Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur...

255

Transcript of Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur...

Page 1: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami
Page 2: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Berlian adalah simbol kekuatan, ketepatan, kemurnian, kecemerlangan sekaligus keabadian, yang berasal dari proses pembentukan dan pengasahan yang terus-menerus. Demikian pula halnya dengan Intraco Penta, yang tiada henti mengasah kemampuannya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan, menciptakan pertumbuhan yang berkesinambungan dan menuju kesempurnaan.

Diamond is a symbol of strength, fidelity, purity, brilliance, as well as eternity, that comes from the process of continuous shaping and polishing. In the same way, Intraco Penta never stops polishing its ability in order to be able to deal with any changes and creates sustainable growth towards perfection.

Polished to Perfection

20112010200920082007

3.73

7,92

1.63

4,90

1.17

2,13

1.13

7,22

863,

82

ToTal aseTTotal Assets(dalam miliar Rupiah/in billion Rupiah)

20112010200920082007

3.00

0,32

1.83

3,18

1.18

0,90

1.12

0,47

711,

00

PendaPaTanRevenue(dalam miliar Rupiah/in billion Rupiah)

Rasio Pengembalian ekuiTasReturn on Equity (%)

20112010200920082007

22,4

19,4

10,0

7,0

3,1

20112010200920082007

3,2

5,1

3,2

2,0

1,1

Rasio Pengembalian akTivaReturn on Assets(%)

20112010200920082007

536,

77

436,

82

376,

33

328,

62

305,

68

ekuiTasEquity(dalam miliar Rupiah/in billion Rupiah)

20112010200920082007

120,

21

84,5

3

37,4

7

22,9

4

9,51

laba Rugi komPRehensifTotal Comprehensive Income(dalam miliar Rupiah/in billion Rupiah)

PeRTumbuhan konsisTenConsIsTEnT gRowTh

profil intraco pentaintraco penta’s profile

2

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 3: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Diamond is a symbol of strength, fidelity, purity, brilliance, as well as eternity, that comes from the process of continuous shaping and polishing. In the same way, Intraco Penta never stops polishing its ability in order to be able to deal with any changes and creates sustainable growth towards perfection.

profil intraco pentaintraco penta’s profile

1

Page 4: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Profil Intraco PentaIntraco Penta’s Profile

6 Sekilas INTAINTA at A Glance

8 Rangkaian Solusi TotalChannel of Total Solutions

9 Struktur PerusahaanCorporate Structure

10 Visi dan MisiVision and Mission

12 Produk KamiOur Products

14 Jejak LangkahMilestones

16 Nilai-Nilai Perusahaan INTAINTA’s Corporate Values

18 Ikhtisar Keuangan dan OperasionalFinancial and Operational Highlights

20 Ikhtisar Saham dan Surat Berharga LainnyaShares and Other Securities Highlights

22 Peristiwa Penting 20112011 Event Highlights

24 Penghargaan dan Sertifikasi 20112011 Awards and Certifications

26 Peta Area OperasionalMap of Operational Area

28 Laporan Dewan KomisarisReport from The Board of Commissioners

36 Laporan DireksiReport from The Board of Directors

49 Tanggung Jawab Pelaporan TahunanResponsibility for Annual Reporting

Tinjauan Bisnis dan OperasionalBusiness and Operational Review

52 Tinjauan IndustriIndustrial Review

56 Tinjauan BisnisBusiness Review

65 Tinjauan OperasionalOperational Review

71 Teknologi InformatikaInformation Technology

74 Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

85 Kinerja KeuanganFinancial Performance

93 AsetAssets

97 LiabilitasLiabilities

98 EkuitasEquity

99 Rasio Keuangan Terkait Solvabilitas, Kolektabilitas, Likuiditas dan ProfitabilitasFinancial Ratios In Relation To Solvency, Collectability, Liquidity and Profitability

101 Arus KasCash Flow

102 Perjanjian dan IkatanAgreement and Commitment

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

112 Tinjauan GCGGCG Review

114 Struktur Tata Kelola PerusahaanGCG Structure

122 Komite AuditAudit Committee

123 Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite AuditAudit Committee’s Duties Implementation Brief Report

125 Sistem Pengendalian InternalInternal Control System

126 Pedoman PerilakuCode of Conduct

127 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

130 Manajemen RisikoRisk Management

131 Kasus Permasalahan Hukum yang DihadapiLitigation

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

2

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 5: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Laporan BerkelanjutanSustainability Report

134 Sekilas CSRCorporate Social Responsibility Overview

134 Penanganan PelangganCustomer Care

135 Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Development

136 MasyarakatCommunity

137 Kesehatan, Keamanan dan LingkunganHealth, Safety and Environment

Prospek Usaha, Transformasi, Perubahan Organisasi, dan Rencana Ekspansi Business Prospect, Transformation, Organizational Changes, and Expansion Plan

140 Prospek UsahaBusiness Prospects

141 Transformasi INTATransformation of INTA

142 Perubahan OrganisasiOrganizational Changes

143 Anak PerusahaanSubsidiaries

144 Rencana Ekspansi INTAINTA’s Expansion Plan

Data PerusahaanCorporate Data

148 Struktur OrganisasiOrganization Structure

150 Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profiles

152 Profil DireksiBoard of Directors’ Profiles

155 Profil Komite AuditAudit Committee Profiles

156 Alamat Kantor Pusat dan CabangHead Office and Branch Office Address

158 Alamat Anak PerusahaanSubsidiaries Offices

159 Informasi PerusahaanCorporate Information

Laporan AuditAudit Report

profil intraco pentaintraco penta’s profile

3

Page 6: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

PROFIL INTRACO PENTAIntraco Penta’s ProfIle

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 7: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

sekilas Inta | INTA at A Glancerangkaian solusi total | Channel of Total Solutionsstruktur Perusahaan | Corporate StructureProduk Kami | Our ProductsJejak langkah | MilestonesVisi & Misi | Vision & Missionnilai-nilai Perusahaan | Corporate ValuesIkhtisar Keuangan & operasional | Financial & Operational HighlightsIkhtisar saham dan surat Berharga lainnya | Stock and Other Securities HighlightsPeristiwa Penting 2011 | 2011 Event HighlightsPenghargaan & sertifikasi 2011 | 2011 Awards & Certificationsstruktur organisasi | Organizational StructurePeta area operasional | Map of Operational Arealaporan Dewan Komisaris | Report from The Board of Commissionerslaporan Presiden Direktur | Report from The Board of Directorstanggung Jawab Pelaporan tahunan | Responsibility for Annual Reporting

Page 8: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Inta adalah salah satu distributor alat berat terkemuka di Indonesia yang telah berdiri selama lebih dari 40 tahun. Perusahaan ini didirikan oleh empat orang pendiri, yakni sucipto Halim, Halex Halim, Wahab firmansyah, dan simin Kusumo di tahun 1970. awalnya, Inta mengawali usaha dari sebuah toko sederhana yang menjual suku cadang alat-alat berat.

Berkat kegigihan dan kepercayaan banyak pihak, Inta berhasil menjadi perusahaan terbuka dengan aset mencapai rp 3,74 triliun per 31 Desember 2011.

Inta is one of the leading distributors of heavy equipment in Indonesia which has been operating for more than 40 years. the company was founded by sucipto Halim, Halex Halim, Wahab firmansyah, and simin Kusumo in 1970. Initially, Inta started the business from a small shop that sells spare parts for heavy equipments.

Due to the perseverance and belief from many parties, Inta had become a public company with assets of rp 3.74 trillion as of December 31, 2011.

INTA berkomitmen memajukan bisnis para pelanggan dengan dukungan lebih dari 30 jaringan distribusi dan purna jual serta lebih dari 2.000 sumber daya manusia berkualitas.

INTA is committed to promote its customer’s business with the support of more than 30 distribution and after sales support networks and more than 2,000 highly qualified human resources.

SEKILAS INTAINTA AT A GLANCE

6

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 9: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

With the total sales of heavy equipment of 1,585 units in 2011, or increase 89.8% compared to previous year amounted 835 units, INTA managed to become the market leader in the niche market of heavy equipment. By providing a total solution service in the heavy equipment business, INTA integrates a variety of businesses ranging from heavy equipment distribution, financing, rental of heavy equipment, manufacturing and engineering to mining contractors.

INTA’s principals are highly reputable in the heavy equipment industry to support mining sector namely Volvo, Ingersoll-Rand, Bobcat, SDLG and Sinotruk. Realizing the abundance of agriculture resources in Indonesia, INTA also wants to encourage agribusiness and plantation sector through providing selected products. Therefore, INTA also distribute Mahindra products from India which is the right solution in agricultural, plantation and forestry work.

INTA continues to maintain partnerships with its customers who are mostly engaged in the business of mining and domestic contractors. In addition, INTA also serves various company from other sectors such as agribusiness, oil and gas, infrastructure and construction, as well as general industry.

Moving towards Good Corporate Governance and in order to provide added value to the community, since 1993 INTA listed 7.74% of its shares in Indonesia Stock Exchange. By the end of 2011, INTA’s shares price was in the level of Rp 590. In the first half of 2011, the Company decided to stock split the shares from 1 to 5. Assuming there was no stock split, INTA’s shares price had increased by 21% to Rp 2,950 per end 2011 from Rp 2,450 per share at the end of 2010. Following the stock split last year, the company’s outstanding shares now reached 2.16 billion shares, from 432 million shares previously. Given the shares price at the end of December 2011, INTA’s market capitalization at the end of 2011, surged to Rp 2.52 trillion from Rp 1.05 trillion in previous year.

INTA is committed to promote its customer’s business with the support of more than 30 distribution and after sales support networks and more than 2,000 highly qualified human resources.

Dengan total penjualan alat berat sebanyak 1.585 unit di tahun 2011, atau melonjak 89,8% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 835 unit, INTA mampu menjadi pemimpin pasar untuk alat berat di segmen tertentu/niche market. Dengan menyediakan layanan solusi total dalam industri alat berat, INTA mengintegrasikan berbagai macam bisnis mulai dari distribusi alat berat, pembiayaan, penyewaan alat berat, manufaktur dan engineering hingga kontraktor tambang.

Prinsipal INTA memiliki reputasi terdepan di industri alat berat untuk mendukung bidang pertambangan yakni Volvo, Ingersoll-Rand, Bobcat, SDLG dan Sinotruk. Menyadari sumber daya agraria yang berlimpah di Indonesia, INTA pun ingin mendorong sektor agribisnis dan perkebunan melalui penyediaan produk pilihan. Karenanya, INTA juga menyalurkan produk Mahindra dari India yang menjadi solusi tepat dalam menggarap pertanian, perkebunan, dan sektor kehutanan.

INTA senantiasa menjaga kemitraan dengan para pelanggan yang sebagian besar bergerak di bidang usaha tambang dan kontraktor domestik. Selain itu, INTA juga melayani perusahaan di berbagai sektor lainnya seperti agribisnis, minyak dan gas, infrastruktur dan konstruksi, serta industri umum.

Demi menuju Tata Kelola Perusahaan yang baik serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat, sejak 1993 INTA mencatatkan 7,74% sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada akhir 2011, saham INTA ditutup pada level Rp 590. Pada paruh pertama 2011, Perseroan melakukan pemecahan saham (stock split) dari 1 menjadi 5. Bila tidak memperhitungkan stock split, maka saham INTA meningkat 21% menjadi Rp 2.950 dibanding akhir 2010 sebesar Rp 2.450 per saham. Menyusul adanya pemecahan nilai saham tahun lalu, total jumlah saham beredar meningkat menjadi 2,16 miliar saham, dari 432 juta saham sebelumnya. Dengan harga pada akhir Desember 2011, maka kapitalisasi pasar INTA pada akhir 2011 melonjak menjadi Rp 2,52 triliun dari Rp 1,05 triliun tahun sebelumnya.

INTA berkomitmen memajukan bisnis para pelanggan dengan dukungan lebih dari 30 jaringan distribusi dan purna jual serta lebih dari 2.000 sumber daya manusia berkualifikasi tinggi.

profil intraco pentaintraco penta’s profile

7

Page 10: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Mining Solutions

INTA memiliki beberapa lini bisnis yang mendukung Perseroan dalam memberikan solusi total kepada klien dan konsumen. Layanan tersebut adalah:

•Distribusi alat berat oleh PT Intraco Penta, Tbk (INTA)

•Pembiayaan alat berat oleh PT Intan Baruprana Finance (IBF)

•Kontraktor pertambangan yang ditawarkan oleh PT Karya Lestari Sumberalam (KASUARI)

•Engineering dan manufaktur oleh PT Columbia Chrome Indonesia (CCI)

•Penyewaan alat berat melalui PT Terra Factor Indonesia (TFI).

INTA has a number of business lines that enable the company to provide total solutions to clients and customers. They are:

•Heavy equipment distribution by pt intraco penta, tbk (inta)•financing services which is provided by pt

intan Baruprana finance (iBf) •Mining contracting served by pt Karya lestari

sumberalam (KasUari)•engineering and manufacturing by pt columbia

chrome indonesia (cci)•Heavy equipment and machinery rental through

pt terra factor indonesia (tfi).

RANgKAIAN SOLUSI TOTALCHANNEL OF TOTAL SOLUTIONS

Rental SolutionsFinancing Solutions

Engineering Solutions

Sales Spare Parts

Soft Products Services

8

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 11: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

STRUKTUR PERUSAhAANCORPORATE STRUCTURE

Karya lestari sumberalam (KasUarI)

Mining solutions

Intan Barupranafinance (IBf)

financing solutions

columbia chromeIndonesia (ccI)

Manufacturing solutions

terra factor Indonesia (tfI)rental solutions

profil intraco pentaintraco penta’s profile

9

Page 12: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

VISI DAN MISIVISION AND MISSION

VISI Menjadi penyedia solusi terbaik di pasar alat-alat berat, melebihi standar kinerja tinggi yang ada sekarang.

VISIONTo become the best solutions provider in the heavy equipment market that exceeds existing standards of high performance

10

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 13: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

MISI Kami selalu berfokus pada pelanggan, berpacu dalam mutu, serta berusaha menjadi perusahaan terbaik dalam ilmu dan seni memuaskan pelanggan.

Kami selalu bekerja keras untuk mencapai efisiensi tertinggi dalam pemanfaatan sumber daya manusia, alam, keuangan, waktu dan sumber daya lainnya.

Kami selalu menjalankan usaha kami dengan integritas sebagai warga negara korporasi (corporate citizen) yang bertanggung jawab.

MISSIONWe are and will always be, a quality-driven and a customer-focused company, working to be the best in the art and science of satisfying our customers.

We are, and will always be, working hard to achieve the highest efficiency in the use of human, natural, financial, time, and other resources.

We are, and will always be, conducting our affairs with integrity as an accountable corporate citizen.

profil intraco pentaintraco penta’s profile

11

Page 14: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Volvo CE (Swedia)

Volvo adalah merek premium kelas dunia dari Swedia, yang menyediakan berbagai produk berkualitas tinggi, seperti articulated haulers, compractors, hydraulic excavator, motor grader, dan wheel loader.

Perusahaan Volvo memiliki pabrik produksi di tiga benua dan outlet penjualan di lebih dari 100 negara termasuk Indonesia (PT Intraco Penta Tbk). Nama Volvo erat kaitannya dengan keselamatan, kualitas, kenyamanan dan kepedulian terhadap lingkungan.

SDLg-Volvo CE group (China)

Shandong Lingong (SDLG) adalah salah satu produk alat berat INTA, yang berasal dari Cina. SDLG memiliki keunggulan dalam menyediakan wheel loader berkualitas baik yang dilengkapi dengan fitur-fitur yang telah dikembangkan.

Produk SDLG dikenal karena faktor stabilitas, ketangguhan dan efisiensinya. Mesin ini mengadopsi transmisi semi otomatis dengan kontrol geser dan operasi kemudi ganda, yang membuat pengoperasiannya lebih fleksibel dan nyaman, mengurangi intensitas kerja, dan sangat efisien.

Ingersoll-Rand (USA)

Ingersoll Rand adalah merek terkenal dari Amerika Serikat, yang mengkhususkan diri pada produksi kompresor premium dan light tower.

Ingersoll Rand telah lama berkomitmen untuk melayani kebutuhan industri konstruksi. Pada tahun 1902, perusahaan ini memperkenalkan kompresor udara portabel pertama di dunia.

Volvo is a world class premium brand from Sweden that provides a wide range of high quality products, such as articulated haulers, compactors, hydraulic excavators, motor graders and wheel loaders.

Volvo has production plants in three continents and sales outlets in more than 100 countries including Indonesia (PT Intraco Penta Tbk). The Volvo name is intimately linked with safety, quality, comfort and care for the environment.

Shandong Lingong (SDLG) is INTA’s heavy equipment products, which came from China. SDLG is specialized in providing good quality of wheel loader with improved features.

SDLG products are known for stability, durability and efficiency. The machine adopts semi-automatic transmission shift control and pilot double-handle operation, which makes the operation flexible, convenient, and highly efficient.

Ingersoll Rand is a well known brand from the United States, that specialized in premium compressor products as well as light towers.

Ingersoll Rand has long committed to serve the needs of construction industry. In 1902, the company introduced the world’s first portable air compressor.

INTA memegang lisensi sebagai distributor untuk enam brand alat berat premium. Keenam brand alat berat tersebut adalah Volvo dari Sweden, Ingersoll-Rand dan Bobcat dari Amerika Serikat, Mahindra dari India, serta SDLG dan Sinotruk dari China.

INTA holds the license as distributor of six premium heavy equipments brands. The six brands are Volvo from Sweden, Ingersoll-Rand and Bobcat from the United States of America (USA), Mahindra from India, as well as SDLG and Sinotruk from China.

PRODUK KAMIOUR PRODUCTS

12

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 15: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Bobcat (USA)

Bobcat adalah merek alat berat dari Amerika Serikat, yang menyediakan berbagai produk, seperti mini excavator, skid steer loader, telescopic handler, dan Montabert hydraulic breakers.

Bobcat dikenal di seluruh dunia karena Compact Loader yang berhasil ditemukan pertama kali di dunia sekitar 100 tahun yang lalu di North Dakota, USA. Saat ini, satu dari dua Compact Loader yang dipakai di seluruh dunia memiliki logo Bobcat yang khas.

Mahindra (India)

Mahindra adalah perusahaan kelas dunia yang berbasis di India, yang menerapkan fasilitas manufaktur berteknologi tinggi di Amerika Serikat, Australia, dan India.

Mahindra telah sukses dalam menjual lebih dari 1 juta traktor di seluruh dunia setiap tahunnya. Perusahaan ini menguasai 25% pangsa pasar di Australia dan 15% di Amerika Serikat, yang membawa Mahindra sebagai produsen traktor pertanian terbesar ketiga di dunia.

Sinotruk (China)

Posisi INTA sebagai distributor alat berat di Indonesia diperkuat dengan bergabungnya Sinotruk, produsen dan eksportir truk besar dari Cina. INTA merasa bangga telah ditunjuk Sinotruk untuk memasarkan produk tersebut di Indonesia.

Ada beberapa varian produk Sinotruk yang tersedia di Indonesia saat ini, yakni tipe HOWO untuk truk dengan berbagai varian, 6x4 dan 8x4, 371 dan 290 HP dan HOVA Mine Tipper 6x4, 420 HP. Sinotruk diproduksi oleh Cina National Heavy Truck Company dengan berbagai produk alat berat untuk industri pertambangan, konstruksi, infrastruktur, perkebunan, kehutanan dan militer.

Bobcat is a heavy equipment brand from United States, which provides various products, such as mini excavators, skid steer loader, telescopic handler, and Montabert hydraulic breakers.

Bobcat is known all over the world for the Compact Loader that was invented almost 100 years ago in North Dakota USA. Today, nearly one out of two compact loaders worldwide bears the distinctive Bobcat cathead logo.

Mahindra is a world-class company based in India, which applies advanced technology manufacturing facilities in the United States, Australia, and India.

Mahindra has succeeded in selling more than 1 million tractors worldwide every year. The company has 25% market shares in Australia and 15% in the United States, which brought Mahindra as world’s third biggest farm tractor producer.

INTA’s position as a heavy equipment distributor in Indonesia is strengthened by its cooperation with Sinotruk, the biggest heavy duty truck manufacturer and exporter from China. INTA is proud to be appointed as the sole distributor by Sinotruk, to distribute its products in Indonesia.

Some available products of Sinotruk for Indonesian market currently are HOWO type of truck with various variants, 6x4 and 8x4, 371 and 290 HP and HOVA Mine Tipper 6x4, 420 HP. Sinotruk is produced by China National Heavy Truck Company with various range of heavy equipment products for mining, construction, infrastructure, plantation, forestry and military.

profil intraco pentaintraco penta’s profile

13

Page 16: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

1970UD Intraco, sebuah usaha dagang yang bergerak di bidang perdagangan suku cadang, didirikan di Jakarta.UD Intraco was founded as a spare parts trading firm, in Jakarta.

1975Menjadi Perusahaan Terbatas (PT), dan mengubah nama menjadi PT Intraco Penta.Changed into Limited Entity, PT Intraco Penta.

1982Ditunjuk menjadi penyalur dari NV PD Pamitran, distributor alat berat Clark Equipment dan crane P&H.Appointed as the dealer of NV PD Pamitran, heavy equipments distributor Clark Equipment, and crane distributor.

1984Dipercaya untuk menjual Renault truk.Started distributing Renault truck.

JEJAK LANgKAhMILESTONES

1991Menambah daftar produk alat berat, Farm Tractor Lamborghini dan Bell.Added several heavy equipment brands to the list, Lamborghini Farm Tractor, and Bell.

1992Mengakuisisi NV PD Pamitran sekaligus menjadi pemegang merek untuk VME, P&H/PPM, dan Bobcat.Acquired NV PD Pamitran and its franchises namely VME, P&H/PPM, and Bobcat.

1993Tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada 30 Juni, dengan 29 juta lembar saham untuk memperoleh Rp 29 miliar.

Listed at JSX (now IDX) on June 30, for 29 million shares to raise Rp 29 billion.

1st Decade 2nd Decade 3rd Decade

14

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 17: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

2001Memulai implementasi SAP untuk Teknologi Informatika Perusahaan – sistem ERP yang terintegrasi.Implemented SAP – an integrated ERP system.

2003Mengakuisisi Intan Baruprana Finance (IBF). Setelah akuisisi, bidang bisnis IBF menjadi perusahaan pembiayaan alat alat berat.Acquired Intan Baruprana Finance (IBF), a heavy equipment financing company.

2004Mencatat peningkatan penjualan sebesar 50% dan pertumbuhan pendapatan sebesar 240%.Recorded 50% increase in sales and 240% growth in operating income.

2005Modal INTA naik sebesar 133%.INTA’s total equity went up by 133%.

2006Total aset Intan Baruprana Finance (IBF) meningkat lima kali lipat, dimana IBF juga dinilai sebagai salah satu perusahaan leasing terbaik di Indonesia untuk tiga kali berturut-turut.Intan Baruprana Finance (IBF) recorded five times increase in total assets and consistently rated as one of the best leasing company for three consecutive years.

2007Mencanangkan Decade of Innovation sebagai tema strategis Perusahaan, dalam upayanya untuk melanjutkan pertumbuhan dan meraih peluang bisnis lainnya.Launched Decade of Innovation as the Company’s strategic theme in its efforts to continue growth and capture more business opportunities.

2008INTA mencetak rekor total pendapatan dengan meraih lebih dari Rp 1 triliun, kenaikan pendapatan bersih 141%.INTA’s total revenue hit a record high of Rp 1 trillion and 141% increase in net income.

2009INTA mempertahankan total pendapatan di atas Rp 1 triliun, sementara laba bersih naik sebesar 63,3%, meskipun permintaan lebih rendah akibat krisis ekonomi global dan ditunjuk sebagai dealer Mahindra & SDLG.INTA maintained total revenue above Rp 1 trillion, while net income rose by 63.3%, despite lower demand due to global economic crisis and appointed dealer Mahindra & SDLG.

2010INTA mengakuisisi Terra Factor Indonesia (TFI) dan Columbia Chrome Indonesia (CCI) dengan nilai transaksi sebesar Rp 170 miliar, dan membentuk Unit Usaha Syariah di IBF.INTA acquired Terra Factor Indonesia (TFI) and Columbia Chrome Indonesia (CCI) with transaction value amounting to Rp 170 billion, and formed IBF Sharia Business Unit.

2011• Inta mencetak rekor baru

dalam kinerja keuangan, dengan mencapai total aset rp 3,7 triliun dan pendapatan rp 3 triliun.

• Inta dipercaya untuk menjadi distributor tunggal di Indonesia untuk memasarkan produk merk sinotruk dari cina

• Inta hit new record in term of financial performance by achieving total assets of rp 3,7 trillion and total revenue of rp 3 trillion.

• Inta is trusted as the sole distributor in Indonesia to distribute sinotruk brand products from china.

4th Decade 5th Decade

profil intraco pentaintraco penta’s profile

15

Page 18: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Demi mencapai misi perusahaan, yaitu menjadi perusahaan penyedia solusi terbaik yang ada saat ini, maka INTA berusaha untuk selalu bekerja keras, menempatkan kualitas dan fokus pada pelanggan serta selalu melakukannya diiringi dengan integritas. Hal ini tercermin pada nilai-nilai perusahaan sebagai berikut:

NILAI-NILAI PERUSAhAAN INTAINTA’S CORPORATE VALUES

16

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 19: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

To achieve the mission of becoming the best solutions provider in the construction equipment market that exceeds existing standards of high performance, INTA always works hard to put first priority in quality-driven and customer-focused while conducting it with integrity.

KEPEDULIAN

•Fokus pada kebutuhan pelanggan•Berorientasi pada pelayanan•Memperlakukan satu sama lain dengan penuh

hormat•Memahami sikap, minat, kebutuhan, dan

perbedaan pandangan orang lain•Pendekatan secara tulus dan positif•Menghargai peran dan kontribusi setiap karyawan•Mengutamakan kebutuhan organisasi di atas

pribadi•Saling mendukung dan memotivasi satu sama lain.

PRESTASI

•Berusaha memanfaatkan sumber daya secara optimal untuk mencapai kinerja terbaik

•Bekerja keras dan memberikan standar kerja terbaik

•Melakukan sesuatu lebih baik, lebih cepat, lebih efisien, dan meningkatkan kualitas

•Memiliki kebanggaan dan semangat yang tinggi•Merancang tugas yang lebih menantang untuk

diri sendiri dan orang lain•Meningkatkan kinerja dengan melakukan sesuatu

yang baru dan berbeda.

SINERgI

•Membangun tim kerja yang kreatif untuk mencapai kesuksesan

•Saling menghargai dan saling mendukung dalam memecahkan persoalan dan meraih kesempatan

•Menghargai adanya perbedaan satu dengan yang lain• Terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan dan

alternatif-alternatif baru•Membangun kekuatan untuk menutupi kekurangan•Membagi pengetahuan, pengalaman, dan

ketrampilan.

CARE

•focus on customer needs•service oriented•Mutual and respect among each other•Understanding of others’ attitudes, interests,

needs, and differences•sincere and positive approach•appreciation to every employee’s roles and

contributions•prioritize organizational needs than personal

needs•Mutual support and motivation.

EXCELLENCE

•Making efforts to use existing resources to their utmost to help the company make its best performance•Hard work and compliance with the best working

standards•performance of everything in a better, faster and

more efficient manner, and quality improvement•possession of high degree of pride and spirit•Designing of challenging duties for oneself and

others• improvement of performance through new and

different things.

SYNERgY

•establishment of creative working teams to achieve success•respect and support each other in solving problems

and obtaining opportunities•appreciates difference in others•open-mindedness to opportunities and alternatives

•Building up strength to cover own weaknesses•sharing of knowledge, experience, and skills

with others.

profil intraco pentaintraco penta’s profile

17

Page 20: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

IKhTISAR KEUANgAN DAN OPERASIONALFINANCIAL AND OPERATIONAL HIGHLIGHTS

Dalam Miliar Rupiah, kecuali disebutkan lain 2011 2010 2009 2008 2007 In Billion Rupiah,

unless stated otherwise

Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian(dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)

Consolidated Statements of Comprehensive Income(in Millions of Rupiah, except share data)

Pendapatan 3.000,32 1.833,18 1.180,90 1.120,47 711,00 Revenue

Beban Pokok Pendapatan 2.476,67 1.516,54 944,58 917,42 587,65 Cost of Revenue

Laba Kotor 523,65 316,64 236,31 203,05 123,35 Gross Profit

Beban Usaha 228,24 164,84 147,84 114,41 83,29 Operating Expenses

Laba Usaha 295,41 151,80 88,47 88,64 40,05 Operating Income

Pendapatan (beban) lain-lain

(126,55) (34,21) (17,42) (41,57) (24,82) Other Income (Expenses)

Laba Sebelum Pajak 168,86 117,59 71,06 47,07 15,23 Net Income Before Tax

Pajak Penghasilan 48,64 33,06 29,49 24,13 5,72 Income Tax

Laba Bersih 120,21 84,53 37,47 22,94 9,51 Net Income

Jumlah Saham beredar (Saham)

2.160.029.220 432.005.844Outstanding Share

(Shares)

Laba Bersih Per Saham 62 40 96 53 22 Net Income per Share

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian(dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)

Consolidated Statements of Financial Position(in millions of Rupiah, except share data)

Aset Lancar 2.001,16 947,67 702,49 1.009,14 772,83 Current Assets

Aset Tidak lancar 1.736,76 687,23 469,65 128,07 90,98 Non-current Assets

Total Aset 3.737,92 1.634,90 1.172,13 1.137,22 863,82 Total Assets

Liabilitas Lancar 2.383,06 869,73 538,63 469,59 315,55 Current Liabilities

Liabilitas Tidak Lancar 818,09 328,36 257,17 339,00 242,58 Non Current Liabilities

Total Liabilitas 3.201,15 1.198,08 795,80 808,59 558,14 Total Liabilities

Ekuitas 536,77 436,82 376,33 328,62 305,68 Equity

Laba Ditahan 329,07 219,70 149,58 120,75 97,81 Retained Earnings

Rasio Keuangan (%) Financial Ratio (%)

Pertumbuhan Pendapatan

63,67 55,24 5,39 57,59 17,23 Revenue growth

Rasio Laba Terhadap Pendapatan

17,45 17,27 20,01 18,12 17,35 Gross Profit Ratio

Rasio Lancar 83,97 108,96 130,42 214,90 244,91 Current Ratio

Rasio Utang Modal 199,60 150,10 109,10 110,72 95,54 Gearing Ratio

Rasio Pengembalian Aset 3,2 5,1 3,2 2,0 1,1 Return on Assets (ROA)

Rasio Pengembalian Ekuitas

22,4 19,4 10,0 7,0 3,1 Return on Equity (ROE)

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas

596,37 274,27 211,46 246,06 182,59 Debt to Equity Ratio

Rasio Liabilitas Terhadap Aset

85,64 73,28 67,89 71,10 64,61 Debt to Assets Ratio

Lain-lain Others

Jumlah Karyawan Tetap 2.339 1.730 1.345 848 834 Number of Employees

Anak Perusahaan 8 6 3 3 3 Subsidiaries

18

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 21: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Alat Berat Heavy Equipment

Suku Cadang Spare Parts

Jasa Perbaikan Service

Penyewaan Rental

Kontraktor Pertambangan Mining Contractor

Pembiayaan Leasing

Manufaktur Manufacture

Lain-lain Others

Pendapatan Berdasarkan SegmenRevenue by Segment

Pendapatan Berdasarkan SektorRevenue by Sector

Pertambangan Mining

Prasarana Infrastructure

Industri Umum General Industry

Lain-lain Others

Kehutanan Forestry

Agrobisnis Agrobusiness

Minyak & Gas Bumi Oil & Gas

2010 2011

2011

69%

13%

5% 5% 4%2%

1% 1%1% 1%

2010

67%

17%

5%5%

4%

70%77%

12%7%

9%10%

5%4%2%

1%1%1%1%

profil intraco pentaintraco penta’s profile

19

Page 22: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

IKhTISAR SAhAM DAN SURAT BERhARgA LAINNYASHARES AND OTHER SECURITIES HIGHLIGHTS

Ikhtisar Harga Saham Tahun 2011 2011 Shares Highlight

Bulan / Monthharga per Lembar Saham / Price per Share (Rp)

Volume Nilai / Valuehighest / Tertinggi Lowest / Terendah Closing / Penutup

Jan / Jan 2.850 2.250 2.675 93.049.000 240.092.937.500

Feb / Feb 2.825 2.600 2.725 16.648.500 45.165.387.500

Mar / Mar 3.800 2.725 3.575 119.343.500 398.596.550.000

Apr / Apr 3.800 3.400 3.625 115.878.500 421.230.437.500

Mei / May 3.950 3.525 3.875 106.383.500 395.751.162.500

Jun / Jun 3.925 670 750 386.030.500 306.981.720.000

Jul / Jul 880 690 840 690.127.500 543.929.635.000

Agt / Aug 920 700 760 686.923.500 560.282.565.000

Sep / Sep 850 630 670 433.402.000 326.982.740.000

Okt / Oct 700 570 670 342.718.500 221.796.105.000

Nov / Nov 680 590 610 197.297.500 126.087.145.000

Des / Dec 650 580 590 130.243.000 79.048.270.000

Riwayat Saham Share HistoryTanggal Pencatatan Saham

Date of ListingTindakan Korporasi

Corporate ActionJumlah Saham

Number of Shares Issued

30 Juni 1993/June Pencatatan saham di BEJInitial Listing at Jakarta Stock Exchange 29.000.000

16 Januari 1995/January Saham bonus sebanyak 14.500.000Bonus shares 14.500.000 43.500.000

26 Juni 1996/June Stock Split nilai nominal Rp 1.000 menjadi Rp 500Stock Split nominal value from Rp 1.000 to Rp 500 87.000.000

22 Juni 2000/June Stock Split nilai nominal dari Rp 500 menjadi Rp 250Stock Split nominal value from Rp 500 to Rp 250 174.000.000

28 Oktober 2005/OctoberKonversi sebagian hutang sindikasi menjadi saham perseroan sebesar 258.005.844Debt-to-equity conversion of 258.005.844 shares

432.005.844

6 Juni 2011/June Stock Split nilai nominal dari Rp 250 menjadi Rp 50Stock Split nominal value from Rp 250 to Rp 50 2.160.029.220

160 4500

120 3000

80 2000

40 1000

140 4000

100 2500

60 1500

20 500

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Dal

am ju

ta u

nit s

aham

| In

mill

ion

unit

of s

hare

s

D

alam

Rp

| In

Rp

Harga Saham | Share PriceVolume | Volume

Stock Split 1:5

Pergerakan Harga Saham 2011 2011 Share Price Movement

20

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 23: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Kebijakan Dividen

PT Intraco Penta Tbk telah secara regular membagikan dividen ke pemegang saham dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2010, 30% dari laba bersih dibagikan dalam bentuk dividen. Tahun 2009, INTA membayar 35% dari laba bersih untuk dividen, sementara tahun 2008, INTA membagikan 38% dari laba bersih periode tersebut dalam bentuk dividen.

Dividend Payment

PT Intraco Penta Tbk has consistently distributed dividend to shareholders over the past three years. In 2010, 30% of net profit was allocated for dividend payment. In 2009, INTA paid dividend of 35% of net profit, while in 2008, INTA paid 38% of net profit for dividend.

Komposisi Pemegang Saham Shareholder Composition

Pemegang SahamShareholders

Jumlah SahamNumber of Shares

Persentase KepemilikanPercentage of Ownership (%)

Jumlah Modal disetorTotal Paid Up Capital Stock

(Rp Juta/Rp Milion)

Westwood Finance Inc., Republic of Seychelles 584.322.725 27,05 29.216

Pristine Resources International Pte. Ltd., Singapore 401.091.495 18,57 20,055

PT Shalumindo Investama 318.275.000 14,73 15.914

PT Spallindo Adilong 260.385.000 12,05 13.019

Halex Halim(Komisaris Utama/President Commissioner)

45.460.000 2,10 2.273

Petrus Halim (Presiden Direktur/ President Director)

18.857.500 0,87 943

Jimmy Halim (Direktur/Director) 11.812.500 0,55 591

Willy Rumondor (Direktur/Director) 180.000 0,01 9

Masyarakat lainnya (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%)Public (less than 5%)

519.645.000 24,06 25.981

Jumlah/Total 2.160.029.220 100,00 108.001

Riwayat Pembagian Dividen Dividend Payments History

Tahun FiskalFiscal Year

Dividen Tunai per SahamCash Dividend per Share

Total SahamTotal Shares

Total yang Dibayarkan (Rp Juta)

Total Amount Paid (Rp Million)

Laba Bersih (Rp Juta)Net Income (Rp Million)

2006 - 432.005.844 - 7.066

2007 - 432.005.844 - 9.514

2008 20 432.005.844 8.640 22.944

2009 30 432.005.844 12.960 37.473

2010 56 432.005.844 24.192 84.529

profil intraco pentaintraco penta’s profile

21

Page 24: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PERISTIwA PENTINg 20112011 EVENT HIGHLIGHTS

Februari / February

23 Februari 2011 - INTA menandatangani nota kesepahaman dengan China National Heavy Truck Company (CNHTC) untuk mendistribusikan produk brand Sinotruk di Indonesia.

February 23, 2011 - INTA signed memorandum of understanding (MoU) with China National Heavy Truck Company (CNHTC) to distribute Sinotruk brand product in Indonesia.

Maret / March

28 Maret 2011 - INTA menyelenggarakan analyst meeting dan press conference mengenai kinerja keuangan per 31 Desember 2011. Pada hari yang sama, INTA juga menandatangani kontrak jual-beli alat berat dengan pelanggannya.

March 28, 2011 - INTA held analyst meeting and press conference regarding its financial performance as of December 31, 2011. At the same day, INTA also signs sale and purchase of heavy equipments contract with its customer.

April / April

15 April 2011 - INTA melaksanakan Rapat Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta.

April 15, 2011 - INTA held Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) in Jakarta.

Mei / May

19 Mei 2011 - INTA memberikan presentasi saat Investor Day 2011 yang diselenggarakan PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta. Presentasi diberikan oleh Direktur Keuangan Fred L. Manibog.

May 19, 2011. INTA participated in the Investor Day 2011 held by PT Bursa Efek Indonesia at Grand Ballroom, Grand Hyatt Hotel. The presentation was given by Finance Director Fred L. Manibog.

Juni / June

21-22 Juni 2011 - INTA berpartisipasi dalam Citigroup Indonesian Investor Conference 2011.

June 21-22, 2011 - INTA participated in Citigroup Indonesian Investor Conference 2011.

Juli / July

20 Juli 2011 - INTA dan PT Bank Permata Tbk menandatangani persetujuan terkait penerbitan Medium Term Notes (MTN) Intraco Penta 2011 senilai Rp 220 miliar.

July 20, 2011 - INTA and PT Bank Permata Tbk signed an agreement related with the issuance of Medium Term Notes Intraco Penta 2011 (MTN) worth Rp 220 billion.

22

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 25: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

November / November

7 November 2011 - INTA secara resmi mendirikan PT Inta Resources (IR). INTA memegang 99,99% saham di perusahaan atau 4.999.999 lembar saham, sementara Kopkarinta memiliki 1 lembar atau 0,01%.

November 7, 2011 - INTA formally established PT Inta Resources (IR) based in Central Jakarta. INTA held 99.99% shares in the company or 4,999,999 unit shares, while the company’s employees cooperatives (Kopkarinta) owns 1 unit of share or 0.01%.

September / September

22 September 2011 - PT Intan Baruprana Finance (IBF), anak perusahaan INTA yang bergerak di bidang pembiayaan alat berat, memperoleh fasilitas kredit dari BNI Syariah senilai Rp 75 miliar (US$ 8,3 juta).

September 22, 2011 - PT Intan Baruprana Finance (IBF), INTA’s subsidiary which engaged in providing heavy equipment financing, secured Rp 75 billion (US$ 8.3 million) banking facility from BNI Syariah.

Oktober / October

3 Oktober 2011 - INTA secara formal mendirikan PT Intraco Penta Wahana (IPW). INTA memegang saham 99% atau 495.000 lembar saham pada perusahaan tersebut, sementara koperasi karyawan (Kopkarinta) memegang 5.000 lembar atau 1%.

October 3, 2011 - INTA formally established PT Intraco Penta Wahana (IPW) based in North Jakarta. INTA held 99% or 495,000 unit of shares in the new company, while the company’s employee cooperative (Kopkarinta) holds 5,000 units of shares or 1%.

September / September

21-23 September 2011 - INTA berpartisipasi dalam Mining Expo 2011 dan memperoleh order on hand dan pembiayaan senilai US$ 20,5 juta.

September 21-23, 2011 - INTA participated in Mining Expo 2011, and obtained heavy equipments order on hand and financing amounting US$ 20.5 million.

Oktober / October

27 Oktober 2011 - INTA melakukan roadshow di Kendari, Sulawesi Tenggara, untuk memperkenalkan produk-produk Volvo seperti Volvo EC210 dan Volvo SD 100 kepada calon pembeli.

October 27, 2011 - INTA conducted a roadshow in Kendari, Southeast Sulawesi to introduce Volvo products such as Volvo EC210 and Volvo SD 100 to potential buyers in Kendari.

November / November

9 November 2011 - INTA dan Kopkarinta setuju untuk mengubah nama PT Intraco Prima Service menjadi PT Intraco Penta Prima Servis. INTA memegang 99% kepemilikan atau 495.000 lembar saham di perusahaan tersebut, sementara Kopkarinta memiliki 1% saham.

November 9, 2011 - INTA and Kopkarinta agree to change the name of PT Intraco Prima Service to PT Intraco Penta Prima Servis. INTA holds 99% shares or 495,000 unit of shares in the company, while Kopkarinta holds 1% shares.

profil intraco pentaintraco penta’s profile

23

Page 26: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PENghARgAAN DAN SERTIFIKASI 20112011 AWARDS AND CERTIFICATIONS

Infobank AwARD for IBF (2011)Perusahaan Multifinance Terbaik dengan Predikat “Sangat Baik”

Infobank AwARD for IBF (2011)Best Leasing Company with “ Very good” predicate

FORBESTop 25 dari 40 Perusahaan Terbaik versi Forbes (penjualan di bawah US$ 1 miliar)

FORBESTop 25 of Forbes’ 40 Best Companies (less than $1 billion sales)

Top 3 Fortune Indonesia50 Perusahaan dengan Pertumbuhan Tercepat 2010 dalam Majalah Fortune Indonesia edisi September 2011

Top 3 Fortune Indonesia50 Fastest-Growing Companies 2010 in Fortune Magazine September 2011 edition

Investor Award (Juni 2011)• Perusahaan Publik Terbaik untuk Sektor

Perdagangan dan Jasa• Nominasi sebagai salah satu dari delapan

Perusahaan Publik Terbaik 2011• Peringkat pertama dari 100 Perusahaan Publik

Terbaik 2011

Award dari VCEPencapaian Target 1.000 unit penjualan alat berat pada tahun 2011

Investor Award (June 2011)• Best Listed Company for Trading and Services

Sector• Nominated as one of eight Best Listed Company in

2011• First rank of 100 Best Listed Companies 2011

Award from VCEGround Breaking 1,000 units of machine sales in the year of 2011

24

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 27: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Penghargaan KPCTeladan keselamatan dan 10 tahun tanpa kecelakaan (1.826.302 jam kerja) Award dari KPC, 17 Maret 2012.

KPC AwardSafety role model and 10 years lost time injury free (1,826,302 man hours) Award from KPC on March 17, 2012.

Kadarigat AwardPenghargaan dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) untuk periode 2009 - 2010 pada tanggal 15 November 2011:• Peringkat 2 Best Hydrocarbon Management

Kategori Medium Work Unit • Peringkat 2 Best Total Score Kategori Medium

Work Unit.

Kadarigat AwardAward from PT Kaltim Prima Coal (KPC) for the period of 2009 - 2010 on November 15, 2011:• Second Rank for the Best Hydrocarbon

Management in the category of Medium Work Unit• Second Rank for the Best Total Score in the

category of Medium Work Unit.

Penghargaan K3 dari Bupati Kutai Timur dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Dua penghargaan atas pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sehingga tercapai Nihil Kecelakaan Kerja selama 1.535.444 jam kerja periode 22 Juli 2000 – 31 Desember 2010.

Safety and healthy work Award from the Kutai Timur Regent and the RI Minister of Labour and Transmigration.Two awards for the implementation of Safety program to achieve Zero Accident for 1,535,444 work hours in the period of July 22, 2000 – December 31, 2010.

Penghargaan K3 dari gubernur KaltimPT Intraco Penta Tbk menerima Penghargaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Gubernur Kalimantan Timur untuk periode 22 Juli 2000 – 31 Desember 2010.

Safety Award from the governor of East KalimantanPT Intraco Penta Tbk. received safety award from Governor of East Kalimantan  for periode of July 22, 2000 to December 31, 2010.

Penghargaan K3 dari Bupati Kutai TimurPenghargaan atas pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sehingga mencapai Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) selama 1.899.700 jam kerja selama periode berakhir 31 Desember 2011 dari Bupati Kutai Timur pada tanggal 11 Februari 2012.

Safety Award from the Regent of East KutaiAn award of implementing safety program, to reach Zero Accident for 1,899,700 working hours for period ended December 31, 2011 from the Regent of East Kutai on February 11, 2012.

profil intraco pentaintraco penta’s profile

25

Page 28: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

AmpahBalikpapanBanjarmasinBengkulu

BerauJakartaJambiKendari

LuwukMalinauMakassarManado

MedanMorowaliPalembangPadang

Medan

Pekanbaru

Jambi

tarakan

Krassi sesayap

Jakarta

semarang

Palembang

Padang

Bengkulu

Pontianakampah

tanjung

Malinau

samarinda

Berau

Pgkl. Bun

tj. enim

Banjarmasin

taja

PETA AREA OPERASIONALMAP OF OPERATIONAL AREA

rantau

surabaya

sangatta

Balikpapan

26

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 29: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PaluPekanbaruPangkalan Bun P. Pakal

PontianakRantauSangattaSamarinda

SemarangSurabayaSorongTaja

TanjungTanjung EnimTanjung BuliTarakan

Makasar

Kendari

luwuk

P Pakal

Morowali

Manado

Palu

tg. Buli

sorong

profil intraco pentaintraco penta’s profile

27

Page 30: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

halex halimKomisaris UtamaPresident commissioner

LAPORAN DEwAN KOMISARISREPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

28

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 31: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Kuatnya pertumbuhan ekonomi memberikan dampak positif bagi sektor bisnis. Kesempatan tersebut telah dimanfaatkan sebaik mungkin oleh manajemen PT Intraco Penta Tbk (INTA) selama tahun 2011 melalui upaya-upaya yang konsisten dan terarah dalam menjalankan rencana dan strategi usaha yang telah ditetapkan.

This strong economic growth has positive impact on business sector. The opportunity has been optimized by PT Intraco Penta Tbk (INTA) in 2011 by consistent directional in executing the determined business plan and strategies.

Dear Shareholders,

We would like to express praise and gratitude to the Almighty God, for letting us pass through the year 2011 in excellent shape. As we know, despite the gloomy global economic condition due to the impact of the European crisis, Indonesia managed to post solid growth of 6.5% in 2011, higher than previous year’s growth of 6.1%. The economic growth was supported by strong domestic consumption and investment as well as strong exports, particularly natural resources products.

Indonesia’s positive trend of economic growth in 2011 was shown by various indicators, such as low benchmark interest rate and stable rupiah exchange rate. The BI Rate as the benchmark stayed stable at 6.75% and relatively decreased from September 2011 to 6.0% at end of the year as the government strived to stimulate economic activities on the back of global economic slow down.

The rupiah exchange rate was also relatively stable. Data provided by Bank Indonesia shows that rupiah exchange rate appreciated by 3.56% during 2011 compared to previous year. The depreciation pressure was felt in the second semester due to perception of doubled of European debt crisis. However, the central bank managed to contain the pressure and maintain the rupiah level to the US dollar at healthy level. Other economic indicators showed positive trend such as higher foreign exchange reserves at US$110.1 billion at end of 2011.

Pemegang Saham Yang Terhormat,

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah mengizinkan kita berhasil melalui tahun 2011 dengan sangat baik. Seperti kita ketahui, meski perekonomian global berada dalam kondisi yang suram akibat pengaruh krisis Eropa, Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan yang solid sebesar 6,5% di tahun 2011, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 6,1%. Pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh konsumsi domestik dan investasi serta ekspor yang tinggi terutama produk sumber daya alam.

Trend pertumbuhan ekonomi yang positif di tahun 2011 terlihat dari berbagai indikator, seperti rendahnya suku bunga acuan dan stabilnya nilai tukar rupiah. BI rate sebagai suku bunga acuan, stabil pada posisi 6,75% dan cenderung turun dari September 2011 ke 6,0% pada akhir tahun karena pemerintah berupaya menstimulasi kegiatan ekonomi sebagai dukungan di tengah perlambatan ekonomi global.

Nilai tukar rupiah juga relatif stabil. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terapresiasi 3,56% selama tahun 2011 dibandingkan dengan tahun lalu. Tekanan depresiasi berlipat ganda di semester kedua oleh persepsi memburuknya krisis utang Eropa. Namun Bank Sentral berhasil menahan tekanan tersebut dan menjaga posisi rupiah terhadap dolar Amerika di posisi yang sehat. Indikator ekonomi lainnya ditunjukkan dengan meningkatnya cadangan devisa menjadi US$110,1 miliar di akhir 2011.

laporan ManajeMenManageMent report

29

Page 32: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Catatan positif lainnya untuk ekonomi Indonesia adalah penurunan angka inflasi pada posisi 3,79% lebih rendah dari proyeksi sebesar 5%, dibandingkan dengan 6,96% di tahun 2010.

Fondasi positif ekonomi tersebut telah mendorong sejumlah lembaga pemeringkat internasional seperti Fitch Ratings dan Moody’s untuk meningkatkan peringkat Indonesia, yang memperkuat kepercayaan investor atas ekonomi Indonesia. Iklim ekonomi Indonesia yang kondusif mendorong para investor asing untuk menginvestasikan dananya secara langsung, termasuk di antaranya di bidang pertambangan dan perkebunan, serta investasi portofolio di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aliran investasi asing ini dibuktikan dengan meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai acuan dari indeks BEI serta Foreign Direct Investment (FDI).

Penilaian Kinerja Direksi

Kuatnya pertumbuhan ekonomi memberikan dampak positif bagi sektor bisnis. Kesempatan tersebut telah dimanfaatkan sebaik mungkin oleh manajemen PT Intraco Penta Tbk (INTA) selama tahun 2011, melalui upaya-upaya yang konsisten dan terarah dalam menjalankan rencana dan strategi usaha ditetapkan.

Dalam menjalankan bisnisnya, INTA menggunakan konsep Total Solutions Provider yang menawarkan rangkaian solusi total untuk melayani kebutuhan alat berat pelanggan. Solusi total untuk kebutuhan alat berat yang dimaksud tersebut adalah pembiayaan alat berat, kontraktor pertambangan dan penyewaan, produksi dan perakitan komponen alat berat, dan terutama distribusi alat berat merek Volvo & SDLG, Ingersoll Rand, Mahindra, Bobcat, dan Sinotruk, yang merupakan market leader di kelasnya masing-masing. INTA juga tengah menyiapkan bisnis baru di bidang pertambangan.

Another positive note for Indonesia’s economy was the decrease of inflation to 3.79%, lower than projection of 5%, compared to 6.96% in 2010.

This positive economic foundation stimulated a number of international rating agencies such as Fitch Ratings and Moody’s to upgrade Indonesia’s rating, which helped strengthen investors confidence on Indonesia’s economy. This conducive economic climate prompted foreign investors to bring in money to invest directly (direct investment), including to mining and plantation sector, as well as in portfolio investment on the Indonesian Stock Exchange (IDX). This flow of foreign investment was proven by the rise of the Jakarta Composite Index (JCI), the benchmark IDX index, as well as Foreign Direct Investment (FDI).

Evaluation of Board of Directors’ Performance

This strong economic growth has positive impact on business sector. The opportunity has been optimized by PT Intraco Penta Tbk (INTA) in 2011 through consistent and meticulous execution of the determined business plan and strategies.

In operating its business, INTA is implementing a concept of Total Solutions Provider, by offering a series of total solutions to fulfill customers’ needs of heavy equipment. The total solutions for heavy equipment needs are heavy equipment financing support, rental and mining contractor, production and assembling of heavy equipment components, and distribution of heavy equipments for the Volvo & SDLG, Ingersoll Rand, Mahindra, Bobcat, and Sinotruk line of products, which are market leaders in their respective class. INTA is also in process to prepare its new business in the area of mining.

30

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 33: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Model bisnis yang tertuang dalam konsep Total Solutions Provider tersebut telah memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan yang komprehensif bagi pelanggannya. Model bisnis tersebut telah mendukung perusahaan untuk membukukan kinerja lebih baik di tahun 2011.

Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2011, PT Intraco Penta, Tbk membukukan pendapatan senilai Rp 3 triliun atau naik 63,7% dibandingkan pendapatan tahun 2010. Peningkatan pendapatan ini merupakan kelanjutan dari tingginya angka pendapatan di tahun sebelumnya, yang juga tumbuh 55%. Kenaikan penjualan terutama didorong oleh kenaikan penjualan alat berat yang mencapai 1.585 unit alat berat, melonjak tajam dari 835 unit di tahun 2010. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan permintaan alat berat guna mendukung proyek-proyek tambang batu bara di Indonesia.

Dengan adanya tren peningkatan aktivitas pertambangan di kawasan timur Indonesia, INTA memperluas operasinya di Sulawesi dan Maluku. Hingga saat ini, INTA memiliki kantor operasional di sejumlah kota di kawasan timur Indonesia, seperti Makassar, Manado, Tanjung Buli, Palu, Luwuk Banggai, Kendari, Ternate, dan Sorong. Penjualan alat berat dari kawasan timur Indonesia tahun 2011 mencapai sekitar 10% dari total penjualan. Kontribusi pendapatan dari kawasan timur Indonesia diperkirakan akan terus meningkat.

Pada paruh kedua tahun lalu, INTA memperkuat posisi grupnya dengan mendirikan dua anak perusahaan, yakni PT Intraco Penta Wahana (IPW) dan PT Inta Resources (IR), sebagai bagian dari INTA Group. INTA juga mengubah nama anak perusahaannya, PT Intraco Prima Services menjadi PT Intraco Penta Prima Servis.

The business model contained in the concept of Total Solutions Provider has enabled the company to provide comprehensive service to its customers. This business model has successfully helped the Company to record stronger outcome in 2011.

For financial report ending December 31, 2011, PT Intraco Penta, Tbk recorded revenues of Rp 3 trillion or 63.7% higher than revenues performance in 2010. The increase in revenues in 2011 continued the strong revenue growth in the previous year, which grew by 55%. The increase in revenue was mainly due to the increase of heavy equipment sales amounting to 1,585 units, which jumped from 835 units in 2010. The increase was mainly stimulated by the rising heavy equipment demand to support coal mining projects in Indonesia.

In line with the growing trend of increasing mining activities in eastern Indonesia, INTA expanded its operations in Sulawesi and Maluku. So far, INTA has operational offices in a number of eastern Indonesian cities such as Makassar, Manado, Tanjung Buli, Palu, Luwuk Banggai, Kendari, Ternate, and Sorong. Heavy equipment sales from eastern Indonesia in 2011 represented about 10% of total sales. Revenues contribution from Eastern Indonesia is expected to further increase.

In the second half of last year, INTA further strengthened its group by establishing two subsidiaries, namely PT Intraco Penta Wahana (IPW) and PT Inta Resources (IR), which were consolidated into INTA group. INTA also changed the name of its subsidiary, PT Intraco Prima Services into PT Intraco Penta Prima Servis.

laporan ManajeMenManageMent report

31

Page 34: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Tujuan pendirian dan perubahan nama anak perusahaan adalah untuk mendukung pesatnya pertumbuhan pertambangan, agribisnis dan infrastruktur, yang juga menandai dimulainya era dimana INTA memasuki bisnis pertambangan.

Kinerja 2011 yang memuaskan tersebut telah membuat kami lebih optimistis memasuki tahun 2012, dimana investasi dan ekspansi di sektor mineral dan batu bara kami perkirakan akan berlanjut. Hal ini juga akan menjadi kesempatan emas bagi INTA untuk memperluas bisnis dalam penjualan alat berat, pembiayaan, penyewaan, kontraktor pertambangan dan produksi serta perakitan komponen alat berat.

Kami menyadari bahwa pencapaian yang telah dicapai perusahaan di tahun 2011 tak lepas dari kerja keras dan dedikasi dari 2.000 karyawan kami. Dengan model bisnis yang lebih terintegrasi yang kita miliki dan dukungan penuh dari karyawan, kami berhasil mencapai kinerja yang lebih baik pada tahun 2011.  Model layanan solusi total yang kami tawarkan, juga berhasil mempertahankan loyalitas pelanggan kami.

Kami percaya dengan semangat dan tujuan yang sama, model layanan solusi total, serta dukungan dari lembaga keuangan dalam memberikan dukungan melalui unit bisnis pembiayaan kami, kami dapat terus memberikan alat berat dan layanan terbaik untuk mendukung industri pertambangan, konstruksi, agribisnis dan infrastruktur.

Dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dari sektor pertambangan di pasar utama kami dan perluasan jaringan di daerah baru di kawasan timur Indonesia, kami akan dapat melayani pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya di bidang pemeliharaan alat berat, dukungan pembiayaan, penyewaan alat berat,  kontraktor pertambangan serta manufaktur dan perakitan komponen.

The purpose of the establishment of the two subsidiaries are to support fast growth of mining, agribusiness and infrastructure as well as marking the beginning of the entry of INTA into the mining business upstream.

The stronger performance in 2011 has encouraged us to be more optimistic in entering the 2012 financial year. Investment and expansion of mineral and coal sectors are expected to continue this year. This will become a good opportunity for us to expand business in heavy equipment sales, financing, rental, mining contracting as well as manufacturing and assembling of heavy equipment components.

We realize that the achievement that the Company has recorded in 2011 would not be possible without the hardwork and dedication of our 2,000 strong workforce. With the more integrated business model that we have and full support from our employees, we manage to post even stronger performance in 2011. With the total solution service model that we offer, we have also managed to maintain the loyalty of our valuable customers.

We believe that with the same spirit and goals, total solutions service model and support from financial institutions in providing financing support through our financing business unit, we will continue to deliver the best heavy equipment and services to support the mining, construction, agribusiness and infrastructure industry.

With the continuing growth of mining sector in our key markets and expansion of our networks in new areas in eastern Indonesia, we will be able to serve our clients to meet their needs in areas of heavy equipment maintenance service, financing support, rental of heavy equipment, mining contracting and components manufacturing as well as assembling.

32

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 35: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Peran Aktif Dewan Komisaris Dalam Tata Kelola Perusahaan

Belajar dari pengalaman selama 41 tahun terakhir, kami menyadari bahwa untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan, kami harus dapat menegakkan prinsip kepercayaan dalam kemitraan.  Untuk mendapatkan kepercayaan dan loyalitas dari mitra bisnis dan pelanggan, INTA berupaya mengelola usahanya secara profesional, menguntungkan dan etis, sebagaimana dipersyaratkan dalam kebijakan tata kelola perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan. 

Dewan Komisaris senantiasa memberikan dukungan penuh dan arahan untuk inisiatif yang dilakukan oleh manajemen sepanjang tahun, terutama melalui aktivitas pengawasan oleh Komite Audit. Selama 2011, Komite Audit aktif melaksanakan pengawasan internal yang efektif serta memastikan kepatuhan Perseroan terhadap GCG dan peraturan Pemerintah yang berlaku, melalui pertemuan dan komunikasi yang intensif, baik dalam rapat formal maupun diskusi yang non formal.

Dewan Komisaris sangat mendukung program yang dilakukan oleh manajemen dalam mengupayakan nilai tambah bagi pelanggan, karyawan, pemegang saham, masyarakat dan seluruh stakeholder melalui implementasi program GCG dan CSR.

Kami sampaikan pula, bahwa selama tahun 2011, INTA tidak mengalami perubahan susunan Dewan Komisaris.

Active Role of The Board of Commissioners in Corporate governance

In order to maintain sustainable growth as we have learnt over the past 41 years, it is crucial to uphold the principle of trust in partnership. In order to gain the trust and loyalty of our valuable business partners and customers, INTA manages its business in a professional, profitable and ethical way as highlighted by our corporate governance and corporate social responsibility policies.

The Board of Commissioners provided full support and guidance for the initiatives undertaken by the management in the financial year, mainly through supervision activities by Audit Committee. During 2011, Audit Committee actively carried out internal supervision and ensured that the Company complies with the GCG and prevailing regulation, by intensive meeting and communication through formal meeting as well as informal discussion.

The Board of Commissioners are pleased and support the programs undertaken by management to strive for added value to customers, employees, shareholders, communities and all stakeholders through the implementation of GCG and CSR programs.

During 2011, there was no change in the composition of The Board of Commissioners.

laporan ManajeMenManageMent report

33

Page 36: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Prospek Usaha

Ke depan, kami melihat manajemen INTA telah menyiapkan tahapan berikutnya bagi pertumbuhan yang lebih kuat lagi dengan dimilikinya bisnis terintegrasi di bidang pertambangan. Memasuki tahun keuangan 2012, kami optimistis INTA akan tumbuh lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya. Dengan fondasi yang kuat, ditambah dengan hubungan yang erat dengan pelanggan dan mitra bisnis, kami yakin akan dapat mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan ke depan, antara lain melalui pelaksanaan konsep solusi layanan total yang konsisten dan dengan sepenuh hati berupaya agar kebutuhan mereka terpenuhi tepat waktu. Hal ini merupakan salah satu nilai utama kami yang diwariskan oleh generasi pendiri INTA.  Kami memastikan bahwa setiap produk yang kami berikan telah melalui standar keamanan yang ketat sebelum diserahkan ke tangan pelanggan.

Apresiasi

Akhir kata, kami berterima kasih kepada manajemen dan karyawan, atas kerja keras, komitmen dan dedikasi sesuai dengan strategi “Decade of Innovation”, yang memungkinkan Perusahaan dapat menorehkan tahun yang cemerlang.  Oleh karena itu, atas nama Dewan Komisaris, sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja bahu-membahu mewujudkan 2011 sebagai tahun yang sukses.  Kita nantikan masa depan dengan pertumbuhan yang kuat di tahun 2012.

Atas nama Dewan Komisaris.

Business Prospect

Going forward, we see that INTA’s management has prepared the stage for stronger growth, with integrated business in mining area.

As we are entering the 2012 financial year, we are optimistic that INTA will grow from strength to strength. The strong foundation that has been established, coupled with our strong relations with our customers and business partners, we are confident to record sustainable growth in the future. The heart of our total service solution is caring for our customers so that their needs are met in timely manner. This has been one of our key values inherited by INTA founding generations. Caring also means making sure that each product that we provide has gone through strict safety standards before handing over to the customers’ hands.

Appreciation

Last but not least, we appreciate the hard work of the board of management and employees, commitment and dedications, which is in accordance with the Company’s Decade of Innovation strategy, that enable the Company to post another impressive year. Therefore, on behalf of the Board of Commissioners, we extend our gratitute to all parties who have been working hand in hand in making 2011 another successful year. We are now looking forward to maintaining strong growth in 2012.

On behalf of the Board of Commissioners.

halex halimKomisaris Utama

President Commissioner

34

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 37: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Leny halimKomisaris

commissioner

halex halimKomisaris Utama

President commissioner

Tonny Surya KusnadiKomisaris Independen

Independent commissioner

laporan ManajeMenManageMent report

35

Page 38: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Petrus halimPresiden DirekturPresident Director

LAPORAN DIREKSIREPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

36

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 39: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Dengan tekad dan komitmen yang ditunjukkan oleh seluruh keluarga besar INTA, dari manajemen puncak hingga seluruh staf, kami berhasil membukukan pertumbuhan yang solid selama dua tahun terakhir yang akan memperkokoh fondasi yang kuat bagi Perseroan untuk tumbuh secara berkelanjutan.

With the determination and commitment shown by all members of INTA family, from top management to staffs, we managed to record solid growth over the past two years and will strengthen foundation for the Company’s sustainable growth going forward.

Dear Shareholders,

PT Intraco Penta Tbk (INTA) has successfully navigated the year 2011 with excellent growth and performance, despite the world economy reeling in uncertainty due to unfavorable global economic and political conditions. Despite the world problems, the resources sector particularly coal mining and plantation sectors recorded positive trend driven by higher demand for coal and other commodities from China, India and other South East Asian countries. The demand for commodities from these countries stimulated mining and plantation companies to expand their operations which led to increasing demand for heavy equipments. Such positive trend has benefited industry players, including INTA, which has recorded another impressive performance as indicated by the 63.7% growth in revenues and 42.2% rise in net profit.

Various strategic decisions and innovations undertaken by the Company in the last decade coupled with the positive growth of industries in which the Company operates, particularly in the mining, infrastructure construction, and plantation industries, have provided strong foundation for the company to record strong performance.

Pemegang Saham yang terhormat,

PT Intraco Penta Tbk (INTA) telah berhasil melalui tahun 2011 dengan pertumbuhan dan kinerja memuaskan, kendati perekonomian dunia melambat karena kondisi ekonomi dan politik global yang kurang kondusif. Walaupun kondisi global sangat tidak menentu, sektor sumber daya alam khususnya pertambangan batubara dan perkebunan mencatat tren positif, yang didorong oleh kenaikan permintaan batubara dan komoditi lainnya dari Cina, India dan negara-negara Asia Tenggara. Permintaan komoditi dari negara-negara tersebut memicu ekspansi pertambangan dan perusahaan perkebunan sehingga permintaan alat berat pun meningkat. Tren positif tersebut tentu saja menguntungkan pelaku industri, termasuk INTA, sehingga berhasil mencatat kinerja yang mengesankan pada tahun 2011 yang ditunjukkan dengan peningkatan tajam pendapatan sebesar 63,7% dan kenaikan laba bersih 42,2%.

Berbagai keputusan strategis dan inovasi yang dilakukan oleh Perseroan dalam dasawarsa terakhir, ditambah dengan pertumbuhan positif industri dimana Perseroan beroperasi, khususnya industri pertambangan, infrastruktur, dan perkebunan, telah memberikan landasan yang kokoh dalam mewujudkan kinerja yang kuat.

laporan ManajeMenManageMent report

37

Page 40: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

INTA menetapkan sebuah Roadmap Strategis pada tahun 1997 dan sejumlah langkah strategis telah dilakukan sejak saat itu. Salah satu keputusan strategis yang dilakukan oleh Perseroan adalah konsolidasi perusahaan afiliasi ke dalam INTA Group pada tahun 2009, yang memungkinkan INTA untuk memberikan layanan solusi total kepada pelanggan. INTA pun tidak lagi berfokus hanya pada penjualan produk dan jasa, tetapi berkembang pada penyediaan solusi untuk kebutuhan pelanggan. Dengan integrasi dan sinergi antara INTA dan anak perusahaan, Perseroan dapat memberikan solusi total bagi pelanggan dalam memenuhi kebutuhan alat berat mereka, mulai dari suplai alat berat dan suku cadang, jasa perawatan, pembiayaan, penyewaan, tukar tambah, manufaktur, engineering, hingga kontraktor pertambangan.

Dengan integrasi dan sinergi tersebut, kami berhasil mengoptimalkan potensi kami dan kembali mencapai pertumbuhan yang solid. Kami terus membuat terobosan untuk model bisnis value-chain yang terintegrasi, dan berupaya mengidentifikasi peluang baru. Hasilnya, kami dapat mempertahankan posisi sebagai penyedia layanan solusi yang berkembang pesat untuk industri pertambangan, perkebunan, infrastruktur dan industri terkait lainnya.

Pencapaian tersebut tak lepas dari fondasi kokoh yang dibangun oleh para pendiri INTA. Warisan paling berharga yang kami terima dari generasi pendiri adalah pentingnya mempertahankan kerjasama yang selaras antara Perseroan, principal, pemasok, pelanggan maupun karyawan.

Untuk menjaga keselarasan tersebut, Perseroan secara berkala melakukan pelatihan untuk para operator dan tenaga teknis andalan, baik untuk operator internal maupun operator dari pelanggan. Dengan demikian, pelanggan dapat mengandalkan INTA dalam melakukan pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan alat berat. Dengan pendekatan ini, pelanggan Perseroan dapat berkonsentrasi pada pengembangan bisnis mereka, karena aspek teknis penanganan alat berat mereka ditangani dengan baik oleh orang yang berpengalaman.

The Company laid out a Strategic Roadmap in 1997 and a number of strategic steps have been undertaken since then. Among the strategic decisions undertaken by the Company was the consolidation of affiliated companies into INTA Group in 2009 that allows INTA to provide total solution service to customers pertaining to their heavy equipment needs. The company was no longer just focused on selling products and services, instead, it started to focus on providing tailor-made solutions to the customers’ needs. With the integrated and synergic nature of INTA and its subsidiaries, the Company manages to respond and provide total solutions for its customers ranging from heavy equipments and spare-parts supply, maintenance services, financing, rental, trade-in, manufacturing, engineering, and mining contracting.

Due to the integrated businesses of INTA, we manage to optimize our potentials and achieve another solid growth. We continued to expand on the integrated value-chain business model and identified new opportunities. As a result, we were able to maintain our position as a fast growing solution service provider for mining, plantation, infrastructure and related industries.

The achievements are closely tied to the strong foundation that has been laid down by our founders. The most valuable legacy that we received from the founding generation is the importance of maintaining mutually beneficial cooperation between the Company, principals, suppliers, customers and employees.

To maintain this relationship, the Company regularly conducts training for both our own and the customers’ operators and technical personnels . Thus, customers can rely on INTA to deliver an efficient operation, maintenance and repair of heavy equipment. With this approach, the customers can concentrate in developing their businesses and leave the technical aspects of the equipment operation to us, the experts.

38

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 41: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Kinerja Keuangan

Dengan tekad dan komitmen yang ditunjukkan oleh seluruh keluarga besar INTA, dari manajemen puncak hingga seluruh staf, kami berhasil membukukan pertumbuhan yang solid selama dua tahun terakhir, yang akan memperkokoh fondasi yang kuat bagi Perseroan untuk tumbuh secara berkelanjutan. Dalam laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2011, PT Intraco Penta, Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 3 triliun atau naik 63,7% dibandingkan pendapatan pada tahun 2010.  Kenaikan pendapatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan alat berat dan suku cadang yang mencatat kenaikan masing-masing 67,8% dan 31,9%. Meningkatnya pendapatan pada tahun 2011 tersebut melanjutkan tren positif pendapatan tahun sebelumnya yaitu naik 55%. Semua unit bisnis lainnya juga membukukan peningkatan yang signifikan.  Unit bisnis servis membukukan pendapatan sebesar Rp 138,21 miliar naik 40,1% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 98,67 miliar, penyewaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 141,52 miliar, melonjak tajam dari Rp 68,82 miliar; sektor pertambangan membukukan pendapatan sebesar Rp 132,72 miliar, naik 48,4% dari  Rp 89,42 miliar di tahun sebelumnya, bisnis leasing meningkat 193,6% menjadi Rp 75,06 miliar dari Rp 25,56 miliar dan unit bisnis manufaktur mencatat penjualan yang mengesankan Rp 34,72 miliar, tiga kali lipat dari Rp 11,34 miliar di tahun sebelumnya, sedangkan penjualan dari sektor lain mencapai Rp 15,46 miliar, naik 131,4% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 6,68 miliar. Alat berat dan penjualan suku cadang tetap menjadi kontributor utama penjualan Perseroan secara keseluruhan, masing-masing 68,76% dan 13,32% terhadap total pendapatan pada tahun 2011. Pada tahun sebelumnya, pendapatan alat berat dan suku cadang memberikan kontribusi masing-masing 67,08% dan 16,52%. 

Financial Performance

With the determination and commitment shown by all members of INTA family, from the top management to the staffs, we recorded solid growth over the past two years and will strengthen the foundation for the Company’s sustainable growth going forward.

For its financial report ending December 31 2011, PT Intraco Penta, Tbk posted revenues of Rp 3 trillion or 63.7% higher than revenues performance in 2010. The increase of revenues was mainly due to the rise of heavy equipment and sparepart sales, which recorded a rise of 67.8% and 31.9% respectively. The increase of revenues in 2011 continued the strong sales trend recorded in previous year, which rose by 55%.

All other business units also posted significant increase. Service business unit contributed Rp 138.21 billion, up 40.1% from previous year of Rp 98.67 billion, rental business unit posted revenues of Rp 141.52 billion, which surged from Rp 68.82 billion; mining sector posted revenues of Rp 132.72 billion, up 48.4% from Rp 89.42 billion in previous year; leasing business increased 193.6% to Rp 75.06 billion from Rp 25.56 billion and manufacturing business unit recorded another impressive sales of Rp 34.72 billion, trippled from Rp 11.34 billion in previous year, while sales from other sectors stood at Rp 15.46 billion, up 131.4% from previous year of Rp 6.68 billion.

Heavy equipment and spareparts sales remained the major contributors to the Company’s overall sales, contributing 68.76% and 13.32% to total revenues in 2011 respectively. In previous year, heavy equipment and sparepart revenues contributed 67.08% and 16.52% respectively.

laporan ManajeMenManageMent report

39

Page 42: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pada tahun 2011, Perseroan telah menjual sebanyak 1.585 unit alat berat, melonjak dari 835 unit pada 2010.  Sehingga pendapatan yang diperoleh dari penjualan alat berat meningkat menjadi Rp 2,06 triliun pada 2011, dari Rp 1,23 triliun tahun sebelumnya.  Kenaikan ini terutama didorong oleh permintaan peralatan berat yang terus meningkat untuk mendukung proyek pertambangan batubara di Indonesia.  Selama 2011, alat berat yang dijual sektor pertambangan mewakili 70% dari total penjualan alat berat.

Meningkatnya penjualan terutama didukung oleh konsep sebagai penyedia solusi total, yang menyediakan layanan Full Maintainance Contract (FMC), layanan purna jual serta solusi pembiayaan untuk perusahaan yang membeli alat berat dengan memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh anak perusahaan Perseroan PT IBF.  Pendekatan solusi total ini mendukung peningkatan pendapatan Perseroan keseluruhan. PT Intan Baruprana Finance (IBF), anak perusahaan INTA, yang bergerak dalam bisnis pembiayaan, telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 991 miliar pada tahun 2011, naik 124,72% dari Rp 441 miliar di tahun sebelumnya.  Peningkatan ini didorong oleh tingginya permintaan alat berat dari sektor pertambangan, terutama batubara dan nikel, yang merupakan 82,23% dari total pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan.

Sementara itu, IBF juga menyediakan pembiayaan berbasis syariah, yang mendapat respon sangat positif dari pelanggan. Hal ini tercermin dari kontribusi pembiayaan syariah yang mencapai 59% dari total pembiayaan yang disalurkan oleh IBF, dibandingkan kontribusi tahun sebelumnya sebesar 31%. Tahun 2011, pembiayaan syariah mencatat kenaikan signifikan menjadi Rp 728 miliar dari Rp 152 miliar pada tahun 2010. Sedangkan tahun 2012, Manajemen IBF menargetkan pembiayaan syariah untuk tumbuh sebesar 50% seiring dengan pertumbuhan bisnis pembiayaan yang pesat.

In 2011, the Company sold 1,585 units of heavy equipment, which jumped from 835 units in 2010. As a result, the revenues achieved from the sale of heavy equipment increased to Rp 2.06 trillion in 2011, from Rp 1.23 trillion in previous year. The increase was mainly stimulated by high equipment demand to support coal mining projects in Indonesia. During 2011, heavy equipments sold in the mining sector represented 70% of total heavy equipment sales.

The increase of sales was also attributed to the concept of total solution service provider, which provided Full Maintainance Contract (FMC) service, after sales services as well as financing solution to customers who purchased heavy equipments by utilizing financing facilities provided by the Company’s subsidiary PT IBF. This total solution approached has helped boost the Company’s overall revenues.

PT Intan Baruprana Finance (IBF), a subsidiary of INTA which engages in the financing business, has disbursed new financing of Rp 991 billion in 2011. It was a 124.72% increase from Rp 441 billion in the previous year. The increase was driven by high demand for heavy equipment from mining, particularly in coal and nickel, which represented about 82.23% of total financing provided by the company.

IBF also provides sharia-based financing, which has received positive response from its customers. Sharia-based financing contributed 59% of total financing provided by IBF, compared to previous year’s contribution of 31%. In 2011, Syariah financing recorded a significant increase to Rp 728 billion from Rp 152 billion in 2010. While in 2012, IBF management targets sharia financing to further grow by 50%, in line with the fast growth of the financing business

40

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 43: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

IBF menyediakan fasilitas pembiayaan kepada perusahaan atau pelanggan yang ingin membeli alat berat yang didistribusikan INTA sebagai induk perusahaannya, yakni merek Volvo, Bobcat, SDLG, Mahindra, Sinotruk dan Ingersoll Rand dan juga merek lain yang tidak diageni oleh INTA. IBF berharap kondisi alat berat akan terus meningkat pada tahun 2012, melanjutkan tren yang ditunjukkan pada 2011.  Per Desember 2011, IBF memiliki aset sebesar Rp 1,4 triliun. Sejumlah pencapaian lain yang diraih INTA diantaranya adalah penghargaan dari FMC PT Kaltim Prima Coal dan PT Thailindo senilai US$ 30 juta.  Kontrak FMC meliputi perbaikan, pelayanan dan pengadaan suku cadang. Kontrak perawatan semacam ini memberikan aliran pendapatan yang terprediksi di tahun tahun mendatang.

Fokus Kepada Pelanggan

Untuk meraih kinerja yang solid diperlukan banyak faktor pendukung dan persiapan bertahun-tahun, tidak semata hanya memanfaatkan momen booming sektor pertambangan. Perseroan harus mempersiapkan diri dengan baik, agar bisa memperoleh manfaat maksimal dari booming-nya sektor pertambangan. Dengan strategi penyedia solusi total, didukung oleh kesiapan sistem operasi internal, infrastruktur, serta jaringan yang luas, INTA berhasil memanfaatkan lonjakan permintaan alat berat dan suku cadang.

Integrasi bisnis membantu meningkatkan efisiensi alur dan efektivitas kerja, sehingga menghasilkan kepuasan pelanggan. Kami juga menyadari bahwa untuk mempertahankan pertumbuhan juga diperlukan komitmen manajemen untuk mempertahankan kerjasama yang saling menguntungkan antara perusahaan, principal, pemasok, pelanggan, dan karyawan.

IBF provides financing facilities to companies interested to purchase heavy equipments distributed by the parent company INTA with various brand names such as Volvo, Bobcat, SDLG, Mahindra, Sinotruk and Ingersoll Rand as well as other brands not represented by INTA. IBF expects heavy equipment market condition will continue to increase in 2012, carry on the trend shown in 2011. Per December 2011, IBF has assets of Rp 1.4 trillion.

Among the highlight recorded by the Company in 2011 was the award of Full Maintenance Contract (FMC) by PT Kaltim Prima Coal and PT Thailindo worth US$ 30 million. The FMC contract covers repair, service and sparepart procurement. This kind of maintenance contract provides recurring revenue stream for the Company for many years.

Customer Focus

The solid performance requires many supporting factors and years of preparation, instead of just being in the right place at the right time. The company has to prepare well, in order to be able to capture the benefits from the boom in the mining sector. With the total solution provider strategy, supported by readiness of internal operation, infrastructure, extensive network, the company was well positioned to benefit from a surge in heavy equipment orders and spare parts.

The business integration helps improve workflow efficiency and effectiveness resulting in customer satisfaction. We also realize that the key behind the growth was the management’s commitment to maintain mutually beneficial cooperation between the Company, principals, suppliers, customers, and employees.

laporan ManajeMenManageMent report

41

Page 44: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pertumbuhan bisnis pelanggan selalu menjadi fokus manajemen. Oleh karena itu, kami memberikan pendidikan dan pelatihan berkualitas tinggi untuk staf dan mitra kami. Dengan demikian, INTA yakin bahwa mitra kita akan dapat menikmati pertumbuhan bisnis mereka dengan mengutamakan tenaga kerja berkualitas tinggi, dengan semangat tinggi dan etos kerja yang baik.

gCg dan Nilai-Nilai Perusahaan

INTA menyadari bahwa pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) sangat penting untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Implementasi GCG bahkan semakin penting karena perusahaan telah berkomitmen menjadi penyedia layanan solusi total, guna melayani kebutuhan dan memberikan solusi yang tepat untuk setiap pelanggan kami. Bagi INTA, GCG merupakan sarana untuk meningkatkan produktivitas internal perusahaan dan peningkatan kinerja keuangan setiap tahun.

Pelaksanaan GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis Perseroan. Pelaksanaan GCG tercermin dalam komitmen perusahaan untuk terus mempromosikan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, keadilan dan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Melalui implementasi GCG, Perseroan dapat meminimalkan risiko yang mungkin timbul di masa depan.

Kami percaya bahwa menerapkan GCG juga membantu Perseroan dalam mencapai kinerja optimal. Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen untuk mematuhi peraturan yang berlaku dan beroperasi dalam koridor peraturan dan regulasi.

The customers’ business growth has always been the management’s focus. Therefore, we provide education and high quality training for our staff and partners. By doing this, INTA is convinced that our partner will be able to enjoy their business growth by prioritising high quality workforce with high spirit and good work ethic.

gCg and Corporate Values

INTA understands that implementation of Good Corporate Governance (GCG) is vital for achieving sustainable growth. GCG becomes even more important as the company has transformed itself into a total solution service provider, in which all its focus is serving the needs and providing the right solution to every need of our customers. INTA views GCG as a tool to enhance internal company’s productivity and to obtain improved financial performance every year.

The implementation of GCG is applied to every aspect of the Company’s business. The implementation of GCG is reflected in the company’s commitment to continuously promote transparency, accountability, responsibility, independence, fairness and added value for its stakeholders. This enables the Company to create a sustainable growth. By implementating GCG, the Company can minimize risks that may arise in the future.

We believe that implementing GCG also helps the Company in attaining optimum performance. Therefore, the Company is committed to comply with applicable regulations and operate within the corridor of rules and regulations.

42

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 45: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

We also believe that the Company will maintain sustainable growth if it operates in a sustainable environment. Therefore, the Company pays special attention to the communities and environment surrounding its operations by giving back to the communities and its environment. For these reasons, the Company has committed to always find ways to increase added value to communities through our business operations. These programs are in the form of social and economic empowerment such as scholarships, health services, fumigation to eradicate dengue fever, technical cooperation with technical schools in the region and sale of subsidized essential food.

The Company’s impressive growth has also been supported by the company’s values that guide all layers of management and employees in running their business. The value of this Company is stated in CES, namely, Care, Excellence and Synergy in conducting business with corporate governance and responsibility. This value has taught us the importance of winning the hearts of our customers, Care for others in particular customers and provide Excellence performance and always create Synergies.

Care encourages the management to focus on customer needs. This value guided us to treat each other with respect, particularly to customers. This enables us to serve customers sincerely in positive way. The value of Excellence encourages us to strive in utilizing resources optimally to give the best performance in order to achieve the best results. This has motivated us to work hard and provide the best working standards.

Kami juga percaya bahwa Perseroan akan mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan jika beroperasi di lingkungan yang berkesinambungan. Oleh karena itu, Perseroan memberikan perhatian khusus pada masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah operasinya dengan menerapkan program-program yang bermanfaat. Karena itu, Perseroan berkomitmen untuk selalu menemukan cara meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat melalui bisnis kami, diantaranya melalui program pemberdayaan sosial dan ekonomi seperti bea siswa, pelayanan kesehatan, fumigasi untuk menekan penyakit demam berdarah, kerjasama pelatihan dan alih teknologi dengan sekolah teknik dan penjualan sembako bersubsidi.

Pertumbuhan Perseroan yang cemerlang juga didukung oleh nilai-nilai perusahaan yang menjadi pedoman bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawan dalam menjalankan bisnis mereka. Nilai perusahaan ini dinyatakan dalam CES, yaitu Care, Excellence dan Synergy dalam melakukan bisnis dengan tata kelola perusahaan dan tanggung jawab. Nilai ini mengajarkan kita pentingnya memenangkan hati pelanggan kami, Care terhadap sesama, khususnya pelanggan dan memberikan performa yang Excellence dan selalu menciptakan Synergy.

Care mendorong manajemen untuk fokus pada kebutuhan pelanggan. Nilai ini membimbing kita untuk memperlakukan satu sama lain dengan hormat, terutama terhadap pelanggan. Hal ini membuat kami mampu melayani pelanggan dengan tulus dalam cara yang positif. Nilai Excellence mendorong kita untuk berusaha memanfaatkan sumber daya secara optimal untuk memberikan kinerja terbaik untuk mencapai hasil terbaik. Hal ini telah memotivasi kita untuk bekerja keras dan memberikan standar kerja terbaik.

laporan ManajeMenManageMent report

43

Page 46: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Strategi yang Tepat

Kinerja yang kuat dari INTA membuktikan bahwa Perseroan cukup kompetitif dan telah menerapkan strateginya dengan baik. Salah satu strategi utama yang dilaksanakan oleh Perseroan, adalah kesesuaian antara solusi dengan profil risiko nasabah. Pelanggan juga memiliki kebutuhan yang berbeda sejalan dengan tahap perkembangan operasi pertambangan mereka. Perusahaan yang kurang berpengalaman dalam bisnis pertambangan, dapat didukung oleh INTA dalam melaksanakan pekerjaan penambangan guna mendapatkan batubara mereka.

Beberapa perusahaan mungkin hanya memerlukan dukungan pembiayaan untuk membeli alat berat sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan tambang sendiri. INTA dapat melayani jenis pelanggan tipe ini dengan memberikan dukungan pembiayaan melalui anak perusahaan INTA yaitu PT IBF. IBF menyediakan skema pembiayaan sejalan dengan track record dan profile dari setiap pelanggan.

Beberapa perusahaan melaksanakan sendiri pekerjaan pertambangannya, namun tetap membutuhkan pihak lain untuk merawat dan memelihara alat berat mereka. Dalam hal ini, INTA juga memiliki kemampuan untuk menyediakan Full Maintainance Contract (FMC) untuk pelanggan tersebut.

INTA tidak hanya menerapkan strategi operasional untuk memaksimalkan booming pertambangan, sektor perkebunan dan infrastruktur, namun juga mampu bertahan dalam menghadapi perubahan dan pergolakan selama siklus bisnis. Strategi tersebut antara lain dengan mengembangkan model bisnis yang menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan, yang dilakukan melalui pengintegrasian/konsolidasi unit bisnis atau anak usaha yang memungkinkan perusahaan menawarkan solusi terpadu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan; diversifikasi merek produk yang didistribusikan kepada pelanggan; konsisten mempertahankan layanan premium berkualitas kepada pelanggan dengan menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan klien melalui pendekatan solusi total; menjaga semangat kebersamaan, kejujuran,

The Right Strategies

The strong performance of INTA proved that the Company had the competitive edge and executd its strategies well. One of thekey strategies implemented by the Company is matching the solution according to the risk profile of the customers. Customers also have different needs as well as in line with the development stage of their mining operations. Companies with little or no experience in the mining business, can turn to INTA to carry out their coal mining works.

While other more experienced companies may just need financing support to purchase heavy equipments as they may opt to carry out the mining works by themselves. INTA can serve this type of customers by providing financing support via INTA’s subsidiary PT IBF. IBF provides financing schemes in line with the track record and profile of each customer.

Some companies operate their mining works by themselves but need other parties to take care and maintain their heavy equipments. INTA also has the capability to provide Full Maintenance Contract (FMC) to this kind of customers. Other customers may just need spare parts.

INTA implements operational strategies that enable the Company to take advantage of the booming mining, plantation, and infrastructure sectors as well as to weather the global uncertainty and normal business cycles. These strategies include developing business model that guarantees sustainable growth, which is done through integrating/consolidating business units or subsidiaries that enables the Company to offer solutions that meet the needs of customers; diversifying its product offerings; consistently maintaining premium service quality to customers through the right products and services that match the needs of customers and clients through total solution approach; maintaining the spirit of togetherness, honesty, loyalty between employees and top management; preparing to enter into the

44

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 47: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

mining business in order to reap the upside; and providing attractive financing package.

We are optimistic that these strategies will further strengthen position in each market segment.

Outlook

The government views that Indonesia’s economy will be resilient towards external economic upheaval this year as seen in Indonesia’s growth in 2011. In the first quarter 2012, Bank Indonesia has projected the growth to be at 6.5%, while for the whole year, the growth is estimated to reach 6.3-6.7%.

The main source of economic growth will be from domestic demand, supported by household consumption and strong investment. The increasing investment is supported by conducive investment climate and perception that Indonesia’s economic prospect remains positive.

On a positive note, the country’s investment grade standing is expected to provide positive sentiment on Indonesia’s economy. This will encourage more foreign investors to Indonesia including in the mining sector, which will ultimately benefit INTA.

For INTA, it is the right timing to take advantage of the boom in mining sector. INTA has established two new companies PT Intraco Penta Wahana and PT Inta Resources as well as the existing new company PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS).

PT Intraco Penta Wahana, which was established on October 3, 2011, with capital injection of Rp 495 million, distributes heavy equipment of Sinotruk (China), Ingersoll Rand (USA), Mahindra (India) and Bobcat brand nation wide. IPW also secured an agreement with Sinotruk on February 2012 to sell 650 units of Sinotruk heavy duty vehicles in 2012.

dan loyalitas antara karyawan dan top manajemen; persiapan memulai usaha pertambangan untuk menyeimbangkan peluang; serta menyediakan paket pembiayaan yang menarik.

Kami optimistis strategi ini akan memperkuat posisi kami di setiap segmen pasar.

Outlook

Pemerintah melihat bahwa ekonomi Indonesia di 2012 akan tetap bertahan dalam menghadapi gejolak ekonomi eksternal seperti terlihat dengan pertumbuhan Indonesia di 2011. Pada kuartal pertama 2012, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan menjadi 6,5%, sedangkan untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan diperkirakan mencapai 6,3-6,7%.

Faktor utama pertumbuhan ekonomi diperkirakan berasal dari permintaan domestik, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang kuat. Investasi juga akan meningkat didukung oleh iklim investasi yang kondusif dan persepsi bahwa prospek ekonomi Indonesia tetap positif.

Sementara itu, investement grade diharapkan dapat memberikan sentimen positif pada perekonomian Indonesia. Hal ini akan mendorong semakin banyak investor untuk datang berinvestasi di Indonesia termasuk di sektor pertambangan, yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan bagi INTA.

Bagi INTA sendiri, posisi saat ini sungguh sangat tepat untuk mengoptimalkan momen pertumbuhan sektor pertambangan. INTA telah mengoperasikan dua anak perusahaan baru, PT Intraco Penta Wahana dan PT Inta Resources (IPPS), serta anak perusahaan yang sudah ada sebelumnya yakni PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS).

PT Intraco Penta Wahana (IPW), yang didirikan pada tanggal 3 Oktober, 2011 dengan modal sebesar Rp 495 juta, mendistribusikan alat berat brand Sinotruk (Cina), Ingersoll Rand (AS), Mahindra (India) dan Bobcat ke seluruh Indonesia. IPW juga telah menandatangani perjanjian dengan Sinotruk pada Februari 2012 untuk mendistribusikan 650 unit heavy duty vehicles Sinotruk pada tahun 2012.

laporan ManajeMenManageMent report

45

Page 48: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Sementara IPPS mulai tahun 2011, akan lebih berfokus pada produk Volvo Construction Equipment di daerah berkembang Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku yang telah terbukti memiliki potensi pasar yang besar.

INTA juga mendirikan PT Inta Resources di paruh kedua tahun lalu dengan modal Rp 4,99 miliar. Unit baru ini akan fokus pada bisnis pertambangan.

Menurut Departemen Perindustrian, bisnis alat berat nasional saat ini berpotensi tumbuh lebih tinggi. Pemerintah memproyeksikan penjualan alat berat mencapai 19.000 unit pada 2012. Hal ini merupakan kesempatan besar bagi INTA.

Di masa mendatang, INTA siap untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami ingin mempertahankan posisi di niche market dan terus mengembangkan bisnis dan pendapatan. Dengan mempertahankan efisiensi operasional, kami yakin bisa membukukan pertumbuhan positif pada tahun 2012. Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung target tersebut, kami akan berupaya mendapatkan pendanaan untuk IBF, baik untuk perbankan konvensional dan syariah.

Selain itu, kami akan terus mempertahankan hubungan dan kerjasama yang erat dengan prinsipal, pelanggan dan stakeholder lainnya serta lembaga pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan ke depannya.

Akhirnya, atas nama Direksi, kami ingin menyampaikan penghargaan kepada seluruh karyawan yang telah mendukung INTA dalam mencapai hasil yang cemerlang pada tahun 2011. Kami juga berterima kasih kepada pelanggan atas kepercayaan mereka kepada kami sebagai mitra untuk tumbuh bersama dan memperluas bisnis, dalam setiap tahapan bisnis mereka dan juga kepada prinsipal kami yang telah memberikan kami kepercayaan untuk mendistribusikan produk mereka.

Meanwhile, since 2011 IPPS will be more focused to distribute and service the Volvo Construction Equipment products in Kalimantan, Sulawesi and Maluku areas, which have proven to have huge market potentials.

INTA also established PT Inta Resources in the second half 2011 with Rp 4.99 billion capital injection. The new unit will focus on developing INTA’s mining business.

The Ministry of Industry has said national heavy equipments have wider room for growth. The industry is forecasting heavy equipment sales to reach 19,000 units in 2012. This certainly a big opportunity for INTA.

Going forward, INTA is ready to maintain sustainable growth. We aim to maintain our leadership in the niche market and continue to grow our business and earnings. By maintaining operational efficiency, we believe we could book positive growth in 2012. As part of efforts to support this, we will attract more funding for the IBF, both for conventional and sharia banking.

In addition, we will continue to maintain strong relation and cooperation with principals, customers and other stakeholders and financing institutions in order to support the company’s sustainable growth going forward.

Finally, on behalf of the Board of Directors, we wish to express our appreciation to all employees who have supported INTA in achieving strong results in 2011. We also thank our customers who have trusted us as their partners to grow and expand their business as well as to our principals who have entrusted us to distribute their products.

46

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 49: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris serta Lembaga, Asosiasi dan Pemerintah atas dukungan, saran dan kepercayaan yang diberikan kepada kami dalam menjalankan bisnis. Kami bersiap menghadapi tantangan 2012, dengan target yang agresifuntuk melanjutkan pertumbuhan yang kuat dan membuka peluang baru. Dengan fondasi yang kuat, model bisnis yang terintegrasi dan semangat untuk selalu melakukan yang terbaik, kami siap untuk meraih peluang baru di tahun-tahun mendatang.

Akhir kata, semua pujian dan kemuliaan bagi Tuhan yang akan menyediakan pada tahun 2012 apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah timbul dalam pikiran manusia. Amin.

We also like to convey our gratitude to the Shareholders, the Board of Commissioners and Institutions, Associations and the Government for the support,advice and trust given to us in running the business. We look forward to a challenging 2012 with aggressive targets of continuing strong growth and opening up new opportunities. With the strong foundation, integrated business model and spirit to always do things better, we are ready to grab new opportunities in the years to come.

Last but not least, all praise and glory be to God who will prepare for us in 2012 what the eye has never seen, the ear has never heard before, and the human mind can never pre-conceive. Amin

Petrus halimPresiden DirekturPresident Director

laporan ManajeMenManageMent report

47

Page 50: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Jimmy halimDirektur PemasaranMarketing Director

Petrus halimPresiden DirekturPresident Director

willy RumondorDirektur Penjualan

sales Director

Fred Lopez ManibogDirektur Keuangan

finance Director

Paulus Ariestian widjonarkoDirektur Dukungan dan Layanan Pelanggan

customer support and service Director

48

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 51: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

TANggUNg JAwAB PELAPORAN TAhUNANRESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORTING

Kami, yang bertanda tangan di bawah ini, Dewan Komisaris dan Direksi PT Intraco Penta Tbk (Perseroan), dengan ini menyatakan laporan kinerja Perseroan selama tahun buku 2011 sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan ini dan oleh karenanya bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi yang termaktub di dalamnya.

Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dalam rangka memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-134/BL/2006 tanggal 7 Desember 2006 mengenai kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik.

halex halimKomisaris Utama

President Commissioner

Tonny Surya KusnadiKomisaris Independen

Independent Commissioner

Leny halimKomisaris

Commissioner

We, the undersigned herewith, the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Intraco Penta Tbk (the Company), hereby fully acknowledge the performance of the Company during 2011 financial year as stated in the Company’s 2011 Annual Report herewith and therefore fully accountable for the accuracy of information declared herein.

This statement is made truthfully in accordance with the requirement of Company’s Articles of Association and Bapepam Rule No. X.K.6., attachment to the Decision of Chairman of Bapepam-LK No. Kep-134/BL/2006 dated 7 December 2006 regarding the Obligation of Annual Report Submission for the Issuer or Public Company.

DEwAN KOMISARISThE BOARD OF COMMISSIONERS

DIREKSIThE BOARD OF DIRECTORS

Petrus halimPresiden DirekturPresident Director

Fred Lopez ManibogDirektur Keuangan

Finance Director

willy RumondorDirektur Penjualan

Sales Director

Jimmy halimDirektur PemasaranMarketing Director

Paulus Ariestian widjonarkoDirektur Dukungan dan Layanan Pelanggan

Customer Support and Service Director

laporan ManajeMenManageMent report

49

Page 52: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

TINJAUAN BISNIS DAN OPERASIONALBUsIness anD oPeratIonal reVIeW

Page 53: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Tinjauan Industri | Industrial Review

Tinjauan Bisnis | Business Review

Tinjauan Operasional | Operational Review

Teknologi Informatika | Information Technology

Sumber Daya Manusia | Human Resources

Page 54: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

TINJAUAN INDUSTRIINDUSTRIAL REVIEW

52

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 55: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Heavy equipment industry recorded strong growth in 2011, continuing solid growth in previous year. The growth was driven by strong demand for heavy equipment from mining and plantation industry, and relatively low interest rate. The spike of oil price since 2005 forced manufacturing industries and power plants in many countries turned to alternative fuel, including coal, which is cheaper compared to fuel oil.

The increase of oil price sparked rising demand for Indonesian coal from domestic as well as from Asian countries such as China, India and Japan. The rise of crude oil also lifted mineral products such as nickel, tin, copper, and gold.

The strong demand triggered higher demand for heavy equipments from Sumatera, Kalimantan and Sulawesi over the past few years, where mining activities are mostly located.

Tahun 2011, industri alat berat mencatatkan pertumbuhan yang sangat pesat, melanjutkan pertumbuhan yang solid tahun lalu. Pertumbuhan tersebut didorong oleh tingginya permintaan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan, serta suku bunga yang relatif rendah. Kenaikan harga minyak sejak 2005 memaksa industri manufaktur dan pembangkit tenaga listrik di banyak negara mencari bahan bakar alternatif yang lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak.

Kenaikan harga minyak ini memicu meningkatnya permintaan atas batubara Indonesia dari dalam negeri maupun dari negara-negara Asia seperti Cina, India dan Jepang. Kenaikan permintaan minyak mentah juga turut mendongkrak permintaan produk mineral seperti nikel, tembaga timah, dan emas. 

Peningkatan permintaan tersebut memicu lonjakan permintaan alat berat di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi selama beberapa tahun terakhir, yang merupakan lokasi sebagian besar aktivitas pertambangan.

Pesatnya permintaan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan telah mendorong kenaikan penjualan alat berat dan suku cadang INTA hingga 61% pada 2011. The strong demand for heavy equipment from mining and plantation sectors has driven the increase of INTA’s sales of heavy equipment and spare parts to 61% in 2011.

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

53

Page 56: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Indonesia’s sustainable economic growth, which hovers above 6% over the past few years, and which culminated in the upgrade of Indonesia’s investment grade by international rating agencies, such as Standard & Poor’s, Moody’s and Fitch Ratings, have also attracted foreign investors to invest in Indonesia, including mining sector, through partnership with Indonesian partners or acquiring local firms.

A numbers of companies from China, India, South Korea and neighboring countries like Malaysia and Singapore are entering Indonesia’s resource sectors, such as plantation and coal mining. Such trend has also helped in stimulating higher demand for heavy equipments.

Besides strong demand from coal sector, high oil price also stimulates strong demand for CPO, as a substitute for fuel. High CPO price encouraged investors to expand their palm oil plantation, which lead to rising demand for heavy equipments.

Another factor that stimulates the rising demand for heavy equipments are the relatively low interest rate as indicated by Bank Indonesia’s BI Rate, which has been stable below 7%. This stable interest rate has triggered the increase in demand for heavy equipment financing, as reflected by the rise of financing facilities provided by multifinance firms for the procurement of heavy equipments. This also surged the expansion of financing facilities provided by INTA’s subsidiary PT Intan Baruprana Finance (IBF) to mining companies.

Meanwhile, demand for heavy equipments has also increased from eastern Indonesia, in particular Sulawesi and Maluku, which previously, dominated by Kalimantan. This condition has encouraged heavy equipment distributors to diversify their operations to eastern Indonesia, including INTA.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan hingga di atas 6% selama beberapa tahun terakhir, mencapai puncaknya dengan diupgrade-nya investment grade Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional seperti Standard & Poor’s, Moody‘s dan Fitch Ratings. Hal ini menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk di sektor pertambangan, baik melalui kerjasama dengan mitra dari Indonesia maupun mengakuisisi perusahaan lokal.

Sejumlah perusahaan dari Cina, India, Korea Selatan dan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, memasuki sektor sumber daya di Indonesia, seperti perkebunan dan pertambangan batubara. Kecenderungan tersebut juga telah membantu mendorong kenaikan permintaan alat berat. Selain permintaan yang kuat dari sektor batubara, harga minyak yang tinggi juga mendorong kenaikan permintaan CPO sebagai pengganti bahan bakar. Tingginya harga CPO mendorong investor untuk meningkatkan bisnis perkebunan kelapa sawit mereka, sehingga menyebabkan naiknya permintaan untuk alat berat. Faktor lain yang mendorong permintaan untuk alat berat adalah tingkat bunga yang relatif rendah seperti diindikasikan oleh BI Rate Bank Indonesia, yang stabil di bawah 7%. Tingkat bunga stabil telah memicu meningkatnya permintaan untuk pembiayaan alat berat, yang tercermin dari meningkatnya fasilitas pembiayaan yang disediakan perusahaan multifinance untuk pengadaan alat berat. Hal ini juga mendorong ekspansi fasilitas pembiayaan yang diberikan anak perusahaan INTA, yakni PT Intan Baruprana Finance (IBF) untuk perusahaan pertambangan. 

Sementara itu, permintaan alat berat juga meningkat dari Kawasan Timur Indonesia, khususnya di Sulawesi dan Maluku, yang sebelumnya didominasi Kalimantan mendominasi permintaan untuk alat berat. Kondisi ini telah mendorong para distributor alat berat untuk mendiversifikasi operasi mereka di kawasan timur Indonesia, termasuk INTA.

54

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 57: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

The strong results in 2011 were also supported by consolidation undertaken in previous year. In 2010, we consolidated our affiliated companies into INTA Group, namely PT Terra Factor Indonesia, PT Columbia Chrome Indonesia and PT Karya Lestari Sumberalam. The consolidation enables the Company to provide optimum total solution service.

The solid growth was reflected in revenues recorded by all subsidiaries, resulting in higher revenue contribution to INTA. The sales of heavy equipment and spareparts surged 60.70% to Rp 2.46 trillion in 2011, from Rp 1.53 trillion in 2010.

The revenues from maintenance, rental and mining contracting service jumped 60.54% to Rp 412.46 billion from Rp 256.91 billion in previous year. The revenues from financing unit, provided by IBF, also significantly grew by 193.61% to Rp 75.06 billion from Rp 25.56 billion in previous year. Manufacturing, provided by PT Columbia Chrome Indonesia (CCI), nearly trippled to Rp 34.72 billion from Rp 11.34 billion in previous year. The remaining revenues came from other activities, amounting to Rp 15.46 billion, compared to Rp 6.68 billion in previous year.

The outstanding performance of each business line lifted INTA’s revenues by 63.67% in 2011 to Rp 3 trillion from Rp 1.83 trillion in previous year. We believe that the bright prospect of heavy equipment industry in the coming years supported by the expected strong in the resources sector in Indonesia and will make INTA’s business to continue recording sustainable growth.

Pencapaian pada tahun 2011 juga didukung oleh langkah konsolidasi yang kami laksanakan di tahun sebelumnya.  Pada tahun 2010, kami menggabungkan perusahaan-perusahan afiliasi ke dalam INTA Group, yaitu PT Terra Factor Indonesia, PT Columbia Chrome Indonesia dan PT Karya Lestari Sumberalam.  Penggabungan tersebut memungkinkan Perseroan untuk memberikan layanan solusi total secara optimal. Pertumbuhan solid tercermin dalam pendapatan yang dibukukan oleh seluruh anak perusahaan, sehingga meningkatkan kontribusi bagi pendapatan INTA. Penjualan alat berat dan suku cadang melonjak 60,70% menjadi Rp 2,46 triliun pada 2011, dari Rp 1,53 triliun pada 2010. 

Pendapatan dari jasa perbaikan, penyewaan dan jasa kontraktor penambangan melonjak 60,54% menjadi Rp 412,46 miliar dari Rp 256,91 miliar pada tahun sebelumnya.  Pendapatan dari unit pembiayaan, yang disediakan oleh IBF, juga tumbuh signifikan sebesar 193,61% menjadi Rp 75,06 miliar dari Rp 25,56 miliar pada tahun sebelumnya.  Jasa produksi suku cadang yang disediakan oleh PT Columbia Chrome Indonesia (CCI), naik hampir tiga kali lipat menjadi Rp 34,72 miliar dari Rp 11,34 miliar pada tahun sebelumnya. Pendapatan lainnya berasal dari kegiatan lainnya sebesar Rp 15,46 miliar yang naik dibandingkan dengan Rp 6,68 miliar pada tahun sebelumnya. Kinerja luar biasa dari setiap lini bisnis meningkatkan pendapatan INTA hingga 63,67% pada tahun 2011 menjadi Rp 3 triliun dari Rp 1,83 triliun pada tahun sebelumnya. Kami yakin bahwa prospek cerah industri alat berat di tahun-tahun mendatang, didukung ekspektasi pertumbuhan yang kuat dari sektor sumber daya alam di Indonesia, akan membuat bisnis INTA tumbuh secara berkelanjutan.

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

55

Page 58: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pada tahun 2011, Perseroan menjual 1.585 unit alat berat, naik dari 835 unit pada tahun sebelumnya. Untuk tahun 2012, INTA menargetkan penjualan produk alat berat kembali naik sekitar 26% menjadi 1.996 unit.

In 2011, the Company sold 1,585 units of heavy equipments, surged from 835 units in previous year. In 2012, INTA targets heavy equipment products to further rise by 26% to 1,996 units.

Ikhtisar Produk dan Layanan

Pesatnya pertumbuhan industri pertambangan dan perkebunan pada tahun 2011 telah memicu kenaikan permintaan untuk alat berat.  Selama 2011, penjualan alat berat domestik diperkirakan mencapai 15.000 unit dari 11.000 unit pada tahun sebelumnya. Sejumlah pihak bahkan memperkirakan bahwa penjualan alat berat di 2011 bisa mencapai 17.000 unit, didorong oleh tingginya permintaan dari sektor pertambangan.  Pada 2012, alat berat dalam negeri diproyeksikan akan mencatatkan pertumbuhan yang solid juga.

Pada tahun 2011, Perseroan menjual 1.585 unit alat berat, naik dari 835 unit pada tahun sebelumnya. Untuk tahun 2012, INTA menargetkan penjualan produk alat berat kembali naik sekitar 26% menjadi 1.996 unit.

Pencapaian ini merupakan prestasi bagi Perseroan yang fokus pada segmen pasarnya selama empat dekade melayani pelanggan.  Dengan demikian, INTA menerapkan strategi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.  Hal ini pada gilirannya memungkinkan INTA mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di niche market.

Products and Services highlights

The strong growth of mining and plantation industries in 2011 has triggered the increase demand for heavy equipments. During 2011, domestic heavy equipments sales were estimated to reach 15,000 units from 11,000 units in previous year. Some even predicted that heavy equipment sales in 2011 could reach as high as 17,000 units, driven by the strong demand from the mining sector. In 2012, domestic heavy equipment is projected to record another solid growth.

In 2011, the Company sold 1,585 units of heavy equipments, surged from 835 units in previous year. In 2012, INTA targets heavy equipment products to further rise by 26% to 1,996 units.

This performance is an achievement for the Company whereby it has been focusing on the specific market segment during four decades of operation. This concludes that INTA implements the right strategy and suitable for the needs of the market segment. This in turn enables INTA to maintain its position as a leader in specific niche market.

TINJAUAN BISNISBUSINESS REVIEW

56

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 59: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Besides focusing on specific segment, INTA also strengthened its total solution service by seizing various opportunities in heavy equipments, spare parts, service and maintenance, rental, financing as well as mining contracting business. The right decision in seizing these opportunities has differentiated INTA from its competitors.

With the strategy as a total solution provider, INTA is not only selling the products to customers, but also allowed the Company to, which provided strong foundation for sustainable growth. The total solution service is not only meant to increase the sales, but also to help ensuring good returns for customers’ investments.

Operational Strategies

INTA has experienced the rise and fall of the heavy equipment industry. The vast experience in the industry, coupled with the right strategy has enabled INTA to survive during crisis period and take advantage when business sector is booming.

During the post monetary crisis in 1998, INTA went through smoothly as the company hedged its foreign debts. The Company even embarked on investing on assets and information technology has proven to provide strong foundation for the Company’s growth in the following years.

INTA implements four strategies that helped the Company to survive changes in business cycles. These strategies are:

•Developing business model that guarantees sustainable growth. this is done through integrating/consolidating business units that enable the company to offer solutions that meet the needs of customers.•consistently maintaining premium service

quality to customers. this is done by providing products and services that match the needs of customers through total solution approach.

•Maintaining spirit of togetherness, honesty, as well as loyalty between employees and top management.

Selain menargetkan pada segmen pasar khusus, INTA juga memperkuat layanan solusi total dengan meraih berbagai peluang dalam bidang alat-alat berat, suku cadang, servis dan perawatan, penyewaan, pembiayaan, serta bisnis kontraktor penambangan.  Keputusan yang tepat dalam meraih kesempatan tersebut merupakan keunikan INTA dibandingkan dengan kompetitornya. Dengan strategi sebagai penyedia solusi total, INTA tidak hanya menjual produk kepada pelanggan, namun juga memungkinkan Perseroan mempertahankan loyalitas para pelanggannya, yang memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan.  Layanan solusi total tidak hanya dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga untuk memastikan pelanggan mendapatkan hasil terbaik dari investasi mereka.

Strategi Operasional

INTA telah mengalami pasang surut industri alat berat. Pengalaman yang luas di industri, berpadu dengan strategi yang tepat, telah mendukung INTA untuk bertahan selama periode krisis dan bahkan mendapatkan keuntungan ketika sektor bisnis booming. 

Krisis moneter tahun 1998 telah berhasil dilalui INTA dengan lancar berkat langkah lindung nilai atas semua utang saat itu.  Perseroan bahkan dapat memulai investasi pada aset dan teknologi informatika yang terbukti memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan Perseroan di tahun-tahun berikutnya. Kesuksesan tersebut merupakan hasil dari penerapan empat strategi yang membantu INTA untuk bertahan dalam perubahan siklus bisnis, yaitu sebagai berikut:•Mengembangkan model bisnis yang menjamin

pertumbuhan berkelanjutan.  Hal ini dilakukan melalui integrasi/konsolidasi unit bisnis yang mendukung perusahaan dalam menawarkan solusi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

•Secara konsisten menjaga kualitas layanan premium kepada pelanggan.  Hal ini dilakukan dengan menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan melalui pendekatan solusi total.

•Mempertahankan semangat, loyalitas, kebersamaan, serta kejujuran antara karyawan dan manajemen puncak.

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

57

Page 60: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

heavy Equipments

INTA has been in heavy equipment business for more than 41 years, evolving from distributing spare parts during its early years to become a sole distributor of premium brands in heavy equipment business.

Today, INTA has transformed into a big and integrated company providing total solution to customers. Heavy equipment and spareparts remains as backbone of the Company’s growth, Besides providing premium brand of heavy equipments and spareparts to our customers. Our business line is also supported by other business units of the Company, namely, financing services provided by IBF as well as manufacturing of components and attachments through CCI, rental solution from TFI as well as mining contracting business through Kasuari.

Currently, INTA distributed six premium heavy equipment brands. The six brands are include Volvo from Sweden, Ingersoll-Rand and Bobcat from the United States of America (USA), Mahindra from India, as well as SDLG and Sinotruk from China.

As for Volvo, INTA has become distributor of Volvo in Indonesia from 1982. Volvo is a distinguished brand which has been tested in term of its strength in heavy equipments market. The Volvo name is intimately linked with safety, quality, comfort and care for the environment.

Types of Volvo equipments are amongst others articulated haulers, hydraulic excavators, wheel loaders, motor graders and compactors.

We also distribute Ingersoll Rand, a well known brand from US, that specialized in premium compressor products as well as light tower. Ingersoll Rand has long committed to serve the needs of construction industry. In 1902, the company introduced the world’s first portable air compressor.

Alat Berat

INTA telah berkecimpung di bisnis alat berat selama lebih dari 41 tahun, dan telah berkembang dari distributor suku cadang, hingga menjadi distributor tunggal berbagai merek premium dalam bisnis alat berat. 

Saat ini, INTA telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan besar yang menyediakan solusi total secara terintegrasi bagi pelanggan.  Alat berat dan suku cadang tetap sebagai tulang punggung pertumbuhan Perseroan, yaitu dengan menyediakan alat berat merek premium dan spare part untuk pelanggan kami.  Bisnis tersebut juga didukung oleh unit usaha lain, yaitu dukungan pembiayaan IBF serta manufaktur komponen alat berat beserta pelengkapnya melalui CCI, penyewaan melalui TFI serta usaha kontraktor penambangan melalui Kasuari.  Saat ini, INTA mendistribusikan enam merek premium alat berat.  Keenam merek tersebut adalah Volvo dari Swedia, Ingersoll-Rand dan Bobcat dari Amerika Serikat (AS), Mahindra dari India, serta SDLG dan Sinotruk dari Cina. 

INTA telah menjadi distributor Volvo di Indonesia sejak tahun 1982. Volvo merupakan brand terkemuka yang telah teruji kekuatannya di pasar alat berat. Nama Volvo terkait erat dengan keamanan, kenyamanan kualitas, dan memperhatikan lingkungan.

Jenis peralatan Volvo antara lain adalah articulated haulers, excavator hidrolik, wheel loader, motor graders dan compactor.

INTA juga memasarkan Ingersoll Rand, sebuah merek terkenal dari AS, yang mengkhususkan diri pada produk kompresor premium serta light tower.  Ingersoll Rand telah lama berkomitmen untuk melayani kebutuhan industri konstruksi. Pada tahun 1902, perusahaan ini memperkenalkan kompresor udara portabel pertama di dunia.

58

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 61: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Another heavy equipment brand from the United States offered by INTA is Bobcat. Bobcat provides various products, such as mini excavators, skid steer loader, telescopic handler and Montabert hydraulic breakers.

Bobcat is equipment worldwide leader for compact loader which was invented almost 100 years ago in North Dakota USA. Today, nearly one out of two compact loaders worldwide bears the distinctive Bobcat cathead logo.

Starting from mid 2009, INTA expanded its heavy equipment product lines by distributing heavy equipments for agriculture sectors. The move was aimed to tap the growing demand for equipments from plantation sector, in particular palm oil plantation. INTA’s entrance in this niche market was marked by the sale of farm tractor produced by our principal, Mahindra & Mahindra from India.

Mahindra is a world class company based in India, which applies advanced technology manufacturing facilities in the United States, Australia and India. Mahindra has succeded in selling more than 1 million tractors worldwide every year. The company has 25% market shares in Australia and 15% in the United States, which brought Mahindra as world’s third biggest farm tractor producer.

For over two decades, the company is the undisputed leader in the Indian tractor market, which is also the largest tractor market in the world. Over the years, Mahindra Tractors grew by leaps and bounds to become a trusted name across all continents of the world. And today the company is more poised than ever to cultivate many more dreams across the globe.

INTA diversified its heavy equipment products sold to customers by adding two brands from China, namely SDLG and Sinotruk.

Merek alat berat lain dari Amerika Serikat ditawarkan oleh INTA adalah Bobcat. Bobcat menyediakan berbagai produk, seperti excavator mini, skid steer loader, telescopic handler dan Montabert hydraulic breakers. Bobcat dikenal di seluruh dunia untuk compact loader yang didirikan hampir 100 tahun lalu di North Dakota, AS. Saat ini, hampir satu dari dua compact loader di seluruh dunia menggunakan logo kepala kucing khas Bobcat.

Mulai dari pertengahan 2009, INTA memperluas lini produk peralatan berat dengan mendistribusikan alat berat untuk sektor agribisnis. Langkah itu bertujuan untuk mengakomodir permintaan untuk peralatan dari sektor perkebunan, di perkebunan kelapa sawit tertentu. Masuknya INTA di ceruk pasar ini ditandai dengan penjualan traktor pertanian yang diproduksi oleh prinsipal kami, Mahindra & Mahindra dari India. Mahindra adalah perusahaan kelas dunia yang berbasis di India, yang menerapkan fasilitas manufaktur teknologi canggih di Amerika Serikat, Australia dan India.  Mahindra berhasil menjual lebih dari 1 juta traktor ke seluruh dunia setiap tahun.  Perusahaan ini memiliki pangsa pasar 25% di Australia dan 15% di Amerika Serikat, yang membawa Mahindra sebagai produsen traktor terbesar ketiga di dunia pertanian. Selama lebih dari dua dekade, kepemimpinan Mahindra di pasar traktor India, yang juga merupakan pasar traktor terbesar di dunia, sudah tidak perlu diragukan lagi. Selama bertahun-tahun, bisnis traktor Mahindra tumbuh dengan pesat dan menjadi merek terpercaya di seluruh benua di dunia.  Dan saat ini perusahaan sudah lebih siap untuk mewujudkan lebih banyak harapan di seluruh dunia. INTA mendiversifikasi produk alat berat yang dijual kepada pelanggan dengan menambahkan dua merek dari Cina, yakni SDLG dan Sinotruk. 

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

59

Page 62: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

SDLG maintains its reputation as the third largest heavy equipment producer in China, which is well known for its values, i.e. quality, productivity and good safety value. The SDLG products are also known for its stability, durability and efficiency.

Its machines adopt semi automatic transmission system with sliding control and double steer operational pilot. This has made the operations of SDLG wheel loader more flexible, comfortable, reduces work intensity and increases efficiency.

INTA’s position as a heavy equipment distributor in Indonesia further strengthened its position by the joining of Sinotruk, the biggest heavy duty truck manufacturer and exporter from China.

Sinotruk products that are available for Indonesian market today are HOWO type of truck with various variants, 6x4 and 8x4, 371 and 290 HP and HOVA Mine Tipper 6x4, 420 HP. Sinotruk is produced by China National Heavy Truck Company with various range of heavy equipments for mining, construction, infrastructure, plantation, forestry, and military.

Today, components offered and produced by INTA are not only for the equipments provided by INTA but also for other brands distributed by other companies. This helped widened INTA’s business and tapping the growth of heavy equipment business opportunities in general.

In 2011, INTA sold 1,585 units of heavy equipments, surged from 835 units in previous year. The detail of heavy equipment sales of each brand is as follows:

SDLG memiliki reputasi sebagai produsen terbesar ketiga peralatan berat di Cina,  dan dikenal karena nilai-nilainya, yaitu kualitas, produktivitas dan nilai keselamatan yang baik.  Produk SDLG juga dikenal oleh stabilitas, ketahanan dan efisiensinya. 

Mesin-mesin SDLG mengadopsi sistem transmisi semi otomatis dengan sliding control dan double steer operational pilot.  Hal ini telah membuat operasional SDLG wheel loader lebih fleksibel, nyaman, mengurangi intensitas kerja dan meningkatkan efisiensi. Posisi INTA sebagai distributor alat berat di Indonesia semakin diperkuat dengan bergabungnya Sinotruk, produsen dan eksportir heavy duty truck dari Cina.  Produk Sinotruk yang tersedia untuk pasar Indonesia saat ini adalah jenis truk HOWO dengan berbagai varian, 6x4 dan 8x4, 371 dan 290 HP dan HOVA Mine Tipper 6x4, 420 HP.  Sinotruk diproduksi oleh China National Heavy Truck Company, dengan berbagai range produk alat-alat berat untuk pertambangan, konstruksi, infrastruktur, kehutanan, perkebunan, dan militer.

Saat ini, suku cadang yang ditawarkan dan diproduksi oleh INTA, tidak hanya untuk produk yang diberikan oleh INTA, tetapi juga untuk merek lain yang didistribusikan oleh perusahaan lain. Hal ini membantu memperluas bisnis INTA dan mendukung pertumbuhan peluang bisnis alat berat pada umumnya. Pada tahun 2011, INTA menjual 1.585 unit alat berat, naik dari 835 unit pada tahun sebelumnya. Perincian penjualan alat berat untuk tiap brand adalah sebagai berikut:

MerekBrand

Jumlah Unit TerjualTotal Unit Sold

Volvo 1.023

SDLG 21

Ingersoll Rand 430

Bobcat 43

Mahindra 34

Sinotruk 34

Total 1.585

60

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 63: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

After Sales Service

After sales service is one of key features of INTA’s business, by ensuring the availability of spare parts and after sales service on every heavy equipment sales, in order to maintain the trust and complimentary relationships between the Company and its customers. This step is also aimed to strengthen INTA’s position as a total solution provider. For that purpose, we continuously increase our expertise and capacity in providing spare parts, service n and maintenance. In 2011, After Sales Service business contributed about 5% to total revenues,. The contribution is reflected with the fact that more than 70% of 1,447 employees of INTA involve in repairing and after sales service.

Spare Parts

Spare parts business unit is one of INTA’s backbones. All spare parts distributed by the Company are spare parts made by factory or original equipment manufacturing (OEM) to guarantee its quality and durability.

In 2011, the sales of spare parts contributed Rp 399.61 billion, compared to Rp 302.89 billion in previous year, representing an increase of 31.93%.

The key success in providing spare parts is on the availability of spare parts and services. The effectiveness as well as the availability of spare parts and services often determined the success of heavy equipment sales, as customers are usually asking for assurance of spare parts.

To support the spare parts business, INTA implemented the so-called Manufacturing Management Inventory (MMI) system which helped the Company in maintaining cost efficiency and availability of spare parts by minimizing level of non-productive spare parts. This program was first implemented in 2008. With MMI, we are also are able to anticipate the need of spare parts in the future based on statistic calculation reflecting the needs of the spare parts in the past. In details, this system enables us to calculate weekly spare parts demand.

Layanan Purna Jual

Layanan purna jual  merupakan salah andalan bisnis INTA dengan menjamin ketersediaan suku cadang dan layanan purna jual dalam setiap penjualan alat berat, guna menjaga kepercayaan dan hubungan antara Perseroan dan pelanggannya. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi INTA sebagai penyedia solusi total. Untuk itu, kami terus meningkatkan keahlian dan kapasitas dalam menyediakan  suku cadang, perbaikan  dan pemeliharaan. Pada tahun 2011, bisnis layanan purna jual INTA memberikan kontribusi sekitar 5% terhadap total pendapatan. Kontribusi tersebut tercermin dengan fakta bahwa lebih dari 70% dari 1.447 karyawan INTA terlibat dalam servis dan layanan purna jual.

Suku Cadang

Unit bisnis suku cadang adalah salah satu tulang punggung INTA.  Semua suku cadang yang didistribusikan oleh Perseroan adalah suku cadang yang dibuat oleh pabrik atau manufaktur peralatan asli (Original Equipment Manufacturing/OEM), untuk menjamin kualitas dan daya tahannya.

Pada tahun 2011, penjualan suku cadang memberikan kontribusi Rp 399,61 miliar, dibandingkan dengan Rp 302,89 miliar pada tahun sebelumnya, meningkat sebesar 31,93%.  Kunci keberhasilan dalam menyediakan suku cadang adalah kesinambungan atas ketersediaan suku cadang dan jasa. Efektivitas serta ketersediaan suku cadang dan layanan sangat menentukan keberhasilan penjualan alat berat karena pelanggan biasanya meminta jaminan suku cadang. Untuk mendukung bisnis suku cadang, INTA menerapkan sistem Manufacturing Management Inventory (MMI) yang membantu Perseroan mempertahankan efisiensi biaya dan ketersediaan suku cadang dengan meminimalkan tingkat suku cadang non produktif.  Program ini pertama kali diterapkan pada tahun 2008. Dengan MMI, kami juga mampu mengantisipasi kebutuhan suku cadang di masa depan berdasarkan perhitungan statistik yang mencerminkan kebutuhan suku cadang di masa lalu. Sistem ini juga memungkinkan kita untuk menghitung permintaan suku cadang secara rinci setiap minggunya.

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

61

Page 64: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

The implementation of MMI also ensure the customers’ business to run smoothly without disruption due to spare parts delay and ultimately help maintaining customers’ business efficiency. It is the commitment of INTA to ensure spare parts are available when needed and suitable with the needs of customers.Through this program, INTA is able to manage the availability of spare parts up to above 80%. The availability of spare parts supply is also accompanied by on time delivery, which ultimately helping customers to cut costs.

Distribution

INTA currently has more than 30 distribution networks and support offices, spreading from Sumatera to Papua. To ensure timely response in providing customers’ needs, we implement better control and supervision on business units as well as maintaining high quality after sales service. We are planning to open more distribution networks in eastern Indonesia region in 2012 in line with the increasing demand for heavy equipments from this part of the country.

We guarantee the distribution of heavy equipments and spare parts in fast and safe ways to the customers through our networks. We develop distribution networks through consignment scheme. With this scheme, we can maintain the avaibility of heavy equipments and spare parts in every where that the heavy equipments are operated.

Pelaksanaan MMI juga memastikan bisnis pelanggan berjalan lancar tanpa gangguan karena penundaan ketersediaan spareparts dan akhirnya membantu menjaga efisiensi usaha pelanggan. Ini adalah komitmen INTA untuk memastikan suku cadang yang tersedia saat dibutuhkan dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Melalui program ini, INTA mampu mengelola ketersediaan suku cadang hingga di atas 80%.  Ketersediaan pasokan suku cadang juga disertai dengan pengiriman yang tepat waktu, yang akhirnya membantu pelanggan untuk menghemat biaya.

Distribusi

INTA saat ini memiliki lebih dari 30 jaringan distribusi dan kantor pendukung, tersebar dari Sumatera ke Papua. Untuk memastikan pelanggan mendapatkan tanggapan yang tepat waktu dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, kami melakukan kontrol yang lebih baik dan pengawasan terhadap unit usaha serta menjaga kualitas layanan pasca penjualan yang tinggi. Kami berencana untuk memperluas jaringan distribusi di wilayah Indonesia timur pada tahun 2012, sejalan dengan meningkatnya permintaan untuk alat berat di kawasan tersebut.

Kami menjamin distribusi alat berat dan suku cadang dengan cara yang cepat dan aman kepada pelanggan melalui jaringan kami. Kami mengembangkan jaringan distribusi melalui skema konsinyasi. Dengan skema ini, kita dapat menjaga ketersediaan alat berat dan suku cadang di setiap daerah dimana mesin dioperasikan.

62

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 65: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

To complete the distribution channel, we always accelerate the delivery of products between branches and to customers. It is important for us to do so as part of maintaining the channel of inventory management chain. Moreover, for the purpose of saving time and cost, we also conduct direct delivery from Singapore to our branches in Kalimantan. We view that the key to our success in distribution lays on the fast and effective communication between our head office in Cakung, Jakarta Pusat, and branches.

Rental of heavy Equipments

INTA provides rental of heavy equipments and services through its subsidiary PT Terra Factor Indonesia (TFI). By using the above mentioned two services, customers can conduct their core business optimally. This is due to the reason that this service can repair our partners’ broken heavy equipments, while, our partners will be able to keep doing their business using our rental heavy equipments.

The rental service alone posted revenues of Rp 141.52 billion in 2011, more than doubled from previous year’s revenues of Rp 68.82 billion, indicating the importance of this business to the sustainable growth of INTA.

Untuk melengkapi alur distribusi, kami selalu mempercepat pengiriman produk antar cabang dan untuk pelanggan. Penting bagi kami untuk melakukannya sebagai bagian dari upaya menjaga alur mata rantai pengelolaan persediaan kami. Selain itu, untuk menghemat waktu dan biaya, kami juga melakukan pengiriman langsung dari Singapura ke cabang kami di Kalimantan. Kami melihat bahwa kunci keberhasilan kami dalam distribusi terletak pada komunikasi yang cepat dan efektif antara kantor pusat kami di Cakung, Jakarta Pusat, dengan cabang-cabang.

Penyewaan Alat Berat

INTA menyediakan penyewaan alat berat melalui anak perusahaannya PT Terra Factor Indonesia (TFI). Dengan menggunakan dua layanan tersebut di atas, pelanggan dapat melakukan bisnis inti mereka secara optimal. Hal ini karena layanan mencakup perbaikan alat berat yang rusak. Dengan demikian, mitra kami  akan dapat terus melakukan bisnis mereka menggunakan alat berat yang disewa dari kami. Layanan penyewaan saja membukukan pendapatan dari Rp 141,52 miliar pada 2011, lebih dari  dua kali lipat dari pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 68,82 miliar, menunjukkan semakin pentingnya bisnis ini sebagai bagian dari pertumbuhan INTA yang berkelanjutan.

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

63

Page 66: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Component Rebuild CenterINTA established the Component Rebuild Center, through component facility, which major service that usually takes two months can be shortened through the replacement process and only takes one until two weeks. This certainly helps customers in reducing costs as they could maximize components value.

Besides that, INTA also offers other innovative solution on CRC unit, i.e. the installment of testing equipment which has been fully operated since 2010. The testing equipment can guarantee the replaced machine will function as new one and also save the time and cost which can be incurred due to the mistakes of resetting the repaired machine.

Full Maintenance Contract (FMC)To guarantee the heavy equipments purchased by customers being well maintenanced, we provide a Full Maintenance Contract (FMC) service. This service is a complete maintenance program to assist the customers to achieve their cost efficiency and profitability. This contract provides comprehensive repairment and maintenance jobs from spare parts supplies, reliable human resources, to periodic and timely manner lubrication filling. Through this programs, it is unneccesary for the customers to worry about the availability of heavy equipments since we have guaranteed it already.

Component Exchange Program (Comex)This program is a solution we offer to couple our maintenance services. Through Comex, our customers are enabled to own new heavy equipment components or to replace their component in more economicly and efficiently way. Since the year of 2008, we have implemented fixed price scheme for this program. This scheme is proven to accelerate the product exchanging process and modification.

Previously, we implemented variable scheme for Comex service calculation. The customers also view the fixed price scheme is more profitable and practical.In order to increase the capacity and quality of service, we continuously conduct mechanical equipments maintenance and increase the number of operational vehicles.

Pusat Perbaikan KomponenINTA mendirikan Pusat Perbaikan Komponen. Dengan fasilitas tersebut, perbaikan besar yang biasanya memakan waktu dua bulan dapat dipersingkat melalui proses penggantian dan hanya membutuhkan waktu satu sampai dua minggu. Hal ini tentu membantu pelanggan mengurangi biaya dengan memaksimalkan nilai komponen.

Selain itu, INTA juga menawarkan solusi inovatif lainnya pada unit CRC, yaitu pemasangan alat penguji yang telah beroperasi secara penuh sejak tahun 2010. Alat penguji ini dapat menjamin mesin yang telah diperbaiki akan berfungsi seperti baru dan juga menghemat waktu dan biaya yang mungkin timbul akibat kesalahan dalam melakukan setting ulang mesin yang diperbaiki.

Full Maintenance Contract (FMC)Demi menjamin alat berat yang dibeli para mitra terpelihara dengan maksimal, kami menyediakan layanan kontrak pemeliharaan penuh (Full Maintenance Contract/FMC). Layanan ini merupakan program perawatan menyeluruh dengan tujuan membantu pelanggan mencapai efisiensi biaya dan profitabilitas. Kontrak ini menyediakan perbaikan dan perawatan mulai dari penyediaan suku cadang, tenaga kerja yang handal, sampai pengisian lubrikasi secara berkala dan tepat waktu. Dengan program ini, pelanggan tak perlu lagi memikirkan ketersediaan alat-alat berat karena kami telah menjaminnya.

Program Pertukaran Komponen (Comex)Program ini merupakan solusi yang kami tawarkan untuk melengkapi jasa perbaikan. Melalui Comex, pelanggan dapat memiliki komponen alat berat baru atau mengganti peralatan dengan cara lebih ekonomis dan efisien. Sejak tahun 2008, kami menerapkan skema harga tetap untuk program ini. Skema ini terbukti dapat mempercepat proses penukaran produk dan modifikasi.

Sebelumnya kami menerapkan skema variabel untuk perhitungan layanan Comex. Para pelanggan pun memandang skema harga tetap lebih menguntungkan dan praktis. Demi meningkatkan kapasitas layanan, kami senantiasa melakukan perbaikan untuk peralatan mekanik serta menambah jumlah kendaraan operasional.

64

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 67: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

TINJAUAN OPERASIONALOPERATIONAL REVIEW

Intan Baruprana Finance (IBF)

PT Intan Baruprana Finance (IBF) didirikan untuk memberikan solusi pembiayaan bagi pelanggan. Pelanggan dapat memilih untuk membeli peralatan secara kredit, dengan memanfaatkan  salah satu skema pembiayaan alat berat IBF. IBF juga menyediakan layanan pembiayaan berbasis syariah. IBF telah menjadi bagian usaha INTA sejak diakuisisi pada tahun 2003. Sejak saat itu, IBF memberikan layanan pembiayaan alat berat.

Keberadaan alat berat memang merupakan aset vital bagi pelaku industri pertambangan, agribisnis, dan infrastruktur. Demi meningkatkan produksi, perusahaan harus melakukan ekspansi dengan menambah alat berat. Tapi di sisi lain, konsumen pun kerap menghadapi masalah keterbatasan kas internal. Karena itu, ketersediaan pembiayaan menjadi faktor utama untuk mendukung bisnis penjualan alat berat.

Untuk menjawab kebutuhan itu, IBF menyediakan solusi pembiayaan. Fasilitas ini bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk pembeli produk alat berat INTA, tapi juga alat berat merek lain. Atas layanannya yang menyediakan pembiayaan khusus untuk alat berat, IBF beberapa kali mendapatkan penghargaan. Selain sigap membantu menyalurkan pembiayaan, IBF juga memaksimalkan bisnisnya dengan proses aplikasi yang cepat. Dengan demikian, kami bisa dengan bangga menggandeng mitra perbankan yang terus menaruh kepercayaan dan rasa hormat yang tinggi kepada IBF. Sepanjang perjalanan bisnisnya, IBF terbukti berhasil mengkapitalisasi basis pelanggan INTA dan menyalurkan pendanaan kepada para pelanggan INTA.

Sepanjang tahun 2011, IBF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 991 miliar. Jumlah ini tumbuh 124,72% dari pembiayaan tahun 2010 yang sebesar Rp 441,7 miliar. Nilai tersebut hampir 10 kali lipat dari pembiayaan di tahun 2009 sebesar Rp 102 miliar. Mitra perbankan yang mendukung kami di tahun 2011 antara lain Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Danamon, BII, Bank Syariah Bukopin, Bank Bukopin, Bank Mega, Bank Jabar Banten Syariah, BII Syariah, Bank ICB Bumiputera, Bank Artha Graha Internasional, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Bank Ganesha, BNI Syariah, dan BCA Syariah.

Intan Baruprana Finance (IBF)

PT Intan Baruprana Finance (IBF) was established to provide heavy equipment financing solutions for the customers. Customers could opt to purchase the equipment on credit, by utilizing one of IBF heavy equipment financing purchase scheme. IBF also provides sharia-based financing service.

IBF has been in INTA’s business group since it was acquired in 2003. Since that time, IBF has provided heavy equipments financing services.

The availability of heavy equipment is indeed a vital asset for mining, agribusiness, and infrastructure industry player. To increase production, they have to expand by adding more heavy equipments. But on the other hand, the customers also often face with limited internal cash availability. Therefore, the availability of financing services becomes an important factor to support heavy equipments sales business.

To answer those needs, IBF offers financing solutions. The service is not only available for purchasing INTA’s heavy equipment products, but also heavy equipments from other brands. As appreciation of its service in providing financing, especially for heavy equipments, IBF has for several times obtained rewards Besides responsive in assisting to distribute the financing, IBF also maximizes its business with quick application process. Therefore, IBF can proudly co-operate with banking partners which continuously put the trust and high respect to IBF. Along in its business journey, IBF has succeeded in capitalizing on INTA customers’ base and distributing financial service to INTA’s customers.

During 2011, IBF booked a total financing value of Rp 991 billion compared to Rp 441.7 billion in 2010, representing an increase of 124.72%. This number is almost 10 times than financing value in 2009 of Rp 102 billion. The banking partners who supported IBF in 2011 were among others Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Danamon, BII, Bank Syariah Bukopin, Bank Bukopin, Bank Mega, Bank Jabar Banten Syariah, BII Syariah, Bank ICB Bumiputera, Bank Artha Graha Internasional, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Bank Ganesha, BNI Syariah, and BCA Syariah.

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

65

Page 68: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

IBF financing services among others are:•financing of new and Used Heavy equipments:

iBf will assist customers in purchasing new or used products with easy payment method

•sale and leaseback: through this service, iBf will sell the heavy equipments, then will leaseback with attractive and profitable financing scheme•financing of customer operational facility: we

are also willing to assist customer’s mining and construction project by providing support and financial facility.

IBF also offers various supporting facility as follows:•financing in UsD and rupiah currencies with

fixed and competitive rate•financing through sharia Business Unit and

conventional.

Management views that IBF business will grow rapidly in the future. The existence of IBF as INTA’s subsidiary has made INTA’s customers’ base become IBF sources of customers too. In distributing its service, IBF can also tap on INTA distribution channel and circulation service which now has covered more than 33 cities in Indonesia. Besides that, IBF can also use established information technology system as well as professionals in marketing area which are integrated with in the holding business.

On the other hand, we realize that INTA business growth cannot be separated from IBF’s financing support. Therefore, strengthening IBF financing will make INTA’s expansion more aggressive. This can be seen by the number of INTA’s customers which have received support through cross selling or bundling between financing service and IBF products. 

Beberapa layanan pembiayaan IBF antara lain:•Pembiayaan alat-alat berat baru dan bekas:

IBF akan membantu pelanggan dalam membeli produk baru maupun bekas dengan cara pembayaran yang mudah, baik kredit maupun tunai

•Penjualan dan leaseback: Lewat layanan ini, IBF akan menjual alat berat kemudian akan menyewanya kembali dengan skema pendanaan yang menarik dan menguntungkan

•Pembiayaan fasilitas operasional pelanggan: IBF juga bersedia membantu proyek pertambangan dan konstruksi pelanggan dengan memberikan dukungan dan fasilitas finansial.

Kami juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung berupa:•Pembiayaan dalam mata uang US Dollar dan

Rupiah dengan suku bunga tetap dan kompetitif•Pembiayaan melalui Unit Usaha Syariah dan

konvensional.

Kami memandang bisnis IBF akan berkembang pesat di masa mendatang. Keberadaan IBF sebagai anak perusahaan INTA membuat basis pelanggan kami menjadi sumber pelanggan IBF. Dalam mendistribusikan layanannya, IBF juga dapat mengikuti jalur distribusi dan peredaran layanan INTA yang kini sudah menjangkau lebih dari 33 kota di Indonesia. Selain itu, IBF bisa memanfaatkan sistem teknologi informatika yang mapan serta tenaga profesional di bidang pemasaran yang terintegrasi dengan induk usaha.

Sebaliknya, kami menyadari bahwa pertumbuhan bisnis INTA tak akan pernah lepas dari dukungan pembiayaan IBF. Jadi, penguatan pembiayaan IBF akan membuat ekspansi INTA semakin agresif. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya pelanggan INTA yang telah mendapatkan dukungan melalui penjualan silang atau bundling antara fasilitas pembiayaan dan produk IBF.

66

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 69: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Terra Factor Indonesia

PT Terra Factor Indonesia was established in 1986 and previously known as PT Intraco Duta, the company used to be one of the largest used equipment trader specialising in cranes. In 2001, the company changed its name to PT Terra Factor Indonesia. On March 30, 2010, it was acquired by PT Intraco Penta Tbk to complete its mission of being the leading Total Solution Provider. TFI provides heavy equipment rental to its customers.

For more than two decades, Terra Factor has served as a vital partner of its customers in the infastructure, forestry, oil and gas and mining industries. We have built a high level of customer trust and satisfaction through equipment availability and reliability, strong geographic presence, premium service and unparalleled value.

The continuous developments and improvements together with its phenomenal growth in the equipment rental industry is an evidence of the company’s commitment to offering customers a comprehensive range of services and solutions with valuable benefits. Through its parent company that has more than 30 distribution channels nationwide, Terra Factor delivers the equipments that match the need of customers with superior level of customer service.

Terra Factor strives to be the premier provider of rental services in Indonesia, by providing various rental schemes (standard rental), rent with option to purchase, full wet hire or rental with maintenance service and semi wet hire or rent with semi maintenance service.

Terra Factor Indonesia

PT Terra Factor Indonesia pertama kali berdiri pada tahun 1986 dengan nama PT Intraco Duta. Perusahaan ini dikenal sebagai distributor crane dan rental alat berat terbesar. Pada tahun 2001, perusahaan ini mengubah namanya menjadi PT Terra Factor Indonesia. Pada 30 Maret 2010, perusahaan diakuisisi oleh PT Intraco Penta Tbk untuk melengkapi misinya menjadi Penyedia Solusi Total terkemuka. TFI menyediakan jasa rental alat berat bagi pelanggan.

Selama lebih dari dua dekade, Terra Factor melayani mitra penting di industri infrastruktur, kehutanan, minyak dan gas serta pertambangan. Kami telah membangun kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui ketersediaan dan keandalan peralatan, kehadiran secara geografis yang kuat, layanan premium dan nilai yang tak tertandingi.

Perkembangan dan perbaikan secara terus menerus bersamaan dengan pertumbuhan  yang fenomenal dalam industri rental peralatan merupakan bukti dari komitmen Perseroan untuk memberikan  pelanggan berbagai layanan dan solusi yang komprehensif dengan manfaat yang berharga. Melalui lebih dari 30 jaringan distribusi perusahaan induknya di seluruh Indonesia, Terra  Factor memberikan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan kualitas layanan yang unggul. Terra Factor senantiasa berupaya untuk menjadi penyedia utama layanan rental alat berat di Indonesia, melalui penyediaan  berbagai layanan rental (sewa standar), menyewa dengan opsi untuk membeli, full wet hire atau sewa dengan layanan pemeliharaan dan semi wet hire atau sewa dengan layanan pemeliharaan tertentu.

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

67

Terra Factor Indonesia

Melalui lebih dari 30 jaringan distribusi perusahaan induknya di seluruh Indonesia, Terra Factor memberikan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan kualitas layanan yang unggul.

Through its parent company that has more than 30 distribution channels nationwide, Terra Factor delivers the equipments that match the need of customers with superior level of customer service.

Page 70: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT Kasuari

PT Karya Lestari Sumberalam or also known as Kasuari is a company which was established in 1998 with main bussiness in the mining contracting. Kasuari provides mining exploration service, mine planning, infrastructure development, mining exploitation and reclamation.

The solid growth of mining sector over the past few years has put Kasuari in the right position to tap business opportunities from the ongoing expansion of mining operations in Indonesia.

Kasuari provides mining best practices in areas of mining exploration, mining engineering, mining infrastructure, mining production and reclamation.

As for mining exploration, Kasuari provides geological survey to determine the resources area and applying proper drilling method combined with geoscanning as well as topographic survey performed by the experienced geologists. Activities related with mining engineering includes tailored mine design. By integrating technical mining aspect with geological environment. Kasuari experienced engineers assure accurate mine planning to initiate effective and efficient mining operation.

PT Kasuari

PT Karya Lestari Sumberalam atau dikenal sebagai Kasuari adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 1998 dengan bisnis utama sebagai kontraktor tambang. Kasuari memberikan layanan eksplorasi tambang, perencanaan tambang, pembangunan infrastruktur, eksploitasi tambang dan reklamasi.

Pertumbuhan yang solid di sektor pertambangan dalam beberapa tahun terakhir telah menempatkan Kasuari di posisi yang tepat dalam meraih peluang bisnis di tengah berlangsungnya ekspansi pertambangan di Indonesia.

Kasuari menyediakan praktik terbaik dalam bidang eksplorasi pertambangan, teknik pertambangan, infrastruktur pertambangan, produksi pertambangan dan reklamasi.

Untuk eksplorasi tambang, Kasuari menyediakan jasa survei geologis untuk menentukan area sumber daya dan menerapkan metode pengeboran yang tepat dikombinasikan dengan geoscanning serta survei topografi yang dilakukan oleh ahli geologi yang berpengalaman.  Kegiatan yang berkaitan dengan teknik pertambangan, termasuk juga penyediaan desain tambang yang disesuaikan dengan kebutuhan, mengintegrasikan aspek teknis pertambangan dengan lingkungan geologi. Para insinyur Kasuari yang berpengalaman menjamin perencanaan pertambangan akurat untuk memulai operasi penambangan yang efektif dan efisien.

PT Kasuari

Kasuari menyediakan praktik terbaik dalam bidang eksplorasi pertambangan, teknik pertambangan, infrastruktur pertambangan, produksi pertambangan dan reklamasi.

Kasuari provides mining best practices in areas of mining exploration, mining engineering, mining infrastructure, mining production and reclamation.

68

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 71: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Kasuari also provide civil and infrastructure construction such as access roads, etc. For mining production, Kasuari has best people to operate proper equipments from top soil handling, overburden removal to extraction and hauling. Attention also given to environmental factor in all activites involving the exploitation of natural resources by conducting reclamation.

Kasuari has managed projects in various locations, including gold mining in West Java, nickel mining in North Maluku, coal mining in East Kalimantan and Sumatera. Currently, the company handles coal mining projects in Riau and East Kalimantan.Kasuari has long track record and capability in maintenance service and application of heavy equipments; competitive price, good mining process and environmentally friendly and short delivery time for heavy equipment as the delivery is supported by the group.

Kasuari’s projects, among others:•pt antam Underground gold Mine (1998)

pit Development and service support, with aDt including operators for hauling road of mine as well as support mine expansion. •pt antam nickel gebe project (1999-2007).

Mining projects and development, started at year 2000. Kasuari supported the production with excavators, trucks dozers, including mine reclamation job.•pt Multi Harapan Utama coal Mine project

(2005-2007). Mine production in one of MHU’s pit.•cv Karya tani coal Mine project (2006-2008).

project is located at Muara Kaman with production target of 100 thousand ton coal per month.•pt Dewata, loa Buah coal Mine project

(2007-2009).pt Kasuari as mining contractor, supports the project with production equipment including operators.•pt riau Bara Harum coal Mine project (2007-

now). as one of the mining contractors of rBH at simbul site. •pt Harsco Mineral (2010-now). Main contractor

at Harsco coal concession.

Kasuari juga menyediakan konstruksi sipil dan infrastruktur untuk akses jalan, jalan untuk pengangkutan, dan lain-lain. Untuk produksi pertambangan, Kasuari memiliki orang-orang terbaik untuk mengoperasikan peralatan yang tepat dari penanganan top soil overburden removal hingga ekstraksi dan pengangkutan.  Kasuari juga memperhatikan faktor lingkungan di semua aktivitas yang melibatkan eksploitasi sumber daya alam dengan melakukan reklamasi.

Kasuari telah berhasil melaksanakan beberapa proyek di sejumlah lokasi, termasuk tambang emas di Jawa Barat, tambang nikel di Maluku Utara, tambang batu bara di Kalimantan Timur dan Sumatera. Saat ini, perusahaan sedang menangani proyek tambang batu bara di Riau dan Kalimantan.Kasuari memiliki track record yang panjang dan kemampuan dalam pemeliharaan layanan dan aplikasi alat berat, harga yang kompetitif dan proses penambangan yang baik dan ramah lingkungan, serta delivery time alat berat yang cepat karena dukungan grupnya.

Proyek-proyek Kasuari antara lain:•PT Antam Tambang Emas Bawah Tanah (1998).

Pengembangan Pit dan Service Support, dengan Articulated Dump Truck (ADT) termasuk operator untuk hauling road tambang dan mendukung perluasan tambang.

•Proyek PT Antam Nikel Gebe (1999-2007). Proyek dan pengembangan tambang, dimulai pada tahun 2000. Kasuari sepenuhnya mendukung produksi dengan excavator, truk dozer, termasuk pekerjaan reklamasi tambang.

•Proyek PT Multi Harapan Utama Tambang Batubara (2005-2007), produksi tambang di salah satu lubang MHU.

•Proyek CV Karya Tani Tambang Batubara (2006-2008). Projek berlokasi di Muara Kamandengan target produksi 100 ribu ton batu bara per bulan.

•Proyek PT Dewata, Loa Buah Tambang Batubara (2007-2009). PT Kasuari sebagai kontraktor pertambangan, mendukung dengan semua peralatan produksi termasuk sebagai operator.

•Proyek PT Riau Bara Harum Tambang Batubara (2007 - sekarang). Sebagai salah satu kontraktor tambang di RBH, di  Simbul.

•PT Harsco Mineral (2010-sekarang). Kontraktor utama di konsesi batubara Harsco.

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

69

Page 72: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Columbia Chrome Indonesia (CCI)

CCI joined INTA Group in 2010, through a Rp 5 billion worth acquisition, in line with INTA’s plan to expand its business as a Total Solution Provider for heady equipment. The acquisition was conducted by converting debt into shares mechanism. After the acquisition, INTA holds 99.9% CCI shares.

The company itself was established in 1991, as a foreign investment company. Four years later, in 1995, the Company changed its status to domestic investment company.

Started its business as a construction equipment producer, CCI then co-operates with original equipments manufacturer (OEM) producer to manufacture spare parts and assemble heavy equipments.

In 2000, CCI’s engineers started to design and produce trucks. Today, we can find more than 600 units of CCI’s trucks running in the field to support customers’ business.

Today, CCI is also well known as chrome solution provider. CCI provides chroming on particular parts of heavy equipments.

Its experiences in producing components over 10 year has enabled the Company to obtain ISO 9002:1994 in 2000. In 2003, the company expanded its market coverage by opening branch offices in Balikpapan. In 2009, CCI continued to produces spare parts by launching four products.

In the same year, INTA held ISO 9001:2008 and OHSAS 18001:2007. Both certifications have been regarded internationally as quality and safety standards in production for procedures. CCI owns manufacturing facility which is also a head office at Jl. Raya Cakung Cilincing, Jakarta. Besides that, CCI also owns branch offices network in Balikpapan, Sangatta, and Tanjung Buli.

Columbia Chrome Indonesia (CCI)

CCI bergabung dalam INTA Group pada tahun 2010 setelah diakuisisi senilai Rp 5 miliar, sejalan dengan rencana INTA untuk mengembangkan bisnisnya sebagai penyedia solusi total alat berat. Akuisisi ini dilakukan dengan mekanisme penukaran hutang menjadi saham. Setelah akuisisi, INTA memiliki 99,9% saham CCI.

Perusahaan ini sendiri berdiri di tahun 1991, sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA). Empat tahun kemudian, pada tahun 1995 perusahaan beralih status menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Mengawali bisnisnya dengan menjadi produsen peralatan konstruksi, CCI kemudian bekerjasama dengan produsen original equipment manufacturer (OEM) untuk memproduksi suku cadang dan merakit alat berat.

Pada tahun 2000, insinyur CCI mulai merancang dan memproduksi truk. Saat ini, lebih dari 600 unit truk CCI beroperasi di lapangan mendukung usaha pelanggan.

Saat ini, CCI juga dikenal sebagai perusahaan penyedia layanan solusi krom. CCI menyediakan chroming untuk bagian tertentu dari alat berat.

Pengalaman CCI dalam memproduksi komponen selama 10 tahun membuat perusahaan memperoleh ISO 9002:1994 pada tahun 2000. Perusahaan semakin memperluas jangkauan pasarnya dengan membuka kantor cabang di Balikpapan pada tahun 2003. Pada tahun 2009, CCI melanjutkan produksi spare partnya dengan merilis empat produk.

