PKL CKR - Annisa Zakiroh

58
ANNISA ZAKIROH | 1111103000033 PRESENTASI KASUS LANGSUNG Trauma Kepala Pembimbing : dr. Ika Yulieta M. Sihombing, Sp.S

description

Cedera kepala ringan

Transcript of PKL CKR - Annisa Zakiroh

Page 1: PKL CKR - Annisa Zakiroh

ANNISA ZAKIROH | 1111103000033

PRESENTASI KASUS LANGSUNGTrauma Kepala

Pembimbing : dr. Ika Yulieta M. Sihombing, Sp.S

Page 2: PKL CKR - Annisa Zakiroh

• Nama Pasien : Ny. RT• Jenis Kelamin : Perempuan• Umur : 42 tahun 1 bulan• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Pendidikan : SLTA• Agama : Kristen• Status Perkawinan: Menikah• Alamat : Jl. Kramat Pulo RT. 003 RW. 003,

Kramat, Senen, Jakarta Pusat

IDENTITAS PASIEN

Page 3: PKL CKR - Annisa Zakiroh

KELUHAN UTAMA

Pasien mengalami pingsan selama 30 menit sejak 5 jam SMRS.

Page 4: PKL CKR - Annisa Zakiroh

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• 5 jam SMRS, pingsan ±30 menit setelah KLL jatuh dari sepeda motor.

• Terbangun tidak pingsan lagi, lupa kejadian sesaat sebelum dan saat kecelakaan ±30 menit.

• Tidak terdapat kejang.• Nyeri kepala berdenyut di seluruh kepala.• Muntah menyemprot 1 x berisi makanan.• Dahi kanan benjol, mata kanan lebam mata tidak bisa

dibuka.• Luka terbuka di kepala (-), luka-luka di tubuh (-).

Page 5: PKL CKR - Annisa Zakiroh

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Cairan/darah keluar dari hidung/telinga (-), nyeri di leher (-), kelemahan sesisi (-), baal (-), mulut mencong (-), cadel (-), pelo (-), gangguan pendengaran (-), gangguan penglihatan (-), pusing berputar (-), demam (-).

• Perawatan <24 jam: nyeri kepala berdenyut terutama kepala bagian depan kanan, muntah 1x berisi makanan, mual (-).

• Perawatan >24 jam: nyeri kepala berdenyut berkurang, hanya nyeri dahi sebelah kanan, muntah (-), mual (-).

Page 6: PKL CKR - Annisa Zakiroh

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Riwayat trauma kepala sebelumnya (-)• Riwayat penurunan kesadaran (-)• Riwayat hipertensi (-), kencing manis (-),

kolesterol tinggi (-), asam urat tinggi (-).

Page 7: PKL CKR - Annisa Zakiroh

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Riwayat hipertensi dan kencing manis (-).

Page 8: PKL CKR - Annisa Zakiroh

RIWAYAT KEBIASAAN DAN SOSIAL

• Riwayat merokok (-), konsumsi alkohol (-).• Makan 3 kali sehari, jarang konsumsi sayuran

dan buah.

Page 9: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Keadaan umum : Tampak sakit sedang• Kesadaran : Compos mentis• Status gizi : BB= 65 kg, TB= 155 cm, BMI=27,05%• Tanda vital : – Tekanan darah: 120/70 mmHg– Nadi : 84x/menit – Suhu : 35,5˚ C– Pernafasan : 22x/menit

Keadaan lokal• Trauma stigmata : Hematoma frontalis dextra,

hematoma palpebra dextra

PEMERIKSAAN FISIK

Page 10: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Status GeneralisKepala : Normocephal, sebaran rambut merata, rambut tidak mudah dicabut, alopesia (-), hematoma frontal dextra.Mata : konjungtiva anemis tvd/-, sklera ikterik tvd/-, pupil RCL tvd/+, RCTL tvd/+, ᴓ tvd/3mm, raccoon eyes -/-, hematoma palpebra +/-THT : • Telinga: normotia, hiperemis -/-, nyeri tekan tragus -/-, liang

telinga lapang +/+, sekret -/-, hematoma retroaurikuler -/-• Hidung: Deviasi septum -/-, cavum nasal lapang, sekret -/-,

concha nasal inferior hiperemis -/-, eutrofi/eutrofi, concha nasal media hiperemis -/-, eutrofi/eutrofi

PEMERIKSAAN FISIK

Page 11: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Tenggorokan: mukosa bukal normal, atrofi papil lidah (-), tonsil T1/T1, dinding arkus posterior hiperemis (-), granul (-)Gigi dan mulut: bibir edema (-), lidah kotor (-), perdarahan (-)Leher : trakea di tengah, pembesaran KGB leher (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)Paru :• I: massa (-), pelebaran sela iga (-), gerakan dada simetris saat

statis maupun dinamis• P: nyeri tekan (-), emfisema subkutis (-), ekspansi dada normal,

vokal fremitus simetris pada kedua lapang paru• P: sonor pada kedua lapang paru• A: vesikuler di kedua lapang paru, ronkhi -/-, wheezing -/-

PEMERIKSAAN FISIK

Page 12: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Jantung:• I: Ictus cordis tidak terlihat.• P: Teraba ictus cordis pada ICS V, 2 jari lateral midklavikula sinistra• P: Batas jantung kanan pada ICS V linea parasternal dextra, batas jantung kiri

pada ICS V, 2 jari lateral midklavikula sinistra, pinggang jantung di ICS III line parasternal sinistra

• A: BJ I & II reguler, murmur (-), gallop (-)Abdomen:• I: datar, tidak buncit, spider navy (-), striae (-)• P: supel, nyeri tekan (-), nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak

teraba• P: timpani di seluruh lapang abdomen, shifting dullness (-)• A: bising usus (+) normalPemeriksaan ekstremitas:• Superior: Akral hangat +/+, edema -/-, sianosis -/-, clubbing finger -/-• Inferior: Akral hangat +/+, edema -/-, sianosis -/-, clubbing finger -/-

PEMERIKSAAN FISIK

Page 13: PKL CKR - Annisa Zakiroh

STATUS NEUROLOGIS

a. GCS: E4M6V5 compos mentisb. TRM:

a. Kaku kuduk : -b. Lasegue : >70/>70c. Kernig : >135/>135d. Brudznsky I : - / -e. Brudzinsky II : - / -

Page 14: PKL CKR - Annisa Zakiroh

STATUS NEUROLOGISa. Saraf kranialis

Nervus Kranialis Hasil PemeriksaanN.I Normosmia/normosmia

N. IIAcies visus: tvd / 6/60Visus campus: tvd/normalLihat warna: tvd/normalFunduskopi: tidak dilakukan

N. III, IV dan VI

Kedudukkan bola mata: tvd/orthoposisPergerakkan bola mata: tvd/normal ke segala arahNasal: tvd/+Temporal: tvd/+Nasal atas: tvd/+Temporal atas: tvd/+Nasal bawah: tvd/+Temporal bawah: tvd/+Exopthalmus: tvd/-Nystagmus: tvd/-PupilBentuk : tvd/bulat, isokhor: tvd, tvd/3mmReflek cahaya langsung : tvd/+Reflek cahaya tidak langsung : tvd/+Reflek akomodasi : tvd/+

Page 15: PKL CKR - Annisa Zakiroh

STATUS NEUROLOGISNervus Kranialis Hasil Pemeriksaan

N. V

Cabang Motorik : normal/normalCabang SensorikOphtalmikus : normal/normalMaksilaris : normal/normalMandibularis : normal/normal

N. VII

Motorik orbitofrontalis: tvd/normalMotorik orbikularis: normal/normalMotorik buccinator: normal/normalMotorik frontalis: tvd/normalPengecapan lidah: tidak dilakukan

N. VIII

Vestibular: Vertigo: -Nistagmus: tvd/-Koklearis: Tes rinne: +/+Weber: tidak terdapat lateralisasiScwabach: sama dengan pemeriksa

N. IX dan X Motorik : arcus faring simetris, uvula di tengahSensorik : tidak dilakukan

N. XIMengangkat bahu: normal/normalMenoleh: normal/normal

N. XII Pergerakkan lidah : dalam batas normali, Atrofi : -, Fasikulasi : -

Page 16: PKL CKR - Annisa Zakiroh

STATUS NEUROLOGIS

Sistem motorik :

Refleks-refleks Fisiologis• Bisep : +2/+2 • Trisep : +2/+2• Radius : +2/+2• Patella : +2/+2• Achilles : +2/+2Refleks-refleks Patologis• Hoffman Tromer: - / - • Babinsky : - / -• Chaddok : - / -• Oppenhiem : - / -

• Gordon : - / -• Gonda : - / - • Schaefer : - / - • Klonus lutut : - / - • Klonus tumit : - / - Sistem sensorik : NormoestesiaFungsi Otonom• Miksi : Baik• Defekasi : Baik• Sekresi Keringat: Baik

5555 55555555 5555

Page 17: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Gerakan Involunter• Tremor : -• Chorea : -• Atetose : -• Mioklonik : -• Tics : -• Trofi : eutrofi -/-• Tonus : normotonus +/+Fungsi Cerebellar dan Koordinasi • Ataxia : normal• Tes Rhomberg : normal• Disdiadokinesia : normal

• Jari-Jari : normal• Jari-Hidung :

normal• Tumit-Lutut :

normalFungsi Luhur• Asterognosia :

normal• Apraxia : normal• Afasia : normalKeadaan Psikis• Intelegensia : normal• Tanda regresi : normal• Demensia : normal

PEMERIKSAAN FISIK

Page 18: PKL CKR - Annisa Zakiroh

PEMERIKSAAN LABORATORIUMPemeriksaan Hasil Nilai rujukanHematologi

HemoglobinHematokritLeukositTrombositEritrosit

13,7 g/dL

41%22,1 ribu/ul282 ribu/ul4,81 juta/ul

11,7-15,5

33-455,0-10,0150-440

3,80-5,20VER/HER/KHER/RDW

VERHERKHERRDW

85,2 fl

28,5 pg33,4 g/dl

13,4%

80,0-100,0260-34,032,0-36,011,5-14,5

Fungsi HatiSGOTSGPT

2614

0-340-40

Fungsi GinjalUreum darahKreatinin darah

24 mg/dl0,6 mg/dl

20-40

0,6-1,5Glukosa Darah Sewaktu 104 mg/dl 70-140

Elektrolit DarahNatrium KaliumKlorida

140 mmol/l3,64 mmol/l109 mmol/l

135-147

3,10-5,1095-108

Page 19: PKL CKR - Annisa Zakiroh

PEMERIKSAAN CT SCAN• Tak tampah perdarahan

intraparenkimal, epidural, subdural, subarachnoid pada CT scan kepala saat ini.

• Tulang-tulang kepala intak.• Subgaleal hematom regio

frontal kanan sampai regio palpebra kanan.

Page 20: PKL CKR - Annisa Zakiroh

PEMERIKSAAN CT SCAN• Tak tampah perdarahan

intraparenkimal, epidural, subdural, subarachnoid pada CT scan kepala saat ini.

• Tulang-tulang kepala intak.• Subgaleal hematom regio

frontal kanan sampai regio palpebra kanan.

Page 21: PKL CKR - Annisa Zakiroh

RESUME

• Ny. RT, 42 tahun, penurunan kesadaran (+) 30 menit 5 jam SMRS. Amnesia retrogard (+) 30 menit, kejang (-), nyeri kepala (+) berdenyut di seluruh kepala, muntah menyemprot (+) 2x berisi makanan, hematoma frontal dextra, edema palpebra dextra.

• Hasil PF: keadaan umum tampak sakit sedang, keasadaran compos mentis, TD: 120/70 mmHg, HR: 84x/menit, RR: 22x/menit, suhu: afebris. Hematoma frontal dextra, edema palpebra dextra. Pemeriksaan laboratorium: Leukositosis (22.100/ul). Pemeriksaan CT scan: normal.

Page 22: PKL CKR - Annisa Zakiroh

DIAGNOSISDiagnosis Klinis• Riwayat penurunan kesadaran• Sefalgia• Riwayat muntah proyektil• Riwayat amnesia retrogard• LeukositosisDiagnosis Patologi• Komosio serebriDiagnosis Etiologi• Trauma Diagnosis Topis• Parenkim otakDiagnosis Kerja• Cedera kepala ringan

Page 23: PKL CKR - Annisa Zakiroh

RENCANA PEMERIKSAAN

• CT scan• Laboratorium darah lengkap

Page 24: PKL CKR - Annisa Zakiroh

TATALAKSANA

Nonmedikamentosa• Observasi 2 x 24 jam• Tidur dengan posisi kepala

30˚Medikamentosa• NaCl 0,9% 2 x 500 ml iv• Paracetamol 3 x 500mg po• Cefixime 2 x 200 mg po• Domperidone 3 x 1 tab po

Page 25: PKL CKR - Annisa Zakiroh

PROGNOSIS

• Ad vitam : Bonam• Ad functionam: Bonam• Ad sanationam: Bonam

Page 26: PKL CKR - Annisa Zakiroh

TERIMA KASIH

Page 27: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Definisi Trauma kapitis

”Trauma Mekanik Terhadap Kepala Baik Secara Langsung Ataupun Tidak Langsung

Yang Menyebabkan Gangguan Fungsi Neurologis Yaitu Gangguan Fisik, Kognitif, Fungsi Pdikososial Baik Temporer Maupun

Permanen”

TRAUMA KAPITIS = CEDERA KEPALA = HEAD INJURY = TRAUMATIC BRAIN INJURY

Soertidewi, Lyna, dkk. Konsensus Nasional Penanganan trauma kapitis dan trauma spinal. Jakarta : PERDOSSI .2006

Page 28: PKL CKR - Annisa Zakiroh
Page 29: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Klasifikasi trauma kapitis

• Patologi– Komosio serebri– Kontusio serebri– Laserasio serebri

• Derajat kesadaran berdasarkan skala koma glaskow

• Lokasi lesi– Lesi diffuse– Lesi kerusakan vaskuler otak– Lesi fokal

• Kontusio dan laserasi serebri• Hematoma intracranial

– Hematoma ekstradural ( hematoma epidural)

– Hematoma subdural– Hematoma intraparenkhimal

» Hematoma subarachnoid

» Hematoma intrasereberal

» Hematoma intraserebellar

Page 30: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Kriteria Diagnosis KlinisKategori SKG Gambaran Klinik CT Scan Otak

Pingsan Defisit

neurologis

Minimal 15 (-) (-) Normal

Ringan 13 – 15 < 10 menit (-) Normal

Sedang 9 – 12 > 10 menit – 6 jam (+) Abnormal

Berat 3 - 8 > 6 jam (+) Abnormal

* Jika abnormalitas CT Scan berupa perdarahan intrakranial, penderita dimasukan klasifikasi trauma kaipitis berat

Soertidewi, Lyna, dkk. Konsensus Nasional Penanganan trauma kapitis dan trauma spinal. Jakarta : PERDOSSI .2006

Page 31: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Lapisan dari meningen

Page 32: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Epidural Hematom (EDH)

• Terkumpulnya darah/bekuan darah dalam ruang antara tulang kepala dan duramater.

• Merupakan komplikasi paling serius dari cedera kepala yang memerlukan diagnosis segera dan intervensi operasi.

• Mortaliti: 5-50%

Page 33: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Epidural Hematom (EDH)

• Rontgen :– Fraktur linear– Gambaran hematom (+)

Page 34: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Patofisiologi

• Biasanya terjadi pada trauma linier singkat yang memisahkan duramater periosteal dengan tulang dan robeknya pembuluh darah diantaranya akibat pergeseran yang tiba-tiba.

• Fraktur tengkorak ditemukan pada 85-95% kasus dewasa.

• Perluasan hematom dibatasi oleh duramater yang masih kuat melekat.

• Regio yang paling sering terkena adalah temporoparietal dan arteri meningea media. (66%)

Page 35: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Frekuensi• Komplikasi epidural hematoma mencapai 2% dari seluruh

kasus cedera kepala. (Perkiraan 40.000 kasus per tahun)• Jenis kelamin

– Lebih sering pada laki-laki (4:1)• Usia

– Jarang pada individu <2 tahun.– Jarang pada individu >60 tahun karena duramaternya sudah

menempel sangat kuat pada calvaria.

Page 36: PKL CKR - Annisa Zakiroh

PERJALANAN KLINIK EDH

Page 37: PKL CKR - Annisa Zakiroh
Page 38: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Perbedaan Epidural dan Subdural

EPIDURAL HEMATOM SUBDURAL HEMATOM

Robek Robeknya A. Meningea media Robeknya “Bridging vein”

Gejala klinik Interval lucid, pupil anisokor, hemiparese/plegia, serangan kejang fokal, TIK meningkat, refleks babinski yang terjadi kemudian.

Sefalgia progresif, penurunan kesadaran(perburukan GCS), papil edema, Hiperrefleks, Babinski +, TIK meningkat

Letak lesi Letaknya diantara os. Kranii-duramater

Letaknya antara arachnoid-duramater.

Gambaran Ct-Scan

Hiperdens Biconveks Hiperdens Lesi bulan sabit.

Page 39: PKL CKR - Annisa Zakiroh
Page 41: PKL CKR - Annisa Zakiroh

PENATALAKSANAAN TRAUMA KAPITIS AKUT

• PRIMARY PRIMER– Airway– Breathing– Circulation– disability

• SECONDARY SURVEY– Laboratorium– Manajemen terapi

Page 42: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Indiskasi operasi trauma kapitis

1. EDH• >40 cc dengan midline

shiting pada daerah temporal/ frontal/ parietal dengan fungsi batang otak masih baik

• > 30 cc pada daerah fossa posterior dengan tanda tanda penekanan batang otak atau hidrosefalus dengan fungsi batang otak masih baik

• EDH progresif

2. SDH– SDH luas (>40cc/5mm)

dengan GCS > 6, fungsi batang otak masih baik

– SDH dengan edema serebri/ kontusio serebri disertai midline shift dengan fungsi batang otak masih baik

Page 43: PKL CKR - Annisa Zakiroh

3. ICH (perdrahan intraserebral) pasca trauma.– Penurunan kesadaran

progresif– Hipertensi dan

bradikardi dan tanda tanda gangguan nafas (cushing reflex)

– Perburukan defisit neurologi fokal

4. Fraktur impresi 1 (satu) diploe

5. Fraktur kranii dengan laserasi serebri

6. Fraktur kranii terbuka7. Edema serebri berat

yang disertai tanda peningkatan TIK

Page 44: PKL CKR - Annisa Zakiroh

KONSENSUS MANAJEMEN DI UGD

Page 45: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Penanggulangan Trauma Kapitis Akut

Sesuai dengan beratnya trauma kapitis (ringan, sedang, berat), berdasarkan urutan:1. Survei primer menstabilkan kondisi pasien

A. Airway (Jalan napas): bebaskan jalan napas, bila perlu intubasi. Awas fraktur tulang leher!

B. Breathing (Pernapasan): pastikan pernapasan adekuat frekuensi, pola napas, jenis pernapasan, kesimetrisan dada, cari etiologi gangguan pernapasan: otak/paru? Bila perlu Beri O2 hingga saturasi >92%.

C. Circulation (Sirkulasi): TD sistolik >90 mmHg. Beri NaCl 0,9% atau RL, hindari cairan hipotonis. Bila pelu obat vasopressor dan atau inotropik.

Page 46: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Penanggulangan Trauma Kapitis Akut

1. Survei primer menstabilkan kondisi pasienD. Disability (mengetahui lateralisasi dan kondisi umum

dengan pemeriksaan cepat status umum dan neurologi).• Tanda vital: TD, FN, RR, Suhu.• GCS• Pupil: ukuran, bentuk, refleks cahaya• Pem. Neurologis cepat: hemiparesis, refleks patologis.• Luka-luka• Anamnesa: AMPLE (allergies, medications, past illness,

last meal, event/environment reated to the injury).

Page 47: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Penanggulangan Trauma Kapitis Akut

2. Survei sekunder pemeriksaan dan tindakan lanjutan setelah kondisi pasien stabil.

E. Laboratorium• Darah: Hb, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit,

ureum, kreatinin, GDS, AGD dan elektrolit.• Urine: perdarahan +/-?• Radiologi

– Foto polos kepala: posisi AP, lateral, tangensial– CT scan otak– Foto lainnya sesuai indikasi (foto cervical)

F. Manajemen terapi

Page 48: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Penanggulangan Trauma Kapitis Akut

2. Survei sekunder pemeriksaan dan tindakan lanjutan setelah kondisi pasien stabil.

F. Manajemen terapi• Siapkan untuk operasi pada pasien yang memiliki

indikasi• Siapkan untuk masuk rang rawat• Penanganan luka-luka• Pemberian terapi obat sesuai kebutuhan

Page 49: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Indikasi Operasi Penderta Trauma Kapitis

1. EDHa. >40 cc dengan midline shifting pada daerah

temporal/frontal/parietal dgn fungsi batang otak baik.b. >30 cc pada daerah fossa posterior dengan tanda-tanda

penekanan batang otak atau hidrosefalus dengan fungsi batang otak baik.

c. EDH progresif.d. EDH tipis dengan penurunan kesadaran bukan indikasi

operasi.

Page 50: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Indikasi Operasi Penderta Trauma Kapitis

2. SDHa. SDH luas (>40cc/5mm) dengan GCS>, fungsi batang otak

masih baik.b. SDH tipis dengan penurunan kesadaran bukan indikasi

operasi.c. SDH dengan edema serebri/kontusio serebri disertai

midline shift dengan fungsi batang otak masih baik.

Page 51: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Indikasi Operasi Penderta Trauma Kapitis

2. SDHa. SDH luas (>40cc/5mm) dengan GCS>, fungsi batang otak

masih baik.b. SDH tipis dengan penurunan kesadaran bukan indikasi

operasi.c. SDH dengan edema serebri/kontusio serebri disertai

midline shift dengan fungsi batang otak masih baik.

3. ICHa. Penurunan kesadaran progresif.b. Hipertensi dan bradikardi dan tanda gangguan napas.c. Perburukan defist neurologis fokal.

Page 52: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Indikasi Operasi Penderta Trauma Kapitis

4. Fraktur impresi > 1 diploe.5. Fraktur kranii dengan laserasi serebri.6. Fraktur kranii terbuka (perncegahan infeksi

intrakranial).7. Edema serebri berat yang disertai tanda

peningkatan TIK, dipertimbangkan operasi dekompresi.

Page 53: PKL CKR - Annisa Zakiroh

Kasus Ringan (Simple Head Injury)

1. Pemeriksaan status umum dan neurologi2. Perawatan luka-luka3. Pasien dipulangkan dengan pengawasan ketat oleh keluarga

selama 48 jam, bila:• Pasien cenderung mengantuk• Sakit kepala yang makin berat• Muntah proyektilPasien harus segera kembali ke Rumah Sakit.

4. Pasien perlu dirawat bila ada hal berikut:• Gangguan orientasi (waktu dan tempat)• Sakit kepala dan muntah• Tidak ada yang mengawasi di rumah• Letak rumah jauh dan sulit kembali ke RS.

Page 54: PKL CKR - Annisa Zakiroh

KONSENSUS DI RUANG RAWATPelayanan medis: Tujuan yang paling utama dari tatalaksana trauma kapitis tertutup harus maksimal terhadap fisiologis dari perbaikan otak sendiri.A. KRITIKAL (GCS 3-4): Perawatan di ICU.B. TRAUMA KAPITIS SEDANG DAN BERAT (GCS 5-12)

1. Lanjutkan penanganan ABC.2. Pantau tanda vital (suhu, pernapasan, tekanan darah),

pupil, GCS, gerakan ekstremitas, sampai pasien sadar.• Pemantauan dilakukan tiap 4 jam• Lama pantauan sampai GCS 15• Perhatian pada pencegahan terjadinya hipotensi• Jaga jangan sampai terjadi kondisi sebagai berikut:

– TD sistolik <90 mmHg– Suhu >38 C– RR >20x/menit

Page 55: PKL CKR - Annisa Zakiroh

KONSENSUS DI RUANG RAWATB. TRAUMA KAPITIS SEDANG DAN BERAT (GCS 5-12)

3. Cegah kemungkinan terjadinya peningkatan TIK dengan:• Posisi kepala ditinggikan 30• Manitol 20% (hati-hati kontraindikasi). Dosis awal:

Page 56: PKL CKR - Annisa Zakiroh

KONSENSUS NEURORESTORASI DAN NEUROREHABILITASI

Page 57: PKL CKR - Annisa Zakiroh

KONSENSUS PENELITIAN MULTISENTER

Page 58: PKL CKR - Annisa Zakiroh

DAFTAR PUSTAKA

• Soertidewi, Lyna, dkk. Konsensus Nasional Penanganan trauma kapitis dan trauma spinal. Jakarta: PERDOSSI 2006.

• Mardjono Mahar, Sidharta Priguna. Neurologi Klinis Dasar. Cetakan ke-9. Dian Rakyat. 2003. Bab VIII Mekanisme trauma susunan saraf. Hal 248-63.

• Utama, Hendra editor. Updates in neuroemergencies II. Jakarta: PERDOSSI. 2004.