Pneumonia

21
PNEUMONIA Nama kelompok: 1. Monita sari 2. Muh arif nurhida 3. Nia sundari 4. Noti setiani

Transcript of Pneumonia

PNEUMONIA

Nama kelompok:1. Monita sari2. Muh arif nurhidayat3. Nia sundari4. Noti setiani

Apa itu Pneumonia?Pneumonia  adalah peradangan pada alveolus yang berisi cairan dan eritrosit berlebihan. Awalnya, alveolus akan mengalami peradangan sehingga berlubang dan cairan pun akan masuk ke dalam alveolus. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari alveolus ke alveolus lain, dapat meluas ke lobus lain bahkan seluruh paru-paru

Pneumonia ada yang akut dan kronis yang biasanya ditandai dengan peradangan pada satu bagian paru-paru atau keduanya.

Penyakit ini disebabkan oleh serangan dari virus, bakteri dan mikroorganisme lainnya, atau juga bisa disebabkan dari infeksi zat kimia.

Kantung udara atau alveoli dalam paru-paru berisi nanah dan cairan lainnya.

Hal ini akan membuat oksigen kesulitan untuk masuk dalam darah sehingga menyebabkan sesak nafas yang terus menerus. Saat pneumonia sudah parah, infeksi ini bisa menyebar ke organ-organ lain dalam tubuh.

Penyakit ini, dikategorikan menjadi 2 tingkat, dari yang rendah sampai parah.

Parah dan tidaknya tingkat penyakit ini, tergantung dari penyebab virus atau organisme yang menyebabkan pneumonia, serta usia dan tingkat kesehatannya dari si penderita.

Pneumonia terdiri dari 3 jenis menurut lokasi paru-parunya yang terserang1. Pneumonia Lobar, yaitu jenis pneumonia yang menyerang 1 lobus paru-paru2) Pneumonia interstisial2. Bronkopneumonia, yaitu jenis pneumonia yang menyerang seluruhnya

Apa sih penyebab Pneumonia?Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim)

yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh

bakteri streptokokus (Streptococcus) ,bakteri Mycoplasma pneumoniae, dan

bakteri Diplococcus pneumonia

Jenis Radang Paru-paru

1) Penyakit Radang Paru-paru Non-invasif

Pada kasus Radang Paru-paru Non-invasif, bakteri penyebab Radang Paru-paru dapat menyebar dari nasofaring (hidung dan tenggorokan), pada saluran pernapasan atas dan bawah dan dapat menyebabkan:

a)Otitis media - infeksi telinga tengah. Biasanya dengan akumulasi cairan di telinga tengah, sehingga terjadi pembengkakan gendang telinga atau sakit telinga.

b)Non-bacteremic pneumonia - Radang Paru-paru Non-invasif menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian bawah tanpa terdeteksi adanya penyebaran organisme ke aliran darah.

2) Penyakit Radang Paru-paru Invasif

Radang Paru-paru Invasif cenderung lebih serius dan terjadi di dalam organ utama, atau dalam darah. Contoh Radang Paru-paru Invasif meliputi:

• Bakteremia (sepsis) - infeksi bakteri darah. Bakteremia adalah adanya bakteri hidup dalam darah, sedangkan sepsis berarti infeksi darah yang berhubungan dengan kebocoran kapiler, shock dan peningkatan risiko kematian.

• Meningitis - peradangan pada meninges. Meninges adalah tiga membran yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

• Bacteremic pneumonia - peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru.

Bagaimana Penyakit Radang Paru-paru Menular? Bagaimana Penyakit Radang Paru-paru Menyebar?

• S. pneumoniae, yaitu bakteri penyebab Radang Paru-paru, yang paling sering ditemukan di tenggorokan dan hidung dari bayi dan anak kecil. Mereka juga mungkin ada dalam hidung orang dewasa, tapi ini kecil kemungkinannya.

• Bakteri menyebar dari orang-ke-orang melalui pernapasan - jika orang yang terinfeksi batuk atau bersin di dekat orang lain, orang lain mungkin terinfeksi.

• Anda tidak dapat terinfeksi/tertular dengan mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Bakteri ini hanya bisamenyebar dalam tetesan air di udara saja.

Jika sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik, maka sistem kekebalan ini akan menghentikan inveksi bakteri penyebab Radang Paru-paru. Namun jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, bakteri dapat menyebar dan berpindah dari tenggorokan ke paru-paru, darah, sinus, telinga tengah, atau otak, yang dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius.

Diagnosa Pneumonia

• Pertama kali dokter dapat mendiagnosa apakah penderita memang terkena pneumonia atau tidak ketika dokter mendengar suara napas yang kasar atau suara berderak saat mendengarkan sebagian dari dada dengan stetoskop. Untuk mengkonfirmasi hal ini dilakukan sinar X dada.

• Selain itu dapat didiagnosa melalui sampel dahak yang dapat dikumpulkan dan diperiksa di bawah mikroskop. Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri atau jamur, dapat terdeteksi oleh pemeriksaan ini.

• Dilakukan tes darah yang mengukur jumlah sel darah putih. Darah putih seseorang dapat memberikan petunjuk mengenai keparahan radang paru-paru dan apakah hal itu disebabkan oleh bakteri atau virus. Peningkatan jumlah neutrofil, salah satu jenis sel darah putih, terlihat pada infeksi bakteri, sedangkan peningkatan limfosit, jenis lain dari sel darah, terlihat pada infeksi virus, infeksi jamur, dan beberapa infeksi bakteri (seperti TBC).

• Dengan melakukan bronkoskopi maka saluran pernapasan dapat langsung diperiksa oleh dokter, dan spesimen dari bagian yang terinfeksi paru-paru dapat diperoleh. Atau juga bisa dilakukan thoracoscope atau operasi melalui tabung.

KOMPLIKASI PNEUMONIA

Kelompok orang yang lebih berisiko mengalami komplikasi pneumonia adalah manula, anak-anak, dan orang yang memiliki penyakit lain,

1. Infeksi DarahInfeksi darah yang dikenal dengan istilah septikemia adalah salah satu

komplikasi pneumonia yang serius. Gejalanya yaitu tekanan darah rendah gejala septikemia juga dapat meliputi, detak jantung yang cepat, napas yang meningkat, demam, serta

kulit yang terasa dingin, lembap, dan pucat. Infeksi darah ditangani dengan

antibiotik dosis tinggi melalui infus.Saat darah Anda terinfeksi, infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain

seperti selaput rongga perut (peritonitis), selaput otak, persendian (artritis septik), dan selaput jantung (endokarditis).

2. Abses Paru• Sebagian besar abses paru ditemukan pada pasien

pneumonia yang sebelumnya telah mengidap penyakit lain atau yang kecanduan minuman keras.

• Abses paru adalah ruang penuh nanah yang tumbuh di jaringan paru-paru.

• Indikasi abses paru meliputi, dengan dahak berbau tidak sedap dan pembengkakan pada jari tangan serta kaki.

• Antibiotik sering digunakan untuk mengobati abses paru dan biasanya diawali dengan pemberian infus antibiotik, lalu tablet antibiotik selama maksimal enam minggu. Walau sebagian besar pasien akan merasa lebih baik dalam 3-4 hari, sangat penting bagi Anda untuk menghabiskan antibiotik agar infeksi tidak kambuh.

3. Pleurisi• Pleurisi adalah peradangan pada pleura yaitu dua

lapis selaput yang berada di antara paru-paru dan rongga dada. Tetapi cairan juga terkadang bisa memenuhi ruang di antara dua selaput pleura dan kondisi ini disebut efusi pleura. Cairan ini mengakibatkan tekanan pada paru-paru hingga penderita sulit bernapas. Komplikasi ini dapat terjadi sekitar 50 persen dari jumlah pasien pneumonia yang menjalani perawatan di rumah sakit. Efusi pleura biasanya bisa pulih sendiri jika pneumonia sudah diobati.

Gejala penyakit pneumonia Gejala-gejala umum yang sering ditemui adalah• demam, • menggigil, • batuk berdahak, • nafas cepat, • nafas dengan suara mengi/mengorok, • sesak nafas yang disertai gerakan dada yang tidak normal, • muntah, • nyeri dada, • nyeri perut,• nafsu makan menurun, sampai bibir & ujung jari kebiruan.

Radang akibat bakteri biasanya menimbulkan gejala-gejala seperti gemetar, demam tinggi, berkeringat, nyeri dada, serta batuk mengeluarkan lendir berwarna kehijauan atau kuning.

Radang akibat virus menimbulkan gejala-gejala berupa batuk, sakit kepala, demam, nyeri otot dan lelah. Jika semakin parah biasanya di sertai juga dengan kesulitan bernapas serta batuk berlendir, yang kemudian memicu juga munculnya radang lanjutan akibat serangan bakteri.

Radang akibat mikroplasma menyebabkan munculnya gejala-gejala yang juga mirip dengan raadang akibat virus atau bakteri. Namun, bedanya, si penderita tidak merasa sakit dan memerlukan istirahat di tempat tidur. Jenis radang paru yang satu ini lebih banyak menyerang anak-anak serta orang dewasa muda. Radang akibat parasit menyebabkan batuk yang tak sembuh-sembuh, demam, serta kesulitan bernapas.

Siapa yang Lebih Berisiko Terkena Penyakit Radang Paru-paru?

• Bayi dan anak-anak dibawah dua tahun.• Orang-orang di atas 65 tahun.• Anak-anak di daerah miskin dari negara-negara berkembang.• Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti orang-orang dengan

imunosupresi (misalnya steroid dosis tinggi, kemoterapi), HIV, dan AIDS.• Penderita penyakit kronis, seperti:

– diabetes– penyakit paru-paru– penyakit jantung– kancer– penyakit ginjal– penyakit sickle cell (sel sabit)– alkoholisme

• Seseorang yang mendapatkan perawatan penyakit kronis jangka panjang.

• Pasien yang memiliki riwayat disfungsi limpa atau penyakit limpa.

• Perokok.• Orang-orang yang memiliki implan koklea (sejenis

alat bantu dengar).• Pasien dengan kebocoran cairan serebrospinal

(misalnya karena retak pada tengkorak).

Penularannya

Penularannya dapat melalui air liur & cairan yang keluar dari hidung penderita, termasuk ketika penderita batuk/bersin, atau melalui penggunakan alat makan-minum & sapu tangan secara bersama-sama.

Penyakit ini tergolong sangat mudah menular dan dapat bisa menyerang siapa saja tidak kenal usia, dan jenis kelamin

Cara pencegahan dan solusi1. Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat

mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh.2. Makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.3. Dapatkan vaksinasi jika Anda termasuk orang yang beresiko tinggi terkena radang

paru, misalnya jika Anda penderita penyakit kronis, seperti penyakit paru-paru, jantung, diabetes, kelainan darah, asma, dan sebagainnya.

4. Jangan lupa cuci tangan. Tangan amat sering bersentuhan langsung dengan kuman penyakit penyebab radang paru.

5. Jangan merokok. Rokok merusak pertahanan alami paru-paru terhadap infeksi pernapasan.

6. Aturlah pola makan sebaik mungkin dengan memperbanyak mengonsumsi buah dan sayuran serta kacang-kacangan.

7. Lindungi orang lain dari infeksi. Jika Anda menderita radang paru, hindarilah orang lain dari penyakit ini dengan cara menjaga jarak untuk sementara waktu, misalnya dengan menggunakan penutup mulut dan batuk serta ditutupi sapu tangan.

Pengobatan Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.

Terimakasih