Pneumonia

download Pneumonia

of 51

Transcript of Pneumonia

Kebanyakan orang yang mengalami pneumonia awalnya memiliki gejala (dingin infeksi pernapasan atas , misalnya, bersin, sakit tenggorokan , batuk), yang kemudian diikuti dengan tinggi demam (kadang-kadang setinggi 104 F), gemetar kedinginan , dan batuk dengan produksi dahak. The sputum is usually discolored and sometimes bloody. dahak biasanya berwarna dan kadang-kadang berdarah. Depending on the location of the infection, certain symptoms are more likely to develop. Tergantung pada lokasi infeksi, gejala lebih mungkin untuk dikembangkan. When the infection settles in the air passages, cough and sputum tend to predominate the symptoms. Ketika infeksi berdiam di saluran udara, batuk dan sputum cenderung mendominasi gejala. In some, the spongy tissue of the lungs that contain the air sacs is more involved. Dalam beberapa, jaringan spons paru-paru yang mengandung kantung udara lebih terlibat. In this case, oxygenation can be impaired, along with stiffening of the lung, which results in shortness of breath . Dalam hal ini, oksigenasi bisa terganggu, bersama dengan kaku paru-paru, yang menyebabkan sesak napas . At times, the individual's skin color may change and become dusky or purplish (a condition known as " cyanosis ") due to their blood being poorly oxygenated. Pada waktu, itu kulit warna individu dapat berubah dan menjadi gelap atau keunguan (kondisi yang dikenal sebagai " cyanosis ") karena darah mereka menjadi buruk oksigen. The only pain fibers in the lung are on the surface of the lung, in the area known as the pleura. Chest pain may develop if the outer aspects of the lung close to the pleura are involved. Serat rasa sakit hanya dalam paru-paru adalah pada permukaan paru, di daerah yang dikenal sebagai pleura itu. Sakit pada dada dapat berkembang jika aspek luar paru-paru dekat pleura terlibat. This pain is usually sharp and worsens when taking a deep breath and is known as pleuritic pain or pleurisy . In other cases of pneumonia, depending on the causative organism, there can be a slow onset of symptoms. nyeri ini biasanya tajam dan memburuk saat mengambil napas dalam-dalam dan dikenal sebagai berhubung dgn selaput dada nyeri atau radang selaput dada . Pada kasus lain dari pneumonia, tergantung pada organisme kausatif, bisa ada gejala awal lambat. A worsening cough, headaches, and muscle aches may be the only symptoms. Batuk yang memburuk, sakit kepala, dan nyeri otot mungkin merupakan satu-satunya gejala. Children and babies who develop pneumonia often do not have any specific signs of a chest infection but develop a fever, appear quite ill, and can become lethargic. Yang anak-anak dan bayi pneumonia seringkali tidak memiliki tanda khusus dari infeksi dada but mengembangkan demam, muncul cukup sakit, dan bisa menjadi lesu. Elderly people may also have few symptoms with pneumonia. Orang lanjut usia juga mungkin memiliki beberapa gejala radang paru-paru.

Pneumonia dapat diduga ketika dokter memeriksa pasien dan kasar bernapas atau mendengar suara berderak saat mendengarkan sebagian dada dengan stetoskop. There may be wheezing, or the sounds of breathing may be faint in a particular area of the chest. Mungkin ada mengi, atau suara napas bisa pingsan di daerah tertentu dada. A chest X-ray is usually ordered to confirm the diagnosis of pneumonia. Sebuah sinar-X dada biasanya memerintahkan untuk mengkonfirmasi diagnosis pneumonia. The lungs have several segments referred to as lobes, usually two on the left and three on the right. Paru-paru memiliki beberapa segmen disebut sebagai lobus, biasanya dua di kiri dan tiga di sebelah kanan. When the pneumonia affects one of these lobes, it is often referred to as lobar pneumonia. Ketika pneumonia mempengaruhi salah satu lobus, sering disebut sebagai pneumonia lobus. Some pneumonias have a more patchy distribution that does not involve specific lobes. Beberapa pneumonia memiliki lebih merata distribusi yang tidak melibatkan lobus tertentu. In the past, when both lungs were involved in the infection, the term "double pneumonia" was used. Di masa lalu, ketika keduanya terlibat dalam paru-paru infeksi, kejadian pneumonia istilah "ganda" digunakan. This term is rarely used today. Istilah ini jarang digunakan saat ini. Sputum samples can be collected and examined under the microscope. sampel sputum bisa dikumpulkan dan diperiksa dibawah mikroskop. If the pneumonia is caused by bacteria or fungi, the organisms can often be detected by this examination. Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri atau jamur, organisme seringkali dapat dideteksi oleh pemeriksaan ini. A sample of the sputum can be grown in special incubators, and the offending organism can be subsequently identified. Contoh dahak yang dapat tumbuh di inkubator khusus, dan dapat menyinggung organisme kemudian diidentifikasi. It is important to understand that the sputum specimen must contain

little saliva from the mouth and be delivered to the laboratory fairly quickly. Penting untuk memahami bahwa spesimen dahak harus berisi sedikit air liur dari mulut dan dikirim ke laboratorium cukup cepat. Otherwise, overgrowth of noninfecting bacteria may predominate. Jika tidak, pertumbuhan berlebih dari noninfecting bakteri dapat mendominasi. As we have used antibiotics in a broader uncontrolled fashion, more organisms are becoming resistant to the commonly used antibiotics. Seperti yang kita telah menggunakan antibiotik secara tidak terkontrol yang lebih luas, organisme yang lebih menjadi resisten terhadap antibiotik yang umum digunakan. These types of cultures can help in directed more appropriate therapy. Jenis budaya dapat membantu dalam terapi lebih tepat diarahkan. A blood test that measures white blood cell count (WBC) may be performed. Sebuah tes darah yang mengukur jumlah sel darah putih (WBC) dapat dilakukan. An individual's white blood cell count can often give a hint as to the severity of the pneumonia and whether it is caused by bacteria or a virus. Sebuah darah putih jumlah sel individu seringkali dapat memberikan petunjuk mengenai keparahan radang paru-paru dan apakah itu disebabkan oleh bakteri atau virus. An increased number of neutrophils, one type of WBC, is seen in bacterial infections, whereas an increase in lymphocytes, another type of WBC, is seen in viral infections, fungal infections, and some bacterial infections (like tuberculosis ). Sebuah peningkatan jumlah neutrofil, salah satu jenis WBC, terlihat pada infeksi bakteri, sedangkan peningkatan limfosit, jenis lain dari WBC, terlihat pada infeksi virus, infeksi jamur, dan beberapa infeksi bakteri (seperti TBC ). Bronchoscopy is a procedure in which a thin, flexible, lighted viewing tube is inserted into the nose or mouth after a local anesthetic is administered. Bronkoskopi adalah prosedur di mana sebuah tipis, fleksibel, melihat lampu tabung dimasukkan ke dalam hidung atau mulut setelah diberikan obat bius lokal. The breathing passages can then be directly examined by the doctor, and specimens from the infected part of the lung can be obtained. Saluran pernapasan kemudian dapat langsung diperiksa oleh dokter, dan spesimen dari bagian paru-paru terinfeksi dapat diperoleh. Sometimes, fluid collects in the pleural space around the lung as a result of the inflammation from pneumonia. Kadang-kadang, cairan terkumpul dalam ruang pleura di sekitar paru-paru sebagai akibat dari peradangan dari radang paru-paru. This fluid is called a pleural effusion . cairan ini disebut efusi pleura . If a significant amount of fluid develops, it can be removed. Jika sejumlah besar cairan berkembang, dapat dihapus. Usually this is done by inserting a needle into the chest cavity and withdrawing the fluid with a syringe in a procedure called a thoracentesis . Biasanya ini dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam rongga dada dan menarik cairan dengan jarum suntik dalam prosedur yang disebut Thoracentesis . Often ultrasound is used to prevent complications from this procedure. Sering USG digunakan untuk mencegah komplikasi dari prosedur ini. In some cases, this fluid can become severely inflamed (parapneumonic effusion) or infected ( empyema ) and may need to be removed by more aggressive surgical procedures. Dalam beberapa kasus, cairan ini dapat menjadi sangat peradangan (parapneumonic efusi) atau terinfeksi ( empiema ) dan mungkin perlu dihilangkan dengan bedah prosedur agresif lebih. Today, most often, this involves surgery through a tube or thoracoscope. Saat ini, paling sering, ini melibatkan operasi melalui pipa atau thoracoscope. This is referred to as videoassisted thoracoscopic surgery or VATS. Hal ini disebut sebagai operasi thoracoscopic videodibantu atau tong.

mereka diperlakukan?The most common cause of a bacterial pneumonia is Streptococcus pneumoniae . The penyebab paling umum dari pneumonia bakteri Streptococcus pneumoniae . In this form of pneumonia, there is usually an abrupt onset of the illness with shaking chills, fever, and production of a rustcolored sputum. Dalam bentuk pneumonia, biasanya ada sebuah awal tiba-tiba dari penyakit dengan menggigil, demam, dan produksi dahak berwarna karat. The infection spreads into the blood in 20%-30% of cases (known as sepsis ), and if this occurs, 20%-30% of these patients die. Infeksi menyebar ke dalam darah dalam 20% -30% kasus (dikenal sebagai sepsis ), dan jika hal ini terjadi, 20% -30% dari pasien mati. Two vaccines are available to prevent pneumococcal disease: the pneumococcal conjugate vaccine (PCV7; Prevnar) and the pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV23; Pneumovax). Dua vaksin yang tersedia untuk mencegah penyakit pneumokokus, yaitu vaksin konjugasi pneumokokus (PCV7; Prevnar) dan vaksin polisakarida pneumokokus (PPV23; Pneumovax). The pneumococcal conjugate vaccine is part of the routine infant immunization schedule in the US and is recommended for all children < 2 years of age and children 2-4 years of age who have certain medical conditions. Vaksin konjugat pneumokokus merupakan bagian dari jadwal imunisasi bayi rutin di Amerika Serikat dan direkomendasikan untuk semua anak 25-30/menit). Tachycardia ( > 100/ menit) terutama disebabkan karena demam dan sesak nafas. Laboratorium: ESR( erytrocite sediment rate) meningkat, CRP > 30 mg/l, leukositosis ( 15.000 35.oooo/ul) adanya leukofeni prognosisnya tdk bgs. ABG ( arterial blood gas) : adanya hipoxiaiemia, di kompensasi dengan hiperventilasi. hasil foto rontgen thoraks menunjukkan adanya infiltasi paru.

MortalitasMortalitas community acquired pneumonia (CAP) berkisar di bawah 0,5% jika tidak di sertai faktor resiko lainnya. Adanya penyakit bawaan serta faktor-faktor lainnya angka mortalitas bisa mencapai 30% (liat prognosis) Prognosis Faktor-faktor yang seiring dengan prognosis pneumonia dan tingkat kematian( mortalitas) di hitung dengan sitem score CURB 65, dengan skor masing2 satu untuk setiap faktor. Sistem score ini direkomendasikan oleh british thoracic society dan merupakan singkatan dari :

Confusion ( pasien linglung) Urea lebih dari 7 mmol/l Respiratory rate ( frekuensi napas; > 30/menit) Blood pressure ( tensi/tekanan darah; di bawah 90/60 mmHg Umur > 65 tahun

Risiko terjadinya kematian seiring dengan meningkatnya nilai skor yang ada. Angka mortalitas dengan skor 0-1 dibawah 1,5%, Skor 2-3 berjumlah 9% dan Skor 4-5 sekitar 22%.

Risiko pneumonia pada kolonisasi bakteriAdanya kolonisasi bakteri meningkatkan risiko terjadinya pneumonia menjadi 10 kali lipat di bandingkan tanpa kolonisasi. Karena itu kolonisasi merupakan prelude suatu pneumonia.

Sekitar 15-50% bisa di buktikan stafilokokkus pneumoniae pada orang dewasa.

Pada usia tua dan pecandu alkohol terdapat kolonisasi di orofaring dengan bakteri gramm negatif, juga flora mulut yang anaerob. Disamping itu, pada kelompok ini risiko terjadinya aspirasi lebih besar ( seringnya muntah, atau terjadi gangguan refleks menelandan batuk) Kolonisasi terjadi dengan cepat pada pasien gawat darurat ( Sekitar 40% pasien mendapat kolonisasi baru dalam waktu 4 hari ) Kolonisasi juga meningkat pada orang-orang dengan malnutrisi, perokok, penderita COPD, tracheostoma dan yang di intubasi.

PatofisiologiPeumonia terjadi karena tidak adanya keseimbangan antara kolonisasi bakteri dengann clearance bakteri itu sendiri oleh organismus( lihat risiko kolonisasi diatas). Aspirasi dari sekret oropharix merupakan penyebab utama adanya infeksi paru. Mikro aspirasi terjadi pada 50% orang sehat dan 70% pada pasien yang tidak sadarkan diri. Jumlah bakteri di perkirakan sekitar 108 anaerob dan 107 aerob cukup tinggi. Sebaliknya pada mykoplasma dan chlamydia penyebaran melalui udara/ percikan ludah lebih sering terjadi. Legionelaa melalui aerosol ( whirlpool, shower).Prevensi

Pencegahan di tujukan untuk menghindari munculnya pneumonia pada kelompok berisiko:

Pasien COPD dianjurkan menerima vaksin Flu secara rutin, supaya penyakit influeza/flu bisa di hindari. Pada penderita HIV, pemberian Cotrimoksazol merupakan profilaktis yang efektif menhindari Pneumocystis carinii penumonia (PCP) Pasien dengan mukofiszidosis dapat menghirup aminoglikosida untuk menghindari infeksi pseudomonas.

Terapi Pneumonia komunitas. Pasien dengan CAP tanpa penyakit bawaan bisa di berikan antibiotik tanpa harus pemeriksaan bakteri dalam dahak. Antibiotik yang di berikan ditujukan untuk bakteri dengan kemungkinan besar penyebab CAP. Liat tabel berikut:Obat pertama Pneumokokkus Penisillin G pilihan Alternatif/ Jika obat tidak manjur Eritromisin, sefalosporin Haemophilus influenzae Staphylococcus aureus sefazolin Ampisilin/sulbaktam sefalosporin generasi ke2 flukoxasilin, klindamisin,

vancomisin. Klebsiella Pseudomonas aeruginosa Anaerob m Piperasilin/Sulbakta klindamisin, Metronidazol, Imipenem Legionella in) Pneumocystis jiroveci/carinii Mykoplasma, Chlamydia, Rickettsia Candida spp. Aspergillus spp. Ampoterisin B Ampoterisin B Fluconazol Itraconazol Cotrimoxazol (dosis tinggi) Doksisiklin Eritromisin Pentamidin Eritromisin(+rifampis Chinolone sefotaxim seftazidim Imipenem Imipenem

Nosokomial pneumonia. Diagnostik yang dilakukan untuk nosokomial pneumonia juga pneumonia pada orang dengan gangguan sistem imum dilakukan sedari awal lebih invasiv di bandingkan dengan CAP. Terapi yang dilakukan bergantung pada keadaan klinis pasien, juga antibiotik di berikan sebelum ada pemeriksaan kuman, pemberiaan antibiotik masih bisa tetap diganti sesuai dengan hasil yg ada. Selain itu hal lainnya yang penting di perhatikan untuk penderita pneumonia yaitu bed rest, minum yang cukup, bisa juga pemberian mukolitika, serta pencegahan trombosis. Pemberian oksigen sesuai dengan hasil arterial blood gas. Jika setelah pemberian oksigen hipoksi tetap terjadi, melakukan intubasi ke pasien merupakan tindakan yang tepat karena adanya hipoksi dalam waktu yang lama bisa menimbulkan kerusakan organ yang berakibat fatal. Atypical pneumonia

Tempat terjadinya infeksi terutama di intertitium, karena itu penyebutan intestielle pneumonia. Infiltrasi sel dan edema yang terjadi menyebabkan semakin jauhnya jarak alveoli dengan pembulih darah kapiler paru sehingga pertukaran udara/ oksigen terhambat.Akibatnya pasien merasa sesak nafas. Didalam alveoli hampir tidak berisi cairan, karena itu pasien tidak batuk berdahak. Kuman penyebab terutama yang hidup didalam sel seperti virus; Chlamydia pneumonia, mikoplasma pneumoniae; serta coxiella burnetti & chlamidia trachomatis ( jarang). Gejala klinis utama adalah sesak nafas dan batuk tidak berdahak. Juga tidak terjadi demam, kenikan suhu badan hanya minimal. Pneumonia karena Mycoplasma pneumonia Epidemiologi Atypical pneumonia terjadi dalam 5-20% kasus radang paru-paru, terutama community pneumonia. Sering terinfeksi yaitu anak diatas 5 tahun, remaja dan dewasa. Orang tua cukup jarang, tetapi kalaupun terserang dan cukup parah. Klinis Di mulai dari adanya rasa sakit leher dan terus menjalar ke daerah pernapasan bawah, dengan manifestasi batuk2 dan sesak nafas( dyspnea). Labor: Leukosit tidak menunjukkan peningkatan drastis, dan esr biasanya normal. Secara klinis termasuk tidak berbahaya, proses penyembuhan sekitar 1-2 minggu walaupun batuk, dan perubahan di foto rontgen masih bertahan lebih lama. Jarang terjadi pneumonia yang berat, sekalipun itu terjadi pada pasien muda yang kadang terlambat atau bahkan tidak terdiagnosa. Komplikasi Bakteri mycoplasma pneumoniae bisa menimbulkan komplikasi di luar paru.

Sindrom Stevens-Johnson: Erythema exudativum multiforme majus. Sekitar 7% kasus mycoplasma. Sindrom stevens-Johnson juga bisa di sebabkan karena infeksi bakteri legionella, Virus adeno , dan Influenza. Terapi dengan kortikosteroid seperti dexamnetason, prednisolon,dll walaupun tidak adanya studi yang membuktikan efeknya. Biasanya sembuh secara otomatis dalam 1-2 minggu. Sumber tulisan : Hof,Herbert; Med.Mikrobiologie, Duale reihe,3.A,Germany K-med, Universitt Giessen, Germany Krautzig, Basiislehrbuch Innere Medizin, 4.A, Germany Wikipedia Jerman; pneumonie, http://de.wikipedia.org/wiki/Pneumonie Lobar Pneumonia merupakan keradangan paru yang mengenai sebagian atau seluruh lobus yang disebabkan oleh organisme virulen. Etiologinya yang tersering ; 90-95% adalah pnemococcus (Streptococcus Pneumonia).

Proses reaksi paru terhadap infeksi dicurigai Lobar pneuomonia jika pada makroskopis tampak potongan jaringan paru dengan konsistensi padat secara keseluruhan (diffuse). Warna jaringan paru (tergantung sediaan nya). Red hepatizationparu bwarna merah, padat, tidak ada udara dan konsistensi seperti hepar (liver like consistency). Sedangkan Gray hepatizationparu bwarna coklat keabuan dengan permukaan kering.

Keradangan paru, Lobar Pneumonia stadium gray hepatization ciri mikroskopisnya tampak jaringan paru dengan lumen alveoli yang penuh dengan leukosit, eritrosit dan bakteri. Terdapat clear zone , yang merupakan tanda disintegrasi eritrosit dan eksudat fibrino suppuratif. Bronchopneumonia merupakan keradangan paru yang akut yang sifatnya patchy/ bercak. Bronkus terinfeksi disertai serangan alveoli di sekitarnya. Klinisnya penderita mengeluh demam tinggi, batuk yang produktif. Terdapat pula gejala malaise. Pada anak-anak biasanya didahului dengan batuk rejan. Etiologinya adalah Mixed-infection ( staphylococcus, streptococcus, pneumoni, pseudomonas, haemophillus influenza, coliform bacteria).

Keradangan pada paru, Bronchopneumonia ciri mikroskopisnya tampak jaringan paru dengan bronhus yang epitelnya ruptur, terdapat eritrosit pada lumen bronchus. Terdapat infiltrasi sel radang Polimorfonuclear pada epitel bronkhus dan stroma jaringan paru. Karsinoma paru-paru (juga dikenal sebagai kanker paru-paru) merupakan penyebab kematian pertama terkait kanker di negara industri. Dalam kaitannya dengan pengaruh karsinogenik terdapat bukti kuat bahwa merokok dan, dengan derajat yang lebih rendah, gangguan lain dari

lingkungan merupakan tersangka utama penyebab perubahan genetik yang menyebabkan kanker paru.Pengaruh lain mungkin bekerja sama-sama dengan asap rokok atau mungkin bekerja secara independen menimbulkan sebagian kanker paru; terdapat peningkatan insidensi neoplasia jenis ini pada penambang bijih radioaktif, pekerja asbestosis, dan pekerja yang terpajan debu yang mengandung arsen, krom, uranium, nikel, vinil klorida, dan gas mustard. Pada diagnosis, lebih dari 50% dari individu telah memiliki penyakit metastasis jauh. Prognosis kanker paru-paru rata-rata 5 tahun survival rate untuk semua tahap kanker paru-paru.

Tumor ganas paru dicurigai apabila sediaan makros tampak massa tumor bewarna keabuan pada jaringan paru. Tumor tidak berbatas jelas, konsistensi padat rapuh. Masih tampak juga jaringan paru yang normal. Berdasarkan jenis histologis, karsinoma paru-paru ada 4 macam yakni squamous cell carcinoma, adenocarcinoma, small-cell carcinoma dan large-cell carcinoma. Dalam beberapa kasus karsinoma tampak berupa kombinasi dari pola histologis tersebut. Untuk penyebabnya belum diketahui dengan pasti, tetapi mungkin karena perubahan pola kebiasaan merokok sehingga adenokarsinoma bisa menggantikan squamous cell carcinoma yang merupakan jenis kanker paru terbanyak beberapa tahun terakhir. Sedangkan adenocarsinoma paru juga sejauh ini paling banyak di derita oleh kalangan wanita bukan perokok dan pada usia kurang dari 45 tahun. Lokalisasi di paru yang tersering adalah di Hillus.

Karsinoma sel skuamous paru atau bronchogenic carcinoma (adeno epidermoid ca, metastatic ca, oat cell ca, scar cancer) lebih sering pada laki-laki dari pada perempuan dengan ciri mikroskopisnya tampak sel2 anaplastik yang tersusun membentuk pulau-pulau. Sel Anaplastik dengan inti hiperkromatik, nukleoli prominent, kromatin kasar. Tampak sel spindel. Terdapat pula bentukan horn pearl, terdapat intercelluler bridging. Nasofaring carcinoma sangat jarang, namun epidemiologiknya terkait kuat dengan EBV dan tinggi frekuensinya pada orang Cina. Penderitanya biasanya sering mengeluh mengeluh ada benjolan di leher (tumor sering menyebar ke kelenjar getah bening leher, dan bermetastasis ke tempat jauh). Pasien juga mengeluh telinga sering berdenging (tinnitus) , vertigo, epistaksis. Tiga varian histologiknya adalah squamous cell carcinoma keratin type, squamous cell carcinoma non keratin type dan undifferentiated carcinoma (paling sering). Pada karsinoma nasofaring terjadi influks mencolok limfosit matur sehingga disebut limfoepitelioma.

Keganasan pada nasofaring, Undifferentiated carcinoma nasofaring ciri mikroskopisnya tampak sel-sel ganas pada potongan jaringan, sel tersebut tidak dapat dibedakan apakah membentuk struktur epitel maupun asinus kelenjar. Tampak sel spindel panjang-panjang seperti fibriblast, disekitarnya tampak limfosit. Edema disebabkan karena peningkatan tekanan hidrostatik, Penurunan tekanan osmotik, retensi natrium dan air, inflamasi, obstruksi limfatik. Edema paru dapat menyebabkan kematian karena mengganggu ventilasi normal. Edema paru paling sering ditemukan pada gagal jantung kiri.

Edema paru ciri mikroskopisnya tampak alveolar septa tampak edematus dan melebar, space alveolaris berisi edema fluida (presipitat dari endapan protein), kapiler alveoli melebar dan pecah sehingga terjadi kstravasasi eritrosit, Terdapat siderophage/hearth failure cell (makrofag yg memfagosit eritrosit).

17 Responses so far 1. 1

merumerume said,January 15, 2010 @ 8:32 am Paru dikatakan patologis jika terjadi gangguan anatomi maupun fisiologinya. Fungsi utama paru adalah mengeluarkan karbondioksida dari darah dan mengganti oksigen (300400 gram).

Secara anatomis, ke dua lobus inferior terletak di bagian posterior cavum thorax sementara lobus medius dan anteriornya sebagian besar terletak di bagian anterior cavum thorax (sehingga gangguan pada lobus medius bisa nampak di anterior kanan cavum thorax). Gangguan lobus medius ini bisa tampak juga di thorax bagian bawah, karena lobus inferiornya tipis. Bronkus kanan lebih vertikal dan searah dengan trakea sehingga jika ada benda asing mudah di aspirasi (kemungkinan gangguan paru kanan lebih besar dibandingkan dengan yang kiri). Teman-teman mungkin sudah banyak yang tahu kalo membaca foto thorax yang memberikan beberapa warna putih. Tapi untuk foto thorax yang memberikan warna hitam sepertinya agak sulit di analisa, karena memang dasarnya gambaran paru-paru itu memang hitam (lucent). Nah mari kita mulai belajarnya... Gambaran Hitam Pada Paru-Paru Gambaran Hitam pada paru-paru bisa disebabkan beberapa diagnosa berikut yaitu : 1. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) 2. Pneumothorax 3. Tension Pneumothorax 4. Pulmonary Embolus Untuk lebih jelasnya bagaimana bentuk gambaran hitam pada paru-paru dari masing-masing diagnosa diatas, mari kita lihat satu persatu. 1. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)

Ini adalah Foto Thorax dengan pasien COPD. Kedua lapangan paru terlihat lebih hitam dan lebih besar secara volume dibandingkan dengan gambaran normal. Hemidiafragma terlihat rata dan

pada bagian tengah dan terdapat bullae di bagian tengah paru. Lebih sedikit pembuluh darah yang terlihat secara peripheral terutama di bagian atas dan tengah, tetapi arteri pulmonari terlihat besar di pertengahan, menandakan adanya perkembangan hipertensi arterial pulmonari lanjutan. Jika kita mau menentukan penyebab adanya bayangan hitam pada kedua lapangan paru, maka yang perlu kita perhatikan adalah : Perhatikan masalah daya tembus. Lihat pada corpus vertebrae yang berada di belakang jantung. Ingat bahwa sinar-x yang daya tembusnya besar akan memberikan gambaran corpus vertebrae lebih keras di belakang bayangan jantung. Jika corpus vertebrae tersebut terlihat sangat jelas, maka ini berarti daya tembus sinar-x terlalu tinggi. Hal ini akan menyebabkan gambaran paru terlihat hitam. Jika ini terjadi maka COPD tidak bisa dinilai karena penyebab gambaran paru terlihat hitam bukan karena penyakit tetapi karena over expose. Namun jika kita merasa bahwa faktor eksposi yang kita gunakan sudah tepat, maka penyebab gambaran hitam pada kedua lapangan paru kebanyakan adalah karena COPD. COPD ditandai dengan pembesaran paru-paru yang disebabkan karena adanya udara yang terjebak dan berkembangnya bullae (bullae adalah istilah medis untuk gelembung yang dilapisi oleh kulit dan didalamnya terpat udara atau cairan). Untuk memastikan bahwa ini COPD maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Hitung jumlah costae yang telihat secara anterior. Jika paru-paru membesar, maka kita dapat menghitung costae lebih dari tujuh. Hati-hati dalam perhitungan ini, sebab kadang-kadang pada pasien normal, kita juga dapat menghitung costae lebih dari tujuh. 2. Lihat bentuk diafragma. Pada kasus COPD diafragma terlihat flat bahkan kadang-kadang membuka ke atas. Hal ini lebih memudahkan dalam penandaan adanya hiper ekspansi daripada menghitung jumlah costae. 3. Lihat bentuk dari jantung. Thorax yang mengalami pelebaran pada kasus COPD akan membuat sinar-x menjadikan jantung menjadi elongasi dan terlihat mengecil, terangkat dari batas bawahnya. 4. Lihat Bullae. Terdapat daerah hitam yang jelas pada paru-paru biasanya terlihat melingkar, dikelilingi oleh bayangan garis rambut. Bullae menekan paru-paru normal dan menyimpangkan pembuluh-pembuluh darah yang berada disekeliling paru-paru jadi untuk melihat bullae ini cari daerah yang terdapat penyimpangan pembuluh darah, biasanya di situ terdapat bullae. 5. Lihat tanda-tanda paru. Paru-paru yang hitam karena COPD biasanya diiringi oleh menurunnya tanda-tanda paru. Penurunan tanda-tanda paru ini terjadi pada kedua lapangan paru (bilateral) dan menyebar secara lurus mulai dari hilum yang menjadi pendek dan tebal hingga ke peripheral. 2. Pneumothorax

Pasien di atas mengalami pneumothorax pada sisi sebelah kiri dengan kolaps sebagian pada paru kiri. Lapangan paru luar terlihat hitam. Dapat kita lihat ujung paru yang berwarna hitam (tanda panah). Penyebab Pneumothorax : - Spontanitas (tiba-tiba saja terjadi) - Latrogenic/Trauma misalnya benturan pada pleura, biopsi pada transbronchialis, pemasukan garis vena pusat, ventilasi mekanis. - Penyakit paru obstruktif misalnya asma, COPD - Infeksi misalnya pneumonia, tuberculosis - Cystic fibrosis - Connective tissue disorders misalnya Marfans , Ehler-Danlas Jika kita melihat adanya gambaran hitam pada paru yang unilateral (hanya pada satu sisi paru saja) maka yang perlu kita perhatikan adalah : 1. Perhatikan kualitas film. Film yang memilki basic fog tidak merata akan menyebabkan film terlihat hitam sebagian. 2. Tentukan sisi mana yang mengalami kelainan. Hal ini biasanya mudah ditentukan dimana sisi yang mengalami pengurangan tanda-tanda paru merupakan sisi yang mengalami kelainan. Sekarang kita harus menentukan penyebab kehitaman terjadi. Tanda-tanda paru sebenarnya merupakan pembuluh darah dan tidak adanya tanda-tanda paru menyebabkan paru-paru terlihat hitam. Gambaran pembuluh darah akan hilang jika paru ditutupi oleh udara yang akan terjadi bersamaan dengan pneumothorax, bullous atau cystis lung disease (penyakit paru cystis) atau jika pembuluh darah kekurangan darah sebagaimana terjadi pada emboli pulmonari. Lalu untuk membedakan antara pneumothrax, bullous/cyst dan emboli pulmonari, maka harus diperhatikan : 1. Lihat ujung paru. Pada pneumothorax kita dapat melihat ujung dari paru terlihat tidak normal.

Perhatikan lebih seksama bagian atas, dimana udara akan terakumulasi pertama kali. Mata kita terlatih untuk melihat garis horisontal lebih baik dibandingkan dengan melihat garis vertikal sehingga kadang-kadang lebih mudah mendeteksi ujung paru apabila foto thorax tersebut diputar sehingga ujung paru berada di atas dan dibawah bukan di kanan dan di kiri. 2. Lihat Mediastinum. Mediastinum yang tampak, bergeser dari paru yang berwarna hitam, menandakan berkembangnya tension pneumothorax. Ini merupakan emergensi medis dan kita harus dengan segera memeriksa kembali pasien tersebut. 3. Lihat sisa paru yang ada. Bullous disease tampak berkurang jika sisa paru yang ada tampak normal. 4. Perbedaan antara pneumothorax dan bullae bisa sangat sulit dan seringkali tidak mungkin. Lihat lagi dengan seksama tanda-tanda paru. Jika kita melihat tanda-tanda paru tadi menyilang di atas daerah paru yang berwarna hitam, maka kemungkinan kita sedang melihat bullae. Jika kita melihat tanda-tanda paru mulai dari peripheral sampai daerah paru yang berawarna hitam, maka itu juga kemungkinannya adalah bullae. 5. Minta pasien untuk melakukan ekspirasi saat foto thorax diambil. Pada umumnya Thorax akan terlihat lebih kecil saat ekspirasi, namun pada pneumothorax, thorax terlihat lebih besar saat ekspirasi. 3. Tension Pneumothorax

Pasangan foto thorax diatas menunjukkan adanya potensi kondisi yang fatal dari tension pneumothorax (pneumothorax yang disebabkan karena adanya penekanan). Pada Foto Inspirasi, paru kanan semuanya kolaps, tetapi mediastinum berada ditengah. Pada Foto Ekspirasi, udara terjebak di hemithorax kanan di bawah tekanan positif, jantung dan paru kiri tertekan ke arah kiri. Vena balik jantung mengalami obstruksi dengan potensi hasil yang fatal jika cavum pleura tidak segera dikeringkan. Jika kita mencurigai adanya pneumothorax sebagai penyebab gambaran hitam pada lapangan paru, kita harus memperhatikan dengan baik apakah gambaran hitam tersebut berada dibawah tekanan sebagaimana halnya emergensi medis. Jika memungkinkan lihat pd film ekspirasi dan : 1. Lihat ukuran kehitaman paru. Pada tension pneumothorax paru-paru yang berwarna hitam biasanya sangat besar. 2. Lihat posisi mediastinum. Pada tension pneumothorax mediastinum akan bergeser dari paru yang mengalami tension pneumothorax. 3. Lihat bentuk mediastinum. Lihat pada ujung dari paru yang berwarna hitam. Jika dia cekung ke arah yang berwarna hitam, maka dicurigai adanya tension pneumothorax. 4. Selalu ingat pada pasien. Tension Pneumothorax bisa berkembang kapan saja dan jika pasien tiba-tiba mengalami stres, maka gambaran tension pneumothorax bisa hilang saat diambil foto thorax pada kondisi stres ini, padahal pasiennya masih memiliki tension pneumothorax. 4. Pulmonary Embolus (PE)

Foto thorax di atas diambil dari pasien yang mengalami pembesaran pulmonary embolus akut. Perhatikan dengan baik pada daerah kanan atas. Mendadak muncul fissura horisontal dimana daerah tersebut terlihat lebih hitam dibandingkan dengan bagian kiri pada tinggi yang sama (tanda panah). Ini merupakan Westermarks sign dari perfusi yang berkurang pada daerah paru yang mengindikasikan bahwa arteri pada daerah ini mengandung gumpalan besar. Perhatikan juga daerah konsolidasi dibawah fissura horisontal, merupakan titik kecil dari infarksi. Ingatlah untuk selalu memeriksa kualitas film yang digunakan. Hal ini menjadi penting sebab perubahan densitas yang diakibatkan oleh pulmonary emboli sulit dibedakan dengan perubahan densitas yang diakibatkan tidak sempurnanya pengambilan foto. Jika kita mencurigai adanya PE sebagai penyebab kehitaman pada paru-paru, maka kita harus : 1. Periksa tanda-tanda yang dihasilkan oleh COPD maupun pneumothorax. Kita harus memisahkan kehitaman yang dihasilkan karena kedua diagnosa tadi. 2. Tentukan apakah daerah paru yang mengalami penghitaman itu melingkar dan tidak tersebar luas. Embolus di dalam arteri pulmonalis hanya akan memberikan efek pada bagian-bagian yang disuplai oleh arteri dan tidak menyebabkan hal lainnya. Sangat mungkin jika terjadi emboli pada daerah yang sangat luas, akan terjadi gambaran hitam pada keseluruhan lapangan paru, namun jika hal ini terjadi lupakan pemeriksaan sinar-x, karena dalam keadaan seperti ini, pasien berada pada posisi yang sangat berbahaya, dekat dengan kematian. 3. Lihat sisa dari paru. Perfusi yang rendah (under perfusion) pada daerah yang mengalami pulmonary emboli akan menyebabkan perfusi yang tinggi (over perfusion) pada bagian paru yang lain dan akan meningkatkan densitas pada bayangan vascular. Akan sangat membantu jika dibandingkan dengan foto sebelumnya yang pernah dibuat.

4. Perhatikan arteri pulmonari dan bayangan jantung. Sebuah pulmonary emboli akut akan menyebabkan dilatasi pada arteri pulmonari terutama pada ventrikel dan atrium kanan. Arteri pulmonari akan bertambah besar dan bisa menyebabkan pembesaran juga pada bayangan jantung. 5. PE merupakan hal yang jarang yang menyebabkan paru-paru berwarna hitam dan biasanya diikuti dengan perubahan pada infarksi yang akan dijelaskan lebih lanjut, atau bisa juga tidakmenyebabkan perubahan apapun. Maka, kecuali pasiennnya berada pada kondisi yang tidak baik, pikirkan kembali mengenai penyebab lain mengapa paru-paru berwarna hitam karena penyebab lain tersebut jauh lebih mungkin sebagai penyebab paru-paru berwarna hitam. Perubahan Infarksi Meskipun PE menyebabkan paru-paru berwarna hitam biasanya kita akan melihat bahwa PE menyebabkan perubahan infarksi, mengarahkan kita pada hemoragic atau nekrosis paru. Ini akan menyebabkan perubahan pada foto sebagai berikut : - Hemidiafragma yang meningkat - Kolaps dan linier alectasis - Effusi Pleura - Bayangan yang bertingkat

Diposkan dari blog Nova Rahman :[email protected] Diposkan oleh PERAWATPARU di 06:47 0 komentar

SEKILAS TENTANG GAMBARAN X-RAY PASIEN DENGAN GANNGGUAN PARUCA PARU

Diposkan oleh PERAWATPARU di 06:22 0 komentar

EFUSI PLEURA

EFUSI PLEURA

Diposkan oleh PERAWATPARU di 05:28 0 komentar

SEKILAS TENTANG GAMBARAN X-RAY PASIEN DENGAN GANNGGUAN PARU

2. PNEUMONIA

Diposkan oleh PERAWATPARU di 05:22 0 komentar

SEKILAS TENTANG GAMBARAN X-RAY PASIEN DENGAN GANNGGUAN PARU1.TBC PARU :

Diposkan oleh PERAWATPARU di 05:08 0 komentar

Sabtu, 15 Agustus 2009BERHENTI MEROKOK

1. Pengertian rokok Rokok adalah tembakau kering yang digulung dan mengandung berbagai zat kimia 2. Gejala ketagihan kembali untuk merokok : Sembelit Batuk- batuk dan tenggorokan kering Hasrat besar untuk merokok Kesulitan untuk berkonsentrasi Susah tidur Emosi labil Sakit kepala Nafsu makan meningkat Kelelahan, Dll. 3. Bahaya Merokok : Rokok telah mengiring manusia kepada kematian, tetapi juga berbagai penyakit yang sering timbul diantaranya : Kanker paru Penyakit jantung Sakit tenggorokan Pada wanita melahirkan bayi yang kurang Sehat Asma / Sesak nafas Batuk menahun Kerusakan kulit Abortus pada ibu hamil, Dll 4. Tujuan / alasan untuk berhenti merokok : Menjaga kesehatan/ mengurangi resiko terkena berbagai penyakit Kulit menjadi lebih baik tidak terlihat kering atau keriput Memiliki anak/ bayi yang sehat Memberi contoh/ teladan bagi anak- anak untuk masa depan Menghemat uang Tidak mengganggu orang lain dengan adanya asap rokok Tidak lagi harus ketagihan untuk merokok 5. Cara berhenti merokok : Mempunyai tekad untuk berhenti merokok Buanglah semua rokok yang dimilki Menjauhlah dari tempat anda biasa merokok/ orang yang sedang merokok Ajak anggota keluarga anda untk berhenti merokok Usahakan agar anda selalu sibuk Olah raga teratur

Page 1

PNEUMONIAInformasi ini milik: Dr. Fransisca S. K (Fak. Kedokteran Wijaya Kusuma Surabaya @2000). Pneumonia merupakan penyakit dari paru-paru dan sistem pernapasan dimana alveoli(mikroskopik udara mengisi kantong dari paru yang bertanggung jawab untuk menyerap oksigen dari atmosfer) menjadi radang dan dengan penimbunan cairan.Pneumonia disebabkan oleh berbagai macam sebab,meliputi infeksi karena bakteri,virus,jamur atau parasit. Pneumonia juga dapat terjadi karena bahan kimia atau kerusakan fisik dari paruparu,atau secara tak langsung dari penyakit lain seperti kanker paru atau penggunaan alkohol. Gejala khas yang berhubungan dengan pneumonia meliputi batuk,nyeri dada demam,dan sesak nafas.Alat diagnosa meliputi sinar-x dan pemeriksaan sputum.Pengobatan tergantung penyebab dari pneumonia; pneumonia kerena bakteri diobati dengan antibiotika. Pneumonia merupakan penyakit yang umumnya terjadi pada semua kelompok umur, dan menunjukan penyebab kematian pada orang tua dan orang dengan penyakit kronik.Tersedia vaksin tertentu untuk pencegahan terhadap jenis pnuemonia.Prognosis untuk tiap orang berbeda tergantung dari jenis pneumonia, pengobatan yang tepat,ada tidaknya komplikasi dan kesehatan orang tersebut. GEJALA Orang dengan pneumonia sering kali disertai batuk berdahak, sputum kehijauan atau kuning, demam tinggi yang disertai dengan menggigil. Disertai nafas yang pendek,nyeri dada seperti pada pleuritis ,nyeri tajam atau seperti ditusuk.Salah satu nyeri atau kesulitan selama bernafas dalam atau batuk.Orang dengan pneumonia, batuk dapat disertai dengan adanya darah,sakit kepala,atau mengeluarkan banyak keringat dan kulit lembab.Gejala lain berupa hilang nafsu makan,kelelahan,kulit menjadi pucat,mual,muntah,nyeri sendi atau otot.Tidak jarang bentuk penyebab pneumonia mempunyai variasi gejala yang lain. Misalnya pneumonia yang disebabkan oleh Legionella dapat menyebabkan nyeri perut dan diare,pneumonia karena tuberkulosis atau Pneumocystis hanya menyebabkan penurunan berat badan dan berkeringat pada malam hari.Pada orang tua manifestasi dari pneumonia mungkin tidak khas.Bayi dengan pneumonia lebih banyak gejala,tetapi pada banyak kasus, mereka hanya tidur atau kehilangan nafsu makan. DIAGNOSA Page 2 Untuk diagnosa suatu pneumonia,perawatan berdasarkan gejala-gejala dari pasien dan penemuan dari pemeriksaan fisik.Informasi dari foto thorax,pemeriksaan darah dan kultur sputum sangat membantu.Foto thorax khususnya di gunakan di rumah sakit dan beberapa klinik dengan fasilitas sinar x.Bagaimanapun pengaturan dalam masyarakat(praktek umum) pneumonia biasanya didiagnosa berdasarkan gejala dan pemerikasaan fisik sendiri.Diagnosa pneumonia sulit pada beberapa orang,khususnya mereka yang

mempunyai penyakit lain.Kadang dengan CT scan atau tes yang lain yang diperlukan untuk membedakan pneumonia dari penyakit lain. PEMERIKSAAN FISIK Individu dengan gejala pneumonia memerlukan evaluasi medis. Pemeriksaan fisik untuk perawatan kesehatan menunjukan demam atau kadang-kadang suhu tubuh menurun,peningkatan frekwensi pernapasan(RR),penurunan tekanan darah,denyut jantung yang cepat,atau saturasi oksigen yang rendah, dimana jumlah oksigen dalam darah yang diindikasikan oleh pulse oximetri atau analisis gas darah. Orang yang kesulitan bernafas, bingung atau dengan sianosis(kulit berwarna biru) memerlukan pertolongan segera. Mendengarkan paru-paru dengan stetoskop(auskultasi) akan menunjukan beberapa hal.Hilangnya suara nafas normal, adanya suara retak(rales),atau peningkatan suara bisikan(whispered pectoryloqui) dapat mengenali daerah pada paru yang keras dan yang penuh cairan yang dinamakan konsolidasi.Pemeriksa dapat juga merasakan permukaan dada(palpasi) dan mengetuk dinding dada(perkusi) untuk mengetahui lebih jauh lokasi konsolidasi.Pemeriksa juga dapat meraba untuk meningkatkan getarandari dada ketika berbicara(fremitus raba).(1)

FOTO THORAX,KULTUR SPUTUM DAN TES-TES LAIN Tes penting untuk mendeteksi pneumonia pada keadaan yang tidak jelas ialah dengan foto thorax. Foto thorax dapat menampakan daerah opak(terlihat putih) yang menggambarkan konsolidasi. Pneumonia tidak selalu dilihat oleh sinar x.selain karena penyakitnya hanya pada tingkat permulaan atau karena mengenai bagian paru tertentu yang sulit dilihat dengan sinar x.Dalam beberapa kasus CT(computed tomography) dapat menunjukan pneumonia yang tidak terlihat dengan foto thorax sinar x.Sinar x dapat menyesatkan, karena masalah lain,seperti parut pada paru dan gagal jantung kongestif dapat menyerupai pneumonia pada foto thorax sinar x.(2)

