PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS … · 2016. 10. 10. · ABSTRAK ANALISIS...

185
ANALISIS SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (KAS) Studi Kasus pada Perusahaan PT. Primissima, Medari, Sleman, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Yevida Chrismasari Novrita NIM : 001334046 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS … · 2016. 10. 10. · ABSTRAK ANALISIS...

  • ANALISIS SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (KAS) Studi Kasus pada Perusahaan PT. Primissima, Medari, Sleman, Yogyakarta

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

    Oleh :

    Yevida Chrismasari Novrita NIM : 001334046

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

    2007

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PERSEMBAHAN Semangat biarlah jadi nafas hidup...

    berbuat untuk mematrikan segunung harapan,

    hidup membumi dan bergelut dengan deretan

    aktivitas.

    Kesadaran, ketabahan dan rutinitas

    berusaha adalah kunci datangnya harapan

    yang akan menimbulkan nuansa baru dalam

    hidup. Dan nafas ada karena jiwa, jiwa tak

    lepas dari hati...(H. Pras)

    Untuk seluruh kekuatan dan keteguhan hati yang telah menuntunku hingga merasuk ke dalam pori-pori hidup ini...

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRAK

    ANALISIS SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (KAS) Studi Kasus pada Perusahaan PT. Primissima, Medari, Sleman, Yogyakarta

    Yevida Chrismasari N Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta 2007

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ketepatan penggunaan sumber dana (kas) dalam pembelanjaan; (2) kecenderungan kecukupan arus kas; (3) kecenderungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas; (4) hubungan antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Tekstil PT. Primissima, Medari, Sleman, Yogyakarta, pada periode 1999-2003. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah: (1) pengujian secara teoritis ketepatan penggunaan sumber dana (kas); (2) analisis trend; (3) analisis korelasi product moment.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) selama periode 1999-2003 penggunaan sumber dana (kas) sudah tepat. Adapun kenaikan sumber dan penggunaan dana (kas) adalah sebagai berikut: Rp. 3.688.472.518,03 untuk periode 1999, Rp. 4.809.135.474,75 untuk periode 2000, Rp. 4.750.235.789,86 untuk periode 2001, Rp. 6.552.395.330,11 untuk periode 2002, dan Rp. 8.632.464.835,39 untuk periode 2003; (2) ada kecenderungan meningkat untuk kecukupan arus kas; (3) ada kecenderungan meningkat untuk rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas; (4) ada hubungan positif antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas (r hitung = 0,667 > r tabel = 0,428).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRACT

    ANALYSIS OF CASH FINANCIAL RESOURCES AND THEIR APPLICATION

    A Case Study at Primissima Co. Ltd., Medari, Sleman Yogyakarta

    Yevida Chrismasari N Sanata Dharma University

    Yogyakarta 2007

    The objectives of this research are to know: (1) the appropriateness of cash financial resource in expenses; (2) the sufficient tendency of cash flow; (3) the tendency of the liquidity, solvability, and rentability ratio; (4) the correlation between the sufficiency of the cash flow and the rentability.

    This research was done in Cambric Manufacture of Primissima Co. Ltd., in Medari, Sleman, Yogyakarta from 1999-2003. The techniques of the data collection were interview, observation, and documentation. The techniques of data analysis were: (1) theoretical tests on the appropriateness of the application of cash financial resource; (2) trend analysis; (3) product moment correlation analysis.

    The result of this research indicated that: (1) the application of cash financial resources during the period of 1999-2003 was appropriate. It increased from year to year during that period. In 1999 was Rp 3,688,472,518.03. In 2000 was Rp. 4,809,135,474.75. In 2001 was Rp. 4,750,235,789.86. In 2002 was Rp. 6,552,395,330.11. In 2003 was Rp 8,632,464,835.39; (2) the cash flow was tending upward and so (3) were the liquidity, solvability, and rentability ratio; (4) there was a positive correlation between the sufficiency of the cash flow and the rentability (rsum = 0.667 > rtable = 0.428).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • KATA PENGANTAR

    Atas kasihNya Sang Gusti saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Setelah sekian

    lama tidak berkutat dan berkutat kembali, dengan hasil yang pas-pas saja tapi

    saya tahu Engkau ada. Karena dibalik kegagalan pasti ada hikmah yang

    terkandung. Terimakasih..

    Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir penulis untuk meraih gelar S1 pada

    Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

    Dengan kesadaran penuh dan hati yang tulus bahwa penulisan ini masih jauh dari

    standar penulisan standar baku skripsi. Diakui pula banyak terdapat kekurangan

    dalam penulisannya, oleh karena itu ijinkan saya menghaturkan maaf atas

    kekurangannya. Walau demikian saya dengan segenap daya mengusahakan untuk

    memberikan yang terbaik.

    Tidak luput saya ucapkan banyak terima kasih kepada:

    1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Drs. Sutarjo Adisusilo J.R selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

    Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. S. Widanarto Prijuwuntato, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

    Pendidikan Akuntansi Universitas Sananta Dharma Yogyakarta.

    4. L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan

    waktunya hingga skripsi ini selesai.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    menyediakan waktunya hingga skripsi ini selesai.

    6. Cornelio Purwantini, S.Pd selaku Dosen Penguji, para pengajar dan seluruh

    staf Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    7. Papa Djum..... Mama Chris...... yang telah gali lubang tutup lubang untuk

    sekolah (ku)....

    8. Bapak(ku)... ibu.... terimakasih untuk pelajaran berharga dalam hidup ini.

    Adanya kasih.. sayang.. cinta.. kekuatan.. keteguhan hati.. dan.. niat yang

    tulus dapat menghantar kita pada tujuan yang ingin kita capai.

    9. Cin... Semangat!! Mas keliknya juga ya... Kiki dan fir.... perjalanan masih

    panjang dan berliku... tapi jangan kalah olehnya..

    10. Anjang, Galih, Tung-tung.... dan anak-anak(ku) semua.... tanpa dukungan

    kalian, semua tidak akan terwujud...

    11. Keluarga besar nDiwak yang selalu menanyakan ”wes lulus durung...”

    12. Teman-teman yang telah meninggalkanku.... aku datang........

    13. Yang terlihat namun terlupakan... maupun yang tidak terlihat... matur

    nuwun...

    Yogyakarta, 21 Maret 2007

    penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......................................................................................

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................

    HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................

    PERSEMBAHAN ...........................................................................................

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..........................................................

    ABSTRAK ......................................................................................................

    ABSTRACT ......................................................................................................

    KATA PENGANTAR.....................................................................................

    DAFTAR ISI ...................................................................................................

    DAFTAR TABEL ...........................................................................................

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................

    BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

    A. Latar Belakang Masalah...............................................................

    B. Batasan Masalah...........................................................................

    C. Perumusan Penelitian ...................................................................

    D. Tujuan Masalah............................................................................

    E. Manfaat Penelitian ........................................................................

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................

    A. Pengertian dan Tujuan Sumber-Sumber dan Penggunaan

    Dana (Kas) ..................................................................................

    B. Arti Penting Sumber dan Penggunaan Kas .................................

    i

    ii

    iii

    iv

    v

    vi

    vii

    viii

    x

    xiii

    xvii

    1

    1

    4

    5

    6

    7

    8

    8

    10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • C. Klasifikasi Sumber-Sumber dan Penggunaan Kas .......................

    D. Pengertian Kas dan Setara Kas dan Definisi Lainnya..................

    E. Penyajian Laporan Arus Kas ........................................................

    F. Teori Pendekatan Pengelolaan Kas...............................................

    G. Standar Penilaian Kecukupan Arus Kas.......................................

    H. Pengaruh Kenaikan atau Penurunan Kas Terhadap Likuiditas,

    Solvabilitas dan rentabilitas Keuangan.........................................

    I. Trend Sekular dengan Least Square Method ................................

    J. Keterkaitan Kecukupan Arus Kas Dengan Rentabilitas................

    K. Hipotesis Penelitian......................................................................

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................

    A. Jenis Penelitian.............................................................................

    B. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................

    C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................

    D. Variabel Penelitian ......................................................................

    E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumennya..............................

    F. Teknik Analisis Data.....................................................................

    BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .........................................

    A. Sejarah Singkat Perusahaan .........................................................

    B. Lokasi Perusahaan ........................................................................

    C. Organisasi dan Bentuk Perusahaan ..............................................

    D. Personalia .....................................................................................

    E. Produksi ........................................................................................

    12

    18

    18

    20

    21

    23

    27

    28

    29

    32

    32

    32

    32

    33

    33

    34

    42

    42

    45

    45

    53

    63

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB V ANALISIS DATA .............................................................................

    A. Deskripsi Data Penelitian .............................................................

    B. Analisis Data ................................................................................

    1. Penyusunan Laporan Arus Kas ................................................

    2. Perkembangan Kecukupan Arus Kas.......................................

    3. Perkembangan Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas PT.

    Primissima.................................................................................

    a. Perkembangan Likuiditas Keuangan PT. Primissima ...........

    b. Perkembangan Solvabilitas Keuangan PT. Primissima ........

    c. Perkembangan Rentabilitas Keuangan PT. Primissima ........

    4. Hubungan Antara Kecukupan Arus Kas dengan rentabilitas...

    C. Pembahasan ..................................................................................

    BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN.......................

    A. Kesimpulan...................................................................................

    B. Keterbatasan .................................................................................

    C. Saran .............................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    70

    70

    74

    74

    131

    135

    135

    141

    143

    147

    152

    160

    160

    163

    163

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Penggolongan Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Serta Jabatannya ..........................................................................

    Tabel 2. Neraca PT. Primissima selama 6 periode, yaitu tahun 1998-

    2003.............................................................................................. Tabel 3. Laporan Laba Rugi PT. Primissima selama 6 periode, yaitu

    tahun 1998-2003 .......................................................................... Tabel 4. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 1998 dan

    1999.............................................................................................. Tabel 5. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 1999 dan

    2000.............................................................................................. Tabel 6. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 2000 dan

    2001.............................................................................................. Tabel 7. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 2001 dan

    2002.............................................................................................. Tabel 8. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 2002 dan

    2003 ............................................................................................. Tabel 9. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 1999..............

    Tabel 10. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2000..............

    Tabel 11. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2001..............

    Tabel 12. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2002..............

    Tabel 13. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2003..............

    Tabel 14. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 1999........

    Tabel 15. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 2000........

    Tabel 16. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 2001........

    Hal

    58

    71

    73

    75

    77

    79

    81

    83

    85

    86

    87

    88

    89

    90

    91

    92

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Tabel 17. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 2002........

    Tabel 18. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 2003........

    Tabel 19. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun 1999..............................................................................................

    Tabel 20. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun

    2000.............................................................................................. Tabel 21. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun

    2001.............................................................................................. Tabel 22. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun

    2002.............................................................................................. Tabel 23. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun

    2003.............................................................................................. Tabel 24. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 1999................

    Tabel 25. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2000................

    Tabel 26. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2001................

    Tabel 27. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2002................

    Tabel 28. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2003................

    Tabel 29. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima 31 Desember 1999 .......................................................................

    Tabel 30 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima

    31 Desember 2000 ....................................................................... Tabel 31. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima

    31 Desember 2001 ....................................................................... Tabel 32. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima

    31 Desember 2002 ....................................................................... Tabel 33. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima

    31 Desember 2003 ....................................................................

    Tabel 34. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 1999..............................................................................................

    93

    94

    96

    97

    98

    99

    100

    101

    103

    105

    107

    109

    111

    112

    113

    114

    115

    116

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Tabel 35. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2000..............................................................................................

    Tabel 36. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember

    2001.............................................................................................. Tabel 37. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember

    2002.............................................................................................. Tabel 38. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember

    2003.............................................................................................. Tabel 39. Perhitungan Trend Kecukupan Arus Kas PT. Primissima Untuk

    Tahun 1999-2003 ........................................................................

    Tabel 40. Perhitungan Trend Kecukupan Arus Kas Dengan Pendekatan Analisis Regresi ...........................................................................

    Tabel 41. Perhitungan Trend Current Ratio PT. Primissima Untuk Tahun

    1999-2003 ....................................................................................

    Tabel 42. Perhitungan Trend Current Ratio Dengan Pendekatan Analisis Regresi .........................................................................................

    Tabel 43. Perhitungan Trend Quick Ratio PT. Primissima Untuk Tahun

    1999-2003 .................................................................................... Tabel 44. Perhitungan Trend Quick Ratio Dengan Pendekatan Analisis

    Regresi .........................................................................................

    Tabel 45. Perhitungan Trend Solvabilitas PT. Primissima Untuk Tahun 1999-2003 ....................................................................................

    Tabel 46. Perhitungan Trend Solvabilitas Dengan Pendekatan Analisis

    Regresi ......................................................................................... Tabel 47. Perhitungan Trend Rentabilitas PT. Primissima Untuk Tahun

    1999-2003 .................................................................................... Tabel 48. Perhitungan Trend Rentabilitas Dengan Pendekatan Analisis

    Regresi .........................................................................................

    Tabel 49. Perhitungan Rentabilitas .............................................................. Tabel 50. Perhitungan Koefisien Korelasi Kecukupan Arus Kas Dengan

    Rentabilitas PT. Primissima Untuk Tahun 1999-2003 ................

    117

    118

    119

    120

    133

    135

    137

    138

    139

    140

    142

    143

    145

    146

    147

    148

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Tabel 51. Hasil Analisis Korelasi Pearson Variabel X dan Y......................

    Tabel 52. Hasil Analisis Determinasi...........................................................

    Tabel 53. Daftar Kriteria ROI ......................................................................

    150

    151

    159

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran I Pedoman Wawancara

    Lampiran II Struktur Organisasi

    Lampiran III Surat Penelitian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Sejalan dengan perkembangan di berbagai bidang yang pesat, persaingan

    di sektor industri menjadi semakin kompetitif. Banyak perusahaan yang

    bermunculan di sektor industri kecil, menengah maupun besar, baik yang

    berorientasi profit maupun non profit. Kondisi tersebut tentu saja

    menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat. Bentuk persaingan bisa

    dalam berbagai macam, sebagai contoh: persaingan dalam hal mutu produk,

    penggunaan alat-alat yang canggih dan modern, perekrutan karyawan, dan

    pelayanan kepada konsumen. Akibat persaingan yang demikian, maka

    perusahaan harus adatif terhadap lingkungan bisnis agar terus dapat menjaga

    kelangsungan hidupnya

    Salah satu cara yang dapat dijalankan adalah dengan memanfaatkan

    berbagai sumber daya yang ada secara optimal dan mengarahkannya pada

    pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan cara-cara yang efektif dan

    efisien. Pengelola perusahaan (manajer) harus mengusahakan agar

    perusahaan yang dipimpinnya selalu berada dalam kondisi yang sehat.

    Kondisi tersebut dapat diukur dari kemampuan perusahaan dalam

    melaksanakan kegiatan operasional secara efektif (mampu memperoleh hasil

    atau laba semaksimal mungkin), efisien (mampu menekan biaya serendah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • mungkin), serta didukung oleh suatu model pengelolaan (manajerial) yang

    baik.

    Usaha untuk mencapai tujuan perusahaan tentu tidak semudah

    membalikkan telapak tangan. Perusahaan perlu dikelola secara sungguh-

    sungguh. Hal ini perlu dilakukan sejalan dengan tantangan perkembangan

    jaman dan pembangunan yang semakin berat dan kompleks. Persaingan

    usaha sudah tidak lagi hanya berskala nasional, tetapi juga pada skala global.

    Karenanya, sejalan dengan akan dibukanya pasar bebas, maka peningkatan

    efisiensi waktu, kualitas, dan biaya dalam berbagai aspek harus dilakukan

    oleh setiap perusahaan. Manajer juga perlu melakukan penilaian terhadap

    pengelolaan usaha secara periodik.

    Penilaian terhadap kinerja pengelolaan usaha dapat digolongkan dalam

    dua sudut pandang utama. Berdasarkan pendapat Howell, dkk (1987:25-30),

    penilaian kinerja dapat dilakukan dari dua sudut pandang:

    1. Segi finansial, berupa laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan pada kurun waktu tertentu.

    2. Segi non finansial, yang meliputi pengukuran terhadap kualitas, penilaian kinerja mesin, dan persediaan.

    Salah satu penilaian dari segi finansial adalah dalam hal penggunaan

    dana. Penggunaan dana secara tepat sangat menentukan pencapaian kinerja

    perusahaan. Pengelolaan dana atau kas dan uang membutuhkan pemahaman

    yang baik terhadap keputusan operasi, investasi dan pendanaan. Keputusan

    operasi dimaksudkan sebagai keputusan mengenai produk apa yang akan

    dijual dan bagaimana cara menjualnya agar memperoleh laba. Keputusan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • investasi yaitu keputusan yang menyangkut tentang dana yang dimiliki

    perusahaan sebaiknya ditanamkan ke dalam aktiva bentuk apa. Sedangkan

    untuk keputusan pendanaan atau pembiayaan dimaksudkan sebagai keputusan

    yang menyangkut tentang sumber dana yang dibutuhkan untuk membiayai

    investasi. Hasil dari ketiga keputusan penting tersebut dicerminkan pada

    laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh perusahaan, yaitu neraca dan

    laporan laba-rugi (Dwi Prastowo, 2002:75).

    Pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi tentang arus kas

    suatu perusahaan yang berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan

    perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan

    perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas atau

    disebut juga cash flow statement merupakan laporan keuangan utama di

    Amerika sejak tahun 1989, sejak keluarnya FASB No. 95 dan dinilai lebih

    banyak memberikan informasi tentang potensi arus kas perusahaan di masa

    yang akan datang. Laporan ini diharapkan akan dapat (Sofyan Syafri

    Harahap, 1996:80-81):

    1. Memberikan umpan balik dari arus kas yang aktual 2. Membantu mengenal hubungan antara laba akuntansi dengan arus kas 3. Memberikan informasi tentang kualitas laba 4. Memperbaiki komparabilitas informasi dari laporan keuangan 5. Membantu menilai fleksibilitas dan likuiditas 6. Membantu meramalkan arus kas di masa yang akan datang.

    Laporan arus kas ini juga dinilai banyak memberikan informasi tentang

    kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas di masa yang

    akan datang. Kas merupakan aktiva yang paling likuid, karenanya semakin

    besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • pula tingkat likuiditasnya. Dipihak lain, suatu perusahaan yang mempunyai

    tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar

    menunjukkan tingkat perputaran kasnya tersebut rendah atau dengan kata lain

    ada over investment dalam kas. Hal ini berarti bahwa perusahaan kurang

    efektif dalam mengelola kas. Perusahaan perlu menentukan jumlah kas yang

    tepat (tidak terlalu besar dan juga kecil) dalam perusahaan. Pendeknya,

    perusahaan perlu mengelola kas dengan memperhatikan aspek likuiditas,

    solvabilitas, dan rentabilitas.

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk

    mengambil judul “Analisis Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana (Kas)

    Pada Perusahaan Tekstil PT. Primissima Di Medari Sleman

    Yogyakarta” dengan maksud untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas

    pengelolaan sumber-sumber dan penggunaan dana. Hasil dari penelitian ini

    diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi dan penentuan kebijakan dalam

    mengelola dana perusahaan di masa yang akan datang.

    B. Batasan Masalah

    Penelitian ini akan memfokuskan analisis terhadap dana dalam artian kas,

    bukan dana dalam artian modal kerja. Cakupan analisis sumber dan

    penggunaan dana (kas) dalam penelitian ini adalah:

    1. Analisis penggunaan sumber dana PT. Primissima pada tahun 1999

    sampai dengan tahun 2003.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2. Analisis kecukupan arus kas PT. Primissima pada tahun 1999 sampai

    dengan tahun 2003.

    3. Analisis tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas PT. Primissima

    pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003.

    4. Analisis hubungan kecukupan arus kas dengan rentabilitas keuangan PT.

    Primissima pada tahun 1999 sampai dengan 2003.

    C. Perumusan Masalah

    Berdasarkan pada latar belakang penelitian, maka dalam penelitian

    dirumuskan masalah sebagai berikut:

    1. Apakah penggunaan sumber dana yang dilaksanakan PT. Primissima pada

    tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 sudah tepat?

    2. Bagaimana kecukupan arus kas PT. Primissima dari tahun 1999 sampai

    dengan tahun 2003?

    3. Bagaimana perkembangan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas

    keuangan PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003?

    4. Apakah ada hubungan kecukupan arus kas dengan rentabilitas keuangan

    PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003?

    D. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui apakah penggunaan dana yang dilaksanakan oleh PT.

    Primissima pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 sudah tepat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2. Untuk mengetahui bagaimana kecukupan arus kas PT. Primissima dari

    tahun 1999 sampai dengan tahun 2003.

    3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan likuiditas, solvabilitas, dan

    rentabilitas keuangan PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan

    tahun 2003.

    4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecukupan arus kas

    dengan rentabilitas keuangan PT. Primissima dari tahun 1999 sampai

    dengan tahun 2003.

    E. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada pihak-pihak tertentu

    antara lain:

    1. Bagi Perusahaan

    Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi perusahaan

    dalam mengevaluasi pengelolaan dana (kas) dan pengambilan kebijakan

    sehubungan dengan pengelolaan dana (kas) tersebut.

    2. Bagi Universitas Sanata Dharma

    Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi penelitian sejenis

    dan sebagai referensi ilmiah khususnya dalam hal pengelolaan dana (kas)

    dalam perusahaan.

    3. Bagi Penulis

    Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis untuk mampu

    memahami cara penerapan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan

    kenyataan yang ada, sehingga ilmunya tidak hanya bersifat teoritis dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • menambah wawasan dan pengalaman yang berhubungan dengan teori

    yang telah diperoleh dengan praktek dan kenyataan yang dihadapi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian dan Tujuan Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana

    (Kas)

    Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar dalam memperoleh dana

    maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi

    dan efektivitas. Penggunaan dana yang berlebihan menunjukkan adanya dana

    yang tidak produktif. Hal ini akan menimbulkan kerugian besar bagi

    perusahaan yang bersangkutan karena terdapat dana yang menganggur,

    sebaliknya apabila dalam perusahaan terjadi kekurangan dana maka

    perusahaan tersebut akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh

    keuntungan yang seharusnya didapatkan (opportunity cost). Sehingga dalam

    menjaga kelangsungan hidupnya, perusahaan perlu beroperasi dengan skala

    tertentu. Perusahaan di dalam operasinya harus membuat laporan keuangan

    yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan posisi

    keuangan perusahaan. Pada akhir-akhir ini muncul keinginan baik dari pihak

    ekstern maupun intern untuk mengetahui perubahan yang terjadi atas posisi

    keuangan dari satu periode ke periode yang lain. Laporan ini sering disebut

    Laporan Dana (fund statement) atau Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

    (statement of changes in financial position) (Sofyan Syafri, 1996:80).

    Dalam APB Opinion No. 3 yang berjudul “The Statement of Source and

    Apllication of Funds” menggariskan bahwa laporan sumber dan penggunaan

    dana ini baru dalam tahap penjelasan dan anjuran, tetapi dalam APB Opinion

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • No. 19 dengan judul Reporting Changes in Financial Position, laporan ini

    sudah diwajibkan sebagai pelengkap neraca dan laporan laba-rugi.

    Kelemahan yang terkandung dari sifatnya yang konvensional yakni bentuk

    accrual accounting, mengakibatkan munculnya FASB No. 95 yang

    mengganti laporan ini menjadi laporan arus kas (cash flow statement) yang

    menggunakan cash basis accounting, dan pada hakikatnya hampir sama

    dengan laporan sumber dan penggunaan dana konsep kas.

    Laporan Sumber dan Penggunaan Dana merupakan laporan yang diolah

    dari dua periode akuntansi (laporan keuangan). Sesuai dengan sifat laporan

    keuangan yang ada (neraca dan laba-rugi), laporan ini disajikan dalam dua

    cara (Sofyan Syafri Harahap, 1996:80):

    1. Laporan perubahan posisi keuangan dengan konsep modal 2. Laporan perubahan posisi keuangan dengan konsep kas

    Tujuan dari laporan sumber dan penggunaan dana (kas) itu adalah untuk

    mengetahui sumber kas yang diperoleh selama satu periode dan untuk apa kas

    yang diterima tersebut. Hal ini sangat penting bagi para kreditur atau calon

    kreditur jangka pendek, karena dapat diketahui kebijakan manajemen dalam

    mengelola sumber dana yang ada. Di samping itu, dapat diperkirakan sumber

    kas di masa yang akan datang, sehingga akan diketahui jaminan serta

    kemampuan membayar yang dapat diberikan oleh perusahaan untuk

    menentukan aliran kas. Dimana ini cukup sulit karena adanya pengaruh

    pajak, penyusutan, inflasi dan nilai residu.

    Dalam menyusun laporan arus kas, kita harus mengubah dasar

    perhitungan dari akrual (accrual accounting) menjadi dasar tunai (cash

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • accounting). Hal ini dikarenakan investor menganggap informasi yang

    disajikan menjadi sangat jauh dari pertimbangan terhadap arus kas yang

    terjadi dalam perusahaan. Oleh karena itu perubahan tentang laba bersih

    perusahaan tidak dapat diterima terlalu lama sebagai indikator kemampuan

    menghasilkan laba suatu perusahaan. Selain itu laporan laba-rugi atau neraca

    memiliki keterbatasan dalam pengakuan adanya inflasi (Efraim Ferdinand

    Giri, 1995:61).

    IAI dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.2 paragraf 01

    menekankan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas sebagai

    bagian integral dari laporan keuangan untuk setiap periode sajian laporan

    keuangan. Tujuan penyusunan laporan arus kas (PSAK No. 2, 2002:

    Pendahuluan), yaitu:

    1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas 2. Menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas.

    Berdasarkan tujuan penyusunan laporan arus kas tersebut, maka dalam

    proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan

    evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara

    kas serta kepastian perolehannya.

    B. Arti Penting Sumber dan Penggunaan Kas

    Selain laporan keuangan yang ada dan pada umumnya dibuat oleh suatu

    perusahaan (neraca dan laporan laba-rugi), ada pula laporan keuangan yang

    lain yaitu laporan sumber dan penggunaan dana. Bahkan banyak dari pihak-

    pihak yang berkepentingan dengan suatu perusahaan menginginkan adanya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • laporan sumber dan penggunaan dana tersebut, karena analisa sumber dan

    penggunaan dana tersebut merupakan alat analisa keuangan yang sangat

    penting bagi financial manager ataupun para calon kreditur atau bagi bank

    dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya. Dengan analisa

    sumber dan penggunaan dana akan dapat diketahui bagaimana perusahaan

    mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya.

    Analisis sumber-sumber dan penggunaan dana atau sering disebut juga

    analisis aliran dana merupakan alat analisis finansial yang penting bagi

    manajer keuangan tanpa mengesampingkan alat analisis finansial yang lain.

    Arti penting dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana dana

    digunakan dan bagaimana kebutuhan tersebut dibelanjai. Dengan kata lain

    yaitu dengan menggunakan analisis aliran dana dapat diketahui darimana

    dana itu berasal dan untuk apa dana itu digunakan (Bambang Riyanto,

    2001:345).

    Menurut IAI, kegunaan informasi laporan arus kas sebagai berikut (PSAK

    No.2, 2002, paragraf 03): memberikan informasi yang memungkinkan para

    pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan;

    mengevaluasi struktur keuangan (termasuk likuiditas, solvabilitas dan

    rentabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus

    kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang; menilai

    kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan

    memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan

    membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • dari berbagai perusahaan; meningkatkan daya banding pelaporan kinerja

    operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan

    perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang

    sama.

    Menurut Dwi Prastowo (2002:29), manfaat dari informasi laporan arus

    kas antara lain untuk:

    1. Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas

    2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas 3. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai

    sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan 4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah

    waktu, dan kepastian arus kas masa depan 5. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan

    hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.

    C. Klasifikasi Sumber-Sumber dan Penggunaan Kas

    Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan

    diklasifikasikan menurut aktivitas operasi (operating activities), investasi

    (investing activities) dan pendanaan (financing activities) (PSAK No.2,

    2002).

    1. Aktivitas Operasi

    Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil

    utama pendapatan perusahaan. Informasi mengenai unsur tertentu arus

    kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi

    arus kas operasi masa depan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi

    penetapan laba atau rugi bersih.

    Arus kas yang diterima misalnya dari:

    a. Hasil penjualan barang dagangan dan jasa;

    b. Pendapatan royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain;

    c. Penerimaan kas dari perusahaan asuransi sehubungan dengan premi,

    klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya;

    d. Penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat

    diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas

    pendanaan dan investasi;

    e. Penerimaan kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi

    usaha dan perdagangan.

    Arus kas yang keluar misalnya dari:

    a. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;

    b. Pembayaran kas dari perusahaan asuransi sehubungan dengan premi,

    klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya;

    c. Pembayaran (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat

    diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas

    pendanaan dan investasi;

    d. Pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi

    usaha dan perdagangan;

    e. Pembayaran gaji karyawan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2. Aktivitas Investasi

    Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu

    dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan

    pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk

    menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

    Arus kas yang diterima misalnya dari:

    a. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva

    tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain;

    b. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain;

    c. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta

    pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).

    Arus kas keluar misalnya berasal dari:

    a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan

    aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang

    dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri;

    b. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward

    contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila

    kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or

    treading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai

    aktivitas pendanaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3. Aktivitas Pendanaan

    Menyangkut bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai

    perusahaan termasuk operasinya. Dimana arus kas masuk merupakan

    kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan perusahaan, sedangkan

    arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditur

    atas dana yang diberikan sebelumnya.

    Arus kas yang diterima misalnya dari:

    a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya;

    b. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan

    pinjaman lainnya.

    Arus kas keluar misalnya berasal dari:

    a. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau

    menebus saham perusahaan;

    b. Pelunasan pinjaman;

    c. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesee) untuk mengurangi

    saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan

    (finance lease).

    Menurut Bambang Riyanto (2001:346-349) yang dimaksud dengan

    sumber-sumber dana adalah keseluruhan aktivitas yang mampu

    meningkatkan jumlah dana (kas). Sedangkan penggunaan dana adalah

    keseluruhan aktivitas yang mengurangi jumlah dana (kas) yang tersedia.

    Adapun sumber-sumber dana meliputi:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas, berarti bertambahnya dana atau

    kas. Berkurangnya barang (inventory) dapat terjadi karena terjualnya

    barang tersebut, dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana atau kas

    bagi perusahaan itu. Berkurangnya piutang berarti bahwa piutang itu telah

    dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang

    diterima oleh perusahaan yang bersangkutan, demikian pula berkurangnya

    surat-surat berharga atau efek berarti bahwa efek itu terjual dan hasil

    penjualan tersebut merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan

    tersebut.

    2. Berkurangnya aktiva tetap, berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap itu

    dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana. Berkurangnya

    aktiva tetap neto juga merupakan sumber dana, karena berkurangnya

    aktiva tetap neto tersebut berarti adanya depresiasi dalam tahun yang

    bersangkutan dan depresiasi inipun merupakan sumber dana.

    3. Bertambahnya setiap jenis utang, baik utang lancar maupun utang jangka

    panjang merupakan sumber dana. Bertambahnya utang berarti adanya

    tambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.

    4. Bertambahnya modal, misalnya disebabkan karena adanya emisi saham

    baru, dan hasil penjualan saham baru itu merupakan sumber dana.

    5. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan. Apabila perusahaan

    mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada

    tambahan bagi perusahaan yang bersangkutan, misalnya penerimaan kas

    karena sewa, bunga atau deviden dari investasinya, sumbangan atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada

    periode-periode sebelumnya.

    Sedangkan pengggunaan dana meliputi:

    1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas, karena pembelian barang, dan

    pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian penambahan

    aktiva lancar merupakan penggunaan dana.

    2. Bertambahnya aktiva tetap, karena adanya pembelian aktiva tetap, dan

    pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan dana.

    3. Berkurangnya setiap jenis utang, baik utang lancar maupun utang jangka

    panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur

    utangnya. Pembayaran kembali utang berarti penggunaan dana.

    4. Berkurangnya modal, dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil

    kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan.

    Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Ini berarti bahwa

    pengurangan modal itu merupakan penggunaan dana.

    5. Pembayaran deviden (cash devidend), jelas merupakan penggunaan dana.

    Cash devidend dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.

    6. Adanya kerugian dalam operasinya perusahaan dapat disertai dengan

    berkurangnya aktiva atau bertambahnya utang. Sebenarnya bertambahnya

    utang merupakan sumber dana, tetapi dengan adanya kerugian, tambahan

    dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian. Dengan demikian

    maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • D. Pengertian Kas dan Setara Kas dan Definisi Lainnya

    Kas merupakan konsep dana yang paling berguna, karena keputusan para

    investor, kreditur dan pihak lainnya terfokus pada penilaian arus kas di masa

    datang. Perusahaan akan memanfaatkan kas menganggur dengan

    menanamkannya pada investasi jangka pendek yang sangat likuid (Dwi

    Prastowo, 2002:29).

    Dalam pengertian kas ini tercakup pula pengertian setara kas. Kas terdiri

    dari saldo kas (cash on hand) dan kas yang ada di bank dalam bentuk

    rekening koran atau giro (cash in bank). Setara kas (cash equivalent) adalah

    investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan

    cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko

    perubahan nilai yang signifikan. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar

    atau setara kas. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan

    perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang

    bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Aktivitas

    investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta

    investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Aktivitas pendanaan (financing)

    adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta

    komposisi modal dan pinjaman perusahaan. (PSAK No.2, 2002 paragraf 05).

    E. Penyajian Laporan Arus Kas

    Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai

    laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

    menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk

    menggunakan arus kas tersebut. Analisis terhadap semua rekening neraca

    kecuali kas dan setara kas adalah untuk menentukan arus kas masuk (cash

    inflow) dan arus kas keluar (cash outflow). Arus kas masuk dan arus kas

    keluar dihasilkan dari rekening-rekening sebagai berikut (Dwi Prastowo,

    2001:31):

    1. Arus kas masuk (cash inflow):

    a. Hasil penjualan barang dagangan secara tunai

    b. Pendapatan royalty, komisi, fee dan imbalan lain

    c. Pendapatan bunga dan deviden

    d. Penjualan aktiva tetap dan investasi jangka panjang

    e. Penerbitan saham baru dan jangka panjang (misal obligasi)

    2. Arus kas keluar (cash outflow):

    a. Pembayaran gaji karyawan, pajak, bunga dan biaya lain-lain

    b. Pembelian aktiva tetap dan investasi jangka panjang

    c. Pembayaran deviden dan utang jangka panjang

    d. Penarikan kembali saham (treasury stock).

    Tidak seperti laporan keuangan utama lainnya, seperti: neraca dan laporan

    laba-rugi, laporan arus kas tidak disusun dari neraca setelah penyesuaian.

    Informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan arus kas umumnya

    diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut (Dwi Prastowo, 2002:34):

    1. neraca komparatif, yang memberikan informasi tentang perubahan dalam aktiva, hutang, dan modal selama periode tertentu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2. laporan laba-rugi (dan perubahan saldo laba), yang memberikan informasi tentang laba bersih dan komponennya serta pembayaran dividen selama suatu periode

    3. informasi pendukung, yang diperoleh dari hasil analisis perubahan rekening-rekening neraca yang memberikan informasi tentang sebab-sebab perubahan kas dan setara kas.

    F. Teori Pendekatan Pengelolaan Kas

    Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan dapat menguji secara

    teoritis apakah pembelanjaan di dalam perusahaan tersebut sudah

    menggunakan sumber dana yang tepat atau belum. Ukuran ketepatan menurut

    Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (1998:171-173), dapat didasarkan pada

    beberapa pendekatan, antara lain:

    1. Pendekatan Hedging Strategi pendanaan ini membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut menjadi kas. Dengan demikian, variasi jangka pendek aktiva lancar akan dibiayai dengan hutang jangka panjang atau modal sendiri, demikian pula untuk aktiva tetap. Strategi pendanaan hedging mendasarkan diri atas matching principle, yang menyatakan bahwa sumber dana hendaknya disesuaikan dengan berapa lama dana tersebut diperlukan. Kalau dana tersebut hanya untuk keperluan jangka pendek, maka sumber dana jangka pendek bisa dipergunakan. Sebaliknya penggunaan untuk jangka panjang seharusnya dibiayai dengan sumber dana jangka panjang pula. Dengan menyelaraskan antara struktur aktiva dan struktur hutang perusahaan, maka resiko yang dihadapi adalah penyimpangan aliran kas dari yang diharapkan. Kesulitan penggunaan strategi hedging adalah memperkirakan jangka waktu skedul arus kas besih dan skedul pembayaran utang. Selalu terdapat unsur ketidakpastian, karena itu muncul tradeoff antara profitabilitas dan resiko. Semakin besar margin of safety yang disediakan dalam penentuan jangka waktu pinjaman untuk menutup kemungkinan penyimpangan arus kas bersih, semakin aman bagi perusahaan. tetapi akibatnya perusahaan akan cenderung mencari dana yang melebihi jangka waktu dana tersebut akan dipergunakan dalam perusahaan. dengan kata lain akan terjadi kecenderungan dana menganggur, yang berarti penurunan profitabilitas. Dengan kata lain, resiko rendah, profitabilitas juga rendah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2. Pendekatan Konservatif Pendekatan ini memberikan margin of safety yang cukup besar. Yaitu sebagian aktiva lancar bukan permanen, didanai dengan pendanaan jangka panjang (yaitu dengan hutang jangka panjang, modal sendiri, dan pendanaan spontan). Dengan kata lain, kalau diperkirakan dana tersebut akan diperlukan untuk enam bulan, perusahaan mungkin mencari pinjaman dengan jangka waktu dua belas bulan. Semakin besar margin of safety ini, semakin konservatif kebijakan pendanaan yang dianut.

    3. Pendekatan Agresif Kalau pada cara pendanaan konservatif perusahaan lebih mementingkan faktor keamanan, maka cara pendanaan agresif perusahaan berani menanggung resiko. Tradeoff yang diharapkan adalah memperoleh profitabilitas yang tinggi. Strategi ini berarti mendanai sebagian kebutuhan jangka panjang dengan pendanaan jangka pendek. Apabila suku bunga kredit jangka pendek memang lebih rendah dari jangka panjang, maka strategi ini akan dikompensir dengan profitabilitas yang lebih tinggi.

    G. Standar Penilaian Kecukupan Arus kas

    Dalam buku Financial Statement Analysis, Woelfel (1995:158)

    mengungkapkan standar yang dipakai. Standar diungkapkan dalam ratio

    kecukupan arus kas. Rumus kecukupan arus kas yaitu:

    devidenpembayaranaktivapembelianpanjangjangkautangpembayaranoperasidarikas

    ++

    Kecukupan arus kas ini memberi pengertian bahwa kecukupan arus kas

    yang dimaksud adalah kemampuan dalam menghasilkan arus kas operasi

    dalam memenuhi kebutuhan. Istilah “cukup” sendiri, identik dengan tingkat

    atau standar arus kas yang harus diupayakan dalam hubungannya dengan

    jumlah arus kas. Arus kas sendiri pada dasarnya berhubungan dengan

    penerimaan dan pengeluaran kas antara dua periode akuntansi.

    Kecukupan arus kas dimana menempatkan arus kas operasi sebagai faktor

    pembilang disebabkan karena aktivitas operasional (aktivitas penghasil utama

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • pendapatan dan aktivitas lain di luar aktivitas investasi dan pendanaan)

    merupakan kegiatan utama badan usaha. Maka, arus kas dari operasi

    merupakan komponen dari setiap rasio kecukupan kas bahkan efisiensi.

    Sebagai kegiatan utama, kegiatan operasi jelas memegang peranan yang

    penting dan kontribusinya terhadap arus kas secara keseluruhan.

    Sehubungan dengan utang jangka panjang, utang jangka panjang

    merupakan kebutuhan badan usaha yang biasanya diwujudnyatakan untuk

    kegiatan investasi baru atau ekspansi. Sedang utang jangka pendek

    merupakan aktivitas yang timbul dari aktivitas jangka pendek.

    Sehubungan dengan pembelian aktiva, merupakan bentuk kebutuhan yang

    penting karena pembelian aktiva sendiri merupakan salah satu bentuk

    ekspansi yang diharapkan memberikan kontribusi dana dimasa yang akan

    datang. Dengan demikian kelangsungan usaha diharapkan terjamin dan relatif

    lancar.

    Pembayaran deviden merupakan ujud tanggung jawab yang dimiliki

    badan usaha terhadap pihak luar yang berkepentingan dengan badan usaha

    tersebut.

    Dengan demikian kecukupan arus kas sebagai cerminan kemampuan

    badan usaha dalam menghasilkan kas untuk memenuhi kebutuhan, yaitu

    membayar utang jangka panjang, mereinvestasi dalam aktiva tetap dan

    membayar deviden. Suatu nilai 1 atas rasio kecukupan arus kas hingga

    beberapa tahun menunjukkan kemampuan badan usaha untuk menutupi

    kebutuhan kas ini (Woelfel, 1995:159).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • H. Pengaruh Kenaikan atau Penurunan Kas Terhadap Likuiditas,

    Solvabilitas dan Rentabilitas Keuangan

    1. Likuiditas

    Likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu

    perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus

    dipenuhi (Bambang Riyanto, 2001:25). Jumlah alat pembayaran (alat

    likuid) yang dimiliki suatu saat merupakan kekuatan untuk membayar

    dari badan usaha yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang memiliki

    kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban

    finansialnya yang segera harus dipenuhi.

    Untuk menilai posisi keuangan likuiditas ada empat ratio (Bambang

    Riyanto, 2001:26-28):

    a. Current ratio = lancar utanglancar aktiva

    Yaitu kemampuan untuk membayar utang yang harus di penuhi

    dengan aktiva lancar

    b. Cash ratio = lancar utangefek + kas

    Yaitu kemampuan untuk membayar utang yang harus di penuhi

    dengan kas dan efek yang dapat segera diuangkan

    c. Quick ratio =lancarutang

    persediaanlancaraktiva −

    Yaitu kemampuan untuk membayar utang yang harus di penuhi

    dengan aktiva lancar yang likuid

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • d. Working capital to total assets ratio =aktivajumlah

    lancarutanglancaraktiva −

    Yaitu likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja.

    Penelitian akan dilakukan pada current ratio yang dilengkapi dengan

    quick ratio. Apabila dalam mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan

    menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat

    likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat di pertinggi dengan

    jalan sebagai berikut:

    a. Dengan utang lancar (current liabilities) tertentu, diusahakan untuk

    menambah aktiva lancar (current assets)

    b. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah

    utang lancar

    c. Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama untuk

    mengurangi aktiva lancar.

    Tingkat quick ratio menjadi pusat perhatian yang utama secara terus-

    menerus dari para kreditur, terutama bank-bank, dimana mereka

    menghendaki agar utang-utang perusahaan kepada para kreditur tersebut

    yang segera harus dibayar, haruslah tersedia alat-alat likuid yang cukup,

    sehingga pada waktunya kewajiban-kewajibannya akan dapat dipenuhi

    oleh perusahaan-perusahaan yang bersangkutan.

    2. Solvabilitas

    Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan

    untuk memenuhi kewajiban finansialnya bila sekiranya perusahaan

    tersebut pada saat itu dilikuidasikan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Perusahaan yang solvabel adalah perusahaan yang mempunyai aktiva

    atau kekayaan cukup untuk membayar semua utang-utangnya. Dimana

    solvabilitas dapat diukur dengan membandingkan aktiva (total aktiva)

    dengan total utang yang di miliki. Atau dapat juga ditempuh dengan

    membandingkan modal sendiri yang merupakan kelebihan atas nilai dari

    aktiva di atas hutang disatu sisi dengan total utang dilain pihak.

    Karena solvabilitas itu adalah angka perbandingan antara jumlah

    aktiva dengan jumlah utang, maka setiap penambahan jumlah utang akan

    menurunkan tingkat solvabilitasnya.

    Jika dirumuskan akan tampak sebagai berikut (Bambang Riyanto,

    2001:33-34):

    Solvabilitas = utangtotalaktivatotal

    Apabila jumlah utang bertambah, jumlah dari “excess value-nya”

    dalam angka absolut adalah tetap, karena bertambahnya utang disertai

    dengan bertambahnya aktiva, tetapi dalam angka relatif atau dalam

    persentasenya adalah makin kecil.

    3. Rentabilitas

    Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih

    penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belum tentu

    dapat digunakan sebagai ukuran dalam menilai efisiensi operasi

    perusahaan. Efisiensi baru dapat diketahui setelah membandingkan antara

    laba dengan aktiva (kekayaan) atau dengan modal yang digunakan untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain efisiensi bisa diketahui

    setelah menghitung rentabilitas.

    Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba

    bersih sebelum pajak dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk

    menghasilkan laba tersebut. Atau dapat dilihat (Bambang Riyanto,

    2001:35):

    Rentabilitas = aktivatotal

    pajak)(sebelumbersihlaba

    Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan

    untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Bambang Riyanto,

    2001:35).

    Suatu pembelanjaan atas aktiva tertentu selain mempengaruhi struktur

    likuiditas dan solvabilitas juga berpengaruh pada rentabilitas. Maka suatu

    perusahaan dalam pengelolaan dana (kas) harus mengadakan perimbangan

    dari berbagai faktor di atas. Apabila perusahaan hanya mendasarkan pada

    pertimbangan likuiditas saja, maka makin panjang umur kredit yang di tarik

    adalah makin baik, karena makin panjangnya kesempatan untuk memperoleh

    aliran kas masuk, yang ini berarti makin besarnya kemampuan untuk

    membayar kembali utangnya. Makin pendek umur kredit maka besar resiko

    tidak dapat membayar kembali utangnya karena makin kecilnya kesempatan

    untuk mengumpulkan dan untuk membayar kembali utangnya. Tetapi dilain

    pihak ditinjau dari sudut rentabilitas, pembiayaan dana dengan kredit jangka

    panjang akan memperbesar biayanya, karena akan ada waktu-waktu atau

    periode dimana dana yang dipinjam itu akan menganggur sedangkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • perusahaan tetap harus membayar bunganya. Sedang, bila perusahaan dalam

    pemenuhan kebutuhan dana mendasarkan pada tujuan solvabilitas, maka

    dapat dilihat kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban

    jangka panjangnya. Dimana para kreditur jangka panjang sangat menaruh

    perhatian, baik pada kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

    jangka pendek, yaitu kemampuan membayar bunga maupun jangka panjang,

    yaitu kemampuan membayar pokok pinjaman (Bambang Riyanto, 2001:191-

    200).

    I. Trend Sekular Dengan Least Square Method

    Analisis trend adalah suatu analisis yang dilakukan dengan menggunakan

    data-data masa lalu perusahaan untuk tujuan komparasi. Dengan melihat

    kecenderungan (trend) angka-angka ratio tertentu, dapat diperoleh gambaran

    apakah ratio-ratio tersebut cenderung naik, turun, atau relatif konstan. Dari

    gambaran ini, akan dapat dideteksi masalah-masalah yang sedang dihadapi

    oleh perusahaan dan dapat diobservasi baik buruknya pengelolaan perusahaan

    (Dwi Prastowo, 2002:54).

    Dengan mempelajari trend kita juga dapat mengadakan proyeksi masa

    mendatang. Dengan mempelajari trend kita dapat memisahkan trend dari

    komponen time series (deret berkala) yang lain, sehingga dengan demikian

    kita akan mudah mempelajari komponen-komponen time series yang lain

    (Nugroho Budiyuwono, 2001:223).

    Salah satu cara untuk menghitung trend adalah dengan menggunakan

    metode jumlah kuadrat terkecil (the least square method). Yang dimaksud

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • jumlah kuadrat terkecil adalah jumlah kuadrat penyimpangan (deviasi) nilai

    data terhadap garis trend minimum atau terkecil. Apabila syarat ini dipenuhi,

    maka garis trend tersebut akan terletak di tengah-tengah data asli. Persamaan

    garis trend linear tersebut dirumuskan sebagai berikut (Nugroho

    Budiyuwono, 2001:212):

    Y= a+ bX

    Dimana a = ΝΣΥ dan b =

    2ΣΧΣΧΥ

    Keterangan: Y = nilai variable yang akan ditentukan X = periode waktu dan tahun dasar a = nilai Y apabila X sama dengan nol b = kemiringan (slope) garis trend atau perubahan nilai Y dari waktu ke

    waktu N = banyaknya tahun yang digunakan.

    J. Keterkaitan Kecukupan Arus Kas dengan Rentabilitas

    Kecukupan arus kas dimaksudkan sebagai pemenuhan dana dalam

    perusahaan dimana perusahaan perlu menentukan jumlah kas yang tepat. Kas

    merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal

    kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang dimiliki

    oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Ini

    berarti bahwa perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak

    dapat memenuhi kewajiban finansialnya.

    Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus berusaha untuk

    mempertahankan persediaan kas yang sangat besar, karena semakin besarnya

    kas berarti makin banyaknya uang yang menganggur sehingga akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • memperkecil profitabilitasnya. Sebaliknya kalau perusahaan hanya mengejar

    profitability saja akan berusaha agar semua persediaan kasnya dapat

    diputarkan. Kalau perusahaan menjalankan tindakan tersebut berarti

    menempatkan perusahaan itu dalam keadaan illikuid apabila sewaktu-waktu

    ada tagihan. Maka dalam hal ini perusahaan harus dapat bekerja dengan

    efisien dalam masalah profitability, yaitu dengan menentukan rentabilitas

    maksimal.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa kas sangat berperan dalam

    menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus

    direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya (sumber-

    sumbernya) maupun pengeluaran (penggunaannya).

    K. Hipotesis Penelitian

    Rentabilitas adalah perbandingan antara laba bersih sebelum pajak

    dengan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba, yaitu total aktiva.

    Adapun kas dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan transaksi, di mana

    suatu perusahaan membutuhkan uang kas untuk membayar transaksi harian.

    Semakin meningkatnya luas usaha akan meningkatkan pula transaksi

    finansial, dan akan menuntut kenaikan uang kas yang dibutuhkan. Transaksi

    tersebut dapat berupa pembayaran utang dagang atau pembelian bahan,

    pembayaran upah atau gaji, asuransi, pajak, dividen, dan lain-lain.

    Kas dapat dipergunakan untuk spekulasi, di mana memegang uang

    dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga baik harga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • barang ataupun harga atau nilai uang itu sendiri. Apabila harga-harga barang

    naik maka jelas memiliki uang.

    Kas juga dipergunakan untuk berjaga-jaga. Karena keadaan yang tidak

    pasti maka pengusaha akan selalu memperhitungkan ketidakpastian tersebut

    dan berjaga-jaga untuk menjamin likuiditas perusahaan apabila penerimaan

    kas tidak terjadi seperti yang direncanakan sebelumnya, maka harus dijaga

    agar terdapat safety cash balance (persediaan besi kas).

    Jika jumlah kas berlebih maka akan berdampak pada banyak uang yang

    menganggur sehingga akan timbul risiko-risiko dan memperkecil keuntungan

    pada perusahaan. Dan sebaliknya jika jumlah kas terlalu kecil maka kondisi

    perusahaan akan berdampak defisit kas di mana bila sewaktu-waktu terjadi

    penagihan dari utang-utangnya perusahaan tidak dapat membayarnya.

    Rentabilitas ini dipergunakan untuk mengukur kecukupan arus kas di

    dalam perusahaan. Kecukupan arus kas dapat diketahui dengan

    membandingkan arus kas operasi dengan jumlah antara pembayaran utang

    jangka panjang, pembelian aktiva dan pembayaran deviden. Jadi, kecukupan

    arus kas dapat meningkatkan kegiatan operasional perusahaan dimana

    kecukupan arus kas sebagai cerminan kemampuan perusahaan dalam

    menghasilkan kas untuk memenuhi kebutuhan, yaitu membayar utang jangka

    panjang, mereinvestasi dalam aktiva tetap dan membayar deviden. Sehingga

    penjualan dapat meningkat dan pada akhirnya peningkatan laba dapat

    tercapai. Berdasarkan logika tersebut, maka diturunkan hipotesis sebagai

    berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • H: Terdapat hubungan yang signifikan antara kecukupan arus kas dengan

    rentabilitas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian studi kasus. Studi

    kasus adalah suatu jenis penelitian tentang subjek dan lokasi tertentu dimana

    subjek tersebut jumlahnya terbatas, maka kesimpulan yang ditarik nantinya

    hanya berlaku pada subjek yang diteliti dan lokasi penelitian tersebut.

    B. Waktu dan Tempat Penelitian

    1. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September tahun 2005.

    2. Tempat penelitian dilakukan pada perusahaan tekstil PT. PRIMISSIMA

    yang berlokasi di Medari, Sleman, Yogyakarta.

    C. Subjek dan Objek Penelitian

    1. Subjek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah kepala bagian akuntansi atau

    keuangan, kepala bagian administrasi dan umum, kepala bagian

    pemasaran dan perdagangan, dan kepala bagian personalia.

    2. Objek Penelitian

    Objek dalam penelitian ini adalah data-data mengenai laporan keuangan

    perusahaan yang berhubungan dengan sumber-sumber dan penggunaan

    dana (kas). Data-data tersebut antara lain: perkembangan laporan

    keuangan perusahaan (Neraca dan laporan Laba Rugi) yang ditinjau dari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • sisi likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas maupun laporan tambahan data

    lainnya.

    D. Variabel Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah ketiga, maka variabel-variabel yang

    dianalisis dikelompokkan sebagai berikut:

    1. Variabel bebas (X): kecukupan arus kas

    2. Variabel terikat (Y): rentabilitas

    E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumennya

    1. Wawancara

    Merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan tanya

    jawab langsung dengan subjek penelitian atau kepada pihak-pihak yang

    berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data

    ini untuk mengetahui keadaan perusahaan secara umum (gambaran umum

    perusahaan).

    2. Observasi lapangan

    Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan

    pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Dengan teknik ini

    diharapkan dapat mengetahui situasi dan kondisi perusahaan, sehingga

    data yang diperoleh dapat lebih akurat termasuk keadaan umum

    perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3. Dokumentasi

    Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan

    mempelajari data yang sudah diolah dan dikumpulkan oleh suatu

    organisasi atau pihak lain, dan dengan cara mempelajari data keterangan

    dari buku-buku. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data

    keuangan yang meliputi neraca, laporan laba-rugi dan laporan tambahan

    lainnya.

    F. Teknik Analisis Data 1. Untuk menjawab permasalahan pertama digunakan langkah-langkah

    sebagai berikut:

    a. Menyusun laporan arus kas

    Langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut (Dwi

    Prastowo D dan Rifka Juliaty, 2002:35):

    1) Menghitung perubahan saldo rekening kas dan setara kas dengan membandingkan antara saldo awal dan saldo akhir (neraca). Hasil langkah ini menyajikan kenaikkan atau penurunan bersih kas dan setara kas selama periode berjalan.

    2) Menghitung perubahan bersih setiap rekening neraca selain kas dan setara kas, yang menjelaskan mengapa rekening kas dan setara kas berubah.

    3) Menentukan arus kas (dipisahkan dalam tiga klasifikasi), aktivitas investasi dan pendanaan bukan kas, dan pengaruh perubahan kurs valuta asing. Informasi yang digunakan adalah neraca komparatif, laporan laba-rugi periode berjalan dan informasi tambahan. Arus kas dipisahkan berdasarkan aktifitas operasi, aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas investasi dan pendanaan bukan kas disajikan pada skedul terpisah.

    4) Menyusun laporan arus kas atas dasar hasil langkah-langkah sebelumnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • b. Dari laporan sumber–sumber dan penggunaan dana (kas) yang telah

    dibuat, maka langkah selanjutnya adalah menguji secara teoretis

    apakah pembelanjaan di dalam perusahaan sudah menggunakan

    sumber dana yang tepat. Ukuran ketepatan dalam hal ini didasarkan

    pada pendekatan konservatif. Yang mengisyaratkan bahwa suatu

    pembelanjaan tertentu didanai dengan sumber yang mempunyai

    jangka waktu sama atau jangka panjang. Untuk itu pembelanjaan

    lancar harus didanai dengan sumber yang lancar atau sumber dana

    jangka panjang, sedangkan pembelanjaan jangka panjang didanai

    dengan sumber jangka panjang pula. Pendekatan konservatif

    memberikan margin of safety (margin aman) yang cukup besar pada

    suatu usaha tertentu (Suad Husnan & Eny P, 1998:91).

    Pengujian ketepatan pengunaan sumber dana dapat dihitung

    menggunakan formula sebagai berikut:

    Pembelanjaan jangka panjang xxxxx Sumber dana jangka panjang xxxxx _

    Naik / Turun xxxxxx Pembelanjaan jangka pendek xxxxx Sumber dana jangka pendek xxxxx_ Naik / Turun xxxxxx + Naik / Turun sumber dan penggunaan dana (kas) xxxxxx Suatu pembelanjaan dapat dikatakan tepat jika telah terjadi

    kecukupan atas pembelanjaan jangka panjang. Dan dikatakan tidak

    tepat jika terjadi ketidakcukupan untuk pembelanjaan jangka panjang

    yang akhirnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2. Untuk menjawab rumusan masalah kedua digunakan rumus kecukupan

    arus kas sendiri sebagaimana diungkapkan oleh Woelfel (1995:158)

    adalah:

    devidenpembayaranaktivapembelianpanjangjangkautangpembayaranoperasidarikas

    ++

    Analisa trend dengan metode least square

    Y = a + bX

    Dimana a = ΝΣΥ dan b =

    2ΣΧΣΧΥ

    Keterangan: Y = ratio kecukupan arus kas X = waktu a = intercept Y, yakni nilai Y bila X = 0 b = lereng garis trend N = jumlah data Bila trend-nya naik (dilihat dari lereng garis trend positif) berarti arus kas

    yang dihasilkan semakin mampu untuk memenuhi kebutuhan, bila turun

    berarti semakin mengalami ketidakcukupan arus kas, dan jika tetap berarti

    kecukupan arus kas tetap atau sama dari tahun ke tahun. Suatu nilai 1 atas

    rasio kecukupan arus kas hingga beberapa tahun menunjukkan

    kemampuan badan usaha untuk menutupi kebutuhan kas ini.

    3. Untuk menjawab rumusan masalah ketiga digunakan langkah sebagai

    berikut:

    a. Untuk mengetahui likuiditas perusahaan, maka akan dihitung trend

    likuiditas keuangan PT. Primissima.

    1) Curent ratio = lancarutanglancaraktiva

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2) Quick Ratio = lancarutang

    persediaanlancaraktiva −

    Analisa trend dengan metode least square (Nugroho Budiyuwono,

    2001: 212):

    Y = a + bX

    Dimana a = ΝΣΥ dan b =

    2ΣΧΣΧΥ

    Keterangan: Y = current ratio X = waktu a = intercept Y, yakni nilai Y bila X = 0 b = lereng garis trend N = jumlah data

    Bila trend-nya naik (dilihat dari lereng garis trend positif) berarti

    kondisi keuangan semakin likuid, dan bila turun berarti semakin

    illikuid, dan jika tetap berarti likuiditasnya tetap atau sama dari tahun

    ke tahun.

    b. Untuk mengetahui solvabilitas perusahaan, maka akan di hitung trend

    solvabilitas keuangan PT. Primissima.

    Solvabilitas = utangtotalaktivatotal

    Analisis trend yang digunakan dengan metode least square:

    Y = a + bX

    Dimana a =

    ΝΣΥ dan b =

    2ΣΧΣΧΥ

    Keterangan: Y = ratio solvabilitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • X = waktu a = intercept Y, yakni nilai Y bila X = 0 b = lereng garis trend N = jumlah data Apabila trend naik berarti kondisi keuangan semakin solvabel dan jika

    tetap berarti solvabilitasnya tetap (sama).

    c. Untuk mengetahui rentabilitas perusahaan, maka akan dihitung trend

    rentabilitas PT. Primissima.

    Rentabilitas = %100xaktivatotal

    pajak) (sebelumbersihlaba

    Dan analisis trend yang digunakan dengan metode least square:

    Y = a + bX

    Dimana a = ΝΣΥ dan b =

    2ΣΧΣΧΥ

    Keterangan: Y = ratio rentabilitas X = waktu a = intercept Y, yakni nilai Y bila X = 0 b = lereng garis trend N = jumlah data Bila trend-nya naik berarti perusahaan semakin mampu menghasilkan

    laba, sedang bila tetap berarti rentabilitasnya tetap (sama).

    4. Untuk menjawab permasalahan keempat yaitu apakah ada hubungan

    antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas, langkah-langkahnya

    sebagai berikut:

    a. Menghitung tingkat rentabilitas yang dicapai perusahaan setiap tahun

    selama lima periode akuntansi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • b. Untuk mengetahui hubungan antara kecukupan arus kas dengan

    rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah

    sebagai berikut:

    1) Analisis korelasi product moment

    Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi

    dan sekaligus arah hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.

    Koefisien korelasi adalah ukuran besar kecilnya atau kuat

    lemahnya hubungan antara variabel X dan variabel Y. untuk

    perhitungan koefisien korelasi (r) berdasarkan sekumpulan data

    (X,Y) berukuran n dapat menggunakan rumus sebagai berikut

    (Nugroho Budiyuwono, 2001:287):

    } }{{ 2222 Y)(YnX)(XnY)X)((XYnr

    ∑−∑∑−∑

    ∑∑−∑=

    dengan:

    r = koefisien korelasi n = jumlah data X = variabel bebas Y = variabel terikat

    Koefisien korelasi dinyatakan dengan bilangan bergerak antara 0

    sampai dengan +1 atau dari 0 sampai dengan –1.

    a) Bila r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antar dua

    variabel dinyatakan positif dan sangat kuat.

    b) Bila r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antar dua variabel

    dinyatakan sangat lemah dan atau tidak ada hubungan sama

    sekali.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • c) Bila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antar dua variabel

    dinyatakan negatif dan sangat kuat.

    d) Bila r > 0,5, maka korelasi antara dua variabel termasuk kuat.

    e) Bila r < 0,5, maka korelasi antara dua variabel termasuk

    lemah.

    Bila r positif, maka korelasi antara dua variabel bersifat searah,

    dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai X terjadi bersama-

    sama dengan kenaikan atau penurunan nilai Y. Bila r negatif,

    maka kenaikan nilai X terjadi bersama-sama dengan penurunan

    nilai Y.

    2) Uji signifikansi

    Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikan atau

    tidak signifikan dari korelasi r. Uji signifikansi dilakukan dengan

    langkah-langkah sebagai berikut:

    a) Menentukan formulasi hipotesis

    0H : b1 = 0, Tidak ada hubungan yang signifikan antara

    kecukupan arus kas dengan rentabilitas.

    ∂H : b1 # 0, Ada hubungan yang signifikan antara

    kecukupan arus kas dengan rentabilitas.

    b) Menentukan tingkat signifikansi tertentu (5%) dan Degree of

    Freedom dihitung dengan (n-k-1).

    c) Membandingkan probabilitas tingkat kesalahan r-hitung

    dengan tingkat signifikansi tertentu (5%) atau α .

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • d) Membuat keputusan

    Apabila probabilitas tingkat kesalahan r-hitung lebih kecil dari

    tingkat signifikan (signifikan 5%) maka model yang diuji

    adalah signifikan dalam menentukan hubungan antara variabel

    X (kecukupan arus kas) dan variabel Y (rentabilitas).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB IV

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A. Sejarah Singkat Perusahaan

    Perusahaan didirikan pertama kali pada tanggal 22 Juni 1971 dengan

    nama PT. Cambric Primissima berdasarkan akte notaris R. Soerojo

    Wongsodjojo, SH. Jakarta No. 31 tahun 1971, yang selanjutnya disebut PT.

    Primissima. PT. Primissima merupakan perusahaan yang bergerak dalam

    industri tekstil, yang merupakan perusahaan patungan (Joint Venture) antara

    Pemerintah Republik Indonesia dengan pengusaha swasta nasional yang

    tergabung dalam GKBI (Gabungan Koperasi Batik Indonesia) dengan tujuan

    semula untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku batik halus yang berupa

    kain Primissima (mori) dimana sebelumnya diimpor dari RRC, India, dan

    Jepang.

    Pada tahun 1971 perusahaan mulai membangun pabriknya yang berlokasi

    di Medari Sleman, Yogyakarta. Pabrik I ini mulai berproduksi pada tanggal 2

    Februari 1972 setelah diresmikan oleh Bapak Menteri EKUIN yang pada

    waktu itu dipegang oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Pabrik I ini

    mampu menampung kapasitas pemintalan 9.072 mata pintal dan 180 buah

    mesin tenun, lengkap dengan mesin-mesin persiapan yang seluruhnya

    didatangkan dari Eropa. Produksinya mencapai kurang lebih 4.000.000 yard

    pertahun dengan jumlah karyawan pada waktu itu adalah 250 orang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Pada awal Maret 1974, PT. Primissima mengadakan perluasan tahap

    pertama (pabrik II). Pabrik II diresmikan pada tanggal 7 Agustus 1976 oleh

    Bapak Presiden RI yang pada waktu itu dijabat oleh Soeharto. Pada perluasan

    ini diadakan penambahan mesin pintal sebanyak 20.160 mata pintal dan 372

    buah mesin tenun. Dengan perluasan ini, PT. Primissima berhasil

    meningkatkan jumlah karyawan sebanyak 560 orang.

    PT. Primissima mengadakan perluasan tahap kedua (Pabrik III) yang

    dibangun mulai Juni 1981 dan selesai atau diresmikan pada tanggal 29 Maret

    1984 oleh Bapak Ir. Hartarto yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri

    Perindustrian RI. Pada perluasan ini diadakan penambahan mesin pintal

    sebanyak 360.288 mata pintal dan 692 mesin tenun, sedangkan penambahan

    karyawan sebanyak 1.315 orang. Hasil produksi pertahun adalah 20.000.000

    yard.

    Pada bulan April 1994, pabrik I direnovasi, yaitu penggantian 180 mesin

    Loom dengan 60 Mesin Air Jet Loom (AJL), dan mulai produksi pada bulan

    Oktober 1994. Produksi pertahun untuk pemintalan sebesar 2.900 ton,

    sedangkan kain tenunnya menghasilkan 20.000.000 yard dengan jumlah

    karyawan 1.235 orang.

    Bulan Oktober 1999, PT. Primissima menambah mesin Air Jet Loom

    (AJL) sebanyak 4 buah, bulan Juni 2001menambah 32 mesin AJL, dan bulan

    Agustus 2001 menambah 8 Mesin AJL. Dengan penambahan ini, perusahaan

    dapat menghasilkan 24.000.000 yard kain tenun dengan jumlah tenaga kerja

    seluruhnya sebanyak 1.217 orang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Modal awal PT. Primissima terdiri atas bantuan (grant) Kerajaan Belanda

    kepada Pemerintah Indonesia dalam bentuk mesin. Nilai mesin tersebut

    merupakan saham pemerintah RI (Departemen Keuangan RI), sedangkan

    harga tanah, bangunan pabrik, perumahan dinas dan biaya pemasangan mesin

    dari pihak GKBI yang merupakan saham Gabungan Koperasi Batik

    Indonesia.

    Pembangunan dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

    berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 54 / 1970 ditetapkan modal dasar

    sebesar Rp. 1.230.000.000,- yang terdiri atas:

    a. Saham Negara Republik Indonesia Rp. 730.000.000,00

    b. Saham GKBI Rp. 500.000.000,00

    Sehingga perbandingan saham saat didirikan sebagai berikut:

    1. Pemerintah Republik Indonesia : 59,35 %

    2. Gabungan Koperasi Batik Indonesia : 40,65 %

    Pada awal tahun 1990, Gabungan Koperasi Batik Indonesia berhasil

    menambah kepemilikan sahamnya. Sehingga komposisi perbandingan saham

    Pemerintah RI dan GKBI menjadi:

    1. Pemerintah Republik Indonesia : 52,79 %

    2. Gabungan Koperasi Batik Indonesia : 47,21 %

    Hasil produksi PT. Primissima berupa mori halus Primissima yang

    digunakan sebagai bahan utama untuk membuat kain batik halus yang disebut

    kain batik Primissima. Penjualan produk dilakukan dengan saluran penjualan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • melalui koperasi-koperasi batik primer di daerah masing-masing yang

    tergabung dalam GKBI.

    B. Lokasi Perusahaan

    PT. Primissima menempati areal tanah seluas 73.738 m2 yang terbagi atas

    35.513 m2 untuk bangunan pabrik, dan 39.225 m2 untuk jalan, garasi, dan

    tanah lapang. Letak perusahaan berada di Medari Sleman, Yogyakarta,

    dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

    a. Letaknya berada di dekat jalan besar, sehingga mempermudah

    komunikasi dan transportasi bagi bahan baku maupun produk yang akan

    dipasarkan.

    b. Perusahaan mudah memperoleh tenaga kerja dari penduduk sekitarnya.

    c. Tanah di sekitar pabrik itu masih luas sehingga memungkinkan adanya

    perluasan pabrik.

    d. Letaknya agak di pinggir kota, sehingga polusi udara dan suara tidak

    mengganggu masyarakat di sekitarnya.

    Dengan pertimbangan lokasi yang cukup matang tersebut akan membantu

    perusahaan dalam beroperasi dan berproduksi sehingga tujuan perusahaan

    dapat tercapai.

    C. Organisasi dan Bentuk Perusahaan

    Karena saham Pemerintah Repubilk Indonesia lebih dari 50 %, maka PT.

    Primissima berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Untuk memperoleh gambaran mengenai bagian-bagian yang ada dalam

    perusahaan, maka disajikan struktur organisasi PT. Primissima. Bentuk

    struktur organisasi PT. Primissima adalah struktur organisasi garis dan

    fungsional, yaitu kekuasaan dari pimpinan dilimpahkan kepada bawahan.

    Dalam struktur ini setiap direksi mempunyai wewenang yang berbeda-beda

    sesuai dengan fungsi yang ada. Pimpinan PT. Primissima dipegang oleh

    anggota direksi yang terdiri dari 4 Direktur, yaitu:

    1. Direktur Utama

    Direktur utama diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

    dan membawahi tiga direktur, yaitu: Direktur Produksi, Direktur

    Administrasi dan Direktur Komersial. Tugas dari Direktur Utama adalah

    mengkoordinasi seluruh bagian dan kegiatan di dalam perusahaan untuk

    mencapai tujuan.

    2. Direktur Produksi

    a. Tugas

    1). Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan rencana produksi

    2). Melaksanakan kegiatan pengadaan bahan baku, bahan pembantu,

    suku cadang dan accessories.

    b. Wewenang

    1). Menetapkan rencana dan pengendalian penyediaan mesin-mesin

    2). Mengatur kegiatan teknis dan pemeliharaan peralatan produksi

    3). Mengkoordinir usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka

    perlindungan keselamatan kerja

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • c. Tanggung Jawab

    Direktur produksi bertanggungjawab atas sistem administrasi produk

    dan teknis.

    3. Direktur Administrasi dan Keuangan

    a. Tugas

    1). Menyusun RAPBN perusahaan yang akan diajukan pada Rapat

    Umum Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan rencana kerja yang

    telah ditetapkan oleh direksi

    2). Mengelola sistem administrasi dan menguasai serta mengamankan

    kekayaan milik perusahaan

    b. Wewenang

    1). Mengelola perbendaharaan perusahaan

    2). Melakukan hubungan dengan pihak luar baik dari instansi

    pemerintah, swasta, maupun pihak asing kaitannya dengan

    kegiatan administrasi.

    c. Tanggung Jawab

    1). Mengatur pelaksanaan anggaran berdasarkan RAPBN perusahaan

    yang telah disahkan oleh RUPS

    2). Mengelola kegiatan ketatausahaan, pelayanan umum, perawatan

    kesehatan dan kerumahtanggaan serta kegiatan-kegiatan

    protokoler yang ada di lingkungan perusahaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4. Direktur Komersial

    a. Tugas