PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

80
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PPKn SISWA SMP NEGERI 2 PALOPO ANDI MEGA 1601401020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2020

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN PPKn SISWA SMP NEGERI 2 PALOPO

ANDI MEGA

1601401020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN PPKn SISWA SMP NEGERI 2 PALOPO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Cokroaminoto Palopo

ANDI MEGA

1601401020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

ii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

iii

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

iv

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

v

ABSTRAK

Andi Mega. 2020. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script dalam

Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran PPKn Siswa SMP Negeri 2

Palopo Tahun Ajaran 2019/2020 (dibimbing oleh Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika,

MS dan Jusrianto, S.Pd., M.Pd.).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script pada mata

pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) di SMP Negeri 2

Palopo. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindak kelas yang dilaksanakan

dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D SMP Negeri 2

Palopo yang berjumlah 28 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan untuk

mengambil data adalah evaluasi dengan tes essay untuk mengetahui lebih jelas

hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Cooperative Script pada siswa

kelas VIII-D SMP Negeri 2 Palopo. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan

adalah statistika deskriptive. Diketahui bahwa persentase hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Keberhasilan hasil belajar siswa

pada siklus I sebesar 21,42% atau sebanyak 6 siswa dari 31 siswa yang mengikuti

evaluasi yang dinyatakan tuntas. Siswa yang tidak tuntas sebanyak 22 siswa atau

sebesar 78,57%, sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa

sebesar 100% dinyatakan tuntas atau seluruh siswa rata-rata dinyatakan berhasil

dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKn) dengan menerapkan model Cooperative Script.

Kata kunci: Penerapan model pembelajaran Cooperative Script, hasil belajar.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahiim

Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah STW yang telah memberikan

petunjuk dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. tidak lupa sholawat serta salam selalu terucap kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan teladan bagi kita.

Skripsi ini yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative

Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PPKn Siswa SMP

Negeri 2 Palopo” disusun sebagai persyaratan untuk melakukan penelitian dan

sebagai persayaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada program

studi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan fakultas keguruan dan ilmu

pendidikan. Penulis sangatlah menyadari bahwa terwujudnya penulisan ini berkat

dukungan dan motivasi dari berbagai pihak dari sebagai pihak secara material

maupun psikis, jadi sudah sepantasnya penulis banyak mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya. Oleh karena itu, dengan sepenuh hati, keikhlasan penulis

menyampaikan ucapa terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, MS., Rektor Universitas

Cokroaminoto Palopo.

2. Ibu Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo.

3. Bapak Jusrianto, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Penddikan Pancasila

dan Kewarganrgaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Cokroaminto Palopo.

4. Bapak Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, MS., Dosen Pembimbing 1 yang telah

memberikan bimbingan, saran dan arahnya kepada penulis.

5. Bapak Jusrianto, S.Pd., M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, saran dan arahnya kepada penulis.

6. Teristimewa kepada Kedua orang tua saya tercinta, Ayahnanda Andi

Bagong dan Ibunda Nurmasia yang telah mengasuh dan mendidik penulis

dengan penuh kasih saying sejak kecil hingga sekarang. Sungguh penulis

menyadari tidak mampu membalas semua itu, hanya doa yang dapat penulis

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

vii

panjatkan kepada Maha Kuasa agar kedua orang tua tercinta selalu diberikan

kesehatan, keselamatan di dunia dan di akhirat.

7. Kepada bapak dan ibu dosen beserta staf Progam Studi Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Cokroaminoto Palopo yang telah memberikan bantuan serta motivasi kepada

penulis.

8. Kepada seluruh Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2016 atas persaudaraan

dan dukungannya sehingga sampai pada penyelesaian proposal ini.

Semoga Allah Swt senantiasa memberikan pahala atas bantuan yang telah

diberikan dan memperhitungkan amal baik kita sebagai amal jariah. Penulis

menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan karena

terbatasnya pengetahuan dan kekampuan penulis. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi berkembangnya ilmu, terkhususnya kepada Ilmu Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan dan bagi pihak yang memerluhkannya.

Palopo, 13 Maret 2020

Andi Mega

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

viii

RIWAYAT HIDUP

Andi Mega, lahir di Soppeng pada tanggal 29 Agustus 1998,

anak tunggal dari Bapak Andi Bagong dan Ibu Nurmasia.

Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 225

Karebbe Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur pada

tahun 2004 sampai dengan 2010. Kemudian pada tahun yang

sama penulis melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP

Negeri 4 Malili dan selesai pada tahun 2013, selanjutnya penulis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Malili dan selesai pada

tahun 2016. Tahun yang sama penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo. Akhirnya berkat pertolongan Allah

SWT dan berkat perjuangan dan doa, penulis berhasil menyelesaikan pendidikan

di bangku kuliah pada tahun 2020 dengan judul skripsi “ Penerapan Model

Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata

Pelajaran PPKn Siswa SMP Negeri 2 Palopo”.

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ............................. iii

KETERANGAN HASIL SIMILARITY CHECK SKRIPSI................................. iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ................................................................................ 5

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 10

2.3 Kerangka Pikir ............................................................................ 10

2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................... 11

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ......................................................... 12

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 15

3.3 Subjek Penelitian ........................................................................ 15

3.4 Instrumen Penelitian ................................................................... 16

3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 16

3.6 Teknik Analisis Data .................................................................. 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 19

4.2 Pembahasan ............................................................................... 26

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

x

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 28

5.2 Saran .......................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 29

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa ............................................... 18

2. Kriteria Ketuntasan Siswa ............................................................................ 18

3. Taraf Keberhasilan Tindakan ....................................................................... 18

4. Distribusi, Frekuensi, Persentase dan Kategori Hasil Belajar PPKn Kelas

VIII-D Siklus I ............................................................................................. 21

5 Distribusi, Frekuensi, Persentase dan Kategori Hasil Belajar PPKn Kelas

VIII-D Siklus II ............................................................................................ 25

6 Taraf Keberhasilan Siswa Siklus I, dan Siklus II ......................................... 26

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar I Kerangka Pikir ............................................................................ 11

2. Gambar II Siklus Penelitian ......................................................................... 14

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan, pendidikan merupakan salah

satu faktor penting dalam pembangunan di setiap negara. Undang-undang sistem

pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa”

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Erat kaitannya dengan pendidikan di sekolah adalah motivasi, karena

motivasi merupakan daya pendorong yang menggerakkan seseorang untuk

bertindak dalam pencapaian suatu tujuan. Begitupula motivasi sangat penting bagi

anak dalam menempuh pendidikannya juga dalam tempat belajarnya.

Tugas pendidikan dalam rangka optimalisasi proses belajar mengajar

adalah sebagai fasiliator yang mampu mengembangkan kemauan/motivasi belajar

siswa, mengembangkan kondisi belajar yang relevan agar tercipta suasana belajar

dengan penuh gembira. “Belajar dan mengajar sebagai salah satu proses yang

mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan yakni tujuan pengajaran

(instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar dan hasil belajar” (Sudjana,

Nana 2007:2).

Pada pembelajaran PPKn selama ini, model yang digunakan dalam

kegiatan pembelajarannya masih masih menggunakan model ceramah.

Pembelajaran dengan menggunakan model ceramah, hanya menekankan pada

pencapaian tujuan kurikulum dari pada mengembangkan kemampuan belajar

siswa. Kondisi seperti ini tidak akan menumbuh kemampuan dan aktifitas belajar

siswa seperti yang diharapkan. Dalam proses pembelajarannya guru bersifat aktif

sedangkan akan itu sendiri bersifat pasif.

Proses pembelajaran akan lebih hidup dan menjalin kerja sama dengan

baik apabila anak dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran, peranan

guru dalam kegiatan tersebut hanya membimbing serta mengarahkan anak. Dalam

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

2

kegiatan pengajaran yang demikian, anak akan belajar dan menentukan sendiri

pengetahuan yang akan dicapai, sehingga proses pengajaran akan lebih berhasil

sesuai yang diharapkan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata

pelajaran PPKn di SMP Negeri 2 Palopo, bahwa proses pembelajaran PPKn

selama ini masih sangat kurang. Sehingga hasil belajar siswa masih banyak yang

nilai KKM nya kurang dari ≤75. Sedangkan nilai KKM yang harus dicapai siswa

adalah ≥75.

Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan: 1. Penggunaan model

pembelajaran yang kurang variatif sehingga kurang dapat menunjang keaktifan

siswa dan kurang fokus terhadap materi pembelajaran. 2. Rata-rata siswa hanya

memperhatikan guru pada 15 menit pertama proses pembelajaran, selebihnya

siswa mengobrol dengan teman sekelas. 3. Minat baca siswa yang kurang dalam

membaca buku pelajaran PPKn, ini berakibat pada minimnya pengetahuan siswa

terkait dengan materi pelajaran. 4. Siswa menganggap remeh mata pelajaran

PPKn, karena materinya yang sering kali berhubungan dengan kegiatan sehari-

hari, hal ini menyebabkan siswa kurang kreatif dan bersemangat dalam

pembelajaran.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan model

Cooperative Script di mana siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian

secara lisan menyampaikan ide-ide pokoknya atau pemecahan masalahnya.

Herawan Dedi (2006:89) menyatakan “pembelajaran Cooperative adalah suatu

kondisi pembelajaran yang dengan segala upaya setiap individu mendukung dan

didukung oleh individu lainnya dalam pencapaian tujuan”. Tujuan adalah untuk

menyakinkan masing-masing kelompok agar melakukan keterampilan yang benar.

