PN - HIRSPRUNG

download PN - HIRSPRUNG

of 4

Transcript of PN - HIRSPRUNG

  • 8/2/2019 PN - HIRSPRUNG

    1/4

    RIZAL SEPTIAN

    115070209111044

    1.What causes the bowel obstructed in hirshprung ?

    mengapa terjadi obstruksi faeces pada Hirhsprung ?

    jawaban : Pada penyakit Hirshprung timbul oleh karena sebab kelainan bawaan yang di tandai

    tidak terbentuknya sel-sel ganglion dalam rectum dan rectosigmoid atau Absensi

    ganglion Meissner dan Aurbach pada proses embrionik yang disebabkan faktor

    genetik dan lingkungan.Hal ini mengakibatkan usus selalu dalam keadaan spastis dan

    gerak peristaltik pada daerah tersebut tidak mempunyai daya dorong sehingga usus

    bersangkutan tidak ikut dalam proses pengeluaran feses ataupun udara.Selanjutnya

    dapat mencegah keluarnya feses secara normal yang menyebabkan adanya akumulasi

    pada usus dan distensi pada saluran cerna. Bagian proksimal sampai pada bagian

    yang rusak pada Mega Colon.(Mansyoer,2007:380)

    2. what symtom found during newborn assesment could indicate Hirshprung disease ?

    Gejala apa yang ditemukan pada bayi baru lahir untuk menentukan penyakit Hirshprung ?

    Jawaban :

    Bayi baru lahir tidak bisa mengeluarkan Meconium dalam 24 28 jam pertama

    setelah lahir. Tampak malas mengkonsumsi cairan, muntah bercampur dengan cairanempedu dan distensi abdomen

    Gejala Penyakit Hirshsprung adalah obstruksi usus letak rendah, bayi dengan

    Penyakit Hirshsprung dapat menunjukkan gejala klinis sebagai berikut: obstruksi total

    saat lahir dengan muntah, distensi abdomen dan ketidakadaan evakuasi mekonium.

    Keterlambatan evakuasi meconium diikuti obstruksi konstipasi, muntah dan dehidrasi.

    Gejala ringan berupa konstipasi selama beberapa minggu atau bulan yang diikuti

    dengan obstruksi usus akut. Konstipasi ringan entrokolitis dengan diare, distensi

    abdomen dan demam. Adanya feses yang menyemprot pada saat colok dubur

    merupakan tanda yang khas. Bila telah timbul enterokolitis nikrotiskans terjadi

    distensi abdomen hebat dan diare berbau busuk yang dapat berdarah ( Nelson, 2002 :

    317 ).

    3. what nursing interventions and teaching is included in post operative care,including care of a

    colostommy ?

    Intervensi keperawatan apa yang harus dilakukan dan ajarkan saat selesai operasi dan

    terkait pemasangan kolostomi ?

  • 8/2/2019 PN - HIRSPRUNG

    2/4

    a. Konstipasi berhubungan dengan obstruksi ketidakmampuan Kolon mengevakuasi feces

    ( Wong, Donna, 2004 : 508 )

    Tujuan :

    1. anak dapat melakukan eliminasi dengan beberapa adaptasi sampai fungsi eliminasi secara

    normal dan bisa dilakukan

    Kriteria Hasil

    1. Pasien dapat melakukan eliminasi dengan beberapa adapatasi

    2. Ada peningkatan pola eliminasi yang lebih baik

    Intervensi :

    1. Berikan bantuan dengan perawatan kolostomi dan pemantauan distingsi abdomen

    2. Observasi tanda vital dan bising usus setiap 2 jam sekali

    3. Observasi pengeluaran feces melalui kolostomi bentuk, konsistensi, jumlah

    4. Observasi intake yang mempengaruhi pola dan konsistensi feses

    5. Anjurkan untuk menjalankan diet yang telah dianjurkan

    b. Perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan saluran pencernaan mual

    dan muntah

    Tujuan :1. Pasien menerima asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan diet yang dianjurkan

    Kriteria Hasil

    1. Berat badan pasien sesuai dengan umurnya

    2. Turgor kulit pasien lembab

    3. Orang tua bisa memilih makanan yang di anjurkan

    Intervensi

    1. Berikan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan diet yang dianjurkan

    2. Ukur berat badan anak tiap hari

    3. Gunakan rute alternatif pemberian nutrisi ( seperti NGT dan parenteral ) untuk

    mengantisipasi pasien yang sudah mulai merasa mual dan muntah

    c. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang (Betz, Cecily &Sowden 2002:197)

    Tujuan :

    1. Status hidrasi pasien dapat mencukupi kebutuhan tubuh

    Kriteria Hasil

    1. Turgor kulit lembab.

    2. Keseimbangan cairan.

    Intervensi

    1. Berikan asupan cairan yang adekuat pada pasien

    2. Pantau tanda tanda cairan tubuh yang tercukupi turgor, intake output

    3. Observasi adanya peningkatan mual dan muntah antisipasi devisit cairan tubuh

    dengan segera

    d. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatanya. ( Whaley & Wong,

    2004 ).

    Tujuan : pengetahuan pasien tentang penyakitnya menjadi lebih adekuat

    Kriteria hasil :

    1. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakitnyaa, perawatan dan obat obatan.

    Bagi penderita hirshprung meningkat dan pasien atau keluarga mampu menceritakanya

    kembali dan melakuakan perawatan kolostomi mandiri di rumah

    Intervensi

    1. Beri kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal hal yang ingn diketahui

    sehubungan dengan penyaakit yang dialami pasien dan perawatan kolostomi.

    2.Kaji pengetahuan keluarga tentang Hirshprung dan perawatan kolostomi saat postoperasi dan saat perawatan di rumah

    3. Kaji latar belakang keluarga

  • 8/2/2019 PN - HIRSPRUNG

    3/4

    4. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan serta obat obatan pada keluarga

    pasien

    5. Jelaskan semua prosedur yang akan dilaksanakan dan manfaatnya bagi pasien

    Menggunakan leaflet atau gambar dalam menjelaskan ( Suriadi & Yuliani, 2001: 60)

    e. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif,pengetahuan yang kurang untuk

    menghindari pajanan patogen.

    Tujauan: -Pasien dan keluarga dapat menunjukkan Pengetahuan dan perilaku

    pengendalian infeksi .

    - Menghindari pajanan terhadap ancaman kesehatan.

    - Menunjukkan hygiene pribadi yang adekuat.

    - Mengindikasikan ststus gastrointestinal dalam batas normal

    Intervensi :

    1. Memantau tanda / gejala infeksi misal suhu tubuh,denyut

    jantung,pembuangan penampilan luka kolostomi,sekresi,suhu

    kulit,lesi kulit keletihan dan malaise.

    2. Kaji adanya faktor yang meningkatkan serangan infeksi misal tanggap

    imun rendah dan malnutrsi.3. Amati penampilan praktik hygine pribadi untuk perlindungan terhadap

    infeksi.

    4. Instruksikan untuk menjaga kebersihan / hygiene anak untuk

    melindungi terhadap infeksi.

    5. Informaikan pada orang tua mengenai jadwal penggantian / perawatan

    kolostomi.

    6. Berikan informasi pada pasien / keluarga untuk mencatat status

    kesehatan pasien misal format buku catatan harian.

    7. Ajarkan pada pasien / keluarga tehnik mencuci tangan yang benar dan

    penggantian kolostomi saat perawatan di rumah harus dilakukan

    secara mandiri.

    8. Ajarkan dan beritahukan pada keluarga / pasien tanda dan gejalainfeksi dan kapan harus dilaoprkan ke pusat kesehatan.

    2. Why would the nurse question an order for rectal temperature or suppositoria for child with

    hirshprungs disease ?

    Mengapa perawat harus menanyakan bila harus dilakukan pengukuran suhu dan pemberian

    supositoria pada penyakit Hirshprung ?

    Karena pada saat penyakit Hirshprung ini terjadi pada anak, peristaltik usus pada daerah recto

    sigmoid berkurang sehingga apabila dilakukan pemerikasaan suhu melalui rectal atau pemberian

    terapi supositoria dapat mengakibatkan iritasi dan merangsang timbulnya perdarahan pada dinding

    rectosigmoid.selain itu pada pemberian supositoria tidak dapat di absorbsi secara sempurna olehtubuh pasien karena keterbasan gerak atau peristaltik usus.

    Daftar Pustaka

    Arief Mansjoer( 2007 ), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius FKUI

    Betz, Cecily & Sowden. ( 2002 ). Buku Saku Keperawatan Pediatrik, Alih bahasa Jan

    Tambayong. Jakarta : EGC

    Nelson, W. ( 2002 ). Ilmu Kesehatan Anak. Alih Bahasa A Samik Wahab. Jakarta : EGC

  • 8/2/2019 PN - HIRSPRUNG

    4/4

    Suryadi dan Yuliani, R ( 2001 ) Asuhan Keperwatan Pada Anak. Jakarta : CV. Sagung Seto

    Wong, Donna ( 2004 ). Keperawatan Pediatrik. Alih Bahasa Monica Ester. Jakarta : EGC