POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

download POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

of 25

Transcript of POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    1/25

    PRESENTASI KASUS

    WANITA, P2A0, 30 TAHUN

    POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM

    Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti

    Ujian Kepaniteraan Ilmu Kebidanan dan Kandungan

    Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

    Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Pembimbing

    dr. Eddy Gunawan Achmad, Sp. OG (K)

    Disusun oleh

    WINDA INTAN PERMATAHATI

    NIM : 2007 031 00149

    BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

    RSB BUDI RAHAYU MAGELANG

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    2013

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    2/25

    LEMBAR PENGESAHAN

    Telah dipresentasikan dan disetujui presentasi kasus dengan judul

    WANITA, P2A0, 30 TAHUN

    POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM

    Oleh :

    Winda Intan Permatahati

    20070310149

    Disahkan tanggal :

    April 2013

    Mengetahui,

    Pembimbing Klinik

    dr. Eddy Gunawan Achmad, Sp. OG (K)

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    3/25

    STATUS PASIEN

    A. STATUS PASIEN1. Identitas

    Nama : Ny. Andri Yulianti

    Usia : 30 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Pendidikan : SLTPPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    Nama Suami : Tn. Budi Harsoyo

    Usia : 33 tahun

    Pendidikan : SLTP

    Pekerjaan : Supir

    Alamat : Patenjurang RT02/RW17 Rejowinangun Utara

    Magelang Tengah

    Bangsa : Indonesia

    Status perkawinan : Menikah

    Tanggal Masuk : 24 Maret 2013 pukul 03.00 WIB

    2. AnamnesisTanggal Anamnesis : 24 Maret 2013 pukul 03.00 WIB

    Macam anamnesis : Autoanamnesis

    Keluhan UtamaPasien datang dengan keluhan letak janin sungsang.

    Riwayat Penyakit SekarangPasien baru rujukan bidan dengan letak janin sungsang. Pasien

    mengeluh kenceng-kenceng jarang sejak 22 Maret 2013 pukul 21.00

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    4/25

    WIB, dan kenceng-kenceng sering sejak 23 Maret 2013 pukul 23.00

    WIB. Pasien merasa keluar ketuban dari jalan lahir, pada 24 Maret

    2013 pukul 02.00 WIB, dan gerak anak masih dirasakan baik.

    Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, asma, hepatitis,

    TBC disangkal.

    Riwayat penyakit keluargaRiwayat penyakit hipertensi, asma, gemelli, diabetes mellitus

    disangkal.

    Riwayat HaidMenarche : 14 tahun

    Siklus haid : Teratur setiap 28 hari

    Lama : 7 hari

    HPHT : 17/06/2012

    Taksiran persalinan : 24/03/2013

    Umur Kehamilan : 40 minggu

    Riwayat perkawinanMenikah satu kali dengan suami sekarang sudah 8 tahun.

    Umur saat menikah 22 tahun.

    Riwayat obstetriNo Keadaan kehamilan, persalinan,

    keguguran dan nifas

    Umur sekarang /

    tanggal lahir

    Keadaan

    anak

    Tempat

    perawatan

    1 H.aterm. Partus spontan. Nifas

    baik. Perempuan. 3000 gr.

    6 tahun/

    16 November 2006

    Sehat Bidan

    2 Hamil ini

    Riwayat OperasiTidak ada riwayat operasi.

    Riwayat Keluarga BerencanaPenggunaan KB suntik selama 5 tahun di bidan

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    5/25

    Riwayat AntenatalAntenatal care di bidan secara teratur

    PEMERIKSAAN FISIK Tanggal 24 Maret 2013 pukul 03.15 WIB

    Pemeriksaan Umum

    Keadaan Umum : cukup

    Kesadaran : compos mentis

    Tinggi badan : 158 cm

    Berat badan : 50 kg

    Gizi : cukup

    Vital Sign

    Tekanan darah : 100/80 mmHg

    Suhu : 36,4C

    Nadi : 84x/menit

    RR : 20x/menit

    Kepala : Mesocephal

    Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sclera ikterik (-/-)Hidung : Epistaksis (-) Discharge (-)

    Mulut : Mukosa pucat (-)

    Leher : JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba.