Salah satu model pembelajaran Cooperative Script ini yang adalah suatu

strategi mengajar yang diterapkan guru dimana siswa akan dikelompokkan yang

hanya terdiri dari dua orang. Di dalamnya terdapat langkah-langkah yang

dilakukan guru dalam proses pembelajaran yang tersusun secara rapi dan logis

sehingga tujuan pembelajaran yang diterapkan dapat tercapai. Pembelajaran

Cooperative ini merupakan salah satu pembelajaran dimana guru membagi siswa

kedalam kelompok kecil yang heterogen.

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

3

Melalui model pembelajaran Cooperative Script ini, diharapkan siswa

dapat menghilangkan kejenuhan pada saat mengikuti proses pembelajaran serta

berpikir secara mendalam tentang apa yang telah dijelaskan atau dialami, sehingga

siswa diharapkan tertarik untuk mengulang pengajaran di rumah untuk

mempersiapkan diri mengikuti pelajaran di kelas pada pertemuan berikutnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui penerapan

model pembelajaran Coopertive Script terhadap hasil belajar peserta didik dalam

pelajaran PPKn melalui penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran

PPKn Siswa SMP Negeri 2 Palopo.”

1.2 Rumusan Masalah

Apakah penerapan model Cooperative Script dapat meningkatkan hasil

belajar pada mata pelajaran PPKn siswa SMP Negeri 2 Palopo ?

1.3 Tujuan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Cooperative

Script dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PPKn siswa SMP

Negeri 2 Palopo.

1.4 Manfaat Penelitian

2. Manfaat Teoritis

Penelitin ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan bagi dunia pendidikan.

3. Manfaat Praktis

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, manfaat yang dapat

dirasakan yaitu:

a. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai model pembelajaran untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

b. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan guru dalam meingkatkan mutu

pendidikan.

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

4

c. Bagi penulis, dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan menambah

pengalaman mengenai pembelajaran yang bersifat membantu satu sama

lainnya bagi guru maupun siswa.

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Kajian Teori

1. Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Script

a. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model

tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai

kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran

adalah pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut

pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran yang diterapkan dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam suatu model pembelajaran

ditentukan bukan hanya apa yang harus dilakukan guru, akan tetapi menyangkut

tahapan-tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan siswa serta sistem penunjangan

yang disyaratkan.

Menurut Sunarwan (dalam Sobry Sutikno, 2004:15), menyatakan bahwa

model pembelajaran adalah suatu rencana yang digunakan dalam mengatur materi

pembelajaran yang memberi petunjuk pada bagaimana cara mengajar di kelas

dalam setting pengajaran. Sedangkan Kamulyan, 2012:10), model pembelajarn

adalah pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal

yang disajikan secara khas oleh guru.

Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya.

2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

5) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: 1) urutan langkah-langkah

pembelajaran (syntax), 2) adanya prinsip-prinsip reaksi, 3) sistem sosial, dan

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

6

4) sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis

bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran.

Pembelajaran yang efektif dan makna peserta didik dilibatkan secara

aktif, karena peserta didik adalah pusat dari kegiatan pembelajaran serta

pembentukan kompotensi dan karakter. Model pembelajaran sangat erat kaitannya

dengan gaya belajar peserta didik merupakan bagian yang sangat penting dalam

mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh

karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, teknik maupun model

pembelajaran merupakan suatu hal yang utama.

Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu proses yang akan dilakukan guru ketika berada

didalam kelas, agar tujuan pembelajaran yang akan dilakukan tercapai.

b. Model Cooperative Script

Model pembelajaran Cooperative Script adalah model sederhana yang

dapat dipakai untuk mempraktekkan suatu keterampilan atau prosedur dengan

teman belajar. Menurut Hisyam Zaini (2008:81), mengemukakan strategi dimana

siswa di kelompokkan dalam pasangan-pasangan (berpasangan) dengan temannya

sendiri yang satu mengamati dan yang satunya lagi mempratekkan.

Menurut A’la (2011:97), model Cooperrative Script adalah model belajar

di mana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-

bagian dari materi yang dipelajarinya dalam rungan kelas. Pembelajaran

Cooperative Script berpijat pada paham Konstruktivisme, pada pembelajaran ini

terjadi kesepakatan antara siswa tentang aturan-aturan dalam berkolaborasi.

Masalah yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama, peran guru hanya

sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan belajar.

Jadi model Cooperative Script adalah model belajar yang dimana siswa

bekerja secara berpasangan.

c. Langkah-langkah Cooperative Script

Menurut Riyanto (2012:280), langka-langka dalam model pembelajaran

Cooperative Script, sebagai berikut:

1) Siswa dibagi kedalam kelompok kecil secara berpasangan.

2) Membagikan materi untuk dibaca dan diringkas.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

7

3) Menetapkan peran pembicara dan peran pendengar.

4) Membacakan ringkasannya dengan memasukkan ide-ide pokok kedalam

ringkasannya. Setelah proses pembaca, siswa-siswa lain harus

menyimak/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu

mengingat dan menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkannya

dengan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.

5) Bertukar peran, yang dimana pembicara bertukar peran menjadi pendengar

begitupun sebaliknya.

6) Membuat kesimpulan materi pembelajaran.

7) Penutup.

Sedangkan menurut Darmadi (2017:45-46), langka-langka dalam model

pembelajaran Cooperative Script, sebagai berikut:

1) Membagi peserta didik secara bepasangan.

2) Membagikan wacana kepada peserta didik untuk dibuatkn ringkasan.

3) Menentukan peran pembicara dan pendengar

4) Membacakan ringkasannya sedetail mungkin, serta memasukkan ide-ide

pokok kedalam ringkasannya.

5) Menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.

6) Bertukar peran, pembicara bertukar peran menjadi pendengar dan

sebaliknya.

7) Kesimpulan materi pembelajaran.

8) Penutup.

d. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Cooperative Script

Setiap model pembelajaran mempunyai berbagai kelebihan dan

kekurangan. Model pembelajaran Cooperative Script juga memiliki kelebihan dan

kekurangan sebagai berikut:

1) Kelebihan model pembelajaran Cooperative Script

a) Melatih pendengaran, ketelitian, dan kecermatan.

b) Setiap siswa mendapatkan peran.

c) Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

8

2) Kekurangan model pembelajaran Cooperative Script

a) Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.

b) Hanya dilakukan oleh dua orang.

2. Pengertian Belajar

Belajar suatu kata yang sudah cukup akrab dengan semua lapisan

masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata-kata

yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal.

Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan.

Sebagaimana yang dikemukan oleh Sardiman (2003:20), “belajar adalah

perubahan tingka laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya

dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya”.

Slameto (2003:2), mendefenisikan belajar merupakan suatu proses usaha

yang dilakukan seseorng untuk memperoleh suatu perubahan tingka laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dalam

lingkungannya. Baharuddin (2010:12), belajar merupakan aktivitas yang

dilakukan seseorng untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui

pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Djamarah (2008:13), belajar

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingka

laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Menurut kamus bahasa indonesia belajar adalah berusaha memperoleh

kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingka laku atau tanggapan yang

disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan pengertian belajara oleh para ahli antara

lain sebagai berikut:

a. Gagne (dalam Anita, 2008:13), belajar adalah suatu proses dimana suatu

organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalama.

b. Slavin (dalam Anni dan Rifai, 2009:82), belajar merupakan perubahan

individu yang disebabkan oleh pengalaman.

c. Travers (dalam Suprijono, 2009:2), belajara adalah proses menghasilkan

penyesuaian tingkah laku.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

9

d. Morgan (dalam Suprijono, 2009:3), belajar adalah perubahan perilaku yang

bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.

e. Robbins (dalam Trianto, 2009:15), belajar adalah sebagai proses

menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami

dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.

f. Spears (dalam Hamdani, 2011:20), belajar adalah mengamati, membaca,

berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:12-13), mengemukan 4

pandangan mengenai belajar adalah sebagai berikut:

a. Belajar merupakan suatu proses pengalaman seseorang.

b. Belajar merupakan aktivitas yang ditunjukkan sebagai hasil dari

pengalaman.

c. Belajar merupakan proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah

melalui praktek atau latihan.

d. Belajar adalah sebagai suatu proses usaha individu untuk memperoleh suatu

perubahan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka belajar merupakan proses melatih

seseorang untuk mendapatkan pengetahuan. Pengalaman tersebut didaptkan di

lingkungan melalui ilmu pengetahuan yang diperolehnya.

3. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses

pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di

manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan

pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.

Pembelajaran adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi

kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang yang

membantu. Menurut Dimyati dan Mudjiono (Sagala Syaiful, 2011:62)

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

10

pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,

untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyedian sumber

belajar.

Menurut Syaiful Sagala (2009:61), pembelajaran adalah membelajarkan

siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan

penentu utama keberhasilan pendidikan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (Sagala

Syaiful, 2011:62), pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam

desain instruksional, untuk membantu belajar secara aktif, yang menekankan pada

penyedian sumber belajar.

Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu apa yang

diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Menurut Robert F. Meager (dalam

Sumiati dan Asra, 2009:10) memberi batasan yang lebih jelas tentang tujuan

pembelajaran, yaitu maksud yang dikomunikasikan melalui pernyataan yang

mengambarkan tentang perubahan yang diharapkan dari siswa.

Daryanto, H. (2005:58) tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang

menggambarkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan sikap yang harus

dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam

bentuk tingka laku yang dapat diamati dan diukur.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan siswa yang dimiliki setelah melakukan

kegiatan pembelajaran. Menurut Hammalik (2004:31), hasil belajar adalah pola-

pola perbuatan, nilai-nilai, pengtahuan-pengetahuan, sikap-sikap, apresiasi,

abilitas, dan keterampilan.

Menurut Nawiwi (dalam Susanto, 2013:5), menyatakan bahwa hasil

belajar adalah sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes

mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Sedangkan Sudjana (2009:3),

mendefenisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah

laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Menurut Hamalik (dalam Jihad dan abdul, 2010:15) tujuan belajar adalah

sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

11

belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang

baru, yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.

Menurut Sudjana (2009:35-37) kriteria keberhasilan pembelajaran dari

sudut prosesnya (by process):

a. Pembelajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru

dengan melibatkan siswa secara sistematik, ataukah suatu proses yang

bersifat otomatis dari guru disebabkan telah menjadi pekerjaan rutin.

b. Kegiatan siswa belajar dimotivasi guru sehingga ia melakukan kegiatan

belajar dengan penuh kesadaran, kesungguhan, dan tanpa paksaan untuk

memperoleh tingkat penguasaan pengetahuan, kemampuan serta sikap yang

dikehendaki dari pembelajaran itu sendiri.

c. Siswa menempu beberapa kegiatan belajar sebagai akibat penggunaan multi

metode dan multi media yang dipakai guru ataukah terbatas kepada satu

kegiatan belajar saja.

d. Siswa mempunyai kesempatan untuk mengontrol dan menilai sendiri hasil

belajar yang dicapainya ataukah ia tidak mengetahui apakah yang ia lakukan

itu benar atau salah.

e. Proses pembelajaran dapat melibatkan semua siswa dalam satu kelas

tertentu yang aktif belajar.

f. Kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya, sehingga menjadi

laboratorium belajar ataukah kelas yang hampa dan miskin dengan sarana

belajar sehingga tidak memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar

yang optimal.

Adapun hasil belajar menurut Bloom (dalam Purwanto 2007:45) yang

menggolongkan kedalam tiga ranah yang perlu diperhatikan dalam setiap proses

belajar mengajar. Tiga ranah tersebut adalah ranah kognitif, efektif, dan

psikomotor. Ranah kognitif mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan

ingatan, pengetahuan, dan kemampuan intelektual. Ranah efektif mencakup hasil

belajar yang berhubungan dengan sikap, nilai-nilai, perasaan, dan minat. Ranah

psikomotor mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan keterampilan fisik

atau gerak yang ditunjang oleh kemampuan fisik.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

12

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpilkan hasil belajar adalah

suatu hasil atau proses yang diperoleh siswa setelah melakukan prosese

pembelajaran

5. Mata Pelajaran PPKn

Mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan merupakan

mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

warga negara indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan

oleh pancasila dan UUD 1945.

Peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 menjelaskan pasal 77 J

Ayat 1 ditegaskan bahwa “pendidkan kewarganegaraan dimaksudkan untuk

membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan

cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral pancasila, kesadaran berkonstitusi

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan semangat

Bhineka Tunggal Ika, serta Komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan demikian PPKn lebih memiliki kedudukan dan fungsi

(Kemendikbud 2017:6) sebagai berikut:

a. PPKn merupakan pendidikan nilai, moral/karakter, dan kewarganegaraan

khas indonesia yang tidak sama atau tidak sebangun dengan civic education

di USA, citizenship education di UK, talimatul muwatanah di negara-negara

Timur Tengah, education civicas di Amerika Latin.

b. PPKn sebagai wahana pendidikan nilai, moral/karakter pancasila dan

pengembangan kapasitas psikososial kewarganegaraan indonesia sangat

koheren (runut dan terpadu) dengan komitmen pengembangan watak dan

peradaban bangsa yang bermartabat dan perwujudan warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab sebagimana termaksud dalam pasal 3

UU No. 20 tahun 2003.

Mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

13

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti

korupsi.

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa pendidikan

kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang merupakan suatu rangkaian

proses untuk mengarahkan peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter

bangsa indonesia, cerdas, terampil dan bertanggung jawab sehingga dapat

berperan akrif dalam masyarakat sesuai dengan ketentuan pancasila dan UUD

1945.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

1. Asror, M. (2001), dalam penelitian yang berjudul “efektifitas model

pembelajaran kooperatif tipe script terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas VII SMP Negeri 1 Walenrang” hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa model Coopertive script efektif terhadap hasil belajar siswa.

2. Sidrah Afriani (2013), dalam penelitian “efektifitas model pembelajaran

Cooperative tipe Script untuk diterapkan pada materi persamaan liner satu

variabel siswa kelas VII.3 SMP Negeri 1 Wotu. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa model kooperatif tipe script efektif diterapkan pada

materi persamaan linear 1 variabel.

2.3 Kerangka Pikir

Model pembelajaran Cooperative Script adalah metode belajar dimana siswa

bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian

dari materi yang dipelajari. Cooperative berasal dari kata Cooperate yang artinya

bekerja sama, saling membantu. Jadi pengertian dari Cooperative adalah suatu

strategi pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil secara

berpasangan dan saling bekerjasama untuk menyesesaikan suatu masalah. Model

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

14

Cooperative Script sangat membantu kekompakan dan kerja sama serta

membangun keterampilan siswa.

Guru mata pelajaran PPKn menyampaikan materi dengan metode ceramah.

Pembelajaran dianggap membosankan disetiap pembelajaran yang mengakibatkan

hasil belajar siswa kurang. Melihat hal ini peneliti melakukan penelitian terhadap

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Cooperative Script

menjadi alternatif terhadap pemecahan dalam proses pembelajaran sehingga hasil

belajar siswa menjadi. Kerangka pikir dapat digambarkan dengan bagan sebagai

berikut:

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penlitian adalah jawaban sementara terhadap masalah

penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat

kebenarannya . Berdasarkan kerangka berpikir diatas, metode pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script dalam

meningkatkan hasil belajara siswa SMP Negeri 2 Palopo.

Kondisi Awal Guru belum

menggunakan model

Cooperative Script

Hasil belajar

pada mata

pelajaran PPKn

masih rendah

Tindakan

Guru menggunakan

model Cooperative

Script

Siklus I

menggunakan

model

Cooperative

Script

Siklus II

menggunakan

model

Cooperative

Script

Hasil belajar pada

mata pelajaran

PPKn meningkat

Kondisi

Akhir

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.2 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini akan

menggambarkan tentang “penerapan model pembelajaran Cooperative Script

dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PPKn siswa SMP Negeri 2

Palopo”.

2. Desai Penelitian

Desain penelitian pada penelitian kuantitatif yang digunakan adalah

penelitian tindak kelas (PTK). Penelitian tindak kelas adalah sebagai suatu bentuk

kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan

tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan,

serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui proses yang dinamis dan

komplementari yang terdiri dari 4 “momentum” esensial yaitu penyusunan

rencana, tindakan, observasi, refleksi. Secara rinci pelaksanaan penelitian

tindakan kelas ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a. Siklus I

1) Perencanaan Tahap

Pada tahap ini, peneliti akan menyiapkan segala yang dibutuhkan saat

penelitian yaitu:

a) Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

b) Menyiapkan materi ajar.

c) Merencanakan alat untuk peningkatan hasil belajar siswa yang akan

diteliti.

d) Merencanakan teknik yang akan dilakukan dengan obsevasi, tes/tugas,

dan dokumentasi.

e) Menyiapkan format-format penelitian.

2) Pelaksanaan Tindakan

Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini yaitu:

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

16

1. Pendahuluan

a) Memberi salam pembuka kepada peserta didik sebelum memulai

pembelajaran.

b) mengabsen kehadiran siswa.

c) Menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan yang akan dicapai

pada pembelajaran. Kemudian guru memberikan contoh kepada

peserta didik tentang model Cooperative Script.

2. Kegiatan Inti

a) Membagi siswa secara berpasangan.

b) Membagikan materi kepada masing-masing siswa untuk dibuatkan

ringkasan.

c) Membagi peran pembicara dan peran pendengar, dan menentukan

siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang

berperan sebagai pendengar dan sebaliknya.

d) Siswa membacakan ringkasannya dengan memasukkan ide-ide pokok

kedalam ringkasannya dan pemecahan masalahnya.

e) Siswa bertukar pran yang dimana pembaca menjadi pendengar dan

sebaliknya.

f) Membuat kesimpulan.

3. Penutup

a) Guru memberikan kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari.

b) Memberikan motivasi kepada peserta didik, agar selalu mengulang

pelajaran dirumah dan melakukan kerja sama.

c) Menyampaikan materi pada pekan berikutnya.

d) Meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan beri salam penutup.

3) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah dimana peneliti akan

melaksanakan pembelajaran didalam kelas dengan menerapkan model

pembelajaran Cooperative Script untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

17

4) Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan yang meliputi memusatan

perhatian terhadap subjek dengan menggunakan seluruh alat inderanya. Cara

mengumpulkan datanya terjun langsung kelapangan terhadap objek yang diteliti.

5) Refleksi

Refleksi adalah memikirkan sesuatu yang dilakukan oleh pendidik yang

terkait dengan PTK yang dilaksanakan. Tahap ini yang dilakukan ini untuk

mengkaji secara menyeluruh tindakan yang dilakukan di dalam kelas.

b. Siklus II

Siklus II akan dilakukan setelah tindakan evaluasi pada siklus I tidak

berhasil maka dilanjutkan ke siklus II berdasarkan refleksi yang ada di siklus I.

Tahap penelitian tindak kelas tersebut dapat dilihat melalui gambar

sebagai berikut:

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

18

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindak Kelas (Arikunto, 2009:16)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 2 Palopo yang

beralamatkan Jl. Patang II, Kota Palopo. Adapun waktu penelitian dilaksanakan

pada bulan Februari sampai Maret 2020.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D SMP Negeri 2 Palopo

yang berjumlah 28 siswa. Objek Penelitian ini adalah pelaksanaan kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran Cooperative Script

Refleksi I SIKLUS I

Perencanaan I

Pelaksanaan I

Observasi I

Perencanaan II

SIKLUS II Pelaksanaan II Refleksi II

Observasi II

Hasil

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

19

dalam meningkatkan hasil belajar pada Mata Pelajaran PPKn siswa SMP Negari 2

Palopo.

3.4 Instrumen Penelitian

1. Silabus

2. RPP

3. Materi Ajar

4. Lembar Soal Evaluasi

5. Lembar Hasil Belajar Siswa

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data yang didalam penelitian terbagi menjadi dua yaitu data primer dan

data sekunder. Data primer merupakan data ini akan dikumpulkan oleh peneliti

yang bersumbernya berasal dari sampel yang diteliti yaitu informasi mengenai

kapasitas (tinggi atau rendah) hasil belajar siswa baik sebelum dan setelah

penelitian dilaksanakan. Sedangkan data sekunder adalah data penunjang atau

pendukung penelitian seperti keterangan mengenai lokasi penelitian, kondisi

populasi dan sampel keadaan pembelajaran, serta kajian pustaka untuk

memperoleh teori-teori yang mendukung penelitian.

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian yang digunakan ada 3

yaitu:

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan mengamati dan mengawasi kegiatan suatu

objek yang diteliti. Observasi dalam penilitian ini bertujuan untuk memperoleh

data berupa keterangan mengenai lokasi penelitian, kondisi populasi dan sampel,

serta keadaan pembelajaran. Jadi penelitian langsung melakukan pengamatan

dilokasi untuk memperoleh data mengenai lokasi penelitian, kondisi populasi

dann sampel, serta keadaan pembelajaran.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, dan data yang relevan dengan penelitian ini. Diantaranya data-data

keadaan siswa, keadaan guru dan data-data tentang sekolah tersebut, yaitu berupa

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

20

buku, RPP, Absensi siswa, kegiatan siswa, seta gambar atau hal-hal yang diambil

dari SMP Negeri 2 Palopo yang kemudian dpat mendukung penelitian ini.

3. Tes

Teknik tes melakukan untuk mengatur tingkat penguasaan dan

kemampuan sesuai dengan tuntutan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar

yang menunjukkan hasil belajar peserta didik secara individual dalam ilmu

pengetahuan. Tes ini diberikan pada saat melakukan tindakan pembelajaran siklus

I dan II.

3.6 Teknik Analis Data

Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1 Analisis data kuantitatif deskriptif

Data kuantitatif (hasil belajar siswa) akan dianalisis secara deskriptif untuk

mengetahui kualitas hasil belajr siswa. Peningakatan hasil belajar siswa dapat

dapat diperoleh sebelum dan setelah mengikuti pelajaran. Data secara kuantitatif

deskriptif yakni berupa penilaian kemampuan siswa.

2 Analisis data aktifitas siswa

a. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa

dengan menghitung ketuntasan individual, nilai rata-rata dengan rumus

sebagai berikut:

x = ∑X

∑N

Keterangan :

X = Nilai rata-rata

∑X = Jumlah semua nilai siswa

∑N = Jumlah siswa yang mengikuti tes.

b. Pencapain untuk ketuntasan

Ketuntasan belajar klasik dinyatakan berhasil jika prestase siswa yang

tuntas belajar atau siswa yang mendapatkan nilai ≥75 jumlahnya lebih besar atau

sama dengan dengan 80% dari jumlah siswa seluruhnya. Hasil analisis ini

digunakan sebagai bahan refleksi untu perencanaan lanjutkan dalam pertemuan

dan siklus selanjutnya. Hasil ini juga diadikan sebagai bahan refleksi dalam

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

21

memperbaiki rancangan pembelajaran atau bahan pertimbangan dalam penentuan

metode yang tepat.

Untuk mengetahui analisis presntase ketuntasan belajar siswa digunakan

rumus:

P = ∑ jumlah siswa yang mendapatkan nilai≥75 x 100%

∑ siswa mengikuti tes

(Sumber: Agung Purwoko,2001:130)

Tabel 1. Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa.

Rentang Nilai Kategori

85-100 Sangat Tinggi

75-84 Tinggi

65-74 Sedang

50-64 Rendah

0-49 Sangat Rendah

Sumber: Aqib (2006:41)

Tabel 2. Kriteria ketuntasan siswa

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥75 Tuntas

≤75 Tidak Tuntas

Setelah dihitung dengan rumus presentase keberhasilan tindakan,

kemudian disesuaikan dengan taraf keberhasilan tindakan sebagai berikut:

Tabel 3. Taraf keberhasilan tindakan

Nilai Kategori Frekuensi Presentase%

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

85-100 Sangat tinggi 2 7 7,14% 25%

75-84 Tinggi 4 21 14,28% 75%

65-74 Sedang 9 0 28,58% 0

50-64 Rendah 11 0 42,86% 0

0-49 Sangat Rendah 2 0 7,14% 0

Sumber: Aqib (2006:42)

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Tanggal 15 Februari 2020 peneliti bersama Dra. Warda sebagai guru

mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Negeri 2

Palopo. Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan peneliti yang

berkolaborasi dengan ibu Dra. Warda, bahwa diketahui siswa dalam hasil belajar

pembelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarnegaraan masih kurang. Untuk itu,

peneliti memilih Model Cooperative Script dalam bertukar peran untuk mengatasi

permasalahan tersebut. Maka disusunlah perencanaan pelaksanaan. Adapun

rencana yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Menyampaikan terhadap keunggulan tentang Model Cooperative Script.

2) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan.

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4) Membuat skenario pembelajaran.

5) Membuat lembar kerja siswa.

1. Pra siklus

Tanggal 17 Februari 2020 peneliti bersama Dra. Warda sebagai guru

mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Negeri 2 Palopo

menentukan tema dan sub tema dalam pembelajaran, dan tema yang ditentukan

adalah sumpah pemuda dalam bingkai bhinneka tunggal ika. Setelah ditentukan

temanya maka peneliti menyiapakan silabus dan RPP untuk materi tersebut.

Sebelum tindakan dilakukan terlebih dahulu peneliti melakukan pra

siklus melalui observasi dan diskusi dengan Dra. Warda sebagai guru mata

pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Berdasarkan hasil

observasi dan diskusi yang dilakukan, ditemukan permasalahan yang muncul

dalam pembelajaran pendidikan Pancasilan dan Kewarganegaraan yakni guru

masih menggunakan metode konvensional. Hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan masih di bawah KKM. Hal

ini dikarenakan beberapa siswa kurang untuk mengikuti pembelajaran secara

aktif.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

23

Setelah peneliti mengadakan pra siklus, pada tindakan selanjutnya

peneliti akan menerapkan model Cooperative Script dalam meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 2 Palopo.

2. Siklus I

a. Perencanaan Siklus I

Melihat hasil belajar siswa pada pra siklus, maka siklus I akan dilakukan

perbaikan proses pembelajaran, perbaikan proses pembelajaran seperti

mengkoordinasikan siswa, menyampaikan materi yang diajarkan dengan

menerapkan model Cooperative Script, meningkatkan hasil belajar pembelajaran

sebagai pembicara dan pendengar dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran

dirancang untuk menindak lanjuti kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada

pra siklus yang dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2020 pada mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

b. Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan pada tanggal 18

Februari dan 25 Februari 2020, selama 4x45 menit (1 kali pertemuan) dengan

menggunakan model pembelajaran Cooperative Script untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

Pelaksanaan siklus I meliputi tiga tahap yaitu:

1) Kegiatan Pembukaan

a) Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan berdoa untuk

memulai pembelajaran.

b) Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.

c) Siswa mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang kegiatan yang akan

dilakukan dalam pembelajaran.

d) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan

dipelajari.

e) Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

24

a) Siswa diberikan motivasi atau rangsangan untuk memusatkan pembahasan

pada topik materi memaknai semangat kejuangan pemuda dalam perjuangan

kemerdekaan republik indonesia.

b) Siswa mendengarkan pembahasan materi memaknai semangat kejuangan

pemuda dalam perjuangan kemerdekaan republik indonesia.

c) Koordinasikan siswa berpasangan sebagai pembicara dan pendengaran

dalam pembelajaran.

d) Siswa mencari informasi pembahasan dalam materi memaknai semangat

kejuangan pemuda dalam perjuangan kemerdekaan republik indonesia.

e) Siswa mengpresentasikan yang telah ditemukan dengan berpasangan

bergantian-gantian peran sebagai pembicara dan pendengar.

3) Kegiatan Penutup

a) Siswa mengerjakan soal tes esay.

b) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

d) Memberi salam.

e) Menutup pembelajaran dengan berdoa.

c. Hasil Obsevasi Siklus I

Siklus I ini proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Cooperative Script. Setelah melaksanakan proses pembelajaran, peneliti

melakukan evaluasi. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 4. Distribusi, Frekuensi, persentase, dan kategori hasil belajar PPKn kelas

VIII-D siklus I.

Nilai kategori frekuensi presentase %

85-100 Sangat tinggi 2 7,14%

75-84 Tinggi 4 14,28%

65-74 Sedang 9 28,58%

50-64 Rendah 11 42,86%

0-49 Sangat rendah 2 7,14%

Jumlah 28 100%

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Hasil belajar membuktikan bahwa siswa memperoleh nilai dengan

kategori sangat rendah sebanyak 2 orang dengan persentase 7,14%, siswa yang

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

25

memperoleh nilai pada kategori rendah sebanyak 11 orang dengan persentase

42,86%, siswa yang memperoleh nilai pada kategori sedang sebanyak 9 orang

dengan persentase 28,58%, siswa yang memperoleh nilai kategori tinggi sebanyak

4 orang dengan persentase 14,28%, dan siswa yang memperoleh nilai sangat

tinggi sebanyak 2 orang dengan persentase 7,14%.

Perhitungan persentase ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai

berikut:

p = ∑ jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75 x 100%

∑ jumlah siswa yang mengikuti tes

P = 6 x 100

28

P = 21,42 %.

Jadi persentase ketuntasan belajar siswa adalah 21,42%

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa hasil tes siswa pada

siklus I belum maksimal. Hal ini bisa terlihat pada mata pelajaran PPKn dari 28

siswa yang mengikuti tes kelas VIII-D SMP Negeri 2 Palopo hanya 6 orang siswa

yang dinyatakan lulus dengan persentase hanya sekitar 21,42%.

d. Refleksi Siklus I

Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk melakukan evaluasi terhadap

kegiatan pembelajaran yang terjadi, persoalan yang timbul dan kekurangan yang

masih ada saat proses pembelajaran seperti, ada siswa yang tidak memperhatikan

siswa lain terlihat tidak fokus dan nampak kebingungan ketika mendengar

penjelasan dari guru serta siswa masih asyik sendiri dengan kegiatannya seperti,

mengobrol dengan teman. Hasil observasi atau pengamatan yang telah dilakukan

pada siklus I mengambarkan adanya kendala dalam pelaksanaan penerapan model

Cooperative Script.

Adapun langkah-langkah perbaikan untuk proses pembelajaran

selanjutnya yaitu pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Siswa hendaknya lebih memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru

tentang materi pembelajaran.

2) Siswa hendaknya aktif dalam mengajukan ide-ide/pendapat.

3) Siswa lebih tenang dalam pembelajaran.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

26

4) Siswa memahami materi.

3. Siklus II

a. Perencanaan Siklus II

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I, maka siklus II akan

dilakukan perbaikan proses pembelajaran, perbaikan proses pembelajaran seperti

mengkoordinasikan siswa, menyampaikan materi yang diajarkan dengan

menerapkan model Cooperative Script. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk

menindak lanjuti kekurangan- kekurangan yang ditemukan pada siklus I yang di

laksanakan pada tanggal 18 Februari dan 25 Februari 2020 pada mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), yang dimana siklus I

tersebut terdapat 22 siswa yang memperoleh nilai kurang dari standar kelulusan.

Secara rinci rencana pembelajaran siklus II yang terdiri dari 2 kali pertemuan

adalah sebagai berikut:

1) Pada kegiatan awal merupakan kegiatan pemanasan guru, dimana guru

mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa sesuai keyakinan masing-

masing, melakukan absensi, bertanya kepada siswa tentang pembelajaran

berikutnya dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Pada kegiatan inti, guru menerapkan model pembelajaran Cooperative

Script.

3) Pada kegiatan akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dan

memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.

b. Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan pada tanggal 03 Maret

dan 10 Maret 2020, selama 4x45 menit (1 kali pertemuan) dengan menggunakan

model pembelajaran Cooperative Script untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Pelaksanaan siklus II meliputi tiga tahap yaitu:

1) Kegiatan Pembukaan

a. Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan berdoa untuk

memulai pembelajaran.

b. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.

c. Siswa mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang kegiatan yang akan

dilakukan dalam pembelajaran.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

27

d. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan

dipelajari.

e. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

a. Siswa diberikan motivasi atau rangsangan untuk memusatkan pembahasan

pada topik materi nilai semangat sumpah pemuda masa sekarang.

b. Siswa mendengarkan pembahasan materi nilai semangat sumpah pemuda

masa sekarang.

c. Koordinasikan siswa berpasangan sebagai pembicara dan pendengaran

dalam pembelajaran.

d. Siswa mencari informasi pembahasan dalam materi nilai semangat sumpah

pemuda masa sekarang.

e. Siswa mengpresentasikan yang telah ditemukan dengan berpasangan

bergantian-gantian peran sebagai pembicara dan pendengar.

3) Kegiatan Penutup

a. Siswa mengerjakan soal tes esay.

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

d. Memberi salam.

e. Menutup pembelajaran dengan berdoa.

c. Hasil Observasi Siklus II

Siklus II ini proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Cooperative Script. Setelah melaksanakan proses pembelajaran, peneliti

melakukan evaluasi. Di mana hasil evaluasi pada siklus II ini yang kemudian akan

dibandingkan dengan siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat

dalam tabel berikut:

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

28

Tabel 5. Distribusi, Frekuensi, persentase, dan kategori hasil belajar PPKn kelas

VIII-D siklus II.

Nilai kategori frekuensi presentase %

85-100 Sangat tinggi 7 25%

75-84 Tinggi 21 75%

65-74 Sedang 0 0

50-64 Rendah 0 0

0-49 Sangat rendah 0 0

Jumlah 28 100%

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel 3, dapat dikatakan bahwa adanya peningkatan hasil

belajar pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative

Script dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dikelas

VIII-D. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa

dari 28 siswa yang mengikuti evaluasi belajar pada siklus II tidak ada lagi yang

berada pada kategori sangat rendah, kategori rendah, dan kategori sedang. Siswa

yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 7 orang siswa dengan

persentase 25% dan siswa yang berada pada kategori tinggi sebanyak 21 orang

siswa dengan persentase 75% . Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar

digunakan rumus sebagai berikut:

P = ∑ jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75 x 100%

∑ jumlah siswa yang mengikuti tes

P = 28 x 100%

28

P = 100%

Jadi, persentase ketuntasan belajar siswa adalah 100%. Dengan kata lain,

dapat dikatakan pembelajaran pada siklus II seluruh siswa yang mengikuti tes

dikatakan “tuntas”.

Hasil dari pengamatan keseluruhan pada siklus II ini bahwa siswa sudah

mencapai indikator yang telah ditentukan, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar

siswa pada siklus II dalam mata pembelajaran Pendidikan Pancasila dan

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

29

Kewarganegaraan (PPKn) seluruh siswa mendapatkan nilai yang mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

d. Refleksi siklus II

Dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan

menggunakan metode Cooperaitve Script, maka tujuan utama dari penelitian yaitu

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn) dikelas VIII-D SMP Negeri 2 Palopo, pada siklus II

ditemukan keberhasilan dari permasalahan pada siklus sebelumnya. Keberhasilan

yang dicapai pada siklus II adalah penerapan model pembelajaran Cooperative

script dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas VIII-D di SMP Negeri 2 Palopo.

Berdasarkan hasil refleksi di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar

pada siklus II secara keseluruhan sudah mencapai semua Indikator (≥75) yang

telah ditetapkan pada lembar observasi. Namun demikian, pembelajaran dengan

menerapkan model Cooperative Script ini perlu ditingkatkan dan dipertahankan.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan penelitian, temuan yang dihasilkan adalah peningkatan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model Cooperative Script pada mata pelajaran

PPKn di kelas VIII-D di SMP Negeri 2 Palopo.

Tabel 6. Taraf keberhasilan siswa siklus I, dan siklus II.

Nilai kategori frekuensi presentase %

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

85-100 Sangat tinggi 2 7 7,14% 25%

75-84 Tinggi 4 21 14,28% 75%

65-74 Sedang 9 0 28,58% 0

50-64 Rendah 11 0 42,86% 0

0-49 Sangat rendah 2 0 7,14% 0

Jumlah 28 28 100 100

Sumber: Data primer setelah diolah (2020).

Berdasarkan tabel 4. Pada siklus I menunjukkan bahwa dari 28 siswa

kelas VIII-D SMP Negeri 2 Palopo yang diajar menggunakan model Cooperative

Script secara umum penguasaan materi yang disajikan belum maksimal atau

masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥75. Hal ini terlihat dari

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

30

hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai dengan

kategori sangat rendah sebanyak 2 orang siswa dengan persentase 7,14%, siswa

yang memperoleh nilai pada kategori rendah sebanyak 11 orang siswa dengan

persentase 42,86%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sedang

sebanyak 9 orang siswa dengan persentase 28,58%, siswa yang memperoleh nilai

dengan kategori tinggi 4 orang siswa dengan persentase 14,28%, sedangkan siswa

yang memperoleh nilai dengan kategori sangat tinggi sebanyak 2 orang siswa

dengan persentase 7,14%. Jadi siklus I menunjukkan bahwa 22 orang siswa

dinyatakan tidak tuntas atau tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yaitu ≥ 75 dan hanya 6 orang siswa dinyatakan tuntas dan mencapai nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 75.

Siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas

VIII-D SMP Negeri 2 Palopo yang diajar menggunakan model Cooperative

Script. Tidak ada lagi nilai siswa yang menurun dan berada pada kategori sangat

rendah, rendah dan sedang. Siswa yang berada pada kategori sangat tinggi

sebanyak 7 orang dengan persentase 25%, dan siswa yang berada pada kategori

tinggi sebanyak 21 orang dengan persentase 27%. Dengan kata lain 28 siswa yang

mengikuti tes dinyatakan tuntas dan mencapai nilai KKM yaitu ≥ 75.

Berdasarkan penjelasan, terjadi peningkatan pada siklus II membuktikan

peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn) dengan menggunakan model Cooperative Script.

Secara umum hasil belajar siswa pada siklus II meningkat, maka siklus penelitian

tertuntaskan. Karena peneliti sudah mendapatkan hasil yang maksimal, hal ini

dilihat dari hasil evaluasi pada siklus II yang menunjukkan bahwa rata-rata siswa

yang mengikuti tes mendapatkan nilai yang mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yaitu ≥ 75.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model

Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegraan (PPKn) kelas VIII-D SMP Negeri 2

Palopo. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa melalui

tes pada siklus I dan siklus II.

Hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa dari 28 siswa yang

mengikuti evaluasi belajar pada siklus II tidak ada lagi yang berada pada kategori

sangat rendah, kategori rendah, dan kategori sedang.

Keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 21,42% atau

sebanyak 6 siswa dari 31 siswa yang mengikuti evaluasi yang dinyatakan tuntas.

Siswa yang tidak tuntas sebanyak 22 siswa atau sebesar 78,57%, sedangkan pada

siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 100% dinyatakan tuntas

atau seluruh siswa rata-rata dinyatakan berhasil dalam mengikuti mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan menerapkan model

Cooperative Script.

Dengan ini Persentase ketuntasan belajar siswa adalah 100%. Dengan kata

lain, dapat dikatakan pembelajaran pada siklus II seluruh siswa yang mengikuti

tes dinyatakan berhasil dalam mata pelajaran PPKn, dengan merepakan model

Cooperative Script.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk menerapkan model

Cooperative script untuk meningkatkan hasil belajar. Ada beberapa saran bagi

guru yaitu :

1. Melalui penilitian ini bagaimana membimbing semua siswa, dan

memberikan arahan sehingga semua siswa dapat lebih mendapatkan hasil

yang memuaskan pada saat melaksanakan pembelajaran.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

32

2. Dalam melalui penlitian ini dimana pembelajaran yang dibutuhkan siswa

ialah pembelajaran yang siswa aktif sehingga mudah materi yang dipelajari

dapat dipaham

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

33

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Suprijono. 2009. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Agus, Suprijono. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta. Gramedia Pustaka

Jaya.

Alit, M. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Cirebon: Media Persada.

Amri. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.

Jakarta: PT Prestasi Pustakakarya.

Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikat Guru Rayon

13 Surkarta.

Anni, Chatarina Tri dan Achmad Rifa’i. 2009. Psikologi Pendidikan. UPT MKK

Unnes. Semarang.

Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindak Kelas. Bandung:Yrama Widya.

Arends. 2013. Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindak Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunto, S, Suhardjono, dan Supardi. 2009. Penelitian Tindak Kelas. Jakarta. PT

Rineka Cipta.

Asrori, M. 2001. Penelitian Model Cooperative Tipe Script. Bandung. Wacana

Prima.

Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. AR-

Ruzz Media. Jogjakarta.

Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.

Bandung.

Hamalik, Oemor. 2006. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka. Bandung.

Isjoni. 2013. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaan Kelompok. Bandung:

Alfabeda.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

34

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam

Menentukan Model Menentukan Model Pembelajaran). Media Persada.

Jihad, A. dan Abdul, H. 2010. Evaluasi Pelajaran. Multi Press. Jakarta.

Purwanto, M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.

Yogyakarta.

Purwoko Agung. 2001. Panduan Penelitian PTK. Semarang: Unnes Press.

Riyanto, Bambang. 2012. Dasar-dasar Pembelajaran, Yogyakarta.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabet. Bandung.

Samsuri. 2011. Pendidikan Karakter Warga Negara. Diandra Pustaka Indonesia.

Yogyakarta.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan.

Prenada Media Group. Jakarta.

Sidrah Afriani. 2013. Model Kooperatif Tipe Script Efektif Diterapkan Pada

Materi Persamaan Linear Satu Variable. Makassar.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.

Jakarta.

Subdjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya.

Bandung.

Sugiyono. 2009, Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabet.

Sumiati dan Asra. 2009. Model Pembelajaran. CV Wacana Prima. Bandung.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Kencana.

Surabaya.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

35

LAMPIRAN

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

36

LAMPIRAN 1

SILABUS

Mata Pelajaran : PPkn

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Palopo

Kelas / Semester : VIII /2

Tahun Pelajaran : 2020

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Indikator Kegiatan

Pembelajaran Alokasi

Waktu Sumber Belajar Penilaian

1.5 Menjalankan

perilaku orang

beriman sesuai

nilai dan

semangat

Sumpah

Pemuda tahun

1928 dalam

bingkai

Bhinneka

Tunggal Ika

Makna Sumpah

Pemuda

Arti penting

Sumpah

Pemuda

bagi

perjuangan

Indonesia.

1.5.1 Menjalankan

perilaku orang

beriman

sesuai nilai

dan semangat

Sumpah

Pemuda tahun

1928 dalam

bingkai

Bhinneka

Tunggal Ika.

Siswa

mensimulasi

kan peran

tokoh

sumpah

pemuda

tahun 1928

dalam

bingkai

bhineka

tunggal ika

12

JP(4x3) Kementrian

pendidikan dan

kebudayaan.

2007. Buku

Siswa Mata

Pelajaran

Pendidikan

Pancasila dan

Kewarganegara

an. Jakarta:

kementrian

Pendidikan dan

Kebudayaan.

Lisan

Tertulis

Penugasan

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

37

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Indikator Kegiatan

Pembelajaran Alokasi

Waktu Sumber Belajar Penilaian

2.5Mengembangkan

sikap toleransi

sesuai nilai dan

semangat

Sumpah Pemuda

tahun 1928

dalam bingkai

Bhinneka

Tunggal Ika.

3.5Memproyeksikan

nilai dan

semangat

Sumpah Pemuda

tahun 1928

dalam bingkai

Bhinneka

Tunggal Ika.

Semangat dan

komitmen

sumpah

pemuda

bagi

bangsa dan

Negara

Indonesia.

2.5.1 Mengembangkan

sikap toleransi

sesuai nilai dan

semangat Sumpah

Pemuda tahun

1928 dalam

bingkai Bhinneka

Tunggal Ika.

3.5.1 Meneyimpulkan

makna Sumpah

Pemuda dari

berbagai

sumber

informasi.

3.5.2 Menjelaskan

arti penting

Sumpah

Pemuda bagi

perjuangan

Indonesia.

Siswa mengidentifik

asi

pertanyaan-

pertanyaan

secara

bekerjasama

dengan

kelompoknya

terkait dengan

sumpah

pemuda tahun

1928 dalam

bingkai

bhineka

tunggal ika.

12

JP(4x3) Kementrian

pendidikan dan

kebudayaan.

2007. Buku

Siswa Mata

Pelajaran

Pendidikan

Pancasila dan

Kewarganegar

aan. Jakarta:

kementrian

Pendidikan dan

Kebudayaan.

Lisan

Tertulis

Penugasan

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

38

Kompetensi

Dasar Materi

Pembelajaran Indikator Kegiatan

Pembelajaran Alokasi

Waktu Sumber Belajar Penilaian

4.5 Mengaitkan

hasil proyeksi

nilai-nilai dan

semangat

Sumpah

Pemuda

Tahun 1928

dalam

bingkai

Bhineka

Tunggal Ika

dengan

kehidupan

sehari-hari

3.5.3 Memproyeksikan

semangat dan

komitmen

sumpah pemuda

bagi bangsa dan

Negara

Indonesia.

4.5.1 Menyusun laporan

hasil telaah

tentang makna

Sumpah Pemuda

dan menyajikan

hasil telaah di

depan kelas

dengan semangat

saling

menghargai dan

menghormati.

Siswamencari

informasi dari

berbagai

sumber secara

bertanggung

jawab untuk

menjawab

berbagai pertanyaan

yang telah

tersusun.

12

JP(4x3) Kementrian

pendidikan dan

kebudayaan.

2007. Buku

Siswa Mata

Pelajaran

Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegara

an. Jakarta:

kementrian

Pendidikan dan

Kebudayaan.

Lisan

Tertulis

Penugasan

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

39

Kompetensi

Dasar Materi

Pembelajaran Indikator Kegiatan

Pembelajaran Alokasi

Waktu Sumber Belajar Penilaian

4.5.2Mensimulasikan

peran tokoh Sumpah

Pemuda.

Siswadengan

penuh disiplin

dan kerjasama

kelompok

menghubungka

n berbagai

informasi yang

didapatkannya untuk membuat

simpulan

jawaban

terhadap

pertanyaan

yang ada

Siswamenyusun

laporan hasil

telaah tentang

sumpah

pemuda tahun

1928 dengan

penuh rasa

tanggung

jawab.

12

JP(4x3) Kementrian

pendidikan dan

kebudayaan.

2007. Buku

Siswa Mata

Pelajaran

Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegara

an. Jakarta:

kementrian

Pendidikan dan

Kebudayaan.

Lisan

Tertulis

Penugasan

Mengetahui

Kepala sekolah SMP Negeri 2 Palopo

Suarnita Sago Gani, SE., MM

NIP: 19781011 200502 2 009

Palopo, 12 Maret 2020

Guru Mata Pelajaran

Dra. Warda

NIP:1963101919982001

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

40

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah :SMPN 2 Palopo

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas/Semester : VIII/Genap

Materi Pokok : Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (4x3 JP = 12 JP)

A. Kompetensi Inti

KI1:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI2:Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin,santun,percaya

diri,peduli, danbertanggung jawabdalam berinteraksi secara efektif sesuai

dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

KI3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan

terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI4:Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji

secarakreatif, produktif,kritis,mandiri,kolaboratif, dan komunikatif, dalam

ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

41

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.5 Menjalankan perilaku orang

beriman sesuai nilai dan

semangat Sumpah Pemuda

tahun 1928 dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

Menjalankan perilaku orang beriman

sesuai nilai dan semangat Sumpah

Pemuda tahun 1928 dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

2.5 Mengembangkan sikap

toleransi sesuai nilai dan

semangat Sumpah Pemuda

tahun 1928 dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

Mengembangkan sikap toleransi sesuai

nilai dan semangat Sumpah Pemuda

tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka

Tunggal Ika

3.5 Memproyeksikan nilai dan

semangat Sumpah Pemuda

tahun 1928 dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

Meneyimpulkan makna Sumpah

Pemuda dari berbagai sumber

informasi

Menjelaskan arti penting Sumpah

Pemuda bagi prjuangan Indonesia

Memproyeksikan semangat dan

komitmen sumpah pemuda bagi

bangsa dan Negara Indonesia

4.5 Mengaitkan hasil proyeksi

nilai-nilai dan semangat

Sumpah Pemuda Tahun 1928

dalam bingkai Bhineka

Tunggal Ika dengan kehidupan

sehari-hari

Menyusun laporan hasil telaah tentang

makna Sumpah Pemuda dan

menyajikan hasil telaah di depan kelas

dengan semangat saling menghargai

dan menghormati

Mensimulasikan peran tokoh Sumpah

Pemuda

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

Menjalankan perilaku orang beriman sesuai nilai dan semangat Sumpah

Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

42

Mengembangkan sikap toleransi sesuai nilai dan semangat Sumpah

Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Meneyimpulkan makna Sumpah Pemuda dari berbagai sumber informasi

Menjelaskan arti penting Sumpah Pemuda bagi prjuangan Indonesia

Memproyeksikan semangat dan komitmen sumpah pemuda bagi bangsa

dan Negara Indonesia

Menyusun laporan hasil telaah tentang makna Sumpah Pemuda dan

menyajikan hasil telaah di depan kelas dengan semangat saling

menghargai dan menghormati

Mensimulasikan peran tokoh Sumpah Pemuda

D. Materi Pembelajaran

Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Makna Sumpah Pemuda

Arti penting Sumpah Pemuda bagi perjuangan Indonesia

Semangat dan komitmen sumpah pemuda bagi bangsa dan Negara

Indonesia

E. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Cooperative Script

Metode : Koversional (Ceramah)

F. Media Pembelajaran

Media :

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

Lembar penilaian

LCD Proyektor

Alat/Bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

43

G. Sumber Belajar

Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2007. Buku Siswa Mata

Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Model/Bahan Ajar

Internet

Sumber lain yang relevan

H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-1 (4 x 45 Menit) Kegiatan Pendahuluan Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran.

Menyanyikan lagu wajib nasional (Nasionalisme) Aperpepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan

sebelumnya

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat

menjelaskan tentang materi : Sejarah Sumpah Pemuda

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

44

Kegiatan Inti Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk

memusatkan perhatian pada topik materi Sejarah Sumpah

Pemuda dengan cara :

1. Mengamati

Lembar kerja materi Sejarah Sumpah Pemuda

Pemberian contoh-contoh materi Sejarah Sumpah Pemuda untuk dapat dikembangkan peserta didik,

dari media interaktif, dsb

2. Membaca

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau

buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang

berhubungan dengan Sejarah Sumpah Pemuda

3. Mendengar

Pemberian materi Sejarah Sumpah Pemuda oleh

guru.

4. Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang

berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab

melalui kegiatan belajar, contohnya :

5. Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Sejarah Sumpah Pemuda

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan

tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual

sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk

mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis

yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang

hayat.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

45

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk

menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui

kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian

Membaca sumber lain selain buku teks

Aktivitas

Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

Mendiskusikan

Mengumpulkan informasi

Mempresentasikan ulang

Saling tukar informasi tentang materi : Sejarah Sumpah Pemuda

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok

lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru

yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok

kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang

terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada

lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk

mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai

pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,

menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi

melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan

kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Berdiskusi tentang data dari Materi : Sejarah Sumpah Pemuda

Mengolah informasi dari materi Sejarah Sumpah

Pemuda yang sudah dikumpulkan dari hasil

kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari

kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan

informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan

pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai

materi Sejarah Sumpah Pemuda

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

46

Verification

(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan

memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau

teori pada buku sumber melalui kegiatan :

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi

dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat

aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur

dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam

membuktikan tentang materi :

Sejarah Sumpah Pemuda

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara

bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang

telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Sejarah Sumpah Pemuda berupa kesimpulan berdasarkan

hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan

pendapat dengan sopan.

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

klasikal tentang materi : Sejarah Sumpah Pemuda

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Sejarah Sumpah Pemuda

dan ditanggapi oleh kelompok yang

mempresentasikan.

Bertanya atas presentasi tentang materi Sejarah Sumpah Pemuda yang dilakukan dan peserta didik

lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Menyimpulkan tentang point-point penting yang

muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru

dilakukan berupa :

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

47

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi : Sejarah Sumpah Pemuda

Menjawab pertanyaan tentang materi Sejarah Sumpah Pemuda yang terdapat pada buku pegangan

peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru

melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa

berkaitan dengan materi Sejarah Sumpah Pemuda

yang akan selesai dipelajari

Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Sejarah Sumpah Pemuda yang terdapat pada buku pegangan

peserta didik atau pada lembar lerja yang telah

disediakan secara individu untuk mengecek

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran Sejarah Sumpah Pemuda berlangsung,

guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:

nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh

menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan Kegiatan Penutup Peserta didik :

Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang

materi Sejarah Sumpah Pemuda yang baru dilakukan.

Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Sejarah

Sumpah Pemuda yang baru diselesaikan.

Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam

sekolah atau dirumah.

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Sejarah Sumpah Pemuda

Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta

diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas

Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Sejarah Sumpah

Pemuda kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang

baik.

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

48

Pertemuan Ke-2 (4 x 45 Menit) Kegiatan Pendahuluan Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran. Aperpepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan

sebelumnya

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat

menjelaskan tentang materi : Kongres Pemuda I

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung

Mengajukan pertanyaan Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

49

Kegiatan Inti SintakModel

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan

untuk memusatkan perhatian pada topik materi

Kongres Pemuda I dengan cara :

Mengamati

Membaca.

Mendengar

Menyimak

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang

disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan

belajar, contohnya :

6. Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Kongres Pemuda I

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari

pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang

bersifat hipotetik) untuk mengembangkan

kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran

kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar

sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang

relevan untuk menjawab pertanyan yang telah

diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian

Membaca sumber lain selain buku teks

Aktivitas

Wawancara/tanya jawab dengan nara

sumber

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok

untuk:

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

50

Mendiskusikan

Mengumpulkan informasi

Mempresentasikan ulang Saling tukar informasi tentang materi :

Kongres Pemuda I

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari

kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah

pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai

bahan diskusi kelompok kemudian, dengan

menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada

buku pegangan peserta didik atau pada lembar

kerja yang disediakan dengan cermat untuk

mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,

menghargai pendapat orang lain, kemampuan

berkomunikasi, menerapkan kemampuan

mengumpulkan informasi melalui berbagai cara

yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan

belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi

mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

Berdiskusi tentang data dari Materi :

Kongres Pemuda I

Mengolah informasi dari materi Kongres Pemuda I yang sudah dikumpulkan dari

hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau

pun hasil dari kegiatan mengamati dan

kegiatan mengumpulkan informasi yang

sedang berlangsung dengan bantuan

pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Kongres Pemuda I

Verification

(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya

dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan

data-data atau teori pada buku sumber melalui

kegiatan :

Menambah keluasan dan kedalaman

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

51

sampai kepada pengolahan informasi yang

bersifat mencari solusi dari berbagai

sumber yang memiliki pendapat yang

berbeda

sampai kepada yang bertentangan untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat

aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan

prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta

deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Kongres Pemuda I

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara

bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang

telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization (menarik

kesimpulan) COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Kongres Pemuda I berupa kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan,

tertulis, atau media lainnya untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti,

toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan sopan.

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

secara klasikal tentang materi :

Kongres Pemuda I

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag

materi Kongres Pemuda I dan

ditanggapi oleh kelompok yang

mempresentasikan.

Bertanya atas presentasi tentang materi Kongres Pemuda I yang

dilakukan dan peserta didik lain

diberi kesempatan untuk

menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Menyimpulkan tentang point-point penting yang

muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru

dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang

materi :

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

52

Kongres Pemuda I

Menjawab pertanyaan tentang materi Kongres Pemuda I yang terdapat pada buku

pegangan peserta didik atau lembar kerja

yang telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa

pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan

materi Kongres Pemuda I yang akan selesai

dipelajari

Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi

Kongres Pemuda I yang terdapat pada buku

pegangan peserta didik atau pada lembar

lerja yang telah disediakan secara individu

untuk mengecek penguasaan siswa terhadap

materi pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran Kongres Pemuda I berlangsung, guru

mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:

nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh

menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan Kegiatan Penutup Peserta didik :

Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang

point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang

materi Kongres Pemuda I yang baru dilakukan.

Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Kongres Pemuda I yang baru diselesaikan.

Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam

sekolah atau dirumah. Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Kongres Pemuda I

Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta

diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas Memberikan

penghargaan untuk materi pelajaran Kongres Pemuda I kepada

kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

53

L. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penelian

a. Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan

Keterangan

1 Observasi Jurnal Terampil Saat pembelajaran

berlangsung

Penilain untuk dan

pencapaian

pembelajaran

(assessment forand

of learning)

2 Penilaian

Diri

Terampil Saat pembelajaran

belangsung

Penilaian sebagai

pembelajaran

(assessment

aslearning)

3 Penilaian

Antar Tema

Terampil Setelah

pembelajaran usai

Penilaian sebagai

pembelajaran

(assessment

aslearning)

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

No Teknik Bentuk Instrumen Butiran

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan

Keterangan

1 Lisan Pertanyan (lisan)

dengan jawaban

terbuka

Terampil Saat

pembelajaran

berlangsung

Penilaian untuk

pembelajaran

(assessment for

learning)

2 Penugasan Pertanyan dan/atau

tugas tertulis

berbentuk esei,

pilihan ganda,

benar-salah,

menjodohkan, isian,

Terampil Saat

pembelajaran

berlangsung

Penilaian untuk

pembelajaran

(assessment for

learning) dan

sebagai

pembelajaran

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

54

dan/atau lainnya. (assessment as

learning)

3 Tertulis Pertanyaan dan/atau

tugas tertulis

berbentuk esai,

pilihan ganda,

benar-salah,

menjodohkan, isian,

dan/atau lainnya.

Terampil Setelah

pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajaran

(assessment of

leraning)

4 Portofolio Sampel pekerjaan

terbaik hasil dari

penugasan atau tes

tertulis

Terampil Saat

pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan deskripsi

pencapaian

pengetahuan

(assessment of

learning)

Mengetahui, Palopo, 13 Maret 2020

Kelapa SMP Negeri 2 Palopo , Mahasiswa

Suarnita Sago Gani,SE.,MM Andi Mega

NIP: 19781011 200502 2 009 NIM: 1601401020

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

55

LAMPIRAN 3

LEMBAR SOAL EVALUASI

SIKLUS I

Materi: Arti dan makna sumpah pemuda dalam perjuangan kemerdekaan

republik indonesia

1. Apa yang dimaksud dengan sumpah pemuda ?

Jawaban: sumpah pemuda adalah suatu pengakuan dari pemuda-pemudi

indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu

bahasa.

2. Sebutkan 3 organisasi pemuda yang muncul setelah berdirinya budi utomo !

Jawaban: organisasi pemuda yang muncul setelah berdirinya budi utomo:

- Trikoro Dharmo

- Jong Sumateranen Bond

- Jong Ambon

3. Jelaskan arti dan makna sumpah pemuda dalam perjuangan kemerdekaan

republik indonesia ?

Jawaban: dijelaskan bawa suatu semangat yang dibangun atas dasar

kesamaan nasib dan cita-cita, yang kemudian dibungkus dengan

komitmen untuk senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa,

satu tanah air, dan berbahasa yang satu bahasa indonesia.

4. Tuliskan ikrar sumpah pemuda ?

Jawaban: ikrar sumpah pemuda:

- Kami putra dan putri indonesia, mengaku bertumpah darah

yang satu, tanah air indonesia.

- Kami putra dan putri indonesia, mengaku berbangsa yang

satu, bangsa indonesia.

- Kami putra dan putri indonesia, menjunjung bahasa

persatuan, bahasa indonesia.

5. Sebutkan 3 tokoh sumpah pemuda yang kamu ketahui ?

Jawaban: tokoh sumpah pemuda:

- Soenario

- W. R. Supratman

- M. Yamin

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

56

LAMPIRAN 4

LEMBAR SOAL EVALUASI

SIKLUS II

Materi: Nilai semangat sumpah pemuda masa sekarang

1. Sebutkan 4 nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sumpah pemuda ?

Jawaban: nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sumpah pemuda:

- Cinta bangsa dan tanah air

- Persatuan

- Sikap rela berkorban

- Mengutamakan kepentingan bangsa

2. Apa yang dimaksud sikap rela berkorban ?

Jawaban: sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya

kesedian dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk

orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri

sendiri.

3. Sebutkan 4 hal yang dimiliki oleh pemuda indonesia sehingga terjadi

sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 ?

Jawaban: terjadinya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928:

- Potensi

- Tanggung Jawab

- Hak

- Karakter

4. Jelaskan pengertian pemuda ?

Jawaban: pemuda adalah warga negara indonesia yang memasuki periode

penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai

30 tahun.

5. Sebutkan 4 simbol-simbol negara menurut undang-undang no 24 tahun 2009

?

Jawaban: simbol-simbol negara:

- Benderan

- Bahasa

- Lambang negara

- Lagu kebangsaan

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

57

LAMPIRAN 5

DAFTAR HADIR SISWA

KELAS VIII-D

No

Nama Peserta Didik

Nilai Hasil Tes

Siklus I Siklus II

Selasa

18 Februari dan

25 Februari 2020

Selasa

03 Maret dan 10

Maret 2020

1 ALDI √ √ 2 AMALIYAH RAMADHAI √ √ 3 ANANDA NATASYAH √ √ 4 ANDI AZIZAH FEBRIANI MALIK √ √ 5 ANDIKA √ √ 6 ANITA √ √ 7 APRI AMZAH √ √ 8 APRIANI RASTI RAHAYU √ √ 9 ARIEL SYAMSIR √ √ 10 ARTIKA WULANDARI. M √ √ 11 ARYA MAULANA KENDEK √ √ 12 CANDRA √ √ 13 FACRI √ √ 14 FADLI UDIN TAHIR √ √ 15 INDHI ARIANTI √ √ 16 MUH. BAGAS SAPUTRA √ √ 17 MUH. FADLI √ √ 18 MUH. IRFAN ANUGRAH. D √ √ 19 MUH. SABRI SAPUTRA √ √ 20 MAHESA DJENAR √ √ 21 MEIDIAN MUHAMMAD √ √ 22 MUH. ABABIL PARIJAL √ √ 23 MUH. ADAM ZULKIFLI √ √ 24 MUH. FAREL √ √ 25 NURFADYA √ √ 26 NURFAJRIN ANUGRAH SARI √ √ 27 THALIA √ √ 28 THARIZA PUTRI ZAKIYAH √ √

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

58

LAMPIRAN 6

LEMBAR TES HASIL BELAJAR SISWA

No

Nama Peserta Didik

Nilai Hasil Tes

Siklus I Siklus II

Selasa

18 Februari dan

25 Februari 2020

Selasa

03 Maret dan 10

Maret 2020

1 ALDI 60 80

2 AMALIYAH RAMADHAI 55 85

3 ANANDA NATASYAH 70 85

4 ANDI AZIZAH FEBRIANI MALIK 70 85

5 ANDIKA 85 95

6 ANITA 70 80

7 APRI AMZAH 35 80

8 APRIANI RASTI RAHAYU 65 80

9 ARIEL SYAMSIR 60 80

10 ARTIKA WULANDARI. M 80 95

11 ARYA MAULANA KENDEK 70 85

12 CANDRA 20 75

13 FACRI 45 85

14 FADLI UDIN TAHIR 45 85

15 INDHI ARIANTI 70 90

16 MUH. BAGAS SAPUTRA 55 85

17 MUH. FADLI 65 90

18 MUH. IRFAN ANUGRAH. D 75 95

19 MUH. SABRI SAPUTRA 60 80

20 MAHESA DJENAR 60 80

21 MEIDIAN MUHAMMAD 70 85

22 MUH. ABABIL PARIJAL 45 85

23 MUH. ADAM ZULKIFLI 70 85

24 MUH. FAREL 55 85

25 NURFADYA 75 85

26 NURFAJRIN ANUGRAH SARI 85 95

27 THALIA 55 80

28 THARIZA PUTRI ZAKIYAH 80 90

Jumlah 1.750 2. 385

Nilai rata-rat 63 86

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

59

Nilai Rata-rata Siklus I:

∑jumlah n1+.......+n28 x 100%

N = jumlah siswa

N = 1750 x 100%

28

N = 63

Nilai Rata-rata Siklus II:

∑jumlah n1+.......+n28 x 100%

N = jumlah siswa

N = 2385 x 100%

28

N = 86

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

60

LAMPIRAN 7

KRITERIA PENILAIN SIKLUS I

No Aspek yang dinilai Kriteria Skor

1 Apa yang dimaksud dengan sumpah

pemuda

Semua benar 20

Sebagian besar benar 15

Sebagian benar 10

Sebagian kecil benar 5

Semua salah 0

2 Sebutkan 3 organisasi pemuda yang

muncul setelah berdirinya budi utomo

Semua benar 20

Sebagian besar benar 15

Sebagian benar 10

Sebagian kecil benar 5

Semua salah 0

3 Jelaskan arti dan makna sumpah pemuda

dalam perjuangan kemerdekaan republik

Indonesia

Semua benar 20

Sebagian besar benar 15

Sebagian benar 10

Sebagian kecil benar 5

Semua salah 0

4 Tuliskan ikrar sumpah pemuda Semua benar 20

Sebagian besar benar 15

Sebagian benar 10

Sebagian kecil benar 5

Semua salah 0

5 Sebutkan 3 tokoh sumpah pemuda yang

kamu ketahui

Semua benar 20

Sebagian besar benar 15

Sebagian benar 10

Sebagian kecil benar 5

Semua salah 0

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

61

LAMPIRAN 8

KRITERIA PENILAIN SIKLUS II

No Aspek yang dinilai Kriteria Skor

1 Sebutkan 4 nilai-nilai luhur yang

terkandung dalam sumpah pemuda

Semua benar 20

Sebagian besar benar 15

Sebagian benar 10

Sebagian kecil benar 5

Semua salah 0

2 Apa yang dimaksud sikap rela berkorban Semua benar 20

Sebagian besar benar 15

Sebagian benar 10

Sebagian kecil benar 5

Semua salah 0

3 Sebutkan 4 hal yang dimiliki oleh

pemuda indonesia sehingga terjadi

sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober

1928

Semua benar 20

Sebagian besar benar 15

Sebagian benar 10

Sebagian kecil benar 5

Semua salah 0

4 Jelaskan pengertian pemuda Semua benar 20

Sebagian besar benar 15

Sebagian benar 10

Sebagian kecil benar 5

Semua salah 0

5 Sebutkan 4 simbol-simbol negara

menurut undang-undang No. 24 tahun

2009

Semua benar 20

Sebagian besar benar 15

Sebagian benar 10

Sebagian kecil benar 5

Semua salah 0

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

62

LAMPIRAN 9

DOKUMENTASI SIKLUS I

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

63

DOKUMENTASI SIKLUS II

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

64

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

65

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

66

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT …

67