Foto thorax juga digunakan untuk evaluasi adanya komplikasi dari pneumonia. Jika seseorang tidak membaik dengan pemberian antibiotik atau jika teliti dan peduli mengenai diagnosa, permintaan kultur sputum dari orang tersebut.Kultur sputum umumnya memerlukan kurang lebih dua sampai tiga hari, jadi sebagian besar dari sputum digunakan untuk konfirmasi antibiotika yang sudah diberikan dan sensitif terhadap infeksi itu. Pada contoh darah dapat dikultur dengan cara yang sama untuk mencari infeksi dalam darah(kultur darah). Setiap bakteri yang teridentifikasi kemudian di uji untuk melihat antibiotik mana yang paling efektif. Hitung darah lengkap akan menunjukan jumlah sel darah putih yang meningkat,indikasi adanya suatu infeksi atau inflamasi.Pada beberapa orang dengan masalah pada sistem Page 3 im imun ,jumlah sel darah putih menunjukan hasil seperti normal.Tes darah digunakan untuk menilai fungsi ginjal(penting jika ingin memberikan resep antibiotika tertentu) atau untuk mencari sodium darah yang rendah.Sodium darah yang rendah pada pneumonia sering diartikan sama dengan ADH ekstra yan g diproduksi ketika paru-paru terkena penyakit.Tes serologi darah yang spesifik untuk bakteri lain(Mycoplasma,Legionella,dan

Chlamydophila) dan tes urine untuk antigen Legionella yang tersedia. Sekresi dari pernapasan dapat juga dicoba untuk menunjukan virus seperti influenza,virus syncyal respiratory dan adenovirus. PATOFISIOLOGI Gejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru-paru oleh mikroorganisme dan respon sistem imun terhadap infeksi.Meskipun lebih dari seratus jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit dari mereka yang bertanggung jawab pada sebagian besar kasus.Penyebab paling sering pneumonia adalah virus dan bakteri. Penyebab yang jarang menyebabkan infeksi pneumonia ialah fungi dan parasit. Virus Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak.Biasanya virus masuk kedalam paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan hidung.setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan alveoli. Invasi ini sering menunjukan kematian sel, sebagian virus langsung mematikan sel atau melalui suatu tipe penghancur sel yang disebut apoptosis.Ketika sistem imun merespon terhadap infeksi virus,dapat terjadi kerusakan paru.Sel darah putih,sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi sejenis sitokin yang membuat cairan masuk ke dalam alveoli.Kumpulan dari sel yang rusak dan cairan dalam alveoli mempengaruhi pengangkutan oksigen ke dalam aliran darah. Sebagai tambahan dari proses kerusakan paru,banyak virus merusak organ lain dan kemudian menyebabkan fungsi organ lain terganggu.Virus juga dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi bakteri, untuk alasan ini, pneumonia karena bakteri sering merupakan komplikasi dari pneumonia yang disebabkan oleh virus. Pneumonia virus biasanya disebabkan oleh virus seperti vitus influensa,virus syccytial respiratory(RSV),adenovirus dan metapneumovirus.Virus herpes simpleks jarang menyebabkan pneumonia kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan masalah pada sistem imun juga berresiko terhadap pneumonia yang disebabkan oleh cytomegalovirus(CMV). Bakteri Bakteri secara khusus memasuki paru-paru ketika droplet yang berada di udara dihirup,tetapi mereka juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah ketika ada infeksi pada bagian lain dari tubuh.Banyak bakteri hidup pada bagian atas dari saluran pernapasan atas seperti hidung,mulut,dan sinus dan dapat dengan mudah dihirup menuju alveoli.Setelah memasuki alveoli,bakteri mungkin menginvasi ruangan diantara sel dan diantara alveoli melalui rongga penghubung.Invasi ini memacu sistem imun untuk mengirim neutrophil yang adalah tipe dari pertahanan sel darah putih,menuju paru.Neutrophil menelan dan membunuh organisme yang berlawanan dan mereka juga Page 4 melepaskan cytokin,menyebabkan aktivasi umum dari sistem imun.Hal ini menyebabkan demam,menggigil,dan mual umumnya pada pneumoni yang disebabkan bakteri dan jamur.Neutrophil,bakteri,dan cairan dari sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi menuju aliran darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik syok dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti otak,ginjal,dan jantung.Bakteri juga

dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema. Penyebab paling umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus pneumoniae,bakteri gram negatif dan bakteri atipikal.Penggunaan istilah Gram positif dan Gram negatif merujuk pada warna bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan pewarnaan Gram.Istilah atipikal digunakan karena bakteri atipikal umumnya mempengaruhi orang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang hebat dan berespon pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain. Tipe dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut dari banyak orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering disebutpneumococcus adalah bakteri penyebab paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali pada neonatus.Gram positif penting lain penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus aureus.Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram negatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk Haemophilus influenzae,Klebsiella pneumoniae,Escherichia coli,Pseudomonas aeruginosa,dan Moraxella catarrhalis.Bakteri ini sering hidup pada perut atau intestinal dan mungkin memasuki paru-paru jika muntahan terhirup.Bakteri atipikal yang menyebabkan pneumonia termasuk Chlamydophila pneumoniae,Mycoplasma pneumoniae,dan Legionella pneumophila. Jamur Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum,tetapi hal ini mungkin terjadi pada individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS,obat-obatan imunosupresif atau masalah kesehatan lain.patofisiologi dari pneumonia yang disebabkan oleh jamur mirip dengan pneumonia yang disebabkan bakteri,Pneumonia yang disebabkan jamur paling sering disebabkan oleh Histoplasma capsulatum,Cryptococcus neoformans,Pneumocystis jiroveci dan Coccidioides immitis.Histoplasmosis paling sering ditemukan pada lembah sungai Missisipi,dan Coccidiomycosis paling sering ditemukan pada Amerika Serikat bagian barat daya. Parasit Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru.Parasit ini secara khas memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan.Setelah memasuki tubuh,mereka berjalan menuju paru-paru,biasanya melalui darah.Terdapat seperti pada pneumonia tipe lain ,kombinasi dari destruksi seluler dan respon imun yang menyebabkan ganguan transportasi oksigen.Salah satu tipe dari sel darah putih,eosinofil berespon dengan dahsyat terhadap infeksi parasit.Eosinofil pada paru-paru dapat menyebabkan pneumonia eosinofilik yang menyebabkan komplikasi yang mendasari pneumonia yang disebabkan Page 5 parasit.Parasit paling umum yang dapat menyebabkan pneumonia adalah Toxoplasma gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis. Tipe Pneumonia Pneumonia dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda.Ahli patologi mengklasifikasikan mereka berdasarkan perubahan anatomi yang ditemukan pada paruparu selama otopsi.Setelah lebih dikenal mengenai mikroorganisme penyebab pneumonia ,ahli mikrobiologi mengklasifikasikan kembali dan dengan adany x-ray ,ahli radiologi

mengklasifikasikan sebagaimana dikembangkan.Sistem klasifikasi lain yang penting digunakan untuk pneumonia adalah klasifikasi klinis kombinasi,yang mengkombinasikan banyak faktor termasuk usia,faktor resiko untuk beberapa mikroorganisme,adanya penyakit paru yang mendasari dan penyakit sistemik yang mendasari,dan apakah dia baru-baru ini menjalani rawat inap di rumah sakit. Skema klasifikasi awal Deskripsi awal dari pneumonia difokuskan pada anatomi atau penampakan patologi dari paru-paru,baik melalui inspeksi langsung pada waktu otopsi atau melalui mikroskop.Pneumonia lobarik adalah infeksi yang hanya melibatkan satu lobus atau bagian dari paru.Pneumonia lobarik sering disebabkan Streptococcus pneumoniae.Pneumonia multilobar melibatkan lebih dari satu lobus dan sering merupakan penyakit yang lebih berat dari pneumonia lobarik.Pneumonia interstisial melibatkan area di antara alveoli dan munkin disebut sebagai pneumonia interstisial.Pneumonia interstisial lebih sering disebabkan oleh virus atau oleh bakteri atipikal. Penemuan x-ray membuat menjadi mungkin untuk menentukan anatomi tipe dari pneumonia tanpa pemeriksaan langsung dari paru pad otopsi dan mengarah pada perkembangan dari klasifikasi radiologi.Penyelidikan awal membedakan antara pneumonia lobar dan atipikal(contoh:Chlamydophila) atau pneumonia yang disebabkan oleh virus menggunakan lokasi,distribusi dan penampakan dari opasitas yang mereka lihat pada foto x-ray.Penemuan x-ray dapat digunakan untuk membantu memprediksi bagian dari penyakit,meskipun tidaklah mungkin untuk secara jelas menentukan penyebab mikrobiologi dari pneumonia didasarkan hanya pada x-ray. Dengan datangnya mikrobiologi modern,klasifikasi yang berdasar penyebab mikroorganisme menjadi mungkin.Menentukan mikroorganisme mana yang menjadi penyebab pneumonia pada masing-masing individu merupakan langkah penting dalam menentukan jenis perawatan dan lamanya.Kultur sputum,kultur darah,tes pada sekret pernapasan dan tes darah spesifik digunakan untuk menentukan klasifikasi mikrobiologi.Karena beberapa tes laboratorium umumnya memakan waktu beberapa hari,klasifikasi mikrobiologi biasanya tidak mungkin pada saat awal diagnosis. Skema klasifikasi kombinasi Umumnya klinisi telah mengklasifikasi pneumonia berdasar karakteristik klinis,membagi mereka menjadi akut(kurang dari tiga minggu) dan kronik.Hal ini berguna karena pneumonia kronik cenderung untuk lebih tidak infeksisus,atau mycobakterial,jamur atau gabungan infeksi bakteri yang disebabkan oleh obstruksi jalan napas.Pneumonia akut lebih jauh dibagi menjadi bronchopneumonnia klasik(seperti Streptococcus Page 6 pneumoniae),pneumonia atipikal (seperti pneumonitis interstisial dari Mycoplasma pneumoniae atau Chlamydia pneumoniae)dan sindroma aspirasi pneumonia.Kombinasi klasifikasi klinis adalah pola klasifikasi yang paling sering digunakan sekarang ,usaha untuk mengenali faktor resiko seseorang ketika dia pertama kali datang untuk perhatian medis.Keuntungandari pola klasifikasi ini dibandingkan dengan sebelumnya adalah dapat membantu menunjukkan pilihan terapi awal yang tepat bahkan sebelum sebab mikrobiologi dari pneumonia diketahui.Terdapat dua kategori besar dari pneumonia didalam skema ini:Community acquired pneumonia dan hospital acquired pneumonia.

Community acquired pneumonia Pasal utama: Community acquired pneumonia Community acquired pneumonia(CAP) adalah pneumonia infeksius pada seseorang yang tidak menjalani rawat inap di rumah sakit baru-baru ini.CAP adalah tipe pneumonia yang palinh sering.Penyebab paling sering dari CAP berbeda tergantung usia seseorang,tetapi mereka termasuk Streptococcus pneumoniae,virus,bakteri atipikal dan Haemophilus influenzae.Di atas semuanya itu , Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum dari CAP seluruh dunia.Bakteri gram negatif menyebabkab CAP pada populasi beresiko tertentu.CAP adalah penyebab paling umum keempat kematian di United Kingdom dan keenam di AS.

Suatu istilah yang ketinggalan jaman,walking pneumonia telah digunakan untuk mendeskripsikan tipe dari Community acquired pneumonia yang lebih tidak ganas(karena itu fakta bahwa pasien dapat terus berjalan daripada membutuhkan perawatan rumah sakit).Walking pneumonia biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri atipikal. Hospital acquired pneumonia Hospital acquired pneumonia,juga disebut pneumonia nosokomial adalah pneumonia yang disebabkan selama perawatan di rumah sakit atau sesudahnya karena penyakit lain atau prosedur.Penyebabnya,mikrobiologi,perawatan dan prognosis berbeda dari community acquired pneumonia.Hampir 5% dari pasien yang diakui pada rumah sakit untuk penyebab yang lain sesudahnya berkembang menjadi pneumonia.Pasien rawat inap mungkin mempunyai banyak faktor resiko untuk pneumonia,termasuk ventilasi mekanis,malnutrisi berkepanjangan,penyakit dasar jantung dan paru-paru,penurunan jumlah asm lambung dan gangguan imun.Sebagai tambahan,mikroorganisme seseorang yang terekspos di suatu rumah sakit berbeda dengan yang dirumah. Mikroorganisme di suatu rumah sakit mungkin termasuk bakteri resisten seperti MRSA,Pseudomonas,Enterobacter,dan Serratia.Karena individu dengan Hospital acquired pneumonia biasanya memiliki penyakit yang mendasari dan terekspos dengan bakteri yang lebih berbahaya,cenderung lebih mematikan daripada Community acquired pneumonia.Ventilator associated pneumonia(VAP) adalah bagian dari hospital acquired pneumonia.VAP adalah pneumonia yang timbul setelah minimal 48 jam sesudah intubasi dan ventilasi mekanis. Tipe lain dari pneumonia Severe acute respiratory syndrome (SARS) SARS adalah pneumonia yang sangat menular dan mematikan yang pertama kali muncul pada tahun2002 setelah kejadian luar biasa di Cina.SARS disebabkan oleh Page 7 SARS coronavirus,sebelumnya patogen yang tidak diketahui.Kasus baru dari SARS tidak terlihat lagi sejak bulan juni 2003. Bronchiolitis obliterans organizing pneumonia (BOOP) BOOP disebabkan oleh inflamasi dari jalan napas kecil dari paru-paru.Juga dikenal sebagai cryptogenic organizing pneumonitis(COP). Pneumonia eosinofilik Pneumonia eosinofilik adalah invasi kedalam paru oleh eosinofil,sejenis partikel sel darah putih .Pneumonia eosinofilik sering muncul sebagai respon terhadap infeksi

parasit atau setelah terekspos oleh tipe faktor lingkungan tertentu. Chemical pneumonia Chemical pneumonia(biasanya disebut chemical pneumonitis)biasanya disebabkan toxin kimia seperti pestisida,yang mungkin memasuki tubuh melalui inhalasi atau melalui konta dengan kulit.Manakala bahan toxinnya adalah minyak,pneumonia disebut lipoid pneumonia. Aspiration pneumonia Aspiration pneumonia (atau aspiration pneumonitis) disebabkan oleh aspirasi oral atau bahan dari lambung,entah ketika makan atau setelah muntah.Hasilnya inflamasi pada paru bukan merupakan infeksi tetapi dapat menjadi infeksi karena bahan yang teraspirasi mungkin mengandung bakteri anaerobic atau penyebab lain dari pneumonia.Aspirasi adalah penyebab kematian di rumah sakit dan pada pasien rawat jalan,karena mereka sering tidak dapat melindungi jalan napas mereka dan mungkin mempunyai pertahanan lain yang menghalangi. TERAPI Sebagian besar kasus pneumonia dapat diobati tanpa harus menjalani rawat inap.Umumnya antibiotik oral,istirahat,cairan dan perawatan rumah sudah mencukupi untuk kesembuhan sepenuhnya.Bagaimanapun,seseorang dengan pneumonia yang memiliki kesulitan bernapas ,orang dengan masalah kesehatan lain dan para orang tua mungkin memerlukan perawatan yang lebih ahli.Jika gejala-gejalanya bertambah buruk,pneumonia tidak bertambah baik dengan perawatan di rumah atau muncul komplikasi,orang tersebut harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Antibiotik digunakan untuk mengobati pneumonia yang disebabkan bakteri.Sebaliknya,antibiotik tidak berguna untuk pneumonia yang disebabkan virus,meskipun kadang juga digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi bakteri yang dapat muncul pada kerusakan paru oleh pneumonia yang disebabkan virus.Pilihan antibiotik tergantung dari sifat pneumonia,mikroorganisme yang paling umum menyebabkan pneumonia berada pada daerah sekitar dan status imun dan kesehatan dari masing-masing individu.Pengobatan untuk pneumonia seharusnya didasarkan pada mikroorganisme penyebab dan sensitivitas antibiotik.Bagaimanapun,penyebab spesifik pneumonia diidentifikasikan pada hanya 50% orang bahkan setelah evaluasi ekstensif.Karena pengobatan secara umum seharusnya tidak ditunda pada seseorang dengan pneumonia yang serius,pengobatan empiris biasanya dimulai sebelum laporan laboratorium tersedia.Di United Kingdom amoxicillin adalah antibiotik yang dipilih untuk sebagian besar pasien dengan Community acquired pneumonia,kadangkala ditambah dengan chlarithromycin:pasien yang alergi terhadap penisilin diberi erithromycin,bukannya amoxicillin.Di Amerika Utara dimana bentuk khas dari Page 8 community acquired pneumonia cocok dengan azithromycin,claritromycin dan flouroquinolon menggantikan amoxicillin sebagai pengobatan tahap awal. Pengobatan konservatif selama 7 sampai 10 hari,tetapi ada fakta yang menunjukan dalam waktu yang singkat(diperpendek menjadi 3 hari) cukup. Antibiotik yang digunakan untuk hospital aquired- pneumonia meliputi vancomycin,sefalosporin generasi III dan IV,carbapenem,flouroquinolon dan aminoglikosida.Antibiotik-antibiotik ini diberikan secara intravena.Bermacam antibiotik

dapat diatur dengan kombinasi pada percobaan pengobatan yang mungkin bisa untuk semua mikroorganisme penyebab.Antibiotik pilihan berubah dari satu rumah sakit dengan rumah sakit yang lain,mungkin disebabkan perbedaan daerah dari mikroorganisme dan perbedaan kemampuan mikroorganisme melawan bermacam antibiotik. Seseorang yang kesulitan bernapas karena pneumonia,harus segera mendapatkan tambahan oksigen.Individu yang sakit parah membutuhkan perawatan intensif,termasuk intubasi dan ventilasi buatan. Pneumonia viral yang disebabkan oleh virus influenza A dapat diobati dengan rimantadini atau amantadine,walaupun pneumonia viral karena influenza A atau B dapat diobati dengan oseltamivir atau zanamivir.Pengobatan ini hanya bermanfat bila mereka dengan permulaan gejala awal kurang dari 48 jam.Banyak gejala dari H5N1 influenza A,juga dikenal sebagai Avian influenza atau flu burung menunjukan kekebalan terhadap rimantidine dan amantidine.Tidak diketahui pengobatan yang efektif untuk pneumonia virus karena SARS,coronavirus,adenovirus,hantavirus,atau parainfluenza virus. KOMPLIKASI Kadang-kadang pneumonia berperan penting dalam penambahan masalah medis yang disebut komplikasi.Komplikasi yang paling sering disebabkan oleh pneumonia karena bakteri daripada pneumonia karena virus.Komplikasi yang penting meliputi : Gagal nafas dan sirkulasi Efek pneumonia terhadap paru-paru pada orang yang menderita pneumonia sering kesulitan bernafas,dan itu tidak mungkin bagi mereka untuk tetap cukup bernafas tanpa bantuan agar tetap hidup.Bantuan pernapasan non-invasiv yang dapat membantu seperti mesin untuk jalan nafas dengan bilevel tekanan positif,dalam kasus lain pemasangan endotracheal tube kalau perlu dan ventilator dapat digunakan untuk membantu pernafasan. Pneumonia dapat menyebabkan gagal nafas oleh pencetus akut respiratory distress syndrome(ARDS).Hasil dari gabungan infeksi dan respon inflamasi dalam paru-paru segera diisi cairan dan menjadi sangat kental, kekentalan ini menyatu dengan keras menyebabkan kesulitan penyaringan udara untuk cairan alveoli,harus membuat ventilasi mekanik yang dibutuhkan. Syok sepsis dan septik merupakan komplikasi potensial dari pneumonia.Sepsis terjadi karena mikroorganisme masuk ke aliran darah dan respon sistem imun melalui sekresi sitokin.Sepsis seringkali terjadi pada pneumonia karena bakteri; streptoccocus pneumonia merupakan salah satu penyebabnya.Individu dengan sepsis atau septik membutuhkan unit Page 9 perawatan intensif di rumah sakit.Mereka membutuhkan cairan infus dan obat-obatan untuk membantu mempertahankan tekanan darah agar tidak turun sampai rendah.Sepsis dapat menyebabkan kerusakan hati,ginjal,dan jantung diantara masalah lain dan sering menyebabkan kematian. Effusi pleura,empyema dan abces Ada kalanya,infeksi mikroorganisme pada paru-paru akan menyebabkan bertambahnya(effusi pleura) cairan dalam ruang yang mengelilingi paru(rongga pleura).Jika mikroorganisme itu sendiri ada di rongga pleura,kumpulan cairan ini disebut

empyema.Bila cairan pleura ada pada orang dengan pneumonia,cairan ini sering diambil dengan jarum (toracentesis) dan diperiksa,tergantung dari hasil pemeriksaan ini. Perlu pengaliran lengkap dari cairan ini,sering memerlukan selang pada dada.Pada kasus empyema berat perlu tindakan pembedahan.Jika cairan tidak dapat dikeluarkan,mungkin infeksi berlangsung lama,karena antibiotik tiak menembus dengan baik ke dalam rongga pleura. Jarang,bakteri akan menginfeksi bentuk kantong yang berisi cairan yang disebut abses. Abses pada paru biasanya dapat dilihat dengan foto thorax dengan sinar x atau CT scan.Abses-abses khas terjadi pada pneumonia aspirasi dan sering mengandung beberapa tipe bakteri.Biasanya antibiotik cukup untuk pengobatan abses pada paru,tetapi kadang abses harus dikeluarkan oleh ahli bedah atau ahli radiologi. PROGNOSIS DAN MORTALITAS Dengan pengobatan,sebagian tipe dai pneumonia karena bakteri dapat diobati dalam satu sampai dua minggu.Pneumonia karena virus mungkin berakhir lama,pneumonia karena mycoplasma memerlukan empat sampai lima minggu untuk memutuskan sama sekali. Hasil akhir dari episode pneumonia tergantung dari bagaimana seseorang sakit,kapan dia di diagnosa pertama kalinya. Salah satu cara untuk meramalkan hasil dipakai skor beratnay pneumonia atau CURB-65 score,dimana memerlukan perhitungan dari beratnya gejal-gejala,penyakit utama,dan umur.(6)

Skor ini dapat membantu dalam memutuskan orang tersebut dirawat di rumah sakit atau tidak. Di Amerika Serikat,1 dari 20 orang dengan pneumonia pnemuccocal akan meninggal dunia.Dalam beberapa kasus dimana pneumonia dapat berkembang menjadi racun di darah(bakteremia),1 dari 5 orang akan meninggal. Angka kematian (mortalitas)tergantung juga penyebab utama dari pneumonia.Misalnya pneumonia karena mycoplasma dihubungkan dengan sedikit kematian.Bagaimanapun sebagian orang timbul methilcillin-resistant Staphyloccocus aureus (MRSA) pneumonia Melalui ventilator akan meninggal.(7)

Pada daerah-daerah didunia tanpa kemajuan sistem perawatan kesehatan,pneumonia merupakan ancaman kematian.Akses yang terbatas untuk klinik dan rumah sakit,akses terbatas untuk sinar x,terbatasnya antibiotik pilihan dan ketidak mampuan untuk perawatan kondisi utama yang tidak dapat dihindari menunjukan tingginya angka kematian dari pneumonia. PENCEGAHAN Page 10 Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya infeksi pneumonia.Terapi tepat penyakit utama (seperti AIDS) dapat mengurangi resiko seseorang terhadap pneumonia. Berhenti merokok sangat penting tidak hanya membantu membatasi kerusakan paru etapi juga karena asap rokok mengganggu sistem pertahanan tubuh alami terhadap pneumonia. Penelitian menunjukan bahwa banyak cara untuk mencegah pneumonia pada bayi baru lahir.Tes untuk wanita hamil dengan grup B streptoccocus,chlamydia trachomatis dengan pemberian antibiotik yang dibutuhkan untuk pengobatan,mengurangi pneumonia pada bayi.

Penghisapan melalui mulut dan tenggorokan pada bayi dengan cairan amnion berwarna meconium mengurangi jumlah dari pneumonia karena aspirasi. Vaksin penting untuk pencegahan pneumonia pada anak-anak dan dewasa.Vaksin terhadap haemophillus influenza dan streptoccocus pneumonia dalam tahun pertama kehidupan berperan dengan baik pada masa anak-anak.Vaksin terhadap streptoccocus pneumonia juga dapat diberikan pada orang dewasa. Di Amerika Serikat, sekarang dianjurkan untuk semua orang yang sampi usia 65 tahun, dewasa dengan emphysema,gagal jantung kongestif atau yang tidak mempunyai limpa diwajibkan mendapat vaksinasi ulang setelah 5-10 tahun. Vaksin influensa akan diberikan sekali setahun pada orang yang sama yang menerima vaksinasi terhadap streptoccocus pneumonia.Disamping pekerja kesehatan perawat tetap,dan wanita hamil yang dapat menerima vaksin. Bilamana terjadi penularan influenza dapat diberikan obat-obatan amantadine,rimantadine dan oseltamivir untuk membantu pencegahan terhadap influenza. EPIDEMIOLOGI Pneumonia merupakan suatu penyakit yang terjadi pada semua tempat di dunia. Merupakan salah satu kasus terbesar penyebab kematian pada semua kelompok umur.Pada anak-anak,mayoritas penyebab kematian yang terjadi pada saat kelahiran.Dengan lebih dari 2 juta kematian dalam setahun meliputi seluruh dunia. Organisasi kesehatan dunia(WHO) memperkirakan 1 dari 3 kelahiran bayi meninggal akibat pneumonia.Kematian akibat pneumonia umumnya berkurang pada umur paling hingga masa dewasa.Orang lanjut usia,kadang-kadangada resiko khusus terhadap pneumonia dan dihubungkan dengan kematian. Lagi pula kasus pneumonia terjadi selama musim dingin daripada waktu lain sepanjang tahun.Pneumonia biasanya sering terjadi pada laki-laki daripada wanita, dan seringkali pada orang kulit hitam daripada kaukasian.Individu dengan penyakit utama seperti penyakit alzheimers,fibrosis kistik,emphysema,perokok tembakau,alkoholisme atau masalah dengan sistem imun menambah resiko terjadinya pneumonia.(13)

Individuindividu ini juga mungkin dapat terjadi pneumonia yang berulang.Orang yang masuk rumah sakit dengan sedikit alasan juga resiko tinggi terhadap pneumonia. SEJARAH Gejala-gejala dari pneumonia yang digambarkan oleh Hippocrates(c.460 BC-380BC): Peripneumonia dan pleuritis dapat diamati jika demam akut,dan jika sakit pad salah satu bagian atau keduanya jika bernapas,jika ada batuk dengan pengeluaran sputum berwarna kemerahan atau kelabu kehitaman atau juga encer,berbusa dan kemerah-merahan atau Page 11 memiliki karakter lain yang berbeda dari keadaan... ketika pneumonia menjadi parah,kasus ini terlalu sulit ditolong,jika dia tidak menyingkirkan,jika ada sesak dan sedikit jumlah urine dan bau tajam,berkeringat sekitar leher dan kepala,berkeringat seperti itu keadaan buruk beralih ke mati lemas,rales dan memperoleh siksaan yang sangat dari penyakit tersebut.(14)

Bagaimanapun,Hippocrates sendiri mengarahkan pneumonia sebagai suatu penyakit istilah kuno.Dia juga melaporkan hasil pengaliran empyema melalui pembedahan.

Maimonides(1138-1204 AD) mengamatidasar gejala-gejala terjadinya pneumonia dan tidak pernah ketinggalan meninjau,demam akut,pita perekat sakit pada samping(pleuritis), laju nafas pendak,denyut yang bergerigi dan batuk.(15)

Gambaran klinik ini sungguh mirip seperti ditemukan dalam buku-buku modern,dan itu memperluas pemikiran tentang pengetahuan kedokteran bertahun-tahun yang lalu ke dalam abad ke 19. Bakteri pertama kali ditemukan pada jalan nafas pada individu yang meninggal karena pneumonia oleh Edwin Klebs pada tahun 1875.(16)

Pertama kali teridentifikasi dua bakteri penyebab streptoccocus pneumonia dan klebsiella pneumonia yang menemukan Carl Friedlander(17)

dan Albert frankel(18)

pada tahun 1882 dan 1884,berturut-turut.Friedlander pertama kali memperkenalkan pewarnaan gram pada pemeriksaan dasar laboratorium masih digunakan untuk mengidentifikasi dan membagi bakteri. Paper Cristian Grams menguraikan cara ini pada tahun 1884 untuk membantu membedakan antara dua bakteri yang berbeda dan menunjukan yang dapat menyebabkan pneumonia dapat lebih dari satu mikroorganisme.(19)

Sir William Osler,dikenal sebagaibapak kedokteran modern menyadari morbiditi dan mortalitas dari pneumonia,menggambarkan itu sebagaikapten dari manusia yang sudah mati.Bagaimanapun,beberapa kunci perkembangan pada tahun 1900 mengembangkan hasil untuk pneumonia.Dengan perkembangan dari penicillin dan antibiotik yang lain,teknik pembedahan modern,dan perawatan intensif dalam abad ke 20,kematian dari pneumonia menurun dengan cepat pada negara berkembang.Vaksinasi pada bayi terhadap haemophillus influenza type B mulai tahun 1988 dan penurunan yang dramatik pada kasus-kasus sesudahnya.(20)

Vaksinasi terhadap streptoccocus pneumonia pada orang dewasa mulai tahun 1977 dan pada anak-anak mulai tahun 2000,hasilnya menunjukan penurunan yang sama Page 1Buku Saku Klinis

INFEKSI PNEUMONIA Mikrobiologi Pneumonia Keadaan klinis Etiologi Dapat dari komunitas S. Pneumoniae, H. Influenzae, Mycolasma, Chamydia Legionella, M. catarrhalis, Klebsiell, batang gram negatif lainya, S. auereus, S, pyogenes, dan virus (namun tidak ada organisme yang dapat diindentifikasi pada 40%-60% kasus)

Didapat di rumah sakit Batang gram negative yang meliputi pseudomonas, klebsiella, enterobacter, serratia,acinetobacter, dan s.aureus Gangguan kekebalan Semua yan tersebut di atas + PCP, jamur , Nocardia, mikobakterium atipikal, SMV, HSV, Aspirasi Pasien rawat jalan : flora mulut ( anaerob) Pasien rawat inap atau sakit kronis: batang gram negatif dan S.auereus. Manifestasi klinis: Tipikal : demam dengan onset akut, batuk produktif atau sputum purulen, konsolidasi pada foto rontgen toraks. Atipikal: onset batuk kering yang tersembunyi, gejala ekstrapulmonal (mual, muntah, diare, nyeri kepala, mialgia, faringitis), pola interstisial dengan bercak-bercak pada foto rontgen toraks. Walaupun perbedaan manifestasi ini digunakan secara klinis, studi menunjukann bahwa hal ini tidak dapat dipercaya untuk menentukan penyebab patogen tipikal (S.pneumoniae,H.influensae) vs.atipikal(mycoplasma,chamydia) Pemeriksaan diagnostik Pewarnaan gram sputum : penggunanya masih duiperdebatkan, namun sensitivitas untuk pewarna gram yang baik adalah sebesar 85% . Apakah sempel sputumnya baik (cont:apakah sputum atau ludah)? sampel sputum yang baik seharusnya mengandung sel epitel 25 PMN/LPB Kultur sputum: (sampel harusnya dibawa ke laboratorium dalam waktu 1-2 jam setelah dikumpulkan) Kultur darah (sebelum antibiotik): + pada ~10% pasien rawat inap Foto rontgen toraks (PA dan lateral); efusi seharusnya diaspirasi! SaO2 atau PaO2 Evaluasi laboratorium lainnya : pemeriksaan darah perifer lengkap dengan hitungan jenis, elektrolit, BUN/kreatinin, glukosa, kadar fungsi hati. Pemeriksaan mikrobiologi khusus: BAB PENDAHULUAN

I

A. Latar Belakang Pneumonia adalah radang parenkim paru-paru atau infeksi akut yang mengenai jaringan paruparu. Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, mycoplasma pneumonia, jamur, aspirasi, pneumonia hypostatic, dan sindrom weffer. (Buku pegangan penanggulangan penyakit : 2008) Gejala penyakit ini berupa nafas cepat dan nafas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Pneumonia sering terjadi pada anak usia 2 bulan 5 tahun, pada usia dibawah 2 bulan pneumonia berat ditandai dengan frekuensi pernafasan sebanyak 60 kali/menit juga disertai penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah kedalam. Pada usia 2 bulan sampai kurang dari

1 tahun, frekuensi pernafasan sebanyak 50 kali/menit dan pada usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun frekuensi pernafasan sebanyak 40 kali/menit. Pneumonia berat ditandai dengan adanya gejala seperti anak tidak bisa minum atau menetek, selalu memuntahkan semuanya, kejang,dan terdapat tarikan dinding dada kedalam dan suara nafas bunyi krekels (suara nafas tambahan pada paru) saat inspirasi. Kasus terbanyak terjadi pada anak dibawah 3 tahun dan kematian terbanyak pada bayi yang berusia kurang dari 2 bulan. Apabila anak diklasifikasikan menderita pneumonia berat di puskesmas atau balai pengobatan, maka anak perlu segera dirujuk setelah diberi dosis pertama antibiotik yang sesuai. Pada Ruang Kenari ini sendiri total penderita penyakit pneumonia dari awal tahun 2009 ada sebanyak 4 orang penderita, 3 diantaranya diderita oleh anak-anak. Kami mengangkat kasus pneumonia ini sendiri karena penderita (An. N) merupakan pasien pneumonia terlama dan melibatkan beberapa dokter dalam penanganannya, seperti dokter spesialis anak, dokter spesialis kulit, dokter anak (masalah konsultasi gizi), dokter mata, serta dokter fisioheraphy. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah pada laporan ini adalah Bagaimana penatalaksanaan asuhan keperawatan pada anak dengan pneumonia'' C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum Karya tulis ini dibuat sebagai pedoman atau acuan kami dalam membandingkan antara teori dan praktik dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien dengan pneumonia, serta untuk mengetahui informasi-informasi mengenai pneumonia lebih dalam. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengertian pneumonia b. Mengetahui jenis-jenis pneumonia c. Mengetahui penyebab dari pneumonia d. Mengetahui tanda dan gejala penyakit pneumonia e. Mengetahui bagaiman patofisiologi dari pneumonia f. Mengetahui komplikasi dari pneumonia g. Mengetahui pencegahan dari pneumonia h. Mengetahui cara memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien dengan pneumonia. i. Mengetahui penatalaksanaan medis dari pneumonia D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami sebagai mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai penyebab serta upaya pencegahan penyakit pneumonia agar terciptanya kesehatan masyarakat yang lebih baik. 2. Bagi Pembaca Diharapkan agar pembaca dapat mengetahui tentang pneumonia lebih dalam sehingga dapat mencegah serta mengantisipasi diri dari penyakit pneumonia.

3. Bagi Petugas Kesehatan Diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi dalam penanganan pneumonia sehingga dapat meningkatkan pelayanan keperawatan yang baik 4. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menambah informasi tentang pneumonia serta dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini.

BAB TINJAUAN

II TEORI

A.

Pengertian

Pneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang terjadi pada masa anak-anak dan sering terjadi pada masa bayi. Penyakit ini timbul sebagai penyakit primer dan dapat juga akibat penyakit komplikasi. (A. Aziz Alimul : 2006). Sedangkan menurut Elizabeth J. Corwin, Pneumonia adalah infeksi saluran nafas bagian bawah. Penyakit ini adalah infeksi akut jaringan paru oleh mikroorganisme. Selain itu, menurut wikipedia.com pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan. B. Jenis-jenis Pneumonia

Pneumonia terbagi dalam berbagai jenis berdasarkan dengan penyebab, anatomik, dan berdasarkan asal penyakit ini didapat. Seperti berikut

1. Berdasarkan penyebab : a. Pneumonia Lipid b. Pneumonia Kimiawi c. Pneumonia karena extrinsik allergic alveolitis d. Pneumonia karena obat e. Pneumonia karena radiasi f. Pneumonia dengan penyebab tak jelas (Dasar-dasar ilmu penyakit paru, 2006) 2. Berdasarkan Anatomik : a. Pneumonia Lobaris Merupakan pneumonia yang terjadi pada seluruh atau satu bagian besar dari lobus paru dan bila kedua lobus terkena bisa dikatakan sebagai pneumonia lobaris. b. Pneumonia Interstisial Merupakan pneumonia yang dapat terjadi di dalam dinding alveolar. c. Bronchopneumonia Merupakan pneumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkhiolus yang dapat tersumbat oleh eksudat mukopuren untuk membentuk bercak konsolidasi dalam lobus (A. Aziz Alimul Hidayat :2006) 3. Berdasarkan asal penyakit : a. Pneumonia komunitas atau community acquired pneumonia, adalah pneumonia yang didapat dari masyarakat. b. Pneumonia nosokomial atau hospitality acquired pneumonia yang berarti penyakit itu didapat saat pasien berada di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan C. Etiologi

Pada masa sekarang terjadi perubahan pola mikroorganisme penyebab ISNBA (Infeksi Saluran Napas Bawah Akut) akibat adanya perubahan keadaan pasien seperti gangguan kekebalan dan penyakit kronik, polusi lingkungan, dan penggunaan antibiotik yang tidak tepat hingga menimbulkan perubahan karakteristik pada kuman. Etiologi pneumonia berbeda-beda pada berbagai tipe dari pneumonia, dan hal ini berdampak kepada obat yang akan di berikan. Mikroorganisme penyebab yang tersering adalah bakteri, yang jenisnya berbeda antar Negara, antara suatu daerah dengan daerah yang lain pada suatu Negara, maupun bakteri yang berasal dari lingkungan rumah sakit ataupun dari lingkungan luar. Karena itu perlu diketahui dengan baik pola kuman di suatu tempat.

Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi antara lain : 1. Bakteri Agen penyebab pneumonia di bagi menjadi organisme gram-positif atau gram-negatif seperti : Steptococcus pneumoniae (pneumokokus), Streptococcus piogenes, Staphylococcus aureus, Klebsiela pneumoniae, Legionella, hemophilus influenzae. 2. Virus Influenzae virus, Parainfluenzae virus, Respiratory, Syncytial adenovirus, chicken-pox (cacar air), Rhinovirus, Sitomegalovirus, Virus herves simpleks, Virus sinial pernapasan, hantavirus.

3. Fungi Aspergilus, Fikomisetes, Blastomises dermatitidis, histoplasma kapsulatum. (hhtp:/medicastore.com/med/subkategori_pyk.Php,2007) Selain disebabkan oleh infeksi, pneumonia juga bisa di sebabkan oleh bahan-bahan lain/non infeksi : 1. Pneumonia Lipid : Disebabkan karena aspirasi minyak mineral 2. Pneumonia Kimiawi : Inhalasi bahan-bahan organik dan anorganik atau uap kimia seperti berillium 3. Extrinsik allergic alveolitis : Inhalasi bahan debu yang mengandung alergen seperti spora aktinomisetes termofilik yang terdapat pada ampas debu di pabrik gula 4. Pneumonia karena obat : Nitofurantoin, busulfan, metotreksat 5. Pneumonia karena radiasi 6. Pneumonia dengan penyebab tak jelas. (Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru, 2006) Pada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah: 1. virus sinsisial pernafasan 2. adenovirus 3. virus parainfluenza 4. virus influenza Adapun cara mikroorganisme itu sampai ke paru-paru bisa melalui: 1. Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar 2. Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain 3. Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru. D. Faktor Resiko faktor-faktor resiko terkena pneumonia, antara lain: Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA), usia lanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi, Umur dibawah 2 bulan, Jenis kelamin laki-laki , Gizi kurang, Berat badan lahir rendah, Tidak mendapat ASI memadai, Polusi udara, Kepadatan tempat tinggal, Imunisasi yang tidak memadai, Membedong bayi, efisiensi vitamin A dan penyakit kronik menahun. Selain faktor-faktor resiko diatas, faktor-faktor di bawah ini juga mempengaruhi resiko dari pneumonia : 1. Individu yang mengidap HIV 2. Individu yang terpajan ke aerosol dari air yang lama tergenang 3. Individu yang mengalami aspirasi isi lambung 4. Karena muntah air akibat tenggelam 5. Bahan yang teraspirasi E. Patofisiologi

Pneumonia dapat terjadi akibat menghirup bibit penyakit di udara, atau kuman di tenggorokan terisap masuk ke paru-paru. Penyebaran bisa juga melalui darah dari luka di tempat lain, misalnya di kulit. Jika melalui saluran napas, agen (bibit penyakit) yang masuk akan dilawan oleh berbagai sistem pertahanan tubuh manusia. Misalnya, dengan batuk-batuk, atau perlawanan oleh sel-sel pada lapisan lendir tenggorokan, hingga gerakan rambut-rambut halus (silia) untuk mengeluarkan mukus (lendir) tersebut keluar.

Di

bawah

ini

merupakan

bagan

terjadinya

pneumonia/

Bronkhopnneumonia

Hmm ,, maaf seharusnya ada bagan disini tapi apa daya diriku belum bisa cara nguploadnya,, hhuww

E.

Manifestasi

Klinik/

Tanda

dan

Gejala

Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40 derajat celsius, sesak nafas, nyeri dada, dan batuk dengan dahak kental, terkadang dapat berwarna merah karat (untuk streptococcus pneumoniae), merah muda (untuk staphylococcus aureus), atau kehijauan dengan bau khas (untuk pseudomonas aeruginosa). Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan sakit kepala. Tanda dan Gejala berupa: 1. Batuk nonproduktif 2. Ingus (nasal discharge) 3. Suara napas lemah 4. Retraksi intercosta 5. Penggunaan otot bantu nafas 6. Demam 7. Krekels 8. Cyanosis 9. Leukositosis 10. Thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Gejala 1. 2. 3. F. Komplikasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Kekakuan

Sakit dan Sesak

nyeri

lainnya kulit mual

yang

mungkin yang dan

kekakuan

Batuk kepala otot nafas Menggigil Berkeringat Lelah. ditemukan: lembab muntah sendi. Komplikasi

dari

pneumonia Gagal

adalah

sebagai

Asidosis

berikut : Empisema nafas Perikarditis Meningitis Hipotensi Delirium metabolik Dehidrasi

G.

Penatalaksanaan

Medis

Penatalaksanaan keperawatan pada klien dengan pneumonia adalah sebagai berikut : 1. Pertahankan suhu tubuh dalam batas normal melalui pemberian kompres. 2. Latihan bentuk efektif dan fisiotheraphy paru. 3. Pemberian oksigenasi (oksigen 1-2 liter/menit). 4. mempertahankan kebutuhan cairan (IVFD dektrose 10% : NaCl 0,9%). 5. pemberian nutrisi, apabila ringan tidak perlu diberikan antibiotik, tetapi apabila penyakit berat dapat dirawat inap, maka perlu pemberian antibiotik berdasarkan usia, keadaan umum, kemungkinan penyebab, seperti pemberian Ampisilin dan Kloramfenikol. 6. penatalaksanaan medis dengan cara pemberian pengobatan H. Pencegahan Menurut profesor Cissy, kunci pencegahan pneumonia yang penting menurut dia adalah pemberian air susu ibu (ASI) secara ekslusif, imunisasi, dan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak, karena ASI mengandung nutrien, anti oksidan, hormon dan antibody yang dibutuhkan anak untuk tubuh, berkembang dan membangun sistem kekebalan tubuh. Menurut Profesor Sri Rejeki, mencegah kematian anak akibat pneumonia melalui 2 cara yakni mencegah perkembangan infeksi dan komplikasi pneumonia dengan penyakit lain seperti campak dan pertusis, lebih lanjut ia menjelaskan kematian akibat pneumonia bisa dikurangi dengan menerapkan upaya pencegahan sekaligus pengobatan. Selain 2 cara diatas, beliau juga

mengatakan cara yang paling efektif untuk mencegah infeksi pneumokokus melalui pemberian vaksin pneumokokus konjugasi (PCV-7) kepada bayi. Pemberian ini pada bayi usia 4 bulan dari 6 bulan serrta diulang lagi pada usia 12-15 bulan agar melindungi anak dari infeksi pneumokokus. Menurut laporan unicef lebih dari 1 juta jiwa anak akan bisa diselamatkan bila intervensi pencegahan dan penanganan pneumonia diterapkan secara universal. Sekitar 600 ribu nyawa anak setiap tahunnya juga bisa diselamatkan melalui penanganan antibiotik yang biayanya sekitar 600 juta dolar AS. Dari berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pneumonia dapat dicegah dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Memberikan ASI ekslusif 2. Mencegah perkembangan infeksi 3. Mencegah komplikasi pneumonia dengan penyakit lain 4. Menggunakan penanganan antibiotik Nah itulah sedikit dari tugas yang pernah ku kerjakan selama di lahan praktik *seharusnya sampai BAB IV [tinjauan kasus] tapi gak usah lah.. cz px yang kuangkat kasus ini telah berpulang kesisiNya semoga dia tenang disana. amiinn, n ternyatta memang benar kalau pneumonia pada anak2 merupakan salah satu penyebab kematian yang kurang diperhatikan. semoga angka kematian yang disebabkan pneumonia berkurang. aminn Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus. Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun. Terjadinya Penyakit Pneumonia Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah : 1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah. 2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila

riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia. Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi. 3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) 'endotracheal tube' sangat beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia. 4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus. 5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri. Tanda dan Gejala Penyakit Pneumonia Gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas. Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Pneumonia Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri. 1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita. 2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh. 3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan pemberian antijamur. Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.