Di tahun yang sama CCI mendapatkan ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007. Kedua sertifikasi ini telah diakui oleh dunia internasional sebagai standar kualitas dan keamanan prosedur produksi. CCI memiliki pabrik sekaligus kantor pusat di Jalan Raya Cakung Cilincing, Jakarta. Selain itu, CCI juga memiliki jaringan kantor cabang di Balikpapan, Sangatta, dan Tanjung Buli.

70

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 73: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Over one decade ago, INTA has realized the urgency of information technology (IT) in order to actualize its sustainable growth. With advanced IT support, INTA is able to provide fast, appropriate, and efficient for the customers to increase its competitiveness in the heavy equipment market.

The first IT implementation conducted by INTA in 1999-2000, which was Enterprise Resource Planning (ERP)-based IT system with SAP supporting technology. By a huge amount of US$ 2.5 million at that time, INTA became one the first 100 companies in Indonesia to apply SAP.

ERP enables INTA to communicate with the crews in all over Indonesia, including regional branch offices. Hence, any policy related to marketing and production can be decided easily. This application has succeeded to save around US$ 2 million of annual operational cost.

Sejak lebih dari satu dekade yang lalu, INTA telah menyadari pentingnya pemanfaatan teknologi informatika (IT) dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan dukungan IT yang canggih, INTA mampu memberikan layanan yang cepat, tepat dan efisien bagi pelanggan sehingga mampu bersaing di pasar alat berat.

Implementasi IT yang dilakukan INTA pertama kali pada tahun 1999-2000, berupa sistem TI berbasis Enterprise Resource Planning (ERP) dengan teknologi pendukung SAP. Dengan nilai investasi yang luar biasa besar saat itu, US$ 2,5 juta, INTA menjadi salah satu dari 100 perusahaan pertama pengguna SAP resmi di Indonesia.

Melalui penggunaan ERP, INTA dapat berkomunikasi dengan kru di seluruh Indonesia termasuk di kantor-kantor cabang di daerah. Dengan demikian, keputusan terkait pemasaran dan produksi dapat diambil dengan mudah. Penggunaan ERP ini berhasil menghemat biaya operasional sekitar US$ 2 juta per tahun.

TEKNOLOgI INFORMATIKAINFORMATION TECHNOLOGY

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

71

Page 74: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

In 2010, INTA enhanced ERP application in order to generate timely and accurate reporting. This enhanced application supports several reporting activities, such as daily activity report, technical service report, spare parts report, services, units, as well as marketing officer activity report. INTA also managed to integrate specifics reports and other related applications into the Company’s IT structure.

The advance of INTA’s IT application also benefits the employees in branch offices, among other by the implementation of on line system at all branches, through stable intranet and internel connection, and annual upgrading of email server capacity.

To ensure of the Company’s data security, we also develop separated network connection and and back-up for various activities. One of the examples of network implementation and back-up isthe one we applied on spare parts order. The application called Manufacturer Management Inventory (MMI) is functioned as a single platform to order spare parts from principal. This is effectively helping the Company in managing spare parts inventory whether in the short run or in the long run.

To support the effectiveness of the IT application, we conduct annual SAP training for all user employees at any level, from administration staffs, branch managers, Department Heads, up to Senior Executive.

IT Program in 2011

During 2011, INTA conducted several IT programs and activities as follows:

Machine Delivery Acknowledgement (MDA) ProgramThis program is to accelerate the information regarding the arrival date estimation of the heavy equipment unit delivery, unit information, serial number, warranty type, destination, customers, utilized forwarder, cost and any important information related to the delivery.

In addition, MDA is also useful as intial process of unit population data of INTA and also to monitor warranty activities on line.

Tahun 2010, INTA melakukan peningkatan aplikasi ERP untuk menghasilkan pelaporan yang tepat waktu dan akurat. Beberapa kegiatan pelaporan yang didukung oleh fungsi peningkatan aplikasi ini ialah laporan kegiatan harian, laporan layanan teknis, laporan untuk spare part, layanan, unit-unit, serta laporan aktivitas tenaga pemasaran. INTA pun berhasil mengintegrasikan laporan-laporan yang spesifik dan aplikasi terkait lainnya ke dalam struktur TI Perseroan.

Kecanggihan aplikasi IT INTA juga dinikmati oleh para karyawan di kantor cabang, antara lain melalui penerapan sistem on line di semua cabang, koneksi intranet dan internet yang stabil, serta kapasitas server email yang ditingkatkan setiap tahun.

Untuk memastikan keamanan data Perseroan, kami juga telah mengembangkan jaringan secara terpisah dan back up untuk berbagai kegiatan. Salah satu contoh penerapan jaringan dan back up data ialah yang kami aplikasikan pada pemesanan suku cadang. Aplikasi bernama Manufacturer Management Inventory (MMI) ini berfungsi sebagai platform tunggal untuk memesan barang kepada prinsipal. Hal ini sangat efektif dalam membantu Perseroan mengelola persediaan suku cadang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Guna mendukung efektivitas aplikasi IT tersebut, setiap tahun kami selalu mengadakan program pelatihan penggunaan SAP bagi seluruh karyawan pengguna, mulai dari staf administrasi, manajer cabang, Kepala Departemen, sampai Eksekutif Senior.

Program IT 2011

Selama tahun 2011, INTA melaksanakan program and aktivitas sebagai berikut:

Program Machine Delivery Acknowledgement (MDA)Program ini dibuat untuk meningkatkan percepatan informasi mengenai tanggal perkiraan unit alat berat tiba di cabang, informasi mengenai unit, nomor seri, warranty type, tujuan, pelanggan, forwarder yang digunakan, biaya serta informasi yang penting lainnya mengenai pengiriman unit tersebut.

Selain itu, MDA juga berguna sebagai awal proses dari data populasi unit yang dimiliki INTA dan juga untuk memonitor kegiatan warranty secara on line.

72

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 75: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

ReportingTo bear information acceleration, some additional reporting were submitted such as salesman activities report, sales prospect and realization of each salesman, as well as report to support financial report.

New plant establishment(New FMC branch/location in SAP system)In order to be integrated and on-line connected with INTA network, every addition of branch or Full Maintainance Contract (FMC) must be completed by establishment in SAP system. The investment worth the revenue target to be obtained. Several new plants are Tanjung Buli, and other on going plants.

Training Training programs were provided for user of all modules gradually during 2011, to refresh the users, particularly the new users. The trainings are conducted in class collectively as well as to present trainer at the branch to ensure all user comply with the applicable procedures.

MaintenanceIT system maintenance activities is planned and conducted consistently. The activities are, among others, control on server reliability and capability, to ensure the personal computers or laptops are adequate in line with the company’s acceleration and development.

In addition, INTA also carried out network maintenance at all branches and to ensure all SAP moduls are accurate.

Pelaporan Untuk menunjang percepatan informasi, beberapa pelaporan tambahan telah dibuat seperti laporan kegiatan salesman, prospek penjualan tiap salesman, realisasinya serta report untuk menunjang laporan keuangan.

Pembuatan Plant Baru(cabang/lokasi FMC baru di sistem SAP)Agar dapat terintegrasi dan terhubung secara online dengan jaringan INTA, setiap penambahan cabang atau lokasi Full Maintenance Contract (FMC) harus disertai dengan pembuatan plant di sistem SAP. Investasi yang dikeluarkan sejalan dengan target pendapatan yang akan diperoleh. Plant baru tersebut adalah Tanjung Buli, dan beberapa plant yang sedang dalam proses penyelesaian.

PelatihanPelatihan diberikan kepada user untuk semua modul, secara bertahap sepanjang tahun 2011, hal ini untuk me-refresh kembali para user, terutama kepada new user. Pelatihan dilakukan secara kelompok di dalam kelas maupun menghadirkan trainer ke cabang untuk memastikan semua user mengikuti prosedur yang berlaku

PemeliharaanKegiatan pemeliharan terhadap sistem IT dilaksanakan secara konsisten dan terencana. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain melakukan kontrol terhadap kelayakan serta kemampuan server yang ada, memastikan bahwa komputer, baik personal computer maupun laptop yang digunakan user masih memadai seiring dengan percepatan dan perkembangan perusahaan.

Selain itu, INTA juga melaksanakan pemeliharaan terhadap jaringan di seluruh cabang serta memastikan semua modul SAP yang digunakan dalam keadaan akurat.

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

73

Page 76: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Tingginya tingkat kompetisi dalam dunia alat berat sangat berdampak pada tingginya kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten, sebagai penggerak utama bisnis. Demikian pula halnya dengan INTA sebagai perusahaan yang berorientasikan jasa, memerlukan sumber daya yang kompeten agar dapat melaksanakan strategi, serta visi dan misi Perseroan.

Untuk itu kami selalu melakukan pengembangan kompetensi dan evaluasi untuk seluruh karyawan Perseroan setiap tahun, sehingga setiap tenaga kerja dapat mengerahkan kemampuan terbaik mereka. Kami selalu berusaha mendukung karyawan melalui penerapan teknologi dan langkah-langkah inovasi terbaru. Selain itu kami juga senantiasa melakukan analisis komposisi karyawan secara ideal, untuk memastikan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman bagi karyawan, karena komposisi karyawan yang tepat dalam bidangnya dapat meningkatkan kualitas perusahaan di tengah persaingan tinggi di industri alat berat.

The high level of competition in the heavy equipment sector  has brought an impact on the increasing demand of  high qualified people as a major driver for the  business. INTA as a service-oriented company, also requires high qualified people to carry out the strategy, visionand mission of the Company.

Hence, we continuously develop the employees’ competency and evaluate all employees annually, to encourage them in optimizing their best capacity. We strived to support their performance through technology implementation and latest innovation moves. We also continue to analyze the composition of the ideal employee to ensure a healthy working environment for the employees. The exact composition of employees in the field can improve the quality of the company amid the high competition in the heavy equipment industry.

SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES

74

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 77: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Berangkat dari pemikiran itu, maka INTA selalu mengedepankan perekrutan, pengembangan, sampai retensi karyawan sebagai suatu proses yang terintegrasi. Salah satu indikator keberhasilan upaya tersebut adalah, turunnya tingkat turn over tahun 2011 menjadi sebesar 7%, dibandingkan tahun 2010 lalu yang mencapai 8,5%

Pengelolaan Sumber Daya Manusia 2011

Strategi pengelolaan sumber daya manusia yang diterapkan di INTA berdasarkan pada visi dan misi Perseroan, penentuan komposisi, serta kompetensi karyawan yang tepat. Kondisi bisnis yang semakin kondusif secara makro maupun mikro berdampak pada tumbuh pesatnya pelanggan Perseroan secara umum. Sektor tambang, pertanian, industri maupun konstruksi yang merupakan pelanggan potensial INTA, juga semakin bertumbuh dan menuntut layanan yang terbaik dari Perseroan.

Kami percaya bahwa Perseroan dapat mencapai tujuan dan target para pelanggan dengan cara mempersiapkan sumber daya manusia yang handal sehingga mampu melayani berbagai macam kebutuhan pelanggan. Berkaitan dengan hal ini, layanan yang kami sediakan sebagai penyedia solusi total tidak hanya dalam hal menyiapkan alat berat, namun juga jasa penyewaan, servis, pembiayaan, kontraktor tambang, serta manufaktur komponen alat berat.

Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia agar semakin sigap melayani pelanggan, beberapa tahun terakhir kami berusaha meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia. Untuk itu, INTA membekali para karyawan dengan beberapa keahlian yang dapat meningkatkan kualitas mereka dalam menyediakan layanan.

Pada tahap perekrutan, kami juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa sekolah - dari tingkat SMK sampai Perguruan Tinggi - untuk mendukung tersedianya tenaga kerja yang potensial demi menjamin perkembangan bisnis INTA di masa mendatang.

Inspired by that idea, INTA always prioritize the recruitment, development, and employee retention, as an integrated process. One of the indicator is INTA’s ability to maintain the level of turn over of 2011 and by 7%, down from 2010 last year which reached 8.5%

2011 human Resources Management

Human resource management strategies within INTA is based on the Company’s vision and mission, the determination of the composition, as well as employees with the right competencies.

The conducive business environment in both macro and micro has effected the rapid growth in company’s customers. The mining, agriculture, and construction sectors which are potential customers of INTA are also growing and requires the best services from the Company.

We believe that the company can reach its goals and target customers by preparing qualified human resources in order to serve various needs of customers. In this regard, the services we provide as a total solutions provider not only in preparing the equipment, but also rental services, services, financing, mining contractors, heavy equipment and component manufacturing.

In order to prepare human resources in order to be more readily serve the customer, since last few years we strived to improve the quality and competency of our human resources.  INTA equiped its employees with multiple skills to improve their quality in providing services. In the recruitment stage, we have also established partnership with several schools - from high school to university level - to support the availability of the potential workforce to ensure future business growth of INTA.  

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

75

Page 78: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pada tahap pengembangan karyawan, pada tahun 2011 lalu, Perseroan telah mencanangkan adanya “Sekolah INTA”, yaitu suatu sistem pengembangan, pelatihan, dan pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi, sebagai tempat diskusi mencari solusi atas permasalahan yang timbul, dan juga untuk mengembangkan kemampuan manajemen bagi seluruh karyawan INTA. Setiap karyawan bahkan diwajibkan untuk selalu memenuhi undangan training yang diadakan oleh INTA. Tahun 2011 lalu rata-rata setiap karyawan mendapatkan kesempatan training 2 kali setahun selama hampir seminggu

INTA juga sudah sejak tahun 2010 lalu membangun sistem organisasi yang terus belajar, yang bisa menyikapi semua perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis secara dinamis. Kami menganjurkan karyawan kami untuk terus mempelajari hal baru setiap hari, yang dapat memperbaiki efisiensi dan efektivitas kerja mereka. Kami juga ingin karyawan kami terus meningkatkan kualitas mereka sekaligus memahami kebutuhan pasar dengan terus melakukan inovasi guna meningkatkan keunggulan kompetitif kami.

Tujuan utama kami fokus pada pengelolaan sumber daya manusia adalah untuk mendapatkan komposisi yang tepat dan regenerasi yang ideal di setiap tingkatan, dengan menempatkan individu yang sesuai dalam setiap posisi untuk menjaga Perseroan tetap kuat menghadapi tantangan.

Di samping fokus pada rangkaian proses SDM, INTA juga meningkatkan suasana serta tingkat kenyamanan, keamanan dan lingkungan yang kondusif bagi karyawan kami guna menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan sehat. Untuk itu kami selalu mengingatkan semua karyawan untuk selalu memperhatikan keamanan kerja, termasuk pemakaian alat pelindung diri bagi karyawan yang bekerja di lingkungan kerja dengan resiko tinggi. Hal ini penting, karena bagi kami SDM adalah bagian utama dari seluruh sistem kerja Perseroan.

For the employees development, in 2011 we have launched the School of INTA, which is a system of development, training, and education aimed at increasing competence, as a place of discussion to find solutions for problems, as well as the development of management skills for all employees of INTA. Every employee has to attend the training organized by INTA. In 2011, the average number of training opportunity for each employee is 2 times a year for nearly a week.

Since 2010, INTA  has  build a learning organization system, which can anticipate all the changes that occur in our dynamic business environment. We encourage our employees to constantly learn new things everyday, to improve the efficiency and effectiveness of their work. We also want our employees to continuously improve their quality and also understand the needs of the market by continuing to innovate in order to increase our competitive advantage.

Our main goal in focusing on the human resources management is to obtain the right composition and ideal regeneration in every level, and to put the appropriate individual in any position to keep the company strong in dealing with challenges.

Besides focusing on a series of HR processes only, INTA also enhance the atmosphere and level of comfort, security and a conducive environment for our employees to create a fun and healthy working environment. Therefore, we keep reminding every employee to always pay attention to job security, including the application of personal protection equipment (PPE) for employees who work in high-risk environments.  This is an important thing, as for INTA, human resource is a major part of the entire system.

76

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 79: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Dari sekitar 1.400 lebih karyawan INTA pada tahun 2011, lebih dari dua pertiga berada pada baris depan yang berhubungan dengan pelanggan dan fungsi pelayanan. Lebih dari 92.400 jam kerja untuk pelatihan yang terjadwal telah dilakukan karyawan pada tahun 2011. Khusus pada bidang layanan purna jual, kompetensi dan sistem pendidikan bagi para mekanik, Perseroan telah mendapatkan pengakuan standar internasional.

KaryawanPerusahaan dan karyawan adalah dua sisi mata uang. Keduanya saling membutuhkan. Bagi perusahaan, karyawan adalah motor penggerak utama bisnis yang tidak ternilai harganya. Bagi karyawan, perusahaan adalah ibarat rumah kedua yang mampu memberikan kesejahteraan bagi kehidupannya. Oleh karena itu sinergi antar keduanya sangat diperlukan. Perusahaan dituntut mampu untuk mengelola ‘motor penggerak utama’ bisnis tersebut untuk bersama-sama mencapai tujuan. Untuk itu kami akan selalu peduli pada kesejahteraaan mereka, karena mereka adalah bagian terintegrasi dari seluruh lingkungan kerja kami.

Dalam rangka mendukung para karyawan untuk bekerja secara optimal, INTA pun selalu memprioritaskan keamanan dan kesejahteraan mereka. Setiap tahun Perseroan melakukan sejumlah peningkatan kesejahteraan melalui sistem remunerasi dan pengembangan karir yang sesuai dengan kompetensi, prestasi kinerja, dan perkembangan keterampilan dari masing-masing karyawan.

Bagi INTA, karyawan adalah bagian dari keluarga besar yang tidak dapat dipisahkan dari perjalanan bisnis Perseroan. Sebagai keluarga besar, generasi pendiri selalu memberikan dorongan dan semangat bagi generasi penerus. Hal ini ditunjukan lewat warisan budaya ulet, gigih, teliti, serta jiwa kewirausahaan yang tinggi. Maka tidak heran bila Perseroan mendorong karyawan di level tertentu untuk berani mengambil keputusan dan konsisten terhadap keputusan tersebut.

From about 1,400 employees of INTA in 2011, more than two-thirds are on the front line who dealing with customers and services functions. More than 92,400 working hours of the scheduled training of employees has been carried out in 2011. Especially in the field of after-sales service, competence and education system for the mechanics, the Company has obtained recognition as an international standard.

EmployeesThe company and employees are like two sides of a coin. They both  need each other. For the company,  employees are the  priceless primary engine of the business. For employees, the company is like a second home to provide welfare for life. Therefore, the synergy between the two is very important.  The company is expected to be able to manage the ‘primary engine’ of the business to work together to achieve the goals. For that reason we will always care about their welfare, because they are an integral part of all our working environment.

To encourage employees to  work optimally, INTA always prioritize the safety and welfare. Every year the Company conduct improvement of welfare through remuneration systems and career development according to the competence, performance achievements, and skills development of each employee.

As part of INTA Big Family, the employees can not be separated from the journey of Company’s business. As a large family, the founding generation always give us encouragement and enthusiasm for the next generations. This is reflected by the cultural heritage of hard working, persistent, thorough, and the highly entrepreneurial spirit.  The Company also encourages employees at a certain level to make decisions and  to execute them consistently.

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

77

Page 80: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

human Resource Management Strategy in 2012

In line with our target to enter other business segments, we will continue to improve the quality of our employees in understanding of products, businesses, development of knowledge about after-sales service as well as the accompanying processes. Thus, we hope to develop innovations or improvements in every business line to enchance the effectiveness and efficiency.

To encourage every employee to work together to implement corporate strategy and achieve common goals, the Company has prepared a plan of management and human resources development for the next year as follows:

Increasing HR productivity by:• increasing wider cooperation with educational

institutions to attract more prospective employees earlier.

Karyawan INTA Berdasarkan Posisi, Usia, dan Pendidikan Tahun 2011

The Employees of INTA Based on Positions,Age, and Education in 2011

884319

227

Berdasarkan PosisiBased on Position

813513

104

Berdasarkan UsiaBased on Age

897

144

31673

Berdasarkan PendidikanBased 0n Education

Bukan Staff / Non Staff <30 Sarjana (S1,S2,S3)/Graduate

Staf / Staff 30-45 Diploma/Diploma

Manajerial / Managerial >45 SMA/High School

Lain-lain/Others

Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia 2012

Sejalan dengan target kami untuk memasuki ke bisnis segmen lainnya, maka kami akan terus meningkatkan kualitas karyawan kami dalam hal pemahaman terhadap produk, bisnis, pengembangan pengetahuan mengenai layanan purna jual, serta proses yang menyertainya. Diharapkan dengan demikian akan timbul inovasi-inovasi ataupun perbaikan di setiap lini bisnis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi Perseroaan.

Untuk mendorong semua karyawan bekerja sama menerapkan strategi perusahaan dan mencapai tujuan bersama, Perseroan telah menyiapkan rencana pengelolaan dan pengembangan SDM untuk tahun depan sebagai berikut :

Meningkatkan produktivitas SDM dengan : •Peningkatan kerjasama yang lebih luas lagi

dengan institusi pendidikan untuk menjaring lagi calon karyawan perusahaan lebih awal.

78

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 81: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

•Pengadaan program percepatan peningkatan kompetensi yang terdiri dari program penyusunan kompetensi, program assessment bagi karyawan sudah siap dipromosikan, program melihat kembali potensi karyawan/potential review, program kepemimpinan serta menambah jam pelatihan bagi seluruh karyawan.

•Menyusun lebih luas lagi jenjang karir antar fungsi (cross function) bagi setiap lini beserta tingkat kompetensi yg dibutuhkan.

•Perusahaan mulai menjalankan Pusat Pelatihan Intraco. Pelatihan ini akan menjadi pusat studi bagi karyawan untuk melakukan diskusi, mencari solusi bagi perusahan yang ada, peningkatan kurikulum, serta pembentukan pelatih yang handal. Gedung pusat pelatihan ini dilengkapi dengan fasilitas asrama bagi seluruh siswanya. Fasilitas pendukung ini bertujuan agar peserta didik dapat lebih fokus terhadap pelatihan yang didapat.

Meningkatkan sistem terintegrasi pengelolaan SDM dengan :•Pembentukan INTA Recruitment Center untuk

seluruh lini bisnis perusahaan sehingga pengelolaan dan pemenuhan SDM yang berkualitas lebih cepat dan lebih baik lagi.

•Pembentukan Career Development Center untuk mendukung proses penyiapan talenta-talenta perusahaan dalam rangka terlaksananya suksesi organisasi dengan lebih optimal.

Dan untuk mengelola dengan baik SDM yang demikian besar, INTA juga telah mengimplementasikan program HRIS sejak tahun 2010 yang mengintegrasikan semua fungsi di HR yang memudahkan kami melakukan evaluasi dan pengukuran produktivitas karyawan kami dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan. Pada tahun 2011, karyawan INTA meningkat menjadi 1.431 orang, dari 1.124 orang pada tahun 2010.

•conducting acceleration program of competency development, consisting of competency assessment program for employees who is ready to be promoted, an employees potential review program, leadership program, and increase the training hours for all employees.

•Developing a wider career path between functions (cross function) for each line along with the requisite level of competence.•the company started to run intraco training

center. this training centre will be a study center for employees to conduct the discussion, find solutions for existing companies, improving the curriculum, as well as the setting of a reliable trainer. Building the training center is equipped with dormitory facilities for all students. this supporting facility is intended for students to be more focused on training they obtain.

To improve human resource management integrated system by:•formation of inta recruitment center for the

entire line of business to achieve faster and better management and fulfillment of qualified human resources.•establishment of the career Development

center to support the process in preparing the talents of firms in the implementation of a succession of organizations more optimally.

In addition, to properly manage the large human resources, INTA has also implemented HRIS program since 2010, which integrated all the functions in HR that allows us to evaluate and measure the productivity of our employees in delivering optimal service to customers. In 2011, INTA’s employees increased to 1,431 people, from 1,124 people in 2010.

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

79

Page 82: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pengembangan Karir di INTADalam pengelolaan SDM di INTA, pengembangan karir menjadi bagian yang sangat penting bagi karyawan, di samping juga memperlancar proses suksesi organisasi.

Fungsi HR kami telah memiliki program perencanaan suksesi yang terintegrasi (HR Road Map) dalam rangka mendukung kelancaran organisasi untuk mengembangkan bisnis. Program perencanaan suksesi ini disusun setiap tahunnya sesuai dengan tuntutan organisasi dan pelanggan. Pengembangan karir di INTA terdiri dari beberapa jalur, seperti jalur specialist, cross function (antar fungsi), dan managerial.

Untuk setiap karyawan baru, INTA juga telah mempunyai program pelatihan yang terintegrasi dengan pendidikan kompetensi lain untuk mempersiapkan mereka melakukan pekerjaannya. Program pelatihan tersebut mempersiapkan karyawan baru untuk lebih mengenal INTA beserta lini bisnisnya serta proses-proses yang terjadi di dalamnya. Selain itu, juga dilakukan pemahaman dan pemantapan terhadap nilai-nilai Perseroan sehingga antara visi misi individu dengan visi misi Perseroan akan sejalan dan selaras.

Untuk karyawan yang sudah ada, INTA mempunyai program pelatihan menyeluruh untuk setiap fungsi dan tingkatan metode pengukurannya, sehingga dapat dilihat efektivitas dan produktivitasnya. Pelatihan ini meliputi kompetensi dasar yang harus dimiliki setiap karyawan, kompetensi fungsi yang sesuai dengan bidang kerjanya dan kompetensi manajerial untuk lini manajemen.

Career Development at INTAIn INTA’s human resource management, career development is a very important part for employees, mainly in smoothing the succession process of the organization.

Our HR function has an integrated succession planning program (HR Road Map) in order to support the organization to grow the business. Succession planning program is organized every year to adjust to the demands of the organization and customers. Career development at INTA consist of several lines, such as specialist lines, cross function, and managerial.

For every new employees, INTA has also had a training program which is integrated with other competency education to prepare them to execute their job. The training program to prepare new employees to be familiar with INTA and its business lines and processes within. Beside that, new employees are also provided the understanding and deepening of corporate values to align their individual vision and mission with the company’s vision and mission.

For existing employees, INTA has a comprehensive training program for each function, level, and its measurement so the effectiveness and productivity can be monitored. This training includes basic competencies that must be owned by each employee, competence functions in accordance with field work and managerial competence to line management.

80

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 83: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

In conducting the performance appraisal, we use PPCE system (Planning, Performance, Counseling, and Evaluation). All Company employees are appraised on several criteria including performance aspects and aspects of competence (innovation, cooperation of the employee/organization, discipline, etc.). The performance objectives also were set by using PPCE system. The system also allows any superior to conduct coaching, counseling and mentoring session. It is very helpful for employees to understand the career development, performance constraints as well as business understanding and suggestion/expectation in order to be able to achieve maximum performance.

Therefore, INTA provides opportunities for employees to develop their careers in accordance with their own competence and performance.

Dalam melakukan penilaian kinerja karyawan, kami menggunakan sistem PPCE (Perencanaan, Konseling, Prestasi dan Evaluasi). Semua karyawan Perseroan dinilai berdasarkan beberapa kriteria, yaitu aspek prestasi dan aspek kompetensi (inovasi, kerjasama antar karyawan/organisasi, disiplin dan lain-lain). Sasaran kinerja yang ingin dicapai ditetapkan dengan menggunakan sistem PPCE. Sistem ini juga memungkinkan setiap atasan untuk melakukan sesi coaching, konseling dan mentoring, dimana hal ini sangat membantu karyawan dalam memahami pengembangan karir, kendala prestasi serta pemahaman bisnis dan saran/harapan agar mampu mencapai kinerja secara maksimal.

Oleh karena itu, INTA memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para karyawan untuk mengembangkan karir mereka sesuai dengan kompetensi dan kinerja mereka masing-masing.

Informasi Pelatihan Training InformationJumlah Jam Training Berdasarkan Jenis Pelatihan

Total Training Hours Based on Type of TrainingsJumlah PesertaTotal Participants

Jumlah JamTotal Hours

• Pelatihan Teknikal/Technical Training 1.640 84.140

• Pelatihan Non Teknikal/Non Technical Training 731 8.311

• Mekanik/Mechanical 1.395 64.870

• Non Mekanik/Non Mechanical 976 27.581

• Manajerial/Managerial 114 3.597

Jumlah Batch TrainingTotal Training Batch 213

Jumlah Modul TrainingTotal Training Modules 69

tinjaUan Bisnis & operasionalBUsiness & operational review

81

Page 84: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMENManageMent DIscUssIon anD analysIs

Page 85: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Kinerja Keuangan | Financial PerformanceAset | AssetsLiabilitas | LiabilitiesEkuitas | EquityRatio Keuangan Terkait Solvabilitas, Kolektabilitas, Likuiditas dan ProfitabilitasFinancial Ratios In Relation To Solvency, Collectability, Liquidity and ProfitabilityArus Kas | Cash FlowPerjanjian dan Ikatan | Agreement and Commitment

Page 86: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Sekilas

Tahun 2011, INTA mencatatkan kinerja yang meyakinkan, melanjutkan kinerja yang kokoh pada tahun sebelumnya seperti yang terlihat pada melonjaknya pendapatan dan laba bersih. Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,00 triliun pada tahun fiskal tersebut, melonjak 64% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,83 triliun. Pendapatan tersebut didorong oleh meningkatnya penjualan di seluruh lini bisnis Perseroan, yakni alat berat, suku cadang, jasa, rental, kontrak penambangan, pembiayaan, dan pabrikan.

Berikut adalah Diskusi Manajemen dan Analisa berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan. Seperti yang diungkapkan oleh auditor, Laporan Keuangan Perseroan tahun 2011 memperoleh pendapat wajar untuk semua aspek material.

Overview

In 2011, INTA recorded an impressive performance, continuing solid results in previous year as indicated by the sharp rise in the revenues and net profit. The company recorded revenues of Rp 3.00 trillion in the financial year, surged 64% from previous year of Rp 1.83 trillion. This revenues was driven by an increase of revenues in all business units, namely heavy equipments, spare parts, service, rental, mining contractor, financing, and manufacturing.

The following Management Discussion and Analysis is based on the Company’s Financial Statements for the years ended December 31, 2011 and December 31, 2010, which have been audited by Public Accountant Office of Osman Bing Satrio & Partner. As stated by the auditor, the Company’s 2011 Financial Statements present fairly, in all material aspects.

Tahun 2011, INTA mencatatkan kinerja yang meyakinkan, melanjutkan kinerja yang kokoh pada tahun sebelumnya seperti yang terlihat pada melonjaknya pendapatan dan laba bersih.

In 2011, INTA recorded an impressive performance, continuing solid results in previous year as indicated by the sharp rise in the revenues and net profit.

84

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 87: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

KINERJA KEUANgANFINANCIAL PERFORMANCE

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

Consolidated Report of Comprehensive Profit and Loss

2011Rp juta

Rp million

2010Rp juta

Rp million

Kenaikan (%)Growth (%)

PENDAPATAN USAHA REVENUES

Penjualan 2.462.647 1.532.683 60,68 Sales

Jasa 412.445 256.913 60,54 Services

Pembiayaan 75.059 25.564 193,61 Financing

Manufaktur 34.717 11.340 206,15 Manufacturing

Lain-lain 15.455 6.680 131,36 Others

Jumlah Pendapatan Usaha 3.000.323 1.833.180 63,67 Total Revenues

Beban Pokok Pendapatan (2.476.674) (1.516.539) 63,31 Cost of Revenues

Laba Kotor 523.649 316.641 65,38 Gross Profit

Beban penjualan (109.470) (85.370) 28,23 Selling Expenses

Beban umum & administrasi (118.772) (79.472) 49,45 General & administrative expenses

Beban Keuangan (60.401) (36.077) 67,42 Financing Cost

Keuntungan (Kerugian) selisih kurs mata uang asing-bersih

(45.477) 13.575 -435,01 Foreign exchange gain (loss) – net

Bagi hasil (39.287) (20.990) 87,17 Profit Sharing

Pendapatan Bunga dan Denda 4.062 1.828 122,21 Interest income and penalties

Keuntungan dan Kerugian lain-lain-bersih

14.553 7.458 95,13 Others gains and losses –net

Laba Sebelum Pajak 168.857 117.593 43,59 Income Before Tax

Beban Pajak 48.643 33.064 47,12 Tax Expense

Laba Bersih Tahun Berjalan 120.214 84.529 42,22 Net Income for the Year

Pendapatan Komprehensive Lain - - - Other Comprehensive Income

Jumlah Laba Komprehensif 120.214 84.529 42,22 Total Comprehensive Income

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

85

Page 88: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pendapatan

Pada laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2011, PT Intraco Penta Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 3,00 triliun, atau meningkat 63,67% dari pendapatan tahun 2010. Peningkatan pendapatan tahun 2011 melanjutkan pendapatan signifikan yang terjadi pada tahun sebelumnya, yakni meningkat 55%.

Peningkatan pendapatan didorong oleh permintaan alat berat yang tinggi, terutama dari perusahaan-perusahaan pertambangan dan perkebunan seiring dengan pertumbuhan industri pertambangan yang tinggi, khususnya batu bara, serta suku bunga yang rendah. Industri pertambangan yang kuat didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap batu bara, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, seperti Cina, India dan Jepang. Permintaan yang tinggi terlihat datang dari daerah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, pusat aktivitas industri pertambangan.

Peningkatan tersebut juga disebabkan oleh langkah yang diambil perusahaan-perusahaan pertambangan untuk mendiversifikasi alat berat yang digunakan dengan merek selain merek Jepang.

Peningkatan pendapatan terutama didorong oleh kenaikan signifikan pada penjualan alat berat dan suku cadang, yang naik masing-masing sebesar 68% dan 32%.

Penjualan alat berat dan suku cadang tetap menjadi kontributor utama pada pendapatan Perseroan, memberi kontribusi masing-masing sebesar 69% dan 13% terhadap total pendapatan 2011. Tahun sebelumnya penjualan alat berat dan suku cadang masing-masing memberi kontribusi sebesar 67% dan 17%.

Revenues

For financial report ending December 31 2011, PT Intraco Penta Tbk posted a revenue of Rp 3.00 trillion or 63.67% higher than revenues performance in 2010. The revenues increase in 2011 continued the strong sales in previous year, which grew by 55%.

The revenue increase was driven by strong demand for heavy equipments from mining and plantation companies along with the robust growth of mining industry particularly coal mining, as well as low interest rate. The strong mining sector was triggered by rising demand for coal both from domestic and Asian countries such as China, India and Japan. Strong demand was seen in Sumatera, Kalimantan and Sulawesi, where mining activities are mostly located.

The increase was also driven by the moves made by mining companies to diversify their heavy equipments to non-Japanese brands.

The increase of sales was mainly due to the increase of heavy equipment sales and spare part sales, which recorded a rise of 68% and and 32% respectively.

Heavy equipment and spareparts sales remained the major contributors to the company’s overall sales, contributing 69% and 13% to total revenues in 2011 respectively. In previous year, heavy equipment and spare part revenues contributed 67% and 17% respectively.

86

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 89: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pendapatan dari Segmen Alat Berat

Segmen bisnis alat berat mengacu pada penjualan yang diperoleh Perseroan dari kendaraan alat berat, yang merupakan aset jangka panjang. Alat berat tersebut dipakai untuk mendukung sektor infrastruktur, tambang dan energi serta industri konstruksi. Tahun 2011, banyak sektor industri di Indonesia melakukan ekspansi usaha, yang mendorong peningkatan permintaan terhadap alat berat serta menstimulasi pertumbuhan industri alat berat secara keseluruhan.

Tahun 2011, Perseroan telah menjual 1.585 unit alat berat, meningkat signifikan dari 835 unit tahun 2010. Dampaknya, pendapatan yang diperoleh dari penjualan alat berat meningkat menjadi Rp 2,06 triliun tahun 2011 dari Rp 1,23 triliun tahun sebelumnya. Peningkatan terutama didorong oleh permintaan alat berat yang tetap tinggi untuk mendukung proyek-proyek penambangan di Indonesia. Tahun 2011, alat berat yang terjual ke sektor pertambangan mewakili 70% dari seluruh penjualan alat berat Perseroan.

Kenaikan penjualan ke sektor pertambangan juga didukung oleh jasa solusi total yang diberikan Perseroan, yang menyediakan jasa Full Maintenance Contract (FMC), jasa purna jual serta solusi pembiayaan bagi perusahaan yang membeli alat berat, melalui fasilitas pembiayaan dari anak perusahaan PT IBF. Pendekatan solusi total membantu peningkatan penjualan Perseroan.

Dilihat dari sektornya, alat berat dipasarkan ke sektor infrastruktur (12%), kehutanan (2%), pertanian (1%), industri umum (9%), minyak dan gas (1%) dan lain-lain (5%).

Revenue from heavy Equipment Segment

The heavy equipment business segment refers to heavy equipment sales, which were the company’s long term assets. Those equipment are used to support infrastructure, mining and energy and also construksi industry needs. In 2011, many industries in Indonesia expanded their business, stimulated the increasing demand of heavy equipment that also stimulated the growth of heavy equipment business.

In 2011, the Company had sold 1,585 units of heavy equipment, jumped from 835 units in 2010. As a result, the revenues achieved from the sales of heavy equipment increased to Rp 2.06 trillion in 2011, from Rp 1.23 trillion in previous year. The increase was mainly stimulated by the high heavy equipment demand to support mining projects in Indonesia. During 2011, heavy equipments sold to mining sector represented 70% of the Compny’s total heavy equipment sales.

The increase of sales to mining sector was also partly supported by the Company’s total solution services, which provided Full Maintainance Contract service, after sales service as well as financing solution to companies who purchased heavy equipments utilizing financing facilities provided by the Company’s subsidiary PT IBF. This total solution approach has helped to boost the Company’s overall revenue.

In term of sector, the heavy equipments were sold to infrastructure (12%), sforestry, representing 2% to total sales, agriculture (1%), general industry (9%), oil and gas sector (1%) and others (5%).

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

87

Page 90: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Produk alat berat yang ditawarkan kepada pelanggan melalui divisi marketing, terdiri dari:

•Volvo Construction Equipment yang menjual alat berat dari Volvo sperti: excavator, articulated hauler, wheel loader, compactor, paver dan motor grader. Tahun 2011, alat berat Volvo tetap menjadi kontributor utama terhadap pendapatan Perseroan, dengan penjualan mencapai 1.044 buah alat berat dengan nilai Rp 1,97 triliun, dua kali lipat dari volume penjualan tahun sebelumnya 551 buah alat berat dengan nilai Rp 1,17 triliun. Jenis Volvo paling popular adalah Articulated Dump Truck (ADT) dengan total penjualan 307 unit, excavator berjumlah 502 buah dan compactor 172 unit.

• Ingersoll Rand yang menyediakan peralatan kompresor. Jumlah alat berat IR yang terjual pada 2011 mencapai 430 buah, meningkat 202 unit dari tahun sebelumnya.

•Bobcat yang menjual skid steer loader, excavator mini, dan telescopic handler.

•Traktor Mahindra yang terkenal sebagai salah satu dari tiga traktor terbaik di pasar internasional.

•SDLG Loader yang menyediakan loader yang mengadopsi transmisi semi-otomatis shift control.

Segmen alat berat mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,06 triliun tahun 2011, menyumbang 68,8% terhadap total pendapatan INTA tahun 2011. Tahun sebelumnya, pendapatan dari lini bisnis alat berat berkontribusi sebesar 67,08% terhadap total pendapatan.

Pendapatan dari Suku Cadang

Segmen Usaha Suku Cadang bergerak di bidang perdagangan suku cadang alat berat untuk mendukung jasa pemeliharaan kepada pelanggan. Tahun 2011, pendapatan dari bisnis suku cadang meningkat 32% menjadi Rp 399,61 miliar dari Rp 302,89 miliar tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan dari suku cadang sejalan dengan penjualan alat berat pada periode yang sama. Ini tercermin pada komposisi penjualan alat berat pada periode tersebut, yang didominasi oleh suku cadang untuk merek Volvo senilai Rp 332,52 miliar. Penjualan suku cadang lainnya adalah untuk produk Renault, IR, Bobcat dan lain-lain.

The Company’s Heavy Equipment Products that is offered to customers through marketing division, constists of: •volvo construction equipment that sold heavy

equipment from volvo, such as: excavators, articulated haulers, wheel loaders, compactors, paver and motor graders. in 2011, volvo brand heavy equipments remained as the main contributor to the company’s revenues, totaling 1,044 units in 2011 worth rp 1.97 trillion, doubled from previous year’s figure of 551 units worth rp 1.17 trillion. Most popular volvo products sold were articulated Dump truck (aDt) with total sales of 307 units, excavators totaling 502 units and compactor 172 units.

• ingersoll-rand that provides compressor equipment. the number of ir heavy equipments sold in 2011 reached 430 units, increased from 202 units in previous year.•Bobcat that sold skid steer loader, mini

excavator and telescopic handler. •Mahindra tractors which was famous as the one

of top three international tractors.

•sDlg loader that provided loader which adopted semi-automatic transmission shift control.

The heavy equipment segment posted revenues of Rp 2.06 trillion in 2011, representing about 68.8% of INTA’s revenues in 2011. In previous year, revenues from heavy equipments contributed about 67.08% of total revenues.

Revenue from Spare parts

Spareparts business segment represented the trading of spare parts to support the maintenance services provided to the customers. In 2011, the revenue from spareparts increased 32% to Rp 399.61 billion from Rp 302.89 billion in previous year. The increase in revenue from spare parts was in line with the rise of heavy equipment sales during the period. This is reflected in the composition of spare parts sold during the period, which was dominated by spare parts for Volvo amounting to Rp 332.52 billion. The remaining spare parts were for Renault, IR, Bobcat and others.

88

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 91: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

The revenues from spare parts business unit contributed 13.4% to total revenues, down from 16.52% in previous year. However, in terms of value generated from spare parts, sales increased. This indicated that revenue contribution from the Company’s business units have diversified. Revenues from spare parts business remained as second biggest revenues contributor to the Company’s overall sales.

Revenues from Services

Services consist of Maintenance Service, rental and mining contracting. The after sales service refer to the maintenance services provided to for the customers, including Full Maintenance Contract The rental services provided by PT Terra Factor Indonesia for customers to use the heavy equipment for certain period and the customer will be charged for the rental fees. The mining contracting service refers to the mining contractor activities, which are provided by PT Karya Lestari Sumberalam.

Services unit, which comprised of maintenance, rental and mining services, also posted significant increase. Service business unit posted revenues of Rp 412.45 billion, up 60.54% from previous year of Rp 256.91 billion. Maintenance business unit posted revenues of Rp 138.21 billion, up 40% from Rp 98.67 billion in previous year; rental business unit posted revenues of Rp 141.52 billion, surged 106% from Rp 68.82 billion; mining contracting services posted revenues of Rp 132.72 billion, up 48% from Rp 89.42 billion in previous year.

The increase of revenues from maintenance and services was in line with the rise of heavy equipments sales. The services unit contributed 13,8% to total revenues, consistent with the previous year which also contributed 14.1%.

Penjualan suku cadang memberi kontribusi 13,4% terhadap total pendapatan, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 16,52%. Namun, dari segi nilai penjualan, nilainya meningkat. Ini mengindikasikan kontribusi pendapatan terhadap keseluruhan pendapatan Perseroan, telah terdiversifikasi. Penjualan dari suku cadang tetap menjadi kontributor kedua terbesar terhadap total pendapatan.

Pendapatan dari Jasa

Jasa mencakup jasa pemeliharaan, rental dan jasa kontraktor penambangan. Jasa pemeliharaan mengacu pada jasa yang diberikan kepada pelanggan untuk mendukung purna jual termasuk Kontrak Pemeliharaan Lengkap (FMC). Jasa rental diberikan oleh PT Terra Factor Indonesia terhadap konsumen untuk menggunakan alat berat pada periode tertentu dan konsumen dikenakan biaya rental. Jasa Kontraktor Penambangan mengacu pada aktivitas penambangan yang diberikan oleh anak usaha Perseroan PT Karya Lestari Sumberalam.

Bisnis jasa pelayanan, yang terdiri dari jasa pemeliharaan, rental dan kontrak tambang, juga naik signifikan. Bisnis jasa membukukan pendapatan sebesar Rp 412,45 miliar, naik 60,54% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 256,91 miliar. Unit bisnis pemeliharaan membukukan pendapatan sebesar Rp 138,21 miliar, naik 40% dari tahun sebelumnya Rp 98,67 miliar; bisnis rental membukukan laba Rp 141,52 miliar, melonjak 106% dari Rp 68,82 miliar; jasa penambangan sebesar Rp 132,72 miliar, naik 48% dari Rp 89,42 miliar tahun sebelumnya.

Peningkatan pendapatan dari jasa pemeliharaan dan perbaikan sejalan dengan meningkatnya penjualan alat berat. Lini bisnis jasa ini memberi kontribusi 13,8% terhadap total pendapatan, konsisten dengan kontribusi tahun sebelumnya sebesar 14,1% .

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

89

Page 92: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

The increase of rental business unit reflecting growing significant contribution of the Company’s subsidiary PT Terra Factor Indonesia, which specifically engages in rental of heavy equipment business. Terra Factor merged into INTA in 2010. Revenues from rental business contributed 4.8% to total revenues in 2011, compared to contribution of 3.75% in previous year.

Revenues from Mining Contracting

In 2011, revenues from mining contracting business reached Rp 132.72 billion, surged 48% from Rp 89.42 billion in 2010. Revenues contribution from mining services reached 4.5%, slightly lower than revenue contribution of 4.9% in previosus year, although in term of value increased.

Revenues from Financing

Financing services provides financing solution for the customer in purchasing the assets, especially for the heavy equipment. The services were provided by PT Intan Baruprana Finance (IBF). In 2011, the revenues from financing business unit reached Rp 75.06 billion, surged 193.61% from previous year of Rp 25.56 billion. The revenues from financing provided by IBF was in line with the rise of revenues from heavy equipments.

The revenues from financing contributed 2.5% to total revenues, compared to 1.4% in previous year. The higher contribution of financing business unit reflects growing importance of financing business of INTA. Expansion of financing products was started in 2010 and was continued in 2011, taking advantage of the growing Sharia financing business.

Peningkatan pendapatan divisi rental mencerminkan kontribusi yang semakin signifikan dari anak perusahaan PT Terra Factor Indonesia, yang bergerak secara khusus di bidang bisnis rental alat berat. Terra Factor bergabung dengan INTA tahun 2010. Penjualan dari sektor rental memberi kontribusi sebesar 4,8% terhadap total penjualan 2011, dibandingkan 3,75% tahun sebelumnya.

Pendapatan dari Jasa Kontraktor Penambangan

Tahun 2011, pendapatan dari jasa kontraktor penambangan mencapai Rp 132,72 miliar, meningkat 48% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 89,42 miliar. Kontribusi pendapatan dari jasa kontraktor penambangan ini mencapai 4,5% terhadap total pendapatan, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 4,9%, walaupun dari sisi nilai meningkat.

Pendapatan dari Pembiayaan

Jasa pembiayaan memberikan solusi pembiayaan kepada konsumen dalam membeli aset, terutama alat berat. Jasa ini disediakan oleh PT Intan Baruprana Finance (IBF). Tahun 2011, pendapatan dari bisnis pembiayaan mencapai Rp 75,06 miliar, melonjak 193,61% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 25,56 miliar. Pendapatan dari pembiayaan yang diberikan oleh IBF sejalan dengan peningkatan penjualan alat berat.

Pendapatan dari pembiayaan memberi kontribusi 2,5% terhadap total pendapatan, dibandingkan 1,4% tahun sebelumnya. Kontribusi yang lebih tinggi dari bisnis pembiayaan mencerminkan peningkatan yang semakin signifikan dari usaha pembiayaan INTA. Ekspansi produk-produk pembiayaan dimulai tahun 2010 dan dilanjutkan tahun 2011, dengan memanfaatkan bertumbuhnya bisnis pembiayaan berbasis syariah.

90

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 93: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pendapatan dari Pabrikan & Lainnya

Anak perusahaan INTA yang bergerak di bidang pabrikan attachments alat berat adalah PT Columbia Chrome Indonesia (CCI). Tahun 2011, unit bisnis ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 34,72 miliar, melonjak 206,15% dari Rp 11,34 miliar tahun sebelumnya. Kontribusi pendapatan dari unit bisnis ini masih kecil sebesar 1,2%, sedikit lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya sebesar 0,7%. Namun, bisnis ini berekspansi secara cepat seperti yang diindikasikan dengan kenaikan pendapatan yang signifikan. Sementara, pendapatan dari sektor lain-lain mencapai Rp 15,46 miliar, naik dari Rp 6,68 miliar pada tahun sebelumnya.

Beban Pokok Penjualan

Pada tahun 2011, beban pokok pendapatan meningkat 63,31% menjadi Rp 2,48 triliun dari Rp 1,52 triliun tahun 2010. Peningkatan tersebut sejalan dengan naiknya penjualan 2011, sehingga Perseoran dan anak perusahaan harus menyiapkan lebih banyak persediaan alat berat dan suku cadang serta penambahan beban langsung untuk pendapatan jasa. Ini berdampak pada naiknya beban penjualan. Di samping itu, ekspansi bisnis mendorong Perseroan untuk menambah jumlah karyawan, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya biaya karyawan dalam menyediakan jasa tambahan dan dukungan dalam menangani peningkatan permintaan alat berat.

Biaya Operasional

Biaya operasional terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi umum. Pada 2011, biaya penjualan mencapai Rp 109,47 miliar, atau meningkat 28,23% dari Rp 85,37 miliar tahun sebelumnya. Biaya administrasi meningkat 49,45% menjadi Rp 118,77 dari Rp 79,47 di tahun 2010.

Revenues from Manufacturing & Others

INTA’s subsidiary which engages in manufacturing of equipment’s attachments is PT Columbia Chrome Indonesia (CCI). In 2011, this business unit posted revenues of Rp 34.72 billion, surged 206.15% from Rp 11.34 billion in previous year. Revenues contribution from this business unit was still small at 1.2%, compared to 0.7% in previous year. However, its business expands quickly as indicated from the surge of its revenues. Meanwhile, revenues from others reached Rp 15.46 billion, up from Rp 6.68 billion in previous year.

Cost of Revenue

In 2011, the cost revenue increased by 63.31% to Rp 2.48 trillion from Rp 1.52 trillion recorded in 2010. The rise was in line with the surge of revenues in 2011 that the Corporate and subsidiaries had to provide more inventories for heavy equipment and spareparts and also increase in the direct cost for service revenue that created higher cost of the revenues. In addition, the expansion of the Company’s business demanded the company to add the number of human resources, which led to an increase of labor cost to provide additional services and support in handling the increase of heavy equipment demand.

Operating Expenses

Operating expenses consist of selling expenses and general administrative expenses. In 2011, selling expenses reached Rp 109.47 billion, or increased 28.23% from Rp 85.37 billion in previous year. Administrative expenses increased by 49.45% to Rp 118.77 billion, from Rp 79.47 billion recorded in 2010.

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

91

Page 94: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Peningkatan biaya didorong oleh meningkatnya gaji pegawai dan biaya angkutan. Biaya pengangkutan meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan produk, yang pada akhirnya mendorong naiknya biaya untuk mendistribusikan barang ke konsumen.

Laba Sebelum Pajak

Perseroan mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 168,86 miliar pada 2011, meningkat 43,59% dari Rp 117,59 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan yang signifikan tersebut didorong oleh peningkatan penjualan, yang naik signifikan sebesar 63,67% dari tahun sebelumnya.

Pajak Penghasilan

Beban pajak Perseroan tahun 2011 mencapai Rp 48,64 miliar, naik dari Rp 33,06 miliar tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan Pajak Kini yang mencapai Rp 55,59 miliar, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 33,41 miliar.

Laba Komprehensif

Peningkatan yang signifikan pada pendapatan tercermin pada naiknya laba bersih. Perseroan berhasil membukukan laba komprehensif sebesar Rp 120,21 miliar tahun 2011, meningkat 42,22% dari Rp 84,53 miliar tahun sebelumnya. Peningkatan laba bersih juga tercermin pada peningkatan laba per saham menjadi Rp 62 per lembar dari Rp 40 tahun sebelumnya.

The increase of expenses was mainly caused by the increase of salaries expenses and freight expense. The freight expense rose in line with the rise of goods sold, which driven up the cost to deliver goods to customers.

Earning Before Taxes

The Company posted earnings before tax of Rp 168.86 billion in 2011, surged 43.59% from Rp 117.59 billion in previous year. The significant increase of earnings before tax was in line with an increase of revenues during the period, which rose by 63.67% from the previous year.

Income Tax

The Tax Expense for 2011 stood at Rp 48.64 billion, increased from Rp 33.06 billion in previous year. The rise was due to an increase in Current Tax which reached Rp 55.59 billion, increased from Rp 33.41 billion from previous year.

Comprehensive Income

The significant increase in revenues has impacted on the solid increase of net income. The Company succeeded in recording comprehensive income of Rp 120.21 billion in 2011, surged 42.22% from previous year of Rp 84.53 billion. The rise of comprehensive income also lifted the Company’s earnings per share to Rp 62 from Rp 40 in previous year.

92

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 95: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Total Aset Perseroan akhir 2011 tercatat sebesar Rp 3,74 triliun, meningkat signifikan sebesar 128,63% dari Rp 1,63 triliun tahun sebelumnya. Peningkatan yang tajam didorong oleh peningkatan yang signifikan baik pada Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar, yang masing-masing meningkat 111,17% dan 152,72%.

Aset Lancar Aset Lancar meningkat 111,17% menjadi Rp 2,00 triliun dari Rp 947,67 miliar tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh penambahan kas dan setara kas, piutang dan inventori sejalan dengan peningkatan permintaan dan keinginan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap alat berat dan pemeliharaannya.

2011Rp juta

Rp Million

2010Rp juta

Rp Million

Kenaikan (%)Growth (%)

Aset Lancar Current Assets

Kas dan Setara Kas 330.568 64.570 411,95 Cash and cash equivalent

Piutang usaha 512.971 213.918 139,80 Trade account receivables

Piutang usaha-angsuran 1.707 8.490 -79,89 Trade accounts receivables -installment

Investasi neto sewa pembiayaan 212.110 150.756 40,70 Net Investments in finance lease

Piutang pembiayaan konsumen 1.820 803 126,65 Consumer financing receivables

Piutang lain-lain 46.397 6.834 578,91 Other Receivables

Persediaan 765.344 407.546 87,79 Inventories

Uang muka 87.167 79.334 9,87 Advances

Biaya dibayar di muka 3.950 4.061 -2,73 Prepaid expenses

Pajak dibayar di muka 38.020 10.325 268,23 Prepaid Taxes

Aset lancar lain-lain 1.106 1.034 6,96 Others

Jumlah 2.001.160 947.671 111,17 Total

Aset Tidak Lancar Non current asset

Kas di Bank yang dibatasi pencairannya

33.463 8.901 275,95 Restricted cash and cash equivalent

Piutang usaha angsuran - 416 -100 Trade accounts receivables (installments)

Investasi neto sewa pembiyaan 197.460 113.971 73,25 Net investments in finance lease

Piutang pembiayaan konsumen 3.039 4.216 -27,92 Consumer financing receivables

Aset Pajak Tangguhan 50.657 42.803 18,35 Defered tax assets

Aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik

684.277 155.741 339,37 Assets for Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Piutang kepada pihak berelasi 7.611 5.718 33,11 Receivables from related parties

Aset tetap 364.620 156.617 132,81 Fixed assets

The Company’s Total Assets at the end of the year 2011 was recorded at Rp 3.74 trillion, representing a rise of 128.63% from Rp 1.63 trillion in previous year. The sharp increase was attributed to the sharp increase of both Current Assets and Non-current Assets, which surged by 111.17% and 152.72% respectively.

Current AssetsThe overall Current Assets increased by 111.17% to Rp 2.00 trillion from Rp 947.67 billion in previous year. The increase was mainly driven by the rise of cash and cash equivalent, account receivables and inventories on the back of the increase in the demand and the Company’s desire to satisfy its customer equipment and maintenance requirements.

ASETASSETS

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

93

Page 96: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

2011Rp juta

Rp Million

2010Rp juta

Rp Million

Kenaikan (%)Growth (%)

Aset tetap disewakan 290.924 153.490 89,13 Property and equipment for lease

Aset tidak lancar lainnya 104.707 45.044 132,45 Other non current assets

Instrumen Keuangan derivatif - 316 -100 Derivative financial instrument

Jumlah 1.736.758 687.233 152,72 Total

Jumlah Aset 3.737.918 1.634.904 128,63 Total Assets

Piutang Usaha

Piutang Usaha merupakan tagihan yang terjadi karena adanya penjualan alat berat dan suku cadang melalui kredit; piutang akibat transaksi pembiayaan dengan konsumen; dan piutang pelanggan atas kemajuan proyek kontrak tambang.

Pada akhir tahun 2011, piutang usaha meningkat 139,80% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Peningkatan piutang usaha juga didorong oleh meningkatnya pesanan terhadap alat berat dari perusahaan-perusahaan pertambangan dan perkebunan.

PersediaanPersediaan terdiri dari bahan baku, pekerjaan dalam proses dan alat berat serta suku cadang. Sejalan dengan peningkatan penjualan 2011, Perseroan menyediakan stok barang untuk memenuhi permintaan konsumen. Karena itu, management telah meningkatkan inventori agar terjaga sesuai dengan target. Tahun 2011, inventori meningkat menjadi Rp 765,34 miliar dari Rp 407,55 miliar, atau naik 87,79% dari tahun sebelumnya. Inventori merepresentasikan kurang lebih 20,5% dari total aset, dibanding 25% pada tahun 2010.

Trade Receivables

Trade receivables refers to the receivables resulted from the credit sales of heavy equipment and spare parts; the receivables resulted from the consumer financing receivables; and the receivables billed to the customers for the progress result of mining contractor projects.

At the end of 2011, trade receivables increased by 139.80% higher than prior year.The increase of account receivables was also stimulated by a rise of order for heavy equipments from mining and plantation companies.

InventoriesThe inventories consisted of raw material, work in process and and also heavy equipments and the spare parts. In line with the increase of sales during 2011, the Corporate had to keep the availability of inventories to fulfill the demand of the customers. Therefore, the management had increased the minimum of inventories to be kept in accordance with the targets. During 2011, the inventories increased to Rp 765.34 billion from Rp 407.55 billion, or up by 87.79% from previous year. Inventories were representing 20.5% of total assets, compared to 25% in 2010.

94

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 97: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Cash and Cash EquivalentCash and cash equivalents consist of cash on hand and cash in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

The Company’s cash and cash equivalent at end December 31, 2011 was recorded at Rp 330.57 billion, surged 411.95% from previous year of Rp 64.57 billion. The increase was due to 1,219% surging net cash provided by operating activities to Rp 925.43 billion from Rp 70.18 billion in previous year. This was driven by a combination of 19% increase of cash receipts from customers, 817% jump in net cash generated from operations and a decline of cash paid to suppliers, employees and others to Rp 1.43 trillion from Rp 1.92 trillion in previous year. The Company placed the cash and cash equivalent in several banks, both in rupiah and US dollar.

During 2011, the Company had placed 97.9% of total cash and cash equivalent in several banks which consist of 21.6% of the balances were in Rupiah currency and 76.3 % of the balances were in foreign currency.

Non current assetsOverall, non current assets surged 152.72% to Rp 1.74 trillion in 2011, from Rp 687.23 billion in previous year. The rise was mainly due to surge in fixed assets, assets for Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik, property and equipment for leases and other non-current assets.

Fixed assetsFixed assets consisted of the properties, plant and equipments for the operational of the Company; the properties and equipment acquired for leased or rental services and investment in Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik.

Kas dan Setara KasKas dan setara kas terdiri dari saldo kas, saldo bank dan deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Posisi kas dan setara kas pada 31 Desember 2011 tercatat sebesar Rp 330,57 miliar, meningkat tajam sebesar 411,95% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 64,57 miliar. Ini terjadi karena adanya peningkatan kas bersih sebesar 1.219% yang dihasilkan dari aktivitas operasi sebesar Rp 925,43 miliar, dari Rp 70,18 miliar tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong oleh gabungan kenaikan kas yang diterima dari konsumen sebesar 19%, naiknya kas dari operasi sebesar 817% dan penurunan kas keluar ke pemasok, karyawan dan lain-lain menjadi Rp 1,43 triliun dari Rp 1,92 triliun tahun sebelumnya. Perseroan menempatkan kas dan setara kas di beberapa bank, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang USD.

Selama 2011, Perseroan menempatkan 97,9% total kas dan setara kas di beberapa bank, dengan komposisi 21,6% dalam mata uang rupiah dan 76,3% dalam mata uang asing.

Aset Tidak LancarSecara umum, aset tidak lancar meningkat sebesar 152,72% menjadi Rp 1,74 triliun dari Rp 687,23 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan aset tetap, aset untuk Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik, properti dan mesin untuk disewa dan aset tidak lancar lainnya.

Aset TetapAset tetap terdiri dari pabrikan, properti dan peralatan untuk operasional Perseroan; properti dan peralatan dibeli untuk kemudian disewakan dan investasi di Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik.

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

95

Page 98: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

The Company’s Fixed Assets in 2011 increased significantly to Rp 364.6 billion at the end of 2011 from Rp 156.6 billion on January 1, 2011. The property equipment for leased also increased to Rp 290.9 billion from Rp 153.5 billion on January 1, 2011. The rise of direct acquisition reflects the increase of the purchase of new heavy equipments during the reporting year. The fixed assets that are leased out also surged in line with an increase of financing activities as evident in the surge of financing provided to companies in purchasing heavy equipments from INTA.This was driven by a rise in demand for heavy equipments from mining and plantation sectors to support their business expansion.

Assets for Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik

This account represents heavy equipment owned by IBF, a subsidiary, which are leased out through Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) agreements to customers.

The Assets for Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik increased by around three times to Rp 684.28 billion at end 2011 from Rp 155.74 billion in early of the year, or represented at 339.36% higher. This was in line with the increase of demand forheavy equipment sales that occurred during year 2011. The Company has organized a capital expenditure which was recorded as investment in Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik that also contributed to the impact of the increase non-current assets during the year 2011.

Aset tetap Perseroan meningkat secara signifikan tahun 2011 menjadi Rp 364,6 miliar pada akhir 2011 dari Rp 156,6 miliar pada 1 Januari 2011. Aset alat berat yang disewagunausahakan melalui skema pembiayaan meningkat menjadi Rp 290,9 miliar dari Rp 153,5 miliar pada 1 Januari 2011. Meningkatnya kepemilikan langsung alat berat mencerminkan naiknya pembelian langsung alat berat oleh Perseroan selama periode tersebut. Aset tetap yang disewakan melalui pembiayaan juga meningkat sejalan dengan aktivitas pembiayaan yang dilakukan Perseroan seperti yang terlihat dari nilai fasilitas pembiayaan yang diberikan Perseroan kepada perusahaan-perusahaan yang membeli alat berat dari INTA. Kondisi ini didorong oleh meningkatnya permintaan alat berat dari industri pertambangan dan perkebunan untuk mendukung ekspansi usaha mereka.

Aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Akun ini merupakan beberapa alat berat milik IBF, entitas anak yang digunakan untuk sewa operasi secara Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) kepada pelanggan.

Aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik meningkat sekitar tiga kali lipat menjadi Rp 684,28 miliar pada akhir 2011 dibanding Rp 155,74 miliar pada awal tahun, atau meningkat 339,36%. Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan penjualan alat-alat berat yang terjadi selama tahun 2011.Perseroan telah menyelenggarakan belanja modal sebesar yang dicatat sebagai Investasi pada Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik yang juga memberikan kontribusi terhadap dampak peningkatan aset tidak lancar selama tahun 2011.

96

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 99: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

The company’s total liabilities in 2011 reached Rp 3.20 trillion, rising from Rp 1.20 trillion in previous year, representing an increase of 167.19%. The rise of total liabilities was due to a rise of both current and non-current liabilities. The current liabilities represented 74.44% of total liabilities in 2011, while non-current liabilities were equal to 25.56% of total liabilities. The increase of liabilities was driven by the expansion of the company’s business.

Current LiabilitiesThe current liabilities in 2011 reached Rp 2.38 trillion, increased sharply from Rp 869.73 billion in previous year. The rise was due to increase of trade accounts payable to third parties, which increased 354.87% to Rp 1.46 trillion during the reporting year, from Rp 320.84 billion in previous year, as well as a rise of bank loans.

Non Current LiabilitiesThe Company’s non-current liabilities stood at Rp 818.09 billion in 2011, increased 149.15% from previous year of Rp 328.36 billion. The rise was mainly due to a rise of bank loans to Rp 433.28 billion from Rp 257.19 billion in previous year and the issuance of Medium Terms Notes (MTN) at the amount of Rp 218 billion.

Medium Term Notes

On July 20, 2011, the company issued Medium Term Notes (MTN) worth Rp 220 billion, which consisted of Rp 205 billion conventional MTN and Rp 15 billion of Syariah Ijarah. The conventional MTN has a tenor of two years with coupon rate of 12% per annum, while the Syariah Ijarah has a tenor of three years, with Ijarah fee of Rp 464 million payable every three months.

2011Dalam Juta Rupiah

In Million Rupiah

2010Dalam Juta Rupiah

In Million Rupiah

Perubahan (%)Change (%)

Liabilitas Lancar 2.383.059 869.726 174,00 Current Liabilities

Liabilitas Tak lancar 818.092 328.358 149,15 Non Current Liabilities

Total Liabilitas 3.201.151 1.198.084 167,19 Total Liabilities

Total liabilitas Perseroan pada 2011 mencapai Rp 3,20 triliun, naik dari Rp 1,20 triliun pada tahun sebelumnya, atau meningkat 167,19%. Peningkatan total liabilitas didorong oleh meningkatnya liabilitas lancar dan liabilitas tidak lancar. Liabilitas lancar mencapai 74,44% dari total liabilitas Perseroan pada 2011, sementara liabilitas tidak lancar sebesar 25,56% dari total liabilitas. Naiknya liabilitas tersebut seiring dengan ekspansi usaha Perseroan.

Liabilitas LancarLiabilitas lancar Perseroan pada 2011 mencapai Rp 2,38 triliun, naik signifikan dari Rp 869,73 miliar tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut terjadi akibat bertambahnya utang usaha ke pihak ketiga, yang mencapai Rp 1,46 triliun, naik 354,87% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 320,84 miliar, serta meningkatnya pinjaman perbankan.

Liabilitas Tidak LancarLiabilitas tidak lancar tahun 2011 mencapai Rp 818,09 miliar, naik 149,15% dari Rp 328,36 miliar dari tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut karena adanya pinjaman bank sebesar Rp 433,28 miliar dari Rp 257,19 miliar tahun sebelumnya dan penerbitan Medium Term Notes sebesar Rp 218 miliar.

Medium Term Notes

Tanggal 20 Juli 2011, Perseroan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) senilai Rp 220 miliar, yang terdiri dari Rp 205 miliar MTN konvensional dan Rp 15 miliar berupa Syariah Ijarah. MTN konvensional memiliki tenor dua tahun dengan bunga kupon sebesar 12% per tahun, sementara Syariah Ijarah memiliki tenor tiga tahun, dengan imbalan Ijarah sebesar Rp 464 juta yang dibayarkan per tiga bulan.

LIABILITASLIABILITIES

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

97

Page 100: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

2011Dalam Juta

RupiahIn Million Rupiah

2010Dalam Juta

RupiahIn Million Rupiah

growth (%)Kenaikan (%)

Modal Saham 108.001 108.001 - Share Capital

Tambahan Modal Disetor – bersih

99.873 99.873 -Additional Paid in Capital –

net

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

(15.532) (15.532) -Difference in Values of

Restructuring Transactions of Entities under Common Control

Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non-pengendali 7.610 - 100

Difference in value of equity transaction with non-

controlling interest

Saldo Laba 329.069 219.704 49,78 Retained Earnings

Kepentingan Non Pengendali 7.746 24.774 -68,76 Non Controlling Interest

Jumlah Ekuitas 536.767 436.820 22,89 Total Equities

Total ekuitas meningkat 22.89% menjadi Rp 536,767 miliar dari Rp 436,820 miliar pada 2010. Kenaikan tersebut didorong oleh bertumbuhnya laba ditahan seiring naiknya laba bersih Perseroan tahun 2011.

Total equities increased by 22.89% to Rp 536.767 billion from Rp 436.820 billion 2010. The increase was caused by the growth of retained earnings which were affected by the increase of net profit in 2011.

EKUITASEqUITY

98

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 101: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Profitabilitas 2011 2010 Profitability

Marjin laba kotor 17,5% 17,3% Gross profit margin

Marjin laba bersih 4,0% 4,6% Net Profit Margin

Rasio laba operasional(opt income/revenue)

9,8% 8,3%Income from operation ratio

Tingkat pengembalian aktiva 3,2% 5,2% Return on Assets

Tingkat pengembalian ekuitas 22,4% 19,4% Return on Equity

Kolektabilitas Collectability

Rasio Lancar 0,84% 1,09% Current Ratio

Rasio liabilitas berbunga bersih terhadap ekuitas

2,03x 1,59xNet Debt to Equity Ratio

Profitabilitas

Marjin Laba KotorTahun 2011, marjin laba kotor sedikit meningkat menjadi 17,5% dibanding 17,3% tahun 2010. Kenaikan ini menunjukkan kenaikan pendapatan diiringi dengan kenaikan beban pokok penjualan.

Marjin Laba BersihPerseroan membukukan marjin laba bersih sebesar 4,0%, sedikit lebih rendah dibanding marjin laba bersih tahun sebelumnya sebesar 4,6%. Marjin laba bersih menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengontrol biaya.

Rasio Laba OperasiMarjin laba operasi 2011 tercatat sebesar 9,8%, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 8,3%. Ini menunjukkan peningkatan efisiensi biaya yang dilakukan Perseroan selama tahun tersebut.

Tingkat Pengembalian Atas AsetTingkat pengembalian atas aset (ROA) menunjukkan seberapa efisien perseroan mendayagunakan aset-asetnya untuk menghasilkan keuntungan. Tahun 2011, rasio tingkat pengembalian atas aset tercatat sebesar 3,2%, dibanding 5,2% tahun 2010. Penurunan ROA terjadi karena laju pertumbuhan aset yang mencapai 129% jauh lebih cepat dibanding pertumbuhan laba bersih, yang naik 42,22%.

Profitability

gross Profit MarginIn 2011, gross profit margin went up slightly to 17.5%, compared to 17.3% in 2010. The rise showed that the increase of revenues was followed by the rise of cost of goods sold.

Net Profit MarginThe Company booked net profit margin of 4.0 % in 2011, slightly lower than in 2010 of 4.6%. The net margin figure indicates how effective a company is controlling the costs.

Income from Operation RatioIncome from Operation ratio in 2011 was recorded at 9.8%, increased from 8.3% in previous year. This shows the company’s capability in improving cost efficiency.

Return on AssetsThe return on asset (ROA) shows how efficient assets are empowered to generate profit. In 2011, return on assets was recorded at 3.2% compared to 5.2% in 2010. The 2011 ROA was lower as the growth of assets which reached 129% was faster than the growth of net profit which rose by 42.22%.

RASIO KEUANgAN TERKAIT SOLVABILITAS, KOLEKTABILITAS, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITASFINANCIAL RATIOS IN RELATION TO SOLVENCY, COLLECTABILITY, LIqUIDITY AND PROFITABILITY

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

99

Page 102: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Tingkat Pengembalian atas EkuitasTingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) menunjukkan kemampuan Perseroan menggunakan dana investasi untuk menghasilkan pertumbuhan laba. Tingkat pengembalian atas ekuitas tahun 2011 meningkat mencapai 22,4% dari 19,4% tahun 2010. Peningkatan ini seiring dengan naiknya laba bersih pada periode tersebut sebesar 42,22%.

Kolektabilitas

LikuiditasLikuiditas sebuah perusahaan diukur dari kemampuannya dalam menyelesaikan utang jangka pendek dan aset liquid. Likuiditas ini diukur dengan Current Ratio. Akhir 2011, current ratio berada pada level 0,84 kali, dibanding 1,09 kali tahun sebelumnya.

SolvabilitasSolvabilitas diukur oleh rasio liabilitas berbunga terhadap ekuitas dimana tahun 2011 tercatat sebesar 2,03 dibandingkan dengan 1,59 kali tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut terjadi akibat penerimaan pinjaman baru yang menyebabkan nilai liabilitas menjadi lebih tinggi daripada pertumbuhan ekuitas yang cukup signifikan.

Secara keseluruhan, dengan kondisi rasio lancar yang mendekati 100% dan rasio liabilitas terhadap ekuitas yang tidak terlalu tinggi dan didukung oleh pertumbuhan ekuitas yang signifikan, tingkat kolektabilitas Perseroan masih tergolong lancar dimana Perseroan dapat melakukan pembayaran seluruh liabilitasnya pada saat periode jatuh tempo.

Return on EquityReturn on equity (ROE) shows the capability of the Company in using its investment funds to generate income growth. Return on equity in 2011 was recorded at 22.4%, increased from 19.4% in previous year. The rise was in line with the increase of net profit, which rose 42.22% during the period.

Collectability

LiquidityThe liquidity of a company is measured from its ability to settle short-term liabilities using its liquid assets. The liquidity is measured by current ratio. At the end 2011, the Company’s current ratio was 0.84 times, compared to 1.09 times in previous year.

SolvencyThe solvency is measured by debt to equity ratio which in 2011 was recorded at 2.03 compared with 1.59 times the previous year. The increases were due to additional of new loans that caused the liabilities were higher than the significant growth of equities.

In overall, within the condition of current ratio that close to 100% and the ratio of debt to equities that was not too high and was supported by the significant growth of equities, the Company was still in current condition for its collectability to make payment of all liabilities on the period of maturity.

100

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 103: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Arus Kas dari Aktivitas OperasiArus Kas dari Aktivitas Operasi tahun 2011 melonjak tajam sebesar 1.218,63% menjadi Rp 925,43 miliar dari Rp 70,18 miliar tahun sebelumnya. Peningkatan yang tajam ini didorong oleh peningkatan sebesar 19% kas dari konsumen sebesar Rp 2,41 triliun, yang dibarengi oleh penurunan pembayaran kas ke pemasok, karyawan dan lain-lain. Kas bersih yang dihasilkan dari operasional mencapai Rp 978,45 miliar, melonjak dari Rp 106,73 miliar tahun sebelumnya. Adapun pajak pendapatan mencapai Rp 53,02 miliar, lebih tinggi dari Rp 36,55 miliar tahun sebelumnya.

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiArus Kas dari aktivitas investasi berada pada posisi minus Rp 809,25 miliar, dibanding minus Rp 244,65 miliar tahun sebelumnya. Ini berarti Perseroan membelanjakan uang lebih untuk aktivitas investasi pada tahun tersebut, dibanding jumlah kas yang diterima dari hasil investasi. Tahun lalu, Perusahaan menggunakan kas untuk mengakuisisi aset untuk keperluan Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik senilai Rp 728,31 miliar, dibanding minus Rp 169,82 miliar tahun sebelumnya. Perseroan juga menerima bunga sebesar Rp 8,75 miliar, lebih tinggi dibanding Rp 6,03 miliar tahun sebelumnya.

Arus Kas dari Aktivitas PembiayaanArus Kas dari Aktivitas Pembiayaan mencapai Rp 149,72 miliar, yang menunjukkan penurunan 12,76% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 171,62 miliar. Arus kas dari aktivitas pembiayaan terutama berasal dari pinjaman bank senilai Rp 642,19 miliar, dibanding tahun sebelumnya Rp 829,14 miliar dan hasil penerbitan Medium Term Notes, yang diterbitkan pertengahan tahun 2011 sebesar Rp 218,56 miliar.

Saldo Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalent Balance2011

Jutaan RpMillion Rp

2010Jutaan RpMillion Rp

Changes (%)Perubahan (%)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 925.431 70.181 1.218,63 Cash Flows from Operating Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (809.248) (244.646) 230,78 Net cash used in Investing activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 149.723 171.621 -12,76 Cash Flows from Financing Activities

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas

265.906 (2.844) 9.449,72Net Increase (Decrease) in Cash

and Cash Equivalents

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 64.570 69.602 -7,22Cash and Cash Equivalents at the

Beginning of the Year

Cash Flows from Operating ActivitiesCash Flows from Operating Activities in 2011 rocketed by 1,218.63% to Rp 925.43 billion from Rp 70.18 billion in previous year. The sharp increase was driven by 19% cash receipts from customers to Rp 2.41 trillion, coupled with lower cash paid to suppliers, employees and others. Net cash generated from operations reached Rp 978.45 billion, jumped from Rp 106.73 billion in previous year. Income tax paid was at Rp 53.02 billion, higher than previous year of Rp 36.55 billion.

Cash Flows from Investing ActivitesCash Flows from Investing Activities stood at minus Rp 809.25 billion, compared to minus Rp 244.65 billion in previous year. This means that the Company spent more cash for investing activities in the year, compared to the amount of cash it received from investing activities. Last year, the company used cash to acquire assets for Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik, amounting to Rp 728.31 billion, up from negative Rp 169.82 billion in previous year. The Company received interest amounting to Rp 8.75 billion, up from Rp 6.03 billion in previous year.

Cash Flows from Financing ActivitiesNet Cash Flows provided from Financing Activities Reached Rp 149.72 billion, representing a decline of 12.76% from previous year’s figure of Rp 171.62 billion. The cash flows from financing activities were mainly coming from proceeds from banks worth Rp 642.19 billion, compared to Rp 829.14 billion a year earlier and net proceeds from Medium Term Notes (MTN), which was issued in the middle of 2011 amounting to Rp 218.56 billion.

ARUS KASCASH FLOW

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

101

Page 104: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

•the company provides warranty to customers with various terms depending on the type of heavy equipment sold and the terms of the agreement.•the company entered into agreements with

third parties wherein the company was either appointed as sole agent or sub-agent for heavy equipment and spare parts, and obtained rights for repair services with airklean engineering, volvo construction equipment, goodyear international corporation, Doosan international south east asia pte. ltd., eaton fluid power group Hydraulics operations, techking tires limiteds, pt goodyear indonesia tbk and Brunner & lay inc., Mahindra & Mahindra, shandong lingong construction Machinery co., ltd. and sinotruk import & export co., ltd.

Derivatives and hedging Facilities

In 2011, the Company did not enter into hedging transactions with any financial institutions in Indonesia.

Nevertheless, on various dates in 2008, PT Intan Baruprana Finance (IBF), a subsidiary of the Company, entered into several currency swap and cross currency swap contracts with PT Bank Danamon Indonesia Tbk in accordance with loan agreement which was documented in Deed No. 64 dated April 30, 2008 of Sulistyaningsih, SH., public notary in Jakarta. The subsidiary firm made the decision as part of efforts to manage risks from fluctuation of rupiah exchange rates and the changes in interest rates. The swap contracts had notional value of US$ 6,336,120 or equivalent to Rp 58,595,565,420. The contracts required periodic exchange of principals and interest payments based on the Rupiah and U.S. dollar notional payments amounts over the period covered by the contracts.Based on the contract, the company received and paid interest payment per month with fixed and floating interest rates. The outstanding derivative financial instruments expired on May 2011 to August 2011.

Saldo Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalent Balance2011

Jutaan RpMillion Rp

2010Jutaan RpMillion Rp

Changes (%)Perubahan (%)

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing

92 (2,188)Impact of the change of foreign

exchange

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 330.568 64.570 411,95Cash and Cash Equivalents at the

End of the Year

•Perseroan memberikan jaminan purna jual kepada pembeli dengan jangka waktu beragam tergantung jenis alat berat yang dijual dan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian.

•Perseroan mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga, yang mana Perseroan ditunjuk sebagai agen tunggal atau sub agen alat-alat berat, suku cadang dan pemegang hak atas jasa perbaikan, dengan Airklean Engineering, Volvo Construction Equipment, Goodyear International Corporation, Doosan International South East Asia Pte. Ltd., Eaton Fluid Power Group Hydraulics Operations, Techking Tires Limiteds, PT Goodyear Indonesia Tbk, Brunner & Lay Inc., Mahindra & Mahindra, Shandong Lingong Construction Machinery Co., Ltd. dan Sinotruk Import & Export Co., Ltd.

Derivatif dan Fasilitas hedging

Tahun 2011, Perseroan tidak melakukan transaksi hedging dengan institusi keuangan di Indonesia.

Namun, pada beberapa kesempatan di tahun 2008, PT Intan Baruprana Finance (IBF), anak usaha Perseroan, telah menandatangani beberapa swap valuta asing dan kontrak swap dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk sesuai dengan perjanjian kredit yang didokumentasikan dalam Akta No. 64 tanggal 30 April 2008 oleh notaris Sulistyaningsih, SH., di Jakarta. Anak usaha Perseroan menggunakan kontrak untuk mengelola risiko mata uang asing dan pergerakan suku bunga. Kontrak memiliki nilai nosional sebesar US$ 6.336.120 (setara dengan Rp 58.595.565.420) dan berubah secara berkala baik pokok maupun bunga berdasarkan nilai nosional pembayaran Rupiah dan Dolar Amerika Serikat sepanjang masa kontrak. Berdasarkan kontrak, Anak Perseroan akan menerima dan membayar bunga setiap bulan dengan tingkat bunga tetap dan mengambang. Instrumen derivatif berakhir antara bulan Mei 2011 sampai Agustus 2011.

PERJANJIAN DAN IKATANAGREEMENT AND COMMITMENT

102

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 105: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

For accounting purpose, the swap contracts were not considered as hedging, therefore hedging accounting was not implemented. The loss from derivative transactions from these contracts were considered as loss in the profit and loss statement.

Material Information and Facts Subsequent to The Accountant’s Reporting Date

During 2011, there were no other material information and facts that occured subsequent to the financial reporting date.

Material Information Containing Conflict Of Interest And Related Parties Transaction

In 2011, there were no transations with related parties that directly or indirectly related with main business of the Company and identified as conflict of interest based on BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 on Conflict of Interest.

Other Material Information

During 2011, the Company obtained additional funding from working capital and capital expense. The details of additional funding are as follows:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk•cci, a subsidiary, obtained a working

capital loan facility with maximum credit of rp 2 billion with interest rate of 13% per annum. in april 2011, cci obtained additional revolving working capital facility with maximum credit of rp 23 billion and interest rate of 11% per annum. such facilities are collateralized by trade accounts receivable from third parties, inventories, property, plant and e q u i p m e n t , corporate guarantee from the company and personal guarantee by Halex Halim, the president commissioner. the outstanding balance as of December 31, 2011 is rp 8,141 million and is due on March 2012.•the company obtained a revolving working

capital loan facility amounting to Us$ 6.5 million which bears interest rate of 7% per annum.

Untuk kepentingan akuntansi, kontrak swap tidak dikategorikan sebagai hedging, karena itu akuntansi hedging tidak diimplementasikan. Kerugian transaksi derivatif dari kontrak-kontrak tersebut dimasukkan ke bagian laba dan rugi.

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Keuangan

Selama 2011, tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan.

Materi Informasi yang Terkait Benturan Kepentingan dan Transaksi Pihak Berelasi

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perseroan dan anak perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan Bapepam-LK No IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan.

Informasi Material Lainnya

Selama 2011, Perseroan telah mendapat tambahan pendanaan dari pinjaman untuk modal kerja dan belanja modal. Rincian tambahan pendanaan adalah sebagai berikut:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk •CCI, entitas anak, mendapatkan Fasilitas Kredit

Modal Kerja Revolving dengan maksimum kredit sebesar Rp 2 miliar dengan suku bunga sebesar 13% per tahun. Pada bulan April 2011, CCI memperoleh tambahan Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan maksimum kredit sebesar Rp 23 miliar dengan suku bunga sebesar 11% per tahun. Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan piutang usaha kepada pihak ketiga, persediaan, aset tetap, jaminan perusahaan dari Perseroan dan jaminan pribadi dari Halex Halim, Komisaris Utama. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 8.141 juta dan jatuh tempo pada bulan Maret 2012.

•Perseroan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving sebesar US$ 6,5 juta dengan suku bunga sebesar 7% per tahun.

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

103

Page 106: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Fasilitas ini dijamin dengan persediaan, piutang usaha, lima belas bidang tanah dan bangunan milik Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 saldo masing-masing sebesar US$ 6,35 juta dan US$ 4,58 juta. Kredit tersebut jatuh tempo pada November 2012.

•Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar US$ 5 juta dengan suku bunga 7% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo fasilitas ini sejumlah US$ 5 juta dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Mei 2012.

•Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving Rekening Koran sebesar US$ 2,1 juta dengan suku bunga 7% per tahun. Fasilitas ini dijamin paripasu dengan jaminan fasilitas yang telah ada.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo sejumlah US$ 2,1 juta dan akan jatuh tempo pada bulan Nopember 2012.

•KLS, entitas anak dari TFI, mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving sebesar US$ 3,75 juta dengan suku bunga sebesar 7% per tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo adalah US $ 3,29 juta dan akan jatuh tempo pada Mei 2014.

PT Bank ICBC IndonesiaCCI, entitas anak, memperoleh fasilitas pembiayaan impor maksimum US$ 1 juta dengan suku bunga sebesar 6,5% per tahun. Pinjaman pembiayaan ini dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha, persediaan, jaminan perusahaan dari Perusahaan dan jaminan pribadi dari Komisaris Utama INTA, Halex Halim.

Pinjaman tersebut telah dilunasi pada bulan Oktober 2011.

this facility is secured with inventories, trade accounts receivable and fifteen parcels of land owned by the company. as of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance amounted to Us$ 6.35 million and Us$ 4.58 million, respectively. the loan is due on november 2012.•the company obtained a working capital facility

of Us$ 5 million which bears interest rate of 7% per annum. as of December 31, 2011, the outstanding balance under this facility amounted to Us$ 5 million and is due on May 23, 2012.•the company obtained a revolving working capital

facility of Us$ 2.1 million which bears interest rate of 7% per annum. this facility is secured paripassu with the collateral used on other facilities.

As of December 31, 2011, the outstanding balance amounted to US$ 2.1 million and is due on November 2012.

•Kls, a subsidiary of tfi, obtained a revolving working capital loan facility amounting to Us$ 3.75 million which bears interest rate of 7% per annum. this facility is secured with inventories and trade accounts receivable. as of December 31, 2011, the outstanding balance amounted to Us$ 3.29 million and is due on May 2014.

PT Bank ICBC Indonesia CCI, a subsidiary, obtained an import financing facility amounting to US$ 1 million with interest rate of 6.5% per annum. This financing facility is collateralized with time deposits, trade accounts receivable, inventories, corporate guarantee from the Company and personal guarantee by President Commissioner of INTA, Halex Halim.

The loan was paid in October 2011.

104

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 107: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT Bank ICB Bumiputera TbkThe Company obtained a working capital loan facility and/or Usance Letter of Credit (Usance L/C) of US$ 2.25 million with interest rate of 7.5% per annum. This loan is secured by fiduciary transfer of inventories, pledged security deposit equivalent to a minimum of 10% of total outstanding L/C and personal guarantee from President Commissioner of INTA, Halex Halim.

The loan was paid in 2011.

Raiffesen Bank International (formerly Raiffesen Zentral Bank Ősterreích Akteingsellschaft)The Company obtained a sight/usance Letter of Credit facility amounting to US$ 5 million. The loan was paid in 2011.

PT Bank Chinatrust IndonesiaThe Company obtained a Usance Letter of Credit facility of US$ 2 million. This loan is secured with the Company’s trade receivables.

The loan was paid in 2011.

Accounting Policy And Financial Information Of Extraordinary Events

There were no extra-ordinary events occured during 2011 that materially affected to the financial performance.

PT Bank ICB Bumiputera Tbk Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dan/atau Usance Letter of Credit (Usance L/C) sebesar US$ 2,25 juta dengan suku bunga 7,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan secara fidusia atas persediaan, blokir setoran jaminan minimal sebesar ekuivalen 10% dari saldo L/C dan jaminan pribadi dari Komisaris Utama INTA, Halex Halim.

Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tahun 2011.

Raiffesen Bank International (dahulu Raiffesen Zentral Bank Ősterreích Akteingsellschaft) Perseroan memperoleh fasilitas berupa sight/usance Letter of Credit sebesar US$ 5 juta. Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tahun 2011.

PT Bank Chinatrust IndonesiaPerseroan memperoleh fasilitas kredit berupa Usance Letter of Credit sebesar US$ 2 juta. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha Perusahaan.

Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tahun 2011.

Kebijakan Akuntansi Dan Informasi Keuangan Terkait Peristiwa Luar Biasa

Tidak ada informasi yang bersifat luar biasa yang terjadi pada tahun 2011 yang dapat berdampak pada kinerja Perseroan.

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

105

Page 108: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Dampak Perubahan Suku Bunga Terhadap Kinerja Perseroan

Tingkat suku bunga acuan BI Rate membawa dampak positif bagi kinerja Perseroan tahun 2011. Relatif rendahnya suku bunga acuan yang terlihat dari BI Rate yang tetap berada di bawah 7% selama 2011 dan terlihat menunjukkan penurunan jelang akhir tahun mendorong meningkatnya permintaan fasilitas pembiayaan dari perusahaan-perusahaan dalam membeli kendaraan alat berat.

Kestabilan suku bunga berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap pembiayaan untuk pembelian alat berat. Ini terbukti dengan meningkatnya fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan multifinance, termasuk anak usaha Perseroan, PT Intan Baruprana Finance (IBF), untuk pembelian alat berat oleh konsumen. Sebagian besar pembelian alat berat oleh perusahaan dilakukan dengan dukungan fasilitas pembiayaan. Ini terlihat dari meningkatnya fasilitas pembiayaan yang disalurkan IBF sebesar Rp 991 miliar, meningkat 124,72% dari tahun sebelumnya Rp 441 billion. Dampak kondusifnya suku bunga adalah beban bunga yang masih terkelola dengan baik.

Impact of Interest Rate Changes to The Company’s Performance

The benchmark interest rate level (BI Rate) has positive impact on the Company’s performance in 2011. The relatively low interest rate as indicated by BI Rate, which had been stayed below 7% in 2011 with trending toward the end of the year, has stimulated rising demand for financing facilities by companies purchasing heavy equipments.

This stable interest rate has sparked increasing demand for heavy equipment financing, as it has been evidenced by the with rising financing facilities provided by multifinance firms, including IBF, for the procurement of heavy equipments. Significant amount of the procurement of heavy equipments are supported by financing from multifinance companies. This was evident in the rise of financing facilities provided by PT Intan Baruprana Finance (IBF) which reached Rp 991 billion, surged 124.72% from previous year of Rp 441 billion.The other impact of conducive interest rate environment was manageable financing charges on bank loan.

106

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 109: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Perubahan Peraturan yang Dapat Berpengaruh Pada Kinerja Perseroan

Pada bulan Agustus 2011, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan menerbitkan peraturan tentang Tax Holiday yang membebaskan investor untuk tidak membayar pajak untuk periode tertentu. Peraturan tersebut ditujukan untuk mendorong investasi. Pembebasan pajak tersebut berlaku bagi industri pionir termasuk logam dasar, kilang minyak, petrochemical, permesinan, energi terbarukan dan peralatan telekomunikasi, dengan nilai investasi minimal Rp 1 triliun (US$110 million). Tax Holiday tersebut juga berlaku bagi investasi industri alat berat. Diperkirakan peraturan tersebut akan mendorong prinsipal produsen alat berat untuk memproduksi alat berat di dalam negeri, sebagai respons terhadap terus meningkatnya permintaan alat berat dari industri pertambangan, perkebunan dan pertanian. Hal ini pada gilirannya akan berpengaruh pada suplai alat berat di dalam negeri di masa mendatang. Investor dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan tax holiday ke Kementerian Perindustrian atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).•Tahun 2010, Pemerintah melalui Kementerian

Keuangan (PMK) juga menerbitkan peraturan untuk memperluas jumlah produk di industri alat besar yang mendapatkan insentif berupa pembebasan pajak bea masuk impor (BMDTP). Kebijakan tersebut tertuang dalam PMK 131/PMICOLL/2010 tentang Perubahan PMK 53/PMKOLL/2010. Produk barang yang mendapatkan fasilitas BM DTP tersebut termasuk dump truck dan alat berat, serta tangki bahan bakar dan tangki lainnya untuk dump truck.

Changes in Regulation and The Impact To The Company’s Performance

In August 2011, the Government of Indonesia through Finance Ministry issued regulation on Tax Holiday that frees up companies from paying tax for certain period. The regulation is aimed at stimulating investment. The regulation applies to base metals, refinery, petrochemical, machinery, renewable energy and telecommunication equipments with minimum investment of Rp 1 trillion (US$ 110 million). Tax holiday also applies to heavy equipment industry. The regulation is expected to stimulate heavy equipment principals or producers to produce heavy equipments domestically in response to rising demand for heavy equipment from mining, plantation, infrastructure and agricultural industry. This condition will lead to rising supply of heavy equipments in the future. Investors can submit request for Tax Holiday from Ministry of Industry or National Investment Coordinating Board (BKPM).

• in 2010, the government through Ministry of finance also issued regulation that widened the number of products in large industries that get incentives in the form of free import tax (BMDtp). the policy contained in the pMK 131/pMicoll/2010 on changes of the pMK 53/pMKoll/2010. products that will get BM Dtp facilities includes dump truck and heavy equipments, including fuel tanks and other tanks for dump truck.

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

107

Page 110: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Informasi Terkait Standar Akuntansi Terakhir dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan

Dalam tahun berjalan, Perseroan dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perseroan dan entitas anak yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

•PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan Standar. Revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan konsolidasian. Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perseroan dan entitas anak perusahaan menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Standar revisi juga mengharuskan pengungkapan jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali (sebelumnya disebut hak minoritas) pada laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar.

Sebagai tambahan, standar revisi mengharuskan penyajian laporan posisi keuangan konsolidasian ketiga pada tanggal 31 Desember 2009/1 Januari 2010 karena perubahan klasifikasi kepentingan non pengendali (sebelumnya disebut hak minoritas) menjadi bagian dari ekuitas.

Information Concerning The Latest Accounting Standard and The Impact on Financial Statement

In the current year, the Company and its subsidiaries have adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2011. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the Company and its subsidiaries accounting policies in the following areas, and affected the consolidated financial statement presentation and disclosures for the current or prior years:

•psaK 1 (revised 2009), presentation of financial statements. this revised standard has introduced changes in the format and content of the consolidated financial statements, including revised titles of the consolidated financial statements. as a result of adopting this revised standard, the company and its subsidiaries present all ownership changes in equity in the consolidated statements. all non-owner changes in equity are presented in the comprehensive profit and loss consolidated statements. the revised standard also required the disclosure of total comprehensive income (loss) attributable to owners of the company and non-controlling interests (previously known as minority interest) in the consolidated statements of comprehensive income. comparative information has been re-presented to conform with the standard.

In addition, the revised standard has required the presentation of a third consolidated statement of financial position as of December 31, 2009/January 1, 2010 because of the change in classification of non-controlling interest (previously known as minority interest) to become part of equity.

108

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 111: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Impact of Convergence For The Change of SFAS in The Future

International Financial Reporting Standard (IFRS) is a global financial reporting language that enables a firm to be understood by the global market. Companies that adopt IFRS will have an edge when entering into the global capital markets.

The convergence of IFRS with the guidelines of Financial Accounting Standards (SFAS) is important. Changes in procedures for financing reporting of Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), to IFRS will bring a very large impact to the Company.  Public accountant, appraisers and listed companies will have to adapt with this new system. IAI has since 2004 tried to harmonize between IAS/IFRS and Indonesian GAAP. Convergence of IFRS is expected to be achieved this year (2012). Implementing the IFRS will give competitive edge to Indonesian entities. By adopting the IFRS as a single global accounting standards, Indonesian companies will be ready and able to trade in the global market, including mergers and acquisitions, cross-country.  The adoption of IFRS certainly requires time, cost and energy. However, the benefit shall exceed the costs.

INTA is taking all necessary steps before adopting the IFRS.

Dampak Konvergensi Bagi Perubahan SFAS di Masa Depan

Standar Laporan Keuangan International (IFRS) merupakan laporan keuangan global yang membuat laporan keuangan sebuah perusahaan dapat dimengerti oleh pasar global. Perusahaan yang mengadopsi IFRS akan memiliki keunggulan dalam memasuki pasar global

Konvergensi IFRS dengan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu hal penting. Perubahan prosedur laporan keuangan dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) dengan menerapkan IFRS akan membawa dampak yang sangat besar bagi perusahaan. Akuntan publik, penilai dan perusahaan publik harus beradaptasi dengan sistem baru ini. IAI sejak tahun 2004 berusaha untuk menyelaraskan antara IAS/IFRS dan GAAP Indonesia. Konvergensi IFRS diperkirakan dicapai tahun ini (2012). Penerapan IFRS akan memberikan keunggulan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dengan menerapkan IFRS, perusahaan di Indonesia akan siap dan mampu berniaga di pasar global, termasuk melakukan merger dan akuisisi, antar negara. Adopsi IFRS akan membutuhkan waktu, biaya dan energi, namun biaya yang dikeluarkan akan lebih besar bila perusahaan-perusahaan nasional tidak menerapkannya.

INTA sendiri sedang melakukan berbagai langkah sebelum menerapkan IFRS ini.

peMBaHasan & analisa ManajeMenManageMent DiscUssion & analysis

109

Page 112: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

TATA KELOLA PERUSAHAANcorPorate goVernance

Page 113: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Tinjauan gCg | GCG ReviewStruktur Tata Kelola Perusahaan | GCG StructureKomite Audit | Audit CommitteeLaporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit | Audit Committee’s Duties Implementation Brief ReportSistem Pengendalian Internal | Internal Control SystemPedoman Perilaku | Code of ConductSekretaris Perusahaan | Corporate SecretaryManajemen Risiko | Risk ManagementKasus Permasalahan hukum yang Dihadapi | Litigation

Page 114: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pengantar

Komitmen INTA untuk terus melaksanakan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG), dijalankan secara konsisten di setiap level organisasi. Terlebih dengan rencana Perseroan untuk melanjutkan transformasi sekaligus memantapkan diri sebagai penyedia solusi total.

INTA memandang GCG sebagai alat dalam mencapai peningkatan produktivitas internal perusahaan. Terbukti, dengan penerapan GCG yang baik, Perseroan bisa mencetak peningkatan kinerja keuangan dan prestasi yang terukur setiap tahunnya. Untuk itulah, mulai dari level terendah hingga eksekutif INTA konsisten menerapkan GCG. Penerapan tata kelola ini pun diterapkan pada setiap lingkup usaha dan operasional Perseroan. Demi bertransformasi menjadi perusahaan yang transparan dan profesional, pada tahun 1993 INTA mulai menjadi perusahaan publik. Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan senantiasa berupaya mengedepankan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, kesetaraan, dan pengembalian nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Preface

INTA’s commitment to implement Good Corporate Governance (GCG) continuously has been carried out consistently in all organization levels. Especially in line with the Company’s plan to carry on their transformation as well as to total solution provider. Therefore, GCG must be upheld in each level.

INTA views GCG as a tool in achieving internal Company’s productivity. Evidently, with a good implementation of GCG, the Company can obtain the improvement of financial performance each year. Hence, starting from the lowest level up to executives level, INTA is consistently implementing GCG. Implementation of good corporate governance is also applied to every sphere of business and operations of the Company. In order to transform into a transparent and professional Company, in 1993 INTA began to become a public company. As a public company, the Company continues to attempt to promote transparency, accountability, responsibility, independence, fairness, and return of added value to its stakeholders.

TINJAUAN gCgGCG REVIEW

Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan senantiasa berupaya mengedepankan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, kesetaraan, dan pengembalian nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

As a public company, the Company continues to attempt to promote transparency, accountability, responsibility, independence, fairness, and return of added value to its stakeholders.

112

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 115: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Prinsip-prinsip ini diperkenalkan oleh Organisasi untuk Operasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan dan Komite Nasional GCG (KN-GCG). Berlandaskan prinsip ini, INTA dapat menciptakan nilai yang berkesinambungan bagi para pemangku kepentingan.

Manfaat lain yang juga dirasakan berkat penerapan GCG yang baik ialah kemampuan Perseroan mengarungi masa-masa sulit. Ketika krisis ekonomi global menghempas perindustrian pada tahun 2008 hingga 2009, Perseroan masih bisa mencetak laba dan prestasi mengagumkan. Berkat GCG, Perseroan bisa mendapatkan arahan dan evaluasi bisnis yang jelas, sehat, tepat, terukur, serta meminimalisir resiko yang akan timbul di masa mendatang.

GCG yang baik pun telah membawa INTA tetap berdiri kokoh dan tambah besar seperti saat ini. Berbagai manfaat positif ini membuat INTA memandang GCG sebagai suatu pedoman yang Perseroan butuhkan.

Dengan begitu, GCG merupakan panggilan hati kami dalam melaksanakan bisnis secara lebih terarah dan bertanggung jawab. Berikut ini adalah informasi yang menjelaskan kerangka kerja GCG dan pelaksanaannya pada tahun 2011.

These principles are none other than that introduced by the Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) and National Committee GCG. Based on this principle, INTA can create sustainable value for all stakeholders.

Other benefits on implementation of GCG are the Company’s ability to navigate through tough times. When the global economic crisis affected the industry in 2008 to 2009, the Company can continue to generate profits and create admirable achievements. Through GCG, the Company can receive guidance and a clear, healthy, appropriate and measurable business evaluation as well as minimize the risks that will arise in the future.

GCG also has made INTA to remain solid in its business. Those positive benefits lead INTA to view GCG as a guideline that the Company needs.

Accordingly, GCG has become our principle for conducting business in a more focused and responsible manner. The following is information that describes the framework of GCG and its implementation in 2011.

tata Kelola perUsaHaancorporate governance

113

Page 116: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pelaksanaan tata kelola perusahaan INTA berdasarkan struktur dan praktek GCG pada Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan Pasar Modal serta Bapepam-LK. Dalam penerapannya, komponen utama struktur GCG pada Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, Sekretaris Perusahaan, Auditor Internal, serta Auditor Independen.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), seperti yang tertuang pada Anggaran Dasar INTA, merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan. Salah satu RUPS yang digelar INTA ialah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Pertemuan ini diadakan setahun sekali, dimana Direksi dan Dewan Komisaris melaporkan kinerja Perusahaan kepada para pemegang saham.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Pada tanggal 15 April 2011, INTA menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, dengan keputusan antara lain: •Menerima dengan baik dan menyetujui

Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 termasuk Laporan Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2010.

•Menerima baik dan menyetujui serta mengesahkan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto sebagaimana tercantum dalam laporannya No. 2026611SA, tanggal 28 Februari 2011 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan demikian membebaskan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (volledig acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam Laporan Tahunan serta Laporan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi tahun buku 2010.

The implementation of INTA’s corporate governance is based on its structure and practice of Good Corporate Governance in the provisions of the Articles of Association, and the Capital Market regulation, as well as Bapepam-LK. The implementation of the main component of GCG in Company structure consists of General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, Audit Committee, Directors, Corporate Secretary, Internal Auditors as well as Independent Auditors.

general Meeting of Shareholders (gMS)

General Meeting of Shareholders (GMS), as stated in the Articles of Association of INTA, constitutes the highest authority within the Company. One of the GMS held by INTA was Annual General Meeting of Shareholders (AGMS). This meeting is held once a year, where the Board of Directors and Board of Commissioners report Company’s performance to the shareholders.

Annual general Meeting of Shareholders On April 15, 2011, INTA held an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) in Jakarta, resulting the decision as follows:•accepted and approved the company’s annual

report for the year ended on December 31, 2010, including the Monitoring report of the Board of commissioners during the year of 2010.•accepted and approved and endorsed

the calculation of the company’s income statement for the year ended on December 31, 2010, which has been audited by the public accountant of Mulyamin sensi suryanto as listed on the report no. 2026611sa dated february 28, 2011 with Unqualified opinion of those statements, therefore it discharged all members of the Board of Directors and the Board of commissioners from the responsibility and any burden (volledig acquit et de charge) on the actions of management and monitoring conducted during the year ended December 31, 2010, as long as their actions have been listed in the 2010 annual report and the Balance sheet and income statement.

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAhAANGCG STRUCTURE

114

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 117: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Approved the appropriation of the Intraco Penta’s earnings for the year 2010 amounted to Rp 83,081,383,677 for:•Dividen distribution for the year 2010 will be

paid for 432,005,844 shares which amounted to rp 56 for each share or fully amounted to rp 24,192,327,264. •established reserve fund to fullfill the rules of

UU pt article 70 and article 71 amounted to rp 50,000,000.•the remaining funds amounted to

rp 58,839,056,413 is accounted as retained earnings.

Granted authority to the Board of Directors with the Board of Comissioners’ approval to select and appointed an independent Public Accountant which is listed in Bapepam for the year 2011 as well as granted right to the Board of Directors to determine the amount of honorarium and other requirements.

Approved to grant authority and right to Westwood Finance Inc. as the owner of 27.05% shares of the Company to determine the amount of honorarium and other allowance to each member of the Board of Commissioners and to give delegation of authority to the Board of Commissioners to determine the duties and authorities and the type and the amount of salary and allowance for the members or the Board of Directors, respectively since the month of January 2010 until the date of Annual GMS in 2011.

Extraordinary general Meeting of ShareholdersOn the same day, INTA also conducted Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). Resulting the decision as follows:

Approved and accepted the plan of the Company to amend the Article of Association, which are:•article 1 paragraph 1 regarding the company’s

domicile, from previously in central jakarta to north jakarta;•article 4 paragraph 1 and 2 regarding the

company’s stock split with the ratio of 1:5, where 1 (one) stock is divided into 5 (five) new stocks.

Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2010 sebesar Rp. 83.081.383.677 digunakan untuk:•Pembagian dividen untuk tahun buku 2010

yang akan dibayarkan atas 432.005.844 saham yaitu sebesar Rp 56 untuk setiap saham atau seluruhnya sebesar Rp 24.192.327.264.

•Membentuk dana cadangan guna memenuhi ketentuan Pasal 70 dan Pasal 71 UU PT sebesar Rp 50.000.000.

•Sisanya sebesar Rp 58.839.056.413 dimasukkan sebagai laba yang ditahan.

Pemberian kuasa kepada direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk memilih dan menunjuk Akuntan Publik Independen yang terdaftar di Bapepam untuk tahun buku 2011 serta pemberian wewenang kepada Direksi untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya

Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Westwood Finance Inc selaku pemegang 27,05% saham Perseroan untuk menentukan besarnya honorarium dan tunjangan lainnya kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris dan memberikan pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan tugas dan wewenang dan jenis serta besarnya gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi, masing-masing terhitung sejak bulan Januari 2010 sampai dengan diselenggarakannya RUPS Tahunan pada tahun 2011.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar BiasaDi hari yang sama, INTA juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dengan keputusan antara lain:

Menyetujui dan menerima baik rencana Perseroan untuk merubah Anggaran Dasar, yaitu:•Pasal 1 ayat 1 tentang tempat kedudukan

Perseroan, dari semula Jakarta Pusat menjadi Jakarta Utara;

•Pasal 4 ayat 1 dan 2 tentang pemecahan nilai nominal saham (stock split) Perseroan, dengan rasio sebesar 1:5 yaitu 1 (satu) saham menjadi 5 (lima) saham baru.

tata Kelola perUsaHaancorporate governance

115

Page 118: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Menyetujui tindakan Direksi Perseroan sehubungan dengan :•Diperolehnya Fasilitas Kredit dari PT Bank

Mandiri Tbk dan PT Bank Syariah Mandiri serta pemberian jaminan;

•Penandatangan dan pelaksanaan Corporate Guarantee atau Pernyataan dan Kesanggupan (Cash Deficit Guarantee) terkait dengan Fasilitas Kredit yang diterima anak perusahaan PT Karya Lestari Sumberalam dan PT Terra Factor Indonesia.

•Sehubungan dengan penandatanganan dan pelaksanaan Perjanjian-Perjanjian tersebut di atas, Perseroan dapat menjaminkan harta kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan diperoleh Perseroan di kemudian hari termasuk antara lain: fidusia, transfer atas aset-aset Perseroan, tagihan, jaminan, ganti kerugian (Indemnity) untuk kepentingan kreditur dari Perseroan dan/atau kreditur anak perusahaan, baik yang sudah diberikan maupun akan diberikan kepada kreditur dan/atau kreditur anak perusahaan berdasarkan Perjanjian-Perjanjian tersebut atau perjanjian-perjanjian fasilitas pendanaan lain di kemudian hari antara Perseroan dan kreditur dan/atau kreditur anak perusahaan.

•Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menentukan dan memutuskan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dari Perjanjian-Perjanjian, maupun amandemen dan/atau addendum dari Perjanjian-Perjanjian di kemudian hari antara Perseroan dengan kreditur dan/atau kreditur dari anak perusahaan

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi Direksi dalam mengelola Perseroan. Selain itu, Dewan Komisaris juga bertanggung jawab memberikan masukan dan nasihat bagi Direksi sehubungan dengan strategi jangka pendek dan jangka panjang Perseroan.

Persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham memiliki otoritas tertinggi dalam mengangkat, mengangkat kembali, dan memberhentikan Dewan Komisaris.

Approved the action the Board of Directors in relation with:•obtained loan facility from pt Bank Mandiri

tbk and pt Bank syariah Mandiri as well as the provision of collateral•signing and implementation of corporate

guarantee or statement and ability (cash Deficit guarantee) related to loan facility obtained by the subsidiaries namely pt Karya lestari sumberalam and pt terra factor indonesia• in relation with the signing and implementation

of the above agreements, the company may pledge assets of the company either the existing or to be obtained by the company in the future, including among others: fiduciary, transfer on the assets of the company, bills, collateral, compensation (indemnity) for the benefit of creditors of the company and/or creditors of the subsidiary, either already given or will be given to creditors and/or creditors of the subsidiaries under the agreements or other financing facility agreements in the future between the company and its creditors and/or creditors of the subsidiaries.

•granted authority to the Board of Directors to determine and decide the conditions and rules of the agreements, as well as the amendment and/or the addendum of the ageement in the future between the company and the creditors and/or the creditors of the subsidiaries.

Board of Commissioners

The Board of Commissioners is responsible for overseeing the Board of Directors in managing the Company. In addition, the Board of Commissioners is also responsible for providing input and advice to the Board of Directors regarding the Company’s short-term and long-term strategies.

Shareholders approval at the General Meeting of Shareholders has the highest authority to appoint, to re-appoint and dismiss the Board of Commissioners.

116

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 119: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pada akhir tahun 2011, keanggotaan Dewan Komisaris INTA terdiri dari tiga orang. Jajaran Dewan Komisaris ini terdiri dari Presiden Komisaris, seorang Komisaris, dan seorang Komisaris Independen.

Detail informasi mengenai latar belakang karir danpendidikan setiap Komisaris ditampilkan pada bagian profil Dewan Komisaris yang terdapat di bab Data Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

Kehadiran Rapat Komisaris Tahun 2011 Attendance of Commissioners Meeting in 2011NamaName

PosisiPosition

Jumlah KehadiranTotal Attendance

Halex Halim Presiden KomisarisPresident Commissioner 11/12

Leny Halim KomisarisCommissioner 12/12

Tonny Surya Kusnadi Komisaris IndependenIndependent Commissioner 12/12

Rapat Dewan KomisarisRapat Dewan Komisaris diselenggarakan secara rutin untuk membahas hal-hal yang bersifat strategis dengan daftar kehadiran seperti yang tercantum dalam tabel di atas.

Direksi

Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Direksi menjunjung tinggi Anggaran Dasar INTA dan segala peraturan yang berlaku, termasuk Undang-Undang Perseroan, Undang-Undang pendukungnya, Undang-Undang Pasar Modal, Peraturan tentang Perseroan di Indonesia, serta prinsip-prinsip GCG.

Pada akhir 2011, anggota Direksi INTA terdiri dari lima orang. Kelima orang ini terdiri dari Presiden Direktur dan empat Direktur.

Keterangan rinci mengenai latar belakang karir dan pendidikan dari setiap Direksi ditampilkan pada bagian profil Direksi pada bab Data Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

Seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasar INTA, Direksi bertanggung jawab dalam mengelola, menjalankan strategi, serta mengarahkan Perseroan dalam meningkatkan kinerja keuangan serta target bisnis yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

At the end of 2011, members of the Board of Commissioners consist of three people namely the President Commissioner, a Commissioner, and an Independent Commissioner.

Detailed information about career and educational background of each Commissioner is available on the profile of the Board of Commissioners contained in the chapter of Corporate Data in this Annual Report.

Meetings & Attendance ReportThe Board of Commissioners meetings are held regularly as a forum for discussions on strategic issues with attendance as shown in table above.

The Board of Directors

In executing their duties, the Board of Directors upholds the INTA’s Articles of Association and all applicable regulations including the Corpoarte Law and its supporting regulations, the Capital Market regulations and other regulations governing the Corporates in Indonesia as well as the principles of GCG.

In 2011, the Board of Directors consists of the President Director and four Directors.

Details of career and educational background of each Director are shown on the profile of Directors in the chapter of Corporate Data in this Annual Report.

As stated in the Articles of Association, the Board of Directors are responsible for managing, executing strategy and directs the Company to improve financial performance and business objectives that have been approved by the Board of Commissioners.

tata Kelola perUsaHaancorporate governance

117

Page 120: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab tiap anggota Direksi adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur•Merancang langkah strategi Perseroan

dan melaksanakan setiap ketentuan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang serta peraturan Pemerintah yang berlaku.

•Mengawasi pelaksanaan strategi yang dilakukan oleh Direksi.

•Melakukan kajian dan evaluasi terhadap berbagai fungsi di dalam Perseroan secara teratur, demi memastikan fungsi-fungsi tersebut berjalan dengan benar dan sesuai dengan prinsip GCG.

•Menjaga relasi yang baik dengan masyarakat umum, pasar modal, prinsipal, para investor, pemerintah pusat dan daerah, pemangku kepentingan, serta mewakili Perusahaan dalam rapat dengan publik.

Direktur Keuangan•Merancang kebijakan dan strategi menyangkut

keuangan Perseroan.•Merencanakan, mengawasi dan mengendalikan

seluruh pengelolaan keuangan Perseroan.

Direktur Penjualan•Merancang kebijakan Perseroan dalam bidang

penjualan.•Mengawasi dan mengambil keputusan dalam

bidang penjualan.•Membina dan memperkuat hubungan kerjasama

dengan para pelanggan dan prinsipal.•Merumuskan kebijakan Perseroan dalam bidang

penjualan.

Duties and ResponsibilitiesThe duties and responsibilities of each member of the Board of Directors are as follows:

President Director•Design the company’s strategies and executing

any of the provisions issued by the authorities and applicable government regulations.

•to monitor the implementation of the strategy undertaken by the Board of Directors.•to review and evaluate the various functions

within the company regularly, to ensure these functions are running smoothly and according to the gcg principles.•to maintain good relationships with community,

capital markets, principals, investors, national and local government, stakeholders and represents the company in meetings with public.

Finance Director•to set up policies and strategies concerning the

company’s financial statements.•to plan, supervise and control all financial

management of the company.

Sales Director•to design corporate policies regarding sales.

•to supervise and make sales decisions.

•to maintain and strengthen relationships with customers and principals.•to formulate policies of the company in sales

matters.

118

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 121: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Direktur Marketing•Merumuskan kebijakan Perseroan dalam

bidang strategi pemasaran untuk mendukung penjualan.

•Mengawasi dan mengambil keputusan terkait dengan strategi, pengembangan dan perluasan jaringan pemasaran.

•Membina dan meningkatkan kerja sama dengan prinsipal.

•Merumuskan kebijakan Perseroan dalam bidang layanan pelanggan, termasuk layanan purna jual suku cadang.

•Mengawasi dan mengambil keputusan operasional bagi seluruh jaringan pemasaran Perseroan.

•Membina dan memperkuat hubungan dengan pelanggan, prinsipal dan pemasok seiring dengan peningkatan pada layanan pelanggan.

Direktur Layanan Pelanggan•Merancang kebijakan Perseroan dalam bidang

layanan pelanggan, termasuk layanan purna jual suku cadang.

•Mengambil keputusan operasional dan mengawasi seluruh jaringan layanan pelanggan Perseroan.

•Memelihara, membina, dan memperkuat hubungan dengan para pelanggan, prinsipal, distributor, dan pemasok seiring dengan peningkatan layanan pelanggan.

Para Direksi Perseroan merupakan para profesional yang memiliki pengalaman luas dan keahlian yang mendalam di industri terkait. INTA juga memastikan bahwa setiap Direksi selalu mendapatkan informasi terbaru mengenai peraturan, perkembangan ekonomi, dunia industri, dan teknologi informatika juga hal lain yang relevan.

Pada 2011, Direksi telah menghadiri sejumlah konferensi dan seminar baik di dalam maupun di luar negeri yang bertujuan meningkatkan pengetahuan sesuai dengan bidang masing-masing serta mengikuti perkembangan terbaru di industri terkait.

Director of Marketing•to formulate policies regarding marketing

strategy to support sales.

•to supervise and take decisions related to strategy, development and expansion of marketing network.•to maintain and increase cooperation with the

principals.•to set up policies regarding customer service

including spare parts sales service.

•to supervise and make operational decisions for the entire company’s marketing network.

•to maintain and strengthen relationships with customers, principals and suppliers along with the increase in customer service.

Director of Customer Support & Service•Design corporate policies in the areas of customer

service including spare parts sales service.

•Make operational decisions and oversee the entire network of our customer service.

•Maintain, foster and strengthen relationships with customers, principals, distributors, and suppliers along with increased customer service.

The Board of Directors consists of professionals who have extensive experience and deep expertise in related industries. INTA also ensure that each Board of Directors always receive the latest information on regulations, economic development, world industry, and information technology and also other things that are relevant.

In 2011, the Directors have attended several conferences and seminars both within and outside the country that aims to increase knowledge in accordance with their respective fields and follow the latest developments in the related industry.

tata Kelola perUsaHaancorporate governance

119

Page 122: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Kehadiran Rapat Direksi Tahun 2011 Attendance of Board of Directors Meeting in 2011NamaName

PosisiPosition

Jumlah KehadiranTotal Attendance

Petrus Halim Presiden DirekturPresident Director 12/12

Fred Lopez Manibog Direktur KeuanganFinance Director 12/12

Willy Rumondor Direktur PenjualanSales Direktur 11/12

Jimmy Halim Direktur MarketingMarketing Director 10/12

Paulus Ariestian Widjanarko Direktur Dukungan Layanan PelangganCustomer Support and Service Director 11/12

Kehadiran Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2011

Attendance of Board of Commissioner and Board of Directors Meeting in 2011

NamaName

PosisiPosition

Jumlah KehadiranTotal Attendance

Halex Halim Presiden KomisarisPresident Commissioner 11/12

Leny Halim KomisarisCommissioner 11/12

Tonny Surya Kusnadi Komisaris IndependenIndependent Commissioner 12/12

Petrus Halim Presiden DirekturPresident Director 12/12

Fred Lopez Manibog Direktur KeuanganFinance Director 12/12

Willy Rumondor Direktur PenjualanSales Direktur 11/12

Jimmy Halim Direktur MarketingMarketing Director 10/12

Paulus Ariestian Widjanarko Direktur Dukungan Layanan PelangganCustomer Support and Service Director 11/12

Rapat DireksiSelama 2011, telah diadakan rapat Direksi sebanyak 12 kali dengan daftar hadir yang kami sajikan dalam tabel di atas.

Rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Jika dibutuhkan, Dewan Komisaris dapat mengundang anggota Direksi yang terkait untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris. Daftar hadir rapat Dewan Komisaris dan Direksi selama 2011 kami cantumkan dalam tabel di atas.

The Board of Directors MeetingIn 2011, the Board of Directors meeting has been held 12 times with the attendance as we presented in the table above.

Joint Meetings of the Board of Commissioners and the Board of DirectorsIf necessary, the Board of Commissioners will invite related members of the Board of Directors to attend meetings of the Board of Commissioners. Attendance list of the Board of Commissioners and Board of Directors meeting during 2011 are presented in the table above.

120

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 123: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

The competency of Board of Commissioners and Boad of DirectorsThe Company realizes, as a company engaged in total solution provider for heavy equipment, the Board of Commissioners and Board of Directors should have sufficient capacity to their tasks facing of business competition. Therefore, the Company provides the widest opportunity for members of the Board of Commissioners and Directors to equip themselves through various training programs and seminars on related industries. The members also may consult with independent professionals to assist the implementation of their duties.

Meanwhile, the Corporate Secretary is informing the Board of Commissioners and Board of Directors at all times so that they are always getting the latest information about relevant laws and regulations regarding corporate governance.

Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of DirectorsRemuneration for the Board of Commissioners is determined by the AGMS. On the other hand, the remuneration for Board Directors is determined by the Board of Commissioners. To ensure that the remuneration is in accordance with the achievements of individuals and Company, the amount of remuneration is reviewed by the Audit Committee. Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors for 2011 and 2010 are presented in the table above.

Kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi

Perseroan menyadari, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyedia solusi total alat berat, maka Dewan Komisaris dan Direksi INTA harus memiliki kapasitas yang memadai terhadap tugas-tugas mereka dalam menghadapi kompetisi bisnis. Karenanya, Perseroan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk melengkapi diri lewat berbagai program pelatihan dan seminar mengenai industri terkait. Para anggota juga dapat berkonsultasi dengan profesional independen untuk membantu pelaksanaan tugas mereka.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan secara pro aktif menyampaikan informasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi sehingga mereka tetap mendapatkan informasi terbaru mengenai peraturan hukum yang terkait dan perihal tata kelola Perseroan.

Jumlah Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi (dalam Miliar Rupiah)

Total Remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors (in

Billion Rupiah)2011 Rp 23,128

2010 Rp 21,827

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Remunerasi bagi Dewan Komisaris ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Di sisi lain, remunerasi untuk Direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris. Untuk memastikan bahwa remunerasi sesuai dengan dengan pencapaian individu dan perusahaan, jumlah remunerasi yang diberikan sebelumnya telah dikaji oleh Komite Audit. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2011 dan 2010 kami sajikan dalam tabel di atas.

tata Kelola perUsaHaancorporate governance

121

Page 124: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Pembentukan Komite Audit bertujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan pengawasan internal yang efektif serta memastikan kepatuhan Perseroan terhadap GCG dan peraturan Pemerintah yang berlaku.

Tugas dan Tanggung JawabBerdasarkan Piagam Komite Audit, divisi ini melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :•Memonitor pengendalian internal Perusahaan

secara menyeluruh dan memastikan pelaksanaan kebijakan manajemen telah sesuai dengan GCG.

•Menilai kepatuhan Perseroan pada peraturan Pasar Modal dan peraturan lainnya yang terkait dengan bisnis Perseroan.

•Mengkaji Laporan Keuangan yang dilaporkan oleh Perseroan dan Auditor Independen. Lalu, menyelenggarakan rapat dengan Dewan Komisaris dan membahas dengan Direksi mengenai Laporan Keuangan yang diterbitkan tersebut.

•Komite Audit juga bertanggung jawab mengkaji remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi.

Untuk menjamin independensi, Komite Audit melaporkan hasil temuan langsung kepada Dewan Komisaris, yang kemudian akan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk menindaklanjuti temuan audit tersebut. Sedangkan untuk kegiatan audit internal rutin, Komite Audit akan melaporkan hasilnya kepada Direksi.

Pada tahun 2011, Komite Audit menyelenggarakan 6 kali rapat dengan jumlah kehadiran seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.

Profil dari Komite Audit disajikan dalam bab Data Perusahaan Laporan Tahunan ini.

Daftar Kehadiran Rapat Komite Audit Tahun 2011 Attendance of Audit Committee Meeting in 2011

NamaName

PosisiPosition

Jumlah KehadiranTotal Attendance

Tonny Surya Kusnadi Ketua Chairman 6/6

Akta Bandi AnggotaMember 6/6

Suroso AnggotaMember 6/6

The establishment of Audit Committee aims to assist the Board of Commissioners in carrying out effective internal control and ensuring the Company complies with the GCG and applicable government regulations.

Duties and ResponsibilitiesBased on the Audit Committee Charter, the Audit Committee performs the duties and responsibilities as follows:•Monitor the overall internal control and

ensuring implementation of management policies in accordance with the gcg.•assess the company’s compliance with the

capital Market regulations and other regulations related to the business of the company.•assess the financial statements reported by

the company and the independent auditors. as well as, holding meetings with the Board of commissioners and discussing financial statements issued with the Directors.•the audit committee is also responsible for

reviewing remuneration received by the Board of commissioners and Board of Directors.

To guarantee independency, the Audit Committee reports on the outcome of the audit directly to the Board of Commissioners who will later provide recommendation to the Board of Directors for following up the findings. With regard to routine internal audit, the Audit Committee will report all outcome to the Board of Directors.

In 2011, the Audit Committee held 6 meetings with the attendance are presented in the table below.

Profile of the Audit Committee is presented in the chapter of Corporate Data in this Annual Report.

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

122

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 125: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

LAPORAN SINgKAT PELAKSANAAN KEgIATAN KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE’S DUTIES IMPLEMENTATION BRIEF REPORT

Kepada Yth.DEWAN KOMISARIS PT INTRACO PENTA, TbkJakarta

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat Laporan Komite Audit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.

1. Komite Audit telah melaksanakan tugasnya untuk memantau pengendalian internal, kebijakan manajemen dan penerapan tata kelola perusahaan. Rekomendasi laporan internal audit atas hasil pemeriksaannya termasuk perencanaan audit operasional untuk mengevaluasi kebijakan manajemen dan mendorong efisiensi serta efektivitas perusahaan secara berkelanjutan perlu lebih dioptimalkan.

2. Komite Audit telah menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan pasar modal dan kajian penyusunan laporan keuangan berasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang baru, yang berlaku tahun 2011 dan 2012 (PSAK-PSAK 2009, 2011, 2012) yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.

3. Dalam melakukan fungsi Oversight terhadap pelaporan keuangan, Komite Audit memahami antara lain: Proses bisnis Perusahaan, Accounting Process, PSAK yang berlaku, Kebijakan Akuntansi Perusahaan.

To the Board of CommissionersPT INTRACO PENTA, Tbk

Herewith we respectfully present the Audit Committee Report, for the year ending December 31, 2011.

1. the audit committee has performed its duties to monitor the company’s internal audit, managements policies and the implementation of good corporate governance. the recommendations laid in the audit internal report on its audit results, including the operational audit plan to evaluate the managements policies and to promote the company’s efficiency and effectiveness in sustainable ways, are that they should be further optimalized.

2. the audit committee has reviewed the company’s compliance with all prevailling capital market regulations and the financial report based on a new financial accounting standard (sfas) that applicable on 2011 and 2012 (sfas 2009, 2011, 2012) and other related regulations.

3. in performing the oversight function over the financial report, the audit committee understand the business process, accounting process, the applicable sfas, and the accounting policy of the company.

tata Kelola perUsaHaancorporate governance

123

Page 126: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

4. Memberikan komentar dan rekomendasi laporan internal audit sesuai Charter Internal Audit yang telah ditetapkan.

5. Komite Audit telah mengadakan rapat dengan Komisaris maupun dengan Direksi Perseroan terkait laporan keuangan termasuk informasi segmen primer Perusahaan dan kontribusi pendapatan masing-masing Anak Perusahaan.

6. Melakukan evaluasi atas paket remunerasi yang diterima anggota Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan dinyatakan bahwa perusahaan telah melakukan paket tersebut berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham.

Jakarta, 30 Maret 2012

4. providing comments and recommendations upon internal audit’s report according to the determined audit internal charter.

5. the audit committee has held meetings with commissioner as well as the Board of Directors to financial statements including information primer segments of the company and contribution revenue that each subsidiaries.

6. after evaluation of the remuneration package which received by member of the Board of commissioners and Directors, inta confirmed that the company has disbursed the package in based on the annual general Meeting shareholders result.

Jakarta, 30 March 2012

Tonny S KusnadiKetua

Chairman

Akta BandiAnggotaMember

SurosoAnggotaMember

124

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 127: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Fungsi sistem pengendalian internal dalam Perseroan adalah sebagai berikut :•Melakukan audit internal dan audit khusus.•Mengawasi pelaksanaan Sistem dan Prosedur

yang telah ditetapkan oleh Perseroan•Merekapitulasi seluruh kegiatan audit dan

melaporkannya kepada manajemen.•Melakukan pengendalian dan pengawasan

internal. Sistem pengendalian internal juga bertanggung jawab melaporkan dan meminta tanggapan kepada manajemen serta Komite Audit atas seluruh kegiatannya.

The function of the internal control system within the Company are as follows:•conduct internal audits and special audits.•oversee the implementation of systems and

procedures set up by the company.•register all audit activities and report them to

management.•conduct control and internal monitoring.

internal control system is also responsible for reporting and ask for responses from the management and the audit committee on all their activities.

SISTEM PENgENDALIAN INTERNALINTERNAL CONTROL SYSTEM

tata Kelola perUsaHaancorporate governance

125

Page 128: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Penerapan GCG yang baik hanya dapat tercipta bila ada komitmen dan dukungan yang kuat antara Perseroan dan segenap karyawan. Oleh sebab itu, Perseroan memandang penting adanya Pedoman Perilaku yang menjadi standar etika bagi para seluruh insan INTA.

Pedoman Perilaku inilah yang menjadi pegangan segenap karyawan INTA dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Lebih lanjut, Pedoman Perilaku pun telah membantu kami membentuk nilai-nilai dan budaya perusahaan yang kuat. Agar nilai-nilai dan budaya ini tetap terjaga, Perseroan secara teratur melakukan sosialisasi Pedoman Perilaku kepada seluruh keluarga besar INTA.

INTA pun berkomitmen tinggi dalam menerapkan Pedoman Perilaku. Karena itu, pejabat berwenang INTA pun akan menangani dengan tegas setiap pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku dengan melakukan investigasi lebih dulu. Sementara itu, setiap orang yang melanggar Pedoman Perilaku akan diberikan tindakan disipliner. Dalam hal ini, tindakan disipliner yang diberikan dapat berupa peringatan ataupun pemecatan. Tidak menutup pula kemungkinan pelaporan kepada pihak berwajib (polisi) jika dalam hasil pemeriksaan ditemukan pelanggaran hukum.

GCG implementation can only be established if there is a strong commitment and support between the Company and all employees. Therefore, the Company views the Code of Conduct is important and become the standard of ethics for all staff at INTA.

Code of Conduct is the parameter of all employees of INTA in performing their duties and responsibilities. Furthermore, the Code of Conduct has also helped shaping INTA’s values and a strong corporate culture. For maintaining these values and culture, the Company held socialization events of the Code of Conduct to all employees on a regular basis.

INTA is also highly committed to implement the Code of Conduct. Therefore, INTA’s will deal resolutely with any violation of the Code of Conduct by first doing an investigation. In the meantime, every person who violates the Code of Conduct will be given disciplinary action. In this case, disciplinary action can be given in a form of warning or dismissal. Also, there is possibility of reporting to the authorities (police) if law violations is committed.

PEDOMAN PERILAKUCODE OF CONDUCT

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 129: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Sekretaris Perusahaan membantu Direksi dalam menjalin hubungan baik dengan segenap pemangku kepentingan. Pihak ini antara lain investor, pelanggan, prinsipal, masyarakat umum, serta para pemangku kepentingan lainnya. Sekretaris Perusahaan juga bertugas mensosialisasikan informasi terbaru tentang kondisi dan kinerja Perseroan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Berikut ialah tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan :•Mengikuti perkembangan peraturan yang

berlaku di pasar modal serta aturan umum yang terkait dengan bisnis Perseroan.

•Menyediakan pertimbangan bagi Direksi seputar kepatuhan terhadap Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

•Melayani dan menjawab setiap pertanyaan dari publik. Untuk mendukung jawaban ini, Sekretaris Perusahaan juga bertugas menyediakan informasi yang berhubungan dengan kinerja INTA sebagai emiten dan perusahaan publik.

•Memainkan peran sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam-LK serta antara Perseroan dengan masyarakat secara luas.

•Menjalin kerjasama dengan Biro Administrasi Efek untuk membuat daftar pemegang saham, termasuk di dalamnya pemilik 5% saham atau lebih dan melaporkannya kepada instansi berwenang yang terkait.

•Menghadiri rapat Direksi dan membuat berita acara rapat.

•Menyelenggarakan RUPS Perusahaan.

Sekretaris Perusahaan INTA saat ini dijabat oleh Petrus Halim, yang juga sekaligus berperan sebagai Presiden Direktur.

Penyampaian InformasiINTA senantiasa menyebarkan informasi terkait perkembangan terbaru Perseroan baik mengenai kinerja maupun kemajuan operasional demi terpenuhinya prinsip transparansi sebagai perusahaan publik.

INTA menyebarkan informasi dan berhubungan dengan pihak luar melalui berbagai cara, antara lain kegiatan paparan publik, konferensi pers, dan siaran pers kepada media. Gambaran umum tentang Perseroan serta informasi kepada investor juga dapat diakses melalui situs www.intracopenta.com

The Corporate Secretary assists Board of Directors in maintaining good relations with all stakeholders. These stakeholders include investors, customers, principals, public, as well as other stakeholders. The Corporate Secretary is also assigned to disseminate the latest information about the condition and performance of the Company to the parties concerned.

Below are the duties and responsibilities of the Corporate Secretary:•Being updated on the development of

regulations of capital markets and the general rules related to the business of the company.•providing considerations for the Board of

Directors regarding compliance with the capital Market regulations and the implementation.•serving and answering any queries from public.

to support the answer, corporate secretary is also responsible for providing information relating to the performance of inta as a public company.•playing the role as a liaison between the

company and Bapepam-lK and between the company and the community.•establish cooperation with the securities

administration Bureau to create a list of shareholders, including the owner of 5% shares or more and report them to the relevant authority.•attending meetings and making Minutes of

Meetings.•Holding the company’s gMs.

INTA’s Corporate Secretary currently held by Petrus Halim, who also serves as President Director.

Information DisseminationINTA continues to disseminate information regarding the latest development of the Company both operational performance progress, to meet the principle of transparency as a public Company.

INTA disseminates information and dealing with external through several channels, such as public exposure, press conferences and press releases to the media. Company overview and investor information can also be accessed via www.intracopenta.com

SEKRETARIS PERUSAhAANCORPORATE SECRETARY

tata Kelola perUsaHaancorporate governance

127

Page 130: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Siaran pers yang diterbitkan Perseroan sepanjang tahun 2011 adalah sebagai berikut :

TanggalDate Judul Title

23-Feb-11 INTA gandeng Sinotruk-Cina Untuk Dukung Ekspansi UsahaPT Intraco Penta Tbk, (INTA) memantapkan posisinya dalam pasar alat berat di Indonesia dengan menggandeng produsen truk asal Cina, Sinotruk.

INTA to Cooperation with Sinotruk-China To Support ExpansionPT Intraco Penta Tbk, (INTA), strengthen its position in the heavy equipment market in Indonesia by cooperating with Chinese truck manufacturer, Sinotruk.

28-Mar-11 INTA Naikkan Target Penjualan 2011, Pendapatan melejit 55% di akhir 2010 dibandingkan 2009 PT Intraco Penta Tbk (INTA) semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama industri alat berat di Indonesia. Hal ini terbukti dengan pencapaian keuangan per 31 Desember 2010 (audited-konsolidasi) yang dikeluarkan hari ini di Jakarta serta penandatanganan kontrak-kontrak pembelian baru di awal 2011.

INTA Increased Sales Target for 2011 Revenue increased by 55% at the end of 2010 compared to 2009PT Intraco Penta Tbk (INTA) further strengthens its position as one of main players in the Indonesian heavy equipment industry. This is evidenced by the achievement of financial per December 31, 2010 (audited - consolidated) issued today in Jakarta as well as signing new sales contracts in early 2011.

15-Apr-11 INTA Bagi Dividen Tunai 29% dari Laba Bersih 2010 Peningkatan pendapatan yang mencapai 55% dengan peningkatan laba bersih hingga 122% dibandingkan tahun 2009, mendorong INTA untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 24,2 miliar atau sekitar 29,1% dari perolehan laba bersih per 31 Desember 2010 yang sebesar Rp 83,1 miliar.

INTA Paid Cash Dividend Amounted to 29% of Net Profit of 2010The increase of revenue at 55% and net income at 122% compared to the year 2009, has driven INTA to pay cash dividen amounted to Rp 24.2 billion or around 29.1% of net profit earning as of December 31, 2010 amounted to Rp 83.1 billion.

19-May-01 INTA Raih 70% Target Penjualan 2011 Selama periode Januari – Mei 2011, INTA berhasil membukukan penjualan dan order on hand alat berat merek Volvo, Bobcat, SDLG, Mahindra dan Ingersoll Rand mencapai lebih dari 897 unit atau hampir 70% dari total target penjualan selama periode 2011 sebanyak 1.293 unit.

INTA Achieved 70% 2011 Sales Target Throughout January – May 2011 period, INTA booked sales and order on hand for Volvo, Bobcat, SDLG, Mahindra and Ingersoll Rand brands more than 897 units or equals to almost 70% from total 2011 sales target amounting 1,293 units.

30-May-11 INTA Eksekusi Stock Split Awal Juni 2011 Berdasarkan hasil RUPSLB pada 15 April lalu, PT Intraco Penta Tbk (INTA) akan melaksanakan pemecahan nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5, yang akan efektif pada tanggal 6 Juni 2011. Setelah stock split, nominal saham INTA akan berubah dari semula Rp 250 (dua ratus lima puluh rupiah) per saham menjadi Rp 50 (lima puluh rupiah) per saham.

INTA Execute Stock Split in June 2011 Based on EGMS resolution on April 15, PT Intraco Penta Tbk (INTA) will conduct a stock split with the ratio of 1:5 which will be effective on June 6, 2011. After the stock split, INTA’s share will be divided from Rp 250 (two hundreds and fifty rupiahs) per share to Rp 50 (fifty rupiahs) per share.

14-Jun-11 Laba Bersih Q1-2011 INTA Naik 164% Emiten penyedia solusi alat berat PT Intraco Penta Tbk (INTA) mencatatkan kinerja menggembirakan selama kuartal pertama 2011 (audited). Per 31 Maret 2011, INTA berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 164%, menjadi Rp 34,92 miliar dari Rp 13,24 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

INTA’s Q1-2011 Net Income Rose 164% The heavy equipment solution provider, PT Intraco Penta Tbk (INTA) announced its satisfactory performance for first quarter of 2011 (audited). As of March 31, 2011, INTA has managed to record an increase of 164% net income to Rp 34.92 billion from Rp 13.24 billion at the same period last year.

The published press releases during the year 2011 are as follows:

128

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 131: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

TanggalDate Judul Title

28-Jul-11 Semester 1-2011, Laba Bersih INTA Melonjak 96,5%Emiten penyedia solusi alat berat PT Intraco Penta, Tbk (INTA) kembali mencatatkan kinerja menggembirakan selama semester pertama 2011 (unaudited). Per 30 Juni 2011, INTA berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 96,5%, menjadi Rp 61,3 miliar dari Rp 31,2 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Semester I – 2011, INTA’s Net Income Increased by 96.5%The heavy equipment solution provider, PT Intraco Penta, Tbk (INTA) announced its satisfying performance for first half of 2011 (unaudited). As of June 30, 2011, INTA has managed to record an increase of 96.5% net income to Rp 61.3 billion from Rp 31.2 billion at the same period last year.

22-Sep-11 Intan Baruprana Finance Raih Pinjaman Senilai Rp 75 Miliar dari BNI SyariahPT Intan Baruprana Finance (IBF), salah satu anak perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk (INTA) menandatangani perjanjian kerjasama pinjaman senilai total Rp 75 miliar atau equivalent US$ 8,3 juta dari BNI Syariah berupa executing facility.

Intan Baruprana Finance Received a Rp75 Billion Loan from BNI-Sharia PT Intan Baruprana Finance (IBF), a subsidiary of PT Intraco Penta, Tbk (INTA), signed a loan agreement with total amount of Rp 75 billion or equivalent to US$ 8.3 million from BNI - Sharia in the form of executing facility.

25-Sep-11 Intraco Penta Raih Order On hand dan Pembiayaan, Senilai Total US$ 25,3 Juta selama Mining Expo 2011PT Intraco Penta, Tbk (INTA) aktif memberikan total solution bagi pelanggannya, salah satu upayanya melalui partisipasi dalam ajang Mining Expo di Jakarta, 21-23 September 2011.

Dalam event tersebut INTA mendapatkan order on hand dan pembiayaan senilai total US$ 25,3 juta dengan sejumlah perusahaan.

Intraco Penta got Order on hand and Cash Financing with Total Amount of US$ 25,3 Million During Mining Expo 2011PT Intraco Penta, Tbk (INTA), actively provides total solution for its customers, one of this efforts is to participate in Mining Expo event in Jakarta, September 21-23, 2011.

In the event, INTA obtain order on hand and financing amount of US$ 25.3 million with some company.

27-Oct-11 Intraco Penta Perluas Pasar ke Sulawesi Tenggara Untuk memperluas pasar di Kawasan Indonesia Timur (KTI), PT Intraco Penta Tbk (INTA) menggelar acara Roadshow di Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 27 Oktober 2011. Dalam acara tersebut, INTA memperkenalkan beberapa layanan solusi total dan produk Volvo kepada para calon pelanggan di Kendari yang sebagian besar bergerak di bidang pertambangan dan konstruksi.

Intraco Penta Expand Its Markets in Southeast SulawesiTo expand the market in Eastern Indonesia (KTI), PT Intraco Penta Tbk (INTA) held a roadshow in Kendari, Southeast Sulawesi, on October 27, 2011. In the event, INTA introduce total solution services and Volvo products to prospective customers in Kendari, which are mostly engaged in mining and construction sector.

30-Oct-11 Laba Bersih INTA Meningkat 50,6% - Sekilas Kinerja Triwulan III-2011 PT Intraco Penta Tbk (INTA) per 30 September 2011 berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 50,6%, menjadi Rp 68,1 miliar dari Rp 45,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

INTA’s Net Income Rose by 50,6% - Q3-2011 Performance at A glance PT Intraco Penta Tbk (INTA) as of September 30, 2011 has successfully recorded net income increase by 50.6% to Rp 68.1 billion from Rp 45.8 billion at the same period in previous year.

tata Kelola perUsaHaancorporate governance

129

Page 132: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Kami menyadari, masa depan Perseroan ditentukan oleh penerapan manajemen risiko yang benar. Demi mempertahankan hal ini, Perseroan senantiasa mengembangkan budaya sadar risiko pada seluruh lapisan organisasi.

Salah satu caranya ialah dengan secara teratur mensosialisasikan dan memberikan informasi terbaru seputar risiko yang mungkin timbul ketika melakukan pekerjaan. Sosialisasi ini diberikan oleh Manajemen kepada setiap karyawan, di setiap departemen terkait. Informasi awal ini bertujuan agar departemen terkait waspada sehingga departemen tersebut bisa menyiapkan antisipasi yang tepat.

Menyadari pentingnya fungsi manajemen risiko ini, INTA telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko yang menyeluruh. Kerangka kerja tersebut membantu Perseroan mengidentifikasi, mengukur dan mengevaluasi potensi risiko yang mungkin terjadi. Selain itu, langkah-langkah mengurangi risiko juga telah disiapkan.

Faktor RisikoDalam setiap kegiatan bisnis, selalu terdapat risiko yang dihadapi. Berikut ini adalah jenis-jenis risiko utama yang harus dipantau secara ketat:

Risiko Ketergantungan pada Manajemen KunciHilangnya karyawan senior INTA yang telah dipercaya dalam menangani hal-hal tertentu pada tingkat tertentu memberikan dampak buruk tidak langsung terhadap kegiatan operasional. Mitigasi dilakukan melalui peningkatan kompetensi di setiap hirarki karyawan. Rencana suksesi juga ada di dalam perencanaan perusahaan.

Risiko Ketergantungan pada Perjanjian Distribusi dengan para PrinsipalMitigasi dilakukan melalui pengembangan dan menyeimbangkan kontribusi dari usaha di luar produk prinsipal itu, mempertahankan kinerja yang baik sebagai distributor serta menciptakan hubungan kerja yang saling menguntungkan untuk jangka panjang.

The Company fully realize that the future of the Company is determined by the correct application of risk management. In order to maintain this, the Company continues to develop a culture of risk awareness at all levels of the organization.

One of its means is by regularly socializing and providing the latest information about risks that may arise when performing a job. Socialization is provided by the management to every employee, in every department. Preliminary information is intended to alert the related department so the department can prepare a proper anticipation.

Recognizing the importance of this risk management function, INTA has established a framework for a comprehensive risk management. The framework helps the company identify, measure and evaluate the potential risks that may occur. In addition, measures to reduce risk have also been prepared.

Risk FactorsIn every business activity, there are always risks. The following are the types of major risks that should be monitored closely:

Risk of Dependency to the Key ManagementThe loss of INTA’s senior employee who is trusted in handling certain matters will at certain level give indirect bad impact to the operations. Mitigation was conducted through competence enhancement in each hierarchy of employees. Succession plan has also been in the planning of the company.

Risk of Dependency on Distribution Agreement with the PrincipalsMitigation was conducted through developing and balancing contribution from business outside the principals’s products, maintaining good performance as distributor as well as creating mutually beneficial long term working relationship.

MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

130

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 133: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Risiko gagal Bayar oleh PelangganMeskipun prinsip kehati-hatian selalu kami terapkan dalam setiap transaksi dengan pelanggan, namun Perseroan menyadari kemampuan pelanggan untuk membayar pembelian mereka juga dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kendali dan wewenang Perseroan. Dalam hal ini, perusahaan selalu  melakukan beberapa analisa risiko pada setiap pelanggan sebelum memberikan persyaratan kredit.

Risiko Mata Uang Asing Perseroan tidak dapat menghindari fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan telah membuat kebijakan untuk mengelola transaksi dan paparan mata uang asingnya.

Risiko harga Barang KomoditasSebagian besar bisnis para pelanggan sangat bergantung pada harga komoditas tambang. Penurunan harga komoditas tersebut di bursa internasional dapat mempengaruhi kemampuan pelanggan kami dalam berinvestasi dan membayar pembelian pada peralatan konstruksi yang dibeli dari Perseroan. Perusahaan sangat selektif dalam memilih pelanggan untuk meminimalkan ketidakmampuan pelanggan dalam membayar.

Risiko BencanaBencana alam yang tidak terduga seperti gempa bumi, banjir, serta penyebaran penyakit dapat berpengaruh buruk terhadap Perseroan. Demi meminimalisir risiko bencana alam ini, Perseroan telah merancang Rencana Keberlanjutan Bisnis (BCP) sebagai langkah pencegahan.

Demi mencegah dampak terburuk dari suatu risiko, semua divisi INTA, baik itu Keuangan, Penjualan, dan Operasional harus mengendalikan risiko yang dapat muncul dari dalam dan luar Perusahaan. Sebab, kegagalan satu bidang bisa berdampak pada bidang lainnya. Maka itu, masing-masing divisi bisnis harus menciptakan sistem lintas fungsi guna menjaga risiko operasional secara aktif sebagai bagian dari struktur tata kelola perusahaan.

Di tahun 2011, Perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi tidak menghadapi kasus hukum.

Customer Default RiskAlthough the precautionary principle is always applied in every transaction with customers, the company realizes the ability of customers to pay for their purchases are also influenced by factors beyond the control of the Company. In this regard, the company always do some risk analysis on every customer prior to providing credit terms.

Foreign Currency RiskThe Company cannot avoid the fluctuation of the rupiah against foreign currencies. To minimize this risk, the Company has made a policy to manage the transaction and its foreign currency exposure.

Commodity Price RiskThe majority of customers’ business relies heavily on the price of mining commodities. The decline in commodity prices in international market may affect the ability of our customers in investing and paying for equipment purchased from the Company. The Company is very selective in terms of customer selections to minimize customers’ inability to pay.

Disaster RiskNatural disasters are unpredictable such as earthquakes, floods, and the spread of disease can adversely affect the Company. In order to minimize the risk of natural disasters, the Company has designed the Business Continuity Plan (BCP) as a precautionary measure.

In order to prevent the worst effects of a risk, all divisions INTA including Finance, Sales, and Operations must control the risks that can arise from internal and external of the Company. Since the failure of one area could have impact on others. Therefore, each business division should create cross-functional systems in order to monitor operational risk. It is part of the Company’s corporate governance structure.

In 2011, the Company, Board of Commissioners and Board of Directors did not encounter any litigation issues.

KASUS PERMASALAhAN hUKUM YANg DIhADAPILITIGATION

tata Kelola perUsaHaancorporate governance

131

Page 134: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

LAPORAN BERKELANJUTANsUstaInaBIlIty rePort

Page 135: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Sekilas CSR | Corporate Social Responsibility OverviewPenanganan Pelanggan | Customer Care Pengembangan Sumber Daya Manusia | Human Resources DevelopmentMasyarakat | CommunityKesehatan, Keamanan dan Lingkungan | Health, Safety and Environment

Page 136: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Tinjauan Terhadap CSR

Semua stakeholder merupakan bagian tak terpisahkan dari kelangsungan usaha perusahaan bagi INTA. Karena itu, kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) senantiasa dilaksanakan secara konsisten sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat, karyawan dan lingkungan.

Kegiatan CSR perusahaan secara umum ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasi. Program-program ini mencakup ketaatan pada etika kerja berdasarkan prinsip-prinsip GCG: ketaatan kepada hukum, kesadaran karyawan, kesadaran masyarakat sekitar wilayah operasi. Terkait dengan kesadaran karyawan dan masyarakat, program-program diarahkan pada pendidikan, kesehatan, keagamaan serta meningkatkan mutu lingkungan. Dengan pendekatan ini, perusahaan memiliki landasan yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.

Penanganan Pelanggan

Perhatian pada pelanggan menjadi prioritas perusahaan sebagaimana ditunjukkan melalui konsep Total Solutions Provider. Konsep Total Solutions Provider ini menunjukan bahwa Perusahaan selalu berupaya memberikan solusi sesuai kebutuhan pelanggan.

Sebagai deferensasi, INTA harus memiliki nilai lebih dalam mutu layanan dibandingkan kompetitor kami. Kami melakukan strategi ini untuk memelihara hubungan harmonis dengan para pelanggan, yang menjadi dasar usaha kami dalam jangka panjang. Untuk alasan itulah, INTA bertekad bahwa setiap penjualan bukan hanya bermanfaat bagi INTA tapi juga bagi keberhasilan para pelanggan. Karena itu kami akan sepenuhnya berusaha memahami kebutuhan pelanggan dan rencana investasi mereka dalam kebutuhan alat berat, sehingga INTA mampu menyediakan layanan terbaik melebihi harapan pelanggan.

CSR highlight/Overview

All stakeholders is an integral part of corporate business continuity for INTA. Hence, Corporate Social Responsibility (CSR) activities are carried out consistently through programs and activities as the implementation of our caring about our community, employees and environment.

In general, the Company’s CSR activities are aimed to improve the welfare of the community in the operating area. These programs consist of compliance with work ethics based on GCG principles, compliance with laws, employees‘ awareness, as well as community awarenes. In regards to awareness of employees and community, programs focuses on education, health, community religous-related programs as well as improving the quality of environment. With this approach the Company has strong foundations for future sustainable growth.

Customer Care

Focusing on customers has been the priority of the Company as shown by the concept of Total Solutions Provider. Total Solutions Provider Concept means the Company strives to provide solution according to customers‘ needs.

To differentiate ourself from the competitors, INTA must have a superior value in quality service. We do this strategy in order to maintain harmonious relationships with customers as the foundation of our business in the long term. For that reason, INTA is determined that each sales made is not only beneficial for INTA’s sales volume but it must also be for the customers’ success. Accordingly, we will fully strive to understand their investment plan in heavy equipment needs, so that INTA can provide the best service beyond customer expectations.

SEKILAS CSRCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OVERVIEW

134

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 137: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Sebagian bagian dari pendekatan layanan solusi total, INTA bertekad untuk merespon semua kebutuhan pelanggan tepat waktu dan dengan cara yang tepat. Jaringan kami yang luas di sekitar wilayah operasi, dilengkapi dengan staf pendukung pelanggan yang terlatih, INTA mampu memenuhi kebutuhan pelanggan, termasuk keluhan-keluhan mereka.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sebagai pemangku kepentingan utama dalam menjalankan usaha perusahaan dari hari ke hari, karyawan adalah salah satu sasaran program CSR perusahaan. Karyawan adalah salah satu kunci jalannya perusahaan sehingga perusahaan dapat menyediakan layanan secara berkesinambungan kepada para pelanggannya sehingga menjamin kelangsungan usaha. Hal ini pun mengindikasikan bahwa perusahaan bergantung pada karyawanya sebagai faktor terpenting dalam menjalankan perusahaan. Karyawan dipandang sebagai bagian dari keluarga besar dalam usaha.

Demi mendukung karyawan-karyawan kami bekerja pada tingkat maksimal, INTA selalu mengutamakan keamanan dan kesejahteraan mereka. Setiap tahun, INTA menjalankan program-program peningkatan kesejahteraan melalui remunerasi dan sistem pengembangan karir sesuai kompetensi, kinerja, prestasi dan pengembangan keahlian setiap karyawan.

