AR Atlas 2011_Final

262
   P    T    A    T    L    A    S    R    E    S    O    U    R    C    E    S    T    b    k  .  ANNUAL REPORT SUSTAINABLE GROW TH

Transcript of AR Atlas 2011_Final

Page 1: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 1/262

   P   T

   A   T   L   A   S

   R   E   S

   O   U   R   C   E   S

   T   b   k .

 ANNUAL REPORT 

SUSTAINABLE GROWTH

Page 2: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 2/262

DAFTAR ISI Contents 

SCALE 1: 24.000

0.5 0 1 2

01 VISI, MISI, DAN NILAI UTAMA

Vision, Mission & Values 

02 TENTANG ATLAS RESOURCES

History & Key Milestone 

04 SEJARAH PERUSAHAAN

Company History 

06 IKHTISAR KEUANGAN

Financial Highlights 

08 LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Commissioner’s Report 

12 CV DEWAN KOMISARIS

Board Of Commissioners CV’s 

14 LAPORAN DIREKSI

Director’s Report 

28 CV DIREKSI

Board Of Directors CV’s 

30 ASET DAN OPERASI

Assets & Operations 

  MAP 1 - BERAU HUB

  MAP 2 - KUBAR HUB

MAP 3 - MUBA HUB

MAP 4 - OKU HUB

MAP 5 - PAPUA HUB

42 TINGKAT PERMINTAAN BATUBARA

DAN HARGA BATUBARA 

Coal Demand and Coal Prices 

47 PENGEMBANGAN ASET

Asset Development 

53 PEMASARAN DAN PENJUALAN

Marketing and Sales 

58 SUMBER DAYA MANUSIA

Human Resources 

60 TATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate Governance 

68 STRUKTUR ORGANISASI

Organization structure 

70 TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PERUSAHAAN

Corporate & Social Responsibility 

72 ANAK PERUSAHAAN

Subsidiaries 

74 ANALISA DAN PEMBAHASAN

OLEH MANAJEMEN 

Management Discussion & Analysis 

114 RINCIAN REALISASI

PENGGUNAAN DANA HASIL

PENAWARAN UMUM 

Use of IPO Proceeds 

115 INFORMASI PERUSAHAAN

Corporate Information 

116 IKHTISAR SAHAM

Share Highlights 

117 PERDAGANGAN SAHAM

Share Trading 

LAPORAN AUDIT

Audit Report 

Page 3: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 3/262

 V ISION

To be a premier coal producer through 

entrepreneurship.

MISSION:

%XLOGDQDJLOHRUJDQL]DWLRQ  

*HQHUDWHSUHPLXPVKDUHKROGHUUHWXUQV  

&RQGXFWEXVLQHVVSDUWQHUVKLSVZLWKLQWHJULW\  

(QKDQFHWKHZHOIDUHRIORFDOFRPPXQLWLHV  

$SSO\VRXQGEXVLQHVVSULQFLSOHV  

%HSURDFWLYHLQFRQVHUYLQJRXUHQYLURQPHQW  

0DLQWDLQDGLYHUVLW\RISURMHFWVDQG  

VXVWDLQDELOLW\RIUHVRXUFHV 

%HUHVLOLHQW 

 CORE VALUES:0XWXDOUHVSHFW  

´&DQ'RµDWWLWXGH  

6WULYHWREHLQQRYDWLYH   9DOXHGLYHUVLW\ 

 V ISI

 Menjadi produsen batubara terkemuka melalui

 jiwa kewirausahaan

MISi:

Membangun organisasi cerdas

Menghasilkan pendapatan premium bagi

pemegang saham

Melakukan kemitraan bisnis dengan integritas

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal

Menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat

Menjadi proaktif dalam melestarikan lingkungan hidup

Mengelola keanekaragaman proyek dan kelestarian

sumber daya

Menjadi Pribadi yang tangguh

Nilai Utama:6DOLQJPHQJKRUPDWL 

6LNDS´%LVDµ 

6HODOXEHUXVDKDPHQMDGLLQRYDWLI  0HQJKDUJDLQLODLNHDQHNDUDJDPDQ

1$7/$65(6285&(6$118$/5(3257 1$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 4: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 4/262

January 2007

Atlas didirikan dengan nama

PT Energi Kaltim Persada

Atlas established under the name 

of PT. Energi Kaltim Persada

2007

Berau Bara Energi, Kalbara

Energi Pratama dan Papua Inti

Energi diakusisi

Berau Bara Energi, Kalbara

Energi Pratama and Papua Inti 

Energi acquired 

2008

Gorby Energy, Gorby Global

Energi, Gorby Putra Utama,

dan Citra Global Artha diakuisisi

Gorby Energy, Gorby Global 

Energi, Gorby Putra Utama, and 

Citra Global Artha acquired 

’06 ’07 ’08 ’09

July 2008

Berau Bara Energi mulai

berproduksi dengan target

desain kapasitas produksi

awal sebesar 1,00 juta MT

per tahun

Berau Bara Energi started 

production with initial target 

design production capacity 

of 1.00 million MT per year 

Penghargaan Kecelakaan Nihil 2012

Zero Accident Award 2012 

penghargaanAward 

 tentang atlasresources

H I S TO RY & K E Y M I LE S TO N E

2 7(17$1*$7/$65(6285&(6

Page 5: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 5/262

February 2011

Hanson Energy

Martapura mulai

produksi awal

Hanson Energy 

Martapura

commenced trial 

production 

March 2011

Menyelesaikan

akuisisi Optima Coal

dan Optima Persada

Energi, yang memiliki 6

wilayah pertambangan

Completed acquisition 

of Optima Coal and 

Optima Persada

Energi, which holds 6 

concession areas 

November 2011

1. Atlas tercatat di BEI melalui Penawaran Umum

650.000.000 saham dengan harga Rp1.500

per saham

2. Noble melaksanakan hak opsi untuk membeli

saham Atlas dan menandatangani perjanjian

agen pemasaran yang baru dan kontrak

pasokan batubara

1. Atlas listed in IDX through Public Offering of 

650,000,000 shares at IDR1,500 per share 2. Noble exercised options to acquire Atlas 

shares and enter into new marketing agency 

agreements and coal supply contracts 

August 2010

Diva Kencana Borneo mulai

berproduksi komersial. Atlas

menandatangani perjanjian

pemasaran & perjanjian

pasokan batubara dengan

Noble

Diva Kencana Borneo 

commenced commercial 

production. Atlas entered into 

marketing agreement & coal 

supply agreement with Noble 

’10  2011

Our core strategy has committed us to 

diversifying into a broad-based geographic 

footprint with a varied product mix, including 

higher value coals. This approach has 

been clearly implemented through our early 

development projects.

Strategi utama kami telah membuat kami

CFSLPNJUNFOVOUVLEJWFSTJmLBTJLFXJMBZBI

HFPHSBmTZBOHMFCJIMVBTEFOHBOQSPEVLZBOH

bervariasi, termasuk batubara yang bernilai lebih

tinggi.Pendekatan ini telah dijalankan melalui

pengembangan proyek awal kami.

April 2011

Tercapainya target desain

kapasitas produksi sebesar

2,38 MT per tahun. Produksi

batubara metalurgi dimulai di

Diva Kencana Borneo

Achieved annual target design 

production capacity of 2.38 MT per year. Production of 

metallurgical coal commenced 

at Diva Kencana Borneo 

December 2011

1. Gorby Putra Utama mulai produksi awal

2. Meningkatkan kepemilikan menjadi

pemegang saham mayoritas Karya Borneo

Agung dan Bara Karya Agung

1. Gorby Putra Utama commenced trial 

production 

2. Increased ownership to become the majority 

owner of Karya Borneo Agung and BaraKarya Agung 

3$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 6: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 6/262

EVOLUsi ATLAS RESOURCES

PT Atlas Resources Tbk. didirikan pada tahun 2007 dengan tujuan untuk menjadi

produsen batubara terkemuka Indonesia dengan strategi pertumbuhan aset yang

pesat melalui akuisisi, eksplorasi dan pengembangan, dengan fokus awal pada wilayah

pertambangan batubara regional berskala kecil.

S E J A R A H P E R U S A H A A N

COMPANY HISTORY

EVOLUTION OF ATLAS RESOURCES

´$WODVEHUXSD\DXQWXNPHPEDQJXQEXGD\DNHZLUDXVDKDDQ\DQJ

PHQJKDUJDLNHOLQFDKDQNUHDWLYLWDVGDQLQWHJULWDVSDGD

setiap tingkatan dari organisasi kami, disamping itu kami

membina hubungan yang kuat dengan masyarakat sekitar lokasi

RSHUDVLNDPLµ

“Atlas has sought to nurture an 

entrepreneurial culture that prizes 

agility, creativity and integrity at 

each level of our organization, while 

fostering strong relationships within 

the communities in which we operate” 

PT Atlas Resources Tbk. began in 

2007 with the aim of becoming a

premier Indonesian coal producer through a strategy of rapid asset 

growth via acquisition, exploration and 

development, with an initial focus on 

smaller-scale regional coal concessions.

This model has been extensively refined 

in subsequent years, and Atlas has now 

established a proven track record in 

the development of coal assets, with a

portfolio of concession areas that has 

expanded from 3 to 16, with an aggregate 

of more than 190,000 hectares, across 

multiple sites with distinct geology,

diverse geography and disparate 

markets.

Our exploration and project development 

team, headed by our Vice President 

Director and Asset Development Director,

has deep experience in moving from a

coal concession on paper to an operating 

asset, having previously built a series 

of successful mining businesses in 

Indonesia. Many of our experienced 

geologists, project development experts 

and other personnel have been working 

together as a team for over 15 years, and 

have significant background in exploring,

acquiring and bringing green–field mining concessions into commercial 

production.

With a history of quickly identifying early 

4 6(-$5$+3(586$+$$1

Page 7: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 7/262

Pola ini akan terus dikembangkan di

tahun-tahun berikutnya, dan Atlas kini

memiliki rekam jejak yang telah terbukti

dalam pengembangan aset tambang

batubara, dengan portofolio areal

konsesi yang telah berkembang dari 3

menjadi 16, dengan keseluruhan lebih

dari 190.000 hektar, meliputi beragam

lokasi tambang dengan keragaman

geologis dan pasar yang berbeda-

beda.

Tim eksplorasi dan pengembanganproyek kami dipimpin oleh Wakil

Presiden Direktur dan Direktur

Pengembangan Aset, memiliki

pengalaman mendalam dalam

mengubah wilayah pertambangan

batubara di atas kertas hingga menjadi

aset yang beroperasi, sebelumnya

sukses membangun beberapa proyek

pertambangan di Indonesia. Banyak

ahli geologi dan tenaga ahli kami

yang berpengalaman telah bekerja

sama sebagai tim selama lebih dari

15 tahun, dan memiliki latar belakang

yang luas di bidang eksplorasi, untuk

mendapatkan serta mengubah wilayah

pertambangan yang masih hijau ke

tahap produksi komersial.

%FOHBOQFOHBMBNBONFOHEFOUJmLBTJ

secara cepat aset yang masih dalam

tahap awal dengan harga yang menarik

dan kemudian mengembangkan aset

selanjutnya, Atlas telah berkembang

dengan pesat melalui akuisisi dan saat

ini dianggap sebagai mitra yang sangat

diakui oleh para pemilik tambang yang

bermaksud untuk membuat kegiatan

usaha mereka menjadi komersial.

Strategi inti kami telah membuat kami

CFSLPNJUNFOVOUVLEJWFSTJmLBTJLF

XJMBZBIHFPHSBmTZBOHMFCJIMVBT

dengan produk yang bervariasi,

termasuk batubara yang bernilai lebihtinggi.

Pendekatan ini telah dijalankan melalui

pengembangan proyek awal kami,

meliputi Berau Bara Energi (BBE)

di hub Berau, yang memproduksi

batubara termal utama, Diva Kencana

Borneo (DKB) di hub Kubar, yang

menghasilkan nilai batubara termal

yang lebih tinggi setara batubara

metalurgi, dan dengan akusisi Hanson

Energy, kami memproduksi batubara

uap (steam coal) dan sekarang menjadi

pusat dari hub Oku kami. Tekad kami

untuk mendapatkan akses ke dan

selanjutnya mengembangkan sumber

daya yang lebih besar mendorong kami

untuk mengakuisisi Gorby Putra Utama,

Gorby Energy dan Gorby Global

Energi - sekarang dikenal sebagai

proyek Muba, yang memiliki prospek

cadangan sumber daya batubara yang

jauh lebih besar.

Melalui pengembangan usaha yang

cepat ini, Atlas berupaya untuk

membangun budaya kewirausahaan

yang menghargai kesigapan, kreativitas

dan integritas pada setiap tingkatan

dari organisasi kami, sementara kami

membina hubungan yang kuat dengan

masyarakat sekitar lokasi operasi

kami termasuk mitra usaha lokal daninternasional.

Perkembangan usaha kami sejak

2007 ditandai dengan kesigapan,

ketahanan dan reaksi perusahaan

ketika menghadapi situasi yang sulit.

Sasaran kami secara eksplisit adalah

untuk menjadi perusahaan yang siap

menahan guncangan yang tak terduga

yang timbul dari siklus alami harga

batubara, pergeseran permintaan

batubara yang sudah diantisipasi yang

didorong oleh teknologi dan pasar

yang baru, serta berbagai situasi unik

yang ada pada setiap kegiatan usaha

kami.

stage assets at attractive valuations and subsequent asset development, Atlas 

has grown rapidly through acquisition 

and is now a highly regarded partner for 

mine owners seeking to commercialize 

their operations. Our core strategy has 

committed us to diversifying into a broad- 

based geographic footprint with a varied 

product mix, including higher value coals.

This approach has been clearly 

implemented through our early 

development projects, including the 

Berau Bara Energi (BBE) site in our 

Berau hub, which produces mainstream 

thermal coal, the Diva Kencana Borneo 

(DKB) site in our Kubar hub, which 

produces higher value thermal as well as 

metallurgical coal, and by our purchase of Hanson Energy, producing steam 

coal and now the core of our Oku hub.

Our determination to gain access to 

and subsequently develop larger-scale 

resources prompted our purchase of 

Gorby Putra Utama, Gorby Energy, and 

Gorby Global Energi – now known as the 

Muba project, which brought with them 

a much broader prospective base of 

resources.

Throughout this rapid expansion, Atlas 

has sought to nurture an entrepreneurial culture that prizes agility, creativity and 

integrity at each level of our organization,

while fostering strong relationships within 

the communities in which we operate as 

well as with our local and international business partners.

Our development since 2007 has been 

characterized by the firm’s agility,

resilience and response to difficult 

circumstances. Our aim has explicitly 

been to build a company that is readily 

prepared to withstand the inevitable 

shocks arising from the cyclical nature 

of coal pricing, the anticipated shifts in 

coal demand driven by new technologies 

and new markets, and the range of 

unique circumstances facing each of our operations.

5$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 8: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 8/262

Sejarah pertumbuhan

I K H T I SA R KE UA N GA N   Financial Highlights 

A History of Growth 

31 Desember / December 2011,2010, 2009 & 2008

(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(In million of Rupiah, unless otherwise stated) 2011 2010 2009 2008

Pendapatan usaha

Revenue 799.315 593.218 387.172 141.146

Laba Bruto

Gross profit 212.169 81.674 72.524 50.403

Laba (rugi) usaha

Operating income (loss) 103.276 26.376 (1.589) 14.136

Laba (rugi) bersih

Net profit (loss) 26.920 13.320 10.487 (4.317)

Jumlah saham beredar (ribuan lembar)

Outstanding shares (thousand shares) 3.000.000 200 *) 20 0,60

Laba (rugi) bersih per saham (Rupiah penuh)

Net profit (loss) per share (full Rupiah amount) 17 22 107 (127)

Modal kerja bersih

Net working capital 240.862 (161.423) (28.425) 8.324

Jumlah aset

Total assets 2.301.384 540.070 297.713 176.752

Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Total investment in Associate Company - - - -

Jumlah liabilitas

Total liabilities 911.451 320.152 271.115 166.268

Jumlah ekuitasTotal equity 1.389.933 219.918 26.598 10.484

Tingkat pengembalian atas aset

Return on total assets 3,44% 4,56% 9,35% 0,73%

Tingkat pengembalian atas ekuitas

Return on equity 5,69% 11,20% 104,61% 12,38%

Rasio lancar

Current ratio 152,57% 45,17% 82,45% 118,14%

Rasio utang terhadap ekuitas

Debt to equity ratio 43,58% 57,14% 336,91% 532,63%

Ratio utang terhadap asetDebt to asset ratio 

26,15% 23,27% 30,10% 31,59%

*) Penerbitan saham baru

Issuance of new shares 

6 ,.+7,6$5.(8$1*$1

Page 9: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 9/262

799.3153(1'$3$7$186$+$',7$+81 

Revenue in 2011

102,1%

3(5780%8+$1/$%$%(56,+',7$+81

(SPXUIJO/FU1SPmUJO 

5.000

0

(5.000)

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

2008 2009 2010 2011

3(5780%8+$1/$%$%(56,+',7$+81

(SPXUIJO/FU1SPmUJO

7$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 10: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 10/262

 To Our Shareholders and Stakeholders...

L AP O R AN PR ES I DE N KO M I SA RI S

Jay Oentoro

Presiden Komisaris

/$325$135(6,'(1.20,6$5,6

2011 adalah tahun transformasi bagi Atlas

Resources dalam banyak dimensi. Dewan

Direksi kembali berhasil menjalankan strategi

yang unik dalam bidang usaha batubara di

Indonesia dengan berfokus pada akuisisi dan

pengembangan aset pelengkap, didukung

oleh kemampuan eksplorasi yang kuat dan tim

yang berpengalaman.

Pada akhir tahun, portofolio konsesi batubara

Perseroan tumbuh dari 7 menjadi 16, dengan

cadangan sebesar 88,4 juta ton dan sumber

daya sebesar 346,0 juta ton, meskipun

kegiatan eksplorasi sampai saat ini baru

meliputi kurang dari 15.000 hektar dari total

sekitar 190.000 hektar .

Program eksplorasi dan akuisisi yang

ambisius ini yang ditopang dengan

kemampuan pengembangan proyek yang

kuat, menghasilkan kegiatan produksi yang

berkembang di empat wilayah pertambangan

di empat hub yang berbeda pada akhir tahun.

Manfaat langsung dari pendekatan ini adalah

2011 proved to be a year of 

transformation for Atlas Resources along 

many dimensions. The Board of Directors 

continued to successfully execute a

unique strategy within the Indonesian coal 

sector by focusing on complementary 

asset acquisition and development,

supported by a strong exploration 

capability and an experienced team.

By year-end, the Company’s portfolio 

of coal concessions had grown from 7 

to 16, with established reserves of 88.4 

million tons and resources of 346.0 million 

tons, despite exploration activities to 

date encompassing fewer than 15,000 

hectares out of a total of more than 

190,000 hectares.

This ambitious program of exploration 

and acquisition was partnered with 

strong project development capabilities,

resulting in production operations 

expanding to four concessions in 

four different hubs by year-end. The 

immediate benefit of this approach was to 

bring high-CV Atlas 6000 coal and Atlas 

Met9 metallurgical coal to the market for 

the first time in 2011. The resulting 74.5%

increase in average selling price (ASP) 

per ton for the year generated a 34.7%

expansion in revenues, despite shipping 

slightly lower coal volumes over the year.

The lower-CV products now available 

within the Atlas range will prove 

particularly well suited to growing 

domestic and regional demand from new 

generation power plants in the years 

to come. The Board of Commissioners 

expects that the flexibility provided by 

the multi-concession strategy of Atlas 

35 ( 6 , ' ( 1 7 &200 , 6 6 , 2 1 (5 · 6 5 ( 325 7

8

Page 11: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 11/262

9

“peningkatan sebesar 74,5 % di harga

jual rata-rata per ton tahun lalu yang

memberikan pertumbuhan sebesar 34,7%

pendapatan, sekalipun volume pengiriman

batubara sedikit lebih rendah tahun lalu.”

“The resulting 74.5% increase in average selling 

price (ASP) per ton for the year generated a 34.7% 

expansion in revenues, despite shipping slightly 

lower coal volumes over the year.” 

75%

9$7/$65(6285&(6$118$/5(3257 9$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 12: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 12/262

dipasarkannya batubara kalori tinggi Atlas

6000 dan batubara metalurgi Atlas Met9 ke

pasar untuk pertama kalinya di tahun 2011.

Hasilnya terjadi peningkatan sebesar 74,5%

di harga jual rata-rata per ton tahun lalu

yang memberikan pertumbuhan pendapatan

sebesar 34,7%, sekalipun volume pengiriman

batubara sedikit lebih rendah dari tahun lalu.

Produk berkalori lebih rendah sekarang

tersedia di Atlas akan terbukti sangat tepat

untuk permintaan domestik dan regional dari

pembangkit listrik generasi baru yang terusbertumbuh di tahun-tahun yang akan datang.

Dewan Komisaris berharap bahwa fleksibilitas

yang dihasilkan dari strategi konsesi beragam

Atlas Resources akan memungkinkan

manajemen untuk secara cepat beradaptasi

dan mengalokasikan sumber daya internal

untuk memanfaatkan peluang pasar, baik

penawaran dan permintaan yang ada.

Memandang ke depan, Perseroan telah

membuat kemajuan yang substansial dalam

perencanaan dan memungkinkan infrastruktur

yang diperlukan untuk membuka cadangan

besar Hub Muba di Sumatera Selatan.

Dengan rampungnya beberapa proyek,

termasuk jalan pengangkutan khusus, fasilitas

pelabuhan dan pengolahan batubara, yang

masih dalam proses, produksi awal dimulai

pada kuartal keempat tahun 2011.

Direksi dan manajemen senior Perseroan juga

telah proaktif dalam menangani meningkatnya

kebutuhan sumber daya manusia yang

terampil di Atlas Resources. Pada akhir tahun,

tenaga kerja Atlas berjumlah 878, bertambah

lebih dari 500 karyawan baru sepanjang

tahun. Dengan tingkat pertumbuhan yang

sama, diperkirakan pada tahun-tahun

berikutnya dengan adanya tambahan

wilayah yang memasuki tahapan produksi,

infrastruktur sumber daya manusia yang saat

ini ada perlu diperkuat.

Memperhatikan hal ini, Direksi telahmelakukan proyek jangka panjang

untuk memenuhi kebutuhan Perseroan

untuk menarik, mengembangkan dan

mempertahankan karyawan di semua

tingkatan organisasi. Dibantu SRW & Co,

Perseroan memastikan bahwa program

pengembangan kompetensi, rotasi kerja dan

perencanaan karir yang komprehensif akan

memastikan generasi internal manajer senior

yang terampil dan kelanjutan strategi serta

implementasi.

Dan akhirnya, Perseroan telah mempersiapkan

dan telah berhasil mencatatkan sahamnya

di Bursa Efek Indonesia pada 08 November

2011. Transaksi ini terjadi d i tengah kondisi

pasar global yang sulit, namun tetap dilihat

sebagai langkah penting transisi Perseroan

untuk dan menyusun sistem dan struktur tata

kelola perusahaan dan kontrol yang lebih

baku.

Resources will allow the management to rapidly adapt and reallocate internal 

resources in order to capitalize on market 

opportunities, both in terms of supply 

and demand, as they arise.

Looking at the longer term, the Company 

has made substantial progress in the 

planning and permitting for the requisite 

infrastructure to unlock the substantial 

reserves of the Muba Hub in South 

Sumatra. While the complete array of 

projects, including a dedicated haul 

road, port facility and coal processing 

plant, is ongoing, trial production has 

already begun as of the fourth quarter of 

2011.

The Board of Directors and senior management of the Company have also 

been proactive in addressing the growing 

needs for skilled human resources 

within Atlas Resources. By year-end,

the Atlas workforce numbered 878,

having added more than 500 new staff 

during the year. With similar levels of 

growth forecast in subsequent years as 

additional concessions are brought into 

production, the existing human resource 

infrastructure needs to be augmented.

With that in mind, the Board of Directors 

has undertaken a long-term project 

to address the Company’s needs in 

attracting, developing and retaining staff 

at all levels of the organization. With the assistance of SRW & Co., the Company 

will ensure that a comprehensive program 

of competency development, job rotation 

and career planning ensures the internal 

generation of senior manager skills and 

continuity of strategy and implementation.

And finally, the Company prepared 

for, and successfully listed shares on 

the Indonesian Stock Exchange on 08 

November 2011. This transaction took 

place in the context of a difficult global 

market, but was nevertheless seen as 

a necessary step in the Company’s 

transition to and codification of more 

formal systems and structures for 

/$325$135(6,'(1.20,6$5,610

Page 13: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 13/262

Masih banyak tugas Dewan Komisaris di

depan kita, dengan pembentukan komite yang

diperlukan dan pedoman untuk memfasilitasi

fungsi kami dalam memberikan bantuan

kepada Direksi dan menjalankan pengawasan

terhadap Direksi yang tepat. Penekanan kami

adalah mempertahankan dan meningkatkan

struktur tata kelola Perseroan, dan langkah

awal yang akan kami lakukan adalah dengan

pengangkatan Komite Audit.

Dewan Komisaris mengharapkan untuk

sungguh-sungguh mengawasi pelaksanaankebijakan dan pembentukan budaya kerja

berbasis kinerja untuk memungkinkan Atlas

Resources mencapai tujuan-tujuannya yang

ambisius.

Akhirnya, kami memberikan penghargaan

kepada Direksi, bersama dengan semua

manajemen dan karyawan, atas semua

upaya dan kerja keras sehingga mencapai

beragam keberhasilan di 2011. Kami juga

ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada para pemegang saham, mitra usaha,

pelanggan, masyarakat setempat dan

pemangku kepentingan lainnya atas dukungan

dan kepercayaan mereka.

Kami berharap budaya kewirausahaan yang

kuat di Atlas Resources, melalui nilai-nilai, visi

dan misi, akan terus memotivasi Direksi dan

seluruh karyawan untuk terus menjalankan

strategi Perseroan untuk mencapai

pertumbuhan dan kesuksesan jangka

panjang.Atas nama Dewan Komisaris PT Atlas

Resources Tbk.

Presiden Komisaris,

Jay Oentoro

corporate governance and control.

Much of the work of the Board of 

Commissioners still lies ahead of us,

with the establishment of the requisite 

committees and charters in order to 

facilitate our role in providing assistance 

to and ensuring appropriate oversight of 

the Board of Directors. Our emphasis 

will be on maintaining and improving 

upon the Company’s corporate 

governance structures, and our first 

initiative will be the appointment of the 

Audit committee.

The Board of Commissioners expects 

to conscientiously oversee policy 

implementation and the establishment of a performance-based culture to enable 

Atlas Resources to achieve its ambitious 

goals.

Finally, we would like to commend the 

Board of Directors, along with all of the 

management and staff, for their diligent 

efforts and hard work in achieving the 

many milestones of 2011. We would 

also like to thank our many shareholders,

business partners, customers, local 

communities and other stakeholders for 

their ongoing support and trust.

We expect that the strong 

entrepreneurial culture of Atlas 

Resources, informed by shared values,vision and mission, will continue to 

motivate the Board of Directors and all 

employees to continue to execute the 

Company’s strategy to achieve long-term 

growth and success.

On behalf of the Board of Commissioners 

of PT Atlas Resources Tbk.

President Commissioner,

Jay Oentoro 

11$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 14: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 14/262

Jay T. OentoroPresiden Komisaris

 Andreas VourloumisKomisaris Independen

 V. SuhartonoSuratmanKomisaris Independen

Jay telah menjadi Komisaris Utama

Atlas sejak April 2011 dan anggota

Dewan Komisaris sejak April 2010.

Menjadi Chairman dan CEO PT

Alpha Capital sejak tahun 2001 dan

menjabat sebagai Presiden Komisaris

PT Pratama Capital Indonesia daritahun 2004 hingga 2010. Ia memulai

karir perbankan pada tahun 1985

dengan Perusahaan Investasi, salah

satu Bank Investasi milik perusahaan

patungan JP Morgan. Jay lulus dengan

gelar Bachelor of Commerce di

bidang Akuntansi dan Keuangan dari

University of British Columbia pada

tahun 1982.

Andreas bergabung dengan Dewan

Komisaris Atlas pada bulan April 2011.

Dia adalah Mitra Pendiri di Capital

SSG Manajemen Hong Kong, didirikan

pada tahun 2009. Dia adalah Anggota

Senior Asian Special Situation Group

di Lehman Brothers Asia dari 2006sampai 2009. Andreas memperoleh

gelar Sarjana di bidang Ekonomi

dan Gelar Master di bidang Sejarah

Ekonomi dari London School of

Economics and Political Science.

Suhartono telah menjadi anggota

Dewan Komisaris Atlas sejak April

2011. Ia juga Ketua Muda Prima

Utama Satlak Atlet dan organisasi

olahraga bagi militer Indonesia,

sejak 2010. Dia adalah seorang

perwira karir dalam militer Indonesia,Jabatan terakhir sebagai Asisten

Operasi Panglima TNI di tahun 2010,

Sebelumnya sebagai Panglima

Komando Daerah Militer di Kalimantan

2008-2010. Suhartono menerima

gelar Sarjana Ilmu Politik Sosial tahun

1995.

BOARD OF COMMISSIONERS

J A J A R AN KO M I SA RI S

-$-$5$1.20,6$5,6

JAY T. OENTORO,

President Commissioner

Jay has been the President Commissioner 

of Atlas since April 2011 and a member 

of the Board of Commissioners since April 

2010. He has been Chairman and CEO of 

PT Alpha Capital since 2001 and served 

as President Commissioner of PT Pratama

Capital Indonesia from 2004 to 2010. He 

started his banking career in 1985 with 

Merchant Investment Corporation, a JP Morgan joint venture investment bank. Jay 

graduated with a Bachelor of Commerce 

in Accounting and Finance from the 

University of British Columbia in 1982.

ANDREAS VOURLOUMIS,

Independent Commissioner

Andreas joined the Atlas Board of 

Commissioners in April 2011. He is 

a Founding Partner at SSG Capital 

Management Hong Kong, established 

in 2009. He was a Senior Member of 

the Asian Special Situation Group at 

Lehman Brothers Asia from 2006 to 2009.

Andreas holds a Bachelor’s Degree 

in Economics and a Master’s Degree 

in Economic History from the London 

School of Economics and Political 

Science.

V. SUHARTONO SURATMAN,

Independent Commissioner

Suhartono has been a member of Atlas’ 

Board of Commissioners since April 

2011. He is also Chairman of the Satlak 

Prima Atlet Utama dan Muda, a sports 

organization for the Indonesian military,

TJODF)FXBTBDBSFFSPGmDFSJO

the Indonesian military, last serving as the 

Operation Assistant to Commander of the 

Indonesian National Armed Force. Prior to 

this he was a Chief Military Commander in 

Kalimantan from 2008 to 2010. Suhartono 

received a Bachelor’s Degree in Social 

Political Science in 1995.

12

Page 15: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 15/262

Suci KuswardaniKomisaris

Pranata HajadiKomisaris

Suci telah menjadi anggota Dewan

Komisaris Atlas sejak April 2011.

Suci memiliki pengalaman di bidang

keuangan selama 20 tahun sebelum

mendirikan dan menjabat sebagai

Presiden Direktur PT Mitra Berlian

Usaha, dan sebelumnya menjabatsebagai Managing Director di PT

Pratama Capital Indonesia dari 2005

hingga 2010. Suci lulus dengan

gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut

Teknologi Nasional Malang pada

tahun 1988.

Pranata Hajadi telah menjadi anggota

Dewan Komisaris Atlas sejak April

2011. Menjabat sebagai Wakil Presiden

Komisaris PT Indomobil Sukses

International Tbk, perusahaan bidang

otomotif di Indonesia, Wakil Ketua di

Guangdong Lampung Jiangmen ISNGlass Co Ltd, Wakil Presiden Komisaris

PT Kerismas Witicko Makmur, sebuah

produsen baja Indonesia sejak

tahun 2002, dan sebagai Komisaris

PT Lautan Luas Tbk, Perusahaan

pemasok bahan kimia, sejak tahun

2007. Ia juga menjadi Pemilik di Hajadi

and Associates sejak tahun 1996. Ia

lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi

Akuntansi dari Monash University di

Australia pada tahun 1979 dan gelar

MBA dari University of Chicago.

SUCI KUSWARDANI,

Commissioner

Suci has been a member of Atlas’ 

Board of Commissioners since April 

2011. Suci has 20 years experience in 

the Financial Sector, and founded and 

served as President Director of PT Mitra

Berlian Usaha, and previously served 

as Managing Director at PT Pratama

Capital Indonesia from 2005 to 2010. Ms.

Kuswardani graduated with a Bachelor 

of Civil Engineering from the Institut 

Teknologi Nasional of Malang in 1988.

PRANATA HAJADI,

Commissioner

Pranata Hajadi has been a member of 

Atlas’ Board of Commissioners since 

April 2011. He has served as Vice 

President Commissioner of PT Indomobil 

Sukses International Tbk, an Indonesian 

automotive retailer, Vice Chairman at 

Guangdong Jiangmen ISN Float Glass Co.

Ltd, Vice President Commissioner of PT 

Kerismas Witicko Makmur, an Indonesian 

steel producer since 2002, and as 

Commissioner of PT Lautan Luas Tbk, an 

Indonesian industrial chemical supplier,

since 2007.

He has also been a Principal at Hajadi 

and Associates since 1996. He graduated 

with a Bachelor of Economics and 

Accounting from Monash University in 

Australia in 1979 and holds an MBA from 

the University of Chicago.

13$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 16: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 16/262

L AP O R AN D I R EK S I

' , 5 ( & 7256 · 5 ( 325 7

3RUWRIROLRSURGXNEDWXEDUDNDPL\DQJEHUDJDPGDQÁHNVLEHOWHODK

PHPXQJNLQNDQNLWDXQWXNPHQMDPLQDGDQ\DSHODQJJDQGL-HSDQJ

&LQD.RUHD6HODWDQGDQ,QGRQHVLD.DPLPHUDVDEDKZDEDVLV

SHODQJJDQ\DQJWHUGLYHUVLÀNDVLPHPEDQWXNDPLXQWXNPHQJXUDQJL

dampak dari siklus dalam industri tertentu, apakah itu produksi

baja, pembangkit listrik, semen atau manufaktur umum, sementara

 MXJDPHODNXNDQGLYHUVLÀNDVLSHQGDSDWDQGDQPHQJXUDQJLU LVLNR

makro ekonomi nasional dan daerah.

Andre AbdiPresiden Direktur

/$325$1',5(.6,

0VSEJWFSTFBOEnFYJCMFQPSUGPMJPPGDPBM

products has already enabled us to secure 

customers in Japan, China, South Korea

BOE*OEPOFTJB8FGFFMUIBUPVSEJWFSTJmFE

customer base helps to mitigate the impact of 

cyclicality in any particular industry, whether 

it is steel production, power generation,

cement or general manufacturing, while also 

diversifying our revenue stream and reducing 

DPVOUSZBOESFHJPOTQFDJmDNBDSPFDPOPNJD

risks.

Our approach to the Indonesian coal sector 

stems from the regionalization of central 

government authority beginning in 1999 that 

culminated in the deregulation of mining 

licenses in 2002. This advance gave sudden 

rise to thousands of “potential miners” across 

Indonesia and started a groundswell of 

development activity and entrepreneurship at 

both regional and provincial levels.

We are currently operating and producing 

coal in four of our hubs – Berau, Kubar, Oku 

and Muba. Muba was just commencing trial 

production at the end of 2011. Our Papua hub 

is expected to commence operations in the 

years to come.

8FFYQFDUUPTFFUIFCFOFmUPGPQFSBUJOH

multiple assets in close proximity through 

the utilization of shared infrastructure,

logistics and equipment, including coal- 

processing facilities, haul roads and barge 

and vessel loading ports. At the same time,

the geographical diversity of our production 

areas helps to mitigate the impact of poor 

weather or localized disruptions at one 

concession on the performance of the 

company as a whole.

Our acquisition, exploration and 

development activities to-date have 

14

Page 17: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 17/262

Ketertarikan kami ke sektor batubara Indonesiaberawal dari pembagian wewenang pemerintah

pusat ke daerah yang dimulai pada tahun 1999

yang menghasilkan peraturan ijin pertambangan

di tahun 2002. Pemberian wewenang ini sontak

memunculkan ribuan “penambang potensial”

di seluruh Indonesia dan memulai gelombang

aktivitas pengembangan dan kewirausahaan

baik di tingkat regional dan provinsi.

Saat ini kami sedang beroperasi dan

memproduksi batubara di empat hub kami -

Berau, Kubar, Oku dan Muba di mana Mubabaru memulai masa persiapan produksi di akhir

2011. Hub Papua kami diharapkan dapat mulai

beroperasi pada tahun-tahun mendatang.

Kami melihat manfaat dari mengoperasikan

berbagai tambang yang berdekatan yang

memanfaatkan infrastruktur, logistik dan

peralatan, termasuk pengolahan batu bara

fasilitas, jalan angkut dan tongkang dan

pelabuhan kapal angkut secara bersama-

sama. Pada saat bersamaan, keragaman

HFPHSBmTEJXJMBZBIQSPEVLTJLBNJNFNCBOUV

untuk mengurangi dampak cuaca buruk atau

gangguan lokal di satu wilayah terhadap kinerja

perusahaan secara keseluruhan.

Kegiatan akuisisi, eksplorasi dan

pengembangan kami sampai saat ini telah

menghasilkan 16 wilayah pertambangan

yang terkoordinasi di sekitar 5 hub, untuk

mengembangkan dan memperoleh manfaatTLBMBFLPOPNJTEBSJJOGSBTUSVLUVSmTJLEBO

sosial bersama. Masing-masing hub memiliki

geologi yang unik dengan target pasar yang

berbeda. Hub diciptakan sebagai titik penting

bagi wilayah operasi kami. Kelima hub tersebut

adalah:

t )VC#FSBVZBOHUFSEJSJEBSJLPOTFTJEJ

Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, meliputi

area seluas hampir 15.000 hektar dan

memproduksi batubara termal utama untuk

pasar Asia Utara.t )VC,VCBSEJ,BCVQBUFO,VUBJ#BSBU

Kalimantan Timur memiliki 3 konsesi sekitar

15.000 hektar memproduksi batubara

metalurgi dan termal berkalori tinggi.

t )VC0LVEJ4VNBUFSB4FMBUBONFNJMJLJ

3 konsesi sebesar 23.840 hektar dan

memproduksi batubara berkalori rendah

(uap) untuk pembangkit listrik domestik, dan

fasilitas dan untuk pembangkit listrik di India

dan tempat lain, serta batubara metalurgi di

konsesi Anugrah Energi.

t )VC.VCBEJ,BCVQBUFO.VTJ3BXBTEBO

Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera

Selatan meliputi 5 konsesi dengan luas

lebih dari 41.000 hektar yang memproduksi

batubara termal baru untuk pembangkit listrik

generasi mendatang.

t )VC1BQVBTFNFOUBSBNBTJIEBMBNNBTB

pengembangan, meliputi 2 konsesi sekitar

100.000 hektar.

resulted in a network of 16 concessions that are coordinated around 5 hubs of 

BDUJWJUZJOPSEFSUPEFWFMPQBOECFOFmU

from economies of scale from shared 

physical and social infrastructure. Each 

hub possesses a unique geology and 

targets a different market. The hubs have 

been created as focal points for our initial 

operating concessions. These 5 hubs are:

t #FSBV)VCDPNQSJTJOHDPODFTTJPOTJO

Berau Regency, East Kalimantan, covers 

an area of nearly 15,000 hectares and 

produces mainstream thermal coal for 

North Asian markets.

t ,VCBS)VCJO,VUBJ#BSBU3FHFODZ&BTU

Kalimantan maintains 3 concessions of 

 just under 15,000 hectares producing 

metallurgical and high grade thermal coal.

t 0LV)VCJO4PVUI4VNBUFSBIBT

concessions totaling 23,840 hectares 

and producing low-ranked (steam) coal 

for domestic power plants, and facilities 

and power plants in India and elsewhere,

as well as metallurgical coal in the 

Anugrah Energi concession.

t .VCB)VCJO.VTJ3BXBTBOE.VTJ

Banyuasin Regencies, South Sumatera

encompasses 5 concessions and more 

than 41,000 hectares producing new 

mainstream thermal coal for the next 

generation of power plants.

t 1BQVB)VCXIJMFTUJMMJOJUTJOGBODZ

covers 2 concessions totaling 

approximately 100,000 hectares.

Our planned infrastructure development in support of our 5 concessions around 

the Muba Hub will provide an exceptional 

opportunity for the company to unlock the 

relatively untapped coal reserves of South 

Sumatera. South Sumatera possesses 

QFSIBQTUIFNPTUTJHOJmDBOUSFTPVSDFT

and reserves of any province in Indonesia,

estimated to be roughly 47 billion tons 

and 9.5 billion tons, respectively. Much of 

this untapped resource, however, is found 

in inland areas lacking the necessary 

roads and infrastructure to support coal 

production.

In contrast, the technical execution 

involved in our 5 concessions is relatively 

straightforward. All are located in close 

15$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 18: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 18/262

Pembangunan infrastruktur yang kamirencanakan untuk mendukung 5 konsesi sekitar

Hub Muba akan memberikan kesempatan

luar biasa bagi perusahaan untuk membuka

cadangan batubara yang relatif belum

termanfaatkan di Sumatera Selatan. Sumatera

Selatan memiliki sumber daya dan cadangan

yang kemungkinan paling besar dari setiap

provinsi di Indonesia, diperkirakan masing-

masing sekitar 47 miliar ton dan 9,5 miliar

ton. Sebagian besar sumber daya ini belum

dimanfaatkan, ditemukan di daerah pedalaman

yang kurang sarana jalan dan infrastruktur yang

diperlukan untuk mendukung produksi batubara.

Sebaliknya, teknis pelaksanaan yang terlibat

dalam konsesi 5 kita relatif mudah. Semua

berada dalam jarak berdekatan di dataran rata,

dengan rasio pengupasan rendah dan cadangan

besar. Kami juga telah mendapatkan ijin yang

diperlukan untuk membangun jalan angkut 137

km dari Hub Muba ke fasilitas pelabuhan khusus

di Sungai Lalan, dan berharap ini akan selesai

pada paruh pertama 2013.

Selain upaya ini, kami berharap dapat terus

menemukan sumber daya tambahan di areal

sekitar semua hub kami yang ada dalam rangka

untuk lebih memanfaatkan infrastruktur dan

manfaat dari investasi sosial yang telah kami

bangun dalam hubungan dengan masyarakat

setempat dan juga dengan instansi setempat

dan regional. Proses ini sangat tergantung pada

kemampuan manajemen dan tim produksi kami.

Kami berharap untuk mewujudkan pertumbuhan

di masing-masing hub kami tidak hanya melalui

JEFOUJmLBTJTVNCFSEBZBUBNCBIBOUFUBQJKVHB

melalui program akuisisi aset berkelanjutan.

Pandangan kami adalah bahwa peluang

untuk mempercepat produksi di hub tetap

besar dengan sejumlah besar konsesi masih

belum berkembang, dan hanya dibatasi oleh

ketersediaan sumber daya manajerial, teknis dan

keuangan yang memadai.

Setiap akuisisi konsesi akan terus diselaraskan

dengan strategi kami untuk mengembangkan

produk batubara yang beragam di beberapa

pasar untuk menjaga terhadap siklus naik

turun yang tidak dapat dihindari, yang mana ini

adalah yang ketiga kalinya sejak 2003. Kami

terus mencari peluang untuk mengembangkan

tambang hub tambahan, serta mencari aset skala

yang lebih besar lain di Indonesia, termasuk di

Kalimantan Timur.

Kami berharap untuk memaksimalkan nilai

tambah dengan mempertahankan fokus kami

pada keahlian dan keunggulan komparatif kami.

Pasar Kami

Keseluruhan tambang kami memproduksi

berbagai batubara termal berkalori rendah

sampai tinggi serta batubara metalurgi untuk

QSPYJNJUZPOnBUUFSSBJOXJUIMPXTUSJQQJOH

ratios and large reserves. We have also 

received the approvals necessary to 

construct a 137 km haul road from the Muba

Hub to a dedicated port facility on the Lalan 

River, and expect this to be completed by 

UIFmSTUIBMGPG

In addition to this effort, we expect to 

continue to discover additional resources 

within the areas surrounding all of our 

existing hubs in order to further capitalize on 

PVSJOGSBTUSVDUVSFBOECFOFmUGSPNUIFTPDJBM

investments we have already made in our 

relations with local communities and local 

and regional administrations. This process 

will depend critically upon the strength of our 

local management and production teams.

We expect to realize growth at each of our IVCTOPUPOMZUISPVHIUIFJEFOUJmDBUJPOPG

additional resources, but also through our 

on-going asset acquisition program. Our 

view is that the opportunities to accelerate 

hub production remain vast with large 

numbers of concessions still undeveloped,

and the pace limited only by the availability 

of the appropriate managerial, technical and 

mOBODJBMSFTPVSDFT

Each acquisition of a concession will continue 

to align with our strategy to develop a broad 

base of products across multiple markets to cushion against the inevitable boom and 

bust cycles, of which we are in the third since 

2003. We continue to look for opportunities 

to develop additional mine hubs, as well as 

looking for larger scale assets elsewhere in Indonesia, including in East Kalimantan.

We expect to maximize our value added by 

maintaining our focus on our areas of greatest 

expertise and comparative advantage.

Our Markets 

Our aggregation of mines produces a range 

PGMPXUPIJHIDBMPSJmDWBMVFUIFSNBMDPBM

as well as metallurgical coal to cater to 

the various needs of our end users. While 

customers in Japan and Europe typically require high value thermal coal, customers 

in China, Korea and Taiwan often specify 

NFEJVNUPIJHIDBMPSJmDWBMVFT/FXFSQPXFS

plants in India, Indonesia and Thailand, on 

/$325$1',5(.6,16

Page 19: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 19/262

memenuhi berbagai kebutuhan pengguna akhirkami. Sementara pelanggan di Jepang dan

Eropa biasanya membutuhkan batubara termal

bernilai tinggi, pelanggan di Cina, Korea dan

Taiwan sering meminta kalori menengah sampai

tinggi. Pembangkit listrik yang terbaru di India,

Indonesia dan Thailand, di sisi lain, semakin

memanfaatkan batubara termal berkalori rendah.

Portofolio produk batubara kami yang beragam

EBOnFLTJCFMUFMBINFNVOHLJOLBOLJUBVOUVL

menjamin adanya pelanggan di Jepang, Cina,

Korea Selatan dan Indonesia. Kami merasa

CBIXBCBTJTQFMBOHHBOZBOHUFSEJWFSTJmLBTJ

membantu kami untuk mengurangi dampak dari

siklus dalam industri tertentu, apakah itu produksi

baja, pembangkit listrik, semen atau manufaktur

VNVNTFNFOUBSBKVHBNFMBLVLBOEJWFSTJmLBTJ

pendapatan dan mengurangi risiko makro

ekonomi nasional dan daerah.

Dalam rangka membangun sebuah nama

yang kuat di pasar luar negeri, secara historis

kami telah bermitra dengan Noble Resources,

yang telah menjadi pembeli utama dan agen

pemasaran untuk produksi batubara kami. Noble

adalah pemimpin pasar dalam mengelola rantai

pasokan global untuk bahan baku strategis,

dan telah sangat berperan dalam membantu

membangun reputasi yang handal di Korea

Selatan, Cina, Hong Kong dan Jepang sebagai

produsen batubara termal dan metalurgi. Kami

akan terus bekerja dalam kerjasama erat dengan

Noble di pasar ini dan lainnya, termasuk Vietnam,

Thailand dan India, sementara juga memperkuatkeberadaan kami secara langsung dengan

pelanggan yang terpilih.

Di dalam negeri, cadangan batubara sangat

cocok untuk memasok pembangkit listrik di

Sumatera dan Jawa Barat baik secara kualitas

dan perspektif logistik. Produksi batubara

metalurgi kami berkembang juga mendukung

pertumbuhan produksi baja Indonesia dengan

pengenalan teknologi tanur tiup baru dalam

waktu dekat. Anak perusahaan kami, Hanson

Energy, telah memenangkan tender pasokan

jangka panjang untuk memasok 3,08 juta ton per

tahun batubara termal berkalori rendah ke pasar

domestik selama 20 tahun ke depan.

Tantangan dalam Sumber Daya Manusia

Kami memulai Atlas Resources pada tahun 2007

dengan 50 karyawan, dan telah berkembang

hingga hampir 900 orang selama lima tahun

terakhir. Sejalan dengan pertumbuhan ini, kami

akan terus menumbuhkan gaya manajemen

terbuka dan saling mendukung, yang awalnya

hanya ada tiga Direktur namun kini diturunkan

ke struktur organisasi yang lebih rendah

melalui level General Manager dan seterusnya,

menanamkan budaya organisasi dan nilai-nilai

pada personil baru kami.

Kami menjaga agar organisasi kami

mempertahankan gaya komunikasi sangat

terbuka - dengan diskusi dan tukar pendapat

the other hand, increasingly utilize low value thermal coal.

0VSEJWFSTFBOEnFYJCMFQPSUGPMJPPGDPBM

products has already enabled us to secure 

customers in Japan, China, South Korea

BOE*OEPOFTJB8FGFFMUIBUPVSEJWFSTJmFE

customer base helps to mitigate the impact of 

cyclicality in any particular industry, whether 

it is steel production, power generation,

cement or general manufacturing, while also 

diversifying our revenue stream and reducing 

DPVOUSZBOESFHJPOTQFDJmDNBDSPFDPOPNJD

risks.

In order to establish a strong name in 

overseas markets, we have historically 

partnered with Noble Resources, which has 

served as the primary off-taker and marketing agent for our coal production. Noble is a

market leader in managing the global supply 

chain for strategic raw materials, and has 

been instrumental in helping us to establish 

a reliable reputation in South Korea, China,

Hong Kong and Japan as a producer of 

thermal and metallurgical coal. We will 

continue to work in close collaboration with 

Noble in these and other markets, including 

Vietnam, Thailand and India, while also 

strengthening our direct presence with 

selected customers.

Domestically, our coal reserves are well 

positioned to supply power plants in Sumatra

and Western Java from both a quality 

and logistics perspective. Our growing 

metallurgical coal output is also a contender to support the growth in Indonesia’s steel 

output with the introduction of new blast 

furnace technology in the near future. Our 

subsidiary, Hanson Energy, has already 

secured a long-term off-take tender to supply 

3.08 mtpa of low rank thermal coal into the 

domestic market for the next 20 years.

Human Resource Challenges 

We started Atlas Resources in 2007 with 

50 staff, and have grown to nearly 900 staff 

PWFSUIFQBTUmWFZFBST"TXFIBWFHSPXO

we have continued to foster an open and 

supportive management style, which initially 

served just the three original Directors but has 

now cascaded down the organization through 

17$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 20: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 20/262

di tingkat General Manager ke bawah. Kamimendorong lapisan kedua dari manajemen untuk

berpikir “di luar kotak” dan mengekspresikan

pandangan mereka. Tujuan kami adalah agar

karyawan kami merasa nyaman mengekspresikan

pendapat dari aspek teknis, sosial dan lainnya,

termasuk potensi dari suatu proyek tertentu.

Oleh karena kebanyakan konsesi dikuasai

secara perorangan atau oleh perusahaan kecil,

kami terus menumbuhkembangkan semangat

kewirausahaan di internal kami. Kebutuhan untuk

memberdayakan manajemen untuk lingkungan

baru ini adalah mendorong proses transformasi

sumber daya manusia secara penuh untuk

memastikan bahwa kami menginternalisasi

budaya yang tepat, nilai-nilai yang benar dan

keyakinan yang benar.

Sebagai bagian dari proses ini, kami membentuk

program manajemen bakat dan program

pengembangan manajemen, yang akan

mencakup pelatihan di luar negeri untuk personil

kunci, untuk memastikan bahwa manajemen

senior masa depan kami memperoleh

keterampilan yang diperlukan dan perspektif

hari ini untuk membawa perusahaan ke depan.

Seiring dengan hal ini adalah mandat untuk

memastikan bahwa manfaat yang kita peroleh

dari inisiatif individu dibagi melalui perusahaan.

Pengalaman kami telah menunjukkan bahwa

operasi pertambangan berskala lebih kecil lebih

intensif dari segi manajemen dibandingkan

dengan yang berskala besar. Karena kami akanterus mengembangkan sistem hub kami dan

berpotensi menambah hub baru, tuntutan pada

manajemen di seluruh operasi kami dan kegiatan

pendukung akan tumbuh, dan kami melihat

tanggung jawab kami untuk mempersiapkan

generasi-generasi manajerial masa depan untuk

memenuhi kebutuhan khusus dan penentu

keberhasilan melalui proyek pertambangan skala

kecil sampai skala besar.

Menatap ke Depan

Sejak 2007, Perseroan telah sangat cepat

membuat rekam jejak yang terbukti dalam

pengembangan beberapa proyek di beberapa

XJMBZBIHFPHSBmTZBOHCFSCFEB,FNBNQVBO

teknis dan pemahaman yang sangat mendalam

tentang lingkungan operasi kami telah

memampukan kami untuk benar-benar menilai

lahan yang masih hijau, dan menentukan potensi

sebuah proyek untuk dapat berhasil pada tahap

pra-akuisisi dengan tingkat kayakinan yang

tinggi.

Pada saat yang sama, kami telah menunjukkan

kemampuan kami untuk menjadi mitra usaha

yang baik - dengan pemilik konsesi lokal

yang sering tidak pernah mengembangkan,

mengoperasikan atau terlibat dalam tambang,

dengan masyarakat di mana kami beroperasi

dan dari mana kita mendapatkan banyak

karyawan kami; dan dengan pemimpin industri

tingkat dunia seperti Noble Resources di bidang

the General Manager level and beyond,instilling the organization’s culture and values 

in our new people.

We insist that our organization maintain an 

extremely open communication style – with 

frequent discussion and brainstorming at 

the General Manager level and below. We 

are keen to embolden our second layer of 

management to think “outside the box” and 

express their views. Our goal is for our people 

to feel comfortable expressing technical,

social and other views, including whether a

particular project has any potential.

As most concessions are owned privately 

or by small companies, we are continually 

seeking to foster an entrepreneurial spirit 

internally. Our need to empower management for this new environment is driving a full 

human resource transformation process in 

order to ensure that we internalize the right 

culture, right values and right beliefs.

As a part of this process, we are establishing 

a talent management program and a

management development program,

which will include offshore training for key 

personnel, to ensure that our future senior 

management is acquiring the necessary skills 

and perspectives today to carry the company 

forward. Along with this is a mandate to 

FOTVSFUIBUCFOFmUTXFEFSJWFGSPNJOEJWJEVBM

JOJUJBUJWFBSFTIBSFEUISPVHIUIFmSN

Our experience has shown that smaller- 

scale mining operations are much more management intensive than large-scale 

operations. As we will continue to develop 

our hub system and potentially add new hubs,

the demands on management across our 

operations and supporting activities will grow,

and we see our responsibility as preparing 

successive generations of managers for the 

TQFDJmDSFRVJSFNFOUTBOETVDDFTTGBDUPST

of small-scale through to large-scale mining 

projects.

Looking Ahead 

Since 2007, the Company has very quickly 

established a proven track record in the 

development of several projects across 

several different geographical areas.

/$325$1',5(.6,18

Page 21: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 21/262

perdagangan, logistik dan sumber daya. Pintukami terbuka untuk bermitra dengan siapa

saja dari satu spektrum ke yang lain, dan kami

menjaga hubungan yang kuat dengan mitra

minoritas di enam proyek kami. Kami tidak

melihat kemitraan sebagai penghambat bagi

keberhasilan kami tetapi lebih sebagai ciri khas

EBSJQFOEFLBUBOLBNJEBOmMPTPmQFSVTBIBBO

secara umum.

Dalam kurun waktu setahun terakhir, kami

telah mempersiapkan fondasi yang kuat bagi

perusahaan untuk terlibat dalam proyek - proyek

berskala besar. Kami telah memperkuat modal

keuangan kami melalui peningkatan dana

ekuitas, dan pada saat yang sama memperkuat

manajemen kami melalui program pembaharuan

sumber daya manusia. Dalam tempo beberapa

tahun ke depan, kami akan fokus pada

pengerjaan pengembangan Muba, dan juga tiga

P- Performance (Hasil Kinerja), Production (Hasil

Produksi) dan Productivity (Daya Produksi).

Dengan selesainya IPO, kami mempunyai awal

yang kuat, dan kami siap untuk mewujudkan

rencana kami menjadi kenyataan.

Masa depan Atlas Resources akan memberikan

cadangan dan sumber daya yang terus

berkembang, pertumbuhan produksi yang kuat,

kelompok manajemen yang lebih mapan dan

penciptaan nilai. Semua ini akan terjadi dalamkonteks apa yang telah kami capai - dengan

berfokus pada pengembangan, membuktikan

cadangan dan pelaksanaan proyek. Inilah

kebanggaan kami.

Atas nama Dewan Direksi

PT Atlas Resources Tbk.

Presiden Direktur,

Andre Abdi

0VSUFDIOJDBMQSPmDJFODZBOEWFSZEFFQ

understanding of our operating environment 

has enabled us to thoroughly assess green- 

mFMETJUFTBOENBLFBEFUFSNJOBUJPOPGUIF

potential for a project to succeed at the 

pre-acquisition stage with a high degree 

PGDPOmEFODF"UUIFTBNFUJNFXFIBWF

demonstrated our ability to be a good 

business partner - with local concession 

owners who have often never developed,

operated or been involved in a mine; with 

the communities in which we operate and 

from which we draw our many employees;

and with world-class industry leaders such 

as Noble Resources in trading, logistics and 

resources. Our door is open to partnering with 

participants from one end of the spectrum to 

the other, and we maintain strong relationships 

with minority partners in six of our projects.We don’t see partnerships as an impediment 

UPPVSTVDDFTTCVUSBUIFSBTBEFmOJOH

characteristic of our approach and a general 

company philosophy.

In this past year, we have been preparing a

mSNGPVOEBUJPOGPSUIF$PNQBOZUPVOEFSUBLF

large-scale development projects. We have 

strengthened our capital position through 

our equity fund-raising, whilst at the same 

time strengthening our management via our 

human resources transformation program.

Over the next few years, we will be focused 

on the execution of the Muba development,

as well as the Three P’s - Performance,

Production and Productivity. With the 

completion of our IPO, we have a strong start,

and are well on the way to delivering on our plan.

The future of Atlas Resources will bring 

expanding reserves and resources, robust 

production growth, a deeper management 

pool and value creation. All of this will 

take place within the context of how we’ve 

managed to get here - by focusing on 

development, proving reserves and project 

execution. This is what we pride ourselves on.

On behalf of the Board of Directors of 

PT Atlas Resources Tbk.

President Director,

Andre Abdi 

19$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 22: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 22/262

/$325$1',5(.6,

Kinerja keuangan tahun 2011 meningkat

TFDBSBTJHOJmLBOEJCBOEJOHUBIVO

sebelumnya. Total pendapatan

mencapai Rp799.3 Miliar naik sebesar

34,7% dari tahun 2010. Pertumbuhan

pendapatan ini didorong terutama oleh

kenaikan sebesar 74,5% pada harga

jual rata-rata kami menjadi USD75.87

per ton, karena penjualan batubara

kalori tinggi dan batubara metalurgi

yang memberikan kontribusi 17,3% dari

total volume dengan rata rata harga jualsebesar USD116.91/ton. Selebihnya

adalah kontribusi dari penjualan Atlas

5300 dengan 951.200 ton dengan harga

USD67.26/ton.

Hasil ini mencerminkan kekuatan dan

nFLTJCJMJUBTEBSJNPEFMVTBIB"UMBT

di mana kinerja keuangan secara

keseluruhan tidak semata-mata

didorong oleh volume penjualan yang

meningkat, tetapi dengan alokasi

sumber daya manajemen dan produksi

di wilayah pertambangan kami dalam

menanggapi peluang dan kondisi pasar

yang terjadi.

Beban pokok pendapatan meningkat

hanya 14,8%, sehingga marjin laba

kotor kami meningkat hampir dua kali

lipat menjadi 26,5%. Demikian pula,

EBITDA dan margin laba usaha lebihdari dua kali lipat, masing-masing

menjadi 20,6% dan 12,9%, sedangkan

jumlah pendapatan komprehensif kami

mencapai Rp27.1 miliar atau 103,4%

lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Perubahan di pos neraca sebagian

besar merupakan akibat dari

keberhasilan Penawaran Umum kami

di bulan November tahun 2011, yang

meningkatkan Ekuitas dan Kas dan

setara Kas, namun memiliki dampak

negatif pada laba bersih per saham,

yang turun menjadi Rp17 dari Rp22 di

tahun 2010.

Pengeluaran barang modal kami

meningkat sebesar 56,7% di tahun

2011, menjadi Rp119 miliar, sejalan

dengan program eksplorasi, akuisisi

dan pengembangan aset secarakeseluruhan. Sebagian besar kegiatan

ini difokuskan pada Hub Muba pada

tahun 2011.

Per akhir tahun lalu rasio hutang bersih

terhadap ekuitas sebesar 0,15, dan

rasio hutang bersih terhadap EBITDA

sebesar 1,31.

KAJIAN IKHTISAR KEUANGAN

Review of Selected Financial Highlights

Our financial performance in 2011 was 

significantly improved over the previous 

year. Total revenues of Rp.799.3 billion 

were 34.7% higher than in 2010. This 

revenue growth was driven primarily 

by an increase of 74.5% in our average 

selling price (ASP) to US D75.87 per 

ton, as the establishment of sales of our 

high-CV and met coal brands contributed 

17.3% of our total volume at a blended 

average selling price of USD116.91/ton.

Atlas 5300 contributed the remaining 

sales for the year with 951.2 thousand 

tons at an ASP of USD67.26/ton.

These results are a reflection of the 

strength and flexibility of the Atlas 

business model, where the overall 

financial performance is not solely 

driven by increasing sales volumes, but 

by the allocation of our management 

and production resources across our 

concessions in response to the prevailing 

market opportunities and conditions.

The total cost of revenue increased 

by just 14.8%, resulting in our gross 

profit margin nearly doubling to 26.5%.

Similarly, our EBITDA and operating profit 

margins more than doubled, to 20.6%

and 12.9% respectively, while our total 

comprehensive income of Rp27.1 billion 

was 103.4% higher than the previous 

year.

Changes in our balance sheet are largely 

a reflection of the successful completion 

of our Public Offering in November 

of 2011, driving large increases in 

Shareholders’ Equity and Cash while,

conversely, having a negative impact on 

our reported earnings per share, which 

declined to Rp17 from Rp22 in 2010.

Our capital expenditures expanded 

by 56.7% in 2011, to Rp.119 billion, in 

keeping pace with our overall programs 

for exploration, acquisition and asset 

development. A significant portion of 

this activity focused on the Muba Hub in 

2011.

We ended the year with a net debt to 

equity ratio of 0.15, and a net debt to 

EBITDA ratio of 1.31.

20

Page 23: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 23/262

NERACA BALANCE SHEE T

Jumlah Aset 2.301.384 540.070 326,1% Total Assets 

Jumlah Liabilitas 911.451 320.152 184,7% Total Liabilities 

Jumlah Ekuitas 1.389.933 219.918 532,0% Shareholders' Equity 

Utang dengan Bunga 574.254 83.422 588,4% Interest Bearing Debt 

Kas dan Setara Kas 359.163 5.867 6021,8% Cash & Cash Equivalents 

Utang Bersih 215.091 77.555 177,3% Net Debt 

ARUS KAS CASH FLOW 

Belanja Modal 118.975 75.929 56,7% Capital Expenditures 

Arus kas yang (digunakan untuk)

diperoleh dari aktivitas operasi(170.640) 79.143 -315,6%

Cash (Used in) Provided from 

Operations 

Arus kas yang digunakan untuk

aktivitas investasi(905.635) (218.564) 314,4% Cash Used in Investment Activity 

Arus kas yang diperoleh dari

aktivitas pendanaan1.429.571 143.888 893,5%

Cash Provided from 

Financing Activity 

RASIO RATIOS 

Net Debt to Equity (x) 0,15 0,35 -56,1% Net Debt to Equity (x) 

Net Debt to EBITDA (x) 1,31 1,60 -18,2% Net Debt to EBITDA (x) 

Free Cash Flow (EBITDA - Capex) 42.454 (27.345) -255,3% Free Cash Flow (EBITDA - Capex) 

Cash from Operations to Capex (x)  (1,43) 1,04 -237,5% Cash from Operations to Capex (x) 

(dalam jutaan IDR, kecuali dinyatakan lain)(IDR millions, unless otherwise stated) 

P&L KETERANGAN

Pendapatan Usaha

Beban Pokok Pendapatan

Laba Bruto

(SPTT1SPmU.BSHJO

Beban Usaha

Laba (rugi) Usaha

Operating Margin

EBITDA

EBITDA Margin

Beban Pajak

Jumlah Pendapatan Komprehensif

Margin Bersih

Laba per Saham (EPS) dalam Rp

P&L DESCRIPTION 

Total Revenue 

Total Cost of Revenue 

(SPTT1SPmU 

(SPTT1SPmU.BSHJO 

Operating Expenses 

Operating Income (Loss) 

Operating Margin 

EBITDA

EBITDA Margin 

Income Tax 

Total Comprehensive Income (Loss) 

Net Margin 

Earnings Per Share (EPS) in IDR 

2011

799.315

587.146

212.169

26,54%

108.893

103.276

12,92%

161.429

20,61%

17.372

27.089

3,39%

17

2010

593.218

511.544

81.674

13,77%

55.298

26.376

4,45%

48.584

8,19%

7.951

13.320

2,25%

22

CHANGE

34,7%

14,8%

159,8%

92,7%

96,9%

291,6%

190,3%

232,3%

151,6%

118,5%

103,4%

50,9%

-22.7%

21$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 24: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 24/262

/$325$1',5(.6,

Kami memproduksi 1,21 juta ton

batubara di 2011. Meskipun terjadi

sedikit penurunan sebesar 3,3% dari

tahun sebelumnya, pada akhir tahun

kami telah berhasil memulai operasi

di empat hub kami, dan memperluas

portofolio kami meliputi batubara yang

bernilai lebih tinggi dan lebih rendah

dibandingkan tahun sebelumnya.

Produk Atlas 5300, yang dihasilkan

dari Hub Berau terus menjadi produkutama kami, dan memberikan

kontribusi 78,7% dari total volume

produksi. Hub Kubar secara

keseluruhan menghasilkan 15,1%

produksi batubara kalori tinggi yaitu

Atlas 6000 dan batubara metalurgi

Atlas Met9, sementara Hub Oku

memberikan kontribusi 5,7% dengan

Atlas 3600. Produksi awal di Muba

hub di bulan Desember menghasilkan

5.043 ton Atlas 4200, atau 0,4% dari

total produksi.

Kontribusi dari hub Kubar yang

terus berkembang, dengan nisbah

pengupasan 31,8, memberikan

peningkatan sebesar 47,9% pada

rata-rata nisbah pengupasan sebesar

11,46 dari 7,75 pada tahun 2010.

Hal ini tercermin dari peningkatan

45,8% pada lapisan penutup yangdipindahkan sebanyak 14,15 juta

bcm pada tahun 2011. Biaya kas

produksi rata-rata per ton naik menjadi

USD47.38 untuk tahun ini, naik 40,0%

dari 2010.

Jumlah produksi dan penjualan

kami di tahun lalu mencerminkan

hasil dari Hub Kubar dan Hub Oku

setelah akuisisi keduanya di bulan

Maret 2011. Sebelumnya kami sudah

menjadi operator untuk konsesi di

Hub Kubar sejak Juli 2010, dan di

hub Oku dari Januari 2011. Batubara

yang diproduksi dari konsesi tersebut

selama periode sebelum diakuisisi

secara hukum oleh kami akan

menambah total produksi Perseroan

menjadi 1.316.791 ton pada tahun

2010 dan 1.278.856 ton pada tahun

2011.

Review of Selected Operating Highlights

We produced a total of 1.21 million 

tons of coal in 2011. While this was a

slight drop of 3.3% from the previous 

year, by year-end we had successfully 

initiated operations in four of our hubs,

and broadened our portfolio to include 

a range of both higher and lower value 

products than in the previous year.

Our Atlas 5300 brand, coming out of the 

Berau Hub continued to be our primary 

product, and contributed 78.7% of total 

production volume. The Kubar Hub 

generated 15.1% of aggregate volume 

with contributions of our high-CV Atlas 

6000 brand and Atlas Met9 metallurgical 

coal, while our Oku Hub contributed 5.7%

with Atlas 3600. The initiation of trial 

production in our Muba hub in December 

yielded 5,043 tons of Atlas 4200, or 0.4%

of the total.

The growing contributions from our Kubar 

hub, with a strip ratio of 31.8, resulted in 

a 47.9% increase in our blended average 

strip ratio to 11.46 from 7.75 in 2010. This 

was echoed in the 45.8% increase in 

overburden (OB) removed to 14.15 million 

bcm in 2011. Our resulting average cash 

cost per ton rose to USD47.38 for the year,

or an increase of 40.0% from 2010.

Our production and sales numbers for 

UIFZFBSSFnFDUUIFPVUQVUTGSPNUIF

Kubar and Oku hubs subsequent to their 

acquisitions in March 2011. We had,

however, previously been the operator 

for the concessions in the Kubar hub 

commencing from July 2010, and in the 

Oku hub from January 2011. The coal 

produced during those periods prior to 

our formal acquisition of the concessions 

would have elevated the company’s total 

production to 1,316,791 tons in 2010 and 

1,278,856 tons in 2011.

KAJIAN IKHTISAR OPERASI

22

Page 25: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 25/262

HUB BERAU KUBAR* MUBA** OKU*TOTAL

PRODUK %5$1'  $WODV $WODV0HW $W ODV $WODV 

Produksi (ton) Production  952.774 183.243 5.043 69.275 1.210.334

% dari Total

% of Total 78,7% 15,1% 0,4% 5,7% 100,0%

OB (bcm) 7.603.436 5.827.551 307.029 *** 412.155 14.150.166

Nisbah Pengupasan

Strip Ratio 7,98 31,80 6,30 5,94 11,46

Biaya Kas (USD/ton)

Cash Cost# 44,00 79,86 - 7,91 47,38

Volume Penjualan (ton)

Sales Volume  951.206 199.501 - - 1.150.707

% dari Total

% of Total82,7% 17,3% - - 100,0%

Jumlah Pendapatan (USD)

Sales Amount # 63.979.185 23.323.849 - - 87.303.034

% dari Total

% of Total 73,3% 26,7% - - 100,0%

Harga Jual rata-rata (USD/ton)

Av. Selling Price # 67,26 116,91 - - 75,87

* Data produksi dan penjualan hanya mencerminkan kegiatan setelah akuisisi oleh Atlas di Maret 2011

1SPEVDUJPO4BMFTEBUBPOMZSFnFDUBDUJWJUZTVCTFRVFOUUPUIFBDRVJTJUJPOCZ"UMBTJO.BSDI 

** Data produksi untuk 1 bulan operasi di tahun 2011

Production data incorporates 1 month of operation in FY 2011*** Data OB termasuk 275.253 bcm yang dikupas pada pembukaan awal tambang

OB data includes 275,253 bcm of pre-strip removed prior to the commencement of mining 

RANGKUMAN DATA PRODUKSI 2011

6XPPDU\3URGXFWLRQ'DWD

RANGKUMAN DATA PRODUKSI 2010

6XPPDU\3URGXFWLRQ'DWD 

Hub Berau KUBAR* MUBA** OKU*TOTAL

PRODUK %5$1'  $WODV $WODV0HW $W ODV $WODV 

Produksi (ton) / Production  1.252.267 - - - 1.252.267

% dari Total / % of Total  100,0% - - - 100,0%

OB (bcm) 9.708.130 - - - 9.708.130

Nisbah Pengupasan / Strip 

Ratio 7,75 - - - 7,75

Biaya Kas (USD/ton) / Cash 

Cosh # 33,83 - - - 33,83

Volume Penjualan (ton) / Sales 

Volume 1.429.530 - - - 1.429.530

% dari Total / % of Total  100,0% - - - 100,0%

Jumlah Pendapatan (USD) / 

Sales Amount # 62.168.724 - - - 62.168.724

% dari Total / % of Total  100,0% - - - 100,0%

Harga Jual rata-rata (USD/ton) / Av. Selling Price # 

43,49 - - - 43,49

# Konversi USD menggunakan asumsi kurs Rp 9.068

# All USD conversions assume an exchange rate of Rp9,068 

23$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 26: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 26/262

/$325$1',5(.6,

Muba Overview

HUB MUBA 

Hub Muba kami terdiri dari lima

konsesi pertambangan milik Gorby

Putra Utama, Gorby Energi, Gorby

Global Energi, Banyan Koalindo

Lestari dan Cipta Wanadana. Konsesi

ini memberikan kami peluang yang

sangat besar untuk mengambil dan

mengangkut cadangan batubara

yang belum termanfaatkan di

Sumatera Selatan dengan biaya

yang relatif rendah, karena lokasi

yang strategis di daerah Musi Rawas

Sumatera Selatan.

Masing-masing dari lima wilayah

konsesi di Hub Muba diharapkan

untuk menghasilkan batubara kalori

rendah yang saat ini telah terlihat

adanya peningkatan permintaan di

dalam negeri dan di kawasan lain

dengan pertumbuhan ekonomi yang

lebih tinggi. Sejumlah negara dalam

kawasan tersebut telah memiliki

konfirmasi rencana untuk merancang

daya kapasitas pembangkit tambahan

dengan memanfaatkan batubara

thermal 3,800-4,300 kkal / kg (gar),

dengan India dan Cina sebagai pasar

menampilkan potensi pertumbuhan

terbesar.

 

Pembangunan infrastruktur kami di

Hub Muba yang terus berjalan akan

memungkinkan kami untuk secara

cepat meningkatkan produksi batubara

untuk memenuhi permintaan ini,

dengan kapasitas hub desain target

mencapai 9,25 juta ton per tahun di

tahun 2015.

0VS.VCB)VCDPOTJTUTPGmWFNJOJOH

concessions held by Gorby Putra Utama,

Gorby Energy, Gorby Global Energi,

Banyan Koalindo Lestari and Cipta

Wanadana. These concessions present 

VTXJUIBTJHOJmDBOUPQQPSUVOJUZUPFYUSBDU

and transport the untapped coal reserves 

of South Sumatra at a relatively low cost,due to their strategic location in the Musi 

Rawas region of South Sumatra.

&BDIPGUIFmWFDPODFTTJPOBSFBTJOUIF

Muba Hub is expected to produce a low 

rank coal that has already seen increasing 

demand both domestically and in other 

high-growth economies in the region. A

number of countries in the region have 

DPOmSNFEQMBOTUPEFTJHOBEEJUJPOBM

power generation capacity based on 

utilizing 3,800-4,300 kcal/kg (gar) thermal 

coal, with India and China as the markets 

displaying the greatest growth potential.

Our on-going infrastructure development 

in the Muba Hub will enable us to rapidly 

increase coal production to meet this 

demand, with our targeted design 

capacity of the Hub reaching 9.25 million tons per annum in 2015.

The planned infrastructure development 

for the Muba Hub includes the following:

t LJMPNFUFSDPBMIBVMSPBEGSPNUIF

mines in the Muba Hub to the port;

t UPOQFSIPVSDPBMQSPDFTTJOH

plant (CPP) 

t 3JWFSQPSUGBDJMJUJFTDBQBCMFPGMPBEJOH

8,000 DWT barges 

t $PBMTUPDLQJMFBOESFIBOEMJOHGBDJMJUJFT

with capacity of 600,000 tons 

24

Page 27: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 27/262

Rencana pengembangan infrastrukturuntuk Hub Muba meliputi:

t LJMPNFUFSKBMBOBOHLVUCBUVCBSB

dari tambang di Hub Muba ke

pelabuhan

t .FTJOQFOHIBODVSUPOQFS

jam (CPP)

t ,BQBTJUBTEFSNBHBVOUVLVLVSBO

tongkang sebesar 8.000 DWT

t "SFBQFOJNCVOBOEBOQFNVBUBO

batubara dengan kapasitas untuk

600.000 ton

t *OGSBTUSVLUVSQFMBCVIBOUFSNBTVLpembangkit listrik tenaga uap,

kantor dan bengkel, kamp

untuk akomodasi yang dapat

menampung 150 orang dan fasilitas

penyimpanan bahan bakar

t 'BTJMJUBTJOGSBTUSVLUVSQFSUBNCBIBO

termasuk ROM, kantor dan bengkel,

kamp untuk akomodasi yang dapat

menampung 400 orang dan jalur

udara;

Sementara kami berharap untukmenyelesaikan pembangunan ini pada

tahun 2014, produksi awal batu bara

di wilayah konsesi Gorby Putra Utama

telah dimulai pada kuartal keempat

tahun 2011. Batubara yang diproduksi

di konsesi ini awalnya akan diangkut

menggunakan infrastruktur yang

sudah ada yang telah ditingkatkan

pendayagunaanya di wilayah tersebut.

Kami telah memperoleh semua ijin

dari pemilik daerah kehutanan yangdiperlukan untuk membangun Jalan

Angkut 2 sesuai rencana. Ini akan

menjadi jalan angkut tahan segala

cuaca sepanjang 137-kilometer yang

dikhususkan untuk mengangkut

semua batubara dari Hub Muba ke

terminal batubara sungai milik sendiri,

dan akan memungkinkan kita untuk

menggunakan truk 120-ton.

t 1PSUJOGSBTUSVDUVSFJODMVEJOHB

coal-fired power plant, offices 

and workshops, a 150-person 

accommodation camp and fuel 

storage facilities 

t .JOFJOGSBTUSVDUVSFJODMVEJOH30.

offices and workshops, 400-person 

accommodation camp and with a

planned airstrip;

While we expect to complete this 

development by 2014, trial coal 

production at the Gorby Putra Utama

concession area has already commenced 

as of the fourth quarter of 2011. The coal 

produced at this concession will initially 

be transported using the upgraded 

existing infrastructure in the region.

We have obtained all necessary forestry- 

owner approvals to construct our planned 

Haul Road 2. This will be a dedicated 

137-kilometer all weather coal haul road 

from the Muba Hub to our own river coal 

terminal, and will allow us to use 120-ton 

coal hauling trucks.

While the construction of Haul Road 2 

is underway, we will be accessing Haul 

Road 1 to transport coal to the Lalan river 

terminal. This road will allow for the use 

of 30-ton trucks and is currently being 

upgraded, with completion expected by 

mid-2012.

Sementara konstruksi Jalan Angkut2 sedang berjalan, kita akan

menggunakan Jalan Angkut 1 untuk

mengangkut batubara ke terminal

sungai Lalan. Jalan ini memungkinkan

untuk penggunaan truk 30-ton dan

saat ini sedang ditingkatkan, yang

diharapkan selesai pada pertengahan

2012.

25$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 28: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 28/262

/$325$1',5(.6,

Human Resource Transformation

TRANSFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA 

Atlas Resources telah mengalami

periode pertumbuhan dramatis baik

dari ruang lingkup maupun skala

operasi sejak tahun 2008. Kami telah

memperluas konsesi kami dari hanya 7

sampai 16 di tahun 2011, dan produksi

kita dari satu tambang menjadi empat

dalam rentang waktu yang sama.

,BSFOBKBOHLBVBOHFPHSBmTEBO

tingkat aktivitas yang terus tumbuh,

kompleksitas pengelolaan sumberdaya manusia ikut meningkat juga.

Kami mempekerjakan karyawan hanya

sebanyak 259 orang pada tahun 2008,

dan jumlah ini telah berkembang

menjadi 376 pada akhir 2010. Per akhir

2011, jumlah karyawan kami menjadi

878, dan rencana kami ke depan

membutuhkan penambahan jumlah

LBSZBXBOTFDBSBTJHOJmLBO

Seperti telah kami sampaikan di bagian

lain, operasi pertambangan berskala

kecil cenderung lebih manajemen-

intensif daripada skala besar proyek,

dan kami bertekad untuk menjadi

proaktif dalam menangani kebutuhan

organisasi kami untuk karyawan teknis

dan manajerial yang berbakat di semua

tingkat saat ini dan masa depan. Kami

ikut memikirkan untuk membangun

program suksesi manajemen yang

komprehensif untuk memastikankelanjutan dari pengembangan bisnis

dan pelaksanaan strategi kami apabila

personil utama kami saat ini sudah

tidak ada.

Dengan pertimbangan ini, di tahun

2011 kami mulai bekerja dengan

SRW & Co untuk menyusun program

jangka panjang Transformasi Sumber

Daya Manusia yang bertujuan

untuk meningkatkan kinerja usaha

kami melalui program yang lebih

terstruktur dalam mengelola dan

mengembangkan karyawan. Kami

melihat ini sebagai langkah kunci

dalam memenuhi aspirasi banyak

karyawan kami, 80% di antaranya lebih

muda dari 40, untuk berkarir jangka

panjang di Atlas.

Proyek ini bertujuan untuk

mengembangkan organisasi SDMZBOHMFCJIFmTJFOZBOHBLBOEBQBU

menerapkan program terintegrasi untuk

membantu mendorong munculnya

manajer dan pemimpin yang mampu

dan produktif.

Tim proyek ini menangani kebutuhan

manusia organisasi sumber daya

secara keseluruhan, dengan unsur-

unsur utama meliputi:

Atlas Resources has undergone a period 

of dramatic growth in both the scope and 

scale of our operations since 2008. We 

have expanded our concessions from 

 just 7 to 16 by 2011, and our production 

from a single site to four in the same 

timeframe.

As our geographic reach and level of 

activity continue to grow, the complexity 

of managing our human resources 

increases as well. We maintained a

staffing level of just 259 people in 2008,

and this had expanded to 376 by the end 

of 2010. As 2011 ended, our employees 

numbered 878, and our plans call for 

significant additional growth still to come.

As we have mentioned elsewhere, small- 

scale mining operations tend to be more 

management-intensive than larger-scale 

projects, and we are determined to be 

proactive in addressing the current and 

future needs of our organization for 

talented technical and managerial staff 

at all levels. We are equally concerned 

with establishing a comprehensive 

succession management program to 

ensure continuity in the development of 

our business and implementation of our 

strategy in the absence of our current 

key personnel.

In light of this background, in 2011 we 

began to work with SRW & Co. on a long- 

term Human Resource Transformation 

program aiming to improve our business 

performance through a more structured 

program of managing and developing 

our people. We see this as a key step 

in meeting the aspirations of our many 

employees, 80% of whom are younger 

than 40, for long-term careers with Atlas.

The project aims to develop a more 

efficient HR organization, which will be 

able to implement integrated programs 

to help foster the emergence of capable 

and productive managers and leaders.

The project team is addressing the full 

spectrum of the organization’s human 

resource needs, with the major elements 

to include:

t )JHIMFWFMPSHBOJ[BUJPOTUSVDUVSFKPC

description and reporting map 

t 3FGJOFE)3PSHBOJ[BUJPOTUSVDUVSFBOE

service delivery model 

t $PSFBOEUFDIOJDBMDPNQFUFODZ

models and assessments linked to job 

profiles 

t $PNQFUFODZCBTFE+PC&WBMVBUJPO

systems allied to a grading structure 

that reflects both the organization 

structure and career progression 

t 1FSGPSNBODF.BOBHFNFOUUISPVHIUIF

determination of strategy-linked KPIs 

for top 3 levels of management 

t $PNQFUJUJWFDPNQFOTBUJPOTUSBUFHZ

including salary and other fixed 

cash components tied to job grades 

and competency, with a bonus 

26

Page 29: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 29/262

DISTRIBUSI

KARYAWAN

Employee Distribution

Operations

BOD

Finance & Accounting

Marketing

 Asse t D eve lo pmen t

Support Services

Others

58 0

(66%)

5 (1%)

17 (2%)

198

(23%)

71 (8%)

3 (0%)

2 (0%)

t 4USVLUVSPSHBOJTBTJMFWFMBUBTVSBJBO

tugas dan struktur pelaporan

t .FNQFSCBJLJTUSVLUVSPSHBOJTBTJ)3

dan pola pemberian pelayanan

t .PEFMLPNQFUFOTJJOUJEBOUFLOJT

EBOQFOJMBJBOUFSLBJUEFOHBOQSPmM

pekerjaan

t 4JTUFNQFOJMBJBOLFSKBCFSCBTJT

kompetensi yang digabungkan

dengan struktur pemeringkatan

yang mencerminkan struktur

organisasi dan perkembangan karir

t .BOBKFNFOLJOFSKBNFMBMVJpenetapan indikator kinerja penting

(KPI) yang dikaitkan dengan

strategi untuk 3 level teratas dari

manajemen.

t 4USBUFHJLPNQFOTBTJZBOHLPNQFUJUJG

termasuk gaji dan komponen kas

lainnya yang dikaitkan dengan

peringkat kerja dan kompetensi,

dengan skema bonus yang

dikaitkan dengan kinerja perusahaan

secara keseluruhan

t 4USBUFHJVOUVLQFODBSJBO

perencanaan, akuisisi,

pengembangan dan evaluasi bakat.

t 4JTUFNQFOHFNCBOHBOLBSJSCFSCBTJT

kompetensi yang memberikan

beragam jenjang karir untuk

NFNCFSJLBOLBSZBXBOnFLTJCJMJUBT

dalam mengembangkan karir mereka

t 4JTUFNQFNCFMBKBSBOCFSCBTJT

kompetensi, dengan modul pelatihan,

kursus dan silabus yang jelas.

Semua elemen ini akan didukung oleh

kebijakan sumber daya manusia yang

baku, Buku Pegangan Karyawan yang

merinci ketentuan ketenagakerjaan baik

dari segi internal maupun pemerintah

serta garis besar petunjuk otoritas untuk

mengambil keputusan besar.

Pada saat program transformasi

mendekati penyelesaian, kami berharap

Atlas akan lebih siap untuk menarik

karyawan terampil yang tepat untuk

memenuhi kebutuhan kami hari ini, dan

memberikan peluang untuk berkembang

dan sepenuhnya mempersiapkan mereka

untuk kebutuhan kami di tahun-tahun

mendatang.

scheme linked to overall company 

performance 

t 4USBUFHZGPSUBMFOUJEFOUJGJDBUJPO

planning, acquisition, development 

and evaluation 

t $PNQFUFODZCBTFEDBSFFS

development system which 

incorporates multiple career tracks to 

provide employees with flexibility in 

developing their careers 

t $PNQFUFODZCBTFEMFBSOJOHTZTUFN

with defined training modules, courses 

and syllabi 

All of these elements will be underpinned 

by formalized human resource policies,

an Employee Handbook detailing both 

internal and government employment 

requirements and a Manual of authority to 

cover major decision areas.

Once this transformation program nears 

completion, we expect Atlas to be better 

positioned to attract appropriately skilled 

staff for our needs today, and provide 

development opportunities to fully 

prepare them for our needs in the years 

to come.

27$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 30: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 30/262

J A J A R A N D I R E K S I

 ANDRE ABDIPresiden Direktur

Hans J. KaschullWakil Presiden Direktur

Andre memperoleh gelar MBA dari

New York University sebelum memulai

karir di Citibank, NA, dan Citicorp

Venture Capital dengan pengalaman

lebih dari 17 tahun. Selama dekade

terakhir, Andre telah melakukan

pengembangan bisnis sebagai investorswasta di berbagai sektor mulai dari

pengembangan kehutanan sampai

bidang ritel makanan serta distribusi,

pengembangan properti dan asuransi

umum.

Hans lulus sebagai Insinyur

Pertambangan di West Australia School

of Mines, dan telah bekerja lebih dari

33 tahun di industri pertambangan di

Australia dan Indonesia. Kemampuan

serta pengalamannya meliputi proyek

pengembangan baru, eksplorasi danoperasi tambang. Hans datang ke

Indonesia pada tahun 1994 sebagai

Manajer Tambang PT Pama untuk

Indo Muro gold mine, dan kemudian

pindah dengan posisi sebagai Manajer

Operasional pada perusahaan

MacMahon Contractors Indonesia.

BOARD OF DIRECTORS

-$-$5$1',5(.6,

Pada tahun 2002 Hans mendirikan

Asia Energy Indonesia, dan berhasil

membawa empat proyek batubara

pertambangan ke dalam produksi.

ANDRE ABDI,

President Director

Andre received his MBA from New York 

University before beginning a career 

with Citibank, N.A., and Citicorp Venture 

Capital that extended over 17 years. For 

the past decade, Andre has undertaken 

business development as a private 

investor in various sectors ranging from 

forestry development to food retailing and 

distribution, property development and general insurance.

HANS J. KASCHULL,

Vice President Director

Hans trained as a Mining Engineer at 

the West Australian School of Mines,

and has worked more than 33 years in 

the Australian and Indonesian mining 

industries. His hands-on experience 

includes new project site development,

exploration and mine operations. Hans 

initially came to Indonesia in 1994 as Mine 

Manager for PT Pama for the Indo Muro Gold Mine, and subsequently moved 

into the role of Operations Manager for 

MacMahon Contractors Indonesia. In 2002 

Hans founded Asia Energy Indonesia,

ultimately bringing four coal mining 

projects into production.

28

Page 31: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 31/262

Dono BoestamiDirektur Keuangan

Joko K.SulistyokoDirektur Pengembangan

 AULIA SETIADIDirektur Komersial

Dono meraih gelar Sarjana di bidang

Teknik Sipil dari University of Wisconsin

- Platteville serta Magister bidang Proyek

dan Manajemen Konstruksi dari Golden

Gate University. Pada awalnya ia bekerja

sebagai bankir komersial di Bank Niaga

dan tempat lain sebelum diangkatmenjadi Direktur, Investment Banking

PT Danareksa (Persero). Kemudian ia

menjadi Presiden Direktur PT Citigroup

Securities Indonesia, dan Direktur

Investment Banking Barclays Capital.

Sejak tahun 2006, dia adalah Direktur

Keuangan PT Bukit Asam (Persero)

Tbk. Dono bergabung dengan Atlas

Resources pada bulan Juni 2011.

Joko lulus dari UPN Veteran sebagai

Insinyur Pertambangan, dan memulai

karirnya dengan United Tractors

pada proyek batubara di Sumatera

Barat. Dia kemudian pindah ke

Trakindo Utama (Caterpillar), mitra

dari PT Freeport, PT Inco KelianEquatorial Mining & selama tiga

tahun. Joko memiliki pengalaman di

pertambangan dengan total lebih

dari 17 tahun dan telah memegang

beberapa posisi manajemen senior

di Indonesia dengan MacMahon

Kontraktor (Australia).

Aulia adalah lulusan dari University of

California, Berkeley dan Northwestern

University dengan gelar Teknik Kimia.

Karirnya dimulai sebagai Engineer

R & D dengan Procter & Gamble.

Berbagai pengalamannya termasuk

7 tahun di bidang perbankan daninvestasi di Indonesia. Selain itu, ia

mendirikan Perusahaan Konsultan

Bisnis Terintegrasi dengan Kemitraan

bersama IBM.

DONO BOESTAMI,

Finance Director

Dono received a BS in Civil Engineering 

from the University of Wisconsin - Platteville 

as well as a MS in Project and Construction 

Management from Golden Gate University.

He initially worked as a commercial banker 

with Bank Niaga and elsewhere before 

his appointment as Director, Investment 

Banking at PT Danareksa (Persero). He 

subsequently became President Director of PT Citigroup Securities Indonesia,

and Investment Banking Director of 

Barclays Capital. Starting in 2006, he was 

the Finance Director of PT Bukit Asam 

(Persero) Tbk. Dono joined Atlas Resources 

in June 2011.

JOKO K. SULISTYOKO,

Development Director

Joko graduated from UPN Veteran as a

Mining Engineer, and began his career 

with United Tractors at a coal project in 

West Sumatra. He subsequently moved 

to Trakindo Utama (Caterpillar) where he 

monitored PT Freeport, PT Inco & Kelian 

Equatorial Mining for three years. Joko 

has a total of 17 years mining experience 

and has held several senior management positions in Indonesia with MacMahon 

Contractors (Australia).

AULIA SETIADI,

Commercial Director

Aulia is a graduate of the University of 

California, Berkeley and Northwestern 

University with degrees in Chemical 

Engineering. His career began as an 

R&D Engineer with Procter & Gamble.

His wide range of experience includes 7 

years in investment banking in Indonesia.

In addition, he established a Systems 

Integration Consulting Business in Indonesia in partnership with IBM.

29$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 32: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 32/262

The Company held 14 Mining Business Licenses for concession areas in the 

provinces of East Kalimantan and South Sumatra and two Mining Authorizations for 

exploration in the process of being renewed and converted into Mining Business 

Licenses for exploration for two concession areas in the province of Papua. The 

resources and reserves in the Company’s concession areas offer a broad range of 

coal qualities, including thermal coal (low rank, sub-bituminous and bituminous) 

and metallurgical coal.

The Company’s producing concession areas are located in four geographical 

regions—the concession area held by Berau Bara Energi in the Berau Hub, the 

concession area held by Diva Kencana Borneo in the Kubar Hub, the Martapura

concession area held by Hanson Energy in the Oku Hub and the Gorby Putra

Utama concession in the Muba Hub.

 Wilayah iup

AS E T DA N O P ER AS I

ASSETS AND OPERATIONS

Grup Atlas memiliki 14 (lima belas) IUP di Propinsi Kalimantan Timur dan

Sumatera Selatan, serta 2 (dua) Kuasa Pertambangan untuk eksplorasi di Papua

yang sedang dalam proses perpanjangan dan konversi menjadi IUP Eksplorasi.

Cadangan Batubara dan Sumber Daya Batubara batubara Grup Atlas dalam

Wilayah IUP tersebut terdiri dari batubara dengan berbagai macam kualitas,

termasuk batubara termal (bernilai kalori rendah, sub-bituminous dan bituminous)

dan batubara metalurgi.

Wilayah IUP Grup Atlas yang telah berproduksi berlokasi di 4 (empat) wilayah

geografis: Wilayah IUP Berau Bara Energi di Hub Berau, Wilayah IUP D iva

Kencana Borneo di Hub Kubar, Wilayah IUP Hanson Energy Martapura di Hub

Oku dan Wilayah IUP Gorby Putra Utama di Hub Muba.

CONCESSION AREAS

$6(7'$123(5$6,30

Page 33: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 33/262

* Indicates currently producing concession areas

MUBA HUB 

1. PT Gorby Putra Utama* 

37*RUE\(QHUJ\

37*RUE\*OREDO(QHUJL

37&LSWD:DQDGDQD

37%DQ\DQ.RDOLQGR/HVWDUL

KUBAR HUB 

1. PT Diva Kencana Borneo* 

37.DU\D%RUQHR$JXQJ

37%DUD.DU\D$JXQJ

OKU HUB 

37+DQVRQ(QHUJ\

%DWXUDMD

2. PT Hanson Energy 

Martapura* 

37$QXJUDK(QHUJL

PApua HUB 

373DSXD,QWL(QHUJL

2. PT Karya Manunggal

BERAU HUB 

1. PT Berau Bara Energi* 

37&LWUD*OREDO$UWKD

37.DOEDUD(QHUJL3UDWDPD

31$7/$65(6285&(6$118$/5(3257 31$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 34: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 34/262

32

$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

1

2

3

BBE PORT

5.000Ha.

 AREA KONSESI

Concession Area

 2008

 2009

PERTAMA 

BERDIRI

 Januar i 2008

 2 Juli 2008 Januari 2009

STATUS LISENSI

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan

(Borrowed Use permit) with Forestry

Minister Decree number: SK 253/ 

Menhut-II/2008, dated 2nd July 2008.

IZIN OPERASI

PELABUHAN

503/K.163/2009

Dikeluarkan oleh

Kementerian Perhubungan

Forestry Permit 

Borrowed Use permit (Izin Pinjam Pakai 

Kawasan Hutan) with Forestry Minister 

Decree number: SK 253/Menhut-

II/2008, dated 2nd July 2008.

Port Operation Permit 

503/K.163/2009 issued 

 by the Ministry of 

Transportation

Established 

Page 35: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 35/262

33$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

TRANSSHIPMENT

 20107 April 2010

STATUS LISENSI

IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Berau No.

207/2010 tanggal 7 April 2010. Ini merupakan

peningkatan dari KP Exploitation sebelumnya

No. 437/2007 18 September 2007.

License Status

IUPOP issued by the Regent of Berau No.

 207/2010 dated 7 April 2010. This was

upgraded from the previous KP Exploitation

No. 437/2007 18 September, 2007.

Berau hubHub Berau terdiri dari 3 (tiga) Wilayah IUP, yaitu Berau Bara Energi, Kalbara Energi

Pratama dan Citra Global Artha, yang terletak sekitar 400 kilometer sebelah utara

Balikpapan. Kota terdekat adalah Tanjung Redeb yang dapat ditempuh dalam waktu

sekitar satu jam dari Balikpapan melalui udara. Akses menuju Wilayah IUP, dari

Tanjung Redeb ke Hub Berau dapat dicapai dengan menggunakan kapal cepat

menuju pelabuhan Berau Bara Energi dan kemudian melalui jalan pengangkutan.

Di Berau Bara Energi, batubara diangkut truk ke tempat penyimpanan berjarak

sekitar 25 kilometer, kemudian dimasukkan ke dalam Hopper Crusher oleh Wheel

Loader. Mesin penghancur terdiri dari penghancur primer dan penghancur sekunder

yang disusun berurutan. Batubara yang telah diproses kemudian diletakkan di

Stockpile batubara menggunakan radial coal stacker. Penghancur ini memiliki

kapasitas sebesar 250 ton/jam. Batubara yang telah hancur kemudian diambil oleh

Wheel Loader ke truk dan dimuat ke dalam kapal tongkang di pelabuhan Berau Bara

Energi.

Pengisian ke kapal tongkang menggunakan Hopper conveyor berjarak 100 meter

dari Stockpile dan memiliki kapasitas untuk memproses sebanyak 750 ton/jam.

Setelah proses pemuatan, kapal tongkang mengangkut batubara ke pelabuhan kapal

muat di Muara Pantai, yang berjarak 65 mil laut dari pelabuhan pemuatan tongkang.

Wilayah IUP milik Grup Atlas lain di Hub Berau diperkirakan akan menggunakan

Stockpile bersama, mesin penghancur, dermaga, fasilitas kapal tongkang, dan

pelabuhan kapal muat Berau Bara Energi. Wilayah IUP ini juga akan berbagi

sebagian dari jalan pengangkutan Berau Bara Energi yang berjarak 25 kilometer.

Wilayah IUP yang menjadi bagian dari Hub Berau memiliki jenis batubara yang

beragam dan tergantung kepada permintaan pembeli, Grup Atlas dapat mencampur

batubara dari Kalbara Energi Pratama, Berau Bara Energi dan Citra Global Artha

untuk meningkatkan kualitas keseluruhan dari batubara yang diproduksi di wilayah ini.

The Berau Hub consists of three concessions—Berau Bara Energi, Kalbara Energi 

Pratama and Citra Global Artha—and is located approximately 400 kilometers north 

of Balikpapan. The closest regional center is Tanjung Redeb, which is approximately 

one hour from Balikpapan by air. Access to the concession areas in the Berau Hub 

from Tanjung Redeb is by speedboat to the Berau Bara Energi jetty and then by way 

of coal haul roads.

At the Berau Bara Energi concession area, coal is transported by dump trucks to the 

stockyard approximately 25 kilometers along the haul road, then fed into a crusher 

hopper by the wheel loaders. The crushing plant consists of primary and secondary 

crushers arranged in a series. Processed coal is placed in the stockpile via a radial 

coal stacker. The crusher can process up to 250 tons per hour. The crushed coal 

is then loaded by wheel loaders onto dump trucks and fed into the barge- loading 

conveyor hopper that loads directly onto barges at the Berau Bara Energi jetty. The 

barge-loading conveyor hopper is 100 meters from the stockpile and has a capacity 

to process 750 tons per hour. After loading, barges transport coal to the vessel 

loading port at Muara Pantai, which is 65 nautical miles from the bargeloading port.

The Company’s other concession areas in the Berau Hub are expected to share Berau 

Bara Energi’s stockpile and coal crushing plant, the jetty and barge-loading facilities 

and the vessel loading port. These concession areas will also share a por tion of 

Berau Bara Energi’s 25-kilometer haul road.

The concession areas that comprise the Berau Hub contain a broad range of coal and 

depending on customer demands, the Company may blend coal from the Kalbara

Energi Pratama, Berau Bara Energi and Citra Global Artha.

PT Citra Global Artha

PT Kalbara Energi Pratama

PT Berau Bara Energi

PROJECT LIST & LOCATIONS

daftar & lokasiproyek 

1

2

3

Page 36: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 36/262

34

 2007 2010

 2009

PERTAMA 

BERDIRI

 Januar i 2007 

 2 September 2009

 Januari 2010

STATUS LISENSI

IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Kutai

Barat No. 545/K/2009 tanggal

2 September 2009.

IZIN OPERASI PELABUHAN

503/K.573/2010 Dikeluarkan oleh

Kementerian Perhubungan.

Port Operations Permit 

503/K.573/2010 issued by the Ministr y of 

Transportation.

Forestry Permit 

IUPOP issued by the Regent of 

west Kutai No. 545/K/2009 dated 2

September 2009.

Established 

 4.864Ha.

 AREA KONSESI

Concession Area

DRY LOADING POINT

WET LOADING POINT

1

Page 37: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 37/262

35$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

PT Diva Kencana Borneo

PROJECT LIST & LOCATIONS

daftar & lokasiproyek 

1

TRANSSHIPMENT

KUBAR HubHub Kubar saat ini terdiri dari Wilayah IUP yang dimiliki oleh Diva Kencana Borneo dan

maka Wilayah IUP dari Bara Karya Agung dan Karya Borneo Agung. Hub Kubar terletak

sekitar 450 kilometer timur laut dari Balikpapan. Wilayah regional pusat terdekat adalah

Melak yang berjarak kira-kira 1 jam dari Balikpapan melalui udara. Akses dari Melak

menuju Wilayah IUP di Hub Kubar dapat dicapai melalui jalur darat.

Pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, batubara diangkut menggunakan truk

ke tempat penyimpanan yang terletak 2 kilometer dari lokasi tambang, kemudian

dimasukkan ke dalam Hopper crusher meggunakan Wheel Loader. Mesin penghancur

terdiri dari penghancur primer dan penghancur sekunder yang disusun berurutan.

Batubara yang telah diproses diletakkan di Stockpile batubara meggunakan penumpuk

radial. Mesin penghancur memiliki kapasitas sampai dengan 200 ton/jam. Batubara yang

telah dihancurkan kemudian diambil Wheel Loader ke truk dan dikirim ke pelabuhan

pemuatan tongkang untuk cuaca hujan (wet weather) yang berjarak sekitar 15 kilometer

perjalanan dan kemudian dimuat ke tongkang langsung dari truk atau ke pelabuhan

pemuatan tongkang untuk cuaca kering (dry weather) yang berjarak sekitar 31 kilometer

perjalanan melalui barge loading conveyor (BLC). Batubara kemudian dimasukkan ke

tongkang di pelabuhan cuaca hujan atau cuaca kering milik Diva Kencana Borneo.

Dalam musim kemarau dari bulan Juni hingga Nopember tiap tahun, Grup Atlas

mengandalkan pelabuhan tongkang cuaca kering karena pelabuhan ini memungkinkan

penggunaan tongkang 8.000 ton, yang memungkinkan biaya transportasi yang lebih

murah. Pemuatan tongkang melalui Hopper conveyor dari Stockpile berjarak 100 meter

dari pelabuhan dan memiliki kapasitas sebesar 500 ton/jam. Setelah pengisian, kapal

tongkang mengantarkan batubara ke pelabuhan kapal muat Muara Jawa yang berjarak

195 mil dari pelabuhan pemuatan tongkang musim hujan dan 183 mil dari pelabuhan

pemuatan tongkang cuaca kering. Wilayah IUP Grup Atlas lain yang disekitar Hub

Kubar akan menggunakan fasilitas Diva Kencana Borneo untuk kegiatan logistik seperti

memuatan tokang dan kapal.

The Kubar Hub currently consists of the concession area held by Diva Kencana Borneo 

as well as the Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung concession areas. The 

Kubar Hub is located approximately 450 kilometers northeast of Balikpapan. The closest 

regional center is Melak, which is approximately one hour from Balikpapan by air. Access 

to the concession areas in the Kubar Hub from Melak is by road.

At the Diva Kencana Borneo concession area, coal is transported by dump trucks to the 

stockyard, which is located two kilometers from the mining area, then fed into a crusher 

hopper by the wheel loaders. The crushing plant consists of primary and secondary crushers arranged in a series. Processed coal is placed in the stockpile via a radial coal 

stacker. The crusher can process up to 200 tons per hour. The crushed coal is then 

loaded by wheel loaders onto haul trucks and delivered to the wet weather barge-loading 

port approximately 15 kilometers along the haul road and loaded onto barges directly 

from the trucks or to the dry weather barge-loading port approximately 31 kilometers 

along the haul road and fed into the barge-loading conveyor hopper that loads the coal 

directly onto barges at the Diva Kencana Borneo dry weather port.

In the dry season from June to November each year, the Company relies on the dry 

weather port, as this port allows for the use of 8,000 ton barges, which results in lower 

transportation costs for customers. The barge-loading conveyor hopper is 100 meters 

from the port stockpile and has a capacity to process 500 tons per hour. After loading,

barges transport coal to the vessel loading port at Muara Jawa, which is 195 nautical miles from the wet weather barge-loading port and 183 nautical miles from the dry 

weather barge-loading port. The Company’s other concession areas in the Kubar Hub 

are expected to share Diva Kencana Borneo’s river port and logistics facilities including 

the vessel-loading port.

Page 38: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 38/262

36

LALAN PORT

5

3

4

2

1

HAUL ROAD 1

+ 130.41 Km

HAUL ROAD 2

+ 137.11 Km

+ 177.4 Km

 4.395 Ha.

 AREA KONSESI

Concession Area

 2006

 2009

PERTAMA 

BERDIRI

 Januari 2006

1 Juni 2009

STATUS LISENSI

IUPOP Dikeluarkan oleh

Bupati Musi Rawas No.002/ 

KPTS/DISTAMBEN/2009

tanggal 1 June 2009.

License Status

IUPOP issued by the Regent 

of Musi Rawas No.002/ 

KPTS/DISTAMBEN/2009

dated 1 June 2009.

Established 

PROJECT LIST & LOCATIONS

daftar & lokasiproyek 

PT Banyan Koalindo Lestari

PT Global Energy

PT Gorby Global Energi

PT Gorby Putra Utama

PT Cipta Wanadana

1

2

3

4

5

Page 39: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 39/262

37$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

TRANSSHIPMENT

MUBA HubHub Muba terdiri dari 5 Wilayah IUP pertambangan yang dimiliki oleh: Gorby Putra

Utama, Gorby Energy, Gorby Global Energi, Banyan Koalindo Lestari, dan Cipta

Wanadana. Wilayah IUP ini terletak sekitar 180 kilometer barat laut Palembang, dengan

menempuh penerbangan dari Jakarta selama 50 menit. Perjalanan dengan mobil dari

Palembang ke Wilayah IUP di Daerah Muba menempuh 300 – 400 kilometer melalui

jalan pemerintah dan swasta. Lamanya perjalanan memakan waktu sekitar 7 – 8 jam.

Grup Atlas saat ini menyiapkan Hub Muba untuk dapat berproduksi dengan

membangun infrastruktur tambang dan transportasi yang diperlukan. Pada saat ini

pembangunan tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2013, dengan produksi

komersial pertama di Gorby Putra Utama yang telah dimulai pada kuartal keempat

2011. Batubara yang diproduksi di Wilayah IUP ini akan diangkut menggunakan

infrastruktur yang ada di Hub Muba.

Sehubungan dengan pembangunan di Hub Muba, Grup Atlas merencanakan untuk:

t NFNCBOHVOGBTJMJUBTJOGSBTUSVLUVSEBOGBTJMJUBTQFNVBUBOUPOHLBOHt NFNQFSTJBQLBOMPLBTJVOUVLQFMBCVIBO

t NFNCBOHVOKBMBOQFOHBOHLVUBOCBSVZBJUVIBVMJOHSPBETFQBOKBOHTFLJUBS

kilometer untuk mengangkut batu bara di Hub Muba ke pelabuhan;

t NFNCBOHVONFTJOQFOHIBODVSCFSLBQBTJUBTUPOKBNGBTJMJUBTQFNVBUBO

tongkang termasuk dermaga berkapasitas 8.000 ton, infrastruktur industri, listrik,

bahan bakar, saluran air, termasuk pembangkit listrik berbahan bakan batubara,

bengkel dan sebuah kamp akomodasi yang memiliki daya tampung untuk 50 orang.

Setelah selesainya transportasi dan infrastruktur lainnya tersebut dapat meningkatkan

kapasitas target desain produksi dari hub tersebut diperkirakan menjadi sekitar 5,10

juta ton batubara per tahun pada 2014 dan diperkirakan menjadi 9,25 juta ton batubara

per tahun pada tahun-tahun selanjutnya.

5IF.VCB)VCDPOTJTUTPGmWFNJOJOHDPODFTTJPOBSFBTIFMECZ(PSCZ1VUSB6UBNB

Gorby Energy, Gorby Global Energi, Banyan Koalindo Lestari and Cipta Wanadana,

respectively. These concession areas are located approximately 180 kilometers 

OPSUIXFTUPG1BMFNCBOHXIJDIJTBNJOVUFnJHIUGSPN+BLBSUB5SBWFMCZWFIJDMF

from Palembang to the concession areas in the Muba Hub takes approximately seven 

to eight hours over 300 to 400 kilometers of government and private roads.

We are currently preparing the Muba Hub for production by developing the 

necessary mining and transportation infrastructure. While we expect development to 

be completed in 2013, commercial production at the Gorby Putra Utama concession 

commenced in the fourth quarter of 2011. Coal produced at this concession area

will initially be transported using the existing infrastructure in the region.

In connection with the development of the Muba Hub, the Company expects to:

t DPOTUSVDUJOGSBTUSVDUVSFBOECBSHFMPBEJOHGBDJMJUJFT

t QSFQBSFUIFMPDBUJPOGPSUIFSJWFSQPSU

t DPOTUSVDUBOFXLJMPNFUFSDPBM)BVM3PBEGSPNUIFNJOFTJOUIF.VCB)VCUP

the port; and 

t DPOTUSVDUBUPOQFSIPVSDSVTIJOHBOECBSHFMPBEJOHGBDJMJUZBO 

ton capacity barge-loading wharf, industrial infrastructure, power, fuel and 

XBUFSGBDJMJUJFTJODMVEJOHBDPBMmSFEQPXFSQMBOUXPSLTIPQTBOEBQFSTPO

accommodation camp.

The completion of the transportation infrastructure, including the haul road, will facilitate 

the transportation of an increased amount of coal produced at the Muba Hub, thereby 

increasing the target design production capacity of the hub to an estimated 5.10 million 

tons of coal per year in 2014 and an estimated 9.25 million tons of coal per year in 

subsequent years.

Page 40: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 40/262

38

2

1

3

+ 74.7 Km

 4.000Ha.

 AREA KONSESI

Concession Area

 2005

 2009

PERTAMA 

BERDIRI

 Januar i 2005

 21 November 2009

STATUS LISENSI

IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Kutai

Barat No. 545/K/2009 tanggal

2 September 2009.

Forestry Permit 

IUPOP issued by the Regent of East 

Ogan Komering Ulu No.302/2009 dated 

 21 November 2009.

Established 

Page 41: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 41/262

39$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

TRANSSHIPMENT

+ 268.4 Km

OKu hubHub Oku terdiri dari 2 (dua) Wilayah IUP Hanson Energy, yaitu Hanson Energy

Martapura dan Hanson Energy Baturaja, dan Wilayah IUP Anugrah Energi. Anugrah

Energi diperkirakan akan menggunakan bersama area Stockpile yang berlokasi

di Wilayah IUP Hanson Energy Martapura. Wilayah regional pusat terdekat adalah

Palembang yang berjarak kira-kira 45 menit dari Jakarta dengan penerbangan

komersial. Akses menuju Wilayah IUP dari Palembang merupakan jalan umum.

Pada Wilayah IUP Hanson Energy Martapura, batubara diangkut dari bukaan

tambang (mine pit) menggunakan Excavator menuju area Stockpile untuk melalui

proses penghancuran. Batubara dari Wilayah IUP Hanson Energy Baturaja

diangkut menggunakan Excavator dari bukaan tambang (mine pit) menuju

lokasi Stockpile melalui jalan pengangkutan sepanjang 35km. Pada Wilayah IUP

Anugrah Energi, batubara akan ditambang menggunakan Excavator dan diangkut

menuju lokasi Stockpile Hanson Energy Martapura untuk proses penghancuran

menggunakan jalan pengangkutan sepanjang 80 km. Area Stockpile pada Wilayah

IUP Hanson Energy Martapura didesain untuk mengakomodasi produk batubaradari Wilayah IUP Hanson Energy Martapura dan Baturaja serta Anugrah Energi

dan area Stockpile dapat menyimpan berbagai macam kualitas batubara secara

terpisah. Dari area Stockpile, batubara akan diangkut oleh dumptruck sepanjang

sekitar 200 km menuju pelabuhan Tarahan, bandar Lampung.

The Oku Hub consists of the two HE concession areas, namely, Hanson Energy’s 

Martapura and Baturaja concession areas, and the concession area of Anugrah Energi.

The Anugrah Energi concession area is expected to share the coal stockpile located 

at Hanson Energy’s Martapura concession area. The closest regional center to the concession area is Palembang, which is approximately 45 minutes from Jakarta by 

DPNNFSDJBMnJHIU"DDFTTUPUIFDPODFTTJPOBSFBGSPN1BMFNCBOHJTCZQVCMJDSPBET

At Hanson Energy’s Martapura concession, coal is loaded from the mine pit using 

an excavator and transported by dump truck to the stockpile area for crushing. Coal 

from Hanson Energy’s Baturaja concession will be loaded from the mine pit using an 

excavator and transported to Hanson Energy’s Martapura stockpile by dump truck for 

crushing, via a 35-kilometer haul road. At the Anugrah Energi concession area the 

coal will be extracted by excavator and transported to Hanson Energy’s Martapura

stockpile by dump truck for the crushing process, via an 80-kilometer road. The 

stockpile in Hanson Energy’s Martapura concession area is designed to accommodate 

coal products from Hanson Energy’s Martapura and Baturaja concession areas and the Anugrah Energi concession area and the stockpile can store various grades of 

coal separately. From the stockpile, the coal will be transported by dump truck over 

approximately 200 kilometers of road to the Tarahan port of Bandar Lampung.

PT Hanson Energy Baturaja

PT Hanson Energy Martapura

PT Anugrah Energy

PROJECT LIST & LOCATIONS

daftar & lokasiproyek 

1

2

3

Page 42: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 42/262

40

PAPUA HUB

PERKENALAN Introduction

Hub Papua terdiri dari Karya Manunggal dan Papua Inti Energi,

dimana Grup Atlas berencana untuk mengembangkan di masa

depan. Selanjutnya, Wilayah IUP tersebut diharapkan untuk dapat

berbagi infrastruktur.

The Papua Hub consists of the Karya Manunggal and Papua Inti 

Energi concession areas, which the Company plans to develop in 

the future. At such time, these concession areas are expected to 

share infrastructure.

100.000 AREA KONSESI

Concession Area

 2006

 2007 

PERTAMA BERDIRI

 2006

 21 September 2007 

STATUS LISENSI

IUP Exploration Dikeluarkan

oleh Propinsi Papua

No.167/2007 tanggal

21 September 2007

IUP Exploration Dikeluarkan

oleh Propinsi Papua

No.166/2007 tanggal

21 September 2007

Forestry Permit 

IUP Exploration issued 

 by the Province of Papua

No.167/2007 dated 

 21 September 2007 

IUP Exploration issued 

 by the Province of Papua

No.166/2007 dated 

 21 September 2007 

Established 

K ON S E 

 S I   S E  J A RA H DA N P E RI  Z I  NA N  C  on c  e  s  s i   onH i   s  t   or  y  & 

L i   c  e n s i  n g

Page 43: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 43/262

41$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 44: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 44/262

T I N G K AT PE RM I N T A AN BAT UB AR A DA N HA RG A BAT UB AR A

Permintaaan untuk batubara termal diperkirakan akan terus tumbuh

dengan pesat pada beberapa dekade mendatang. Kawasan Asia-

3DVLÀNGLSHUNLUDNDQPHPLOLNLSHUWXPEXKDQSHUPLQWDDQ\DQJOHELKSHVDW

dibandingkan dengan pasar Atlantik dan Asia saat ini mengkontribusikan

70% dari permintaan global dan diperkirakan akan meningkat dalam

dekade mendatang.

Seluruh data yang disajikan dalam pembahasan ini

disediakan oleh pihak ketiga. Meskipun Perseroan telah

memperoleh izin untuk menggunakan informasi ini dan

berkeyakinan telah secara akurat meringkas informasi

tersebut untuk digunakan dalam laporan ini, informasi

UFSTFCVUUJEBLEJWFSJmLBTJTFDBSBJOEFQFOEFOPMFI

Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi ataupun oleh

pihak lain.

PERMINTAAN BATUBARA

Pasar batubara termal internasional telah

berkembang dan tumbuh secara cepat setelah

dua krisis minyak dunia di tahun 1970-an.

Pertumbuhan dalam perdagangan batubara

internasional juga terkait dengan penurunan

produksi batubara domestik di banyak negara,

terutama Eropa, karena biaya yang terlampau

mahal dan penurunan Cadangan Batubara.

Pertumbuhan permintaan energi global yang

berkelanjutan dan harga minyak bumi yang

semakin tinggi diperkirakan akan menjadi

landasan berlanjutnya tren ini. Dalam dua dekade

dari 1990 sampai dengan 2010, permintaan

global atas batubara termal yang diimpor melalui

laut (seaborne) tumbuh dari 180 juta ton menjadi

660 juta ton yang mencerminkan CAGR sebesar

6,7%. Permintaaan untuk batubara termal

diperkirakan akan terus tumbuh dengan pesat

pada beberapa dekade mendatang. Kawasan

"TJB1BTJmLEJQFSLJSBLBONFNJMJLJQFSUVNCVIBO

permintaan yang lebih pesat dibandingkan

COAL DEMAND AND COAL PRICES

Third parties have provided all of the datapresented in this discussion. Although the 

Company has obtained permission to use 

this information and believes it has accurately 

summarized the information to be used in this 

report, the information is not independently 

WFSJmFECZUIF$PNQBOZPSCZPUIFSQBSUJFT

dengan pasar Atlantik dan Asia saat ini

mengkontribusikan 70% dari permintaan global

dan diperkirakan akan meningkat dalam dekade

mendatang.

%JQBTBS1BTJmL"TJB6UBSBTFDBSBIJTUPSJTEBO

saat ini telah menjadi pusat permintaan utama.

Pusat permintaan dari Jepang (perkiraan impor

tahun 2011 sebesar 118 juta ton), Korea Selatan

(perkiraan impor tahun 2011 sebesar 88 juta ton)

dan Taiwan (perkiraan impor tahun 2011 sebesar

72 juta ton) mengimpor batubara termal dalam

KVNMBIZBOHTJHOJmLBO

Global demand for thermal coal is 

expected to continue to grow strongly 

over the next decade. Demand growth is 

forecast to be stronger in the Asia-Pacific 

region than in the Atlantic market, with 

Asian markets currently contributing 70%

of global demand.

DEMAND FOR COAL

The seaborne thermal coal market has 

developed and grown rapidly following 

the two oil crises of the 1970s. Growth in 

the international coal trade can also be 

attributed to the decline of domestic coal 

production in many countries – particularly 

in Europe – due to prohibitive costs and 

reserve depletion.

Continued growth in demand for energy 

worldwide, combined with on-going 

high oil prices, is expected to provide 

a platform for the continuation of this 

trend. In the two decades through 2010,

global demand for seaborne thermal coal 

grew from 180 million tons to 660 million 

tons, reflecting a CAGR of 6.7%. Global 

demand for thermal coal is expected to 

continue to grow strongly over the next 

decade. Demand growth is forecast to be 

stronger in the Asia-Pacific region than 

in the Atlantic market, with Asian markets 

currently contributing 70% of global 

demand.

42 $6(7'$123(5$6,

Page 45: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 45/262

Negara pengimpor besar di Asia Utara lainnya

adalah Cina, dimana impor batubara termal

melalui laut cenderung tidak terpengaruh oleh

perdagangan batubara termal global. Di tahun

2011, Cina diperkirakan mengimpor 113 juta ton

batubara termal. Produksi domestik Cina dan

peningkatan impor dari Mongolia diperkirakan

akan memenuhi sebagian besar pertumbuhan

permintaan batubara termal Cina. Hal ini

menyebabkan pertumbuhan impor batubara

melalui laut hanya akan tumbuh moderat.

Impor batubara melalui laut tersebut utamanya

akan dipenuhi dari Indonesia. Permintaanbatubara termal dari negara-negara Asia

Utara diperkirakan akan stabil pada dekade

mendatang, dimana negara-negara berkembang

Asia lainnya, terutama India, diperkirakan

akan menjadi penggerak utama pertumbuhan

permintaan batubara termal.

Setelah dimulainya tender batubara sub-

bitominous oleh Taiwan Power Co. di tahun

1996, pertumbuhan permintaan batubara sub-

bitominous telah menjadi yang terkuat di pasar

Asia. Rendahnya nilai kalori dari batubara sub-

bituminous dan batubara bernilai kalori rendah

membatasi penggunaan batubara tersebut

dalam proses pembangkitan listrik. Kedepannya,

batubara sub-bituminous dan batubara bernilai

kalori rendah diperkirakan akan mengalami

kenaikan dalam pangsa pasar batubara termal

dari perkiraan saat ini sebesar 17% (118 juta ton)

di 2011 (terdiri dari 93 juta ton batubara sub-

bituminous dan 25 juta ton batubara bernilai kalorirendah).

Diterimanya batubara sub-bituminous dan

batubara bernilai kalori rendah di pasar, ditambah

dengan biaya pengiriman dari Indonesia yang

relatif rendah, biaya produksi yang rendah

dan harga yang kompetitif, telah mendorong

pertumbuhan ekspor batubara bernilai kalori

rendah dari Indonesia dengan pesat, meskipun

terdapat kadar air yang tinggi dan kandungan

energi yang rendah dari produk batubara ini.

Permintaan untuk batubara sub-bituminous danbatubara bernilai kalori rendah datang terutama

dari ekonomi negara Asia yang berkembang,

yaitu India, Cina dan negara-negara ASEAN.

Gabungan dari India dan Cina diperkirakan akan

memberikan lebih dari separuh permintaan global

atas batubara sub-bituminous dan batubara

bernilai kalori rendah pada dekade mendatang.

Permintaan batubara metalurgi juga sudah

berkembang pesat, terutama di Asia yang saat

ini memegang sekitar 72% impor batubara

NFUBMVSHJ%JLBXBTBO1BTJmLQFSNJOUBBOEJ

masa lalu didominasi oleh permintaan dari

Jepang yang telah lama menjadi pengimpor

terbesar batubara metalurgi, dengan Korea

Selatan dan Taiwan juga mengimpor jumlah yang

TJHOJmLBO+FQBOH,PSFB4FMBUBOEBO5BJXBO

saat ini mengimpor masing-masing sekitar 75 juta

ton, 20 juta ton dan 10 juta ton per tahun. Industri

baja saat ini mengalami pergeseran dalam hal

The North Asian market has been and remains the primary center of coal 

demand. Imports of thermal coal in 2011

are estimated to have been 118 million 

tons from Japan, 88 million tons from 

South Korea and 72 million tons from 

Taiwan. China, with 2011 imports of 113 

million tons, is the other major importing 

country in North Asia where imports of 

seaborne thermal coal are unlikely to 

be affected by the global thermal coal 

trade. China’s domestic production and 

increased imports from Mongolia are 

expected to meet most of China’s growing 

demand for thermal coal, leading to 

modest growth in seaborne coal imports,

much of which will be supplied from 

Indonesia. Thermal coal demand from 

North Asian countries is expected to be stable in the coming decades, while the 

developing countries of Asia, especially 

India, are predicted to be major drivers of 

growth in demand for thermal coal.

Following the commencement of sub- 

bituminous coal purchases by Taiwan 

Power Co. in 1996, the growth in sub- 

bituminous coal demand has become 

the strongest in Asian markets. The low 

calorific value (CV) of sub-bituminous 

coal limits the use of such coal in the 

power generating process. In the future,

the share of sub-bituminous and other 

low CV coals is expected to increase in 

the thermal coal market from the current 

estimate of 17% (118 million tons) in 

2011 (consisting of 93 million tons of sub- bituminous coal and 25 million tons of low 

CV coal).

Acceptance of sub-bituminous coal 

and low CV coal in the market, aided 

by the relatively low shipping costs 

from Indonesia, low production costs 

and competitive prices, have boosted 

the growth of low CV coal exports from 

Indonesia, despite the relatively high 

moisture and low energy content of such 

coal. Demand for sub-bituminous coal 

and low CV coal comes mainly from 

developing countries in Asia, such as 

India, China and ASEAN countries. India

and China are expected to contribute 

more than half of global demand for sub- 

43$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 46: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 46/262

produksi dari negara industri maju ke negara

ekonomi berkembang.

Sejalan dengan industrialisasi di Cina dan

India dan peningkatan kemampuan ekonomi

populasinya, permintaan untuk baja diperkirakan

akan terus meningkat. Cina menjadi net importer

batubara metalurgi di tahun 2008. Impor oleh

Cina diperkirakan akan meningkat pesat pada

dekade mendatang. Impor batubara metalurgi

India juga diperkirakan akan terus meningkat

pada dekade mendatang karena produsen

baja mencari peningkatan produktivitas denganmencampur batubara metalurgi impor yang

memiliki kualitas lebih baik dengan pasokan

domestik. Pasar impor batubara pengiriman

melalui laut lain adalah Brazil, dimana produksi

baja diperkirakan akan tumbuh pesat yang dipicu

oleh pembangunan dalam negeri (termasuk

konstruksi proyek besar untuk Piala Dunia FIFA

2014 dan Olimpiade 2016), biaya produksi

yang rendah dan kesiapan pasokan bijih besi

berkualitas tinggi.

Hard coking coal saat ini memegang sekitar 75%

permintaan batubara metalurgi global meskipun

penggunaan batubara metalurgi yang berkualitas

lebih rendah dalam pulverized coal injection (PCI)

diperkirakan akan meningkat sejalan dengan

upaya produsen baja menurunkan biaya dan

meningkatkan produktivitas tanur (blast furnace),

terutama di pasar yang berkembang.

Harga Batubara

Banyak faktor yang mempengaruhi harga

batubara termasuk kondisi yang ada dipasar saat

ini, harga dan tren di masa lalu, perilaku pasar

keuangan dan energi, kondisi peraturan di negaraQFOHFLTQPSEBOQFOHJNQPSTQFTJmLBTJLVBMJUBT

batubara, ketentuan dari kontrak penjualan, dan

strategi negosiasi antara pembeli dan penjual,

serta sifat dari hubungan antar pembeli dan

penjual tersebut.

%JQBTBS1BTJmLQFNCFMJEJNBTBMBMVVNVNOZB

memenuhi kebutuhannya melalui kontrak

jangka panjang, dan dilengkapi dengan sedikit

pembelian secara spot. Mayoritas dari kontrak

tersebut dinegosiasikan, meskipun dalam

beberapa kasus kontrak diberikan melalui proses

tender. Harga dalam kontrak dapat ditetapkan

Tabel A (table A) 

(dalam AS $ / ton)

(in US$/ ton) 

Jan 

‘09 

April 

‘09 

July 

‘09 

Oct 

‘09 

Jan 

‘10 

April 

‘10 

July 

‘10 

Oct 

‘10 

Jan 

‘11

April 

‘11

July 

‘11

Oct 

‘11

HBA 78,7 63,1 71,3 66,7 77,4 86,6 96,7 92,7 112,4 122,0 118,2 119,2

$6(7'$123(5$6,

bituminous coal and low CV coal in the coming decades.

Demand for metallurgical coal (met coal) 

has also been growing rapidly, especially 

in Asia, which currently accounts for 

approximately 72% of imports of met coal.

In the Pacific region, demand in the past 

has been dominated by Japan, which has 

long been the biggest met coal importer.

South Korea and Taiwan also import 

significant amounts. Japan, South Korea

and Taiwan currently import approximately 

75 million tons, 20 million tons and 10 

million tons respectively per year. The 

steel industry is currently experiencing 

a shift in production from industrialized 

economies to developing economies.

In line with the industrialization of Chinaand India as well as the improving 

economic circumstances of the 

population, demand for steel is expected 

to continue to rise. China became a net 

importer of met coal in 2008, and imports 

by China are expected to increase rapidly 

in the coming decades. Indian met coal 

imports are also expected to continue 

to increase in the coming decades as 

steel producers are seeking to increase 

productivity by mixing higher quality 

imported met coal w ith domestic supply.

Another seaborne met coal market is 

Brazil, where steel production is expected 

to grow rapidly driven by domestic 

construction (including construction of 

major projects for the 2014 FIFA World 

Cup and Olympics 2016), low production costs and the readiness of high quality 

iron ore supply.

Hard coking coal currently meets 

approximately 75% of global met coal 

demand, although the use of lower quality 

met coal in pulverized coal injection 

(PCI) is expected to increase in line with 

the efforts of steel producers to reduce 

costs and increase productivity of blast 

furnaces, especially in developing 

markets.

COAL PRICES 

Many factors affect coal prices, including 

current market conditions, past prices 

Sources: Monthly Report of MEMR 

44

Page 47: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 47/262

MEREK

DAGANG

BRAND 

TRADE- 

MARKS 

KUALITAS

TYPICAL2009 2010 2011

CV

kcal/ 

kg

GAR)

TM

(%

ar)

TS

(%)

Ash

(%)Jan Apr Jul Okt Jan Apr Jul Okt Jan Apr Jul Okt

Anthracite (> 6.900 kcal)7.000 10,0 1,0 15,0 84,7 67,7 76,6 71,7 83,2 93,2 104,1 99,8 121,2 131,4 127,3 128,4

Bituminous (5.400 – 6.900 kcal)

Prima Coal 6.700 12,0 0,6 5,0 83,4 67,5 75,9 71,2 82,1 91,4 101,6 97,6 117,5 128,5 124,7 125,7

Pinang 6150 6.200 14,5 0,6 5,5 75,2 60,9 68,4 64,3 74,0 82,4 91,5 87,9 106,0 115,8 112,4 113,3

Indominco IM_East 5.700 17,5 1,6 4,8 64,2 51,6 58,2 54,5 61,1 70,6 78,7 75,5 91,5 99,4 96,4 97,2

Sub - Bituminous (4.500 – 5.400 kcal)

5.400 22,5 0,4 5,0 60,8 49,6 55,5 52,2 59,9 66,5 73,7 70,9 85,1 93,4 90,7 91,4

Envirocoal 5.000 26,0 0,1 1,2 56,3 46,4 51,6 48,7 55,5 61,3 67,7 65,2 77,7 86,0 83,5 84,2

Kalori Rendah (< 4.500)

Jorong J-1 4.400 32,0 0,3 4,2 45,4 37,4 41,6 39,2 44,7 49,4 54,6 52,6 62,7 69,3 67,4 67,9

Ecocoal 4.200 35,0 0,2 3,9 41,2 34,8 38,7 36,5 41,5 45,8 49,4 47,6 56,6 62,8 61,0 61,5

Sources: Monthly Report of MEMR 

GDODP$6WRQ

(in US$/ ton) 

IndomincoIM_East

GunungBayan I

Melawan Coal

Tabel B (table B) 

and trends, the behavior of financial and energy markets, regulatory conditions in 

the exporting and importing countries,

coal quality specifications, the terms of 

sales contracts, and negotiation strategy 

between the buyers and sellers, as well 

as the nature of the relationship between 

the buyers and sellers.

 

In the Pacific market, buyers in the past 

generally fulfilled their needs with long- 

term contracts and a few spot purchases.

The majority of these contracts are 

negotiated, although in some cases,

contracts are awarded through a tender 

process. Prices in the contract can be 

determined for a certain delivery period,

changed or adjusted periodically based 

on delivery to reflect the prevailing market conditions.

 

Coal prices in Indonesia follow the Coal 

Benchmark Price (HPB), published 

by the Ministry of Energy and Mineral 

Resources (MEMR) every month, for both 

producers and consumers to determine 

spot or contract prices. HPB is set by 

first determining the Coal Reference 

Price (HBA), which is a weighted monthly 

average of 4 coal price indices - New 

Castle Index, Global Coal, Platts and 

Indonesia Coal Index (ICI) - each of 

which has a weight of 25%.

The first two indices represent coal prices 

in the international market whilst the 

latter two for domestic coal prices. The specifications for the reference coal price 

are 6,322 kcal/kg, moisture content of 

8%, sulfur content 0.8% and ash content 

15%. Since January 2009, HBA has 

increased by USD40.50/ton, or 51.4%,

to USD119.20/ton in October 2011.

Movement in the HBA is presented in the 

table as follows:

Based upon the HBA, the HPB is 

established for eight of the most widely 

traded/dominant brands in the market 

with coal quality ranging from 4,200 to 

7,000 kcal/kg.

As shown in the above table, the price 

of sub-bituminous coal and low CV 

45$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 48: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 48/262

untuk periode pengiriman tertentu, berubahsecara periodik atau disesuaikan berdasarkan

pengiriman untuk mencerminkan kondisi yang

sedang berlaku di pasar.

Harga batubara di pasar Indonesia

menggunakan Harga Patokan Batubara (HPB)

yang dipublikasikan oleh Kementrian Energi

dan Sumber Daya Mineral setiap bulan yang

digunakan baik produsen maupun konsumen

dalam penentuan harga spot atau kontrak. HPB

ditetapkan dengan terlebih dahulu menentukan

Harga Batubara Acuan (HBA) yang merupakanrata-rata bulanan dari 4 buah indeks harga

batubara, yaitu New Castle Index, Global Coal,

Platts dan Indonesia Coal Index (ICI), masing-

masing memiliki bobot 25%.

Kedua indeks pertama mewakili harga batubara

di pasar internasional sedangkan kedua terakhir

harga batubara domestik. Kualitas untuk batubara

acuan adalah 6.322 kkal/kg, kandungan air 8%,

kandungan belerang 0,8% dan kandungan abu

15%. Sejak Januari 2009, HBA telah naik sebesar

AS$34,17/ ton atau 43,4% menjadi AS$112,87/ 

ton pada Maret 2012. Perkembangan HBA dapat

dilihat pada (Tabel A)

Berdasarkan HBA tersebut, HPB kemudian

ditentukan yang terdiri dari 8 merek dagang

yang paling banyak diperdagangkan/ dominan

di pasaran serta sudah umum dikenal di pasaran

dengan range kualitas batubara mulai dari 4.200

sampai 7.000 kkal/ kg. (Tabel B)

Sebagaimana terlihat pada tabel di atas, harga

dari batubara sub-bituminous dan batubara

bernilai kalori rendah berkaitan dengan harga

batubara bituminous. Pada umumnya tren dari

harga spot dan harga dengan jangka waktu untuk

batubara bituminous Australia mempengaruhi

harga batubara berenergi rendah bituminous,

sub-bituminous dan batubara bernilai kalori

rendah di Indonesia. Harga referensi dan indeks

batubara bituminous juga menjadi acuan untuk

penghitungan harga batubara sub-bituminous.Namun, parameter kualitas lainnya, termasuk

kadar air, sulfur dan abu mempengaruhi

kemampuan batubara, berlakunya penyesuaian

harga tambahan dan batas penolakan.

Batubara sub-bituminous dan batubara bernilai

kalori rendah Indonesia umumnya dihargai lebih

rendah (value-in-use discount) karena adanya

penyesuaian energi untuk mencerminkan kadar

air dan zat terbang (volatile content) yang

lebih tinggi, potensi kesulitan penanganan

seperti denda dan pembakaran spontan, serta

QFOVSVOBOFmTJFOTJBQBCJMBCPJMFSZBOHEJHVOBLBO

tidak didesain untuk menggunakan batubara

sub-bituminous. Dengan adanya value-in-use

discount, batubara Indonesia menjadi kompetitif

di pasar ekspor pengiriman melalui laut dimana

batubara bernilai kalori rendah secara khusus

EJQFSEBHBOHLBOQBEBEJTLPOZBOHTJHOJmLBOEJ

bawah penyesuaian energi secara pro-rata.

coal relate to bituminous coal prices. In general,the trend of spot prices and contract prices for 

Australian bituminous coal affects low-energy 

bituminous, sub-bituminous and low CV coal in 

Indonesia. Reference prices of bituminous coal 

and indices also become a reference for the 

calculation of sub-bituminous coal prices. Other 

quality parameters, however, including moisture 

content, sulfur and ash affect the coal quality, and 

require additional price adjustments and rejection 

limits.

Sub-bituminous coal and low CV coal in Indonesia

are generally priced lower (value-in-use discount) 

due to an adjustment to reflect the moisture 

content and higher volatile content, potential 

handling difficulty such as fines and spontaneous 

combustion, as well as decrease in efficiency 

when the boiler used is not designed to use sub- bituminous coal. With the value-in-use discount,

Indonesia coal becomes competitive in export 

markets where shipments are made via sea, with 

low CV coal specifically traded at a significant 

discount below the pro-rated energy adjustment.

46 $6(7'$123(5$6,

Page 49: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 49/262

PE N G E M BA N G A N AS E T

EKSPLORASI TINJAUAN UMUM

(NVSORUDVL\DQJGL\DNLQL3HUVHURDQVHEDJDLVDODKVDWXNRPSHWHQVL

inti, merupakan bagian penting dalam operasi dan melengkapi strategi

pengembangan bisnis dan produksi batubara Perseroan melalui

pengembangan aset batubara dan juga akuisisi.

Kegiatan tersebut membantu Perseroan dalam

perencanaan dan pengelolaan operasi di

tambang tertentu ataupun di Wilayah IUP yang

dieksplorasi. Kegiatan eksplorasi Perseroan

juga dilakukan untuk keseluruhan portofolioWilayah IUP dan tambang Perseroan sehingga

memungkinkan pengembangan usaha secara

FmTJFO4FMBJOJUVLFNBNQVBOFLTQMPSBTJ

Perseroan memberikan informasi mengenai

potensi dan kelayakan Wilayah IUP lain yang

tersedia untuk diakuisisi.

 

Perseroan berkeyakinan memiliki program

eksplorasi yang matang, dengan prosedur

yang dapat menjamin kegiatan eksplorasi

secara menyeluruh dan sesuai dengan standar

internasional. Dari awal tahun 2008 sampai

dengan 31 Desember 2011, Perseroan telah

melakukan pemboran sebanyak 3.344 titik

bor, dengan total kedalaman 167.423 meter

dan wilayah pengaruh seluas 14.830 hektar

dalam kegiatan eksplorasinya. Perseroan

tidak melakukan outsource untuk kegiatan

eksplorasi (kecuali untuk pengambilan contoh

dan analisa laboratorium contoh batubara)

kepada kontraktor pihak ketiga atau konsultan.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan

membentuk sebuah tim yang terdiri dari 205 ahli

geologi, pengeboran dan staf pendukung dan

memiliki 16 mesin bor untuk kegiatan eksplorasi.

Kegiatan eksplorasi Grup Atlas meliputi

pengumpulan data, pemodelan geologi dan

evaluasi keuangan:

t 1FOHVNQVMBOEBUBNFMJQVUJJEFOUJmLBTJ

lokasi, tata letak dan kualitas dari endapan

batubara. Hal ini didasarkan pada pemetaan

lapangan dan pengeboran lubang bor,

dilengkapi dengan survei perekaman lubang

CPSEFOHBONFUPEFHFPmTJLB

t 1FNPEFMBO(FPMPHJBEBMBIQSPTFT

mentransfer data dari setiap titik pengamatan

menjadi gambar tiga dimensi dari lapisan

batubara. Model geologi juga menyediakan

data kualitas batubara.

t &WBMVBTJ,FVBOHBONFNQFSUJNCBOHLBO

harga batubara, permintaan untuk produk,

ASSETS DEVELOPMENT

EXPLORATION OVERVIEW

Exploration is one of our core 

competencies, and constitutes a

TJHOJmDBOUBOEDSJUJDBMQBSUPGPVS

operations, complementing our strategy 

to grow our business and coal production 

through the development of existing coal 

assets and through acquisitions.

These activities assist the Company 

in planning and managing our mining 

PQFSBUJPOTBUTQFDJmDNJOFTBOE

concession areas, in the regions in 

which the explored concession areas 

are located as well as with respect to the 

entire portfolio of concession areas and 

NJOFTUIFSFCZBMMPXJOHVTUPFGmDJFOUMZ

grow our business. In addition, the 

exploration capabilities of the Company 

provide information on the potential and 

feasibility of other concessions available 

for acquisition.

 

We have a robust exploration program,

with procedures to ensure these activities 

are comprehensive and conform to 

international standards. From early 2008 

until December 31, 2011, the Company 

has completed 3,344 boreholes, drilled 

a total of 167,423 meters and mapped 

an area of 14,830 hectares in the course 

of our exploration activities. We do not 

outsource our exploration activities 

(except for sampling and laboratory 

analysis of coal samples) to third 

party contractors or consultants. As of 

December 31, 2011, we had assembled a

dedicated team of 205 geologists, drillers 

and support staff, and own 16 drilling rigs 

to conduct our exploration activities.

Our exploration activities include data

collection, geological modeling and 

mOBODJBMFWBMVBUJPO

t %BUBDPMMFDUJPOJEFOUJmFTUIFMPDBUJPO

layout and quality of a coal deposit.

47$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 50: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 50/262

penanaman modal, pertambangan,pengolahan dan biaya transportasi dan

menentukan bentuk dan ukuran penggalian.

KEGIATAN EKSPLORASI

Proses kegiatan pemboran Perseroan dapat

dibagi menjadi 6 tahap, yaitu pemetaan geologi,

pengeboran, pengambilan contoh, perekaman

MVCBOHCPSEFOHBONFUPEFHFPmTJLBTVSWFZ

UPQPHSBmEBOQFNPEFMBOLPNQVUFS

Kualitas batubara ditentukan dengan analisa

terhadap contoh yang diambil dari lapisan atas

batubara dan lapisan bawah batubara serta

lapisan batubara itu sendiri. Contoh kemudian

diuji untuk parameter kualitas batubara berikut

ini: total kadar air (atau TM), nilai kalori (atau

CV) dan total sulfur (atau TS). Analisa lainnya

termasuk uji untuk indeks kegerusan (atau HGI),

ultimate analysis, dan ash fusion temperature,

yang biasanya dilakukan ditahap berikutnya

setelah data yang meyakinkan diperoleh.

%BUBUPQPHSBmDBUBUBOMJUPMPHJMVCBOHCPSEBO

data kualitas batubara yang dikumpulkan dari

lapangan dimasukkan sebagai input data ke

dalam proses pemodelan. Model tersebut akan

menyediakan gambaran penyebaran lapisan

batubara secara tiga dimensi, Sumber Daya

Batubara, Cadangan Batubara, estimasi kualitas

batubara dan volume overburden yang nantinya

menentukan strip ratio untuk penambangan.

$6(7'$123(5$6,

PROGRAM EKSPLORASI

Perseroan memulai program eksplorasi pada

tahun 2007, dengan pemetaan daerah pengaruh

pemboran 177 hektar dengan kedalaman 12.143

meter dan jumlah lubang bor 190 titik di Bara

Berau Energi.

Kegiatan eksplorasi Perseroan terus meningkat

sejak program eksplorasi dimulai. Perseroan

bermaksud untuk lebih memperluas program

eksplorasi, yang saat ini fokus dalam Wilayah

IUP Gorby Putra Utama, Gorby Energy, BanyanKoalindo Lestari, Diva Kencana Borneo, Kalbara

Energi Pratama dan Hanson Energy Martapura.

Selama tahun 2011, Perseroan memetakan

daerah pengaruh pemboran 4.150 hektar,

dengan kedalaman 52.506 meter dan jumlah

lubang bor 833 titik bor.

Pada tahun 2009, 2010 dan 2011, Perseroan

mengeluarkan Rp25.509 juta, Rp26.811 juta,

dan Rp28.488 juta masing-masing dalam

belanja modal eksplorasi.

 

PENGEMBANGAN PROYEK

1FOHFNCBOHBOUBNCBOHTFDBSBFmTJFOEBO

cepat serta kemampuan untuk mengembangkan

Wilayah IUP sampai pada tahap produksi

secara komersial merupakan bagian yang

penting dari strategi Perseroan dimana

Perseroan berkeyakinan memiliki tim yang

It is based on field mapping and borehole drilling, typically 

supplemented by a geophysical 

survey.

t (FPMPHJDBMNPEFMJOHUSBOTGFSTUIF

data from each observation point into 

a three-dimensional representative of 

the coal seam. The geological model 

also provides coal quality data.

t 'JOBODJBMFWBMVBUJPODPOTJEFSTDPBM

price, demand for the product, capital 

investment, mining, processing and 

transportation costs and defines the 

shape and size of the excavation.

EXPLORATION ACTIVITIES 

The process of the Company’s 

exploration activities can be broken down into six stages: geological mapping,

drilling, geophysical logging, sample 

collection, topography survey and 

computer modeling.

Coal quality is determined by analyzing 

samples obtained from roof and floor 

samples and across various seams.

Samples are first tested for the following 

coal parameters: total moisture (TM),

calorific value (CV), total sulfur (TS) and 

ash content. Other coal analyses include 

tests with respect to the Hardgrove 

Grindability Index (HGI), ultimate analysis 

and ash fusion temperature, which are 

typically conducted at a later date when 

conclusive data has been obtained.

Topographic data, drill hole lithology records and coal quality data collected 

from the field serve as base data

inputs into the modeling process. The 

software provides a geologic reserve 

model that will reflect the 3-dimensional 

coal layer distribution, coal resources,

coal reserves, coal quality estimations 

and overburden volumes for later 

determination of strip ratios for mining.

EXPLORATION PROGRAM 

We started our exploration program in 

2007, with the mapping of 177 hectares 

of land, the drilling of 12,143 meters and 

the completion of 190 boreholes in the 

Berau Bara Energi concession.

48

Page 51: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 51/262

berpengalaman dengan rekam jejak yang

kuat untuk melaksanakan strategi tersebut.

Perseroan sampai saat ini telah melakukan

akuisisi terhadap 14 Wilayah IUP sejak tahun

2007 hingga 2011, dimana dari Wilayah IUP

tersebut, Perseroan telah memulai produksi

batubara secara komersial pada 4 (empat)

konsesi pertambangan.

Dengan informasi yang diperoleh dari aktivitas

eksplorasi, Grup Atlas mempersiapkan rencana

tambang yang meliputi disain dan operasi

setiap bukaan tambang (pit) serta eksplorasilanjutan di dalam Wilayah IUP. Selain itu, Grup

Atlas juga mempersiapkan rencana infrastruktur,

seperti pembangunan jalan pengangkutan,

pelabuhan, perumahan dan fasilitas lain yang

diperlukan, serta jenis dan jumlah peralatan

tambang, seperti excavator, truk pengangkut,

pemecah batubara dan loaders yang akan

dibeli atau disewa, serta tenaga kerja yang

dibutuhkan untuk mendukung operasi tambang

pada Wilayah IUP.

Setelah rencana tambang untuk sebuah Wilayah

IUP dipersiapkan, Grup Atlas mulai membangun

infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan

untuk mendukung operasi tambang di wilayah

tersebut dan juga memulai pengadaan dan

mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan,

tenaga kerja serta material sesuai dengan

rencana tambang. Berdasarkan luas dari

Wilayah IUP, pengembangan rencana tambang

dan pelaksanaan infrastruktur, peralatan dan

personil yang dibutuhkan memakan waktu

sekitar 12 bulan untuk penyelesaian.

AKUISISI

Setelah Penawaran Umum Perdana,

Perseroan telah mengakuisisi 2 (dua) Wilayah

IUP lainnya yaitu Bara Karya Agung dan

Karya Borneo Agung. Perseroan berkeyakinan

bahwa keunggulan pada kegiatan eksplorasi

dan pengembangan proyek mendukung

strategi Perseroan untuk mengembangkankegiatan usaha dan portofolio Wilayah IUP

melalui akuisisi.

Strategi akuisisi dari Perseroan difokuskan

pada akuisisi atau investasi pada perusahaan

pemilik IUP yang berlokasi pada atau dekat

dengan wilayah Hub Perseroan pada valuasi

yang wajar. Pada umumnya, Perseroan

melakukan akuisisi perusahaan pemilik

IUP tidak mendapatkan pendanaan yang

diperlukan atau tidak memiliki pengalaman,

kemampuan dan pengetahuan untuk

melakukan kegiatan eksplorasi pada wilayah

pertambangan dan mengembangkannya

sampai pada tahap produksi secara

komersial. Apabila hal tersebut terjadi,

Perseroan sebelumnya mengadakan

perjanjian untuk mengembangkan dan

mengoperasikan kegiatan pertambangan

dengan hak opsi untuk memperoleh

Our exploration activities have steadily increased since the program began. We 

intend to further expand the exploration 

program, which is currently focused in 

our Gorby Putra Utama, Gorby Energy,

Banyan Koalindo Lestari, Diva Kencana

Borneo, Kalbara Energi Pratama and 

Hanson Energy Martapura concessions.

During 2011, we mapped 4,150 hectares,

drilled 52,506 meters and completed an 

additional 833 boreholes.

In 2009, 2010 and 2011, the Company 

incurred Rp 25,509 million, Rp 

26,811 million, and Rp 28,488 million 

respectively in exploration expenditures.

 

PROJECT DEVELOPMENT 

Efficiently and quickly developing mines 

and bringing undeveloped concession 

areas into commercial production is a

critical part of the Company’s strategy,

and we have an experienced team with a

strong track record in doing so. We have 

acquired 14 concession areas from 2007 

through 2011, and we have commenced 

commercial production in four of these 

mining concessions.

 

With information collected through our 

exploration activities, we prepare mine 

plans in relation to the design and 

operation of each mine pit and plan 

further exploration within our concession 

areas. In addition, we prepare plans on the infrastructure, such as haul roads,

ports, housing and other facilities, that 

needs to be built, the type and quantity 

of mining equipment, such as excavators,

haul trucks, crushers and loaders, that 

needs to be procured or leased and the 

work force that will need to be retained to 

support the mining operations expected 

at the concession area.

Once a mine plan for a particular 

concession area has been prepared,

we begin building the necessary 

infrastructure and facilities that are 

required to support mining operations in 

the area and also begin procuring and 

deploying the necessary equipment,

49$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 52: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 52/262

kepemilikan pada perusahaan tersebut. Hal initerjadi pada Diva Kencana Borneo dan Hanson

Energy, dimana Perseroan mengembangkan

tambang sampai pada tahap produksi secara

komersial pada bulan Agustus 2010 dan

Februari 2011.

Kriteria yang digunakan oleh Perseroan untuk

menganalisa target akuisisi atau investasi,

termasuk jarak target Wilayah IUP tersebut

ke Wilayah IUP yang telah dimiliki oleh

Perseroan dan Anak Perusahaan, dengan

tujuan untuk memanfaatkan infrastruktur,logistik, peralatan dan fasilitas yang telah

ada maupun yang masih direncanakan, jarak

target Wilayah IUP ke infrastruktur distribusi,

seperti sungai, laut dan fasilitas pelabuhan,

banyaknya potensi Cadangan Batubara, strip

ratio, karakter Cadangan Batubara, harga yang

ditawarkan oleh penjual, segala biaya terkait

pengembangan sampai ke tahap produksi

secara komersial dan isu regulasi dan perizinan

pada Wilayah IUP yang mungkin dihadapi.

Secara rutin, Perseroan mengevaluasi target

Wilayah IUP yang sedang dijual dan berencana

untuk melakukan akuisisi Wilayah IUP di masa

yang akan datang.

CADANGAN BATUBARA DAN SUMBER DAYA

BATUBARA

Berdasarkan Laporan Runge dan Britmindo,

Cadangan sebesar 88,4 juta ton dan Sumber

Daya Batubara sebesar 346,0 juta ton

berdasarkan metodologi standar JORC pada

Wilayah IUP milik Grup Atlas. Konsultan

tambang Grup Atlas, Runge dan Britmindo,

telah membantu dalam persiapan Sumber

Daya Batubara dan Cadangan Batubara.

Tabel berikut menyajikan deskripsi Cadangan

Batubara, Sumber Daya Terukur, Sumber Daya

Tertunjuk dan Sumber Daya Tereka menurut

Hub berdasarkan metodologi standar JORC.

manpower and materials necessary to 

effect the mine plan. Depending on the 

size of the concession area, developing 

a mine plan and ensuring that all the 

necessary infrastructure, equipment 

and personnel are in place takes 

approximately 12 months to complete.

 

ACQUISITIONS 

Following our IPO, we have acquired 

two additional concessions - Karya

Borneo Agung and Bara Karya Agung.

We feel that our strength in exploration 

and project development complements 

our strategy to grow our business and 

portfolio of concession areas through 

acquisitions.

Our acquisition strategy focuses on 

acquiring or investing in companies with 

rights to concession areas located close 

to or within our hub regions at reasonable 

valuations. We typically acquire such 

companies from owners who lack the 

necessary financing or do not have the 

experience, skills and knowledge to 

explore the concession area or bring 

it into commercial production. In some 

cases, we have previously entered into 

agreements to develop and operate 

mines with options to acquire stakes 

in the relevant mining company. This 

was the case for the Diva Kencana

Borneo and Hanson Energy Martapura

concession areas, which we brought into 

commercial production in August 2010 

and February 2011, respectively and which the Company has been operating 

since.

 

The criteria that we use to assess 

potential acquisitions or investment 

targets include: the proximity of 

the relevant concession area to the 

Company’s current concession areas,

thereby allowing us to leverage off 

our existing or planned infrastructure,

logistics, equipment and facilities; the 

proximity of the relevant concession 

area to distribution infrastructure such 

as rivers, the sea and port facilities; the 

extent of the potential coal resources 

and reserves; strip ratios; characteristics 

of the coal resources and reserves; the 

50 $6(7'$123(5$6,

Page 53: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 53/262

Tahun

Year 

HUB

BERAU KUBAR MUBA OKU

2008 293 28 124 55

2009 24 95 360 18

2010 0 221 547 55

2011 21 247 541 24

TITIK BOR

%25(+2/(6'5,//('

TahunYear 

HUBBERAU KUBAR MUBA OKU

2008 300 147 247 1.150

2009 12 396 2.128 109

2010 0 390 4.309 100

2011 380 764 2.768 238

LUAS (HA)

$5($&29(5('

TahunYear 

HUB

BERAU KUBAR MUBA OKU

2008 14,17 1,19 2,85 3,39

2009 1,50 5,61 17,89 0,59

2010 0,00 10,49 28,18 4,04

2011 0,89 13,34 36,58 1,70

0(7(5¶0

0(7(5$*(

TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER Year Ended 31 December 

price sought by the sellers; the cost 

of bringing the concession area into 

commercial production; and regulatory 

and licensing issues that the concession 

area may be facing.

We routinely evaluate potential 

concession areas that are in the market 

and expect to acquire additional 

concession areas in the future.

RESERVES & RESOURCES 

According to the JORC Resource and 

Reserve Statements prepared by Runge 

and Britmindo, reserves were estimated 

to be 88.4 million tons and resources 

were estimated to be 346.0 million tons 

in the Company’s concession areas. The 

following tables set forth the estimated 

coal reserves and the measured,

indicated, inferred and total resources in 

the Company’s various Hubs.

51$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 54: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 54/262

(dalam Juta Ton)CADANGAN 5(6(59(6 

LQ0LOOLRQ7RQVTerbukti(1) Proved (1)  Terkira(1) Probable (1)  -XPODK(1) Total (1) 

Hub Berau (2) 2,0 1,2 3,2 Berau Hub (2)

Hub Kubar (3) 7,0 0,5 7,5 Kubar Hub (3)

Hub Muba 72,6 5,1 77,7 Muba Hub

Hub Oku (4) - - - Oku Hub (4)

Hub Papua (4) - - - Papua Hub (4)

Jumlah 81,6 6,8 88,4 Total

(dalam Juta Ton)

SUMBER DAYA 5(6285&(6   

LQ0LOOLRQ7RQVTerukurMeasured 

TertunjukIndicated 

TerekaInferred 

-XPODKTotal 

Hub Berau (2) 3,5 2,1 2,6 8,2 Berau Hub (2)

Hub Kubar (3) 13,4 4,9 13,1 31,4 Kubar Hub (3)

Hub Muba 130,5 44,5 131,4 306,4 Muba Hub

Hub Oku (4) - - - - Oku Hub (4)

Hub Papua (4) - - - - Papua Hub (4)

Jumlah 147,4 51,5 147,1 346,0 Total

(1) Sebagaimana tercantum dalam laporan Britmindo dan Runge.

(2) Tidak termasuk Cadangan Batubara dan Sumber Daya Batubara dari Kalbara Energi Pratama,

Citra Global Artha dan Ratna Utama Karya dimana saat ini belum tersedia data mengenaijumlah Cadangan Batubara.

(3) Tidak termasuk Cadangan Batubara dari kawasan konsesi Karya Borneo Agung dan Bara

Karya Agung. Grup Atlas saat ini belum memiliki data Cadangan Batubara untuk Karya

Borneo Agung dan Bara Karya Agung. Perkiraan Cadangan Batubara dan Sumber Daya

Batubara pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo berdasarkan laporan Diva Kencana Borneo

oleh Runge dan Britmindo.

(4) Grup Atlas saat ini tidak memiliki data sumber daya yang diperkirakan sesuai 2004 JORC

Code.

$6(7'$123(5$6,

"TEFmOFEJOUIF3VOHF3FQPSUBOE#SJUNJOEP3FQPSU(2) Does not include the reserves or resources from the Kalbara Energi Pratama and Citra Global

Artha concession areas as such data is currently not available.

(3) Does not include the reserves from the concession areas of Karya Borneo Agung and Bara

Karya Agung, which were in the process of being acquired by the Company. The Company

currently has no reserves data for the Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung concession

areas as measured under the 2004 J ORC Code. The estimated coal resources and reserves

for the Diva Kencana Borneo concession area are based on the Runge DKB Repor t and the

Britmindo DKB Report.

(4) The Company has no reserves or resources data as measured under the 2004 JORC Code.

52

Page 55: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 55/262

P E M A S A R A N D A N P E N J U A L A N

Perseroan memiliki 24 pengguna akhir yang berlokasi

.RUHD6HODWDQ&LQD-HSDQJ,QGRQHVLD7DLZDQ

,QGLDGDQ+RQJNRQJSHU'HVHPEHU

PENJUALAN

Perseroan menandatangani perjanjian pemasaran

dan penjualan dan perjanjian pembelian

dengan masing-masing Anak Perseroan, yang

memproduksi batubara. Berdasarkan perjanjian-

perjanjian tersebut Perseroan membeli batubara

dan kemudian menjual batubara tersebut kepadapihak ketiga. Dengan luasnya ragam produk

batubara yang dihasilkan dari Wilayah IUP Grup

Atlas, termasuk batubara termal bernilai kalori

rendah, sub-bituminous dan bituminous dan

batubara metalurgi, Grup Atlas berupaya menjual

produk batubaranya baik ke pasar ekspor maupun

pasar domestik. Meskipun ada peningkatan

permintaan batubara termal bernilai kalori rendah

diluar Indonesia, permintaan dari pasar ekspor

masih didominasi batubara termal bernilai kalori

tinggi dan batubara metalurgi, sedangkan pasar

domestik masih didominasi permintaan batubara

termal bernilai kalori rendah.

Grup Atlas berkeyakinan memiliki reputasi

yang baik di Korea Selatan dan dalam proses

membangun reputasi di Indonesia, Cina,

Hong Kong dan Jepang serta kawasan Asia

Tenggara sebagai produsen batubara termal dan

batubara metalurgi yang handal. Seiring dengan

peningkatan produksi batubara termal bernilai

kalori rendah, Grup Atlas membidik pasar Asia

lainnya seperti Thailand dan India dan juga pasar

domestik. Pasar-pasar tersebut yang diharapkan

akan menjadi penting bagi kinerja Grup Atlas.Tabel berikut menjelaskan persentase volume

penjualan batubara dan penjualan bersih Grup

Atlas kepada pengguna akhir di berbagai negara

dan persentase produk batubara Grup Atlas yang

dijual kepada pengguna akhir di berbagai negara

untuk tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011.

Perseroan memiliki 24 pengguna akhir yang

berlokasi Korea Selatan, Cina, Jepang, Indonesia,

Taiwan, India, dan Hongkong per 31 Desember

2011. Pada tahun 2010, hampir semua pengguna

akhir dari batubara Perseroan, berdasarkan

volume penjualan, berasal dari industri

pembangkit listrik. Grup Atlas fokus untuk menjual

batubara termal kepada pembangkit listrik dan

batubara metalurgi kepada pabrik baja/kokas.

MARKETING AND SALES

From 2008 to December 31, 2011, we 

supplied coal to 24 end-users located in 

South Korea, China, Japan, Indonesia,

Taiwan, India and Hong Kong.

SALES 

Atlas enters into marketing and sale and 

purchase arrangements with each of 

our coal producing subsidiaries, from which we purchase coal products for 

onward-sales to third parties. Due to the 

broad range of coal products that may 

be produced from the our concessions,

including low rank thermal coal, sub- 

bituminous, bituminous and metallurgical 

coal, we look to sell our coal products 

in both the export market as well as 

the domestic market. Although there is 

increasing demand for low rank thermal 

coal outside of Indonesia, demand from 

the export market primarily relates to 

higher rank thermal coal and metallurgical 

coal, whereas the demand in the domestic 

market primarily relates to low rank thermal coal.

We believe we have established a good 

reputation in South Korea and are in 

the process of building a reputation in 

Indonesia, China, Hong Kong and Japan,

as well as in Southeast Asia as a reliable 

producer of thermal and metallurgical 

coal. As we increase our production of low 

rank thermal coal, we are aiming to enter 

other Asian markets such as Thailand 

and India and are also targeting the 

domestic market, which we expect to be 

increasingly important to our performance.

The accompanying graphs illustrate our sales volumes and the percentages of 

coal products sold to end-users located in 

various countries for the years 2008, 2009,

2010 and 2011.

53$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 56: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 56/262

PEMASARAN

Selain mengandalkan Noble, Perseroan sudah

memulai pemasaran dan penjualan produk

batubara tertentu secara langsung kepada

pengguna akhir. Untuk memastikan bahwa strategi

pemasaran dan penjualan yang sukses dan untuk

memaksimalkan harga produknya, Perseroan

berencana untuk memperluas kemampuan

penjualan dan pemasaran secara langsung. Grup

Atlas awalnya berencana untuk bergantung pada

hubungan yang saat ini dikembangkan dengan

bantuan Noble, dengan pengguna akhir dinegara-negara Asia Timur seperti Korea Selatan,

Jepang dan Cina untuk penjualan batubara dan

juga memperluas ke pasar di wilayah lain, seperti

Vietnam, Thailand dan India.

PERJANJIAN DENGAN NOBLE

Perseroan sejak Agustus 2010 menjual seluruh

batubara yang diproduksi di Berau Bara Energi

kepada Noble. Noble menjual batubara ini

kepada pengguna akhir. Perseroan saat ini

memiliki perjanjian pemasaran dan penjualan

batubara untuk batubara dari Berau Bara

Energi, Diva Kencana Borneo, Citra Global

Artha, Kalbara Energi Pratama dan Gorby

Putra Utama. Sehubungan dengan Penawaran

Umum, Perseroan telah menandatangani

perjanjian pemasaran baru dengan Noble

untuk menggantikan perjanjian pemasaran dan

penjualan batubara.

Sejak efektifnya Penawaran Umum, PerjanjianPemasaran Eksklusif yang telah ditandatangani

oleh Perseroan pada April 2011 menjadi efektif

pada tanggal 28 Desember 2011, dan Noble

menjadi agen pemasaran eksklusif untuk 75% dari

batubara yang diproduksi di Berau Bara Energi,

Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama,

dan Gorby Putra Utama setiap triwulan dengan

memperhatikan jumlah tertentu dari masing-

masing Wilayah IUP yang ditentukan berdasarkan

formula sebagaimana diuraikan dalam masing-

masing perjanjian.

Perseroan terus menjual batubara ke Noble

dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan Diva

Kencana Borneo dan mulai menjual batubara dari

Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama,dan

Gorby Putra Utama kepada Noble melalui kontrak

pasokan antara Perseroan dengan Noble pada

tanggal 27 April 2011. Ketentuan dalam kontrak

serupa dengan ketentuan yang terdapat pada

Kesepakatan dengan Noble sebelum Penawaran

Umum kecuali untuk ketentuan mengenai jumlah

batubara yang mengacu pada batas maksium

tonase pada Kesepakatan dengan Noble Pasca

Penawaran Umum.

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian antara

Perseroan dengan Noble, Noble diwajibkan

untuk memaparkan pengguna akhir batubara

dari Perseroan. Hal ini memungkinkan Perseroan

untuk memasarkan batubara kepada pengguna

akhir atas batubara yang belum diatur

From 2008 to December 31, 2011, we supplied coal to 24 end-users located in 

South Korea, China, Japan, Indonesia,

Taiwan, India and Hong Kong. In 2010,

almost all of the end-users of our coal, by 

sales volume, were involved in the power 

generation industry. We are focusing on 

selling thermal coal to power plants and 

metallurgical coal to steel mills/coking 

plants.

MARKETING 

In addition to relying on Noble, we have 

already begun directly marketing and 

selling certain of our coal products. To 

ensure that our marketing and sales 

strategies are successfully implemented 

and to maximize the prices of our products, we are expanding our in-house 

sales and marketing capabilities. We 

expect to initially rely on the relationships 

we are currently developing, through 

the assistance of Noble, with end-users 

in North Asian countries such as South 

Korea, Japan and China for the sale of our 

coal and to also expand into other markets 

in the region, including Vietnam, Thailand 

and India.

ARRANGEMENTS WITH NOBLE 

Since August 2010, we have sold all of the 

coal produced at our Berau Bara Energi 

concession area to Noble. Noble in turn 

sold this coal to end-users. We currently 

have marketing agreements and coal supply contracts with Noble in place for 

coal from the Berau Bara Energi, Diva

Kencana Borneo, Citra Global Artha,

Kalbara Energi Pratama and Gorby Putra

Utama concession areas. In connection 

with last year’s Public Offering, we have 

entered into a new marketing agreement 

with Noble that is intended to replace 

the previous marketing and coal supply 

arrangements.

Following our Public Offering, the 

Exclusive Marketing Agreement that was 

signed in April 2011 became effective 

on December 28, 2011, and Noble has 

become the exclusive marketing agent 

for 75% of the coal produced in Berau 

54 $6(7'$123(5$6,

Page 57: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 57/262

penjualannya dalam Kesepakatan denganNoble Pasca Penawaran Umum. Selain itu,

berdasarkan ketentuan di hampir seluruh kontrak

penjualan Perseroan yang baru, Noble tidak

dapat melakukan kontrak kepada pengguna akhir

tanpa memberitahu, mendapatkan persetujuan,

dan membuat back-to-back contract dengan

Perseroan.

Selain itu sebagai agen pemasaran Perseroan,

Noble memiliki 10,1% saham Perseroan.

Perseroan berkeyakinan bahwa sebagai

pemegang saham dengan komisi terkait hargabatubara yang dijualnya, Noble memiliki insentif

untuk memperoleh harga terbaik untuk batubara

Perseroan di pasar sehingga bahwa harga jual

yang diperoleh Perseroan akan selalu mengikuti

perubahan harga pasar ke depannya.

PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA

Hanson Energy telah berhasil mendapatkan

kontrak untuk memasok PLN dengan 3,08 juta

ton batubara per tahun selama 20 tahun, untuk

jumlah sekitar 60 juta ton. Pada tanggal 15

Agustus 2011, Hanson Energy menandatangani

Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah

 / Low Rank Coal (LRC) PLTU Lampung (Tarahan

Baru). Berdasarkan perjanjian ini Hanson Energy

akan memasok 640.000 ton/tahun batubara

peringkat rendah kepada PLN dimana PLN dapat

meningkatkan atau menurunkan jumlah pasokan

tahunan atau bulanan hingga maksimum 20%

dari total pasokan tahunan atau bulanan.Perjanjian ini memiliki jangka waktu waktu selama

20 tahun terhitung sejak dipenuhinya syarat-

syarat tertentu atau terpenuhinya kuantitas untuk

periode sejak tahun 2011 hingga dengan tahun

2031.

Pasokan batubara untuk PLTU lainnya tergantung

EBSJLPOUSBLmOBMZBOHBLBOEJUBOEBUBOHBOJ

dengan PLN, yang saat ini berada dalam tahap

negosiasi. Terhadap pinjaman dari Tecnica

kepada Anugrah Energi, Anugrah Energi

menandatangani perjanjian jual beli batubaradengan Technica pada tanggal 18 Nopember

2010.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Anugrah Energi

memberikan Tecnica hak untuk membeli seluruh

batubara yang diproduksi dari Anugrah Energi

selama masa berlaku izin tambang. Berdasarkan

perjanjian ini, harga akan disepakati tiga bulan

sebelum dimulainya periode pengiriman selama

tiga bulan atau periode lain yang disepakati

kedua belah pihak. Selain itu, Anugrah Energi

diwajibkan untuk membayar biaya pemasaran

atas batubara dalam Wilayah IUP Grup Atlas

kepada Tecnica. Perjanjian ini juga menjelaskan

bahwa Anugrah Energi bertanggung jawab

atas keterlambatan pengiriman serta tidak

bertanggung jawab dalam hal terjadinya

peristiwa force majeure tertentu. Berdasarkan

perjanjian pinjaman antara Anugrah Energi

dan Tecnica pada tanggal 18 Nopember 2010,

Bara Energi, Citra Global Artha, KalbaraEnergi Pratama, and Gorby Putra Utama

concessions each quarter, subject to an 

aggregate cap for each concession that is 

determined based on a formulation set out 

in the relevant agreements.

We continue to sell coal to Noble from 

the Berau Bara Energi and Diva Kencana

Borneo concessions, and expect to start 

selling coal from the Citra Global Artha,

Kalbara Energi Pratama and Gorby 

Putra Utama concessions through a

supply contract entered into between the 

Company and Noble on April 27, 2011.

The terms of these contracts are similar 

to those that form part of the Pre-Offering 

Noble Arrangements except that the 

quantities of coal covered by them will be as set out in the corresponding marketing 

agreements that form part of the Post- 

Offering Noble Arrangements 

Under the terms of our contracts with 

Noble, Noble is required to disclose the 

end-users for our coal, enabling us to 

market the coal that is not covered by 

the current Noble contracts directly to 

these end-users. In addition, pursuant 

to the provisions in almost all of our new 

sales contracts, Noble may not enter into 

any contracts with end-users for our coal 

XJUIPVUmSTUDPOTVMUJOHXJUIVTPCUBJOJOH

our prior approval and entering into a

back-to-back contract with the Company 

In addition to being our marketing agent,Noble has a 10.1% share of the Company.

We believe that as a shareholder with 

commissions tied to the price of the coal 

that is sold, Noble is incentivized to obtain 

the best possible prices for the Company’s 

coal in the market and expects that the 

selling prices that the Company will obtain 

will more closely track spot market prices 

going forward.

ARRANGEMENTS WITH OTHER THIRD 

PARTIES 

Hanson Energy has successfully bid for 

contracts to supply PT PLN with 3.08 

million tons of coal per year over 20 years,

for an aggregate of approximately 60 

55$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 58: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 58/262

‘09 ‘10 ‘11

PENJUALAN BERSIH

Net Sales

Korea SelatanSouth Korea’09 : 841.698 (96,83%)  ‘10 : 1.139.896 (79,74%)  ‘11 : 444.892 (37,25%) 

China Cina‘10 : 259.672 (18,16%)  ‘11 : 26.484 (2,22%) 

India India‘11 : 53.141 (4,45%) 

Indonesia Indonesia‘09 : 16.526 (1,90%)  ‘11 : 9.187 (0,77%) 

Jepang Japan ‘11 : 141.913 (11,88%) 

Taiwan Taiwan ‘11 : 312.299 (26,15%) 

Lain-lain Other ’09 : 11.057 (1,27%)  ‘10 : 29.962 (2,10%)  ‘11 : 206.507 (17,29%) 

$6(7'$123(5$6,

Anugrah Energi harus melunasi pinjamanberdasarkan tingkat tertentu berdasarkan setiap

ton batubara yang diproduksi dan dijual oleh

Anugrah Energi. Kemudian, Tecnica berhak

menentukan pelunasan yang berasal dari

penjualan batubara berdasarkan perjanjian jual

beli antara kedua belah pihak.

Untuk batubara metalurgi yang diproduksi

pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, Grup

Atlas bermaksud untuk membuat perjanjian

harga tetap dalam periode satu tahun dengan

pengguna akhir di Jepang, Korea Selatan danTaiwan, serta kelebihannya akan dijual pada

harga spot kepada pengguna akhir di Cina dan

India. Kecuali seperti dijelaskan di atas, Grup

Atlas saat ini tidak memiliki kontrak pasokan

berjangka lainnya dengan pihak lain. Saat ini

tidak memiliki rencana untuk masuk ke dalam

kontrak pasokan jangka panjang lainnya untuk

waktu yang lebih panjang dari setahun saat mulai

pemasaran batubara secara langsung kepada

pengguna akhir dan mengharapkan bahwa harga

batubara di bawah kontrak langsung dengan

pengguna akhir baik dinegosiasikan untuk setiap

pengiriman atau harus didasarkan pada indeks.

PRODUK BATUBARA

Grup Atlas memproduksi produk batubara

yang bermacam-macam, termasuk batubara

termal bernilai kalori rendah, sub-bituminous,

dan bituminous serta batubara metalurgi.Karakteristik dari batubara untuk tiap-tiap

Wilayah IUP disajikan pada tabel berikut ini.

Semua data yang disajikan berdasarkan air-dried

basis, kecuali dijelaskan lain.

million tons. On August 15, 2011, Hanson Energy entered into a coal supply contract 

with PT PLN for the supply of Low Rank 

Coal (LRC) to its Tarahan Baru power 

plant in Lampung, Southern Sumatra..

Under this agreement, Hanson Energy will 

supply 640,000 tons of low rank coal to 

PLN annually, which amount may increase 

or decrease annually or monthly up to a

maximum of 20% of the total annual or 

monthly supply. This agreement has a

EVSBUJPOPGZFBSTGSPNUIFGVMmMMNFOU

PGDFSUBJODPOEJUJPOTPSUIFGVMmMMNFOUPGB

TQFDJmFERVBOUJUZGPSUIFQFSJPEGSPN

until through 2031.

Coal supplies for other power plants 

EFQFOEVQPOUIFmOBMDPOUSBDUTUPCF

signed with PLN, which are currently in the negotiation stage.

In consideration for an loan from Tecnica

to Anugrah Energi, Anugrah Energi 

entered into a coal sale and purchase 

agreement with Technica on November 

18, 2010. Under the agreement, Anugrah 

Energi granted Tecnica the right to 

purchase all of the coal produced from 

Anugrah Energi’s concession during 

the period of validity of the mine permit.

Under this agreement, prices are to be 

agreed three months prior to the start of 

a delivery period for every three-month 

period or as mutually agreed. In addition,

Anugrah Energi is required to pay to 

Tecnica a marketing fee for the coal sold 

from its concession area. The agreement also provides that Anugrah Energi is 

liable for any demurrage and that Tecnica

and Anugrah Energi will not be liable 

under the contracts upon the occurrence 

of certain force majeure events. Under 

the terms of the related loan agreement 

between Anugrah Energi and Tecnica

dated November 18, 2010, Anugrah 

Energi must repay the loan from Tecnica

BUBTQFDJmFESBUFCBTFEPOFBDIUPOOFPG

coal produced and sold from the Anugrah 

Energi concession area and Tecnica is 

entitled to set off such repayment from the 

proceeds of the coal sales due under its 

coal sale and purchase agreement.

For metallurgical coal produced in the 

56

Page 59: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 59/262

COAL PRODUCTS 

The Company produces a broad range of 

coal products, including low rank, sub- 

bituminous and bituminous thermal coal 

and metallurgical coal. The characteristics 

of the coal at cer tain of the Company’s 

concession areas are set forth in the 

following table. All data presented below 

is on an air-dried basis, unless otherwise 

indicated.

57

TM : total kandungan air

IM : kandungan air

Ash : kandungan abuTS : kandungan belerang

CV : nilai kalori

CSN : indeks pemuaian batubara

ar : as received

adb : air dried basis

gar : gross as received

(1) Sebagaimana tercantum dalam Laporan

Gorby Putra Utama, Gorby Energy dan

Banyan Koalindo Lestari oleh Britmindo.(2) Sebagaimana tercantum dalamLaporan

Berau Bara Energi oleh Runge.

(3) Sebagaimana tercantum dalam Laporan

Diva Kencana Borneo oleh Britmindo.

(4) Sebagaimana tercantum dalam Laporan

Diva Kencana Borneo oleh Runge.

