000,00

299.377.400,00

299.377.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

62 SRIMULYO

1.902.598.000,00

1.902.598.000,00

1.600.444.000,00

1.600.444.000,00

256.068.400,00

256.068.400,00

55.918.370,00

55.918.370,00

63 SRIMARTANI

1.729.610.000,00

1.729.610.000,00

1.558.556.000,00

1.558.556.000,00

209.592.400,00

209.592.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

SEDAYU

-

-

-

-

64 ARGODADI

1.687.502.000,00

1.687.502.000,00

1.611.135.000,00

1.611.135.000,00

209.673.400,00

209.673.400,00

34.147.100,00

34.147.100,00

65 ARGOREJO

1.434.745.000,00

1.434.745.000,00

1.225.531.000,00

1.225.531.000,00

260.890.400,00

260.890.400,00

34.602.200,00

34.602.200,00


229


66 ARGOSARI

1.196.097.000,00

1.196.097.000,00

1.183.377.000,00

1.183.377.000,00

212.495.400,00

212.495.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

67 ARGOMULYO

1.489.286.000,00

1.489.286.000,00

1.237.644.000,00

1.237.644.000,00

352.374.400,00

352.374.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

PLERET

-

-

-

-

68 WONOKROMO

1.295.573.000,00

1.295.573.000,00

1.238.253.000,00

1.238.253.000,00

244.743.400,00

244.743.400,00

38.211.040,00

38.211.040,00

69 PLERET

1.356.886.000,00

1.356.886.000,00

1.269.409.000,00

1.269.409.000,00

219.200.400,00

219.200.400,00

38.400.020,00

38.400.020,00

70 SEGOROYOSO

1.190.763.000,00

1.190.763.000,00

1.324.924.000,00

1.324.924.000,00

171.214.400,00

171.214.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

71 BAWURAN

1.123.124.000,00

1.123.124.000,00

1.326.107.000,00

1.326.107.000,00

162.308.400,00

162.308.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

72 WONOLELO

1.022.851.000,00

1.022.851.000,00

1.133.692.000,00

1.133.692.000,00

155.125.400,00

155.125.400,00

32.952.000,00

32.952.000,00

BAMBANGLIPURO

-

-

-

-

73 SIDOMULYO

1.598.024.000,00

1.598.024.000,00

1.425.763.000,00

1.425.763.000,00

189.237.400,00

189.237.400,00

34.698.930,00

34.698.930,00

74 MULYODADI

1.492.889.000,00

1.492.889.000,00

1.254.630.000,00

1.254.630.000,00

184.850.400,00

184.850.400,00

33.259.370,00

33.259.370,00

75 SUMBER MULYO

1.604.607.000,00

1.604.607.000,00

1.365.559.000,00

1.365.559.000,00

191.320.400,00

191.320.400,00

34.675.020,00

34.675.020,00

0,40

JUMLAH

104.074.977.000,00

104.074.977.000,00

98.359.905.000,00

98.359.905.000,00

18.171.550.000,00

18.171.550.000,00

4.119.000.000,40

4.119.000.000,00


230


7.6 Laporan Keuangan Desa

Laporan Keuangan Pemerintah Desa Tahun 2019 yang diambil dari SISKEUDES kami laporan sebagai tambahan informasi mengenai pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa, dengan perincian sebagai berikut :

REKAPITULASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA SE KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2019