    Thorax :

    Pulmo : Inspeksi : Simetris(+) Retraksi (-) Ketinggalan Gerak (-)

    Palpasi : Vokal fremitus kanan=kiri

    Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru

    Auskultasi : Vesikuler (+/+)

    Jantung : Inpeksi : Ictus cordis tak tampak

    Palpasi : Icus cordis tak teraba

    Perkusi : Batas jantung tidak melebar

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    6/25

    Auskultasi : S1& S2tunggal, regular, bising (-)

    Abdomen : Inpeksi : Perut membuncit, stria gravidarum (+)

    Palpasi : Hepar/lien tak teraba

    Perkusi : redup, pekak alih (+)

    Auskultasi : Peristaltik baik, bunyi usus (+) normal

    Ekstremitas : Edema - -

    - -Akral hangat, nadi kuat, palmar pucat (-)

    Pemeriksaan Obstetric

    Palpasi :

    L1 : Teraba 1 bagian besar bulat keras

    L2 : Kanan : Teraba bagian memanjang, seperti papan

    Kiri : Terasa bagian kecil-kecil

    L3 : Teraba 1 bagian besar, bulat, lunak, tidak bisa digerakkan

    L4 : divergen

    TFU : 31 cmDJJ : (+) 11.12.12

    Letak janin : letak sungsang

    HIS : (+) sering

    Pemeriksaan Dalam :

    VT : Lengkap, efficement 100%, KK (-), bagian bawah bokong H III

    DIAGNOSA

    G2P1A0, 30 tahun, Hamil 40 minggu

    Janin tunggal hidup intrauterine

    Presentasi bokong

    Inpartu kala I

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    7/25

    SIKAP

    a. Pimpin mengejanb. Inj. Piton 1ampc. Inj. Metil Ergometrin 1 ampd. Pengawasan keadaan ibu pasca persalinan : Keadaan umum, tanda vital, TFU,

    kontraksi uterus, perdarahan pervaginam dan VU

    FOLLOW UP HARIAN

    Tanggal Sebjek Objek Assesment Planing dterapi

    25 Maret2013

    Keluhan: (-)PPV (+) normal,

    BAB (+), BAK

    (+) normal, flatus(+), ASI (+)

    Keadaan Umum : CukupKesadaran : Compos Mentis

    Vital Sign : T : 110/70 mmHg

    N : 86 x/menitS : 36,4

    0C

    R : 20 x/menit

    Kulit : Turgor dan elastisitas cukup

    Kepala : CA -/-, SI -/-Leher : JVP ,lnn tak teraba

    Dada :Jantung : S1 dan S2 tunggal, reguler,

    bising (-)Paru : Suara dasar vesikuler, sonor,ronkhi dan wheezing (-)

    Abdomen : TFU 2 jari pusat, supel,peristaltik (+)

    Anggota gerak : Tidak ada oedema, tidak

    terdapat varises

    P2A0, 30tahun, post

    partum

    sungsangpervaginam

    Amoxicill

    3x500 m

    MetilErgometr

    3x1 tab

    Villiron 1

    tabBoleh

    pulang

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    8/25

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. DefinisiLetak sungsang merupakan keadaan di mana janin terletak memanjang dengan

    kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.

    B. Jenis letak sungsang yaitu :1.

    Presentasi bokong Murni atauFrank Breech (65%)Pinggul janin dalam keadaan fleksi, lutut ekstensi, sehingga kedua kaki

    terangkat ke atas dan berada di dekat kepala.

    Pemeriksaan vaginalhanya teraba bokong.

    2. Presentasi bokong Sempurna atau Complete Breech (10%)Pinggul dan kedua lutut janin dalam keadaan fleksi.

    Pemeriksaan vaginalteraba bokong dan kedua kaki disampingnya.

    3. Presentasi bokong tak lengkap atauIncomplete Breech(25%)Salah satu/kedua ekstremitas bawah janin dalam keadaan ekstensi pada

    pinggul dan lutut sehingga kaki atau lutut berada di bawah bokong.

    Dibagi menjadi :

    Letak kaki :

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    9/25

    - Kedua kaki terletak di bawah (presentasi kaki sempurna/DoubleFootling)

    - Hanya satu kaki terletak di bawah (presentasi kaki tidaksempurna/Single Footling)

    Letak lutut :

    - Kedua lutut terletak paling rendah (presentasi lutut sempurna)- Hanya satu lutut terletak paling rendah (presentasi lutut tak

    sempurna)

    Pemeriksaan vaginalteraba kaki sebagaipresenting part

    Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :

    - Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)- Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)- Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)- Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)

    C. EtiologiLetak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin

    terhadap ruangan di dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32

    minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin

    bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam

    presentasi kepala, presentasi bokong/letak lintang.

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    10/25

    Karena berbagai sebab yang belum diketahui begitu jelas, menjelang

    kehamilan aterm, kavum uteri telah mempersiapkan janin pada posisi

    longitudinal dengan presentasi belakang kepala. Presentasi bokong umunya

    terjadi pada trimester kedua kehamilan atau mendekati aterm. Faktor

    predisposisi untuk presentasi bokong selain usia kehamilan adalah relaksasi

    uterus yang disebabkan oleh multiparitas, bayi multipel, hidramnion,

    oligohidramnion, hidrosefalus, presentasi bokong sebelumya, anomali uterus

    dan berbagai tumor dalam panggul juga pada plasenta yang terletak di daerah

    kornu fundus uteri. Ada berbagai faktor pendukung :

    1. Prematuritas2. Hydramnion3. Plasenta previa4. Panggul sempit5. Kelainan bentuk kepala janin (hidrocepalus dan anencephalus)6. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri7. Gemelli (kehamilan ganda)8.

    Sebab lain yang tidak diketahui

    D. Tanda dan Gejala1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan

    ibu sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.

    2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.3. Punggung anak dapat teraba pada salah satu sisi, perut dan bagian-bagian

    kecil pada pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang

    kurang budar dan lunak.

    4. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    11/25

    E. DiagnosisAnamnesis

    Pada multigravida biasanya sering menyatakan bahwa kehamilannya lain

    daripada yang sebelumnya, merasa kurang nyaman pada bagian iga dan

    merasa ada benda yang bergerak-gerak di epigastrium.

    A. Pemeriksaan Luar1. Palpasi

    Digunakan prasat Leopold untuk palpasi abdomen :

    Leopold I : teraba kepala janin yang bulat dan keras dengan

    ballotement menempati bagian fundus uteri.

    Leopold II : teraba punggung berada di satu sisi abdomen sedangkan

    bagian-bagian kecil berada pada sisi yg lain.

    Leopold III : bokong janin masih dapat digerakkan jika belum ada

    engagment dan sebaliknya jika bokong sudah engagment

    maka bokong sukar digerakkan.

    Leopold IV : seberapa masuk bokong ke dalam panggul.2. Auskultasi

    Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit

    lebih tinggi di atas umbilikus.

    B. Pemeriksaan DalamPada pemeriksaan VT (Vaginal Toucher) teraba bagian-bagian khusus

    yaitu tuberositas ischiadika, sakrum, dan anus. Presentasi bokong harus

    dibedakan dengan presentasi muka karena anus dapat dikira mulut dan

    tuberositas ischiadika dapat dikira penonjolan pipi. Untuk

    membedakannya, pemeriksa akan merasakan adanya tahanan otot

    m.spinchter ani jika jari masuk ke dalam anus. Rahang akan teraba lebih

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    12/25

    keras jika dilakukan perabaan melalui mulut, selain itu saat tangan ditarik

    keluar dari dalam anus akan ditemukan mekonium.

    C. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosis maupun

    memperkirakan ukuran dan konfigurasi panggul ibu. Apabila masih ada

    keraguan harus dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan

    ultrasonografi atau MRI (Magnetic Resonance Imagine).

    F.Penanganan1.Dalam kehamilan

    a.Versi Spontan (Knee Chest Positi on)

    Presentasi bokong yang dijumpai pada 29-32 minggu, 75%

    mengalami versi spontan pada umur kehamilan 38 minggu. Pada

    umur kehamilan 37 minggu, versi spontan sebesar 18%. Posisi knee-

    chest ibu selama 15 menit tiap 2 jam selama 5 hari berturut-turut

    diharapkan dapat memperbesar kemungkinan terjadinya versispontan pada trimester 3 akhir.

    b. Versi Luar (External Cephali c Version)Sebaiknya dilakukan pada usia kehamilan antara 34 minggu sampai

    38 minggu. Cara :

    - Baringkan ibu dalamposisi terlentang

    - Kaki dibengkokan padalutut dan pangkal paha

    supaya dinding perut

    kendor

    - Lakukan pemeriksaan

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    13/25

    DJJ sebelum tindakan. Jika abnormal (DJJ 180/menit) jangan lakukan versi luar

    - Palpasi abdomen kembali untuk memastikan letak, presentasi,posisi kepala, punggung dan bokong janin

    - Bebaskan/angkat bagian terendah janin dari pintu atas panggulpelan-pelan

    - Pegang dan dekatkan kepala dan bokong janin kemudianlakukan rotasi atau pemutaran janin agar menjadi presentasi

    kepala.

    2.Dalam PersalinanPersalinan sungsang pervaginam

    Syarat :

    a. Pembukaan lengkapb. Kulit ketuban sudah dipecahc. His adekuatd. Tipe frank breech (bokong murni) atau complete breech

    (bokong sempurna)e. Perkiraan berat badan janin 2500 - 4000 gr

    Kontra indikasi :

    a. Terdapat disproporsi kepala janinb. Kepala janin defleksi (star gazing fetus)c. Bayi pertama pada persalinan ganda

    1). Persalinan Pervaginam

    a. Persalinan SpontanPersalinan spontan pervaginam (spontan Bracht) terdiri dari 3

    tahapan :

    1. Fase lambat pertama:

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    14/25

    o Mulai dari lahirnya bokong sampai umbilikus (scapula).o Disebut fase lambat oleh karena tahapan ini tidak perlu

    ditangani secara tergesa-gesa mengingat tidak ada bahaya

    pada ibu dan anak yang mungkin terjadi.

    2. Fase cepat:o Mulai lahirnya umbilikus sampai mulut.o Pada fase ini, kepala janin masuk panggul sehingga

    terjadi oklusi pembuluh darah talipusat antara kepala

    dengan tulang panggul sehingga sirkulasi uteroplasenta

    terganggu.

    o Disebut fase cepat oleh karena tahapan ini harusterselesaikan dalam 1 2 kali kontraksi uterus (sekitar 8

    menit).

    3. Fase lambat kedua:o Mulai lahirnya mulut sampai seluruh kepala.o Fase ini disebut fase lambat oleh karena tahapan ini tidak

    boleh dilakukan secara tergesa-gesa untuk menghidaridekompresi kepala yang terlampau cepat yang dapat

    menyebabkan perdarahan intrakranial.

    PERSALINAN SUNGSANG CARA BRACHT

    1. Ibu dalam posisi litotomi, penolong berdiri di depan vulva.Saat ada his ibu dipimpin mengejan

    2. Saat bokong membuka vulva, lakukan episiotomi ( dengananestesi lokal sebelumnya) .

    3. Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkeram dengancara kedua ibu jari penolong sejajar sumbu panggul, sedang

    jari-jari lain memegang belakang panggul.

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    15/25

    4. Pada waktu tali pusat lahir dan teregang, segera kendorkantali pusat tersebut.

    5. Kaki, bokong, dan badan janin diangkat dengan kedua tanganpenolong dan disesuaikan dengan sumbu panggul ibu

    (melengkung ventro-kranial kearah perut ibu) sehingga

    berturut-turut lahir pusat, dada, bahu dan lengan, dagu, mulut

    dan akhirnya seluruh kepala.

    Prosedur bantuan pada persalinan sungsang cara Bracht ini

    adalah episiotomi dan kalau perlu boleh dilakukan dorongan

    Kristeller.

    b. Manual Aid atau ekstraksi parsialTerdiri dari 3 tahapan :

    1. Bokong sampai umbilikus lahir secara spontan (pada frankbreech).

    2. Persalinan bahu dan lengan dibantu oleh penolong.Cara / teknik untuk melahirkan bahu dan lengan ialah secara :a) Persalinan bahu dengan cara LOVSET.

    Prinsip :

    Memutar badan janin setengah lingkaran

    (1800) searah dan berlawanan arah jarum

    jam sambil melakukan traksi curam

    kebawah sehingga bahu yang semula

    dibelakang akan lahir didepan (dibawah

    simfsis).

    b) Persalinan bahu dengan cara KLASIK Disebut pula sebagai tehnik

    DEVENTER.

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    16/25

    Melahirkan lengan belakang dahulu dan kemudianmelahirkan lengan depan dibawah simfisis.

    Dipilih bila bahu tersangkut di pintu atas panggul.Prinsip :

    Melahirkan lengan belakang lebih dulu (oleh karena ruangan

    panggul sebelah belakang/sacrum relatif lebih luas didepan ruang

    panggul sebelah depan) dan kemudian melahirkan lengan depan

    dibawah arcus pubis.

    Prinsip mengeluarkan lengan secara klasik adalah bahwa lengan

    janin diletakkan pada panggul baguan belakang karean daerah ini

    lebih luas dibandingkan dengan panggul bagian depan. Angkat

    kedua kaki janin sesuai dengan posisi bahu depan. Dengan dua

    jari telusuri lengan atas yang berlawanan (belakang) dan usap

    lengan atas tersebut dengan tujuan mengeluarkan lengan

    belakang. Setelah keluar, pegang kedua kaki dengan tangan yang

    lain dan ayun (kebawah kemudian keatas lagi) sehingga bahu

    depan menjadi bahu belakang, dengan demikian kedua kakiberada pada daerah yang berlawanan dengan bahu. Cara ini

    dilakukan bila lengan janin dalam keadaan menjungkit . Pada

    keadaan lengan tengkuk, dupayakan agar lengan janin menjadi

    lengan menjungkit (keluar dari daerah tengkuk) dengan cara

    memutar badan janin menjauhi lengan tengkuk.

    c) Persalinan bahu dengan cara MULLER Melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dibawah

    simfisis melalui ekstraksi ; disusul melahirkan lengan belakang

    di belakang (depan sacrum)

    Dipilih bila bahu tersangkut di Pintu Bawah Panggul

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    17/25

    Cara :Apabila kedua lengan berada di depan badan janin maka

    persalinan cara Muller dapat dilakukan. Prinsip cara Muller

    adalah mengeluarkan lengan depan terlebih dahulu dengan

    badan janin ditarik kearah yang berlawanan. Jika lengan belum

    keluar, keluarkan lengan dengan cara mengusap lengan atas

    janin dengan dua jari tangan penolong berfungsi sebagai spalk.

    Setelah lengan keluar, angkat kedua kaki bayi ke depan

    berlawanan dengan letak bahu belakang sehingga lengan

    belakang keluar.

    c. Persalinan kepala dibantu oleh penolong.Pertolongan untuk melahirkan kepala pada presentasi sungsang

    dapat dilakukan dengan berbagai cara :

    Cara MAURICEAUPada cara Mauriceau ini kepala janin diupayakan agar tetap

    dalam keadaan fleksi serta pemuataran kapala janin tersebut

    sesuai dengan putaran paksi dalam.

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    18/25

    Teknik pelaksanaan :

    1. Tangan operator yang berhadapan dengan muka janinditempatkan dibawah janin (untuk menopang badan janin)

    dengan kedua kaki janin berada di kiri dan kanan lengan

    operator tersebut. Jari tengah operator dimasukkan ke dalam

    mulut atau ditempatkan diatas maksila janin, sedang jari

    telunjuk dan jari manis mencekam fossa kanina. Posisi

    tangan operator ini berfungsi untuk memastikan agar kepala

    janin tetap dalam keadaan fleksi (kalau perlu operator

    jongkok). Selain itu tangan operator ini juga dapat

    mrngadaakan putaran paksi dalam kepala janin sesuai

    penurunan janin dalam panggul.

    2. Tangan operator yang lain mencekam bahu janin dari arahpunggung dan digunakan terutama untuk mengadakan traksi.

    3. Setelah putaran paksi selesai, dilakukan traksi sampai oksiputlahir di bawah simpisis. Badan janin sedikit demi sedikit

    dielevasi keatas dengan suboksiput sebagai hiponukleon.

    4. Seringkali diperlukan tekanan diatas simfisis langsung padakepala janin (deSnoo) untuk membantu pengeluaran kepala

    janin tersebut.

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    19/25

    Cara PRAGUE TERBALIKDilakukan bila occiput dibelakang (dekat dengan sacrum) dan

    muka janin menghadap simfisis (dagu janin berada di depan dan

    sukar untuk diputar ke belakang).

    Teknik pelaksanaan :

    - Satu tangan operator beradadi bawah punggung janin

    dengan jari tangan mencekam

    bahu dari belakang. Tangan

    operator yang lain memegang

    kedua kaki janin dan

    mengangkatnya ke atas.

    - Dilakukan traksi ke bawahsehingga submentum berada di bawah simfisis. Kedua kaki

    janin kemudian diangkat ke atas dan kedepan perut ibu

    sehingga kepala janin lahir dengan submentum sebagaihiponukleon.

    Cara Pengeluaran kepala dengan forsepsForseps yang dilakukan sebaiknya forseps Piper yang

    mempunyai tangkai melengkung namun bila tidak ada, dapat

    digunakan forseps Naegele atau Kjelland

    Teknik Pelaksanaan

    Sebelumnya, lakukan periksa dalam vagina untukmengetahui posisi dagu sebagai titik petunjuk.

    Setelah itu masukkan forseps diantara janin dan jalan lahir.Yang pertama adalah yang berada di depan kepala terlebih

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    20/25

    dahulu kemudian masukkan forseps untuk yang berada di

    ruang panggul belakang.

    Kunci tangkai forseps di depan badan janin. Ulangi lagi periksa dalam vagina untuk mengetahui apakah

    ada jaringan yang terjepit.

    Adakan tarikan percobaan. Bila berhasil, forseps diputarsesuai dengan sumbu panggul dimana daun forseps berada

    sesuai dengan tujuan agar dagu berada di belakang,

    kemudian tangkai forseps ditarik sesuai dengan sumbu

    panggul. Pada waktu suboksiput berada di bawah simfisis,

    dilakukan tarikan dengan suboksiput sebagai hiponukleon

    sambil menahan perineum.

    Cara NaujoksTeknik ini dilakukan bila kepala masih tinggi (diatas pintu atas

    panggul) Cara Naujoks sedapat mungkin dihindari oleh karena

    sering menyebabkan komplikasi pada janin.

    Teknik pelaksanaan

    - Kepala janin dimasukkan ke dalam panggul dengan posisidagu di samping, yaitu dengan kedua tangan operator

    mencekam bahu kearah depan dan belakang, kemudian badan

    janin ditarik ke bawah (operator jongkok).

    - Dilakukan bantuan tekanan pada kepala janin di atas simfisisagar kepala janin dapat masuk panggul. Selanjutnya proses

    pengeluaran kepala adalah seperti cara Mauriceau di atas.

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    21/25

    d. Ekstraksi totalPersalinan sungsang pervaginam dimana keseluruhan proses

    persalinan anak dikerjakan sepenuhnya oleh penolong persalinan.

    Jenis ekstraksi total :

    1. Ekstraksi bokong2. Ekstraksi kaki

    Indikasi ekstraksi sungsang

    a. Ibu : (sama dengan forseps)

    b. Janin : Gawat Janin

    Tali Pusat Menumbung

    c. Obstetri : Kala II lebih dari 5 jam

    Persalinan Macet.

    EKSTRAKSI BOKONG

    Tindakan ini dikerjakan pada letak bokong murni dengan bokong

    yang sudah berada didasar panggul.

    Tehnik :1. Jari telunjuk penolong yang sesuai dengan bagian kecil anak

    dimasukkan jalan lahir dan diletakkan pada lipat paha depan

    anak. Dengan jari tersebut, lipat paha dikait. Untuk

    memperkuat kaitan tersebut, tangan lain penolong mencekap

    pergelangan tangan yang melakukan kaitan dan ikut

    melakukan traksi kebawah

    2. Bila dengan traksi tersebut trochanter depan sudah terlihatdibawah arcus pubis, jari telunjuk tangan lain segera mengait

    lipat paha belakang dan secara serentak melakukan traksi lebih

    lanjut untuk melahirkan bokong

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    22/25

    3. Setelah bokong lahir, bokong dipegang dengan peganganfemuropelvik dan janin dilahirkan dengan cara yang sudah

    dijelaskan pada ekstraksi bokong parsialis.

    EKSTRAKSI KAKI

    1. Setelah persiapan selesai, tanganpenolong yang sesuai dengan bagian

    kecil anak dimasukkan secara obstetris

    kedalam jalan lahir, sedangkan tangan

    lain membuka labia.

    2. Tangan yang didalam mencari kakidengan menyelusuri bokongpangkal

    paha sampai belakang lutut (fosa

    poplitea) dan kemudian melakukan

    fleksi dan abduksi paha janin sehingga

    sendi lutut menjadi fleksiTangan yang

    diluar (dekat dibagian fundus uteri) mendekatkan kaki janinuntuk mempermudah tindakan mencari kaki janin tersebut

    diatas

    3. Setelah lutut fleksi, pergelangan kaki anak dipegang diantarajari ke II dan III dan dituntun keluar dari vagina

    2). Persalinan per abdominal (sektio cesarea)

    Sectio caesarea pada presentasi bokong relatif lebih aman

    dibanding persalinan pervaginam. Resiko terjadinya trauma lahir lebih

    rendah dibanding persalinan pervaginam. Sedangkan resiko fetal

    afiksia relatif tetap.

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    23/25

    Sebelum melakukan pertolongan persalinan sebaiknya

    dilakukan penilaian keberhasilan persalinan sungsang dengan metode

    penilaian dari Zazchi dan Andros.

    SKOR

    0 1 2

    Paritas Primigravida Multipara -

    Umur Kehamilan 39 mg 38 mg 37 mg

    Taksiran Berat

    Janin>3690 gr 3692-3769 gr < 3175

    Riwayat

    persalinan

    sungsang (>2500

    gr)

    0 1 2

    Pembukaan 2 cm 3 cm 4 cm / lebih

    Penurunan -3/lebih tinggi -2 Rendah

    Bila skor :

    3 = persalinan dianjurkan dengan bedah caesar

    4 = dilakukan reevaluasi. Pengawasan persalinan yang ketat. Dapat

    lahir pervaginam tapi masih ada kemungkinan untuk dilakukan

    tindakan operatif.

    5 = persalinan diharapkan dapat pervaginam

    G. PrognosisAngka kematian bayi pada persalinan letak sungsang lebih tinggi bila

    dibandingkan dengan letak kepala.

    1. Terhadap bayi Prematuritas Penyebab sungsang sendiri (CPD, panggul sempit, plasenta previa)

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    24/25

    Asfiksia (terjadi bila tali pusat terjepit pada fase cepat dan kepalalebih dari 8 menit)

    Perdarahan otak karen kompresi kepala terlalu cepat Akibat tindakan penolong misalnya : fraktur humerus, kerusakan

    saraf, plexus brachialis.

    2. Terhadap ibu Lacerasi cervix karena pembukaaan tidak bias sempurna (terutama

    letak kaki, lutut)

    Infeksi karena manipulasi tangan penolong yang masuk ke dalamvagina

    Perdarahan post partum (lacerasi jalan lahir)

  • 5/23/2018 POST PARTUM SUNGSANG PERVAGINAM.docx

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Cunningham, F.G et al.2005. Breech Presentation and Delivery in : WilliamsObstetrics. 22

    stedition. New York : Mc Graw Hill medical Publising Division,

    509-536

    2. Manuaba, I.B. 1995. Persalinan sungsang dalam : Operasi KebidananKandungan dan Keluarga Berencana untuk Dokter Umum. Jakarta : Penerbit

    Buku Kedokteran EGC, 174-201

    3. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

    4. Wiknjosastro, H., dkk(eds). Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta. YayasanBina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2007.