Nuhfil Hanani AR

45
OPTIMALISASI DAN EFEKTIFITAS DEWAN KETAHANAN PANGAN (DKP) KABUPATEN/KOTA DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN Nuhfil Hanani AR Aku sehat karena panganku cukup, beragam, bergizi seimbang, aman, dan halal DEWAN KETAHANAN PANGAN 2009

description

Aku sehat karena panganku cukup, beragam, bergizi seimbang, aman, dan halal. OPTIMALISASI DAN EFEKTIFITAS DEWAN KETAHANAN PANGAN (DKP) KABUPATEN/KOTA D ALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN. Nuhfil Hanani AR. DEWAN KETAHANAN PANGAN 2009. DAFTAR ISI. Lingkup Ketahanan Pangan - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Nuhfil Hanani AR

Page 1: Nuhfil Hanani AR

OPTIMALISASI DAN EFEKTIFITAS DEWAN KETAHANAN PANGAN (DKP) KABUPATEN/KOTA DALAM

MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN

Nuhfil Hanani AR

Aku sehat karena panganku cukup, beragam, bergizi seimbang, aman, dan halal

DEWAN KETAHANAN PANGAN2009

Page 2: Nuhfil Hanani AR

DAFTAR ISI

1. Lingkup Ketahanan Pangan2. Indikator Ketahanan Pangan3. Tugas Dewan Ketahahan Pangan4. Bidang Yang Ditangani DKP5. Organisasi DKP6. Mekanisme Kerja DKP Daerah7. Koordinasi Pelaksanaan8. Penganggaran9. Contoh Output DKP

Page 3: Nuhfil Hanani AR

Aspek Legal UraianKetersediaan pangan (pasal 2 PP 68 2002)

Mengembangkan sistem produksi pangan yang bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokalMengembangkan efisiensi sistem usaha panganMengembangkan teknologi produksi panganMengembangkan sarana dan prasarana produksi panganMempertahankan dan mengembangkan lahan produktif

Distribusi pangan (pasal 4 PP 68 2002)

Mengembangkan sistem distribusi pangan yang menjangkau seluruh wilayah secara efisien;Mengelola sistem distribusi pangan yang dapat mempertahankan keamanan, mutu dan gizi pangan;Menjamin keamanan distribusi pangan.

Cadangan pangan (pasal 5 PP 68 2002)

Menginventarisasi cadangan pangan;Melakukan prakiraan kekurangan pangan dan/atau keadaan darurat;Menyelenggarakan pengadaan, pengelolaan dan penyaluran cadangan pangan.

Diversifikasi Pangan (pasal 9 PP 68 2002)

Meningkatkan keanekaragaman pangan;Mengembangkan teknologi pengolahan dan produk pangan;Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang.

Pencegahan pangan (pasal 10 PP 68 2002)

Memantau, menganalisis, dan mengevaluasi ketersediaan pangan;Memantau, menganalisis dan mengevaluasi faktor yang mempengaruhi ketersediaan pangan;Merencanakan dan melaksanakan program pencegahan masalah pangan

Lingkup Ketahanan Pangan (PP No. 68 tahun 2002 )

Page 4: Nuhfil Hanani AR

Aspek Legal UraianPenanggulangan pangan (pasal 11 PP 68 2002)

Penanggulangan pangan melalui pengeluaran pangan apabila terjadi kelebihan pangan;Penanggulangan pangan melalui peningkatan produksi dan/atau pemasukan pangan apabila terjadi kekurangan pangan;Penanggulangan pangan melalui penyaluran pangan secara khusus apabila terjadi ketidak-mampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan;Penanggulangan pangan melalui melaksanakan bantuan pangan kepada penduduk miskin.

Pengendalian harga (pasal 12 PP 68 2002)

Pengendalian harga melalui pengelolaan dan pemeliharaan cadangan pangan pemerintah;Pengendalian harga melalui pengaturan dan pengelolaan pasokan pangan;Pengendalian harga melalui penetapan kebijakan pajak dan/atau tarif;Pengendalian harga melalui pengaturan kelancaran distribusi pangan.

Meningkatkan peran masyarakat (pasal 13 PP 68 2002)

Memberikan informasi dan pendidikan yang berkaitan dengan penyelenggaraan ketahanan pangan;Membantu kelancaran penyelenggaraan ketahanan pangan;Meningkatkan motivasi masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan;Meningkatkan kemandirian rumah tangga dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Pengembangan SDM (pasal 15 PP 68 2002)

Pendidikan dan pelatihan dibidang pangan;Penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pangan;Penyuluhan pangan.

LANJUTAN

Page 5: Nuhfil Hanani AR

ARAH PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN KE DEPAN

Kemandirian Pangan : penurunan impor, peningkatan cadangan pangan, stabilisasi hargaKecukupan energi : kecukupan energi termasuk protein dan penurunan masy awan panganMutu Pangan : peningkatan mutu dan gizi mayarakat termasuk gizi mikro dan keamanan panganBisnis Pangan : pengembangan agroindusti pangan dan pangan lokal

Kemandirian pangan

Kemandirian pangan

Kemandirian pangan

Waktu

Orientasi

Kecukupuan energi

Bisnis pangan Orientasi kecukupan energi

Orientasi kualitas pangan

Orientasi bisnis pangan

Kecukupuan energi Bisnis

pangan

Kecukupuan energi

Bisnis pangan

Mutu Pangan

Mutu Pangan

Mutu pangan

Kita masih disini

Page 6: Nuhfil Hanani AR

Bidang Indikator Utcome Standar Ideal

Ketersediaan dan cadangan pangan pemerintah

Kemandirian pangan Rasio impor terhadap kebutuhan maksimum 10 persen

Peningkatan Ketersediaan energi perkapita

Ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari

Peningkatan Ketersediaan protein perkapita

Ketersediaan protein perkapita minimal 57 gram/hari

Peningkatan Jumlah cadangan pangan

Jumlah cadangan pangan minimal 20 persen dari kebutuhan

Berkembangnya Lembaga cadangan pangan pemerintah Provinsi dan kab/kota

Adanya lembaga Cadangan Pangan pemerintah pada setiap Provinsi dan kab/kota

Penguatan dan berkembangnya Lembaga cadangan pemerintah desa

Adanya Lembaga cadangan pemerintah desa minimal 1 setiap kecamatan

Penguatan dan berkembangnya Lembaga cadangan masyarakat

Berkembangannya cadangan pangan masyarakat berbentuk lumbung pangan minimal 1 setiap kecamatan

INDIKATOR KETAHANAN PANGAN

Page 7: Nuhfil Hanani AR

Bidang Indikator Utcome Standar Ideal

Distribusi dan akses pangan

Rendahnya perbedaan harga antar waktu

Stabilitas harga pangan dengan perbedaan maksimum 10-25 persen anara waktu normal dan tidak normal

Kemandirian Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

Jumlah LDPM mandiri pada setiap Gapoktan

Ketersediaan sistem informasi harga pangan

Adanya sistim informasi harga pangan harian

Keragaman dan Keamanan pangan

Kecukupan Energi per kapita/hari

Angka Kecukupan Energi Minimal 2.000 kkal/hari

kecukupan Protein per kapita/hari

Angka Kecukupan Energi Minimal 52 gram/hari

Kecukupan Gizi mikro Kecukupan gizi mikroKosumsi pangan hewani 18 kg/kapita/tahunKonsumsi beras 70 kg/kap/thnPeningkatan Skor Pola Pangan Harapan

Pola Pangan Harapan dengan Skore PPH 100

Penurunan Kasus keracunan pangan

Jumlah kasus pelanggaran produk pangan 0 persen

lanjutan

Page 8: Nuhfil Hanani AR

Bidang Indikator Utcome Standar Ideal

Penanganan kerawanan pangan

Penurunan balita gizi kurang dan buruk buruk

Persen balita gizi kurang dan buruk buruk 0 persen

Penurunan tingkat kerawanan masyarakat

Persen kelaparan < 5 persen

Sistem Informasi Kerawanan Pangan dan Gizi

SKPG berkembang sampai tingkat desa

Kelembagaan ketahanan pangan pedesaan

Penguatan kelembagaan ketahanan pangan pedesaan

Berkembangnya kelembagaan ketahanan pangan tingkat desa ( Tim Pangan Kec/desa, posyandu, PKK, dll)

Bisnis pangan Pengembangan bisnis pangan

Berkembangnya bisnis pangan melalui pengembangan agroindustri pangan yang dapat akses pada pasar modern

lanjutan

Page 9: Nuhfil Hanani AR

1. Meningkatkan produksi pangan domestik untuk mempertahankan ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari, dan penyediaan protein perkapita minimal 57 gram/hari

2. Meningkatkan cadangan pangan minimal 20 persen dari kebutuhan melalui penyediaan cadangan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah desa, serta cadangan pangan masyarakat untuk penyangga pangan nasional, penanganan kondisi darurat, peningkatan akses pangan masyarakat miskin dan rawan pangan, maupun untuk mengantisipasi gocangan yang berasal dari internasional

3. Menstabilnya harga komoditas pangan strategis yang ditandai rendahnya perbedaan harga antara musim panen dan non panen dengan perbedaan maksimum 10 persen

4. Mengembangkan sistem distribusi pangan berbasiskan kelembagaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan mengembangkan informasi harga yang dapat diakses sampai pada level pedesaan

5. Menurunkan angka kelaparan minimal 1 persen per tahun khususnya prevalensi penduduk sangat rawan pangan (defisit konsumsi energy tingkat berat) sampai tercapainya kondisi kelaparan maksimal 5 persen

SASARAN

Page 10: Nuhfil Hanani AR

6. Meningkatkan keragaman konsumsi pangan perkapita untuk mencapai gizi seimbang dengan kecukupan energi minimal 2.000 kkal/hari dan protein sebesar 52 gram/hari dan cukup zat gizi mikro, menurunkan konsumsi beras sampai 70 kg kapita/tahun serta meningkatkan keragaman konsumsi pangan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) mendekati 100

7. Meningkatkan keamanan, mutu dan higiene pangan yang dikonsumsi masyarakat dengan menekan pelanggaran terhadap ketentuan keamanan pangan sampai 5 persen

8. Meningkatkan status gizi masyarakat dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk turun minimal 1% per tahun sampai tercapainya kondisi gizi kurang dan buruk maksimal 2.5%

9. Memberdayakan kemandirian ketahanan pangan rumah tangga melalui pengembangkan kelembagaan ketahanan pangan dan gizi di pedesaan, khususnya PKK, Posyandu dan lembaga lain yang tumbuh di masyarakat

10.Mengembangkan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi pada setiap propinsi, kabupaten/kota sampai tingkat desa.

11.Mengembangkan bisnis pangan melalui pengembangan agroindustri pangan skala UMKM yang dapat akses pada pasar modern dan meningkatkan

SASARAN Lanjutan

Page 11: Nuhfil Hanani AR

Untuk melaksanakan koordinasi dan sinergi dalam pembangunan ketahanan pangan, karena : (a) pelakunya pemerintah dan masyarakat, dan bersifat lintas sektor

Dasar pembentukan adalah PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2006

Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan

Page 12: Nuhfil Hanani AR

1. Merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan daerah

2. Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan

3. Melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan pangan provinsi

4. Membantu dalam mempersiapkan pertanggung jawaban kepala daerah dalam bidang ketahanan pangan kepada legislatif dan masyarakat

5. Melaksanakan sistem pendataan dan informasi pangan dan gizi sebagai isyarat dini (early warning system) untuk antisipasi kerawanan pangan dan gizi masyarakat

TUGAS DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA

Page 13: Nuhfil Hanani AR

• Peningkatan akses pangan untuk masyarakat miskin dan rawan pangan

• Pengembangan dan pemantapan ketersediaan pangan

• Pengembangan dan pemantapan distribusi pangan

• Pengembangan dan pemantapan cadangan pangan

• Penganekaragaman pangan

• Pencegahan dan Penanggulangan masalah pangan

• Pengendalian harga

• Peningkatkan partisipasi masyarakat

• Pemantapan Kelembagaan pangan

• Pengendalian Keamanan pangan

• Sistem Informasi kewaspadaan pangan dan Gizi

• Pengaturan prasarana dan sarana produksi pangan

• Pengembangan Bisnis Pangan

LINGKUP TUGAS DKP KABUPATEN/KOTA

Page 14: Nuhfil Hanani AR

KETUA HARIAN WABUP/WAWALI/AS II

POKJA AHLI

Pengelola Sekretariat

SEKRETARISKepala Badan/Kantor Ketahanan

Pangan

(ANGGOTA DKP)

POKJA TEKNIS

POKJA TEKNIS

POKJA TEKNIS

BUPATI/WALIKOTA

ORGANISASI

Page 15: Nuhfil Hanani AR

15

Ada seorang Penanggung Jawab Sekretariat Beranggotakan beberapa orang (tim asistensi) yang

berasal dari setiap bidang (staf ketersediaan, distribusi dan stabilitas harga, diversifiasi pangan, keamanan pangan, SKPG)

Pengelola Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan

Page 16: Nuhfil Hanani AR

16

1. Perencanaan : Penyusunan Rencana Tahunan Penyusunan Agenda Kerja.

2. Pelaksanaan : Penyelenggaraan rapat-rapat (Pleno, koordinasi, rapat harian, insidentil) Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data. Penyelenggaraan surat-menyurat. Dokumentasi dan arsip Kehumasan.

3. Koordinasi sosialisasi, pembinaan dan pemantauan

4. Evaluasi dan pelaporan Evaluasi semester dan tahunan Pelaporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan

TUGAS SEKRETARIAT DKP

Page 17: Nuhfil Hanani AR

1. Membantu DKP dalam menghimpun, mengolah, dan menyajikan bahan dan agenda untuk perumusan kebijakan di bidang ketahanan pangan

2. Melakukan pengecekan lapang untuk perumusan kebijakan ketahanan pangan

3. Membantu menyususn draft rumusan kebijakan ketahanan pangan

4. Membantu untuk penyiapan bahan dalam pelaksanakan evaluasi dan pengendalian pamantapan ketahanan pangan

5. Menjadi tenaga pendamping untuk memberdayakan sekretariat DKP

6. Menjadi Tenaga Ahli atau nara sumber untuk pelatihan ditingkat kabupaten

7. Menjadi tenaga advokasi untuk pemantapan kelembagaan pangan

TUGAS POKJA AHLI

PADA TINGKAT KAB/KOTA POKJA AHLI DAPAT DIGANTIKAN OLEH TENAGA AHLI (2 ORANG) SECARA TETAP ATAU INSIDENTIL

Page 18: Nuhfil Hanani AR

Pojka Teknis Dewan Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu dalam: Membantu DKP dalam menghimpun, mengolah, dan menyajikan bahan

dan agenda untuk perumusan kebijakan di bidang ketahanan pangan Melakukan pengecekan lapang untuk perumusan kebijakan ketahanan

pangan Membantu merumuskan kebijakan ketahanan pangan sesuai dengan

sektornya Mengimplementasikan kebijakan yang dirumuskan DKP dalam

kegiatan pembangunan ketahanan pangan sesuai dengan sektornya Membantu untuk penyiapan bahan dalam pelaksanakan evaluasi dan

pengendalian pamantapan ketahanan pangan sesusia dengan sektornya

TUGAS POKJA TEKNIS

Page 19: Nuhfil Hanani AR

Ketersedian PanganCadangan PanganPenanganan kerawanan panganDistribusi PanganPenganeka ragaman pangan dan mutu panganPeningkatan Peran MasyarakatSistem Informasi Kerawanan pangan dan Gizi

POKJA TEKNIS DAPAT DIBAGI DALAM POKJA-POKJA

PERLU DISESUAIKAN DENGAN KEPENTINGAN DAERAH

Page 20: Nuhfil Hanani AR

MEKANISME KERJA DKP DAERAH

Ketua Dewan/Ketua Harian Pelaku Ketahanan Pangan:

MasalahFakta dan isu strategisPerubahan Lingkungan Strategis

SEKRETARIAT DKP POKJAAHLI

Rapat Teknis Telaahan Rekomendasi ( sekretaris DKP)

Rapat koordinasi DKP (Ketua

Harian)

Rapat Pleno(Kepala

Daerah)

Draft Rekomendasi Teknis dan Operasional

Kebijakan Ketahanan Pangan (Lintas

pelaku/wilayah)

Pembahasan/konsultasi dengan daerah/dinas kab./kota

Data dan InformasiRapat Teknis persiapan Materi bahasan ( sekretaris DKP)

Cek lapangan

Page 21: Nuhfil Hanani AR

Jenis Rapat Pemimpin Peserta Frekuensi (kali/tahun)

Rapat Teknis persiapan Materi bahasan

Sekretaris DKP Tim Kecil (Pokja Ahli dan beberapa perwakilan dari Dinas yang terkait)

Sesuai dengan kebutuhan

Rapat Teknis Telaahan Rekomendasi

Sekretaris DKP Perwakilan dari dinas/sektor

Sesuai dengan kebutuhan

Rapat koordinasi DKP

Ketua Harian Kepala dinas/Badan yang terkait

Minimal 3 kali

Rapat Pleno Kepala Daerah Kepala dinas/Badan, Perwakilan DPR dan Camat

Minimal 2 kali

KEBUTUHAN RAPAT

Page 22: Nuhfil Hanani AR

oPrasarana dan sarana KesekretariatanoMenghadiri dalam Pertemuan DKP pusatoRapat Teknis penyiapan rapat koordinasi DKP penyusunan kebijakan

ketahanan oRapat Koordinasi kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan

daerah oRapat Pleno DKP perumusan kebijakan dalam rangka mewujudkan

ketahanan pangan daerahoRapat Teknis dan koordinasi kebijakan dalam rangka mendorong

keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan

oRapat Teknis dan koordinasi dalam mempersiapkan pertanggung jawaban kepala daerah bidang ketahanan pangan kepada legislatif dan masyarakat

oPenyusunan sistem pendataan dan informasi pangan dan gizi sebagai isyarat dini (early warning system) untuk antisipasi kerawanan pangan dan gizi masyarakat

oPelaksanaan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan pangan

ANGGARAN DKP DAERAH

Page 23: Nuhfil Hanani AR

CONTOH KEGIATAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA

Merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan daerah

a) Rencana Pembangunan Ketahanan Pangan Kab Apel 2009-2014b) Langkah Operasional Pemantapan Ketersediaan panganc) Langkah Operasional Pengembangan Cadangan Pangand) Langkah Operasional Pengembangan Diversifikasi pangane) Langkah Operasional Pengentasan Masyarakat rawan panganf) Langkah Operasional Pengendalian dan penanganan Gizi burukg) Langkah Operasional Pengendalian distribusi pupukh) Langkah Operasional Pengembangan distribusi pangani) Langkah Operasional Pengembangan pangan lokalj) Rencana Aksi Pemantapan Ketahanan Pangan sebagai

perwujudan Implementasi kesepakatan Bupati seluruh Indonesiak) Roadmap pengentasan kemiskinan dan kerawanana pangan

Page 24: Nuhfil Hanani AR

CONTOH KEGIATAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA

Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan

a) Menyusun pedoman umum Aliansi/Gerakan Masyarakat Mengikis Kerawanan Pangan

b) Melakukan Sosialisasi di pemerintah desa dan tokoh masyarakatc) Membangun Kemitraan BUMN /perusahaan swasta besar untuk

mengikis kerawanan pangan

Page 25: Nuhfil Hanani AR

CONTOH KEGIATAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA

Melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan pangan provinsi

1. Monitoring Program/Kegiatan Ketahanan Pangan2. Monitoring masalah pangan dan gizi 3. Evaluasi dan pengendalian implementasi kebijakan/program/kegiatan

ketahanan pangan4. Evaluasi dan Monitoring distribusi pupuk5. Evaluasi dan Monitoring distribusi dan informasi harga pangan

pokok

Page 26: Nuhfil Hanani AR

CONTOH KEGIATAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA

Melaksanakan sistem pendataan dan informasi pangan dan gizi sebagai isyarat dini (early warning system) untuk antisipasi kerawanan pangan dan gizi masyarakat

1. Penyusunan Peta Kerawanan Tingkat Desa2. Pemetaan daerah rawan banjir dan kekeringan3. Pemetaan potensi lumbung pangan masyarakat4. Informasi harga pangan

Page 27: Nuhfil Hanani AR

CONTOH INFORMASI

Page 28: Nuhfil Hanani AR

KEMANDIRIAN PANGAN JATIM (Lanjutan)

Page 29: Nuhfil Hanani AR

Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des0

500

1000

1500

2000

2500

Produksi, Ketersediaan dan Konsumsi Beras Per Bulan Tahun 2008

Produksi Padi Jatim Ketrs. Beras JatimKeb. Kons. RT & Non RTJatim Kons. RT Jatim

000

Ton

Page 30: Nuhfil Hanani AR

BANARAN KULON

BAGOR KULONPARON SUGIH WARAS

GUYANGANNGUMPUL GANDU

BALONGREJO SEKAR PUTIH

GIRIREJO

BANARAN WETAN

JEKEK

MABUNG KEMADUHJAMBI

WAUNG

BARON

GEBANG KEREP

SAMBIROTOGROJOGAN

FOREST/HUTAN

BULUTIRIPAN

SUMBERWINDU

BERBEKMAGUAN

BENDUNGREJO

SALAMROJO

BALONG GEBANG

FOREST/HUTANGONDANG KULON

JAANCAMPUR

NGUJUNG

SUMBERJO

KARANGSEMI

NGLINGGO

SENJAYAN

PULOWETAN

PERNING

DAWUHAN

GONDANG WETANBEGENDENG

NGASEM

PULE

KUDU

LAMBANG KUNING

TEMBARAK

BANGSRI

DRENGES

KETANDAN

NGRINGINJATI PUNGGUR

KEDUNG MLATEN

NGEPUNG

NGLABAN

KWAGEAN

SEKARAN

GODEAN

KARANG SONO

GENJENG

MACANAN

BAJULAN

BEGADUNG

WERUNGOTOKBOGO

GANUNG KIDULJATIREJO

KUNCIR

NGETOS SURU

KEPEL

KLODAN

MOJODUWUR

SUGIHWARAS

LENGKONG LORNGLUYU

BAJANG

GAMPENG

KALI ANYARBETET TRAYANG

DADAPAN

MOJOKENDILBANJAR SARI

CENGKOKKELUTAN

TANJUNG KALANGJUWET

PLOSOHARJOBATEMBAT

JETIS

JAMPES PACE WETAN

SANANJATIGREGES

JOHO

KEPANJEN

NGROMBOTBUKUR

BABADAN

PECUK

TIRTOBINANGUN

SUGIHWARAS

BALETURI

TEGARON

MOJO AGUNG

GONDANGLEGI

KURUNGREJO

SAMBI KEREP

WENGKAL

KEDUNG PADANGNGADIBOYO

REJOSO JINTEL

NGANGKATANKLAGENMOJOREMBUN

MLORAH

MUNGKUNGGEMPOL

TRITIK

SIWALAN

MARGOPATUT

SIDOREJO

BENDOLO

SAWAHAN

BARENG

NGLIMAN

DUREN

NGRAMI

BUNGUR

KAPASBLITARAN

PUTREN

KEDUNGREJOSAMBIREJO

NGADIREJOGETAS TANJUNG ANOM

KAMPUNGBARUWATES SIDOHARJO

KEDUNG OMBO

WILANGAN

SUDIMOROHARJO

KETERSEDIAAN NGANJUK

0,8 to 1 (28)0,64 to 0,8 (11)0,48 to 0,64 (17)0,32 to 0,48 (28)0,16 to 0,32 (60)0 to 0,16 (135)

KERAWANAN PANGAN LEVEL DESA PADA PETA KABUPATEN

Page 31: Nuhfil Hanani AR

Kemisikanan

NGROMBOTPATIANROWOPAKUNCEN

LESTARI

PELEMTEMBARAK

KUTOREJO

SAMBIROTOWARUJAYENG

JOGOMERTOKARTOHARJO

TANJUNGREJO

CANGKRINGAN

PLOSOPAYAMAN

BOGOPESUDUKUH

KAUMAN

SELOREJO

NGUDIKAN

SUMBERSONOSUMBER KEPUH

BANJAREJO

JEKEK

JAMBI

FOREST/HUTAN

BULUTIRIPAN

BERBEK

BENDUNGREJOSALAMROJO

BALONG GEBANGGONDANG KULON

JAANCAMPURKETAWANG

SUMBERJO

PULOWETANPERNING

MUNUNG

NGASEM

KEDUNG MLATEN

NGEPUNG

PUTUKREJOGODEAN

GENJENG

MACANAN

BAJULAN

NGETOS

KEPEL

KLODAN

SUGIHWARAS

LENGKONG LOR

BAJANGGAMPENG

KALI ANYARKLURAHAN

MOJOKENDIL

CENGKOKTANJUNG KALANG

PLOSOHARJOBABADAN

PACE WETAN

SANAN

JOHO TANJUNG TANI

MOJO AGUNG

GONDANGLEGI

SAMBI KEREPWENGKAL

NGADIBOYO

TALANG

MLORAH

TRITIK

SIWALAN

SIDOREJO

BENDOLO

SAWAHAN

NGLIMAN

NGRAMIBUNGUR

BLITARAN

NGADIPIRO

SUKOHARJO

NGANJUK by Indeks_2 (Layanan Toko)

0,8 to 1 (117)0,64 to 0,8 (18)0,48 to 0,64 (23)0,32 to 0,48 (18)0,16 to 0,32 (19)0 to 0,16 (84)all others (0)

Tingkat desaPada peta kabupaten

Page 32: Nuhfil Hanani AR

Padi-P

adian

Umbi-umbian

Panga

n Hewan

i

Lemak

dan M

inyak

Bauh/B

iji Berm

inyak

Kacang-k

acangan Gula

Sayur d

an Buah

Lainnya

-10.0

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pola Pangan Aktual `Jawa Timur dibandingkan PPHGr

am/k

apita

/har

i

Page 33: Nuhfil Hanani AR

Bidang Indikator Outcome Standar Ideal Kondisi saat ini

Ketersediaan pangan per kapita

Ketersediaan energi perkapita

Ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari

2400 Kilokalori/hari (Melebihi)

Ketersediaan protein perkapita

Ketersediaan protein perkapita minimal 57 gram/hari

61 gram/hari (Melebihi)

cadangan pangan Jumlah cadangan pangan

Jumlah cadangan pangan minimal 20 persen dari kebutuhan

cadangan pangan beras pemerintah (4,38 %)

Stabilisasi Harga

Rendahnya perbedaan harga antara antar waktu

Stabilitas harga pangan dengan perbedaan maksimum 10-25 persen antara waktu normal dan tidak normal

beras, gula dan minyak goreng < 10 %

Keberadaan lembaga penstabil Harga

Adanya Lembaga Penstabil Harga

LUEP/LPG yang berperan mengamankan HPP,

CONTOH EVALUASI KETAHANAN PANGAN

Page 34: Nuhfil Hanani AR

Bidang Indikator Outcome Standar Ideal Kondisi saat ini

Sistem Informasi Kerawanan Pangan

Ketersediaan sistem informasi harga pangan

Adanya sistim informasi harga pangan harian

Masih terbatas pada daerah pekotaan, belum sampai tingkat desa

Peta Rawan PanganAdanya Peta Rawan pangan desa

Sudah, bahkan menjadi pelopor

Sistem Kerawanan Pangan dan Gizi

SKPG berkembang sampai tingkat desa

Hanya berkembang ada level propinsi, pada level kabupaten/ kota sampai desa belum berkembang

Kerawanan Pangan masyarakat

Penurunan balita gizi kurang dan buruk buruk

Persen balita gizi kurang dan buruk buruk 0 persen

Gizi buruk 4,8 persenGizi kurang 12,6 persen

Penurunan tingkat kerawanan masyarakat ( 70 % AKG)

Persen kelaparan < 5 persen

13,88 persen

Desa rawan pangan < 5 persen 13 persen

Page 35: Nuhfil Hanani AR

Bidang Indikator Outcome Standar Ideal Kondisi saat ini

Mutu , penganekaragaman dan Keamanan pangan

Kecukupan Energi per kapita/hari

Angka Kecukupan Energi Minimal 2.000 kkal/hari

1900 kkal/kapita/hari

kecukupan Protein per kapita/hari

Angka Kecukupan Minimal 52 gram/hari

62,3 gram/kapita/hari

Kecukupan Gizi mikroKecukupan gizi mikro Belum menjadi perhatian

Kosumsi pangan hewani

18 kg/kapita/tahun 3,56 kg/kapita/tahun.

Konsumsi beras 70 kg/kap/thn 94 kg/kap/thnPeningkatan Skor Pola Pangan Harapan

Pola Pangan Harapan dengan Skore PPH 100

Skore PPH yang dicapai 77,8

Penurunan Kasus keracunan pangan

Jumlah kasus pelanggaran produk pangan 0 persen

Tidak tersedia data

Page 36: Nuhfil Hanani AR

Bidang Indikator Outcome Standar Ideal Kondisi saat ini

Kelembagaan ketahanan pangan

Penguatan kelembagaan ketahanan pangan pedesaan

Berkembangnya kelembagaan ketahanan pangan tingkat desa (posyandu, PKK, dll)

Sedang tumbuh kelembagaan ketahanan pangan tingkat desa (posyandu, PKK, dll)

Bisnis pangan Pengembangan bisnis pangan

Berkembangnya bisnis pangan melalui pengembangan agroindustri pangan yang dapat akses pada pasar modern

Masih bercorak tradisonal dan belum berkembangnya bisnis pangan khususnya agroindustri pangan yang dapat akses pada pasar modern

Page 37: Nuhfil Hanani AR

Program : Pengembangan dan Penganekaragaman Pangan Menuju Gizi Seimbang

RENCANA AKSI INDIKATOR KEBERHASILAN Satuan2008Base

2009 Target Pelaksana

1. Intensifikasi pekarangan melalui pemberdayaan kelompok wanita

Jumlah desa intensif pekarangandesa

1. Penyuluhan pangan beragam dan bergizi seimbang

Frekuensi penyuluhan/pembinaan

Kali/thn

1. Lomba menu makanan dari hasil pekarangan, Frekuensi lomba

Kali/thn

1. Pengembangan depot desa dengan menu makanan berbasiskan sumberdaya pedesaan.

Jumlah depot desa

Desa

1. Pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan bahan pangan lokal

Jml kelompok binaan industri pengolahan

kelompok

1. Pemasyarakatan teknologi pengolahan pangan yang berbasis spesifik daerah

Jumlah sekolah penerima yang telah penyuluhan

sekolah

Contoh Format Penyusunan Langkah Operasional

Page 38: Nuhfil Hanani AR

ARAH PENGEMBANGAN BADAN KETAHAHAN PANGAN

Page 39: Nuhfil Hanani AR

Ketersedian Pangan

Identifikasi potensi sumberdaya,produksi pangan , &keragaman konsumsi pangan masy.Pembinaan peningkatan produksi dan produk pangan berbahan baku lokal.Pembinaan pengembangan penganekaragaman produk pangan. Pencegahan & pengendalian masalah pangan akibat turunnya ketersediaan pangan.

Cadangan Pangan Identifikasi cadangan pangan masyarakat.Pengembangan dan pengaturan cadangan pangan pokok tertentuPembinaan dan monitoring cadangan pangan masyarakat.

Penanganan kerawanan pangan

Penanganan dan penyaluran pangan untuk kelompok rawan pangan daerahPencegahan , penanggulangan masalah pangan krn turunnya mutu, gizi &keamanan pngIdentifikasi kelompok rawan pangan.

Distribusi Pangan Identifikasi infrastruktur distribusi pangan daerah.Pengembangan infrastruktur distribusi pangan daerah.Pencegahan dan pengendalian masalah pangan akibat penurunan akses pangan.Informasi harga di Daerah.Pembangunan pasar untuk produk pangan yang dihasilkan masyarakat daerah

Penganeka ragaman pangan dan mutu pangan

Identifikasi pangan pokok masyarakat.Peningkatan mutu konsumsi masyarakat.Pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan produk pangan masyarakat.Analisis mutu, gizi dan keamanan produk pangan masyarakat.Analisis mutu dan gizi konsumsi masyarakat.Pembinaan dan pengawasan produk pangan segar dan pabrikan skala kecil/rumah tgg.

Peningkatan Peran Masyarakat

Identifikasi LSM dan tokoh masyarakat daerah.Pengembangan dan fasilitasi forum masyarakat daerah Pengembangan ”trust fund” di daerah

Sistem Informasi Pengumpulan dan analisis informasi ketahanan pangan

LINGKUP KEWENANGAN DAERAH BIDANG KETANGANI PANGAN(PP No 38 Tahun 2007

Page 40: Nuhfil Hanani AR

Jenis Pelayanan Indikator kinerja Penyediaan peta daerah sentra produsi dan kosumsi

pangan pokok masyarakatAdanya peta daerah sentra produsi dan kosumsi pangan pokok masyarakat

Penyediaan peta daerah sentra pengembangan produsi pangan lokal spesifik daerah

Adanya peta daerah sentra pengembangan produsi pangan lokal spesisik daerah

Pembinaan peningkatan produksi dan produk pangan berbahan baku lokal

Jumlah kelompok binaan per kabupate/kotaFrekuensi pembinaan/pelatihan per tahun

Pembinaan pengembangan penganekaragaman produk pangan berbasis lahan pekarangan

Jumlah kelompok pekarangan yang aktif Frekuensi pembinaan dan pelatihan intensifikasi pekarangan per tahunJumlah kelompok pekarangan yang telah dibina

Penyediaan neraca bahan pangan Adanya neraca bahan pangan setiap tahun Penyediaan sistem informasi ketersediaan pangan

(produksi, Data rencanaproduksi, pemasukan dan pengeluaran pangan, cadangan pangan)

Adanya data dan informasi ketersediaan pangan (produksi, Data rencanaproduksi, pemasukan dan pengeluaran pangan, cadangan pangan)

Monitoring dan Evaluasi ketersediaan pangan Adanya laporan Monitoring dan Evaluasi ketersediaan pangan dan rencana tindak lanjut

Pembinaan dan pengembangan Lembaga cadangan pangan pemerintah Provinsi dan kab/kota

Adanya lembaga Cadangan Pangan pemerintah pada setiap Provinsi dan kab/kotaFrekuensi pembinaan/pelatihan per tahunPersen Jumlah Cadangan pangan terhadap kebutuhan

Pembinaan dan pengembangan Lembaga cadangan pemerintah desa

Jumlah desa yang mempunyai cadangan pemerintah Frekuensi pembinaan dan pelatihan per tahunJumlah desa yan telah dilatih dan dibina

Pembinaan dan pengembangan Lembaga cadangan masyarakat

Jumlah lumbung pangan Frekuensi pembinaan dan pelatihan per tahunJumlah lumbung pangan yang telah dilatih dan dibina

Monitoring dan Evaluasi Kelembagaan cadangan pangan

Frekeuensi monitoringAdanya Laporan hasil Monev setiap tahn

Standar Pelayanan Kinerja Ketersediaan dan Cadangan Pangan

Page 41: Nuhfil Hanani AR

Standar Pelayanan Kinerja Distribusi Dan Akses PanganJenis Pelayanan Indikator kinerja

Penyediaan sistem informasi disribusi pangan Adanya peta sistem distribusi pangan antar wilayah pada setiap kab/kota

Penyediaan sistem informasi harga pangan

Adanya sistim informasi harga pangan harian yang dipublikasikan dalam media elektronik/ cetak/ Website BKP/SMS dll

Penyediaan data dan informasi keadaan prarana dan sarana distribusi pangan

Adanya data dan informasi keadaan prarana dan sarana distribusi pangan pada kab/kota setiap tahun

Penyediaan informasi pasokan pangan di tingkat pedagang besar/pasar besar

Adanya data dan informasi pasokan pangan di tingkat pedagang besar/pasar besar

Pembinaan standard kualitas produk pangan Jumlah kelompok produsen yang telah dibina dilatihPersen peningkatan standar kualitas produk pangan

Pengendalian dan stabilisasi harga pangan

Stabilitas harga pangan dengan perbedaan maksimum 10-25 persen anara waktu normal dan tidak normal

Adanya lembaga penstabil harga di tingkat daerahJumlah kelompok sistem tunda jual yang dibina / dilatih

Pengendalian pasokan pangan pada kelompok rawan pangan

Adanya data dan informasi deerah rawan panganJumlah pangan yang disalurkan pada daerah pangan

Monitoring ketersediaan, konsumsi, harga dan stok minimal bulanan

Adanya data hasil monitoring ketersediaan, konsumsi, harga dan stok minimal bulanan

Pengembangan Jaringan pemasaran dan distribusi Jumlah kontrak kerjasama dengan lembaga instansi daerah dan lembaga pemasaran luar daerah

Pembinaan dan pengembangan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

Jumlah LDPM mandiri pada setiap Gapoktan Jumlah LDPM pada Gapoktan yang bina dan dilatih

Page 42: Nuhfil Hanani AR

Standar Pelayanan Kinerja Keragaman dan Keamanan PanganJenis Pelayanan Indikator kinerja

Penyediaan informasi mutu pangan masyarakat

Tersedianya data Angka Kecukupan Energi per kapita/hariTersedianya data Angka kecukupan Protein per kapita/hariTersedianya data Pola Pangan Harapan Tersedianya data Kasus keracunan pangan

Pemberdayaan dan penguatan Kelembagaan penganekaragaman pangan

Jumlah Pusat Kajian Makanan TradisonalJumlah penyuluh dan lembaga diversifikasi pangan masyarakat (PKK) yang aktif

Pembinaan dan pengembangan pekarangan

Percontohan desa intensif pekarangan

Frekuensi pembinaan/pelatihan intensifikasi pekarangan

Pembinaan dan Pengembangan Pangan Lokal

Peta potensi sumber daya pangan lokal nabati dan hewani padaFrekuensi pembinaan dan pelatihan teknologi pengolahan pangan yang berbasis spesifik daerah

Jumlah kelompok produsen pengolahan bahan pangan lokal yang dibinaAdanya gerai pengembangan pangan lokal

Pengembangan dan peningkatan citra makanan tradisional

Adanya peta /profil makanan tradisional unggulan tingkat wilayahJumlah kelompok wanita yang dibina/dilatihFrekuensi Festival dan Lomba Makanan Tradisional dalam setahunJumlah kerjasama dengan lembaga potensial seperti dengan PHRI dan Biro Perjalanan untuk memasyarakatkan Makanan Tradisional

Peningkatan KAP (Knowledge, Attitude, Practice) konsumsi pangan pada masyarakat

Adanya modul dan leaflet tentang pola makan beragam dan bergizi seimbang,Frekuensi memasyarakatkan makanan tradisional pada hotel-hotel, intansi pemerintah dan non pemerintah

jumlah promosi pangan beragam dan bergizi seimbang melalui media cetak dan elektronik dalam setahun

Jumlah fekuensi pembinaan pada sekolah ( warung sekolah) Frekuensi pembinaan dan pelatihan pada lembaga wanita(PKK) tentang pangan beragam dan bergizi seimbang (depot desa) berbasiskan makanan tradisional

Page 43: Nuhfil Hanani AR

Jenis Pelayanan Indikator kinerja

Penyediaan informasi tentang keamanan pangan Adanya pedoman operasional informasi tentang keamanan pangan

Mengkoordinasikan dengan instansi terkait tentang pengendalian, pengawasan dan monitoring peredaran bahan kimia berbahaya yang disalahgunakan untuk pangan

Adanya jadwal monitoring peredaran bahan kimia berbahaya yang disalahgunakan untuk pangan

Pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan produk pangan terhadap UMKM Pangan

Jumlah frekuensi Pembinaan/pelatihan keamanan produk pangan terhadap UMKM Pangan

Peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap keamanan pangan di sekolah

Jumlah frekuensi penyuluhan keamanan pangan di sekolah

Pengawasan terhadap jajanan anak sekolah. Jumlah pembinaan/pelatihan keamanan pada penjual jajanan anak sekolah.

Pembinaan dan pengawasan produk pangan segar Jumlah pembinaan dan pelatihan keamanan produk pangan segar pada elompok produsen

Pembinaan dan pengawasan produk pabrikan skala kecil/rumah tangga

Jumlah pembinaan dan pelatihan kemananan produk pabrikan skala kecil/rumah tangga pada kelompok produsen

Standar Pelayanan Kinerja Keragaman dan Keamanan Pangan(lanjutan)

Page 44: Nuhfil Hanani AR

Jenis Pelayanan Indikator kinerja Penyediaan Sistem

Kewaspadaan Pangan dan Gizi

Tersedianya Peta daerah yang tingkat ketersediaan dan konsumsi energi masih rendah sampai tingkat desaTersedianya Peta daerah miskin tingkat desaTersedianya Peta daerah rawan pangan tingkat desaTersedianya Peta daerah yang memiliki banyak kelompok ibu hamil, menyusui, anak usia dini dan anak sekolah yang rawan gizi tingkat desa

Penguatan kelembagaan untuk penanganan rawan pangan

Jumlah Lembaga SKGP kabupaten/kota yang aktifJumlah Tim pangan kecamatan yang aktif (yang dibina/dilatih) Jumlah PKK/posyandu yang aktif (yang dibina/dilatih)

Pencegahan kerawanan pangan

Jumlah pembinaan dan pelatihan Sistim Informasi dini Kerawanan pangan pada tim pangan kecamatan/desaJumlah pembinaan dan pelatihan makanan beragam dan bergizi seimbang pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/hamil yang miskin/rawan pangan Jumlah pembinaan dan pelatihan makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/menyusui yang miskin/rawan panganJumlah pembinaan dan pelatihan makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS) pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/punya anak balita yang miskin/rawan panganMengembangkan kelompok bisnis pangan pada masyarakat rawan pangan

Penangulangan kerawanan pangan

Jumlah KK yang diberi makanan beragam dan bergizi seimbang pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/hamil yang sangat miskin/rawan pangan Jumlah KK yang diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/menyusui yang sangat miskin/rawan panganJumlah KK yang diberi makanan anak sekolah (PMT-AS) pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/punya anak balita yang sangat miskin/rawan panganJumlah KK yang diberi makanan makanan pada kelompok terkena bencana/sangat rawan pangan

Peningkatan dan pengembangan desa mandiri pangan

Frekuensi Pembinaan desa rawan panganJumlah desa mandiri pangan

Standar Pelayanan Kinerja Penanganan Kerawanan Pangan

Page 45: Nuhfil Hanani AR

45

Aku sehat karena panganku cukup, beragam, bergizi seimbang, aman, dan halal

TERIMA KASIH