PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # -...

152
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI ADVERSITY QUOTIENT PADA SISWA SMA KELAS XI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Theresia Aprilia Rahmawati NIM : 009114082 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # -...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI ADVERSITY QUOTIENT

PADA SISWA SMA KELAS XI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Theresia Aprilia Rahmawati

NIM : 009114082

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Motto :

“TITISING TIAS AMARSUDI MARDAWANING

BUDYO TULUS”

Semua manusia mempunyai kewajiban berbudi yang tepat

baik dalam perilaku maupun pembicaraan, semua itu supaya

dapat tepat pada hati semua orang.

“SURODIRO JAYANINGRAT LEBUR DENING

PANGASTUTI”

Yang namanya kekuatan kesaktian bisa hancur karena hasil

dari ulah kita sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Karya sederhana ini aku persembahkan kepada :

Yesus dan Bunda Maria ♥ ♥

Kedua orang tuaku ♥ ♥

Keluarga besarku ♥ ♥

Kekasih hatiku ♥ ♥

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI ADVERSITY QUOTIENT PADA SISWA SMA KELAS XI

Theresia Aprilia RahmawatiUniversitas Sanata Dharma

Yogyakarta2007

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Adversity Quotient Siswa Kelas XI. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya Siswa Kelas XI sebagai remaja untuk mempunyai kemampuan menghadapi dan mengatasi masalah, terlebih dengan banyaknya masalah yang harus dihadapi remaja pada abad ke-21. Masa remaja adalah masa kritis sebab dalam masa ini remaja dihadapkan dengan persoalan apakah ia dapat menghadapi dan memecahkan masalah-masalahnya atau tidak. Kemampuan menghadapi dan mengatasi masalah hidup oleh Stoltz disebut dengan Adversity Quotient.

Subyek dalam penelitian ini adalah remaja putra dan putri yang terdaftar sebagai siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu sebanyak 62 orang, yang berusia antara 15 sampai 17 tahun. Metode penelitian ini adalah deskriptif, dengan menggunakan Skala Adversity Quotient sebagai alat pengumpulan data. Skala Adversity Quotient terdiri dari 45 aitem, yang dinyatakan sahih dengan koefisien korelasi yang bergerak antara 0,2022 sampai 0,5499 dan reliabilitas skala sebesar 0, 8430.

Hasil penelitian tentang Adversity Quotient ini menggambarkan bahwa secara umum subyek penelitian mempunyai tingkat Adversity Quotient yang tinggi, karena mean empirik (136,45) lebih tinggi dari mean teoritik (112,5). Pada pengkategorisasian skor Adversity Quotient secara umum diperoleh bahwa sebanyak 55 subyek mempunyai tingkat Adversity Quotient tinggi, sebanyak 7 subyek mempunyai tingkat Adversity Quotient sedang, dan tidak ada subyek yang mempunyai tingkat Adversity Quotient rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

ABSTRACT

DESCRIPTIVE STUDIES OF ADVERSITY QUOTIENT OF STUDENTS CLASS XI

Theresia Aprilia RahmawatiSanata Dharma University

Yogyakarta2007

This research aimed to decribe Adversity Quotient of students class XI. The background of this research was about the necessary of the students class XI as teenager to have ability to face and correct problems, especially problems happen and must be faced by adolescent in the 21st century. Teenage is a critical period because in this period adolescent will be confronted with a problem wether he or she is able to face and solve the problem or not. Ability to face and overcome problems of life by Stoltz reffered as Adversity Quotient.

Subject of this research are 62 students of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School class XI which are 15 to 17 years old. This research used descriptive method and Adversity Quotient Scale as a means of data collecting. Adversity Quotient Scale consists of 45 valid items with peripatetic correlation coefficient between 0.2022 until 0.5499 and realiability scale 0.8430.

The result of the research concerning Adversity Quotient shows that generally the subjects have high level of Adversity Quotient because empiric mean (136.45) is higher than teoritical mean (112.5). In categorizing the score at Adversity Quotient, it is found that 55 subjects have high level of Adversity Quotient, 7 subjects have medium level of Adversity Quotient, and no subjects have low level of Adversity Quotient.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas berkat Allah Yang Maha Kasih sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Studi Deskriptif Mengenai Adversity

Quotient Pada Siswa SMA Kelas XI” yang merupakan tugas akhir di Fakultas

Psikologi. Keberhasilan ini tercapai atas bantuan dari berbagai pihak yang telah

menemani, membimbing bahkan mengorbankan sebagian waktu dan pikiran demi

penulis. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. P. Eddy Suhartanto, S.Psi.,M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi yang

telah berkenan memberikan surat ijin pelaksanaan penelitian

2. Drs. H. Wahyudi, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus

Dosen Pembimbing Penyusunan Skripsi yang telah meluangkan waktu

untuk membimbing, mengarahkan, memberi masukan-masukan serta

memberikan dorongan penulis guna kelancaran penyusunan skripsi

3. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan ilmunya kepada penulis selama penulis menuntut ilmu di

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Mas Muji, Mas Gandung, Bapak Giyono, Mbak Nanik dan seluruh Staf

Pengajaran dan Administrasi Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma serta seluruh Staf Perpustakaan atas pelayanannya selama penulis

menuntut ilmu.

5. Bapak Drs. Markoes Padmonegoro selaku Kepala Sekolah, Bapak R.B.

Pirngadi selaku Guru Bimbingan dan Konseling dan seluruh staf pengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

di SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah memberikan kesempatan dan

bantuan kepada peneliti selama pelaksanaan penelitian

6. Seluruh siswa-siswi kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah

bersedia menjadi responden penelitian

7. Bapak Waribi selaku Pimpinan Paguyuban SM 68 RB dan seluruh anggota

Paguyuban SM 68 RB yang telah berkenan memberikan dorongan dan

banyak bantuan sehingga karya sederhana ini dapat selesai.

8. Bapak dan Ibuku yang dengan kerelaan hatinya telah merawat,

membimbing dan mengorbankan waktu dan tenaga selama ini sehingga

menjadikanku seorang Sarjana. Terima kasih Pak, terima kasih Bu. Aku

sayang kalian.

9. Kakak-kakakku, yang dengan setia selalu memberi perhatian dan

semangat dengan pertanyaan sederhana “Kapan Wisuda ?”. Sungguh aku

beruntung memiliki saudara seperti kalian.

10. Sepuluh Ponakanku yang lucu-lucu, kalian telah memberi semangat untuk

terus menatap masa depan. Memberi arti bahwa hidup harus dijalani

bagaimanapun beratnya.

11. Seluruh keluarga besar Samigaluh, yang terus memberi dorongan

semangat untuk terus melangkah maju dalam skripsi dan dalam hidup

12. Seluruh karyawan CV. Putra Abadi yang telah dengan tekun bekerja untuk

keluarga kami. Terima kasih karena memperhatikan penulis dengan selalu

bertanya “Mbak, kapan to wisuda?” Bagaimanapun juga kita adalah

saudara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

13. Kukuh, sahabat dan kekasihku yang setia, yang telah menemaniku

melewati hari-hari yang sulit, yang selalu menganggapku berarti sebagai

wanita. Semoga bekal kasih dan sayang kita dapat melewati semua

tantangan hidup kelak.

14. Dita, Kampret, Trini, Fang-fang dan teman-teman seperjuangan di

Fakultas Psikologi. Terima kasih atas bantuan, semangat dan perhatian

yang diberikan khususnya saat-saat akhir kuliah dengan selalu bertanya

“Gimana skripsimu ?”

15. Min-min (yang mau mendengarkan keluh kesah dan cerita hidupku), Nila

(yang selalu menghibur dan memberikan warna-warna ceria dengan

tingkah lakumu) dan Dian (yang memberikan gambaran dan semangat

untuk menata hari esok).

16. Saudara-saudaraku di Mapasadha, di tempat itulah aku belajar dan ditempa

bagaimana menjalani hidup, bagaimana dapat survive apapun yang terjadi

dan bagaimana aku bertahan menghadapi berbagai hal. Aku beruntung

karena aku telah menjadi saudara dalam Mapasadha.Viva Mapasadha !!!

17. Mudika Stasi Pringgolayan, Ricki, Dian, Yayan dan teman-teman Mudika

lain yang telah memberikan tuntunan dalam menjalani hidup.

18. Teman-teman Musisi Jalanan Alkid yang bersedia menemani dalam hari-

hari sulitku. Thanks Guys, dari kalianlah aku belajar banyak hal tentang

hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, November 2007

Penulis

Th. Aprilia Rahmawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….……...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….…….ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iii

HALAMAN MOTTO…………………………………………………………….iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….……..v

ABSTRAK………………………………………………………………………..vi

ABSTRACT…………………………………………………………………..…...vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….xi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xii

DAFTAR TABEL………………………………………………………….……xvi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………...1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………..5

C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………...5

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………….5

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

A. Adversity Quotient

1. Adversity Quotient …………………………………………………...…6

2. Karakter Individu dalam Adversity Quotient …………………………...9

3. Dimensi Adversity Quotient …………………………………………...12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

B. Perkembangan Psikologis Siswa Kelas XI

1. Perkembangan Kognitif ……………………………………………….16

2. Ciri Khas Masa Remaja

2.1. Masa remaja sebagai masa peralihan ……………………………..18

2.2. Masa remaja sebagai masa belajar ……………………………….18

2.3 Masa remaja sebagai usia bermasalah …………………………….19

2.4 Masa Remaja sebagai Masa Ketidakstabilan ...……………………23

2.5 Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistik ………………...23

3. Tugas Perkembangan Remaja …………………………………………24

4. Kebutuhan Khas Remaja ……………………………………………...26

5. Pergaulan Remaja ……………………………………………………...27

C. SMA Pangudi Luhur

1. Sejarah Yayasan Pangudi Luhur Pusat ………………………………..27

2. Visi dan misi Yayasan Pangudi Luhur ……………………………….. 29

3. Sejarah Singkat SMA Pangudi Luhur Sedayu ………………………...30

D. Adversity Quotient Siswa Kelas XI … …………………………………….30

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian …………………………………………………………….35

B. Subyek Penelitian ………………………………………………………….36

C. Variabel Penelitian ………………………………………………………...36

D. Definisi Operasional ……………………………………………………….36

E. Metode Pengumpulan Data ………………………………………………..37

F. Pertanggungjawaban Mutu Alat Ukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

1. Validitas Alat Ukur ……………………………………………………42

2. Seleksi Aitem dan Uji Reliabilitas Alat Ukur

2.1 Uji Kesahihan Skala Uji Coba …………….…………..…………..43

2.2 Reliabilitas Skala Uji Coba ………………………..………………47

2.3 Uji Normalitas Skala Uji Coba ……………………………..……..47

G. Analisis Data ………………………………………………………………48

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah Penelitian

1. Kondisi Gedung SMA Pangudi Luhur Sedayu ……………………… 50

2. Kondisi Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu …...……………………..50

B. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………………….51

C. Persiapan Analisis Data Statistik Hasil Penelitian

1. Reliabilitas Skala Penelitian …………………………………………...53

2. Uji Normalitas Skala Penelitian ………………………………….........53

D. Deskripsi Data ……………………………………………………………..54

E. Kategorisasi Tingkat Adversity Quotient

1. Kategorisasi Adversity Quotient ……………………………………….56

2. Kategorisasi Aspek Adversity Quotient

2.1 Aspek Control ……….....................................................................58

2.2 Aspek Origin dan Ownership …………..………………………….59

2.3 Aspek Reach ………………………………….……………………60

2.4 Aspek Endurance ………………………………….………………62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

F. Pembahasan

1. Adversity Quotient secara umum ……………………………………...63

2. Aspek-aspek Adversity Quotient

2.1 Aspek Control ……………………………………………………..68

2.2 Aspek Origin dan Ownership ……………………………...………70

2.3 Aspek Reach ……………………………………………………….73

2.4 Aspek Endurance ………………………………………………….76

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………...79

B. Saran

1. Bagi Sekolah ………………………………………………………...81

2. Bagi Peneliti Lain ……………………………………………………81

C. Keterbatasan Penelitian ………………………………………………….82

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...83

LAMPIRAN I : Skala Penelitian

A. Skala Uji Coba …………………………………………………………..85

B. Skala Penelitian ………………………………………………………….86

LAMPIRAN II : Data Penelitian

A. Data Pelaksanaan Uji Coba ……………………………………………...87

B. Data Pelaksanaan Penelitian …………………………………………….88

LAMPIRAN III : Seleksi Aitem Skala Uji Coba

A. Hasil Uji Reliabilitas Skala Uji Coba ……………………………………89

B. Hasil Uji Normalitas Skala Uji Coba ……………………………………91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

LAMPIRAN IV : Persiapan Analisis Data

A. Hasil Uji Reliabilitas Skala Penelitian …………………………………..92

B. Hasil Uji Normalitas Skala Penelitian …………………………………...94

LAMPIRAN V : Deskripsi Data Penelitian ……………………………………..95

LAMPIRAN VI : Kategorisasi dan Deskripsi Skor Subyek

A. Skor Adversity Quotient …………………………………………………96

B. Skor aspek-aspek Adversity Quotient ……………………………………99

LAMPIRAN VII : Surat Keterangan Penelitian ……………………………….111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Susunan butir Skala Uji Coba Adversity Quotient ……………...…...39

Tabel 3.2 : Blue Print Skala Uji Coba Adversity Quotient ……..……………….40

Tabel 3.3 : Skor jawaban pernyataan favorable dan unfavorable

Skala Adversity Quotient ……………………………………………41

Tabel 3.4 : Aitem gugur skala Adversity Quotient ……………………………...45

Tabel 3.5 : Aitem sahih skala Adversity Quotient ………………………………46

Tabel 3.6 : Hasil Uji Normalitas Skala Uji Coba ……………………………….48

Tabel 3.7 : Tabel Norma Kategorisasi .…………………………………...……..49

Tabel 4.1 : Hasil Uji Normalitas Skala Penelitian ……………………………....53

Tabel 4.2 : Rangkuman Deskripsi Data Penelitian ……………………………...54

Tabel 4.3 : Deskripsi Data Adversity Quotient ………………………………….56

Tabel 4.4 : Norma kategorisasi Adversity Quotient …………………………......56

Tabel 4.5 : Norma kategorisasi Adversity Quotient dengan batasan angka …......57

Tabel 4.6 : Kategorisasi Adversity Quotient …………………………………….57

Tabel 4.7 : Deskripsi Data Aspek Control ………………………………………58

Tabel 4.8 : Norma kategorisasi Aspek Control dengan batasan angka …….……58

Tabel 4.9 : Kategorisasi aspek Control ………………………………………….59

Tabel 4.10 : Deskripsi Data aspek Origin dan Ownership .……………………...59

Tabel 4.11 : Norma kategorisasi Origin dan Ownership dgn batasan angka …...59

Tabel 4.12 : Kategorisasi aspek Origin dan Ownership ………………………...60

Tabel 4.13 : Deskripsi Data Aspek Reach ……………………………………...60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Tabel 4.14 : Norma kategorisasi Aspek Reach dengan batasan angka ………….61

Tabel 4.15 : Kategorisasi aspek Reach ………………………………………….61

Tabel 4.16 : Deskripsi Data aspek Endurance ………………………………….62

Tabel 4.17 : Norma kategorisasi Aspek Endurance dengan batasan angka ……..

62

Tabel 4.18 : Kategorisasi aspek Endurance …………………………………….63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siswa kelas XI termasuk dalam usia remaja menurut pembagian rentangan

usia yang dikemukakan oleh Hurlock (1997) yaitu antara 13-18 tahun. Masa

remaja merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan, suatu periode

peralihan, suatu masa perubahan, usia bermasalah, saat dimana individu mencari

identitas, usaha yang menakutkan, masa tidak realistik dan ambang dewasa.

Masa remaja juga disebut sebagai usia bermasalah. Masalah remaja sering

menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh remaja laki-laki maupun remaja

perempuan. Mappiare (1982) mengemukakan bahwa dalam masa remaja banyak

masalah yang harus dihadapi oleh remaja. Terlebih pada abad ke-21 yang

menyodorkan lingkungan sosial yang sangat berbeda dengan lingkungan sosial,

ekonomi, budaya dan teknologi pada abad sebelumnya. Perubahan teknologi yang

sangat cepat dan disertai adanya semangat globalisasi akan membawa perubahan

cara hidup masyarakat. Dalam perubahan itu, persoalan yang dihadapi oleh remaja

Indonesia menjadi semakin beragam. (Suyanto dan Hisyam, 2000)

Mappiare (1982) mengungkapkan bahwa masa remaja adalah masa yang kritis.

Dikatakan kritis sebab dalam masa ini remaja akan dihadapkan dengan

persoalan apakah ia dapat menghadapi dan memecahkan masalah-masalahnya

atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Soesilowindradini (2006) mengungkapkan bahwa remaja merasa dirinya

menghadapi masalah yang banyak sekali dan sukar untuk diselesaikan. Beberapa

masalah yang dihadapi oleh remaja antara lain masalah-masalah yang

berhubungan dengan pendidikan, nilai-nilai yang diyakini dan pergaulan.

Remaja menghadapi banyak masalah yang berhubungan dengan pendidikan.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

kegiatan yang paling pokok bagi siswa namun aktivitas belajar bagi setiap siswa

tidak selamanya dapat berlangsung secara lancar. (Ahmadi dan Supriyono,1991)

Remaja juga menghadapi masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai

yang diyakininya. Remaja menganggap bahwa yang benar ialah kesesuaian antara

ideal dengan prakteknya. Namun, dengan banyaknya ketidaksesuaian yang

dilakukan oleh masyarakat sendiri menyebabkan sering muncul konflik-konflik

dalam diri remaja ketika menilai benar dan salahnya suatu perbuatan. Remaja

mulai menyangsikan konsep benar dan salah yang dikemukakan oleh orang

dewasa.(Mappiare,1982)

Selain masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan nilai-nilai yang

diyakini, remaja juga sering menghadapi masalah yang berhubungan dengan

pergaulan. Pergaulan dianggap penting bagi remaja, dan kesulitan-kesulitan di

bidang itu menimbulkan kekecewaan dan gangguan emosional yang besar artinya.

Remaja sering dihadapkan pada persoalan penerimaan atau penolakan teman

sebaya terhadap kehadirannya dalam pergaulan. (Brouwer,1981)

Bila remaja dapat menghadapi masalah-masalah tersebut dengan baik, maka

akan menjadi modal dasar dalam menghadapi masalah selanjutnya sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

dewasa. Kemampuan remaja dalam menghadapi masalah-masalah hidup inilah

yang oleh Stoltz disebut dengan Adversity Quotient.

Menurut Stoltz (2000), Adversity Quotient mengukur kemampuan seseorang

dalam mengatasi masalah atau kesulitan. Abdilah (2006) juga mengemukakan

bahwa Adversity Quotient adalah kecerdasan mengelola hidup dan mampu

melihat kemalangan menjadi peluang. Hal ini didukung Soedarsono (2006)

yang mengungkapkan betapa pentingnya seseorang memiliki Adversity

Quotient, yaitu kemampuan seseorang dalam mengubah tantangan bahkan

ancaman menjadi peluang.

Sebenarnya para remaja memiliki Adversity Quotient atau kemampuan

mengatasi masalah atau kesulitan. Hal ini dikemukakan oleh Gunarsa, S dan

Gunarsa (1991) dimana pemuda pemudi atau para remaja memiliki daya juang,

daya menegakkan diri dan membentuk masa depannya sendiri. Dengan ketekunan

dan daya juang untuk mengatasi rintangan-rintangan diluar dirinya, seseorang

dapat membentuk dan mengarahkan perjalanan hidupnya. Remaja mencoba

menggunakan kemampuan berpikirnya untuk memecahkan problema-problema,

menganalisa kesukaran dan mensitesanya kembali sebagai bahan untuk

merumuskan pengalaman-pengalamannya. (Soejanto,1990)

Stoltz (2000), mengemukakan bahwa kesuksesan seseorang terutama

ditentukan oleh cara dia menjelaskan atau merespon peristiwa-peristiwa dalam

kehidupan. Bermacam kesulitan yang dihadapi lebih baik dipositifkan.

Mempositifkan kesulitan berarti menjalani kehidupan dengan optimisme. Dengan

pandangan optimis seseorang akan lebih sukses. (Soejanto,1990)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Bila remaja dapat menghadapi persoalan-persoalannya, dia akan

mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri dan mampu menghadapi segala

sesuatu. Bila tidak, dia akan mengembangkan perasaan gagal dan tidak mampu

menghadapi apa-apa, dimana perasaan itu dapat tetap tinggal dalam dirinya untuk

selanjutnya. (Soesilowindradini, 2006)

Berpijak dari uraian di atas yang menyatakan peranan Adversity Quotient

yang dapat menentukan kesuksesan dan kegagalan remaja dalam menjalani masa

remajanya dan masa perkembangan selanjutnya, maka peneliti merasa tertarik

untuk melihat tingkat Adversity Quotient yang dimiliki oleh siswa kelas XI

sebagai remaja.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka rumusan masalah

yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana tingkat Adversity

Quotient siswa SMA kelas XI ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk

melihat tingkat Adversity Quotient siswa SMA kelas XI .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian , yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan teoritis di bidang

Psikologi Perkembangan mengenai Adversity Quotient remaja.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan praktis yang

memberikan informasi yang berkaitan dengan Adversity Quotient.

a. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

Adversity Quotient siswa kelas XI

b. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini dapat memperkaya wawasan dan

menambah pengetahuan mengenai Adversity Quotient

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Adversity Quotient

Pada bagian ini akan diterangkan mengenai definisi Adversity Quotient,

karakter-karakter individu dalam Adversity Quotient dan dimensi-dimensi

Adversity Quotient.

1. Adversity Quotient

Menurut Stoltz (2000), hidup ini seperti mendaki gunung. Kepuasan

dicapai melalui usaha yang tidak kenal lelah untuk terus mendaki, meskipun

kadang-kadang langkah demi langkah yang ditapakkan terasa lambat dan

menyakitkan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat dimana seseorang

bergerak ke depan dan keatas, terus maju dalam menjalani hidupnya, kendati

terdapat berbagai rintangan atau bentuk-bentuk kesengsaraan lainnya.

Setiap kesulitan merupakan tantangan, setiap tantangan merupakan suatu

peluang, dan setiap peluang harus disambut. Perubahan merupakan bagian dari

suatu perjalanan yang harus diterima dengan baik. Pada umumnya ketika

dihadapkan pada tantangan-tantangan hidup, kebanyakan orang berhenti berusaha

sebelum tenaga dan batas kemampuan mereka benar-benar teruji. Kemampuan

seseorang dalam mengatasi setiap kesulitan hidup disebut dengan Adversity

Quotient. (Stoltz, 2000)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Menurut Stoltz (2000), Adversity Quotient mengukur kemampuan seseorang

dalam mengatasi kesulitan. Abdilah (2006) juga mengemukakan bahwa

Adversity Quotient adalah kecerdasan mengelola hidup dan mampu melihat

kemalangan menjadi peluang. Hal ini didukung Soedarsono (2006) yang

mengungkapkan pentingnya seseorang memiliki Adversity Quotient, yaitu

kemampuan seseorang dalam mengubah tantangan menjadi peluang.

IQ tidak cukup untuk mencapai kesuksesan. Pemikiran lama tentang IQ

atau Intelligence Quotient, kecerdasan yang terukur secara ilmiah dan dipengaruhi

oleh faktor keturunan ini telah lama dianggap oleh para orang tua dan guru

sebagai si peramal kesuksesan. Namun banyak orang yang memiliki IQ tinggi tapi

tidak mewujudkan potensinya.

Dalam bukunya Emotional Intelligence, Daniel Goleman (dalam Stoltz,

2000) menjelaskan mengapa beberapa orang yang IQ-nya tinggi mengalami

kegagalan, sementara banyak yang lainnya dengan IQ yang sedang-sedang saja

bisa berkembang pesat. Selain IQ, kita semua mempunyai EQ atau Emotional

Intelligence. EQ mencerminkan kemampuan untuk berempati dengan orang lain,

menunda rasa gembira, mengendalikan dorongan-dorongan hati, sadar diri,

bertahan dan bergaul secara efektif dengan orang lain. Goleman mengemukakan

EQ lebih penting daripada IQ, namun seperti halnya IQ tidak setiap orang

memanfaatkan EQ dan potensi mereka sepenuhnya, meskipun kecakapan-

kecakapan yang berharga itu mereka miliki. Karena EQ tidak mempunyai tolok

ukur yang sah dan metode yang jelas untuk mempelajarinya, maka kecerdasan

emosional tetap sulit dipahami. Agaknya bukan IQ ataupun EQ yang menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

suksesnya seseorang. Tapi, keduanya memainkan suatu peran dalam pencapaian

keberhasilan. Stoltz (2000), mengajukan konsep yang menjembatani peranan IQ

dan EQ, serta lebih menentukan kesuksesan seseorang yaitu Adversity Quotient.

Berdasarkan konsep tersebut, menurut Stoltz (2000) kesuksesan dalam

hidup sebagian besar ditentukan oleh AQ. Stoltz juga mengemukakan bahwa ada

beberapa orang yang mempunyai IQ ataupun EQ yang tinggi tetapi gagal

menunjukkan kemampuannya. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa ada

orang yang mampu bertahan dan berprestasi. Ia mengemukakan bahwa yang

mempengaruhi orang yang bertahan tersebut adalah bagaimana seseorang melihat

hambatan-hambatan sebagai peluang. Hal tersebut yang menjadi inti Adversity

Quotient. (Prabowo dan Setyorini, 2005)

AQ menjadi demikian penting karena: pertama, AQ menunjukkan

seberapa baik seseorang dapat bertahan menghadapi kesulitan dan mengatasinya.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sukses adalah orang yang tetap gigih

berusaha meskipun banyak rintangan atau bahkan kegagalan. Tidak ada orang

mencapai sukses sejati tanpa merasakan kegagalan sebelumnya. Kedua, AQ

merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk memprediksi siapa yang akan

mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang jatuh. Dimensi-dimensi AQ

merupakan faktor signifikan penentu kesuksesan atau kegagalan seseorang.

Ketiga, AQ memprediksi siapa yang akan mencapai kinerja sesuai harapan dan

potensi dan siapa yang gagal. Semua orang memiliki potensi yang besar untuk

menjadi sukses. Tetapi hanya sedikit orang yang menyakini potensi dirinya.

Orang yang memiliki keyakinan terhadap potensinya dapat bekerja dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Sementara orang yang meragukan kemampuan dirinya, bekerja dengan kinerja

rendah. Keempat, AQ memprediksi siapa yang akan menyerah dan siapa yang

akan menang. Apakah seseorang akan berhasil atau gagal dalam melaksanakan

tugas dapat diprediksi dari nilai AQ yang dimiliki. (Nggermanto, 2002)

AQ mempunyai tiga bentuk. Pertama, AQ adalah suatu kerangka kerja

konseptual yang baru untuk memahami dan meningkatkan semua segi kesuksesan.

Kedua, AQ adalah suatu ukuran untuk mengetahui respons terhadap kesulitan.

Terakhir, AQ adalah serangkaian peralatan yang memiliki dasar ilmiah untuk

memperbaiki respons terhadap kesulitan. Gambaran ketiga unsur ini yaitu

pengetahuan baru, tolok ukur dan peralatan yang praktis, merupakan sebuah paket

yang lengkap untuk memahami dan memperbaiki komponen dasar pendakian

sehari-hari dan seumur hidup. (Stoltz, 2000)

Definisi Adversity Quotient dalam penelitian ini adalah kemampuan

seseorang dalam bertahan dan mengatasi masalah atau kesulitan serta tantangan

hidup yang dihadapi.

2. Karakter Individu dalam Adversity Quotient

Menurut Stoltz (2000), dalam pemahaman mengenai AQ diambil analogi

pendaki gunung yang melakukan pendakian. Stoltz menjelaskan tiga jenis

orang yang akan dijumpai dalam perjalanan mendaki, orang-orang tersebut

memiliki respons yang berbeda-beda terhadap pendakian dan sebagai akibatnya

dalam hidup ini mereka menikmati berbagai macam tingkat kesuksesan dan

kebahagiaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

a. Mereka yang berhenti (Quitters)

Quitters atau orang-orang yang berhenti adalah orang yang memilih untuk

keluar, menghindari kewajiban, mundur, dan berhenti. Mereka mengabaikan,

menutupi, atau meninggalkan dorongan inti yang manusiawi untuk mendaki,

dan dengan demikian meninggalkan banyak hal yang ditawarkan oleh

kehidupan.

b. Mereka yang berkemah (Campers)

Berbeda dengan Quitters, Campers sekurang-kurangnya telah menanggapi

tantangan pendakian itu. Mereka telah mencapai tingkat tertentu. Perjalanan

mereka mungkin memang mudah, atau mungkin mereka telah mengorbankan

banyak hal dan telah bekerja dengan rajin untuk sampai ke tempat dimana

mereka kemudian berhenti. Pendakian yang tidak selesai itu oleh sementara

orang dianggap sebagai “kesuksesan”. Mereka menganggap kesuksesan

sebagai tujuan yang harus dicapai, jika dibandingkan dengan perjalanannya.

Campers melepaskan kesempatan untuk maju, yang sebenarnya dapat dicapai

jika energi dan sumber dayanya diarahkan dengan semestinya. Mereka tidak

memanfaatkan potensi mereka sepenuhnya.

c. Para pendaki (Climbers)

Climbers selalu menyambut tantangan-tantangan yang disodorkan

kepadanya. Climbers yakin bahwa segala hal bisa dan akan terlaksana,

meskipun orang lain bersikap negatif dan sudah memutuskan bahwa jalannya

tidak mungkin ditempuh. Mereka bisa memotivasi diri sendiri, memiliki

semangat tinggi, dan berjuang untuk mendapatkan yang terbaik dari hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Kemampuan Quitters, Campers dan Climbers dalam menghadapi

kesulitan. Quitters mempunyai kemampuan yang kecil atau bahkan tidak

mempunyai sama sekali, itulah yang menyebabkan mereka berhenti. Campers

mungkin telah menghadapi cukup banyak kesulitan sampai menemukan tempat

berkemah. Sayangnya, kesulitan ini jugalah yang pada akhirnya mendorong

Campers untuk mempertimbangkan resiko-resiko dan imbalan-imbalannya, yang

akhirnya menghentikan pendakiannya. Campers seperti Quitters mempunyai

ambang kemampuan yang terbatas dalam menghadapi kesulitan, dan menemukan

alasan-alasan yang kuat untuk berhenti mendaki. Climbers tidak asing terhadap

situasi yang sulit. Kehidupan mereka memang menghadapi dan mengatasi arus

rintangan yang tiada hentinya. Climbers memahami bahwa kesulitan adalah

bagian dari hidup. Jadi, menghindari kesulitan sama saja dengan menghindari

kehidupan.

Berdasarkan teori “Ketidakberdayaan Yang Dipelajari” (dalam

Stoltz,2000), kesuksesan seseorang terutama ditentukan oleh cara dia menjelaskan

atau merespon peristiwa-peristiwa dalam kehidupan. Seligman (dalam

Stoltz,2000) menemukan bahwa mereka yang merespon kesulitan sebagai sesuatu

yang sifatnya tetap, internal dan dapat digeneralisasi ke bidang-bidang kehidupan

lainnya cenderung menderita di semua bidang kehidupannya, sedangkan mereka

yang menanggapi situasi-situasi sulit sebagai sesuatu yang sifatnya eksternal,

sementara, dan terbatas cenderung menikmati banyak manfaat, mulai dari kinerja

sampai kesehatan. Martin Seligman (dalam Stoltz, 2000) menjelaskan hal tersebut

sebagai pesimisme versus optimisme. Mereka yang menjelaskan kesulitan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

sesuatu yang sifatnya permanen, meluas dan pribadi memiliki gaya pesimistis.

Mereka yang merespon kesulitan sebagai sesuatu yang sifatnya sementara,

eksternal, dan terbatas memiliki gaya optimistis.

Menurut Werner, orang yang ulet adalah “perencana-perencana, orang-

orang yang mampu menyelesaikan masalah, dan bisa memanfaatkan peluang”.

Orang yang kurang ulet akan langsung menyerah. Sama dengan kaum optimis,

orang-orang yang ulet memiliki kemampuan untuk bangkit kembali dari

kegagalan. Mereka adalah Climbers. Kemampuan ini tidak berasal dari kesulitan

yang dialami tetapi dari cara mereka merespons kesulitan. Carol Dweck

membuktikan bahwa orang dengan respons–respons yang pesimistis terhadap

kesulitan tidak akan banyak belajar dan berprestasi jika dibandingkan dengan

orang yang memiliki pola-pola yang lebih optimistis. (Stoltz, 2000)

3. Dimensi Adversity Quotient

Stoltz (2000) mengemukakan bahwa Adversity Quotient terdiri atas 4

dimensi CO2RE, dimana dimensi-dimensi CO2RE ini akan menentukan Adversity

Quotient keseluruhan seseorang.

a. C = Control (Kendali)

C adalah singkatan dari “control” atau kendali. C mempertanyakan berapa

banyak kendali yang dirasakan terhadap sebuah peristiwa yang menimbulkan

kesulitan. Kata kuncinya adalah merasakan. Kendali yang sebenarnya dalam

suatu situasi hampir tidak mungkin diukur. Kendali yang dirasakan jauh lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

penting. Kendali diawali dengan pemahaman bahwa sesuatu apapun itu, dapat

dilakukan.

Perbedaan antara respons AQ yang rendah dan yang tinggi dalam dimensi

ini cukup dramatis. Mereka yang AQ-nya lebih tinggi merasakan kendali yang

lebih besar atas peristiwa-peristiwa dalam hidup daripada yang AQ-nya lebih

rendah. Akibatnya, mereka akan mengambil tindakan yang akan menghasilkan

lebih banyak kendali lagi. Merasakan tingkat kendali, bahkan yang terkecil

sekalipun akan membawa pengaruh yang radikal dan sangat kuat pada

tindakan-tindakan dan pikiran-pikiran yang mengikutinya. Mereka yang

memiliki AQ lebih tinggi cenderung melakukan pendakian, sementara orang-

orang yang AQ-nya lebih rendah cenderung berkemah atau berhenti.

b. O2 = Origin dan Ownership (Asal Usul dan Pengakuan)

O2 merupakan kependekan dari “origin” (asal usul) dan “ownership”

(pengakuan). O2 mempertanyakan dua hal yaitu siapa atau apa yang menjadi

asal usul kesulitan dan sampai sejauh manakah seseorang mengakui akibat-

akibat kesulitan itu. Ada perbedaan besar diantara keduanya.

Asal-usul atau origin ada kaitannya dengan rasa bersalah. Orang yang AQ-

nya rendah cenderung menempatkan rasa bersalah yang tidak semestinya atas

peristiwa-peristiwa buruk yang terjadi. Dalam banyak hal, mereka melihat

dirinya sendiri sebagai satu-satunya penyebab atau asal usul (origin) kesulitan

tersebut.

Mempersalahkan diri sendiri itu penting dan efektif tapi hanya sampai

tahap tertentu. Terlalu berlebihan mempersalahkan diri sendiri, sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

melampaui peran seseorang dalam menimbulkan kesulitan, bisa menjadi

destruktif. Yang jauh lebih penting lagi adalah sampai sejauh mana seseorang,

bersedia mengakui akibat kesulitan itu. Rasa bersalah tidak sama dengan

memikul tanggung jawab. Mengakui akibat-akibat yang ditimbulkan oleh

kesulitan mencerminkan tanggung jawab, inilah paro kedua dari dimensi O2.

Semakin tinggi skor pengakuan seseorang, semakin besar dirinya

mengakui akibat-akibat dari suatu perbuatan, apapun penyebabnya. Semakin

rendah skor pengakuan seseorang, semakin besar kemungkinannya untuk

tidak mengakui akibat-akibatnya, apapun penyebabnya.

Orang yang memiliki AQ tinggi tidak akan mempersalahkan orang lain

sambil mengelakkan tanggung jawab. Orang yang AQ-nya tinggi lebih unggul

daripada orang yang AQ-nya rendah dalam kemampuan untuk belajar dari

kesalahan-kesalahan. Cenderung mengakui akibat-akibat yang ditimbulkan

oleh kesulitan, seringkali tanpa mengingat penyebabnya. Rasa tanggung jawab

semacam itu memaksa mereka untuk bertindak, membuat mereka jauh lebih

berdaya daripada rekan-rekan mereka yang AQ-nya rendah. Orang yang AQ-

nya tinggi melakukan pekerjaannya dengan lebih baik, dengan menempatkan

peran mereka pada tempat yang sewajarnya. Mereka tahu mana yang betul-

betul merupakan tanggung jawab mereka.

c. R = Reach (Jangkauan)

Dimensi R ini mempertanyakan sejauh manakah kesulitan akan

menjangkau bagian-bagian lain dari kehidupan. Respons-respons dengan AQ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

yang rendah akan membuat kesulitan merembes ke segi-segi lain dari

kehidupan seseorang.

Jadi, semakin rendah skor R semakin besar kemungkinan menganggap

peristiwa-peristiwa buruk sebagai bencana, dengan membiarkannya meluas.

Sebaliknya, semakin tinggi skor R, semakin besar kemungkinan membatasi

jangkauan masalahnya pada peristiwa yang sedang dihadapi.

Semakin jauh seseorang membiarkan kesulitan itu mencapai wilayah-

wilayah lain dalam kehidupan, akan semakin merasa tidak berdaya dan

kewalahan. Membatasi jangkauan kesulitan memungkinkan untuk berpikir

jernih dan mengambil tindakan.

d. E = Endurance (Daya tahan)

E atau Endurance mempertanyakan dua hal yang berkaitan yaitu berapa

lama kesulitan akan berlangsung dan berapa lama penyebab kesulitan itu akan

berlangsung. Semakin rendah skor E, semakin besar kemungkinannya untuk

menganggap kesulitan dan atau penyebab-penyebabnya akan berlangsung

lama, kalau bukan selama-lamanya.

Berdasarkan penelitian Selligman dan riset yang dilakukan oleh Lorraine

Johnson dan Stuart Biddle (dalam Stolz, 2000) menunjukkan bahwa ada

perbedaan dramatis antara orang yang mengkaitkan kesulitan dengan sesuatu

yang sifatnya sementara versus sesuatu yang lebih permanen atau abadi.

Mereka menemukan bahwa orang yang melihat kemampuan mereka sebagai

penyebab kegagalan (penyebab yang stabil) cenderung kurang bertahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

dibandingkan dengan orang yang mengkaitkan kegagalan dengan usaha

(penyebab yang sifatnya sementara) yang mereka lakukan.

B. Perkembangan Psikologis Siswa Kelas XI

Berdasarkan penggolongan usia yang dikemukakan oleh Hurlock (1997),

siswa kelas XI termasuk dalam usia remaja, yaitu antara 13 sampai 18 tahun yaitu

usia matang secara hukum. Karena itulah pada bagian ini akan dikemukakan

berbagai hal mengenai remaja yaitu perkembangan kognitif, ciri khas masa

remaja, tugas perkembangan remaja, kebutuhan khas remaja, dan pergaulan

remaja.

1. Perkembangan kognitif

Tahap perkembangan kognitif pada masa remaja menurut Piaget (dalam

Gunarsa, S dan Gunarsa, 1981) terletak pada Tahap IV : yaitu masa formal-

operasional. Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir

abstrak dan hipotetis. Berpikir abstrak merupakan cara berpikir yang bertalian

dengan hal-hal yang tidak dilihat dan kejadian-kejadian yang tidak langsung

dihayati.

Shaw dan Costanzo (dalam Ali dan Asrori, 2005) menambahkan bahwa

dengan taraf berpikir operasional formal, memungkinkan remaja mampu berpikir

secara lebih abstrak, menguji hipothesis dan mempertimbangkan apa saja peluang

yang ada padanya daripada sekedar melihat apa adanya. Hal yang sama

diungkapkan oleh Piaget (dalam Hurlock,1997) bahwa dengan berkembangnya

kemampuan kognitif menyebabkan remaja dalam menghadapi masalah atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

kesulitan mampu mempertimbangkan semua kemungkinan untuk menyelesaikan

dan mempertanggungjawabkannya. Jadi ia dapat memandang masalahnya dari

beberapa sudut pandang dan menyelesaikannya dengan mengambil banyak faktor

sebagai dasar pertimbangan.

Mappiare (1982) mengungkapkan dalam masa remaja, perkembangan

kemampuan pikir remaja dalam menerima dan mengolah informasi abstrak dari

lingkungannya memungkinkan remaja menilai benar atau salahnya pendapat-

pendapat orang tua atau pendapat orang dewasa lainnya. Seirama dengan

perkembangan pikirnya, remaja sering mempertanyakan tentang “mengapa”-nya

sesuatu. Berbantahan dengan orang tua atau dengan orang dewasa lainnya

merupakan hal yang wajar terjadi dalam masa ini.

Selain itu, remaja juga mempunyai kemampuan untuk berpikir secara

rasional, artinya ketika menghadapi masalah remaja dapat membuat dan

menentukan pilihan atau keputusan-keputusan dengan pertimbangan akal yang

intelegent. Hal emosi dan aspirasi-aspirasi memang tidak dapat diabaikan oleh

remaja, tetapi remaja juga mempunyai kemampuan mengadakan konsesus

terhadap berbagai pertimbangan yang saling bertentangan dan tidak selaras.

(Mappiare, 1982)

Dialaminya pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan pikir yang

normal pada remaja menyebabkan remaja mampu memecahkan persoalan-

persoalan yang dihadapinya, hal ini kemudian menimbulkan kepuasan. (Mappiare,

1982)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

2. Ciri khas masa remaja

2.1. Masa remaja sebagai masa peralihan

Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak ke

masa dewasa. Ditinjau dari segi fisiknya, mereka sudah bukan anak-anak lagi

tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa ternyata belum dapat

menunjukkan sikap dewasa. Sebagai masa transisi, tidak jarang remaja

mengalami kesulitan untuk menemukan identitas diri secepatnya. Itulah

sebabnya masa ini disebut juga sebagai masa pencarian identitas diri.

(Kristiyani, 2005)

Tugas perkembangan dan harapan sosial terhadap orang di masa remaja

banyak sekali berkaitan dengan masalah kemandirian Remaja dituntut untuk

mandiri dalam segala aspek kehidupan. Tentu saja ini bukan sesuatu yang

mudah, mengingat sebelumnya mereka banyak bergantung pada orang tua atau

orang dewasa lain di sekitarnya. Keadaan ini seringkali menimbulkan konflik

yang dapat menghambat perkembangan pribadi remaja. Remaja ingin

diperlakukan sebagai orang dewasa, tetapi di sisi lain mereka belum bisa

dikatakan sebagai orang dewasa. (Hurlock,1997)

2.2. Masa remaja sebagai masa belajar

Masa remaja menurut Soejanto (1990) adalah masa yang sebaik-baiknya

untuk belajar. Tinjauan psikologis bahwa masa remaja adalah masa belajar

karena pada masa remaja itulah tercapai kemasakan-kemasakan jasmani maupun

rohani secara menyeluruh dan mencapai puncaknya seoptimal-optimalnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Masa remaja adalah masa belajar karena dalam masa ini remaja mempelajari

segala sesuatu, baik karena tuntutan kematangan psikopsikis dan karena

keharusan-keharusan sebagai akibat dari perkembangannya.

Minat remaja akan pendidikan sungguh besar. Karena kecerdasan dan

bakat yang semakin berkembang, remaja tertarik pada pelajaran dan latihan. Di

SMA mereka dibantu untuk memilih pendidikan lanjutan atau pekerjaan yang

sesuai bagi bakat dan minat mereka masing-masing (Staf Yayasan Cipta Loka

Caraka, 1982). Selain itu minat yang muncul adalah minat remaja pada prestasi.

Prestasi yang baik dapat memberikan kepuasan pribadi dan ketenaran. Inilah

sebabnya mengapa prestasi, baik dalam olah raga maupun tugas-tugas sekolah

menjadi minat yang kuat sepanjang masa remaja. (Hurlock,1997)

Ahmadi dan Supriyono (1991), mengungkapkan bahwa aktivitas belajar

remaja tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar,

kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang

dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang

semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi.

Kesulitan belajar ini tidak hanya disebabkan karena faktor intelegensi yang

rendah, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi.

2.3 Masa remaja sebagai usia bermasalah

Salah satu ciri masa remaja yaitu masa remaja sebagai usia bermasalah.

Masalah remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh remaja.

Terdapat 2 alasan bagi kesulitan itu. Pertama pada masa kanak-kanak masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru, sehingga kebanyakan remaja

menjadi tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, karena para

remaja merasa diri mandiri sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya

sendiri dan menolak bantuan orang tua dan guru (Hurlock, 1997).

Hal yang sama diungkapkan pula oleh Mappiare (1982) yang

mengemukakan bahwa dalam masa remaja banyak masalah yang harus dihadapi

oleh remaja sebagai individu, hal ini dikarenakan sifat emosional remaja.

Kemampuan berpikir lebih dikuasai emosionalitasnya sehingga remaja kurang

mampu mengadakan konsensus dengan pendapat orang lain yang bertentangan

dengan dirinya.

Mappiare (1982) juga mengungkapkan bahwa masa remaja adalah masa

yang kritis. Dikatakan kritis sebab dalam masa ini remaja akan dihadapkan

dengan persoalan apakah ia dapat menghadapi dan memecahkan masalahnya

atau tidak. Keadaan remaja yang dapat menghadapi masalahnya dengan baik,

menjadi modal dasar dalam menghadapi masalah selanjutnya sampai dewasa

Soesilowindradini (2006) mengungkapkan bahwa remaja merasa dirinya

menghadapi masalah yang banyak sekali dan sukar untuk diselesaikan.

Beberapa masalah yang dihadapi oleh remaja :

a) Masalah yang berhubungan dengan Pendidikan

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok bagi siswa. Aktivitas belajar bagi

setiap siswa tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-

kadang lancar, kadang-kadang tidak. (Ahmadi dan Supriyono,1991)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Keadaan dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya

disebut dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar ini tidak selalu

disebabkan karena faktor intelegensi, tetapi dapat juga karena faktor-faktor

non intelegensi. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang

ditandai hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. (Ahmadi

dan Supriyono,1991)

Soesilawindradini (2006) mengungkapkan pada umumnya remaja suka

mengeluh tentang sekolah. Hal-hal yang menyebabkan timbulnya keluh

kesah antara lain mengenai pekerjaan rumah, mata pelajaran, peraturan

sekolah, dan lain lain. Selain itu, remaja juga bersikap kritis terhadap guru

dan cara guru mengajar. (Hurlock,1997)

b) Masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai

Akibat perkembangan kemampuan pikir, remaja memikirkan tentang

nilai-nilai yang memberikan konsep-konsep mengenai benar dan salah, baik

dan buruk serta patut dan tidak patut. Remaja tidak begitu saja menerima

konsep-konsep yang dimaksud, tetapi dipertentangkannya dengan citra diri

dan struktur kognitif yang dimilikinya.(Mappiare,1982)

Remaja menganggap bahwa yang benar ialah kesesuaian antara ideal

dengan prakteknya. Namun, dengan banyaknya ketidaksesuaian yang

dilakukan oleh masyarakat sendiri menyebabkan sering muncul konflik-

konflik dalam diri remaja ketika menilai benar dan salahnya suatu

perbuatan. Remaja mulai menyangsikan konsep benar dan salah yang

dikemukakan oleh orang dewasa.(Mappiare,1982)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Menurut Garrison dalam Mappiare (1982), remaja sangat tertarik pada

persoalan-persoalan yang menyangkut kehidupan dan falsafah hidup. Para

remaja diharapkan memiliki standar-standar pikir, sikap-perasaan dan

perilaku yang dapat menuntun dan mewarnai berbagai aspek kehidupannya.

Remaja memerlukan perangkat nilai dan falsafah hidup. Jika remaja tidak

memiliki falsafah hidup (terutama yang diterapkan dalam perbuatan) maka

mereka tidak memiliki kendali dalam hidupnya, yang dapat membuatnya

tidak memiliki kepastian diri.

c) Masalah yang berhubungan dengan Pergaulan

Remaja biasanya tidak banyak berhubungan lagi dengan orang tua

serta saudara dan diganti dengan teman-teman sekelas atau teman sekolah.

Dalam masa peralihan ini timbul dorongan yang kuat dalam diri remaja

yaitu kebutuhan untuk diterima di lingkungannya. (Brouwer,1981) Ini sesuai

dengan tugas perkembangan masa remaja yang dikemukakan oleh Mappiare

(1982) yaitu menjalin hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebaya

baik sesama jenis maupun lain jenis kelamin.

Pergaulan dianggap sangat penting, dan kesulitan-kesulitan di bidang

itu menimbulkan kekecewaan yang besar dan gangguan emosional yang

besar artinya. Dalam hubungan ini, remaja sering dihadapkan pada persoalan

penerimaan atau penolakan teman sebaya terhadap kehadirannya dalam

pergaulan. Kalau remaja berhasil menjalin relasi-relasi yang baik dengan

teman-temannya, dia akan berhasil melewati masa peralihan itu tanpa

banyak kesukaran. (Brouwer,1981)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

2.4 Masa Remaja sebagai Masa Ketidakstabilan

Dalam masa ini remaja sangat tidak stabil keadaannya. Kesedihan yang

tiba-tiba berganti dengan kegembiraan, rasa percaya kepada diri sendiri berganti

dengan rasa meragukan diri sendiri, semuanya ini adalah ketidakstabilan emosi

yang biasa dari remaja. Ketidak stabilan ini juga nampak dalam hubungannya

dengan masyarakat. Persahabatannya berganti-ganti, juga sifat yang disukainya

dari orang lain selalu berganti-ganti. Dalam memilih jabatanpun berganti-ganti,

sehingga belum dapat menentukan rencana untuk masa depan. Keadaan tidak

stabil ini adalah akibat dari perasaan yang tidak pasti mengenai dirinya.

(Soesilowindradini, 2006)

2.5 Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistik

Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah

jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan kehidupan sebagaimana yang ia inginkan

dan bukan sebagaimana adanya (Hurlock,1997). Cara pandang yang kurang

realistik ini akan menimbulkan ketidakstabilan emosi, selain itu ketika ada

persoalan yang timbul akan dirasakan remaja mencekam dirinya, karena

disangkanya orang lain sepikiran dan ikut tidak puas mengenai dirinya.

(Gunarsa, S dan Gunarsa,1981). Dengan bertambahnya pengalaman pribadi dan

pengalaman sosial, dan dengan meningkatnya kemampuan untuk berpikir

rasional, akan membuat remaja memandang diri sendiri, keluarga, teman dan

kehidupan pada umumnya secara lebih realistik. (Hurlock,1997)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

3. Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan

sikap dan perilaku kekanak-kanakkan serta berusaha untuk mencapai kemampuan

bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan masa

remaja menurut Hurlock (1997) adalah berusaha:

1. Mampu menerima keadaan fisiknya

Remaja senantiasa membandingkan keadaan fisiknya dengan teman-

teman sebayanya. Perbandingan yang tidak memuaskan dapat menjadi

sumber kekecewaan dan rendah diri.

2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa

Mulai masa pubertas perbedaan antara pria dan wanita makin jelas

adanya dan dengan ini timbul peranan-peranan bagi remaja pria dan wanita.

3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan

jenis

Hal yang penting dalam masa ini adalah diterimanya seseorang dalam

suatu kelompok, sehingga pada permulaan masa remaja terlihat

pembentukan kelompok-kelompok

4. Mencapai kemandirian emosional

Mencapai kebebasan emosional dalam masa remaja adalah penting.

Orang-orang dewasa yang gagal menjalankan tugas ini dalam masa remaja

mereka, akan menjadi orang yang tidak dapat membuat keputusan sendiri

dan menerima tanggung jawab sebagai yang diharapkan dari orang dewasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

5. Mencapai kemandirian ekonomi

Tugas ini berasal dari keinginan untuk menjadi dewasa dan menerima

tanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan ekonomi.

6. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat

diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat

7. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua

Bila remaja tidak mengembangkan nilai, dia tidak akan mempunyai

pembimbing yang tetap dalam membuat keputusan-keputusan. Padahal

remaja makin lama makin harus berdiri sendiri, maka harus membuat pilihan

yang banyak berhubungan dengan berbagai hal. Macam pilihan yang

dibuatnya sangat penting sehubungan dengan penyesuaiannya dan

kebahagiaannya di kemudian hari. (Hurlock, 1997)

8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk

memasuki dunia dewasa

Tanggung jawab hidup yang harus semakin ditingkatkan oleh remaja,

yaitu mampu memikul sendiri juga menjadi masalah tersendiri bagi mereka.

Karena tuntutan peningkatan tanggung jawab tidak hanya datang dari orang

tua atau anggota keluarganya tetapi juga dari masyarakat sekitarnya. Tidak

jarang masyarakat juga menjadi masalah bagi remaja. Melihat fenomena

yang sering terjadi dalam masyarakat yang seringkali juga menunjukkan

adanya kontradiksi dengan nilai-nilai moral yang mereka ketahui, tidak

jarang remaja mulai meragukan tentang apa yang disebut baik dan buruk.

(Ali dan Asrori, 2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan

10. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan

keluarga

Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan,

diperlukan kemampuan kreatif remaja. Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai

oleh perkembangan kognitifnya.

4. Kebutuhan khas remaja

Kekhasan dalam perkembangan fase remaja dibandingkan dengan fase

perkembangan lainnya adalah adanya kebutuhan khas remaja. Menurut Garrison

(dalam Ali dan Asrori, 2005) tujuh kebutuhan khas remaja adalah :

1. kebutuhan akan kasih sayang

2. kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok

3. kebutuhan untuk berdiri sendiri

4. kebutuhan untuk berprestasi

5. kebutuhan akan pengakuan dari orang lain

6. kebutuhan untuk dihargai

7. kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh

Pada dasarnya setiap remaja menghendaki semua kebutuhannya dapat

terpenuhi secara wajar. Terpenuhinya kebutuhan akan menimbulkan

keseimbangan dan keutuhan pribadi. Sebaliknya, remaja akan mengalami

kekecewaan, ketidakpuasan, atau bahkan frustasi dan pada akhirnya akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya jika kebutuhannya tidak

terpenuhi.

5. Pergaulan Remaja

Pikunas mengungkapkan bahwa remaja dalam tahapan pencarian diri,

ditandai dengan kedekatan dan pembentukan kelompok-kelompok dengan teman

sebaya, pencarian nilai-nilai baru, pengembangan kepribadian dan identitas diri

dalam usaha mencapai status orang dewasa yang memiliki tugas dan tanggung

jawab.(Syafitri, 2004) Remaja biasanya tidak banyak berhubungan lagi dengan

orang tuanya, dengan kakak atau adik, dan diganti dengan teman-teman sekelas

atau teman sekolah. Dalam masa peralihan itu remaja mulai merasa sendirian dan

kurang harga diri. Pergaulan dianggap sangat penting, dan kesulitan-kesulitan di

bidang itu menimbulkan kekecewaan yang besar dan gangguan emosional yang

besar artinya. Kalau remaja berhasil menjalin relasi-relasi yang baik dengan

teman-temannya, dia akan berhasil melewati masa peralihan itu tanpa banyak

kesukaran. (Brouwer, 1981)

C. SMA Pangudi Luhur Sedayu

1. Sejarah Yayasan Pangudi Luhur Pusat

Berawal pada tahun 1952, sekolah-sekolah dibawah naungan Yayasan

Kanisius yang didalamnya berkarya para Bruder FIC bertambah banyak, hingga

mengalami kesulitan dalam pengelolaan terutama dari segi finansial. Akhirnya

sejumlah sekolah dan asrama ditanggung konggresi FIC, sekaligus menjadi titik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

awal menuju tanggungjawab sendiri. Dua tahun kemudian didirikan Yayasan

Pangudi Luhur tepatnya pada tanggal 6 Oktober 1954 dengan akta notaris, yang

dirumuskan dalam rapat dewan oleh Br. Petrus Claver. Sekaligus penyerahan

sekolah-sekolah yang ditanggung FIC kepada Yayasan Pangudi Luhur sesuai

dengan SK kementerian pada tanggal 1 Agustus 1955. Dalam waktu yang singkat

nama “Pangudi Luhur” sudah terkenal dan mempunyai reputasi yang cukup baik.

Pada tahun 1958, Br. Leonardus menjabat sebagai pimpinan Badan

Pengurus Yayasan Pangudi Luhur dan berkantor dibekas pastoran dan rumah

yavenat, disinilah kantor Yayasan Pangudi Luhur didirikan. Pada tahun 1973 Br.

Leonardo pindah ke Yogyakarta, Kantor Yayasan Pangudi Luhur diambil alih

oleh Br. Cajetanus Wiyarsoatmaja. Ia melanjutkan kebijakan Br. Leonardo dan

dibantu Br. Ignatius Ngadiso hingga tahun 1980 dan kepemimpinan Kantor

Yayasan Pangudi Luhur diserahterimakan pada Br. Antherus Sutrisno.

Tak dapat disangkal perkembangan Pendidikan Pangudi Luhur sangat

pesat semenjak dipegang tanduk kepemimpinan oleh kalangan akademis, terlebih

lagi dilanjutkan kepemimpinan baru oleh Br. Dr. Martinus T.H, Br. Drs. Anton

Hadiwardaya, Br. Drs. Heribertus Sumarjo MM (th. 1996 – 2001), Br. Antherus

Sutrisno, FIC ( 2004 - 2007 ),

Pada tahun 2007 - 2011 Kantor Yayasan Pangudi Luhur dipercayakan

generasi muda yang potensial dengan memadukan dua model kepemimpinan yaitu

manajemen dan sosial dengan tetap mengedapankan kualitas, akuntabilitias dan

kredibilitas pendidikan. Beliau adalah Drs. Br. Theodorus Suwariyanto, MA, FIC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

2. Visi dan Misi Yayasan Pangudi Luhur

Visi Yayasan Pangudi Luhur yaitu Yayasan Pangudi Luhur merupakan

lembaga pendampingan kaum muda untuk berkembang menjadi seorang pribadi

yang berkualitas tinggi, beriman, berwatak dan berbudi pekerti luhur.

Misi Yayasan Pangudi Luhur adalah untuk bisa mencapai cita-cita yang

termaktub dalam rumusan Visi diatas yang dirumuskan dalam upaya-upaya

konkret sebagai berikut :

Visi Pertama yaitu :

a. Menghidupkan dan mengembangkan unit kerja sebagai komunitas iman

dan persaudaraan sejati.

b. Meningkatkan peranan mitra kerja dengan melaksanakan shared mission

yaitu menanggung karya perutusan bersama.

c. Menangani Karya Kerasulan Pendidikan Yayasan Pangudi Luhur secara

profesional, realistis, kritis, dan kontekstual.

d. Meningkatkan dan mengembangkan komunikasi secara formal dan

informal antara Yayasan Pangudi Luhur dan Bruder serta Instansi terkait.

e. Mengupayakan pelaksanaan Karya Kerasulan Pendidikan Yayasan

Pangudi Luhur dengan memberikan perhatian kepada kaum miskin,

tersingkir dan cacat, lemah, dan mereka yang kurang mengalami cinta.

Visi Kedua yaitu mengupayakan pelaksanaan Karya Kerasulan Pendidikan

Yayasan Pangudi Luhur sebagai karya pendampingan kaum muda untuk

berkembang menjadi seorang pribadi yang berkualitas tinggi, beriman, berwatak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

dan berbudi pekerti luhur, dengan terlaksananya kegiatan pendidikan dan

pembelajaran yang bermutu, terencana, tertib, disiplin, konsisten.

3. Sejarah singkat SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul

SMA Pangudi Luhur Sedayu berdiri pada tahun 1967. Pada awal mulanya

berbentuk SPG dan proses belajar mengajar masih dilakukan dirumah–rumah

penduduk, karena pada saat itu belum mempunyai gedung sendiri. Pada saat itu

ketika pelaksanaan ujian, para murid harus pergi ke Bantul untuk mengikuti ujian.

SMA Pangudi Luhur Sedayu, membangun gedung sendiri sejak tanggal 1

Oktober 1971 sampai 1 April 1972 dan diresmikan pada tanggal 22 April 1972.

Mulai saat itu SMA Pangudi Luhur Sedayu mulai menyelenggarakan ujian

sekolah sendiri, sehingga para murid tidak harus pergi ke Bantul untuk mengikuti

ujian.

SMA Pangudi Luhur Sedayu termasuk dalam wilayah provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, terletak di Kabupaten Bantul dengan alamat Argosari,

Sedayu, Bantul. Dengan bapak Kepala Sekolah saat ini adalah Bpk Drs. Markoes

Padmonegoro.

D. Adversity Quotient Siswa Kelas XI

Seperti yang telah diungkapkan pada bagian sebelumnya bahwa siswa kelas

XI termasuk dalam usia remaja berdasarkan penggolongan usia yang

dikemukakan oleh Hurlock (1997), maka pada bagian ini akan digambarkan

Adversity Quotient yang dimiliki oleh siswa kelas XI sebagai remaja. Masa remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

Ditinjau dari segi fisiknya, mereka sudah bukan anak-anak lagi tetapi jika mereka

diperlakukan sebagai orang dewasa ternyata belum dapat menunjukkan sikap

dewasa. (Kristiyani, 2005)

Tugas perkembangan dan harapan sosial di masa remaja banyak sekali

berkaitan dengan masalah kemandirian. Remaja dituntut untuk mandiri dalam

segala aspek kehidupan. Ini tidak mudah, mengingat sebelumnya mereka banyak

bergantung pada orang tua atau orang dewasa lain. Keadaan ini seringkali

menimbulkan konflik yang dapat menghambat perkembangan pribadi remaja.

Remaja ingin diperlakukan sebagai orang dewasa, tetapi di sisi lain mereka belum

bisa dikatakan sebagai orang dewasa. (Hurlock, 1997).

Masa remaja juga disebut sebagai usia bermasalah. Masalah remaja sering

menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak

perempuan. Mappiare (1982) mengemukakan bahwa dalam masa remaja banyak

masalah yang harus dihadapi oleh remaja sebagai individu. Masa remaja juga

disebut masa yang kritis, sebab dalam masa ini remaja akan dihadapkan dengan

persoalan apakah ia dapat menghadapi dan memecahkan masalah-masalahnya

atau tidak. Keadaan remaja yang dapat menghadapi masalahnya dengan baik,

menjadi modal dasar dalam menghadapi masalah selanjutnya sampai dewasa

Para remaja dalam menghadapi permasalahannya ada yang mampu

memenuhi tuntutan dan kebutuhan diri sendiri, akan tetapi ada yang tidak mampu

memenuhi tuntutan yang ada di lingkungannya yang sangat cepat bertambah dan

berubah.(Djuwarijah, 2002)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Tuntutan dan harapan sosial terhadap perilaku remaja membuat remaja

merasa mengalami kesulitan, sehingga remaja harus mampu memilih dengan bijak

hal-hal apa yang baik untuk dilakukannya. Ketangguhan dan daya juang dalam

memenuhi tuntutan sosial harus dimiliki remaja kalau dia tidak ingin dikatakan

sebagai orang yang menyimpang dan ingin mendapatkan penerimaan di

masyarakat. Dengan demikian, ketangguhan dan daya tahan dalam menghadapi

kesulitan pada masa remaja menjadi sangat penting serta menunjang pencapaian

tugas-tugas perkembangan dan harapan sosial yang berlaku pada saat itu.

(Kristiyani,2005)

Setiap kesulitan merupakan tantangan, setiap tantangan merupakan suatu

peluang, dan setiap peluang harus disambut. Perubahan merupakan bagian dari

suatu perjalanan yang harus diterima dengan baik. Pada umumnya ketika

dihadapkan pada tantangan-tantangan hidup, kebanyakan orang berhenti berusaha

sebelum tenaga dan batas kemampuan mereka benar-benar teruji. Kemampuan

seseorang dalam mengatasi setiap kesulitan hidup itulah yang oleh Stoltz disebut

dengan Adversity Quotient.(Stoltz, 2000)

Sebenarnya para remaja memiliki Adversity Quotient atau kemampuan

mengatasi kesulitan. Hal ini dikemukakan oleh Gunarsa, S dan Gunarsa (1991),

para remaja memiliki daya juang, daya menegakkan diri dan membentuk masa

depannya sendiri. Dengan ketekunan dan daya juang untuk mengatasi rintangan-

rintangan di luar dirinya, seseorang dapat membentuk dan mengarahkan

perjalanan hidupnya. Para remaja atau muda mudi harus meneliti diri sendiri,

dimanakah letak kelemahan dan kekuatan kemampuannya. Setelah diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

pemahaman diri tentang kemampuannya yang dimiliki dan dapat

meningkatkannya, barulah tiba saatnya mengambil suatu keputusan. Remaja

mencoba menggunakan kemampuan berpikirnya untuk memecahkan problema-

problema, menganalisa kesukaran-kesukaran dan mensitesanya kembali sebagai

bahan untuk merumuskan pengalaman-pengalamannya. (Soejanto,1990)

Berdasarkan teori Ketidakberdayaan Yang Dipelajari (dalam Stoltz, 2000),

kesuksesan seseorang mungkin terutama ditentukan oleh cara dia menjelaskan

atau merespon peristiwa-peristiwa dalam kehidupan. Seligman (dalam Stoltz,

2000) menemukan bahwa mereka yang merespon kesulitan sebagai sesuatu yang

sifatnya tetap, internal dan dapat digeneralisasi ke bidang-bidang kehidupan

lainnya cenderung menderita di semua bidang kehidupannya, sedangkan mereka

yang menanggapi situasi-situasi sulit sebagai sesuatu yang sifatnya eksternal,

sementara, dan terbatas cenderung menikmati banyak manfaat, mulai dari kinerja

sampai kesehatan.

Bermacam kesulitan yang dihadapi lebih baik dipositifkan. Sebab hanya

dengan mempositifkan itulah efisiensi akan ditemukan. Mempositifkan kesulitan

berarti menjalani kehidupan dengan optimisme. Dengan pandangan optimis

seseorang akan lebih sukses. (Soejanto,1990)

Bila remaja dapat menghadapi persoalan-persoalannya, dia akan

mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri dan mampu menghadapi segala

sesuatu. Bila tidak, dia akan mengembangkan perasaan gagal dan tidak mampu

menghadapi apa-apa, dimana perasaan itu dapat tetap tinggal dalam dirinya untuk

selanjutnya. (Soesilowindradini, 2006)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Kesuksesan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada masa

remaja akan membawa kesuksesan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan

selanjutnya. Semakin banyak tugas perkembangan yang tidak dilaksanakannya

dengan baik, makin tinggi pula intensitas persoalan yang menghadangnya

(Mappiare, 1982)

Remaja dalam hal ini siswa- siswa kelas XI, jika mempunyai Adversity

Quotient yang tinggi dan mampu mengatasi kesulitan serta hambatan yang ada,

maka akan timbul rasa puas dan percaya diri dalam menghadapi masalah.

Akhirnya siswa-siswa tersebut akan mencapai kesuksesan dalam masa

perkembangan selanjutnya. Begitu pula sebaliknya, bila siswa-siswa kelas XI

mempunyai Adversity Quotient rendah, maka siswa-siswa tersebut tidak mampu

mengatasi kesulitan dan hambatan yang ada, maka akan timbul perasaan gagal

dan tidak mampu menghadapi masalah, yang akhirnya dapat menimbulkan

kegagalan dalam masa perkembangan selanjutnya.

Melihat penjelasan diatas mengenai peran Adversity Quotient bagi siswa

kelas XI sebagai remaja dan melihat sepintas mengenai SMA Pangudi Luhur

Sedayu pada bagian sebelumnya, menimbulkan pertanyaan dalam diri peneliti

yaitu bagaimana sebenarnya tingkat Adversity Quotient yang dimiliki oleh siswa-

siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah

penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta

dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Data yang

dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud

mencari penjelasan, menguji hipothesis, membuat prediksi maupun

mempelajari implikasi. (Azwar, 2005) Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian

ini yaitu untuk melihat tingkat Adversity Quotient siswa SMA kelas XI, tanpa

disertai dengan pengajuan hipothesis mengenai Adversity Quotient.

Pada penelitian deskripsi ini dilakukan analisis hanya sampai pada taraf

deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga

dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menekankan

analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

statistika, sehingga uraian kesimpulan dalam penelitian ini didasari oleh angka

meskipun diolah tidak secara terlalu dalam. (Azwar,2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XI angkatan 2006/2007

SMA Pangudi Luhur Sedayu. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur

Sedayu dikarenakan sekolah ini adalah sekolah yang terbuka dan memberi

kesempatan bagi semua pihak yang hendak melakukan kegiatan penelitian di

SMA Pangudi Luhur Sedayu.

C. Variabel Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah studi deskriptif, karena itu tidak ada kontrol

terhadap variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah Adversity Quotient .

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk membatasi arti variabel penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga tidak terjadi salah pengertian

dalam menginterpretasikan data dan hasil penelitian yang akan diperoleh.

Adversity Quotient adalah kemampuan seseorang dalam bertahan dan

mengatasi masalah atau kesulitan serta tantangan hidup yang dihadapi. Adversity

Quotient diukur dengan menggunakan skala Adversity Quotient yang dibuat oleh

peneliti berdasar karakteristik yang dikemukakan Stoltz(2000). Adversity

Quotient seseorang diukur dalam 4 dimensi CO2RE, dimana dimensi-dimensi

CO2RE ini akan menentukan AQ keseluruhan seseorang. Dimensi CO2RE yang

dimaksud :

a. C = Control (Kendali)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

b. O2 = Origin dan Ownership (Asal Usul dan Pengakuan)

c. R = Reach (Jangkauan)

d. E = Endurance (Daya tahan)

Kemampuan Adversity Quotient dalam penelitian ini dilihat dalam 3 area

permasalahan sesuai dengan dikemukakan oleh Ahmadi dan Supriyono(1991),

Soesilawindradini (2006), (Hurlock,1997), (Mappiare,1982) dan (Brouwer,1981).

Tiga area permasalahan tersebut antara lain :

1. Masalah yang berhubungan dengan pendidikan

yaitu masalah-masalah yang dialami oleh remaja yang berhubungan

dengan pendidikan.

2. Masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai

yaitu masalah-masalah yang dialami oleh remaja yang berhubungan

dengan nilai-nilai yang diyakini atau dianut remaja.

3. Masalah yang berhubungan dengan pergaulan

yaitu masalah-masalah yang dialami oleh remaja yang berhubungan

dengan pergaulan baik itu pergaulan dengan sesama jenis maupun

pergaulan dengan lain jenis.

Tinggi rendahnya Adversity Quotient dinilai dari skor total Skala Adversity

Quotient. Semakin tinggi skor total subyek dalam skala tersebut, semakin

tinggi pula Adversity Quotient subyek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

skala. Metode skala yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk

melihat tingkat Adversity Quotient pada siswa SMA kelas XI.

Skala mempunyai karakteristik sebagai alat ukur psikologi, yaitu stimulus

berupa pernyataan yang mengungkap indikator perilaku dari atribut yang akan

diukur, skala berisikan banyak aitem dan jawaban dalam skala dapat diterima

sejauh diberikan secara jujur dan bersungguh-sungguh. Alasan pemilihan skala

dalam penelitian ini karena metode skala jika dirancang dengan baik umumnya

memiliki reliabilitas yang memuaskan. (Azwar,2002)

Skala Adversity Quotient ini disusun oleh peneliti. Pembuatan skala ini

berdasarkan 4 dimensi CO2RE Adversity Quotient yang dikemukakan oleh Stoltz,

yang terdiri atas :

a. C = Control (Kendali)

b. O2 = Origin dan Ownership (Asal Usul dan Pengakuan)

c. R = Reach (Jangkauan)

d. E = Endurance (Daya tahan)

Skala Adversity Quotient untuk uji coba terdiri atas enam puluh empat butir.

Dalam blue print skala Adversity Quotient dapat dilihat prosentase masing-

masing aspek dan area masalah, dimana area masalah pendidikan memiliki

prosentase yang lebih besar dibanding 2 area masalah yang lain. Hal ini

dikarenakan subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

peneliti lebih berfokus pada masalah siswa yang berhubungan dengan

pendidikan.

Blue print skala Adversity Quotient dapat dilihat dalam tabel 3.1. sedangkan

sebaran butir dalam skala uji coba dapat dilihat dalam tabel 3.2.

Tabel : 3.1

Blue Print Skala Uji Coba Adversity Quotient

Aspek Permasalahan

Indikator

Pendidikan Nilai-nilai Pergaulanfav unfav fav unfav fav unfav

Total

C

Kendali yang

dirasa terhadap

peristiwa yang

menimbulkan

kesulitan

6,25 % 7,81 % 4,69 % 3,13 % 1,56 % 1,56 % 25%

O2

Yang menjadi

asal usul

kesulitan

3,13 % 1,56 % 1,56 % 3,13 % 1,56 % 1,56 %

Sejauh mana

mengakui

akibat

kesulitan

3,13 % 3,13 % 1,56 % 1,56 % 1,56 % 1,56 %

25%

R

Sejauh mana

kesulitan

menjangkau

bagian dari

kehidupan

7,81 % 7,81% 1,56 % 1,56 % 3,13 % 3,13 %

25%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

E

Berapa lama

kesulitan

berlangsung3,13 % 1,56 % 1,56 % 3,13 %

1,56 % 1,56 %

Berapa lama

penyebab

kesulitan

berlangsung

1,56 % 3,13 % 3,13 % 1,56 % 1,56 % 1,56 %

25%

Total 50 % 28.% 22% 100%

Tabel : 3.2

Susunan Butir Skala Uji Coba Adversity Quotient

Aspek Permasalahan

Indikator

Pendidikan Nilai-nilai Pergaulanfav unfav fav unfav fav unfav

Total

C

Kendali yang

dirasakan

terhadap

peristiwa yang

menimbulkan

kesulitan

2, 30,40, 52

15, 20,36, 47,

48

1, 11,29

31, 53

39 35 16

O2

Yang menjadi

asal usul

kesulitan

22, 56 24 21 37, 59 6 17

Sejauh mana

mengakui akibat

kesulitan

14, 60 27, 28, 34 32 3 61

16

R

Sejauh mana

kesulitan

menjangkau

bagian dari

kehidupan

25, 26, 33, 63,

64

4, 5, 18, 49,

62

57 54 16, 50 45, 8 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

E

Berapa lama

kesulitan

berlangsung

51,41 23 12 9, 42 7 44

Berapa lama

penyebab

kesulitan

berlangsung

13 19, 55 38, 46 10 58 43

16

Total 16 16 9 9 7 7 64

Metode yang digunakan dalam penyusunan Skala Adversity Quotient adalah

metode Likert. Pilihan jawaban atas masing-masing aitem terdiri dari 4

kategori dengan skornya masing-masing yang dapat dilihat dalam tabel berikut

ini:

Tabel : 3.3

Skor jawaban Pernyataan favorable dan Unfavorable

Skala Adversity Quotient

Kategori

Jawaban

Skor

Pernyataan

Favorable

Pernyataan

Unfavorable

SS 4 1

S 3 2

TS 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

STS 1 4Keterangan kategori jawaban :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Peneliti hanya memberikan 4 pilihan jawaban dan meniadakan kategori

jawaban tengah atau netral untuk menghindari adanya kecenderungan jawaban

ketengah (central tendency effect) dan untuk melihat kecenderungan jawaban

ke arah sesuai atau tidak sesuai (Hadi,1996)

Dalam pemberian skor, bila subyek memberikan respon positif pada

pernyataan favorable maka akan mendapat skor lebih tinggi daripada respon

yang negatif. Sedangkan pada aitem unfavorable, respon negatif akan

mendapat skor yang lebih tinggi daripada respon yang positif.

F. Pertanggungjawaban Mutu Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur

Validitas alat ukur adalah seberapa jauh suatu alat ukur dapat mengukur aspek

yang diukur (Hadi,1996). Validitas berarti tingkat ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar,2002). Alat ukur

dikatakan valid jika dapat memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Validitas yang digunakan dalam skala penelitian ini adalah validitas isi.

Validitas isi dilakukan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis

rasional yaitu dengan menganalisis sejauh mana alat ukur merefleksikan

keseluruhan isi kawasan ukur dan ciri atribut yang hendak diukur (Azwar,2002).

Salah satu cara untuk mengetahui apakah validitas isi telah dipenuhi adalah

dengan melihat apakah aitem-aitem telah disusun menurut blue print-nya yaitu

batasan domain ukur yang telah ditetapkan semula.

Dalam hal ini, peneliti menyusun skala berdasarkan aspek-aspek yang ada

dalam landasan teori yang telah termuat dalam blue print, kemudian

mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing selaku pihak yang

berkompeten. Setelah skala dikoreksi oleh dosen pembimbing dan telah dilakukan

perbaikan-perbaikan, selanjutnya dilakukan uji coba sampel kecil pada 5 orang

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Uji coba

sampel kecil ini dilakukan dengan tujuan meminta masukan apakah kalimat dari

masing-masing pernyataan mudah dipahami. Selain itu, untuk mengetahui apakah

pemahaman dari kelima subyek uji coba sampel kecil tersebut sesuai dengan yang

dimaksudkan dengan isi pernyataan atau tidak. Dari hasil uji coba sampel kecil

tersebut, peneliti mendapatkan beberapa masukan yang kemudian dikonsultasikan

kembali dengan dosen pembimbing.

Setelah Dosen Pembimbing melakukan analisis rasional terhadap Skala

Adversity Quotient yang disusun oleh peneliti, dan menyatakannya mampu

memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

tersebut, maka peneliti menyusun skala tersebut dalam satu bendel skala yang

disebut sebagai Skala Adversity Quotient.

2. Seleksi aitem dan Uji Reliabilitas Alat Ukur

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti melakukan uji coba alat ukur.

Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat kesahihan dan reliabilitas aitem alat

ukur yang akan digunakan untuk penelitian. Peneliti mengambil sebagian dari

siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu, sebagai subyek dalam uji coba alat

ukur yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Agustus 2007 pukul 12.00 –

12.30 di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

Subyek uji coba alat ukur berjumlah 36 orang. Dari 36 bendel skala yang

diberikan, seluruhnya memenuhi syarat untuk dianalisis. Berikut ini analisis data

yang diperoleh dalam uji coba alat ukur.

2.1 Uji Kesahihan Skala Uji Coba

Uji kesahihan butir skala ini dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 10.0 for Windows dengan mengukur korelasi antara aitem-aitem yang

diuji dengan skor total responden uji coba. Dari hasil pengujian ini, 19 aitem

dari 64 aitem dinyatakan gugur karena mempunyai korelasi rendah terhadap

skor total, koefisein korelasi < 0,3 (Azwar, 2002)

Aitem-aitem yang gugur tersebut mencakup 4 aitem dari aspek Control, 6

aitem dari aspek Origin dan Ownership, 3 aitem dari aspek Reach dan 6 aitem

dari aspek Endurance. Diantara aspek-aspek dalam skala ini tidak didapati

satupun aspek yang hilang akibat keseluruh aitemnya gugur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Aspek Reach merupakan aspek dengan jumlah aitem terbesar, yaitu terdiri

dari 13 aitem. Aspek Origin dan Ownership dan aspek Endurance merupakan

aspek dengan jumlah aitem terkecil, yaitu 10 aitem. Dengan demikian selisih

antara aspek dengan jumlah aitem terbesar dan aspek dengan jumlah aitem

terkecil tidak terlalu besar.

Dalam tabel berikut ini disajikan aitem gugur dan aitem sahih dalam skala

uji coba Adversity Quotient, serta sebaran aitem dalam skala penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Tabel : 3.4

Aitem Gugur Skala Adversity QuotientAspek Permasalahan

Indikator

Pendidikan Nilai-nilai Pergaulanfav unfav fav unfav Fav unfav

Total

C

Kendali yang

dirasakan

terhadap

peristiwa yang

menimbulkan

kesulitan

20 1, 29 4

O2

Yang menjadi

asal usul

kesulitan

56 6 17

Sejauh mana

mengakui

akibat kesulitan

60 28 32 61

6

R

Sejauh mana

kesulitan

menjangkau

bagian dari

kehidupan

33 5 16 3

E

Berapa lama

kesulitan

berlangsung

51 23

Berapa lama

penyebab

kesulitan

berlangsung

13 19 38 43

6

Total 5 5 3 1 2 3 19

Tabel : 3.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Aitem Sahih Skala Adversity QuotientAspek Permasalahan

Indikator

Pendidikan Nilai-nilai Pergaulanfav unfav fav Unfav fav unfav

Total

C

Kendali yang

dirasakan

terhadap

peristiwa yang

menimbulkan

kesulitan

2(1)

30(22)

40(28)

52(39)

15(10)

36(20)

48(42)

47(32)

11(7) 31(12)53(35)

39(23) 35(24)12

O2

Yang menjadi

asal usul

kesulitan

22(15) 24(18) 21(14) 37(19)

59(37)

Sejauh mana

mengakui

akibat kesulitan

14(9) 27(25) 34(21) 3(2)

10

R

Sejauh mana

kesulitan

menjangkau

bagian dari

kehidupan

25(16)

26(17)

63(44)

64(45)

4(5)

18(13)

49(36)

62(43)

57(38) 54(41) 50(33) 45(31)

8(4) 13

E

Berapa lama

kesulitan

berlangsung

41(27) 12(8)9(6),

42(26) 7(3) 44(30)

Berapa lama

penyebab

kesulitan

berlangsung

55(40) 46(29) 10(11) 58(34)

10

Total 11 11 6 8 5 4 45

Keterangan Aitem Sahih :

-angka tanpa ( ) adalah nomer aitem dalam skala uji coba

-angka dengan ( ) adalah nomer aitem dalam skala penelitian

2.2 Reliabilitas Skala Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang

mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar,2002). Penelitian ini

akan menggunakan teknik koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach dalam

program SPSS 10.00 for windows. Menurut Nunnally (dalam Azwar,2002)

teknik alpha merupakan dasar dalam pendekatan konsistensi internal dan

merupakan estimasi yang baik terhadap reliabilitas pada banyak situasi.

Data untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh lewat

penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada satu

kelompok subyek (single-trial administration). Dalam aplikasinya, reliabilitas

dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0

sampai dengan 1,00 dimana semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati

angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Dan sebaliknya, semakin

rendah mendekati angka 0 maka berarti semakin rendah reliabilitasnya.

Hasil uji reliabilitas dengan teknik koefisien reliabilitas alpha dari

Cronbach dalam program SPSS 10.0 for Windows menunjukkan bahwa skala

uji coba Adversity Quotient memiliki koefisien reliabilitas 0,9290. Dengan

demikian, reliabilitas alat ukur tersebut dapat dikatakan cukup memuaskan.

2.3 Uji Normalitas Skala Uji Coba

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran dari

suatu variabel bersifat normal atau tidak. Menurut Kerlinger data yang sudah

didistribusi secara normal berfungsi untuk menginterpretasikan probabilitas

data statistik yang telah diolah. (Andi, 1997)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Perhitungan uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji

Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) dalam program SPSS 10.0 for windows. Uji

K-S ini membandingkan fungsi distribusi kumulatif observasi untuk variabel

dengan distribusi teoritis yang telah ditentukan

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel Adversity Quotient

memiliki probabilitas 0,668. Dengan demikian, probabilitas variabel Adversity

Quotient lebih dari 0,05 (p > 0,05). Dari hasil uji normalitas tersebut

dinyatakan bahwa distribusi untuk variabel Adversity Quotient adalah normal.

Tabel : 3. 6

Hasil Uji Normalitas Skala Uji Coba

Variabel N Kolmogorof-

Smirnov

Taraf

Signifikansi

Adversity

Quotient

36 0,726 0,668

G. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

statistik. Statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif yang meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

penyajian data melalui tabel, perhitungan nilai maksimum, nilai minimum, mean

teoritis, mean empiris dan standar deviasi serta perhitungan prosentase.

Penentuan kategori tingkat Adversity Quotient didasarkan pada kategori

jenjang. Tujuan dari kategori jenjang ini adalah menempatkan individu ke dalam

kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum

berdasar atribut yang diukur. Menurut Azwar (2002) penentuan kategori jenjang

adalah berdasar standar deviasi dan mean teoritik sebagai berikut :

Tabel : 3. 7

Tabel norma kategorisasi

Norma Kategori(µ + 1,0 σ) ≤X Tinggi

(µ - 1,0 σ) ≤ X < (µ + 1,0 σ) SedangX < (µ - 1,0 σ) Rendah

Keterangan :

X : Skor total subyek

µ : Mean teoritis, yaitu rata-rata teoritis dari skor maksimum dan skor

minimum

σ : Standar deviation, yaitu luas jarak sebaran yang dibagi dalam 6 satuan

standar deviasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah Penelitian

1. Kondisi Gedung SMA Pangudi Luhur Sedayu

SMA Pangudi Luhur Sedayu termasuk dalam wilayah provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, terletak di Kabupaten Bantul dengan alamat Argosari,

Sedayu, Bantul. Sekolah ini terletak di daerah pinggiran kota Yogyakarta.

Samping kiri, kanan dan belakang gedung sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu

adalah area persawahan, sedangkan kira-kira 100 meter didepan gedung sekolah

adalah rel kereta api.

Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu ini mempunyai fasilitas yang cukup

lengkap antara lain lapangan untuk fasilitas olah raga, perpusatakaan,

laboratorium, dan lain-lain. Didepan kelas-kelas terdapat halaman yang cukup

luas, ditumbuhi dengan berbagai tanaman sehingga suasana di dalam sekolah

menjadi sejuk. Kondisi gedung sekolah baik di dalam maupun di sekitar gedung

terlihat bersih dan terawat baik.

2. Kondisi siswa – siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu

Selama peneliti berada di kawasan sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu,

peneliti melihat bahwa sekolah ini menjalankan jadwal jam pelajaran dengan

dislipin dan tepat waktu. Misalnya bila tidak ada keadaan khusus, maka jam

masuk, jam istirahat dan jam pulang sekolah selalu dijalankan tepat waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Seluruh siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu juga terlihat menaati peraturan ini.

Hal ini terlihat dari tidak adanya siswa yang berada di luar kelas ketika jam

pelajaran berlangsung, ketika bell masuk sekolah berbunyi siswa segera

memasuki ruang kelas, dan siswa tidak pulang sebelum bell pulang sekolah

berbunyi.

Peneliti juga melihat selain aturan waktu, siswa SMA Pangudi Luhur

Sedayu juga menaati peraturan baju seragam dengan baik, hal ini terlihat dari

baju-baju yang dikenakan oleh siswa. Selain itu peneliti juga melihat hubungan

antara siswa dengan guru cukup baik. Hal ini terlihat dari cara berkomunikasi

antara siswa dan guru yang cukup baik dan akrab baik selama pelajaran

berlangsung maupun di luar jam pelajaran.

B. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu memohon ijin

kepada pihak SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul dengan memberikan surat ijin

penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan

nomer surat 44.a/D/KP/Psi/USD/IV/2007 dan surat ijin penelitian dengan nomer

surat : 85.b/D/KP/Psi/USD/VIII/2007

Surat tersebut diberikan secara langsung kepada Kepala Sekolah SMA

Pangudi Luhur Sedayu, Bantul yaitu Bpk Drs. Markoes Padmonegoro. Kemudian

Kepala Sekolah melimpahkan kepada Guru Bimbingan, Penyuluhan dan

Konseling yaitu Bpk Pirngadi untuk membantu peneliti selama proses penelitian

berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagikan

Skala Adversity Quotient kepada siswa kelas XI. Penelitian dilaksanakan pada

tanggal 1 September 2007 di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul. Subyek

penelitian adalah sebagian dari siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu,

Bantul yang bukan merupakan subyek uji coba alat ukur. Jumlah subyek

penelitian adalah 62 orang dengan usia antara 15 tahun sampai 17 tahun.

Pengambilan data dilakukan 2 kali yaitu pada pukul 8.30 WIB di kelas

IPA dengan subyek sebanyak 26 orang. Proses pengambilan data berlangsung

selama 25 menit. Kemudian pengambilan data kedua dilaksanakan pada pukul

9.30 WIB di kelas IPS1 dengan subyek sebanyak 36 orang. Proses pengambilan

data berlangsung selama 20 menit .

Sebelum pengambilan data, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri,

dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan penelitian dan memberikan petunjuk

pengisian skala. Peneliti meminta subyek untuk mengerjakan seluruh pernyataan

yang ada dengan jujur, sesuai dengan kondisi masing-masing subyek, dan

menegaskan bahwa penelitian menjamin kerahasiaan identitas maupun jawaban

subyek. Peneliti juga menekankan agar memeriksa kembali pekerjaannya untuk

memastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan.

Dari 62 bendel skala Adversity Quotient yang disebar oleh peneliti dan

terkumpul, seluruhnya memenuhi syarat untuk dianalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

C. Persiapan Analisis Data Statistik Hasil Penelitian

Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan uji reliabilitas dan

uji normalitas dari Skala Adversity Quotient.

1. Reliabilitas Skala Penelitian

Hasil uji reliabilitas dengan teknik koefisien reliabilitas alpha dari

Cronbach dalam program SPSS 10.0 for Windows menunjukkan bahwa skala

Adversity Quotient memiliki koefisien reliabilitas 0,8430. Dengan demikian,

reliabilitas alat ukur tersebut dapat dikatakan cukup memuaskan.

2. Uji Normalitas Skala Penelitian

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (Uji

K-S) dalam program SPSS 10.0 for Windows menunjukkan bahwa variabel

Adversity Quotient memiliki probabilitas 0,970. Dengan demikian probabilitas

variabel Adversity Quotient lebih dari 0,05 (p> 0,05). Dari hasil uji normalitas

tersebut dinyatakan bahwa distribusi untuk variabel Adversity Quotient adalah

normal.

Tabel : 4.1

Hasil Uji Normalitas Skala Penelitian

Variabel N Kolmogorof-

Smirnov

Taraf

Signifikansi

Adversity

Quotient

62 0,489 0,970

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

D. Deskripsi Data

Berikut ini hasil penelitian yang diperoleh :

Tabel : 4.2

Rangkuman Deskripsi Data Penelitian

V N Skor Mean SDMin t Max t Min e Max e Teoritik Empiris Teoritik Empiris

AQ

total

62 45 180 115 163 112,5 136,45 11,25 10,88

C 62 12 48 30 44 30 36,29 3 3,45O2 62 10 40 24 39 25 31,26 2,5 3,19R 62 13 52 24 48 32,5 38,11 3,25 4,18E 62 10 40 22 38 25 30,79 2,5 3,06

Dari deskripsi data penelitian dapat diterangkan sebagai berikut :

a. V adalah variabel. Penjelasannya :

• AQ Total adalah total Adversity Quotient.

• C adalah Control (Kendali)

• O2 adalah Origin dan Ownership (Asal Usul dan Pengakuan)

• R adalah Reach (Jangkauan)

• E adalah Endurance (Daya tahan)

b. N menunjukkan jumlah subyek penelitian, yaitu 62 orang

c. Skor minimum teoritik (Min t) adalah skor paling rendah yang diperoleh

subyek pada skala Adversity Quotient.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

d. Skor maksimum teoritik (Max t) adalah skor paling tinggi yang diperoleh

subyek pada skala Adversity Quotient.

e. Skor minimum empirik (Min e) adalah skor paling rendah yang telah

diperoleh subyek penelitian.

f. Skor maksimum empirik (Max e) adalah skor paling tinggi yang telah

diperoleh subyek penelitian.

g. Mean teoritik, yaitu rata-rata teoritik dari skor maksimum dan minimum yang

merupakan titik tengah dari range.

h. Mean empiris, yaitu rata-rata dari skor subyek penelitian.

i. Standar Deviasi (SD) atau simpangan baku, yang menunjukkan variasi

jawaban untuk variabel Adversity Quotient.

Penyajian deskripsi data penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan

gambaran yang mudah dipahami mengenai variabel yang bersangkutan. Dari sini

dapat diketahui keadaan subyek penelitian pada variabel yang ditentukan dengan

membandingkan besarnya mean empiris dengan mean teoritik.

Pada tabel 9 ditunjukkan bahwa skala Adversity Quotient yang dilakukan

pada 62 subyek menghasilkan skor mean empiris sebesar 136,45. Dengan standar

deviasi sebesar 10,88. Dan mean teoritiknya sebesar 112,5. Dengan demikian,

mean empiris lebih tinggi dari mean teoritik berarti subyek secara umum memiliki

Adversity Quotient yang cukup tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

E. Kategorisasi tingkat Adversity Quotient

1. Kategorisasi Adversity Quotient

Berikut ini hasil penelitian yang diperoleh :

Tabel : 4.3

Deskripsi Data Adversity Quotient

N Skor Mean SDMint Maxt Mine Maxe Teoritik Empiris Teoritik Empiris

62 45 180 115 163 112,5 136,45 11,25 10,88

Dari deskripsi hasil penelitian diatas, maka dapat dibuat norma

kategorisasi dengan batasan angka sebagai berikut :

Tabel : 4.4

Norma kategorisasi Adversity Quotient

Norma Kategori(112 + 1,0 (11)) ≤X Tinggi

(112 - 1,0 (11)) ≤ X < (112 + 1,0 (11)) SedangX < (112 – 1,0 (11)) Rendah

Perhitungan diatas disederhanakan menjadi norma kategorisasi sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Tabel : 4.5

Norma kategorisasi Adversity Quotient dengan batasan angka

Skor Total Kategori123 ≤X Tinggi

101 ≤ X < 123 SedangX < 101 Rendah

Skor total Adversity Quotient yang diperoleh subyek kemudian

dikategorisasikan berdasar norma kategorisasi yang telah ada. Deskripsi skor

total Adversity Quotient yang diperoleh subyek dapat dilihat pada lampiran.

Berikut ini hasil dari pengkategorisasian Adversity Quotient disertai prosentase

jumlah subyek dari tiap kategori :

Tabel : 4.6

Kategorisasi Adversity Quotient

Kategori Jumlah Subyek ProsentaseTinggi

Sedang

Rendah

55

7

0

88,71 %

11,29 %

0 %Total 62 100 %

2. Kategorisasi aspek Adversity Quotient

2.1 Aspek Control (Kendali)

Berikut ini hasil penelitian yang diperoleh :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Tabel : 4.7

Deskripsi Data Aspek Control

N Skor Mean SDMint Maxt Mine Maxe Teoritik Empiris Teoritik Empiris

62 12 48 30 44 30 36,29 3 3,45

Dari deskripsi hasil penelitian diatas, maka dapat dibuat norma

kategorisasi dengan batasan angka sebagai berikut :

Tabel : 4.8

Norma kategorisasi Aspek Control dengan batasan angka

Norma Kategori33 ≤X Tinggi

27 ≤ X < 33 SedangX < 27 Rendah

Skor aspek Control yang diperoleh subyek kemudian dikategorisasikan

berdasar norma kategorisasi yang telah ada. Deskripsi skor aspek Control yang

diperoleh subyek dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini hasil dari

pengkategorisasian skor aspek Control disertai prosentase jumlah subyek dari tiap

kategori :

Tabel : 4.9

Kategorisasi Aspek Control

Kategori Jumlah Subyek ProsentaseTinggi

Sedang

Rendah

55

7

0

88,71 %

11,29 %

0 %Total 62 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

2.2 Aspek Origin dan Ownership (Asal Usul dan Pengakuan)

Berikut ini hasil penelitian yang diperoleh :

Tabel : 4.10

Deskripsi Data Aspek Origin dan Ownership

N Skor Mean SDMint Maxt Mine Maxe Teoritik Empiris Teoritik Empiris

62 10 40 24 39 25 31,26 2,5 3,19

Dari deskripsi hasil penelitian diatas, maka dapat dibuat norma

kategorisasi dengan batasan angka sebagai berikut :

Tabel : 4.11

Norma kategorisasi Aspek Origin dan Ownership dengan batasan angka

Norma Kategori27 ≤X Tinggi

23 ≤ X < 27 SedangX < 23 Rendah

Skor aspek Origin dan Ownership yang diperoleh subyek kemudian

dikategorisasikan berdasar norma kategorisasi yang telah ada. Deskripsi skor

aspek Origin dan Ownership yang diperoleh subyek dapat dilihat pada lampiran.

Berikut ini hasil dari pengkategorisasian skor aspek Origin dan Ownership

disertai prosentase jumlah subyek dari tiap kategori :

Tabel : 4.12

Kategorisasi Aspek Origin dan Ownership

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Kategori Jumlah Subyek ProsentaseTinggi

Sedang

Rendah

56

6

0

90,32 %

9,68 %

0 %Total 62 100 %

2.3 Aspek Reach (Jangkauan)

Berikut ini hasil penelitian yang diperoleh :

Tabel : 4.13

Deskripsi Data Aspek Reach

N Skor Mean SDMint Maxt Mine Maxe Teoritik Empiris Teoritik Empiris

62 13 52 24 48 32,5 38,11 3,25 4,18

Dari deskripsi hasil penelitian diatas, maka dapat dibuat norma

kategorisasi dengan batasan angka sebagai berikut :

Tabel : 4.14

Norma kategorisasi Aspek Reach dengan batasan angka

Norma Kategori35 ≤X Tinggi

29 ≤ X < 35 SedangX < 29 Rendah

Skor aspek Reach yang diperoleh subyek kemudian dikategorisasikan

berdasar norma kategorisasi yang telah ada. Deskripsi skor aspek Reach yang

diperoleh subyek dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini hasil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

pengkategorisasian skor aspek Reach disertai prosentase jumlah subyek dari tiap

kategori :

Tabel : 4.15

Kategorisasi aspek Reach

Kategori Jumlah Subyek ProsentaseTinggi

Sedang

Rendah

52

9

1

83,87%

14,52%

1,61 %Total 62 100 %

2.4 Aspek Endurance (Daya tahan)

Berikut ini hasil penelitian yang diperoleh :

Tabel : 4.16

Deskripsi Data Aspek Endurance

N Skor Mean SDMint Maxt Mine Maxe Teoritik Empiris Teoritik Empiris

62 10 40 22 38 25 30,79 2,5 3,06

Dari deskripsi hasil penelitian diatas, maka dapat dibuat norma

kategorisasi dengan batasan angka sebagai berikut :

Tabel : 4.17

Norma kategorisasi Aspek Endurance dengan batasan angka

Norma Kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

27 ≤X Tinggi 23 ≤ X < 27 Sedang

X < 23 Rendah

Skor aspek Endurance yang diperoleh subyek kemudian dikategorisasikan

berdasar norma kategorisasi yang telah ada. Deskripsi skor aspek Endurance

yang diperoleh subyek dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini hasil dari

pengkategorisasian skor aspek Endurance disertai prosentase jumlah subyek dari

tiap kategori :

Tabel : 4.18

Kategorisasi Aspek Endurance

Kategori Jumlah Subyek ProsentaseTinggi

Sedang

Rendah

60

1

1

96,774 %

1,613 %

1,613 %Total 62 100 %

F. Pembahasan

1. Adversity Quotient Secara Umum

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa mean empiris untuk skor

total Adversity Quotient sebesar 136,45 sedang mean teoritis sebesar 112,5. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki skor

Adversity Quotient yang tinggi karena mean empiris lebih tinggi dibanding mean

teoritik.

Pada pengkategorisasian skor Adversity Quotient secara umum diperoleh

sebanyak 55 subyek (88,71%) mempunyai tingkat Adversity Quotient tinggi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

sebanyak 7 subyek (11,29%) mempunyai tingkat Adversity Quotient sedang, dan

tidak ada subyek (0%) yang mempunyai tingkat Adversity Quotient rendah.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subyek

penelitian memiliki Adversity Quotient yang tinggi, artinya sebagian besar subyek

penelitian memiliki kemampuan yang tinggi dalam bertahan dan mengatasi

kesulitan serta tantangan hidup yang dihadapi. Tingginya kemampuan Adversity

Quotient yang dimiliki oleh sebagian besar subyek penelitian tersebut dapat

dilihat dalam 4 aspek yang membentuk Adversity Quotient seseorang.

Pertama, aspek Control. Subyek penelitian yang mempunyai skor Control

tinggi berarti subyek tersebut merasakan kendali yang besar terhadap peristiwa-

peristiwa yang menimbulkan kesulitan. Semakin besar kendali yang dirasakan

maka semakin besar kemungkinannya bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan,

dan tetap teguh dalam pendekatan mencari penyelesaian masalah.

Kedua aspek Origin dan Ownership. Subyek penelitian yang mempunyai

skor Origin dan Ownership tinggi berarti subyek penelitian tersebut mempunyai

kemampuan untuk menghindari perilaku menyalahkan diri sendiri yang tidak

perlu sambil menempatkan tanggung jawab diri sendiri pada tempatnya yang

tepat. Semakin tinggi skor Origin dan Ownership subyek, semakin besar dirinya

mengakui akibat-akibat dari suatu perbuatan apapun penyebabnya, sehingga dapat

memberikan kontribusi yang besar dalam menghadapi masalah.

Ketiga aspek Reach. Subyek penelitian mempunyai skor Reach yang

tinggi menunjukkan bahwa subyek tersebut merespons kesulitan sebagai sesuatu

yang spesifik dan terbatas. Membatasi jangkauan kesulitan memungkinkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

berpikir jernih dalam mengambil keputusan-keputusan dan tindakan dalam

menyelesaikan masalah.

Keempat, aspek Endurance. Subyek penelitian yang mempunyai skor

Endurance tinggi berarti subyek tersebut memandang kesulitan dan penyebab-

penyebabnya sebagai sesuatu yang bersifat sementara, cepat berlalu dan kecil

kemungkinannya terjadi lagi. Hal ini akan meningkatkan energi, optimisme, dan

kemungkinan subyek untuk bertindak mencari penyelesaian masalah.

Stoltz (2000) mengungkapkan bahwa mereka yang mempunyai Adversity

Quotient yang tinggi akan merespon kesulitan sebagai sesuatu yang sifatnya

eksternal, sementara, dan terbatas, serta optimis dalam menjalani hidup. Mereka

adalah yang oleh Stoltz disebut sebagai Climbers. Climbers selalu menyambut

tantangan-tantangan yang disodorkan kepadanya. Climbers yakin bahwa segala

hal bisa dan akan terlaksana. Mereka bisa memotivasi diri sendiri, memiliki

semangat tinggi, dan berjuang untuk mendapatkan yang terbaik dari hidup.

Climbers memahami bahwa kesulitan adalah bagian dari hidup.

Sebenarnya para remaja memiliki Adversity Quotient atau kemampuan

mengatasi kesulitan. Hal ini dikemukakan oleh Gunarsa, S dan Gunarsa (1991),

para remaja memiliki daya juang, daya menegakkan diri dan membentuk masa

depannya sendiri. Remaja juga mencoba menggunakan kemampuan berpikirnya

untuk memecahkan problema-problema dan menganalisa kesukaran-kesukaran.

Menurut Shaw dan Costanzo (dalam Ali dan Asrori, 2005) salah satu

sebab subyek penelitian mempunyai Adversity Quotient yang tinggi adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

perkembangan kognitif subyek sebagai remaja yang berada dalam taraf berpikir

operasional formal, yang memungkinkan remaja mampu berpikir secara lebih

abstrak, menguji hipothesis dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada

padanya daripada sekedar melihat apa adanya, sehingga remaja mampu

memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya.

Tingginya Adversity Quotient subyek menurut Hurlock (1997) juga

disebabkan karena remaja dihadapkan pada berbagai tugas perkembangan dan

harapan sosial dari masyarakat yang banyak sekali berkaitan dengan masalah

kemandirian. Remaja dituntut mandiri dalam segala aspek kehidupan termasuk

dalam menghadapi dan mengatasi setiap hambatan dan kesulitan yang ada.

Selain itu, salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya Adversity

Quotient subyek adalah keadaan sekolah subyek, dalam arti reputasi yang baik

pada sekolah subyek penelitian. SMA Pangudi Luhur Sedayu, meskipun terletak

di daerah pinggiran kota namun termasuk salah satu sekolah favorit di daerah

kabupaten Bantul Yogyakarta, sehingga yang terdaftar sebagai siswa adalah

mereka yang telah lolos seleksi. Kemungkinan besar yang berhasil lolos seleksi

adalah mereka yang memiliki daya juang tinggi dan cukup berpretasi sebelumnya.

Dari hasil penelitian juga dapat kita lihat bahwa sebagian kecil subyek

penelitian mempunyai Adversity Quotient sedang, artinya sebagian kecil subyek

penelitian tersebut memiliki kemampuan yang sedang dalam bertahan dan

mengatasi kesulitan serta tantangan hidup. Kemampuan Adversity Quotient

sedang yang dimiliki oleh sebagian kecil subyek penelitian ini dapat dilihat dalam

4 aspek Adversity Quotient yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Pertama aspek Control. Subyek penelitian yang mempunyai skor Control

sedang berarti subyek tersebut dapat merasakan kendali atas peristiwa-peristiwa

yang menimbulkan kesulitan tergantung pada besarnya peristiwa itu. Subyek akan

sulit mempertahankan perasaan mampu memegang kendali bila dihadapkan pada

masalah atau tantangan yang lebih berat. Hal ini akan mengakibatkan perasaan tak

berdaya dan mudah menyerah saat menghadapi kesulitan.

Kedua aspek Origin dan Ownership. Subyek penelitian mempunyai skor

Origin dan Ownership sedang, ini menunjukkan bahwa subyek tersebut kadang

akan mempersalahkan diri sendiri secara tidak perlu, selain itu mungkin subyek

akan bertanggung jawab atas akibat-akibat yang timbul dari suatu kesulitan, tetapi

membatasi tanggung jawab hanya pada hal-hal dimana dirinya merupakan

penyebab langsung dan tidak bersedia memberikan lebih banyak kontribusi. Hal

ini akan membuat subyek tidak maksimal memanfaatkan potensi dirinya dalam

menyelesaikan dan menghadapi masalah.

Ketiga aspek Reach. Subyek penelitian yang mempunyai skor Reach

sedang berarti subyek tersebut mungkin akan merespons peristiwa yang

mengandung kesulitan sebagai sesuatu yang spesifik, namun terkadang akan

membiarkan peristiwa itu secara tidak perlu masuk ke wilayah–wilayah lain

dalam kehidupannya tergantung pada besarnya masalah yang dihadapi. Semakin

jauh subyek membiarkan kesulitan mencapai wilayah-wilayah lain dalam

kehidupan, akan membuat subyek semakin merasa tidak berdaya dan kewalahan

dalam mengahadapi masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Keempat, aspek Endurance. Subyek penelitian yang mempunyai skor

Endurance sedang menunjukkan bahwa subyek penelitian tersebut ketika

menghadapi masalah hidup berukuran kecil sampai menengah, subyek mungkin

sudah bagus dalam mempertahankan keyakinan dan melangkah maju. Namun

dalam menghadapi masalah yang berat subyek cenderung meresponsnya sebagi

sesuatu yang berlangsung lama dimana hal ini akan memunculkan perasaan tak

berdaya atau hilangnya harapan sehingga akan cenderung kurang bertindak dalam

menghadapi masalah atau kesulitan yang ada.

Subyek penelitian yang memiliki Adversity Quotient yang sedang atau

mempunyai kemampuan yang sedang dalam menghadapi dan mengatasi masalah

yang ada, oleh Stoltz (2000) termasuk dalam golongan Campers. Campers

melepaskan kesempatan untuk maju, yang sebenarnya dapat dicapai jika energi

dan sumber dayanya diarahkan dengan semestinya. Mereka tidak memanfaatkan

potensi mereka sepenuhnya. Campers mempunyai ambang kemampuan yang

terbatas dalam menghadapi kesulitan.

Kemampuan Adversity Quotient yang sedang mungkin disebabkan karena

subyek sebagai remaja pada masa kanak-kanak, masalah sebagian diselesaikan

oleh orang tua dan guru, sehingga remaja menjadi tidak berpengalaman dalam

mengatasi masalah (Hurlock,1997). Di samping itu Mappiare (1982)

menambahkan dalam menghadapi masalah, kemampuan berpikir remaja lebih

dikuasai emosionalitasnya. Karena itulah bagi subyek penelitian yang memiliki

Adversity Quotient sedang, ketika menghadapi kesulitan akan lebih dikuasai oleh

emosionalitasnya sehingga tidak memanfaatkan seluruh potensi yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Melihat kemampuan Adversity Quotient yang dimiliki oleh seluruh subyek

penelitian yang ada, sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Mappiare.(1982),

bahwa masa remaja adalah masa yang kritis. Dikatakan kritis sebab dalam masa

ini remaja akan dihadapkan dengan persoalan apakah ia dapat menghadapi dan

memecahkan masalahnya atau tidak.

Bila remaja dapat menghadapi persoalan-persoalannya, dia akan

mengembangkan rasa percaya diri dan mampu menghadapi segala sesuatu. Bila

tidak, dia akan mengembangkan perasaan gagal dan tidak mampu, dimana

perasaan itu dapat tetap tinggal dalam dirinya untuk selanjutnya.

(Soesilowindradini, 2006) Kesuksesan dalam pelaksanaan tugas-tugas

perkembangan pada masa remaja akan membawa kesuksesan dalam pelaksanaan

tugas-tugas perkembangan selanjutnya. Semakin banyak tugas perkembangan

yang tidak dilaksanakannya dengan baik, makin tinggi pula intensitas persoalan

yang menghadangnya (Mappiare, 1982)

Dari penjelasan diatas dan dari hasil penelitian dapat kita lihat, sebagian

besar subyek penelitian memiliki kemampuan Adversity Quotient tinggi yang

dapat dilihat dalam 4 aspek yang membentuk Adversity Quotient. Pertama, aspek

Control, dimana subyek merasakan kendali yang besar terhadap peristiwa-

peristiwa yang menimbulkan kesulitan. Kedua aspek Origin dan Ownership,

dimana subyek mempunyai kemampuan menghindari perilaku menyalahkan diri

sendiri yang tidak perlu sambil menempatkan tanggung jawab diri sendiri pada

tempatnya yang tepat. Ketiga aspek Reach, dimana subyek merespons kesulitan

sebagai sesuatu yang spesifik dan terbatas. Keempat, aspek Endurance, dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

subyek memandang kesulitan dan penyebab-penyebabnya sebagai sesuatu yang

bersifat sementara, cepat berlalu dan kecil kemungkinannya terjadi lagi.

Tingginya skor keempat aspek Adversity Quotient yang dimiliki oleh

subyek menyebabkan semakin besar kemungkinan subyek bertahan menghadapi

masalah atau kesulitan, dan tetap teguh dalam pendekatan mencari penyelesaian

masalah. Dimana hal ini akan menimbulkan rasa puas dan percaya diri dalam

menghadapi masalah sehingga subyek dapat mencapai kesuksesan dalam masa

perkembangan selanjutnya.

Begitu pula sebaliknya, subyek yang mempunyai kemampuan Adversity

Quotient yang sedang atau lebih rendah dapat dilihat dari keempat aspek

Adversity Quotient yang ada. Pertama aspek Control, dimana subyek sulit

mempertahankan perasaan mampu memegang kendali bila dihadapkan pada

masalah atau tantangan yang berat. Kedua aspek Origin dan Ownership, dimana

subyek kadang mempersalahkan diri sendiri secara tidak perlu dan bertanggung

jawab hanya pada hal-hal dimana dirinya merupakan penyebab langsung dan tidak

bersedia memberikan lebih banyak kontribusi. Ketiga aspek Reach, dimana

subyek akan membiarkan peristiwa yang menimbulkan kesulitan secara tidak

perlu masuk ke wilayah–wilayah lain dalam kehidupannya. Keempat, aspek

Endurance, dimana subyek ketika menghadapi masalah hidup yang berat

cenderung meresponsnya sebagai sesuatu yang berlangsung lama.

Tingkat sedang pada keempat aspek Adversity Quotient yang dimiliki oleh

subyek menimbulkan perasaan tak berdaya dan mudah menyerah, yang dapat

membuat subyek cenderung tidak maksimal memanfaatkan potensi dirinya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

menyelesaikan dan menghadapi masalah. Kurang atau tidak mampunya subyek

menghadapi dan mengatasi kesulitan atau hambatan yang ada, menimbulkan

perasaan gagal serta tidak mampu menghadapi masalah dalam diri subyek.

Dimana hal ini dapat menimbulkan kegagalan dalam masa perkembangan

selanjutnya. Dengan kata lain kemampuan Adversity Quotient menjadi modal

dasar bagi subyek sebagai remaja dalam menghadapi masalah selanjutnya sampai

dewasa.

2. Aspek-Aspek Adversity Quotient

2.1 Aspek Control

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa mean empiris untuk skor

aspek Control sebesar 36,29 sedang mean teoritis sebesar 30. Hal ini

menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki skor aspek Control yang

tinggi karena mean empiris lebih tinggi dibanding mean teoritik. Pada

pengkategorisasian skor aspek Control diperoleh bahwa sebanyak 55 subyek

(88,71%) mempunyai tingkat Control tinggi, sebanyak 7 subyek (11,29%)

mempunyai tingkat Control sedang, dan tidak ada subyek yang mempunyai

tingkat Control rendah.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa sebagian besar subyek

penelitian mempunyai skor Control tinggi, artinya sebagian besar subyek

merasakan kendali yang besar terhadap peristiwa-peristiwa yang

menimbulkan kesulitan. Semakin besarnya kendali yang dirasakan akan

membawa ke pendekatan yang lebih berdaya dan proaktif. Kendali yang tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

memiliki implikasi-implikasi yang jangkauannya jauh dan positif, serta sangat

bermanfaat untuk kinerja, produktivitas dan kesehatan dalam jangka panjang.

Semakin tinggi skor Control subyek, semakin besar kemungkinannya bertahan

menghadapi kesulitan-kesulitan, dan tetap teguh dalam niat serta lincah dalam

pendekatan mencari suatu penyelesaian. (Stoltz,2000)

Kemampuan merasakan kendali yang tinggi yang terdapat pada para

subyek penelitian mungkin disebabkan karena subyek sebagai remaja

memiliki berbagai tugas perkembangan dan harapan sosial dari masyarakat

yang menuntut remaja untuk mencapai kemandirian. Remaja dituntut untuk

mandiri dalam segala aspek kehidupan misalnya mencapai kemandirian

emosional dan ekonomi. (Hurlock,1997) Selain itu remaja juga mempunyai

kebutuhan untuk berdiri sendiri. (Ali dan Asrori,2005) Dengan adanya

tuntutan untuk mandiri dan kebutuhan untuk berdiri sendiri, maka remaja

dalam menghadapi masalah-masalahnya harus bisa merasakan kendali diri

sendiri terhadap berbagai hal, agar dalam memecahkan masalah dapat

membuat pilihan atau keputusan sendiri. Dengan adanya kendali itu akan

dicapai pemahaman bahwa apapun dapat dilaksanakan.

Dari hasil penelitian juga dapat kita lihat bahwa sebagian kecil subyek

mempunyai skor Control yang sedang, berarti subyek merespons peristiwa-

peristiwa buruk sebagai sesuatu yang sekurang-kurangnya berada dalam

kendali, tergantung pada besarnya peristiwa itu. Subyek tidak mudah berkecil

hati, tetapi subyek akan sulit mempertahankan perasaan mampu memegang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

kendali bila dihadapkan pada kemunduran-kemunduran atau tantangan-

tantangan yang lebih berat. (Stoltz,2000)

Tuntutan remaja untuk mandiri dalam segala aspek kehidupan bukanlah

sesuatu yang mudah, mengingat sebelumnya mereka banyak bergantung pada

orang tua atau orang dewasa lain di sekitarnya. Keadaan ini seringkali

menimbulkan konflik yang dapat menghambat perkembangan pribadi remaja.

.(Hurlock,1997) Hal ini dapat menjelaskan mengapa subyek mempunyai

kemampuan control sedang, karena adanya tuntutan untuk mandiri, remaja

berusaha untuk memecahkan masalah dengan keputusan sendiri, namun

dikarenakan masalah yang dihadapi remaja mungkin terlalu banyak dan sukar

untuk diatasi seperti yang dikemukakan oleh Hurlock (1997), sehingga remaja

terkadang sulit mempertahankan perasaan mampu memegang kendali bila

dihadapkan pada masalah yang berat.

2.2 Aspek Origin dan Ownership

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa mean empiris untuk skor

aspek Origin dan Ownership sebesar 31,26 sedang mean teoritis sebesar 25.

Hal ini menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki skor aspek Origin dan

Ownership yang tinggi karena mean empiris lebih tinggi dibanding mean

teoritik. Pada pengkategorisasian skor aspek Origin dan Ownership diperoleh

bahwa sebanyak 56 subyek (90,32%) mempunyai tingkat Origin dan

Ownership tinggi, sebanyak 6 subyek (9,68%) mempunyai tingkat Origin dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Ownership sedang, dan tidak ada subyek yang mempunyai tingkat Origin dan

Ownership rendah.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa sebagian besar subyek

penelitian mempunyai skor Origin dan Ownership tinggi, hal ini berarti

subyek penelitian mempunyai kemampuan untuk menghindari perilaku

menyalahkan diri sendiri yang tidak perlu sambil menempatkan tanggung

jawab diri sendiri pada tempatnya yang tepat. Ini mencerminkan kemampuan

untuk merasakan penyesalan yang sewajarnya dan untuk belajar dari

kesalahan-kesalahan diri. Semakin tinggi skor Origin dan Ownership subyek,

semakin besar dirinya mengakui akibat-akibat dari suatu perbuatan, apapun

penyebabnya. (Stoltz,2000)

Skor tinggi dalam aspek Origin dan Ownership yang diperoleh subyek

dapat dijelaskan sebagai berikut, remaja menurut Hurlock (1997) dalam

perkembangannya mempunyai berbagai tugas perkembangan, salah satunya

adalah memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan

orang tua. Remaja mulai memikirkan tentang hal-hal yang benar dan yang

tidak benar, tentang nilai-nilai dan norma-norma untuk membimbing tingkah

lakunya. Ketika subyek dapat melaksanakan tugas perkembangan ini dengan

baik, maka subyek akan mempunyai kemampuan untuk menilai apakah yang

telah dilakukannya benar atau salah, sehingga ketika subyek melakukan

kesalahan dapat menghindari perilaku menyalahkan diri sendiri yang tidak

perlu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Skor tinggi dalam aspek Origin dan Ownership juga dapat disebabkan

karena adanya tugas perkembangan yang menuntut remaja untuk memahami

dan mengembangkan perilaku tanggung jawab dalam setiap segi kehidupan.

(Hurlock,1997) Dengan dilaksanakannya tugas perkembangan tersebut secara

baik oleh subyek akan memunculkan rasa tanggung jawab dalam diri subyek

sehingga ketika muncul suatu masalah atau kesulitan, subyek akan

bertanggung jawab atas akibat-akibat dari suatu perbuatan, apapun

penyebabnya. Ketika menghadapi suatu masalah, subyek dapat menempatkan

tanggung jawab diri sendiri pada tempatnya yang tepat, tidak menghindari

tanggung jawab atau melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.

Hasil penelitian diatas juga mengemukakan bahwa sebagian kecil

subyek penelitian mempunyai skor Origin dan Ownership sedang, ini

menunjukkan bahwa subyek merespons peristiwa-peristiwa yang penuh

dengan kesulitan sebagai sesuatu yang kadang berasal dari luar dan kadang

berasal dari diri sendiri. Subyek kadang akan mempersalahkan diri sendiri

secara tidak perlu atas akibat-akibat yang buruk. Barangkali subyek

menganggap dirinya ikut bertanggung jawab atas akibat-akibat yang timbul

dari suatu kesulitan, tetapi membatasi tanggung jawab hanya pada hal-hal

dimana dirinya merupakan penyebab langsungnya, dan tidak bersedia

memberikan lebih banyak kontribusi. (Stoltz,2000)

Remaja dalam melaksanakan tugas perkembangan memahami dan

menginternalisasikan nilai-nilai dan norma-norma, tidak selamanya dapat

berjalan mulus. Sering muncul konflik-konflik dalam diri remaja ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

menilai benar dan salahnya suatu perbuatan. Remaja mulai menyangsikan

konsep benar dan salah yang dikemukakan oleh orang dewasa. (Mappiare,

1982) Keragu-raguan tentang konsep nilai benar dan salah akan membuat

subyek kadang mempersalahkan diri sendiri secara tidak perlu atas akibat-

akibat yang buruk.

Tanggung jawab hidup yang harus semakin ditingkatkan oleh remaja,

yaitu mampu memikul sendiri juga menjadi masalah tersendiri bagi mereka.

Karena tuntutan peningkatan tanggung jawab tidak hanya datang dari orang

tua atau anggota keluarganya tetapi juga dari masyarakat sekitarnya. Tidak

jarang masyarakat juga menjadi masalah bagi remaja. Melihat fenomena yang

sering terjadi dalam masyarakat yang seringkali juga menunjukkan adanya

kontradiksi dengan nilai-nilai moral yang mereka ketahui, tidak jarang remaja

mulai meragukan tentang apa yang disebut baik dan buruk. (Ali dan Asrori,

2005) Akibatnya subyek sebagai remaja kadang akan menganggap dirinya

ikut bertanggung jawab atas akibat-akibat yang timbul dari suatu kesulitan,

meskipun sebenarnya mungkin hal itu bukanlah tanggung jawabnya. Atau

sebaliknya subyek akan membatasi tanggung jawab hanya pada hal-hal

dimana dirinya merupakan penyebab langsungnya, dan tidak bersedia

memberikan lebih banyak kontribusi.

2.3 Aspek Reach

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa mean empiris untuk skor

aspek Reach sebesar 38,11 sedang mean teoritis sebesar 32,5. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki skor aspek Reach yang tinggi

karena mean empiris lebih tinggi dibanding mean teoritik. Pada

pengkategorisasian skor aspek Reach diperoleh bahwa sebanyak 52 subyek

(83,87%) mempunyai tingkat Reach tinggi, sebanyak 9 subyek (14,52%)

mempunyai tingkat Reach sedang, dan sebanyak 1 subyek (1,61 %)

mempunyai tingkat Reach rendah.

Sebagian besar subyek penelitian mempunyai skor Reach yang tinggi,

ini menunjukkan bahwa sebagian besar subyek tersebut merespons kesulitan

sebagai sesuatu yang spesifik dan terbatas. Subyek membatasi jangkauan

masalahnya pada peristiwa yang sedang dihadapi. Semakin jauh seseorang

membiarkan kesulitan itu mencapai wilayah-wilayah lain dalam kehidupan,

akan semakin merasa tidak berdaya dan kewalahan. Membatasi jangkauan

kesulitan memungkinkan untuk berpikir jernih dan mengambil tindakan.

Menjaga kesulitan supaya tetap berada di tempatnya akan membuat perasaan

frustasi, kesukaran-kesukaran hidup dan tantangan-tantangan hidup menjadi

lebih mudah ditangani. (Stoltz,2000)

Tingginya skor Reach yang diperoleh subyek dimungkinkan karena

menurut Piaget (dalam Hurlock,1997) pada masa remaja berkembang tahap

pelaksanaan formal pada kemampuan kognitif remaja. Remaja dalam

menghadapi masalah atau kesulitan mampu mempertimbangkan semua

kemungkinan untuk menyelesaikan dan mempertanggungjawabkannya. Jadi ia

dapat memandang masalahnya dari beberapa sudut pandang dan

menyelesaikannya dengan mengambil banyak faktor sebagai dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

pertimbangan. Selain itu, remaja juga mempunyai kemampuan untuk berpikir

secara rasional, artinya ketika menghadapi masalah remaja dapat membuat

dan menentukan pilihan atau keputusan-keputusan dengan pertimbangan akal

yang intelegent. Hal emosi dan aspirasi-aspirasi memang tidak dapat

diabaikan oleh remaja, tetapi remaja juga mempunyai kemampuan

mengadakan konsesus terhadap berbagai pertimbangan yang saling

bertentangan dan tidak selaras. (Mappiare, 1982) Perkembangan kognitif

inilah yang memungkinkan subyek untuk mempunyai aspek Reach yang

tinggi. Dengan dimilikinya kemampuan untuk memandang masalah dari

berbagai sudut pandang dan menghadapinya secara rasional, membuat subyek

dapat merespon kesulitan atau masalah yang dihadapinya sebagai sesuatu

yang sifatnya terbatas dan dapat membatasi jangkauan masalahnya pada

peristiwa yang sedang dihadapi.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian kecil subyek

penelitian mempunyai skor Reach yang sedang, dan seorang subyek

mempunyai skor Reach rendah. Hal ini menunjukkan bahwa subyek yang

mempunyai skor reach sedang mungkin akan merespons peristiwa-peristiwa

yang mengandung kesulitan sebagai sesuatu yang spesifik. Namun terkadang

akan membiarkan peristiwa-peristiwa itu secara tidak perlu masuk ke

wilayah–wilayah lain dalam kehidupannya. Sedangkan bagi subyek yang

mempunyai skor Reach rendah, menunjukkan bahwa subyek tersebut

memandang peristiwa-peristiwa buruk sebagai bencana, dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

membiarkannya meluas atau memandang kesulitan sebagai sesuatu yang

merasuki wilayah-wilayah lain kehidupannya. (Stoltz, 2000)

Sedang dan rendahnya skor Reach yang diperoleh subyek dapat

dijelaskan sebagai berikut, meskipun perkembangan kognitif remaja

membuatnya dapat merespon masalah atau kesulitan secara spesifik atau

terbatas namun dengan begitu banyaknya masalah yang harus dihadapi oleh

remaja, sering timbul banyak konflik dalam diri dan membuat remaja

terkadang sukar untuk membuat keputusan sendiri dan

mempertanggungjawabkannya. Bagi remaja rasanya dia menghadapi masalah

yang banyak sekali dan sukar untuk diselesaikan. Ditambah lagi dengan

ketidakstabilan emosi yang umum terjadi pada masa remaja.

(Soesilowindradini,2006) Pada saat emosi subyek sebagai remaja stabil,

subyek dapat merespon kesulitan atau masalah secara spesifik atau terbatas

namun bisa jadi pada saat subyek merasa kecewa, mungkin dirinya akan

menganggap kesulitan atau masalah sebagai bencana, dan menjadikan

jangkauan peristiwa-peristiwa buruk itu lebih luas dan lebih hebat daripada

yang semestinya. Membiarkan kesulitan menjangkau wilayah-wilayah lain

dalam kehidupan akan sangat meningkatkan bobot beban yang dirasakan dan

energi yang dibutuhkan untuk membereskan segala sesuatunya. Akibat

pandangan yang menyimpang terhadap kesulitan ini, dapat membuat subyek

tidak berdaya untuk mengambil tindakan. (Stoltz, 2000)

2.4 Aspek Endurance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa mean empiris untuk skor

aspek Endurance sebesar 30,79 sedang mean teoritis sebesar 25. Hal ini

menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki skor aspek Endurance yang

tinggi karena mean empiris lebih tinggi dibanding mean teoritik. Pada

pengkategorisasian skor aspek Endurance diperoleh bahwa sebanyak 60

subyek (96,774%) mempunyai tingkat Endurance tinggi, sebanyak 1 subyek

(1,613%) mempunyai tingkat Endurance sedang, dan sebanyak 1 subyek

(1,613 %) mempunyai tingkat Endurance rendah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subyek penelitian

mempunyai skor Endurance yang tinggi, artinya subyek memandang kesulitan

dan penyebab-penyebabnya sebagai sesuatu yang bersifat sementara, cepat

berlalu dan kecil kemungkinannya terjadi lagi. Hal ini akan meningkatkan

energi, optimisme, dan kemungkinan subyek untuk bertindak. Anggapan

bahwa kesulitan dan sumber-sumbernya pada akhirnya akan berlalu

meningkatkan kemampuan untuk selamat dari peristiwa-peristiwa kehidupan

yang lebih gelap serta tantangan-tantangan yang sangat besar. (Stoltz, 2000)

Remaja seiring waktu, dengan bertambahnya pengalaman pribadi dan

pengalaman sosial, dan dengan meningkatnya kemampuan untuk berpikir

rasional, akan membuat remaja memandang diri sendiri, keluarga, teman dan

kehidupan pada umumnya secara lebih realistik. (Hurlock,1997) Kemampuan

untuk memandang kehidupan secara lebih realistik inilah yang menyebabkan

subyek mampu untuk memandang suatu masalah atau kesulitan serta

penyebab-penyebabnya sebagai sesuatu yang sifatnya sementara, dengan kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

lain subyek dapat memandang kesulitan serta penyebabnya tersebut sesuai

dengan porsinya yang tepat, tidak dilebih-lebihkan.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebanyak satu subyek

penelitian mempunyai skor Endurance sedang dan satu subyek penelitian

mempunyai skor Endurance rendah, hal ini menunjukkan bahwa subyek-

subyek penelitian tersebut cenderung merespons peristiwa buruk dan

penyebabnya sebagai sesuatu yang berlangsung lama. Dengan tantangan-

tantangan hidup berukuran kecil sampai menengah, subyek mungkin sudah

bagus dalam mempertahankan keyakinan dan melangkah maju. Namun ada

saat dimana subyek dibuat lemah dan harapan lenyap, terutama sewaktu

mengalami kemunduran yang cukup berat. Pada subyek yang mempunyai skor

Endurance rendah, dalam menghadapi kesulitan yang ada cenderung

menunjukkan jenis respons-respons yang memunculkan perasaan tak berdaya

atau hilangnya harapan.. (Stoltz,2000)

Subyek yang mempunyai skor Endurance yang sedang dan rendah ini

kemungkinan adalah remaja yang mempunyai kecenderungan memandang

kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan

kehidupan sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya

sehingga menjadi kurang realistik dalam menghadapi kehidupan beserta

permasalahan yang melingkupinya (Hurlock, 1997). Cara pandang yang

kurang realistik ini akan menimbulkan ketidakstabilan emosi, selain itu ketika

ada persoalan yang timbul akan dirasakan remaja mencekam dirinya, karena

disangkanya orang lain sepikiran dan ikut tidak puas mengenai dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

(Gunarsa, S dan Gunarsa, 1981). Hal inilah yang dapat menyebabkan subyek

memandang suatu masalah serta penyebab-penyebabnya sebagai sesuatu yang

sifatnya permanen atau berlangsung lama. Bila hal ini dibiarkan maka lama-

kelamaan subyek akan merasa sinis terhadap aspek-aspek tertentu dalam

hidup. Subyek akan cenderung kurang bertindak melawan kesulitan yang

dianggap sebagai sesuatu yang permanen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Secara umum subyek penelitian mempunyai tingkat Adversity Quotient yang

tinggi, karena mean empirik (136,45) lebih tinggi dari mean teoritik (112,5).

Pada pengkategorisasian skor Adversity Quotient secara umum diperoleh

bahwa sebanyak 55 subyek ( 88,71%) mempunyai tingkat Adversity Quotient

tinggi, sebanyak 7 subyek (11,29 %) mempunyai tingkat Adversity Quotient

sedang, dan tidak ada subyek (0 %) yang mempunyai tingkat Adversity

Quotient rendah.

2. Adversity Quotient subyek dilihat per aspek :

a. Aspek Control

Subyek penelitian memiliki skor aspek Control yang tinggi, karena mean

empiris (36,29) lebih tinggi dibanding mean teoritik (30). Pada

pengkategorisasian skor aspek Control diperoleh sebanyak 55 subyek

(88,71%) mempunyai tingkat Control tinggi, sebanyak 7 subyek (11,29 %)

mempunyai tingkat Control sedang, dan tidak ada subyek yang

mempunyai tingkat Control rendah.

b. Aspek Origin dan Ownership

Subyek penelitian memiliki skor aspek Origin dan Ownership yang tinggi,

karena mean empiris (31,26) lebih tinggi dibanding mean teoritik (25).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Pada pengkategorisasian skor aspek Origin dan Ownership diperoleh

bahwa sebanyak 56 subyek (90,32%) mempunyai tingkat Origin dan

Ownership tinggi, sebanyak 6 subyek (9,68%) mempunyai tingkat Origin

dan Ownership sedang, dan tidak ada subyek yang mempunyai tingkat

Origin dan Ownership rendah.

c. Aspek Reach

Subyek penelitian memiliki skor aspek Reach yang tinggi, karena mean

empiris (38,11) lebih tinggi dibanding mean teoritik (32,5). Pada

pengkategorisasian skor aspek Reach diperoleh bahwa sebanyak 52

subyek (83,87%) mempunyai tingkat Reach tinggi, sebanyak 9 subyek

(14,52%) mempunyai tingkat Reach sedang, dan sebanyak 1 subyek

(1,61%) mempunyai tingkat Reach rendah.

d. Aspek Endurance

Subyek penelitian memiliki skor aspek Endurance yang tinggi, karena

mean empiris (30,79) lebih tinggi dibanding mean teoritik (25). Pada

pengkategorisasian skor aspek Endurance diperoleh bahwa sebanyak 60

subyek (96,774%) mempunyai tingkat Endurance tinggi, sebanyak 1

subyek (1,613%) mempunyai tingkat Endurance sedang, dan sebanyak 1

subyek (1,613 %) mempunyai tingkat Endurance rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka ada beberapa

saran yang diajukan, yaitu :

1. Bagi Sekolah

Sekolah adalah lingkungan kedua bagi siswa untuk memperoleh bekal

yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Melihat

tingginya kemampuan Adversity Quotient yang dimiliki oleh sebagian besar

anak didiknya maka disarankan agar pihak sekolah memberdayakan potensi

daya juang siswa dalam mengembangkan keterampilan intelektualnya

seoptimal mungkin. Hal itu dapat dilakukan pihak sekolah antara lain dengan

menyelenggarakan lomba-lomba, karya ilmiah, atau ekstra kurikuler lainnya.

2. Bagi Peneliti lain

Bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian yang berkaitan

dengan Adversity Quotient hendaknya agar lebih memperhatikan kelemahan

yang terdapat pada skala yang digunakan dalam penelitian ini sehingga dapat

mengantisipasi sedini mungkin untuk mengurangi pengaruh dari kelemahan

alat yang digunakan dalam penelitian ini. Kelemahan skala dalam penelitian

ini adalah peneliti hanya melihat Adversity Quotient siswa kelas XI dalam 3

area permalahan yaitu pendidikan, nilai-nilai dan pergaulan. Peneliti

menyadari bahwa masih banyak area permasalahan lain yang dapat dibahas

untuk melihat Adversity Quotient siswa kelas XI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini penggunaan skala

Adversity Quotient yang dibuat oleh peneliti masih dirasa kurang memadai. Hal

ini dikarenakan masih banyak hal yang belum dimasukkan dalam aitem-aitem

skala, sehingga perlu diperhatikan kembali untuk hasil yang lebih baik dalam

penelitian-penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. dan Supriyono, W. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ali, M. dan Asrori, M. 2005. Psikologi Remaja.Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. 2002. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Azwar, S. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Abdilah, S. 2006. Cerdas dan Cermat Kelola Hidup. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/112006/10/00jumat.htm

Andi. 1997. Metode Statistika. Jakarta : Gramedia.

Brouwer, M. 1981. Pergaulan. Jakarta: PT Gramedia.

Djuwarijah. 2002. Hubungan antara Kecerdasan Emosi Dengan Agresivitas Remaja. Psikologika. No 13, Tahun VII, 69-77

Gunarsa, S dan Gunarsa. 1981. Psikologi Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Gunarsa, S dan Gunarsa. 1991. Psikologi Untuk Muda Mudi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Hadi, S.1979. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset

Hurlock, E. 1997. Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kristiyani, T. 2005. Adversity Quotient pada Siswa Siswi Kelas 3 SMUK Xaverius I Jambi. Manasa,Vol 1, No 1, 7-11.

Mappiare, A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Nggermanto, A. 2002. Quantum Quotient. Kecerdasan Quantum. Bandung: Nuansa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Prabowo S. dan Setyorini, D. 2005. Pengaruh Adversity Quotient, Emotional Intelligence dan Intelligence Quotient Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pelaksana. Manasa. Vol 1, No 1, 12-16

Stoltz, P. 2000. Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta: Grasindo.

Suryanto dan Hisyam, D. 2000. Refleksi Dan Reformasi.Pendidikan Di Indonesia Memasuki Milenium III. Yogyakarta: Adicita.

Soesilowindradini. 2006. Psikologi Perkembangan Masa Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.

Staf Yayasan Cipta Loka Caraka. 1982. Pahamilah Remajamu. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.

Soejanto, A. 1990. Bimbingan Kearah Belajar Yang Sukses. Jakarta: Aksara Baru

Syafitri, A. 2004. Gambaran aspek-aspek yang mempengaruhi Prestasi Belajar pada siswa SMUN 106 Jakarta yang berprestasi rendah. Jurnal Psikodinamik I, Vol 6, No 2, 39-57

Soedarsono, S. 2006. Mengubah Diri untuk Sukses. http://www.infobanknews.com/artikel/rubrik/2006/artikel.php?aid=3731

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

LAMPIRAN I : Skala Penelitian

C.Skala Uji Coba

D.Skala Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

a. Skala Uji Coba

IDENTITAS RESPONDEN

Kelas : ………………………

Umur : ………………………

Jenis Kelamin : ……………………….

PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah setiap pernyataan dan pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang paling

sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran anda dengan memberi tanda silang (X),

pada:

SS : Bila pernyataan sangat sesuai dengan keadaan anda

S : Bila pernyataan sesuai dengan keadaan anda

TS : Bila pernyataan tidak sesuai dengan keadaan anda

STS : Bila pernyataan sangat tidak sesuai dengan keadaan anda

Setiap orang mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang dianggap

salah,

semua pilihan jawaban adalah benar. Oleh karena itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai

dengan diri anda

Selamat Mengerjakan.

No Pernyataan SS S TS STS1 Saya yakin dapat mengatasi masalah yang menimpa saya

seberapapun besarnya masalah tersebut

SS S TS STS

2 Saya selalu berusaha memusatkan perhatian secara penuh

untuk menyelesaikan tugas sekolah

SS S TS STS

3 Hubungan dengan teman-teman yang memburuk,

merupakan tanggung jawab saya untuk memperbaikinya

SS S TS STS

4 Saya merasa akan gagal dalam suatu mata pelajaran bila

tidak memiliki buku panduan yang dibutuhkan

SS S TS STS

5 Kegagalan ujian semester akan menghancurkan impian

saya untuk melanjutkan pendidikan di Universitas

SS S TS STS

6 Ketika hubungan dengan sahabat memburuk, saya merasa

kesalahpahaman adalah penyebabnya

SS S TS STS

7 Pertengkaran dengan sahabat, saya yakin hanya akan SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

berlangsung sebentar 8 Saya merasa saya sangat bodoh dihadapan teman-teman

jika hasil tugas saya dikritik di depan kelas

SS S TS STS

9 Saya merasa masalah saya tidak akan pernah berakhir SS S TS STS10 Saya merasa nasib sial selalu berpihak pada saya SS S TS STS11 Saya yakin akan ada jalan keluar untuk setiap masalah

yang saya hadapi

SS S TS STS

12 Setiap kali ada masalah, saya akan mencoba

menyelesaikannya segera mungkin

SS S TS STS

13 Saya menganggap gagalnya ujian karena kurangnya

konsentrasi belajar

SS S TS STS

14 Jika nilai rapor saya menjadi lebih buruk itu adalah

tanggung jawab saya sepenuhnya

SS S TS STS

15 Komputer yang mengalami kerusakan saat harus

menyelesaikan tugas sekolah, merupakan situasi yang

tidak bisa saya kendalikan

SS S TS STS

16 Saya menganggap konflik dengan sahabat tidak akan

mengganggu hubungan persahabatan yang sudah terjalin

selama ini

SS S TS STS

17 Saya tidak diundang ke acara ulang tahun sahabat, saya

merasa alasan saya tidak diundang berkaitan dengan diri

saya sepenuhnya

SS S TS STS

18 Jika saya terlambat ke sekolah, maka itu akan

mengacaukan seluruh hari saya

SS S TS STS

19 Saya merasa setiap hari ada hal-hal yang dapat

menyebabkan saya terlambat ke sekolah

SS S TS STS

20 Penyebab saya sering terlambat ke sekolah adalah sesuatu

yang tidak bisa saya kendalikan

SS S TS STS

21 Setiap kali ada masalah, saya berhati-hati untuk melihat

siapa yang menyebabkan masalah tersebut

SS S TS STS

22 Ketika tim kami gagal meraih juara pada Lomba Antar

Sekolah, saya merasa saya bukan satu-satunya penyebab

kegagalan itu

SS S TS STS

23 Untuk mata pelajaran yang saya anggap sulit, saya merasa

nilai yang saya dapat tidak akan pernah bisa memenuhi

standar ketuntasan di kelas

SS S TS STS

24 Ketika kelompok presentasi kami gagal mendapat nilai

terbaik di kelas, saya merasa sayalah yang menjadi

penyebab utamanya

SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

25 Sulitnya suatu mata pelajaran tidak menghalangi saya

untuk mencapai nilai terbaik di kelas

SS S TS STS

26 Saya yakin bisa menyelesaikan tugas yang diberikan guru

meskipun waktu yang tersedia terbatas

SS S TS STS

27 Kegagalan melaksanakan tugas yang diberikan guru oleh

kelompok kami, bukanlah tanggung jawab saya sama

sekali

SS S TS STS

28 Saya merasa bukan tanggung jawab saya bila kelompok

tugas saya gagal dalam mendapatkan nilai terbaik di kelas

SS S TS STS

29 Saya dapat mengendalikan situasi ketika mendapat

tanggapan negatif dari teman-teman terhadap ide yang

saya sampaikan

SS S TS STS

30 Saya akan mencari cara untuk mempelajari mata pelajaran

yang sulit saya pahami sampai bisa menguasainya

SS S TS STS

31 Saya mudah menyerah bila menghadapi jalan buntu

dalam menyelesaikan masalah

SS S TS STS

32 Saya percaya semua yang terjadi pada diri saya sudah

ditentukan oleh takdir

SS S TS STS

33 Kritik dari teman atas hasil tugas yang saya buat, saya

anggap penting untuk perbaikian diri saya

SS S TS STS

34 Saya merasa kesehatan tubuh saya merupakan tanggung

jawab saya seutuhnya

SS S TS STS

35 Saya merasa sudah nasib saya ketika gagal membina

hubungan dengan lawan jenis

SS S TS STS

36 Saya merasa sia-sia merubah nilai-nilai saya yang jelek. SS S TS STS37 Saya adalah penyebab dari semua masalah yang selama

ini menimpa saya

SS S TS STS

38 Saya menyadari bahwa kesulitan adalah suatu proses

pendewasaan dalam hidup

SS S TS STS

39 Ketika bertengkar hebat dengan sahabat, saya merasa

penyebab pertengkaran tersebut sebenarnya adalah

sesuatu yang bisa saya kendalikan

SS S TS STS

40 Saya merasa penyebab gagalnya ujian adalah sesuatu

yang sebenarnya bisa saya kendalikan seutuhnya

SS S TS STS

41 Meskipun sedang sakit saat ujian berlangsung, saya yakin

tetap bisa mengerjakan soal-soal ujian

SS S TS STS

42 Saya adalah orang yang suka menunda-nunda pekerjaan SS S TS STS43 Saya merasa ada saja alasan yang dapat membuat saya SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

bertengkar dengan teman-teman 44 Saya yakin konflik dengan sahabat akan merusak

hubungan persahabatan yang sudah terjalin

SS S TS STS

45 Saya merasa hidup saya tidak berarti, ketika gagal dalam

menjalin hubungan dengan lawan jenis

SS S TS STS

46 Kegagalan yang terjadi memacu saya untuk berbuat lebih

baik lagi

SS S TS STS

47 Saya merasa bukan tanggung jawab saya, bila gagal

dalam satu mata pelajaran yang saya anggap sulit

SS S TS STS

48 Saya merasa tidak berdaya ketika gagal memenuhi

standar ketuntasan di kelas

SS S TS STS

49 Saya merasa hidup saya hancur bila tidak lulus ujian akhir

nasional

SS S TS STS

50 Pertengkaran saya dengan teman dekat tidak akan

mempengaruhi seluruh kehidupan saya

SS S TS STS

51 Saya kurang bisa mengoperasikan komputer, tapi saya

yakin suatu saat akan dapat menguasai program komputer

yang saya anggap sulit

SS S TS STS

52 Saya yakin bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

guru seberapapun sulitnya tugas itu

SS S TS STS

53 Saya merasa tidak berdaya ketika saya sedang sakit SS S TS STS54 Saya merasa hidup saya hancur SS S TS STS55 Setiap kali saya akan presentasi, pasti akan ada faktor

yang membuat presentasi saya gagal

SS S TS STS

56 Menurut saya penyebab gagalnya kelompok kami dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru berkaitan

dengan kesalahan kelompok

SS S TS STS

57 Saya menganggap kegagalan ujian sebagai suatu

pengalaman untuk berusaha lebih baik lagi

SS S TS STS

58 Setiap kali bertengkar dengan sahabat, saya yakin itu

dikarenakan kesalahpahaman diantara kami yang dapat

diatasi

SS S TS STS

59 Setiap kali ada kesulitan, saya merasa sayalah yang

menjadi penyebab atas semua kesulitan itu

SS S TS STS

60 Saya merasa bertanggung jawab atas gagalnya tim yang

saya ketuai meraih juara pertama dalam Lomba Antar

Sekolah

SS S TS STS

61 Saya merasa bukan tanggung jawab saya ketika saya SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

bertengkar dengan sahabat 62 Saya merasa gagal total ketika nilai ujian saya tidak

memenuhi standar ketuntasan di kelas

SS S TS STS

63 Saya tetap memiliki keyakinan untuk sukses, meskipun

gagal dalam mata pelajaran tertentu

SS S TS STS

64 Kegagalan memenuhi standar ketuntasan di kelas

merupakan pemicu untuk lebih baik dalam ujian susulan

SS S TS STS

Periksalah kembali pekerjaan anda,

Pastikan tidak ada pernyataan yang terlewat

Terima kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

B. Skala Penelitian

SKALA ADVERSITY QUOTIENT

IDENTITAS RESPONDEN Kelas : ………………………Umur : ………………………Jenis Kelamin : ……………………….

PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah setiap pernyataan dan pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban

yang paling sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran anda dengan memberi

tanda silang (X), pada :

SS : Bila pernyataan sangat sesuai dengan keadaan anda

S : Bila pernyataan sesuai dengan keadaan anda

TS : Bila pernyataan tidak sesuai dengan keadaan anda

STS : Bila pernyataan sangat tidak sesuai dengan keadaan anda

Setiap orang mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang

dianggap salah, semua pilihan jawaban adalah benar. Oleh karena itu, pilihlah

jawaban yang paling sesuai dengan diri anda

Selamat Mengerjakan.

No Pernyataan SS S TS STS1 Saya selalu berusaha memusatkan perhatian secara penuh untuk

menyelesaikan tugas sekolah 2 Hubungan dengan teman-teman yang memburuk, merupakan

tanggung jawab saya untuk memperbaikinya 3 Saya merasa akan gagal dalam suatu mata pelajaran bila tidak

memiliki buku panduan yang dibutuhkan 4 Pertengkaran dengan sahabat, saya yakin hanya akan

berlangsung sebentar 5 Saya merasa saya sangat bodoh dihadapan teman-teman jika

hasil tugas saya dikritik di depan kelas6 Saya merasa masalah saya tidak akan pernah berakhir7 Saya merasa nasib sial selalu berpihak pada saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

8 Saya yakin akan ada jalan keluar untuk setiap masalah yang saya hadapi

9 Setiap kali ada masalah, saya akan mencoba menyelesaikannya segera mungkin

10 Jika nilai rapor saya menjadi lebih buruk itu adalah tanggung jawab saya sepenuhnya

11 Komputer yang mengalami kerusakan saat harus menyelesaikan tugas sekolah, merupakan situasi yang tidak bisa saya kendalikan

12 Jika saya terlambat ke sekolah, maka itu akan mengacaukan seluruh hari saya

13 Setiap kali ada masalah, saya berhati-hati untuk melihat siapa yang menyebabkan masalah tersebut

14 Ketika tim kami gagal meraih juara pada Lomba Antar Sekolah, saya merasa saya bukan satu-satunya penyebab kegagalan itu

15 Ketika kelompok presentasi kami gagal mendapat nilai terbaik di kelas, saya merasa sayalah yang menjadi penyebab utamanya

16 Sulitnya suatu mata pelajaran tidak menghalangi saya untuk mencapai nilai terbaik di kelas

17 Saya yakin bisa menyelesaikan tugas yang diberikan guru meskipun waktu yang tersedia terbatas

18 Kegagalan melaksanakan tugas yang diberikan guru oleh kelompok kami, bukanlah tanggung jawab saya sama sekali

19 Saya akan mencari cara untuk mempelajari mata pelajaran yang sulit saya pahami sampai bisa menguasainya

20 Saya mudah menyerah bila menghadapi jalan buntu dalam menyelesaikan masalah

21 Saya merasa kesehatan tubuh saya merupakan tanggung jawab saya seutuhnya

22 Saya merasa sudah nasib saya ketika gagal membina hubungan dengan lawan jenis

23 Saya merasa sia-sia merubah nilai-nilai saya yang jelek. 24 Saya adalah penyebab dari semua masalah yang selama ini

menimpa saya 25 Ketika bertengkar hebat dengan sahabat, saya merasa penyebab

pertengkaran tersebut sebenarnya adalah sesuatu yang bisa saya kendalikan

26 Saya merasa penyebab gagalnya ujian adalah sesuatu yang sebenarnya bisa saya kendalikan seutuhnya

27 Meskipun sedang sakit saat ujian berlangsung, saya yakin tetap bisa mengerjakan soal-soal ujian

28 Saya adalah orang yang suka menunda-nunda pekerjaan 29 Saya yakin konflik dengan sahabat akan merusak hubungan

persahabatan yang sudah terjalin 30 Saya merasa hidup saya tidak berarti, ketika gagal dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

menjalin hubungan dengan lawan jenis 31 Kegagalan yang terjadi memacu saya untuk berbuat lebih baik

lagi32 Saya merasa bukan tanggung jawab saya, bila gagal dalam satu

mata pelajaran yang saya anggap sulit 33 Saya merasa tidak berdaya ketika gagal memenuhi standar

ketuntasan di kelas 34 Saya merasa hidup saya hancur bila tidak lulus ujian akhir

nasional35 Pertengkaran saya dengan teman dekat tidak akan

mempengaruhi seluruh kehidupan saya36 Saya yakin bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru

seberapapun sulitnya tugas itu 37 Saya merasa tidak berdaya ketika saya sedang sakit 38 Saya merasa hidup saya hancur39 Setiap kali saya akan presentasi, pasti akan ada faktor yang

membuat presentasi saya gagal40 Saya menganggap kegagalan ujian sebagai suatu pengalaman

untuk berusaha lebih baik lagi41 Setiap kali bertengkar dengan sahabat, saya yakin itu

dikarenakan kesalahpahaman diantara kami yang dapat diatasi42 Setiap kali ada kesulitan, saya merasa sayalah yang menjadi

penyebab atas semua kesulitan itu 43 Saya merasa gagal total ketika nilai ujian saya tidak memenuhi

standar ketuntasan di kelas44 Saya tetap memiliki keyakinan untuk sukses, meskipun gagal

dalam mata pelajaran tertentu45 Kegagalan memenuhi standar ketuntasan di kelas merupakan

pemicu untuk lebih baik dalam ujian susulan

Periksalah kembali pekerjaan anda,

Pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan

Terima kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

LAMPIRAN II : Data Penelitian

C.Data Pelaksanaan Uji Coba

D.Data Pelaksanaan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

A. DATA PELAKSANAAN UJI COBA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15R1 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2R2 3 3 4 3 4 2 2 2 4 4 4 2 4 3 3R3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3R4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3R5 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3R6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2R7 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3R8 2 2 3 2 3 4 2 3 3 4 4 2 4 3 3R9 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 4 2 1R10 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3R11 3 3 4 2 2 4 4 1 3 3 4 4 4 2 2R12 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3R13 2 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 3R14 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3R15 3 3 2 3 3 4 4 1 3 2 3 4 4 2 1R16 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4R17 1 2 4 2 1 3 2 1 2 3 3 2 4 2 3R18 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 1R19 3 4 4 4 2 4 1 3 4 4 4 1 4 3 3R20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2R21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2R22 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2R23 3 3 3 3 1 4 2 2 3 4 4 2 3 3 2R24 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3R25 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4R26 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3R27 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3R28 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2R29 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3R30 3 3 3 3 3 4 3 1 2 1 4 3 4 2 2R31 2 3 4 4 1 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3R32 3 3 4 4 1 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3R33 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3R34 3 3 3 3 3 4 3 1 2 1 4 3 4 2 2R35 4 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2R36 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 313 3 1 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 33 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 32 3 1 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 33 3 2 2 3 4 2 2 3 4 4 2 3 3 4 32 3 1 4 4 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 33 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4 33 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32 1 1 4 3 2 2 2 2 2 2 1 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 31 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 32 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 33 2 1 2 4 2 2 2 3 2 2 1 4 2 3 31 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 41 2 1 3 4 2 2 2 2 2 2 3 4 3 4 22 1 4 4 4 2 2 3 3 2 2 4 4 3 3 42 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 42 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 33 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 1 4 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 4 34 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 33 2 2 2 3 3 1 2 3 4 3 2 4 3 4 32 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 4 32 3 1 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 32 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 31 3 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 2 4 32 2 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 3 1 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 31 3 2 2 1 4 4 3 2 4 3 3 2 4 1 23 3 4 2 3 3 1 2 3 4 3 2 4 3 4 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 483 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 33 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 34 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 33 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 33 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 32 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 32 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 22 4 4 2 4 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 23 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 4 1 3 1 4 2 2 2 2 2 1 1 3 3 11 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 33 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 1 3 4 4 3 33 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 23 3 3 1 1 2 3 3 2 2 1 3 1 3 1 3 23 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 33 4 3 3 4 3 4 2 2 2 1 2 3 3 2 2 12 4 4 1 4 3 4 3 2 2 2 3 1 3 4 4 24 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 42 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 22 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 33 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 23 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 22 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 31 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 3 24 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 1 3 33 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 32 4 3 2 3 3 4 2 1 3 3 2 2 3 3 3 24 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 32 4 4 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 14 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 34 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 33 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 4 4 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 13 1 2 2 3 1 3 3 4 4 1 2 2 2 4 2 12 4 3 3 3 3 4 4 1 3 3 2 3 3 4 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Total1 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1883 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 4 4 2001 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 1893 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1992 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1942 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1772 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 1991 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1753 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 1863 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1881 2 4 2 1 3 1 3 4 3 2 2 3 1 4 3 1623 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 1984 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2132 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1851 2 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 4 3 3 3 1583 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2071 2 4 2 2 2 1 3 4 3 2 4 3 1 3 3 1704 2 4 3 1 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 1934 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4 3 2203 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1823 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1742 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1862 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1852 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1781 3 3 2 3 4 2 3 4 3 2 4 4 2 4 3 1974 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2023 2 4 3 2 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 1992 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 1722 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1961 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 1632 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1922 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1961 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1861 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 1632 4 4 3 1 2 3 4 2 4 2 1 2 3 3 4 1644 4 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

B.DATA PELAKSANAAN PENELITIAN

Subyek q1 q2 q3 q4 q5 q6 q7 q8 q9 q10 q11 q12 q13 q14 q15R1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3R2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3R3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3R4 3 3 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 3 4 3R5 4 4 2 3 3 1 2 4 4 3 2 3 3 4 3R6 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4R7 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3R8 4 4 3 2 1 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3R9 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3R10 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3R11 3 4 1 2 1 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3R12 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2R13 2 4 4 1 1 4 4 4 4 1 3 3 3 2 2R14 3 3 2 3 2 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3R15 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2R16 4 4 3 1 1 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3R17 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3R18 3 4 3 1 1 2 4 4 3 2 2 2 3 3 2R19 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3R20 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3R21 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4R22 3 4 4 4 3 3 3 4 4 1 3 1 3 4 4R23 4 3 4 3 1 4 4 3 4 3 4 3 3 2 2R24 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2R25 3 3 3 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 2 1R26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3R27 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3R28 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3R29 3 3 3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3R30 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3R31 2 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4R32 4 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3R33 4 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 4 4 2R34 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3R35 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3R36 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 2 2 3R37 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2R38 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2R39 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 3 2 4 2R40 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3R41 2 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2R42 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2R43 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4R44 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2R45 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2R46 2 2 4 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

R47 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4R48 4 4 4 2 2 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3R49 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2R50 3 4 4 3 1 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4R51 3 3 3 3 1 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2R52 3 3 3 2 2 4 3 3 3 1 3 4 2 2 4R53 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3R54 3 3 4 3 2 4 4 3 4 2 3 3 2 4 3R55 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3R56 3 4 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3R57 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3R58 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4R59 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3R60 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3R61 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3R62 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

q16 q17 q18 q19 q20 q21 q22 q23 q24 q25 q26 q27 q28 q29 q303 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 33 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 42 4 3 1 3 4 2 3 1 3 2 2 1 3 24 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 22 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 33 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 13 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 22 1 3 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 12 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 34 4 3 1 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 13 3 3 3 1 4 3 4 1 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 22 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 34 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 32 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 34 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 43 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 34 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 34 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 4 4 33 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 23 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 4 23 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 34 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 23 3 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 4 33 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 14 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 4 32 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 33 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 22 3 2 2 3 3 4 4 1 3 1 2 3 3 13 2 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 13 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 23 4 2 3 2 4 3 2 4 1 3 4 3 4 24 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 4 32 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 4 4 4 4 1 2 4 3 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 22 3 3 1 4 4 3 3 2 3 1 3 1 4 24 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 24 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 42 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 23 3 2 2 3 3 3 3 1 3 2 4 3 4 13 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 34 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 23 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 4 23 3 4 3 4 4 3 4 3 3 1 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 23 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 3 33 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 4 2 4 3 2 4 3 4 1 2 3 4 13 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 23 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 34 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4

q31 q32 q33 q34 q35 q36 q37 q38 q39 q40 q41 q42 q43 q44 q45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 34 3 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 4 43 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 34 2 4 4 2 3 2 4 2 2 2 3 4 4 43 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 24 3 2 4 4 2 3 4 3 2 4 3 3 4 43 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 43 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 44 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 43 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 43 3 2 3 3 1 3 4 2 2 2 1 1 3 13 3 3 3 3 1 2 3 2 2 3 1 1 3 14 4 1 4 1 2 4 4 2 3 4 4 3 4 43 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 33 3 2 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 44 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 34 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 44 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 34 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 43 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 44 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 44 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 43 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 4 3 34 4 3 4 4 1 4 4 2 3 4 2 1 4 44 4 4 4 1 2 2 2 4 2 4 1 1 3 24 3 2 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 44 3 3 4 2 2 3 4 4 2 4 3 2 3 34 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 34 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 44 3 2 4 3 1 3 4 3 2 3 2 2 3 43 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 32 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 4 43 4 4 4 4 4 1 4 2 1 1 1 4 4 44 3 3 4 2 1 3 4 2 2 3 2 1 4 44 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 33 2 3 3 1 2 3 3 4 3 2 3 2 4 33 2 3 3 3 1 3 4 2 3 4 2 2 4 43 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 24 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 43 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 33 3 3 4 4 4 1 3 3 3 3 1 4 4 43 1 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 34 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 43 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 42 2 3 2 1 2 1 2 4 1 3 1 3 4 34 3 3 3 4 2 2 3 3 2 1 3 2 4 43 3 3 4 2 3 2 4 2 2 3 2 3 3 33 3 3 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 3 43 2 4 3 3 1 3 4 2 3 4 2 2 4 42 3 3 4 1 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 2 1 3 42 2 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 1 4 2 2 2 3 3 2 1 2 4 2 2 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 34 4 3 4 2 1 3 2 2 3 4 3 2 4 43 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 24 4 1 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 33 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3

c total o total r total e total aq total36 31 39 29 13538 31 44 30 143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

33 30 35 29 12738 29 44 28 13931 32 38 23 124 43 36 43 36 15839 34 40 32 14540 37 35 34 14637 33 40 31 14139 34 42 35 15034 33 24 27 11831 27 30 27 11534 32 36 35 13732 31 36 30 12933 29 35 28 12536 33 34 31 13444 35 44 36 15930 30 32 27 11943 34 48 35 16038 32 43 31 14441 38 46 38 16333 34 45 34 14638 30 35 34 13744 36 37 35 15237 32 38 29 13638 32 41 30 14140 33 38 34 14536 30 41 32 13936 31 41 30 13839 36 39 30 14437 35 34 32 13837 31 33 32 13335 28 41 22 12634 31 34 30 12936 33 41 31 14135 26 36 32 12934 28 38 33 13335 28 34 29 12644 33 42 36 15535 30 38 30 13333 24 43 29 12931 26 36 28 12142 33 39 31 14536 32 45 34 14731 26 36 28 12133 25 35 27 12034 33 38 32 13737 30 37 33 13734 25 38 32 12934 34 36 32 13637 32 37 29 13532 27 34 27 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

33 31 38 28 13035 30 36 29 13037 30 38 32 13734 32 33 29 12836 29 39 31 13540 39 36 31 14634 29 35 29 12737 30 38 28 13338 33 40 31 14239 30 42 32 143

LAMPIRAN III : Seleksi Aitem Skala Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

A.Hasil Uji Reliabilitas Skala Uji Coba

B.Hasil Uji Normalitas Skala Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

A.Hasil Uji Reliabilitas Skala Uji Coba

Reliability

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ***

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 130,6944 220,7325 14,8571 45

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

Q2 127,6667 212,8000 ,4664 ,9275Q3 127,3056 211,8183 ,4907 ,9273Q4 127,6667 211,9429 ,5199 ,9271Q7 127,8889 228,1016 -,3871 ,9345Q8 127,9167 203,4500 ,6696 ,9253Q9 127,5278 208,7135 ,6128 ,9262Q10 127,5278 208,6563 ,5418 ,9267Q11 127,0833 214,9929 ,3377 ,9284Q12 127,8889 228,1016 -,3871 ,9345Q14 127,8056 211,0754 ,5586 ,9268Q15 128,1111 209,0159 ,5283 ,9269Q18 128,4444 202,4825 ,5898 ,9263Q21 127,9444 209,4254 ,5408 ,9268Q22 128,1111 212,4444 ,3633 ,9284Q24 127,6667 211,9429 ,5199 ,9271Q25 127,7500 211,7929 ,4327 ,9277Q26 127,8056 211,0754 ,5586 ,9268Q27 127,8889 212,9587 ,3118 ,9290Q30 127,4722 213,0563 ,3397 ,9286Q31 127,6667 215,6000 ,4509 ,9279Q34 127,0833 214,9929 ,3377 ,9284Q35 128,0833 205,3929 ,6386 ,9257Q36 127,5556 210,5397 ,5274 ,9269Q37 128,0000 208,8571 ,5542 ,9266Q39 127,8889 214,6730 ,4267 ,9279Q40 128,1111 212,4444 ,3633 ,9284Q41 127,9444 209,4254 ,5408 ,9268

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Q42 128,0833 210,7071 ,4784 ,9273Q44 128,0833 205,3929 ,6386 ,9257Q45 127,6667 212,6286 ,4024 ,9280Q46 127,3889 208,2444 ,5231 ,9269Q47 127,6667 215,6000 ,4509 ,9279Q48 128,2222 202,4063 ,8048 ,9240Q49 128,4444 202,4825 ,5898 ,9263Q50 127,7500 211,7929 ,4327 ,9277Q52 127,8889 214,6730 ,4267 ,9279Q53 128,3889 213,7302 ,3354 ,9286Q54 127,5833 203,7929 ,7676 ,9245Q55 128,0278 209,6849 ,5408 ,9268Q57 127,3056 211,8183 ,4907 ,9273Q58 127,3889 215,4444 ,3697 ,9282

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

Q59 128,0000 209,9429 ,6914 ,9260Q62 128,0278 209,6849 ,5408 ,9268Q63 127,4444 212,4825 ,4916 ,9273Q64 127,3889 215,4444 ,3697 ,9282

Reliability Coefficients

N of Cases = 36,0 N of Items = 45

Alpha = ,9290

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

B.Hasil Uji Normalitas Skala Uji Coba

NPar Tests

Descriptive Statistics

36 130,67 14,844 100 161AQ_TOTALN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

36130,6714,844

,121,103

-,121,726,668

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

AQ_TOTAL

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

LAMPIRAN IV : Persiapan Analisis Data

A.Hasil Uji Reliabilitas Skala Penelitian

B.Hasil Uji Normalitas Skala Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

A. Hasil Uji Reliabilitas Skala Penelitian

Reliability

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 136,4516 118,3173 10,8774 45

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

Q1 133,1935 114,0275 ,2918 ,8402Q2 133,0968 114,5806 ,2612 ,8408Q3 133,3226 113,0418 ,2821 ,8405Q4 133,5968 113,6216 ,2615 ,8410Q5 134,1613 112,0719 ,3550 ,8386Q6 133,2903 112,9635 ,2898 ,8403Q7 132,8548 114,7163 ,2946 ,8403Q8 133,0161 115,0325 ,2830 ,8405Q9 133,0000 112,7869 ,4357 ,8375Q10 133,6129 112,1100 ,3550 ,8386Q11 133,2097 112,3324 ,4491 ,8370Q12 133,4839 111,7948 ,4072 ,8374Q13 133,5645 113,9876 ,2924 ,8402Q14 133,2903 113,7832 ,3405 ,8393Q15 133,6129 113,7166 ,2842 ,8403Q16 133,4032 109,6216 ,5499 ,8339Q17 133,5000 114,8115 ,2683 ,8407Q18 133,4516 113,9566 ,3299 ,8395Q19 133,5323 113,6957 ,2525 ,8412Q20 133,1129 112,0362 ,4446 ,8369Q21 132,9194 114,1409 ,3199 ,8397Q22 133,1129 112,5608 ,4247 ,8375Q23 133,1613 114,8260 ,2678 ,8407Q24 133,6613 113,8014 ,2383 ,8416Q25 133,3387 113,4080 ,3209 ,8395Q26 133,9355 113,6023 ,2372 ,8418Q27 133,6129 114,4379 ,2572 ,8409

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

Q28 133,6129 113,6182 ,2792 ,8405Q29 132,9677 114,6547 ,2945 ,8402Q30 134,0484 112,8993 ,2727 ,8409Q31 133,0323 112,5563 ,4122 ,8377Q32 133,4194 112,8704 ,3624 ,8386Q33 133,5968 123,6216 -,3544 ,8557Q34 133,0968 113,9577 ,2947 ,8401Q35 133,8226 114,1155 ,2105 ,8425Q36 134,0161 112,6719 ,2682 ,8412Q37 133,5968 113,5561 ,3138 ,8397Q38 133,0806 115,0262 ,2022 ,8421Q39 133,6935 114,2488 ,2785 ,8405Q40 133,9355 112,9466 ,3307 ,8393Q41 133,3387 111,1785 ,4028 ,8373

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

Q42 133,8065 111,1423 ,4190 ,8370Q43 133,6774 112,6155 ,2729 ,8410Q44 133,0161 114,4424 ,2793 ,8405Q45 133,0645 110,8482 ,4344 ,8366

Reliability Coefficients

N of Cases = 62,0 N of Items = 45

Alpha = ,8430

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

B. Hasil Uji Normalitas Skala Penelitian

NPar Tests

Descriptive Statistics

62 136,4516 10,8774 115,00 163,00AQTOTALN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

62136,451610,8774

,062,062

-,041,489,970

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

AQTOTAL

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

LAMPIRAN V

Deskripsi Data Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

N Range Min Max Sum Mean Std. VarianceSta. Sta. Sta. Sta. Sta. Std.

error

Sta. Sta.

AQ TOTAL

C_TOTAL

O_TOTAL

R_TOTAL

E_TOTAL

Valid

N(listwis

62

62

62

62

62

62

48.00

14.00

15.00

24.00

16.00

115.00

30.00

24.00

24.00

22.00

163.00

44.00

39.00

48.00

38.00

8460.00

2250.00

1938.00

2363.00

1909.00

36.4516

36.2903

31.2581

38.1129

30.7903

1.3814

.4378

.4055

.5315

.3883

10.8774

3.4470

3.1929

4.1847

3.0576

118.317

11.882

10.195

17.512

9.349

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

LAMPIRAN VI :

Kategorisasi dan Deskripsi Skor Subyek

A.Skor Adversity Quotient

B.Skor aspek-aspek Adversity Quotient

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

A.Skor Adversity Quotient

Kategori dan Deskripsi skor Adversity Quotient

Subyek Skor total Adversity Quotient KategoriR1 135 Tinggi R2 143 Tinggi R3 127 Tinggi R4 139 Tinggi R5 124 Tinggi R6 158 Tinggi R7 145 Tinggi R8 146 Tinggi R9 141 Tinggi R10 150 Tinggi R11 118 SedangR12 115 SedangR13 137 Tinggi R14 129 Tinggi R15 125 Tinggi R16 134 Tinggi R17 159 Tinggi R18 119 SedangR19 160 Tinggi R20 144 Tinggi R21 163 Tinggi R22 146 Tinggi R23 137 Tinggi R24 152 Tinggi R25 136 Tinggi R26 141 Tinggi R27 145 Tinggi R28 139 Tinggi R29 138 Tinggi R30 144 Tinggi R31 138 Tinggi R32 133 Tinggi R33 126 Tinggi R34 129 Tinggi R35 141 Tinggi R36 129 Tinggi R37 133 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

R38 126 Tinggi R39 155 Tinggi R40 133 Tinggi R41 129 Tinggi R42 121 SedangR43 145 Tinggi R44 147 Tinggi R45 121 SedangR46 120 SedangR47 137 Tinggi R48 137 Tinggi R49 129 Tinggi R50 136 Tinggi R51 135 Tinggi R52 120 SedangR53 130 Tinggi R54 130 Tinggi R55 137 Tinggi R56 128 Tinggi R57 135 Tinggi R58 146 Tinggi R59 127 Tinggi R60 133 Tinggi R61 142 Tinggi R62 143 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

B.Skor aspek-aspek Adversity Quotient

1. Skor aspek Control

Kategori dan Deskripsi skor aspek Control

Subyek Skor aspek C KategoriR1 36 Tinggi R2 38 Tinggi R3 33 Tinggi R4 38 Tinggi R5 31 SedangR6 43 Tinggi R7 39 Tinggi R8 40 Tinggi R9 37 Tinggi R10 39 Tinggi R11 34 Tinggi R12 31 SedangR13 34 Tinggi R14 32 SedangR15 33 Tinggi R16 36 Tinggi R17 44 Tinggi R18 30 SedangR19 43 Tinggi R20 38 Tinggi R21 41 Tinggi R22 33 Tinggi R23 38 Tinggi R24 44 Tinggi R25 37 Tinggi R26 38 Tinggi R27 40 Tinggi R28 36 Tinggi R29 36 Tinggi R30 39 Tinggi R31 37 Tinggi R32 37 Tinggi R33 35 Tinggi R34 34 Tinggi R35 36 Tinggi R36 35 Tinggi R37 34 Tinggi R38 35 Tinggi R39 44 Tinggi R40 35 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

R41 33 Tinggi R42 31 SedangR43 42 Tinggi R44 36 Tinggi R45 31 SedangR46 33 Tinggi R47 34 Tinggi R48 37 Tinggi R49 34 Tinggi R50 34 Tinggi R51 37 Tinggi R52 32 SedangR53 33 Tinggi R54 35 Tinggi R55 37 Tinggi R56 34 Tinggi R57 36 Tinggi R58 40 Tinggi R59 34 Tinggi R60 37 Tinggi R61 38 Tinggi R62 39 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

2. Skor Aspek Origin dan Ownership

Kategori dan Deskripsi skor aspek Origin dan Ownership

Subyek Skor Aspek O KategoriR1 31 Tinggi R2 31 Tinggi R3 30 Tinggi R4 29 Tinggi R5 32 Tinggi R6 36 Tinggi R7 34 Tinggi R8 37 Tinggi R9 33 Tinggi R10 34 Tinggi R11 33 Tinggi R12 27 Tinggi R13 32 Tinggi R14 31 Tinggi R15 29 Tinggi R16 33 Tinggi R17 35 Tinggi R18 30 Tinggi R19 34 Tinggi R20 32 Tinggi R21 38 Tinggi R22 34 Tinggi R23 30 Tinggi R24 36 Tinggi R25 32 Tinggi R26 32 Tinggi R27 33 Tinggi R28 30 Tinggi R29 31 Tinggi R30 36 Tinggi R31 35 Tinggi R32 31 Tinggi R33 28 Tinggi R34 31 Tinggi R35 33 Tinggi R36 26 SedangR37 28 Tinggi R38 28 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

R39 33 Tinggi R40 30 Tinggi R41 24 SedangR42 26 SedangR43 33 Tinggi R44 32 Tinggi R45 26 SedangR46 25 SedangR47 33 Tinggi R48 30 Tinggi R49 25 SedangR50 34 Tinggi R51 32 Tinggi R52 27 Tinggi R53 31 Tinggi R54 30 Tinggi R55 30 Tinggi R56 32 Tinggi R57 29 Tinggi R58 39 Tinggi R59 29 Tinggi R60 30 Tinggi R61 33 Tinggi R62 30 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

3. Skor Aspek Reach

Kategori dan Deskripsi skor aspek Reach

Subyek Skor Aspek R KategoriR1 39 Tinggi R2 44 Tinggi R3 35 Tinggi R4 44 Tinggi R5 38 Tinggi R6 43 Tinggi R7 40 Tinggi R8 35 Tinggi R9 40 Tinggi R10 42 Tinggi R11 24 RendahR12 30 SedangR13 36 Tinggi R14 36 Tinggi R15 35 Tinggi R16 34 SedangR17 44 Tinggi R18 32 SedangR19 48 Tinggi R20 43 Tinggi R21 46 Tinggi R22 45 Tinggi R23 35 Tinggi R24 37 Tinggi R25 38 Tinggi R26 41 Tinggi R27 38 Tinggi R28 41 Tinggi R29 41 Tinggi R30 39 Tinggi R31 34 SedangR32 33 SedangR33 41 Tinggi R34 34 SedangR35 41 Tinggi R36 36 Tinggi R37 38 Tinggi R38 34 SedangR39 42 Tinggi R40 38 Tinggi R41 43 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

R42 36 Tinggi R43 39 Tinggi R44 45 Tinggi R45 36 Tinggi R46 35 Tinggi R47 38 Tinggi R48 37 Tinggi R49 38 Tinggi R50 36 Tinggi R51 37 Tinggi R52 34 SedangR53 38 Tinggi R54 36 Tinggi R55 38 Tinggi R56 33 SedangR57 39 Tinggi R58 36 Tinggi R59 35 Tinggi R60 38 Tinggi R61 40 Tinggi R62 42 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

4.Skor Aspek Endurance

Kategori dan Deskripsi skor aspek Endurance

Subyek Skor aspek E KategoriR1 29 Tinggi R2 30 Tinggi R3 29 Tinggi R4 28 Tinggi R5 23 SedangR6 36 Tinggi R7 32 Tinggi R8 34 Tinggi R9 31 Tinggi R10 35 Tinggi R11 27 Tinggi R12 27 Tinggi R13 35 Tinggi R14 30 Tinggi R15 28 Tinggi R16 31 Tinggi R17 36 Tinggi R18 27 Tinggi R19 35 Tinggi R20 31 Tinggi R21 38 Tinggi R22 34 Tinggi R23 34 Tinggi R24 35 Tinggi R25 29 Tinggi R26 30 Tinggi R27 34 Tinggi R28 32 Tinggi R29 30 Tinggi R30 30 Tinggi R31 32 Tinggi R32 32 Tinggi R33 22 RendahR34 30 Tinggi R35 31 Tinggi R36 32 Tinggi R37 33 Tinggi R38 29 Tinggi R39 36 Tinggi R40 30 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

R41 29 Tinggi R42 28 Tinggi R43 31 Tinggi R44 34 Tinggi R45 28 Tinggi R46 27 Tinggi R47 32 Tinggi R48 33 Tinggi R49 32 Tinggi R50 32 Tinggi R51 29 Tinggi R52 27 Tinggi R53 28 Tinggi R54 29 Tinggi R55 32 Tinggi R56 29 Tinggi R57 31 Tinggi R58 31 Tinggi R59 29 Tinggi R60 28 Tinggi R61 31 Tinggi R62 32 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

LAMPIRAN VII :

Surat Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1881/2/009114082_Full.pdf*& # - gggggggggggggggggg&*/ & c # " &*& " ggggggggggg&&*3 & & " " gggggggggggg&*3 &4 " ! ggggggggggg&*2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI