PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya...

146
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW Studi kasus: Siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: Margareta Uduk Seran 051334001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Studi kasus: Siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Margareta Uduk Seran

051334001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

i

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Studi kasus: Siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Margareta Uduk Seran

051334001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

iv

PERSEMBAHAN

Karya kecilku ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus, keluarga besarku,

para sahabatku yang telah menerima dan mencintai aku apa adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

v

MOTTO

Kalau kita sendiri pernah lemah dan mengalami kekacauan batin, kita dapat merasakan apa yang dialami

oleh orang lain. (Butir-Butir Emas St.Vinsensius a Paulo, 24 Mei)

Manusia melihat hasil yang kita kerjakan, tetapi Allah melihat alasan kita mengerjakannya

(Bdk kolose 1:10)

Orang yang mencoba melakukan sesuatu tapi gagal jauh lebih baik ketimbang mereka yang tidak melakukan apa-

apa tapi sukses ( Ron Heron)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan atas semua rahmat dan

kasih-Nya yang senantiasa penulis rasakan lewat perhatian, dukungan, cinta dan

kebaikan banyak orang terlebih mereka yang telah meluangkan waktu, pikiran,

tenaga, materi untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini dari lubuk hati yang terdalam penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada mereka yang secara langsung maupun

tidak langsung dan dengan caranya masing-masing telah membantu penulis:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi yang mengerti situasi penulis sekaligus mendukung, memacu

semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih Pak, saya yakin

ada tangan-tangan tidak kelihatan yang akan selalu merahmati, menuntun,

setiap gerak langkah dalam menyelesaikan tugas setiap hari.

4. Bapak S. Widanarto, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang memahami

situasi penulis dan telah berkenan mendampingi, meluangkan waktu, tenaga,

pulsa, dan dengan penuh kesabaran membimbing penulis dalam penyusunan

skripsi ini. Terimakasih pak semoga Tuhan senantiasa memberkati usaha dan

karya bapak.

5. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan

waktu untuk menguji, membimbing, memberi kritik dan saran demi

kesempurnaan skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

viii

6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd.,M.Pd. Selaku dosen penguji yang telah

meluangkan waktu untuk menguji, membimbing, memberi kritik dan saran

demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.Si. yang juga mencoba mengerti situasi

penulis dan telah merelakan waktu untuk bersharing dengan penulis.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Akuntansi yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang tentunya telah banyak membantu dan membimbing

penulis selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

9. Bapak Wawik dan Ibu Aris selaku staf sekretariat PAK yang siap sedia

melayani dan membantu urusan administrasi selama penulis kuliah hingga

penyusunan skripsi ini.

10. Bapak Aluysius Riwi Widakdo S.Pd. selaku kepala Sekolah SMP Karitas

Ngaglik yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan

penelitian di SMP Karitas Ngaglik.

11. Bapak Drs. Yacobus Agus Budiyanto selaku guru mata pelajaran IPS yang telah

bersedia membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.

12. Para siswa-siswi SMP Karitas Ngaglik yang telah bersedia bekerja sama dalam

penelitian skripsi ini.

13. Para suster KYM yang telah berjasa menyumbangkan tenaga, pikiran, waktu,

materi dan banyak hal yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Terimakasih dan maaf atas keputusan yang mungkin mengecewakan.

14. Bapa, Ibu dan nenekku yang tercinta, saudara-saudariku (Ka‘ Vin & Ka’Hila,

Ka’Merry&Ka’Felix, Ka‘ Mais & ka’Vinsen, Ka‘Mesak & Ka, Manu) yang

mengerti, menerima, mencintaiku apa adanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

ix

15. Keponakan-keponakanku tercinta yang menjadi spirit bagi kuku untuk

meyelesaikan skripsi ini. Khusus untuk Jefry, makasih ya sayang sudah bersedia

meminjamkan komputernya untuk kuku.

16. Suster-Suster SPC, SsPS, FdCC (Sr. Udis, Sr. Lusi, Syirila, Tere, Agustin, Filo,

Mia, Via, Denci, Kharita, Tarsi dll) terimakasih atas perhatian dan

dukungannya.

17. Para sahabatku di biara MSF, CMF, CSSR, CMM, SSCC, Rm. Benso, Rm.

Yosep, Rm. Hiro, Rm In, Rm. La Nike, Rm. Salvador, atas doa, perhatian dan

dukungannya.

18. Fr. Relly dan Fr. Yano yang selalu meluangkan waktu ditengah-tengah

kesibukannya untuk membantu banyak hal, mendukung, memotivasi,

mengkritik walau kadang-kadang sedikit cerewet, membuat dongkol tetapi

disyukuri sebagai cara Allah bekerja lewat orang-orang yang

baik.he..he..he...terimakasih ya, maju terus kami mendoakan.

19. Teman-teman kos Menur 15: Dencia, Lorita, Indri, Putri, Ocha, Lina, Sari, Tina,

Martha, Evin, Ela, Deci. Terimakasih banyak atas dukungan dan persahabatan

yang terjalin. Kalian semua adalah sahabat, teman, adik yang telah mengajariku

untuk mengerti situasi orang muda yang sesungguhnya tanpa ada yang harus di

tafsir. Khusus untuk Lorita, Ita dan Indri...terimakasih adikku, ayo...tetap

semangat.

20. Teman-teman PAK 05 yang dengan caranya masing-masing telah membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini.

Yogyakarta, Maret 2010

Penulis

Margareta Uduk Seran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

x

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Studi kasus pada siswa-siswi kelas VIII SMP Karitas Ngaglik

MARGARETA UDUK SERAN Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS siswa. Penerapan model pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan pelaku ekonomi di masyarakat serta pranata dan penyimpangan sosial. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Karitas Ngaglik dengan jumlah siswa 18 orang.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif dalam beberapa siklus. Masing-masing variabel diukur dengan instrumen yang berbeda dan dilakukan dalam dua siklus. Motivasi diukur dengan lembar penilaian diri, sedangkan hasil belajar diukur dengan membandingkan nilai ulangan sebelum implementasi tindakan dan sesudah implementasi tindakan. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar penilaian diri tentang motivasi dan dokumentasi. Lembar observasi terdiri dari dua jenis yakni lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar penilaian diri memuat lima indikator motivasi yakni minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran, semangat melaksanakan tugas, tangggung jawab melaksanakan tugas, rasa senang dan puas terhadap pelajaran, reaksi yang terhadap stimulus. Sedangkan dokumentasi disimpan dalam bentuk rekaman video yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mendeskripsikan suasana kelas selama penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode pembelajaran koopertif tipe jigsaw meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Kesimpulan itu didasarkan pada adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dari kondisi awal serta target yang ditetapkan sebelum implementasi tindakan dengan hasil yang dicapai pada saat implementasi tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

xi

ABSTRACT

THE EFFORTS IN UPGRADING THE MOTIVATION AND THE LEARNING RESULT OF SOCIAL SCIENCES STUDENTS

BY THE APPLICATION OF JIGSAW TYPE THE COOPERATIVE LEARNING METHOD

A Case Study on the 8th grade students of Karitas Junior High School

MARGARETA UDUK SERAN

Sanata Dharma University Yogyakarta

2010 The aim of this research is to find out the effect of applying Jigsaw Type, the

cooperative teaching model in upgrading the motivation and the learning result of social sciences students. This teaching model is applied on the subject study of social sciences with the economic agent in the society as the main discussion, and the institution and the social disorder. The subjects of this research are 18 students of the 8th grade students of Karitas Junior High School.

This research is a class action research, the research that combines the research procedures with a substantive action in several cycles. Each variable is measured by a different kind of instrument, and it is done in two cycles. The motivation is measured by the self-evaluation sheet, while the learning result is measured by comparing the test scores before and after the implementation. Instruments employed in this research are the observation sheet and the self-evaluation sheet of motivation and documentation. The observation sheet consists of two types: the observation sheet of teachers’ activities and observation sheet of students’ activities. The self-evaluation sheet contains of five motivation indicators: the students’ interest and attention toward the school subjects, students’ enthusiasm in doing the task, students’ responsibility in finishing the task, the pleasure and the satisfaction toward the school subjects, and the reaction toward the stimulus given. The documentation is recorded in the form of video recording which functions as the instrument to depict the class situation during the application of Jigsaw type the cooperative teaching method.

The result of this research shows that the application of the cooperative teaching method increases the students’ motivation and their learning result. This conclusion is derived from the fact that describes the increase of students’ motivation and their learning result from the beginning of the application, and from the determined target before the action implemented the goal when implementing at the time of the action.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... x

ABSTRAC ......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Batasan Masalah .............................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Model Pembelajaran Kooperatif Learning.................................... 7

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw............................... 17

C. Motivasi Belajar ............................................................................ 20

D. Hasil Belajar.................................................................................. 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

xiii

E. Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... 22

F. Kerangka Berpikir......................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian .............................................................................. 29

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 29

C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 29

D. Variabel Penelitian ........................................................................ 30

E. Indikator dan Pengukuran ............................................................. 30

F. Prosedur Penelitian ....................................................................... 32

G. Instrumen Penelitian ..................................................................... 37

H. Pembagian Peran Guru dan Peneliti.............................................. 38

I. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ....................................... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Berdirinya SMP Karitas Ngaglik ..................................... 41

B. Visi dan Misi SMP Karitas Ngaglik ............................................. 41

C. Sistem Pendidikan dan Satuan SMP Karitas Ngaglik................... 42

D. Kurikulum Satuan Pendidikan SMP Karitas Ngaglik................... 43

E. Struktur Organisasi SMP Karitas Ngaglik .................................... 45

F. Sumber Daya Manusia SMP Karitas Ngaglik............................... 57

G. Siswa SMP Karitas Ngaglik.......................................................... 52

H. Kondisi Fisik dan Lingsungan SMP Karitas Ngaglik ................... 52

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi .............................................................................. 54

1. Sebelum Implementasi Tindakan.............................................. 54

a). Motivasi .............................................................................. 54

b). Hasil Belajar ....................................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

xiv

2. Proses Implementasi Tindakan ................................................. 56

a). Siklus I ................................................................................. 56

b). Siklus II................................................................................ 67

B. Analisis Dan Pembahasan ............................................................. 76

1. Siklus I ....................................................................................... 76

a). Motivasi ............................................................................... 76

b). Hasil Belajar ........................................................................ 77

2. Siklus II ..................................................................................... 79

a). Motivasi ............................................................................... 79

b). Hasil Belajar ........................................................................ 81

BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 89

B. Keterbatasan ................................................................................... 90

C. Saran .............................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 94

LAMPIRAN ..................................................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran kooperatif .................................... 13

Tabel 3.1 Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa................................................. 31

Tabel 3.2 Penggolongan Skor Motivasi Belajar ......................................... 32

Tabel 3.3 Pembagian Peran Guru dan Peneliti............................................ 39

Tabel 4.1 Muatan Mata Pelajaran SMP Karitas Ngaglik............................ 44

Tabel 4.2 Jumlah Guru dan Jabatan di SMP Karitas Ngaglik..................... 51

Tabel 4.3 Jumlah Siswa SMP Karitas Ngaglik ........................................... 53

Tabel 5.1 Hasil belajar Sebelum Implementasi Tindakan .......................... 55

Tabel 5.2 Hasil Observasi Guru Setelah Implementasi

Tindakan Siklus I ........................................................................ 65

Tabel 5.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Setelah Implementasi

Tindakan Siklus I ........................................................................ 65

Tabel 5.4 Hasil Observasi Guru Siklus II ................................................... 74

Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II .................................. 74

Tabel 5.6 Hasil Analisis Motivasi Siklus I.................................................. 76

Tabel 5.7 Rekap Hasil Analisis Motivasi Siklus I ...................................... 77

Tabel 5.8 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus I ................................. 78

Tabel 5.9 Hasil Analisis Motivasi belajar Siklus II .................................... 79

Tabel 5.10 Rekap Hasil Analisis Motivasr Siklus II.................................... 80

Tabel 5.11 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II................................ 82

Tabel 5.12 Rangkuman Hasil Analisis Siklus I dan Siklus II ....................... 84

Tabel 5.13 Kondisi Awal, Indikator Keberhasilan dan Realisasi

Tindakan Siklus II dan Siklus II................................................. 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Spiral Kemis dan Taggart ............................................ 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………………………. 97 Lampiran 2 Lembar Pembagian Kelompok…………………………… 111 Lampiran 3 Lembar Kerja Kuis................................................................ 113 Lampiran 4 Lembar Penilaian Diri tentang Motivasi…………………. 117 Lampiran 5 Analisis Tingkat Kesulitan Soal…………………………. 119 Lampiran 6 Surat-surat………………………………………………… 121 Lampiran 7 Foto Aktivitas Siswa dan Media ......................................... 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di sekolah memiliki peranan yang sangat penting bagi

kehidupan dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia, baik secara

individu maupun sosial. Karena itu, kegiatan belajar harus dapat membekali

peserta didik dengan kecakapan hidup yang sesuai dengan lingkungan hidup dan

kebutuhan peserta didik yang akan mereka hadapi selama mereka hidup.

Upaya pembekalan ini hanya akan efektif jika melibatkan secara aktif

kedua pihak pelaku pendidikan yakni guru dan peserta didik. Namun mengingat

para guru sebagai penanggungjawab pertama dan utama sebuah proses

pembelajaran di kelas maka keterlibatan peserta didik tergantung pula dari

ketepatan pemilihan dan penggunaan model serta metode pembelajaran oleh guru.

Al Muchtar (1991) dalam penelitiannya menemukan bahwa proses belajar

mengajar yang berlangsung dewasa ini tidak merangsang siswa untuk terlibat

secara aktif dan belum menumbuhkan budaya belajar di kalangan siswa. Masih

banyak guru yang belum memiliki kemampuan dan keterampilan memadai dalam

memilih serta menggunakan berbagai metode pembelajaran yang dapat

mengembangkan iklim pembelajaran yang kondusif bagi siswa. Bahkan, banyak

dari antara guru yang tidak memiliki kurikulum tertulis yang menjadi pedoman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

2

dasar pemilihan metode pembelajaran.

Ketidaktepatan pemilihan metode pembelajaran oleh guru akan

berdampak pada tidak sedikitnya jumlah siswa yang mengalami kesulitan untuk

ikut berpartisipasi dalam pelajaran di kelas. Proses belajar mengajar pun

berlangsung secara kaku, sehingga kurang mendukung proses pembekalan dan

pengembangan pengetahuan, prestasi belajar, sikap moral serta ketrampilan siswa.

Kesulitan pelibatan dan keterlibatan siswa tersebut terlihat pula di kelas

VIII SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta sebagai subyek penelitian penulis.

Berdasarkan hasil observasi penulis pada tanggal 23 Juli 2009 pada umumnya

siswa kurang aktif. Mereka hanya menjawab pertanyaan kalau diajukan oleh guru

terhadap mereka secara pribadi. Selain itu, ada siswa yang sibuk dengan diri

sendiri, berbicara dengan teman semeja, bahkan ribut dan bernyanyi-nyanyi kecil

ketika guru sedang mengajar. Tampaknya siswa tidak berminat mengikuti proses

pembelajaran. Tidak terlihat adanya inisiatif dari para siswa untuk bertanya

kepada guru bahkan kalau pun mereka tidak mendengar dengan jelas apa yang

baru saja disampaikan oleh guru. Menurut guru mata pelajaran IPS motivasi

belajar siswa juga sangat kurang.

Kesulitan keterlibatan serta kurangnya motivasi belajar ini berpengaruh

juga pada prestasi belajar para siswa. Hal ini terlihat dari nilai ulangan, nilai ujian

mid, serta ujian akhir para siswa pada semester sebelumnya yang rata-rata di

bawah nilai 85. Untuk nilai ulangan satu orang siswa mendapat nilai 35, dua

orang siswa mendapat nilai 40, lima orang siswa mendapat nilai 60, 4 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

3

siswa mendapat nilai 70, dan satu orang siswa mendapat nilai 90. Nilai ujian mid

semester hanya 1 orang siswa yang mendapat nilai 85, selebihnya di bawah 71,

bahkan ada yang mendapat nilai 30. Nilai ujian akhir hanya 1 orang mendapat

nilai 80 selebihnya di bawah 71. Berdasarkan hasil ujian para siswa pada semester

sebelumnya menurut penulis masih belum maksimal.

Penulis menduga bahwa motivasi belajar dan keberhasilan pembelajaran

sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan

menggunakan metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang kurang tepat dan

tidak variatif itulah yang ditemukan penulis dalam pengamatan di Kelas VIII

SMP Karitas Ngaglik. Guru cenderung memakai metode ceramah dalam

mengajar sehingga para siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran di kelas.

Dengan demikian, permasalahan pokoknya adalah bagaimana guru

memilih dan mengemas metode pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa

dalam proses pembelajaran di kelas. Mungkin guru sudah merasa mengajar

dengan baik, namun siswanya tidak belajar sehingga terjadi salah konsep antara

pemahaman guru yang mengajar berdasarkan target dengan misi pendidikan yang

mengacu pada pembekalan pengetahuan serta keterampilan kepada siswa sebagai

bekal dalam menjalani kehidupan bermasyarakat (Somantri, 2000).

Berdasarkan permasalahan tersebut maka upaya peningkatan motivasi

belajar serta kualitas belajar mengajar merupakan suatu kebutuhan yang sangat

mendesak untuk dilakukan. Ada berbagai metode pembelajaran yang bisa

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, namun penulis memilih strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

4

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

karena akan memberdayakan para siswa untuk bermotivasi belajar dan terlibat

aktif dalam proses belajar di kelas.

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan strategi alternatif yang

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa bekerja sama dengan orang

lain, bertanggungjawab, meningkatkan motivasi belajar serta kualitas proses dan

pada saat yang sama meningkatkan prestasi akademik siswa. Selain itu, tipe

pembelajaran ini menunjukkan adanya keseimbangan peran antara guru sebagai

salah satu sumber belajar dan peran aktif siswa dalam mengkonstruksikan

pengetahuan secara individual dan sosial (Michaelis&Rushdoony, 1987:68).

Berdasarkan aneka uraian di atas maka penulis mengambil judul ”Upaya

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model

Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw”.

B. Rumusan Masalah:

1. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa?

2. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat

meningkatkan hasil belajar siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

5

C. Batasan Masalah

1. Motivasi belajar dibatasi pada minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran,

semangat melaksanakan tugas, tanggungjawab dalam melaksnakan tugas, rasa

senang dan puas dalam melaksanakan tugas, reaksi siswa terhadap stimulus.

2. Hasil pembelajaran dibatasi pada kemampuan siswa dalam mengerjakan kuis

3. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk

1. Mengetahui apakah ada peningkatkan motivasi belajar siswa melalui

penerapan pembelajaraan kooperatif tipe Jigsaw

2. Mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi para guru SMP Karitas Ngaglik

dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang mampu

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

2. Bagi Siswa

Peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

6

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw akan berpengaruh pada

motivasi belajar serta kualitas dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan

sikapnya. Selain itu mereka juga lebih berkembang dalam sikap kepedulian

dan tanggung jawab sosialnya.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan referensi bagi

penelitian sejenis.

4. Bagi Penulis

Semakin mengetahui berbagai metode pembelajaran yang mampu

meningkatkan motivasi dan hasil belajar, dengan demikian diharapkan

mampu memilih metode pembelajaran yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Cooperatif Learning.

1. Pengertian Cooperative Learning.

Pembelajaran cooperative learning mengandung pengertian sebagai

suatu sikap atau strategi pembelajaran di mana siswa belajar bersama dengan

kelompok-kelompok kecil dan saling membantu satu sama lain dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut

Solihitin (2005:4-5):

Cooperatif learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja karena belajar dalam model cooperative learning harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka yang bisa menimbulkan persepsi yang positif tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk mencapai keberhasilan berdasarkan kemampuan dirinya secara individual dan sumbangsih dari anggota lainnya selama mereka belajar secara bersama-sama dalam kelompok.

Definisi lain:

Cooperatif learning is a succeful teaching strategy in wich small team, each with students of different levels of ability, use a variety of learning activitiesto improve the understanding of the subject. Each members of a team is responsible not only for learning what is taught but also for helping team mates learn, an atmosphere of achievement. (http://www.ed.gov).

Pada definisi tersebut terkandung pengertian bahwa belajar kooperatif

merupakan strategi belajar dengan kelompok-kelompok kecil di mana para

siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda, menggunakan beragam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

8

aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman terhadap suatu pelajaran.

Setiap anggota kelompok tidak hanya bertanggung jawab pada diri sendiri

melainkan membantu teman satu team yang lain dalam belajar, sehingga

tercipta keberhasilan bersama.

Definisi lain dikemukakan oleh Roger T. Johnson dan David W.

Johnson (http://www.co_operation.org), bahwa:

Cooperative learning is a relationship in a group of students that requires positive interdependence (a sense of sink or swim together), individual accountability (each of us has to contribute and learn), interpersonal skills (communication, fruit, leadership, decision making, and conflict resolution), face to face promotive interaction and processing (reflection on how well the team is functioning and how to function even better).

Pada definsi ini terkandung pemahaman bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan relasi-kerjasama dalam satu kelompok siswa yang menuntut suatu

kesalingtergantungan yang positif (rasa kebersamaan) antar anggota. Masing-

masing anggota merasa bertanggung jawab terhadap kelompok sehingga harus

belajar dan menyumbangkan gagasan. Selain itu diperlukan keterampilan

hubungan antar pribadi (komunikasi, keberhasilan, kepemimpinan, pembuatan

keputusan, dan penyelesaian konflik) dan tatap muka langsung dalam

berinteraksi serta kesediaan untuk terus mengupayakan agar interaksi dan

aktivitas kelompok menjadi lebih baik lagi.

2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Menurut Muslimin Ibrahim (dalam Widanarto, 2006:17) unsur-unsur

pembelajaran kooperatif yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

9

a. Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka ”sehidup-

sepenanggungan bersama”.

b. Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya seperti

milik mereka sendiri.

c. Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelomponya memiliki

tujuan yang sama.

d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggungjawab yang sama di antara

anggota kelompoknya.

e. Siswa belajar sebagai pemimpin dan mereka membutuhkan keterampilan

untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

f. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi

yang ditangani dalam kelompok kooperatif

3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Wina Sanjaya (2006:242-244) mengungkapkan ciri-ciri pembelajaran yang

menggunakan model kooperatif;

a. Pembelajaran secara team

Pembelajaran secara team diharapkan agar semua anggota kelompok

mampu bekerja sama dan saling membantu untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Kelompok harus terdiri atas anggota yang memiliki

kemampuan akademis, jenis kelamin, dan latar belakang sosial yang

berbeda. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota dapat bertukar

pengalaman, dapat saling membantu dan menerima, sehingga setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

10

anggota dapat memberikan kontribusi untuk keberhasilan kelompok.

b. Didasarkan pada manajemen kooperatif

Empat fungsi pokok manajemen kooperatif:

1) Fungsi perencanaan

Pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang baik, agar

proses belajar dapat berjalan secara efektif.

2) Fungsi pelaksanaan

Dalam fungsi ini, pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai

dengan perencanaan.

3) Fungsi organisasi

Pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama, oleh sebab itu perlu

adanya pembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok.

4) Fungsi kontrol

Dalam fungsi ini, pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria

keberhasilannya.

c. Kemauan untuk bekerja sama

Pembelajaran kooperatif memerlukan adanya kemauan untuk bekerja sama,

bukan saja dalam pembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota

kelompok, tetapi juga diperlukan adanya sikap saling membantu. Misalnya:

anggota kelompok yang pintar membantu yang kurang pintar.

d. Keterampilan bekerja sama

Setelah memiliki kemampuan untuk bekerja sama, siswa perlu didorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

11

untuk mau dan mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota

kelompoknya. Sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide

mengemukakan pendapat dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan

kelompok

4. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Stahl (1994), ada beberapa prinsip dasar yang harus dikembangakan

dalam pembelajaran kooperatif :

a. Ketergantungan yang Bersifat Positif

Untuk mengondisikan terjadinya interdependensi di antara siswa dalam

kelompok belajar, maka guru harus mengorganisasikan materi dan tugas-

tugas pelajaran sehingga siswa memahami dan mungkin untuk melakukan

hal itu dalam kelompoknya. Guru harus merancang struktur kelompok dan

tugas-tugas kelompok yang yang memungkinkan setiap siswa untuk belajar

dan mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya dalam penguasaan dan

kemampuan memahami materi pelajaran. Kondisi belajar ini

memungkinkan siswa untuk merasa tergantung secara positif pada anggota

kelompok lainnya.

b. Interaksi yang Bersifat terbuka

Interaksi yang terjadi bersifat langsung dan terbuka dalam mendiskusikan

materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Suasana belajar seperti ini

akan membantu menumbuhkan sikap ketergantungan yang positif di

kalangan siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

12

c. Tanggung Jawab Individu

Salah satu dasar penggunaan koopeartif dalam pembelajaran adalah bahwa

keberhasilan belajar akan lebih mungkin dicapai secara lebih baik apabila

dilakukan secara bersama-sama. Keberhasilan dalam belajar ini

dipengaruhi oleh kemampuan individu siswa dalam menerima dan

memberi apa yang telah dipelajari kepada siswa lainnya.

d. Kelompok Bersifat Heterogen

Keanggotaan dalam kelompok harus bersifat heterogen sehingga interaksi

kerjasama yang terjadi merupakan akumulasi dari berbagai karakter siswa

yang berbeda. Dalam suasana belajar seperti itu akan tumbuh dan

berkembang nilai, sikap, moral, bagi siswa untuk mengembangkan

kemampuan dan melatih keterampilan dirinya dalam suasana belajar yang

terbuka dan demokratis.

e. Interaksi Sikap dan Perilaku Sosial yang Positif

Dalam interaksi dengan siswa lainnya dalam kelompok tidak begitu saja

menerapkan dan memaksakan sikap dan pendiriannya kepada anggota

lainnya. Dalam kelompok siswa harus belajar bagaimana meningkatkan

kemampuan interaksinya dengan memimpin, berdiskusi, bernegosiasi, dan

mengklarifikasi berbagai masalah dalam menyelesaikan tugas-tugas

kelompok.

f. Tindak Lanjut

Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan tugas dan pekerjaannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

13

selanjutnya perlu dianalisis bagaimana penampilan dan hasil kerja siswa

dalam kelompok belajarnya. Setiap siswa dalam kelompok harus

memperoleh waktu yang cukup untuk belajar dalam mengembangkan

pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya.

5. Sintaks Pembelajaran Model Kooperatif (http://www.ed.gov).

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai

dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan motivasi siswa belajar. Fase

ini diikuti oleh penyajian informasi, selanjutnya siswa dikelompokkan dalam

tim-tim belajar. Pada tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja

bersama untuk menyelesaikan tugas bersama meraka. Fase terakhir dari

pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau

mengevaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi

penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.

Ada enam tahapan pada pembelajaran kooperatif. Namun ada sedikit

perbedaan pada langkah-langkahnya tergantung dari pendekatan yang

dipergunakan dalam proses kegiatan pembelajarannya.

Tabel II.1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif

Fase-Fase Tingkah Laku Guru Fase 1

Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar

Fase 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

14

Menyajikan Informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka

Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil berjanya

Fase 6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik

upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

6. Manfaat pembelajaraan kooperatif

Widanarto, (2006:17), mengemukakan manfaat pembelajaran kooperatif:

a. Meningkatkan kemampuan untuk bekerjasama dan bersosialisasi.

b. Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap dan perilaku

selama bekerjasama.

c. Mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya diri

meningkatkan motivasi belajar, harga diri dan sikap perilaku yang positif,

sehingga siswa tahu kedudukannya dan belajar untuk menghargai satu

sama lain.

d. Meningkatkan prestasi belajar dengan menyelesaikan tugas akademik,

sehingga membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.

7. Model pembelajaran kooperatif

Slavin (1995;71-144) memperkenalkan lima variasi model pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

15

kooperatif sebagai berikut:

a. Student Teams Achievment Division

Merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dimana

siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4-5

orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen. Guru menyajikan pelajaran

sementara siswa bekerja didalam tim untuk memastikan bahwa semua

anggota telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian pengajar

mengadakan kuis.

b. Teams Games Turnamen (TGT)

Dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain

untuk memperoleh tambahan point pada skor tim mereka. Skor tersebut

diperoleh dari sumbangan setiap siswa untuk diakumulasikan. Permainan

disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan pelajaran yang

dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pelajaran di kelas.

c. Jigsaw

Siswa dibagi berkelompok dengan jumlah anggota 5-6 orang secara

heterogen. Setiap anggota kelompok masing-masing ditugaskan untuk

membaca sub bab yang berbeda-beda sesuai dengan yang ditugaskan oleh

guru dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagian yang diberikan itu.

Kelompok siswa yang sedang mempelajari sub bab ini disebut sebagai

kelompok ahli. Setelah itu para siswa kembali ke kelompok asal mereka

dan bergantian mengajarkan kepada teman sekelompoknya tentang hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

16

diskusinya di kelompok ahli. Demikian dilakukan oleh semua anggota

kelompok atas kajian di kelompok ahli. Satu-satunya cara siswa dapat

belajar sub bab lain selain sub bab yang sudah dipelajari adalah

mendengarkan secara sungguh-sungguh terhadap penjelasan teman satu

kelompok mereka. Setelah selesai pertemuan dan diskusi di kelompok asal

siswa diberikan kuis secara individu tentang materi ajar.

d. Think Pair Share

Tipe ini dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur ini

menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil

(2-6 anggota) dan lebih dicirikan oleh kooperatif daripada individu. TPS

ada tiga tahap:

1) Tahap 1: Thinking (berpikir)

Guru memberikan pertanyaan dan siswa memikirkan jawaban secara

mandiri untuk beberapa saat.

2) Tahap 2 : Pairing (berpasangan)

Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk

mendiskusikan apa yang dibahas pada tahap 1.

3) Tahap 3 : Sharing (berbagi)

Pada tahap ini guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan

seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan.

e. Numbered Head Together

Numbered Head Together merupakan model pembelajaran kooperatif yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

17

sejenis dengan Think Pair Share. Sebagai ganti dalam struktur bertanya

guru melakukan 4 tahap sebagai berikut:

1) Tahap Penomoran : Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok dan

setiap kelompok memilki anggota 3-5 orang. Masing-masing anggota

diberi momor 1 sampai 5.

2) Tahap Mengajukan Pertanyaan: Guru mengajukan pertanyaan pada

siswa.

3) Tahap Berpikir Bersama : Siswa menyatukan pendapatnya terhadap

jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam kelompoknya

untuk menjawabnya

4) Tahap Menjawab: Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian

siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangan dan mencoba

menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

B. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw

1. Pengertian Jigsaw

Slavin ( 1995:341) mengungkapkan bahwa model pembelajaran tipe

Jigsaw merupakan suatu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan

pada interpendensi yang tinggi. Model pembelajaran tipe Jigsaw

menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara.

Dalam tipe Jigsaw ini, siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah

4-6 orang yang mempunyai kemampuan intelektual berbeda. Pelajaran dibagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

18

dalam beberapa bagian atau sub bab dan setiap siswa bertanggung jawab

untuk mempelajari dan memahami bagian pelajaran tersebut. Semua siswa

yang mendapat bagian atau sub bab yang sama belajar bersama dalam sebuah

kelompok yang disebut kelompok ahli.

Dalam kelompok ahli siswa berdiskusi dan mengklarifikasi bahan

pelajaran dan menyusun rencana bagaimana cara mereka mengajarkannya

kepada teman. Jika semua anggota kelompok ahli sudah siap mereka kembali

ke kelompok awal untuk mengajarkan hasil diskusi dalam kelompok ahli

kepada teman-teman dalam kelompoknya. Cara belajar demikian menuntut

siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran karena mempunyai

tanggung jawab memahami dan membagikan materi yang menjadi bagiannya

kepada anggota kelompoknya. Selain itu siswa bekerja dengan sesama siswa

dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk

mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Siswa

juga diberikan motivasi untuk selalu mengevaluasi proses pembelajaran yang

sudah di laksanakan lewat refleksi.

2. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Menurut Muslimin Ibrahim (dalam Widanarto, 2006;18), Jigsaw

adalah salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Kelompok kooperatif (awal):

1) Siswa dibagi dalam kelompok heterogen dengan anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

19

4-6 orang

2) Guru memberikan materi pelajaran kepada siswa dalam bentuk teks

yang telah dibagi menjadi beberapa sub bab

3) Setiap anggota membaca sub bab yang berbeda, kemudian

mempresentasikan/mengajarkan kepada kelompoknya

b. Kelompok Ahli

1) Setiap siswa yang memiliki wacana atau tugas yang sama di kumpulkan

dalam satu kelompok.

2) Dalam kelompok ahli setiap siswa ditugaskan untuk belajar bersama

menjadi ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang menjadi tanggung

jawabnya.

3) Setiap kelompok ahli diberi tanggung jawab untuk memahami dan dapat

menyampaikan informasi yang telah dipahami tersebut kepada

kelompok kooperatif

4) Apabila tugas sudah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-

masing siswa kembali ke kelompok kooperatif (awal).

5) Setiap siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil dari tugas

kelompok ahli.

6) Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya, secara keseluruhan

masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru memberi

klarifikasi.

7) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

20

C. Motivasi belajar siswa

Setiap Individu mempunyai situasi internal yang turut berperan dalam

aktivitasnya setiap hari. Salah satu situasi internal tersebut adalah motivasi.

1. Pengertian motivasi

Menurut kamus bahasa Indonesia (1991) motivasi diartikan sebagai kekuatan

yang menyebabkan individu bertindak atau berbuat.

Motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai daya penggerak dalam diri yang

menimbulkan kegiatan belajar dalam diri siswa. Menurut Sudjana, (2009: 61),

motivasi belajar yang tinggi terdiri dari beberapa aspek yaitu:

a. Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran,

b. Tidak mudah putus asa atau semangat siswa untuk melaksanakan tugas-

tugas,

c. Tanggungjawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas,

d. Reaksi yang ditujukan siswa terhadap stimulus yang diberikan,

e. Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

2. Jenis-jenis motivasi

Pada dasarnya motivasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar

dan memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini sering di

sebut motivasi murni karena timbul dari dalam diri siswa sendiri tanpa

adanya pengaruh dari luar. Misalnya keinginan untuk mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

21

pengetahuan, keterampilan tertentu,

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi yang di sebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar.

Misalnya ijazah, hadiah, nilai.

3. Nilai motivasi dalam pembelajaran

Widanarto, (2006:27) mengungkapkan nilai-nilai motivasi dalam

pembelajaran:

a. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya suatu proses

pembelajaran.

b. Pembelajaran yang bermotivasi pada hakekatnya adalah pembelajaran yang

di sesuaikan dengan kebutuhan, minat, yang ada pada siswa.

c. Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinasi guru

untuk berusaha sungguh-sungguh mencari cara yang relevan guna

membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa.

D. Hasil belajar

Hasil belajar adalah tingkat kemampuan atau prestasi siswa mengolah materi

pelajaran. Menurut Nana Sudjana (2009:22), hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Horward Kingsley (Nana Sudjana 2009:22) membagi tiga macam hasil belajar,

yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-

cita. Masing-masing hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

22

dalam kurikulum.

Dari ketiga hal tersebut yang paling banyak dipakai/dinilai oleh guru di sekolah

adalah pengetahuan dan pengertian karena berkaitan dengan kemampuan para

siswa menguasai isi bahan pengajaran. Salah satu hal yang dapat dilihat, dinilai

sebagai perubahan pengetahuan dan pengertian siswa adalah kemampuan siswa

mengerjakan kuis.

E. PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

1. Pengertian (PTK) penelitian tindakan kelas

Beberapa kutipan yang biasa di pakai untuk mendefinikan penelitian tindakan

kelas:

a. Menurut Bogdan dan Biklen (1996), (dalam T. Sarkim, 2008:2)

merumuskan penelitian tindakan kelas sebagai suatu aktivitas pengumpulan

informasi secara sistematis yang dirancang untuk membawa perubahan.

b. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:3) bahwa PTK merupakan gabungan

definisi dari tiga kata “penelitian, tindakan dan kelas”.

1) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat bagi peneliti untuk meningkatkan suatu mutu atau minat

pada suatu bidang tertentu.

2) Tindakan adalah suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu yang dalam pelaksanannya berbentuk rangkaian siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

23

kegiatan.

3) Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu sama, tempat sama,

menerima pelajaran yang sama, dari seorang guru yang sama.

2. Karakteristik PTK

a. Spesifik dan kontekstual

Fokus penelitian tindakan kelas adalah masalah aktual yang sungguh-

sungguh dihadapi dalam pembelajaran yang diselenggarakan.

b. Problem solving

Pemngembangan pembelajaran dalam PTK berorientasi pada pemecahan

masalah yang menggunakan siklus-siklus spiral dari identifikasi masalah,

analisis masalah, rumusan masalah yang layak untuk ditindaki, rumusan

hipotesis yang kemudian diikuti dengan perencanaan dan tindakan.

c. Kolaboratif

Penelitian tindakan kelas melibatkan mereka yang terlibat langsung dalam

pembelajaran (guru, dosen, mahasiswa), bersama-sama merencanakan dan

melaksanakan penelitian untuk perbaikan pembelajaran.

d. Reflektif

Penelitian tindakan kelas dimulai dari refleksi awal yang bertujuan

menyadarkan adanya permasalahan pembelajaran dan menganalisis

berbagai kemungkinan penyebanya. Selanjutnya refleksi dilakukan dalam

proses pelaksanaan tindakan dan refleksi atas perubahan hasil tindakan.

3. Manfaat PTK (<http://public>. Kompasiana.com)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

24

a. Membantu guru mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki

mutu pembelajaran

b. Menerapkan teori-teori pembelajaran bermakna di kelas

c. Menghasilkan laporan PTK yang dijadikan bahan panduan untuk

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran

d. Mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru pembelajaran dan

untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di ruang kelas

4. Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas

Penelitian tindakan kelas meliputi empat tahap ( Gambar II.1) yakni;

a. Perencanaan Tindakan

b. Implementasi tindakan

c. Observasi dan interpretasi, dilanjutkan dengan analisi dan evaluasi

d. Refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

25

Gambar II.1 Model Spiral Kemmis dan Taggart

Keterangan gambar II.1 (Susilo 2006:9-12)

1). Perencanaan tindakan

perencanaan tindakan hendaknya memanfaatkan secara optimal teori-

teori yang relevan dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari

masa lalu dalam kegiatan penelitian sebidang. Penulis menggunakan

metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan

motivasi dan hasil belajar IPS siswa

2). Pelaksanaan tindakan

Setelah merencanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian

maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan rencana

tersebut dalam situasi aktual di kelas. Dalam penelitian ini akan

menggunakan metode jigsaw sesuai dengan rencana yang telah

disusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

26

3). Observasi

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Secara umum kegiatan observasi dilaksanakan untuk merekam proses

pembelajaran. Dalam hal ini penerapan metode pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw.

4). Refleksi

Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis,

interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi

yang dipeloreh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian

yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap

proses dan hasil perubahan yang terjadi sebagai akibat dari

pelaksanaan tindakan.

F. Kerangka berpikir

Berdasarkan landasan teori diatas maka upaya meningkatkan motivasi dan

hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat di jelaskan

sebagai berikut:

Untuk memotivasi dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran serta

pada saat yang sama meningkatkan hasil belajar dibutuhkan suatu model

pembelajaran yang memberikan kesempatan dan waktu yang cukup bagi siswa

berinteraksi dalam kelompok untuk mencari dan menggali pengetahuan dari

teman kelompok dan dari dirinya sendiri. Dalam pembelajaran kooperatif tipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

27

Jigsaw siswa dibagi berkelompok dengan jumlah anggota 4-5 orang secara

heterogen. Setiap anggota kelompok masing-masing ditugaskan untuk membaca

sub bab yang berbeda-beda sesuai dengan yang ditugaskan oleh guru dan

bertanggung jawab untuk mempelajari bagian yang diberikan itu. Kelompok

siswa yang sedang mempelajari sub bab ini disebut sebagai kelompok ahli.

Setelah itu para siswa kembali ke kelompok asal mereka dan bergantian

mengajarkan kepada teman sekelompoknya tentang hasil diskusinya di kelompok

ahli. Demikian dilakukan oleh semua anggota kelompok atas kajian di kelompok

ahli. Satu-satunya cara siswa dapat belajar sub bab lain selain sub bab yang sudah

dipelajari adalah mendengarkan secara sungguh-sungguh terhadap penjelasan

teman satu kelompok mereka. Setelah selesai pertemuan dan diskusi di kelompok

asal siswa diberikan kuis secara individu tentang materi ajar.

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw belum tuntas jika ada anggota

kelompok yang belum memahami materi. Keberhasilan pembelajaran ditentukan

oleh seluruh anggota kelompok. Untuk itu semua anggota kelompok dituntut

untuk berani bertanya, mengemukakan pendapat, mengklarifikasi dan membantu

teman dalam mempelajari dan memahami materi. Dengan demikian besar

kemungkinan prestasi belajarpun akan meningkat.

Hasil Penelitian Sejenis yang di lakukan oleh

1. AnastasiaYunita (2007) dalam penelitiannya mengenai model pembelajaran

koopetatif tipe Jigsaw dan implikasinya terhadap peningkatan interaksi teman

sebaya dalam mata pelajaran matematika di SMP Stella Duce II, menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

28

bahwa sistem belajar dengan kelompok awal dan kelompok ahli mendorong

tumbuhnya rasa tanggungjawab, berkembangnya sikap ketergantungan positif,

mendorong peningkatan motivasi belajar, serta peningkatan interaksi antar

teman sebaya dan pada saat yang sama meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Sunaryanto (1998: 252-262), dalam penelitiannya bekerja sama dengan 15

guru SD di Victoria-Australia, menemukan bahwa para guru menyadari

bahwa pembelajaraan kooperatif melibatkan siswa bekerja sama dalam

kelompok untuk menyelesaikan tugas akademik dan mereka menyadari bahwa

ketergantungan positif di antara siswa adalah penting. Dengan bekerja sebagai

kelompok maka siswa akan memperoleh hasil yang optimal dari implementasi

pembelajaraan kooperatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom

action research) yang mengkaji dan merefleksikan secara mendalam beberapa

aspek dalam kegiatan belajar mengajar yaitu penerapan metode pembelajaran

jigsaw oleh guru, interaksi guru-siswa, interaksi antar siswa. Penelitian tindakan

kelas merupakan suatu aktivitas pengumpulan informasi secara sistematis yang

dirancang untuk membawa perubahan (Bogdan dan Biklen, 1996:223).

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Karitas Ngaglik

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan : Januari-Februari 2010

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah bagian yang terlibat dalam penelitian dan yang

terkait dalam penelitian. Dalam hal ini subyek penelitian adalah siswa kelas

VIII SMP Karitas Ngaglik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

30

2. Objek penelitian

Obyek penelitian adalah semua yang menjadi pokok pembicaraan dalam

penelitian. Dalam hal ini yang menjadi pokok pembicaraan adalah

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan

motivasi dan hasil pembelajaran IPS.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang menjadi titik

perhatian peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Motivasi

2. Hasil Belajar

E. Indikator dan Pengukuran

1. Motivasi

Motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai daya penggerak dalam diri yang

menimbulkan kegiatan belajar dalam diri siswa. Menurut Sudjana, (2009: 61),

motivasi belajar yang tinggi terdiri dari beberapa aspek yaitu:

a. Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran,

b. Tidak mudah putus asa atau semangat siswa untuk melaksanakan tugas-

tugas,

c. Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

31

d. Reaksi yang ditujukan siswa terhadap stimulus yang diberikan,

e. Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Berdasarkan hasil observasi di kelas lewat pengamatan langsung dan

perekaman video serta wawancara lisan dengan guru mata pelajaran IPS

diketahui bahwa siswa-siswi kelas VIII SMP Karitas Ngaglik belum

memenuhi kriteria tersebut. Hanya berkisar antar satu-tiga siswa atau

5,55%-16,66% yang memiliki motivasi sebagaimana yang dikemukakan

oleh Sudjana di atas. Berdasarkan hasil observasi itu, peneliti menentukan

target minimal keberhasilan tindakan. Untuk mengukur motivasi, peneliti

menggunakan kuesioner tertutup dimana peneliti membagikan lembar

penilaian diri sesuai dengan indikator motivasi dengan dua alternatif

jawaban. Berikut lima indikator motivasi yang dikemukakan oleh Sudjana

dan dikembangkan untuk kepentingan penelitian ini.

Tabel III.1 Kisi-kisi Motivasi

Variabel Indikator Nomor pertanyaan

Instrumen

Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran

2,3,5,7,10 Lembar Penilaian diri

Semangat melaksanakan tugas 9,15 Lembar Penilaian diri Tanggungjawab siswa dalam melaksanakan tugas

6,8,14 Lembar Penilaian diri

Rasa senang dan puas dalam melaksanakan tugas

1,11,12 Lembar Penilaian diri

Motivasi

Reaksi siswa terhadap terhadap stimulus

4,13 Lembar Penilaian diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

32

Penggolongan motivasi dilakukan dengan menggunakan Penilaian Acuan

Patokan (PAP II). Kuesioner motivasi terdiri dari 15 item. Jika responden

menjawab YA maka skor =1, jika responden menjawab TIDAK skor =0.

Dengan demikian skor maksimal 15 dan skor minimal 0. Untuk skor yang ada

di atas atau di bawah skor ditentukan sebagai berikut:

Tabel III.2 Penggolongan skor motivasi belajar

Rentang Skor Golongan Motivasi Belajar 12,5 - 15 Sangat Termotivasi Sekali

10 - 12,4 Sangat Termotivasi 8 - 9,9 Termotivasi 6 - 7,9 Tidak termotivasi 0 - 5,9 Sangat Tidak termotivasi

Siswa dikatakan termotivasi jika mendapat skor 8 ke atas. Target pencapaian

motivasi yang ditetapkan adalah minimal 6 siswa (33,33%), mendapat skor 8

ke atas/termotivasi untuk belajar.

2. Hasil belajar

Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa diukur dengan kuis di setiap akhir

siklus. Peningkatan hasil belajar dengan membandingkan hasil belajar

sebelum pelaksanaan tindakan dan hasil belajar sesudah pelaksanaan tindakan

siklus pertama dan siklus kedua. Hasil belajar siswa dikatakan tuntas jika

mencapai nilai 6,5 sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum yang sudah

ditetapkan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

33

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Siklus kedua

dilaksanakan apabila indikator pencapaian tidak terpenuhi. Berikut ini langkah

dalam setiap siklus penelitian.

1. Perencanaan. Dalam langkah ini, kegiatan yang dilakukan adalah

merumuskan masalah, menentukan tujuan dan metode penelitian serta

membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan motivasi

dan hasil pembelajaran

2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan sebagai upaya meningkatkan

motivasi dan hasil pembelajaran

3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan.

4. Refleksi. Pada langkah ini peneliti menganalisis, memaknai dan

menyimpulkan hasil observasi terhadap kegiatan belajar mengajar

Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian

ini diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus pertama

Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan/tatap muka di kelas. Kegiatan yang dilakukan meliputi:

a. Perencanaan:

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, yaitu meliputi;

Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

34

memetakan para siswa. Data yang digunakan untuk memetakan siswa

adalah hasil kuis yang sudah dilakukan sebelumnya. Setelah mengetahui

hasil evaluasi siswa, peneliti dan guru merangking siswa dari siswa yang

mempunyai nilai tinggi sampai dengan siswa yang mempunyai nilai

terendah. Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen berdasarkan

tingkat prestasi dan jenis kelamin, yang masing-masing kelompok

beranggotakan empat siswa. Beberapa perangkat lain yang disiapkan

dalam tahap ini adalah rencana pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw, lembar kerja siswa, kuis, lembar observasi.

Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:

1) Kriteria keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

terhadap motivasi dan hasil belajar siswa berdasarkan pelaksanaan

tindakan. Kriteria keberhasilan PTK dapat ditetapkan antara lain

dengan menggunakan prinsip belajar tuntas, misalnya 65%. Apabila

peningkatan yang diharapkan dalam hal ini motivasi dan hasil belajar

tercapai minimal 65%, maka pencapaian tersebut dikatakan memenuhi

kriteria.

2) Instrumen penilaian diri tentang motivasi belajar siswa yang memuat

ke lima indikator: minat dan perhatian siswa mengikuti pelajaran,

tidak mudah putus asa/semangat dalam melaksanakan tugas, tanggung

jawab siswa dalam mengerjakan tugas, rasa senang dan puas dalam

melaksanakan tugas, reaksi siswa terhadap stimulus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

35

3) Lembar penilaian kemampuan siswa mengerjakan kuis individu yang

dilakukan pada setiap akhir siklus untuk melihat seberapa besar

peningkatan yang dialami setiap siswa selama pelaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

4) Lembar observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw

5) Lembar observasi aktivitas siswa di kelas selama penerapan proses

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

b. Tindakan

Pada tahap ini dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw sesuai rencana tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis

besar materi yang akan dipelajari dengan melibatkan siswa dalam

diskusi kelas.

2) Peneliti dan guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen

beranggotakan empat orang dan membagikan sub bab secara berbeda

dalam bentuk kartu kerja (KK) kepada setiap anggota kelompok.

Setiap kelompok mendapat empat kartu kerja sesuai dengan jumlah

siswa dalam kelompok.

3) Siswa yang memegang kartu kerja (KK)-1, dikumpulkan menjadi

kelompok baru. Demikian juga dengan siswa yang memegang KK-2,

KK-3, KK-4. Siswa-siswa dalam kelompok baru disebut kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

36

ahli.

4) Siswa dalam kelompok ahli kembali ke kelompok awal dan

membagikan hasil diskusi dalam kelompok ahli kepada anggota

kelompok awal.

5) Guru dan siswa mendiskusikan dan mengoreksi hasil diskusi kelompok

secara bersama.

6) Guru memberi soal kuis secara tertulis, dan siswa mengerjakannya

secara individual.

c. Observasi

Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Pada tahap ini,

peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan

tindakan, yaitu meliputi: penerapan metode pembelajaran, aktivitas siswa

dalam kelas dan kelompok, aktivitas guru dalam menerapkan metode

pembelajaran tipe jigsaw, serta aktivitas siswa dalam kaitannya dengan

indikator motivasi. Pengamatan dilakukan dengan bantuan instrumen

observasi dan dilengkapi perekaman dengan video camcorder.

d. Refleksi:

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil

observasi terhadap motivasi dan hasil pembelajaran. Ada dua macam

refleksi yang dilakukan, yaitu:

1) Refleksi segera pada saat pertemuan berakhir, digunakan untuk

mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

37

pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya

(penyesuaian rencana pembelajaran dan/atau instrumen yang perlu

disempurnakan).

2) Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui

apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan

telah tercapai. Secara teknis peneliti melakukan self-reflection dahulu

terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan pada

masing-masing fase, hasil kegiatan kelompok, hasil kuis dan kaitannya

dengan kegiatan kelompok dan kemudian dilakukan refleksi dan

diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus

kedua.

2. Siklus kedua

Kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus

pertama, hanya tindakannya yang berbeda. Tindakan pada siklus kedua ini

ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama dan dilaksanakan dalam

dua kali pertemuan/tatap muka.

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua macam instrumen yang digunakan yaitu untuk

melakukan kegiatan belajar mengajar dan pengumpulan data

1. Instrumen untuk melakukan kegiatan belajar mengajar

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

38

pembelajaran tipe jigsaw. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini memuat

kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka implementasi

tindakan. (Lampiran 1)

b. Lembar pembagian kelompok

Lembar pembagian kelompok berisi nama-nama anggota kelompok. Dalam

melaksanakan PTK siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Dalam

penelitian ini siswa dibagi dalam empat kelompok, setiap kelompok terdiri

dari 4-5 siswa. (Lampiran 2)

2. Instrumen untuk mengumpulkan data

a. Format daftar nilai siswa kelas VIII

b. Lembar observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw

c. Lembar penilaian diri tentang motivasi belajar siswa (lampiran 3)

d. Lembar observasi aktivitas siswa dalam kelompok

e. Lembar kerja siswa secara individu untuk kuis (Lampiran 4).

H. Pembagian Peran Peneliti dan Guru

Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran IPS untuk

menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini dengan tujuan

meningkatkan motivasi dan pada akhirnya dapat pula meningkatkan hasil belajar

siswa. Oleh karena itu ada pembagian peran antara guru dengan peneliti.

Pembagian peranan peneliti dan guru tampak pada tabel III.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

39

Tabel III. 3 Pembagian Peran Peneliti dan Guru

No Kegiatan Output Petugas 1 Penyusunan perangkat

pembelajaran Rencana pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Peneliti & guru

2 Pemetaan kemampuan siswa

Kelompok heterogen beranggota 4-5 siswa

Peneliti & guru

3 Penyusunan instrumen pengumpulan data

Instrumen observasi dan lembar kerja Peneliti

4 Pelajaran IPS dengan model kooperatif tipe Jigsaw

Kegiatan diskusi, membagikan hasil diskusi kepada kelompok asal, kuis

Peneliti & guru

5 Observasi kegiatan belajar mengajar

Aktivitas siswa dalam kelas, Aktivitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran

Peneliti

6 Analisis data Motivasi dan hasil belajar siswa Peneliti 7 Refleksi Dampak tindakan pada motivasi dan hasil

belajar siswa Peneliti

8 Implementasi siklus Tindakan perbaikan dan dampaknya pada peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa

Guru & peneliti

I. Pengumpulan Dan Analisis Data

1. Pengumpulan data

a. Observasi

Observasi digunakan untuk merekam kualitas proses dan hasil belajar

siswa berdasarkan instrumen observasi dan penggunaan alat perekam

video camcorder.

b. Wawancara digunakan untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas

dilihat dari sudut pandang yang lain. Dalam penelitian ini wawancara

dilakukan secara lisan dengan guru maupun siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

40

2. Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif

yaitu dengan pemaparan data/informasi tentang suatu gejala yang

diamati selama proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk paparan

naratif maupun tabel.

b. Analisis Tingkat Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui motivasi dan

hasil belajar siswa. Peningkatan motivasi dan hasil belajar dilakukan

dengan membandingkan motivasi dan hasil belajar siswa sebelum

implementasi tindakan dengan motivasi dan hasil belajar sesudah

implementasi tindakan siklus pertama dan kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

41

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya SMP Karitas Ngaglik

SMP Karitas Ngaglik berdiri pada tanggal 1 Januari 1968 dengan SK.

No. 02 a/B.6/JKB/68 yang ditetapkan di purworedjo oleh F.S Wirjotaruna

sebagai Ketua Yayasan Karya Bakti No. 051/KB/59/III/1968 pada tanggal 25

Maret 1968. Sekolah Karitas dikelola oleh para Bruder Karitas dibawah

naungan Yayasan Karya Bakti Yogyakarta. Oleh karena dikelola para Bruder

Karitas maka penyelenggaraan pendidikan sejalan dengan pandangan hidup

para Bruder Karitas yaitu cinta kasih kepada Tuhan dan sesama.

B. Visi dan Misi Sekolah

1. Visi

Visi SMP Karitas adalah membentuk peserta didik dalam proses

pendewasaan diri untuk mampu mengolah dan mengembangakn potensi

diri yang lebih berkualitas dalam menanggapi perkembangan zaman

berdasarkan cinta kasih kepada Tuhan dan sesama.

2. Misi

Misi SMP Karitas adalah mendampingi proses pembentukan diri peserta

didik dalam mengoptimalkan aspek intelektualitas, humanitas, religiositas

dan sosialitas melalui penyelarasan kurikulum sekolah dengan tingkat

perkembangan peserta didik dan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

42

Perkembangan SMP Karitas tak lepas dari kepedulian dan kerja keras para

pendahulu dan generasi penerusnya. Berikut nama-nama kepala sekolah

yang pernah memimpin SMP Karitas :

Tahun 1968-1973 Br. Hugon, FC

Tahun 1973-1978 Br. Paulus FC

Tahun 1978-1979 Theresia Gunarti B. A

Tahun 1979-1988 Br. Paulus, FC

Tahun 1988-1992 Supandiyono B.A

Tahun 1992-1996 Ig Ngadiman B.A

Tahun 1996-2000 Br. Ferdinandus, FC

Tahun 2000-2003 Theresia Gunarti S. P.d

Tahun 2003-2005 Br. Eduardus S. Utomo, FC

Tahun 2005-2009 Dra. Ch. Tuti Rahayu

Tahun 2009-Sekarang Aluysius Riwi Widakdo S.Pd

C. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMP Karitas Ngaglik Sleman

Sistem pendidikan di SMP Karitas mengacu pada undang-undang No.

20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

1. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar

2. Pendidikan menegah berbentuk sekolah menengah pertama (SMP),

Mandrasah, Tsanawiyah (MTS), atau bentuk lain yang sederajat.

SMP Karitas merupakan pendidikan menengah berbentuk Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

43

Menegah Pertama (SMP).

Selain itu sistem pendidikan di SMP Karitas juga mangacu pada

delapan Standardisasi pendidikan dalam UU tersebut yaitu:

a. Standar Kompetensi Lulusan

b. Standar Isi

c. Standar Proses

d. Standar Pendididk dan Kependidikan

e. Standar Sarana dan Prasarana

f. Standar Pengelolaan

g. Standar Pembiayaan

h. Standar Penilaian

D. Kurikulum Satuan Pendidikan SMP Karitas Ngaglik Sleman

Struktur Kurikulum SMP Karitas Ngaglik adalah sebagai berikut :

1. Mata Pelajaran

Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMP Karitas Ngaglik Sleman

Yogyakarta sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam Standar

Isi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

44

Komponen Alokasi Waktu Kelas

Mata Pelajaran VII VIII IX 1. Pendidikan Agama/Religiusitas 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 6 6 6 4. Bahasa Inggris 5 5 5 5. Matematika 6 6 6 6. IPA 6 6 6 7. IPS 5 5 5 8. Jasa pembukuan 2 2 2 9. Seni Rupa 1 1 1 10. Seni Suara 1 1 1 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan 2 2 2

12. Bahasa Jawa 2 2 2 13. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2

2. Kegiatan Pengembangan Diri/Layanan BK/Ekstrakurikuler

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi SMP Karitas Ngaglik Sleman

Jenis pengembangan diri :

a. Musik/Orkestra

b. Volley

c. Bimbingan dan Konseling

d. Pramuka

e. Bahasa Inggris

f. Tari/Modern Dance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

45

Segala aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan

Pengembangan diri dibawah pembinaan dan pengawasan guru pembina

yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah.

E. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta

1. Struktur Organisasi Sekolah

SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta bernaung di bawah Yayasan Karya

Bakti yang dikelola oleh para Bruder Karitas. Sekolah ini memiliki

personil yang cukup mendukung, seperti karyawan dan guru yang

profesional dalam bidangnya. SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta dari segi

organisatorik yang bernaung di bawah Yayasan Karya Bakti secara

struktur tampak dari satu orang kepala sekolah, kepala tata usaha, dan

empat orang wakil kepala sekolah. Selain itu, guru-guru wali kelas turut

berperan aktif sehingga semua aturan sekolah dapat terwujud dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

46

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT

PERTAMA SMP KARITAS NGAGLIK

KOMITE SEKOLAH

KEPALA SEKOLAH

URUSAN TATA USAHA

WAKASEK SARANA

PRASARANA

WAKASEK

KESISWAAN

WAKASEK KURIKULUM

GURU MATA PELAJARAN

WALI KELAS

VIII

WALI KELAS

VII

WALI KELAS

IX

GURU PEMBIMBING

WAKASEK HUMAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

47

2. Wewenang dan Tanggung jawab Masing-masing Unsur

a. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah : Aluysius Riwi Widakdo, S.Pd

Kepala sekolah mengemban tugas menyusun perencanaan,

mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, mengawasi dan

mengevaluasi seluruh kegiatan pendidikan di sekolah dengan

perincian sebagai berikut:

1). Mengatur Proses Belajar Mengajar

a). Program tahunan, semester, berdasarkan kalender pendidikan

b). Jadwal pelajaran per tahunan, per semesteran, termasuk

penetapan jenis mata pelajaran/bidang studi

pengembangan/pengajaran/keterampilam dan pembagian

tugas

c). Program satuan pelajaran satuan dan praktek berdasarkan

buku kurikulum.

d). Pelaksanaan jadwal satuan pelajaran menurut alokasi waktu

yang telah ditentukan berdasarkan kalender pendidikan

e). Pelaksanaan ulangan/tes/hasil kenaikan kelas dan ujian

kelulusan.

f). Penyusunan norma penilaian

g). Penetapan kenaikan kelas

2). Laporan kemajuan hasil belajar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

48

3). Penetapan dalam peningkatan proses belajar mengajar

a). Mengatur administrasi kantor

b). Mengatur administrasi siswa

c). Mengatur administrasi pegawai

d). Mengatur administrasi perlengkapan

e). Mengatur administrasi keuangan

f). Mengatur administrasi perpustakaan

g). Mengatur hubungan dengan masyarakat

b. Wakil Kepala Sekolah

1) Urusan Kesiswaan

Kesiswaan merupakan salah satu bidang pelayanan akademis, yang

bertugas menangani atau mengatur semua hal yang berkaitan

dengan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah dengan

tujuan terciptanya situasi pembelajaran yang tertib, teratur dan

aman. Disamping mengatur siswa dalam kegiatan belajarnya,

urusan kesiswaan juga bertugas membangun sikap mental yang

baik pada diri anak didik, melalui pembinaan kedisiplinan.

Tugas Wakasek Kesiswaan juga berkaitan erat dengan urusan lain

seperti urusan Ekstrakurikuler, Bimbingan Konseling, urusan

Kurikulum, Wali kelas, dan lain sebagainya sehingga diharapkan

semuanya berjalan secara sinergi demi tercapainya tujuan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

49

2) Urusan Kurikulum

Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:

a). Menyusun program pembelajaran, pembagian tugas guru,

jadwal pelajaran, jadwal evaluasi belajar, pelaksanaan

UAS/UN, kriteria persyaratan naik kelas atau lulus / tidak lulus

dan laporan pengajaran secara berkala.

b). Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan program

pelajaran, menyediakan daftar buku acuan guru dan siswa serta

menyusun laporan secara berkala.

3) Urusan Sarana Prasarana

Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana mempunyai

tugas membantu kepala sekolah dalam hal sebagai berikut:

a). Urusan inventarisasi sarana dan prasarana

b). Pendayagunaan sarana dan prasarana

c). Urusan pemeliharaan sarana dan prasarana

d). Urusan perpustakaan

e). Urusan laboratorium komputer dan mengetik, laboratorium

bahasa, fisika, kimia, biologi.

4) Urusan Hubungan Masyarakat

Tugas urusan Humas adalah sebagai berikut:

a). Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan

masyarakat, orangtua/wali siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

50

b). Urusan piket guru

c). Membina hubungan sekolah dengan POMG

d). Membimbing para siswa dalam kegiatan sosial pada hari

nasional dan hari besar agama serta mengkoordinasi

pengumpulan dan penyerahan dana kepada yang berhak

menerima.

e). Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara

berkala.

5) Urusan Bimbingan dan Penyuluhan

Tugas wakasek bimbingan dan penyuluhan adalah;

a). Mendampingi dan membimbing para siswa yang mengalami

masalah tertentu

b). Memberikan informasi penting kepada para siswa melalui

penyuluhan dengan tujuan meningkatkan budi pekerti dan

kualitas moral para siswa yang meliputii bahaya narkoba,

menjaga hubungan seks yang aman, dll.

c. Dewan Guru

Guru selaku pelaksana pembelajaran mengemban tugas membuat

program pembelajaran, membuat satuan pembelajaran, melaksanakan

kegiatan belajar-mengajar, meneliti daftar hadir siswa, membuat

catatan kemajuan siswa, dan mengelola kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

51

F. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMP Karitas Ngaglik

Sumber daya manusia di SMP Karitas Ngaglik Sleman tahun ajaran

2009/2010 saat ini berjumlah 13 orang, yang terdiri dari seorang Kepala

Sekolah, 8 orang guru dan 4 orang karyawan, dengan rincian sebagai berikut:

No. Nama Jabatan (Mengajar Mata

Pelajaran)

1. Aluysius Riwi Widakdo, S.P.d Kepala Sekolah

(Matematika)

2. Dra. Ch Tuti Rahayu Guru (Ekonomi)

( Penjas Orkes)

( Pkn)

( Jasa Pembukuan)

3. C. Poncowati, S.Si Guru (IPA)

4. Drs. Yacobus Agus Budiyanto Guru (IPS)

(Seni Rupa)

5. Fransisca Sri Yuanti, S.Pd Guru (Bahasa Indonesia)

( Bahasa Jawa)

6. Cosmas Lanang Guru (Religiositas)

( Seni Suara)

7. F.x. Sudarto Guru (TIK)

8. Agustinus Iswantoro, S.Pd Guru (Matematika)

9. Ignatia Supriatustuti, S.Pd Guru (IPA)

10. Antonius Mardiyono Ka. TU

11. Martinus Lugiana Bendahara Humas

12. Ch Retno Wulandari Bendahara

13. Romanus Wijanarko Humas Tenaga Pelaksana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

52

G. Siswa SMP Karitas Ngaglik

Siswa SMP Karitas Ngaglik berjumlah 53 orang. Sekolah ini hanya memiliki

3 kelas. Perincian jumlah tersebut berdasarkan kelas adalah sebagai berikut :

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah VII 6 11 17 VIII 11 7 18 IX 10 8 18 TOTAL 27 26 53

Kondisi perekonomian keluarga siswa-siswi SMP Karitas Ngaglik Sleman

sebagian besar berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah.

H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Satuan Pendidikan SMP Karitas Ngaglik

Sleman

1. Lingkungan Sekolah

SMP Karitas beralamat di Jl. Monjali, Nandan, Sariharjo, Ngaglik No.68

Sleman Yogyakarta. SMP Karitas satu lokasi dengan TK dan SD yang

juga dikelola oleh para Bruder Karitas. Jarak antara sekolah dan jalan raya

kurang lebih 100 meter sehingga tidak terganggu oleh kebisingan lalu

lintas. Bangunan merupakan bangunan yang permanen dengan halaman

yang kurang begitu luas namun dipergunakan untuk upacara bendera dan

kegiatan lainnya. Keamanan bangunan sekolah ini cukup terjamin dengan

adanya pagar sekolah yang kokoh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

53

2. Keadaan sekolah

Dalam proses belajar mengajar SMP Karitas Ngaglik Sleman memiliki

sarana dan prasarana pendukung antara lain :

3 Ruang kelas

1 Ruang Pertemuan

1 Ruang Kantor Kepala Sekolah

1 Ruang Kantor TU

1 Ruang Perpustakaan

1 Ruang tamu

1 Ruang Laboratorium IPA

1 Ruang Laboratorium Bahasa

1 Ruang Laboratorium Komputer

1 Ruang Guru

1 Ruang Musik dan Karawitan

3 Toilet ( guru, putra-putri)

Secara keseluruhan, lingkungan fisik SMP Karitas Ngaglik sudah cukup

mendukung dan memadai sebagai tempat yang digunakan untuk menimba

ilmu pengetahuan demi masa depan anak-anak bangsa. Di samping itu

tidak terlalu bising, karena jarak yang lumayan jauh dari jalan umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

54

BAB V

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi

Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaraan

kooperatif tipe jigsaw ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Karitas Ngaglik

dengan jumlah siswa 18 orang. Sebelum dilaksanakan penelitian ini, peneliti

telah melakukan observasi dan wawancara lisan dengan guru mata pelajaran IPS

dan beberapa orang siswa untuk mengetahui motivasi belajar, kondisi dan

situasi kelas selama proses belajar mengajar berlangsung yang selanjutnya

dijadikan sebagai landasan dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan.

1. Sebelum Implementasi Tindakan

a. Motivasi Belajar

Kondisi awal siswa tentang motivasi dipaparkan berdasarkan hasil

observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran IPS sebelum

pelaksanaan rencana tindakan. Berdasarkan hasil observasi tampak

bahwa selama proses belajar mengajar berlangsung pada umumnya siswa

kurang aktif, sibuk dengan diri sendiri, berbicara dengan teman sebangku

maupun teman yang ada di depan dan di belakanganya bahkan ribut dan

bernyanyi-nyanyi kecil ketika guru sedang mengajar. Tidak terlihat

adanya inisiatif dari para siswa untuk bertanya kepada guru bahkan kalau

pun mereka tidak mendengar dengan jelas apa yang baru saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

55

disampaikan oleh guru. Hanya sekitar satu-tiga siswa (16,66%) yang

tampak memperhatikan dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru. Empat orang tampak sibuk mengipas dengan buku, dua orang

bernyanyi-nyanyi kecil, tiga orang tidur-tiduran. Siswa yang duduk

disebelah kiri dan kanan guru yang jumlahnya sekitar delapan orang

sibuk berbicara dengan teman sebangku maupun teman yang duduk di

depan dan di belakangnya. Bahkan ada yang ketika guru sedang menulis

berjalan kedepan untuk mengganggu temannya. Menurut guru mata

pelajaran IPS motivasi belajar siswa sangat kurang.

b. Hasil Belajar

Kondisi awal hasil belajar siswa sebelum implementasi tindakan

disajikan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel V.1 Hasil belajar Siswa Sebelum Implementasi Tindakan

Tahun ajaran 2008/2009 No Nama Siswa Kondisi Awal 1 Antonius Fajar Dwi Nugroho 6 2 Bonifasius Bryan Ofens 6 3 Chatarina Linggit W. P 7 4 Christian Santoso 6 5 Dessyana Yohana S.M 6 6 Erik Mahardika Putra Kusuma 4 7 Gabriela Janet Justisia 7 8 Gabriella Dorida Isti Wardini - 9 Jaler Panuntun 3,5 10 Karen Debora Natalia 7 11 Kevin geovani Resa - 12 Kukuh Seno Prasetyo 6,5 13 Laurant Christian 6 14 Maria Rika Karolina 9 15 Vagusdhammajati 7 16 Yohanes Anang Nugroho 4,5 17 Aprilia Prastiwi - 18 Daniel Armando -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

56

KKM yang ditetapkan adalah 6,5 dan kriteria keberhasilan PTK 65%.

Apabila jumlah siswa yang mendapat nilai 6,5 tercapai minimal 65%,

maka pencapaian tersebut dikatakan memenuhi kriteria dan tuntas.

Berdasarkan data hasil belajar siswa pada kondisi awal sebelum

implementasi tindakan pada tabel di atas tampak bahwa jumlah siswa

yang hasil belajarnya sudah mencapai KKM sebanyak 6 siswa

(33,33%) dan jumlah siswa yang hasil belajarnya belum mencapai

KKM sebanyak 12 siswa (66,66%). Karena jumlah siswa yang

mencapai KKM lebih kecil dari 65% maka dapat dikatakan bahwa

hasil belajar siswa rendah dan belum tuntas.

2. Proses Implementasi Tindakan

a. Siklus Pertama

1). Perencanaan

Sebelum melakukan tindakan, peneliti mempersiapkan semua

hal yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung. Hal yang perlu di

persiapkan seperti; Rencana Pembelajaran (RPP), Kartu Kerja (KK),

soal kuis, lembar kerja siswa untuk kuis (LKS), lembar pembagian

kelompok, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan

guru dalam menerapkan model pembelajaran jigsaw, membuat tanda

pengenal untuk siswa, mempersiapkan alat perekam.

Kemudian peneliti bersama guru melakukan pemetaan

berdasarkan jenis kelamin dan hasil belajar siswa sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

57

implementasi tindakan. Pemetaan bertujuan untuk membagi siswa

dalam kelompok yang heterogen berdasarkan jenis kelamin dan hasil

belajar sehingga setiap anggota kelompok saling membantu dan

melengkapi satu sama lain.

Jumlah siswa pada kelas VIII SMP karitas Ngaglik sebanyak

18 orang, maka peneliti membagi kelas menjadi empat kelompok

yang beranggotakan 4-5 orang. Kelompok satu dan empat

beranggotakan lima orang sedangkan kelompok dua dan tiga

beranggotakan empat orang. Pembagian kelompok tersebut

didasarkan tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung di kelas dan hasil belajar sebelum implementasi

tindakan. Masing-masing kelompok beranggotakan siswa yang

heterogen, baik dari prestasi (tinggi, sedang dan rendah) dan dari

jenis kelamin.

2). Tindakan

a). Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16

Januari 2010 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Jumlah siswa

yang hadir 18 orang. Kegiatan yang dilaksanakan selama

pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

(1). Perkenalan dan pembagian kelompok

Sebelum tindakan dimulai peneliti memperkenalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

58

diri, menjelaskan secara singkat tentang model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw. Guru memulai pelajaran dengan

menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan rencana

kegiatan selama proses belajar mengajar berlangsung. Guru

juga menjelaskan lagi tentang model pembelajaran bahwa

siswa akan dibagi dalam 4 kelompok.

Untuk membedakan kelompok awal dengan kelompok

ahli, maka kelompok awal diberi nama bunga. Kelompok

satu diberi nama mawar, kelompok dua melati, kelompok

tiga rose, kelompok empat aster. Sedangkan kelompok ahli

sesuai dengan nomor kartu kerja yakni 1, 2, 3, dan 4. Setiap

kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. Tiap anak dalam

kelompok mendapat kartu kerja (KK) yang berbeda

sehingga setiap kelompok mendapat empat KK. Siswa yang

mendapat KK sama berkumpul menjadi satu kelompok yang

dinamakan kelompok ahli.

(2). Diskusi dalam kelompok ahli

Siswa yang mendapat kartu kerja sama berkumpul dan

mulai belajar dalam kelompok. Selama di kelompok suasana

kelas tenang. Masing-masing siswa membaca kartu kerja,

membahas soal yang ada dalam kartu kerja dan secara

bergilir menjelaskan kepada temannya tentang materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

59

ada dalam kartu kerja. Khususnya di kelompok 1, 2 dan 3

setelah berkumpul dalam kelompok langsung memulai

diskusi.

Di kelompok satu dan tiga, ada siswa yang berani

mengemukakan pendapatnya, meskipun bukan murni

gagasannya sendiri. Mereka yang berani mengemukakan

pendapat di kelompok pada umumnya adalah yang tergolong

berprestasi tinggi. Guru dan peneliti menekankan agar setiap

siswa benar-benar memahami KK yang menjadi

tanggungjawabnya agar bisa membagikan kepada anggota

kelompok awal karena materi yang ada dalam KK yang

menjadi tanggung jawabnya tidak ada dalam KK anggota

yang lain. Diskusi kelompok ahli menghabiskan waktu 15

menit.

(3). Laporan tiap anggota kelompok

Setelah berdiskusi dalam kelompok ahli, siswa kembali

ke kelompok awal untuk melaporkan hasil pembelajaran

mereka kepada anggota kelompok awal. Di kelompok awal

setiap siswa bergilir untuk membagikan hasil diskusinya di

kelompok ahli. Guru menekankan bahwa ada empat KK yang

harus dikuasai oleh anggota kelompok. Materi yang ada

dalam masing-masing KK berbeda-beda, sehingga setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

60

siswa dituntut untuk membagikan hasil belajar di kelompok

ahli supaya siswa yang lain juga memahaminya. Karena

diawal pertemuan guru memberitahukan bahwa akan ada

kuis, maka pada umumnya siswa serius dan semangat

membagikan hasil diskusi kelompok ahli kepada anggota

kelompok.

Di kelompok satu ada siswa dengan tingkat prestasi

yang rendah tidak berani membagikan hasil diskusinya

kepada anggota kelompoknya. Hal ini mengundang emosi

anggota kelompok. Peneliti menyarankan agar membacakan

saja sesuai dengan apa yang tertulis dalam KK. Di kelompok

empat ada dua siswa yang kelihatan sibuk dengan diri sendiri

ketika temannya melaporkan hasil diskusi kelompok ahli.

(4). Tanya jawab

Setelah laporan tiap anggota dilanjutkan dengan tanya

jawab antara kelompok. Awalnya tidak ada siswa yang

berinisiatif untuk bertanya. Maka guru menekankan agar

setiap kelompok bertanya dan menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh kelompok lain, supaya mereka bisa menjawab

soal kuis pada saat saat diadakan kuis. Maka satu orang siswa

dari kelompok satu memulai dengan mengajukan pertanyaan

kepada kelompok tiga, diikuti oleh kelompok lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

61

Setelah selesai tanya jawab antar kelompok, guru

mengadakan tanya jawab lagi secara acak kepada siswa

secara individu, untuk mengetahui apakah siswa benar-benar

sudah paham materi yang didiskusikan dalam kelompok.

Setelah tanya jawab guru merangkum materi yang di pelajari

pada hari itu.

(5). Refleksi Segera

Karena guru tidak melakukan refleksi sebagaimana

dalam rencana pembelajaran, maka peneliti meminta waktu

lima menit untuk mengajukan dua pertanyaan kepada siswa

secara umum, yakni tentang perasaan siswa selama

pembelajaran dengan metode jigsaw dan hal-hal apa saja yang

masih harus diperbaiki untuk pertemuan selanjutnya. Siswa

menjawab dengan serentak bahwa mereka senang dengan

metode pembelajaran jigsaw, namun ada beberapa hal yang

harus diperbaiki yakni waktu untuk laporan tiap anggota

kelompok sangat kurang, ada siswa yang ribut ketika

temannya membagikan hasil diskusi di kelompok awal dan

ahli, ada siswa yang tidak berani untuk membagikan hasil

diskusi kepada anggota kelompok lain.

b). Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis tangggal 22 Januari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

62

dengan alokasi waktu 2x45 menit. Jumlah siswa yang hadir 18

orang. Kegiatan yang dilakukan selama pertemuan kedua adalah

sebagai berikut:

(1). Pembagian Kelompok dan kegiatan awal

Siswa diminta untuk masuk kedalam kelompok yang

sudah dibagikan dipertemuan pertama. Guru memulai

pelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang materi

pelajaran yang lalu, memberitahukan rencana kegiatan selama

proses belajar mengajar berlangsung.

(2). Diskusi Kelompok Ahli

Perpindahan dari kelompok awal ke kelompok ahli

membuat suasana kelas agak ramai. Karena setiap anggota

dalam kelompok ahli memegang KK yang sama, maka

peneliti dan guru menekankan agar setiap anggota

bertanggangung jawab untuk menjelaskan satu point materi

yang ada dalam KK.

(3). Laporan tiap anggota kelompok

Suasana kelas menjadi ribut karena ada beberapa siswa

yang protes bahwa materi ajar terlalu banyak, sehingga

mereka tidak bisa menguasainya. Ada yang bingung

bagaimana cara menjelaskan kepada anggota kelompok awal.

Apakah membaca secara keseluruhan atau hanya bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

63

tertentu saja. Peneliti dan guru menyarankan agar

menjelaskan bagian-bagian yang penting saja.

(4). Presentasi tiap kelompok

Setelah laporan tiap anggota kelompok guru meminta

utusan kelompok untuk melaporkan hasil diskusi. Namun

bukan hanya utusan tetapi juga semua anggota kelompok

maju ke depan dengan alasan mereka akan membantu

menjawab pertanyaan teman-teman kelompok lain. Suasana

kelas saat maju untuk presentasi menjadi ramai. Presentasi

berjalan lancar walau ada beberapa siswa yang kurang

memperhatikan presentasi teman kelompok yang presentasi.

(5). Tanya jawab

Sebelum memulai kuis guru mengadakan tanya jawab

secara acak kepada siswa secara individu untuk mengetahui

pemahaman materi ajar. Tanya jawab membutuhkan waktu

lima menit. Ketika sesi tanya jawab suasana kelas menjadi

ribut. Ada beberapa siswa yang kelihatan gelisah, ada yang

menunjukan wajah tidak senang. Ketika guru bertanya

apakah mereka sudah siap untuk kuis atau belum, serentak

menjawab bahwa belum siap karena materi ajar terlalu

banyak dan mereka tidak menguasainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

64

(6). Kuis

Setelah kembali ke bangku masing-masing suasana kelas

menjadi tenang, guru dan peneliti membagikan lembar kerja

kuis untuk dikerjakan secara individu.

(7). Refleksi

Refleksi segera tidak dilakukan oleh guru sehingga

peneliti meminta waktu siswa untuk bertanya tentang kesan

terhadap pembelajaran. Pada umumnya siswa mengatakan

materi terlalu banyak, materi ajar tidak menyenangkan.

Metode menarik karena masing-masing bertanggung jawab

untuk memahami kartu kerja masing-masing, sehingga tidak

melimpahkan tanggung jawab kepada satu orang. Selesai kuis

peneliti membagikan lembar penilaian diri motivasi belajar

menggunakan metode jigsaw kepada siswa untuk diisi guna

mengetahui tercapai tidaknya indikator keberhasilan tindakan

yang ditargetkan.

3). Observasi

Observasi yang dilakukan meliputi observasi terhadap kegiatan guru

saat menerapkan proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan

kegiatan siswa di kelas selama proses pembelajaran berlangsung.

Tabel V.2 dan V.3 menunjukkan hasil observasi kegiatan guru dan

siswa di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

65

Tabel V. 2 Hasil observasi kegiatan guru dikelas

Siklus I No Elemen yang dinilai Ya Tidak 1 Memeriksa kesiapan siswa √ 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran dengan metode jigsaw √ 3 Menyampaikan kompetensi yang akan di capai dan

memberi petunjuk tentang rencana kegiatannya √

4 Membangkitkan perhatian dan minat siswa melalui gaya mengajar yang antusias dengan menggunakan metode jigsaw

5 Menimbulkan motivasi dengan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dan memanfaatkan hal yang menjadi perhatian siswa

6 Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok awal, kelompok jigsaw dan membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien

7 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok awal dan kelompok jigsaw

9. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

10 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa √ 11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

yang sudah di tentukan √

(Sumber: dikembangkan dari http/www.ed.gov) Tabel V.3

Lembar observasi kegiatan siswa dikelas Siklus I

No Elemen yang dinilai Ya Tidak 1 Siap mengikuti pelajaran √ 2 Terbuka mengemukakan ide √ 3 Perhatian di arahkan pada materi diskusi √ 4. Siswa membagikan materi yang di pelajari kepada

kelompok awal √

5 Mendengarkan penjelasan teman √ 6 Mencatat hal-hal yang penting √ 7 Antusias √ 8 Mengajukan pertanyaan kepada guru/teman √ 9 Menjawab pertanyaan √ (Sumber: Pedoman Pelaksanaan Lapangan, hal;36)

Selain pengamatan pengumpulan data juga dilakukan dengan

wawancara dan perekaman data. Wawancara dilakukan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

66

empat siswa dengan kemampuan intelektual yang beragam dengan

mengajukan satu pertanyaan yaitu mengenai kesan mereka terhadap

pembelajaran dengan metode jigsaw. Dari hasil wawancara tersebut ke

empat siswa mengatakan senang dengan metode pembelajaran jigsaw

karena mereka dituntut untuk menguasai materi yang ada dalam kartu

kerja dan bertanggungjawab untuk membagikan kepada anggota

kelompok awal. Namun ke empat siswa juga mengatakan waktu untuk

diskusi kelompok ahli dan laporan tiap anggota kepada kelompok awal

dan waktu untuk kuis sangat kurang, ada siswa yang ribut dan tidak

serius membagikan kertas kerja yang dipelajari kepada anggota

kelompok awal.

4). Refleksi

Pada umumnya siswa menaruh perhatian terhadap pelajaran,

semangat dan bertanggung jawab melaksanakan tugas walaupun

tidak semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan

hasil refleksi segera, pengamatan pada pertemuan pertama dan

pertemuan kedua, peneliti bersama guru partner melakukan evaluasi.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ada peningkatan motivasi belajar

dan hasil belajar (lihat tabel V.7 dan V.8). Indikator keberhasilan

tindakan yang ditargetkan sudah tercapai. Namun siswa yang

menjawab dan mengajukan pertanyaan dalam kelompok adalah siswa

yang sama. Ketika diskusi kelompok ada siswa yang ribut dan sibuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

67

dengan diri sendiri, tidak memperhatikan penjelasan teman. Peneliti

dan guru merencanakan siklus kedua.

b. Siklus Kedua

Tujuan dari siklus kedua ini adalah untuk memantapkan kesimpulan pada

siklus pertama, sekaligus sebagai pembanding hasil yang dicapai pada

siklus pertama.

1). Perencanaan

Pertemuan pertama dan kedua untuk siklus kedua

direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 28-29 Januari 2010,

namun karena ada kegiatan lain di sekolah yang harus diikuti oleh 11

siswa kelas VIII maka pertemuan kedua ditunda tanggal 4 Februari

2010. Materi yang dipelajari pada siklus kedua adalah pranata dan

penyimpangan sosial. Mengingat materi yang dipelajari sedikit dan

dirasa mudah, maka penyampaian materi akan dilakukan satu kali

pertemuan (2 x 45 menit).

Berdasarkan hasil refleksi, bahwa ada anak yang ribut dengan

diri sendiri, hanya terpaku pada teks KK dan tidak ada inisiatif untuk

mencari informasi dari sumber lain/dari buku, maka ada perubahan

yang dilakukan. Pada siklus pertama, materi dan pertanyaan diskusi

langsung disajikan, siswa hanya mendalami. Namun pada siklus

kedua setiap KK hanya diisi dengan pertanyaan yang berbeda dan

siswa diminta untuk mencari, mengisi dan mendalami KK masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

68

masing.

Peneliti menyediakan perangkat yang diperlukan berhubungan

dengan proses pembelajaran pada siklus kedua ini yakni satu lembar

instrumen observasi guru, satu lembar instrumen observasi aktivitas

siswa, RPP, 18 lembar kartu kerja, 18 lembar Lembar kerja untuk

kuis dan soal kuis.

2). Tindakan

a). Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tangggal 28 Januari 2010,

dengan alokasi waktu 2x 45 menit. Jumlah siswa yang hadir 18

orang. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama adalah

sebagai berikut:

(1). Pembagian kelompok.

Guru meminta siswa masuk ke dalam kelompok yang

sudah ditentukan sebelumnya. Suasana kelas selama

pembagian kelompok ribut karena ada siswa yang tidak mau

bergabung dengan kelompok yang sudah dibagikan pada

pertemuan sebelumnya dengan alasan yang aktif orang yang

sama, ada yang mengatakan sakit dan enggan untuk masuk

kelompok, ada yang mengatakan bosan. Namun guru

memberi pengertian bahwa waktu tidak mencukupi untuk

pembagian kelompok baru. Maka siswa akhirnya berkumpul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

69

bersama kelompok awal.

Sebelum membagikan KK guru menjelaskan kepada

siswa bahwa KK untuk pertemuan kali ini berbeda dengan

pertemuan sebelumnya. KK hanya berisi pertanyaan dan

siswa diminta untuk mengisi KK sesuai dengan instruksi.

Guru juga menjelaskan alasan kenapa KK hanya berisi

pertanyaan bahwa agar setiap siswa terlibat dan bertanggung

jawab untuk mencari, memahami kartu kerjanya. Sehingga

mereka bisa menjelaskan kepada kelompok awal. Setiap

siswa diberi kesempatan untuk mencari, mengisi dan

mendalami KK.

Masing-masing anggota kelompok nampak

bertanggung jawab mengerjakan KK. Pada awalnya ada siswa

yang bingung bagaimana cara mengisi sehingga mereka

bertanya kepada peneliti dan guru. Peneliti dan guru

menyarankan agar menjawab sesuai dengan instruksi. Di

kelompok satu ada lima orang siswa, dua siswa laki-laki dan

perempuan mendapat KK dengan pertanyaan yang sama maka

yang laki-laki tidak aktif hanya menunggu jawaban yang

dikerjakan oleh temannya. Di kelompok tiga, mereka tidak

duduk sebagaimana lazimnya kelompok, masing-masing

duduk di bangkunya sendiri sambil mengisi KK. Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

70

menyarankan agar duduk melingkar sebagaimana suatu

kelompok namun kelompok mengatakan setelah mengisi KK

masing-masing baru membahasnya dalam kelompok.

(2). Diskusi kelompok ahli.

Setelah semua selesai mengerjakan KK siswa masuk ke

dalam kelompok ahli. Di kelompok ahli setiap siswa

mencocokkan KK yang dikerjakan satu sama lain, memilih

KK yang jawabannya sesuai dengan instruksi. Peneliti dan

guru menekankan supaya memilih jawaban yang memang

singkat tetapi sesuai dengan jawaban yang diminta dalam

instruksi. Di kelompok dua ada siswa yang berusaha

mempertahankan jawabannya, sementara di kelompok satu

ada siswa yang tulisannya tidak bisa dibaca oleh teman yang

lain. Hal ini mengundang emosi teman yang lain sehingga

mereka mencocokan lagi jawaban masing-masing dengan

buku paket yang ada. Ada juga beberapa yang bertanya

kepada peneliti dan guru.

Diskusi kelompok ahli berjalan dengan baik walau

pada awalnya masih ada siswa yang sibuk mengerjakan KK,

karena di kelompok awal belum menyelesaikan. Siswa

nampak memiliki tangggung jawab untuk mengerjakan dan

memahami materi yang ada dalam KK masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

71

Selama diskusi siswa nampak bercanda dengan temannya,

walau masih saja ada siswa yang ribut/sibuk dengan diri

sendiri.

(3). Diskusi kelompok Awal.

Setelah saling mencocokan, memilih yang jelas, singkat

serta mendalami materi yang ada dalam KK masing-masing,

guru meminta mereka untuk kembali ke kelompok awal.

Suasana cukup ramai saat berpindah kelompok. Di kelompok

awal setiap siswa bergilir untuk membagikan hasil belajarnya

di kelompok ahli. Ketika guru berkeliling dan menemukan

beberapa siswa dalam kelompok satu dan empat yang dalam

menjelaskan kepada temannya suara kurang jelas, bicara

terlalu cepat, berusaha segera menyelesaikan tanpa peduli

temannya tersebut paham atau tidak.

Guru dan peneliti menekankan supaya menjelaskan

dengan baik karena apa yang tertulis dalam KK yang menjadi

tangggung jawabnya tidak terdapat dalam KK temannya,

sehingga setiap anggota memahami juga materi yang tertulis

dalam kartu kerja setiap anggota.

(4). Presentasi dan Tanya jawab

Setelah masing-masing siswa membagikan hasil belajar

mereka kepada anggota kelompok awal, guru meminta setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

72

utusan dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompok. Berbeda dengan presentasi pada pertemuan

sebelumnya dimana semua anggota kelompok maju ke depan,

kali ini hanya satu orang siswa.

Ketika presentasi ada siswa yang serius mendengarkan

ada juga yang sibuk dengan diri sendiri/ribut. Ada siswa dari

kelompok lain yang bertanya kepada presenter. Ketika

presenter tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

kelompok lain, maka kelompoknya membantu menjawabnya.

Jika dibandingkan dengan presentasi pada siklus pertama,

jumlah siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan lebih

banyak.

Pertemuan pertama ditutup dengan refleksi segera

dengan bertanya kepada siswa mengenai kesan mereka

terhadap proses pembelajaran. Kesan siswa terhadap proses

pembelajaran pada pertemuan pertama siklus kedua beragam.

Ada yang mengatakan senang karena pada umumnya terlibat,

masing-masing siswa bertanggung jawab untuk mengisi kartu

kerja. Ada juga yang mengatakan tidak senang, pusing, bosan.

b). Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tangggal 4 Februari 2010.

Jumlah siswa yang hadir 18 orang. Pertemuan kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

73

dipergunakan untuk kuis. Namun sebelum kuis guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk membaca kemudian tanya jawab

secara acak dengan siswa untuk mengetahui apakah siswa sudah

siap untuk kuis atau belum.

Suasana kelas saat kuis tenang. Masing-masing

mengerjakan lembar kerjanya. Sementara siswa mengerjakan

lembar kerja, guru dan peneliti berkeliling memantau, mengamati

bahwa siswa benar-benar bekerja dengan jujur. Setelah selesai

mengerjakan kuis, peneliti meminta waktu lima menit untuk

mengisi lembar refleksi penilaian diri tentang motivasi belajar

dengan menggunakan metode jigsaw. Proses pembelajaran

ditutup doa penutup oleh seorang siswa.

3). Observasi

Observasi yang dilakukan meliputi observasi terhadap kegiatan guru

saat menerapkan proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan

kegiatan siswa di kelas selama proses pembelajaran berlangsung.

Tabel V.4 dan Tabel V.5 menunjukkan hasil observasi kegiatan guru

dan siswa di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

74

Tabel V.4 Hasil observasi kegiatan guru di kelas

Siklus II No Komponen yang dinilai Ya Tidak 1 Memeriksa kesiapan siswa √ 2 Menyampaikan kompetensi yang akan di capai dan memberi

petunjuk tentang rencana kegiatannya √

3 Membangkitkan perhatian dan minat siswa melalui gaya mengajar yang antusias dengan menggunakan metode jigsaw

4 Menimbulkan motivasi dengan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dan memanfaatkan hal yang menjadi perhatian siswa

5 Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok awal, kelompok ahli dan membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien

6 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok awal dan kelompok ahli

7 Guru mencari cara-cara untuk meghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

8 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa √ 9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dgn alokasi waktu yang

sudah di tentukan √

(Sumber: dikembangkan dari http/www.ed.gov)

Tabel V.5 Lembar observasi kegiatan siswa di kelas

Siklus II No Elemen yang dinilai Ya Tidak 1 Siswa siap mengikuti pelajaran √ 2 Terbuka mengemukakan ide √ 3 Perhatian di arahkan pada materi diskusi √ 4. Siswa membagikan materi yang di baca kepada kelompok awal √ 5 Mendengarkan penjelasan teman √ 6 Mencatat hal-hal penting selama proses pembelajaran √ 7 Antusias √ 8 Mengajukan pertanyaan kepada guru/teman √ 9 Menjawab pertanyaan √

(Sumber: Pedoman Pelaksanaan Lapangan, hal;36)

Selain pengamatan pengumpulan data juga dilakukan dengan

wawancara dan perekaman data. Wawancara dilakukan terhadap dua

siswa dengan kemampuan intelektual yang berbeda dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

75

mengajukan satu pertanyaan yaitu mengenai kesan mereka terhadap

pembelajaran dengan metode jigsaw. Dari hasil wawancara tersebut

satu orang siswa mengatakan senang karena masing-masing siswa

dituntut untuk mencari, mengisi serta menguasai materi yang ada

dalam kartu kerja dan bertanggung jawab untuk membagikan kepada

anggota kelompok awal. Namun pada saat itu siswa itu sendiri kurang

aktif karena sakit kepala. Siswa yang satu mengatakan senang tapi

tidak tahu dan tidak berani mengungkapkan pendapat maupun

membagikan hasil diskusi kepada kelompoknya.

Wawancara juga dilakukan dengan guru partner. Guru

mengatakan metode jigsaw memang bagus dan bisa meningkatkan

minat, perhatian, serta tanggung jawab masing-masing siswa untuk

memahami kartu kerja. Namun untuk memotivasi agar siswa terlibat

sepenuhnya agak sulit. Guru juga mengatakan bahwa waktu banyak

terbuang untuk pembagian kelompok dan perpindahan kelompok dari

awal ke ahli dan dari ahli ke awal. Apalagi saat pembagian kelompok

ada siswa yang enggan untuk berkumpul bersama kelompok

sehinggga waktu untuk pembagian kelompok menjadi lebih lama

dibandingkan waktu untuk diskusi.

4). Refleksi

Refleksi dibagi menjadi dua bagian yaitu refleksi yang

dilaksanakan segera setelah setiap pertemuan selesai dan refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

76

secara keseluruhan untuk satu siklus. Refleksi segera dilakukan

dengan mengajukan pertanyaan secara umum kepada siswa tentang

kesan terhadap pembelajaran dan hal-hal yang dirasa masih kurang

dan perlu perbaikan. Beberapa orang siswa mengatakan senang,

beberapa yang lain mengatakan bosan, pusing. Meskipun demikian di

siklus kedua ini pada umumnya siswa bertanggung jawab dan serius

mencari, mengisi serta menguasai materi yang telah mereka cari dan

isi dalam kartu kerja, terlibat dalam kelompok, mencatat hal-hal yang

penting. Jumlah siswa yang bertanya menjadi lebih banyak.

B. Analisis dan Pembahasan Tingkat Motivasi dan Hasil Belajar Sebagai

Dampak Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

terhadap Tembelajaran IPS

1. Siklus Pertama

a. Motivasi Belajar

Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Berikut

disajikan hasil analisis penilaian diri tentang motivasi belajar siswa

terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Tabel V.6 Hasil Analisis Motivasi Belajar

Siklus I No Skor Golongan 1 7 Tidak Termotivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

77

2 9 Termotivasi 3 12 Sangat Termotivasi 4 14 Sangat Termotivasi Sekali 5 12 Sangat Termotivasi 6 10 Sangat Termotivasi 7 11 Sangat Termotivasi 8 11 Sangat Termotivasi 9 8 Tidak Termotivasi

10 11 Sangat Termotivasi 11 12 Sangat Termotivasi 12 12 Sangat Termotivasi 13 11 Sangat Termotivasi 14 13 Sangat Termotivasi Sekali 15 13 Sangat Termotivasi Sekali 16 8 Tidak Termotivasi 17 13 Sangat Tidak Sekali 18 6 Sangat Tidak Termotivasi

77,77% Siswa Termotivasi 22,22% Siswa Tidak termotivasi

Tabel V.7

Rekap Analisis data motivasi belajar siklus I

Golongan Motivasi Belajar

Skor Frekuensi Keterangan

Siklus Siklus Kondisi awal I

Target I

STS 12,5 - 15 4 ST 10 - 12,4 9 T 8 - 9,9 1 TT 6 - 7,9 3 STT 0 - 5,9

Berkisar antar 1-3 siswa yang tampak memperhatikan, aktif dll.

1

Minimal 6 siswa siswa mendapat skor 8 ke atas/siswa dikatakan termotivasi jika mendapat skor 8 ke atas

14 siswa mendapat skor 8 ke atas dan 4 siswa mendapat skor di bawah 8

Siklus pertama merupakan tahap awal perkenalan metode

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pada umumnya siswa tampak

antusias dalam diskusi kelompok, bertanggung jawab terhadap kartu

kerja masing-masing. Berdasarkan hasil penelitian yang tertera dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

78

tabel V.6 dan V.7 di atas tampak bahwa pada siklus pertama jumlah

siswa yang tergolong sangat termotivasi sekali adalah 4 siswa

(22,22%), sangat termotivasi 9 siswa (50%), termotivasi 1 siswa

(5,55%), tidak termotivasi 3 siswa (16,66%). Dengan demikian,

jumlah siswa yang mendapat skor 8 ke atas/yang termotivasi untuk

belajar sebanyak 14 siswa (77,77%). Karena pencapaian tersebut

melebihi target yang ditentukan, maka dapat dikatakan bahwa

penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw meningkatkan

motivasi belajar siswa.

b. Hasil Belajar

Yang dimaksud dengan hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah

nilai yang diperoleh siswa dalam mengerjakan kuis. Berikut ini

disajikan tabel tentang analisis hasil ketuntasan belajar siswa siklus

pertama

Tabel V.8 Hasil Analisis ketuntasan belajar siswa

Siklus I Ketuntasan belajar

No Nama Nilai Tuntas Belum Standar 1 Antonius Fajar Dwi Nugroho 7 √ ³6,5 2 Bonifasius Bryan Ofens 8 √ ³6,5 3 Chatarina Linggit W. P 6 √ ³6,5 4 Christian Santoso 9 √ ³6,5 5 Dessyana Yohana S.M 9 √ ³6,5 6 Erik Mahardika Putra. K 7 √ ³6,5 7 Gabriela Janet Justisia 7 √ ³6,5 8 Gabriella Dorida Isti Wardini 3 √ ³6,5 9 Jaler Panuntun 6 √ ³6,5 10 Karen Debora Natalia 7 √ ³6,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

79

11 Kevin geovani Resa 6 √ ³6,5 12 Kukuh Seno Prasetyo 8 √ ³6,5 13 Laurant Christian 8 √ ³6,5 14 Maria Rika Karolina 10 √ ³6,5 15 Vagusdhammajati 7 √ ³6,5 16 Yohanes Anang Nugroho 6 √ ³6,5 17 Aprilia Prastiwi 7 √ ³6,5 18 Daniel Armando 8, √ ³6,5 Jumlah Siswa 18 Jumlah siswa yang tuntas 13 Persentase 72.22% Kriteria ketuntasan Tuntas

Tabel V.8 menunjukan hasil belajar siswa yang dilaksanakan dalam

bentuk kuis. Dari tabel di atas tampak bahwa ada 13 siswa (72,22%)

yang memperoleh nilai ³ 6,5 dan ada 5 siswa (27,77%) yang

memperoleh nilai ≤ 6,5. Jumlah siswa yang hasil belajarnya mencapai

KKM melebihi target (65%) yang ditentukan, maka dapat dikatakan

bahwa hasil belajar siswa siklus pertama sudah

tuntas.

2. Siklus Kedua

a. Motivasi belajar

Tabel V.9 Analisis Motivasi belajar

SIKLUS II No Skor Golongan 1 4 Sangat Tidak Termotivasi 2 1 Sangat Tidak Termotivasi 3 10 Sangat Termoivasi 4 15 Sangat Termotivasi Sekali 5 13 Sangat Termotivasi Sekali 6 6 Sangat Tidak Termotivasi 7 13 Sangat Termotivasi Sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

80

8 9 Termotivasi 9 4 Sangat Tidak Termotivasi

10 9 Termotivasi 11 9 Termotivasi 12 13 Sangat Termotivasi Sekali 13 10 Sangat Termotivasi 14 15 Sangat Termotivasi Sekali 15 11 Sangat Termotivasi 16 11 Sangat Termotivasi 17 14 Sangat Termotivasi Sekali 18 5 Sangat Tidak Termotivasi

72,22% Siswa Termotivasi 27,77% Siswa Tidak termotivasi

Tabel V.10

Rekap Analisis data motivasi belajar siklus II

Frekuensi Keterangan Golongan Motivasi Belajar

Skor Kondisi awal

Siklus II

Target Siklus II

STS 12,5-15 6

ST 10 - 12,4 4 T 8 - 9,9 3 TT 6 - 7,9 - STT 0 - 5,9

Berkisar antar 1-3 siswa yang tampak memperhatikan, aktif dll.

5

Minimal 6 siswa mendapat skor 8 ke atas/Siswa dikatakan termotivasi jika mendapat skor 8 ke atas

13 siswa mendapat skor 8 ke atas dan 5 siswa mendapat skor di bawah 8

Pada tabel V.9 dan V.10 tampak bahwa pada siklus kedua

jumlah siswa yang tergolong sangat termotivasi sekali sebanyak 6

siswa (33,33%), sangat termotivasi 4 siswa (22,22%), termotivasi 3

siswa (16,66%), tidak termotivasi 0 ( 0%), sangat tidak termotivasi 5

siswa (27,77%). Pada siklus kedua jumlah siswa yang mendapat skor 8

ke atas/yang termotivasi untuk belajar sebanyak 13 siswa (72,22%).

Jika dibandingkan dengan siklus pertama jumlah siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

81

termotivasi pada siklus kedua menurun 5,55% (77,77%-72,22%/14

siswa-13 siswa).

Metode pembelajaran jigsaw terbilang metode yang serius.

Jika proses penerapannya terpaku pada teori jigsaw tanpa melihat

kondisi subjek atau tanpa ada inovasi dan kreativitas dari guru maupun

peneliti dalam merancang dan mengemas proses pembelajaran, maka

kemungkinan mengurangi minat siswa terhadap pembelajaran yang

menggunakan metode jigsaw. Dalam penelitian ini peneliti

menerapkan pada siswa SMP yang pada umumnya masih menyukai

metode yang santai atau ada permainan. Sementara dalam

penerapannya peneliti kurang memperhatikan kondisi subjek.

Peneliti menduga bahwa penurunan ini disebabkan oleh

pembagian kelompok yang kurang variatif/sama seperti siklus

pertama, tidak ada permainan yang membangkitkan semangat siswa,

ada siswa yang sakit serta kurangnya kreativitas peneliti dalam

mengemas proses pembelajaran. Namun indikator keberhasilan yang

dicapai pada siklus kedua ini melebihi target (33%) yang ditetapkan

sebelum implementasi tindakan. Maka dapat dikatakan bahwa

penerapan metode pembelajaran jigsaw memotivasi siswa untuk

belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

82

b. Hasil Belajar

Tabel V.11 Hasil Analisis ketuntasan belajar siswa

Siklus II Ketuntasan Belajar No Nama Siswa Nilai Tuntas Belum Standar 1 Antonius Fajar Dwi Nugroho 7 √ ³6,5 2 Bonifasius Bryan Ofens 4 √ ³6,5 3 Chatarina Linggit W. P 6 √ ³6,5 4 Christian Santoso 10 √ ³6,5 5 Dessyana Yohana S.M 10 √ ³6,5 6 Erik Mahardika Putra K. 8 √ ³6,5 7 Gabriela Janet Justisia 8 √ ³6,5 8 Gabriella Dorida Isti W. 4 √ ³6,5 9 Jaler Panuntun 7 √ ³6,5 10 Karen Debora Natalia 5 √ ³6,5 11 Kevin geovani Resa 2 √ ³6,5 12 Kukuh Seno Prasetyo 8 √ ³6,5 13 Laurant Christian 8 √ ³6,5 14 Maria Rika Karolina 10 √ ³6,5 15 Vagusdhammajati 7 √ ³6,5 16 Yohanes Anang Nugroho 7 √ ³6,5 17 Aprilia Prastiwi 7 √ ³6,5 18 Daniel Armando 5 √ ³6,5 Jumlah Siswa 18 Jumlah siswa yang tuntas 12 Persentase 66,66% Kriteria ketuntasan Tuntas

Tabel V.11 menunjukan hasil belajar siswa dalam bentuk kuis

setelah implementasi tindakan siklus kedua. Tampak pada tabel bahwa

sebesar 66,66% siswa tuntas dalam pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw. Siswa yang memperoleh nilai 6,5 sebanyak 12 siswa (66,66%),

sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 6,5 sebanyak 6 siswa (33,33%).

Skor yang diperoleh pada siklus kedua ini lebih rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

83

dibandingkan dengan siklus pertama. Jika dilihat dari skor yang

diperoleh pada siklus pertama terdapat penurunan sebesar 5,56%.

Penurunan ini disebabkan pada siklus kedua sebanyak 4 siswa

(22,22%), mengalami penurunan hasil belajar dari kuis yang dilakukan

pada siklus pertama (tidak mencapai KKM yang ditetapkan), 8 siswa

(38,88%) mengalami kenaikan (satu dari kedelapan siswa tersebut

hasil belajarnya naik tetapi masih di bawah KKM), 6 siswa mendapat

nilai sama dengan siklus pertama (satu dari enam siswa yang hasil

belajarnya tetap di bawah KKM).

Berdasarkan analisis tingkat kesukaran soal diperoleh hasil =

0,67. Hal ini menunjukan bahwa soal yang disajikan termasuk dalam

kategori sedang dan tingkat kesukaran lebih tinggi dibandingkan

dengan soal pada siklus pertama. Peneliti menduga bahwa penurunan

hasil belajar tersebut selain karena soal sulit juga ada kemungkinan

ketidakseriusan siswa dalam membaca materi sebelum kuis serta

kekurangtelitian dalam mencerna dan mengisi sehingga menyebabkan

enam orang mendapat skor di bawah standar.

Berdasarkan hasil analisis pada masing-masing siklus di atas maka secara

ringkas analisis tingkat motivasi dan hasil belajar siswa disajikan dalam

tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

84

Tabel V. 12 Hasil analisis Motivasi dan hasil belajar siswa

pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Hasil Analisis Komponen Siklus I Siklus II

Keterangan

Motivasi

77,77%

72,22%

Jumlah siswa yang termotivasi

Hasil Belajar

72,22% 66,66% Persentase ketuntasan belajar

Tabel V. 12 menunjukan hasil analisis motivasi dan hasil

belajar siswa pada masing-masing siklus. Tingkat motivasi berada pada

golongan termotivasi. Hal ini dibuktikan berdasarkan capaian skor pada

siklus pertama sebesar 77,77%, siklus kedua 72,22%. Meskipun

mengalami penurunan pada siklus kedua, namun tingkat motivasi

tersebut masih berada dalam golongan termotivasi. Capaian skor pada

tingkat hasil belajar siklus pertama 72,22%, sedangkan siklus kedua

66,66%. Skor yang dicapai pada siklus kedua mengalami penurunan

sebesar 5,55% dari siklus pertama. Siklus pertama merupakan awal

perkenalan metode pembelajaran dengan model jigsaw. Pada umumnya

siswa tampak antusias berdiskusi dalam kelompok ahli maupun

kelompok awal. Materi yang disajikan pada siklus pertama juga cukup

mudah sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan

kuis. Pada siklus kedua soal dalam kategori sedang. Peneliti menduga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

85

bahwa ada tiga kemungkinan yang menyebabkan menurunnya hasil

belajar di siklus kedua. Pertama; soal yang diberikan lebih sulit

dibandingkan dengan soal pada siklus pertama. Kedua; ketidakseriusan

serta kekurangtelitian siswa dalam membaca, mencerna dan

mengerjakan kuis. Ketiga; motivasi belajar siswa pada siklus kedua

menurun. Peneliti menduga bahwa menurunnya motivasi belajar siswa

pada siklus kedua juga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Adapun

kondisi awal, tingkat keberhasilan yang ditargetkan serta realisasi

tindakan tentang motivasi dan hasil belajar siswa disajikan dalam tabel

berikut:

V.13 Kondisi Awal, Indikator Keberhasilan Tindakan

dan Realisasi Tindakan Komponen Kond

Awal Indikator

Keberhasilan (Target)

Indikator Keberhasilan

Tindakan

Deskriptor Instrumen Ket

Siklus I Siklus II Motivasi

5,55%- 16,66%

33,33%

77,77%

72,22%

Jumlah siswa termotivasi di bagi jumlah seluruh siswa

Lembar penilaian diri

Tercapai

Hasil Belajar

33,33%

65%

72,22%

66,66%

Jumlah siswa yang memperoleh nilai 6,5 ke atas di bagi jumlah seluruh siswa

Lembar kerja siswa

Tercapai

Tabel V.13 menunjukan kondisi awal, indikator keberhasilan

serta realisasi tindakan motivasi dan hasil belajar siklus pertama dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

86

siklus kedua melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw. Kriteria keberhasilan PTK dapat diterapkan antara lain dengan

menggunakan prinsip belajar tuntas yakni 65%. Apabila tingkat

perbaikan yang diharapkan dalam hal ini motivasi mencapai skor

minimal 8 dan hasil belajar mencapai minimal 65 % maka pencapaian

tersebut dapat dikatakan memenuhi kriteria.

Berdasarkan tabel V.14 di atas tampak bahwa pada kondisi

awal siswa yang termotivasi hanya berkisar antara 5,55%-16,66%,

indikator keberhasilan yang ditargetkan 33,33%, sedangkan hasil yang

dicapai pada siklus pertama 77,77%. Ada peningkatan sebesar 44,44%

dari target yang ditetapkan dan 61,11% dari kondisi awal. Hasil yang

dicapai pada siklus kedua sebesar 72,22%. Ada peningkatan sebesar

38,89% dari target yang ditetapkan dan 55,56% dari kondisi awal.

Namun jika dibandingkan dengan siklus pertama ada penurunan

sebesar 5,56%(77.77%-72,22%),

Hasil belajar siswa sebelum tindakan (kondisi awal) berkisar

antara 3,5-9. Siswa yang memperoleh nilai 6,5 ke atas atau hasil

belajarnya sudah tuntas sebanyak 6 siswa (33,33%). Indikator

keberhasilan yang ditargetkan dengan menggunakan prinsip belajar

tuntas yakni 65%. Pada siklus pertama indikator keberhasilan yang

dicapai sebesar 72,22%. Ada peningkatan sebesar 7,22% dari target

yang ditetapkan sebelum tindakan dan 38,89% dari kondisi awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

87

Sedangkan pada siklus kedua indikator keberhasilan yang dicapai

66,66%. Ada peningkatan sebesar 1,66% dari target yang ditetapkan

dan 33,33% dari kondisi awal. Jika dibandingkan dengan siklus

pertama, indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus kedua lebih

kecil dan mengalami penurunan sebesar 5,56%(72,22%-66,66%).

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa

menjadi terlatih untuk mendengarkan orang lain dalam kelompok,

bertanggung jawab dengan kartu kerja yang menjadi bagiannya,

terlatih mengemukakan pendapat, saling bertanya satu sama lain,

saling membantu memecahkan persoalan terkait dengan materi yang

dipelajari.

Perilaku siswa sebelum tindakan menunjukkan adanya

motivasi belajar yang rendah, yakni tidak memperhatikan penjelasan

guru, tiduran-tiduran, sibuk mengipas dengan buku, berbicara dengan

teman sebangku maupun teman yang duduk di belakangnya,

bernyanyi-nyanyi kecil di kelas ketika guru sedang menjelaskan dan

tidak ada inisiatif untuk bertanya. Sedangkan setelah implementasi

tindakan terdapat perubahan perilaku yakni siswa mau berdiskusi

dengan teman kelompok, membagikan pemahamannya kepada teman,

mendengarkan penjelasan teman dan guru, berani maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil diskusi, bertanggung jawab mencari, mengisi

dan memahami kartu kerja masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

88

Untuk hasil belajar, sebelum implementasi tindakan jumlah

siswa yang hasil belajarnya sudah mencapai kriteria ketuntasan

minimum lebih sedikit dibandingkan dengan sesudah implemetasi

tindakan.

Berdasarkan uraian tentang motivasi dan hasil belajar di atas,

secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa. Hal ini bisa dilihat dari adanya peningkatan dari kondisi

awal serta target yang ditetapkan sebelum tindakan dengan hasil yang

dicapai pada saat tindakan. Artinya dengan belajar bersama dalam

kelompok kooperatif siswa berusaha untuk saling membantu

memecahkan persoalan yang mereka hadapi terkait dengan materi

pembelajaran yang dibahas bersama dalam kelompok kooperatif dan

siswa tampak lebih mudah belajar dari teman sebayanya. Namun ada

perbedaan hasil yang dicapai pada siklus pertama dan siklus kedua.

Pada umumnya hasil tindakan yang dicapai pada siklus kedua lebih

kecil dibandingkan dengan siklus pertama.

Ada beberapa hal yang menjadi pemicu adanya penurunan

hasil yang dicapai pada siklus kedua antara lain, dinamika

pembelajaran di siklus pertama dan siklus kedua sama, pembagian

kelompok yang kurang variatif (sama dengan siklus pertama), dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

89

tidak ada permainan yang menarik perhatian siswa. Proses

pembelajaran akan menjadi menarik dan tidak membosankan jika

dikemas dengan menarik pula serta memperhatikan kondisi subjek.

Misalnya pembagian kelompok yang variatif, media pembelajaran

menarik, ada permainan-permainan, humor dll. Maka dapat dikatakan

bahwa termotivasi tidaknya siswa untuk belajar juga tergantung dari

cara guru mengemas proses pembelajaran sedemikian rupa tanpa

mengesampingkan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Sedangkan

Aspek yang diamati untuk mengukur hasil belajar adalah kemampuan

siswa mengerjakan kuis. Indeks kesukaran soal pada siklus kedua

sebenarnya berada dalam kategori sedang. Peneliti menduga bahwa

penurunan hasil yang dicapai pada siklus kedua lebih dikarenakan

pertama; soal yang diberikan lebih sulit dibandingkan dengan soal

pada siklus pertama. Kedua; siswa kurang serius membaca kembali

materi sebelum kuis. Ketiga; diduga siswa kurang teliti dalam

mencerna dan mengisi soal kuis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

90

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tujuan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 16,22,28 Januari dan

4 Februari 2010 adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS siswa

kelas VIII SMP Karitas Ngaglik. Penelitian dilaksanakan sebanyak dua siklus,

dan setiap siklus dua kali pertemuan. Materi yang dipelajari pada siklus pertama

adalah kegiatan pelaku ekonomi di masyarakat, sedangkan siklus kedua adalah

pranata dan penyimpangan sosial.

Dalam pelaksanaan tindakan siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Setiap

kelompok beranggotakan 4 sampai 5 orang. Setiap kelompok mendapatkan 4

kartu kerja yang berbeda untuk dipelajari dan didiskusikan di kelompok ahli yang

kemudian hasil diskusi tersebut dilaporkan kembali kepada anggota kelompok

awal. Setiap akhir siklus diadakan kuis untuk menilai tingkat hasil belajar siswa

dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw. Siswa juga diminta untuk

mengisi lembar penilaian diri tentang motivasi untuk melihat tingkat motivasi

belajar siswa dengan menggunakan metode jigsaw.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa:

1. Motivasi. Indikator keberhasilan yang ditargetkan sebelum tindakan 33,33%.

Hasil yang dicapai pada siklus pertama 77,77%, ada peningkatan sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

91

44,44% dari target yang ditetapkan. Sedangkan hasil yang dicapai pada siklus

kedua 72,22%. Ada peningkatan sebesar 38,89% dari target yang ditetapkan.

Namun jika dibandingkan dengan hasil yang dicapai pada siklus pertama

terdapat penurunan sebesar 5,55%. Meskipun mengalami penurunan pada

siklus kedua, namun tingkat motivasi tersebut masih berada dalam golongan

termotivasi. Maka dapat dikatakan bahwa penerapan metode pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dapat memotivasi siswa untuk belajar.

2. Hasil Belajar. Dalam penelitian ini terlihat adanya perbedaan hasil belajar

sebelum implementasi tindakan dan sesudah implementasi tindakan siklus

pertama dan siklus kedua. Sebelum implementasi tindakan jumlah siswa yang

mendapat nilai 6,5 ke atas sebanyak 6 orang (33,33%). Sedangkan setelah

tindakan siklus pertama, jumlah siswa yang mendapat nilai 6,5 ke atas

sebanyak 13 orang ( 72,22%). Ada peningkatan sebesar 7,22% dari target

yang ditetapkan sebelum tindakan dan 38,88% dari kondisi awal. Sedangkan

pada siklus kedua jumlah siswa yang mendapat nilai 6,5 ke atas sebanyak 12

orang ( 66,66%). Ada peningkatan sebesar 1,66% dari target yang ditetapkan

dan 33,33% dari kondisi awal. Jika dibandingkan dengan siklus pertama,

terdapat penurunan hasil belajar sebesar 5,55%. Hal ini disebabkan soal pada

siklus kedua lebih sulit dibandingkan soal pada siklus pertama. Juga ada

kemungkinan, siswa kurang teliti dalam mencerna dan mengisi soal kuis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

92

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan

peneliti antara lain:

1. Peneliti terpaku pada teori tentang sistematika penerapan metode jigsaw, tidak

diselingi dengan permainan sehingga suasana kelas siklus kedua kurang

kondusif dan hal ini berpengaruh pada motivasi dan hasil belajar siswa.

2. Pengukuran kondisi awal motivasi belajar hanya didasarkan pada observasi

langsung, pengamatan dengan video dan wawancara dengan guru tanpa

instrumen tertulis yang diisi oleh responden. Hal ini mengakibatkan

peningkatan motivasi dari kondisi awal ke siklus pertama sangat besar. Bisa

saja kondisi motivasi awal siswa tidak terukur dengan baik.

3. Dalam pemgamatan aktivitas siswa di kelas tampak bahwa di siklus kedua

siswa lebih aktif dibandingkan dengan siklus pertama. Namun hasil

pengolahan data dari kuesioner yang diisi responden menunjukan bahwa

motivasi siswa di siklus kedua lebih kecil dari siklus pertama. Hal ini

kemungkinan disebabkan karena kuesioner motivasi tidak uji validitas

sehingga kuesioner tersebut tidak mengukur data yang sebenarnya/bias.

C. Saran

1. Peneliti menyadari bahwa peneliti sangat kurang dalam membaca referensi

sehingga ada begitu banyak kekurangan dalam penelitian ini maka peneliti

menganjurkan agar peneliti selanjutnya dapat membaca referensi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

93

berbagai sumber. Bila perlu mengamati langsung proses penelitian yang

diadakan oleh teman yang mengadakan penelitian sejenis.

2. Pada siklus kedua motivasi belajar siswa menurun karena pembagian

kelompok sama dengan kelompok sebelumnya, suasana kelas sama seperti

pertemuan pada siklus pertama, tidak ada humor, permainan dll. Proses

pembelajaran akan menjadi menarik dan tidak membosankan jika dikemas

dengan menarik, kreatif, serta memperhatikan kondisi subjek. Misalnya

pembagian kelompok variatif, ada permainan-permainan, media pembelajaran

menarik, ada humor, dll. Maka dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa

juga tergantung dari bagaimana guru mengemas pelajaran sedemikian rupa

sehingga tidak menimbulkan kebosanan, suasana kelas tercipta dengan baik.

Hal ini bisa menjadi pertimbangan guru dan peneliti selanjutnya dalam

merancang dan mengemas proses pembelajaran.

3. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa SMP pada mata pelajaran IPS. Siswa

mengalami bahwa lebih bertanggung jawab. Hal ini bisa menjadi

pertimbangan peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian sejenis pada

subjek yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

94

DAFTAR PUSTAKA

Al-Muchtar, S. (1991). Pengembangan Kemampuan Berpikir Dan Nilai dalam

Pendidikan IPS. Disertasi Bandung: PPS IKIP Bandung Arikunto, Suharsini, S. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Bumi Aksara Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (1996). Qualitative Research for Education. An

Introduction to theory and Methods. Boston Allyn and Bacon. Michaelis & Rushdoony, (1987). Cooperatif Learning. Boston: Allyn and Bacon Muslimin Ibrahim (Widanarto,2006:17); Pendekatan pembelajaran. Modul Kegiatan

Penataran Guru-guru Kabupaten Belu Slavin, H.S. (1995). Cooperatif Learning: Theory, reaserch, and practice. Boston:

Allyn and Bacon Sthal, R.J (1994). Cooperatif Learning in Social Student: Handbook for teacher.

USA: Kane PublishingService, inc Solihitin, Etin.(2005). Cooperatif Learning. Jakarta: Bumi Aksara Somantri. H.M.N. (2000). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung:

Rosda Karya-PPS UPI BAndung. Sudjana, N.(2009). Penilaian Proses hasil Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya Sunaryanto. (1998). Persepsi Guru tentang Pembelajaran Kooperatif dalam

Pendidikan IPS. Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 5, Nomor 4,253-256. Susilo, Herawati, dkk. (2006). Prosedur penelitian Tindakan kelas. Bahan Pelatihan

Dosen LPTK. Jakarta, Depdikbud, DirjenDikti, DIknas Widanarto, (2006). Pendekatan Pembelajaran. Makalah Kegiatan Penataran Guru-

guru Kabupaten Belu Yusnita,Anastasia (2007). “Peningkatan Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

Matematika di Kelas Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Koopetarif Tipe Jigsaw”. Skripsi. Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

95

(http://www.ed.org) (http//www.co_operation.org) (http//www.publik.kompasiana.com)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

97

Lampiran 1a. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Siklus I

Nama sekolah : SMP Karitas Ngaglik

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : VIII / Genap

Tahun Pelajaran : 2009/2010

Kompetensi Dasar : Kegiatatan pelaku ekonomi di masyarakat

Indikator : 1. Mendeskripsikan hubungan antara

kelangkaan sumber dengan kebutuhan

manusia yang tidak terbatas

2. Mendeskripsikan pelaku ekonomi:

rumahtangga, masyarakat, perusahaan,

koperasi, dan Negara

3. Mengidentifikasi bentuk pasar dalam

kegiatan ekonomi masyarakat

Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

1. Pengetahuan

a). Siswa dapat menjelaskan pengertian kebutuhan, macam-macam

kebutuhan dan kelangkaan sumber daya

b). Siswa dapat menyebutkan pelaku-pelaku ekonomi : rumah tangga,

masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara

c). Siswa dapat menjelaskan pengertian pasar, syarat-syarat terjadinya

pasar, fungsi pasar, dan jenis-jenis pasar.

2. Afeksi

a). Perhatian dan sikap siswa dalam mendalami materi kartu kerja dan

mengkonstruksi pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

98

b). Keaktifan siswa dalam kerja kelompok

3. Keterampilan

a). Kecepatan menangkap dan mendalami materi kartu kerja

b). Keterampilan menjelaskan

c). Kemampuan mendengarkan orang lain

d). Keterampilan menyampaikan pendapat/ide-ide

B. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran disajikan dalam kartu kerja

Kartu Kerja 1

1. Pengertian kebutuhan manusia

Kebutuhan manusia adalah hasrat atau keinginan manusia untuk

memiliki dan menikmati kegunaan barang atau jasa yang dapat

memberikan kepuasan bagi jasmani dan rohani demi kelangsungan

hidupnya.

2. Macam-macam kebutuhan manusia

a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok atau kebutuhan hidup

yang mutlak harus di penuhi

b. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang masih dapat

ditangguhkan pemenuhannya atau kebutuhan yang tidak mendesak

pemenuhannya

c. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan terhadap benda-benda mewah

yang bersifat hiburan atau kesenangan belaka.

3. Pengertian kelangkaan sumber daya

Kelangkaan sumber daya adalah suatu keadaan yang menunjukan

bahwa barang atau jasa yang dibutuhkan tidak tersedia, atau

jumlahnya sedikit dari yang dibutuhkan atau cukup sukar untuk

mendapatkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

99

PERTANYAAN PANDUAN UNTUK DISKUSI KELOMPOK

1). Sebutkan pengertian kebutuhan manusia !

2) Sebutkan 3 macam kebutuhan manusia !

3) Sebutkan pengertian kelangkaan sumber daya!

Kartu Kerja 2

1. Pengertian pelaku ekonomi

Pelaku ekonomi adalah orang atau badan yang melakukan dan

membutuhkan kegiatan ekonomi

2. Macam-macam pelaku ekonomi

a. Rumah tangga

Rumaha tangga dalam kehidupan sehari-sehari hari lebih dikenal

sebagi keluarga. Pada intinya keluarga terdiri atas ayah, ibu dan anak-

anak.

b. Masyarakat

Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan

terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Masyarakat

terdiri dari kumpulan rumah tangga (keluarga).

c. Perusahaan

Perusahaan adalah unit usaha yang bertujuan mengahsilakn barang dan

jasa

d. Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai penggerak ekonomi rakyat yang

berlandaskan asas kekeluargaan.

e. Negara

Negara merupakan organisasi penting dan utama dalam suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

100

masyarakat

PERTANYAAN PANDUAN DISKUSI KELOMPOK

1) Sebutkan pengertian pelaku ekonomi

2) Sebut dan jelaskan 5 macam pelaku ekonomi!

Kartu Kerja 3

1. Pengertian Pasar

Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli baik secara

langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual beli.

2. Syarat-syarat terjadinya pasar

- Adanya penjual

- Adanya pembeli

- Tersedianya barang yang diperlukan

- Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli

PERTANYAAN PANDUAN DISKUSI KELOMPOK

1) Sebutkan pengertian pasar !

2) Sebutkan syarat-syarat terjadinya pasar !

Kartu Kerja 4

1. Fungsi pasar

a. Distribusi

Pasar sebagai alat distribusi berfungsi mendekatkan jarak antara

konsumen dan pembeli.

b. Pembentukan harga

Sebelum suatu transaksi jual beli terjadi, ada proses tawar menawar.

Dalam proses tawar menawar keinginan kedua belah pihak di

gabungkan untuk menentukan harga harga kesepakatan/harga pasar.

c. Promosi

Ada berbagai cara yang harus dilakukan jika suatu produk ingin laku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

101

di pasaran. Salah satu cara yang sering dilakukan adalah promosi.

2. Jenis-jenis pasar

a. Pasar kongkrit

Pasar kongkrit adalah tempat bertemunya panjual dan pembeli untuk

melakukan jual beli barang dan jasa.

b. Pasar abstrak

Pasar Abstrak adalah media interaksi secara tidak langsung antara

penjual dan pembeli dalam mencapai kesepakatan antara barang

PERTANYAAN PANDUAN DISKUSI KELOMPOK

1) Sebut dan jelaskan 4 macam fungsi pasar !

2) Sebut dan jelaskan jenis-jenis pasar !

C. Strategi Pembelajaran

1) Model pembelajaran yang diterapkan: Pembelajaran Kooperatif tipe

Jigsaw

2) Metode : Tanya jawab, diskusi dalam kelompok ahli dan kelompok

awal.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu

I

KEGIATAN PENDAHULUAN

1. Salam Pembuka 2. Membagikan tanda pengenal kepada siswa 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran dengan metode

Jigsaw 4. Apersepsi : menjelaskan hubungan antara

penyimpangan sosial dengan kegiatan pelaku ekonomi di masyarakat

5. Menyampaikan Kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya

2 Menit 3 Menit 3 Menit 5 Menit 2 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

102

II III

KEGIATAN INTI 1. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok setiap

kelompok terdiri dari 4-5 orang 2. Tiap kelompok di beri satu set kartu kerja (KK)

yang terdiri dari 4 KK yang sama yaitu KK-1, KK-2, KK-3, dan KK-4. KK tersebut dibagikan kepada tiap anggota kelompok

3. Setiap siswa diberi kesempatan untuk membaca KK tersebut

4. Siswa yang memegang KK-1 pada masing-masing kelompok dikumpulkan menjadi kelompok baru. Demikian juga untuk siswa yang memegang KK-2, KK-3, dan KK-4. Siswa-siswa dalam kelompok baru ini disebut kelompok ahli

5. Setiap anggota kelompok ahli mendalami materi yang diberikan, berdiskusi tentang jawaban materi tersebut. Setelah setiap anggota kelompok sudah cukup ahli/ paham materi yang diberikan, mereka memutuskan bagaimana menjelaskan materi yang telah didalami dalam kelompok ahli kepada kelompok semula

6. Selama siswa bekerja dalam kelompok ahli, guru berkeliling memantau jalannya diskusi pada masing-masing kelompok ahli.

7. Siswa kembali ke kelompok asal. Masing-masing bertugas untuk menjelaskan jawab soal pada KK kepada teman sekelompoknya. Dengan demikian setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk menjelaskan hasil diskusi di kelompok ahli.

8. Guru memberikan latihan soal /kuis untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang diberikan.

KEGIATAN PENUTUP

1. Rangkuman Materi pelajaran hari ini 2. Refleksi atas proses pembelajaran/ bertanya

kepada siswa tentang proses pembelajaran (Senang, Bosan, dll)

3. Salam Penutup dan Doa

5 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit 10 menit 10 menit 30 Menit 5 Menit 5 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

103

E. Sumber Belajar

Pelajaran IPS kelas VIII oleh Sri Sudarmi dan Waluyo

F. Penilaian

a. Teknik : Kuis Tertulis

b. Bentuk instrumen : Isian singkat dan essay

c. Soal : Terlampir

Mengetahui Peneliti

Drs. Yacobus Agus Budyanto Margareta Uduk Seran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

104

Lampiran 1b.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Nama sekolah : SMP Karitas Ngaglik

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : VIII / Genap

Tahun Pelajaran : 2009/2010

Kompetensi Dasar : Pranata dan Penyimpangan Sosial

Indikator : 1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan

sosial

2. Mendeskripsikan pranata sosial dalam

masyarakat

Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

1. Pengetahuan

a). Siswa dapat menjelaskan pengertian hubungan sosial!

b). Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk hubungan sosial

c). Siswa dapat menjelaskan faktor penghambat terjadinya hubungan

sosial!

d). Siswa menyebutkan pengertian pranata sosial!

e). Siswa dapat menyebutkan fungsi pranata sosial!

f). Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pranata sosail

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

105

2. Afeksi

a). Perhatian dan sikap siswa dalam mendalami materi kartu kerja dan

mengkonstruksi pengetahuan

b). Keaktifan siswa dalam kerja kelompok

3. Keterampilan

a). Kecepatan menangkap dan mendalami materi kartu kerja

b). Keterampilan menjelaskan

c). Kemampuan mendengarkan orang lain

d). Keterampilan menyampaikan pendapat/ide-ide

B. Materi pembelajaran

Materi pembelajaran disajikan dalam kartu kerja

KARTU KERJA I

1. Sebutkan Pengertian hubungan sosial

Hubungan sosial adalah hubungan yang terwujud antara individu dan

individu, individu dan kelompok, kelompok dan kelompok sebagai

akibat dari hasil interaksi sesama manusia.

2. Bentuk-bentuk hubungan sosial

a. Hubungan antara pribadi

Adalah pergaulan dengan orang lain seperti pertemanan, dimana

ada rasa saling pengertian, empati terhadap kepentingan sesama.

b. Kelompok sosial

Adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan

keanggotaan dan saling berinteraksi

c. Paguyuban dan patembayan

- Paguyuban : Bentuk kehidupan bersama yang berdasarkan ikatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

106

bathin yang murni, alamiah dan kekal.

- Patembayan : bentuk ikatan bersama yang didasarkan atas

kesepakatan.

d. Hubungan Kelembagaan

Merupakan suatu sistem hubungan sosial dan ikatan terorganisir

yang memiliki tujuan-tujuan tertentu di masyarakat.

e. Ketetanggan

Tetangga adalah satuan sosial yang terdiri dari orang-orang yang

berdekatan tempat tinggalnya.

f. Hubungan kelas dalam kelas sosial

Kelas sosial adalah kelompok masyarakat yang terbentuk karena

perbedaan penghormatan dan status sosial.

CONTOH: anak, istri, ketua RT, lurah, guru, dokter, polisi, dll.

g. Hubungan gender

GENDER: Sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan

perempuan yang dibentuk secara sosial maupun budaya.

Hubungan gender adalah hubungan sosial antara laki-laki dan

perempuan yang dapat saling membantu.

KARTU KERJA II

1. Faktor penghambat terjadinya hubungan sosial

a. Hambatan sosialogis

Hambatan sosial berkaitan dengan perbedaan status, agama,

tingkat pendidikan,tingkat kekayaan dll.

b. Hambatan antrologis

Hambatan antropologis berhubungan dengan perbedaan ras,/suku

bangsa.

c. Hambatan psikologis

Kondisi psikologis yang berkaitan dengan proses kejiwaan/mental

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

107

yang mempengaruhi perilaku.

d. Hambatan Ekologis

Keadaan mengenai hubungan timbal-balik antar makluk hidup dan

alam sekitar.

2. Dampak Hubungan sosial

a. Mendorong proses internalisasi

b. Mempermudah proses internalisasi

c. Terjadinya difusi

d. Terjadinya akulturasi

e. Terjadinya asimilasi

f. Mendorong inovasi

g. Menciptakan konflik

KARTU KERJA III

1. Pengertian pranata sosial

Pranata sosial adalah suatu sistem norma yang bertujuan untuk

mengatur tindakan maupun kegiatan dimasyarakat dalam rangka

memenuhi kebutuhan pokok dan bermasyarakat bagi manusia.

2. Fungsi Pranata Sosial

a. Sebagai pedoman untuk bersikap dan bertingkah dalam menghadapi

masalah-masalah dalam masyarakat

b. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan

c. Membari pegangan bagi masyarakat untuk mengadakan pengamatan

sosial terhadap tingkah laku anggota-angggotanya.

KARTU KERJA IV

1. Jenis-Jenis Pranata Sosial

a. Pranata Keluarga

Satuan sosial paling dasar dan terkecil di masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

108

b. Pranata Agama

Institusi teramat penting dalam mengatur kehidupan manusia,

karena mengajarkan yang norma tentang perbuatan mana yang

perlu dilakukan dan tidak perlu dilakukan

c. Pranata Ekonomi

Pranata yang menangani masalah kesejahteraan materi yaitu

mengatur cara-cara reproduksi, distribusi, dan konsumsi barang

dan jasa.

d. Pranata Pendidikan

Merupakan salah satu wadah sosialisasi nilai-nilai yang ideal

dalam masyarakat. Contoh: Pendidikan formal, non formal dan

informal.

C. Strategi Pembelajaran

1). Model pembelajaran yang diterapkan: Pembelajaran Kooperatif tipe

Jigsaw

2). Metode : Tanya jawab, diskusi dalam kelompok ahli dan kelompok

awal.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu

I

KEGIATAN PENDAHULUAN 1. Salam Pembuka 2. Apersepsi : menjelaskan hubungan antara

pasar dan koperasi (tanya jawab materi yang lalu)

3. Menyampaikan Kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya

2 Menit 5 Menit 3 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

109

II III

KEGIATAN INTI 1. Meminta siswa bergabung dengan kelompok

yang sudah dibagi sebelumnya (kelompok awal)

2. Tiap kelompok diberi satu set kartu kerja (KK) yang terdiri dari 4 KK yaitu KK-1, KK-2, KK-3, dan KK-4.

3. Setiap siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan pertanyaan yang ada dalam kartu kerja

4. Siswa yang mendapat kartu kerja yang sama berkumpul menjadi satu kelompok

5. Siswa mencocokan hasil kerja masing-masing

6. Siswa bertanya/menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh kelompok lain

7. Siswa kembali ke kelompok awal. Masing-masing bertugas untuk melaporkan hasil diskusi kepada anggota kelompok

8. Guru memberikan latihan soal /kuis untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang diberikan.

KEGIATAN PENUTUP 1. Penjelasan untuk materi berikutnya 2. Refleksi atas proses pembelajaran/ bertanya

kepada siswa tenteng proses pembelajaran (Senang, Bosan, dll)

3. Memberikan lembar penilain diri kepada siswa untuk diisi

4. Salam Penutup dan Doa

5 Menit 5 Menit 5 Menit 10 Menit 10 menit 30 menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit

G. Sumber Belajar

Pelajaran IPS kelas VIII oleh Sri Sudarmi dan Waluyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

110

H. Penilaian

a. Teknik : Kuis Tertulis

b. Bentuk instrumen : Isian singkat dan essay

c. Soal : Terlampir

Mengetahui Peneliti

Drs. Yacobus Agus Budyanto Margareta Uduk Seran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

111

Lampiran 2a

LEMBAR PEMETAAN SISWA

Rangking Nama Kelompok Nama Siswa

1 Mawar/KK-1 Maria/KK-1

2 Melati/KK-2 Vagus/KK-2

3 Rosse/KK-3 Dessyana/KK-3

Berprestasi tinggi

4 Aspragus/KK-4 Cristian/KK-4

5 Mawar/KK-1 Daniel/KK-1

6 Melati/KK-2 Chatarina/KK-3

7 Rosse/KK-3 Fajar/KK-3

Berprestasi

Sedang

8 Aspragus/KK-4 Gabriela Janet/KK-4

9 Rosse/KK-3 Laurent/KK-3

10 Melati/KK-2 Erik/KK-2

11 Mawar/KK-1 Bryan/KK-1

12 Aspragus/KK-4 KukuhKK--4

13 Mawar/KK-1 ApriliaKK-1

14 Melati/KK-2 Karen/KK-2

15 Aspragus/KK-4 Jaler/KK-4

16 Rosse/KK-3 Kevin/KK-3

Berprestasi

Rendah

17 Melati/KK-2 Yohanes/KK-3

18 Mawar/KK-1 Gabriella Dorida/KK-1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

112

Lampiran 2b. DAFTAR NAMA KELOMPOK

KELOMPOK AWAL KELOMPOK AHLI

MAWAR KELOMPOK I 1. Maria/KK-1 2. Dorida/KK-2 3. Daniel/KK-3 4. Bryan/KK-4 5. Aprilia/KK-4

1. Maria 2. Erik 3. Kevin 4. Jaler

MELATI KELOMPOK II 1. Erik/KK-1 2. Katrin/KK-2 3. Karen/KK-3 4. Vacus/KK-4

1. Dorida 2. Katrin 3. Dessyana 4. Kukuh

ROSSE KELOMPOK III 1. Kevin/KK-1 2. Desyyana/KK-2 3. Laurant/KK-3 4. Fajar/KK-4

1. Daniel 2. Karen 3. Laurant 4. Yohane 5. Christian

ASPARAGUS

KELOMPOK IV

1. Jaler/KK-1 2. Kukuh/KK-2 3. Christian/KK-3 4. Gabriella J/KK-4 5. Yohanes/KK-3

1. Bryan 2. Vagus 3. Aprilia 4. Fajar 5. Gabriella Janet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

113

Lampiran 3a Kelas/No. Absen :

EVALUASI SIKLUS I

Kompetensi; Kegiatan pelaku ekonomi di masyarakat Kamis, 22 Januari 2010

Waktu : 30 Menit

1. Sebutkan pengertian kebutuhan manusia (skor 1) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Sebutkan 3 macam kebutuhan manusia (skor 1) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Sebutkan pengertian kelangkaan sumber daya (skor 1) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Sebutkan dan jelaskan 5 pelaku ekonomi (skor 2) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. Sebutkan pengertian pasar (skor 1) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Sebutkan syarat-syarat terjadinya pasar (skor 1) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

114

7. Sebutkan 3 macam fungsi pasar (skor 1) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

8. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pasar (skor 2) --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SELAMAT MENGERJAKAN

Kerjakanlah dengan jujur kebiasaan yang baik akan menjadikan anda orang yang lebih berpribadi.

GOD BLESS YOU.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

115

Lampiran 3b. Nama Lengkap : Kelas/No. Absen :

EVALUASI SIKLUS II

Kompetensi; Penyimpangan dan Pranata sosial Kamis, 4 Februari 2010

Waktu : 30 Menit

1. Sebutakan pengertian hubungan sosial (skor 1)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Sebutkan dan jelaskan 3 dari 7 bentuk hubungan sosial ( skor 2)

a. ---------------------------------------------------------------------------------------------------

b. ---------------------------------------------------------------------------------------------------

c. ---------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Sebutkan dan jelaskan 4 faktor penghambat hubungan sosial!(skor 2)

a. --------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------ b. -----------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

c. -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

d. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

116

4. Sebutkan pengertian pranata sosial! (skor 1) -----------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5 Sebutkan Fungsi pranata sosial! (skor 2)

a. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

b. -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

c. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pranata sosial! (skor2)

a. --------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------

b. .-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

c. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

d. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SELAMAT MENGERJAKAN

“Kita mungkin tidak dapat melakukan hal yang besar, namun kita dapat melakukan hal yang kecil dengan cinta yang besar, dengan ketulusan

dan kejujuran” Lakukanlah sekarang dan jadikanlah itu milikmu….

.karena kebiasaan yang baik akan menjadikan anda orang yang lebih berpribadi.

GOD BLESS YOU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

117

Lampiran 4

INSTRUMEN PENILAIAN DIRI MOTIVASI SISWA TERHADAP PELAJARAN

Nama : Hari/tanggal : Mata Pelajaran : Kelas/Semester :

Petunjuk Pengisisan: 1. Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 15

pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dan tentukan kebenarannya sesuai dengan situasi yang anda alami.

2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban YA atau TIDAK yang anda anggap benar-benar sesuai dengan yang anda alami.

3. Tambahkan unsur-unsur yang yang belum tercantum dalam lembaran ini dan tuliskan kesan anda.

4. Setelah selesai mengerjakan periksalah kembali dan pastikan bahwa semua pernyataan ini telah terjawab.

No Pernyataan Pilihan jawaban YA TIDAK 1 Saya senang mengikuti proses pembelajaran ini 2 Pembelajaran dengan menggunakan metode

jigsaw sangat menarik dan tidak membosankan

3 Selama diskusi kelompok berlangsung saya terbuka mengemukakan ide-ide saya

4 Saya rajin mengerjakan tugas di kelompok supaya memahami materi dan mendapat nilai bagus

5 Selama diskusi saya selalu memperhatikan penjelasan dari teman-teman

6 Pembelajaran dengan metode jigsaw menuntut saya lebih serius untuk memahami dan membagikan pemahaman saya kepada kelompok

7 Pembelajaran dengan metode jigsaw memudahkan saya untuk bertanya kepada teman jika ada kesulitan

8 Pembelajaran dengan model jigsaw membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

118

saya memanfaatkan waktu belajar dengan baik 9 Proses pembelajaran dengan menggunakan

metode jigsaw merangsang rasa ingin tahu

10 Selama pembelajaran berlangsung saya perlu mencatat hal-hal penting yang dibicarakan dalam kelompok

11 Pembelajaran dengan metode jigsaw memotivasi saya untuk meningkatkan prestasi

12 Saya merasa puas karena pembelajaran dengan metode jigsaw membantu saya memahami materi pelajaran

13 Saya berusaha untuk memahami dan membagikan hasil pemahaman supaya dihargai oleh teman dan guru

14 Pembelajaran dengan metode jigsaw membuat saya bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas dengan baik

15 Saya sangat antusias mengikuti proses pembelajaran dengan metode jigsaw

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

119

Lampiran 5a Analisis Tingkat Kesukaran Soal

SIKLUS I No No.

Item Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 Skor

1 Antonius 1 1 1 1 1 1 1 0 7 2 Bonifasius 1 0 1 1 1 1 1 2 8 3 Chatarina 1 1 0 1 1 0 1 1 6 4 Christian 1 1 1 1 2 1 1 1 9 5 Dessayana 1 1 1 1 2 1 0 2 9 6 Erik 1 1 1 0 1 1 0 2 7 7 Gabriella J 1 1 1 1 2 1 0 0 7 8 Gabriela 1 0 1 0 0 1 1 0 3 9 Jaler 1 0 1 1 0 1 0 1 6 10 Karen 1 1 0 1 2 0 1 1 7 11 Kevin 0 1 1 1 1 1 1 0 6 12 Kukuh 1 1 1 1 1 1 1 1 8 13 Laurent 0 1 1 1 1 1 1 2 8 14 Maria 1 1 1 1 2 1 1 2 10 15 Vagus 1 1 0 1 1 1 1 1 7 16 Yohanes 1 1 1 0 1 0 1 1 6 17 Aprilia 0 1 0 1 2 0 1 2 7 18 Daniel 1 1 1 1 0 1 1 2 8 Total Skor Real 15 15 14 15 22 14 14 22 131 Skor Maksimal 1 1 1 1 2 1 1 2 10 Total Skor Seharusnya

18 18 18 18 36 18 18 36 180

IK 0,83 0,83 0,78 0.83 0,61 0.72 0.78 0,58 0,72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

120

Lampiran 5b.

Analisis Tingkat Kesukaran Soal SIKLUS II

No No.

Item Nama

1 2 3 4 5 6 Skor

1 Antonius 1 1 1 1 1 2 7 2 Bonifasius 1 1 1 0 0 0 3 3 Chatarina 1 1 1 1 1 1 6 4 Christian 1 2 2 1 2 2 10 5 Dessayana 1 2 2 1 2 2 10 6 Erik 1 2 1 1 1 2 8 7 Gabriella J 1 1 1 1 2 2 8 8 Gabriela 1 1 1 1 0 0 4 9 Jaler 1 1 1 1 1 2 7 10 Karen 1 1 0 1 0 0 3 11 Kevin 0 1 1 0 0 0 2 12 Kukuh 1 1 2 1 2 1 8 13 Laurent 1 1 2 1 1 2 8 14 Maria 1 2 2 1 2 2 10 15 Vagus 1 2 1 1 1 1 7 16 Yohanes 1 1 1 1 2 1 7 17 Aprilia 0 2 1 1 2 1 7 18 Daniel 1 0 1 1 1 0 4 Total Skor Real 16 23 22 16 21 21 119 Skor Maksimal 1 2 2 1 2 2 10 Total Skor Seharusnya

18 36 36 18 36 36 180

IK 0,88 0,64 0,61 0.88 0,58 0.58 0,66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

Lampiran : Foto Observasi Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10420/2/051334001_Full.pdf · upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar ips melalui penerapan model pembelajaran cooperative

Lampiran : Foto Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI