Portofolio Bp Tb
description
Transcript of Portofolio Bp Tb
Nama : Annissa Kallista Amyranti
NIM : 1110103000002
FORM LAPORAN KEGIATAN
KINERJA INTERNAL PUSKESMAS
Nama kegiatan
Tempat
Tanggal
Balai Pengobatan TB
Puskesmas Kosambi
7 Agustus 2015
Deskripsi Kegiatan Pada jumat tanggal 8 Agustus 2015, pukul 08.00-12.00 kami
melakukan kegiatan di puskesmas Pakuhaji dengan cara
membagi tugas masing-masing di BP Dewasa, BP Anak/KIA,
Farmasi/Program dan khusus hari jumat di PKM Kosambi ini
membuka balai pengobatan khusus TB. Dan saya mendapat
tugas untuk berada di BP TB dibawah pengawasan Pak Mus.
Dan saya memilih satu pasien untuk menjadi bahasan
portofolio kali ini. Yaitu pasien Tn. P, usia 65 tahun,
pekerjaan seorang tukang bangunan, dengan hasil anamnesis
akan di jelaskan.
Riwayat penyakit Sekarang,
Pasien mengeluh batuk batuk sejak 1 bulan yang lalu.
Batuk berdahak, dahak berwarna putih, batuk darah (-).
Pasien juga mengeluh demam meriang dan berkeringat
malam hari sejak 1 bulan terakhir. Pasien mengeluh tidak
nafsu makan dan berat badan menurun selama sebulan ini ± 5
kg, dari 4439 kg. pasien juga mengeluh sesak, sesak sam-
pai berbunyi ngik ngik disangkal. Ini kali kedua pasien
datang ke BP TB puskesmas kosambi, dan pasien sudah
membawa hasil rontgen thorax dari RS Mitra Husada
Riwayat penyakit dahulu,
Pasien tidak pernah mengeluh seperti ini sebelumnya.
Riwayat alergi, asma, hipertensi, DM, penyakit paru,
penyakit jantung disangkal.
Riwayat penyakit keluarga
Di keluarga pasien ada yang mengeluh batuk batuk
lama, yaitu anak pasien. Akan tetapi belum pernah berobat ke
dokter. Pasien menyangkal adanya riwayat asma, alergi, sakit
paru, sakit jantung.
Riwayat Kebiasaan, Sosial, dan Lingkungan
Pasien tidak merokok. Pasien tinggal di perkampungan
yang cukup padat. Rumah pasien tidak banyak ventilasi udara
dan cenderung lembab. Ia tinggal bersama istri, anak,
menantu dan cucu nya 3 orang.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : TD 110/70 mmHg, Nadi 88x/menit,
Suhu 37,6o C RR 20x/menit
Paru : vesikuler. Ronkhi +/+, wheezing -/-
Status generalis dalam batas normal.
Pemeriksaan BTA SPS : negatif
Pemeriksaan Rontgen Paru : TB paru duplex
Nomor Rekam Medis 19802
Diagnosis Holistik Aspek Personal :
Pasien datang dengan keluhan batuk batuk sejak 1 bulan
yang lalu. Pasien khawatir karena batuk batuknya tidak
juga mereda sudah 1 bulan dan keluarga yang tinggal se
rumah sudah ada yang mulai batuk, dan ingin tahu apakah
ia dan keluarganya bisa disembuhkan.
Aspel Klinis : TB paru kasus baru
Aspek Risiko Internal :
Pasien memiliki riwayat keluarga yang juga batuk batuk.
Aspek Risiko Eksternal :
Pasien tinggal di perkampungan yang cukup padat.
Rumah pasien tidak banyak ventilasi udara dan cen-
derung lembab.
Pasien ekonomi menegah kebawah, pendidikan nya
menengah memungkinkan mengalami kesulitan ekonomi
untuk mememuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk kebu-
tuhan untuk berobat
Aspek Derajat Fungsional : Derajat 1
Tatalaksana Non Farmakologi
Edukasi
Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin
Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk
secukupnya ke dalam tempat tidur
Makanan tinggi nutrisi
Pentingnya berobat secara rutin
pentingnya peran serta seluruh keluarga dalam
penatalaksanaan penyakit pasien
Farmakologi
KDT 3 tablet
FORM REFLEKSI KEGIATAN
KINERJA INTERNAL PUSKESMAS
NAMA KEGIATAN
TEMPAT
TANGGAL
BP TB
PUSKESMAS KOSAMBI
7 AGUSTUS 2015
Refleksikan perbedaan antara
teori dengan praktek yang
dilakukan
Apa yang saya lakukan?
Saya melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik lengkap pada
pasien ini. Saat melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik saya
tidak terlalu menemukan kesulitan, namun saat akan memberi obat
dan mengedukasikan pasien tentang pengobatan TB saya lumayan
belum luwes dalam edukasi ini, dan ternyata mengedukasikan pasien
itu gampang gampang susah. Menurut literatur disebutkan untuk
pengobatan TB paru kasus baru adalah kategori 1 (2HRZE/ 4H3R3)
Saya sudah menjelaskan kepada pasien untuk meminum obatnya
setiap hari, pagi, setelah makan, dan saya akan memberikan obat
untuk 7 hari, dan memberi tahu bahwa jumat depan pasien harus
datang kembali untuk mengambil obat untuk seminggu selanjutnya.
Karena ada supervisi dari pak Mus, edukasi yang masih kurang
adalah tentang PMO (Pengawas Minum Obat) karena pasien TB
tidak bisa diberikan obat tanpa adanya pengawasan karena berrisiko
tidak ada yang mengingatkan untuk minum obat lalu pengobatan
terhenti, lalu diberitahukan juga kepada pasien bahwa setelah minum
obat ini nanti BAK nya akan berwarna merah.
Mengapa itu terjadi? Walaupun saya sudah melewati stase paru dan penyakit dalam,
namun untuk diberi kesempatan untuk mengedukasi pasien TB
dengan lengkap dengan cepat saya belum ada pengalamannya.
Karena biasanya hanya mengobservasi dokter/perawat yang
melakukan edukasi di Poliklini RSUP fatmawati dan RSPG Cisarua.
Hal penting apa yang saya
dapat pelajari dari kasus ini?
Hal penting yang saya pelajari adalah dalam edukasi pasien bukan
hanya kita membaca yang ada di buku saja, namun juga kita harus
bisa bagaimana mengaplikasikannya di kehidupan sesuai dengan
keadaan pasien tersebut.
Apa yang perlu saya pelajari
lebih lanjut? Jelaskan
dilakukan dengan cara apa
Yang perlu dipelajari adalah harus mengerti setiap aspek dari sebuah
penyakit, dari pengertian sampai prinsip tatalaksana dari penyakit
tersebut. Dan harus terbiasa dan mempelajari bagaimana cara
mengedukasi pasien. Hal yang harus dilakukan adalah biasakan
mengedukasi pasien secara lengkap, mumpung masih diberi
kesempatan di puskesmas dalam kegiatan IKK ini.
Nilai agama dan
profesionalisme apa yang
terkait dengan kasus ini?
Nilai agama
Nilai profesionalisme: walaupun saya belum menjadi seorang dokter,
dan dalam hati saya masih belum percaya diri dalam menghadapi
pasien, namun saya harus tetap membangun rapor yang baik dengan
pasien, dan tetap harus melakukan pemeriksaan dengan penuh
keyakinan tanpa terlihat ragu.
Feedback dari pembiming
puskesmas
Feedback dari pembimbing
kampus
Nama Mahasiswa
Nama Pembimbing
Annissa Kallista Amyranti TTD
dr. Ahmad Azwar Habibi, M.Biomed TTD
dr. Qatrun Nada TTD
Referensi
1. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis. Edisi 2 Cetakan 1. DEPKES RI
2007.
2. International Standards for Tuberculosis Care : Diagnosis, Treatment, Public Health. Tuber-
culosis Coalition for Technical Assistance (TBCTA). 2006
3. WHO. Treatment for Tuberculosis Guideline. Fourth edition.2010