PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka...

89
UJI ANGKA KAPANG/KHAMIR (AKK), ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT), DAN IDENTIFIKASI SALMONELLA PADA JAMU UYUP-UYUP YANG DIPRODUKSI OLEH PENJUAL JAMU RACIK X DI YOGYAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Farmasi Program Studi Farmasi Disusun oleh: Anastasia Ika Purwaningsih NIM: 108114098 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

UJI ANGKA KAPANG/KHAMIR (AKK), ANGKA LEMPENG TOTAL

(ALT), DAN IDENTIFIKASI SALMONELLA PADA JAMU UYUP-UYUP

YANG DIPRODUKSI OLEH PENJUAL JAMU RACIK X DI

YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Farmasi

Program Studi Farmasi

Disusun oleh:

Anastasia Ika Purwaningsih

NIM: 108114098

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

i

UJI ANGKA KAPANG/KHAMIR (AKK), ANGKA LEMPENG TOTAL

(ALT), DAN IDENTIFIKASI SALMONELLA PADA JAMU UYUP-UYUP

YANG DIPRODUKSI OLEH PENJUAL JAMU RACIK X DI

YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Farmasi

Program Studi Farmasi

Disusun oleh:

Anastasia Ika Purwaningsih

NIM: 108114098

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

ii

Persetujuan Pembimbing

ii

Persetujuan Pembimbing

ii

Persetujuan Pembimbing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

iv

PERSEMBAHAN

Sukses adalah tanggungjawab pribadi. Menyalahkan orang lain atau keadaan

atas kesulitan hidup kita hanya akan semakin menjadikan kita jiwa yang tidak

bersyukur.

Mario Teguh

Hiduplah karena percaya walaupun tidak melihat. Semakin kita berpegang pada

suara Tuhan dengan iman kita, semakin kita akan melihat pertolongan.

Yohanes 20 : 29

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah

dalam doa

Roma 12 : 12

Kupersembahkan karya ini teruntuk:

Papaku Antonius Purwani dan Mamaku F. Sih Widhayanti yang

selalu mendukung saya dalam segala hal untuk menjadi lebih baik.

Adikku Bonaventura Prasetya D.I. yang memberikan semangat.

Yakobus Rio Prananto yang telah memberikan semangat, dukungan,

doa dan saran yang membangun.

Dosen dan teman-teman yang selalu memberi saran dan dukungan.

Seluruh keluarga besar dan saudara-saudara yang telah memberikan

semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

vii

PRAKATA

Mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang

diberikan dalam penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan wajib bagi mahasiswa

jurusan Farmasi. Skripsi dilaksanakan dalam rangka sebagai pemenuhan syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana S-1 pada Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini terselesaikan dengan baik atas berkat bimbingan, dukungan

maupun nasihat dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan

rasa terimakasih kepada :

1. Ipang Djunarko, M.Sc.,Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta

2. CM. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku Ketua Program Studi

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku Dosen

Pembimbing Akademik

3. Yohanes Dwiatmaka, S.Si.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang selalu mendampingi dengan sabar dalam penyusunan skripsi.

4. Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt selaku Dosen Penguji yang bersedia

memberikan saran sehingga penyusunan skripsi ini bisa lebih baik.

5. Damiana Sapta Candrasari, M. Sc selaku Dosen Penguji yang bersedia

memberikan saran sehingga penyusunan skripsi ini bisa lebih baik.

6. Maria Dwi Budi Jumpowati, S.Si yang bersedia memberikan

bimbingan dan masukan selama penyusunan skripsi.

7. Andi, Elvina, Septi Widyastuti, S. Si., M.Kes, Darwani, Jumakir dan

segenap anggota Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta yang telah

membimbing penulis dalam penelitian laboratorium.

8. Sekretariat Fakultas Farmasi yang telah membantu segala keperluan

dalam penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

viii

9. Maria Dyah Kartika L.S., Theresia Nurida Ambarwulan, Arellia

Oktaviori, dan Ribka Alvianita selaku teman seperjuangan dalam

penelitian.

10. Ucapan terimakasih kepada teman-teman Farmasi Universitas Sanata

Dharma dan teman-teman saya lainnya yang tidak bisa disebutkan satu

per satu.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Penulis menerima segala kritik dan saran positif yang membangun demi

penyempurnaan penulisan dikemudian hari. Akhir kata semoga Tugas Akhir ini

memberi dan menambah informasi yang bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... iv

LEMBAR PUBLIKASI................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI......................................................... vi

PRAKATA...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

INTISARI........................................................................................................ xiv

ABSTRACT………………………………………………………………... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1

1. Permasalah............................................................................................ 6

2. Manfaat penelitian ............................................................................... 6

3. Keaslian penelitian................................................................................ 7

B. Tujuan Penelitian...................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Cairan obat dalam.................................................................................. 9

2. Jamu uyup-uyup..................................................................................... 10

3. Cara pembuatan obat tradisional yang baik....................................... 13

4. Angka kapang/kamir dan angka lempeng total................................. 14

5. Salmonella.............................................................................................. 17

6. Media selektif Salmonella..................................................................... 18

7. Keterangan empiris................................................................................ 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis dan rancangan penelitian................................................................... 20

2. Variabel penelitian dan definisi operasional............................................. 20

3. Bahan penelitian.......................................................................................... 22

4. Alat penelitian............................................................................................. 22

5. Tata cara penelitian...................................................................................... 22

6. Analisis hasil.............................................................................................. 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1.Pemilihan dan pengumpulan sampel jamu uyup-uyup........................ 34

2.Sterilisasi media, alat dan ruangan...................................................... 36

3.Homogenisasi dan pengenceran sampel............................................... 37

4.Uji angka kapang/ khamir................................................................... 39

5.Uji angka lempeng total..................................................................... 43

6.Uji Salmonella pada jamu uyup-uyup.................................................. 45

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan............................................................................................ 61

5.2 Saran...................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 62

LAMPIRAN.................................................................................................... 64

BIOGRAFI PENULIS 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Sampel jamu uyup-uyup dari penjual jamu racik “X” di

Yogyakarta...............................................................35

Gambar 2. Hasil uji isolasi jamu uyu-uyup pada media Salmonella

Shigella Agar (SSA)...............................................................49

Gambar 3. Hasil identifikasi uji glukosa pada media glukosa.................. 51

Gambar 4. Hasil identifikasi uji laktosa pada media laktosa..................... 51

Gambar 5. Hasil identifikasi uji manitol pada media manitol................... 52

Gambar 6. Hasil identifikasi uji maltosa pada media maltose................... 53

Gambar 7. Hasil identifikasi uji sakarosa pada media sakarosa................ 54

Gambar 8. Hasil identifikasi uji sulfur pada media Sulphur Indol

Motility....................................................................54

Gambar 9. Hasil identifikasi uji sulfur pada media Simmon Sitrat Agar.. 57

Gambar 10. Hasil identifikasi uji katalase pada kontrol positif.................. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Hasil identifikasi Salmonella......................................... 33

Tabel II. Nilai angka kapang/ khamir jamu uyup-uyup dari penjual

jamu racik “X”...........................................................................42

Tabel III. Nilai angka lempeng total jamu uyup-uyup dari penjual jamu

racik “X”....................................................................................44

Tabel IV. Hasil uji identifikasi Salmonella................................................ 58

Tabel V. Hasil identifikasi Escherichia coli........................................ 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angka kapang/ khamir sampel jamu uyup-uyup yang

diproduksi oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta dan

perhitungannya......................................................................63

Lampiran 2. Angka lempeng total sampel jamu uyup-uyup yang

diproduksi oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta dan

perhitungannya......................................................................65

Lampiran 3. Surat izin penelitian dari Balai Laboratorium Kesehatan

Yogyakarta............................................................................67

Lampiran 4. Hasil uji MPN air di warung jamu racik X di Yogyakarta 68Lampiran 5. Hasil uji angka kapang/ khamir pada jamu uyup-uyup

dari penjual jamu racik “X” di Yogyakarta........................... 69Lampiran 6. Hasil uji angka lempeng total pada jamu uyup-uyup

dari penjual jamu racik “X” di Yogyakarta........................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

xiv

INTISARI

Jamu uyup-uyup merupakan jamu yang berkhasiat sebagai pelancar ASIbagi ibu yang sedang menyusui. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatanjamu uyup-uyup yang diproduksi oleh penjual jamu racik X terdiri daritemulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), kunyit (Curcuma domestica Val.),kencur (Kaempferia galanga L.), temu giring (Curcuma heyneana), temu ireng(Curcuma aeruginosa Roxb.), daun pepaya (Carica papaya folium ), lempuyangwangi (Zingiber aromaticum Val.).

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangandeskriptif eksploratif, yaitu mendeskripsikan besarnya angka kapang/kamir, angkalempeng total dan kemungkinan cemaran bakteri patogen Salmonella. Tahapanyang dilakukan meliputi pemilihan dan penentuan tempat penjual jamu, pemilihandan pengumpulan sampel jamu uyup-uyup, pengujian angka kapang/khamir,pengujian angka lempeng total, uji Salmonella pada cairan jamu uyup-uyup, dananalisis hasil.

Pada penelitian ini diperoleh nilai angka kapang/khamir sebesar 9 x 103

sampai 5 x 105 dan angka lempeng total sebesar 4 x 105 sampai 3 x 107. Dalamjamu uyup-uyup dari penjual jamu racik “X” tidak terdapat bakteri Salmonella.

Kata kunci : Jamu uyup-uyup, warung jamu racik X, Angka kapang/khamir,Angka lempeng total, cemaran bakteri patogen Salmonella.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

xv

ABSTRACT

Jamu uyup-uyup is an efficacious jamu as a facilitator milk for nursingmothers. Raw materials used in manufacture of jamu uyup-uyup produced byseller of jamu racik “X” consists of temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.),turmeric (Curcuma domestica Val.), kencur (Kaempferia galanga L.), temu giring(Curcuma heyneana), temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), papaya leaves(Carica papaya folium), and lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.).

This study was conducted to determine the number of mold/yeast, totalplate count and the possibility of Salmonella identification. This study is non-experimental with exploratory descriptive design. Steps being taken in this studyinclude selection and determine where the seller of jamu uyup-uyup, selection andsample collection of jamu uyup-uyup, testing of number mold/yeast and total platecount, testing of Salmonella in jamu uyup-uyup liquid, and analysis of results.

In this study, the numerical value obtained of number mold/yeast equal to9 x 103 - 5 x 105, total plate count equal to 4 x 105 - 3 x 107. Jamu uyup-uyupcontain no Salmonella bacteria.

Key word : Jamu uyup-uyup, seller of jamu racik “X”, number of mold/yeast,

total plate count, Salmonella contamination.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian besar produk obat tradisional yang terdaftar di Badan POM RI

adalah kelompok jamu, di mana khasiat dan keamanannya hanya didasarkan pada

penggunaan empiris secara turun-temurun (Wasito, 2011). Jamu masih banyak

digunakan untuk pengobatan alternatif karena bahan-bahan yang digunakan dalam

pembuatannya berasal dari bahan herbal dan harganya cukup terjangkau. Di pasar-

pasar tradisional maupun di warung-warung penjual jamu, jamu racik kurang

mendapatkan perhatian mengenai proses pembuatan maupun penyimpanannya,

sehingga mutu dan keamanan jamu racik yang dijual di pasaran kurang terjamin.

Jamu uyup-uyup merupakan jamu yang dipercaya berkhasiat sebagai

pelancar ASI bagi ibu yang sedang menyusui. Berdasarkan hasil survei yang

dilakukan peneliti pada tanggal 1 Oktober 2013 di warung jamu racik “X”,

komposisi dari jamu uyup-uyup terdiri dari temulawak (Curcuma xanthorrhiza

Roxb.), kunyit (Curcuma domestica Val.), kencur (Kaempferia galanga L.), temu

giring (Curcuma heyneana), temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), daun

pepaya (Carica papaya folium), lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.).

Peminat jamu uyup-uyup cukup banyak walaupun jamu ini rasanya sangat pahit.

Penjual di warung jamu tersebut mengatakan bahwa jamu uyup-uyup selalu

habis karena para ibu-ibu banyak yang mengkonsumsinya dengan tujuan agar

bayinya dapat terpenuhi akan kebutuhan ASI. Air susu ibu mengandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

2

imunoglobulin yang membantu melindungi bayi sampai sistem imunnya sendiri

telah berkembang. Hampir semua karbohidrat di dalam air susu ibu adalah

laktosa. Laktosa penting untuk pertumbuhan otak (Moody, 2005).

Pemilihan warung jamu racik X karena tempat ini sudah sangat terkenal

sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Berita mengenai warung jamu X dapat di

jumpai di televisi, koran, maupun di situs-situs internet. Warung ini letaknya

sangat strategis yaitu di pusat kota sehingga banyak dikunjungi konsumen dari

berbagai daerah. Warung ini dibuka pukul 06.00 sampai pukul 20.00. Proses

pembuatan jamu di warung ini sangat sederhana, yaitu bahan baku dicuci,

dihaluskan dengan cara diparut, kemudian direbus hingga tidak terlalu mendidih

agar tidak merusak komponen maupun zat aktif dari bahan-bahan yang

digunakan. Waktu penyimpanan yang lama dan proses pembuatan yang sederhana

ini memungkinkan adanya cemaran mikroba pada sedian jamu yang dijual.

Beredarnya obat tradisional yang tidak memenuhi persyaratan mutu,

keamanan dan kemanfaatan perlu dicegah. Jamu uyup-uyup merupakan salah satu

contoh dari cairan obat yang tidak memerlukan ijin usaha industri sesuai dengan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 246/MenKes/Per/V/1990 pasal 2 tetapi tetap

harus aman, sehingga perlu adanya parameter keamanan. Parameter keamanan

meliputi uji cemaran mikrobia seperti uji mikrobia patogen, uji angka

kapang/kamir (AKK) dan uji angka lempeng total (ALT). Uji lain yang juga perlu

dilakukan adalah uji nilai duga terdekat coliform, uji aflatoksin serta uji cemaran

logam berat. Mikroba patogen yang perlu diwaspadai dalam obat tradisional,

antara lain Salmonella, Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

3

Pseudomonas aeruginosa (Depkes RI, 1994). Bakteri-bakteri tersebut dapat

menyebabkan berbagai penyakit infeksi sehingga perlu diwaspadai keberadaannya

dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi. Angka lempeng total dan

angka kapang kamir dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah

pembuatan obat tradisional sudah memenuhi Cara Pembuatan Obat Tradisional

yang Baik (CPOTB). Angka kapang khamir dan angka lempeng total yang

semakin kecil menunjukkan bahwa pembuatan obat tradisional sudah lebih

menerapkan CPOTB (Wasito, 2011).

Pertumbuhan kapang pada bahan makanan maupun bahan baku obat

tradisional (simplisisa) dapat mengurangi kualitas makanan maupun obat

tradisional karena kapang menghasilkan toksin yang berbahaya bagi tubuh

manusia (Pratiwi, 2008). Uji AKK adalah uji yang digunakan untuk menghitung

jumlah kapang/ khamir setelah cuplikan diinokulasikan pada media lempeng yang

sesuai dan diinkubasikan pada suhu 20-250C. Tujuan uji AKK adalah memberikan

jaminan bahwa sediaan simplisia tidak mengandung cemaran fungi melebihi batas

ditetapkan karena berpengaruh pada stabilitas sediaan dan aflatoksin yang

berbahaya bagi kesehatan (DepKes RI, 2000).

Penyakit infeksi masih merupakan jenis penyakit yang paling banyak

diderita oleh penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu

penyebab penyakit infeksi adalah bakteri. Patogenesis infeksi bakteri mencakup

inisiasi dari proses infeksi dan mekanisme yang menyebabkan pemunculan tanda-

tanda dari simtom penyakit. tahap awal adalah masuknya bakteri ke dalam tubuh,

kemudian menempel atau melekat pada sel inang. Setelah bakteri menetap pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

4

tempat infeksi pertama, bakteri akan berkembang biak dan menyebar langsung

menuju aliran darah. Kemudian bakteri akan mencapai jaringan yang cocok bagi

perkembangbiakannya. Kemampuan mikroorganisme untuk meningkatkan

patogenisitas sangat bergantung pada faktor virulensi mikroorganisme yang

meliputi daya invasi dan toksigenisitas. Daya invasi merupakan kemampuan

mikroorganisme untuk berpenetrasi ke dalam jaringan hospes, mengatasi

pertahanan tubuh hospes, berkembangbiak, dan menyebar ke dalam seluruh tubuh

hospes. Bakteri menghasilkan dua toksin, yaitu endotoksin dan eksotosin.

Endotoksin ini bersifat stabil pada pemanasan, dapat menimbulkan reaksi demam

serta bersifat kurang toksik, namun dapat menimbulkan kematian bila terdapat

dalam jumlah besar. Eksotosin bersifat tidak stabil terhadap pemanasan, tidak

memberikan reaksi demam, serta bersifat sangat toksik dan dapat menimbulkan

kematian walaupun dalam dosis yang kecil. Banyaknya penyakit infeksi yang

disebabkan oleh bakteri, maka perlu dilakukan uji Angka Lempeng Total (ALT).

Uji ALT digunakan untuk menghitung banyaknya bakteri yang tumbuh dan

berkembang pada sampel, juga sebagai acuan yang dapat menentukan kualitas dan

keamanan simplisia. Simplisia dinyatakan memenuhi kualitas secara mikrobiologi

apabila tidak ada sama sekali cemaran mikrobia atau apabila ada maka jumlahnya

haruslah berada di batas yang sudah ditentukan oleh KepMenKes RI No.

661/MenKes/ RI/SK/VII/1994 yaitu tidak lebih dari 103 koloni/ml untuk angka

kapang/khamir dan 104 koloni/ml untuk angka lempeng total (Depkes RI, 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

5

Pada penelitian ini dilakukan identifikasi Salmonella karena merupakan

salah satu bakteri patogen yang berbahaya bagi manusia. Penyakit yang

disebabkan oleh infeksi Salmonella disebut salmonelosis. Angka kesakitan yang

disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella sangat tinggi. Penyakit ini tidak hanya

terjadi di negara berkembang, namun juga terjadi di negara maju. Angka kejadian

infeksi Salmonella di seluruh dunia mencapai lebih dari 12,5 juta per tahun dan di

Amerika Serikat diperkirakan sekitar 2 juta penderita salmonelosis tiap tahunnya.

Salmonella dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang

tercemar. Gejala klinik yang sering dialami oleh penderita salmonelosis adalah

ganguan pencernaan mulai dari rasa mual dan muntah, diare, nyeri lambung,

sering juga disertai nyeri kepala, keringat dingin dan pada keadaan yang parah

dapat terjadi kekakuan otot serta kehilangan kesadaran sesaat (Soeharsono,2002).

Besarnya bahaya yang disebabkan oleh bakteri patogen Salmonella ini membuat

penelitian mengenai cemaran bakteri patogen Salmonella perlu dilakukan.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih

memperhatikan kualitas dan keamanan produk jamu, khususnya dari segi

mikrobiologis yang meliputi angka kapang/ khamir, angka lempeng total dan

adanya bakteri patogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

6

1. Permasalahan

Dalam penelitian ini, permasalahan yang dirumuskan adalah sebagai

berikut:

a. Berapa Angka Kapang/Khamir jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh

penjual jamu racik X di Yogyakarta?

b. Berapa Angka Lempeng Total jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh

penjual jamu racik X di Yogyakarta?

c. Adakah cemaran bakteri Salmonella dalam jamu uyup-uyup yang

diproduksi oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta?

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan data

mengenai Angka Kapang/Khamir, Angka Lempeng Total dan cemaran

bakteri patogen Salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh

penjual jamu racik X di Yogyakarta.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan

informasi tentang kualitas dan keamanan jamu uyup-uyup yang dijual oleh

penjual jamu racik X di Yogyakarta dilihat dari Angka Kapang/Khamir,

Angka Lempeng Total dan cemaran bakteri patogen Salmonella, sehingga

kesehatan masyarakat menjadi lebih terjamin. Penelitian ini juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

7

diharapkan dapat memberikan informasi kepada penjual jamu racik X agar

lebih memperhatikan kebersihan.

c. Manfaat metodologis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan dan

terus dikembangkan dalam pengujian cemaran mikroba pada sediaan

jamu-jamu yang lain.

3. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran pustaka oleh penulis, belum ada publikasi

mengenai uji Angka Kapang/Khamir, Angka Lempeng Total dan

cemaran bakteri patogen Salmonella dalam jamu uyup-uyup yang

diproduksi oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta belum pernah

dilakukan.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dan keamanan

berdasarkan angka kapang/kamir, angka lempeng total dan cemaran

bakteri patogen Salmonella dalam jamu uyup-uyup yang diproduksi

oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

8

2. Tujuan khusus

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui:

a. Angka Kapang/Khamir jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh

penjual jamu racik X di Yogyakarta.

b. Angka Lempeng Total jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh

penjual jamu racik X di Yogyakarta.

c. Adanya cemaran bakteri Salmonella dalam jamu uyup-uyup yang

diproduksi oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Cairan Obat Dalam

Obat bahan alam Indonesia atau sering disebut obat tradisional

dikelompokkan menjadi tiga golongan yakni jamu, obat herbal terstandar dan

fitofarmaka. Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

No 007 tahun 2012 adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran

dari bahan-bahan tersebut. Bahan tersebut secara turun temurun telah digunakan

untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di

masyarakat. Sebagian besar produk obat tradisional yang terdaftar di Badan POM

RI adalah kelompok jamu. Khasiat dan keamanan jamu hanya didasarkan pada

penggunaan empiris secara turun temurun. Menurut Wasito (2011), jamu biasanya

disajikan dalam bentuk seduhan, rajangan dan cairan yang berisi seluruh bahan

tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut.

Jamu masih banyak digunakan untuk pengobatan alternatif karena bahan-

bahan yang digunakan dalam pembuatannya berasal dari bahan herbal dan

harganya cukup terjangkau. Masyarakat dapat mengkonsumsi jamu dengan

meracik sendiri atau memperoleh dari penjual keliling maupun di warung-warung

jamu. Jamu godhog yang ada di warung-warung penjual jamu maupun di pasar-

pasar tradisional kurang mendapatkan perhatian mengenai proses pembuatan

maupun penyimpanannya sehingga tidak ada jaminan mutu dan keamanan jamu

godhog yang dijual dipasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

10

Jamu uyup-uyup tidak memerlukan ijin usaha industri sesuai dengan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 246/MenKes/Per/V/1990 pasal 2 tetapi tetap

harus aman, sehingga perlu adanya parameter keamanan. Parameter keamanan

meliputi uji cemaran mikrobia seperti uji mikrobia patogen, uji angka

kapang/kamir (AKK), uji angka lempeng total (ALT), uji nilai duga terdekat

coliform dan uji aflatoksin serta uji cemaran logam berat. Perlu diwaspadai pula

adanya mikroba patogen dalam obat tradisional, antara lain Salmonella,

Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa (Depkes

RI, 1994).

B. Jamu Uyup-uyup

Jamu uyup-uyup yang sering disebut juga jamu gepyokan merupakan jamu

yang dipercaya berkhasiat sebagai pelancar ASI bagi ibu yang sedang menyusui

dan dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional. Bahan baku yang digunakan dalam

pembuatan jamu uyup-uyup bermacam-macam, namun secara umum terdiri dari

kencur, jahe, bangle, laos, kunyit, temulawak, puyang wangi dan temugiring

(Suharmiati, 2003). Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti pada tanggal 1

Oktober 2013 di warung jamu racik X, komposisi dari jamu uyup-uyup ini terdiri

dari temulawak, kunyit, kencur, temu giring, temu ireng, daun pepaya, lempuyang

wangi.

a. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Bagian yang digunakan pada temulawak adalah rimpang. Rimpang

temulawak mengandung kurkuminoid berupa kurkumin, demetoksikurkumin

serta minyak atsiri terdiri dari alfakurkumin dan xantorizol (Latief, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

11

Rimpang temulawak dapat digunakan sebagai perangsang ASI, mengobati

sakit gangguan hati, demam, sakit kuning, pegal-pegal, sembelit, obat peluruh

haid dan obat kuat (Rukmana, 1995).

b. Kunyit (Curcuma domestica Val.)

Senyawa yang terkandung dalam kunyit meliputi kurkuminoid,

yang terdiri dari kurkumin, demetoksikurkumin dan bisdesmotoksikurkumin.

Rimpang kunyit juga mengandung minyak atsiri berupa sesquiterpen,

tumeron, tumeon, zingiberen dan garam-garam mineral lainnya yang

berkasiat untuk memperlancar ASI (Wasito, 2011). Rimpang kunyit

bermanfaat juga untuk mengobati sakit gatal, kesemutan, gusi bengkak, luka,

sesak nafas, sakit perut, bisul, limpa, kudis, encok, memperbaiki pencernaan

dan merangsang gerakan usus serta menghilangkan perut kembung

(karminatif), antidiare, obat peluruh empedu (kolagoga), sebagai penenang

(sedatif) (Rukmana, 1995).

c. Kencur (Kaempferia galanga L.)

Senyawa yang terkandung dalam rimpang kencur adalah amilum,

mineral dan minyak atsiri yang terdiri dari sineol, asam metilfumarat dan

pentadekana, ester etil sinamat, borneol, kamfena, asam anisik, selain itu juga

terdapat alkaloid dan gom. Khasiat dari rimpang kencur ini adalah untuk

mengobati masuk angin, diare, sakit kepala, influenza pada bayi, batuk

memperlancar haid, menghilangkan lelah, muntah-muntah dan lain-lain

(Agoes, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

12

d. Pepaya (Carica papaya L.)

Bagian yang digunakan dari tanaman ini adalah daunnya.

Kandungan dari daun pepaya ini meliputi enzim papain, alkaloid karparin dan

pseudokarpain, glikosida, karposida dan saponin. Khasiat daun pepaya yaitu

untuk mengobati malaria, flu, menambah nafsu makan, mencegah demam

nifas, mengatasi keputihan, melancarkan haid, jerawat dan melancarkan ASI

(Latief, 2012).

e. Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.)

Kandungan zat aktif dari rimpang lempuyang ini meliputi

zerumbon, suatu senyawa yang berkhasiat sebagai antikejang. Selain itu juga

terdapat limonen yang berkhasiat sebagai karminatif (mengeluarkan gas) dari

saluran cerna. Kegunaan lain lempuyang adalah untuk mengobati kaki

bengkak setelah melahirkan, wasir, gatal-gatal, anemia, cacingan, kolik

karena kedinginan, serta untuk menambah nafsu makan (Latief, 2012).

f. Temu giring (Curcuma heyneana)

Temu giring mengandung amilum, minyak atsiri dan piperazin

sitrat yang dapat membunuh cacing gelang. Akar rimpang temugiring yang

pahit dikombinasikan dengan tanaman obat lainnya untuk mendegenerasi

lemak dan menjaga stamina serta dapat mengatasi beberapa penyakit seperti

cacingan, bau badan, kegemukan, gelisah atau cemas, jantung berdebar-debar,

disentri, sembelit dan dapat digunakan sebagai lulur pengantin. (Agoes,

2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

13

g. Temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.)

Rimpang temu hitam mengandung minyak astiri, kurkumol,

kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, gemakron,

linderazulene, kurkumin, demetoksikurkumin dan bisdesmotoksikurkumin.

Rimpang rasanya pahit, tajam dan sifatnya dingin. Berkhasiat sebagai peluruh

flatus (karminatif), peluruh dahak, meningkatkan nafsu makan (stomakik),

antihelmintik dan pembersih darah setelah melahirkan atau setelah haid

(Agoes, 2010).

C. Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik

Pembuatan obat tradisional sebaiknya sesuai dengan CPOTB agar

diperoleh obat tradisional yang berkualitas dan aman bagi konsumen. Petunjuk

Operasional Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik (CPOTB) mengatur

tentang pembuatan segala macam obat tradisional, salah satunya jamu. CPOTB

menekankan pada aspek-aspek penting dalam pembuatan obat tradisional/ jamu,

yaitu faktor pembuatan jamu, bahan baku, tempat pengolahan, serta pengemasan

(Badan POM RI, 2005).

Berdasarkan CPOTB, pembuat jamu sebaiknya menjaga kebersihan diri

sebelum memulai pembuatan jamu dengan cara mencuci tangan menggunakan

sabun/ larutan deterjen dan tidak diperbolehkan bekerja apabila mengalami gatal-

gatal dan sedang menderita penyakit kulit. Bahan baku yang digunakan harus

dicuci dengan bersih sampai 2-3 kali pencucian. Tempat pengolahan harus dijaga

kebersihannya baik sebelum maupun sesudah proses pembuatan jamu. Hal ini

bertujuan untuk menghindari kontaminasi mikroba yang nantinya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

14

menyebabkan masalah kesehatan bagi konsumen (Badan POM RI, 2005). Tidak

semua aspek dari CPOTB dapat diterapkan pada industri kecil, seperti penjual

jamu racik. Beberapa aspek yang mungkin dapat diterapkan adalah aspek

pembuatan jamu serta kualitas bahan bakunya, sedangkan untuk tempat

pengolahan dan pengemasannya kurang mendapat perhatian.

D. Angka Kapang/Kamir dan Angka Lempeng Total

Salah satu parameter keamanan dari sedian jamu uyup-uyup adalah angka

kapang/ khamir. AKK adalah jumlah koloni kapang dan khamir yang tumbuh dari

cuplikan (sampel uji) yang dinokulasikan pada media yang sesuai setelah inkubasi

selama 3-5 hari pada suhu 20-250 C dan dinyatakan dalam koloni/ml (Badan POM

RI, 2006). Prinsip uji AKK adalah pertumbuahan kapang/ khamir setelah cuplikan

diinokulasikan pada media lempeng yang sesuai dan diinkubasikan pada suhu 20-

250C. Tujuan uji AKK adalah memberikan jaminan bahwa sediaan simplisia tidak

mengandung cemaran fungi melebihi batas ditetapkan karena berpengaruh pada

stabilitas sediaan dan aflatoksin yang berbahaya bagi kesehatan (DepKes RI,

2000).

Khamir (yeast) merupakan fungi bersel satu (uniseluler), tidak berfilamen,

berbentuk oval atau bulat, berukuran lebih besar dibanding bakteri, tidak

berflagel. Khamir bersifat fakultatif, artinya khamir dapat hidup dalam kedaan

aerob ataupun anaerob. Khamir bereproduksi melalui pertunasan atau pembelahan

sel (Pratiwi, 2008). Salah satu contoh khamir adalah Candida albicans yang

secara alami terdapat dalam tubuh sebagai flora normal selaput mukosa saluran

pernafasan, saluran pencernaan dan genitalis wanita. Jamur ini secara bebas dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

15

ditemukan di tanah, air dan kotoran binatang. Candida albicans yang terkonsumsi

manusia akan dihantarkan memalui aliran darah ke seluruh organ tubuh, termasuk

selaput otak. Jamur ini dapat menyebabkan infeksi mulut (sariawan), terutama

pada bayi (Jawetz, 1996).

Kapang merupakan (mold) merupakan fungi yang berfilamen, multiseluler

dan hidup dalam kondisi aerob. Kapang membentuk miselium dan berbagai

bentuk spora. Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang disebut hifa.

Hifa mempunyai dua struktur, yaitu bersepta dan tidak bersepta. Septa ini

menyekat sel sehingga filamen yang panjang ini terlihat sebagai rantai sel (Lay,

1994; Pratiwi, 2008). Contoh toksin yang dihasilkan oleh kapang kelas

Deuteromycetes genus Aspergillus adalah aflatoksin. Aflatoksin ini dapat

mencemari bahan makanan yang nantinya dapat terkonsumsi oleh manusia.

Penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi aflatoksin disebut dengan

aflatoksikosis. Aflatoksin ini juga bersifat karsinogenik pada manusia dan hewan.

Konsumsi aflatoksin dalam dosis tinggi dapat menyebabkan terjadinya

aflatoksikosis akut yang dapat menimbulkan manifestasi hepatotoksisitas atau

pada kasus-kasus berat dapat terjadi kematian. Bila aflatoksikosis ini

berkelanjutan maka muncul sindrom penyakit yang ditandai dengan muntah, nyeri

perut, edema paru, kejang, koma dan kematian akibat edema otak serta

perlemakan hati, ginjal dan jantung (Yenny, 2006).

Salah satu penyebab penyakit infeksi adalah bakteri. Patogenesis infeksi

bakteri mencakup inisiasi dari proses infeksi dan mekanisme yang menyebabkan

pemunculan tanda-tanda dari simtom penyakit. Tahap awal adalah masuknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

16

bakteri ke dalam tubuh, kemudian menempel atau melekat pada sel inang. Setelah

bakteri menetap pada tempat infeksi pertama, bakteri akan berkembang biak dan

menyebar langsung menuju aliran darah. Kemudian bakteri akan mencapai

jaringan yang cocok bagi perkembangbiakannya. Kemampuan mikroorganisme

untuk meningkatkan patogenisitas sangat bergantung pada faktor virulensi

mikroorganisme yang meliputi daya invasi dan toksigenisitas. Daya invasi

merupakan kemampuan mikroorganisme untuk berpenetrasi ke dalam jaringan

hospes, mengatasi pertahanan tubuh hospes, berkembangbiak, dan menyebar ke

dalam seluruh tubuh hospes. Bakteri menghasilkan dua toksin, yaitu endotoksin

dan eksotosin. Endotoksin ini bersifat stabil pada pemanasan, dapat menimbulkan

reaksi demam serta bersifat kurang toksik, namun dapat menimbulkan kematian

bila terdapat dalam jumlah besar. Eksotosin bersifat tidak stabil terhadap

pemanasan, tidak memberikan reaksi demam, serta bersifat sangat toksik dan

dapat menimbulkan kematian walaupun dalam dosis yang kecil. Banyaknya

penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, maka perlu dilakukan uji angka

lempeng total (ALT). Uji ALT dapat digunakan untuk menghitung banyaknya

bakteri yang tumbuh dan berkembang pada sampel, juga sebagai acuan yang dapat

menentukan kualitas dan keamanan simplisia. Simplisia dikatakan berkualitas

apabila tidak ada sama sekali cemaran mikroba yang tumbuh atau apabila ada

maka jumlahnya haruslah berada di batas yang sudah ditentukan oleh KepMenKes

RI No. 661/MenKes/RI/SK/VII/1994, yaitu tidak lebih dari 103 koloni/ml untuk

angka kapang/khamir dan 104 koloni/ml untuk angka lempeng total (Depkes RI,

1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

17

E. Salmonella

Bakteri patogen pada saluran cerna merupakan golongan bakteri yang

dapat menyebabkan penyakit infeksi pada saluran cerna manusia. Jenis bakteri

yang paling sering menyebabkan infeksi pada saluran cerna adalah bakteri-bakteri

famili Enterobacteriaceae, salah satu contohnya adalah Salmonella (Radji, 2010).

Salmonella merupakan bakteri yang berbentuk batang dan bersifat gram negatif,

anaerob fakultatif, motil dengan flagel serta dapat tumbuh optimum pada suhu

37,5ºC dengan pH media 6-8. Salmonella dapat memfermentasi laktosa dan

sukrosa serta mempunyai enzim katalase yang dapat memfermentasi sitrat dan

H2S, namun tidak dapat memfermentasi indol. Salmonella mati pada suhu 56ºC

dan pada keadaan kering. Manusia dan hewan merupakan sumber kontaminasi

Salmonella secara langsung maupun tidak langsung. Habitat Salmonella adalah di

tanah, air dan pembuangan kotoran. (Radji,2010).

Infeksi yang disebabkan bakteri Salmonella disebut salmonelosis.

Salmonella dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang

dipersiapkan oleh alat-alat dan tangan yang terkontaminasi. Infeksi Salmonella

terjadi pada saluran pencernaan dan terkadang menyebar lewat peredaran darah ke

seluruh organ tubuh. Bagi manusia, dosis infektif rata-rata untuk menimbulkan

infeksi klinik atau subklinik adalah 105-108 bakteri (tetapi mungkin cukup dengan

103 organisme Salmonella typhi). Proses infeksi terjadi ketika mikroorganisme

mesuk ke dalam jaringan dan berkembang biak. Virulensi Salmonella disebabkan

oleh kemampuan menginvasi sel-sel epitel, mempunyai antigen permukaan yang

terdiri atas simpai lipopolisakarida, kemampuan melakukan replikasi intraseluler,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

18

menghasilkan beberapa toksin spesifik, kemampuan berkolonisasi pada ileum dan

kolon, serta kemampuan menginvasi lapisan epitel intestin dan berkembang di

dalam sel-sel limfoid (Radji, 2010).

Infeksi Salmonella dapat berupa infeksi yang dapat sembuh sendiri seperti

gastroenteritis, namun juga dapat menjadi masalah serius apabila terjadi

penyebaran sistematik seperti demam enterik (Radji,2010). Gejala klinik yang

sering dialami oleh penderita salmonelosis adalah ganguan pencernaan mulai dari

rasa mual dan muntah, diare, nyeri lambung, sering juga disertai nyeri kepala,

keringat dingin dan pada keadaan yang parah dapat terjadi kekakuan otot serta

kehilangan kesadaran sesaat. Gejala yang tampak terkadang disertai dengan

demam, di mana suhu tubuh mencapai 37,1- 38,50 C. Gejala paling serius adalah

dehidrasi yang nantinya dapat menimbulkan kematian apabila tidak segera

diobati, terutama pada anak-anak (Soeharsono, 2002).

F. Media selektif Salmonella

Media pembenihan merupakan media yang mengandung nutrisi yang

disiapkan untuk menumbuhkan bakteri di dalam skala laboratorium. Beberapa

bakteri dapat tumbuh dengan baik pada setiap media pembenihan, sedangkan

yang lain membutuhkan media khusus. Media pembenihan harus dapat

menyediakan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri. Media harus

mengandung karbon, nitrogen, sulfur, fosfor dan faktor pertumbuhan organik.

Media pembenihan seharusnya memenuhi syarat sebagai berikut: harus

mengandung nutrisi yang tepat untuk bakteri spesifik yang akan dibiakkan;

kelembaban harus cukup, pH sesuai dan kadar oksigen cukup baik; media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

19

pembenihan harus steril dan tidak mengandung mikroba lain; media diinkubasi

pada suhu tertentu sesuai dengan karakteristik mikroba uji (Radji, 2010).

Media selektif yang digunakan untuk mengisolasi bakteri Salmonella

meliputi:

1. Selenite Broth

Selenite Broth merupakan suatu media pengkaya yang digunakan untuk

mengisolasi Salmonella yang berasal dari feses maupun produk makanan. Media

ini mengandung pepton, laktosa dan natrium fosfat yang merupakan nutrisi yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan Salmonella. Salmonella dapat tumbuh baik dalam

media ini, yang ditandai dengan adanya kekeruhan pada media Selemite Broth

(Bridson, 2006).

2. Salmonella Shigella Agar

Salmonella Shigella Agar merupakan media selektif yang digunakan untuk

mengisolasi Salmonella dan beberapa spesies Shigella yang berasal dari spesimen

klinik seperti urin, darah, feses maupun yang berasal dari makanan. SSA ini

mengandung pepton, laktosa, natrium sitrat, natrium tiosulfat, besi (III) sitrat,

brilliant green, natural red dan bile salt. Salmonella yang tumbuh dalam media

SSA berupa koloni transparan, biasanya terdapat bintik hitam ditengah koloni

tersebut (Bridson, 2006).

G. Keterangan Empiris

Penelitian ini ingin mengungkapkan kemungkinan adanya cemaran

mikroba dalam jamu racik yang tercermin dari nilai angka lempeng total, angka

kapang/ khamir dan cemaran Salmonella.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental dengan rancangan

deskriptif eksploratif. Penelitian ini mendeskripsikan besarnya nilai Angka

Kapang/Khamir, Angka Lempeng Total dan identifikas Salmonella dalam jamu

uyup-uyup yang diproduksi oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas: waktu produksi jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh

penjual jamu racik X di Yogyakarta.

b. Variabel tergantung: Angka kapang/khamir, angka lempeng total dan

keberadaan bakteri Salmonella.

c. Variabel pengacau

1. Variabel pengacau terkendali: media pertumbuhan yaitu Potato

Dextrose Agar (PDA) dan Plate Count Agar (PCA), suhu inkubasi

35ºC untuk uji ALT dan 25ºC untuk uji AKK, waktu inkubasi 24-48

jam untuk uji ALT dan 5-7 hari untuk uji AKK. Media pengkayaan

(Selenite Broth), media isolasi (Salmonella Shigella agar), media

identifikasi (media glukosa, laktosa, manitol, maltosa sakarosa dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

21

Sulphur Indol Motility, media simmons sitrat agar, nutrien agar),

diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.

2. Variabel pengacau tak terkendali: cara pembuatan jamu uyup-uyup,

cara penyimpanan setelah pembuatan, kualitas bahan pembuatan

jamu.

2. Definisi operasional

a. Jamu uyup-uyup merupakan jamu yang dipercaya berkhasiat sebagai

pelancar asi bagi ibu yang sedang menyusui dan bahan baku yang

digunakan dalam pembuatan jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh

penjual jamu racik X terdiri dari temulawak, kunyit, kencur, temu giring,

temu ireng, daun pepaya, lempuyang wangi.

b. Uji Angka kapang/khamir adalah suatu uji cemaran mikroba yang

dilakukan dengan menghitung jumlah kapang dan khamir yang terdapat

dalam jamu uyup-uyup. Jumlah cemaran angka kapang/khamir tidak

boleh lebih dari 103 koloni/ml.

c. Uji ALT merupakan suatu uji yang dapat digunakan untuk menghitung

banyaknya bakteri yang tumbuh dan berkembang pada jamu uyup-uyup.

Jumlah cemaran angka lempeng total tidak boleh lebih dari 104 koloni/ml.

d. Uji Salmonella dalam obat tradisional adalah suatu uji untuk menetapkan

adanya Salmonella dalam cairan jamu uyup-uyup dengan melihat ada

tidaknya Salmonella pada media selektif dan media identifikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

22

C. Bahan Penelitian

1. Cairan jamu uyup-uyup yang diperoleh dari penjual X di Yogyakarta.

2. Media yang digunakan untuk pengujian AKK adalah media Potato Dextrose

Agar (PDA) (Oxoid). Media yang digunakan dalam pengujian ALT adalah

Plate Count Agar (PCA) (Oxoid). Media pengkayaan (Selenith Broth)

(Oxoid), media isolasi (Salmonella Shigella Agar) (Oxoid), media

identifikasi (media glukosa, media laktosa, media manitol, media maltosa,

media sakarosa, media Sulphur Indol Motility, media Simmons Sitrat Agar,

Nutrien Agar) (Oxoid).

3. Kloramfenikol 1%, PDF (Pepton Dilution Fluid), aquadest steril, etanol

70%, pereaksi H2O2 dan Kovacs.

4. Bakteri baku sebagai standar pembanding adalah Salmonella typhi ATCC

14028.

D. Alat Penelitian

Beaker glass (Pyrex), gelas ukur (Pyrex), Erlenmeyer (Pyrex), mikropipet

(Iwaki), pipet tetes, lampu spiritus, tabung reaksi (Pyrex), pipet volume, cawan

petri (Pyrex), jarum ose, autoclaf (model: KT-40 No.108049 Midorigaoka Japan),

inkubator (WTC binder), oven, stomacher (Seward), waterbath, plastik steril,

vortex (Sybran)

E. Tata Cara Penelitian

1. Pemilihan dan pengumpulan sampel jamu uyup-uyup

Sampel jamu uyup-uyup diambil dari penjual jamu racik X pada saat

ramai pembeli, yaitu antara jam 06.30 sampai 08.00 WIB. Sampel diambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

23

sebanyak 3 periode dengan selang 1 minggu setiap pengambilan sampel.

Kemudian sampel dipindahkan ke dalam botol steril.

2. Persiapan sampel

Bagian wadah/kemasan jamu uyup-uyup dibuka secara aseptis di dekat

nyala api Bunsen.

3. Homogenisasi sampel

Sebanyak 25 ml jamu uyup-uyup diambil secara aseptis dan

dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai yang telah berisi 225 ml larutan

pengencer PDF (Pepton Dilution Fluid), sehingga diperoleh pengenceran

1:10 (10-1). Dikocok dengan baik menggunakan stomacher kemudian

dilanjutkan dengan pengenceran yang diperlukan.

4. Pengenceran sampel

Sebanyak 8 tabung reaksi (4 untuk pengujian AKK dan 4 untuk

pengujian ALT) yang telah diisi dengan 9 ml PDF disiapkan. 1 ml

pengenceran 10-1 dari hasil homogenisasi pada penyiapan sampel dipipet

dan dimasukkan ke dalam tabung pertama yang telah berisi PDF hingga

diperoleh pengenceran 10-2 dan dikocok sampai homogen dengan vortex.

Selanjutnya sampel dibuat pengenceran hingga 10-5.

5. Pengujian Angka Kapang/Khamir (AKK)

a. Pembuatan larutan kloramfenikol

Sebanyak 1 g kloramfenikol 1 % ditimbang kemudian dilarutkan

dalam 100 ml aquadest steril.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

24

b. Uji angka kapang/khamir

Sebanyak 1 ml dari masing-masing pengenceran sampel dipipet dan

dituangkan pada cawan petri. Sebanyak ± 15 ml media PDA (45º ± 1º) yang

sebelumnya telah ditambah dengan 1 ml larutan kloramfenikol 1% dituang

ke dalam tiap cawan petri, kemudian segera cawan petri digoyang sambil

diputar agar suspensi dapat tersebar merata kemudian dibuat duplo. Uji

sterilitas media dilakukan dengan menuangkan media PDA dalam suatu

cawan petri dan biarkan memadat dengan tujuan untuk mengetahui sterilitas

media. Sedangkan untuk uji sterilitas pengencer dilakukan dengan

menuangkan media PDA dan 1 ml pengencer (PDF) lalu biarkan memadat

dengan tujuan untuk mengetahui sterilitas pengencer. Seluruh cawan petri

diinkubasi secara terbalik pada suhu 25ºC selama 5-7 hari. Setelah 5 hari

inkubasi, dicatat jumlah koloni kapang/khamir yang tumbuh. Pengamatan

terakhir dilakukan pada inkubasi hari ke 7.

6. Pengujian Angka Lempeng Total (ALT)

Sebanyak 1 ml dari masing-masing pengenceran sampel dipipet dan

dituangkan pada cawan petri. Sebanyak ± 15 ml media PCA (45º ± 1º)

dituang ke dalam tiap cawan petri, kemudian segera cawan petri digoyang

sambil diputar agar suspensi sampel tersebar merata yang selanjutnya

dibuat duplo. Uji sterilitas media dilakukan dengan menuangkan media

PCA dalam suatu cawan petri dan biarkan memadat dengan tujuan untuk

mengetahui sterilitas media. Sedangkan untuk uji sterilitas pengencer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

25

dilakukan dengan menuangkan media PCA dan 1 ml pengencer (PDF) lalu

biarkan memadat dengan tujuan untuk mengetahui sterilitas pengencer.

Seluruh cawan petri diinkubasi pada suhu 35ºC selama 24 hingga 48

jam dengan posisi terbalik, jumlah koloni yang tumbuh diamati dan

dihitung.

7. Uji Salmonella pada cairan jamu uyup-uyup

a. Uji pengkayaan pada media Selenite Broth

Sacara aseptis, dipipet 1 ml suspensi jamu uyup-uyup, kemudian

diisolasi pada 9 ml Selenite Broth, diinkubasi pada suhu 37º selama 24

jam. Media Selenite Broth akan menjadi keruh jika terdapat Salmonella.

Uji yang sama dilakukan terhadap kontrol positif berupa kultur murni

Salmonella thypi ATCC 14028. Hasil positif ditandai dengan adanya

perubahan warna media dari kuning jernih menjadi keruh.

b. Isolasi Salmonella pada media selektif Salmonella Shigella Agar

Satu sengkelit biakan bakteri dari media pengkayaan diisolasikan

pada permukaan Salmonella Shigella Agar (SSA) dengan cara streak (4

kuadran), diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Prosedur yang sama

dilakukan terhadap kontrol positif yang berupa kultur murni Salmonella

thypi ATCC 14028. Hasil pengujian pada sampel dibandingkan dengan

kontrol positif dengan melihat berdasarkan morfologi koloni yang tumbuh.

Keberadaan Salmonella ditunjukkan dengan adanya koloni berwarna

keabu-abuan, kecil-kecil, bulat, sisi tepinya berombak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

26

c. Uji konfirmasi (uji biokimia) Salmonella dalam jamu uyup-uyup

Satu koloni spesifik pada Salmonella Shigella Agar dipilih dan

kemudian dilakukan uji fermentasi gula-gula, uji sulfur, indol, motilitas,

sitrat dan katalase. Prosedur yang sama dilakukan terhadap kontrol positif

yang berupa kultur murni Salmonella typhi ATCC 14028. Hasil dari

pengujian dibandingkan dengan hasil pertumbuhannya berdasarkan

perubahan warna yang terjadi.

1) Uji fermentasi gula-gula

a) Uji fermentasi glukosa

Satu sengkelit biakan dari Salmonella Shigella Agar

diinokulasikan pada media glukosa dan diinkubasi pada suhu

37ºC selama 24 jam. Hasil positif ditandai dengan adanya

perubahan warna media dari orange kemerahan menjadi kuning.

b) Uji fermentasi laktosa

Satu sengkelit biakan dari Salmonella Shigella Agar

diinokulasikan pada media laktosa dan diinkubasi pada suhu

37ºC selama 24 jam. Jika terjadi perubahan warna media dari

orange kemerahan menjadi kuning menunjukkan hasil positif.

c) Uji fermentasi manitol

Satu sengkelit biakan dari Salmonella Shigella Agar (SSA)

diinokulasikan pada media manitol dan diinkubasi pada suhu

37ºC selama 24 jam. Jika terjadi perubahan warna media dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

27

orange kemerahan menjadi kuning menunjukkan hasil uji

positif.

d) Uji fermentasi maltosa

Satu sengkelit biakan dari Salmonella Shigella Agar (SSA)

diinokulasikan pada media maltosa dan diinkubasi pada suhu

37ºC selama 24 jam. Jika terjadi perubahan warna media dari

orange kemerahan menjadi kuning menunjukkan hasil uji positif

e) Uji fermentasi sakarosa

Satu sengkelit biakan dari Salmonella Shigella Agar (SSA)

diinokulasikan pada media sakarosa dan diinkubasi pada suhu

37ºC selama 24 jam. Jika terjadi perubahan warna media dari

orange kemerahan menjadi kuning menunjukkan hasil uji

positif.

2) Uji sulfur

Satu sengkelit biakan dari Salmonella Shigella Agar (SSA)

diinokulasikan pada media SIM (Sulphur Indol Motility) dan

diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Adanya warna hitam di

sepanjang bekas inokulasi menunjukan hasil yang positif.

3) Uji indol

Satu sengkelit biakan dari Salmonella Shigella Agar (SSA)

diinokulasikan pada media SIM (Sulphur Indol Motility) dengan

cara ditusuk dan diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam.

Sebanyak 1 ml pereaks indol (kovacs) ditambahkan ke dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

28

biakan, kemudian digojog dan diamkan beberapa menit. Warna

merah cherry yang berbentuk cincin pada permukaan biakan

menunjukkan reaksi indol positif.

4) Uji motilitas

Satu sengkelit biakan dari Salmonella Shigella Agar (SSA)

diinokulasikan pada media SIM (Sulphur Indol Motility) dengan

cara ditusuk dan diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam.

Apabila pertumbuhan mikroba tidak hanya di bekas tusukan

menunjukkan hasil positif.

5) Uji sitrat

Satu sengkelit biakan dari Salmonella Shigella Agar (SSA)

diinokulasikan pada media Simmon Sitrat Agar dan diinkubasi

pada suhu 35-37ºC selama 24 jam. Jika terjadi perubahan warna

media dari hijau menjadi biru menunjukkan hasil positif.

6) Uji katalase

Satu sengkelit biakan dari Salmonella Shigella Agar (SSA)

diinokulasikan pada gelas objek kemudian ditetesi dengan H2O2.

Timbulnya buih menunjukkan hasil uji positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

29

F. Analisis Hasil

1. Angka kapang/khamir

Cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah

koloni antara 10-150 dipilih dan dihitung jumlah koloni dari kedua cawan

lalu dikalikan dengan faktor pengencerannya. Bila pada cawan petri dari

dua tingkat pengenceran yang berurutan menunjukkan jumlah antara 10-

150, maka dihitung jumlah koloni dan dikalikan faktor pengenceran,

kemudian diambil angka rata-rata. Hasil dinyatakan sebagai Angka

Kapang/ Khamir dalam tiap gram atau mL sampel.

Untuk beberapa kemungkinan lain yang berbeda dari pernyataan

diatas, maka diikuti petunjuk sebagai berikut:

a. Bila hanya salah satu diantara kedua cawan petri dari pengenceran

yang sama menunjukkan jumlah antara 10-150 koloni, dihitung

jumlah koloni dari kedua cawan dan dikalikan dengan faktor

pengenceran.

b. Bila pada tingkat pengenceran yang lebih tinggi didapat jumlah

koloni lebih besar dari dua kali jumlah koloni pada pengenceran

dibawahnya, maka dipilih tingkat pengenceran terendah (misal:

pada pengenceran 10-2 diperoleh 60 koloni dan pada pengenceran

10-3 diperoleh 30 koloni, maka dipilih jumlah koloni pada

pengenceran 10-2, yaitu 60 koloni).

Bila pada pengenceran yang lebih tinggi didapat jumlah

koloni kurang dari dua kali jumlah koloni pengenceran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

30

dibawahnya, maka diambil angka rata-rata dari jumlah koloni dari

kedua pengenceran tersebut. Hasil dinyatakan sebagai angka

kapang/ khamir dalam tiap gram sampel (misal: pada pengenceran

10-2 diperoleh 60 koloni dan pada pengenceran 10-3 diperoleh 10

koloni, maka angka kapang/ khamir adalah :

x 10-3 = 8 x 103

c. Bila dari seluruh cawan petei tidak ada satupun yang menunjukkan

jumlah antara 10-150 koloni, maka dicatat angka sebenanyadari

tingkat pengenceran terendah dan dihitung sebagai Angka Kapang/

Khamir perkiraan.

d. Bila tidak ada pertumbuhan pada semua cawan dan bukan

disebabkan karena faktor inhibitor, maka Angka Kapang/ Khamir

dilaporkan sebagai kurang dari satu dikalikan faktor pengenceran

terendah (< 1 x faktor pengenceran terendah) (PPOMN, 2006).

2. Angka lempeng total

1. Cara menghitung dan menyatakan hasil

a. Pilih cawan petri (simplo dan duplo) diisi satu pengenceran yang

menunjukkan jumlah koloni antara 25-250 setiap cawan. Hitung

semua koloni dalam cawan petri dengan menggunakan alat

penghitung koloni (colony counter). Hitung rata-rata jumlah koloni

dan kalikan dengan faktor pengenceran dan nyatakan hasilnya

sebagai jumlah bakteri per mililiter atau gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

31

b. Jika salah satu dari dua cawan petri terdapat jumlah koloni lebih

kecil dari 25 atau lebih besar dari 250, hitung rata-rata jumlah

koloni, kalikan dengan faktor pengenceran dan nyatakan hasilnya

sebagai jumlah bakteri per mililiter atau gram.

c. Jika hasil dari dua pengenceran jumlahnya berturut-turut terletak

antara 25-250 koloni, hitung jumlah koloni dari masing-masing

pengenceran seperti yang disebut pada butir a dan b di atas dan

hitung rata-rata jumlah koloni dari kedua pengenceran tersebut.

Jika jumlah yang tertinggi lebih besar dari dua kali jumlah yang

terkecil, nyatakan jumlah yang lebih kecil sebagai jumlah bakteri

per mililiter atau gram.

d. Jika rata-rata jumlah koloni masing- masing cawan petri tidak

terletak antara 25 dan 250 koloni, hitung jumlah koloni seperti

pada butir a dan b di atas dan nyatakan sebagai jumlah bakteri

perkiraan per mililiter atau gram.

e. Jika jumlah koloni dari semua pengenceran lebih dari 250 koloni,

maka setiap dua cawan petri dengan pengenceran tertinggi dibagi

ke dalam 2, 4 atau 8 sektor. Hitung jumlah koloni dalam satu

bagian atau lebih. Untuk mendapatkan jumlah koloni dalam satu

cawan petri, hitung rata-rata jumlah koloni dan kalikan dengan

faktor pembagi dan pengenceran. Nyatakan hasilnya sebagai

jumlah bakteri perkiraan per mililiter atau gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

32

f. Jika dalam 1/8 bagian cawan petri terdapat lebih dari 200 koloni,

maka jumlah koloni yang didapat = 8 x 200 (1600), dikalikan

dengan faktor pengenceran dan nyatakan hasilnya sebagai jumlah

bakteri perkiraan per mililiter atau gram lebih besar dari jumlah

yang didapat (lebih besar dari 1600 x faktor pengenceran).

g. Jika tidak ada koloni yang tumbuh dalam cawan petri, nyatakan

jumlah bakteri perkiraan lebih kecil dari satu dikalikan dengan

pengenceran yang terendah (< 10).

h. Menghitung koloni perambatan (Spreader)

Ada 3 macam perambatan pada koloni, yaitu:

1) Merupakan rantai yang tidak terpisah-pisah.

2) Perambatan yang terjadi diantara dasar cawan petri dan

perbenihan.

3) Perambatan yang terjadi pada pinggir atau permukaan

perbenihan.

Kalau terjadi hanya 1 (satu) perambatan (seperti rantai)

maka koloni dianggap 1 (satu). Tetapi bila 1 atau lebih rantai

terbentuk dan yang berasal dari sumber yang berpisah- pisah, maka

tiap sumber dihitung sebagai 1 (satu) koloni.

Bila (2) dan (3) terjadi maka sebaiknya pemeriksaan diulangi

karena koloni dalam keadaan semacam ini agak sukar dihitung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

33

2. Cara menghitung dan membulatkan angka

Dalam melaporkan jumlah koloni atau jumlah koloni

perkiraan hanya angka penting yang digunakan, yaitu angka yang

pertama dan kedua (dimulai dari kiri), sedangkan angka yang

ketiga diganti dengan 0 apabila kurang dari 5 atau lebih dijadikan 1

yang ditambahkan pada angka yang kedua (PPOMN, 2006).

3. Identifikasi bakteri Salmonella

Menurut Holt dkk (2000), Salmonella dinyatakan terdapat pada

sampel jamu uyup-uyup apabila memenuhi hasil seperti pada tabel I.

Tabel I. Hasil identifikasi Salmonella

Uji Hasil

Glukosa +

Laktosa -

Manitol +

Maltosa +

Sakarosa -

Sulfur +

Indol -

Motilitas +

Sitrat +

Katalase +

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jamu uyup-uyup sering disebut juga sebagai jamu gepyokan. Jamu ini

dipercaya berkhasiat sebagai pelancar asi bagi ibu yang sedang menyusui.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 1 Oktober

2013 di warung jamu racik X di Yogyakarta, komposisi jamu uyup-uyup terdiri

dari temulawak, kunyit, kencur, temu giring, temu ireng, daun pepaya dan

lempuyang wangi. Jamu ini dibuat dengan cara sederhana yaitu bahan baku

dicuci, dihaluskan dengan cara diparut, serta direbus dengan air yang tidak terlalu

panas. Waktu penyimpanan yang lama dan proses pembuatan yang sederhana

memungkinkan adanya cemaran mikroba pada sedian jamu uyup-uyup yang

tercermin dari nilai angka kapang/ khamir, angka lempeng total dan adanya

bakteri Salmonella.

A. Pemilihan dan Pengumpulan Sampel Jamu Uyup-uyup

Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif, yaitu mendeskripsikan nilai

angka kapang/ khamir, angka lempeng total dan adanya cemaran bakteri

Salmonella. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamu uyup-uyup

yang diambil dari penjual jamu racik X di Yogyakarta. Tempat ini dipilih karena

sudah sangat terkenal serta letaknya sangat strategis sehingga banyak dikunjungi

konsumen dari berbagai daerah. Berita mengenai warung jamu racik X banyak

dijumpai di televisi, koran, maupun di situs-situs internet. Warung jamu racik X

mulai dibuka pukul 06.00 sampai pukul 20.00. Waktu penyimpanan yang lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

35

memungkinkan adanya cemaran mikroba pada sedian jamu yang dijual. Sampel

jamu uyup-uyup dari penjual jamu racik X diambil antara pukul 06.30 sampai

08.00 WIB karena pada jam tersebut banyak konsumen yang datang. Sampel jamu

uyup-uyup diambil dan dimasukkan dalam botol steril untuk mencegah adanya

kontaminasi dari lingkungan sebelum dilakukan pengujian.

Gambar 1. Sampel jamu uyup-uyup dari penjual jamu racik “X” di Yogyakarta

Jamu uyup-uyup dipercaya berkhasiat sebagai pelancar ASI bagi ibu yang

sedang menyusui, walaupun jamu ini rasanya sangat pahit akan tetapi peminatnya

cukup banyak. Apabila sampel jamu uyup-uyup mengandung cemaran mikroba

yang melebihi batas maka dapat menggangu kesehatan mereka yang

mengkonsumsi dan membahayakan kesehatan bayinya juga. Pengambilan sampel

dilakukan sebanyak tiga kali pengambilan, yaitu pada minggu pertama, minggu

kedua dan minggu ketiga. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali dengan

selang waktu satu minggu. Pengambilan sampel dilakukan seminggu sekali karena

berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh peneliti, warung jamu racik X

mengganti bahan bakunya seminggu sekali sehingga dapat melihat pengaruh

kualitas bahan baku pada nilai AKK, ALT dan cemaran bakteri patogen

Salmonella. Sampel jamu uyup-uyup diambil dan dimasukkan kedalam botol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

36

steril secara aseptis untuk meminimalkan kontaminasi dari lingkungan. Setiap

sampel jamu uyup-uyup akan diuji secara duplo.

B. Sterilisasi Media, Alat dan Ruangan

Pengertian sterilisasi menurut Hadioetomo (1985) adalah suatu bentuk

usaha yang bertujuan untuk membebaskan alat-alat maupun bahan- bahan dari

segala bentuk kehidupan, terutama mikroba. Apabila alat maupun media yang

digunakan selama pengerjaan tidak steril, maka tidak dapat dibedakan apakah

cemaran yang tumbuh berasal dari sampel atau hasil dari kontaminasi alat maupun

media, sehingga perlu dilakukan sterilisasi untuk membebaskan alat dan media

dari segala macam bentuk kontaminasi. Ada beberapa cara yang digunakan dalam

sterilisasi bahan maupun alat, diantaranya sterilisasi menggunakan pemanasan,

radiasi, filtrasi dan secara kimia. Faktor–faktor yang perlu diperhatikan saat

pemilihan metode sterilisasi tergantung pada sifat dan macam bahan yang akan

disterilisasi. Dalam pengerjaan perlu memperhatikan teknik aseptis dan teknik

steril karena cemaran mikroorganisme dapat masuk melalui kontak langsung

dengan tangan, alat- alat yang kurang steril serta melalui udara.

Media yang digunakan dalam penelitian ini disterilkan dengan metode

sterilisasi panas basah menggunakan autoklaf, kecuali media SSA. Media SSA

tidak bisa disterilisasi menggunakan autoklaf karena suhunya cukup tinggi

sehingga dapat merusak beberapa komponen yang terkandung dalam media SSA.

Sterilisasi menggunakan autoklaf dilakukan pada suhu 1210 C selama 15 menit.

Menurut Pratiwi (2008), prinsip kerja metode ini adalah dengan mendenaturasi

atau mengkoagulasikan protein yang merupakan komposisi utama dinding sel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

37

pada mikroorganisme. Uap panas bertekanan tinggi akan memecah dinding sel

bakteri sehingga bakteri akan mati.

Menurut Hadioetomo (1985), metode yang digunakan untuk sterilisasi alat

adalah sterilisasi dengan udara kering menggunakan oven. Metode ini

menggunakan prinsip kerja aliran udara panas kering. Bakteri akan mengalami

dehidrasi dalam udara panas yang kering sehingga lama-lama bakteri akan mati.

Suhu yang digunakan berkisar 1600 C – 1800 C dan berlangsung selama 1-2 jam.

Metode ini digunakan untuk sterilisasi benda-benda kaca. Alat-alat yang

disterilisasi dibungkus dengan alumunium foil agar tidak terkontaminasi dan tidak

kontak dengan udara maupun benda lain ketika dikeluarkan dari oven.

Sterilisasi Laminar Air Flow dilakukan dengan menyemprotkan alkohol

pada dinding bagian dalam Laminar Air Flow lalu dilap dengan kapas kering.

Kemudian Laminar Air Flow ditutup dan lampu UV dinyalakan selama 3 jam.

Sinar UV yang digunakan mempunyai panjang gelombang 260- 270 nm. Sinar

UV dapat menghalangi replikasi DNA normal sehingga dapat menyebabkan

kematian pada mikroorganisme (Pratiwi, 2008).

C. Homogenisasi dan Pengenceran Sampel

Menurut PPOMN (2006), homogenisasi merupakan cara persiapan contoh

makanan untuk memperoleh distribusi bakteri sebaik mungkin di dalam contoh

makanan yang ditetapkan. Prinsip homogenisasi ini adalah membebaskan sel-sel

bakteri yang mungkin terlindungi oleh partikel makanan dan untuk menggiatkan

kembali sel-sel bakteri yang mungkin viabilitasnya berkurang karena kondisi yang

kurang menguntungkan di dalam makanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

38

Berdasarkan pernyataan Lay (1994), pengenceran sampel membantu untuk

mendapatkan perhitungan jumlah yang benar, namun pengenceran yang terlalu

tinggi akan menghasilkan lempengan agar dengan jumlah koloni yang rendah

(<30 koloni), sehingga perlu dilakukan optimasi pengenceran hingga diperoleh

pengenceran yang sesuai. Pada penelitian ini dilakukan optimasi pengenceran 10-1

hingga 10-5.

Homogenisasi sampel jamu uyup-uyup dilakukan dengan menggojok

sampel yang ada di dalam botol steril hingga homogen. Penggojogan ini betujuan

agar cairan dan endapan dapat bercampur. Tahap selanjutnya adalah pembuatan

suspensi yang dilakukan dengan mengambil 25 ml jamu uyup-uyup secara aseptis

dan dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai yang telah berisi 225 ml larutan

pengencer PDF (Pepton Dilution Fluid), sehingga diperoleh pengenceran 1:10

(10-1) kemudian digojog dengan baik menggunakan stomacher dan dilanjutkan

dengan pengenceran yang diperlukan.

Pembuatan suspensi ini bertujuan untuk melepaskan spora-spora kapang

dan khamir sehingga spora-spora yang sudah terlepas dapat membentuk koloni.

Kemudian suspensi tersebut dimasukkan ke dalam plastik steril dan diaduk

homogen menggunakan stomacher. Hal ini bertujuan supaya sampel mampu

bercampur homogen dengan pelarut. Pengenceran selanjutnya dilakukan dengan

menyiapkan 4 buah tabung reaksi yang telah diisi dengan 9 ml PDF. 1 ml

pengenceran 10-1 dari hasil homogenisasi pada penyiapan sampel dipipet dan

dimasukkan ke dalam tabung pertama yang telah berisi PDF hingga diperoleh

pengenceran 10-2 dan dikocok sampai homogen dengan vortex. Tahap selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

39

yaitu membuat pengenceran hingga 10-5. Pada penelitian ini, pengenceran yang

digunakan adalah pengenceran 10-1 hingga 10-5.

D. Uji Angka Kapang/ Khamir

Parameter keamanan meliputi uji cemaran mikrobia seperti uji mikrobia

patogen, uji angka kapang/kamir (AKK), uji angka lempeng total (ALT), uji nilai

duga terdekat coliform dan uji aflatoksin serta uji cemaran logam berat. Mikroba

patogen yang perlu diwaspadai dalam obat tradisional, antara lain Salmonella,

Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa (Depkes

RI, 1994). Menurut Wasito (2011), angka lempeng total dan angka kapang kamir

dapat digunakan sebagai pentunjuk untuk mengetahui apakah pembuatan obat

tradisional sudah memenuhi Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik

(CPOTB). Angka kapang khamir dan angka lempeng total yang semakin kecil

menunjukkan bahwa pembuatan obat tradisional sudah lebih menerapkan

CPOTB.

Prinsip uji AKK adalah menentukan adanya kapang/ khamir secara

mikrobiologis. Tujuan uji AKK adalah memberikan jaminan bahwa sediaan

simplisia tidak mengandung cemaran fungi melebihi batas yang ditetapkan karena

berpengaruh pada stabilitas sediaan dan aflatoksin yang berbahaya bagi kesehatan

(DepKes RI, 2000). Uji Angka kapang/khamir perlu dilakukan untuk memberi

jaminan bahwa obat tradisional ini tidak mengandung cemaran kapang/ khamir

yang melebihi batas yang ditetapkan, yaitu tidak lebih dari 103 koloni/ml untuk

angka kapang/khamir (Depkes RI, 1994). Apabila jumlah cemaran kapang/

khamir yang terkandung dalam jamu uyup-uyup melebihi batas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

40

diperbolehkan dan dikonsumsi secara rutin, maka penggunaan jamu untuk

meningkatkan kesehatan tidak dapat tercapai. Menurut Fardiaz (1992), jumlah

kapang/ khamir yang melebihi batas dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak

negatif bagi kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi jamu karena kapang/

khamir bersifat patogen.

Pertumbuhan kapang pada bahan makanan maupun bahan baku obat

tradisional (simplisisa) dapat mengurangi kualitas makanan maupun obat

tradisional karena kapang menghasilkan toksin yang berbahaya bagi tubuh

manusia. Contoh toksin yang dihasilkan oleh kapang kelas Deuteromycetes genus

Aspergillus adalah aflatoksin. Sesuai dengan pernyataan Pratiwi (2008) yang

menyatakan apabila seseorang mengkonsumsi aflatoksin dosis tinggi dalam waktu

yang singkat dapat menyebabkan keracunan akut dan mengakibatkan terjadinya

kerusakan hati, serta pada kasus serius dapat menimbulkan kematian. Secara

umum, kapang banyak dijumpai di tanah. Menurut Tjitrosono (1986), kapang

dapat menembus sel-sel akar tumbuhan dan hifa kapang dapat pula berkumpul ke

dalam selubung mengelilingi akar-akar sehingga pada saat pemanenan, fungi yang

telah menembus sel-sel akar akan tetap menempel pada bahan hingga pada proses

pengeringan.

Media yang digunakan pada penelitian angka kapang/ khamir ini adalah

PDA yang ditambah dengan kloramfenikol. Kandungan dari media PDA ini

adalah glukosa, ekstrak kentang dan agar. Menurut Murray (1996), media PDA

menyediakan faktor nutrien yang sangat baik untuk pertumbuhan kapang/ khamir,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

41

sehingga media ini dipilih untuk digunakan dalam pengujian angka kapang/

khamir ini.

Pada pengujian ini dilakukan penambahan kloramfenikol ke dalam media

dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain seperti

bakteri sehingga koloni yang tumbuh adalah murni koloni kapang dan khamir.

Menurut Wattimena (1991), koramfenikol mempunyai spektrum yang luas

sehingga dalam penelitian ini menggunakan kloramfenikol sebagai antibakterinya.

Kloramfenikol bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri.

Pada umumnya konsentrasi sel fungi di dalam spesimen tidak diketahui

sebelumnya, sehingga perlu dilakukan pengenceran hingga beberapa tingkat. Hal

ini bertujuan agar sekurang- kurangnya satu di antara cawan- cawan petri tersebut

mengandung koloni- koloni yang terpisah diatas permukaan media. Dalam

penelitian ini dibuat pengenceran hingga 10-5 dengan tujuan sebagai orientasi

untuk menentukan tingkat pengenceran yang paling efektif dimana koloni mudah

dihitung dan sesuai dengan range. Prinsip dari pengenceran serial adalah

diperolehnya individu fungi yang tumbuh secara terpisah yang tampak pada

cawan petri setelah inkubasi.

Untuk memastikan bahwa mikroorganisme yang tumbuh benar- benar

berasal dari sampel, maka dalam penelitian ini dibuat kontrol negatif dan kontrol

media. Kontrol media berisi media PDA yang bertujuan untuk memastikan bahwa

mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari media, sedangkan kontrol

negatif berisi media PDA dan pengencer PDF yang bertujuan untuk memastikan

bahwa mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari pengencer yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

42

digunakan. Menurut Tarigan (1988), kapang dan khamir dapat tumbuh dengan

baik pada suhu kurang lebih 200C, sehingga cawan-cawan petri pada uji AKK ini

diinkubasi pada suhu sekitar 20-250C. Semua cawan petri diinkubasi secara

terbalik supaya uap air yang terbentuk selama proses inkubasi tidak menetes pada

media dan nantinya akan mempengarui pertumbuan mikroba.

Pengamatan angka kapang dan khamir dilakukan setelah inkubasi pada

hari ke-3 sampai ke-5. Koloni kapang yang dihitung adalah koloni tunggal yang

mempunyai serabut seperti kapas tanpa membedakan warna koloni. Jika terdapat

koloni yang bertumpuk, maka dianggap sebagai 1 koloni. Pengamatan juga

dilakukkan pada hari ke-3 untuk menghindari adanya kesalahan perhitungan

jumlah koloni yang bertumpuk. Pengamatan dilakukan hingga hari ke-5 yang

merupakan puncak pertumbuhan fungi. Hasil pengamatan selama inkubasi hingga

hari ke-5 ditunjukkan pada tabel II.

Tabel II. Nilai angka kapang/ khamir jamu uyup-uyup dari penjual jamu racik “X”

Pengambilan sampel AKK (koloni/ml)

1 9 x 103

2 5 x 105

3 9 x 104

Hasil yang diperoleh (Tabel II) menunjukkan bahwa nilai Angka Kapang/

Khamir dalam sampel jamu uyup-uyup pada penjual jamu racik “X” di

Yogyakarta lebih besar dibanding dengan ketentuan KEPMENKES nomor

661/MENKES/SK/ VII/1994 di mana Angka Kapang/Khamir dalam cairan obat

dalam seharusnya tidak boleh lebih dari 103 koloni/ml. Ketidaksesuaian ini

dipengaruhi oleh cara pembuatan jamu uyup-uyup, bahan baku yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

43

dalam pembuatan jamu uyup- uyup, serta cara penyimpanan sediaan ini. Proses

pencucian yang kurang bersih dan pemanasan yang tidak terlalu tinggi suhunya

memungkinkan adanya cemaran kapang dan khamir. Nilai AKK yang tinggi

dikhawatirkan dapat menyebabkan penyakit karena beberapa kapang dan khamir

bersifat patogen. Salah satu contoh khamir yang bersifat patogen adalah Candida

albicans yang dapat menyebabkan infeksi mulut (sariawan), terutama pada bayi

(Jawetz, 1996). Jamur ini secara bebas dapat ditemukan di tanah, air dan kotoran

binatang. Contoh toksin yang dihasilkan oleh kapang kelas Deuteromycetes genus

Aspergillus adalah aflatoksin yang dapat menyebabkan aflatoksikosis. Aflatoksin

ini juga bersifat karsinogenik pada manusia dan hewan (Yenny, 2006).

E. Uji Angka Lempeng Total

Uji ALT dapat digunakan untuk menghitung banyaknya bakteri yang

tumbuh dan berkembang pada sampel, juga sebagai acuan untuk menentukan

kualitas dan keamanan simplisia. Simplisia dikatakan berkualitas apabila tidak

ada sama sekali cemaran yang tumbuh, atau apabila ada maka jumlahnya haruslah

berada di batas yang sudah ditentukan, yaitu tidak lebih dari 104 koloni/ml

(Depkes RI, 1994).

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah Plate Count Agar

(PCA). Menurut Bridson (2006), media PCA mengandung tryptone, ekstrak yeast,

glukosa dan agar untuk pertumbuhan bakteri. Pada pengujian ALT dilakukan pula

uji kontrol untuk mengetahui sterilitas media dan pengencer. Untuk uji sterilitas

media dilakukan dengan menuangkan media PCA dalam suatu cawan petri dan

biarkan memadat. Sedangkan untuk uji sterilitas pengencer dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

44

menuangkan media PCA dan 1 ml pengencer (PDF) lalu biarkan memadat.

Seluruh cawan petri diinkubasi pada suhu 35ºC selama 24 hingga 48 jam dengan

posisi terbalik. Semua cawan petri diinkubasi secara terbalik supaya uap air yang

terbentuk selama proses inkubasi tidak menetes pada media dan nantinya akan

mempengarui pertumbuan mikroba. Hasil pengamatan selama inkubasi hingga

hari ke-5 ditunjukkan pada tabel III.

Tabel III. Nilai angka lempeng total jamu uyup-uyup dari penjual jamu racik “X”

Pengambilan sampel ALT (koloni/ml)

1 4 x 105

2 3 x 107

3 4 x 106

Hasil yang diperoleh (Tabel II) menunjukkan bahwa nilai Angka Lempeng

Total dalam sampel jamu uyup-uyup pada penjual jamu racik “X” di Yogyakarta

lebih besar dibanding dengan ketentuan KEPMENKES nomor 661/MENKES/SK/

VII/1994 dimana Angka Lempeng Total dalam cairan obat dalam seharusnya

tidak boleh lebih dari 104 koloni/ml. Ketidaksesuaian ini dipengaruhi oleh cara

pembuatan jamu uyup-uyup, bahan baku yang digunakan dalam pembuatan jamu

uyup-uyup, serta cara penyimpanan sediaan ini. Proses pencucian yang kurang

bersih dan pemanasan yang tidak terlalu tinggi suhunya memungkinkan cemaran

bakteri tidak dapat dimusnahkan. Nilai ALT yang melebihi ambang batas dapat

menunjukkan bahwa jumlah bakteri yang terdapat dalam sampel jamu uyup-uyup

tinggi sehingga berpotensi menyebabkan banyaknya penyakit infeksi yang

disebabkan oleh bakteri. Bakteri menghasilkan dua toksin, yaitu endotoksin dan

eksotosin. Endotoksin ini bersifat stabil pada pemanasan, dapat menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

45

reaksi demam serta bersifat kurang toksik, namun dapat menimbulkan kematian

bila terdapat dalam jumlah besar. Eksotosin bersifat tidak stabil terhadap

pemanasan, tidak memberikan reaksi demam, serta bersifat sangat toksik dan

dapat menimbulkan kematian walaupun dalam dosis yang kecil.

F. Uji Salmonella Pada Jamu Uyup-uyup

Salah satu parameter keamanan dari obat tradisional adalah uji mikroba

patogen. Pada penelitian ini dilakukan uji cemaran mikroba patogen, yaitu

identifikasi bakteri Salmonella dalam jamu uyup-uyup. Menurut Radji (2010),

Salmonella merupakan bakteri yang berbentuk batang dan bersifat gram negatif,

anaerob fakultatif, motil dengan fagel serta dapat tumbuh optimum pada suhu

37,5ºC dengan pH media 6-8. Salmonella dapat memfermentasi laktosa dan

sukrosa serta mempunyai enzim katalase yang dapat memfermentasi sitrat dan

H2S, namun tidak dapat memfermentasi indol. Salmonella mati pada suhu 56ºC

dan pada keadaan kering. Manusia dan hewan merupakan sumber kontaminasi

Salmonella secara langsung maupun tidak langsung.

Salmonella merupakan salah satu bakteri patogen yang berbahaya bagi

manusia. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi Salmonella disebut salmonelosis.

Menurut Soeharsono (2002), bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui

makanan dan minuman yang terinfeksi. Gejala klinik yang sering dialami oleh

penderitanya adalah ganguan pencernaan mulai dari rasa mual dan muntah, diare,

nyeri lambung, sering juga disertai nyeri kepala, keringat dingin dan pada keadaan

yang parah dapat terjadi kekakuan otot serta kehilangan kesadaran sesaat. Gejala

yang tampak terkadang disertai dengan demam, di mana suhu tubuh mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

46

37,1- 38,50 C. Gejala paling serius adalah dehidrasi yang nantinya dapat

menimbulkan kematian apabila tidak segera diobati.

1. Uji pengkayaan pada media Selenite Broth

Bakteri biasanya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit dan hampir

tidak berkembang apabila ada mikroorganisme lain yang tumbuh dengan lebih

baik. Menurut Radji (2010), media pengkayaan digunakan untuk mengisolasi

bakteri yang berjumlah sangat sedikit. Media ini hampir sama dengan media

selektif, namun dirancang untuk memperbanyak tipe bakteri yang diinginkan

sehingga dapat dideteksi. Media pengkayaan yang digunakan dalam penelitian

adalah media Selenite Broth. Pada tahap pengkayaan digunakan teknik duplo,

yaitu dari satu sampel diuji dua kali dengan perlakuan yang sama. Teknik duplo

bertujuan untuk menegaskan hasil yang dilakukan sehingga hasil yang diperoleh

akan lebih valid. Selenite Broth yang digunakan pada tahap pengkayaan

mengandung pepton, laktosa dan natrium fosfat yang merupakan nutrisi yang baik

dan sesuai untuk pertumbuhan mikroba. Sampel diinkubasi pada suhu 370C

karena suhu 370C merupakan suhu optimum untuk pertumbuhan Salmonella. Pada

tahap uji pengkayaan digunakan kontrol positif yang dibuat dengan

menginokulasikan Salmonella typhi ATCC 14028 pada media Selenite Broth.

Pertumbuhan bakteri pada jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh penjual jamu

racik “X” di Yogyakarta dibandingkan dengan karakteristik Salmonella typhi

ATCC 14028 yang merupakan kontrol positif. Apabila sampel jamu uyup-uyup

mengandung cemaran Salmonella, maka pertumbuhan bakteri yang ditemukan

dalam jamu akan memberikan karakteristik yang sama dengan kontrol positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

47

Salmonella typhi ATCC 14028 merupakan Salmonella enterica dengan subspesies

enterica dan serotipe Typhimurium (ATCC, 2014).

Menurut Bridson (2006), media yang diinokulasi dengan kultur

Salmonella dan diinkubasi selama 24 jam akan menunjukkan adanya perubahan

pada media menjadi keruh. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini menunjukkan

hasil positif yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari kuning bening

menjadi orange keruh.

2. Isolasi Salmonella pada media selektif Salmonella Shigella Agar

Pada tahap isolasi ini dilakukan penanaman sampel pada media selektif

dan pengamatan pertumbuhan koloni bakteri yang muncul. Media selektif yang

digunakan adalah media Salmonella Shigella Agar (SSA). Media Salmonella

Shigella Agar (SSA) merupakan media selektif untuk mengisolasi bakteri

Salmonella dan beberapa spesies Shigella dari produk makanan maupun spesimen

klinik, seperti darah, urin maupun feses. Menurut Bridson (2006), media ini

mengandung pepton, laktosa, sodium sitrat, natrium tiosulfat, besi (III) sitrat,

brilliant green, neutral red, bile salt yang berfungsi sebagai nutrisi untuk

pertumbuhan Salmonella .

Pada tahap isolasi dilakukan teknik duplo, dimana pada masing-masing

media diisolasikan satu sengkelit dari hasil biakan pada tahap pengkayaan yang

kemudian ditanam pada media Salmonella Shigella Agar (SSA) dengan cara

streak plate dan diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Pada tahap ini

diperlukan kontrol positif yang merupakan hasil inokulasi kultur murni

Salmonella typhi ATCC 14028 pada media Salmonella Shigella Agar (SSA). Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

48

hasil percobaan diperoleh koloni bakteri yang memisah pada ujung goresan.

Menurut Bridson (2006), karakteristik Salmonella typhi ATCC 14028 adalah

tumbuh baik pada media SSA dan berwarna putih hingga transparan serta terdapat

bintik hitam pada bagian tengah koloni.

Teknik streak plate digunakan untuk mengisolasi koloni mikroba pada

cawan agar sehingga diperoleh koloni terpisah yang merupakan biakan murni.

Metode ini menggunakan jarum ose untuk menggoreskan biakan. Sebelum dan

sesudah penggunaan, jarum ose dipijarkan dahulu diatas nyala api bunsen mulai

dari pangkal hingga ujung, kemudian didinginkan dahulu dan selanjutnya

digunakan untuk mengambil satu ose kultur bakteri dan digoreskan pada satu

ujung di media agar. Penggoresan pada media ada tiga tahap. Tahap pertama

penggoresan dilakukan pada setengah cawan petri secara zig-zag, kemudian jarum

ose dipijarkan dan didinginkan dan selanjutnya menggoresannya lagi pada

kuadran dua dengan mengenai ujung kuadran pertama, begitu juga untuk

selanjutnya. Masing-masing goresan diharapkan saling berhubungan supaya pada

titik pertemuan goresan diperoleh koloni terpisah. Kerugian dari metode ini

adalah apabila kurang hati-hati dalam melakukan penggoresan pada media dengan

ose maka dapat merusak media. Pada hasil percobaan diperoleh koloni bakteri

yang memisah pada ujung goresan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

49

Gambar 2. Hasil uji isolasi Salmonella pada jamu uyup-uyup pada media SalmonellaShigella Agar (SSA)

Bakteri yang dapat tumbuh pada media SSA adalah bakteri Salmonella

dan beberapa spesies Shigella (Bridson, 2006). Pada media SSA juga

memungkinkan adanya pertumbuhan bakteri lain, seperti bakteri yang mampu

memfermentasikan glukosa. Bakteri yang mampu memfermentasikan glukosa

mempunyai karakteristik koloni yang berwarna pink atau merah (Bridson, 2006).

Hasil pengamatan pertumbuhan koloni bakteri pada kontrol positif dan sampel

jamu uyup-uyup dapat dilihat pada Gambar 1. Pertumbuhan koloni bakteri yang

teramati pada sampel jamu uyup-uyup menunjukkan ciri-ciri koloni yang berbeda

jika dibandingkan dengan koloni pada kontrol positif. Pada sampel jamu uyup-

uyup, koloni bakteri yang tumbuh mempunyai ciri-ciri berbentuk bulat dan

berwarna pink. Sementara pada kontrol positif, koloni bakteri yang tumbuh

mempunyai ciri-ciri bulat, kecil-kecil, tidak berwarna dan tepinya berombak.

Radji (2010) mengatakan bahwa ciri-ciri koloni Salmonella pada pembenihan di

media SSA ini adalah berbentuk bulat, kecil dan tidak berwarna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

50

Untuk menegaskan hasil tersebut maka dilakukan uji konfirmasi (uji

biokimiawi) terhadap koloni yang tumbuh pada media Salmonella Shigella Agar

(SSA). Uji konfirmasi meliputi uji fermentasi gula-gula (uji fermentasi glukosa,

fermentasi laktosa, fermentasi manitol, fermentasi maltosa, fermentasi sakarosa),

uji sulfur, uji indol, uji motilitas, uji sitrat, dan uji katalase.

3. Uji konfirmasi (uji biokimia) Salmonella dalam jamu uyup-uyup

Tahapan konfirmasi bertujuan untuk menegaskan atau memastikan bahwa

koloni yang tumbuh pada media Salmonella Shigella Agar (SSA) bukan

merupakan bakteri Salmonella. Tahap identifikasi dilakukan dengan mengambil

satu sengkelit koloni yang tumbuh di media Salmonella Shigella Agar (SSA)

kemudian diujikan pada media glukosa, laktosa, manitol, sakarosa, maltosa, SIM

(Sulphur Indol Motility) agar, sulfur, dan indol serta pada media Simmons sitrat

kemudian diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.

a. Uji fermentasi gula-gula

1) Uji fermentasi glukosa

Uji fermentasi glokosa ini bertujuan untuk mengetahui apakah Salmonella

dapat memfermentasi glukosa (Cappuccino, 2011). Pada percobaan ini diperoleh

hasil positif pada sampel dan kontrol positif yang ditandai dengan adanya

perubahan warna dari orange kemerahan menjadi kuning (Gambar 2). Hal ini

menunjukkan bahwa Salmonella typhi ATCC 14028 dan mikroba yang terdapat

dalam jamu uyup-uyup mampu memfermentasikan glukosa. Menurut Holt dkk

(2000), Salmonella dapat memfermentasikan glukosa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

51

Gambar 3. Hasil identifikasi Salmonella pada media glukosa

2) Uji fermentasi laktosa

Uji fermentasi laktosa ini bertujuan untuk mengetahui apakah Salmonella

dapat memfermentasikan laktosa (Cappuccino, 2011). Hasil percobaan tidak

menunjukkan adanya perubahan warna media pada kontrol positif dan pada

sampel jamu uyup-uyup (Gambar 3). Hal ini menunjukkan bahwa Salmonella

typhi ATCC 14028 dan mikroba yang terdapat dalam jamu uyup-uyup tidak dapat

memfermentasikan laktosa. Menurut Holt dkk (2000), Salmonella tidak dapat

memfermentasikan laktosa.

Gambar 4. Hasil identifikasi Salmonella pada media laktosa

51

Gambar 3. Hasil identifikasi Salmonella pada media glukosa

2) Uji fermentasi laktosa

Uji fermentasi laktosa ini bertujuan untuk mengetahui apakah Salmonella

dapat memfermentasikan laktosa (Cappuccino, 2011). Hasil percobaan tidak

menunjukkan adanya perubahan warna media pada kontrol positif dan pada

sampel jamu uyup-uyup (Gambar 3). Hal ini menunjukkan bahwa Salmonella

typhi ATCC 14028 dan mikroba yang terdapat dalam jamu uyup-uyup tidak dapat

memfermentasikan laktosa. Menurut Holt dkk (2000), Salmonella tidak dapat

memfermentasikan laktosa.

Gambar 4. Hasil identifikasi Salmonella pada media laktosa

51

Gambar 3. Hasil identifikasi Salmonella pada media glukosa

2) Uji fermentasi laktosa

Uji fermentasi laktosa ini bertujuan untuk mengetahui apakah Salmonella

dapat memfermentasikan laktosa (Cappuccino, 2011). Hasil percobaan tidak

menunjukkan adanya perubahan warna media pada kontrol positif dan pada

sampel jamu uyup-uyup (Gambar 3). Hal ini menunjukkan bahwa Salmonella

typhi ATCC 14028 dan mikroba yang terdapat dalam jamu uyup-uyup tidak dapat

memfermentasikan laktosa. Menurut Holt dkk (2000), Salmonella tidak dapat

memfermentasikan laktosa.

Gambar 4. Hasil identifikasi Salmonella pada media laktosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

52

3) Uji fermentasi manitol

Uji fermentasi manitol ini bertujuan untuk mengetahui apakah Salmonella

dapat memfermentasika manitol (Cappuccino, 2011). Hasil percobaan

menunjukkan bahwa kontrol positif dan sampel jamu uyup-uyup mengalami

perubahan warna dari orange kemerahan menjadi kuning bening (Gambar 4). Hal

ini menunjukkan bahwa Salmonella typhi ATCC 14028 dan mikroba yang

terdapat dalam jamu uyup-uyup mampu memfermentasikan manitol. Menurut

Holt dkk (2000), Salmonella mampu memfermentasikan manitol.

Gambar 5. Hasil identifikasi Salmonella pada media manitol

4) Uji fermentasi maltosa

Uji fermentasi maltosa bertujuan untuk mengetahui apakah Salmonella

dapat memfermentasikan maltosa (Cappuccino, 2011). Hasil percobaan

menunjukkan bahwa kontrol positif dan sampel jamu uyup-uyup mengalami

perubahan warna dari orange kemerahan menjadi kuning bening (Gambar 5). Hal

ini menunjukkan bahwa Salmonella typhi ATCC 14028 dan mikroba yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

53

terdapat dalam jamu uyup-uyup mampu memfermentasikan maltosa. Menurut

Holt dkk (2000), Salmonella mampu memfermentasikan maltosa.

Gambar 6. Hasil identifikasi Salmonella pada media maltosa

5) Uji fermentasi sakarosa

Uji fermentasi sakarosa bertujuan untuk mengetahui apakah Salmonella

dapat memfermentasikan sakarosa (Cappuccino, 2011). Hasil percobaan

menunjukkan bahwa kontrol positif tidak mengalami perubahan warna dari

orange kemerahan menjadi kuning bening (Gambar 6). Hal ini menunjukkan

bahwa Salmonella typhi ATCC 14028 tidak dapat memfermentasikan sakarosa.

Sedangkan pada sampel mengalami perubahan warna pada media, yang semula

berwana orange kemerahan menjadi kuning bening. Hal ini menunjukkan bahwa

mikroba yang terdapat dalam sampel jamu uyup-uyup dapat memfermentasikan

sakarosa. Menurut Holt dkk (2000), Salmonella tidak mampu memfermentasikan

sakarosa.

53

terdapat dalam jamu uyup-uyup mampu memfermentasikan maltosa. Menurut

Holt dkk (2000), Salmonella mampu memfermentasikan maltosa.

Gambar 6. Hasil identifikasi Salmonella pada media maltosa

5) Uji fermentasi sakarosa

Uji fermentasi sakarosa bertujuan untuk mengetahui apakah Salmonella

dapat memfermentasikan sakarosa (Cappuccino, 2011). Hasil percobaan

menunjukkan bahwa kontrol positif tidak mengalami perubahan warna dari

orange kemerahan menjadi kuning bening (Gambar 6). Hal ini menunjukkan

bahwa Salmonella typhi ATCC 14028 tidak dapat memfermentasikan sakarosa.

Sedangkan pada sampel mengalami perubahan warna pada media, yang semula

berwana orange kemerahan menjadi kuning bening. Hal ini menunjukkan bahwa

mikroba yang terdapat dalam sampel jamu uyup-uyup dapat memfermentasikan

sakarosa. Menurut Holt dkk (2000), Salmonella tidak mampu memfermentasikan

sakarosa.

53

terdapat dalam jamu uyup-uyup mampu memfermentasikan maltosa. Menurut

Holt dkk (2000), Salmonella mampu memfermentasikan maltosa.

Gambar 6. Hasil identifikasi Salmonella pada media maltosa

5) Uji fermentasi sakarosa

Uji fermentasi sakarosa bertujuan untuk mengetahui apakah Salmonella

dapat memfermentasikan sakarosa (Cappuccino, 2011). Hasil percobaan

menunjukkan bahwa kontrol positif tidak mengalami perubahan warna dari

orange kemerahan menjadi kuning bening (Gambar 6). Hal ini menunjukkan

bahwa Salmonella typhi ATCC 14028 tidak dapat memfermentasikan sakarosa.

Sedangkan pada sampel mengalami perubahan warna pada media, yang semula

berwana orange kemerahan menjadi kuning bening. Hal ini menunjukkan bahwa

mikroba yang terdapat dalam sampel jamu uyup-uyup dapat memfermentasikan

sakarosa. Menurut Holt dkk (2000), Salmonella tidak mampu memfermentasikan

sakarosa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

54

Gambar 7. Hasil identifikasi Salmonella pada media sakarosa

b. Uji sulfur

Uji sulfur bertujuan untuk melihat kemampuan mikroba dalam

menggunakan sulfur sebagai satu-satunya sumber energi. Media yang digunakan

untuk uji ini adalah media SIM (Sulphur Indol Motility). Media SIM

mengandung peptone dan sodium thiosulfate sebagai subtract sulfur, ferrous

sulfate (FeSO4) sebagai indikator H2S yang akan membentuk warna hitam apabila

terdapat H2S. Adanya warna hitam di sepanjang bekas inokulasi menunjukkan

hasil yang positif.

Gambar 8. Hasil identifikasi Salmonella pada media Sulphur Indol Motility

(Keterangan : : Warna hitam di sepanjang bekas inokulasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

55

Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada sampel jamu uyup-uyup

memberikan hasil negatif yang ditandai dengan tidak adanya warna hitam

disepanjang bekas inokulasi (Gambar 7). Hal ini menunjukkan bahwa mikroba

yang terdapat dalam jamu uyup-uyup tidak dapat menggunakan sulfur sebagai

satu-satunya sumber energi. Sedangkan pada kontrol positif yang berupa

Salmonella typhi ATCC 14028 menunjukkan adanya warna hitam disepanjang

bekas inokulasi. Hal ini menunjukkan bahwa Salmonella typhi ATCC 14028

dapat menggunakan sulfur sebagai satu-satunya sumber energi. Menurut Holt dkk

(2000), Salmonella mampu menggunakan sulfur sebagai satu-satunya sumber

energi.

c. Uji indol

Tujuan uji indol adalah untuk menentukan kemampuan mikroba dalam

memecah asam amino triptofan menjadi indol. Triptofan merupakan asam amino

esensial yang dapat mengalami oksidasi oleh beberapa bakteri. Pemecahan

triptofan menjadi produk metabolic (indol, asam piruvat, amonia) diperantai oleh

enzim tryptophanase. Kemampuan untuk menghidrolisis triptofan dengan

memproduksi indol tidak dimiliki oleh semua bakteri. Warna merah cherry yang

berbentuk cincin pada permukaan biakan menunjukkan reaksi indol positif. Hasil

percobaan menunjukkan bahwa pada kontrol positif dan pada sampel tidak

terbentuk lapisan cincin berwarna merah cherry. Hal ini menunjukkan bahwa

Salmonella typhi ATCC 14028 dan mikroba yang terdapat dalam sampel jamu

uyup-uyup tidak membentuk indol dari triptofan sebagai sumber energi. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

56

Holt dkk (2000), Salmonella tidak mampu memecah asam amino triptofan

menjadi indol.

d. Uji motilitas

Tujuan uji motilitas adalah untuk mengetahui apakah Salmonella

merupakan mikroba yang motil atau tidak (Cappuccino, 2011). Apabila

pertumbuhan mikroba tidak hanya di bekas tusukan menunjukkan hasil positif.

Media yang digunakan pada uji ini merupakan media yang semisolid sehingga

mikroba dapat bebas bergerak. Pada pengujian diperoleh hasil positif pada kontrol

positif dan pada sampel. Hal tersebut menunjukkan bahwa Salmonella typhi

ATCC 14028 dan mikroba yang terdapat dalam sampel jamu uyup-uyup

merupakan mikroba yang motil. Menurut Holt dkk (2000), Salmonella merupakan

mikroba yang dapat bergerak.

e. Uji sitrat

Tujuan uji sitrat adalah untuk melihat kemampuan mikroba menggunakan

sitrat sebagai satu-satunya sumber energi (Cappuccino, 2011). Jika terjadi

perubahan warna media dari hijau menjadi biru menunjukkan hasil positif. Hasil

percobaan menunjukkan bahwa pada kontrol positif dan pada media yang

ditanami mikroba dari sampel jamu uyup-uyup mengalami perubahan warna dari

hijau menjadi biru (Gambar 8). Hal tersebut menunjukkan bahwa Salmonella

typhi ATCC 14028 dan mikroba yang terdapat dalam sampel jamu uyup-uyup

dapat menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber energi. Menurut Holt dkk

(2000), Salmonella dapat menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber energi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

57

Gambar 9. Hasil identifikasi Salmonella pada media Simmon Sitrat Agar

f. Uji katalase

Uji katalase bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui mikroba

yang mampu memproduksi enzim katalase yang berperan dalam menguraikan

H2O2 menjadi H2O dan O2. Menurut Lay (1994), H2O2 ini bersifat toksik terhadap

sel karena bahan ini dapat menginaktifkan enzim di dalam sel sehingga dapat

menyebabkan kematian pada mikroorganisme. H2O2 terbentuk sewaktu

metabolisme aerob. Hasil positif ditandai dengan timbulnya buih seketika.

Terbentuknya buih merupakan hasil dari O2 yang menguap dari penguraian H2O2.

Pada kontrol positif dan pada sampel jamu uyup-uyup yang diproduksi

oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta menunjukkan hasil positif yang ditandai

dengan timbulnya buih atau gelembung pada gelas objek (Gambar 9). Hal ini

menunjukkan bahwa Salmonella typhi ATCC 14028 dan mikroba yang tumbuh

pada sampel mampu menghasilkan enzim katalase sehingga dapat menguraikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

58

H2O2 menjadi H2O dan O2. Menurut Holt dkk (2000), Salmonella mempunyai

enzim katalase yang berperan dalam menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2

sehingga dapat menghasilkan buih pada uji katalase.

Gambar 10. Hasil identifikasi Salmonella typhi ATCC 14028 pada uji katalase

(Keterangan : : Terbentuk buih)

Rangkuman keseluruhan hasil uji biokimiawi pada penelitian ini dapat

dilihat pada tabel IV.

Tabel IV. Hasil uji identifikasi Salmonella

Uji Salmonella

Holt dkk

(2000)

Salmonella

typhi

ATCC

14028

Replikasi

I

Replikasi

II

Replikasi

III

Glukosa + + + + +

Laktosa - - - - -

Manitol + + + + +

Maltosa + + + + +

Sakarosa - - + + +

Sulfur + + - - -

Indol - - - - -

Motilitas + + + + +

Sitrat + + + + +

Katalase + + + + +

(keterangan : + : hasil positif; - : hasil negatif)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

59

Berdasarkan tabel IV dapat disimpulkan bahwa koloni bakteri dari sampel

jamu uyup-uyup pada penjual jamu racik X di Yogyakarta bukanlah bakteri

Salmonella karena hasil uji yang dilakukan pada sampel tidak sesuai dengan

kontrol positif.

Bakteri yang dapat tumbuh pada media SSA adalah bakteri Salmonella

dan beberapa spesies Shigella (Bridson, 2006). Pada media SSA juga

memungkinkan adanya pertumbuhan bakteri lain, seperti bakteri yang mampu

memfermentasikan glukosa. Bakteri yang mampu memfermentasikan glukosa

mempunyai karakteristik koloni yang berwarna pink atau merah (Bridson, 2006).

Salah satu bakteri yang mampu memfermentasikan laktosa adalah Escherichia

coli. Bakteri pada sampel jamu uyup-uyup yang tumbuh pada media SSA

mempunyai ciri-ciri berbentuk bulat dan berwarna pink. Kemudian bakteri yang

tumbuh pada media SSA tersebut dilakukan uji biokimiawi. Hasil uji biokimiawi

yang diperoleh dari penelitian ini setelah dibandingkan dengan karakteristik

Escherichia coli menurut Hotl dkk (2000) (Tabel V) dapat dilihat bahwa mikroba

pada sampel jamu uyup-uyup diduga merupakan bakteri Escherichia coli. Untuk

menegaskan hasil tersebut perlu dilakukan uji lanjutan seperti pengecatan gram,

uji metil merah dan uji Voges-Proskauer (BPOMN, 2006).

Tabel V. Hasil identifikasi Escherichia coli

Uji Escherichia coli

(Holt dkk, 2000)

Sampel

Glukosa + +

Laktosa - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

60

Manitol + +

Maltosa + +

Sakarosa + +

Sulfur - -

Indol - -

Motilitas + +

Sitrat + +

Katalase + +

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat

bahwa tempat penyimpanan bahan baku dan tempat proses pembuatan jamu uyup-

uyup di warung jamu racik “X” ini dekat dengan kamar mandi dan sumur,

sehingga cemaran ini dimungkinkan karena sanitasi yang kurang baik. Habitat

dari bakteri Escherichia coli adalah di air dan dapat dijumpai pada tanah dan tinja

(Radji, 2010). Pencucian bahan baku dan alat yang kurang bersih merupakan

salah satu faktor yang mendukung adanya cemaran mikroorganisme. Kebanyakan

bahan baku yang digunakan berupa rimpang yang tertanam di tanah sehingga

memicu adanya cemaran bakteri Escherichia coli karena salah satu habitat

Escherichia coli adalah di tanah (Radji, 2010). Dalam penelitian ini, sebagai data

tambahan dilakukan pula pengujian air sumur dari warung jamu racik “X” dengan

menggunakan metode MPN (Most Probable Number). Metode MPN digunakan

untuk menghitung koloni Escherichia coli yang terdapat dalam air yang diuji.

Pengujian sampel air ini dilakukan oleh Balai Laboratorium Kesehatan

Yogyakarta. Hasil dari percobaan ini menunjukkan MPN sampel sebesar 18/100

ml. Batas maksimum yang diperbolehkan berdasarkan standar baku mutu air

bersih No. 416/Menkes/Per/IX/1990 adalah 50/100 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

61

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Angka Kapang/Khamir pada jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh

penjual jamu racik “X” di Yogyakarta sebesar 9 x 103 sampai 5 x 105

sehingga tidak memenuhi syarat sesuai dengan KepMenKes RI No.

661/MenKes/ RI/SK/VII/1994

2. Angka Lempeng Total pada jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh

penjual jamu racik “X” di Yogyakarta sebesar 4 x 105 sampai 3 x 107

sehingga tidak memenuhi syarat sesuai dengan KepMenKes RI No.

661/MenKes/ RI/SK/VII/1994

3. Dalam jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh penjual jamu racik “X” di

Yogyakarta tidak terdapat bakteri Salmonella

B. SARAN

1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bakteri patogen

lainnya.

2. Perlu dilakukan pembinaan terhadap proses produksi jamu oleh pihak

yang berwenang, sehingga mutu dari jamu dapat lebih baik dan manfaat

bagi kesehatan dapat dipertanggungjawabkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

62

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, A., 2010, Tanaman Obat Indonesia, Buku 2, Salemba Medika, Jakarta, pp.57-59.

ATCC, 2014, Salmonella typhi ATCC 14028, http://atcc.org/Search_Results.aspx?dsNav=Ntk:PrimarySearch%7cSalmonella+atcc+14028%7c3%7c,Ny:True,Ro:0,N:1000552&searchTerms=Salmonella+atcc+14028&redir=1, diakses pada tangga 28 Juni 2014

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2005, Petunjuk Operasional CaraPembuatan Obat Tradisional Yang Baik, Badan Pengawas Obat danMakanan RI, Jakarta, pp. 50,76-77.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2006, Metode Analisis ProsedurPengujian Obat dan Makanan Negara, Badan Pengawas Obat danMakanan RI, Jakarta, pp. 103

Bridson, E. Y., 2006, Oxoid Manual, 9th Edition, Bridson Limited, England, pp.77,188.

Departemen Kesehatan RI, 1994, Kodifikasi Peraturan Perundang- UndanganObat Tradisional, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp. 146-147.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1994, Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia No : 991/MENKES/SK/VII/1994 tentang PersyaratanObat Tradisional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.pp.12-13

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Parameter Standar UmumEkstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta. pp.3-8

Fardiaz, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, Gramedia, Jakarta, pp. 180-195.

Hadioetomo, R.S., 1985, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, Gramedia, Jakarta,pp. 167-178.

Holt, J.G., Krieg.N.R., Sneath.P.H.A., Stalen.J.T., dan Williams.S.T., 2000,Beryes’s Manual of Determinative Bacteriology, 9th ed, Baltiore,Maryland, USA, William and Wilkins, pp. 186, 187.

Jawetz, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, EGC, Jakarta, pp. 627-628.

Latief, A., 2012, Obat Tradisional, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.

Lay,B.W., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, PT. Grafindo Raja Persada,Jakarta, pp. 48, 77-118.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

63

Moody, J., 2005, Menyusui: Cara Mudah, Praktis dan Nyaman, Arcan, Jakarta,pp. 6.

Murray, P.R., 1999, Manual of Clinical Microbiology, 7th edition, AmericanSociety for Microbiology, Washington, pp. 1688- 1700.

Pratiwi, S. T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas GadjahMada, Yogyakarta, pp. 38-43, 135-140, 206-207

Radji, M., 2010, Buku Ajar Mikrobiologi : Panduan Mahasiswa Farmasi danKedokteran, EGC, Jakarta, pp.27,28, 125, 127.

Rukmana, R., 1995, Kunyit, Kanisius, Yogyakarta, pp. 11.

Rukmana, R., 1995, Temulawak Tanaman Rempah dan Obat, Kanisius,Yogyakarta, pp.26-28.

Soeharsono, 2002, Zoonosis: Penyakit Menular Dari Hewan ke Manusiia,Volume 1, Kanisius, Yogyakarta, pp. 65, 68.

Suharmiati, 2003, Menguak Tabir dan Potensi Jamu Gendong, AgromediaPustaka, Jakarta, pp. 2-4, 33-35.

Suwandi, U., 1999, Peran Medika Untuk Identifikasi Peran Bakteri Patogen,Cermin Dunia Kedokteran, pp. 22-25, 124.

Tarigan, J., 1988, Pengantar Mikrobiologi, Departemen Pendidikan danKebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi ProyekPengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta, pp.113-114.

Tjitrosono, S. S., 1986, Botani Umum 4, Penerbit Angkasa, Bandung, pp. 199.

Wasito, H., 2011, Obat Tradisional Kekayaan Indonesia, Graha Ilmu,Yogyakarta, pp. 13,14,51.

Wattimena, J.R., Sugiarso, N. C., Widianto, M. B., Sukandar, E. Y., Soemardji, A.A., Setiadi, A. R., 1991, Farmakodinamik dan Terapi Antibiotik, GadjahMada University Press, Yogyakarta, pp. 184, 187.

Yenny, 2006, Aflatoksin dan Aflatoksikosis Pada Manusia, Universa Medika,Volume 25 Nomor 1, Jakarta, pp. 43-47.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

64

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

65

Lampiran 1. Angka kapang/ khamir sampel jamu uyup-uyup yangdiproduksi oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta danperhitungannya.

Pengenceran ReplikasiPengamatan

1 2 Total10-1

I

96 89 18510-2 78 76 15410-3 56 52 10810-4 27 23 5010-5 14 11 2510-1

II

∞ ∞ ∞10-2 ∞ ∞ ∞10-3 96 103 19910-4 31 43 7410-5 16 19 3510-1

III

∞ ∞ ∞10-2 97 102 19910-3 73 84 15710-4 29 32 6110-5 15 17 32

a. Replikasi I

1. 10-1 185 x 10 = 1850 9 x 103

2. 10-2 154 x 100 = 15400

3. 10-3 108 x 1000 = 108000

4. 10-4 50 x 10000 = 500000

5. 10-5 25 x 100000 = 2500000

b. Replikasi II

1. 10-1 Tidak masuk kisaran

2. 10-2 Tidak masuk kisaran

3. 10-3 199 x 1000 = 199000 5 x 105

4. 10-4 74 x 10000 = 740000

5. 10-5 35 x 100000 = 3500000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

66

Lampiran 1. Angka kapang/ khamir sampel jamu uyup-uyup yangdiproduksi oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta danperhitungannya (lanjutan).

c. Replikasi III

1. 10-1 Tidak masuk range

2. 10-2 199 x 100 = 19900 9 x 104

3. 10-3 157 x 1000 = 157000

4. 10-4 61 x 10000 = 610000

5. 10-5 32 x 100000 = 3200000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

67

Lampiran 2. Angka lempeng total sampel jamu uyup-uyup yang diproduksioleh penjual jamu racik X di Yogyakarta dan perhitungannya.

Pengenceran ReplikasiPengamatan

1 2 Total10-1

I

∞ ∞ ∞10-2 ∞ ∞ ∞10-3 272 107 37910-4 88 24 11210-5 53 21 7410-1

II

∞ ∞ ∞10-2 ∞ ∞ ∞10-3 ∞ ∞ ∞10-4 ∞ ∞ ∞10-5 332 336 66810-1

III

∞ ∞ ∞10-2 ∞ ∞ ∞10-3 ∞ ∞ ∞10-4 178 201 37910-5 67 71 138

a. Replikasi I

1. 10-1 Tidak masuk kisaran

2. 10-2 Tidak masuk kisaran

3. 10-3 (379:2) x 1000 = 189500 4 x 105

4. 10-4 (112:2) x 10000 = 560000

5. 10-5 (74:2) x 100000 = 3700000

b. Replikasi II

1. 10-1 Tidak masuk kisaran

2. 10-2 Tidak masuk kisaran

3. 10-3 Tidak masuk kisaran

4. 10-4 Tidak masuk kisaran

5. 10-5 (668 : 2) x 100000 = 3 x 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

68

Lampiran 2. Angka lempeng total sampel jamu uyup-uyup yang diproduksioleh penjual jamu racik X di Yogyakarta dan perhitungannya(lanjutan).

c. Replikasi III

1. 10-1 Tidak masuk kisaran

2. 10-2 Tidak masuk kisaran

3. 10-3 Tidak masuk kisaran

4. 10-4 (379:2) x 10000 = 1895000 4 x 106

5. 10-5 (138:2) x 100000 = 6900000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

69

Lampiaran 3. Surat izin penelitian dari Balai Laboratorium KesehatanYogyakarta

69

Lampiaran 3. Surat izin penelitian dari Balai Laboratorium KesehatanYogyakarta

69

Lampiaran 3. Surat izin penelitian dari Balai Laboratorium KesehatanYogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

70

Lampiran 4. Hasil uji MPN air di warung jamu racik X di Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

71

Lampiran 5. Hasil uji angka kapang/ khamir pada jamu uyup-uyup daripenjual jamu racik “X” di Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

72

Lampiran 6. Hasil uji angka lempeng total pada jamu uyup-uyup daripenjual jamu racik “X” di Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileuji angka kapang/khamir (akk), a ngka lempeng total (a lt), d an identifikasi salmonella pada jamu uyup-uyup yang diproduksi

73

BIOGRAFI PENULIS

Skripsi yang berjudul “Uji AngkaKapang/Khamir (AKK), Angka Lempeng Total (ALT)dan Identifikasi Salmonella Pada Jamu Uyup-uyupYang diproduksi Oleh Penjual Jamu Racik “X” diYogyakarta” ditulis oleh Anastasia Ika Purwaningsih.Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara,yang lahir di Wonogiri, Jawa Tengah pada tanggal 27April 1992. Pada tahun 1998-2004 penulis menempuhpendidikan di SD Negeri 2 Baturetno, Wonogiri.Kemudian pada tahun 2004 sampai 2007 penulismelanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Baturetno,

Wonogiri. Selepas dari pendidikan SMP, penulis melanjutkan pendidikan di SMARegina Pacis Surakarta mulai dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Selanjutnyamulai dari tahun 2010, penulis duduk di bangku kuliah di Fakultas FarmasiUniversitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menjabat sebagai sekretarisJKMK (Jalinan Kasih Mahasiswa Katolik) pada periode 2010-2011 dan periode2011-2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI