Portofolio CKR

7
No. ID dan Nama Peserta : No. ID dan Nama Wahana : Topik : Kasus Bedah Tanggal (kasus) : 16 Juli 2015 Presenter : Nama Pasien : Tn.M No. RM : 057855 Tanggal Presentasi : 5 Agustus 2015 Pendamping : Tempat Presentasi : RSUD Kota Surakarta Obyektif Presentasi : Keilmuan V Ketrampila n Penyegaran Tinjauan Pustaka V Diagnostik V Manajemen V Masalah Istimewa Neonat us Bayi Anak Remaja Dewasa V Lansi a Bumi l Deskripsi : Laki-laki usia 62 tahun dengan pingsan dan nyeri kepala setelah KLL Tujuan :Menegakkan diagnosis dan menetapkan manajemen pasien asma Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus V Audit Cara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi V E- mail Pos Data pasien : Nama : Tn M No CM : 057855 Nama klinik : RSUD Kota Surakarta Telp : Terdaftar sejak : Data utama untuk bahan diskusi : 1. Diagnosis/ Gambaran klinis : Pasien, laki-laki, usia 62 tahun, datang ke IGD RSUD Surakarta, diantar penolong, pingsan kepala, dan kaki berdarah setelah kecelakaan lalu lintas, ditabrak oleh motor dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi, pingsan kurang dari 10 menit di TKP. 2. Riwayat Pengobatan : Pasien belum diberikan pengobatan sebelumnya. 3. Riwayat kesehatan/penyakit : Riwayat serupa (-) Riwayat asma (-)

description

CKR Cedera Kranio-Serebral Ringan

Transcript of Portofolio CKR

No. ID dan Nama Peserta :

No. ID dan Nama Wahana :

Topik : Kasus Bedah

Tanggal (kasus) : 16 Juli 2015Presenter :

Nama Pasien : Tn.MNo. RM : 057855

Tanggal Presentasi : 5 Agustus 2015Pendamping :

Tempat Presentasi : RSUD Kota Surakarta

Obyektif Presentasi :

Keilmuan V Ketrampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka V

Diagnostik V Manajemen V Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa V Lansia Bumil

Deskripsi : Laki-laki usia 62 tahun dengan pingsan dan nyeri kepala setelah KLL

Tujuan :Menegakkan diagnosis dan menetapkan manajemen pasien asma

Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus V Audit

Cara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi V E-mail Pos

Data pasien :Nama : Tn MNo CM : 057855

Nama klinik : RSUD Kota SurakartaTelp : Terdaftar sejak :

Data utama untuk bahan diskusi :

1. Diagnosis/ Gambaran klinis :

Pasien, laki-laki, usia 62 tahun, datang ke IGD RSUD Surakarta, diantar penolong, pingsan kepala, dan kaki berdarah setelah kecelakaan lalu lintas, ditabrak oleh motor dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi, pingsan kurang dari 10 menit di TKP.

2. Riwayat Pengobatan :

Pasien belum diberikan pengobatan sebelumnya.

3. Riwayat kesehatan/penyakit :

Riwayat serupa (-)Riwayat asma (-)

Riwayat alergi obat (-)

4. Riwayat keluarga :

Riwayat penyakit serupa (-), alergi (-), DM (-), HT (-), Jantung (-)

5. Riwayat pekerjaan :

-

6. Lain-lain

PEMERIKSAAN FISIK :

KU : GCS E4V4M6 (14) Berat Badan: 60 kg Vital signsTensi : 118 / 86

Nadi : 85

Suhu : 36

RR : 20 x/menit

SiO2 : 99 % Kepala : Lihat status lokalis Mata: CA (-/-), SI (-/-) Hidung: discharge (-/-), perdarahan (-/-) Leher : limfonodi tidak teraba , jvp tidak meningkat

Thoraks : Cor dan Pulmo dalam batas normal Abdomen : Dalam batas normal Ekstremitas : Lihat status lokalisSTATUS LOKALIS :

1. Regio Parietalis Sinistra :

a. Inspeksi : Tampak luka terbuka ukuran 4x2x1 cm, tepi teratur, dasar bersih, debris (+) tanah.b. Palpasi : Nyeri Tekan (+), krepitasi (-)2. Regio Calcaneal Sinistra :

a. Inspeksi : Tampak luka terbuka ukuran 6x1 cm, tepi rata, debris (-)b. Palpasi : Nyeri Tekan (+), krepitasi (-)

c. Motorik : Dorsofleksi (+), Plantarfleksi (+)PEMERIKSAAN PENUNJANG : -TERAPI Penjahitan Luka

Medikasi Luka

Rawat jalan dengan edukasi keluarga awasi kesadaran apabila kesadaran menurun, bingung, mengantuk, ada kelemahan anggota gerak, nyeri kepala, kejang, muntah, segera dibawa ke rumah sakit

Asam Mefenamat 3x500 mg

Amoksisilin 3x500 mg

Omeprazole 2x20 mg

Kontrol poliklinik bedah 3 hari lagi

Daftar Pustaka :1. Konsensus Nasional Penanganan Trauma Kapitis dan Trauma Spinal. PERDOSSI, 2006.

2. Teasdale G, Jennett B. Management of head injuries. Davis Co., Philadelphia, 1981.

3. Ling GSF, Grimes J. Pathophysiology and initial prehospital management. AAN Hawaii, 2011.

4. Marion DW. Head injury. Powner DJ. Nutrition/metabolism in the trauma patient. In: The Trauma Manual. Peitzman AB et al. (eds.). Lippincott Raven, 1998.

5. Andrews PJD. Traumatic brain injury. In: Neurological Emergencies. Hughes R (ed.). 3rd ed. BMJ books, 2000.

6. Marshall SA. Management of moderate and severe traumatic brain injury. AAN Hawaii, 2011.

7. Musridatha E, Jannis J, Soertidewi L. Modifi kasi revised trauma score pada pasien dewasa cedera kranioserebral sedang. Tesis Bagian Neurologi FKUI/RSCM, 2006.

8. Emril RD. Leukositosis sebagai salah satu indikator adanya lesi struktural intrakranial pada penderita cedera kepala tertutup dengan skala koma Glasgow awal 13-15. Penelitian Bagian Neurologi, FKUI/RSCM, 2003.

9. Syarif I, Soertidewi L,Yamanie N. Hubungan antara leukositosis dan peningkatan suhu tubuh dengan CKS dan CKB tertutup selama 3 hari onset di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Tesis. Bagian Neurologi FKUI/RSCM, 2001.

10. Handisurya I. Nilai prognostik kadar glukosa darah sewaktu pada cedera kranioserebral berat tertutup fase akut. Tesis. Bagian Neurologi, FKUI/RSCM, 1996.

11. Dewati E, Soertidewi L, Yamanie N. Kadar albumin serum dan keluaran penderita cedera kranioserebral. Tesis. Bagian Neurologi, FKUI/RSCM, 1999.

12. Gunawan A, Soertidewi L, Musridatha E. Uji prognostik: skor motorik, frekuensi nafas, dan membuka mata (MNM skor) untuk memprediksi keluaran dalam tiga hari pada pasien dewasa trauma kapitis sedang-berat. Tesis Bagian Neurologi FKUI/RSCM, 2011.

13. Bresler MJ, Sternbach GL. Manual Kedokteran Darurat Edisi 6. Jakarta : EGC

Hasil pembelajaran :

1. Mengetahui diagnosis CKR2. Mengetahui tatalaksana pada luka laserasi

SUBJEKTIF :

Seorang laki-laki usia 62 tahun, datang ke RSUD Surakarta, diantar penolong setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Kurang lebih 20 menit SMRS pasien naik motor dengan kecepatan sedang ditabrak oleh motor yang dikendarai anak-anak dengan kecepatan tinggi di perempatan. Menurut kesaksian penolong, pasien terlempar dari motor jatuh dengan posisi kepala dan tubuh sebelah kiri membentur aspal. Pasien tidak memakai helm. Pasien pingsan di tempat kejadian kurang lebih 10 menit, kejang dan muntah disangkal, kepala dan kaki berdarah (+). Pasien tidak ingat kejadian kecelakaannya.

OBJEKTIF:

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS E4V4M6, disorientasi tempat dan waktu (+), didapatkan luka terbuka pada regio parietalis sinistra ukuran 4x2x1 cm, dasar luka bersih, tepi luka rata, debris (+) berupa tanah, kemudian pada region calcaneal kiri didapatkan luka ukuran 6x1 cm tepi luka rata, debris (-).

ASSESSMENT :

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang sudah dilakukan maka pasien dapat dilakukan assessment :

1. Cedera Kranio Serebral Ringan dengan Vulnus laceratum regio paretalis sinistra2. Vulnus incisum regio calcaneal sinistra

PLAN:1. TERAPIa. Dilakukan Reparasi Laserasi pada Regio Parietalis Sinistrai. Menyiapkan set bedah minorii. Menggunting rambut di sekitar luka pada regio parietalis sinistraiii. Melakukan irigasi dengan NaCL 0,9 % pada lukaiv. Memakai Handscoenv. Melakukan eksplorasi pada luka didapatkan debris-debris tanah pada luka kemudian dilakukan pembersihan dengan NaCL dan kasa steril kemudian diirigasi lagi sampai bersihvi. Membersihkan luka dengan povidone iodin vii. Menyuntikkan lidokain 1% di sekitar luka dan menjahit luka bagian dalam dengan benang cat gut 2-0 dan bagian luar dengan benang nilon 2-0viii. Mengoleskan povidone iodin pada jahitan luka dan mengaplikasikan salep antibiotikix. Menutup luka dengan kasa steril dan diplesterx. Mengedukasi pasien supaya luka jangan kena air dulu dan 3 hari kemudian kontrol ke poliklinik bedah b. Melakukan medikasi pada region calcaneal sinistra :i. Melakukan irigasi pada luka dengan NaCl 0,9 %

ii. Membersihkan luka dengan povidone iodine

iii. Mengaplikasikan salep antibiotic

iv. Tutup dengan kasa steril dan diplester

c. Memberikan terapi medikamentosa pada pasien :

i. Amoksisilin 3x500 mg

ii. Asam Mefenamat 3x500 mg

iii. Omeprazole 2x20 mg2. PENDIDIKANMemperbolehkan pasien rawat jalan dengan mengawasi tanda-tanda penurunan kesadaran, bingung, nyeri kepala, kejang, muntah, kelemahan anggota gerak dan apabila didapati gejala seperti itu segera dibawa ke ruamh sakit