Portofolio TB

download Portofolio TB

of 35

Transcript of Portofolio TB

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    1/35

    PORTOFOLIO

    TUBERCULOSIS

    Disusun Oleh:

    Pembimbing:

    Rumah Sakit Umum Aminah Kota Blitar

    Program Dokter Internship

    Periode e!ruari "#$% & e!ruari "#$'

    1

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    2/35

    DATAR ISI

    (ALA)A* +UDUL...............................................................................................................

    DATAR ISI............................................................................................................................BAB $.......................................................................................................................................

    BAB ".......................................................................................................................................

    BAB ,.....................................................................................................................................

    BAB -.....................................................................................................................................

    DATAR PUSTAKA............................................................................................................

    2

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    3/35

    BAB $

    PE*DA(ULUA*

    1.1 Latar Belakang

    Penyakit tuberkulosis (TB) paru masih merupakan masalah utama

    kesehatan yang dapat menimbulkan kesakitan (morbiditas) dan kematian

    (mortalitas) (ditama ! "hairil# 2$$2). Diperkirakan sekitar sepertiga

    penduduk dunia telah terin%eksi olehMycobacterium tuberculosis. Pada tahun

    1&&'# diperkirakan ada & uta pasien TB baru dan uta kematian akibat TB di

    seluruh dunia (Depkes *+# 2$$,).

    ngka keadian TB di +ndonesia menempati urutan ketiga terbanyak di

    dunia setelah +ndia dan "ina. Diperkirakan setiap tahun terdapat '2-.$$$

    kasus TB baru dengan kematian sekitar &1.$$$ orang. Prealensi TB di

    +ndonesia pada tahun 2$$& adalah 1$$ per 1$$.$$$ penduduk dan TB teradi

    pada lebih dari /$0 usia produkti% (1''$ tahun) (3O# 2$1$).4trategi penanganan TB berdasarkan World Health Organization (3O)

    tahun 1&&$ dan International Union Against Tuberkulosa and Lung Diseases

    (+5TLD) yang dikenal sebagai strategi Directly observed Treatment hort!

    course(DOT4)se6ara ekonomis paling e%ekti% (cost!e"ective## strategi ini uga

    berlaku di +ndonesia. Pengobatan TB paru menurut strategi DOT4 diberikan

    selama ,- bulan dengan menggunakan paduan beberapa obat atau diberikan

    dalam bentuk kombinasi dengan umlah yang tepat dan teratur# supaya semua

    kuman dapat dibunuh. Obatobat yang dipergunakan sebagai obat anti

    tuberkulosis (OT) yaitu : +sonia7id (+83)# *i%ampisin (*)# Pira7inamid (9)#

    4treptomisin (4) dan tambutol (). %ek samping OT yang dapat timbul

    antara lain tidak ada na%su makan# mual# sakit perut# nyeri sendi# kesemutan

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    4/35

    sampai rasa terbakar di kaki# gatal dan kemerahan kulit# ikterus# tuli hingga

    gangguan %ungsi hati (hepatotoksik) dari yang ringan sampai berat berupa

    nekrosis aringan hati. Obat anti tuberkulosis yang sering hepatotoksik adalah

    +83# *i%ampisin dan Pira7inamid. 3epatotoksitas mengakibatkan peningkatan

    kadar transaminase darah (4;PT

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    5/35

    BAB "

    TI*+AUA* PUSTAKA

    2.1 De%inisi

    Penyakit tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

    Mycobacterium tuberculosis$ 4ebagian besar kuman Mycobacterium

    tuberculosis menyerang paru# tetapi dapat uga menyerang organ tubuh

    lainnya. Penyakit ini merupakan in%eksi bakteri kronik yang ditandai oleh

    pembentukan granuloma pada aringan yang terin%eksi dan reaksi

    hipersensitiitas yang diperantarai sel %cell mediated hy&ersensitivity#$

    Penyakit tuberkulosis yang akti% bisa menadi kronis dan berakhir dengan

    kematian apabila tidak dilakukan pengobatan yang e%ekti% (Daniel# 1&&&).

    ?lasi%ikasi penyakit tuberkulosis berdasarkan organ tubuh yang

    diserang kuman Mycobacterium tuberculosis terdiri dari tuberkulosis paru

    dan tuberkulosis ekstra paru. Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang

    menyerang aringan paru# tidak termasuk pleura (selaput paru). 4edangkan

    tuberkulosis ekstra paru adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain

    selain paru misalnya# pleura# selaput otak# selaput antung (perikardium)#

    kelenar lim%e# tulang# persendian# kulit# usus# ginal# saluran ken6ing# alat

    kelamin# dan lainlain (Depkes *+# 2$$,).

    2.2 ?uman tuberkulosis

    Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri batang tipis lurus berukuran

    sekitar $#> @ Am (Brooks#et al 2$$>).

    '

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    6/35

    (Daniel# 1&&&)

    ;ambar 2.1

    Mycobacterium tuberculosispada pearnaan tahan asam

    ;ambar di atas adalah Mycobacterium tuberculosis yang dilihat

    dengan pearnaan tahan asam dan berarna merah. 4ebagian besar bakteri

    ini terdiri atas asam lemak %li&id#' peptidoglikan dan arabinoman. Lipid

    inilah yang menyebabkan kuman mempunyai si%at khusus yaitu tahan

    terhadap asam pada pearnaan sehingga disebut pula sebagai Bakteri Tahan

    sam (BT) (Daniel# 1&&&).

    Di dalam aringan Mycobacterium tuberculosis hidup sebagai parasit

    intraseluler yakni dalam sitoplasma makro%ag. 4i%at lain bakteri ini adalah

    aerob# sehingga bagian apikal merupakan tempat predileksi penyakit

    tuberkulosis (Bahar# 2$$/).

    2. "ara penularan

    4umber penularan adalah melalui pasien tuberkulosis paru BT (C).

    Pada aktu batuk atau bersin# pasien menyebarkan kuman ke udara dalam

    bentuk dro&let (per6ikan dahak). ?uman yang berada di dalam dro&letdapat

    bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa am dan dapat

    mengin%eksi indiidu lain bila terhirup ke dalam saluran na%as. ?uman

    tuberkulosis yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui perna%asan dapat

    ,

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    7/35

    menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah#

    sistem saluran lim%e# saluran perna%asan# atau penyebaran langsung ke

    bagianbagian tubuh lainnya (Depkes *+# 2$$,).

    2.> *isiko penularan

    *isiko penularan tiap tahun (Annual (isk o" Tuberculosis In"ection )

    A(TI) di +ndonesia dianggap 6ukup tinggi dan berariasi antara 1 0. Pada

    daerah dengan *T+ sebesar 10 mempunyai arti baha pada tiap tahunnya

    diantara 1$$$ penduduk# 1$ orang akan terin%eksi. 4ebagian besar orang yang

    terin%eksi tidak akan menderita tuberkulosis# hanya sekitar 1$0 dari yang

    terin%eksi yang akan menadi penderita tuberkulosis (Depkes *+# 2$$,).

    2.' Patogenesis tuberkulosis

    2.'.1 +n%eksi primer

    +n%eksi primer teradi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman

    tuberkulosis. Dro&let yang terhirup sangat ke6il ukurannya# sehingga dapat

    meleati sistem pertahanan mukosilier bronkus dan terus beralan sampai ke

    aleolus dan menetap di sana. +n%eksi dimulai saat kuman tuberkulosis

    berhasil berkembang biak dengan 6ara membelah diri di paru yang

    mengakibatkan radang dalam paru. 4aluran lim%e akan membaa kuman ke

    kelenar lim%e di sekitar hilus paru# dan ini disebut kompleks primer. aktu

    teradinya in%eksi sampai pembentukan kompleks primer adalah >, minggu.

    danya in%eksi dapat dibuktikan dengan teradi perubahan reaksi tuberkulin

    dari negati% menadi positi%. ?elanutan setelah in%eksi primer tergantung

    kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas seluler).

    Pada umumnya respon daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan

    /

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    8/35

    perkembangan kuman tuberkulosis. eskipun demikian# ada beberapa kuman

    menetap sebagai kuman&ersisten ataudormant (tidur). ?adangkadang daya

    tahan tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman. kibatnya

    dalam beberapa bulan yang bersangkutan akan menadi pasien tuberkulosis.

    asa inkubasi mulai dari seseorang terin%eksi sampai menadi sakit#

    membutuhkan aktu sekitar , bulan (Depkes *+# 2$$,).

    2.'.2 Tuberkulosis pas6a primer (&ost &rimary tuberculosis#

    Tuberkulosis pas6a primer biasanya teradi setelah beberapa bulan atau

    tahun sesudah in%eksi primer# misalnya karena daya tahan tubuh menurun

    akibat terin%eksi 3+E atau status gi7i yang buruk. "iri khas dari

    tuberkulosis pas6a primer adalah kerusakan paru yang luas dengan

    teradinya kaitas atau e%usi pleura (Depkes *+# 2$$,).

    2., Diagnosis tuberkulosis

    Diagnosis TB paru ditegakkan berdasarkan diagnosis klinis# dilanutkan

    dengan pemeriksaan %isik# pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan

    radiologis.

    2.,.1 Diagnosis klinis

    Diagnosis klinis adalah diagnosis yang ditegakkan berdasarkan ada atau

    tidaknya geala pada pasien. Pada pasien TB paru geala klinis utama adalah

    batuk terus menerus dan berdahak selama minggu atau lebih. ;eala

    tambahan yang mungkin menyertai adalah batuk darah# sesak na%as dan rasa

    nyeri dada# badan lemah# na%su makan menurun# berat badan turun# rasa

    kurang enak badan (malaise)# berkeringat malam alaupun tanpa kegiatan

    dan demam

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    9/35

    2.,.2 Pemeriksaan %isik

    Pemeriksaan pertama pada keadaan umum pasien mungkin ditemukan

    konungtia mata atau kulit yang pu6at karena anemia# suhu demam

    (sub%ebris)# badan kurus atau berat badan menurun. Pada pemeriksaan %isik

    pasien sering tidak menunukkan suatu kelainan terutama pada kasuskasus

    dini atau yang sudah terin%iltrasi se6ara asimtomatik. Pada TB paru lanut

    dengan %ibrosis yang luas sering ditemukan atro%i dan retraksi otototot

    interkostal. Bila TB mengenai pleura# sering terbentuk e%usi pleura sehingga

    paru yang sakit akan terlihat tertinggal dalam pernapasan# perkusi

    memberikan suara pekak# auskultasi memberikan suara yang lemah sampai

    tidak terdengar sama sekali. Dalam penampilan klinis TB sering asimtomatik

    dan penyakit baru di6urigai dengan didapatkannya kelainan radiologis dada

    pada pemeriksaan rutin atau ui tuberkulin yang positi% (Bahar# 2$$/).

    2.,. Pemeriksaan radiologis

    Pada saat ini pemeriksaan radiologis dada merupakan 6ara yang praktis

    untuk menemukan lesi TB. Dalam beberapa hal pemeriksaan ini lebih

    memberikan keuntungan# seperti pada kasus TB anakanak dan TB milier

    yang pada pemeriksaan sputumnya hampir selalu negati%. Lokasi lesi TB

    umumnya di daerah ape@ paru tetapi dapat uga mengenai lobus baah atau

    daerah hilus menyerupai tumor paru. Pada aal penyakit saat lesi masih

    menyerupai sarangsarang pneumonia# gambaran radiologinya berupa ber6ak

    ber6ak seperti aan dan dengan batasbatas yang tidak tegas. Bila lesi sudah

    diliputi aringan ikat maka bayangan terlihat berupa bulatan dengan batas

    yang tegas dan disebut tuberkuloma (Depkes *+# 2$$,).

    &

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    10/35

    Pada kalsi%ikasi bayangannya tampak sebagai ber6akber6ak padat

    dengan densitas tinggi. Pada atelektasis terlihat seperti %ibrosis yang luas

    dengan pen6iutan yang dapat teradi pada sebagian atau satu lobus maupun

    pada satu bagian paru. ;ambaran tuberkulosa milier terlihat berupa

    ber6akber6ak halus yang umumnya tersebar merata pada seluruh lapangan

    paru. Pada TB yang sudah lanut# %oto dada sering didapatkan berma6am

    ma6am bayangan sekaligus seperti in%iltrat# garisgaris %ibrotik# kalsi%ikasi#

    kaitas maupun atelektasis dan em%isema (Bahar# 2$$/).

    4ebagaimana gambar TB paru yang sudah lanut pada %oto

    rontgen dada di baah ini :

    (Bahar# 2$$/)

    ;ambar 2.2

    Tuberkulosis Fang 4udah Lanut Pada Goto *ontgen Dada

    2.,.> Pemeriksaan bakteriologis

    a. 4putum

    Tuberkulosis paru pada orang deasa dapat ditegakkan dengan

    ditemukannya BT positi% pada pemeriksaan dahak se6ara mikroskopis. 3asil

    pemeriksaan dinyatakan positi% apabila sedikitnya dua dari tiga pemeriksaan

    dahak 4P4 (4eaktuPagi4eaktu) BT hasilnya positi% (Depkes *+# 2$$,).

    1$

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    11/35

    Bila hanya 1 spesimen yang positi% perlu diadakan pemeriksaan lebih

    lanut yaitu %oto rontgen dada atau pemeriksaan spesimen 4P4 diulang. 1).

    ?alau hasil rontgen mendukung tuberkulosis# maka penderita didiagnosis

    sebagai penderita TB BT positi%. 2). ?alau hasil rontgen tidak mendukung

    TB# maka pemeriksaan dahak 4P4 diulangi.

    Bila ketiga spesimen dahak negati%# diberikan antibiotik spektrum luas

    (misalnya# ?otrimoksasol atau moksisilin) selama 12 minggu. Bila tidak

    ada perubahan# namun geala klinis men6urigakan TB# ulangi pemeriksaan

    dahak 4P4. 1). ?alau hasil 4P4 positi%# didiagnosis sebagai penderita

    tuberkulosis BT positi%. 2). ?alau hasil 4P4 tetap negati%# lakukan

    pemeriksaan %oto rontgen dada# untuk mendukung diagnosis TB.

    a. Bila hasil rontgen mendukung TB# didiagnosis sebagai penderita TB BT

    negati% rontgen positi%

    b. Bila hasil rontgen tidak mendukung TB# penderita tersebut bukan TB.

    Diagnosis TB paru sesuai alur yang dibuat oleh Depkes *+ (2$$,)#

    sebagaimana bisa dilihat di baah ini :

    11

    Tersangka

    Penderita TB

    Periksa Dahak 4eaktu# Pagi#

    4eaktu (4P4)

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    12/35

    Berdasarkan diagnosis di atas 3O pada tahun 1&&1 memberikan kriteria

    pada pasien TB paru menadi : a). Pasien dengan sputum BT positi% adalah

    12

    3asil BT

    . . .. . /

    3asil BT

    . / /

    3asil BT

    / / /

    Periksa *ontgen

    DadaBeri ntibiotik

    4pektrum Luas

    3asil

    endukung

    TB

    3asil Tidak

    endukung

    TB

    Tidak daPerbaikan

    daPerbaikan

    5langi Periksa Dahak

    4P4

    3asil BTC C C

    C C

    3asil BT

    Periksa *ontgen Dada

    3asil

    endukun

    g TB

    3asil*ontgen

    8egati%

    Bukan

    TB"#

    Penyakit

    Lain

    TB BT

    8egati%

    *ontgen

    Positi%

    Penderita

    Tuberkulosis BTPositi%

    ;ambar 2.

    lur Diagnosis TB paru

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    13/35

    pasien yang pada pemeriksaan sputumnya se6ara mikroskopis ditemukan

    BT# sekurang kurangnya pada 2 kali pemeriksaan

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    14/35

    adalah reaksi alergi tipe lambat. 4etelah >-/2 am tuberkulin disuntikkan#

    akan timbul reaksi berupa indurasi kemerahan yang terdiri dari in%iltrat

    lim%osit yakni reaksi persenyaaan antara antibodi seluler dan antigen

    tuberkulin. "ara penyuntikan tes tuberkulin dapat dilihat pada gambar di

    baah ini (Bahar# 2$$/):

    (Bahar# 2$$/)

    ;ambar 2.>

    Penyuntikan Tes Tuberkulin

    Berdasarkan indurasinya maka hasil tes mantou@ dibagi dalam (Bahar#

    2$$/): a). +ndurasi $' mm (diameternya) : antou@ negati% I golongan no

    sensitivity. Di sini peran antibodi humoral paling menonol. b). +ndurasi ,&

    mm : 3asil meragukan I golongan normal sensitivity. Di sini peran antibodi

    humoral masih menonol. 6). +ndurasi 1$1' mm : antou@ positi% I

    golongan lo+ grade sensitivity. Di sini peran kedua antibodi seimbang. d).

    +ndurasi J 1' mm : antou@ positi% kuat I golongan hy&ersensitivity. Di sini

    peran antibodi seluler paling menonol.

    Biasanya hampir seluruh penderita TB paru memberikan reaksi mantou@

    yang positi% (&-0). ?elemahan tes ini adalah adanya positi% palsu yakni

    pada pemberian B"; atau terin%eksi dengan Mycobacterium lain# negati%

    palsu pada pasien yang baru 21$ minggu terpaan tuberkulosis# anergi#

    penyakit sistemik serta (4arkoidosis# L)# penyakit eksantematous dengan

    1>

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    15/35

    panas yang akut (morbili# 6a6ar air# poliomielitis)# reaksi hipersensitiitas

    menurun pada penyakit hodgkin# pemberian obat imunosupresi# usia tua#

    malnutrisi# uremia# dan penyakit keganasan. 5ntuk pasien dengan 3+E

    positi%# tes mantou@ K ' mm# dinilai positi% (Bahar# 2$$/).

    2./ ?omplikasi tuberkulosis

    Tuberkulosis paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan

    komplikasi. ?omplikasi dini antara lain dapat timbul pleuritis# e%usi pleura#

    empiema# laringitis# usus *oncet,s arthro&athy$ 4edangkan komplikasi lanut

    dapat menyebabkan obstruksi alan na%as# kerusakan parenkim paru# kor

    pulmonal# amiloidosis# karsinoma paru# dan sindrom gagal napas (sering

    teradi pada TB milier dan kaitas TB) (Bahar# 2$$/).

    2.- Tipe penderita tuberkulosis

    Tipe penderita tuberkulosis berdasarkan riayat pengobatan

    sebelumnya# yaitu :

    a. ?asus baru

    ?asus baru adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OT atau

    sudah pernah mengkonsumsi OT kurang dari satu bulan ($ dosis harian).

    b. ?ambuh %rela&s#

    ?ambuh (rela&s) adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah

    mendapat pengobatan tuberkulosa dan telah dinyatakan sembuh# kemudian

    kembali lagi berobat dengan pemeriksaan dahak BT positi%.

    6. Pindahan %trans"er in#

    Pindahan %trans"er in# adalah pasien yang sedang mendapat pengobatan di

    suatu kabupaten lain dan kemudian pindah berobat ke kabupaten ini.

    1'

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    16/35

    Penderita pindahan tersebut harus membaa surat ruukan < pindah (%orm TB.

    $&).

    d. 4etelah lalai (pengobatan setelah de"ault - dro& out)

    4etelah lalai (pengobatan setelah de"ault - dro& out) adalah pasien yang

    sudah berobat paling kurang 1 bulan# dan berhenti 2 bulan atau lebih#

    kemudian datang kembali berobat. 5mumnya penderita tersebut kembali

    dengan hasil pemeriksaan dahak BT positi%.

    e. ;agal

    ;agal adalah pasien BT positi% yang masih tetap positi% atau kembali

    menadi positi% pada akhir bulan kelima (satu bulan sebelum akhir

    pengobatan) atau pada akhir pengobatan. tau penderita dengan hasil BT

    negati% rontgen positi% pada akhir bulan kedua pengobatan.

    %. ?asus kronis

    ?asus kronis adalah pasien dengan hasil pemeriksaan masih BT positi%

    setelah selesai pengobatan ulang kategori ++ dengan pengaasan yang baik.

    g. Tuberkulosis resistensi ganda

    Tuberkulosis resistensi ganda adalah tuberkulosis yang menunukkan

    resistensi terhadap *i%ampisin dan +83 dengan

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    17/35

    membunuh kumankuman yang pertumbuhannya lambat (metabolismenya

    kurang akti%). ktiitas bakterisid biasanya diukur dari ke6epatan obat tersebut

    membunuh

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    18/35

    sedangkan 9 mempunyai e%ekti%itas terke6il. ?edua# penyembuhan penyakit

    membutuhkan pengobatan yang baik setelah perbaikan geala klinisnya#

    perpanangan lama pengobatan diperlukan untuk mengeleminasi basil yang

    persisten (Bahar ! min# 2$$/).

    *egimen pada pengobatan sekitar tahun 1&'$1&,$ memerlukan aktu

    1-2> bulan untuk aminan menadi sembuh. Dengan metode DOT4

    pengobatan TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari berbagai enis OT#

    dalam umlah yang 6ukup dan dosis tepat selama ,- bulan# supaya semua

    kuman dapat dibunuh. Pengobatan diberikan dalam 2 tahap# tahap intensi% dan

    tahap lanutan. Pada tahap intensi% penderita mendapat obat baru setiap hari

    dan diaasi langsung untuk men6egah teradinya kekebalan terhadap semua

    enis OT terutama *i%ampisin. Bila pengobatan tahap intensi% tersebut

    diberikan se6ara tepat# biasanya penderita menular menadi tidak menular

    dalam kurun aktu 2 minggu. 4ebagian besar penderita tuberkulosis BT

    positi% menadi BT negati% pada akhir pengobatan intensi%. Pengaasan ketat

    dalam tahap ini sangat penting untuk men6egah teradinya kekebalan obat.

    Pada tahap lanutan penderita mendapat enis obat lebih sedikit tetapi dalam

    angka aktu yang lebih lama. Tahap ini bertuuan untuk membunuh kuman

    persisten %dormant#sehingga dapat men6egah teradinya kekambuhan (Bahar

    ! min# 2$$/= Depkes *+# 2$$,).

    2.&. Obat nti Tuberkulosis (OT)

    Obatobat TB dapat diklasi%ikasikan menadi 2 enis regimen# yaitu obat

    lapis pertama dan obat lapis kedua. ?edua lapisan obat ini diarahkan ke

    penghentian pertumbuhan basil# pengurangan basil dormantdan pen6egahan

    1-

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    19/35

    resistensi. Obatobatan lapis pertama terdiri dari +sonia7id# *i%ampisin#

    Pira7inamid# tambutol dan 4treptomisin. Obatobatan lapis dua men6akup

    (i"abutin' .thionamid' /ycloserine' *ara!Amino alicylic acid' /lo"azimine'

    Aminoglycosides di luar tre&tomycin dan 0uinolones$ Obat lapis kedua ini

    di6adangkan untuk pengobatan kasuskasus multi drug resistance$ Obat

    tuberkulosis yang aman diberikan pada perempuan hamil adalah +sonia7id#

    *i%ampisin# dan tambutol (Bahar ! min# 2$$/).

    Henis OT lapis pertama dan si%atnya dapat dilihat pada tabel di baah

    ini:

    Tabel 2.1 Henis dan 4i%at OT

    Henis OT 4i%at ?eterangan

    +sonia7id

    (3)

    1akterisid

    terkuat

    Obat ini sangat e%ekti% terhadap kuman

    dalam keadaan metabolik akti%# yaitu

    kuman yang sedang berkembang.

    ekanisme keranya adalah menghambat

    cell!+all biosynthesis &ath+ay

    *i%ampisin

    (*)

    bakterisid *i%ampisin dapat membunuh kuman semi!

    dormant %&ersistent# yang tidak dapat

    dibunuh oleh +sonia7id. ekanisme

    keranya adalah menghambat &olimerase

    D2A!de&endent ribonucleic acid (*8)

    M$ Tuberculosis

    Pira7inamid

    (9)

    bakterisid Pira7inamid dapat membunuh kuman yang

    berada dalam sel dengan suasana asam.

    Obat ini hanya diberikan dalam 2 bulan

    pertama pengobatan.

    4treptomisin(4)

    bakterisid obat ini adalah suatu antibiotik golonganaminoglikosida dan bekera men6egah

    pertumbuhan organisme ekstraselular.

    tambutol

    ()

    bakteriostatik

    (Depkes *+# 2$$,= Bahar ! min# 2$$/).

    2.&.> *egimen pengobatan (metode DOT4)

    Pengobatan TB memerlukan aktu sekurangkurangnya , bulan agar

    dapat men6egah perkembangan resistensi obat# oleh karena itu 3O telah

    1&

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    20/35

    menerapkan strategi DOT4 dimana petugas kesehatan tambahan yang

    ber%ungsi se6ara ketat mengaasi pasien minum obat untuk memastikan

    kepatuhannya. Oleh karena itu 3O uga telah menetapkan regimen

    pengobatan standar yang membagi pasien menadi > kategori berbeda menurut

    de%inisi kasus tersebut# seperti bisa dilihat pada tabel di baah ini (Bahar !

    min# 2$$/) :

    Tabel 2.2 Berbagai Paduan lternati% 5ntuk 4etiap ?ategori Pengobatan

    ?ategori

    pengobatan

    TB

    Pasien TB

    Paduan pengobatan TB alternati%

    Gase aal

    (setiap hari < @seminggu)

    Gase lanutan

    + ?asus baru TB paru

    dahak positi%= kasus baru

    TB paru dahak negati%

    dengan kelainan luas di

    paru= kasus baru TB

    ekstrapulmonal berat

    2 3*9

    (43*9)

    2 3*9

    (43*9)

    2 3*9

    (43*9)

    , 3

    > 3*

    > 3*

    ++ ?ambuh# dahak positi%=pengobatan gagal=

    pengobatan setelah

    terputus

    2 43*9 < 13*9

    2 43*9 < 1

    3*9

    ' 3*' 3*

    +++ ?asus baru TB paru

    dahak negati% (selain

    dari kategori +)= kasus

    baru TB ekstra

    pulmonal yang tidak

    berat

    2 3*9 atau

    23*92 3*9 atau

    23*92 3*9 atau

    23*9

    , 3

    2 3*3

    2 3*3

    +E ?asus kronis (dahak masih positi% setelah

    menalankan pengobatan

    ulang)

    T+D? D+P*;58?8(meruuk ke penuntun 3O

    guna pemakaian obat lini kedua

    yang diaasi pada pusatpusat

    spesialis)

    ("ro%ton# 2$$2= Bahar ! min# 2$$/)

    4esuai tabel di atas# maka paduan OT yang digunakan untuk program

    penanggulangan tuberkulosis di +ndonesia adalah (Bahar ! min# 2$$/):

    ?ategori + : 23*9 (4) < ,3.

    2$

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    21/35

    Pengobatan %ase inisial regimennya terdiri dari 23*9 (4) setiap hari

    selama 2 bulan obat 3# *# 9# atau 4. 4putum BT aal yang positi% setelah

    2 bulan diharapkan menadi negati%# dan kemudian dilanutkan ke %ase

    lanutan >3* atau > 3 * atau , 3. pabila sputum BT masih positi%

    setelah 2 bulan# %ase intensi% diperpanang dengan > minggu lagi tanpa

    melihat apakah sputum sudah negati% atau tidak.

    ?ategori ++ : 23*94

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    22/35

    Obat sisipan akan diberikan bila pasien tuberkulosis kategori + dan

    kategori ++ pada tahap akhir intensi% pengobatan (setelah melakukan

    pengobatan selama 2 minggu)# hasil pemeriksaan dahak

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    23/35

    kategori + dan ++. Tablet OT?DT ini adalah kombinasi 2 atau > enis obat

    dalam 1 tablet. Dosisnya (umlah tablet yang diminum) disesuaikan dengan

    berat badan pasien# paduan ini dikemas dalam 1 paket untuk 1 pasien dalam 1

    masa pengobatan. Dosis paduan OT?DT untuk kategori +# ++ dan sisipan

    dapat dilihat pada tabel di baah ini (Depkes *+# 2$$,) :

    Tabel 2.> Dosis Paduan OT ?DT ?ategori + : 2(*39)(*3)Berat badan Tahap +ntensi% tiap hari

    selama ', hari

    *39 (1'$?DT 2 tablet >?DT

    - '> kg tablet >?DT tablet >?DT'' /$ kg > tablet >?DT > tablet >?DT

    J /1 kg ' tablet >?DT ' tablet >?DT

    (Depkes *+# 2$$,)

    Tabel 2.' Dosis Paduan OT ?DT ?ategori ++: 2(*39)4$$)

    4elama '- hari 4elama 2- hari 4elama 2 inggu

    $ / kg 2 tab >?DT C '$$mg4treptomisin in

    2 tab >?DT 2 tab 2?DT C 2 tabtambutol

    - '> kg tab >?DT C /'$mg

    4treptomisin in

    tab >?DT tab 2?DT C tab

    tambutol

    '' /$ kg > tab >?DT C 1$$$mg

    4treptomisin in

    > tab >?DT > tab 2?DT C > tab

    tambutol

    J /1 kg ' tab >?DT C 1$$$mg

    4treptomisin in' tab >?DT ' tab 2?DT C ' tab

    tambutol

    (Depkes *+# 2$$,)

    Tabel 2., Dosis OT untuk 4isipan

    Berat Badan Tahap +ntensi% tiap hari selama 2- hari*39 (1'$?DT

    - '> kg tablet >?DT

    '' /$ kg > tablet >?DT

    M /1 kg ' tablet >?DT

    (Depkes *+# 2$$,)

    2.&./ %ek samping pengobatan

    2

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    24/35

    Dalam pemakaian OT sering ditemukan e%ek samping yang

    mempersulit sasaran pengobatan. Bila e%ek samping ini ditemukan# mungkin

    OT masih dapat diberikan dalam dosis terapeutik yang ke6il# tapi bila e%ek

    samping ini sangat mengganggu OT yang bersangkutan harus dihentikan

    dan pengobatan dapat diteruskan dengan OT yang lain (Bahar ! min

    2$$/).

    %ek samping yang dapat ditimbulkan OT berbedabeda pada tiap

    pasien# lebih elasnya dapat dilihat pada tabel di baah ini :

    Tabel 2./ %ek 4amping Pengobatan dengan OT

    Henis Obat *ingan Berat

    +sonia7id (3) tandatanda kera6unan

    pada syara% tepi#

    kesemutan# nyeri otot dan

    gangguan kesadaran.

    ?elainan yang lain

    menyerupai de%isiensi

    piridoksin (pellagra) dan

    kelainan kulit yang

    berariasi antara lain

    gatalgatal.

    3epatitis# ikhterus

    *i%ampisin (*) gatalgatal kemerahan

    kulit# sindrom %lu# sindrom

    perut.

    3epatitis# sindrom

    respirasi yang ditandai

    dengan sesak na%as#

    kadang disertai dengan

    kolaps atau renatan

    (syok)# purpura# anemiahemolitik yang akut# gagal

    ginal

    Pira7inamid (9) *eaksi hipersensiti%itas :

    demam# mual dan

    kemerahan

    3epatitis# nyeri sendi#

    serangan arthritis gout

    4treptomisin (4) *eaksi hipersensiti%itas :

    demam# sakit kepala#

    muntah dan eritema pada

    ?erusakan sara% E+++

    yang berkaitan dengan

    keseimbangan dan

    2>

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    25/35

    kulit pendengaran

    tambutol () ;angguan penglihatan

    berupa berkurangnya

    ketaaman penglihatan

    Buta arna untuk arna

    merah dan hiau

    (Depkes *+# 2$$,= Bahar ! min# 2$$/)

    5ntuk men6egah teradinya e%ek samping OT perlu dilakukan

    pemeriksaan kontrol# seperti (Bahar ! min# 2$$/):

    a. Tes arna untuk mata# bagi pasien yang memakai tambutol

    b. Tes audiometri bagi pasien yang memakai 4treptomisin

    6. Pemeriksaan darah terhadap en7im hepar# bilirubin# ureum

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    26/35

    d. Putus berobat

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    27/35

    ?arena perubahan gambar radiologis tidak se6epat perubahan

    bakteriologis# ealuasi %oto dada dilakukan setiap bulan sekali

    (Bayupurnama# 2$$/).

    2/

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    28/35

    BAB ,

    *ama peserta 0

    *ama 1ahana0

    Topik0 Tuber6ulosis Paru dengan hemoptoeTanggal 2kasus30 $- gustus 2$1'

    *ama Pasien0 Tn. ? *ama pendamping0 1.

    2.

    Tempat presentasi0 *45 minah ?ota Blitar

    O!4ekti5 presentasi0

    N ?eilmuan N ?eterampilan N Penyegaran N Tinauan pustaka

    N Diagnostik N anaemen N asalah N +stimea

    N 8eonatus N

    B

    ay

    i

    N

    na

    k

    N

    *ema

    a

    N

    Dea

    sa

    N

    Lans

    ia

    N Bumil

    N Deskripsi: Tn. ?# 2$ tahun# batuk berdarah# TB" dengan hemoptoe# 6aitas berdinding

    tebal pada ape@ paru kanan

    N Tuuan: mengobati pasien dengan TB"

    Bahan

    !ahasan0

    N Tinauan

    pustaka

    N *iset N ?asus N udit

    Cara

    mem!ahas0

    N Diskusi N

    Presentasi

    dan

    diskusi

    N mail N Pos

    Data pasien0 8ama0 Tn. ? 8omor *: 1,/-1

    *ama klinik0 Telp: Terda%tar seak: $-

    gustus 2$1'

    Data utama untuk !ahan diskusi0

    1. Diagnosis< gambaran klinis:

    TB" Paru# batuk berdarah seak hari smrs# disertai dengan sesak napas. Tidak

    ada bunyi ngiik saat sesak. Dua bulan smrs# pasien mengaku sudah sering

    batukbatuk alaupun tidak disertai dengan darah. Demam uga dikeluhkan

    pasien selama 2 bulan ini# demam tidak tinggi. pasien merasa berat badannya

    semakin menurun semenak keluhan batuknya mun6ul.

    2. *iayat pengobatan:

    . *iayat kesehatan< penyakit:

    Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.

    >. *iayat keluarga:

    2-

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    29/35

    tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien

    '. *iayat pekeraan:

    ,. ?ondisi lingkungan sosial dan %isik :

    Pasien tinggal di muara bulian bersama dengan orang tuanya dan saudarasaudara nya.

    4ehari harinya pasien tidak bekera. Pasien mengatakan tidak tahu apakah

    dilingkungan tempat tinggalnya ada yang mengalami keluhan seperti yang dirasakan

    pasien.

    /. Lainlain:

    Pemeriksaan 5isik

    ?esadaran : 6ompos mentis

    ?eadaan umum : tampak sakit sedang

    Tanda ital: TD: 1$$

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    30/35

    5niersitas +ndonesia. pp : >1'>1&

    rsyad# 9ulkarnain. 1&&,. aluasi Gaa+ 3ati pada Penderita Tuberkulosis Paru yang

    endapat Terapi Obat nti Tuberkulosis dalam "ermin Dunia ?edokteran 8o. 11$#

    1&&, 1'.

    Bahar# .# 2$$/. Tuberkulosis Paru dalam Buku ar +lmu Penyakit Dalam Hilid ++# disi +E.

    Hakarta : BPG?5+= &--&&>.

    Bahar# .# 9ulki%li min. 2$$/. Pengobatan Tuberkulosis utakhir dalam Buku ar +lmu

    Penyakit Dalam Hilid ++# disi +E. Hakarta : BPG?5+= &&'1$$$.

    Bayupurnama# Putut. 2$$/. 3epatoksisitas karena Obat dalam Buku ar +lmu Penyakit Dalam

    Hilid +# disi +E. Hakarta : BPG?5+=>/1>/>.

    Brooks# ;.G.# Butel# H. 4. and orse# 4. .# 2$$>. Haet7# elni6k ! delberghs:

    ikrobiologi ?edokteranQ. Buku +# disi +# lih bahasa: Bagian ikrobiologi G?5

    5nair# Hakarta : 4alemba edika.

    "ro%ton# Hohn. 2$$2. Tuberkulosis ?linis disi 2. Hakarta : idya edika.

    Daniel# . Thomas. 1&&&. 3arrison : PrinsipPrinsip +lmu penyakit dalam disi 1 Eolume 2.

    Hakarta : ;" : /&&-$-

    Departemen ?esehatan *epublik +ndonesia. 2$$,. Pedoman 8asional Penanggulangan

    Tuberkulosis disi 2 "etakan Pertama. Hakarta.

    Pri6e# 4ylia .# ilson# Lorraine . 2$$'. Pato%isiologi ?onsep ?linis ProsesProses

    Penyakit disi , Eolume 1. lih Bahasa: Brahm 5. Pendit# 3uriaati 3artanto# Pita

    ulansari# Dei sih ahanani. Hakarta: ;".

    Thomson# .D dan "otton# *.. 1&&/. "atatan ?uliah Patologi. Penerbit Buku ?edokteran

    ;". Hakarta.

    idmann. 1&&'. Tinauan ?linis tas Pemeriksaan Laboratorium. Hakarta : penerbit Buku

    ?edokteran ;".orld 3ealth Organi7ation. 1&&. Treatment o% Tuber6ulosis : ;uidelines %or 8ational

    programmes. ;enea : 1'

    (asil pem!ela6aran0

    1. Su!4ekti5 0 Tn. ?# 2$ tahun datang ke *45D 3B dengan keluhan batuk berdarah

    seak hari smrs. 4esak (C). *iayat batukbatuk seak 2 bulan smrs disertai demam.

    Penurunan berat badan (C).

    2. O!4ekti50 hasil pemeriksaan asmani# laboratorium dan %oto rontgen thoraks P

    mendukung diagnosis TB Paru pada pasien ini# yaitu batuk darah (C) # sesak napas (C) #

    $

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    31/35

    riayat batukbatuk selama 2 bulan disertai demam (C)# BT CCC # gambaran TB pada

    rontgen thoraks.

    . Assestment0pasien ditegakkan diagnosis klinis Tuberkulosis Paru dengan hemoptoe

    -7 Plan0

    a. *aat bangsal paru

    b. Drug :

    +EGD D'0:8a"l $#&0 1:1

    +neksi "e%tria@one 1 gr < 12 am

    +neksi Eitamin ? 1 ampul< - am

    +neksi Eitamin " 1 ampul< - am

    +neksi Trane6 1 ampul< - am

    mbro@ol @1 tablet

    OT GD" (+@+++)

    B, 1@1 tablet

    Prolia @1 tablet

    6. Dan lainlain: setelah menalani 2 hari peraatan# pasien menunukkan

    perbaikan. Pasien tidak lagi mengeluh batuk disertai darah.

    1

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    32/35

    BAB -

    KESI)PULA*

    1. Tuberkulosis adalah penyakit in%eksi bakteri kronis yang menular# sebagian

    besar menyerang paru tetapi uga dapat menyerang organ tubuh lainnya.

    2. Tuberkulosis paru disebabkan oleh in%eksi bakteri Mycobacterium

    tuberculosis.

    . 4umber penularan adalah pasien TB paru BT (C) saat batuk. Patogenesis TB paru adalah saat droplet terhirup meleati sistem pertahanan

    mukosilier bronkus dan terus beralan sampai ke aleolus dan menetap disana. ?elanutan dari proses ini bergantung dari daya tahan tubuh masing

    masing indiidu.

    '. Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis# pemeriksaan %isik dan

    pemeriksaan penunang.

    ,. ;eala klinis utama TB apru adalah batuk terus menerus dan berdahak selama

    minggu atau lebih. ;eala tambahan yang mungkin menyertai adalah batuk

    darah# sesak na%as dan rasa nyeri dada# badan lemah# na%su makan menurun#

    berat badan turun# rasa kurang enak badan (malaise)# berkeringat malam

    alaupun tanpa kegiatan dan demam

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    33/35

    yaitu : +sonia7id (+83)# *i%ampisin (*)# Pira7inamid (9)# 4treptomisin (4) dan

    tambutol ()

    1$. 3asil pengobatan TB paru dbedakan menadi: sembuh# pengobatan lengkap#

    gagal# putus berobat# dan meninggal.

    11. aluasi pengobatan dapat mengguanakn metode klinis# bakteriologis# dan

    radiologis.

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    34/35

    DATAR PUSTAKA

    ditama# TF#. "hairil# 4#. 2$$2. Hurnal Tuberkulosis +ndonesia. Hakarta :

    Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis +ndonesia.

    mirudin# *i%ai. 2$$/. Gisiologi dan Biokimia 3ati. Dalam : Buku ar +lmu

    Penyakit Dalam disi > Hilid 1. Hakarta : Pusat Penerbitan +lmu Penyakit

    Dalam Gakultas ?edokteran 5niersitas +ndonesia. pp : >1'>1&

    rsyad# 9ulkarnain. 1&&,. aluasi Gaa+ 3ati pada Penderita Tuberkulosis Paru

    yang endapat Terapi Obat nti Tuberkulosis dalam "ermin Dunia

    ?edokteran 8o. 11$# 1&&, 1'.

    Bahar# .# 2$$/. Tuberkulosis Paru dalam Buku ar +lmu Penyakit Dalam Hilid ++#

    disi +E. Hakarta : BPG?5+= &--&&>.

    Bahar# .# 9ulki%li min. 2$$/. Pengobatan Tuberkulosis utakhir dalam Buku

    ar +lmu Penyakit Dalam Hilid ++# disi +E. Hakarta : BPG?5+= &&'

    1$$$.

    Bayupurnama# Putut. 2$$/. 3epatoksisitas karena Obat dalam Buku ar +lmu

    Penyakit Dalam Hilid +# disi +E. Hakarta : BPG?5+=>/1>/>.

    Brooks# ;.G.# Butel# H. 4. and orse# 4. .# 2$$>. Haet7# elni6k !

    delberghs: ikrobiologi ?edokteranQ. Buku +# disi +# lih bahasa:

    Bagian ikrobiologi G?5 5nair# Hakarta : 4alemba edika.

    "ro%ton# Hohn. 2$$2. Tuberkulosis ?linis disi 2. Hakarta : idya edika.

    Daniel# . Thomas. 1&&&. 3arrison : PrinsipPrinsip +lmu penyakit dalam disi

    1 Eolume 2. Hakarta : ;" : /&&-$-

    Departemen ?esehatan *epublik +ndonesia. 2$$,. Pedoman 8asional

    Penanggulangan Tuberkulosis disi 2 "etakan Pertama. Hakarta.Pri6e# 4ylia .# ilson# Lorraine . 2$$'. Pato%isiologi ?onsep ?linis Proses

    Proses Penyakit disi , Eolume 1. lih Bahasa: Brahm 5. Pendit#

    3uriaati 3artanto# Pita ulansari# Dei sih ahanani. Hakarta:

    ;".

    Thomson# .D dan "otton# *.. 1&&/. "atatan ?uliah Patologi. Penerbit Buku

    ?edokteran ;". Hakarta.

    >

  • 7/25/2019 Portofolio TB

    35/35

    idmann. 1&&'. Tinauan ?linis tas Pemeriksaan Laboratorium. Hakarta :

    penerbit Buku ?edokteran ;".

    orld 3ealth Organi7ation. 1&&. Treatment o% Tuber6ulosis : ;uidelines %or

    8ational programmes. ;enea : 1'

    orld 3ealth Organi7ation. 2$1$. pidemiologi tuberkulosis di +ndonesia diakses

    pada 2 aret 2$1$ pukul 1>:& +B

    Rhttp: