Polio

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Virus polio dapat melumpuhkan bahkan membunuh. Virus ini menular melalui air dan kotoran manusia. Sifatnya sangat menular dan selalu menyerang anak balita. Dua puluh tahun silam, polio melumpuhkan 1.000 anak tiap harinya di seluruh penjuru dunia. Tapi pada 1988 muncul Gerakan Pemberantasan Polio Global. Lalu pada 2004, hanya 1.266 kasus polio yang dilaporkan muncul di seluruh dunia. Umumnya kasus tersebut hanya terjadi di enam Negara. Kurang dari setahun ini, anggapan dunia bebas polio sudah berakhir. Wabah penyakit ini, menurut laporan WHO, melumpuhkan dan menimbulkan korban tak kurang 500.000 jiwa melayang tiap tahun. WHO, sejak tahun 1988 menggalang dana dan terus berkampanye untuk membebaskan dunia dari polio melalui upaya eradikasi polio global. Virus polio ternyata juga bisa menyerang otot pernapasan. Pada kasus ini penderita tidak menunjukkan atau merasakan gejala-gejala penyakit. Kasus semacam ini tentunya akan semakin berbahaya karena tanpa diketahui si penderita. Selama itu virus ini menggerogoti tubuhnya hingga akhirnya menemui kematian. Indonesia sekarang mewakili satu per lima dari seluruh penderita polio secara global tahun ini. Kalau tidak dihentikan segera, virus ini akan segera tersebar ke seluruh pelosok negeri dan bahkan ke Negara-negara tetangga 1

Transcript of Polio

BAB IPENDAHULUANA. Latar belakangVirus polio dapat melumpuhkan bahkan membunuh. Virus ini menular melalui air dan kotoran manusia. Sifatnya sangat menular dan selalu menyerang anak balita. Dua puluh tahun silam, polio melumpuhkan 1.000 anak tiap harinya di seluruh penjuru dunia. Tapi pada 1988 muncul Gerakan Pemberantasan Polio Global. Lalu pada 2004, hanya 1.266 kasus polio yang dilaporkan muncul di seluruh dunia. Umumnya kasus tersebut hanya terjadi di enam Negara. Kurang dari setahun ini, anggapan dunia bebas polio sudah berakhir.Wabah penyakit ini, menurut laporan WHO, melumpuhkan dan menimbulkan korban tak kurang 500.000 jiwa melayang tiap tahun. WHO, sejak tahun 1988 menggalang dana dan terus berkampanye untuk membebaskan dunia dari polio melalui upaya eradikasi polio global.Virus polio ternyata juga bisa menyerang otot pernapasan. Pada kasus ini penderita tidak menunjukkan atau merasakan gejala-gejala penyakit. Kasus semacam ini tentunya akan semakin berbahaya karena tanpa diketahui si penderita. Selama itu virus ini menggerogoti tubuhnya hingga akhirnya menemui kematian.Indonesia sekarang mewakili satu per lima dari seluruh penderita polio secara global tahun ini. Kalau tidak dihentikan segera, virus ini akan segera tersebar ke seluruh pelosok negeri dan bahkan ke Negara-negara tetangga terutama daerah yang angka cakupan imunisasinya masih rendah.Indonesia merupakan Negara ke-16 yang dijangkiti kembali virus tersebut. Banyak pihak khawatir tingginya kasus polio di Indonesia akan menjadikan Indonesia menjadi pengekspor virus ke Negara-negara lain, khususnya di Asia Timur. Wabah polio yang baru saja terjadi di Indonesia dapat dipandang sebagai sebuah krisis kesehatan dengan implikasi global.

B. Rumusan masalah1. Apa pengertian penyakit polio ?2. Apa saja jenis-jenis penyakit polio ?3. Apa penyebab penyakit polio ?4. Bagaimana mekanisme penyebaran virus polio ?5. Bagaiman fase-fase infeksi virus polio ?6. Apa saja tanda dan gejala penyakit polio ?7. Bagai mana cara mendektesi dini penyakit polio ?8. Apa saja upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi penyakit polio?

C. TUJUANTujuan umumMahasiswa mampu mengetahui konsep umum penyakit polio dan upaya-upaya yang dilakukan dalam penanggulangan penyakit polio.Tujuan khusu :1. Memahami pengertian penyakit polio2. Mengetahui jenis-jenis penyakit polio3. Mengetahui penyebab penyakit polio4. Memahami mekanisme penyebaran virus polio5. Memahami fase-fase infeksi virus polio6. Mengetahui tanda dan gejala penyakit polio7. Mengetahui cara mendektesi dini penyakit polio8. Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi penyakit polio

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian polioPenyakit polio adalah penyakit infeksi paralisis yang di sebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang di namakan poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut pusat menyebabkan melemahnya otot dan adang , menginfeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengar ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan ( QQ_Scarlet 2008 )

B. Jenis-jenis polio1. Polio Non-ParalisisPolio non-paralisis menyebabkan demam, muntah, saki perut, lesu dan sensitif. Terjadi kram otot pada leher dan punggung, otot terasa lembek jika disentuh.2. Polio Paralisis SpinalStrain poliovirus ini menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot tungkai. Meskipun strain ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, kurang dari satu penderita dari 200 penderita akan mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan paling sering ditemukan terjadi pada kaki. Setelah poliovirus menyerang usus, virus ini akan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus dan diangkut seluruh tubuh. Poliovirus menyerang saraf tulang belakang dan neuron motor yang mengontrol gerak fisik. Pada periode inilah muncul gejala seperti flu. Namun, pada penderita yang tidak memiliki kekebalan atau belum divaksinasi, virus ini biasanya akan menyerang seluruh bagian batang saraf tulang belakang dan batang otak. Infeksi ini akan mempengaruhi sistem saraf pusat menyebar sepanjang serabut saraf. Seiring dengan berkembang biaknya virus dalam sistem saraf pusat, virus akan menghancurkan neuron motor. Neuron motor tidak memiliki kemampuan regenerasi dan otot yang berhubungan dengannya tidak akan bereaksi terhadap perintah dari sistem saraf pusat. Kelumpuhan pada kaki menyebabkan tungkai menjadi lemas kondisi ini disebut acute flaccid paralysis (AFP). Infeksi parah pada sistem saraf pusat dapat menyebabkan kelumpuhan pada batang tubuh dan otot pada toraks (dada) dan abdomen (perut), disebut quadriplegia.

3. Polio BulbarPolio jenis ini disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut terserang. Batang otak mengandung neuron motor yang mengatur pernapasan dan saraf kranial, yang mengirim sinyal ke berbagai otot yang mengontrol pergerakan bola mata saraf trigeminal dan saraf muka yang berhubungan dengan pipi, kelenjar air mata, gusi, dan otot muka, saraf auditori yang mengatur pendengaran, saraf glossofaringeal yang membantu proses menelan dan berbgai fungsi di kerongkongan; pergerakan lidah dan rasa; dan saraf yang mengirim sinyal ke jantung, usus, paru-paru, dan saraf tambahan yang mengatur pergerakan leher ( Wilson, 2001 ).

C. Penyebab polioPenyakit Polio disebabkan oleh infeksi polio virus yang berasal dari genus Enterovirus dan family Picorna viridae. Virus ini menular melalui kotoran(feses) atau sekret tenggorokan orang yang terinfeksi. Virus polio masuk melalui ludah sehingga menyebabkan infeksi. Hal ini dapat terjadi dengan mudah bila tangan terkontaminasi atau benda-benda yang terkontaminasi dimasukkan ke dalam mulut.Virus polio masuk kedalam tubuh manusia melalui mulut dan berkembang biak ditenggorokan dan usus. Berkembang biak selama 4 sampai 35 hari, kemudian akan dikeluarkan melalu tinja selama beberapa minggu kemudian.

D. Mekanisme penyebaran.Virus masuk melalui mulut dan hidung lalu berkembang biak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan atau usus. Selanjutnya, diserap dan disebarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening.Penularan virus terjadi secara langsung melalui beberapa cara, yaitu:a. fekal-oral (dari tinja ke mulut)Maksudnya, melalui minuman atau makanan yang tercemar virus polio yang berasal dari tinja penderita lalu masuk ke mulut orang yang sehat.b. Oral-oral (dari mulut ke mulut)Yaitu melalui percikan ludah atau air liur penderita yang masuk ke mulut orang sehat lainnya.Sebenarnya, kondisi suhu yang tinggi dapat cepat mematikan virus. Sebaliknya, pada keadaan beku atau suhu yang rendah justru virus dapat bertahan hidup bertahun-tahun. Ketahanan virus ini di dalam tanah dan air sangat bergantung pada kelembapan suhu dan adanya mikroba lain. Virus ini dapat bertahan lama pada air limbah dan air permukaan, bahkan dapat sampai berkilo-kilometer dari sumber penularan. Virus ini dapat memasuki aliran darahan puh dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisius ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem s menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis ). Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem

E. Fase-fase infeksi virusMasa inkubasi virus polio biasanya berkisar 3-35 hari. Gejala umum serangannya adalah pengidap mendadak lumpuh pada salah satu anggota gerak setelah demam selama 2-5 hari.Berikut fase-fase infeksi virus tersebut :1. Stadium akutYaitu fase sejak adanya gejala klinis hingga 2 minggu. Ditandai dengan suhu tubuh yang meningkat. Kadang disertai sakit kepala dan muntah-muntah. Kelumpuhan terjadi akibat kerusakan sel-sel motor neuron di bagian tulang belakang (medula spinalis) lantaran invasi virus. Kelumpuhan ini bersifat asimetris sehingga cenderung menimbulkan gangguan bentuk tubuh (deformitas) yang menetap atau bahkan menjadi lebih berat. Kelumpuhan yang terjadi sebagian besar pada tungkai kaki (78,6%), sedangkan 41,4% pada lengan. Kelumpuhan ini berlangsung bertahap sampai sekitar 2 bulan sejak awal sakit.2. Stadium subakutYaitu fase 2 minggu sampai 2 bulan. Ditandai dengan menghilangnya demam dalam waktu 24 jam. Kadang disertai kekakuan otot dan nyeri otot ringan. Terjadi kelumpuhan anggota gerak yang layuh dan biasanya salah satu sisi saja.3. Stadium konvalescentYaitu fase pada 2 bulan sampai dengan 2 tahun. Ditandai dengan pulihnya kekuatan otot yang sebelumnya lemah. Sekitar 50-70 persen fungsi otot pulih dalam waktu 6-9 bulan setelah fase akut. Selanjutnya setelah 2 tahun diperkirakan tidak terjadi lagi pemulihan kekuatan otot.4. Stadium kronikYaitu lebih dari 2 tahun. Kelumpuhan otot yang terjadi sudah bersifat permanen.

Organ-organ tubuh yang biasa terkena poliomyelitis adalah :1. Medula Spinalis (sumsum tulang belakang)2. Batang otak3. Cerebrum(otak besar), (Thoha Muslim, 1996)

F. Tanda dan gejalaKarena penyakit polio dibedakan menjadi 3 jenis, maka masing - masing dari jenis penyakit polio tersebut memiliki gejala / tanda - tanda sendiri seperti dibawah ini :1. Polio non paralisis1) Demam2) Muntah3) Sakit perut4) Lesu5) Kram otot pada leher serta punggung6) Otot terasa lembek7) Semua gejala diatas berlangsung selama 2 - 10 hari dan akan sembuh dengan sempurna

2. Polio paralisis spinaBagi penderita yang sudah memiliki kekebalan, biasanya akan terjadi kelumpuhan pada kaki. Namun bagi penderita yang belum memiliki kekebalan / blm divaksinasi biasanya akan menyerang ke seluruh bagian saraf tulang belakang dan batang otak sehingga bisa mengakibatkan kelumpuhan seluruh anggota gerak badan 3. Polio bulbarPolio ini akan menyerang saraf yang berhubungan dengan pergerakan bola mata, muka, pendengaran, proses menelan dan berbagai fungsi di kerongkongan, pergerakan lidah dan rasa, serta saraf tambahan yang mengirim sinyal ke jantung, usus, paru-paru, dan pengatur pergerakan leher. Tanpa alat bantu pernafasan, jenis polio ini bisa menyebabkan kematian

G. Pemeriksaan DiagnostikPenyakit polio dapat didiagnosis dengan 3 cara yaitu :1. Viral IsolationPoliovirus dapat dideteksi dari faring pada seseorang yang diduga terkena penyakit polio. Pengisolasian virus diambil dari cairan cerebrospinal adalah diagnostik yang jarang mendapatkan hasil yang akurat.Jika poliovirus terisolasi dari seseorang dengan kelumpuhan yang akut, orang tersebut harus diuji lebih lanjut menggunakan uji oligonucleotide atau pemetaan genomic untuk menentukan apakah virus polio tersebut bersifat ganas atau lemah.2. Uji SerologyUji serology dilakukan dengan mengambil sampel darah dari penderita. Jika pada darah ditemukan zat antibody polio maka diagnosis bahwa orang tersebut terkena polio adalah benar. Akan tetapi zat antibody tersebut tampak netral dan dapat menjadi aktif pada saat pasien tersebut sakit.3. Cerebrospinal Fluid ( CSF)CSF di dalam infeksi poliovirus pada umumnya terdapat peningkatanjumlah sel darah putih yaitu 10-200 sel/mm3 terutama adalah sel limfositnya. Dan kehilangan protein sebanyak 40-50 mg/100 ml ( Paul, 2004 ).

H. Upaya penanggulangan penyakit polio1. PromotifUpaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu :a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumahb. Deteksi dini kasus dan factor resiko (maternal, balita, penyakit)c. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil.2. PreventifCara pencegahan yang utama adalah dengan memberikan imunisasii polio, meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan keluarga, serta kebersihan alat dan bahan makanan serta minuman.Vaksin adalah suatu bahan yang berasal dari kuman atau virus yang menjadi penyebab penyakit yang bersangkutan, yang telah dilemahkan atau dimatikan, atau diambil sebagian, atau mungkin tiruan dari kuman penyebab penyakit, yang secara sengaja dimasukkan ke dalam tubuh, yang bertujuan untuk merangsang timbulnya zat anti-penyakit tertentu pada orang-orang tersebut. Sehingga kemudian orang tersebut akan memiliki kekebalan terhadap penyakit yang bersangkutan.Jenis-jenis vaksin Polio :Ada dua jenis vaksin polio, vaksin polio oral yang ditemukan Albert Sabin dan vaksin polio yang dinonaktifkan yang dikembangkan Jonas Salk, yaitu sebagai berikut :1) Vaksin polio oral Diberikan ke dalam mulut. Berisi virus polio hidup yang telah dilemahkan.2) Vaksin polio yang tidak aktif Pemberiannya dengan cara disuntikkan. Mengandung virus polio yang telah dimatikan.Cara pemberian :Cara pemberian imunisasi polio bisa lewat suntikan (Inactivated Poliomyelitis Vaccine/IPV), atau lewat mulut (Oral Poliomyelitis Vaccine/OPV). Di Indonesia yang digunakan adalah OPV, karena lebih aman. OPV diberikan dengan meneteskan vaksin polio sebanyak dua tetes langsung kedalam mulut anak atau dengan menggunakan sendok yang dicampur dengan gula manis. Imunisasi ini jangan diberikan pada anak yang lagi diare berat.

Usia pemberian :Imunisasi polio diberikan sebanyak empat kali dengan selang waktu tidak kurang dari satu bulan.Saat lahir (0 bulan), dan berikutnya di usia 2, 4, 6 bulan. Dilanjutkan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin polio selalu dibarengi dengan vaksin DPT.

pemberian :Bisa lebih dari jadwal yang telah ditentukan, mengingat adanya imunisasi polio massal. Namun jumlah yang berlebihan ini tak akan berdampak buruk. Ingat, tak ada istilah overdosis dalam imunisasi. Pemberian imunisasi 2 kali dengan interval 1 bulan akan memberikan kekebalan rongga usus selama 100 hari.

3. KuratifPengobatan pada penyakit polio sampai sekarang belum ditemukan cara atau metode yang paling tepat. Sedangkan penggunaan vaksin yang ada hanya untuk mencegah dan mengurangi rasa sakit pada penderita.4. RehabilitatifDilakukan dengan beristirahat dan menempatkan pasien ke tempat tidur, memungkinkan anggota badan yang terkena harus benar-benar nyaman. Jika organ pernapasan terkena, alat pernapasa terapi fisik mungkin diperlukan. Jika kelumpuhan atau kelemahan berhubung pernapasan diperlukan perawatan intensif.Kebutuhan rehabilitasi/ habilitasi bagi anak polioyelitis diarahkan untuk :1) Menumbuh kembangkan kemampuan agar dapat mengatasi akibat kelumpuhan2) Menjaga agar kelainan tidak menjadi parah.

Diantara kebutuhan rehabilitasi/ habilitasi bagi anak yang limpuh karena polio, adalah :a. Mengurangi kondisi kontraktur sendi, melenturkan urat yangkaku maupun memendek, mengatasi otot fleksid, meninglkatkan ruanggerak sendi, melatih fungsi koordinaso dan lain-lain melalui berbagai bentuk terapi.b. Pemberian alat bantu khusus sesuai kebutuhan seperti brace pendek, brace oanjang, skoliosisi, flat foot, sepetu koreksi, splint/bidai.c. Bimbingan ADL baik dengan ataupun tanpa alat bantud. Bimbingan mobilitas, mulaidari posisi tubuh sampai berjalane. Bimbingan sosial psikologis untuk menghilangkan dampak negatif kelainanf. Pendidikan anak dengan orang tuag. Bimbingan ekonomi produktif

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanPenyakit polio adalah penyakit infeksi paralisis yang di sebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang di namakan poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut pusat menyebabkan melemahnya otot dan adang , menginfeksi saluran usus. Polio memiliki tiga macam yaitu polio non-paralisis, polio paralisis spinal, dan polio burbar.Upaya yang bisa dilakukan untuk penanggulangan polio terdiri dari promosi, preventif, curatif, dan rehabilitatif.B. SaranDiharapkan mahasiswa mampu memahami konsep penyakit polio dan upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi penyakit polio.

DAFTAR PUSTAKAL. Heymann, David dan R. Bruce Aylward. 2004. Poliomyelitis. Switzerland : Geneva 1211M.D, Paul E. Peach.2004. Poliomyelitis. Warm Springs ; GA 31830Wikipediahttp://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=153

11