Sebagai bukti kepedulian perusahaan terhadap pengembangan kapasitas manusia, perusahaan menyediakan sekolah khusus untuk anak-anak karyawan INTA dekat markas Perusahaan di Cakung. Sekolah tersebut dibuka tahun 2010. Anak-anak karyawan INTA yang tertarik dapat bersekolah di sana. Perusahaan berharap bantuan itu akan dapat mendorong pendidikan anak-anak dan membangun generasi masa depan secara umum.

Pada akhir Desember 2011, jumlah karyawan perusahaan dan anak-anak perusahaannya meningkat menjadi 2.367 dari 1.730 pada akhir Desember tahun sebelumnya.

As part of our total solution service approach, INTA is determined to response to customers‘ need in timely and right manner. Our extensive networks near the operations area coupled with our well-trained customer support staffs, INTA’s ability to respond to customers‘ needs, including their complaints.

human Resources Development

As the main stakeholder in running the company’s day to day business, employees are among the targets of the company’s CSR programs. Employees are the key success of the company’s operations so that the company can provide services sustainably to its customers hence ensuring business sustainability for the Company. This also indicates that the Company is dependent on its employees as the most significant factor in operating the Company. Employees are considered as part of the large family in running the company’s business.

In order to support our employees for working at optimum level, INTA always prioritizes the safety and welfare of our employees. Every year, INTA embarks on programs to maintain welfare improvement through remuneration and career development system in accordance with the competence, performance achievements and development of skills of each employee.

As evidence of the Company’s care towards the development of human capital, the company adopts program for providing special schools for children of INTA’s employees near the Company‘s Cakung headquarter. The school was launched in 2010. The children of INTA’s employees who are interested can join the school. The Company hopes the assistance will be able to help educating the children and promote future generations in general.

By the end December 2011, the number of employees of the Company and its subsidiaries reached 2,367 up from 1,730 employees at end December 2010.

laporan BerKelanjUtansUstainaBility report

135

Page 138: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Masyarakat

Bagi INTA, keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnis, tidak hanya dinilai dari sehatnya kondisi keuangan perusahaan atau besarnya asset yang dimiliki. Namun antusiasme masyarakat sekitar dalam menerima manfaat sosial dari perusahaan tersebut patut menjadi indikasi yang penting.

Sebagai perusahaan yang peduli dengan lingkungan, INTA berusaha memberikan manfaat sosial bagi warga yang tinggal di sekitarnya, melalui sejumlah program peningkatan kesejahteraan masyarakat atau program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).

INTA melaksanakan CSR berdasarkan lima bidang, yaitu bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, dan bidang agama. Tim CSR perusahaan secara berkala selalu melakukan peninjauan kondisi social masyarakat yang tinggal disekitar perusahaan.

Kepedulian dan tanggung jawab social terhadap lingkungan selalu dilakukan INTA dalam berbagai bentuk. Kami selalu menunjukkan sikap yang konsisten untuk peduli dan berbagi dengan masyarakat.

Berlandaskan cara pandang tersebut, dalam pelaksanaan CSR kami berkomitmen untuk berbagi kesuksesan yang kami raih dengan masyarakat secara luas. Jangkauan program CSR meliputi para karyawan serta komunitas disekitar lokasi operasional kami.

Di tahun 2011, INTA mengeluarkan dana untuk berbagai kegiatan CSR sebesar Rp 0,8 miliar.

Sepanjang tahun 2011, INTA telah melakukan beberapa kegiatan sosial dan kemanusiaan sebagai berikut :•Pemberian bantuan sembako kepada

masyarakat sekitar Cakung-Cilincing Jakarta pada bulan April

•Pemberian bantuan bagi tempat tinggal suku Dayak di Sangatta pada bulan Agustus

• INTA melakukan fogging atau pengasapan di beberapa wilayah untuk mencegah penyakit

Community

For INTA the success of a company in the business, is not only shown by healthy financial performance or the amount of assets, but also by the way the company be able to benefits its surrounding community.

As a company concerned with the environment, INTA seeks to provide social benefits for surrounding residents, through a number of improvements in public welfare programs or programs of corporate social responsibility (Corporate Social Responsibility/CSR).

Implementation of INTA’s CSR is based on five areas, namely education, health, economy, social and culture, and religion. CSR team always perform periodic review on the social conditions of communities living around the company.

Awareness and social responsibility towards the environment has always done INTA in various forms. We always show a consistent attitude to care and share with the community.

Based on these perspectives, in the implementation of CSR, we are committed to share the success that we have achieved with the community. CSR program covers our employees and the surrounding community of our operation locations.

In 2011, INTA funded for various CSR activities which amounted to Rp 0.8 billion.

Throughout 2011, INTA has conducted the following social and humanitarian activities:

•provision of staple food aid to communities around the cakung-cilincing jakarta in april

•the provision of assistance for housing in sangatta Dayak tribe in august• inta conducted fogging or fumigation in some

areas to prevent dengue fever. this activity was

136

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 139: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

demam berdarah. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali dan sudah berlangsung selama 6 tahun dan akan tetap dijalankan karena terbukti memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan masyarakat sekitar.

Kesehatan, Keamanan dan Lingkungan

INTA memperlakukan sumber daya manusia sebagai aset paling bernilai. Karena itu, mereka harus dijaga, dilindungi dan diberdayakan. Pemberdayaan bukan hanya dengan cara meningkatkan kemampuan mereka tapi juga menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Hal ini diwujudkan dengan menerapkan standar keamanan dan kesehatan yang tinggi di setiap tingkatan tempat kerja.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, INTA mengikuti apa yang disebut prinsip K-3. Dalam pelaksanaannya, para karyawan mendapat pelatihan standar kerja yang aman dan sehat, termasuk pelatihan menjalankan alat-alat berat. Ini bertujuan untuk mencegah kejadian-kejadian yang tak diharapkan. Dari waktu ke waktu, Perseroan memantau dan memeriksa pelaksaan standar kerja yang aman dan sehat untuk memastikan bahwa standar keamanan dan kesehatan yang tinggi dilaksanakan.

INTA memastikan setiap karyawan atau pekerja sedang bertugas harus menaati standar keamanan kerja, termasuk mengenakan peralatan pelindung. Rapat-rapat kecil tentang K-3 dilakukan secara rutin.

Untuk mencegah kecelakaan, Perseroan secara berkala melakukan analisis keamanan kerja untuk meninjau prosedur pelaksaan dan mengidentifikasi potensi-potensi bahaya dan ketidakamanan, kemudian diikuti dengan peningkatan.

conducted regularly every 3 months and has been going on for 6 years and will be continued as it has been proved to benefit the environment surrounding communities.

health, Safety and Environment

INTA treats human resources as its most valuable assets. Therefore, they need to be maintained, protected and empowered. The empowerment is not only by way of improving their skills but also creating a safe and healthy working environment. This is done by implementing a high standard of safety and health in work place in every layers of the company’s operations.

To create a healthy and safe working environment, INTA adheres to the safe and healthy working environment standards or also known as the K-3 principles. In practice, employees are regularly trained employees on safe and healthy working standards, including regular training on heavy equipment product knowledges. This is aimed to prevent any unexpected incidents. From time to time, the Company monitors and assess the implementation of K-3 standard, to ensure that high quality of safe and healthy standard are being implemented.

INTA ensures each employee or worker are on duty, should obey work safety standards, including put on personal protective equipments. Safety inductions and K-3 briefings are carried out regularly.

To prevent any incidents, the Company regularly conducts analysis of work safety to review standard operating procedures and identify potentials of unsafe and danger practices, the followed by improvements.

laporan BerKelanjUtansUstainaBility report

137

Page 140: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

PROSPEK USAHA, TRANSFORMASI, PERUBAHAN ORGANISASI, DAN RENCANA EKSPANSI BUsIness ProsPect, transforMatIon, organIzatIonal cHanges, anD exPansIon Plan

Page 141: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Prospek Usaha | Business ProspectsTransformasi INTA | Transformation of INTAPerubahan Organisasi | Organizational ChangesAnak Perusahaan | SubsidiariesRencana Ekspansi INTA | INTA’s Expansion Plan

Page 142: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Ekonomi Indonesia telah membuktikan ketahanannya terhadap gejolak ekonomi eksternal sebagaimana terlihat pada tahun 2011 dengan berhasil tumbuh 6,5% di tengah krisis ekonomi global. Tahun 2012, Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 6,3-6,7%. Sumber utama pertumbuhan akan berasal dari permintaan domestik, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang kuat. Kenaikan investasi didukung oleh iklim investasi yang kondusif dan persepsi bahwa prospek ekonomi Indonesia akan tetap positif tahun ini.

Selain itu, dinaikkannya peringkat Indonesia oleh Fitch Ratings menjadi BBB- atau “investment grade” oleh lembaga pemeringkat juga diharapkan dapat memberikan sentimen positif pada perekonomian Indonesia. Hal ini akan mendorong semakin banyak investor untuk datang berinvestasi di Indonesia, termasuk di sektor pertambangan. Dengan besarnya potensi pertumbuhan tersebut, semakin besar pula peluang INTA untuk masuk ke bidang pertambangan, terlebih dengan adanya layanan pendukung seperti yang disediakan dalam konsep “Total Solutions Provider”.

Indonesia’s economy has proven its resilience towards external economic upheaval again this year as evident in 2011 by growing 6.5% in the midst of global economy crisis. For 2012, Bank Indonesia estimated Indonesia’s economy to grow by 6.3-6.7%. The main source of growth would be from domestic demand, supported by household consumption and strong investment. The rise in investment is supported by conducive investment climate and perception that Indonesia’s economic prospect will remain positive this year.

In addition, the upgraded Indonesia’s rating by Fitch Ratings into BBB- or “investment grade” is expected to provide positive sentiment on Indonesia’s economy. This will encourage more investors to come to invest in Indonesia including investment in mining sector. With the big potential growth in mining industry, the greater the opportunity for INTA to enter the mining sector especially complimented by the ‘Total Solutions Provider” concept.

PROSPEK USAhABUSINESS PROSPECTS

140

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 143: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Semua pencapaian luar biasa yang telah diraih tak membuat INTA berpuas diri. INTA menyadari, bahwa prestasi dan kemampuannya bertahan selama 41 tahun, merupakan hasil dari upaya untuk terus-menerus berinovasi dan menemukan cara baru dalam menghadapi tantangan dan peluang yang juga senantiasa berubah.

INTA, yang berawal dari perusahaan perdagangan suku cadang, tidak akan menjadi sebesar sekarang jika tidak berani melangkah untuk mengubah diri menjadi distributor alat berat dan kemudian menjadi penyedia kebutuhan alat berat secara komprehensif melalui konsep “Total Solutions Provider”.

Untuk itulah INTA merencanakan untuk bertransformasi menjadi perusahaan energi, yang dimulai dengan masuk ke dalam bisnis pertambangan.

Every great achievement reached does not drive INTA to become complacent. INTA realizes, that the achievements and ability to survive for 41 years, is the result of a continuous effort to innovate and find new ways to deal with challenges and opportunities that are also constantly changing.

INTA, which started as a spare parts trading company, will never reach its current stage if it has no courage to transform itself into a distributor of heavy equipment and then become a provider of  heavy equipment needs in a comprehensive manner through the concept of “Total Solutions Provider”. Therefore, INTA plans to transform into an energy company, which will be started by entering  into the mining business.

TRANSFORMASI INTATRANSFORMATION OF INTA

Prod

usen

sum

ber Daya alam dan Jasa Pendukung

Resources Producer and Supporting Ser

vices

Penyedia Solusi Total

Total Solutions Provider

TradingPerdagangan

laporan UsaHa & strategiBUsiness report, coMpetitive aDvantages & strategy

141

Page 144: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PERUBAhAN ORgANISASIORGANIZATIONAL CHANGES

Untuk mempersiapkan rencana bisnis dalam tahapan transformasi berikutnya, pada awal 2012 INTA telah melakukan perubahan dalam organisasi sebagai berikut:•Mendirikan dua anak perusahaan, yakni

PT Intraco Penta Wahana (IPW) dan PT Inta Resources (IR). IPW didirikan pada tanggal 3 Oktober 2011 dengan modal Rp 495 juta, sedangkan IR didirikan pada paruh kedua tahun 2011 dengan modal Rp 4,99 miliar.

•Mengubah nama anak perusahaan lainnya yakni PT Intraco Prima Service menjadi PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS).

•Menentukan fokus anak-anak perusahaan ke masing-masing bidang, sebagai berikut:

In line with its business plan to prepare the next stage of its transformation, in early 2012, INTA has conducted some changes within the organization, as follows:•established two subsidiaries, pt intraco penta

wahana (ipw) and pt inta resources (ir). ipw was established on october 3, 2011, with capital injection of rp 495 million, while ir was established in second half of 2011 with capital injection of rp 4.99 billion.•changed the name of another subsidiary, pt

intraco prima service, into pt intraco penta prima servis (ipps).•Determined the subsidiaries’ focus on their

respective areas which are as follows:

STRUKTUR DAN FOKUS BISNIS INTA GROUP INTA GROUP’S STRUCTURE AND BUSINESS FOCUS

Pt Intan Baruprana

finance (IBf)

Pembiayaan alat Berat

Heavy Equipment Financing

Pt terra factor Indonesia (tfI)

rental alat BeratHeavy Equipment

Rental

Pt Karya lestari

sumberalam (Kasuari)

Kontraktor Pertambangan

Mining Contractor

Pt columbia chrome

Indonesia (ccI)

Produksi dan perakitan

komponen alat berat

Manufacturing and assembling of heavy equipment

component

Pt Intraco Penta Prima servis (IPPs)

Perdagangan alat Berat

Brand Volvo & sDlg-Volvo ceHeavy Equipment

Trading of Volvo &

SDLG - Volvo Distributorship CE

Brand

Pt Intraco Penta Wahana

(IPW)

Perdagangan alat Berat Brand Ingersoll rand,

Mahindra, Bobcat, sinotruk

Heavy Equipment Distributorship of Ingersoil Rand,

Mahindra, Bobcat, & Sinotruk Brand

Pt Inta resources (Ir)

Perdagangan, konstruksi, manufaktur, perkebunan, transportasi

dan jasaTrading,

construction, manufacturing,

plantation, transportation and services

142

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 145: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Anak PerusahaanSubsidiaries

Jenis UsahaNature of Business

Persentase Kepemilikan per 31 December 2011

Percentage of Ownership as of December 31, 2011

Tahun BerdiriYear of

Establishment

PT Intan Baruprana Finance (IBF)* PembiayaanFinancing

100,00% 1993

PT Terra Factor Indonesia Perdagangan dan jasa sewaTrading and rental service

98,87% 1986

PT Karya Lestari Sumberalam(Kasuari/KLS) **)

Kontraktor PerdaganganMining contractor

75,37% 1998

PT Inta Trading (IT)(dahulu/formerly PT Inta Finance)

PerdaganganTrading

100,00% 2002

PT Columbia Chrome Indonesia (CCI) Perbengkelan dan manufakturWorkshop and manufacturing

100,00% 1991

PT Inta Resources (IR)***)

Perdagangan, konstruksi, manufaktur, perkebunan, transportasi dan jasaTrading, construction, manufacturing, plantation, transportation and services

100,00% 2011

PT Intraco Penta Wahana (IPW) ***)

Perdagangan dan jasaTrading and service

100,00% 2011

PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) ***) (dahulu/formerly PT Inta Prima Services)

Perdagangan dan jasaTrading and service

100,00% 2001

*) Kepemilikan langsung oleh Perusahaan dan tidak langsung melalui PT Inta Trading Owned directly by the Company and indirectly through PT Inta Trading**) Kepemilikan tidak langsung melalui PT Terra Factor Indonesia Owned indirectly through PT Terra Factor Indonesia***) Tidak aktif Inactive

ANAK PERUSAhAANSUBSIDIARIES

laporan UsaHa & strategiBUsiness report, coMpetitive aDvantages & strategy

143

Page 146: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

RENCANA EKSPANSI INTAINTA’S EXPANSION PLAN

In line with its continuous growth plan, INTA continues its expansion in the existing heavy equipment business as well as starting to prepare its transformation process into energy company by entering into mining business.

INTA will encourage all subsidiaries to conduct the business in accordance to their determined focuses. Hence, Intan Baruprana Finance, Terra Factor Indonesia, Kasuari dan Columbia Chrome Indonesia will continue to carry out their activities based on the goals and targets.

Three other INTA subsidiaries are ready to operate as well. PT Intraco Penta Wahana has started the year 2012 with marketing activities on Sinotruk product, whereby one of its main targets is to reach 650 units sales number. Besides Sinotruk, IPW also focuses on heavy equipment trading of Ingersoll Rand, Mahindra, and Bobcat brand throughout Indonesia.

Sejalan dengan rencana pertumbuhan yang berkesinambungan, INTA terus melakukan ekspansi dalam bisnis alat berat yang sudah ditekuni, serta mulai mempersiapkan proses transformasi menjadi perusahaan energi dengan terjun ke bisnis pertambangan.

INTA akan mendorong semua anak usaha untuk melanjutkan bisnis sesuai fokus yang telah ditetapkan. Dengan demikian, Intan Baruprana Finance, Terra Factor Indonesia, Kasuari dan Columbia Chrome Indonesia akan terus menjalankan kegiatannya berdasarkan tujuan dan target masing-masing.

Tiga anak perusahaan INTA lainnya juga sudah siap beroperasi. PT Intraco Penta Wahana, telah mengawali tahun 2012 dengan aktivitas pemasaran produk Sinotruk, dimana salah satu target utama IPW adalah meraih penjualan sebanyak 650 unit. Selain Sinotruk, IPW juga fokus pada perdagangan alat berat Brand Ingersoll Rand, Mahindra, dan Bobcat di seluruh Indonesia.

144

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 147: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Meanwhile, PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) since 2012 will focus on heavy equipment trading of Volvo & SDLG-Volvo CE brand in Kalimantan, Sulawesi and Maluku areas. INTA believes with the move, INTA will be able to be more focused on serving the growing heavy equipment needs of Kalimantan and Sulawesi areas, which have proven to have huge market potentials.

Meanwhile, we expect Inta Resources shall become the holding company for the Group’s mining business.

With a stronger company structure and business model, INTA is optimistic in 2012, that it will be able to increase its revenue by 40% to Rp 4.2 trillion from Rp 3.0 trillion in 2011. The growth will be supported by the increase in heavy equipment sales which is targeted to rise by 26% to 1,996 units.

Going forward, INTA is ready to maintain our leadership in the niche market and continue to grow our business and earnings. By maintaining operational efficiency, we believe we could record positive growth in 2012.

In addition, we will continue to maintain strong relationship and cooperation with principals, customers and other stakeholders as well as financial institutions in order to support the Company’s sustainable growth going forward.

Sementara PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) mulai tahun 2012 akan berfokus pada Perdagangan Alat Berat Brand Volvo & SDLG-Volvo CE, di wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. INTA yakin dengan langkah tersebut, INTA akan dapat lebih berfokus pada usaha untuk melayani kebutuhan peralatan berat yang berkembang dari daerah Kalimantan dan Sulawesi, yang telah terbukti memiliki potensi pasar yang besar.

Sedangkan Inta Resources, kami harapkan dapat menjadi holding atas bisnis pertambangan dalam Grup.

Dengan struktur perusahaan dan model bisnis yang lebih kuat, INTA optimistis tahun 2012 akan mampu meningkatkan pendapatan sebesar 40% menjadi Rp 4,2 triliun dari Rp 3,0 triliun pada tahun 2011. Pertumbuhan ini akan didukung oleh peningkatan penjualan alat berat yang ditargetkan naik sebesar 26% menjadi 1.996 unit.

Di masa mendatang, INTA siap untuk mempertahankan kepemimpinannya di niche market dan terus mengembangkan bisnis dan pendapatan. Dengan mempertahankan efisiensi operasional, kami yakin akan mampu membukukan pertumbuhan positif pada tahun 2012.

Selain itu, kami akan terus mempertahankan hubungan yang kuat dan kerjasama dengan prinsipal, pelanggan dan stakeholder lainnya serta lembaga pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang.

laporan UsaHa & strategiBUsiness report, coMpetitive aDvantages & strategy

145

Page 148: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Struktur Organisasi | Organization StructureProfil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ ProfilesProfil Direksi | Board of Directors’ ProfilesProfil Komite Audit | Audit Committee’s ProfilesAlamat Kantor Pusat dan Cabang | Head Office and Branch Office AddressAlamat Anak Perusahaan | Subsidiaries Office AddressInformasi Perusahaan | Corporate Information

DATA PERUSAHAANcorPorate Data

Page 149: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami
Page 150: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

President DirectorPetrus Halim

Board of Commissioners

President Commissionerhalex halim

Independent CommissionerTonny Surya Kusnadi

CommissionerLeny halim

Internal Audit Dept

Customer Support Director

Paulus a. Widjonarko

National Part Division

National Service Support DivisionMarketing Division

Marketing DirectorJimmy Halim

Sales Division

Sales DirectorWilly rumondor

STRUKTUR ORgANISASIORGANIZATION STRUCTURE

148

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 151: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Finance DivisionAccounting Division

Finance Directorfred l. Manibog

HRD DirectorJimmy Halim

Audit Commitee

Corporate Secretary

After Market Division hR Division Training Division

Data perUsaHaancorporate Data

149

Page 152: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Berusia 70 tahun. Warga Negara Indonesia. Menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur INTA sejak 1996 dan sebagai Presiden Komisaris sejak 2010. Terjun ke dunia bisnis sebagai pengusaha di bidang ekspor impor pada tahun 1959. Beliau adalah perintis berdiri dan berkembangnya INTA, yang dimulai dengan pendirian UD Intraco Penta pada 1970. Mengenyam berbagai pendidikan non formal di dalam maupun luar negeri, seperti Kursus Manajemen Umum di LPPM Jakarta (1982), Program Manajemen Modern di National University of Singapore (1988) dan Program Manajemen Sumber Daya Manusia di National University of Singapore (1990). Menjabat berbagai posisi manajerial maupun komisaris di berbagai perusahaan, antara lain: sebagai Presiden Direktur PT Shallumindo Investama (1992-sekarang), Presiden Direktur PT Columbia Chrome Indonesia (1998-sekarang), Komisaris PT Karya Lestari Sumberalam (1998-sekarang), Presiden Komisaris PT General Agromesin Lestari (1999-sekarang), Presiden Komisaris PT Intan Baruprana Finance (2001-sekarang), serta Komisaris PT Terrafactor Indonesia (2003-sekarang).

Aged 70. Indonesian citizen. Served as President Director of INTA since 1996 and as President Commissioner since 2010. He went into business as an entrepreneur in exports and imports in 1959. He is a founder of INTA, which began with the establishment of UD Intraco Penta in 1970. He has various non-formal education locally and abroad, such as the General Management Course in LPPM Jakarta (1982), Modern Management Program at the National University of Singapore (1988) and Human Resource Management Program at the National University of Singapore (1990). He held various managerial positions as well as Commissioner in various companies, among others: as the President Director of PT Shallumindo (1992-present), President Director of PT Columbia Chrome Indonesia (1998-present), Commissioner of PT Karya Lestari Sumberalam (1998-present), President Commissioner of PT General Agromesin Lestari (1999-present), President Commissioner of PT Intan Baruprana Finance (2001-present), and Commissioner of PT Terrafactor Indonesia (2003-present).

halex halimKomisaris UtamaPresident commissioner

PROFIL DEwAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILES

150

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 153: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Tonny Surya KusnadiKomisaris IndependenIndependent commissioner

Berusia 69 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat Komisaris Independen INTA sejak tahun 2003 setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Direktur (1993) dan Direktur Operasi (1996) di perusahaan yang sama. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Bandung. Memulai karir profesional sebagai Asisten Dosen di Fakultas Ekonomi UNPAR pada tahun 1963. Kemudian menjabat berbagai posisi di beberapa perusahaan seperti: Pegawai Bagian Ekspor di PT Sumbersari Djaja (1966), Manajer Impor PT Daroma Perkasa (1969), Asisten Direktur PT DAF Indonesia (1972) dan Pegawai Pembelian Dravo Pacific Inc./Bechtel Inc. (1973). Memiliki pengalaman yang luas di bidang pemasaran dan manajerial dan menjabat sebagai Manajer Pengembangan Pasar PT Trakindo Utama (1977) dan Manajer Pemasaran PT Alltrak (1981). Sebelumnya beliau memegang posisi Manajer Umum di PT Inti Putra Kalimantan (1985) dan NV PD Pamitran (1988).

Aged 69. Indonesian citizen. He was assigned as Independent Commissioner of INTA since 2003 after previously served as Deputy Director (1993) and Director of Operations (1996) in the same company. He holds a Bachelor of Economics from Catholic University of Parahyangan (UNPAR), Bandung. Started professional career as an assistant lecturer at the Faculty of Economics UNPAR in 1963. Then, he held various positions in several companies such as: Exports Division in PT Sumbersari Djaja (1966), Import Manager in PT Daroma Perkasa (1969), Assistant Director of PT DAF Indonesia (1972) and Procurement Staff in Dravo Pacific Inc. / Bechtel Inc. (1973). Having extensive experience in marketing and managerial, he served as Market Development Manager of PT Trakindo Utama (1977) and Marketing Manager of PT Alltrak (1981). Previously he held position as General Manager in PT Inti Putra Kalimantan (1985) and NV PD Pamitran (1988).

Leny halimKomisariscommissioner

Berusia 39 tahun. Warga Negara Indonesia. Ditunjuk sebagai Komisaris pada Mei 2010. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Direktur pada CV Ereztama pada 1999- 2006. Pernah menggeluti bidang Public Relations and Affairs pada World Harvest di tahun 1997 dan sebagai Corporate Marketing & Strategic Planning Consultant pada grup Gajah Tunggal di tahun 1996. Beliau lulus dari California State University, Fresno, California, USA dengan gelar MBA pada 1995 dan S1 dari universitas yang sama pada 1994.

Aged 39. Indonesian citizen. Appointed as Commissioner in May 2010. Previously served as a Director at CV Ereztama in 1999 to 2006. Prior to that, she held Public Relations and Affairs position at the World Harvest in 1997 and as Corporate Marketing & Strategic Planning Consultant at Gajah Tunggal group in 1996. She graduated from California State University, Fresno, California, USA with an MBA in 1995 and received Bachelor degree in 1994 from the same university.

Data perUsaHaancorporate Data

151

Page 154: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ PROFILES

Berusia 41 tahun. Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta. Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur INTA sejak tahun 2000, setelah meniti karir sebagai Manajer Keuangan pada tahun 1996 di perusahaan yang sama. Sebelumnya pernah bekerja sebagai Asisten Manajer Risiko di Departemen Kredit di Citibank NA, Jakarta (1994). Saat ini juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Karya Lestari Sumberalam (sejak 1998) dan PT Terra Factor Indonesia (sejak 2001). Gelar Bachelor of Science dan MBA di bidang keuangan diraihnya masing-masing dari California State University, Fresno dan Boston University, Amerika Serikat.

Aged 41. Indonesian citizen, born in Jakarta. Appointed as Vice President Director of INTA since 2000, after his career as Finance Manager in 1996 in the same company. Previously, he worked as Assistant Manager of Risk in Credit Department at Citibank NA, Jakarta (1994). He currently serves as President Director of PT Karya Lestari Sumberalam (since 1998) and PT Terra Factor Indonesia (since 2001). He obtained Bachelor of Science degree and an MBA in Finance from California State University, Fresno and Boston University, USA.

Petrus halimPresiden DirekturPresident Director

152

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 155: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Berusia 47 tahun. Warga Negara Filipina, lahir di Dau. Direktur Keuangan INTA sejak tahun 2006. Memiliki gelar Bachelor of Science dalam bidang administrasi bisnis dengan spesialisasi akuntansi dari Holy Angel University, Angeles City, Filipina pada tahun 1988. Setelah memenuhi kualifikasi Certified Public Accountant (CPA), karir profesionalnya diawali sebagai Asisten Pembelian di Coca Cola Bottlers Philippines, Inc. dan Auditor pada JCIC Ministries Inc. (1989). Setelah meniti karir di Fil-House of Consumer Product Inc. dan menduduki posisi Assistant Audit Manager, beliau pindah ke Jakarta pada tahun 1991 dan menduduki posisi Technical Advisor Pengembangan Bisnis di PT Sumber Daya Praweda Informatika (1991). Karir beliau di INTA diawali pada tahun 1993 sebagai Advisor dan menjadi Manajer Proyek Implementasi SAP (2001-2002) pada saat INTA mengembangkan sistem informasi yang canggih. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Intan Baruprana Finance.

Aged 47. Filipino citizen, born in Dau. Holding Finance Director of INTA since 2006. Obtained a Bachelor of Science degree in business administration majoring in Accounting from Holy Angel University, Angeles City, Philippines in 1988. Having qualified as Certified Public Accountant (CPA), he started his professional career as a Purchasing Assistant at Coca Cola Bottlers Philippines, Inc. and Auditors in JCIC Ministries Inc. (1989). After a successful career in the Fil-House of the Consumer Products Inc. and assigned as Assistant Audit Manager, he moved to Jakarta in 1991 holding the position of Technical Advisor for Business Development at PT Sumber Daya Praweda Informatika (1991). His career in INTA started in 1993 as an Advisor and a SAP Implementation Project Manager (2001-2002) when INTA developed sophisticated information systems. Currently, he also serves as President Director of PT Intan Baruprana Finance.

Fred Lopez ManibogDirektur Keuanganfinance Director

willy RumondorDirektur Penjualansales Director

Berusia 61 tahun. Warga Negara Indonesia, lahir di Manado. Menduduki posisi Direktur Penjualan INTA sejak tahun 2002 yang diawalinya dari jabatan Manajer Riset dan Pengembangan, Manajer Pelayanan di INTA Cabang Balikpapan, Manajer Penjualan (1992) dan Direktur Penjualan dan Pemasaran (1996) di perusahaan yang sama. Karir profesionalnya dimulai pada tahun 1971 di PT New Porodisa Utama Equipment Ltd. sebagai Pegawai Administrasi, kemudian terus menanjak menjadi Representatif Penjual Junior (1975), Representatif Penjual (1976), Penyelia cabang Samarinda (1977) hingga dipercaya sebagai Manajer Wilayah Kalimantan.

Aged 61. Indonesian citizen, born in Manado. Holding position of Sales Director of INTA since 2002, prior to that as Research and Development Manager. He was assigned as Service Manager at INTA’s branch in Balikpapan, Sales Manager (1992) and Director of Sales and Marketing (1996) in the same company. Started his professional career in 1971 in PT New Porodisa Utama Equipment Ltd. as an Administrative Officer, and then continued to be Junior Sales Representative (1975), Sales Representative (1976), Supervisor for Samarinda Branch (1977) until he was appointed as the Kalimantan Regional Manager.

Data perUsaHaancorporate Data

153

Page 156: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Jimmy halimDirektur PemasaranMarketing Director

Paulus Ariestian widjonarkoDirektur Dukungan dan Layanan Pelanggancustomer support and service Director

Berusia 36 tahun. Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta. Menduduki jabatan sebagai Direktur Pemasaran INTA pada tahun 2000. Karirnya di INTA dimulai sebagai Konsultan MIS (1998), hingga dipercaya menjabat sebagai Manajer Umum PT Columbia Chrome Indonesia dan Manajer Umum Divisi Bobcat (1998). Saat ini ia juga menjabat sebagai Direktur Operasional PT Columbia Chrome Indonesia sejak tahun 1999. Pendidikan formalnya ditempuh di California State University, Fresno, pada tahun 1997.

Aged 36. Indonesian citizen, born in Jakarta. Taking on the position of Marketing Director since 2000. He began his career with INTA as MIS consultant in 1998, until become General Manager of PT Columbia Chrome Indonesia and General Manager for Bobcat Division (1998). Currently, he also holds a position as Operational Director of PT Columbia Chrome Indonesia since 1999. Previously, he was also the General Manager of PT Columbia Chrome Indonesia and General Manager for Bobcat Division (1998). He completed his formal education at California State University, Fresno, in 1997.

Berusia 48 tahun. Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung. Dipercaya menjabat sebagai Direktur Dukungan Layanan Pelanggan INTA sejak akhir tahun 2006. Pendidikan formal di bidang teknik sipil diperoleh di Universitas Tarumanegara pada tahun 1987. Mengawali karir profesional sebagai Management Trainee di PT United Tractors pada tahun 1987 hingga menanjak menjadi Deputy Head of Transportation Department, Kenworth Trucks pada tahun 1999. Bidang penjualan digelutinya ketika menjabat sebagai Sales Manager of International Sales Department di PT Berau Coal Tbk. pada tahun 1999. Kemudian pada tahun 2000 hingga 2005 bergabung dengan INTA dari jabatan Manajer Produk, Manajer Cabang dan akhirnya Manajer Wilayah Jawa dan Indonesia Timur. Sebelum menduduki posisi saat ini, beliau menjabat sebagai Manajer Pengembangan Bisnis di PT Indomobil Group Sejahtera Langgeng.

Aged 48. Indonesian citizen, born in Bandung. Served as Director of Customer Support INTA since 2006. Formal education was obtained from University Tarumanegara majoring in Civil Engineering in 1987. He began his professional career as a Management Trainee at PT United Tractors in 1987 and as Deputy Head of Transportation Department, Kenworth Trucks in 1999. He served as Sales Manager of International Sales Department at PT Berau Coal Tbk in 1999. Later in the year 2000 to 2005 joined the office INTA starting as Product Manager, Branch Manager and finally Regional Manager East Java and Indonesia. Prior to the current position, he served as Business Development Manager at PT Indomobil Group Sejahtera Langgeng.

154

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 157: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PROFIL KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE PROFILES

Tonny Surya KusnadiKetua (Komisaris Independen)

Profil lengkap dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris.

Chairman (Independent Commissioner)

For a complete profile please refer to the Board of Commissioners‘ Profile Section.

Akta BandiAnggota

Warga Negara Indonesia, lahir di Jawa Barat pada 1953. Ditunjuk sebagai Anggota Komite Audit sejak 2001. Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Jayabaya pada 1983. Memulai karir sebagai Auditor di kantor Akuntan Publik Drs. M. Iswara pada 1975-1986. Sejak 1987 sampai 1990 beliau bekerja pada PT Bank Umum Majapahit Jaya sebuah bank komersial lokal sebagai Internal Auditor. Selama 1991-2004 bekerja sebagai Senior Auditor di kantor Akuntan Publik Drs. YS. Santosa dan sejak 2005 sampai saat ini merupakan karyawan di PT Wijaya Gita Utama.

Member

Akta is an Indonesian citizen, born in West Java in 1953. He was appointed as a Member of the Audit Committee of INTA in 2001. Akta graduated with a Bachelor’s degree in Economics from the University Jayabaya in 1983. Starting his career at Public Accountant Drs. M. Iswara, he worked as an auditor from 1975-1986. From 1987-1990 he worked at PT Bank Umum Majapahit Jaya, a local commercial bank, as an Internal Auditor. From 1991-2004 he worked as Senior Auditor at Public Accountant Drs. YS. Santosa, and from 2005 up to present he works at PT Wijaya Gita Utama.

SurosoAnggota

Warga Negara Indonesia, lahir di Jawa Barat pada 1954. Ditunjuk sebagai Komite Audit sejak 2001. Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia dan memperoleh gelar Magister Management dari Universitas Persada Indonesia. Telah bekerja sebagai Senior Auditor pada Kantor Akuntan Publik Drs. Darmawan & Co, Anggota Perusahaan Touche Ross sejak 1987 – 1991, sebagai seorang Commercial Partner di Kantor Akuntan Publik Drs. Suryanto Gunawan pada 1992 – 2003. Saat ini menjabat sebagai Chief Consultant pada SR Manajemen & Konsultan, sebuah perusahaan konsultan manajemen sejak 2001 dan menjadi dosen di Universitas Surapati sejak 2006.

Member

Suroso is an Indonesian citizen, born in West Java in 1954. He was appointed as Member of the Audit Committee of INTA in 2001. Suroso holds a Bachelor’s degree in Accounting from the University of Indonesia and Master’s degree in Management from Persada Indonesia University. He has worked as Senior Auditor at Public Accountant Drs. Darmawan & Co, Member Firm Touche Ross from 1987 – 1991 and Commercial Partner at Public Accountant Drs. Suryanto Gunawan in 1992 – 2003. He has worked as Chief Consultant of SR Management & Consultant, a management consulting firm, since 2001 and Lecturer at Surapati University since 2006.

Charles BaringbingKepala Departemen Audit Internal

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1973. Ditunjuk sebagai Ketua Departemen Audit Internal PT Intraco Penta Tbk sejak tahun 2004. Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Atmajaya. Memulai karir sebagai Staf Akunting di PT BCA 1997 – 1999. Sejak 1999 – 2004 bekerja pada KAP Bismar dan Rekan. Bekerja di PT Intraco Penta Tbk sejak tahun 2004 sampai saat ini.

Head of Internal Audit Department

Charles is an Indonesian citizen, born in Jakarta in 1973. He was appointed as Head of Internal Audit for PT Intraco Penta Tbk in 2004. He graduated with a Bachelor degree in Accounting from the University of Atmajaya. He started his career at PT BCA as Accounting Staff from 1997 – 1999. From 1999 – 2004 he worked as Supervisor for KAP Bismar and partners. From 2004 up to present he works at PT Intraco Penta Tbk.

PROFIL KEPALA AUDIT INTERNALHEAD OF INTERNAL AUDIT PROFILE

Data perUsaHaancorporate Data

155

Page 158: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Kantor CabangBranch Offices

Balikpapan Jl. Mulawarman No. 6 RT. 28 RW. 09 Manggar Balikpapan Kalimantan Timur 772038Tel. (0542) 770477, (0542) 770641Fax. (0542) 770450

BanjarmasinJl. Jend. A.Yani No. 9 KM. 6 Komp. Kencana Banjarmasin Kalimantan 70249Tel. (0511) 3252634, (0511) 3256478Fax. (0511) 256476

JakartaJl. Pangeran Jayakarta 115 Block C1-3, Jakarta 10730Tel. (021) 6283333, (021) 6393538Fax. (021) 6243417

ManadoJl. A.A. Maramis Kairigi Dua Kayuwatu Mapanget ManadoTel. (0431) 8137388, (0431) 811241Fax. (0431) 813734

PalembangJl. Soekarno-Hatta Kel. Siring Agung Kec. Ilir Barat 1 Palembang Sumatera SelatanTel. (0711) 445596, (0711) 445579, (0711) 445580, (0711) 445581Fax. (0711) 445588

PekanbaruJl. Arengka Kav. 55 RT 003/010 Lebah Baru Kec. Tampan Pekanbaru 28291Tel. (0761) 665798, (0761) 64655Fax. (0761) 64533

Kantor PusatHead Office

Jl. Raya Cakung Cilincing KM 3,5Tel. (021) 4401408Fax. (021) 4401682Email: [email protected]

PontianakJl. Adi Sucipto No. 55 KM 5,5 Pontianak Kalimantan Barat 78391Tel. (0561) 722755Fax. (0561) 721755

samarindaJl. Cipto Mangunkusumo No. 55 RT. 27/06 Samarinda Seberang Kalimantan Timur 75132Tel. (0541) 262271, (0541) 262274Fax. (0541) 262275

sangattaVolvo Shop Tango Delta KPC Sangatta Kalimantan TimurTel. (0549) 521349/8, (0549) 525597, (0549) 525595 Fax. (0549) 525596

surabayaJl. Dumar Industri Blok A7-A8 Margomulyo SurabayaTel. (031) 7494804, (031) 7492926, (031) 7492928Fax. (031) 7492927

tarakanJl. Jend Sudirman No. 26 RT. 003 Tarakan 77113Tel. (055) 21882, (0551) 24497, (0551) 21383Fax. (0551) 51233

ampahMain Workshop Thailindo Bara PratamaJl. Ampah Muara Teweh KM 20 Ugang Sayu, Kec. Bintang Awai

ALAMAT KANTOR PUSAT DAN CABANgHEAD OFFICE AND BRANCH OFFICE ADDRESS

156

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 159: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

BengkuluJl. P. Natadirja No. 119 KM 6,7 Bengkulu 38225Tel. (0736) 214411, (0736) 24878Fax. (0736) 21916

BerauJl. Gatot Subroto No. 169 (KM 5) Kel. Sei Bedungun, Tj. Redeb Berau, Kalimantan Timur 77311Tel. (0554) 2027218Fax. (0554) 2027218

JambiJl. Lingkar Barat IV/B Simpang Rimbu JambiTel. (0741) 580948, (0741) 580949Fax. (0741) 580947, (0551) 51233

MalinauJl. Penembahan, RT XI, No. 60A Seliwing, Malinau Kota, Kalimantan Timur 77554Tel. (0553) 21999Fax. (0553) 21921

MakassarJl. Pelita Raya Blok A. 22 No. 2 Makassar Sulawesi SelatanTel. (0411) 441736Fax. (0411) 441779

MedanJl. Raya Tanjung Morawa Km 13 No.22 T Morawa Tel. (061) 7947988Fax. (061) 7944948

Pangkalan BunJl. Iskandar No 12 RT/RW. 14 kel. Madurejo Pangkalan Bun Kalimantan Tengah 74112Tel. (0532) 21643Fax. (0532) 24929

PadangJl. Bypass Raya KM. 17,5 No. 27Simpang Lubuk MiturunKel. Koto Panjang- Kec. Kotopanggah, PadangTel. (0751) 463818, (0751) 463838Fax. (0751) 463828

semarangJl. Jend. Sudirman No. 27 Semarang 50149Tel. (024) 7607627

sorongJl. A.M Sangaji No. 7 Kel. Klasaman Kec. Sorong Timur (KM.12 masuk, Sorong-Papua)Tel. (0951) 335699Fax. (0951) 335799

tanjungJl. A Yani KM. 7,5 Desa Maburai RT. 01 Murung Pudak Tanjung - TabalogKalimantan SelatanTel. (0526) 2027400Fax. (0526) 2027400

tanjung enimJl. Raya Muara Enim No. 101 Karang Raja, Muara Enim Sumatera SelatanTel. (0734) 422797, (0734) 422798 Fax. (0734) 422796

Data perUsaHaancorporate Data

157

Page 160: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT Inta Baruprana Finance (IBF)

Gedung PT. Intraco Penta, TbkLantai 1Jl. Raya Cakung Cilincing Km 3.5Jakarta 14130Phone : 62-21 440 1408Fax : 62-21 440 1682

PT Terra Factor Indonesia (TFI)Head officeJl. Danau Sunter BaratRukan Nusantara Blok A1 / 15,Sunter – Jakarta 14350, IndonesiaPhone : 62-21 658 33 400Fax : 62-21 65301400Website: www.terrafactor.comEmail : [email protected]

alamat Korespondensi:Gedung INTA lantai 5Jl. Pangeran Jayakarta 115 Block C 1-3Jakarta 10730

Balikpapan officeJl. Mulawarman No. 46B, BatakanBalikpapan 76115, IndonesiaPhone : 62-542 770 141 / 150,Fax : 62-542 770 143

Duri officeJl. Hang Tuah No. 25 Kel. Air JambanKec. Mandau Duri – Riau, IndonesiaPhone : 62-765 703 7297,Fax : 62-765 597 805

PT Karya Lestari Sumberalam (KASUARI)Head officeJl. Danau Sunter Barat Blok A1 No. 17Rukan Nusantara RT. 008 RW. 006Sunter Agung, Jakarta 14350 – IndonesiaPhone : (62-21) 658 31557Fax : (62-21) 658 31560

alamat KorespondensiGedung INTA lantai 4Jl. Pangeran Jayakarta 115 Blok C 1-3Jakarta 10730

Jobsite siambulDesa Siambul, Kec. SeberidaKab. Indragi HuluRiau – IndonesiaPhone : (62-21) 658 31557 Ext. 127Fax : (62-21) 658 31560

samarinda representativeJl. Ciptomangunkusumo No. 55 RT.27/06Samarinda SeberangSamarinda 75132 – IndonesiaPhone : (0541) 262 262Fax : (0541) 262 275

Pekanbaru representatifJl. Arengka Kav. 55 RT. 003/010Lebah Baru, Kec. TampanPekanbaru 28291 – IndonesiaPhone : (0761) 65798 - 65775Fax : (0761) 64533

PT Columbia Chrome Indonesia (CCI)Head officeJakartaJl. Raya Cakung Cilincing No. 16, RT.004/05Semper Timur CilincingJakarta Utara 14130 – IndonesiaPhone : 62 21 440 0266Fax : 62 21 440 0263Customers Hotline: 62 21 440 5533Email : [email protected]; [email protected]

Branch officeBalikpapanJl. Mulawarman No. 46 B, BatakanBalikpapan 76115 – IndonesiaPhone : 62-542 770 151Fax : 62-542 770 152Email : [email protected]

representative officesangattaRuko IntracopentaJl. Yos Sudarso III, RT. 23,Sangatta, Kutai TimurKalimantan Timur 75611 – IndonesiaPhone : 62-549 234 57Fax : 62-549 234 57Email : [email protected]

tanjungJl. Ahmad Yani Km. 7,5 Desa Maburai RT. 01Kec. Murung Pudak, Kota Tanjung, Kab. TabalongKalimantan Selatan 71571 – IndonesiaPhone : 62-526 202 7400Fax : 62-526 202 7400Email : [email protected]; [email protected]

ALAMAT ANAK PERUSAhAANSUBSIDIARIES OFFICES

158

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Page 161: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

Semua pertanyaan pemegang saham dan publik dapat diajukan kepada:All shareholders and public inquiries can be addressed to:

Notaris:Notary:Fathiah Helmi, SHGedung Graha Irama Lt. 6CJl. HR Rasuna Said Blok X-1, Kav. 1&2Jakarta Pusat Telepon : 62-21-52907305 Faksimili : 62-21-5261136

Biro Administrasi Efek:Securities Administration Bureau:PT Adimitra Transferindo Biro Administrasi EfekPlaza Property Lt.2Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur 13210Telepon : 62-21-4788 1515 (Hunting)Faksimili : 62-21-470 9697 Email: [email protected]

Sekretaris Perusahaan:Corporate Secretary:PT Intraco Penta, Tbk Jl. Raya Cakung Cilincing KM 3,5 Jakarta 14130Telepon : (021) 4401408Faksimili : (021) 4401682

Pencatatan Saham:Share Listing:Saham Perusahaan terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode INTA.The Company’s shares are listed and traded in Indonesian Stock Exchange (IDX) with ticker symbol INTA.

Akuntan Publik Independen: Independent Public Accountant:Osman Bing Satrio & Rekan Member of Deloitte Tohmatsu LimitedThe Plaza Office Tower 32nd Floor Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30Jakarta 10350Telepon : 62-21-29923100 Faksimili : 62-21-29928200

INFORMASI PERUSAhAANCORPORATE INFORMATION

Data perUsaHaancorporate Data

159

Page 162: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk Laporan Tahunan 2011 Annual Report

LAPORAN AUDITaUDIt rePort

Page 163: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami
Page 164: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN –

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir

31 Desember 2011 dan 2010

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the years ended December 31, 2011 and 2010

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

3 Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

5

Consolidated Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

6 Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

8

Notes to Consolidated Financial Statements

Page 165: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN –

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir

31 Desember 2011 dan 2010

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the years ended December 31, 2011 and 2010

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

3 Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

5

Consolidated Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

6 Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

8

Notes to Consolidated Financial Statements

Page 166: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami
Page 167: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami
Page 168: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009

1 Januari 2010/ January 1, 2010

31 Desember 2009/ December 31, 2009(Disajikan kembali -

31 Desember/ 31 Desember/ Catatan 3/Catatan/ December 31, December 31, As restated -Notes 2011 2010 Note 3)

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 6 330.568 64.570 69.602 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 7 Trade accounts receivable

Pihak berelasi 47 1.995 2.939 32.966 Related partiesPihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of

penyisihan penurunan nilai sebesar allowance for impairment losses of Rp 2.388 juta tahun 2011, Rp 2,388 million in 2011,Rp 4.480 juta tahun 2010 dan Rp 4,480 million in 2010 andRp 4.183 juta tahun 2009 510.976 210.979 166.893 Rp 4,183 million in 2009

Piutang usaha (angsuran) 8 Trade accounts receivable (installment)Pihak ketiga 1.707 8.490 1.200 Third partiesPihak berelasi - - 1.675 Related parties

Investasi neto sewa pembiayaan - setelah Net investments in finance lease - netdikurangi penyisihan penurunan nilai of allowance for impairment losses of sebesar Rp 508 juta tahun 2011 dan Rp 508 million in 2011 andRp 1.005 juta tahun 2010 9 212.110 150.756 103.410 Rp 1,005 million in 2010

Piutang pembiayaan konsumen 10 1.820 803 - Consumer financing receivablePiutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan Other accounts receivable - net of allowance

penurunan nilai sebesar Rp 211 juta for impairment losses of Rp 211 million tahun 2011 dan Rp 100 juta tahun 2010 11 46.397 6.834 6.575 in 2011 and Rp 100 million in 2010

Persediaan - setelah dikurangi Inventories - net of penyisihan penurunan nilai sebesar allowance for decline in value of Rp 6.834 juta tahun 2011, Rp 6,834 million in 2011,Rp 6.139 juta tahun 2010 Rp 6,139 million in 2010dan Rp 5.804 juta tahun 2009 12 765.344 407.546 265.125 and Rp 5,804 million in 2009

Uang muka 13 87.167 79.334 34.453 Advances Biaya dibayar dimuka 14 3.950 4.061 4.699 Prepaid expensesPajak dibayar dimuka 15 38.020 10.325 15.887 Prepaid taxesAset lancar lain-lain 1.106 1.034 - Other current assets

Jumlah Aset Lancar 2.001.160 947.671 702.485 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSKas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 16 33.463 8.901 3.900 Restricted cash and cash equivalentsPiutang usaha (angsuran) - setelah dikurangi

bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu Trade accounts receivable (installment) - satu tahun 8 net of current portionPihak berelasi - - 500 Related partiesPihak ketiga - 416 408 Third parties

Investasi neto sewa pembiayaan - setelah Net investments in finance lease - netdikurangi penyisihan penurunan nilai of allowance for impairment losses of sebesar Rp 175 juta tahun 2011, Rp 175 million in 2011,Rp 127 juta tahun 2010 dan Rp 127 million in 2010 andRp 187 juta tahun 2009 9 197.460 113.971 - Rp 187 million in 2009

Piutang pembiayaan konsumen - setelah Consumer financing receivable - net ofdikurangi penyisihan penurunan nilai allowance for impairment losses ofsebesar Rp 1 juta tahun 2011 dan Rp 1 million in 2011 andRp 3 juta tahun 2010 10 3.039 4.216 66.479 Rp 3 million in 2010

Piutang kepada pihak berelasi 17, 47 7.611 5.718 5.701 Receivables from related partiesAset tetap - setelah dikurangi Property, plant, and equipment - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 177.576 juta tahun 2011, Rp 177,576 million in 2011,Rp 157.201 juta tahun 2010 dan Rp 157,201 million in 2010 andRp 131.414 juta tahun 2009 18 364.620 156.617 142.790 Rp 131,414 million in 2009

Aset tetap disewakan - setelah dikurangi Property and equipment for lease - net of akumulasi penyusutan dan penurunan nilai accumulated depreciation and sebesar Rp 89.789 juta tahun 2011, impairment of Rp 89,789 million in 2011,Rp 104.756 juta tahun 2010 dan Rp 104,756 million in 2010 andRp 121.068 juta tahun 2009 19 290.924 153.490 151.444 Rp 121,068 million in 2009

Aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik Assets for Ijarah and Ijarah Muntahiyah - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Bittamlik - net of accumulated dan penurunan nilai sebesar depreciation and impairment of Rp 182.515 juta tahun 2011, Rp 182,515 million in 2011,Rp 21.211 juta tahun 2010 dan Rp 21,211 million in 2010 andRp 1.065 juta tahun 2009 20 684.277 155.741 6.063 Rp 1,065 million in 2009

Aset pajak tangguhan 45 50.657 42.803 41.442 Deferred tax assets Instrumen keuangan derivatif 44 - 316 - Derivative financial instrumentsAset tidak lancar lain-lain 21 104.707 45.044 50.918 Other noncurrent assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.736.758 687.233 469.645 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 3.737.918 1.634.904 1.172.130 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 3 -

Page 169: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009

1 Januari 2010/ January 1, 2010

31 Desember 2009/ December 31, 2009(Disajikan kembali -

31 Desember/ 31 Desember/ Catatan 3/Catatan/ December 31, December 31, As restated -Notes 2011 2010 Note 3)

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 6 330.568 64.570 69.602 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 7 Trade accounts receivable

Pihak berelasi 47 1.995 2.939 32.966 Related partiesPihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of

penyisihan penurunan nilai sebesar allowance for impairment losses of Rp 2.388 juta tahun 2011, Rp 2,388 million in 2011,Rp 4.480 juta tahun 2010 dan Rp 4,480 million in 2010 andRp 4.183 juta tahun 2009 510.976 210.979 166.893 Rp 4,183 million in 2009

Piutang usaha (angsuran) 8 Trade accounts receivable (installment)Pihak ketiga 1.707 8.490 1.200 Third partiesPihak berelasi - - 1.675 Related parties

Investasi neto sewa pembiayaan - setelah Net investments in finance lease - netdikurangi penyisihan penurunan nilai of allowance for impairment losses of sebesar Rp 508 juta tahun 2011 dan Rp 508 million in 2011 andRp 1.005 juta tahun 2010 9 212.110 150.756 103.410 Rp 1,005 million in 2010

Piutang pembiayaan konsumen 10 1.820 803 - Consumer financing receivablePiutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan Other accounts receivable - net of allowance

penurunan nilai sebesar Rp 211 juta for impairment losses of Rp 211 million tahun 2011 dan Rp 100 juta tahun 2010 11 46.397 6.834 6.575 in 2011 and Rp 100 million in 2010

Persediaan - setelah dikurangi Inventories - net of penyisihan penurunan nilai sebesar allowance for decline in value of Rp 6.834 juta tahun 2011, Rp 6,834 million in 2011,Rp 6.139 juta tahun 2010 Rp 6,139 million in 2010dan Rp 5.804 juta tahun 2009 12 765.344 407.546 265.125 and Rp 5,804 million in 2009

Uang muka 13 87.167 79.334 34.453 Advances Biaya dibayar dimuka 14 3.950 4.061 4.699 Prepaid expensesPajak dibayar dimuka 15 38.020 10.325 15.887 Prepaid taxesAset lancar lain-lain 1.106 1.034 - Other current assets

Jumlah Aset Lancar 2.001.160 947.671 702.485 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSKas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 16 33.463 8.901 3.900 Restricted cash and cash equivalentsPiutang usaha (angsuran) - setelah dikurangi

bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu Trade accounts receivable (installment) - satu tahun 8 net of current portionPihak berelasi - - 500 Related partiesPihak ketiga - 416 408 Third parties

Investasi neto sewa pembiayaan - setelah Net investments in finance lease - netdikurangi penyisihan penurunan nilai of allowance for impairment losses of sebesar Rp 175 juta tahun 2011, Rp 175 million in 2011,Rp 127 juta tahun 2010 dan Rp 127 million in 2010 andRp 187 juta tahun 2009 9 197.460 113.971 - Rp 187 million in 2009

Piutang pembiayaan konsumen - setelah Consumer financing receivable - net ofdikurangi penyisihan penurunan nilai allowance for impairment losses ofsebesar Rp 1 juta tahun 2011 dan Rp 1 million in 2011 andRp 3 juta tahun 2010 10 3.039 4.216 66.479 Rp 3 million in 2010

Piutang kepada pihak berelasi 17, 47 7.611 5.718 5.701 Receivables from related partiesAset tetap - setelah dikurangi Property, plant, and equipment - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 177.576 juta tahun 2011, Rp 177,576 million in 2011,Rp 157.201 juta tahun 2010 dan Rp 157,201 million in 2010 andRp 131.414 juta tahun 2009 18 364.620 156.617 142.790 Rp 131,414 million in 2009

Aset tetap disewakan - setelah dikurangi Property and equipment for lease - net of akumulasi penyusutan dan penurunan nilai accumulated depreciation and sebesar Rp 89.789 juta tahun 2011, impairment of Rp 89,789 million in 2011,Rp 104.756 juta tahun 2010 dan Rp 104,756 million in 2010 andRp 121.068 juta tahun 2009 19 290.924 153.490 151.444 Rp 121,068 million in 2009

Aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik Assets for Ijarah and Ijarah Muntahiyah - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Bittamlik - net of accumulated dan penurunan nilai sebesar depreciation and impairment of Rp 182.515 juta tahun 2011, Rp 182,515 million in 2011,Rp 21.211 juta tahun 2010 dan Rp 21,211 million in 2010 andRp 1.065 juta tahun 2009 20 684.277 155.741 6.063 Rp 1,065 million in 2009

Aset pajak tangguhan 45 50.657 42.803 41.442 Deferred tax assets Instrumen keuangan derivatif 44 - 316 - Derivative financial instrumentsAset tidak lancar lain-lain 21 104.707 45.044 50.918 Other noncurrent assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.736.758 687.233 469.645 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 3.737.918 1.634.904 1.172.130 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 3 -

Page 170: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 (Lanjutan) JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 (Continued)

1 Januari 2010/ January 1, 2010

31 Desember 2009/ December 31, 2009(Disajikan kembali -

31 Desember/ 31 Desember/ Catatan 3/Catatan/ December 31, December 31, As restated -Notes 2011 2010 Note 3)

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang usaha 22 Trade accounts payable

Pihak berelasi 47 2.957 3.528 2.182 Related partiesPihak ketiga 1.459.406 320.839 199.344 Third parties

Utang pajak 23 13.182 12.445 37.663 Taxes payableUang muka pelanggan 24 160.714 60.444 15.333 Advances from customersBiaya yang masih harus dibayar 25 13.881 3.471 15.844 Accrued expensesUtang bank jangka pendek 26 158.903 172.127 31.469 Short-term bank loansBagian liabilitas jangka panjang yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Current portion of long-term liabilities:Utang pembelian kendaraan 27 9.064 2.788 1.031 Liabilities for purchase of vehiclesSewa pembiayaan 28 80.701 31.618 54.173 Lease liabilitiesUtang bank 29 411.304 231.004 174.575 Bank loans

Utang kepada pihak berelasi 17, 47 12.495 - - Payables to related partiesLiabilitas jangka pendek lain-lain -

pihak ketiga 60.452 31.462 7.014 Other current liabilities to third parties

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.383.059 869.726 538.628 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIESLiabilitas jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Long-term liabilities - net of current portion:Utang pembelian kendaraan 27 9.669 3.389 770 Liabilities for purchase of vehiclesSewa pembiayaan 28 113.923 11.513 32.638 Lease liabilitiesUtang bank 29 433.281 257.194 181.952 Bank loans

Medium term notes 30 218.563 - - Medium term notesUtang kepada pihak berelasi 17,47 - 19.450 7.594 Payables to related partiesLiabilitas imbalan pasca kerja 31 36.291 31.352 29.389 Post-employment benefits obligationLiabilitas pajak tangguhan 45 6.365 5.460 4.447 Deferred tax liabilitiesInstrumen keuangan derivatif - - 383 Derivative financial instruments

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 818.092 328.358 257.173 Total Noncurrent Liabilities

Jumlah Liabilitas 3.201.151 1.198.084 795.801 Total Liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Capital stock - Rp 50 par value per share

tahun 2011 dan Rp 250 per saham in 2011 and Rp 250 par value per share tahun 2010 dan 2009 in 2010 and 2009Modal dasar - 3.480.000.000 saham tahun 2011 Authorized - 3,480,000,000 shares in 2011 dan 696.000.000 saham tahun 2010 dan 2009 and 696,000,000 shares in 2010 and 2009Modal ditempatkan dan disetor - 2.160.029.220 Issued and paid-up - 2,160,029,220 shares

saham tahun 2011 dan 432.005.844 saham in 2011 and 432,005,844 shares in 2010tahun 2010 dan 2009 32 108.001 108.001 108.001 and 2009

Tambahan modal disetor 99.873 99.873 99.873 Additional paid-in capitalDifference in value arising from restructuring

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas transactions among entities under sepengendali 33 (15.532) (15.532) - common control

Selisih transaksi ekuitas dengan Difference in value of equity transactionpihak nonpengendali 34 7.610 - - with non-controlling interest

Ekuitas entitas anak yang berasal dari Equity in subsidiaries resulting from penyajian kembali laporan keuangan 3 - - 5.987 restatement of financial statements

Saldo laba 329.069 219.704 149.583 Retained earnings

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Equity attributable to owners of the Perusahaan 529.021 412.046 363.444 Company

Kepentingan nonpengendali yang berasal dari Non-controlling interest resulting frompenyajian kembali laporan keuangan 3 - - 12.885 restatement of financial statements

Kepentingan nonpengendali 35 7.746 24.774 - Non-controlling interest

Jumlah Ekuitas 536.767 436.820 376.329 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.737.918 1.634.904 1.172.130 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 4 -

Page 171: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010

Catatan/Notes 2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

PENDAPATAN USAHA 37 REVENUESPenjualan 2.462.647 1.532.683 Sales Jasa 412.445 256.913 Services Pembiayaan 75.059 25.564 FinancingManufaktur 34.717 11.340 ManufacturingLain-lain 15.455 6.680 Others

Jumlah Pendapatan Usaha 3.000.323 1.833.180 Total Revenues

BEBAN POKOK PENDAPATAN 38 (2.476.674) (1.516.539) COST OF REVENUES

LABA KOTOR 523.649 316.641 GROSS PROFIT

Beban penjualan 39 (109.470) (85.370) Selling expensesBeban umum dan administrasi 40 (118.772) (79.472) General and administrative expensesBeban keuangan 41 (60.401) (36.077) Finance costKeuntungan (kerugian) selisih kurs

mata uang asing - bersih (45.477) 13.575 Foreign exchange gain (loss) - netBagi hasil 42 (39.287) (20.990) Profit sharing Pendapatan bunga dan denda 43 4.062 1.828 Interest income and penaltiesKeuntungan dan kerugian lain-lain - bersih 44 14.553 7.458 Others gains and losses - net

LABA SEBELUM PAJAK 168.857 117.593 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK 45 48.643 33.064 TAX EXPENSE

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 120.214 84.529 NET INCOME FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 120.214 84.529 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN NET INCOME FOR THE YEAR ANDJUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE INCOMEDAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ATRIBUTABLE TOPemilik Entitas Induk 133.557 86.243 Owners of the CompanyKepentingan Nonpengendali (13.343) (1.714) Non-controlling interest

Jumlah Laba Rugi Komprehensif 120.214 84.529 Total Comprehensive Income

LABA PER SAHAM DASAR 46 BASIC EARNINGS PER SHARE(dalam Rupiah penuh) (In full Rupiah)Disajikan kembali 62 40 As restatedDilaporkan sebelumnya - 192 As previously reported

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 5 -

Page 172: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT IN

TRAC

O P

ENTA

Tbk

DAN

EN

TITA

S AN

AKPT

INTR

ACO

PEN

TA T

bk A

ND

ITS

SUB

SID

IAR

IES

LAPO

RAN

PER

UB

AHAN

EK

UIT

AS K

ON

SOLI

DAS

IAN

CO

NSO

LID

ATED

STA

TEM

ENTS

OF

CH

ANG

E IN

EQ

UIT

YU

NTU

K T

AHU

N-T

AHU

N Y

ANG

BER

AKH

IR 3

1 D

ESEM

BER

201

1 D

AN 2

010

FOR

TH

E YE

ARS

END

ED D

ECEM

BER

31,

201

1 AN

D 2

010

Selis

ih n

ilai

Ekui

tas

entit

astra

nsak

sian

ak y

ang

rest

rukt

uris

asi

bera

sal d

ari

Kepe

ntin

gan

entit

aspe

nyaj

ian

Selis

ih tr

ansa

ksi

non

peng

enda

lise

peng

enda

li/ke

mba

liek

uita

s de

ngan

yan

g be

rasa

l dar

iD

iffer

ence

in

lapo

ran

keua

ngan

/pi

hak

peny

ajia

n ke

mba

liva

lue

from

Eq

uity

inno

npen

gend

ali/

lapo

ran

keua

ngan

/re

stru

ctur

ing

subs

idia

ries

Diff

eren

ce in

Ekui

tas

yang

dap

atN

on-c

ontro

lling

Tam

baha

ntra

nsac

tions

re

sulti

ng fr

omva

lue

ofdi

atrib

usik

anKe

pent

inga

nin

tere

st re

sulti

ngM

odal

Dis

etor

/am

ong

entit

ies

rest

atem

ent o

feq

uity

tran

sact

ion

kepa

da e

ntita

s in

duk/

non

peng

enda

li/fro

m re

stat

emen

tC

atat

an/

Mod

al s

aham

/Ad

ditio

nal

unde

r com

mon

fin

anci

alw

ith n

on-c

ontro

lling

Sald

o la

ba/

Equi

ty a

ttrib

utab

leN

on-c

ontro

lling

of fi

nanc

ial

Jum

lah

ekui

tas/

Not

esC

apita

l sto

ckpa

id-in

cap

ital

cont

rol

stat

emen

tsin

tere

stR

etai

ned

earn

ings

to p

aren

t ent

ityin

tere

sts

stat

emen

tsTo

tal e

quity

Rp

Juta

/R

p Ju

ta/

Rp

Juta

/R

p Ju

ta/

Rp

Juta

/R

p Ju

ta/

Rp

Juta

/R

p Ju

ta/

Rp

Juta

/R

p Ju

ta/

Rp

Milli

onR

p M

illion

Rp

Milli

onR

p M

illion

Rp

Milli

onR

p M

illion

Rp

Milli

onR

p M

illion

Rp

Milli

onR

p M

illion

Sald

o pa

da ta

ngga

l 1 J

anua

ry 2

010

108.

001

99

.873

-

5.98

7

-14

9.58

3

36

3.44

4

-12

.885

376.

329

Ba

lanc

e as

of J

anua

ry 1

, 201

0

Diff

eren

ce in

val

ue a

risin

g fro

mSe

lisih

nila

i tra

nsak

si re

stru

ktur

isas

i re

stru

ctur

ing

trans

actio

ns a

mon

gen

titas

sep

enge

ndal

i-

-(1

8.69

4)

--

-(1

8.69

4)

--

(18.

694)

en

titie

s un

der c

omm

on c

ontro

l

Ekui

tas

entit

as a

nak

yang

ber

asal

dar

iEq

uity

in s

ubsi

diar

ies

resu

lting

from

peny

ajia

n ke

mba

li la

pora

n ke

uang

an-

--

(5.9

87)

--

(5.9

87)

--

(5.9

87)

rest

atem

ent o

f fin

anci

al s

tate

men

ts

Kepe

ntin

gan

nonp

enge

ndal

i35

--

--

--

-26

.488

(1

2.88

5)

13.6

03

N

onco

ntro

lling

inte

rest

Div

iden

36-

--

--

(12.

960)

(12.

960)

-

-(1

2.96

0)

Div

iden

ds

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

f tah

un b

erja

lan

--

3.16

2

-

-83

.081

86.2

43

(1

.714

)

-84

.529

Tota

l com

preh

ensi

ve in

com

e fo

r the

yea

r

Sald

o pa

da ta

ngga

l 31

Des

embe

r 201

010

8.00

1

99.8

73

(15.

532)

-

-21

9.70

4

41

2.04

6

24.7

74

-43

6.82

0

Bala

nce

as o

f Dec

embe

r 31,

201

0

Selis

ih tr

ansa

ksi e

kuita

s de

ngan

Diff

eren

ce in

val

ue o

f equ

ity tr

ansa

ctio

npi

hak

nonp

enge

ndal

i34

--

--

7.61

0

-7.

610

--

7.61

0

with

non

-con

trollin

g in

tere

st

Kepe

ntin

gan

nonp

enge

ndal

i35

--

--

--

-(3

.685

)

-(3

.685

)

N

on-c

ontro

lling

inte

rest

Div

iden

36-

--

--

(24.

192)

(24.

192)

-

-(2

4.19

2)

Div

iden

ds

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

f tah

un b

erja

lan

--

--

-13

3.55

7

13

3.55

7

(13.

343)

-

120.

214

To

tal c

ompr

ehen

sive

inco

me

for t

he y

ear

Sald

o pa

da ta

ngga

l 31

Des

embe

r 201

110

8.00

1

99.8

73

(15.

532)

-

7.61

0

329.

069

529.

021

7.

746

-53

6.76

7

Bala

nce

as o

f Dec

embe

r 31,

201

1

Liha

t cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

i yan

g m

erup

akan

bagi

an y

ang

tidak

terp

isah

kan

dari

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asi.

See

acco

mpa

nyin

g no

tes

to c

onso

lidat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

ts

whi

ch a

re a

n in

tegr

al p

art o

f the

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

.

- 6 -

Page 173: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari pelanggan 2.411.359 2.026.293 Cash receipts from customersPembayaran kepada pemasok, karyawan dan

lainnya (1.432.906) (1.919.559) Cash paid to suppliers, employees and othersKas bersih dihasilkan dari operasi 978.453 106.734 Net cash generated from operationsPembayaran pajak penghasilan (53.022) (36.553) Income tax paid

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 925.431 70.181 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPerolehan aset tetap ijarah dan ijarah muntahiyah Acquisitions of assets for ijarah and ijarah muntahiyah

bittamlik (728.307) (169.824) bittamlikPerolehan aset tetap dan aset tetap Acquisitions of property, plant and equipment

disewakan (67.293) (73.872) and property and equipment for leasePenempatan kas dan setara kas yang dibatasi

pencairannya (24.562) (5.001) Placement in restricted cash and cash equivalentsKenaikan piutang dari pihak berelasi (1.893) (17) Increase in receivables from related partiesHasil penjualan aset tetap dan aset tetap Proceeds from sale of property, plant and equipment

disewakan 8.745 6.027 and property and equipment for leasePenerimaan bunga 4.062 3.041 Interest receivedAkuisisi entitas anak - (5.000) Acquisition of subsidiary

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (809.248) (244.646) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenerimaan dari utang bank 642.194 829.144 Proceeds from bank loansPenerimaan dari medium term notes 218.563 - Proceeds from medium term notesKenaikan (penurunan) utang kepada

pihak berelasi (6.955) 4.646 Increase (decrease) in payables to related partiesPembayaran utang bank (302.837) (529.644) Payments of bank loansPembayaran: Payments of:

Dividen (24.192) (7.126) DividendsSewa pembiayaan dan utang Lease liabilities and liabilities for purchases of

pembelian kendaraan (277.362) (66.455) vehiclesBagi hasil (39.402) (20.765) Profit sharing Bunga dan beban keuangan lainnya (60.286) (38.179) Interest and other financial charges

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 149.723 171.621 Net Cash Provided by Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND SETARA KAS 265.906 (2.844) CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 64.570 69.602 BEGINNING OF THE YEAR Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 92 (2.188) Effect of foreign exchange rate changes

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 330.568 64.570 THE YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURESAktivitas investasi dan pendanaan yang tidak Noncash investing and financing activities:

mempengaruhi kas dan setara kas:Penambahan aset tetap dan aset tetap Increase in property, plant and equipment and disewakan melalui utang pembelian property and equipment for lease through liabilities kendaraan dan utang sewa pembiayaan 417.744 22.857 for purchase of vehicles and lease liabilitiesReklasifikasi ke agunan yang diambil alih 9.399 - Reclassification to foreclosed assetsReklasifikasi aset tetap disewakan ke Reclassification of property and equipment persediaan alat berat 10.763 19.070 for lease to heavy equipment inventories

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 7 -

Page 174: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010

- 8 -

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Intraco Penta Tbk (Perusahaan atau Induk Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 13 tanggal 10 Mei 1975 dari Milly Karmila Sareal, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/199/15 tanggal 10 Juni 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 11 Mei 1993, Tambahan No. 2084. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 38 tanggal 15 April 2011 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan nilai nominal saham, saham yang ditempatkan dan disetor dan modal dasar. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di sistem database Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat No. AHU-20675.AH.01.02. Tahun 2011, tanggal 25 April 2011.

PT Intraco Penta Tbk (the Company or the Parent Company) was established based on Notarial Deed No. 13 dated May 10, 1975 of Milly Karmila Sareal, S.H., notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A.5/199/15 dated June 10, 1975, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 38 dated May 11, 1993, Supplement No. 2084. The Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 38 dated April 15, 2011 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta, concerning the changes in the par value, number of issued and paid-up shares and authorized capital stock. These changes were received and recorded in the system database of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under Letter No. AHU-20675.AH.01.02. Tahun 2011, dated April 25, 2011.

Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Raya Cakung Cilincing KM 3,5 Jakarta 14130, sedangkan cabang-cabang Perusahaan terletak di beberapa kota di Indonesia.

The Company started its commercial operations in 1975. Its head office is located at Jl. Raya Cakung Cilincing KM 3.5 Jakarta 14130, while its branches are located in several cities in Indonesia.

Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perdagangan dan penyewaan alat-alat berat dan suku cadang, serta memberikan jasa pelayanan yang berkenaan dengan perakitan dan perbengkelan. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak 2.339 karyawan pada 31 Desember 2011 dan 1.730 karyawan pada 31 Desember 2010.

In accordance with article 3 of the Articles of Association, the scope of the Company’s activities is to engage mainly in trading and rental of heavy equipment and spare parts, and to provide services related to assembling and repairs. The Company and its subsidiaries had total number of 2,339 employees as of December 31, 2011 and 1,730 employees as of December 31, 2010.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Intraco Penta. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The Company is part of the Intraco Penta Group. The Company’s management as at December 31, 2011 consists of the following:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Halex Halim President Commissioner Komisaris Leny Halim Commissioner Komisaris Independen Tonny Surya Kusnadi Independent Commissioner

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 9 -

Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Petrus Halim President Director Direktur Fred Lopez Manibog Directors Willy Rumondor Jimmy Halim Paulus Ariestian Widjanarko Komite Audit Audit Committee Ketua Tonny Surya Kusnadi Chairman Anggota Suroso Members Akta Bandi

b. Entitas Anak b. Consolidated Subsidiaries

Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut:

The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:

Persentase Jumlah AsetKepemilikan/ (Sebelum Eliminasi)/

Jenis Usaha/ Percentage of Tahun Berdiri/ Total AssetsAnak Perusahaan/ Domisili/ Nature of Ownership Year of (Before Elimination)

Subsidiaries Domicile Business 2011 2010 Incorporation 2011Rp Juta/Rp Million

PT Intan Baruprana Finance (IBF) *) Jakarta Pembiayaan/Financing 100% 100% 1993 1.378.276

PT Terra Factor Indonesia (TFI) Jakarta Perdagangan dan 96,87% 91,64% 1986 473.907jasa sewa/Trading and rental service

PT Karya Lestari Sumberalam (KLS) **) Jakarta Kontraktor pertambangan/ 75,37% 71,23% 1998 378.377Mining contractor

PT Inta Trading (IT) (dahulu/formerly PT Inta Finance) Jakarta Perdagangan/Trading 100% 100% 2002 76.959

PT Columbia Chrome Indonesia (CCI) Jakarta Perbengkelan dan manufaktur/ 100% 100% 1991 34.009Workshop and manufacturing

PT Inta Resources (IR) ***) Jakarta Perdagangan, konstruksi, 100% - 2011 1.246manufaktur, perkebunan,transportasi dan jasa/Trading, construction,manufacturing, plantation,transportation and services

PT Intraco Penta Wahana (IPW) ***) Jakarta Perdagangan dan jasa/ 100% - 2011 503Trading and service

PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) ***) Jakarta Perdagangan dan jasa/ 100% 100% 2001 463(dahulu/formerly PT Inta Prima Services) Trading and service

*) Kepemilikan langsung oleh Perusahaan dan tidak langsung melalui PT Inta Trading /Owned directly by the

Company and indirectly through PT Inta Trading. **) Kepemilikan tidak langsung melalui PT Terra Factor Indonesia/Owned indirectly through PT Terra Factor

Indonesia ***) Tidak aktif/Dormant

c. Penawaran Umum Saham Perusahaan

c. Public Offering of Shares of the Company

Pada tanggal 30 Juni 1993, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)) dengan surat No. S-1067/PM/1993 untuk melakukan penawaran umum saham Perusahaan.

On June 30, 1993, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam and LK)) in his letter No. S-1067/PM/1993 for its offering of shares to the public.

Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Perusahaan sebanyak 2.160.029.220 saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2011, all of the shares issued by the Company totaling to 2,160,029,220 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.

Page 175: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 9 -

Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Petrus Halim President Director Direktur Fred Lopez Manibog Directors Willy Rumondor Jimmy Halim Paulus Ariestian Widjanarko Komite Audit Audit Committee Ketua Tonny Surya Kusnadi Chairman Anggota Suroso Members Akta Bandi

b. Entitas Anak b. Consolidated Subsidiaries

Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut:

The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:

Persentase Jumlah AsetKepemilikan/ (Sebelum Eliminasi)/

Jenis Usaha/ Percentage of Tahun Berdiri/ Total AssetsAnak Perusahaan/ Domisili/ Nature of Ownership Year of (Before Elimination)

Subsidiaries Domicile Business 2011 2010 Incorporation 2011Rp Juta/Rp Million

PT Intan Baruprana Finance (IBF) *) Jakarta Pembiayaan/Financing 100% 100% 1993 1.378.276

PT Terra Factor Indonesia (TFI) Jakarta Perdagangan dan 96,87% 91,64% 1986 473.907jasa sewa/Trading and rental service

PT Karya Lestari Sumberalam (KLS) **) Jakarta Kontraktor pertambangan/ 75,37% 71,23% 1998 378.377Mining contractor

PT Inta Trading (IT) (dahulu/formerly PT Inta Finance) Jakarta Perdagangan/Trading 100% 100% 2002 76.959

PT Columbia Chrome Indonesia (CCI) Jakarta Perbengkelan dan manufaktur/ 100% 100% 1991 34.009Workshop and manufacturing

PT Inta Resources (IR) ***) Jakarta Perdagangan, konstruksi, 100% - 2011 1.246manufaktur, perkebunan,transportasi dan jasa/Trading, construction,manufacturing, plantation,transportation and services

PT Intraco Penta Wahana (IPW) ***) Jakarta Perdagangan dan jasa/ 100% - 2011 503Trading and service

PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) ***) Jakarta Perdagangan dan jasa/ 100% 100% 2001 463(dahulu/formerly PT Inta Prima Services) Trading and service

*) Kepemilikan langsung oleh Perusahaan dan tidak langsung melalui PT Inta Trading /Owned directly by the

Company and indirectly through PT Inta Trading. **) Kepemilikan tidak langsung melalui PT Terra Factor Indonesia/Owned indirectly through PT Terra Factor

Indonesia ***) Tidak aktif/Dormant

c. Penawaran Umum Saham Perusahaan

c. Public Offering of Shares of the Company

Pada tanggal 30 Juni 1993, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)) dengan surat No. S-1067/PM/1993 untuk melakukan penawaran umum saham Perusahaan.

On June 30, 1993, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam and LK)) in his letter No. S-1067/PM/1993 for its offering of shares to the public.

Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Perusahaan sebanyak 2.160.029.220 saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2011, all of the shares issued by the Company totaling to 2,160,029,220 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.

Page 176: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 10 -

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

a. Standards effective in the current year

Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

In the current year, the Company and its subsidiaries have adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2011. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the Company and its subsidiaries accounting policies in the following areas, and affected the consolidated financial statement presentation and disclosures for the current or prior years:

PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements

Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan konsolidasian.

This revised standard has introduced changes in the format and content of the consolidated financial statements, including revised titles of the consolidated financial statements.

Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan dan entitas anak menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Standar revisi juga mengharuskan pengungkapan jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali (sebelumnya disebut hak minoritas) pada laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar.

As a result of adopting this revised standard, the Company and its subsidiaries present all owner changes in equity in the consolidated statements of changes in equity. All non-owner changes in equity are presented in the consolidated statements of comprehensive income. The revised standard also required the disclosure of total comprehensive income (loss) attributable to owners of the Company and non-controlling interests (previously known as minority interest) in the consolidated statements of comprehensive income. Comparative information has been re-presented to conform with the standard.

Sebagai tambahan, standar revisi mengharuskan penyajian laporan posisi keuangan konsolidasian ketiga pada tanggal 31 Desember 2009/1 Januari 2010 karena perubahan klasifikasi kepentingan nonpengendali (sebelumnya disebut hak minoritas) menjadi bagian dari ekuitas dan karena reklasifikasi akun seperti yang dijelaskan dalam Catatan 52. Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi.

In addition, the revised standard has required the presentation of a third consolidated statement of financial position as of December 31, 2009/January 1, 2010 because of the change in classification of non-controlling interest (previously known as minority interest) to become part of equity and because of the reclassification of accounts described in Note 52. Additional disclosures were also made with respect to capital management, critical judgment in applying accounting policies, and key sources of estimation uncertainty.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 11 -

PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures

Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya, pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan.

This standard has expanded the definition of related party and disclosure requirement, transaction and balance including any commitments between them. The standard also requires disclosure of the relationship between a parent and its subsidiaries, irrespective of whether there have been transactions between them. Further, disclosure of compensation in total and for each category of compensation given to all key management personnel is also required.

Perusahaan dan entitas anak telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar revisi ini.

The Company and its subsidiaries have evaluated the relationship between related parties and disclosed it according to this revised standard.

Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:

The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these consolidated financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these consolidated financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:

PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas

PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim

PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak berwujud

PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis

PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi

PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows

PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting

PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements

PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments

PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period

PSAK 12 (revised 2009), Interests in Joint Ventures

PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates

PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets

PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations

PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting

Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets

PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

Page 177: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 11 -

PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures

Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya, pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan.

This standard has expanded the definition of related party and disclosure requirement, transaction and balance including any commitments between them. The standard also requires disclosure of the relationship between a parent and its subsidiaries, irrespective of whether there have been transactions between them. Further, disclosure of compensation in total and for each category of compensation given to all key management personnel is also required.

Perusahaan dan entitas anak telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar revisi ini.

The Company and its subsidiaries have evaluated the relationship between related parties and disclosed it according to this revised standard.

Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:

The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these consolidated financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these consolidated financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:

PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas

PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim

PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak berwujud

PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis

PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi

PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows

PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting

PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements

PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments

PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period

PSAK 12 (revised 2009), Interests in Joint Ventures

PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates

PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets

PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations

PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting

Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets

PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

Page 178: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 12 -

PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus

ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa

ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik

ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web

ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

ISAK 7 (revised 2009), Consolidation - Special Purpose Entities

ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities

ISAK 10, Customer Loyalty Programmes

ISAK 11, Distributions of Non-cash Assets to Owners

ISAK 12, Jointly Controlled Entities - Non-monetary Contributions by Venturers

ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Costs

ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment

b. Standar dan Interpretasi telah diterbitkan

tapi belum diterapkan

b. Standards and Interpretations in issue but not yet adopted

i. Efektif untuk periode yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2012:

PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing

PSAK 13, (Revisi 2011), Properti Investasi

PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja

PSAK 28 (Revisi 2011), Akuntansi Asuransi Kerugian

PSAK 30 (Revisi 2011), Sewa PSAK 33 (Revisi 2011), Aktivitas

Pengupasan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

PSAK 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi

PSAK 36 (Revisi 2010), Akuntansi Asuransi Jiwa

PSAK 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba

PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan

PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian

PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

PSAK 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham

PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

i. Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:

PSAK 10 (Revised 2010), The Effects

of Changes in Foreign Exchange Rates

PSAK 13, (Revised 2011), Investment Property

PSAK 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans

PSAK 24 (Revised 2010), Employee Benefits

PSAK 28 (Revised 2011), Accounting for Casualty Insurance

PSAK 30 (Revised 2011), Lease PSAK 33 (Revised 2011), Stripping

Cost Activity and Environmental Management in the Public Mining

PSAK 34 (Revised 2010), Construction Contracts

PSAK 36 (Revised 2010), Accounting for Life Insurance

PSAK 45 (Revised 2011), Financial Reporting for Non-Profit Organization

PSAK 46 (Revised 2010), Income Taxes

PSAK 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation

PSAK 53 (Revised 2010), Share-based Payments

PSAK 55 (Revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement

PSAK 56 (Revised 2011), Earnings per Share

PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 13 -

PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan

dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan

Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya

ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 18, Bantuan Pemerintah –

Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi

ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan

ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif

ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa.

ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif

Melekat

PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance

PSAK 62, Insurance Contract PSAK 63, Financial Reporting in

Hyperinflationary Economies PSAK 64, Exploration for and

Evaluation of Mineral Resources

ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations

ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction

ISAK 16, Service Concession Arrangements

ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities

ISAK 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders

ISAK 22, Service Concession Arrangements: Disclosures

ISAK 23, Operating Leases – Incentives

ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions involving the Legal Form of a Lease

ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassessment of Embedded

Derivatives

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013:

ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real

Estat PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi

Bisnis Entitas Sepengendali

ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2013:

ISAK 21, Agreements for the

Construction of Real Estate PSAK 38 (Revised 2012), Business

Combination of Entities Under Common Control

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.

As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.

Page 179: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 13 -

PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan

dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan

Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya

ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 18, Bantuan Pemerintah –

Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi

ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan

ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif

ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa.

ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif

Melekat

PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance

PSAK 62, Insurance Contract PSAK 63, Financial Reporting in

Hyperinflationary Economies PSAK 64, Exploration for and

Evaluation of Mineral Resources

ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations

ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction

ISAK 16, Service Concession Arrangements

ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities

ISAK 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders

ISAK 22, Service Concession Arrangements: Disclosures

ISAK 23, Operating Leases – Incentives

ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions involving the Legal Form of a Lease

ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassessment of Embedded

Derivatives

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013:

ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real

Estat PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi

Bisnis Entitas Sepengendali

ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2013:

ISAK 21, Agreements for the

Construction of Real Estate PSAK 38 (Revised 2012), Business

Combination of Entities Under Common Control

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.

As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.

Page 180: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 14 -

3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TAHUN 2009 SEHUBUNGAN AKUISISI ENTITAS SEPENGENDALI

3. RESTATEMENT OF THE 2009 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DUE TO ACQUISITION OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL

Perusahaan efektif mengakuisisi TFI dan entitas anak, KLS, dan CCI, pada tanggal 25 Maret 2010. Perusahaan, TFI, KLS, dan CCI merupakan entitas sepengendali, maka akuisisi yang dilakukan Perusahaan dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method). Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, laporan keuangan konsolidasian TFI dan entitas anak, KLS, dan laporan keuangan CCI untuk tahun 2009 telah digabungkan dan disajikan kembali, seolah-olah TFI, KLS dan CCI telah bergabung sejak 1 Januari 2009. Selanjutnya, ekuitas induk perusahaan atas entitas anak yang diakuisisi dicatat sebagai “Ekuitas entitas anak yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan” dan bagian kepentingan non pengendali atas TFI dan CCI dicatat sebagai “Kepentingan nonpengendali yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan”.

The Company effectively acquired TFI and its subsidiary, KLS, and CCI, on March 25, 2010. Since the Company, TFI, KLS and CCI are entities under common control, the acquisition was accounted for in a manner similar to pooling of interests method. As such, the consolidated financial statements of the Company and the consolidated financial statements of TFI and its subsidiary, KLS, and the financial statements of CCI for 2009 were combined and restated as if TFI, KLS, and CCI were consolidated since January 1, 2009. Further, the equity of the parent company in the subsidiary acquired were recorded as “Equity in subsidiaries resulting from restatement of financial statements” and the share of non-controlling interest in TFI and CCI were recorded as “Non-controlling interest resulting from restatement of financial statements”.

4. KEBIJAKAN AKUNTANSI 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan

a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia. These financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

b. Consolidated Financial Statement Presentation

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 15 -

c. Prinsip Konsolidasian

c. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak) Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.

Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan.

The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Efektif 1 Januari 2011, kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan nonpengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.

Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. Effective January 1, 2011, the interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the fair value of the acquirees identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.

Sebelum 1 Januari 2011, kepentingan nonpengendali diukur pada pengakuan awal pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali dalam biaya historis dari aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi (acquiree). Bila kerugian dari kepentingan nonpengendali melebihi kepentingannya dalam ekuitas entitas anak, kelebihan dan setiap kerugian lebih lanjut yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali dibebankan kepada pemegang saham mayoritas kecuali kepentingan nonpengendali tersebut mempunyai liabilitas mengikat dan dapat menanggung rugi tersebut.

Prior to January 1, 2011, the non-controlling interest is measured on initial recognition at the non-controlling interests’ proportionate share in the historical cost of the identifiable net assets of the acquiree. Where the losses applicable to the non-controlling interests exceed their interest in the equity of the subsidiary, the excess and any further losses attributable to the non-controlling interest are charged against the majority interest except to the extent that the non-controlling interest has a binding obligation to, and is able to, make good the losses.

Page 181: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 15 -

c. Prinsip Konsolidasian

c. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak) Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.

Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan.

The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Efektif 1 Januari 2011, kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan nonpengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.

Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. Effective January 1, 2011, the interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the fair value of the acquirees identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.

Sebelum 1 Januari 2011, kepentingan nonpengendali diukur pada pengakuan awal pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali dalam biaya historis dari aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi (acquiree). Bila kerugian dari kepentingan nonpengendali melebihi kepentingannya dalam ekuitas entitas anak, kelebihan dan setiap kerugian lebih lanjut yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali dibebankan kepada pemegang saham mayoritas kecuali kepentingan nonpengendali tersebut mempunyai liabilitas mengikat dan dapat menanggung rugi tersebut.

Prior to January 1, 2011, the non-controlling interest is measured on initial recognition at the non-controlling interests’ proportionate share in the historical cost of the identifiable net assets of the acquiree. Where the losses applicable to the non-controlling interests exceed their interest in the equity of the subsidiary, the excess and any further losses attributable to the non-controlling interest are charged against the majority interest except to the extent that the non-controlling interest has a binding obligation to, and is able to, make good the losses.

Page 182: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 16 -

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan entitas anak dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

Changes in the Company and its subsidiaries’ interests in subsidiaries that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Company and its subsidiaries’ interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to owners of the Company.

d. Kombinasi Bisnis

d. Business Combination

Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.

Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the acquisition method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair values (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in current operations as incurred.

Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.

Where applicable, the consideration for the acquisition includes any assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, measured at its acquisition-date fair value. Subsequent changes in such fair values are adjusted against the cost of acquisition where they qualify as measurement period adjustments. All other subsequent changes in the fair value of contingent consideration classified as an asset or liability are accounted for in accordance with relevant accounting standards. Changes in the fair value of contingent consideration classified as equity are not recognized.

Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontijensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya dimana Perusahaan mengakuisisi kurang dari seluruh saham entitas anak, proporsi minoritas atas aset dan liabilitas dinyatakan sebesar jumlah tercatat sebelum akuisisinya.

The acquiree’s identifiable assets, liabilities and contingent liabilities that meet the conditions for recognition under PSAK 22 (revised 2010), Business Combination, are recognized at fair value, except for certain assets and liabilities that are measured using the relevant standards. For prior year business combination where the Company acquired less than all the shares of the subsidiary, the minority’s proportion of those assets and liabilities is stated at their pre-acquisition carrying amounts.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 17 -

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

If the initial accounting for business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Company and its subsidiaries report provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.

Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.

The measurement period is the period from date of acquisition to the date the Company obtains complete information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and is subject to a maximum of one year.

Akuisisi entitas anak dari entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaan-perusahaan di bawah pengendali yang sama (pooling of interest), dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK 38 tersebut, transfer aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai bukunya seperti penggabungan usaha yang menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Dalam penerapan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan pada periode terjadinya transaksi restrukturisasi dan periode perbandingan yang disajikan, untuk tujuan komparatif, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak permulaan periode paling awal yang disajikan.

Acquisition of a subsidiary from entities under common control which is a reorganization of companies under common control, is accounted for in accordance with PSAK 38 (Revised 2004) “Accounting for Restructuring Transactions among Entities Under Common Control. Based on PSAK 38, transfer of assets, liabilities, shares, and other instruments of ownership among entities under common control do not result in a gain or loss to the group or to the individual company within the same group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares, and other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as business combination similar to the pooling of interest method. In applying the pooling of interest method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring transactions occurred and for other periods presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the earliest period presented.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Any difference between the transfer price and book value of each restructuring transaction between entities under common control are recorded in the account “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control,” presented as a component of equity in the consolidated statements of financial position.

Page 183: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 17 -

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

If the initial accounting for business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Company and its subsidiaries report provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.

Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.

The measurement period is the period from date of acquisition to the date the Company obtains complete information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and is subject to a maximum of one year.

Akuisisi entitas anak dari entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaan-perusahaan di bawah pengendali yang sama (pooling of interest), dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK 38 tersebut, transfer aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai bukunya seperti penggabungan usaha yang menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Dalam penerapan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan pada periode terjadinya transaksi restrukturisasi dan periode perbandingan yang disajikan, untuk tujuan komparatif, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak permulaan periode paling awal yang disajikan.

Acquisition of a subsidiary from entities under common control which is a reorganization of companies under common control, is accounted for in accordance with PSAK 38 (Revised 2004) “Accounting for Restructuring Transactions among Entities Under Common Control. Based on PSAK 38, transfer of assets, liabilities, shares, and other instruments of ownership among entities under common control do not result in a gain or loss to the group or to the individual company within the same group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares, and other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as business combination similar to the pooling of interest method. In applying the pooling of interest method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring transactions occurred and for other periods presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the earliest period presented.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Any difference between the transfer price and book value of each restructuring transaction between entities under common control are recorded in the account “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control,” presented as a component of equity in the consolidated statements of financial position.

Page 184: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 18 -

e. Transaksi dan Penjabaran Laporan

Keuangan Dalam Mata Uang Asing e. Foreign Currency Transactions and

Translation

Pembukuan Perusahaan dan entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing selain Rupiah dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing selain Rupiah disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada tahun yang bersangkutan.

The books of accounts of the Company and its subsidiaries are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving currencies other than Rupiah are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than Rupiah are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gain or losses are credited or charged to current operations.

f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that is related to the Company and its subsidiaries (the reporting entity):

a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitas

pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas

pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

i. has control or joint control over the reporting entity;

ii. has significant influence over the

reporting entity; or iii. is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 19 -

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf

(a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

g. Aset Keuangan

g. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laporan laba rugi Pinjaman yang diberikan dan piutang

The Company and its subsidiaries’ financial assets are classified as follows: Fair Value Through Profit Or Loss

(FVTPL)

Loans and Receivables

Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)

Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk

tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

merupakan bagian dari portofolio

instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

A financial asset is classified as held for trading if: it has been acquired principally for the

purpose of selling in the near future; or on initial recognition it is part of an

identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

Page 185: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 19 -

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf

(a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

g. Aset Keuangan

g. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laporan laba rugi Pinjaman yang diberikan dan piutang

The Company and its subsidiaries’ financial assets are classified as follows: Fair Value Through Profit Or Loss

(FVTPL)

Loans and Receivables

Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)

Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk

tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

merupakan bagian dari portofolio

instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

A financial asset is classified as held for trading if: it has been acquired principally for the

purpose of selling in the near future; or on initial recognition it is part of an

identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

Page 186: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 20 -

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 51c.

Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in profit or loss. The net gain or loss recognised profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 51c.

Instrumen keuangan derivatif dikategorikan sebagai FVTPL dan awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat tanggal kontrak dibuat, dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan keuangan.

Derivative financial instruments are categorized as FVTPL and are initially measured at fair value on the contract date and are remeasured to fair value at subsequent reporting dates.

Perubahan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif diakui sebagai laba atau rugi sepanjang tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi kualifikasi lindung nilai.

Changes in the fair value of derivative financial instruments are recognized in profit or loss as they are not designated and do not qualify for hedge accounting.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Loans and receivables Cash in bank and restricted cash and cash equivalents, trade accounts receivable, net investment in finance lease, consumer financing receivables and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Effective interest method The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 21 -

Pendapatan diakui bedasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Impairment of financial assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Bukti obyektif penurunan nilai lainnya termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang

dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya

wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa konsumen

akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Other objective evidence of impairment could include:

significant financial difficulty of the

issuer or counterparty; or default or delinquency in interest or

principal payments; or it becoming probable that the customer

will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company and its subsidiaries’ past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Page 187: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 21 -

Pendapatan diakui bedasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Impairment of financial assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Bukti obyektif penurunan nilai lainnya termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang

dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya

wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa konsumen

akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Other objective evidence of impairment could include:

significant financial difficulty of the

issuer or counterparty; or default or delinquency in interest or

principal payments; or it becoming probable that the customer

will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company and its subsidiaries’ past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Page 188: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 22 -

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss.

Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Derecognition of financial assets The Company and its subsidiaries derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when they transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continue to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Company and its subsidiaries retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continue to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.

h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

h. Financial Liabilities and Equity Instruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Classification as debt or equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and its subsidiaries are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitas. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Equity instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company and its subsidiaries after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 23 -

Liabilitas keuangan Utang usaha dan utang lain-lain, wesel bayar serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities Trade and other payables, notes payable, bank and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.

Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

Derecognition of financial liabilities The Company and its subsidiaries derecognise financial liabilities when, and only when, the Company and its subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or expire.

i. Saling hapus antar Aset keuangan dan Liabilitas Keuangan

i. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:

The Company and its subsidiaries only offset financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where they:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.

intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

j. Kas dan Setara Kas

j. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

k. Sewa

k. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan insidental kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the assets to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Page 189: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 23 -

Liabilitas keuangan Utang usaha dan utang lain-lain, wesel bayar serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities Trade and other payables, notes payable, bank and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.

Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

Derecognition of financial liabilities The Company and its subsidiaries derecognise financial liabilities when, and only when, the Company and its subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or expire.

i. Saling hapus antar Aset keuangan dan Liabilitas Keuangan

i. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:

The Company and its subsidiaries only offset financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where they:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.

intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

j. Kas dan Setara Kas

j. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

k. Sewa

k. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan insidental kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the assets to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Page 190: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 24 -

Sebagai Lessor As Lessor

Dalam investasi neto sewa pembiayaan, Perusahaan dan entitas anak mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan dan entitas anak.

Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the Company and its subsidiaries’ net investment in finance lease.

Investasi neto sewa pembiayaan terdiri dari jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yag dijamin (harga opsi) yang akan diterima pada akhir masa sewa dikurangi dengan penghasilan pembiayaan tangguhan (unearned lease income), simpanan jaminan (security deposit) dan penyisihan penurunan nilai.

Net investments in finance lease consist of the total lease receivables plus the guaranteed residual value (option price) to be received at the end of the lease period, less unearned lease income, security deposits, and allowance for impairment losses.

Selisih antara piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang dijamin dengan biaya perolehan aset sewaan dicatat sebagai penghasilan pembiayaan tangguhan dan dialokasikan sebagai pendapatan selama masa sewa berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala yang tetap dari investasi neto sewa pembiayaan. Perusahaan tidak mengakui pendapatan bunga dari piutang sewa pembiayaan yang telah menunggak pembayaran lebih dari 90 hari. Pendapatan tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima.

The difference between the finance lease receivables plus the guaranteed residual value and the acquisition cost of the leased assets is recorded as unearned lease income. This is recognized as finance lease income over the lease period at a periodic rate of return on net investments in finance lease. The Company does not recognize interest income from finance lease receivables which are overdue for more than 90 days. Such interest income is recognized as income when already received.

Pada saat perjanjian sewa pembiayaan ditandatangani, apabila aset sewaan memiliki nilai residu pada akhir periode sewa, lessee diwajibkan untuk memberikan simpanan jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilai jual aset sewaan pads akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee.

At the inception of the lease, if the leased asset has residual value at the end of the lease period, the lessee is required to make a security deposit which will be applied as payment to the purchase option price of the leased asset at the end of the leased period if the option to purchase is exercised by the lessee. Otherwise, the security deposit will be returned to the lessee at the end of the lease period.

Apabila aset sewaan dijual kepada lessee sebelum masa sewa berakhir, maka perbedaan antara harga jual dengan investasi neto sewa pembiayaan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada saat terjadinya.

If the leased assets are sold to the lessee before the end of the lease period, the difference between the sales price and the net investments in finance lease is recorded as gain or loss at the time of sale.

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease.

Sebagai Lessee

As Lessee

Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan entitas anak yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and its subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a finance lease obligation.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 25 -

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.

Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

l. Piutang Pembiayaan Konsumen

l. Consumer Financing Receivables

Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai.

Consumer financing receivables are stated at the carrying amount net of impairment loss.

Perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan nilai pokok pembiayaan diakui sebagai pendapatan yang belum diakui. Pendapatan ini, diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak pembiayaan dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala efektif piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan dipercepat dianggap sebagai pembatalan kontrak dan keuntungan atau kerugiannya dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

The difference between the total installments to be received and the principal amount financed is recognized as unearned consumer financing income. This is amortized and recognized as income over the term of the consumer financing agreement using an effective periodic rate of return on the net consumer financing receivables. Early terminations are treated as cancellations of the existing consumer financing contracts and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.

Other revenues relating to consumer financing transactions are recognized and recorded as income in current operations.

m. Persediaan m. Inventory

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.

Page 191: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 25 -

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.

Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

l. Piutang Pembiayaan Konsumen

l. Consumer Financing Receivables

Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai.

Consumer financing receivables are stated at the carrying amount net of impairment loss.

Perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan nilai pokok pembiayaan diakui sebagai pendapatan yang belum diakui. Pendapatan ini, diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak pembiayaan dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala efektif piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan dipercepat dianggap sebagai pembatalan kontrak dan keuntungan atau kerugiannya dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

The difference between the total installments to be received and the principal amount financed is recognized as unearned consumer financing income. This is amortized and recognized as income over the term of the consumer financing agreement using an effective periodic rate of return on the net consumer financing receivables. Early terminations are treated as cancellations of the existing consumer financing contracts and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.

Other revenues relating to consumer financing transactions are recognized and recorded as income in current operations.

m. Persediaan m. Inventory

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.

Page 192: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 26 -

n. Biaya Dibayar Dimuka

n. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

o. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

o. Property, Plant and Equipment

Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/

Years

Bangunan dan prasarana 20 Building and improvements Mesin dan perlengkapan bengkel 5 - 10 Machinery and workshop equipment Kendaraan 5 Vehicles Peralatan kantor 5 Office equipment Alat – alat berat 2 – 10 Heavy equipment

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 27 -

p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

p. Impairment of Non-Financial Asset

Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At reporting dates, the Company and its subsidiaries review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiaries estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 4g.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings. Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 4g.

q. Aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik

q. Assets for Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Ijarah merupakan sewa menyewa obyek Ijarah tanpa perpindahan risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan aset atau tanpa janji (wa’ad) untuk memindahkan kepemilikan dari pemilik (mu’jir) kepada penyewa (musta’jir) pada saat tertentu.

Ijarah represents lease of assets for Ijarah without transfer of the risk and rewards relating to ownership of the assets with or without commitment (wa’ad) to transfer the ownership from the owner (mu’jir) to the lessee (musta’jir) in the future.

Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah Ijarah dengan wa’ad perpindahan kepemilikan aset yang di-Ijarah-kan pada saat tertentu. Dalam Ijarah Muntahiyah Bittamlik, perpindahan kepemilikan suatu aset dari pemilik ke penyewa, dilakukan jika akad Ijarah telah berakhir atau diakhiri dan aset Ijarah telah diserahkan kepada penyewa dengan membuat akad terpisah.

Ijarah Muntahiyah Bittamlik is a lease with commitment (wa’ad) to transfer the ownership of the asset for Ijarah in the future. In Ijarah Muntahiyah Bittamlik, the transfer of ownership of the asset from the owner to the lessee shall be done if the Ijarah contract has expired and the asset for Ijarah has been given to the lessee by the owner in a separate contract.

Aset Ijarah diakui sebesar biaya perolehan pada saat aset Ijarah diperoleh. Aset Ijarah disusutkan sesuai dengan kebijakan penyusutan untuk aset sejenis selama umur manfaatnya. Oleh karena itu, penyusutan aset Ijarah dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaatnya 10 (sepuluh) tahun. Sedangkan, aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik disusutkan berdasarkan pola konsumsi berdasarkan perjanjian Ijarah Muntahiyah Bittamlik.

Assets for Ijarah are recognized at acquisition cost when the assets for Ijarah are acquired. Assets for Ijarah are depreciated in accordance with the policies on depreciation of the same type of asset over its estimated useful life. Hence, depreciation of assets for Ijarah is computed on a straight-line basis over its useful life of ten (10) years. While, the assets for Ijarah Muntahiyah Bittamlik is depreciated based on consumption pattern in accordance with the Ijarah Muntahiyah Bittamlik contract.

Page 193: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 27 -

p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

p. Impairment of Non-Financial Asset

Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At reporting dates, the Company and its subsidiaries review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiaries estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 4g.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings. Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 4g.

q. Aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik

q. Assets for Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Ijarah merupakan sewa menyewa obyek Ijarah tanpa perpindahan risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan aset atau tanpa janji (wa’ad) untuk memindahkan kepemilikan dari pemilik (mu’jir) kepada penyewa (musta’jir) pada saat tertentu.

Ijarah represents lease of assets for Ijarah without transfer of the risk and rewards relating to ownership of the assets with or without commitment (wa’ad) to transfer the ownership from the owner (mu’jir) to the lessee (musta’jir) in the future.

Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah Ijarah dengan wa’ad perpindahan kepemilikan aset yang di-Ijarah-kan pada saat tertentu. Dalam Ijarah Muntahiyah Bittamlik, perpindahan kepemilikan suatu aset dari pemilik ke penyewa, dilakukan jika akad Ijarah telah berakhir atau diakhiri dan aset Ijarah telah diserahkan kepada penyewa dengan membuat akad terpisah.

Ijarah Muntahiyah Bittamlik is a lease with commitment (wa’ad) to transfer the ownership of the asset for Ijarah in the future. In Ijarah Muntahiyah Bittamlik, the transfer of ownership of the asset from the owner to the lessee shall be done if the Ijarah contract has expired and the asset for Ijarah has been given to the lessee by the owner in a separate contract.

Aset Ijarah diakui sebesar biaya perolehan pada saat aset Ijarah diperoleh. Aset Ijarah disusutkan sesuai dengan kebijakan penyusutan untuk aset sejenis selama umur manfaatnya. Oleh karena itu, penyusutan aset Ijarah dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaatnya 10 (sepuluh) tahun. Sedangkan, aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik disusutkan berdasarkan pola konsumsi berdasarkan perjanjian Ijarah Muntahiyah Bittamlik.

Assets for Ijarah are recognized at acquisition cost when the assets for Ijarah are acquired. Assets for Ijarah are depreciated in accordance with the policies on depreciation of the same type of asset over its estimated useful life. Hence, depreciation of assets for Ijarah is computed on a straight-line basis over its useful life of ten (10) years. While, the assets for Ijarah Muntahiyah Bittamlik is depreciated based on consumption pattern in accordance with the Ijarah Muntahiyah Bittamlik contract.

Page 194: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 28 -

r. Biaya Pinjaman r. Borrowing Costs Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.

Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.

Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.

Investment income earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.

Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.

All other borrowing costs are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred.

s. Agunan yang diambil alih s. Foreclosed collateral

Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih pada saat agunan yang diambil alih. Pada akhir tahun, agunan yang diambil alih ditelaah kembali, apabila terdapat penurunan nilai dari agunan yang diambil alih, maka nilai agunan yang diambil alih tersebut akan disesuaikan. Pada saat agunan yang diambil alih dijual, nilai tercatatnya dihapuskan dan keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi.

Foreclosed collateral is stated at the lower of the consumer financing receivable or net realizable value at the time of foreclosure. At the end of the year, foreclosed collateral are reviewed and any impairment in value of the foreclosed collateral will be adjusted. When the foreclosed collateral are disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gains or losses are recognized in profit or loss.

t. Pengakuan Pendapatan dan Beban

t. Revenue and Expense Recognition

Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:

Sale of Goods Revenue from sales of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:

Perusahaan dan entitas anak telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;

Perusahaan dan entitas anak tidak lagi

mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur

dengan andal;

Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan dan entitas anak tersebut; dan

The Company and its subsidiaries have transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;

The Company and its subsidiaries retain

neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;

The amount of revenue can be

measured reliably; It is probable that the economic benefits

associated with the transaction will flow to the Company and its subsidiaries; and

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 29 -

Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.

Penjualan Jasa Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak.

Rendering of Services Revenue from contract to provide services is recognized by reference to the percentage of completion of the contract.

Pendapatan Pembiayaan Pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Financing Income Consumer financing income, finance lease income, factoring income, interest income and interest expenses are recognized using the effective interest method.

Pendapatan Ijarah diakui selama masa akad. Pendapatan Ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban penyusutan aset Ijarah.

Revenue from Ijarah is recognized over the contract term. Revenue from Ijarah is presented net of depreciation expense of assets for Ijarah.

Pendapatan Dividen Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Dividend Revenue Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders rights to receive payment has been established.

Beban Beban diakui pada saat terjadinya.

Expenses Expenses are recognized when incurred.

u. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja u. Post-Employment Benefits Obligation

Perusahaan dan entitas anak menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh entitas anak sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

The Company and its subsidiaries calculate defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the Company’s and subsidiaries’ defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Page 195: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 29 -

Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.

Penjualan Jasa Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak.

Rendering of Services Revenue from contract to provide services is recognized by reference to the percentage of completion of the contract.

Pendapatan Pembiayaan Pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Financing Income Consumer financing income, finance lease income, factoring income, interest income and interest expenses are recognized using the effective interest method.

Pendapatan Ijarah diakui selama masa akad. Pendapatan Ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban penyusutan aset Ijarah.

Revenue from Ijarah is recognized over the contract term. Revenue from Ijarah is presented net of depreciation expense of assets for Ijarah.

Pendapatan Dividen Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Dividend Revenue Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders rights to receive payment has been established.

Beban Beban diakui pada saat terjadinya.

Expenses Expenses are recognized when incurred.

u. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja u. Post-Employment Benefits Obligation

Perusahaan dan entitas anak menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh entitas anak sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

The Company and its subsidiaries calculate defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the Company’s and subsidiaries’ defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Page 196: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 30 -

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasi merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or and losses and unrecognized past service cost.

v. Pajak Penghasilan

v. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Company and its subsidiaries expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the company and its subsidiaries intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 31 -

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.

w. Laba per Saham

w. Earnings per Share

Laba per saham dasar di hitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

x. Informasi Segmen x. Segment Information

Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan dan entitas anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

Effective January 1, 2011, PSAK 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Company and its subsidiaries that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Company and its subsidiaries to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b. yang hasil operasinya dikaji ulang

secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c. dimana tersedia informasi keuangan

yang dapat dipisahkan.

a. that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b. whose operating results are reviewed

regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c. for which discrete financial information

is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk, yang menyerupai informasi segmen usaha yang dilaporkan di periode sebelumnya.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior periods.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam menyiapkan informasi segmen sama dengan yang digunakan dalam menyiapkan laporan keuangan konsolidasian.

The accounting policies used in preparing segment information are similar to those used in preparing the consolidated financial statements.

Page 197: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 31 -

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.

w. Laba per Saham

w. Earnings per Share

Laba per saham dasar di hitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

x. Informasi Segmen x. Segment Information

Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan dan entitas anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

Effective January 1, 2011, PSAK 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Company and its subsidiaries that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Company and its subsidiaries to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b. yang hasil operasinya dikaji ulang

secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c. dimana tersedia informasi keuangan

yang dapat dipisahkan.

a. that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b. whose operating results are reviewed

regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c. for which discrete financial information

is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk, yang menyerupai informasi segmen usaha yang dilaporkan di periode sebelumnya.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior periods.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam menyiapkan informasi segmen sama dengan yang digunakan dalam menyiapkan laporan keuangan konsolidasian.

The accounting policies used in preparing segment information are similar to those used in preparing the consolidated financial statements.

Page 198: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 32 -

5. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

5. CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS AND ESTIMATES

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 4, manajemen tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.

In the process of applying the accounting policies described in Note 4, management has not made any critical judgment that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

Key Sources of Estimation Uncertainty The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have the significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Impairment Loss on Loans and Receivables

Perusahaan dan entitas anak menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6, 7, 8, 9, 10, 11 dan 17.

The Company and its subsidiaries assess their loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Notes 6, 7, 8, 9, 10, 11 and 17.

Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan

Allowance for Decline in Value of Inventories

Perusahaan dan entitas anak membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan dan entitas anak. Nilai tercatat persediaan telah diungkapkan dalam Catatan 12.

The Company and its subsidiaries provide allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Company and its subsidiaries’ operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 12.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 33 -

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap, Aset Tetap Disewakan, Aset Ijarah dan Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment, Property and Equipment for Lease, Assets for Ijarah and Assets for Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Masa manfaat setiap aset tetap, aset tetap disewakan, aset ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the property, plant and equipment, property and equipment for lease, assets for ijarah and ijarah muntahiyah bittamlik are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Nilai tercatat aset tetap, aset tetap disewakan, aset ijarah dan aset ijarah muntahiyah bittamlik diungkapkan dalam Catatan 18, 19 dan 20.

The carrying amounts of property, plant and equipment, property and equipment for lease, assets for ijarah and assets for ijarah muntahiyah bittamlik are disclosed in Notes 18, 19 and 20.

6. KAS DAN SETARA KAS 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Kas 935 648 Cash on hand

Bank - Pihak Ketiga Cash in banks - Third PartiesRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 45.713 8.073 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Bukopin Tbk 9.366 777 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 5.143 120 (Persero) TbkLain-lain (masing-masing kurang

dari Rp 3 milyar) 11.152 5.766 Others (below Rp 3 billion each)

Jumlah 71.374 14.736 Subtotal

31 Desember/December 31

Page 199: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 33 -

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap, Aset Tetap Disewakan, Aset Ijarah dan Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment, Property and Equipment for Lease, Assets for Ijarah and Assets for Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Masa manfaat setiap aset tetap, aset tetap disewakan, aset ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the property, plant and equipment, property and equipment for lease, assets for ijarah and ijarah muntahiyah bittamlik are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Nilai tercatat aset tetap, aset tetap disewakan, aset ijarah dan aset ijarah muntahiyah bittamlik diungkapkan dalam Catatan 18, 19 dan 20.

The carrying amounts of property, plant and equipment, property and equipment for lease, assets for ijarah and assets for ijarah muntahiyah bittamlik are disclosed in Notes 18, 19 and 20.

6. KAS DAN SETARA KAS 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Kas 935 648 Cash on hand

Bank - Pihak Ketiga Cash in banks - Third PartiesRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 45.713 8.073 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Bukopin Tbk 9.366 777 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 5.143 120 (Persero) TbkLain-lain (masing-masing kurang

dari Rp 3 milyar) 11.152 5.766 Others (below Rp 3 billion each)

Jumlah 71.374 14.736 Subtotal

31 Desember/December 31

Page 200: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 34 -

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Mata uang asing Foreign currenciesDollar Amerika Serikat U.S. Dollar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 165.488 23.070 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Internasional Indonesia Tbk 17.686 393 PT Bank Internasional Indonesia TbkPT Bank ICBC Indonesia 14.818 8.351 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Ganesha 13.194 - PT Bank GaneshaPT Bank ICB Bumiputera Tbk 11.188 1.129 PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 10.789 2.145 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank Bukopin Tbk 4.644 5.841 PT Bank Bukopin TbkLain-lain (masing-masing kurang dari Rp 5 milyar) 14.174 7.148 Others (below Rp 5 billion each)

Jumlah 251.981 48.077 Subtotal

Dolar Singapura 140 144 Singapore Dollar Euro 38 23 Euro

Jumlah 252.159 48.244 Subtotal

Jumlah Bank 323.533 62.980 Total - Cash in banks

Deposito - Pihak Ketiga Time deposits - Third PartiesRupiah Rupiah

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 2.000 - PT Bank Muamalat Indonesia TbkPT Bank Artha Graha Tbk 2.000 - PT Bank Artha Graha TbkPT BCA Syariah 2.000 - PT BCA SyariahLain-lain (masing-masing kurang dari Rp 1 milyar) 100 942 Others (below Rp 1 billion each)

Jumlah Deposito 6.100 942 Total - Time deposits

Jumlah 330.568 64.570 Total

Suku bunga per tahun deposito berjangka Interest rates per annum on time depositsRupiah 7,25% 5,25% Rupiah

31 Desember/December 31

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Milliona. Berdasarkan Pelanggan a.By Debtor

Pihak berelasi Related partiesPT Pristine Aftermarket Indonesia 1.981 2.841 PT Pristine Aftermarket IndonesiaPT Intraco Dharma Ekatama 14 98 PT Intraco Dharma Ekatama

Jumlah 1.995 2.939 Subtotal

Pihak ketiga Third partiesPelanggan dalam negeri 513.364 215.459 Local debtors Penyisihan penurunan nilai (2.388) (4.480) Allowance for impairment losses

Jumlah - Bersih 510.976 210.979 Net

Jumlah 512.971 213.918 Total

31 Desember/December 31

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 35 -

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

b. Berdasarkan Umur b.By Age CategoryBelum jatuh tempo 426.222 173.083 Not yet dueLewat jatuh tempo Past due

1 - 30 hari 43.620 14.553 1 - 30 days31 - 60 hari 19.019 6.160 31 - 60 days61 - 90 hari 4.508 7.045 61 - 90 days91 - 120 hari 7.784 3.789 91 - 120 daysLebih dari 120 hari 14.206 13.768 More than 120 days

Jumlah 515.359 218.398 SubtotalPenyisihan penurunan nilai (2.388) (4.480) Allowance for impairment losses

Jumlah - Bersih 512.971 213.918 Net

c. Berdasarkan Mata Uang c. By CurrencyRupiah 26.562 25.730 RupiahMata uang asing Foreign currencies

Dollar Amerika Serikat 488.444 192.344 U.S. DollarLainnya 353 324 Others

Jumlah 515.359 218.398 TotalPenyisihan penurunan nilai (2.388) (4.480) Allowance for impairment losses

Jumlah - bersih 512.971 213.918 Net

31 Desember/December 31

Perubahan dalam penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The changes in allowance for impairment losses are as follows:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 4.480 4.183 Balance at the beginning of the yearPenyisihan (pemulihan) tahun Provision (reversal of provision)

berjalan (2.092) 297 during the year

Saldo akhir tahun 2.388 4.480 Balance at the end of the year

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 26 dan 29).

Trade accounts receivable are used as collateral for bank loans (Notes 26 and 29).

Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir periode pelaporan dan estimasi nilai piutang yang tidak dapat dipulihkan, secara individual dan kolektif, manajemen percaya bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan.

Based on the review of the status of each receivables at the end of each reporting period and the estimated value of non-recoverable receivables, individually and collectively, management believes that allowance for impairment losses is sufficient because there is no significant change in credit quality and the amount can be recovered.

Page 201: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 35 -

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

b. Berdasarkan Umur b.By Age CategoryBelum jatuh tempo 426.222 173.083 Not yet dueLewat jatuh tempo Past due

1 - 30 hari 43.620 14.553 1 - 30 days31 - 60 hari 19.019 6.160 31 - 60 days61 - 90 hari 4.508 7.045 61 - 90 days91 - 120 hari 7.784 3.789 91 - 120 daysLebih dari 120 hari 14.206 13.768 More than 120 days

Jumlah 515.359 218.398 SubtotalPenyisihan penurunan nilai (2.388) (4.480) Allowance for impairment losses

Jumlah - Bersih 512.971 213.918 Net

c. Berdasarkan Mata Uang c. By CurrencyRupiah 26.562 25.730 RupiahMata uang asing Foreign currencies

Dollar Amerika Serikat 488.444 192.344 U.S. DollarLainnya 353 324 Others

Jumlah 515.359 218.398 TotalPenyisihan penurunan nilai (2.388) (4.480) Allowance for impairment losses

Jumlah - bersih 512.971 213.918 Net

31 Desember/December 31

Perubahan dalam penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The changes in allowance for impairment losses are as follows:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 4.480 4.183 Balance at the beginning of the yearPenyisihan (pemulihan) tahun Provision (reversal of provision)

berjalan (2.092) 297 during the year

Saldo akhir tahun 2.388 4.480 Balance at the end of the year

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 26 dan 29).

Trade accounts receivable are used as collateral for bank loans (Notes 26 and 29).

Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir periode pelaporan dan estimasi nilai piutang yang tidak dapat dipulihkan, secara individual dan kolektif, manajemen percaya bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan.

Based on the review of the status of each receivables at the end of each reporting period and the estimated value of non-recoverable receivables, individually and collectively, management believes that allowance for impairment losses is sufficient because there is no significant change in credit quality and the amount can be recovered.

Page 202: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 36 -

8. PIUTANG USAHA – ANGSURAN 8. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE – INSTALLMENT

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPihak ketiga Third parties

Jatuh tempo Collections due in2011 - 8.490 20112012 1.707 416 2012

Jumlah 1.707 8.906 TotalBagian yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (1.707) (8.490) Current portionBagian yang akan jatuh tempo

dalam waktu lebih dari satu tahun - 416 Noncurrent portion

31 Desember/December 31

Tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai untuk piutang usaha - angsuran karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

No allowance for impairment losses provided on trade accounts receivable - installment as management believes that all such receivables are collectible.

9. INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN 9. NET INVESTMENTS IN FINANCE LEASE

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Milliona. Berdasarkan jatuh tempo a. By maturity

Dalam waktu satu tahun 212.618 151.761 In one yearPenyisihan penurunan nilai (508) (1.005) Allowance for impairment losses

Jumlah - bersih 212.110 150.756 Net

Lebih dari satu tahun 197.635 114.098 More than one yearPenyisihan penurunan nilai (175) (127) Allowance for impairment losses

Jumlah - bersih 197.460 113.971 Net

Jumlah 409.570 264.727 Total

b. Berdasarkan Pelanggan b. By debtorPihak ketiga Third parties

Piutang sewa pembiayaan 459.056 297.010 Lease receivablesNilai sisa terjamin 134.517 108.348 Guaranteed residual valuePendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (48.803) (31.030) Unearned lease incomeSimpanan jaminan (134.517) (108.348) Security deposit

Bersih 410.253 265.980 NetPenyisihan penurunan nilai (683) (1.132) Allowance for impairment lossesImbalan yang belum diamortisasi - (121) Unamortized fee

Bersih 409.570 264.727 Net

31 Desember/December 31

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 37 -

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

c. Berdasarkan Mata Uang c. By currencyRupiah Rupiah

Piutang sewa pembiayaan 87.907 79.092 Lease receivablesNilai sisa terjamin 31.982 29.233 Guaranteed residual valuePendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (15.688) (10.493) Unearned lease incomeSimpanan jaminan (31.982) (29.233) Security deposit

Bersih 72.219 68.599 NetPenyisihan penurunan nilai (112) (740) Allowance for impairment lossesImbalan yang belum diamortisasi - (121) Unamortized fee

Bersih 72.107 67.738 Net

Dollar Amerika Serikat U.S. DollarPiutang sewa pembiayaan 371.149 217.918 Lease receivablesNilai sisa terjamin 102.535 79.115 Guaranteed residual valuePendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (33.115) (20.537) Unearned lease incomeSimpanan jaminan (102.535) (79.115) Security deposit

Bersih 338.034 197.381 NetPenyisihan penurunan nilai (571) (392) Allowance for impairment losses

Bersih 337.463 196.989 Net

Jumlah 409.570 264.727 Total

Tingkat bunga efektif per tahun Effective interest rates per annumRupiah 19% - 24% 19% - 24% RupiahDollar Amerika Serikat 9% - 12% 9% - 12% U.S. Dollar

31 Desember/December 31

Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

Total lease installments based on maturity date are as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPihak ketiga Third parties

Satu tahun berikutnya (termasuk The following year (including yang telah jatuh tempo) 245.032 169.543 past due receivables)

Dua tahun berikutnya 154.418 86.220 The second yearTiga tahun berikutnya atau lebih 59.606 41.247 The third year or later

Jumlah 459.056 297.010 Total

31 Desember/December 31

Page 203: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 37 -

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

c. Berdasarkan Mata Uang c. By currencyRupiah Rupiah

Piutang sewa pembiayaan 87.907 79.092 Lease receivablesNilai sisa terjamin 31.982 29.233 Guaranteed residual valuePendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (15.688) (10.493) Unearned lease incomeSimpanan jaminan (31.982) (29.233) Security deposit

Bersih 72.219 68.599 NetPenyisihan penurunan nilai (112) (740) Allowance for impairment lossesImbalan yang belum diamortisasi - (121) Unamortized fee

Bersih 72.107 67.738 Net

Dollar Amerika Serikat U.S. DollarPiutang sewa pembiayaan 371.149 217.918 Lease receivablesNilai sisa terjamin 102.535 79.115 Guaranteed residual valuePendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (33.115) (20.537) Unearned lease incomeSimpanan jaminan (102.535) (79.115) Security deposit

Bersih 338.034 197.381 NetPenyisihan penurunan nilai (571) (392) Allowance for impairment losses

Bersih 337.463 196.989 Net

Jumlah 409.570 264.727 Total

Tingkat bunga efektif per tahun Effective interest rates per annumRupiah 19% - 24% 19% - 24% RupiahDollar Amerika Serikat 9% - 12% 9% - 12% U.S. Dollar

31 Desember/December 31

Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

Total lease installments based on maturity date are as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPihak ketiga Third parties

Satu tahun berikutnya (termasuk The following year (including yang telah jatuh tempo) 245.032 169.543 past due receivables)

Dua tahun berikutnya 154.418 86.220 The second yearTiga tahun berikutnya atau lebih 59.606 41.247 The third year or later

Jumlah 459.056 297.010 Total

31 Desember/December 31

Page 204: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 38 -

Rincian penyisihan penurunan nilai tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Details of allowance for impairment losses in 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 1.132 187 Balance at beginning of yearPenyisihan tahun berjalan 1.086 968 Provision during the yearPenghapusan tahun berjalan (1.535) (23) Writen-off during the year

Saldo akhir tahun 683 1.132 Balance at end of year

Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir periode pelaporan dan estimasi nilai piutang yang tidak dapat dipulihkan, secara individual dan kolektif, manajemen percaya bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan.

Based on the review of the status of each receivables at the end of each reporting period and the estimated value of non-recoverable receivables, individually and collectively, management believes that allowance for impairment losses is sufficient because there is no significant change in credit quality and the amount can be recovered.

Seluruh investasi neto sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 29).

The entire net investment in finance lease are pledged as collateral for bank loans (Note 29).

10. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 10. CONSUMER FINANCING RECEIVABLE

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Milliona. Berdasarkan jatuh tempo a. By maturity

Dalam waktu satu tahun 1.820 803 In one year

Lebih dari satu tahun 3.040 4.219 More than one yearPenyisihan penurunan nilai (1) (3) Allowance for impairment losses

Bersih 3.039 4.216 Net

Jumlah 4.859 5.019 Total

b. Berdasarkan konsumen b. By customerPihak berelasi 2.380 - Related partyPendapatan bunga yang

belum diakui (613) - Unearned interest income

Jumlah 1.767 - Subtotal

Pihak ketiga 4.219 6.328 Third parties Pendapatan bunga yang

belum diakui (1.126) (1.306) Unearned interest income

Jumlah 3.093 5.022 SubtotalPenyisihan penurunan nilai (1) (3) Allowance for impairment losses

Bersih 3.092 5.019 Net

Jumlah 4.859 5.019 Total

31 Desember/December 31

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 39 -

Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

Total consumer financing installments based on maturity dates are as follows:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Satu tahun berikutnya 2.305 2.110 The following yearDua tahun berikutnya 2.289 2.109 The second yearTiga tahun berikutnya atau lebih 2.005 2.109 The third year or later

Jumlah 6.599 6.328 Total

31 Desember/December 31

Rincian penyisihan penurunan nilai tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Details of allowance for impairment losses in 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 3 - Balance at beginning of yearPenyisihan (pemulihan) Provision (reversal of provision)

tahun berjalan (2) 3 during the year

Saldo akhir tahun 1 3 Balance at end of year

Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir periode pelaporan dan estimasi nilai piutang yang tidak dapat dipulihkan, secara individual dan kolektif, manajemen percaya bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan.

Based on the review of the status of each receivables at the end of each reporting period and the estimated value of non-recoverable receivables, individually and collectively, management believes that allowance for impairment losses is sufficient because there is no significant change in credit quality and the amount can be recovered.

11. PIUTANG LAIN-LAIN 11. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Piutang ijarah muntahiyah bittamlik 41.885 2.973 Ijarah muntahiyah bittamlik receivablePiutang karyawan 1.518 736 Employee loansPiutang pemasok - 1.605 Receivables from suppliersLain-lain 3.205 1.620 Others

Jumlah 46.608 6.934 SubtotalPenyisihan penurunan nilai (211) (100) Allowance for impairment losses

Jumlah 46.397 6.834 Total

31 Desember/December 31

Page 205: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 39 -

Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

Total consumer financing installments based on maturity dates are as follows:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Satu tahun berikutnya 2.305 2.110 The following yearDua tahun berikutnya 2.289 2.109 The second yearTiga tahun berikutnya atau lebih 2.005 2.109 The third year or later

Jumlah 6.599 6.328 Total

31 Desember/December 31

Rincian penyisihan penurunan nilai tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Details of allowance for impairment losses in 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 3 - Balance at beginning of yearPenyisihan (pemulihan) Provision (reversal of provision)

tahun berjalan (2) 3 during the year

Saldo akhir tahun 1 3 Balance at end of year

Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir periode pelaporan dan estimasi nilai piutang yang tidak dapat dipulihkan, secara individual dan kolektif, manajemen percaya bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan.

Based on the review of the status of each receivables at the end of each reporting period and the estimated value of non-recoverable receivables, individually and collectively, management believes that allowance for impairment losses is sufficient because there is no significant change in credit quality and the amount can be recovered.

11. PIUTANG LAIN-LAIN 11. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Piutang ijarah muntahiyah bittamlik 41.885 2.973 Ijarah muntahiyah bittamlik receivablePiutang karyawan 1.518 736 Employee loansPiutang pemasok - 1.605 Receivables from suppliersLain-lain 3.205 1.620 Others

Jumlah 46.608 6.934 SubtotalPenyisihan penurunan nilai (211) (100) Allowance for impairment losses

Jumlah 46.397 6.834 Total

31 Desember/December 31

Page 206: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 40 -

Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The changes in allowance for impairment losses is as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 100 - Balance at the beginning of the yearPenyisihan tahun berjalan 111 1.236 Provision during the yearPengurangan - (1.136) Deductions

Saldo akhir tahun 211 100 Balance at the end of the year

12. PERSEDIAAN 12. INVENTORIES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPerdagangan Trading

Alat-alat berat 393.014 111.926 Heavy equipmentSuku cadang 357.287 271.564 Spare partsLain - lain 7.240 5.624 Others

Jumlah 757.541 389.114 Total

Manufaktur ManufacturingBarang dalam proses 8.791 20.778 Work in processBahan baku 5.846 3.793 Raw materials

Jumlah 14.637 24.571 Total

Jumlah 772.178 413.685 TotalPenyisihan penurunan nilai Allowance for decline in value of

persediaan (6.834) (6.139) inventories

Bersih 765.344 407.546 Net

31 Desember/December 31

Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:

The changes in allowance for decline in value of inventories are as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 6.139 5.804 Balance at the beginning of the yearPenyisihan tahun berjalan 695 335 Provision during the year

Saldo akhir tahun 6.834 6.139 Balance at the end of the year

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 41 -

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan alat berat dan suku cadang digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 26 dan 29).

As of December 2011 and 2010, heavy equipment and spare parts are used as collateral on bank loans (Notes 26 and 29).

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup.

Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi AXA Indonesia terhadap risiko kebakaran dan pencurian dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 59,9 juta dan US$ 19,9 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2011 and 2010, inventories are insured to PT Asuransi Central Asia and PT Asuransi AXA Indonesia against losses from fire and theft for a total coverage of US$ 59.9 million and US$ 19.9 million, respectively. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.

13. UANG MUKA 13. ADVANCES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Uang muka pembelian dan proyek Advances for purchases and projectsPihak ketiga 80.105 17.533 Third partiesPihak berelasi (Catatan 47) 1.335 58.243 Related parties (Note 47)

Uang muka kepada karyawan 4.520 3.473 Advance to employeesUang muka lainnya 1.207 85 Other advances

Jumlah 87.167 79.334 Total

31 Desember/December 31

14. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 14. PREPAID EXPENSES

2011 2010Rp Juta Rp Juta

Rp Million Rp Million

Asuransi 1.876 943 InsuranceSewa 1.643 1.787 RentLain-lain 431 1.331 Others

Jumlah 3.950 4.061 Total

31 Desember/December 31

Page 207: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 41 -

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan alat berat dan suku cadang digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 26 dan 29).

As of December 2011 and 2010, heavy equipment and spare parts are used as collateral on bank loans (Notes 26 and 29).

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup.

Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi AXA Indonesia terhadap risiko kebakaran dan pencurian dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 59,9 juta dan US$ 19,9 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2011 and 2010, inventories are insured to PT Asuransi Central Asia and PT Asuransi AXA Indonesia against losses from fire and theft for a total coverage of US$ 59.9 million and US$ 19.9 million, respectively. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.

13. UANG MUKA 13. ADVANCES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Uang muka pembelian dan proyek Advances for purchases and projectsPihak ketiga 80.105 17.533 Third partiesPihak berelasi (Catatan 47) 1.335 58.243 Related parties (Note 47)

Uang muka kepada karyawan 4.520 3.473 Advance to employeesUang muka lainnya 1.207 85 Other advances

Jumlah 87.167 79.334 Total

31 Desember/December 31

14. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 14. PREPAID EXPENSES

2011 2010Rp Juta Rp Juta

Rp Million Rp Million

Asuransi 1.876 943 InsuranceSewa 1.643 1.787 RentLain-lain 431 1.331 Others

Jumlah 3.950 4.061 Total

31 Desember/December 31

Page 208: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 42 -

15. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 15. PREPAID TAXES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPajak penghasilan Income Tax

Pasal 22 351 414 Article 22Pasal 23 2.970 2.888 Article 23Pasal 25 614 1.750 Article 25Pasal 28A Article 28A

3.281 3.2811.373 -

Pajak Pertambahan Nilai - bersih 29.431 1.992 Value Added Tax - net

Jumlah 38.020 10.325 Total

2010 (Catatan 45)2011 (Catatan 45)

2010 (Note 45)2011 (Note 45)

31 Desember/December 31

16. KAS DAN SETARA KAS YANG DIBATASI

PENGGUNAANNYA 16. RESTRICTED CASH AND CASH

EQUIVALENTS

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionBank - Pihak ketiga Cash in bank - Third parties

Rupiah Rupiah PT Bank Jabar Syariah 2.769 21 PT Bank Jabar SyariahPT Bank Bukopin Syariah 769 PT Bank Bukopin SyariahPT Bank Muamalat Indonesia Tbk - 1.122 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

Dollar Amerika Serikat US DollarPT Bank Mandiri Syariah 3.362 PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia

Tbk 9 155 TbkRaiffesen Bank International Raiffesen Bank International

(dahulu Raiffesen Zentral Bank (formerly Raiffesen Zentral Bank Ősterreích Akteingsellschaft) - 2.201 Ősterreích Akteingsellschaft)

Jumlah 6.909 3.499 Subtotal

Deposito - Pihak Ketiga Time deposits - Third PartiesDollar Amerika Serikat US Dollar

PT Bank ICBC Indonesia 18.281 1.798 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Chinatrust Indonesia 4.532 3.595 PT Bank Chinatrust IndonesiaPT Bank Internasional Indonesia PT Bank Internasional Indonesia

Tbk 2.802 9 TbkPT Bank Internasional Indonesia PT Bank Internasional Indonesia

Syariah 939 - Syariah

Jumlah 26.554 5.402 Subtotal

Jumlah 33.463 8.901 Total

Suku bunga per tahun deposito berjangka Interest rate per annum on time depositsDollar Amerika Serikat 2% 2% U.S. Dollar

31 Desember/December 31

Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya merupakan rekening bank dan deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atau escrow account terkait utang bank (Catatan 26 dan 29).

Restricted cash and cash equivalents represents bank accounts and time deposits placed as collateral or escrow accounts related to bank loans (Notes 26 and 29).

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 43 -

17. PIUTANG DAN UTANG KEPADA PIHAK BERELASI

17. RECEIVABLES FROM AND PAYABLES TO RELATED PARTIES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPiutang dari pihak berelasi (Catatan 47) Receivables from related parties (Note 47)

Komisaris dan Direksi 7.243 5.519 Commissioners and DirectorsPT Pristine Aftermarket Indonesia 368 199 PT Pristine Aftermarket Indonesia

Jumlah 7.611 5.718 Total

Utang kepada pihak berelasi (Catatan 47) Payables to related parties (Note 47)Komisaris dan Direksi 12.495 19.450 Commissioners and Directors

31 Desember/December 31

18. ASET TETAP 18. PROPERTY, PLANT, AND EQUIPMENT

1 Januari 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2011

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya Perolehan At costPemilikan langsung Direct acquisition

Tanah 14.576 1.641 - - 16.217 LandBangunan dan prasarana 37.285 86 (10) 33.451 70.812 Buildings and improvementsMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel 34.116 4.882 (848) 218 38.368 equipmentKendaraan 45.316 22.150 (2.296) 7.064 72.234 VehiclesPeralatan kantor 27.673 9.535 (2.871) (94) 34.243 Office equipmentAlat-alat berat 51.811 14.104 (17.043) 105.069 153.941 Heavy equipmentAset dalam penyelesaian 26.362 12.187 - (35.539) 3.010 Construction in progress

Sewa pembiayaan Finance leaseKendaraan 15.270 13.308 - (6.764) 21.814 VehiclesAlat-alat berat 61.409 182.229 (8.676) (105.069) 129.893 Heavy equipmentMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel - - - 1.664 1.664 equipment

Jumlah 313.818 260.122 (31.744) - 542.196 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct acquisition

Bangunan dan prasarana 16.619 3.281 (6) - 19.894 Buildings and improvementsMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel 21.278 4.217 (829) - 24.666 equipmentKendaraan 31.446 6.026 (2.284) 4.194 39.382 VehiclesPeralatan kantor 20.840 2.961 (2.846) - 20.955 Office equipmentAlat-alat berat 15.945 14.038 (13.112) 31.278 48.149 Heavy equipment

Sewa pembiayaan Finance leaseKendaraan 4.937 4.838 - (4.194) 5.581 VehiclesAlat-alat berat 46.136 14.663 (10.849) (31.278) 18.672 Heavy equipmentMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel - 277 - - 277 equipment

Jumlah 157.201 50.301 (29.926) - 177.576 Total

Nilai Buku 156.617 364.620 Net Book Value

Page 209: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 43 -

17. PIUTANG DAN UTANG KEPADA PIHAK BERELASI

17. RECEIVABLES FROM AND PAYABLES TO RELATED PARTIES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPiutang dari pihak berelasi (Catatan 47) Receivables from related parties (Note 47)

Komisaris dan Direksi 7.243 5.519 Commissioners and DirectorsPT Pristine Aftermarket Indonesia 368 199 PT Pristine Aftermarket Indonesia

Jumlah 7.611 5.718 Total

Utang kepada pihak berelasi (Catatan 47) Payables to related parties (Note 47)Komisaris dan Direksi 12.495 19.450 Commissioners and Directors

31 Desember/December 31

18. ASET TETAP 18. PROPERTY, PLANT, AND EQUIPMENT

1 Januari 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2011

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya Perolehan At costPemilikan langsung Direct acquisition

Tanah 14.576 1.641 - - 16.217 LandBangunan dan prasarana 37.285 86 (10) 33.451 70.812 Buildings and improvementsMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel 34.116 4.882 (848) 218 38.368 equipmentKendaraan 45.316 22.150 (2.296) 7.064 72.234 VehiclesPeralatan kantor 27.673 9.535 (2.871) (94) 34.243 Office equipmentAlat-alat berat 51.811 14.104 (17.043) 105.069 153.941 Heavy equipmentAset dalam penyelesaian 26.362 12.187 - (35.539) 3.010 Construction in progress

Sewa pembiayaan Finance leaseKendaraan 15.270 13.308 - (6.764) 21.814 VehiclesAlat-alat berat 61.409 182.229 (8.676) (105.069) 129.893 Heavy equipmentMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel - - - 1.664 1.664 equipment

Jumlah 313.818 260.122 (31.744) - 542.196 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct acquisition

Bangunan dan prasarana 16.619 3.281 (6) - 19.894 Buildings and improvementsMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel 21.278 4.217 (829) - 24.666 equipmentKendaraan 31.446 6.026 (2.284) 4.194 39.382 VehiclesPeralatan kantor 20.840 2.961 (2.846) - 20.955 Office equipmentAlat-alat berat 15.945 14.038 (13.112) 31.278 48.149 Heavy equipment

Sewa pembiayaan Finance leaseKendaraan 4.937 4.838 - (4.194) 5.581 VehiclesAlat-alat berat 46.136 14.663 (10.849) (31.278) 18.672 Heavy equipmentMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel - 277 - - 277 equipment

Jumlah 157.201 50.301 (29.926) - 177.576 Total

Nilai Buku 156.617 364.620 Net Book Value

Page 210: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 44 -

1 Januari 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2010

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya Perolehan At costPemilikan langsung Direct acquisition

Tanah 15.088 - (512) - 14.576 LandBangunan dan prasarana 36.141 477 (1.153) 1.820 37.285 Buildings and improvementsMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel 25.679 7.771 (275) 941 34.116 equipmentKendaraan 32.334 9.237 (2.328) 6.073 45.316 VehiclesPeralatan kantor 27.366 3.404 (2.030) (1.067) 27.673 Office equipmentAlat-alat berat 52.607 1.416 (4.543) 2.331 51.811 Heavy equipmentAset dalam penyelesaian 5.532 22.650 - (1.820) 26.362 Construction in progress

Sewa pembiayaan Finance leaseKendaraan 18.261 2.693 - (5.684) 15.270 VehiclesAlat-alat berat 60.553 3.207 - (2.351) 61.409 Heavy equipmentMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel 643 - - (643) - equipment

Jumlah 274.204 50.855 (10.841) (400) 313.818 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct acquisition

Bangunan dan prasarana 15.099 2.068 (548) - 16.619 Buildings and improvementsMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel 17.253 3.572 (275) 728 21.278 equipmentKendaraan 26.139 2.995 (2.098) 4.410 31.446 VehiclesPeralatan kantor 21.631 2.007 (2.014) (784) 20.840 Office equipmentAlat-alat berat 7.830 8.476 (2.272) 1.911 15.945 Heavy equipment

Sewa pembiayaan Finance leaseKendaraan 5.769 3.746 - (4.578) 4.937 VehiclesAlat-alat berat 37.627 10.416 - (1.907) 46.136 Heavy equipmentMesin dan perlengkapan Machinery and workshop

bengkel 66 - - (66) - equipment

Jumlah 131.414 33.280 (7.207) (286) 157.201 Total

Nilai Buku 142.790 156.617 Net Book Value

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation expense was allocated as follows:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Beban pokok pendapatan (Catatan 38) 34.081 20.365 Cost of revenues (Note 38)

Beban penjualan (Catatan 39) 7.680 7.263 Selling expenses (Note 39)Beban umum dan administrasi General and administrative

(Catatan 40) 8.540 5.652 expenses (Note 40)

Jumlah 50.301 33.280 Total

Aset dalam penyelesaian merupakan pembangunan gedung kantor baru untuk cabang Perusahaan, yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2012.

Construction in progress represent construction of new office building for the Company’s branch, which is estimated to be completed in 2012.

Perusahaan dan entitas anak memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di beberapa propinsi dan kota di Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2012 sampai 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh dengan sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Company and its subsidiaries own several parcels of land located in several provinces and cities in Indonesia with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for a term of 20 - 30 years and due between 2012 until 2032. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the parcels of land were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 45 -

Tanah dan bangunan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 26 dan 29).

Land and buildings as of December 31, 2011 and 2010, are used as collateral for bank loans (Notes 26 and 29).

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, PT Jamindo General Insurance, PT Asuransi Staco Jasa Pratama, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT AXA Mandiri dan PT Asuransi Bintang Tbk terhadap seluruh risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 425,85 miliar dan Rp 131,04 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2011 and 2010, all property, plant and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Central Asia, PT Jamindo General Insurance, PT Asuransi Staco Jasa Pratama, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT AXA Mandiri and PT Asuransi Bintang Tbk against all risk for total coverage of Rp 425.85 billion and Rp 131.04 billion, respectively. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned assets as of December 31, 2011 and 2010.

19. ASET TETAP DISEWAKAN 19. PROPERTY AND EQUIPMENT FOR LEASE

Akun ini merupakan alat berat yang dimiliki untuk disewakan kepada pelanggan, sebagai berikut:

This account represents acquired heavy equipment for lease to the customers, as follows:

1 Januari 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ 31 Desember 2011/January 1, 2011 Additions Deductions Reclassif ications December 31, 2011

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya Perolehan At costPemilikan langsung 184.546 2.708 (13.559) (67.113) 106.582 Direct acquisitionSew a pembiayaan 73.700 222.207 - (21.776) 274.131 Finance lease

Jumlah 258.246 224.915 (13.559) (88.889) 380.713 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung 76.066 11.581 (3.831) (31.395) 52.421 Direct acquisitionSew a pembiayaan 28.652 21.689 - (13.011) 37.330 Finance lease

Jumlah 104.718 33.270 (3.831) (44.406) 89.751 Total

Akumulasi penurunan nilai 38 - - - 38 Accumulated impairment

Jumlah 104.756 89.789 Total

Nilai Buku 153.490 290.924 Net Book Value

1 Januari 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ 31 Desember 2010/January 1, 2010 Additions Deductions Reclassif ications December 31, 2010

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya Perolehan At costPemilikan langsung 176.564 33.060 4.278 (20.800) 184.546 Direct acquisitionSew a pembiayaan 95.948 13.052 - (35.300) 73.700 Finance lease

Jumlah 272.512 46.112 4.278 (56.100) 258.246 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung 99.557 5.941 3.943 (25.489) 76.066 Direct acquisitionSew a pembiayaan 21.511 18.682 - (11.541) 28.652 Finance lease

Jumlah 121.068 24.623 3.943 (37.030) 104.718 Total

Akumulasi penurunan nilai - 38 - - 38 Accumulated impairment

Jumlah 121.068 104.756 Total

Nilai Buku 151.444 153.490 Net Book Value

Page 211: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 45 -

Tanah dan bangunan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 26 dan 29).

Land and buildings as of December 31, 2011 and 2010, are used as collateral for bank loans (Notes 26 and 29).

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, PT Jamindo General Insurance, PT Asuransi Staco Jasa Pratama, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT AXA Mandiri dan PT Asuransi Bintang Tbk terhadap seluruh risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 425,85 miliar dan Rp 131,04 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2011 and 2010, all property, plant and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Central Asia, PT Jamindo General Insurance, PT Asuransi Staco Jasa Pratama, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT AXA Mandiri and PT Asuransi Bintang Tbk against all risk for total coverage of Rp 425.85 billion and Rp 131.04 billion, respectively. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned assets as of December 31, 2011 and 2010.

19. ASET TETAP DISEWAKAN 19. PROPERTY AND EQUIPMENT FOR LEASE

Akun ini merupakan alat berat yang dimiliki untuk disewakan kepada pelanggan, sebagai berikut:

This account represents acquired heavy equipment for lease to the customers, as follows:

1 Januari 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ 31 Desember 2011/January 1, 2011 Additions Deductions Reclassif ications December 31, 2011

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya Perolehan At costPemilikan langsung 184.546 2.708 (13.559) (67.113) 106.582 Direct acquisitionSew a pembiayaan 73.700 222.207 - (21.776) 274.131 Finance lease

Jumlah 258.246 224.915 (13.559) (88.889) 380.713 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung 76.066 11.581 (3.831) (31.395) 52.421 Direct acquisitionSew a pembiayaan 28.652 21.689 - (13.011) 37.330 Finance lease

Jumlah 104.718 33.270 (3.831) (44.406) 89.751 Total

Akumulasi penurunan nilai 38 - - - 38 Accumulated impairment

Jumlah 104.756 89.789 Total

Nilai Buku 153.490 290.924 Net Book Value

1 Januari 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ 31 Desember 2010/January 1, 2010 Additions Deductions Reclassif ications December 31, 2010

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya Perolehan At costPemilikan langsung 176.564 33.060 4.278 (20.800) 184.546 Direct acquisitionSew a pembiayaan 95.948 13.052 - (35.300) 73.700 Finance lease

Jumlah 272.512 46.112 4.278 (56.100) 258.246 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung 99.557 5.941 3.943 (25.489) 76.066 Direct acquisitionSew a pembiayaan 21.511 18.682 - (11.541) 28.652 Finance lease

Jumlah 121.068 24.623 3.943 (37.030) 104.718 Total

Akumulasi penurunan nilai - 38 - - 38 Accumulated impairment

Jumlah 121.068 104.756 Total

Nilai Buku 151.444 153.490 Net Book Value

Page 212: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 46 -

Pada tahun 2010, berdasarkan penelaahan manajemen terdapat penurunan nilai sebesar Rp 38 juta.

In 2010, based on management’s review and assessment, impairment amounted to Rp 38 million.

Beban penyusutan dibebankan pada beban pokok pendapatan masing-masing sebesar Rp 33.270 juta dan Rp Rp 24.623 juta pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 38).

Depreciation charged to cost of revenues amounted to Rp 33,270 million and Rp 24,623 million in 2011 and 2010, respectively (Note 38).

Beberapa aset tetap disewakan tertentu digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 26 dan 29).

Certain property and equipment for lease are used as collaterals on bank loans (Notes 26 and 29).

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset tetap disewakan diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana Tbk, PT Asuransi Bintang Tbk, dan PT Asuransi Raksa Pratikara, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 36,03 juta dan US$ 20,78 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.

As of December 31, 2011 and 2010, property and equipment for lease are insured with PT Asuransi Astra Buana Tbk, PT Asuransi Bintang Tbk, and PT Asuransi Raksa Pratikara, third party, for US$ 36.03 million and US$ 20.78 million, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

20. ASET IJARAH DAN IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK

20. ASSETS FOR IJARAH AND IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK

Akun ini merupakan beberapa alat berat milik IBF, entitas anak yang digunakan untuk sewa operasi secara Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) kepada pelanggan, sebagai berikut:

This account represents heavy equipment owned by IBF, a subsidiary, which are leased through Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) agreements to customers, as follows:

1 Januari 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2011/January 1, 2011 Additions Deductions December 31, 2011

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya Perolehan At costAset Ijarah 7.128 20.521 - 27.649 Assets for IjarahAset Ijarah Muntahiyah Assets for Ijarah Muntahiyah

Bittamlik 169.824 707.786 38.467 839.143 Bittamlik

Jumlah 176.952 728.307 38.467 866.792 Total

Akumulasi penyusutan dan Accumulated depreciationpenurunan nilai and impairment

Aset ijarah 1.765 877 - 2.642 Assets for IjarahAset Ijarah Muntahiyah Assets for Ijarah Muntahiyah

Bittamlik 19.398 197.767 37.340 179.825 Bittamlik

Jumlah 21.163 198.644 37.340 182.467 Total

Akumulasi penurunan nilai 48 - - 48 Accumulated impairment

Jumlah 21.211 182.515 Total

Nilai Tercatat 155.741 684.277 Net Book Value

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 47 -

1 Januari 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2010/January 1, 2010 Additions Deductions December 31, 2010

Rp juta/ Rp juta/ Rp juta/ Rp juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya Perolehan At cost7.128 - - 7.128 Assets for Ijarah

Assets for Ijarah Muntahiyah - 169.824 - 169.824 Bittamlik

Jumlah 7.128 169.824 - 176.952 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationAset Ijarah 1.065 700 - 1.765 Assets for IjarahAset Ijarah Muntahiyah Assets for Ijarah Muntahiyah

Bittamlik - 19.398 - 19.398 Bittamlik

Jumlah - 20.098 - 21.163 Total

Akumulasi penurunan nilai - 48 - 48 Accumulated impairment

Jumlah 1.065 21.211 Total

Nilai Tercatat 6.063 155.741 Net Book Value

Jumlah penyusutan yang dibebankan pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing dibukukan sebagai pengurang “Pendapatan sewa pembiayaan – bersih” (Catatan 37) adalah sebagai berikut:

Depreciation charged to operations in 2011 and 2010, respectively are included as deduction under “Finance lease income – net” (Note 37) as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Aset Ijarah 877 700 Assets for IjarahAset Ijarah Muntahiyah Bittamlik 197.767 19.398 Assets for Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Jumlah 198.644 20.098 Total

Kerugian penurunan nilai pada tahun 2010 sebesar Rp 48 juta.

Impairment charged to operations in 2010 amounted to Rp 48 million.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset Ijarah dan IMBT telah diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana terhadap risiko bencana, kecelakaan, dan pencurian (all risk) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 552.178 juta dan Rp 160.420 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2011 and 2010, assets for Ijarah and IMBT are insured with PT Asuransi Astra Buana against losses from disaster, accident, and theft (all risk) for a total coverage of Rp 552,178 million and Rp 160,420 million, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Page 213: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 47 -

1 Januari 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2010/January 1, 2010 Additions Deductions December 31, 2010

Rp juta/ Rp juta/ Rp juta/ Rp juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya Perolehan At cost7.128 - - 7.128 Assets for Ijarah

Assets for Ijarah Muntahiyah - 169.824 - 169.824 Bittamlik

Jumlah 7.128 169.824 - 176.952 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationAset Ijarah 1.065 700 - 1.765 Assets for IjarahAset Ijarah Muntahiyah Assets for Ijarah Muntahiyah

Bittamlik - 19.398 - 19.398 Bittamlik

Jumlah - 20.098 - 21.163 Total

Akumulasi penurunan nilai - 48 - 48 Accumulated impairment

Jumlah 1.065 21.211 Total

Nilai Tercatat 6.063 155.741 Net Book Value

Jumlah penyusutan yang dibebankan pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing dibukukan sebagai pengurang “Pendapatan sewa pembiayaan – bersih” (Catatan 37) adalah sebagai berikut:

Depreciation charged to operations in 2011 and 2010, respectively are included as deduction under “Finance lease income – net” (Note 37) as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Aset Ijarah 877 700 Assets for IjarahAset Ijarah Muntahiyah Bittamlik 197.767 19.398 Assets for Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Jumlah 198.644 20.098 Total

Kerugian penurunan nilai pada tahun 2010 sebesar Rp 48 juta.

Impairment charged to operations in 2010 amounted to Rp 48 million.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset Ijarah dan IMBT telah diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana terhadap risiko bencana, kecelakaan, dan pencurian (all risk) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 552.178 juta dan Rp 160.420 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2011 and 2010, assets for Ijarah and IMBT are insured with PT Asuransi Astra Buana against losses from disaster, accident, and theft (all risk) for a total coverage of Rp 552,178 million and Rp 160,420 million, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Page 214: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 48 -

21. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN

21. OTHER NON-CURRENT ASSETS

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Uang muka proyek untuk pihak ketiga 34.530 - Advance for project with third partiesJaminan bank garansi dan letter Bank guarantee and letter of credit

of credit 23.361 874 deposits Agunan yang diambil alih 14.000 9.739 Foreclosed assetsLain-lain 32.816 34.431 Others

Jumlah 104.707 45.044 Total

31 Desember/December 31

22. UTANG USAHA 22. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

a. Berdasarkan Pemasok a. By CreditorPihak berelasi Related parties

PT Pristine Aftermarket Indonesia 2.623 975 PT Pristine Aftermarket IndonesiaIndonesian Tractors Co. Pte. Ltd 334 2.553 Indonesian Tractors Co. Pte. Ltd

Jumlah 2.957 3.528 Subtotal

Pihak ketiga Third partiesPemasok dalam negeri 1.350.951 198.214 Local suppliersPemasok luar negeri 108.455 122.625 Foreign suppliers

Jumlah 1.459.406 320.839 Subtotal

Jumlah 1.462.363 324.367 Total

b. Berdasarkan Mata Uang Asing b. By CurrencyRupiah 87.644 34.346 RupiahMata uang asing Foreign currencies

Dollar Amerika Serikat 1.369.799 281.540 U.S. DollarEuro 4.584 5.923 EuroDollar Singapura 336 2.558 Singapore Dollar

Jumlah 1.462.363 324.367 Total

31 Desember/December 31

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 49 -

23. UTANG PAJAK 23. TAXES PAYABLE

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pajak penghasilan badan Corporate income tax (Catatan 45) 6.060 3.898 (Note 45)

Pajak penghasilan Income taxesPasal 4 ayat 2 173 169 Article 4 paragraph 2Pasal 15 - 2 Article 15Pasal 21 3.708 1.588 Article 21Pasal 23 318 117 Article 23Pasal 25 2.749 2.590 Article 25Pasal 26 89 117 Article 26

Pajak Pertambahan Nilai - bersih 85 3.964 Value Added Tax - net

Jumlah 13.182 12.445 Total

31 Desember/December 31

<

24. UANG MUKA PELANGGAN 24. ADVANCES FROM CUSTOMERS

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionTitipan uang muka sewa Ijarah Advance lease deposits for Ijarah

Muntahiyah Bittamlik 124.219 27.869 Muntahiyah Bittamlik Uang muka proyek dan penjualan Customer advance for project and sale of

alat berat dan suku cadang 36.495 32.575 heavy equipment and spareparts

Jumlah 160.714 60.444 Total

31 Desember/December 31

25. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 25. ACCRUED EXPENSES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Bunga 8.395 539 InterestTenaga ahli 733 - Professional feeLain-lain 4.753 2.932 Others

Jumlah 13.881 3.471 Total

31 Desember/December 31

Page 215: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 49 -

23. UTANG PAJAK 23. TAXES PAYABLE

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pajak penghasilan badan Corporate income tax (Catatan 45) 6.060 3.898 (Note 45)

Pajak penghasilan Income taxesPasal 4 ayat 2 173 169 Article 4 paragraph 2Pasal 15 - 2 Article 15Pasal 21 3.708 1.588 Article 21Pasal 23 318 117 Article 23Pasal 25 2.749 2.590 Article 25Pasal 26 89 117 Article 26

Pajak Pertambahan Nilai - bersih 85 3.964 Value Added Tax - net

Jumlah 13.182 12.445 Total

31 Desember/December 31

<

24. UANG MUKA PELANGGAN 24. ADVANCES FROM CUSTOMERS

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionTitipan uang muka sewa Ijarah Advance lease deposits for Ijarah

Muntahiyah Bittamlik 124.219 27.869 Muntahiyah Bittamlik Uang muka proyek dan penjualan Customer advance for project and sale of

alat berat dan suku cadang 36.495 32.575 heavy equipment and spareparts

Jumlah 160.714 60.444 Total

31 Desember/December 31

25. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 25. ACCRUED EXPENSES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Bunga 8.395 539 InterestTenaga ahli 733 - Professional feeLain-lain 4.753 2.932 Others

Jumlah 13.881 3.471 Total

31 Desember/December 31

Page 216: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 50 -

26. UTANG BANK JANGKA PENDEK 26. SHORT-TERM BANK LOANS

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.141 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

US$ 16.743 ribu tahun 2011 dan US$ 16,743 thousand in 2011 and US$ 4.580 ribu tahun 2010 151.828 41.179 US$ 4,580 thousand in 2010

PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia US$ 10.765 ribu tahun 2010 - 96.790 US$ 10,765 thousand in 2010

PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk US$ 2.250 ribu tahun 2010 - 20.230 US$ 2,250 thousand in 2010

Raiffesen Bank International (dahulu Raiffesen Bank International Raiffesen Zentral Bank Osterreich (formerly Raiffesen Zentral Bank

Aktiengesellschaft) Osterreich Aktiengesellschaft) US$ 1.224 ribu tahun 2010 - 11.005 US$ 1,224 thousand in 2010

PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia US$ 412 ribu tahun 2010 - 3.704 US$ 412 thousand in 2010

Jumlah 159.969 172.908 TotalBiaya transaksi yang belum

diamortisasi (1.066) (781) Unamortized transaction cost

Jumlah - bersih 158.903 172.127 Net

31 Desember / December 31

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (i) CCI, entitas anak, mendapatkan

Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan maksimum kredit sebesar Rp 2.000 juta dengan suku bunga sebesar 13% per tahun.

(i) CCI, a subsidiary, obtained a Working Capital Loan Facility Tbk with maximum credit of Rp 2,000 million and interest rate of 13% per annum.

Pada bulan April 2011, CCI memperoleh tambahan Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan maksimum kredit sebesar Rp 23.000 juta dengan suku bunga sebesar 11% per tahun.

In April 2011, CCI obtained additional Revolving Working Capital facility with maximum credit of Rp 23,000 million and interest rate of 11% per annum.

Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan piutang usaha kepada pihak ketiga, persediaan, aset tetap, jaminan perusahaan dari Perusahaan dan jaminan pribadi dari Halex Halim, Komisaris Utama.

Such facilities are collateralized by trade accounts receivable from third parties, inventories, property, plant and equipment, corporate guarantee from the Company and personal guarantee by Halex Halim, President Commissioner.

Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 8.141 juta dan jatuh tempo pada bulan Maret 2012.

The outstanding balance as of December 31, 2011 is Rp 8,141 million and is due on March 2012.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 51 -

(ii) Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving sebesar US$ 6.500 ribu dengan suku bunga sebesar 7% per tahun.

(ii) The Company obtained a revolving Working Capital Loan facility amounting to US$ 6,500 thousand which bears interest rate of 7% per annum.

Fasilitas ini dijamin dengan persediaan, piutang usaha, lima belas bidang tanah dan bangunan milik Perusahaan.

This facility is secured with inventories, trade accounts receivable and fifteen parcels of land owned by the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 saldo masing – masing sebesar US$ 6.350 ribu dan US$ 4.580 ribu. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada bulan Nopember 2012.

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance amounted to US$ 6,350 thousand and US$ 4,580 thousand, respectively. The loan is due on November 2012.

(iii) Perusahaan memperoleh Fasilitas

Kredit Modal Kerja sebesar US$ 5.000 ribu dengan suku bunga 7% per tahun.

(iii) The Company obtained a Working Capital Facility of US$ 5,000 thousand which bears interest rate of 7% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo fasilitas ini sejumlah US$ 5.000 ribu dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Mei 2012.

As of December 31, 2011, the outstanding balance under this facility amounted to US$ 5,000 thousand and is due on May 23, 2012.

(iv) Perusahaan memperoleh Fasilitas

Kredit Modal Kerja Revolving Rekening Koran sebesar US$ 2.100 ribu dengan suku bunga 7% per tahun.

(iv) The Company obtained a Working Capital Facility Revolving Bank Statement of US$ 2,100 thousand which bears interest rate of 7% per annum.

Fasilitas ini dijamin paripasu dengan jaminan fasilitas yang telah ada.

This facility is secured paripassu with the collateral used on the other facilities.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo sejumlah US$ 2.100 ribu dan akan jatuh tempo pada bulan Nopember 2012.

As of December 31, 2011, the outstanding balance amounted to US$ 2,100 thousand and is due on November 2012.

(v) KLS, entitas anak dari TFI,

mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving sebesar US$ 3.750 ribu dengan suku bunga sebesar 7% per tahun.

(v) KLS, a subsidiary of TFI, obtained a Revolving Working Capital Loan facility amounting to US$ 3,750 thousand which bears interest rate of 7% per annum.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha.

This facility is secured with inventories and trade accounts receivable.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo adalah US $ 3.293 ribu dan akan jatuh tempo pada Mei 2014.

As of December 31, 2011, the outstanding balance amounted to US$ 3,293 thousand and is due on May 2014.

Page 217: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 51 -

(ii) Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving sebesar US$ 6.500 ribu dengan suku bunga sebesar 7% per tahun.

(ii) The Company obtained a revolving Working Capital Loan facility amounting to US$ 6,500 thousand which bears interest rate of 7% per annum.

Fasilitas ini dijamin dengan persediaan, piutang usaha, lima belas bidang tanah dan bangunan milik Perusahaan.

This facility is secured with inventories, trade accounts receivable and fifteen parcels of land owned by the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 saldo masing – masing sebesar US$ 6.350 ribu dan US$ 4.580 ribu. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada bulan Nopember 2012.

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance amounted to US$ 6,350 thousand and US$ 4,580 thousand, respectively. The loan is due on November 2012.

(iii) Perusahaan memperoleh Fasilitas

Kredit Modal Kerja sebesar US$ 5.000 ribu dengan suku bunga 7% per tahun.

(iii) The Company obtained a Working Capital Facility of US$ 5,000 thousand which bears interest rate of 7% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo fasilitas ini sejumlah US$ 5.000 ribu dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Mei 2012.

As of December 31, 2011, the outstanding balance under this facility amounted to US$ 5,000 thousand and is due on May 23, 2012.

(iv) Perusahaan memperoleh Fasilitas

Kredit Modal Kerja Revolving Rekening Koran sebesar US$ 2.100 ribu dengan suku bunga 7% per tahun.

(iv) The Company obtained a Working Capital Facility Revolving Bank Statement of US$ 2,100 thousand which bears interest rate of 7% per annum.

Fasilitas ini dijamin paripasu dengan jaminan fasilitas yang telah ada.

This facility is secured paripassu with the collateral used on the other facilities.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo sejumlah US$ 2.100 ribu dan akan jatuh tempo pada bulan Nopember 2012.

As of December 31, 2011, the outstanding balance amounted to US$ 2,100 thousand and is due on November 2012.

(v) KLS, entitas anak dari TFI,

mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving sebesar US$ 3.750 ribu dengan suku bunga sebesar 7% per tahun.

(v) KLS, a subsidiary of TFI, obtained a Revolving Working Capital Loan facility amounting to US$ 3,750 thousand which bears interest rate of 7% per annum.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha.

This facility is secured with inventories and trade accounts receivable.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo adalah US $ 3.293 ribu dan akan jatuh tempo pada Mei 2014.

As of December 31, 2011, the outstanding balance amounted to US$ 3,293 thousand and is due on May 2014.

Page 218: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 52 -

b. PT Bank ICBC Indonesia

b. PT Bank ICBC Indonesia

CCI, entitas anak, memperoleh fasilitas pembiayaan impor maksimum US$ 1.000 ribu dengan suku bunga sebesar 6,5% per tahun.

CCI, a subsidiary, obtained import financing facility amounting to US$ 1,000 thousand with interest rate of 6.5% per annum.

Pinjaman pembiayaan ini dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha, persediaan, jaminan perusahaan dari Perusahaan dan jaminan pribadi dari Halex Halim, Komisaris Utama.

This financing facility is collateralized with time deposits, trade accounts receivable, inventories, corporate guarantee from the Company and personal guarantee by Halex Halim, President Commissioner.

Pinjaman tersebut telah dilunasi pada bulan Oktober 2011.

The loan was paid in October 2011.

c. PT Bank ICB Bumiputera Tbk c. PT Bank ICB Bumiputera Tbk

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dan/atau Usance Letter of Credit (Usance L/C) sebesar US$ 2.250 ribu dengan suku bunga 7.5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan secara fidusia atas persediaan, blokir setoran jaminan minimal sebesar ekuivalen 10% dari saldo L/C dan jaminan pribadi dari Halex Halim, Komisaris utama Perusahaan.

The Company obtained a working capital loan facility and/or Usance Letter of Credit (Usance L/C) of US$ 2,250 thousand with interest rate of 7.5% per annum. This loan is secured by fiduciary transfer of inventories, pledged security deposit equivalent to a minimum of 10% of total outstanding L/C and personal guarantee from Mr. Halex Halim, Company’s President Commissioner.

Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tahun 2011.

The loan was paid in 2011.

d. Raiffesen Bank International (dahulu

Raiffesen Zentral Bank Ősterreích Akteingsellschaft)

d. Raiffesen Bank International (formerly Raiffesen Zentral Bank Ősterreích Akteingsellschaft)

Perusahaan memperoleh fasilitas berupa sight/usance Letter of Credit sebesar US$ 5.000 ribu.

The Company obtained a sight/usance Letter of Credit facility amounting to US$ 5,000 thousand.

Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tahun 2011.

The loan was paid in 2011.

e. PT Bank Chinatrust Indonesia e. PT Bank Chinatrust Indonesia

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit berupa Usance Letter of Credit sebesar US$ 2.000 ribu. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha Perusahaan.

The Company obtained a Usance Letter of Credit facility of US$ 2,000 thousand. This loan is secured with the Company’s trade receivables.

Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tahun 2011.

The loan was paid in 2011.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 53 -

27. UTANG PEMBELIAN KENDARAAN 27. LIABILITIES FOR PURCHASE OF VEHICLES

Akun ini merupakan utang kepada PT Bank Jasa Jakarta dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk untuk pembelian kendaraan secara cicilan dengan rincian sebagai berikut:

This represents liabilities to PT Bank Jasa Jakarta and PT Bank Internasional Indonesia Tbk in relation to the purchase of vehicles on an installment basis with details as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionJatuh tempo pembayaran: Payments due in:

2011 - 3.305 20112012 10.624 3.080 20122013 7.675 529 20132014 2.741 5 2014

Jumlah pembayaran minimum 21.040 6.919 Total minimum paymentsBunga (2.307) (742) Interest

Nilai kini pembayaran minimum 18.733 6.177 Present value of minimum paymentsBagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun (9.064) (2.788) Current maturity

Utang pembelian Liabilities for purchase of kendaraan - jangka panjang 9.669 3.389 vehicle-non current

31 Desember/December 31

Utang tersebut berjangka waktu tiga tahun, dengan suku bunga efektif 10,03% - 14,81% per tahun. Semua utang pembelian kendaraan adalah dalam mata uang Rupiah dan dibayar pada jumlah tetap setiap bulan. Utang pembelian kendaraan dijamin dengan kendaraan yang dibeli (Catatan 18).

The above liabilities have a term of three years, with effective interest rates of 10.03% - 14.81% per annum. All liabilities for purchases of vehicles are denominated in Rupiah currency, payable at fixed amounts on a monthly basis. These liabilities are secured with the related vehicles purchased (Note 18).

28. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN 28. LEASE LIABILITIES Liabilitas sewa pembiayaan berjangka waktu tiga tahun, dengan suku bunga efektif 11,25% - 18,01% per tahun untuk liabilitas sewa pembiayaan dalam Rupiah dan 6,80% - 10,50% per tahun untuk liabilitas sewa pembiayaan dalam Dollar Amerika Serikat dan dibayar pada jumlah tetap setiap bulan. Liabilitas ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan (Catatan 18 dan 19).

The lease liabilities have a term of three years, with effective interest of 11.25% - 18.01% per annum for lease liabilities in Rupiah and 6.80% - 10.50% per annum for lease liabilities in United States Dollar, payable at fixed amounts on a monthly basis. The lease liabilities are secured with the related leased assets (Notes 18 and 19).

Page 219: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 53 -

27. UTANG PEMBELIAN KENDARAAN 27. LIABILITIES FOR PURCHASE OF VEHICLES

Akun ini merupakan utang kepada PT Bank Jasa Jakarta dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk untuk pembelian kendaraan secara cicilan dengan rincian sebagai berikut:

This represents liabilities to PT Bank Jasa Jakarta and PT Bank Internasional Indonesia Tbk in relation to the purchase of vehicles on an installment basis with details as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionJatuh tempo pembayaran: Payments due in:

2011 - 3.305 20112012 10.624 3.080 20122013 7.675 529 20132014 2.741 5 2014

Jumlah pembayaran minimum 21.040 6.919 Total minimum paymentsBunga (2.307) (742) Interest

Nilai kini pembayaran minimum 18.733 6.177 Present value of minimum paymentsBagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun (9.064) (2.788) Current maturity

Utang pembelian Liabilities for purchase of kendaraan - jangka panjang 9.669 3.389 vehicle-non current

31 Desember/December 31

Utang tersebut berjangka waktu tiga tahun, dengan suku bunga efektif 10,03% - 14,81% per tahun. Semua utang pembelian kendaraan adalah dalam mata uang Rupiah dan dibayar pada jumlah tetap setiap bulan. Utang pembelian kendaraan dijamin dengan kendaraan yang dibeli (Catatan 18).

The above liabilities have a term of three years, with effective interest rates of 10.03% - 14.81% per annum. All liabilities for purchases of vehicles are denominated in Rupiah currency, payable at fixed amounts on a monthly basis. These liabilities are secured with the related vehicles purchased (Note 18).

28. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN 28. LEASE LIABILITIES Liabilitas sewa pembiayaan berjangka waktu tiga tahun, dengan suku bunga efektif 11,25% - 18,01% per tahun untuk liabilitas sewa pembiayaan dalam Rupiah dan 6,80% - 10,50% per tahun untuk liabilitas sewa pembiayaan dalam Dollar Amerika Serikat dan dibayar pada jumlah tetap setiap bulan. Liabilitas ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan (Catatan 18 dan 19).

The lease liabilities have a term of three years, with effective interest of 11.25% - 18.01% per annum for lease liabilities in Rupiah and 6.80% - 10.50% per annum for lease liabilities in United States Dollar, payable at fixed amounts on a monthly basis. The lease liabilities are secured with the related leased assets (Notes 18 and 19).

Page 220: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 54 -

Saldo liabilitas sewa pembiayaan ini merupakan liabilitas kepada pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut:

The outstanding lease liabilities represent liabilities to third parties, with details as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionJatuh tempo pembayaran: Payments due in:

2011 - 34.020 20112012 95.133 11.617 20122013 77.879 423 20132014 44.679 - 2014

Jumlah liabilitas minimum sewa 217.691 46.060 Total minimum lease paymentsBunga (23.067) (2.929) Interest

Present value of minimum Nilai kini pembayaran minimum 194.624 43.131 lease paymentsBagian yang akan jatuh tempo dalam

waktu satu tahun (80.701) (31.618) Current maturity

Liabilitas sewa pembiayaanjangka panjang 113.923 11.513 Long-term lease liabilities

31 Desember/December 31

29. UTANG BANK JANGKA PANJANG 29. LONG-TERM BANK LOANS

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionRupiah Rupiah

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 79.318 92.816 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah 58.773 12.118 PT Bank Jabar Banten SyariahPT Bank Negara Indonesia Syariah 30.385 - PT Bank Negara Indonesia SyariahPT Bank Central Asia Syariah 22.722 - PT Bank Central Asia SyariahPT Bank Rakyat Indonesia Syariah 17.528 30.480 PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Artha Graha International Tbk 15.874 - PT Bank Artha Graha International TbkPT Bank Syariah Bukopin 14.052 8.125 PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4.818 23.694 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk - 13.798 PT Bank Sinarmas TbkPT Bank Mega Tbk - 5.316 PT Bank Mega TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 258 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah 243.470 186.605 Subtotal

31 Desember/December 31

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 55 -

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar PT Bank Syariah Mandiri - PT Bank Syariah Mandiri -

US $ 17.169 ribu tahun 2011 dan US$ 17,169 thousand in 2011US$ 7.128 ribu tahun 2010 155.689 64.085 and US$ 7,128 thousand in 2010

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - US$ 15.694 ribu tahun 2011 US$ 15,694 thousand in 2011 dan US$ 6.818 ribu tahun 2010 142.312 61.295 and US$ 6,818 thousand in 2010

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -US$ 6.240 ribu tahun 2011 US$ 6,240 thousand in 2011 dan US$ 4.968 ribu tahun 2010 56.581 44.659 and US$ 4,968 thousand in 2010

PT Bank ICB Bumiputera Tbk - PT Bank ICB Bumiputera Tbk -US$ 4.990 ribu tahun 2011 dan US$ 4,990 thousand in 2011 andUS$ 2.024 ribu tahun 2010 45.249 18.202 US$ 2,024 thousand in 2010

PT Bank Artha Graha International Tbk - PT Bank Artha Graha International Tbk -US$ 4.497 ribu tahun 2011 40.775 - US$ 4,497 thousand in 2011

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk - Barat dan Banten Tbk -US$ 4.133 ribu tahun 2011 37.476 - US$ 4,133 thousand in 2011

PT Bank Internasional Indonesia Tbk - PT Bank Internasional Indonesia Tbk - US$ 4.024 ribu tahun 2011 dan US$ 4,024 thousand in 2011 andUS$ 3.596 ribu tahun 2010 36.494 32.337 US$ 3,596 thousand in 2010

PT Bank Mega Tbk - US$ 2.626 ribu PT Bank Mega Tbk - US$ 2,626 tahun 2011 dan thousand in 2011 and US$ 5,022 US$ 5.022 ribu tahun 2010 23.809 45.154 thousand in 2010

PT Bank Ganesha - PT Bank Ganesha -US$ 2.411 ribu tahun 2011 21.859 - US$ 2,411 thousand in 2011

PT BII Syariah - US$ 2.296 ribu PT BII Syariah - US$ 2,296 thousandtahun 2011 dan US$ 284 ribu in 2011 and US$ 284 thousandtahun 2010 20.816 2.549 in 2010

PT Bank Bukopin Tbk - PT Bank Bukopin Tbk - US$ 2.107 ribu tahun 2011 dan US$ 2,107 thousand in 2011 andUS$ 3.903 ribu tahun 2010 19.104 35.088 US$ 3,903 thousand in 2010

PT Bank Negara Indonesia Syariah - PT Bank Negara Indonesia Syariah - US$ 407 ribu tahun 2011 3.689 - US$ 407 thousand in 2011

Jumlah 603.853 303.369 Subtotal

Jumlah 847.323 489.974 Total

Biaya transaksi yang belum diamortisasi (2.738) (1.776) Unamortized transaction costs

Jumlah utang bank 844.585 488.198 Total bank loans

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 411.304 231.004 Less current portion

Utang bank jangka panjang 433.281 257.194 Long term bank loans

31 Desember/December 31

Page 221: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 55 -

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar PT Bank Syariah Mandiri - PT Bank Syariah Mandiri -

US $ 17.169 ribu tahun 2011 dan US$ 17,169 thousand in 2011US$ 7.128 ribu tahun 2010 155.689 64.085 and US$ 7,128 thousand in 2010

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - US$ 15.694 ribu tahun 2011 US$ 15,694 thousand in 2011 dan US$ 6.818 ribu tahun 2010 142.312 61.295 and US$ 6,818 thousand in 2010

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -US$ 6.240 ribu tahun 2011 US$ 6,240 thousand in 2011 dan US$ 4.968 ribu tahun 2010 56.581 44.659 and US$ 4,968 thousand in 2010

PT Bank ICB Bumiputera Tbk - PT Bank ICB Bumiputera Tbk -US$ 4.990 ribu tahun 2011 dan US$ 4,990 thousand in 2011 andUS$ 2.024 ribu tahun 2010 45.249 18.202 US$ 2,024 thousand in 2010

PT Bank Artha Graha International Tbk - PT Bank Artha Graha International Tbk -US$ 4.497 ribu tahun 2011 40.775 - US$ 4,497 thousand in 2011

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk - Barat dan Banten Tbk -US$ 4.133 ribu tahun 2011 37.476 - US$ 4,133 thousand in 2011

PT Bank Internasional Indonesia Tbk - PT Bank Internasional Indonesia Tbk - US$ 4.024 ribu tahun 2011 dan US$ 4,024 thousand in 2011 andUS$ 3.596 ribu tahun 2010 36.494 32.337 US$ 3,596 thousand in 2010

PT Bank Mega Tbk - US$ 2.626 ribu PT Bank Mega Tbk - US$ 2,626 tahun 2011 dan thousand in 2011 and US$ 5,022 US$ 5.022 ribu tahun 2010 23.809 45.154 thousand in 2010

PT Bank Ganesha - PT Bank Ganesha -US$ 2.411 ribu tahun 2011 21.859 - US$ 2,411 thousand in 2011

PT BII Syariah - US$ 2.296 ribu PT BII Syariah - US$ 2,296 thousandtahun 2011 dan US$ 284 ribu in 2011 and US$ 284 thousandtahun 2010 20.816 2.549 in 2010

PT Bank Bukopin Tbk - PT Bank Bukopin Tbk - US$ 2.107 ribu tahun 2011 dan US$ 2,107 thousand in 2011 andUS$ 3.903 ribu tahun 2010 19.104 35.088 US$ 3,903 thousand in 2010

PT Bank Negara Indonesia Syariah - PT Bank Negara Indonesia Syariah - US$ 407 ribu tahun 2011 3.689 - US$ 407 thousand in 2011

Jumlah 603.853 303.369 Subtotal

Jumlah 847.323 489.974 Total

Biaya transaksi yang belum diamortisasi (2.738) (1.776) Unamortized transaction costs

Jumlah utang bank 844.585 488.198 Total bank loans

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 411.304 231.004 Less current portion

Utang bank jangka panjang 433.281 257.194 Long term bank loans

31 Desember/December 31

Page 222: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 56 -

a. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

a. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas pembiayaan sebagai berikut:

IBF, a subsidiary, obtained financing facilities as follows:

Jenis fasilitas/ Jumlah fasilitas/ Jatuh tempo/Facility type Facility amount 2011 2010 Due date

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million

Al Mudharabah 72.270 - 33.708 Dilunasi tahun 2011/Paid in 2011Al Murabahah 60.000 - 14.681 Dilunasi tahun 2011/Paid in 2011Al Murabahah 50.000 - 4.386 Dilunasi tahun 2011/Paid in 2011Al Murabahah 50.000 13.902 40.041 2012 - 2013Al Murabahah 20.000 15.728 - 2014Al Murabahah 50.000 49.688 - 2014

79.318 92.816

Jenis fasilitas/ Jumlah fasilitas/ Jatuh tempo/Facility type Facility amount 2011 2010 Due date

US$ Ribu/ Rp Juta/ Rp Juta/US$ Thousand Rp Million Rp Million

Al Murabahah 5.000 14.816 34.236 2012 - 2013Al Murabahah 3.000 17.614 27.059 2012Al Murabahah 15.000 109.882 - 2013 - 2014

142.312 61.295

31 Desember/December 31,

31 Desember/December 31,

Beban bagi hasil atas pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk masing-masing sejumlah Rp 9.335 juta dan Rp 13.681 juta pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 42).

The profit sharing on the loans in Rupiah currency from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk amounted to Rp 9,335 million and Rp 13,681 million in 2011 and 2010, respectively (Note 42).

Beban bagi hasil atas pinjaman dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk masing- masing sejumlah Rp 9.394 juta dan Rp 2.129 juta pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 42).

The profit sharing on the loans in U.S. Dollar currency from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk amounted to Rp 9,394 million and Rp 2,129 million in 2011 and 2010, respectively (Note 42).

Seluruh fasilitas diatas dijamin dengan, antara lain, personal guarantee dari Tn. Halex Halim, buy back guarantee dari Perusahaan, piutang sewa guna usaha dan alat-alat berat.

All of the above facilities are secured by, among others, personal guarantee from Mr. Halex Halim, buy back guarantee from the Company, lease receivables and heavy equipment.

b. PT Bank Jabar Banten Syariah (BJBS) b. PT Bank Jabar Banten Syariah (BJBS)

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Pembiayaan Al Murabahah dari BJBS sebesar Rp 75.000 juta. Fasilitas tersebut terdiri dari:

IBF, a subsidiary, has an outstanding Al Murabahah Financing facility from BJBS amounting to Rp 75,000 million. The agreement consists of:

1. Pembiayaan Line Facility Tranche A yang akan dipergunakan untuk take over fasilitas di bank yang ada sekarang.

1. Line Facility Tranche A, which will be used to take over a facility in an existing bank.

2. Pembiayaan Line Facility Tranche B yang akan dipergunakan untuk pembelian alat-alat berat yang akan disewaguna usahakan kepada pengguna akhir.

2. Line Facility Tranche B, which will be used for the purchase of heavy equipments for lease to end user.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 57 -

Fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas alat yang dibiayai, letter of undertaking dan jaminan membeli kembali dari Perusahaan.

This facility is secured with fiduciary of heavy equipment, letter of undertaking and buy back guarantee from the Company.

Saldo fasilitas ini sebesar Rp 58.773 juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp 12.118 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini akan jatuh tempo antara tahun 2012 – 2014.

The outstanding balance under this facility is Rp 58,773 million as of December 31, 2011 and Rp 12,118 million as of December 31, 2010. This loan is due between 2012 – 2014.

Beban bagi hasil atas pinjaman dari PT Bank Jabar Banten Syariah masing-masing sejumlah Rp 5.684 juta dan Rp 108 juta pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 42).

The profit sharing on the loans from PT Bank Jabar Banten Syariah amounted to Rp 5,684 million and Rp 108 million in 2011 and 2010, respectively (Note 42).

c. PT Bank Negara Indonesia Syariah c. PT Bank Negara Indonesia Syariah

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Pembiayaan Murabahah sebesar US$ 8.333 ribu atau dalam ekuivalen Rupiah sebesar Rp 75.000 juta. Fasilitas ini dijamin dengan alat-alat berat, mesin, barang modal dan/atau piutang dan personal guarantee dari Tn. Halex Halim.

IBF, a subsidiary, has an outstanding Murabahah Financing facility of US$ 8,333 thousand or in Rupiah equivalent amounting to Rp 75,000 million. This facility is secured by heavy equipment, machine, capital goods and/or receivables and personal guarantee from Mr. Halex Halim.

Saldo fasilitas ini untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 30.385 juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini jatuh tempo pada 25 September 2014.

The outstanding balance under this facility for loan in Rupiah amounted to Rp 30,385 million as of December 31, 2011 and nil as of December 31, 2010. The loan is due on September 25, 2014.

Beban bagi hasil atas pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Negara Indonesia Syariah sejumlah Rp 161 juta pada tahun 2011 (Catatan 42).

The profit sharing on the loans in Rupiah currency from PT Bank Negara Indonesia Syariah amounted to Rp 161 million in 2011 (Note 42).

Saldo fasilitas ini untuk pinjaman dalam mata uang Dollar Amerika Serikat sebesar US$ 407 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini jatuh tempo pada 25 Nopember 2013.

The outstanding balance under this facility for loan in U.S. Dollar is US$ 407 thousand as of December 31, 2011 and nil as of December 31, 2010. The loan is due on November 25, 2013.

Beban bagi hasil atas pinjaman dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dari PT Bank Negara Indonesia Syariah sejumlah Rp 27 juta pada tahun 2011 (Catatan 42).

The profit sharing on the loans in U.S. Dollar from PT Bank Negara Indonesia Syariah amounted to Rp 27 million in 2011 (Note 42).

d. PT Bank Central Asia Syariah

d. PT Bank Central Asia Syariah

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Pembiayaan Murabahah sebesar Rp 25.000 juta. Fasilitas ini dijamin dengan personal guarantee atas nama Tn. Halex Halim sebesar Rp 20.000 juta dan alat berat yang dibiayai.

IBF, a subsidiary, has an outstanding Murabahah Financing facility of Rp 25,000 million. This facility is secured with personal guarantee of Mr. Halex Halim amounting to Rp 20,000 million and the financed heavy equipment.

Page 223: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 57 -

Fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas alat yang dibiayai, letter of undertaking dan jaminan membeli kembali dari Perusahaan.

This facility is secured with fiduciary of heavy equipment, letter of undertaking and buy back guarantee from the Company.

Saldo fasilitas ini sebesar Rp 58.773 juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp 12.118 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini akan jatuh tempo antara tahun 2012 – 2014.

The outstanding balance under this facility is Rp 58,773 million as of December 31, 2011 and Rp 12,118 million as of December 31, 2010. This loan is due between 2012 – 2014.

Beban bagi hasil atas pinjaman dari PT Bank Jabar Banten Syariah masing-masing sejumlah Rp 5.684 juta dan Rp 108 juta pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 42).

The profit sharing on the loans from PT Bank Jabar Banten Syariah amounted to Rp 5,684 million and Rp 108 million in 2011 and 2010, respectively (Note 42).

c. PT Bank Negara Indonesia Syariah c. PT Bank Negara Indonesia Syariah

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Pembiayaan Murabahah sebesar US$ 8.333 ribu atau dalam ekuivalen Rupiah sebesar Rp 75.000 juta. Fasilitas ini dijamin dengan alat-alat berat, mesin, barang modal dan/atau piutang dan personal guarantee dari Tn. Halex Halim.

IBF, a subsidiary, has an outstanding Murabahah Financing facility of US$ 8,333 thousand or in Rupiah equivalent amounting to Rp 75,000 million. This facility is secured by heavy equipment, machine, capital goods and/or receivables and personal guarantee from Mr. Halex Halim.

Saldo fasilitas ini untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 30.385 juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini jatuh tempo pada 25 September 2014.

The outstanding balance under this facility for loan in Rupiah amounted to Rp 30,385 million as of December 31, 2011 and nil as of December 31, 2010. The loan is due on September 25, 2014.

Beban bagi hasil atas pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Negara Indonesia Syariah sejumlah Rp 161 juta pada tahun 2011 (Catatan 42).

The profit sharing on the loans in Rupiah currency from PT Bank Negara Indonesia Syariah amounted to Rp 161 million in 2011 (Note 42).

Saldo fasilitas ini untuk pinjaman dalam mata uang Dollar Amerika Serikat sebesar US$ 407 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini jatuh tempo pada 25 Nopember 2013.

The outstanding balance under this facility for loan in U.S. Dollar is US$ 407 thousand as of December 31, 2011 and nil as of December 31, 2010. The loan is due on November 25, 2013.

Beban bagi hasil atas pinjaman dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dari PT Bank Negara Indonesia Syariah sejumlah Rp 27 juta pada tahun 2011 (Catatan 42).

The profit sharing on the loans in U.S. Dollar from PT Bank Negara Indonesia Syariah amounted to Rp 27 million in 2011 (Note 42).

d. PT Bank Central Asia Syariah

d. PT Bank Central Asia Syariah

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Pembiayaan Murabahah sebesar Rp 25.000 juta. Fasilitas ini dijamin dengan personal guarantee atas nama Tn. Halex Halim sebesar Rp 20.000 juta dan alat berat yang dibiayai.

IBF, a subsidiary, has an outstanding Murabahah Financing facility of Rp 25,000 million. This facility is secured with personal guarantee of Mr. Halex Halim amounting to Rp 20,000 million and the financed heavy equipment.

Page 224: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 58 -

Saldo fasilitas ini sebesar Rp 22.722 juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini jatuh tempo pada 28 September 2014.

The outstanding balance on this facility is Rp 22,722 million as of December 31, 2011 and nil as of December 31, 2010. The loan is due on September 28, 2014.

Beban bagi hasil atas pinjaman ini sejumlah Rp 742 juta pada tahun 2011 (Catatan 42).

The profit sharing on this loan amounted to Rp 742 million in 2011 (Note 42).

e. PT Bank Rakyat Indonesia Syariah e. PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Perusahaan dan PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) mengadakan Perjanjian Pembiayaan Murabahah (Perjanjian), dimana BRI Syariah memberikan fasilitas pembiayaan sebesar Rp 40.000 juta. Fasilitas ini digunakan untuk untuk membeli barang berupa suku cadang, peralatan dan investasi lainnya untuk kebutuhan kontrak full maintenance dari pemasok.

The Company and PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) entered into a Murabahah Financing Agreement (The Agreement), whereby BRI Syariah granted the Company a financing facility of Rp 40,000 million. This facility is for purchase of spare parts, equipment, and other investment for maintenance contract from supplier.

Fasilitas ini dijamin dengan persedian milik perusahaan dan akan jatuh tempo pada bulan Pebruari 2013.

This facility is secured with company inventory and is due February 2013.

Saldo fasilitas ini sebesar Rp 17.528 juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 30.480 juta. Beban bagi hasil atas pinjaman dari PT Bank BRI Syariah (BRI Syariah) masing-masing sejumlah Rp 3.407 juta dan Rp 4.103 juta pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 42).

The outstanding balance on this facility is Rp 17,528 million as of December 31, 2011 and Rp 30,480 million as of December 31, 2010. The profit sharing on the loans from PT Bank BRI Syariah (BRI Syariah) amounted to Rp 3,407 million and Rp 4,103 million in 2011 and 2010 (Note 42).

f. PT Bank Artha Graha International Tbk f. PT Bank Artha Graha International Tbk

(i). Revolving Loan – I

(i). Revolving Loan – I

IBF, entitas anak, memiliki fasilitas Revolving Loan I sebesar US$ 5.000 ribu. Pinjaman ini dijamin dengan alat berat dan akan jatuh tempo antara Mei 2013 – September 2014 dan dikenakan bunga sebesar 8% per tahun.

IBF, a subsidiary, obtained a Revolving Loan I facility of US$ 5,000 thousand. The loan is secured with heavy equipment and is due between May 2013 - September 2014 with interest at 8% per year.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas ini sejumlah US$ 4.497 ribu.

As of December 31, 2011, the outstanding balance on this facility amounted to US$ 4,497 thousand.

(ii). Revolving Loan – II

(ii). Revolving Loan – II

Pada tahun 2011, IBF, entitas anak, memiliki fasilitas Revolving Loan II sebesar Rp 20.000 juta. Pinjaman ini dijamin dengan alat berat dan akan jatuh tempo pada Mei 2013 – September 2014, dan dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun.

In 2011, IBF, a subsidiary, obtained a Revolving Loan II facility of Rp 20,000 million. The loan is secured with heavy equipment and is due between May 2013 – September 2014, with interest at 13.5% per year.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas ini sejumlah Rp 15.874 juta.

As of December 31, 2011, the outstanding balance on this facility amounted to Rp 15,874 million.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 59 -

g. PT Bank Syariah Bukopin (Syariah Bukopin) g. PT Bank Syariah Bukopin (Syariah Bukopin)

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp 20.000 juta.

IBF, a subsidiary, has an outstanding Al Murabahah Financing facility amounting to Rp 20,000 million.

Pinjaman dijamin dengan jaminan membeli kembali dari Perusahaan, dan fidusia atas tagihan kepada lessee minimal Rp 25.000 juta.

The loan is secured with buy back guarantee from the Company, and receivables from lessee amounting to Rp 25,000 million.

Saldo fasilitas ini sebesar Rp 14.052 juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp 8.125 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini akan jatuh tempo antara tahun 2012 – 2014.

The outstanding balance amounted to Rp 14,052 million as of December 31, 2011 and Rp 8,125 million as of December 31, 2010. This loan is due between 2012 – 2014.

Beban bagi hasil atas pinjaman ini masing-masing sejumlah Rp 1.918 juta dan Rp 105 juta pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 42).

The profit sharing on this loan amounted to Rp 1,918 million and Rp 105 million in 2011 and 2010, respectively (Note 42).

h. PT Bank Danamon Indonesia Tbk h. PT Bank Danamon Indonesia Tbk

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Term Loan sebesar Rp 30.000 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar cost of fund + 4% per tahun dan Pre-Settlement Exposure Forex Facility sebesar US$ 2.150 ribu.

IBF, a subsidiary, obtained a Term Loan facility with maximum credit of Rp 30,000 million with interest rate at cost of fund +4% per annum and Pre-Settlement Exposure Forex Facility of US$ 2,150 thousand.

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas tagihan kepada nasabah (Catatan 9) ekuivalen sebesar 125% dari saldo pinjaman.

This facility is secured with fiduciary transfer of receivables from the lessees (Note 9) equivalent to 125% of the outstanding facility.

Saldo fasilitas ini sejumlah Rp 4.818 juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp 23.694 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Juli – Agustus 2013.

The outstanding balance of this facility amounted to Rp 4,818 million as of December 31, 2011 and Rp 23,694 million as of December 31, 2010. The loan is due between July – August 2013.

i. PT Bank Sinarmas Tbk i. PT Bank Sinarmas Tbk

IBF, entitas anak, memperoleh Term Loan Facility dengan maksimum kredit sebesar Rp 24.800 juta. Pinjaman ini dijamin secara fidusia atas tagihan kepada lessee (Catatan 9) senilai 120% dari kredit maksimum, jatuh tempo pada tanggal 28 Nopember 2012 dan dikenakan bunga sebesar 18% per tahun.

IBF, a subsidiary, obtained a Term Loan Facility with maximum credit of Rp 24,800 million. The loan is secured with fiduciary transfer of receivables from the lessees (Note 9) equivalent to 120% of the maximum credit and is due on November 28, 2012 with 18% interest per year.

Pinjaman ini telah dilunasi pada September 2011.

This loan was paid in September 2011.

Page 225: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 59 -

g. PT Bank Syariah Bukopin (Syariah Bukopin) g. PT Bank Syariah Bukopin (Syariah Bukopin)

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp 20.000 juta.

IBF, a subsidiary, has an outstanding Al Murabahah Financing facility amounting to Rp 20,000 million.

Pinjaman dijamin dengan jaminan membeli kembali dari Perusahaan, dan fidusia atas tagihan kepada lessee minimal Rp 25.000 juta.

The loan is secured with buy back guarantee from the Company, and receivables from lessee amounting to Rp 25,000 million.

Saldo fasilitas ini sebesar Rp 14.052 juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp 8.125 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini akan jatuh tempo antara tahun 2012 – 2014.

The outstanding balance amounted to Rp 14,052 million as of December 31, 2011 and Rp 8,125 million as of December 31, 2010. This loan is due between 2012 – 2014.

Beban bagi hasil atas pinjaman ini masing-masing sejumlah Rp 1.918 juta dan Rp 105 juta pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 42).

The profit sharing on this loan amounted to Rp 1,918 million and Rp 105 million in 2011 and 2010, respectively (Note 42).

h. PT Bank Danamon Indonesia Tbk h. PT Bank Danamon Indonesia Tbk

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Term Loan sebesar Rp 30.000 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar cost of fund + 4% per tahun dan Pre-Settlement Exposure Forex Facility sebesar US$ 2.150 ribu.

IBF, a subsidiary, obtained a Term Loan facility with maximum credit of Rp 30,000 million with interest rate at cost of fund +4% per annum and Pre-Settlement Exposure Forex Facility of US$ 2,150 thousand.

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas tagihan kepada nasabah (Catatan 9) ekuivalen sebesar 125% dari saldo pinjaman.

This facility is secured with fiduciary transfer of receivables from the lessees (Note 9) equivalent to 125% of the outstanding facility.

Saldo fasilitas ini sejumlah Rp 4.818 juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp 23.694 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Juli – Agustus 2013.

The outstanding balance of this facility amounted to Rp 4,818 million as of December 31, 2011 and Rp 23,694 million as of December 31, 2010. The loan is due between July – August 2013.

i. PT Bank Sinarmas Tbk i. PT Bank Sinarmas Tbk

IBF, entitas anak, memperoleh Term Loan Facility dengan maksimum kredit sebesar Rp 24.800 juta. Pinjaman ini dijamin secara fidusia atas tagihan kepada lessee (Catatan 9) senilai 120% dari kredit maksimum, jatuh tempo pada tanggal 28 Nopember 2012 dan dikenakan bunga sebesar 18% per tahun.

IBF, a subsidiary, obtained a Term Loan Facility with maximum credit of Rp 24,800 million. The loan is secured with fiduciary transfer of receivables from the lessees (Note 9) equivalent to 120% of the maximum credit and is due on November 28, 2012 with 18% interest per year.

Pinjaman ini telah dilunasi pada September 2011.

This loan was paid in September 2011.

Page 226: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 60 -

j. PT Bank Mega Tbk (Mega) j. PT Bank Mega Tbk (Mega)

IBF, entitas anak, memperoleh Fasilitas Fixed Loan sebesar Rp 60.000 juta (dapat diperoleh dalam Dollar Amerika Serikat). Suku bunga pinjaman untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah adalah sebesar 14% per tahun untuk pinjaman dengan jangka waktu 1 tahun, 14,5% per tahun untuk pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun dan 15% untuk pinjaman dengan jangka waktu 3 tahun. Pembiayaan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dikenakan bunga sebesar 9% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perusahaan (Catatan 47) dan jaminan atas tagihan piutang minimal 120% dari outstanding fasilitas pinjaman (Catatan 9). Pinjaman ini jatuh tempo pada Juli 2012.

IBF, a subsidiary, obtained a Fixed Loan Facility of Rp 60,000 million (can be obtained in US Dollar). The loan in Rupiah bears interest rate of 14% per annum for loans with term of 1 year, 14.5% per annum for loans with term of 2 years and 15% per annum for loans with term of 3 years. The loan in United States Dollar bears interest rate of 9% per annum. This facility is secured with corporate guarantee from the Company (Note 47) and receivables at a minimum of 120% of outstanding loan facility (Note 9). The loan is due on July 2012.

Fasilitas dalam mata uang Rupiah telah dilunasi pada Agustus 2011.

The Rupiah facility was paid in August 2011.

Saldo atas fasilitas dalam mata uang Dollar Amerika Serikat sebesar US$ 2.626 ribu di tahun 2011 dan US$ 5.022 ribu di tahun 2010.

The outstanding balance on the U.S. Dollar facility amounted to US$ 2,626 thousand in 2011 and US$ 5,022 thousand in 2010.

k. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk k. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(i) Perusahaan memperoleh fasilitas kredit

investasi sebesar US$ 4.800 ribu dengan suku bunga 7% per tahun.

(i) The Company obtained an investment credit facility amounting to US$ 4,800 thousand which bears interest of 7% per annum.

Fasilitas ini dijamin secara paripasu dengan jaminan fasilitas yang telah ada.

This facility is secured paripassu with the securities for other facilities obtained.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo utang bank masing-masing adalah sebesar US$ 2.555 ribu dan US$ 3.431 ribu. Pinjaman ini akan jatuh tempo bulan Mei 2012.

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan amounted to US$ 2,555 thousand and US$ 3,431 thousand, respectively. This loan is due on May 2012.

(ii) KLS, entitas anak dari TFI, mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan limit kredit sebesar US$ 4.500 ribu dengan suku bunga 7% per tahun.

(ii) KLS, a subsidiary of TFI, obtained an investment credit facility amounting to US$ 4,500 thousand which bears interest rate of 7% per annum.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha, alat berat, kendaraan dan jaminan perusahaan dari Perusahaan.

This facility is secured with trade accounts receivable, heavy equipments, vehicles and corporate guarantee from the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas ini adalah US $ 3.685 ribu dan akan jatuh tempo pada Agustus 2014.

As of December 31, 2011, the outstanding balance under this facility amounted to US$ 3,685 thousand and is due on August 2014.

(iii) CCI, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja sebesar Rp 2.000 juta dengan bunga pinjaman sebesar 13% per tahun.

(iii) CCI, a subsidiary, obtained a working capital loan amounting to Rp 2,000 million with interest rate of 13% per annum.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 61 -

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan sebidang tanah milik CCI yang terletak di Samarinda.

This loan is secured with receivables, inventory and a parcel of land owned by CCI located in Samarinda.

Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas ini adalah Rp 258 juta yang telah dilunasi pada bulan Maret 2011.

The outstanding balance as of December 31, 2010 amounted to Rp 258 million and which was paid in March 2011.

(iv) TFI memperoleh fasilitas Kredit Investasi sebesar US$ 2.689 ribu dengan suku bunga sebesar 8% per tahun.

(iv) TFI obtained an Investment Credit facility amounting to US$ 2,689 thousand with interest rate of 8% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas ini adalah US$ 1.537 yang telah dilunasi pada bulan Desember 2011.

The outstanding balance as of December 31, 2010 amounted to US$ 1,537 which was paid in December, 2011.

l. PT Bank Syariah Mandiri l. PT Bank Syariah Mandiri

(i) Perusahaan memperoleh fasilitas Murabahah sebesar US$ 4.200 ribu.

(i) The Company obtained Murabahah Facillity of US$ 4,200 thousand.

Fasilitas ini dijamin dengan tagihan dan jaminan secara paripasu dengan fasilitas kredit sebelumnya yang telah diberikan oleh Bank Mandiri

This facility is secured with Company’s receivables and paripassu collateral with other facilities obtained from Bank Mandiri.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo utang bank masing-masing sebesar US$ 2.754 ribu dan US$ 4.200 ribu. Beban bagi hasil atas pinjaman sejumlah Rp 2.184 juta pada tahun 2011 (Catatan 42).

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan amounted to US$ 2,754 thousand and US$ 4,200 thousand, respectively. The profit sharing on the loans amounted to Rp 2,184 million in 2011 (Note 42).

(ii) IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas

Pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp 130.000 juta bersifat revolving dan dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat. Fasilitas ini dijamin dengan alat-alat berat/mesin-mesin yang dibiayai, fidusia notariil atas piutang kepada nasabah yang dibiayai, minimal 125% dari jumlah fasilitas pembiayaan yang dicairkan, dan corporate guarantee dari Perusahaan, minimal Rp 162.500 juta.

(ii) IBF, a subsidiary, obtained a revolving Al Murabahah Financing facility of Rp 130,000 million and withdrawable in Rupiah and US Dollar. The facility is secured with heavy equipment/ machineries, accounts receivable, equivalent to 125% of financing facility, and corporate guarantee from the Company, a related party, at a minimum of Rp 162,500 million.

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp 30.000 juta bersifat revolving dan dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan membeli kembali dari Perusahaan, minimal Rp 37.500 juta, fidusia atas tagihan kepada nasabah yang dibiayai minimal sebesar 125% dari jumlah fasilitas pembiayaan yang dicairkan dan fidusia minimal sebesar 100% sesuai faktur dari harga alat berat yang dibiayai.

IBF, a subsidiary, obtained additional Al Murabahah financing facility amounting to Rp 30,000 millon, revolving and drawable in Rupiah and US Dollar currency. This facility is secured with buy back guarantee from the Company, amounting to a minimum of Rp 37,500 million, fiduciary transfer of receivables from lessee minimum of 125% of total facility disbursed and the deed of fiduciary transfer of at least 100% based on invoice of the price of heavy equipment being financed.

Page 227: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 61 -

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan sebidang tanah milik CCI yang terletak di Samarinda.

This loan is secured with receivables, inventory and a parcel of land owned by CCI located in Samarinda.

Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas ini adalah Rp 258 juta yang telah dilunasi pada bulan Maret 2011.

The outstanding balance as of December 31, 2010 amounted to Rp 258 million and which was paid in March 2011.

(iv) TFI memperoleh fasilitas Kredit Investasi sebesar US$ 2.689 ribu dengan suku bunga sebesar 8% per tahun.

(iv) TFI obtained an Investment Credit facility amounting to US$ 2,689 thousand with interest rate of 8% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas ini adalah US$ 1.537 yang telah dilunasi pada bulan Desember 2011.

The outstanding balance as of December 31, 2010 amounted to US$ 1,537 which was paid in December, 2011.

l. PT Bank Syariah Mandiri l. PT Bank Syariah Mandiri

(i) Perusahaan memperoleh fasilitas Murabahah sebesar US$ 4.200 ribu.

(i) The Company obtained Murabahah Facillity of US$ 4,200 thousand.

Fasilitas ini dijamin dengan tagihan dan jaminan secara paripasu dengan fasilitas kredit sebelumnya yang telah diberikan oleh Bank Mandiri

This facility is secured with Company’s receivables and paripassu collateral with other facilities obtained from Bank Mandiri.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo utang bank masing-masing sebesar US$ 2.754 ribu dan US$ 4.200 ribu. Beban bagi hasil atas pinjaman sejumlah Rp 2.184 juta pada tahun 2011 (Catatan 42).

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan amounted to US$ 2,754 thousand and US$ 4,200 thousand, respectively. The profit sharing on the loans amounted to Rp 2,184 million in 2011 (Note 42).

(ii) IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas

Pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp 130.000 juta bersifat revolving dan dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat. Fasilitas ini dijamin dengan alat-alat berat/mesin-mesin yang dibiayai, fidusia notariil atas piutang kepada nasabah yang dibiayai, minimal 125% dari jumlah fasilitas pembiayaan yang dicairkan, dan corporate guarantee dari Perusahaan, minimal Rp 162.500 juta.

(ii) IBF, a subsidiary, obtained a revolving Al Murabahah Financing facility of Rp 130,000 million and withdrawable in Rupiah and US Dollar. The facility is secured with heavy equipment/ machineries, accounts receivable, equivalent to 125% of financing facility, and corporate guarantee from the Company, a related party, at a minimum of Rp 162,500 million.

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp 30.000 juta bersifat revolving dan dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan membeli kembali dari Perusahaan, minimal Rp 37.500 juta, fidusia atas tagihan kepada nasabah yang dibiayai minimal sebesar 125% dari jumlah fasilitas pembiayaan yang dicairkan dan fidusia minimal sebesar 100% sesuai faktur dari harga alat berat yang dibiayai.

IBF, a subsidiary, obtained additional Al Murabahah financing facility amounting to Rp 30,000 millon, revolving and drawable in Rupiah and US Dollar currency. This facility is secured with buy back guarantee from the Company, amounting to a minimum of Rp 37,500 million, fiduciary transfer of receivables from lessee minimum of 125% of total facility disbursed and the deed of fiduciary transfer of at least 100% based on invoice of the price of heavy equipment being financed.

Page 228: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 62 -

Saldo akhir fasilitas ini sebesar US$ 10.532 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan US$ 2.928 ribu pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini akan jatuh tempo antara tahun 2012 – 2014.

The outstanding balance under this facility is US$ 10,532 thousand as of December 31, 2011 and US$ 2,928 thousand as of December 31, 2010. This loan is due between 2012 – 2014.

Beban bagi hasil atas pinjaman dalam mata uang Dollar Amerika Serikat masing-masing sejumlah Rp 2.929 juta dan Rp 859 juta pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 42).

The profit sharing on the loans in U.S. Dollar currency amounted to Rp 2,929 million and Rp 859 million in 2011 and 2010, respectively (Note 42).

Beban bagi hasil atas pinjaman dalam mata uang Rupiah sejumlah Rp 275 juta pada tahun 2011 (Catatan 42).

The profit sharing on the loans in Rupiah currency amounted to Rp 275 million in 2011 (Note 42).

(iii) KLS, entitas anak dari TFI, mengadakan fasilitas murabahah dengan maksimum kredit sebesar US$ 6.000 ribu. Pinjaman ini dijamin dengan alat berat dan piutang dagang milik KLS.

(iii) KLS, a subsidiary of TFI, obtained a murabahah facility with a maximum credit of US$ 6,000 thousand. The loan is secured by KLS’s heavy equipment and receivables.

Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2014. Saldo akhir fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar US$ 3.883 ribu. Beban bagi hasil atas pinjaman sejumlah Rp 1.240 juta pada tahun 2011 (Catatan 42).

The loan is due on August 2014. The outstanding balance as of December 31, 2011 amounted to US$ 3,883 thousand. The profit sharing on the loans amounted to Rp 1,240 million in 2011 (Note 42).

m. PT Bank ICB Bumiputera Tbk

m. PT Bank ICB Bumiputera Tbk

IBF, entitas anak, memperoleh Fasilitas Pinjaman Tetap sebesar US$ 5.000 ribu dengan suku bunga 7,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 April 2014. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perusahaan, personal guarantee dari Tn. Halex Halim, dan jaminan secara fidusia atas investasi sewa neto pembiayaan sebesar 125% dari fasilitas kredit.

IBF, a subsidiary obtained a Fixed Loan Facility of US$ 5,000 thousand which bears interest rate of 7.5% per annum and is due on April 28, 2014. This loan is secured by corporate guarantee from the Company, personal guarantee from Mr. Halex Halim, and fiduciary transfer of net investments in finance lease of 125% from credit facility.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo fasilitas ini masing-masing sejumlah US$ 4.990 ribu dan US$ 2.024 ribu.

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance under this facility amounted to US$ 4,990 thousand and US$ 2,024 thousand, respectively.

n. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

n. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

IBF, entitas anak, memperoleh Fasilitas Non-Revolving sebesar US$ 10.000 ribu atau ekuivalen dengan Rupiah sebesar Rp 90.350 juta. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang, personal guarantee atas Tn. Halex Halim, serta buy back guarantee. Suku bunga atas pinjaman ini sebesar 7,5% per tahun.

IBF, a subsidiary, obtained a Non-Revolving Facility of US$ 10,000 thousand or Rupiah equivalent in the amount of Rp 90,350 million. The loan is secured with receivables, personal guarantee of Mr. Halex Halim, and buy back guarantee. Interest rate on this loan is 7.5% per year.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 63 -

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas ini sejumlah US$ 4.133 ribu. Pinjaman ini akan jatuh tempo antara tahun 2013 – 2014.

As of December 31, 2011, the outstanding balance under this facility amounted to US$ 4,133 thousand. This loan is due between 2013 – 2014.

o. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) o. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)

(i) Pinjaman Berjangka III IBF, entitas anak, memperoleh Fasilitas Pinjaman Berjangka III dengan maksimum kredit sebesar US$ 5.000 ribu dengan suku bunga pinjaman sebesar 6,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan secara fidusia atas tagihan kepada lessee (Catatan 9) senilai 125% dari kredit maksimum dan corporate guarantee dari Perusahaan dan PT Inta Trading, pihak berelasi.

(i) Term Loan III

IBF, a subsidiary, obtained a Term Loan III Facility with maximum credit of US$ 5,000 thousand and bears interest rate at 6.5% per annum. The loan is secured with fiduciary transfer of receivables from the lessees (Note 9) equivalent to 125% of the maximum credit and corporate guarantee from the Company and PT Inta Trading, related party.

Saldo fasilitas ini sebesar US$ 940 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan US$ 2.246 ribu pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini jatuh tempo pada 31 Agustus 2012.

The outstanding balance on this facility is US$ 940 thousand as of December 31, 2011 and US$ 2,246 thousand as of December 31, 2010. The loan is due on August 31, 2012.

(ii) Pinjaman Berjangka IV (ii) Term Loan IV IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka IV dengan maksimum kredit sebesar US$ 5.000 ribu dengan suku bunga pinjaman sebesar 8% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan secara fidusia atas tagihan kepada lessee (Catatan 9) senilai US$ 6.250 ribu, jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Inta Trading senilai US$ 6.000 ribu dan jaminan pribadi dari Tn. Halex Halim, pihak-pihak berelasi.

IBF, a subsidiary, obtained a Term Loan IV with maximum credit facility of US$ 5,000 thousand and bears interest rate at 8% per annum. The loan is secured with fiduciary transfer of receivables from the lessees (Note 9) amounting to US$ 6,250 thousand, corporate guarantee from PT Inta Trading amounting to US$ 6,000 thousand and personal guarantee from Mr. Halex Halim, related parties.

Saldo fasilitas ini sebesar US$ 3.084 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan US$ 1.350 ribu pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini jatuh tempo pada 21 Desember 2013.

The outstanding balance on this facility is US$ 3,084 thousand as of December 31, 2011 and US$ 1,350 thousand as of December 31, 2010. The loan is due on December 21, 2013.

p. PT Bank Ganesha

p. PT Bank Ganesha

Pada tahun 2011, IBF, entitas anak, memiliki fasilitas Fixed Loan Executing Non-revolving sebesar US$ 2.500 ribu. Suku bunga pinjaman adalah 7% per tahun. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang konsumen sebesar 110% dari nilai outstanding.

In 2011, IBF, a subsidiary, obtained a fixed Loan Executing-Unrevolving facility of US$ 2,500 thousand. Interest rate of this loan is 7% per year. The loan is secured with consumer financing receivable equivalent to 110% of the outstanding balance.

Saldo fasilitas ini sebesar US$ 2.411 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Desember 2013 dan Desember 2014.

The outstanding balance under this facility is US$ 2,411 thousand as of December 31, 2011 and nil as of December 31, 2010. This loan is due between December 2013 and December 2014.

Page 229: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 63 -

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas ini sejumlah US$ 4.133 ribu. Pinjaman ini akan jatuh tempo antara tahun 2013 – 2014.

As of December 31, 2011, the outstanding balance under this facility amounted to US$ 4,133 thousand. This loan is due between 2013 – 2014.

o. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) o. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)

(i) Pinjaman Berjangka III IBF, entitas anak, memperoleh Fasilitas Pinjaman Berjangka III dengan maksimum kredit sebesar US$ 5.000 ribu dengan suku bunga pinjaman sebesar 6,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan secara fidusia atas tagihan kepada lessee (Catatan 9) senilai 125% dari kredit maksimum dan corporate guarantee dari Perusahaan dan PT Inta Trading, pihak berelasi.

(i) Term Loan III

IBF, a subsidiary, obtained a Term Loan III Facility with maximum credit of US$ 5,000 thousand and bears interest rate at 6.5% per annum. The loan is secured with fiduciary transfer of receivables from the lessees (Note 9) equivalent to 125% of the maximum credit and corporate guarantee from the Company and PT Inta Trading, related party.

Saldo fasilitas ini sebesar US$ 940 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan US$ 2.246 ribu pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini jatuh tempo pada 31 Agustus 2012.

The outstanding balance on this facility is US$ 940 thousand as of December 31, 2011 and US$ 2,246 thousand as of December 31, 2010. The loan is due on August 31, 2012.

(ii) Pinjaman Berjangka IV (ii) Term Loan IV IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka IV dengan maksimum kredit sebesar US$ 5.000 ribu dengan suku bunga pinjaman sebesar 8% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan secara fidusia atas tagihan kepada lessee (Catatan 9) senilai US$ 6.250 ribu, jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Inta Trading senilai US$ 6.000 ribu dan jaminan pribadi dari Tn. Halex Halim, pihak-pihak berelasi.

IBF, a subsidiary, obtained a Term Loan IV with maximum credit facility of US$ 5,000 thousand and bears interest rate at 8% per annum. The loan is secured with fiduciary transfer of receivables from the lessees (Note 9) amounting to US$ 6,250 thousand, corporate guarantee from PT Inta Trading amounting to US$ 6,000 thousand and personal guarantee from Mr. Halex Halim, related parties.

Saldo fasilitas ini sebesar US$ 3.084 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan US$ 1.350 ribu pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini jatuh tempo pada 21 Desember 2013.

The outstanding balance on this facility is US$ 3,084 thousand as of December 31, 2011 and US$ 1,350 thousand as of December 31, 2010. The loan is due on December 21, 2013.

p. PT Bank Ganesha

p. PT Bank Ganesha

Pada tahun 2011, IBF, entitas anak, memiliki fasilitas Fixed Loan Executing Non-revolving sebesar US$ 2.500 ribu. Suku bunga pinjaman adalah 7% per tahun. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang konsumen sebesar 110% dari nilai outstanding.

In 2011, IBF, a subsidiary, obtained a fixed Loan Executing-Unrevolving facility of US$ 2,500 thousand. Interest rate of this loan is 7% per year. The loan is secured with consumer financing receivable equivalent to 110% of the outstanding balance.

Saldo fasilitas ini sebesar US$ 2.411 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Desember 2013 dan Desember 2014.

The outstanding balance under this facility is US$ 2,411 thousand as of December 31, 2011 and nil as of December 31, 2010. This loan is due between December 2013 and December 2014.

Page 230: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 64 -

q. PT Bank Internasional Indonesia Syariah (BII Syariah)

q. PT Bank Internasional Indonesia Syariah (BII Syariah)

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar US$ 5.000 ribu.

IBF, a subsidiary, obtained additional Al Murabahah financing facility amounting to US$ 5,000 thousand.

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas alat-alat berat, jaminan perusahaan dari PT Inta Trading, pihak berelasi, dan jaminan pribadi dari Tuan Halex Halim, Komisaris Utama Perusahaan.

This facility is secured with fiduciary transfer of heavy equipment, corporate guarantee from PT Inta Trading, a related party, and personal guarantee from Mr. Halex Halim, the Company’s President Commissioner.

Saldo fasilitas ini sebesar US$ 2.296 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan US$ 284 ribu pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini akan jatuh tempo antara 2012 – 2014.

The outstanding balance under this facility is US$ 2,296 thousand as of December 31, 2011 and US$ 284 thousand as of December 31, 2010. This loan is due between 2012 – 2014.

Beban bagi hasil atas pinjaman masing-masing sejumlah Rp 1.174 juta dan Rp 5 juta pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 42).

The profit sharing on the loans amounted to Rp 1,174 million and Rp 5 million in 2011 and 2010, respectively (Note 42).

r. PT Bank Bukopin r. PT Bank Bukopin

IBF, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sebesar US$ 5.000 ribu dari Bukopin dengan suku bunga SIBOR+5% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 15 Agustus 2013. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan Perusahaan, personal guarantee dari Tn. Halex Halim, jaminan secara fidusia atas tagihan kepada lessee dan alat-alat berat yang dibiayai (Catatan 9).

IBF, a subsidiary, obtained a working capital loan facility of US$ 5,000 thousand from Bukopin which bears interest rate of SIBOR + 5 % per annum and is due on August 15, 2013. This facility is secured by corporate guarantee from the Company, personal guarantee from Mr. Halex Halim, and fiduciary transfer of receivables from lessees and heavy equipment financed (Note 9).

Saldo fasilitas ini sebesar US$ 2.107 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan US$ 3.903 ribu pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 1 Agustus 2013.

The outstanding balance on this facility is US$ 2,107 thousand as of December 31, 2011 and US$ 3,903 thousand as of December 31, 2010. This loan is due on August 1, 2013.

30. MEDIUM TERM NOTES 30. MEDIUM TERM NOTES

31 Desember/December 31,

2011Rp Juta/

Rp Million

Medium Term Notes Conventional 205.000 Medium Term Notes ConventionalMedium Term Notes Syariah Ijarah 15.000 Medium Term Notes Syariah Ijarah

Jumlah 220.000 TotalBiaya emisi yang belum diamortisasi (1.437) Unamortized issuance cost

Bersih 218.563 Net

Page 231: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 65 -

Pada tanggal 20 Juli 2011, Perusahaan telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN sebesar Rp 220 miliar yang terdiri dari MTN sebesar Rp 205 miliar dengan jangka waktu 2 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juli 2013 dan tingkat bunga sebesar 12% per tahun dan MTN Syariah Ijarah sebesar Rp 15 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2014 dan dikenakan margin fee sebesar Rp 1.856 juta per tahun.

On July 20, 2011, the Company issued and offered on a limited basis MTN securities amounting to Rp 220 billion, consisting of Rp 205 billion MTN with a term of 2 years maturing on July 22, 2013 and interest rate of 12% per year and Rp 15 billion MTN Syariah Ijarah, with a term of 3 years maturing on July 25, 2014 and total margin fee of Rp 1,856 million per year.

MTN dijamin dengan piutang pembiayaan, alat berat dan suku cadang, jasa pemeliharaan dan/atau aset alat berat yang disewakan.

The MTN is secured by financing receivables, heavy equipment and spare parts, maintenance services and/or heavy equipment for lease.

31. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

31. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

Perusahaan dan entitas anak memberikan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing 1.078 dan 850 karyawan pada tahun 2011 dan tahun 2010.

The Company and its subsidiaries provide defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan. The number of employee entitled to post employment benefits are 1,078 and 850 employees in 2011 and 2010, respectively.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:

Amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income in respect of these post-employment benefits are as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Beban jasa kini 3.873 2.798 Current service costsBeban bunga 2.041 1.993 Interest costsDampak pengurangan pegawai (539) - Effect of curtailmentKerugian (keuntungan) aktuarial (101) 212 Actuarial loss (gain)

Jumlah 5.274 5.003 Total

Nilai yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang berasal dari Perusahaan dan entitas anak sehubungan dengan liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company and its subsidiaries obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai 52.082 34.998 Present value of unfunded obligation

Kerugian aktuarial yang tidak diakui (15.791) (3.646) Unrecognized actuarial loss

Liabilitas bersih 36.291 31.352 Net liability

31 Desember/December 31

Page 232: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 66 -

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movements in the net liability recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 31.352 29.389 Beginning of the yearBeban tahun berjalan 5.274 5.003 Amount charged to incomePembayaran manfaat (335) (3.040) Benefit payment

Saldo akhir tahun 36.291 31.352 End of the year

Perhitungan imbalan pasca kerja tahun 2011 dan 2010 dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Actuarial Consulting. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits for 2011 and 2010 is calculated by an independent actuary, PT Padma Radya Actuarial Consulting. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2011 2010

Tingkat diskonto per tahun 6% 6% Discount rate per annumTingkat kenaikan gaji per tahun 10% 10% Salary increment rate per annumTingkat kematian TMI 1999 TMI 1999 Mortality rateTingkat pengunduran diri 8% per tahun 8% per tahun Resignation rate per annum

sampai usia 33,35,50 sampai usia 33,35,50kemudian menurun kemudian menurun linear menjadi 0% linear menjadi 0%di usia 55 tahun/ di usia 55 tahun/8% per year until 8% per year until 33,35, 50, then 33,35, 50, then linearly to 0% linearly to 0%

at age 55 at age 55

31 Desember/December 31

32. MODAL SAHAM 32. CAPITAL STOCK

31 Desember/December 31, 2011

Persentase Jumlah ModalKepemilikan/ Disetor/

Jumlah Saham/ Percentage Total Paid-upPemegang Saham Number of Shares of Ownership Capital Stock

% Rp Juta/Rp Million

Westwood Finance Inc., Republic Westwood Finance Inc., Republic of Seychelles 584.322.725 27,05 29.216 of SeychellesPristine Resources International Pristine Resources International Pte. Ltd., Singapura 401.091.495 18,57 20.055 Pte. Ltd., SingapuraPT Shalumindo Investama 318.275.000 14,73 15.914 PT Shalumindo InvestamaPT Spallindo Adilong 260.385.000 12,05 13.019 PT Spallindo AdilongHalex Halim (Komisaris Utama) 45.460.000 2,10 2.273 Halex Halim (President Commissioner)Petrus Halim (Direktur Utama) 18.857.500 0,87 943 Petrus Halim (President Director)Jimmy Halim (Direktur) 11.812.500 0,55 591 Jimmy Halim (Director)Willy Rumondor (Direktur) 180.000 0,01 9 Willy Rumondor (Director)Masyarakat lainnya (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%) 519.645.000 24,06 25.981 Public (less than 5% each)

Jumlah 2.160.029.220 100,00 108.001 Total

Name of Stockholder

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 67 -

31 Desember/December 31, 2010Persentase Jumlah Modal

Kepemilikan/ Disetor/Jumlah Saham/ Percentage Total Paid-up

Pemegang Saham Number of Shares of Ownership Capital Stock% Rp Juta/

Rp MillionPristine Resources International Pristine Resources International Pte. Ltd., Singapura 122.591.299 28,38 30.648 Pte. Ltd., SingapuraWestwood Finance Inc., Republic Westwood Finance Inc., Republic of Seychelles 116.864.545 27,05 29.216 of SeychellesPT Shalumindo Investama 63.655.000 14,73 15.914 PT Shalumindo InvestamaPT Spallindo Adilong 52.077.000 12,05 13.019 PT Spallindo Adilong Halex Halim (Komisaris Utama) 9.092.000 2,10 2.273 Halex Halim (President Commissioner)Petrus Halim (Presiden Direktur) 3.771.500 0,87 943 Petrus Halim (President Director)Jimmy Halim (Direktur) 2.362.500 0,55 591 Jimmy Halim (Director)Willy Rumondor (Direktur) 36.000 0,01 9 Willy Rumondor (Director)Masyarakat lainnya (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%) 61.556.000 14,26 15.388 Public (less than 5% each)

Jumlah 432.005.844 100,00 108.001 Total

Name of Stockholder

Mutasi jumlah saham Perusahaan yang beredar adalah sebagai berikut:

The changes in the Company’s number of shares outstanding are as follows:

2011 2010Juta/ Juta/

Million Million

Saldo awal tahun 432 432 Beginning of the yearPenerbitan saham baru

sehubungan dengan pemecahan Issuance of new shares in nilai nominal saham 1.728 - connection with stock split

Saldo akhir tahun 2.160 432 End of the year

Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 38 tanggal 15 April 2011 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, para pemegang saham menyetujui pemecahan nilai saham dengan menurunkan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 50 per saham sehingga meningkatkan jumlah saham yang beredar dari 432 juta saham pada tahun 2010 menjadi 2.160 juta saham pada tahun 2011.

Based on minutes of the Company’s extraordinary stockholders meeting as stated in deed No. 38 dated April 15, 2011 of Fathiah Helmi, SH, the stockholders approved the stock split through reduction of par value per share from Rp 250 per share to Rp 50 per share which resulted to an increase in the outstanding shares from 432 million shares in 2010 to 2,160 million shares in 2011.

Page 233: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 67 -

31 Desember/December 31, 2010Persentase Jumlah Modal

Kepemilikan/ Disetor/Jumlah Saham/ Percentage Total Paid-up

Pemegang Saham Number of Shares of Ownership Capital Stock% Rp Juta/

Rp MillionPristine Resources International Pristine Resources International Pte. Ltd., Singapura 122.591.299 28,38 30.648 Pte. Ltd., SingapuraWestwood Finance Inc., Republic Westwood Finance Inc., Republic of Seychelles 116.864.545 27,05 29.216 of SeychellesPT Shalumindo Investama 63.655.000 14,73 15.914 PT Shalumindo InvestamaPT Spallindo Adilong 52.077.000 12,05 13.019 PT Spallindo Adilong Halex Halim (Komisaris Utama) 9.092.000 2,10 2.273 Halex Halim (President Commissioner)Petrus Halim (Presiden Direktur) 3.771.500 0,87 943 Petrus Halim (President Director)Jimmy Halim (Direktur) 2.362.500 0,55 591 Jimmy Halim (Director)Willy Rumondor (Direktur) 36.000 0,01 9 Willy Rumondor (Director)Masyarakat lainnya (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%) 61.556.000 14,26 15.388 Public (less than 5% each)

Jumlah 432.005.844 100,00 108.001 Total

Name of Stockholder

Mutasi jumlah saham Perusahaan yang beredar adalah sebagai berikut:

The changes in the Company’s number of shares outstanding are as follows:

2011 2010Juta/ Juta/

Million Million

Saldo awal tahun 432 432 Beginning of the yearPenerbitan saham baru

sehubungan dengan pemecahan Issuance of new shares in nilai nominal saham 1.728 - connection with stock split

Saldo akhir tahun 2.160 432 End of the year

Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 38 tanggal 15 April 2011 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, para pemegang saham menyetujui pemecahan nilai saham dengan menurunkan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 50 per saham sehingga meningkatkan jumlah saham yang beredar dari 432 juta saham pada tahun 2010 menjadi 2.160 juta saham pada tahun 2011.

Based on minutes of the Company’s extraordinary stockholders meeting as stated in deed No. 38 dated April 15, 2011 of Fathiah Helmi, SH, the stockholders approved the stock split through reduction of par value per share from Rp 250 per share to Rp 50 per share which resulted to an increase in the outstanding shares from 432 million shares in 2010 to 2,160 million shares in 2011.

Page 234: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 68 -

33. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

33. DIFFERENCE IN VALUE OF RESTRUCTURING TRANSACTIONS BETWEEN ENTITIES UNDER COMMON CONTROL

Merupakan selisih dengan nilai buku dengan harga perolehan saham entitas anak pada tahun 2010:

This account represents the difference between the book value and the acquisition cost of subsidiaries purchased in 2010:

31 Desember/December 31,

2011 dan/and 2010Rp Juta/

Rp MillionBiaya perolehan Acquisition cost

PT Terra Factor Indonesia dan PT Terra Factor Indonesia entitias anak 164.421 and subsidiary

PT Colombia Chrome Indonesia 5.000 PT Colombia Chrome Indonesia

Jumlah 169.420 Total

Dikurangi: Less:Bagian Perusahaan atas aset bersih The Company's portion of net assets

PT Terra Factor Indonesia dan PT Terra Factor Indonesia entitias anak 151.488 and subsidiary

PT Colombia Chrome Indonesia 2.400 PT Colombia Chrome Indonesia

Jumlah 153.888 TotalDifference in value arising from restructuring

Selisih nilai transaksi restrukturisasi transactions among entities under entitas sepengendali 15.532 common control

34. SELISIH TRANSAKSI EKUITAS DENGAN PIHAK NONPENGENDALI

34. DIFFERENCE IN VALUE OF EQUITY TRANSACTION WITH NON-CONTROLLING INTEREST

Pada bulan Desember 2011, Perusahaan meningkatkan kepemilikan pada PT Terra Factor Indonesia dan PT Karya Lestari Sumberalam (Catatan 1b). Perusahaan memilih untuk menyajikan sebagai bagian yang terpisah dalam ekuitas atas pengaruh peningkatan kepemilikan Perusahaan.

In December 2011, the Company increased its interest in PT Terra Factor Indonesia and PT Karya Lestari Sumberalam (Note 1b). The Company has carried forward and opted to present as a separate item within equity the effect of the increase in the Company’s interest.

35. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 35. NON-CONTROLLING INTEREST

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Milliona. Kepentingan nonpengendali a. Non controlling interest in

atas aset bersih entitas anak net assets of subsidiaries:PT Terra Factor Indonesia 5.805 14.798 PT Terra Factor IndonesiaPT Karya Lestari Sumberalam 1.936 9.976 PT Karya Lestari SumberalamPT Intraco Penta Wahana 5 - PT Intraco Penta Wahana

Jumlah 7.746 24.774 Total

b. Kepentingan nonpengendali b. Non controlling interest inatas rugi bersih entitas anak loss of subsidiaries:PT Terra Factor Indonesia (1.025) (1.714) PT Terra Factor IndonesiaPT Karya Lestari Sumberalam (12.318) - PT Karya Lestari Sumberalam

Jumlah (13.343) (1.714) Total

31 Desember/December 31

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 69 -

36. DIVIDEN 36. DIVIDENDS

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 36 tanggal 15 April 2011 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen untuk tahun 2010 sebesar Rp 24.192 juta atau Rp 56 per saham.

Based on the Annual General Stockholders’ Meeting, which was documented in Notarial Deed No. 36 dated April 15, 2011 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for the year 2010 amounting to Rp 24,192 million or Rp 56 per share.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 9 tanggal 10 Mei 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen untuk tahun 2009 Rp 12.960 juta atau Rp 30 per saham.

Based on the Annual General Stockholders’ Meeting, which was documented in Notarial Deed No. 9 dated May 10, 2010 of Fathiah Helmi, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for the year 2009 amounting to Rp 12,960 million or Rp 30 per share.

37. PENDAPATAN USAHA 37. REVENUES

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Penjualan SalesAlat-alat berat 2.063.036 1.229.797 Heavy equipmentSuku cadang 399.611 302.886 Spare parts

Jumlah 2.462.647 1.532.683 Subtotal

Jasa ServicesPerbaikan 138.209 98.668 MaintenancePersewaan 141.519 68.822 RentalJasa kontraktor pertambangan 132.717 89.423 Mining services

Jumlah 412.445 256.913 Subtotal

Pembiayaan FinancingPendapatan sewa

pembiayaan - bersih 74.325 25.496 Finance lease income - netPembiayaan konsumen 734 21 Consumer financingAnjak piutang - 47 Factoring receivable

Jumlah 75.059 25.564 Subtotal

Manufaktur 34.717 11.340 ManufacturingLain-lain 15.455 6.680 Others

Jumlah Pendapatan Usaha 3.000.323 1.833.180 Total Revenues

Jumlah pendapatan usaha ekuivalen 0,29% dan 0,61% masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010 diterima dari pihak berelasi (Catatan 47).

Total revenues equivalent to 0.29% and 0.61% in 2011 and 2010, respectively, were derived from transactions with related parties (Note 47).

Pada tahun 2011 dan 2010, tidak ada penjualan kepada satu pihak tertentu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.

In 2011 and 2010, no sales were made to a single party of more than 10% of total revenues.

Page 235: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 69 -

36. DIVIDEN 36. DIVIDENDS

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 36 tanggal 15 April 2011 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen untuk tahun 2010 sebesar Rp 24.192 juta atau Rp 56 per saham.

Based on the Annual General Stockholders’ Meeting, which was documented in Notarial Deed No. 36 dated April 15, 2011 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for the year 2010 amounting to Rp 24,192 million or Rp 56 per share.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 9 tanggal 10 Mei 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen untuk tahun 2009 Rp 12.960 juta atau Rp 30 per saham.

Based on the Annual General Stockholders’ Meeting, which was documented in Notarial Deed No. 9 dated May 10, 2010 of Fathiah Helmi, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for the year 2009 amounting to Rp 12,960 million or Rp 30 per share.

37. PENDAPATAN USAHA 37. REVENUES

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Penjualan SalesAlat-alat berat 2.063.036 1.229.797 Heavy equipmentSuku cadang 399.611 302.886 Spare parts

Jumlah 2.462.647 1.532.683 Subtotal

Jasa ServicesPerbaikan 138.209 98.668 MaintenancePersewaan 141.519 68.822 RentalJasa kontraktor pertambangan 132.717 89.423 Mining services

Jumlah 412.445 256.913 Subtotal

Pembiayaan FinancingPendapatan sewa

pembiayaan - bersih 74.325 25.496 Finance lease income - netPembiayaan konsumen 734 21 Consumer financingAnjak piutang - 47 Factoring receivable

Jumlah 75.059 25.564 Subtotal

Manufaktur 34.717 11.340 ManufacturingLain-lain 15.455 6.680 Others

Jumlah Pendapatan Usaha 3.000.323 1.833.180 Total Revenues

Jumlah pendapatan usaha ekuivalen 0,29% dan 0,61% masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010 diterima dari pihak berelasi (Catatan 47).

Total revenues equivalent to 0.29% and 0.61% in 2011 and 2010, respectively, were derived from transactions with related parties (Note 47).

Pada tahun 2011 dan 2010, tidak ada penjualan kepada satu pihak tertentu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.

In 2011 and 2010, no sales were made to a single party of more than 10% of total revenues.

Page 236: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 70 -

38. BEBAN POKOK PENDAPATAN 38. COST OF REVENUES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Manufaktur ManufacturingBahan baku awal 3.793 514 Raw materials - beginningPembelian bahan baku 32.884 14.828 Purchase of raw materials

Bahan baku siap pakai 36.677 15.342 Raw materials available for useBahan baku akhir 5.846 3.793 Raw materials - ending

Bahan baku terpakai 30.831 11.549 Raw material usedPersediaan dalam proses awal 20.778 1.397 Materials in process - beginningPenambahan overhead 13.917 19.400 Additional overhead

Persediaan dalam proses siap diproduksi 65.526 32.346 Materials in process for use

Persediaan dalam proses akhir 8.791 20.778 Materials in process - ending

Beban Pokok Produksi 56.735 11.568 Cost of production

Perdagangan TradingPersediaan awal 389.114 264.255 Inventories - beginningPembelian 2.577.531 1.465.373 Purchases

Persediaan tersedia untuk dijual 2.966.645 1.729.628 Inventories available for salePersediaan akhir 757.541 389.114 Inventories - ending

Beban Pokok Penjualan 2.209.104 1.340.514 Cost of Goods Sold

Beban Langsung 210.835 164.457 Direct Costs

Beban Pokok Pendapatan 2.476.674 1.516.539 Cost of Revenues

Jumlah pembelian ekuivalen 0,61% dan 0,72% masing-masing untuk 2011 dan 2010 dilakukan dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 47).

Total purchases equivalent to 0.61% and 0.72% in 2011 and 2010, respectively, were from related parties (Note 47).

Pembelian dari PT Volvo Indonesia dan Volvo East Asia masing-masing sebesar Rp 1.892 miliar dan Rp 435 miliar pada tahun 2011 dan Rp 983,7 miliar dan Rp 371,3 miliar pada tahun 2010 merupakan pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian pada masing-masing tahun.

Purchases from PT Volvo Indonesia and Volvo East Asia amounting to Rp 1,892 billion and Rp 435 billion, respectively, in 2011 and Rp 983.7 billion and Rp 371.3 billion, respectively, in 2010 represent more than 10% of the total purchases in respective years.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 71 -

39. BEBAN PENJUALAN 39. SELLING EXPENSES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pengangkutan 41.241 22.543 FreightGaji dan tunjangan karyawan Salaries and employee benefits

(Catatan 31) 29.637 23.248 (Note 31)Penyusutan (Catatan 18) 7.680 7.263 Depreciation (Note 18)Perjalanan dinas 5.117 3.940 TravelBeban dan denda pajak 4.440 12.874 Taxes and penaltiesPerbaikan dan pemeliharaan 4.084 3.780 Repairs and maintenanceSewa 2.722 2.260 RentalAsuransi 2.610 1.545 InsurancePemasaran 2.184 1.358 MarketingTelepon dan faksimili 1.729 2.037 Telephone and facsimileKeperluan kantor 1.110 848 Office expensesBiaya management 1.008 1.064 Management fee expensesListrik dan air 828 907 Electricity and waterKeperluan bengkel 483 310 Workshop expensesPengepakan 269 228 PackagingJamuan 180 145 RepresentationSumbangan 68 72 DonationLain-lain 4.080 948 Others

Jumlah 109.470 85.370 Total

40. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 40. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Gaji dan tunjangan karyawan Salaries and employee benefits (Catatan 31) 70.274 47.080 (Note 31)

Perjalanan dinas 9.226 4.784 TravelPenyusutan (Catatan 18) 8.540 5.652 Depreciation (Note 18) Jasa profesional 5.837 2.820 Professional feesPerbaikan dan pemeliharaan 5.285 3.377 Repairs and maintenanceKeperluan kantor 2.884 2.623 Office suppliesTelepon dan faksimili 2.023 2.009 Telephone and facsimileListrik dan air 1.443 826 Electricity and waterPajak dan denda 1.169 162 Taxes and penaltiesSumbangan 757 664 DonationJamuan 404 307 EntertainmentSewa 123 57 RentalPemasaran 95 28 MarketingLain-lain 10.712 9.083 Others

Jumlah 118.772 79.472 Total

Page 237: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 71 -

39. BEBAN PENJUALAN 39. SELLING EXPENSES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pengangkutan 41.241 22.543 FreightGaji dan tunjangan karyawan Salaries and employee benefits

(Catatan 31) 29.637 23.248 (Note 31)Penyusutan (Catatan 18) 7.680 7.263 Depreciation (Note 18)Perjalanan dinas 5.117 3.940 TravelBeban dan denda pajak 4.440 12.874 Taxes and penaltiesPerbaikan dan pemeliharaan 4.084 3.780 Repairs and maintenanceSewa 2.722 2.260 RentalAsuransi 2.610 1.545 InsurancePemasaran 2.184 1.358 MarketingTelepon dan faksimili 1.729 2.037 Telephone and facsimileKeperluan kantor 1.110 848 Office expensesBiaya management 1.008 1.064 Management fee expensesListrik dan air 828 907 Electricity and waterKeperluan bengkel 483 310 Workshop expensesPengepakan 269 228 PackagingJamuan 180 145 RepresentationSumbangan 68 72 DonationLain-lain 4.080 948 Others

Jumlah 109.470 85.370 Total

40. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 40. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Gaji dan tunjangan karyawan Salaries and employee benefits (Catatan 31) 70.274 47.080 (Note 31)

Perjalanan dinas 9.226 4.784 TravelPenyusutan (Catatan 18) 8.540 5.652 Depreciation (Note 18) Jasa profesional 5.837 2.820 Professional feesPerbaikan dan pemeliharaan 5.285 3.377 Repairs and maintenanceKeperluan kantor 2.884 2.623 Office suppliesTelepon dan faksimili 2.023 2.009 Telephone and facsimileListrik dan air 1.443 826 Electricity and waterPajak dan denda 1.169 162 Taxes and penaltiesSumbangan 757 664 DonationJamuan 404 307 EntertainmentSewa 123 57 RentalPemasaran 95 28 MarketingLain-lain 10.712 9.083 Others

Jumlah 118.772 79.472 Total

Page 238: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 72 -

41. BEBAN KEUANGAN 41. FINANCE COST

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Beban bunga atas: Interest on:Utang bank 30.737 27.474 Bank loansLiabilitas sewa pembiayaan 14.663 4.163 Lease liabilities Utang Medium term notes 6.374 - Medium term notesUtang pembelian kendaraan 1.410 656 Liabilities for purchase of vehicles Utang kepada pihak berelasi 570 52 Payables to related partiesUtang usaha 99 469 Trade accounts payable

Jumlah 53.853 32.814 SubtotalAdministrasi dan beban provisi bank 6.548 3.263 Bank charges and provisions

Jumlah 60.401 36.077 Total

42. BAGI HASIL

42. PROFIT SHARING

Akun ini merupakan bagi hasil sehubungan dengan medium term notes – syariah dan pinjaman syariah sebagai berikut:

This account represents profit sharing on the medium term notes – syariah and syariah loans as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pinjaman syariah 38.470 20.990 Syariah loansMedium term notes - syariah 817 - Medium term notes - syariah

Jumlah 39.287 20.990 Total

43. PENDAPATAN BUNGA DAN DENDA

43. INTEREST INCOME AND PENALTIES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Bunga atas: Interest on:Deposito berjangka dan jasa giro 1.016 423 Time deposits and current account

Denda atas: Penalties on:Investasi neto sewa pembiayaan 2.914 650 Net investment in finance lease Lain-lain 132 755 Others

Jumlah 4.062 1.828 Total

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 73 -

44. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN

44. OTHER GAINS AND LOSSES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Gain on sale of property, plant Keuntungan penjualan aset tetap 8.745 2.144 and equipmentPendapatan komisi 3.224 - Commision incomeKeuntungan transaksi derivatif 377 2.663 Gain on derivative transactionsLain-lain 2.207 2.651 Others

Jumlah 14.553 7.458 Total

Pendapatan komisi merupakan komisi yang berasal dari penjualan unit alat berat Volvo dari Volvo East Asia (VEA), pemasok Perusahaan, kepada pelanggan Perusahaan di Indonesia. Sehubungan dengan tujuan pengiriman unit yang dibeli oleh pelanggan tersebut adalah di Singapura, VEA dan Perusahaan menyetujui bahwa VEA yang berlokasi di Singapura, akan menjual unit tersebut dan Perusahaan akan menerima komisi atas penjualan tersebut.

Commission income represents commission derived from sale of several Volvo heavy equipment units by Volvo East Asia (VEA), Company’s supplier, to a Company’s customer in Indonesia. Since the destination of the units purchased by the said customer is in Singapore, VEA and the Company agreed that VEA, which is located in Singapore, will sell the units and the Company will receive commission from the said sale.

Pada beberapa tanggal di tahun 2008, IBF, entitas anak, mengadakan beberapa kontrak currency swap dan cross currency swap dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang telah jatuh tempo pada bulan Mei 2011 sampai Agustus 2011. Nilai nosional kontrak sebesar US$ 6.336.120 (ekuivalen Rp 58.595 juta) dan berubah secara berkala baik pokok maupun bunga berdasarkan pembayaran nilai nosional Rupiah dan Dollar Amerika Serikat sepanjang masa kontrak.

On various dates in 2008, IBF, a subsidiary, entered into several currency swap and cross currency swap contracts with PT Bank Danamon Indonesia Tbk which expired on May 2011 to August 2011. The contracts have a total notional amount of US$ 6,336,120 (equivalent to Rp 58,595 million) and require periodic exchange of principals and interest payments based on the Rupiah and US Dollar notional payments amounts over the period covered by the contracts.

Untuk tujuan akuntansi, kontrak-kontrak ini tidak ditujukan dan didokumentasikan sebagai instrumen lindung nilai, oleh sebab itu akuntansi lindung nilai tidak diterapkan. Keuntungan dan kerugian transaksi derivatif dari kontrak-kontrak ini diakui sebagai keuntungan (kerugian) dari transaksi derivatif yang terdiri dari nilai wajar kontrak dan pembayaran bunga bersih atas nilai nosional Rupiah dan Dollar Amerika Serikat, dengan rincian sebagai berikut:

For accounting purposes, these contracts are not designated and documented as hedging instruments, and therefore hedge accounting is not applied. Gain and losses on these contracts are recognized as gain (loss) on derivative transactions – net which consists of the fair values of the contracts and the periodic net settlements of the related interests on the Rupiah and U.S. Dollar notional amounts, details of which are as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Perubahan nilai wajar - bersih - 699 Net change in fair valuePenyelesaian bunga - bersih 377 1.964 Net settlement of interest

Keuntungan - bersih 377 2.663 Net gain

Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar atas transaksi derivatif tersebut sebesar Rp 316 juta.

As of December 31, 2010, the fair value of such derivative transactions amounted to Rp 316 million.

Page 239: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 73 -

44. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN

44. OTHER GAINS AND LOSSES

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Gain on sale of property, plant Keuntungan penjualan aset tetap 8.745 2.144 and equipmentPendapatan komisi 3.224 - Commision incomeKeuntungan transaksi derivatif 377 2.663 Gain on derivative transactionsLain-lain 2.207 2.651 Others

Jumlah 14.553 7.458 Total

Pendapatan komisi merupakan komisi yang berasal dari penjualan unit alat berat Volvo dari Volvo East Asia (VEA), pemasok Perusahaan, kepada pelanggan Perusahaan di Indonesia. Sehubungan dengan tujuan pengiriman unit yang dibeli oleh pelanggan tersebut adalah di Singapura, VEA dan Perusahaan menyetujui bahwa VEA yang berlokasi di Singapura, akan menjual unit tersebut dan Perusahaan akan menerima komisi atas penjualan tersebut.

Commission income represents commission derived from sale of several Volvo heavy equipment units by Volvo East Asia (VEA), Company’s supplier, to a Company’s customer in Indonesia. Since the destination of the units purchased by the said customer is in Singapore, VEA and the Company agreed that VEA, which is located in Singapore, will sell the units and the Company will receive commission from the said sale.

Pada beberapa tanggal di tahun 2008, IBF, entitas anak, mengadakan beberapa kontrak currency swap dan cross currency swap dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang telah jatuh tempo pada bulan Mei 2011 sampai Agustus 2011. Nilai nosional kontrak sebesar US$ 6.336.120 (ekuivalen Rp 58.595 juta) dan berubah secara berkala baik pokok maupun bunga berdasarkan pembayaran nilai nosional Rupiah dan Dollar Amerika Serikat sepanjang masa kontrak.

On various dates in 2008, IBF, a subsidiary, entered into several currency swap and cross currency swap contracts with PT Bank Danamon Indonesia Tbk which expired on May 2011 to August 2011. The contracts have a total notional amount of US$ 6,336,120 (equivalent to Rp 58,595 million) and require periodic exchange of principals and interest payments based on the Rupiah and US Dollar notional payments amounts over the period covered by the contracts.

Untuk tujuan akuntansi, kontrak-kontrak ini tidak ditujukan dan didokumentasikan sebagai instrumen lindung nilai, oleh sebab itu akuntansi lindung nilai tidak diterapkan. Keuntungan dan kerugian transaksi derivatif dari kontrak-kontrak ini diakui sebagai keuntungan (kerugian) dari transaksi derivatif yang terdiri dari nilai wajar kontrak dan pembayaran bunga bersih atas nilai nosional Rupiah dan Dollar Amerika Serikat, dengan rincian sebagai berikut:

For accounting purposes, these contracts are not designated and documented as hedging instruments, and therefore hedge accounting is not applied. Gain and losses on these contracts are recognized as gain (loss) on derivative transactions – net which consists of the fair values of the contracts and the periodic net settlements of the related interests on the Rupiah and U.S. Dollar notional amounts, details of which are as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Perubahan nilai wajar - bersih - 699 Net change in fair valuePenyelesaian bunga - bersih 377 1.964 Net settlement of interest

Keuntungan - bersih 377 2.663 Net gain

Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar atas transaksi derivatif tersebut sebesar Rp 316 juta.

As of December 31, 2010, the fair value of such derivative transactions amounted to Rp 316 million.

Page 240: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 74 -

45. PAJAK PENGHASILAN 45. INCOME TAX

a. Beban (penghasilan) pajak Perusahaan dan entitas anak terdiri dari:

a. Tax expense (benefit) of the Company and its subsidiaries consists of the following:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Pajak kini 55.592 33.412 Current taxPajak tangguhan (6.949) (348) Deferred tax

Jumlah 48.643 33.064 Total

b. Pajak Kini b. Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income is as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionLaba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidated

laba rugi komprehensif statements of comprehensive konsolidasian 168.857 117.593 income

Laba sebelum pajak entitas anak (11.196) (18.830) Income before tax of the subsidiaries

Laba sebelum pajak Perusahaan 157.661 98.763 Income before tax of the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences:Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits

Pencadangan 7.500 3.840 ProvisionsPembayaran dan penyesuaian (2.475) (2.736) Payments and adjustments

Penyisihan penurunan nilai Provision for (reversal of) impairmentpiutang - bersih (2.201) 297 losses of receivables - net

Pemulihan penyisihan penurunan Provision for decline in value of nilai persediaan - bersih 487 334 inventories - net

Penurunan nilai aset - 37 Impairment in value of assetsDifferences between fiscal and

Selisih antara fiskal dan komersial: commercial:Depreciation of property, plant

Penyusutan aset tetap (2.263) (2.620) and equipmentAmortisasi beban tangguhan - Amortization of deferred charges

hak atas tanah 13 11 on landrightsAmortisasi biaya perangkat lunak (20) (20) Software cost

Sewa pembiayaan: Capital lease:Penyusutan aset sewaan 6.637 3.382 Depreciation of leased assetsBeban bunga sewa pembiayaan 775 733 Interest on lease liabilitiesPembayaran cicilan sewa

pembiayaan (5.775) (4.575) Lease installment payments

Bersih 2.678 (1.317) Net

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 75 -

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPerbedaan tetap: Permanent differences:

Beban dan denda pajak 4.440 12.874 Taxes and penaltiesSumbangan 856 633 DonationsPenyusutan 1.455 945 DepreciationRepresentasi dan jamuan 513 404 Representation and entertainmentPendapatan sewa yang telah Lease income already subjected to

dikenakan pajak final (537) (737) final taxPendapatan bunga yang telah Interest income already subjected

dikenakan pajak final (971) (178) to final tax

Bersih 5.756 13.941 Net

Laba kena pajak Perusahaan 166.095 111.387 Taxable income of the Company

Perhitungan beban dan utang (kelebihan bayar) pajak kini adalah sebagai berikut:

Current tax expense and payable (overpayment) are computed as follows:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Beban pajak kini Current tax expensePerusahaan 41.524 27.847 The CompanyEntitas anak 14.068 5.565 Subsidiaries

Jumlah beban pajak kini 55.592 33.412 Total current tax expense

Dikurangi pembayaran pajak di muka Less prepaid income taxesPerusahaan The Company

Pasal 22 14.330 11.030 Article 22Pasal 23 5.188 3.602 Article 23Pasal 25 22.812 14.640 Article 25

Jumlah 42.330 29.272 Subtotal

Entitas anak SubsidiariesPasal 22 122 94 Article 22Pasal 23 2.548 2.494 Article 23Pasal 25 5.905 935 Article 25

Jumlah 8.575 3.523 Subtotal

Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka 50.905 32.795 Total prepaid income taxes

Utang pajak - bersih 4.687 617 Taxes payable - net

Utang pajak (Catatan 23) Taxes payable (Note 23)Entitas anak 6.060 3.898 Subsidiaries

Pajak dibayar dimuka (Catatan 15) Prepaid taxes (Note 15)Perusahaan 806 1.425 The CompanyEntitas anak 567 1.856 Subsidiaries

Jumlah 1.373 3.281 Subtotal

Bersih 4.687 617 Net

Page 241: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 75 -

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPerbedaan tetap: Permanent differences:

Beban dan denda pajak 4.440 12.874 Taxes and penaltiesSumbangan 856 633 DonationsPenyusutan 1.455 945 DepreciationRepresentasi dan jamuan 513 404 Representation and entertainmentPendapatan sewa yang telah Lease income already subjected to

dikenakan pajak final (537) (737) final taxPendapatan bunga yang telah Interest income already subjected

dikenakan pajak final (971) (178) to final tax

Bersih 5.756 13.941 Net

Laba kena pajak Perusahaan 166.095 111.387 Taxable income of the Company

Perhitungan beban dan utang (kelebihan bayar) pajak kini adalah sebagai berikut:

Current tax expense and payable (overpayment) are computed as follows:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Beban pajak kini Current tax expensePerusahaan 41.524 27.847 The CompanyEntitas anak 14.068 5.565 Subsidiaries

Jumlah beban pajak kini 55.592 33.412 Total current tax expense

Dikurangi pembayaran pajak di muka Less prepaid income taxesPerusahaan The Company

Pasal 22 14.330 11.030 Article 22Pasal 23 5.188 3.602 Article 23Pasal 25 22.812 14.640 Article 25

Jumlah 42.330 29.272 Subtotal

Entitas anak SubsidiariesPasal 22 122 94 Article 22Pasal 23 2.548 2.494 Article 23Pasal 25 5.905 935 Article 25

Jumlah 8.575 3.523 Subtotal

Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka 50.905 32.795 Total prepaid income taxes

Utang pajak - bersih 4.687 617 Taxes payable - net

Utang pajak (Catatan 23) Taxes payable (Note 23)Entitas anak 6.060 3.898 Subsidiaries

Pajak dibayar dimuka (Catatan 15) Prepaid taxes (Note 15)Perusahaan 806 1.425 The CompanyEntitas anak 567 1.856 Subsidiaries

Jumlah 1.373 3.281 Subtotal

Bersih 4.687 617 Net

Page 242: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 76 -

c. Pajak Tangguhan c. Deferred Tax Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

The details of the Company and its subsidiaries deferred tax assets (liabilities) are as follows:

Dikreditkan Dikreditkan

(dibebankan) (dibebankan)ke laporan laba rugi ke laporan laba rugi

komprehensif/ komprehensif/1 Januari 2010/ Credited (charged) to 31 Desember 2010/ Credited (charged) to 31 Desember 2011/January 1, 2010 Profit or Loss December 31, 2010 Prof it or Loss December 31, 2011

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Perusahaan The CompanyCadangan imbalan pasti Post-employment benef its

pasca-kerja 6.866 276 7.142 1.256 8.398 obligationPenyisihan penurunan Allow ance for decline in value

nilai persediaan 1.451 84 1.535 122 1.657 of inventoriesPenyisihan penurunan nilai Allow ance for impairment of

piutang 1.046 74 1.120 (550) 570 receivablesAkumulasi amortisasi beban Accumulated amortization of

tangguhan - hak atas tanah (40) 3 (37) 3 (34) deferred charges on landrightsSew a pembiayaan (948) (115) (1.063) 409 (654) Lease liabilitiesAkumulasi penyusutan Accumulated depreciation of

aset tetap 471 (646) (175) (565) (740) property, plant and equipmentAkumulasi amortisasi atas Accumulated amortization of

perangkat lunak (3) (5) (8) (5) (13) sof tw are costJumlah Aset Pajak Tangguhan

Perusahaan 8.843 (329) 8.514 670 9.184 Deferred Tax Assets - the Company

Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan)

ke laporan laba rugi ke laporan laba rugi komprehensif/ komprehensif/

1 Januari 2010/ Credited (charged) to 31 Desember 2010/ Credited (charged) to 31 Desember 2011/January 1, 2010 Profit or Loss December 31, 2010 Prof it or Loss December 31, 2011

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Entitas anak SubsidiariesCadangan imbalan pasti Post-employment benef its

pasca-kerja 480 215 695 (21) 674 obligationPenyisihan penurunan Allow ance for decline in

nilai persediaan - - - 52 52 inventoryPenyisihan penurunan nilai Allow ance for impairment of

piutang usaha 47 23 70 (20) 50 receivablesSew a pembiayaan (402) (3.822) (4.224) (8.286) (12.510) Lease Liabilities Akumulasi penyusutaan aset Accumulated depreciation of

tetap 5.408 1.861 7.269 (990) 6.279 property, plant, and equipmentPenyisihan penurunan nilai Allow ance for impairment of

agunan diambil alih foreclosed asset and assets dan aset ijarah - 106 106 - 106 for ijarah

Rugi Fiskal 22.619 2.294 24.913 15.544 40.457 Fiscal Loss

Jumlah 28.152 677 28.829 6.279 35.108 Total

Jumlah Aset Pajak Tangguhan - Entitas anak 32.599 1.690 34.289 7.184 41.473 Deferred Tax Assets - Subsidiaries

Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan - Entitas Anak (4.447) (1.013) (5.460) (905) (6.365) Deferred Tax Liabilities - Subsidiaries

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of income is as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Income before tax per consolidated konsolidasian 168.857 117.593 statements of comprehensive income

Laba sebelum pajak entitas anak (11.196) (18.830) Income before tax of the subsidiaries

Laba sebelum pajak Perusahaan 157.661 98.763 Income before tax of the Company

Pajak penghasilan dengan tarif pajak efektif 39.416 24.691 Income tax at effective rate

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 77 -

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPengaruh pajak atas perbedaan

tetap: Tax effect of permanent differences:Beban dan denda pajak 1.110 3.218 Taxes and penaltiesSumbangan 214 158 DonationsPenyusutan 363 236 DepreciationRepresentasi dan jamuan 128 101 Representation and entertainmentPendapatan sewa yang telah Lease income already subjected

dikenakan pajak final (134) (184) to final taxPendapatan bunga yang telah Interest income already subjected to

dikenakan pajak final (243) (44) final tax

Bersih 1.438 3.485 Net

Jumlah beban pajak Perusahaan 40.854 28.176 Total tax expense of the CompanyJumlah beban pajak entitas anak 7.789 4.888 Total tax expense of the subsidiaries

Jumlah Beban Pajak 48.643 33.064 Total Tax Expense

Pada tahun 2009, Perusahaan telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) atas Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 21, Pasal 23, Pasal 26, Pasal 4 ayat 2, dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2006 dan 2007 sebesar Rp 60.458 juta Pada tahun yang sama, Perusahaan telah mengajukan surat permohonan pengurangan dan/atau pembatalan surat ketetapan pajak ke kantor pajak atas SKP tersebut.

In 2009, the Company has received tax assessment letters (SKP) covering Corporate Income Tax, Income Taxes Article 21, Article 23, Article 26, Article 4 paragraph 2, and Value Added Tax for fiscal years 2006 and 2007 totaling to Rp 60,458 million. In the same year, the Company has filed a request for reduction and/or cancellation of the said tax assessment letters with the Tax Office.

46. LABA PER SAHAM DASAR 46. BASIC EARNINGS PER SHARE

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

The basic earnings per share is computed based on the following data:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Laba untuk perhitungan laba per Earnings for computation of basic saham dasar 133.557 86.243 earnings per share

2011 2010Lembar/shares Lembar/shares

Juta/Million Juta/MillionJumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of

biasa untuk perhitungan laba ordinary shares for computation per saham dasar of basic earnings per shareJumlah awal 2.160 432 Beginning balanceTambahan saham beredar

berasal dari pemecahan Additional shares issued fromsaham (Catatan 32) - 1.728 stock split (Note 32)

Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average number of saham untuk tujuan perhitugan ordinary shares for computation laba per saham dasar 2.160 2.160 of basic earnings per share

Page 243: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 77 -

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPengaruh pajak atas perbedaan

tetap: Tax effect of permanent differences:Beban dan denda pajak 1.110 3.218 Taxes and penaltiesSumbangan 214 158 DonationsPenyusutan 363 236 DepreciationRepresentasi dan jamuan 128 101 Representation and entertainmentPendapatan sewa yang telah Lease income already subjected

dikenakan pajak final (134) (184) to final taxPendapatan bunga yang telah Interest income already subjected to

dikenakan pajak final (243) (44) final tax

Bersih 1.438 3.485 Net

Jumlah beban pajak Perusahaan 40.854 28.176 Total tax expense of the CompanyJumlah beban pajak entitas anak 7.789 4.888 Total tax expense of the subsidiaries

Jumlah Beban Pajak 48.643 33.064 Total Tax Expense

Pada tahun 2009, Perusahaan telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) atas Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 21, Pasal 23, Pasal 26, Pasal 4 ayat 2, dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2006 dan 2007 sebesar Rp 60.458 juta Pada tahun yang sama, Perusahaan telah mengajukan surat permohonan pengurangan dan/atau pembatalan surat ketetapan pajak ke kantor pajak atas SKP tersebut.

In 2009, the Company has received tax assessment letters (SKP) covering Corporate Income Tax, Income Taxes Article 21, Article 23, Article 26, Article 4 paragraph 2, and Value Added Tax for fiscal years 2006 and 2007 totaling to Rp 60,458 million. In the same year, the Company has filed a request for reduction and/or cancellation of the said tax assessment letters with the Tax Office.

46. LABA PER SAHAM DASAR 46. BASIC EARNINGS PER SHARE

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

The basic earnings per share is computed based on the following data:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Laba untuk perhitungan laba per Earnings for computation of basic saham dasar 133.557 86.243 earnings per share

2011 2010Lembar/shares Lembar/shares

Juta/Million Juta/MillionJumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of

biasa untuk perhitungan laba ordinary shares for computation per saham dasar of basic earnings per shareJumlah awal 2.160 432 Beginning balanceTambahan saham beredar

berasal dari pemecahan Additional shares issued fromsaham (Catatan 32) - 1.728 stock split (Note 32)

Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average number of saham untuk tujuan perhitugan ordinary shares for computation laba per saham dasar 2.160 2.160 of basic earnings per share

Page 244: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 78 -

Jumlah rata-rata tertimbang saham tahun 2010 yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar telah disesuaikan untuk mencerminkan pengaruh retrospektif dari pemecahan saham, karenanya laba bersih per saham disajikan kembali.

The weighted average number of ordinary shares in 2010 used to compute basic earnings per share has been adjusted to retrospectively reflect the effect of stock split, resulting in restatement of the previously reported basic earnings per share.

Pada tanggal pelaporan, Perusahaan tidak memiliki saham biasa yang berpotensi dilutif.

At reporting date, the Company does not have potentially dilutive shares.

47. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

47. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak Berelasi

Nature of Relationship

a. PT Shalumindo Investama adalah pemegang saham utama Perusahaan dan entitas anak.

a. PT Shalumindo Investama is the ultimate controlling shareholder of the Company and its subsidiaries.

b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya dan personil manajemen kunci sama dengan Perusahaan dan entitas anak :

b. Related parties with the same majority stockholder and key management personnel as the Company and its subsidiaries :

- PT General Argo Mesin Lestari - PT Maestronic Abdi Karya - PT Labuan Monodon - PT Pristine Aftermarket Indonesia - PT Belayan Abadi Prima Coal

c. Tn. Halex Halim adalah Komisaris Utama

Perusahaan.

c. Mr. Halex Halim is the Company’s President Commissioner.

d. PT Intraco Darma Ekatama dan Indonesian Tractors Co. Pte. Ltd. merupakan entitas afiliasi.

d. PT Intraco Darma Ekatama and Indonesian Tractors Co. Pte. Ltd. are affiliated companies.

Transaksi Pihak-pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain:

Transactions with Related Parties

In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties, as follows:

a. Perusahaan dan entitas anak menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan entitas anak sebagai berikut:

a. The Company and its subsidiaries provide benefits to the Commissioners and Directors of the Company and its subsidiaries as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Imbalan kerja jangka pendek 23.128 21.827 Short-term employee benefitsImbalan pasca kerja 13.538 13.490 Post-employment benefitsJumlah 36.666 35.317 Total

b. 0,29% dan 0,61% dari jumlah penjualan masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 merupakan penjualan kepada pihak berelasi. Pada tanggal pelaporan, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0,05% dan 0,18% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

b. Sales to related parties constituted 0.29% and 0.61% of the total sales in 2011 and 2010, respectively. At reporting date, the receivables from these sales were presented as trade accounts receivable, which constituted 0.05% and 0.18% of the total assets as of December 31, 2011 and 2010, respectively.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 79 -

Rincian penjualan kepada pihak berelasi sebagai berikut :

The details of sales to related parties are as follows :

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

PT Pristine Aftermarket Indonesia 8.420 149 PT Pristine Aftermarket IndonesiaPT Labuan Monodon 137 - PT Labuan MonodonPT Intraco Darma Ekatama 8 11.003 PT Intraco Darma Ekatama

Jumlah 8.565 11.153 Total

c. 0,61% dan 0,72% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2011 dan 2010, merupakan pembelian dari pihak berelasi. Pada tanggal pelaporan, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 0,09% dan 0,29% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

c. Purchases from related parties constituted 0.61% and 0.72% of the total purchases in 2011 and 2010, respectively. At reporting date, the liabilities for these purchases were presented as trade accounts payable which constituted 0.09% and 0.29%, of the total liabilities as of December 31, 2011 and 2010, respectively.

Rincian pembelian kepada pihak berelasi sebagai berikut:

The details of purchases from related parties are as follows:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

PT Pristine Aftermarket Indonesia 10.318 3.060 PT Pristine Aftermarket IndonesiaIndonesian Tractors Co. Pte. Ltd., Indonesian Tractors Co. Pte. Ltd.,

Singapura 5.570 7.575 Singapore

Jumlah 15.888 10.635 Total

d. Perusahaan dan entitas anak juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak berelasi sebagai berikut :

d. The Company and its subsidiaries also entered into nontrade transactions with related parties as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Piutang dari pihak berelasi Receivables from related partiesKomisaris dan Direksi 7.243 5.519 Commissioners and DirectorsPT Pristine Aftermarket Indonesia 368 199 PT Pristine Aftermarket Indonesia

Jumlah 7.611 5.718 Total

Uang muka proyek Advances for projectPT Belayan Abadi Prima Coal 1.335 804 PT Belayan Abadi Prima CoalPT Petra Unggul Sejahtera - 56.677 PT Petra Unggul Sejahtera

Uang muka lain-lain Other advancesKomisaris dan Direksi - 762 Commissioners and Directors

Jumlah 1.335 58.243 Total

Utang kepada pihak berelasi Payables to related partiesKomisaris dan Direksi 12.495 19.450 Commissioners and Directors

31 Desember/December 31

Page 245: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 79 -

Rincian penjualan kepada pihak berelasi sebagai berikut :

The details of sales to related parties are as follows :

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

PT Pristine Aftermarket Indonesia 8.420 149 PT Pristine Aftermarket IndonesiaPT Labuan Monodon 137 - PT Labuan MonodonPT Intraco Darma Ekatama 8 11.003 PT Intraco Darma Ekatama

Jumlah 8.565 11.153 Total

c. 0,61% dan 0,72% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2011 dan 2010, merupakan pembelian dari pihak berelasi. Pada tanggal pelaporan, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 0,09% dan 0,29% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

c. Purchases from related parties constituted 0.61% and 0.72% of the total purchases in 2011 and 2010, respectively. At reporting date, the liabilities for these purchases were presented as trade accounts payable which constituted 0.09% and 0.29%, of the total liabilities as of December 31, 2011 and 2010, respectively.

Rincian pembelian kepada pihak berelasi sebagai berikut:

The details of purchases from related parties are as follows:

2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

PT Pristine Aftermarket Indonesia 10.318 3.060 PT Pristine Aftermarket IndonesiaIndonesian Tractors Co. Pte. Ltd., Indonesian Tractors Co. Pte. Ltd.,

Singapura 5.570 7.575 Singapore

Jumlah 15.888 10.635 Total

d. Perusahaan dan entitas anak juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak berelasi sebagai berikut :

d. The Company and its subsidiaries also entered into nontrade transactions with related parties as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Piutang dari pihak berelasi Receivables from related partiesKomisaris dan Direksi 7.243 5.519 Commissioners and DirectorsPT Pristine Aftermarket Indonesia 368 199 PT Pristine Aftermarket Indonesia

Jumlah 7.611 5.718 Total

Uang muka proyek Advances for projectPT Belayan Abadi Prima Coal 1.335 804 PT Belayan Abadi Prima CoalPT Petra Unggul Sejahtera - 56.677 PT Petra Unggul Sejahtera

Uang muka lain-lain Other advancesKomisaris dan Direksi - 762 Commissioners and Directors

Jumlah 1.335 58.243 Total

Utang kepada pihak berelasi Payables to related partiesKomisaris dan Direksi 12.495 19.450 Commissioners and Directors

31 Desember/December 31

Page 246: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 80 -

e. Fasilitas pinjaman yang diterima oleh Perusahaan dan entitas anak dari Bank dijamin dengan jaminan pribadi Komisaris Utama Perusahaan (Catatan 26 dan 29).

e. The credit facilities obtained by the Company and its subsidiaries are also secured by personal guarantee from Company’s President Comissioner (Notes 26 and 29).

f. Fasilitas pinjaman yang diterima dari Bank

oleh IBF, entitas anak, dijamin dengan jaminan pembelian kembali dari Perusahaan (Catatan 26 dan 29).

f. The bank loan facilities obtained from banks by IBF, a subsidiary, is also secured by buy back guarantee from the Company (Notes 26 and 29).

48. PERJANJIAN DAN IKATAN 48. AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. Perusahaan memberikan jaminan purna jual kepada pembeli dengan jangka waktu beragam tergantung jenis alat berat yang dijual dan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian.

a. The Company provides warranty to customers with various terms depending on the type of heavy equipment sold and the terms of the agreement.

b. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga, yang mana Perusahaan ditunjuk sebagai agen tunggal atau sub-agen alat-alat berat, suku cadang dan pemegang hak atas jasa perbaikan, dengan Airklean Engineering; Volvo Construction Equipment; Goodyear International Corporation; Doosan International South East Asia Pte. Ltd.; Eaton Fluid Power Group Hydraulics Operations; Techking Tires Limiteds; PT Goodyear Indonesia Tbk, Brunner & Lay Inc., Mahindra & Mahindra; Shandong Lingong Construction Machinery Co., Ltd dan Sinotruk Import & Export Co., Ltd.

b. The Company entered into agreements with third parties wherein the Company was either appointed as sole agent or sub-agent for heavy equipment and spare parts, and obtained rights for repair services with Airklean Engineering; Volvo Construction Equipment; Goodyear International Corporation; Doosan International South East Asia Pte. Ltd.; Eaton Fluid Power Group Hydraulics Operations; Techking Tires Limiteds; PT Goodyear Indonesia Tbk and Brunner & Lay Inc.; Mahindra & Mahindra; Shandong Lingong Construction Machinery Co., Ltd. and Sinotruk Import & Export Co., Ltd.

49. INFORMASI SEGMEN 49. SEGMENT INFORMATION

Pada tahun sebelumnya, informasi segmen dilaporkan berdasarkan segmen operasi dan segmen geografi. Efektif tgl 1 Januari 2011, standar baru mewajibkan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan informasi yang dikaji ulang oleh pengambil keputusan operasional yang digunakan untuk tujuan alokasi sumber daya dan menilai kinerja segmen tersebut.

In prior years, the segment information reported was based on business and geographical segments. However, effective January 1, 2011, the new standard requires that operating segments be identified based on the information reviewed by the chief operating decision maker, which is used for the purpose of resources allocation and assessment of their operating segments performance.

Perusahaan dan entitas anak melaporkan segmen-segmen berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan divisi-divisi operasi, sama dengan segmen operasi pada standar sebelumnya:

The Company and its subsidiaries’ reportable segments under PSAK 5 (revised 2009) are based on their operating divisions; which is similar to the business segment under the previous standard:

1. Penjualan alat berat dan suku cadang 2. Jasa perbaikan, penambangan dan

penyewaan 3. Manufaktur 4. Pembiayaan 5. Lain-lain

1. Sale of heavy equipment and parts 2. Maintenance and, minning and rental,

service 3. Manufacturing 4. Financing 5. Others

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 81 -

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen operasi:

The following are segment information based on the operating divisions:

Alat berat dan Jasa perbaikan, suku cadang / penambangan Sales of Heavy dan persew aan /

Equipment Maintenance, mining Manufaktur / Pembiayaan / Lain-lain / Eliminasi/ Konsolidasi/and spare parts and rental service Manufacturing Financing Others Eliminations Consolidated

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

PENDAPATAN REVENUE Penjualan ekstern 2.462.647 412.445 34.717 75.059 15.455 - 3.000.323 External Sales Penjualan antar segmen 170.181 2.242 35.557 10.207 1.923 (220.110) - Inter-segment sales

Jumlah pendapatan 2.632.828 414.687 70.274 85.266 17.378 (220.110) 3.000.323 Total revenue

HASIL RESULT Hasil segmen 352.608 134.486 5.677 34.485 19.259 (22.866) 523.649 Segment result Beban yang tidak Unallocated

dapat dialokasikan (228.242) expenses Beban keuangan (60.286) Finance costBagi hasil (39.402) Prof it sharingPendapatan bunga dan denda 4.062 Interest income and penaltiesKerugian kurs mata uang asing - bersih (45.477) Foreign exchange loss - netKeuntungan dan kerugian

lain-lain - bersih 14.553 Others gain and losses - net

Laba sebelum pajak 168.857 Income before taxPajak penghasilan (48.643) Tax expense

LABA PERIODE BERJALAN 120.214 NET INCOME FOR THE YEAR

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION ASET ASSETS Aset segmen 1.283.736 1.662.918 23.674 534.564 - (407.811) 3.097.081 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasi 640.837 Unallocated assets

Jumlah aset yang dikonsolidasikan 3.737.918 Consolidated total assets

LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segmen 1.678.798 1.298.467 18.479 481.078 - (448.124) 3.028.698 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasi 172.453 Unallocated liabilities

Jumlah liabilitas yang dikonsolidasikan 3.201.151 Consolidated total liabilities

Pengeluaran modal 52.423 422.035 1.809 803.010 166 (71.267) 1.208.176 Capital expendituresPengeluaran modal yang tidak dapat dialokasi 5.168 Unallocated capital expendituresJumlah pengeluaran modal 1.213.344 Total capital expenditures

Penyusutan 18.692 59.801 1.979 206.426 9 (9.026) 277.881 DepreciationPenyusutan yang tidak dapat dialokasi 4.334 Unallocated depreciationJumlah penyusutan 282.215 Total depreciation

2011

Page 247: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 81 -

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen operasi:

The following are segment information based on the operating divisions:

Alat berat dan Jasa perbaikan, suku cadang / penambangan Sales of Heavy dan persew aan /

Equipment Maintenance, mining Manufaktur / Pembiayaan / Lain-lain / Eliminasi/ Konsolidasi/and spare parts and rental service Manufacturing Financing Others Eliminations Consolidated

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

PENDAPATAN REVENUE Penjualan ekstern 2.462.647 412.445 34.717 75.059 15.455 - 3.000.323 External Sales Penjualan antar segmen 170.181 2.242 35.557 10.207 1.923 (220.110) - Inter-segment sales

Jumlah pendapatan 2.632.828 414.687 70.274 85.266 17.378 (220.110) 3.000.323 Total revenue

HASIL RESULT Hasil segmen 352.608 134.486 5.677 34.485 19.259 (22.866) 523.649 Segment result Beban yang tidak Unallocated

dapat dialokasikan (228.242) expenses Beban keuangan (60.286) Finance costBagi hasil (39.402) Prof it sharingPendapatan bunga dan denda 4.062 Interest income and penaltiesKerugian kurs mata uang asing - bersih (45.477) Foreign exchange loss - netKeuntungan dan kerugian

lain-lain - bersih 14.553 Others gain and losses - net

Laba sebelum pajak 168.857 Income before taxPajak penghasilan (48.643) Tax expense

LABA PERIODE BERJALAN 120.214 NET INCOME FOR THE YEAR

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION ASET ASSETS Aset segmen 1.283.736 1.662.918 23.674 534.564 - (407.811) 3.097.081 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasi 640.837 Unallocated assets

Jumlah aset yang dikonsolidasikan 3.737.918 Consolidated total assets

LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segmen 1.678.798 1.298.467 18.479 481.078 - (448.124) 3.028.698 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasi 172.453 Unallocated liabilities

Jumlah liabilitas yang dikonsolidasikan 3.201.151 Consolidated total liabilities

Pengeluaran modal 52.423 422.035 1.809 803.010 166 (71.267) 1.208.176 Capital expendituresPengeluaran modal yang tidak dapat dialokasi 5.168 Unallocated capital expendituresJumlah pengeluaran modal 1.213.344 Total capital expenditures

Penyusutan 18.692 59.801 1.979 206.426 9 (9.026) 277.881 DepreciationPenyusutan yang tidak dapat dialokasi 4.334 Unallocated depreciationJumlah penyusutan 282.215 Total depreciation

2011

Page 248: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 82 -

Alat berat dan Jasa perbaikan, suku cadang / penambangan Sales of Heavy dan persew aan /

Equipment Maintenance, mining Manufaktur / Pembiayaan / Lain-lain / Eliminasi/ Konsolidasi/and spare parts and rental service Manufacturing Financing Others Eliminations Consolidated

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

PENDAPATAN REVENUE Penjualan ekstern 1.532.683 256.913 11.340 25.564 6.680 - 1.833.180 External Sales Penjualan antar segmen 70.850 1.241 6.943 11.838 - (90.872) - Inter-segment sales

Jumlah pendapatan 1.603.533 258.154 18.283 37.402 6.680 (90.872) 1.833.180 Total revenue

HASIL RESULT Hasil segmen 243.802 33.051 6.664 46.947 - (13.823) 316.641 Segment result Beban yang tidak Unallocated

dapat dialokasikan (164.842) expenses

Beban keuangan (36.077) Finance costBagi hasil (20.990) Profit sharingPendapatan bunga dan denda 1.828 Interest income and penaltiesKeuntungan kurs mata uang asing - bersih 13.575 Foreign exchange gain - netKeuntungan dan kerugian

lain-lain - bersih 7.458 Others gain and losses - net

Laba sebelum pajak 117.593 Income before taxPajak penghasilan 33.064 Tax expense

LABA PERIODE BERJALAN 84.529 NET INCOME FOR THE YEAR

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION ASET ASSETS Aset segmen 1.118.908 347.010 45.169 566.572 46.372 (669.516) 1.454.515 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasi 180.389 Unallocated assets

Jumlah aset yang dikonsolidasikan 1.634.904 Consolidated total assets

LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segmen 702.488 160.036 42.435 447.021 45 (214.013) 1.138.012 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasi 60.072 Unallocated liabilities

Jumlah liabilitas yang dikonsolidasikan 1.198.084 Consolidated total liabilities

Pengeluaran modal 952 250.998 4.332 66 - (6.515) 249.833 Capital expendituresPengeluaran modal yang tidak dapat dialokasi 37.745 Unallocated capital expendituresJumlah pengeluaran modal 287.578 Total capital expenditures

Penyusutan 4.942 63.250 1.447 438 - (386) 69.691 DepreciationPenyusutan yang tidak dapat dialokasi 8.390 Unallocated depreciationJumlah penyusutan 78.081 Total depreciation

2010

Segmen Geografis Perusahaan dan entitas anak berdomisili di Jakarta dengan cabang-cabang di beberapa kota di Indonesia untuk menjangkau dan meningkatkan pemasaran di masing-masing daerah dan dibagi menjadi 4 wilayah geografis.

Geographical Segments The Company and its subsidiaries are domiciled in Jakarta and have branches in several cities in Indonesia to reach and increase sales in the respective areas which are distinguished into 4 geographical areas.

Jumlah pendapatan berdasarkan pasar geografis sebagai berikut:

The distribution of revenues by geographical markets is as follows:

Sales revenue from externalcustomers by geographical market

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionJakarta 2.125.190 1.231.691 JakartaKalimantan 567.437 352.654 KalimantanSumatera 173.302 178.845 SumateraJawa dan daerah lainnya 134.394 69.990 Java and other areas

Jumlah 3.000.323 1.833.180 Total

Penjualan berdasarkan pasar geografis/

Pasar geografis Geographical market

,

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 83 -

50. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

50. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalenasing (Rp Juta)/ asing (Rp Juta)/

Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in currency (Rp Million) currency (Rp Million)

Aset AssetsKas dan setara kas USD 27.999.845 252.089 5.355.646 48.153 Cash and cash equivalents

SGD 31.731 221 21.776 152 EUR 12.337 145 3.633 44 AUD 44 - 4.294 39 WON 3.065.440 24 1.552.767 12 MYR 1.355 4 3.838 11 HKD 3.653 4 63 -

Kas dan setara kas yang Restricted cash and dibatasi penggunaannya USD 785.722 7.125 662.695 7.758 cash equivalents

Piutang usaha - bersih USD 53.864.578 488.444 2.122.769 192.344 Trade accounts receivable - netSGD 42.594 297 44.238 317 EUR 4.763 56 580 7

Trade accounts receivablePiutang usaha (angsuran) USD 188.217 1.707 442.145 3.975 (installment)

Piutang lain-lain USD 158.434 1.437 332.278 2.987 Other acounts receivable

Piutang kepada pihak berelasi USD - - 292.934 2.633 Receivables from related partiesSGD - - 75.232 525 AUD - - 3.850 35 EUR - - 177 2

Aset lainnya USD 1.626.485 14.749 114.342 1.028 Other assets

Jumlah aset 766.301 260.022 Total assets

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha USD 151.058.532 1.369.799 313.536 281.540 Trade accounts payable

SGD 48.177 336 366.438 2.558 EUR 390.459 4.584 495.432 5.923

Biaya yang masih harus dibayar USD 22.033 200 3.267 29 Accrued expense

Utang sewa pembiayaan USD 27.173.338 246.408 4.142.961 37.249 Lease liabilities

Utang bank USD 69.614.132 631.261 52.972.733 476.277 Bank loans

Jumlah liabilitas 2.252.588 803.576 Total liabilities

Liabilitas bersih (1.486.286) (543.554) Net liabilities

31 Desember/December 31, 2011 31 Desember/December 31, 2010

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan entitas anak serta kurs yang berlaku adalah sebagai berikut:

The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on December 31, 2011 and 2010 and the prevailing rates are as follows:

2011 2010Rp Rp

Mata Uang Foreign currency1 USD 9.068 8.991 USD 11 EURO 11.739 11.956 EURO 11 MYR 2.853 2.916 MYR 11 SGD 6.974 6.981 SGD 11 HK 1.167 1.155 HK 11 AUD 9.203 9.143 AUD 11 WON 8 8 WON 1

Page 249: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 83 -

50. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

50. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalenasing (Rp Juta)/ asing (Rp Juta)/

Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in currency (Rp Million) currency (Rp Million)

Aset AssetsKas dan setara kas USD 27.999.845 252.089 5.355.646 48.153 Cash and cash equivalents

SGD 31.731 221 21.776 152 EUR 12.337 145 3.633 44 AUD 44 - 4.294 39 WON 3.065.440 24 1.552.767 12 MYR 1.355 4 3.838 11 HKD 3.653 4 63 -

Kas dan setara kas yang Restricted cash and dibatasi penggunaannya USD 785.722 7.125 662.695 7.758 cash equivalents

Piutang usaha - bersih USD 53.864.578 488.444 2.122.769 192.344 Trade accounts receivable - netSGD 42.594 297 44.238 317 EUR 4.763 56 580 7

Trade accounts receivablePiutang usaha (angsuran) USD 188.217 1.707 442.145 3.975 (installment)

Piutang lain-lain USD 158.434 1.437 332.278 2.987 Other acounts receivable

Piutang kepada pihak berelasi USD - - 292.934 2.633 Receivables from related partiesSGD - - 75.232 525 AUD - - 3.850 35 EUR - - 177 2

Aset lainnya USD 1.626.485 14.749 114.342 1.028 Other assets

Jumlah aset 766.301 260.022 Total assets

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha USD 151.058.532 1.369.799 313.536 281.540 Trade accounts payable

SGD 48.177 336 366.438 2.558 EUR 390.459 4.584 495.432 5.923

Biaya yang masih harus dibayar USD 22.033 200 3.267 29 Accrued expense

Utang sewa pembiayaan USD 27.173.338 246.408 4.142.961 37.249 Lease liabilities

Utang bank USD 69.614.132 631.261 52.972.733 476.277 Bank loans

Jumlah liabilitas 2.252.588 803.576 Total liabilities

Liabilitas bersih (1.486.286) (543.554) Net liabilities

31 Desember/December 31, 2011 31 Desember/December 31, 2010

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan entitas anak serta kurs yang berlaku adalah sebagai berikut:

The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on December 31, 2011 and 2010 and the prevailing rates are as follows:

2011 2010Rp Rp

Mata Uang Foreign currency1 USD 9.068 8.991 USD 11 EURO 11.739 11.956 EURO 11 MYR 2.853 2.916 MYR 11 SGD 6.974 6.981 SGD 11 HK 1.167 1.155 HK 11 AUD 9.203 9.143 AUD 11 WON 8 8 WON 1

Page 250: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 84 -

51. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

51. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT

a. Manajemen Resiko Modal a. Capital Risk Management

Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 26, 27, 28, 29 dan 30, kas dan setara kas dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan, tambahan modal disetor, laba ditahan dan komponen ekuitas lainnya yang dijelaskan dalam Catatan 6, 32, 33 dan 34.

The Company and its subsidiaries manage capital risk to ensure that they will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The capital structure of the Company and its subsidiaries consist of debt, which included the borrowings disclosed in Notes 26, 27, 28, 29 and 30, cash and cash equivalents and equity attributable to equity holders of the parent, comprising of issued capital, additional paid in capital, retained earnings and other equity component as disclosed in Notes 6, 32, 33 and 34.

Direktur Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan dan entitas anak. Sebagai bagian dari review ini, Direktur Perusahaan mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The Company’s Board of Directors periodically reviews their capital structure. As part of this review, the Company’s Directors consider the cost of capital and related risk.

Gearing ratio pada tanggal Desember 31, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The gearing ratio as of December 31, 2011, and 2010 are as follows:

2011 2010Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pinjaman 1.435.408 709.633 Debt Kas dan setara kas 330.568 64.570 Cash and cash equivalents

Pinjaman - bersih 1.104.840 645.063 Net debtEkuitas 536.767 436.820 Equity

Rasio pinjaman - bersih terhadap modal 206% 148% Net debt to equity ratio

b. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

b. Financial Risk Management Objectives and Policies

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan entitas anak beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

The Company’s and its subsidiaries overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Company and its subsidiaries operate within defined guidelines that are approved by the Board.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 85 -

i. Risiko Suku Bunga i. Interest Rate Risk

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan entitas anak yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Company and its subsidiaries’ exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loans.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan dan entitas anak mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.

To minimize interest rate risk, the Company and its subsidiaries manage interest cost through a mix of fixed-rate and variable-rate debts, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter a new loan agreement.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian (tidak didiskontokan) Perusahaan dan entitas anak yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the principal amount, by maturity, of the Company and it subsidiaries consolidated financial assets and liabilities (undiscounted) that are exposed to interest rate risk:

Rata-rata

Suku Bunga Efektif/ Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Average Effective dalam Satu Tahun/ Pada Tahun ke - 2/ Pada Tahun ke - 3/ Pada Tahun ke - 4/ Jumlah/

Interest Rate Due within One Year Due in the 2nd Year Due in the 3rd Year Due in the 4th Year Total% Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp MillionAset AssetsBunga Tetap Fixed RateKas dan Setara Kas 7.25% 330.568 - - - 330.568 Cash and Cash EquivalentsKas dan setara kas yang Restricted cash and cash dibatasi pencairannya 2% 33.463 - - - 33.463 equivalentInvestasi neto sewa pembiayaan 9% - 24% 245.033 154.418 57.581 2.024 459.056 Net investment in finance leasePiutang pembiayaan konsumen 14% - 16% 2.305 2.289 180 1.825 6.599 Consumer financing receivable

Jumlah 611.369 156.707 57.761 3.849 829.686 Total

Liabilitas LiabilitiesBunga Tetap Fixed RateUtang bank jangka pendek 6.5% - 13% 159.969 - - - 159.969 Short-term bank loansLiabilitas sewa pembiayaan 10.03% - 14.81% 95.133 77.879 44.679 - 217.691 Lease liabilitiesUtang pembelian kendaraan 12% - 12.375% 10.624 7.675 2.741 - 21.040 Liabilities for purchase of vehiclesUtang bank jangka panjang 7%- 15% 442.794 309.861 102.564 - 855.219 Long-term bank loansMedium term notes 12% - 12.375% - 205.000 15.000 - 220.000 Medium term notesBunga mengambang Floating rateUtang bank jangka panjang SIBOR + 5% - 19.104 - - 19.104 Long-term bank loans

708.520 619.519 164.984 - 1.493.023

ii. Risiko Nilai Tukar ii. Foreign Exchange Risk

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi bisnis terutama dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Eksposur Perusahaan dan entitas anak yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan piutang usaha, investasi sewa neto pembiayaan dan utang bank.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and its subsidiaries transacts mainly in U.S. Dollars. The Company and its subsidiaries’ exposure to foreign exchange risk relate primarily to trade accounts receivable, net investments in finance lease and bank loans.

Page 251: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 85 -

i. Risiko Suku Bunga i. Interest Rate Risk

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan entitas anak yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Company and its subsidiaries’ exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loans.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan dan entitas anak mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.

To minimize interest rate risk, the Company and its subsidiaries manage interest cost through a mix of fixed-rate and variable-rate debts, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter a new loan agreement.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian (tidak didiskontokan) Perusahaan dan entitas anak yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the principal amount, by maturity, of the Company and it subsidiaries consolidated financial assets and liabilities (undiscounted) that are exposed to interest rate risk:

Rata-rata

Suku Bunga Efektif/ Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Average Effective dalam Satu Tahun/ Pada Tahun ke - 2/ Pada Tahun ke - 3/ Pada Tahun ke - 4/ Jumlah/

Interest Rate Due within One Year Due in the 2nd Year Due in the 3rd Year Due in the 4th Year Total% Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp MillionAset AssetsBunga Tetap Fixed RateKas dan Setara Kas 7.25% 330.568 - - - 330.568 Cash and Cash EquivalentsKas dan setara kas yang Restricted cash and cash dibatasi pencairannya 2% 33.463 - - - 33.463 equivalentInvestasi neto sewa pembiayaan 9% - 24% 245.033 154.418 57.581 2.024 459.056 Net investment in finance leasePiutang pembiayaan konsumen 14% - 16% 2.305 2.289 180 1.825 6.599 Consumer financing receivable

Jumlah 611.369 156.707 57.761 3.849 829.686 Total

Liabilitas LiabilitiesBunga Tetap Fixed RateUtang bank jangka pendek 6.5% - 13% 159.969 - - - 159.969 Short-term bank loansLiabilitas sewa pembiayaan 10.03% - 14.81% 95.133 77.879 44.679 - 217.691 Lease liabilitiesUtang pembelian kendaraan 12% - 12.375% 10.624 7.675 2.741 - 21.040 Liabilities for purchase of vehiclesUtang bank jangka panjang 7%- 15% 442.794 309.861 102.564 - 855.219 Long-term bank loansMedium term notes 12% - 12.375% - 205.000 15.000 - 220.000 Medium term notesBunga mengambang Floating rateUtang bank jangka panjang SIBOR + 5% - 19.104 - - 19.104 Long-term bank loans

708.520 619.519 164.984 - 1.493.023

ii. Risiko Nilai Tukar ii. Foreign Exchange Risk

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi bisnis terutama dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Eksposur Perusahaan dan entitas anak yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan piutang usaha, investasi sewa neto pembiayaan dan utang bank.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and its subsidiaries transacts mainly in U.S. Dollars. The Company and its subsidiaries’ exposure to foreign exchange risk relate primarily to trade accounts receivable, net investments in finance lease and bank loans.

Page 252: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 86 -

Perseroan tidak dapat menghindari fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing. Untuk meminimalkan risiko ini, Perusahaan dan entitas anak telah membuat kebijakan untuk mengelola transaksi dan paparan mata uang asingnya antara lain dengan menerapkan hedging secara alami untuk operasional yaitu dengan menerapkan mata uang yang sama pada penjualan dan pembelian.

The Company cannot avoid the fluctuations of foreign exchange rate to Rupiah. To minimize the risk, the Company and its subsidiaries made policies to manage the transactions and the effect of foreign currencies, among others, by applying natural hedge of their operations by using the same currency for sales and purchase.

Jumlah eksposure mata uang asing bersih Perusahaan dan entitas anak pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 48.

The Company and its subsidiaries’ net open foreign currency exposure as reporting period is disclosed in Note 48.

iii. Risiko Kredit iii. Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan entitas anak akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Perusahaan dan entitas anak mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Credit risk is the risk that the Company and its subsidiaries will incur a loss arising from the customers or counterparties failure to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Company and its subsidiaries manage and control credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure of bad debts.

Berikut adalah eksposur Perusahaan dan entitas anak yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2011:

The table below shows the Company and its subsidiaries’ exposure related to credit risk as of December 31, 2011:

Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/Gross Amounts Net Amounts

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas dan setara kas 329.633 329.633 Cash and cash equivalentsKas dan setara kas yang dibatasi

pencairannya 33.463 33.463 Restricted cash and cash equivalentsPiutang usaha 515.359 512.971 Trade accounts receivablePiutang usaha - Angsuran 1.707 1.707 Trade accounts receivables - InstallmentInvestasi neto sewa pembiayaan 410.253 409.570 Net investment in finance leasePiutang pembiayaan konsumen 4.860 4.859 Consumer financing receivablePiutang lain-lain 46.608 46.397 Other accounts receivablePiutang dari pihak berelasi 7.611 7.611 Receivables from related parties

Jumlah 1.349.494 1.346.211 Total

iv. Risiko Likuiditas iv. Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Company and its subsidiaries is not enough to cover the liabilities which become due.

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 87 -

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan entitas anak dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company and its subsidiaries’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011.

The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2011.

Biaya Penyisihantransaksi/ penurunan nilai/

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Jumlah/ Transaction Allowance for Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years Total costs Impairment losses As ReportedRp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset AssetsKas dan setara kas 330.568 - - 330.568 - - 330.568 Cash and cash equivalentsKas yang dibatasi pencairannya 33.463 - - 33.463 - - 33.463 Restricted cash and cash equivalentsPiutang usaha 515.359 - - 515.359 - (2.388) 512.971 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 46.608 - - 46.608 - - 46.608 Other accounts receivablePiutang usaha - angsuran 1.707 - - 1.707 - - 1.707 Trade accounts receivable - installmentInvestasi neto sewa pembiayaan 212.618 141.488 56.147 410.253 - (683) 409.570 Net investment in finance leasePiutang pembiayaan konsumen 1.786 1.069 2.005 4.860 - (1) 4.859 Consumer financing receivablePiutang dari pihak berelasi - 7.611 - 7.611 - - 7.611 Receivables from related parties

Jumlah 1.142.109 150.168 58.152 1.350.429 - (3.072) 1.347.357 Total

Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 159.969 - - 159.969 (1.066) - 158.903 Short-term bank loansUtang usaha 1.462.363 - - 1.462.363 - - 1.462.363 Trade accounts payableBiaya yang masih harus dibayar 13.881 - - 13.881 - - 13.881 Accrued expensesUtang bank jangka panjang - 741.899 105.426 847.325 (2.740) - 844.585 Long-term bank loansUtang pembelian kendaraan - 10.624 10.416 21.040 (2.307) - 18.733 Liabilities for purchase of vehiclesLiabilitas sewa pembiayaan 5.068 90.065 122.558 217.691 (23.067) - 194.624 Lease liabilitiesLiabilitas lancar lainnya - pihak ketiga 60.452 - - 60.452 - - 60.452 Other current liabilities - third partiesMedium Term Notes - 220.000 - 220.000 (1.437) - 218.563 Medium Term NotesUtang kepada pihak berelasi 12.495 - - 12.495 - - 12.495 Payables to related parties

Jumlah 1.714.229 1.062.588 238.400 3.015.216 (30.617) - 2.984.599 Total

Selisih aset dengan liabilitas (572.120) (912.420) (180.248) (1.664.787) 30.617 - (1.637.242) Maturity gap assets and liabilities

31 Desember/December 31, 2011

c. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dikenakan bunga dan dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya:

c. Fair Value of Financial Instruments

Except as shown in the following table, the management considers that the carrying amounts of interest bearing financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values:

Nilai tercatat/ Estimasi nilai wajar/Carrying value Estimated fair value

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Aset keuangan Financial assetsInvestasi neto sew a pembiayaan 409.570 376.652 Net investments in f inance lease Piutang pembiayaan konsumen 4.859 3.863 Consumer financing receivables

Jumlah 414.429 380.515 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesUtang bank jangka panjang 844.585 832.527 Long-term bank loansMedium term notes 218.563 173.590 Medium term notesLiabilitas sew a pembiayaan 194.624 178.392 Lease liabilitiesUtang pembelian kendaraan 18.733 17.515 Liabilities for purchase of vehicles

Jumlah 1.276.505 1.202.024 Total

2011

Page 253: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 87 -

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan entitas anak dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company and its subsidiaries’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011.

The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2011.

Biaya Penyisihantransaksi/ penurunan nilai/

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Jumlah/ Transaction Allowance for Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years Total costs Impairment losses As ReportedRp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset AssetsKas dan setara kas 330.568 - - 330.568 - - 330.568 Cash and cash equivalentsKas yang dibatasi pencairannya 33.463 - - 33.463 - - 33.463 Restricted cash and cash equivalentsPiutang usaha 515.359 - - 515.359 - (2.388) 512.971 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 46.608 - - 46.608 - - 46.608 Other accounts receivablePiutang usaha - angsuran 1.707 - - 1.707 - - 1.707 Trade accounts receivable - installmentInvestasi neto sewa pembiayaan 212.618 141.488 56.147 410.253 - (683) 409.570 Net investment in finance leasePiutang pembiayaan konsumen 1.786 1.069 2.005 4.860 - (1) 4.859 Consumer financing receivablePiutang dari pihak berelasi - 7.611 - 7.611 - - 7.611 Receivables from related parties

Jumlah 1.142.109 150.168 58.152 1.350.429 - (3.072) 1.347.357 Total

Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 159.969 - - 159.969 (1.066) - 158.903 Short-term bank loansUtang usaha 1.462.363 - - 1.462.363 - - 1.462.363 Trade accounts payableBiaya yang masih harus dibayar 13.881 - - 13.881 - - 13.881 Accrued expensesUtang bank jangka panjang - 741.899 105.426 847.325 (2.740) - 844.585 Long-term bank loansUtang pembelian kendaraan - 10.624 10.416 21.040 (2.307) - 18.733 Liabilities for purchase of vehiclesLiabilitas sewa pembiayaan 5.068 90.065 122.558 217.691 (23.067) - 194.624 Lease liabilitiesLiabilitas lancar lainnya - pihak ketiga 60.452 - - 60.452 - - 60.452 Other current liabilities - third partiesMedium Term Notes - 220.000 - 220.000 (1.437) - 218.563 Medium Term NotesUtang kepada pihak berelasi 12.495 - - 12.495 - - 12.495 Payables to related parties

Jumlah 1.714.229 1.062.588 238.400 3.015.216 (30.617) - 2.984.599 Total

Selisih aset dengan liabilitas (572.120) (912.420) (180.248) (1.664.787) 30.617 - (1.637.242) Maturity gap assets and liabilities

31 Desember/December 31, 2011

c. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dikenakan bunga dan dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya:

c. Fair Value of Financial Instruments

Except as shown in the following table, the management considers that the carrying amounts of interest bearing financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values:

Nilai tercatat/ Estimasi nilai wajar/Carrying value Estimated fair value

Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million

Aset keuangan Financial assetsInvestasi neto sew a pembiayaan 409.570 376.652 Net investments in f inance lease Piutang pembiayaan konsumen 4.859 3.863 Consumer financing receivables

Jumlah 414.429 380.515 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesUtang bank jangka panjang 844.585 832.527 Long-term bank loansMedium term notes 218.563 173.590 Medium term notesLiabilitas sew a pembiayaan 194.624 178.392 Lease liabilitiesUtang pembelian kendaraan 18.733 17.515 Liabilities for purchase of vehicles

Jumlah 1.276.505 1.202.024 Total

2011

Page 254: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami

PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)

PT INTRACO PENTA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/

DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)

- 88 -

Nilai wajar investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, dihitung menggunakan diskonto arus kas kas, berdasarkan suku bunga pinjaman yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dengan jangka waktu yang sama. Apabila suku bunga instrumen tersebut disesuaikan setiap tiga bulan atau memiliki jatuh tempo yang relatif singkat, maka jumlah tercatatnya telah mendekati nilai wajar.

The fair values of net investments in finance lease, consumer financing receivable, other receivables are estimated using the discounted cash flow analysis methodology, using lending rates from observable current market transactions and remaining maturities. Where the instrument reprices on a quarterly basis or has a relatively short maturity, the carrying amounts approximate fair value.

Nilai wajar utang bank, medium term notes, sewa pembiayaan dan utang pembelian kendaraan ditentukan menggunakan diskonto arus kas masa depan pada suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini untuk instrumen dengan jangka waktu dan jatuh tempo yang sama.

The fair values of the bank loans, medium term notes, lease liabilities and liabilites for purchase of vehicle are determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms and remaining maturities.

Nilai wajar instrumen derivatif dihitung menggunakan harga kuotasi. Pada saat harga tersebut tidak tersedia, dilakukan analisa arus kas diskonto menggunakan kurva yield yang diaplikasikan selama jangka waktu instrumen.

The fair value of derivative instruments are calculated using quoted prices. Where such prices are not available, discounted cash flow analysis is performed using the applicable yield curve for the duration of the instruments.

52. REKLASIFIKASI AKUN 52. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2010 dan 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011 sebagai berikut :

Certain accounts in the 2010 and 2009 consolidated statement of financial position were reclassified to confirm with the presentation of accounts in the 2011 consolidated statements of financial position as follows :

31 Desember/ December 31, 2010 31 Desember/ December 31, 2009

Nilai tercatat Nilai tercatatsebelumnya/ sebelumnya/

Nilai tercatat/ As previously Nilai tercatat/ As previouslyAs reported reported As reported reported

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Investasi neto sewa pembiayaan Net investment in finance leaseLancar - Bersih 150.756 264.727 103.410 169.889 Current - Net

Tidak Lancar - Bersih 113.971 - 66.479 - Noncurrent - Net

Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivablesLancar - Bersih 803 5.019 - - Current - Net

Tidak Lancar - Bersih 4.216 - - - Noncurrent - Net

53. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN

PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

53. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai 88 merupakan tanggung jawab manejemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 26 Maret 2012.

The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 88 were the responsibility of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 26, 2012.

Page 255: Polished to Perfection - Intraco Pentaintracopenta.com/doc/finrep/AR/AR-2011-big.pdf · 9 Struktur Perusahaan Corporate Structure 10 Visi dan Misi Vision and Mission 12 Produk Kami