NO KEC. DESA PENDAPATAN BELANJA

Pembiayaan KET

Pendapatan Asli Desa

Dana Transfer Lain2 Pendapatan

Desa

Pegawai Barang Jasa Modal Tak Terduga Penerimaan Pengeluaran

1 SEDAYU

1 ARGODADI 59.820.000,00

4.122.457.500,00 7.300.000,00

957.255.200,00

1.966.944.221,00

1.563.361.150,00

- 297.983.071,00

-

2 ARGOREJO 234.000.000,00

3.393.198.258,00 16.000.000,00

710.792.440,00

1.766.015.296,00

1.872.953.353,00

23.309.242,00 759.872.073,00

30.000.000,00

3 ARGOMULYO 307.987.800,00

4.432.256.400,00 19.462.013,00

847.826.242,00

2.887.985.408,00

1.617.486.550,00

- 593.591.987,00

-

4 ARGOSARI 276.567.570,00

3.369.921.400,00 22.000.000,00

748.926.120,00

1.480.837.862,00

3.647.017.975,00

16.060.098,00 2.224.353.085,0

0

-

2 PAJANGAN

1 TRIWIDADI 148.372.000,00

4.708.127.200,00 22.975.000,00

868.041.800,00

1.261.840.863,00

3.047.436.537,00

- 372.845.000,00

75.000.000,00

2 GUWOSARI 55.700.000,00

3.684.319.880,00 15.300.000,00

799.283.005,00

1.562.069.197,20

1.655.969.365,80

15.000.000,00 277.001.688,00

-

3 SENDANGSARI 107.046.800,00

4.601.419.400,00 93.000.000,00

883.451.313,00

2.791.850.982,00

1.578.878.699,00

8.462.400,00 720.440.810,00

259.263.616,00

3 PANDAK

1 WIJIREJO 577.305.000,00

3.284.834.670,00 50.000.000,00

581.878.182,00

3.802.164.211,00

251.700.000,00

- 773.602.723,00

50.000.000,00


231


2 GILANGHARJO 199.062.500,00

4.850.762.096,00 65.652.593,00

848.567.450,00

2.196.048.189,00

2.589.591.946,00

4.000.000,00 522.730.396,00

-

3 TRIHARJO 121.905.000,00

3.766.813.100,00 -

869.740.770,00

1.728.907.034,00

1.528.267.486,00

25.432.000,00 364.378.090,00

100.748.900,00

4 CATURHARJO 87.585.000,00

3.130.530.982,00 7.100.000,00

612.170.600,00

1.586.675.234,00

1.315.076.600,00

- 438.706.452,00

150.000.000,00

4 KASIHAN

1 TIRTONIRMOLO

517.686.975,00

4.242.049.660,00 15.000.000,00

740.198.721,00

2.974.132.166,00

2.089.654.196,00

- 1.019.248.448,0

0

-

2 TAMANTIRTO 76.500.000,00

3.827.644.600,00 52.000.000,00

774.706.860,00

2.107.170.775,00

2.003.799.569,00

142.619.924,00 1.072.152.528,0

0

-

3 BANGUNJIWO 118.595.750,00

6.419.310.400,00 20.000.000,00

1.082.609.050,00

3.996.233.804,00

1.961.834.150,00

31.945.185,00 514.716.039,00

4 NGESTIHARJO 248.960.750,00

4.571.921.065,00 12.000.000,00

820.660.171,00

2.084.083.529,00

2.286.457.400,00

- 400.819.285,00

42.500.000,00

5 SRANDAKAN

1 PONCOSARI 229.800.000,00

3.663.674.030,00 10.000.000,00

826.665.000,00

2.115.142.186,00

1.264.870.700,00

- 503.203.856,00

200.000.000,00

2 TRIMURTI 128.000.000,00

4.041.745.140,00 12.500.000,00

1.192.166.006,00

1.394.399.999,15

1.922.513.459,85

- 376.834.325,00

50.000.000,00

6 SANDEN

1 MURTIGADING 341.777.000,00

3.394.302.600,00 150.000.000,00

553.817.600,00

2.554.821.656,00

1.080.490.690,00

2.110.720,00 460.161.066,00

20.000.000,00

2 GADINGSARI 414.512.500,00

3.484.625.600,00 20.000.000,00

674.489.864,00

3.134.452.473,00

1.932.111.420,00

119.610.000,00 1.941.525.657,0

0

-

3 SRIGADING 411.081.750,00

3.495.882.662,00 -

654.576.248,00

2.641.493.800,00

1.088.458.532,00

- 527.564.168,00

50.000.000,00


232


4 GADINGHARJO 100.100.000,00

2.297.197.600,00 -

542.480.000,00

1.173.071.128,00

1.090.930.987,00

- 459.188.515,00

50.000.000,00

7 BANTUL

1 BANTUL 162.000.000,00

3.089.755.780,00 -

581.915.284,00

1.579.779.434,00

1.481.607.760,00

- 391.546.698,00

-

2 SABDODADI 70.000.000,00

2.966.492.860,00 -

466.808.992,00

1.181.148.679,00

1.577.072.800,00

- 277.537.611,00

89.000.000,00

3 TRIRENGGO 357.384.450,00

4.388.771.400,00 10.000.000,00

761.856.235,00

1.822.146.638,79

2.516.482.650,21

10.000.000,00 404.329.674,00

50.000.000,00

4 PALBAPANG 223.899.000,00

3.369.292.600,00 30.000.000,00

634.277.300,00

2.489.408.820,00

2.486.862.891,00

20.000.000,00 2.257.357.411,0

0

250.000.000,00

5 RINGINHARJO 138.333.325,00

2.643.923.400,00 13.929.617,00

453.981.250,00

1.130.646.654,00

1.594.201.106,00

89.260.282,00 471.902.950,00

-

8 SEWON

1 BANGUNHARJO

407.420.650,00

4.112.909.360,00 49.000.000,00

908.891.200,00

3.538.311.918,00

1.650.264.363,00

- 1.576.492.810,0

0

48.355.339,00

2 PANGGUNGHARJO

1.078.641.662,00

3.913.724.400,00 -

1.055.458.292,00

3.204.797.849,00

875.449.500,00

- 150.072.163,00

-

3 PENDOWOHARJO

435.051.380,00

3.587.439.600,00 6.000.000,00

835.957.456,00

2.239.523.007,00

1.499.504.058,00

14.750.000,00 561.243.541,00

-

4 TIMBULHARJO 500.429.957,00

4.196.567.240,00 22.000.000,00

842.727.888,00

1.784.874.274,00

2.920.404.222,10

9.419.604,00 838.428.792,00

-

9 JETIS

1 CANDEN 118.653.750,00

3.457.824.754,00 6.000.000,00

667.449.906,00

1.336.013.364,00

1.818.251.353,00

- 269.236.119,00

30.000.000,00

2 PATALAN 528.948.125,00

3.355.988.600,00 10.266.445,00

805.264.875,00

1.777.455.525,00

1.883.005.859,00

- 570.523.089,40

-

3 SUMBERAGUNG

358.418.163,00

3.675.780.280,00 16.000.000,00

748.082.690,00

2.714.826.539,00

1.467.497.500,00

- 980.208.286,00

100.000.000,00


233


4 TRIMULYO 476.690.000,00

3.784.667.400,00 20.000.000,00

1.034.490.066,36

2.426.587.466,64

1.636.005.000,00

- 815.725.133,00

-

10 BAMBANGLIPURO

1 MULYODADI 219.200.000,00

3.574.672.770,00 14.800.000,00

730.232.600,00

2.067.938.653,00

1.367.057.120,00

- 391.555.603,00

35.000.000,00

2 SUMBERMULYO

406.708.050,00

4.001.062.440,00 75.000.000,00

731.678.864,00

2.078.288.473,00

2.081.977.500,00

30.000.000,00 498.541.387,00

59.367.040,00

3 SIDOMULYO 528.379.500,00

4.822.723.330,00 -

786.037.000,00

1.975.280.578,00

2.994.193.560,00

- 404.408.308,00

-

11 PUNDONG

1 SRIHARDONO 311.689.701,00

3.888.382.600,00 5.000.000,00

749.627.000,00

1.562.399.058,00

2.373.126.600,00

5.000.000,00 515.080.357,00

30.000.000,00

2 SELOHARJO 103.061.950,00

3.751.123.400,00 11.327.709,00

723.405.000,00

1.893.835.323,00

1.926.450.933,00

- 678.178.197,00

-

3 PANJANGREJO 224.220.500,00

3.483.652.600,00 10.000.000,00

747.230.100,00

1.588.079.878,00

1.842.039.900,00

- 459.476.778,00

-

12 KRETEK

1 PARANGTRITIS 328.068.650,00

4.099.816.690,00 34.000.000,00

674.177.900,00

2.385.011.829,00

3.996.795.918,00

24.000.000,00 2.668.100.307,0

0

50.000.000,00

2 DONOTIRTO 318.379.500,00

3.257.669.458,00 68.855.000,00

575.800.200,00

1.451.206.473,00

2.120.520.809,00

- 552.623.524,00

50.000.000,00

3 TIRTOMULYO 163.080.000,00

2.601.028.400,00 22.500.000,00

618.392.000,00

1.623.655.537,00

1.129.027.500,00

- 641.860.137,00

57.393.500,00

4 TIRTOHARGO 155.000.000,00

2.887.771.200,00 6.000.000,00

728.307.278,00

872.196.476,00 1.722.037.843,00

- 273.770.397,00

308.143,00

5 TIRTOSARI 235.377.050,00

2.203.960.400,00 9.000.000,00

590.216.800,00

821.850.105,00 1.447.728.903,00

- 411.458.358,00

-

13 BANGUNTAPAN


234


1 BANGUNTAPAN

962.619.950,00

4.229.245.260,00 7.500.000,00

1.082.243.128,00

2.004.116.289,00

2.811.490.698,00

- 445.020.460,00

150.000.000,00

2 TAMANAN 244.696.212,00

2.874.703.360,00 5.000.000,00

600.135.420,00

2.009.619.105,00

1.520.765.320,00

12.701.603,00 1.018.821.876,0

0

-

3 JAMBIDAN 181.477.810,00

2.735.578.200,00 14.000.000,00

571.662.500,00

1.755.303.906,60

968.075.291,00

59.065.000,00 423.050.687,60

-

4 JAGALAN 39.220.000,00

2.032.500.600,00 -

692.251.716,00

919.453.647,00 733.570.431,00

- 289.282.567,79

15.727.373,76

5 SINGOSAREN 173.254.000,00

2.043.023.200,00 6.000.000,00

570.171.800,00

1.220.401.072,00

771.446.440,00

- 340.742.112,00

-

6 POTORONO 259.448.553,00

3.105.097.400,00 8.000.000,00

600.339.624,00

1.755.046.395,00

1.261.910.238,00

- 244.750.304,00

-

7 BATURETNO 373.760.000,00

2.833.180.680,00 55.928.000,00

599.686.800,00

1.634.013.141,00

1.375.851.341,00

13.550.000,00 360.242.602,00

-

8 WIROKERTEN 295.285.000,00

4.283.964.850,00 16.000.000,00

737.988.157,00

1.717.477.313,00

2.656.553.876,00

11.509.794,00 578.279.291,00

50.000.000,00

14 IMOGIRI

1 IMOGIRI 203.691.566,00

2.178.045.200,00 6.000.000,00

610.224.013,00

1.032.383.993,00

1.130.069.825,00

2.821.582,00 392.977.478,98

5.214.831,98

2 SELOPAMIORO 138.988.450,00

5.245.891.519,00 12.000.000,00

1.110.848.400,00

2.576.996.953,00

1.995.140.887,00

16.122.500,00 502.228.771,00

200.000.000,00

3 GIRIREJO 21.525.000,00

2.480.999.700,00 50.000.000,00

529.642.818,00

901.825.071,00 1.154.345.800,00

34.687.000,00 117.975.989,00

100.000.000,00

4 SRIHARJO 203.945.000,00

3.132.573.000,00 532.691,00

643.667.340,00

1.444.098.327,00

1.467.643.430,00

45.000.000,00 458.467.479,00

194.209.073,00

5 WUKIRSARI 80.000.000,00

4.398.735.000,00 -

890.676.800,00

1.898.349.064,00

2.415.649.100,00

- 725.939.964,00

-

6 KEBONAGUNG 60.650.000,00

2.130.543.000,00 6.500.000,00

519.485.890,00

915.450.071,00 1.225.135.000,00

- 492.377.961,00

30.000.000,00

7 KARANGTENGAH

10.000.000,00

2.548.764.400,00 28.000.000,00

520.302.012,00

1.449.179.789,00

807.024.292,00

- 189.741.693,00

-

8 KARANGTALUN

240.027.896,00

2.006.590.300,00 -

533.318.562,00

1.014.857.084,00

878.655.300,00

38.546.714,00 218.759.464,00

-


235


15 DLINGO

1 DLINGO 57.250.000,00

3.280.113.674,00 -

609.430.800,00

1.002.846.428,00

1.720.131.750,00

- 195.045.304,00

200.000.000,00

2 TEMUWUH 59.485.000,00

3.362.303.400,00 100.000.000,00

582.294.138,00

1.123.282.500,00

2.404.830.500,00

22.251.798,00 730.633.406,00

29.762.870,00

3 MUNTUK 31.065.000,00

4.432.084.660,00 10.000.000,00

706.696.792,00

3.067.249.729,00

1.018.026.640,00

49.019.339,00 567.842.840,00

200.000.000,00

4 TERONG 91.000.000,00

3.566.960.400,00 -

594.556.560,00

2.357.190.800,00

1.122.851.075,00

13.845.487,00 445.483.522,00

15.000.000,00

5 MANGUNAN 205.627.728,00

3.392.308.834,00 1.018.500.000,0

0

605.817.969,00

1.752.670.520,00

2.326.425.580,00

10.577.601,00 129.055.108,00

50.000.000,00

6 JATIMULYO 49.260.000,00

3.975.097.400,00 10.000.000,00

636.094.800,00

1.402.046.627,00

2.570.058.100,00

- 673.842.127,00

100.000.000,00

16 PLERET

1 PLERET 220.828.000,00

3.773.251.040,00 6.387.500,00

717.654.284,00

1.796.896.011,00

1.890.930.065,00

- 405.013.820,00

-

2 WONOLELO 36.400.000,00

3.064.620.400,00 -

608.891.124,00

1.268.068.699,00

1.390.655.560,00

28.000.000,00 294.594.983,00

100.000.000,00

3 WONOKROMO 276.769.250,00

3.822.780.440,00 1.800.000,00

646.069.056,00

1.579.816.607,00

2.055.615.343,00

17.916.154,00 258.067.470,00

60.000.000,00

4 BAWURAN 10.000.000,00

3.590.741.400,00 10.000.000,00

532.062.000,00

1.357.304.551,00

1.877.283.900,00

69.709.003,00 275.618.054,00

50.000.000,00

5 SEGOROYOSO 91.154.200,00

3.488.632.400,00 11.000.000,00

510.312.812,00

1.397.831.952,00

2.110.730.987,00

30.000.000,00 458.089.151,00

-

17 PIYUNGAN

1 SRIMARTANI 206.231.250,00

4.194.159.600,00 14.000.000,00

830.119.648,00

1.898.311.876,00

2.504.362.982,00

51.384.967,00 869.788.623,00

-

2 SITIMULYO 705.148.312,00

4.147.602.200,00 22.050.000,00

952.279.969,00

3.747.522.098,84

1.272.137.535,00

93.127.969,68 2.584.076.944,5

2

1.393.809.884,00

3 SRIMULYO 4.456.705.137,00

4.700.028.770,00 8.000.000,00

3.236.215.192,00

2.246.385.796,00

3.128.328.469,00

35.246.082,00 681.441.632,00

1.200.000.000,00


236


7.7 Dana CSR

Pada tahun 2019 Kabupaten Bantul menerima dana dari pihak III (CSR) antara lain dari Bank BPD DIY Cabang Bantul, PT. Madubaru, Bank Woori Bersaudara, Bank Panin, dan Ros In Hotel, dengan perincian sebagai berikut :

NO PEMBERI CSR JUMLAH KETERANGAN

1. BPD DIY Cabang

Bantul

75.000.000,00 Beasiswa pendidikan tidak mampu

SMA-SMK

125.000.000,00 Beasiswa pendidikan prestasi di

Universitas se Kab. Bantul

200.000.000,00 Pembangunan tempat usaha/warung di

kebun buah

200.000.000,00 Pembangunan taman adipura depan

Polres Bantul

65.000.000,00 Bantuan motor roda 3 sebanyak 2 unit

untuk pengangkut sampah di Desa

Trimurti Srandakan

500.000.000,00 Pembangunan taman klodran sisi barat

2. PT. Madubaru 10.000.000,00 Bantuan RTLH di Girirejo Imogiri

3. Bank Woori

Bersaudara

5.000.000,00 Bantuan RTLH di Girirejo Imogiri

4. Bank Panin 2.000.000,00 Bantuan bogasaras

5. Ros In Hotel 500.000,00 Bantuan bogasaras

Jumlah 1.182.500.000,00

7.8 Laporan Perkembangan PT. BKM

1. Selama tahun 2019 PT. BKM telah melakukan penjualan tanah kepada PT. BIVA Karya Utama dan Aan Saputra dengan perincian sebagai berikut :

NO NO HGB PEMBELI LUAS (M2) HARGA/M2 JUMLAH

1 28 Aan Saputra, SH 4.825 Rp. 135.000,00 Rp. 651.375.000,00

2 18 PT BIVA 3.019 Rp. 200.000,00 Rp. 603.800.000,00

3 21 PT BIVA 14.822 Rp. 195.000,00 Rp. 2.890.290.000,00

4 33 PT BIVA 4.360 Rp. 200.000,00 Rp. 872.000.000,00

Jumlah Rp. 5.017.465.000,00

Dari hasil penjualan tersebut, setelah dikurangi pajak dan biaya-biaya lainnya, Pemerintah Kabupaten Bantul mendapat pembagian sebesar Rp. 2.973.750.000,00 (61%)

2. Sisa tanah yang belum terjual sebanyak 26 sertifikat dengan luas 139.447 M2 dengan nilai sebesar Rp.11.987.800.000 (sesuai hasil appraisal tahun 2019)

3. Saldo kas/bank per 31 Desember 2019 sebesar Rp.529.459.941,00 yang terdri dari :


237


- Saldo kas : Rp. 596.751,00 - Saldo BPD : Rp. 528.509.424,00 - Saldo Bank Mandiri : Rp. 353.766,00

.9.1 Daftar Rekapitulasi BMD Yang Dikuasai Pihak Ketiga

7.9.1.1 Tanah dan Gedung secara sewa

No. PEMOHON NAMA GEDUNG & BANGUNAN

PEMANFAATAN

1 PWNU DIY Tanah dan Gedung eks Transito

UNU Yogyakarta

2 PT. BPD DIY Tanah di Komplek Perkantoran Manding

Kantor Kas BPD DIY Cab. Bantul

3 Yayasan KBTK Bhakti Annisa Wanita Islam Bantul

Sebagian Tanah dan Gedung Eks Dinas Perijinan Kab. Bantul

KBTK Bhakti Annisa

4 SMP Unggulan Aisyiah Bantul

Gedung Eks Dikmenof SMP Unggulan Aisyiah Bantul

5 PT. Bank BPD DIY Sebagian Tanah dan Bangunan Bangunan ATM dan Kantor Kas BPD DIY

6 PT Cahaya Mulia Persada Tanah dan Bangunan Usaha Jasa / perdagangan Umum

7.9.1.2 Gedung secara pinjam pakai


ALAMAT PEMANFAATAN

MASA BERLAKU

KETERANGAN

1 KPUD Bantul Gedung Eks SD Trirenggo Bantul sisi sebelah Utara

Tanubayan, Trirenggo Bantul

Gudang Penyimpanan Kotak dan bilik Suara (mendukung penyelenggaraan pemilu 2019)

01 Agustus 2018 s/d 31 Juli 2020

No Perjanjian 011/03389/BKAD; 835/RT.07-SPj/3402/KPU-Kab/VIII/2018

2 KPUD Bantul Gedung Eks Tuti Tengah

Jl. Wakhid Hasyim Sumuran, Palbapang, Bantul

Kantor KPUD Bantul

01 Oktober 2018 s/d

30 September 2023

No Perjanjian 011/04280/BKAD; 938/RT.07-SPj/3402/KPU-Kab/IX/2018

3 BNNK Bantul Gedung Eks Transito

Jalan Bantul Km 9 Karanggede Dagen Pendowoharjo Sewon Bantul

Kantor BNNK Bantul

01 September 2018 s/d 31 Agustus 2023

No Perjanjian 011/04911/BKAD; B/145/Ka/SU.01/XI/2018/BNNK Bantul

4 Pemda DIY Tanah Wijirejo, Pandak, Bantul

Pembibitan Pertanian

1 April 2015 s/d 31 Maret 2020


238


5 Kodim Gedung Eks Disperindagkop

Jl. Pramuka No. 3 Bantul

Sekretariat Fepabri

21 Januari 2016 s/d 20 Januari 2021

6 Rupbasan Bantul

Gedung Eks Tuti Barat

Jl. Srandakan, Pandak Bantul

Kantor Rupbasan

15 Mei 2016 s/d

14 Mei 2021

7 Pemda DIY Gedung Eks Kantor Pora

Jl. RA Kartini Bantul

Kantor Balai Pendidikan Menengah Kab. Bantul

25 Januari 2017 s/d 25 Januari 2022

7.9.1.3 Peralatan dan Mesin (kendaraan dinas) secara pinjam pakai

No. NAMA BARANG

PEMAKAI NO. RANGKA NO. MESIN NO. POLISI JANGKA WAKTU

1 Toyota Kijang Super KF

KPU KF50114575 5K9106100 AB 1007 UB 01 Oktober 2018 s/d

30 September 2023

2 Honda Astrea C 86

KPU MH1GGHA15XK019262

GGHE1019262 AB 2334 UB Sda

3 Toyota Kijang BNNK Bantul

TRBMHF21K40011 5K9227631 AB 1283 UB 01 September 2018 s/d 31 Agustus 2023

4 Panther BNNK Bantul

TRB54K115666 E-115666 AB 1078 UB Sda

5 Honda BNNK Bantul

MH1NFGD12YK006750

NFGDE1006718 AB 2972 UB Sda

3 Toyota Kijang Innova 2.0 G M/T

Polres Bantul

MHFJW8EM9J2356096

1TR-A501557 AB 1129 UB 11 Desember 2018 s/d 10 Desember 2023


Kejaksaan Negeri Bantul

MHFJW8EMXJ2356026



Kodim 0729 Bantul

MHFJW8EMSJ2356077



Pengadilan Negeri Bantul

MHFJW8EM0J2356150


7 Toyota Kijang Innova G

Pengadilan Agama Bantul

MHFXW42G9E2283464

1TR-7754926 AB 1304 UB 31 Desember 2018 s/d 30 Desember 2023

8 Toyota Kijang STD KF 70 Short

Polres Bantul

MHF11KF7030040471

7K0607184 AB 27 UB 4 Februari 2015 s/d 3 Februari 2020


239


9 Toyota New Avanza

Kantor Pelayanan pajak (Samsat)

MIBA2J6 K 0017889

K 3DB7 3565 AB 86 B 2 Nopember 2015 s/d

1 Nopember 2020

10 Honda GL 200 CW RI

Kodim 0729 Bantul

NHIMC22119KO21011

MC22E1021129 AB 2380 UB 25 November 2015 s/d

24 November 2020


Kodim 0729 Bantul

NHIMC22149KO21018

MC22E1021130 AB 2381 UB Sda


Kodim 0729 Bantul

NHIMC22199KO21015

MC22E1021134 AB 2382 UB Sda


Polres Bantul

NHIMC22129KO17291

MC22E17237 AB 2383 UB 25 November 2015 s/d

24 November 2020


Polres Bantul

NHIMC22129KO18988

MC22E18941 AB 2374 UB Sda


Polres Bantul

NHIMC22189KO18400



Polres Bantul

NHIMC22119KO21042



Polres Bantul

NHIMC22149KO21049



Polres Bantul

NHIMC22109KO20965



Polres Bantul

NHIMC22169KO21005


20 Toyota Avanza G M/T

Polres Bantul

MHFM1BA 3JJK 061368

DC 4776 AB 1015 IB Sda

21 Toyota Avanza E M/T

Rumah Tahanan Negara

MHFM1BA 2J7K 008 060

DC 47169 AB 1016 IB 15 Desember 2015 s/d

14 Desember 2020

22 Honda Revo 110 Spoke


NHIJE 106 3308

JBCIE 106 3308

AB 2414 UB 18 Desember 2015 s/d

17 Desember 2020

23 Honda Revo 110 Spoke


NHIJBC II X9K044929

JBCIE 1058054 AB 2415 UB Sda

24 Honda NF 100 SL


MHIHB31135K150745

HB31E1156669 AB 695 EB Sda

25 Honda NF 100 SL


MHIHB31105K150749

HB31E1156690 AB 694 EB Sda

26 Kawasaki KLX 150 G

Polres Bantul

MH4LX150GJJP70102

LX150CEWB9876 AB 5124 UB 11 Desember 2018 s/d 10 Desember 2023


240



Polres Bantul

MH4LX150GJJP68899

LX150CEWB4418 AB 5126 UB Sda


Polres Bantul

MH4LX150GJJP68970



Polres Bantul

MH4LX150GJJP68969



Polres Bantul

MH4LX150GJJP70110



Polres Bantul

MH4LX150GJJP70118



Polres Bantul

MH4LX150GJJP69419


33 Nev Vario 110F CBS-ISS

Bawaslu JFY1E1121557 JFY114JK124720 31 Desember 2018 s/d 30 Desember 2023

34 Nev Vario 110F CBS-ISS

Bawaslu JFY1E1121543 JFY114JK124793 Sda

35 Supra helm in F1 MMC VIN

Bawaslu JBG11XJK208044 JBG1E1204628 Sda

36 Supra helm in F1 MMC VIN

Bawaslu JBG11XJK208126 JBG1E1204675 Sda


Kodim 0729 Bantul

MH4LX150GJJP69057

LX150CEWB5175 AB 5119 UB 31 Desember 2018 s/d 30 Desember 2023


Kodim 0729 Bantul

MH4LX150GJJP69431



Kodim 0729 Bantul

MH4LX150GJJP69132


7.9.1.4 Peralatan dan Mesin (selain kendaraan) secara pinjam pakai

No NAMA BARANG PEMAKAI MERK/TYPE JUMLAH JANGKA WAKTU

1 Komputer BPN ENVY 23 2245d Touch Smart AiO

5 Unit 10 september 2019 s/d 9 September 2024

2 Printer BPN Epson Stylus Photo 1390 3 Unit Sda

3 Printer BPN LQ 2190 1 Unit Sda

4 Printer BPN HP Laserjet Pro P1566 2 Unit Sda

5 GPS BPN Maggellan Ex Plorist 510 4 Unit Sda

6 LCD Proyektor dan Layar

Kodim 0729 Bantul

Hitachi CP-X3021WN 1 Unit 24 Desember 2014 s/d

23 Desember 2019

7 Lemari Arsip Dorong

BPN Wifile MFB-6 BS 22 2 Buah 21 Januari 2020 s/d 20 Januari 2025

8 Kamera Digital Polres Bantul Canon IXUS 125 HS 1 Unit 25 Februari 2015 s/d 24 Februari 2020

9 Kursi Tamu Polres Bantul - 1 Set Sda


241


10 Air conditioner (AC) Kodim 0729 Panasonic 2 PK 1 Unit 24 Agustus 2015 s/d 23 Agustus 2020

11 Meja Kerja Kodim 0729 Bantul

- 25 Buah 20 Oktober 2016 s/d 19 Oktober 2021

12 Kursi Kerja Sda - 25 Buah Sda

13 Meja Kerja KODIM - 10 Buah 6 November 2017 s/d 5 November 2022

14 Kursi Kerja KODIM - 10 Buah Sda

15 Lemari kayu Banwaslu Lokal 2 Buah 31 Desember 2018 s/d 30 Desember 2023

16 Meja Tamu Banwaslu Fortuna mexico 1 Buah Sda

17 Meja ½ Biro Banwaslu Modera Class COD 128 2 Buah Sda

18 Kursi Kerja Banwaslu Ivhico IC 303 2 Buah Sda

19 Kursi Rapat Banwaslu Chitose Caesar P 50 Buah Sda

20 Rak Buku Banwaslu Brother B901 2 Buah Sda

21 Almari ½ Tinggi TP Pintu

Banwaslu Modera ACL 7491 4 Buah Sda

22 Almari Besi Kaca Banwaslu Brother B 304 4 Buah Sda

23 Meja Rapat Banwaslu Modera C Class CCT 189 13 Buah Sda

24 Filling Cabinet Banwaslu Datascrib 2 Buah Sda

25 Komputer Banwaslu HP Pavilium P21350L 1 Buah Sda

26 Komputer Banwaslu Asus K31D (core I3) 2 Buah Sda

27 Note Book Banwaslu Asus P2430U 2 Buah Sda

28 Printer Banwaslu HP Laserjet Pro 210n 9CF465A 2 Buah Sda

29 AC Split BNNK Bantul National 1 Unit 01 September 2018 s/d 31 Agustus 2023

30 AC Split BNNK Bantul Panasonic 1 Unit Sda

31 AC Split BNNK Bantul AUX 1 Unit Sda

32 Almari Arsip BNNK Bantul Kayu 1 Unit Sda

33 Filling Cabinet BNNK Bantul Alba 2 Unit Sda

34 Komputer BNNK Bantul Acer Aspire T3-780 1 Unit Sda

35 Kursi Kerja BNNK Bantul 6 Unit Sda

36 Kursi Kerja BNNK Bantul Lokal 6 Unit Sda








44 Kursi Rapat BNNK Bantul Futura 6 Unit Sda


242




47 Layar tripod Scren BNNK Bantul TSDL 1716 1 Unit Sda

48 LCD BNNK Bantul Toshiba 1 Unit Sda

49 Lemari Kaca BNNK Bantul Lokal 1 Unit Sda

50 Lemari pakaian BNNK Bantul Lokal 1 Unit Sda

51 Meja ½ Biro BNNK Bantul 2 Unit Sda

52 Meja Biro BNNK Bantul 1 Unit Sda

53 Meja Kerja BNNK Bantul 5 Unit Sda

54 Meja Kerja BNNK Bantul Lokal 1 Unit Sda



57 Meja Kerja BNNK Bantul 1 Unit Sda

58 Meja Komputer BNNK Bantul 1 Unit Sda

59 Meja Kursi Tamu BNNK Bantul Lokal 1 Unit Sda

60 Meja Pimpinan BNNK Bantul Lokal 1 Unit Sda

61 Meja rapat BNNK Bantul Lokal 1 Unit Sda

62 Meja tulis BNNK Bantul Lokal 4 Unit Sda

63 Meja Tulis BNNK Bantul Lokal 2 Unit Sda

64 Note Book BNNK Bantul Asus X441 UV 1 Unit Sda

65 Note Book BNNK Bantul Asus 101 SE 1 Unit Sda

66 Printer BNNK Bantul HP Lj Prop 1102 WCE658A 1 Unit Sda

67 Tempat Koran BNNK Bantul 1 Unit Sda

68 Almari Kaca / Etalase

BNNK Bantul Lokal 1 Unit Sda

69 Meja kerja / Biro BNNK Bantul Lokal 2 Unit Sda

70 Almari kayu BNNK Bantul Lokal 1 Unit Sda

7.9.2 Daftar Rekapitulasi Penggunaan BMD untuk Dioperasikan Pihak Lain


PEMANFAATAN MASA BERLAKU

KETERANGAN

1 Bagian Umum setda Kab. Bantul

Sebagian Gedung eks Disperindagkop Kab. Bantul

Pembinaan UKM di Kab. Bantul

Oleh PT. BTN Yogyakarta

29 November 2016 s/d 28 November 2019

2 Disdukcapil Komputer PC Pemerintah Desa se Kab. Bantul

Juli 2016 s/d Juli 2021

7.9.3 Daftar Pinjam Pakai BMD Milik Pemerintah DIY kepada Pemerintah Kabupaten Bantul

No. NAMA BARANG PENGGUNAAN LOKASI MASA BERLAKU

KETERANGAN


243


1 Tanah Kantor Kecamatan Sedayu, Kecamatan Sanden, Puskesmas Sanden dan SD Negeri 1 Sanden

Sedayu dan Sanden

13 Desember 2015 s/d

12 Desember 2020

2 Tanah dan Bangunan Eks UPT Kanwil Deperindag Prop. DIY

Pusat Diklat Kerajinan Gerabah/Keramik dan Training Center (Disperindagkop)

Kasihan 5 Nopember 2014 s/d

4 Nopember 2019

3 Tanah dan bangunan

Balai Benih Induk Perikanan Gesikan (DKP)

Pandak 5 Nopember 2014 s/d 4 Nopemberi 2019

4 Tanah Pasar Pijenan (KPP) Pandak 9 Juli 2015 s/d 8 Juli 2020

5 Tanah Balai Penyuluh Pertanian

Sewon 24 Februari 2017 s/d 23 Fbruari 2022

7.9 4 Daftar Tanah Milik Sultan Ground Yang Dipakai Pemerintah Kabupaten Bantul

DATA TANAH MILIK SULTAN YOGYAKARTA YANG DIPAKAI OLEH PEMKAB BANTUL

NO

LOKASI NO KEKANCING

AN

TANGGAL

LUAS PERUNTUKA

N KETERANGA

N DUSUN DESA KECAMATAN

1 Cepit/Bakalan Pendowoharjo

Sewon 247/HT/KPK/2007

18 Juni 2007

2.436

Pendidikan (SDN Cepit)

Belum perpanjangan

2 Panggang Sidomulyo Bambanglipuro

248/HT/KPK/2007

18 Juni 2007

1.866

Pendidikan (SDN 1 Panggang)

Belum perpanjangan

3 Carikan Mulyodadi Bambanglipuro

066.B/HT/KPK/2018

18 Desember 2018

819

Pasar Grogol Perpanjangan 2018

4 Ganjuran Sumbermulyo

Bambanglipuro

053.B/HT/KPK/2018

20 Desember 2018

3.587

Pasar Gatak Perpanjangan 2018

5 - Sidomulyo Bambanglipuro

003. B/HT/KPK/2020

13 Januari 2020

2.212

Sarana Pendidikan dan Perkantoran

Perpanjangan 2019

6 - Sidomulyo Bambanglipuro

006.B/HT/KPK/2011

06 Desmber 2010

1.645

Balai Penyuluhan Pertanian

Perpanjangan 2020

7 Tegalsari Donotirto Kretek 249/HT/KPK/2007

18 Juni 2007

2.355

Pendidikan (SDN 1 Kretek)

Belum perpanjangan

8 Kretek Donotirto Kretek 054.B/HT/KPK/2018

20 Desember 2018

4.186

Pasar Angkruksari

Perpanjangan 2018

9 Piring Murtigading Sanden 250/HT/KPK/2007

18 Juni 2007

5.390

Pendidikan (SDN Piring)

Belum perpanjangan


244


10 Celep Srigading Sanden 052.B/HT/KPK/2018

20 Desember 2018

1.409

Pasar Celep Perpanjangan 2018

11 Wirosutan Srigading Sanden 050.B/HT/KPK/2018

20 Desember 2018

1.013

Pasar Sangkeh

Perpanjangan 2018

12 Ngepet Srigading Sanden 021.B/HT/KPK/2009

09 Desember 2009

325

Balai Pertemuan Kel Tani Lahar Pasir

Belum perpanjangan

13 - Poncosari Srandakan

065.B/HT/KPK/2018

18 Desember 2018

532

Pasar Koripan

Perpanjangan 2018

14 Mangiran Trimurti Srandakan

062.B/HT/KPK/2018

18 Desember 2018

4.355

Pasar Mangiran

Perpanjangan 2018

15 - Poncosari Srandakan

060.B/HT/KPK/2018

18 Desember 2018

573

Pasar Jragan Perpanjangan 2018

16 Ngentak/Kuwaru

Poncosari Srandakan

004. B/HT/KPK/2020

13 Januari 2020

195

SKEA Perpanjangan 2019

17 Kuwaru Poncosari Srandakan

020.B/HT/KPK/2014

06 Februari 2014

5.169

Shelter Tsunami

Perpanjangan 2024

18 Jejeran Wonokromo Pleret 058.B/HT/KPK/2018

18 Desember 2018

3.828

Pasar Jejeran Perpanjangan 2018

19 - Wijirejo Pandak 056.B/HT/KPK/2018

20 Desember 2018

1.888

Pasar Hewan Pandak

Perpanjangan 2018

20 - Wijirejo Pandak 051.B/HT/KPK/2018

20 Desember 2018

1.109

Pasar Pijenan Perpanjangan 2018

21 - Caturhargo Pandak 055.B/HT/KPK/2018

20 Desember 2018

5.893

Pasar Gumulan

Perpanjangan 2018

22 Sungapan Argodadi Sedayu 059.B/HT/KPK/2018

18 Desember 2018

967

Pasar Sungapan

Perpanjangan 2018

23 Semampir Argorejo Sedayu 057.B/HT/KPK/2018

18 Desember 2018

2.890

Pasar Semampir

Perpanjangan 2018

24 Puton Trimurti Jetis 061.B/HT/KPK/2018

18 Desember 2018

105

Rumah Produksi UMKM

Perpanjangan 2018

25 Kertan Sumberagung

Jetis 007.B/HT/KPK/2012

25 Januari 2012

4.746

Gedung Pilat Plan Pengelolaan Hasil Perikanan (LPPMPHP)

Perpanjangan 2022

26 Jetis Sumberagung

Jetis 006.B/HT/KPK/2012

06 Februari 2012

2.594

Tagana Kab. Bantul

Perpanjangan 2022

27 Tilaman Wukirsari Imogiri 043.B/HT/KPK/2012

25 Mei 2012

46.274

TPU Perpanjangan 2022

28 Butuh/Sawahan

Srihardono Pundong

063.B/HT/KPK/2018

18 Desember 2018

854

Relokasi Perpanjangan 2018


245


29 Soka Seloharjo Pundong

002. B/HT/KPK/2020

13 Januari 2020

4.745

SPAM Perpanjangan 2019

30 Kamijoro Sendangsari Pajangan

001. B/HT/KPK/2011

06 Desember 2010

1.727

Penyediaan Air Bersih (SPAM)

Perpanjangan 2020

31 Jl Wachid Hasyim

Palbapang Bantul 012. B/HT/KPK/2013

24 Oktober 2012

1.885

Outlet koperasi perkulakan dan Gudang

Perpanjangan 2022

32 Karasan Palbapang Bantul 002. B/HT/KPK/2019

29 April 2019

8.128

KPU Kekancingan Baru

33 Karasan Palbapang Bantul 003. B/HT/KPK/2019

29 April 2019

5.581

Terminal Palbapang

Kekancingan Baru

34 Krajan Bantul Bantul 017. B/HT/KPK/2016

09 Maret 2015

383

Gudang BKAD

Perpanjangan 2025

35 Krajan Bantul Bantul 004. B/HT/KPK/2019

29 April 2019

332

Taman Kota Kekancingan Baru


246


BAB VIII

PENUTUP

Demikian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2019 yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas serta Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada Pemerintah Kabupaten Bantul.

Bantul, Maret 2016

Bantul, 2020

BUPATI BANTUL,

SUHARSONO

UPATI BAN

Bantul, 2020

BUPATI BANTUL,

SUHARSONO

ppid.bantulkab.go.id · &$7$7$1 $7$6 /$325$1 .(8$1*$1 8QWXN WDKXQ WDKXQ \DQJ EHUDNKLU SDGD WDQJJDO...

Documents

Transcript of ppid.bantulkab.go.id · &$7$7$1 $7$6 /$325$1 .(8$1*$1 8QWXN WDKXQ WDKXQ \DQJ EHUDNKLU SDGD WDQJJDO...