Karakteristik 

Batubara

 /  &RDO 

&KDUDFWHULVWLFV 

Batubara termal

berkalori rendah

 / Low rank thermal

coal

Batubara termal

 / Sub-bituminous 

thermal coal 

Batubara metalurgi

 / Metallurgical 

coal 

Batubara termal

 / bituminous 

thermal coal 

Gorby Putra

Utama (1)

Gorby Energy (1)

Banyan

Koalindo

Lestari (1)

35,70

35,50

32,20

10,10

11,90

19,10

14,50

14,60

13,30

3,70

8,90

16,40

6,50

8,90

5,60

2,70

4,70

2,40

0,42

0,61

0,29

0,86

0,27

0,55

4.020

3.900

4.480

7.100

6.250

5.320

-

-

-

8,8

-

-Berau Bara

Energi (2)

Diva Kencana

Borneo, Blok

Sangsang (4)

Diva Kencana

Borneo, Blok

Mea Utara (3)

Wilayah IUP

 / &RQFHVVLRQ 

$UHD 

TM

(% ar)

IM

(% adb)

 Ash

(% adb)

TS

(% adb)

CV 

(kcal/kg) gar 

CSN

Diva Kencana Borneo concession, we 

JOUFOEUPFOUFSJOUPPOFZFBSmYFEQSJDF

contracts with customers in Japan, South 

Korea and Taiwan, with any excess sold 

at spot prices to customers in China and 

India.

Except as described above, the Company 

does not currently have any other term- 

based coal supply contracts with any 

other party. We currently have no plans 

to enter into any term-based coal supply 

contracts for periods that are longer 

than a year as we begin marketing coal 

directly to end-users, and expect that the 

coal prices under direct contracts with 

end-users to either be negotiated for each 

shipment or to be based on an index.

TM : Total Moisture 

IM : Inherent Moisture 

Ash : Ash Content 

TS : Total Sulphur 

$7 $BMPSJmD7BMVF 

CSN : Crucible Swelling Number 

ar : as received 

adb : air dried basis 

gar : gross as received 

(1) As stated in the Report on Gorby Putra

Utama, Gorby Energy dan Banyan 

Koalindo Lestari by Britmindo.

(2) As stated in the Report on Berau Bara

Energi by Runge.

(3) As stated in the Report on Diva Kencana

Borneo by Britmindo.

(4) As stated in the Report on Diva Kencana

Borneo by Runge.

57$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 60: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 60/262

S U M B E R D A YA M A N U S I A

Per tanggal 31 Desember 2011, Perseroan

dan Anak Perusahaan memperkerjakan 878

karyawan, sebagian besar merupakan karyawan

tetap, di mana 179 orang berada di kantor pusat

Perseroan di Jakarta dan sisanya bekerja diWilayah IUP di Kalimantan Timur dan Sumatera

Selatan. Sebagian besar karyawan Perseroan

terlibat dengan pengelolaan kontraktor, jasa

teknis, administrasi, pengembangan masyarakat

dan pengawasan pengolahan batu bara,

pemuatan tongkang dan logistik lainnya.

Perseroan sedang dalam proses mengkaji

strategi transformasi sumber daya manusia

dengan bantuan konsultan sumber daya

manusia pihak ketiga dalam mengantisipasi

pertumbuhan tenaga kerja Perseroan yang

pesat sehubungan dengan rencana dimulainya

produksi di lokasi Hub Muba. Perseroan, dibantuoleh konsultan sumber daya manusia, yaitu

SRW & Co, yang ditunjuk untuk membantu

Perseroan dalam proses implementasi sistem

sumber daya manusia, strategi dan kebijakan,

termasuk strategi kompensasi baru, sistem

pengembangan karir dan metode evaluasi

kinerja. Selain itu, mereka juga menyusun buku

pedoman karyawan dan pedoman otorisasi untuk

mengarahkan semua karyawan Perseroan.

HUMAN RESOURCES

%HUVDPDDQGHQJDQEHUMDODQQ\DXVDKD3HUVHURDQXQWXNPHPEHQDKLVLVWHPGDQVWUDWHJL

pengelolaan sumber daya manusia, kita sudah mengadopsi strategi serta sistem

LGHQWLÀNDVLWDOHQWDSHUHQFDQDDQDNXLVLVLSHQJHPEDQJDQGDQHYDOXDVLWDOHQWSRRO

$6(7'$123(5$6,

While our efforts to improve our human 

resource management systems and 

strategies are ongoing, we have already 

adopted a strategy and system 

GPSUBMFOUJEFOUJmDBUJPOQMBOOJOH

acquisition, development and talent pool 

evaluation.

As of 31 December 2011, the Company 

had 878 employees, most of whom were 

permanent employees. 179 staff are located 

JOUIF$PNQBOZTIFBEPGmDFJO+BLBSUB

with the remaining employees located at 

our concession areas in East Kalimantan 

and South Sumatra. The Company’s 

employees are predominantly involved in 

contract management, technical services,

administration, community development 

and the supervision of coal-processing,

barge-loading and other logistics.

We are currently in the process of reviewing 

our human resource transformation strategy 

with the assistance of SRW & Co., a human 

resource consultancy, in anticipation of the 

exponential growth in our work force arising 

from the commencement of production at 

our Muba Hub. SRW & Co. is assisting 

us by reviewing and analyzing our human 

resource systems, strategies and policies,

including our new compensation strategy,

career development system and job 

evaluation methods. Additionally, they are 

developing an employee handbook and 

a manual of authority to guide all of the 

Company’s employees.

We are also developing feedback and 

communication channels for our employees.

While these efforts to improve our human 

resource management systems and 

strategies are ongoing, we have already 

developed, as a result of this process, a

new human resource organization structure 

and adopted a strategy and system for 

58

Page 61: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 61/262

59

Perseroan juga mengembangkan salurankomunikasi dan saran bagi karyawan. Bersamaan

dengan berjalannya usaha Perseroan untuk

membenahi sistem dan strategi pengelolaan

sumber daya manusia, Perseroan telah membuat

sebuah struktur organisasi sumber daya manusia

baru dan mengadopsi strategi serta sistem

JEFOUJmLBTJUBMFOUBQFSFODBOBBONFOEBQBULBO

pengembangan dan evaluasi karyawan berbakat.

Perseroan menawarkan dan akan terus

memberikan paket kompensasi yang kompetitif

untuk menarik dan mempertahankan karyawan.

Selain itu, Perseroan memberikan kesempatan

cuti kepada karyawan lapangan dengan

frekuensi yang lebih menarik dibandingkan

dengan kebanyakan pesaingnya.

Karyawan Perseroan rutin mengikuti program

pelatihan internal dalam bidang kesehatan dan

keselamatan, kepemimpinan dan manajemen,

serta teknologi informasi. Pelatihan khusus di

bidang pertambangan, sumber daya manusia,

keuangan, dan administrasi diberikan kepada

karyawan yang terpilih. Perseroan percaya

bahwa komitmen untuk mengadakan pelatihan

dapat membantu promosi karyawan dalam

memperoleh posisi yang lebih tinggi dan

membantu mempertahankan tingkat retensi

karyawan.

Di 2011, sebanyak 225 orang berpartisipasidalam lebih dari 4.130 jam pelatihan dan seminar

dengan biaya sebesar Rp641.3 juta.

Perseroan berdedikasi untuk mencapai dan

mempertahankan standar tertinggi kesehatan

dan keselamatan bagi karyawan, dan berusaha

untuk memastikan lingkungan kerja yang aman

melalui implementasi program keselamatan,

kesehatan dan pengelolaan lingkungan yang

komprehensif sesuai standar internasional untuk

kesehatan dan keselamatan industri.

Paket manfaat bagi karyawan meliputi

asuransi kesehatan bagi karyawan/karyawati

dan keluarganya, asuransi kecelakaan dan

keikutsertaan dalam skema pensiun yang

didukung Pemerintah.

UBMFOUJEFOUJmDBUJPOQMBOOJOHBDRVJTJUJPO

development and talent pool evaluation.

We offer, and intend to continue offering,

competitive compensation packages 

to attract and retain our employees. In 

addition, we believe that we provide our 

employees working at the mine sites with 

home leave at frequencies that are more 

attractive than many of our competitors.

Our employees regularly attend in- 

house training programs in subjects 

such as health and safety, leadership 

and management, and information 

technology. Specialized training in the 

areas of mining, human resources and 

mOBODFBOEBENJOJTUSBUJPOBSFQSPWJEFE

to selected supervisory staff. We feel that our commitment to training better positions 

our employees for promotion and helps to 

maintain high employee retention rates.

For 2011, 225 individuals participated 

in more than 4,130 hours of training and 

seminars at a total cost of IDR641.3 million.

We are dedicated to achieving and 

maintaining the highest standards of health 

and safety for our employees, and look 

to ensure a safe working environment 

at all times through the implementation 

of a comprehensive safety, health and 

environmental management plan that meets 

international standards for industrial health 

and safety.

5IF$PNQBOZTFNQMPZFFCFOFmU

package includes sponsored health 

coverage for employees and their families,

accident insurance and enrollment in the 

Government-sponsored pension scheme.

59$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 62: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 62/262

T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

´+DUDSDQVD\DWHUKDGDS$WODVNHGHSDQDGDODKPHQMDGLEHVDUSHUXVDKDDQtambang batubara terbaik di Indonesia. Indikatornya bisa dilihat dari gaya

PDQDMHPHQSHUXVDKDDQSUDNWLN*RRG&RUSRUDWH*RYHUQDQFHGDQ&RUSRUDWH

6RFLDO5HVSRQVLELOLW\Q\D\DQJEHVDUµ  

²$QGUH$EGL6:$(GLVL'HFKDO

*22'&25325$7(*29(51$1&(

“Harapan saya terhadap Atlas ke depan

adalah menjadi 10 besar perusahaan tambang

batubara terbaik di Indonesia. Indikatornya

bisa dilihat dari gaya manajemen perusahaan,

praktik Good Corporate Governance dan

Corporate Social Responsibility-nya yang

besar”

– Andre Abdi (SWA, Edisi 26, 8-18 Dec 2011,

hal.98-100)

“Tata kelola perusahaan adalah sebuah sistem

yang mengatur dan mengelola perusahaan”

(Australian Stock Exchange Principles of Good

Corporate Governance and Best Practice

Recommendations).

Perseroan dibentuk dengan sebuah visi untuk

menjadi perusahaan batubara terkemukadi Indonesia dengan jiwa kewiraswastaan,

namun dengan keyakinan yang kuat bahwa

visi tersebut tidak akan dapat dicapai dan

dipertahankan tanpa adanya tata kelola

perusahaan dan tanggung jawab sosial

perusahaan yang baik. Struktur tata kelola

perusahaan yang baik membantu perusahaan

menciptakan nilai (melalui kewiraswastaan,

inovasi, pengembangan dan eksplorasi) dan

memberikan pertanggungjawaban dan sistem

kendali yang sebanding dengan risiko yang

dihadapi.

Di jajaran manajemen saat ini ada 2 (dua)

Komisaris Independen dan seorang Direktur

tidak terafiliasi yang adalah Direktur Keuangan

dan Sekretaris Perusahaan, didukung oleh

Unit Internal Audit. Di April 2012 akan diangkat

seorang Direktur Business Control dan

Compliance dan akan dibentuk pula Komite

Audit. Ini adalah bukti bahwa manajemen

berkomitmen untuk menerapkan tata kelola di

setiap fungsi dalam organisasi dan kegiatan

usaha Perseroan.

Kami senantiasa terus berupaya untukmengelola Perseroan dengan mengacu kepada

prinsip-prinsip utama tata kelola perusahaan

yang baik, yaitu:

t 5SBOTQBSBOTJoLFUFSCVLBBOTFNVBJOGPSNBTJ

yang material dan relevan secara jelas

dan lengkap kepada semua pemangku

kepentingan sesuai hak masing-masing

“My hope for Atlas ahead is to become 

Top 10 Best Coal Companies in 

Indonesia. The indicator can be depicted 

by the company management style,

Good Corporate Governance practice 

and big corporate social responsibilities” 

– Andre Abdi (SWA, Edition 26, 8-18 Dec 

2011, p.98-100) 

“Corporate governance is the system 

by which companies are directed 

and managed” (Australian Stock 

Exchange Principles of Good Corporate 

Governance and Best Practice 

Recommendations) 

The Company is founded on a vision 

to be a premier coal company in 

Indonesia through entrepreneurship,

but with a firm belief that such vision 

cannot be accomplished and sustained 

without good corporate governance 

and corporate social responsibility.

Good corporate governance structures 

encourage companies to create value 

(through entrepreneurialism, innovation,

development and exploration) and 

provide accountability and control 

systems commensurate with the risks 

involved.

In the top management level there 

are currently 2 (two) Independent 

Commissioners and a non-affiliated 

Director who is the Director of Finance 

and Corporate Secretary, supported by 

the internal audit unit. In April 2012 there 

will be a new Director of Business Control 

and Compliance to be appointed and an 

Audit Committee to be established. These 

are clear indications that management is 

committed to adopting and implementing 

a high standard of corporate governance 

in every function within the Company’s 

organization and operations.

60

Page 63: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 63/262

t "LVOUBCJMJUBToLFKFMBTBOQFNCBHJBOtanggung jawab untuk setiap orang dalam

organisasi untuk mendorong sistem

pengendalian yang seimbang dengan sistem

penghargaan dan sanksi yang adil.

t 5BOHHVOHKBXBCoLFUBBUBONFOHJLVUJ

secara ketat semua peraturan dan ketentuan

yang berlaku, mengacu kepada praktek

tambang terbaik termasuk tanggung jawab

sosial perusahaan dan lingkungan hidup.

t *OEFQFOEFOoQSPGFTJPOBMJUBTEBO

obyektifitas yang tinggi dalam pengelolaan

usaha dan bebas dari benturan kepentingan.

t "EJMoQFSMBLVBOZBOHTBNBEBOBEJMVOUVL

kepentingan semua pemangku kepentingan;

terbuka untuk menerima masukan,

saran atau kritik dari semua pemangku

kepentingan.

Tata kelola perusahaan adalah sebuah

interaksi antara pemegang saham, Dewan

Komisaris, Direksi dan semua pemangku

kepentingan lain untuk menetapkan kinerja

dan langkah ke depan, memberikan pengaruh

dalam penyusunan dan pencapaian sasaran

Perseroan, memonitor dan menilai risiko serta

mengoptimalkan kinerja.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

merupakan organ tertinggi dalam Perseroan.

RUPS memiliki kewenangan antara lain

untuk mengangkat dan memberhentikan

Direktur dan Dewan Komisaris, remunerasi

mereka, menetapkan pembagian dividen,

menunjuk auditor eksternal dan menyetujui

perubahan Anggaran Dasar. RUPS Tahunan

(RUPST) diselenggarakan dalam jangka

waktu enam bulan setelah akhir tahun buku

sedangkan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) dapat

diselenggarakan setiap waktu jika dianggap

perlu.

We will continuously strive to manage the Company in adherence to the basic 

principles of good corporate governance,

which are as follows:

t 5SBOTQBSFODZoTVGGJDJFOUBOEDMFBS

disclosure of all material and relevant 

information to all stakeholders 

according to their rights 

t "DDPVOUBCJMJUZoDMFBSMZEFGJOFE

responsibilities of each and every 

person within the organization that 

promote a check and balance system 

and is supported by a fair reward and 

punishment system.

t 3FTQPOTJCJMJUZoTUSJDUDPNQMJBODF

with all relevant applicable laws and 

regulations, adherence to best mining 

practices including environmental and corporate social responsibilities.

t *OEFQFOEFODFoQVSFQSPGFTTJPOBMJTN

and objectivity in managing the 

business, free of any conflict of 

interest.

t 'BJSOFTToFRVBMBOEGBJSUSFBUNFOU

to cater to all stakeholders’ interests;

open minded to any suggestion,

advice or criticism from all 

stakeholders.

Corporate governance is the interaction 

between shareholders, the Board of 

Commissioners, the Board of Directors 

and also other stakeholders in shaping 

the company’s performance and the 

manner in which it develops. It influences 

how the objectives of the Company are determined and achieved, how risk 

is monitored and assessed, and how 

performance is optimized.

General Meeting of Shareholders 

The General Meeting of Shareholders 

(GMS) is the Company’s highest 

governance body. Its authorities include 

the appointment and termination the 

Board of Directors and the Board of 

Commissioners and approval of their 

remuneration, dividend declarations,

appointment of external auditors and 

approval of changes to the Articles 

of Association. The Annual General 

Meeting of Shareholders (AGMS) is to be 

61$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 64: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 64/262

*22'&25325$7(*29(51$1&(

Berikut adalah RUPS Perseroan selama tahun2011:

- 2 Februari 2011:

untuk menyetujui pengeluaran 9.000

saham baru.

- 29 Maret 2011:

untuk menyetujui pengalihan saham PT

Citra Tata Makmur dan PT Sarana Energi

Resources

- 30 Maret 2011:

untuk menyetujui peningkatan modal dasar

Perseroan menjadi Rp836.000.000.000

dan mengubah Pasal 4 ayat (2) Anggaran

Dasar Perseroan.

- 31 Maret 2011:

untuk menyetujui pengeluaran 169.001

saham, mengubah Pasal 4 ayat (2)

Anggaran Dasar, melakukan penyertaan

saham dalam PT Optima Coal dan

peningkatan penyertaan saham dalam PT

Optima Persada Energi.

- 29 April 2011:

untuk menyetujui pengeluaran 91.999

saham baru.

- 24 Mei 2011, untuk:

t NFOZFUVKVJQFOKVBMBOTBIBN

Perseroan milik Andre Abdi kepada PT

Calorie Viva Utama;

t NFOZFUVKVJQFOBXBSBOVNVNTBIBN

perdana Perseroan sebanyak-

banyaknya 940.000 saham dengan

nominal saham Rp1.000.000;

t QFSVCBIBOTUBUVTNFOKBEJ1FSTFSPBOTerbuka;

t QFSVCBIBOOBNB15"UMBT3FTPVSDFT

menjadi PT Atlas Resources Tbk;

t QFSVCBIBOOPNJOBMTBIBN1FSTFSPBOEBSJ

Rp1.000.000 menjadi Rp200;

t QFSVCBIBOTFMVSVI"OHHBSBO%BTBS

Perseroan untuk menyesuaikan dengan

Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1.

- 15 Juni 2011:

untuk menyetujui pengangkatan Dono

Boestami sebagai Direktur Tidak Terafiliasi

Perseroan.

- 12 September 2011:

RUPS Tahunan, antara lain untuk menerima

laporan tahunan Direksi dan mengesahkan

laporan keuangan konsolidasian untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2010 dan memberikan

pembebasan dan pelunasan tanggung

jawab kepada Direksi dan Dewan

Komisaris, menunjuk Kantor Akuntan Publik

Tanudiredja, Wibisana & Rekan untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertanggung jawab atas

pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan

sehari-hari oleh Direksi, memberi nasihat

dan saran kepada Direksi atas masalah-

masalah manajemen yang dipandang perlu

convened within six months after the end of financial year while an Extraordinary 

General Meeting of Shareholders (EGMS) 

can be held anytime as necessary.

Below are the Company’s GMS in 2011:

- February 2, 2011: to approve the 

issuance of 9,000 new shares.

- March 29, 2011: to approve the sale of 

shares in PT Citra Tata Makmur and PT 

Sarana Energi Resources.

- March 30, 2011: to approve the 

increase in authorized capital to 

Rp.836,000,000,000 and amend 

Article 4 (2) of the Company’s Articles 

of Association.

- March 31, 2011: to approve 

the issuance of 169,001 shares,amendment of Article 5 (2) of the 

Company’s Articles of Association,

investment in shares in PT Optima

Coal and increase in shareholding in 

PT Optima Persada Energi.

- April 29, 2011:

to approve the issuance of 91,999 new 

shares.

- May 24, 2011: to approve:

t IFTBMFPGTIBSFTPGUIF

Company owned by Andre Abdi to 

PT Calorie Viva Utama;

t *OJUJBM1VCMJD0GGFSJOHPGUIF

Company’s shares with a maximum 

of 940,000 shares at par value 

Rp.1,000,000;

t DIBOHFPGUIFTUBUVTPGUIF

Company from private to public;t DIBOHFPGUIFOBNFPGUIF

Company from PT Atlas Resources 

to PT Atlas Resources Tbk;

t DIBOHFPGUIF$PNQBOZTTIBSF

par value from Rp.1,000,000 to Rp.

200;

t BNFOENFOUPGUIFFOUJSF"SUJDMFT

of Association of the Company 

to comply with Bapepam-LK 

Regulation No.IX.J.1.

- June 15, 2011: to approve the 

appointment of Dono Boestami as 

Non-Affiliated Director of 

the Company.

- September 12, 2011: he ld AGMS,

to accept the annual report from 

the Board of Directors, approve the 

62

Page 65: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 65/262

consolidated financial statement for the year ended December 31, 2010 

and give release and discharge to 

the Board of Directors and Board of 

Commissioners, and to appoint Public 

Accountant Tanudiredja, Wibisana

& Rekan as the Company’s auditor 

for the financial year to be ended on 

December 31, 2011.

Board of Commissioners 

The Board of Commissioners is 

responsible for supervising the Board of 

Directors in the day-to-day management 

of the Company, providing counsel and 

advice to the Directors on management 

issues as necessary and giving 

approvals to certain transactions as stipulated in the Articles of Association.

There are currently 5 (five) members on 

the Board of 

Commissioners, which consists of 

a President Commissioner and four 

Commissioners, of which 2 (two) are 

independent, in compliance with the 

regulations set by the PT Bursa Efek 

Indonesia that requires a minimum of 

30% independent commissioners in a

public listed company.

Board of Directors 

The Board of Directors is responsible 

for managing, utilizing, and maintaining 

the assets of the Company to achieve 

its objectives. It has the authority to represent the Company and to execute 

transactions subject to the limitations 

stipulated in the Articles of Association.

The Company currently has 5 (five) 

members in the Board of Directors,

consisting of a President Director and 4 

(four) Directors including a non-affiliated 

Director who is also the Corporate 

Secretary of the Company.

63$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 66: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 66/262

*22'&25325$7(*29(51$1&(

dan memberikan persetujuan atas beberapatransaksi sesuai Anggaran Dasar.

Dewan Komisaris memiliki 5 (lima) anggota,

yang terdiri dari seorang Presiden Komisaris

dan dan 4 (empat) orang Komisaris, di mana

2 (dua) di antaranya merupakan Komisaris

Independen, mengikuti peraturan dari Bursa

Efek Indonesia (BEI) yang mengatur jumlah

komisaris independen di sebuah perusahaan

terbuka paling sedikit 30%.

DIREKSI

Direksi bertanggung jawab untuk menjalankan

kegiatan usaha, mengelola, memanfaatkan,

dan mempertahankan asset Perseroan untuk

mencapai tujuan Perseroan. Direksi memiliki

kewenangan untuk mewakili Perseroan dan

untuk melaksanakan setiap dan semua tindakan

dalam batasan ketentuan yang ditetapkan

dalam Anggaran Dasar.

Direksi memiliki 5 (lima) anggota, yang terdiri

dari seorang Presiden Direktur dan 4 (empat)

orang Direktur, termasuk seorang Direktur Tidak

Terafiliasi yang juga Sekretaris Perusahaan.

KOMITE AUDIT

Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK

No.IX.I.5 dan Peraturan BEI No.I-A, Komite

Audit wajib dibentuk dalam 6 (enam) bulan

sejak pencatatan saham Perseroan dibursa efek. Oleh karena itu, Perseroan akan

membentuk Komite Audit di April 2012, yang

akan terdiri dari 1 (satu) komisaris independen

sebagai ketua dan 2 (dua) orang anggota dari

pihak luar.

Berdasarkan peraturan tersebut, tugas dan

wewenang Komite Audit adalah sebagai

berikut:

t .FOFMBBIJOGPSNBTJLFVBOHBO1FSTFSPBO

antara lain laporan keuangan, proyeksi dan

informasi keuangan lainnya;

t .FMBLVLBOQFOFMBBIBOBUBTLFUBBUBO

Perseroan terhadap peraturan perundang-

undangan di bidang pasar modal dan

peraturan perundang-undangan lainnya

yang berhubungan dengan kegiatan

perusahaan;

t .FMBLVLBOQFOFMBBIBOBUBTQFMBLTBOBBO

pemeriksaan oleh auditor internal;

t .FMBLVLBOQFOFMBBIBOBUBTLFDVLVQBO

pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan

publik untuk memastikan semua resiko yang

penting telah dipertimbangkan;

t .FNCFSJLBOQFOEBQBULFQBEB%FXBO

Komisaris Perseroan mengenai laporan yang

disampaikan oleh Direksi kepada Dewan

Komisaris;

t .FOHJEFOUJGJLBTJEBONFMBQPSLBOIBM

hal yang memerlukan perhatian Dewan

Komisaris; dan

Audit Committee 

In accordance with Bapepam-LK 

Regulation No. IX.I.5 and PT Bursa Efek 

Indonesia Regulations No.I-A, an Audit 

Committee is to be formed within 6 (six) 

months after the listing of the Company’s 

shares. Accordingly, the Company will 

form the Audit Committee in April 2012 

which will consist of 1 (one) independent 

commissioner as the Chairman and 2 

(two) members from external parties.

 

Pursuant to the above regulations,

the duties and authorities of the Audit 

Committee are as follows:

t 5PSFWJFXUIF$PNQBOZTGJOBODJBM

information including financial reports,projections and other financial 

information;

t 5PSFWJFXUIF$PNQBOZTDPNQMJBODF

to relevant capital market and other 

government authority regulations 

relevant to the Company’s activities;

t 5PSFWJFXUIFTDPQFPGXPSLPGUIF

internal auditor;

t 5PSFWJFXPGUIFTDPQFPGBVEJUCZUIF

external auditor to ensure all important 

risks have been taken into account;

t 5PQSPWJEFJOQVUTUPUIF#PBSE

of Commissioners on the reports 

submitted by the Board of Directors;

t 5PJEFOUJGZBOESFQPSUPOJTTVFTUIBU

require the attention of the Board of 

Commissioners; and 

t 5PNBJOUBJOUIFDPOGJEFOUJBMJUZPGBMM

documents and the Company’s data.

Internal Audit 

In accordance with Bapepam-LK 

Regulation No. IX.I.7, internal audit is 

to provide assurance and independent 

objective consultation to increase 

value and improve operations through 

a systematic approach, evaluating 

and improving the effectiveness of risk 

management, control and corporate 

governance.

The Company already has an Internal 

Audit Charter, which was established by 

the Board of Directors and approved by 

64

Page 67: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 67/262

t .FOKBHBLFSBIBTJBBOEPLVNFOEBUBEBOinformasi Perseroan.

AUDIT INTERNAL

Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK

No.IX.I.7, audit internal adalah kegiatan untuk

memberikan layanan konsultasi dan jaminan

kemandirian, obyektivitas untuk peningkatan

operasional Perseroan melalui pendekatan yang

sistematis dan berdisiplin dalam mengevaluasi

dan meningkatkan efektivitas manajemen

risiko, proses pengendalian dan tata kelola

perusahaan.

Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal

yang ditetapkan Direksi dan disetujui Dewan

Komisaris sejak

15 Agustus 2011.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.0144/ 

AR-Mgmt/VIII/2011 tanggal 15 Agustus 2011,

anggota Unit Audit Internal Perseroan adalah

Arus Sempaka dan Robby Alex.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sesuai Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4

dan Keputusan BEI No. Kep-339/BEJ/07-

2001, Sekretaris Perusahaan merupakan

penghubung utama antara Perseroan dengan

pemegang saham, otoritas pasar modal dan

masyarakat, serta menjalankan peran penting

dalam menjaga transparansi Perseroan danbertanggung jawab dalam penyelenggaraan

RUPS.

Saat ini Sekretaris Perusahan Perseroan adalah

Dono Boestami, Direktur Keuangan yang

merupakan direktur tidak terafiliasi .

RISIKO USAHA

Risiko Perubahan Harga Komoditas

Perseroan dan Anak Perusahaan menghadapi

risiko atas perubahan harga komoditas karena

batubara merupakan produk komoditas yang

diperjualbelikan di pasar batubara dunia. Harga

atas batubara yang dijual Perseroan dan Anak

Perusahaan tergantung pada harga batubara

dunia, dimana harga tersebut sangat siklikal

dan dipengaruhi fluktuasi yang signifikan.

Sebagai produk komoditas, harga batubara

dunia utamanya tergantung pada perubahan

penawaran dan permintaan batubara di pasar

ekspor dunia. Perseroan dan Anak Perusahaan

tidak memiliki kontrak perdagangan batubara

dan tidak melakukan kesepakatan harga

batubara untuk menjaga eksposur terhadap

pergerakan harga batubara.

Selain itu, Perseroan dan Anak Perusahaan

menghadapi risiko harga komoditas yang

berkaitan dengan harga bahan bakar sebagai

hasil dari penyesuaian yang perlu dilakukan

the Board of Commissioners on 15 August 2011.

Based on the Board of Directors Decree 

No.0144/AR-Mgmt/VIII/2011 dated 15 

August 2011, the Company’s Internal 

Audit Unit consists of 2 (two) members,

namely Arus Sempaka and Robby Alex.

Corporate Secretary 

Pursuant to Bapepam-LK Regulation 

No. IX.I.4 and PT Bursa Efek Indonesia

Regulation No. Kep-339/BEJ/07-2001,

the Corporate Secretary is to liaise 

between the Company and capital 

market authorities and the public and to 

ensure proper and sufficient disclosure 

of information to the public and investors and is responsible for GMS events.

Currently the Corporate Secretary of the 

Company is Dono Boestami, Director of 

Finance who is a non-affiliated director.

BUSINESS RISK 

Commodity Price Risk 

 

The Company is exposed to the risk of 

changes in commodity prices because 

coal is a globally traded commodity. The 

price for coal sold by the Company is 

dependent on global coal prices, where 

these can be highly cyclical and affected 

by significant fluctuations. As commodity 

products, coal prices depend primarily on changes in supply and demand of 

coal in the global export market. The 

Company does not have long-term 

contracts for coal sales and does not fix 

a coal price to secure against exposure 

to coal price movements.

 

In addition, the Company faces 

commodity price risks associated with 

fuel prices, as adjustments need to be 

made for fees paid to contractors at 

Berau Bara Energi under the operating 

agreement. As a result, fluctuations 

in fuel prices and the quantity of fuel 

needed to carry on the operations and 

supply to other mining contractors could 

adversely affect gross profit and profit 

65$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 68: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 68/262

*22'&25325$7(*29(51$1&(

untuk biaya yang dibayarkan kepada kontraktorpertambangan di Wilayah IUP Bara Berau

Energi berdasarkan perjanjian operasi sebagai

akibat dari fluktuasi harga bahan bakar minyak

serta bahan bakar yang dibutuhkan untuk

melaksanakan operasi dan memberikan kepada

kontraktor pertambangan lainnya. Kenaikan

harga bahan bakar minyak dapat berdampak

negatif terhadap laba kotor dan margin

keuntungan. Perseroan dan Anak Perusahaan

saat ini tidak terlibat dalam lindung nilai

(hedging) harga bahan bakar minyak.

Perseroan dan Anak Perusahaan mengelola

secara aktif risiko perubahan harga komoditas

dan melakukan penyesuaian atas jadwal dan

operasi pertambangan untuk mengurangi

dampak risiko ini ketika diperlukan

Risiko Perubahan Nilai Tukar

Penjualan, pendanaan dan sebagian besar

biaya dan mayoritas pengeluaran operasional

Perseroan dan Anak Perusahaan dilakukan

dalam mata uang Dolar AS. Keuntungan atau

kerugian atas penyelesaian transaksi mata

uang asing dan translasi aset dan liabilitas

moneter mata uang asing diakui dalam laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo

tersebut ditranslasi menggunakan nilai tukar

pada akhir periode. Jumlah kewajiban moneter

bersih berdenominasi mata uang asing per 31

Desember 2011 adalah Rp453.895 juta. Saat

ini, Perseroan dan Entitas Anak tidak melakukanlindung nilai (hedging) terhadap risiko nilai tukar

karena seluruh penjualan dan sebagian besar

biaya Perseroan dan Entitas Anak dilakukan

dalam mata uang dollar, sehingga secara

tidak langsung merupakan lindung nilai alami.

Manajemen berpendapat bahwa risiko ini akan

berkurang ketika Perseroan dan Entitas Anak

mengadopsi PSAK 10 “Pengaruh Perubahan

Kurs Valuta Asing” mulai tahun 2012.

Risiko Suku Bunga

Perseroan dan Anak Perusahaan dipengaruhi

risiko tingkat bunga dikarenakan Perseroan

dan Anak Perusahaan memiliki sebagian

pinjaman dengan beragam tingkat bunga.

Perseroan dan Anak Perusahaan pada saat ini

tidak menggunakan transaksi derivatif tingkat

suku bunga dengan tujuan untuk melakukan

lindung nilai (hedging) terhadap risiko tingkat

suku bunga yang belum terlindungi. Untuk

mengurangi risiko perubahan tingkat suku

bunga yang dapat menyebabkan adanya

ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran

beban bunga di masa depan, Perseroan dan

Anak Perusahaan secara aktif memonitor

tingkat suku bunga di pasar, membangun

komunikasi yang intensif dengan pihak bank

yang terkait atas pembebanan bunga dan

mengimplementasikan pengelolaan dana untuk

meminimalkan beban bunga.

margins. The Company currently does not hedge the fuel price.

The Company actively manages the risk 

of commodity price changes and can 

adjust schedules and mining operations 

to mitigate the impact of these risks if 

necessary.

Exchange Rate Risk 

 

Sales, financing and most of the costs 

and the majority of operating expenses 

of the Company are denominated in U.S.

Dollars. Gains or losses on settlement 

of foreign currency transactions and 

translation of monetary assets and 

liabilities in foreign currencies are recognized in comprehensive income 

statements. The Balance Sheet is 

translated using the exchange rate at 

the end of the period. The amount of 

net monetary liabilities denominated in 

foreign currency as of December 31,

2011 is Rp453,895 million. Currently,

the Company does not hedge against 

exchange rate risk because the 

entire sales and most of the costs of 

the Company are conducted in U.S.

Dollars, thus providing a natural hedge.

Management believes that these risks will 

be reduced, as the Company will adopt 

PSAK 10 “Effects of Changes in Foreign 

Exchange Rates” from 2012.

Interest Rate Risk 

 

The Company is affected by interest 

rate risk resulting from the Company’s 

loans with various interest rates.

The Company at present does not 

hedge interest rates to secure against 

unprotected risks. To reduce the risk 

of changes in interest rates which may 

lead to uncertainty of cash flow due 

to interest expense payments in the 

future, the Company actively monitors 

interest rates on the market, establishes 

intensive communications with relevant 

banks in relation to interest charges 

and implements cash management to 

minimize interest expenses.

66

Page 69: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 69/262

Risiko Iklim Musiman

Kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang

tahun pada wilayah pertambangan Perseroan

dan Anak Perusahaan dapat mempengaruhi

secara signifikan operasi penambangan

Perseroan dan Anak Perusahaan. Pada

umumnya, musim paling kering adalah pada

saat kuartal kedua dan ketiga setiap tahunnya

dengan musim hujan di antara November

hingga April.

Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah

Perubahan peraturan pemerintah khususnya

yang berkaitan dengan sektor usaha batubara

dapat berdampak langsung maupun tidak

langsung terhadap kegiatan usaha dan prospek

usaha Perseroan dan Anak Perusahaan. Oleh

karena itu Perseroan dan Anak Perusahaan

secara aktif senantiasa memperhatikan

perkembangan yang ada dan mempersiapkan

langkah antisipatif untuk menghadapi risiko

yang mungkin timbul sehingga tidak berdampak

negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi

keuangan dan prospek usaha Perseroan dan

Anak Perusahaan.

Seasonal Weather Risk 

 

Changing weather conditions throughout 

the year in mining areas of the Company 

may significantly affect operations. In 

general, the dry season occurs during the 

second and third quarters of each year 

and the rainy seasons between November 

and April.

Risk of Change in Government 

Regulations 

Changes in government regulations,

particularly in the coal business sector,

will affect both directly and indirectly the 

operations and business prospects of 

the Company. Therefore the Company is actively monitoring current and ongoing 

developments to prepare a pro-active 

plan to cope with these potential risks 

in order to mitigate their impact upon 

the operations, financial condition and 

business prospects of the Company.

67$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 70: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 70/262

6758.78525*$1,6$6,68

Asset Management

Director

([WHUQDO5HODWLRQV'HSDUWHPHQW+HDG

([SORUDWLRQ'LYLVLRQ+HDG

0LQLQJ(QJLQHHULQJ'LYLVLRQ+HDG

312&RQVWUXFWLRQ 'LYLVLRQ+HDG

&RUSRUDWH'HYHORSPHQW&65'LYLVLRQ+HDG

5HJLRQ2SHUDWRU

5HJLRQ2SHUDWRU

2WKHU5HJLRQ2SHUDWLRQV

3RUW&RQVWUXFWLRQ2SHUDWLRQV

5RDG2SHUDWLRQV

6DOHV0DUNHWLQJ'LYLVLRQ+HDG

&RDO/RJLVWLFV'LYLVLRQ+HDG

Operation

Director

Marketing

Director

O R G A N I Z A T I O N S T R U C T U R E

Strukturorganisasi

Page 71: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 71/262

69$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

7UHDVXU\&RUSRUDWH)LQDQFH'LYLVLRQ+HDG

$FFRXQWLQJ%XGJHWLQJ  'LYLVLRQ+HDG

&RUSRUDWH6HFUHWDU\ 'LYLVLRQ+HDG

,QYHVWRU5HODWLRQV 'LYLVLRQ+HDG

6235LVN0DQDJHPHQW 'LYLVLRQ+HDG

0,65HSRUWLQJ  'HSDUWPHQW+HDG

+XPDQ&DSLWDO*HQHUDO$IIDLUV'LYLVLRQ+HDG

Procurement & Design'LYLVLRQ+HDG

*HQHUDO&RXQVHO'LYLVLRQ+HDG

,&7'HSDUWPHQW+HDG

Finance Director &

Corporate Secretary

Business Control &

Compliance Director Head of Support

Services

Shareholders

Meeting

Board of

Commissioners

Audit & Risk

Management

Committee

Corporate

SHE

Coordination

Human

Resources

Committee

Internal

Audit

President

Director

Vice President

Director

Page 72: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 72/262

C O R P O R A T E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY IN 2011

 tanggung jawabsosial perusahaandi 2011

7$1**81*-$:$%626,$/3(586$+$$1

Latar Belakang

Kami berkomitmen untuk melaksanakan

program tanggung jawab sosial perusahaandan perlindungan lingkungan yang baik

serta bertekad untuk terus menjaga dan

meningkatkan kebijakan kami atas program ini.

Program kami bertujuan untuk memperbaiki

kualitas hidup dari masyarakat sekitar

termasuk memberikan pelayanan kesehatan,

menciptakan peluang kerja untuk masyarakat

setempat dengan mempekerjakan tenaga kerja

di lokasi tambang Perusahaan dari masyarakat

sekitar tambang dan mendorong kontraktor

kami untuk melakukan hal yang sama;

menciptakan peluang di bidang pendidikan,

termasuk memberikan bea siswa kepada anak-

anak usia sekolah di wilayah operasi Perseroan.

Kami juga bermaksud untuk meminimalisasikan

dampak lingkungan dari kegiatan usaha kami

sesuai dengan ketentuan pemerintah terkait

perlindungan lingkungan.

Kami telah mengadakan berbagai macam

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

kami di tahun 2011. Kebijakan perusahaan kami

adalah membuat komitmen untuk berpartisipasidalam pemberdayaan masyarakat setempat dan

kegiatan lingkungan melalui program CSR kami.

Kegiatan CSR

Kami telah melaksanakan beragam kegiatan

CSR di wilayah operasional perusahaan,

mencakup program di bidang kesehatan

masyarakat, sosial, pendidikan, olahraga serta

budaya.

Selama tahun 2011 telah diadakan berbagai

kegiatan antara lain:

Background 

We are committed to implementing 

a program for corporate and social 

responsibility and good environmental 

protection and intend to maintain and 

improve our policies and programs in 

this regard. Our projects are designed 

to improve the quality of life within the 

local communities, and include providing health services; creating local employment 

opportunities by sourcing most of the 

Company’s site workforce from the 

neighboring areas and encouraging our 

contractors to do the same; and creating 

educational opportunities, including a

scholarship program for school-aged 

children in the areas where the Company 

operates.

We also intend to minimize the 

environmental impact of our operations 

and in accordance with the provisions of 

the Government in terms of environmental 

protection.We have undertaken a wide variety of 

activities in 2011 through our corporate 

social responsibility programs . Our 

policies establish a commitment 

to participate in local community 

empowerment and environmental 

initiatives through our CSR programs.

CSR activities 

We conducted a variety of CSR activities 

within the regions surrounding our area of 

operations, including programs targeted 

at community health, social affairs,

education, sports and culture.

During 2011, a variety of activities were 

conducted, including:

70

Page 73: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 73/262

.(*,$7$1

Area of Activities 

352*5$0

Kesehatan

Health 

Pengobatan Gratis dan Kampanye Kesehatan

Free Medical Treatment and Health Campaign 

Bantuan dana operasional Posyandu

Operational cost support for Integrated Medical Assistance 

Program pencegahan penyakit demam berdarah bagi masyarakat sekitar

Dengue disease prevention programs for the Community 

6RVLDO%XGD\D

Social & Culture 

Bantuan penyaluran sembilan bahan pokok untuk masyarakat kurang mampu

Aid channeling nine staples for underprivileged communities 

Menyalurkan hewan kurban untuk diserahkan kepada masyarakat sekitar dalam rangka

kegiatan keagamaan Idul Adha

Distributing livestock to local communities in support of Idul Adha religious activities 

Bantuan revitalisasi museum dalam rangka pelestarian budaya dan pengembangan

pariwisata

Assistance with the revitalization of a Museum for Cultural Preservation in the context of 

tourism development 

Mensponsori turnamen sepakbola dengan peserta masyarakat sekitar

Sponsoring football tournaments for participants from surrounding communities 

Bantuan alat transportasi sungai, untuk digunakan menunjang kegiatan masyarakat sehari-

hari

River transportation assistance to support activities of the general public 

Pendidikan

Education 

Program pelatihan kejar paket A gratis untuk masyarakat

A package of training programs offered free to the public 

Bantuan dana operasional untuk program pendidikan usia dini dan pendidikan dasar untuk

masyarakat sekitar

Operational funding for early childhood education programs and basic education to 

surrounding communities 

Penyaluran beasiswa kepada siswa tidak mampu di beberapa sekolah dasar

Disbursement of scholarships to poor students in several primary schools 

71$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 74: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 74/262

72

S U B S I D I A R I E S

 anak perusahaan

100,00% 50,33% 100,00%

2008 / 2010

Perusahaan Induk

Holding Company 

Batubara Operasi Produksi

Coal mining - Production 

Batubara Operasi Produksi

Coal mining - Production 

Batubara Eksplorasi

Coal –Exploration 

Batubara EksplorasiCoal – Exploration 

Perusahaan Induk

Holding Company 

Perusahaan Induk

Holding Company 

2009 / 2011 2008 / 2010

2003 / 2007

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production 

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production 

100,00%

2007 / 2011

100,00%

100,00%

2004 / 2007

50,08%

- / 2011

2005 / 2008

100,00%

- / 2011

50,40%

Hub Berau / Berau Hub 

Perusahaan Induk / Holding Companies:

Hub Kubar / Kubar Hub 

$1$.3(586$+$$1

37%HUDX%DUD(QHUJL

37&LWUD *OREDO$UWKD

PT AquelaPratama Indonesia

372SWLPD 3HUVDGD(QHUJL

372SWLPD&RDO

PT Kalbara(QHUJL

Pratama

37'LYD.HQFDQD%RUQHR

37%DUD.DU\DAgung

PT Karya%RUQHR$JXQJ

Page 75: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 75/262

73$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Lain-nya / Others:Hub Papua / Papua Hub 

Hub Muba / Muba Hub 

Hub Oku / Oku Hub 

Batubara Operasi Produksi

Coal mining - Production 

100,00%

2009 / 2011

100,00%

2009 / 2011

65,00%

1995 / 2011

Batubara Eksplorasi

Coal – Exploration 

100,00%

2003 / 2010

100,00%

2006 / 2007

80,00%

2009 / 2011

80,00%

2008 / 2010

100,00%

2008 / 2010

Batubara EksplorasiCoal – Exploration 

Batubara EksplorasiCoal – Exploration 

Logistik PertambanganCoal Mining Logistics 

Logistik PertambanganCoal Mining Logistics 

80,00%

2008 / 2010

Batubara Operasi Produksi

Coal mining - Production 

Batubara Operasi Produksi

Coal mining - Production 

Batubara Eksplorasi

Coal – Exploration 

Batubara Operasi Produksi

Coal mining - Production 

Batubara Operasi Produksi

Coal mining - Production 

80,00%

2005 / 2011

 25,67 %

2005 / 2011

LEGEND

Kepemilikan. Ownership 

Kegiatan Utama. Core Business 

Nama Perusahaan. Company’s Name 

Tahun Diperoleh. Year Acquired 

/ Tahun Bergabung. Year Incorp 

Tempat bisnis dan negara pendirian semua perusahaan ada di Indonesia

The place (of business) and the country of incorp of all companies are in Indonesia

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production 

100,00%

376ULZLMD\D %DUD/RJLVWLF

PT Musi0LWUD-D\D

37&LSWD :DQDGDQD

PT KaryaManunggal

PT Papua,QWL(QHUJL

37*RUE\*OREDO(QHUJL

37*RUE\3XWUD8WDPD

37%DQ\DQ Koalindo Lestari

37*RUE\(QHUJ\

37+DQVRQ(QHUJ\

PT Anugrah(QHUJL

Page 76: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 76/262

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

 analisa danpembahasan olehmanajemen

M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A L Y S I S

Analisa dan pembahasan yang disajikan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan.HXDQJDQ.RQVROLGDVLDQ3HUVHURDQGDQ(QWLWDV$QDNEHVHUWDFDWDWDQFDWDWDQGLGDODPQ\D\DQJ

terdapat dalam Laporan Tahunan ini. Informasi yang disajikan berikut bersumber dari Laporan

.HXDQJDQ.RQVROLGDVLDQ3HUVHURDQGDQ(QWLWDV$QDNSDGDGDQXQWXNWDKXQ\DQJEHUDNKLUSDGD

tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

7DQXGLUHGMD:LELVDQD5HNDQDPHPEHUÀUPRI3ULFHZDWHUKRXVH&RRSHUV*OREDO1HWZRUN\DQJ

dalam laporannya tertanggal 21 Mei 2012 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1

The discussion and analysis presented in this chapter should be 

read in conjunction with the Consolidated Financial Statements of 

the Company with its accompanying notes as attached in this Annual 

Report. The information presented here is taken from the Consolidated 

Financial Statements of the Company as of and for the year ended 

December 31, 2010 and 2011 which have been audited by Public 

Accountant Tanudiredja, Wibisana & Partners (a member firm of 

PricewaterhouseCoopers Global Network ) whose report dated 21 May 

2012 gave an unqualified opinion.

74

Page 77: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 77/262

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan

menggunakan Standar Akuntansi Keuangan

di Indonesia (PSAK). Pembahasan dalam

bab ini dapat mengandung pernyataan yang

menggambarkan keadaan di masa mendatang

GPSXBSEMPPLJOHTUBUFNFOUEBONFSFnFLTJLBO

pandangan Perseroan saat ini berkenaan

dengan peristiwa dan kinerja keuangan di masa

mendatang yang hasil aktualnya dapat berbeda

secara material sebagai akibat dari faktor-faktor

yang telah diuraikan dalam Risiko Bisnis

Perseroan dan Entitas Anak menyusun laporankeuangan konsolidasiannya berdasarkan mata

uang Rupiah. Beberapa angka dalam mata

uang Rupiah telah ditranslasi ke dalam mata

uang Dolar Amerika Serikat. Kecuali dinyatakan

lain, translasi tersebut dilakukan dengan

menggunakan kurs tengah Bank Indonesia

pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 yaitu

masing-masing Rp8.991 per AS$ 1 dan Rp9.068

per AS$ 1.Sebagai akibat dari pembulatan,

penyajian jumlah beberapa informasi keuangan

dalam Laporan Tahunan ini dapat sedikit berbeda

dengan penjumlahan yang dilakukan secara

aritmatika.

1. UMUM

PT Atlas Resources Tbk. (“Perseroan”)

merupakan suatu grup dari 21 perusahaan yang

bergerak di bidang pertambangan batubara.

Perseroan merupakan suatu perusahaan induk

dari 19 Anak Perusahaan dan 1 Perusahaan

Asosiasi yang memiliki 10 IUP Operasi

Produksi, 4 IUP Eksplorasi dengan Wilayah

IUP di Propinsi Kalimantan Timur, Sumatera

Selatan dan 2 Kuasa Pertambangan untuk

eksplorasi di Papua yang sedang dalam

proses perpanjangan dan konversi menjadi IUP

Eksplorasi per 31 Desember 2011. Perseroan

dan Anak Perusahaan memiliki rekam jejak

pertumbuhan yang teruji dalam pengelolaan

Sumber Daya Batubara dan Cadangan

Batubara serta produksi batubara, dilihat dari

banyaknya Wilayah IUP yang telah diakuisisidan ekplorasi yang telah meningkatkan Sumber

Daya Batubara (coal resources) di Wilayah

IUP tersebut. Sejak pendirian Perseroan dan

Anak Perusahaan di tahun 2007, Perseroan

dan Anak Perusahaan telah mengembangkan

portofolio wilayah pertambangan dari 3 menjadi

17, dengan jumlah luas wilayah pertambangan

sekitar 194.911 hektar. Wilayah IUP Perseroan

dan Anak Perusahaan di Berau Bara Energi,

Diva Kencana Borneo, Gorby Putra Utama,

Gorby Energy dan Banyan Koalindo Lestari

memiliki Cadangan Batubara sebesar 88,4

juta ton dan Sumber Daya Batubara sebesar

346,0 juta ton berdasarkan metodologi standar

JORC. Jumlah Cadangan dan Sumber Daya

Batubara ini adalah berdasarkan laporan yang

dikeluarkan oleh geologis independen Runge

pada April 2011 dan Britmindo pada Juli 2011

dan September 2011 dan belum disesuaikan

dengan kegiatan penambangan sejak tanggal

5IFDPOTPMJEBUFEmOBODJBMTUBUFNFOUTBSFQSFQBSFEJO

accordance with the Finance and Accounting Standard 

in Indonesia (PSAK). The discussion in this chapter may 

contain statements describing situations in the future 

GPSXBSEMPPLJOHTUBUFNFOUTUIBUSFnFDUUIF$PNQBOZT

DVSSFOUWJFXTXJUISFTQFDUUPFWFOUTBOEGVUVSFmOBODJBM

performance. Actual results may differ materially as 

a result of unforeseen factors, several of which are 

discussed in the Business Risk section.

 

The Company and its Subsidiaries prepared its 

DPOTPMJEBUFEmOBODJBMTUBUFNFOUTJO3VQJBI4PNF

mHVSFTJO3VQJBIXFSFUSBOTMBUFEJOUP6OJUFE4UBUF

%PMMBST6OMFTTPUIFSXJTFTQFDJmFEUIFUSBOTMBUJPO

was done by using the middle exchange rate of 

Bank Indonesia as of December 31, 2010 and 2011

respectively at Rp8,991 per USD1 and Rp9,068 per 

USD1.

As a result of rounding, the presentation of the mOBODJBMJOGPSNBUJPOJOUIJT"OOVBM3FQPSUNBZ

be slightly different from arithmetic summation 

calculation.

1. GENERAL

 

PT Atlas Resources Tbk (the “Company”) is a group 

of 21 companies engaged in coal mining. The 

Company is a holding company of 19 subsidiaries 

and 1 associate which collectively hold 10 IUPs 

for Operation Production, 4 IUPs for Exploration 

in the provinces of East Kalimantan and South 

Sumatra and 2 Mining Rights (KPs) for exploration 

in Papua, which are in the process of extension and 

conversion to IUPs for Exploration as of December 

31, 2011. The Company has a proven track record 

of growth for coal resources and reserves and coal 

75$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 78: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 78/262

laporan geologis independen tersebut. Produksibatubara saat ini sedang dilakukan pada 4

(empat) Wilayah IUP, yaitu Berau Bara Energi,

Diva Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura

dan Gorby Putra Utama. Wilayah IUP lainnya

saat ini sedang dalam tahap eksplorasi atau

pelaksanaan pembangunan untuk persiapan

produksi.

Wilayah Pertambangan Perseroan dan Anak

Perusahaan tersebar di 5 (lima) wilayah

HFPHSBmT1FSTFSPBOEBO"OBL1FSVTBIBBO

mengoperasikan setiap wilayah tersebut

sebagai pusat kegiatan (“hub”) yang terpisah

untuk memperoleh manfaat skala ekonomis

dari penggunaan bersama infrastruktur, logistik

dan perencanaan tambang. Perseroan dan

Anak Perusahaan memberi nama lima wilayah

HFPHSBmTUFSTFCVUTFCBHBJCFSJLVU

t )VC#FSBVEJ,BCVQBUFO#FSBV,BMJNBOUBO

Timur;

t )VC,VCBSEJ,BCVQBUFO,VUBJ#BSBU

Kalimantan Timur;

t )VC.VCBEJ,BCVQBUFO.VTJ3BXBTEBO

Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera

Selatan;

t )VC0LVEJ4VNBUFSB4FMBUBOEBO

t )VC1BQVBEJ1BQVB

Kapasitas produksi Perseroan dan Anak

1FSVTBIBBOUFMBINFOJOHLBUTFDBSBTJHOJmLBO

sejak mulai berproduksi di tahun 2008. Desain

kapasitas produksi tahunan Perseroan dan AnakPerusahaan pada awalnya sekitar 720.000 ton

per Juli 2008 yang dimulai pada saat Berau Bara

Energi memulai produksi. Per 31 Desember 2011,

kapasitas produksi tahunan Perseroan dan Anak

Perusahaan meningkat menjadi 5,23 juta ton.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

USAHA DAN HASIL USAHA PERSEROAN DAN

ANAK PERUSAHAAN

Usaha dan kegiatan usaha Perseroan dan Anak

Perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor

penting berikut ini:

t UJOHLBUQFSNJOUBBOCBUVCBSBHMPCBMEBO

nVLUVBTJUJOHLBUIBSHBCBUVCBSBHMPCBM

t QFOKVBMBOLFTFQBLBUBOQFNBTBSBOEBO

kontrak dengan pelanggan;

t QSPEVLTJCBUVCBSBEBOLPNQPTJTJQSPEVL

batubara Perseroan dan Anak Perusahaan;

t BLVJTJTJ

t FLTQBOTJLBQBTJUBTQSPEVLTJ

t CJBZBQFOBNCBOHBOSBTJPQFOHVQBTBO

(stripping rasio) dan biaya bahan bakar;

t CFCBOFLTQMPSBTJEBOLPOEJTJHFPMPHJTZBOH

tidak dapat diantisipasi;

t nVLUVBTJOJMBJUVLBSNBUBVBOHBTJOHEBO

peraturan pemerintah

production, as demonstrated by number of IUPs 

that have been acquired and the exploration that 

has proven up the Coal Resources within the IUPs.

Since the establishment of the Company in 2007,

the Company has expanded a portfolio of mining 

concessions from 3 to 16, covering an area of 

approximately 194,911 hectares. The Company’s 

IUPs in Berau Bara Energi, Diva Kencana Borneo,

Gorby Putra Utama, Gorby Energy and Banyan 

Koalindo Lestari have JORC-standard coal 

reserves of 88.7 million tons and coal resources of 

346.0 million tons based upon reports issued by 

independent geologists Runge in April 2011 and 

July 2011 and Britmindo in September 2011, and 

which have not been adjusted since the date of the 

independent geologist reports. Coal production is 

currently being carried out in 4 (four) IUPs, namely 

Berau Bara Energi, Diva Kencana Borneo, Hanson 

Energy Martapura and Gorby Putra Utama. Other 

IUPs are currently in the stages of exploration or 

development for production.

 

5IF$PNQBOZT*61TBSFTQSFBEPWFSmWF

geographic regions. The Company operates each 

region as a separate center of activity (“hub”) to 

obtain economies of scale through utilization of 

shared infrastructure, logistics and mine planning. The 

$PNQBOZSFGFSTUPUIFmWFIVCTBTGPMMPXT

t #FSBV)VCJO#FSBV3FHFODZ&BTU,BMJNBOUBO

t ,VCBS)VCJO8FTU,VUBJ3FHFODZ&BTU

Kalimantan;

t .VCB)VCJO.VTJ3BXBTBOE.VTJ#BOZVBTJO

Regencies, South Sumatra;

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(176

Page 79: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 79/262

Penjualan, Kesepakatan Pemasaran danKontrak Pelanggan

Penjualan batubara Perseroan dan Anak

Perusahaan merupakan fungsi dari volume

penjualan total dan harga rata-rata batubara

yang dijual. Meskipun harga dari batubara

utamanya ditentukan oleh harga komoditas

global, volume dan harga dari batubara yang

dijual oleh Perseroan dan Anak Perusahaan

juga ditentukan jangka waktu dan penentuan

harga dalam kontrak dengan pelanggan. Harga

penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan

juga ditentukan oleh kualitas dan jenis batubara

yang dijualnya. Batubara dengan kualitas

tinggi umumnya memicu harga penjualan

yang premium. Demikian juga, batubara

metalurgi umumnya memilki harga jual yang

lebih tinggi dibandingkan batubara termal.

Tabel 1 menyajikan informasi mengenai volume

penjualan batubara dan harga rata-rata per ton

untuk batubara yang diproduksi Perseroan untuk

periode tertentu.

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember

2011, Perseroan telah membukukan penjualan

batubara termal dari Wilayah IUP Diva Kencana

Borneo, IUP Hanson Energy Martapura dan

IUP Berau Bara Energi masing-masing sebesar

Rp179.632 juta, Rp511 juta, dan Rp472.593

juta dengan volume penjualan batubara termal

masing-masing sebesar 245.454 ton , 2.130

ton, dan 946.839 ton. Untuk tahun yang berakhir

31 Desember 2011, harga rata-rata penjualanbatubara per ton untuk batubara termal dari

Wilayah IUP Berau Bara Energi (berdasarkan

FOB tongkang) masing-masing adalah AS$67,

harga rata-rata penjualan batubara per ton

untuk batubara dari Wilayah IUP Hanson Energy

Martapura adalah AS$26, dan harga rata-rata

penjualan batubara termal dan metalurgi dari

Wilayah IUP Diva Kencana Borneo masing-

masing sebesar AS$90 dan AS$147. Harga rata-

rata batubara per ton yang dijual oleh Perseroan

dan Anak Perusahaan adalah AS$75.

Sebelum Agustus 2010, Perseroan dan Anak

Perusahaan melalui Berau Bara Energi menjual

seluruh batubaranya ke Moderne Group Inc.

Pada Agustus 2010, Perseroan menandatangani

Kesepakatan dengan Noble Pra Penawaran

Umum, dimana sesuai perjanjian tersebut Noble

menjadi agen pemasaran ekslusif untuk batubara

Perseroan dan Anak Perusahaan dan membeli

seluruh batubara dari Wilayah IUP Berau Bara

Energi milik Perseroan dan Anak Perusahaan.

Kontrak penjualan batubara yang ditandatangani

antara Noble dan Perseroan mengatur bahwa

harga batubara ditetapkan setiap 6 bulan sekali

atau sesuai dengan kesepakatan antara kedua

belah pihak. Selama periode Juli 2008 hingga

Juni 2009, seluruh batubara yang diproduksi di

Wilayah IUP Berau Bara Energi dijual pada harga

yang tetap berdasarkan FOB tongkang, dimana

setelah penyesuaian untuk kualitas, harga rata-

ratanya adalah AS$45 per ton. Selama periode

Juli 2009 hingga Oktober 2009, Perseroan dan

t 0LV)VCJO4PVUI4VNBUSBBOE 

t 1BQVB)VCJO1BQVB

 

The production capacity of the Company has 

JODSFBTFETJHOJmDBOUMZTJODFQSPEVDUJPOCFHBOJO

2008. The initial annual production capacity design 

of the Company was approximately 720,000 tons as 

of July 2008 when Berau Bara Energi commenced 

production. As of December 31, 2011, the annual 

production capacity of the Company has increased up 

to 5.23 million tons.

2. FACTORS AFFECTING BUSINESS AND 

OPERATIONAL RESULTS OF THE COMPANY 

The business and operational activities of the 

Company are affected by the following important 

factors as follows:

 

t HMPCBMDPBMEFNBOEBOEDPBMQSJDFnVDUVBUJPO 

t TBMFTNBSLFUJOHBHSFFNFOUTBOEDPOUSBDUTXJUI

customers;

t DPBMQSPEVDUJPOBOEQSPEVDUDPNQPTJUJPOPGUIF

Company;

t BDRVJTJUJPO

t FYQBOTJPOPGQSPEVDUJPODBQBDJUZ

t NJOJOHDPTUTTUSJQQJOHSBUJPTBOEGVFMDPTUT

t FYQMPSBUJPODPTUTBOEVOBOUJDJQBUFEHFPMPHJDBM

conditions;

t GPSFJHODVSSFODZnVDUVBUJPOTBOE 

t HPWFSONFOUSFHVMBUJPOT 

 

Sales, Marketing Agreements 

and Customer Contracts 

 

The Company’s coal sales are a function of total 

sales volume and average coal selling price.

77$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 80: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 80/262

Anak Perusahaan menjual batubara pada pasarspot. Pada Oktober 2009, Perseroan dan Anak

Perusahaan menyetujui harga untuk periode

12 bulan berdasarkan FOB tongkang, untuk

memberikan kepastian pendapatan di tengah

perubahan harga pasar spot pada saat itu. Harga

rata-rata per ton untuk batubara yang dijual oleh

Perseroan dan Anak Perusahaan selama periode

ini adalah AS$38. Sebagaimana dijelaskan

di atas, harga pasar spot meningkat secara

TJHOJmLBOQBEBQFSJPEFJOJEBOTFCBHBJBLJCBUOZB

pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan

untuk periode tersebut umumnya lebih rendahdaripada jika Perseroan dan Anak Perusahaan

menjual batubaranya pada pasar spot. Sejak

Oktober 2010, Perseroan dan Anak Perusahaan

melanjutkan penentuan harga dengan Noble dari

waktu ke waktu untuk pengiriman dalam periode

tertentu.

Tabel 1 (table 1) 

Deskripsi

Description 

Tahun yang berakhir 31 Desember

Per 31st of December 

2011 2010

Pendapatan dari penjualan batubara

(Rp juta)

Revenue from coal sales (Rp million) 

772.410 558.959

Penjualan batubara (ton)

Coal sales (tons) 

1.194.423 1.429.530

Harga rata-rata penjualan batubara

per ton (AS$) *)

The average selling price of coal 

per ton (USD) *) 

75 43

*) Harga rata-rata penjualan batubara per ton adalah untuk batubara yangdijual berdasarkan FOB tongkang.

*) The average selling price per ton of coal is for FOB barge.

Although the coal price is mainly determined by global commodity prices, the volume of coal sold 

CZUIF$PNQBOZJTBMTPTQFDJmFECZUJNFQFSJPE

and contract price with the customer. The quality 

and type of coal also determine the Company’s 

selling price. High quality coal generally receives a

premium price. Likewise, metallurgical coal prices 

are generally higher than those of thermal coal.

Table1 provides information on coal sales volume 

and average price per ton for coal produced by the 

Company for the period.

For the year ended December 31, 2011, the 

Company recorded sales of thermal coal from 

the IUP Diva Kencana Borneo, IUP Hanson Eergy 

Martapura and IUP Berau Bara Energi each 

amounted to Rp 179,632 million, Rp 511 million,

and Rp 472,593 million, with thermal coal sales volume each amounted to 245,454 tons, 2,130 tons,

and 946,839 tons. For the year ended December 

31, 2011, the average selling price of coal per ton 

from IUP Berau Bara Energi (based on FOB barge) 

is USD 67, the average selling price of coal from 

IUP Hanson Energy Martapura is USD 26, and the 

average selling price of thermal and metallurgic 

coal from IUP Diva Kencana Borneo is USD90 and 

USD147 respectively. The and the average selling 

price of coal sold by the the Company is USD 75/ton.

Prior to August 2010, the Company through Berau 

Bara Energi sold all its coal to Moderne Group Inc.

In August 2010, the Company signed an agreement 

with Noble, prior to the Public Offering, whereby 

Noble became the exclusive marketing agent for 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(178

Page 81: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 81/262

Berdasarkan Kesepakatan Penjualan danPemasaran dengan Noble Pra Penawaran Umum,

Noble menerima imbalan dan komisi sebesar 6%

dari harga keseluruhan batubara yang diproduksi

di Wilayah IUP Berau Bara Energi yang dijual ke

pasar ekspor.

Sejak efektifnya Penawaran Umum, Perjanjian

Pemasaran Eksklusif yang telah ditandatangani

oleh Perseroan pada April 2011 telah berlaku.

Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut,

yang menjadi efektif dengan ditandatangani

Perjanjian Penyelesaian antara Noble danPerseroan pada tanggal 28 Desember 2011,

Noble menjadi agen pemasaran eksklusif untuk

75% dari batubara yang diproduksi di Berau

Bara Energi, Citra Global Artha, Kalbara Energi

Pratama, dan Gorby Putra Utama setiap triwulan

dengan memperhatikan jumlah tertentu dari

masing-masing Wilayah IUP yang ditentukan

berdasarkan formula sebagaimana diuraikan

dalam masing-masing perjanjian

Perseroan terus menjual batubara ke Noble

dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan Diva

Kencana Borneo. Ketentuan dalam kontrak

serupa dengan ketentuan yang terdapat pada

Kesepakatan dengan Noble sebelum Penawaran

Umum kecuali untuk ketentuan mengenai jumlah

batubara yang mengacu pada batas maksium

tonase pada Kesepakatan dengan Noble Pasca

Penawaran Umum.

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian antaraPerseroan dengan Noble, Noble diwajibkan

untuk memaparkan pengguna akhir batubara

dari Perseroan. Hal ini memungkinkan Perseroan

untuk memasarkan batubara kepada pengguna

akhir atas batubara yang belum diatur

penjualannya dalam Kesepakatan dengan Noble

Pasca Penawaran Umum. Selain itu, berdasarkan

ketentuan di hampir seluruh kontrak penjualan

Perseroan yang baru dimana kontrak tersebut

merupakan bagian dari Kesepakatan dengan

Noble Pasca Penawaran Umum, Noble tidak

dapat melakukan kontrak kepada pengguna akhirtanpa memberitahu, mendapatkan persetujuan,

dan membuat back-to-back contract dengan

Perseroan.

Selain itu sebagai agen pemasaran Perseroan,

Noble mendapatkan opsi yang diberikan Abdi

Andre untuk membeli hingga 10,1% lembar

saham Perseroan yang beredar setelah

Penawaran Umum selesai dilakukan. Perseroan

berkeyakinan bahwa dengan potensi sebagai

pemegang saham dan komisi terkait harga

batubara yang dijualnya, Noble memiliki insentif

untuk memperoleh harga terbaik untuk batubara

Perseroan di pasar sehingga bahwa harga jual

yang diperoleh Perseroan akan selalu mengikuti

perubahan harga pasar ke depannya. Saat ini,

opsi tersebut telah dilaksanakan dan Noble

memiliki 10,1% saham Perseroan.

the Company’s coal, and buys all of the coal from the Berau Bara Energi concession. Coal sales 

contracts signed between Noble and the Company 

state that coal prices are set once every 6 months 

or as agreed by both parties. During the period of 

July 2008 to June 2009, all coal produced in Berau 

#BSB&OFSHJXBTTPMEBUBmYFEQSJDF'0#CBSHF

which, after adjusting for quality, averaged USD45 

per ton. From July 2009 through October 2009, the 

Company sold coal on the spot market. In October 

UIF$PNQBOZmYFEUIFQSJDFGPSBNPOUI

period based on FOB barge to establish certainty 

PGJODPNFEVSJOHBUJNFPGnVDUVBUJOHTQPUNBSLFU

prices. Average selling price per ton of coal sold 

by the Company during this period was USD38. As 

explained above, the spot market price increased 

TJHOJmDBOUMZEVSJOHUIBUQFSJPEBOEBTBSFTVMUUIF

Company’s income for the period was lower than if the Company had sold all its coal on the spot 

market. Since October 2010, the Company has 

been continuing to set prices with Noble from time 

to time for delivery within a certain period.

Under the Sales and Marketing Agreement with 

Noble before the Public Offering, Noble earned a

commission of 6% of the overall coal price for coal 

produced by Berau Bara Energi that was sold to 

export markets.

Following the Public Offering, the Exclusive 

Marketing Agreement of April 2011 came into 

effect with the signing of the Settlement Agreement 

between Noble and the Company on December 

28, 2011. Noble became the exclusive marketing 

agent for 75% of the coal produced in Berau Bara

79$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 82: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 82/262

Produksi batubara dan komposisi produkbatubara Perseroan dan Anak Perusahaan.

Pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan

sebagian besar merupakan fungsi dari volume

batubara yang diproduksi dan dijual, dan harga

dari batubara yang dijualnya. Volume produksi

batubara bergantung pada rencana tambang

dan manajemen logistik untuk mengambil dan

mengangkut batubara dari tambang ke fasilitas

pemuatan Perseroan dan Anak Perusahaan.

Karena Perseroan dan Anak Perusahaan saat

ini melakukan outsource kegiatan tambangnyake kontraktor, keberhasilan dalam meningkatkan

produksi bergantung pada keberhasilan

implementasi rencana produksi oleh kontraktor

tambang. Kondisi cuaca juga memiliki pengaruh

ZBOHTJHOJmLBOUFSIBEBQPQFSBTJQFOBNCBOHBO

Perseroan dan Anak Perusahaan. Umumnya

bulan-bulan dengan cuaca panas terjadi pada

kuartal kedua dan ketiga dalam satu tahun,

dimana cuaca hujan akan mempengaruhi

produksi terjadi antara Nopember dan April.

Sebagai contoh, dalam empat bulan pertama

tahun 2011, produksi di Wilayah IUP Berau Bara

Energi menurun 24,1% dari periode yang sama

di tahun 2010 terutama disebabkan oleh musim

hujan yang tidak menentu.

Perseroan dan Anak Perusahaan secara terusmenerus meningkatkan kapasitas produksi dan

produksi di Wilayah IUP Perseroan dan Anak

Perusahaan. Perseroan dan Anak Perusahaan

mengantisipasi, berdasarkan rencana tambang

saat ini, bahwa Perseroan dan Anak Perusahaan

secara total memproduksi sekitar 1.278.856 ton

sepanjang tahun 2011. Tingkat produksi dari

Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan

akan terus meningkat melalui ekspansi kegiatan

tambang dalam wilayah izin usaha tambangnya

dan dengan dimulainya operasi tambang awal

di Hub Muba. Pada saat dimulainya operasitambang awal di Hub Muba pada kuartal

keempat 2011, Perseroan dan Anak Perusahaan

memperkirakan desain kapasitas produksi

tahunannya akan meningkat menjadi 4,95 juta

ton per tahun dari 2,38 juta ton per tahun pada

31 Desember 2011.

Sejak tahun 2008 Perseroan dan Anak

Perusahaan telah memproduksi batubara sub-

bituminous di Wilayah IUP Berau Bara Energi.

Produksi komersial batubara bituminous dan

metalurgi di Wilayah IUP Diva Kencana Borneo

dimulai masing-masing pada Agustus 2010 dan

April 2011. Produksi komersial batubara termal

bernilai kalori rendah di Wilayah IUP Hanson

Energi, Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratamaand Gorby Putra Utama, every quarter taking into 

consideration a certain amount from each IUP 

as determined by formula as described in the 

respective agreements.

 

The Company continues to sell coal to Noble from 

the Berau Bara Energi and Diva Kencana Borneo 

concessions. The provisions in the contract are 

similar to the provisions contained in the Agreement 

with Noble prior to the Public Offering except for the 

provisions concerning the amount of coal refers to 

the maximum tonnage limit in the Agreement with 

Noble after the Public Offering.

Under the terms of the agreement between the 

Company and Noble, Noble is required to disclose 

the end user of the Company’s coal. It allows the Company to market the coal to other end users 

that are not stipulated in the agreement with Noble 

after the Public Offering. In addition, pursuant to 

the provisions in almost all of the Company’s new 

sales contracts where the contract is part of the 

agreement with Noble following the Public Offering,

Noble cannot execute contracts with end-users 

without prior disclosure, approval and the creation 

of back-to-back contracts with the Company.

In addition to its role as marketing agent of the 

Company, Noble received an option to purchase up 

to 10.1% of the outstanding shares of the Company 

following the Public Offering. The option was 

exercised and Noble holds 10.1% of the Company’s 

shares. The Company feels that the shareholdings 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(180

Page 83: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 83/262

Tabel 2 (table 2) 

Description

Gross production

of Coal

Produksi kotor

batubara 1.316.791

2010

1.278.856

2011

Keterangan

Tahun yang berakhir 31 December *)

Year Ended 31 Desember *) 

*) Termasuk produksi dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo dan Hanson Energy

di Martapura untuk keseluruhan periode. Meskipun Perseroan baru mengakuisisi

Diva Kencana Borneo dan Hanson Energy pada bulan Maret 2011 sebagai bagian

dari akuisisi Optima Persada Energi,

*) Includes the production of Diva Kencana Borneo and Hanson Energy Martapura

for the entire period, although Diva Kencana Borneo and Hanson Energy were only 

acquired by the Company in March 2011 as part of the acquisition of Optima Energy 

Persada.

Energi Martapura dimulai pada Februari 2011sementara produksi komersial di Wilayah IUP

Gorby Putra Utama pada kuartal keempat 2011.

Dengan batubara metalurgi diperdagangkan

pada harga yang lebih tinggi dibandingkan

batubara termal, produksi dan penjualan dalam

kuantitas yang besar akan memiliki pengaruh

positif terhadap marjin laba Perseroan dan Anak

Perusahaan, meskipun produksi dari batubara

metalurgi umumnya memiliki biaya produksi yang

lebih tinggi karena rasio pengupasan yang lebih

tinggi.

Tabel 2 ini menyajikan informasi jumlah batubara

Perseroan dan Anak Perusahaan yang diproduksi

Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan

untuk periode yang disajikan.

Untuk tahun 2011, 145.860 ton batubara termal

dan 97.560 ton batubara metalurgi diproduksi

dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, 77.619

ton batubara termal diproduksi dari Wilayah IUP

Hanson Energy Martapura, 952.774 ton batubara

termal dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan

5.043 ton batubara termal dari Wilayah IUP

Gorby Putra Utama. Akibatnya, jumlah produksi

kotor batubara Perseroan dan Anak Perusahaan

adalah sebesar 1.278.856 ton untuk tahun 2011.

and commissions related to the price of coal sold provide ample incentive to Noble to get the best 

price for the Company’s coal in line with changing 

market prices in the future.

Coal production and coal product composition of 

the Company.

The Company’ revenue is mostly a function of the 

volume of coal produced and sold, and the price 

of coal sold. Coal production volume depends on 

the mine plan and logistics management to get and 

haul coal from the mines to the loading facilities 

of the Company. Because the Company currently 

outsources its mining activities to contractors,

success in increasing production depends on the 

successful implementation of production plans by 

the mining contractors. Weather conditions also IBWFBTJHOJmDBOUJNQBDUPONJOJOHPQFSBUJPOTPG

the Company. Generally, the hot weather months 

occur in the second and third quar ters of the year,

whereas the rainy season can affect production in 

/PWFNCFSBOE"QSJM'PSFYBNQMFJOUIFmSTUGPVS

months of 2011, production in Berau Bara Energi 

decreased by 24.1% compared to the same period 

in 2010, primarily due to the uncertainty of the rainy 

season.

The Company is constantly increasing production 

capacity and production in its concessions. The 

Company produced around 1,278,856 tons of coal 

during 2011. Further production growth within 

existing concessions can be achieved through 

the expansion of mining activities within its mining 

81$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 84: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 84/262

Akuisisi

Salah satu strategi Perseroan adalah untuk

mencapai pertumbuhan melalui akusisi

perusahaan pertambangan dengan Wilayah

IUP yang memiliki lokasi yang strategis dan

jika terbuka kesempatan akuisisi yang secara

ekonomis menguntungkan. Sebagai contoh, pada

Maret 2011, Perseroan menyelesaikan akusisi

Optima Persada Energi, Optima Coal dan anak

perusahaannya, pada April 2011, Perseroan

menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi

Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung

secara bertahap sampai dengan 50% (lima puluh

persen) dan satu lembar saham. Pada bulan Juli

2011, Perseroan melalui Optima Persada Energi

(OPE) telah melakukan penyertaan saham dengan

mengambil bagian atas saham baru sebesar

masing-masing 20% saham dan kemudian

tambahan 30% dan satu lembar saham pada

tanggal 12 Desember 2011 pada Karya Borneo

Agung dan Bara Karya Agung. Wilayah IUP kedua

perusahaan tersebut berlokasi pada Hub Kubar.

Pengaruh dari akuisisi tersebut terhadap kondisi

keuangan dan hasil operasi Perseroan dan Anak

Perusahaan akan tergantung pada beberapa

faktor, termasuk tahapan pengembangan atau

operasi dari Wilayah IUP perusahaan target,

skala dari kegiatan operasi perusahaan target,

Cadangan Batubara dan kualitas batubara

yang ditemukan di Wilayah IUP, ketentuan

dari perjanjian yang ditandatangani dengan

perusahaan target dan harga serta ketentuanlain dalam akuisisi. Akuisisi perusahaan dengan

Wilayah IUP yang telah beroperasi secara umum

akan meningkatkan pendapatan dan beban yang

berhubungan dengan pendapatan Perseroan dan

Anak Perusahaan. Dalam hal perusahaan target

berada pada tahapan awal siklus operasi Wilayah

IUP, peningkatan beban yang berhubungan

dengan dimulainya dan ditingkatkannya produksi,

bersama dengan volume produksi yang masih

rendah dibandingkan dengan desain kapasitas,

akan berdampak kurang baik pada marjin laba

Perseroan dan Anak Perusahaan. Dalam hal

Perseroan mengakuisisi perusahaan dengan

Wilayah IUP yang belum dikembangkan,

Perseroan dan Anak Perusahaan akan

mengeluarkan dana untuk kegiatan eksplorasi

dan belanja modal untuk mengembangkan

Wilayah IUP tersebut hingga produksi, sehingga

memberikan dampak terhadap kondisi keuangan

dan kebutuhan pendanaan Perseroan dan Anak

Perusahaan. Sebaliknya, belanja modal tersebut

tidak diperlukan untuk perusahaan target yang

telah memiliki infrastruktur.

Akuisisi yang dilakukan Perseroan juga dapat

mempengaruhi kondisi keuangan sebagai

akibat, diantara banyak faktor, aset dan liabilitas

perusahaan target (termasuk melalui asumsi

liabilitas dari perusahaan target), pembiayaan

utang terkait dengan akuisisi dan kesepakatan

terkait dengan liabilitas sesuai kontrak yang telah

ada dari perusahaan target. Sebagai contoh,

areas and the commencement of mining operations in the Muba Hub. At the commencement of mining 

operations in Muba Hub in the fourth quarter of 

2011, the Company estimated annual production 

capacity design will increase to 4.95 million tons per 

year from 2.38 million tons per year as of December 

31, 2011.

Since 2008 the Company has been producing sub- 

bituminous coal in Berau Bara Energi. Commercial 

production of bituminous and metallurgical coal 

in the Diva Kencana Borneo concession began 

in August 2010 and April 2011 respectively.

Commercial production of low caloric value thermal 

coal in Hanson Energy Martapura began in February 

2011 whilst commercial production in Gorby Putra

Utama was initiated in the fourth quarter 2011. With 

the trade of metallurgical coal at a higher price than thermal coal, production and sales in larger 

RVBOUJUJFTXJMMIBWFBQPTJUJWFJNQBDUPOUIFQSPmU

margins of the Company, although the production of 

metallurgical coal generally has higher production 

costs due to higher stripping ratio.

Table 2 presents information on the volume of coal 

the Company produced from all its concessions for 

the presented period.

Throughout 2011, the Company produced 

145,860 tons of thermal coal and 97,560 tons of 

metallurgical coal from Diva Kencana Borneo,

77,619 tons of thermal coal from Hanson Energy 

Martapura, 952,774 tons of thermal coal from Berau 

Bara Energi and 5,043 tons of thermal coal from 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(182

Page 85: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 85/262

sehubungan dengan Akusisi OPE, Perseroanmengambil alih liabilitas berdasarkan perjanjian

pembayaran di muka dengan Noble yang telah

ditandatangani oleh pihak pembeli dengan

agen pemasaran dari Diva Kencana Borneo.

Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan mengambil

alih liabilitas sebesar Rp93.895 juta. Selain itu,

Perseroan setuju untuk membayar Rp137.602

juta ke pihak ketiga yang telah menandatangani

kesepakatan pemasaran dan kontrak penjualan

batubara dengan Banyan Koalindo Lestari (BKL)

sebagai pengganti agar hak-hak dalam perjanjian

ini dapat dialihkan ke Perseroan.

Perseroan juga mengambil alih dan membayarkan

utang kepada Optima Persada Energi, Optima

Coal dan anak perusahaannya dengan total

sebesar Rp165.059 juta dan menukar pinjaman

senilai Rp66.799 juta sebagai bagian dari

akuisisi OPE. Untuk dapat, diantaranya,

mendanai pembayaran kepada pihak ketiga dan

pembayaran kembali utang yang terhutang atas

OPE, Optima Coal dan anak perusahaannya

terkait dengan akuisisi OPE, Perseroan

menggunakan dana dari penerbitan saham baru

sebesar Rp275.569 juta.

Biaya penambangan dan

perjanjian operasi

Sebagian besar kegiatan operasi Perseroan dan

Anak Perusahaan dilakukan secara outsourcing

dan Perseroan dan Anak Perusahaan bekerja

sama dengan kontraktor melalui kontrak denganjangka waktu lebih dari satu tahun (multi-year

contracts). Perseroan dan Anak Perusahaan

berkeyakinan bahwa kerjasama dengan kontraktor

memungkinkan Perseroan dan Anak Perusahaan

VOUVLTFDBSBTJHOJmLBONFOFLBOCFMBOKBNPEBM

dan modal kerja terkait operasi penambangan,

serta lebih memfokuskan kegiatan pada

aktivitas yang memberikan nilai tambah, seperti

perencanaan, eksplorasi dan pengembangan

tambang. Kontraktor tambang Perseroan dan

Anak Perusahaan bertanggung jawab untuk

sebagian besar peralatan, jasa, material, pasokan,

tenaga kerja dan manajemen yang diperlukan

untuk melakukan operasi pertambangan di dalam

Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan.

Biaya utama yang timbul dari perjanjian operasi

Perseroan dan Anak Perusahaan dengan

kontraktor adalah biaya pemindahan overburden,

dimana biaya tersebut ditentukan berdasarkan

jumlah overburden yang dipindahkan serta jarak

pengangkutan overburden tersebut. Beban

kontraktor merupakan bagian terbesar dari biaya

penambangan Perseroan dan Entitas Anak pada

tahun 2009, 2010 dan 2011.

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian

operasi yang ditandatangani Perseroan dan

Anak Perusahaan dengan kontraktor tambang,

Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki dan

membayar seluruh fasilitas dan infrastruktur

yang dibangun oleh kontraktor untuk, antara

lain, penyimpanan dan pemeliharaan dari

peralatan dan persediaan dan akomodasi untuk

Gorby Putra Utama. As a result, total amount of gross coal production of the Company amounted to 

1,278,856 tons for the year 2011.

Acquisitions 

 

One of the Company’s strategies is to achieve 

growth through acquisitions of mining companies 

with economically viable opportunities and strategic 

concession locations. For example, in March 2011,

the Company completed the acquisition of Optima

Persada Energi, Optima Coal and its subsidiaries.

The Company also signed an agreement to acquire 

Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung 

QSPHSFTTJWFMZVQUPmGUZQFSDFOUQMVTPOF

share. In July 2011 the Company, through Optima

Persada Energi (OPE), initiated this investment 

by participating in a new share issuance for 20%in each of Karya Borneo Agung and Bara Karya

Agung and then a further 30% plus one share 

on 12 December 2011. The concessions of both 

companies are located in 

the Kubar Hub.

5IFJNQBDUPGUIFBDRVJTJUJPOTPOUIFmOBODJBM

condition and results of operations of the Company 

will depend on several factors, including the stages 

of development or operation of the target company,

the scale of the target company’s operations, coal 

reserves and coal quality found in the concession,

the terms of the agreement signed with the target 

company, the price as well as other provisions in 

the acquisition. Acquisition of a company with a

concession that has already begun operations will,

83$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 86: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 86/262

karyawannya. Meskipun ketentuan ini berdampakpada rendahnya biaya penambangan yang lebih

rendah yang dibebankan oleh kontraktor tambang

Perseroan dan Anak Perusahaan dan memberikan

nFLTJCJMJUBTEBOLFNBNQVBOVOUVLNFOHHBOUJ

kontraktor tambang dengan cepat dan dengan

CJBZBZBOHFmTJFOIBMJOJCFSBLJCBUQBEBUJOHHJOZB

kebutuhan belanja modal dari Perseroan dan Anak

Perusahaan dan beban depresiasi yang lebih

besar setelah dimulainya produksi dari Wilayah

IUP milik Perseroan dan Anak Perusahaan.

Biaya bahan bakar

Secara historis, Perseroan dan Anak Perusahaan

tidak menanggung biaya bahan bakar langsung

ZBOHTJHOJmLBOQBEBPQFSBTJQFOBNCBOHBOOZB

dikarenakan perjanjian kerja dengan kontraktor

pertambangan Wilayah IUP Berau Bara Energi.

Perjanjian kerja tersebut mewajibkan kontraktor

untuk menyediakan bahan bakar. Akan tetapi,

harga bahan bakar telah menjadi komponen

penting terhadap hasil operasi Perseroan dan

Anak Perusahaan, dimana perjanjian kerja

memperbolehkan kontraktor pertambangan

untuk meneruskan biaya bahan bakar kepada

Perseroan dan Anak Perusahaan dengan formula

tetap dalam menghitung penyesuaian biaya

bahan bakar sehingga perubahan harga bahan

bakar dapat mempengaruhi biaya penambangan

Perseroan dan Anak Perusahaan. Selanjutnya,

sesuai dengan praktek yang berkembang

pada industri pertambangan di Indonesia,

berdasarkan perjanjian kerja dengan kontraktorWilayah IUP Diva Kencana Borneo, Hanson

Energy Martapura, dan Berau Bara Energi,

Perseroan dan Anak Perusahaan berkewajiban

menyediakan bahan bakar yang diperlukan oleh

kontraktor pertambangan untuk menjalankan

operasinya. Perseroan dan Anak Perusahaan

bermaksud untuk menegosiasikan perubahan

pada perjanjian kerja dengan kontraktor Wilayah

IUP Berau Bara Energi pada saat perjanjian

tersebut akan diperbaharui pada akhir tahun 2011,

sehingga Perseroan dan Anak Perusahaan akan

mengadakan dan menyediakan bahan bakar yangdiperlukan oleh kontraktor pertambangan dengan

harapan dapat meningkatkan skala ekonomis dan

transparansi. Perseroan dan Anak Perusahaan

telah mulai melakukan operasi pertambangan

sendiri secara komersial pada Wilayah IUP Gorby

Putra Utama pada kuartal keempat 2011 serta

akan menyediakan bahan bakar yang diperlukan

secara langsung untuk kegiatan operasi tersebut.

Perseroan dan Anak Perusahaan juga sedang

dalam proses pembangunan pembangkit listrik

berbahan bakar batubara pada pelabuhan yang

sedang dikembangkan Perseroan dan Anak

Perusahaan di Hub Muba untuk menyediakan

tenaga listrik pada kegiatan operasi yang akan

dilakukan di Hub Muba serta mengurangi

ketergantungan pada bahan bakar minyak.

Dikarenakan perlunya penyediaan bahan

bakar untuk kegiatan operasi pada Wilayah IUP

kedepannya, Perseroan dan Anak Perusahaan

in general, increase the revenues and expenses related to income of the Company. In a case where 

the target company is in the early stages of the 

operation, increased costs associated with the 

startup and production ramp-up, along with initially 

low production volumes compared to designed 

DBQBDJUZNBZIBWFBOFHBUJWFJNQBDUPOUIFQSPmU

margin of the Company. In the case where a target 

company has an undeveloped concession, the 

Company will need to disburse funds for exploration 

and capital expenditures to develop the concession 

and production capacity, which can have an impact 

POUIFmOBODJBMDPOEJUJPOBOEGVOEJOHSFRVJSFNFOUT

of the Company. In contrast, capital expenditures 

are not necessary for target companies that already 

have infrastructure.

Acquisitions by the Company can also affect the mOBODJBMDPOEJUJPOBTBSFTVMUPGBNPOHNBOZ

factors, the target company’s assets and liabilities 

(including the assumption of liabilities of the 

UBSHFUDPNQBOZEFCUmOBODJOHBTTPDJBUFEXJUI

acquisitions and agreements related to liability 

according to existing contracts of the target 

company. For example, in connection with the 

acquisition of OPE, the Company took over the 

liability based on the advance payment agreement 

with Noble that has been entered into by the buyer 

and the marketing agent of Diva Kencana Borneo.

Under this agreement, the Company took over 

the liability of Rp93,895 million. In addition, the 

Company agrees to pay Rp137,602 million to a third 

party who has signed a marketing agreement and 

sales contract with Banyan Koalindo Lestari (BKL) 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(184

Page 87: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 87/262

memperkirakan bahwa biaya bahan bakarBLBONFOKBEJLPNQPOFOTJHOJmLBOEBSJCJBZB

operasional mulai tahun 2011 serta dipisahkan

dari biaya penambangan. Perseroan dan Anak

Perusahaan juga mengestimasikan bahwa biaya

penambangan pada Wilayah IUP Berau Bara

Energi akan turun apabila perjanjian kerja terkait

Wilayah IUP tersebut diubah menjadi seperti yang

didiskusikan pada paragraf sebelumnya.

Biaya bahan bakar terutama dipengaruhi oleh

penggunaan bahan bakar (yang bervariasi

terhadap produksi) dan harga bahan bakartersebut. Setiap kenaikan biaya bahan bakar

akan mempengaruhi struktur biaya Perseroan

dan Anak Perusahaan dalam 2 (dua) hal utama,

yaitu: (1) meningkatkan beban langsung apabila

Perseroan dan Anak Perusahaan menyediakan

bahan bakar minyak pada kegiatan operasional

di Wilayah IUP, termasuk biaya bahan bakar

dan minyak untuk pemrosesan batubara dan

kegiatan operasi pada fasilitas tongkang, dan (2)

meningkatkan biaya terkait penambangan oleh

kontraktor pertambangan apabila biaya bahan

bakar ditanggung oleh kontraktor pertambangan.

Rasio pengupasan (Stripping ratio)

Rasio pengupasan mempengaruhi beban

produksi Perseroan dan Anak Perusahaan,

terutama total biaya kepada kontraktor. Rasio

pengupasan merupakan jumlah overburden

per meter kubik (batu dan tanah) yang harus

diangkut untuk mengakses dan mengambil 1 tonbatubara. Tingkat rasio pengupasan yang lebih

tinggi mengharuskan kontraktor pertambangan

untuk memindahkan semakin banyak overburden

untuk mengakses batubara yang akan ditambang,

sehingga menyebabkan biaya operasional

yang lebih tinggi. Dikarenakan penambangan

Perseroan dan Anak Perusahaan yang terletak di

beberapa Wilayah IUP, rasio pengupasan akan

bervariasi dan biaya pada setiap tambang akan

bergantung pada rasio pengupasan di tambang

tersebut. Rasio pengupasan pada Wilayah IUP

Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periodesatu tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2009, 2010, dan 2011 adalah:

as a compensation for assignment of rights under the agreement to the Company .

The Company also took over and paid the debt 

to Optima Persada Energi, Optima Coal and its 

subsidiaries for a total of Rp165,059 million and 

swapped a loan of Rp66,799 million as part of the 

acquisition of OPE. In order, among other things,

to fund payments to third parties and repayment 

of debt in OPE, Optima Coal and its subsidiaries 

related to the acquisition of OPE, the Company 

used the proceeds from issuance of new shares 

amounting to Rp275,569 million.

Mining costs and operating agreements 

 

Most of the operations of the Company are 

outsourced, and the Company works together with contractors through contracts with terms of more 

than one year (multi-year contracts). The Company 

JTDPOmEFOUUIBUDPMMBCPSBUJPOXJUIDPOUSBDUPST

BMMPXTUIF$PNQBOZUPTJHOJmDBOUMZSFEVDFUIF

capital expenditure and working capital related to 

operations, and focus more on activities that provide 

value-added, such as planning, exploration and mine 

development. The Company’s mining contractors 

are responsible to provide most of the equipment,

services, materials, supplies, labor and management 

necessary to conduct mining operations in the 

Company’s concessions. The major costs arising from 

the operating agreements between the Company 

and its contractors are overburden removal costs,

where the rate is determined based on the amount 

of overburden removed and the hauling distance 

Description

Berau Bara

Energi

Diva KencanaBorneo

Hanson Energy

Martapura

Gorby Putra

Utama

Berau Bara

Energi

Diva KencanaBorneo

Hanson Energy

Martapura

Gorby Putra

Utama

7,8 : 1

-

-

-

2010

7,98 : 1

29,13 : 1

6,00 : 1

6,30 : 1

2011

Keterangan

Tahun yang berakhir 31 December

Year Ended 31 Desember 

Tabel 3 (table 3) 

85$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 88: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 88/262

Iuran Eksploitasi (Exploitation fees)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.45

Tahun 2003 tentang Tarif atas Jenis

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang

berlaku pada Departemen Energi dan Sumber

Daya Mineral (ESDM), Pemerintah memiliki

hak sebesar 3% sampai 7% dari penjualan

batubara Perseroan dan Anak Perusahaan

sebagai iuran eksploitasi. Persentase

yang dibayarkan ke Pemerintah bervariasi

tergantung dari nilai kalori dari batubara yang

diproduksi dan dijual. Sejak 2008, persentase

rata-rata pembayaran dari Perseroan dan Anak

Perusahaan ke Pemerintah adalah sekitar

5% terutama berdasarkan nilai kalori dari

batubara yang diproduksi di Wilayah IUP Berau

Bara Energi. Sebagian dari batubara yang

diproduksi Perseroan dan Anak Perusahaan

pada tahun 2010 (dari Wilayah IUP Diva

Kencana Borneo) memiliki nilai kalori yang

lebih tinggi dibandingkan dengan batubara

yang diproduksi dari Wilayah IUP Berau

Bara Energi, maka persentase yang akan

dibayarkan kepada Pemerintah menjadi sekitar

7%. Pembayaran kepada Pemerintah dicatat

sebagai Iuran Eksploitasi yang termasuk

pada beban pokok pendapatan pada laporan

keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas

Anak.

Beban Eksplorasi

Perseroan dan Anak Perusahaan melakukan

aktivitas eksplorasi sebelum dimulainya operasi

penambangan dan melanjutkan aktivitas

eksplorasi pada wilayah penambangan

secara berkelanjutan. Beberapa biaya terkait

aktivitas ekplorasi diberlakukan sebagai biaya

eksplorasi yang ditangguhkan, dikapitalisasi

dan diamortisasi setelah operasi penambangan

dimulai. Hal ini dapat mempengaruhi hasil

operasi Perseroan dan Anak Perusahaan dari

waktu ke waktu. Sebagai contoh, meskipun

Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan

tambahan karyawan di 2010, biaya karyawan

turun untuk periode ini karena bagian yang

signifikan dari biaya ini, terkait dengan gaji dan

kompensasi lain ke anggota dari tim explorasi

dan pengembangan tambang Perseroan

dan Entitas Anak, dikapitalisasi sebagai

biaya eksplorasi dan pengembangan yang

ditangguhkan dan akan diamor tisasi setelah

Wilayah IUP dimana aktivitas eksplorasi dan

pengembangan yang dilakukan oleh karyawan

tersebut untuk memulai produksi.

Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing

Nilai tukar Rupiah telah menguat secara

signifikan pada 10 tahun terakhir ini dari titik

terendahnya pada Rp17.000 per AS$ pada

masa krisis keuangan Asia. Sejak tahun

2003, Rupiah mengalami fluktuasi dari titik

for the overburden. Contractors’ costs are a major 

component of the Company’s mining costs in 2010 

and 2011.

Under the terms of the operating agreements 

between the Company and the mining contractors,

the Company will own and pay for all the facilities 

and infrastructure built by the contractor for, among 

other things, storage and maintenance of equipment 

and supplies and accommodation for employees.

These provisions serve to reduce the mining 

costs charged by the mining contractor, while the 

$PNQBOZJTQSPWJEFEXJUInFYJCJMJUZBOEBCJMJUZUP

QSPNQUMZSFQMBDFBNJOJOHDPOUSBDUPSDPTUFGmDJFOUMZ

On the other hand, this also results in higher capital 

expenditure requirements for the Company and 

higher depreciation costs after the commencement 

of production from the Company’ concessions.

Fuel costs 

 

)JTUPSJDBMMZUIF$PNQBOZEJEOPUDPWFSTJHOJmDBOU

direct fuel costs in its mining operations in Berau 

Bara Energi. The mining contractors were required 

to provide all necessary fuel for their equipment,

with agreements permitting them to charge fuel 

costs to the Company according to a formula that 

passes adjustments to changes in fuel prices into 

the Company’s cost of mining. As the price of fuel 

is becoming an increasingly important component 

of the operational results of the Company, and 

based upon industry common practice in Indonesia,

agreements with contractors in Diva Kencana

Borneo, and Hanson Energy Martapura, stipulate 

that the Company shall provide the fuel needed 

by the mining contractors to run their operations.

The Company further intends to negotiate similar 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(186

Page 89: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 89/262

terendahnya pada Rp8.279 per AS$ padatahun 2003 menjadi Rp12.151 per AS$ pada

tahun 2008. Pada 31 Desember 2011, nilai

tukar per AS$ adalah Rp9.068.

Oleh karena seluruh penjualan dan hutang

Perseroan dan Anak Perusahaan, serta

sebagian besar biaya sehubungan dengan

pendapatan saat ini berdenominasi atau

berkaitan dengan AS$, dimana mata uang

pelaporan Perseroan dan Anak Perusahaan

adalah Rupiah, hasil usaha Perseroan

dan Anak Perusahaan dapat dipengaruhi

oleh fluktuasi nilai tukar. Sebagai contoh,

pencapaian Perseroan dan Anak Perusahaan

dalam Rupiah dapat dipengaruhi secara

signifikan dan negatif oleh penguatan nilai

Rupiah yang berkelanjutan terhadap AS$

oleh karena Perseroan dan Anak Perusahaan

mencatatkan penjualan berdenominasi AS$ di

dalam mata uang Rupiah pada saat Perseroan

dan Anak Perusahaan mengirimkan invoice

kepada pelanggan.

Kemudian Perseroan dan Anak Perusahaan,

untuk keperluan pencatatan keuangan,

mengkonversi jumlah penjualan AS$ tersebut

ke dalam Rupiah menggunakan nilai tukar

yang berlaku pada saat itu. Hal tersebut terjadi

pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010

saat rata-rata nilai tukar Rupiah dibandingkan

dengan nilai tukar AS$ yang berlaku saat

Perseroan dan Entitas Anak mengirimkan

invoice menguat sebesar 12% dari tahun yangberakhir 31 Desember 2009.

Hal sebaliknya akan terjadi pada saat nilai

tukar Rupiah melemah terhadap AS$. Tabel 4

berikut ini menerangkan penjualan Perseroan

dan Anak Perusahaan dalam AS$ berdasarkan

jumlah yang terdapat pada invoice serta

penjualan bersih dalam Rupiah.

provisions to the agreements with the contractors 

at Berau Bara Energi when the original agreement 

is due to be renewed. The Company will provide 

all of the fuel required by the mining contractors 

with a view to increasing economies of scale 

and transparency. The Company has also begun 

conducting its own commercial mining operations in 

Gorby Putra Utama in the fourth quarter 2011 and will 

supply fuel directly to those operating activities. The 

Company is also in process of constructing a coal- 

mSFEQPXFSQMBOUBUUIFQPSUEFWFMPQFEGPSUIF.VCB

Hub to provide electrical power for the operations in 

Muba and reduce dependence on fuel.

Because of the necessity to provide fuel for 

operations in the concessions going forward, the 

$PNQBOZFYQFDUTUIBUGVFMDPTUTXJMMCFBTJHOJmDBOU

component of operating costs starting from 2011

and intends to differentiate it from mining costs. The 

Company also estimates that the mining costs in Berau 

Bara Energi will be reduced if the agreement related 

to the concession is amended as discussed in the 

previous paragraph.

'VFMDPTUTXFSFNBJOMZJOnVFODFECZUIFVTBHFPGGVFM

(which varies with production) and the price of fuel.

Any increase in fuel costs will affect the cost structure 

the Company in 2 (two) primary areas, namely: (1) 

increase the direct costs if the Company provides 

fuel for operations in the concessions, including cost 

of fuel for coal processing and barge operations,

and (2) increased costs related to mining by mining 

contractors if fuel costs are borne by the mining 

contractors.

Description

Penjualan

(dalam jutaan

AS$)

Penjualan

(dalam jutaan

Rupiah)

Rata-rata nilai

tukar Rupiah

terhadap AS$ *)

Sales (in

millions USD)

Sales (in

millions of

Rupiah)

Average value

of the rupiah

against USD *) 

61,4

558.959

9.097

2010

88,0

772.410

8.779

2011

Keterangan

Tahun yang berakhir 31 December

Year Ended 31 Desember 

*) Rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap AS$ berdasarkan nilai tukar yang

berlaku pada saat Perseroan dan Entitas Anak mengirimkan invoice kepada

pelanggannya.

*) Average exchange rate of rupiah against USD exchange rate prevailing at 

the time the Company and the Subsidiaries sent invoice to its customers.

Tabel 4 (table 4) 

87$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 90: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 90/262

Selain mempengaruhi pendapatan Perseroandan Anak Perusahaan dalam Rupiah,

penguatan nilai tukar Rupiah terhadap AS$

akan menyebabkan penurunan pada beban

dan biaya berdenominasi AS$. Hal tersebut

terjadi pada tahun yang berakhir pada 31

Desember 2010 dimana penguatan nilai

tukar Rupiah menyebabkan penurunan biaya

sehubungan dengan pendapatan dalam Rupiah

dibandingkan yang seharusnya dan secara

parsial mengoffset peningkatan aktual pada

biaya sehubungan dengan pendapatan.

Selanjutnya, laba bersih Perseroan dan Entitas

Anak juga terpengaruh oleh penyesuaian

translasi mata uang asing pada setiap tanggal

neraca. Hampir seluruh aset dan liabilitas

moneter Perseroan dan Entitas Anak, seperti

piutang dari Noble dan pinjaman dari Bank

Permata, Bank Danamon dan Bank DBS,

Noble dan Tecnica, berdenominasi mata

uang asing. Penjelasan mengenai aset dan

liabilitas moneter Perseroan dan Entitas Anak

berdenominasi mata uang asing dapat dilihat

pada Catatan atas Laporan Keuangan No. 34.

Perseroan dan Entitas Anak mengakui dan

mencatatkan keuntungan dan kerugian selisih

kurs sebagai akibat dari fluktuasi dalam nilai

Rupiah terhadap mata uang lain dari aset

dan liabilitas moneter yang dicatatkan dalam

laporan pendapatan komprehensif. Karenanya,

meskipun fluktuasi dalam nilai tukar tidak

mempunyai dampak signifikan terhadap arus

kas Perseroan dan Entitas Anak, mereka dapatmemberi pengaruh signifikan terhadap hasil

operasi Perseroan dan Entitas Anak. Sebagai

contoh, sebagai akibat depresiasi yang

signifikan dari Rupiah terhadap AS$ pada akhir

2008 berakibat dari krisis keuangan global dan

apresiasi signifikan dari Rupiah terhadap AS$

di 2009 pada saat pasar mengalami pemulihan

dari pengaruh krisis keuangan global,

Perseroan dan Entitas Anak mencatatkan

kerugian mata uang asing Rp13.070 juta

dan keuntungan mata uang asing Rp26.308

juta masing-masing untuk tahun berakhir 31

Desember 2008 dan 2009.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Dalam menyusun Laporan Keuangan

Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak

sesuai dengan PSAK, manajemen diwajibkan

untuk memilih metode dan kebijakan akuntasi

tertentu dari beberapa alternatif yang

diperkenankan. Estimasi dan penilaian yang

signifikan dapat diperlukan dalam memilih

dan mengaplikasikan metode dan kebijakan

akuntansi tersebut yang mempengaruhi

kondisi laporan keuangan dan hasil operasi.

Manajemen Perseroan dan Entitas Anak

mendasarkan estimasi dan penilaiannya

berdasarkan pada pengalaman yang telah

terjadi dan berbagai asumsi yang dipercaya

pantas untuk kondisi tertentu. Hasil aktual

dapat berbeda secara signifikan dibandingkan

Stripping ratio 

The stripping ratio affects the production costs 

of the Company, particularly contractor costs.

Stripping ratio is the amount of overburden per 

cubic meter (rock and soil) that must be removed to 

obtain a ton of coal. Higher stripping ratio requires 

the contractor to remove more overburden to gain 

access to the coal to be mined, resulting in higher 

operating costs. As the Company mining areas 

are located in several concessions, stripping ratio 

will vary at each mine and the cost will depend on 

each mine’s stripping ratio. Stripping ratios at the 

Company’s concessions for a period of one year 

ended December 31, 2009, 2010, and 2011 are 

presented in table 3.

Exploitation fees 

Based on Government Regulation No.45 of 2003 

on Tariffs on Non-Tax State Revenue applied by 

the Ministry of Energy and Mineral Resources 

(MEMR), the government has the right to 3% to 

7% of coal sales by the Company as exploitation 

fees. The percentage paid to the government 

varies depending on the caloric value (CV) of 

coal produced and sold. Since 2008, the average 

percentage of payments from the Company to the 

government is approximately 5% based primarily on 

the CV of coal produced in the Berau Bara Energi 

concession. The majority of the coal produced by 

the Company in 2010 came from Diva Kencana

Borneo, which has a higher CV than coal produced 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(188

Page 91: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 91/262

estimasi dan penilaian berdasarkan asumsidan kondisi yang berbeda.

Perseroan dan Entitas Anak berkeyakinan

bahwa dari kebijakan akuntasi penting yang

dijelaskan secara rinci pada Catatan atas

Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan

dan Entitas Anak yang terlampir pada

Prospektus ini, kebijakan akuntansi dibawah

ini dapat memiliki penilaian dan kompleksitas

yang lebih tinggi.

Estimasi penurunan nilai aset

non-keuangan

Penurunan nilai goodwill diuji setiap tahun

dan pada saat terdapat indikasi bahwa akan

terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai aset

tetap, aset takberwujud, biaya eksplorasi

dan pengembangan yang ditangguhkan dan

investasi di Entitas Anak diuji bila terdapat

bukti objektif atau indikasi bahwa aset

tersebut mengalami penurunan nilai. Jumlah

yang terpulihkan dari aset tersebut dan jika

diperlukan, unit-unit yang menghasilkan kas,

diperhitungkan berdasarkan perhitungan

nilai pakai. Perhitungan ini memerlukan

penggunaan estimasi.

Perhitungan cadangan batubara

Pertimbangan manajemen diperlukan dalam

menentukan asumsi cadangan batubara

Perseroan dan Anak Perusahaan terkaitdengan biaya tambang dan harga jual

cadangan tersebut. Jumlah cadangan yang

terpulihkan secara ekonomis bersifat sensitif

terhadap asumsi biaya dan pendapatan yang

digunakan karena berhubungan dengan

struktur geologis dari endapan, yang berarti

bila seluruh faktor tidak berubah, apabila

asumsi biaya menjadi lebih besar atau asumsi

harga jual menjadi lebih kecil, Perseroan dan

Entitas Anak akan mengestimasi cadangan

menjadi lebih rendah dan jika asumsi biaya

menjadi lebih kecil atau asumsi harga

jual menjadi lebih besar, Perseroan dan

Entitas Anak akan mengestimasi cadangan

lebih tinggi. Perseroan dan Entitas Anak

mendasarkan seluruh asumsi berdasarkan

laporan geologis dan menggunakan informasi

cadangan batubara.

Data geologis tambahan dikumpulkan selama

operasi tambang dan data ini, bersamaan

dengan berbagai asumsi yang digunakan oleh

manajemen, dapat merubah estimasi cadangan

batubara dari suatu periode ke periode

lain. Perubahan dalam estimasi sumber dan

cadangan batubara dapat mempengaruhi

keuangan Perseroan dan Entitas Anak dalam

berbagai cara, termasuk tingkat amortisasi dari

aset takberwujud dan biaya eksplorasi dan

pengembangan nilai tercatat sebagai akibat

dari perubahan estimasi umur tambang dan

arus kas diskonto di masa depan.

from Berau Bara Energi, as a result of which the percentage to be paid to the Government rose to 

roughly 7%. Payment to the government is recorded 

as exploitation fees, which are a component of 

UIFDPTUPGSFWFOVFTJOUIFDPOTPMJEBUFEmOBODJBM

statements of the Company.

Exploration Expenses 

The Company conducts exploration activities 

prior to the commencement of mining operations 

and continues exploration activities in operating 

concessions. Some costs related to exploration 

activity are deferred, capitalized and amortized 

after mining operations begin. This can affect the 

operating results of the Company from time to time.

For example, although the Company hired additional employees in 2010, employee costs decreased for 

UIJTQFSJPECFDBVTFBTJHOJmDBOUQPSUJPOPGUIFTF

costs related to salary and other compensation for 

members of the exploration and mine development 

team of the Company were capitalized as deferred 

exploration and development costs which will be 

amortized after the concessions where exploration 

and development activities undertaken by the 

employees begin production.

89$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 92: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 92/262

Biaya eksplorasi dan pengembangan yang

ditangguhkan

Biaya eksplorasi dan pengembangan

ditangguhkan dan setelah itu dibebankan

sebagai biaya produksi melalui amortisasi aset.

Nisbah kupas dan umur sisa tambang secara

regular dinilai oleh Direktur dan manajemen

senior untuk memastikan bahwa nilai tercatat

aset tersebut telah memperhitungkan fakta dankondisi yang ada secara tepat dari

waktu ke waktu.

Biaya eksplorasi dikapitalisasi ke laporan posisi

keuangan, sehubungan dengan area of interest

yang izinnya masih berlaku dan dimana biaya-

biaya tersebut diharapkan dapat dipulihkan

atau kegiatan eksplorasi dan/atau evaluasi di

area of interest belum mencapai tahap yang

memungkinkan penilaian yang memadai akan

adanya cadangan yang secara ekonomis dapat

dipulihkan, dikapitalisasi di laporan posisi

keuangan. Nilai tercatat dari aset dalam setiap

area of interest secara regular ditelaah setelah

mempertimbangkan fakta dan kondisi yang

ada, dan bila biaya yang telah dikapitalisasi

melebihi nilai yang dapat dipulihkan, kelebihan

nilai tersebut telah dicadangkan atau

dihapusbukukan dalam tahun bersangkutan.

4. ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS

Aset. Tabel 5 berikut menunjukkan posisi aset

konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31

Desember 2010 dan 2011.

Foreign Exchange Fluctuations 

 

5IF3VQJBIIBTTUSFOHUIFOFETJHOJmDBOUMZJOUIF

last 10 years from its lowest level of Rp17,000 per 

64%EVSJOHUIF"TJBOmOBODJBMDSJTJT4JODF

UIF3VQJBIIBTnVDUVBUFEGSPNJUTMPXFTUMFWFMBU

Rp8,279 per USD in 2003 to Rp12,151 per USD in 

2008. On December 31, 2011, the exchange rate 

per USD is Rp9,068.

As all sales and liabilities of the Company, and 

most of the costs related with current revenues are 

denominated in or related to USD, while the reporting 

currency of the Company is in Rupiah, the operational 

results of the Company can be affected by exchange 

SBUFnVDUVBUJPOT'PSFYBNQMFUIFBDIJFWFNFOUPG

UIF$PNQBOZJO3VQJBIDBOCFTJHOJmDBOUMZBOE

adversely affected by the ongoing strengthening of the Rupiah against the USD since the Company 

records all USD-denominated sales in Rupiah at the 

time the Company sends an invoice to customers 

using the exchange rate prevailing at the time. In 

the year ended December 31, 2010, the average 

exchange rate for the Rupiah when the Company 

sent invoices strengthened by 12% from the year 

ended December 31, 2009. The opposite can also 

happen should the rupiah weaken against the USD.

The following table describes the sales the Company 

in the USD based on the amount stated in the invoice 

and the amount of net sales in Rupiah.

Aside from impacting the income of the Company in 

Rupiah, appreciation of the Rupiah against the USD 

can cause a decrease in the costs and expenses 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(190

Page 93: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 93/262

denominated in USD. This occurred in the year ended December 31, 2010 when the appreciation 

of the Rupiah resulted in a decrease in costs related 

to income in Rupiah and partially offset the actual 

increase in costs.

The net income of the Company may also be affected 

by foreign currency translation adjustments at each 

balance sheet date. The majority of the assets 

and monetary liabilities of the Company, including 

receivables from Noble and loans from Bank 

Permata, Bank Danamon and Bank DBS, Noble and 

Tecnica, were denominated in foreign currencies. A

description of the assets and monetary liabilities of 

the Company denominated in foreign currency can 

be seen in the Notes to Financial Statements No.34.

The Company recorded foreign exchange gains and 

MPTTFTBTBSFTVMUPGnVDUVBUJPOTJOUIF3VQJBIBHBJOTU

other currencies of the monetary assets and liabilities 

recorded in the comprehensive income statement.

5IFSFGPSFBMUIPVHInVDUVBUJPOTJOFYDIBOHFSBUFT

IBEOPTJHOJmDBOUJNQBDUPOUIFDBTInPXPGUIF

$PNQBOZUIFZDBOIBWFBTJHOJmDBOUFGGFDUPOUIF

Company’s operating results. For example, as a result 

PGBTJHOJmDBOUEFQSFDJBUJPOPGUIF3VQJBIBHBJOTU

the USD at the end of 2008 as a result of the global 

mOBODJBMDSJTJTBOEUIFTJHOJmDBOUBQQSFDJBUJPOPG

the Rupiah against the USD in 2009 when the market 

SFDPWFSFEGSPNUIFFGGFDUTPGUIFHMPCBMmOBODJBM

crisis, the Company recorded foreign exchange 

losses of Rp13,070 million and foreign exchange 

gains of Rp26,308 million respectively for the years 

ended December 31, 2008 and 2009.

Tabel 5 (table 5) 

  2011 2010 

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 359.163 5.867 Cash and cash equivalents

  Trade receivables

Piutang usaha - pihak ketiga 177.546 66.847 - third parties 

Other receivables

Piutang lain-lain - pihak ketiga 21.294 2.617 - third parties

Uang muka dan pembayaran Advances and

di muka yang akan jatuh prepayments,tempo dalam satu tahun 37.824 10.253 current portion

Persediaan 100.922 42.086 Inventories 

Pajak dibayar di muka 2.293 5.309 Prepaid taxes

 

Jumlah aset lancar 699.042 132.979 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang lain-lain Other receivables

- Pihak ketiga 37.350 57.886 Third parties -

- Pihak yang berelasi 56.847 20.211 Related parties -

Uang muka dan pembayaran

di muka setelah dikurangi Advances and

bagian yang akan jatuh prepayments,

tempo dalam satu tahun 125.619 54 net of current portion

Aset pajak tangguhan, bersih 11.778 539 Deferred tax assets, net

Biaya pengupasan tanah yang Deferred 

ditangguhkan 37.977 - stripping costs

91$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 94: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 94/262

  Biaya eksplorasi dan Deferred exploration and

pengembangan yang development

ditangguhkan expenditures

(setelah dikurangi (net of accumulated

akumulasi amortisasi sejumlah, amortisation 

bersih Rp16.355 of Rp16,355

pada 31 Desember 2011, at 31 December 2011 and

Rp3.315 pada 31 Desember 2010) 337.805 85.944 Rp3,315 at 31 December 2010) 

Aset tetap Property, plant and

Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi equipment (net of accumulated 

penyusutan sejumlah Rp64.240 depreciation of Rp64.240 

pada 31 Desember 2011 dan at 31 December 2011 and

Rp28.478 pada 31 Desember 2010) 324.560 174.589 Rp28,478 at 31 December 2011)

Properti pertambangan 88.917 6.056 Mining properties

Goodwill 14.632 1.514 Goodwill

Aset tak berwujud (setelah Contractual intangible asset

dikurangi akumulasi amortisasi (net of accumulated amortisation of

sejumlah Rp24.297 pada 31 Desember 2011 Rp24,297 at 31 December 2011

dan Rp4.126 pada 31 Desember 2010) 540.046 58.811 and Rp4,126 at 31 December 2010) 

Jaminan IUP, reklamasi dan IUP guarantee, reclamation and

jaminan penutupan tambang 3.731 - mine closure guarantees

Aset keuangan yang tersedia "WBJMBCMFoGPSoTBMFmOBODJBM

untuk dijual 11.603 - assets 

Aset tidak lancar lain-lain 11.477 1.487 Other non-current assets 

Jumlah aset tidak lancar 1.602.342 407.091 Total non-current assets

 

JUMLAH ASET 2.301.384 540.070 TOTAL ASSETS

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES 

In preparing the Consolidated Financial Statements 

of the Company in accordance with PSAK, the 

management is required to select particular 

accounting policies and methods from permitted 

BMUFSOBUJWFT4JHOJmDBOUFTUJNBUFTBOEKVEHNFOUTNBZ

be required in selecting and applying accounting 

QPMJDJFTBOENFUIPETUIBUBGGFDUUIFmOBODJBMDPOEJUJPO

and results of operations. The management of the 

Company based its estimates and judgments on past 

experience and various assumptions believed to be 

BQQSPQSJBUFGPSTQFDJmDDPOEJUJPOT"DUVBMSFTVMUTNBZ

EJGGFSTJHOJmDBOUMZGSPNFTUJNBUFTBTTVNQUJPOTBOE

 judgments based upon different conditions.

 

8IJMFUIFTJHOJmDBOUBDDPVOUJOHQPMJDJFTBSFEFTDSJCFE

in detail in the Notes to the Consolidated Financial 

Statements of the Company and its Subsidiaries,the Company believes the following accounting 

policies could have a higher element of judgment 

and complexity.

(VWLPDWHVRILPSDLUPHQWRIQRQÀQDQFLDODVVHWV

 

Impairment of goodwill is examined every year and 

whenever there are indications of impaired value.

Fixed asset impairment, intangible assets, the cost 

of exploration and development expenditures and 

investments in subsidiaries are examined whenever 

there is an objective proof or indication that the 

assets are impaired. The recoverable amount of 

these assets and, if necessary, the cash generating 

units, are calculated based on the calculation of 

usage value. These calculations require the use of 

estimates.

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(192

Page 95: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 95/262

Tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2011 dibandingkan dengan tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010

Aset Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar

326,1% dari Rp540.070 juta per 31 Desember

2010 menjadi Rp2.301.384 juta per 31 Desember

2011 terutama disebabkan peningkatan kas dan

setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, uang

muka dan pembayaran dimuka, biaya eksplorasi

dan pengembangan yang ditangguhkan, aset

tetap - bersih, dan aset takberwujud. Adapun biaya

eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan

dan aset tetap - bersih mengalami kenaikan karena

Perseroan dan Entitas Anak sepanjang tahun

2011 mengakuisisi 100% kepemilikan di Optima

Persada Energi, 50,33% kepemilikan di Optima

Coal serta Karya Borneo Agung dan Bara Karya

Agung secara bertahap hingga kepemilikan

masing-masing mencapai 50,08% dan 50,4%. Biaya

eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan

Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar

293,1% menjadi Rp337.805 juta per 31 Desember

2011 dari Rp85.944 juta per 31 Desember 2010.

Aset tetap - bersih Perseroan dan Entitas Anak

meningkat sebesar 85,9% menjadi Rp324.560

juta per 31 Desember 2011 dari Rp174.589 juta

per 31 Desember 2010. Peningkatan aset tetap

- bersih Perseroan dan Entitas Anak dilakukan

untuk mendukung rencana ekspansi Perseroan

EBO&OUJUBT"OBLEBMBNNFMBLVLBOBLUJmUBT

penambangan pada Wilayah IUP. Aset takberwujud

meningkat sebesar 818,3% menjadi Rp540.046

juta per 31 Desember 2011 dari Rp58.811 jutaper 31 Desember 2010. Peningkatan ini terutama

disebabkan karena adanya peningkatan saldo

asset takberwujud sebesar Rp481.235 juta yang

berasal dari pemberian kompensasi kepada East

Indonesia Resources, Ltd. (EIRL) atas pengalihan

hak EIRL sehubungan dengan akuisisi BKL sebesar

Rp137.602 juta, pembayaran kompensasi kepada

EIRL atas pengalihan hak Diva Kencana Borneo

kepada Perseroan dan Entitas Anak sebesar

Rp93.895 juta, dan pembayaran kompensasi

kepada Noble sebesar Ro269.909 juta.

Kas dan setara kas meningkat sebesar 6.021,7%

menjadi Rp359.163 juta per 31 Desember

2011 dari Rp5.867 juta per 31 Desember 2010.

Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena

adanya perolehan kas dari penambahan modal

saham sebesar Rp400.000 juta dan Penawaran

Umum Perdana saham sebesar Rp732.834

juta. Piutang usaha Perseroan dan Entitas Anak

meningkat sebesar 165,6% menjadi Rp177.546

juta per 31 Desember 2011 dari Rp66.847 juta

per 31 Desember 2010, sejalan dengan kenaikan

penjualan. Sekitar 49,8% dari nilai tersebut

merupakan tagihan kepada Moderne Group. Uang

muka dan pembayaran dimuka meningkat sebesar

1.485,7% menjadi Rp163.443 juta per 31 Desember

2011 dari Rp10.307 juta per 31 Desember 2010

terutama disebabkan kenaikan uang muka ke

pemasok dan uang muka pengembangan proyek

yang merupakan uang muka kepada pihak ketiga

sehubungan dengan pengembangan proyek Muba.

Calculation of coal reserves 

Management judgement is required in determining the 

assumptions of coal reserves of the Company related 

to mining costs and and selling prices of the reserves.

The amount of economically recoverable reserves 

are sensitive to the cost and revenue assumptions 

used because they relate to the geological structure 

of the sediment, meaning that if all other factors 

remain unchanged, the assumption of a higher 

cost or lower selling price may result in a lower 

reserve estimate, while assumptions of lower costs 

or higher selling prices will lead to higher reserve 

estimates. The Company has based all assumptions 

on geologists’ reports in developing coal reserve 

information.

Additional geological data is collected during mine 

operations and this data, along with a variety of assumptions used by management, may change the 

estimated coal reserves from one period to another.

Changes in estimates of coal resources and reserves 

NBZBGGFDUUIFmOBODJBMQPTJUJPOPGUIF$PNQBOZJO

many ways, including the amortization of intangible 

assets and exploration and development costs as 

a result of changes in estimated life of mine and 

EJTDPVOUFEGVUVSFDBTInPX

Deferred exploration and development costs 

 

Exploration and development costs are deferred 

and then charged as production costs through 

asset amortization. The Directors and senior 

management regularly assess stripping ratios and 

remaining life of mines to ensure that the carrying 

value of these assets has duly considered the 

93$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 96: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 96/262

2011 2010

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang-utang usaha - pihak ketiga 47.826 47.161 Trade payable - third parties

Beban yang masih harus dibayar 87.122 72.880 Accrued expenses

Utang lain-lain - pihak ketiga 27.750 21.934 Other payables - third parties

Pendapatan diterima di muka 87.425 37.183 Unearned revenue

Utang pajak 21.447 9.029 Taxes payable

Pinjaman jangka pendek 45.009 38.467 Short-term borrowings

Pinjaman jangka panjang Current portion 

yang akan jatuh tempo of long-term

dalam satu tahun 118.005 44.955 borrowings

Utang sewa pembiayaan Current portionjangka panjang yang akan jatuh of long-term

tempo dalam satu tahun 23.596 22.793 mOBODFMFBTFQBZBCMFT 

Jumlah liabilitas jangka pendek 458.180 294.402 Total current liabilities

Liabilitas

Tabel 6 menunjukkan posisi liabilitas

konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31

Desember 2010 dan 2011:

relevant facts and the current conditions from time to time.

 

Exploration costs are capitalized to the statement 

of financial position in connection with the area of 

interest whose licenses are still valid and where 

costs are expected to be recovered or exploration 

activities and/or evaluation in the area of interest 

has not reached the stage that would allow an 

adequate assessment of the reserves that are 

economically recoverable. The carrying value of 

assets in each area of interest are reviewed on a

regular basis after considering the facts and current 

conditions, and if costs that have been capitalized 

exceed the recoverable value, the excess value has 

been reserved or written off in the relevant year.

4. ASSETS, LIABILITIES AND EQUITY 

 

Assets 

Table 5 presents the position of the consolidated 

assets of the Company for the year ended 

December 31, 2010 and 2011.

The year ended December 31, 2011 compared to 

year ended December 31, 2010 

Assets of the Company increased by 326.1%

from Rp540,070 million per December 31, 2010 

to Rp2,301,384 million per December 31, 2011

primarily due to an increase in cash and cash 

equivalents, trade receivables - third party 

payments, advances and prepayments, exploration 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1

Tabel 6 (table 6) 

94

Page 97: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 97/262

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Utang lain-lain Other payables

- Pihak yang berelasi 4.428 - Related parties -

Pinjaman jangka panjang setelah Long-term

dikurangi bagian yang akan jatuh borrowings,

tempo dalam satu tahun 411.240 - net of current portion

Utang sewa pembiayaan

jangka panjang setelah -POHUFSNmOBODFMFBTF

dikurangi bagian yang akan payables, net of current

jatuh tempo dalam satu tahun 7.817 19.436 portion

Liabilitas pajak Deferred tax liabilities,

tangguhan, bersih 14.637 742 net

Penyisihan reklamasi dan Provision for reclamationpenutupan tambang 4.784 2.171 and mine closure

Penyisihan rovision for employee

imbalan karyawan 10.365 3.401 CFOFmUT

Jumlah liabilitas jangka Total non-current

panjang 453.271 25.750 liabilities

Tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dibandingkan dengan tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010

Liabilitas Perseroan dan Entitas Anak meningkat

sebesar 184,7% dari Rp320.152 juta per 31

Desember 2010 menjadi Rp911.451 juta per

31 Desember 2011 terutama disebabkan

peningkatan pendapatan diterima dimuka

dan pinjaman jangka panjang. Pendapatan

diterima dimuka meningkat sebesar 135,1%

dari Rp37.183 juta menjadi Rp87.425 juta per

31 Desember 2011, disebabkan pengiriman

batubara kepada Noble dan Tecnica yang

tertunda menjelang akhir tahun. Pinjaman

jangka panjang meningkat sebesar 1.077,3%

dari Rp44.955 juta per 31 Desember 2010

menjadi Rp529.245 juta per 31 Desember

2011 terutama disebabkan penggunaan

fasilitas pinjaman Club Deal Tahap 1 dan 2

dari Bank Permata, Bank Danamon dan Bank

DBS sejumlah Rp426.415 juta serta pinjaman

dari Noble senilai Rp84.785 juta. Dari jumlah

tersebut, sebesar Rp118.005 juta atau 22,3%

merupakan pinjaman jangka panjang yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

BOEEFWFMPQNFOUFYQFOEJUVSFTmYFEBTTFUTOFU

and intangible assets. Deferred exploration and 

EFWFMPQNFOUFYQFOEJUVSFTBOEmYFEBTTFUTOFU

increased as the Company during the year 2011

acquired 100% ownership in Optima Persada

Energi, 50.33% ownership in Optima Coal and 

in Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung 

progressively until ownership in each reached 50.08 

% and 50.4% respectively. Deferred exploration 

and development costs of the Company increased 

by 293.1% to Rp337,805 million per December 

31, 2011 from Rp85,944 million per December 31,

2010. Fixed assets - net of the Company increased 

by 85.9% to Rp324,560 million per December 31,

2011 from Rp174,589 million per December 31,

5IFJODSFBTFJOmYFEBTTFUTOFUPGUIF

Company was to support expansion plans for 

mining activity in the concessions. Intangible assets increased by 818.3% to Rp540,046 million 

per December 31, 2011 from Rp58,811 million per 

December 31, 2010. The increase was primarily 

due to an increase in the balance of intangible 

assets amounting to Rp 481,235 million derived 

from compensation payments to East Indonesia

Resources, Ltd. (EIRL) for the assignment of EIRL

rights in connection with the acquisition of BKL

of Rp137,602 million, compensation payments to 

EIRL for the assignment of rights of Diva Kencana

Borneo to the Company of Rp93,895 million, and 

payment of compensation to Noble of Rp269,909 

million.

Cash and cash equivalents increased by 6,021.7%

to Rp359,163 million per December 31, 2011

95$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 98: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 98/262

2011 2010

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to the

kepada pemegang shareholders of the 

saham Perusahaan: Company:

-Modal saham (modal dasar Share capital -

4.180.000.000 lembar dan 380.000 (Authorised 4,180,000,000,

lembar saham biasa masing- and 380,000

masing pada tahun 2011 dan ordinary shares in 2011 and

2010, modal ditempatkan dan 2010, respectively issued 

disetor penuh 3.000.000.000 and fully paid 

lembar dan 200.000 lembar 3,000,000,000 and

saham biasa masing-masing 200,000 ordinary shares in

pada tahun 2011 dan 2010 2011 and 2010, respectively, dengan nilai nominal Rp200 with par value of Rp200 per

per lembar saham pada tahun share in 2011 and Rp1,000,000

2011 dan Rp1.000.000 per lembar per share in 2010)

saham pada tahun 2010) 600.000 200.000

- Keuntungan yang belum direalisasi Unrealised gain from available -

dari aset keuangan yang tersedia GPSTBMFmOBODJBM

untuk di jual 169 - assets 

Ekuitas

Tabel 7 menunjukkan posisi ekuitas konsolidasian

Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010

dan 2011:

from Rp5,867 million per December 31, 2010. This increase is primarily due to proceeds of additional 

share capital of Rp400,000 million and Initial Public 

Offering of Rp732,834 million. Accounts receivable 

of the Company increased by 165.6% to Rp177,546 

million per December 31, 2011 from Rp66,847 

million per December 31, 2010, in line with the 

increase in sales. About 49.8% is due from Moderne 

Group. Advances and prepayments increased by 

1,485.7% to Rp163,443 million per December 31,

2011 from Rp10,307 million per December 31, 2010 

primarily due to increase in advances to suppliers 

and advances for project development, which 

represents advances to third parties in connection 

with development of the Muba project.

Liabilities 

Table 6 presents the position of the consolidated 

liabilities of the Company for the year ended 

December 31, 2010 and 2011.

The year ended December 31, 2011

compared to year ended December 31, 2010 

Liabilities of the Company increased by 184.7%

from Rp320,152 million per December 31, 2010 

to Rp911,451 million per December 31, 2011

primarily due to increased unearned revenue and 

long-term loans. Unearned revenue increased 

by 135.1% from Rp37,183 million to Rp87,425 

million per December 31, 2011, due to delayed 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1

Tabel 7 (table 7) 

96

Page 99: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 99/262

- Tambahan modal disetor, Additional paid in -

bersih 732.834 - capital, net

- Selisih dari transaksi Differences arising from -

dengan kepentingan transaction with

non-pengendali 6.563 - non-controlling interest

- Laba ditahan Retained earnings -

- Dicadangkan – cadangan umum 5.000 - Appropriated – general reserve -

- Tidak dicadangkan 48.318 19.918 Unappropriated -

1.392.884 219.918

Kepentingan non-pengendali (2.951) - Non-controlling interests

Jumlah ekuitas 1.389.933 219.918 Total equity

Tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dibandingkan dengan tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2010

Ekuitas Perseroan dan Entitas Anak meningkat

sebesar 532,0% dari Rp219.918 juta

pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi

Rp1.389.933 juta pada tanggal 31 Desember

2011 terutama disebabkan peningkatan modal

saham ditempatkan dan disetor Perseroan dan

Entitas Anak sebesar Rp400.000 juta dan

tambahan modal disetor sebesar Rp732.834

juta sehubungan dengan Penawaran Umum

Perdana saham yang dilakukan pada kuartal

keempat tahun 2011. Peningkatan ekuitas

Perseroan dan Entitas Anak juga disebabkan

oleh peningkatan laba ditahan Perseroan dan

Entitas Anak sejalan dengan pendapatan

komprehensif yang diatribusikan kepada pemilik

entitas induk yang diakui Perseroan dan Entitas

Anak sebesar Rp33.569 juta pada tahun

berjalan.

shipments to Tecnica and Noble towards the end of the year. Long-term loans increased by 1,077.3%

from Rp44.955 million per December 31, 2010 to 

Rp529.245 million per December 31, 2011 primarily 

due to the drawdown of a Club Deal loan facility 

Phase 1 and 2 from Bank Permata, Bank Danamon 

and Bank DBS amounting to Rp426,415 million and 

loans from Noble of Rp84,785 million. Out of the 

total, Rp118,005 million or 22.3% were long-term 

loans that will mature within one year.

Equity 

Table 7 presents the position of the consolidated 

equity of the Company for the year ended 

December 31, 2010 and 2011.

The year ended December 31, 2011

compared to year ended December 31, 2010 

Equity of the Company increased by 532.0%

from Rp219,918 million at December 31, 2010 

to Rp1,389,933 million on December 31, 2011

primarily due to an increase in issued and paid up 

capital of the Company of Rp400,000 million and 

additional paid-in capital of Rp732,834 million in 

connection with Initial Public Offering made in the 

fourth quarter of 2011. Increase in equity of the 

Company was also due to the increase in retained 

earnings of the Company in line with the Company’s 

comprehensive income of Rp33,569 million 

attributable to the owners of the parent company 

recorded in current year.

97$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 100: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 100/262

Description

Pendapatan usaha

Domestik

Ekspor

Pendapatan segmen lainnya

Jumlah pendapatan usaha

Laba Kotor

Domestik

Ekspor

Pendapatan segmen lainnya

Jumlah laba kotor

Revenues

Domestic

Export

Other segment revenue

Total Revenues

 

*URVV3URÀW

Domestic

Export

Other segment revenue

5PUBM(SPTT1SPmU

24.734

534.225

34.259

593.218

2.434

52.572

26.668

81.674

 

77.820

694.590

26.905

799.315

20.610

183.950

7.609

212.169

20102011

Keterangan

Tahun yang berakhir 31 December

Year Ended 31 Desember 

5. PELAPORAN SEGMEN

Tabel 8 menunjukkan pelaporan operasi per

segmen usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31

Desember 2010 dan 2011:

5. SEGMENT REPORTING 

Table 8 provides a report by business segment 

of the Company for the year ended December 31

2010 and 2011.

The Company’s report by segment is divided based 

on geographic and product perspectives. Based 

on the product perspective, the Company has only 

one segment of the report, namely the sale of coal.

While geographically, the Company is positioned 

to sell coal in domestic and overseas markets as 

well as other revenue segments. Other segment 

revenue is revenue the Company earned in the form 

of rental, commissions and supervision.

Below is a management discussion and analysis 

of the operations by business segment of the Company. The discussion and analysis is not a

repetition of the explanation of the operations 

results of the Company.

 

The year ended December 31, 2011 compared to 

year ended December 31, 2010 

Revenues of the Company for the year ended 

December 31, 2011 amounted Rp799,315 million,

an increase of 34.7% or Rp206,097 million.

Revenues of the Company during the year 2011

were dominated by coal export sales amounting 

to 86.9% of total sales during that period to end 

users located in South Korea, Taiwan, Japan,

India, and China. The total sales of coal of the 

Company during the year ended December 31,

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1

Tabel 8 (table 8) 

98

Page 101: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 101/262

periode tersebut kepada pengguna akhir yangberlokasi di Korea Selatan, Taiwan, Jepang,

India, dan Cina Seluruh penjualan batubara

Perseroan dan Entitas Anak selama tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 ialah

sebesar 1.194.423 ton, dimana 95,6% atau

1.141.282 ton merupakan penjualan ke pasar

ekspor.

Laba kotor. Laba kotor Perseroan dan Entitas

Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2011 sebesar Rp212.169 juta,

mengalami peningkatan sebesar 159,8% atausebesar Rp130.495 juta dari sebesar Rp81.674

juta. Akibat dari 95,6% dari tonase penjualan

batubara Perseroan dan Entitas Anak merupakan

penjualan ekspor maka laba kotor Perseroan

dan Entitas Anak yang berasal dari penjualan

batubara ekspor ialah sebesar Rp183.950 atau

sebesar 86,7% dari total laba kotor Perseroan

dan Entitas Anak selama periode tahun berjalan.

6. HASIL OPERASI

Tabel 9 menunjukkan perincian hasil operasi

Perseroan dan Entitas Anak dan persentase

setiap komponen terhadap pendapatan usaha

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2011.

Pelaporan segmen Perseroan dan Entitas"OBLEJCBHJCFSEBTBSLBOQFSTQFLUJGHFPHSBmT

dan produk. Berdasarkan perspektif produk,

Perseroan dan Entitas Anak hanya memiliki

satu segmen yang dilaporkan, yaitu penjualan

CBUVCBSB4FEBOHLBOTFDBSBHFPHSBmT

Perseroan dan Entitas Anak mempertimbangkan

penjualan batubara di pasar domestik dan

luar negeri serta pendapatan segmen lain.

Pendapatan segmen lain merupakan pendapatan

Perseroan dan Entitas Anak berupa sewa, komisi,

dan supervisi.

Dibawah ini merupakan pembahasan dan analisa

manajemen mengenai pelaporan operasi per

segmen usaha Perseroan dan Entitas Anak.

Pembahasan dan analisa ini bukan merupakan

pengulangan atas penjelasan hasil operasi

Perseroan dan Entitas Anak.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dibandingkan dengan Tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2010

Pendapatan usaha. Pendapatan usaha Perseroan

dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp799.315

juta, mengalami peningkatan sebesar 34,7%

atau sebesar Rp206.097 juta. Pendapatan usaha

Perseroan dan Entitas Anak selama tahun 2011

didominasi oleh penjualan batubara ekspor

sebesar 86,9% dari total penjualan selama

2011 amounted to 1,194,423 tons, where 95.6 % or 1,141,282 tons were sales to export markets.

 

(SPTTQSPmU(SPTTQSPmUPGUIF$PNQBOZGPS

the year ended December 31, 2011 amounted 

Rp212,169 million, an increase of 159.8% or 

Rp130,495 million from Rp81,674 million. As 

95.6% of coal sales of the Company were sold to 

FYQPSUNBSLFUTUIFHSPTTQSPmUPGUIF$PNQBOZ

attributable to export sales of coal was Rp183,950 

PSPGUPUBMHSPTTQSPmUEVSJOHUIFZFBS

6. OPERATIONAL RESULTS 

 

Table 9 shows the results of the Company operations 

and the percentage of each component of revenues 

for the year ended December 31, 2010 and 2011.

Explanation of the important items 

Revenues. Revenues of the Company mainly derive 

from coal sales. Components of other income 

are commission earnings, rental and supervision.

Revenue of the Company from supervision is 

commission and fees paid by Moderne to the 

Company for stockpile management, administration 

and other services in connection with coal 

shipments from Berau Bara Energi. The marketing 

and sales agreement with Moderne was terminated 

in August 2010, and the agreement between 

the Company and Noble does not separate 

fees and commissions payable by Noble. The 

Company assumes that there will be no revenue 

from commissions and supervision in the future.

Rental income is income earned by the Company 

99$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 102: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 102/262

Penjelasan item penting

Pendapatan usaha. Pendapatan Perseroan dan

Entitas Anak terutama berasal dari penjualan

batubara. Komponen pendapatan lainnya

merupakan pendapatan komisi, sewa dan

supervisi. Pendapatan Perseroan dan Entitas

Anak dari komisi dan supervisi adalah fee dan

komisi yang dibayar oleh Moderne kepada

Perseroan dan Entitas Anak atas manajemen

Stockpile, administrasi dan jasa lainnya

sehubungan dengan pengiriman batubara dari

Wilayah IUP Berau Bara Energi. Dikarenakan

kesepakatan pemasaran dan penjualan batubara

dengan Moderne telah diakhiri pada Agustus

2010 dan kesepakatan Perseroan dengan

Noble tidak menetapkan fee dan komisi terpisah

yang akan dibayar oleh Noble, Perseroan

memperkirakan tidak akan ada pendapatan dari

komisi dan supervisi di masa yang akan datang.

Pendapatan sewa adalah pendapatan yang

diterima Perseroan dan Entitas Anak sehubungan

dengan penyewaan alat berat tertentu pada pihak

ketiga sejak Agustus 2010. Tabel 10 menunjukkan

informasi tentang pendapatan Perseroan dan

Entitas Anak untuk masing-masing periode.

in connection with the rental of certain equipment to third parties since August 2010. Table 10 shows 

information about income of the Company for each 

period.

Cost of Revenue. Cost of revenue of the Company 

is primarily related to coal production costs, among 

others:

t NJOJOHDPTUTJODMVEJOHGVFMBOEPUIFS

consumables) consist of payments to contractors 

related to overburden removal, drilling and 

blasting activities, coal getting and hauling of 

coal from mines to shipping facilities, as well as 

BEKVTUNFOUTUPQBZNFOUTEVFUPnVDUVBUJPOTJO

fuel prices, spare parts, explosive materials and 

labor;

t FYQMPJUBUJPOGFFTUPUIF(PWFSONFOUSBOHFE

between 3-7% of sales value after deducting 

selling expenses, based on Government 

Regulation (“PP”) No.45/2003 which was replaced 

by regulation for non-tax revenues PP No.9/2012 ;

t NBOBHFNFOUGFFT

t MFBTFTPCMJHBUJPOTUPUIF(PWFSONFOUGPS

land use, salaries and other compensation 

of employees working at the mine site and/or 

the related coal production, heavy equipment 

rental costs, cost of transportation and handling 

services, cost of sampling and analysis,

professional services, repair and maintenance 

costs, travel and transportation costs; and 

t EFQSFDJBUJPOPGmYFEBTTFUTBOEBNPSUJ[BUJPOPG

deferred exploration and development costs of 

the Company.

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1

Description

Penjualan batubara

Sewa

Komisi

Supervisi

Jumlahpendapatan usaha

Sales of coal

Rental

Commission

Supervision

Total revenue

558.959

9.745

24.514

-

593.218

94,2

1,7

4,1

-

100,0

2010

Rp %

772.410

26.905

-

-

799.315

96,6

3,4

-

-

100,0

Rp %

2011Keterangan

Tahun yang berakhir 31 December

Year Ended 31 Desember 

Tabel 9 (table 9) 

100

Page 103: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 103/262

Table 11 provides details of the costs associated with revenues of the Company and each account as 

a percentage of the costs related with revenues for 

the periods presented.

Operating Expenses. Operating expenses of the 

Company are expenses that are not directly related 

to coal production activities, consisting of salaries 

and other compensation of management and 

employees working at the headquarters as well as 

members of the exploration and mine development 

team (all employee costs are not capitalized as 

deferred exploration and development expenditure 

and amortized as part of the costs related with 

revenue), rent, travel and transportation, licensing 

fees, donations, marketing expenses, security 

costs, professional fees and depreciation.

 

*ODPNFUBYFYQFOTFCFOFmU Income tax expense consists of current and deferred income tax 

expense. The corporate tax rate in Indonesia

declined from 30% in the year ended December 

31, 2008 to 28% in the year ended December 31,

2009 and to 25% for the year ended December 

31, 2010 and thereafter. The Company recognizes 

the deferred tax assets and liabilities for provision 

GPSFNQMPZFFCFOFmUTBDDSVFECPOVTBOE

timing differences between accounting and tax 

treatment for certain expenses. Timing differences 

BSFQSJNBSJMZSFMBUFEUPEFQSFDJBUJPOPGmYFE

assets, amortization of leasing costs and deferred 

exploration and development costs. The Company’s 

net deferred tax liabilities at December 31, 2011

were Rp14,637 million while deferred tax assets per 

December 31, 2011 were Rp11,778 million.

2011 2010

Pendapatan usaha 799.315 593.218 Revenue

Biaya sehubungan dengan pendapatan (587.146) (511.544) Cost of revenue

LABA KOTOR 212.169 81.674 GROSS PROFIT

Beban usaha (108.893) (55.298) Operating expenses

Biaya keuangan (37.030) (3.266) Finance costs 

Kerugian selisih Loss on foreign kurs, bersih (20.796) (1.277) exchange, net 

Kerugian pada persediaan karena Loss on inventory due to

Penyesuaian nilai realisasi bersih (3.933) - net realisable value adjustment

Denda pajak (2.551) (1.276) Tax penalties

Pendapatan keuangan 4.776 1.179 Finance income 

Keuntungan dari pelepasan Gain from disposal of

entitas anak 3.280 - subsidiaries 

Lain-lain, bersih (2.730) (465) Miscellaneous, net 

LABA SEBELUM PROFIT BEFORE

PAJAK PENGHASILAN 44.292 21.271 INCOME TAX 

Beban pajak penghasilan (17.372) (7.951) Income tax expense

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 26.920 13.320 NET PROFIT FOR THE YEAR 

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Keuntungan yang belum direalisasi dari Unrealised gain from available for

aset keuangan yang tersedia untuk dijual 169 - TBMFmOBODJBMBTTFUT

JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF 27.089 13.320 INCOME 

LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 

31 DESEMBER 2011 DAN 2010 

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham) 

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE

INCOME FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in million Rupiah, except for earnings per share)

Tabel 10 (table 10) 

101$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 104: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 104/262

Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan

Perseroan dan Entitas Anak yang terutama terkait

dengan biaya produksi batubara, antara lain:

t CJBZBQFOBNCBOHBOUFSNBTVLCBIBOCBLBS

dan barang konsumsi lainnya) yang terdiri dari

pembayaran kepada kontraktor pertambangan

terkait pemindahan overburden, aktivitas

pengeboran dan peledakan, pengambilan danpemindahan batubara dari tambang ke fasilitas

pengapalan, serta penyesuaian terhadap

QFNCBZBSBOBLJCBUnVLUVBTJIBSHBCBIBOCBLBS

suku cadang, bahan peledak dan pekerja;

t JVSBOFLTQMPJUBTJLFQBEB1FNFSJOUBICFSLJTBS

antar 3 - 7% dari nilai penjualan setelah dikurangi

dengan beban penjualan, berdasarkan Peraturan

Pemerintah (“PP”) No.45/2003 yang digantikan

dengan peraturan untuk penerimaan Negara bukan

pajak PP No.9/2012;

t CJBZBNBOBKFNFO

t TFXBLFXBKJCBOLFQBEB1FNFSJOUBIVOUVL

penggunaan lahan, gaji dan tunjangan karyawan

yang bekerja di lokasi tambang dan/atau terkait

produksi batubara, biaya sewa alat berat, biaya

pengangkutan dan jasa handling, biaya sampling

dan analisa, jasa profesional, biaya perbaikan

dan perawatan, biaya perjalanan dinas dan

transportasi; dant QFOZVTVUBOBTFUUFUBQEBOBNPSUJTBTJ

biaya eksplorasi dan pengembangan yang

ditangguhkan Perseroan.

Tabel 11 menunjukkan perincian biaya sehubungan

dengan pendapatan Perseroan dan Entitas Anak

dan setiap akun sebagai persentase dari biaya

sehubungan dengan pendapatan untuk periode yang

disajikan.

The year ended December 31, 2011 compared to 

year ended December 31, 2010 

Revenues. Revenues of the Company increased 

by 34.7% to Rp799,315 million for the year ended 

December 31, 2011 from Rp593,218 million for the 

year ended December 31, 2010, primarily due to 

increased coal prices. Revenue from coal sales 

increased by 38.2% to Rp772,410 million for the year 

ended December 31, 2011 from Rp558,959 million for 

the year ended December 31, 2010 primarily due to 

higher average selling price of coal of the Company .

The volume of coal sales of the Company decreased 

by 16.4% to 1,194,423 tons for the year ended 

December 31, 2011 from 1,429,530 tons for the year 

ended December 31, 2010 as a result of decreasing 

production in the Berau Bara Energi concession 

which was partially offset by production from Diva

Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura and 

Gorby Putra Utama which started producing in 

late 2011. The decline in production in Berau Bara

Energi was a strategic decison of the Company to 

manage price risk. The average selling price of the 

$PNQBOZTDPBMJODSFBTFETJHOJmDBOUMZGSPN64%

per ton to USD75 per ton in the same period, mainly 

due to the contribution of sales from Diva Kencana

Borneo, which has higher value. As a result of the 

termination of the marketing agreement and sale of 

coal to Moderne in August 2010, the Company did 

not record commission revenue in 2011. At the same 

time, the Company’s revenue from rental of heavy 

equipment increased by 176.1% from Rp 9,745 

million in 2010 to Rp 26,905 million.

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1

LABA BERSIH YANG NET PROFIT 

DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 33.400 13.320 Owners of the parent 

Kepentingan non-pengendali (6.480) - Non-controlling interests

26.920 13.320

JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF YANG DAPAT INCOME

DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 33.569 13.320 Owners of the parent

Kepentingan non-pengendali (6.480) - Non-controlling interests

27.089 13.320

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE

YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO OWNERSPEMILIK ENTITAS INDUK 17 22 OF PARENT

102

Page 105: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 105/262

Cost of revenues. Cost of revenues increased by 

14.8% to Rp587,146 million for the year ended 

December 31, 2011 from Rp511,544 million for 

the year ended December 31, 2010, mainly due to 

higher mining costs, amortization and depreciation.

Mining costs of the Company increased by 18.1%

to Rp380,092 million for the year ended December 

31, 2011 from Rp321,850 million for the year ended 

December 31, 2010, primarily due to the mining 

costs in Diva Kencana Borneo which are higher than 

other concessions due to higher stripping ratios.

Amortization and depreciation costs increased by 

395.7% to Rp28,203 million and 100.7% to Rp28,059 

million following the expansion of concessions of the 

Company.

(SPTTQSPmUAs a result of the elements above, the 

HSPTTQSPmUPGUIF$PNQBOZJODSFBTFECZ

to Rp212,169 million for the year ended December 

31, 2011 from Rp81,674 million for the year ended 

December 31, 2010, which is 26.5% and 13.8% of 

revenue for the related period.

Operating expenses. Operating expenses increased 

by 96.9% to Rp108,893 million for the year ended 

December 31, 2011 from Rp55,298 million for the year 

ended December 31, 2010, primarily due to higher 

employee costs, professional fees, and donations.

Employee costs increased by 47.1% to Rp40,997 

million for the year ended December 31, 2011 from 

Rp27,861 million for the year ended December 

31, 2010 as a result of the increase in the number 

of employees from 376 people to 878 people.

Description

Penjualan dan penambangan

batubara:

Biaya pertambangan

Iuran eksploitasi

Amortisasi

Penyusutan

Biaya karyawan

Sewa

Biaya manajemen

Suku cadang

Biaya pengangkutan dan

jasa handling

Perbaikan dan perawatan

Analisa dan sampling

Perjalanan dinas dan transportasi

Jasa profesional

Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp500)

Jumlah biaya penjualan dan

penambangan batubara

Persediaan batubara:

Saldo awal

Akuisisianak perusahaan

Saldo akhir

(Penurunan/(kenaikan)

persediaan batubara

Jumlah biaya sehubungan

dengan pendapatan

Sales and coal mining:

Mining costs

Contributions exploitation

Amortization

Shrinkage

Employee costs

Lease

Management costs

Spare parts

The cost of transportation and

handling services

Repair and maintenance

Analysis and sampling

0GmDJBMUSBWFMBOEUSBOTQPSUBUJPO

Professional fees

Others (each

below Rp500)

Amount of cost of sales and

coal mining

 Supplies of coal:

Beginning balance

Additional through acquisition ofsubsidiaries

Ending balance

(Decrease / (increase) in

inventories of coal

Total costs related

to revenues

380.092

41.930

28.203

28.059

27.651

26.579

25.757

13.978

10.437

9.182

3.361

3.345

485

992

600.051

42.086

43.500

(98.491)

 

(12.905)

587.146

64,7

7,1

4,8

4,8

4,7

4,5

4,4

2,4

1,8

1,6

0,6

0,6

0,1

0,2

102,2

7,2

7,4

(16,8)

 

(2,2)

100,0

2011

Rp %

321.850

30.640

5.689

13.979

14.873

24.192

36.234

6.947

71

2.847

5.176

2.478

3.742

3.539

472.257

81.373

-

(42.086)

39.287

511.544

62,9

6,0

1,1

2,7

2,9

4,7

7,1

1,4

0,0nm

0,6

1,0

0,5

0,7

0,7

92,3

15,9

-

(8,2)

7,7

100,0

Rp %

2010Keterangan

Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember 

nm: menjadi nol karena pembulatan / stated as zero due to rounding  

Tabel 11 (table 11) 

103$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 106: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 106/262

Beban Usaha. Beban usaha Perseroan danEntitas Anak adalah beban usaha yang tidak

berhubungan langsung dengan kegiatan

produksi batubara, yang terdiri dari biaya gaji

dan kompensasi lainnya dari manajemen dan

karyawan yang bekerja di kantor pusat serta

anggota tim eksplorasi dan pengembangan

tambang (sepanjang biaya karyawan tersebut

tidak dikapitalisasi sebagai biaya eksplorasi

dan pengembangan yang ditangguhkan

dan diamortisasi sebagai bagian dari biaya

sehubungan dengan pendapatan), sewa,

perjalanan dinas dan transportasi, biayaperizinan, sumbangan, beban pemasaran, biaya

keamanan, jasa profesional dan penyusutan.

Manfaat (Beban) pajak penghasilan. Manfaat

(beban) pajak penghasilan terdiri dari manfaat

(beban) pajak kini dan pajak tangguhan. Tarif

pajak badan di Indonesia turun dari sebesar

30% pada tahun yang berakhir 31 Desember

2008 menjadi sebesar 28% pada tahun yang

berakhir 31 Desember 2009 dan sebesar 25%

untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010

dan sesudahnya. Perseroan mengakui manfaat

dan kewajiban pajak yang ditangguhkan atas

penyisihan imbalan karyawan, bonus yang masih

harus dibayar dan perbedaan temporer antara

perlakuan akuntansi dan pajak untuk biaya

tertentu. Perbedaan temporer tersebut terutama

berkaitan dengan penyusutan aset tetap, sewa

guna usaha dan amortisasi biaya eksplorasi dan

pengembangan yang ditangguhkan. Liabilitas

pajak tangguhan bersih Perseroan per 31Desember 2011 adalah Rp14.637 juta sementara

itu aset pajak tangguhan per 31 Desember 2011

adalah Rp11.778 juta.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010

Pendapatan usaha. Pendapatan Perseroan dan

Entitas Anak meningkat sebesar 34,7% menjadi

Rp799.315 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 dari Rp593.218

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh

peningkatan harga jual batubara. Pendapatan

dari penjualan batubara meningkat sebesar

38,2% menjadi Rp772.410 juta untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari

Rp558.959 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2010 terutama akibat

kenaikan harga jual rata-rata batubara Perseroan

dan Entitas Anak. Volume penjualan batubara

Perseroan dan Entitas Anak turun sebesar 16,4%

menjadi 1.194.423 ton untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2011 dari 1.429.530

ton batubara untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2010 sebagai akibat dari

penurunan produksi di wilayah IUP Berau Bara

Energi setelah ditambah hasil produksi wilayah

Diva Kencana Borneo dan wilayah IUP Hanson

Energy Martapura dan Gorby Putra Utama yang

mulai menghasilkan. Penurunan produksi di

wilayah IUP Berau Bara Energi tersebut lebih

Professional service costs increased by 395.7%to Rp14,530 million for the year ended December 

31, 2011 from Rp2,931 million for the year ended 

December 31, 2010 related to management 

consultation. In addition, donations increased by 

152.7% to Rp11,615 million for the year ended 

December 31, 2011 from Rp4,597 million for the 

year ended December 31, 2010.

Finance Cost. Finance costs increased by 1,033.8%

to Rp37,030 million for the year ended December 

31, 2011 from Rp3,266 million for the year ended 

December 31, 2010 as a result of increased 

outstanding loans from third parties.

 

Foreign exchange losses. Foreign exchange losses 

increased by 1,528.5% to Rp20,796 million for 

the year ended December 31, 2011 from Rp1,277 million for the year ended December 31, 2010, as a

result of the strengthening of the Rupiah against the 

USD in the year 2011 and an increase in the amount 

of debt denominated in USD.

 

Loss on inventory due to net realisable value 

adjustment. The Company recorded a loss on 

inventory for the year ended December 31, 2011

of Rp3,933 million as a result of adjustments to net 

realizable value. This new adjustment was made 

on December 31, 2011.

Tax penalty. Tax penalty increased by 99.9% to 

Rp2,551 million for the year ended December 

31, 2011 from Rp1,276 million for the year ended 

December 31, 2010 related to late payment of 

monthly taxes.

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1104

Page 107: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 107/262

dikarenakan strategi Perseroan dan EntitasAnak dalam mengelola risiko harga. Harga

jual rata-rata batubara Perseroan dan Entitas

"OBLNFOJOHLBUTJHOJmLBOEBSJ"4QFSUPO

menjadi AS$75 per ton pada periode yang

sama, terutama dikarenakan kontribusi penjualan

dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo yang

bernilai lebih tinggi. Sebagai akibat pengakhiran

kesepakatan pemasaran dan penjualan batubara

dengan Moderne pada Agustus 2010, Perseroan

dan Entitas Anak tidak mencatatkan pendapatan

komisi mulai tahun 2011. Selain itu, pendapatan

sewa yang diperoleh Perseroan dari penyewaanperalatan berat meningkat sebesar 176,1% dari

Rp9.745 juta pada tahun 2010 menjadi Rp26.905

juta.

Beban pokok pendapatan. Beban pokok

pendapatan meningkat sebesar 14,8% menjadi

Rp587.146 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 dari Rp511.544

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh

kenaikan biaya penambangan, amortisasi dan

penyusutan. Biaya penambangan Perseroan dan

Entitas Anak meningkat sebesar 18,1% menjadi

Rp380.092 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 dari Rp321.850

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2010, terutama disebabkan oleh biaya

penambangan di wilayah IUP Diva Kencana

Borneo yang lebih tinggi dibandingkan wilayah

IUP lainnya sehubungan dengan tingginya rasio

pengupasan. Biaya amortisasi dan penyusutanmasing-masing meningkat sebesar 395,7%

menjadi Rp28.203 juta dan 100,7% menjadi

Rp28.059 juta seiring bertambahnya wilayah IUP

Perseroan dan Entitas Anak.

Laba bruto. Sebagai akibat dari hal yang telah

dijelaskan sebelumnya, laba bruto Perseroan dan

Entitas Anak meningkat sebesar 159,8% menjadi

Rp212.169 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 dari Rp81.674 juta

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2010, yang merupakan 26,5% dan13,8% dari pendapatan untuk periode berjalan.

Beban usaha. Beban usaha meningkat sebesar

96,9% menjadi Rp108.893 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011

dari Rp55.298 juta untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010, terutama

disebabkan oleh kenaikan biaya karyawan, jasa

profesional, dan sumbangan. Biaya karyawan

meningkat sebesar 47,1% menjadi Rp40.997

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2011 dari Rp27.861 juta untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2010 sebagai akibat dari penambahan jumlah

karyawan dari 376 orang menjadi 878 orang.

Biaya jasa profesional meningkat sebesar

395,7% menjadi Rp14.530 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011

dari Rp2.931 juta untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010 terkait biaya

Finance income. Finance income increased by 305.1% to Rp4,776 million for the year ended 

December 31, 2011 from Rp1,179 million for the 

year ended December 31, 2010 primarily due to 

higher cash balances in bank accounts.

 

Gain from disposal of subsidiaries. The Company 

recorded gains from disposal of entities of 

subsidiaries for the year ended December 31, 2011

at Rp3,280 million from the disposal of 90% interest 

in PT Sarana Energi Resources and the 99.83%

interest in PT Citra Tata Makmur, both to PT Optima

Persada Mandiri on March 29, 2011.

1SPmUCFGPSFJODPNFUBYFTAs a result of the 

BCPWFUIF$PNQBOZTQSPmUCFGPSFUBYJODSFBTFE

to Rp44,292 million for the year ended December 

31, 2011 from Rp21,271 million for the year ended 

December 31, 2010, which is 5.5% and 3.6% of revenue for each respective period.

Income tax expense. Income tax of the Company 

increased by 118.5% to Rp17,372 million for the 

year ended December 31, 2011 from Rp7,951

million for the year ended December 31, 2010,

primarily due to higher taxable income in 2011.

6OSFBMJ[FEHBJOTGSPNBWBJMBCMFGPSTBMFmOBODJBM

assets. The Company recorded unrealized gains 

GSPNmOBODJBMBTTFUTUIBUIBWFOPUCFFOTPMEBU

Rp169 million related to shares purchased at 

the end of 2011.

Comprehensive income. The comprehensive income 

of the Company increased by 103.4% to Rp27,089 

million for the year ended December 31, 2011 from 

105$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 108: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 108/262

konsultasi manajemen. Selain itu, sumbanganmeningkat sebesar 152,7% menjadi Rp11.615

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dari Rp4.597 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Biaya keuangan. Biaya keuangan meningkat

sebesar 1.033,8% menjadi Rp37.030 juta untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 dari Rp3.266 juta untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai akibat

dari kenaikan saldo pinjaman dari pihak ketiga.

Kerugian selisih kurs. Kerugian selisih kurs

meningkat sebesar 1.528,5% menjadi Rp20.796

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dari Rp1.277 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010,

sebagai akibat dari penguatan nilai Rupiah

terhadap Dolar AS pada tahun 2011 dan kenaikan

jumlah utang dalam mata uang Dolar AS.

Kerugian pada persediaan karena

penyesuaian nilai realisasi bersih. Perseroan

dan Entitas Anak mencatatkan kerugian pada

persediaan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp3.933

juta sebagai akibat penyesuaian terhadap nilai

realisasi bersih. Penyesuaian ini baru dilakukan

pada tanggal 31 Desember 2011.

Denda pajak. Denda pajak meningkat sebesar

99,9% menjadi Rp2.551 juta untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dariRp1.276 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2010 terkait keterlambatan

pembayaran pajak bulanan.

Pendapatan keuangan. Pendapatan keuangan

meningkat sebesar 305,1% menjadi Rp4.776

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dari Rp1.179 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010

terutama disebabkan oleh kenaikan penempatan

saldo kas dan setara kas di rekening bank.

Keuntungan dari pelepasan entitas anak.

Perseroan dan Entitas Anak mencatatkan

keuntungan dari pelepasan Entitas Anak untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 sebesar Rp3.280 juta yang diperoleh dari

pelepasan 90% kepemilikan di PT Sarana Energi

Resources dan 99,83% kepemilikan di PT Citra

Tata Makmur, keduanya kepada PT Optima

Persada Mandiri pada tanggal 29 Maret 2011.

Laba sebelum pajak penghasilan. Sebagai

akibat dari hal yang telah dijelaskan sebelumnya,

laba Perseroan sebelum pajak penghasilan

meningkat menjadi Rp44.292 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 dari Rp21.271 juta untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, yang

merupakan 5,5% dan 3,6% dari pendapatan

untuk periode berjalan.

Beban pajak penghasilan. Pajak penghasilan

Rp13,320 million for the year ended December 31,

2010, which is 3.4% and 2.2% of revenues for each 

period.

7. LIQUIDITY AND FUNDING SOURCES 

The Company’s liquidity requirements are primarily 

SFMBUFEUPUIFmOBODJOHPGXPSLJOHDBQJUBMDBQJUBM

expenditures, debt payments, and cash management.

Historically the Company relied on loans and the 

issuance of shares to fund the acquisitions and capital 

expenditure needs of the Company. Although the 

Company operates in a capital-intensive industry,

the reliance on mining contractors to conduct the 

mining activities and transportation limits the capital 

requirements of the Company to exploration and 

infrastructure development activities. As the Company 

does its own exploration activity, this raises the initial 

exploration costs, including capital expenditures for 

exploration drilling equipment and other equipment. In 

addition, the Company’s development plans for hubs 

such as the Muba Hub require capital expenditures 

SFMBUFEUPEFWFMPQNFOUPGTJHOJmDBOUJOGSBTUSVDUVSFJO

the future. Part of the net proceeds from the Public 

Offering is to be used for such purposes.

The Company’s accounts receivable billing cycle 

requires Noble to make payments under the contract 

of sale within 14 days after invoices are sent and the 

cycle of debt payment of the Company to contractors 

is 30 days after the invoices are received. The 

Company historically has received punctual payments 

from Noble.

The Company believes that liquidity and capital 

resources of the Company have increased 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1106

Page 109: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 109/262

Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar118,5% menjadi Rp17.372 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011

dari Rp7.951 juta untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010, terutama

disebabkan oleh kenaikan pendapatan kena

pajak tahun 2011.

Keuntungan yang belum direalisasi dari aset

keuangan yang belum dijual. Perseroan dan

Entitas Anak mencatatkan keuntungan yang

belum direalisasi dari aset keuangan yang belum

dijual sebesar Rp169 juta yang terkait atas

pembelian saham pada akhir tahun 2011.

Jumlah pendapatan komprehensif. Sebagai

akibat dari hal yang telah dijelaskan sebelumnya,

jumlah pendapatan komprehensif Perseroan

dan Entitas Anak meningkat sebesar 103,4%

menjadi Rp27.089 juta untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp13.320

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2010, yang merupakan 3,4% dan

2,2% dari pendapatan untuk masing-masing

periode.

7. LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN

Kebutuhan likuiditas Perseroan dan Anak

Perusahaan terutama terkait dengan pendanaan

modal kerja, belanja modal, pembayaran hutang,

dan pengelolaan ketersediaan kas. Secara

historis, Perseroan dan Anak Perusahaan

mengandalkan pinjaman dan penerbitan sahamdalam mendanai kebutuhan belanja modal

dan akuisisi Perseroan. Meskipun Perseroan

dan Anak Perusahaan beroperasi dalam

industri padat modal, karena telah melibatkan

kontraktor pertambangan untuk melakukan

kegiatan penambangan dan transportasi,

secara historis kebutuhan modal Perseroan

dan Anak Perusahaan hanya dibatasi pada

aktivitas eksplorasi dan pengembangan

infrastruktur. Dikarenakan Perseroan dan Anak

Perusahaan melakukan aktivitas eksplorasi

sendiri, hal ini menimbulkan biaya diawal untuk

kegiatan eksplorasi, termasuk belanja modal

peralatan pengeboran dan peralatan eksplorasi

lainnya. Selain itu, rencana pengembangan

Hub Perseroan dan Anak Perusahaan, seperti

pengembangan Hub Muba, akan membutuhkan

belanja modal terkait pengembangan

JOGSBTUSVLUVSZBOHTJHOJmLBOEJNBTBEFQBO

Sebagian dari dana hasil Penawaran Umum

Obligasi direncanakan akan digunakan untuk

tujuan tersebut.

Perseroan memiliki siklus penagihan piutang

yang mewajibkan Noble untuk melakukan

pembayaran berdasarkan kontrak penjualan

yaitu 14 hari setelah tagihan dikirim dan

siklus pembayaran hutang yang mewajiban

pembayaran oleh Perseroan dan Anak

Perusahaan kepada kontraktor yaitu 30 hari

setelah tagihan diterima. Perseroan secara

historis menerima pembayaran dari Noble

TJHOJmDBOUMZTJODFXJUIBOJODSFBTFJOUIF

production and sale of coal from Berau Bara Energi 

and the commencement of commercial production at 

Diva Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura and 

Gorby Putra Utama in the Muba Hub in 2011.

 

Cash Flow 

 

Table 12 shows historical information regarding the 

DBTInPXPGUIF$PNQBOZ

Operating Activities./FUDBTInPXVTFEGPS

operating activities increased to Rp170,640 million 

for the year ended December 31, 2011 from net cash 

nPXQSPWJEFECZPQFSBUJOHBDUJWJUJFTPG3Q

million for the year ended December 31, 2010. The 

increase was primarily due to, among other things,

increased payments to suppliers up to Rp465,209 

million for the year ended December 31, 2011 from 

Rp408,054 million for the year ended December 

31, 2010, as a result of increased coal production 

activities and payments to employees to Rp157,267 

million for the year ended December 31, 2011 from 

Rp59,231 million for the year ended December 31,

2010. The Company experienced an increase in 

revenues from customers amounting to Rp 625,101

million for the year ended December 31, 2011 from 

Rp563,761 million for the year ended December 31,

2010, as a result of increased coal sales.

 

Investing Activities. /FUDBTInPXVTFEJOJOWFTUJOH

activities amounted to Rp218,564 million and 

Rp905,635 million for the year ended December 31,

2010, and 2011.

 

/FUDBTInPXVTFEJOJOWFTUJOHBDUJWJUJFTGPS

the year ended December 31, 2011 primarily 

represents an increase in payment for intangible 

107$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 110: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 110/262

dengan tepat waktu, yang menunjukkan posisikeuangan dan reputasi yang kuat dari Noble.

Perseroan dan Anak Perusahaan berkeyakinan

bahwa likuiditas dan sumber daya modal

Perseroan dan Anak Perusahaan telah meningkat

TFDBSBTJHOJmLBOTFKBLUBIVOEFOHBO

adanya peningkatan produksi dan penjualan

batubara dari Wilayah IUP Berau Bara Energi

serta dimulainya produksi komersial di Diva

Kencana Borneo, Hanson Energy di Wilayah IUPMartapura dan Gorby Putra Utama di Hub Muba

pada tahun 2011.

Arus Kas

Tabel 12 menunjukkan informasi tertentu

mengenai arus kas Perseroan dan Entitas Anak

secara historis:

assets of Rp293,941 million which is payment of compensation to EIRL for the assignment of BKL

rights to the Company, payment of compensation 

to EIRL for the assignment of Diva Kencana

Borneo rights to the Company, and the payment 

of compensation to Noble, the acquisition of 

subsidiaries, namely Optima Persada Energi,

Optima Coal, Bara Karya Agung and Karya Borneo 

Agung amounting to Rp191,473 million, exploration 

and development costs amounting to Rp181,692 

million related to exploration activity in Gorby 

Putra Utama, and down payment for acquisition of 

mYFEBTTFUTBOEJOUBOHJCMFBTTFUTBNPVOUJOHUP

Rp125,619 million.

 

/FUDBTInPXVTFEJOJOWFTUJOHBDUJWJUJFTGPSUIF

year ended December 31, 2010 primarily represents 

an increase of non-current receivables amounting to 

Rp107,638 million related to loans obtained by the Company to Aquela Pratama Indonesia before the 

Company re-acquired in September 2010, and for 

payment for intangible assets of Rp62,937 million 

related to payment by the Company to Moderne 

in August 2010 for the termination of the coal 

marketing and sales agreement with the Company 

in order that the Company could sign the agreement 

with Noble before the Public Offering.

 

Financing activities./FUDBTInPXTGSPNmOBODJOH

activities amounted to Rp143,888 million, and 

Rp1,429,571 million for the years ended December 

31, 2010, and 2011.

/FUDBTInPXGSPNmOBODJOHBDUJWJUJFTGPSUIFZFBS

ended December 31, 2011 came primarily from 

the net proceeds of the Initial Public Offering of 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1

URAIAN DAN

KEGIATAN USAHA

Kas bersih yang diperoleh dari / 

(digunakan untuk) aktivitas operasi

Kas bersih yang digunakan untuk

aktivitas investasi

Kas bersih yang diperoleh dari

aktivitas pendanaan

Kenaikan bersih kas dan setara kas

Kas dan setara kas pada awal

periode/ tahun

Kas dan setara kas pada akhir

periode/ tahun

Net cash provided from / (used in)

operating activities

Net cash used for

investing activities

/FUDBTIQSPWJEFECZmOBODJOH

activities

Increase in cash and cash

equivalents

Cash and cash equivalents at

beginning of period / year

Cash and cash equivalents at

end of period / year

(170.640)

(905.635)

1.429.571

353.296

5.867

359.163

2011

79.143

(218.564)

143.888

4.467

1.400

5.867

2010

DESCRIPTION AND

BUSINESS ACTIVITY

Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember 

Tabel 12 (table 12) 

108

Page 111: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 111/262

Aktivitas Operasi. Arus kas bersih yangdigunakan dari aktivitas operasi meningkat

menjadi sebesar Rp170.640 juta untuk tahun

yang berakhir 31 Desember 2011 dari arus kas

bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi

sebesar Rp79.143 juta untuk tahun yang

berakhir 31 Desember 2010. Peningkatan

ini terutama disebabkan oleh diantaranya,

peningkatan pembayaran kepada pemasok

menjadi Rp465.209 juta untuk tahun yang

berakhir 31 Desember 2011 dari Rp408.054

juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember

2010, sebagai hasil dari meningkatnya aktivitasproduksi batubara dan pembayaran kepada

karyawan menjadi Rp157.267 juta untuk tahun

yang berakhir 31 Desember 2011 dari Rp59.231

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2010. Perseroan mengalami

peningkatan penerimaan dari pelanggan

sebesar Rp625.101 juta untuk tahun yang

berakhir 31 Desember 2011 dari Rp563.761

juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember

2010, sebagai akibat peningkatan penjualan

batubara.

Aktivitas Investasi. Arus kas bersih yang

digunakan untuk aktivitas investasi adalah

sebesar Rp218.564 juta dan Rp90 5.635 juta

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2010, dan 2011.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas

investasi untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 terutama merupakan

kenaikan pembayaran untuk aset takberwujudsebesar Rp293.941 juta yang merupakan

bagian dari pembayaran kompensasi kepada

EIRL atas pengalihan hak BKL kepada

Perseroan dan Entitas Anak, pembayaran

kompensasi kepada EIRL atas pengalihan hak

Diva Kencana Borneo kepada Perseroan dan

Entitas Anak, dan pembayaran kompensasi

kepada Noble, akuisisi entitas anak, yaitu

Optima Persada Energi, Optima Coal, Karya

Bara Agung dan Karya Borneo Agung,

sejumlah Rp191.473 juta, b iaya eksplorasi dan

pengembangan yang ditangguhkan sebesarRp181.692 juta terkait aktivitas eksplorasi di

seluruh wilayah IUP, dan uang muka untuk

akuisisi aset tetap dan aset tak berwujud

sebesar Rp125.619 juta.

Arus kas bersih yang digunakan untuk

aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010 terutama

merupakan kenaikan piutang tidak lancar

sebesar Rp107.638 juta terkait pinjaman yang

diperoleh Perseroan dan Entitas Anak pada

Aquela Pratama Indonesia sebelum Perseroan

dan Entitas Anak melakukan akuisisi kembali

pada September 2010, serta untuk pembayaran

untuk aset tak berwujud sebesar Rp62.937

juta terkait pembayaran dari Perseroan dan

Entitas Anak kepada Moderne pada Agustus

2010 untuk pengakhiran perjanjian pemasaran

dan penjualan batubara dengan Perseroan dan

Entitas Anak agar Perseroan dan Entitas Anak

dapat menandatangani Kesepakatan dengan

Noble Pra Penawaran Umum.

Rp862,834 million and additional paid-in capital of Rp270,000 million in proceeds from issuance of new 

TIBSFTUISPVHI"QSJMUPmOBODFUIFBDRVJTJUJPO

of Optima Persada Energi and Optima Coal, and 

the drawdown of loans of Rp526,097 million based 

on the Club Deal loan facility Phase 1 and 2, which 

was partially used for payment of loans amounting 

UP3QNJMMJPOBOEmOBODFMFBTFQBZNFOUT

amounting to Rp25,899 million.

 

/FUDBTInPXGSPNmOBODJOHBDUJWJUJFTGPSUIF

year ended December 31, 2010 primarily from 

the additional capital of Rp180,000 million and 

drawdown of loan of Rp114,055 million to Berau 

Bara Energi from Bank Permata which was 

used to pay loans of Rp139,289 million owed 

by the Company to Moderne, Lehman Brothers 

Commercial Corporation Asia Limited (“Lehman”),

'JSTU1MBO-UEi'1-w1BDJmD.VMUJ3FTPVSDFT*OD(“PMR”) and Bank Permata.

8. CAPITAL EXPENDITURES 

 

Historically, capital expenditures of the Company 

have been used for infrastructure and development 

of mining operations in Berau Bara Energi and 

purchases of mining and exploration equipment.

In the year ended December 31, 2010 and 2011,

the Company disbursed capital expenditures of 

Rp75,929 million and Rp118,975 million.

The Company plans to use part of the Public 

0GGFSJOHQSPDFFETUPmOBODFJOGSBTUSVDUVSF

development of the Company in order to support 

increases in the coal production capacity of the 

Company, including funding capital expenditures in 

109$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 112: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 112/262

Aktivitas Pendanaan. Arus kas bersih yangdiperoleh dari aktivitas pendanaan adalah

sebesar Rp143.888 juta, dan Rp1.429.571 juta

untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010,

dan 2011.

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas

pendanaan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 terutama berasal

dari perolehan kas dari perolehan kas bersih

dari Penawaran Umum Perdana saham

sebesar Rp862.834 juta dan penambahan

modal saham sebesar Rp270,000 juta

dari penambahan modal saham sampai

dengan April 2011 untuk membiayai akuisisi

Optima Persada Energi dan Optima Coal,

serta perolehan kas dari pinjaman sebesar

Rp526.097 juta berdasarkan fasilitas pinjaman

Club Deal Tahap 1 dan 2, yang sebagian

diimbangi oleh pembayaran pinjaman sebesar

Rp203.461 juta dan pembayaran utang sewa

pembiayaan sebesar Rp25.899 juta.

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas

pendanaan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2010 terutama berasal

dari perolehan kas dari penambahan modal

saham sebesar Rp180.000 juta dan perolehan

kas dari pinjaman sebesar Rp114.055 juta

kepada Berau Bara Energi dari Bank Permata

yang sebagian diimbangi oleh pembayaran

pinjaman sebesar Rp139.289 juta yang

merupakan pinjaman kepada Perseroan

dan Entitas Anak dari Moderne, Lehman

Brothers Commercial Corporation Asia Limited(“Lehman”), First Plan Ltd. (“FPL”), Pacific Multi

Resources Inc. (“PMR”) dan Bank Permata.

8. BELANJA MODAL

Secara historis, penggunaan belanja modal

Perseroan dan Entitas Anak adalah untuk

pembangunan infrastruktur dan bangunan

pengembangan operasi penambangan

Berau Bara Energi dan pembelian peralatan

pertambangan dan eksplorasi. Pada tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2010 dan 2011, Perseroan dan Entitas

Anak mengeluarkan belanja modal sebesar

Rp75.929 juta dan Rp118.975 juta.

Perseroan berencana untuk menggunakan

sebagian dari dana hasil Penawaran Umum

Saham untuk membiayai pembangunan

infrastruktur Perseroan dan Anak Perusahaan

dalam rangka mendukung peningkatan

kapasitas produksi batubara Perseroan dan

Anak Perusahaan, termasuk pendanaan

belanja modal sehubungan dengan

pengembangan infrastruktur dan fasilitas

pendukung di hub Muba, hub Berau, hub

Kubar dan hub Oku dan untuk membiayai

akuisisi tambang baru.

9. FAKTOR MUSIMAN (SEASONALITY)

Kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang

tahun pada wilayah pertambangan Perseroan

connection with the development of infrastructure and support facilities in Muba Hub, Berau Hub,

,VCBS)VCBOE0LV)VCBOEUPmOBODFUIF

acquisition of new mines.

9. SEASONAL FACTORS (SEASONALITY) 

 

Changing weather conditions throughout the year 

JONJOJOHBSFBTPGUIF$PNQBOZNBZTJHOJmDBOUMZ

affect operations. In general, the dry season occurs 

during the second and third quarters of each year 

and the rainy seasons between November and 

April. For example, in 4 (four) months of the year 

2011, production in Berau Bara Energi decreased by 24.1% from the same period in 2010 due to an 

unexpectedly heavy rainy season.

10. OFF BALANCE SHEET ITEMS 

As of December 31, 2011, there are no Off Balance 

Sheet Items that have not been presented in the 

DPOTPMJEBUFEmOBODJBMTUBUFNFOUTPGUIF$PNQBOZ

11. NEW AND REVISED ACCOUNTING 

STANDARDS 

 

New accounting standards have been issued and 

applicable to accounting periods beginning on 

or after January 1, 2011. The Company adopted 

PSAK and Interpretation of Financial Accounting 

Standards (“ISAK”) which shall become valid from 

UIBUEBUFBOEUIFPOFTSFMFWBOUUPUIFmOBODJBM

statements are as follows:

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1110

Page 113: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 113/262

dan Anak Perusahaan dapat mempengaruhisecara signifikan operasi penambangan

Perseroan dan Anak Perusahaan. Pada

umumnya, musim paling kering adalah pada

saat kuartal kedua dan ketiga setiap tahunnya

dengan musim hujan diantara Nopember

hingga April. Sebagai contoh, pada 4 (empat)

bulan pertama tahun 2011, produksi di Wilayah

IUP Berau Bara Energi turun 24,1% dari

periode yang sama pada tahun 2010 akibat

dari musim hujan yang tidak terduga.

10. ITEM OFF BALANCE SHEET

Per 31 Desember 2011, tidak ada Off Balance

Sheet Items yang belum disajikan dalam

laporan keuangan konsolidasi Perseroan.

11. STANDAR AKUNTANSI BARU

DAN REVISI

Standar akuntansi baru telah diterbitkan dan

berlaku untuk periode akuntansi yang dimulai

pada atau setelah 1 Januari 2011. Perseroan

dan Entitas Anak menerapkan PSAK dan

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

(“ISAK”) yang wajib berlaku mulai dari tanggal

tersebut dan yang relevan terhadap laporan

keuangan adalah sebagai berikut:

PSAK No.1 (Revisi 2009)

- Penyajian Laporan Keuangan

PSAK ini memperkenalkan konsep Pendapatan

Komprehensif dan Laporan PendapatanKomprehensif. Berdasarkan PSAK ini, suatu

entitas harus menyajikan kepentingan non-

pengendali di bagian ekuitas dalam laporan

posisi keuangan (neraca) dan mempunyai opsi

untuk menyajikan laba/ (rugi) komprehensif

dan komponennya dalam satu laporan

komprehensif atau dua laporan (laporan laba/ 

(rugi) dan laporan laba/ (rugi) komprehensif).

Perseroan dan Entitas Anak memilih untuk

menyajikan dalam satu laporan.

Selain itu, jika entitas menerapkan kebijakan

akuntansi secara retrospektif atau membuat

penyajian kembali pos-pos laporan keuangan,

atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos

dalam laporan keuangannya, maka entitas

menyajikan minimal tiga laporan posisi

keuangan yaitu laporan posisi keuangan

pada: 1) akhir periode berjalan, 2) akhir

periode sebelumnya (yang sama dengan

awal periode berjalan), dan 3) permulaan

dari periode komparasi terawal. Seperti

dijelaskan pada Catatan 42 atas laporan

keuangan konsolidasian pada tanggal dan

untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

2010 dan 2009 telah direklasifikasi agar

sesuai dengan penyajikan laporan keuangan

konsolidasian pada dan untuk tahun yang

berakhir pada 31 Desember 2011. Sehubungan

dengan reklasifikasi akun ini, Perseroan dan

Entitas Anak tidak menyajikan laporan posisi

keuangan pada permulaan dari periode

komparasi terawal karena Perseroan dan

PSAK 1 (Revised 2009) - Presentation of Financial Statements 

 

This PSAK introduces the concept of Comprehensive 

Income and Comprehensive Income Statement.

Under this PSAK, an entity should present the 

non-controlling interests in the equity section of the 

TUBUFNFOUTPGmOBODJBMQPTJUJPOCBMBODFTIFFUBOE

has an option to present comprehensive income / 

(loss) and other components in one statement 

or two statements. The Company has chosen to 

present statements of comprehensive income in one 

statement.

In addition to that, when an entity applies an 

accounting policy retrospectively or makes a

SFUSPTQFDUJWFSFTUBUFNFOUPGBOJUFNJOJUTmOBODJBM

TUBUFNFOUTPSXIFOUIFFOUJUZSFDMBTTJmFTJUFNTJO

JUTmOBODJBMTUBUFNFOUTUIFFOUJUZTIBMMQSFTFOUBTBNJOJNVNUISFFTUBUFNFOUTPGmOBODJBMQPTJUJPO

as at: 1) at the end of the current period ; 2) at the 

end of the previous period (which is the same as 

the beginning of the current period); and 3) at the 

beginning of the earliest comparative period. The 

DPOTPMJEBUFEmOBODJBMTUBUFNFOUTBTPGBOEGPSUIF

year ended December 31, 2010 and 2009 have 

CFFOSFDMBTTJmFEUPDPOGPSNXJUIUIFQSFTFOUBUJPO

PGDPOTPMJEBUFEmOBODJBMTUBUFNFOUTGPSUIFZFBS

ended December 31, 2011.

*ODPOOFDUJPOXJUISFDMBTTJmDBUJPOPGBDDPVOUT

the Company did not present the statement of mOBODJBMQPTJUJPOBTBUUIFCFHJOOJOHPGUIFFBSMJFTU

comparative period because the Company believes 

that it does not convey material information to the 

SFBEFSTPGUIFmOBODJBMTUBUFNFOUT

111$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 114: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 114/262

Entitas Anak percaya bahwa hal tersebuttidak akan menyampaikan informasi signifikan

kepada pembaca laporan keuangan.

PSAK No. 4 (Revisi 2009)

- Laporan Keuangan Konsolidasian dan

Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK ini mewajibkan entitas untuk menyajikan

entitas untuk menyajikan kepentingan

non-pengendali dalam laporan posisi

konsolidasian di bagian ekuitas, terpisah dari

ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilikinduk. Menurut PSAK lama, kepentingan

non-pengendali disajikan di antara bagian

liabilitas dan ekuitas. Karena itu, Perseroan

dan Entitas Anak telah melakukan reklasifikasi

atas kepentingan non-pengendali 2010 dan

2009 yang sebelumnya dicatat dalam pos

di antara kewajiban dan ekuitas, menjadi

ekuitas. Keberadaan hak suara potensial juga

diperhitungkan dalam menilai keberadaan

pengendali (sebelumnya tidak diperhitungkan).

Selain itu, PSAK revisi ini memberikan

tambahan panduan ketika terjadi perubahan

kepemilikan.

Mulai tahun 2011, Perseroan menyajikan

laporan keuangan tersendiri PT Atlas

Resources Tbk. - induk perusahaan saja.

Sesuai dengan PSAK No.4, Perseroan telah

menyajikan investasi pada entitas anak

berdasarkan metode biaya dan perubahan

tersebut diterapkan secara retrospektif.

PSAK No. 5 (Revisi 2009)- Segmen Operasi

PSAK ini mewajibkan adanya transparansi

yang lebih besar dalam penyajian informasi

segmen dengan lebih menekankan pada

informasi segmen yang digunakan oleh

manajemen (yaitu informasi yang dilaporkan

kepada pengambil keputusan operasional).

Dalam PSAK sebelumnya, entitas harus

menentukan segmen primer dan sekunder

(baik segmen usaha maupun geografis)

berdasarkan karakteristik dan sumber utama

risiko dan imbalan entitas. Perseroan dan

Entitas Anak berada dalam ruang lingkup

dari standar yang direvisi efektif sejak 2011.

Penyajian 2010 dan 2009 disajikan untuk

kepentingan komparatif.

PSAK No.22 (Revisi 2010)

 – Kombinasi Bisnis

PSAK ini mengakui goodwill sebagai selisih

lebih dari nilai wajar atas nilai yang secara

efektif dialihkan dibandingkan terhadap jumlah

bersih dari aset terindentifikasi dan liabilitas

yang diakuisisi. Goodwill tidak diamor tisasi

namun diuji penurunan nilainya setiap akhir

periode (sebelumnya, kepentingan minoritas

dipertimbangkan ketika menentukan goodwill

dan goodwill diamortisasi selama periode 5

sampai 20 tahun). Di sampaing itu, menurut

PSAK revisi ini, goodwill negatif diakui

langsung di laporan pendapatan komprehensif

PSAK No. 4 (Revised 2009) 

- Consolidated Financial Statements and 

Separate Financial Statements 

 

This PSAK requires entities to present non- 

controlling interests in the consolidated statements 

PGmOBODJBMQPTJUJPOXJUIJOUIFFRVJUZTFDUJPO

separately from equity of the owners of the parent.

Under the previous PSAK, non-controlling interests 

are presented in between the liabilities and equity.

"TTVDIUIF$PNQBOZIBTSFDMBTTJmFEOPO 

controlling interest in 2010 and 2009 which has 

been previously recorded as a mezzanine between 

liabilities and equity, to equity. Potential voting 

rights are also considered when determining control 

(previously excluded). In addition, this revised 

PSAK provides additional guidance on changes in 

ownership interest.

Starting from 2011, the Company presented 

TFQBSBUFmOBODJBMTUBUFNFOUTPG15"UMBT3FTPVSDFT

Tbk - parent company only. In accordance 

with PSAK No. 4, the Company has presented 

investment in subsidiaries under the cost method 

and the change has been applied retrospectively.

PSAK No. 5 (Revised 2009) 

- Operating Segments 

 

This PSAK requires greater transparency on 

segment information by putting more emphasis 

on looking at the segment through the eyes of 

management (i.e. the information reported to the 

chief operating decision-makers). Previously, an 

entity should determine the primary and secondary 

segments (either business or geographical 

segments) based on the nature and dominant 

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1112

Page 115: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 115/262

konsolidasian (sebelumnya, goodwillnegatif diperlakukan sebagai pendapatan

ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan

secara sistematis selama periode tidak kurang

dari 20 tahun). Karena adopsi standar revisi ini,

Perseroan dan Entitas Anak mengakui goodwill

negatif sebesar Rp1.328 juta di laporan

pendapatan komprehensif konsolidasian untuk

tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011.

source of the entity’s risks and returns. The 

Company is within the scope of the revised 

standards effective since 2011. 2010 is presented 

for comparative purposes.

PSAK No. 22 (Revised 2010) 

- Business Combinations 

 

5IJT14",EFmOFTHPPEXJMMBTUIFFYDFTTPGGBJS

value and the value of the consideration effectively 

transferred over the net amount of acquired 

SFDPHOJTFEJEFOUJmBCMFBTTFUTBOEBDRVJSFE

liabilities. Goodwill is not amortized but subject to 

annual impairment assessment (previously minority 

interests were considered when determining the 

goodwill and the goodwill was amortized over a

period of 5 to 20 years). In addition, according 

to this revised PSAK, negative goodwill is 

recognized directly in the consolidated statement 

of comprehensive income (previously, negative 

goodwill was treated as deferred income and 

recognized as income systematically over a period 

of not less than 20 years). Due to the adoption of 

this revised standard, the Company recognized 

negative goodwill amounting to Rp1,328 million 

in the consolidated statements of comprehensive 

income for the year ended December 31, 2011.

113$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 116: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 116/262

USAGE OF INITIAL PUBLIC OFFERING PROCEEDS

rincian realisasipenggunaan dana hasil penawaran umum

USAGE OF INITIAL PUBLIC OFFERING PROCEEDS

1. Biaya Penawaran Umum mengalami

peningkatan dari Rp81.315 juta seperti yang

diungkapkan dalam Prospektus menjadi

Rp112.166 juta. Peningkatan tersebut

disebabkan karena adanya penambahan

untuk jasa profesi penunjang akibat dari

mundurnya jadwal Penawaran Umum karena

kondisi pasar modal yang kurang mendukung

pada waktu itu.

 

2. Akibat dari peningkatan biaya penawaran

umum tersebut, maka Perseroan

mendapatkan hasil bersih dari Penawaran

Umum sebesar Rp862.834 juta.

3. Hasil bersih dari Penawaran Umum tersebut

telah digunakan untuk:

a. 60% atau sebesar Rp517.700 juta untuk

belanja modal Hub Muba. Sebagian

dana tersebut telah digunakan untuk

pengembangan Hub Muba sebesar

Rp159.213 juta sehingga masih ada sisa

dana sebesar Rp358.487 juta per 31

Desember 2011.

b 40% atau sebesar Rp345.134 juta untuk

akuisisi, kompensasi Noble dan modal kerja,

telah digunakan seluruhnya untuk keperluan

sebagai berikut:

t BLVJTJTJEBOTBUVMFNCBSTBIBN

di masing-masing Karya Borneo Agung

dan Bara Karya Agung sebesar Rp21.664

juta;

t NFNCBZBSLPNQFOTBTJLF/PCMFTFCFTBS

Rp221.000 juta; dan

t NPEBMLFSKBTFCFTBS3QKVUB

5,1&,$15($/,6$6,3(1**81$$1'$1$+$6,/3(1$:$5$18080

1. The Public Offering costs increased 

from Rp81,315 million as disclosed in 

the Prospectus to Rp12,166 million. The 

reason for this increase is additional 

supporting institutions fees caused by 

delay in the Public Offering schedule 

due to unfavorable capital market 

conditions at that time.

2. As a result of the increased costs of the 

public offering, the Company received 

net proceeds of Rp862,834 million.

3. The net proceeds of the Public Offering 

have been dispersed as follows:

a. 60% or Rp517,700 million for capital 

expenditures in the Muba Hub, of 

which Rp159,213 million have been 

used for the development of Muba

Hub. The remaining balance is 

Rp358,487 million as of 

December 31, 2011.

b. 40% or Rp345,134 million for 

acquisitions, compensation to Noble 

and working capital, were already used 

entirely for:

t BDRVJTJUJPOPGBOEPOF

share in each Karya Borneo Agung 

and Bara Karya Agung amounting 

to Rp21,664 million;

t DPNQFOTBUJPOQBZNFOUUP/PCMF

amounting to Rp221,000 million;

and 

t XPSLJOHDBQJUBMBNPVOUJOHUP

Rp102,470 million.

114

Page 117: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 117/262

CO RP O R AT E I N F O RM AT I O N

informasi perusahaan

Nama Perusahaan (Name of Company)  PT Atlas Resources Tbk.

Didirikan ( Incorporated)  

26 Januari 2007 (26 January 2007) 

Saham tercatat (Shares Listed)  

Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) 

Kode Saham (Shares Code)  

ARII

Alamat (Address) 

t  Kantor Terdaftar 3FHJTUFSFE0GmDF  

Sampoerna Strategic Square, Tower B, 18/F

Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46

Jakarta 12930 Indonesia

t  Kantor Pusat )FBE0GmDF  

Jl. Kemang Raya 43, Jakarta 12730 Indonesia

Telepon (Telephone): +62-21-719-3343,

Faksimili (Facsimile): +62-21-7179-2708

Website: www.atlas-coal.co.id

Auditor 

Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana

& Rekan (Anggota PricewaterhouseCoopers

International Limited)

Public Accounting Firm Tanudiredja, Wibisana& Rekan (Member of PricewaterhouseCoopers 

International Limited) 

Plaza 89, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6Jakarta 12940 Indonesia

Telepon (Telephone): +62-21-521-2901

Faksimili (Facsimile): +62-21-5290-5555

Website: www.pwc.com/id

Notaris (Notary) 

Aryati Artisari, S.H., M.Kn.

Menara Sudirman 18th Floor, Jl. Jend. Sudirman

Kav. 60,Jakarta Selatan 12190, Indonesia

Telepon (Telephone): +62-21-520-4778

Biro Administrasi Efek (Share Registrar)  

PT Datindo Entrycom

Puri Datindo – Wisma Sudirman,

Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35,

Jakarta 10220 Indonesia

Telepon (Telephone): +62-570-9009

Faksimili (Facsimile): +62-21-570-9026

Konsultan Hukum (Legal Counsel)  

Assegaf Hamzah & Partners

Menara Rajawali 16th Floor

Jl. Mega Kuningan Lot #5.1 Kawasan Mega

Kuningan, Jakarta 12950 Indonesia

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)  

Dono BoestamiEmail: [email protected]

115$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 118: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 118/262

Triwulan IV (Effective 08

Nov 2011)

4th Quarter 1550 1390 1570 1520

Pembukaan

 / Opening

Terendah

 / Lowest

Tertinggi

 / Highest

Penutupan

 / Closing

Harga Saham

(Dalam Rupiah)

Share Price

(In IDR)2011

Triwulan IV (Effec tive 08 Nov 2011)

4th Quarter 61.308.500

 Volume /  Volume

Perdagangan Saham

(Unit)

Share Trading

(Unit)2011

Harga Penawaran Perdana 1500 IPO Price

Harga Tertinggi 1570 Highest Price

Harga Terendah 1390 Lowest Price

Harga Pada Akhir Tahun 1520 Year End Price

Laba Bersih Per Saham 17 Earnings per Share

Kinerja Saham Setahun Penuh

(Dalam Rupiah)

Full Year Share Performance

(In IDR)2011

Sebelum Penawaran - 2.350.000.000 Prior to Initial

Umum Perdana Public Offering

Penawaran Umum Perdana 08 Nopember 2011 650.000.000 Initial Public Offering

08 November 2011

Jumlah 3.000.000.000 Total

Kronologis Pencatatan

Saham

Tanggal

'DWH 

Jumlah Saham

1XPEHURI6KDUHV 

Chronology of

Stock Listing

,.+7,6$56$+$0

S H A R E H I G H L I G H T S

ikhtisar saham

116

Page 119: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 119/262

S HA RE T R AD I N G DAT A

data harga saham

Open High LowClose Volume

11/8/11 1550 1540 1570 1450 42.146.000,00

11/9/11 1540 1510 1560 1500 3.774.500,00

11/10/11 1490 1460 1490 1450 2.441.500,00

11/11/11 1470 1470 1470 1450 1.425.000,00

11/14/11 1490 1480 1490 1460 1.145.500,00

11/15/11 1480 1470 1480 1470 464.000,00

11/16/11 1460 1450 1460 1440 800.000,00

11/17/11 1450 1480 1480 1440 1.616.000,00

11/18/11 1470 1450 1470 1440 2.571.500,00

11/21/11 1430 1450 1450 1420 636.000,00

11/22/11 1430 1450 1450 1410 1.058.500,00

11/23/11 1410 1440 1440 1410 16.500,00

11/24/11 1410 1450 1450 1400 95.500,00

11/25/11 1420 1440 1440 1410 59.000,00

11/28/11 1430 1440 1440 1400 191.000,00

11/29/11 1430 1430 1430 1420 88.500,0011/30/11 1430 1460 1460 1430 540.500,00

12/1/11 1440 1440 1440 1430 316.500,00

12/2/11 1430 1440 1440 1430 10.000,00

12/5/11 1430 1440 1440 1430 31.000,00

12/6/11 1430 1430 1430 1420 532.500,00

12/7/11 1420 1440 1440 1420 71.500,00

12/8/11 1420 1440 1440 1420 14.500,00

12/9/11 1410 1430 1430 1400 13.000,00

12/12/11 1400 1420 1420 1400 57.000,00

12/13/11 1420 1420 1420 1400 9.500,00

12/14/11 1390 1430 1430 1390 382.500,00

12/15/11 1410 1420 1420 1410 1.500,00

12/16/11 1400 1420 1420 1400 10.000,00

12/19/11 1400 1430 1430 1400 34.500,00

12/21/11 1420 1430 1430 1400 50.500,00

12/22/11 1410 1420 1420 1410 6.000,00

12/23/11 1420 1420 1420 1420 3.000,00

12/27/11 1420 1470 1470 1410 247.500,00

12/28/11 1420 1470 1470 1420 42.000,00

12/29/11 1420 1490 1490 1400 170.000,00

12/30/11 1430 1520 1520 1430 236.000,00

117$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 120: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 120/262

42.146.00092/80(6$+$07(57,1**, 

Highest Share Volume 

PT ATLAS RESOURCES Tbk. (ARII)2011 Share Price and Trading Volume

S HA RE T R AD I N G DAT A T AB L E

 tabel data harga saham

1700

1650

1600

1550

1500

1450

1400

1350

1300

125011/8/11 11/20/11 12/2/1111/10/11 11/22/11 12/4/1111/12/11 11/24/11 111/14/11 11/26/1111/16/11 11/28/1111/18/11 11/30/11

7$%(/'$7$+$5*$6$+$0118118

Page 121: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 121/262

1570 1390+$5*$6$+$07(57,1**, 

Highest High Price 

+$5*$6$+$07(5(1'$+ 

Lowest Low Price 

9ROXPH &ORVH +LJK Low

45,000,000

40,000,000

35,000,000

30,000,000

25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

-12/16/11 12/18/111 12/20/1112/8/11 12/22/1112/10/11 12/24/11 12/28/1112/14/1112/12/11 12/26/11 12/30/11

45.000.000

40.000.000

35.000.000

30.000.000

25.000.000

20.000.000

15.000.000

10.000.000

5.000.000

-12/2/11 12/16/1112/4/11 12/18/1112/6/11 12/20/1112/8/11 12/22/1112/10/11 12/24/11 12/28/1112/14/1112/12/11 12/26/11 12/30/11

119$7/$65(6285&(6$118$/5(3257 119$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 122: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 122/262

P E R N Y AT A A N D E W A N K O M I S A R I S D A N D I R E K S I

S T AT E M EN T O F T H E BO AR D O F CO M M I S S I O NE RS AN D D I R EC T O RS

DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS 

Jay T. Oentoro

Presiden Komisaris

President Commissioner 

Pranata Hajadi

Komisaris

Commissioner 

Suci Kuswardani

Komisaris

Commissioner 

Andreas Vourloumis

Komisaris Independen

Independent Commissioner 

V. Suhartono Suratman

Komisaris Independen

Independent Commissioner 

In accordance with Corporate Law no. 40/2007,

Chapter 67, and Capital Market Supervisory 

Board Regulation No. X.K.6 on Annual 

Report Submission Requirements for Public 

Companies, we, the Board of Commissioners 

and Directors of PT Atlas Resources Tbk,

hereby state that we have approved and 

are fully responsible for the validity of the 

Company’s 2011 Annual Report.

The Company’s Annual Report contains the 

Board of Commissioners’ Monitoring Report and 

Consolidated Financial Statement for the years 

ending 31 December 2011 and 2010.

Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan

Peraturan Bapepam No.X.K.6 tentang Kewajiban

Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten

atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan

Komisaris dan Direksi PT Atlas Resources Tbk,

menyatakan telah menyetujui dan bertanggung-

jawab penuh atas kebenaran isi Laporan

Tahunan Perseroan tahun buku 2011.

Laporan Tahunan ini juga memuat Laporan

Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan

Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 dan 2010.

3(51<$7$$1'(:$1.20,6$5,6'$1',5(.6,120

Page 123: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 123/262

DIREKSI

BOARD OF DIRECTORS 

Andre Abdi

Presiden Direktur

President Director 

Dono Boestami

Direktur Keuangan

Finance Director 

Hans J. Kaschull

Wakil Presiden Direktur

Vice President Director 

Joko K. Sulistoko

Direktur Pengembangan

Development Director 

Aulia Setiadi

Direktur Komersial

Commercial Director 

H ns J. Kaschull

ulia SetiadiJoko K. Sulistoko

Direktur Pen emban an

121$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 124: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 124/262

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank 

122

Page 125: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 125/262

123$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

PT ATLAS RESOURCES Tbk.

DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 

31 DESEMBER/DECEMBER 

2011, 2010 DAN /AND 2009

Page 126: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 126/262

124

Page 127: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 127/262

125$7/$65(6285&(6$118$/5(3257

Page 128: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 128/262

Page 129: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 129/262

Page 130: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 130/262

Page 131: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 131/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 1/1 Page 

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 

LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah)

Catatan/ Notes  2011 2010 2009

ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 6 359,163 5,867 1,400 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables 

- Pihak ketiga 7 177,546 66,847 43,633 Third parties - Piutang lain-lain Other receivables 

- Pihak ketiga 8a 21,294 2,617 154 Third parties - Uang muka dan pembayaran Advances and 

dimuka yang akan jatuh prepayments,tempo dalam satu tahun 9 37,824 10,253 4,810 current portion 

Persediaan 10 100,922 42,086 83,117 Inventories Pajak dibayar dimuka 25a 2,293 5,309 468 Prepaid taxes 

Jumlah aset lancar 699,042 132,979 133,582 Total current assets 

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang lain-lain Other receivables 

- Pihak ketiga 8b 37,350 57,886 18,942 Third parties - - Pihak yang berelasi 30a 56,847 20,211 13,716 Related parties - 

Uang muka dan pembayarandimuka setelah dikurangi Advances and bagian yang akan jatuh prepayments ,tempo dalam satu tahun 9 125,619 54 594 net of current portion 

Aset pajak tangguhan, bersih 25d 11,778 539 140 Deferred tax assets, net Biaya pengupasan tanah yang

ditangguhkan 11 37,977 - - Deferred stripping costs Deferred exploration 

Biaya eksplorasi dan and development 

pengembangan yang expenditures (net of ditangguhkan (setelah dikurangi accumulated amortisation akumulasi amortisasi sejumlah of Rp 16,355 at Rp 16.355 pada31 Desember 31 December 2011,2011, Rp 3.315 pada Rp 3,315 at 31 December 31 Desember 2010, Rp 1.752 2010, Rp 1,752 at pada 31 Desember 2009) 12 337,805 85,944 15,739 31 December 2009)

Aset tetap (setelah Property, plant and dikurangi akumulasi equipment (net of penyusutan sejumlah accumulated depreciation Rp 64.240 pada 31 Desember of Rp 64,240 at 2011, Rp 28.478 pada 31 December 2011,31 Desember 2010, Rp 28,478 at 31 December Rp 12.202 pada 2010, Rp 12,202 at 31 Desember 2009) 13 324,560 174,589 114,936 31 December 2009)

Properti pertambangan 14 88,917 6,056 - Mining properties 

Goodwill  14,632 1,514 - Goodwill Aset takberwujud Intangible asset 

(setelah dikurangi akumulasi (net of accumulated amortisasi sejumlah Rp 24.297 amortisation of Rp 24,297 pada 31 Desember 2011, at 31 December 2011,Rp 4.126 pada Rp 4,126 at 31 December 31 Desember 2010, Rp nihil pada 2010, Rp nil at 31 Desember 2009) 15 540,046 58,811 - 31 December 2009)

IUP guarantee,Jaminan IUP, reklamasi dan reclamation and 

 jaminan penutupan tambang 32k 3,731 - - mine closure guarantees Aset keuangan yang tersedia Available for sale financial 

untuk dijual 11,603 - - assets Aset tidak lancar lain-lain 11,477 1,487 64 Other non-current assets 

Jumlah aset tidak lancar 1,602,342 407,091 164,131 Total non-current assets 

JUMLAH ASET 2,301,384 540,070 297,713 TOTAL ASSETS 

Page 132: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 132/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 1/2 Page 

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 

LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah)

Catatan/ 

Notes  2011 2010 2009

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha Trade payable 

- Pihak ketiga 17 47,826 47,161 32,051 Third parties - Beban yang masih harus dibayar 18 87,122 72,880 55,424 Accrued expenses Utang lain-lain Other payables 

- Pihak ketiga 19 27,750 21,934 17,663 Third parties - Pendapatan diterima dimuka 20 87,425 37,183 - Unearned revenue Utang pajak 25b 21,447 9,029 8,549 Taxes payable Pinjaman jangka pendek 16a 45,009 38,467 - Short-term borrowings Pinjaman jangka panjang

yang akan jatuh tempo Current portion of long-term dalam satu tahun 16b 118,005 44,955 47,000 borrowings Utang sewa pembiayaan

 jangka panjang yang akan jatuh Current portion of long-term tempo dalam satu tahun 21 23,596 22,793 1,320 finance lease payables 

Jumlah liabilitas jangka pendek 458,180 294,402 162,007 Total current liabilities 

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT PANJANG LIABILITIES 

Utang lain-lain Other payables - Pihak yang berelasi 30b 4,428 - 183 Related parties - 

Pinjaman jangka panjang setelahdikurangi bagian yang akan jatuh Long-term borrowings,tempo dalam satu tahun 16b 411,240 - 105,082 net of current portion 

Utang sewa pembiayaan jangka panjang setelah Long-term finance lease dikurangi bagian yang akan payables, net of current 

 jatuh tempo dalam satu tahun 21 7,817 19,436 1,654 portion Liabilitas pajak

tangguhan, bersih 25e 14,637 742 134 Deferred tax liabilities, net Penyisihan reklamasi dan Provision for reclamation 

penutupan tambang 2r 4,784 2,171 2,055 and mine closure Provision for employee 

Penyisihan imbalan karyawan 38 10,365 3,401 - benefits 

Jumlah liabilitas jangka Total non-current panjang 453,271 25,750 109,108 liabilities 

Page 133: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 133/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 1/3 Page 

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 

LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecualinilai nominal dan data saham)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 

(Expressed in million Rupiah, except for par value and share data)

Catatan/ 

Notes  2011 2010 2009

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang diatribusikan Equity attributable to the 

kepada pemilik entitas induk: owners of the parent: - Modal saham (modal dasar

4.180.000.000, 380.000, Share capital - dan 50.000 lembar saham (Authorised 4,180,000,000,biasa masing-masing pada 380,000, and 50,000 tahun 2011, 2010, dan 2009, ordinary shares in 2011,modal ditempatkan dan 2010, and 2009,disetor penuh 3.000.000.000, respectively, issued and 

200.000, dan 20.000 lembar fully paid 3,000,000,000,saham biasa masing-masing 200,000, and 20,000 pada tahun 2011, 2010, dan ordinary shares in 2011,2009 dengan nilai nominal 2010, and 2009,Rp 200 per lembar respectively, with par saham pada tahun 2011 value of Rp 200,dan Rp 1.000.000 per share in 2011 and per lembar saham Rp 1,000,000 per share pada tahun 2010 dan 2009) 22 600,000 200,000 20,000 in 2010 and 2009)

- Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gain from  -keuangan yang tersedia available for sale untuk dijual 169 - - financial assets  

- Tambahan modal disetor, Additional paid in  -bersih 23 732,834 - - capital, net 

- Selisih dari transaksi Differences arising from  -dengan kepentingan transaction with non-pengendali 6,563 - - non-controlling interests 

- Laba ditahan Retained earnings - - Dicadangkan – cadangan Appropriated – general - 

umum 24 5,000 - - reserve - Tidak dicadangkan 48,318 19,918 6,598 Unappropriated - 

1,392,884 219,918 26,598

Kepentingan non-pengendali (2,951) - - Non-controlling interests 

Jumlah ekuitas 1,389,933 219,918 26,598 Total equity 

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 2,301,384 540,070 297,713 EQUITY 

Page 134: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 134/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 2 Page 

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 

LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIFKONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per

saham)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, except for earnings per 

share)

Catatan/ Notes  2011 2010 2009

Pendapatan usaha 26 799,315 593,218 387,172 Revenue 

Beban pokok pendapatan 27 (587,146) (511,544) (314,648) Cost of revenue 

Laba bruto 212,169 81,674 72,524 Gross profit 

Beban usaha 28 (108,893) (55,298) (74,113) Operating expenses Biaya keuangan (37,030) (3,266) (9,268) Finance costs (Kerugian)/keuntungan selisih (Loss)/gain on foreign 

kurs, bersih 2c (20,796) (1,277) 26,308 exchange, net Kerugian pada persediaan karena Loss on inventory due to penyesuaian nilai realisasi net realisable value bersih (3,933) - - adjustment 

Denda pajak (2,551) (1,276) (716) Tax penalties Pendapatan keuangan 4,776 1,179 58 Finance income Keuntungan dari pelepasan Gain from disposal of 

entitas anak 4 3,280 - 3,035 subsidiaries Lain-lain, bersih (2,730) (465) 69 Miscellaneous, net 

Laba sebelum pajak penghasilan 44,292 21,271 17,897 Profit before income tax 

Beban pajak penghasilan 25c (17,372) (7,951) (7,410) Income tax expense 

Laba bersih tahun berjalan 26,920 13,320 10,487 Net profit for the year 

Pendapatan komprehensif Other comprehensive lainnya income 

Keuntungan yang belum direalisasi Unrealised gain from dari aset keuangan yang tersedia available for sale untuk dijual 169 - - financial assets 

Jumlah pendapatan Total comprehensive komprehensif 27,089 13,320 10,487 income 

Laba bersih yang Net profit diatribusikan kepada: attributable to: 

Pemilik entitas induk 33,400 13,320 10,682 Owners of the parent Kepentingan non-pengendali (6,480) - (195) Non-controlling interests 

26,920 13,320 10,487

Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive 

yang diatribusikan kepada: income attributable to: Pemilik entitas induk 33,569 13,320 10,682 Owners of the parent Kepentingan non-pengendali (6,480) - (195) Non-controlling interests 

27,089 13,320 10,487

Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share yang diatribusikan kepada attributable to owners pemilik entitas induk 31 17 22 107 of parent 

Page 135: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 135/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DANENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 3/1 Page 

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporankeuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANTAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 

(Expressed in million Rupiah)

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Attributable to the owner of the parent 

Keuntunganyang belum Selisih dari

direalisasi transaksidari aset dengan

keuangan kepentinganyang tersedia non-pengendali/  

Tambahan untuk dijual/ Uang muka Differences  Kepentinganmodal Unrealised  setoran arising from  Laba ditahan/ non-

Moda l di se tor /   gain from  modal/  transaction Retained earnings/  pengendali/ Jumlah

s aham/  Add it ion al avai labl e fo r Adva nce wi th   Tidak Non-  ekuitas/ Catatan/  Share paid in sale f inancial for share non-control ling   Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/  controlling Total 

Notes capital capital assets subscription interests Appropriated Unappropriated Total interests equity  

Saldo per 1 Januari 2009 600 - - 13,831 - - (4,084) 10,347 137 10,484 Balance as at 1 January 2009 

Penerbitan saham baru 22 19,400 - - (13,831) - - - 5,569 - 5,569 Issuance of new shares 

Laba bersih tahun berjalan - - - - - - 10,682 10,682 (137) 10,545 Net profit for the year 

Saldo per Balance as at 

31 Desember 2009 20,000 - - - - - 6,598 26,598 - 26,598 31 December 2009 

Penerbitan saham baru 22 180,000 - - - - - - 180,000 - 180,000 Issuance of new shares 

Laba komprehensif Comprehensive income tahun berjalan - - - - - - 13,320 13,320 - 13,320 for the year 

Saldo per Balance as at 31 Desember 2010 200,000 - - - - - 19,918 219,918 - 219,918 31 December 2010 

Page 136: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 136/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DANENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 3/2 Page 

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporankeuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY 

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah)

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Attributable to the owner of the parent Keuntungan

yang belum Selisih daridirealisasi transaksidari aset dengan

keuangan kepentinganyang tersedia non-pengendali/  

Tambahan untuk dijual/ Uang muka Differences  Kepentinganmodal Unrealised  setoran arising from  Laba ditahan/ non-

Moda l di se tor /   gain from  modal/  transaction Retained earnings/  pengendali/ Jumlahs aham/  Addi ti ona l avai labl e fo r Adva nce wi th   Tidak Non-  ekuitas/ 

Catatan/  Share paid in sale f inancial for share non-control ling   Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/  controlling Total Notes capital capital assets subscription interests Appropriated Unappropriated Total interests equity  

Saldo per Balance as at 

31 Desember 2010 200,000 - - - - - 19,918 219,918 - 219,918 31 December 2010 

Penerbitan saham baru 22 400,000 - - - - - - 400,000 - 400,000 Issuance of new shares 

Tambahan modal disetor 23 - 732,834 - - - - - 732,834 - 732,834 Additional paid in capital 

Appropriation of retained Pencadangan laba ditahan 24 - - - - - 5,000 (5,000) - - - earnigs 

Laba bersih tahun berjalan - - - - - - 33,400 33,400 (6,480) 26,920 Net profit for the year 

Pendapatan komprehensiflainnya: Other comprehensive income: 

Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gain keuangan yang from available for sale tersedia untuk dijual - - 169 - - - - 169 - 169 financial assets 

Akuisisi kepentingan non- Acquisition of non-controlling pengendali oleh Grup - - - - 6,563 - - 6,563 (7,321) (758) interest by the Group 

Kepentingan non-pengendaliyang timbul dari Non-controlling interest arising kombinasi bisnis - - - - - - - - 10,850 10,850 from business combination 

Saldo per Balance as at 31 Desember 2011 600,000 732,834 169 - 6,563 5,000 48,318 1,392,884 (2,951) 1, 389 ,9 33 31 December 2011

Page 137: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 137/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 4/1 Page 

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah)

2011 2010 2009

Cash flows from operating Arus kas dari aktivitas operasi activities Penerimaan dari pelanggan 625,101 563,761 343,539 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (465,209) (408,054) (302,765) Payments to suppliers Pembayaran pajak penghasilan Payments of corporate 

badan (13,944) (8,148) (3,646) income tax Pembayaran kepada karyawan (157,267) (59,231) (44,925) Payments to employees Pembayaran iuran eksploitasi (58,108) (5,806) (8,472) Payments of exploitation fees Pembayaran bunga (25,258) (3,857) (7,226) Payments of interest (Pembayaran)/penerimaan lain-lain (75,955) 478 18,970 Other (payments)/receipts 

Arus kas bersih yang Net cash provided by/ diperoleh dari/(digunakan untuk) (used in) operating aktivitas operasi (170,640) 79,143 (4,525) activities 

Cash flows from investing Arus kas dari aktivitas investasi activities 

Purchases of property,Pembelian aset tetap (102,345) (25,647) (22,763) plant and equipment Pembelian aset keuangan yang Purchase of available for 

tersedia untuk dijual (11,434) - - sale financial assets Pinjaman yang diberikan Amounts loaned to 

kepada perusahaan acquired companies yang diakuisisi sebelum akuisisi - (107,638) - prior to acquisition 

Uang muka untuk akuisisi aset tetap Advances for acquisitions of dan aset takberwujud (125,619) - - fixed and intangible assets 

Increase in deferred Kenaikan biaya eksplorasi dan exploration and 

pengembangan yang ditangguhkan development dan biaya pengupasan tanah expenditures and yang ditangguhkan (181,692) (26,114) (9,368) deferred stripping costs 

Akuisisi entitas anak, bersih Acquisition of subsidiaries,dari kas yang diterima (191,473) 3,772 - net of cash acquired 

Arus kasmasuk bersih dari Net cash inflow from penjualan entitas anak 869 - (119) disposal of subsidiaries 

Pembayaran untuk Payments for aset takberwujud (293,941) (62,937) - intangible asset 

Arus kas bersih yang digunakan Net cash used in untuk aktivitas investasi (905,635) (218,564) (32,250) investing activities 

Cash flows from financing Arus kas dari aktivitas pendanaan activities 

Perolehan kas dari pinjaman 526,097 114,055 49,726 Proceeds from borrowings Pembayaran pinjaman (203,461) (139,289) (17,129) Repayments of borrowings Pembayaran utang sewa Repayments of finance 

pembiayaan (25,899) (10,878) (2,103) leasepayables Perolehan kas dari penambahan Proceeds from issuance of 

modal saham 270,000 180,000 - new shares Perolehan kas dari Proceeds from Initial 

Penawaran Umum Perdana saham 975,000 - - Public Offering of shares Pembayaran biaya-biaya untuk Payments of costs for Initial 

Penawaran Umum Perdana saham (112,166) - - Public Offering of shares 

Arus kas bersih yang diperoleh Net cash provided by dari aktivitas pendanaan 1,429,571 143,888 30,494 financing activities 

Page 138: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 138/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 4/2 Page 

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements 

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS 

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 

(Expressed in million Rupiah)

2011 2010 2009

Net increase/(decrease) Kenaikan/(penurunan) bersih in cash and cash 

kas dan setara kas 353,296 4,467 (6,281) equivalents Cash and cash equivalents 

Kas dan setara kas pada awal tahun 5,867 1,400 7,681 at the beginning of the year 

Kas dan setara kas pada akhir Cash and cash equivalents tahun 359,163 5,867 1,400 at the end of the year 

Page 139: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 139/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/1 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan dan informasi lainn a a. Establishment of the Company and other information 

PT Atlas Resources Tbk. (“Perusahaan”)didirikan berdasarkan Akta Notaris IlmiawanDekrit S, S.H., No. 17 tertanggal 26 Januari2007. Akta Notaris tersebut disahkan olehMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia melalui Surat KeputusanNo. W7-06934 HT.01.01-TH.2007 tertanggal 21

Juni 2007 dan diumumkan dalam TambahanNo. 5170 Berita Negara Republik Indonesia No.15 tertanggal 20 Februari 2009.

PT Atlas Resources Tbk. (the “Company”) was established based on Notarial Deed of Ilmiawan Dekrit S, S.H., No. 17 dated 26 January 2007.This Notarial Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. W7-06934 HT.01.01-TH.2007 dated 21 June 2007 and 

published in Supplement No. 5170 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 15 on 20 February 2009.

Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapakali mengalami perubahan. Perubahan terakhirtercantum dalam Akta Notaris No. 223 yangdibuat di hadapan Sutjipto, S.H., M.Kn, notarisdi Jakarta, tertanggal 24 Mei 2011, sehubungandengan persetujuan pemegang sahamPerusahaan atas hal-hal berikut:

The Companyʼs Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No.223 of Sutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta,dated 24 May 2011, pertaining to the Companyʼs shareholders approval on the following matters: 

x Penawaran umum saham perdanaPerusahaan melalui pengeluaran sahambaru dalam Perusahaan sebanyak-banyaknya 940.000.000 saham;

x The Initial Public Offering through issuance of new shares from the portfolio of the Company in the maximum amount of 940,000,000 shares; 

x Perubahan status Perusahaan dariPerusahaan Tertutup menjadi PerusahaanTerbuka;

x Change of the status of the Company from a private company to a public company; 

x Perubahan nama PT Atlas Resourcesmenjadi PT Atlas Resources Tbk.;

x Change of the name of the Company from PT Atlas Resources to PT Atlas Resources Tbk.; 

x Perubahan nilai nominal sahamPerusahaan dari Rp 1.000.000 (nilai penuh)menjadi Rp 200 (nilai penuh) per lembarsaham;

x Change of the nominal share value from Rp 1,000,000 (full amount) to Rp 200 (full amount) per share; 

x Perubahan seluruh Anggaran DasarPerusahaan untuk disesuaikan denganPeraturan Bapepam-LK;

x Amendment of the entire provision of the Articles of Association in compliance to the regulation of the Capital Market and 

Financial Institutions Supervisory Agency; x Program Management and Employee Stock 

Option  (“MESOP”) di mana hak opsidiberikan kepada manajemen sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah modalditempatkan dan disetor setelah penawaranumum perdana; dan

x Management and Employee Stock Option (“MESOP”) plan under which option right is granted to management in the maximum of 10% of the new shares issued after the initial public offering; and 

x Perubahan Dewan Direksi dan Komisaris. x Change in Board of Directors and Commissioners.

Akta ini mendapatkan persetujuan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-27975.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 6

Juni 2011.

This deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in Decree No. AHU-27975.AH.01.02.Tahun 2011dated 6 June 2011.

Page 140: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 140/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/2 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan dan informasi lainn a(lanjutan)

a. Establishment of the Company and other information (continued)

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran DasarPerusahaan, ruang lingkup usaha Perusahaanadalah dalam bidang perdagangan batubara,transportasi pertambangan dan batubara, dankegiatan penunjang operasi penambanganbatubara lainnya seperti penyewaan peralatandan kendaraan.

In accordance with the Article No. 3 of the Companyʼs Articles of Assosiation, the scope of the Companyʼs business includes coal trading,coal and mining transportation, and other activities related to the coal mining operations,such as rental of equipments and vehicles.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersialpada bulan Maret 2008. Perusahaanberdomisili di Jakarta dan berlokasi diSampoerna Strategic Square, South Tower,Lantai 18, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45 –46, Jakarta Selatan, Indonesia.

The Company commenced its commercial operations in March 2008. The Company is domiciled in Jakarta and located at Sampoerna Strategic Square, South Tower, 18th Floor,Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45 – 46, South Jakarta, Indonesia.

Susunan Dewan Direksi dan KomisarisPerusahaan pada 31 Desember 2011, 2010dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Companyʼs Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows: 

2011 2010 2009

Komisaris Utama : Jay T.Oentoro Pola Winson - : President Commissioner Komisaris : Andreas Vourloumis - Pola Winson : Commisionert  Komisaris Independent 

Independen Suhartono Suratman - - Comissioner Komisaris : Suci Kuswardani Jay T.Oentoro - : Comissioners  

Pranata Hajadi - -Presiden Direktur : Andre Abdi Andre Abdi Andre Abdi : President Director Wakil Presiden

Direktur : Hans Jurgen Kaschull - - : Vice President Director Direktur : Joko Kus Sulistyoko Joko Kus Sulistyoko Joko Kus Sulistyoko : Directors  

Aulia Setiadi Hans Jurgen Kaschull Hans Jurgen KaschullAulia SetiadiAntonius Weno

Direkturtidak terafiliasi : Dono Boestami - - : Unaffiliated Director 

Pada tanggal 31 Desember 2011, nama entitasinduk dan entitas induk terakhir Perusahaanadalah PT Calorie Viva Utama (“CVU”) yang

mayoritas sahamnya dimiliki oleh Andre Abdi.

As at 31 December 2011, parent entity and ultimate parent entity of the Company is PT Calorie Viva Utama (“CVU”), on which the 

majority shareholder is Andre Abdi.

2011 2010 2009

Number of the Groupʼs Jumlah karyawan Grup pada employees as at balance 

tanggal neraca (tidak diaudit) 878 376 345 sheet date (unaudited)

Page 141: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 141/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/3 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Companyʼs Shares 

Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaanmenerima Surat Pernyataan Efektif dari KetuaBadan Pengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan (“BAPEPAM-LK”) dengan SuratnyaNo. S-11754/BL/2011 untuk melakukanPenawaran Umum Saham Perdana kepadapublik atau masyarakat dengan hargapenawaran Rp 1.500 (nilai penuh) per lembar

saham atas 650.000.000 lembar saham atau21,67% dari keseluruhan 3.000.000.000 lembarsaham yang diterbitkan oleh Perusahaan. Padatanggal 8 November 2011, saham yangditawarkan kepada masyarakat dalamPenawaran Umum Saham Perdana dicatatkandi Bursa Efek Indonesia bersamaan denganpencatatan 2.350.000.000 lembar sahampendiri, sehingga jumlah seluruh saham yangdicatatkan pada Bursa Efek Indonesia menjadi3.000.000.000 lembar.

On 31 October 2011, the Company obtained the Notice of Effectiveness from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) via letter No. S-11754/BL/2011 for the Company to conduct its Initial Public Offering for offering to and subscription by the public at an offering price of Rp 1,500 (full amount) per share of 

650,000,000 shares or 21.67% of the total of 3,000,000,000 the Companyʼs issued shares.The shares offered to the public in the Companyʼs Initial Public Offering were listed with the Indonesia Stock Exchange on 8 November 2011. In conjuction herewith the Company on behalf of its founding shareholders also listed the entire 2,350,000,000 founder shares, which resulted in the entire 3,000,000,000 the Companyʼs shares listed on the Indonesia Stock Exchange.

Sekitar 60% dari dana hasil penawaran umumakan digunakan Perusahaan untukpengembangan lebih lanjut proyek Muba, dan40% sisanya akan digunakan untuk akuisisi,modal kerja, dan pembayaran kompensasirestrukturisasi kontrak pemasokan batubaraselama umur tambang menjadi kontrakpemasaran dan penjualan batubara.

Approximately 60% of the proceeds from the offering will be used by the Company for further development of Muba project, and the remaining 40% will be used for acquisitions,working capital purpose, and compensation payment on the restructuring of life of mine coal supply agreement to coal marketing and selling agreement.

Semenjak efektifnya Penawaran Umum SahamPerdana, Perusahaan telah membayar biaya-biaya berikut ini yang pencatatannya langsungdikurangkan dari jumlah dana yang diperolehdari masyarakat pada laporan keuangankonsolidasian ini:

Since the effective date of the Initial Public Offering, the Company has paid the following costs and were recorded as the deduction to the cash proceeds from the public in these consolidated financial statements: 

Rp

Jumlah lembar saham 650,000,000 Total shares Harga penawaran (Rupiah nilai penuh) 1,500 Offering price (Rupiah full amount)

Jumlah dana dari publik 975,000 Total proceeds from public 

Beban PenawaranUmum Saham Perdana Initial Public Offering expenses 

Penjamin pelaksana emisi efek (70,694) Underwriting fees Biaya profesi penunjang pasar modal (20,349) Professional fees Badan Administrasi Efek (15,560) Share Administration Bureau Beban penyelenggaraan public expose  (1,186) Public expose expenses Lain-lain (4,377) Others 

Jumlah beban (112,166) Total expenses 

Dana Penawaran UmumSaham Perdana, bersih 862,834 Proceeds from Initial Public Offering, net 

Page 142: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 142/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/4 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan(lanjutan)

b. Public Offering of the Companyʼs Shares (continued)

Rp

Dicatat sebagai modal saham Recorded as share capital pada nilai nominal Rp 200 at par value of (nilai penuh) per lembar saham 130,000 Rp 200 (full amount) per share 

Dicatat sebagai tambahan modal

disetor pada Rp 1.300 (nilai penuh), Recorded as additional bersih setelah dikurangkan paid in capital of Rp 1,300 dengan beban Penawaran (full amount), net after deduction of Umum Saham Perdana 732,834 Initial Public Offering expenses 

862,834

. Entitas anak c. Subsidiaries 

Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dantidak langsung pada entitas anak berikut ini:

The Company has direct and indirect ownerships in the following subsidiaries: 

Tahunoperasi Persentase kepemilikan Jumlah aset

komersil/ efektif/  Percentage  sebelum eliminasi/ Aktivitas usaha/  Year of of ef fective ownership Total assets  

Entitas anak/  Business  Lokasi/  commercial (%) before elimination  Subsidiaries activity Location operation   2011 2010 2009 2011 2010 2009

Kepemilikan langsung/ direct ownership 

PT Berau Bara Penambangan Kalimantan 2008 100.00 99.998 99.998 267,576 296,730 205,708Energi (“BBE”) batubara/ Coal  Timur/ East 

mining Kalimantan  

PT Aquela Investasi/ Jakarta - 100.00 99.80 - 11,823 67,108 -Pratama Investment Indonesia (“API”) **

PT Kalbara Energi Penambangan Kalimantan Belum 100.00 99.83 99.83 5,378 1,234 239Pratama (“KEP”) batubara/ Coal  Timur/ East  beroperasi/ Not 

mining Kalimantan yet operating  

PT Citra Global Penambangan Kalimantan Belum 100.00 99.80 99.80 1,798 449 231Artha (“CGA”) batubara/ Coal  Timur/ East  beroperasi/ Not 

mining Kalimantan yet operating  

PT Papua Inti Penambangan Papua Belum 100.00 90.00 90.00 661 659 656

Energi (“PIE”) batubara/ Coal  beroperasi/ Not mining yet operating  

PT Optima Investasi/ Jakarta - 100.00 - - 275,167 12,435 4,240Persada Investment Energi (“OPE”)

PT Optima Coal Investasi/ Jakarta - 50.33 - - 5,768 - -(“OC”) Investment 

PT Citra Tata Penambangan Kalimantan Belum - 99.83 99.83 - 513 538Makmur (“CTM”) * batubara/ Coal  Timur/ East  beroperasi/ Not 

mining Kalimantan yet operating  

PT Sarana Energi Penambangan Kalimantan 2008 - 90.00 90.00 - 12,435 4,240Resources batubara/  Coal  Timur/ East (“SER”) * mining  Kalimantan

Page 143: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 143/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/5 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

. Entitas anak (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)

Tahunoperasi Persentase kepemilikan Jumlah aset

komersil/ efektif/  Percentage  sebelum eliminasi/ Aktivitas usaha/  Year of of effective ownership Total assets  

Entitas anak/  Business  Lokasi/  commercial (%) before elimination  Subsidiaries activity Location operation   2011 2010 2009 2011 2010 2009

Kepemilikan tidak langsung/ indirect ownership 

PT Diva Kencana Penambangan Kalimantan 2010 100.00 - - 325,312 - -Borneo (“DKB”) batubara/ Timur/  East 

Coal mining Kalimantan 

PT Banyan Koalindo Penambangan Sumatera Belum 100.00 - - 35,293 - -Lestari (“BKL” ) batubara/ Selatan/ beroperasi/  Not 

Coal mining South yet operating  Sumatera 

PT Karya Penambangan Papua Belum 100.00 - - 547 - -Manunggal (“KM”) batubara/ beroperasi /  Not 

Coal mining yet operating  

PT Sriwijaya Bara Logistik/ Logistic  Sumatera Belum 100.00 - - 15,244 - -Logistik (“SBL”) Selatan/ beroperasi /  Not 

South yet operating  Sumatera 

PT Musi Mitra Logistik/ Logistic  Sumatera Belum 100.00 - - 27,433 - -Jaya (“MMJ”) Selatan/ beroperasi /  Not 

South yet operating  Sumatera 

PT Gorby Putra Penambangan Sumatera 2011 80.00 79.84 - 138,105 61,836 -Utama batubara/ Selatan/  

(“GPU”) *** Coal mining South  Sumatera 

PT Gorby Energi Penambangan Sumatera Belum 80.00 79.84 - 23,580 4,948 -(“GE”) *** batubara/ Selatan/ beroperasi/  Not 

Coal mining South yet operating  Sumatera 

PT Gorby Global Penambangan Sumatera Belum 80.00 79.84 - 2,006 803 -Energi batubara/ Selatan/ beroperasi/  Not (“GGE”) *** Coal mining South yet operating  

Sumatera 

PT Hanson Penambangan Sumatera 2011 80.00 - - 73,003 - -Energy ( “HE”) batubara / Selatan /  

Coal mining South  Sumatera 

PT Cipta Wana Penambangan Sumatera Belum 65.00 - - 4,802 - -Dana (“CWD”) batubara/ Selatan/ beroperasi/  Not 

Coal mining South yet operating  Sumatera 

PT Bara Karya Penambangan Kalimantan Belum 50.40 - - 260 - -Agung (“BKA”) batubara / Timur/  East  beroperasi/ Not 

Coal mining Kalimantan yet operating 

PT Karya Borneo Penambangan Kalimantan Belum 50.08 - - 1,508 - -Agung (“KBA”) batubara/ Timur/  East  beroperasi/ Not 

Coal mining Kalimantan yet operating 

PT Anugerah Penambangan Sumatera Belum 25.67 - - 37,850 - -Energi (“AE”) batubara/ Selatan / beroperasi/  Not 

Coal mining South yet operating  Sumatera 

(*) Didivestasi pada Maret 2011.(**) API didivestasi pada Juli 2009, namun kemudian

diperoleh kembali pada September 2010.

(***) GPU, GE, dan GGE didivestasi pada Juli 2009, namun

diperoleh kembali pada September 2010 melaluiakuisisi API.

(*) Divested in March 2011.(**) API was divested in July 2009 and reacquired in 

September 2010.

(***) GPU, GE and GGE were divested in July 2009 and 

reacquired in September 2010 through acquisition of API.

Page 144: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 144/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/6 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

. Area ertamban an d. Mining area 

Area eksplorasi dan pengembangan Exploration and development area 

Jumlah biayaeksplorasi danpengembangan

tangguhanpada tanggal/ 

Total net deferred 

exploration and Nama pemilik development 

Nama lokasi/ izin lokasi/ Tanggal perolehan izin/  expenditures as Location Concession Date of   Tanggal berakhirnya izin/  at 31 Desember/ 

name owner obtaining permit Expiry date of permit December  2011

Berau KEP 17 Juni/  June 2009 17 Juni/  June 2016 4,908

Berau CGA 17 Juni/  June 2009 17 Juni/  June 2016 1,571

Membaramo PIE 21 September 2007 21 September 2010 596

Ogan Komering 8 Desember/  Ulu Selatan AE December 2009 23 Mei/  May 2014 26,894

Membaramo KM 21 September 2007 21 September 2010 147

Musi Rawas GGE 7 September 2009 7 September 2014 1,156

Musi Rawas GPU 1 Juni/  June 2009 31 Mei/  May 2029 107,679

Musi Rawas GE 1 Juni/  June 2009 31 Mei/  May 2029 22,318

Musi Rawas BKL 19 April 2010 18 April 2030 33,603

14 Oktober/ 14 Oktober/  Musi Banyuasin CWD October 2009 October  2014 302

Kutai Barat KBA 19 April 2010 18 April 2028 1,150

Kutai Barat BKA 26 Januari/ 26 Januari/  January 2010 January 2013   200

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan olehgeologis independen, Britmindo di bulanSeptember 2011, jumlah cadangan batubaraterbukti dan terduga di GPU, GE dan BKL pertanggal 31 Desember 2011 masing-masingsebesar 43,4 juta metrik ton, 21,8 juta metrikton, dan 12,5 juta metrik ton, sementara jumlahsumber daya batubara terukur dan terunjuk pertanggal 31 Desember 2011 di GPU, GE danBKL masing-masing sebesar 71,9 juta metrikton, 60,3 juta metrik ton, dan 42,8 juta metrikton. Jumlah ini tidak diaudit.

Based on the report issued by an independent geologist, Britmindo in September 2011, total proven and probable coal reserves of GPU, GE and BKL as at 31 December 2011 amounted to 43.4 million metric tones, 21.8 million metric tones, and 12.5 mill ion metric tones,respectively, while total measured and indicated coal resources of GPU, GE and BKLas at 31 December 2011 amounted to 71.9,60.3, and 42.8 million metric tonnes,respectively. These figures are unaudited.

Page 145: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 145/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/7 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM lan utan 1. GENERAL (continued)

. Area pertambangan (lanjutan) d. Mining area (continued)

Area eksplorasi dan pengembangan

(lanjutan)Exploration and development area 

(continued)

Pada tanggal laporan keuangan konsolidiasianini, Grup belum mendapatkan perpanjanganatas izin eksplorasi KM dan PIE.

As at the date of these consolidated financial statements, the Group has not obtained renewal on the exploration licences of KM and PIE.

Area eksploitasi Exploitation area 

Jumlah Jumlahcadangan sumber dayaterbukti terukur dan

dan terduga terunjuk(dalam jutaan (dalam jutaanmetrik ton)/ metrik ton)/ 

Total proven Total measured Nama pemilik Tanggal Tanggal and probable and indicated 

izin lokasi/ perolehan izin/ berakhirnya izin/   reserves resources  Lokasi/  Concession Date of obtaining Expiry date of (in million (in million  

Location owner permit permit metric tonnes) metric tones)  

Berau* BBE 7 April 2010 7 April 2030 2.6 5.8

Kutai Barat** DKB 18 Agustus/ 18 Agustus/ 7.4 18.5August 2009 August 2029

OKU*** HE 8 Januari/ 8 Januari/ - 4.9January 2010 January 2030

(*) Jumlah cadangan dan sumber daya batubara pertanggal 31 Desember 2011 di atas berdasarkan laporanyang dikeluarkan oleh geologis Runge, independen,pada bulan Juli 2011 setelah dikurangi dengan produksibatubara sampai dengan 31 Desember 2011. Jumlahini tidak diaudit.

(*) Total coal reserves and resources as at 31 December 2011 above were based on the report issued by an independent geologist, Runge, in July 2011 after being reduced by the coal production up until 31 December 2011. These figures are unaudited.

(**) Jumlah cadangan batubara per tanggal 31 Desember2011 di atas berdasarkan laporan yang dikeluarkanoleh geologis independen, Britmindo pada bulanSeptember 2011 dan Runge pada bulan Juli 2011setelah dikurangi dengan produksi batubara sampaidengan 31 Desember 2011. Jumlah saldo sumber dayabatubara per tanggal 31 Desember 2011 di atas adalahberdasarkan laporan Britmindo yang dikeluarkan padabulan September 2011. Jumlah ini tidak diaudit.

(**) Total coal reserves as at 31 December 2011 above were based on the reports issued by independent geologists, Britmindo in September 2011 and Runge in July 2011 after being reduced by the coal production up until 31 December 2011. Total coal resources as at 31December 2011 above was based on the report issued by Britmindo in September 2011. These figures are unaudited.

(***) Jumlah sumber daya batubara per tanggal 31Desember 2011 di atas berdasarkan laporan yangdikeluarkan oleh geologis internal Perusahaan padabulan Januari 2011 setelah dikurangi dengan produksibatubara sampai dengan 31 Desember 2011. Jumlahini tidak diaudit.

(***) Total coal resources as at 31 December 2011 above were based on the report issued by the Companyʼs internal geologist in January 2011 after being reduced by the coal production up until 31 December 2011.These figures are unaudited.

Page 146: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 146/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/8 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES 

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun dandiselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untukditerbitkan pada tanggal 21 Mei 2012.

The Groupʼs consolidated financial statements were prepared and finalised by the Directors and were authorised to be issued on 21 May 2012.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yangditerapkan dalam penyusunan laporan keuangankonsolidasian Grup yang sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia. Laporankeuangan konsolidasian ini juga disusun

berdasarkan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangandan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 (sebagaimanadiubah berdasarkan Surat Keputusan KetuaBAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010) mengenaiPedoman Penyajian dan Pengungkapan LaporanKeuangan Emiten atau Perusahaan Publik IndustriPertambangan Umum.

Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the Group s̓ consolidated financial statements, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. The consolidated financial statements 

have also been prepared in conformity with the Regulations of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 regarding the Guidance for Financial Statements Presentation and Circular Letter of BAPEPAM-LK Chairman No.SE-02/BL/2008 dated 31 January 2008 (as amended by Decree of Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010) regarding the Guidance for the Preparation and Disclosure of Financial Statements of an Issuer or Public Company in the General Mining Industry.

. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements 

Laporan keuangan konsolidasian telah disusundengan dasar harga perolehan, kecualidinyatakan lain. Mata uang pelaporan yangdigunakan dalam penyusunan laporankeuangan konsolidasian adalah RupiahIndonesia (“Rupiah” atau “Rp”). Mata uangfungsional Perusahaan adalah Dolar AmerikaSerikat.

The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost convention, unless otherwise stated. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).The Company s̓ functional currency is US Dollar.

Laporan keuangan konsolidasian disusunberdasarkan konsep akrual, kecuali untuklaporan arus kas konsolidasian. Laporan aruskas konsolidasian disusun menggunakanmetode langsung dengan mengklasifikasikanarus kas berdasarkan aktivitas operasi,

investasi, dan pendanaan.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows. The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating,

investing and financing activities.

Grup menyajikan analisis beban menggunakanklasifikasi campuran berdasarkan sifat danfungsinya dalam entitas, yang menyediakaninformasi yang paling relevan. Penyajian iniditerapkan secara konsisten.

The Group presents an analysis of expenses using a mix classification based on the nature of expenses and their function within the entity,which provides the most relevant information.The presentation is applied consistently.

Seluruh angka dalam laporan keuangankonsolidasian ini disajikan dalam jutaan Rupiah(“Rp”), kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in million Rupiah (“Rp”), unless otherwise stated.

Page 147: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 147/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/9 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation 

(i) Entitas anak (i) Subsidiaries 

Entitas anak merupakan semua entitas(termasuk entitas bertujuan khusus), yangmana Grup memiliki kekuatan untukmengatur kebijakan keuangan danoperasional, yang secara umum, disertai

dengan kepemilikan lebih dari setengahkekuasaan suara suatu entitas.Keberadaan dan dampak dari hak suarapotensial yang saat ini dapat dilaksanakanatau dikonversi, dipertimbangkan ketikamenilai apakah Grup mengendalikanentitas lain. Entitas anak dikonsolidasikansejak tanggal dimana pengendalian telahberalih kepada Grup dan tidak lagidikonsolidasi sejak tanggal hilangnyapengendalian.

Subsidiaries are all entities (including special purpose entities), over which the Group has the power to govern the financial and operating policies generally accompanying a shareholding of more 

than half of voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group.They are deconsolidated from the date that control ceases.

Grup menggunakan akuntansi metodeakuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis.Jika aset yang diperoleh bukan suatubisnis, maka Grup akan mencatatnyasebagai akuisis aset. Imbalan yangdialihkan dalam suatu akuisisi entitas anakmencakup nilai wajar dari aset yangdialihkan, liabilitas yang terjadi dankepentingan ekuitas yang diterbitkan olehGrup. Imbalan yang dialihkan mencakupnilai wajar aset dan liabilitas yangdihasilkan dari suatu kesepakatan imbalankontinjensi. Biaya terkait dengan akuisisidicatat sebagai beban pada saat terjadi.Aset dan liabilitas dan liabilitas kontinjensiyang dapat diidentifikasi, yang diperolehdalam kombinasi bisnis diukur awalnya

pada nilai wajar pada tanggal akuisisi.Pada setiap akuisisi, Grup mengakui nilaikepentingan non-pengendali pada pihakyang diakuisisi, pada nilai wajar ataupunpada proporsi kepemilikan kepentingannon-pengendali atas aset bersihteridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.

The Group uses the acquisition method of accounting to account for business combinations. If the assets as acquired are not a business, the Group shall account it as an asset acquisition. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary comprises the fair values of the assets transferred, the liabilities incurred and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Acquisition- related costs are expensed as incurred.Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured 

initially at their fair values at the acquisition date. On an acquisition-by-acquisition basis, the Group recognises any non- controlling interests in the acquiree either at fair value or at the non-controlling interest̓ s proportionate share of the acquireeʼs identifiable net assets.

Page 148: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 148/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/10 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

(i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiaries (continued)

Selisih lebih antara imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingannon-pengendali dalam pihak yangdiakuisisi, dan nilai wajar pada tanggalakuisisi dari kepemilikan ekuitas yang

sebelumnya dimiliki oleh pihakpengakuisisi pada pihak yang diakuisisi,dibandingkan dengan nilai wajar bagianGrup atas aset bersih teridentifikasi yangdiakuisisi, dicatat sebagai propertipertambangan dan/atau goodwill . Jika

 jumlah tersebut lebih kecil dari nilai wajaratas aset bersih teridentifikasi entitas anakyang diakuisisi dan pengukuran atasseluruh jumlah tersebut telah ditelaah,dalam hal pembelian dengan diskon,selisih tersebut diakui secara langsungpada laporan laba-rugi konsolidasian.

The excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree and the acquisition-date fair value of any previous equity interest in the acquiree 

over the fair value of the Groupʼs share of the identifiable net assets acquired is recorded as mining properties and/or goodwill. If those amounts are less than the fair value of the net identifiable assets of the subsidiary acquired and the measurement of all amounts has been reviewed, in the case of a bargain purchase, the difference is recognised directly in the consolidated statements of income.

Properti pertambangan merupakanpenyesuaian nilai wajar atas aset bersihyang diperoleh pada tanggal akuisisiterhadap harga perolehan aset tersebutyang merupakan aset teridentifikasi berupacadangan atau sumber daya batubara dandinyatakan pada harga perolehan. Propertipertambangan diamortisasi selama umurproperti menggunakan metode unitproduksi dimulai dari awal operasikomersial. Amortisasi tersebutmenggunakan basis estimasi cadanganbatubara.

Mining properties represent the fair value adjustments of net assets acquired at the date of acquisition of a mining company over the acquisition costs of the assets which are identifiable assets in the form of coal reserves or resources and are stated at cost. Mining properties are amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations.The amortisation is based on estimated coal reserves.

Transaksi intra-perusahaan, saldo dan

keuntungan yang belum direalisasi daritransaksi antara perusahaan dalam Grupdieliminasi. Kerugian yang belumdirealisasi juga dieliminasi. Kebijakanakuntansi entitas anak telah diubahseperlunya untuk memastikan konsistensipenerapan kebijakan oleh Grup.

Inter-company transactions, balances and 

unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated.Unrealised losses are also eliminated.Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

Page 149: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 149/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/11 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

(ii) Transaksi dengan kepentingan non-pengendali

(ii) Transactions with non-controlling interest 

Grup memperlakukan transaksi dengankepentingan non-pengendali sebagaitransaksi dengan pemilik ekuitas dari Grup.Untuk pembelian dari kepentingan non-

pengendali, selisih antara imbalan yangdibayarkan dan bagiannya atas jumlahtercatat aset bersih yang diperoleh, dicatatpada ekuitas. Keuntungan atau kerugiandari pelepasan kepada kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.

The Group treats transactions with non-controlling interests as transactions with equity owners of the Group. For purchases from non-controlling interests,

the difference between any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.

Ketika Grup kehilangan pengendalian ataupengaruh signifikan, maka sisakepentingan dalam entitas diukur kembalipada nilai wajarnya, dengan perubahanpada jumlah tercatat diakui pada laporanlaba-rugi konsolidasian. Nilai wajartersebut menjadi jumlah tercatat awal,untuk keperluan akuntansi selanjutnyayang digunakan untuk mencatat sisakepentingan sebagai perusahaan asosiasi,ventura bersama atau aset keuangan.Sebagai tambahan, jumlah yangsebelumnya diakui dalam pendapatankomprehensif lainnya yang terkait denganentitas tersebut diakui seolah-olah Grupmelepaskan secara langsung aset atauliabilitas terkait. Hal ini berarti jumlah yangsebelumnya diakui dalam pendapatankomprehensif lainnya direklasifikasi kelaporan laba-rugi konsolidasian.

When the Group ceases to have control or significant influence, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value, with the change in carrying amount recognised in the consolidated statements of income. The fair value is the initial carrying amount, for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other  comprehensive income are reclassified to the consolidated statements of income.

. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation 

Transaksi dalam mata uang selain mata uangRupiah dijabarkan menjadi Rupiahmenggunakan kurs yang berlaku pada tanggaltransaksi. Pada tanggal neraca, aset danliabilitas moneter dalam mata uang selainRupiah dijabarkan menjadi Rupiah dengan kursyang berlaku pada tanggal tersebut.Keuntungan dan kerugian selisih kurs yangberasal dari penjabaran aset dan liabilitasmoneter dalam mata uang selain Rupiah diakuidalam laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.

Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date,monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date.Exchange gains and losses arising on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the consolidated statements of comprehensive income.

Page 150: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 150/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/12 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

Kurs yang digunakan pada tanggal neraca,berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan BankIndonesia adalah sebagai berikut (nilai penuh):

As at the balance sheet date, the exchange rates used, based on middle rates published by Bank of Indonesia were as follows (full amount): 

2011 2010 2009

Dolar Amerika Serikat United States Dollars (“US$”)

(“AS$”) setara dengan Rp 9,068 8,991 9,400 equivalent to Rp Pound Sterling Inggris setara Great Britain Pound Sterling dengan Rp 13,969 13,894 15,114 equivalent to Rp 

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents 

Kas merupakan alat pembayaran yang siap danbebas dipergunakan untuk membiayai kegiatanumum perusahaan.

Cash represents available and eligible payment instrument to finance the Company's business.

Setara kas adalah investasi yang sifatnyasangat likuid, berjangka pendek, dan dengancepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yangtelah diketahui tanpa menghadapi risikoperubahan nilai yang signifikan. Instrumen yangdapat diklasifikasikan sebagai setara kas antaralain adalah:

Cash equivalents represent very liquid investments, short term and quickly convertible to cash at a predetermined amount without any risk of significant value change. Instruments which can be classified as cash equivalents are as follows: 

(i) Deposito berjangka yang akan jatuh tempodalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang daritanggal penempatannya serta tidakdijaminkan; dan

(i) Time deposits due within 3 (three) months or less, starting from the placement date and are not pledged as collateral; and 

(ii) Instrumen pasar uang yang diperoleh dandapat dicairkan dalam jangka waktu tidaklebih dari 3 (tiga) bulan.

(ii) Money market instruments purchased and saleable within 3 (three) months.

Kas dan setara kas yang telah ditentukanpenggunaannya atau yang tidak dapatdigunakan secara bebas tidak tergolong dalam

kas dan setara kas.

Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not defined as cash and 

cash equivalents.

e. Piutang usaha dan piutang lain lain e. Trade and other receivables 

Piutang usaha adalah jumlah tagihan daripelanggan untuk batubara yang dijual atau jasayang diberikan dalam transaksi bisnis padaumumnya. Piutang lain-lain adalah jumlahtagihan dari pihak ketiga atau pihak yangberelasi di luar kegiatan usaha. Jikapembayaran piutang diharapkan selesai dalamsatu tahun atau kurang (atau dalam siklusnormal operasi dari bisnis jika lebih lama),piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset

lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikansebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Other receivables are amounts due from third parties or related parties for transactions outside of the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.

Page 151: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 151/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/13 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Piutang usaha dan piutang lain-lain

(lanjutan)e. Trade and other receivables (continued)

Piutang usaha dan piutang lain-lain padaawalnya diakui sebesar nilai wajar dankemudian diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif, dikurangi denganpenyisihan untuk penurunan nilai.

Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment.

f. Persediaan f. Inventories 

Persediaan batubara merupakan batubara yangmenjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilaiterendah antara harga perolehan atau nilairealisasi bersih. Harga perolehan ditentukandengan metode rata-rata bergerak yangmencakup alokasi komponen biaya bahanbaku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidaklangsung yang berkaitan dengan kegiatanpertambangan. Nilai realisasi bersih adalahestimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnisnormal setelah dikurangi dengan estimasi biayapenyelesaian dan beban penjualan.

Coal inventory represents the Group s̓ entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined based on the moving average basis which includes an appropriate allocation of materials, labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business less the costs of completion and selling expenses.

Persediaan bahan bakar dinilai berdasarkanharga perolehan yang ditentukan denganmetode rata-rata tertimbang setelah dikurangidengan penyisihan atas persediaan yang sudahusang, jika ada. Persediaan bahan bakardicatat sebagai biaya produksi pada saatdigunakan.

Fuel supplies are valued at cost, determined on a weighted-average basis less provision for obsolete items, if any. Fuel supplies are charged to production costs in the period they are used.

g. Transaksi dengan pihak yang berelasi g. Transactions with related parties 

Grup telah melakukan transaksi dengan pihakyang berelasi. Pihak yang berelasi adalahorang atau entitas yang terkait dengan Grup.

The Group has entered into transactions with related parties. Related parties are defined as individual or entity which is related with the 

Group.

Orang atau anggota keluarga terdekatmempunyai relasi dengan Grup jika mereka:

An individual or family member is related with the Group if it: 

(i) Memiliki pengendalian atau pengendalianbersama atas Grup;

(i) Has control or joint control over the Group; 

(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas Grup;atau

(ii) Has significant influence over the Group; or 

(iii) Merupakan personil manajemen kunciGrup atau entitas induk Grup.

(iii) Is a member of the key management personnel of the Group or of a parent of the Group.

Page 152: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 152/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/14 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Transaksi dengan pihak yang berelasi

(lanjutan)g. Transactions with related parties (continued)

Suatu entitas berelasi dengan Grup jikamemenuhi salah satu hal berikut:

An entity is related to the Group if any of the following conditions applies: 

(i) Entitas dan Grup adalah anggota darikelompok usaha yang sama (artinyaentitas induk, entitas anak, dan entitas

rekanan terkait dengan entitas lain);

(i) The entity and the Group are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is 

related to the others); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atauventura bersama dari entitas lain (atauentitas asosiasi atau ventura bersamayang merupakan anggota suatu kelompokusaha, yang mana entitas tersebut adalahanggotanya);

(ii) One entity is an associate or a joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); 

(iii) Kedua entitas tersebut adalah venturabersama dari pihak ketiga yang sama;

(iii) Both entities are joint ventures of the same third party; 

(iv) Satu entitas adalah ventura bersama darientitas ketiga dan entitas yang lain adalahentitas asosiasi dari entitas ketiga;

(iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; 

(v) Entitas tersebut adalah suatu programimbalan pasca kerja untuk imbalan pascakerja dari salah satu Grup atau entitasyang terkait dengan Grup. Jika Grupadalah entitas yang menyelenggarakanprogram tersebut, maka entitas sponsor

 juga berelasi dengan Grup;

(v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group.If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group; 

(vi) Entitas yang dikendalikan ataudikendalikan bersama oleh orang atauanggota keluarga terdekat yang memenuhidefinisi pihak yang berelasi; atau

(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a related person as identified above; or 

(vii) Orang atau anggota keluarga terdekatyang diidentifikasi pada huruf (i) di atas,memiliki pengaruh signifikan atas entitasatau personil manajemen kunci entitas(atau entitas induk dari entitas).

(vii) A person that has control or joint control over the Group that has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Sifat transaksi yang berkaitan dengan pihakyang berelasi telah diungkapkan dalam laporankeuangan konsolidasian. Transaksi tersebutdilakukan dengan ketentuan yang telahdisetujui oleh masing-masing pihak.

The nature and extent of the transactions with related parties have been disclosed in the consolidated financial statements. Such transactions are conducted on terms agreed between both parties.

Page 153: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 153/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/15 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset tetap h. Property, plant and equipment 

Tanah diakui sebesar harga perolehan dantidak disusutkan.

Land is recognised at cost and not depreciated.

Pada awalnya, semua aset tetap diakui sebesarharga perolehan dan setelahnya, kecuali tanah,dicatat pada harga perolehan dikurangiakumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian

penurunan nilai.

Initially, property, plant and equipment is recognised at cost and subsequently, except for land, are carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment 

losses.

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan hinggamencapai estimasi nilai sisa menggunakanmetode garis lurus selama estimasi masamanfaatnya sebagai berikut:

Property, plant and equipment, except land, is depreciated to their estimated residual value using the straight-line method over the expected economic useful lives as follows: 

Tahun/ Years 

Bangunan 10 – 20 Buildings Infrastruktur 10 Infrastructures Mesin dan peralatan 4 – 16 Machineries and equipment Kendaraan 4 – 8 Vehicles Perlengkapan kantor 4 – 8 Office equipment 

Biaya-biaya setelah pengakuan awal asetdiakui sebagai bagian dari nilai tercatat asetatau sebagai aset yang terpisah, sebagaimanamestinya, hanya apabila kemungkinan besarGrup akan mendapatkan manfaat ekonomismasa depan berkenaan dengan aset tersebutdan biaya perolehan aset dapat diukur denganhandal. Nilai tercatat komponen yang digantitidak lagi diakui. Biaya perbaikan danpemeliharaan dibebankan ke dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian dalamperiode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the assetʼs carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income during the financial period in which they are incurred.

Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakanatau dijual, nilai tercatat, dan akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari laporankeuangan konsolidasian, dan keuntungan dankerugian yang timbul diakui dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amounts and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of property, plant and equipment is recognised in the consolidated statements of comprehensive income.

Masa manfaat aset dan nilai sisa dievaluasi dandisesuaikan, jika diperlukan, pada setiaptanggal neraca. Efek dari setiap penyesuaianini diakui dalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian secara prospektif.

The assetsʼ useful lives and residual values are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date. The effects of any revisions are recognised in the consolidated statements of comprehensive income, prospectively.

Nilai tercatat aset diturunkan segera ke jumlahterpulihkan jika nilai tercatat aset tersebut lebihtinggi dari pada jumlah terpulihkan yangdiestimasikan.

The carrying amount of an asset is written down immediately to its recoverable amount if the asset s̓ carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.

Page 154: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 154/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/16 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset tetap (lanjutan) h. Property, plant and equipment (continued)

Keuntungan dan kerugian yang timbul daripelepasan ditentukan dengan membandingkanperolehan kas dengan nilai tercatat dan diakuipada laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.

Gains and losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in the consolidated statements of comprehensive income.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan

fasilitas tempat penambangan sertapemasangan mesin dikapitalisasi sebagai asetdalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebutdireklasifikasi ke akun aset tetap pada saatproses konstruksi atau pemasangan selesai.Saat dimulainya penyusutan dan pembebananpenyusutan adalah pada saat selesainyapekerjaan konstruksi aset tetap yangbersangkutan dan biaya penyusutannyadibebankan sebagai beban usaha periodeberjalan.

The accumulated costs of the construction of 

buildings and mining site facilities and the installation of machineries are capitalized as construction-in-progress. These costs are reclassified to property, plant and equipment accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences is when the construction of the property, plant and equipment is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expenses in the current period.

i. Penurunan nilai dari aset non-keuangan i. Impairment of non-financial assets 

Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaahuntuk menentukan ada tidaknya indikasipenurunan nilai aset.

At the balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.

Aset yang memiliki umur yang tidak terbatas(misal: goodwill ) tidak diamortisasi dan akandiuji setiap tahun. Aset tetap, aset tidakberwujud yang diamortisasi, dan aset non-keuangan, ditelaah untuk mengetahui apakahtelah terjadi kondisi atau perubahan yangmengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidakdapat terpulihkan. Kerugian akibat penurunannilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatataset dengan jumlah terpulihkan dari asettersebut. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih

tinggi antara harga jual bersih atau nilai pakaiaset. Dalam rangka menguji penurunan nilaiaset, aset dikelompokkan hingga unit terkecilyang menghasilkan arus kas terpisah.Pemulihan penyisihan penurunan nilai (kecualigoodwill ) diakui sebagai pendapatan dalamperiode dimana pemulihan tersebut terjadi.Penurunan nilai goodwill  tidak dapat dipulihkansetelahnya.

Assets that have indefinite useful life (e.g.goodwill) are not subject to amortisation and are tested annually for impairment. Property,plant and equipment, intangible assets that subject to amortisation and non-financial assets subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its 

recoverable amount, which is the higher of an assetʼs fair value less cost to sell and value in use. For the purpose of assessing impairment,assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of impairment (except for goodwill) is recorded as income in the period when the reversal occurs. Goodwill impairment is not reversed subsequently.

Page 155: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 155/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/17 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan

 j. Deferred exploration and development expenditures 

Biaya eksplorasi dikapitalisasi danditangguhkan, berdasarkan area of interest ,apabila memenuhi salah satu dari ketentuanberikut ini:

Exploration expenditures incurred is capitalised and carried forward, based on an area of interest, provided one of the following conditions is met: 

(i) Biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh

kembali melalui keberhasilanpengembangan dan eksploitasi area of interest  tersebut atau melalui penjualanarea of interest tersebut; atau

(i) The costs are expected to be recouped 

through successful development and exploitation of the area of interest or,alternatively, through its sale; or 

(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yangmemungkinkan penentuan adanyacadangan terbukti yang secara ekonomisdapat diperoleh, serta kegiatan yang aktifdan signifikan dalam, atau berhubungandengan, area of interest  tersebut masihberlanjut.

(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in, or in relation to,the area of interest are continuing.

Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkantergantung pada suksesnya pengembangandan eksploitasi secara komersial, ataupenjualan dari area of interest  yang terkait.Setiap area of interest  ditelaah pada setiapakhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yangterkait pada suatu area of interest  yang telahditinggalkan atau yang telah tidak layak secaraekonomis untuk dilanjutkan, dihapuskan padaperiode keputusan tersebut dibuat.

Ultimate recoupment of exploration expenditures carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period.Exploration expenditures in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which is not economically feasible to continue are written-off in the period the decision is made.

Biaya pengembangan tambang dan biaya-biayalain yang terkait dengan pengembangan suatuarea of interest yang terjadi sebelum dimulainyaoperasi dari area tersebut, sepanjang

memenuhi kriteria untuk penangguhan, akandikapitalisasi.

Mine development expenditures and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the 

criteria for deferral, are capitalised.

Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan mencakup akumulasi biaya yangterkait dengan penyelidikan umum, administrasidan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan areatambang sebelum dimulainya produksi Grupsecara komersial. Biaya eksplorasi danpengembangan yang ditangguhkandiamortisasi dengan menggunakan metodeberbasis unit produksi sejak area of interest tersebut telah berproduksi secara komersial,

selama periode waktu yang lebih pendek antaraumur tambang dan sisa berlakunya Izin UsahaPertambangan (“IUP”).

Deferred exploration and development expenditures represent the accumulated costs relating to general investigation, administration and licenses, geological and geophysical expenditures and costs incurred to develop a mine before the commencement of commercial production. Deferred exploration and development expenditures are amortised on a unit-of-production basis from the date of commercial production of the respective area of interest over the lesser of the life of mine and 

the remaining term of Izin Usaha  Pertambangan (“IUP”).

Page 156: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 156/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/18 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Sewa k. Leases 

Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atasrisiko dan manfaat kepemilikan aset masihtetap berada di tangan lessor , maka sewatersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.Pembayaran sewa operasi (dikurangi denganinsentif yang diterima dari lessor ) dibebankanke laporan pendapatan komprehensif

konsolidasian atas dasar garis lurus selamamasa sewa.

Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases.Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to the consolidated statements of comprehensive income on a straight-line basis 

over the period of the lease.

Sewa dimana Grup secara substansial memilikiseluruh risiko dan manfaat kepemilikan asetdiklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awalmasa sewa sebesar nilai wajar aset sewa atausebesar nilai kini pembayaran sewa minimum,

 jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.

Lease where the Group substantially retains all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the leaseʼs commencement at the lower of the fair value of the leased property or the present value of the minimum lease payments.

Setiap pembayaran sewa dialokasikan antarabagian pelunasan liabilitas dan biaya keuangansedemikian rupa sehingga menghasilkantingkat suku bunga yang konstan atas saldopembiayaan. Unsur bunga dalam biayakeuangan dibebankan di laporan pendapatankomprehensif konsolidasian selama masa sewasedemikian rupa sehingga menghasilkan suatutingkat suku bunga periodik yang konstan atassaldo liabilitas setiap periode. Aset tetap yangdiperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkandengan metode yang sama dengan metodepenyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jikatidak terdapat kepastian yang memadai bahwaGrup akan memiliki aset tersebut pada akhirmasa sewa, maka aset tersebut disusutkanselama jangka waktu yang lebih pendek antaraumur manfaat aset dan masa sewa.

Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the outstanding finance balance. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statements of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. Property,plant and equipment acquired under finance leases are depreciated similarly to owned asset. If there is no reasonable certainty that the Group will hold the ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.

l. Properti pertambangan l. Mining properties 

Properti pertambangan dinyatakan sebesarbiaya perolehan dan merupakan penyesuaiannilai wajar properti pertambangan pada tanggalakuisisi entitas anak.

Mining properties are stated at cost and represent the fair value adjustment of properties acquired at the date of acquisit ion of subsidiaries.

Saldo properti pertambangan diamortisasiselama umur properti menggunakan metodeunit produksi dimulai dari awal operasikomersial. Amortisasi tersebut menggunakanbasis estimasi cadangan batubara. Perubahandalam estimasi cadangan batubara dilakukan

secara prospektif, dimulai sejak awal periodeterjadinya perubahan.

The mining property balance is amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The amortisation is based on estimated coal reserves. Changes in estimated coal reserves 

are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.

Page 157: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 157/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/19 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Aset takberwujud m. Intangible asset 

Aset takberwujud terdiri atas biaya perolehankembali hak atas kontrak pemasokan danpemasaran batubara.

Hak atas kontrak pemasokan dan pemasaranbatubara yang diperoleh kembali merupakanbiaya perolehan hak atas kontrak pemasokan

batubara selama umur tambang yangsebelumnya dipegang oleh pihak ketiga.Perolehan kembali hak ini akan membuat Grupdapat menikmati manfaat ekonomis masadepan dari harga jual dan margin laba yanglebih baik dari penjualan batubara yangdilakukan Grup selama sisa umur area tambangyang bersangkutan.

Intangible asset consists of reacquired rights of coal supply and marketing contract.

Reacquired rights of coal supply and marketing contract represent cost to reacquire the rights over the life of mine coal supply contract that 

was previously held by a third party. The reacquisition will enable the Group to enjoy future economic benefits from better selling prices and profit margin of the coal sales made by the Group throughout the remaining life of mine in each of respective coal concencession area.

Aset takberwujud ini mempunyai masa manfaatyang terbatas dan disajikan sebesar hargaperolehan dikurangi akumulasi amortisasi danakumulasi kerugian penurunan nilai.

Amortisasi dihitung menggunakan metode unitpenjualan selama umur tambang atau sisamasa berlaku IUP, mana yang lebih pendek.Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaahuntuk menentukan ada tidaknya indikasipenurunan nilai atas aset takberwujudkontraktual. Kerugian penurunan nilaiditentukan sesuai dengan kebijakan akuntansiyang dijelaskan pada Catatan 2i.

Intangible assets are finite live and carried cost less accumulated amortisation and impairment losses.

Amortisation is calculated using the unit-of-sales method over the lesser of the life of mine and the remaining term of the IUP. The Group assesses at the balance sheet date whether there is an objective evidence that intangible asset is impaired. Impairment loss is determined according to the accounting policies explained in Note 2i.

n. Utang usaha n. Trade payables 

Utang usaha adalah kewajiban untukmembayar atas barang atau jasa yang telahdiperoleh dari pemasok dalam transaksi bisnis

pada umumnya. Utang usaha dikelompokkansebagai liabilitas lancar apabila pembayaran

 jatuh tempo dalam waktu satu tahun ataukurang (atau dalam siklus normal operasi daribisnis jika lebih lama). Jika tidak, utang usahatersebut disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.

Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers.

Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.

Utang usaha pada awalnya diakui pada nilaiwajar dan kemudian diukur pada hargaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif.

Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.

Page 158: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 158/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/20 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pinjaman o. Borrowings 

Pinjaman diakui pada awalnya pada nilai wajar,dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi.Pinjaman kemudian dinyatakan pada biayaperolehan diamortisasi. Selisih antara hasilperolehan (dikurangi dengan biaya transaksi)dan nilai pelepasan diakui di dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian

selama periode pinjaman denganmenggunakan metode suku bunga efektif untukpinjaman dengan tingkat bunga tetap danmetode garis lurus untuk pinjaman dengansuku bunga mengambang.

Borrowings are recognised initially at fair value,net of transaction cost incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost. Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the consolidated statements of comprehensive income over the period of the 

borrowings using the effective interest method for fixed interest rate borrowings and the straight-line method for floating rate borrowings.

Biaya-biaya yang dibayarkan untukmendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagaibiaya transaksi dari pinjaman tersebut, apabilabesar kemungkinan akan dilakukan penarikanatas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut.Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkansampai dengan penarikan dilakukan. Apabilatidak ada bukti bahwa besar kemungkinan akandilakukan penarikan atas sebagian atau seluruhfasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasisebagai pembayaran dimuka untuk jasalikuiditas dan diamortisasi selama periode darifasilitas yang terkait.

Fees paid on the establishment of borrowing facilities are recognised as transaction costs of the borrowing to the extent that it is probable that some or all of the facil ity wil l be drawndown. In this case, the fee is deferred until the drawdown occurs. To the extent there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawndown, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitaslancar kecuali Grup mempunyai hak tanpasyarat untuk menunda penyelesaian liabilitastersebut untuk setidaknya 12 bulan setelahtanggal neraca.

Borrowings are classified as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the balance sheet date.

p. Imbalan karyawan p. Employee benefits 

Program pensiun imbalan pasti adalah program

pensiun yang menentukan jumlah imbalanpensiun yang akan diberikan, biasanyaberdasarkan pada satu faktor atau lebih sepertiusia, masa kerja, dan kompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan that 

defines an amount of pension benefit to be provided, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation.

Grup harus menyediakan imbalan pensiundengan jumlah minimal berdasarkan PeraturanGrup (“Peraturan”) atau berdasarkan UUKetenagakerjaan, mana yang lebih tinggi.Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturanmenentukan rumus tertentu untuk menghitung

 jumlah minimal imbalan pensiun, padadasarnya, program pensiun berdasarkan UUKetenagakerjaan atau Peraturan adalah

program imbalan pasti.

The Group is required to provide a minimum amount of pension benefit in accordance with the Groupʼs regulation (“Regulation”) or Labour Law, whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans.

Page 159: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 159/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/21 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Imbalan karyawan (lanjutan) p. Employee benefits (continued)

Liabilitas program pensiun imbalan pasti yangdiakui dalam laporan posisi keuangankonsolidasian adalah nilai kini kewajibanimbalan pasti pada tanggal neraca dikuranginilai wajar aset program, serta disesuaikandengan keuntungan/kerugian aktuarial danbiaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnya

kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkanperhitungan aktuaris independen yangdilakukan secara periodik menggunakanmetode projected unit credit. Nilai kini kewajibanimbalan pasti ditentukan dengan mendiskontoestimasi arus kas keluar masa depanmenggunakan tingkat suku bunga obligasipemerintah (mengingat saat ini belum adapasar yang aktif untuk obligasi perusahaanyang berkualitas tinggi) dalam mata uang yangsama dengan mata uang imbalan uang akandibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kuranglebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalanyang bersangkutan.

The liability recognised in the consolidated statements of financial position in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past 

service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering that there is currently no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Beban yang dibebankan dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasianmeliputi biaya jasa kini, bunga atas kewajiban,amortisasi biaya jasa lalu, dankeuntungan/kerugian aktuarial. Liabilitas jasalalu diamortisasi dengan dasar garis lurusselama rata-rata periode jasa yangdiestimasikan sampai imbalan menjadi vested .

Expenses charged to the consolidated statements of comprehensive income include current service costs, interest on the obligation,amortisation of past service costs and actuarial gains and losses. The past service liability is amortised on a straight-line basis over the estimated average service period until the benefits become vested.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbuldari penyesuaian yang dibuat berdasakanpengalaman, perubahan asumsi-asumsiaktuarial, dan perubahan pada programpensiun. Apabila jumlah keuntungan dan

kerugian aktuarial ini melebihi 10% darikewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilaiwajar aset program, kelebihannya dibebankanatau dikreditkan pada pendapatan atau biayaselama sisa masa kerja rata-rata para karyawanyang bersangkutan.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, in excees of the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation 

or 10% of the fair value of the plan assets at the balance sheet date, are charged or credited to income over the average remaining service lives of the related employees.

Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba-rugi konsolidasian, kecuali perubahan padaprogram pensiun bergantung kepada sisa masakerja karyawan untuk jangka waktu tertentu(periode hak atau vested ). Dalam kasus ini,biaya jasa lalu diamortisasi menggunakanmetode garis lurus selama periode rata-rata

sampai imbalan tersebut menjadi hak atauvested .

Past-service costs are recognised immediately in the consolidated statements of income,unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over 

the vesting period.

Page 160: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 160/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/22 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Pengakuan pendapatan dan beban q. Revenue and expense recognition 

Pendapatan usaha berasal dari penjualanbatubara dan pemberian jasa Grup.

Revenue is recognised from the sale of the Groupʼs coal and the delivery of the services.

Pendapatan dari penjualan batubara diakuipada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:

Revenue from sales of coal is recognised when all the following conditions are met: 

(i) Grup telah memindahkan risiko secara

signifikan dan manfaat kepemilikan barangkepada pembeli;

(i) The Group has transferred to the buyer the 

significant risks and rewards of ownership of the goods; (ii) Grup tidak lagi mengelola atau melakukan

pengendalian efektif atas barang yangdijual;

(ii) The Group retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the goods sold; 

(iii) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukurdengan andal;

(iii) The amount of revenue can be measured reliably; 

(iv) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yangdihubungkan dengan transaksi akanmengalir kepada Grup; dan

(iv) It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and 

(v) Biaya yang terjadi atau yang akan terjadisehubungan transaksi penjualan dapatdiukur dengan andal.

(v) The costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.

Bila suatu transaksi penjualan jasa dapatdiestimasi dengan andal, pendapatansehubungan dengan transaksi tersebut diakuidengan mengacu pada tingkat penyelesaiantransaksi tersebut pada tanggal neraca. Hasiltransaksi dapat diestimasi dengan andal padasaat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:

When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated rel iably, revenue associated with the transaction is recognised by reference to the stage of completion of the transaction at the balance sheet date. The outcome of a transaction can be estimated reliably when all the following conditions are met: 

(i) Jumlah pendapatan dapat diukur denganandal;

(i) The amount of revenue can be measured reliably; 

(ii) Besar kemungkinan manfaat ekonomisehubungan dengan transaksi tersebutakan diperoleh Grup;

(ii) It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; 

(iii) Tingkat penyelesaian dari transaksi

tersebut pada tanggal neraca dapat diukurdengan andal; dan

(iii) The stage of completion of the transaction 

at the balance sheet date can be measured reliably; and 

(iv) Biaya yang terjadi untuk transaksi danuntuk menyelesaikan transaksi tersebutdapat diukur dengan andal.

(iv) The costs incurred for the transaction, and the costs to complete the transaction, can be measured reliably.

Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapatdiestimasi dengan andal, pendapatan yangdiakui hanya sebesar beban yang telah diakuiyang dapat diperoleh kembali.

When the outcome of a transaction involving the rendering of services cannot be estimated reliably, revenue is recognised only to the extent of the expenses recognised that are recoverable.

Beban diakui pada saat terjadinya dengandasar akrual.

Expenses are recognised as incurred on an accrual basis.

Page 161: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 161/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/23 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. UMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Kewajiban pengelolaan lingkungan hidup . Environmental obligations 

Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan,rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selamatahap produksi dibebankan sebagai bebanpokok pendapatan pada saat terjadinya.

Restoration, rehabilitation and environmental expenditures incurred during the production phase are charged to cost of revenue as incurred.

Cadangan untuk pembongkaran, pemindahan,dan restorasi dicatat untuk mengakui kewajibanhukum berkaitan dengan penghentian operasiaset jangka panjang yang berasal dari akuisisi,konstruksi atau pengembangan dan/atauoperasi normal aset jangka panjang.Penghentian operasi aset jangka panjang iniadalah penghentian operasi selain penghentiansementara pemakaian, termasuk penjualan,pembuangan, pendaurulangan ataupenghapusan dengan cara lain.

Provision for decommissioning, demobilisation and restoration is provided for the legal obligations associated with the retirement of a tangible long-lived asset that results from the acquisition, construction or development and/or the normal operation of a long-lived asset. The retirement of a long-lived asset is its non- temporary removal from service, including sale,abandonment, recycling or disposal in some other manner.

Kewajiban ini diakui sebagai utang pada saattimbulnya kewajiban hukum yang berkaitandengan penarikan sebuah aset, dan padaawalnya diakui sebesar nilai wajarnya.Kewajiban ini bertambah dari waktu ke waktu

sampai mencapai jumlah penuh melaluipembebanan pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian. Di samping itu,biaya penghentian operasi aset dalam jumlahyang setara dengan jumlah liabil itasdikapitalisasi sebagai bagian dari suatu asettertentu dan kemudian disusutkan ataudideplesi selama masa manfaat aset tersebut.

The obligations are recognised as liabilities when a legal obligation pertaining to the retirement of an asset is incurred, with the initial measurement of the obligation at fair value.These obligations are accreted to their full value 

over time through charges to the consolidated statements of comprehensive income. In addition, an asset retirement cost equivalent to the liability is capitalised as part of the related asset s̓ carrying value and subsequently depreciated or depleted over the assetʼs useful life.

Liabilitas penghentian operasi aset dibebankanpada lebih dari satu periode pelaporan, jikakejadian yang menimbulkan kewajiban itutimbul lebih dari satu periode pelaporan. Setiappenambahan liabilitas yang terjadi setelahperiode pelaporan dianggap sebagai tambahan

lapisan liabilitas awal. Setiap tambahan lapisanliabilitas akan diakui sebesar nilai wajar.Tambahan ini akan diukur, diakui, dan dicatatsecara prospektif. Liabilitas ini sebagian besarterdiri dari biaya-biaya yang berkaitan denganreklamasi tambang, pembongkaran danpemindahan fasilitas, dan aktivitas penutupan.

A liability for asset retirement obligation is incurred over more than one reporting period when the events that create the obligation occur over more than one reporting period. Any incremental liability incurred in a subsequent reporting period is considered to be an 

additional layer of the original liability. Each layer is initially measured at fair value. Aseparate layer will be measured, recognised and accounted for prospectively. Liability mainly consists of cost relating to mine reclamation,decommissioning, demobilisation and closure activities.

Untuk hal-hal yang berkaitan denganlingkungan yang mungkin tidak berkaitandengan penghentian operasi aset, dimana Grupmerupakan pihak yang bertanggung jawab atasliabilitas tersebut dan liabilitas tersebut ada dan

 jumlahnya bisa diukur, Grup mencatat estimasiliabilitas tersebut. Dalam menentukankeberadaan liabilitas yang berkaitan dengan isulingkungan tersebut, Grup mengacu padakriteria pengakuan liabilitas sesuai denganstandar akuntansi yang berlaku.

For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified,the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in relation to environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition according to the applicable accounting standards.

Page 162: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 162/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/24 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Biaya pengupasan tanah s. Stripping costs 

Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagaibiaya produksi berdasarkan rasio pengupasantanah (stripping ratio ) rata-rata selama umurtambang (average life ). Rasio pengupasantanah rata-rata adalah rasio volume lapisanbatuan atau tanah dalam Bank Cubic Meters terhadap estimasi jumlah tonase batubara yang

terkandung didalamnya.

Stripping costs are recognised as production costs based on the average life of the mine stripping ratio. The average stripping ratio is the estimated ratio of volume of the layer of rock or soil in Bank Cubic Meters to the estimated tonnage of coal contained.

Bila rasio aktual pengupasan tanah melebihirasio average life , kelebihan biaya pengupasantanah tersebut dibukukan di laporan posisikeuangan konsolidasian sebagai biayapengupasan tanah yang ditangguhkan. Bilarasio aktual pengupasan tanah lebih kecil darirasio rata-rata, selisih tersebut dicatat sebagaibeban pada laporan pendapatan komprehensif.Perubahan estimasi average life stripping ratio diperhitungkan secara prospektif untuk sisaumur tambang.

When the actual stripping ratio exceeds the average life of mine, the excess stripping costs are deferred and recorded in the consolidated statements of financial position as deferred stripping costs. When the actual stripping ratio is lower than the average life of mine, the difference is recoded directly as an expense in the consolidated statements of comprehensive income. Changes in the estimated average life of mine stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.

t. Perpajakan t. Taxation 

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajaktangguhan. Beban pajak diakui dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian,kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadianatau transaksi yang langsung dicatat keekuitas. Pada kasus ini, beban pajak jugadicatat secara langsung di ekuitas.

Tax expense comprises current and deferred income tax. The tax expense is recognised in the consolidated statements of comprehensive income, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case,the tax expense is also recognised directly in equity.

Manajemen secara periodik mengevaluasiposisi yang dilaporkan di Surat PemberitahuanTahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkaninterpretasi. Jika perlu, manajemen

menentukan provisi berdasarkan jumlah yangdiharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.

Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. Where appropriate, it establishes provisions based on the amounts expected to 

be paid to the tax authorities.

Page 163: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 163/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/25 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Perpajakan (lanjutan) t. Taxation (continued)

Pajak penghasilan tangguhan diakui, denganmenggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasarpengenaan pajak aset dan liabilitas dengannilai tercatatnya. Namun, pajak penghasilantangguhan tidak diakui jika berasal daripengakuan awal aset atau liabilitas yang timbul

dari transaksi selain kombinasi bisnis yangpada saat transaksi tersebut tidakmempengaruhi laba rugi akuntansi dan labarugi kena pajak. Rugi pajak yang dapatdikompensasi diakui sebagai aset pajaktangguhan jika besar kemungkinan jumlahpenghasilan kena pajak di masa depan akanmemadai untuk dikompensasi dengan rugifiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Pajakpenghasilan tangguhan ditentukan denganmenggunakan tarif pajak yang telah berlakuatau secara substantif telah berlaku pada akhirperiode pelaporan dan diharapkan diterapkanketika aset pajak penghasilan tangguhandirealisasi atau liabilitas pajak penghasilantangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is recognised, using the liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. However, the deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a 

transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Tax loss carryforward is recognised as a deferred tax asset when it is probable that there will be future taxable profit available against which the unused tax losses can be utilised. Deferred income tax is determined using tax rates pursuant to laws or regulations that have been enacted or substantially enacted by the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.

Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilankena pajak di masa depan akan memadai untukdikompensasi dengan perbedaan temporeryang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.

u. Laba per saham dasar u. Basic earnings per share 

Laba per saham dasar dihitung denganmembagi laba bersih dengan rata-ratatertimbang jumlah saham biasa yang beredarpada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are calculated by dividing net income by the weighted average number of common shares outstanding for the relevant year.

v. Pelaporan segmen v. Segment reporting 

Segmen-segmen operasi dilaporkan dengancara yang konsisten sesuai dengan pelaporaninternal yang disediakan untuk pihakmanajemen yang bertanggung jawab untukmengalokasi sumber daya dan menilaiperforma dari segmen-segmen operasi.

Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to members of management who are responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments.

Page 164: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 164/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/26 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Aset dan liabilit s keuangan w. Financial assets and liabilities 

PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55(Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran” berlaku untuklaporan keuangan yang periodenya dimulaipada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.Perusahaan telah menerapkan kedua PSAK ini

sejak 1 Januari 2010. Manajemen telahmenganalisis dampak penerapan kedua PSAK ini dan berkesimpulan bahwa tidak ada dampakyang signifikan terhadap laporan keuangan danhanya mempengaruhi penyajian laporankeuangan ini.

SFAS No. 50 (Revised 2006) "Financial Instruments: Presentation and Disclosures" and SFAS No. 55 (Revised 2006) "Financial Instruments: Recognition and Measurement” are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010.The Group has implemented both standards 

since 1 January 2010. Management has analysed the impact of such implementation and believes that there is no material impact on the financial statements and it has affected only the disclosures of these financial statements.

(i) Aset keuangan (i) Financial assets 

Grup mengklasifikasikan aset keuangandalam kategori sebagai berikut: (a)pinjaman yang diberikan dan piutang, dan(b) aset keuangan yang tersedia untukdijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuansaat aset keuangan tersebut diperoleh.Manajemen menentukan klasifikasi asetkeuangan tersebut pada saat pengakuanawal. Aset keuangan tidak diakui apabilahak untuk menerima arus kas dari suatuinvestasi telah berakhir atau telahditransfer dan Grup telah mentransfersecara substansial seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset keuangantersebut.

The Group classifies its financial assets into the categories of: (a) loans and receivables and (b) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and reward of ownership.

(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang (a) Loans and receivables 

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non-derivatif

dengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyaikuotasi di pasar aktif. Merekadimasukkan di dalam aset lancarkecuali untuk yang jatuh temponyalebih dari 12 bulan setelah akhirperiode pelaporan. Aset keuangan inidiklasifikasikan sebagai aset tidaklancar.

Loans and receivables are non- derivative financial assets with fixed or 

determined payments and not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities more than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current assets.

Pinjaman yang diberikan dan piutangpada awalnya diakui sebesar nilaiwajar termasuk biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsung

dan kemudian diukur pada biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bungaefektif.

Loans and receivables are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised 

cost using the effective interest method.

Page 165: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 165/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/27 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. UMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Aset dan liabilitas keuangan lanjutan) w. Financial assets and liabilities (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

(b) Aset keuangan yang tersedia untukdijual

(b) Available-for-sale financial assets 

Aset keuangan yang tersedia untukdijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagaitersedia untuk dijual atau yang tidakdiklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang, investasi yangdimiliki hingga jatuh tempo, dan asetkeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba/(rugi). Merekadimasukkan di dalam aset tidak lancarkecuali investasinya jatuh tempo ataumanajemen bermaksud untukmelepasnya dalam waktu 12 bulandari akhir periode pelaporan.

Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments and financial assets at fair value through profit or loss. They are included in non-current assets unless the investment matures or  management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.

Aset keuangan yang tersedia untukdijual pada awalnya diakui sebesar

nilai wajar, ditambah biaya transaksiyang dapat diatribusikan secaralangsung. Setelah pengakuan awal,aset keuangan tersebut diukur dengannilai wajar, dimana keuntungan dankerugian diakui melalui laporanperubahan ekuitas konsolidasian,kecuali untuk kerugian akibatpenurunan nilai dan keuntungan ataukerugian akibat perubahan nilai tukar,sampai aset keuangan tersebutdihentikan pengakuannya. Jika suatuaset keuangan tersedia untuk dijualmengalami penurunan nilai, makaakumulasi keuntungan atau kerugian

yang sebelumnya telah diakui dalamlaporan perubahan ekuitaskonsolidasian, diakui dalam laporanpendapatan komprehensifkonsolidasian.

Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value,

including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial assets are carried at fair value, with gains and losses recognised in the consolidated statements of changes in equity,except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognised.If the available-for-sale financial assets are impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the consolidated statements of changes in equity, is recognised in the  consolidated statements of  

comprehensive income.

Bunga atas sekuritas yang tersediauntuk dijual yang dihitung denganmetode suku bunga efektif diakui didalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian sebagaibagian dari pendapatan lain-lain.Dividen atas instrumen ekuitas yangtersedia untuk dijual diakui di dalamlaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian sebagai bagian daripendapatan lain-lain pada saat hakGrup untuk menerima pembayarantersebut ditetapkan.

Interest on available-for-sale securities calculated using the effective interest method is recognised in the  consolidated statements of  comprehensive income as part of other income. Dividend on available- for-sale equity instruments are recognised in the consolidated statements of comprehensive income as part of other income when the Groupʼs right to receive the payment is established.

Page 166: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 166/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/28 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) w. Financial assets and liabilities (continued)

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities 

Grup mengklasifikasikan liabilitaskeuangannya dalam kategori liabilitaskeuangan yang diukur pada biayaperolehan diamortisasi. Manajemenmenentukan klasifikasi liabilitas keuangan

tersebut pada saat pengakuan awal.Liabilitas keuangan tidak diakui ketikaliabilitas tersebut berakhir yaitu ketikaliabilitas yang ditetapkan dalam kontrakdilepaskan atau dibatalkan ataukadaluarsa.

The Group classifies its financial liabilities as financial liabilities carried at amortised cost. Management determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are 

derecognised when it is extinguished which is the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.

Liabilitas keuangan yang tidakdiklasifikasikan sebagai liabilitas keuanganyang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba/(rugi), pada awalnya diakuisebesar nilai wajar, termasuk biayatransaksi yang dapat diatribusikan secaralangsung. Setelah pengakuan awal,liabilitas keuangan tersebut diukur padabiaya perolehan yang diamortisasi, denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Mereka dimasukkan di dalam liabilitaslancar kecuali untuk yang jatuh temponyalebih dari 12 bulan setelah akhir periodepelaporan. Liabilitas keuangan inidiklasifikasikan sebagai liabilitas tidaklancar.

Financial liabilities that are not classified as financial liabilities carried at fair value through profit or loss, are initially recognised at fair value, including directly attributable transaction costs.Subsequently, the financial liabilities are carried at amortised cost using the effective interest method. They are included in current liabilities, except for maturities more than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current liabilities.

Keuntungan dan kerugian diakui dalamlaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian ketika liabilitas keuangantersebut dihentikan pengakuannya ataumengalami penurunan nilai dan melalui

proses amortisasi.

Gains and losses are recognised in the consolidated statements of comprehensive income when the financial liabilities are derecognised or impaired, as well as through the amortisation process.

(iii) Estimasi nilai wajar (iii) Fair value estimation 

Grup menggunakan beberapa teknikpenilaian yang digunakan secara umumuntuk menentukan nilai wajar dariinstrumen keuangan dengan tingkatkompleksitas yang rendah. Input yangdigunakan dalam teknik penilaian untukinstrumen keuangan di atas adalah datapasar yang dapat diobservasi.

The Group uses widely recognised valuation models for determining fair values of non-standardised financial instruments of lower complexity. For these financial instruments, inputs into models are generally market observable.

Page 167: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 167/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/29 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) w. Financial assets and liabilities (continued)

(iv) Metode suku bunga efektif (iv) Effective interest rate method 

Suku bunga efektif untuk instrumenkeuangan yang diukur pada biayaamortisasi yang diperoleh sebelum danmasih memiliki saldo tersisa pada tanggal1 Januari 2010, dihitung dengan mengacu

ke arus kas masa depan yang akandihasilkan sejak PSAK 55 (Revisi 2006)pertama kali diterapkan sampai dengan

 jatuh temponya instrumen keuangantersebut.

The effective interest rate for financial instruments measured at amortised cost that were acquired prior to and still have a balance remaining as at 1 January 2010, is calculated by referring to the future cash 

flows that will be generated from the time SFAS 55 (Revised 2006) is first  implemented up to the maturity of the financial instruments.

(v) Saling hapus antar instrumen keuangan (v) Offsetting financial instruments 

Aset keuangan dan liabilitas keuangansaling hapus dan jumlah netonyadilaporkan pada laporan posisi keuanganketika terdapat hak yang berkekuatanhukum untuk melakukan saling hapus atas

 jumlah yang telah diakui tersebut danadanya niat untuk menyelesaikan secaraneto, atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitas secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability  simultaneously.

x. Penurunan nilai dari aset keuangan x. Impairment of financial assets 

(i) Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi

(i) Assets carried at amortised cost 

Pada setiap tanggal neraca Grupmengevaluasi apakah terdapat bukti yangobjektif bahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai. Aset keuangan ataukelompok aset keuangan diturunkan

nilainya dan kerugian penurunan nilai telahterjadi, jika dan hanya jika, terdapat buktiyang objektif mengenai penurunan nilaitersebut sebagai akibat dari satu atau lebihperistiwa yang terjadi setelah pengakuanawal aset tersebut (peristiwa yangmerugikan), dan peristiwa yang merugikantersebut berdampak pada estimasi aruskas masa depan atas aset keuangan ataukelompok aset keuangan yang dapatdiestimasi secara andal.

The Group assesses at the balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there 

is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events)has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Kriteria yang Grup gunakan untukmenentukan bahwa ada bukti objektif dari

suatu penurunan nilai meliputi:

The criteria that the Group uses to determine that there is objective evidence 

of an impairment loss include: 

(a) Kesulitan keuangan signifikan yangdialami penerbit atau pihak peminjam;

(a) Significant financial difficulty of the issuer or obligor; 

Page 168: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 168/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/30 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) x. Impairment of financial assets (continued)

(i) Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi (lanjutan)

(i) Assets carried at amortised cost  (continued)

(b) Pelanggaran kontrak, sepertiterjadinya wanprestasi atau tunggakanpembayaran pokok atau bunga;

(b) A breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; 

(c) Pihak pemberi pinjaman, dengan

alasan ekonomi atau hukumsehubungan dengan kesulitankeuangan yang dialami pihakpeminjam, memberikan keringananpada pihak peminjam yang tidakmungkin diberikan jika pihak peminjamtidak mengalami kesulitan tersebut;

(c) The lenders, for economic or legal 

reasons relating to the borrower s̓ financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; 

(d) Terdapat kemungkinan bahwa pihakpeminjam akan dinyatakan pailit ataumelakukan reorganisasi keuanganlainnya;

(d) It becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation; 

(e) Hilangnya pasar aktif dari asetkeuangan akibat kesulitan keuangan;atau

(e) The disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or 

(f) Data yang dapat diobservasimengindikasikan adanya penurunanyang dapat diukur atas estimasi aruskas masa depan dari kelompok asetkeuangan sejak pengakuan awal asetdimaksud, meskipun penurunannyabelum dapat diidentifikasi terhadapaset keuangan secara individual dalamkelompok aset tersebut, termasuk:

(f) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets,although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assets in the portfolio, including: 

- Memburuknya status pembayaranpihak peminjam dalam kelompoktersebut; dan

- Adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; and 

- Kondisi ekonomi nasional ataulokal yang berkorelasi dengan

wanprestasi atas aset dalamkelompok tersebut.

- National or local economic conditions that correlate with 

defaults on the assets in the portfolio.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugianpenurunan niIai telah terjadi, maka jumlahkerugian tersebut diukur sebagai selisihnilai tercatat aset dengan nilai kini estimasiarus kas masa depan (tidak termasukkerugian kredit di masa depan yang belumterjadi) yang didiskonto menggunakan sukubunga efektif awal dari aset tersebut. Nilaitercatat aset tersebut dikurangi, baiksecara langsung maupun menggunakanpos cadangan. Jumlah kerugian yang

terjadi diakui pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset s̓ carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred)discounted at the financial assetʼs original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account.

The amount of the loss is recognised in the consolidated statements of comprehensive income.

Page 169: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 169/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/31 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) x. Impairment of financial assets (continued)

(i) Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi (lanjutan)

(i) Assets carried at amortised cost  (continued)

Jika, pada periode berikutnya, jumlahkerugian penurunan nilai berkurang danpengurangan tersebut dapat dikaitkansecara objektif pada peristiwa yang terjadi

setelah penurunan nilai diakui (sepertimeningkatnya peringkat kredit debitur),maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui harus dipulihkan, baiksecara langsung, atau denganmenyesuaikan pos cadangan. Pemulihantersebut tidak boleh mengakibatkan nilaitercatat aset keuangan melebihi biayaperolehan diamortisasi sebelum adanyapengakuan penurunan nilai pada tanggalpemulihan dilakukan. Jumlah pemulihanaset keuangan diakui pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was 

recognised (such as an improvement in the debtorʼs credit rating), the previously recognised impairment loss will be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal will not result in carrying of the financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment reversed. The reversal amount will be recognised in the consolidated statements of income/(loss).

(ii) Aset yang tersedia untuk dijual (ii) Assets classified as available-for-sale 

Ketika penurunan nilai wajar atas asetkeuangan yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual telah diakuisecara langsung dalam ekuitas danterdapat bukti objektif bahwa aset tersebutmengalami penurunan nilai, maka kerugiankumulatif yang sebelumnya diakui secaralangsung dalam ekuitas harus dikeluarkandari ekuitas dan diakui pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasianmeskipun aset keuangan tersebut belumdihentikan pengakuannya. Jumlah kerugiankumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan

diakui pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian merupakanselisih antara biaya perolehan dengan nilaiwajar kini, dikurangi kerugian penurunannilai aset keuangan yang sebelumnya telahdiakui pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian.

When a decline in the fair value of an available for sale financial asset has been recognised directly in equity and there is objective evidence that the assets are impaired, the cumulative loss that had been recognised in the equity will be reclassified from equity to profit or loss eventhough the financial asset has not been derecognised. The amount of the cumulative loss that is reclassified from equity to consolidated statements of comprehensive income/(loss) will be the difference between the acquisition cost and 

the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in the consolidated statements of comprehensive income.

Kerugian penurunan nilai yang diakui padalaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian atas investasi instrumenekuitas yang diklasifikasikan sebagaiinstrumen ekuitas yang tersedia untukdijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan

pendapatan komprehensif konsolidasian.

The impairment losses recognised in the consolidated statements of comprehensive income for an investment in an equity instrument classified as available-for-sale will not be reversed through profit or loss.

Page 170: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 170/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/32 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) x. Impairment of financial assets (continued)

(ii) Aset yang tersedia untuk dijual (lanjutan) (ii) Assets classified as available-for-sale (continued)

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajarinstrumen utang yang diklasifikasikandalam kelompok tersedia untuk dijualmeningkat dan peningkatan tersebut dapat

secara objektif dihubungkan denganperistiwa yang terjadi setelah pengakuankerugian penurunan nilai pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasian,maka kerugian penurunan nilai tersebutharus dipulihkan melalui laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.

If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available- for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring 

after the impairment loss was recognised in the consolidated statements of  comprehensive income, the impairment loss is reversed through the separate consolidated statements of comprehensive income/(loss).

3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DAN

REVISI

3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISED 

ACCOUNTING STANDARDS 

Pada tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkanPSAK dan interpretasi standar akuntansi keuangan(“ISAK”) baru dan revisi yang wajib berlaku mulaidari tanggal tersebut, antara lain:

On 1 January 2011, the Group adopted new and revised SFAS and interpretations of statement of financial accounting standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from that date, among others: 

a. PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian LaporanKeuangan” memperkenalkan konsepPendapatan Komprehensif dan LaporanPendapatan Komprehensif. Berdasarkan PSAK ini, suatu entitas harus menyajikan kepentingannon-pengendali di bagian ekuitas dalam laporanposisi keuangan (neraca) dan mempunyai opsiuntuk menyajikan laba/(rugi) komprehensif dankomponennya dalam satu laporankomprehensif atau dua laporan (laporanlaba/(rugi) dan laporan laba/(rugi)

komprehensif). Grup memilih untuk menyajikanlaporan laba/(rugi) komprehensif dalam satulaporan.

a. SFAS No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” introduces the Comprehensive Income concept and the Statements of Comprehensive Income/(Loss).Under the Standard, an entity should present non-controlling interest in the equity section of the statements of financial position (balance sheets) and has an option to present comprehensive income/(loss) in one statement (the statements of comprehensive  income/(loss)) or two statements (statements of 

income/(loss) and statements of comprehensive income/(loss)). The Group has chosen to present statements of comprehensive income/(loss) in one statement.

Page 171: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 171/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/33 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DANREVISI (lanjutan)

3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISED ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Selain itu, jika entitas menerapkan kebijakanakuntansi secara retrospektif atau membuatpenyajian kembali pos-pos laporan keuangan,atau ketika entitas mereklasifikasi pos-posdalam laporan keuangannya, maka entitasmenyajikan minimal tiga laporan posisikeuangan yaitu laporan posisi keuangan pada:1) akhir periode berjalan, 2) akhir periodesebelumnya (yang sama dengan awal periode

berjalan), dan 3) permulaan dari periodekomparasi terawal. Seperti yang dijelaskanpada Catatan 44 atas laporan keuangankonsolidasian, beberapa akun dalam laporankeuangan konsolidasian pada tanggal danuntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember2009 telah direklasifikasi agar sesuai denganpenyajian laporan keuangan konsolidasianpada dan untuk tahun yang berakhir pada 31Desember 2011 dan 2010. Sehubungandengan reklasifikasi akun ini, Grup tidakmenyajikan laporan posisi keuangan padapermulaan dari periode komparasi terawalkarena Grup percaya bahwa hal tersebut tidakakan menyampaikan informasi signifikankepada pembaca laporan keuangan.

In addition, when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement of an item in its financial statements, or when it reclassifies items in its financial statements, it shall present,as a minimum, three statements of financial position, as at: 1) the end of current period, 2)the end of the previous period (which is the same as the beginning of the current period),

and 3) the beginning of the earliest comparative period. As discussed in Note 44 of the consolidated financial statements, some accounts in the consolidated financial statements as at for the year ended 31December 2009 have been amended to conform to the basis on which the consolidated financial statements for the years ended 31December 2011 and 2010 has been presented.In relation with the reclassification of accounts,the Group did not present the statements of financial position as at the beginning of the earliest comparative period because the Group believes it does not convey material information to financial statements readers.

b. PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan KeuanganKonsolidasian dan Laporan KeuanganTersendiri” mewajibkan entitas untukmenyajikan kepentingan non-pengendali dalamlaporan posisi keuangan konsolidasian dibagian ekuitas, terpisah dari ekuitas yang dapatdiatribusikan ke pemilik induk. Menurut PSAK lama, kepentingan non-pengendali disajikan diantara bagian liabilitas dan ekuitas. Karena itu,Grup telah melakukan reklasifikasi ataskepentingan non-pengendali 2010 dan 2009yang sebelumnya dicatat dalam pos diantara

kewajiban dan ekuitas, menjadi ekuitas.Keberadaan hak suara potensial jugadiperhitungkan dalam menilai keberadaanpengendalian (sebelumnya tidakdiperhitungkan). Selain itu, PSAK revisi inimemberikan tambahan panduan ketika terjadiperubahan kepemilikan.

Mulai tahun 2011, Perusahaan menyajikanlaporan keuangan tersendiri PT AtlasResources Tbk – induk perusahaan saja.Sesuai dengan PSAK No. 4, Perusahaan telahmenyajikan investasi pada entitas anakberdasarkan metode biaya dan perubahan

tersebut diterapkan secara restrospektif.

b. SFAS No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” requires an entity to present non-controlling interests in the consolidated statements of financial position within equity section, separately from the equity of the owners of the parent. Under the previous standard, non-controlling interests are presented in between liabilities and equity. As such, for the current period, the Group has reclassified the 2010 and 2009 non-controlling interest which has been previously recorded as a mezzanine between liabilities and equity to 

equity. Potential voting right is also considered when determining a control (previously it is not considered). In addition, the revised standard also provides more guidance on changes in the ownership interest.

Starting from 2011, the Company presented separate financial statements of PT Atlas Resources Tbk – parent company only. In accordance with SFAS No. 4, the Company has presented investment in subsidiaries under the cost method and the change has 

been applied restrospectively.

Page 172: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 172/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/34 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DANREVISI (lanjutan)

3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISED ACCOUNTING STANDARDS (continued)

c. PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”mewajibkan adanya transparansi yang lebihbesar dalam penyajian informasi segmendengan lebih menekankan pada informasisegmen yang digunakan oleh manajemen (yaituinformasi yang dilaporkan kepada pengambilkeputusan operasional). Dalam PSAK sebelumnya, entitas harus menentukan segmenprimer dan sekunder (baik segmen usaha

maupun geografis) berdasarkan karakteristikdan sumber utama risiko dan imbalan entitas.Grup berada dalam ruang lingkup dari standaryang direvisi efektif sejak 2011. Penyajian 2010dan 2009 disajikan untuk kepentingankomparatif.

c. SFAS No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments” requires greater transparency on segment information by putting more emphasis on looking at the segments through the eyes of management (i.e. information reported to the chief operating decision maker). Previously, an entity should determine the primary and secondary segment (either business or geographical segment) based on the nature 

and dominant source of the entity's risks and returns. The Group is within the scope of the revised standard effective since 2011. The 2010 and 2009 disclosures are presented for comparative purposes.

d. PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”mengakui goodwill  sebagai selisih lebih darinilai wajar atas nilai yang secara efektifdialihkan dibandingkan terhadap jumlah bersihdari aset teridentifikasi dan liabilitas yangdiakuisisi. Goodwil  tidak diamortisasi namundiuji penurunan nilainya setiap akhir periode(sebelumnya, kepentingan minoritasdipertimbangkan ketika menentukan goodwill dan goodwill  diamortisasi selama periode 5sampai 20 tahun). Di samping itu, menurutPSAK revisi ini, goodwill negatif diakui langsungdi laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian (sebelumnya, goodwill  negatifdiperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkandan diakui sebagai sebagai pendapatan secarasistematis selama periode tidak kurang dari 20tahun). Karena adopsi standar revisi ini, Grupmengakui goodwill negatif sebesar Rp 1.328 dilaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian untuk tahun yang berakhir pada31 Desember 2011.

d. SFAS No. 22 (Revised 2010) “Business Combinations” defines goodwill as the excess of the fair value of the consideration effectively transferred over the net amount of acquired recognised identifiable assets and liabilities.Goodwill is not amortised but subject to annual impairment assessment (previously, minority interest is considered when determining goodwill and goodwill is subject to 5 to 20 years amortisation). Also, under the revised standard,negative goodwill is recognised directly in the consolidated statements of comprehensive income (previously, negative goodwill is treated as deferred income and recognized as income on a systematic basis over a period of not less than twenty years). Due to the adoption of this revised standard, the Group recognised negative goodwill of Rp 1,328 in the consolidated statements of comprehensive income for the year ended 31 December 2011.

Berikut adalah standar baru, perubahan atasstandar dan interpretasi standar yang wajibditerapkan untuk pertama kalinya untuk tahun bukuyang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevanatau tidak berdampak material terhadap laporankeuangan konsolidasian Grup untuk tahun 31Desember 2011:

The following new standards, amendments to standards and interpretations are mandatory for the first time for the financial year beginning 1 January 2011, but are not currently relevant or did not have a material impact for the Groupʼs consolidated financial statement for the year ended 31 December 2011: 

x PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” x SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows” 

x PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan KeuanganInterim”

x SFAS No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting” 

x PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak

yang Berelasi”

x SFAS 7 (Revised 2010), “Related Party 

Disclosures” x PSAK 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah

Tanggal Pelaporan”x SFAS 8 (Revised 2010), “Events after the 

Reporting Period” x PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi

dalam Ventura Bersama”x SFAS No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint 

Ventures” 

Page 173: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 173/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/35 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DANREVISI (lanjutan)

3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISED ACCOUNTING STANDARDS (continued)

x PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi PadaEntitas Asosiasi”

x SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates” 

x PSAK No. 19 (Revisi 2010) “Aset Takberwujud” x SFAS No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets” 

x PSAK No. 23 (Revisi 2010) “Pendapatan” x SFAS No. 23 (Revised 2010) “Revenue” x PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, danKesalahan”

x SFAS No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” 

x PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai

Aset”

x SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of 

Assets” x PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”x SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions,

Contingent Liabilities and Contingent Assets” 

x PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancaryang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yangDihentikan"

x SFAS No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” 

x ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi EntitasBertujuan Khusus”

x ISFAS No. 7 (Revised 2009), “Consolidation of Special Purpose Entities” 

x ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas AktivitasPurna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”

x ISFAS No. 9, “Changes in Existing  Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” 

x ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan” x ISFAS No. 10, “Customer Loyalty Programs” x ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas kepada

Pemilik”x ISFAS No. 11, “Distribution of Non-cash Assets 

to Owners” 

x ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas:Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”

x ISFAS No. 12, “Jointly Controlled Entities: Non- Monetary Contributions by Venturers” 

x ISAK No. 14, “Aset Takberwujud - Biaya SitusWeb”

x ISFAS No. 14, “Intangible Assets - Website Costs” 

x ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim danPenurunan Nilai”

x ISFAS No. 17, “Interim Financial Reporting and Impairment” 

4. PELEPASAN ENTITAS ANAK 4. DISPOSAL OF SUBSIDIARIES 

a. Pelepasan API di tahun 2009 a. Disposal of API in 2009 

Pada tanggal 14 Juli 2009, Perusahaanmelepas semua kepemilikannya di API kepada

OPE dengan harga Rp 499. Rincian liabilitasbersih pada saat pelepasan adalah sebagaiberikut:

On 14 July 2009, the Company disposed all of its interest in API to OPE for Rp 499. The 

details of the net liability disposed of are as follows: 

2009

Liabilitas bersih 2,541 Net liability Kepemilikan yang dilepas 99.8% Interest disposed 

Liabilitas bersih yang dilepas 2,536 Net liability disposed 

Penyesuaian terhadap liabilitas bersihyang dilepas: Adjustment to net liability disposed of: 

- Keuntungan karena pelepasanentitas anak (3,035) Gain from disposal of subsidiary - 

- Piutang lain-lain dari pelepasanentitas anak 499 Other receivable from disposal of subsidiary - 

Page 174: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 174/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/36 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

4. PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) 4. DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (continued)

a. Pele asan API di tahun 2009 (lanjutan) a. Disposal of API in 2009 (continued)

2009

Kas yang diterima dari pelepasanentitas anak - Cash received from disposal of subsidiary 

Kas dan bank pada API 119 Cash and banks in API 

Arus kas masuk dari

pelepasan entitas anak (119) Net cash inflow from disposal of subsidiary 

b. Pelepasan SER di tahun 2011 b. Disposal of SER in 2011

Pada tanggal 29 Maret 2011, Perusahaanmelepas semua kepemilikannya di SER kepadaPT Optima Persada Mandiri dengan harga Rp270. Rincian liabilitas bersih pada saatpelepasan adalah sebagai berikut:

On 29 March 2011, the Company disposed all of its interest in SER to PT Optima Persada Mandiri for Rp 270. The details of the net liability disposed of are as follows: 

2011

Liabilitas bersih 3,184 Net liability Kepemilikan yang dilepas 90% Interest disposed 

Liabilitas bersih yang dilepas 2,866 Net liability disposed 

Keuntungan karena pelepasanentitas anak (3,136) Gain from disposal of subsidiary 

Kas yang diterima dari pelepasanentitas anak 270 Cash received from disposal of subsidiary 

Kas dan bank pada SER - Cash and banks in SER 

Arus kas masuk bersih daripelepasan entitas anak 270 Net cash inflow from disposal of subsidiary 

c. Pelepasan CTM di tahun 2011 c. Disposal of CTM in 2011

Pada tanggal 29 Maret 2011, Perusahaanmelepas semua kepemilikannya di CTM kepadaPT Optima Persada Mandiri dengan harga Rp599. Rincian aset bersih pada saat pelepasanadalah sebagai berikut:

On 29 March 2011, the Company disposed all of its interest in CTM to PT Optima Persada Mandiri for Rp 599. The details of the net assets disposed of are as follows: 

2011

Liabilitas bersih 456 Net liability Kepemilikan yang dilepas 99.83% Interest disposed 

Liabilitas bersih yang dilepas 455 Net liability disposed 

Keuntungan karena pelepasanentitas anak (144) Gain from disposal of subsidiary 

Page 175: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 175/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/37 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

4. PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) 4. DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (continued)

c. Pele asan CTM di tahun 2011 (lanjutan) c. Disposal of CTM in 2011 (continued)

2011

Kas yang diterima dari pelepasanentitas anak 559 Cash received from disposal of subsidiary 

Kas dan bank pada SER - Cash and banks in SER 

Arus kas masuk bersih dari

pelepasan entitas anak 559 Net cash inflow from disposal of subsidiary 

5. AKUISISI ENTITAS ANAK 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES 

a. Akuisisi API di tahun 2010 a. Acquisition of API in 2010 

Pada tanggal 28 September 2010, Perusahaanmengakuisisi 99,80% kepemilikan saham di APIdengan harga kas akuisisi sebesar Rp 499 dankewajiban yang diambil alih sebesar Rp 53.677.Akuisisi 99,80% kepemilikan saham di APImemberikan Perusahaan suatu kemampuanpengendalian efektif atas API, dan oleh karenaitu semenjak tanggal tersebut, laporankeuangan API dikonsolidasikan ke laporankeuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuanuntuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi dan mengakuikewajiban pajak tangguhan dan goodwillsebesar hasil perkalian properti pertambangandan tarif pajak yang berlaku, dengan rinciansebagai berikut:

On 28 September 2010, the Company acquired 99.80% equity interest in API for cash acquisition price of Rp 499 and liabilities assumed of Rp 53,677. The acquistion of the 99.80% interest in API provided the Company with effective control over API, and as such APIʼs financial statements is being consolidated to the Companyʼs financial statements. The acquisition was carried-out to further expand the Groupʼs business. The Company recognised mining properties after purchase price allocation to the fair value of net assets acquired and recognised deferred tax liability and goodwill amounting to the multiplication of mining properties and the prevailing tax rate as detailed below: 

2010

Nilai pembelian 54,176 Purchase consideration 

Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocation Aset lancar 6,067 Current assets Aset tetap, bersih 101 Property, plant and equipment, net Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development 

ditangguhkan 45,655 expenditures Properti pertambangan (Catatan 14) 6,056 Mining properties (Note 14)Goodwill  1,514 Goodwill Liabilitas lancar (3,607) Current liabilities Liabilitas pajak ditangguhkan (1,514) Deferred tax liabilities Kepentingan non-pengendali (96) Non-controlling interest 

54,176

Nilai pembelian dibayar tunai (499) Purchase consideration settled in cash Kas dan setara kas pada anakperusahaan yang diakuisisi 4,271 Cash and cash equivalents in subsidiary acquired 

Arus kas masuk dari akuisisi 3,772 Cash inflow on acquisition 

Page 176: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 176/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/38 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

5. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued)

b. Akuisisi OPE di tahun 2011 b. Acquisition of OPE in 2011

Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaanmengakuisisi 96% kepemilikan di OPE.Transaksi ini diselesaikan dengan setoranmodal atas saham baru yang diterbitkan OPEsenilai Rp 14.400, penghapusan piutang tidaklancar lain-lain senilai Rp 66.799 danmenanggung liabilitas dari hasil novasipinjaman OPE ke New Century Technology

Limited (“NCT”) sebesar Rp 165.059. Akuisisi96% kepemilikan saham di OPE memberikanPerusahaan suatu kemampuan untukmengendalikan OPE, dan oleh karena itusemenjak tanggal tersebut, laporan keuangankonsolidasian OPE dikonsolidasikan ke laporankeuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuanuntuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi dan mengakuikewajiban pajak tangguhan dan goodwill sebesar hasil perkalian properti pertambangandan tarif pajak yang berlaku, dengan rinciansebagai berikut:

On 31 March 2011, the Company acquired a 96% interest in OPE. This transaction was settled by capital contribution of new shares issued by OPE amounting to Rp 14,400,offsetting other non-current receivables amounting to Rp 66,799 and incurring liabilities as a result of novation of borrowings of OPE to New Century Technology Limited (“NCT”)

amounting to Rp 165,059. The acquisition of 96% shares ownership in OPE provided the Company with the ability to control OPE,therefore starting from such date, the consolidated financial statements of OPE was consolidated to the financial statements of the Company. The acquisition was carried-out to further expand the Groupʼs business. The Company recognised mining properties after purchase price allocation to the fair value of net assets acquired and recognised deferred tax liability and goodwill amounting to the multiplication of mining properties and the prevailing tax rate as detailed below: 

2011

Nilai pembelian 246,258 Purchase consideration 

Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocation 

Aset lancar 102,854 Current assets Aset tetap, bersih 56,209 Property, plant and equipment, net Biaya eksplorasi dan Deferred exploration and development 

pengembangan ditangguhkan 100,295 expenditures Aset tidak lancar lainnya 53,027 Other non-current assets Properti pertambangan (Catatan 14) 52,472 Mining properties (Note 14)Goodwill  11,173 Goodwill Liabilitas lancar (37,518) Current liabilities 

Pinjaman bank (62,227) Bank loans Liabilitas tidak lancar lainnya (10,455) Other non-current liabilities Liabilitas pajak tangguhan (11,173) Deferred tax liabilities Kepentingan non-pengendali (8,399) Non-controlling interest 

246,258

Nilai pembelian dibayar tunai (14,400) Purchase consideration settled in cash Kas dan setara kas pada anak Cash and cash equivalents 

perusahaan yang diakuisisi 15,898 in subsidiary acquired 

Arus kas masuk dari akuisisi 1,498 Cash inflow on acquisition 

Page 177: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 177/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/39 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

5. AKUISISI ENTITAS ANAK lan utan 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued)

c. Akuisisi OC di tahun 2011 c. Acquisition of OC in 2011

Pada 31 Maret 2011, Perusahaan mengakuisisi50,33% kepemilikan saham di OC senilai Rp151. Akuisisi 50,33% kepemilikan saham di OCmemberikan Perusahaan suatu kemampuanuntuk mengendalikan OC, oleh karena itusemenjak tanggal tersebut, laporan keuanganOC dikonsolidasikan ke laporan keuanganPerusahaan. Akuisisi ini bertujuan untukmengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.

On 31 March 2011, the Company acquired 50.33% shares ownership in OC for a purchase consideration of Rp 151. The acquisition of 50.33% shares ownership in OC provided the Company with the ability to control OC,therefore starting from such date, the financial statements of OC was consolidated to the financial statements of the Company. The acquisition was carried-out to further expand the Groupʼs business.

2011

Nilai pembelian 151 Purchase consideration 

Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocation Aset lancar 2,268 Current assets Aset tetap, bersih 7,074 Property, plant and equipment, net Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development 

ditangguhkan 23,664 expenditures Aset tidak lancar lainnya 2,602 Other non-current assets Properti pertambangan (Catatan 14) 1,714 Mining properties (Note 14)Liabilitas lancar (7,139) Current liabilities 

Liabilitas tidak lancar (27,246) Non-current liabilities Pendapatan dari goodwill negatif (1,328) Income due to negative goodwill Kepentingan non-pengendali (1,458) Non-controlling interest 

151

Nilai pembelian dibayar tunai (151) Purchase consideration settled in cash Kas dan setara kas pada anak

perusahaan yang diakuisisi 1,891 Cash and cash equivalents in subsidiary acquired 

Arus kas masuk dari akuisisi 1,740 Cash inflow on acquisition 

d. Akuisisi KBA di tahun 2011 d. Acquisition of KBA in 2011

Grup mengakuisisi 20% kepemilikan saham di

KBA pada 13 Juli 2011, dan kemudiantambahan 30,08% pada 12 Desember 2011dengan nilai pembelian sebesar Rp 20.869.Jika jumlah cadangan batubara terbukti KBAdan BKA yang ditentukan dengan standarJORC lebih besar dari pada 1 juta metrik ton,Grup setuju untuk membayar AS$7 per metrikton untuk kelebihan tersebut. Akuisisi 50,08%kepemilikan saham di KBA memberikanPerusahaan suatu kemampuan untukmengendalikan KBA, oleh karena itu semenjaktanggal 12 Desember 2011, laporan keuanganKBA dikonsolidasikan ke laporan keuanganPerusahaan. Akuisisi ini bertujuan untukmengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi, dengan rinciansebagai berikut:

The Group acquired 20% shares ownership in 

KBA on 13 July 2011, and then a further 30.08% on 12 December 2011 for a total purchase consideration of Rp 20,869. If total proven coal reserves of KBA and BKA on JORC standards exceed 1 million metric tonnes, the Group agreed to pay US$7 per metric ton for such excess. The acquisition of 50.08% shares ownership in KBA provided the Company with the ability to control KBA,therefore starting from 12 December 2011, the financial statements of KBA was consolidated to the financial statements of the Company. The acquisition was carried-out to further expand the Groupʼs business. The Company recognised mining properties after purchase price allocation to the fair value of net assets acquired, as detailed below: 

Page 178: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 178/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/40 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

5. AKUISISI ENTITAS ANAK lan utan 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES  continued 

d. Akuisisi KBA di tahun 2011 (lanjutan) d. Acquisition of KBA in 2011 (continued)

2011

Nilai pembelian 20,869 Purchase consideration 

Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocation Aset lancar 59 Current assets Aset tetap, bersih 48 Property, plant and equipment, net Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development 

ditangguhkan 1,150 expenditures 

Aset tidak lancar lainnya 250 Other non-current assets Properti pertambangan (Catatan 14) 20,315 Mining properties (Note 14)Liabilitas lancar (7) Current liabilities Liabilitas tidak lancar lainnya (394) Other non-current liabilities Kepentingan non-pengendali (552 ) Non-controlling interest 

20,869

Nilai pembelian dibayar tunai (20,869) Purchase consideration settled in cash Kas dan setara kas pada anak Cash and cash equivalents 

perusahaan yang diakuisisi 9 in subsidiary acquired 

Arus kas keluar dari akuisisi (20,860) Cash outflow on acquisition 

e. Akuisisi BKA di tahun 2011 e. Acquisition of BKA in 2011

Grup mengakuisisi 20% kepemilikan saham diBKA pada 13 Juli 2011, dan kemudiantambahan 30,40% pada 12 Desember 2011dengan nilai pembelian sebesar Rp 8.802. LihatCatatan 5d untuk tambahan kompensasi yangGrup harus bayarkan jika jumlah cadanganterbukti batubara KBA dan BKA yangditentukan dengan standar JORC melebihi 1

 juta metrik ton. Akuisisi 50,40% kepemilikansaham di BKA memberikan Perusahaan suatukemampuan untuk mengendalikan BKA, olehkarena itu semenjak tanggal tersebut, laporankeuangan BKA dikonsolidasikan ke laporankeuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuan

untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi, dengan rinciansebagai berikut :

The Group acquired 20% shares ownership in BKA on 13 July 2011, and then a further 30.40% on 12 December 2011 for a total purchase consideration of Rp 8,802. See Note 5d for additional compensation the Group should pay if the total coal reserves of KBA and BKA determined based on JORC standards exceed 1 million tonnes. The acquisition of 50.40% shares ownership in BKA provided the Company with the ability to control BKA,therefore starting from 12 December 2011, the financial statements of BKA was consolidated to the financial statements of the Company. The acquisition was carried-out to further expand 

the Groupʼs business. The Company recognised mining properties after purchase price allocation to the fair value of net assets acquired, as detailed below: 

2011

Nilai pembelian 8,802 Purchase consideration 

Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocation Aset lancar 10 Current assets Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development 

ditangguhkan 200 expenditures Aset tidak lancar lainnya 50 Other non-current assets 

Properti pertambangan (Catatan 14) 8,676 Mining properties (Note 14)Liabilitas tidak lancar lainnya (10) Other non-current liabilities Kepentingan non-pengendali (124 ) Non-controlling interest 

8,802

Page 179: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 179/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/41 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

5. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES  (continued)

e. Akuisisi BKA di tahun 2011 (lanjutan) e. Acquisition of BKA in 2011 (continued)

2011

Nilai pembelian dibayar tunai (8,802) Purchase consideration settled in cash Kas dan setara kas pada anak Cash and cash equivalents 

perusahaan yang diakuisisi 10 in subsidiary acquired 

Arus kas keluar dari akuisisi (8,792) Cash outflow on acquisition 

6. KAS DAN SETARA KAS 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS 

2011 2010 2009

Kas Cash on hand Rupiah 3,807 645 112 Rupiah Pound Sterling Inggris 114 - - Great Britain Pound Sterling Dolar AS 31 31 - US Dollars 

Jumlah kas 3,952 676 112 Total cash on hand 

Kas di bank Cash in banks 

Rupiah Rupiah - PT Bank Permata Tbk. PT Bank Permata Tbk. -

(“Bank Permata”) 88,088 - - (“Bank Permata”)- PT Bank Danamon PT Bank Danamon - 

Indonesia Tbk. Indonesia Tbk.(“Bank Danamon”) 79,775 - - (“Bank Danamon”)

- PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia - (“Bank DBS”) 76,207 - - (“Bank DBS”)

- PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) - Tbk. (“Bank Mandiri”) 14,530 1,264 695 Tbk. (“Bank Mandiri”)

- PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia - (Persero) Tbk. 1,276 - - (Persero) Tbk.

- PT Bank Central Asia Tbk. 629 195 85 PT Bank Central Asia Tbk. - - PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. - 

(“Bank OCBC NISP”) 610 - - (“Bank OCBC NISP”)- PT Bank Artha Graha PT Bank Artha Graha - 

International Tbk. 133 - - International Tbk.- PT Bank Ganesha 101 - - PT Bank Ganesha - - Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 50) 5 68 - Others (each below Rp 50) - 

Rekening Rupiah 261,354 1,527 780 Rupiah accounts 

Dolar AS US Dollars - Bank Mandiri 32,724 2,254 465 Bank Mandiri - - Bank Permata 6,781 1,372 - Bank Permata - - PT Bank Central Asia Tbk. 3,224 28 30 PT Bank Central Asia Tbk. - - Bank DBS 2,276 - - Bank DBS - - Bank Danamon 109 - - Bank Danamon - - Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 50) 40 10 13 Others (each below Rp 50) -

Rekening Dolar AS 45,154 3,664 508 US Dollars accounts 

Jumlah kas di bank 306,508 5,191 1,288 Total cash in banks 

Page 180: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 180/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/42 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

6. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2011 2010 2009

Deposito berjangka Time deposits 

Rupiah Rupiah - Bank Danamon 20,000 - - Bank Danamon - - Bank OCBC NISP 20,000 - - Bank OCBC NISP - - Bank Permata 1,679 - - Bank Permata  -- PT Bank Ganesha 223 - - PT Bank Ganesha - 

Rekening Rupiah 41,902 - - Rupiah accounts 

Dolar AS US Dollars 

- Bank Permata 5,894 - - Bank Permata  -- Bank Danamon 907 - - Bank Danamon - 

Rekening Dolar AS 6,801 - - US Dollars accounts 

Jumlah deposito berjangka 48,703 - - Total time deposits 

Total cash and cash 

Jumlah kas dan setara kas 359,163 5,867 1,400 equivalents 

Pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Gruptidak menempatkan kas dan setara kasnya padapihak yang berelasi.

As at 31 December 2011, 2010 and 2009, the Group did not maintain or place its cash and cash equivalents with related parties.

Tingkat suku bunga dari deposito berjangka di atasadalah sebagai berikut:

The interest rates of the above time deposits are as follows: 

2011 2010 2009

Rupiah 5.00% - 7.05% - - Rupiah  Dolar AS 1.00% - 2.00% - - US Dollars  

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES 

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties: Moderne Group Inc. - 

- Moderne Group Inc. (“MGI”) 88,413 46,214 43,633 (“MGI”)- PT Optima Enviro PT Optima Enviro - 

Resources (“OER”) 40,027 10,525 - Resources (“OER”)PT Bara Jaya Utama - 

- PT Bara Jaya Utama (”BJU”) 30,834 3,383 - (”BJU”)- East Indonesia Resources Ltd. East Indonesia Resources - 

(“EIRL”) 18,272 - - Ltd. (“EIRL”)- Noble Resources Pte. Ltd. Noble Resources Pte. Ltd. - 

(“Noble”) - 6,725 - (“Noble”)

Jumlah piutang usaha 177,546 66,847 43,633 Total trade receivables 

Page 181: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 181/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/43 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued)

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables is as follows: 

2011 2010 2009

Lancar dan 1 – 30 hari 121,518 21,002 43,633 Current and 1 – 30 days 31 – 60 hari 2,881 - - 31 – 60 days  61 – 90 hari 2,427 - - 61 – 90 days  > 90 hari 50,720 45,845 - > 90 days  

177,546 66,847 43,633

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:

Details of trade receivables based on currencies are as follows: 

2011 2010 2009

Rupiah 36,293 4,838 43,633 Rupiah Dolar AS 141,253 62,009 - US Dollars 

177,546 66,847 43,633

Manajemen berpendapat bahwa piutang usahadapat ditagih seluruhnya sehingga tidak diperlukanpenyisihan penurunan nilai.

Management believes that the trade receivables will be fully collectible and therefore a provision for impairment is not considered necessary.

8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES 

a. Piutang lancar lain lain a. Other current receivables 

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties: - OER 7,208 932 - OER - - PT Indo Premier PT Indo Premier - 

Securities 3,541 - - Securities - Lain-lain (masing-masing Others - 

di bawah Rp 3.000) 10,545 1,685 154 (each below Rp 3,000)

Total other current Jumlah piutang lancar receivables 

lain-lain - pihak ketiga 21,294 2,617 154 - third parties 

Rincian piutang lancar lain-lain berdasarkanmata uang adalah sebagai berikut:

Details of other current receivables based on currencies are as follows: 

2011 2010 2009

Rupiah 10,315 1,685 154 Rupiah Dolar AS 10,979 932 - US Dollars 

21,294 2,617 154

Piutang lancar lain-lain terutama terdiri daripinjaman tanpa bunga yang diberikan kepadapihak ketiga.

Other current receivables mainly consist of non- interest bearing loans provided to third parties.

Page 182: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 182/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/44 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

8. PIUTANG LAIN-LAIN lan utan 8. OTHER RECEIVABLES (continued)

a. Piutang lancar lain lain (lanjutan) a. Other current receivables (continued)

Manajemen berpendapat bahwa piutang lancarlain-lain akan dapat tertagih seluruhnya danoleh karena itu penyisihan penurunan nilai tidakdiperlukan.

Management believes that other current receivables will be fully collectible and therefore a provision for impairment is not considered necessary.

b. Piutang tidak lancar lain lain b. Other non-current receivables 

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties: 

- PT Michelle Charmaine PT Michelle Charmaine - Investment 11,222 - - Investment 

- PT Saskia Investment 11,222 - - PT Saskia Investment - - PT Kertas Nusantara 3,827 3,827 - PT Kertas Nusantara  -- PT Dika Karya Lintas Nusa 3,118 - - PT Dika Karya Lintas Nusa - - OPE - 48,945 3,378 OPE  -- MMJ - 4,305 - MMJ  -- PT Geraldo Energi - - 4,725 PT Geraldo Energi  -- Safri Isrianto - - 4,247 Safri Isrianto  -- Lain-lain (masing-masing Others - 

di bawah Rp 3.000) 7,961 809 6,592 (each below Rp 3,000)

Piutang tidak lancar Other non-current 

lain-lain - pihak ketiga 37,350 57,886 18,942 receivables - third parties 

Other non-current Piutang tidak lancar lain- receivables 

lain – p ihak yang berelasi 56,847 20,211 13,716 - related parties 

Jumlah piutang tidak lancar Total other non-current lain-lain 94,197 78,097 32,658 receivables 

Rincian piutang t idak lancar lain-lainberdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Details of other non-current receivables based on currencies are as follows: 

2011 2010 2009

Rupiah 70,391 31,159 26,460 Rupiah 

Dolar AS 23,806 46,938 6,198 US Dollars 

94,197 78,097 32,658

Piutang tidak lancar lain-lain terutama terdiridari pinjaman tanpa bunga. Piutang lain-laindari PT Michelle Charmaine Investment dan PTSaskia Investment dijamin dengan kepemilikansaham kedua perusahaan tersebut masing-masing sebanyak 125 lembar saham di KBAdan 25 lembar saham di BKA.

Other non-current receivables mainly consist of non-interest bearing loans. Other receivables from PT Michelle Charmaine Investment and PT Saskia Investment are guaranteed by their shares ownership in KBA each 125 shares and in BKA each 25 shares.

Manajemen berpendapat bahwa piutang tidaklancar lain-lain akan dapat tertagih seluruhnyadan oleh karena itu penyisihan penurunan nilaitidak diperlukan.

Management believes that the other non- current receivables will be fully collectible and therefore an allowance for impairment is not considered necessary.

Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi denganpihak yang berelasi.

See Note 30 for the details of related party transactions.

Page 183: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 183/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/45 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

9. UANG MUKA DAN PEMBAYARAN DIMUKA 9. ADVANCES AND PREPAYMENTS 

2011 2010 2009

Uang muka untuk Advance for pengembangan proyek 105,127 - - project development 

Uang muka ke pemasok 37,516 5,944 1,826 Advance to suppliers Sewa dan asuransi 7,845 3,749 3,045 Rent and insurance 

Advance purchase of Uang muka pembelian property, plant and 

aset tetap 6,379 - - equipment Lain-lain 6,576 614 533 Others 

163,443 10,307 5,404

Dikurangi: Less: 

Bagian yang akan jatuh Portion due within tempo dalam satu tahun (37,824) (10,253) (4,810) one year 

Bagian jangka panjang 125,619 54 594 Non-current portion 

Uang muka dan pembayaran dimuka merupakanpembayaran kepada pemasok, kontraktor, danpihak ketiga lainnya dimana barang tersebut belumditerima atau jasa tersebut belum dilaksanakanpada tanggal neraca.

Advances and prepayments represent payments to suppliers, contractors and other third parties for which the goods have not been received or the services have not been rendered as at the balance sheet date.

Termasuk di dalam uang muka pengembanganproyek adalah uang muka kepada pihak ketigasehubungan dengan perolehan hak penggunaan

 jalan untuk kegiatan pengangkutan batubara, sepertiyang diungkapkan pada Catatan 39a atas laporankeuangan konsolidasian.

Included in the advance for project development is the advance paid to a third party in relation with the acquisition of rights of way for coal hauling activity,as disclosed in Note 39a to the consolidated financial statements.

10. PERSEDIAAN 10. INVENTORIES 

2011 2010 2009

Batubara 98,491 42,086 81,373 Coal Bahan bakar 2,431 - 1,744 Fuel 

Jumlah persediaan 100,922 42,086 83,117 Total inventories 

Manajemen berpendapat bahwa semua persediaandapat digunakan atau dijual dan dalam kondisi yangbaik, sehingga tidak diperlukan penyisihanpenurunan nilai atas persediaan.

Management is of the opinion that the inventories can be either used or sold and are in good condition, and therefore a provision for impairment is not considered necessary.

Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan tidakdiasuransikan. Manajemen menyadari risiko yangterkait dengan tidak adanya asuransi untukpersediaannya.

As at 31 December 2011, inventories were not insured. Management is aware of the risks associated with not insuring its inventories.

Page 184: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 184/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/46 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

11. BIAYA PENGUPASAN TANAH ANGDITANGGUHKAN

11. DEFERRED STRIPPING COSTS 

2011 2010 2009

DKB DKB - Sang-sang 33,034 - - Sang-sang - - North Mea 4,943 - - North Mea - 

Jumlah 37,977 - - Total 

Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan

merupakan kelebihan rasio pengupasan tanahaktual atas estimasi rasio pengupasan rata-rataselama umur tambang.

The deferred stripping costs represent the excess 

actual stripping ratio over the estimated average life of mine stripping ratio.

Rasio pengupasan tanah aktual untuk pit Sang-sangdan North Mea selama tahun 2011 adalah 49:1 dan16:1. Estimasi rasio pengupasan rata-rata selamaumur tambang untuk pit Sang-sang dan North Meaadalah 28:1 dan 24:1 (tidak diaudit) berdasarkanrencana pengelolaan tambang manajemen saat ini.

The actual stripping ratios for Sang-sang and North Mea pits in 2011 were 49:1 and 16:1. The estimated life of mine average stripping ratios for Sang-sang and North Mea pits are 28:1 and 24:1 (unaudited)based on managementʼs current mine plan.

12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN

YANG DITANGGUHKAN

12. DEFERRED EXPLORATION AND  

DEVELOPMENT EXPENDITURES 

2011 2010 2009

Biaya eksplorasi danpengembangan yang Deferred exploration and 

ditangguhkan sehubungan development dengan area yang telah expenditures mencapai tahap produksi related to commercially 

komersial: producing areas: 

Carrying amount Biaya perolehan - saldo awal - beginning balance - DKB - - - DKB  -- HE - - - HE  -- BBE 14,727 12,294 8,123 BBE  -

14,727 12,294 8,123

Penambahan Addition 

- DKB 42,161 - - DKB  -- HE 2,720 - - HE  -- BBE 908 2,433 4,171 BBE  -

45,789 2,433 4,171

Addition through Penambahan atas akuisisi acquisition 

- DKB 59,874 - - DKB  -- HE 33,246 - - HE  -

- BBE - - - BBE  -

93,120 - -

Page 185: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 185/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/47 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN (lanjutan)

12. DEFERRED EXPLORATION AND  DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)

2011 2010 2009

Carrying amount Biaya perolehan - saldo akhir - ending balance - DKB 102,035 - - DKB  -- HE 35,966 - - HE  -- BBE 15,635 14,727 12,294 BBE  -

153,636 14,727 12,294

Dikurangi: Less: 

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation - saldo awal - beginning balance 

- DKB - - - DKB  -- HE - - - HE  -- BBE 3,315 1,752 420 BBE  -

3,315 1,752 420

Penambahan Addition - DKB 4,390 - - DKB  -- HE - - - HE  -- BBE 3,000 1,563 1,332 BBE  -

7,390 1,563 1,332

Addition through Penambahan atas akuisisi acquisition - DKB 5,407 - - DKB  -- HE 243 - - HE  -- BBE - - - BBE  -

5,650 - -

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation 

- saldo akhir - ending balance - DKB 9,797 - - DKB  -- HE 243 - - HE  -- BBE 6,315 3,315 1,752 BBE  -

16,355 3,315 1,752

Nilai buku bersih Net book value 

- DKB 92,238 - - DKB  -- HE 35,723 - - HE  -- BBE 9,320 11,412 10,542 BBE  -

Jumlah biaya eksplorasi danpengembangan yang Total deferred exploration ditangguhkan sehubungan and development dengan area yang expenditures related to telah mencapai commercially producing tahap produksi komersial 137,281 11,412 10,542 areas 

Page 186: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 186/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/48 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN (lanjutan)

12. DEFERRED EXPLORATION AND  DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)

2011 2010 2009

Biaya eksplorasi dan Deferred exploration pengembangan yang and development ditangguhkan expenditures incurred for 

sehubungan dengan areas of interest which as area yang pada tanggal at balance sheet date have neraca belum mencapai not reached the stage of 

tahap produksi komersial: commercial production: 

Carrying amount Nilai tercatat - saldo awal - beginning balance - GPU 55,186 - - GPU  -- GE 4,495 - - GE  -- KEP 1,233 238 - KEP  -- CGA 448 231 - CGA -- GGE 203 - - GGE  -- PIE 590 582 - PIE  -- SER 12,377 4,146 - SER  -

74,532 5,197 -

Penambahan Addition - GPU 52,493 12,661 - GPU  -- BKL 20,664 - - BKL -- AE 3,230 - - AE  -- GE 17,823 1,365 - GE  -- KEP 3,675 995 238 KEP  -- CGA 1,123 217 231 CGA -- GGE 953 203 - GGE  -- PIE 6 8 582 PIE  -- CWD 227 - - CWD  -- SER - 8,231 4,146 SER  -

100,194 23,680 5,197

Addition through Penambahan atas akuisisi acquisition 

- GPU - 42,525 - GPU  -- BKL 12,939 - - BKL -- AE 23,664 - - AE  -- GE - 3,130 - GE  -- GGE - - - GGE  -- KBA 1,150 - - KBA -- CWD 75 - - CWD  -- KM 147 - - KM  -- BKA 200 - - BKA -

38,175 45,655 -

Pelepasan Disposal 

- SER (12,337) - - SER -  

(12,337) - -

Page 187: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 187/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/49 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN (lanjutan)

12. DEFERRED EXPLORATION AND  DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)

2011 2010 2009

Carrying amount Biaya perolehan - saldo akhir - ending balance - GPU 107,679 55,186 - GPU  -- BKL 33,603 - - BKL -- AE 26,894 - - AE  -- GE 22,318 4,495 - GE  -- KEP 4,908 1,233 238 KEP  -

- CGA 1,571 448 231 CGA -- GGE 1,156 203 - GGE  -- KBA 1,150 - - KBA -- PIE 596 590 582 PIE  -- CWD 302 - - CWD  -- BKA 200 - - BKA -- KM 147 - - KM  -- SER - 12,377 4,146 SER  -

Jumlah biaya eksplorasi Total deferred exploration and dan pengembangan yang development expenditures ditangguhkan sehubungan incurred for areas dengan area yang pada of interest which as at tanggal neraca belum balance sheet date have mencapai tahap not reached the stage produksi komersial 200,524 74,532 5,197 of commercial production 

Jumlah biaya eksplorasi Total deferred exploration dan pengembangan and development 

yang ditangguhkan 337,805 85,944 15,739 expenditures 

Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2011,2010 dan 2009, biaya amortisasi masing-masingsejumlah Rp 7.390, Rp 1.563, dan Rp 1.332dibebankan pada laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.

During the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, amortisation expenses of Rp 7,390, Rp 1,563 and Rp 1,332, respectively, were charged to the consolidated statements of comprehensive income.

13. ASET TETAP 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT 

2011Saldo awal/ Saldo akhir/  Beginning  Penambahan/ Transfer/ Akuisisi/  Ending 

balance Additions Transfer Acquisition balance 

Biaya perolehan: Acquisition cost: - Kepemilikan langsung Direct ownership - 

Tanah 182 424 - - 606 Land Bangunan 34,478 6,885 13,833 12,181 67,377 Buildings Infrastruktur 34,939 1,866 - 2,450 39,255 Infrastructures Mesin, peralatan, dan Machineries, equipment 

kendaraan 50,713 20,700 7,154 8,211 86,778 and vehicles Perlengkapan kantor 5,035 3,114 - 1,452 9,601Office furniture and fixtures 

125,347 32,989 20,987 24,294 203,617

Assets under finance - 

- Aset sewa pembiayaan lease Kendaraan 57,964 15,083 (2,092) 2,602 73,557 Vehicles 

- Aset dalam penyelesaian 19,756 70,903 (18,895) 39,862 111,626Construction in progress - 

203,067 118,975 - 66,758 388,800

Page 188: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 188/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/50 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

2011Saldo awal/ Saldo akhir/  Beginning  Penambahan/ Transfer/ Akuisisi/  Ending 

balance Additions Transfer Acquisition balance 

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: - Kepemilikan langsung Direct ownership - 

Bangunan 5,469 4,737 - 442 10,648 Buildings Infrastruktur 6,530 3,109 - 735 10,374 Infrastructures Mesin, peralatan, dan Machineries, equipment 

kendaraan 10,559 7,976 784 1,394 20,713 and vehicles Perlengkapan kantor 1,766 1,713 - 378 3,857Office furniture and fixtures 

24,324 17,535 784 2,949 45,592

Assets under finance - - Aset sewa pembiayaan lease 

Kendaraan 4,154 14,800 (784) 478 18,648 Vehicles 

28,478 32,335 - 3,427 64,240

Nilai buku bersih 174,589 324,560 Net book value 

2010Saldo awal/ Saldo akhir/  Beginning  Penambahan/ Transfer/  Ending 

balance Additions Transfer balance  

Biaya perolehan: Acquisition cost: - Kepemilikan langsung Direct ownership - 

Tanah 182 - - 182 Land Bangunan 29,785 127 4,566 34,478 Buildings Infrastruktur 33,862 1,077 - 34,939 Infrastructures Mesin, peralatan, dan Machineries, equipment 

kendaraan 49,406 755 552 50,713 and vehicles Perlengkapan kantor 3,791 1,244 - 5,035 Office furniture and fixtures 

117,026 3,203 5,118 125,347

Assets under finance - - Aset sewa pembiayaan lease 

Kendaraan 5,596 50,133 2,235 57,964 Vehicles 

- Aset dalam penyelesaian 4,516 22,593 (7,353) 19,756 Construction in progress - 

127,138 75,929 - 203,067

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: - Kepemilikan langsung Direct ownership  -

Bangunan 2,134 3,335 - 5,469 Buildings Infrastruktur 3,126 3,404 - 6,530 Infrastructures Mesin, peralatan, dan Machineries, equipment 

kendaraan 5,519 5,040 - 10,559 and vehicles Perlengkapan kantor 779 987 - 1,766 Office furniture and fixtures 

11,558 12,766 - 24,324

Assets under finance - - Aset sewa pembiayaan lease 

Kendaraan 644 3,510 - 4,154 Vehicles 

12,202 16,276 - 28,478

Nilai buku bersih 114,936 174,589 Net book value 

Page 189: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 189/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/51 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

2009Saldo awal/ Saldo akhir/  Beginning  Penambahan/ Transfer/  Ending 

balance Additions Transfer balance  

Biaya perolehan: Acquisition cost: - Kepemilikan langsung Direct ownership - 

Tanah 182 - - 182 Land Bangunan 2,181 1,661 25,943 29,785 Buildings Infrastruktur 30,499 2,306 1,057 33,862 Infrastructures Mesin, peralatan, dan Machineries, equipment 

kendaraan 39,303 4,190 5,913 49,406 and vehicles 

Perlengkapan kantor 928 2,863 - 3,791 Office furniture and fixtures 

73,093 11,020 32,913 117,026

Assets under finance - - Aset sewa pembiayaan lease 

Vehicles 1,620 3,976 - 5,596 Vehicles 

- Aset dalam penyelesaian 23,631 13,798 (32,913) 4,516 Construction in progress - 

98,344 28,794 - 127,138

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: - Kepemilikan langsung Direct ownership  -

Bangunan 114 2,020 - 2,134 Buildings 

Infrastruktur - 3,126 - 3,126 Infrastructures Mesin, peralatan, dan Machineries, equipment 

kendaraan 1,355 4,164 - 5,519 and vehicles Perlengkapan kantor 109 670 - 779 Office furniture and fixtures 

1,578 9,980 - 11,558

Assets under finance - - Aset sewa pembiayaan lease 

Kendaraan 101 543 - 644 Vehicles 

1,679 10,523 - 12,202

Nilai buku bersih 96,665 114,936 Net book value 

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense is charged to: 

2011 2010 2009

Beban pokok pendapatan 28,059 13,979 8,906 Cost of revenue Beban operasi 4,276 2,297 1,617 Operating expenses 

32,335 16,276 10,523

Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yangbelum selesai pada tanggal neraca, sebagai berikut:

Construction-in-progress represents projects that have not been completed at the balance sheet date,as follows: 

Page 190: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 190/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/52 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP lan utan 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

EstimasiPersentase penyelesaian/ 

31 Desember/ penyelesaian/  Estimated 

December Percentage of completion 2011 completion (%) date 

(Tidak diaudit/ Unaudited)

Pembangunan hauling road  27,622 40 2012 Construction of hauling road Pembangunan pelabuhan 14,380 30 2012 Construction of port Kamp dan infrastruktur 32,933 40 2012 Camp and infrastructure Infrastruktur untuk

pemrosesan batubara 34,736 40 2012 Coal processing infrastructure Pembangunan stockpile  1,035 60 2012 Construction of stockpile Lain-lain 920 20 2012 Others 

111,626

Estimasi

Persentase penyelesaian/ 31 Desember/ penyelesaian/  Estimated 

December Percentage of completion 2010 completion (%) date 

(Tidak diaudit/ 

Unaudited)

Renovasi gedung 4,051 20 2011 Building renovation Kamp dan infrastruktur 11,947 50 2011 Camp and infrastructure Konveyor pemuatan

ke kapal tongkang 1,305 30 2011 Barge loading conveyor Lain-lain 2,453 50 2011 Others 

19,756

EstimasiPersentase penyelesaian/ 

31 Desember/ penyelesaian/  Estimated December Percentage of completion 

2009 completion (%) date 

(Tidak diaudit/ Unaudited)

Renovasi gedung 2,551 10 2011 Building renovation Workshop  1,904 50 2010 Workshop Lain-lain 61 70 2010 Others 

4,516

Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yangakan menghambat penyelesaian aset dalampenyelesaian.

Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.

Semua aset tetap di atas dimiliki Grup secara legal

dan disertai bukti kepemilikan yang sah.

All assets are owned by the Group legally and 

supported by sufficient evidence of ownership.

Page 191: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 191/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/53 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap yangdimiliki secara langsung oleh Grup diasuransikanatas property all risks , kerusakan mesin, gangguanusaha, kerusakan material dan liabilitas operasiterminal dengan nilai pertanggungan sebesar Rp123.203.

As at 31 December 2011, property, plant and equipment directly owned by the Group were insured for property all risks, machinery breakdown,business interruption, material damage and terminal operations liability for an amount of Rp 123,203.

Aset tetap tertentu digunakan sebagai agunan untukpinjaman (lihat Catatan 16).

Certain property, plant and equipment have been pledged as collateral for borrowings (see Note 16).

Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemenberkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunannilai aset tetap.

As at 31 December 2011, management believes that there is no indication of impairment of property,plant and equipment.

Grup mengubah estimasi masa manfaat dariinfrastruktur efektif sejak dari 1 Januari 2009.Rincian perubahan pada estimasi masa manfaattersebut adalah sebagai berikut:

The Group changed the estimated useful life of infrastructure with effect from 1 January 2009.Details of the change in estimated useful life are as follows: 

Masa manfaat Masa manfaatsebelum diubah/ setelah diubah/ 

Useful life Useful life 

before change after change 

Infrastruktur 20 10 Infrastructure 

Perubahan tersebut didasarkan pada kajian teknisdan perbandingan dengan industri sejenis.Perubahan tersebut diterapkan secara prospektifdan menyebabkan kenaikan beban penyusutansebesar Rp 1.563 untuk tahun yang berakhir pada31 Desember 2009.

The change was based on the technicianʼs review and comparison with similar industry's practices.The change was applied prospectively and resulting in an increase in depreciation expense by Rp 1,563 for the year ended 31 December 2009.

14. PROPERTI PERTAMBANGAN 14. MINING PROPERTIES 

2011 2010 2009

Harga perolehan Acquisition cost Saldo awal 6,056 - - Beginning balance Akuisisi 83,039 6,056 - Acquisition 

89,095 6,056 -

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation Saldo awal - - - Beginning balance Penambahan 178 - - Addition 

178 - -

Nilai buku bersih Net book value of properti pertambangan 88,917 6,056 - mining properties 

Page 192: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 192/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/54 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

14. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan) 14. MINING PROPERTIES (continued)

Properti pertambangan merupakan saldo yangtimbul dari akuisisi Perusahaan atas saham API ditahun 2010, OPE, OC, KBA, dan BKA di tahun 2011sebagai akibat dari penilaian atas nilai wajar asetyang diperoleh pada tanggal akuisisi (lihat Catatan5).

Mining properties represent the balances arising from the acquisitions of the shares of API in 2010,OPE, OC, KBA and BKA in 2011 by the Company,as a result of the fair value valuation of the assets acquired at the date of acquisition (see Note 5).

15. ASET TAKBERWUJUD 15. INTANGIBLE ASSET 

2011 2010 2009

Harga perolehan Acquisition cost Saldo awal 62,937 - - Beginning balance Penambahan 501,406 62,937 - Addition 

564,343 62,937 -

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation Saldo awal 4,126 - - Beginning balance Penambahan 20,171 4,126 - Addition 

24,297 4,126 -

Nilai buku bersih Net book value aset takberwujud 540,046 58,811 - of intangible asset 

Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara tanggal 3Agustus 2007 antara BBE sebagai penjual dan MGI(pihak ketiga) sebagai pembeli, kedua belah pihaksetuju untuk menandatangani Kontrak Pemasokanbatubara jangka panjang selama umur konsesibatubara BBE. Pada bulan Agustus 2010,Perusahaan, BBE, dan MGI menandatangani kontrakyang mengalihkan semua hak dan kewajiban MGIdalam Kontrak Pemasokan Batubara tersebut kepadaPerusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaanmembayar AS$7.000.000 (setara dengan Rp 62.937)kepada MGI.

Pursuant to a Coal Supply Agreement dated 3 August 2007 between BBE as the seller and MGI (third party)as the buyer, both parties agreed to enter into the long-term coal supply agreement throughout the life of BBEʼs Mining Concession. In August 2010, the Company, BBE, and MGI entered into an agreement which legalised the assignment of all the rights and obligations of MGI in the Product Supply Agreement to the Company. As a compensation, the Company paid US$7,000,000 (equivalent to Rp 62,937) to MGI.

Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara danKontrak Pemasaran tanggal 14 November 2009antara BKL sebagai penjual dan EIRL (pihak ketiga)sebagai pembeli, BKL setuju untuk memasokbatubara kepada EIRL dalam jumlah tertentu setiaptahunnya. Disamping itu, BKL diwajibkan untukmembayar jasa pemasaran kepada EIRL sebesarpersentase tertentu dari nilai penjualan batubara.Perjanjian ini berlaku selama umur konsesi BKL. Padatanggal 31 Maret 2011, Perusahaan, BKL, dan EIRLmenandatangani perjanjian pengalihan hak EIRL diatas kepada Perusahaan. Perusahaan setuju untukmemberikan kompensasi kepada EIRL sebesar

AS$15,8 juta (setara dengan Rp 137.602).

Pursuant to a Coal Supply Agreement and Marketing Agreement dated 14 November 2009 between BKL as the seller and EIRL (third party) as the buyer, BKLagreed to supply coal to EIRL in certain tonnage each year. In addition, BKL is required to pay marketing service to EIRL for a certain percentage of the coal sales amount. This agreement is valid throughout the life of BKL's concession. On 31 March 2011, the Company, BKL and EIRL entered into an agreement to transfer the above right from EIRL to the Company.The Company agreed to provide compensation to EIRL amounting to US$15.8 million (equivalent to Rp 137,602).

Page 193: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 193/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/55 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

15. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 15. INTANGIBLE ASSET (continued)

Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara danKontrak Pemasaran tanggal 28 Desember 2009antara DKB sebagai penjual dan EIRL sebagaipembeli, DKB setuju untuk memasok EIRL batubaradalam jumlah tertentu setiap tahunnya. Di samping itu,DKB diwajibkan untuk membayar jasa pemasarankepada EIRL sebesar persentase tertentu dari nilaipenjualan batubara. Perjanjian ini berlaku selamaumur konsesi DKB. Pada tanggal 31 Maret 2011,Perusahaan, DKB, dan EIRL menandatangani

perjanjian pengalihan hak EIRL di atas kepadaPerusahaan. Sebagai kompensasi kepada EIRL ataspengalihan hak tersebut, Perusahaan setuju untukmenanggung kewajiban EIRL kepada Noble (pihakketiga) sebesar AS$10.781.391 (setara denganRp 93.895).

Pursuant to a Coal Supply Agreement and Marketing Agreement dated 28 December 2009 between DKB as the seller and EIRL as the buyer, DKB agreed to supply coal to EIRL in certain tonnage each year. In addition, DKB is required to pay marketing service to EIRL for a certain percentage of the coal sales amount. This agreement is valid throughout the life of DKB's concession. On 31 March 2011, the Company,DKB and EIRL entered into an agreement to transfer the above right from EIRL to the Company. In order to 

compensate EIRL for such assignment, the Company agreed to assume EIRL's obligations to Noble (third party) amounting to US$10,781,391 (equivalent to Rp 93,895).

Pada bulan Agustus 2010, Perusahaanmenandatangani kontrak pemasokan batubara danperjanjian jasa pemasaran dengan Noble dimanaNoble menyetujui untuk membeli dari Perusahaan,semua batubara yang dihasilkan oleh BBE, CGA,KEP, dan GPU. Kontrak ini berlaku selama umurtambang BBE, CGA, KEP, dan GPU. Pada bulan April2011, perubahan atas kontrak ini ditandatangani.Berdasarkan perubahan atas perjanjian tersebut,Perusahaan tidak lagi terikat untuk menjual secaraekslusif kepada Noble dan bisa melakukan penjualanlangsung ke pengguna akhir. Selain itu biayapemasaran yang harus dibayar oleh Perusahaankepada Noble juga lebih kecil dibandingkan denganperjanjian terdahulu. Sebagai kompensasi atasperubahan kontrak tersebut, Perusahaan setuju untukmembayar Noble sebesar AS$25 juta (setara denganRp 224.775) segera setelah Penawaran SahamPerdana Perusahaan selesai dilaksanakan.

In August 2010, the Company entered into coal supply agreements and marketing service agreements with Noble under which Noble agreed to purchase from the Company, all coals produced by BBE, CGA, KEP and GPU. These agreements are valid throughout BBE,CGA, KEP, and GPU life of mines. In April 2011, the amendment to these contracts were signed. Based on the amended agreements, the Company is no longer required to sale exclusively to Noble and can make direct sales to end users. In addition, the marketing fee the Company should pay to Noble is also lower than the previous agreements. As compensation for such contract amendments, the Company agreed to pay Noble US$25 million (equivalent to Rp 224,775)as soon as the Company completes its initial public offering.

Sebagai kelanjutan atas perjanjian yang dilakukandengan Noble di bulan April 2011, Perusahaan dan

Noble menandatangani Nota Penyelesaian padatanggal 28 December 2011, dimana kedua belahpihak setuju bahwa kompensasi yang harusdibayarkan Perusahaan adalah sebesarAS$29.450.000 (setara dengan Rp 269.909), dimanasebesar AS$16.064.300 (setara dengan Rp 147.229)telah dibayar tunai dan sebesar AS$13.385.700(setara dengan Rp 122.680) telah dihapus denganpiutang dari penjualan batubara ke Noble.

As a follow up to the agreements entered with Noble in April 2011, the Company and Noble signed a 

Settlement Deed on 28 December 2011, under which both parties agreed that the compensation the Company should pay is US$29,450,000 (equivalent to Rp 269,909), of which US$16,064,300 (equivalent to Rp 147,229) has been settled by cash and US$13,385,700 (equivalent to Rp 122,680) has been offset with receivables from sales of coal to Noble.

Pada tanggal 31 Desember 2011, aset takberwujuddengan masa manfaat terbatas tidak ditelaah untukpenurunan nilai karena tidak terdapat kejadian atauperubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa

nilai tercatat aset takberwujud tidak terpulihkan.

As at 31 December 2011, the finite live intangible asset is not reviewed for impairment because there are no events or changes in circumstances that indicate that the carrying amount may not recoverable.

Page 194: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 194/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/56 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

15. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 15. INTANGIBLE ASSET (continued)

Amortisasi aset takberwujud kontraktual sebesar Rp24.297 dibebankan ke laporan pendapatankomprehensif konsolidasian untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2011 dan Rp 4.126 untuktahun yang berakhir pada 31 Desember 2010.

Amortisation of intangible asset of Rp 24,297 was charged to the consolidated statements of comprehensive income for the year ended 31December 2011 and Rp 4,126 for the year ended 31December 2010.

16. PINJAMAN 16. BORROWINGS 

a. Pinjaman jangka pendek pihak ketiga a. Short-term borrowings- third party 

2011 2010 2009

- Bank Permata 44,379 38,467 - Bank Permata -  - Bank OCBC NISP 630 - - Bank OCBC NISP  -

Jumlah pinjaman Total short-term jangka pendek 45,009 38,467 - borrowings 

(i) Perusahaan (i) The Company 

Pada tanggal 8 Agustus 2011, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permata yangditandatangani pada tanggal 5 Mei 2011diubah berdasarkan Akta Notaris No. 89tertanggal 8 Agustus 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H.,M.H. Salah satu perubahan atasperjanjian fasilitas kredit tersebut adalahpemberian fasilitas revolving loan kepadaPerusahaan dengan nilai maksimumfasilitas sebesar AS$5.000.000 danberlaku untuk jangka waktu 12 bulansejak tanggal perjanjian. Bunga ataspinjaman sebesar 6,5% per tahun tetapidapat berubah karena adanya revisitingkat suku bunga dari waktu ke waktu.Fasilitas ini akan digunakan untukmembiayai modal kerja Perusahaan

dimana penarikan pertama akandigunakan untuk membiayai kembalipinjaman dari BBE dan DKB.

On 8 August 2011, the credit facility agreement with Bank Permata signed on 5 May 2011 was amended based on the Notarial Deed No. 89 dated 8 August 2011of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. One of the amendements to the credit facility agreement is the granting of revolving loan facility to the Company with aggregate facility amount of US$ 5,000,000 which will be valid for 12 months from the date of agreement. The borrowing bears interest at 6.5% per annum but is subject to rate revisions from time to time. This facility will be used for working capital purpose with initial drawdown intended for the refinancing of BBE and DKB existing loans.

Lihat Catatan 16b Bank Permata untukrincian jaminan.

Refer Note 16b for details of the collaterals.

(ii) HE (ii) HE 

Pada tanggal 13 November 2011, HE danBank OCBC NISP menandatanganiperjanjian fasilitas kredit yang dilegalisasioleh Akta Notaris No. 13 tertanggal 13November 2011 dibuat dihadapan

Veronica Nataadmadja, S.H., M.H.

On 13 November 2011, HE and Bank OCBC NISP signed a credit facility agreement which was legalised by Notarial Deed No. 13 of Veronica Nataadmadja,S.H., M.H., dated 13 November 2011.

Page 195: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 195/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/57 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN lan utan 16. BORROWINGS (continued)

a. Pinjaman jangka pendek pihak ketiga(lanjutan)

a. Short-term borrowings - third party (continued)

(ii) HE (lanjutan) (ii) HE (continued)

Menurut perjanjian ini, Bank OCBC NISPsetuju untuk menyediakan fasilitasdemand loan  kepada HE sejumlah Rp45.000 untuk tujuan modal kerja. Fasilitasini berlaku sampai dengan 13 November2012. Bunga atas pinjaman sebesar10,5% per tahun tetapi dapat berubahkarena adanya revisi tingkat suku bungadari waktu ke waktu.

Pursuant to this agreement, Bank OCBC NISP agreed to provide a demand loan facility to HE in aggregate amount of Rp 45,000 for working capital purpose. This facility is valid until 13 November 2012.The borrowing bears interest at 10.5% per annum but is subject to rate revisions from time to time.

Jaminan untuk fasilitas kredit diatasadalah sebagai berikut:1. Jaminan berkelanjutan dari

Persuahaan sampai dengan 80% jumlah utang HE.

2. Piutang dagang HE yang terikat secarafidusia dengan nilai jaminan sebesarRp 9.000.

The collaterals of the credit facilit above are as follow: 1. Corporate guarantee from the 

Company up to 80% of HE loans.

2. HE s̓ trade receivable bounded as a fiduciary with a guarantee amount of Rp 9,000.

(iii) BBE (iii) BBE 

Pada tanggal 13 Agustus 2010, KetentuanUmum dan Kondisi pada PenyediaanFasilitas Bank (“KUK”) No.SKU/10/590/N/CGVC ditandatangani olehBBE dan Bank Permata, dimana keduabelah pihak setuju untuk terikat olehsyarat-syarat dan kondisi-kondisi yang adapada KUK. Pada tanggal yang sama dandidasarkan pada KUK, BBE dan BankPermata juga menandatangani perjanjianfasilitas kredit yang dilegalisasi oleh AktaNotaris No. 92 tertanggal 13 Agustus 2010dibuat di hadapan Drs. Gunawan Tedjo,S.H., M.H.

On 13 August 2010, the General Term and Conditions on the Provision for Banking Facility (“GTC”) No. SKU/10/590/N/CGVC was signed between BBE and Bank Permata, under which both parties agreed to be bound by the terms and conditions in the GTC. On the same date and based on the GTC, BBE and Bank Permata also signed a credit facility agreement which was legalised by Notarial Deed No. 92 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. dated 13 August 2010.

Menurut perjanjian ini, Bank Permatasetuju untuk menyediakan fasiIitasCommercial lnvoice Financing  (“CIF”)kepada BBE dengan batas sampaisebesar AS$5.000.000 untuk tujuan modalkerja. Fasilitas ini berlaku sampai dengan13 Agustus 2011. Bunga atas pinjamansebesar 7% per tahun tetapi dapatberubah karena adanya revisi tingkat sukubunga dari waktu ke waktu. Penalti atasketerlambatan pembayaran ditentukansebesar 3% di atas tingkat suku bungapinjaman yang berlaku.

Pursuant to this agreement, Bank Permata agreed to provide Commercial Invoice Financing (“CIF”) facility to BBE with a limit up to US$5,000,000 for working capital purpose. This facility is valid until 13 August 2011. The borrowing bears interest at 7% per annum but is subject to rate revisions from time to time. Penalty on late payment was set at the rate 3% above the applicable interest rate of the borrowings.

Berdasarkan suratnya No. 412/BP-CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama BBE pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.

Based on its letter No. 412/BP-  CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, Bank Permata confirmed that credit facility under the name of BBE in Bank Permata has been fully paid.

Page 196: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 196/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/58 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

a. Pin aman an ka endek ihak keti a(lanjutan)

a. Short-term borrowings - third party (continued)

(iv) DKB (iv) DKB 

Pada tanggal 28 Desember 2010, DKBmengadakan perjanjian fasilitas kreditdengan Bank Permata. Berdasarkanperjanjian ini, Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas CIF kepada DKB

dengan batas sampai sebesarAS$5.000.000 untuk tujuan modal kerja.FasiIitas ini berlaku sampai dengan 28Desember 2011. Bunga atas pinjamansebesar 7% per tahun tetapi dapatberubah karena adanya revisi tingkat sukubunga dari waktu ke waktu. Penalti atasketerlambatan pembayaran adalahditetapkan sebesar 3% di atas tingkatsuku bunga pinjaman yang berlaku.

On 28 December 2010, DKB entered into a credit facility agreement with Bank Permata. Based on this agreement, Bank Permata agreed to provide CIF facility to DKB with a limit up to US$5,000,000 for 

working capital purpose. This facility is valid until 28 December 2011. The borrowings bear interests at 7% per annum but are subject to rate revisions from time to time. Penalty on late payment was set at the rate 3% above the applicable interest rate of the borrowing.

Berdasarkan suratnya No. 413/BP-CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama DKB pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.

Based on its letter No. 413/BP-  CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, Bank Permata confirmed that credit facility under the name of DKB in Bank Permata has been fully paid.

b. Pinjaman jangka panjang pihak ketiga b. Long-term borrowings - third parties 

2011 2010 2009

Dolar AS US Dollars 

- Bank Permata 170,881 44,955 - Bank Permata - - Bank Danamon 170,761 - - Bank Danamon - - Noble 84,785 - - Noble - - Bank DBS 84,773 - - Bank DBS - - Kingdom Power Kingdom Power  -

Investment Ltd. (“KPIL”) 14,146 - - Investment Ltd. (“KPIL”)- NCT 3,899 - - NCT  -

- MGI - - 65,446 MGI -  - Lehman Brothers Lehman Brothers  -

Commercial Corporation Commercial Corporation Asia Limited Asia Limited (“Lehman Brothers”) - - 47,000 (“Lehman Brothers”)

- First Plan Ltd. (“FPL”) - - 22,512 First Plan Ltd. (“FPL”) -- Pacific Multi Resources Pacific Multi Resources  -

Inc. (“PMRI”) - - 17,124 Inc. (“PMRI”)

Jumlah pinjaman jangkapanjang 529,245 44,955 152,082 Total long-term borrowings 

Dikurangi: Less: 

Bagian yang akan

jatuh tempo dalam Portion due within waktu satu tahun (118,005) (44,955) (47,000) one year 

Bagian jangka panjang 411,240 - 105,082 Long-term portion 

Page 197: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 197/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/59 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pin aman an ka an an ihak keti a(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties (continued)

(i) Perusahaan (i) The Company 

Noble Noble 

Pinjaman jangka panjang dari Noblemerupakan utang yang ditanggung untukmendapatkan hak atas kontrak pemasokan

batubara berkenaan dengan batubara yangdiproduksi di area konsesi DKB.

Long-term borrowing from Noble represents the liability assumed to obtain the rights over the coal supply contract 

with respect of the coal produced at DKB concession area.

Bank Permata Bank Permata 

Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaanmenandatangani Term Sheet dengan BankPermata, yang dilegalisasi oleh AktaNotaris No. 25 tertanggal 5 Mei 2011dibuat di hadapan Drs. Gunawan Tedjo,S.H., M.H, di mana Bank Permata setujuuntuk menyediakan fasilitas pinjamanberjangka ("TL") dengan nilai keseluruhansebesar AS$4 juta kepada Perusahaan.Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaankembali aset milik Perusahaan yangberada di lokasi tambang BBE. Fasilitas iniberlaku sampai dengan 28 Juni 2014.Masa tenggang dan ketersediaan fasilitasini sampai dengan 28 Juni 2011. Tingkatsuku bunga per tahun fasilitas ini adalahsebesar 7% (dapat berubah sewaktu-waktu).

On 5 May 2011, the Company signed a Term Sheet with Bank Permata, which was legalised by Notarial Deed No. 25 of Drs.Gunawan Tedjo, S.H. M.H. dated 5 May 2011, under which Bank Permata agreed to provide the Company with a term-loan ("TL") facility in an aggregate amount of US$4 million. This facility is used to refinance the assets of the Company located at BBE mine site. This facility is valid until 28 June 2014. The grace and availability period of this facility are set until 28 June 2011. The borrowing bears interest at 7% per annum (subject to rate revisions from time to time).

Pada tanggal 8 Agustus 2011, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permatadiubah berdasarkan Akta Notaris No. 89tertanggal 8 Agustus 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.

Perubahan atas perjanjian fasilitas kreditmencakup hal-hal berikut:

On 8 August 2011, the credit facility agreement with Bank Permata was amended based on the Notarial Deed No.89 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.dated 8 August 2011.The amendments of 

credit facility agreement pertains to the following matters: 

(a) Menutup TL dengan pelunasanberasal dari penarikan fasilitas baruyaitu fasilitas pinjaman berjangka 1("TL1").

(a) To close TL by repayment using the withdrawal from the new term loan facility 1 ("TL1").

Page 198: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 198/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/60 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN lan utan 16. BORROWINGS (continued)

b. Pinjaman jangka panjang pihak ketiga(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties (continued)

(i) Perusahaan lanjutan) (i) The Company (continued)

Bank Permata (lanjutan) Bank Permata (continued)

(b) Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas pinjamanberjangka baru ("TL1") kepadaPerusahaan sebesar AS$20.000.000untuk pembiayaan kembali pinjamanyang masih aktif atas nama BBE danDKB, serta untuk pembiayaan ataspengembangan proyek pertambanganbatubara Perusahaan pada MusiBanyuasin ("MUBA") proyek tahap 1.Jangka waktu fasilitas adalah 39 bulansejak penandatanganan fasilitas.Bunga atas pinjaman sebesar 6% pertahun tetapi dapat berubah karenaadanya revisi tingkat suku bunga dariwaktu ke waktu.

(b) ank Permata ageed to provide new term loan facility ("TL1") to the Company in an aggregate amount of US$20,000,000 to refinance the existing loans of BBE and DKB, and also for the financing of the Companyʼs coal mining development of Musi Banyuasin Project stage 1("MUBA"). This facility is valid for 39 months from the signing date of agreement. The borrowing bears interest at 6% per annum but is subject to rate revisions from time to time.

(c) Bank Permata setuju untuk

menyediakan fasilitas revolving loan dengan nilai keseluruhan sebesarAS$5.000.000. Lihat Catatan 16a.

(c) ank Permata agreed to provide a 

revolving loan facility with an aggregate amount of US$5,000,000.See Note 16a.

(d) Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas bank garansidengan nilai keseluruhan sebesar Rp75.000.

(d) ank Permata agreed to provide a bank guarantee facility in an aggregate amount of Rp 75,000.

Pada tanggal 21 Oktober 2011, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permatadiubah lebih lanjut berdasarkan AktaNotaris No. 128 tertanggal 21 Oktober2011 dibuat dihadapan Drs. GunawanTedjo, S.H., M.H. Berdasarkan ketentuan

perjanjian fasilitas kredit yang diperbaharuiini, Bank Permata setuju untukmenyediakan Perusahaan tambahanfasilitas pinjaman berjangka (”TL2”)sebesar AS$20.000.000 untuk membiayaipengeluaran modal sehubunganpengembangan Muba Hub. Fasilitaspinjaman baru ini akan dikenakan bunga6,5% per tahun dan akan jatuh tempodalam waktu 5 tahun.

On 21 October 2011, the credit facility agreement with Bank Permata was further amended based on the Notarial Deed No.128 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.dated 21 October 2011. Based on the provisions in the renewed credit facility 

agreement, Bank Permata agreed to provide the Company with additional term loan faci li ty (“TL2”) amounting to US$20,000,000 which will be used to finance capital expenditures in relation with the development of Muba Hub. This new facility will be charged with interest of 6.5% per annum and will mature in 5 years time.

Pinjaman berjangka TL1 merupakanfasilitas kredit club deal  yang diberikanBank Permata bersama-sama denganBank Danamon (Club Deal  tahap 1). Oleh

karena itu, jaminan yang diberikanPerusahaan sehubungan dengan pinjamanberjangka TL1 merupakan jaminan paripassu kepada Bank Permata dan BankDanamon.

Term loan TL1 is basically a club deal credit facility provided by Bank Permata together with Bank Danamon to the Company (Club Deal phase 1). Therefore 

the collaterals provided by the Company in relation with term loan TL1 are the basically pari passu collaterals to both Bank Permata and Bank Danamon.

Page 199: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 199/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/61 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pin aman an ka an an ihak keti a(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties (continued)

(i) Perusahaan (lanjutan) (i) The Company (continued)

Bank Permata (lanjutan) Bank Permata (continued)

Seperti halnya Club Deal tahap 1, pinjamanberjangka TL2 merupakan Club Deal tahap2 yang diberikan kepada Perusahaan oleh

Bank Permata bersama-sama denganBank DBS. Oleh karena itu, jaminan yangdiberikan Perusahaan sehubungan denganpinjaman berjangka TL2 juga merupakan

 jaminan pari passu kepada Bank Permatadan Bank DBS.

Similar to Club Deal phase 1, term loan TL2 is basically Club Deal phase 2 provided to the Company by Bank Permata 

together with Bank DBS. Therefore, the collaterals provided by the Company in relation with term loan TL2 are also pari passu collaterals to both Bank Permata and Bank DBS.

Jaminan untuk fasilitas Club deal  tahap 1antara lain, adalah sebagai berikut:

The collaterals for Club Deal phase 1facility, among others, are as follows: 

(a) 13 bidang tanah yang terletak di Berauatas nama BBE.

(a) 13 parcels of land located in Berau on behalf of BBE.

(b) Aset operasional milik Perusahaanyang terletak di BBE dan MUBA diikatfidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 41.138.

(b) The Company̓ s operational assets located in BBE and MUBA are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 41,138.

(c) Aset operasional DKB diikat fidusiadengan nilai penjaminan sebesar Rp48.620.

(c) DKBʼs operational assets are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 48,620.

(d) Aset operasional BBE yang diikatfidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 50.917.

(d) BBE s̓ operational assets which are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 50,917.

Jaminan untuk fasilitas Club deal  tahap 2antara lain, adalah sebagai berikut:

The collaterals for Club Deal phase 2 facility, among others, are as follows: 

(a) Aset operasional milik Perusahaanyang terletak di MUBA diikat fidusiadengan nilai penjaminan sebesar Rp

17.742.

(a) The Company s̓ operational assets in MUBA are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 17,742.

(b) Piutang dagang dari proyek MUBA,baik yang sekarang telah ada maupunyang di kemudian hari akan ada diikatfidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 90.000.

(b) Trade receivables from MUBA Project which are currently available and those will be available in the furure are bounded as a fudiciary with guarantee value equal to Rp 90,000.

(c) Aset operasional dan/atau persediaandiikat fidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 54.000.

(c) Operational assets or inventory stock which bounded as fudiciary with a guarantee value equal to Rp 54,000.

Bank Danamon Bank Danamon 

Pada tanggal 8 Agustus 2011, Perusahaandan Bank Danamon menandatangani

menandatangani perjanjian fasilitas kredityang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 78tertanggal 8 Agustus 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.

On 8 August 2011, the Company and Bank Danamon signed a credit facility agreement 

which was legalised by Notarial Deed No.78 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.dated 8 August 2011.

Page 200: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 200/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/62 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pin aman an ka an an ihak keti a(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties (continued)

(i) Perusahaan (lanjutan) (i) The Company (continued)

Bank Danamon (lanjutan) Bank Danamon (continued)

Menurut perjanjian ini, Bank Danamonsetuju untuk menyediakan fasilitaspinjaman berjangka untuk Perusahaan

sebesar AS$ 20.000.000 sebagai bagiandari transaksi club deal  tahap 1 denganBank Permata untuk pembiayaan kembalipinjaman yang masih aktif atas nama BBEdan DKB. Selain itu, fasilitas ini jugadimaksudkan untuk pembiayaan ataspengembangan proyek MUBA. Fasilitas iniberlaku sampai dengan 8 November 2014.Bunga atas pinjaman sebesar 6% pertahun tetapi dapat berubah karena adanyarevisi tingkat suku bunga dari waktu kewaktu.

Pursuant to this agreement, Bank Danamon agreed to provide a term loan facility to the Company in aggregate 

amount of US$20,000,000 as a part of club deal transaction phase 1 with Bank Permata for the refinancing of the BBE and DKB existing loans. In addition, this facility is also intended for the financing of MUBAproject. This facility is valid until 8 November 2014. The borrowing bears interest at 6% per annum but is subject to rate revisions from time to time.

Lihat Catatan 16b Bank Permata di atasuntuk rincian jaminan.

Refer Note 16b Bank Permata above for details of the collaterals.

Bank DBS Bank DBS 

Pada tanggal 21 Oktober 2011,Perusahaan dan Bank DBSmenandatangani perjanjian fasilitas kredityang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 127tertanggal 21 Oktober 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.

On 21 October 2011, the Company and Bank DBS signed a credit facility agreement which was legalised by Notarial Deed No. 127 of Drs.Gunawan Tedjo, S.H.,M.H. dated 21 October 2011.

Menurut perjanjian ini, Bank DBS setujuuntuk menyediakan fasilitas pinjamanberjangka untuk Perusahaan sebesar AS$30.000.000 sebagai bagian dari transaksi

Club deal tahap 2 untuk pembiayaan modalkerja di proyek MUBA Fasilitas ini berlakusampai dengan 21 Oktober 2016. Bungaatas pinjaman sebesar 6,75% per tahuntetapi dapat berubah karena adanya revisitingkat suku bunga dari waktu ke waktu.

Pursuant to this agreement, Bank DBS agreed to provide a term loan facility to the Company in aggregate amount of US$30,000,000 as a part of Club Deal 

phase 2 to finance the capital expenditure of MUBA project. This facility is valid until 21 October 2016. The borrowing bears interest at 6.75% per annum but is subject to rate revisions from time to time.

Lihat Catatan 16b Bank Permata di atasuntuk rincian jaminan.

Refer Note 16b Bank Permata above for details of the collaterals.

Terdapat beberapa covenant  keuangan,negative covenant , dan covenant  lainnya yangdiatur dalam perjanjian fasilitas kredit yangharus dipenuhi oleh Perusahaan, yang akan

direview  secara kuartalan berdasarkan laporankeuangan konsolidasi internal dan laporankonsolidasi audit tahunan Perusahaan di tahun2011.

There are several financial, negative, and other covenants under the credit facility agreement that must be fulfilled by the Company, which will be reviewed on a quarterly basis based on 

the Companyʼs internal consolidated financial statements and the Company s̓ audited consolidated financial statements in 2011.

Page 201: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 201/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/63 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pin aman an ka an an ihak keti a(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties (continued)

(ii) BBE (ii) BBE 

Bank Permata Bank Permata 

Pada tanggal 13 Agustus 2010, BBE danBank Permata menandatangani KUK No.SKU/10/590/N/CGVC, dimana kedua belah

pihak setuju untuk terikat oleh syarat-syaratdan kondisi-kondisi yang ada pada KUK.Pada tanggal yang sama dan didasarkanpada KUK, BBE dan Bank Permata jugamenandatangani perjanjian fasilitas kredityang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 92tertanggal 13 Agustus 2010 dibuat dihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.

On 13 August 2010, GTC No.SKU/10/590/N/CGVC was signed between BBE and Bank Permata, under which both 

parties agreed to be bound by the terms and conditions in the GTC. On the same date and based on the GTC, BBE and Bank Permata also signed a credit facility agreement which was legalised by Notarial Deed No. 92 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H.,M.H. dated 13 August 2010.

Menurut perjanjian ini, Bank Permatasetuju untuk menyediakan fasilitaspinjaman berjangka untuk BBE sebesarAS$5.000.000 untuk pembiayaanpengadaan dan infrastruktur konstruksi diBerau (proyek perpanjangan BBE).Fasilitas ini berlaku sampai tanggal 13Agustus 2014. Tingkat suku bungapinjaman sebesar 7,5% per tahun tetapidapat berubah karena adanya revisi tingkatsuku bunga dari waktu ke waktu. Penaltiuntuk keterlambatan pembayaranditentukan sebesar 3% di atas tingkat sukubunga pinjaman yang dipakai.

Pursuant to this agreement, Bank Permata agreed to provide a term loan facility to BBE in an aggregate amount of  US$5,000,000 for financing of the procurement and infrastructure construction in Berau (BBE extension project). This facility is valid until 13 August 2014. The loans bear interests at 7.5% per annum but are subject to rate revisions from time to time. Penalty or late payment was set at a rate 3% above the applicable interest rate.

TanggaI 28 Desember 2010, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permatadiubah berdasarkan Akta Notaris No. 195tertanggal 28 Desember 2010 yang dibuatdi hadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H.,

M.H. Perubahan atas perjanjian fasilitaskredit mencakup persetujuan BankPermata untuk menyediakan fasilitaspinjaman berjangka baru sebesarAS$5.000.000 untuk pembiayaanpenyediaan dan konstruksi infrastruktur diBerau (proyek perpanjangan BBE).Fasilitas ini berlaku sampai tanggal 28 Juni2014. Tingkat suku bunga pinjamansebesar 7% per tahun (dapat berubah)atau tetap maksimum 3 bulan;

On 28 December 2010, the credit facility agreement with Bank Permata was amended based on the Notarial Deed No.195 dated 28 December 2010 of Drs.Gunawan Tedjo, S.H., M.H. The 

amendments of the credit facility agreement include a provision whereby Bank Permata agreed to provide a new term loan facility in an aggregate amount of US$5,000,000 for financing of the procurement and/or infrastructure construction in Berau (BBE extension project). This facility is valid until 28 June 2014. The loans bear interests at 7% per annum (subject to change) or fixed maximum 3 months; 

Berdasarkan suratnya No. 412/BP-CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,

Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama BBE pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.

Based on its letter No. 412/BP-  CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, Bank 

Permata confirmed that credit facility under the name of BBE in Bank Permata has been fully paid.

Page 202: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 202/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/64 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pin aman an ka an an ihak keti a(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties (continued)

(iii) DKB (iii) DKB 

Bank Permata Bank Permata 

Pada tanggal 28 Desember 2010, DKBmengadakan perjanjian fasilitas kreditdengan Bank Permata. Berdasarkan

perjanjian ini, Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas di bawah ini kepadaDKB:

On 28 December 2010, DKB entered into credit facilities agreement with Bank Permata. Based on this agreement, Bank 

Permata agreed to provide the following facilities to DKB: 

(a) Fasilitas pinjaman berjangka dengannilai keseluruhan sebesarAS$5.000.000

(a) Term loan facility in aggregate amount of US$5,000,000 

Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas pinjamanberjangka untuk DKB dengan jumlahkeseluruhan sebesar AS$5.000.000untuk pembiayaan investasi DKB atasaset tetap dan infrastruktur di lokasipenambangan. Fasilitas ini berlaku

untuk 30 bulan sejak tanggaIperjanjian ini. Tingkat suku bungapinjaman sebesar 7% per tahun tetapidapat berubah karena adanya revisitingkat suku bunga dari waktu kewaktu. Penalti untuk keterlambatanpembayaran ditetapkan sebesar 3% diatas tingkat suku bunga pinjamanyang dipakai.

Bank Permata agreed to provide a term loan faci li ty to DKB in an aggregate amount of US$5,000,000 which will be used to finance the investment of DKB of property, plant and equipment and infrastructure in mine site. This facility is valid for 30 

months from the date of agreement.The loans bear interests at 7% per annum but are subject to rate revisions from time to time. Penalty or late payment was set at a rate 3% above the applicable interest rate.

(b) Fasilitas transaksi valuta asing dengan jumlah maksimal AS$12.500.000

(b) Foreign exchange transaction facility in the maximum amount of  US$12,500,000 

Bank Permata setuju untukmemberikan fasilitas transaksi Spot dan Forward  kepada DKB dengan

 jumlah maksimal AS$12.500.000 atausetara dengan mata uang lainnya yangdisetujui Bank Permata. Fasilitas iniberlaku selama 12 bulan sejak tanggalpenandatanganan perjanjian. Keduapihak setuju untuk menunjuk BankPermata selaku pihak yang melakukanperhitungan mark-to-market  atas

 jumlah yang digunakan dari fasilitasini.

Bank Permata agreed to provide Spot and Forward Transactions facility to DKB with a maximum amount of US$12,500,000 or its equivalent in other currencies agreed by Bank Permata. This facility is valid for 12 months since signing date of this agreement. Both parties agreed to appoint Bank Permata as the party to calculate the mark-to-market of the amount used from this facility.

Berdasarkan suratnya No. 413/BP-

CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama DKB pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.

Based on its letter No. 413/BP-  

CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, Bank Permata confirmed that credit facility under the name of DKB in Bank Permata has been fully paid.

Page 203: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 203/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/65 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pin aman an ka an an ihak keti a(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties (continued)

(iv) AE (iv) AE 

KPIL KPIL

Pada tanggal 18 September 2008, AEmemperoleh pinjaman dari KPIL dengan

 jumlah maksimum sebesar AS$1.560.000.

Tingkat suku bunga LIBOR+2% ataumaksimum sebesar 9% per tahun. Jangkawaktu pinjaman adalah selama 3 tahunsejak tanggal perjanjian. Pinjaman dariKPIL ini akan digunakan untuk mendanaikegiatan pra produksi dan modal kerja.

On 18 September 2008, AE was granted a loan facility from KPIL with a maximum amount of US$1,560,000. The interest rate 

is based on LIBOR+2% or a maximum of 9% per annum. The loan period is for 3 years starting from the agreement date.This loan from KPIL is used for financing pre-production activities and working capital.

Pada tanggal 31 Desember 2010, AEmemperoleh perpanjangan pinjamantersebut sampai dengan tanggal 31Desember 2013.

On 31 December 2010, AE was provided an extension of this loan facility up to 31December 2013.

(v) OC (v) OC 

NCT NCT 

Pada tanggal 1 Juni 2010, OC memperolehpinjaman dari NCT dengan jumlahmaksimum sebesar AS$1.000.000 dengantingkat suku bunga 0% untuk periode 1Juni 2010 sampai dengan 30 November2011 dan 7% untuk periode 1 Desember2011 sampai dengan 1 Juni 2013. Jangkawaktu pinjaman adalah tiga tahun sejaktanggal perjanjian.

On 1 June 2010, OC was granted a loan factility by NCT with a maximum amount of US$1,000,000 which bears interest at a rate of 0% for the period from 1 June 2010 to 30 November 2011 and 7% for the period from 1 December 2011 to 1 June 2013. The loan period is for three years starting from the agreement date.

17. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA 17. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES 

2011 2010 2009

- PT Madhani Talatah PT Madhani Talatah - Nusantara (“Madhani”) 19,282 44,935 22,077 Nusantara (“Madhani”)

- PT Ricobana Abadi PT Ricobana Abadi - (“Ricobana”) 9,404 - - (“Ricobana”)

- PT Andalan Karya Mandiri 8,281 - - PT Andalan Karya Mandiri - - PT AKR Corporindo, Tbk. 4,584 - 3,877 PT AKR Corporindo, Tbk. -- Lain-lain (masing-masing Others (each below - 

di bawah Rp 3.000) 6,275 2,226 6,097 Rp 3,000)

Jumlah utang usaha Total trade payables - pihak ketiga 47,826 47,161 32,051 - third parties 

Seluruh saldo utang usaha merupakan utangkepada pihak ketiga yang terutama merupakanutang usaha kepada kontraktor penambangan. Gruptidak memberikan jaminan terhadap utang usaha.

Trade payables represent amounts owing to third parties which mainly consist of trade payables to mining contractors. The Group did not provide any guarantees for trade payables.

Page 204: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 204/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/66 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA (lanjutan) 17. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES (continued)

Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade payables is as follows: 

2011 2010 2009

Lancar dan 1 – 30 hari 46,842 26,222 6,269 Current and 1 – 30 days 31 – 60 hari 564 - 19,760 31 – 60 days 61 – 90 hari - - 2,380 61 – 90 days > 90 hari 420 20,939 3,642 > 90 days 

47,826 47,161 32,051

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalahsebagai berikut:

Details of trade payables based on currencies are as follows: 

2011 2010 2009

Rupiah 17,944 1,843 9,383 Rupiah Dolar AS 29,882 45,318 22,668 US Dollars 

47,826 47,161 32,051

18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 18. ACCRUED EXPENSES 

2011 2010 2009

Kontraktor 28,088 25,949 28,038 Contractors Iuran eksploitasi 21,980 38,158 13,324 Exploitation fees Bunga 11,772 - 1,491 Interest Sewa 7,830 3,824 655 Rent Konsultan 3,528 656 1,997 Consultants Bahan bakar 3,503 - 8,428 Fuel Katering 2,843 818 832 Catering Bonus 1,606 2,478 161 Bonus Lain-lain (masing-masing Others (each below 

di bawah Rp 1.000) 5,972 997 498 Rp 1,000)

Jumlah beban yang masih

harus dibayar 87,122 72,880 55,424 Total accrued expenses 

Page 205: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 205/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/67 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

19. UTANG LAIN LAIN 19. OTHER PAYABLES 

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties: 

- KAP Tanudiredja, Wibisana dan KAP Tanudiredja, Wibisana  -Rekan 3,541 - - dan Rekan 

- PT Garda Satya Mandiri 2,419 - 6,255 PT Garda Satya Mandiri  -- OER 2,062 1,860 - OER -  - PT Paramita Argo Utama PT Paramita Argo Utama - 

(“PAU”) 625 7,937 3,818 (“PAU”)- PT Tataolah Hutani Prima PT Tataolah Hutani Prima  -

Abadi (“THPA”) 625 7,937 3,406 Abadi (“THPA”)- Lain-lain (masing-masing Others (each below - di bawah Rp 2.000) 18,478 4,200 4,184 Rp 2,000)

Utang lain-lain lancar - Other current payables pihak ketiga 27,750 21,934 17,663 - third parties 

Utang tidak lancar lain- Other non-current 

lain - pihak yang berelasi 4,428 - 183 payables - related parties 

Jumlah utang lain-lain 32,178 21,934 17,846 Total other payables 

Rincian utang lain-lain berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:

Details of other payables based on currencies are as follows: 

2011 2010 2009

Rupiah 15,302 3,413 554 Rupiah Dolar AS 16,876 18,521 17,292 US Dollars 

32,178 21,934 17,846

Utang lain-lain terutama timbul dari beban jasaprofesional dan manajemen.

Other payables mainly arose from professional and management fees.

Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi denganpihak yang berelasi.

See Note 30 for the details of related party transactions.

20. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 20. UNEARNED REVENUE 

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third party: 

- Noble 74,730 37,183 - Noble  -- Tecnica Holdings Ltd. Tecnica Holdings Ltd. -

(“Tecnica”) 12,695 - - (“Tecnica”)

Jumlah pendapatanditerima dimuka 87,425 37,183 - Total unearned revenue 

Pendapatan diterima dimuka merupakanpembayaran yang diterima dari pelanggan dimana

batubara belum dikirim pada tanggal neraca.

Unearned revenue represents payments received from customers for which the coal has not been 

delivered as at the balance sheet date.

Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi denganpihak yang berelasi.

See Note 30 for the details of related party transactions.

Page 206: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 206/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/68 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 21. FINANCE LEASE PAYABLES 

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties: 

- PT Astra Sedaya PT Astra Sedaya - Finance 10,695 20,891 - Finance 

- PT Orix Indonesia Finance 4,212 6,238 - PT Orix Indonesia Finance - - PT Toyota Astra Financial PT Toyota Astra Financial - 

Services 4,190 1,916 - Services - PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti - 

Leasing 3,864 7,768 - Utama Leasing 

- Lain-lain (masing-masing Others (each below - di bawah Rp 4.000) 8,452 5,416 2,974 Rp 4,000)

Jumlah utang sewa pembiayaan 31,413 42,229 2,974 Total finance lease payables 

Dikurangi: Less: Bagian yang akan jatuh tempo Portion due within 

dalam satu tahun (23,596) (22,793) (1,320) one year 

Bagian jangka panjang 7,817 19,436 1,654 Long-term portion 

Utang sewa pembiayaan terkait dengan kendaraan. The finance lease payables are related to the leased vehicles.

Pembayaran minimum sewa pembiayaan di masayang akan datang berdasarkan perjanjian sewapembiayaan adalah sebagai berikut:

The future minimum lease payments under the finance lease agreements are as follows: 

2011 2010 2009

Jatuh tempo kurang dari 1 tahun 25,442 25,330 1,642 Payable not later than 1 year Jatuh tempo lebih dari 1 tahun Payable later than 1 year but 

namun kurang dari 5 tahun 8,265 21,033 1,818 not later than 5 years 

33,707 46,363 3,460Dikurangi: Less: Biaya bunga yang

belum jatuh tempo (2,294) (4,134) (486) Future financing charges 

Nilai kini pembayaran minimum Present value of minimum utang sewa pembiayaan 31,413 42,229 2,974 finance lease payments 

Semua aset sewa pembiayaan digunakan sebagaiagunan atas perjanjian sewa pembiayaan terkait.Tidak ada ikatan-ikatan penting pada perjanjiansewa pembiayaan yang perlu diungkapkan dalamlaporan keuangan konsolidasian.

All leased assets are pledged as collateral for the underlying finance leases. There are no major covenants in the finance lease agreements to be disclosed in consolidated financial statements.

Page 207: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 207/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/69 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

22. MODAL SAHAM 22. SHARE CAPITAL

Struktur pemegang saham Perusahaan padatanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalahsebagai berikut:

The shareholders of the Company as at 31December 2011, 2010 and 2009 and their related ownerships are as follows: 

31 Desember/ December 2011Jumlah saham

Jumlah modal ditempatkan Persentase

dasar/ dan disetor/ kepemilikanNumber of Number of Percentage of authorised shares issued ownership  Jumlah/ 

Pemegang saham share and paid up   (%) Total Shareholders  

CVU 1,275,120,000 42.50 255,024 CVU Andre Abdi 631,392,500 21.05 126,278 Andre Abdi UBS AG Hongkong 303,000,000 10.10 60,600 UBS AG Hongkong Masyarakat 790,487,500 26.35 158,098 Public 

4,180,000,000 3,000,000,000 100 600,000

31 Desember/ December 2010Jumlah saham

Jumlah modal ditempatkan Persentasedasar/ dan disetor/ kepemilikan

Number of Number of Percentage of authorised shares issued ownership  Jumlah/ 

Pemegang saham share and paid up   (%) Total Shareholders  

Andre Abdi 180,001 90 180,001 Andre Abdi CVU 19,999 10 19,999 CVU 

380,000 200,000 100 200,000

31 Desember/ December 2009Jumlah saham

Jumlah modal ditempatkan Persentase

dasar/ dan disetor/ kepemilikanNumber of Number of Percentage of authorised shares issued ownership  Jumlah/ 

Pemegang saham share and paid up   (%) Total Shareholders  

CVU 19,999 99.995 19,999 CVU Andre Abdi 1 0.005 1 Andre Abdi 

50,000 20,000 100 20,000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa (”RUPSLB”) pada tanggal 15 Februari 2010,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 8 tertanggal15 Februari 2010 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui peningkatan modaldasar yang semula sebesar Rp 50.000 (50.000Iembar) menjadi sebesar Rp 380.000 (380.000lembar) dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (nilaipenuh) per lembar. Modal disetor Perusahaan jugameningkat dari semula sebesar Rp 20.000 menjadisebesar Rp 110.000.

Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 15 February 2010, which was approved in Notarial Deed of Merryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, No. 8 dated 15 February 2010, the Companyʼs shareholders agreed to increase its authorised capital from Rp 50,000 (50,000 shares)to Rp 380,000 (380,000 shares) with par value of Rp 1,000,000 (full amount) per share. The Companyʼs paid in capital also increased from Rp 20,000 to Rp 110,000.

Page 208: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 208/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/70 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 22 September2010, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 22tertanggal 22 September 2010 yang dibuat dihadapan Merryana Suryana, S.H., notaris diJakarta, para pemegang saham Perusahaanmenyetujui penerbitan saham baru sebesar 90.000lembar (nilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) perlembar) yang akan dibayar oleh Andre Abdi.

Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 22 September 2010, which was approved in Notarial Deed of Merryana Suryana S.H., notary in Jakarta, No. 22 dated 22 September 2010, the Companyʼs shareholders approved the issuance of new 90,000 shares (par value Rp 1,000,000 (full amount) per share) which all were paid up by Andre Abdi.

Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 2 Februari

2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 4tertanggal 2 Februari 2011 yang dibuat di hadapanMerryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, parapemegang saham Perusahaan menyetujui untukmenerbitkan 9.000 lembar saham tambahan dengannilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) per lembar.

Based on Extraordinary Shareholders General 

Meeting on 2 February 2011, which was approved in Notarial Deed No. 4 dated 2 February 2011 of Merryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, the Companyʼs shareholders agreed to issue additional 9,000 shares with a par value of Rp 1,000,000 (full amount) per share.

Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 30 Maret 2011,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 38 tertanggal30 Maret 2011 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui untuk meningkatkanmodal dasar yang semula sebesar Rp 380.000(380.000 lembar) menjadi sebesar Rp 836.000(836.000 lembar).

Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 30 March 2011, which was approved in Notarial Deed No. 38 dated 30 March 2011 of Merryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, the Companyʼs shareholders agreed to increase the Companyʼs authorised share capital from Rp 380,000 (380,000 shares) to Rp 836,000 (836,000 shares).

Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 31 Maret 2011,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 69 tertanggal31 Maret 2011 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan169.001 lembar saham tambahan dengan nilainominal sebesar Rp 1.000.000 (nilai penuh) perlembar.

Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 31 March 2011, which was approved in Notarial Deed No. 69 dated 31 March 2011 of Merryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, the Companyʼs shareholders agreed to issue additional 169,001 shares with a par value of Rp 1,000,000 (full amount) per share.

Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 29 April 2011,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 42 tertanggaI29 April 2011 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang

saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan91.999 lembar saham tambahan dengan nilainominaI sebesar Rp 1.000.000 (nilai penuh) perlembar.

Berdasarkan Sirkulasi Keputusan Para PemegangSaham sebagai pengganti Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa Perusahaan tertanggal 23 Mei2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 221tertanggal 24 Mei 2011 yang dibuat di hadapanSutjipto, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, parapemegang saham Perusahaan menyetujuipenjualan 9.000 lembar saham Perusahaan yangdimiliki oleh Andre Abdi kepada CVU.

Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 29 April 2011, which was approved in Notarial Deed No. 42 dated 29 April 2011 of Merryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, the 

Companyʼs shareholders agreed to issue additional 91,999 shares with a par value of Rp 1,000,000 (full amount) per share.

Based on the Circular Resolution of Shareholders in lieu of Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company dated 23 May 2011,which was legalised in the Notarial Deed No. 221 of Sutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta, dated 24 May 2011, the shareholders of the Company approved the sale of 9,000 shares of the Company owned by Andre Abdi to CVU.

Page 209: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 209/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/71 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan Sirkulasi Keputusan Para PemegangSaham sebagai pengganti Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa Perusahaan tertanggal 23 Mei2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 223tertanggal 24 Mei 2011 yang dibuat di hadapanSutjipto, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, parapemegang saham Perusahaan menyetujui antaralain:

1. Mengubah nilai nominal saham dari Rp

1.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp 200 (nilaipenuh) per lembar saham;2. Penawaran umum saham perdana Perusahaan

melalui pengeluaran saham baru dalamPerusahaan sebanyak-banyaknya 940.000.000saham.

Based on the Circular Resolution of Shareholders in lieu of Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company dated 23 May 2011,which was legalised in the Notarial Deed No. 223 of Sutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta, dated 24 May 2011, the shareholders of the Company approved, among others: 

1. Change of the nominal share value from Rp 

1,000,000 (full amount) to Rp 200 (full amount)per share; 2. The Initial Public Offering through issuance of 

new shares from the portfolio of the Company in the maximum amount of 940,000,000 shares.

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR 23. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL

2011 2010 2009

Selisih antara pembayaranyang diterima dengan nilai Excess of proceeds nominal saham 845,000 - - over par value  

Biaya emisi saham (112,166) - - Share issuance costs 

Tambahan modal disetor 732,834 - - Additional paid-in capital 

Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yangberkaitan langsung dengan penerbitan saham baruPerusahaan yang dilakukan melalui PenawaranUmum Saham Perdana Perusahaan (lihat Catatan1b).

Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company in respect of the Initial Public Offering of the Company shares (see Note 1b).

24. CADANGAN UMUM 24. GENERAL RESERVE 

Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik

Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan di bulanMaret 1995, dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 yang diterbitkan di bulanAgustus 2007, mengharuskan pembentukancadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal20% dari jumlah modal yang ditempatkan dandisetor penuh. Tidak ada batasan waktu untukmembentuk cadangan tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telahmembentuk cadangan umum sebesar Rp 5.000(2010: nihil dan 2009: nihil).

Limited Liability Company Law of the Republic of 

Indonesia No. 1/1995 introduced in March 1995,and amended by Law No. 40/2007, issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net income amounting to at least 20% of a companyʼs issued and paid up capital. There is no time limit on the establishment of such reserve.

As at 31 December 2011, the Company has appropriated Rp 5,000 to its general reserve (2010: nil and 2009: nil).

Page 210: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 210/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/72 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN 25. TAXATION 

a. Pa ak diba ar dimuka a. Prepaid taxes 

2011 2010 2009

Perusahaan The Company 

Pajak pertambahan nilai,bersih 2,291 5,309 463 Value-added tax, net 

2,291 5,309 463

Entitas anak Subsidiaries Pajak pertambahan nilai,bersih 2 - 5 Value-added tax, net 

2 - 5

Jumlah pajak dibayardimuka 2,293 5,309 468 Total prepaid taxes 

b. Utang pajak b. Taxes payable 

2011 2010 2009

Perusahaan The Company Pajak penghasilan badan 2,598 3,785 2,553 Corporate income tax Pajak penghasilan pasal 4(2) 314 165 288 Income tax article 4(2)Pajak penghasilan pasal 21 3,146 833 851 Income tax article 21Pajak penghasilan

pasal 23 dan 26 767 9 107 Income tax articles 23 and 26 Pajak penghasilan pasal 25 272 - - Income tax article 25 

7,097 4,792 3,799

Entitas anak Subsidiaries 

Pajak penghasilan badan 11,641 3,173 3,132 Corporate income tax Pajak bumi dan bangunan 350 - - Land and building tax Pajak penghasilan pasal

4(2) 76 - - Income tax article 4(2)Pajak penghasilan pasal 15 - - 4 Income tax article 15 

Pajak penghasilan pasal 21 672 188 313 Income tax article 21Pajak penghasilan

pasal 23 dan 26 1,112 711 971 Income tax articles 23 and 26 Pajak penghasilan pasal 25 499 165 330 Income tax article 25 

14,350 4,237 4,750

Jumlah utang pajak 21,447 9,029 8,549 Total taxes payable 

Page 211: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 211/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/73 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

. Beban/ manfaat a ak en hasilan c. Income tax expense/(benefit) 

2011 2010 2009

Perusahaan The Company Kini 5,905 4,112 2,976 Current Tangguhan 777 (632) (103) Deferred 

6,682 3,480 2,873

Entitas anak Subsidiaries Kini 16,614 5,144 4,602 Current Tangguhan (5,924) (673) (65) Deferred 

10,690 4,471 4,537

Konsolidasian Consolidated 

Kini 22,519 9,256 7,578 Current Tangguhan (5,147) (1,305) (168) Deferred 

Jumlah beban pajak Total income tax penghasilan 17,372 7,951 7,410 expense 

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakpenghasilan dengan estimasi penghasilan kenapajak adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit before income tax and estimated taxable income is as follows: 

2011 2010 2009

Laba konsolidasian Consolidated profit sebelum pajak penghasilan 44,292 21,271 17,897 before income tax 

Laba sebelum pajakpenghasilan – entitas Profit before income anak (12,728) (11,482) (8,451) tax - subsidiaries 

Disesuaikan dengan jurnal Adjusted for consolidation eliminasi konsolidasi 3,479 7,105 4,109 eliminations 

Laba sebelum pajak Profit before income penghasilan - Perusahaan 35,043 16,894 13,555 tax - the Company 

Perbedaan temporer: Temporary differences: - Bonus yang masih

harus dibayar (541) 1,337 - Accrued bonus - - Penyisihan imbalan Provision for employee - 

karyawan 2,336 2,181 - benefits - Perbedaan penyusutan Difference between - 

antara komersial commercial dan fiskal 1,336 855 381 and tax depreciation 

- Perbedaan transaksi sewa Difference between - pembiayaan antara commercial and komersial dan fiskal (6,378) (1,844) 130 tax in finance lease 

Page 212: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 212/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/74 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

. Beban/ manfaat a ak en hasilan (lanjutan) c. Income tax expense/(benefit) (continued)

2011 2010 2009

Perbedaan tetap: Permanent differences: - Penghasilan yang telah

dikenakan pajak final (4,033) (19) (24) Income subject to final tax - - Sumbangan 1,981 743 1,138 Donation - - Biaya yang tidak dapat

dikurangkan

menurut pajak 5,779 4,262 3,299 Non-deductible expenses - - Keuntungan dari Gain from sale  -penjualan investasi of investment pada entitas anak (3,398) - (3,035) in subsidiaries 

- Laba dari investasi Profit from investment  -pada entitas anak (8,505) (7,960) (4,109) in subsidiaries 

23,620 16,449 11,335

Dikurangi: Less: Penggunaan rugi fiskal Utilisation of prior year 

tahun sebelumnya - - (707) losses carried-forward 

Laba kena pajak 23,620 16,449 10,628 Taxable income 

Pajak penghasilan kini - Current income tax Perusahaan 5,905 4,112 2,976 - the Company 

Pembayaran pajak dimuka Less prepaid tax - Perusahaan (3,307) (327) (423) - the Company 

Kurang bayar pajak Underpayment of penghasilan badan corporate income tax 

- Perusahaan 2,598 3,785 2,553 - the Company 

Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkantaksiran penghasilan kena pajak. Nilai tersebutmungkin disesuaikan pada saat SPTdisampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak(”KPP”).

Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when Annual Tax Returns are filed to the Tax Office.

Per tanggal laporan keuangan ini, Perusahaanmasih belum menyampaikan SPT tahun pajak2011 ke KPP.

As at the date of these financial statements, the Company has yet to file its 2011 Annual Tax Returns to the Tax Office.

Laba kena pajak untuk tahun yang berakhirpada 31 Desember 2010 berbeda sebesar Rp49 dengan SPT yang disebabkan olehperbedaan perhitungan biaya yang tidak dapatdikurangkan.

There was a difference of Rp 49 of the taxable income for the year ended 31 December 2010 with Annual Tax Returns, mainly due to the difference in the calculation of nondeductible expenses.

Laba kena pajak untuk tahun yang berakhirpada 31 Desember 2009 telah sesuai denganSPT yang disampaikan ke DJP.

Taxable income for the years ended 31December 2009 have been in accordance with the Annual Tax Returns submitted to DGT.

Page 213: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 213/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/75 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

. Beban/ manfaat a ak en hasilan (lanjutan) c. Income tax expense/(benefit) (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilandengan hasil perkalian laba akuntansi sebelumpajak penghasilan dan tarif pajak yang berlakuadalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the profit before income tax is based on the prevailing income tax rate, as follows: 

2011 2010 2009

Laba konsolidasian Consolidated profit 

sebelum pajak penghasilan 44,292 21,271 17,897 before income tax Laba sebelum pajakpenghasilan – Profit before income entitas anak (12,728) (11,482) (8,451) tax - subsidiaries 

Disesuaikan dengan jurnal Adjusted for consolidation eliminasi konsolidasi 3,479 7,105 4,109 eliminations 

Laba sebelum pajak Profit before income penghasilan - Perusahaan 35,043 16,894 13,555 tax - the Company 

Pajak dihitung dengan Income tax calculated tarif 25% (2009: 28%) 8,761 4,223 3,795 at 25%(2009: 28%)

Penghasilan yang telahdikenakan pajak final (1,008) (5) (7) Income subject to final tax 

Sumbangan 495 186 319 Donation Biaya yang tidak dapat

dikurangkan menurut pajak 1,443 1,066 924 Non-deductible expenses Keuntungan dari penjualan Gain from sale 

investasi pada of investment entitas anak (850) - (850) in subsidiaries 

Laba dari investasi Profit from investment pada entitas anak (2,126) (1,990) (1,151) in subsidiaries 

Penyesuaian terhadap Adjustment related to the perubahan tarif pajak - - 41 change of income tax rate 

6,715 3,480 3,071

Dikurangi: Less: Penggunaan rugi fiskal Utilisation of prior year losses 

tahun sebelumnya - - (198) carried forward 

Beban pajak Income tax expense/ penghasilan - Perusahaan 6,715 3,480 2,873 - the Company 

Pembalik liabilitas pajak Reversal of deferred tax ditangguhkan dari properti liabilities from mining pertambangan (33) - - properties 

Beban pajak Income tax expense - penghasilan – entitas anak 10,690 4,471 4,537 subsidiaries 

Beban pajak penghasilan Income tax expense - konsolidasian 17,372 7,951 7,410 consolidated 

Page 214: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 214/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/76 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

d. Aset a ak tan uhan d. Deferred tax assets 

2011 2010 2009

Perusahaan The Company Perbedaan penyusutan Difference between 

antara komersial commercial dan pajak - - 133 and tax depreciation 

Perbedaan transaksi Difference between sewa pembiayaan commercial and tax in 

antara komersial dan pajak - - 7 finance lease transaction 

- - 140

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at the pada awal tahun - 140 37 beginning of the year 

Dibebankan pada laporan Charged to consolidated laba komprehensif statements of konsolidasian - (140) 103 comprehensive income 

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at pada akhir tahun - - 140 the end of the year 

Entitas anak Subsidiaries Rugi fiskal yang dikompensasi

ke masa pajak berikut 9,764 - - Tax losses carried-forward Bonus yang masih

harus dibayar 62 248 - Accrued bonus  Penyisihan imbalan Provision for employee 

karyawan 1,462 305 - benefits  Perbedaan penyusutan Difference between 

antara komersial commercial and dan fiskal 399 134 - tax depreciation  

Perbedaan transaksi sewa Difference between pembiayaan commercial and antara komersial tax in finance lease dan fiskal (367) (216) - transaction  

Amortisasi biaya eksplorasi Amortisation of deferred dan pengembangan exploration and 

yang ditangguhkan 313 68 - development expenditures Amortisasi penyisihan Amortisation of provision 

reklamasi dan penutupan for reclamation and mine tambang 145 - - closure 

11,778 539 - 

Page 215: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 215/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/77 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

d. Aset a ak tan uhan (lanjutan) d. Deferred tax assets (continued)

2011 2010 2009

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at the pada awal tahun 539 - - beginning of the year 

Penambahan karena akuisisi 5,315 - - Addition due to acquisition Dibebankan pada laporan Charged to consolidated 

laba komprehensif statements of konsolidasian 5,924 539 - comprehensive income 

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets pada akhir tahun 11,778 539 - at the end of the year 

Konsolidasian Consolidated Rugi fiskal yang dikompensasi

ke masa pajak berikut 9,764 - - Tax losses carried-forward Bonus yang masih

harus dibayar 62 248 - Accrued bonus  Penyisihan imbalan Provision for employee 

karyawan 1,462 305 - benefits  Perbedaan penyusutan Difference between 

antara commercial and komersial dan fiskal 399 134 133 tax depreciation 

Perbedaan transaksi sewa Difference between pembiayaan antara commercial and tax in komersial dan fiskal (367) (216) 7 finance lease transaction 

Amortisasi biaya eksplorasi Amortisation of deferred dan pengembangan exploration and yang ditangguhkan 313 68 - development expenditures 

Amortisasi penyisihan Amortisation of provision reklamasi dan penutupan for reclamation and mine tambang 145 - - closure 

11,778 539 140

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at the pada awal tahun 539 140 37 beginning of the year 

Penambahan karena akuisisi 5,315 - - Addition due to acquisition 

Dibebankan pada laporan Charged to consolidated laba komprehensif statements of konsolidasian 5,924 399 103 comprehensive income 

Aset pajak tangguhan Deferred tax pada akhir assets at the end of tahun 11,778 539 140 the year 

Page 216: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 216/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/78 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

. Liabilitas a ak tan uhan e. Deferred tax liabilities 

2011 2010 2009

Perusahaan The Company 

Bonus yang masihharus dibayar 199 334 - Accrued bonus 

Penyisihan imbalan Provision for employee karyawan 1,129 545 - benefits 

Perbedaan penyusutan Difference between 

antara commercial and komersial dan pajak 680 346 - tax depreciation Perbedaan transaksi sewa Difference between 

pembiayaan commercial antara komersial and tax in finance dan pajak (2,048) (453) - lease transaction 

Properti pertambangan (12,652) (1,514) - Mining properties 

(12,692) (742) -

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at the pada awal tahun (742) - - beginning of the year 

Penambahan karena akuisisi (11,173) (1,514) - Addition due to acquisition Dibebankan pada Charged to consolidated 

laporan laba statements komprehensif of comprehensive konsolidasian (777) 772 - income 

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities pada akhir tahun (12,692) (742) - at the end of the year 

Entitas anak Subsidiaries 

Perbedaan penyusutan Difference between antara komersial commercial and dan pajak - - 90 tax depreciation 

Perbedaan transaksi sewa Difference between pembiayaan antara commercial and komersial tax in finance lease dan pajak - - (154) transaction 

Amortisasi biaya eksplorasi Amortisation of deferred dan pengembangan exploration and yang ditangguhkan - - (70) development expenditures 

Properti pertambangan (1,945) - - Mining properties 

(1,945) - (134)

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at pada awal tahun - (134) (199) the beginning of the year 

Dibebankan pada laporan Charged to consolidated laba komprehensif statements of konsolidasian - 134 65 comprehensive income 

Penambahan karena akuisisi (1,945) - - Addition due to acquisition 

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities pada akhir tahun (1,945) - (134) at the end of the year 

Page 217: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 217/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/79 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

. Liabilitas a ak tan uhan (lanjutan) e. Deferred tax liabilities (continued)

2011 2010 2009

Konsolidasian Consolidated 

Bonus yang masihharus dibayar 199 334 - Accrued bonus 

Penyisihan imbalan Provision for employee karyawan 1,129 545 - benefits 

Perbedaan penyusutan Difference between 

antara komersial commercial and dan pajak 680 346 90 tax depreciation Perbedaan transaksi sewa Difference between 

pembiayaan antara commercial and tax komersial in finance lease dan pajak (2,048) (453) (154) transaction 

Amortisation of deferred Amortisasi biaya eksplorasi exploration 

dan pengembangan and development yang ditangguhkan - - (70) expenditures 

Properti pertambangan (14,597) (1,514) - Mining properties 

(14,637) (742) (134)

Liabilitas pajak Deferred tax liabilities tangguhan pada at the beginning of awal tahun (742) (134) (199) the year 

Penambahan karena akuisisi (13,118) (1,514) - Addition due to acquisition Charged to consolidated 

Dibebankan pada laporan statements of laba komprehensif comprehensive konsolidasian (777) 906 65 income 

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities pada akhir tahun (14,637) (742) (134) at the end of the year 

f. Surat Tagihan Pajak f. Tax collection notices 

Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan

Pajak terutama disebabkan oleh keterlambatanpembayaran pajak bulanan. Jumlah dalamSurat Tagihan Pajak tersebut telah dicatatdalam laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian sebagai denda pajak.

The Company received several tax collection 

letters mainly due to late monthly tax payments.The amounts have been recognised in the consolidated statements of comprehensive income as tax penalties.

Page 218: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 218/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/80 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

. Administrasi g. Administrations 

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yangberlaku di Indonesia, Perusahaan dan entitasanak menghitung, menetapkan, dan membayarsendiri besarnya jumlah pajak yang terutang.DJP dapat menetapkan atau mengubahliabilitas pajak dalam batas waktu sepuluhtahun sejak saat terutangnya pajak atau akhirtahun 2013, mana yang lebih awal. Ada

ketentuan baru yang diberlakukan terhadaptahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnyayang menentukan bahwa DJP dapatmenetapkan dan mengubah liabilitas pajaktersebut dalam batas waktu lima tahun sejaksaat terutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, the Company and subsidiaries submit tax returns on the basis of self assessment. DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or 

amend taxes within five years from the time the tax becomes due.

h. Perubahan terhadap peraturan perpajakan h. Changes to taxation regulation 

Pada tanggal 3 September 2008, DewanPerwakilan Rakyat menyetujui perubahanUndang-Undang Pajak Penghasilan. Undang-Undang ini kemudian ditandatangani PresidenRepublik Indonesia pada tanggal 23 September2008. Salah satu dari perubahan tersebutadalah ditetapkannya tarif tetap untuk pajakpenghasilan badan menjadi 28% untuk tahunfiskal 2009 dan kemudian dikurangi menjadi25% untuk tahun fiskal 2010.

On 3 September 2008, the House of  Representatives approved certain amendments to the income tax law. These were signed into law by the President of the Republic of Indonesia on 23 September 2008. One of the amendments was a reduction of corporate income tax rates to a flat rate of 28% for the 2009 fiscal year, and a flat rate of 25% for the fiscal year 2010 and thereafter.

26. PENDAPATAN USAHA 26. REVENUE 

2011 2010 2009

Penjualan batubara 772,410 558,959 345,302 Coal sales Sewa 26,905 9,745 - Rental Komisi - 24,514 24,240 Commission Supervisi - - 17,630 Supervision 

Jumlah pendapatan usaha 799,315 593,218 387,172 Total revenue 

Semua pendapatan dihasilkan dari pihak ketiga.Rincian pelanggan yang memiliki transaksi lebih dari10% dari jumlah pendapatan adalah sebagaiberikut:

All of the revenues were generated from third parties. Details of the customers having transactions of more than 10% of total revenue are as follows: 

2011 2010 2009

- Noble 606,177 185,247 - Noble - - MGI 88,413 373,492 370,543 MGI -  

694,590 558,739 370,543

Page 219: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 219/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/81 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

27. BEBAN POKOK PENDAPATAN 27. COST OF REVENUE 

2011 2010 2009Penjualan dan penambangan

batubara Coal mining and sales 

Biaya penambangan 380,092 321,850 261,912 Mining costs Iuran eksploitasi 41,930 30,640 16,299 Exploitation fees Amortisasi 28,203 5,689 1,332 Amortisation Penyusutan 28,059 13,979 8,906 Depreciation Biaya karyawan 27,651 14,873 10,448 Employee costs Sewa 26,579 24,192 22,841 Rent Biaya manajemen 25,757 36,234 24,260 Management fees 

Suku cadang 13,978 6,947 6,289 Spareparts Biaya pengangkutandan jasa handling  10,437 71 5,496 Freight and handling costs 

Perbaikan dan perawatan 9,182 2,847 2,674 Repair and maintenance Analisa dan sampling  3,361 5,176 4,764 Sampling and analysis Perjalanan dinas dan transportasi 3,345 2,478 2,783 Transportation and travelling Jasa profesional 485 3,742 3,302 Professional fees Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 500) 992 3,539 310 Others (each below Rp 500)

600,051 472,257 371,616

Persediaan batubara Coal inventories 

Saldo awal 42,086 81,373 24,405 Beginning balance Penambahan karena akuisisi 43,500 - - Addition due to acquisition Saldo akhir (98,491) (42,086) (81,373) Ending balance 

Penurunan/(kenaikan) Decrease/(increase)persediaan batubara (12,905) 39,287 (56,968) in coal inventories 

Jumlah beban pokok pendapatan 587,146 511,544 314,648 Total cost of revenue 

Produksi batubara Grup dan oleh karena itu biayapenambangan bersifat musiman tergantung dariberbagai faktor termasuk cuaca dan nisbah kupas(stripping ratio ).

The Group's coal production and therefore its mining costs are seasonal depending on various factors including weather and stripping ratio.

Rincian pemasok yang memiliki transaksi lebih dari10% dari jumlah beban pokok pendapatan:

Details of suppliers having transactions of more than 10% of total cost of revenue: 

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties: 

- Madhani 279,480 319,481 272,545 Madhani  -- Ricobana 103,721 - - Ricobana  -

Jumlah 383,201 319,481 272,545 Total 

Page 220: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 220/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/82 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

28. BEBAN USAHA 28. OPERATING EXPENSES 

2011 2010 2009

Biaya karyawan 40,997 27,861 34,498 Employee costs Jasa profesional 14,530 2,931 4,518 Professional fees Sewa 12,170 7,527 10,890 Rent Sumbangan 11,615 4,597 2,852 Donation Perjalanan dinas dan transportasi 5,657 2,371 6,522 Transportation and travelling Biaya perizinan 4,578 1,652 2,904 Licenses and permits Penyusutan 4,276 2,297 1,617 Depreciation Biaya keamanan 355 259 1,937 Security 

Beban pemasaran 309 145 2,139 Marketing expenses Lain-lain 14,406 5,658 6,236 Others 

Jumlah beban operasi 108,893 55,298 74,113 Total operating expenses 

29. BIAYA KARYAWAN 29. EMPLOYEE COSTS 

2011 2010 2009

Biaya karyawan 163,359 64,928 44,946 Employee costs 

163,359 64,928 44,946

Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada DewanDireksi dan Dewan Komisaris Grup adalah sebesarRp 24.116 (31 Desember 2010: Rp 13.658 dan 31Desember 2009: Rp 9.746) (tidak diaudit).

Total remuneration paid to the Board of Directors and Board of Commissioners of the Group amounted to Rp 24,116 (31 December 2010: Rp 13,658 and 31 December 2009: Rp 9,746)(unaudited).

30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI 30. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES 

a. Piutang lain lain tidak lancar a. Other non-current receivables 

2011 2010 2009

Commissioners - - Komisaris dan direksi 43,933 5,380 1,547 and directors 

- CVU 9,067 10,732 10,569 CVU -  - PT Gourmet World 3,713 3,806 1,600 PT Gourmet World - - Lain-lain 134 293 - Others - 

56,847 20,211 13,716

Persentase terhadap As a percentage of total  jumlah aset 2.47% 3.74% 4.61% assets 

Piutang lain-lain dari pihak yang berelasiterutama muncul dari piutang dari komisarisdan direksi dan pinjaman untuk modal kerjapihak yang berelasi. Pinjaman ini tidakdikenakan bunga dan tidak ada jangka waktu

pembayaran yang pasti.

Other receivables from related parties mainly arose from receivables from commissioners and directors and borrowing for working capital of related parties. These borrowings are non- interest bearing and have no definite payment 

terms.

Page 221: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 221/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/83 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI(lanjutan)

30. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

b. Utang tidak lancar lain lain b. Other non-current payables 

2011 2010 2009

- Tecnica 3,697 - - Tecnica -  - Lain-lain 731 - 183 Others - 

4,428 - 183

Persentase terhadap As percentage of total  jumlah liabilitas 0.49% -  0.07% liabilities 

. Pendapatan diterima dimuka c. Unearned revenue 

2011 2010 2009

- Tecnica 12,695 - - Tecnica -  

12,695 - -

Persentase terhadap As percentage of total  jumlah liabilitas 1.39% - - liabilities  

d. Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi d. The nature of relationship with related 

parties 

Hubungan denganpihak yang berelasi/ 

Pihak yang berelasi/  Relationship with Related parties related parties Transaksi/Transactions  

Komisaris dan direksi/ Personil manajemen kunci/ Piutang lain-lain dan utang lain-lain/ Commissioners and directors Key management personnel Other receivables and payables 

PT Gourmet World Entitasdengan pengendali Pinjaman dan uang muka penyediaanbersama/ Entity under  makanan/ Borrowings and common control advance catering  

Tecnica Entitas dengan pengendali Utang lain-lain dan pendapatan diterimabersama/ Entity under  dimuka/ Other payables and unearned common control revenue  

CVU Entitas dengan pengendali Piutang lain-lain/  Other receivables bersama/ Entity under common control 

Kebijakan harga Grup terkait dengan transaksidengan pihak yang berelasi ditentukanberdasarkan harga kontrak atau perjanjiandengan pihak-pihak bersangkutan.

The Group s̓ pricing policy related to the transactions with related parties is set based on contracted prices or agreement between the parties.

Page 222: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 222/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/84 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

31. LABA PER SAHAM DASAR 31. BASIC EARNINGS PER SHARE 

Laba per saham dasar dihitung dengan membagitotal laba berih yang dapat diatribusikan kepadapemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang

 jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yangbersangkutan.

Basic earnings per share are calculated by dividing net profit attributable to owners of the parent by the weighted average number of common shares outstanding during the year.

2011 2010 2009

Laba bersih yang diatribusikan Net profit attributable kepada pemilik entitas induk 33,569 13,320 10,682 to the parent 

Rata-rata tertimbang jumlah Weighted average number of saham biasa yang common shares beredar 1,991,301,767 619,045,000 100,000,000 outstanding 

Laba per saham dasar Basic earnings per share (nilai penuh) 17 22 107 (full amount) 

Perusahaan tidak memiliki saham dilutif selamatahun-tahun di atas, sehingga laba per sahamdilusian sama dengan laba per saham dasar.

The Company did not have any dilutive common shares during the above years, therefore dilutive earnings per share is equal to basic earnings per share.

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING 32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS 

Komitmen dan perjanjian di bawah iniditandatangani Perusahaan atau entitas anakdengan pihak yang tidak berelasi.

The following commitments and agreements were signed by the Company or subsidiaries with non related parties.

a. Kontrak penjualan batubara a. Coal sales agreement 

Pada tanggal 18 November 2010, AEmenandatangani kontrak penjualan batubaradengan Tecnica. Berdasarkan kontrak tersebut,AE diwajibkan untuk mengirim batubara kepadaTecnica berdasarkan harga dan kuantitas yangdisepakati setiap kuartal. Selain itu, AEdiwajibkan untuk membayar biaya jasapemasaran sebesar 5% dari harga FOB sales 

barge  yang dijual kepada Tecnica. Kontraktersebut tidak menyebutkan tanggalberakhirnya perjanjian tersebut.

On 18 November 2010, AE entered into a coal supply agreement with Tecnica. Under the agreement, AE is required to deliver coal to Tecnica based on the quarterly agreed market price and quantity. In addition, AE is also required to pay marketing service fee of 5% from FOB sales barge to Tecnica. The agreement is silent on the expiry period of the 

contract.

Pada tanggal 27 April 2011, Perusahaan danNoble menandatangani perjanjian dimanaNoble akan membeli batubara CGA, KEP, danGPU dari AR dalam jumlah tertentu selamaumur tambang CGA, KEP, dan GPU. Perjanjianini berlaku efektif sampai dengan berakhirnyaumur tambang atau apabila jumlah maksimumyang ditentukan telah tercapai, mana yang lebihdahulu. Jumlah maksimum yang dimaksudadalah mana yang lebih besar antara suatu

 jumlah tertentu dari batubara yang dihasilkantiap area konsesi (750.000 metrik ton untukCGA dan KEP, dan 5.700.000 metrik ton untukGPU) atau 75% dari produksi tambang CGA,KEP, dan GPU.

On 27 April 2011, the Company and Noble entered into an agreement whereby Noble agrees to buy coal from AR originated from CGA, KEP and GPUʼs concession areas over the life of CGA, KEP and GPUʼs mines. This agreement is valid until the end of CGA, KEP and GPUʼs mine life or when the maximum quantity specified in the agreement have been reached, whichever is earlier. This maximum quantity is the higher of certain quantity of coal produced in each concession area (750,000 metric tons for CGA and KEP, and 5,700,000 metric tons for GPU) or 75% of the coal produced from CGA, KEP, and GPU concession areas.

Page 223: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 223/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/85 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

a. Kontrak penjualan batubara (lanjutan) a. Coal sales agreement (continued)

Pada tanggal 15 Agustus 2011, HEmenandatangani perjanjian jual beli batubaraperingkat rendah (low rank coal ) PLTULampung (Tarahan Baru) dengan PTPerusahaan Listrik Negara (Persero) (”PTPLN”). Berdasarkan perjanjian tersebut, HEdiwajibkan untuk memasok batubara peringkatrendah kepada PLN sebesar 640.000 metrik ton

per tahun. Perjanjian ini berlaku hingga 20tahun sejak tanggal penandatangananperjanjian tersebut.

On 15 August 2011, HE entered into PLTU Lampung (Tarahan Baru) low rank coal supply agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (”PT PLN”). Under the agreement, HE is required to supply low rank coal to PLN at the quantity of 640,000 metric tonne per year. The agreement is valid until 20 years after the signing date.

Pada tanggal 16 November 2011, BBEmenandatangani kontrak penjualan batubaradengan BJU. Berdasarkan kontrak tersebut,BBE diwajibkan untuk mengirim batubarakepada BJU sebesar 50.000 metrik ton mulaiNovember 2011. Perjanjian ini berlaku efektifsampai dengan jumlah yang ditentukan telahtercapai.

On 16 November 2011, BBE entered into a coal supply agreement with BJU. Under the agreement, BBE is required to deliver coal to BJU at the quantity of 50,000 metric ton starting from November 2011. The agreement is valid until the maximum quantity specified in the agreement has been reached.

b. Jasa penambangan batubara b. Coal minin services 

Pada tanggal 31 Oktober 2007, BBEmenandatangani kontrak jasa penambanganbatubara dengan Madhani. Berdasarkankontrak ini, BBE diwajibkan untuk membayarkepada Madhani biaya jasa berdasarkan tariftertentu atas pekerjaan penambangan batubaradan tanah kupasan, pengeboran, peledakan,dan pengangkutan. Madhani akanmenyediakan semua peralatan, mesin, alat, danpendukung lainnya yang diperlukan untuk jasapenambangan dan transportasi tersebut, dandiwajibkan untuk memenuhi produksi minimumyang telah ditentukan. Total nilai perjanjian inidiestimasi sebesar AS$105.158.383. Kontrak initelah berakhir pada 31 Oktober 2011 dan

sampai dengan tanggal laporan konsolidasianini, BBE masih dalam proses negosiasi untukmemperbaharui kontrak tersebut.

On 31 October 2007, BBE entered into an agreement for coal mining service with Madhani. Under this agreement, BBE is required to pay Madhani a service fee at a certain rate for coal and overburden mining,drilling, blasting and hauling. Madhani will provide all equipment, machinery, appliances and other supplies necessary for performing the mining and transportation services, and is required to meet certain minimum production requirements. The estimated total value of this agreement is US$105,158,383. This contract has expired on 31 October 2011 and as at the date of these consolidated financial statements,BBE still in negotiation process to renew the 

contract.

Pada tanggal 26 November 2009, DKBmenandatangani kontrak jasa penambanganbatubara dengan Ricobana. Berdasarkankontrak ini, DKB diwajibkan untuk membayarkepada Ricobana biaya jasa berdasarkanformula tertentu yang mencakup jumlahbatubara dan tanah kupasan yang ditambangdan dipindahkan (bervariasi antaraAS$1,45/bcm dan AS$0,74/ton tergantung pada

 jenis pekerjaan yang dilakukan). Ricobana akanmenyediakan semua peralatan, mesin, alat, dan

pendukung lainnya yang diperlukan untuk jasapenambangan dan transportasi tersebut, dandiwajibkan untuk memenuhi produksi minimumyang telah ditentukan. Kontrak ini akan berakhir3 tahun sejak tanggal 1 Maret 2010.

On 26 November 2009, DKB entered into coal mining agreement with Ricobana. Under this agreement, DKB is required to pay Ricobana a service fee based on a formula which includes the amount of raw coal and overburden mined and transported (varies between US$ 1.45/bcm and US$ 0.74/ton depending on the type of the work). Ricobana will provide all equipment,machinery, appliances and other supplies necessary for performing the mining and transportation services, and is required to meet 

certain minimum production requirements. The agreement is valid for 3 years from 1 March 2010.

Page 224: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 224/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/86 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

b. Jasa penambangan batubara (lanjutan) b. Coal mining services (continued)

Pada tanggal 4 Agustus 2011, DKBmenandatangani amandemen perjanjianpenambangan batubara dengan Ricobana.Berdasarkan amademen ini, DKB akanmelakukan sendiri penambangan batubaradengan menggunakan alat berat yang disewadari Ricobana. DKB diwajibkan membayarpekerjaan pengupasan tanah dan penyewaanalat berat yang diberikan oleh Ricobanasebesar AS$1,45/bcm dan AS$43/jam.

On 4 August 2011, DKB entered into coal mining agreement amendment with Ricobana.Under this amendment, DKB will perform coal mining work using heavy equipments rent from Ricobana. DKB is required to pay Ricobana for the overburden mining work and heavy equipments rental provided by Ricobana amount of US$1.45/bcm and US$43/hour.

c. Jasa operasi tambang dan konsultasi c. Mining operation and consultancy services 

Pada tanggal 3 Mei 2007, BBE mengadakanperjanjian dengan THPA dan PAU untuk jasaoperasi tambang dan konsultasi yang akandiberikan oleh THPA dan PAU. Perjanjian iniberlaku sejak tanggal penandatanganan sampaidengan berakhirnya masa manfaat daritambang atau akibat diakhirinya perjanjian inimenurut ketentuan-ketentuan dalam perjanjiantersebut. Tarif jasa yang dikenakan oleh kedua

belah pihak tersebut adalah sebesar AS$ 1,25per metrik ton batubara yang ditambang dariarea konsesi BBE dan dihitung berdasarkan

 jumlah yang dikapalkan (setelah pajak).

On 3 May 2007, BBE entered into agreements with THPA and PAU for mining operation and consultancy services to be provided by THPAand PAU. These agreements are valid starting from the signing date until the end of mine life unless terminated based on certain terms and condition agreed in such agreements. The fee charged by both parties is US$ 1.25 per metric ton of coal mined from BBE concession area 

and calculated based on the quantity of coal shipped from vessel loading area (after tax).

Pada tanggal 2 Desember 2010, BBEmengadakan kesepakatan bersama denganTHPA dan PAU untuk mengatur jadwal dan

 jumlah yang dibayarkan oleh Perusahaan.Perjanjian terakhir ini harus dipandang sebagaisatu kesatuan dan tidak terpisahkan denganperjanjian sebelumnya yang ditandatanganipada tanggal 3 Mei 2007.

On 2 December 2010, BBE entered into mutual agreements with THPA and PAU, to arrange the schedule and amounts to be paid by the Company. These latest agreements must be viewed as integrated and inseperable with the previous ones signed on 3 May 2007.

Pada tanggal 23 November 2011, BBE

mengadakan kesepakatan bersama denganTHPA dan PAU yang diikuti denganpenandatanganan:

On 23 November 2011, BBE entered into 

mutual agreements with THPA and PAU which followed by signing of: 

(i) Amandemen II: Perjanjian Jasa konsultasidan manajemen untuk pengoperasiantambang yang dibuat oleh dan antara BBEdan THPA; dan

(i) mendment II: Agreement of management and consultancy services for mine operation arranged by and between BBE and THPA; and 

(ii) Amandemen II: Perjanjian Jasa konsultasidan manajemen untuk pengoperasiantambang yang dibuat oleh dan antara BBEdan PAU.

(ii) mandement II: Agreement of  management and consultancy services for mine operation arranged by and between BBE and PAU.

Tidak ada perubahan atas tarif jasa yangdikenakan oleh kedua belah pihak. Dengan

menandatangani amandemen tersebut,perjanjian tanggal 3 Mei 2007 dan kesepakatanbersama tanggal 2 Desember 2010 dinyatakantidak berlaku dan tidak mempunyai kekuatanhukum mengikat BBE, THPA dan PAU.

No change made on service fee charged by both parties. By entering the amendments,

agreements dated 3 May 2007 and mutual agreements dated 2 December 2010 are declared to be expired and have no legal force binding BBE, THPA, and PAU.

Page 225: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 225/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/87 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

d. Kontrak sewa alat berat d. Heavy equipment rental agreements 

Pada tanggal 11 Maret 2010, HEmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan CV Lancar Cipta Jaya (“LCJ”).Berdasarkan kontrak tersebut, LCJ akanmenyediakan alat berat dan HE berkewajibanuntuk membayar biaya jasa tersebutberdasarkan tarif tertentu (bervariasi antara

Rp 0,14 – Rp 0,21/hari tergantung jenis alatberat yang disewa). Kontrak ini tidakmenyebutkan masa akhir berlakunya perjanjian.

On 11 March 2010, HE entered into a heavy equipment rental agreement with CV Lancar Cipta Jaya (“LCJ”). Under the agreement, LCJ will provide heavy equipment and HE is required to pay the rental fee based on specified rates (varies between Rp 0.14 – Rp 0.21/day depending on the type of leased 

heavy equipment). This contract is silent on the period of the agreement.

Pada tanggal 12 Agustus 2010, BBEmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan PT Berau Prima Mulia (“BPM”).Berdasarkan kontrak tersebut, BPM akanmenyediakan alat berat dan BBE berkewajibanuntuk membayar biaya jasa tersebutberdasarkan tarif tertentu (bervariasi antaraRp 0,16 – Rp 0,34/jam tergantung jenis alatberat yang disewa). Kontrak ini berakhir pada20 April 2011.

On 12 August 2010, BBE entered into a heavy equipment rental agreement with PT Berau Prima Mulia (“BPM”). Under the agreement,BPM will provide heavy equipment and BBE is required to pay rental fee based on specified rates (varies between Rp 0.16 – Rp 0.34/hour depending on the type of leased heavy equipment). This contract was terminated on 20 April 2011.

Pada tanggal 1 November 2010, Perusahaanmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan OER. Berdasarkan kontrak tersebut,Perusahaan akan menyediakan alat berat danOER berkewajiban untuk membayar biaya jasatersebut berdasarkan tarif tertentu (bervariasiantara Rp 6 – Rp 15/bulan dan AS$1.400 –AS$15.400/bulan tergantung jenis alat beratyang disewa). Kontrak ini berlaku selama duatahun sejak tanggal penandatanganan kontrakdan dapat diperpanjang untuk tahun berikutnya.

On 1 November 2010, the Company entered into a heavy equipment rental agreement with OER. Under the agreement, the Company will provide heavy equipment and OER is required to pay rental fee based on specified rates (varies between Rp 6 – Rp 15/month and US$1,400 – US$15,400/month depending on the type of leased heavy equipment). This contract is valid for two years commencing from the signing date and can be extended for another year.

Pada bulan Desember 2010, HEmenandatangani kontrak sewa alat berat

dengan CV Panca Sukses Makmur (“PSM”).Berdasarkan kontrak tersebut, PSM akanmenyediakan alat berat dan HE berkewajibanuntuk membayar biaya jasa tersebutberdasarkan tarif tertentu (bervariasi antaraRp 32,45 – Rp 52,8/bulan tergantung jenis alatberat yang disewa). Kontrak ini berlaku selamasatu tahun dari 1 Desember 2010.

On December 2010, HE entered into a heavy equipment rental agreement with CV Panca 

Sukses Makmur (“PSM”). Under the agreement,PSM will provide heavy equipment and HE is required to pay rental fee based on specified rates (varies between Rp 32.45 –  Rp 52.8/month depending on the type of leased heavy equipment). This contract is valid for one year commencing from 1 December 2010.

e. Iuran eksploitasi kepada Pemerintah e. Exploitation fees to Government 

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No.45/2003, semua pemegang kuasapertambangan mempunyai kewajiban untuk

membayar iuran eksploitasi yang berkisarantara 3% - 7% dari nilai penjualan, setelahdikurangi dengan beban penjualan. Grupmengakui iuran ini dengan metode akrual.

Based on Government Regulation (“GR”) No.45/2003, all companies holding mining rights shall have an obligation to pay exploitation fees 

ranging from 3% - 7% of sales, net of selling expenses. The Group recognises this fee on an accrual basis..

Page 226: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 226/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/88 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

e. Iuran eksploitasi kepada Pemerintah

(lanjutan)e. Exploitation fees to Government (continued)

Pada tanggal 6 Januari 2012, pemerintahIndonesia menerbitkan peraturan untukpenerimaan negara bukan pajak PP No. 9/2012yang menggantikan peraturan sebelumnya PPNo. 45/2003. Tidak terjadi perubahanperubahan atas tarif iuran eksploitasi untuk

perusahaan sebagai pemegang IUPberdasarkan peraturan baru tersebut.

Jumlah iuran yang dibayarkan ke Pemerintahpada tahun 2011 adalah Rp 58.108 (2010: Rp5.806). Iuran tersebut dibebankan sebagaibeban pokok pendapatan pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.

On the 6 January 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue GR No. 9/2012 which replaced previous regulation GR No. 45/2003.There is no change of exploitation fee rate for Company as an IUP holder based on the new regulation.

The royalty paid to the Government in 2011 is Rp 58,108 (2010: Rp 5,806). The royalty is charged to cost of revenue in the consolidated statements of comprehensive income.

f. Perjanjian pengangkutan batubara dengan

PT Atha Marth Naha Kramo

f. Coal hauling agreement with PT Atha Marth 

Naha Kramo 

Pada tanggal 1 Juni 2010, DKBmenandatangani kontrak jasa pengangkutanbatubara dengan PT Atha Marth Naha Kramo(“Atha”). Berdasarkan kontrak ini, DKBdiwajibkan untuk membayar kepada Atha biaya

 jasa pengangkutan batubara bulanan. Athaakan menyediakan semua peralatan, mesin,alat, dan pendukung lainnya yang diperlukanuntuk jasa transportasi tersebut, dan diwajibkanuntuk memenuhi kuantitas minimum yang telahditentukan. Kontrak ini akan berakhir 2 tahunsejak tanggal penandatanganan.

On 1 June 2010, DKB entered into a coal hauling agreement with PT Atha Marth Naha Kramo (“Atha”). Under the agreement, DKB is required to pay Atha a coal hauling service fee,calculated on a monthly basis. Atha will provide all equipment, machinery, appliances and other supplies necessary for performing transportation services, and is required to meet certain minimum quantity requirements. The agreement is valid for 2 years from the date thereof.

Pada tanggal 2 November 2011, DKBmenandatangani perjanjian pengalihan hak dankewajiban jasa pengangkutan batubara denganAtha dan PT The Atha Marth Bumi Dayacoal

Jaya ("The Atha"). Berdasarkan perjanjiantersebut, Atha akan mengalihkan seluruh hakdan kewajibannya sebagaimana diatur dalamperjanjian jasa pengangkutan kepada The Atha.

On 2 November 2011, DKB entered into agreement of transfer of coal hauling service rights and obligations with Atha and PT The Atha Marth Bumi Dayacoal Jaya ("The Atha").

Under this agreement, Atha will transfer coal hauling services rights and obligations as regulated in coal hauling service agreement with The Atha.

g. Kontrak kerjasama penggunaan jalanpengangkutan batubara

g. Cooperation agreement for the use of hauling road 

Pada tanggal 3 Agustus 2009, BBE dan TRHmenandatangani kontrak kerjasamapenggunaan jalan pengangkutan batubarauntuk penggunaan jalan yang terletak di dalamarea konsesi TRH. Berdasarkan kontrak ini,BBE diwajibkan membayar biaya jasa sebesar

AS$ 30 sen untuk setiap produksi batubarayang dihasilkan BBE. Kontrak ini berlaku daritanggal 3 Maret 2009 sampai berakhirnya masaproduksi BBE.

On 3 August 2009, BBE and TRH entered into a cooperation agreement for the use of the hauling road within TRH contract area. Under the agreement, BBE is required to pay a service fee of US$ 0.30 of coal produced by BBE. The agreement is valid from 3 March 2009 until the 

end of BBEʼs production period.

Page 227: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 227/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/89 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

g. Kontrak kerjasama penggunaan jalanpengangkutan batubara (lanjutan)

g. Cooperation agreement for the use of hauling road (continued)

Pada tanggal 6 September 2009, HE dan PTMusi Hutan Persada (“MHP”) menandatanganikontrak kerjasama penggunaan jalanpengangkatan batubara untuk penggunaan

 jalan yang terletak di dalam area konsesi MHP.Berdasarkan kontrak ini, HE diwajibkan

membayar biaya jasa tertentu berdasarkan jumlah batubara yang diangkut. Kontrak initidak menyebutkan masa akhir berlakunyaperjanjian.

On 6 September 2009, HE and PT Musi Hutan Persada (“MHP”) entered into a cooperation agreement for the use of the hauling road within MHP concession area. Under the agreement,HE is required to pay a service fee at certain rate of coal being hauled. The agreement is 

silent on the period of the agreement.

Pada tanggal 8 Desember 2009, DKB dan PTGunungbayan Pratama Coal (“GBPC”)menandatangani kontrak kerjasamapenggunaan jalan pengangkutan batubarasepanjang 16 kilometer untuk pengangkutanbatubara DKB. Berdasarkan kontrak ini, DKBdiwajibkan membayar biaya jasa sebesar AS$2per metrik ton batubara yang diangkut. DKB

 juga harus bertanggungjawab atas biayapembangunan jalan angkut ini dengankontribusi maksimum sebesar AS$500.000.Kontrak ini berlaku sampai berakhirnya periodetambang DKB atau maksimum selama enamtahun.

On 8 December 2009, DKB and PT Gunungbayan Pratama Coal (“GBPC”) entered into a cooperation agreement for the use of 16 km hauling road owned by GBPC for DKBʼs coal hauling. Under the agreement, DKB is required to pay a service fee of US$2 per metric ton of coal hauled on the road. DKB is also responsible for haul road development with a maximum contribution of US$500,000. The agreement is valid until the end of DKBʼs mine life or a maximum of six years.

Pada tanggal 14 Desember 2011, HE dan MHPmenandatangani perjanjian perubahanmenyeluruh atas kesepakatan bersamapenggunaan jalan utama unit I Martapura.Berdasarkan perjanjian ini, HE diwajibkanmembayar penggunaan jalan sebesar Rp5.500/ton dari setiap batubara yang diangkutmelalui jalan tersebut. Kontrak ini berlakuselama 10 tahun sejak tanggal

penandatanganan.

On 14 December 2011, HE and MHP entered into agreement for amendment on mutual agreements for the use of hauling road at unit I Martapura. Under this agreement, HE is required to pay for the use of hauling road of Rp 5,500/tonnage of coal being hauled through that road. Agreement is valid for 10 years from the signing date.

h. Kontrak persiapan site  an sewa alat beratdengan CV Refanza Utama

h. Site preparation and heavy equipment rental agreement with CV Refanza Utama 

Pada tanggal 12 April 2011, DKBmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan CV Refanza Utama. Berdasarkankontrak ini, CV Refanza Utama akanmenyediakan peralatan berat, alat servis, danfasilitas pendukung kegiatan penambangan.Biaya sewa yang dikenakan oleh CV RefanzaUtama adalah Rp 0,3/jam. Kontrak ini berlakuselama 1 (satu) tahun sejak peralatan tiba di

wilayah tambang.

On 12 April 2011, DKB entered into a heavy equipment rental agreement with CV Refanza Utama. Based on this contract, CV Refanza Utama provides certain heavy equipment,service equipment and mining support facilities.The rental fee charged by CV Refanza Utama is Rp 0.3/hour. This contract is valid for 1 (one)year from the equipment mobilisation at the mining site.

Page 228: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 228/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/90 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

i. Kontrak jasa penyedia makanan dengan PU i. Catering services agreement with PU 

Pada tanggal 6 Agustus 2010, DKBmenandatangani kontrak jasa penyediamakanan dengan PU. Berdasarkan perjanjian,PU akan menyediakan jasa penyedia makanandan penginapan untuk karyawan DKB di areatambang. Kontrak ini berlaku selama 24 bulandari tanggal penandatanganan.

On 6 August 2010, DKB entered into a catering service agreement with PU. Under the agreement, PU provides catering services and camp services for DKB employees at site. The agreement is valid for 24 months from the signing date.

Pada tanggal 17 Desember 2008, BBEmenandatangani kontrak jasa penyediamakanan dengan PU. Berdasarkan perjanjianini, PU akan menyediakan jasa penyediamakanan dan penginapan untuk karyawan BBEdi area tambang. Perubahan atas kontrak iniditandatangani pada tanggal 10 Januari 2011,untuk memperpanjang masa berlaku kontraksampai dengan 11 Januari 2012.

On 17 December 2008, BBE entered into a catering service agreement with PU. Under the agreement, PU provides catering services and camp services for BBE employees at site.Amendment to this agreement was signed on 10 January 2011, to extend the validity of this contract until 11 January 2012.

j. Jaminan IUP j. IUP guarantees 

Sesuai dengan IUP Eksplorasi yang dimiliki,lima entitas anak diwajibkan untukmenempatkan deposito sebagai berikut:

Based on IUP-Exploration of certain subsidiaries, five subsidiaries have obligations to place deposits amounting to as follows: 

(i) Empat entitas anak dengan nilai masing-masing sebesar AS$100.000 di bankpemerintah sebagai jaminan eksplorasidengan nilai total sebesar AS$400.000(setara dengan Rp 3.400).

(i) US$100,000 for each of four subsidiaries in state-owned banks as exploration guarantee in total amount of US$400,000 (equivalent to Rp 3,400).

(ii) Satu entitas anak sebesar Rp 10.000 (nilaipenuh) per hektar dengan nilai totalsebesar Rp 13.

(ii) Rp 10,000 (full amount) per hectare for one subsidiary in total amount of Rp 13.

Sampai pada tanggal laporan keuangankonsolidasian ini, satu dari empat entitas anaktelah menerima instruksi untuk menempatkan

 jaminan sebesar Rp 349. Selain dari instruksiyang telah diterima tersebut, belum ada jumlahyang disisihkan untuk keperluan deposito atau

 jaminan di atas dikarenakan entitas anak belummenerima instruksi penempatan deposito atau

 jaminan oleh pemerintah setempat.

As at the date of these consolidated financial statements, one of four subsidiaries has received instruction to set aside and has placed 

the guarantee amounting to Rp 349. Other than the placed guarantee, no amount has been provided for the above mentioned deposit or guarantee, since the other subsidiaries have not received any instruction from local government to place such deposit or guarantee.

Page 229: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 229/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/91 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

j. Jaminan IUP (lanjutan) j. IUP guarantees (continued)

Di samping itu, IUP Operasi Produksimewajibkan pemegang konsesi untukmenempatkan deposito atau jaminan untukpenutupan tambang dan reklamasi.Perusahaan telah menempatkan jaminan untuk

 jumlah yang telah ditentukan.

In addition, IUP-Production Operation requires the concession holder to place deposit or guarantee for mine closure and reclamation.Certain subsidiaries has placed guarantee for the required amount.

k. Izin penggunaan tanah hutan untuk kegiatanpertambangan batubara k. Permit to use forest land for coal mining activities 

Pada tanggal 2 Juli 2008, BBE memperoleh izindari Menteri Kehutanan yang tertuang dalamSurat Keputusan No. SK 253/Menhut-II/2008untuk penggunaan area seluas 376 hektar yangterletak didalam wilayah konsesi BBE. Izintersebut berlaku selama lima tahun dan dapatdiperpanjang lagi selama lima tahun berikutnya.

On 2 July 2008, BBE has obtained a permit from Minister of Forestry based on the Decision Letter No. SK 253/Menhut-II/2008 to use an area of 376 hectares lies within BBE contract area. The permit is valid for five years and can be extended for another five years.

Pada tanggal 17 Desember 2009, KEPmemperoleh izin dari Menteri Kehutanan yangtertuang dalam Surat Keputusan No.S.794/Menhut-VII/2009 untuk penggunaan areaseluas 4.196 hektar yang terletak di dalamwilayah konsesi KEP. Izin tersebut berlakuselama dua tahun dan dapat diperpanjang lagi.

On 17 December 2009, KEP obtained a permit from Minister of Forestry based on the Decision Letter No. S.794/Menhut-VII/2009 to use an area of 4,196 hectares lies within KEP contract area. The permit is valid for two years and can be extended.

Pada tanggal 11 Maret 2010, CGA memperolehsurat rekomendasi dari Gubernur KalimantanTimur sebagai syarat bagi CGA untukmemperoleh izin penggunaan area seluas4.503 hektar. Sampai pada tanggal laporankeuangan konsolidasian ini, izin tersebut belumdiperoleh.

On 11 March 2010, CGA has obtained a recommendation letter from the Governor of East Kalimantan as a prerequisite for CGA to obtain a permit to use its area of 4,503 hectares. As at the date of the consolidated financial statements, the permit has not been obtained.

l. Perjanjian jasa pemasaran l. Marketing service agreement 

Di bulan Agustus 2010, Perusahaanmenandatangani perjanjian jasa pemasarandengan Noble dimana Noble akan bertindaksebagai agen pemasaran eksklusif bagiPerusahaan untuk semua batubara yangdihasilkan oleh BBE, CGA, KEP, dan GPU.Berdasarkan perjanjian ini, Noble berhakmendapatkan biaya dan komisi pemasaranuntuk setiap ton batubara yang terjual dari areakonsesi entitas anak di atas.

In August 2010, the Company entered into a marketing service agreement with Noble whereby Noble represents the exclusive marketing agent for the Company for coal produced by BBE, CGA, KEP and GPU. Based on this agreement, Noble has the right to receive marketing fee and commission for each tonne of coal sold from the concession area of the above subsidiaries.

Page 230: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 230/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/92 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

l. Perjanjian jasa pemasaran (lanjutan) l. Marketing service agreement (continued)

Di bulan April 2011, Perusahaanmenandatangani perjanjian jasa pemasaranbaru dengan Noble untuk menggantikanperjanjian jasa pemasaran di atas dan kontrakpenjualan batubara (lihat Catatan 32a).Perjanjian ini akan segera berlaku setelahPerusahaan menyelesaikan proses Penawaran

Saham Perdananya dan secara otomatismenggantikan perjanjian jasa pemasaranterdahulu. Berdasarkan perjanjian ini, Nobleakan menjadi agen pemasaran hanya untukporsi tertentu dari penjualan batubaraPerusahaan, seperti dijelaskan dalam tabel dibawah ini.

In April 2011, the Company entered into a new marketing service agreement with Noble to replace the marketing service agreement above and the coal sales agreement (see Note 32a).This agreement will be valid as soon as the Company completes its Initial Public Offering process and will automatically replace the 

previous marketing service agreement. Based on this agreement, Noble will represent marketing agent only for certain portion of the Companyʼs coal sales, as described in the table below.

No. Entitas anak/ Subsidiaries  Ton maksimum/ Maximum tonnage 

1. GPU 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/  of total life of mine production; or 

2. 5.700.000 metrik ton/ metric ton 2. BBE 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/  of total 

life of mine production; or 

2. 3.300.000 metrik ton/ metric ton , yang mana yang lebihbesar/ whichever is higher 3. KEP 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/  of total 

life of mine production; or 2. 750.000 metrik ton/ metric ton , yang mana yang lebih besar,

whichever is higher 4. CGA 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/  of total 

life of mine production; or 2. 750.000 metrik ton/ metric ton , yang mana yang lebih besar,

whichever is higher 5. DKB 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/  of total 

life of mine production; or 2. 881.456 metrik ton/ metric ton , yang mana yang lebih besar,

whichever is higher 

m. Perjanjian penyediaan barang m. Product supply agreement 

Pada tanggal 15 September 2011, MMJmengadakan perjanjuan dengan PT MandiriKarya Makmur (“MKM”). Berdasarkan perjanjianini, MKM akan menyediakan batu granit danbebatuan lainnya pada MMJ sebanyak 1,7 jutametrik ton. Perjanjian ini tidak menyebutkanmasa akhir perjanjian ini.

On 15 September 2011, MMJ entered product supply agreement with PT Mandiri Karya Makmur (“MKM”). Under this agreement, MKM will provide granite and stone produced to MMJ totaling 1.7 million metric tonne. The agreement is silent on the period of the agreement.

Page 231: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 231/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/93 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

33. KONTINJENSI 33. CONTINGENCIES 

a. Undan ndan Pertamban an No. 4/2009 a. Mining Law No. 4/2009 

Pada tanggal 16 Desember 2008, DewanPerwakilan Rakyat menyetujui Undang-UndangPertambangan Mineral dan Batubara yang baru(“Undang-Undang Pertambangan”), yang telahdisahkan oleh Presiden pada tanggal 12Januari 2009 dan menjadi UU No. 4/2009.Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pertambangan tersebut, seluruh entitas

anak, kecuali PIE dan KM, telah memperolehIUP, yang dikonversi dari Kuasa Pertambangan(“KP”) eksplorasi. PIE dan KM sedang dalamproses untuk memperoleh IUP tersebut.

On 16 December 2008, the House and Representatives passed a new Law on Minerals and Coal Mining, which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009 (the “Mining Law”). In accordance with the Mining Law, al l  subsidiaries, except PIE and KM, have obtained a Mining Business Permits (“Izin Usaha 

Pertambangan” or “IUP), converted from the Mining Rights (“Kuasa Pertambangan” or “KP”)exploration. PIE and KM are in progress of obtaining the Mining Business Permits.

Pada tanggal 1 Februari 2010, PresidenRepublik Indonesia menandatangani duaperaturan pelaksanaan untuk Undang-UndangPertambangan tersebut, yaitu PP No. 22/2010dan No. 23/2010. PP No. 22/2010 mengaturtentang pembentukan area pertambangan diIndonesia. PP No. 23/2010 menjelaskan lebihdetil beragam tipe perizinan pertambanganyang ada sesuai dengan yang diatur dalamUndang-Undang Pertambangan ini, danmenjelaskan syarat dan kondisi dasar yangharus dipenuhi oleh pihak yang mengajukanmaupun pihak berwenang yang mengeluarkanizin pertambangan. Pada tanggal 5 Juli 2010,PP No. 55/2010 dikeluarkan. PP ini mengaturmengenai pedoman dan pengawasan usahapertambangan mineral dan batubara diIndonesia.

On 1 February 2010, the President of the Republic of Indonesia signed two implementing regulations for the Mining Law, i.e. GR No.22/2010 and GR No. 23/2010. GR No. 22/2010 deals with the establishment of mining areas in Indonesia. GR No. 23/2010 offers further details of different types of mining licenses which may be made available under this Mining Law, and sets out the basic terms and conditions which need to be satisfied by license applicants and issuing authorities. On 5 July 2010, GR No.55/2010 was issued. This GR regulates the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.

PP No. 23/2010 menjelaskan ruang lingkupbagi pemegang IUP Operasi Produksi untukmengkontrakkan aktivitas pengolahan,penyulingan, penjualan, dan transportasikepada pihak lain untuk melaksanakan kegiatan

tersebut. Namun, hanya pemegang IUPOperasi Produksi khusus untuk pengolahan danpenyulingan yang dapat memproses bijih danmenyuling mineral.

GR No.23/2010 provides some scope of a holder of Production Operation IUP to contract out processing, refinery, sales and transportation activities to another party to perform those activities. However, only the 

holder of a specific IUP Production Operation for processing and refining may process ore and refine minerals.

Grup memonitor secara seksamaperkembangan atas implementasi peraturanpelaksanaan dari Undang-UndangPertambangan tersebut dan saat ini sedangmenganalisis pengaruhnya terhadapoperasional Grup.

The Group is closely monitoring the progress of the implementing regulations for the Mining Law and is currently assessing the impact on its operations.

Page 232: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 232/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/94 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)

b. Peraturan Menteri No. 28/2009 b. Ministerial Regulation No. 28/2009 

Pada bulan September 2009, Menteri Energidan Sumber Data Mineral (“ESDM”)mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009yang antara lain, menetapkan kriteria yangketat ketika perusahaan pertambangan dapatmenggunakan “afiliasi” atau “entitas anak”sebagai kontraktor pertambangan mereka danmengharuskan persetujuan pemerintah untuk

menggunakan afiliasi sebagai kontraktorpertambangan. Peraturan tersebut memberikanpengecualian hanya bila tidak ada perusahaan

 jasa pertambangan yang mampu beroperasi didaerah tersebut. Peraturan tersebutmemberikan waktu masa transisi selama tigatahun kepada perusahaan pertambangan untukmemenuhi ketentuan ini. Manajemenberpendapat bahwa Grup dapat mematuhiperaturan ini tanpa menimbulkan kerugianmaterial pada operasional Grup, karena Gruptidak menggunakan afiliasi atau entitas anakuntuk kontrak pertambangannya.

In September 2009, Minister of Energy and Mineral Resources (the “MoEMR”) issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which,among others, sets strict criteria for when mining companies can use “affiliates” or “subsidiaries” as their mining contractors and requires government approval to use an affiliate as a mining contractor. The regulation provides 

exceptions only when no other capable mining service companies operate in the area. The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements.Management believes that the Group will be able to comply with this regulation without any material adverse effect to the Group s̓ operations, as the Group does not use affiliates or subsidiaries for mining contract.

c. Peraturan Menteri No. 34/2009 c. Ministerial Regulation No. 34/2009 

Pada bulan Desember 2009, Menteri ESDMmengeluarkan peraturan lain, Peraturan MenteriNo. 34/2009, yang memberikan kerangkahukum untuk mewajibkan perusahaanpertambangan untuk menjual sebagian hasilproduksinya kepada pelanggan domestik(“Kewajiban Pasar Domestik” atau “KPD”).Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No.1334/K/32/DJB/2011, persentase KPDminimum untuk 2011 adalah 18,41%.

In December 2009, the MoEMR issued another regulation, Ministerial Regulation No. 34/2009,which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to the domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”). According to Ministerial Decree No. 1334/K/32/DJB/2011,the minimum DMO percentage for 2011 is 18.41%.

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No.1334/K/32/DJB/2011, Grup tidak terkena

kewajiban KPD ini untuk tahun 2011.

Based on MoEMR Decree No.1334/K/32/DJB/2011, the Group does not have 

obligation relating to DMO in 2011.

d. PP No. 78/2010 d. GR No. 78/2010 

Pada tanggal 20 Desember 2010, PemerintahIndonesia mengeluarkan peraturanimplementasi atas Undang-UndangPertambangan No. 4/2009, yaitu PP No.78/2010 yang mengatur aktivitas reklamasi danpasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi.Peraturan ini memperbaharui Peraturan MenteriNo. 18/2008 yang dikeluarkan oleh MenteriESDM pada tanggal 29 Mei 2008.

On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. GR No. 78/2010 that deals with reclamations and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP- Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the MoEMR on 29 May 2008.

Page 233: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 233/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/95 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)

d. PP No. 78/2010 (lanjutan) d. GR No. 78/2010 (continued)

Kewajiban pemegang IUP-Eksplorasi, antaralain, harus memuat rencana reklamasi di dalamrencana kerja dan anggaran biayaeksplorasinya dan menyediakan jaminanreklamasi berupa deposito berjangka yangditempatkan pada bank pemerintah.

An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.

Kewajiban pemegang IUP-Operasi Produksi,

antara lain, harus mempersiapkan (1) rencanareklamasi 5 tahunan; (2) rencana pascatambang; (3) menyediakan jaminan reklamasiyang dapat berupa rekening bersama ataudeposito berjangka yang ditempatkan padabank pemerintah, bank garansi, atau cadanganakuntansi (bila memenuhi syarat); dan (4)menyediakan jaminan pasca tambang berupadeposito berjangka yang ditempatkan di bankpemerintah.

An IUP-Production Operation holder, among 

other requirements, must prepare (1) a 5-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3)provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.

Persyaratan jaminan reklamasi dan pascatambang tidak menghilangkan kewajibanpemegang IUP untuk melaksanakan aktivitasreklamasi dan pasca tambang.

The requirement to provide reclamation and post-mine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.

Pada tanggal laporan keuangan konsolidasianini, Grup sedang dalam proses untukmendapatkan persetujuan Pemerintah untukrencana penutupan tambang.

As at the date of these consolidated financial statements, the Group is in the process of obtaining Government approval for the mine closure plans.

e. Peraturan Menteri No. 17/2010 e. Ministerial Regulation No. 17/2010 

Pada tanggal 23 September 2010, MenteriESDM menerbitkan Peraturan Menteri No.17/2010 yang menguraikan mekanisme untukmenentukan Harga Perbandingan Mineral danBatubara Indonesia (“HPMBI”), sebagai salahsatu peraturan pelaksanaan untuk Undang-

Undang Pertambangan No. 4/2009. Peraturantersebut berlaku efektif dari tanggal 23September 2010.

On 23 September 2010, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 17/2010 outlining the mechanism for determining the Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”),as one of the implementing regulations to the Mining Law No. 4/2009. It is effective from 23 

September 2010.

Peraturan Menteri No. 17/2010 mengaturantara lain:

Ministerial Regulation No. 17/2010 governs among others: 

(i) Penggunaan harga rata-ratamineral/batubara dari indeks pasarinternasional dan penggunaan FOB (Free- On-Board ) kapal induk sebagai titikpenjualan untuk menentukan HPMBI;

(i) The use of the average mineral/coal price from international market indices and the use of free-on-board (“FOB”) mother vessel as the sale point to determine the IMCBP; 

(ii) Penerimaan biaya tertentu sebagaipenyesuaian terhadap HPMBI (jika titik

penjualan yang sebenarnya bukan FOBkapal induk); dan

(ii) The acceptance of certain costs as adjustments to the IMCBP (if the actual 

sale point is not FOB mother vessel); and 

Page 234: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 234/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/96 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)

e. Peraturan Menteri No. 17/2010 (lanjutan) e. Ministerial Regulation No. 17/2010 (continued)

(iii) Menggunakan pendekatan harga “floor”(yaitu HPMBI vs . harga jual sebenarnya,mana yang lebih tinggi, untuk perhitunganPenerimaan Negara Bukan Pajak(misalnya royalti atau iuran eksploitasi)).

(iii) The use of a “floor" price approach (i.e.IMCBP vs. actual sales price, whichever higher, for the Non-Tax State Revenue calculation (e.g. royalty or exploitation fees)).

Peraturan ini juga mengharuskan perusahaan

pertambangan untuk:

This regulation also requires mining companies 

to: 

(i) Menggunakan kapal berbenderaIndonesia/kapal untuk mengangkutmineral/batubara;

(i) Use Indonesian flagged ships/vessels to transport minerals/coal; 

(ii) Mengutamakan penggunaan perusahaanasuransi nasional dimana syarat penjualanCIF telah diadopsi; dan

(ii) Prioritise the use of a national insurance company where CIF sale terms are adopted; and 

(iii) Menggunakan pengukur yang ditunjuk olehDirektorat Jenderal Mineral, Batubara, danPanas Bumi.

(ii) Use surveyors appointed by the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal.

Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikanmasa transisi sampai dengan 22 Maret 2011untuk kontrak penjualan spot dan 22 September2011 untuk kontrak penjualan berjangka.

Ministerial Regulation No. 17/2010 provides a transitional period until 22 March 2011 for spot sales contracts and 22 September 2011 for term sales contracts.

Pada tanggal 3 Maret 2011, Menteri ESDMmengeluarkan Keputusan Menteri No. 0617K/32/MEM/201 1 tentang Harga Batubara untukPLN Dalam Rangka PengoperasianPembangkit Listrik Tenaga Uap, yang antaralain mengatur:

On 3 March 2011, the MoEMR issued Ministerial Decision No. 0617 K/32/MEM/201 1on The Benchmark Price for PLN in Operation of Coal Fired Power Plant, which regulates: 

• Harga pembelian batubara oleh PLN dalamrangka pengoperasian pembangkit listriktenaga uap adalah sebesar harga patokanbatubara pada saat tercapainya kesepakatanantara PLN dengan perusahaan PKP2B atau

IUP Operasi Produksi Batubara;• Harga kesepakatan pembelian batubara

wajib disesuaikan setiap 12 bulan sekalidengan harga pembelian batubara sesuaidengan harga patokan batubara yangberlaku pada saat penyesuaian; dan

• Harga patokan batubara akan diatur lebihlanjut oleh peraturan Direktur JenderalMineral, Batubara dan Panas Bumi.

• Coal purchase price by PLN in their operation of coal fired power plant is the coal benchmark price at the time that agreement between PLN and CCA company or IUP Coal Production holder, was agreed; 

• The agreed coal purchase price should be adjusted every 12 months with the coal purchase price based on coal benchmark price enacted at the date of adjustment; and 

• The coal benchmark price will be regulated further by regulation of Director General of Minerals, Coal and Geothermal.

Page 235: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 235/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/97 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)

e. Peraturan Menteri No. 17/2010 (lanjutan) e. Ministerial Regulation No. 17/2010 (continued)

Pada tanggal 24 Maret 2011, Direktur JenderalMineral, Batubara dan Panas Bumimengeluarkan Peraturan Direktur JenderalNo. 515.K/32/DJB/201 1 tentang Formula untukPenetapan Harga Patokan Batubara, yangantara lain mengatur:

- Menetapkan harga patokan batubara setiapbulan berdasarkan formula yang mengacupada rata-rata beberapa indeks hargabatubara;

- Harga patokan batubara wajib digunakansebagai acuan dalam penjualan batubara;dan untuk penjualan batubara yangdilakukan secara jangka tertentu (term),harga batubara mengacu pada rata-rata tigaharga patokan terakhir pada bulan dimanadilakukan kesepakatan harga.

On 24 March 2011, Director General of Minerals, Coal, and Geothermal issued Director General Regulation No. 515.K/32/DJB/201 1 on the Formula for Setting the Coal Benchmark Price, which states that: 

- The coal benchmark price is set every month based on a formula which is the average of several coal price indices; 

- The coal benchmark price should be used as the basis for coal sales; and for the coal sales on a term basis, the coal price is based on the average of the three last benchmarked prices at the month where the price was agreed.

Pada tanggal 26 Agustus 2011, Direktur JendralMineral, Batubara, dan Panas Bumimengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No.999.K/30/DJB/2011 mengenai Tata CaraPenetapan Besaran Biaya Penyesuaian HargaBatubara.

On 26 August 2011, Director General of Minerals, Coal, and Geothermal, issued Director General Regulation No.999.K/30/DJB/2011 on Procedures for Determination of Coal Benchmark Price Adjustment.

Pada peraturan tersebut juga ditetapkanbesarnya biaya penyesuaian pada beberapawilayah di Indonesia yang akan digunakandalam penghitungan pengurangan HargaPatokan Batubara. Peraturan ini mulai berlakusejak tanggal ditetapkan.

The regulation also set out the cost adjustment for some areas in Indonesia which will be used in the calculation of Coal Benchmark Price Deduction. This regulation became effective since the date of its promulgation.

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruhkontrak penjualan batubara jangka pendek

yang dilakukan oleh Grup telah menggunakanharga jual yang sesuai dengan HPMBI. Untukkontrak penjualan jangka panjang, harga yangditetapkan akan disesuaikan setiap tahunnyaberdasarkan harga HPMBI tahun tersebut.

Dalam melakukan perhitungan royalti, Grup juga telah menyesuaikan harga penjualan yangdigunakan untuk menghitung royaltiberdasarkan kalori dari masing-masingpenjualan.

Management believes that sales price for all short-term coal sales contracts entered by the 

Group is in line with the IMCBP. For the long- term coal sales contracts, the sales price wil be revisited each year and wil be adjusted in accordance with IMCBP of the respective period.

In calculating the royalty, the Group has also used the adjusted sales price for the royalty calculation based on the calorific value of each sale.

Page 236: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 236/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/98 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATAUANG ASING

34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY 

Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang DolarAS pada tanggal 31 Desember 2011 telahdikonversikan ke dalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs AS$1= Rp 9.068 (nilai penuh).

At 31 December 2011, all monetary assets and liabilities denominated in US Dollars have been translated to Rupiah using an exchange rate of US$1 = Rp 9,068 (full amount).

2011Mata uang Setara Rp

asing/ (dalam jutaan)/ 

Foreign Rp equivalent 

currencies (in million) 

Aset/ Assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents  AS$ʼ000/ US$ʼ000  5,733 51,986Piutang usaha/ Trade receivables  AS$ʼ000/ US$ʼ000  15,577 141,253Piutang lain-lain/ Other receivables  AS$ʼ000/ US$ʼ000  3,836 34,785

Jumlah aset/ Total assets  25,146 228,024

Liabilitas/ Liabilities 

Utang usaha/ Trade payables  AS$ʼ000/ US$ʼ000  3,295 29,882Biaya yang masih harus dibayar/ Accrued expenses  AS$ʼ000/ US$ʼ000  4,785 43,388Utang lain-lain/ Other payables  AS$ʼ000/ US$ʼ000  1,861 16,876Pinjaman/ Borrowings  AS$ʼ000/ US$ʼ000  63,258 573,624Utang sewa pembiayaan/ Lease payables  AS$ʼ000/ US$ʼ000  2,001 18,147

Jumlah liabilitas/ Total liabilities  75,200 681,917

Jumlah liabilitas bersih/ Total net liabilities  50,054 453,893

Hingga 2 April 2012 kurs bergerak dari AS$1 =9.068 (nilai penuh) menjadi AS$1 = Rp 9.180 (nilaipenuh). Ada kemungkinan bahwa Rupiah akanmakin berfluktuasi di masa yang akan datang danmungkin akan terdepresiasi atau terapresiasi secarasignifikan.

As at 2 April 2012, the exchange rate has moved from US$1 = Rp 9,068 (full amount) to US$1 = Rp 9,180 (full amount). It is possible that the Indonesian Rupiah may become more volatile in the future, and may depreciate or appreciate significantly.

Apabila aset dan liabilitas moneter dalam mata uangasing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan

dengan menggunakan kurs yang berlaku padatanggal 30 Maret 2012, maka liabilitas moneterbersih dalam mata uang asing Perusahaan akannaik sebesar Rp 112.

If monetary assets and liabilities in foreign currency as at 31 December 2011 are translated using the 

exchange rate at 30 March 2012, the total net foreign currency monetary liabilities of the Group will increase by approximately Rp 112.

Grup tidak melakukan lindung nilai atas risiko nilaitukar, karena seluruh penjualan dan sebagian besarbiaya Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS,sehingga secara tidak langsung merupakan lindungnilai alami (lihat Catatan 37).

The Group did not conduct a hedge on the risk of fluctuation in the exchange rate of Rupiah since all sales and most of the Groupʼs expenses were carried out in US Dollars which indirectly represents a natural hedge (see Note 37).

Page 237: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 237/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/99 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

35. PELAPORAN SEGMEN 35. SEGMENT REPORTING 

Manajemen mempertimbangkan bisnis dariperspektif geografis dan produk. Dari perspektifproduk, Grup hanya memiliki satu segmen yangdilaporkan, yaitu penjualan batubara. Secarageografis, manajemen mempertimbangkan kinerjapenjualan batubara di pasar domestik dan luarnegeri.

Management considers the business from both a geographic and product perspective. From product perspective, the Group only has one reportable segment which is sales of coal. Geographically,management considers the performance of sales of coals in domestic and foreign markets.

Segmen yang dilaporkan oleh Grup untuk tahunyang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan

2009 adalah sebagai berikut:

The reportable segments of the Group for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 are as 

follows: 

2011Penjualan batubara/ Segmen

Sales of coal  lain-lain/ Ekspor/ Domestik/  Other  Jumlah/ 

Export Domestic segment Total  

Pendapatan dari pelanggan eksternal/ Revenue from external customers  694,590 77,820 26,905 799,315

Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue  (510,640) (57,210) (19,296) (587,146)Laba bruto/ Gross profit  183,950 20,610 7,609 212,169Beban usaha/ Operating expenses  (94,626) (10,602) (3,665) (108,893)Pendapatan bunga/ Interest income  4,150 465 161 4,776Biaya bunga/ Interest expense  (30,188) (3,383) (1,169) (34,740)Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortisation  (33,791) (3,786) (22,961) (60,538)

Laba segmen sebelum pajak/ Segment profit before tax  38,069 4,265 1,958 44,292Beban pajak penghasilan/ Income tax expense  (15,096) (1,691) (585) (17,372)Aset segmen/ Segment assets  2,249,964 - 51,420 2,301,384Belanja modal dari segmen/ Capital expenditures of segment  107,228 - 11,747 118,975Liabilitas segmen/ Segment liabilities  881,175 - 30,276 911,451

2010Penjualan batubara/ Segmen

Sales of coal  lain-lain/ 

Ekspor/ Domestik/  Other  Jumlah/ Export Domestic segment Total  

Pendapatan dari pelanggan eksternal/ Revenue from external customers  534,225 24,734 34,259 593,218

Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue  (481,653) (22,300) (7,591) (511,544)Laba bruto/ Gross profit  52,572 2,434 26,668 81,674

Beban usaha/ Operating expenses  (49,688) (2,352) (3,258) (55,298)Pendapatan bunga/ Interest income  1,060 50 69 1,179Biaya bunga/ Interest expense  (3,031) (99) (136) (3,266)Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortisation  (13,707) - (2,569) (16,276)Laba segmen sebelum pajak/ Segment profit before tax  (1,739) (120) 23,130 21,271Beban pajak penghasilan/ Income tax expense  (7 ,160) (332) (459) (7,951)Aset segmen/ Segment assets  492,309 - 47,761 540,070Belanja modal dari segmen/ Capital expenditures of segment  36,124 - 39,805 75,929Liabilitas segmen/ Segment liabilities  294,142 - 26,010 320,152

Page 238: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 238/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/100 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

35. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) 35. SEGMENT REPORTING (continued)

2009Penjualan batubara/ Segmen

Sales of coal  lain-lain/ Ekspor/ Domestik/  Other  Jumlah/ 

Export Domestic segment Total  

Pendapatan dari pelanggan eksternal/ Revenue from external customers  345,302 - 41,870 387,172

Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue  (314,648) - - (314,648)Laba bruto/ Gross profit  30,654 - 41,870 72,524Beban usaha/ Operating expenses  (66,098) - (8,015) (74,113)Pendapatan bunga/ Interest income  52 - 6 58Biaya bunga/ Interest expense  (7,774) - (943) (8,717)Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortisation  (10,523) - - (10,523)Laba segmen sebelum pajak/ Segment profit before tax  (18,065) - 35,962 17,897Beban pajak penghasilan/ Income tax expense  (6,609) - (801) (7,410)Aset segmen/ Segment assets  254,081 - 43,632 297,713Belanja modal dari segmen/ Capital expenditures of segment  28,794 - - 28,794Liabilitas segmen/ Segment liabilities  271,115 - - 271,115

Pendapatan segmen diukur dengan metode yangkonsisten dengan pengukuran pendapatan padalaporan keuangan. Pendapatan segmen yangdilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlahpendapatan sebagai berikut:

The segment revenues are measured in a manner consistent with that of the financial statements.Reportable segments revenues are reconciled to total revenues as follows: 

2011 2010 2009

Pendapatan segmen untuk Segment revenue for segmen yang dilaporkan 772,410 558,959 345,302 reportable segments 

Pendapatan segmen lainnya 26,905 34,259 41,870 Other segments revenue 

Total revenues per Jumlah pendapatan per laporan consolidated statements 

laba komprehensif of comprehensive konsolidasian 799,315 593,218 387,172 income 

Laba/(rugi) segmen yang dilaporkandirekonsiliasikan dengan jumlah laba sebelum pajaksebagai berikut:

Reportable segments profit/(loss) before tax are reconciled to total profit before tax as follows: 

2011 2010 2009

Segment profit/(loss) before Laba/(rugi) segmen untuk tax for reportable 

segmen yang dilaporkan 42,334 (1,859) (18,065) segments Other segments profit 

Laba segmen lainnya 1,958 23,130 35,962 before tax 

Jumlah laba sebelum Total profit before tax per pajak per laporan consolidated statements laba komprehensif of comprehensive konsolidasian 44,292 21,271 17,897 income 

Page 239: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 239/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/101 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

35. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) 35. SEGMENT REPORTING (continued)

Aset segmen diukur dengan metode yang konsistendengan pengukuran aset pada laporan keuangan.Aset tersebut dialokasikan berdasarkan operasisegmen dan lokasi fisik aset. Aset segmen yangdilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlah asetsebagai berikut:

The segment assets are measured in a manner consistent with that of the financial statements.These assets are allocated based on the operations of the segment and the physical location of the asset. Reportable segments assets are reconciled to total assets as follows: 

2011 2010 2009

Aset segmen untuk segmen Segment assets for 

yang dilaporkan 2,249,964 492,309 254,081 reportable segments Aset segmen lainnya 51,420 47,761 43,632 Other segments assets 

Jumlah aset per laporan Total assets per posisi keuangan consolidated statements konsolidasian 2,301,384 540,070 297,713 of financial position 

Liabilitas segmen diukur dengan metode yangkonsisten dengan pengukuran liabilitas padalaporan keuangan. Liabilitas tersebut dialokasikanberdasarkan operasi segmen. Liabilitas segmenyang dilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlahliabilitas sebagai berikut:

The segment liabilities are measured in a manner consistent with that of the financial statements.These liabilities are allocated based on the operations of the segment. Reportable segments liabilities are reconciled to total liabilities as follows: 

2011 2010 2009

Liabilitas segmen untuk Segment liabilities for segmen yang dilaporkan 881,175 294,142 271,115 reportable segments 

Liabilitas segmen lainnya 30,276 26,010 - Other segments liabilities 

Jumlah liabilitas per laporan Total liabilities per posisi keuangan consolidated statements konsolidasian 911,451 320,152 271,115 of financial position 

Pendapatan dari penjualan batubara ke pelangganutama, yaitu Noble dan MGI, untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009masing-masing sebesar 86,90%, 94,19% dan95,71% dari jumlah pendapatan Grup selama tahun

yang dilaporkan.

The revenue from the sales of coal to main customers, i.e. Noble and MGI, for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 represent 86.90%, 94.19% and 95.71%, respectively of total reported revenue of the Group during such years.

36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES 

Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memilikiaset maupun kewajiban keuangan yang nilaiwajarnya diakui melalui laporan laba rugi dan asetkeuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo.

As at the balance sheet date, the Company did not have financial assets and liabiities at fair value through profit and loss and held-to-maturity financial assets.

Informasi di bawah ini terkait dengan aset danliabilitas keuangan Grup berdasarkan kategori.

The information below relates to the Groupʼs financial assets and liabilities by categories.

Page 240: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 240/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/102 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Liabilitaskeuangan

diukur pada

biayaperolehan

Aset keuangan diamortisasi/ tersedia Financial 

Pinjaman untuk dijual/  liabilities 

dan piutang/  Available for measured Loan and sale financial at amortised  Jumlah/ 

receivables assets cost Total  

31 Desember/ December 2011

Aset keuangan/ Financial assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents  359,163 - - 359,163Piutang usaha/ Trade receivables  177,546 - - 177,546Piutang lain-lain/ Other receivables  115,491 - - 115,491Jaminan IUP, reklamasi dan jaminan penutupan

tambang/ IUP guarante, reclamation and mine closure guarantees  3,731 - - 3,731

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual/ Available for sale f inancial assets  - 11,603 - 11,603

Jumlah aset keuangan/ Total financial assets  655,931 11,603 - 667,534

Liabilitas keuangan/ Financial liabilities 

Utang usaha/ Trade payables  - - 47,826 47,826Beban yang masih harus dibayar/ Accrued expenses  - - 87,122 87,122Utang lain-lain/ Other payables  - - 32,178 32,178Pinjaman jangka pendek/ Short term borrowings  - - 45,009 45,009Pinjaman jangka panjang/ Long-term borrowings  - - 529,245 529,245Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payable  - - 31,413 31,413

Jumlah liabilitas keuangan/ Total financial liabilities  - - 772,793 772,793

31 Desember/ December 2010

Aset keuangan/ Financial assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents  5,867 - - 5,867Piutang usaha/ Trade receivables  66,847 - - 66,847Piutang lain-lain/ Other receivables  80,714 - - 80,714

Jumlah aset keuangan/ Total financial assets  153,428 - - 153,428

Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Utang usaha/ Trade payables  - - 47,161 47,161Beban yang masih harus dibayar/ Accrued expenses  - - 72,880 72,880Utang lain-lain/ Other payables  - - 21,934 21,934Pinjaman jangka pendek/ Short term borrowings  - - 38,467 38,467Pinjaman jangka panjang/ Long-term borrowings  - - 44,955 44,955Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payable  - - 42,229 42,229

Jumlah liabilitas keuangan/ Total financial liabilities  - - 267,626 267,626

Page 241: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 241/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/103 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Liabilitaskeuangan

diukur pada

biayaperolehan

Aset keuangan diamortisasi/ tersedia Financial 

Pinjaman untuk dijual/  liabilities 

dan piutang/  Available for measured Loan and sale financial at amortised  Jumlah/ 

receivables assets cost Total  

31 Desember/ December 2009

Aset keuangan/ Financial assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents  1,400 - - 1,400Piutang usaha/ Trade receivables  43,633 - - 43,633Piutang lain-lain/ Other receivables  32,812 - - 32,812

Jumlah aset keuangan/ Total financial assets  77,845 - - 77,845

Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Utang usaha/ Trade payables  - - 32,051 32,051Beban yang masih harus dibayar/ Accrued expenses  - - 55,424 55,424Utang lain-lain/ Other payables  - - 17,846 17,846Pinjaman jangka panjang/ Long-term borrowings  - - 152,082 152,082Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payable  - - 2,974 2,974

Jumlah liabilitas keuangan/ Total financial liabilities  - - 260,377 260,377

37. MANAJEMEN RISIKO 37. RISK MANAGEMENT 

Aktivitas Grup terpengaruh oleh berbagai jenis risikokeuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar,risiko harga komoditas dan risiko tingkat sukubunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas serta risikopermodalan. Secara umum, program pengelolaanrisiko keuangan Grup berfokus kepadaketidakpastian pasar keuangan dan berusaha

meminimalisir efek tidak wajar terhadap kinerjakeuangan Grup.

The Groupʼs activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including foreign exchange risk, commodity price risk and interest rate risk), credit risk, liquidity risk and capital risk.The Group s̓ overall financial risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse 

effects on the financial performance of the Group.

Pengelolaan risiko dilakukan oleh Dewan DireksiGrup. Dewan Direksi mengidentifikasi,mengevaluasi dan melakukan lindung nilai atasrisiko keuangan, jika diperlukan. Dewan Direksimenyediakan prinsip-prinsip keseluruhan untukpengelolaan risiko, termasuk risiko pasar, kredit,dan likuiditas serta permodalan.

Risk management is carried out by the Group s̓ Board of Directors. The Board identifies, evaluates and hedges financial risks, where appropriate. The Board of Directors provides principles for overall risk management, including market, credit liquidity and capital risks.

Page 242: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 242/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/104 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko asar a. Market risk 

(i) Risiko nilai tukar (i) Foreign exchange risk 

Penjualan, pendanaan dan sebagian besarbiaya dan mayoritas pengeluaranoperasional Grup dilakukan dalam matauang AS Dolar. Sebagai tambahan, Grupmemiliki pinjaman jangka panjang dalamAS Dolar yang signifikan. Oleh karena itu,

Grup terekspos risiko pergerakan nilaitukar Rupiah/AS Dolar. Manajemenberpendapat bahwa risiko ini akanberkurang ketika Grup mengadopsi PSAK No. 10 “Pengaruh Perubahan Kurs ValutaAsing” mulai tahun 2012.

The Groupʼs sales, financing and the majority of its costs and operating expenditures are denominated in US Dollars. In addition, the Group has significant long-term borrowings in US Dollars. As such, the Group is exposed to 

the risk of the volatility in the Rupiah/US Dollars exchange rate. Management believes that this risk will ceased when it adopts SFAS No. 10 “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” starting from 2012.

(ii) Risiko harga (ii) Price risk 

Grup terpengaruh oleh fluktuasi dalamharga batubara. Operasi dan kinerjakeuangan Grup dapat terpengaruh negatifdari fluktuasi harga batubara, dimana akanditentukan oleh permintaan dan penawaranbatubara dunia, harga minyak dan faktorlainnya. Grup mengelola secara aktif risikoini dan melakukan penyesuaian atas jadwaldan operasi pertambangan untukmengurangi dampak risiko ini ketikadiperlukan.

The Group is exposed to fluctuations in coal price. The Groupʼs operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil prices and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations to reduce the impact of this risk when necessary.

(iii) Risiko suku bunga (iii) Interest rate risk 

Grup memiliki sebagian pinjaman dengantingkat suku bunga variabel sehingga Grupterekspos risiko tingkat suku bunga. Untukmengurangi risiko perubahan tingkat sukubunga yang menyebabkan adanyaketidakpastian arus kas terhadap

pembayaran beban bunga di masa depan,Perusahaan:

The Group has certain borrowings that are subject to variable interest rates, as such the Group is exposed to interest rate risk.In order to minimize interest rate risks which increase the uncertainty of the cash flows for interest payments in the future,

the Company: 

(a) Memonitor tingkat suku bunga dipasar;

(a) Monitors interest rate in the market; 

(b) Membangun komunikasi yang intensifdengan pihak bank yang terkait ataspembebanan bunga; dan

(b) Develops intensive communication with the related bank for the interest charges; and 

(c) Mengimplementasikan manajemenkas untuk meminimalkan bebanbunga.

(c) Implements cash management to minimize the interest expenses.

Page 243: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 243/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/105 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

37. MANAJEMEN RISIKO lan utan 37. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

(iii) Risiko suku bunga lanjutan) (iii) Interest rate risk (continued)

Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitaskeuangan Grup yang terpengaruh olehsuku bunga.

The following table represents a breakdown of the Groupʼs financial assets and financial liabilities which are impacted by interest rates.

31 Desember/ December 2011Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ 

Floating rate Fixed rate   TanpaKurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari bunga/  satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/  Non- Less than More t han Less than More than interest   Jumlah/ one year one year one year one year bearing Total  

Aset/ Assets Kas dan setara kas/ 

Cash and cash equivalents  355,211 - - - - 355,211Piutang usaha/ 

Trade receivables  - - - - 177,546 177,546Piutang lain-lain/ 

Other receivables  - - - -  115,491 115,491Jaminan IUP, reklamasi dan

 jaminan penutupantambang/ IUP guarante ,reclamation and mine closure guarantees  - - - - 3,731 3,731

Aset keuangan tersedia

untuk dijual/ Available for sale financial asset - - - -   11,603 11,603

Jumlah aset keuangan/ Total financial assets  355,211 - - - 308,371 663,582

Liabilitas/ Liabilities Utang usaha/ 

Trade payables - - - -   47,826 47,826Beban yang masih

harus dibayar/ Accrued expenses  - - - - 87,122 87,122

Utang lain-lain/ Other payables  - - - - 32,178 32,178

Pinjaman jangka pendek/ Short- term borrowings - -   45,009 - - 45,009

Pinjaman jangka panjang/ Long-term borrowings -   14,146 84,785 426,415 3,899 529,245

Utang sewa

pembiayaan/ Finance lease payables  23,596 7,817 - - -  31,413

Jumlah liabilitas keuangan/ Total financial liabilities  23,596 21,963 129,794 426,415 171,025 772,793

b. Risiko kredit b. Credit risk 

Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlahmaksimum eksposur terhadap risiko kreditadalah Rp 293.037. Risiko kredit muncul daripiutang usaha dan piutang lain-lain.

At 31 December 2011, the total maximum exposure to credit risk is Rp 293,037. Credit risk arises from trade receivables and other receivables.

Kebijakan umum Grup untuk penjualanbatubara kepada pelanggan baru dan yangsudah ada saat ini adalah sebagai berikut:

The Groupʼs general policies for coal sales to new and existing customers are as follows: 

(i) Memilih pelanggan dengan kondisikeuangan yang kuat dan reputasi yangbaik.

(i) Selecting customers with strong financial condition and good reputation.

Page 244: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 244/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/106 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

(ii) Penerimaan pelanggan baru dan penjualanbatubara disetujui oleh personil yangberwenang sesuai dengan strukturdelegasi wewenang Grup.

(ii) Acceptance of new customers and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group s̓ delegation of authority structure.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk 

Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul

dalam situasi dimana posisi arus kas Grupmengindikasikan bahwa arus kas masuk daripendapatan jangka pendek tidak cukup untukmemenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran

 jangka pendek. Dalam kebijakan manajemenrisiko likuiditas, Grup melakukan monitor danmenjaga level kas dan setara kas yangdiperkirakan cukup untuk mendanai kegiatanoperasional Grup dan mengurangi pengaruhfluktuasi dalam arus kas. Manajemen Grup jugasecara rutin melakukan monitor atas perkiraanarus kas dan arus kas aktual, termasuk profil

 jatuh tempo pinjaman, dan secara terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan untukkesempatan memperoleh dana.

Liquidity risk is defined as a risk that arises in

situations where the Group's cash flowindicates that the cash inflow from short-termrevenue is not enough to cover the cash outflowof short-term expenditure. In the liquidity riskmanagement policy, the Group monitors andmaintains a level of cash and cash equivalentsdeemed adequate to finance the Group'soperational activities and to mitigate the effectof fluctuations in cash flows. The Group'smanagement also regularly monitors theprojected and actual cash flows, including theirloan maturity profiles, and continuouslyassesses conditions in the financial markets foropportunities to pursue fund-raising.

d. Risiko permodalan d. Capital risk 

Tujuan dari Grup dalam mengelola permodalanadalah untuk menjaga struktur permodalanyang optimal sehingga dapat memaksimalkanimbal hasil pemegang saham dan untukmelindungi kemampuan Grup dalammempertahankan kelangsungan usahanya.Struktur permodalan Grup terdiri atas utang(termasuk pinjaman dan utang sewa), kas dansetara kas, dan modal yang dapat diatribusikankepada pemegang saham Perusahaan yangterdiri dari modal ditempatkan dan disetor,

cadangan, dan saldo laba. Untuk menjaga danmencapai struktur permodalan yang optimal,Grup mungkin menyesuaikan jumlah dividenyang dibayar, menerbitkan saham baru,mendapatkan pinjaman baru, atau menjual asetuntuk mengurangi pinjaman.

The Groupʼs objectives when managing capital are to maintain an optimal capital structure so as to maximise shareholder value and to safeguard the Groupʼs ability to continue as a going concern. The capital structure of the Group consists of debt (which includes borrowings and lease payables), cash and cash equivalents and equity attributable to equity holders of the Company, comprising issued and paid up capital, reserves and retained earnings.In order to maintain and achieve an optimal 

capital structure, the Group may adjust the amount of dividend payment, issue new shares,obtain new borrowings or sell assets to reduce borrowings.

Grup memonitor stuktur permodalan denganmenggunakan rasio utang terhadap modal.Rasio ini dihitung dengan cara membagi jumlahutang dengan nilai buku jumlah modal. Jumlahutang dihitung dengan menjumlah semuapinjaman berbunga, di luar pinjaman pemegangsaham. Per tanggal 31 Desember 2011, rasio

utang terhadap modal adalah sebagai berikut:

The Group monitors its capital structure using debt-to-equity ratio. The debt-to-equity ratio is calculated as total debt divided by the total book value of capital. Total debt is calculated as total interest bearing payables, except for borrowings from shareholders. As at 31December 2011, the debt to equity ratio is as 

follows: 

Page 245: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 245/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/107 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko ermodalan (lanjutan) d. Capital risk (continued)

2011 2010 2009

Jumlah utang 601,768 125,651 89,610 Total debt 

Jumlah modal 1,389,933 219,918 26,598 Total equity 

Rasio utang terhadapmodal 0.43 0.57 3.37 Debt-to-equity ratio 

Berdasarkan ketentuan yang ada pada fasilitaspinjaman utama yang dimilikinya, salah satucovenant  keuangan yang Perusahaan haruspatuhi adalah rasio utang terhadap modal.Rasio utang terhadap modal Perusahaan tidakboleh melebihi 4 banding 1. Perusahaan telahmemenuhi persyaratan covenant  keuangan inipada tanggal 31 Desember 2011.

Under the terms of its major borrowing facilities,one of the financial covenants that the Company is required to comply with is debt to equity ratio. The Company's debt to equity ratio is to be no more than 4 to 1. The Company has complied with this financial covenant as at 31December 2011.

38. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN 38. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS 

Penyisihan imbalan kerja dihitung setiap tahun olehPT Padma Aktuaria Raya, aktuaris independen.Laporan aktuarial terkini bertanggal 27 Maret 2012.Tabel berikut ini merupakan ringkasan dari liabilitas,beban, dan mutasi saldo liabilitas program pensiunimbalan pasti.

The provision for employee benefits is calculated annually by PT Padma Aktuaria Raya, an independent actuary. The latest actuaryʼs report is dated 27 March 2012. The following tables provide a summary of the liability, expense, and the liability movements under the defined benefit pension plan.

2011 2010 2009

Employee benefits Liabilitas imbalan kerja obligation 

Nilai kini liabilitas 13,689 4,000 - Present value of obligation Kerugian aktuaria yang Unrecognised actuarial 

belum diakui - - - losses  Biaya jasa lalu yang Unrecognised past 

belum diakui (3,324) (599) - service cost  

Jumlah 10,365 3,401 -  Total 

Mutasi saldo liabilitas Movement of employee 

imbalan kerja benefit obligation Awal tahun 3,401 - - Beginning of year  Penambahan karena akuisisi 1,542 - - Additions due to acquisition Jumlah biaya yang dibebankan Cost charged to the 

pada laporan laba consolidated statement of komprehensif comprehensive konsolidasian 5,490 3,474 - income  

Pembayaran imbalan (68) (73) - Payments of benefit  

Akhir tahun 10,365 3,401 -  End of year 

Page 246: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 246/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/108 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

38. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN(lanjutan)

38. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)

2011 2010 2009

Beban imbalan kerja Employee benefit costs Biaya jasa kini 5,382 1,845 - Current service cost Biaya bunga 550 222 - Interest cost  Kerugian aktuaria bersih

yang diakui 49 33 - Actuarial loss, net  Penyesuaian 589 2,376 - Adjustments  Efek kurtailmen (1,080) (1,002) - Curtailment effect  

Jumlah 5,490 3,474 - Total 

Berikut asumsi pokok aktuaria yang digunakan: The principles actuarial assumptions used were as follows: 

2011 2010 2009

Tingkat diskonto 6.25% - 6.30% 8.5% - Discount rate Kenaikan gaji 5% 5% - Salary increase Tingkat kematian 100% TMI2 100%TMI2 - Rate of mortality  Tingkat cacat 5% from TMI2 5%TMI2 - Rate fo disability  Usia pensiun normal 55 55 - Normal pension age 

39. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 39. SUBSEQUENT EVENTS 

a. Pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan danCascade Gold Limited (“CGL”) menandatanganiperjanjian komitmen dimana:

(i) CGL berkomitmen untuk memastikan PTBumi Persada Permai (“BPP”)menandatangani perjanjian antara BPPdan Perusahaan atau affiliasinyasehubungan dengan penggunaan danpengembangan jalan angkut di konsesiyang dipegang oleh BPP.

(ii) Perusahaan telah membayar deposit

sebesar Rp 72 miliar (nilai penuh) untukmemastikan pelaksanaan penggunaan danpengembangan jalan angkut di areakonsesi antara Perusahaan dan BPP.

a. On 21 March 2012, the Company and Cascade Gold Limited (“CGL”) signed a commitment agreement of which: 

(i) CGL commit to ensure PT Bumi Persada Permai (“BPP”) enters agreement with the Company or its affiliates in relation with the usage and development of haul road in the concession hold by BPP.

(ii) The Company has paid the deposit in the 

amount of Rp 72 billion (full amount) to ensure the execution of the usage and development of the haul road within the concession area between the Company and BPP.

b. Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris diluar Rapat Umum Dewan Komisaris tertanggal13 Febuari 2012, yang disahkan dalam AktaNotaris No. 9 tertanggal 2 Maret 2012 yangdibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn.,notaris di Jakarta, para Dewan Komisarismenegaskan kembali realisasi penerbitansaham dalam rangka Penawaran Umum

Saham Perdana.

b. Based on decision from the Board of  Commissioners outside the Board of Commissioners General Meeting dated 13 February 2012, which was approved in Notarial Deed No. 9 dated 2 March 2012 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the Board of Commissioners reaffirm the realisation of share issuance in accordance with Initial 

Public Offering.

Page 247: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 247/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/109 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

39. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA(lanjutan)

39. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

c. Berdasarkan RUPSLB PT Ratna Utama Karya(”RUK”) pada tanggal 9 Januari 2012, yangdisahkan dalam Akta Notaris No. 2 tertanggal 9Januari 2012 yang dibuat di hadapan HasanHalim, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham RUK menyetujui penerbitan 7.500lembar saham baru dengan nilai nominalsebesar Rp 27.564 yang seluruhnya akandiambil oleh BBE. Dengan penyertaan modal

ini, BBE akan menjadi pemegang sahammayoritas di RUK dengan 50% kepemilikansaham.

c. Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 9 January 2012, which was approved in Notarial Deed of Hasan Halim,S.H., notary in Jakarta, No. 2 dated 9 January 2012, the shareholders of RUK agreed to issue 7,500 new shares with par value of Rp 27,564 which all will be taken up by BBE. With this capital contribution, BBE will become the majority shareholder in RUK with 50% of share 

ownership.

d. Pada tanggal 1 Maret 2012, GPU dan PTRanyza Gold (“RG”) menandatangani perjanjian

 jasa konsultasi dan manajemen untukpengoperasian tambang. Berdasarkanperjanjian ini, RG bertanggung jawab untukantara lain memberikan jasa konsultasi bisnisdan manajemen secara menyeluruh kepadaGPU sehubungan dengan kegiatan usahapertambangan, dan sebagai kompensasinya,GPU setuju untuk membayar biaya jasasebesar AS$2,5 per metrik ton batubara yangterjual dari wilayah tambang GPU. Kontrak iniberlaku untuk jangka waktu tidak terbatas danhanya akan berakhir sesuai kesepakatan keduabelah pihak atau jika kondisi tertentu terpenuhi.

d. On 1 March 2012, GPU and PT Ranyza Gold (“RG”) entered into a mining operation management and consultation service agreement. Based on this agreement, RG responsible for, among others, provide business consulting and management services to GPU in relation with mining business, and as a return, GPU agreed to pay a service fee of US$2.5 per metric ton of coal sold from GPU mine area. This agreement has an indefinite valid period and will only be terminated upon mutual agreement by both parties or if certain conditions are met.

e. Berdasarkan akta PT Inti Buana Mining (“IBM”)No. 33, 34 dan 35 tanggal 27 Maret 2012(“Akta”), Perusahaan melalui entitas anaknya,OPE, telah melakukan penyertaan modal padaIBM melalui pembelian saham milik Muliawansebesar 150 lembar saham dan pengambilanbagian atas saham baru yang dikeluarkan olehIBM sebanyak 1.800 lembar saham atauseluruhnya senilai Rp 1.950 yang merupakan

65% dari seluruh modal yang telah diterbitkanoleh IBM.

e. Based on Notarial deed of PT Inti Buana Mining (”IBM”) No. 33, 34, and 35 dated 27 March 2012, The Company through his entity, OPE,purchase of 150 shares of IBM from Muliawan and OPE will take up and pay for the 1,800 new shares issued by IBM or fully amounted to Rp.1,950 which consist of 65% IBM share ownership.

f. Pada tanggal 6 Maret 2012, perubahan atasperjanjian fasilitas kredit dengan Bank DBSditandatangani di mana Bank DBS setuju untukmenyediakan tambahan fasilitas uncommitted omnibus  kepada Perusahaan dengan jumlahmaksimum sebesar AS$ 20.000.000.

f. On 6 March 2012, the amendment of credit facility agreement with Bank DBS was signed under which Bank DBS agreed to provide the Company with an addtional uncommitted omnibus facility with the maximum amount of US$20,000,000.

g. Pada tanggal 23 April 2012, Perusahaan telahmenyampaikan dokumen registrasi kepadaBadan Pengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan dalam rangka penawaran umum

obligasi sebanyak-banyaknya Rp 1.200.000.

g. On 23 April 2012, the Company has submitted the registration documents to Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency in relation with the bonds public offering with the 

maximum amount of Rp 1,200,000.

Page 248: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 248/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/110 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

40. ESTIMASI AKUNTANSI, ASUMSI, DAN

PERTIMBANGAN PENTING

40. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES,

ASSUMPTIONS AND JUDGEMENTS 

Estimasi, asumsi, dan penilaian dievaluasi secaraterus rnenerus dan didasarkan atas pengalamanmasa lalu dan faktor lainnya, termasuk ekspektasiatas peristiwa di masa yang akan datang yangdiyakini dapat terjadi dalam kondisi tersebut.

Estimatetions, assumptions and judgments are continually evaluated and based on historical experience and other factors, including expectation of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.

a. Estimasi penurunan nilai aset non keuangan a. Estimated impairment of non-financial assets 

Penurunan nilai goodwill diuji setiap tahun danpada saat terdapat indikasi bahwa akan terjadipenurunan nilai. Penurunan nilai aset tetap,aset takberwujud, biaya eksplorasi danpengembangan yang ditangguhkan daninvestasi di entitas anak diuji bila terdapat buktiobjektif atau indikasi bahwa aset tersebutmengalami penurunan nilai. Jumlah yangterpulihkan dari aset tersebut dan jikadiperlukan, unit-unit yang menghasilkan kas,diperhitungkan berdasarkan perhitungan nilaipakai. Perhitungan ini memerlukan penggunaanestimasi.

Goodwill is tested for impairment annually and whenever there is an indication that goodwill may be impaired. Property, plant and equipment, intangible asset, deferred exploration and development expenditures and investment in subsidiaries, are tested for impairment whenever there is any objective evidence or indication that these assets may be impaired. The recoverable amounts of assets and where applicable, cash generating units,have been determined based on value in use calculations. These calculations require the use of estimates.

b. Perhitungan cadangan batubara b. Determination of coal reserves 

Pertimbangan manajemen diperlukan dalammenentukan asumsi cadangan batubara Grupterkait dengan biaya tambang dan harga jualcadangan tersebut. Jumlah cadangan yangterpulihkan secara ekonomis bersifat sensitifterhadap asumsi biaya dan pendapatan yangdigunakan karena berhubungan denganstruktur geologis dari endapan, yang berarti bilaseluruh faktor tidak berubah, apabila asumsibiaya menjadi lebih besar atau asumsi harga

 jual menjadi lebih kecil, Grup akanmengestimasi cadangan menjadi lebih rendahdan jika asumsi biaya menjadi lebih kecil atauasumsi harga jual menjadi lebih besar, Grupakan mengestimasi cadangan lebih tinggi. Grupmendasarkan seluruh asumsi berdasarkanlaporan geologis dan menggunakan informasicadangan batubara.

Judgement is required in determining the Groupʼs coal reserves taking into account various assumptions regarding mining costs and the sale price of the particular resource concerned. The Group s̓ economically recoverable coal reserves are sensitive to the cost and revenue assumptions used due to the geological structure of the deposits, which means that, all other factors remaining the same, if the cost assumption is higher or the price assumption is lower, the Group estimates lower reserves, and if the cost assumption is lower or the price assumption is higher, the Group estimates higher reserves. The Group bases all assumptions on geological reports and uses only proven and probable reserves information.

Data geologis tambahan dikumpulkan selamaoperasi tambang dan data ini, bersamaandengan berbagai asumsi yang digunakan olehmanajemen, dapat merubah estimasi cadanganbatubara dari suatu periode ke periode lain.Perubahan dalam estimasi sumber dancadangan batubara dapat mempengaruhikeuangan Grup dalam berbagai cara, termasuk

tingkat amortisasi dari aset takberwujud danbiaya eksplorasi dan pengembangan nilaitercatat sebagai akibat dari perubahan estimasiumur tambang dan arus kas diskonto di masadepan.

Additional geological data is gathered during the course of mining operations and this, in conjunction with the various assumptions used could result in a change in estimated coal reserves from period to period. Changes in estimated coal reserves could affect the Group s̓ financial results in a numbers of ways,including the amortisation rate of intangible 

assets and deferred exploration and development expenditures as well as the carrying value of certain non-financial assets due to change in estimates of mine life and future discounted cash flows.

Page 249: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 249/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/111 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

40. ESTIMASI AKUNTANSI, ASUMSI, DANPERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)

40. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES,ASSUMPTIONS AND JUDGEMENTS (continued)

c. Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan

c. Deferred exploration and development expenditures 

Biaya eksplorasi dan pengembanganditangguhkan dan setelah itu dibebankansebagai biaya produksi melalui amortisasi aset.Nisbah kupas dan umur sisa tambang secararegular dinilai oleh Direktur dan manajemen

senior untuk memastikan bahwa nilai tercatataset tersebut telah memperhitungkan fakta dankondisi yang ada secara tepat dari waktu kewaktu.

The exploration and development expenditures are deferred and subsequently charged to the cost of production through the amortisation of the assets. The waste to ore ratio and the remaining life of the mine are regularly 

assessed by the Directors and senior management to ensure the carrying value and rate of deferral is appropriate taking into consideration the available facts and circumstances from time to time.

Biaya eksplorasi dikapitalisasi ke laporan posisikeuangan, sehubungan dengan area of interest yang masih berlaku dan dimana biaya-biayatersebut diharapkan dapat dipulihkan ataukegiatan eksplorasi dan/atau evaluasi di area of interest  belum mencapai tahap yangmemungkinkan penilaian yang memadai akanadanya cadangan yang secara ekonomis dapat

dipulihkan, dikapitalisasi di laporan posisikeuangan. Nilai tercatat dari aset dalam setiaparea of interest secara regular ditelaah setelahmempertimbangkan fakta dan kondisi yang ada,dan bila biaya yang telah dikapitalisasi melebihinilai yang dapat dipulihkan, kelebihan nilaitersebut telah dicadangkan ataudihapusbukukan dalam tahun bersangkutan.

Exploration costs are capitalised in the statements of financial position, in respect of areas of interest for which the rights of tenure are current and where such costs are expected to be recouped or exploration and/or evaluation activities in the area have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of economically recoverable 

reserves. The carrying value of assets within each area of interest are reviewed regularly taking into consideration the available facts and circumstances, and to the extent to which the capitalised value exceeds its recoverable value,the excess is provided for or written off in the year in which this is determined.

41. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDARAKUNTANSI KEUANGAN

41. PROSPECTIVE ACCOUNTING  PRONOUNCEMENTS 

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkanbeberapa standar akuntansi yang direvisi yangberlaku untuk laporan keuangan yang periodenyadimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards that may 

be applicable to the consolidated financial statements covering periods beginning on or after 1January 2012: 

x PSAK No. 10 (Revisi 2010), “PengaruhPerubahan Kurs Valuta Asing”.

x SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.

x PSAK No. 13 (Revisi 2011), “PropertiInvestasi”.

x SFAS No. 13 (Revised 2011), “Investment Properties”.

x PSAK No. 16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap”. x SFAS No. 16 (Revised 2011), ”Fixed Assets”.x PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan

Pelaporan oleh Program Imbalan Pensiun”.x SFAS No. 18 (Revised 2010), “Accounting and 

Reporting by Retirement Benefit Plans”.x PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. x SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee 

Benefits”.x PSAK No. 26 (Revisi 2011), ”Biaya Pinjaman”. x SFAS No. 26 (Revised 2011), ”Borrowing 

Costs”.x PSAK No. 28 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk

Asuransi Kerugian”.x SFAS No. 28 (Revised 2010), “Accounting for 

Loss Insurance” 

Page 250: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 250/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/112 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

41. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDARAKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

41. PROSPECTIVE ACCOUNTING  PRONOUNCEMENTS  (continued)

x PSAK No. 30 (Revisi 2011), ”Sewa”. x SFAS No. 30 (Revised 2011), ”Leases”.x PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas

Pengupasan Lapisan Tanah dan PengelolaanLingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.

x SFAS No. 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”.

x PSAK No. 34 (Revisi 2010), “KontrakKonstruksi”.

x SFAS No. 34 (Revised 2010), “Construction Contracts”.

x PSAK No. 36 (Revisi 2010), “Akuntansi untukAsuransi Jiwa”.

x SFAS No. 36 (Revised 2010), “Accounting for Life Insurance”.

x PSAK No. 45 (Revisi 2011), “Pelaporan

Keuangan Entitas Nirlaba”.

x SFAS No. 45 (Revised 2010), “Financial 

Reporting for Non-Profit Organizations”.x PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak

Penghasilan”.x SFAS No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”.

x PSAK No. 50 (Revisi 2010), “InstrumenKeuangan: Penyajian”.

x SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”.

x PSAK No. 53 (Revisi 2010), “PembayaranBerbasis Saham”.

x SFAS No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payments”.

x PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

x SFAS No. 55 (Revised 2010), ”Financial Instrument: Recognition and Measurement”.

x PSAK No. 56 (Revisi 2010), “Laba Per Saham”. x SFAS No. 56 (Revised 2010), “Earning per Share”.

x PSAK No. 60 (Revisi 2010), “InstrumenKeuangan: Pengungkapan”.

x SFAS No. 60 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures”.

x PSAK No. 61 (Revisi 2010), “Akuntansi Hibah

Pemerintah dan Pengungkapan BantuanPemerintah”.

x SFAS No. 61 (Revised 2010), “Accounting for 

Government Grants and Disclosure of Government Assistance”.

x PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”. x SFAS No. 62, “Insurance Contracts”.x PSAK No. 63 (Revisi 2010), “Pelaporan

Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”.x SFAS No. 63 (Revised 2010), “Financial 

Reporting in Hyperinflationary Economies”.x PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan

Evaluasi pada Pertambangan Sumber DayaMineral”.

x SFAS No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”.

x ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Netodalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”.

x ISFAS No. 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation”.

x ISAK No. 15, “Batas Aset Imbalan Pasti,Persyaratan Pendanaan Minimum danInteraksinya”.

x ISFAS No. 15, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”.

x ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”. x ISFAS No. 16, “Service Concession 

Arrangements”.x ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada

Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”.x ISFAS No. 18, “Government Assistance - No 

Specific Relation to Operating Activities”.x ISAK No. 19, “Aplikasi Pendekatan Penyajian

Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangandalam ekonomi hiperinflasi”.

x ISFAS No. 19, “Applying the Restatement Approach under SFAS 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”.

x ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahandalam Status Pajak Entitas atau ParaPemegang Sahamnya”.

x ISFAS No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”.

x ISAK No. 21, “Perjanjian Konstruksi RealEstat”.

x ISFAS No. 21, “Agreements for the Construction of Real Estate”.

x ISAK No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa:Pengungkapan”.

x ISFAS No. 22, “Service Concession Arrangements : Disclosure”.

x ISAK No. 23, “Sewa Operasi - Insentif”. x ISFAS No. 23, “Operating Leases - Incentives”.x ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa

Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk LegalSewa”.

x ISFAS No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”.

Page 251: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 251/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/113 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

41. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDARAKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

41. PROSPECTIVE ACCOUNTING  PRONOUNCEMENTS  (continued)

x ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”. x ISFAS No. 25, ”Land Rights”.x ISAK No. 26, ”Penilaian Ulang Derivatif

Melekat”.x ISFAS No. 26, ”Re-assessment of Embedded 

Derivatives”.

Grup masih mempertimbangkan dampak yangmungkin timbul dari penerapan standar-standar initerhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is still considering the impact of these revised standards to the consolidated financial statements.

42. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

42. REISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

Dalam rangka Penawaran Obligasi, Perusahaantelah menerbitkan kembali laporan keuangankonsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yangberakhir pada 31 Desember 2011, 31 Desember2010, dan 2009 untuk disesuaikan denganperaturan pengungkapan BAPEPAM-LK yangberlaku. Perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

For the purpose of its Bond Offering, the Company has reissued the consolidated financial statements as at and for the years ended 31 December 2011, 2010,and 2009, in order to conform with the relevant disclosure requirements of BAPEPAM-LK. The amendments are as follows: 

a. Tambahan pengungkapan di laporan arus kaskonsolidasian mengenai arus kas yangdigunakan untuk biaya pengupasan tanah yangditangguhkan serta perolehan kas dari

Penawaran Umum Perdana saham.

a. Additional disclosure in the consolidated statements of cash flows regarding the cash flow used for deferred stripping costs and the proceeds from Initial Public Offering of shares.

b. Tambahan pengungkapan di Catatan 1cmengenai kepemilikan langsung dan tidaklangsung pada entitas anak.

b. Additional disclosure in Note 1c regarding the direct and indirect ownership in subsidiaries.

c. Tambahan pengungkapan di Catatan 2amengenai mata uang fungsional Perusahaan.

c. Additional disclosure in Note 2a regarding the Companyʼs functional currency.

d. Tambahan pengungkapan di Catatan 15mengenai informasi penambahan asettakberwujud.

d. Additional disclosure in Note 15 regarding the information regarding the additions of intangible assets.

e. Tambahan pengungkapan di Catatan 19

mengenai jumlah utang lain-lain kepada KAPTanudiredja, Wibisana, dan Rekan.

e. Additional disclosure in Note 19 regarding the 

amount of other payable to KAP Tanudiredja,Wibisana dan Rekan.

f. Tambahan pengungkapan di Catatan 21mengenai tidak adanya ikatan penting padaperjanjian sewa pembiayaan.

f. Additional disclosure in Note 21 regarding the non-existence of major covenants in the finance lease agreements.

g. Tambahan pengungkapan di Catatan 32lmengenai rincian komitmen pada perjanjian

 jasa pemasaran.

g. Additional disclosure in Note 32l regarding the details of commitment in marketing service agreement.

h. Tambahan pengungkapan di Catatan 39mengenai akuisisi PT Inti Buana Mining padatangal 27 Maret 2012, perubahan atasperjanjian fasilitas kredit dengan Bank DBS dan

penyampaian dokumen registrasi olehPerusahaan kepada Badan Pengawas PasarModal dan Lembaga Keuangan dalam rangkapenawaran umum obligasi.

h. Additional disclosure in Note 39 regarding the acquisition of PT Inti Buana Mining on 27 March 2012, amendment of credit facility agreement with Bank DBS and the submission of registration 

documents by the Company to Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency in relation with the bonds public offering.

Page 252: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 252/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/114 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

42. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (lanjutan)

42. REISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS  (continued)

i. Tambahan pengungkapan di Catatan 43mengenai akitvitas investasi dan pendanaanGrup yang tidak memiliki pengaruh langsungterhadap arus kas.

i. Additional disclosure in Note 43 regarding the Group s̓ investing and financing activities that did not have a direct impact on the cash flows.

Direksi Perusahaan telah menyetujui penerbitankembali laporan keuangan konsolidasian padatanggal 31 Desember 2011, 31 Desember 2010,dan 2009. Tidak terdapat perbedaan material antara

laporan keuangan konsolidasian terdahulu denganlaporan keuangan konsolidasian yang diterbitkankembali, kecuali seperti yang dijelaskan di atas.

The Companyʼs Board of Directors has approved the reissuance of the consolidated financial statements as at 31 December 2011, 2010, and 2009. There are no material changes between the previously issued 

consolidated financial statements and the reissued consolidated financial statements, except as described above.

43. AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN ANGTIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS

43. NON-CASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES 

Informasi di bawah ini terkait dengan akitvitasinvestasi dan pendanaan Grup yang tidak memilikipengaruh langsung terhadap arus kas pada tahunyang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010, dan2009.

The information below relates to the Groupʼs investing and financing activities that did not have a direct impact on the cash flows for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009.

2011 2010 2009

Akuisisi entitas anak Acquisition of subsidiary melalui pinjaman 165,059 - - through borrowings 

Perolehan aset takberwujud Acquisition of intangible melalui penghapusan asset through off-setting piutang usaha 122,680 - - of trade receivables 

Perolehan aset takberwujud Acquisition of intangible melalui pinjaman 84,785 - - assets through borrowings 

Akuisisi entitas anak melalui Acquisition of subsidiaries penghapusan piutang tidak lancar through off-setting of other lain-lain 66,799 53,677 - non-current receivables 

Acquisition of property,Akuisisi aset tetap melalui plant and equipment 

sewa pembiayaan 15,083 50,133 3,976 through finance leases Payments of borrowings 

Pembayaran pinjaman melalui through off-setting penghapusan piutang usaha 12,446 43,426 - of trade receivables 

Increase in property,plant and equipment 

Kenaikan aset tetap melalui through increase in kenaikan penyisihan reklamasi provision for reclamation dan penutupan tambang 1,547 - 2,055 and mine closure 

Increase in other receivable Kenaikan piutang lain-lain yang due to issuance 

disebabkan penerbitan saham baru - - 5,569 of new shares Kenaikan piutang lain-lain yang Increase in other receivable 

disebabkan pelepasan entitas due to disposal of anak - - 499 subsidiaries 

Penurunan utang lain-lain yang Decrease in other payable disebabkan pelepasan entitas due to disposal of 

anak 869 - - subsidiaries 

Page 253: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 253/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 5/115 Page 

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS 

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

44. REKLASIFIKASI AKUN 44. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS 

Beberapa akun dalam laporan keuangankonsolidasian tahun yang berakhir pada 31Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuaidengan penyajian laporan keuangan konsolidasianuntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011.

Comparative figures in the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2009 have been amended to conform to the basis on which the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2011 have been presented.

2011 2010 2009

Akun yang terpengaruh Accounts affected 

Utang usaha - - (13,111) Trade payables Utang lain-lain - - 13,111 Other payables 

Page 254: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 254/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 6/1 Page 

INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJA

LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

SUPPLEMENTARY INFORMATION OF PARENT COMPANY ONLY 

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009 

(Expressed in million Rupiah)

Disajikan Disajikankembali/ kembali/ 

As restated As restated 2011 2010 2009

ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 318,746 3,073 341 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables 

- Pihak ketiga 128,440 17,251 43,633 Third parties - - Pihak yang berelasi 10,897 - - Related parties - 

Piutang lain-lain Other receivables - Pihak ketiga 15,065 2,518 36 Third parties - 

Uang muka dan pembayaran Advances and dimuka yang akan jatuh prepayments,tempo dalam satu tahun 7,655 3,789 4,649 current portion 

Pajak dibayar dimuka 2,291 5,309 463 Prepaid taxes 

Jumlah aset lancar 483,094 31,940 49,122 Total current assets 

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS 

Piutang lain-lain Other receivables - Pihak ketiga 23,713 54,059 15,788 Third parties - - Pihak yang berelasi 853,662 106,961 14,315 Related parties - 

Uang muka dan pembayarandimuka setelah dikurangi Advances and bagian yang akan jatuh prepayments ,tempo dalam satu tahun 96,506 - 519 net of current portion 

Investasi pada entitas anak 67,153 53,005 7,506 Investment in subsidiaries Aset pajak tangguhan, bersih - 772 140 Deferred tax assets, net Aset keuangan yang tersedia Available for sale 

untuk dijual 11,603 - - financial assets Aset tetap (setelah Property, plant and 

dikurangi akumulasi equipment (net of penyusutan sejumlah accumulated depreciation Rp 36.892 pada 31 Desember of Rp 36,892 at 2011, Rp 18.996 pada 31 December 2011,31 Desember 2010, Rp 18,996 at 31 December Rp 5.208 pada 2010, Rp 5,208 at 31 Desember 2009) 139,532 120,539 56,765 31 December 2009)

Aset takberwujud Intangible asset (setelah dikurangi akumulasi (net of accumulated 

amortisasi sejumlah Rp 24.297 amortisation of Rp 24,297 pada 31 Desember 2011, at 31 December 2011,Rp 4.126 pada Rp 4,126 at 31 December 31 Desember 2010, Rp nihil pada 2010, Rp nil at 31 Desember 2009) 540,046 58,811 - 31 December 2009)

Aset tidak lancar lain-lain 5,670 1,487 40 Other non-current assets 

Jumlah aset tidak lancar 1,737,885 395,634 95,073 Total non-current assets 

JUMLAH ASET 2,220,979 427,574 144,195 TOTAL ASSETS 

Page 255: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 255/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 6/2 Page 

INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJA

LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

SUPPLEMENTARY INFORMATION OF PARENT COMPANY ONLY 

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009 

(Expressed in million Rupiah)

Disajikan Disajikankembali/ kembali/ 

As restated As restated 2011 2010 2009

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES 

Utang usaha Trade payable - Pihak ketiga 8,281 - - Third parties - - Pihak yang berelasi 128,390 126,449 - Related parties - 

Beban yang masih harus dibayar 13,009 1,774 1,886 Accrued expenses Utang lain-lain Other payables 

- Pihak ketiga 13,299 5,193 8,596 Third parties - - Pihak yang berelasi - 2,237 42,295 Related parties - Pendapatan diterima dimuka 74,730 37,183 - Unearned revenue Utang pajak 7,097 4,791 3,799 Taxes payable Pinjaman jangka pendek 44,379 - - Short-term borrowings Pinjaman jangka panjang

yang akan jatuh tempo Current portion of long-term dalam satu tahun 118,005 - 47,000 borrowings 

Utang sewa pembiayaan jangka panjang yang akan jatuh Current portion of long-term tempo dalam satu tahun 22,650 22,544 867 finance lease payables 

Jumlah liabilitas jangka pendek 429,840 200,171 104,443 Total current liabilities 

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT PANJANG LIABILITIES 

Utang lain-lain Other payables - Pihak yang berelasi 30,550 - - Related parties - 

Pinjaman jangka panjang setelahdikurangi bagian yang akan jatuh Long-term borrowings,tempo dalam satu tahun 393,194 - 17,921 net of current portion 

Utang sewa pembiayaan jangka panjang setelah Long-term finance lease dikurangi bagian yang akan payables, net of current 

 jatuh tempo dalam satu tahun 7,626 19,436 1,405 portion Liabilitas pajak

tangguhan, bersih 40 - - Deferred tax liabilities, net Provision for employee 

Penyisihan imbalan karyawan 4,517 2,181 - benefits  

Jumlah liabilitas jangka Total non-current panjang 435,927 21,617 19,326 liabilities 

Page 256: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 256/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 6/3 Page 

INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJA

LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

SUPPLEMENTARY INFORMATION OF PARENT COMPANY ONLY 

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009 

(Expressed in million Rupiah)

Disajikan Disajikankembali/ kembali/ 

As restated As restated 2011 2010 2009

EKUITAS EQUITY Modal saham (modal dasar

4.180.000.000, 380.000, Share capital dan 50.000 lembar saham (Authorised 4,180,000,000,biasa masing-masing pada 380,000, and 50,000 tahun 2011, 2010, dan 2009, ordinary shares in 2011,modal ditempatkan dan 2010, and 2009,

disetor penuh 3.000.000.000, respectively, issued and 200.000, dan 20.000 lembar fully paid 3,000,000,000,saham biasa masing-masing 200,000, and 20,000 pada tahun 2011, 2010, dan ordinary shares in 2011,2009 dengan nilai nominal 2010, and 2009,Rp 200 per lembar respectively, with par saham pada tahun 2011 value of Rp 200,dan Rp 1.000.000 per share in 2011 and per lembar saham Rp 1,000,000 per share pada tahun 2010 dan 2009) 600,000 200,000 20,000 in 2010 and 2009)

Tambahan modal disetor, Additional paid in bersih 732,834 - - capital, net 

Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gain from keuangan yang tersedia available for sale untuk dijual 169 - - financial assets 

Laba ditahan Retained earnings - Dicadangkan – cadangan Appropriated - 

umum 5,000 - - general reserve - Tidak dicadangkan 17,209 5,786 426 Unappropriated - 

1,355,212 205,786 20,426

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 2,220,979 427,574 144,195 EQUITY 

Page 257: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 257/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 6/4 Page 

INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJA

LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIFUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

SUPPLEMENTARY INFORMATION OF PARENT COMPANY ONLY 

STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 

31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009 (Expressed in million Rupiah)

Disajikan Disajikan

kembali/ kembali/ As restated As restated 

2011 2010 2009

Pendapatan usaha 730,626 226,050 52,779 Revenue 

Beban pokok pendapatan (605,084) (178,736) - Cost of revenue 

LABA BRUTO 125,542 47,314 52,779 GROSS PROFIT 

Beban usaha (75,019) (39,311) (54,640) Operating expenses Biaya keuangan (27,285) (1,291) (8,381) Finance costs Keuntungan selisih Gain on foreign 

kurs, bersih 753 2,043 17,326 exchange, net Denda pajak (1,390) (1,057) (716) Tax penalties Pendapatan keuangan 4,260 1,157 24 Finance income Lain-lain, bersih (3,756) (15) 19 Miscellaneous, net 

LABA SEBELUM PROFIT BEFORE PAJAK PENGHASILAN 23,105 8,840 6,411 INCOME TAX 

Beban pajak penghasilan (6,682) (3,480) (2,873) Income tax expense 

LABA BERSIH UNTUK NET PROFIT FOR TAHUN BERJALAN 16,423 5,360 3,538 THE YEAR 

Keuntungan yang belum direalisasi Unrealised gain from dari aset keuangan yang tersedia available for sale untuk dijual 169 - - financial assets 

JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF 16,592 5,360 3,538 INCOME 

Page 258: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 258/262

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES 

Halaman 6/5 Page 

INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAANSAJALAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUKTAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011,2010 DAN 2009

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

SUPPLEMENTARY INFORMATION OF PARENT COMPANY ONLY 

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY 

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010,AND 2009 

(Expressed in million Rupiah)

Keuntunganyang belum

direalisasidari aset

keuanganyang tersedia

Tambahan untuk dijual/ modal Unrealised  Laba ditahan/ 

Modal disetor/   gain from Retained earnings  Jumlah

saham/  Additional available-for  Tidak ekuitas/  Share paid in sale financial   Dicadangkan/ dicadangkan/  Total 

capital capital assets Appropriated Unappropriated equity  

Balance as at Saldo per 31 Desember 2008 600 13,831 - - (3,112) 11,319 31 December 2008 

Penerbitan saham baru 19,400 (13,831) - - - 5,569 Issuance of new shares 

Laba bersih tahun berjalan - - - - 3,538 3,538 Net profit for the year 

Balance as at 

Saldo per 31 Desember 2009 20,000 - - - 426 20,426 31 December 2009 

Penerbitan saham baru 180,000 - - - - 180,000 Issuance of new shares 

Laba bersih tahun berjalan - - - - 5,360 5,360 Net profit for the year 

Balance as at Saldo per 31 Desember 2010 200,000 - - - 5,786 205,786 31 December 2010 

Penerbitan saham baru 400,000 - - - - 400,000 Issuance of new shares 

Tambahan modal disetor - 732,834 - - - 732,834 Additional paid in capital 

Appropriation of retained Pencadangan laba ditahan - - - 5,000 (5,000) - earnigs 

Laba bersih tahun berjalan - - - - 16,423 16,423 Net profit for the year 

Pendapatan komprehensiflainnya Other comprehensive income 

Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gain keuangan yang from available for sale tersedia untuk dijual - - 169 - - 169 financial assets 

Balance as at Saldo per 31 Desember 2011 600,000 732,834 169 5,000 17,209 1,355,212 31 December 2011

Page 259: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 259/262

129$7/$65(6285&(6$118$/5(3257NOTES

CATATAN

Page 260: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 260/262

130NOTES

CATATAN

Page 261: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 261/262

Page 262: AR Atlas 2011_Final

7/15/2019 AR Atlas 2011_Final

http://slidepdf.com/reader/full/ar-atlas-2011final 262/262